IV. METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang
terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar ini merupakan salah satu restoran seafood di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni 2010. 4.2.
Metode Penentuan Responden Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode non-probability sampling atau biasa disebut dengan metode judgement sampling, dimana pihak responden dipilih secara sengaja (purposive) dengan asumsi mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan usaha ini. Pemilihan responden internal dilakukan dengan alasan bahwa pihak-pihak internal perusahaan dapat mewakili Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar serta memiliki kewenangan untuk memberikan informasi dan data yang dibutuhkan selama penelitian. Pihak eksternal yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah konsumen Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar. Konsumen atau pengunjung yang datang ke sebuah restoran tidak dapat dikategorikan sebagai populasi. Hal ini disebabkan karena konsumen atau pengunjung tersebut dapat melakukan pembelian atau kunjungan lebih dari satu kali pada masa penarikan sampel. Jadi penarikan sempel dilakukan dengan sengaja dan sederhana guna menghindari double sampling. Jumlah konsumen yang diikutsertakan dengan menjawab pertanyaan secara tertulis dalam kuesioner berjumlah 50 orang (proporsional probability). Penentuan jumlah sampel responden konsumen sudah dapat mewakili seluruh konsumen berdasarkan minimal jumlah sampel sebaran normal (sebaran–t). Sedangkan asumsi yang digunakan dalam metode penarikan sampel responden dari konsumen adalah dengan restricted random sampling, yaitu salah satu cara penarikan sampel dengan menciptakan batasan-batasan yang ditentukan terlebih dahulu (Nazir 1983).
39
Batasan yang memisahkan sampel dari total populasi adalah konsumen yang telah berumur minimal 17 tahun dan sudah berpenghasilan yang dilibatkan pada pengisian kuesioner. Alasan ini ditetapkan karena pendapat yang ingin diolah dalam jawaban kuesioner adalah bersumber dari konsumen yang sudah memiliki kecukupan umur untuk memberikan penilaian dan berpenghasilan. Pemilihan responden eksternal didasarkan bahwa para pihak tersebut mengetahui kondisi lingkungan bisnis di wilayah sekitar usaha Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar. Adanya keterlibatan pihak eksternal dalam penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. Pemilihan responden eksternal ini dilakukan dengan cara sengaja (purposive). Adapun daftar responden yang diikutsertakan dalam pengisian kuesioner dan merupakan sumber data primer penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Manajer Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar, 2) Wakil Manajer Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar, dan 3) Peneliti Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar. 4.3.
Data dan Instrumentasi Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Sedangkan untuk jenis data tersebut dapat berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Pengamatan langsung (observasi) di lapangan, wawancara, dan pengisian kuesioner oleh responden terpilih merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan data primer. Pada penelitian ini data keuangan perusahaan yang diolah wakil manajer bersama peneliti merupakan jenis data primer yang kemudian diolah menjadi data perhitungan yang dibutuhkan. Data sekunder untuk kepentingan penelitian ini bisa didapatkan dari datadata perusahaan, literatur yang terkait dengan penelitian ini, serta dari instansiinstansi yang mempunyai hubungan dengan penelitian dan usaha ini, seperti Badan Pusat Statistik dan berbagai Dinas yang kompatibel. 4.4.
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai dari bulan
Februari hingga April 2010. Data-data ini digunakan baik untuk pembuatan
40
proposal
maupun
pembuatan
skripsi.
Metode
yang
digunakan
selama
pengumpulan data akan disesuaikan dengan kepentingan, situasi, dan kondisi penelitian, yang diantaranya adalah dengan metode pengamatan (observasi) langsung, wawancara, kuesioner, maupun menggunakan teknologi pencarian informasi digital (browsing internet). 4.5.
Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan
analisis lingkungan perusahaan melalui tiga tahapan formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah Matriks Paired Comparison, SPACE, dan QSP. Metode deskriptif adalah pencarian fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat. Adapun metode deskriptif yang diterapkan selama pelaksanaan penelitian adalah metode kasus (case study). Metode kasus adalah prosedur dan teknik penelitian tentang subjek yang diteliti berupa individu, lembaga, kelompok, atau masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat, maupun karakter yang menjadi khas dari kasus maupun status dari individu yang kemudian akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif melalui metode kasus dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah dan perkembangan perusahaan; visi, misi, dan tujuan perusahaan; struktur perusahaan; karakteristik produk yang dihasilkan; fasilitas usaha; sumber daya perusahaan (fisik, manusia, dan keuangan); serta sistem produksi dan operasi; serta pemasaran perusahaan. Pengolahan data internal perusahaan bersumber dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan perubahan modal yang diberikan oleh perusahaan. Perhitungan rasio keuangan yang dilakukan dalam penelitian ini ada lima jenis, yaitu Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Leverage (Leverage Ratio), Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), dan Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio). Sedangkan banyak rasio yang dihitung dalam penelitian ini ada enam macam (Tabel 2).
