LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk
Investing Today Benefiting Tomorrow Berinvestasi Saat Ini Untuk Masa Depan
www.antam.com | IDX: ANTM | ASX: ATM
Investing Today Benefiting Tomorrow Berinvestasi Saat Ini Untuk Masa Depan Tema Laporan Tahunan Antam 2011 merefleksikan benang merah pencapaian signifikan Antam di tahun 2011. Antam telah memulai konstruksi dua proyek besar yang memiliki nilai tambah, yakni proyek Chemical Grade Alumina Tayan senilai US$450 juta dan proyek Feronikel Halmahera Timur senilai US$1,6 miliar.
The theme of Antam's 2011 Annual Report encompasses the spirit of its significant achievements in 2011. During the year, Antam embarked on two major project constructions, namely Chemical Grade Alumina in Tayan worth at US$450 million and Ferronickel project in East Halmahera worth at US$1.6 billion.
Antam juga sukses menerbitkan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp3 triliun untuk pendanaan investasi dan pengembangan usaha.
Additionally, the Company also issued a Rupiah-denominated bonds worth at Rp3 trillion where the proceeds was allocated for investments and financing its business developments.
Ketiga hal ini merefleksikan komitmen Antam untuk melakukan investasi saat ini demi masa depan yang lebih baik.
These three outstanding achievements have reconfirmed Antam’s commitment to investing for the better future.
Kegiatan Pertambangan di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara | Mining activities in North Maluku Nickel Mines Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
1
Identitas Perusahaan Corporate Identity
Identitas Perusahaan | Corporate Identity
Nama Perusahaan Company’s Name*
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT Antam (Persero) Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk abbreviated PT Antam (Persero) Tbk Berkedudukan di Jakarta Domiciled in Jakarta
Pembentukan Founded
5 Juli 1968 July 5, 1968
Modal Dasar Authorized Capital
Rp3,8 triliun Rp3.8 trillion
Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Fully Paid Capital
Rp953,8 miliar Rp953.8 billion
Kepemilikan Ownership
Pemerintah Republik Indonesia 65% The Government of the Republic of Indonesia 65% Publik 35% Public 35%
Maksud & Tujuan Purpose & Intention
Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan, dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut The Company's purpose and Intention is to manage business in mining field that processes a number of minerals as well as operating other businesses including industry, trade, transportation, and other services related with the mining sector
Kegiatan Usaha Utama Main Business Activities
a. Menjalankan usaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian b. M enjalankan usaha dalam bidang industri yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut c. M enjalankan usaha dalam bidang perdagangan yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut baik perdagangan secara fisik maupun perdagangan secara non fisik (hedging) d. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan untuk keperluan sendiri maupun pihak lain yang berkaitan dengan petambangan berbagai jenis bahan galian tersebut e. Menjalankan usaha dalam bidang jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut (kecuali jasa konsultasi dalam bidang hukum dan pajak) a. Mining various types of minerals b. Mining industry relating to various types of minerals c. Trading on various types of minerals both physically and non-physically (hedging) d. Mining Transportation, either for its own business or external, relates to various type of minerals e. Mining services related to various types of minerals (except consultation services in legal and tax)
Kegiatan Usaha Penunjang Supporting Business Activities
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan perlindungan wilayah usaha pertambangan dan sumber daya yang dimiliki, Perseroan dapat melakuan kegiatan usaha penunjang untuk: In optimizing the utilization and protection of the mining area and its resources, the Company may engage in supporting business activities for: a. Perkebunan | Plantations b. Pertanian | Agricultures c. Kehutanan | Forestry d. Properti | Property e. Pembangkit listrik (power plant) dan energi | Power Plant and Energy
Hubungi Kami Contact Us
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1 Lingkar Selatan-Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia Tel : (62-21) 789-1234 Fax : (62-21) 789-1224 e-mail:
[email protected] www.antam.com
Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs www. antam.com. Dalam situs tersebut Anda juga dapat bergabung dalam layanan distribusi berita melalui e-mail, Antam NewsAlerts. For more information please visit our website www.antam.com. You can also join our e-mail distribution list, Antam NewsAlerts, from our website.
* Dalam Laporan Tahunan Ini Nama Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Aneka Tambang Tbk Selanjutnya Disingkat “Antam”. * This Annual Report Will Use The Name “Antam” As Abbreviation Of Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Aneka Tambang Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kinerja 2011
Performance in 2011
Highlights Kinerja Antam di Tahun 2011 2011 Corporate Performance Highlights Penjualan Bersih 2010 Rp8,74 triliun Net Sales 2010 Rp8.74 trillion
Penjualan Bersih 2011 Rp10,35 triliun Net Sales 2011 Rp10.35 trillion Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 2010 Rp1,68 triliun Income For The Year Attributable To Owners of the Parent 2010 Rp1.68 trillion
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 2011 Rp1,93 triliun Income For The Year Attributable To Owners of the Parent 2011 Rp1.93 trillion Jumlah Aset 2010 Rp12,2 triliun Total Assets 2010 Rp12.2 trillion
18% 14,5% 24%
Jumlah Aset 2011 Rp15,2 triliun Total Assets 2011 Rp15.2 trillion Kas dan Setara Kas 2010 Rp4,23 triliun Cash and Cash Equivalents 2010 Rp4.23 trillion
Kas dan Setara Kas 2011 Rp5,64 triliun Cash and Cash Equivalents 2011 Rp5.64 trillion
33%
Komposisi Penjualan Bersih Antam 2011 Composition of Antam’s Net Sales in 2011
24%
3% 1% 1%
35% 36%
Pada tahun 2011, penjualan bersih Antam naik 18% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp10,35 triliun. Komoditas feronikel menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan 2011 sebesar 36%, disusul kontribusi emas sebesar 35% dan bijih nikel dengan kontribusi 24%. Di tahun 2011 Antam juga memperoleh penjualan bersih dari batubara menyusul diakuisisinya tambang batubara Sarolangun di awal 2011. In 2011, Antam's net sales increased by 18% to Rp10.35 trillion compared to the figure in 2010. Ferronickel is the biggest contributor to the Company’s revenue in 2011 at 36%, followed by gold and nickel ore, at 35% and 24% respectively. In addition, the Company also gained net sales from coal following the acquisition of Sarolangun coal mine in Jambi in early 2011. n Feronikel | Ferronickel n Emas | Gold n Bijih Nikel | Nickel Ore n Perak | Silver n Batubara dan Bauksit | Coal and Bauxite n Jasa Pemurnian Logam Mulia | Precious Metals Refining Services
SANGKALAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB / Disclaimer: Laporan ini berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dianggap sebagai pandangan masa depan (forward looking statements) sehingga hasil-hasil nyata Perusahaan, pelaksanaan atau pencapaian-pencapaiannya dapat berbeda dari hasil yang diperoleh melalui pandangan masa depan (forward looking statements) yang antara lain merupakan hasil dari perubahan-perubahan ekonomi dan politik baik nasional maupun regional, perubahan nilai tukar valuta asing, perubahan harga dan permintaan dan penawaran pasar komoditas, perubahan kompetisi, perubahan undang-undang atau peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi, kebijakan-kebijakan dan pedoman-pedoman serta perubahan asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat pandangan masa depan (forward looking statements). This report contains certain statements that may be considered “forward looking statements”, the company’s actual results, performance or achievements could differ materially from those projected in the forward looking statements as a result, among other factors, of changes in general, national or regional economic and political conditions, changes in foreign exchange rates, changes in the prices and supply and demand on the commodity markets, changes in the size and nature of the company’s competition, changes in legislation or regulations and accounting principles, policies and guidelines and changes in the assumptions used in making such forward looking statements.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
3
Pencapaian 2011 Achievements in 2011
Operasi
Keuangan
Operations
Financial
• Produksi dan penjualan feronikel tahun 2011 merupakan level tertinggi sepanjang sejarah Antam. • Produksi feronikel tahun 2011 naik 5% dibandingkan tahun 2010 menjadi 19.690 Ton Nikel dalam Feronikel (TNi) sementara penjualan naik 7% menjadi 19.527 TNi. • Produksi bijih nikel naik 13% menjadi 7,96 juta wet metric ton (wmt) sementara penjualan bijih nikel naik 8% menjadi 6,35 juta wmt. • Penjualan emas naik 22% menjadi 8.009 kg didukung peningkatan permintaan meski level produksi turun 4% menjadi 2.667 kg karena penurunan kadar emas yang ditambang. • Jumlah kecelakaan ringan turun di tahun 2011 menjadi 7 kejadian dari 9 kejadian, sementara jumlah kecelakaan berat turun dari 3 kejadian menjadi 1 kejadian.
• Penjualan bersih Antam di tahun 2011 naik 18% menjadi Rp10,35 triliun seiring kenaikan volume penjualan komoditas nikel dan emas. • Struktur keuangan Antam tetap kuat dengan jumlah kas dan setara kas Rp5,64 triliun dan jumlah hutang obligasi sebesar Rp3 triliun. • Pada akhir tahun 2011 Antam menerbitkan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp3 triliun untuk pendanaan investasi dan pengembangan usaha. • Nilai efisiensi melonjak tajam 136% menjadi Rp72,1 miliar dari Rp30,5 miliar pada tahun 2010.
• Production and sales of ferronickel in 2011 posted a
record result throughout the entire Antam’s history.
• Production of ferronickel in 2011 increased by 5%
compared in 2010 at 19,690 tons of nickel contained in ferronickel (TNi), while the sales increased by 7% to 19,527 TNi. • Production of nickel ore increased by 13% to 7.96 million Wmt, while the sales of nickel ore increased by 8% to 6.3 million Wmt. • Sales of gold increased by 22% to 8,009 kg as a result of increasing demand, although its production level declined by 4% to 2.667 kg, due to decreasing grade of the mined gold. • The occurrence of minor accident declined from 9 in 2010 to 7 in 2011, while serious accident also decreased, from 3 to 1.
• Antam’s net sales in 2011 increased by 18% to Rp10.35
trillion derived from the increase in sales volume on two commodities, nickel and gold. • Financial structure remains strong with cash and cash equivalents at Rp5.64 trillion and bonds payable at Rp3 trillion. • At the end 2011, Antam issued Rupiah-denominated bonds valued at Rp3 trillion where the proceeds was allocated for investment and financing its business development. • The efficiency value increased significantly by 136% to Rp72.1 billion compared to Rp30.5 billion in 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Pengembangan Usaha Business Development
• Konstruksi proyek Chemical Grade Alumina Tayan senilai US$450 juta dimulai. • Konstruksi proyek Feronikel Halmahera Timur senilai US$1,6 miliar dimulai. • Antam melalui entitas anak PT Indonesia Coal Resources mengakusisi tambang batubara Sarolangun di Jambi.
• The commencement of
Chemical Grade Alumina project construction in Tayan, worth at US$450 million. • The commencement of Ferronickel project construction in East Halmahera, worth at US$1.6 billion. • Through its subsidiary, PT Indonesia Coal Resources, Antam acquired a coal mine in Sarolangun, Jambi province.
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
• Penyempurnaan database jabatan. • Penyempurnaan Key Performance Indicator. • Finalisasi Sistem Imbalan Pegawai. • Penghargaan dari Kementerian BUMN sebagai BUMN Ketiga dengan Inovasi SDM Terbaik. • Serikat Pekerja (Persatuan Pegawai Antam, Perpantam) mendapatkan penghargaan Serikat Pekerja dengan Hubungan Industrial Terbaik 2011 dari Forum Serikat Pekerja (FSP) BUMN.
• Penghargaan Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau untuk Unit Bisnis (UB) Pertambangan Emas Pongkor • PROPER Biru untuk UB Pertambangan Nikel Sultra, UB Pertambangan Nikel Maluku Utara dan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia serta entitas anak PT Cibaliung Sumberdaya. • Penghargaan Best Sustainability Reporting on Website 2011 dan Runner-Up 2 Best Sustainability Reporting kategori Natural Resources dalam Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) 2011. • Penghargaan Indonesia Green Awards 2011. • Green PROPER award for Pongkor Gold Mining Business Unit • Blue PROPER award for Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit in, North Maluku Nickel Mining Business Unit, Logam Mulia Precious Metal Processing and Refinery Business Unit and Antam subsidiary PT Cibaliung Sumberdaya. • The Best Sustainability Reporting on Website in 2011 and Runner Up 2 for the Best Sustainability Reporting in Natural Resources category in the Indonesia Sustainability Reporting Awards in 2011. • Indonesia Green Awards 2011.
Human Resources
• Improvement on position database
• Improvement on Key
Performance Indicator
• Finalization of Employee Remuneration System
• An Award from the Ministry of
State-owned Company as the third best state owned company to foster the best human resources innovations. • Antam worker union (Perpatam) received an award for the best Worker Union in the Industrial Relations in 2011, from the Forum of Worker Unions of the Stateowned Companies.
Corporate Social Responsibility
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
5
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING | MAIN FINANCIAL HIGHLIGHTS 1
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Information of the Compay’s business results in comparison for 5 (five) fiscal years or since the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes: 1. Sales/operating income 2. Profit (loss) 3. Total comprehensive profit (loss) 4. Net profit (loss) per share
2427
2
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas lain 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Information on the Company’s financial positions in comparison for 5 (five) fiscal years or since the the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes: 1. Net working capital 2. Total Investment on other entity 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
2427
3
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
Financial ratio in comparison for 5 (five) years or since the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes 5 (five) financial ratio in general and relevant to the company industry
27
4
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Harga saham tertinggi, 2. Harga saham terendah, 3. Harga saham penutupan, 4. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Stock price information in tables and graphics. Information in tables and graphics, which includes: 1) Highest share price, 2) Lowest share price, 3) Closing share price, 4) Traded share volume for every quarter in 2 (two) latest fiscal year (if any).
3237
5
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir Informasi memuat: 1. J umlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
Information on outstanding bonds, sukuk or convertible bonds in 2 (two) last fiscal book The information includes: 1. Total of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds 2. Level of interest/return 3. Due date 4. Rating on bonds/sukuk
287
1
Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. P enilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. P andangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. K omite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)
Report from the Board of Commissioners Includes: 1. Assessment on Directors performance in managing the company 2. Overview on company business prospect initiated by the Directors 3. Committees under the Board of Commissioners supervision 4. Board of Commissioners composition amendment (if any)
56
2
Laporan Direksi Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut: 1. A nalisis Atas Kinerja Perusahaan Misalnya Kebijakan Strategis, Perbandingan Antara Hasil Yang Dicapai Dengan Yang Ditargetkan, Dan Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan. 2. Prospek Usaha 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Yang Telah Dilaksanakan Oleh Perusahaan 4. P erubahan Komposisi Dewan Direksi (Jika Ada).
Board Of Directors' Report Incudes: 1. The Company Performance Analysis Include Strategic Policy, Performance Comparison Based on Target, and Challenges 2. Company Prospect 3. Good Corporate Governance Implementation by The Company 4. Board Of Directors Composition Amendment (If Any)
72
3
Tanda Tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut: 1. Tanda Tangan Dituangkan Pada Lembaran Tersendiri 2. Pernyataan Bahwa Direksi dan Dewan Komisaris Bertanggung Jawab Penuh Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan 3. Ditandatangani Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Dengan Menyebutkan Nama dan Jabatannya 4. P enjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Yang Bersangkutan Dalam Hal Terdapat Anggota Dewan Komisaris Atau Direksi Yang Tidak Menandatangani Laporan Tahunan, Atau: Penjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Anggota Yang Lain Dalam Hal Tidak Terdapat Penjelasan Tertulis Dari Yang Bersangkutan
Signature of member of the Board of Directors and the Board of Commissioners Includes: 1. Signatures on Separate Pagination 2. Statement of Accountability on The Contents of The Report By The Board of Commissioners and Directors 3. Signed By All Members of The Board of Commissioners and Directors Completed With Names and Positions 4. S eparate Written Notice Concerning The Explanation of Refusal of Member of Board of Commissioners or Directors To Place His / Her Authograph on The Signature Page, or: Written Notice From Other Member In Case There Is No Explanation Provided By The Concerned Member
65, 87, 94
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI / REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
PROFIL PERUSAHAAN / COMPANY PROFILE 1
Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Name and complete address of the company Includes name and address, post code, no. Tel, no. Fax, email and website
2
2
Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
The company brief history Includes: date/year of establishment, name, and change of company name (if any).
2
3
Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. B idang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan atau jasa yang dihasilkan
Business activity To include description of: 1. Company business activity in pursuant to the articles of association; and 2. Product and services description
2
4
Struktur organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan
Organization structure In chart include names and positions
20
5
Visi dan misi perusahaan Mencakup: 1. Visi dan misi perusahaan; dan 2. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
Visi dan misi perusahaan Includes: 1. The company vision and mission; and 2. Information on the approval of vision and mission from Directors/Board of Commissioners
18
6
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
The Board of Commissioners' identity and resume Information to include: 1. Name 2. Position (include in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of appointment as member of Board of Commissioners
6871
7
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi
The Board of Directors' identity and resume Information to include: 1. Name 2. Position (include in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of appointment as member of Board of Directors
9093
8
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Informasi memuat antara lain: 1. J umlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. J umlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. P elatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
Total numbers of employee (2 years comparison) and description of competence development (i.e.: education aspects and employees training) Information to include: 1. Total employee on organization level 2. Total employee on education level 3. Employees training to represent equal opportunity for all employees 4. Budget allocation
3847
9
Komposisi pemegang saham Mencakup antara lain: 1. N ama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. K elompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya
Shareholders composition Includes: 1. Shareholders name with 5% or more shares 2. Name of Directors and Commissioners with shares ownership 3. Public shareholders with the ownership of less than 5%, its percentage
3237
10
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak/asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
List of subsidiary and/or association Information to include: 1. Name of subsidiary/association 2. Ownership percentage 3. Business activity of subsidiary/association 4. O perations status of subsidiary/association (has commenced operations or not yet commenced operations)
2127
11
Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. K ronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
Shares listing chronology Includes: 1. Share listing chronology 2. Any corporate action that may amend share price fluctuation 3. Shares fluctuation from the initial listing to the end of fiscal report 4. The stock exchange name where the company is listed
284
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
7
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
12
Kronologis pencatatan Efek lainnya Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan Efek lainnya 2. J enis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah Efek lainnya 3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan 5. Peringkat Efek
Chronology of other stock listing Includes: 1. Chronology of other stock listing 2. Ccorporate action that create amendment in total other stock 3. Amendment in total other stock from listing up to fiscal book 4. The name of exchange where it's being listed 5. Stock ratings
278287
13
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
Name and address of institution and/or supporting profession of capital market Information to include: 1. Name and address of BAE 2. Name and address of Public Accountant Firm 3. Name and address of Share Registrar
314
14
Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Awards and or certifications received by the company, both national and international Information to include: 1. Awards and or certificates name 2. Year of awards 3. The institutions information 4. Validity of certificates
50
15
Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any)
i
Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan | management discussion and analysis on the company performance 1
Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)
Operation Review per business segment Includes: 1. Production/business activity; 2. Increase/decrease in operation; 3. Sales/operating income; 4. Profitabilitas the above is intended for each business segment review in the financial report (if any)
98111
2
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. L iabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi); 4. Pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas
The company financial performance analysis Financial performance analysis completed with fiscal year and previous year comparison (in naration and tables), whicn include: 1. Current assets, non-current assets, and total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities; 3. Sales/operating income, expenses and profit (loss); 4.Other comprehensive income, and total comprehensive income (loss) 5. Cash flows
110115
3
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan Penjelasan tentang: 1. K emampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Discussion and analysis concerning solvability and receivables collectability of the company Information regarding: 1. Short term and long term solvability 2. Receivable collectability
114115
4
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy),
Discussion on capital structure and management policy on capital structure Explanation on: 1. Capital structure 2. Management policy on capital structure
114
5
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. S umber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Discussion on material commitment on capital goods investment Explanation regarding: 1. Objective of the commitment 2. The sources of fund expected to fulfill the comitment 3. Denomination of currency 4. The company plans to protect the risk from the committed foreign exchange position Notes: please disclose the information if the company do not have any material commitment
115
6
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru Penjelasan mengenai: 1. B esaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. F aktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produksi atau jasa baru
The disclosure of increase or decrease of material from sales/net income, the discussion is required concerning the trend and to relate it to total sales of products or services, an or the existence of new product or service The explanation include: 1. Total increase/decrease in sales or net revenues 2. Any factors created the increase/decrease in material from sales or net revenues that is related to total goods or sold services, and or new products or services
116
7
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun Ada atau tidak ada pengungkapan
Discussion on price change impact to sales/net revenue and income of the company for 2 (two) years or since the inception of its business, if it is less than 2 (two) years Disclosure or undisclosure
116118
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
8
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Information and material facts after the accounting report Description on significant events post financial statements date including its impact to the business performance and risk in the future. Notes: please disclose if the company does not have any significant event after the date of accounting report
118
9
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
The company business prospect review Description concerning company prospects which is related to industry and economy in general as well as quantitatives supporting data from reliable sources
119121
10
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
Marketing aspect review Description concerning marketing aspects on products and/or services of the company, such as marketing strategy and market shares
121123
11
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
Description on dividend policy and cash dividend per shares and total dividend per year published or paid-off for 2 (two) fiscal years Includes description on: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio for concern year Notes: please disclose, if there is no dividend payout
282283
12
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
The public offering proceed realization (the company is obligated to report the realization of fund) Includes description on: 1. Total proceeds 2. Fund allocation plan 3. Breakdwon of fund allocation 4. Fund balance, and 5. The date of GMS approval on any amendment of fund allocation (if any)
280
13
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Material information concerning investment, expansion, divestment, acquisition or receivables/capital restructurisation. Include description on: 1. The objective of transactions; 2. Transaction value or restructuring amount; 3. Sources of fund. Notes: please disclose if there is no transaction
278287
14
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 1. N ama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Information of material transaction with conflict of interest and/or transaction with affiliated parties Include description on: 1. The name of parties in the transaction and the nature of affiliated relations; 2. The explanation on the transaction fairness; 3. The reasons on the transaction; 4. Transaction realization on current period; 5. The company policy related to the review mechanism on the transaction; 6. Regulation compliance and related rules Notes: please disclose if there is no transaction
125128
15
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Description on regulations amendment with significant impact to the company The description include: laws amendment and its impact to the company Notes: please disclose if there is no amendment with significant impact
128
16
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Description on accounting policy amendment The description include: amendment of accountant policy, reasons and its impact to the financial statements
129131
1
Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
The Board of Commissioners description The description include: 1. Responsibility of the Board of Commissioners 2. Remuneration policy procedure 3. Remuneration structure with its component and nominal values per component 4. Meeting frequency and attendance of the Board of Commissioners 5. Training program to enhance the Board of Commissioners competence
187201
2
Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. R uang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. F rekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
The Board of Directors description The description include: 1. Scope of works and responsiblity of each Director 2. Meeting frequency 3. Total attendance of member of the Board of Directors 4. Training program to enhance the Board of Directors competence
201210
TATA KELOLA PERUSAHAAN | Good Corporate Governance
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
9
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
3
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Uraian mengenai: 1. P roses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi 2. K riteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
Assessment to the member of Board of Commissioners and/or Directors The description on: 1. Implementation process of performance assessment of the Board of Commissioners and/or Directors 2. The criteria applied into the assessment on the performance of the Board of Commissioners and/or Directors 3. The assessor
210
4
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. S truktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek dan jangka panjang/pasca kerja untuk setiap anggota Direksi 3. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Analysis of Directors remuneration policy Includes: 1. Remuneration policy procedure 2. Remuneration structure that indicate the type and total salary in short term and long term/post assignment for each Director 3. Performance indicator to measure the performance of Directors
208209
5
Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. K ualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Audit Committee Includes: 1. Name and position of audit committee 2. Education qualification and work experience of audit committee members 3. Independence of audit committee members 4. Duties and responsibilty 5. Brief report on the implementation of audit committee activity 6. Meeting frequency and total attendance
212217
6
Komite Nominasi Mencakup antara lain: 1. N ama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi 2. Independensi anggota komite nominasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi
Nomination Committee Includes: 1. Name and position of nomination committee 2. Independence of nomination committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of nomination committee 5. Meeting frequency and total attendance
217222
7
Komite Remunerasi Mencakup antara lain: 1. N ama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi 2. Independensi anggota komite remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi
Remuneration Committee Includes: 1. Name and position of remuneration committee 2. Independence of remuneration committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of remuneration committee 5. Meeting frequency and total attendance
217222
8
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1. N ama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Other committees under the Board of Commissioners Includes: 1. Name and position of other committee 2. Independence of other committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of other committee 5. Meeting frequency and total attendance
222
9
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. N ama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
Duties and function of Corporate Secretary Includes: 1. Name and brief resume of corporate secretary 2. Implementation of duties of corporate secretary
211
10
Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. P ihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
Description on audit internal unit Includes: 1. Name of audit internal unit chairman 2. Total employee under audit internal unit 3. Qualification/certification as audit internal proffesion 4. Structure or position of audit internal unit 5. Implementation of duties 6. Information on the party who appoint/dismiss the chairman of audit internal unit
237240
11
Akuntan Perseroan Informasi memuat antara lain: 1. J umlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit
The Company accountant Information includes: 1. Total period of accountant in auditing the financial statements of the company 2. Total period of Public Accounting Firm in auditing the company financial statements 3. Audit fees and attestment services (if the accountant provides other attestment services at the same time of audit works) 4. Other services provided by the accountant aside of financial audit works
251
12
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. P enjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Description of risk management Includes: 1. Elaboration on risk management system 2. Elaboration on evaluation conducted on the effectiveness of risk management system 3. Elaboration of risks aspect of the company 4. Efforts in managing the risk
241250
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
No
Hal Yang Dipersyaratkan Dalam Peraturan Bapepam-Lk No. X.K.6 REQUIRED ITEM IN BAPEPAM-LK RULE X.K.6
Hal Pg
13
Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. P enjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern 2. P enjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
Description of internal control system Includes: 1. Brief report on internal control system 2. E valuation summary on the effectiveness of internal control system
236
14
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan t erkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Description of corporate social responsibility on environmental Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to environmental program, including material usage and environmental friendly and recycle energy, waste management system of the company, etc. 4. Environment certificates
228
15
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on manpower, health and safety Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to manpower practice, health, and safety, such as gender equality and equal opportunity, infrastructure and work safety, employee turnover level, work accident level, trainings, etc.
228
16
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on social and community development Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. F inancial impact from the activity related to social and community development, such as utilization of local labour, community empowerement in the company surrounding, improvement of infrastrucrue and social facility, donation, etc.
228229
17
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on consumers responsibility Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. F inancial impact from the activity related to product responsibility, such as health and consumers protection, product information, infrastructure, total and policy on customer complaint
228229
18
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
Important cases faced by the company, subsidiary, member of Directors and/ or member of the Board of Commissioners with the tenure during the annual report period Includes: 1. Litigation case 2. Status of litigation disposal 3. F inancial impact from the litigation Notes: Please disclose if there is no litigation cases in the company
259
19
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
Information access and company data Description on the availability of information access and company data to the public, such as website, mass media, mailing lists, bulletins, analyst gatherings, etc.
2
20
Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan kode etik 2. Isi kode etik 3. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
Discussion on code of ethics Includes: 1. The existence of code of ethics 2. The contents 3. Disclosure on the application of code of ethics to all organisation levels 4. Its implementation and procedure 5. Disclosure on corporate culture by the company
256
21
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan
Description of whistleblowing system The description of whistleblowing system includes: 1. The reporting on violation 2. The protection to the whistleblowers 3. The handling of reporting 4. The responsible team to manage the complaint
256
1
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
INFORMASI KEUANGAN | Financial Statements Letter of Statements from the Directors concerning the accountability on the Financial Statements In compliance to the regulation of Bapepam-LK No. VIII.G.11 concerning the Responsibility of Directors on Financial Statements
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
305
11
Daftar Isi
Table of Contents
98 Tinjuan Operasi per Segmen Usaha Operation Review by Business Segment 100 Wawancara dengan Ir. Winardi, Mm, Direktur Operasi Interview with Ir. Winardi, Mm, Operations Director 104 Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan Analysis on the Company's Financial Performance 106 Beban Usaha Operating Expenses 106 Laba Usaha, Profitabilitas Operating Income, Profitability 107 Wawancara dengan Djaja M. Tambunan, Direktur Keuangan Interview with Djaja M. Tambunan, Finance Director 111 Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year 113 P osisi Keuangan Antam di 2011 Management’s Discussion & Analysis 113 K emampuan Membayar Liabilitas & Kolektibilitas Piutang Liabilities Service & Receivables Collectability 114 S tuktur Modal & Kebijakan Struktur Modal Capital Structure & Capital Structure Policy 115 T ingkat Solvabilitas Solvability Level 116 D ampak Perubahan Harga Price Change Impact 118 I nformasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Event & Information that Occured after Accountant's Reporting Date 119 P rospek Usaha Perusahaan Business Prospect 121 P emasaran dan Pangsa Pasar Marketing & Market Share 123 K ebijakan dan Pembayaran Dividen Tunai Dividend Policy & Statement
02 Identitas Perusahaan Corporate Identity
53 P enghargaan dan Pengakuan Eksternal External Accolades and Recognition
03 K inerja 2011 Performance in 2011 04 Pencapaian 2011 Achievements in 2011 06 Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 14 Sekilas Antam Antam at a Glance 18 Visi, Misi, Strategi, dan Nilai Perusahaan* Corporate Vision, Mission, Strategy, and Values* 20 Struktur Organisasi Organization Structure 21 Entitas Anak & Pengendalian Bersama Entitas Subsidiaries & Jointly Controlled Entity
54
Laporan Manajemen
Management Report
56 Laporan Dewan Komisaris Report From the Board of Commissioners 66 J ajaran Dewan Komisaris The Board of Commissioners 70 P rofil Dewan Komisaris Antam’s Board of Commissioners
124 Informasi Material Mengenai Investasi dan Lain-lain Material Information on Investment and others 125 Informasi Transaksi Material dengan Benturan Kepentingan atau Transaksi Afiliasi Information on Material Transactions with Conflict of Interest or with Affiliates 128 Perubahan Peraturan Perundang-undangan Changes of Regulations 129 Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes of Accounting Policy
132
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
72 Laporan Direksi Report from The Board of Directors
135 Komoditas Nikel Nickel
88 J ajaran Direksi Board of Directors
141 Komoditas Emas Gold
24 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
90 P rofil Direksi Antam’s Board of Directors
143 Komoditas Bauksit Bauxite
28 Jejak Langkah Milestones
94 Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2010 Responsibility For The 2010 Annual Report
30 Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events
95 S urat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Manajemen Risiko Dan Pengendalian Internal The Board Of Directors’ Statement Regarding Responsibility For The Risk Management And Internal Control
146 Komoditas Batubara dan Mineral Industri Lainnya Coal and other industrial minerals
22 Wilayah Operasi dan Proyek-proyek Pengembangan Current Operations and Development Projects
32 Ikhtisar Saham & Obligasi Stock & Bonds Highlights 40 Sumber Daya Manusia Our Human Resources 48 Wawancara dengan Achmad Ardianto, ST, MBA, Direktur Sdm Interview with Achmad Ardianto, ST, MBA, Human Resources Director 50 Sertifikasi Certification
96
Analisis & Pembahasan Manajemen
147 W awancara Dengan Ir. Tato Miraza, SE, MM, Direktur Pengembangan Interview With Ir. Tato Miraza, SE, MM, Development Director 150 Informasi Mengenai Jumlah Cadangan dan Sumberdaya Notes To Reserves And Resources Estimations
Management’s Discussion & Analysis
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
154
Proyek-Proyek Pertumbuhan Development Projects
156 Proyek Chemical Grade Alumina Tayan (Proyek CGA Tayan) Tayan Chemical Grade Alumina project 158 Proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim) East Halmahera Ferronickel Project (FeNi Haltim) 159 Proyek Modernisasi Dan Optimasi Pabrik Feronikel-Pembangunan Coal Fired Power Plant Pomalaa (MOP-PP) The Modernization and Optimization of Ferronickel plant-Construction of Coal Power Plant of Pomalaa plant 160 Proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo Project Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo 161 Proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah Mempawah Smelter Grade Alumina Project
211 S ekretaris Dewan Komisaris dan Komite Penunjang Dewan Komisaris Secretary To The Boards of Commissioners and Commitees Under Board of Commissioners 237 A udit Internal Internal Audit 240 M anajemen Risiko Risk Management 251 A uditor Eksternal External Auditor 255 K ebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policies 263 P erkara Penting Yang Sedang Dihadapi oleh Perusahaan, Direksi dan Dewan Komisaris Yang Menjabat Pada Periode Laporan Legal Issues Faced By Antam, The Board of Directors and The Board of Commissioners During The Reporting Period
295 Program Pemberdayaan Masyarakat Community Development Program 296 Komitmen Melestarikan Lingkungan Environmental Preservation Commitment 298 Penciptaan Lapangan Kerja Job Creation 300 Melayani Pelanggan Serving The Customers 300 I ndeks Kepuasan Masyarakat Community Satisfaction Index 302 W awancara Dengan Ir. Denny Maulasa, Direktur Umum & Csr Interview With Ir. Denny Maulasa, General Affairs & CSR Director
163 Entitas Ventura Bersama Joint Ventures Entities 164 P t Nusa Halmahera Minerals (Kepemilikan Antam: 17,5%) Pt Nusa Halmahera Minerals (Antam Ownership: 17.5%) 165 P t Weda Bay Nickel (Kepemilikan Antam: 10%) PT Weda Bay Nickel (Antam Ownership: 10%) 166 PT Dairi Prima Minerals (Kepemilikan Antam: 20%) Pt Dairi Prima Minerals (Antam Ownership: 20%) 167 P t Gorontalo Minerals (Kepemilikan Antam: 20%) Pt Gorontalo Minerals (Antam Ownership: 20%) 167 P t Sorikmas Mining (Kepemilikan Antam: 25%) PT Sorikmas Mining (Antam Ownership: 25%) 169 P t Galuh Cempaka (Kepemilikan Antam: 20%) PT Galuh Cempaka (Antam Ownership: 20%)
170
Tata Kelola Antam
Governance of Antam
170 Tata Kelola Antam Governance of Antam 172 Tingkat Adopsi Antam Terhadap ASX CG Principles & Recommendations Adoption level to the ASX CG Principles & Recommendations 174 Pernyatan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Statement 177 Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan The Objectives of Corporate Governance Implementation 179 Struktur & Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure & Policy 181 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMOS) 187 Dewan Komisaris Board Of Commissioners 199 Direksi Board of Directors 210 Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors Relationship
276
Informasi Bagi Investor Information for Investors
278 Kondisi Pasar Modal, Ikhtisar Saham Capital Market Condition, Share Summary 283 Ikhtisar Obligasi Bonds Summary
288
Tanggung Jawab Sosial Kami
304
i
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Report
Informasi Perseroan Corporate Information
i Unit Bisnis dan Kantor Perwakilan Business Units and Representative Offices ii L embaga dan Profesi Penunjang Supporting Institutions and Professionals
Our Corporate Social Responsibility
290 V isi & Misi CSR Antam Antam CSR Vision & Mission 292 Strategi Induk CSR Antam Antam CSR Grand Strategy 294 Program Bina Lingkungan Community Stewardship
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
13
Sekilas Antam Antam at a Glance
Karyawan Antam di kebun pembibitan tanaman reklamasi, UBP Nikel Sulawesi Tenggara Antam employee at the reclamation plant nursery of Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
Tambang emas bawah tanah Pongkor, Jawa Barat Pongkor underground gold mine , West Java
Riwayat Singkat Antam
Riwayat Singkat Antam
Antam berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut.
Antam is a mining company which processes a number of minerals as well as operating other businesses including trade and industry, transportation and other services related with the mining sector.
Kegiatan usaha Perseroan dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-Perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb.
Incorporated in 1968, Antam was a merger of several state-owned mining companies and projects, namely the general mining company, the bauxite mining company, the Tjikotok gold mining company, the precious metal company, PT Nickel Indonesia, diamond project and other projects under the Bapetamb.
Perseroan didirikan dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam Tambahan No. 36, BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.
Under the Government Regulation No. 22/1968, the Company was established as Perusahaan Negara Aneka Tambang on July 5, 1968. The establishment was announced in the Appendix No. 36, BNRI No. 56, dated July 5, 1968. On September 14, 1974, the Company's status was changed from State Company to State-owned and known as "Perusahaan (Persero) Aneka Tambang".
Pada tanggal 30 Desember 1974 berubah nama menjadi Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan No. 320 tanggal 30 Desember 1974 dibuat di hadapan Warda Sungka Alurmei, S.H., pada waktu itu sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perseroan dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undangundang No. 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan
The Company was changed into Limited Company on December 30, 1974, as stated in the Deed of Incorporation No. 320 dated December 30, 1974 prepared before Warda Sungkar Alurmei S.H., who was at that time in lieu Abdul Latif, by then a notary in Jakarta. Deed of Amendment No. 55 dated March 14, 1975 was made in the presence of Abdul Latif, by then a notary in Jakarta, on the Company's status change in order to implement the provisions in the Law No. 9/1969 on Stipulation of Government Regulation in lieu of Law No. 1/1969 (Statute Book of 1969 No. 16, Supplement
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kegiatan pemurnian logam mulia di UBPP Logam Mulia, Jakarta Precious metal refining at the Precious Metal Processing & Refinery Business Unit, Jakarta
Laboratorium analisa di UBP Nikel Maluku Utara Laboratory analysis at the North Maluku Nickel Mining Business Unit
Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1969 (Lembaran Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran Negara No. 2890) tentang bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Aneka Tambang menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 nomor 33 jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Aneka Tambang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4 tanggal 21 Mei 1975 dan kedua Akta tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku register yang berada di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No. 1736 dan No. 1737 tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 312 BNRI No. 52 tanggal 1 Juli 1975.
to Statute Book No. 2890) on forms of State-run Businesses into Law (Statute Book of the Republic of Indonesia of 1969 No. 40), Government Regulation No. 12/1969 on State Limited Liability Companies, Statute Book of the Republic of Indonesia of 1974 No. 21 and Government Regulation No. 26/1974 on the form conversion of state-owned company Aneka Tambang into Company (Limited), Statute Book of Republic of Indonesia of 1974 number 33 jo. Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No.Kep.1768/ MK/IV/12/1974, on the Determination of Capital of PT Aneka Tambang as a Limited Company under the name of PT Aneka Tambang, which had been approved by the Minister of Law and Human Rights Decree No. Y.A. 5/170/4 dated May 21, 1975, and both of the above Deeds were registered in the registry book at the Jakarta District Court No. 1736 and No. 1737 dated May 27, 1975 and published in the Supplement No. 312 of BNRI No. 52 dated July 1, 1975.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi pabrik feronikel III, pada tahun 1997 Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, Perseroan mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.
The Company launched an Initial Public Offering by selling 35% of its shares to the public and listed on the Indonesia Stock Exchange in 1997. The fund raised from the IPO was used to support ferronickel project expansion. Two years later, the Company listed its shares in Australia under foreign exempt entity status, which was upgraded in 2002 into ASX Listing, which had stronger provisions.
Kegiatan Usaha
BUSINESS LINE
Antam merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki komoditas yang terdiversifikasi dan memiliki operasi yang terintegrasi secara vertikal dan berorientasi ekspor dengan wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral.
Antam is a mining company, which has diversified commodities with vertically integrated operations. The operational areas cover all over Indonesia, which is rich with minerals.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
15
Sekilas Antam Antam At A Glance
Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemurnian serta pemasaran dari cadangan dan sumber daya mineral yang dimiliki. Antam memproduksi komoditas feronikel, bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak, bauksit, dan batubara. Antam juga memiliki jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia serta unit eksplorasi yang bertugas untuk meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya mineral serta mencari cadangan baru.
The activity of the Company includes exploration, mining, processing, refining and marketing of minerals from its reserves and resources. The commodities produced by Company include ferronickel, high- and low-grade nickel ore, gold, silver, bauxite, and coal. In addition, the Company offers precious metal processing and refinery services as well as running exploration unit to improve mineral reserves and to find new sources.
Antam saat ini memiliki 4 unit bisnis utama yakni Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara, UBPN Maluku Utara, UBP Emas Pongkor, serta UBPP Logam Mulia. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi, Antam memiliki Unit Geomin.
Antam has four main business units including the Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit (UBPN), North Maluku UBPN, Pongkor Gold Mining Business Unit and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. The Company also has Geomin Unit to support exploration activities.
Segmen Usaha Nikel
Nickel Business Segment
Segmen usaha nikel Antam terdiri dari komoditas feronikel dan bijih nikel, yang dihasilkan dari tambangtambang nikel di Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara serta pabrik-pabrik feronikel di Sulawesi Tenggara. Antam mengoperasikan dua tambang nikel di Sulawesi Tenggara yakni di Pomalaa dan Tapunopaka, satu tambang nikel di Maluku Utara, yakni di Buli, serta tiga pabrik pengolahan feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Bijih nikel Antam yang diekspor memiliki karakteristik kadar nikel dengan kisaran 1,0% sampai di atas 2,0%. Sementara komoditas feronikel yang dihasilkan Antam memiliki kadar karbon tinggi atau kadar karbon rendah sesuai permintaan konsumen. Umumnya komoditas feronikel terdiri dari 20% nikel dan hampir 80% besi. Mengingat karakteristik tambang nikel Antam sebagai tambang terbuka, kapasitas produksi bijih nikel Antam dapat terpengaruh oleh faktor cuaca. Tingkat permintaan umumnya akan mempengaruhi level produksi dan Antam memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi bijih nikel dalam waktu yang tidak terlalu lama. Secara umum, level produksi bijih nikel berkisar antara 5-8 juta wmt pertahun, namun Antam dapat meningkatkan level produksi sesuai dengan permintaan pasar. Antam memiliki tiga pabrik feronikel yakni pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III. Kapasitas terpasang ketiga pabrik tersebut adalah 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan mengasumsikan beban puncak 42MW serta menggunakan umpan bijih nikel dengan kadar 2,38%. Meski demikian, untuk konservasi cadangan, Antam umumnya menggunakan umpan bijih dengan kadar rata-rata 1,8%-2,0% dan beban pabrik sekitar 38-40MW, sehingga total produksi ketiga pabrik feronikel berada di kisaran level 18.000-20.000 TNi.
Antam’s nickel business segment consists of ferronickel and nickel ore produced from the company’s nickel mines in Southeast Sulawesi, North Maluku, and ferronickel plants in Southeast Sulawesi. In Southeast Sulawesi, the nickel mines are located in Pomalaa and Tapunopaka, meanwhile in North Maluku the mine is situated in Buli. Also in Pomalaa, Antam runs three ferronickel processing plants. The Company exports nickel ore with nickel content ranges from around 1.0% to above 2.0%. While the ferronickel produced by Antam has high or low carbon content, depending on the consumer demand. Ferronickel generally consists of 20% nickel and almost 80% iron. As Antam’s nickel mining is an open one, the production capacity may be affected by the weather. The level of demand, generally affect the production level and Antam is able to increase the nickel ore production relatively quick. The production level, in general, ranges between 5 and 8 million wmt annually, but the Company can increase the level when demanded. There are three ferronickel plants owned by Antam: the FeNi I, FeNi II and FeNi III. The total capacity of the three plants is 26,000 TNi with an assumption of peak load of 42MW and using nickel ore with 2.38% content as feed. Nevertheless, for reserves conservation, the Company usually uses ore feed with content range between 1.8% and 2% and with peak load around 38 MW-40 MW, so the approximated total production of the three ferronickel plants is 18,000 – 20,000 TNi.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Segmen Usaha Emas dan Pemurnian
Gold and Refinery Business Segment
Segmen usaha ini terdiri dari komoditas emas, perak dan jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia. Komoditas emas dan perak Antam dihasilkan melalui kegiatan penambangan dan peleburan bijih emas menjadi dore bullion. Penambangan bijih emas dilakukan Antam di dua tambang yakni di Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten, dimana keduanya merupakan tambang emas bawah tanah. Dore bullion tersebut kemudian dimurnikan oleh UBPP Logam Mulia menjadi emas dan perak murni sebagian besar dalam bentuk batangan. Perak merupakan by-product dari proses pemurnian emas sehingga memiliki level biaya nihil karena biaya produksi masuk dalam biaya produksi emas. Dengan karakteristik sebagai tambang bawah tanah, jumlah produksi emas dan perak bergantung pada jumlah bijih emas yang dihasilkan serta kadar bijih emas yang ditambang. Meski umumnya tingkat produksi bijih dapat dikontrol oleh Antam, namun kadar bijih yang ditambang akan berfluktuasi dan tidak dapat dikontrol. Tingkat produksi emas Pongkor berada di kisaran 2.000-3.000 kg (64.301-96.452 toz) emas per tahun. Sementara tingkat produksi Cibaliung berada di kisaran 1.000-1.500 kg (32.151-48.226 toz) emas per tahun.
Antam’s gold business segment consists of gold commodity, silver and precious metals processing and refinery services. Gold and silver commodity of Antam was produced through mining activity and gold ore smelting to dore bullion. The gold ore mining is produced from two mining areas; Pongkor, West Java and Cibaliung, Banten, whereby both are underground mining. The dore bullion will be going through refinement process by UBPP Logam Mulia to become pure gold and silver mostly in bar shapes. Silver is the by-product from gold refinement process; therefore there is nil cost in its production, which then be included in the gold production. As gold and silver are underground mining, the production depends on the amount of collected gold ore and its grade. Although Antam can control the production level, the grade, however, may fluctuate and is uncontrollable. The production level at Pongkor is at around 2,000-3,000 kg (64,301-96,452 toz) gold yearly. The figure at Cibaliung is around 1000-1500 kg (32,15148,226 toz) gold per annum.
Segmen Usaha Lainnya
Other Business Segment
Komoditas Bauksit
Bauxite
Komoditas bauksit dihasilkan dari operasi pertambangan bauksit di Tayan, Kalimantan Barat. Penambangan bijih bauksit dilakukan dengan metode tambang terbuka. Sesuai dengan strategi perusahaan untuk bergerak ke bidang hilir, Perseroan akan mengolah bijih bauksit Tayan dengan mendirikan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA). Antam juga berencana untuk membangun pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) di daerah Mempawah, Kalimantan Barat.
Bauxite is produced from Antam’s bauxite mine in Tayan, West Kalimantan. The mine is conducted with open pit methods. In line with the strategy to enter the downstream business, the Company will process bauxite ore in Tayan by establishing a Chemical Grade Alumina (CGA) plant. Antam also plans to build a Smelter Grade Alumina (SGA) plant in Mempawah, West Kalimantan.
Komoditas Batubara
Coal
Komoditas batubara Perseroan diproduksi di tambang Sarolangun, Jambi, yang dioperasikan oleh cucu Perseroan yaitu PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (CTSP). PT CTSP merupakan entitas anak PT Indonesia Coal Resources (ICR) yang merupakan entitas anak Antam. Tambang batubara Sarolangun telah berproduksi sejak bulan Juni 2010 dengan produksi pada tahun 2011 mencapai 583.794 ton. PT ICR merencanakan produksi tambang Sarolangun dapat mencapai sekitar 1.000.000 ton pada tahun 2012. Cadangan batubara (non-JORC) tambang Sarolangun berjumlah 8,25 juta ton dengan kualitas batubara ratarata sekitar 5.300 sampai 5.500 Kcal/kg.
Antam produces coal from its coal mine in Sarolangun, Jambi, which is operated by its sub-subsidiary PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (CTSP). PT CTSP is a subsidiary PT Indonesia Coal Resources (ICR) which is owned by Antam. The Sarolangun coal mine has been in production since June 2010 with production level of 583,794 tons in. PT ICR targets the Sarolangun to produce about 1,000,000 tons by 2012. Coal reserves (non-JORC) in the area reach 8.25 million tons, with an average coal quality of about 5,300 to 5,500 Kcal/kg.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
17
Visi, Misi, Strategi, dan Nilai Perusahaan* Corporate Vision, Mission, Strategy, and Values*
Visi 2020 2020Vision
Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia. To be a global mining based corporation, with healthy growth and world-class standards. Pabrik FeNi III, Pomalaa, Sulawesi Tenggara | Ferronickel smelter III in Pomalaa, Southeast Sulawesi
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
MisiMission • Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai pemain global. • Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup. • Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. • Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. • Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi. • Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
• To develop and implement world class best practices to transform Antam to be a global player. • To develop operational excellence based on low cost operations and applicable technology with utmost concern on health, safety and environment. • To process existing and new reserves to develop competitive advantages. • To drive healthy growth through development of mining related business, selective diversification and integration for maximizing shareholders value. • To develop employee competencies and welfare as well as high performing organization culture. • To participate in improving welfare of communities especially in surrounding operations areas particularly in education and economic empowerment.
Strategi
STRATEGY
• Fokus pada bisnis inti untuk memperoleh nilai yang
• The Company focuses on its core business to obtain the maximum value. Antam has increased its competence in mining and processing to ensure stale and safe operation, and sustainable exploration of nickel, gold, bauxite and coal to gain long-term profitability. By maximizing the output, the Company will always be to increase revenues and at the same time reduce expenses. • Antam maintains it growth through a solid project development, strategic alliance, acquisitions, and quality and value enhancement of its mineral reserves, from just selling raw materials to improved processing activity. • The Company maintains its financial strength by having a diversified funding sources such as bank loans, bonds, strategic partners, or other sources, as well as increase of revenue to ensure the Company's ability to pay its liabilities, to fund the growth in the future and to give returns.
Nilai-Nilai Perusahaan
CORPORATE value
Antam menetapkan nilai-nilai korporasi yang dikenal dengan nama PIONEER (Professionalism, Integrity, Global Mentality, Harmony, Excellence, Reputation), yang aktualisasinya dimulai dari pimpinan yang bercirikan SENSE (Speed, Energize, Respect, Courage) sehingga akan membawa insan Antam ke level Human Capital Excellence yaitu insan-insan Antam yang memenuhi kriteria BEST (Beyond Expectation, Environment Awareness, Synergized Partnership).
Antam adapts corporate values known as PIONEER (Professionalism, Integrity, Global mentality, Harmony, Excellence, Reputation), which is actualized from a leadership with SENSE (Speed, Energize, Respect, Courage) that will lead Antam workforce to an Human Capital Excellence level that meet the BEST (Beyond Expectations, Environment Awareness, Synergized Partnership) criteria.
maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki. Perseroan meningkatkan kompetensi inti di bidang penambangan dan pengolahan untuk memastikan operasi yang stabil dan aman, serta kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan dalam komoditas nikel, emas, bauksit dan batubara guna menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang. Melalui maksimalisasi output produksi, Antam dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya. • Mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan. • Mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan dengan memiliki sumber pendanaan yang terdiversifikasi seperti pendanaan dari perbankan, obligasi, mitra strategis, atau sumber pendanaan lain serta peningkatan perolehan pendapatan untuk memastikan kemampuan Perseroan guna memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta memberikan imbal hasil.
*Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 176.K/020/DAT/2009 Tentang Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan PT Antam Tbk. *Based on Board of Directors Decree No. 176.K/020/DAT/2009 on Formulation of Corporate Vision, Mission, and Values Statement of PT Antam Tbk.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
19
Struktur Organisasi Organization Structure
DEWAN KOMISARIS boARd oF coMMIssIoNeRs
DIREKSI boARd oF dIRecToRs
DIREKTUR KEUANGAN FINANce dIRecToR
DIREKTUR OPERASI oPeRATIoNs dIRecToR
DIREKTUR PENGEMBANGAN deVeLoPMeNT dIRecToR
DIREKTUR UTAMA PResIdeNT dIRecToR
DIREKTUR DIREKTUR UMUM SUMBER DAYA & CORPORATE MANUSIA SOCIAL huMAN RESPONSIBILITY ResouRces geNeRAL AFFAIRs dIRecToR & coRPoRATe socIAL ResPoNsIbILITy dIRecToR
• Komite Audit Audit Committee • Komite Nominasi, Remunerasi Dan Pengembangan Sdm Nomination, Remuneration And Human Resources Development Committee • Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee • Komite Good Corporate Governance Good Corporate Governance Committee • Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan Dan Pascatambang Corporate Social Responsibility, Environment And Post Mining Committee
KANTOR Pusat Senior Manager Treasury, Tax & Insurance Tuhiyat
Senior Manager Operations Management Eko Marthias
Senior Manager Corporate Finance Yudi Nurhadi
Senior Manager Environment & Mine Closure Ariyanto Budi Santoso
Senior Manager Information & Communication Technology Achmad Djamalilleil Senior Manager Accounting & Budgeting Mochamad Syarif
Senior Manager Supply Chain Management Group Muhammad Basir Senior Manager Marketing & Customer Support Sukristiyawan Senior Manager Tokyo Representative Dolok R. Silaban
Senior Manager Corporate Strategic Development Senior Manager Mineral Resources Development Group Adang Arifin Senior Manager Project Development Group Jaswinaldi Senior Manager Technology Development Ajab Taofik Hidayat
Senior Vice President Corporate Secretary Tedy Badrujaman Senior Vice President Internal Audit Bimo Budi Satriyo Senior Manager Risk Management Rinanti Agnes Arsadjaja Senior Manager Legal & Compliance Dody Martimbang
Unit Bisnis Senior Manager Learning & Development Royke Pasiak Senior Manager Organization Effectiveness & Development Agustiar Senior Manager Human Resources Management Carry Mumbunan
Senior Manager Corporate Social Responsibility Agus Yulianto Senior Manager General Affairs, Assets & External Relations Tantiyo Budi
Senior Vice President Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara Senior Vice President Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit Syafri Isman Vice President Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara Vice President North Maluku Nickel Mining Business Unit Yaris Tandi Senior Vice President Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Senior Vice President Pongkor Gold Mining Business Unit Hari Widjajanto Vice President Unit Bisnis Pengolahan Dan Pemurnian Logam Mulia Vice President Precious Metals Processing And Refinery Business Unit Herman Vice President Unit Geomin Vice President Geomin Unit I Made Surata
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Entitas Anak & Pengendalian Bersama Entitas Subsidiaries & Jointly Controlled Entity
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
80%
PT Borneo Edo International Agro (Indonesia)
Jenis Usaha Industri alumina dan jasa kontraktor pertambangan umum Status Konstruksi Nature of Business: Alumina industry and general mining contractor services Status Construction
99,5%
PT Borneo Edo International (Indonesia)
99,5%
Jenis Usaha Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian dan pertambangan Status Eksplorasi Nature of Business Construction, trading, industry, agriculture and mining Status Exploration
PT Mega Citra Utama (Indonesia)
99,5%
Jenis Usaha Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian dan pertambangan Status Eksplorasi Nature of Business Construction, trading, industry, agriculture and mining Status Exploration
PT Gunung Kendaik (Indonesia)
PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (Indonesia)
99,5%
100%
Jenis Usaha Eksplorasi dan operator tambang Status Eksplorasi Nature of Business Mining exploration and operator Status Exploration
PT Cibaliung Sumberdaya (Indonesia)
99,15% A N T A M
Jenis Usaha Eksplorasi, pembangunan, penjualan dan pemurnian di industri emas Status Beroperasi Nature of Business Exploration, construction, marketing and refining in the gold mining industry Status Operational
PT Indonesia Coal Resources (Indonesia)
99,98%
Jenis Usaha Eksplorasi
99,98% dan operator tambang
PT International Mineral Capital (Indonesia)
99%
Jenis Usaha Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Pengangkutan Darat, Jasa, Pertambangan, dan Percetakan Status Eksplorasi Nature of Business Construction, Trading, Industry, Agriculture, Ground Transportation, Services, Mining and Printing Status Exploration
PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (Indonesia)
Jenis Usaha Eksplorasi dan operator tambang batubara Status Beroperasi Nature of Business Coal mining exploration and operator Status Operational
Jenis Usaha Pertambangan Mineral Status Pengembangan usaha Nature of Business Mineral Mining Status Business development
Jenis Usaha Perkebunan, Perindustrian, Pengangkutan Hasil Perkebunan, Perdagangan dan Jasa Status Pengembangan usaha Nature of Business Agriculture, Industry, Agricultural Land Transportation, Trading & Services Status Business development
50%
batubara Status Beroperasi Nature of Business Coal mining exploration and operator Status Operational
PT Feni Haltim (Indonesia)
50%
Jenis Usaha Perdagangan, Pembangunan dan Jasa Status Konstruksi Nature of Business Trading, Construction and Services Status Construction
Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (Australia)
100%
Jenis Usaha Perusahaan Investasi Status Pengembangan usaha Nature of Business Investment company Status Business development
PT Gag Nikel (Indonesia)
25%
Jenis Usaha Eksplorasi dan operator tambang Status Eksplorasi Nature of Business Mining exploration and operator Status Exploration
PT Antam Resourcindo (Indonesia)
99,98%
Jenis Usaha Eksplorasi dan operator tambang Status Beroperasi Nature of Business Mining exploration and operator Status Operational
99,5%
Jenis Usaha Pengolahan stainless steel Status Pengembangan usaha Nature of Business Manufacturing of stainless steel Status Business development
PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (Indonesia)
75% Perusahaan berbasis nikel Nickel-based company Perusahaan berbasis logam mulia Precious metal-based company Perusahaan berbasis bauksit dan alumina Bauxite and alumina-based company Perusahaan berbasis batubara Coal-based company Perusahaan berbasis iron, steel dan stainless steel Iron, steel and stainless steel-based company Operator pertambangan Mining operator Perusahaan investasi Investment company Perusahaan perkebunan Plantation company
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
21
Wilayah Operasi dan Proyek-proyek Pengembangan
Current Operations and Development Projects
5
3
7 1
6
5
9
68 4
7
Lokasi & Daerah Operasi Location & Operations Area Deskripsi Description
Lokasi Location
1
Tambang Nikel dan Pabrik Peleburan Nickel Mine and Smelters | Nickel Mine and Smelters
Pomalaa
2
Tambang Nikel | Nickel Mine
Tanjung Buli
3
Tambang Nikel | Nickel Mine
Tapunopaka
4
Tambang Emas dan Pabrik | Gold Mine and Factory
Pongkor
5
Tambang Emas dan Pabrik | Gold Mine and Factory
Cibaliung
6
Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia | Precious Metal Processing and Refinery
Jakarta
7
Tambang Bauksit | Bauxite Mine
Tayan
8
Unit Geomin | Geomin Unit
Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2 4
8
2
3
1
Proyek-proyek Pengembangan Strategis Strategic Development Projects Nama Proyek Project Name
Kepemilikan Ownership
Tayan Chemical Grade Alumina
Komoditas Commodity
Nama Perusahaan Company Name
80%
Chemical Grade Alumina
100%
Feronikel Ferronickel
FeNi Halmahera Timur
(FeNi Haltim) East Halmahera Ferronickel (FeNi Haltim)
Modernisasi dan
Optimasi Pabrik Feronikel- Pembangunan PLTU Pomalaa Modernization and Optimization of Pomalaa Ferronickel SmeltersDevelopment of Coal Fired Power Plant
100%
Modernisasi dan Optimasi Pabrik FeronikelPembangunan PLTU Pomalaa Modernization and Optimization of Pomalaa Ferronickel SmeltersDevelopment of Coal Fired Power Plant
Mempawah Smelter
100%
Smelter Grade Alumina
Mandiodo Nickel Pig Iron
100%
Nickel Pig Iron
Grade Alumina
Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority Stake Joint Venture Companies Kepemilikan Ownership
Komoditas Commodity
1 PT Meratus Jaya Iron & Steel
34%
Sponge Iron
2 PT Nusa Halmahera Minerals
17,5%
Emas Gold
3 PT Sorikmas Mining
25%
Emas Gold
4 PT Weda Bay Nickel
10%
Nikel Nickel
5
PT Dairi Prima Minerals
20%
Timbal & Seng Lead & Zinc
6 PT Galuh Cempaka 7 PT Sumbawa Timur Mining
20%
Intan Diamond
20%
Emas Gold
8 PT Gorontalo Minerals 9 PT Pelsart Tambang Kencana
20%
Emas Gold
15%
Emas Gold
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
23
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Deskripsi Description
Penjualan Bersih Net Sales Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
2011
(%) 2011 2010
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1.711,40
2.138,81
2.858,54
3.251,24
5.629,40
12.008,20
9.591,98
8.711,37
8.744,30 10.346,43
18
1.280,48
1.471,91
1.497,70
1.827,14
2.887,94
4.678,82
6.940,80
7.513,37
5.807,22
7.318,73
26
Laba Kotor Gross Profit
430,92
666,90
1.360,84
1.424,09
2.741,47
7.329,38
2.651,18
1.197,99
2.937,08
3.027,70
3
Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization
364,96
466,18
1.317,77
1.394,59
2.778,43
7.705,55
2.304,35
1.239,51
2.800,45
3.100,35
11
Laba Usaha Operating Income
247,42
447,98
1.096,57
1.099,77
2.403,69
6.776,84
1.713,26
587,52
1.968,59
2.012,88
2
13,20
16,72
2,20
25,56
141,96
74,31
50,35
47,05
12,65
22,72
80
-
-
-
-
-
-
1.421,33
647,61
1.686,94
1.924,74
14
177,40
226,55
810,25
841,94
1.552,78
5.118,99
1.368,13
604,31
1.683,40
1.927,89
15
-
-
-
-
-
-
1.416,86
654,01
1.695,41
1.924,74
13
Jumlah Saham Beredar (‘000) Outstanding Shares (‘000)
1.907.692
1.907.692
1.907.692
1.907.692
1.907.692
9.538.460
9.523.038
9.523.038
9.523.038
9.523.038
0
Laba Bersih Per Saham Dasar Disesuaikan (Rp)* Adjusted Basic Earnings Per Share (Rp)*
18,60
23,75
84,95
88,27
162,79
536,67
143,67
63,46
176,77
202,44
15
6,04
7,72
29,73
30,01
65,12
215,23
57,47
25,38
70,71
N/A
N/A
Investasi Pada Aset Keuangan Tersedia Untuk dijual Investment In Available-for-sale FInancial Asset
-
-
-
-
-
35,67
41,43
35,67
35,67
35,67
0
Investasi Pada Entitas Asosiasi Investments In Associates-Net
-
-
-
-
-
6,59
51,18
37,84
128,93
173,26
34
Investasi Pada Entitas Pengendalian Bersama Investment In Jointly Controlled Entity-Net
-
-
-
-
-
13,54
-
-
97,17
1.035,90
966
2.525,03
4.326,84
6.042,65
6.402,71
7.290,91
12.043,69
10.223,10
9.929,11
12.218,89
15.201,24
24
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
843,86
2.543,33
3.600,18
3.373,07
3.009,30
3.292,36
2.104,38
1.727,53
2.635,34
4.429,19
68
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities
415,06
2.094,61
2.687,84
2.593,66
1.829,78
1.474,30
1.386,70
977,26
696,89
3.573,36
413
1.675,48
1.783,51
2.442,47
3.029,64
4.281,60
8.751,33
8.118,72
8.201,58
9.583,55
10.772,04
12
827,99
2.100,12
2.064,93
1.308,11
2.138,09
6.230,04
4.949,31
4.554,48
5.575,06
8.252,19
48
Beban Bunga Interest Expense Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Income For The Year Attributable To Owners of The Parent Jumlah Pendapatan Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Total Comprehensive Income Attributable To Owners of The Parent
Dividen Per Saham Disesuaikan (Rp)** Adjusted Dividend Per Share (Rp)**
Jumlah Aset Total Assets
Jumlah Ekuitas Total Stockholders’ Equity Modal Kerja Bersih Net Working Capital
* Penyesuaian jumlah saham setelah pemecahan saham pada tahun 2007. **Dividen per saham disesuaikan untuk tahun buku 2011 akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2012. * Share adjustments following stock split In 2007. **Adjusted dividend per share for year 2011 will be decided during the Annual General Meeting (AGM) which will be held In May 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas Return on Average Equity % 58
16
19
19
2010
2011
7 2007
Di Tahun 2011 Antam Tetap Memberikan Imbal Hasil yang Baik Bagi Pemegang Saham.
Notes • In billion Rupiah, except outstanding shares, adjusted basic earnings per share, adjusted dividend per share and ratios. • All figures in this annual report are in Indonesia notation.
2009
Imbal Hasil Rata-Rata Investasi Return on Average Investment % 66
21
In 2011 Antam Continues to Deliver Solid Returns to Its Shareholders. Catatan • D alam miliar Rupiah kecuali jumlah saham beredar, laba bersih per saham disesuaikan, dividen per saham disesuaikan dan rasio. •N otasi angka dalam laporan tahunan ini dalam Indonesia.
2008
25
24
2010
2011
8 2007
2008
2009
Imbal Hasil Rata-Rata Aset Return on Average Assets % 42
Informasi finansial didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 yang disusun sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan", yang diadopsi sejak tanggal 1 Januari 2011. The financial information is based on the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, and are prepared in accordance with PSAK (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements", which was adopted effective January 1, 2011.
12
15
14
2010
2011
6 2007
2008
2009
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
25
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Deskripsi Description
2002
Imbal Hasil Rata-Rata Investasi Return on Average Investment
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
(%) 2011 2010
9,55%
11,17%
30,31%
33,04%
45,41%
65,59%
21,29%
8,23%
25,19%
23,59%
(6)
10,59%
12,70%
33,17%
27,79%
42,48%
58,49%
16,22%
7,46%
18,93%
18,94%
0,05
6,95%
6,61%
13,41%
13,15%
22,68%
42,50%
12,29%
6,00%
15,20%
14,06%
(7)
293,09%
568,03%
326,33%
267,83%
281,27%
442,67%
789,63%
707,04%
387,60%
1.064,23%
175
Rasio Total Liabilitas terhadap Ekuitas Total Liabilities to Equity Ratio
50,37%
142,60%
147,40%
111,34%
70,28%
37,62%
25,92%
21,06%
27,50%
41,12%
49
Rasio Total Liabilitas terhadap Aset Total Liabilities to Asset Ratio
33,42%
58,78%
59,58%
52,68%
41,27%
27,34%
20,58%
17,40%
21,57%
29,14%
35
Marjin Laba Kotor Gross Margin
25,18%
31,18%
47,61%
43,80%
48,70%
61,04%
27,64%
13,75%
33,59%
29,26%
(13)
Marjin Laba Usaha Operating Margin
14,46%
20,95%
38,36%
33,83%
42,70%
56,44%
18,01%
6,89%
22,51%
19,45%
(14)
Marjin Bersih Net Margin
10,37%
10,59%
28,34%
25,90%
27,58%
42,63%
14,26%
6,94%
19,25%
18,63%
(3)
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided By Operating Activities
250,16
481,18
768,94
742,34
1.690,32
4.835,91
1.142,74
1.005,74
1.953,10
1.567,96
(20)
Belanja Modal*** Capital Expenditure***
103,30
635,98
1.364,36
1.436,16
85,61
197,16
338,57
449,39
452,55
675,40
49
Arus Kas Bebas Free Cash Flow
146,86
(154,80)
(595,41)
(693,82)
1.604,71
4.638,74
804,17
556,36
1.500,55
892,55
(40)
9.280
8.504
8.935
9.712
9.167
9.136
9.638
9.400
8.991
8.779
(2)
Harga Nikel (Us$/Pon)**** Nickel Price (Us$/Lb)****
3,08
4,37
6,28
6,70
10,96
16,82
9,55
6,67
10,12
9,86
(3)
Harga Emas (Us$/Toz)**** Gold Price (Us$/Toz)****
310,57
364,06
409,87
445,42
604,65
697,32
872,40
974,39
1.227,50
1.619,63
32
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas Return on Average Equity Imbal Hasil Rata-Rata Aset Return on Average Asset Rasio Lancar Current Ratio
Nilai Tukar (Rp/Us$) Exchange Rate (Rp/Us$)
*** Untuk perolehan aset tetap saja. **** Harga spot rata-rata harian dalam satu tahun. *** Only for property, plant, and equipment **** Annual average of daily spot price
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rasio Total Liabilitas terhadap Ekuitas Total Liabilities to Equity Ratio %
41
38 26
2007
Struktur Keuangan Antam Tetap Kuat untuk Mendukung Pertumbuhan.
Notes • In billion Rupiah, except outstanding shares, adjusted basic earnings per share, adjusted dividend per share and ratios. • All figures in this annual report are in Indonesia notation.
2009
2010
2011
Rasio Lancar Current Ratio %
1.064 790
707
443
Antam’s Financial Position Remains Solid to Support Growth. Catatan • D alam miliar Rupiah kecuali jumlah saham beredar, laba bersih per saham disesuaikan, dividen per saham disesuaikan dan rasio. •N otasi angka dalam laporan tahunan ini dalam Indonesia.
2008
27 21
2007
388
2008
2009
2010
2011
Rasio Total Liabilitas terhadap Aktiva Total Liabilities to Assets Ratio %
29
27 22
21 17
Informasi finansial didasarkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 yang disusun sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan", yang diadopsi sejak tanggal 1 Januari 2011. The financial information is based on the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, and are prepared in accordance with PSAK (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements", which was adopted effective January 1, 2011.
2007
2008
2009
2010
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
2011
27
Jejak Langkah Milestones
1968
1976
Antam didirikan sebagai penggabungan dari beberapa perusahaan komoditas yang bersifat single commodity milik negara Antam was established by merging several state-owned single commodity companies
Operasi komersial Pabrik FeNi I Commercial operation of FeNi I smelter started
1979 Tambang nikel Gebe beroperasi Gebe nickel mine started its operation
1994
1995
1997
Tambang emas Pongkor beroperasi Pongkor gold mine started its operation
Operasi komersial Pabrik FeNi II Commercial operation of FeNi II smelter started
Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Listed in Indonesia Stock Exchange (IDX)
1999 Pencatatan saham di Australian Securities Exchange (ASX) dengan status Foreign Exempt Listed in Australian Securities Exchange (AsX) as Foreign Exempt
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2003
2001 • Tambang nikel Tanjung Buli beroperasi • Antam meningkatkan status di ASX menjadi full listing • Nickel mine in Tanjung Buli started its operation • Antam’s status in ASX was upgraded to full listing
Penerbitan obligasi sebesar US$200 juta untuk pembangunan Pabrik FeNi III. Issued US$200 million bonds for funding the FeNi III smelter construction
2007
Operasi komersial Pabrik FeNi III Commercial operation of FeNi III plant started
2009
Antam mengambil alih tambang emas Cibaliung Antam acquired a gold mine in Cibaliung
2010 Tambang emas Cibaliung beroperasi Cibaliung gold mine started its operation
2011
• Konstruksi proyek CGA Tayan dimulai • Akuisisi tambang batubara Sarolangun • Konstruksi proyek FeNi Halmahera Timur dimulai • Penerbitan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp3 triliun untuk investasi dan pengembangan usaha
• Construction of CGA project in Tayan started • Acquisition on a Sarolangun coal mine • Construction of FeNi project in East Halmahera started • Issuance of Rupiah-denominated bonds valued at
Rp3 trillion for investment and business developments
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
29
Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events
18 Januari January
23 Maret March
11 April April
Antam Laksanakan Program CSR Renovasi Mess Prajurit Kopassus Antam Assists Housing Renovation Of Kopassus Families As Part Of Its CSR Program
Antam Menandatangani Nota Kesepahaman Pembelian Listrik Dengan PLN Untuk Proyek FeNi Halmahera Dan Dengan Hutama Karya Untuk Pembangunan Township Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara Antam Signs Mou With PLN To Secure Electricity Supply For The FeNi Halmahera Project; Also Signs MoU With Hutama Karya To Provide Township Facilities For The North Maluku Nickel Mining Business Unit
Konstruksi Proyek Chemical Grade Alumina Tayan Dimulai Construction Of Tayan Chemical Grade Alumina Project Begins
27 Januari January PT Indonesia Coal Resources Mengakuisisi Tambang Batubara Sarolangun PT Indonesia Coal Resources Acquires Sarolangun Coal Mine 15 April April
15 April April Antam Menyalurkan Dana Kemitraan Bagi Petani Bawang Merah Di Cirebon Antam Distributes Partnership Funds To Red Onion Farmers Of Cirebon
13 Juni June
4 Agustus August
30 September September
10 November November
Antam Menunjuk Konsorsium Financial Arranger Proyek Feronikel Halmahera Timur Antam Selects Financial Arranger To The Nickel Expansion Project In East Halmahera
Antam Bersama Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Universitas Khairun Dan Institut Pertanian Bogor Melaksanakan Program CSR Di Kabupaten Halmahera Tengah Antam, The Regency Of Central Halmahera, Khairun University And Bogor Agriculture Institute Conduct CSR Programs At Central Halmahera
Antam Menerbitkan Obligasi Berdenominasi Rupiah Untuk Pendanaan Investasi Dan Pengembangan Usaha Antam To Issue Rupiah-Denominated Bonds To Finance Investments And Business Developments
30 November November Konstruksi Proyek Feronikel Halmahera Timur Dimulai Construction Of East Halmahera Ferronickel Project Begins
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
14 Juni June 7 Mei May
13 Juni June
Antam Meresmikan Monumen & Relief Sejarah Pertambangan Bauksit Kijang Antam Inaugurates The Historical Monument & Reliefs Of Bauxite Mining History In Kijang
PT Indonesia Chemical Alumina Dan JBIC, Konsorsium Bank Komersial Menandatangani Fasilitas Kredit Terkait Proyek Chemical Grade Alumina Tayan PT Indonesia Chemical Alumina And JBIC, Commercial Banks Consortium Sign Credit Facility Of Tayan Chemical Grade Alumina Project
14 Juni June
Pemegang saham Antam Menyetujui Pembagian Dividen Kas Final Sebesar Rp673,4 miliar atau 40% dari Laba Bersih Tahun Buku 2010. Antam's Shareholders Approved Final Cash Dividend of Rp673.4 billion or 40% of 2010 Net Profit
27 JuLi July Antam Menandatangani Nota Kesepahaman Dengan Kejaksaan Agung Dalam Penanganan Masalah Hukum Antam And Attorney General Office Signs MoU On Legal Advocacy Of Civil Law 15 Desember December
5 Desember December
23 Desember December
23 Desember December
Obligasi Berdenominasi Rupiah Antam Senilai Rp3 Triliun Untuk Pendanaan Investasi Dan Pengembangan Usaha Antam To Issue Rp3 Trillion Rupiah-Denominated Bonds To Finance Investments And Business Development
Antam Dan Kementerian Kehutanan Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Rehabilitasi, Restorasi Dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Di Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Halimun-Salak Antam And The Ministry Of Forestry Sign Agreement On Rehabilitation, Restoration, And Conservation Of Natural Resources Of Halimun-Salak Mountain National Park Biodiversity Conservation Centre
Antam Meraih Dua Penghargaan Dalam Indonesia Sustainability Reporting Award 2011 Antam Receives Two Awards In Indonesia Sustainability Reporting Award 2011
15 Desember December Antam Menanam 125.000 Pohon Untuk Membangun Hutan Rakyat Di Sekitar Daerah Penambangan Antam Plants 125,000 Trees To Grow Community Forests In The Vicinity Of Mining Areas
28 Desember December Antam Tanam 10.000 Pohon Di Wilayah Banjir Kanal Timur Antam Launches Initiative To Plant 10,000 Trees At Jakarta’s East Canal Flood Control
Antam Sumbangkan Komputer Untuk Lembaga Pendidikan Antam Donates Computer Facilities To Educational Institutions
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
31
Ikhtisar Saham & Obligasi Shares & Bonds Highlights
Harga, Volume dan Nilai Perdagangan Saham | Share Price, Trading Volume and Trading Value
2010
Uraian Description
2011
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Harga Pembukaan (Rp) Opening Price (Rp)
2.200
2.425
1.910
2.375
2.475
2.300
2.075
1.480
Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (Rp)
2.400
2.575
2.375
2.725
2.575
2.400
2.150
1.830
Harga Terendah (Rp) Lowest Price (Rp)
1.950
1.650
1.900
2.300
2.125
2.100
1.430
1.410
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp)
2.400
1.940
2.375
2.450
2.300
2.150
1.500
1.620
1,72
2,31
1,68
1,6
0,92
0,77
0,97
1,02
4,1
4,5
4,0
3,9
2,1
1,6
1,5
1,6
Volume Perdagangan (Miliar Lembar Saham) Trading Volume (Billion Shares) Nilai Perdagangan Rata-Rata (Rp Triliun) Average Trading Value (Rp Trillion)
Harga Tertinggi, Harga Rata-rata, Harga Penutupan dan Harga Terendah Saham Tahun 2011 Highest, Average, Closing and Lowest Shares Price for 2011 4.500
Harga Tertinggi | Highest Price Harga Rata-rata | Average Price Harga Penutupan | Closing Price Harga Terendah | Lowest Price
4.000
3.500
2.725
3.000 2.400
2575 2.375
2.500 2.151 2.000
2.094
2.156 1.940 1.950
1.500
2.493 2.450 2.300
2.575 2.300 2.261 2.125
2.400 2.203 2.150 2.100
1.900
2.150 1.912
1.500
1.650
1.430
1.830 1.643 1.620 1.410
1.000
0
Mar Mar-10
Jun Jun-10
Sep Sep-10
Des Dec-10
Mar Mar-11
Jun Jun-11
Sep Sep-11
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Des Dec-11
Ikhtisar Obligasi | Bonds Summary
Denominasi Denomination
Detil | Detail
Jumlah Pokok Principal Amount
Durasi | Duration (tahun | year)
Suku Bunga Tahunan Annual Interest Rate
Jatuh Tempo Maturity Date
Peringkat PEFINDO PEFINDO Rating
Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 Seri A Antam's Sustainable Bonds I with Fixed Interest Rate - Stage I, 2011 - Series A
Rupiah
Rp900 miliar | billion
7
8,375%
14 Des | Dec 2018
id
AA
Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 - Seri B Antam's Sustainable Bonds I with Fixed Interest Rate - Stage I, 2011 - Series B
Rupiah
Rp2,1 triliun | trillion
10
9,05%
14 Des | Dec 2021
id
AA
2007
2008
2009
2010
65
65
9,8 11,9
11,9 11,4
11,7
13,3
11,6 11,8 11,6 65
65
65
13
9,1 9,3
16,6
9,1 12,9
Komposisi Pemegang Saham (%) | Shareholders Composition (%) n Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia n Investor Ritel Domestik Domestic Retail Investors n Investor Institusi Domestik Domestic Institutional Investors n Investor Asing Foreign Investors
2011
Struktur Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% | Structure of Shareholders with Shareholding < 5%
Kelompok Pemegang Saham Type of Investors
Domestik | Domestic Jumlah Saham Number of Shares
Asing | Foreign
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
1.131.486.080
27.706
12.959.125
172
Institusi Institutions
1.087.803.766
516
1.106.210.779
415
Total
2.219.289.846
28.222
1.119.169.904
587
Ritel Retail
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
33
Ikhtisar Saham & Obligasi Shares & Bonds Highlights
Kronologi Saham | Shares Chronology
Aksi Korporasi Corporate Action
Nilai Pari Per Lembar Saham Par Value per Share
Pemerintah RI Government of Republic Indonesia Saham Seri A Share Series A
Saham Seri B Share Series B
Publik Public
Saham Pembelian Kembali Share Buyback
Saham Seri B Share Series B
Saham Seri B Share Series B
Total Jumlah Saham Total Shares
Penawaran Umum Perdana Tahun 1997 Initial Public Offering in 1997
Seri A Rp1 Seri B Rp500
1
799.999.999
430.769.000
-
1.230.769.000
Pemberian Saham Bonus* Tahun 2002 Bonus Share in 2002
Seri A Rp1 Seri B Rp500
1
1.239.999.999
667.691.950
-
1.907.691.950
Pemecahan Saham** Tahun 2007 Stock Split ** in 2007
Seri A Rp1 Seri B Rp100
1
6.199.999.999
3.338.459.750
-
9.538.459.750
Pembelian Kembali Saham Tahun 2008-2009 Shares Buyback in 2008-2009
Seri A Rp1 Seri B Rp100
1
6.199.999.999
3.323.033.750
15.426.000
9.538.459.750
*R UPS Luar Biasa Tanggal 19 Juni 2002 memutuskan untuk memberikan saham bonus dari agio saham modal disetor. Setiap 100 saham menerima 55 saham baru. Pada tanggal 30 Juli 2002, Antam menyetujui penerbitan 676.922.950 saham Seri B baru senilai Rp338 miliar dari Penawaran Umum saham Antam tahun 1997. ** RUPS Luar Biasa tanggal 30 Mei 2007 menyetujui pemecahan nilai pari saham dengan rasio satu saham lama dengan nilai pari sebesar Rp500 per saham ditukar dengan lima saham baru dengan nilai pari sebesar Rp100. * E xtraordinary GMS on 19 June 2002 has stipulated the distribution of bonus shares from additional paid-in capital. Every 100 shares received 55 new shares. On 30 July 2002, Antam has approved the issuance of 676,922,950 new shares Series B at Rp338 bilion from Antam 1997 Public Offering. ** Extraordinary GMS on 30 May 2007 has approved the stock split of par shares with a ratio of one existing share wiht par value of Rp500 per share to be traded in with five new shares with par value of Rp100.
Modal Saham | Share Capital
Nilai Nominal Rp100 per Saham | Nominal Value Rp100 per share
Pemegang Saham | Shareholders
Jumlah Saham Number of shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (Rp)
(%)
Modal Dasar | Authorized Capital: - Saham Preferen (Seri A Dwiwarna) | Preferred Shares (Seri A Dwiwarna)
1
100
37.999.999.999
3.799.999.999.900
1
100
6.199.999.999
619.999.999.900
65
33.500
3.350.000
-
500
500.000
-
Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. (Direktur Utama | President Director)
310.000
31.000.000
-
Ir. Tato Miraza, S.E., M.M. (Direktur | Director)
251.250
25.125.000
-
3.322.488.500
332.248.850.000
35
9.523.033.750
952.303.375.000
- Saham Biasa Atas Nama (Seri B) | Common Shares (Seri B) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | Fully paid-up capital: - Saham Preferen (Seri A Dwiwarna) | Preferred Shares (Seri A Dwiwarna) - Saham Biasa Atas Nama (Seri B) |Common Shares (Seri B) Pemerintah Republik Indonesia | Government of The Republic of Indonesia Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. (Komisaris | Commissioner) P rof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. (Komisaris | Commissioner)
Masyarakat lainnya | Public - Sub Total Saham yang diperoleh kembali | Treasury Stock Total
-
15.426.000
1.542.600.000
-
9.538.4590750
953.845.975.000
100
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
20 Pemegang Saham Terbesar per 31 Desember 2011 | Top 20 Largest Shareholders as at December 31, 2011
Nama Name
No
Jumlah Saham Number of Share
Status
1
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT
Republik Indonesia | Republic of Indonesia Institusi Domestik | Domestic Institution
%
6.200.000.000
65,00
210.522.500
2,21 1,83
3
PT TASPEN (PERSERO) - THT
Institusi Domestik | Domestic Institution
174.584.000
4
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - NON JHT
Institusi Domestik | Domestic Institution
162.944.000
1,71
5
SSB 0BIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKE
Institusi Asing | Foreign Institution
129.985.099
1,36
6
CITIBANK NEW YORK S/A DIMENSIONAL EMERGI
Institusi Asing | Foreign Institution
58.872.000
0,62
7
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD
Institusi Asing | Foreign Institution
57.023.659
0,60
8
DANA PENSIUN PERTAMINA
Institusi Domestik | Domestic Institution
42.558.125
0,45
9
0,34
GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE
Institusi Asing | Foreign Institution
32.310.324
10
JP MORGAN CHASE BANK RE ABU DHABI INVEST
Institusi Asing | Foreign Institution
31.379.745
0,33
11
CB LONDON S/A STICHTING PGGM DEPOSITORY
Institusi Asing | Foreign Institution
28.407.500
0,30
12
SVENSKA HANDELSBANKEN STOCKHOLM S/A CLIE
Institusi Asing | Foreign Institution
27.100.500
0,28
13
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF
Institusi Domestik | Domestic Institution
25.372.500
0,27
14
NT TST CO S/A LSV EMERGING MARKETS EQUIT
Institusi Asing | Foreign Institution
22.766.500
0,24
15
RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000
Institusi Domestik | Domestic Institution
22.189.500
0,23
16
SSB 1BA9 ACF MSCI EQUITY INDEX FUND B-IN
Institusi Asing | Foreign Institution
19.891.583
0,21
17
REKSA DANA SCHRODER DANA PRESTASI PLUS 9
Institusi Domestik | Domestic Institution
17.853.500
0,19
18
SSAL SGUH S/A PEOPLE'S BANK OF CHINA - 2
Institusi Asing | Foreign Institution
17.105.500
0,18
19
REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.0
Institusi Domestik | Domestic Institution
16.914.000
0,18
20
BNYM SA/NV AS CUST OF MARKETS VECTORS IN
Institusi Asing | Foreign Institution
16.427.000
0,17
Jumlah Pemegang Saham dengan Kepemilikan <5% | Number of Shareholders with Shareholding < 5% 30.000 29.000 28.000 27.000 26.000 25.000 24.000 Jan | Jan
Feb | Feb
Mar | Mar
Apr | Apr
Mei | May
Jun | Jun
Jul | Jul
Agt | Aug
Sep | Sep
Oct | Oct
Nov | Nov
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
Des | Dec
35
Ikhtisar Saham & Obligasi Shares & Bonds Highlights
20 Pemegang Obligasi Antam 2011 Seri A Terbesar per 31 Desember 2011 Top 20 Largest Holders of Antam's 2011 Bonds Series A as at December 31, 2011
No
Nama | Name
1
BCA - DEPARTEMEN TREASURY
2
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT
3
PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA (PERSERO)
4
GLOBAL MARKETS-CORPORATE BONDS TRADING
5
PT BANK NIAGA TBK
6
PT BANK MANDIRI
7
RD SCHRODER DANA MANTAP PLUS II - 864624000
8
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
9
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY
10
BANK BNI S/A KLP-PRB
11
PERUM JAMKRINDO
12
PT BANK JABAR
13
DPLK BANK BNI
14
SI DANA BATAVIA TERBATAS V
15
PT JASINDO
16
DANA PENSIUN BNI
17
PT ASURANSI ADIRA DINAMIKA
18
REKSA DANA BIG DANA LIKUID SATU
19
REKSA DANA SYAILENDRA FIXED INCOME FUND
20
REKSA DANA SCHRODER IDR BOND FUND
Status Investor & Kewarganegaraan Investors' Status and Nationality Bank Domestik Domestic Bank Jamsostek Domestik Domestic Workers' Social Security Perusahaan Domestik Domestic Company Bank Domestik Domestic Bank Bank Domestik Domestic Bank Bank Domestik Domestic Bank Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Bank Domestik Domestic Bank Bank Domestik Domestic Bank Perusahaan Domestik Domestic Company Bank Domestik Domestic Bank Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds
Jumlah | Amount (Rp '000.000)
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
%
250.000
27,78
180.000
20,00
45.000
5,00
45.000
5,00
41.000
4,56
25.000
2,78
24.000
2,67
20.000
2,22
20.000
2,22
16.000
1,78
15.000
1,67
15.000
1,67
14.000
1,56
14.000
1,56
13.000
1,44
12.000
1,33
10.000
1,11
10.000
1,11
10.000
1,11
10.000
1,11
20 Pemegang Obligasi Antam 2011 Seri B Terbesar per 31 Desember 2011 Top 20 Largest Holders of Antam's 2011 Bonds Series B as at December 31, 2011
No. No
Nama | Name
1
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT
2
PT ASURANSI JIWA SINARMAS MSIG
3
PT JASA RAHARJA (PERSERO)
4
PT ASURANSI KESEHATAN INDONESIA
5
DANA PENSIUN PERTAMINA - OBLIGASI
6
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK
7
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - NON JHT
8
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY
9
PT TUGU PRATAMA IND, 545364000
10
DANA PENSIUN PLN
11
PT BANK CIMB NIAGA TBK
12
DANA PENSIUN KRAKATAU STEEL
13
PERSEK DAPENMA PAMSI
14
DANA PENSIUN TELKOM
15
PT BPD JAWA TENGAH
16
DPLK BANK RAKYAT INDONESIA
17
RDPT SYAILENDRA REGULAR INCOME FUND
18
DANA PENSIUN ANEKA TAMBANG
19
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO)
20
GLOBAL MARKETS-CORPORATE BONDS TRADING
Status Investor & Kewarganegaraan Investors' Status and Nationality Jamsostek Domestik Domestic Workers' Social Security Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Bank Domestik Domestic Bank Perusahaan Domestik Domestic Company Bank Domestik Domestic Bank Perusahaan Asuransi Domestik Domestic Insurance Company Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Bank Domestik Domestic Bank Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Bank Domestik Domestic Bank Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Reksa Dana Domestik Domestic Mutual Funds Dana Pensiun Domestik Domestic Pesion Funds Perusahaan Domestik Domestic Company Bank Domestik Domestic Bank
Jumlah | Amount (Rp '000.000)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
%
340.000
16,19 16,19
130.000
6,19 6,19
123.000
5,86 5,86
110.000
5,24 5,24
91.000
4,33 4,33
82.000
3,90 3,90
80.000
3,81 3,81
75.000
3,57 3,57
52.000
2,48 2,48
40.000
1,90 1,90
40.000
1,90 1,90
38.000
1,81 1,81
31.000
1,48 1,48
30.000
1,43 1,43
27.000
1,29 1,29
27.000
1,29 1,29
25.000
1,19 1,19
25.000
1,19 1,19
25.000
1,19 1,19
22.000
1,05
37
Sumber Daya Manusia
Our Human Resources
Antam Memandang Bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Merupakan Modal Utama Perusahaan Antam places its Human Resources (HR) as the Company's Main Capital Antam menerapkan prinsip-prinsip Human Capital dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM), yang memandang setiap pegawai Antam sebagai modal utama perusahaan. Oleh karenanya, Antam memberikan perhatian yang besar untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan setiap individu melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Antam juga terus meningkatkan sistem manajemen SDM dengan menerapkan praktek terbaik yang diakui secara global (global best practices), mulai dari pembenahan infrastruktur grading system, baik dari sisi tanggung jawab jabatan (job grade) maupun dari sisi kompetensi dan kinerja pegawai (personal grade), pembenahan matriks aktivitas dan tanggung jawab berdasarkan proses bisnis perusahaan; penyelarasan model kompetensi terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai, dan proses bisnis perusahaan; sampai pada penyelarasan sistem manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen remunerasi, rekrutmen, manajemen pelatihan dan pengembangan, serta manajemen talenta.
Antam implements Human Capital principles in its Human Resources Management which views Human Resources as instrumental assets to the Company. Therefore, Antam strives to improve the quality of every individual within the Company through competency based training and development programs. Antam also continues to improve its HR Management through the implementation of global best practices system, from improvement of grading system infrastructure, job grade and personal grade, improvement of responsibility and activity matrix based on business process, alignment of competency model with Company's vision, mission, strategy, values and business process, career management, remuneration arrangement, recruitment, training and development management and talent management.
