IV. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara selama 5 bulan (Maret hingga Agustus 2006). B. Alat dan bahan Penelitian. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Alat bantu untuk mengukur fisik sarang dan pengukuran petak, serta mengambil sarang yaitu : Meteran/pitaukur, tali, tangga, pisau dan keranjang, serta alat bantu untuk mengukur suhu dan kelembaban yaitu : Termometer dan Higrometer. 2. Alat bantu untuk identifikasi jenis bahan sarang yaitu : Miskroskop, loupe, kaca pembesar, cawan, pinset, dan pisau kecil/silet. 3. Alat bantu untuk pengamatan perilaku yaitu : Monokuler, Binokuler, lampu/senter
dan
kompas.
Perlengkapan
fotografi
sebagai
alat
dokumentasi obyek kegiatan penelitian, serta alat tulis dan lembar data.
C. Tahapan Penelitian. 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mempersiapkan penelitian melalui pengumpulan informasi mengenai tempat-tempat sarang burung seriti, perilaku bersarang burung seriti, jenis-jenis bahan penyusun sarang seriti, dan kondisi lokasi sarang. 2. Survey (Menjajaki lapangan) Pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan untuk menjajaki dan mengenali keadaan lapangan, menentukan lokasi sarang burung seriti, mengukur fisik sarang, suhu dan kelembaban, serta mengukur fisik lokasi sarang burung seriti, mengamati dan mengidentifikasi jenis bahan penyusun sarang seriti dan perilaku bersarang burung seriti.
16
Berdasarkan pengamatan ini yang dilakukan pada bulan Maret 2006 dapat diketahui bahwa tempat-tempat burung seriti di Kabupaten Halmahera Selatan yang ditemukan adalah di jembatan yang berdekatan dengan hutan tanaman/kebun dan di gua berdekatan dengan pantai karang. Selanjutnya, lokasi tersebut dijadikan sebagai unit contoh pegamatan sarang burung seriti dan perilaku bersarang burung seriti.
3. Pengumpulan Data. 3.1. Sarang Burung Seriti (Collocalia esculenta). a. Peletakkan dan jumlah sarang Seriti. Dalam pengamatan peletakkan dan jumlah sarang seriti dilakukan di dua lokasi diantaranya di bawah jembatan dan di dalam gua yang terdiri atas jembatan I (J I), jembatan II (J II), gua I (G I) dan gua II (G II). Pemetakkan di lokasi jembatan terdiri atas 3 petak berupa sirip-sirip kayu sebagai tempat burung seriti meletakkan sarang, dan di lokasi gua terdiri atas 5 petak berupa celah-celah batu di dinding gua yang merupakan tempat burung seriti meletakkan sarang. Setelah itu, sarang seriti yang terdapat di masing-masing petak dihitung untuk mengetahui jumlah sarang.
(A)
(B)
Gambar 5. A. (a) petak 1, (b) petak 2, dan (c) petak 3 merupakan letak sarang pada lokasi di bawah jembatan. B. (a) petak 1, (b) petak 2, (c) petak 3, (d) petak 4, dan (e) petak 5 merupakan letak sarang pada lokasi di dalam gua. Dalam pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan selama sehari (1 hari) dalam 3 kali pengukuran yaitu pagi, siang, dan sore hari. b. Struktur dan Bentuk Sarang Seriti.
17
Pengamatan sarang yang dilakukan adalah sarang seriti diambil di lokasi jembatan (3 petak) dan gua (5 petak) di masing-masing petak sebanyak 10 sarang. Untuk pengukuran fisik sarang baik itu sarang mangkok dan sarang pojok dipergunakan beberapa variabel diantaranya adalah : 1. Panjang sarang (cm), yaitu bagian sarang terpanjang. 2. Lebar sarang (cm), yaitu bagian sarang terlebar. 3. Tinggi total sarang (cm), yaitu jarak dari sarang bagian bawah ke bagian tertinggi sarang. 4. Kadalaman sarang (cm), yaitu jarak tegak lurus dari dasar bagian dalam sarang ke bagian permukaan sarang. 5. Bibir sarang (cm), yaitu jarak bagian dalam sarang yang merupakan tepi sarang ke bagian terluar.
