Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
PERSEPSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI TERHADAP KOMPETENSI DAN SIKAP LULUSAN SMK JURUSAN BANGUNAN DALAM MENGISI LAPANGAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Meri Sufina Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Abstrak Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dunia kerja terhadap kompetensi dan sikap lulusan SMK jurusan bangunan dalam mengisi lapangan kerja pada jasa konstruksi di Kota Padang, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi persepsi dunia kerja dunia kerja terhadap lulusan SMK jurusan bangunan dalam mengisi lapangan kerja pada jasa konstruksi di kota padang. Yang menjadi populasi adalah pimpinan perusahaan jasa konstruksi kota padang dengan jumlah populasi 708 perusahaan. Dengan pengambilan sampel stratified propotional random sampling dengan jumlah sampel 88 badan usaha. Kata kunci: Jasa Konstruksi, Kompetensi, Sikap Lulusan
1. PENDAHULUAN Salah satu bidang keahlian di SMK adalah bidang keahlian bangunan, lapangan pekerjaannya bisa bekerja diperusahaan jasa konstruksi yang terbagi atas jasa perencana, pelaksana (kontraktor), dan pengawasan. Jasa perencanaan memberikan layanan jasa konsultasi perencanaan yang bertugas membuat perencanaan sesuai standar yang berlaku dalam bentuk gambar-gambar lengkap dengan uraian pekerjaan dan syarat pelaksanaan bestek dalam bidang bangunan. Sedangkan jasa pelaksanaan (kontraktor) memberikan layanan jasa pelaksanaan dengan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan pembangunan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan . dan terakhir konsultan pengawas yang akan mengawasi jalannya pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana (kontraktor) pada batas-batas yang telah ditentukan. Ketiga sub bidang tersebut merupakan ladang pekerjaan yang besar bagi lulusan SMK Jurusan Bangunan. Perusahaan jasa konstruksi membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang baik untuk bisa melaksanakan tugas dan perannya di dalam bekerja. Untuk itu sesuai dengan tujuannya pihak sekolah akan menuntun siswanya untuk memiliki kompetensi yang dapat dipakai saat bekerja. Ilmu pengetahuan bidang teknik sipil bersifat dinamis yang selalu berkembang. Untuk mengikuti kemajuannya perlu ditambah lagi kompetensi-kompetensi siswa. Sehingga pihak sekolah perlu mengetahui kebutuhan dunia kerja, agar tidak terjadi masalah link and match antara pendidikan dan kebutuhan dunia indutri yang berjalan sendiri-sendiri.
2. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Persepsi Jalaludin Rahmat (2003:15) mengemukakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Tebentuknya persepsi dimulai dengan pengamatan yang melalui proses hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal yang kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterprestasikan informasi yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti. Persepsi tidak bertahan seumur hidup dapat berubah sesuai dengan perkembangan pengalaman, perubahan kebutuhan, dan sikap dari seseorang. Persepsi dunia kerja merupakan pandangan dari dunia kerja yang nantinya menghasilkan penafsiran atau penginterprestasian yang berupa penilaian dari dunia kerja khususnya badan usaha jasa konstruksi.
94
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
2.2. Badan Usaha Jasa Konstruksi Menurut Permen PU No.8 tahun 2011 tentang pembagian subklasifikasi dan subkualifikasi usaha jasa konstruksi, jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layangan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Perencana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan atau bentuk fisik lain. Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatanya untuk mewujudkan suatu hasil perncanaan menjadi bangunan atau bentuk fisik lain. Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan. Dalam penyelenggaraannya, untuk melakukan sertifikasi profesi dan badan usaha jasa konstruksi , lembaga yang berwenang adalah LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). LPJK adalah badan/ lembaga resmi yang mengeluarkan sertifikat badan usaha sesuai perwujudan dari undangundang (UU) Nomor 9 Tahun 1999. Dalam peraturan LPJK No.2 Tahun 2013 dalam pasal 9 disebutkan penggolongan kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi didasarkan pada kriteria tingkat/kedalaman kemampuan usaha. Penggolongan kualifikasi usaha meliputi gred 1 sampai gred 7. Kualifikasi gred 1 berlaku untuk usaha perseorangan. Kualifikasi gred 2-7 berlaku untuk badan usaha. Penetapan atas tingkat/kedalaman kemampuan usaha pelaksana konstruksi didasarkan pada penilaian atas pengalaman, sumber daya manusia, dan kekayaan bersih.