Untuk menjamin hak setiap pegawai, Antam mematuhi semua peraturan yang ada dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Mengingat isi Undang-Undang tersebut telah sesuai dengan peraturan International Labor Organization (ILO), merefleksikan kepatuhan Antam terhadap konvensi HAM bagi pegawai, termasuk di dalam pemberian remunerasi, kesempatan, dan penghargaan yang sama antara pegawai pria dan wanita.
Antam guarantees the rights of every employee in compliance with all prevailing regulations stipulated in labour law no. 13/2003 pertaining to the employment. This law is compliant with International Labour Organization regulations and reflecting Antam’s compliance with human rights convention, including the provisions of equal remunerations, opportunities and rewards for all employees regardless their gender.
Antam Human Capital Development Model (AHCDM) telah dirumuskan pada akhir 2008 dan menjadi panduan pengembangan pegawai Antam. Antam telah memiliki program pengembangan dan pelatihan untuk pegawai
Antam Human Capital Development Model (AHCDM) which was formulated in late 2008 stands as the Company’s guidelines in developing its human resources. With these guidelines, Antam has made a
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Karyawan Antam di UBP Nikel Maluku Utara | Antam employee at North Maluku Nickel Mining Business Unit
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan arah strategi perusahaan. Antam memberikan kesempatan yang sama dan terbuka bagi seluruh pegawai Antam dalam pelaksanaan pengembangan dan pelatihan. Dengan pelatihan dan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan, Antam berharap adanya job-person match yang memadankan setiap pegawai dengan posisi yang sesuai dengan kompetensinya.
series of programs and trainings for its employees based on the corporate needs and strategies. Antam offers equal and open opportunities to all employees for training and development. Through these on-going programs, Antam expects to acquire job-person match, assigning employees to take position that is best-matched with their competence.
Saat ini Antam tengah mengembangkan Human Capital Information System (HCIS) serta paradigma baru pengelolaan SDM dengan memberdayakan setiap atasan sebagai people manager.
Currently Antam is developing the Human Capital Information System (HCIS) as well as the new paradigm of HR management by employing people manager scheme.
Learning and Development
Learning and Development
Pelaksanaan learning and development mendasarkan pada asas kesetaraan (fairness) yang memberi kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan.
Antam's training and development is based on fairness principle which offers equal opportunities for every employee to obtain training and development.
Pada tahun 2011, Satuan Kerja Learning and Development berfokus kepada penyempurnaan kurikulum dan pelaksanaan program-program pengembangan pegawai berdasarkan AHCDM: 1. Antam Leadership Development Program (ALDP) ALDP ini disusun untuk mempersiapkan calon pemimpin Antam yang mempunyai kompetensi unggul dan mampu mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di masa mendatang. 2. Antam Functional Development Program (AFDP) Program ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi teknis bagi para pegawai Antam, sesuai dengan bidang pekerjaan dan kebutuhan perusahaan, terutama untuk bidang core dan teknis.
In 2011, the Learning and Development unit concentrated its focus on curriculum improvement and employee development program implementations, based on AHCDM: 1. Antam's Leadership Development Program (ALDP) ALDP is designed to create Antam’s future leaders who possess excellent competence and ability to respond to future changes. 2. Antam Functional Development Program (AFDP) This program is designed to improve employee competence based on their field of works as well as the Company’s needs, particularly on Antam’s core business and technical expertise.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
39
Sumber Daya Manusia Our Human Resources
3. Antam General Development Program (AGDP) Melalui AGDP, Antam mengembangkan dan mempertahankan Insan Antam yang bertalenta melalui nilai-nilai Antam. Program ini meliputi keahlian profesional, misalnya bahasa Inggris, bahasa Mandarin, pelatihan ESQ, dan magang di perusahaan asing.
3. Antam General Development Program (AGDP) AGDP is designed to support the Company in developing and retaining talented employees. This program provides additional professional skills, such as English, Mandarin, ESQ training, and internships programs in foreign companies.
Satuan Kerja Learning and Development juga telah melaksanakan pengukuran efektifitas program pengembangan untuk melihat perubahan perilaku peserta (L-3). Beberapa program yang menjadi subjek L3 antara lain adalah Antam Basic Leadership Development Program (BLDP) dan Antam Middle Leadership Development Program (MLDP) dengan sasaran pegawai Antam di level Manager Utama dan Manager Muda, di mana peserta dari program Antam BLDP dan Antam MLDP tersebut diukur perubahan perilakunya 3-4 bulan setelah mengikuti program dengan menggunakan metode survei yang disebarkan kepada para peserta program serta atasan langsung peserta untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif.
Learning and Development unit has also carried out an evaluation on the effectiveness of existing development programs related to the changes in participants behaviour. The evaluated programs include Antam Basic Leadership Development Program (BLDP) and Antam Middle Leadership Development Program (MLDP) where the participants consist of senior and junior managers. The evaluation is carried out through a survey distributed to the participants as well as their immediate superiors within 3-4 months after following the training in order to generate objective results.
Tahun 2011, selain BLDP dan MLDP, Satuan Kerja Learning & Development melaksanakan pelatihan untuk level pengawas yang disebut Antam Supervisory Development Program (ASDP). Pelaksanaan ASDP bertujuan untuk memberikan pembekalan dan peningkatan kompetensi bagi pegawai agar mampu bekerja secara efektif dan efisien, serta mampu menghasilkan kinerja unggul melalui pemahaman yang lebih baik terhadap efektifitas personal, bisnis perusahaan, manajemen pengawasan dan kepemimpinan.
In 2011, the Learning & Development unit also held trainings for supervisors, known as Antam Supervisory Development Program (ASDP) which aims at improving their knowledge and competence so they can work more effectively and efficiently. Through this program they are expected to achieve excellent performances through a better understanding on effective personality, business, management supervision and leadership.
Biaya pelatihan tahun 2011 mencapai Rp52,5 miliar atau naik 6% dibandingkan realisasi tahun 2010 berjumlah sebesar Rp49,5 miliar. Anggaran yang direncanakan untuk biaya pelatihan tahun 2012 adalah Rp79,5 miliar.
Antam spent Rp52.5 billion on training programs held throughout 2011, or increased by 6% from Rp49.5 billion spent in 2010. For 2012 the Company has allocated Rp79.5 billion for training programs.
Guna memastikan setiap insan Antam memiliki kompetensi yang baik di setiap bidangnya, maka diperlukan sebuah metode pengukuran (asesmen) yang terukur dan sistematis. Untuk itu pada tahun 2011 Antam sedang menyusun suatu metode asesmen yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan Standar Kompetensi Antam (STAKOM), dimana hasil asesmen tersebut akan digunakan sebagai dasar evaluasi untuk kegiatan perencanaan dan pengembangan karir, serta untuk program pembelajaran dan pengembangan kompetensi seluruh pegawai Antam.
To ensure every Antam employee to possess a solid competency level within his/her field, a systematic and measurable assessment method is necessary. In 2011, Antam has formulated an assessment method to implement Antam Competency Standard (STAKOM). This assessment result will be used to evaluate the career planning and development as well as competency learning and development for all Antam employees.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
PRODUKTIVITAS KARYAWAN* | Employee Productivity*
Produksi Feronikel (TNi)/Karyawan Ferronickel Production (TNi)/Employee
Produksi Bijih Nikel (wmt)/Karyawan Nickel Ore Production (wmt)/Employee
16,31 15,05 11,80
5.354
11,76
4.295,79
4.398,77
5.558,09
Produksi Emas (kg)/Karyawan Gold Production (kg)/Employee
3,69
3,88 3,48
3,32
2,71
4.249.27
9,11
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
*Dihitung berdasarkan tingkat produksi dibagi jumlah karyawan di unit bisnis terkait. Untuk komoditas emas, produktifitas dihitung berdasarkan tingkat produksi dan jumlah karyawan UBP Emas Pongkor *Calculated based on production level divided by the number of employees at the related business unit. Gold productivity is based on gold production and the number of employees at SBU Gold Pongkor
ProduktiVitas Pegawai
EMPLOYEE PRODUCTIVITY
Seiring dengan peningkatan permintaan yang berujung pada kenaikan volume produksi dan penjualan komoditas nikel menyebabkan peningkatan kinerja signifikan Antam secara keseluruhan. Hal ini juga menjadikan tingkat produktifitas per pegawai Antam secara umum juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, produksi feronikel per karyawan naik 8% dibandingkan tahun 2010 menjadi 16,31 TNi seiring dengan kenaikan produksi feronikel. Peningkatan produksi bijih nikel karena peningkatan permintaan juga mendorong kenaikan produksi bijih nikel per karyawan menjadi 5.558,09 wmt. Sementara produksi emas per karyawan turun menjadi 2,71 kg menyusul penurunan produksi emas karena penurunan kadar bijih yang ditambang.
Following the increased demand that led to the increased production volume and sales of nickel, Antam’s overall performance has also significantly improved. This has led to a higher level of productivity per employee in general. In 2011 the production of ferronickel per employee was 16.31 TNi, or an 8% increase compared to 2010 inline with higher ferronickel production. Higher nickel ore production also impacted nickel ore production per employee to 5,558.09 wmt. The level of gold production per employee in 2011 was lower at 2.71kg following lower gold production due to decreased gold grades.
Peformance Management dan Succession Management
PEFORMANCE MANAGEMENT DAN SUCCESSION MANAGEMENT
Antam juga terus mengembangkan Performance Management System melalui penerapan Business Accountability Charter (BAC), yang mengakomodasi proses perencanaan kinerja mulai dari visi, misi, strategi, dan sasaran perusahaan (corporate scorecard). Perencanaan kinerja tersebut kemudian diturunkan
Antam continues to develop its Performance Management System through the application of Business Accountability Charter (BAC) which accomodates performance planning process from vision, mission, strategy and corporate scorecard. The performance planning is further detailed
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
41
Sumber Daya Manusia Our Human Resources
(cascading) ke tingkat direktorat dengan menggunakan metode Balanced Scorecard menjadi SMK di tingkat Unit/Unit Bisnis/Proyek/Satuan Kerja, kemudian sampai menjadi sasaran kinerja setiap individu pada Sasaran Manajemen Unjuk Kerja (SMUK). Implementasi SMUK telah menggunakan parameter kinerja pegawai, yang terdiri dari Key Performance Indicator sebagai sasaran hasil dan Job Competency Profile sebagai sasaran proses.
to Directorate level using Balanced Scorecard, to Performance Management System at Unit/Business Unit/ Project/Working Unit, and further detailed to individual level at individual Performance Management System (SMUK). Antam's SMUK utilises employee performance parameters which consist of Key Performance Indicators as results target and Job Competency profile as process target.
Untuk menjamin efisiensi dan akurasi pelaksanaan SMUK, Antam juga telah mengimplementasikan sistem informasi SMUK yang disebut SMUK Online yang saat ini sedang dalam masa penyesuaian. Keseluruhan penerapan SMUK ini akan memperbaiki penilaian kinerja individu pegawai sehingga dapat menstimulasi peningkatan kinerja untuk mendukung keberhasilan Perseroan jangka panjang.
To guarantee the efficiency and accuracy of SMUK implementation, Antam has also implemented SMUK online that is currently at the adjustment stage. The overall implementation of SMUK is expected to improve individual performance assessment so that it can stimulate better performance that can support the Company’s long term success.
Antam juga merancang sistem suksesi (succession management) yang dianalisa berdasarkan manajemen karir yang baru. Penetapan personal grade, slotting, penetapan penamaan baru jabatan fungsional, sosialisasi manajemen karir yang baru kepada seluruh pegawai telah dilakukan di 2011.
Antam has also designed a succession system (succession management) that is analysed based on a new career management. The establishment of personal grade, slotting, new designation on functional position, socialization of new career management to all employees has been carried out in 2011.
Lingkungan Kerja
Working environment
Antam berupaya menciptakan suasana kerja yang sehat, aman, dan kondusif sehingga dapat mengkondisikan iklim kerja yang nyaman dan produktif. Pada tahun 2011 Antam kembali melaksanakan survei Keterikatan Pegawai (Employee Engagement Survey) terhadap pegawai yang menilai keterlibatan pegawai, konsistensi dalam bekerja, penyesuaian diri dan misi kerja. Dari survei yang dilakukan di tahun 2011, Antam memperoleh angka rata-rata 4,05, turun sedikit dibandingkan dengan capaian tahun 2010 sebesar 4,07.
Antam seeks to create a healthy, safe and conducive working environment so the employees can work comfortably and productively. Working environment evaluation is carried out through an organization culture survey (Employee Engagement) so as to assess the involvement of employees, work consistency, self-adjustment, and work mission. The job satisfaction survey conducted in 2011 showed that Antam received 4.05 points in average out of 5 points. This score is slightly lower than the average points in 2010 of 4.07.
Kesejahteraan Pegawai
EMPLOYEE WELFARE
Antam memberikan jaminan dan manfaat kerja dalam jangka panjang kepada pegawai yang diatur secara kelembagaan dan dikukuhkan melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB mengatur mekanisme kesejahteraan pegawai, insentif kerja, upah lembur, uang pensiun, tunjangan kesehatan, dan insentif kinerja tahunan. PKB berlaku selama dua tahun untuk menyesuaikan tingkat kesejahteraan yang diperoleh pegawai.
Antam provides its employees with long-term job security and benefits that is designed institutionally and endorsed in a Collective Labour Agreement which regulates the mechanism on employee welfare, work incentive, overtime wages, pensions, medical allowance and annual performance allowance. This agreement is adjusted every two years to accommodate welfare level of the employees.
Antam melakukan kajian peningkatan kesejahteraan pegawai dengan memperhatikan daya saing terhadap perusahaan sejenis dan kemampuan keuangan perusahaan. Implementasi Sistem Imbal Pegawai (SIP)
Antam also regularly reviews the employee welfare improvements by taking into account the company’s competitiveness and the industry as well as its financial capability. Employee Reward Systems Implementation
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Diskusi karyawan Kantor Pusat Antam, Jakarta | Employee discussion at Antam Head Office, Jakarta
di tahun 2011 dilaksanakan secara menyeluruh namun bertahap. Hal ini diimplementasikan dengan telah dilakukannya penyesuaian gaji di tiap level pegawai di bulan April 2011 dengan tetap memperhatikan tingkat “fairness internal equity”. SIP dipergunakan sebagai pemacu motivasi dan kinerja pegawai di seluruh organisasi. Komposisi penghasilan yang diperoleh pegawai Antam telah melebihi standar upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
(SIP) in 2011 was gradually implemented as a whole. Its implementation was through salary adjustment made for all level of employee in April 2011 by upholding "fairness internal equity" principle. SIP implementation is a driving factor in motivating the employee motivation and encouraging their performance across the organization. Composition of income earned by Antam’s employees has surpassed the minimum wage standards regulated by the government.
Knowledge Management
KNOWLEDGE MANAGEMENT
Dengan memperbaiki sistem SDM dan dukungan sistem teknologi, Antam juga telah memulai mengembangkan program Knowledge Management (KM) sebagai cikal bakal untuk pengelolaan pengetahuan inti di lingkungan Perseroan yang mendapat dukungan Dewan Komisaris.
Supported by improved HR systems and technology system, Antam has started a development program called Knowledge Management which stands as a pioneer in core knowledge management within the Company. The program has been approved by the Board of Commissioners.
Di tahun 2011, aktifitas KM berfokus pada pembangunan fondasi pengelolaan KM serta persiapan pembangunan infrastruktur yang diimplementasikan melalui beberapa program kerja yaitu pembentukan KM Officer, temu profesi, dan pengelolaan e-library.
In 2011, the Knowledge Management program was focused on the development of its management foundation and the preparation of its infrastructure development through various work programs such as the establishment of KM officer, professional gathering and e-library management.
Employee Relations
EMPLOYEE RELATIONS
Employee Relations dilaksanakan untuk penyelesaian permasalahan hubungan industrial juga memberi kesempatan pegawai memberikan keluhan dan masukan kepada Antam. Antam melaksanakan pertemuan antara manajemen dengan perwakilan Serikat Pekerja untuk membahas program pengelolaan SDM seperti standarisasi salary review, formulasi Insentif Kinerja Tahunan (IKT) 2011, insentif lokal, transisi SIP, Employee Compensation Adjusment (ECA), dan sosialisasi sistem manajemen SDM yang baru.
Employee Relations is established to accommodate the resolution to any dispute related to industrial relations as well as to provide the employees with opportunity to express any feedback and complaint to the Company. Antam organizes meetings between the management and the worker union representatives to discuss issues and programs pertaining to human resources including salary review, formulation of IKT 2011, local incentives, SIP transition, Employee Compensation Adjustment, and socialization of the new HR management system.
Selain itu, pegawai Antam melakukan kegiatan bersama secara rutin untuk mempererat persaudaraan sesama
In addition, Antam employees are also provided with regular recreational activities, so they can build and strengthen
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
43
Sumber Daya Manusia Our Human Resources
rekan kerja. Kegiatan ini dilakukan dengan rekreasi dan mengadakan silaturahmi secara berkala. Setiap tahun Antam menyelenggarakan family gathering yang melibatkan seluruh pegawai, baik tetap maupun tidak tetap.
relationship among themselves. Every year, Antam also sponsors an annual family gathering participated by all employees, permanent and non-permanent staffs, as well as their families.
Kebebasan Berorganisasi
FREEDOM TO CONGREGATE
Antam mengakui kebebasan bagi para pegawai untuk bergabung dengan serikat pekerja. Sebagian besar pegawai Antam bergabung dalam Persatuan Pegawai Antam (PERPAntam). Kebebasan berserikat bagi pegawai merefleksikan kepatuhan perusahaan atas Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ILO Convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung antara pekerja dan perusahaan, untuk menciptakan hubungan harmonis yang saling menguntungkan semua pihak.
Antam recognizes employee freedom to join the union. Most of Antam’s employees are members of PERPAntam, Antam’s labour union. Freedom to congregate for employees is stipulated in Law No. 13/2003 pertaining to employment and in ILO Convention 87 that guarantee freedom of all workers to join labour union that is managed professionally as a mediator between employees and employer so as to create a harmonious and mutually beneficial relationship.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Antam menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan usahanya, terlebih operasi pertambangan, aspek keselamatan dan kesehatan kerja adalah yang utama. Untuk mencapai komitmen dan tekad mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, Antam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten dan berkesinambungan. Sebagai implementasi hal ini, Antam menyediakan peralatan keselamatan kerja yang handal
Antam is fully aware of the fact that mining activities highly require health and safety measures as main priorities. To this ground, the Company always applies a consistent and sustainable health and safety management system throughout its all working sites. As part of the efforts, Antam provides high quality safety equipment for employees, especially for those who work in the mining and
Pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja di UBP Emas Pongkor | Occupational Health and Safety training at Pongkor Gold Mining Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
bagi pegawai, terutama bagi mereka yang bekerja pada kegiatan operasi pertambangan dan pengolahan. Selain itu, Antam juga mengintensifkan upaya pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan inspeksi yang berkelanjutan.
processing operations. In addition, Antam also intensifies education, trainings, counselling and inspection related to occupational safety and health standards.
Menyadari tingginya risiko keselamatan kerja di industri pertambangan, Antam senantiasa berupaya untuk memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja serta tercapainya kecelakaan nihil pada setiap unit kerja. Meski demikian, di tahun 2011 telah terjadi satu kecelakaan fatal di Unit Bisnis Pertambangan Emas di Pongkor, Jawa Barat yang mengakibatkan kematian pegawai mitra kerja Antam, satu kecelakaan berat di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara dan tujuh kecelakaan ringan yang tersebar di seluruh Unit Bisnis dan Proyek Antam. Antam secara kontinu akan berupaya agar integrasi implementasi SMK3 dapat berjalan lebih baik antara perusahaan, pegawai dan mitra kerja untuk mencapai target zero fatal accident.
Recognizing the high risks related to the occupational safety in the mining industry, the Company strives to comply with health, safety and environment standards in order to achieve zero accident in each working unit. However, despite those preventive efforts taken by the Company, a fatal accident was recorded to occur in Pongkor gold mine that killed one worker of Antam’s contractor. Other accidents also took place in some projects, including a major accident in Southeast Sulawesi nickel mine, and seven other minor accidents in several business units as well as projects. To prevent accidents to occur in the future, Antam strives to continually improve its integrated-implementation of health, safety and environment standards, to be observed by the Company, workers as well as business partner in order to achieve a zero fatal accident.
Di bidang kesehatan, pegawai Antam juga mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Kegiatan Antam dalam meningkatkan kesehatan pegawai meliputi tindakan pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), mempertahankan kesehatan (promotif) dan mengembalikan kesehatan seperti semula (rehabilitatif). Antam memberikan biaya kesehatan dan biaya rumah sakit bagi pegawai dan maksimal empat orang anggota keluarga pegawai. Kegiatan pelatihan dan pelayanan kesehatan dilakukan Antam di setiap Unit Bisnis, Unit, dan Kantor Pusat.
On medical benefits front, Antam employees enjoy excellent medical facilities provided by the Company. Antam’s health program includes preventive, curative, promotion as well as recovery supports. The Company covers the costs of medical treatment and hospitalization for its employees and their family member of maximum four. The Company also provides medical facilities and trainings in every Business Unit, Unit and Head Office.
Seluruh pegawai tetap Antam juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala secara rutin, minimal sekali dalam setahun. Pemantauan dan pemeriksaan kesehatan lingkungan kerja juga dilakukan oleh setiap unit bisnis secara rutin, terutama pada lokasi kerja yang memiliki risiko kesehatan kerja yang cukup tinggi, seperti di lokasi pabrik dan tambang. Untuk mengantisipasi penyakit yang berbahaya maupun yang menular, pegawai Antam mendapatkan vaksinasi secara gratis.
All permanent staffs are entitled to having regular medical check-up, at least once a year. All business units also conduct regular monitoring on the health condition in their respective working environment, especially in the highrisk sites such as plants and mines. To prevent dangerous and contagious diseases, the employees also receive free vaccinations.
Perseroan juga memberikan bantuan pelayanan kesehatan bagi pensiunan yang berhak serta anggota keluarganya. Pelayanan kesehatan bagi pensiunan dikelola oleh Yayasan Kesehatan Pensiunan (YAKESPEN) Antam dan perusahaan asuransi pihak ketiga. Untuk beberapa penyakit tertentu, Antam masih menanggung pengobatan kepada pensiunan sepenuhnya.
Moreover, the Company also extends medical assistance to eligible retirees and their family members. This scheme is managed by Antam Health Foundation of Pensioners (YAKESPEN) and appointed insurance companies. Antam is responsible for paying full medical treatment on certain illness for its retirees.
Antam menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti bagi pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Antam
Antam also provide its permanent employees with a pension plan program. This program is managed by Antam Pension
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
45
Sumber Daya Manusia Our Human Resources
serta Dana Pensiun pihak ketiga dalam bentuk program pensiun iuran pasti. Dana Pensiun Antam ini didanai melalui iuran pegawai serta kontribusi perusahaan. Jumlah kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya per 31 Desember 2011 tercatat Rp378,4 miliar.
Fund and appointed third parties. The fund is contributed by both employee and the Company. Total amount of pension payables and other post-employment expense paid by the Company by 31 December 2011 was amounting to Rp378.4 billion.
Total biaya pegawai tahun 2011 yang terdiri dari beban gaji, upah dan kesejahteraan pegawai serta biaya tenaga kerja tercatat sebesar Rp798,7 miliar, naik 20% dibandingkan biaya pegawai tahun di 2010 yang mencapai Rp664,2 miliar.
In 2011, total employee expenses including salaries, wages, and allowance and other labour cost reached Rp798.7 billion, or increased by 20% compared Rp664.2 billion in 2010.
JUMLAH PEGAWAI, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN SISTEM REKRUTMEN
Number OF EMPLOYEEs, EDUCATIONal background AND RECRUITMENT SYSTEM
Jumlah Karyawan | Number of Employees 2007
Tetap | Permanent
2008
2.701
Sementara | Temporary Total
2009
2.598
2010
2.517
2.251
2011
2.392
136
180
144
293
298
2.837
2.778
2.661
2.544
2.690
Jumlah total pegawai Antam di tahun 2011 yang mencapai 2.690 orang mengalami kenaikan sebesar 6% dibandingkan jumlah yang sama di tahun 2010 yang mencapai 2.544 orang. Komposisi jumlah total pegawai Antam pada akhir 2011 terdiri dari 2.392 pegawai tetap dan 298 pegawai sementara. Komposisi jumlah pegawai tetap Antam di 2011 berdasarkan urutan peringkat pegawai di bawah Direksi terdiri dari 1% dengan peringkat pertama, 4% dengan peringkat kedua, 6% peringkat ketiga, 16% peringkat keempat, dan 73% peringkat non struktural.
In 2011, Antam's total number of employees was 2,690 people or increased by 6% compared to 2,544 people employed in 2010. The composition of permanent and nonpermanent employees is 2,392 and 298 respectively. Composition of employees by positions, excluded Directors, in 2011 comprise 1% within the first rank, 4% within the second rank, 6% within the third rank, and 16% within the fourth rank, while the remaining 73% of the employees is taking non-structural position.
Jumlah Karyawan Berdasarkan Peringkat | Employee Numbers Based on Ranks
Uraian | Description
Jumlah Pegawai Tetap | Total Permanent Employee 2010 2011
Satu Peringkat di bawah Direksi | One Grade below Board of Directors
28
33
Dua Peringkat di bawah Direksi | Two Grades below Board of Directors
75
86
Tiga Peringkat di bawah Direksi | Three Grades below Board of Directors
123
135
Empat Peringkat di bawah Direksi | Four Grades below Board of Directors
316
376
Non struktural | Nonstructural
1.709
1.762
Total
2.251
2.392
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Latar Belakang Pendidikan
COMPOSITION OF EMPLOYEE BY EDUCATION
Dari jumlah pegawai tetap Antam di tahun 2011 yang berjumlah 2.392 orang, sekitar 67% memiliki latar belakang pendidikan dasar sampai dengan SLTA yang bekerja di kegiatan operasional pertambangan di unit bisnis. Sekitar 27% dari pegawai tetap memiliki latar belakang pendidikan sarjana, baik strata 1 atau strata 2, sementara 6% memiliki latar belakang pendidikan diploma. Dengan karakteristik usaha Antam di bidang pertambangan, maka sekitar 51% dari total pegawai Antam yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana dan pascasarjana berasal dari disiplin keilmuan teknik seperti tambang umum, geologi, metalurgi, teknik kimia, teknik mesin, dan teknik elektro. Operasi Antam yang tersebar di Indonesia juga menjadikan 88% pegawai Antam bekerja di unit bisnis yang berada di daerah.
From 2,392 permanent staffs employed by the Company, approximately 67% have finished up to senior high school and work in the mining projects, while 27% are of university graduates and/or post-graduates and 6% holds diploma certificate. As the Company’s business engages in mining operation, at least 51% of university graduates possess educational background on technical and engineering, such as mining, geology, metallurgy, chemical engineering, mechanical engineering and electrical engineering. As Antam projects are located throughout the country, 88% of employees are placed in those working areas.
Latar Belakang Pendidikan | Educational Background
Uraian | Description
Jumlah Pegawai Tetap | Total Permanent Employee 2010 2011
Sampai dengan SLTA | Up to High School
1.600
1.610
Diploma | Diploma
127
144
Sarjana & Pascasarjana | Undergraduate & Postgraduate
524
638
2.251
2.392
Total
Latar Belakang Pendidikan Education Background
koMPosIsI kARyAwAN beRdAsARkAN PeRINgkAT Composition Based on Employee Level 1% 4%
6% 16%
23%
27%
6% 67%
n Sarjana dan Pascasarjana Undergraduate and Postgraduate n Diploma Diploma n Sampai dengan SMA Up to High School
36%
14%
n Peringkat I Level I n Peringkat II Level II n Peringkat III Level III n Peringkat IV Level IV n Peringkat V Level V
n Peringkat VI Level VI n Peringkat VII Level VII n Peringkat VIII Level VIII n Peringkat IX Level IX
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
47
Wawancara Interview
T J
Bagaimana pengelolaan SDM secara umum di Antam di tahun 2011?
Pengelolaan SDM di Antam dilaksanakan dengan baik, kami berhasil menyelesaikan beberapa isu krusial terkait pengelolaan SDM, termasuk penyempurnaan database jabatan, penyempurnaan Key Performance Indicator untuk keperluan SMUK serta finalisasi Sistem Imbalan Pegawai. Bahkan di tahun 2011, syukur Alhamdulillah, Antam mendapat penghargaan dari Kementerian BUMN sebagai BUMN Ketiga dengan Inovasi SDM terbaik. Hal ini bisa terwujud karena semakin kuatnya interaksi antara karyawan dan manajemen dimana Serikat Pekerja (PerpAntam) juga mendapatkan penghargaan sebagai Serikat Pekerja dengan Hubungan Industrial Terbaik 2011 dari Forum Serikat Pekerja (FSP)-BUMN.
T J
Apa strategi SDM Antam 2011?
T J
Kendala-kendala aspek SDM apa yang dihadapi perusahaan tahun 2011 dan bagaimana bapak mengambil inisiatif/langkah untuk mengatasi kendala tersebut?
Pada dasarnya ada tiga fokus strategi SDM Antam di tahun 2011: Pertama, tingginya tingkat pertumbuhan Antam dengan proyek-proyeknya melalui pemenuhan kebutuhan penambahan SDM jangka pendek. Kedua, pentingnya kehandalan sistem pengelolaan SDM Antam melalui pembenahan infrastruktur SDM Antam untuk memastikan kuatnya daya saing perusahaan di masa depan. Ketiga, pentingnya peningkatan kualitas jajaran SDM Antam saat ini melalui perubahan paradigma lama pengelolaan SDM menjadi paradigma baru pengelolaan SDM yang berorientasi kepada penghargaan terhadap peningkatan kinerja dan peningkatan kompetensi. Inilah yang menjadi tiga fokus strategi SDM Antam di tahun 2011.
Ada dua tantangan utama yang kita hadapi. Tantangan pertama adalah belum sempurnanya sistem & infrastruktur pengelolaan SDM Antam dilihat dari kacamata daya saing perusahaan. Ini erat kaitannya dengan keberadaan semua subsistem pengelolaan SDM di Antam termasuk yang utama yaitu penyelesaian sistem Grading dan Sistem Manajemen Unjuk Kerja Antam yang sesuai dengan tuntutan daya saing organisasi. Terkait dengan infrastruktur pengelolaan SDM, syukur Alhamdulillah Antam di tahun 2011 sudah memiliki Pusat Pengembangan Kepemimpinan di kawasan Puncak yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin bisnis terbaik Antam. Hal ini menjadi semakin krusial karena tahun 2011 merupakan masa akhir dari dua tahun masa Development Stage 2010-2011 dalam Master Plan SDM Antam mencapai tujuan strategis Human Capital Excellence SDM Antam tahun 2015 dalam konteks menuju Visi Antam 2020 menjadi perusahaan global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan yang sehat dan standar kelas dunia. Tantangan utama yang kedua adalah dari sisi manusia-nya, tekad Antam untuk mewujudkan insan Antam yang memiliki karakter Human Capital menuntut adanya budaya perusahaan yang diwujudkannya dalam setiap individu dalam perusahaan. Antam menyadari bahwa perubahan budaya merupakan proses panjang yang membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan bagi para pelakunya. Perubahan merupakan proses top-down sehingga teladan dari pimpinan sangat krusial untuk keberhasilannya. Untuk itu, Antam Guiding Principles dibuat Direksi untuk memastikan setiap pimpinan dan insan Antam mempunyai pegangan dalam menjadi teladan untuk mempercepat proses perubahan budaya menjadi budaya yang mencerminkan nilai-nilai Antam PIONEER.
Q A
How did Antam manage its Human Resources in 2011?
Antam’s Human Resources management has been well implemented and we have effectively addressed a number of crucial issues related to human resources management, including improvement and finalization of job database, Key Performance Indicators for SMUK and Employee Benefits System. Praise to God, in 2011 Antam received an award from the Ministry of SOEs as the third best company for its HR Innovation. This achievement is attributed to a healthy relationship established between the management and employees. Antam’s labor union of PerpAntam was also awarded with the best industrial relations in 2011 by Labor Unions Forum of State-Owned Companies.
Q A
What is Antam’s strategy for its HR in 2011?
In essence, we focused on three strategies for our HRD in 2011. First is the fulfillment of a short-term need for additional human resources given Antam’s fast growth and new projects. Secondly, we focused on infrastructure improvement of HRD system aimed at strengthening future corporate competitiveness. Lastly, our focus was put on building a new paradigm for HRD that emphasizes on the appreciation for employees based on their performance and competence.
Q A
What constraints did Antam face related to HRD in 2011 and how did the Company solve them?
We saw two major challenges in 2011, first is our HRD management system and infrastructure that were not fully in place, which may have affected the Company's competitiveness as it is closely related to all human resource management subsystems, including the grading system and management performance system. In 2011, we have built a leadership development center located in Puncak, Bogor. The establishment of HR supporting infrastructure is aimed at creating Antam’s future qualified leaders. The year of 2011 also stands as an important period as it concluded the end of 20102011 development stage, part of Antam’s HRD master plan strategy. The next stage is Human Capital Excellence in 2015 that is aimed at achieving Antam’s vision in 2020, to be a global mining-based company with healthy growth and world-class standards. The second challenge comes from the human personal quality. Antam envisions to creating the so called Antam People that possess human capital characters. To achieve this, the Company’s culture needs to be adopted by both individuals and the Company. We realize that cultural change do take time as it is a long process and requires perseverance and discipline. It is also a top-down change that requires a role model from leaders in the Company. Therefore, the Directors have prepared Antam Guiding Principles containing corporate values, PIONEER, which serves as guidelines for every leader and employee in the Company. A sound and healthy relationship between management and the employees as well as their union has also supported us in responding to the challenges facing us. In addition, employee’s active participation,
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Achmad Ardianto, ST, MBA
Direktur Sumber Daya Manusia Human Resources Director
Komunikasi yang sangat cair dengan karyawan dan serikat pekerja dalam berbagai kesempatan membuat tantangan diatas menjadi lebih mudah untuk dilalui. Partisipasi aktif, perilaku positif dan moral yang tinggi dari karyawan sangat mendukung dalam proses menghadapi tantangan, dan itu sangat kita syukuri. Survei Keterikatan Karyawan tahun 2011 menunjukkan betapa peningkatan partisipasi karyawan menjadi kunci dari kemajuan perusahaan.
T J
Bagaimana leadership dikembangkan di lingkungan Antam?
Aspek leadership merupakan aspek kunci untuk menggerakan karyawan dalam melakukan perubahan ke arah kemajuan di Antam, hal ini menjadi lebih penting lagi dengan adanya tekad Antam untuk menjadi perusahaan global di tahun 2020. Oleh karena itu, Antam menaruh perhatian sangat tinggi dalam hal pengembangan kepemimpinan. Direktur Utama sangat menekankan pentingnya persiapan pemimpin masa depan Antam. Untuk itu Antam melakukan revitalisasi kurikulum program pengembangan kepemimpinan Antam (ALDP) dengan memasukan unsur semangat entrepreneurship sebagai tambahan dari unsur keahlian manajerial, dan unsur kekuatan gaya kepemimpinan yang sudah ada sebelumnya. Di tahun 2011, Antam juga menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dengan Michigan State University, Montana State University, dan Colorado School of Mines untuk membentuk program peningkatan keahlian teknis dan kepemimpinan insan Antam dalam persiapan menjadi perusahaan global 2020. Peningkatan kualitas kepemimpinan Direksi Antam juga menjadi hal yang sangat penting sehingga untuk memastikan kekuatan daya saing global, di tahun 2011 Direksi Antam mengikuti program pengembangan eksekutif di Michigan State University dan Stanford University.
T J
Bagaimana hubungan dengan serikat pekerja? Apakah terdapat konflik di tahun 2011?
Antam mengembangkan hubungan kemitraan dengan asas kedewasaan dan saling percaya. Setiap konflik yang terjadi selalu disikapi dengan asas tersebut, sehingga selalu terjalin komunikasi yang sifatnya positif dan konstruktif. Syukur Alhamdulillah, berkat kedisiplinan dan kesabaran jajaran pimpinan serikat pekerja dan manajemen perusahaan, di tahun 2011 tidak terjadi konflik, bahkan terjadi peningkatan pemahaman dan keselarasan bersama bahwa kepentingan perusahaan harus berada diatas kepentingan pribadi dan golongan.
T J
Apa strategi/program di tahun 2012? Apa tantangan dalam pengelolaan SDM?
Dalam Master Plan SDM Antam mencapai tingkat Human Capital Excellence di tahun 2015. Tahun 2012-2013 merupakan tahap kesiapan (Readiness Stage) sebelum insan Antam mencapai tahap Global Existence di tahun 2014-2015. Yang menjadi tantangan dalam tahap ini ada dua. Pertama adalah memastikan bahwa semua sistem dan subsistem pengelolaan SDM Antam sudah selaras dengan kebutuhan perusahaan masa depan dan siap untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Kedua adalah memastikan bahwa insan Antam sudah siap bersaing di tingkat global dengan menjadi insan dengan Global Mentality. Dua tantangan ini diyakini akan mampu dihadapi perusahaan dengan cara memastikan bahwa semua pimpinan dan karyawan mempunyai keyakinan dan bergerak dengan motivasi yang sama, yaitu memajukan perusahaan, dan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
positive attitude and good morale have also helped us in facing those challenges. A survey on employee’s engagement conducted in 2011 revealed that more active participation of employee stands as a key factor in the Company's progress.
Q A
How do you develop leadership in the Company?
Leadership is a key aspect in driving employees to achieve progress for the Company. It is even more important as Antam envisions itself to be a global company by 2020. Therefore, it is Antam’s major concern to implement a leadership development. Our President Director has emphasized on the importance of preparing Antam’s future leaders. To this end, we have revitalized the curriculums in our leadership development program, Antam Leadership Development Program (ALDP), by adding entrepreneurship subject as additional material to complement the existing managerial skill, and leadership style. In 2011, Antam signed an MOU with the Michigan State University, Montana State University, and Colorado School of Mines, as part of our efforts to improve technical skills and leadership of Antam people in our preparation to achieve the vision to be a global company by 2020. The improvement of leadership quality for the Directors is also very important. In 2011, Antam assigned its Directors to participate in executive development programs at Michigan State University and Stanford University.
Q A
How is the Company’s relationship with the labour union? Was there any dispute arise in 2011?
Antam builds a partnership relation based on mature and mutual trust principles with the labour union. We always refer to these principles whenever any dispute arises. Through this approach, we can maintain positive and constructive communications within the Company. Praise to God, we did not encounter any conflict with the employees in 2011. Instead, we even saw a better relationship and understanding among us in placing the Company’s best interest above any personal and group interests. This good relationship is attributed to the understanding and discipline of both employees and the management.
Q A
What is the strategy for 2012 and what sort of challenges that may face the Company?
In our HRD management Master Plan, we seek to achieve Human Capital Excellence level by 2015. Prior to entering that level, we have set 2014-2015 periods as Antam Global Existence, while 2012-2013 periods is being preparation stage. During this preparation stage, we have identified two challenges facing us. First, we have to ensure that all HRD management systems and subsystems are aligned with the Company’s future needs and ready to enhance the Company’s competitiveness. Second, we also need to ensure that Antam people are ready for entering global competition. We believe that we are able to overcome these two challenges. The management and employees have shown their confidence to move together in developing the Company and placing the interests of the Company above any personal or group interests.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
49
Sertifikasi Certification
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (SGS International) untuk proses pengolahan feronikel dan kegiatan pendukung diperoleh sejak 17 Mei 2002 (upgrading dari versi ISO 9002: 1994 pada 3 April 1996 dan dari versi ISO 9001: 2000 pada 20 Mei 2010) dan berlaku sampai dengan 3 April 2014. Quality Management System Certificate-ISO 9001: 2008 (SGS International) for ferronickel processing and supporting activities, obtained on May 17, 2002 (upgrade from ISO 9002: 1994 version, obtained on April 3, 1996 and from ISO 9001: 2000 obtained on May 20, 2010). This certificate is valid until April 3, 2014.
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SGS International) diperoleh pada 7 Mei 2009 dan berlaku sampai dengan 7 Mei 2012. Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SGS International) obtained on May 7, 2009. This certificate is valid until May 7, 2012.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (SGS International) untuk kegiatan penambangan, pengolahan feronikel serta kegiatan pendukung diperoleh sejak tahun 2006 (upgrading dari versi ISO 14001: 1996 yang diperoleh sejak tahun 2001) dan berlaku sampai dengan 29 November 2012. Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (SGS International) for mining, ferronickel processing and supporting activities, obtained in 2006 (upgrade from ISO 14001: 1996 version obtained in 2001). This certificate is valid until November 29, 2012.
Registrasi REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) diperoleh tanggal 23 November 2008 untuk memenuhi regulasi pasar Uni Eropa mengenai penggunaan bahan kimia yang aman dalam siklus pengolahan feronikel. REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) Registration was obtained on November 23, 2008 to fullfill the European Union regulation on safe use of chemical substain in ferronickel processing cycle.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh sejak 3 Maret 2000 (upgrading dari versi ISO 9001: 2000 pada 3 Maret 2009) dan berlaku sampai dengan 2 Maret 2012. Quality Management System Certification-ISO 9001: 2008 (SAI Global) for gold mining and processing at Pongkor, obtained on March 3, 2000 (upgrade from ISO 9001: 2000 version obtained on March 3, 2009). This certificate is valid until March 2, 2012.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh sejak 18 September 2002 dan dilakukan upgrade versi 2004 pada tahun 2005 dan berlaku sampai dengan 17 September 2014. Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (SAI Global) for gold mining and processing at Pongkor, obtained since September 18, 2002 and upgrade to 2004 version in 2005 and this certificate is valid until September 17, 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System-OHSAS 18001: 2007 (SAI Global) untuk proses penambangan dan pengolahan emas Pongkor diperoleh pada tanggal 15 Oktober 2008 dan berlaku sampai dengan 14 Oktober 2014. Occupational, Health and Safety Management System Certification-OHSAS 18001: 2007 (SAI Global) for gold mining and processing at Pongkor, obtained on October 15, 2008. This certificate is valid until October 14, 2014.
Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001:2007 untuk cakupan penerapan Design and Development, Processing, Refinery, Manufacturing and Trading of Precious Metals and Provision of Laboratory Analysis Services di UBPP Logam Mulia. Sertifikat ini diperoleh sejak tanggal 28 Desember 2011 dan berlaku sampai dengan bulan Maret 2015. Work Safety and Health-OHSAS 18001:20087 Certification for Design and Development, Processing, Refinery, Manufacturing and Trading of Precious Metals and Provision of Laboratory Analysis Services at Logam Mulia Precious Metals Processing and Refinery Business Unit. This certificate is obtained on December 28 2011 and it is valid until March 2015.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001:2008 (TUV) untuk Pengelolaan, Pelaksanaan Kebijakan-Kebijakan serta Pengembangan Bisnis dan Operasi di Kantor Pusat, diperoleh sejak 20 Desember 2011 dan berlaku sampai dengan 5 Maret 2015. Quality Management System-ISO 9001:2008 (TUV) Certification for Policy Management and Implementation and Business and Operation Development at the Head Office. This certificate is obtained since December 20 2011 and it is valid until March 5, 2015.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001:2008 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014. Quality Management System-ISO 9001:2008 (SAI Global) Certification for nickel ore mining process at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is obtained since May 26 2011 and it is valid until May 25, 2014.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001:2004 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014. Environmental Management System-ISO 14001:2004 (SAI Global) Certification for nickel ore mining at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is obtained since May 26 2011 and it is valid until May 25, 2014.
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System- OHSAS 18001:2007 (SAI Global) untuk proses penambangan bijih nikel di Tanjung Buli dan Pulau Pakal diperoleh sejak 26 Mei 2011 dan berlaku sampai dengan 25 Mei 2014. Occupational, Health and Safety Management System-ISO 18001:2007 (SAI Global) Certification for nickel ore mining at Tanjung Buli and Pulau Pakal. This certificate is obtained since May 26 2011 and it is valid until May 25, 2014.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
51
Sertifikasi Certification
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (TUV) untuk seluruh aktifitas proses di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak tahun 2004 (upgrading dari versi ISO 9001: 2000 pada 12 Juni 2010) dan berlaku sampai dengan 14 Juni 2014. Quality Management System Certification-ISO 9001: 2008 (TUV) for all processing activities at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, obtained in 2004 (upgrade from ISO 9001: 2000 version obtained on June 12, 2010). This certificate is valid until June 14, 2014.
Sertifikasi Enviromental Management System-ISO 14001: 2004 (TUV) untuk seluruh aktifitas proses di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak tahun 2004 dan berlaku sampai dengan 14 Juni 2014. Environmental Management System Certification-ISO 14001: 2004 (TUV) for all processing activities at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, obtained in 2004. This certificate is valid until June 14, 2014.
Akreditasi Laboratorium Penguji sesuai standar ISO 17025 yang dikeluarkan oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) untuk analisa emas, perak serta campuran emas, perak dan platinum di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia yang diperoleh sejak bulan Juni 2005 dan berlaku sampai dengan 17 Agustus 2015. Testing Laboratory Accreditation in accordance to ISO 17025, issued by National Accreditation Committee (KAN) for gold, silver, gold and silver mixture and platinum analysis at Logam Mulia Processing and Refinery Services, obtained in June 2005 and valid until August 17, 2015.
Akreditasi dari London Bullion Market Association (LBMA) setelah melewati prosedur pengujian produk oleh LBMA sejak tanggal 1 Januari 1999. Accreditation from London Bullion Market Association (LBMA). The accreditation was obtained after Logam Mulia underwent product testing procedures by LBMA. The accreditation was obtained on January 1, 1999.
Sertifikasi dari Dubai Metal and Commodities Centre untuk produk emas jenis small bar Logam Mulia di pasar Timur Tengah sejak Agustus 2005. Bertujuan agar balok emas produksi Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia dapat diperjualbelikan secara bebas di pasar Timur Tengah tanpa mengubah identitas LM. Certification from Dubai Metal and Commodities Centre for Logam Mulia’s small gold bar, obtained in August 2005. The accreditation certifies Logam Mulia’s gold bars to be traded freely at the Middle East market without any modification to Logam Mulia’s identity.
Sertifikasi Quality Management System-ISO 9001: 2008 (TUV) untuk kegiatan eksplorasi dan pengembangan pertambangan di Unit Geomin, diperoleh sejak 28 Oktober 2005 (upgrading dari versi ISO 9001: 2000 pada 6 November 2009) dan berlaku sampai dengan 5 November 2012. Quality Management System Certification-ISO 9001: 2008 (TUV) for all exploration and supporting activities at Geomin Unit, obtained on October 28, 2005 (upgrade from ISO 9001: 2000 version obtained on November 6, 2009. This certificate is valid until November 5, 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Penghargaan dan Pengakuan Eksternal External Accolades and Recognition
PENGHARGAAN | AWARD
KEGIATAN | EVENT
WAKTU | DATE
The Best in Building & Managing Corporate Image
Corporate Image Award (IMAC) 2011
9 Juni | June 2011
• Most Organized Investor Relations • Strongest Adherence to Corporate Governance in 2011
Alpha Southeast Asia Magazine
12 September 2011
Indonesia Green Awards 2011
Majalah Bisnis & CSR Business & CSR Magazine
28 September 2011
• • • •
Upakarti Utama (UBPN Sulawesi Tenggara | UBPN Southeast Sulawesi) Upakarti Utama (UBPP Logam Mulia) Upakarti Pratama (UBPE Pongkor ) Upakarti Pratama (UBPN Maluku Utara | UBPN North Maluku)
Penghargaan Keselamatan Pertambangan 2011, Kementerian ESDM Mining Safety Awards 2011, Ministry of Energy & Mineral Resources
• • • • •
PROPER EMAS (UBPE Pongkor) PROPER BIRU (UBPN Maluku Utara | UBPN North Maluku) PROPER BIRU (UBPP Logam Mulia | Precious Metal) PROPER BIRU (UBPN Sulawesi Tenggara | UBPN Southeast Sulawesi) PROPER BIRU (PT Cibaliung Sumberdaya)
Kementerian Lingkungan Hidup Ministry of Environment
24 November 2011
30 November 2011
Best Overall
Corporate Governance Award 2011, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
2 Desember | December 2011
The Best GCG Implementation 2011
Anugerah Business Review 2011 Business Review Award 2011
3 Desember | December 2011
• Platinum (Program Pembangunan dan Pengembangan Pusat Biodiversity Taman Nasional Gunung Halimun-Salak) Platinum (Development Program of Biodiversity Center of Halimun-Salak Mountain National Park) • Platinum (Program Revitalisasi Suku Bajo) Platinum (Revitalisation Program of Bajo Tribe) • Platinum (Program Pengembangan Kawasan Komunitas Etnik Bajo) Platinum (Development Program of Community Areas of Bajo Tribe) • Gold (Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Bekas Pertambangan Pasir Besi) Gold (Community Empowerment Program in Former Iron Ore Mining Areas)
Indonesian CSR Award 2011
Most Trusted Company
Good Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award
19 Desember | December 2011
• Best Sustainability Reporting on Website 2011 • Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “Natural Resources”
Indonesia Sustainability Reporting Award 2011
21 Desember | December 2011
15 Desember | December 2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
53
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Laporan Manajemen Management Report
Kami Bangga dengan Arah yang Dituju Perusahaan We Are Proud With The Direction We Are Headed Kegiatan peleburan feronikel di UBP Nikel Sulawesi Tenggara | Ferronickel Smelting in Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
55
Laporan Dewan Komisaris
Report From the Board of Commissioners Pemegang Saham Yang Terhormat, Our Valued Shareholders, Penilaian tahun 2011
kinerja
Direksi
selama
An Assessment of Performance in 2011
the
Directors
Setelah melalui berbagai tantangan dan dengan bekerja keras, Antam telah berhasil memasuki masa implementasi proyek-proyek. Proyek yang sudah lama dirancang, dan sekarang sudah memasuki masa konstruksi adalah Proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, dan Feronikel di Halmahera Timur. Implementasi proyek-proyek ini sangat tepat waktunya mengingat adanya ketentuan pada Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang membatasi ijin perusahaan tambang melakukan ekspor bahan mentah yang hanya sampai tahun 2014.
Through the endurance in sailing the challenges and hard works, Antam has successfully embarked on the projects implementation phase. We had initiated these projects previously, and are currently in the construction phase, including the Chemical Grade Alumina (CGA) Project in Tayan, and the Ferronickel Project in East Halmahera. We had come to the right timing to implement these projects considering the issuance of Law No. 4 of 2009 regarding the Mineral and Coal mining, which bans raw materials export beyond 2014.
Untuk memanfaatkan tenggang waktu yang masih tersedia tersebut, kami mendorong agar Antam meningkatkan produksi bijih nikel, baik kadar tinggi maupun kadar rendah seoptimal mungkin. Hal ini juga untuk memanfaatkan tingginya harga komoditas nikel dan emas sejak awal tahun 2011, sehingga kinerja Antam di tahun 2011 melonjak signifikan dibanding tahun 2010, yang tergambar dengan kenaikan Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk yang mencapai Rp1,93 triliun. Pendapatan ini sangat membantu dalam penyediaan dana bagi proyek-proyek tersebut di atas, dan proyek lainnya yang akan menyusul.
To optimally benefit from this timeline, we encourage Antam to significantly increase nickel ore production, both for high grade as well as low grade. As also to benefits high nickel and gold prices since the beginning of 2011. As a result Antam recorded remarkable performance in 2011 compared to 2010. This improvement was reflected from the income for the year attributable to owners of the parent of Rp1.93 trillion. The result has tremendously boost funding allocation for existing and future projects.
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan agar lebih cepat, kami juga turut serta memberi petunjuk kepada Direksi agar mengembangkan lagi proyek-proyek yang lainnya, seperti Modernisasi Optimasi Pabrik (MOP) di Pomalaa, dengan tujuan menaikkan produksi feronikel. Dengan demikian kami mengharapkan pendapatan Antam tidak berkurang akibat penghentian ekspor bijih, malah akan dapat meningkat ketika semua proyek sudah berproduksi dengan kapasitas penuh.
To accelerate corporate growth, the need to develop other projects had been advised to the Board of Directors, including the Optimization and Modernization project in Pomalaa, which sought to increase ferronickel production. By doing so, we expect Antam’s revenues will not be declining from the cessation of ore exports, but will instead, improve once all the projects are producing at full capacity.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Dewan Komisaris
Report From the Board of Commissioners
Sejalan dengan semakin meningkatnya produksi pabrik feronikel di Pomalaa, kami menyepakati dimulainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menurunkan biaya produksi, khususnya akibat ada tendensi makin naiknya harga BBM. Selain proyek-proyek tersebut kami juga mendukung pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat, untuk tujuan memanfaatkan besarnya cadangan bauksit yang sudah dimiliki Antam. Produksi pabrik SGA ini nantinya akan sangat cocok sebagai bahan baku untuk pabrik Inalum yang akan diambil alih Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2013.
As the production of ferronickel plant in Pomalaa continues to improve, we therefore agreed to commence the construction of Steam Power Plant to reduce production cost, thus to anticipate the increase in fuel price. Aside from these projects, we also granted our support for the construction of Smelter Grade Alumina (SGA) plant in Mempawah, West Kalimantan, which will utilize Antam’s bauxite reserves. The SGA plant will serve as an ideal source of raw materials for the Inalum plant in North Sumatra whose ownership will be turned over to the Indonesian government in 2013.
Mengingat banyaknya rencana proyek yang sudah siap untuk diimplementasikan, maka kami sangat menghargai usaha Direksi untuk menerbitkan obligasi yang ternyata berhasil memperoleh dana pada tahap satu sebesar Rp3 triliun, di mana oleh Direksi akan menggunakan sebagian besar untuk mendanai proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa. Selanjutnya, sehubungan dengan banyaknya proyek dan besarnya dana yang digunakan, kami selaku Dewan Komisaris selalu mengingatkan agar pelaksanaan proyek-proyek tersebut dikawal dengan ketat, agar dana investasi dapat digunakan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tahapan penyelesaian proyek yang tepat waktu.
As we consolidate the implementation of project plans, we acknowledge the Directors for their initiative in bond issuance, which has successfully raised Rp 3 trillion within the first phase. The funds will be allocated to finance the modernization and optimization projects of ferronickel plant in Pomalaa. Subsequently, in view of numerous projects and the allocated funds, the Board of Commissioners constantly advise stringent monitoring to these projects so as to ensure an efficient and effective utilization of investment funds in accordance with the project’s timetable.
Memperhatikan uraian di atas, kami percaya bahwa pada tahun 2011 di samping membukukan kinerja yang memuaskan, Antam telah melaksanakan investasi untuk masa depan.
We believe that in 2011, aside from registering a positive performance, Antam has made legitimate corporate action in investments for the future.
Dewan Komisaris menilai kinerja manajemen tahun 2011 sungguh memuaskan, untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi terhadap capaian prestasi Antam. Namun demikian, masih terdapat beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian manajemen untuk perbaikan Antam khususnya dalam hal peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, serta efisiensi dan kualitas operasional.
The Board of Commissioners has evaluated Management’s remarkable performances for 2011, and for that reason we would like to express our highest appreciation towards Antam’s achievements. Yet, the ongoing improvement on several aspects by the management required further attention, particularly in human resources quality enhancement as well as efficiency enhancement and operational quality.
Pandangan perusahaan
usaha
Views on the Company’s Business Prospects
Dewan Komisaris menyadari bahwa Antam adalah perusahaan yang mengolah dan mengelola sumber daya alam, untuk itu kami mendorong agar kegiatan eksplorasi terus ditingkatkan supaya ketersediaan cadangan tetap terjaga. Khusus untuk pencarian cadangan komoditas emas, kami menyetujui disediakannya anggaran lebih dari Rp110 miliar dalam tahun ini, yang semuanya digunakan untuk eksplorasi di dalam negeri mengingat
As we all aware, Antam engages in natural resource exploration and processing. To that end, we encourage the Company to continuously intensify exploration activities to ensure the suntainability of adequate reserves. For gold exploration in particular, we have approved a budget of over Rp110 billion this year, which will be allocated for domestic exploration given gold’s potential in Indonesia as a commodity that continues to possess bright prospects.
atas
prospek
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Dewan Komisaris menilai kinerja manajemen tahun 2011 sungguh memuaskan, untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi terhadap capaian prestasi Antam. The Board of Commissioners is pleased to provide an assessment of the management performance in 2011 as remarkable; and the Board expresses our utmost appreciation on Antam's achievements potensi komoditas emas di wilayah Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Meskipun eksplorasi emas diprioritaskan, eksplorasi komoditas nikel, bauksit, batubara dan mineral industri juga tetap mendapat perhatian kami, hal ini terlihat dengan alokasi anggaran sebesar lebih dari Rp70 miliar.
Despite the priority on gold exploration, we also continuously develop exploration for other commodities such as nickel, bauxite, coal and industrial minerals, reflected in its allocated budget of over Rp 70 billion.
Dewan Komisaris sangat menginginkan Antam menjadi pelopor dalam dunia pertambangan yang terintegrasi hingga produksi akhir yang dapat mengolah cadangannya dalam negeri sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009, dan pada akhirnya akan memberi nilai tambah bagi perusahaan dan Negara, berupa imbal hasil dan terbukanya lapangan kerja.
The creation of Antam as a pioneer in integrated mining industry with the ability to process domestic reserves is our mission. This objective is pursuant to the Law No. 4 of 2009, and subsequently adds value for the Company and the Country in terms of returns on investment and employment opportunity.
Dewan Komisaris telah menelaah prospek usaha Antam yang disusun Direksi untuk tahun 2012 bahwa industri pertambangan akan tetap positif dan optimis dengan prospek usaha di bidang pertambangan masih tetap bagus, khususnya untuk bisnis inti Antam di tahun mendatang. Melihat tingkat pertumbuhan kinerja Antam tahun 2011, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek usaha yang telah dituangkan dalam target kinerja merupakan target yang cukup menjanjikan dan realistis untuk Antam.
The Board of Commissioners has reviewed Antam’s 2012 business prospects prepared by the Board of Directors. It states a positive industry and optimsm in mining industry prospect to continue to be favorable in the years to come, particularly for Antam’s core business. Based on the Company’s growth in 2011, the Board of Commissioners believes the business prospects outlined within the performance target is favorable and realistic.
Penerapan Tata kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan dan pemberian nasihat, selalu berpedoman pada praktek Good Corporate Governance (GCG) yang semakin meningkat dan selalu mendorong agar implementasi GCG benar-benar diterapkan sebagai landasan operasional Perusahaan.
The Board of Commissioners constantly implements its supervisory and advisory duties through the application of Good Corporate Governance (GCG) principles. The implementation is considered enhanced and has commended it as the basis for the Company’s operational activities.
Penerapan GCG memperhatikan Peraturan Pasar Modal Nomor: IX.I.5 perihal Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-Undang Nomor 4 tahun
GCG implementation is compliant with Capital Market Regulations Number IX.I.5 concerning Guidelines for the Implementation of Audit Committee’s Work, Law No. 40 of 2007 regarding the Limited Company, and Law No. 4 of 2009
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
59
Laporan Dewan Komisaris
Report From the Board of Commissioners
2009 tentang Minerba dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang dijabarkan lebih lanjut dalam Kepmen BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 yang diperbaharui dengan Permen BUMN Nomor: PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN, serta Peraturan Pencatatan Australian Securities Exchange (ASX). Berpedoman kepada peraturan perundangan tersebut Dewan Komisaris dibantu oleh lima Komite Penunjang yaitu Komite Audit, Komite GCG, Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM), dan Komite Corporate Social Responsibility dan Pascatambang (CSRLPT) yang bekerja sesuai dengan Pedoman Kerja (Charter) masing-masing.
regarding Minerals and Coal Mining and Law Number 19 of 2003 regarding State Owned Companies, which was further elaborated within the Minister’s Decree Number KEP-117/MMBU/2002 and amended through the State Owned Enterprises Minister’s Regulation Number: PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance Practices within State-Owned Companies, as well as the Australian Securities Exchange Listing Regulations (ASX). Based on these regulations, the Board of Commissioners is assisted by five Supporting Committees, namely Audit Committee, GCG Committee, Risk Management Committee, Nomination, Remuneration and Human Resources Committee, and CSR and Post-Mining Committee that work on the basis of their respective Charters.
Sejak Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Antam pada tanggal 14 Juni 2011, bauran kompetensi Dewan Komisaris semakin lengkap dengan dikukuhkannya Drs. Sri Mulyanto, M.Sc dan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. yang berlatar belakang keuangan, sebagai anggota Dewan Komisaris Antam yang baru. Sehingga komposisi Dewan Komisaris mulai akhir Triwulan II bertambah menjadi 6 orang dimana dua diantaranya (atau lebih dari 30%) merupakan Komisaris Independen. Setiap komite diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris dimana tugas serta tanggung jawabnya didasarkan pada charternya masing-masing.
The Board of Commissioner’s competencies was complemented further since Antam’s Annual General Shareholders Meeting held on June 14, 2011 that endorsed Drs. Sri Mulyanto, M.Sc and Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. with finance background, as the new members of Antam’s Board of Commissioners. As a result, the composition of the Board of Commissioners as of the end of Second Quarter comprising 6 members with two (or over 30%) Independent Commissioners. Each committee is chaired by a Commissioner, whose task and responsibilities are based on their respective charters.
Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris terdiri dari dua kelompok yaitu program kerja yang langsung menjadi perhatian khusus Dewan Komisaris dan program kerja yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari program kerja Dewan Komisaris ke tingkat Komite yang akan merupakan program kerja rutin Komite Penunjang Dewan Komisaris. Program Kerja Dewan Komisaris yang memerlukan perhatian khusus dijadikan agenda untuk dibicarakan dalam rapat rutin bulanan di tingkat internal Dewan Komisaris, dan dalam rapat rutin bulanan Dewan Komisaris yang mengundang Direksi di mana setiap anggota Direksi melaporkan kemajuan pekerjaan dalam lingkup tugasnya masing-masing sehingga fungsi pengawasan dan penasihatan dapat berjalan dengan sangat efektif sepanjang tahun.
The Board of Commissioner’s Annual Work Plan consists of two groups, namely a work program that directly requires the Board of Commissioner’s special attention, and a work program that serves as a reflection of the Board of Commissioners work program to the Committee level. The latter will become the work program for the Supporting Committees of the Board of Commissioners. The Board of Commissioner’s Work Program that requires special attention is included in the discussion agenda during routine meetings at the Board of Commissioner’s internal level, and within the routine monthly meeting of the Board of Commissioners with the Directors. In the latter meeting, the Directors report the progress of their respective areas of responsibility. These meeting have enabled us to effectively monitor and implement advisory function throughout the year.
Di sisi lain program kerja rutin diagendakan dan dibahas lebih teknis dalam rapat rutin internal bulanan Komite Penunjang Dewan Komisaris dan/atau rapat Komite Penunjang Dewan Komisaris yang mengundang mitra kerja yang berada di jajaran manajemen yang dipimpin langsung oleh Ketua
On the other hand, the routine work program is scheduled and discussed in more technical terms during the monthly internal meeting of the Board of Commissioners Supporting Committees and/or the Board of Commissioners Supporting Committees that invite Management of the
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Komite terkait yang juga merupakan anggota Dewan Komisaris. Dengan demikian Dewan Komisaris sepanjang tahun dengan cermat mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan Direksi dari berbagai aspek, yaitu: aspek Good Corporate Governance, aspek operasional/ penutupan/pascatambang, aspek pengendalian internal berbasis pengelolaan risiko, aspek keuangan, aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia, aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan, aspek pertumbuhan/proyek-proyek, yang kesemuanya berakhir pada penilaian dan pengawasan atas kinerja perusahaan secara utuh.
Company to meeting chaired by the Chairman of the respective committee who is also a member of the Board of Commissioners. Therefore, throughout the year, the Board of Commissioners closely supervises the Directors’ management of the Company from various aspects, including Good Corporate Governance, operational/closure/ post-mining, risk-based internal control, finance, human resources, corporate social responsibility and environment, development/projects, all of whose performance are duly evaluated and monitored.
Dewan Komisaris juga untuk pertamakalinya telah melaporkan Key Performance Indicator-nya pada RUPS tanggal 14 Juni 2011 sebagai tolok ukur penilaian hasil kerjanya. Peran Komite GCG kami rasakan sangat membantu dalam mengawal penerapan GCG di Antam.
The Board of Commissioners, for the first time, has also reported its Key Performance Indicator at the Annual General Shareholders Meeting on June 14, 2011 as a benchmark performance evaluation. We believe the role of GCG Committee is very helpful in ensuring the implementation of GCG within Antam.
Pengendalian Perusahaan
The Company Control
Kami menyadari bahwa Antam sudah tidak termasuk salah satu low cost ferronickel & gold producer karena kecenderungan adanya kenaikan biaya produksi. Penyebab kenaikan biaya produksi tersebut diakui sebagai akibat pengaruh dari banyak faktor, baik dari internal maupun dari luar seperti harga BBM. Faktor internal seharusnya dapat dikendalikan. Untuk itulah kami secara terus menerus mengingatkan Direksi agar melakukan program efisiensi yang merupakan salah satu agenda rapat setiap bulan.
We realize that Antam can no longer be classified as a low cost ferronickel and gold producer due to the rising trend in production costs. This increase is affected by various factors, both internal as well as external, including fuel prices. Meanwhile, internal factors are more likely to be controlled. For that reason, we constantly remind the Directors to implement an efficiency program.
Hasil program efisiensi ini cukup positif, dimana dalam tahun 2011 tingkat efisiensi melonjak cukup tajam sebesar 136% jika dibandingkan dengan tahun 2010 (nilai penghematan tahun 2011 sebesar Rp72,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp30,5 miliar). Selain itu kami meminta agar Direksi meningkatkan pengendalian internal (internal control) dan pengelolaan usaha berbasis risiko serta menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya. Kami merasa banyak dibantu oleh Komite Audit yang secara intensif melakukan review dalam bidang keuangan dan pengendalian internal perusahaan.
The outcome of the efficiency program was quite positive, whereby in 2011, the efficiency level rose sharply by as much as 136% compared to efficiency level in 2010 (value of efficiency in 2011 was Rp72.1 billion compared to Rp30.5 billion in 2010). Moreover, we also request the Directors to improve risk-based internal control and business management as well as to avoid violations in its implementation. We believe the Audit Committee has helped us considerably by intensively reviewing the Company’s financial performance and internal control.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perseroan selama tahun 2011 yang diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja yang merupakan member firm of Ernst & Young Global telah memberi opini bahwa laporan keuangan konsolidasian telah menyajikan secara Wajar Dalam Semua Hal Yang Material.
Based on the Company's Financial Statements review in 2011 that was audited by the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst & Young Global, the Company’s consolidated financial statement has been accorded the opinion of fair in all material things.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
61
Laporan Dewan Komisaris
Report From the Board of Commissioners
Penanganan Sumber Daya Manusia
Human Resource Management
Dalam mendukung kegiatan usaha pertumbuhan perusahaan, peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan yang merupakan aset utama perusahaan, untuk itu kami menyetujui usaha Direksi yang secara berkesinambungan melakukan pemenuhan kebutuhan pegawai untuk memperkuat komposisi pegawai Antam terutama dalam menunjang usaha bisnis inti.
Human Resources play a very decisive role in supporting business growth and stand as the main asset of the Company. To this end, we agree with the Directors efforts to sustainably fulfill the needs of the employees to strengthen Antam’s employee composition, especially in support of the Company’s core business.
Kami juga menghargai usaha Direksi yang secara terprogram melakukan learning & development baik untuk hard competency maupun soft competency. Diharapkan, kemampuan, kapasitas dan kompetensi pegawai akan terus dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan mengatasi tantangan perusahaan yang juga terus meningkat dan juga memanfaatkan segala peluang. Di tahun 2011 telah didirikan bangunan Learning & Development Centre yang akan sangat membantu kelancaran program pendidikan dan pelatihan pegawai secara berkelanjutan dan mendukung upaya efisiensi biaya pelatihan pegawai di masa yang akan datang.
We also acknowledge the Directors efforts to have a learning and development program for both hard and soft competencies. The program is aimed at continuously developing the employees’ ability, capacity, and competency in accordance with requirements and respond to the increasing number of challenges faced by the Company as well as to capitalize on all possible opportunities. A Learning & Development Centre was completed in 2011. This center will considerably support in the sustainable implementation of the education and training program for employees and will support efficiency efforts towards employee training costs in future.
Kami juga mendukung usaha Direksi yang telah mempersiapkan tenaga kerja lewat upaya pengambilalihan tugas dan pekerjaan yang semula dilakukan dengan full outsourcing karena sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara, dimana full outsourcing pada bisnis inti perusahaan tidak akan diperbolehkan lagi sejak September 2012.
We also supported the Directors efforts to prepare manpower that will take over tasks and works that initially were carried out through a full outsourcing program. This initiative is in line with the Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 28 of 2009 regarding the Implementation of the Mineral and Coal Mining Services Business, which restricts full outsourcing for the Company’s core business as of September 2012.
Selain itu, sejak tahun 2011 telah diberlakukan Sistem Imbal Pegawai (SIP) sebagai bagian dalam upaya perbaikan insentif karyawan, yang diharapkan akan mampu meningkatkan motivasi kerja dan mendorong peningkatan kinerja pegawai, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
In addition to this, an Employee Reward System was also introduced in 2011 as part of efforts to upgrade employee incentives. This system is expected to enhance employee motivation and performance and subsequently increase corporate revenues.
Untuk penyediaan data pegawai secara aktual dan terintegrasi, kami juga mendukung upaya Direksi untuk mengembangkan Sistem Informasi SDM (Human Resources Information System). Dengan ketersediaan sistem ini nantinya data pegawai dan data kinerja karyawan berupa Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) akan mudah diperoleh, untuk tujuan penilaian karyawan dalam hal promosi dan mutasi serta memudahkan penyusunan nominasi untuk suatu jabatan tertentu. Selanjutnya ke depan, kami memberikan arahan kepada Direksi untuk
We also supported the Directors efforts to develop a Human Resources Information System that provides access to actual and integrated employee data. Through this system, the Company will be able to easily obtain employee and performance data in the form of a Management Performance System, for the purpose of employee evaluation pertaining to a promotion or reassignment as well as facilitating nominations for specific positions. We have subsequently recommended to the Directors to immediately apply the Talent Management Program that
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
segera menerapkan Talent Management Program guna pemetaan seluruh karyawan Antam sehingga jelas mana pegawai yang memiliki prestasi kinerja serta potensi cemerlang dan mana yang masih membutuhkan pembinaan secara berkesinambungan.
will clearly identify Antam’s high performing and potential employees as well as those that still need to be continuously guided.
Dalam hal peningkatan kreativitas dan inovasi pegawai Antam serta upaya peningkatan kecepatan belajar pegawai, kami juga mendorong Direksi untuk mengembangkan Program Knowledge Management System sebagai suatu upaya yang terintegrasi untuk menjamin tersimpan dan terdistribusinya pengetahuan yang sudah dimiliki Antam dari tahun ke tahun sehingga akan memudahkan penggunaannya di berbagai wilayah operasi baru yang sedang dikembangkan perusahaan. Dalam tahun 2011 Antam juga telah mendapatkan penghargaan sebagai BUMN terbaik dalam bidang Inovasi SDM.
In enhancing creativity and innovation as well as accelerating learning development for Antam’s employees, we also supported the Directors efforts to develop the Knowledge Management System Program, which serves as an integrated program to ensure the storage and distribution of knowledge that Antam possesses over the years thereby enhancing its access by various newly operating areas that are developed by the Company. In 2011, Antam was awarded the best state owned company for its human resources innovation.
Terwujudnya hal-hal tersebut di atas, Dewan Komisaris merasa sangat dibantu oleh Komite NRPSDM yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik melalui berbagai rekomendasi yang sangat bermanfaat. Di tahun-tahun mendatang, diharapkan Antam akan mampu bersaing secara global dengan semakin membaiknya upaya pengelolaan, pembinaan dan pengembangan SDM Antam.
In regards to the Company’s accomplishments, the Board of Commissioners was greatly assisted by the Nomination and Human Resources Committee, which performed admirably through their valuable recommendations. Going forward, Antam is expected to be able to compete globally through improvements made on its human resource management, enhancement and development.
Penanganan Risiko Perusahaan
Risk Management
Kami merasa kehadiran Manajemen Risiko baik di jajaran Dewan Komisaris maupun Direksi sangat strategis, karena kami menyadari dengan makin banyaknya proyek-proyek dan besarnya dana yang dikelola sangat memerlukan pengawasan yang ketat mengingat pengelolaan proyek dan dana tersebut dapat menimbulkan risiko yang besar.
We believe that the presence of Risk Management both among the Board of Commissioners as well as the Board of Directors is highly strategic, as we are increasingly aware of the growing number of projects and funds under management that needs strict supervision so as to avoid huge risks to occur.
Kami sangat menghargai peran Komite Manajemen Risiko dan mendorong agar Komite Manajemen Risiko bermitra dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu berpedoman kepada pengelolaan berbasis risiko dalam pemantauan proyek-proyek baik yang ditangani perusahaan secara langsung maupun yang dikelola melalui entitas anak (terutama proyek pengembangan FeNi Haltim, MOP-PP di Pomalaa, dan pengolahan bauksit di Tayan dan Mempawah).
We greatly appreciate the role of the Risk Management Committee and encourage the Risk Management Committee to constantly work with the Risk Management Unit on maintaining a risk-based management principle in monitoring projects that are either directly carried out by the Company or through its subsidiaries (namely the FeNi Haltim development project, the MOP-PP in Pomalaa, and bauxite processing in Tayan and Mempawah).
Sehubungan dengan banyaknya entitas anak yakni sebanyak 15 perusahaan dan jumlah dana yang dikelola cukup besar, maka kami mendorong disusunnya Kebijakan Pengelolaan Proyek, Entitas Anak dan Afiliasi. Pemantauan pengelolaan risiko mencakup semua bidang dan aspek, yakni dalam aspek
As the Company owns 15 subsidiaries, and taking into account the huge amount of funds involved, we encourage the Company to formulate a Policy for the Management of a Project, Subsidiaries, and Affiliates. Risk management
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
63
Laporan Dewan Komisaris
Report From the Board of Commissioners
eksplorasi, operasional, produksi, pemasaran dan penjualan. Di bidang produksi kami sangat intensif memantau usahausaha efisiensi yang telah dilakukan selama ini dan hasilnya cukup memuaskan.
monitoring covers all fields and aspects, including exploration, operational, production, marketing, and sales. In terms of production, we intensively monitor ongoing efficiency efforts carried out to date and its results are quite satisfactory.
Sepanjang tahun 2011, kami terus mendorong agar Risk Control & Self Assessment (RSCA) serta Antam Risk Management System (ARMS) yang sudah diimplementasikan terus dilakukan dengan perbaikan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi monitoring yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Risk Management.
Throughout 2011, we continue to recommend that the Risk Control & Self Assessment (RSCA) as well as Antam’s Risk Management System (ARMS) continue to be implemented along with continuous improvement so as to enhance the effectiveness of the Risk Management Unit’s monitoring function.
Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan
Corporate Social Responsibility
Untuk mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan UndangUndang Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang dijabarkan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam PERMEN BUMN Nomor PER-05/MBU/2007, Dewan Komisaris terus mendorong agar perusahaan dalam melaksanakan pengelolaan sosial, pengelolaan lingkungan dan pascatambang, mengacu pada pendekatan paradigma terkini Corporate Social Responsibility (CSR) Arus Utama yang meliputi 7 subyek inti, khususnya Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat serta Lingkungan. Integrasi dengan kegiatan subyek inti CSR Arus Utama lainnya yaitu Organisasi, Ketenagakerjaan, HAM, Pelaksanaan Operasi yang Adil, dan Isu Konsumen, dimaklumi akan dilakukan secara bertahap ke depan, dengan arahan kebijakannya sebagaimana digariskan dalam panduan ISO 26000:2010. Pengintegrasian pelaksanaan CSR Arus Utama sejak fase eksplorasi, konstruksi, operasi dan pascatambang, disarankan untuk dinyatakan dalam Laporan Keberlanjutan perusahaan dengan tegas dengan kerangka waktu yang jelas.
In delivering our commitment to social and environmental responsibility as prescribed in Law Number 40 of 2007 regarding Limited Corporation, and Law Number 4 of 2009 regarding Mining, as well as Law Number 19 of 2003 regarding State-Owned Companies that was articulated within the Partnership and Environmental Management Program within the Minister of State-Owned Enterprises Regulation Number PER-05/MBU/2007, the Board of Commissioners continuously recommends the Company to implement its integrated social, environmental, and post-mining activities on the basis of the latest Corporate Social Responsibility (CSR) paradigm approaches that cover 7 core subjects, namely: the Involvement and Development of the Community and the Environment, Organization, Manpower, Human Rights, Fair Operations, and Consumer issues. We understand that these subjects will be carried out gradually on the basis of policies specified within the ISO 26000:2010 guidelines. We recommend that the integration of the CSR Core Flow from the exploration, construction, operations and post-mining phases should be firmly reported within the Company’s Sustainability Report along with the definite timeframe.
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Corporate Social Responsibility dan Pascatambang (CSRLPT) menyarankan pula kepada Manajemen untuk melakukan upaya yang maksimal agar dampak negatif terhadap aspek ekonomi sosial - lingkungan dari seluruh kegiatan operasi perusahaan kepada masyarakat sekitar wilayah tambang dapat terukur dan diusahakan di bawah standar minimum yang dipersyaratkan internasional. Selain itu, agar manajemen memberikan perhatian dan fokus terhadap peningkatan kemampuan SDM pelaksana, kualitas substansi dan kuantitas tampilan untuk website Antam, profile database mitra binaan, serta kesungguhan dalam mendukung Program Nasional Pengembangan Keaneka Ragaman Hayati (Biodiversity), khususnya program pengembangan
The Board of Commissioners, supported by the CSR and Post-Mining (CSRLPT) Committee, further recommends that Management to undertake maximum effort in significantly minimizing the negative impacts on the economic-socialenvironmental aspects derived from the Company’s entire operations to the community situated close to the mining areas and strive to achieve the minimum required international standards. Moreover, management is also advised to pay more attention and focus on improving human resource capability, the quality of substance as well as the quantity of features for Antam’s website, a database profile of partners, as well as commitment to supporting the National Biodiversity Program, particularly in regards to the Halimun Salak Mountain National
and
Environmental
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) termasuk mempersiapkan program pascatambang eko-edu-geo-wisata di Pongkor yang terintegrasi didalamnya. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap capaian prestasi Antam yang membanggakan dari aspek pengelolaan sosial, lingkungan dan pascatambang selama tahun buku 2011, terlihat dari penghargaan eksternal seperti penghargaan dari Kementerian ESDM, PROPER, CSR Award, dan kepuasan pemangku kepentingan di wilayah kerja Antam.
Park development program, in addition to the preparations of the integrated edu-geo-tourism post-mining program in Pongkor. The Board of Commissioners also conveys its appreciation for Antam’s proud achievements in the areas of social, environmental, and post-mining management aspects throughout 2011, as reflected in the external recognition received such as the awards from the Ministry of Energy and Mineral Resources, PROPER, CSR Award and stakeholder satisfaction within Antam’s operational areas.
Kata Penutup
Conclusion
Akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama yang baik dari jajaran Direksi, pegawai, Komite-Komite di jajaran Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya sehingga Perusahaan dapat bertumbuh lebih besar di mana pada tahun 2011 Antam dapat memulai implementasi proyekproyek pengembangan. Tentunya harapan kami pada tahun-tahun mendatang, dukungan dan kerjasama perlu lebih ditingkatkan lagi mengingat jumlah proyek akan bertambah dan dana yang dikelola akan makin besar. Kami percaya dengan pengalaman Antam yang sudah 43 tahun dan disertai komitmen seluruh insan Antam yang kuat, Antam akan bertumbuh makin kuat dan kokoh.
To conclude this report, the Board of Commissioners would like to express its utmost appreciation and gratitude to the Directors, employees, the Committees under the Board of Commissioners, as well as other stakeholders for the positive support and cooperation provided, which has enhanced Antam’s ability to grow further and commence development projects in 2011. We sincerely hope this support and cooperation will continue, and in fact reinforced, in the years to come in view of the increasing number of projects and fund involvement in the future. We firmly believe that, with Antam’s 43 years of experience as well as strong commitment from Antam’s entire personnel, the Company will continue to grow more resilient and stronger.
Dewan Komisaris The Board Of Commissioners
Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama President Commissioner
Dr. Ir. Irwan Bahar Komisaris Commissioner
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. Komisaris Commissioner
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. Komisaris Commissioner
Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner
Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
65
Jajaran Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Dr. Ir. Irwan Bahar
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc.
Ir. Wisnu Askari Marantika
Dewan Komisaris terus mendorong agar perusahaan dalam melaksanakan pengelolaan sosial, pengelolaan lingkungan dan pascatambang, mengacu pada pendekatan paradigma terkini Corporate Social Responsibility (CSR) Arus Utama
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc.
Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M., Ph.D
The Board of Commissioners continues to encourage the Company to subscribe to the latest paradigm of the Mainstream CSR approach in implementing its CSR and post-mining programs.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
67
Profil Dewan Komisaris
Antam’s Board of Commissioners
• I r. Wisnu Askari Marantika diangkat sebagai Komisaris Utama pada tanggal 27 Mei 2004, dan diangkat kembali sejak tanggal 27 Mei 2009. •M emperoleh gelar Insinyur Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1976. •S ebelumnya memegang beberapa posisi penting di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebagai Direktur Rekayasa (1992-1995), Direktur Perencanaan & Teknologi (1995-1996), dan Senior Advisor Dewan Komisaris (2003-2004). Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Elektrindo Nusantara (1997-2000), Komisaris Utama PT Komselindo (1998-1999), Komisaris Utama PT Indosat Tbk (2000-2002), Direktur Utama PT Infoasia Sukses Mandiri (2003-2006), Komisaris PT Infokom Elektrindo (2005-2007) dan Wakil Komisaris Utama PT Infoasia Teknologi Global Tbk (2001-2008). •U sia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 58 tahun.
Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama President Commissioner
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. Komisaris Commissioner
• Mr. Wisnu Askari Marantika, was appointed as President Commissioner on 27 May 2004 and was reappointed since 27 May, 2009. • He received his Electrical Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1976. • Previously, he held a number of senior positions in leading companies such as PT Telekomunikasi Indonesia as Director of Engineering, 1992-1995, Director of Planning and Technology, 1995-1996 and Senior Advisor to the Board of Commissioners, 2003-2004; PT Elektrindo Nusantara as President Director, 19972000; PT Komselindo as President Commissioner, 1998-1999; PT Indosat Tbk as President Commissioner, 2000-2002; PT Infoasia Sukses Mandiri as President Director, 2003-2006; PT Infokom Elektrindo as the Commissioner, 2005-2007; and PT Infoasia Teknologi Global Tbk as Deputy President Commissioner, 2001-2008. • He was 58 years old as of December 31, 2011.
• Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 14 Juni 2011. • Memperoleh gelar Master of Science in Economic Policy and Planning (Strata 2), Northeastern University, Amerika Serikat pada tahun 1993. • Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Kasubdit Pendanaan dan Sumber Daya pada Dit.Perus.Pertanian dan Kehutanan (1997-1998), Kabag Tata Usaha Persero Kompetitif pada Biro Tata Usaha BUMN Setjen Depkeu (1998-2001), Kasubdit Asuransi Kerugian pada Ditjen PBUMN (2001-2002), Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Konstruksi pada Kementerian BUMN (2002-2006), Asisten Deputi Urusan Jasa Asuransi pada Kementerian BUMN (2006-2010), Komisaris PT Jasa Rahardja (2008-2012), Komisaris PT Askes (2000-2007), Komisaris PT Jasa Marga (2002-2007), Komisaris PT Bahana PUI (2005-2011), Asisten Deputi Bidang Usaha Jasa III pada Kementerian BUMN (2010-saat ini). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 53 tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
• Dr. Ir. Irwan Bahar diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 26 Juni 2008. • Memperoleh gelar Doctor Engineer in Geology (Strata 3), Universite de Science et Tehnique du Languedoc, Montpellier-Perancis pada tahun 1984. Telah mengikuti Lemhanas KRA XXX tahun 1997. • Sebelumnya memegang beberapa posisi jabatan struktural di Kementerian ESDM sebagai Koordinator Utama Tim Task Force Otonomi Daerah Sektor ESDM (2001-2003), Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi (2004-2006), Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral (2006-2008), Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan (2008-2009). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 62 tahun. • Mr. Irwan Bahar was appointed as the Company’s Commissioner on 26 June 2008. • He earned his Doctorate in Geology from Universite de Science et Technique du Languedoc, Montpellier, France in 1984. He was part of the National Resilience Institute Class XXX in 1997. • Previously, he assumed a number of senior positions in the Ministry of Energy and Mineral Resources as Chief Coordinator of Local Autonomy Task Force Team, 2001-2003, expert staff to the Minister of Energy and Mineral Resources on Human Resources and Technology, 2004-2006, Head of Education and Training Agency on Energy and Mineral Resources, 2006-2008, and as expert staff to the Minister of Energy and Mineral Resources on Economic and Finance, 2008-2009. • He was 62 years old as of December 31, 2011.
Dr. Ir. Irwan Bahar Komisaris Commissioner
• Mr. Sri Mulyanto, was appointed as the Commissioner on 14 June 2011. • He received his Master of Science in Economic Policy and Planning from Northeastern University, USA in 1993. • During his career, he has held several senior positions, incuding Head of Finance and Resources Unit of Directorate of Agriculture and Forestry Companies, 19971998, Head of Administration Bureau of Competitive SOE at the Finance Ministry, 1998-2001, Head of Division Unit for Insurance at the Directorate General of SOE, 2001-1002, Assistant Deputy for Construction Services at the Ministry of SOE, 2002-2006, Assistant Deputy for Insurance Affairs at the Ministry of SOE, 20062010. He was also Commissioner of PT Jasa Rahardja, 2008-2012, Commissioner of PT Askes, 2000-2007, Commissioner of PT Jasa Marga, 2002-2007, and Commissioner of PT Bahana PUI, 2005-2011. Currently, he is Assistant Deputy for Services Business III at the Ministry of State-owned Company which he assumed since 2010. • He was 53 years old as of December 31, 2011.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
69
Profil Dewan Komisaris
Antam’s Board of Commissioners
• Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 14 Juni 2011.
• Memperoleh gelar Doctor of Philosophy in Urban and Regional Planning
(Strata 3), University of Illinonis at Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1997. Saat ini menjadi Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. • Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Ketua Komite Audit pada Dewan KomisarisPTPerusahaanListrikNegara(2004-2006),anggotaTimPenasihat,DanaObligasi Asia, PT Bahana TCW Investment (2007-2009), Ketua Komite GCG pada Dewan Komisaris PT PLN (2007-2009), Komisaris Independen PT PLN (2004-2009), Komisaris Independen PT Adira Insurance (2006-2011), Sekretaris Program Pascasarjana Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (1998-2001), Direktur Penelitian Ilmu Ekonomi Infrastruktur dan Regional LPEM-FEUI (1999-2002), Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi FEUI (2001-2003), Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEUI (2002-2005), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2005-2009), Director General Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank, Jeddah, Arab Saudi (20092011), Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI (2011-sekarang). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 45 tahun.
• Mr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, was appointed as Commissioner on 14 Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. Komisaris Commissioner
June 2011.
• He received his Doctor of Philosophy in Urban and Regional Planning from University of
Illinois at Urbana-Champaign, USA in 1997. Currently, he is also a professor at Faculty of Economics, University of Indonesia. • Previously he was Chief of Audit Team within the Board of Commissioners at the Stateowned electricity company, PT PLN, 2004-2006, member of advisory team for Asia Bond Fund of PT Bahana TCW Investment, 2007-2009, Head of GCG Committee within the Board of Commissioners of PT PLN, 2007-2009, Independent Commissioner of PT PLN, 20042009, Independent Commissioner of PT Adira Insurance, 2006-2011, Secretary of Post Graduate program at Faculty of Economics, University of Indonesia, 1998-2001, Director of Research for Regional Infrastructure of Economic and Policy Research Institute at Faculty of Economics, University of Indonesia, 1999-2002, Head of the Postgraduate Program of Economics at the Faculty of Economics of University of Indonesia, 2001-2003, Head of the Economics Department at the Faculty of Economics of the University of Indonesia, 20022005, Dean of the Faculty of Economics of the University of Indonesia, 2005-2009, Director General of Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia, 2009-2011, Head of Fiscal Policy Agency of the Ministry of Finance, 2001-now. • He was 45 years old as of December 31, 2011.
•P rof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 27 Mei 2009. •M emperoleh gelar Doctor of Philosophy in International Law (Strata 3), Faculty of Law, University of Nottingham, Inggris pada tahun 1997. Saat ini beliau adalah Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. •M emiliki pengalaman praktisi hukum sebagai Asisten Pengacara pada O.C. Kaligis & Associates (1986-1987), Konsultan Hukum pada Firma Hukum Lubis Ganie Surowidjojo (1994-1997). Pada tahun 1999-2001 menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hukum dan Kelembagaan pada Menteri Koordinator Perekonomian (Eselon I/b) (1999-2001) dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (20042008). Aktif menulis berbagai buku dan artikel untuk jurnal di dalam maupun luar Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M, Ph.D negeri, artikel untuk berbagai media massa serta memberikan ceramah dalam Komisaris Independen seminar lokakarya konferensi baik di dalam maupun luar negeri. Independent Commissioner •U sia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 46 tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
•P rof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 26 Juni 2008. •M emperoleh Master of Science in Extension Education (Strata 2), Department of Agriculture and Rural Studies, University of the Philippines at Los Banos, Filipina pada tahun 1985. •S ebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi (1987-1992), Dekan Fakultas Pertanian Universitas Halueleo (1992-2000), Rektor Universitas Halueleo (2000-2008), anggota Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) (2006-2011), Dewan Pakar Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) dan Wakil Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) (2006-2011), Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia (ICMI) (2011-saat ini), Ketua Pengawas INDUK KUD (2008-saat ini). •U sia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 61 tahun. • Mr. Mahmud Hamundu was appointed asthe Company’s Independent Commissioner on June 26, 2008. • He earned his Master of Science in Extension Education from Agriculture and Rural Studies Department, University of the Philippines at Los Banos, Philippines, in 1985. • Previously he was a member of local parliament in Southeast Sulawesi, 19871992, Dean of Agriculture Faculty of Halueleo University, 1992-2000, Rector of Halueleo University, 2000-2008, Advisory Board member of Islamic Student Alumni Association (KAHMI), 2006-2011, member of the Expert Board of the Association of Indonesian Agriculture Economy (PERHEPI) and Deputy Chairman of Expert Board of the Indonesian Moslem Intellectual Association (ICMI), 2006-2011. Since 2011 he is Advisor to ICMI and he has been Head of Supervisory Board of the Parent of Rural Cooperatives since 2008. • He was 61 years old as of December 31, 2011.
Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner
• Mr. Hikmanto Juwana was appointed as the Company’s Independent Commissioner on May 27, 2009. • He earned his Doctorate of Philosophy in International Law, from Faculty of Law, University of Nottingham, United Kingdom in 1997. Currently he is a professor of law at the University of Indonesia. • He was an Assistant Lawyer at O.C Kaligis & Associates, 1986-1987, Legal Consultant at Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm, 1994-1997. He was also expert staff on Law and Institution for the Coordinating Ministry for Economy (echelon I/b), 1999-2001 and Dean of Faculty of Law, University of Indonesia, 2004-2008. His active publications include various books, articles and journals for conference, both at home and overseas. • He was 46 years old as of December 31, 2011.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
71
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Pemegang Saham Yang Terhormat, Distinguished Shareholders,
P
ada tahun 2011 Antam memantapkan pertumbuhan kinerja perusahaan. Kami berpandangan bahwa semua upaya untuk bertumbuh tersebut haruslah berorientasi pada terciptanya keuntungan yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Antam berhasil mencapai target-target kinerja operasional dan keuangan perusahaan, bahkan melonjak signifikan, dibandingkan tahun 2010. Pencapaian ini disebabkan tingkat output yang optimal terutama dari segmen nikel, peningkatan efisiensi dan juga peningkatan harga komoditas. Peningkatan signifikan kinerja operasional dan keuangan perusahaan ini juga memperkuat tahun 2011 sebagai tahun dimulainya implementasi proyek-proyek pertumbuhan dalam upaya penguatan bisnis inti dan diversifikasi usaha Antam.
In 2011 Antam saw a more solidified growth performance. We believe that all fronts of our efforts must be geared towards long-term and sustainable business profits. Our operational and financial performance during the year has met out target which significantly exceeded our previous year performance result. This achievement is particularly attributed to the optimal production level of nickel, efficiency increase and the improvement of commodity prices. The year 2011 also marked a significant achievement in Antam’s operational and financial performance as we embarked on the commencement of a number of development projects aimed specifically at strengthening and diversifying the company’s core business.
STRATEGI PERUSAHAAN
THE COMPANY STRATEGY
Antam memanfaatkan momentum demi momentum pertumbuhan dengan tetap fokus pada tiga strategi utama yaitu mempertahankan keunggulan kompetitif melalui pengembangan industri yang memiliki nilai tambah dan bersifat hilir, pengembangan bisnis inti, serta kekuatan keuangan melalui peningkatan efisiensi. Antam menjalankan ketiga strategi ini secara konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat terus memberikan imbal hasil yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan.
Antam has capitalized from the growth momentum by focusing on three main strategies: maintaining the competitive edge through the development of added value and downstream industry, the development of its core business, as well as financial strength through increasing efficiency. Antam consistently and continuously executes these strategies in order to yield profitable results for all stakeholders.
Prioritas kami di tahun 2011 adalah pengembangan industri yang memiliki nilai tambah dan bersifat hilir. Fokus investasi Antam pada tahun 2011 adalah melanjutkan insiatif pertumbuhan di tahun sebelumnya yaitu berfokus pada realisasi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim),
Year 2011 also saw the Antam’s growth priority in the development of added value and downstream industry. Throughout the year, our investment focus was put on continuing initiatives from the previous year such as the realization of Tayan Chemical Grade Alumina (CGA) project, East Halmahera Ferronickel (FeNi Haltim)
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Ir. Alwinsyah Lubis, MM Direktur Utama President Director
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
proyek Modernisasi dan Optimasi-Pembangunan Coal Fired Power Plant Pomalaa (MOP–PP), proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo dan proyek Smelter Grade Alumina Mempawah. Konstruksi proyek CGA Tayan dan proyek FeNi Haltim telah dimulai di tahun 2011 dengan operasi keduanya diharapkan dimulai pada tahun 2014. Pada tahun 2011 Antam juga melakukan akuisisi tambang batubara Sarolangun yang menandai semakin terdiversifikasinya komoditas Antam untuk pengembangan industri yang memiliki nilai tambah.
project, Modernization and Optimization–Construction of Pomalaa Coal Fired Power Plant (MOP–PP), Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) project and Mempawah Smelter Grade Alumina project. The construction of CGA Tayan and FeNi Haltim was initiated in 2011 with operation of both projects expected in 2014. Antam had also acquired Sarolangun coal mine, confirming the company’s diversification strength through the development of added value industry.
Untuk mendukung pengembangan proyek-proyek perusahaan, Antam juga telah membentuk berbagai entitas anak. Berbagai entitas anak tersebut diharapkan akan menjadi entitas bisnis yang mandiri dan mampu menghasilkan imbal hasil yang layak dan berkelanjutan. Kami juga berharap entitas-entitas anak tersebut dapat memberi nilai tambah dan bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi.
To support this growth development, Antam has also established subsidiary companies that are expected to operate as independent business entities and able to provide viable and sustainable yields. Moreover, the establishment of these companies will also bring in additional value and benefits to all stakeholders, including the communities in the surrounding operational area.
Di tahun 2011, strategi fokus pada bisnis inti diimplementasikan diantaranya dengan meningkatkan kompetensi inti di bidang penambangan dan pengolahan untuk memastikan operasi yang stabil dan aman, serta kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan dalam komoditas nikel, emas, bauksit dan batubara. Sebagai upaya peningkatan efisiensi, Antam mewujudkannya melalui rencana modernisasi, optimasi dan upgrade pabrik feronikel termasuk fasilitas penunjang seperti pelabuhan dan belt conveyor.
In 2011, the implementation of Antam’s focus strategy on its core business are among others by increasing core competencies in mining and processing in order to provide stable and safe operations, as well as sustainable explorations for the mining commodities, such as: nickel, gold, bauxite and coal. As an effort to improve efficiency, Antam has ensured to executing plans of modernization, optimizing and upgrading its ferronickel smelter, including the overall supporting facilities such as ports and belt conveyor.
Strategi fokus pada kekuatan keuangan di dalam upaya mendukung pertumbuhan Antam di tahun 2011 yaitu kami berupaya untuk memiliki sumber pendanaan yang terdiversifikasi seperti pendanaan dari perbankan, obligasi, mitra strategis, atau sumber pendanaan lain agar struktur biaya menjadi kompetitif. Di dalam pendanaan proyek-proyek pertumbuhan, kami berpandangan untuk tidak membebani neraca Antam secara berlebihan. Kami mengkaji skim pendanaan yang paling optimal untuk mendanai proyek-proyek dan secara bersamaan terus memberikan imbal hasil maksimal bagi pemegang saham. Di akhir tahun 2011 Antam juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun, dengan nilai oversubscription mendekati Rp10 triliun. Dana obligasi ini akan digunakan untuk investasi rutin dan pengembangan usaha dalam bentuk renovasi dan perbaikan pabrik Pomalaa, pembukaan tambang nikel baru di Maluku Utara, Sulawesi Tenggara dan tambang bauksit di Kalimantan Barat.
Amtam’s growth strategy in 2011 was also to focus on strengthening its financial front. We strive to generate diversified funding resources, such as from banking, bond issuance, strategic partners, or other funding sources in order to establish a competitive funding structure. We opted not to overload the balance sheet when funding the projects. This means we are to assess the optimization of the fund scheme and at the same time to provide maximum yield for shareholders. By the end of 2011, Antam has issued bonds totaling to Rp3 trillion, which was oversubscribed by nearly Rp10 trillion. The proceeds will be mainly used to finance the modernization and optimization of Pomalaa ferronickel smelters, the opening of new nickel mines in North Maluku, Southeast Sulawesi and bauxite mine in West Kalimantan.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Antam berhasil mencapai target-target kinerja operasional dan keuangan perusahaan, bahkan melonjak signifikan, dibandingkan tahun 2010. Pencapaian ini disebabkan tingkat output yang optimal terutama dari segmen nikel, peningkatan efisiensi dan juga peningkatan harga komoditas. Antam recorded a remarkable achievement in its operational and financial performance in 2011 compared to 2010. This achievement was due to an optimal level of output, especially of nickel segment, efficiency enhancement as well as an increase in commodity prices. Fokus kekuatan keuangan juga kami wujudkan dengan upaya peningkatan efisiensi. Pengendalian biaya sangat ketat dilakukan di tahun 2011 sehingga kami mampu mendapatkan tingkat efisiensi yang sangat bagus yaitu mendekati 1,5 kali lebih efisien dari tahun sebelumnya dengan nilai efisiensi mencapai Rp72,1 miliar. Upaya efisiensi ini lebih tinggi dibandingkan realisasi efisiensi tahun 2010 sebesar Rp30,5 miliar. Peningkatan nilai efisiensi ini juga terefleksikan dari perbandingan tingkat efisiensi dengan biaya produksi yang tetap tercatat sekitar 1% dari biaya produksi, meski biaya produksi Antam naik 32% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp7,6 triliun.
Efficiency improvement has been implemented as one of our financial strengths. Stringent cost controls was also enforced in 2011 enabling us to obtain a higher efficiency level of nearly 1.5 times more than previous year, resulting in efficiency value of Rp72.1 billion. This result increased significantly compared to Rp30.5 billion achieved in 2010. In 2011, the ratio of efficiency to production cost remained stable at 1%, despite a 32% higher production cost over 2010 to Rp7.6 trillion.
Meski harga rata-rata bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan Antam di tahun 2011 naik 27% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp6.148,5 per liter, kami berhasil menekan kenaikan biaya tunai komoditas feronikel menjadi hanya naik 12% menjadi US$6,39 per pon di tahun 2011 dari biaya tunai feronikel tahun 2010 sebesar US$5,68 per pon. Komponen BBM merupakan komponen terbesar biaya tunai feronikel. Untuk komoditas emas, biaya tunai di tahun 2011 tercatat sebesar US$796,37 per toz atau naik 29% dibandingkan biaya tunai emas tahun 2010 sebesar US$616,11 per toz. Kenaikan ini terutama disebabkan penurunan kadar bijih emas yang ditambang, dengan kadar emas yang ditambang di Pongkor mencapai 7,73 gram per ton (gpt) di tahun 2011, turun 11% dari 8,72 gpt di tahun 2010. Selain itu, dengan semakin dalamnya kegiatan penambangan emas menyebabkan biaya development tambang juga semakin meningkat.
We also managed to limit the increase of ferronickel cash cost by 12% to US$6.39 per pound in 2011, from US$5.68 per pound in 2010, despite a 27% hike of Antam’s average fuel price to Rp6,148.5 per litre. Fuel was the largest cash cost component of ferronickel. For the gold, the cash cost in 2011 reached US$796.37 per toz, a 29% higher over 2010 cash cost of US$616.11 per toz inline with an 11% decrease of average mined gold grade to 7.73 grams per ton (gpt) from 8.72 gpt in 2010. As well, our gold development cost increased in 2011 as we moved into deeper mining areas.
KINERJA PERUSAHAAN
COMPANY PERFORMANCE
Keberhasilan implementasi ketiga strategi ini tercermin dalam kinerja Antam. Pada tahun 2011, Antam berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan. Dari
The successful strategy implementation is reflected in Antam’s performance. In 2011, Antam has achieved most of its set targets. By operational indicator, the
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
75
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
sisi operasional, pada tahun 2011, kinerja produksi dan penjualan feronikel tercatat tertinggi sepanjang sejarah Antam. Volume produksi feronikel pada tahun 2011 tercatat 19.690 TNi atau naik 5% dibandingkan tahun 2010. Capaian produksi feronikel Antam tersebut berada di atas target 18.000 TNi.
ferronickel production and sales performance in 2012 set a record high throughout the history of Antam’s establishment. The production volume of ferronickel in 2011 was recorded at 19,690 TNi or an increase by 5% compared to 2010. This achievement was above the targeted 18.000 TNi.
Seiring dengan optimalnya produksi tambang-tambang perusahaan, produksi bijih nikel Antam tahun 2011 naik 13% dibandingkan tahun 2010 menjadi 7.959.184 wmt yang terdiri dari 3.512.178 wmt bijih nikel kadar tinggi dan 4.447.006 wmt bijih nikel kadar rendah. Capaian produksi bijih nikel tahun 2011 tersebut juga melebihi target internal sebesar 7,76 juta wmt.
In parallel with the mining production achievement, and compared to 2010 results, the production of Antam’s nickel ore in 2011 was improved by 13% at 7,959,184 wmt comprising 3,512,178 wmt high grade nickel ore and 4,447,006 wmt low grade nickel ore. The production achievement of nickel ore in 2011 exceeded the internal target of 7.76 million wmt.
Volume produksi emas pada tahun 2011 tercatat sebesar 2.667 kg yang terdiri 1.987 kg berasal dari Pongkor dan 680 kg dari Cibaliung. Volume produksi emas pada tahun 2011 turun 4% dibandingkan capaian tahun 2010 karena turunnya produksi emas Pongkor seiring dengan penurunan kadar bijih emas yang ditambang. Kadar bijih emas merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol Antam. Capaian produksi emas di tahun 2011 tersebut cukup baik, meskipun sedikit di bawah target yakni sebesar 3.025 kg. Seiring dengan penurunan produksi emas, produksi komoditas perak yang merupakan by product emas juga mencatat penurunan sebesar 1% di tahun 2011 jika dibandingkan tahun 2010 menjadi 19.518 kg. Capaian produksi perak berada di bawah target sebesar 21.520 kg.
The production volume of gold in 2011 totalled at 2,667kg consisting of 1,987kg from Pongkor and 680kg from Cibaliung. During 2011 the production volume of gold declined by 4% compared to the result of 2010 due to the decrease of gold production in Pongkor, along with the decline of gold grade in the mines. Gold grade is a factor beyond Antam’s control. The gold production in 2011 is relatively good, although slightly below the target of 3,025kg. Reflecting the decrease in gold production, the production of silver, by-product to gold, has also declined by 1% in 2011 compared to 19,518kg in 2010. The silver production was slightly below the target at 21,520kg.
Untuk komoditas bijih bauksit, capaian produksi tahun 2011 sebesar 32.748 wmt turun 69% dibandingkan tahun 2010. Produksi bauksit tahun 2011 juga berada di bawah target sebesar 70.000 wmt karena Antam sedang berfokus pada penyiapan komoditas bauksit untuk keperluan pabrik alumina.
Bauxite ore production in 2011 reached at 32,748 wmt, a decline by 69% compared to the result in 2010. The bauxite production in 2011 was also below the target of 70,000 wmt since the Company’s main focus was on the preparation of bauxite for the alumina projects.
Khusus untuk komoditas batubara, di tahun 2011 Antam memproduksi 583.794 ton, sementara di tahun 2010 Antam belum memproduksi batubara mengingat tambang batubara Sarolangun baru diakuisisi di awal tahun 2011. Capaian produksi batubara di tahun 2011 berada di bawah target 700.000 ton.
In particular Antam has produced 583,794 tons of coal in 2011. Coal production in Sarolangun mine has not been initiated in 2010 as it was only acquired by Antam in early 2011. Coal production in 2011 was below the targeted 700,000 tons.
Untuk volume penjualan, Antam berhasil memenuhi sebagian besar target perusahaan. Dengan masih kuatnya permintaan, volume penjualan feronikel di tahun 2011 mencapai 19.527 TNi, naik 7% dibandingkan tahun 2010. Volume penjualan feronikel melebihi target tahun 2011 sebesar 18.500 TNi.
Antam has successfully achieved sales volume targets on some commodities. As demand remained strong, ferronickel sales volume in 2011 reached 19,527 TNi, an increase of 7% compared to 2010. The sales volume of ferronickel exceeded the 2011 targets of 18,500 TNi.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kegiatan pengapalan feronikel di UBP Nikel Sulawesi Tenggara | Ferronickel shipping in Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
Sama seperti feronikel, permintaan akan bijih nikel ditahun 2011 juga masih kuat, sehingga volume penjualan bijih nikel di tahun 2011 naik 8% dibandingkan tahun 2010 menjadi 6.345.742 wmt. Capaian volume penjualan bijih nikel di tahun 2011 lebih tinggi dari target penjualan sebesar 6,28 juta wmt.
As in ferronickel, the demand for nickel ore in 2011 remained strong. Compared to 2010, sales volume for nickel ore in 2011 was increased by 8% at 6,345,742 wmt. Nickel ore sales volume in 2011 was higher than the targeted sales of 6.28 million wmt.
Untuk komoditas emas, capaian volume penjualan tercatat sebesar 8.009 kg pada tahun 2011 atau 22% lebih tinggi dari tahun 2010. Pencapaian ini juga melebihi target tahun 2011 sebesar 5.820 kg. Untuk komoditas perak, volume penjualan pada tahun 2011 turun 35% dibandingkan tahun 2010 menjadi 26.890 kg. Capaian ini juga dibawah target tahun 2011 sebesar 27.918 kg.
The sales volume for gold reached 8,009kg in 2011 or 22% higher than 2010. This result also exceeded the 2011 target of 5,820kg. For silver, sales volume in 2011 declined by 35% compared to 2010 at 26,890kg. This achievement is below the 2011 target of 27,918kg.
Capaian penjualan bauksit di tahun 2011 turun 7% dibandingkan tahun 2010 menjadi 177.966 wmt. Volume penjualan bauksit berada di bawah target sebesar 200.000 wmt seiring dengan belum tercapainya target produksi. Untuk komoditas batubara, volume penjualan naik 762% dibandingkan tahun 2010 menjadi 363.596 ton. Capaian ini berada di bawah target sebesar 700.000 ton karena belum optimalnya produksi batubara dari tambang Sarolangun.
The sales volume of bauxite in 2001 was declined by 7% compared to 2010 at 177,966 wmt. Consequently, the sales volume of bauxite is below the target of 200,000 wmt. The sales volume of coal was increased by 762% compared to 2010 results at 363,596 tons. This achievement was below the targeted 700,000 tons as the coal production from Sarolangun mine is yet to be maximized.
Dengan capaian volume penjualan yang sebagian besar memenuhi target, penjualan bersih Antam pada tahun 2011 mencapai Rp10,35 triliun atau naik 18% dibandingkan tahun 2010. Dengan prestasi ini, Antam membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2011 sebesar Rp1,93 triliun pada tahun 2011 atau naik 14,5% jika dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2010 sebesar Rp1,68 triliun. Laba bersih per saham dasar Antam pada tahun 2011 tercatat Rp202,44 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp176,77. Kenaikan laba bersih Antam terutama disebabkan peningkatan penjualan komoditas feronikel, bijih nikel dan emas serta peningkatan harga komoditas.
With most of the sales volume reached its target, Antam’s net sales in 2011 reached Rp10.35 trillion or an increase by 18% compared to 2010. Through this growth, Antam posted income for the year attributable to owners of the parent of Rp1.93 trillion in 2011 or an increase by 14.5% compared to the income for the year attributable to owners of the parent of Rp1.68 trillion in 2010. Antam’s earnings per share in 2011 was recorded at Rp202.44 compared to Rp176.77 in 2010. The increase in Antam’s income for the year attributable to owners of the parent was mainly attributed to the increase of ferronickel, nickel ore and gold sales, as well as the overall increase in commodity prices.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
77
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Laba kotor Antam pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp3 triliun dan naik 3% dibandingkan tahun 2010 menyusul kenaikan beban pokok penjualan sebesar 26% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp7,3 triliun karena peningkatan biaya logam mulia akibat peningkatan permintaan emas. Laba usaha Antam mencatat kenaikan sebesar 2% menjadi Rp2 triliun dibandingkan Rp1,96 triliun pada tahun 2010.
Antam’s gross profit in 2011 was posted at Rp3 trillion, an increase by 3% compared to 2010 as Antam’s cost of sales was recorded at Rp7.3 trillion or an increase by 26% compared to 2010 due largely to higher precious metals cost inline with higher gold demand. Meanwhile, our operating profit posted an increase by 2% to Rp2 trillion over Rp1.96 trillion in 2010.
Struktur keuangan Antam pada tahun 2011 juga tercatat sangat kuat. Antam memiliki kas dan setara kas sebesar Rp5,6 triliun, naik 33% dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah Rp4,2 triliun dengan jumlah hutang obligasi sebesar Rp3 triliun.
We also saw a strong posting on Antam’s financial structure in 2011. Antam generated cash and cash equivalents of Rp5.6 trillion, an increase by 33% compared to Rp4.2 trillion in 2010, with interest bearing debt in the form of Rupiah denominated bond of Rp3 trillion.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp1,6 triliun atau turun 20% dari tahun 2010 terutama disebabkan kenaikan pembayaran pajak seiring peningkatan laba. Dengan dimulainya konstruksi proyek CGA Tayan, maka kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi naik 257% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp1,6 triliun.
Antam’s net cash provided by operating activities decreased 20% over 2010 to Rp1.6 trillion inline with higher payments of tax due to higher profits. Our net cash used in investing activities rose 257% to Rp1.6 trillion inline with the start of construction of Tayan CGA project.
Kekuatan lain yang dimiliki Antam untuk mencapai kinerja tinggi di tahun 2011 selain yang berasal dari modifikasi dan efisiensi peralatan, penyempurnaan proses bisnis, adalah melalui penguatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
Following the modification process, efficiency of equipment, and improvement of business process, the enhancement of its human resources skills (HR) has also contributed an additional strength that has enabled Antam to achieve high performance in 2011.
Penguatan diperoleh melalui program pengelolaan SDM yang berkelanjutan. Antam semakin memperkuat internalisasi atas nilai-nilai Antam yang dikenal dengan nama PIONEER (Professionalism, Integrity, Global Mentality, Harmony, Excellence dan Reputation), yang dalam aktualisasinya dimulai dari pimpinan yang bercirikan SENSE (Speed, Energize, Respect, and Courage) sehingga akan membawa insan Antam ke level Human Capital Excellence yaitu insan-insan Antam yang memenuhi kriteria BEST (Beyond Expectation, Environment Awareness dan Synergized Partnership).
The forte was made possible through the sustainable HR management programs. Antam has further intensified the internalization of its values popularly known as PIONEER (Professionalism, Integrity, Global Mentality, Harmony, Excellence, Reputation). The initiation of this values is actualized through a Leadership enhancement based on SENSE (Speed, Energize, Respect, Courage), with the main goal to create Human Capital Excellence, indicated by the ability of Antam’s people to meet the criteria of BEST (Beyond Expectation, Environment Awareness, Synergized Partnership).
Di tahun 2011 Antam telah menyelesaikan dan mensosialisasikan Standar Kompetensi (StaKom) melalui perumusan kamus kompetensi Antam yang terdiri dari 153 unit kompetensi. Kamus kompetensi yang telah disempurnakan tersebut telah dilengkapi pula oleh Behavioral Checkpoint Indicators (BCI) yang merupakan panduan bagi para asesor untuk melakukan asesmen. Peningkatan kompetensi karyawan di bidang fungsional
In 2011 the Competency Standard (StaKom) has been completed and disseminated through Antam’s Competency Dictionary, consisting of 153 competency units. The improved dictionary has also been equipped with Behavioral Checkpoint Indicators (BCI) that serves as the assessment guideline for the assessor. The staff competencies improvement on function areas are also performed through Antam Functional
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
juga dilakukan melalui program Antam Functional Development Program (AFDP). AFDP yang telah dijalankan diantaranya AFDP Pertambangan dan AFDP Processing juga pelatihan untuk level pengawas yaitu Antam Supervisory Development Program (ASDP). Selain itu di tahun 2011, Antam juga memulai implementasi SIP (Sistem Imbal Pegawai) yang dilaksanakan secara menyeluruh namun bertahap melalui salary adjustment di setiap level pegawai dengan tetap memperhatikan tingkat “fairness internal equity”.
Development Program (AFDP). AFDP has also been executed as AFDP Mining and AFDP Processing, including training for supervisor levels namely Antam Supervisory Development Program (ASDP). Moreover in 2011, Antam has also commenced the implementation of SIP: Staff Remuneration System. This system was gradually implemented throughout Antam through the salary adjustment at every staff tier with the attention on “fairness internal equity” level.
KENDALA PERUSAHAAN
CHALLENGES
Tahun 2011 Antam juga mencatat beberapa kendala yang dihadapi perusahaan. Di awal tahun 2011, pengapalan feronikel ke konsumen Antam di Eropa tertunda karena kapal kargo MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk yang mengangkut komoditas feronikel dibajak di sekitar perairan Somalia. Komoditas feronikel tersebut dalam pelayaran ke konsumen perusahaan di Eropa. Meski terjadi pembajakan yang menyebabkan tertundanya pengiriman feronikel ke konsumen di Eropa, komoditas feronikel Antam telah dilindungi dengan asuransi kerugian secara penuh terhadap kemungkinan kehilangan dan kerusakan kargo. Pada bulan Mei 2011, kapal tersebut telah bebas dan komoditas feronikel Antam sampai dengan selamat di tangan konsumen.
In 2011 Antam has also experienced a number of challenges. Early in the year, the ferronickel shipment for Antam’s customers in Europe was delayed as the MV Sinar Kudus cargo ship, owned and operated by PT Samudera Indonesia Tbk, was hijacked off Somalia coastline. Despite the hijack which ultimately delayed the delivery of ferronickel to the European consumers, we had anticipated this risk by insuring the shipment through a complete insurance scheme against cargo loss or damage. In May 2011, the ship was freed and our ferronickel safely reached consumers.
Kendala lain yang dihadapi adalah level produksi di Cibaliung belum mencapai level yang diharapkan. Hal ini disebabkan penurunan kadar bijih emas yang ditambang. Kadar bijih emas merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol Antam mengingat tambang Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah. Meski demikian, Antam berupaya untuk lebih memastikan kadar bijih emas di Cibaliung melalui aktivitas eksplorasi sehingga target produksi dapat lebih tepat.
Another identified challenge was the below than expected in production of Cibaliung due to lower level of gold ore in the mines. The intensity level of gold ores is one factor that Antam cannot curb; particularly since Cibaliung is an underground gold mine. Despite this challenge, we continued our efforts to ensure the level of gold ores in Cibaliung through continued exploration activities to reach production targets.
Menjelang akhir tahun terjadi penurunan harga nikel akibat krisis perekonomian global, sehingga dapat berpotensi mengganggu pendapatan perusahaan. Selain itu, dalam hal komoditas feronikel, dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi pembangkit listrik Antam, volatilitas harga minyak dunia akan berdampak langsung pada tingkat biaya tunai feronikel. Menguatnya nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika juga berpengaruh pada pendapatan Antam karena sebagian besar produk Antam adalah penjualan ekspor.
Towards the end of the year the price of nickel has decreased as a result of global economic crisis, which consequently affected the Company’s revenue. In addition, the volatility of fuel prices, which is a major factor for Antam power plant’s source of energy, had a direct effect to the cash costs of ferronickel. Appreciating value of Rupiah against US Dollar has also affected the Company’s revenue, as most of Antam’s products are export sales oriented.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
79
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Untuk menghadapi kendala tersebut, di tahun 2011 Antam secara konsisten terus berupaya untuk melakukan program efisiensi dan penghematan biaya melalui efisiensi dan penghematan penggunaan bahan bakar, pengurangan biaya operasi, negosiasi dengan pihak ketiga, melakukan usaha outsourcing, efisiensi dan penghematan penggunaan listrik serta penggunaan komponen lokal untuk menggantikan suku cadang impor. Antam terus berupaya untuk mencari alternatif energi sebagai pengganti BBM. Antam juga terus mengupayakan pembangunan PLTU dengan skala yang lebih kecil, guna memasok kebutuhan listrik fasilitas pendukung pabrik, sehingga dapat tetap menurunkan level biaya dan pada saat yang bersamaan memastikan operasi pabrik tetap berjalan stabil dan aman. Upaya antisipasi dan langkah-langkah penghematan melalui program efisiensi tersebut merupakan upaya Antam untuk terus untuk mempertahankan posisi daya saing perusahaan sebagai salah satu perusahaan tambang yang memiliki struktur biaya kompetitif.
To meet these challenges, in 2011 Antam consistently performed efficiency programs and cost saving initiatives towards fuel usage, decreasing operational costs, third parties negotiation, undertook outsourcing initiatives, efficiency and prudent usage of electricity as well as application of local component to replace imported spare parts. Antam is continuously seeking energy alternative to replace fuel. Antam has also put in place to build a small scale coal fired power plant (PLTU) to supply electricity for smelters support facilities. This effort resulted in cost efficiency and ensures stable and safe smelters’ operations. All measures through efficiency programs are aimed at maintaining Antam’s competitive advantage as a mining company with a competitive cost structure.
PROSPEK PERUSAHAAN
COMPANY PROSPECT
Dari sisi prospek industri, kami tetap berpandangan industri pertambangan akan tetap positif di tahun 2012. Ke depan, Antam optimis dengan prospek usaha di bidang pertambangan masih tetap bagus, terutama terhadap bisnis inti Antam. Untuk komoditas nikel, peningkatan permintaan, terutama dari China, akan masih dapat mendukung tingkat harga yang baik. Beberapa analis independen memperkirakan masih solidnya harga nikel ini disebabkan peningkatan konsumsi nikel dunia yang bergerak naik sekitar 5-7% per tahun. Meskipun demikian, level harga jual nikel dapat terkoreksi seiring dengan perkembangan perekonomian global serta kekawatiran kondisi geopolitik dunia. Kami berpandangan level harga jual nikel masih akan tetap tinggi, di kisaran US$8-10 per pon. Untuk outlook harga jual nikel dalam 2-3 tahun kedepan, terdapat kekhawatiran penambahan kapasitas suplai nikel dunia sekitar 10% dari proyek-proyek nikel yang baru, namun dengan tingkat pertumbuhan permintaan
Antam believes that mining industry in 2012 will remain positive. Moving forward, the Company is confident that business prospect in mining industry will thrive, particularly toward Antam’s core business. The increasing demand for nickel, particularly from China, will elevate level of price. Several independent analysis predicted that solid price of nickel is due to the increase of nickel consumption around the world; an estimated increase by 5-7% per year. However, the level of nickel sales price had been re-adjusted following global economic development as well as concerns over global geopolitical conditions. We believe that the level of nickel price will remain high, at US$8-10 per pound. In the next 2-3 years, there are concerns over the additional supply demand for nickel at 10% from new nickel projects. However, with the growth of high demand, particularly from China, price
Prioritas Kami di Tahun 2011 adalah Pengembangan Industri yang Memiliki Nilai Tambah dan Bersifat Hilir. Our priority in 2011 include the development of added value and downstream industries.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
masih tetap tinggi, terutama dari China, dipastikan akan menyebabkan harga jual nikel tetap baik, sehingga akan tetap berdampak positif bagi pendapatan Antam.
of nickel will remain excellent, creating a positive effect to the Company’s income.
Untuk komoditas emas, harga jual akan tergantung pada penguatan nilai Dolar Amerika dan situasi geopolitik yang sangat sulit untuk diprediksi. Meskipun demikian, kami berkeyakinan bahwa sentimen positif terhadap emas sebagai safe haven investasi dibandingkan sebagai komoditas semata dapat menopang harga emas.
Meanwhile, gold price will depend on the strength of US Dollars and unpredictable geopolitical conditions. Nevertheless, we are certain that positive sentiment towards gold as an investment safe haven, rather than merely commodity, will propel the gold price.
Untuk mengantisipasi bila terjadi penurunan harga komoditas, di tahun 2012, Antam tetap akan mengintensifkan upaya-upaya efisiensi dan pengendalian biaya. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas, kami akan melakukan optimasi pabrik feronikel dan overhaul fasilitas produksi. Kami juga berencana memaksimalkan cadangan bijih nikel yang dimiliki dengan rencana penjualan komoditas bijih nikel yang memiliki kadar lebih rendah.
To anticipate the possibility of commodity price decline, Antam will continue to intensify efficiency efforts and cost control in 2012. In addition, we set to carry out ferronickel smelters optimization and overhaul production facility as part of productivity enhancement plan. We also plan to maximize nickel ore reserves through the sales of low intensity level nickel ores.
Di tahun 2012, seiring dengan rencana optimasi pabrik Feronikel II yang akan dilakukan, Antam menargetkan produksi feronikel mencapai 18.000 TNi dengan target penjualan 19.500 TNi. Jika dibandingkan dengan realisasi produksi feronikel tahun 2011 sebesar 19.690 TNi, target tahun 2012 lebih rendah dengan adanya optimasi pabrik Feronikel II. Target penjualan feronikel di tahun 2012 relatif tidak berubah dari capaian tahun 2011 sebesar 19.527 TNi.
In line with the optimization plan of Ferronickel II smelter in 2012, Antam has set 18,000 TNi ferronickel productions with a sales target of 19,500 TNi. This is lower compared to 2011’s target of 19,690 TNi. Sales target for ferronickel in 2012 is relatively unchanged to the 2011 results of 19,527 TNi.
Antam memprediksikan tingkat permintaan bijih nikel di tahun 2012 masih tetap kuat, dan menargetkan volume produksi bijih nikel mencapai 9,4 juta wmt dengan volume penjualan sebesar 7,8 juta wmt. Jika dibandingkan dengan realisasi produksi dan penjualan bijih nikel yang masingmasing mencapai 7,9 juta wmt dan 6,3 juta wmt, maka target produksi dan penjualan bijih nikel tahun 2012 lebih besar masing-masing sebesar 19% dan 24% dibandingkan tahun 2011.
The demand for nickel ore in 2012 will remain high, as it was predicted by Antam. The Company sets the target of nickel ore production volume of 9.4 million wmt with a sales volume of 7.8 million wmt. The 2012 target is higher, at 19% and 24% respectively, compared to the results of nickel ore production and sales in previous year of 7.9 million wmt and 6.3 million wmt.
Di tahun 2012, Antam berharap produksi emas Cibaliung dapat ditingkatkan, sehingga menargetkan total produksi emas sebesar 3.100 kg yang berasal dari Pongkor sebesar 2.000 kg dan Cibaliung sebesar 1.100 kg. Target produksi emas tahun 2012 lebih tinggi dari realisasi produksi tahun 2011 sebesar 2.667 kg. Target penjualan emas di tahun 2012 mencapai 6.998 kg, termasuk emas dari third party. Target penjualan ini lebih rendah dari capaian tahun 2011 sebesar 8.009 kg karena asumsi konservatif penjualan emas dari third party.
The Company expects to increase gold production in Cibaliung, targeting a total gold production of 3,100kg comprising 2,000kg from Pongkor and 1,100kg from Cibaliung. The result of 2011 production was 2,667kg. The sales target for gold in 2012 is set higher at 6,998kg, including gold from third party. This target is lower than 2011 results of 8,009kg due to conservative assumptions on gold sales from third party.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
81
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Produksi dan penjualan bauksit masing-masing ditargetkan sebesar 100.000 wmt. Target produksi bauksit lebih tinggi dari realisasi tahun 2011 sebesar 32.748 wmt dengan mempertimbangkan kenaikan produksi untuk persiapan ore feed pabrik alumina. Target penjualan bauksit lebih rendah dari realisasi tahun 2011 dikarenakan estimasi penurunan stok bauksit dari tambang bauksit Kijang yang dapat dijual di tahun 2012. Target produksi dan penjualan batubara tahun 2012 sebesar 1 juta ton atau lebih besar dari realisasi produksi sebesar 583.794 ton dan realiasi penjualan sebesar 363.596 ton dikarenakan rencana ramp up produksi tambang Sarolangun.
The target of bauxite production and sales is set at 100,000 wmt respectively. This figure is higher compared to 2011 yields of 32,748 wmt. The plan is put into place assuming higher production capacity that relate to the preparation of ore feed for the alumina projects. Bauxite sales target is lower than 2011 due to the decrease in bauxite stocks sales estimation from Kijang bauxite mine in 2012. Coal production and sales target is set at 1 million tons, higher than the actual yield of 583,794 tons and sales of 363,596 tons due to the ramp-up production plans of the Sarolangun mine.
TANTANGAN PERUSAHAAN
CORPORATE CHALLENGES
Tantangan yang akan dihadapi Antam tahun 2012 adalah mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi dan penerapan beberapa kebijakan SDM diantaranya penerapan manajemen SDM berbasis kinerja dan implementasi sistem imbal pegawai. Tantangantantangan tersebut membutuhkan pendekatan manajemen perubahan untuk mengantisipasi agar tidak memberi dampak negatif pada kinerja perusahaan. Untuk menghadapi tantangan ini, Antam akan terus menjalin komunikasi yang proaktif dan melakukan sosialisasi yang lebih baik dengan pegawai dan juga serikat pekerja.
The Company is prepared to face the challenges in 2012. The main challenges include the effort to maintain high efficiency levels and implementation of human resources (HR) policies. The HR policies are set to implement HR performance management and staff remuneration system. This challenge requires the transformation management’s approach to anticipate any negative effects to the Company’s performance. To meet these challenges, Antam will continue to carry out proactive communications and establish a better way to disseminate information with the staff and labor union.
Tantangan utama lain yang harus dihadapi adalah terkait dengan implementasi peraturan perundangan otonomi daerah yang memberikan kewenangan pemerintah daerah untuk memberikan ijin pertambangan sangatlah besar. Hal ini menjadikan Antam menghadapi permasalahan tumpang tindih lahan yang dapat menghambat kegiatan operasional dan pengembangan. Kami berkomitmen untuk dapat menyelesaikan tantangan ini melalui jalur hukum jika dipandang perlu.
Another major issue is related to the implementation of laws pertaining to the provincial autonomy that provides authority of local governments to grant mining permits. This often creates an overlap regarding land permits that may hinder operational and development activities. We are committed to resolving these issues legally should it be viewed necessary.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Antam yakin bahwa peningkatan kinerja Antam tidak lepas dari upaya seluruh jajaran perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan diharapkan akan semakin meningkatkan kepercayaan shareholders dan stakeholders Antam. Tata kelola perusahaan yang baik akan mampu memastikan aset dikelola secara hati-hati dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, perusahaan akan mampu menjalankan bisnisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dilandasi dengan etika bisnis yang telah disepakati dan dijunjung tinggi
Consistent and sustainable implementation of Good Corporate Governance (GCG) by all levels of the Company will enhance and improve Antam’s performance. The implementation of GCG in a consistent and sustainable manner is expected to increase the level of trust from our shareholders and stakeholders. GCG will ensure proper and responsible management of assets. Moreover, the Company
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kegiatan pengolahan logam mulia di UBPP Logam Mulia | Precious Metal processing In Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
bersama. Kami berpandangan bahwa aspek tata kelola perusahaan yang baik sangat penting untuk menjamin kelangsungan usaha perseroan yang nantinya akan mampu meningkatkan reputasi Antam sebagai perseroan yang sangat terpercaya di mata stakeholders.
is able to operate its business in accordance with prevailing laws and respected business ethics. We believe that GCG aspect is vital to sustain Antam’s business and enhance the Company’s good reputation to the stakeholders.
Beberapa upaya yang dilakukan Antam di tahun 2011 untuk meningkatkan implementasi GCG-nya antara lain dengan melakukan assessment dengan acuan baik versi ASX CG Principles and Recommendations, prinsip-prinsip GCG di Indonesia dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan prinsip-prinsip GCG versi Kementerian BUMN, selain itu Antam secara rutin telah melakukan sosialisasi kepada seluruh unit-unit bisnis Antam dengan tema “GCG Champion” dan secara khusus melakukan sosialisasi kepada pegawai berupa program Antam Leadership Development Program (ALDP) serta sosialisasi kepada tenaga internship atau calon pegawai Antam berupa Program Induksi. Dalam setiap sosialisasi disampaikan tentang implementasi GCG Antam, soft structure dan infrastructure GCG, termasuk menyampaikan betapa pentingnya agar seluruh Insan Antam terlibat dalam kesuksesan penerapan GCG di perusahaan.
The Company has placed several efforts to enhance GCG implementation in 2011; including assessments based on the ASX CG Principles and Recommendations, GCG principles in Indonesia from the Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), and from the Ministry of State Owned Enterprises (BUMN). In addition, the “GCG Champion” theme has been routinely socializes to all business units. Antam has also specifically carried out the Leadership Development Program (ALDP), as well as the Induction Program for internship or prospective employees. Every socialization efforts include communicating Antam’s GCG implementation, GCG softstructure and infrastructure, and encouraging the importance of employee’s involvement to implement the GCG in the company.
Untuk mengikat para Insan Antam dalam suatu komitmen bersama maka setiap Insan Antam diwajibkan untuk memberikan pernyataan komitmen pribadinya dengan menandatangani lembar di Buku Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang selalu diperbaharui setiap tahunnya dan hal ini juga dilakukan bersama-sama dengan Direksi dan Dewan Komisaris pada momentum setiap tahunnya di HUT Antam.
All Antam’s employees are required to pledge their personal commitment by signing the Company’s Code of Conduct book. This policy is introduced as part of their commitment statement. The book is renewed annually. This commitment is also carried out by the Board of Directors and Board of Commissioners annually at the Company’s anniversary.
Selama tahun 2011 Antam juga sering menjadi pembicara bagi pihak eksternal guna sharing pengalaman di dalam melaksanakan GCG, aktif mengikuti acara-acara terkait tata kelola perusahaan baik berupa kegiatan diskusi panel, Focus Group Discussion (FGD), forum dan pelatihan. Kegiatan Induction GCG juga dilakukan kepada dua orang anggota Dewan Komisaris baru. Kegiatan GCG lainnya
The GCG implementation programs throughout 2011 include an active participation as speaker in public events, such as in panel discussions, FGD, forums and trainings. The GCG Induction activities were also introduced to two new Board of Commissioners members. Anti-bribery program
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
83
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
seperti program anti suap Antam dan whistleblowing system juga dilaksanakan dalam bentuk antara lain sosialisasi, pembentukan komite dan penyusunan charter.
and whistleblowing system were carried out through socialization, committees formation, dan charter application.
Pada tahun yang sama Antam juga telah meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen risiko dengan menyelesaikan risk and control self assessment dan penetapan ’Helicopter View’ dan “Risk that Matter”, serta reviu atas risk management manual policy. Ke depan direncanakan dengan pengembangan fitur Aplikasi Risk Management (ARMS) dan mengintegrasikan dengan aplikasi lainnya.
The Company has improved its risk management during the year through risk and control selfassessment and the establishment of “Helicopter View” and “Risk that Matter” program, as well as reviewing risk management manual policy. The plans are underway to develop Risk Management Application Systems (ARMS) that will be integrated with other applications.
Implementasi GCG Antam secara konsisten dan berkelanjutan juga telah diakui oleh pihak eksternal. Hal ini ditandai dengan diterimanya beberapa penghargaan yang diterima Antam selama tahun 2011 diantaranya penghargaan “Best Overall GCG” dalam Corporate Governance Award 2011 yang diberikan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bekerjasama dengan Majalah Business Review, penghargaan Perusahaan dengan predikat “Most Trusted Company” dalam CGPI Award yang diberikan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA dan penghargaan “Strongest Adherence to Corporate Governance 2011” dalam Southeast Asia’s Institutional Investor Corporate Award 2011 yang diberikan oleh Alpha Southeast Asia.
Antam’s consistent and sustainable GCG implementation has been acknowledged by external parties through the acceptance of various awards in 2011. They are: the “Best Overall GCG”, the Corporate Governance Award 2011 by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) in co-operation with Business Review Magazine; The predicate of “Most Trusted”, the CGPI Award by Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in co-operation with SWA Magazine; and the “Strongest Adherence to Corporate Governance 2011” Award, Southeast Asia’s Institutional Investor Corporate Award 2011 by the Alpha Southeast Asia.
Pada tahun 2011, tidak ada perubahan keanggotaan Direksi, dengan anggota Direksi tetap enam orang.
In 2011, there was no change in the membership of the Board of Directors, which remains six members.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Selama tahun 2011 berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dilakukan dengan tetap mengacu pada Masterplan CSR yaitu pelaksanaan program utama dan program pendukung lainnya. Antam menyelenggarakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai bagian dari kepatuhan atas kegiatan CSR sekaligus sebagai salah satu usaha Antam menjaga keberlanjutan pembangunan lingkungan dan sosial masyarakat. Antam menempatkan dana khusus untuk membiayai pelaksanaan PKBL yang didapat melalui penyisihan dari perolehan laba bersih pada periode sebelumnya. Besaran dana yang disisihkan untuk pelaksanaan program kemitraan maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan selanjutnya disalurkan sebagai pinjaman bergulir (revolving fund) bagi pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi. Antam juga menyisihkan
Throughout 2011 the Company has implemented a number of Corporate Social Responsibility (CSR) programs based on the CSR masterplan that include core program and supporting program. The Partnership program and Environmental Development (PKBL) was performed as part of its compliance to CSR activities and at the same time reflects Antam’s commitment to maintaining environmental and social sustainability development. Antam has reserved specific funding to support the implementation of PKBL that was opt-out from the net income of previous year. The amount is 2%, and subsequently disbursed as a revolving fund for micro, small and cooperatives industry. The Company has also set aside some funding for environmental development activities, covering education and
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
AND
dana maksimal 2% dari laba bersih perusahaan pada tahun sebelumnya sebagai sumber pembiayaan kegiatan bina lingkungan, yang meliputi bantuan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana/prasarana umum, bantuan peningkatan kesehatan, pembangunan sarana ibadah, bantuan korban bencana alam dan pelestarian alam. Antam juga memiliki program pengembangan masyarakat. Di tahun 2011, kami membelanjakan Rp73,4 miliar untuk program kemitraan dan Rp27,8 miliar untuk program bina lingkungan. Sementara pengeluaran untuk program pengembangan masyarakat mencapai Rp175,2 miliar. Jumlah mitra binaan Antam di tahun 2011 juga meningkat menjadi 4.354 mitra dari 3.748 mitra binaan di tahun 2010.
training, construction of infrastructure/public facility, healthcare facility, construction of places of religious worshiping, natural disaster relief and environmental preservation. For the community development program, Antam has disbursed Rp73.4 billion on partnership program in 2011, and Rp27.8 billion for environmental program. Funding for community development program reached at Rp175.2 billion. The number of Antam partnership development in 2011 has also increased to 4,354 partnerships from 3,748 in 2010.
Beberapa highlight kegiatan CSR yang kami lakukan di tahun 2011 diantaranya penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Khairun (Unkhair) dan LPPM Institut Pertanian Bogor (IPB), mengenai pemberian dana CSR kepada masyarakat di Kabupaten Halmahera Tengah. Dana CSR yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah adalah sebesar Rp33,6 miliar yang dialokasi dalam program pemberdayaan masyarakat, antara lain perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, dan kelembagaan usaha, serta pengadaan dan pemasangan jaringan listrik bagi masyarakat di Kabupaten Halmahera Tengah. Beberapa kegiatan sosial lain yang dilakukan antara lain program pembinaan anak jalanan, pelaksanaan ESQ 165 “Parenting”, dan pemberian santunan kepada 250 anak yatim piatu.
The highlights of our CSR activity in 2011 include the signing of Memorandum of Understanding (MOU) on CSR funding for the community of Central Halmahera Regency. The MOU was signed with Central Halmahera Regency Government, Research Institute and Community Development (LPPM), Khairun University (Unkhair) and LPPM of Bogor Agriculture Institute (IPB). The total fund disbursed is amounting to Rp33.6 billion allocated for community empowerment program that include fisheries, livestock farming, farming, plantations, and institutionalized businesses, as well as procurement and installation of electricity for the Central Halmahera Regency community. The Company has also introduced a tutorial program to street kids, organized ESQ 165 “Parenting”, and extended donation to 250 orphans.
Antam menyadari bahwa semua perusahaan tambang pada dasarnya akan mempengaruhi aspek lingkungan hidup. Oleh sebab itu Antam juga berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisasi dampak negatif yang timbul dan mengembalikan lahan bekas tambang ke peruntukannya. Aspek pengelolaan lingkungan sesungguhnya terintegrasi erat dengan kegiatan operasi Antam, sehingga aspek pengelolaan lingkungan berada di bawah Direktorat Operasi. Perhatian pada kelestarian lingkungan dilakukan melalui upaya peningkatan fasilitas proses pengelolaan limbah, rehabilitasi lahan, pemantauan lingkungan serta kegiatan reklamasi. Pengeluaran untuk pengelolaan lingkungan mencapai Rp105,7 miliar di tahun 2011.
Antam understands that every operation of mining companies will inevitably affect the sustainability of environment. As such, Antam strives to employ its best efforts to minimize negative impacts on the environment through the rehabilitation of postmined areas. The environmental management is closely integrated to Antam’s operational activities, under the directorate of operations. Environmental conservation is implemented through the provision of waste-processing facilities, land/soil rehabilitation, environmental monitoring and reclamation activities. The Company spent Rp 105.7 billion for its environmental management in 2011.
Di tahun 2011 kami melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal
In 2011, we entered into a corporation agreement with the Directorate General of Forest Protection and
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
85
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
Perlindungan Hutan & Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Pemerintah Indonesia dan PT Rimbawan Bangun Lestari (Sustainable Management Group). Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan dalam rangka program rehabilitasi, restorasi dan konservasi sumber daya alam hayati serta ekosistemnya pada kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Ketiga pihak akan bekerja sama selama lima tahun kedepan untuk melakukan kajian ilmiah pemilihan jenis, teknik rehabilitasi/restorasi, dan metode pemantauannya; kajian dan penerapan pola pelibatan masyarakat dalam rehabilitasi/restorasi; kegiatan rehabilitasi/restorasi; pemantauan dampak rehabilitasi/restorasi; dan pendokumentasian proses rehabilitasi/restorasi.
Nature Conservation (PHKA), Ministry of Forestry of the Government of Indonesia and PT Rimbawan Bangun Lestari (Sustainable Management Group). The agreement covers the areas of rehabilitation program, restoration and conservation of natural resources and its biodiversity in the conservation area of Taman Nasional Gunung HalimunSalak (TNGHS). The three parties agreed to a 5-year cooperation in conducting scientific studies for determining the types, techniques and monitoring method for the rehabilitation/restoration; the study and implementation of community involvement in the rehabilitation/restoration; rehabilitation/ restoration activities; monitoring the impact of rehabilitation/ restoration and documentation of the rehabilitation/restoration process.
Kinerja CSR Antam di tahun 2011 memperoleh banyak pengakuan dari pihak eksternal. Antam kembali berhasil meraih dua penghargaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011. Kedua penghargaan tersebut adalah Best Sustainability Reporting on Website 2011 dan Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “Natural Resources”.
Our CSR performance in 2011 has earned recognitions from external stakeholder. Two awards received from Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011 are evident of such recognition, namely Best Sustainability Reporting on Website 2011 and Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “Natural Resources”.
Antam juga kembali mendapatkan penghargaan PROPER di tahun 2011. Penghargaan yang diraih adalah Peringkat PROPER Hijau untuk Unit Bisnis (UB) Pertambangan Emas di Pongkor, Jawa Barat, dan tiga (3) unit lainnya memperoleh Peringkat PROPER Biru yaitu untuk UB Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, UB Pertambangan Nikel Maluku Utara, dan UB Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Entitas ank Antam, PT Cibaliung Sumberdaya juga memperoleh PROPER Biru. PROPER Hijau berarti Antam telah berhasil menerapkan pengelolaan lingkungan melebihi persyaratan peraturan yang telah ditetapkan, melakukan konservasi dan pemanfaatan sumberdaya melalui prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery) dan mengimplementasikan program CSR dengan baik. Sementara PROPER Biru berarti Antam telah menaati semua ketentuan dan kriteria yang dipersyaratkan peraturan perundangan yang berlaku.
Another achievement in 2011 was featured through the acceptance of PROPER Awards. The category of Green PROPER Business was awarded for Pongkor Gold Mining Business Unit, West Java, and three (3) other units, Southeast Nickel Mining Business Unit, North Maluku Mining Business Unit, and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit received Blue PROPER category. In addition, Antam’s subsidiaries, PT Cibaliung Sumberdaya also received Blue PROPER. The Green PROPER indicates the success in implementing environmental management that met the minimum requirement, ensuring conservation and adopting the 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Recovery) principles for resource consumption, as well as outstanding implementation of CSR program. Meanwhile, the Blue PROPER indicates the Company compliance with all regulations and criteria in accordance to the prevailing laws.
Kami menyadari bahwa tanpa pengelolaan aspek lingkungan hidup yang baik dan benar, Antam akan dapat terkendala dalam meneruskan upaya lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan seperti dukungan masyarakat sekitar, kerja sama strategis, investasi langsung dan bahkan untuk pencarian pendanaan. Kami juga berpandangan bahwa Antam harus berperilaku sebagai good corporate citizen yang
We realize that without a proper and effective environment management, Antam will be challenged by the lack of community support, strategic partnership, direct investments and financing which might eventually disturb its operation sustainability. We also believe that Antam must adopt a good corporate citizen manner that not only provides financing to the communities but also takes an active
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
tidak hanya menyediakan dana bagi masyarakat tapi juga berperan aktif dalam implementasi program-program sosial kemasyarakatan. Saat ini, Antam juga telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
role in implementing social community programs. Currently, Antam has established a good relationship with local communities and the provincial government.
PENUTUP
CLOSING REMARKS
Atas prestasi dan kinerja perusahaan di tahun 2011 yang telah dicapai dengan sangat baik, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Antam atas capaian kinerja tersebut. Terlebih atas segala jerih payah, kerja keras, dedikasi serta komitmen dalam rangka peningkatan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan stakeholders yang ditunjukkan selama tahun 2011. Ucapan rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham, pelanggan, mitra kerja serta masyarakat sekitar tambang atas dukungan dan kerjasama yang baik selama ini.
Through this opportunity, please allow us to express our gratitude and appreciation to every single individual within Antam for this outstanding achievements and performance in 2011. Their effort, hard work, dedication and commitment have contributed to the improvement of Company’s value to our shareholders and stakeholders throughout 2011. Last but not least, we are also extending our appreciation to the Board of Commissioners, Shareholders, Partners and the communities around our mines for their continuous support and cooperation.
Direksi The Board Of Directors
Ir. Alwinsyah Lubis, Mm Direktur Utama President Director
Djaja M. Tambunan Direktur Keuangan Finance Director
Ir. Winardi, Mm Direktur Operasi Operations Director
Ir. Tato Miraza, Se, Mm Direktur Pengembangan Development Director
Achmad Ardianto, ST, Mba Direktur Sdm Human Resources Director
Ir. Denny Maulasa, Mm Direktur Umum Dan Csr General Affairs & Csr Director
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
87
Jajaran Direksi Board of Directors
Djaja M. Tambunan
Ir. Winardi, MM
Ir. Alwinsyah Lubis, MM
Dalam upaya Mendukung Pertumbuhan Antam di tahun 2011 Direksi Berupaya Untuk Memiliki Sumber Pendanaan yang Terdiversifikasi Seperti Perbankan, Obligasi, dan Mitra Strategis.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Ir. Tato Miraza, SE, MM
Achmad Ardianto, ST, MBA
Ir. Denny Maulasa, MM
As the effort to Sustain Growth in 2011, Antam Directors Strive To Obtain a Diversified Funding Sources such as Banking, Bonds, and Strategic Partners.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
89
Profil Direksi
Antam’s Board of Directors
• Bergabung dengan Antam di tahun 1983. Diangkat sebagai Direktur Utama sejak tanggal 26 Juni 2008.
• Memiliki gelar sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung di tahun
1983 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulia pada tahun 2002. • Menempati berbagai posisi kunci di Antam, sebelumnya menjadi Asisten Kuasa Direksi ubP Nikel (2002 sampai 31 Mei 2003), Kuasa Direksi ubP Nikel (1 Juni 2003 sampai 25 Juni 2003) dan Direktur Operasi (23 Juni 2003 sampai 26 Juni 2008). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 56 tahun.
• Mr. Alwinsyah Lubis joined Antam in 1983. He was appointed as President Director
on June 26, 2008. graduated with a degree in Chemical Engineering, Bandung Institute of Technology in 1983 and received a Master degree in Management from Prasetiya Mulia in 2002. • He had held various key positions at Antam before being assigned as Deputy Head of the ubP Nickel (2002-31 May 2003), Head of the ubP Nickel (1 June 2003-25 June 2003) and the Director of Operations (26 June 2003- 26 June 2008). • He was 56 years old as of December 31, 2011.
• He Ir. Alwinsyah Lubis, Mm Direktur Utama President Director
• Bergabung
dengan Antam pada tahun 1991. Diangkat sebagai Direktur Operasi sejak tanggal 26 Juni 2008. • Memiliki gelar sarjana Teknik Metalurgi dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulia. • Menempati berbagai posisi kunci di Antam, sebelumnya menjadi Asisten Kuasa Direksi UBPP Logam Mulia (2003-2004) dan Kuasa Direksi UBPP Logam Mulia (2005) serta Senior Vice President UBP Emas Pongkor (2005 sampai 26 Juni 2008). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 47 tahun.
Ir. Winardi, Mm Direktur Operasi Operations Director
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
• Bergabung
dengan Antam di tahun 2008. Diangkat sebagai Direktur Keuangan sejak tanggal 26 Juni 2008. • Memiliki gelar sarjana di Business Administration dari University of Canberra, Australia. • Menempati berbagai posisi kunci di sektor finansial selama 17 tahun. Beliau memulai karir di industri perbankan sebagai Assistant Vice President di Citibank dari tahun 1991 sampai 1997. Beliau kemudian menjabat Vice President di Chase Manhattan Bank dari tahun 1997 sampai 2001. Dari tahun 2001 sampai 2006, beliau menjabat Senior Vice President di Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Beliau kemudian menjabat Executive Director di JP Morgan Chase Bank, N.A. dari tahun 2006 sampai 2008. • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 46 tahun.
• Mr. Djaja M. Tambunan was appointed as Finance Director on June 26, 2008. • He graduated with a degree in Business Administration from the University of
Canberra, Australia. • He had held various key positions in the financial sector for 17 years. He started his career in banking with Citibank in 1991 as Assistant Vice President until 1997. He became Vice President at the Chase Manhattan Bank from 1997 until 2001. From 2001 until 2006 he was Senior Vice President at Hongkong and Shanghai Banking Corporation. He was Executive Director at JP Morgan Chase Bank, N.A. from 2006 until 2008. • He was 46 years old as of December 31, 2011.
Djaja M. Tambunan Direktur Keuangan Finance Director
• Mr. Winardi joined Antam in 1991 and was appointed as Operations Director on June 26, 2008.
• He graduated with a degree in Metallurgical Engineering, Bandung Institute of
Technology in 1988 and received a Master degree in Management from Prasetiya Mulia. • He had held various key positions at Antam before being assigned as Deputy Head of UBPP Logam Mulia (2003 - 2004), Head of the UBPP Logam Mulia (2005) and Senior Vice President of UBP Gold (2005 - 26 June 2008). • He was 47 years old as of December 31, 2011.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
91
Profil Direksi
Antam’s Board of Directors
• Bergabung dengan Antam di tahun 1992. Diangkat sebagai Direktur Pengembangan sejak tanggal 26 Juni 2008. • Memiliki gelar sarjana Teknik Metalurgi dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1991 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulia. • Menempati berbagai posisi kunci di Antam, sebelumnya menjadi Assistant Senior Manager Feronikel (2005-2006) dan Project Group Leader of Nickel and Energy Development Project (2006 sampai 26 Juni 2008). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 43 tahun.
Ir. Tato Miraza, Se, Mm Direktur Pengembangan Development Director
• Mr. Tato Miraza joined Antam in 1992 and was appointed as Development Director on June 26, 2008. • He graduated with a degree in Metallurgical Engineering, Bandung Institute of Technology, in 1991 and received a Master degree in Management from Prasetiya Mulia. • He had held various key positions at Antam before being assigned as Assistant Senior Manager of Ferronickel (2005-2006) and Project Group Leader of Nickel and Energy Development Project (2006 to 26 June 2008). • He was 43 years old as of December 31, 2011.
• Bergabung dengan Antam pada tahun 1986. Diangkat sebagai Direktur Umum dan CSR sejak tanggal 26 Juni 2008. • Memiliki gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Hasanuddin di tahun 1985 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulia. • Menempati beragam posisi kunci di Antam, sebelumnya menjadi Kuasa Direksi UBP Nikel (2005) dan Senior Vice President UBP Nikel (2005 sampai 26 Juni 2008). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 51 tahun.
Ir. Denny Maulasa, Mm Direktur Umum Dan Csr General Affairs & Csr Director
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
• Bergabung dengan Antam pada tahun 1995. Diangkat sebagai Direktur SDM sejak tanggal 26 Juni 2008. • Memiliki gelar sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1995 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Twente, Belanda. • Menempati berbagai posisi kunci di Antam, sebelumnya menjadi Deputy Senior Vice President UBP Emas Pongkor (2005 sampai 26 Juni 2008). • Usia Beliau per 31 Desember 2011 adalah 42 tahun. • Mr. Achmad Ardianto joined Antam in 1995 and was appointed as HR Director on June 26, 2008. • He graduated with a degree in Mining Engineering, Bandung Institute of Technology in 1995 and received a Master of Business Administration from the University of Twente in Netherlands. • He had held various key positions at Antam before being assigned as Deputy Senior Vice President of Operations of UBP Gold (2005 - 26 June 2008). • He was 42 years old as of December 31, 2011.
Achmad Ardianto, ST, Mba Direktur Sdm Human Resources Director
• Mr. Denny Maulasa joined Antam in 1986 and was appointed as GA and CSR Director on June 26, 2008. • He graduated with a degree in Mechanical Engineering, University of Hasanuddin in 1985 and received a Master degree in Management from Prasetiya Mulya. • He had held various key positions before being assigned as Head of the UBP Nickel (2005) and Senior Vice President of the UBP Nickel (2005 - 26 June 2008). • He was 51 years old as of December 31, 2011.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
93
Produksi dan Penjualan Feronikel Mencapai Level Tertinggi Sepanjang Sejarah Antam Production And Sales Of Ferronickel Has Reached The Highest Level In History Of Antam Kegiatan peleburan feronikel di UBP Nikel Sulawesi Tenggara | Ferronickel smelting in Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
97
Analisis dan Diskusi Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Analisis dan diskusi manajemen ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, serta Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, dan Surja dan memperoleh pendapat “wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”.
The management discussion and analysis has been developed from the Company's Consolidated Statements of Financial Position of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2011, and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, and the related Consolidated Statements of Comprehensive Income, Changes in Stockholders' Equity and Cash Flows for the Years ended December 31, 2011 and 2010, and was audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Suherman and Surja with "Fair, In All Material Respects, the financial position of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, and the results of their operations, and their cash flows for the years ended december 31, 2011 and 2010 in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
TINJUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
OPERATIONAL REVIEW BY BUSINESS SEGMENT
Secara umum, tahun 2011 merupakan tahun yang baik bagi Antam karena peningkatan kinerja yang terjadi di hampir seluruh lini bisnisnya. Pada segmen usaha nikel, bisnis penjualan feronikel dan bijih nikel terlihat meningkat karena operasi pabrik feronikel dan tambang nikel yang optimal dan stabil; serta lonjakan permintaan akan feronikel dan bijih nikel. Selain itu, penjualan bersih segmen usaha emas dan pemurnian juga menunjukkan peningkatan di tengah menurunnya tingkat produksi emas tambang Pongkor sebagai akibat dari penurunan kadar emas yang ditambang. Penyebab utama kenaikan pendapatan segmen usaha emas dan pemurnian adalah lonjakan harga emas di pasar dunia dan kenaikan volume penjualan emas.
The Company’s overall performance in 2011 was profitable with notable increase in ferronickel and nickel ore production. This improvement was due to a high demand as well as optimal and stable operations from ferronickel smelters and nickel ore mines. In the meantime, the Company’s gold production registered a slight decline as a result of lower gold production from Pongkor gold mine due to the lower ore grade. Even though the Company encountered challenges in the performance of gold mining operations, however, in line with increase in sales prices and volume from the refining of third party precious metals, along with the increase in revenues and profitability from nickel segment, the Company continues to register higher profitability from its core business segment, namely nickel and gold.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Volume Produksi per Komoditas | Producrtion Volume per Commodity
Komoditas | Commodity
Unit
Feronikel | Ferronickel
2010
TNi
2011/2010 (%)
2011
18.688
19.690
5
Bijih Nikel Kadar Tinggi | High-Grade Nickel Ore
Wmt
3.617.563
3.512.178
(3)
Bijih Nikel Kadar Rendah | Low-Grade Nickel Ore
Wmt
3.422.949
4.447.006
30
Total Bijih Nikel | Total Nickel Ore
Wmt
7.040.512
7.959.184
13
Emas | Gold
Kg
2.776
2.667
(4)
Perak | Silver
Kg
19.753
19.518
(1)
Bauksit | Bauxite
Wmt
104.692
32.748
(69)
Batubara | Coal
Ton
-
583.794
N/A
Volume Penjualan per Komoditas | Sales Volume per Commodity
Komoditas | Commodity Feronikel | Ferronickel
Unit TNi
2010
2011/2010 (%)
2011
18.254
19.527
7
Bijih Nikel Kadar Tinggi | High-Grade Nickel Ore
Wmt
3.543.511
2.941.015
(17)
Bijih Nikel Kadar Rendah | Low-Grade Nickel Ore
Wmt
2.320.329
3.404.727
47
Total Bijih Nikel | Total Nickel Ore
Wmt
5.863.840
6.345.742
8
6.561
8.009
22
Emas | Gold
Kg
Perak | Silver
Kg
41.522
26.890
(35)
Bauksit | Bauxite
Wmt
191.615
177.966
(7)
Batubara | Coal
Ton
42.194
363.596
762
Segmen Usaha Nikel
Nickel Business Segment
Produk utama segmen usaha nikel terdiri dari feronikel yang diproduksi di tiga pabrik pengolahan feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara; dan bijih nikel, baik yang berkadar tinggi (saprolit) maupun yang berkadar rendah (limonit), yang diproduksi di dua tambang nikel di Pomalaa dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara; dan satu tambang nikel di Buli, Maluku Utara.
On nickel business, Antam’s main products consist of ferronickel, which is produced from three ferronickel smelters in Pomalaa, Southeast Sulawesi. Antam also produces high-grade nickel ore (saprolite) as well as low grade nickel ore (limonite) from two nickel ore mines in Pomalaa and Tapunopaka, Southeast Sulawesi and one nickel ore mine in Buli, North Maluku.
Di 2011, volume produksi feronikel mengalami peningkatan sebesar 5%, menjadi 19.690 TNi dibandingkan realisasi produksi di 2010 sebesar 18.688 TNi. Pada tahun 2011 tingkat utilisasi pabrik feronikel Antam berada di level yang optimal. Begitu juga halnya dengan produk segmen
Antam’s total ferronickel production volume in 2011 was 19,690 TNi, or 5% higher compared to 2010 production of 18,688 TNi. Meanwhile, the Company’s saprolite and limonite nickel ore production in 2011 increased by 13%
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
99
Wawancara Interview
T
Bagaimana capaian kinerja operasional (produksi) perusahaan bila dibandingkan dengan target yang direncanakan tahun 2011?
J
Antam berhasil mencapai seluruh target yang ditetapkan, kecuali untuk komoditas emas dan bauksit. Antam mencatat kenaikan produksi feronikel sebesar 5% menjadi 19.690 TNi, sementara ekspor feronikel juga naik 7% dibandingkan tahun 2010 menjadi 19.527 TNi. Di sisi lain, Antam juga berhasil meningkatkan produksi bijih nikel sebesar 13% dibandingkan tahun 2010, karena meningkatnya produksi bijih nikel kadar rendah. Secara keseluruhan, didukung adanya peningkatan produksi bijih nikel, ekspor bijih nikel yang dikirimkan ke Jepang, China dan Eropa meningkat 8% dibandingkan tahun 2010. Untuk komoditas emas, capaian produksi dibawah rencana karena turunnya produksi emas Pongkor seiring dengan penurunan kadar bijih emas yang ditambang. Kadar bijih emas merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol Antam mengingat tambang Pongkor dan Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah. Walaupun produksi emas menurun, namun demikian penjualan tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 22% dibandingkan realisasi tahun 2010. Untuk komoditas bauksit, mengingat tambang bauksit Tayan dipersiapkan untuk memasok kebutuhan pabrik CGA, maka level produksi relatif terbatas. Sementara itu, untuk komoditas batubara, akibat kendala transportasi maka produksi batubara yang dilakukan entitas anak Antam, PT Indonesia Coal Resources, sedikit dibawah target awal.
T J
Segmen apa yang memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi?
T J
Bagaimana kondisi fasilitas produksi Antam saat ini? Apakah semua fasilitas beroperasi optimal?
T
Kendala-kendala operasional apa yang dihadapi perusahaan tahun 2011 dan inisiatif/langkah apa yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut?
Untuk produksi, komoditas bijih nikel mencatat pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 13%, sementara untuk penjualan, komoditas emas menunjukkan peningkatan sebesar 22%. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh kenaikan permintaan oleh konsumen kami.
Seluruh fasilitas produksi kami beroperasi dengan optimal. Hal ini terlihat dari capaian produksi komoditas utama kami yang melebihi target internal. Jika capaian produksi dibawah target, hal ini lebih banyak disebabkan faktor yang berada di luar kendali perusahaan.
J
Kendala operasional yang ada lebih banyak bersifat teknis seperti tingginya kandungan air dalam bijih maupun adanya permasalahan lahan yang belum tuntas penyelesaiannya. Kami telah mengupayakan agar kandungan air (moisture content) dapat lebih diturunkan dengan pengelolaan stockpile yang lebih baik dan mempercepat pembebasan lahan sehingga upaya peningkatan produksi tidak terkendala.
T J
Bagaimana prospek produksi Antam tahun 2012?
Di awal tahun 2012 Antam akan melakukan optimasi pabrik FeNi II selama tiga bulan namun demikian dampak terhadap kinerja produksi relatif minimal, sehingga Antam menargetkan capaian produksi di tahun 2012 sebesar 18.000 TNi dengan target volume penjualan sebesar 19.500 TNi.
Q A
How do you compare the Company’s operation performance (production) in 2011 against its target?
Antam managed to achieve all of its set targets, except for gold and bauxite commodities. Antam's ferronickel production recorded an increase by 5% to 19,690 TNi; ferronickel export was also increased by 7% compared to 2010’s export of 19, 527 TNi. In addition, Antam also succeeded in increasing its nickel ore production by 13% compared to 2010’s figure. This increase was due to an increase in production of low-grade nickel ore. Overall, production performance in 2011 has boosted nickel ore export to Japan, China and Europe by 8% compared to 2010’s export. Meanwhile, gold production declined due to the decreased production in Pongkor gold mine as a result of lower gold ore content. The content of gold ore cannot be controlled since Pongkor and Cibaliung are underground mines. However, despite this decreased gold production, sales in 2011 on the other hand, increased by 22% compared to 2010’s figure. Bauxite production is relatively limited, given that Tayan bauxite mine is prepared to supply CGA plant. Meanwhile, coal production from Antam’s subsidiary PT Indonesia Coal Resources was also below the target due to transportation problem.
Q A
Which commodity performed the highest growth?
In term of production, nickel ore recorded the highest growth which increased by 13%, while for sales, gold showed the highest increase by 22%. The growth was mostly driven by the increased demand from our customers.
Q A
What is the condition of Antam’s production facilities currently? Are they operating optimally?
Our entire production facilities are operating to their optimum capacity. This is reflected from our achievements in primary commodity production that exceeded our internal targets. Should there be any production that was lower than our target, most likely it was due to some factors beyond our control.
Q A
What constraints did the Company encounter in 2011 and how did the Company deal with them?
Operational constraints were mostly encountered on technical issues, such as high moisture ore content and land dispute which is yet to be resolved thoroughly. We have improved the stockpile management in order to reduce the moisture content and accelerate land settlement so as to increase production.
Q A
What is the production prospect in 2012?
In early 2012, Antam will commission an overhaul on its FeNi II plant which will take three months. However this overhaul will not significantly impact on production performance, so Antam set a target of 18,000 tons production in 2012 with sales volume of 19, 500 tons.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Ir. Winardi, MM
Direktur Operasi Operations Director
Antam memprediksikan tingkat permintaan bijih nikel di tahun 2012 masih tetap kuat, dan menargetkan volume produksi bijih nikel mencapai 9,4 juta wmt dengan volume penjualan sebesar 7,8 juta wmt. Di tahun 2012, Antam berharap produksi emas Cibaliung dapat ditingkatkan, sehingga menargetkan total produksi emas sebesar 3.100 kg yang berasal dari Pongkor sebesar 2.000 kg dan Cibaliung sebesar 1.100 kg.
Antam estimates that nickel ore demand in 2012 will remain strong. Our production target is set at 9.4 million wmt with sales volume of 7.8 million wmt. In 2012, Antam expects to increase its gold production from Cibaliung gold mine. Our total target of gold production is 3,100 kg which will be derived from Pongkor and Cibaliung mines at 2,000kg and 1,100 kg respectively.
Untuk komoditas bauksit dan batubara, kami memprediksikan produksi masing-masing dapat mencapai 100.000 wmt dan 1 juta ton di tahun 2012.
For bauxite and coal, we predicted that each production to reach 100,000 wmt and 1 million tons in 2012 respectively.
T J
Bagaimana perkembangan pangsa pasar Antam atas produk nikel, emas-perak dan bauksit tahun 2011?
Untuk komoditas feronikel, pangsa pasar Antam adalah sekitar 7% di tingkat global, sementara untuk komoditas emas dan perak, produk-produk Logam Mulia cukup dikenal di dalam negeri. Untuk komoditas bauksit, pangsa pasar Antam relatif kecil.
T J
Apa rencana/strategi Antam dalam meningkatkan pangsa pasar?
Strategi perusahaan saat ini adalah untuk berkembang ke arah hilir, yang berarti bahwa di masa depan Antam tidak lagi mengekspor komoditas bijih nikel maupun bijih bauksit. Untuk komoditas feronikel, kami tengah membangun proyek FeNi Haltim yang akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel kami sebesar 27.000 TNi. Selain itu, kami juga tengah membangun pabrik CGA Tayan yang akan memproduksi chemical grade alumina yang merupakan komoditas baru Antam. Kami juga tengah mempersiapkan pembangunan proyek Nickel Pig Iron Mandiodo dan proyek Smelter Grade Alumina Mempawah.
T J
Tantangan apa yang harus dihadapi untuk pelaksanaan strategi operasional tahun 2012?
Tantangan terbesar adalah memastikan bahwa seluruh target produksi dan penjualan dapat terealisir dengan baik, tentunya dengan tetap berfokus pada zero accident dan pengelolaan lingkungan yang baik. Kami akan meningkatkan pengelolaan stok bijih nikel dengan baik dan juga akan membuka tambang baru untuk dapat mendukung target produksi dan penjualan tahun 2012. Tahun 2012 Antam juga akan menghadapi tantangan besar yaitu pengakhiran program penambangan secara full outsourcing menjadi partial outsourcing. Sementara dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja, Antam menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja serta inspeksi rutin secara berkesinambungan untuk tercapainya kecelakaan nihil pada setiap unit kerja.
T J
Bagaimana capaian pengelolaan operasional Antam tahun 2011?
lingkungan
diseluruh
Pengelolaan lingkungan Antam berjalan dengan baik dengan ditandai dengan diperolehnya penghargaan PROPER Hijau untuk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor dan PROPER Biru untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara dan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia serta entitas anak PT Cibaliung Sumberdaya.
Q A
What is the development of Antam’s market share for its nickel, gold, silver and bauxite products in 2011?
Antam's market share for ferronickel was about 7%, meanwhile for gold and silver, our Logam Mulia products have received good response from domestic market. Meanwhile, Antam's market share for bauxite is still relatively small.
Q A
What is Antam’s strategy to increase its market share?
Our strategy is currently concentrated on developing downstream business so as to secure Antam’s future business from the impact of export ban regulation on nickel ore and bauxite ore. For ferronickel, we are currently in the stage of constructing FeNi Haltim project so as to increase our production capacity to 27,000 TNi. In addition, we are also building a CGA plant in Tayan to produce chemical grade alumina, a new commodity for Antam. Moreover, project developments of Nickel Pig Iron Mandiodo and Smelter Grade Alumina in Mempawah are also in progress.
Q A
What challenges that may face Antam in regards to its operational strategy in 2012?
The biggest challenge is to ensure the achievement of all production and sales targets. Additionally, we also have to focus on achieving zero accident and implementing good environment management. We will improve stock management of our nickel ore and open new mines so as to support the production and sales targets in 2012. In 2012, Antam will also face major challenges, such as the shifting of mining program from full outsourcing to partial outsourcing. In terms of occupational safety and health, Antam has provided trainings and educations on related issues and enforced regular and continuous inspections as an effort in achieving zero accidents throughout all working units.
Q A
What is the performance of environmental management conducted by Antam in all operational activities during 2011?
Antam environmental management has been well implemented. Its performance has been recognized by a number of awards that the Company received in 2011, including Green Proper for Pongkor Gold Mining Business Unit, and Blue Proper for North Maluku Nickel Mining Business Unit, Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit, Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit as well as Company’s subsidiary, PT Cibaliung Sumberdaya.
Selain itu Antam tahun 2011 berhasil melakukan penanaman pohon sebanyak satu juta pohon lebih baik di lokasi penambangan Antam maupun di luar wilayah kerja Antam bekerjasama dengan pihak ketiga.
Moreover, during 2011 Antam has shown its commitment toward the betterment of the environment by planting one million trees in and around its operation location, as well as outside its operation areas, in collaboration with third parties.
Tahun 2011, Antam juga melanjutkan kerjasama dengan pihak ketiga dan Kementerian Kehutanan dalam program Biodiversity di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di wilayah operasional Antam di Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
In 2011, Antam also continued its cooperation with third parties and the Ministry of Forestry on Biodiversity program in Halimun Salak Mountain National Park that is located within the operation area of Antam’s Pongkor gold mine in Bogor, West Java.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
101
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
nikel lainnya, volume produksi bijih nikel tahun 2011 naik 13%, menjadi 7.959.184 ton metrik basah (wmt) dari posisi sebelumnya di tahun 2010 sebesar 7.040.512 wmt, seiring dengan peningkatan permintaan akan komoditas tersebut.
from 7,040,512 wmt in 2010 to 7,959,184 wmt in 2011, which is in line with the increase in consumer demand.
Peningkatan permintaan oleh konsumen menaikkan volume penjualan komoditas feronikel Antam di tahun 2011 sebesar 7% menjadi 19.527 TNi jika dibandingkan volume penjualan di tahun 2010 sebesar 18.254 TNi. Pencapaian penjualan bijih nikel Antam di tahun 2011 mencapai 6.345.742 wmt mengalami peningkatan 8% dibandingkan capaian tahun 2010 sebesar 5.863.840 wmt yang disebabkan oleh peningkatan permintaan, terutama permintaan yang berasal dari China.
The increase in consumer demand has boost the sales volume of Antam’s ferronickel in 2011 by 7% from 18,254 TNi in 2010 to 19,527 TNi in 2011. The Company’s nickel ore sales in 2011 rose by 8% to 6,345,742 wmt compared to 5,863,840 wmt in 2010 mainly due to a high demand, particularly from China.
Segmen Usaha Emas dan Pemurnian
Gold and Refinery Business Segment
Lini produk Antam pada segmen usaha emas dan pemurnian terdiri dari komoditas emas, perak, platinum, paladium, dan jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia. Tambang bawah tanah Antam di Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten merupakan salah satu sumber bahan baku bijih emas yang mengandung mineral utama emas dan perak. Bijih emas yang berhasil ditambang kemudian diolah lebih lanjut pada pabrikpabrik pengolahan yang didirikan di masing-masing tambang menjadi batangan logam dore (dore bullion) yang merupakan campuran emas (6-10%), perak (90-92%), dan logam pengotor untuk kemudian dimurnikan dan dipasarkan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM). UBPP LM juga mendapatkan bahan baku emas dan perak dari penambang pihak ketiga dan/atau penjual emas perseorangan.
Antam’s gold and refinery business segment comprises gold, silver, platinum, palladium, and processing and refinery services for precious metal. Antam’s underground mines in Pongkor, West Java and Cibaliung, Banten serves as one of the sources for gold ore containing main minerals of gold and silver. The mined gold ore is subsequently processed further in gold processing plant set up in each mine into metal dore bars (dore bullion), which is a mixture of gold (6-10%), silver (90-92%), and metal impurities that is subsequently purified into precious metal and marketed through the Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. Aside from its own mine, Antam also purchases raw materials of gold and silver from third parties and/or individual gold sellers.
Selain emas, proses pengolahan dan pemurnian logam dore di LM juga menghasilkan perak sebagai by-product yang biaya produksinya nihil (melekat pada biaya produksi emas). Kualitas dan kemurnian emas dan perak Antam telah memperoleh akreditasi internasional yang diterbitkan oleh London Bullion Market Association (LBMA). Pada tahun 2011 76% nilai penjualan emas Antam berasal dari pasar domestik dan sisanya berasal dari pasar ekspor yakni Singapura.
In addition to gold, Antam also produces silver as its byproduct that has nil production cost (its included into the production cost for gold). The quality and purity of Antam’s gold and silver is accredited internationally by London Bullion Market Association (LBMA). In 2011 domstic gold sales revenue amounted to 76% of total gold revenue with the remaining was exported to Singapore.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Di tahun 2011, volume produksi emas Antam mencapai 2.667 kg, lebih rendah 4% dibandingkan capaian produksi di tahun 2010 sebesar 2.776 kg karena penurunan kadar emas dalam bijih emas yang ditambang di Pongkor dan belum optimalnya produksi dari tambang emas di Cibaliung. Tingkat utilisasi tambang emas Pongkor berada di level yang cukup optimal sementara utilisasi tambang emas Cibaliung belum optimal karena kadar bijih emas yang ditambang berada di bawah ekspektasi. Seiring dengan melonjaknya permintaan, Antam berhasil menjual 8.009 kg emas selama 2011. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6.561 kg, capaian penjualan emas di 2011 menunjukkan peningkatan sebesar 22%. Tingkat utilisasi pabrik pemurnian dan pengolahan LM di 2011 yang kapasitas terpasangnya mencapai 60 ton emas per tahun mencapai 60%. Sedangkan dalam hal aktivitas trading, selama 2011, Antam tidak lagi melakukan kegiatan perdagangan emas dan perak yang memiliki marjin yang kecil yang telah diputuskan untuk dihentikan oleh manajemen di awal 2010.
The volume of Antam’s gold production in 2011 was 2,667 kg, a 4% lower compared to 2010 figure of 2,776 kg due to a decline in gold grade for gold ore from Pongkor mine, plus the amount from Cibaliung gold mine has yet to reach optimum levels. The utilization rate at Pongkor was quite optimal whilst utilization at Cibaliung was below optimal as the gold grade achieved was below expectation. Inline with increase in demand, the Company successfully sold 8,009 kg of gold in 2011. In contrast to previous year result of 6,561 kg, gold sales in 2011 was increased by 22%. The utilization rate of precious metals refinery and processing plants in 2011 with installed capacity of up to 60 tons of gold per year reached 60% in 2011. In 2011 Antam ceased gold and silver trading activities which had small margins, and the activities were ceased in 2010.
Volume produksi perak di tahun 2011 menurun sebesar 1% menjadi 19.518 kg jika dibandingkan dengan tingkat produksi di tahun 2010 yang mencapai 19.753 kg. Sebagai hasil sampingan produksi emas, penurunan volume produksi perak ini tentunya disebabkan juga oleh penurunan produksi emas. Seiring dengan melemahnya tingkat permintaan domestik, volume penjualan perak mengalami penurunan sebesar 35% menjadi 26.890 kg dibandingkan dengan penjualan di tahun 2010 sebesar 41.522 kg.
The volume of silver production in 2011 was slightly lower by 1% from 19,753 kg in 2010 to 19,518 kg in 2011. As the bi-product of gold, this decline was also due to a decrease in gold production. As the level of domestic demand is weakening, the volume of silver sales in 2011 decreased by 35% from 41,522 kg in 2010 to 26,890 kg in 2011.
Di 2011, Antam juga mencatat penjualan logam mulia lainnya dalam bentuk platina dan paladium masingmasing sebesar 2,29 kg dan 2,25 kg dalam bentuk peralatan laboratorium (platina) dan batangan (paladium) yang bahan bakunya didapatkan dari rekanan pihak ketiga. Pencapaian penjualan logam platinum di 2011 ini meningkat sebesar 67% dibandingkan dengan volume penjualan di 2010 yang mencapai 1,37 kg namun penjualan logam paladium di tahun yang sama sedikit mengalami penurunan sebesar 3% dibandingkan dengan volume penjualan di 2010 sebesar 2,33 kg.
Precious metal also registered platinum and palladium metals sales in 2011 at 2.29 kg and 2.25 kg respectively, both in laboratory equipment (platinum) and bars (palladium) whose raw materials are sourced through third parties. Platinum metal sales in 2011 increased sharply by 67% compared to sales of 1.37 kg in 2010. However, palladium sales declined by 3% compared to 2.33 kg achieved in 2010.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
103
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Segmen Usaha Lainnya
Other Business Segments
Lini produk Antam di segmen usaha lainnya terdiri dari komoditas bijih bauksit dan batubara. Untuk komoditas bijih bauksit, capaian produksi Perseroan di tahun 2011 sebesar 32.748 wmt menurun 69% dibandingkan dengan produksi di tahun 2010 sebesar 104.692 wmt karena pencadangan cadangan bauksit sebagai bahan baku Proyek Chemical Grade Alumina Tayan. Volume penjualan bijih bauksit di tahun 2011 yang merupakan sisa hasil produksi tambang bauksit di Kijang, Kepulauan Riau yang telah ditutup mencapai 177.966 wmt, atau menurun 7% dibandingkan dengan penjualan di tahun 2010 sebesar 191.615 wmt. Pada tahun 2011, Antam menambang 583.794 ton batubara dari tambang batubara di Sarolangun, Jambi yang diakuisisi oleh salah satu entitas anak Antam, PT Indonesia Coal Resources (ICR) dan membukukan penjualan 363.596 ton.
Aside from gold and nickel, Antam’s product line also includes bauxite ore and coal. The Company’s bauxite ore production in 2011 decreased sharply by 69% to 32,748 wmt from 104,692 wmt in 2010 as most of the Company’s bauxite reserves, which is largely located in West Kalimantan was raw material distributed for Tayan Alumina Chemical Grade Project. The sales volume of bauxite ore in 2011 declined by 7% to 177,966 wmt from 191,615 wmt in 2010, as it was the last production from closed bauxite mine in Kijang, Riau. As for coal, Antam has produced a 583,794 tons from Sarolangun, Jambi. This mine was acquired by subsidiary, PT Indonesia Coal Resources, and has reached a 363,596 tons of sales growth.
URAIAN ATAS PERUSAHAAN
ANALYSIS ON THE COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE
KINERJA
KEUANGAN
Pendapatan Usaha
Revenues
Tahun 2011 menjadi momentum yang tepat untuk mendukung strategi Antam untuk tumbuh baik secara organik maupun inorganik. Di tahun tersebut, Antam berhasil memperoleh total penjualan bersih konsolidasian sebesar Rp10,35 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 18% dibandingkan dengan realisasi penjualan di tahun 2010 yang mencapai Rp8,7 triliun.
The year of 2011 serves as the right momentum to support Antam’s growth strategy, both in organic and inorganic growth. The Company successfully achieved consolidated net sales of Rp10.35 trillion in 2011 or 18% higher compared to 2010 amount of Rp8.7 trillion.
Peningkatan nilai penjualan bersih Antam diatribusikan terutama oleh peningkatan penjualan komoditas feronikel, bijih nikel, dan emas. Sebagai penyumbang pendapatan terbesar, komoditas feronikel mengkontribusikan Rp3,7 triliun atau 36% dari total penjualan bersih tahun 2011.
Antam’s net revenues increased largely as a result of an increase in ferronickel, nickel ore, and gold sales. Ferronickel was the largest contributor of revenues in 2011 at Rp3.7 trillion or 36% of total net revenues.
Pendapatan Segmen Usaha Nikel
Revenue from Nickel Business Segment
Pendapatan Antam dari segmen usaha nikel yang dikontribusikan oleh penjualan bersih komoditas feronikel dan bijih nikel meningkat sebesar 2% menjadi Rp6,2 triliun dibandingkan dengan penjualan bersih di tahun 2010 yang mencapai Rp6 triliun. Jumlah penjualan bersih segmen usaha nikel ini merepresentasikan 60% total penjualan bersih konsolidasian di 2011.
Antam's revenue from nickel business segments contributed by net sales of ferronickel and nickel ore commodities has increased by 2% from Rp6 trillion in 2010 to Rp6.2 trillion in 2011 which represents 60% of the Company’s total consolidated net sales in the same year.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Penjualan Bersih | Net Sales
Produk & Jasa | Products & Services Feronikel | Ferronickel Emas | Gold Bijih Nikel | Nickel Ore Perak | Silver Batubara | Coal Bauksit | Bauxite Logam Mulia Lainnya | Other Precious Metals Perdagangan Emas | Gold Trading Perdagangan Perak | Silver Trading Jasa Pemurnian | Refinery Services Total
2010
(Rp ‘000)
2011
(Rp ‘000)
2011/2010 (%)
3.679.373.125
3.727.767.205
1
1.918.192.124 2.363.658.768 187.708.153 23.779.692 34.448.181 9.493.499 435.552.032 50.395.744 41.698.898 8.744.300.219
3.675.048.768 2.465.258.069 271.155.716 78.195.480 46.381.406 1.657.078 80.969.682 10.346.433.404
92 4 44 229 35 (83) (100) (100) 94 18
Dampak dari penurunan harga jual rata-rata feronikel di tahun 2011 sebesar 3% dari harga rata-rata tahun 2010 yang mencapai US$9,86 per pon pada penjualan bersih Antam dapat diredam oleh peningkatan volume penjualan feronikel di tahun 2011 yang naik 7% dari tahun 2010. Peningkatan volume penjualan ini disebabkan oleh masih tingginya permintaan akan feronikel yang merupakan bahan baku baja nirkarat yang penggunaannya banyak ditemukan pada produk akhir industri sektor riil. Sementara itu, di tengah stabilnya harga jual bijih nikel rata-rata pada kisaran US$44,19 per wmt, nilai penjualan bersih bijih nikel di 2011 tercatat meningkat seiring dengan naiknya jumlah tonase bijih nikel yang terjual.
The increase of 7% ferronickel sales volume in 2011 has surpassed the decline of 3% ferronickel price in the same year that reached US$9.86 per pound. The increase in sales volume is boost by a high demand in raw material commodity for stainless commonly found in the industry final product in real sector. Meanwhile, the net sales of nickel ore in 2011 also increased following the stable price of commodity at average US$44.19 per wmt.