41
Tabel 2. Jenis, Perhitungan, dan Keterangan Pada Perhitungan Rasio Keuangan Jenis Rasio Perhitungan Keterangan 1.
2.
3. 4.
Mengukur kemampuan perusahaan untuk Rasio Likuiditas Aktiva lancar memenuhi kewajibanKewajiban lancar (lancar) kewajiban jangka pendek. Menghitung persentase Rasio Leverage Total utang jumlah dana yang (total utang terhadap total Total aktiva disediakan oleh aktiva) kreditor. Mengetahui apakah Rasio Aktivitas Penjualan terdapat kelebihan (perputaran persediaan) Persediaan barang jadi persediaan. Mengetahui laba Rasio Profitabilitas Laba bersih (pengembalian atas perusahaan setelah Total aktiva dikurangi pajak. aktiva/aset/investasi)-ROI
5. Rasio Pertumbuhan Penjualan (persentase pertumbuhan penjualan setiap periode)
Penjualan sekarang Penjualan lalu
6. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih (persentase pertumbuhan laba bersih setiap periode)
Laba bersih sekarang Laba bersih lalu
Mengukur tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan. Mengukur tingkat pertumbuhan laba bersih perusahaan.
Sumber: David (2006)
Menurut David (2006) untuk menganalisis lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu Tahap Input (Input Stage), Tahap Pencocokan (Matching Stage), dan Tahap Keputusan (Decision Stage). Sedangkan dalam penelusuran proses analisis lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Tahap Evaluasi Faktor Lingkungan – Paired Comparison Matrix Tahap evaluasi faktor lingkungan bertugas menyimpulkan dan mengevaluasi informasi dasar berupa berbagai faktor yang tergabung dalam variabel-variabel posisi strategis internal dan eksternal (menurut Matriks SPACE) menjadi faktor pengaruh kunci yang mempunyai bobot dengan cara diperbandingkan.
42
Pembobotan pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali penarikan dengan menggunakan metode Paired Comparison (Perbandingan Berpasangan). Penarikan bobot pertama dilakukan untuk variabel posisi strategis internal dan selanjutnya untuk variabel posisi strategis eksternal. Analisis variabel posisi strategis internal digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan Financial Strength-FS (Kekuatan
Keuangan)
dan
Competitive
Advantage-CA
(Keunggulan
Kompetitif) dan dianggap penting. Analisis variabel posisi strategis eksternal digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal berupa persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, kepemerintahan, hukum teknologi, serta persaingan di dalam pasar industri dimana perusahaan berada, dan data eksternal relevan lainnya. Selanjutnya, data dan informasi yang telah didapat difokuskan dalam variabel-variabel Environmental Stability-ES (Stabilitas Lingkungan) dan Industrial StrengthIS (Kekuatan Industri). Berikut adalah tahapan kerja pembobotan pada Paired Comparison Matrix. a) Identifikasi faktor internal atau eksternal perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan proses wawancara atau diskusi dengan responden terpilih untuk menentukan apakah faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi internal atau eksternal perusahaan saat ini. b) Penentuan bobot pada analisis internal atau eksternal perusahaan dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan
menggunakan
Paired
Comparison
Matrix
(Matriks
Perbandingan Berpasangan). Untuk menentukan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3 (Tabel 3). 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
43
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal atau Ekternal Perusahaan Faktor Strategi Internal / A B C D … Total Bobot Eksternal A B C D … Total Sumber: Kinnear dan Taylor (2001) dalam Nusawanti (2009)
Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
αi =
Xi ∑ (n,i=1) Xi
Keterangan : αi = Bobot variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke-i i
= 1,2,3,…
n = Jumlah variabel Adapun bobot yang diberikan berkisar berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah Financial Strength-FS (Kekuatan Keuangan) dan Competitive Advantage-CA (Keunggulan Kompetitif)
internal
atau
Environmental
Stability-ES
(Stabilitas
Lingkungan) dan Industrial Strength-IS (Kekuatan Industri) eksternal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
44
2) Tahap Penentuan Alternatif Strategi – SPACE Matrix Tahap penentuan alternatif strategi berdasarkan pada informasi yang diturunkan dari tahap evaluasi faktor lingkungan untuk mencocokan faktor-faktor yang tergabung dalam variabel eksternal dan variabel internal perusahaan. Dalam penelitian ini, tahap penentuan alternatif strategi menggunakan matriks SPACE. Serangkaian proses yang dibutuhkan dalam mengembangkan matriks SPACE adalah sebagai berikut: a) Pilih serangkaian variabel untuk mendefinisikan Financial Strength-FS (Kekuatan Kompetitif),