2.3. Lulusan SMK Jurusan Bangunan 2.3.1. Kompetensi Lulusan Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Di dunia kerja digunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI). Standar kompetensi adalah pernyataan ukuran atau patokan tentang kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu aktifitas merujuk pada beberapa karakteristik, baik yang bersifat dasar, pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku dengan tingkat kemampuan yang dapat diubah-ubah , tergantung sejauh mana pengetahuan, keterampilan maupun perilaku tersebut di asah. Penetapan SKKNI disusun berdasarkan jabatan kerja yang tersedia. Berikut contoh untuk jabatan mandor konstruksi : SKKNI mandor konstruksi menurut keputusan mentri pekerjaan umum no. 340/KPTS/M/2007 ; 1) Pendidikan : min SMK Teknik Bangunan ; 2) Kemampuan; a) Mampu membaca gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam langkahlangkah operasional; b) mampu menjelaskan kualitas bangunan yang baik; c) mampu menilai tukang dan pekerja yang cakap dan terampil; d) mampu menetapkan jenis alat dan bahan /material yang baik; e) mampu menjelaskan teknik operasional pekerjaan konstruksi sesuai bidang pekerjaanya; f) mampu mengatur dan mengawasi para tukang dan pekerja; g) mampu menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat; h) mampu menghitung harga satuan ongkos kerja; i) mampu membuat jadwal dan rencana kerja. Dan masih banyak ketetapan SKKNI lainnya yang digunakan untuk rekutmen tenaga kerja. SKKNI juga dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sesuai dengan peraturan mentri pendidikan nasional nomor 28 tahun 2009 tentang standar kompetensi kejuruan sekolah menengah kejuruan program studi keahlian teknik bangunan. Contoh pada bidang konstruksi batu dan beton ; 1) Menghitung Konstruksi sederhana ; 2) Membuat
95
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
gambar pelaksanaan konstruksi; 3) Menyusun Rencana Anggaran Biaya; 4) Menggunakan peralatan tangan dan mekanik listrik pada konstruksi batu dan beton; 5) Mengelola pekerjaan konstruksi; 6) Melaksanakan pemeriksaan bahan bangunan; 7) Melaksanakan pengukuran konstruksi; 8) Melaksanakan pekerjaan perancah; 9) Melaksanakan pekerjaan scafolding; 10) Melaksanakan pekerjaan pembesian; 11) Melaksanakan pengecoran beton; 12) Melaksanakan pekerjaan finishing bangunan; 13 ) Melaksanakan pekerjaan beton pracetak; 14 ) Melaksanakan pekerjaan jalan. Dari standar kompetensi diatas dapat dipahami bahwa lulusan SMK sudah dibekali dengan kompetensi-kompetensi yang akan mereka manfaatkan di dunia kerja. Melihat dari standar kompetensi seharusnya lulusan SMK yang dihasilkan sudah memiliki kompetensi keahlian dan siap bersaing di dunia kerja. Namun apakah lulusan sudah memiliki kompetensi tersebut?. Untuk menjawab pertanyaan itu , perlu ditanyakan ke pihak dunia kerja bagaimana pandanganya terhadap kompetensi lulusan dalam mengisi lapangan kerja. 2.3.2. Sikap lulusan Sikap lulusan merupakan bagian ranah efektif yang sangat diperlukan seseorang dalam bekerja. Sikap ini meliputi disiplin, ketelitian, etos kerja dan sikap dalam bekerja sama yang nantinya dapat mempengaruhi kualitas kerja. Sikap seseorang dapat tergambar dari caranya menerapkan kedisiplinan dan segala hal yang terkait dengan ranah afektif yang diukur berdasarkan penilaian objektif yang dimaksud dalam bekerja. Secara sederhana sikap dalam bekerja merupakan inti pengawasan yang ada pada diri seseorang terhadap dirinya sehingga dia dapat mengontrol dirinya tanpa perlu diawasi adanya pengawasan dari orang lain.