Pendapatan Segmen Usaha Emas dan Pemurnian
Revenues from Gold and Refinery Business Segment
Pendapatan segmen usaha emas dan pemurnian di tahun 2011 sebesar Rp4 triliun, naik 53% dibandingkan pendapatan tahun 2010 yang mencapai Rp2,6 triliun dan memiliki kontribusi sebesar 39% dari total penjualan bersih konsolidasian Antam di 201 1. Penyebab utama kenaikan pendapatan segmen usaha emas dan pemurnian di 2011 adalah lonjakan volume penjualan emas dari 6.561 kg di 2010 menjadi 8.009 kg dan peningkatan harga rata-rata emas sebesar 32% menjadi US$1.619,63 per toz. Kenaikan drastis juga dapat dialami pada harga penjualan rata-rata perak di 2011 yang pada akhirnya mendorong naik nilai penjualan bersih perak sebesar 44% menjadi Rp271 miliar dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar Rp188 miliar. Dengan dihentikannya aktivitas perdagangan emas dan perak, pendapatan bersih Antam dari perdagangan emas dan perak di 2011 adalah nihil.
The Company’s revenues from gold and refinery business segment in 2011 increased by 53% to Rp4 trillion from Rp2.6 trillion in 2010, and contributed 39% to the Company’s total revenues. This increase was mainly due to higher net consolidated sales from 6,561 kg in 2010 to 8,009 kg in 2011 and increase in average gold prices of 32% to US$1,619.63 per toz. A drastic increase was also apparent for the average sales price for silver, which boosted silver revenue by 44% to Rp271 billion in 2011 from Rp188 billion in 2010. Antam did not book revenues from gold and silver trading as the Company ceased these activities in 2010.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
105
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Pendapatan bersih jasa pemurnian logam mulia Antam di 2011 melonjak drastis menjadi Rp81 miliar dari Rp42 miliar di tahun 2010 atau meningkat 94% seiring dengan peningkatan permintaan jasa pemurnian dari dalam negeri. Penjualan bersih komoditas logam mulia selain emas dan perak mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 82% dari Rp9,5 miliar di 2010 menjadi Rp1,7 miliar.
The net revenue of precious metal refinery services in 2011 increased sharply to Rp81 billion from Rp42 billion in 2010, or 94% higher as the growth in domestic demand for refinery services. Net sales of precious metal other than gold and silver however, was significantly lower by 82% from Rp9.5 billion in 2010 to Rp1.7 billion in 2011.
Pendapatan Segmen Usaha Lainnya
Revenues From Other Business Segments
Kendati kontribusinya terhadap total penjualan bersih konsolidasian Antam di tahun 2011 hanya mencapai 1%, total penjualan bersih komoditas bauksit dan batubara mencapai Rp125 miliar, naik 114% dibandingkan penjualan di 2010. Nilai penjualan bersih bauksit di 2011 naik 35% dari Rp34 miliar di 2010 menjadi Rp46 miliar yang terdiri dari penjualan bersih bauksit Antam sebesar Rp23,5 miliar dan penjualan bersih bauksit dengan rekanan pihak ketiga sebesar Rp23 miliar. Untuk komoditas batubara, Antam membukukan penjualan bersih batubara sebesar Rp78 miliar atau naik 229% dibandingkan dengan penjualan di tahun 2010 yang mencapai Rp24 miliar. Dampak dari penurunan harga jual rata-rata batubara di 2011 tersebut dinetralisir oleh peningkatan volume penjualan batubara.
Total net sales of bauxite and coal in 2011 rose sharply by 114% to Rp125 billion from 2010, although its contribution to the Company’s total consolidated net revenues was only 1%. The sales value of bauxite in 2011 increased by 35% to Rp46 billion from Rp34 billion in 2010 generated from Antam’s net bauxite sales of Rp 23.5 billion and of third party net bauxite sales at Rp23 billion. Antam booked Rp78 billion or a 229% increase in 2011 compared to 2010 total net sales of Rp24 billion. The decline in the average coal sales price was balanced by the increase in coal sales volume.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan Antam naik 26% menjadi Rp7,32 triliun dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp5,81 triliun. Sedangkan total biaya produksi di tahun 2011 mencapai Rp7,65 triliun atau naik 32% dari biaya produksi di 2010 sebesar Rp5,8 triliun. Kenaikan biaya produksi tersebut dipicu terutama oleh peningkatan pembelian logam mulia sebesar 89% menjadi Rp2,67 triliun seiring dengan meningkatnya permintaan. Pembelian logam mulia mencapai 35% dari total biaya produksi di 2011. Biaya terbesar kedua adalah pemakaian bahan bakar yang mencapai Rp1,25 triliun atau naik 30% dari pemakaian di tahun 2010 sebesar Rp959,4 miliar dan merepresentasikan 16% dari total biaya produksi di 2011.
Antam’s cost of goods sold increased by 26% to Rp7.32 trillion in 2011 from Rp5.81 trillion in 2010. Meanwhile, total production cost in 2011 reached Rp 7.65 trillion, or an increase of 32% compared to 2010’s production of Rp5.8 trillion. This increase was mainly due to an 89% increase in precious metal purchases from third parties at Rp2.68 trillion in 2011 inline with the growth demand. Precious metal purchases reached 35% of total production cost in 2011. The second largest cost is fuel consumption at Rp1.25 trillion in 2011 or 30% higher compared to Rp959.4 billion in 2010, or a 16% of total production cost in 2011.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Dalam tahun 2011 Antam mencatat Beban Usaha sebesar Rp1,01 triliun naik 5% dari tahun 2010 sebesar Rp968 miliar.
In 2011, Antam’s expenses reached Rp1.01 trillion, an increase of 5% compared to 2010 amount of Rp968 billion.
Komponen beban umum dan administrasi adalah sebesar 77% dari beban usaha tahun 2011, sehingga peningkatan beban umum dan administrasi sangat mempengaruhi
General and Administrative Expenses component reached 77% of operating expenses in 2011, wherein the increase in general and administrative expenses had a
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
peningkatan beban usaha. Kenaikan beban umum dan administrasi berasal dari kenaikan komponen gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan, naik 33% dari tahun 2010, yang antara lain disebabkan adanya peningkatan gaji berkala karyawan dan biaya imbalan kesehatan pasca-kerja.
significant impact on operating expenses. The increase in general and administrative expenses was generated from salaries, wages, and employee bonuses, which increased by 33% from 2010 partly due to an increase in employee salaries and the cost of post-employment medical allowances.
Kenaikan beban penjualan dan pemasaran disebabkan adanya kenaikan biaya pengapalan dan asuransi sebesar 31% yaitu dari Rp95 milliar tahun 2010 menjadi Rp124 milliar di tahun 2011.
The increase in sales expense and marketing was due to an increase in shipping cost and insurance by 31% from Rp95 billion in 2010 to Rp124 billion.
Beban Usaha | Operating Expenses
2010 (Rp ‘000)
Uraian | Description Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Beban Penjualan dan Pemasaran Selling and Marketing Expenses Beban Eksplorasi Exploration Expenses
2011 (Rp ‘000)
2011/2010
(%)
734.943.190
783.757.736
7
104.269.787
133.786.186
28
129.281.024
97.275.819
(25)
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Laba Usaha adalah keuntungan yang diperoleh dari proses utama kegiatan usaha perusahaan. Laba usaha Antam pada tahun 2011 tercatat naik 2% menjadi Rp2,01 triliun dibandingkan Rp1,97 triliun di tahun 2010.
Operating Income is the profit from the core process of the Company’s business activities. Antam’s operating income in 2011 increased 2% to Rp2.01 trillion from Rp1.97 trillion in 2010.
Laba (Rugi) Usaha per Segmen | Operating Income (Loss) per Segment
Segmen | Segment Nikel | Nickel Emas & Pemurnian | Gold & Refinery Lain-lain | Others
2010 (Rp ‘000)
2011 (Rp ‘000)
2011 / 2010 (%)
2.358.193.768
2.153.526.814
(9)
552.703.507
584.531.051
6
(355.761.619)
(193.711.368)
(45)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
107
Wawancara Interview
T J
Bagaimana Bapak menggambarkan kinerja perusahaan pada tahun 2011?
Secara keseluruhan kinerja perusahaan cukup baik khususnya kinerja keuangan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 14,5% dari Rp1,68 triliun menjadi Rp1,93 triliun. Kami bangga Antam tetap mampu memperoleh laba di tengah tantangan ekonomi yang kurang baik terutama di Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 2011. Kami berhasil memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan, yang didukung harga komoditas yang lebih tinggi, sehingga penjualan bersih meningkat sebesar 18% menjadi Rp10,35 triliun. Beban pokok penjualan meningkat 26% menjadi Rp3 trilliun seiring terjadinya peningkatan produksi pada komoditas feronikel, bijih nikel, dan emas, serta meningkatnya biaya kontraktor penambangan menyusul kenaikan ekspor bijih nikel. Kami juga mengantisipasi peningkatan biaya dan mengambil langkah-langkah untuk menekan laju enaikan tersebut dengan melakukan penghematan sebesar Rp72,1 miliar melalui Program Penghematan Biaya. Kami juga berhasil mempertahankan marjin usaha yang sehat di level 19% dengan kinerja arus kas dari aktivitas operasi yang sehat. Kami juga sangat senang bahwa Antam sukses menerbitkan obligasi dalam mata uang Rupiah senilai Rp3 triliun dengan nilai oversubscription hampir sepuluh kali lipat dari target awal sebesar Rp 1,5 triliun. Hal ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap posisi keuangan Antam yang kuat.
T J
Tantangan apa yang dihadapi selama tahun 2011 dan bagaimana Bapak mengatasi tantangan tersebut?
Tantangan di awal tahun 2011 adalah memperoleh financial close proyek Chemical Grade Alumina dengan JBIC atau konsorsium bank komersial. Pada bulan Agustus 2011, kami menunjuk financial arranger untuk membantu kami memperoleh pembiayaan yang optimal bagi proyek-proyek utama kami. Menyusul hal ini, kami bergerak ke pasar obligasi pada akhir tahun 2011 sekaligus memanfaatkan peringkat idAA yang kami peroleh.
T J
Tantangan apa yang akan dihadapi tahun 2012 dan bagaimana Bapak mengantisipasinya?
Tantangan terbesar untuk tahun 2012 adalah memastikan bahwa secara finansial Antam tetap solid melalui pengendalian biaya dan mempertahankan level penjualan kepada pelanggan utama kami. Kami terus memantau gejolak keuangan yang dihadapi banyak negara-negara maju karena bisa berdampak secara langsung terhadap bisnis kami. Kami juga harus memastikan bahwa Antam mampu memperoleh skim pembiayaan yang paling optimal untuk membiayai inisiatif strategis yang kami lakukan untuk pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Penunjukan Financial Controller adalah krusial untuk memastikan keterlambatan dalam penyelesaian proyek-proyek kami ditekan seminimal mungkin dengan memberikan indikasi dan peringatan sejak awal.
T J
Mohon dapat diceritakan tentang pengelolaan risiko investasi modal, nilai tukar dan fluktuasi suku bunga dan kredit?
Tujuan Antam dalam pengelolaan modal adalah menjaga going concern perusahaan untuk dapat terus memberikan imbal hasil bagi pemegang saham serta manfaat bagi stakeholder lainnya serta mempertahankan struktur permodalan yang optimal. Kami memiliki kebijakan lindung nilai untuk memitigasi fluktuasi pergerakan mata uang, suku bunga dan harga komoditas. Pendapatan dan posisi kas Antam sebagian besar terdiri dari Dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban usaha adalah dalam Rupiah. Antam dapat
Q A
How would you summarize the company’s financial performance in 2011?
Overall, I felt that overall the company performed well in terms of its financial achievements. Our income for the year attributable to owners of the parent increased by 14.5% from Rp1.68 trillion to Rp1.93 trillion. I am pleased the company remained profitable despite the challenging market conditions in both Europe and the United States throughout 2011. We were able to meet all of our sales targets, based on higher commodity prices, net sales increased by 18% to Rp10.35 trillion. Our cost of goods sold subsequently increased 26% to Rp3 trillion following higher production of ferronickel, nickel ore, and gold, as well as higher contract mining costs in line with increased nickel ore exports. We anticipated the higher cost environment and took steps to offset the increase by saving Rp72.1 billion through our Cost Reduction Program (CRP). We still managed a robust operating margin of 19% with healthy operating cash flow. I am also pleased that we were successfully able to raise Rp3 trillion in Rupiah denominated bonds, nearly ten times oversubscription from the original target of Rp1.5 trillion. It reflects the market confidence on the company’s solid financial position.
Q A
What were your challenges in 2011 and how did you handle them?
My challenge in early 2011 was to achieve financial close for financing for our Chemical Graade Alumina project with both The Japan Bank for International Cooperation and a consortium of commercial banks. In August 2011, we appointed financial arrangers to assist us in receiving the most optimal financing for some of key proejects. As a result, we went to the bond market toward the end of 2011 to tap the capital markets whilst leveraging a stronger rating of idAA which the company eventually received.
Q A
What are your challenges in 2012 and how do you anticipate them?
The biggest challenge in 2012 will be to ensure that the company continues to remain financially sound through continued cost management and maintenance of our sales to our key customers. The financial turmoil that is facing many developed countries will continue to be monitored as this could have a direct impact to our business in the event of another major economic downturn. Ensuring that Antam is able to tap the most optimal financing for our key initiatives will remain an important element as we move forward. The appointment of a Financial Controller will be critical to ensure that there are minimal project delays and ample warning signs in the event of any bottlenecks in the future.
Q A
Can you tell us how do you manage the risks of capital investments, exchange rate and interest rate fluctuation and credit?
Antam’s objectives when managing capital are to safeguard the ability to continue as a going concern in order to provide returns for stockholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure. There are hedging policies currently in place to mitigate against fluctuations in currency, interest and commodity movements. Our revenue and cash position are mostly denominated in United States Dollar while most of the operating expenses are in Indonesian Rupiah. Antam has the ability to enter into plain vanilla hedging positions to cover our exposure. For credit risk, we manage and control this risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Djaja M. Tambunan Direktur Keuangan Finance Director
mengambil posisi lindung nilai untuk menekan eksposur kami. Untuk risiko kredit, kami mengelola dan mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batas jumlah risiko yang dapat ditoleransi sesuai dengan batas-batas tersebut.
T J
Bagaimana rencana Bapak untuk menggunakan dana hasil emisi obligasi 2011 dan bagaimana untuk menggunakan dana hasil emisi obligasi berikutnya?
Fokus yang paling penting adalah untuk tetap bersikap prudent dan tetap mengikuti tujuan penggunaan dana sesuai dengan prospektus, yakni untuk keperluan modernisasi dan optimasi pabrik feronikel dan pembukaan tambang baru. Setelah kita merasa yakin bahwa penggunaan obligasi ini telah sejalan dengan rencana awal, baru kami akan mempertimbangkan tahap kedua dari penerbitan obligasi. Pasar obligasi Indonesia tetap merupakan sumber pendanaan yang menarik.
terkait dengan tahap pertama dari obligasi Antam senilai Rp3 triliun, Antam berencana untuk menggunakan Rp674 miliar atau 22,46% dari jumlah obligasi hasil untuk membiayai investasi rutin di unit bisnis untuk mendukung kinerja operasional dan menjaga stabilitas produksi melalui investasi dalam infrastruktur dan peralatan produksi. Dari Rp2,326 triliun tersisa atau sampai dengan 77,54% dari proceed, Antam akan menggunakan hingga Rp2,030 triliun atau 68% untuk renovasi, upgrade, modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa dan sisanya akan digunakan membuka tambang nikel baru di Maluku Utara dan/atau Sulawesi Tenggara dan/atau tambang bauksit di Kalimantan Barat untuk mendukung operasi dan proyek-proyek pertumbuhan. Antam berencana untuk menggunakan 17% dari hasil obligasi sebesar Rp4 triliun atau setara dengan Rp674 miliar, setelah dikurangi dari biaya penerbitan terkait, untuk membiayai investasi rutin di unit bisnis untuk mendukung kinerja operasional dan mempertahankan stabilitas produksi melalui investasi dalam infrastruktur dan mesin produksi dan alat. Antam berencana untuk menggunakan 83% sisa dari hasil atau sama dengan Rp3,326 triliun untuk membiayai pengembangan usaha, seperti pembukaan tambang baru, pengembangan proyek saat ini dan masa depan. Sesuai peraturan bursa, kami dapat mengeluarkan Rp1 triliun yang tersisa dalam waktu 2 tahun sejak tanggal persetujuan efektif diterima dari BAPEPAM-LK.
T J
Bagaimana kebijakan Bapak dalam hal dividen dan struktur modal?
Kebijakan dividen Antam adalah memberikan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham setidaknya setahun sekali. Rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih berkisar antara 30% -50%. Sehubungan dengan struktur permodalan, kebijakan kami adalah memastikan semua risiko yang terkait keuangan dikelola dengan cara yang tepat. Antam harus memiliki sumber pendanaan yang ekonomis yang cukup untuk mendanai seluruh keperluan pendanaan dan investasi. Pada tahun 2011, hutang yang memiliki bunga mencapai Rp3 triliun dengan kas dan setara kas sebesar Rp 5,6 triliun. Dengan demikian, Antam masih memiliki posisi kas bersih sebesar Rp2,6 triliun hingga akhir tahun 2011.
T J
Bagaimana Bapak memastikan transaksi dengan pihak afiliasi dilakukan secara adil?
Q A
How do you plan to use the proceed from the 2011 bonds issue and how do you plan to use the proceed from the next bonds issue?
The most important focus will remain on prudently following the guidelines of our prospectus in terms of using the funds as they were intended, that is to ensure that our capital expenditure towards the modernization of our existing plant and new mine operations. Once we feel that the expenditure is in line with our original plans will we then consider the second tranche of the Bond program. The Indonesian Bond market remains an attractive source of funding from the capital markets. In relation to the first stage of the bonds with a value of Rp3 trillion, Antam plans to use Rp674 billion or 22.46% of the bonds proceeds to finance routine investments at its business units to support operational performance and maintain production stability through investments in infrastructure and production machineries and tools. From the remaining Rp2.326 trillion or up to 77.54% of the proceeds, Antam will use up to Rp2.030 trillion or 68% for the renovation, upgrades, modernization and optimization of the Pomalaa ferronickel smelters and the remaining will be spent toward opening of new nickel mines in North Maluku and/or Southeast Sulawesi and/or bauxite mines in West Kalimantan to support the company’s existing operations and growth projects. Antam plans to use 17% of the bonds proceeds of Rp4 trillion or equal to Rp674 billion, after deduction from related issuance charges, to finance routine investments at its business units to support operational performance and maintain production stability through investments in infrastructure and production machineries and tools. Antam plans to use the remaining 83% of the proceeds or equal to Rp3.326 trillion to finance business developments, such as opening of new mines, existing projects development, and future projects. As per stock exchange regulation, we are able to issue the remaining Rp1 trillion within 2 years from the effective approval date received from the Indonesia Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency.
Q A
What is your policy in terms of dividend and capital structure?
Antam’s dividend policy specifies the distribution of cash dividend to its shareholders at least once a year. At the moment we maintain a dividend-to-net-income payout ratio of between 30%-50%. In relation to capital structure, our treasury policy is to ensure all financial related risks are managed in an appropriate manner. Antam must have economical funding in place to meet financing and investment requirements. In 2011, Antam’s corporate credit ratings remained unchanged. At the end of 2011, Antam’s interest bearing debt amounted to Rp3 trillion with cash and cash equivalents amounted to Rp5.6 trillion. As such, Antam had net cash position of Rp2.6 trillion at the end of 2011.
Q A
How do you ensure Antam’s affiliated transaction is conducted in a fair manner?
Antam always follows the existing stock exchange rules and regulations in conducting transaction with affiliated parties. If required, we always appoint independent appraisers to review the transactions beforehand.
Antam selalu mengikuti peraturan pasar modal dan peraturan lainnya terkait transaksi dengan pihak afiliasi. Jika diperlukan, kami selalu menunjuk penilai independen untuk melakukan kajian yang independen sebelum dilakukan transaksi.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
109
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
PROFITABILITAS
PROFITABILITY
Profitabilitas usaha Antam yang dihitung dari laba usaha dibagi dengan penjualan bersih mencapai 19% di tahun 2011 dibandingkan dengan 22% untuk tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh tingkat kenaikan biaya yang melebihi laju peningkatan penjualan bersih.
Antam's operating profitability, calculated from operating profit divided by net sales, reached 19% in 2011 compared to 22% in 2010. This was due to higher cost increases over increases in net sales.
Profitabilitas segmen nikel turun terutama disebabkan kenaikan biaya bahan bakar, sementara penurunan profitabilitas segmen emas dan pemurnian disebabkan oleh kenaikan pembelian logam mulia.
The profitability of nickel segment decreased due to higher fuel cost, whilst lower profitability of gold and refinery business segment was due to higher precious metals purchases.
Profitabilitas per Segmen | Profitability per Segment
Segmen | Segment
2010 (%)
2011 (%)
2011 / 2010 (%)
Nikel | Nickel
38
36
(5)
Emas & Pemurnian | Gold & Refinery
21
17
(19)
(422)
(138)
N/A
Lain-lain | Others
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
OTHER INCOME (EXPENSES)
Dalam tahun 2011 dan 2010, Antam mencatat penghasilan lainlain - bersih sebesar Rp669 miliar dan Rp465 miliar.
In 2011 and 2010, Antam has posted other income - net at Rp669 billion and Rp465 billion:
Penghasilan Lain-Lain | Other Income
Uraian | Description Dividen | Dividend
2010 (Rp ‘000)
2011 (Rp ‘000)
2011/2010 (%)
366.026.427
354.577.292
(3)
58.271.223
74.152.626
27
50.765.334
42.774.932
(16)
22.960.942
19.346.842
(16)
Lain-Lain – Bersih | Others - Net
(32.620.644)
178.487.101
N/A
Total Penghasilan Lain-Lain | Total Other Income
465.403.282
669.338.793
44
Penghasilan Bunga | Interest Income Pemulihan atas Penurunan Nilai Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Recovery of Impairment Loss on Deferred Exploration and Development Expenditures Pemulihan atas Penurunan Nilai Aset Tetap Recovery of Impairment Loss on Property, Plant, and Equipment
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Penghasilan dividen merupakan hasil dari penyertaan Antam pada PT Nusa Halmahera Minerals. Penghasilan Bunga diperoleh dari penempatan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka untuk deposito Rupiah berkisar antara 6,5-7,5% sementara untuk deposito Dolar AS berkisar 2,2-3,13%.
Dividend income was generated from Antam’s ownership in PT Nusa Halmahera Minerals. Interest income was generated from placement in time deposit and on call deposits both in Rupiah and US dollars with interest rates range from 6.5% to 7.5% for Rupiah deposit and 2.2% to 3.13% for US$ deposit.
Beban Lain-Lain
Other Expenses
Dalam tahun 2011 dan 2010, Antam mencatat beban lain-lain sebesar Rp113 miliar dan Rp161 miliar.
Antam has recorded other expenses of Rp113 billion in 2011, and Rp161 billion in 2010.
Beban Lain-Lain | Other Expenses
2010 (Rp ‘000)
2011 (Rp ‘000)
Beban Keuangan Bersih | Finance Charges - Net
(122.740.175)
(64.560.639)
N/A
Bagian Rugi Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Equity in Net Losses of Associates and Jointly Controlled Entity
(25.973.922)
(26.152.056)
1
Uraian | Description
Beban Bunga | Interest Expense Total
2011/2010 (%)
(12.651.557)
(22.723.138)
80
(161.365.654)
(113.435.833)
N/A
Beban keuangan bersih Antam merupakan selisih kurs dari kegiatan operasional. Beban bunga merupakan beban yang berasal dari pinjaman investasi dan hutang obligasi. Antam memiliki fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank UOB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan PT Bank Panin Tbk.
Antam's net finance charges was derived from an exchange rate difference from the operating activity. Interest expense was generated from the investment loan and bond debt. Antam has loan investment facility from PT Bank UOB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia and PT Bank Panin Tbk.
P E N D A P A T A N K O M P R EHE N S I F T A H U N BERJALAN
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Dalam tahun 2010 dan 2011 Antam mencatat pendapatan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp1,69 triliun dan Rp1,92 triliun. Pendapatan komprehensif tahun berjalan Antam di tahun 2011 adalah sebesar Rp1,92 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp1,69 triliun, berarti mengalami kenaikan sebesar Rp237 miliar atau 14%. Kenaikan laba tahun 2011 antara lain karena peningkatan hasil penjualan sebagai akibat meningkatnya volume penjualan feronikel, bijih nikel dan emas, dan serta peningkatan harga komoditas.
In 2010 and 2011, the Company booked comprehensive income for the year at Rp1.69 trillion and Rp1.92 trillion respectively. Antam's comprehensive income for the year in 2011 increased by 14% or Rp237 billion to Rp1.92 trillion from Rp1.69 trillion in 2011. The increase of income in 2011 was due to a higher sales of commodities, namely ferronickel, nickel ore, and gold as well as the commodity price increases.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
111
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan | Comprehensive Income for the Year
Uraian | Description Pendapatan komprehensif tahun berjalan Comprehensive Income for the Year
2010 (Rp ‘000) 1.686.939.908
2011 (Rp ‘000) 1.924.739.414
2011/2010 (%) 14
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Aset lancar Antam tahun 2011 sebesar Rp9,1 triliun, yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp1,59 triliun atau 21% dibandingkan dengan aset lancar tahun 2010 yaitu sebesar Rp7,5 triliun. Hal ini seiring dengan kenaikan kas dan setara kas sebesar 33%, sehingga menjadi Rp5,6 triliun. Selain itu kenaikan aset lancar disebabkan naiknya persediaan Antam dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,7 triliun yang didorong oleh kenaikan persediaan feronikel dan emas dan perak.
Antam’s current assets in 2011 reached Rp9.1 trillion, a Rp1.59 trillion growth, or 21% increase compared to current assets in 2010 of Rp7.5 trillion. This is in line with the increase in cash and cash equivalents by 33% or Rp5.6 trillion. The increase in current assets was also driven by the growth in Antam’s inventory particularly ferronickel, gold and silver from Rp1.2 trillion to Rp1.7 trillion.
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar Antam tahun 2011 tercatat sebesar Rp6,09 triliun, yang berarti mengalami peningkatan sebesar Rp1,9 triliun atau 29% dibandingkan dengan aset tidak lancar tahun 2010 yaitu sebesar Rp4,7 triliun. Kenaikan sebagian besar disebabkan oleh Investasi pada entitas pengendalian bersama dan biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan goodwill yang diperoleh dari pembentukan entitas anak dan cucu perusahaan PT Citra Tobindo Sukses Perkasa dan PT Gunung Kendaik.
Antam’s non-current asset in 2011 was Rp6.09 trillion, an increase of 29% or Rp1.9 trillion, compared to Rp4.7 trillion in 2010. The increase was due to an investments in jointly controlled entities and deferred exploration and development costs as well as goodwill obtained from the establishment of subsidiary and sub-subsidiary of PT Citra Tobindo Sukses Perkasa and PT Gunung Kendaik.
LIABILITAS JANGKA PENDEK
SHORT-TERM LIABILITIES
Antam membukukan liabilitas jangka pendek tahun 2011 sebesar Rp856 miliar yang berarti mengalami penurunan sebesar Rp1 triliun atau 56% dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek tahun 2010 sebesar Rp1,9 triliun. Hal ini seiring dengan penurunan pinjaman investasi dan hutang usaha pihak-pihak berelasi serta hutang pajak.
Antam posted consolidated short-term liabilities in 2011 at Rp856 billion, a decline by Rp1 trillion or 56% compared to Rp1.9 trillion in 2010. This is inline with the decline in investment loans and payables of related parties as well as tax payables.
LIABILITAS JANGKA PANJANG
LONG-TERM LIABILITIES
Antam membukukan total liabilitas jangka panjang tahun 2011 sebesar Rp3,6 triliun yang berarti mengalami peningkatan sebesar Rp2,9 triliun atau 413% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang tahun 2010 sebesar Rp696 miliar. Hal ini antara lain disebabkan adanya penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun yang dilakukan di akhir tahun 2011.
Antam’s total long-term liabilities reached Rp3.6 trillion in 2011, an increase of 413% or Rp2.9 trillion compared to Rp696 billion in 2010. This increase was due to, among others, a result of Rp3 trillion bond issuance at the end of 2011.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
TOTAL LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES
Antam membukukan total liabilitas tahun 2011 sebesar Rp4,43 triliun yang berarti mengalami peningkatan sebesar Rp1,79 triliun atau 68% dibandingkan dengan total liabilitas tahun 2010 sebesar Rp2,6 triliun. Kenaikan sebagian besar disebabkan dengan kenaikan liabilitas tidak lancar karena penerbitan obligasi.
Antam’s total liabilities was Rp4.43 trillion in 2011, an increase of 68% or Rp1.79 trillion from Rp2.6 trillion in 2010. This increase was largely attributed to the increase in noncurrent short-term liabilities, namely the bond issuance.
Posisi Keuangan Antam di 2011 | Antam’s 2011 Financial Position
Uraian | Description Aset Lancar | Current Assets Aset Tidak Lancar | Non-Current Assets Jumlah Aset | Total Assets Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities Total Liabilitas | Total Liabilities
2010 (Rp ‘000)
2011 (Rp ‘000)
2011/2010 (%)
7.513.512.117
9.108.019.774
21
4.705.377.653
6.093.215.303
29
12.218.889.770
15.201.235.077
24
1.938.448.161
855.829.583
(56)
696.891.198
3.573.361.944
413
2.635.339.359
4.429.191.527
68
KEMAMPUAN MEMBAYAR LIABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG
LIABILITIES SERVICE COLLECTABILITY
AND
RECEIVABLES
Kemampuan Membayar Liabilitas
Liabilities Service
Kemampuan membayar liabilitas tergambar dari rasio liabilitas jangka pendek terhadap ekuitas yang turun dari 20% di tahun 2010 menjadi 8% pada tahun 2011 sementara rasio liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas naik dari 7% pada tahun 2010 menjadi 33% pada tahun 2011. Secara keseluruhan rasio total liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 27% pada tahun 2010 menjadi 41% pada tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh penerbitan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp3 triliun yang dilakukan pada akhir tahun 2011.
The Company’s ability to service its liabilities, as reflected by short-term debt to equity ratio, fell from 20% in 2010 to 8% in 2011, however, long-term debt to equity ratio increased from 7% in 2010 to 33% in 2011. Overall, Total Liabilities to Equity Ratio increased from 27% in 2010 to 41% in 2011. This increase was due to the issuance of the Rupiah-denominated bonds at Rp3 trillion by the end of 2011.
Rasio Liabilitas Terhadap Aset | Liabilities to Asset Ratio
Uraian | Description Rasio Liabilitas Terhadap Aset | Liabilities to Asset Ratio
2010 (%)
2011 (%)
22
2011/2010 (%)
29
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
32
113
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas | Liabilities to Equity Ratio
2010 (Rp ‘000)
Uraian | Description
2011 (Rp ‘000)
2011/2010 (%)
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
2.635.339.359
4.429.191.527
68
Jumlah Ekuitas | Total Stockholders’ Equity
9.583.550.411
10.772.043.550
12
27%
41%
52
Rasio Total Liabilitas Terhadap Ekuitas | Total Liabilities to Equity Ratio
Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
Pada akhir tahun 2011, kemampuan Antam dalam menagih piutangnya (collection period) memperlihatkan peningkatan sebesar 4% menjadi 48,17 hari dibandingkan lama periode penagihan piutang di 2010 yang mencapai 50,05 hari. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh perbaikan kinerja operasi Antam.
Antam’s collection period of its receivables as of the end of 2011 was slightly higher by 4% to 48.17 days compared to 50.05 days in 2010. This increase was largely due to the Company’s improved operational performance.
Kolektibilitas Piutang | Receivables Collectability
Uraian | Description Collection period Average A/R
2010
2011
2011/2010 (%)
50 hari | days
48 hari | days
(4)
Rp1,12 triliun | trillion
Rp1,37 triliun | trillion
14
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL STRUCTURE POLICY
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman/hutang yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Struktur modal dengan minimum biaya penggunaan dana (Weighted Average Cost of Capital, WACC) dapat mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan, tetapi tidak berarti meningkatkan laba bersih per saham (Earning per Share, EPS). Leverage yang besar dapat meningkatkan EPS, namun sekaligus meningkatkan risiko. Oleh karena itu Antam menetapkan kebijakan struktur permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
Capital structure constitutes a balance between equity utilized with loans/debt that comprise short-term and longterm debt. Capital structure with a minimum cost of fund allocated (Weighted Average Cost of Capital, WACC) can lift the share’s value, but not the Company’s net earnings per share (EPS). A substantial leverage may increase EPS, but also risks as well. Therefore, the Company has established a capital structure policy that can be optimal in order to maximize the Company’s value.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Struktur Modal | Capital Structure
2010 Uraian | Description Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities Total Liabilitas | Total Liabilities
(Rp ‘000) 1.938.448.161
Total
% Total Modal Total Capital
(Rp ‘000)
16
855.829.583
6
696.891.198
6
3.573.361.944
23
2.635.339.359
22
4.429.191.527
29
6.962
-
9.411
-
9.583.550.411
78
10.772.043.550
71
12.218.889.770
100
15.201.235.077
100
Kepentingan Non-Pengendali | Non-Controlling Interests Jumlah Ekuitas | Total Stockholders’ Equity
2011 % Total Modal Total Capital
Pada tahun 2011 Antam memiliki rasio liabilitas dan ekuitas sebesar 29%:71%. Dari total liabilitas di tahun 2011 sebesar Rp4,43 triliun tersebut terdapat Rp3 triliun yang merupakan hutang obligasi dengan tingkat suku bunga seri A dan seri B masing-masing sebesar 8,375% dan 9,05%.
In 2011 Antam had liabilities to equity ratio of 29%:71%. An estimated Rp3 trillion of the Rp4.43 trillion in total liabilities in 2011 are in the form of bond payables with interest rates of 8.375% for the Series A and 9.05% for Series B.
TINGKAT SOLVABILITAS
SOLVABILITY LEVEL
Dari total liabilitas sebesar Rp4,43 triliun, diantaranya terdapat liabilitas sehubungan dengan adanya penerbitan obligasi sebesar Rp3 triliun yang terdiri dari obligasi seri A sebesar Rp900 miliar dengan suku bunga 8,375% dan obligasi seri B sebesar Rp2,1 triliun dengan suku bunga 9,05%. Sehingga rasio total liabilitas terhadap total aset tercatat sebesar 29% pada akhir tahun 2011 atau naik sebesar 35% dibandingkan posisi tahun 2010.
From Rp 4.43 trillion in total liabilities, Antam had Rp3 trillion of bonds payable, consist of Rp900 billion of Series A bonds with an interest rate of 8.375% and Rp21 trillion are Series B bonds with an interest rate of 9.05%. As a result, the ratio of total liabilities to total asset as of the end of 2011 amounts to 29%, or 35% higher compared to 2010.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL COMMITMENT INVESTMENT
Selama tahun 2011 tidak ada ikatan yang material atas investasi barang modal.
There was no material commitment for capital investment in 2011.
INFORMASI KEUANGAN YANG TELAH DILAPORKAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA DAN JARANG TERJADI
FINANCIAL INFORMATION WHICH HAS BEEN REPORTED AND CONTAINED EXTRAORDINARY AND INFREQUENT EVENTS
Laporan Keuangan Antam yang Diaudit untuk Periode Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 tidak memiliki informasi keuangan yang bersifat luar biasa.
Antam’s Audited Financial Statement for the periofdending on 31 December 2010 and 2011 did not have any extraordinary financial information.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
FOR
CAPITAL
115
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
PENINGKATAN YANG MATERIAL DIKAITKAN DENGAN JUMLAH BARANG YANG DIJUAL/ BARANG BARU
MATERIAL INCREASES RELATED TO SALES/NEW GOODS
Penjualan bersih Antam secara total mengalami kenaikan yang cukup material yaitu sebesar 18% menjadi Rp10,35 triliun dibandingkan penjualan di tahun 2010 yang mencapai Rp8,74 triliun. Kenaikan ini merupakan dampak dari peningkatan volume penjualan dan perubahan harga.
Antam’s total net sales significantly increased by 18% to Rp10.35 trillion compared to sales in 2010 at Rp8.74 trillion. This increase was due to an increase in sales volume and price movements.
Lonjakan yang material dapat diamati baik pada volume penjualan dan nilai penjualan bersih komoditas batubara di tahun 2011 yang masing-masing meningkat sebesar 762% dan 229% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan drastis ini terjadi karena akuisisi tambang batubara Sarolangun di awal tahun 2011.
Material shifts occurred on sales volume and net sales of coal in 2011, which respectively increased by 762% and 229% respectively, compared to the previous year. This drastic shift was due to the new Sarolangun coal mine, which began full production in 2011.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA
PRICE CHANGE IMPACT
Perubahan harga
Price change
Sekitar 7o% pendapatan Antam merupakan hasil penjualan ekspor produk-produk Antam, sisanya merupakan hasil penjualan emas, perak, dan batubara yang sebagian ditawarkan di pasar domestik. Seluruh penjualan feronikel dan bijih nikel kadar tinggi mengacu pada kontrak jangka panjang, sedangkan sebagian besar komoditas bijih nikel kadar rendah dijual secara spot. Semua penjualan komoditas Antam mengacu pada harga internasional terkini yang ditentukan oleh mekanisme pasar.
Around 70% of Antam’s revenues was derived from export revenues while the remainder is from gold, silver, and coal sales of which some are offered to the local market. All of the ferronickel and high grade nickel ore sales are based on long-term contracts, while low grade nickel are sold on spot price. All of Antam’s commodity sales are based on international prices, which is determined through the market mechanism.
Dibandingkan tahun sebelumnya, harga jual rata-rata produk Antam di tahun 2011, terkecuali produk-produk berbasis logam mulia, sedikit mengalami penurunan seiring dengan perlemahan ekonomi global pada akhir tahun 2011. Namun kebalikannya terjadi pada harga emas dan perak yang melesat jauh seiring peningkatan minat atas logam mulia sebagai safe haven investasi di tengah ketidakpastian perekonomian dunia.
In comparison with the previous years, Antam’s average sales price in 2011 seemed, with the exception of precious metals-based products, to slightly decline in line with the weakening global economy. However, the reverse trend occurred in gold and silver prices, which increased sharply in line with the growth in demand for precious metals as an investment safe haven in the midst of global economic uncertainty.
Feronikel
Ferronickel
Harga rata-rata feronikel di 2011 mengalami penurunan sebesar 3% jika dibandingkan dengan tahun 2010 menjadi US$9,86 per pon. Penurunan harga rata-rata feronikel di tahun 2011 disebabkan kekhawatiran pelaku pasar atas kondisi perekonomian global menjelang akhir tahun 2011 sehingga menekan harga di tingkat internasional.
Average nickel prices dropped by 3% to US$9.86 per pound in 2011 compared to 2010. The decline in average nickel prices in 2011 was due to concerns of global economic conditions towards the end of 2011, which affected international prices.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Bijih Nikel
Nickel Ore
Serupa dengan harga rata-rata feronikel, harga ratarata bijih nikel juga mengalami penurunan di tahun 2011 menjadi US$44,19 per wmt atau turun 1% dibandingkan tahun 2010 seiring kekhawatiran atas perekonomian global diakhir tahun 2011.
Similar to ferronickel prices, the average price of nickel ore also declined in 2011 by 1% over 2010 to US$44.19 per wmt inline with concerns over global economic crisis.
Emas
Gold
Harga rata-rata emas di 2011 melonjak jauh dibandingkan tahun 2010 sebesar 32% menjadi US$1.619,63 per toz. Kenaikan harga ini disebabkan terutama oleh peningkatan minat investor global akan emas yang menjadi salah satu instrumen investasi di tengah ancaman krisis perekonomian global.
The average price of gold in 2011 increased sharply by 32% to US$1,619.63 per toz compared to its price in 2010. This increase was primarily due to the growth in global investor appetite for gold as the favored form of investment instrument in the midst of the challenges of the global economic crisis.
Perak
Silver
Harga rata-rata perak di tahun 2011 juga mengalami kenaikan sebesar 83% jika dibandingkan tahun 2010 menjadi US$35,82 per toz. Sama halnya dengan harga rata-rata emas, kenaikan harga di tahun 2011 disebabkan peningkatan minat investor global akan perak sebagai salah satu alternatif instrumen investasi di tengah kekhawatiran akan kondisi perekonomian global.
Average price of silver in 2011 also grew by 83% to US$35.82 per toz compared to its price in 2010. Similar to gold, the increase in 2011 was due to a growth in global investor appetite for silver as an alternative investment instrument in the midst of the global economic uncertainty.
Bauksit
Bauxite
Harga rata-rata bauksit selama 2011 mengalami penurunan sebesar 38% jika dibandingkan dengan tahun 2010 menjadi US$12,20 per wmt. Penurunan ini disebabkan antara lain karena kualitas bijih bauksit Antam yang berasal dari tambang Kijang yang sudah ditutup bersifat low grade.
The average price of bauxite declined by 38% in 2011 to US$12.20 per wmt compared to its price in 2010. This decline was largely due to the low-grade quality of exported bauxite ore from the Kijang mine, which was subsequently closed.
Batubara
Coal
Harga rata-rata batubara pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp215.402 per ton. Di 2010, Antam belum melakukan penjualan batubara mengingat tambang batubara Sarolangun baru diakuisisi pada tahun 2011.
The average price of coal in 2011 was Rp215,402 per ton. Antam did not sell coal in 2010 as its coal mine in Sarolangon, Jambi was acquired in 2011.
Dampak Perubahan Harga terhadap Pendapatan dan Laba
Impact of Price Movements on Revenues and Income
Harga feronikel yang mengalami kenaikan sebesar 49,5% di tahun 2010 tercatat menurun sebesar 3% di tahun 2011. Sedangkan harga bijih nikel yang mengalami kenaikan 31% di tahun 2010 hanya turun kurang dari 1% di tahun 2011.
Ferronickel prices that increased by 49.5% in 2010, recorded a decline by 3% in 2011. Meanwhile, nickel ore price rose by 31% in 2010 and was slightly lower to the less than 1% in 2011. However, this decline did not significantly
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
117
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Harga Jual Komoditas | Commodity Selling Price
Harga Jual | Selling Price Feronikel | Ferronickel Bijih Nikel | Nickel Ore Emas | Gold Perak | Silver Bauksit | Bauxite Batubara | Coal
Unit USD/lb USD/wmt USD/toz USD/toz USD/wmt Rp/ton
2009
2010 6,77 33,86 970,97 15,01 18,92 -
2011 10,12 44,42 1.227,50 19,60 19,80 -
9,86 44,19 1.619,63 35,82 14,96 215.402
Namun demikian, penurunan-penurunan harga ini tidak terlalu berdampak pada pendapatan dan laba segmen usaha nikel karena diimbangi oleh peningkatan volume penjualan yang didorong terutama oleh permintaan yang masih tinggi atas feronikel dan bijih nikel.
affect revenues and income from the nickel business as this was balanced by the increase in sales volume that was largely driven by continuing high demand for ferronickel and nickel ore.
Sementara harga rata-rata emas yang mengalami kenaikan sebesar 26% di tahun 2010 semakin melesat jauh sebesar 32% di 2011 dibanding tahun sebelumnya dan mengkontribusikan kenaikan pendapatan untuk segmen usaha emas dan pemurnian sebesar 53% dibanding tahun 2010 menjadi Rp4 triliun. Kenaikan harga yang cukup signifikan juga terjadi pada perak yang naik 31% di tahun 2010 dan 83% di 2011. Kenaikan ini meningkatkan pendapatan perak sebesar 44% atau mencapai Rp271 miliar di tahun 2011.
The average price of gold that rose by 26% in 2010 showed an increase by 32% in 2011. In comparison to the previous year, this commodity accounts for 53% of total income, or Rp4 trillion, in 2011. Silver also increased significantly by 31% in 2010 and 83% in 2011. This increase led to the revenue growth derived from silver of as much as 44%, or Rp271 billion, in 2011.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL EVENT AND INFORMATION THAT OCCURRED AFTER THE ACCOUNTANT’S REPORTING DATE
Pada tanggal 12 April 2012 Antam mengumumkan pengoperasian kembali pabrik FeNi II setelah dilakukan optimasi pabrik sejak tanggal 21 Januari 2012 yang lalu. Pengoperasian kembali pabrik FeNi II ditandai dengan dimulainya switch on pabrik pada tanggal 12 April 2012 dalam suatu upacara peresmian di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Optimasi pabrik FeNi II dilaksanakan lebih cepat dari jadwal dengan estimasi biaya lebih kecil dari anggaran sebesar Rp187 miliar yang sebagian besar didanai oleh penerbitan obligasi Antam di akhir tahun 2011. Setelah dilakukan switch on pabrik, beban listrik akan ditingkatkan secara bertahap hingga pengoperasian beban penuh pada bulan Mei 2012. Optimasi pabrik FeNi II bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat keselamatan operasional pabrik.
Antam announced the siwtch on of FeNi II smelter on 12 April 2012, after the optimization of the smelter which began on 21 January 2012. The switch on of FeNi II snelter was marked by a ceremony on 12 April 2012 in the Southeast Nickel Mining Unit Business in Pomalaa, Southeast Sulawesi. The optimization of FeNi II was accelerated from agreed schedule. The project was realized in smaller budget than the targeted Rp187 bllion, and it is partially funded through Antam's bond issuance in 2011. After the switch on, the load will be increased gradually until fully operation in May 2012. The FeNi II smelter optimization is expected to enhance efficiency and safety level in the factory operations.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Optimasi pabrik FeNi II yang dilakukan selama 75 hari mencakup diantaranya penggantian furnace roof dengan menggunakan desain yang lebih baik serta optimasi dinding tanur (furnace sidewall) dengan melakukan penguatan pada instalasi pendingin copper cooler yang akan meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Antam juga akan memasang Gas Cleaning Technology seperti yang sudah dipasang di Furnace-3 yang akan menurunkan tingkat emisi pabrik FeNi II. Dengan optimasi pabrik FeNi II, target produksi feronikel Antam di tahun 2012 tetap seperti rencana semula yakni 18.000 TNi.
The 75 days optimization included furnace roof replacement with improved design, as well as furnace sidewall improvement through strengthening of the copper cooler, which also will increase energy usage efficiency. Antam will also install Gas Cleaning Technology smilar to Furnace-3, which will decrease emission level of FeNi II smelter. With this strategic move, the ferronickel production target of Antam in 2012 will remain as planned at 18,000 TNi.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
BUSINESS PROSPECTS
Meskipun kondisi perekonomian global selama tahun 2011 menunjukkan kondisi yang penuh ketidakpastian, namun kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, dengan capaian sebesar 6,5%. Di akhir tahun 2011, Indonesia juga memperoleh peningkatan peringkat (rating) ke Investment Grade. Selain itu, banyak analis memperkirakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia di 2012 akan tetap solid dengan kisaran pertumbuhan antara 6-7%. Pertumbuhan yang relatif tinggi ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang akan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat dan dapat berujung pada peningkatan permintaan atas produk-produk Antam, terutama yang dipasarkan di dalam negeri, seperti emas dan perak. Pengelolaan perekonomian yang diprediksi akan tetap baik di tahun 2012, peningkatan rating Indonesia yang masuk ke level investment grade dan dapat mendorong level investasi riil, menjadikan Antam tetap optimis atas prospek perekonomian Indonesia di tahun 2012.
Inspite of the global economic uncertainty in 2011, Indonesia’s economy, on the other hand, enjoyed significant growth of 6.5%. Indonesia also achieved an Investment Grade rating at the end of 2011. Moreover, analysts have projected the growth of Indonesia’s economy in 2012 will remain solid ranging at 6% to 7%. This relatively high growth is expected to be driven largely by domestic economic growth, thereby improving the economy and people’s life as well as enhance Antam’s products demand, such as gold and silver, sold within the domestic market. The management of the economy, which is expected to continue to improve in 2012, will leads Antam to view Indonesia’s economic outlook with optimism in 2012, along with Indonesia’s ratings upgrade to investment grade that potentially can spur actual investment levels.
Ketidakpastian global yang terjadi di tahun 2011 diperkirakan masih dapat berlanjut di tahun 2012. Hingga saat ini, kondisi perekonomian masih tidak menentu dan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang. Krisis perekonomian yang mulanya terjadi di Yunani ini sudah kian menyebar ke beberapa negara di Eropa, seperti Spanyol, Italia, Portugal, dan Perancis, yang terlihat dari meningkatnya biaya pinjaman dari negara-negara tersebut. Kekhawatiran perekonomian global ini dapat berdampak negatif bagi Antam, terutama dari sisi tekanan terhadap harga komoditas, mengingat Antam merupakan price taker dan menganut acuan harga internasional untuk harga jual produk-produknya. Selain
The global uncertainty in 2011 is expected to continue in 2012. To date, the economy continues to be volatile and will continue to be so. The economic crisis began in Greece has spread to a number of countries in Europe, such as Spain, Italy, Portugal, and France, as reflected in the increase in borrowing costs within these countries. Concerns about global economy may create a negative impact on Antam, in particular the pressure on commodity prices, considering Antam’s move as a price taker and utilizes international price as a benchmark for its product price. Moreover, the global economic crisis may decline demand in nickel that is mostly applied by the stainless industry for
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
119
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
itu, krisis perekonomian global dapat berdampak pada penurunan permintaan komoditas nikel yang sebagian besar aplikasinya digunakan di industri baja nirkarat yang memasok kebutuhan industri otomotif, konstruksi, infrastruktur, perumahan dan industri riil lainnya. Meski demikian, jika krisis global terjadi, permintaan dan harga rata-rata komoditas emas dan perak pada umumnya juga meningkat, mengingat kedua komoditas tersebut merupakan safe haven investasi oleh investor global.
automotive, construction, infrastructure, housing and other industries. However, the emergence of global crisis will also increases demand and average prices for gold and silver, as both commodities are considered a safe investment by global investors.
Tren industri pertambangan global di tahun 2012 diperkirakan masih akan sangat tergantung pada kondisi perekonomian secara global. Permintaan dari China yang masih tetap besar diperkirakan masih akan tetap mendukung investasi di industri pertambangan global. Selain itu, dengan semakin menipisnya persediaan beberapa komoditas di pasar internasional, industri pertambangan global diperkirakan masih akan tetap solid di tahun 2012.
The global mining industry in 2012 is expected to continue to be highly dependent on global economic conditions. The sizeable demand from China will continue to support investment in global mining industry. As with the depleting supply of a number of commodities in international markets, the global mining industry is expected to remain solid in 2012.
Permintaan terhadap baja nirkarat pada periode 20082009 mengalami penurunan sehingga banyak produsen nikel menutup operasi atau mengurangi produksi karena tingkat harga berada di bawah level biaya. Analis memperkirakan bahwa pada tahun 2012, harga nikel akan relatif bertengger kuat di kisaran US$8-12 per pon. Pasokan nikel diperkirakan akan tetap terbatas sampai akhir tahun 2012 seiring dengan masih berlanjutnya ekspansi industri baja nirkarat di China. Secara global, pada tahun 2012 juga diperkirakan pasokan nikel dunia akan bertambah menyusul beroperasinya beberapa proyek nikel besar.
Demand for stainless steel was declined in 2008-2009, created an operational shut down by nickel producers or production reduction as prices were far below cost of production. Analysts projected that by 2012, nickel prices will remain relatively strong within the range of US $8 -12 per pound. Nickel supply is expected to remain limited up to the end of 2012 in line with the continued expansion of stainless steel industry in China. In global terms, world nickel supply in 2012 is estimated to increase as a number of sizeable nickel projects are expected to become operational.
Kendati diperkirakan harga nikel akan sedikit tertekan dengan munculnya proyek baru, beberapa produsen nikel yang berbiaya tinggi diperkirakan akan menghentikan atau menurunkan produksinya karena bisnis mereka menjadi tidak kompetitif. Sehingga, dalam jangka panjang, prediksi atas industri nikel masih positif. Pertumbuhan tingkat permintaan nikel dunia sebesar 5%-6% per tahun, didorong terutama oleh kenaikan permintaan dari China yang berjumlah sekitar 9% per tahun. Antam memiliki cadangan bijih nikel yang besar dan berkeinginan untuk mengembangkannya semaksimal mungkin. Dengan posisi kas yang kuat sejalan dengan masih kuatnya permintaan dan harga nikel, Antam tengah memasuki fase pertumbuhan berikutnya dengan melakukan investasi-investasi baru untuk menciptakan nilai tambah yang sebesar-besarnya dari cadangan dan sumber daya mineral yang dikuasai Antam dan makin memperkuat bisnis hilirnya.
Despite projections of slightly reduced nickel prices through the emergence of new projects, several high-cost nickel producers are expected to halt or reduce production as the businesses becomes uncompetitive. To that end the nickel industry is projected to remain positive in the long run. Global demand growth for nickel is 5% -6% per year, and is driven mainly by 9% per annum of rising demand from China. Antam, with its sizeable nickel ore reserves, are inteded to maximize its development. Backed by strong cash position, high in demand and nickel prices, the Company is venturing into the next phase of growth through new investments that will add value from its mineral reserves and resources as well as to strengthen its downstream business.
Sedangkan untuk industri komoditas emas, harga emas secara stabil mengalami kenaikan sejak awal 2009. Pada akhir pertengahan tahun 2011, harga emas sudah
The gold price has increased steadily since early 2009. In the latter half of 2011, gold prices have almost reached US$1,750 per toz. Phenomenal rise in gold prices was
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
hampir mencapai US$1.750 per toz. Kenaikan harga emas yang fenomenal tersebut disebabkan antara lain oleh kekhawatiran akan resesi dan inflasi global menyusul tingkat hutang Amerika Serikat yang semakin tinggi serta gejolak perekonomian Eropa, melemahnya nilai Dolar Amerika Serikat dan kekhawatiran-kekhawatiran akan situasi geopolitis dunia pada umumnya. Dengan pertimbangan keberlangsungan faktor-faktor tersebut hingga tahun 2011, para analis pertambangan memperkirakan harga emas akan tetap tinggi di atas level US$1.250 per toz di tahun 2012.
due partly by concern on recession and global inflation following the higher U.S. debt levels and economic upheavals in Europe, the weakening of US dollar and concern on geopolitical world situation at large. In view of sustainability of these factors up to 2011, gold prices is projected by the analyst to remain high above the US$1,250 per toz level in 2012.
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat di 2012 diperkirakan akan berada di kisaran Rp9.000 per US$1. Antam sebagai perusahaan yang berorientasi ekspor sebagian besar pendapatannya berdenominasi dalam Dolar Amerika, sehingga penguatan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat akan berdampak negatif. Salah satu cara Antam untuk mengelola risiko fluktuasi mata uang adalah dengan transaksi lindung nilai.
The Rupiah’s exchange rate movement against the US dollar in 2012 is estimated at around Rp9,000 to US$1. As an export-oriented company, Antam’s revenues are mostly denominated in US Dollar. To this end, the strengthening of Rupiah’s exchange rate against US Dollar will create a negative impact for the Company. Antam initiates the risks management associated with currency fluctuations through hedging.
Industri pertambangan di Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan akan tetap menarik minat investor, terutama industri yang berkenaan dengan komoditas energi seperti batubara. Meski demikian, masih terdapat tantangan terhadap iklim investasi pertambangan di Indonesia terutama terkait dengan permasalahan tumpang tindih lahan. Kendati Pemerintah telah mengeluarkan UndangUndang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) namun permasalahan tumpang tindih antara peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah masih menyebabkan ketidakpastian bagi pelaku usaha di bidang pertambangan.
Indonesia mining industry is expected to continue attract investors in 2012, in particular energy commodities industries such as coal. However, the mining investment climate in Indonesia remains challenging, specifically on overlapping licenses. The Government had stipulated Law No. 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining (the Mining Law). Nevertheless, uncertainty continues to loom for mining business as the overlapping issues among regulations by the Central Government with the Local Government persists.
Di dalam salah satu klausul yang penting dalam UU Minerba adalah larangan ekspor bijih yang akan berlaku mulai tahun 2014. Dengan komposisi penjualan bijih sekitar sepertiga dari pendapatan Antam, manajemen telah mengantisipasi hal ini dengan memiliki rencana yang matang untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan semakin bergerak ke hilir untuk melaksanakan kegiatan pengolahan. Antam juga berpandangan klausul tersebut dapat berdampak positif karena adanya kemungkinan perusahaan pertambangan lokal yang saat ini hanya melakukan ekspor bijih berubah menjadi pemasok bahan baku bagi Antam.
One of the important clauses of the Mining Law is the ore export ban that takes effect in 2014. Since ore sales comprise one-third of its revenue, Antam’s management has sought to anticipate this by preparing a thorough plan that takes into account the raw material export ban and increasingly move downstream by engaging in processing activities. Antam also believes that the clause can have a positive impact on the Company as local mining companies that currently only export ore can potentially transform into suppliers of raw materials for the Company.
PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
MARKETING AND MARKET SHARE
Antam memiliki basis pelanggan yang terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pelanggan atau negara saja.
Antam’s customer base is diversed and is not dependent on any single customer or country. Most
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
121
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Sebagian besar dari produk Antam diekspor ke konsumen terkemuka yang berada di Eropa dan Asia. Antam memiliki kontrak jangka panjang dengan konsumennya yang sebagian besar merupakan konsumen loyal yang telah menjalin hubungan usaha selama beberapa dekade dan berorientasi jangka panjang. Pada umumnya, penjualan feronikel, bijih nikel, dan bauksit memanfaatkan kontrak jangka panjang yang mencantumkan harga jual yang mengacu pada harga pasar internasional. Konsumen Antam untuk komoditas bijih nikel adalah perusahaan-perusahaan feronikel terkemuka, sementara komoditas feronikel dijual ke perusahaanperusahaan baja nirkarat terkemuka. Komoditas bauksit Antam dijual ke perusahaan produsen alumina. Tenor kontrak penjualan komoditas bijih nikel, feronikel dan bauksit sangat bervariasi, dari satu hingga sepuluh tahun. Untuk komoditas emas dan perak, penjualan umumnya dilakukan secara langsung ke konsumen mengingat sifat komoditas emas dan perak yang likuid.
of the products are exported to leading consumers in Europe and Asia and are bound under long-term contracts with international market prices basis. They are mostly loyal established customers with decades of long-term business relationships and orientation. Antam’s ore nickel and ferronickel consumers are leading companies involved in ferronickel and stainless steel. On bauxite, Antam sells this commodity to alumina producers. The tenor of the sales contracts for these commodities, namely nickel ore, ferronickel and bauxite is ranging from one to ten years. In regards to gold and silver, sales are usually made direct to consumers given the liquid nature of these commodities
Sebagian besar penjualan Antam diekspor, maka hampir seluruh penjualan Antam berdenominasi atau didasarkan pada Dolar Amerika Serikat. Dengan sifat komoditas Antam yang berbasis kontrak jangka panjang, maka strategi pemasaran Antam bertumpu pada kualitas komoditas yang diproduksi, pengiriman yang tepat waktu, dan pelayanan pelanggan yang berkualitas. Untuk memastikan strategi pemasaran ini dapat berjalan dengan baik, khusus untuk pemasaran komoditas bijih nikel, feronikel dan bauksit, Antam memiliki Satuan Kerja Marketing and Customer Support (MCS) dan juga Kantor Perwakilan di Tokyo, Jepang guna mendukung kelancaran komunikasi dan pengiriman produk dengan konsumen di wilayah Asia. Untuk wilayah Eropa, Antam memiliki perwakilan untuk membantu aspek pengiriman ke konsumen.
As Antam's sales products are mostly export-oriented, then mostly its sales are denominated in, or based on, the US Dollar. In view of the long-term nature of the contracts for commodities, Antam’s marketing strategy rests on the quality of commodities produced, timely delivery, as well as quality of the customer service. To ensure the fulfillment of this marketing strategy, in particular the marketing of nickel ore, nickel and bauxite, Antam has Marketing and Customer Support (MCS) Working Unit and a Representative Office in Tokyo, Japan. They are specifically tasked to support effective communication and delivery of products to consumers in Asia. Antam also has a representative to assist delivery to consumers in Europe.
Komoditas emas dan perak Antam dijual melalui UBPP Logam Mulia langsung ke konsumen dalam negeri mengingat penjualan emas dan perak tersebut lebih banyak dilakukan secara perorangan dan lebih likuid. Antam juga mengekspor emas ke Singapura. Aspek pemasaran komoditas emas, perak dan jasa pengolahan logam mulia dilakukan dengan mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan di Indonesia.
Antam's gold and silver commodities are sold through the Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit directly to domestic consumers since gold and silver sales are largely carried out on an individual basis and are more liquid. Antam also exports gold to Singapore. Marketing for gold and silver commodities as well as precious metals processing services are carried out through participation in various exhibitions held in Indonesia.
Pemasaran komoditas emas dan perak juga dilakukan dengan memproduksi koin dinar dan dirham, koin penghargaan korporat serta produk-produk terkait prosesi pernikahan. Pembayaran untuk produk Antam biasanya dilakukan dengan letter of credit atau transfer dana secara langsung sebelum pengiriman. Bijih nikel dan bauksit
Marketing of gold and silver commodities are also carried out by producing dinar and dirham coins, corporate recognition coins and products associated with wedding processions. Payments for Antam’s products are usually made through a letter of credit or direct transfer of funds prior to delivery. Nickel ore and bauxite are shipped Free
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Bijih nikel siap ekspor di tambang nikel Buli, Maluku Utara | Nickel ore ready for export at Buli, North Maluku
dikirimkan dengan term Free on Board (FOB), sementara feronikel dengan term Cost, Insurance, Freight (CIF).
on Board (FOB), while ferronickel is delivered with Cost, Insurance, Freight (CIF) terms.
Pada tahun 2011, pangsa pasar Antam relatif kecil terhadap produksi komoditas di tingkat global. Dibandingkan dengan total produksi bijih nikel global, pangsa pasar Antam mencapai 5%. Sementara jika menghitung komoditas olahan feronikel, maka pangsa pasar Antam sebesar 7% dari pasar feronikel dunia. Jika volume produksi emas Antam di 2011 dibandingkan dengan estimasi total produksi emas global di 2011 sebesar 2.700 ton, maka pangsa pasar Antam mencapai 0,1%. Estimasi pangsa pasar perak global Antam di 2011 adalah sebesar 0,1% jika memperhitungkan estimasi total produksi perak dunia di 2011 yang mencapai 23.800 ton. Untuk bauksit, estimasi pangsa pasar Antam di 2011 mencapai 0,01% jika memperhitungkan estimasi total produksi bijih bauksit global di tahun tersebut yang mencapai 220 juta wmt.
In 2011, Antam's market share remained relatively small in comparison with global market. Compared to total of global nickel ore production, Antam's market share reached 5%. Meanwhile, Antam’s ferronickel market share is 7% of the global ferronickel market. In comparison with the estimated total amount of global gold production at 2,700 tons in 2011, Antam's market share reached 0.1%. Estimated share of Antam’s global silver market in 2011 was 0.1% from an estimated total world silver production of 23,800 tons. On bauxite, Antam’s estimated market share in 2011 stood at 0.01% from an estimated total global production of bauxite ore at 220 million wmt.
KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI
DIVIDEND POLICY AND PAYMENT
Antam memiliki kebijakan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham setidaknya satu kali setahun. Sejak Initial Public Offering (IPO) di tahun 1997, Antam memiliki rasio dividend payout terhadap laba bersih setelah pajak minimum 30%, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan lain. Sejak tahun 2007 sampai dengan 2011, rasio dividend payout rata-rata terhadap laba bersih adalah sebesar 40%.
Antam has a policy to distribute cash dividends to shareholders at least once a year. Since its Initial Public Offering (IPO) in 1997, Antam has always sought to maintain a dividend payout ratio of a minimum net profit after tax of 30%, unless the General Shareholders Meeting decides otherwise. The dividend payout ratio to net income applied since 2007 up to 2011 was at 40%.
Berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2011, rasio dividend payout yang disetujui pemegang saham terhadap pencapaian di tahun buku 2010 adalah sebesar 40% dari laba bersih sebesar Rp673,4 miliar atau Rp70,71 per lembar saham atau ekuivalen dengan Rp353,55 per CDI untuk pembagian dividen kepada pemegang saham di Australia.
Based on the Shareholders Meeting’s resolution held on June 14, 2011, the shareholders has approved a 40% dividend payout ratio for 2010 from net profit at Rp637.4 billion or Rp70.71 per share or equivalent to Rp353.55 per CDI for shareholders in Australia.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
123
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Informasi Pembeli 2011 | 2011 Customers Profile
Feronikel | Ferronickel 1 Nippon Yakin Kogyo Co., Ltd 2 Cronimet Ferroleg. GmbH - Avarus AG 3 ThyssenKrupp Nirosta GmbH 4 ArcelorMittal / Aperam 5 Outokumpu Stainless 6 Ugitech 7 Pohang Iron & Steel (POSCO) 8 Nissin Steel Co., Ltd. Bijih Nikel | Nickel Ore 1 Pacific Metals Co., Ltd. 2 Nippon Yakin Kogyo Co., Ltd. 3 Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. 4 Raznoimport Nickel (UK) Limited 5 Avarus AG 6 Minsources International Emas | Gold 1 Standard Bank Singapore 2
Pembeli Perorangan dan Pengusaha Perhiasan Domestik | Domestic Retailers and Jewellers
Bauksit | Bauxite 1 Showa Denko K. K.
Tanggal akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividend) untuk pasar reguler dan negosiasi adalah 6 Juli 2011, tanggal awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividend) untuk pasar regular dan negosiasi adalah 7 Juli 2011, tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak dividen (recording date) adalah 11 Juli 2011 dan tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2010 adalah 25 Juli 2011 sebesar Rp70,71 per lembar saham.
The cum dividend date was July 6, 2011, while the ex dividend date was on July 7, 2011, and the recording date was on July 11, 2011. The cash dividend for fiscal year 2010 was paid on July 25, 2011 at Rp70.71 per share.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI DAN LAIN-LAIN
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT AND OTHERS
Kebijakan investasi Antam berfokus pada kelancaran operasional dan pemenuhan sasaran jangka panjang perusahaan. Sepanjang tahun 2011 Antam membelanjakan Rp1,9 triliun untuk keperluan belanja modal, yang terdiri dari Rp675 miliar untuk perolehan aset tetap, Rp224 miliar untuk eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan, Rp962 miliar untuk investasi pada entitas pengendalian bersama PT Indonesia Chemical Alumina yang mengembangkan proyek CGA Tayan dan Rp46 miliar dalam investasi pada perusahaan asosiasi PT Meratus Jaya Iron & Steel dan PT Menara Antam Sejahtera.
Antam's investment policy focuses on smooth operations and the achievement of Company's longterm goals. In 2011 Antam spent Rp1.9 trillion for capital expenditure, consisting of Rp675 billion for acquisition of property, plant and equipment, Rp962 billion for investments on jointly controlled entity of PT Indonesia Chemical Alumina which develops CGA Tayan project and Rp46 billion for investments in associated entities of PT Meratus Jaya Iron & Steel and PT menara Antam Sejahtera.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL DENGAN BENTURAN KEPENTINGAN ATAU TRANSAKSI AFILIASI
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST OR WITH AFFILIATES
Pengalihan Saham PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PT CTSP)
Share Transfer of PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PT CTSP)
Di Januari 2011, Antam melalui entitas anak yaitu PT Indonesia Coal Resources (PT ICR) telah mengakuisisi seluruh kepemilikan saham PT CTSP yang mengoperasikan tambang batubara di wilayah Sarolangun, Jambi. Saat ini, PT CTSP sudah memasuki tahap operasi dan sudah berhasil merealisasikan beberapa transaksi penjualan.
In January 2011, through its subsidiary, PT Indonesia Coal Resources (PT ICR), Antam acquired fully ownership of PT CTSP that operates coal mine in Sarolangun, Jambi province. Currently, PT CTSP is in the operational stage and has realized some sales transactions.
Berdasarkan Pasal 7 Butir 5 Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) yang menyatakan bahwa, “Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, pemegang saham bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.”, PT CTSP yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh PT ICR berkewajiban untuk mendapatkan satu pemegang saham tambahan.
Pursuant to Article 7 Clause 5 of Law No. 40/ 2007 concerning Limited Company, it is stipulated that "After a company acquired its legal entity and the number of shareholders is less than 2 (two) persons, the shareholders concerned shall transfer part of their shares to other persons or issue new shares to others within a period of six months". PT CTSP is fully owned by PT ICR and is obliged to obtaining additional shareholder.
No
Detil Transaksi Transaction Details
Alasan dilakukan Transaksi Reasons for Transactions
Nilai Value
1
Pengalihan sebagian saham PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PT CTSP) milik PT Indonesia Coal Resources (PT ICR) kepada PT International Mineral Capital (PT IMC) Share transfer of PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PT CTSP) owned by PT Indonesia Coal Resources (PT ICR) to PT International Mineral Cpital (PT IMC)
Memenuhi pasal 7 butir 5 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. To fulfill article 7 clause 5 Law No. 40 year 2007 concerning Limited Company
Rp37 juta | million
2
Pengalihan sebagian saham PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (PT AJSI) milik Antam kepada PT International Mineral Capital (PT IMC) Share transfer of PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (PT AJSI) owned by Antam to PT International Mineral Capital (PT IMC)
Memenuhi pasal 7 butir 5 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. To fulfill article 7 clause 5 Law No. 40 year 2007 concerning Limited Company
Rp143 juta | million
3
Pengalihan sebagian saham PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (PT DEK) milik Antam kepada PT Mega Citra Utama (MCU) Share transfer of PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (PT DEK) owned by Antam to PT Mega Citra Utama (MCU)
Memenuhi pasal 7 butir 5 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. To fulfill article 7 clause 5 Law No. 40 year 2007 concerning Limited Company
Rp6 juta | million
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
125
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Selanjutnya, dalam rangka mematuhi klausul UU PT tersebut, PT ICR memutuskan untuk mengalihkan 0,04% saham PT CTSP kepada PT IMC melalui perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 1 Juli 2011.
Furthermore, in order to comply with the Limited Company Law, PT ICR has stipulated to transfer 0.04% of PT CTSP’s ownership to PT IMC through an agreement signed on 1 July 2011.
Merujuk pada Butir 2 Huruf B Peraturan IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. Kep-412/BL/2009 Tanggal 25 November 2009, pengalihan saham PT CTSP oleh PT ICR kepada PT IMC yang 99% sahamnya dimiliki oleh Antam dan merupakan perusahan terkendali, dapat dikualifikasikan sebagai “Transaksi Afiliasi yang Harus Dilaporkan kepada Bapepam-LK”.
Pursuant to Clause 2b of Regulation IX.E.1 concerning Affiliated Transaction and Conflict of Interest on Certain Transactions with Enclosure of the Decree of BapepamLK Chairman No. Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009, the transfer of shares of PT CTSP by PT ICR to PT IMC, with 99% ownership and controlled by Antam, can be qualified as an "Affiliate Transaction that Requires Reporting to Bapepam-LK".
Apabila nilai pengalihan saham PT CTSP yang mencapai Rp37 juta dibandingkan dengan Ekuitas Antam pada tanggal 31 Desember 2010 yang memiliki nilai sebesar Rp9.580.098.225.000, transaksi pengalihan saham PT CTSP tidak termasuk dalam kategori transaksi material yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-413/BL/2009 Tanggal 25 November 2009. Laporan keuangan Antam untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst and Young Global.
If the value of transferred share of PT CTSP, at Rp37 million, compared with Antam's equity by December 31, 2010 at Rp9,580,098,225,000, the share transfer transaction is not categorized as material transactions stipulated by Bapepam-LK’s Regulation No IX.E.2 on Material Transactions and Changes in Core Business with Enclosure to the Decree of Bapepam-LK Chairman No. Kep-413/BL/2009 dated 25 November 2009. Antam's financial statements for the fiscal year ended 31 December 2009 and 2010 have been audited by Purwantono, Suherman & Surja Public Accountant Firm (KAP), member firm of Ernst & Young Global.
Pengalihan Saham PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (PT AJSI)
Share Transfer of PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (PT AJSI)
Salah satu strategi Antam adalah memaksimalkan nilai cadangan dan sumber daya mineral yang dimilikinya melalui pengembangan bisnis pengolahan dan pemurnian mineral. Sebagai bagian dari strategi ini, Antam berencana untuk mendirikan pabrik pengolahan nickel pig iron (NPI) atau feronikel berkualitas rendah di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara yang rencananya akan dikelola oleh salah satu entitas anak Antam, PT AJSI. Hingga saat ini, PT AJSI tengah menyelesaikan studi kelayakan dan pengurusan perizinan pendirian pabrik pengolahan NPI.
One of Antam’s strategies is to maximize the value of mineral reserves and resources through business development and mineral refining and processing. As part of this strategy, the Company plans to set up a processing factory for nickel pig iron (NPI) or low-quality ferronickel in North Konawe Regency in Southeast Sulawesi province. This plant will be operated by PT AJSI, an Antam’s subsidiary. At this moment, PT AJSI is in the process of finishing a feasibility study and acquiring permit related to the establishment of the nickel pig iron processing plant.
Berdasarkan Pasal 7 Butir 5 UU PT, PT AJSI yang sahamnya hanya dimiliki oleh Antam berkewajiban untuk mendapatkan satu pemegang saham tambahan. Untuk dapat memenuhi kewajiban ini Antam menandatangani perjanjian pengalihan 0,501% saham PT AJSI dengan entitas anak Antam, PT IMC, pada tanggal 18 Maret 2011.
Pursuant to Clause 5 Article 7 of Limited Company Law, PT AJSI with ownership solely by Antam is obliged to obtaining an additional shareholder. Hence, to fulfill its obligation Antam has signed an agreement to transfer of 0.501% shares in PT AJSI with its subsidiary, PT IMC, on 18 March 2011.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Merujuk pada Butir 2 Huruf A Peraturan IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. Kep-412/BL/2009 Tanggal 25 November 2009, transaksi pengalihan saham PT AJSI yang 99% sahamnya dimiliki oleh Antam dan merupakan perusahaan terkendali dapat dikualifikasikan sebagai Transaksi Afiliasi yang Harus Dilaporkan kepada Bapepam-LK.
Pursuant to Clause 2A of the Regulation IX.E.1 on Affiliated Transactions and Conflicts of Interest in Certain Transactions with Enclosure to the Decree of Bapepam-LK Chairman No. Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009, the share transfer transaction of PT AJSI with 99% ownership and controlled by Antam is categorized as Affiliated Transaction and must be reported to Bapepam-LK.
Nilai transaksi penggalihan saham PT AJSI apabila dikalkulasikan dengan menggunakan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Antam untuk tahun buku 2011 sebesar Rp9.300 per US$1, mencapai Rp142.511.600 dan apabila dibandingkan dengan Ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2010 yang bernilai Rp8.835.268.321.000 tidak termasuk dalam kategori transaksi material yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-413/BL/2009 Tanggal 25 November 2009. Laporan keuangan Antam untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2010 telah ditelaah secara terbatas dan disertai oleh Laporan Akuntan.
The transaction value of share transfer was Rp142.511.600, if calculated in the US dollar exchange rate set forth in the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) for fiscal year 2011 of Rp9,300 per US$ 1. When compared to the Company’s Equity as of 30 September 2010 at Rp8,835,268,321,000, it is not included in the category of material transactions as stipulated in the regulation. Antam’s financial statements for nine month period ended on 30 September 2009 and 2010 have been limitedly reviewed and endorsed with an auditor's report.
Pengalihan Saham PT Khatulistiwa (PT DEK)
Enggang
Share transfer of PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (PT DEK)
Salah satu strategi Antam adalah memaksimalkan nilai yang diperoleh dari cadangan dan sumber daya mineral yang dimilikinya melalui pengembangan bisnis pengolahan dan pemurnian. Sebagai bagian dari strategi ini, Antam berencana untuk mengembangkan pabrik pengolahan smelter grade alumina (SGA) berbahan baku bijih bauksit yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Untuk dapat mengimplementasikan rencana ini, Antam memutuskan untuk melakukan konservasi cadangan dan sumber daya bijih bauksitnya dengan cara, salah satunya, melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan yang memiliki konsesi bauksit di sekitar wilayah proyek SGA seperti PT DEK. PT DEK yang memiliki konsesi bauksit di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak tengah melakukan eksplorasi bauksit di wilayah pertambanganya pada saat Antam mengakuisisi 100% saham PT DEK.
One of Antam’s strategies is to maximize the value obtained from its mineral reserves and resources through the development business of processing and refining. As part of this strategy, the Company plans to develop a Smelter Grade Alumina (SGA) with bauxite ore as raw material produced by its mines located in Menpawah district of West Kalimantan province. Therefore, to address the plan, Antam has decided to conserve its bauxite ore reserves and resources by, among others, acquiring bauxite concessions companies around the project area, such as PT Dwimitra Enggang Kathulistiwa (PT DEK) which owned a bauxite concession in Menjalin district in Landak regency. PT DEK had been in the stage of exploration when the Company took over its ownership.
Berdasarkan Pasal 7 Butir 5 UU PT, PT DEK yang sahamnya hanya dimiliki oleh Antam wajib mendapatkan satu pemegang saham tambahan.
Pursuant ot Clause 5 Article 7 of Limited Company Law, PT DEK with sole ownership by Antam is obliged to obtaining an additional shareholder.
Dwimitra
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
127
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Untuk dapat mematuhi klausul UU PT tersebut, Antam kemudian menandatangani akta jual beli 0,4898% saham PT DEK dengan PT MCU pada tanggal 27 Juni 2011.
To comply with the Limited Company Law, Antam has signed an agreement to sell 0.4898% shares of PT DEK to PT MCU on 27 June 2011.
Merujuk pada Butir 2 Huruf A Peraturan IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. Kep-412/BL/2009 Tanggal 25 November 2009, pengalihan saham PT DEK oleh Antam kepada PT MCU yang 99,5% sahamnya dimiliki penuh oleh Perseroan dan merupakan perusahaan terkendali dapat dikualifikasikan sebagai Transaksi Afiliasi yang Harus Dilaporkan kepada Bapepam-LK.
Pursuant to Clause 2A of Regulation IX.E.1 on Affiliated Transactions and Conflicts of Interest in Certain Transactions, the transfer of PT DEK’s share to PT MCU with 99.5% ownership and fully controlled by Antam, is categorized as an Affiliated Transaction that must be reported to Bapepam-LK.
Nilai transaksi pengalihan saham PT DEK yang memiliki nilai pari per lembar saham sebesar Rp500.000 mencapai Rp6.000.000 dan apabila nilai ini dibandingkan dengan Ekuitas Antam pada tanggal 31 Desember 2010 yang memiliki nilai sebesar Rp9.580.098.225.000, transaksi pengalihan saham PT DEK ini tidak termasuk dalam kategori transaksi material yang diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-413/BL/2009 Tanggal 25 November 2009. Laporan keuangan Antam untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst and Young Global.
The value of the transaction above reached Rp6,000,000, at PT DEK share’s par value of Rp500,000. If compared to Antam's Equity as of 31 December 2010 at Rp9,580,098,225,000, this transfer of shares is not included as the material transaction stipulated in Bapepam-LK Regulation. Antam’s financial statements for a period ended 31 December 2009 and 2010 have been audited by Purwantono, Suherman & Surja Public Accountant Firm (KAP), a member firm of Ernst & Young Global.
PERUBAHAN UNDANGAN
CHANGES OF REGULATIONS
PERATURAN
PERUNDANG-
Industri pertambangan di Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan akan tetap menarik minat investor, terutama industri yang berkenaan dengan komoditas energi seperti batubara. Meski demikian, masih terdapat tantangan terhadap iklim investasi pertambangan di Indonesia terutama terkait dengan permasalahan tumpang tindih lahan. Kendati Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) namun permasalahan tumpang tindih antara peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah masih menyebabkan ketidakpastian bagi pelaku usaha di bidang pertambangan.
The overlapping regulations issued by the Central Government and local government are often encountered, despite the effective enactment of Law No 4/2009 on Mineral and Coal Mining (Mining Law). This problem has spurred concern and confusion amongst many mining companies on their future business. One of the crucial clauses in the Mining Law is export ban on all kinds of raw minerals (except coal).
Di dalam salah satu klausul yang penting dalam UU Minerba adalah larangan ekspor bijih yang akan berlaku mulai tahun 2014. Dengan komposisi penjualan bijih sekitar sepertiga dari
Antam with one third of its revenue derived from raw nickel ore sales has anticipated the regulations through strategic plans formulation. The strategy
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
pendapatan Antam, manajemen telah mengantisipasi hal ini dengan memiliki rencana yang matang untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan semakin bergerak ke hilir untuk melaksanakan kegiatan pengolahan.
will strengthen its business to enter downstream business, such as mineral processing and refinery.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGE OF ACCOUNTING POLICY
Di 2011 terdapat beberapa perubahan kebijakan akuntansi yang disebabkan oleh pemberlakukan beberapa PSAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2011. Dampak dari perubahan-perubahan ini hanya bersifat memberikan penambahan informasi yang lebih detail dan tidak berdampak pada nilai laporan keuangan secara material.
Several changes were made on accounting policies in 2011 as a result of the application of revised PSAK effective as of 1 January 2011. The amendment do not affect the value of financial report significantly as it only requires more additional information.
Berikut beberapa perubahan kebijakan yang dimaksud di atas: 1. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain;
The revised regulations are as follows:
2. PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” yang memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,maupun pendanaan selama suatu periode.
2. PSAK No. 2 (2009 Revision) "Cash Flow Statements" that regulates the information on historical changes in cash and cash equivalents through cash flow statements that classifies cash flows by operation, investment, and financing activities throughout the year.
3. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang menerapkan penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan;
3. PSAK No. 4 (2009 Revision) "Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements" which apply the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities which operate under control of a parent entity and in the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when the report presented as separate financial information;
4. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” yang mengungkapkan informasi segmen agar pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang digeluti entitas terlibat dan lingkungan ekonomi yang menaungi tempat beroperasinya entitas tersebut;
4. PSAK No. 5 (Revised 2009) "Operation Segments" which disclose segment information so financial statement users can evaluate the financial nature and impact from business activity operated by involving entities and economic environment where the operations take place.
1. PSAK No. 1 (2009 Revision) "Financial Statements Presentation" to regulate basic presentation of general-purpose financial statements so as to compare with previous year financial statements and with other companies;
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
129
Analisis & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
5. PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” yang menerapkan akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan, dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama;
5. PSAK No. 12 (2009 Revision) "The Participation Portion in Joint Ventures" that applies accounting for participation in joint ventures and in reporting of assets, liabilities, revenues, and expenditures of joint ventures in the financial statements of venturers and investors regardless the underlying structure or form of joint venture activities.
6. PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” yang menerapkan akuntansi investasi dalam entitas asosiasi;
6. PSAK No. 15 (2009 Revision) "Investments in Associated Entities" that applies accounting investment in associated entities.
7. PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” yang menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan;
7. PSAK No. 25 (2009 Revision) "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors" which specifies the criteria for selecting and changing accounting policies, along with accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, accounting estimation and correction of errors;
8. PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” yang menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar nilai aset yang dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan pengakuan rugi penurunan nilai jika terdapat aset yang mengalami penurunan nilai;
8. PSAK No. 48 (Revised 2009) "Impairment of Assets" which establishes procedures to be applied so the recorded value of assets do not exceed the recoverable amount and the recognition of an impairment loss if the assets are depreciated;
9. PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” yang bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban yang diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi serta untuk memastikan bahwa informasi yang memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pemahaman sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut oleh pengguna laporan keuangan;
9. PSAK No. 57 (2009 Revision) "Provisions, Liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets" which aims to regulate the recognition and measurement of the estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information has been disclosed in the notes to the financial statements as to enable the understanding on the nature, timing, and amounts related to such information by the users of financial statements;
10. PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi, dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual;
10. P SAK No. 7 (2010 Revision) "The disclosure of Related Parties" which requires disclosure of relationships, transactions and balances of related parties, including the commitment to the consolidated financial statements and separate financial statements of the parent entity and is also applied to individual financial statements;
11. PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” yang menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, mensyaratkan pengakuan aset tak berwujud jika kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan;
11. PSAK No. 19 (2010 Revision) "Intangible Assets" which specifies the accounting treatment for intangible assets that are not specifically regulated in other PSAK, requires the recognition of an intangible asset if certain criteria are met, and also set up a way of measuring the carrying amount of intangible assets and the disclosure related;
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
12. PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” yang diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya;
12. PSAK No. 22 (2010 Revision) "Business Combinations" which is applied to transactions or other events that meet the definition of business combinations in order to improve the relevance, reliability, and comparability of information conveyed in the reporting entity financial statements of the business combination and its effects;
13. PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” yang mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi sehingga pendapatan dapat diakui, mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, dan memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan;
13. PSAK No. 23 (2010 Revision) "Income", which identifies the current state of revenue recognition criteria are met, so that the revenue will be recognized, prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain transactions and events, and provide practical guidance in applying the revenue recognition criteria;
14. PSAK No. 14 “Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” yang menjelaskan situs web yang merupakan aset tak berwujud yang muncul dari pengembangan internal dan akan digunakan untuk akses internal maupun eksternal dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010);
14. P SAK. No. 14 "Intangible Assets - Web Site Costs" which describes a website that is an intangible asset arising from internal development and will be used for internal and external access and internal expenditures on website development and operation will be recorded in accordance with PSAK No. 19 (2010 Revision).
15. PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim”; 16. PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”; 17. PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan”;
15. PSAK 3 (2010 Revision), "Interim Financial Statements"; 16. PSAK 8 (2010 Revision), "Events After Reporting Period"; 17. PSAK 58 (2009 Revision), "Non-Current Assets Owned for Sales and Operations Suspension";
18. ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”;
18. ISAK 9, "Amendment on Liabilities of Post Operation Activity, Restoration and Similar Liabilities";
19. ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
19. ISAK 17, "Interim Financial Statements and Hedging".
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
131
Kegiatan Eksplorasi Memastikan Ketersediaan Cadangan Bijih dan Sumber Daya Mineral Exploration Activities Ensure The Availability Of Ore Reserves And Mineral Resources. Kegiatan eksplorasi di UBP Emas Pongkor | Exploration activities in Pongkor Gold Mining Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
133
Kegiatan Eksplorasi
Exploration Activities
Unit Geomin sebagai unit eksplorasi Antam menjaga keberlanjutan operasi dengan memastikan ketersediaan cadangan bijih dan sumber daya mineral yang merupakan bahan baku dan produk utama Perseroan. Tanggung jawab Unit Geomin meliputi pencarian potensi mineral yang baru dan perizinannya, dan peningkatan informasi geologi area eksplorasi dan tambang Antam dan tingkat kepastian informasi tersebut.
As Antam’s exploration unit, the Geomin unit is tasked with maintaining operations by ensuring the availability of ore reserves and mineral resources. The Geomin Unit’s responsibilities includes exploring for potential new minerals as well as its licensing and update and assure the level of accuracy of information pertaining to Antam’s geological exploration sites and mines.
Setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia, Antam berkewajiban untuk menyediakan kepada publik pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi cadangan bijih dan sumber daya mineral yang mengacu pada standar pelaporan yang diterbitkan oleh Joint Ore Reserves Committee (JORC) yang beranggotakan Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists, dan Minerals Council of Australia atau yang lebih dikenal sebagai standar JORC. Standar ini dianggap sebagai standar pelaporan cadangan bijih dan sumber daya mineral de facto industri pertambangan dan pengaplikasiannya meningkatkan kualitas dan tingkat kepercayaan pelaporan cadangan bijih dan sumber daya mineral Antam. Antam mengacu pada standar JORC edisi 2004 yang mengharuskan estimasi cadangan bijih dan sumber daya mineral disusun oleh competent person yang merupakan anggota dari Australian Institute of Geoscientists atau organisasi profesional yang diakui oleh JORC dan memiliki pengalaman yang relevan dengan gaya mineralisasi dan tipe deposit yang menjadi obyek penelitian selama minimal lima tahun.
Since its listing with the Australian Securities Exchange, Antam is required to provide the public with access to results of its exploration and estimated ore and mineral resources that are based on the reporting standards issued by the Joint Ore Reserves Committee (JORC), whose members comprise the Australasian Institute of Mining and Metallurgy, the Australian Institute of Geoscientists, and the Minerals Council of Australia. This standard is considered to be the mining industry’s de facto standard for ore and mineral resources reporting and its application enhance the quality and credibility of Antam’s report. The JORC standard’s 2004 edition serves as the main reference for Antam, which require that the ore reserves and mineral resources estimates must be prepared by a competent person who is a member of the Australian Institute of Geoscientists or other professional organizations duly recognized by JORC and possesses relevant experience with the style of mineralization and type of deposits that serve as the object of research of a minimum of five years.
Selama 2011, Antam memprioritaskan penemuan sumber daya baru komoditas emas, bauksit dan batubara serta melakukan pendetailan klasifikasi cadangan dan sumber daya komoditas emas, nikel, dan bauksit untuk mendukung proyek-proyek pengembangan yang berbasis pada komoditas-komoditas tersebut.
Throughout 2011, Antam prioritizes exploration of new resources, namely gold, bauxite and coal, as well as to detail the classification of reserves and resources of gold, nickel, and bauxite to support of development projects that are based on the these three commodities.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Aktivitas eksplorasi sangat penting untuk menunjang kegiatan penambangan bijih nikel di UBP Nikel Maluku Utara Exploration activities are very important to support the nickel ore mining In North Maluku Nickel Mining Business Unit
Antam mengeluarkan Rp187,5 miliar untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di tahun 2011 (tidak termasuk biaya eksplorasi entitas anak), naik 52% dibandingkan angka tahun lalu sebesar Rp123,3 miliar. Realisasi biaya tersebut mencapai 94% dari anggaran biaya eksplorasi di periode tahun tersebut dan 64% dari total biaya eksplorasi ini merupakan pos biaya ditangguhkan yang dikapitalisasi di laporan keuangan Antam. Jumlah biaya eksplorasi per komoditas pada tahun 2011 untuk komoditas nikel sebesar Rp59,5 miliar, komoditas emas Rp110,3 miliar, komoditas bauksit Rp16,1 miliar dan batubara mencapai Rp1,6 miliar.
Antam has spent Rp187.5 billion to fund its exploration activities in 2011 (excluding exploration costs of its subsidiaries), which is 52% higher compared to the previous year of Rp123.3 billion. These actual costs represents 94% of the budgeted exploration costs for the year and 64% of this total exploration cost consist of deferred cost items that were capitalized within the Company’s financial statements. The exploration cost per commodity in 2010 for nickel amounted to Rp59.5 billion, Rp110.3 billion for gold, bauxite amounted to Rp16.1 billion, and coal amounted to Rp1.6 billion.
Nikel
Nickel
Selama 2011, Antam melakukan aktivitas eksplorasi yang berfokus pada komoditas nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat. Tujuan utama dari aktivitas eksplorasi ini ialah untuk melakukan estimasi cadangan dan sumber daya mineral nikel Antam secara lebih terperinci untuk mendukung pencapaian target kinerja produksi bijih nikel dan feronikel, persiapan pembukaan tambang baru, serta proyek-proyek pengembangan berbasis nikel. Jumlah total biaya eksplorasi nikel Antam di 2011 mencapai Rp59,5 miliar.