Keuangan),
Competitive
Environmental
Advantage-CA
Stability-ES
(Stabilitas
(Keunggulan Lingkungan),
Industrial Strength-IS (Kekuatan Industri). b) Beri nilai yang berkisar antara +1 (terburuk) hingga +6 (terbaik) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi FS dan IS. Lalu, beri nilai pula dengan kisaran -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk) untuk masingmasing variabel yang membentuk dimensi ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Sedangkan pada sumbu IS dan ES, buat perbandingan dengan industri lain (Tabel 4). c) Hitung nilai rata-rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan jumlah variabel yang disertakan dalam dimensi tersebut. d) Tempatkan nilai rata-rata untuk FS, CA, IS, dan ES untuk sumbu yang sesuai dalam Matriks SPACE (Gambar 7). e) Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan gambar titik hasil pada X. Tambahkan dua nilai pada sumbu y dan gambar titik hasil pada Y. Gambar perpotongan dari titik xy yang baru. f)
Gambar vektor arah dari titik asal Matriks SPACE melalui titik perpotongan yang baru. Vektor ini mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi: agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif.
45
Tabel 4. Penilaian Peringkat Perusahaan
Faktor Posisi Strategis Internal dan Eksternal
Faktor Penilaian
Peringkat
Financial Strength-FS (Kekuatan Keuangan) : Posisi Strategis Internal
Jumlah Competitive Advantage-CA (Keunggulan Kompetitif) : Jumlah Environmental Stability-ES (Stabilitas Lingkungan) :
Posisi Jumlah Strategis Eksternal Industrial Strength-IS (Kekuatan Industri): Jumlah Kesimpulan (Perhitungan) Sumber: David (2006)
FS +6 +5 Konservatif
+4
Agresif
+3 +2 +1 CA
IS -6 -5 -4 -3 -2 -1
+1 +2 +3 +4 +5 +6 -1 -2
Defensif
-3 -4
Kompetitif
-5 -6 ES Gambar 7. Matriks SPACE Sumber: David (2006)
46
3) Tahap Pemilihan Strategi Prioritas – QSP Matrix Setelah beberapa alternatif strategi dihasilkan dari tahap penentuan alternatif strategi maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap pemilihan terhadap pilhan-pilihan strategi tersebut hingga didapat strategi yang menjadi prioritas. Menurut David (2006), terdapat satu teknik yang dapat digunakan untuk merumuskan alternatif strategi mana yang terbaik. Teknik ini adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matriks - QSPM). QSPM menggunakan input dari analisis tahap satu dan hasil pencocokan dari analisis tahap dua untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan kunci eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Berikut ini merupakan 6 langkah yang dibutuhkan untuk membuat QSPM : a) Membuat
daftar
Financial
Strength-FS
(Kekuatan
Keuangan),
Competitive Advantage-CA (Keunggulan Kompetitif), Environmental Stability–ES (Stabilitas Lingkungan), Industrial Strength–IS (Kekuatan Industri) sebagai faktor kunci sukses perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini harus diambil secara langsung dari identifikasi faktor-faktor pembentuk variabel posisi strategis internal dan eksternal. Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan kunci internal harus dimasukkan dalam QSPM. b) Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot tersebut sama dengan yang ada hasil pembobotan Paired Comparison. c) Evaluasi matriks SPACE dan identifikasi alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. d) Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores–AS). Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot (langkah dua) dengan Nilai Daya Tarik (langkah empat) dalam masing-masing baris (Tabel 5). e) Hitung Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Scores-TAS) mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci
47
internal atau eksternal yang terdekat. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi tersebut. f)
Hitung penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik (Summary Total Attractiveness Scores-STAS) dalam masingmasing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik menunjukkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif. Nilai STAS yang paling tinggi berarti strategi tersebut adalah yang paling layak diaplikasikan dalam perusahaan. Tabel 5. Matriks QSP Faktor Kunci
Nilai Rata-Rata
Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Dst.. AS TAS AS TAS AS TAS
FS CA ES IS Total Sumber: David (2006)
48