3. METODOLOGI Penelitian ini tergolong dekriptif kuantitatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh irawan (2000;60) bahwa “Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.” Populasi dalam penelitian adalah perusahan konstruksi di kota padang. Menurut LPJK (lembaga Pengembangan jasa Konstruksi ) jumlah badan usaha jasa konstruksi di kota pdang adalah sebanyak 708 badan usaha yang terdiri dari 508 pelaksana, dan 123 perencana/ pengawas. Berikut tabelnya : Table 1: Jumlah Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi di Kota Padang
Gred - 2 221
Jumlah Badan Usaha Pelaksana Konstruksi Gred - 3 Gred - 4 Gred - 5 Gred - 6 87 149 97 25
TOTAL
Gred - 7 6
585
Table 2: Jumlah Badan Usaha Jasa Perencana/ Pengawas Konstruksi di Kota Padang
Jumlah Badan Usaha Perencana/ Pengawas Gred - 2 Gred - 3 Gred - 4 117 6 0
TOTAL 123
Berdasarkan jumlah polulasi yang telah diketahui, maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan digunakan dengan teknik stratified propotional random sampling yaitu pengambilan sampel secara proporsional pada bagian populasi. Sesuai teknik tersebut maka diambil sampel sebanyka 88 badan usaha yang merata pada populasi. Utnuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
dimana : n = ukuran sampel ,
96
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
N= ukuran populasi dan e = presentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel (10%) sehingga diperoleh sampel sebagai berikut Table 3: Pembagian sampel responden penelitian
Bidang
Jasa pelaksana Konstruksi
Jasa Perencana/ pengawas
Kualifikasi Gred - 2 Gred – 3 Gred – 4 Gred – 5 Gred – 6 Gred – 7 Gred – 2 Gred – 3 Gred – 4
Total
Jumlah populasi 221 87 149 97 25 6 117 6 0 708
Presentase 31 12 21 14 4 17 1 100
Sampel 27 11 19 12 3 15 1 88
Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah berupa kuisioner/ angket kepada perusahaan jasa konstruksi yang menjadi responden dalam penelitian ini. Table 4: Instrumen penelitian
Jabatan Variabel
Kompetensi lulusan SMK Jurusan Bangunan
Indikator/ item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterampilan dasar Komputer IPTEK Penerapan Keahlian Wawasan Manajemen proyek RAB Pemakaian Bahan Gambar Sket AutoCAD 2D
Variabel
Indikator/ item
Kompetensi lulusan SMK Jurusan Bangunan
11. AutoCAD 3D 12. Gambar dengan program pendukung 13. Gambar sederhana 14. Gambar Pembesian 15. Mekanika Dasar 16. Beban dan Gaya 17. Material Baik 18. PBI 19. Beton 20. Rumah Sederhana 21. Plumbing 22. Survey
Quantity Mandor Surveyor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jabatan Quantity Mandor Surveyor -
Drafter √ √ √ √ √ √ √ Drafter √
-
-
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √
Acuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Kejuruan SMK Jurusan Bangunan
Acuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Kejuruan SMK Jurusan Bangunan
97
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. Sikap lulusan SMK Jurusan Bangunan
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Drainase √ Konstruksi Baja √ Pondasi √ Dinding √ Kayu √ Atap √ Lantai √ Gempa √ Pemimpin Proyek Pengawas proyek Mendesain Gambar pelaksanaan kostruksi Konstruksi √ sederhana Gambar lay-out interior, eksterior Gambar utilitas gedung Kejujuran Hubungan dengan rekan kerja Tata tertib Tanggung jawab Loyalitas Adaptasi Produktif Kesiapan dalam melaksanakan tugas Kerja sama Kepribadian Kreativitas Prakarsa Disiplin
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √
-
√
√
-
-
√
-
√ SKKNI, Hasibuan (2002), Mangkunegara (2005)
4. HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian didapat bahwa persepsi dunia kerja pada jasa konstruksi terhadap kompetensi lulusan SMK jurusan bangunan secara keseluruhan termasuk kategori rendah dengan pencapaian responden 60,28 %. Sedangkan pada sikap secara keseluruhan rata-rata pencapaiannya sebesar 71,49 % termasuk kategori sedang. Table 5: Persepsi jasa Konstruksi terhadap kompetensi dan sikap
Bidang
Jasa pelaksana Konstruksi
Jasa Perencana/ pengawas
Kualifikasi Gred - 2 Gred – 3 Gred – 4 Gred – 5 Gred – 6 Gred – 7 Gred – 2 Gred – 3 Gred – 4