Antam’s exploration activities throughout 2011 primarily focused on nickel in three provinces, namely Southeast Sulawesi, North Maluku, and West Papua. The main objective of these exploration activities was to detail the estimation of nickel reserves and resources to support the Company’s nickel ore and ferronickel production targets, prepare the opening of new mines, as well as nickel-based development projects. Total cost for nickel exploration in 2011 amounted to Rp59.5 billion.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
135
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Pada akhir tahun 2011 total tonase cadangan nikel saprolit Antam meningkat 181% menjadi 152,45 juta wmt dengan kandungan nikel rata-rata sebesar 2,01%. The total tonnage of nickel saprolite reserves in 2011 increased by 181% to 152.45 million wmt, with average nickel contents of 2.01%.
Pada akhir tahun 2011, total tonase cadangan nikel saprolit Antam tercatat meningkat sebesar 181% menjadi 152,45 juta ton metrik basah dengan kandungan nikel rata-rata sebesar 2,01% seiring dengan ditingkatkannya klasifikasi sumber daya nikel saprolit di wilayah Sangaji, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara seiring dengan diselesaikannya studi kelayakan Proyek FeNi Halmahera Timur dan penyelesaian desain tambang untuk area tersebut di pertengahan tahun 2011 dan wilayah Mandiodo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan mulai beroperasi secara komersial di tahun 2012. Sebagai akibat dari peningkatan klasifikasi tersebut, total tonase sumber daya nikel saprolit Antam mengalami penurunan sebesar 56% menjadi 140,8 juta ton metrik basah dengan kandungan nikel rata-rata sebesar 1,86% setelah memperhitungkan sumber daya nikel saprolit milik PT Gag Nikel, salah satu entitas anak Antam. Penurunan signifikan sumber daya nikel saprolit terjadi karena peningkatan klasifikasi daerah Sangaji dan Mandiodo dari sumber daya menjadi cadangan. Selain itu terjadi peningkatan cut off Ni untuk daerah Sangaji dari 1,4% Ni menjadi 1,55% Ni.
Antam saprolite nickel reserves increased by 181% at the end of 2011 to 152.45 million wet metric tons with average nickel content of 2.01% inline with higher classification of saprolite resources at Sangaji, East Halmahera Regency, North Maluku Province as Antam completed the feasibility study of the FeNi Haltim project and the completion of the mine design in mid 2011 and Mandiodo area, North Konawe regency, Southeast Sulawesi Province, which will start commercial operation in 2012. Since saprolite nickel’s classification was upgraded, total resources consequently declined by 56% or amounted to 140.8 million tons with average nickel content of 1.86%, after taking into account saprolite resources of Antam's subsidiary of PT Gag Nikel. Lower saprolite nickel resources was due to higher classification of Sangaji and Mandiodo ores into reserves from resources. As well, Antam increased the nickel cut off in Sangaji from 1.4% Ni to 1.55% Ni.
Pada periode yang sama, total estimasi tonase sumber daya nikel limonit mengalami peningkatan sebesar 2% menjadi 407,3 juta ton metrik basah dengan kandungan nikel rata-rata sebesar 1,43% setelah memperhitungkan sumber daya PT Gag Nikel. Seperti di periode-periode yang lalu, Antam hanya mengklasifikasikan nikel limonitnya sebagai sumber daya.
While in the same period, total estimated tonnage for limonite nickel resources increased by 2% or 407.3 million wet metric tons with average nickel content of 1.43% upon consideration of PT Gag Nikel’s resources. As in the previous periods, Antam only classifies limonite nickel as resource.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Estimasi Cadangan dan Sumber Daya Nikel Saprolit pada Tanggal 31 Desember 2011 Saprolite Nickel Reserves and Resources Estimation as of December 31, 2011
Pemilik IUP Mining License Holder Antam
Cadangan Reserves Wilayah Area
Prospek Prospect
Konawe Utara North Konawe
Bahubulu
Klasifikasi Classification
Cut-off Grade
Terbukti Proven
-
Terkira Probable
-
Total Bahubulu Lalindu & Lasolo
Terbukti Proven Terkira Probable
Ni (%)
Klasifikasi Classification
Cut-off grade
Terkira Probable
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
4.750
2,34
-
- Terindikasi Indicated
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
9.400
2,30
Tereka Inferred
-
Terbukti Proven Terkira Probable
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00% Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
6.500
2,00 Terindikasi Indicated
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
Terbukti Proven
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
-
-
-
-
5.050
2,08 Terukur Measured
-
-
-
2,00 Terindikasi Indicated
-
-
-
-
-
-
-
-
500
5.550
2,07
12.050
2,03
18.500
- Terukur Measured 2,20 Terindikasi Indicated
12.300
Ni ≥ 1,55%
-
91.800 Terbukti Proven Terkira Probable
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00% Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
Total Halmahera Timur Total East Halmahera Total Antam Terbukti Proven Terkira Probable
-
- Terukur Measured 2,40 Terindikasi Indicated
-
-
-
-
-
-
-
-
1,90 Terindikasi Indicated
16.250 1.550
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Terukur Measured
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,90
-
-
2,20 Terukur Measured
-
-
-
2,20 Terindikasi Indicated
-
-
-
-
-
-
17.800
2,20
-
140.400
2,02
-
-
152.450
2,01
-
21.050
2,20
-
- Terukur Measured
Ni ≥ 1,20%
41.050
1,80
-
Terindikasi - Indicated
Ni ≥ 1,20%
78.700
1,80
-
-
Tereka Inferred -
-
-
Tereka Inferred Total Tanjung Buli
2,24
2,40
91.800
Total Sangaji
21.050
2,20
Tereka Inferred
Total
-
-
12.300 Terbukti Proven Terkira Probable
Total GAG
-
-
-
Total Pulau Pakal Total Pakal Island
Total Gag
-
-
Tereka Inferred
Total Pulau Gag Total Gag Island
2,10
2,00
18.500
Terkira Probable
Gag
6.900
6.500
-
Total Mornopo
Pulau Gag Gag Island
-
-
- Terukur Measured
Tereka Inferred
PT Gag Nikel
-
-
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
Terbukti Proven Terkira Probable
Tanjung Buli
2,10
Ni ≥ 1,80% & Fe < 25,00%
Tereka Inferred
Total Konawe Utara Total North Konawe
Sangaji
6.900
-
- Terindikasi Indicated
Total Tapunopaka
Pulau Pakal Pakal Island
-
- Terukur Measured
Tereka Inferred
Mornopo
-
-
Total Mandiodo
Halmahera Timur East Halmahera
2,31
-
Tereka Inferred
Tapunopaka
14.150
-
-
Ni (%)
- Terukur Measured
Terbukti Proven
Tonase Tonnage (‘000 wmt)
-
-
-
Total Lalindu & Lasolo Mandiodo
Sumber Daya Resources Tonase Tonnage (‘000 wmt)
-
119.750
1,80
-
-
119.750
1,80
-
-
119.750
1,80
152.450
2,01
140.800
1,86
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
137
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Estimasi Cadangan dan Sumber Daya Nikel Limonit pada Tanggal 31 Desember 2011 Limonite Nickel Reserves and Resources Estimation as of December 31, 2011
Pemilik IUP Mining License Holder Antam
Cadangan Reserves Kabupaten Regency Konawe Utara North Konawe
Prospek Prospect Bahubulu
Total Bahubulu Lalindu & Lasolo
Total Lalindu & Lasolo Mandiodo
Total Mandiodo Tapunopaka
Klasifikasi Classification Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
Cut-off Grade -
-
-
-
-
-
-
-
Mornopo
Total Mornopo Pulau Pakal Pakal Island
Total Pulau Pakal Total Pakal Island Sangaji
Total Sangaji Tanjung Buli
Total Antam PT Gag Nikel
Total Gag Total
Total Halmahera Timur Total East Halmahera
Gag
Total Gag
Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
Terbukti Proven Terkira Probable
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred - Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred -
-
-
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred - Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred - Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred -
-
-
-
-
-
Total Pulau Gag Total Gag Island
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred - Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
-
-
Terbukti Proven Terkira Probable
Klasifikasi Classification
-
Total Tanjung Buli
Pulau Gag Gag Island
Ni (%)
-
Total Tapunopaka Total Konawe Utara Total North Konawe Halmahera Timur East Halmahera
Sumber Daya Resources Tonase Tonnage (‘000 wmt)
Cut-off grade
-
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
Ni (%)
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
5.250
1,49
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
20.600
1,50
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00% -
-
-
25.850
1,50
-
-
38.400
1,50
-
-
38.400
1,50
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
28.050
1,49
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
19.700
1,50
-
-
-
47.750
1,49
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
27.800
1,52
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
9.400
1,60
-
-
-
37.200
1,54
149.200
1,51
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
9.800
1,53
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
2.300
1,50
-
-
-
12.100
1,52
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
20.800
1,68
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
400
1,50
-
-
-
21.200
1,68
Ni ≥ 1,00% & Ni < 1,55%
31.100
1,18
Ni ≥ 1,00% & Ni < 1,55%
68.700
1,20
-
-
-
99.800
1,19
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
8.750
1,60
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
1.600
1,48
-
-
Tonase Tonnage (‘000 wmt)
-
-
10.350
1,58
143.450
1,32
292.650
1,40
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
26.600
1,46
Ni ≥ 1,20% & Fe ≥ 25,00%
88.050
1,50
-
-
-
-
-
114.650
1,50
-
-
114.650 114.650 407.300
1,50 1,50 1,43
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sulawesi Tenggara
Southeast Sulawesi
Aktivitas eksplorasi yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara mencakup daerah Lasolo, Lalindu, dan Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara. Tim eksplorasi Unit Geomin melakukan pengukuran topografi, pengukuran kisi (grid), pemboran inti dan pengukuran berat jenis (specific gravity) dan kadar lengas (moisture content).
Antam conducted exploration activities in three districts in the province of Southeast Sulawesi, namely in Lasolo, Lalindu, and Tapunopaka, which are all situated in the North Konawe Regency. The Geomin Unit’s exploration team conducted topographical, lattice (grid), core drilling and density (specific gravity) as well as moisture content measurements.
Pada akhir tahun 2011, jumlah total tonase cadangan nikel saprolit di Sulawesi Tenggara meningkat pesat menjadi 12,1 juta ton metrik basah dengan kadar nikel rata-rata sebesar 2,03% atau mengalami kenaikan sebesar 111% dibandingkan jumlah cadangan yang sama di 2010 sebesar 5,7 juta ton metrik basah dengan kadar nikel rata-rata sebesar 2,1%. Kenaikan ini disebabkan ditingkatkannya klasifikasi sumber daya nikel saprolit yang terukur dan terindikasi di area Mandiodo menjadi cadangan terkira nikel saprolit seiring dengan beroperasinya tambang Mandiodo. Tonase cadangan terkira tersebut berkurang sebesar 16% dibandingkan dengan total jumlah sumber daya nikel saprolit di Mandiodo pada akhir tahun 2010.
The total amount of saprolite nickel reserves in Southeast Sulawesi as of the end of 2011 increased sharply to 12.1 million wet metric tons with an average nickel grade of 2.03%, or an increase by 111% compared to reserves in 2010 of 5.7 million wet metric tons with average nickel content of 2.1%. This increase is due to the upgrade in classification from measured and indicated resources to probable reserves along with the operation of the coal mine in Mandiodo. The projected tonnage of probable reserves itself was lower by 16% compared to total resources of saprolite nickel in Mandiodo at the end of 2010.
Jumlah total tonase sumber daya nikel saprolit di Sulawesi Tenggara di akhir 2011 memperlihatkan penurunan sebesar 20% dibandingkan 2010. Hal ini terjadi karena sumber daya nikel saprolit di Mandiodo telah dikonversikan menjadi cadangan dan adanya penambahan tonase sumber daya saprolit yang terindikasi di wilayah Lalindu dan Lasolo sebesar 2,4 juta ton metrik basah seiring dengan dilakukannya pendetailan eksplorasi di kedua area tersebut.
Total resources of saprolite nickel in Southeast Sulawesi declined by 20% in late 2011 compared to 2010 due to the conversion of resources into reserves and the addition of 2.4 million wet metric tons due to more detailed exploration activities.
Jumlah total tonase sumber daya limonit 2011 di Sulawesi Tenggara mengalami sedikit peningkatan sebesar 8% menjadi 149,2 juta ton metrik basah dengan kadar nikel rata-rata sebesar 1,5% seiring dengan peningkatan klasifikasi sumber daya nikel limonit di wilayah Lalindu dan Lasolo, dan Tapunopaka terkait dengan rencana ekspor nikel limonit keluar negeri.
Total tonnage of limonite nickel resources in Southeast Sulawesi was slightly higher by 8% to 149.2 million wet metric tons of nickel grade averaging 1.5% resulting from the higher classification of limonite nickel resources within three sites: Lalindu, Lasolo and Tapunopaka along with plans to export limonite.
Maluku Utara
North Maluku
Eksplorasi nikel di lakukan di wilayah Buli, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Aktivitas ini meliputi pengukuran topografi untuk menghubungkan topografi wilayah Tanjung Buli dengan Sangaji, pemboran inti, penyelidikan geofisika dan pengukuran berat jenis dan kandungan air.
Nickel exploration in North Maluku province is situated in the Tanjung Buli district of East Halmahera regency whose activities include topographic measurement to link two mining sites, namely the Tanjung Buli and Sangaji districts that are both in Halmahera, core drilling, geophysical investigations and specific gravity and water content measurements.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
139
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Pada akhir 2011, jumlah tonase cadangan saprolit di Maluku Utara mencatat kenaikan sebesar 189% menjadi 140,4 juta ton metrik basah dibandingkan 2010. Hal ini disebabkan oleh peningkatan klasifikasi sumber daya saprolit terukur dan terindikasi di area Sangaji menjadi cadangan saprolit terkira seiring diselesaikannya studi kelayakan Proyek FeNi Haltim di pertengahan tahun 2011. Tonase cadangan saprolit Sangaji di akhir 2011 mengalami penurunan sebesar 44% menjadi 91,8 juta ton metrik basah dibandingkan jumlah sumber daya saprolit Sangaji di akhir tahun 2010 sebesar 163,3 juta ton metrik basah. Penurunan ini terjadi karena peningkatan klasifikasi daerah Sangaji dan peningkatan cut off Ni untuk daerah Sangaji dari 1,4% Ni menjadi 1,55% Ni.
The amount of saprolite nickel reserves in North Maluku as of the end of 2011, increased by 189% to 140.4 million wet metric tons compared to 2010 due to the higher classification for the measured and indicated resources in the Sangaji mining site into probable reserves as Antam completed the feasibility study of FeNi Haltim project. In Sangaji, saprolite reserves declined by 44% to 91.8 million tons compared to saprolite resources at the area that amounted to 163.3 million tons. This decline was due to higher classification and increased Ni cut off from 1.4% Ni to 1.55% Ni.
Tonase sumber daya limonit di Maluku Utara 2011 turun 18% menjadi 143,5 juta ton metrik basah dengan kadar nikel rata-rata mencapai 1,32% dibandingkan 2010. Salah satu penyebab dari penurunan ini ialah perbedaan asumsi estimasi sesuai dengan hasil studi kelayakan FeNi Haltim sehingga terjadi penurunan tonase sumber daya nikel limonit hingga 24%.
Limonite nickel resources in North Maluku in 2011 declined by 18% to 143.5 million wet metric tons with nickel grade on average of 1.32% compared to 2010 due to the difference in estimation assumption in accordance to FeNi Haltim feasibility study. As such limonite resources was lowered by 24%.
Papua Barat
West Papua
Eksplorasi nikel juga dilakukan di Pulau Gag, Provinsi Papua Barat (Kontrak Karya PT Gag Nikel, entitas anak Antam). Adapun tujuan dari eksplorasi di wilayah ini ialah untuk mendapatkan gambaran potensi sumber daya nikel terukur. Aktivitas eksplorasi di Pulau Gag meliputi pengukuran topografi, pengukuran lintasan dan lobang bor, pemboran inti, pembuatan sumur uji, preparasi, dan analisa contoh inti bor.
Nickel exploration in West Papua located in Gag Island and run by Antam subsidiary PT Gag Nikel. The exploration activities, mainly to find potential resources in the area, include topography measurement, track and drill holes, core drilling, test wells digging, preparation, and analysis of drill core samples.
Estimasi sumber daya nikel saprolit 2011 turun menjadi 119,7 juta ton metrik basah atau turun sebesar 6% dengan kadar nikel rata-rata mencapai 1,80% dibandingkan dengan estimasi 2010. Kebalikannya terjadi pada estimasi sumber daya nikel limonit di Pulau Gag yang memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 32% menjadi 114,6 juta ton metrik basah dengan kadar nikel rata-rata sebesar 1,50% dibandingkan tahun 2010 sebesar 86,7 juta ton metrik basah. Salah satu penyebab terjadinya penurunan dan kenaikan ini adalah perbedaan asumsi estimasi sesuai dengan hasil studi kelayakan Pulau Gag.
Estimated saprolite nickel resources in 2011 declined by 6% to 119.7 million wet metric tons with average nickel content of 1.80% compared to estimates in 2010. On the other hand, estimated limonite nickel resources in Gag Island increased significantly by 32% to 114.6 million wet metric tons with average nickel grade of 1.50% compared to that in 2010 of 86.7 million tons. The changes were mainly caused by the different assumptions between estimated and results of the feasibility study of Gag Island.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Cadangan bijih emas Antam di tahun 2011 naik sebesar 33% menjadi 6,4 juta ton dmt Antam's gold ore reserves in 2011 increased by 33% to 6.4 million dmt
Emas
Gold
Antam melaksanakan aktivitas eksplorasi emas di daerah Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat; Papandayan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat; Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten; Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi; Mao, Batuisi, Karossa, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat; dan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua selama 2011. Pada umumnya kegiatan eksplorasi di area-area tersebut masih berupaya untuk memperoleh penemuan prospek dan sumber daya baru, namun demikian khusus di lokasi Pongkor dan Cibaliung, aktivitas eksplorasi berfokus pada pendetailan untuk meningkatkan klasifikasi cadangan dan sumber daya emas.
Antam gold explorations in 2011 was concentrated in the regions of Pongkor in Bogor,West Java; Papandayan in Garut, West Java; Cibaliung in Pandeglang, Banten, Batang Asai in Sarolangun, Jambi; in the districts of Mao, Batuisi, Karossa in Mamuju, West Sulawesi; as well as Oksibil in the Bintang Mountains of Papua. The activities in these areas generally focused on locating prospective sites and new resources except in two areas, Pongkor in West Java and Cibaliung in Banten, where the explorations focused on increasing the classification of reserves and resources.
Perubahan tonase dan kadar emas terjadi karena realisasi produksi dan reestimasi sumber daya serta cadangan yang memperhitungkan kemajuan penambangan dan tambahan data bor serta penurunan cut off grade dari 4 ppm di 2010 menjadi 3 ppm di 2011 terkait penyesuaian terhadap asumsi harga emas di masa depan.
Changes in tonnage and gold content occurs due to the actual production and re-estimation of resources and reserves that takes into account the progress of mining, addition of drilling data and reduction of cut-off grade from 4 ppm in 2010 to 3 ppm in 2011 due to changes in gold price assumption.
Cadangan bijih emas Antam 2011, yang termasuk di dalamnya cadangan bijih emas PT Cibaliung Sumberdaya (PT CSD), tercatat naik sebesar 33% menjadi 6,4 juta ton metrik kering (dmt) dibandingkan jumlah cadangan pada akhir 2010. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan klasifikasi sumber daya emas Antam dan PT CSD menjadi cadangan. Namun demikian, jumlah logam emas pada tanggal pelaporan yang sama hanya terlihat naik sebesar 1% menjadi 1,2 juta ons troy (toz) karena kadar rata-rata bijih emas Antam menurun secara material sebesar 30% menjadi 5,63 gpt bijih emas.
Antam's gold ore reserves in 2011, which includes PT Cibaliung Sumberdaya’s gold ore reserves, increased by 33% to 6.4 million dry metric tons compared to that in 2010. This increase is due to a higher classification of Antam’s and CSD’s gold resources into reserves. However, the amount of gold metal at the same time of reporting only increased slightly by 1% to 1.2 million troy ounces since the average grade of Antam’s gold ore declined by 30% to 5.63 grams per ton of gold ore.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
141
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Estimasi Cadangan dan Sumber Emas pada Tanggal 31 Desember 2011 Gold Reseves and Resources Estimation as of December 31, 2011
Cadangan | Reserves Pemilik IUP Mining License Holder Antam
Lokasi Location
Pongkor
Klasifikasi Classification
Tonase Tonnage (‘000 dmt)
Sumber Daya | Resources
Kadar Rata-Rata Average Grade Au (%)
Ag (%)
Kandungan Logam Metal Content Au Ag ('000 Toz) ('000 Toz)
Klasifikasi Classification
Ag (%)
Au Ag ('000 Toz) ('000 Toz)
6,47
82,15
443
5.700 Terukur Measured
-
-
-
-
-
Terkira Probable
2.180
5
51,8
352
3.530 Terindikasi Indicated
-
-
-
-
-
2.600
7
80
600
6.650
4.220
5,7
66,5
795
9.230
2.600
7
80
600
6.650
4.220
5,7
66,5
795
9.230
2.600
7
80
600
6.650
Terbukti Proven
1.650
5,54
46,14
294
2.455 Terukur Measured
-
-
-
-
-
Terkira Probable
557
5,2
60
80
-
-
-
-
-
270
6
88
48
776
Total Antam
918 Terindikasi Indicated Tereka Inferred
Total Cibaliung
Au (%)
Kandungan Logam Metal Content
2.040
Total Pongkor
Cibaliung
Kadar Rata-Rata Average Grade
Terbukti Proven
Tereka Inferred
PT CSD
Tonase Tonnage (‘000 dmt)
2.207
5,5
49,7
374
3.373
270
6
88
48
776
Total PT CSD
2.207
5,5
49,7
374
3.373
270
6
88
48
776
Total
6.427
5,6
60,7
1.169
12.603
2.870
6
88
648
7.426
Tonase sumber daya emas Antam (termasuk sumber daya PT CSD) di tahun 2011 menurun 25% menjadi 2,9 juta dmt karena adanya pengonversian sumber daya emas menjadi cadangan emas selama periode tersebut. Seiring dengan penurunan ini, kadar emas rata-rata dan estimasi jumlah logam emas yang terkandung pada sumber daya emas ini masing-masing menurun sebanyak 4% menjadi 6,91 gpt bijih emas dan 27% menjadi 648 ribu toz jika dibandingkan 2010. Pada tahun 2011, cut-off grade emas dirubah menjadi 2 gpt untuk cadangan emas yang berada di kedalaman lebih dari 500 m dan 3 gpt untuk cadangan emas yang berada di kedalaman kurang dari 500 m dikarenakan peningkatan harga emas.
Antam’s gold resources in 2011 (including resources belonging to PT CSD) declined by 25% to 2.9 million dry metric tons due to the conversion of resources into reserves throughout this period. In line with this decline, the average gold grade and estimated amount of gold contained in the resources also declined by 4% to 6.91 grams per ton of gold ore and 27% to 648 thousand troy ounces compared to that achieved in 2010. The cut-off grade in 2011 was also converted to 2 grams per ton for gold reserves at depths of over 500 m and 3 grams per ton for gold reserves at depths of less than 500 m due to the increase in gold prices.
Penurunan jumlah logam emas yang dapat ditambang di wilayah Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat di akhir tahun 2011 sebesar 2% menjadi 795 ribu
The amount gold mined in Pongkor in Bogor, West Java declined by 2% to 795 thousand troy ounces at the end of 2011 as it was inevitable despite the estimated gold ore in
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
ons troy tidak dapat dihindari meskipun jumlah estimasi tonase bijih emas yang dapat dihasilkan wilayah tersebut bertambah sebesar 12% menjadi 4,2 juta dmt seiring dengan ditingkatkannya sumber daya emas di wilayah tersebut menjadi cadangan bijih emas. Penyebab penurunan ini ialah kadar emas pada akhir 2011 menjadi 5,7 gpt dari estimasi 7,5 gpt di 2010.
the area actually increased by 12% to 4.2 million dry metric tons as a result of the area’s conversion from resources to reserves. The decline was due to the changes in the gold content from 7.5 grams per ton in 2010 to 5.7 grams per ton in 2011.
Estimasi sumber daya emas di area Pongkor memperlihatkan kenaikan jumlah logam emas dari 479 ribu toz di menjadi 600 ribu toz. Kenaikan ini merupakan peningkatan jumlah tonase bijih emas 2011 sebesar 4% menjadi 2,6 juta dmt dan kenaikan kadar emas menjadi 7 gpt di 2011 dari 6 gpt di 2010. Penambahan tonase bijih emas ini berasal dari estimasi tonase bijih yang ada di dua prospek baru, yaitu Cibanteng dan Gudang Handak.
Estimated gold resources within the Pongkor area in 2011 registered an increase from 479 thousand troy ounces of gold to 600 thousand troy ounces of gold due to the increase in the tonnage of gold ore in 2011 by 4% to 2.6 million dry metric tons and higher gold grade to 7 grams per ton from a previous grade of 6 grams per ton in 2010. The increase in tonnage for gold resources was also due to the estimated tonnage from the two new prospects, namely Cibanteng and Gudang Handak.
PT Cibaliung Sumberdaya, Cibaliung, Banten
PT Cibaliung Sumberdaya, Cibaliung, Banten
Pada akhir 2011, tonase cadangan emas di wilayah Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten naik sebesar 107% menjadi 2,2 juta dmt dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan peningkatan klasifikasi sumber daya emas menjadi cadangan. Namun, kadar emas yang terkandung dalam endapan ini menurun drastis menjadi 5,5 gpt dari 10 gpt di akhir tahun lalu, atau turun sebanyak 45%, yang mengakibatkan jumlah total logam emas naik sebesar 10% menjadi 374 ribu toz.
At the end of 2011, the tonnage of gold reserves in Cibaliung in Pandeglang, Banten Province increased by 107% to 2.2 million dry metric tons compared to the previous year as a result of the conversion of the mine area from resources into reserves. However, the gold grade sharply declined to 5.5 grams per ton from 10 grams per ton previously in 2010 or a 45% lower, which increased gold metal by 10% to 374 thousand troy ounces.
Pada tahun 2011, CSD mengonversi sumber daya emas menjadi cadangan sehingga mengakibatkan penurunan tonase emas sumber daya emas tereka turun sebesar 80% menjadi 270 ribu dmt. Selain itu, kadar emas menurun secara signifikan sebesar 37% menjadi 6 gpt. Penurunan tonase ini menurunkan jumlah total logam emas yang bisa ditambang oleh CSD sebesar 88% menjadi 48 ribu toz logam emas dibandingkan jumlah tahun 2010.
In 2011, PT Cibaliung Sumberdaya converted gold resources to reserves, which led to the decline by 80% to 270 thousand dry metric tons. Moreover, the gold grade also significantly dropped by 37% to 6 grams per ton. This reduction in tonnage led to lower gold that can be mined by PT CSD by as much as 88% or 48 thousand troy ounces of gold compared to 2010.
Bauksit
Bauxite
Antam melakukan kegiatan eksplorasi bauksit di Mempawah, Landak, Tayan, dan Munggu Pasir, Kalimantan Barat serta pada lokasi-lokasi milik PT Mega Citra Utama (MCU) dan PT Borneo Edo International (BEI) untuk mendukung pembukaan tambang baru di Tayan serta perencanaan proyek-proyek pengolahan alumina.
Antam’s bauxite explorations were situated in four areas within the province of West Kalimantan, namely: Mempawah, Landak, Tayan and Munggu Pasir as well as other locations owned by PT Mega Citra Utama (MCU) and PT Borneo Edo International (BEI) in support of efforts to open new mines in Tayan and plans for alumina processing
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
143
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Selama 2011 total biaya eksplorasi bauksit mencapai sebesar Rp16,1 miliar. Aktivitas eksplorasi di daerahdaerah tersebut meliputi pengukuran topografi, sumur uji, percontohan, dan analisa contoh.
projects. Throughout 2011, total cost spent on bauxite exploration amounted to Rp16.1 billion, which covers topography measurement, test wells, samples, and analysis of samples.
Estimasi cadangan bauksit Antam 2011 meningkat sebesar 1% menjadi 106,4 juta wmt dengan penurunan kandungan silika reaktif (R-SiO2) rata-rata sebesar 6% menjadi 3,15% dan peningkatan kadar alumina (Al2O3) rata-rata sebesar 1% menjadi 47,17% dibandingkan 2010. Cut-off grade yang diterapkan pada tahun 2011 di wilayah Tayan adalah kandungan maksimum R-SiO2 sebesar 5,8% dan kandungan Al2O3 minimum 40% untuk keperluan bahan baku pabrik pengolahan chemical grade alumina yang memerlukan bijih bauksit dengan kadar silika reaktif yang rendah dan kandungan alumina yang tinggi.
Antam’s estimated bauxite reserves in 2011 was slightly higher by 1% to 106.4 wet metric tons with the average decline in reactive silica content (R-SiO2) of 6% to 3.15% and higher average alumina grade (Al2O3) by 1% to 47.17% compared to that in 2010. The cut-off grade that was implemented in 2011 within Tayan is a maximum R-SiO2 content of 5.8% and minimum AI2O3 content of 40% for raw materials required by chemical grade alumina processing plants that needed low reactive silica but high alumina content.
Pada 31 Desember 2011, estimasi sumber daya bauksit Antam tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan estimasi 2010, yaitu peningkatan tonase total sumber daya bauksit, termasuk tonase milik PT MCU dan PT BEI, sebesar 1% menjadi 267,5 juta wmt diiringi dengan penurunan kadar rata-rata R-SiO2 sebesar 4% menjadi 3,44% dan kenaikan kandungan Al2O3 menjadi 42,92% dibandingkan 2010. Di Mempawah Hulu, Menjalin, dan Mempawah, cut-off grade Al2O3 sebesar 38% dan kandungan maksimum R-SiO2 sebesar 6% sesuai dengan asumsi awal studi kelayakan pembangunan pabrik pengolahan smelter grade alumina.
Antam’s estimated bauxite resources as of December 31, 2011, did not significantly change compared to 2010, which increased in total tonnage of bauxite resources (including tonnage derived from PT MCU and PT BEI) by as much as 1% to 267.5 million wet metric tons along with lower average R-SiO2 levels by 4% to 3.44% and increase in Al2O3 content of 42.92% compared to 2010. Cut-off grade of AI2O3 for bauxite in Mempawah Hulu, Menjalin, and Mempawah, amounted to 38% and maximum R-SiO2 content amounted of 6% was in line with the initial assumption made within the feasibility study for the smelter grade alumina plant.
Estimasi tonase sumber daya bauksit PT MCU pada akhir 2011 naik sebesar 29% menjadi 53,5 juta wmt dengan kandungan R-SiO2 sebesar 3,79% dan penurunan kadar alumina sebesar 1% menjadi 42,38% dibandingkan 2010. Sedangkan pada tanggal pelaporan yang sama, estimasi tonase sumber daya bauksit PT BEI tercatat pada tingkat 109,5 juta wmt atau mengalami penurunan sebesar 11% jika dibandingkan 2010. Pada akhir 2011, kadar silika reaktif sumber daya PT BEI mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun lalu, namun kandungan alumina sumber daya tersebut sedikit meningkat sebanyak 3% menjadi 43,21%.
Estimated tonnage of PT MCU’s bauxite resources as of the end of 2011 increased by 29% to 53.5 million wet metric tons with R-SiO2 content of 3.79% and decreased alumina content by 1% to 42.38% compared to 2010. Simultaneously with this reporting period, PT BEI’s estimated bauxite resources amounted to 109.5 million wet metric tons or 11% lower compared to 2010. The reactive silica levels of BEI’s bauxite resources as of the end of 2011, was 5% lower compared to the previous year, but the alumina content was slightly higher by 3%, to 43.21%.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Estimasi Cadangan dan Sumber Bauksit pada Tanggal 31 Desember 2011 Bauxite Reseves and Resources Estimation as of December 31, 2011
Cadangan | Reserves Pemilik IUP Mining License Holder
Antam
Lokasi Location
Tayan
Klasifikasi Classification
Terbukti Proven Terkira Probable
Total Tayan Munggu Pasir
Terbukti Proven Terkira Probable
Total Munggu Pasir Toho, Mempawah
54,90
15,18
3,57
20.500
56,8
12,8
3,7
52.350
55,7
14,2
3,6
20.000
55,94
8,91
2,15
34.000
56,7
10,3
3
54.000
56,4
9,8
2,7 -
-
-
-
-
Total Toho, Mempawah
-
-
-
-
-
Mempawah Hulu
Terbukti Proven Terkira Probable
-
-
-
-
-
-
-
-
Terbukti Proven Terkira Probable
Total PT MCU Menjalin
Total Menjalin Toral
31.850
-
Meliau
Terbukti Proven Terkira Probable
Klasifikasi Classification
Al2O3 (%)
-
Total Meliau
Total BEI
R-SiO2 (%)
-
Total Antam
PT BEI
T- SiO2 (%)
Terbukti Proven Terkira Probable
Total Mempawah Hulu
PT MCU
Tonase Bauksit Faktor Tercuci Konkresi Washed Concrescence Bauxite Factor Tonnage (%) (‘000 wmt)
Sumber Daya | Resources Kadar Rata-Rata Average Grade
47,56 Terukur Measured 47,1 Terindikasi Indicated Tereka Inferred 47,4
Tonase Bauksit Faktor Tercuci Konkresi Washed Concrescence Bauxite Factor Tonnage (%) (‘000 wmt)
Kadar Rata-Rata Average Grade T- SiO2 (%)
R-SiO2 (%)
Al2O3 (%)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
47,15 Terukur Measured 46,9 Terindikasi Indicated Tereka Inferred
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
46,9 -
-
-
-
-
10.500
53,40
16,70
2,22
45,96
-
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
13.000
53
27
3
43
23.500
53
22
3
44
33.000
48,90
26,52
3,30
42,31
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
-
-
-
-
-
48.000
54
29
3
43
52
27
3
43
-
-
-
-
-
81.000
106.350
56
11,9
3,2
47,2
104.500
52
26
3
43
-
-
-
-
1.000
51,69
24,29
3,72
42,42
-
-
-
-
12.500
48,8
30
3,2
42,2
-
-
-
-
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40.000
50
27
4
42
53.500
50
28
4
42
-
53.500
50
28
4
42
- Terukur Measured - Terindikasi Indicated Tereka Inferred
11.500
52,95
27,09
3,97
41,72
-
-
-
-
-
98.000
52
22
4
43
-
-
-
-
-
109.500
52
23
4
43
-
-
-
-
-
109.500
52
23
4
43
106.350
56,04
11,98
3,15
47,18
267.500
52
25
4
43
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
145
Kegiatan Eksplorasi Exploration Activities
Batubara dan Mineral Industri Lainnya
Coal and other industrial minerals
Pada tahun 2011 kegiatan eksplorasi batubara dilakukan di lokasi Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi; Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Namun hingga saat ini, aktivitas eksplorasi batubara masih belum mendapatkan endapan batubara yang cukup signifikan untuk bisa diklasifikasikan sebagai sumber daya. Terkait estimasi cadangan dan sumber daya batubara anak perusahaan, hingga akhir 2011 Antam belum mengonversikan informasi estimasi cadangan dan sumber daya batubara Tambang Sarolangun yang diakuisisi salah satu entitas anaknya, PT Indonesia Coal Resources, di Januari 2011 ke dalam standar JORC. Selain batubara, Antam juga melakukan aktivitas eksplorasi batu gamping dalam skala kecil di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Total biaya yang dikeluarkan Antam untuk aktivitas eksplorasi batubara dan batu gamping di 2011 mencapai Rp1,6 miliar.
Coal exploration activities in 2011 were situated in Tebo, Jambi, Sintang in West Kalimantan, and South Barito in Central Kalimantan. However, as of this point of time, the coal exploration activities have not discovered significant coal deposits to be classified as a resource. In regards to the estimated coal reserves and resources of its subsidiaries until the end of 2011, Antam has not converted the information pertaining to estimated coal reserves and resources derived from the Sarolangun mining site in Jambi (acquired by its subsidiary, PT Indonesia Coal Resources, in January 2011) into JORC standard. In addition to coal, Antam also conducted small-scale explorations for limestone in East Halmahera in the province of North Maluku. The total cost spent on coal and limestone exploration in 2011 amounted to Rp1.6 billion.
Laboratorium penguji di UBP Nikel Maluku Utara | Analysis Laboratory at North Maluku Nickel Mining Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Wawancara
Interview
Ir. Tato Miraza, Se, Mm
T
Untuk mengembangkan usaha Antam di masa mendatang, kegiatan apa yang menjadi fokus Antam untuk jangka pendek dan jangka panjang?
J
Untuk jangka pendek kami mempersiapkan sejumlah agenda yang pada intinya untuk dapat segera mendapatkan cash untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut: pembukaan tambang nikel sejak 2010 yang meliputi tambang nikel Tapunopaka (2010), tambang bauksit Tayan (2010), tambang nikel Mandiodo (2011), dan tambang nikel Pakal (2011). Di tahun 2012 kami akan membuka tambang nikel Gag, tambang bauksit yang dioperasikan oleh entitas anak kami, PT Mega Citra Utama dan tambang bauksit Mempawah di Kalimantan Barat yang ditujukan untuk persiapan Proyek SGA Mempawah. Di tahun 2010 kami juga melakukan akuisisi aset yang telah beroperasi yakni akuisisi tambang emas Cibaliung dan akuisisi tambang batubara Sorolangun di tahun 2011 yang dilakukan oleh entitas anak Antam, PT Indonesia Coal Resources. Tambang emas Cibaliung dan tambang batubara Sarolangun keduanya saat ini sudah beroperasi dan telah memberikan konstribusi bagi Antam. Kami juga melakukan monitoring dan pengawasan yang intensif terhadap kepemilikan minoritas kami di beberapa perusahaan patungan, untuk memanfaatkan momentum harga emas untuk memperoleh cash dan keuntungan yang optimal bagi Antam seperti pada PT Nusa Halmahera Minerals. Kami juga mendorong segera beroperasinya pabrik Sponge Iron yang merupakan usaha patungan Antam dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada tahun 2012. Di tahun 2012 dan 2013 kami juga akan mengkaji kemungkinan peningkatan kepemilikan saham di minority JV di PT Weda Bay Nickel dan PT Nusa Halmahera Minerals.
Q A
Direktur Pengembangan Development Director
What is Antam’s focus in developing its future business, both short and long term?
For short term development, we have prepared a number of projects aimed to generating faster cash inflow that will be used to accelerate the Company’s growth, which include the opening of the nickel mine in Tapunopaka in 2010, bauxite mine in Tayan, nickel mine in Mandiodo in 2011, and nickel mine in Pakal also in 2011. In 2012, we will open a nickel mine in Gag Island, bauxite mine to be operated by our subsidiary, PT Mega Citra Utama, and bauxite mine in West Kalimantan Mempawah to support Mempawah SGA project. In 2011, we have also acquired some operating mines as our assets, namely gold mine in Cibaliung in 2010 and coal mine in Sorolangun in 2011that is acquired by Antam's subsidiary, PT Indonesia Coal Resources. Both Cibaliung gold mine and Sorolangun coal mine are already in operation and has been contributing revenues to Antam. Additionally, we are also intensively monitoring and supervising the joint venture companies in which we hold minority ownership, including PT Nusa Halmahera Minerals. The increase in gold price will enable the Company to obtain optimal cash and profits. We also encourage the immediate operation of Sponge Iron plant, a joint venture established with PT Krakatau Steel Tbk in 2012. In 2012 and 2013, we will assess the possibility of increasing our ownership in PT Weda Bay Nikel and PT Nusa Halmahera Minerals.
Untuk jangka menengah sampai dengan tahun 2015, kami berfokus pada penyelesaian proyek-proyek pengembangan yang bersifat hilir untuk komoditas inti nikel dan bauksit, dimana di tahun 2011 kami telah memulai konstruksi proyek Chemical Grade Alumina Tayan senilai US$450 juta dan proyek FeNi Haltim senilai US$1,6 miliar serta memulai proyek Modernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel Pomalaa yang mencakup pembangunan Coal Fired Power Plant berkapasitas 2 x 30 MW. Kami juga akan menambah dua unit Dual Fired Diesel Engine PLTD III yang berlokasi di Pomalaa. Seluruh proyek ini akan meningkatkan nilai tambah cadangan bauksit dan nikel yang dimiliki, dan juga menjadikan operasi pabrik feronikel Antam menjadi semakin efisien dan kompetitif. Pengembangan dan pembangunan keseluruhan pabrik-pabrik ini ditujukan untuk pertumbuhan Antam sekaligus untuk mengantisipasi larangan ekspor bijih di tahun 2014, sehingga Antam telah memiliki posisi yang kuat untuk menghadapi larangan tersebut. Selain ketiga proyek tersebut, kami juga tengah menyiapkan proyek pembukaan tambang emas Papandayan dimana pada tahun 2012 kami berharap studi kelayakan dan basic engineering design telah dapat selesai, sehingga pada akhir tahun 2013 konstruksi sudah dapat dimulai dan pada akhir tahun 2015 sudah dapat berproduksi.
For medium term until 2015, we will focus on the completion of our downstream projects for nickel and bauxite commodities. In 2011, we have started the project construction of Chemical Grade Alumina Tayan worth at US$450 million and FeNi Haltim project worth at US$ 1.6 billion. Additionally, we will strat the modernization and optimization project in Pomalaa Ferronickel smelters that includes the construction of Coal Fired Power Plant that has a capacity of 2 x 30 MW. Moreover, we will add two more units of Dual Fired Diesel Engine at our diesel power plant III located in Pomalaa. The entire projects will increase the added value of the existing bauxite and nickel reserves as well as to drive the operation of Antam's ferronickel plant to be more efficient and competitive. These plants development and construction is aimed at driving Antam growth as well as anticipating the ore export ban in 2014. With this anticipation, Antam will have already secured a strong position once that ban is put into effect. In addition to these three projects, we are also preparing the opening of a gold mine project in Papandayan whose feasibility study and basic engineering design will be completed in 2012. While the construction will be commenced in late 2013, the commercial production is expected to take place in late 2015.
Selain pertumbuhan organik tersebut, kami juga melakukan assessment untuk menunjang pertumbuhan perusahaan melalui pertumbuhan anorganik terhadap aset-aset produktif yang siap beroperasi untuk diakuisisi oleh Antam dalam jangka pendek dan jangka menengah, terutama aset batubara dan emas. Sedangkan
In addition to this organic growth, we also conduct an assessment to support the Company's growth through inorganic growth toward by acquiring productive assets within short and medium term, especially on coal and gold assets. As for bauxite and nickel assets, these commodities are geared toward increasing Company’s
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
147
Wawancara Interview
untuk aset-aset bauksit dan nikel lebih ditujukan untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya kedua mineral tersebut bagi perusahaan. Hal lain yang dilakukan untuk jangka menengah adalah mendorong upaya-upaya partnership yang ada, dimana Antam memiliki saham minoritas seperti PT Weda Bay Nickel, PT Sorikmas Mining dan PT Dairi Prima Minerals untuk segera melakukan konstruksi dan diharapkan pada tahun 2016 ketiganya sudah dapat berproduksi.
reserves and resources. Moreover, we encourage our existing partnerships in which Antam has minority ownership, such as in PT Weda Bay Nickel, PT Sorikmas Mining and PT Dairi Prima Mineral, to immediately commence their constructions so they can start their production in 2016.
Untuk jangka panjang, dalam kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 kami telah mempersiapkan proyek-proyek hilir lainnya seperti proyek Low Grade Ferronickel atau Nickel Pig Iron Mandiodo dan proyek Smelter Grade Alumina Mempawah. Kedua proyek tersebut saat ini tengah dilakukan penyelesaian studi kelayakan yang dikerjakan bersama dengan Outotech Gmbh Jerman dan akan selesai pada akhir tahun 2012. Konstruksi kedua proyek tersebut diharapkan dapat dimulai pada kuartal IV tahun 2013 dan beroperasi komersial pada tahun 2016. Selain itu, kami juga tengah melakukan sejumlah studi yang dilakukan oleh Tim Pengembangan Teknologi dan Proyek Antam seperti studi tentang pembangunan pabrik Stainless Steel, ekspansi pabrik feronikel Pomalaa dan Halmahera Timur tahap lanjutan, ekspansi pabrik CGA Tayan dan juga industri turunan dari CGA. Kami juga melakukan juga studi pengembangan zircon dan komoditas lainnya.
For long term development, between 2016-2020 periods, we have also prepared some downstream projects such as Low Grade Ferro Nickel or Nickel Pig Iron project in Mandiodo and Smelter Grade Alumina project in Mempawah. Both projects are currently on the stage of feasibility study completion which is jointly conducted with Outotech Gmbh of Germany, to be completed by end of 2012. The construction of both projects is expected to commence in Q4-2013, while commercial operation is expected to take place in 2016. In addition, our Technology and Antam’s Project Development Team is currently working on several studies, including Stainless Steel plant construction, expansion of ferronickel plants in Pomalaa and East Halmahera, expansion of CGA Tayan plant and also derivatives industry of CGA. Additionally, we are also working on a development study for zircon and other commodities.
Proyek-proyek ini ke depannya diharapkan akan meningkatkan diversifikasi komoditas Antam dan juga memantapkan posisi Antam sebagai perusahaan berbasis pertambangan terkemuka yang terintegrasi secara vertikal.
These projects are expected to increase Antam’s commodity diversification as well as to strengthen Antam’s position as a leading mine-based and vertically- integrated company.
T J
Bagaimana perkembangan usaha bidang eksplorasi?
Investasi peralatan dan sumber daya manusia di bidang eksplorasi terutama bertujuan untuk mendapatkan peningkatan cadangan emas, dimana sampai akhir dengan akhir tahun 2011 tim eksplorasi telah mendapatkan cadangan emas sekitar 30 ton. Kami menargetkan perolehan cadangan baru sebesar 35 dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014, dan diharapkan pada tahun 2012 ini target 35 ton akan tercapai, atau dua tahun lebih cepat dari rencana. Saat ini kami tengah menyiapkan revisi target perolehan cadangan emas yang lebih menantang.
Untuk komoditas nikel dan bauksit, kegiatan eksplorasi lebih berfokus pada pendetilan cadangan dari daerah-daerah eksplorasi yang ada, mengingat kedua cadangan yang dimiliki Antam dinilai sudah cukup besar untuk diolah selama beberapa dekade ke depan. Di bidang eksplorasi kami juga berfokus untuk mendapatkan cadangan dan daerah baru untuk emas dan juga mineral tembaga. Oleh sebab itu kegiatan eksplorasi kedua komoditas tersebut menjadi prioritas utama tim eksplorasi kami terutama di daerah Jambi dan Papua. Ada beberapa komoditas yang saat ini juga tengah dicari oleh Antam, yaitu komoditas bijih besi untuk memperkuat operasi perusahaan patungan PT Meratus Jaya Iron & Steel yang pada tahun 2012 ini akan beroperasi secara komersial. Di tahun 2011 kami juga memperoleh 2 IUP komoditas zircon di Kabupaten Landak Kalimantan Barat, dan pada tahun 2012 akan dimulai eksplorasi komoditas tersebut. Pada tahun 2012 terdapat pula kemungkinan dimulai babak baru kegiatan eksplorasi Antam yaitu dimulainya ekplorasi di luar negeri, yakni di Myanmar dan Laos. Tim eksplorasi Antam telah melakukan beberapa kali kunjungan untuk pre-assessment sepanjang tahun 2011. Adapun komoditas yang ditargetkan di kedua negara ini adalah emas, tembaga, bauksit, nikel dan timah, dengan prioritas emas dan tembaga.
Q A
What is the progress in Antam’s exploration business?
Investment in equipment and human resources for exploration business is mainly aimed at acquiring more gold reserves, where by end of 2011, the exploration team has acquired approximately 30 ton of gold reserves. Our new gold reserves target for 2009 to 2014 period is 35 tons, and it is predicted that by 2012 this target will be reached, or two years ahead the scheduled timeline. Now, we are preparing a revision for setting a more challenging target. Nickel and bauxite exploration activities are focused on detailing the reserves from existing areas of exploration, given that the reserves owned by Antam are large enough for several decades ahead. In this exploration, we also focus on acquiring new reserves and new areas for gold and copper in particular. Therefore, the exploration activities on these commodities become top priority to our exploration teams, especially in Jambi and Papua. Antam is currently seeking to obtain new commodities, including iron ore, to strengthen the operations of Antam’s joint venture with PT Meratus Jaya Iron & Steel which is scheduled to start its commercial operation in 2012. In 2011 we also obtained 2 mining permits (IUP) for zircon in Landak Regency, West Kalimantan which will be initially explored in 2012. In 2012, we are looking at the possibility to embark on a new exploration activity overseas, in Myanmar and Laos. Antam's exploration team has made several trips for pre-assessments during 2011. The targeted commodities to be explored in these countries include gold, copper, bauxite, nickel and tin, with gold and copper as main priority.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
T J
Bagaimana strategi Antam dalam mengembangkan hubungan dengan mitra strategis?
Salah satu strategi pertumbuhan utama Antam adalah pengembangan kerja sama strategis dengan perusahaanperusahaan pertambangan internasional. Antam memandang usaha patungan sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko eksplorasi, risiko proyek serta risiko pendanaan dan sekaligus untuk mengembangkan sumber daya yang dimiliki. Dengan menanggung risiko dan biaya eksplorasi, proyek dan pendanaan bersama mitra strategis, Antam dapat mengembangkan wilayah IUP yang dimiliki serta mempercepat usaha pengembangan tambang baru. Hasil yang didapat dari usaha patungan Antam yang telah beroperasi di antaranya PT Nusa Halmahera Minerals yang telah membayar dividen serta adanya akses pada teknologi, metode penambangan dan pelatihan sumber daya manusia terkini. Hal yang sama juga kami harapkan di PT Weda Bay Nickel, PT Sorikmas Mining, PT Dairi Prima Minerals yang saat ini tengah dalam upaya penyelesaian Bankable Feasibility Study dan juga dimulainya konstruksi pabrik. Mengingat keterbatasan Antam untuk mendanai proyek-proyek tersebut yang hampir bersamaan pembangunannya, maka untuk proyek-proyek Low Grade Ferronickel/NPI Mandiodo dan SGA Mempawah, Antam kemungkinan akan mencari partner strategis untuk merealisasikannya, namun saat ini perusahaan tetap fokus untuk menyelesaian BFS dan Basic Engineering Design untuk kedua proyek tersebut
T J
Apa tantangan yang dihadapi Antam pada saat ini dalam perencanaan dan penyelesaian proyek-proyek tersebut ?
Dari sisi pengembangan perusahaan, tantangan terbesar yang ada saat ini keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, terutama tenaga-tenaga ahli dalam pekerjaan proyek dan juga sumber dana untuk merealisasikan keseluruhan proyek yang kebetulan implementasinya hampir bersamaan dan berurutan satu sama lainnya. Keterbatasan infrastruktur dimana proyekproyek dilaksanakan, demikian juga permasalahan sosial ekonomi dengan adanya era otonomi daerah juga menjadi kendala tersendiri. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan langkah-langkah yang sistematis dan smart untuk menjalankan proyek-proyek tersebut. Kami memastikan bahwa seluruh proyek pengembangan berjalan on track, on schedule, on budget, on cost, on quality, on performance and zero accident during construction merupakan keharusan dan hal ini akan memastikan adanya pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.
T J
Bagaimana Antam mengantisipasinya?
Kami bekerjasama secara erat di internal perusahaan maupun dengan pihak eksternal terkait untuk memastikan seluruh aspek pengerjaan proyek telah ter-cover dengan baik. Kami juga mengimplementasikan sistem pengerjaan proyek yang terintegrasi. Dari aspek finansial, kami memiliki financial controller guna membantu untuk meningkatkan pemantauan pelaksanaan proyek-proyek terutama dari sisi penyerapan anggaran. Dari aspek monitoring dan pengawasan proyek, kami memiliki Satuan Kerja Project Development Group, dan dari sisi sosial ekonomi kami melakukan kegiatan-kegiatan CSR yang terukur dan terintegrasi untuk meminimalkan risiko sosial selama pembangunan dan operasi pabrik-pabrik kami tersebut.
Q A
How does Antam develop relationships with strategic partners?
One of Antam's main growth strategies is to develop strategic cooperation with international mining companies. Antam believe that joint ventures can serve as way to reduce risks in exploration, projects, and funding, and also to develop its own resources. By sharing the risks with the strategic partners, Antam is able to develop its IUP-owned areas and accelerate the development of new mines. Antam has enjoyed the benefits from joint venture, such as dividend received from sPT Nusa Halmahera Minerals, technology access, latest mining methods and human resource training. We expect to receive similar benefits from our cooperation with PT Weda Bay Nickel, PT Sorikmas Mining, and PT Dairi Prima Mineral which are currently in the stage of Bankable Feasibility Study completion and plant construction commencement. Given the limited financial resources of Antam to fund these projects being constructed at the same time, Antam is seeking for strategic partner to fund for the projects ofLow Grade ferronickel / NPI project in Mandiodo and SGA in Menpawah. At this moment, we remain focused on completion of BFS and Basic Engineering Design on these projects.
Q A
What are the challenges faced by Antam currently in planning and completion of these projects?
From company development perspective, the biggest challenge currently comes from the lack of Company’s human resources, especially experts in the projects, and the fund needed to realize all projects which are simultaneously and sequentially constructed. Additionally, the lack of infrastructures where the projects are located and socioeconomic issues related to local autonomy policy have also added to the challenges facing the Company. Therefore, the Companies needs to take systematic and smart steps in running these projects. We need to ensure that all project developments are running on track, on schedule, on budget, on cost, on quality, on performance and with zero accident during construction. These will ensure the achievement of sustainable growth for the Company.
Q A
How does Antam respond to those challenges?
We have been working closely with all Company's internal and external parties so as to ensure that all aspects of project are well-covered, in addition to the implementation of an integrated project working system. On financial aspect, we have assigned a financial controller to help improve project realization monitoring, especially on budget realization. On project monitoring and supervision aspects, we have assigned a Working Unit of Project Development Group, while on socio-economic issues, we carried out measured and integrated CSR activities to minimize the social risks during the construction and operation of our plants.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
149
Informasi Mengenai Jumlah Cadangan dan Sumberdaya
Notes To Reserves And Resources Estimations
Sesuai dengan standar JORC, sumber daya mineral didefinisikan sebagai suatu kandungan atau keberadaan mineral yang memiliki nilai ekonomis intrinsik yang berada di dalam atau di permukaan bumi dengan jumlah dan bentuk yang memadai untuk diekstrak secara ekonomis. Lokasi, jumlah, kandungan, karakteristik geologis dan keberadaan sumber daya mineral ini diketahui, diestimasikan atau diinterpretasikan dari data dan bukti geologis. Istilah sumber daya mencakup mineralisasi yang telah diidentifikasi dan diestimasikan melalui eksplorasi dan pengambilan sampel bahan mineral. Eksplorasi dan pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi sumber daya mineral tersebut dengan mempertimbangkan faktor teknis, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah.
In accordance with JORC standards, a mineral resource is defined as that with the content or presence of a mineral that is deemed of intrinsic economic value, which may, either be within or on the earth’s surface and in sufficient amounts as well as economically extracted. The location, quantity, content, geological characteristics and the availability of this mineral resource is identified, estimated, or interpreted from data and geological facts. Meanwhile, the term resource implies minerals that have been identified and estimated through exploration and a sampling process and has taken into account the technical, economic, legal, environmental, social and government regulatory factors.
Sumber daya Terindikasi (indicated mineral resource) merupakan bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Estimasi ini didasarkan pada eksplorasi, pengambilan sampel, dan pengujian pada Iokasi tersebut yang dilakukan menurut teknik tertentu seperti outcrops, paritan, dan pengeboran inti. Lokasi tempat pengujian biasanya tersebar dengan jarak tertentu untuk keperluan konfirmasi geologis dan kemenerusan kadar, dengan jarak tersebut cukup dekat untuk memperkirakan potensi sumber daya yang ada. Sumber daya Terindikasi memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah dibandingkan sumber daya Terukur.
An indicated mineral resource is a mineral resource whose tonnage, densities, shape, physical characteristics, grade and mineral content can be estimated with sufficient credibility. This estimate is based on exploration, sampling, and testing onsite that are conducted in accordance with specific techniques such as outcrops, trenching, and core drilling. The tested sites are usually spread within a certain distance so as to gain geological confirmation and content continuity as well as estimate the potential mineral contained within the area. Meanwhile, an indicated resource usually is less accurate compared to measured resource.
Sumber daya Terukur (measured mineral resource) merupakan bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Estimasi ini didasarkan pada eksplorasi yang detail dan terpercaya, serta pengambilan sampel dan pengujian pada lokasi tersebut yang dilakukan menurut teknik tertentu seperti singkapan, paritan, dan pemboran inti. Lokasi tempat pengujian biasanya cukup rapat untuk keperluan konfirmasi geologis dan kemenerusan kadar.
Measured mineral resource refers to a mineral resource with the tonnage, densities, shape, physical characteristics, grade and content that is deemed highly credible. This estimate is based on detailed and reliable exploration, sampling and testing carried out onsite using specific techniques such as outcrops, trenching, and core drilling. The testing location is usually situated close so as to gain geological confirmation and content continuity.
Cadangan bijih (ore reserves) merupakan bagian dari sumber daya mineral terukur atau terindikasi yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan bijih merupakan bagian dari sumber daya mineral yang setelah dilakukan penerapan seluruh faktor penambangan, memiliki estimasi tonase dan kadar yang menurut opini pihak yang melakukan estimasi, layak untuk ditambang. Opini ini dikeluarkan setelah rnengkaji seluruh faktor metalurgi, ekonomis, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. Hasil dari estimasi ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan pertambangan. Untuk memperoleh klasifikasi “cadangan bijih’’, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan. Klasifikasi cadangan bijih dibagi dua berdasarkan tingkat ketelitian, yakni cadangan terkira dan cadangan terbukti.
Ore reserve is part of measured or indicated mineral resources, which can be mined economically. Ore reserves usually represent a mineral resource with the tonnage and grade content that according to the opinion of the party that carries out the estimates, is deemed suitable to be mined. This opinion is issued once the metallurgical, economic, marketing, legal, environmental, social and government regulatory factors have been studied. The estimates also take into consideration the amount of mineral resources that may be reduced as a result of mining. To obtain the classification of “ore reserve”, a comprehensive study is conducted that can be in the form of a feasibility study, including taking into account changes to the assumption or modifications in respect to the mining, metallurgy, economical, legal, environment, social and government regulations. This study is carried out to endure that the mining activities are adequate. The classification for the ore reserves is divided into two based on its level of accuracy, namely probable and proven reserves.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Cadangan terkira (probable ore reserve) merupakan bagian dari sumber daya mineral terindikasi atau sumber daya terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terindikasi ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Untuk memperoleh klasifikasi cadangan terindikasi, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk menyampaikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan. Cadangan terkira mengindikasikan tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan cadangan Terbukti.
Probable reserve is part of indicated or measured mineral resources, which can be mined economically. The estimated indicated reserves also take into account the amount of minerals mined that can potentially be depleted as a result of the mining activity. To obtain the classification of probable reserve, a thorough study is conducted that covers a feasibility study, including taking into consideration the changes to assumptions or modifications to the mining, metallurgy, economical, legal, environmental, social, and government regulatory aspects. This study was conducted to confirm that the mining activity was deemed feasible. Probable reserves indicate that the level of accuracy was lower than the proven reserves.
Cadangan terbukti (proved ore reserve) merupakan bagian dari sumber daya terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan terbukti ini juga memperhitungkan jumlah sumber daya mineral yang mungkin berkurang akibat kegiatan penambangan. Untuk memperoleh klasifikasi cadangan terbukti, dilakukan kajian menyeluruh yang dapat mencakup studi kelayakan, termasuk memperhitungkan adanya perubahan asumsi atau adanya modifikasi terhadap penambangan, metalurgi, ekonomis, hukum, Iingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Kajian ini dilakukan untuk menyampaikan bahwa kegiatan penambangan cukup layak untuk dilakukan.
Proven reserve represents part of measured resources, which can be mined economically. These estimated proven reserves also takes into consideration the amount of mineral resources that might be depleted as a result of mining activities. To obtain proven reserve classification, a feasibility study is usually carried out, which include measuring changes to the assumption or modification to the mining, metallurgy, economical, legal, environmental, social, and government regulatory aspects. This study is conducted to confirm as to whether the mining activity is deemed feasible.
Jumlah cadangan dan sumber daya mineral yang tercantum dalam laporan tahunan ini dihitung berdasarkan informasi yang akurat oleh Saudara Lukman Efendi yang merupakan karyawan purnawaktu Antam dan anggota the Australasian Institute of Mining and Metallurgy (MAusIMM) dan cukup berpengalaman sebagai seorang Competent Person sesuai dengan ketentuan standar JORC. Dalam penyusunan laporan tahunan jumlah cadangan dan sumber daya mineral ini, Saudara Lukman Efendi dibantu oleh tim estimasi sumberdaya mineral dan cadangan bijih yang terdiri dari Saudara Trenggono Sutioso (MAusIMM), Saudara Herian Sudarman Hemes (MAusIMM), Saudari Novi Rusiana Dewi, Saudara Tulus Semedie, Saudara Muhaemin dan Saudara Romzi Rio Wibawa yang juga merupakan karyawan purnawaktu Perseroan.
The amount of mineral reserves and resources mentioned within this annual report was calculated on the basis of accurate information compiled by Lukman Efendi, a part-time employee of ANTAM and a member of the Australasian Institute of Mining and Metallurgy (MAusIMM) with the competent experience required by JORC standard. In preparing the annual report on the amount of mineral reserves and resources, he is assisted by the mineral resources and ore reserves estimation team, which consists of Trenggono Sutioso, Herian Sudarman Hemes (both of whom are members of MAusIMM), Novi Rusiana Dewi, Tulus Semedie, Muhaemin and Romzi Rio Wibawa, who are all full-time employees of ANTAM.
Meskipun demikian, informasi jumlah cadangan dan sumber daya mineral dalam laporan tahunan ini belum diverifikasi oleh pihak independen. Informasi jumlah cadangan dan sumber daya mineral dalam laporan tahunan ini tidak termasuk cadangan dan sumber daya mineral yang dimiliki oleh perusahaan patungan. Informasi ini merupakan ringkasan dari Laporan Cadangan dan Sumber daya Mineral per 31 Desember 2011, dimana sumber daya terukur dan sumber daya terindikasi digabungkan untuk mempermudah laporan.
However, information pertaining to the amount of mineral reserves and resources specified within this annual report has not been independently verified. The information pertaining to the mineral reserves and resources specified within this annual report does not include the mineral reserves and resources owned by the joint venture companies. This information represents a summary of the Mineral Reserves and Resources Report as of 31 December 2011, which brings together measured resources and indicated resources.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
151
Proyek-Proyek Pertumbuhan Development Projects
Pada tahun 2011 Antam Memulai Proyek Chemical Grade Alumina Tayan senilai US$450 Juta dan Proyek Feronikel Halmahera Timur Senilai US$1,6 Miliar Antam Embarked On Two Major Projects In 2011, Chemical Grade Alumina In Tayan Worth At US$ 450 Million And Ferronickel Plant In East Halmahera Valued At US$ 1.6 Billion. Konstruksi proyek CGA Tayan, Kalimantan Barat Construction of Chemical Grade Alumina project, West Kalimantan
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
153
Proyek-Proyek Pertumbuhan
Development Projects
Tahun 2011 merupakan tahun dimana Antam mengeksekusi investasi untuk tahap pertumbuhan selanjutnya. Dengan nilai kas dan setara kas Rp5,6 triliun, Antam melakukan investasi untuk masa depan yang lebih baik. Antam memiliki cadangan nikel dan bauksit yang cukup besar dan Antam akan menciptakan nilai yang signifikan dari cadangan dan sumber daya yang dimiliki untuk masamasa mendatang. Melalui proyek-proyek pertumbuhan tersebut, Antam berupaya untuk menjadi lebih besar dan lebih baik, terdiversifikasi dan berkelanjutan dalam rangka menciptakan nilai signifikan bagi pemegang saham.
In 2011, Antam commenced the implementation of its strategic investments aimed at sustaining its future growth. With Rp5.6 trillion in cash and cash equivalents, Antam is in solid position to finance major projects of commodities such as nickel and bauxite from its reserves located in several areas. With the right strategic plans and promising projects to invest hopefully Antam will be growing stronger and giving significant added value to its shareholders.
Antam merupakan perusahaan pertambangan terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Wilayah operasi Antam tersebar di seluruh Indonesia. Antam memperoleh pendapatan dengan melakukan kegiatan penambangan, pengolahan dan pemurnian sumberdaya mineral secara ekonomis dan
Antam is an integrated, diversified and export-oriented mining company that operates in several locations throughout Indonesia. Its operations consist of exploration, processing, refinery of its mineral resources and global marketing. Supported by its strong cash position, Antam made investments that cover downstream
Proyek-Proyek Pertumbuhan Antam's Development Projects
No
Nama Proyek | Project Name
1
Tayan Chemical Grade Alumina
2
F eNi Halmahera Timur (FeNi Haltim) East Halmahera Ferronickel (FeNi Haltim)
Kepemilikan | Ownership 80%
Komoditas | Commodity Chemical Grade Alumina
100%
Feronikel | Ferronickel
3
odernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel- M Pembangunan PLTU Pomalaa Modernization and Optimization of Pomalaa Ferronickel Smelters-Development of Coal Fired Power Plant
100%
odernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel- M Pembangunan PLTU Pomalaa Modernization and Optimization of Pomalaa Ferronickel Smelters-Development of Coal Fired Power Plant
4
Mandiodo Nickel Pig Iron
100%
Nickel Pig Iron
5
Mempawah Smelter Grade Alumina
100%
Smelter Grade Alumina
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Groundbreaking Proyek CGA Tayan, Kalimantan Barat | Groundbreaking of CGA project in Tayan, West Kalimantan
menjual hasilnya ke seluruh dunia. Dengan posisi kas yang kuat, sejalan dengan strategi perusahaan untuk bergerak ke arah hilir agar nilai tambah cadangan Antam semakin meningkat serta untuk mengantisipasi ketentuan Pemerintah atas larangan ekspor bijih di tahun 2014, Antam melakukan investasi-investasi baru untuk memasuki fase pertumbuhan berikutnya. Dengan semakin intensifnya Antam melakukan investasi, pertumbuhan Antam dalam masa empat hingga enam tahun mendatang diperkirakan akan signifikan.
industry in order to increase its mineral reserves as well as to anticipate the government regulation which bans ore export by 2014. Through these new and intensive investments, the Company’s growth is expected to increase significantly, especially in the next four to six years.
Pada tahun 2011, Antam telah memulai konstruksi pabrik Chemical Grade Alumina di Tayan, Kalimantan Barat, untuk memanfaatkan cadangan bauksit yang berjumlah besar bersama-sama dengan perusahaan tambang dari Jepang. Antam juga telah memulai konstruksi pabrik Feronikel keempat di Halmahera Timur untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel Antam. Pembangunan pabrik feronikel keempat juga merupakan langkah awal Antam untuk membangun industri baja nirkarat (stainless steel) di masa depan. Antam juga telah memulai tahapan awal untuk memodernisasi dan mengoptimalkan pabrik FeNi I di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang telah beroperasi sejak tahun 1975. Modernisasi dan optimasi pabrik FeNi I juga diikuti dengan
In 2011, in co-operation with a Japanese mining company, Antam began the construction of Tayan Chemical Grade Alumina, in West Kalimantan that process its large bauxite reserves. Antam has also begun to increase the capacity of its ferronickel plant in East Halmahera by building the fourth ferronickel smelter. This is also the firts step for Antam to develop stainless steel business in the future. Additionally, the Company has also started the modernization and optimization of its FeNi smelters in Pomalaa, Southeast Sulawesi which has been in operation since 1975, while at the same time, a 2X30MW coal power plant will also be built to supply electricity to the supporting facilities of the smelters. During the year,
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
155
Proyek-Proyek Pertumbuhan Development Projects
pembangunan PLTU Batubara berkapasitas 2x30MW untuk mendukung penyediaan listrik fasilitas penunjang pabrik. Di tahun 2011, Antam juga meneruskan studi kelayakan terhadap proyek Nickel Pig Iron (NPI) di Mandiodo, Sulawesi Tenggara yang akan mengolah bijih nikel kadar rendah menjadi NCPI. Selain itu, Antam juga meneruskan studi kelayakan terhadap proyek Smelter Grade Alumina yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat. Konstruksi pabrik sponge iron yang merupakan proyek patungan dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk juga terus berjalan di tahun 2011, dan diharapkan sudah dapat beroperasi di tahun 2012.
Antam has completed feasibility studies for two projects, namely nickel project in Mandiodo, Southeast Sulawesi and Smelter Grade Alumina plant in Mempawah, West Kalimantan. Antam, in co-operation with PT Krakatau Steel, also continued the construction of sponge iron plant which is expected to start its operation in 2012.
Konstruksi proyek CGA Tayan, Kalimantan Barat | Construction of CGA project in Tayan, West Kalimantan
Proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan Tayan Chemical Grade Alumina (CGA) Project Lokasi Location: Tayan, Kalimantan Barat West Kalimantan
Status saat ini Current stage: Konstruksi Construction
Estimasi operasi komersial pada tahun 2014 Estimated commercial operation in 2014 Perkiraan biaya proyek sebesar US$450 juta dengan rencana kapasitas produksi 300.000 ton Chemical Grade Alumina per tahun Estimated project cost of US$450 million with planned production capacity of 300,000 ton of Chemical Grade Alumina pa
Proyek Chemical Grade Alumina Tayan (Proyek CGA Tayan)
Tayan Chemical Grade Alumina project
Proyek CGA Tayan dikembangkan oleh PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan perusahaan entitas pengendalian bersama antara Antam dengan Showa Denko K.K. (SDK) Jepang. Antam memiliki 80% saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20% saham dipegang oleh SDK. Pendanaan untuk proyek ini berasal
Tayan CGA project is developed by PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), a jointly controlled entity between Antam and Japanese Showa Denko KK, each holds ownerships of 80% and 20% respectively. The project is internally funded
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
dari dana internal Antam dan SDK dan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta perbankan Jepang dan debt guarantee disediakan oleh Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC). Sementara proses konstruksi dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Tsukishima Kikai Co. Ltd. Jepang dan PT Nusantara Energi Abadi (Nusea).
by Antam, Showa Denko, and loans from Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Japan banks and debt guarantee issued by Japan Oil, Gas and Metals National Corporation. The construction is jointly built by PT Wijaya Karya, Tsukishima Kikai and PT Nusantara Energi Abadi.
Kapasitas pabrik CGA Tayan adalah 300.000 ton CGA per tahun. Output produksi sebesar 200.000 ton CGA akan digunakan SDK sebagai pengganti output CGA dari pabrik SDK di Yokohama, sementara 100.000 ton CGA akan dijual di pasar Indonesia. Estimasi nilai proyek CGA sekitar US$450 juta dengan struktur pendanaan proyek berupa pendanaan eksternal dan internal dengan komposisi debt : equity sebesar 65% : 35%. Komoditas CGA akan diekspor ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta dijual untuk pasar domestik Indonesia. Istilah chemical grade alumina merujuk secara umum pada produk bahan kimia berupa aluminum hidroksida dan alumina yang digunakan untuk aplikasi industri yang bukan industri aluminum. Aluminum hidroksida adalah produk intermediate dan merupakan bahan yang dapat digunakan dalam penjernihan air. Sedangkan alumina dapat digunakan untuk memproduksi bahan pendukung komponen elektronik. Beberapa produk yang menggunakan CGA diantaranya refractories, abrasives, produk bangunan, Integrated Circuit (IC) dan juga bahan untuk LCD screen.
The annual capacity of Tayan CGA plant is 300,000 tons of Chemical Grade Alumina where 200,000 tons of is CGA production is to substitute CGA produced in Showa Denko’s plant in Yokohama, while the remaining 100,000 tons will be sold in Indonesian market. Tayan CGA project is estimated to cost around US$450 million funded by internal and external funds, with ratio of debts and equity of 65% and 35% respectively. CGA is a chemical product containing hydroxide aluminum and alumina used for nonalumina industrial application. Aluminum hydroxide is an intermediate product and used as water purifier, while alumina can be used as supporting materials for electronic component. Some products using CGA include refractories, abrasives, building products, integrated circuit and also material for LCD screen.
Pada tanggal 11 April 2011, Antam memulai konstruksi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dengan Menteri Perindustrian RI, M.S. Hidayat secara resmi melakukan seremoni pemancangan tiang pertama proyek yang berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Konstruksi proyek CGA Tayan diperkirakan akan berjalan selama 32 bulan dengan operasi komersial dimulai pada bulan Januari tahun 2014.
On 11 April 2011, the construction of Tayan CGA plant in Sanggau Regency of West Kalimantan province was officially launched by Minister of Industry, MS Hidayat. The construction period is estimated to take 32 months while commercial operation will begin in January 2014.
Dimulainya konstruksi proyek CGA Tayan menandai eksekusi strategi jangka panjang Antam. Antam berharap proyek CGA Tayan akan menghasilkan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham melalui pengolahan cadangan bauksit Antam yang berjumlah besar dan berkualitas tinggi. Proyek CGA Tayan memiliki potensi pendapatan sekitar US$200 juta per tahun bagi ICA. Proyek CGA Tayan yang merupakan bagian dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015 Koridor Kalimantan, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memberi nilai tidak hanya bagi Antam dan SDK namun juga bagi pemangku kepentingan.
The commencement of Tayan CGA project construction marked the implementation of Antam’s long term investment strategy. This project is expected to provide optimum returns to the shareholders through the exploitation of Antam’s large bauxite reserves.. The CGA project has potential revenues of approximately US$200 million per year. This project which is part of the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia’s Economic Development (MP3EI)-Kalimantan Corridor 20112015 will provide added value to Antam and SDK as well as to other stakeholders.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
157
Proyek-Proyek Pertumbuhan Development Projects
Konstruksi proyek Feronikel Halmahera Timur | Construction of ferronickel project in East Halmahera
Proyek FeNi Halmahera Timur East Halmahera FeNi Project Lokasi Location: Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara Buli, East Halmahera, North Maluku
Status saat ini Current stage: Konstruksi | Construction
Estimasi commissioning operation pada tahun 2014 Estimated commissioning operation in 2014 Perkiraan biaya proyek sebesar US$1,6 miliar (termasuk pembangkit listrik) dengan kapasitas produksi 27.000 ton Ni per tahun Estimated project cost of US$1.6 billion (including power plant) with production capacity of 27,000 ton Ni pa
Proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim)
East Halmahera Ferronickel Project (FeNi Haltim)
Proyek FeNi Haltim merupakan proyek strategis Antam yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel. Proyek FeNi Haltim nantinya akan memiliki kapasitas produksi 27.000 TNi dengan commissioning operation diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014. Proyek FeNi Haltim akan dikembangkan oleh entitas anak Antam, yaitu PT Feni Haltim (FHT) yang seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Antam.
FeNi Haltim project is another Antam’s strategic project aimed at increasing the added value of nickel reserves by processing the nickel ore into ferronickel. This project will have a production capacity of 27,000 TNi with commissioning operation to begin in late 2014. FeNi Haltim project is operated by Antam’s subsidiary PT Feni Haltim (FHT) which is entirely owned by Antam.
Pada tanggal 30 November 2011 Antam memulai konstruksi proyek FeNi Haltim senilai US$1,6 miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa secara resmi melakukan seremoni pemancangan tiang pertama proyek yang berlokasi di Halmahera Timur,
On 30 November 2011, the construction of this US$ 1.6 billion project was officially launched by Coordinating Minister for Economic Affairs, Hatta Rajasa, attended by North Maluku Governor and East Halmahera Regent. The project
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Maluku Utara. Peresmian proyek FeNi Haltim juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halmahera Timur yang sangat mendukung proyek ini untuk dapat segera direalisasikan dan diharapkan dapat turut membantu pengembangan ekonomi masyarakat setempat di Maluku Utara. Proyek FeNi Haltim adalah salah satu proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku serta merupakan salah satu proyek terbesar saat ini di wilayah Indonesia Timur.
is also part of the government’s MP3EI program aimed at accelerating the economy in Eastern Indonesia region. The project is one of the largest projects in the Eastern part of Indonesia.
Modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa | Modernization and Optimization of Pomalaa ferronickel plant
Modernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel Pomalaa-Pembangunan PLTU Pomalaa Modernization and Optimization of Pomalaa Ferronickel Smelters-Development of Coal Fired Lokasi Location: Pomalaa, Sulawesi Tenggara Southeast Sulawesi
Status saat ini Current stage: Konstruksi Construction.
Estimasi operasi komersial pada tahun 2014 Estimated commercial operation in 2014 Perkiraan biaya proyek antara us$450-us$500 juta Estimated project cost between us$450 to us$500 million
Proyek Modernisasi Dan Optimasi Pabrik Feronikel-Pembangunan Coal Fired Power Plant Pomalaa (MOP-PP)
The Modernization and Optimization of Ferronickel SMELTER-Construction of Coal FIRED Power Plant
Salah satu kunci dalam mengantisipasi pelaksanaan UU Minerba terkait dengan pelarangan ekspor bahan mentah adalah dengan peningkatan efisiensi pabrik feronikel. Mengingat pabrik FeNi I telah beroperasi sejak tahun 1975 dan pabrik FeNi II telah beroperasi sejak tahun 1995, Antam berencana untuk meningkatkan efisiensi
To anticipate the government regulation that bans the ore export by 2014, Antam plans to upgrade its ferronickel smelter in Pomalaa, Southeast Sulawesi through modernization and optimization program. FeNi I plant has been operational since 1975, while FeNi II since 1995. The
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
159
Proyek-Proyek Pertumbuhan Development Projects
kedua pabrik tersebut melalui rencana modernisasi dan optimasi pabrik feronikel. Rencana ini juga mencakup pembangunan PLTU batubara untuk mensuplai listrik bagi fasilitas pendukung pabrik. Pada tahun 2011, Perseroan berfokus pada finalisasi studi kelayakan rencana ini dan telah memulai proses tender. Rencana ini akan dimulai dengan dilakukannya optimasi pabrik FeNi II yang akan berlangsung selama 4 bulan di tahun 2012. Selain itu, rencana ini juga mencakup upgrade pabrik FeNi I termasuk fasilitas penunjang seperti pelabuhan. Rencana ini akan berjalan sampai dengan tahun 2014 dengan estimasi biaya antara US$450-US$500 juta.
upgrade program includes the construction of a coal fired power plant designed to supply electricity to the supporting facilities of the FeNi smelters. In 2011, Antam focused on the completion of the feasibility studies and bid process. The optimization of FeNi II smelter will take four months in 2012. Antam will also improve FeNi I smelter by providing port facility. By plan, the optimization program will continue until 2014 with estimated cost of between US$450-US$500 million.
Pada akhir tahun 2011, untuk mendanai sebagian kebutuhan proyek MOP-PP, Antam menerbitkan obligasi berdenominasi Rupiah sejumlah Rp3 triliun untuk mendukung pendanaan investasi dan pengembangan usaha. Obligasi perusahaan yang bernama Obligasi Berkelanjutan I Antam Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A yang memiliki tenor 7 tahun sejumlah Rp900 miliar dengan tingkat bunga 8,375% per tahun dan seri B yang memiliki tenor 10 tahun sejumlah Rp2,1 triliun dengan tingkat bunga 9,05% per tahun.
To finance the projects, Antam issued Rupiahdenominated bonds at the end of 2011 valued at Rp3 trillion. The bonds was issued in two series, namely Series A with 7 year tenor amounting to Rp900 billion with annual interest of 8.375% and Series B with 10 year tenor valued at Rp2.1 trillion with annual interest of 9.05%.
Untuk penerimaan hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I sebesar Rp3 triliun tersebut, Antam akan menggunakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp2,030 triliun untuk keperluan proyek MOP-PP.
Antam has allocated Rp2.030 trillion out of Rp3 trillion for the Modernization and Optimization projects.
Proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) Project Lokasi Location: Konawe Utara, Sulawesi Tenggara North Konawe, Southeast Sulawesi
Status saat ini Current stage: Studi Kelayakan feasibility study
Estimasi operasi komersial pada tahun 2016 Estimated commercial operation in 2016 Perkiraan biaya proyek antara US$350-400 juta dengan kapasitas produksi sebesar 120.000 ton feronikel per tahun Estimated project cost between US$350-400 million with production capacity of 120,000 tons of ferronickel pa
Proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo
Nickel Pig Iron (NPI) PROJECT Mandiodo
Kapasitas produksi NPI yang direncanakan pada proyek ini sebesar 120.000 ton feronikel per tahun. Total nilai proyek diperkirakan berkisar antara US$350-400 juta. Pada tahun 2011 Antam berfokus pada penyelesaian studi kelayakan, Bankable Feasibility Study (BFS) serta pembebasan lahan terkait proyek NPI.
NPI Project is projected to have production capacity of 120,000 tons of ferronickel per year. The total project value is estimated at US$ 350-400 million. In 2011 the Company focused on the completion of feasibility studies, Bankable Feasibility Study (BFS) and NPI project-related land acquisition.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah Mempawah Smelter Grade Alumina (SGA) Project Lokasi Location: Kalimantan Barat West Kalimantan
Status saat ini Current stage: Studi Kelayakan | Feasibility Study
Estimasi operasi komersial pada tahun 2016 Estimated commercial operation in 2016 Perkiraan biaya proyek sebesar US$1 miliar dengan kapasitas produksi 1,2 juta metric ton SGA per tahun Estimated project cost of US$1 billion with production capacity of 1.2 million metric ton of SGA pa
Proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah
Mempawah Smelter Grade Alumina Project
SGA merupakan komoditas hasil pengolahan bijih bauksit dan digunakan sebagai bahan baku aluminum. Berbeda dengan CGA yang memiliki niche market, komoditas SGA memiliki karakteristik pasar yang terbuka dengan harga yang diperdagangkan di bursa. Konsumen SGA satusatunya di Indonesia adalah PT Inalum yang merupakan produsen aluminum dan merupakan perusahaan patungan antara Jepang dan Pemerintah Republik Indonesia.
Smelter Grade Alumina (SGA) is a commodity derived from the processing of bauxite ore and it is used as raw material for aluminum. Unlike Chemical Grade Alumina which only supplies niche market, Smelter Grade Alumina has a more open market characteristic and is traded in the stock exchange. The only SGA consumer in Indonesia is PT Inalum, an aluminum producer and a joint company between Japanese and Indonesian governments.
Antam saat ini tengah mengembangkan proyek SGA Mempawah yang mencakup pembangunan pabrik SGA di Mempawah, Kalimantan Barat dengan kapasitas 1.200.000 ton alumina per tahun dengan taksiran nilai proyek ini mencapai US$1 miliar. Estimasi dimulainya operasi komersial SGA adalah pada tahun 2016.
Antam is currently developing Mempawah SGA project covering plant construction with production capacity of 1,200,000 tons of alumina per year, estimated to cost around US$1 billion. The commercial operation of this plant is expected to start in 2016.
Belanja Modal (Rp ‘000) Capital Expenditures (Rp ‘000)
No.
Deskripsi | Description
A
Investasi Rutin Routine Investment
B
Investasi Pengembangan Development Expenditures
C
Biaya Ditangguhkan Deffered Expenditures Total Investasi Total Investment
Realisasi 2011 2011 Realisation
Anggaran 2012 2012 Budget
675.402.832
800.631.368
1.009.219.252
4.705.054.892
223.674.915
341.668.225
1.908.296.999
5.847.354.485
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
161
Entitas Ventura Bersama Joint Ventures Entities
Salah Satu Rencana Strategi Pengembangan Jangka Panjang Antam adalah dengan Melakukan Kerja Sama Strategis dengan Perusahaanperusahaan Kelas Dunia One Of Antam's Long-Term Plans On The Development Strategy Is To Initiate Strategic Cooperation With World-Class Companies
Aktivitas di tambang emas PT Nusa Halmahera Minerals | Activities in gold mine of PT Nusa Halmahera Minerlas
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
163
ENTITAS VENTURA BERSAMA
Joint Ventures Entities Salah satu strategi kunci pertumbuhan Antam adalah kerjasama aliansi strategis dengan perusahaan pertambangan internasional maupun domestik. Antam memandang entitas ventura bersama sebagai metode yang efektif dan menguntungkan untuk mengembangkan wilayah pertambangan yang dimilikinya. Pada umumnya melalui skema kerja sama ini, Antam akan mendapatkan porsi kepemilikan awal tanpa penyetoran dana (free carried interest) serta memperoleh opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikannya melalui pinjaman (loan carried interest) di awal kegiatan operasi. Antam berkeyakinan bahwa entitasentitas ventura bersama ini memiliki prospek yang baik dalam pengembangan ke depan.
One of Antam’s long-term development strategy plans is to establish strategic cooperations with world-class companies. Strategic alliance with international and domestic mining companies stands as key driver in accelerating the Company’s growth. For Antam, a joint venture scheme is viewed as effective and profitable cooperation in developing mining areas. In general, this scheme allows Antam to obtain initial ownership without capital (free carried interest) and to increase its ownership through loan (loan carried interest) at the beginning of operation. Joint venture companies present good prospects business development in the future. The following are joint venture entities in which Antam holds minority ownership.
PT NUSA HALMAHERA MINERALS (KEPEMILIKAN Antam: 17,5%)
PT NUSA HALMAHERA MINERALS (Antam OWNERSHIP: 17.5%)
PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) adalah entitas ventura bersama antara Newcrest Mining Limited (NML) dengan Antam yang kepemilikannya dimiliki oleh NML melalui Newcrest Singapore Holdings Pte Ltd sebesar 82,5% saham dan 17,5% saham PT NHM dimiliki oleh Antam. Pada usaha patungan ini, Antam tidak memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham di PT NHM. PT NHM telah beroperasi sejak tahun 2005 di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah serta pemrosesan menggunakan larutan sianida untuk memisahkan kandungan emas dari bijih emas.
PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) is a joint venture entities between Newcrest Mining Limited (NML) and Antam with share composition of 82.5% and 17.5% respectively. In this joint venture, Antam does not have an option to upgrade its ownership in the company. PT Nusa Halmahera Minerals has been operating its underground mine since 2005 in North Halmahera regency in North Maluku province, using cyanide solution in separating gold content and gold ore.
Pada tanggal 31 Desember 2011, PT NHM memiliki total cadangan bijih emas terbukti dan terkira sebesar 5,1 juta dmt dengan kadar emas dan perak masing-masing sebesar 12 dan 16 gpt dan kandungan logam emas dan perak sebesar 2 juta dan 2,6 juta toz. Sedangkan estimasi sumber daya emas PT NHM pada tanggal pelaporan yang
By 31 December 2011 PT NHM has a proven and probable gold reserves of 5.1 million dmt, comprising gold and silver’s grade amounting to 12 and 16 gpt respectively, while its gold metal and silver’s content of 2 million and 2.6 million toz respectively. The estimated gold resources of PT NHM on the date of reporting was 4.8 million dmt with
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
sama adalah sebesar 4,8 juta dmt dengan kadar emas dan perak masing-masing sebesar 15 dan 21 gpt dan kandungan logam emas dan perak masing-masing sebesar 2,4 juta dan 3,2 juta toz. Selama 2011, PT NHM terus melaksanakan aktivitas eksplorasi di sekitar wilayah pertambangannya dengan total biaya eksplorasi mencapai AU$21 juta.
gold and silver’s grade of 15 and 21 gpt respectively and gold and silver’s content of 2.4 million and 3.2 million toz respectively. In 2011, PT NHM has allocated AUS$21 million for its exploration activities.
Selama tahun buku yang berakhir 30 Juni 2011, produksi logam emas PT NHM mencapai 463.000 toz logam emas dengan total biaya produksi tunai sebesar AU$145 juta dan mengkontribusikan pendapatan dividen dari laba tahun fiskal tersebut pada Antam sebesar Rp354,58 miliar. Target produksi logam emas PT NHM di 2012 berada di rentang antara 455.000 toz sampai dengan 465.000 toz.
During the fiscal year ended June 30, 2011, the production of gold by PT NHM reached 463, 000 toz with total production cost of AUS$145 million. This company has paid out dividend to Antam amounting to Rp354.58 billion. PT NHM’s gold production target in 2012 is estimated between 455,000 to 465,000 toz toz.
PT NHM telah menyelesaikan studi kelayakan pembukaan tambang bawah tanah Toguraci yang merupakan tambang bawah tanah kedua di wilayah Gosowong di bulan Agustus 2011 dan langsung memulai pembangunan tambang tersebut. Tambang Toguraci diestimasikan memiliki umur tambang selama lima tahun dan pembukaannya akan memakan biaya sebesar US$157,5 juta. Sampai dengan 2011, PT NHM telah membelanjakan AU$57 juta dari total biaya pengembangan tambang Toguraci yang akan mulai berproduksi di bulan Juni 2012.
In August 2011, PT NHM has completed a feasibility study on its new underground mine located in Toguraci and it was followed by immediate construction. Toguraci mine is the second underground mine in Gosowong, Halmahera. Toguraci mine is estimated to have a five year mine life and its exploration will cost US$157.5 million. By 2011, PT NHM has spent AUS$57 million out of the total cost of mine development in Toguraci, while initial production is expected to commence in June 2012.
PT WEDA BAY NICKEL (KEPEMILIKAN Antam: 10%)
PT WEDA BAY NICKEL (Antam OWNERSHIP: 10%)
Antam memiliki saham di usaha ventura bersama dengan Eramet S.A. (ESA) dan Mitsubishi Corporation (MC) untuk mendirikan tambang nikel dan kobalt serta pabrik pengolahan nikel berteknologi hidrometalurgi di Teluk Weda di wilayah yang terletak di antara Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Proyek nikel ini akan dikelola oleh PT Weda Bay Nickel (PT WBN) yang struktur kepemilikan sahamnya terdiri dari 10% Antam dan 90% Strand Minerals (Indonesia) Pte. Ltd. (SMI). Saham MI dimiliki oleh ESA sebanyak 66,6% dan MC sebanyak 33,4%. Antam memiliki opsi untuk meningkatkan porsi saham PT WBN miliknya menjadi 25%. Pada tanggal 14 Desember 2011, Pacific Metals Co. Ltd. bergabung dalam usaha ventura ini dengan membeli saham SMI sebanyak 3,4% seharga JP¥3 juta dari porsi saham milik MC.
Antam has interest in this joint venture entity established with Eramet S.A (ESA) and Mitsubishi Corporation (MC) to exploit nickel and cobalt as well as to build a nickel processing plant through hydrometallurgical technology in Weda Bay, an area located between two regencies, Central and East Halmahera in North Maluku province. The project will be managed by PT Weda Bay Nickel in which Antam holds 10% of ownership while the remaining 90% is held by Strand Minerals (Indonesia) Pte Ltd. This company is 66.6% owned by Eramet SA and 33.4% by Mitsubishi Corporation. Antam has an option to increase its ownership up to 25%. On 14 December 2011, Pacific Metals Co Ltd entered this Joint Venture through the acquisition of 3.4% SMI’s shares or equivalent to 3 million Yen.