Gambar 6. Pengukuran sarang Keterangan : 1 : Panjang sarang 3 : Tinggi sarang 5 : Bibir sarang 2 : Lebar sarang 4 : Kedalaman sarang
Gambar 7. Bentuk sarang seriti, (a) sarang mangkok dan (b) sarang pojok. c. Jenis bahan penyusun sarang burung seriti. Sarang seriti di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan diambil dan dipisahkan dari air liur dengan bahan-bahan penyusun sarang, untuk diidentifikasi sebanyak 10 sarang pada masing-masing petak. Pengamatan identifikasi menggunakan metode pengenalan dan koleksi
18
spesimen jenis-jenis tumbuhan dari jenis bahan penyusun sarang seriti, serta kunci identifikasi kelompok jenis bahan sarang seriti dari kelompok tumbuhan lumut, rumput dan serpihan daun menurut Steenis 1987 ; Hasan dan Ariyati 2004 (Lampiran 20). Identifikasi bahan-bahan penyusun sarang dilakukan dengan cara merendam sarang dengan Aquades selama beberapa menit (satu per satu sarang seriti direndam) dalam sebuah ember kecil, kemudian pemisahan air liur dari bahan-bahan penyusun sarang dengan menggunakan pinset. Proses identifikasi bahan-bahan sarang tersebut dilakukan dengan cara bahan-bahan sarang yang telah dipisahkan tersebut diletakkan dalam ember kecil kering, dilakukan pemotongan spesimen bahan sarang secukupnya, kemudian potongan tersebut direndam dengan air, setelah itu bahan sarang tersebut dibuat preparat basah diletakkan diatas gelas preparat dan ditutup dengan gelas preparat agar bisa diamati di bawah mikroskop. 3.2. Perilaku Pengamatan perilaku dilakukan di lokasi jembatan di Pulau Bacan dan gua di Pulau Kasiruta (Ruta) Kabupaten Halmahera Selatan dengan menggunakan metode one zero. Perilaku burung seriti yang diamati adalah perilaku bersarang. Pengamatan perilaku burung seriti dilakukan saat burung seriti melakukan aktivitas bersarang di dalam lokasi jembatan dan gua, waktu pengamatan mulai dari jam 06.00 hingga 18.00 WIB (pagi, siang sampai sore hari).
4. Analisis Data 4.1. Sarang Burung Seriti (Collocalia esculenta). a. Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti. Data mengenai pola peletakkan dan jumlah sarang dianalisis secara deskriptif kemudian dipetakkan. Untuk mengetahui penyebaran sarang pada setiap petak digunakan perhitungan statistik non-parametrik khi-kuadrat dengan rumus :
19
X² = ∑ ( σ – E ) ² E Dimana : σ : Jumlah sarang yang ada pada setiap petak dari hasil sensus E : Nilai harapan (rata-rata jumlah sarang yang ada pada tiap petak) α : Taraf kepercayaan (0,05) Hipotesa : Ho : Sarang menyebar merata Hi : Sarang tidak menyebar merata Kriteria : X² hitung ≤ X² tabel, maka terima Ho X² hitung > X² tabel, maka tolak Ho X² tabel = X² α ; df ; α = 0,05 , df = n - 1 Untuk mengetahui penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok digunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat pada taraf kepercayaan 0.05 dengan rumus : X² = ∑ ( σi – Ei ) ² Ei Dimana : σ : Jumlah sarang pojok atau mangkok E : Nilai harapan (rata-rata jumlah sarang yang dapat menempati petak tersebut berdasarkan kerapatan sarang per luasan yang dibutuhkan untuk bersarang) α : Taraf kepercayaan (0,05) Hipotesa : Ho : Preferensi sarang pojok dan sarang mangkok sama Hi : Preferensi sarang pojok dan sarang mangkok tidak sama Kriteria : X² hitung ≤ X² tabel, maka terima Ho X² hitung > X² tabel, maka tolak Ho
20
b. Jenis Bahan Sarang, Struktur dan Bentuk Sarang Burung Seriti. Data hasil pengukuran fisik sarang dan pengamatan jenis bahan penyusun sarang dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. 4.2. Perilaku Data perilaku yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
21