Persepsi terhadap kompetensi (%) 63,76 63,10 55,82 54,64 46,49 65,15 55,68 -
Persepsi terhadap Sikap (%) 74,07 74,13 70,20 67,44 64,10 75,38 56,92 -
98
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
Table 6: Persepsi jasa Konstruksi terhadap kompetensi berdasarkan jabatan Jabatan Persepsi terhadap kompetensi (%) Kualifikasi Quantity surveyor 66,52 Sedang Mandor 64,00 Sedang Drafter 61,78 Rendah Table 7: Persepsi jasa Konstruksi terhadap kompetensi lulusan
Indikator/ item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Keterampilan dasar Komputer IPTEK Penerapan Keahlian Wawasan Manajemen proyek RAB Pemakaian Bahan Gambar Sket AutoCAD 2D AutoCAD 3D Gambar dengan program pendukung Gambar sederhana Gambar Pembesian Mekanika Dasar Beban dan Gaya Material Baik PBI Beton Rumah Sederhana Indikator/ item
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Plumbing Survey Drainase Konstruksi Baja Pondasi Dinding Kayu Atap Lantai Gempa Pemimpin Proyek Pengawas proyek Mendesain Gambar pelaksanaan kostruksi 35. Konstruksi sederhana 36. Gambar lay-out interior, eksterior 37. Gambar utilitas gedung
Jumlah nilai 342 343 337 336 334 289 285 193 311 309 210
TCR (%)
Kategori
77,7 78,0 76,6 76,4 75,9 65,7 64,8 43,9 70,7 70,2 47,7
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat rendah Sedang Sedang Sangat rendah
151
34,3
Sangat rendah
292 220 324 256 326 238 291 328 Jumlah nilai 327 304 256 196 320 331 327 323 328 212 145 138 144
66,4 50,0 73,6 58,2 74,1 54,1 66,1 74,5
Sedang Sangat rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
TCR (%)
Kategori
74,3 69,1 58,2 44,5 72,7 75,2 74,3 73,4 74,5 48,2 33 31,4 32,7
Sedang Sedang Sedang Sangat rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah
197
44,8
Sangat rendah
226
51,4
Sangat rendah
153
34,8
Sangat rendah
171
38,9
Sangat rendah
99
Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal. 94-100
E- ISSN : 2541-1535 ISSN : 2301-4474
Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
Table 8: Persepsi jasa Konstruksi terhadap Sikap lulusan
Indikator/ item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Kejujuran Hubungan dengan rekan kerja Tata tertib Tanggung jawab Loyalitas Adaptasi Produktif Kesiapan dalam melaksanakan tugas Kerja sama Kepribadian Kreativitas Prakarsa Disiplin
Jumlah nilai 320
TCR (%)
Kategori
72,7
Sedang
328
74,5
Sedang
320 322 326 335 312
72,7 73,2 74,1 76,1 70,9
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
300
68,2
Sedang
331 320 267 287 321
75,2
Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang
72,7 60,7 65,2 73,0
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan: 1. Persepsi Badan usaha jasa konstruksi kota Padang terhadap kompetensi lulusan SMK jurusan bangunan secara keseluruhan rata-rata tergolong rendah. Dunia kerja menganggap lulusan SMK jurusan bangunan belum mampu memenuhi standar kompetensi kerja (SKKNI) di dunia kerja 2. Persepsi Badan usaha jasa konstruksi kota Padang terhadap sikap lulusan SMK jurusan bangunan secara keseluruhan kategori pencapaian sedang. Menurut dunia kerja lulusan belum sepenuhnya memenuhi sikap yang diinginkan dunia kerja.
Impilkasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kualitas lulusan baik kompetensi maupun sikap lulusan.
DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Pekerjaan umum, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia: Kepala Tukang Pembesian/ Penulangan Beton, Kepala Tukang Kayu, Kepala Tukang Batu/Bata, Jakarta; 2007 [2] Hasibuan, Malayu.2002. Manajemen SDM Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara [3] Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Relika Aditama [4] Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku Dan Permohonan Baru Sertifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi [5] Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No.8 tahun 2011 tentang pembaggian subklasifikasi dan subkualifikasi usaha jasa konstruksi [6] Peraturan mentri pekerjaan umum no.340/KPTS/M/2007 tentang penetapan SKKNI tenaga terampil dan tenaga ahli di bidang jasa konstruksi untuk mandor konstruksi (no.registrasi : KJI 700.75) [7] UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
100