Proyek Weda Bay Nickel (PWBN) direncanakan akan memproduksi 65.000 ton nikel per tahunnya menggunakan teknik pemrosesan sulfuric acid atmospheric pressure leaching yang dikembangkan oleh ESA dari sumber daya
Weda Bay Nickel Project is commissioned to produce 65,000 tons nickel annually using sulfuric acid atmospheric pressure leaching processing technique developed by Eramet SA out of the measured, indicated and inferred
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
165
Entitas Ventura Bersama Joint Ventures Entities
nikel terukur, terindikasi, dan tereka di Teluk Weda yang diestimasikan berjumlah 5,1 juta ton. Tingkat produksi ini akan dicapai secara berjenjang pada Tahap II setelah pembangunan Tahap I yang memiliki volume produksi nikel tahunan sebesar 35.000 ton selesai.
nickel resources in Weda Bay, estimated at 5.1 million tons. This production level will be effective on Stage II, following the completion of Stage I that has production volume of 35,000 tons of nickel.
Pada tanggal 11 Agustus 2010, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), salah satu organisasi di bawah World Bank, menerbitkan jaminan untuk PWBN kepada SMI senilai US$207 juta selama periode tiga tahun. Hingga akhir 2011, PWBN masih dalam tahap penyelesaian studi kelayakan yang diestimasikan akan memakan biaya sebesar US$230 juta. Keputusan untuk pembangunan Tahap I PWBN akan diputuskan setelah diselesaikannya studi kelayakan proyek tersebut di akhir 2012.
On 11 August 2010, the Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), an organization under the World Bank, issued a three-year guarantee worth at US$207 million to Strand Minerals Indonesia for its project funding. Until end of 2011, the project was still in the stage of feasibility study finalization and the project cost is estimated to be US$230 million. The first stage construction will commence following the completion of feasibility study at the end of 2012.
PT DAIRI PRIMA MINERALS (KEPEMILIKAN Antam: 20%)
PT DAIRI PRIMA OWNERSHIP: 20%)
Proyek tambang bawah tanah bijih seng dan galena (senyawa timah hitam dan perak) Dairi (PD) yang dikembangkan oleh PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) berlokasi di area Sopokomil, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. PT Bumi Resources Minerals Tbk melalui Gain and Win Pte. Ltd. memiliki 80% saham PT DPM dan sisa kepemilikan saham PT DPM seluruhnya dimiliki oleh Antam.
The underground mine of zinc ore and galena (black lead and silver compounds) developed by PT Dairi Prima Mineral is located in Sopokomil of Dairi Regency in North Sumatra Province. PT DPM is 80% owned by Bumi Resources Minerals Tbk through Gain and Win Pte. Ltd, while Antam holds the remaining 20%.
Setelah diselesaikannya studi penambangan proyek di bulan Februari 2011, total jumlah cadangan PD di akhir 2011 meningkat dari 5,4 juta ton dengan kadar seng, timah hitam, dan perak masing-masing sebesar 13,7%, 8,2%, dan 9,9 gpt menjadi 11 juta ton dengan kadar seng, timah hitam, dan perak masing-masing sebesar 11,5%, 6,8%, dan 7,5 gpt. Sedangkan estimasi total sumber daya PD meningkat sebesar 25% dari sebelumnya sebesar 20,1 juta ton dengan kandungan seng dan timah hitam masingmasing sebesar 13,7% dan 8,2% menjadi 25,12 juta ton dengan kandungan seng dan timah hitam masing-masing sebesar 10,1% dan 6%. PD diharapkan dapat memproduksi 162.000 ton seng dan 75.000 ton timah hitam selama delapan tahun dengan total biaya produksi tunai tahunan per ton sebesar US$95.
Following the completion of feasibility study in February 2011, by the end of the year, the zinc reserves increased from 5.4 million tons with content of zinc, black lead, and silver accounting for 13.7%, 8.2%, and 9.9 gpt to 11 million tons respectively with grading zinc, black lead, and silver at 11.5%, 6.8%, and 7.5 gpt respectively. The estimated total resources increased by 25% from 20.1 million tons with the content of zinc and black lead accounting for 13.7% and 8.2% to 25.12 million tons respectively with zinc and black lead content at 10.1% and 6% respectively. The Dairi Project is expected to produce 162,000 tons of zinc and 75,000 tons of black lead within the period of eight years with total annual cash production cost of US$95 per ton.
PT DPM berhasil memperoleh Persetujuan Prinsip penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan penambangan bawah tanah bijih seng dan timah hitam dari Kementerian Kehutanan pada tanggal 15 November 2011 dan PD diharapkan dapat mulai berproduksi di semester kedua 2013.
PT DPM has obtained principle approval on forest use for zinc ore and black lead underground mining from the Ministry of Forestry on 15 November 2011. The project is expected to start its production in the second half of 2013.
MINERALS
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
(A ntam
PT GORONTALO Antam: 20%)
MINERALS (KEPEMILIKAN
PT GORONTALO MINERALS (Antam OWNERSHIP: 20%)
Antam memiliki 20% kepemilikan proyek penambangan tembaga dan emas yang dikelola oleh PT Gorontalo Minerals (PT GM) di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. PT Bumi Resources Minerals Tbk, melalui International Minerals Company LLC, memiliki 80% saham PT GM.
Antam holds a 20% ownership in the copper and gold mining project that is managed by PT Gorontalo Minerals (PT GM) in Bone Bolango Regency in Gorontalo province. The remaining 80% ownership is held by PT Bumi Resources Tbk Minerals, through International Minerals Company LLC.
Pada tahun 2010 PT GM memperoleh Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk kegiatan eksplorasi dari Departemen Kehutanan yang membolehkan PT GM untuk melakukan aktivitas eksplorasi di wilayah eksplorasinya dan menyelesaikan studi kelayakan proyek perusahaan tersebut. PT GM juga sedang dalam proses penyusunan estimasi cadangan dan sumber daya emas dan tembaga yang sesuai dengan standar JORC yang ditargetkan selesai di akhir 2012. Saat ini PT GM masih dalam tahap penyelesaian studi kelayakan dan konstruksi proyek PT GM diestimasikan akan mulai di awal 2013. PT GM berharap akan memasuki masa uji coba di semester kedua 2014.
In 2010 PT GM obtained its Forest Use Permit for exploration activities from the Ministry of Forestry, allowing PT GM to engage in explorations and feasibility study of its project. Currently, PT GM is in the process of preparing estimation of reserves and resources of gold and copper based on JORC standards. This process is to be completed by late 2012. Additionally, PT GM is also completing the feasibility studies and the project construction which is projected to be completed in early 2013, while the trial period will commence in the second half of 2014.
PT SORIKMAS MINING (KEPEMILIKAN Antam: 25%)
PT SORIKMAS MINING (Antam OWNERSHIP: 25%)
PT Sorikmas Mining (PT SM) merupakan entitas ventura bersama yang mengelola proyek penambangan bijih emas di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Sihayo Gold Limited (SGL), sebuah perusahaan tambang publik Australia, memiliki 75% saham PT SM dan seluruh sisa saham PT SM sebesar 25% dimiliki oleh Antam.
PT Sorikmas Mining (PT SM) is a joint venture entity that engages in the operation of gold ore mining project located in Mandailing Natal Regency, North Sumatera Province. This joint venture is 75% owned by Sihayo Gold Limited (SGL), an Australian public mining company, and the remaining 25% is owned by Antam.
Selama 2011, PT SM masih berkonsentrasi pada penyelesaian studi kelayakan definitif proyeknya yang ditargetkan selesai di kuartal kedua 2012. Hasil terkini aktivitas eksplorasi SGL menunjukkan estimasi total sumber daya emas terindikasi dan tereka wilayah pertambangan PT SM mencapai 16,3 juta dmt dengan kadar emas rata-rata sebesar 2,7 gpt dan kandungan logam emas sebesar 1,4 juta toz. Pada studi kelayakannya, PT SM menargetkan volume produksi logam emas tahunan sampai dengan 90.000 toz selama periode tujuh tahun dengan biaya tunai per unit tahunan berkisar pada rentan harga antara US$650 sampai dengan $700. Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas PT SM adalah sebesar US$80,4 juta.
Throughout 2011, PT SM’s focus was concentrated on the completion of feasibility study to be completed by Q2 2012. The latest exploration result conducted by Sihayo Gold Limited revealed that the estimation of total indicated and inferred gold resources in gold mine of PT SM reached 16.3 million dmt with average gold content of 2.7 gpt and gold metal content of 1.4 million toz. The Company aim to meet gold metal production of 90,000 toz within seven year period with annual cash cost between US$650 to $700 per toz. The estimated cost to build this gold ore processing plant is approximately US$80.4 million.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
167
Entitas Ventura Bersama Joint Ventures Entities
Rencana kerja PT SM di 2012 akan berfokus pada finalisasi dan penyampaian hasil-hasil studi kelayakan definitif proyek, penyelidikan pilihan pendanaan proyek dan menjalin hubungan baik dengan bank-bank kunci, persetujuan tingkat lanjut yang mencakup persetujuan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL), persetujuan Pemerintah Republik Indonesia, dan Izin Kehutanan. PT SM juga akan memastikan adanya hubungan yang baik dengan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan.
In its work plan for 2012, PT SM will focus on finalizing and delivering the results of the feasibility studies, assessing project funding options, maintaining good relation with key banks, further approval on the Environmental Impact Assessment (EIA), approval from the Government of the Republic Indonesia, and the Forestry Permit. The Company will also ensure a good relationship with local communities around the mining area.
Entitas Ventura Bersama | Joint Venture Entities
No
Produk / Komoditas Product / Commodity
Perusahaan / Company
Generasi Kontrak Karya Contract of Work (CoW) Generation
1
PT Nusa Halmahera Minerals
Emas / Gold
Generasi ke-6 / 6th generation
2
PT Galuh Cempaka
Intan / Alluvial Diamonds
Generasi ke-7 / 7th generation
3
PT Dairi Prima Minerals
Timbal/ seng / Lead/zinc
Generasi ke-7 / 7th generation
4
PT Weda Bay Nickel
Nikel / Nickel
Generasi ke-7 / 7th generation
5
PT Sorikmas Mining
Emas dan Logam Dasar / Gold & Base Metal
Generasi ke-7 / 7th generation
6
PT Gorontalo Minerals
Emas dan Logam Dasar / Gold & Base Metal
Generasi ke-7 / 7th generation
7
PT Sumbawa Timur Mining
Emas dan Logam Dasar / Gold & Base Metal
Generasi ke-7 / 7th generation
8
PT Pelsart Tambang Kencana
Emas / Gold
Generasi ke-7 / 7th generation
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
PT GALUH CEMPAKA (KEPEMILIKAN Antam: 20%)
PT GALUH CEMPAKA (Antam OWNERSHIP: 20%)
Antam memiliki free carried interest sebesar 20% pada Proyek Intan Cempaka yang dioperasikan oleh entitas ventura bersama PT Galuh Cempaka (PT GC) untuk mengola cadangan intan aluvial di Cempaka dan Danau Seran, Kalimantan. Gem Diamonds memiliki 80% saham dalam perusahaan patungan ini. Tambang Cempaka menghasilkan intan putih berkualitas tinggi serta beragam intan berwarna yang dapat dijual pada berbagai tingkat harga intan rata-rata global.
Antam holds a free carried interest of 20% in Cempaka Diamond Project operated by PT Galuh Cempaka (PT GC) that engages in processing alluvial diamond reserves in Cempaka and Seran Lake, in Southeast Kalimantan. The remaining 80% of the shares is held by Gem Diamonds. Cempaka mine produces high-quality white diamonds and a variety of colored diamonds that are priced at average diamond price prevailed in the global market.
Kepemilikan Antam / Antam Shares Persentase Kepemilikan* Percentage of Ownership*
Opsi Option
17,50%
-
20%
-
20%
-
10%
Lokasi Location
Newcrest Singapore holding Pte Ltd, entitas anak dari Newcrest (Asx Listed) Newcrest Singapore holding Pte Ltd, a subsidiary of Newcrest (Asx Listed) Banjarbaru & Tanah Laut, Ashton MMC Pte., Ltd. anak perusahaan dari Gems Kalimantan Selatan Diamond Ltd (Lse Listed) Banjarbaru & Ashton MMC Pte., Ltd. a subsidiary of Gems Diamond Tanah Laut, South Kalimantan Ltd (Lse Listed) Dairi & Pakpak Bharat, Gain and Win Pte., Ltd. entitas anak dari Herald Sumatera Utara Resources Dairi & Pakpak Bharat, Gain and Win Pte., Ltd. a subsidiary of herald Resources North Sumatera Halmahera, Maluku Utara Halmahera, North Maluku
15% (setelah BFS) 15% (setelah 14 tahun Halmahera, Maluku Utara beroperasi) Halmahera, North Maluku 15% (after BFS) 15% (after 14 years operation)
25%
-
20%
-
20%
-
15%
-
Mitra Partner
Strand Minerals (Indonesia) Pte., Ltd, perusahaan patungan dari Eramet (66,6%) dan Mitsubishi (33,4%) Strand Minerals (Indonesia) Pte., Ltd, joint venture company of Eramet (66.6%) and Mitsubishi (33.4%)
Status Status
Produksi Production Produksi Production Konstruksi Construction
Konstruksi Construction
Aberfoyle Pungkut Investment Pte. Ltd. entitas anak dari Sihayo Gold Limited (d/h Oropa Limited) (ASX Listed) Eksplorasi Aberfoyle Pungkut Investment Pte. Ltd., a subsidiary of Exploration Sihayo Gold Limited (previously Oropa Limited) (ASX Listed) International Minerals co. LLc anak perusahaan dari Bone Bolango, Sulawesi PT Bumi Resources Eksplorasi Utara International Minerals co. LLc, a subsidiary of PT Bumi Exploration Bone Bolango, North Sulawesi Resources Sumbawa Timur, Nusa Tenggara Barat Eksplorasi Eastern Star Resource Pty., Ltd. Eastern Sumbawa, West Nusa Exploration Tenggara Kota Baru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut, Tidak Ada Kalimantan Selatan Pelsart International NL, Australia Aktivitas Kota Baru, Tanah Bumbu, No Activities Banjar, Tanah Laut, South Kalimantan *Free Carried dan Loan Carried Free Carried and Loan Carried Mandailing–Natal, Sumatera Utara Mandailing - Natal, North Sumatra
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
169
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tata Kelola Antam
Governance of Antam
Antam Berkomitmen untuk Membudayakan Penerapan Praktik Terbaik Tata Kelola Perusahaan untuk Mencapai Kinerja yang Prima dan Berkelanjutan Antam Is Committed To Develop Best Practices In Corporate Governance To Achieve An Excellent And Sustainable Performance Antam kembali memperoleh penghargaan The Most Trusted Company 2011 berdasarkan Corporate Governance Perception Index Award 2011 Antam has again received The Most Trusted Company in 2011 Award, based on Corporate Governance Perception Index Award 2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
171
Tata Kelola Antam
Governance of Antam
Komitmen Kami Membudayakan penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan serta senantiasa memperkuat daya saing Antam, mengoptimalkan potensi dan nilai tambah sumber daya alam secara ekonomis, untuk mencapai kinerja yang prima, pertumbuhan berkelanjutan serta kelestarian lingkungan.
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE STATEMENT
Penerapan praktik terbaik Corporate Governance secara konsisten dan berkesinambungan merupakan komitmen penuh dari Antam dalam pengelolaan Antam dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham maupun kepentingan stakeholders lainnya. Dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG), Antam tidak hanya sekedar memenuhi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan saja, tetapi bersungguhsungguh menerapkannya dalam segala kegiatan operasional Antam yang dijalankan dengan senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness.
The implementation of the best practices of corporate governance consistently and continuously has become the full commitment of Antam's management in managing the Company by maintaining the balance between the interest of shareholder and other stakeholders. In implementing good corporate governance (GCG), Antam has beyond than complied with the rules and regulations, we have strongly committed to implementing the principles of GCG (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness) in the entire operation of Antam.
Sebagai wujud penerapan GCG yang komprehensif, Antam mengadopsi standar terbaik yang berlaku di internasional khususnya Australia Securities Exchange (ASX) Corporate Governance Principle and Recommendation yang diterbitkan oleh ASX Corporate Governance Council tahun 2010 (yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2011) maupun pedoman GCG yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2006 yang
Consistent with its commitment to comprehensively implementing GCG, Antam has adopted the international best practices of corporate governance, especially Australia Securities Exchange (ASX) Corporate Governance Principles and Recommendation issued by ASX Corporate Governance Council on 2010 (applied since 1 January 2011). Antam has also adopted Indonesia Code of GCG issued by National Committee on Governance on
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sosialisasi GCG Champion di Kantor Pusat, Jakarta | Socialization on GCG champion in Head Office, Jakarta
Our Commitment Incorporating the best practice of corporate governance as Antam’s culture, along with continually improving competitiveness and optimizing the potential and added value of natural resources economically to achieve excellent performance, sustainable growth and sustaining environment
berlaku di Indonesia, serta mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: PER — 01 / MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
2006, and the Minister of State Owned Enterprise (SOE) No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding GCG Implementation on SOE.
Penerapan GCG di ASX menganut 1 (satu) Dewan (Single Board) di dalam struktur perusahaan, berbeda dengan struktur Antam yang berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana kepengurusan Antam menganut 2 (dua) Dewan (two-board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Nilai yang dikandung dalam prinsip-prinsip yang berlaku di ASX disesuaikan dengan kondisi Antam yang berstatus BUMN dan sebagai Perseroan Terbatas, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Australia (ASX).
GCG implementation applied in ASX adopts a one-board system, whereas Antam’s structure refers to Indonesia Corporate Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (Company Law) that adopts a two-board system (Board of Commissioners and Board of Directors) of which each board has clear authority and responsibility based on the Article of Association and the existing rules and regulations. The spirit in the principles applied in ASX has been adjusted to Antam’s status as SOE as well as the Limited Liability which its stocks listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) and ASX.
Komitmen Antam dalam membudayakan praktikpraktik terbaik GCG diaktualisasikan antara lain dengan
Antam’s commitment in incorporating the best practices of corporate governance as Antam’s culture
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
175
Tata Kelola Antam Governance of Antam
menindaklanjuti rekomendasi dari penilai independen terhadap praktik GCG di Antam, kemudian secara berkala melakukan pengkajian dan upaya pengkinian atas kebijakan-kebijakan GCG yang berlaku di Antam yang juga tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya kebijakan-kebijakan GCG yang update tersebut dipublikasikan di portal internal Antam untuk mendorong upaya pengendalian diri dari seluruh insan Antam agar dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya senantiasa memperhatikan kebijakan GCG termasuk nilainilai dan norma etika yang berlaku di Antam.
has been actualized by continuously following up the recommendations from independent assessor and consistently reviewing and updating the GCG policies applied in Antam based on the recent condition and the prevailing laws and regulation as well as publishing them in Antam’s intranet portal to promote self-control of insan Antam in conducting their daily activities should adhered to and apply Antam value and norms.
Sepanjang tahun 2011, beberapa peningkatan telah dilakukan oleh Antam antara lain dengan melakukan restrukturisasi organisasi yang terencana dan efisien serta secara berkala melakukan perekrutan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan meningkatnya aktivitas perkembangan usaha Antam; penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja dan Sistem Manajemen Unjuk Kerja untuk mendukung sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif dan wajar; menyusun Standard Operating Procedure (SOP), khususnya untuk aktivitas baru Antam; melakukan penyempurnaan atas sistem pengendalian internal; memberlakukan penerapan manajemen risiko di seluruh lini kegiatan usaha Antam; dan melakukan sosialisasi dan internalisasi penerapan GCG di Antam kepada pihak internal dan eksternal secara berkesinambungan; serta melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan melakukan pelestarian lingkungan hidup, khususnya di sekitar kegiatan usaha Antam sebagai wujud tanggung jawab sosial.
Through out the year 2011, Antam has conducted several enhancements by updating the planning of Antam’s organization structure efficiently as well as recruiting and developing the quality of its human capital in line with the increasing business development of Antam’s activities; enchancing the Performance Management System and Work Management System to support the implementation of sound performance evaluation; updating internal control system; applying risk management in the entire Antam’s business activities; and continuously socializing and internalizing the implementation of GCG in Antam internally or externally; and conducting community development program and sustaining enviroment especially surrounding Antam’s operational areas as Antam’s corporate social responsibility.
Komunitas investor mengapresiasi komitmen Antam yang menerapkan GCG secara konsisten, hal ini terlihat dari kepercayaan investor yang antusias membeli obligasi yang diterbitkan oleh Antam pada tahun 2011. Demikian pula, kepercayaan lembaga perbankan nasional dan internasional yang memberikan pinjaman kredit untuk pembiayaan proyek pengembangan usaha Antam dan kepercayaan publik pasar modal yang cukup besar terhadap saham Antam merupakan bukti nyata bahwa Antam memang layak disebut sebagai Perusahaan Sangat Terpercaya (Most Trusted Company) dan Best Overall GCG Award oleh beberapa institusi independen terkemuka yang menilai bahwa Antam sangat memperhatikan etika bisnis dengan mengungkapkan data/informasi yang material dan relevan secara transparan, akurat, terpercaya dan tepat waktu; mempublikasikan kebijakan yang mendukung penerapan GCG dan selalu melakukan pengkinian atas kinerja keuangan dan aktivitas serta berita penting mengenai Antam yang harus diungkap kepada publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di situs Antam (www.antam.com).
The community of investors has appreciated Antam’s commitment which consistently implements GCG. This was reflected by enthusiasm to subscribe Antam bonds issued in year 2011. Moreover, international and national financial institutions have rendered loans to finance Antam business expansion projects and capital market investors have shown enthusiasm in purchasing Antam shares. Those acknowledgments proved Antam was entitled as the Most Trusted Company and the Best Overall GCG Award by several reputable independent institutions. They considered that Antam has paid attention in business ethics by disclosing material and relevant data/information transparently, accurately, and reliablyy; publishing policies related to GCG as well as updating the financial performance, activities and important news regarding Antam which should be disclosed to the public based on the existing rules and regulation in Antam’s website (www.antam.com).
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tujuan Penerapan Perusahaan
Tata
Kelola
THE OBJECTIVES OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan The Objectives Of Corporate Governance Implementation "Dengan Penuh Kesadaran Dan Sudah Menjadi Kebutukan Bahwa Untuk Dapat Mencapai Visi Antam 2020 Diperlukan Misi-Misi Yang Telah Ditetapkan Bersama Kemudian Disepakati Untuk Diimplementasikan Secara Total Melalui Implementasi Strategi Perusahaan Yang Sesuai Dengan Prinsip-Prinsip Gcg Yaitu Yang Telah Mempertimbangkan Unsur-unsur Transparan, Akuntabel, Responsibilitas, Independensi, Dan Kesetaraan." "We Realise To Achieve Our 2020 Vision Will Require Mission Statements Which Will Be Implemented Through Corporate Strategies In Accordance To GCG Principles Of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency And Fairness." Visi | Vision
Misi | Mission
Strategi |Strategies
Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.
• Membangun dan menerapkan praktik-
• Fokus pada bisnis inti untuk memperoleh nilai yang
• To develop and implement world class best
• The Company focuses on its core business to obtain the
To be a global mining based corporation, with healthy growth and world-class standards.
praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai pemain global. • Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup. • Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. • Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. • Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi. • Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. practices to transform Antam to be a global player. • To develop operational excellence based on low cost operations and applicable technology with utmost concern on health, safety and environment. • To process existing and new reserves to develop competitive advantages. • To drive healthy growth through development of mining related business, selective diversification and integration for maximizing shareholders value. • To develop employee competencies and welfare as well as high performing organization culture. • To participate in improving welfare of communities especially in surrounding operations areas particularly in education and economic empowerment.
maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki. Perseroan meningkatkan kompetensi inti di bidang penambangan dan pengolahan untuk memastikan operasi yang stabil dan aman, serta kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan dalam komoditas nikel, emas, bauksit dan batubara guna menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang. Melalui maksimalisasi output produksi, Perseroan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya. • Mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan. • Mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan dengan memiliki sumber pendanaan yang terdiversifikasi seperti pendanaan dari perbankan, obligasi, mitra strategis, atau sumber pendanaan lain serta peningkatan perolehan pendapatan untuk memastikan kemampuan Perseroan guna memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta memberikan imbal hasil. maximum value. Antam has increased its competence in mining and processing to ensure stale and safe operation, and sustainable exploration of nickel, gold, bauxite and coal to gain long-term profitability. By maximizing the output, the Company will always be to increase revenues and at the same time reduce expenses. • Antam maintains it growth through a solid project development, strategic alliance, acquisitions, and quality and value enhancement of its mineral reserves, from just selling raw materials to improved processing activity. • The Company maintains its financial strength by having a diversified funding sources such as bank loans, bonds, strategic partners, or other sources, as well as increase of revenue to ensure the Company's ability to pay its liabilities, to fund the growth in the future and to give returns.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
177
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tujuan Antam
Corporate Objective
Sebagaimana tertuang dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 90 tanggal 15 Juni 2010 Pasal 3, tujuan Antam ialah berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan, dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut.
In accordance to the Changes of the Articles of Association Meeting Circular No. 90 dated 15 June 2010 Article 3, our objective is to engage in the mining business that embraces various types of minerals, and the related businesses in the fields of industry, commerce, transportation, and services.
Kegiatan Operasional Antam
Corporate Operational Activities
Kegiatan operasional Antam adalah dalam bidang eksplorasi, eksploitasi, proses manufaktur, serta pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara dan jasa pemurnian logam mulia. Antam juga melakukan akuisisi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan, serta menjalin kemitraan dengan membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan kegiatan pertambangan di wilayah Indonesia. Dalam memastikan agar seluruh aspek kegiatan usaha dilakukan dengan baik, Antam menerapkan check and balance system yang melibatkan organ dalam proses pengelolaan Perusahaan.
Antam business activities cover exploration, exploitation, manufacturing processes, and marketing of nickel ore, ferronickel, gold, silver and bauxite. Antam also acquired potential companies with mining permits, and formed a partnership with a joint venture company to expand mining operational activities in Indonesia. To ensure all aspects of business have been carried out properly, Antam has incorporated check and balance system that involving organs of the Company in the management process.
Tujuan Penerapan GCG
The Objectives of GCG Implementation
Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategi, serta ruang lingkup kegiatan operasional Antam yang terus berkembang dan kebijakan ekspansi usaha di bidang eksplorasi dan pemrosesan hasil tambang serta produk derivatifnya, Antam selalu berusaha untuk menerapkan GCG secara konsisten agar tujuan komitmen penerapan GCG yang dibangun dapat tercapai. Adapun tujuan penerapan GCG di Antam adalah sebagai berikut: •M eningkatkan kinerja Antam dengan proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan berhati-hati (prudent) dengan selalu memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengendalikan risiko yang timbul, serta menghindari benturan kepentingan. •M eningkatkan profesionalisme dan pengembangan sumber daya manusia Antam dengan melakukan penilaian kinerja yang lebih obyektif, transparan dan wajar, serta membangun struktur organisasi yang efisien dengan fungsi, sistem dan pertanggungjawaban yang jelas. •M engoptimalkan potensi dan nilai tambah sumber daya alam secara ekonomis dengan pengelolaan risiko yang lebih efektif.
In line with the vision, mission, goals and strategies, as well as the growing scope of operational activities and the appliance of business expansion regulations on mine and derivative products exploration and, Antam keeps striving to consistently implement GCG to achieve the objectives. The objectives of the implementation of GCG in Antam are as follows : • To excel Antam performance through a better and prudent decision-making process by complying the prevailing laws and regulations, managing the risk, and avoiding conflicts of interests. • To improve human resources professionalism and development by conducting performance evaluation with more objective, transparent and fair, and by building an efficient organizational structure with better function, system and clear accountability. • To optimise the potency and value of natural resources economically through more effective risk management.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
•M emastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara prudent dan terkendali, dan menyusun laporan keuangan Antam secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan suatu sistem pengendalian internal yang handal dan manajemen risiko yang sehat. •M eningkatkan kepercayaan investor, kreditur dan pemegang saham dengan selalu melakukan pengkinian data/informasi yang materiil dan relevan secara transparan, akurat, berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. •M emperhatikan kepentingan stakeholders Antam dengan memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta melaksanakan hubungan usaha yang sehat dan bertanggung jawab. •M elaksanakan pemberdayaan masyarakat dan ikut berperan aktif melestarikan lingkungan, khususnya di sekitar kegiatan operasi Antam.
• To ensure prudent financial management, and to prepare accurate and accountable financial statements by applying a reliable internal control system and risk management. • To increase the confidence of investors, creditors and shareholders by updating of material and relevant data/ information in a transparent manner, accurate, and reliable quality. • To comprehend the stakeholders’ interests by clearly setting out the rights and obligations of each party, and implementing fair and responsible business relationships. • To carry out community development program and to actively participate in preserving the environment, particularly in surrounding area of Antam operational activities.
Struktur dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND POLICY
Struktur tata kelola perusahaan secara garis besar tergambarkan pada organ utama Antam yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Antam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, masing-masing organ mempunyai peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing untuk kepentingan Antam. RUPS merupakan wadah para pemegang saham yang memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Antam sesuai amanah yang diberikan, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi serta melakukan penasihatan agar kinerja Antam lebih baik. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Fungsi Direktur Independen pada sistem satu Dewan sebagaimana berlaku di ASX terwakili oleh Dewan Komisaris dalam sistem dua Dewan.
The structure of Corporate Governance is portrayed by the major organs of Companies which are General Meeting of Shareholders (GMOS), the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD), as stipulated by Antam’s articles of association and the prevailing regulations. Each organ has its role in GCG implementation and carries out its functions, duties, and responsibilities for the Company’s best interest. GMOS has the authority that is not delegated to the Board of Commissioners and Board of Directors. The Board of Directors is fully responsible for management of the Company in accordance with its authorization, while the Board of Commissioners oversees the management activities conducted by Board of Directors and provides advice to improve Antam performance. The Board of Commissioners and the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMOS. Independent Directors in oneboard system as regulated by ASX are represented by the Board of Commissioners in two-board system.
Dewan Komisaris dan Direksi Antam memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai Antam yang menunjukkan keseimbangan hubungan kedua organ tersebut untuk memelihara keberlanjutan usaha Antam dalam jangka panjang.
The Board of Commissioners and the Board of Directors Antam share the same perception of the vision, mission, and values of the Company that indicates the balanced relations of both organs in retain business continuity in the long term.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
179
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Struktur Tata Kelola Perusahaan Antam | Antam Corporate Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders' Meeting
Direksi Board of Directors
Unit-Unit Bisnis Business Units
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite-Komite Committees
Kantor Pusat* Head Office*
Corporate Secretary
Risk Management
Internal Audit
Organization Effectiveness & Development Human Resources Management
Corporate Satuan Kerja Social Lainnya Responsibility Other Environment Working & Mine Closure Units
Learning & Development
Komite Komite Corporate Nominasi, Social Remunerasi Responsibility, Dan Lingkungan Pengembangan Dan Sdm Pascatambang Nomination, Corporate Remuneration Social And Human Responsibility, Resources Environment Development And Post Committee Mining Committee
Komite Audit Audit Committee
Komite Komite Manajemen Good Risiko Corporate Risk Governance Management Good Committee Corporate Governance Committee
*Satuan Kerja *Unit Working
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dilaksanakan oleh Antam dengan memberlakukan Pedoman Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy), Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct, COC), Pedoman Kerja (Charter) Dewan Komisaris, Charter Direksi, Charter-charter Komite Penunjang Dewan Komisaris, Charter Internal Audit, Pedoman Kebijakan Manajemen Perusahaan (Corporate Management Policy), Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko, serta kebijakan-kebijakan lainnya seperti Sistem dan Prosedur Operasional (Standard and Operating Procedure) serta Instruksi Kerja (Work Instructions). Soft structure Good Corporate Governance (GCG) ini dipublikasikan dalam portal internal dan situs Antam, serta selalu dikaji secara berkala setiap tahun dan dilakukan revisi untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi Antam yang berjalan, praktik terbaik GCG serta penyesuaian terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
Antam implements its CG policy through the implementation of Corporate Govenrance Policy, Code of Conduct, Charter of the Board of Commissioners, Charter of the Board of Directors, Committee Charters, Internal Audit Charter, Risk Management Corporate Policy Manual and other policies which support the consistent implementation of CG. These GCG soft structures are published at Antam's intranet and website and reviewed annually as well as revised to match the existing situation and condition as well as GCG best practices and revision to comply with the existing laws and regulations.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Formula Kebijakan Perusahaan | Corporate Policy Formula
Prinsip GCG | GCG Principles Transparansi Transparancy
Akuntabilitas Accountability
Arahan Strategis Dewan Strategic Direction of the Boards
Kebijakan Manajemen Management Policy (MP)
Tanggung Jawab Responsibility
Independensi Independency
Kewajaran Fairness
Pedoman Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (CGP) Corporate Governance Policy (CGP)
Charter
Sistem dan Prosedur Operasional Standard and Operating Procedure (SOP)
Management Policy
Standar Etika Perusahaan Code of Conduct ( COC)
SOP & Instruksi Kerja SOP & Work Instruction
Level 1
Level 2
Level 3
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMOS)
RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan berdasarkan kepentingan Perusahaan secara wajar dan transparan serta tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
GMOS facilitates shareholders to reach resolutions in fair and transparent manner based on the Company’s best interest without intervening in functions, duties and authorities of the Boards, nevertheless without limiting authority of the GMOS to exercise its right in accordance with the Articles of Association and prevailing laws.
Pemegang Saham Antam
Antam's Shareholders
Pemegang Saham Antam dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu Saham Seri A Dwiwarna (yang hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia) dan Saham Seri B, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Pemegang saham Seri A Dwiwarna memiliki keistimewaan hak, sebagai berikut: a. M emiliki hak untuk meminta diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). b. M emiliki hak untuk menunjuk calon dan menyetujui anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang dipilih dalam RUPS/RUPS-LB.
Shareholders of Antam are classified into 2 (two) types which are Seri A Dwiwarna (which is only owned by the Republic of Indonesia as the controlling shareholder) and Seri B with nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) per share. Controlling shareholder has the privileged rights as follows : a. Have the right to request Extraordinary GMOS. b. Have the right to appoint and approve candidates of Commissioners and Directors elected at GMOS/ Extraordinary GMOS
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
181
Tata Kelola Antam Governance of Antam
c. T idak dapat mengalihkan kepemilikan saham prioritas kepada pemegang saham lain. d. Harus dapat dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia e. Harus menyetujui keputusan untuk menerbitkan saham.
c. Cannot transfer the ownership of preferred shares to other shareholders d. Can only be owned by Republic of Indonesia government e. Must approve the decision to issue shares.
Di luar hak istimewa Saham Seri A Dwiwarna di atas, sepanjang tidak ditentukan lain oleh Anggaran Dasar, maka pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham Seri B, memiliki hak yang sama selaku pemegang saham Antam, yaitu: a. H ak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suara dalam RUPS berdasarkan satu saham, memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara. b. Hak untuk memperoleh informasi mengenai Antam secara tepat waktu, benar dan teratur, kecuali halhal yang bersifat rahasia, sehingga memungkinkan pemegang saham membuat keputusan mengenai investasinya berdasarkan informasi yang akurat. c. H ak untuk menerima bagian dari keuntungan Antam yang diperuntukan bagi pemegang saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya, sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. d. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar pemegang saham dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, termasuk keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi eksistensi Antam dan hak pemegang saham. e. Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham, maka setiap pemegang saham berhak mengeluarkan suara sesuai dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki, dan setiap pemegang saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan jenis dan klasifikasi saham yang dimilikinya.
Beyond the above rights as long as not differently determined in Articles of Association, then the holder of the preferred stocks (Seri A Dwiwarna) and the holders of the common stocks Seri B, have the same rights as Antam shareholders, namely: a. The right to attend, convey opinions, and vote at GMOS based on a single share, entitling the holder to issue one vote. b. The right to obtain information about the Company timely, accurately and regularly, except for confidential matters, that enables shareholders to make investment decisions based on accurate information. c. The right to receive profit sharing allocated to the shareholders in term of dividends and other profit sharing, proportional to the number of shares held. d. The right to obtain a full explanation and accurate information regarding on the procedures that must be fulfilled regarding the convention of the GMOS so that the shareholders can participate in decision-making, including decisions on matters affecting the Company’s existence and rights of the shareholders. e. In the event that there is more than one type and classification of shares in the Company, each shareholder is entitled to vote according to the type, classification and number of shares held, and each shareholder is entitled to be treated equally based on the type and classification of shares.
Tanggung Jawab Pemegang Saham
Responsibilities of Shareholders
1. Pemegang saham pengendali harus dapat: a. M emperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders sesuai peraturan perundang-undangan. b. M engungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang pemegang saham pengendali yang sebenarnya (ultimate shareholders) dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau dalam hal diminta oleh otoritas terkait.
1. Controlling shareholders should be able to: a. Consider the interests of minority shareholders and stakeholders in accordance with prevailing regulations, b. Disclose to the law enforcement agencies about the actual controlling shareholders (ultimate shareholders) in the event of any alleged violations of regulations or the terms requested by the related authorities.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2. P emegang saham yang merupakan pemegang saham pengendali pada beberapa perusahaan, perlu diupayakan agar akuntabilitas dan hubungan antar perusahaan dapat dilakukan secara transparan. 3. Pemegang saham minoritas bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan Anggaran Dasar dan Perundang-undangan. 4. Pemegang saham harus dapat: a. M emisahkan kepemilikan harta Perusahaan dengan kepemilikan harta pribadi. b. M emisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua organ tersebut.
2. In the case of shareholders as the controlling shareholder in several companies, the accountability and inter-firm relations need to be conducted a transparent manner. 3. Minority shareholders are responsible for using their rights properly in accordance with the Articles of Association and prevailing laws. 4. Shareholders should be able to: a. Separate ownership of the Company property with the personal property. b. Separate functions as a shareholder with its function as a member of the Board of Commissioners or Board of Directors, if shareholders hold position in one of the two organs.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, Antam selalu mengacu pada Anggaran Dasar, Pedoman dan Prosedur Kerja Proses Hubungan Publik dan Internal Antam, Kebijakan dan Proses Hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham, Kebijakan Perdagangan Saham, dan Kebijakan Pengungkapan Informasi. Pengaturan mengenai hak pemungutan suara juga telah tercantum pada Anggaran Dasar.
To protect the interests of the shareholders, Antam persistently refers to the Articles of Association, Guideline and Work Procedure of Public and Internal Relations Investors and Shareholders Relations Policy, Share Trading Policy, and Disclosure Policy. Regulations on voting rights are also stated in the Articles of Association.
Struktur Kepemilikan Pemegang Saham
Ownership Structure
Antam menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek Perusahaan yang bertugas dalam melaksanakan pencatatan pemilik efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek dan secara berkala memberikan pengkinian laporan kepada Antam. Dokumen yang disediakan oleh PT Datindo Entrycom diantaranya: 1. Daftar kompensasi denominasi surat 2. Daftar penyebaran saham 3. Daftar komposisi pemilikan surat saham 4. Laporan kegiatan registrasi 5. Pemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh 6. Laporan kepemilikan saham – Direksi & Komisaris 7. Daftar pemegang saham pengendali 8. L aporan bulanan kepemilikan saham emiten atau perusahaan publik dan rekapitulasi yang telah dilaporkan
Antam appoints PT Datindo Entrycom as the Stock Registrar that is responsible for recording the securities ownership and rights distribution related to securities and providing update reports to Antam periodically, such as: 1. Register of compensation denomination 2. Register of shares distribution 3. Register composition of share’s ownership 4. Reports of registration activities 5. Shares’ ownership more than 5% from fully paid up capital. 6. Share’s ownership – BOD & BOC 7. Register of controlling shareholder 8. Monthly report of the Companys’ shareholding structure or public listed and recapitalize previous reports.
Selama tahun 2011, perubahan kepemilikan saham tidak signifikan, Negara Republik Indonesia tetap pemegang saham pengendali dan proporsi kepemilikan masih 65% dan tidak terdapat pemegang saham lain yang memiliki saham di atas 5%.
Through out the year 2011, no significant change in shares ownership, the Government Republic of Indonesia remains the controlling shareholder with the proportion of ownership is still 65% and there is no other shareholder has shareholding above 5%.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
183
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Pelaksanaan RUPS
General Meeting of Shareholders
Dalam Anggaran Dasar Antam, RUPS dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari pemegang saham seri A Dwiwarna atau dan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Referring to Antam Articles of Association, there are 2 (two) types of GMOS: Annual General Meeting of Shareholders, held every year, at the latest 6 (six) months after the end of fiscal year; and Extraordinary General Meeting of Shareholders that can be held any time if deemed necessary by the Board of Directors, upon written request by the Board of Commissioners or of the holders of preferred shares Seri A Dwiwarna or 1 (one) or more shareholders who own at least 1/10 (one tenth) of the total shares within legal voting rights.
Sepanjang tahun 2011 Antam melaksanakan satu kali RUPS Tahunan untuk tahun buku 2010 pada tanggal 14 Juni 2011 dan tidak melaksanakan RUPS luar biasa.
Throughout the year 2011, Antam held one GMOS for fiscal year 2010 which was held on June 14, 2011 and did not hold extraordinary general shareholders meeting.
Pemberitahuan penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku 2010 dipublikasikan pada tanggal 16 Mei 2011 di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily dalam Bahasa Indonesia, serta Jakarta Post dalam Bahasa Inggris. Surat panggilan (undangan) RUPS pada tanggal 30 Mei 2011 dilakukan pada surat kabar yang sama.
The notice of Annual GMOS for fiscal year 2010 was announced on May 16, 2011 in the daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily for the notice in Bahasa, and in Jakarta Post for the notice in English. Invitation to attend the GMOS was announced on May 30, 2011 in the same newspapers.
Bahan-bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS termasuk Laporan Tahunan telah tersedia dan dapat diperoleh di Kantor Pusat Antam, bahkan Laporan Tahunan sudah dipublikasikan di situs Antam tanggal pemanggilan RUPS.
Materials that will be discussed at the GMOS including the Annual Report is available and can be obtained at the Antam Head Office, even the Annual Report has been published at the Company’s website since the date of the GMOS invitation.
RUPS Tahunan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B dan atau kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran sebesar 77,185% dari seluruh saham yang memiliki hak suara dan telah memenuhi Anggaran Dasar Antam.
Annual GMOS was attended by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and Shareholders of Seri A Dwiwarna and Seri B Shareholders and or proxies of shareholders which represented 77.185% of all shares with voting rights and in compliance with Articles of Association.
RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama dengan terlebih dahulu membacakan tata tertib RUPS pada saat RUPS berlangsung serta menjadi bagian Berita Acara RUPS. Ketua Rapat memberikan kesempatan kepada pemegang saham atau kuasanya untuk mengajukan pertanyaan/ tanggapan dan/atau usulan yang berhubungan dengan acara RUPS tersebut. Ketua Rapat atau Direktur yang ditunjuk oleh Ketua Rapat menjawab atau menanggapi pertanyaan/catatan pemegang saham yang hadir. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi selanjutnya dilakukan pemungutan suara dan hanya pemegang saham atau kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara. Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara.
GMOS was chaired by the President Commissioner by first reading the order of the GMOS held at the GMOS and be part of the Minutes of the GMOS. Chairman of the meeting provides an opportunity to the shareholders or their proxies to ask questions / responses and / or proposals relating to the GMOS agenda. Chairman of the Meeting or Director who is appointed by the Chairman of the Meeting will reply or respond to questions / notes from shareholders. After all questions were answered then the voting process will be taken and only the shareholders or their proxies are entitled to issue a valid vote. Every one share entitles the holder to raise one vote.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
16 Mei May
2011
Pemberitahuan kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Tahunan Notice to shareholders on GMOS
30 Mei May
2011
Pemanggilan kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Tahunan Invitation
14 Juni June
2011
Pelaksanaan RuPs gMos was held
16 Juni June
Pengumuman Hasil RUPS Resolutions Announcement
2011
Keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2010 diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2011 di Jakarta dan hasilnya dipublikasikan pada tanggal 16 Juni 2011 di harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily serta dipublikasikan di situs Antam.
Resolutions of the Annual GMOS for the financial year 2010, which was published on June 16, 2011 in the daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily and published on the Company’s website.
Informasi kepada Pemegang Saham
Information to Shareholders
Antam telah menyediakan informasi kepada pemegang saham yang memungkinkan pemegang saham menggunakan haknya, yaitu: 1. R UPS, dimana Antam dapat berkomunikasi dengan Pemegang Saham, menyampaikan informasi mengenai Antam dan proposal yang memungkinkan pemegang saham untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 2. Media elektronik seperti situs dan email (corsec@ antam.com) untuk menyampaikan informasi yang relevan termasuk laporan tahunan. Pemegang saham yang ingin mendapatkan informasi Antam secara berkala melalui email tersebut dapat mendaftarkan identitas dan alamat email pada mailing list pemegang saham melalui situs Antam (www.antam.com). 3. Media komunikasi lain adalah external meetings, news alert, program advertising, conference call, non-deal roadshow, site visit, dan investment conference. 4. Dalam situs www.antam.com juga telah disediakan bagian khusus Informasi pemegang saham, berbagai laporan dan publikasi yang dengan mudah dapat diunduh oleh pemegang saham maupun publik.
Antam has provided information to the Shareholders to allow shareholders exercise their rights through : 1. GMOS, which the Company can communicate with shareholders, convey information about the Company and proposals which enable shareholders to participate in decision-making process. 2. Electronic media such as website and email (corsec@ antam.com) to convey relevant information including the annual report. Shareholders who wish to obtain the Company information periodically through email may register their identities and email addresses on the mailing list of shareholders through the website (www. antam.com) 3. Other communication media are external meetings, news alerts, advertising programs, conference calls, non-deal roadshows, site visits, and investment conferences. 4. At the website, Antam has provided a Shareholder Information section, provides various reports and publications that can easily be downloaded by shareholders and the public.
Keempat kebijakan tersebut dipublikasikan dalam portal internal dan situs Antam. Adapun informasi yang disampaikan Antam kepada pemegang saham yang dimuat dalam situs Antam (www.antam.com) antara lain adalah mengenai Sekilas Antam, Kegiatan Perusahaan, Kinerja Keuangan 6 tahun terakhir, Tata Kelola Perusahaan, Kinerja Berkelanjutan, Rilis Laporan dan Presentasi, Informasi Pemegang Saham, Rilis Media 6 tahun terakhir, Laporan Tahunan, Laporan Kuartalan,
Those four policies are published in the intranet portal and the Company’s website. The information for the Company’s Shareholders is disclosed in the website (www. antam.com), among others, are a glimpse of Antam, Corporate Events, Financial Performance for the last 6 years, Corporate Governance, Sustainable Report, Releases Reports and Presentations, Information to shareholders, Media Releases for the last 6 years, annual reports, quarterly reports, financial reports, exploration report and
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
185
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Hasil RUPS | GMOS Resolutions
Setuju Agree
Tidak setuju Not Agree
Blanko Abstain
1 M enyetujui laporan tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan selama tahun buku 2010, termasuk laporan pelaksanaan tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2010 dan mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2010 sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2010 Approved the annual report presented by the Board of Directors regarding the condition and the course of the Company during the financial year 2010, including reports on implementation of Oversight by the Board of Commissioners during the financial year 2010 and certify the financial statements of financial year 2010 while providing full settlement and release of responsibility to the Company’s Board of Directors and Board of Commsioners for management and supervision that have been implemented during the financial year 2010
7.297.527.594 (99,28%)
52.544.000 (0,71%)
277.000
engesahkan laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2 M 2010 sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan PKBL yang telah dijalankan selama tahun buku 2010 atified the annual report of the Partnership and Community Development (PKBL) for financial R year 2010 as well as providing settlement and release of responsibility to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for the management and supervision PKBL that have been implemented during the fiscal year 2010
7.346.613.094 (99,95%)
3.458.500 (0,47%)
277.000
enyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2010 dan memberikan wewenang 3 M kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan pembayaran dividen sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan A pproved the use of the Company’s net income financial year 2010 and authorized the Board of Directors of the Company to carry out the payment of dividends in accordance with the prevailing rules and regulations
7.350.071.594 (99,99%)
277.000
-
4 M enetapkan besarnya tantiem yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2010 serta menetapkan besarnya gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris serta fasiilitas dan tunjangan untuk tahun 2011 Determine the amount of bonus which is awarded to members of the Boards of Directors and the Boards of Commssioners for the financial year 2010 and to set the salaries of Board of the Directors and honorarium for the Board of Commissioners and facilities and allowances for the year 2011
7.350.071.594 (99,99%)
-
277.000
enyetujui penunjukkan KAP untuk mengaudit laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 5 M yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan laporan keuangan PKBL Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 A pproved the appointment of external auditor to audit the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2011 and PKBL financial statements for the year ended December 31, 2011
7.346.613.094 (99,95%)
3.735.500
-
6 M enunda perubahan peraturan Dana Pensiun Antam sampai rasio pendanaan dapat mencapai minimal 110% Delayed the amendement of Antam Pension Fund regulation until the funding ratio may reach at least 110%
6.900.431.301 (93,88%)
443.238.793 (6,03%)
6.678.500 (0,09%)
engangkat Drs. Sri Mulyanto, M.Sc, dan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, 7 M MUP, Ph.D sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan, untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal rapat ini. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perusahaan selengkapanya sejak ditutupnya rapat ini: Komisaris Utama : Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris : Dr. Ir. Irwan Bahar Komisaris : Drs. Sri Mulyanto, M.Sc Komisaris : Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D Komisaris Independen : Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc Komisaris Independen : Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M., Ph.D Appointed Drs. Sri Mulyanto, M.Sc, and Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. as a member of the Board of Commissioners, for a period of 5 years from the date of this meeting. Thus the composition of the Board of Commissioners from the close of this meeting: President Commissioner : Ir. Wisnu Askari Marantika Commissioner : Dr. Ir. Irwan Bahar Commissioner : Drs. Sri Mulyanto, M.Sc Commissioner : Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. Independent Commissioner : Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc Independent Commissioner : Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M., Ph.D
6.851.379.301 (93,21%)
433.821.793 (5,90%)
65.147.500 (0,89%)
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Laporan Keuangan, Laporan Eksplorasi dan Laporan Berkelanjutan. Satuan Kerja Corporate Secretary selalu melakukan pengkinian atas informasi ini.
sustainable report. Antam Corporate Secretary keeps these information updated.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Antam memiliki Pedoman Kerja (Charter) Dewan Komisaris yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam.com). Charter ini menjelaskan tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan penasihatan atas Direksi dalam mengelola Perusahaan termasuk memastikan adanya pemisahan tugas yang jelas antara Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris mengevaluasi Charter tersebut secara berkala agar sejalan dengan perubahan peraturan yang berlaku dan kebutuhan Antam.
Antam has established a Guideline (Charter) for the Board of Commissioners, signed by all members of the Board of Commissioners and published in the Company website (www.antam.com). The charter elaborates duties, responsibity and authority of the Board of Commissioners in performing the functions of oversight and advisory to the Board of Directors in managing the Company including clear segregation of duties between Board of Commissioners and Directors. The Board of Commissioners periodically reviews the Charter to keep in line with the changing prevailing law and the Company’s needs.
Kebijakan Pendukung Hubungan dengan Pemegang Saham | Shareholders Relation Supporting Policies
Kebijakan Hubungan & Komunikasi dengan Pihak Eksternal & Internal Perusahaan untuk mengatur pembagian peran dan tanggung jawab di antara pihak-pihak di internal Antam dalam menjalankan proses hubungan dan komunikasi.
Kebijakan Proses Hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham untuk mengatur proses hubungan dengan Investor dan Pemegang Saham.
Internal & External Relation & Communication Policy governs role and responsibility of the functions within the Company in relation and communication process
Investor and Shareholder Relation Process Policy governs relation process with Investors and Shareholders
Kebijakan Pengungkapan Informasi Perusahaan mengatur pengungkapan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu kepada pemegang saham, komunitas investasi serta publik.
Kebijakan Perdagangan Surat Berharga Perusahaan mengatur perdagangan Surat Berharga Perusahaan pada saat seorang individu menguasai informasi yang bersifat material dan belum dipublikasikan, tipping (pemberian saran)
Information Disclosure Policy governs disclosure of material information or facts comprehensively, accurately and timesly to shareholders, investment community and public
Company Securities Trading Policy governs trading on Company securities when a person holding material and unpublished information and tipping
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
187
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Pemisahan tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi dinyatakan dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy atau CGP) yang menyebutkan bahwa Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara efektif, maka Dewan Komisaris memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a. Komposisi harus memungkinkan Dewan Komisaris mengambil keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen; b. D ewan Komisaris harus memiliki integritas tinggi dan bekerja secara profesional sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik termasuk memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua stakeholders; c. F ungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
The segregation of responsibity between the Board of Commissioners and the Board of Directors is disclosed in Corporate Governance Policy (CGP) that states the Board of Commissioners is prohibited to participate in any operational decisions. In order to carry out the duties of the Board of Commissioners effectively, the Board of Commissioners applies the following principles: a. The Composition should enable the Board of Commissioners makes an effective, accurate, timely decision making, and acts independently; b. The Board of Commissioners must has high integrity and works professionally to carry out its function, including to ensure the Board of Directors has taken into account the interest of all stakeholders; c. Oversight and advisory functions of the Board of Commissioners includes preventive actions, improvement, and temporarily suspension.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Dewan Komisaris
Duties, Responsibility and Authority of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi sebagai pengurus Perusahaan yang pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya dilaporkan kepada RUPS.
The Board of Commissioners functions to oversee and to advise the Board of Directors as the Company’s management whose performance of duties, responsibility and authority is reported to the GMOS.
Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris lainnya hanya dapat dilakukan melalui surat kuasa khusus untuk keperluan dimaksud dan pendelegasian wewenang tersebut tidak melepaskan tanggung jawab Dewan Komisaris secara kolektif.
Delegation of authority by a member of the Board of Commissioners to the other member of the Board of Commisioner can only be done through a special power of attorney for the purposes intended and the delegation of authority does not remove the responsibility of the Board of Commissioners collectively.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis Antam untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen. Anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS yang ke-5 setelah pengangkatannya. Berdasarkan keputusan RUPS tahun 2009, Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota dan pada bulan Desember 2009 terdapat 1 (satu) anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri. Pada tanggal 14 Juni 2011, diangkat
Composition and the size of the Board of Commissioners is determined by GMOS by considering Antam’s vision, mission and strategic plan to enable effective, accurate and timely decision making, and independent act the office term of members of the Board of Commissioners begins since the date of appointemnet and ends at the closing of the fifth year after the appointment. Based on 2009 GMOS resolutions, the Board of Commissioners consisted of 5 (five) members and in the months of December 2009
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2 (dua) anggota Dewan Komisaris yang baru dan telah disahkan berdasarkan keputusan RUPS tahunan, sehingga Dewan Komisaris Antam beranggotakan 6 (enam) orang.
1 (one) member of the Board of Commissioners stepped down. On June 14, 2011, 2 (two) new members of the Board of Commissioners was appointed and approved by the annual AGM decision, thus the Board of Commissioners Antam consists of 6 (six) members.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Description of Duties and Responsibility of the Board of Commissioners
1. M elakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberikan persetujuan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku;
1. Performing oversight on the Company's management by the Board of Directors and giving approval to the Long Term Plan (RJPP), Corporate Work Plan and Budget (RKAP) as well as the implementation of the provisions of the Articles of Association, GMOS decision and prevailing laws;
2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS;
2. C arrying out special tasks given in accordance with the Articles of Association, prevailing laws and/or GMOS decision;
3. M elakukan tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundangan serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran;
3. C arrying out tasks, authority and responsibility in accordance with the Articles of Association, GMOS decision, and prevailing laws and to implement profesionalism, efficiency, transparency, independency, accountability, responsibility and fairness principles;
4. M elakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggungjawab kepada RUPS;
4. A cting upon company’s interest and accountable to GMOS;
5. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut;
5. R eviewing, examining and approving the Annual Report prepared by the Board of Directors and signed the report;
6. Mengesahkan RKAP dalam waktu selambatnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tahun anggaran baru Perusahaan berjalan; Dalam hal RKAP tidak disahkan dalam waktu tersebut, maka akan berlaku RKAP tahun yang lampau;
6. Ratifying RKAP within 30 days prior to the Company’s new financial year begin. In condition where RKAP is not ratified within the required time, then the previous RKAP applied;
7. M engawasi pelaksanaan RKAP serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPS;
7. P erforming oversight on the implementation of RKAP as well as presenting the evaluation result and opinion to GMOS;
8. M engikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;
8. Monitoring the development of Company’s activities, and promptly reporting it to GMOS if the Company shows any sign of setback and provide advice on corrective actions needs to be taken;
9. M emberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perusahaan;
9. R endering opinion and advice consistent with the Board of Commissioners’ oversight function to the GMOS on each issue deemed as important to the management of the Company;
10. Berkoordinasi dan melakukan evaluasi Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perusahaan, untuk kemudian diajukan sebagai usulan kepada RUPS;
10. C oordinating and evaluating Public Accountant who shall audit the books of the Company, to be submitted as proposal to GMOS;
11. M elakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS;
11. C onducting other oversight functions as determined by GMOS;
12. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tepat pada waktunya;
12. P roviding comment on the Board of Directors reports (quarterly, yearly) and at any given time considered necessary regarding the Company’s development and reporting it to the Seri A Dwiwarna shareholder on timely basis;
13. M emantau efektivitas praktik Good Corporate Governance (GCG) dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan Perusahaan dan melakukan penyesuaian;
13. M onitoring the effectiveness of GCG practice and Corporate Social Responsibility (CSR) implementation conducted by the Company and to perform necessary adjustment;
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
189
Tata Kelola Antam Governance of Antam
14. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja;
14. D etermining the Board of Directors’s Key Perfomance Indicators at beginning of each year;
15. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite NRPSDM untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS serta melaksanakannya untuk internal Dewan Komisaris;
15. Determining the transparent nomination, performance evaluation, remuneration system for the Board of Commissioners and the Board of Directors after considering the suggestions from NRHRD Committee for further proposed for approval by GMOS and implement it to the internal Board of Commissioners;
16. M enentukan dan menyampaikan kepada Direksi, sistem dan prosedur untuk mengisi jabatan senior manajemen satu level di bawah Direksi sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan dan Kebijakan Manajemen berdasarkan hasil kajian Komite NRPSDM;
16. D etermining and deliver to the Board of Directors, systems and procedures to fill out senior management positions one level under the Board of Directors in accordance with the mechanism set out in the Guidelines of Corporate Policy and Management Policy as suggested by NRPSDM Committee;
17. M eningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan fungsi sebagai Dewan Komisaris secara profesional;
17. C ontinuously enhancing competency and knowledge to enable professional oversight of the Company;
18. M elaksanakan pengawasan;
lanjut
18. C arry out special duties as a follow-up from oversight activities;
19. S etiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan;
19. E ach member of the Board of Commissioners shall in good faith, prudence, and accountable in carrying out oversight and advisory functions to the Board of Directors for the benefit of the Company;
20. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris;
20. Each member of the Board of Commissioners can not act individually, but by the resolution of the Board of Commissioners;
21. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggungjawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya;
21. E ach member of the Board of Commissioners shall personally liable for loss in the Company if found guilty or negligent in carry out their duties;
22. Tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris;
22. R esponsibity apply jointly for any member of the Board of Commissioners;
23. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat membuktikan bahwa anggota Dewan Komisaris; a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang telah mengakibatkan kerugian. c. Telah memberikan nasehat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
23. Member of the Board of Commissioner shall not be accountable for losses if it can prove that the members of the Board of Commissioners; a. Has conducted oversight in good faith and prudence for the benefit of the Company and in accordance with the goals and objectives of the Company. b. Has no personal interest directly or indirectly, for the Board of Directors actions that have resulted in losses for the Company. c. Has provided advice to the Board of Directors to prevent such loss arising or continuing
Wewenang Dewan Komisaris
Authority of Board of Commissioners
1. B erhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perusahaan;
1. E ntitle to ask for expert assistance in performing their duties for a limited period at the expense of the Company;
2. Melalui rapat Dewan Komisaris setiap waktu dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perusahaan, dan selanjutnya pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan kepada yang bersangkutan dengan disertai alas an dari tindakan tersebut;
2. T hrough the meeting of the Board of Commissioners, at any time may temporarily dismiss terms office of one or more members of the Board of Director if such member of the Board of Directors is acting contrary to the Articles of Association and prevailing law or negligent of its duty or there is an urgent reason for the Company, and subsequent dismissal reasons must be notified to the concerned;
tugas
khusus
sebagai
tindak
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
3. D alam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka Perusahaan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal pemberhentian sementara;
3. I n the event of any member of the Board of Directors temporarily suspended by the Board of Commissioners, then the Company shall hold the GMOS at the latest within 45 (forty five) days after the date of suspension;
4. Menyelenggarakan RUPS luar biasa untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukan semula, sedangkan kepada Direktur yang diberhentikan tersebut diberikan kesempatan untuk hadir guna membela diri;
4. Organizing extraordinary general shareholders meeting to decide whether the Board of Directors will be suspended or dismissed so returned to its original position, while the director is laid off were given an opportunity to present to defend himself;
5. Mendelegasikan kewenangannya secara hati-hati kepada manajemen untuk hal – hal yang telah disepakati antara Dewan Komisaris dan Direksi (misalnya mengenai risk limit);
5. Delegating authority carefully to management for matters that have been agreed between the Board of Commissioners and the Board of Directors (such as the risk limit);
6. Membentuk komite-komite di tingkat Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan secara efektif dan mengangkat anggota komite-komite untuk waktu tertentu dengan beban Perusahaan;
6. Establishing Committees in the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight duties effectively and appoint ing members of committees for a certain time whose expenses was borned by the Company;
7. S esuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Dewan Komisaris berwenang untuk memberikan persetujuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
7. In accordance with the Articles of Association, Board of Commissioners may deliver approval to the Board of Directors to conduct a certain legal action.
Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat berlatar belakang ekonomi dan keuangan yaitu Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. dan dan Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. diajukan oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna setelah melakukan penilaian atas profesionalisme dan integritas calon anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar, untuk menjamin kompetensi pengawasan di bidang keuangan Perusahaan. Diangkatnya kedua anggota Dewan Komisaris yang baru tersebut melengkapi keragaman pengalaman dan pemahaman atas kegiatan usaha Perusahaan yang bergerak di pertambangan mineral. Persetujuan pengangkatan kedua anggota Dewan Komisaris yang baru tersebut dilakukan melalui pemungutan suara dari peserta RUPS yang hadir dan disetujui lebih dari 93% jumlah suara yang sah di RUPS.
The new appointed members of the Board of Commisioners, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. and Drs. Sri Mulyanto, M.Sc, have economic and financial background. They were proposed by the Seri A Dwiwarna shareholder after assessing the professionalism and integrity of the candidates and considering the interests of minority shareholders fairly, to strengthen supervision in the finance area. The appointment of these two new members of the Board of Commisioners was conducted through voting of all GMOS participants and was approved with more than 93% of the valid votes at the GMOS.
Perusahaan belum menentukan target yang harus dicapai dalam keragaman gender di dalam struktur keanggotaan Dewan Komisaris dan jadwal untuk mencapai target tersebut, mengingat yang menentukan komposisi anggota Dewan Komisaris adalah pemegang saham seri A Dwiwarna. Perusahaan meyakini bahwa keragaman keahlian, pengalaman dan latar belakang pendidikan sangat diperlukan untuk efektivitas pelayanan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Perusahaan berupaya untuk menjaga bauran keahlian dan pengalaman anggota Dewan Komisaris yang mencakup bidang pertambangan, keuangan, hukum, tata kelola sumber daya manusia dan ekonomi.
The Company has not determined the target for gender diversification in the member structure of the Board of Commissioners and the time table to achieve such target, considering that Seri A Dwiwarna has the sole right to determine the composition of the member of the Board of Commissioners. The Company has strongly convinced that diversification in expertise, experience and educational background is necessarily needed to the effective services of the Board of Commissioners’ oversight duties. The Company has showed its effort to maintain diversification in expertise and experience of members of the Board of Commissioners that covers mining, finance, legal, human resource governance and economy.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
191
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Penilaian independensi setiap anggota Dewan Komisaris yang mengacu pada ASX Corporate Governance Principles and Recommendations, telah dilaksanakan pada tahun 2011. Berdasarkan penilaian tersebut, jumlah Komisaris Independen Antam ada 4 (empat) orang atau 2/3 (dua pertiga) dari total keseluruhan 6 (enam) anggota Dewan Komisaris. Komisaris Utama Perusahaan adalah independen. Sesuai dengan definisi ASX yang dimaksud Direktur Independen dalam sistem satu dewan terwakili oleh Dewan Komisaris yang mayoritas independen.
Evaluation to the independency of each member of the Board of Commissioners which referred to ASX Corporate Governance Principles and Recommendations has been held in 2011 (see the following table). Based on the evaluation, number of independent Commissioners in Antam is 4 (four) persons or 2/3 (two thirds) of the total 6 (six) members of the Board of Commissioners. President Commissioner is an independent person. In accordance to the ASX definition the Independent Director in one-board system are represented by a Board of Commissioners that majority independent.
Antam melakukan penilaian secara berkala terhadap independensi setiap anggota Dewan Komisaris dan mengungkapkannya setiap tahun kepada stakeholders dan dipublikasikan di www.antam.com.
Antam periodically assesses Commissioners’ independency and discloses it annually to the stakeholders and publishes it in www.antam.com.
Kriteria Independensi | ASX independency Criteria
Ir. Wisnu Askari Marantika
Dr.Ir.Irwan Bahar
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc*
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.*
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Quarter
1
2
3
Quarter
4
1
2
3
Quarter
4
1
2
3
Quarter
4
1
2
Quarter
3
4
1
2
3
Quarter
4
1
2
3
4
Bukan bagian dari manajemen. | Not a member of management.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bebas dari hubungan usaha dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan. | Free of any business or other relationship that could materially interfere judgment.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bukan pemegang saham mayoritas atau pejabat pada institusi pemegang saham mayoritas, atau terasosiasi langsung dengan pemegang saham mayoritas - Not substantial shareholder of the company or an officer or associated directly with a substantial shareholder of the company.
ü ü ü ü ü ü ü ü
X
X
X
X
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bukan karyawan atau pernah dipekerjakan sebagai eksekutif pada perusahaan atau perusahaan afiliasi, setidaknya 3 tahun sebelum menjadi Komisaris. | Not an employee or has previously been ü ü ü ü ü ü ü ü employed in an executive capacity by the company or another group member, at least in three years before serving the board.
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bukan penasihat atau konsultan utama profesional yang material bagi perusahaan atau perusahaan afiliasi, atau karyawan yang terasosiasi langsung dengan penyediaan jasa, setidaknya 3 tahun sebelum menjadi Komisaris. | Not principal of a material professional adviser or a material consultant to the company or another group member, or an employee materially associated with the service provided, at least 3 (three) years before serving the board.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bukan pemasok/pelanggan utama dari perusahaan atau perusahaan afiliasi atau pejabat pada perusahaan pemasok/ pelanggan utama, atau terasosiasi secara langsung maupun tidak langsung dengan pemasok/pelanggan utama. | Not a material supplier or customer or the company or other group member, or an officer of, or associated directly or indirectly with a material supplier or customer.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Tidak terikat dalam perjanjian dengan perusahaan atau perusahaan afiliasi sebagai Direksi. | Does not have a material contractual relationship with the company or another group member other that as a director.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah dan semenda serta memegang posisi direktur di tempat lain yang dapat mempengaruhi independensi. | Does not have any family ties and cross-directorship which may affect independency.
ü ü ü ü ü ü ü ü
ü ü
ü
ü
ü ü ü ü ü ü ü ü
Status berdasarkan hasil RUPS | Status
ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü X
X
X
ü ü ü ü ü ü ü ü
X ü ü
√ = independensi x = tidak independen *) mulai diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada RUPS 14 Juni 2011 √ = independent x = not independent *) appointed Commissioner at GMOS on 14 June 2011
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Setiap anggota Dewan Komisaris membuat pernyataan independensi pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan kepentingan oleh Dewan Komisaris atas tindakan yang dilakukan. Anggota Dewan Komisaris juga berkewajiban untuk melapor apabila terjadi perubahan status yang mempengaruhi independensinya. Sekretaris Dewan Komisaris bertugas memastikan apakah praktik ini telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip GCG.
Each member of Board of Commissioners signs an independency statement at the beginning of year to state their independency status and at the end of the year to discloses whether during the year there is a situation which may be categorized as conflict of interest to any actions taken by the Board of Commissioners. Secretary to the Board of Commissioners shall assures such practices has been conducted in accordance with GCG principles.
Sepanjang tahun 2011, tidak terdapat situasi dengan potensi benturan kepentingan yang dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam pengambilan keputusannya.
During 2011, there was no situation that might create a conflict of interest faced by members of the Board of Commissioners and Board of Directors in decision making proses.
Pernyataan Independensi | Independency Statement
No
Anggota Dewan Komisaris Member of Board of Commissioner
1
Ir. Wisnu Askari Marantika
2
Dr.Ir.Irwan Bahar
3
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc*)
4
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.**)
5
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
6
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
Surat Pernyataan Independensi | Independency Statement a. Tidak memiliki saham termasuk keluarga pada Antam b. T idak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ke-3 (ke tiga) baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Anggota Komisaris lainnya atau dengan Direksi c. T idak memiliki aktivitas sebagai berikut: •M enjabat sebagai Direktur pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah atau Badan Usaha Milik Swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan terkait dengan jabatan di Antam •M enjabat sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau merupakan calon atau menjabat sebagai kepala/wakil kepala pemerintahan daerah • J abatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan terkait dengan jabatan di Antam a. Does not have Antam shares, including its family b. Does not have any family relation until 3 (three) grade horizontally and vertically because of the marriage with other members of Board of Commissioners or Board of Director c. Does not have the following activities: • As member of Board of Director of State Owned Enterprises, Local State Owned Enterprises or private companies which may caused conflict of interest related with its position in Antam • As management of political party and/or candidate/member of parliament and/or as candidate or as governor/vice governor or mayor/vice mayor • Other position that may caused conflict of interest related its position in Antam
Keterangan | Notes: *menyatakan memiliki 33.500 saham Antam | *stated that he owned 33.500 Antam shares ** menyatakan memiliki 500 saham Antam | *stated that he owned 500 Antam shares
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris
Share Ownership by the Board of Commissioners
Antam selalu melakukan monitoring dan pencatatan atas kepemilikan saham Dewan Komisaris dan anggota keluarganya dalam bentuk Daftar Khusus dengan pembaharuan secara berkala. Daftar Khusus kepemilikan saham Antam anggota Dewan Komisaris dan keluarganya, terakhir ditandatangani pada bulan November 2011.
Antam always conducts monitoring and recording share ownership by the Board of Commissioners and its family in a special register with periodic renewal. The latest share ownership special Register was signed in November 2011.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
193
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris | Share Ownership by the Boards of Commissioners
Dewan Komisaris | Board of Commisioners
Kepemilikan Saham Pribadi pada Perusahaan | Invidual Share Ownership in the Company
Ir. Wisnu Askari Marantika
-
Dr.Ir.Irwan Bahar
-
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc
33.500
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
500
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
-
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
-
Program Pengenalan
Induction program
Antam melakukan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru dengan tujuan memberikan gambaran atas aktivitas bisnis, rencana Antam ke depan, panduan kerja dan lainnya yang menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Program pengenalan atau induksi diberikan kepada Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. dan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. selaku anggota Dewan Komisaris Antam yang baru, berupa presentasi yang dilakukan oleh Komisaris Utama pada rapat internal Dewan Komisaris tanggal 21 Juni 2011.
Antam conducted induction program for new members of the Board of Commissioners to provide an overview of the business activity, the Company plans for the future, guidelines and other activitites related to Board of Commissioners’ responsibility. Induction program for Drs. Sri Mulyanto, M.Sc and Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D. as new members of the Board of Commissioners was conducted by the Chairman of the Board of Commissioners in the Internal Board of Commissioners meeting dated June 21, 2011.
Pengkajian dokumen yang diberikan dalam bentuk soft copy maupun hard copy dipersiapkan oleh Sekretaris Perusahaan antara lain dokumen Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Anggaran Dasar, Corporate Governance Policy (CGP), Standar Etika Perusahaan, Program Kerja Dewan Komisaris dan Komite-Komite, Charter-charter Dewan Komisaris, Direksi dan komite-komite, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Antam.
Documents provided in soft copy and hard copy prepared by the Secretary of the Company, such as the annual reports, RKAP, RJPP, the Articles of Association, Corporate Governance Policy (CGP), the Company Ethical Standards, Working Program of the Board of Commisioiner and its committees, Charters of Board of Commissioners, Board of Directors and committees, and prevailing regulations applied in Antam.
Program Pengembangan Keahlian
Professional Development Program
Dalam rangka efektivitas Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasan atas kepengurusan dan pemberian nasehat kepada Direksi, maka anggota Dewan Komisaris senantiasa menambah dan memutakhirkan pengetahuannya.
To support the effectiveness of BOC in conducting the duties in oversight and advisory to the BOD, members of BOC continually improve and updates their knowledge.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Loka Karya/Seminar/Pelatihan Dewan Komisaris, Komite, Sekretaris Dewan Komisaris & Senior Advisor Antam Tahun 2011 Workshop/Seminar/Training for Board of Commissioners, Commitee, Secretary to Board of Commissioners & Senior Advisor of Antam 2011
Pelatihan/Loka Karya/Seminar Training/Workshop/Seminar
Peserta Participants
Penyelenggara Organizer
Tempat Location
Tanggal Date
Workshop Sustainability Management Reporting
Ir. Wisnu Askari Marantika
ANTAM
Bogor
21-23 Feb | Feb
IICD Forum : Bridging Corporate Governance Initiatives in Indonesia and Asia
• Susy Pasaribu • A. Dohar Siregar
IICD
Jakarta
23 Feb | Feb
Speaker for : IICD Forum : Bridging Corporate Governance Initiatives in Indonesia and Asia
Dr.Ir.Irwan Bahar
IICD
Jakarta
23 Feb | Feb
• Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA
CSR Asia Sustainability Forum 2011
• Ir. Amir Faizal Suud • Ir. Jalal • Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM
CSR Asia Limited
Singapore
23 - 24 Mar | Mar
10th Asia HRD Congress 2011
Nina Insania
SMR HR Group
Kuala Lumpur
19 - 20 Apr | Apr
Seminar Remunerasi BOD/BOC/ Pengawas BUMN mengenai PER-07/MBU/2010
Nani Koespriani
Jakarta
23 Apr | Apr
Pemahaman dan Pendalaman PSAK 50-55
• Edwar Nurdin • Kindy Rinaldy
RSM AAJ
Jakarta
26 - 27 Apr | Apr
5th IFRS Regional Policy Forum and Seminar
Dr. Ratna Wardhani, SE, Ak, Msi., CPFS
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)
Bali
23 - 26 Mei | May
Fakultas Kehutanan UGM
Jogyakarta
28 - 29 Juli | July
IICD
Bali
21 - 23 Sept | Sept
CSR Asia Limited
Kuala Lumpur
26 - 29 Sept | Sept
Workshop Green Partnership, Peran serta swasta dalam pengelolaan Kawasan Konservasi di Jogyakarta IICD Board Leadership Training Program
CSR Asia Summit 2011
• Ir. Jalal • Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA
• Ir. Wisnu Askari Marantika • Dr.Ir.Irwan Bahar • Susy Pasaribu • Andi Salim • Ir. Jalal • Ir. Supardja Soekmasendjaja,
MA • Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM • Sjirad A. Dohar Siregar
Speaker for : CEO Fire Briefing
Ir. Wisnu Askari Marantika
IICD
Jakarta
18 Okt | Oct
Workshop: The 3rd IICD Corporate Governance Conference and Award 2011
• Susy Pasaribu • Ursula Silalahi • A. Dohar Siregar • Tauan Sitorus
IICD
Jakarta
2 Des | Dec
Speaker for : The 3rd IICD Corp. Gov. Conference and Award 2011 "Enhancing Corp. Gov. Practices in Facing Turbulent Global Economy"
Ir. Wisnu Askari Marantika
IICD
Jakarta
2 Des | Dec
Professional Director Program
• Dr. Ir. Ursula Silalahi, MM
IICD
Jakarta
15 - 17 Nov | Nov
Workshop Rightsizing BUMN
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
Kementerian BUMN
Surabaya
3 Des | Dec
Asia Pacific Risk Management Conference 2011
• Dr.Ir.Irwan Bahar • Rukmana Adhi Nugraha • Alida B. Astarsis • Tauan Sitorus • Susy Pasaribu
CRMS Indonesia
Bali
9 Des | Dec
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
195
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Allocation of Duties of the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris mengatur sendiri pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris dan menunjuk seorang Sekretaris Dewan Komisaris untuk membantu kelancaran tugasnya.
In carrying out the oversight function, the Board of Commissioners allocated the duties among the members of Board of Commissioners and appointed a Secretary to the Board of Commissioners to support its activities.
Pembagian tugas berdasarkan atas peran masing-masing anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua dan Wakil Ketua dari komite di bawah Dewan Komisaris, sesuai kemampuan, ilmu pengetahuan dan pengalaman.
The allocation of duties based on the role of each member of the Board of Commissioners in the committee as the Chairman or Vice Chairman, and based on their capability, knowledge and experience.
Pertanggungjawaban Kinerja
Performance Accountability
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggungjawab kepada RUPS. Dewan Komisaris telah membuat Laporan Tugas Pengawasan selama tahun 2010 dan telah dipertanggungjawabkan dalam RUPS tanggal 14 Juni 2011.
In performing its duties, the Board of Commissioners is accountable to the GMOS. Board of Commissioners has made a Supervisory Report for the year 2010 and has been accounted for in the GMOS dated June 14, 2011.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
Performance Evaluation
Penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dilaksanakan oleh Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) yang diketuai oleh Komisaris Independen berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) dengan sistem self assessment, peer evaluation, atau dengan sistem lain untuk kemudian diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. Hasil penilaian dimuat dalam Laporan Tahunan serta diinformasikan kepada RUPS.
The Board of Commissioners performance evaluation is conducted by Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (NRHRD) chaired by an independent commissioner is based on Key Performance Indicator (KPI) and uses self-assessment mechanism, peer evaluation, or with other systems and then to be concluded in Board of Commissioners meeting. The performance evaluation is published in the annual report and informed to the GMOS.
KPI ini mencakup: terlaksananya pemantauan efektifitas praktik GCG, tersusunnya KPI Dewan Komisaris setiap tahun dan evaluasi pencapaian triwulan, terlaksananya RKAP, RJPP dan rencana pengembangan Perusahaan,
The KPI consists of GCG practices implementation effectiveness oversight, annual KPI of Commissioners definition and quarterly performance evaluation preparation, RKAP, RJPP and Company development
Bidang Pengawasan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Supervisory Area
Dewan Komisaris | Board of Commisioners
Fokus Pengawasan pada Bidang | Oversight areas
Ir. Wisnu Askari Marantika
Keuangan, Teknis dan Risiko | Finance, Technique and Risks
Dr.Ir.Irwan Bahar
Teknis, Risiko, dan Sumber Daya Manusia (SDM) | Technique, Risks and Human Resources
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc
Keuangan dan Risiko | Finance and Risks
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
Keuangan dan Audit | Finance and Audit
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
SDM dan Corporate Social Responsibility | Human Resources and Corporate Social Responsibility
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
Audit, Hukum dan SDM | Audit, Legal and Human Resources
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
terlaksananya tugas khusus, terlaksananya pemantauan efektivitas pelaksanaan Corporate Social Responsibility dan Lingkungan PascaTambang, tercapainya Komitekomite Penunjang Dewan Komisaris.
plan implementation, special tasks accomplishment, Corporate Social Responsibility and Environment and Post Mining performance effectiveness oversight, committees performance achievement.
Kinerja Dewan Komisaris dan masing-masing anggota Dewan Komisaris selama tahun 2011 telah dievaluasi oleh Komite NRPSDM sesuai proses tersebut di atas. Hasil evaluasi tersebut akan disampaikan oleh Dewan Komisaris pada RUPS Tahunan.
The Board of Commissioners and each member of Board of Commissioners performance evaluation 2011 was conducted by NRHRD Committee in the beginning of 2012 in accordance with the process mentioned above. The evaluation will be reported by the Board of Commissioners at annual GMOS.
Remunerasi
Remuneration
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris diberikan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS yang sebelumnya telah melalui kajian oleh Dewan Komisaris melalui pendalaman yang dilakukan oleh Komite NRPSDM.
Remuneration for members of Board of Commissioners was determined based on the formula set by the latest GMOS subsequent to Board of Commissioners review and NRHRD Committtee thorough analysis.
Dewan Komisaris mengusulkan besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris melalui surat no. 122/ BOC/SRT/VI/2011/RHS tanggal 21 Juni 2011 tentang Usulan Remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN, dan mendapat persetujuan dari Kuasa Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna melalui surat no. S-250/D1-MBU/2011 tanggal 29 Juli 2011 tentang Penetapan Penghasilan tahun 2011 Direksi dan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners proposed a scale of remuneration for Directors and Board of Commissioners to Minister of SOE by letter no. 122/BOC/SRT/VI/2011/RHS 21, 2011 on Proposed Remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners dated 21 June 2011 approved by the Minister of State Owned Enterprises as the Series A Dwiwarna Shareholders through letter no. S-250/D1-MBU/2011 dated July 29, 2011 on the Determination of Income in 2011 of the Boards of Directors and Commissioners.
Pemberian Remunerasi kepada Dewan Komisaris memperhatikan realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Antam pada tahun 2010.
Remuneration to the Board of Commissioners 2011 was based on the 2010 Key Performance Indicator (KPI).
Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Dewan Komisaris | Honorarium, Allowances and Facilities for year 2011
No
Jenis Penghasilan | Remuneration Type
1
Honorarium | Honorarium
2
Tunjangan | Allowances
Keputusan | Decision Komisaris Utama Rp52.500.000 | President Commissioner Rp52,500,000 Komisaris Rp47.250.000 | Commissioner Rp47,250,000
3
• Tunjangan Hari Raya Keagamaan • Tunjangan Komunikasi • Santunan Purna Jabatan
• Holiday Allowance • Communication • Pension Benefit
• Tunjangan Pakaian • Tunjangan Transport
• Apparel • Transportation
• 1 (satu) kali honorarium | 1 month honorarium • Paling banyak 5% dari honorarium | 5% of honorarium • Premi asuransi paling banyak 25% dari gaji/tahun* Insurance premium 25% of salary per year* • Rp12 juta/tahun |Rp12 million/year • Paling banyak 20% dari honorarium** | 20% of honorarium**
Fasilitas • Fasilitas Kendaraan Dinas** • Fasilitas Kesehatan
• Office Vehicle Facility** • Health
• Fasilitas Perkumpulan Profesi*** • Professional Membership** • Fasilitas Bantuan Hukum • Legal Service
•P enggantian pengobatan sesuai kebijakan internal dan memperhatikan Pasal 22 Permen No. PER-07/MBU/2010 Health reimbursement in accordance with internal policy and considering article 22 of Per-07/MBU/2010 • 1 (satu) perkumpulan | 1 membership • Sesuai kebutuhan | As needed
*Termasuk didalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian * Including in the premium for insurance, accident and deaths **Tidak disediakan kendaraan dinas **Not Provided vehicle ***D iberikan hanya uang pangkal (pendaftaran) dan iuran tahunan *** Only the money given to the base of the registration and annual premium
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
197
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Indikator Kinerja | Performance Indicator
Bobot indikator Indicator Weight
Indikator Kinerja Performance Indicator
No
Pencapaian Nilai Score
Bobot x Nilai Weight x Score
1
Terlaksananya pemantauan efektifitas praktik GCG The oversight of effectiveness of GCG practices implementation
7%
100,24%
7,02%
2
Tersusunnya KPI Dewan Komisaris pada bulan Maret setiap tahun dan evaluasi pencapaian triwulan Establishment of annual KPI of Commissioners set out in March and performing the quarterly evaluation
7%
100,00%
7,00%
3
Terlaksananya rencana kerja dan anggaran Perusahaan Implementation of RKAP
6%
100,00%
6,00%
4
Terlaksananya rencana pengembangan Perusahaan Implementation of Company development plan
5%
112,00%
5,58%
5
Terlaksananya tugas khusus (a.l. program efisiensi) Special task performed, such as efficiency program
5%
94,00%
4,70%
6
Terlaksananya pemantauan efektifitas pelaksanaan CSR dan LPT Oversight the effectiveness of CSR-EPM performance
48%
104,00%
4,16%
7
Terlaksananya rencana jangka panjang Perusahaan Implementation of RJPP
3%
100,00%
3,00%
8
Adanya Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Triwulan dan Tahunan Direksi Respond BOC to quarterly and annual report prepared by BOD
3%
100,00%
3,00%
9
Tercapainya kinerja Komite Audit Achievement of Audit Committee Performance
12%
96,00%
11,52%
10
Tercapainya kinerja Komite GCG Achievement of GCG Committee Performance
12%
99,00%
11,88%
11
Tercapainya kinerja Komite Manajemen Risiko Achievement of Risk Management Committee Performance
12%
98,00%
11,76%
12
Tercapainya kinerja Komite CSR-LPT Achievement of CSR-LPT Committee Performance
12%
95,00%
11,40%
13
Tercapainya kinerja Komite NRPSDM Achievement of NRHRD Committee Performance
12%
98,00%
11,76%
Total
98,77% Capaian Kinerja Dewan Komisaris tahun 2010 dalam kategori Sangat Memuaskan Board of Commissioners Performance Achievement 2010 in the category of “Excellent”
Remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2011 | Remuneration of the Board of Commissioners for year 2011
Remunerasi Bulanan Monthly Remuneration Jabatan Position
Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris | Commissioner
Gaji Pokok Basic Salary
Tunjangan Bulanan Monthly Allowance
Total
Tunjangan Tahunan Annual Allowance
Gaji & Tunjangan Jan-Des 2011 Salary & Allowance Jan-Dec 2011
Tantiem 2011* Tantiem 2011*
52,5
13,63
66,13
64,5
858
626
47,25
12,31
59,56
59,25
773
563
*dalam Rp Juta | *in Rp millions
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Selama tahun 2011 Dewan Komisaris menyelenggarakan 26 kali rapat terdiri atas 13 kali rapat internal Dewan Komisaris dan 13 kali rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi.
Through out the year 2011, the Board of Commissioners held 26 meetings which consists of 13 internal meetings and 13 Board of Commissioners meeting inviting Board of Directors.
Kehadiran Rapat Internal Dewan Komisaris | Attendance at the Internal Board of Commissioners Meeting 26/26 Jumlah Rapat: 26 / Meetings Held: 26 JAN JAN
Nama | Name
FEB FEB
MAR MAR
APR APR
MEI MAY
JUNI JUNE
JULI JULY
AGS AUG
SEP SEP
OKT OCT
NOV NOV
DES DEC
Total
%
Ir. Wisnu Askari Marantika
26/26
100
Dr.Ir.Irwan Bahar
26/26
100
17 31 16 28 16 17 14 20 10 13 1
7 21 22 15 29 18 22 15 28 20 27 18 25 19 12
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc
10/14
71
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.2)
10/14
71
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
24/26
92
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
24/26
92
Rata-Rata | Average
88
)
Catatan | Notes : Bergabung 14 Juni 2011 | Joined on 14 June 2011 2) Bergabung 14 Juni 2011 | Joined on 14 June 2011 1)
■ Rapat Intern Dekom | Rapat Intern Dekom ■ Rapat Dekom mengundang Direksi | Rapat Dekom mengundang Direksi
DIREKSI
Board of Directors
Antam memiliki Pedoman Kerja (Charter) Direksi yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam.com), menjelaskan tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam menjalankan fungsi pengelolaan Perusahaan. Direksi dan Dewan Komisaris mengevaluasi Charter ini secara berkala disesuaikan dengan perubahan peraturan yang berlaku dan kebutuhan perusahaan, antara lain untuk memastikan adanya pemisahan tugas yang wajar antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Antam has established a Guideline (Charter) for the Board of Directors, signed by all members of the Board of Directors and published in the Company website (www.antam.com). The charter elaborates duties, responsibity, and authority of the Board of Directors in managing the Company includes clear segregation of duties between the board of Commissioners and Board of Directors. The charter is updated periodically by the Board of Directors and the Board of Commissioners keep in line with the changing prevailing laws and Company’s needs.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direksi
Duties, Responsibity and Authority of Board of Directors
Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan.
Board of Directors is the Company’s organ collegially in charge with and responsible for managing the Company.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
199
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10. 11. 12.
13.
Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan; Menyiapkan RKAP pada waktunya dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris guna mendapatkan pengesahan; Menyiapkan RJPP pada waktunya guna mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris; Melaksanakan prinsip GCG dan CSR; Menyelenggarakan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan; Menjaga kerahasiaan informasi selama menjabat sebagai anggota Direksi dan harus tetap merahasiakan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku; Menjaga informasi penting dan dilarang menyalahgunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi terutama berkaitan dengan insider trading; Melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dan wajib mentaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain gaji berikut fasilitas dan tunjangan lainnya, termasuk santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai anggota Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; Mempunyai kewajiban meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesimbungan untuk menjalankan Perusahaan dengan profesional; Mengelola Perusahaan dan wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham; Mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Perusahaan baik berupa risiko strategis, risiko operasional maupun risiko keuangan; Menangani risiko-risiko tersebut dengan menggunakan strategi pengendalian dan pengelolaan risiko Perusahaan yang meliputi: a. Proses identifikasi dan pembuatan peta risiko (risk mapping) b. K uantifikasi dan pengukuran risiko (risk measurement and assessment) c. Penanganan risiko (risk treatment)
Duties and Responsibilities of Board of Directors 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Leading, managing, and controlling the Company in accordance with the Company’s objectives. Controlling, maintaining, and managing the Company’s assets. Preparing the Company’s RKAP on timely basis and submit it to the Board of Commissioners for approval. Preparing the Company’s RJPP on timely basis, to the Board of Commissioners for approval. Applying the principles of GCG and administering CSR; Ensuring the availability and effectiveness of internal control system to safeguard the Company’s investments and assets. Safeguarding confidential information obtained when served as the Director and the information should be kept remain confidentially in conformity with the prevailing laws; Safeguarding important information and prohibited from misappropriate use those information for personal benefit, specially related to insider trading. Performing its role and responsibity, required to adhere to the Company’s Code of Conduct, and prohibited to gain personal benefit directly or indirectly from Company’s activities except salary, facility, and other allowances, including pension funds received as a member of the Board of Directors in accordance with applicable rules and regulations.
enhancing competency and knowledge to 10. Continuously enable professional management of the Company. the Company and shall be accountable for the 11. Managing execution of his/her duty to the shareholders. potential risks faced by the Company in the form 12. Evaluating of strategic risk, operational risk and financial risk. Dealing with those risks by using a strategy of risk control and management of the Company which include a. The process of identifying and mapping the risk (risk 13. mapping) b. Q uantification and measurement of risk (risk measurement and assessment) c. Handling of risk (risk treatment)
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Wewenang Direksi
Authority of the Board of Directors
1. M enjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris diantaranya untuk hal-hal sebagai berikut: a. M enerima pinjaman jangka menengah/panjang dan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang serta memberikan pinjaman jangka pendek b. M engadakan perjanjian atau kerjasama lisensi, atau perjanjian sejenisnya dengan badan usaha atau pihak lain c. M elepaskan, menghapuskan dan menyewakan aktiva tetap Perusahaan d. M engambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam Perusahaan baik yang belum ada maupun yang telah ada, penyertaan Perusahaan atau badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru e. M elepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perusahaan dalam Perusahaan atau badan lain f. Mengikat Perusahaan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris 2. Menjalankan perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perusahaan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah nilai kekayaan bersih Perusahaan baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain. 3. M enjalankan perbuatan hukum yang berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan RUPS berdasarkan suara setuju terbanyak dari Pemegang Saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak untuk mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya.
1. C arry out all actions, both regarding the management and ownership, with the restrictions set forth in the Articles of Association and by taking into account prevailing regulations on the capital market which must have written approval from the Board of Commissioners such as: a. R eceive a medium-term/long-term loan and lend medium/ long-term loan and also lend short-term loans. b. M aking a license agreement or joint venture, or similar agreements with other entities or parties. c. D ivestment, Write off, and leased the Company’s fixed assets. d. I nvest in part or in full or participate in a company that has not yet been invested or establish a new company. e. R elease some or all of the Company’s investment in a company or other entity. f. B ind the Company as guarantor (borg or avalist) who will affect the Company financial result if exceeds a certain amount set by the Board of Commissioners.
2. T aking legal action to transfer, dispose of any right or loan guarantees to make all or most of the Company’s assets for more than 50% (fifty percent) of total net worth of the Company either in a single transaction or several transactions relating themselves or each other. 3. T aking legal action in a conflic of interest transaction between the economical interests of the Board of Directors, Board of Commissioners or Shareholders with the economic interest of the Company, the Board of Directors will require the approval of the minority shareholders and without lesssening its responsibility, the board of Directors may appoint a proxy.
Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Direksi kepada anggota Direksi lainnya hanya dapat dilakukan melalui surat kuasa khusus untuk pendelegasian wewenang tersebut dengan tidak melepaskan tanggung jawab Direksi secara kolegial.
Delegation of authority by a member of the Board of Directors to another members of the Board of Directors can only be done through a special power of attorney for such authority but not releasing the collegial responsibility of the Board of Directors.
Komposisi Direksi
Composition of Board of Directors
Mayoritas anggota Direksi berasal dari intenal Antam melalui proses nominasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui Komite NRSPDM. Hasil proses tersebut disampaikan kepada Pemegang Saham Seri-A Dwiwarna untuk dilakukan seleksi sebelum ditetapkan dalam RUPS tahun 2008 berdasarkan Surat dari Menteri Negara BUMN Nomor: SR-557/MBU/2008 tanggal 26 Juni 2008.
The majority of the members of the Board of Directors came from within Antam through a nomination process conducted by the Board of Commissioners based on evaluation from the NRHRD Committee. The results were submitted to Seri-A Dwiwarna shareholder for a selection process, and then appointed in GMOS in 2008 based on the letter from the Minister for State-Owned Enterprises No. SR-557/MBU/2008 dated June 26, 2008.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
201
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Komposisi dan keragaman pengetahuan serta pengalaman dari anggota Direksi memungkinkan pengelolaan Perusahaan dilaksanakan secara efisien dan efektif, serta memudahkan pengambilan keputusan secara strategis sesuai dengan kewenangannya. Anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS yang ke-5 setelah pengangkatannya. Persyaratan dan tata cara pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan sebagai BUMN harus mengikuti Peraturan Menteri Negara BUMN No, 04/MBU2009 tanggal 16 November 2009, yang telah diubah menjadi Peraturan No. 01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012. Peraturan tersebut dapat diunduh di situs Kementerian BUMN (www.bumn.go.id).
Composition and diversity of knowledge and experience of members of the Board of Directors enable efficient and effective Company management, and facilitate strategic decision making in accordance with their authority. Members of the Board of Directors serve for a term commencing from the date set by the GMOS and ending at the close of the 5th GMOS after their appointment. Requirements and procedures for dismissal and appointment of members of the Board of Directors of a state-owned enterprise must comply with the Minister of State-Owned Enterprises (SOE) Regulation No 04/MBU/2009 dated 16 November 2009, which has been amended into new regulation No. 01/MBU/2012 dated January 20, 2012. This regulation can be downloaded at the site of Ministry of SOE (www.bumn.go.id).
Kepemilikan Saham Anggota Direksi | The Board of Directors Share Ownership
Direksi | Board of Directors
Jabatan | Position
Kepemilikan Saham Pribadi pada Perusahaan Personal Share ownership at Antam
Ir. Alwinsyah Lubis, Mm
Direktur Utama | President Director
Djaja M. Tambunan
Direktur Keuangan | Finance Director
310.000 -
Ir. Winardi, Mm
Direktur Operasi | Operation Director
-
Ir. Tato Miraza, Se, Mm
Direktur Pengembangan | Development Director
Achmad Ardianto Achmad Ardianto, ST, Mba
Direktur SDM | Human Resources Director
-
Ir. Denny Maulasa, Mm
Direktur Umum & CSR | General Affairs & CSR
-
251.250
Kepemilikan Saham Anggota Direksi
Ownership of the Board Directors
Antam memiliki Daftar Khusus kepemilikan saham Antam oleh anggota Direksi dan keluarganya, yang terakhir ditandatangani pada bulan November 2011. Pernyataan kepemilikan saham anggota Direksi dan keluarganya dipublikasikan di situs Antam.
Antam has a Special Register for share ownership by members of the Board of Directors and their families which was signed in November 2011. Statement of shareholdings by the Directors and their families is published on the website.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Program Pengenalan
Induction Program
Setiap anggota Direksi baru yang ditunjuk wajib diberikan program pengenalan mengenai Antam dan tanggung jawab mengadakan program pengenalan tersebut berada pada Direktur Utama. Program pengenalan atau induksi dibuat oleh Satuan Kerja Learning & Development. Materi yang diberikan antara lain proses bisnis Antam, struktur organisasi dan GCG. Program induksi berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke unit bisnis, dan pengkajian dokumen. Pada tahun 2011 tidak ada anggota Direksi baru di Antam.
Each new appointed member of the Board of Directors shall be given an induction program. Induction program formulated by the Learning & Development. Materials provided include Antam business process, organizational structure and corporate governance. Induction program can be in term of presentations, meetings, visits to business units, and document review. In 2011 no new member of Board of Directors appointed.
Program Pengembangan Keahlian
Skill Development Program
Untuk dapat menjalankan tugas pengurusan dan pengelolaan Perusahaan, anggota Direksi perlu untuk mendapatkan pendidikan berkelanjutan, yang dikombinasikan dalam selfstudy dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar, conference, yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Direksi.
To carry out the management function of the Company, the Directors need to have continuing development, which is combined in a self-study and participation in special education, training, workshop, seminar, conference.
Program Pengembangan Keahlian
Development Programs
Direktur Utama
President Director
• Seminar Nasional dan Penganugerahan IQA 2011 Direktur Operasi •T he 24th Nickel, Nickel Alloys and Stainless Steel International Conference • Pemanfaatan Lahan Tambang dan Recovery Pasca Merapi •A dvokasi, Ancaman Pidana Korupsi Perpres no. 54 tahun 2010 terhadap Birokrat • The Future of Marketing • PTP XX Perhapi 2011 • Seminar Nasional dan Penganugerahan IQA 2011 Direktur Pengembangan • Global Customer Summit-ASEAN Executive Program 2011 • Seminar Prospek Tantangan Indonesia tahun 2011 Direktur Umum dan Corporate Social Responsibility • Asia Mining Congress 2011 • Conference 2nd The Real CSR dengan tema “Peran CSR dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Miskin di Indonesia • Seminar Nasional Lahan Bekas Tambang Direktur Sumber Daya Manusia • Creating Awareness & Sinergy for Human Capital Transformation • The Future of HR Conference: A New Vision of HR in Value Creation • Holding Company Management • IBM Global CHRO Study Launch • Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN • Rapat Koordinasi Direktorat SDM • Training of Trainers • Indonesia HR Summit • PTP XX Perhapi 2011
• National Seminar and IQA Awards 2011 Operation Director • The 24th Nickel, Nickel Alloys and Stainless Steel International Conference • Utilization of mining area and Recovery post Merapi Eruption • Counsel, President Regulation no. 54 year 2010 about Bureaucrat • The Future of Marketing • PTP XX Perhapi 2011 • National Seminar and IQA Awards 2011 Development Director • Global Customer Summit-ASEAN Executive Program 2011 • Seminar Indonesia Prospect and Challenge 2011 General Affairs and CSR Director •Asia Mining Congress 2011 • 2nd The Real CSR “The Role of CSR in Improving the welfare of Indonesia poverty” • National Seminar on ex-mining land Human Resources Director • Creating Awareness & Sinergy for Human Capital Transformation • The Future of HR Conference: A New Vision of HR in Value Creation • Holding Company Management • IBM Global CHRO Study Launch • Socialization of Minister of SOE Decree • Coordinating Meeting Human Resources Directorate • Training of Trainers • Indonesia HR Summit • PTP XX Perhapi 2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
203
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Pembagian Tugas Direksi
Allocation of Duty
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan nama jabatan masing-masing anggota Direksi sebagaimana ditetapkan berdasarkan pengangkatan anggota Direksi oleh RUPS. Nama jabatan sudah ditetapkan dalam surat Menteri Negara BUMN no. SR-557/MBU/2008 tanggal 26 Juni 2008 kepada Pimpinan RUPS Tahunan. Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh setiap Direktur tetap merupakan tanggungjawab bersama.
The allocation of duty and authority of each Directors is based on the position of each member of the Board of Directors as determined by GMOS. Their positions have been clearly defined in Minister of State-Owned Enterprises Letter no. SR-557/MBU/2008 dated June 26, 2008 and submitted to the annual GMOS. Each Director can carry out its duty and make decisions in accordance with their respective duty and authority. However, the execution of tasks by each Director remains to be a collective responsibility.
Direktur Utama
President Director
• Merencanakan,
• Planning, coordinating, directing, controlling, monitoring and evaluating Company and business units tasks to ensure its accordance with stipulated vission, mission, targets,strategy, policy and work program; • Aligning internal initiatives and ensure the enhancement of the company’s competitiveness. • Coordinating the operation of internal audit, investor relations, public relations, internal relations, legal, and risk management function, and ensure compliance with law and regulations; • Coordinating direct, and evaluate internalisation and implementation of GCG principles and ethical standards consistently within the Company; • Ensurimg the availability of information related to the Company whenever required by the Board of Commissioners; • Conducting and chairing the BOD meeting periodically pursuant to the BOD decision or other meeting is deemed necessary as proposed by the BOD; • Legalizing the BOD’s decision regarding the Company’s Management Policy; • Representing the Company inside and outside the court based on the other Directors’ approval as reflected in the BOD’s resolution; • Appointing other Director to act on behalf of the BOD;
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi, dan mengevaluasi tugas koroporasi dan unit bisnis, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan; • Menyelaraskan seluruh inisiatif-inisiatif internal Perusahaan, serta memastikan terjadinya peningkatan kemampuan bersaing di Perusahaan • Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas operasional di bidang pelaksanaan audit internal, kesekretariatan korporasi, pelayanan hukum, dan manajemen risiko serta memastikan kepatuhan terhadap hukum regulasi; • Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi internalisasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Standar Etika secara konsisten dalam Perseroan; • Memastikan informasi yang terkait dengan korporasi selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris; • Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik sesuai ketetapan Direksi atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu sesuai usulan Direksi; • Mengesahkan keputusan Direksi tentang kebijakan Manajemen Perusahaan; • Mewakili Perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan persetujuan anggota Direksi lainnya pada Rapat Direksi; • Menunjuk anggota Direksi lain untuk bertindak atas nama Direksi;
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Direktur Operasi
Operation Director
• Merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi, pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan dan rekayasa, penutupan tambang serta kantor-kantor perwakilan di luar negeri; • Mengembangkan program efesiensi dan manajemen mutu serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit-unit kerja • Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris • Memimpin dan mengawasi pelasksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Direksi Operasi; • Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja Direktorat Operasi; • Memberikan putusan bisnis Direktorat Operasi sesuai lingkup kewenangannya;
• Coordinating, controling, and evaluating operational tasks related to production, marketing, work safety, environment, maintenance and reengineering, mining closure, and overseas representatives offices; • Developing efficiency and quality assurance program and ensure a consistent implementation at its units • Ensuring the availability of information related to his/her unit whenever required by the Board of Commissioners • Chairing and monitoring the implementation of policy in the scope of Operation Directorate; • Approving the BOD’s decision regarding Standard Operating Procedure related to Operation Directorate; • Taking business decision of Operation Directorate pursuant to his scope of authority
Direktur Keuangan
Finance Director
• Merencanakan,
• Planning, coordinating, directing, controling, and evaluating operational tasks related to treasury, funding, accounting, budgeting and information technology; • Ensuring the availability of funding for the Company’s development program in accordance with the Company’s strategic plan; • Ensuring the availability of information related to his/her unit whenever required by the Board of Commissioners; • Managing financial investment portfolio and financial decision to achieve maximum value added and the achievement of the Company’s goals in accordance with the BOD’s resolution; • Chairing and monitoring the implementation of the policy under the authority of Finance Directorate; • Legalized the decision of BOD related to Standard Operating Procedure applied in Finance Directorate; • Taking business decision of Finance Directorate pursuant to his scope of authority.
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang kebendaharaan, akuntansi, anggaran, teknologi informasi, pendanaan, dan portofolio anak Perusahaan; • Merencanakan, mencari dan memastikan penyediaan dana untuk pengembangan Perusahaan sesuai dengan rencana stategis Perusahaan; • Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris; • Mengelola portofolio investasi keuangan dan keputusan finansial untuk mencapai nilai tambah maksimal dan tercapainya tujuan-tujuan Perusahaan sesuai ketetapan Direksi; • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Direktorat Keuangan; • Mengesahkan keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja Direktorat Keuangan; • Memberikan putusan bisnis Direktorat Keuangan sesuai lingkup kewenangannya;
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
205
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Direktur Pengembangan
Development Director
• Merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, memonitor, mengawasi dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP); • Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional di bidang eksplorasi, penelitian dan pengembangan, studi kelayakan, serta pembangunan proyek-proyek pertumbuhan Perusahaan; • Mengembangkan hubungan baik dengan mitra strategis serta mencari dan menangkap peluang bisnis baru; • Memastikan informasi yang terkait dengan untuk kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris; • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Direktorat Pengembangan; • Mengesahkan Keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja Direktorat Pengembangan; • Memberikan putusan bisnis Direktorat Pengembangan sesuai lingkup kewenangannya;
• Planning, coordinating, directing, controlling and evaluating the development and implementation of RJPP; • Coordinating, controlling, and evaluating the implementation of operational tasks related to exploration, research and development, feasibility study, and projects construction for the Company’s growth.; • Maintaining sound relationship with strategic partners as well as develop new business opportunities; • Ensuring the availability of information related to his/her unit whenever required by the Board of Commissioners; • Chairing and monitoring the implementation of the policy under the authority of Development Directorate; • Legalized the decision of BOD related to Standard Operating Procedure applied in Development Directorate; • Taking business decision of Development Directorate pursuant to his scope of authority
Direktur Sumber Daya Manusia
Human Resources Director
• Merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang organisasi Sumber Daya Manusia, pendidikan dan pelatihan, kesehatan; • Mengembangkan hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan stakeholders lainnya serta memastikan terselenggaranya kegiatan sumber daya manusia Perusahaan secara efektif dan tepat guna; • Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris; • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Direktorat Sumber Daya Manusia; • Mengesahkan Keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja Direktorat Sumber Daya Manusia; • Memberikan putusan bisnis Direktorat Sumber Daya Manusia sesuai lingkup kewenangannya;
• Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating operational tasks related to organisation, human resources, continuing education and training, health. • Maintaining sound relationship with government and other stakeholders as well • Ensuring that the Company’s human resources activities are effectively implemented. • Ensuring the availability of information related to his/her unit whenever required by the Board of Commissioners • Chairing and monitoring the implementation of the policy under the authority of Human Resources Directorate; • Legalized the decision of BOD related to Standard Operating Procedure applied in Human Resources Directorate; • Taking business decision of Human Resources Directorate pursuant to his scope of authority
Direktur Umum & Corporate Social Responsibility
General Affairs & Corporate Social Responsibility Director
• Merencanakan,
• Planning, coordinating, directing, controlling, and evaluating the implementation of operational tasks related to general affairs, community development, partnership and environmental program, and CSR.
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang pelayanan umum, pengembangan kemasyarakatan, program kemitraan dan bina lingkungan serta kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan;
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
• Mengembangkan
hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan stakeholders lainnya serta memastikan terselenggaranya pelayanan umum dan kegiatan tanggung jawab sosial; • Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris; • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kewenangan Direktorat Umum & CSR; • Mengesahkan Keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja Direktorat Umum & CSR; • Memberikan putusan bisnis Direktorat Umum & CSR sesuai lingkup kewenangannya;
• Maintaining sound relationship with government and other stakeholders. • Ensuring that the Company’s CSR activities are effective. • Ensuring the availability of information related to his/her unit whenever required by the Board of Commissioners; • Chairing and monitoring the implementation of the policy under the authority of General Affairs & CSR Directorate; • Legalized the decision of BOD related to Standard Operating Procedure applied in General Affairs & CSR Directorate; • Taking business decision of General Affairs & CSR Directorate pursuant to his scope of authority
Pertanggungjawaban Kinerja
Performance Accountability
Dalam melakukan tugasnya Direksi bertanggungjawab kepada RUPS. Direksi membuat laporan bulanan, triwulan, tengah tahunan, serta tahunan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi memuat antara lain Laporan Keuangan, Laporan Kegiatan Perusahaan, Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan, dan Laporan Pelaksanaan GCG.
In performing its duty, the Board of Directors is accountable to GMOS. Board of Directors prepares monthly, quarterly, semi-annual and annual reports to the Board of Commissioners. The Annual report prepared by Board of Directors contains financial report, the Company’s activities report, corporate social responsibility and environment report and Corporate Governance Statement.
Penilaian Kinerja
Performance Evaluation
Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dibantu oleh Komite NRPSDM. Hasil evaluasi tersebut oleh Dewan Komisaris disampaikan dan dilaporkan dalam RUPS. Disamping penilaian kinerja Direksi berdasarkan kriteria umum, Dewan Komisaris juga melakukan penilaian kinerja berdasarkan faktor lainnya, baik secara individual maupun kolektif.
The Board of Directors perfomance evaluation is conducted by Board of Commissioners based on Key Performance Indicators (KPI) that is proposed by NRHRD Committee. The result of the evaluation then is informed to the GMOS. Besides general criteria-based performance evaluation, Board of Commissioners can conduct performance evaluation based on other factors,either individually or collectively.
Key Performance Indicator (KPI) Direksi mencakup target yang berhubungan dengan : 1. Pertumbuhan yang berkesinambungan 2. Kepuasan pelanggan 3. Citra perusahaan 4. Good Corporate Governance 5. Suppy Chain Management 6. HSE quality 7. Manajemen Operasi 8. Pengembangan Strategi 9. Aset Manajemen dan Pascatambang 10. Proses Manajemen Bisnis 11. Manajemen Pemangku Kepentingan 12. Pengelolaan Risiko 13. Pengembangan SDM 14. Manajemen Informasi 15. Kinerja Perusahaan
Key Performance Indicator (KPI) Board of Directors include target related to : 1. Sustainable growth 2. Customers’ satisfaction 3. Company reputation 4. Good Corporate Governance 5. Suppy Chain Management 6. HSE quality 7. Operation Management 8. Development Strategy 9. Asset Management and Post Mining 10. Business Management Process 11. Stakeholders Management 12. Risk Management 13. Human Resources Management 14. Information Management 15. Company’s performance
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
207
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Penilaian KPI Direksi merupakan dasar penerapan penilaian kuantitatif dan objektif dalam perhitungan tantiem, bonus, insentif, sanksi, dan perencanaan karier. Disamping KPI Direksi, ditetapkan pula KPI masing-masing anggota Direksi sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
KPI evaluation is the basis for quantitative and objective assessment in calculating the tantiem, bonus, incentive, sanction, and career plan. Apart of KPI for Board of Directors, it is also determined KPI for each members of Board of Directors based on each duties and authorities.
Kinerja Direksi dan masing-masing anggota Direksi selama tahun 2011 telah dievaluasi oleh Dewan Komisaris sesuai proses tersebut di atas. Hasil evaluasi kinerja Direksi selama setahun akan disampaikan oleh Dewan Komisaris pada RUPS Tahunan.
For year 2011, performance of Board of Directors and each Director was evaluated by Board of Commissioners in the beginning of 2012 in accordance with the above process. The result of 2011 performance evaluation will be reported by Board of Commissioners to annual GMOS.
Remunerasi
Remuneration
Mekanisme perhitungan gaji dan tunjangan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan melalui Komite NRPSDM dengan dasar melalui FTI (Faktor Penyesuaian Industri) didasarkan pada KPI dan TKP (Tingkat Kesehatan Perusahaan).
Calculation mechanism of salary and allowances for members of Board of Directors and Board of Commissioners is conducted by NRHRD Committee, by applying FTI (Industrial Adjustment Factor) based on KPI and TKP (the Company’s Soundness Level).
Remunerasi untuk Direksi berdasarkan perhitungan yang ditetapkan oleh RUPS tahun sebelumnya yang sebelumnya telah dikaji oleh Dewan Komisaris dan melalui evaluasi oleh Komite NRPSDM. Dewan Komisaris mengusulkan besaran remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN melalui surat No. 122/BOC/SRT/VI/2011/RHS tanggal 21 Juni 2011 tentang usulan Remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris, dan mendapat persetujuan dari Kuasa Menteri BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna melalui surat No. S-250/D1-MBU/2011 tanggal 29 Juli 2011. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan dalam RUPS Tahunan tanggal 14 Juni 2011. Pemberian Remunerasi kepada Direksi memperhatikan realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Direksi Antam pada tahun 2010.
Remuneration for the Board of Directors was awarded on the basis of a formula set by the previous GMOS had been reviewed by the Board of Commissioners through the evaluation by the Committee NRHRD. Board of Commissioners proposed a scale of remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners stated in letter no. 122/BOC/SRT/VI/2011/RHS dated June 21, 2011 regarding Proposal on Remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners, and approved by the Minister of State-Owned Enterprises as the Series A Dwiwarna Shareholders through letter no. S-250/D1-MBU/2011 dated July 29, 2011. Remuneration for Board of Directors is determined by Annual GMOS on 14 June 2011. Remuneration to the Board of Commissioners 2010 was based on the 2010 Key Performance Indicator (KPI).
Direktorat | Directorate
Pencapaian | Achievement
Indeks SMK | KPI Index
Utama | Main
103%
36
Operasi | Operation
104%
37
Pengembangan | Development
102%
36
Keuangan | Finance
105%
37
SDM | Human Resources
102%
36
Umum & CSR | General Affairs & CSR
102%
36
Korporat | Corporate
103%
36
Capaian Kinerja Direksi Antam tahun 2010 dalam kategori Sangat Memuaskan Board of Directors Performance Achievement 2010 in the category of “Excellent”
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Struktur Gaji, Tunjangan dan Fasilitas Direksi tahun 2011 | Salary, Allowances and Facilities for year 2011
Jenis Penghasilan Type of Remuneration
Keputusan Decision
Gaji | Salary
Direktur Utama Rp108.000.000 | President Director Rp 108.000.000 Direktur Rp97.200.000 | Director Rp 97.200.000
Tunjangan | Allowances • Tunjangan Hari Raya Keagamaan • Tunjangan Komunikasi • Santunan Purna Jabatan1)
• Holiday Allowance • Communication • Pension Benefit1)
• Tunjangan Pakaian2) • Tunjangan Cuti Tahunan3) • Tunjangan Cuti Besar4) • Tunjangan Perumahan
• Apparel2) • Annual Leave3) • Annual Long Leave4) • Housing Benefit
• Tunjangan Biaya Utilitas
• Utilities Benefit
• 1 (satu) kali gaji | 1 month honorarium • Sebesar pemakaian | at cost •P remi asuransi paling banyak 25% dari gaji/tahun | Insurance premium 25% of salary per year* • Rp12 juta/tahun | Rp12 million/year • 1 (satu) kali gaji | 1 month honorarium • 1 (satu) kali gaji | 1 month honorarium • Rp21 juta/bulan untuk wilayah ibukota negara | Rp21 million/month for capital area • Sebesar pemakaian paling banyak 30% dari tunjangan perumahan | At cost maximum 30% of housing benefits
Fasilitas | Facility • Fasilitas Kendaraan Dinas
• Office Vehicle Facility
• Fasilitas Kesehatan
• Health
• Fasilitas Perkumpulan Profesi5) • Fasilitas Bantuan Hukum • Fasilitas Rumah Jabatan • Fasilitas Club Membership6) • Fasilitas Biaya Representasi
• Professional Membership5) • Legal Service • Housing Facility • Club Membership6) • Representative Facility
•D irektur Utama setara Alphard, Direktur setara Harrier beserta biaya pemeliharaan dan operasional | Alphard or equivalent for President Director, Harrier or equivalent for Director, and maintenance and operational cost •P enggantian pengobatan sesuai kebijakan internal dan memperhatikan Pasal 22 Permen No. PER-07/MBU/2010 | According to internal policy and article 22 Permen No. PER-07/MBU/2010 • 1 (satu) perkumpulan | 1 membership • Sesuai kebutuhan | As needed • Tidak ada | None • 1 (satu) keanggotaan | 1 membership • C orporate credit card sesuai pemakaian dengan pertanggungjawaban | Corporate credit card
1) T ermasuk didalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian | Including accident and death benefit 2) Diberikan setelah bekerja minimal 6 (enam) bulan berturut-turut | Provided after 6 months 3) Dalam tahun dimana tunjangan cuti besar diberikan, maka tunjangan cuti tahunan tidak diberikan | If annual long leave benefit is provided, annual leave benefit is not entitled 4) Diberikan apabila tidak disediakan rumah jabatan | Entitled if housing facility is not provided 5) Diberikan hanya uang pangkal (pendaftaran) dan iuran tahunan | Registration and annual fees only 6) Diberikan hanya uang pangkal (pendaftaran) dan iuran tahunan | Registration and annual fees only
Remunerasi Direksi | Remuneration of Board of Directors
Remunerasi Bulanan Monthly Remuneration Jabatan Position
Gaji Pokok Basic Salary
Tunjangan Bulanan Monthly Allowance
Total
Tunjangan Tahunan Annual Allowance
Gaji & Tunjangan Jan-Des 2011 Salary & Allowance Jan-Dec 2011
Tantiem 2011* Tantiem 2011*
Direktur Utama | President Director
108
21,5
129,5
249
1.785
1.565
Direktur | Director
97,2
21,5
118,7
225
1.644
1.408
*dalam Rp Juta | *in Rp Million
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
209
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Selama tahun 2011, Direksi telah melakukan rapat baik secara Internal maupun dengan Satuan Kerja Perusahaan sebanyak 41 (empat puluh satu) kali.
During year 2011, Board of Director conducted the meeting internally and with the Company’s units totally 41 (forty one) meetings.
Rapat Direksi | Board of Directors Meeting
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah rapat Meetings
Jumlah kehadiran Attendance
% kehadiran Attendance
Ir. Alwinsyah Lubis, Mm
Direktur Utama President Director
41
40
97
Djaja M. Tambunan
Direktur Keuangan Finance Director
41
39
95
Ir. Winardi, Mm
Direktur Operasi Operation Director
41
39
95
Ir. Tato Miraza, Se, Mm
Direktur Pengembangan Development Director
41
35
85
Achmad Ardianto Achmad Ardianto, ST, Mba
Direktur SDM Human Resources Director
41
39
95
Ir. Denny Maulasa, Mm
Direktur Umum & CSR General Affairs & CSR Director
41
39
95
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Board of Commissioners and Directors relationship
Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Board of Commissioners and Board of Directors have clear responsibility and authority based on their respective functions as mandated by Article of Association and prevailing laws. Both of them share responsibilities to maintain the sustainability of the Company’s in the long-term.
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG secara konsisten. Dewan Komisaris tidak diperbolehkan untuk turut campur dalam pengambilan keputusan operasional Perusahaan. Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung-jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan akan mempertanggungjawabkannya di RUPS. Dalam sistem 2 (dua) Dewan yang berlaku di Indonesia, maka Komisaris Utama dan Direktur Utama Antam tidak dipegang oleh orang yang sama.
Board of Commissioners is the organ of the Company that has duty and responsibility collectively to oversee and give advise to Board of Directors as well as to ensure the Company has implemened GCG consistently. Board of Commissioners is prohibited to participate in the Company’s operational decision making. Board of Directors is the other organ of the Company that has duties and responsibilities collectively in managing the Company is accountable to GMOS. In two-board system applied in Indonesia, President Commissioner and President Director shall not be the same person.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan keputusan strategis Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan koordinasi melalui rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan oleh Dewan Komisaris secara berkala setiap bulan, antara lain untuk membahas kinerja Perusahaan bulan sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang untuk meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
To unite the view and to decide important matters in respect of business sustainability and strategic decisions of the Company, the Board of Commissioners periodically holds the meeting by inviting Board of Directors. The meetings are held every month with the agenda such as previous month performance discussion, next month Board of Directors’ plan to take potential business opportunities, and strategic issues that needs approval from the Board of Commissioners.
Sekretaris Dewan komisaris dan Komite PENUNJANG DEWAN KOMISARIS
Secretary to the Boards of COMMISSIONERS and COMMITTEES UNDER BOARD OF COMMISSIONERS
Dalam mendukung fungsi pengawasan dan penasihatannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan 5 (lima) Komite penunjang Dewan Komisaris yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Komite Manajemen Risiko, Komite Good Corporate Governance; dan Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang.
In supporting the oversight and the advisory functions, Board of Commisioners is supported by Secretary to the Board of Commissioners and 5 (five) supporting committees, namely Audit Committee; Nomination, Remuneration and Human Resources Development Committee; Risk Management Committee; Good Corporate Governance Committee; and Corporate Social Responsibility, Environment and Post Mining Committee.
Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary to Board of Commissioners Mengawali karir di Bank Danamon selama 10 tahun dengan jabatan terkhir sebagai Kepala Bagian Training & Development pada tahun 1999. Pada tahun 2000 bekerja sebagai Sekretaris Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi. Pada pertengahan tahun 2000 ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan pada tahun yang sama ditunjuk sebagai asisten Sekretaris Dewan Komisaris PT Indosat Tbk. Tahun 2006 bergabung dengan Antam sebagai Human Resources Advisor. Sejak September 2007 menjadi anggota Komite Good Corporate Governance pada Antam sampai dengan Juli 2011. Pada Juli 2010 ditunjuk sebagai Staf Ahli Dewan Komisaris Antam hingga Juli 2011. Started her career in Bank Danamon for 10 years with the last position as the Head of Training & Development Department in 1999. In 2000, she served as Secretary Deputy of Mining, Strategic Industry, Energy and Telecommunication at Ministry of State Owned Enterprise. In mid 2000 was appointed as Secretary to Board of Commissioners of PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, and at the same year, was appointed as Assistant Secretary to Board of Commissioners of PT Indosat Tbk. In year 2006, she joint with Antam as Human Resources Advisor. In September 2007, she become member of Good Corporate Governance Committee at Antam until July 2011. In July 2010, she was appointed as expert to the Board of Commissioners of Antam until July 2011.
Susy Pasaribu
Menjabat sejak tanggal 15 Juli 2011 untuk periode 2011-2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.: 5/SK.BOC/VII/2011. Has been appointed as of July 15, 2011 for period of 2011-2014 based on Antam's Board of Commissioners Decree No.: 5/SK.BOC/VII/2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
211
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Uraian Pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris
Description Duties of Secretary to Board of Commissioners
Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab Sekdekom antara lain membantu tugas Dewan Komisarais dalam menyiapkan risalah rapat, menyediakan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris dalam proses pengambilan keputusan, menyediakan bahan-bahan dan informasi untuk keperluan rapat ataupun untuk laporan Dewan Komisaris maupun Komite Penunjang Dewan Komisaris; melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait di lingkungan Perusahaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; dan bertugas untuk mempersiapkan kelengkapan pelaksanaan program induksi yang bekerja sama dengan Sekretaris Perusahaan, serta menerima dan menginformasikan bila ada Pelaporan Pengaduan (whistleblowing), dan menyampaikan tanggapan/penyelesaiannya kepada pelapor.
Secretary to the Board of Commissioners (Sekdekom) is appointed by and accountable to the Board of Commissioners. Sekdekom has responsibility to prepare minutes of meetings, provide necessary information for the Board of Commissioners to support decision-making process, provide materials and information for the Board of Commissioners or committees meeting, coordinate with relevant parties at Antam and to prepare the induction program together with the Corporate Secretary, and also, accept and notify when there are complaints reporting (whistleblowing) and submit the response/resolution to the complainant.
Komite Audit
Audit Committee
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar Komite Audit dapat berperan secara efisien dan efektif, maka disusun Pedoman Kerja (Charter) Komite Audit yang dimuktahirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 22 Februari 2011 serta telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam. com). Piagam tersebut mencakup struktur keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan independensi, tugas, tanggung-jawab dan wewenang.
Board of Commissioners has established Audit Committee in accordance with the prevailing law to encourage Audit Committee plays its roles efficiently and effectively, Audit Committee set up a Charter that is updated periodically and the latest one was approved on 22 February 2011 and has been published at www.antam.com. Such charter includes duty, responsibility and authority, membership structures, members, qualification of members include members’ requirement in competence and independency.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan kewenangannya Komite Audit wajib bekerjasama dengan Sekretariat Dewan Komisaris, komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris, Internal Audit, Tim terkait di level manajemen dan/atau unit-unit operasional Perusahaan
Audit Committee has authority to access data or information on the employees, funds, assets and other Company’s resources related with its assignments. In exercising its authority, Audit Committee cooperates with Secretary to Board of Commissioners, committees of Board of Commissioners, Internal Audit, relevant teams at management level and/or the Company’s operational units.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
1. Penelaahan atas informasi keuangan seperti Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya dilakukan untuk mendorong agar informasi keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan akurat, handal, dan dapat dipercaya.
1. Review and clarification of financial information, such as Financial Report to be published, projection and other financial information, to encourage such information accurate and reliable
2. Seleksi, penunjukan dan pengawasan pekerjaan Auditor Independen, dalam rangka audit umum (general audit) atas Laporan Keuangan Perusahaan Komite Audit berperan untuk melaksanakan: a. Seleksi dan penunjukan Auditor Independen; b. Pengawasan pekerjaan Auditor Independen;
2. S election, appointment, and supervision of the work of independent auditors, with the scope of general audit to the Company’s financial report. Audit Committee plays its role to: a. Select and appoint independent Auditor b. Monitor independent Auditor’s works
3. Evaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi Internal Audit, evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan fungsi tugas pokok dan Internal Audit melalui: a . R eview Internal Audit charter dan Pedoman Pelaksanaan Audit (SOP Audit). b. Evaluasi kebijakan dan rencana kerja tahunan. c. E valuasi pelaksanaan audit yang mencakup penelaahan audit program dan kertas kerja audit secara sampling. d. Pembahasan laporan hasil audit. e. M emantau tindak lanjut hasil audit dan realisasi rencana kerja audit.
3. E valuation of the effectiveness of the Internal Audit function and main tasks, through; a. R eview Internal Audit Charter and Standard Operating Procedure (SOP) Audit b. Evaluate policy and annual working plan c. E valuate audit implementation, includes reviewing audit program and working paper by sampling d. Discuss audit result report e. Monitor follow up result audit and realization of audit plan
4. Efektivitas pengendalian intern, melakukan penelaahan terhadap desain dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai mengenai efektivitas pengendalian intern agar salah saji material laporan keuangan, penyalahgunaan aktiva dan perbuatan melanggar Peraturan Perundangan dapat dicegah.
4. E valuation of the effectiveness of internal control, by reviewing the design and implementation of the policy and procedure to ensure the effectiveness internal control to avoid any possible misconduct in financial reporting, misuse of assets and violation against the laws.
5. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan, memantau untuk memastikan bahwa kegiatan operasi Perusahaan dijalankan dengan mematuhi Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasi Perusahaan.
5. Compliance with laws and regulations, by monitoring to assure that the Company operation activities has been conducted in accordance with the prevailing law applied in Capital Market and other regulation related to the Company’s operation.
6. Pelaporan risiko dan pelaksanaan manajemen risiko, melaporkan aktivitas Perusahaan yang memiliki risiko tinggi dan belum terdapat upaya mitigasi kepada Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris akan memerintahkan Komite Manajemen Risiko untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Ini adalah merupakan ruang lingkup Komite Manajemen Risiko
6. R isk reporting and implementation of risk management, reporting high risk activities which do not have mitigation effort to the Board of Commissioners which will delegate to the Risk Management Committee to follow up the report.
7. P emberian tugas khusus kepada komite oleh Dewan Komisaris melalui perintah tertulis yang menerangkan nama anggota, sifat dan lingkup pekerjaan, tujuan dan sasaran pekerjaan, waktu penugasan, administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud.
7. Implementation of special tasks by the Board of Commissioners through written notice by stating the members’ name, characters and scope of works, goals and objective of works, time frame and other administrative related with special tasks.
8. Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tugas Komite Audit, terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya dan memutakhiran secara periodik Pedoman Kerjanya
8. I mplementation of self-assessment duties of Audit Committee, regarding the effectiveness of its performance and update its charter periodically.
Struktur Keanggotaan
Structure of Membership
Struktur keanggotaan Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota yaitu 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris dan 4 (empat) orang anggota bukan Komisaris. Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen. Mayoritas anggota Komite Audit, yaitu 4 (empat) dari 7 (tujuh) orang anggota, berstatus independen.
Audit Committee structure based on Decree of the Boards of Commissioners consisted of 7 (seven) members, which were 3 (three) Commissioners and 4 (four) Non-Commissioner members. Majority of Audit Committee members, 4 (four) out of 7 (seven) members, held independent status.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
213
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Profil Anggota Komite Audit yang bukan Komisaris
Profile of Non-Commissioner Audit Committee Members
Tempat/Tanggal lahir: Medan, 22 November 1963 Bergabung dengan PT Antam (Persero) Tbk sejak tahun 2004, sebagai Anggota Komite Audit dan sejak Agustus 2008 sampai dengan 2009 bergabung dengan Anggota Komite Manajemen Risiko.. sebelumnya bekerja sebagai Kepala Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan L pada Kementrian Negara BUMN Date of Birth: Medan, November 22, 1963 Joined PT Antam (Persero) Tbk since 2004 as member of the Audit Committee and from 2008-2009 served as member of Risk Management Committee. Previously work as Head of Partnership and Community Development Division L Ministry of SOE.
Edwar Nurdin, SE.,Ak., MA
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012
Tempat/Tanggal lahir: Yogyakarta, 22 November 1972 Bergabung sebagai Anggota Komite Audit PT Antam (Persero) Tbk di tahun 2009. Lulus Bachelor of Engineering dari University of New South Wales tahun 1998. Lulus Master of Commerce dari University of Sydney tahun 2000, lulus Master of Economic dari University of Sydney tahun 2007. Pengelaman bekerja sebagai Kepala Sub Bidang Penerimaan atas Laba BUMN pada Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan. Date of Birth: Yogyakarta, November 22, 1972 Joined PT Antam (Persero) Tbk since 2009 as member of the Audit Committee. Graduated with a Bachelor Degree in Engineering from University of New South Wales, Australia in 1998. He received Master of Economics in 2007 from University of Sydney. Work experience as Sub-Division Head of the Collection of SOE Profit at the Fiscal Policy Agency.
Kindy Rinaldy Syahrir, B. Eng., M.CoM., M.Econ
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012
Tempat/Tanggal Lahir: Tobelo, 14 November 1948 Bergabung sebagai anggota Komite Audit pada tahun 2008, lulus Sarjana Ekonomi Universitas Islam Bandung tahun 1986 dan Strata Dua dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) tahun 1996. Sebelumnya bekerja sebagai Direktur Keuangan PT Telkom, Tbk Date of Birth: Tobelo, November 14, 1948 Appointed as member of Audit Committee in 2008. Graduated with Economic Degree from University of Islam, Bandung in 1986 and received Master of Management from Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) in 1996. Previously work as Director of Finance in PT Telkom Tbk
Drs. Mursyid Amal, MM
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011-31 Juli 2012 Term of Office: 1 August 2011-31 July 2012
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 9 September 1976 Bergabung sebagai Anggota Komite Audit PT Antam (Persero) Tbk pada Desember 2010. Lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1999. Menerima gelar Master dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2002, dan gelar Doktor juga dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2009. Pengalaman bekerja sebagai Pengajar pada Fakultasi Ekonomi Universitas Indonesia dan sebagai Konsultan Independen dalam bidang Implementasi IFRS dan Corporate Governance. Date of Birth: Jakarta, September 9, 1976 Joined PT Antam (Persero) Tbk in December 2010 as member of the Audit Committee. She graduated with an Economic Degree from University of Indonesia in 1999. She received Master and Doctoral Degree from University of Indonesia. She is a lecturer at the Faculty of Economics of University of Indonesia and she is an independent consultant for the implementation of IFRS and Corporate Governance.
Dr. Ratna Wardhani, SE, Ak, Msi., CPFS
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011-31 Juli 2012 Term of Office: 1 August 2011-31 July 2012
Rekapitulasi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Meetings and Attendance
Jumlah Rapat Komite Audit adalah 13 pertemuan di tahun 2011, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Audit Committee meetings held in 2011 were 13 meetings with level of attendance are as follow:
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Status Independensi Independency Status
Jumlah rapat Total Meeting
Jumlah kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D
Ketua | Chairman
Independen | Independent
13
9
69
Ir. Wisnu Askari Marantika
Wakil Ketua I | Vice Chairman I
Independen | Independent
13
13
100
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
Wakil Ketua II | Vice Chairman II
Non-Independen | Non-Independent
6
1
17
Drs. Mursyid Amal, MM
Anggota | Member
Independen | Independent
13
13
100
Edwar Nurdin, SE.,Ak., MA
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
13
13
100
Kindy Rinaldy Syahrir, B. Eng., M.Com., M.Econ
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
13
9
69
Dr. Ratna Wardhani, SE, Ak, Msi., CPFS
Anggota | Member
Independen | Independent
13
13
100
1)
Bergabung 1 Agustus 2011 | Joined on August 1, 2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
215
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Realisasi Program Kerja Komite Audit
Realization of Audit Committee’s Program
Komite Audit telah merealisasikan Program Kerja Komite Audit sepanjang tahun 2011, yang melingkupi Penelaahan Atas Informasi Keuangan; Seleksi, Penunjukkan dan Pengawasan Auditor Independen; Penelaahan Efektivitas Pengendalian Intern; Pelaporan Risiko Dan Pelaksanaan Manajemen Risiko; Evaluasi Efektifitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit; Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan; self assessment pelaksanaan tugas Komite Audit; dan penyampaian laporan tertulis kepada Dewan Komisaris perihal saran perbaikan pengawasan dan pengendalian intern dan atau perihal penugasan khusus yang diantaranya Rapat Intern Komite Audit, Menyampaikan Risalah Rapat Intern Komite Audit, Menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan kegiatan Komite Audit, Penyampaian laporan triwulan pelaksanaan kegiatan Komite Audit; Penyampaian laporan tahunan tahun 2011 pelaksanaan kegiatan Komite; Penyusunan laporan Komite Audit dan kompilasi laporan komite lainnya; Penyusunan rencana kerja Komite Audit 2012; Review piagam Komite Audit; dan Partisipasi dalam seminar/workshop/training Audit dan perkembangan peraturan-peraturan baru (anggota Komite).
Audit Committee realized its 2011 Audit Committee program; that covered: financial information review, independent auditor selection, appointment and monitoring; internal control effectiveness review; risks and risk management implementation reporting; internal audit function performance effectiveness evaluation, compliance to the regulation monitoring, self assessment Audit Committee program implementation; and reporting to Board of Commissioners regarding recommendation on internal control monitoring improvement and or regarding special tasks such as Internal Audit Committe meeting, minutes of meeting and quarterly report of Audit Committee, Audit Committee activities realization for annual report 2011, audit committee report and other committees’ reports compilation, 2012 Audit Committee work plan formulation, Audit Committee charter review, seminars/workshops/ trainings participation on audit and regulation updates.
Dalam melakukan seleksi dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Laporan Keuangan tahun Buku 2011 dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2011, Komite Audit menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil koordinasi pelaksanaan seleksi KAP untuk tahun buku 2011 bersama Senior Manager (SM) Accounting & Budgeting, SM Supply Change Management (SCM), SM Corporate Social Resposibility (CSR) dan SVP Internal Audit. Proses seleksi dan penunjukkan tersebut telah dilakukan berdasarkan Peraturan Pengadaan Antam sebagai perusahaan publik dan peraturan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
In selecting and appointing Public Accountant for financial year 2011 and for financial report of PKBL for year 2011, Audit Committee proposed recommendation to the Board of Commissioner as the result of coordination of External Auditor selection process for year 2011, together with Senior Manager (SM) Accounting & Budgeting, SM Supply Change Management (SCM), SM Corporate Social Responsibility (CSR) and SVP Internal Audit. The said selection and appoinment was conducted in accordance with Antam’s procurement policy as public listed company and respect to the prevailing law applied in the capital market and other regulation relevant to such activity.
Selain itu, Komite Audit juga melakukan pengkajian terhadap Laporan Keuangan yang akan dipublikasikan terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian; Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian; Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian; Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian; dan Catatan Atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian.
Apart of that, Audit Committee had reviewed financial report before it was published, such as Interim Consolidated Financial Statement, interim Comprehensive Income Statement, Interim Consolidated Statement of Changes in Stockholders’ Equity; Interim Consolidated Statement of Cash Flows, and interim Notes to Consolidated Financial Statement.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Perusahaan mempublikasikan Charter Komite Audit; Program Kerja Komite Audit; Rapat Komite Audit; Profil anggota Komite Audit; dan Anggaran Komite Audit, pada website Perusahaan yaitu www.antam.com dan situs internal Perusahaan http://antamportal/ pada bagian Tata Kelola Perusahaan.
The Company has published its Audit Committee Charter, Audit Committee Working Program, Audit Committee Meetings, Profile of Audite Committee members, and Audit Committee Budget in the the Company’s website; www.antam.com and intranet portal http://antamportal/ in corporate governance section.
Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nomination, Remuneration and Human Resources Development (NRHRD) Committee
Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan khususnya dalam mendorong dan memantau proses Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia agar dilakukan secara obyektif dan dengan manajemen yang sehat, sesuai prinsip-prinsip GCG. Agar Komite NRPSDM dapat berperan secara efisien dan efektif, maka disusun Pedoman Kerja (Charter) Komite NRPSDM yang telah dimuktahirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 22 Februari 2011 serta telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam.com).
The Board of Commissioner has established Nomination, Remuneration and Human Resources Development (NRHRD) Committee is in order to support them to conduct its supervisory roles specifically related to the oversight of the NRHRD process in Antam as to ensure the process is conducted objectively and based on healthy management practices and GCG principles. Board of Commissioner set up NRHRD Committee charter that is updated periodically and the latest one was approved on 22 February 2011 and has been published at www.antam.com.
Komite NRPSDM berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan efektifitas praktik NRPSDM. Dalam melaksanakan kewenangannya Komite NRPSDM wajib bekerjasama dengan Sekretariat Dewan Komisaris, komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris, Internal Audit, Tim terkait di level manajemen dan/atau unit-unit operasional Perusahaan
NRHRD Committee has authorized to access in full, free and not limited against the Company in relation with the implementation of effective NRHRD practices. In conducting its authorization, NRHRD Committee should cooperate with Secretary to Board of Commissioner, committees under Board of Commissioner, Internal Audit, Relevant team in management level and/or the Company’s operational units.
Struktur Keanggotaan
Structure of Membership
Struktur dan keanggotaan Komite NRPSDM berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 12/SK.BOC/VIII/2011 tanggal 8 Agustus 2011 untuk periode 1 September 2011 sampai 31 Agustus 2012, terdiri dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua yang ketiganya berasal dari Komisaris yang independen. Sebagai wujud independensi dari Komite NRPSDM, maka seluruh anggota Komite NRPSDM menandatangani surat pernyataan Independensi.
Structure and members of NRHRD Committee based in the Board of Commissioner resolution no. 12/SK.BOC/ VIII/2011 dated 8 August 2011 for period 1 September 2011 until 31 August 2012, consist of 6 (six) persons including Chairman and 2 (two) Vice Chairman from Independence Commissioners. In order to show its independence, the entire members of NRHRD should sign independence statement.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
217
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Profil anggota Komite NRPSDM yang bukan Komisaris
Profile of Non-Commissioner NRHRD Committee
Tempat/Tanggal lahir: Pendopo, 27 Maret 1946 Alumnus Teknik Pertambangan ITB, pensiunan birokrat Dep. Energi dan Sumberdaya Mineral. Pengalaman bekerja sebagai Kakanwil Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT dan Timtim) dan Kakanwil Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Sumatra Utara, serta Widyaiswara Utama Pusdiklat Geologi di Bandung. Date of Birth : Pendopo, March 27, 1946 Alumni of Mining Engineering, ITB. He Was a Public servant at the Department of Energy and Mineral Resources and held various key positions such as Head of Regional Office of Mining and Energy of Nusa Tenggara (Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, East Timor) and for the North Sumatera region.
Ir. Amir Faizal Suud
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office : 1 September 2011 - 31 August 2012 Tempat/Tanggal lahir: Bali, 20 Oktober 1949 Bergabung sebagai Komite NRPSDM sejak 2011, sebelumnya sebagai Komite Manajemen Risiko sejak tahun 2008 dan Komite Lingkungan dan Pascatambang Antam sejak tahun 2005. Alumnus Teknik Pertambangan ITB tahun 1977 dan mendapatkan gelar Master of Science di Bidang Geomenika dari ITB pada tahun 1993. pengalaman bekerja sebelumnya sebagai Konsultan Independen dalam bidang Geoteknik dan Geohidrologi serta Desain & FS Tambang . Date of Birth : Bali, Okcober 20, 1949 Joined as a Member of NRHRD Committee since 2011. He previously was a member of Risk Management Committee since 2008 and a Member of the Environment and Post Mining Committee since 2005. Graduated from Mining Engineering, ITB in 1977 and received Master of Science Degree in Geomechanics from the same Institution in 1993. Previous experience working as an Independent Consultant in the field of Geotechnical and Geohydrology mine.
Ir. I Gede Suratha, MSc
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office : 1 September 2011 - 31 August 2012
Tempat/Tanggal lahir: Banda Aceh, 22 April 1966 Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1 September 2010. Lulusan Jurusan Teknik Industri - ITB 1988, Magister Manajemen bidang Manajemen International Universitas Indonesia tahun 1993 dan Doktoral bidang Stratejik Manajemen - Universitas Indonesia tahun 2010. Berpengalaman sebagai Advisor dalam implementasi strategi korporasi, penilaian kinerja di berbagai Departemen dan BUMN . Hingga saat ini masih menjadi Advisor bidang Pengembangan Human Capital di PT Semen Gresik (Persero)Tbk Date of Birth : Banda Aceh, April 22, 1966 Appointed as member of the NRHRD Committee from September 1,2010. Graduated from Industrial Engineering Department-Bandung Institute of Technology1988, Magister Management Program-University of Indonesia in 1993, and Strategic Management Doctoral Program-University of Indonesia In 2010. Has some experience as an advisor in corporate strategy implementation, assessment of performance in the various departments and state owned enterprise. Up to this point is still a field advisor development of human capital in PT Semen Gresik Tbk.
Dr. Ir. Ursula Silalahi, MM
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office : 1 September 2011 - 31 August 2012
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tugas dan tanggungjawab Komite NRPSDM
Duties and Responsibilities of NRHRD Committee
1. T ugas yang terkait dengan Nominasi a. M elakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Perusahaan telah memilki strategi dan kebijakan nominasi. b. M enyusun kriteria seleksi, kulaifikasi, syarat-syarat dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi. c. M embantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang diusulkan sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan. d. M enyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris nama-nama calon Dewan Komisaris dan Direksi yang diusulkan kepada RUPS. e. M enyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris bahwa nama-nama calon yang diusulkan Direksi untuk mengisi jabatan senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Pedoman Kebijakan Perusahaan dan Kebijakan Manajemen.
1. Duties related to the Nomination a. C onducting review and monitoring to ensure that the Company has a strategy and policy for nomination. b. Developing selection criteria, qualification, terms and procedures for candidates for the Board of Commissioners, Directors and senior management which was one level beneath the Board of Directors. c. A ssisting the Board of Commisioners in ensuring that prospective members of the Boards is met with the proposed selection criteria and nomination procedures established. d. P roviding recommendations to the Board of Commissioners of the names of candidates for the Board of Commissioners and Directors which will be proposed in the GMOS. e. Providing recommendations to the Board of Commissioners that the names of candidates nominated by the Board of Directors to fill senior management positions is in accordance with the mechanism set out in the Code of Corporate and Management Policy.
2. Tugas yang terkait dengan remunerasi a. M empelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi. b. Memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan. c. M embantu Dewan Komisaris dalam merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi. d. M engkaji dan menyampaikan rekomendasi yang transparan tentang kebijakan pemberian gaji dan honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap. e. M elakukan pemantauan tentang tingkat remunerasi perusahaan sejenis yang berlaku di pasar, baik BUMN maupun perusahaan swasta. f. M engevaluasi sistem imbalan pegawai, pemberian tunjangan dan fasilitas lainnya serta menyampaikan rekomendasi yang transparan minimal sekali dalam 2 (dua) tahun.
2. Duties related to the Remuneration a. E valuating the prevailing lawa and regulation applied in the remuneration policy. b. E nsure that the Company already has a transparent system of remuneration. c. A ssisting the Board of Commissioners in formulating and determining the remuneration policy. d. E valuating and providing recommendations on transparent policy for salaries and honorarium, allowances and permanent facilities. e. M onitoring of the level of remuneration which was applied in similar companies in the market, both SOEs and private companies. f. E valuating employee reward system, allowances and other facilities and providing transparent recommendations at least once in 2 (two) years.
3. Tugas yang terkait dengan pengembangan SDM a. Memastikan bahwa Perusahaan telah memilki kebijakan pengelolaan dan pengembangan SDM yang transparan. b. M elakukan penelaahan dan pemantauan praktek manajemen pengembangan SDM berdasarkan Pedoman Kebijakan Tata kelola Perusahaan. c. M enelaah dan memantau implementasi sistem perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan. d. M enelaah dan memantau hubungan kerja industrial yang ada di lingkungan Perusahaan. e. M emantau dan mengawasi pelaksanaan mekanisme program pengembangan SDM. f. M emantau implementasi Manajemen Kinerja dalam bentuk SMK (Sistem Manajemen Kerja) dan SMUK (Sistem Manajemen unjuk Kerja).
3. Duties related to Human Resources Development a. E nsure that the Company had transparent human resources development and management policies. b. R eviewing and monitoring the development of human resources management practices based on Corporate Governance Policy Manual. c. R eviewing and monitoring the implementation of the human resource planning, recruitment, selection and placement of employees. d. Reviewing and monitoring the industrial labor relations on the Company. e. M onitoring and oversee the implementation of the human resource development program mechanism. f. M onitoring the implementation of Performance Management System (Work Management System) and SMUK (Work performance management system).
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
219
Tata Kelola Antam Governance of Antam
4. Tugas yang terkait dengan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan fasilitas penyiapan evaluasi kinerja melalui penyusunan KPI Dewan Komisaris dengan system self assessment, peer evalution atau system lain untuk kemudian diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. a. P enilaian Kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria KPI Dewan Komisaris yang telah ditetapkan sesuai SK Dekom No.23/ SK-BOC/XI/2010. b. M elakukan fasilitasi dan rekomendasi mengenaipenetapan KPI (Key Performance Indicator) Direksi pada setiap awal tahun kerja. c. M elakukan fasilitasi dan rekomendasi penilaian kinerja Direksi berdasarkan KPI dan instrumen lainnya untuk disampaikan pada Dewan komisaris sebagai bahan evaluasi lebih lanjut. d. M emberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi dan remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk seterusnya diajukan untuk memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. e. M emberikan rekomendasi tentang sistem yang transparan untuk mengangkat, menentukan remunerasi dan menilai kinerja pejabat para senior manajemen yang tidak menjabat sebagai Anggota Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris.. f. M elakukan riset pasar tentang tersedianya calon kandidat dari luar Perusahaan yang berhubungan dengan proses nominasi Direksi dan Dewan Komisaris. g. M emantau manajemen Perusahaan dalam pengelolaan pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan norma-norma yang berlaku di lingkungan Perusahaan Dalam rangka evaluasi dan penilaian serta untuk mengumpulkan data, Ketua Komite NRPSDM dan atau anggotanya yang ditugasi, dapat melakukan perjalanan dinas ke lokasi-lokasi yang telah ditetapkan dalam program kerja Komite.
4. D uties associated with the evaluation of Board of Commissioners and Directors performance, conducting performance evaluations preparation through the Board of Commissioners KPI self-assessment system, peer evalution or other systems and then decided in a meeting of the Board of Commissioners. a. P erformance evaluation for the Board of Commissioners was based on KPI criteria established in SK No.23/SK-BOC/XI/2010 Dekom. b. Facilitating and providing recommendation on KPI (Key Performance Indicator) for the Board of Directors at the beginning of year. c. F acilitating and providing recommendations for the Board of Directors based on KPI performance assessment and other instruments to be submitted to the Board of Commissioners for further evaluation. d. P rovide recommendations on the nomination system, transparent evaluation and remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted for approval by the Board of Commissioners. e. P rovide recommendations on the transparent system to appoint, determine the remuneration and assessing the performance of senior management officials, with the approval from the Board of Commissioners. f. C onducting market research on the availability of prospective candidates from outside the Company relating to the nomination process for the Board of Commissioners and Board of Directors. g. M onitoring the Company’s human resource development in accordance with the prevailing laws and norms applied in the Company. For the purpose of evaluation and assessment and to collect data, the Chairman or its members assigned of NRPSDM Committee, may perform business trip to the locations specified in the Committee’s work program.
5. Pelaksanaan tugas khusus a. P emberian tugas khusus kepada Komite NRPSDM oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui perintah tertulis yang antara lain menerangkan : 1) Nama anggota Komite NRPSDM yang diberi tugas 2) Sifat dan lingkup pekerjaan 3) Tujuan dan sasaran pekerjaan 4) Waktu penugasan 5) Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud b. T ugas khusus dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan dari suatu hasil keputusan Rapat Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya c. K omite NRPSDM harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat kerahasiaan maksimal terbatas pada anggota Komite NRPSDM dan Anggota Dewan Komisaris
5. Implementation of special tasks a. S pecial assignment to the Committee by the Board of Commissioners was done through a written instruction, which stated: 1. Name of Committee members assigned 2. The nature and scope of work 3. The purpose and objectives of the work 4. Period of the assignment 5. Administrative tasks related to the special tasks performed b. Administrative matters relating to the assignment S pecific tasks may include but are not limited to an examination of allegations of errors in the decision of the Board of Directors Meeting or irregularities in the implementation of a decision of the Board of Directors in connection with the duties and responsibilities c. T he Committee shall submit a report for the assignment execution with the maximum level of confidentiality and limited to members of the Committee and Member of the Board of Commissioners
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rekapitulasi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Meetings and Attendance
Jumlah Rapat Komite NRPSDM adalah 15 pertemuan di tahun 2011, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Number of NRHRD Committee meeting was 15 in year 2011, with the following attendance :
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Status Independensi Independency Status
Jumlah Rapat Total Meeting
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
Ketua | Chairman
Independen | Independent
15
14
93
Dr.Ir.Irwan Bahar
Wakil Ketua I | Vice Chairman I
Independen | Independent
15
15
100
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D 1)
Wakil Ketua II | Vice Chairman II
Independen | Independent
15
5
33
Nani Koespriani 2)
Anggota | Member
Independen | Independent
11
11
100
Anggota | Member
Independen | Independent
11
11
100
Dr. Ir. Ursula Silalahi, MM
Anggota | Member
Independen | Independent
15
15
100
Ir. Amir Faizal Suud
Anggota | Member
Independen | Independent
4
4
100
Anggota | Member
Independen | Independent
4
4
100
Nina Insania K
3)
4)
Ir. I Gede Suratha, MSc 5)
1) Bergabung 17 Januari 2011; 2) Berhenti 31 Agustus 2011; 3) Berhenti 31 Agustus 2011; 4) Bergabung 1 September 2011; 5) Bergabung 1 September 2011 1) Joined on January 17, 2011; 2) Resigned on August 31, 2011; 3) Resigned on August 31, 2011; 4) Joined on September 1, 2011; 5) Joined on September 1, 2011
Realisasi Program Kerja Komite NRPSDM
Realization of NRHRD Committee’s Program
Komite NRPSDM telah melakukan realisasi Program Kerjanya sepanjang tahun 2011 dengan turut serta memberi masukan dan arahan dalam proses penerapan program Talent Management dalam rangka pemetaan pegawai berdasarkan kinerja dan potensinya untuk mempersiapkan calon pemimpin dan calon Direksi di lingkungan Antam, serta mengarahkan proses internalisasi budaya kerja di Antam untuk mendapatkan nominasi atau calon-calon pemimpin yang mumpuni dan berkarakter BEST. Dalam bidang pengembangan SDM, Komite NRPSDM bekerjasama dalam memberikan masukan dan arahan untuk pengembangan sistem informasi terintegrasi untuk Human Capital (HCIS Antam) yang dikembangkan di tahun 2011, pengembangan program pelatihan specialist dan penerapan Program Knowledge Management. Selain itu, Komite juga membantu mengarahkan dan mengawasi jalannya proses penyusunan serta penilaian KPI SMK yang dilakukan oleh bidang Corporate Strategic Development Group dan penyusunan serta penilaian KPI SMUK bersama dengan bidang Human Capital, yang berpedoman kepada konsep penilaian berbasis balanced scorecard dengan mengikuti prinsip SMART (Specific Measurable Achievable
The NRHRD Committee realized its work program during 2011 by participating in giving input and aims in the process implementation program of Talent Management in the scope employees’ mapping based on performance and competence in preparing candidate of leader and candidate of members of Board of Director in Antam as well as by directing internalization of Antam working culture to find out nomination or candidate capable leader and has BEST Character. In human resources development, NRHRD Committee cooperated in giving inputs and aims to develop integrated information system on Human Capital (HCIS Antam) which was develop in 2011, development program specialist training and implementation of Knowledge Management Program. Besides, committee also assisted to give and to monitor the arrangement process and to assess KPI SMUK which was conducted Corporate Strategic Development group and arranged and also assessed KPI SMUK, together with Human Capital sector, based on the assessment concept of Balanced Scorecard by following SMART (Specific Measurable Achievable Reliable and
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
221
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Realible and Timeline). Dari hasil penilaian kinerja dan kompetensi karyawan di tahun 2011, komite juga mengarahkan penerapan Sistem Insentif Pegawai berbasis kinerja dengan menggunakan pengukuran dan penilaian KPI baik SMK maupun SMUK untuk pemberian insentif pegawai secara berjenjang dan per wilayah kerja.
Timeline) principle. From the performance and competence result of employee in 2011, Committee gave direction to the implementation of Employee Incentive System based on performance by using measurement and assessment of KPI both SMK and SMUK to give employee incentives by ladder and unit region.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Pedoman Kerja (Charter) Komite Manajemen Risiko telah dimuktahirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 22 Februari 2011, sebagai pedoman agar Komite Manajemen Risiko dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Piagam tersebut antara lain mencakup struktur keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan independensi serta rapat komite.
Risk Management Committee (RMC) Charter has been updated and endorsed by all members of Board of Commissioners on 22 February 2011. The charter functions as a guideline for the RMC in carrying out its duties and responsibility efficiently, effectively, transparently, competently, independently and accountable in accordance with the prevailing laws. The charter covers membership structure and requirements that includes competence and independency criteria, and committee meeting.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
Roles and Responsibilities of Risk Management Committee
Tugas dan Tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah menyampaikan pendapat secara independen kepada Dewan Komisaris atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko di Perusahaan yang mencakup pengkajian, pemantauan dan pemberian rekomendasi atas identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi risiko oleh unit-unit kerja terkait dan efektivitas manajemen risiko yang dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko serta mengevaluasi dan menganalisa usulan RKAP tahun 2012 dan RJPP 2010-2014.
The duties and responsibility of RMC is to offer view to Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation in the Company that covers reviewing, monitoring, advising on risk identification, valuation and mitigation performed by related units and risk management effectiveness conducted by risk management unit, and evaluating and analyzing 2012 RKAP and 2010-2014 RJPP proposal.
Komite Manajemen Risiko berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap setiap kebijakan Perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan risiko di Perusahaan. Dalam melaksanakan kewenangannya Komite Manajemen Risiko bekerja sama dengan Sekretariat Dewan Komisaris, Komite-Komite di lingkungan Dewan Komisaris, tim terkait di level manajemen, Internal Audit dan unit-unit operasional Perusahaan yang berkaitan dengan tugasnya.
RMC has the authority to obtain full and unlimited access to data or information on the Company policies related to risk management in the Company. In exercising its authority, RMC cooperates with Secretary to Board of Commissioners, Committees of Board of Commissioners, Internal Audit and the Company’s operational units related to Committee’s work.
Struktur Keanggotaan
Structure of Membership
Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 10/SK.BOC/ VII/2011 tanggal 29 Juli 2011 untuk periode 1 Agustus 2011 sampai 31 Juli 2012 terdiri dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua, yang berasal dari anggota Dewan Komisaris, serta 4 (empat) orang anggota yang bukan Komisaris.
Structure and members of Risk Management Committee based on the Board of Commissioner Decree No. 10/ SK.BOC/VII/2011 dated 29 July 2011 for period 1 August 2011 to 31 August 2012, consisted of 6 (six) persons including a Chairman, and a Vice Chairman, and 4 (four) NonCommissioners.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Profil Anggota Komite Manajemen Risiko yang Bukan Komisaris
Profile of Non-Commissioner Committee Members
Risk
Management
Tempat/Tanggal Lahir: Kuningan, 12 oktober 1956 Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak 1 Agustus 2008. Lulus dari Universitas Bandung Raya pada tahun 1987. Pengalaman bekerja sebagai peneliti dan Kepala Bidang Program pada Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara sejak 1980. Date of Birth : Kuningan, October 12, 1956 Joined as a member Risk Management Committee Antam since August, 1 2008. He graduated from Bandung Raya University in 1987. The experience of working as a researcher and Head of the Program on the Mineral and Coal Technology Puslitbang since 1980
Drs. Ridwan Saleh
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012
Tempat/Tanggal Lahir: Solo, 16 Mei 1949 Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak 1 Agustus 2009 dimana sebelumnya sejak tahun 2005 menjabat sebagai anggota Komite Audit Antam. Lulus sebagai Sarjana Akuntansi Universitas Airlangga pada tahun 1979. Pengalaman bekerja sebelumnya sebagai Group Audit Manager di PT Unilever Indonesia, Tbk Date of Birth: Solo, May 16, 1949 Joined as a Member of the Risk Management Committee since August 1, 2009. She previously was a member of Antam’s Audit Committee since 2005. She graduated with an Accounting degree from Airlangga University in 1979. Previous experience working as an Group Audit Manager at PT Unilever Indonesia Tbk
Alida Basir Astarsis, SE, Ak
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012 Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 26 Desember 1957 Alumnus Teknik Pertambangan ITB Jurusan Teknik Eksplorasi tahun 1983, memperoleh gelar Master of Science bidang Natural Resourcess Management IPB-SEAMEO tahun 2007. Pengalaman bekerja sebagai Kepala Seksi Evaluasi Lingkungan, KaSubdit Pengawasan Teknis dan KaSubdit Lindungan Lingkungan Pertambangan di Direktorat Teknik Pertambangan Umum. Date of Birth: Jakarta, December 26, 1957 Alumni of Mining Engineering from Bandung Institute of Technology department of the technique of exploration in 1983. He received Master of Science Natural Resources Management Program IPB-SEAMEO in 2007. Has experience as The Head of The Evaluation Section in The Environment of Mining Engineering at The Directorate General of Mining.
Dede Ida Suhendra
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012 Tempat/Tanggal Lahir: Sumedang, 4 Maret 1951 Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak 1 Agustus 2008. Lulus sebagai Insinyur Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1978. Menerima gelar Ingineur Expert en Technique Minieres tahun 1983 dari Ecole Nationale Superieure des Mines de Paris, Perancis. Pengalaman bekerja sebagai Kepala Seksi Informasi dan Kepala Bagian Keuangan pada Direktorat Sumberdaya Mineral, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Date of Birth: Sumedang, March 4, 1951 Joined as a Member of Risk Management Antam since August, 1 2008. He graduated with a Mining Engineering Degree from Bandung Institute of Technology in 1978. He received Ingenieur Expert en Technique Minieres in 1983 from Ecole Nationale Superieure des Mines de Nancy, Perancis. Work experience as an Head of the Divison of Information and Finacial Section Head at the Directorate of Mineral Resources , Directorate General of Geology and Minral Resources.
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA
Masa Jabatan: 1 Agustus 2011 - 31 Juli 2012 Term of Office: August 1, 2011 - July 31, 2012
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
223
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Rekapitulasi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Meetings and Attendance
Jumlah Rapat Komite Manajemen Risiko adalah 13 pertemuan di tahun 2011, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Number of Risk Management Committee meeting was 13 in year 2011, with the following attendance :
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Status Independensi Independency Status
Jumlah rapat Total Meeting
Jumlah kehadiran Total Attendance
% kehadiran % Attendance
Dr.Ir.Irwan Bahar
Ketua | Chairman
Independen | Independent
13
13
100
Ir. Wisnu Askari Marantika
Wakil Ketua | Vice Chairman
Independen | Independent
13
13
100
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
13
13
100
I Gede Suratha
Anggota | Member
Independen | Independent
7
7
100
Ridwan Saleh
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
13
13
100
Alida Basir Astarsis, SE, Ak
Anggota | Member
Independen | Independent
13
12
92
Dede Ida Suhendra 2)
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
6
4
67
1)
1) Berhenti 31 Juli 2011 2) Bergabung 1 Agustus 2011 | 1) Resigned on July 31, 2011 2) Joined on August 1, 2011
Realisasi Program Kerja Komite Manajemen Risiko
Realization of Risk Management Committee’s Program
Pada tahun 2011, Komite Manajemen Risiko (KMR) telah menjalankan program kerjanya dalam mencapai visi dan misi Antam dengan melakukan review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Perusahaan, pembahasan atas risiko-risiko penting pada unit-unit di lingkungan Perusahaan, me-review RJPP 20102014, me-review RKAP Antam Tahun 2012, mengevaluasi dan perbaikan praktik pengelolaan manajemen risiko di Perusahaan. Selain itu, komite selaku penunjang Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku antara lain: a. P embahasan MP Pajak, Non Pajak dan Asuransi bersama Komite Audit dengan Direktur Keuangan dan SM Treasury, Tax and Insurance.
In year 2011, Risk Management Committee (RMC) has performed their duties and responsibilities to achieve Antam vision and mission by reviewing and providing recommendation to the effectiveness of risk management implementation by the Company working unit, discussing the major risks in units within the Company, evaluating RJPP for year 2010-2014, evaluating RKAP for year 2012, evaluating and improving risk management practice applied in the Company. Besides, the committee also perform special tasks from the Board of Commissioner in accordance with the prevailing laws, such as: a. Discussing Management Policy (MP) Tax, Non Tax and Insurance with Audit Committee and Finance Director and Senior Manager Treasury, Tax and Insurance
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
b. P embahasan MP Proyek, Anak Perusahaan dan Afiliasi dengan Direktur Pengembangan, SM CSD dan SM PDG. c. Pelaksanaan tugas khusus lainnya oleh anggota KMR.
b. Discussing MP Project, Subsidiaries and affiliates with Development Director, Senior Manager CSD and Senior Manager PDG c. Conducting special task as RMC members
Selama tahun 2011, KMR telah melakukan self-evaluation dan self improvement terhadap efektivitas pelaksanaan tugas komite dan memutakhirkan secara periodik Pedoman KMR (Risk Management Commite Charter).
During year 2011, RMC has conducted self-evaluation and self-improvement against the effectivity of Committee realization duties as well as updated periodically Risk Management Committee Charter. RMC has submitted recommendation to support.
Dewan Komisaris telah menerima laporan hasil evaluasi Komite Manajemen Risiko atas pengelolaan risiko usaha Perusahaan selama tahun 2011. Selain itu Ketua KMR juga telah menyampaikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris untuk menjawab permintaan persetujuan dari Direksi Antam dalam rangka setoran modal ke anak perusahaan, pelepasan aset, akuisisi, dll.
Board of Commissioner has received the report of evaluation result from Risk Management to the risk management of the Company’s business during year 2011. The RMC has also submitted recommention to the Board of Commissioners in considering the Board of Directors’ request for approval on capital injection into subsidiary companies, asset disposal, acquisition etc.
Komite Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) Committee
Dewan Komisaris memiliki Komite Good Corporate Governance (GCG) yang membantu Dewan Komisaris melakukan kajian kepatuhan Perusahaan dan kesesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan peraturan perundangan yang berlaku, memastikan prinsip-prinsip GCG dan aspek etika telah diterapkan secara konsisten, memonitor pelaksanaan dan tindak lanjut hasil assessment yang dilakukan oleh independent assessor, memantau dan ikut serta dalam pelaksanaan sosialisasi GCG di unit bisnis, mengevaluasi mengkaji keberadaan Komite Penunjang dan kualifikasi anggotanya, serta menangani pelaporan pelanggaran (whistleblowing).
Board of Commissioners established Good Corporate Governance (GCG) committee to assist the board in reviewing Company’s compliance to and the Company’s Articles of Association’s alignment to the prevailing laws, ensuring GCG principles and ethic aspects are consistently applied, monitoring the implementation and follow up of assessment conducted by independent assessor, monitoring and participating in GCG socialization in business unit, evaluating the existence of supporting committees and the qualifications of their members, and handling whistleblowing violation report.
Pedoman Kerja (Charter) Komite GCG dimuktahirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 22 Februari 2011 serta telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam.com), sebagai pedoman agar Komite GCG dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Piagam tersebut mencakup struktur keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan indepedensi serta rapat komite.
GCG Committee Charter has been updated and endorsed by all members of Board of Commissioners on 22 February 2011 and published in Antam site (www.antam.com). The charter functions as a guideline for the GCG committee in carrying out its duty and responsibility efficiently, effectively, transparently, competently, independently and accountable in accordance with the prevailing laws. The charter covers membership structure, membership, membership requirements that includes competence and independency criteria, and committee meeting.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
225
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Profil Anggota Komite yang bukan Komisaris
Profile of Non-Commissioner GCG Committee Members
Tempat/Tanggal Lahir: Peking, 27 Juli 1953 Diangkat sebagai Anggota Komite GCG sejak tanggal 1 September 2008. Setelah lulus sebagai Insinyur Teknik Elektro ITB tahun 1978 memulai kariernya di IBM America/Far East Representative Office Jakarta (1978-1982) Pengalaman sebelumnya sebagai Wakil Direktur Utama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation, Tbk, Komisaris Utama PT Olex Cable Indonesia dan Komisaris PT Selo Kencana energi. Date of Birth: Peking, July 27, 1953 Appointed as member of GCG Committee since September, 1 2008. He graduated with a Degree in Electrical Engineering from ITB in 1978. He started his career at IBM America/ Far East Representative Office in Jakarta until 1982. Previous experience working as an Vice President at PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk, President Commissioner at PT Olex Cable Indonesia and Commissioner at PT Selo Kencana Energi
Ir. Andi Bajupati Salim
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 7 Juni 1970 Diangkat sebagai anggota Komite GCG tahun 2010. Insinyur Teknik Kimia ITB tahun 1994 dan Magister Manajemen lulusan Universitas Indonesia tahun 2003. Pada Kementrian BUMN saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Industri Primer IIIc. Penugasan lainnya sebagai Komisaris PT Batubara Bukit Kendi (2003-2010) dan Komisaris PT Timah Investasi Mineral (2008-2012). Date of Birth : Medan, June 7, 1970 Appointed as member of GCG Committee since 2010. She earned Chemical Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1994 and Master in Management from University of Indonesia in 2003. She builds her career in The Ministry of SOE as Head of the IIIC Primary Industrial Bussiness, Commissioner at PT Batubara Bukit Kendi (2003-2010) and Commissioner PT Timah Investasi Mineral (2008-present)
Hendrika Nora Sinaga, ST, MM
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Struktur Keanggotaan
Structure of Membership
Struktur dan keanggotaan Komite GCG berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 14/SK.BOC/VIII/2011 tanggal 18 Agustus 2011 untuk periode 1 September 2011 sampai 31 Agustus 2012 terdiri dari 5 (lima) orang anggota termasuk seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris, serta 2 (dua) orang anggota yang bukan Komisaris.
Structure and membership of GCG committee referring to Board of Commissioners decree No. 14/SK.BOC/VIII/2011 dated 18 August 2011 for the period of 1 September 2001 to 31 August 2012, consisted of 5 (five) members, included a Chairman, 2 (two) Vice Chairman who were members of Board of Commissioners, and 2 (two) non-commissioner members.
Rekapitulasi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Meetings and Attendance
Jumlah Rapat Komite GCG adalah 12 pertemuan di tahun 2011, dengan tingkat kehadiran berikut:
GCG committee held 12 meetings in 2011 as shown in the table below :
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Status Independensi Independency Status
Jumlah rapat Total Meeting
Jumlah kehadiran Total Attendance
% kehadiran % Attendance
Ir. Wisnu Askari Marantika
Ketua | Chairman
Independen | Independent
12
12
100
Dr. Ir. Irwan Bahar
Wakil Ketua I | Vice Chairman I
Independen | Independent
12
12
100
Drs. Sri Mulyanto, M.Sc 2)
Wakil Ketua II | Vice Chairman II
Non-Independen | Non-Independent
4
4
100
Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc1)
Anggota | Member
Independen | Independent
8
8
100
Susy Pasaribu 3)
Anggota | Member
Independen | Independent
8
8
100
Ir. Andi Bajupati Salim
Anggota | Member
Independen | Independent
12
12
100
Dohar SIregar 4)
Anggota | Member
Independen | Independent
8
8
100
Hendrika Nora Sinaga, ST. MM
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
12
12
100
1) Berhenti 31 Agustus 2011; 2) Bergabung 1 September 2011; 3) Berhenti 31 Agustus 2011; 4) Berhenti 31 Agustus 2011 1) Resigned on August 31, 2011; 2) Joined on September 1, 2011; 3) Resigned on August 31, 2011; 4) Resigned on August 31, 2011
Realisasi Program Kerja Komite Good Corporate Governance (GCG)
Realization of GCG Committee’s Program
Dalam tahun 2011, Komite GCG telah merealisasikan program kerjanya antara lain melakukan penelaahan terhadap beberapa peraturan yang baru terbit dan penerapannya di perusahaan, memastikan perusahaan menerapkan prinsip-prinsip GCG antara lain memantau pelaksanaan self-assessment sebelum dilakukannya assessment oleh
For 2011 period, GCG committee has realized its work programs such as reviewing new regulations and the implementation in the Company, ensuring the Company has implemented GCG principles by monitoring selfassessment implementation before assessment conducted by independent assessor, monitoring the assessment
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
227
Tata Kelola Antam Governance of Antam
independent assessor, memantau pelaksanaan assessment dan menindaklanjuti hasil assessment tersebut. Sebagai tindak lanjut dari hasil assessment, komite juga telah melaksanakan sosialisasi GCG di kantor pusat, di Unit Bisnis seperti di UBPN Maluku Utara, UBPN Sultra, UBPP LM, UB Geomin dan di anak perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran baik Insan Antam maupun para pemangku kepentingan akan pentingnya implementasi GCG. Selain itu, Komite GCG juga memastikan bahwa Standar Etika Perusahaan selalu dimutakhirkan untuk mendorong Insan Antam membudayakan Nilai-Nilai Antam yang sejalan dengan Visi Antam dalam menjalankan tugasnya sehari-hari dan melakukan pemantauan terhadap penandatanganan Standar Etika Perusahaan. Agar tidak terjadi pelanggaran etik terhadap standar etika ini, komite memastikan fungsi pengawasan internal berperan dalam pelaksanaan Standar Etika Perusahaan dan jika terdapat pelanggaran etika akan langsung dapat ditangani oleh Whistleblowing System. Komite GCG juga mengkoordinir pelaksanaan penilaian kinerja seluruh anggota Komite Penunjang secara periodik 6 bulan sekali dan mengevaluasi kualifikasi dari beberapa calon anggota Komite Penunjang.
process and following up the assessment results. As a follow up of assessment result, GCG committee conducted GCG socialization in head office, and in business units as well such as UBPN North Maluku Utara, UBPN South East Sulawesi, UBPP LM, UB Geomin and in subsidiary companies to improve awareness of insan Antam and stakeholders the importance of GCG implementation. Other than that, GCG committee also ensured that Company’s standard of ethics had always been updated to encourage insan Antam incorporating Antam values in line with Antam vision in carrying out their work, and monitored the signing of Company’s standard of ethics statement by insan Antam. To prevent violations to standard of ethics, the committee ensured that internal control functioned properly in standard of ethics implementation, and any violations were taken care through whistle blowing system. GCG committee also coordinated performance evaluation of all supporting committees in every 6 month and evaluated the qualifications of candidates of supporting committees’ members.
Anggota Komite GCG juga aktif dalam mengikuti seminarseminar tentang GCG antara lain: • I ICD Forum: Bridging Corporate Governance Initiatives in Indonesia and Asia • IICD Board Leadership Training Program •W orkshop: The 3rd IICD Corporate Governance Conference and Award 2011
Members of GCG committees also actively participated in GCG seminars, such as: • IICD Forum: Bridging Corporate Governance Initiatives in Indonesia and Asia • IICD Board Leadership Training Program • Workshop: The 3rd IICD Corporate Governance Conference and Award 2011
Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang (CSR-LPT)
Corporate Social Responsibility, Environment and Post-Mining (CSR-EPM) Committee
Antam sebagai Perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang sumber daya alam, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan. Di lain pihak, dalam perkembangan CSR terkini di dunia internasional sekarang ini adalah Inisiatif Arus Utama CSR yang meliputi aspek-aspek: Tata Kelola Organisasi, Hak Asasi Manusia, Ketenagakerjaan, Lingkungan, Pelaksanaan Operasi yang Adil, Isu Konsumen, serta Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat, yang untuk pelaksanaannya disandarkan kepada dokumen panduan ISO 26000:2010. Antam sebagai perusahaan pertambangan yang menuju kelas dunia, dalam kegiatan operasinya harus menerapkan
As a Company involved in natural resources business, in accordance with Law No.40/2007 on Limited Liability Companies Antam is obliged to carry out its corporate social responsibility (CSR) which is budgeted and accounted as costs. Other than that, considering recent international developments in CSR, the main stream initiatives of CSR that cover aspects of: organization governance, human rights, employment, environment, fair operational activities, customer issues, and society involvement and development which based on ISO 26000:2010 guidance document. This is consistent with the vision to be a worldclass mining company that requires Antam to consistently
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
prinsip-prinsip Praktik-Praktik Penambangan yang Baik (Good Mining Practices, disingkat GMP) serta aspek-aspek CSR Arus Utama secara konsisten, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
apply good mining practices (GMP) and main stream CSR aspects in every operational activities and to comply with prevailing laws.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, maka Dewan Komisaris sejak tahun 2008 telah membentuk Komite Corporate Sosial Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang (Komite CSR-LPT) yang bekerja secara profesional dan independen untuk membantu melaksanakan fungsi pengawasan, pemberian nasihat untuk memastikan dilaksanakannya pengelolaan kegiatan CSR Arus Utama dengan fokus pada aspek Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat dan aspek Lingkungan, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia dan pverkembangan dunia internasional.
Related to the above issues, Board of Commissioners established Corporate Social Responsibility, Environment and Post-Mining (CSR-EPM) Committee) since 2008. The committee works professionally and independently to assist Board of Commissioners in performing its functions in overseeing and advising to ensure the activities management of CSR Main Stream by concentrating in the aspects of community participation and development, and environment, has been carried out in accordance with Indonesia prevailing laws and international development.
Komite CSR-LPT memiliki Pedoman Kerja (Charter) Komite CSR-LPT yang dimuktahirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 22 Februari 2011 serta telah dipublikasikan di situs Antam (www.antam.com), sebagai pedoman agar Komite CSRLPT dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, independen dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Piagam tersebut tersebut mencakup struktur keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan independensi serta rapat komite.
The CSR-EPM committee established a charter that has been updated and endorsed by Board of Commissioners on 22 February 2011 and published in Antam website (www. antam.com) as a guideline in performing its duties and responsibility efficiently, effectively, transparently and independently that acceptable by related parties. The charter covers membership structure, requirement of membership that includes competence and independency requirements, and committee meeting.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite CSR-LPT, yaitu menelaah rencana dan laporan pelaksanaan atas pengelolaan sosial, meliputi program pengembangan masyarakat atau community development, termasuk program kemitraan dan bina lingkungan, serta pengelolaan lingkungan meliputi program lingkungan termasuk program pascatambang. Selain itu, memantau kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan, sosial dan lingkungan hidup, dan melakukan evaluasi kebijakan dan identifikasi dampaknya.
Duties and responsibility of the CSR-EPM committee cover reviewing plan and reports on implementation of social management such as community development including partnership program & development program (PKBL), environment management including post-mining program. Despite of that the Committee oversees the compliance on prevailing laws in mining, social and environment, evaluating the related policies and identifying the impacts to the Company.
Struktur Keanggotaan
Structure of Membership
Struktur dan keanggotaan Komite CSR-LPT berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 13/SK.BOC/VIII/2011 tanggal 8 Agustus 2011 untuk periode 1 September 2011 sampai 31 Agustus 2012, terdiri dari 6 (enam) anggota termasuk seorang Ketua (Komisaris Independen) dan seorang Wakil Ketua yang juga anggota Dewan Komisaris, serta 4 (empat) orang anggota yang bukan Komisaris.
The structure and membership of the CSR-EPM committee based on Board of Commissioner decree No. 13/SK.BOC/ VIII/2011 for the period 1 September 2011 to 31 August 2012 consists of 6 (six) members that includes a Chairman who is an independent Commissioner, and a Vice Chairman who is also an independent Commissioner, and 4 (four) noncommissioner members.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
229
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Profil Anggota Komite CSR-LPT yang bukan Komisaris
Profile of Non-Commissioner CSR-EPM Committee Members
Tempat/Tanggal Lahir: Malang, 8 September 1963 Bergabung menjadi anggota Komite CSR-LPT sejak 1 September 2010. Lulus sebagai Insinyur Teknik Manajemen Industri, Univeristas Islam Indonesia tahun 1991. Memiliki pengalaman di berbagai industri manufaktur dari tahun 1991-1999, dengan jabatan terakhir sebagai Vice Plant Director di PT. Knasritex, Semarang. Date of Birth : Malang, September 8 , 1963 Joined as a Member the CSR-EPM Committee since September, 1 2010. Graduated in Industrial Engineering from Indonesia Islamic University in 1991. Holds experiences in manufacturing industry since 1991-1999 with his last position as Vice Plant Director at PT. Kanasritex, Semarang.
Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 12 Agustus 1973 Beliau adalah seorang ahli dalam aspek sosial dan lingkungan terkait dengan pembangunan berkelanjutan dalam industri terkait sumberdaya alam, terutama minyak dan gas, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan ekstrasi air. Di tahun 2006 mendirikan A+ CSR Indonesia beliau aktif mengikuti berbagai pertemuan, seminar dan pelatihan CSR di dalam dan luar negeri, diantaranya CSR Master Class (2009) dan ISO 26000 (2010) yang diselenggarakan oleh CSR Asia, serta pelatihan Certified Sustainability Reporting Specialist (2010) dari NCSR. Date of Birth : Jakarta, August 12, 1973 Jalal is an expert in social and environmental aspects of sustainable development in natural resource based industries, mainly oil and gas, mining, forestry, plantation and water extraction. In 2006,he founded A+ CSR Indonesia, He actively participates in various CSR gatherings, seminars and trainings both in Indonesia and abroad to improve his CSR knowledge. A few of his trainings were CSR Master Class and ISO 26000 (2010) which were organized by CSR Asia, and Certified Sustainability Reporting Specialist (2010) from NCSR. Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
Ir. Jalal
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 23 Mei 1949 Alumnus Teknik Geologi ITB tahun 1978 dan Rural Development Reading University, Inggris tahun 1989. Memiliki pengalaman luas dalam bidang pengembangan wilayah dan penataan ruang, perencanaan pemukiman perdesaan, kemitraan usaha kecil menengah, dan energi alternatif. Dalam bidang pelaporan pembangunan berkelanjutan, bulan April 2011 telah mengikuti dan mendapatkan Certified Sustainability Reporting Specialist dari The National Center for Sustainability Reporting (NCSR). Date of Birth : Bandung, May 23, 1949 Alumni of Geological Engineering of ITB in 1978 and Rural Development of Reading University, UK, in 1989. In May-December 2010, he was Team Leader of the Technical Assistance on the Development of Integrated Cities in 18 transmigration areas throughout Indonesia.
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Tempat/Tanggal Lahir: Padangsidempuan, 16 Juni 1955 Alumnus Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi Nasional tahun 1985, Magister Teknik Industri Universitas Indonesia tahun 2001. Beliau Memiliki pengalaman di bidang pendidikan terkait K3 dan saat ini sebagai Pengajar Peraturan dan SM K3 di FKM UI. Date of Birth : Padangsidempuan, June 16, 1955 Alumni of Electro Engineering from National Institute of Sains and Technology in 1985, Magister Industrial Engineering from Indonesia University in 2001. Holds experiences in the education of work safety and health and currently he lectures wok safety and health regulation at the Faculty of Public Health at the University of Indonesia.
Ir. Syawaluddin Lubis, MT
Masa Jabatan: 1 September 2011 - 31 Agustus 2012 Term of Office: September 1, 2011 - August 31, 2012
Rekapitulasi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Meetings and Attendance
Jumlah Rapat Komite CSR-LPT adalah 12 pertemuan di tahun 2011, dengan tingkat kehadiran berikut:
The CSR-EPM committee held 12 meetings in 2011 with level of attendance as follow:
Nama Name
Jabatan Position in Committee
Status Independensi Independency Status
Jumlah rapat Total Meeting
Jumlah kehadiran Total Attendance
% kehadiran % Attendance
Ir. Wisnu Askari Marantika
Ketua | Chairman
Independen | Independent
12
11
92
Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc
Wakil Ketua I | Vice Chairman I
Independen | Independent
12
11
92
Prof.Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M., Ph.D 1)
Anggota | Member
Independen | Independent
8
1
13
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA
Anggota | Member
Independen | Independent
12
12
100
Amir Faizal Suud 2)
Anggota | Member
Independen | Independent
8
8
100
Ir. Jalal
Anggota | Member
Independen | Independent
12
12
100
Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM
Anggota | Member
Independen | Independent
12
12
100
Ir. Syawaluddin Lubis, MT 3)
Anggota | Member
Non-Independen | Non-Independent
4
2
50
1) Berhenti 31 Agustus 2011; 2) Berhenti 31 Agustus 2011; 3) Bergabung 1 September 2011 1) Resigned on August 31, 2011; 2) Resigned on August 31, 2011; 3) Joined as 1 September 2011
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
231
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Realisasi Program Kerja Komite CSR-LPT
Realization of CSR-EPM Committee’s Program
Selama tahun 2011, Komite CSR-LPT telah melaksanakan penelaahan atas rencana pengelolaan sosial, pengelolaan lingkungan, reklamasi & penutupan serta pascatambang (evaluasi kebijakan RPT dan pascatambang) dan memastikan bahwa kegiatan perencanaan dan pelaksanaan sosial, pengelolaan lingkungan, reklamasi, penutupan serta pascatambang telah berjalan dengan baik. Selain itu Komite juga telah memastikan bahwa rencana pengelolaan sosial, lingkungan reklamasi dan penutupan tambang dan pascatambang selalu tercantum dalam setiap perencanaan tambang dan rencana pengelolaan penutupan dan pascatambang dipastikan telah didasarkan atas hasil kajian yang komprehensif. Dalam menjalankan tugasnya, Komite selalu me-review atas laporan manajemen/konsultan tentang CSR, lingkungan dan pascatambang terkait peraturan perundangan serta mengkaji hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh regulator atau konsultan independen. Atas evaluasi tersebut telah menelaah risiko strategis, operasi dan keuangan terhadap dampak yang mungkin timbul dalam kaitan dengan CSR pengelolaan lingkungan dan pascatambang.
In the year 2011, CSR-EPM Committee has reviewed the plan of social, environment, mining reclamation and closure, and post-mining (CSR-EPM) management and has ensured that those activities carried out satisfactorily. Aside from that, the committee has ensured that the CSR-EPM management plan had been through a comprehensive review. The committee has also carried out its duty by reviewing management/consultant report on CSR-EPM issues in regard with the laws, and reviewing the assessment conducted by regulator or independent consultant. With that evaluation, the risks related to strategic, operational and financial areas and the impacts that may be caused by CSR-EPM management have been reviewed properly.
Penilaian Efektivitas dan Kinerja Komite Penunjang Dewan Komisaris
Evaluation on Committees’ Effectiveness and Performance
Penilaian kinerja Komite penunjang Dewan Komisaris dilakukan dalam 2 (dua) periode yaitu: 1. P enilaian Kinerja Periode Januari-Juni (Semester 1) dilakukan berdasarkan kriteria antara lain komitmen terhadap implementasi GCG, kehadiran pada rapat Komite, dan rapat dengan mitra kerja, kontribusi dalam proses realisasi dan pencapaian program kerja tahunan, peran dan efektivitas fungsi asistensi dalam membantu Dewan Komisaris, dan keaktifan dalam pemberian pendapat profesional. Penilaian Semester 1 dilakukan oleh Ketua Komite dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Performance evaluation for members of Committees in 2011 was conducted in 2 (two) periods as follow : 1. P erformance evaluation for the period of January- June (Semester 1) 2011 performed based on criteria such as commitment to the GCG implementation, attendance at committee meetings and meetings with management partners, contribution in the realization and achievement of annual work programs, effectiveness in assisting the Board of Commissioners, and activeness in the contributing professional opinions. The evaluation was conducted by the Chairman of the Committee and approved by the Board of Commissioners.
2. Penilaian Kinerja Periode Juli-Desember (Semester 2) dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) kriteria, yaitu kriteria umum dan kriteria spesifik sesuai masingmasing piagam Komite.
2. Performance evaluation for the period July to December (semester 2) was based on two (2) criteria, general and specific criteria. General criteria applied to all committees, meanwhile specific criteria related to the respective committee’s charter. The general criteria are as follow : 1. Readiness to participate in meeting and mastering the mastering the material to be discussed. 2. Committees’ meeting attendance.
Kriteria umum yang berlaku sama untuk tiap Komite, adalah sebagai berikut: 1. K esiapan dalam mengikuti rapat dan penguasaan materi yang akan dibahas; 2. Kehadiran dalam rapat Komite;
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
3. K emauan menyediakan waktu dan upaya untuk memahami Antam dan bisnisnya; 4. Kesediaan menyediakan waktu dan upaya dalam memenuhi tugas dan tanggungjawabnya sebagai anggota Komite; 5. K esediaan berpartisipasi dalam kegiatan di luar kantor seperti kunjungan ke unit bisnis; 6. K ualitas dan saran yang diberikan dalam rapat-rapat; 7. Kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guna peningkatan efektivitas Komite (sesuai pada Komite dimana yang bersangkutan sebagai anggota); 8. Secara efektif menganalisa dan menanyakan hal-hal yang diperlukan dalam rangka memastikan informasi yang diperoleh. 9. Secara aktif dan pro-aktif melakukan tindak lanjut terhadap area-area yang penting dan memerlukan perhatian. 10. S ecara efektif mampu bekerjasama dengan rekan sekerja di Komite dimana yang bersangkutan menjadi anggota Komite. 11. S ecara efektif mampu bekerjasama dengan Sekretaris Dewan Komisaris dan staf Sekretariat. 12. Secara efektif mampu bekerjasama dengan para Senior Manager yang berkaitan dengan pekerjaannya (berhubungan dengan satuan kerja yang berkaitan langsung dengan dengan Komite dimana yang bersangkutan sebagai anggota). 13. Kemampuan berperilaku untuk mendorong terciptanya saling percaya dan menghormati diantara sesama anggota Komite. 14. Kemampuan untuk secara aktif melakukan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, serta selalu mengikuti perkembangan industri dan pasar yang relevan untuk Antam. 15. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama anggota Komite di lingkungan Dewan Komisaris. 16. Pengetahuan dan pemahaman atas Visi dan Misi dan rencana strategis Antam yang dituangkan dalam RKAP dan RJPP, serta kualitas input yang diberikan terkait Visi dan Misi, Rencana Strategis, RKAP, dan RJPP. 17. Kemampuan memenuhi ketentuan yang ada dalam standar etika Antam. 18. Kemampuan menunjukkan integritas yang tinggi. 19. Kemampuan menjaga kerahasiaan. 20. Kemampuan menunjukkan keinginan untuk memperbaiki manajemen Antam.
3. Willingness to provide time and effort to comprehend Antam and its business. 4. Willingness to provide time and effort to fulfill their duties and responsibilities as member of committee 5. The willingness to participate in external activities, such as business units visits. 6. The quality of advices given in the meetings 7. The ability to implement knowledge and experience owned to improve the related Committee effectiveness. 8. Analyze and probe effectively in order to ensure the information obtained. 9. Effectively and proactively follow up on important areas that need to be observed. 10. T he ability to work with colleagues in relevant Committee 11. The ability to work with Secretary to the Board of Commissioners and secretariat staff 12. The ability to work with Senior Managers in the relevant management unit effectively (work with the units related to the respective committee). 13. The ability to act and to encourage the establishment of trust and respect between members of committee. 14. T he ability to actively perform continuous learning to improve knowledge and capability, and regularly keep track of the Antam’s and its relevant industry and market development. 15. The ability to communicate with all members of the Committee of the Board of Commissioners 16. Knowledge and the understanding about Antam’s vision, mission, strategic plan, RKAP and RJPP as well as the quality of input given related to Vision, Mission, and Antam’s strategic plan, RKAP and RJPP. 17. The ability to comply with Antam’s Code of Conduct. 18. The ability to demonstrate high integrity. 19. The ability to maintain confidentiality. 20. The ability to demonstrate the willingness to improve Antam management.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
233
Tata Kelola Antam Governance of Antam
21. Kemampuan mewakili dan menjaga citra Perusahaan. 22. Kesediaan untuk menerima tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 2 3. Kontribusi dalam pembuatan Laporan Triwulan Komite yang disampaikan kepada Dewan. 24. Kontribusi dlalam Pembuatan Laporan Tahunan Komte yang disampaikan kepada Dewan. 25. Kontribusi dalam menyiapakan laporan yang berkualitas kepada Dewan Komisaris. 26. Kontribusi dalam pembuatan risalah rapat Komite. 27. Kemampuan memberikan masukan dalam laporan kepada Dewan Komisaris secara lengkap dan tepat waktu. 28. Kemampuan dalam memberikan masukan dalam penyusunan Program Kerja secara lengkap dan tepat waktu.
21. The ability to represent and maintain the Company’s image. 22. The willingness to accept a special assignment given by the Board of Commissioners. 23. Contribution in preparing Quarterly Report submitted to the Board of Commissioners 24. C ontribution in preparing Committee’s Annual Report submitted to Board of Commissioners 25. Contribution in preparing high quality reports to Board of Commissioners 26. Contribution in preparing Committee minutes of meeting 27. The ability to provide an input in the report for the Board of Commissioners 28. The ability to provide an input in preparing a complete and timely Operating Program.
Penilaian kinerja komite untuk tahun 2011 telah dilakukan sesuai dengan proses yang dijelaskan di atas. Hasil evaluasi tersebut akan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Committee evaluation performance 2011 has been conducted in accordance with the process mentioned above. The result of the performance evaluation was submitted to Board of Commissioners.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ Perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan stakeholders, dan kepatuhan terhadap perundangan dan peraturan. Untuk mendukung peran ini, Sekretaris Perusahaan memiliki 5 fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai Compliance Officer, Liason Officer (Corporate Communication), Investor Relations, GCG Implementation, serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.
The Corporate Secretary plays a major role in facilitating communication among the corporate organs, relationship between the Company and its stakeholders, and compliance with the prevailing laws and regulations. For this reason, Corporate Secretary has 5 main functions in assisting the Board of Directors, namely to perform its roles as compliance officer, liaison officer (corporate communication), investor relations, GCG implementation, as well as policy-related documents administration and minutes of meeting. Corporate Secretary is directly accountable to President Director.
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Bergabung dengan Antam pada tahun 1990. Sarjana Hukum lulusan Universitas Diponegoro dan MagisterManajemen dalam Manajemen Internasional lulusan Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Sebagian besar perjalanan karir di Antam berada dalam bidang hukum dan diangkat sebagai Senior Manager Legal Affairs Antam pada tahun 2000. Menjabat sebagai SVP Corporate Secretary dari tahun 2007 sampai dengan 31 Maret 2012. Joined Antam in 1990. Graduated with a bachelor degree in Law from Diponegoro University, followed by a master degree in International Management from PPM School of Management. Most of his career was spent in Antam’s legal division before he was appointed as Senior Manager Legal Affairs of Antam in 2000. Held the post of Antam’s SVP Corporate Secretary from 2007 until March 31, 2012.
BIMO BUDI SATRIYO, SH, MM
Masa Jabatan: 1 April 2007 - 31 Maret 2012 Term of Office : 1 April 2007 - 31 March 2012
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Bergabung dengan Antam pada tahun 1992 setelah memperoleh gelar Sarjana Teknik Tambang Metalurgi dari Institut Teknologi Bandung. Memperoleh gelar Master dalam Manajemen Internasional dari Prasetiya Mulya Business School pada tahun 2004. Menjabat sebagai SVP Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara dari tahun 2008 sampai dengan 31 Maret 2012. Joined Antam in 1992 following completion of his undergraduate study at the Faculty of Metallurgical Mining of the Bandung Institute of Technology. He received his Master’s degree in International Management from Prasetiya Mulya Business School in 2004. Previously held the position of SVP Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit from 2008 until March 31, 2012.
IR. TeDY BADRUJaman, MM
Masa Jabatan: 1 April 2012 - Sekarang Term of Office : 1 April 2012 - Current
Sekretaris Perusahaan memiliki misi yaitu menetapkan, mengembangkan, mengarahkan dan menyusun strategi dalam pelaksanaan Investor Relation dan Corporate Communication, implementasi Good Corporate Governance serta administrasi kesekretariatan perusahaan untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Antam serta Antam HC Excellence dengan tetap memperhatikan prinsip Standar Etika Perusahaan, Good Corporate Governance dan nilai-nilai Perusahaan.
Corporate Secretary’ mission is to establish, develop, direct and formulate strategies in investor relation and corporate communication implementation, good corporate governance implementation and company secretariat administration to achieve Antam’s vision and mission as well Human Capital (HC) excellence based on company ethical standards, good corporate governance and company’s values.
Investor Relation telah menjalankan strategi maupun rencana kerja terkait penyampaian informasi kepada investor dan publik. Situs web Antam (www.antam. com) telah mencakup informasi terkini dan tepat sasaran, efektif dan efisien sehingga dapat memberikan pemahaman publik mengenai Perusahaan secara transparan dan konsisten. Antam juga menyampaikan informasi melalui website mengenai penerapan GCG yang mengadopsi ketentuan dari ASX Listing Rules yang dijadikan sebagai salah satu parameter penilaian GCG pada Antam. Dalam website Antam antara lain telah mencantumkan Corporate Governance Statement yang telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 18 Februari 2010, Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang telah ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 5 Juli 2011 dan wajib ditandatangani oleh seluruh Insan Antam sebagai bentuk pernyataan kepatuhan terhadap COC. Selain website, Antam juga memiliki portal intranet yang dapat dengan mudah diakses oleh Insan Antam. Konten yang terdapat dalam portal tersebut mencakup seperti kebijakan maupun aturan serta pedoman-pedoman baik mengenai GCG maupun aktivitas operasional yang lain. Corporate Secretary melalui Independent Assessor juga
Our investor relation has carried out its strategies and work plans on providing information to investors and public. Antam website (www.antam.com) has disclosed current, precise, effective and efficient information to provide the public the understanding of the Company transparently and consistently. Antam website also facilitates disclosure on GCG implementation which adopts ASX Listing Rules as one parameter in GCG assessment in Antam. The website discloses information such as corporate governance statement signed by Board of Commissioners and Board of Directors on 18 February 2010, Code of Conduct signed by Board of Commissioners and Board of Directors on 5 July 2011 and should be signed by all Insan Antam as a compliance statement to coc. Besides the website, Antam also has an intranet portal that can easily be accessed by Insan Antam. The information provided in intranet portal covers policies or guidelines relates on GCG or other operational activities. We have also performed assessment on GCG practices consistently every year by using independent assessor. We have revealed the results of the assessment to
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
235
Tata Kelola Antam Governance of Antam
telah melakukan assessment secara konsisten setiap tahunnya untuk mengetahui tingkat penerapan GCG pada Perusahaan. Kami mengungkapkan hasil penilaian tersebut kepada publik, mencantumkannya dalam laporan tahunan dan melaporkannya dalam rups tahunan. Dalam pelaksanaan internalisasi GCG, Corporate Secretary telah melaksanakan berbagai kegiatan secara berkesinambungan dalam upaya membudayakan penerapan GCG di seluruh lingkungan Antam.
public, enclosed it in the Annual Report and reported it to annual GMOS. In internalization of GCG, Corporate Secretary has continuously conducted various activities to incorporate GCG implementation as Antam’s culture.
Pengungkapan Informasi
Information Disclosure
Komunikasi elektronik Perusahaan merupakan media yang memfasilitasi akses terhadap informasi, salah satunya website Perusahaan yang merupakan sebagai sarana komunikasi yang efektif dengan stakeholders. Antam berusaha menyajikan kebutuhan informasi bagi pemangku kepentingan yang mencakup mengenai Antam, baik mengenai visi misi, strategi, produk dan struktur manajemen, kegiatan Perusahaan, kinerja keuangan, tata kelola Perusahaan, kinerja berkelanjutan, rilis media dan laporan serta informasi bagi Pemegang Saham.
Electronic communication is a media that facilitates access to information and Company’s website is one of that media to communicate effectively with stakeholders. We are trying to present information about Antam required by stakeholders that includes Antam’s vision and mission, strategy, products and management structure, Company’s activities, financial performance, corporate governance, sustainability report, media releases and reports, as well as information for shareholders.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan informasi pada website telah diungkapkan secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan dan perundang-undang yang berlaku serta memastikan informasi tersebut telah disampaikan terlebih dahulu kepada regulator pasar modal dan secara resmi diungkapkan kepada publik sebelum diinformasikan pada website. Pada website juga tersedia Laporan Tahunan, laporan aktivitas kuartalan, laporan keuangan, laporan eksplorasi, laporan berkelanjutan serta informasi lain terkait operasi Antam yang sesuai dengan ketentuan ASX Listing Rule. Laporan Keuangan yang dipublikasikan secara kuartalan juga didukung oleh penjelasan dan catatan yang ditunjukan untuk menyediakan informasi yang memadai kepada investor dalam melakukan penilaian terhadap Antam.
Antam’s Corporate Secretary is responsible for ensuring that information released in the website is timely, accurate, complete and in accordance with prevailing rules and laws, and ensuring that information have been disclosed to the capital market regulator and has been officially revealed to the public before disclosed on the website. On the website, Annual Report, Quarterly Activity Reports, exploration reports, financial reports, sustainability reports and other information related to Antam’s operating condition in accordance to the ASX Listing Rule. Financial Reports that published quarterly are supported by an explanation and notes intended to provide adequate information to investors in assessing Antam.
Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko
Internal Control and Risk Management
Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Komite-komite. Dalam mendukung kecukupan efektivitas sistem manajemen risiko
The Board of Commissioners is responsible toward the supervisory role supported by the Committees. To ensure the soundness of Antam's risk management and internal
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
dan pengendalian internal perusahaan di Antam, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.
control , the Risk Management and Internal Audit division coordinate with the Risk Management Committee and Audit Committee.
Sedangkan Direksi sebagai organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan harus memastikan bahwa fungsi pengendalian internal dan manajemen risiko diterapkan pada semua aspek dan lini Perusahaan. Sistem pengendalian internal diantaranya melalui penerapan nilai, etika, integritas karyawan sebagaimana tercermin dalam code of conduct, pengorganisasian beserta kejelasan accountability dan responsibility melalui pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan, pengelolaan risiko yang memadai dan sistem informasi dan komunikasi yang efektif. Sedangkan untuk memantau terlaksananya sistem pengendalian internal maka Direksi melakukan review atas implementasi Sistem Pengendalian Internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal.
The Board of Directors who is responsible for the company's management must ensure the internal control and risk management is properly implemented in all aspects at Antam. Internal control system includes, among others, values, ethics, integrity implementation as reflected in the code of conduct, organisation and accountability and responsibility clarity through job, responsibility and authority division, proper risk management and effective information and communication system. To oversee the implementation of internal control the BOD reviews the internal control system implementation which is conducted by the Internal Audit.
Sebagai jaminan bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dalam suatu sistem manajemen risiko yang sehat dan memenuhi aturan dan pengendalian internal Perusahaan serta dilaksanakan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
To ensure the financial statements is formulated under a healthy risk management system and fulfills the internal control system in accordance to the policies set by the BOC and BOD.
Audit Internal
Internal Audit
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultansi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Antam, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola Perusahaan.
Internal audit is a process of an independent and objective assurance and consultancy to improve Company’s values and business process by evaluating and assessing effectiveness of risk management, internal control and corporate governance process.
Aktivitas Audit Internal adalah bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang memberikan jaminan atas sistem pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Antam dan memperbaiki operasional organisasi.
Internal audit is part of the GCG process which guarantees on internal control, operational effectiveness and efficiency, compliance and financial reporting accuracy to add value to Antam and improve organizational operations.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
237
Tata Kelola Antam Governance of Antam
SVP Internal Audit Profile
Profil SVP Internal Audit
Mengawali karirnya di ubP Bauksit Kijang pada tahun 1986. Ditempatkan di ubP Nikel Pomalaa menjabat sebagai Kepala Biro Konstruksi, Kepala Engineering, Kuasa Direksi sdM pada tahun 2003-2005. Menempati posisi Assistant Senior Manager Administration Internal Audit Antam di Kantor Pusat sejak tahun 2006. Pada tahun 2007 diangkat menjadi Senior Manager Administrasion Internal Audit Antam dan menjabat sebagai SVP Internal Audit Antam dari tahun 2008 sampai dengan 31 Maret 2012. Bersertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) Started his career at the UBP Bauxite Kijang in 1986. He was then posted at the UBP Nickel Pomalaa and held position as Head of Construction Bureau, Head of Engineering and Vice General Manager of Human Resources during 2003-2005. Promoted as Assistant Senior Manager Administration Internal Audit in 2007 and held the post of SVP Internal Audit from 2008 until March 31, 2012 . Certified in Qualified Internal Auditor (QIA)
Ir. SYAFRI ISMAN, QIA
Masa Jabatan: 1 September 2008 - 31 Maret 2012 Term of Office : 1 September 2008 - 31 March 2012
Bergabung dengan Antam pada tahun 1990. Sarjana Hukum lulusan Universitas Diponegoro dan MagisterManajemen dalam Manajemen Internasional lulusan Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Sebagian besar perjalanan karir di Antam berada dalam bidang hukum dan diangkat sebagai Senior Manager Legal Affairs Antam pada tahun 2000. Menjabat sebagai SVP Corporate Secretary dari tahun 2007 sampai dengan 31 Maret 2012. Joined Antam in 1990. Graduated with a bachelor degree in Law from Diponegoro University, followed by a master degree in International Management from PPM School of Management. Most of his career was spent in Antam’s legal division before he was appointed as Senior Manager Legal Affairs of Antam in 2000. Held the post of Antam’s SVP Corporate Secretary from 2007 until March 31, 2012.
BIMO BUDI SATRIYO, SH, MM
Masa Jabatan: 1 April 2012 - Sekarang Term of Office : 1 April 2012 - Current
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit
Internal Audit HR Development and Profession Certification
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan dan dilakukan secara berkesinambungan sehingga Audit Internal diharapkan mampu menjalankan fungsi assurance secara maksimal. Pengembangan SDM Audit Internal dilakukan manajemen Antam dengan cara mewajibkan setiap auditor minimum memiliki sertifikasi profesi audit bertaraf nasional seperti Qualified Internal Auditor (QIA), mendorong auditor untuk mengambil sertifikasi profesi audit bertaraf internasional seperti Certified Internal Auditor (CIA), mengikutsertakan personil Audit Internal pada pelatihan,
The Internal Audit HR Development and Audit Profession Certification is conducted to meet company's needs and continuously as to provide a maximum assurance function. The IA HR development includes the minimum requirement of QIA certification, to encourage the international certification such as CIA, to follow relevant training, seminar
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Audit
seminar, workshop yang relevan dengan tugas-tugasnya untuk mendapat informasi mengenai isu-isu terkini, meningkatkan pengetahuan dan kompetensi auditor.
and workshop, to acquire the latest information and to improve the knowledge and competency of the audtor.
Audit Internal secara struktural bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional kepada Dewan Komisaris. Dalam kerangka hubungan fungsional tersebut SVP Internal Audit menyampaikan seluruh laporan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris. Audit Internal mengadakan pertemuan regular dengan Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk membahas hal-hal lain yang mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal.
Internal Audit is responsible to the President Director and has functional relationship with the BOC. IA then reports its findings to the BOC. IA holds regular meeting with the President Director and BOC to discuss the weaknesses of internal control.
Internal Audit Charter
Internal Audit Charter
Berdasarkan Peraturan Bapepam No.IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan telah memiliki Piagam Audit Internal (Audit Internal Charter) per tanggal 9 Juli 2009 yang merupakan pedoman agar Satuan Kerja Audit Internal dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Isi Internal Audit Charter ini antara lain menjelaskan mengenai struktur dan kedudukan, persyaratan dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak lain maupun kode etik yang harus dipatuhi oleh Internal Auditor.
In conforming to Bapepam regulations No.IX.1.7 regarding the establishment and guidance to arrange internal audit charter, the Company has established internal audit charter as of July 9, 2009 that governs internal auditors in exercising and conducting their rights, duties and responsibilities in competent, independent and accountable manner, and therefore acceptable to related parties. The Charter details the structure, requirement, obligation, roles and responsibility, authority, external relations and code of ethics.
Uraian Pelaksanaan Tugas
Job Description
Audit Internal menyusun Rencana Pemeriksaan Tahunan (RPT) dengan mengembangkan pendekatan Risk Based yang terintegrasi antara audit operasional, Internal Control Review (ICR), Internal Control Review over Financial Reporting (IcoFR) dan evaluasi atas penerapan manajemen risiko. Prioritas kegiatan audit ditentukan dengan menggunakan profil risiko yang dikembangkan oleh Satuan Kerja Risk Management.
Internal Audit develops Yearly Review Plan using integrated risk based approach between operational audit, ICR, ICOFR and evaluation on risk management implementation. The audit priority is determined using the risk profile which is developed by Risk Management division.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
239
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Kinerja Audit Internal
Internal Audit Performance
Sesuai dengan Rencana Pemeriksaan Tahun 2011 Audit Internal telah melakukan audit operasional di seluruh Unit/Unit Bisnis dan beberapa entitas anak, Internal Control Review atas beberapa satuan kerja, Internal Control Review over Financial Reporting (IcoFR) serta evaluasi atas penerapan manajemen risiko Perusahaan.
Inline with its 2011 plan, Antam's Internal Audit has conducted operational audit at several Unit/Business Unit and several subsidiaries, ICR on several division and IcoFR and risk management implementation evaluation.
Quality Assurance
Quality Assurance
Agar Internal Audit sebagai fungsi assurance Antam dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka fungsi internal audit harus didukung oleh berbagai komponen/elemen yang saling mendukung. Seluruh komponen/elemen pendukung Internal Audit senantiasa dimonitor untuk dinilai kecukupan dan keefektifannya sebagai pemastian mutu (quality assurance) atas kegiatan Audit Internal.
To ensure sound and effective assurance function, internal audit function has to be supported by all related components/elements. These componenets/elements are continually monitored to evaluate their sound and effectivness of quality assurance.
Oleh karena itu, secara periodik Audit Internal melaksanakan periodic internal assessment untuk mereview seluruh aspek dari kegiatan/aktivitas internal audit dan secara kontinu memonitor tingkat keefektifannya. Pada pertengahan tahun 2011 telah dilaksanakan External Quality Assessment oleh Price Waterhouse Cooper untuk menilai kesesuaian praktik-praktik fungsi Audit Internal dibandingkan dengan Standar The Institute of Internal Auditors (The IIA) dan leading practices. Hasil External Quality Assessment tersebut menyatakan bahwa fungsi Audit Internal Perusahaan “umumnya sesuai” atau “generally conforms” dengan standar The IIA, namun masih ada peluang melakukan perbaikan minor untuk meningkatkan fungsi Audit Internal untuk mendekati level best practice.
Antam's Internal; Audit periodically conducts periodic internal assessment to review all of its activities, including the effectiveness level. In mid 2011, PWC conducted External Quality Assessment to review the function of Internal Audit against IIA standard and leading practices. The evaluation reports "generally conforms" status with the IIA standard but there are possibilities of minor improvements to match best practice level.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sebagai wujud komitmen Antam dalam penerapan GCG yang efektif, Antam telah membentuk Satuan Kerja Risk Management yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama, yang berfungsi untuk : 1. M enyusun strategi, mengembangkan dan mengkoordinasikan proses pengembangan Risk Management Framework & Methodology sehingga pengelolaan risk management di Antam selalu up to date, selaras dengan pengembangan bisnis perusahaan serta applicable
As part of Antam's commitment to effectively implement GCG, Risk management division which is responsbile to the President Director, has the function of: 1. Develop the strategy and coordinate the Risk Management Framework and Methodology to ensure up to date risk management inline with corporate business development and applicable.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2. M emberikan persetujuan dan memberi arahan pelaksanaan proses identifikasi dan assessment risiko sehingga dapat teridentifikasi risiko signifikan beserta levelling-nya 3. Memberikan persetujuan, arahan proses pengelolaan dan penanganan risiko sehingga risiko signifikan yang teridentifikasi dapat terkelola dengan baik 4. Melakukan koordinasi, memberikan arahan proses pemantauan dan pelaporan risiko untuk memastikan bahwa seluruh action plan yang telah disepakati dijalankan dengan baik 5. Mengkoordinasikan, memberikan arahan proses analisis portofolio strategis sehingga memudahkan manajemen dalam menentukan persetujuan suatu inisiatif 6. Memberikan arahan, persetujuan dan koordinasi terhadap proses penentuan Risk That Matter sehingga manajemen dapat lebih fokus dalam melakukan pengelolaan risiko 7. Memberikan arahan, persetujuan seluruh kajian risiko/ KRI/Kebijakan Lindung Nilai sehingga dapat menunjang manajemen dalam proses pengambilan keputusan; 8. Menyusun strategi, memberikan arahan dalam proses implementasi dan pengembangan ARMS sehingga pengelolaan risiko di Antam dapat lebih efektif dan efisien 9. Memberikan arahan, persetujuan dan evaluasi pada proses pengelolaan Key Risk Indicator sehingga manajemen dapat memiliki informasi early warning value sebagai langkah antisipasi untuk meminimalkan risiko 10. Memberikan persetujuan dan arahan dalam pelaksanaan pengelolaan dan validasi LEM yang didasarkan atas besarnya nilai kerugian yang dialami oleh perusahaan sehingga dapat diketahui actual lost yang dialami oleh perusahaan.
2. Approve and guide the risk identification and assessment to identify significant risk and its level 3. Approve and guide the risk management and halding to manage the identified significant risk properly 4. Coordinate and guide the risk monitoring and reporting to ensure proper implementation of the action plan 5. Coordinate and guide the strategic portfolio analysis to ease decision making 6. Guide, approve and coordinate the identification of Risk That Matter to better focused on risk management 7. Guide and approve all risk analysis/KRI/hedging policy to support decision making process 8. Formulate the strategy and guide the implementation and development of ARMS to achieve a more effective and efficient risk management 9. Guide, approve and evaluate the Key Risk Indicator management to ensure management receive the early warning value to anticipate risk 10. A pprove and guide on the management and validation of LEM which is based on the Company's loss as to find out the actual cost.
Profil SM Risk Management
SM Risk Management Profile Insinyur Teknik Kimia ITB tahun 1985 dan Magister Manajemen dari STM PPM tahun 2006. Bergabung di Antam pada tahun 1987 sebagai staf koordinator produksi untuk pengembangan produksi. Tahun 1992 diangkat sebagai Kepala Bagian Penelitian dan Pemeriksaan Mutu, sebagai Kepala Biro Manufaktur pada tahun 2001, sebagai Kuasa Direksi (Vice President) UBPP Logam Mulia tahun 2003. Sebelum menjabat sebagai SM Risk Management, beliau juga pernah menjabat sebagai SVP Audit internal dan SM Operation Management. Graduated from Chemical Engineering Faculty at Bandung Institute of Technology in 1985 and received Master from PPM in 2006. She joined Antam in 1987 as a production coordinator staff for production development. In 1992 she was appointed as the Head of Quality Research and Analysis, as Head of Manufacturing in 2001 and as Vice President of Logam Mulia Precious Metals Processing and Refinery Business Unit in 2003. She was also Antam's SVP Internal Audit and SM Operation Management.
Ir. Rinanti Agnes Arsadjadja, MM
Masa Jabatan: 1 April 2012 - Sekarang Term of Office : 1 April 2012 - Current
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
241
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Dalam melakukan pengawasan dan pengelolaan risiko bisnis yang material, Antam memiliki Kebijakan Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 360.K/02/DAT/2010 yang ditandatangani oleh Direktur Utama tanggal 30 Desember 2010. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memberi pedoman kepada pegawai Antam untuk secara efektif melakukan proses dan kegiatan manajemen risiko sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa manajemen dan seluruh pegawai memiliki persepsi serta pemahaman yang sama mengenai konsep manajemen risiko dan adanya kesadaran mengenai pentingnya manajemen risiko yang kontinu sehingga proses manajemen risiko dapat terkoordinasi dan terintegrasi, serta untuk memastikan portofolio inisiatif strategis selaras dengan arahan strategi korporat.
The monitoring and management of material business risk is conducted based on Risk Management Policy No.360.K/02/DAT/2010 which was signed by the President Director on 30 December 2010. The policy guides Antam's employees to effectively conduct risk management process and activities in accordance to existing regulations an to ensure the equal perception and understanding on risk management as well as the realisation of continual risk management process to ensure a coordinated and integrated risk management and to ensire the strategic initiaves are inline with corporate strategy.
Kinerja Manajemen Risiko selama tahun 2011
Risk Management Performance
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Satuan Kerja Manajemen Risiko menyampaikan laporan kinerjanya kepada Direktur Utama yang dibahas melalui rapat dengan Komite Manajemen Risiko. Laporan Kinerja Satuan Kerja Manajemen Risiko selama tahun 2011, antara lain mencakup: 1. Pelaksanaan Risk Control & Self Assessment ( RCSA) di setiap Unit/Unit Bisnis/Satuan Kerja, Proyek Pengembangan dan Entitas Anak 2. Pelaporan profil risiko Antam 3. Penetapan “Helicopter View” oleh Direksi 4. Penetapan Antam’s Risk That Matter (RTM) A ntam’s RTM merupakan profil risiko utama yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pendekatan bottom up (proses RCSA) dan top-down (Helicopter View). Berikut adalah Top 20 RTM Antam 2011: 1) P otensi masih adanya hambatan/kendala untuk dapat dimulainya proyek pengembangan unggulan atau selama pembangunan 2) K etidakcukupan/ketidaktersediaan sumber daya (finansial, alam, manusia) yang dibutuhkan untuk operasional maupun pengembangan usaha Antam ke depan 3) P otensi kesalahan dalam menetapkan atau memilih partner dalam pengembangan usaha Antam (ventura bersama) dan akusisi perusahaan pertambangan/ industri 4) Potensi kurang efektifnya atau kesalahan penempatan/ penggunaan dana atau equity 5) Potensi tidak dapat terealisasinya pembebasan lahan di lokasi proyek dan lahan Ijin Usaha Pertambangan
In carrying out its duties and responsibilities, Risk Management division unit submitted performance report to President Director and then discussed in risk management committee meeting. The report of Risk Management Committee in 2011 covers: 1. Risk Control & Self Assessment (RCSA) review in every unit/ business unit 2. Corporate risk profile reporting 3. “Helicopter View Risk” formulation for Directors review 4. Antam's Risk That Matter (RTM)formulation. Antam's RTM is the main risk facing the Company which is obtained from bottom up approach (RCSA) and top down (helicopter view). The Top 20 RTM are: 1.) Potential of project delay 2.) Insufficient of resources 3.) Mistakes in choosing partners 4.) Mistakes in placement of funds/equity 5.) Potential unrealised of land clearing and mining license
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
6) P otensi kehilangan peluang dalam pengembangan inisiatif (efisiensi dan CRP) dan usaha bisnis Antam. 7) Potensi cash flow Antam berada dalam posisi negative 8) Terjadinya cash cost melebih harga jual komoditas Antam 9) Potensi tidak berjalannya atau terlaksananya peralihan sistem full outsourcing ke sistem partial outsourcing sesuai dengan ketentuan tepat waktu 10) P otensi meningkatnya kewajiban Antam terhadap Dapen dan Yakespen 11) R isiko meningkatnya beban Antam akibat tidak optimalnya entitas anak 12) K egagalan untuk memperoleh/mempertahankan atau lepasnya/beralihnya IUP Eksplorasi dan/atau Operasi & Produksi 13) P otensi terlambatnya/ terhentinya pembukaan/ realisasi/ maksimalnya kegiatan penambangan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan 14) Instabilitas di wilayah operasi Antam 15) Terjadi kecelakaan kerja dan kejadian berbahaya 16) A danya klaim/tuntutan hukum dari pihak ketiga dan pemanggilan dari aparatur penegak hukum 17) P otensi terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar lokasi operasi kegiatan Antam 18) K urang baiknya image yang terbentuk di masyarakat mengenai Antam sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penambangan 19) P erusahaan pelayaran tidak bersedia melakukan pemuatan karena kadar MC yang tinggi (tidak sesuai dengan regulasi IMO dan P&I Club) 20) TSF (Tailing Storage Facility) utama penuh lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.
6.) Potential loss in initiative development (efficiency and CRP) 7.) Potential of negative cash flow 8.) Potential of higher cash cost compared to selling price 9.) Potential of delay in the switch from full outsourcing to partial outsourcing 10.) Potential increase of obligation to pension funds 11.) Potential increase of costs related to non optimal subsidiaries 12.) Failure to obtain/maintain mining license 13.) Potential of delay in mining activities 14.) Instability at Antam's operations area 15.) Work accident 16.) Thrid party claim/law suit 17.) Potential of environmental mismanagement 18.) Potential of bad image or reputation 19.) Shipping vessels are unwilling to take Antam's cargoes due to high moisture content 20.) Lifetime of Main Tailing Storage Facility is shorter To meet these challenges, Antam has a mitigation strategy through maximising of existing resources. 5. Antam’s Risk That Matter formulation 6. Antam Enterprise Risk Management (ERM) meeting 7. Risk Management Policy review 8. Risk impact & likelihood criteria evaluation 9. ERM development towards BCP through training, socialization and pilot project establishment. 10. Lost Event Management (LEM) identification 11. Key Risk Indicator (KRI) identification
Menghadapi risiko tersebut, perusahaan telah menyiapkan strategi mitigasi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. 5. Pembuatan kajian dan analisis risiko isu-isu strategis baik atas inisiatif sendiri maupun permintaan dari internal stakeholders. 6. Rapat kerja ERM Antam 7. Review RM Management Policy 8. Evaluasi kriteria Risk Impact & Likelihood 9. P engembangan ERM (Enterprise Risk Management) menuju BCP (Business Continuity Planning) berupa pelatihan dan sosialisasi serta penentuan pilot project untuk BCP. 10. Identifikasi Lost Event Management (LEM) 11. Identifikasi Key Risk Indicator (KRI)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
243
Tata Kelola Antam Governance of Antam
12. Evaluasi penggunaan Market & Liquidity Toolkit 13. P elatihan dan Sertifikasi Risk Management (CPRM – Certified Professional Risk Management).
12. Market & Liquidity Toolkit application evaluation 13. Certified Professional Risk Management (CPRM) certification.
Berdasarkan hasil RCSA tahun 2011, risiko yang dihadapi oleh Antam selama tahun 2011 adalah:
Based on RCSA 2011, Antam's risks included:
1. Risiko Negara
1. Country Risks
Hampir seluruh aset dan operasi Perusahaan dan Entitas Anak berada di Indonesia. Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dampak negatif bila terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang berdampak buruk terhadap Indonesia seperti kegiatan terorisme, separatisme, pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan.
he Company’s and Subsidiaries’ assets and operations T are almost entirely located in Indonesia. The Company and Subsidiaries could experience negative effects if there are changes in governmental structures and policies and if there is instability of social or political, economic, legal, legislative or other developments inside or outside the country which would cause negative impact on Indonesia, such as terrorism, separatism, religious and ethnic discord, and riots.
Penyebab risiko-risiko tersebut di atas berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kemampuan dalam menjalankan usahanya di negara ini, bahwa Perusahaan dan Entitas Anak memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan usaha pertambangan di Indonesia, dan bahwa Indonesia menuju kearah yang benar sehingga risiko negara Indonesia akan mengalami penurunan di masa mendatang.
he causes of the risks above are beyond the Company’s T and Subsidiaries’ control. However, the management believes that the Company and Subsidiaries have the capability to manage their business in this country, that the Company and Subsidiaries have a competitive advantage compared to other companies in the mining industry in Indonesia, and that Indonesia is moving towards progress thus, country risks in Indonesia will decrease in the future.
2. Regulations Risks
2. Risiko Regulasi Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produk-produk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan Perusahaan dan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.
he application of UU Minerba might create such risks as T the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease in mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and the Company’s and Subsidiaries’ readiness to fulfill their obligation to build processing and refinery facilities in the country within five years or up to 2014.
Selain itu, dengan diberlakukannya UU Minerba ini dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara dapat menyebabkan dampak kepada
In addition, the application of UU Minerba and Regulation No. 28 Year 2009 of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia regarding mineral and coal mining services could impact the Company and Subsidiaries. The Company
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dilarang melibatkan Entitas Anak dan/atau afiliasinya dalam bidang usaha jasa pertambangan di wilayah usaha pertambangan yang diusahakannya, kecuali dengan persetujuan Direktur Jenderal atas nama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada saat ini, sebagian besar kegiatan usaha jasa pertambangan atas wilayah pertambangan Perusahaan melibatkan Entitas Anak dan pihak-pihak lainnya yang berelasi.
is prohibited from involving the Subsidiaries and/or affiliates in mining services in the Company’s mine area, unless approved by the Director General on behalf of the Ministry of Energy and Mineral Resources. Currently, most of the mining service activities in the Company’s mine areas involve the Company’s Subsidiaries and other related parties.
Namun, UU Minerba ini juga memberikan peluang bagi Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperoleh tambahan pendapatan dari pengolahan hasil penambangan perusahaan tambang lainnya di sekitar lokasi pengolahan dan pemurnian Perusahaan dan Entitas Anak serta potensi berkurangnya gangguan terhadap IUP/KP Perusahaan dan Entitas Anak oleh pihak ketiga. Diharapkan Peraturan Pemerintah yang akan terbit sebagai panduan UU Minerba dapat menunjang kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak secara maksimal.
However, UU Minerba also provides the opportunities for the Company and Subsidiaries to acquire additional income from processing mining products from other mining companies in areas surrounding the Company’s and Subsidiaries’ processing plant and refinery, and decreases the potential interference by third parties on the Company’s and Subsidiaries’ Mining Authorization. It is expected that the Government Regulation that will be issued as a guideline of UU Minerba will work to the best interest of the Company and Subsidiaries. 3. Operational Risk
3. Risiko Operasi Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjanya, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Operational risks are risks that may impact negatively the Company’s and Subsidiaries’ daily operations, and the safety and health of their workers and the environment and local community.
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidak-patuhan atas standar prosedur operasi, penambangan liar dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Untuk meminimalisir risiko-risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara konsisten memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjuk profesional kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar, serta menerapkan tata kelola lingkungan yang memenuhi standar internasional. Fasilitas-fasilitas nikel, emas dan pemurnian logam mulia milik Perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO.
Risks that can be categorized as operational risks are those that arise from machine or equipment damages, work accidents, strikes, non-compliance with standard operating procedures, illegal mining and failure in environmental management. To minimize these risks, the Company and Subsidiaries consistently provide training and education to their employees, appoint professional contractors, implement the zero-accident policy, develop good relationship with employees and the local community, adopt and environmental management that meets international standards. The Company’s nickel, gold and precious metal refinery facilities have obtained ISO certifications.
4. Risiko Harga Komoditas Harga komoditas sangat fluktuatif seiring dengan perubahan harga komoditas dunia serta permintaan
4. Commodity Price Risk Commodity prices are very unstable in line with supply changes and demands from customers. Currently, there
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
245
Tata Kelola Antam Governance of Antam
dan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata nikel akan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya. Walaupun basis pelanggan Perusahaan dan Entitas Anak terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pasar atau negara saja, namun karena porsi portofolio produk nikel yang dominan terhadap produk lainnya penurunan harga nikel akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak secara kesuluruhan.
is a high risk that the average price of nickel will significantly decrease compared to the prices in prior years. Although the Company has diversified customers and does not depend on specific market or country, the Company’s revenue can still be negatively impacted by the decrease in commodity prices.
Mitigasi risiko yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk risiko harga komoditas ini selain dengan melalui peningkatan porsi portofolio nonnikel (emas, bauksit dan batubara), Perusahaan dan Entitas Anak juga dimungkinkan untuk melakukan transaksi lindung nilai dengan tujuan utama untuk memproteksi anggaran pendapatannya. Namun beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan Perusahaan dan Entitas Anak kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pada saat harga mengalami kenaikan.
The Company has a natural hedge against this risk, because the Company has diversified products and revenue sources. The Company can also possibly conduct hedging transaction the main purpose of which is to protect the Company’s revenue budget. Nevertheless, several hedging positions can eliminate the Company’s opportunity to gain higher revenue if the price of hedging increases
Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar IDO dan MFO dengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara atau tenaga hidro.
The Company believes that the best way to handle risk of commodity price is by decreasing the production cost. The Company has a commitment to convert the Company’s main fuel source from diesel to cheaper fuel source, such as natural gas, coal or hydro power.
5. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga
5. Foreign Exchange and Interest Rate Risks
Pendapatan dan posisi kas Perusahaan dan Entitas Anak sebagian besar dalam mata uang dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi lindung nilai.
The Company’s revenue and cash position are mostly in United States dollar while most of the Company’s operating expenses are in Indonesian rupiah. Although the Company’s payables are in United States dollar, in general, the Company suffers from the negative effect of the Indonesian rupiah appreciation against the United States dollar. In order to overcome this risk from time to time, the Company engages in hedging transactions.
Perusahaan dan Entitas Anak terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps. Pada tahun 2011, perjanjian interest rate swap Perusahaan telah berakhir.
The Company is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
6. Credit Risks
6. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from their customers’ or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Company and Subsidiaries manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kelalaian counter party, dengan risiko maksimum sama dengan nilai tercatat dari instrumeninstrumen tersebut.
With respect to certain financial assets of the Company and Subsidiaries, which comprise cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables, the Company’s and Subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counter-party, with a maximum exposure equal to the carrying amount of these instruments.
Perusahaan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah. Kebijakan umum Perusahaan dan Entitas Anak untuk penjualan komoditas mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
The Company and Subsidiaries are confident in their ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Company and Subsidiaries have clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for mineral commodity sales transactions and historically low levels of bad debts. The Company’s and Subsidiaries’ general policy for mineral commodity sales to new and existing customers is to select customers with strong financial condition and good reputation.
7. Risiko Pemasaran Perusahaan dan Entitas Anak sebagai produsen bijih nikel, feronikel, emas, perak dan bauksit merupakan price taker. Pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak sangat tergantung pada harga komoditas dan daya serap pasar dunia. Negara tujuan ekspor bijih nikel, feronikel, emas, perak batubara dan bauksit adalah Jepang, Korea, Cina dan Eropa. Sedangkan emas dan perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke Singapura dan Australia. Untuk batubara, selain dipasarkan di dalam negeri juga dilakukan ekspor ke China.
7. Marketing Risks The Company and Subsidiaries are price takers for their commodities, such as nickel ore, ferronickel, gold, silver and bauxite ore. The Company’s and Subsidiaries’ revenue is very dependent on world commodity price and market absorption. Export destinations for nickel ore, ferronickel gold, silver, coal and bauxite are Japan, Korea, China and Europe. Gold and silver are exported to Singapore and Australia outside of the sales to the domestic market. Coal is sold in the domestic market and also exported to China.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
247
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Risiko pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru. Sesuai dengan International Maritime Solid Bulk Cargoes, bijih nikel tidak termasuk ke dalam daftar yang aman untuk dimuat karena tingginya kandungan moisture content (MC). Sehingga Perusahaan terus meningkatkan sistem pengelolaan stockpile untuk mempertahankan tingkat MC agar sesuai dengan persyaratan dari pembeli.
Marketing risk is related to the possibility of products being unsold due to the inability to fulfill the buyer’s ore specifications or due to implementation of new regulation. Based on the International Maritime Solid Bulk Cargoes, nickel ore is not listed as a safe freight commodity to be loaded due to its high moisture content. Therefore, the Company undertakes a stockpile management system to maintain nickel ore moisture content to conform with customer requirements.
Untuk mengurangi risiko pembeli gagal bayar (default), Perusahaan menerapkan kebijakan pembayaran di awal untuk pembeli lama dan baru tertentu dengan kontrak jangka panjang. Selain itu Perusahaan juga dilindungi oleh praktek kontrak penjualan offtake jangka panjang dengan lebih dari satu pembeli terutama untuk produk feronikel. Kontrak jangka panjang ini menjamin Perusahaan selalu mendapatkan pembeli untuk produk yang dihasilkan.
To reduce buyer default risk, the Company has implemented a “payment in advance” scheme for certain existing and potential buyers with long-term contracts. In addition, the Company is protected by the practice of long-term offtake sales agreement with more than one buyer, especially for ferronickel product. This long-term agreement guarantees that the Company always has buyers for its products.
Perusahaan dan Entitas Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. Di samping itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengembangkan proyek-proyek pengembangan untuk menghasilkan produk-produk turunan yang mempunyai nilai tambah, misalnya SGA dan NPI.
The Company and Subsidiaries always seek for new markets while they keep maintaining their existing buyers by offering competitive prices through efficiency improvement to lower production cost. Furthermore, the Company and Subsidiaries expand their business through a number of development projects to produce products that have added value, such as smelter-grade alumina and nickel that contain pig iron.
8. Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyeknya.
8. Liquidity Risk Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities and the ability to close out market positions. The Company’s and Subsidiaries’ ability to fund their borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders. The Company and Subsidiaries are exposed to liquidity risk on account of their obligations and capital loans for their projects.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
9. Risiko Permodalan
8. Capital Risk Management
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga Perusahaan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s and Subsidiaries’ objectives when managing capital are to safeguard their ability to continue as a going concern in order to provide returns for stockholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur permodalannya, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi liabilitas.
In order to maintain or adjust their capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the amount of dividends paid to stockholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Perusahaan dan Entitas Anak memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah hutang dengan total modal. Hutang merupakan jumlah liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Modal terdiri dari seluruh komponen ekuitas yang ada sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Consistent with other entities in the industry, the Company and Subsidiaries monitor capital on the basis of the debtto-equity ratio. This ratio is calculated as debt divided by total capital. Debt is calculated as total liabilities as shown in the consolidated statements of financial position. Total capital is stockholders’ equity as shown in the consolidated statements of financial position.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masih mempertahankan strateginya yang diterapkan pada tahun 2010 yaitu mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 2:1.
During the year ended December 31, 2011, the Company and Subsidiaries still maintained their strategy adopted in 2010, that is, to maintain a maximum debt-to-equity ratio not exceeding 2:1.
Melindungi dan Menciptakan Nilai Tambah Antam
Protecting and Creating Value to Antam
Salah satu fungsi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan dari risiko yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan dan mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan benefit. Satuan Kerja Risk Management memberikan rekomendasi atas analisis risiko berdasarkan informasi terbaik yang ada untuk menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen yang bersifat strategis. Analisis risiko dibuat berdasarkan permintaan manajemen maupun atas inisiatif Satuan Kerja Risk Management untuk memberikan insight kepada stakeholder internal terkait agar dapat memberikan nilai tambah. Analisis risiko terkait proyek strategis perusahaan dilakukan sebagai pelengkap dalam melakukan proses seleksi, prioritasi dan balancing inisiatif portofolio strategis perusahaan.
One of the risk management function is to protect the company from any advers which endanger Antam's objective and to explore the opportunities to increase benefit. Antam's RM division gives recommendation on risk analysis based on the best ifnormation to support strategic decision making. Risk analysis is formulated after requests from management or RM's own intiative to provide insight to internal stakeholders to provide value. The risk analysis related to strategic projects is conducted to complement the selection, prioritizing and balancing of the strategic portfolio initaitive.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
249
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Satuan kerja Risk Management khusus menangani faktor ketidakpastian pada RJPP dan faktor risiko baik jangka panjang maupun pendek pada seluruh kebijakan Antam.
Antam's RM division specifically handles the uncertainties factor in RJPP and all long term and short term risk to company's policies.
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Risk Management Information System
Sistem Informasi Antam’s Risk Management System (ARMS) mulai diimplementasikan pada tahun 2009 yang terintegrasi di seluruh Antam. Sistem ini mengakomodasi semua fungsi pokok manajemen risiko mulai dari proses RCSA, KRI, LEM hingga approval dan pelaporan. Aplikasi berbasis web ini dapat diakses oleh semua pegawai disesuaikan dengan level otorisasi masing-masing. ARMS dievaluasi dan dikembangkan setiap tahun untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan risiko perusahaan.
Antam's Risk Management System (ARMS) is implemented in 2009 and is integrated within Antam. The system accomodates all main function of risk management from RCSA process, KRI, LEM until approval and reporting. The web based application can be accessed by everyone depending the authorisation level. ARMS is evaluated and developed every year to match with the risk management needs.
Pemastian Efektivitas Sistem Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal terkait Risiko
Assertion on Effectiveness of Risk Management and Internal Control System in Relation to Financial Reporting Risks.
Pelaporan Keuangan Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap efektivitas manajemen risiko. Pelaksanaan evaluasi manajemen risiko dilakukan atas 8 komponen yaitu lingkungan internal, penetapan sasaran, identifikasi peristiwa, penaksiran risiko, respon risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta monitoring. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan sejak tanggal 4 April 2011 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2011 untuk periode tahun 2011 sampai dengan Agustus, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan manajemen risiko Antam mencapai nilai rata-rata capaian komponen sebesar 81,91 dari skala 100 atau berada pada tingkat efektivitas Baik dan capaian tingkat kematangan sebesar 4,12 dari skala 5 atau tingkat kematangan Managed.
In 2011, the Company conducted an evaluation on risk management effectiveness. The evaluation covered 8 components, namely internal environment, goal setting, event identification, risk measurement, risk respond, control activities, information and communication, and monitoring. Based on the evaluation conducted on April to August 2011 for 2001 evaluation period, it was concluded that risk management implementation in Antam achieved average score of the components 81.91 or at level of effectiveness ‘good’ and maturity level 4.12 or at maturity level ‘Managed’.
Evaluasi ICOFR yang menganalisa 5 komponen: kontrol, lingkungan, risk testing, kontrol aktivitas, informasi dan komunikasi dan pengawasan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012 skor rata-rata Antam adalah 83,67 atau tingkat efektivitas "Baik".
ICOFR evaluation covered 5 components: control environment, risk testing, control activities, information and communication, and monitoring. Based on the evaluation conducted on October 2011 to January 2012 for 2011 evaluation period, the ICOFR implementation in Antam obtained average score of the components 83.67 or at effectiveness level ‘Good’
Hasil evaluasi tersebut digunakan oleh Direksi sebagai dasar dalam membuat pernyataan mengenai efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal terkait risiko pelaporan keuangan dalam “Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal Perusahaan”.
Those evaluations were used by Directors in making assertion on effectiveness of risk management and internal control system in relation to financial reporting risks. The assertion was submitted to and received by Board of Commissioner.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Auditor Eksternal
External Auditor
Dalam memastikan integritas penyajian laporan keuangan kepada pemegang saham, Antam menggunakan jasa auditor eksternal. Pemilihan auditor eksternal merupakan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit yang didalamnya mengatur tentang proses seleksi dan penunjukkan auditor eksternal, serta ketentuan yang harus dipatuhi terkait legalitas, kompetensi dan independensi akuntan publik yang berlaku di Indonesia dan Australia.
In ensuring the integrity of financial report to our shareholders, we appointed external auditor. The selection of external auditor is the responsibility of audit committee under committee audit charter that governs the selection and appointment process for external auditor, as well as compliance with regulations in Indonesia and Australia regarding legality, competence and independence of public accountants.
Untuk memastikan diterapkannya fungsi yang berhubungan dengan audit dan pengendalian intern maka auditor eksternal yang terpilih adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja (member firm Ernst & Young Global Limited) melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2011 dari Desember 2011 sampai dengan Maret 2012, dengan jasa audit sebesar Rp 1.320.000.000. Walaupun KAP Purwantono, Suherman & Surja (member firm Ernst & Young Global Limited) telah menjadi auditor eksternal Antam sejak pemeriksaan untuk tahun buku 2007, namun terhitung pemeriksaan tahun buku 2010, telah dilakukan rotasi Signing Partner oleh auditor eksternal, sebelumnya oleh Hari Purwantono (20072009) dan sekarang oleh Batara Manurung, sehingga pelaksanaan audit tidak bertentangan dengan Keputusan Menteri Keuangan No.423/KMK.06/2002.
Appointed external auditor, KAP Purwantono, Suherman & Surja (member firm Ernst & Young Global Limited), performed audit on Company’s financial statement for the period 2011 and from December 2011 to March 2012 to ensure all the functions related to audit and internal control are implemented properly with audit fee Rp1.320.000.000. KAP Purwantono, Suherman & Surja (member firm Ernst & Young Global Limited) has been Antam’s external auditor since 2007, however there has been a signing partner rotation in year 2010 from Hari Purwantono (2007-2009) to Batara Manurung, therefore the audit is in compliance to Ministrial of Finance decree No.423/KMK.06/2002.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Information Technology and Communication
Perusahaan memiliki Pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan Keputusan Direksi No. 219.K/0911/DAT/2009 yang ditandatangani oleh seluruh Direksi. Pedoman ini dibuat agar pengelolaan operasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Antam dapat berjalan efektif, efisiensi, handal, dan aman serta selaras dengan kebijakan umum TIK Antam serta selaras dengan Bisnis Perusahaan.
The Company has established information technology and communication guidelines based on BOD’s decree No. 219.K/0911/DAT/2009 signed by all directors. The objective of the guidelines is to ensure the information technology and communication-based operational management in Antam operates effectively, efficiently, reliably and safely in line with information technology general policy.
Pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi Antam meliputi Tata Kelola Teknologi Informasi (ICT Governance), penetapan peran Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) Perusahaan, perencanaan TIK, pengelolaan Investasi
Information technology and communication guidelines Antam covers information technology (IT) governance, corporate IT roles, IT plan, IT investment management, IT resources management, IT risk management, IT service
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
251
Tata Kelola Antam Governance of Antam
TIK, Pengelolaan Sumber Daya TIK, Pengelolaan Risiko TIK, Pengelolaan layanan TIK, Pengelolaan sekuriti TIK, Pengeloaan layanan pihak ketiga, monitor & evaluasi kinerja TIK, monitor & evaluasi pengendalian internal, dan pengelolaan compliance external regulation. Realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Information & Communication Technology, dapat dilihat dari indikator KPI:
management, IT security management, third party service management, IT performance monitoring and evaluation, internal control monitoring and evaluation, external regulation compliance management. The performance of information & communication technology unit is reflected in key performance indicator as follows:
a. Cost Savings b. ICT Governance Implementation c. Cross Functional Effectiveness d. On Time delivery of ICT Infrastructure & System development, implementation, improvement, program planning completion e. Uptime and downtimes Index f. Achievement of service Level Agreement (SLA)
a. Cost Savings b. ICT Governance Implementation c. Cross Functional Effectiveness d. On Time delivery of ICT Infrastructure & System development, implementation, improvement, program planning completion e. Uptime and downtimes Index f. Achievement of service Level Agreement (SLA)
Selama tahun 2011, Satuan Kerja Information & Communication Technology memiliki rencana kerja antara lain :
In 2011, ICT Division has a work plan as follows:
1. Implementasi ICT Governance 2. Penyusunan SOP & WI Ellipse Guidebook 3. Pengembangan beberapa sistem aplikasi 4. Pengembangan Datawarehouse & Business Intellegence 5. Enhancement beberapa sistem aplikasi 6. Maintenance beberapa sistem aplikasi 7. Upgrade beberapa paket aplikasi/tools spt: MS. Exchange, Sharepoint dan lain-lain 8. Migrasi active directory 9. Deployment beberapa sistem ke unit/unit bisnis.
1. Implementation of ICT Governance 2. FOrmulation of SOP and WI Ellipse Guidebook 3. Development of several application system 4. Development of Datawarehouse & Business Intelligence 5. Enhancement of several application system 6. Maintenance of several application system 7. Upgrading of several application/tools such as MS, Exchange, Sharepoint and others 8. Migration of active directory 9. Deployment of several systems to unit/business unit
Komposisi karyawan Antam berdasarkan Gender
Employee Composition by Gender
Secara total per bulan Desember Tahun 2011, jumlah karyawan wanita di Antam ada 189 orang atau 8% dari total karyawan Antam yang berjumlah 2.390, dikarenakan jenis usaha Perusahaan adalah di bidang pertambangan, maka karyawan di lokasi unit bisnis operasional tambang mayoritas adalah pria. Kondisi ini selain dipengaruhi oleh tuntutan kemampuan fisik tertentu untuk menjalankan pekerjaan teknis pertambangan, juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya di Indonesia, dimana wanita umumnya lebih banyak dituntut untuk menjalankan peran ibu rumah tangga dan mendukung keluarga, dan untuk bekerja di lokasi yang berbeda dengan keluarga dihindari. Selain itu, didasari oleh tuntutan fisik dan faktor sosial budaya tersebut, wanita cenderung tidak memilih untuk mengambil pendidikan di bidang teknik pertambangan,
In total, female employee at Antam as of December 2011 are 189 employees or 8% of Antam total employees of 2,390 employees. Due to the nature of our business is in the mining area, majority employees in operational business units are male employees. This condition is influenced not only due to certain physical ability requirement to run technical mining work, it is also influenced by the socio-cultural factor of Indonesia, whereas women are demanded to carry the role of housewife and supporting families, thus to work in a remote location away from family is avoided. Further, based on the physical requirement and the
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Komposisi karyawan Antam berdasarkan Gender | Employees Composition by Gender (%)
■ Pria | Male
100%
93
83
96
95
86
■ Wanita | Female
93
75% 50%
17
25%
14
7
9
7
4
0% Kantor Pusat Head Office
UBPN Malut UBPN North Maluku
UB Geomin UB Geomin
UBPP Logam Mulia UBPP Precious Metal
UBP Emas UBP Gold
UBPN Sultra UBPN Southeast Sulawesi
sehingga kondisi ini juga berpengaruh pada tidak adanya keseimbangan gender dalam jumlah ketersediaan calon karyawan.
socio-cultural factor, women tend to choose the field of education in mining engineering, therefore influence the gender imbalance of candidates employee supply.
Perusahaan telah menjalankan keseimbangan gender dalam tiap unit bisnis yang memiliki bagian operasional dan bagian office. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan jumlah karyawan Wanita Antam di Kantor Pusat yang mencapai 17% dan perbandingan jumlah karyawan Wanita Antam di UB Geomin juga mencapai angka 14%. Berikut adalah Komposisi karyawan Wanita dan Pria di Antam tahun 2009-2011.
Antam has managed gender diversity in each business unit which consists of operational and office unit. This is reflected proportion of female employees in Head Office 17% and in UB Geomin 14%. Composition of female and male employees in 2009-2011 is represented in the following table:
Komposisi Karyawan | Employees Composition
2011
Unit
Wanita | Female
2010 Pria | Male
Wanita | Female
2009 Pria | Male
Wanita | Female
Pria | Male
Kantor Pusat | Head office
57
278
50
171
51
175
UBPN Sultra | Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
77
1.048
80
1.053
92
1.244
9
115
4
68
*N/A
*N/A
UB Geomin | Geomin
16
102
13
93
10
95
UBP Emas | Pongkor Gold Mining Business Unit
24
556
22
541
26
573
6
104
8
95
10
105
189
2.201
177
2.021
189
1.953
UBPN Malut | North Maluku Nickel Mining Business Unit
UBPP Logam Mulia | Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit Total Grand Total
2.390
2.198
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
2.142
253
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Per tanggal 31 Desember 2011, level manajerial di Antam didukung oleh 110 personel dan 12% diantaranya adalah wanita.
As of 31 December 2011, managerial level employees at Antam is supported by 110 personnels which is 12% of them are female employees.
Komposisi Karyawan | Employees Composition
Level Manajerial Antam Antam Managerial Level
Perbandingan Comparison
M
ASM
SM
DVP
VP
DSVP
SVP
Wanita | Female
13 (11.81 %)
7
5
1
-
-
-
-
Pria | Male
97 (88,18%)
29
26
23
7
8
-
4
*ket : M : Manager ;ASM : Asisstant Senior Manager ;SM : Senior Manager ;DVP : Deputy Vice President ;VP : Vice President ;DSVP : Deputy Senior Vice President ;SVP : Senior Vice President; *ket : M : Manager ;ASM : Asisstant Senior Manager ;SM : Senior Manager ;DVP : Deputy Vice President ;VP : Vice President ;DSVP : Deputy Senior Vice President ;SVP : Senior Vice President ;
Keragaman Karyawan dalam Antam
Employee Diversity at Antam
Antam belum melakukan kajian untuk menentukan sasaran terukur mengenai keragaman gender, dan belum memiliki kebijakan mengenai keragaman gender, namun Antam memiliki kebijakan untuk merekrut dan mempromosikan pegawai Antam dengan memberikan kesempatan yang sama dan tidak melakukan diskriminasi. Antam juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai menyangkut penerimaan, pengembangan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik.
Antam has not reached to an evaluation of the measurable objectives for achieving gender diversity at Antam, as well gender diversity policy. However, Antam has equality and non-discrimination policy in recruiting and promoting Antam employees. condition. antam provides equal opportunities in recruitment, career and for employee to professionally carry out their work without distinction of ethnic, religion, race, class, gender, and physical condition.
•A ntam merekrut, mempertahankan dan mengembangkan insan yang memiliki kemampuan dan kinerja exellence. Dengan demikian proses pengelolaan SDM Antam dilakukan dengan prinsip merit yaitu berdasarkan faktor kemampuan (competency) dan kinerja (performance) yang bebas dari unsur bias karena unsur diskriminatif. •P engembangan kompetensi pegawai dilakukan secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik berdasarkan hasil asesmen kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang ditetapkan perusahaan serta dapat dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal dan non formal. •M elakukan rekrutmen tenaga kerja, memberikan pelatihan, promosi, pemberhentian, pemberian kompensasi serta pemberian syarat lain secara adil tanpa memandang latar belakang agama/kepercayaan,
• Antam recruits, retains and develops Insan with excellent capabilities and performance. Therefore human resources management process Antam is performed by accomodating merit principle which is based on competency and performance in the absence of subjectivity and discrimination aspects. • Employees’ competency development is carried out regardless their ethnicity, religion, race, class, gender or physical condition, and merily based on competency assessment in accordance with the needs and criteria set by the Company. Competency development is conducted in term of formal or nonformal education. • R ecruiting personnels, providing training, promotion, dismissal, compensation and other offers fairly without discrimination in religion,
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
ras/suku, bangsa, hubungan pribadi (pertemanan dan kekerabatan), warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin (termasuk kehamilan), preferensi seksual, umur, cacat, status veteran atau kerateristik lain yang dilindungi oleh hukum.
race, nation, personal relationship, skin, nationality, gender (including pregnancy), sexual preference, age, handicap, veteran status or other characteristics protected by the law.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Policies
Dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG), Antam memiliki kebijakan-kebijakan yang dijadikan pedoman bagi seluruh jajaran Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG. Kebijakan yang dibuat oleh Antam antara lain berupa:
Antam has formulated policies as guidance to all organization levels in implementing GCG principles as follows:
Corporate Governance Policy
Corporate Governance Policy
Perusahaan memiliki Kebijakan Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance Policy (CGP) yang disusun pada tanggal 18 Februari 2010 serta telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi. CGP bertujuan untuk menyempurnakan Pedoman Kebijakan Perusahaan (PKP) yang dikembangkan menjadi suatu sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi sesuai prinsip-prinsip GCG. Kedudukan CGP adalah merupakan induk kebijakan. Dengan demikian seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan Antam harus merujuk dan menyebut dengan jelas butir CGP sebagai standar dan pedoman dasar dalam pembentukannya.
Antam has developed corporate governance policy (CGP) which was signed by Board of Commissioners and Board of Directors. CGP as basic policy to enhance the Company’s Policy Guidelines (PKP) by developing it to a holistic and integrated policy system in accordance with GCG principles. CGP is the principal of all policies, for that reason all regulations, judgments or policies should clearly refer the exact CGP point as standard and guidelines in their development.
Pemberlakuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Antam disusun dengan pendekatan Objective, Risk, Control (ORC) yang diarahkan untuk mendorong manajemen mampu menghidupkan check and balance pada setiap proses bisnis di tiap level maupun fungsi manajemen berdasarkan jiwa dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang bersifat universal.
Any Antam policies are formulized based on Objective, Risk, Control (ORC) approach to drive management incorporating check and balance in every business process at each management level or function based on universal GCG spirit and principles.
CGP mengatur antara lain Latar Belakang dan Tujuan, Hirarki Peraturan dan Struktur Kebijakan Perusahaan, Kebijakan GCG Antam, ASX Corporate Governance Principles & Recommendation, Kebijakan Pokok Perusahaan, Kebijakan Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan, Kesekretariatan Korporasi, Manajemen Risiko, Hubungan Keluar dan Citra Perusahaan, Hukum, Pengembangan, Operasi, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Akuntansi, Teknologi Informasi, Pengadaan, Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct), Charter.
CGP governs regulation hierarchy and company policy structure, GCG policy, ASX Corporate Governance Principles & Recommendation, the Company basic policy, organization development and corporate culture policy, corporate secretary, risk management, operation, human resources, finance and accounting, information technology, procurement, code of conduct and charter.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
255
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Code of Conduct
Code of Conduct
Perusahaan memiliki Standar Etika Perusahaan atau Code of Conduct (COC) yang disusun pada tanggal 5 Juli 2010 serta telah ditandatangani oleh Dewan Komsaris dan Direksi yang kandungannya telah memuat sebagian besar pokok – pokok yang direkomendasikan oleh Australian Stock Exchange (ASX). COC merupakan salah satu bentuk komitmen Perusahaan atas implementasi GCG dan merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Antam dan Etika kerja karyawan Antam yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Antam dalam mencapai visi dan misinya. COC berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Antam, perusahaan anak dan afiliasi dibawah pengendalian, pemegang saham (investor) serta seluruh Stakeholders atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Antam dan juga berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan keputusan.
Antam has developed code of conduct (COC) signed by the Board of Commissioners and the Board of Directors. COC represents Antam’s commitment in implementing GCG and provides business ethics and work ethics for Antam’s employees. It was formulized to influence, form, rule and transform behavior in order to deliver consistent output in line with Antam culture in accomplishing Antam’s vision and mission. COC has accommodated most of the aspects recommended by Australian Stock Exchange (ASX).
Penyebaran COC dilakukan melalui situs Perusahaan (www.antam.com) dan Portal Antam untuk karyawan. Sosialisasi dilakukan kepada seluruh karyawan Antam dengan memberikan masing – masing karyawan satu buku COC untuk ditandatangani. Sosialisasi internal juga telah dilakukan pada bulan Juli 2011 dengan menyelenggarakan Sosialisasi Internal GCG. Adapun presentase penandatanganan COC oleh Insan Antam adalah sebesar 91,93%.
We have post COC through Company’s website (www. antam.com) to ensure the each party related to Antam recognized our expectation about business ethics when interacting with Antam as well as through portal for Antam personnel. During 2011, we have also conducted COC internalization to all personnel to build understanding, awareness and commitment by distributing COC pocket book to each employee. Antam has socialized its code of conduct through its website and intranet portal. Antam conducts socialization to all its employees by giving each employee one COC book to be signed. Internal socialization was conducted in July 2011. 91.93% of Antam employees signed the COC.
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Perusahaan memiliki Pedoman dan Prosedur Penanganan Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing) berdasarkan keputusan Dewan Komisaris No. 3/SK.BOC/1/2011 tertanggal 26 Januari 2011 dan telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris ditembuskan kepada Direksi serta SPV Corporate Secretary. Pedoman ini merupakan suatu sistem yang dapat dijadikan media bagi bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai indikasi tindakan pelanggaran yang terjadi dalam suatu Perusahaan.
We have established a Whistleblowing Guideline as stated in the Board of Commissioners decree No. 3/ SK.BOC/1/2011 dated 26 Januari 2011. The Whistleblowing guideline provides mechanism to report indication of violation in the Company.
COC applies to any individuals who act on behalf of Antam, subsidiaries, affiliates, shareholders, investors and stakeholders, including business partners who deal with Antam. More than that, COC also serves as a foundation in decision making process.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing) yaitu sebagai berikut: 1. Pelaporan dilakukan secara tertulis a. M enyampaikan surat resmi yang ditunjukan kepada Perusahaan c.q Dewan Komisaris, dengan cara diantar langsung, dikirim melalui facsimile, atau melalui pos ke Perusahaan. b. Melalui e-mail
[email protected]. c. Disampaikan ke alamat resmi: PT Antam (Persero) Tbk jl. Letjen TB Simatupang, Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia d. P elaporan pelanggaran secara tertulis beridentitas wajib dilengkapi fotokopi identitas dan dokumen pendukung seperti: dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelaporan pelanggaran yang akan disampaikan. e. P elaporan pelanggaran secara tertulis tanpa identitas wajib dilengkapi fotokopi dokumen pendukung seperti: dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelaporan pelanggaran yang akan disampaikan.
Whistleblowing mechanism as follows: 1. Written report: a. Submitting formal letter addressed to • Submitting formal letter addressed to the Company c.q the Board of Commissioners, through personal delivery, facsimile, or by post to Company’s address • The Company’s address : PT Antam (Persero) Tbk jl. Letjen TB Simatupang, Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia • By email to
[email protected] b. Written violation report must be accompanied by copy of identity and supporting documents such as: documents related to the transactions and/or violation report. c. Violation report without identity must be accompanied by supporting documents such as: documents related to the transactions and/or violation report.
2. Perwakilan stakeholders A pabila pelaporan pelanggaran diajukan perwakilan stakeholders, maka selain dokumen di atas juga diserahkan dokumen lainnya yaitu : a. F otokopi buku identitas stakeholders dan perwakilan stakeholders. b. Surat kuasa dari stakeholders c. J ika perwakilan stakeholders adalah lembaga atau badan hukum, maka harus dilampiri dengan dokumen yang dinyatakan bahwa pihak yang mengajukan Pelaporan Pelanggaran berwenang untuk mewakili lembaga atau badan hukum tersebut.
2. Stakeholders representatives Should the report received from stakeholders’ representative, therefore apart of the above documents, it should submit other documents, such as: a. Identity of stakeholders and its representative. b. Proxy from stakeholders c. If the representative of stakeholders is an institution or legal entity, hence it should be attached with the documents that show the reported party is the authorized person of such institution or legal entity
3. Penerimaan Pelaporan Pelanggaran oleh Perusahaan a. P erusahaan menerima setiap pelaporan pelanggaran yang diajukan oleh stakeholders dan/ atau Perwakilan stakeholders baik secara lisan maupun tertulis. b. P erusahaan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur penyelesaian Pelaporan Pelanggaran pada saat stakeholders dan/atau perwakilan stakeholders mengajukan Pelaporan Pelanggaran c. P erusahaan memberikan tanda terima, jika pelaporan pelanggaran diajukan secra tertulis. d. P enerimaan Pelaporan Pelanggaran adalah Dewan Komisaris c.q Komite Audit Perusahaan.
3. Handling violation report a. Company receives violation report submitted by stakeholders and/or their representatives orally or in written. b. Company explains the whistleblowing policy and procedure when stakeholders and/or their representative report the violation. c. Company issues receipt, if the report is submitted in written. d. The receiver of whisleblowing are the board of commissioners c.q Audit Committee. Socialisation on whistleblowing mechanism has been conducted to all stakeholders as part of GCG implementation.
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran disosialisasikan kepada seluruh stakeholders dalam rangka implementasi GCG di Perusahaan.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
257
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Transaksi Orang Dalam
Insider Trading
Orang dalam Perusahaan atau pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan Perusahaan dilarang memperdagangkan sekuritas Perusahaan berdasarkan Informasi atau Fakta Material yang belum diungkap. Oleh karena itu, Perusahaan telah menyusun Kebijakan Perdagangan Surat Berharga Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : 38.K/09/DAT/2008 dan hanya dipublikasikan di portal internal Antam. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengatur perdagangan Surat Berharga Perusahaan pada saat seorang individu menguasai informasi yang bersifat material dan belum dipublikasikan, tipping (pemberian saran) atau pengungkapan informasi tersebut ke pihak luar, dan untuk mencegah terjadinya perdagangan dan pengungkapan informasi tersebut ke pihak luar, dan untuk mencegah terjadinya perdagangan dan pengungkapan atau tipping yang tidak semetisnya. Kebijakan ini mengatur ketentuan mengenai Pejabat Pengawas Ketaatan Perdagangan Surat Berharga, Kegiatan yang dilarang, Trading Window dan Blackout Periods, Prosedur Pelaporan Perdagangan, Pelaksanaan Peraturan Pembatasan Perdagangan Surat Berharga Perusahaan, dan Sanksi atas Pelanggaran.
Anyone within the organization who has privileged relationship to the Company should not trade the Company securities based on undisclosed material information or facts. Hence, the Company has set out the Company Securities Trading Policy based on the Board of Directors No. 38.K/09/DAT/2008 and published in Antam internal port. The policy sets the rules on possessing undisclosed material information, tipping or divulging undisclosed information to other parties and avoiding illegitimate trading and tipping activities. The policy also stipulates trading compliance supervisor, prohibited activities, trading window and blackout periods, trading report procedures, implementation on restriction on securities trading and penalty on violation.
Orang dalam Perusahaan adalah meliputi sebagai berikut : • Komisaris, Direktur, atau Pegawai Perusahaan; • Pemegang Saham Utama Perusahaan; • Orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan Perusahaan memungkinkan orang tersebut memperoleh Informasi Orang Dalam; atau •P ihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi Direksi, Pihak yang memiliki Hubungan Istimewa.
Anyone within the Company refers to: • Commissioners, Directors, or employees; • Major shareholders; • Individuals with positions or professions or relationship to the Company have access to inside information; or • Anyone within the last 6 (six) months has no longer been Directors or parties with special relationship with the Company.
Pejabat Pengawas Ketaatan Perdagangan Surat Berharga Perusahaan adalah Pejabat Corporate Secretary, dan dalam hal Pejabat Corporate Secretary tidak ada atau berhalangan maka Pejabat Investor Relations diberi wewenang untuk memastikan ketaatan tersebut.
Securities trading compliance supervisor is Corporate Secretary, and in the case corporate secretary is unavailable, investor relations officer is in charge to fulfill that role.
Pembelian Surat Berharga Perusahaan yang telah diatur dalam Employee Stock Purchase Plan atau untuk exercise dari options atas saham perusahaan yang telah diatur dalam Corporate Equity Incentive Plan.
Purchasing the Company’s securities has been ruled in employee stock purchase plan, meanwhile exercising the Company stock option is stipulated in corporate equity incentive plan.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah
Prohibition on Giving and Receiving Gifts
Antam berkomitmen untuk tidak memberi dan menerima Hadiah serta Gratifikasi, dengan diterbitkannya Keputusan Direksi Nomor: 202.K/701/DAT/2009 tanggal 21 Agustus 2009 yang melarang dan/atau mencegah terjadinya praktik pemberian dan/atau hadiah yang patut diduga hal tersebut akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang merugikan kepentingan Antam, bertentangan dengan etika bisnis yang sehat dan/atau bertentangan dengan hukum yang berlaku. Kebijakan ini merupakan pelaksanaan dari penerapan Code of Conduct Antam, yang mengatur ketentuan mengenai pemberian dan penerimaan hadiah, ketentuan gratifikasi, pelaporan gratifikasi, pengawasan dan sanksi.
Antam is committed to not giving, either receiving gifts and gratification as reflected in the Board of Directors Decree No: 202.K/701/DAT/2009 dated 21 Agustus 2009. It states that giving and/or receiving gifts allegedly influence decision making process, against business ethics and/or prevailing laws is prohibited and/or should be avoided. The policy is the implementation of Antam code of conduct which regulates giving and receiving gifts, gratifications, including its disclosure, control and penalty.
Donasi
Donation
Peraturan tentang hadiah dan donasi di Perusahaan terdapat dalam Code of Conduct Antam Bab II poin II.6 dalam hal mana Antam dapat memberikan donasi/ sumbangan terkait dengan tanggung jawab Antam terhadap lingkungan sekitarnya dan donasi tersebut tidak terkait dengan politik atau untuk mempengaruhi Antam. Semua pengeluaran yang berhubungan dengan donasi & sumbangan harus mendapatkan otoritasi yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.
Regulation on gifts and donation is stipulated in Antam code of conduct. Any donations are only related to Antam’s responsibility to its environment and not related to politics or any circumstances that may affect Antam. All the disbursement of donation and charity should be made on clear authorization and accountability.
Pemberian donasi/sumbangan terkait dengan tanggungjawab Antam terhadap lingkungan sekitarnya dilakukan melalui dana Pemberdayaan Masyarakat (CSR) dan dana Kemitraan (PKBL), antara lain melaksanakan workshop bagi mitra binaan Antam yang berada di wilayah Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Interdev. Antam juga berperan serta dalam mensponsori cabang olahraga Kempo dalam SEA Games 2011 di Palembang dengan perjanjian kerjasama sponsorship dengan Perkemi tertanggal 23 Desember 2010.
Donating/charity fund is related to Antam’s responsibility to its environment is conducted through corporate social responsibility (CSR) and partnership and community development program (PKBL). Antam conducted workshops to Antam’s partners in North-East Sulawesi in corporation with Interdev and also participated in SEA Games 2011 in Palembang by supporting Kempo through sponsorship collaboration with Indonesia Kempo Association (Perkemi).
Benturan Kepentingan
Conflict of interest
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan perusahaan.
Conflict of interest is the situation where there is a conflict between the economic interest of the Company with the interest of shareholders, commissioners, directors or employees.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
259
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Antam senantiasa mendahulukan kepentingan ekonomis Antam di atas kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya;
In fulfilling his or her duties and responsibilities, Antam commissioners, Directors and employees always prioritize Antam’s interest than personal, family or other party’s interest.
Benturan Kepentingan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) yang ditandatangani Komisaris Utama dan Direktur Utama pada tanggal 18 Februari 2009, Bab II Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Huruf G poin b.4.f Corporate Governance Policy is signed by President Commissioner and President Director on 18 February 2009, Chapter II Corporate Governance Policy sub G poin b.4.f
Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 5 Juli 2011 di Bab II poin II.4 mengatur tentang Benturan Kepentingan.
Pedoman Kerja (Charter) Dewan Komisaris 2011 yang disahkan pada tanggal 26 Januari 2011, butir 6 dan 7. Board of Commissioner Charter is signed on 26 January 2011, point 6 & 7
Code of Conduct is signed by all member of BOC and BOD on 5 Juli 2011member di Bab II poin II.4 mengatur tentang Benturan Kepentingan.
Sepanjang tahun 2011, belum pernah terjadi peristiwaperistiwa terkait benturan kepentingan yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini dapat terlihat dari Daftar Khusus yang dimiliki oleh Antam dan Surat Pernyataan Independensi yang ditanda-tangani oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Antam yang dipublikasikan di www.antam.com.
Pedoman Kerja Direksi (Board Of Directors Charter) yang disahkan pada tanggal 26 Januari 2011Bab II Pembentukan, Organisasi dan Masa Kerja Huruf D poin (c), butir 4 dan 5. Board Of Directors Charter is signed on 26 January 2011 Chapter II sub D poin (c), 4 & 5
Kebijakan surat berharga perusahaan No.38.K/09/ DAT/2008 yang ditandatangani oleh Direktur Utama tanggal 18 Februari 2008. Company’ Securities Policy is signed by President Director on 18 February 2008
There was no situation that might create a conflict of interest experienced by commissioners and directors during 2011. It is reflected in Special Registration and independency statement signed by each one of them, which is publicized in www.antam.com.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Perlindungan terhadap Konsumen
Protection to Customers
Komitmen Perusahaan terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain informasi tentang : 1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen 2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan 3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima 4. Program peningkatan layanan konsumen
Our commitment to protect our customers by providing information on: 1. Customer center 2. Complaint handling 3. Complaint settlement rate 4. Customer service improvement program
Pusat pengaduan konsumen di Antam ada di 2 (dua) tempat yaitu di unit yang bersangkutan (tergantung barang yang diinginkan) dan Kantor Pusat. Jika masalah dapat diselesaikan langsung oleh unit maka tidak didokumentasikan sebagai keluhan konsumen oleh kantor pusat. Keluhan konsumen yang didokumentasikan biasanya hanya keluhan yang dapat berakibat pada keadaan finansial Antam maupun finansial pelanggan. Pengaduan dapat disampaikan oleh konsumen melalui surat resmi secara langsung, tetapi Antam belum memiliki email resmi yang dijadikan sarana pengaduan konsumen, sehingga konsumen hanya mengirim email ke
[email protected] atau langsung ke email masingmasing SatKer terkait. Tim yang menangani ini adalah tim MCS (Marketing Customer Support). Dalam peningkatan program peningkatan layanan konsumen, Antam selalu mengadakan rapat triwulan untuk membahas masalah kualitas barang untuk konsumen untuk mengurangi pengaduan dari konnsumen terkait kualitas barang.
Antam provides customer centers in the respected units (depends on the commodities) and in Head office. If customer complaints can be handled by the units, they are not documented as customer complaints by Head office. They are documented as customer complaints if only impact to Antam’s or customers’ financial condition. Customers can submit their complaints by sending direct letters or emails. Since Antam does not have dedicated customer care email, they can send their emails to corsec@Antam. com or direct to related business units. MCS (marketing customer support) team is in charge in handling customer complaints. In improving customer service, Antam holds quarterly meeting regarding quality issues to minimize customer complaints.
Pengaduan Konsumen | Customer complaints handling is as follows: identifikasi Identification Identifikasai data keluhan pelanggan apakah mengenai kualitas produk, kuantitas produk atau aktivitas pengapalan dan tim MCS akan menyampaikan Nota Dinas / email mengenai pemberitahuan keluhan pelanggan beserta identifikasi kepada unit kerja terkait yaitu : • SatKer Operation Management • Unit Bisnis Terkait • SatKer lainnya yang terlibat Identification of complaint from customer regarding quality and quantity of product, or shipping activities and team MCS will deliver official notes/email regarding customer’s complaint together with identification to the relevant units: • Operation Management Division • Related Business Unit • Other division involves
Evaluasi Evaluation Evaluasi terhadap Analisis keluhan untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan timbulnya keluhan oleh SatKer Operation Management sesuai dengan SOP no. 10-210-03 Evaluation against complaint analysis to find out the matter arose by Operation Management Division in accordande with SOP no. 10-210-03
Perbaikan Improvement • Setelah dilakukan analisa, tindakan perbaikan serta pencegahan, maka unit kerja terkait menginformasikan hal tersebut kepada Tim MCS melalui : • Nota Dinas /Email hasil analisa • Tindakan Perbaikan dan pencegahan • After analysis, corrective action and preventive actions has been taken, therefore relevant units should inform to Team MCS : • Official Notes/Email analyst result • Corrective and Preventive Actions
Solusi Solution Tim MCS menyampaikan tanggapan dan atau solusi atas keluhan kepada Pelanggan melalui surat/email. Team MCS delivers the responds and or solution to the complaint to the customer by lofficial letter/email
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
261
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Pengendalian Kualitas Produk
Product Quality Control
Sebagai bagian dari implementasi Perusahaan terhadap para pelanggan dan konsumen produknya, Perusahaan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan Perusahaan. Jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan produksi maupun distribusi Perusahaan.
As part of Antam commitment to its customers, Antam establish an integrated quality management system for product and service quality control. Assurance on product and service quality is derived from international standardbased production process in every line of production and distribution activities.
Pengadaan Barang/Jasa
Goods and Services Procurement
Perusahaan menerapkan Kebijakan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam Keputusan Direksi PT Antam (Persero) Tbk Nomor : 222.K/92/DAT 2010 tanggal 29 November 2010 tentang Pengelolaan Rantai Pasokan. Kebijakan ini mengatur pengguna barang dan jasa, pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia baarng dan jasa, pengelola material, tim pengadaan, dan pejabat berwenang, serta penyedia barang dan jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta peran para pihak dalam proses pengadaan barng dan jasa.
The Company applied policy on goods and services procurement as stipulated in decree Nomor : 222.K/92/ DAT 2010 dated 29 November 2010 on supply chain management (SCM). The policy governs goods and services users, procurement management, contract management, material management, procurement team, and personnel in charge in accordance with duties, functions, rights and responsibilities of the parties involved in the procurement process.
Tujuan Pengadaan barang dan Jasa untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan Perusahaan dengan mempertimbangkan kualitas, delivery time, dari sumber yang tepat dengan total biaya terendah dan dilakukan melalui strategi, perencanaan, proses dan pengendalian pengadaan yang fektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
The objective of procurement management is to obtain goods and services needed by Company by taking into account factors such as the quality, delivery time, and reliable supplier with the lowest total cost. Those are accomplished by effective and efficient procurement strategy, plan, process and control in accordance with prevailing procedures.
Untuk mencapai sasaran utama Pengelolaan Rantai Pasokan yaitu menjamin terlaksananya kegiatan usaha serta penciptaan nilai tambah (value creation) dan peningkatan daya saing Perusahaan, Perusahaan mempunyai kebijakan manajemen sebagai berikut: a. Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa b. Pengelolaan Kontrak Pengadaan barang dan Jasa c. Pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa d. Pengelolaan Material.
To achieve the main target of supply chain management which is to assure business activities execution, value creation and competitiveness improvement, we have established policies on: a. Goods and services procurement management b. Goods and services procurement contract c. Goods and services suppliers management d. Material management
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS YANG MENJABAT PADA PERIODE LAPORAN
LEGAL ISSUES FACED BY ANTAM, THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS DURING THE REPORTING PERIOD
Sepanjang tahun 2011, tidak ada perkara penting yang dapat mengganggu jalannya kegiatan usaha Antam dan tidak ada perkara penting yang dihadapi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Meski demikian, Antam menghadapi permasalahan hukum kuasa pertambangan sebagai berikut:
In 2011, there are no legal issues faced by the members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Antam, however, faces legal issues related to mining authorizations as follows:
1. Pencabutan Kuasa Pertambangan (KP) a. K P eksploitasi Perusahaan untuk penambangan nikel di Pulau Obi telah dibatalkan perizinannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Halmahera Selatan No. 71 Tahun 2008 tanggal 1 April 2008 (“SK No. 71”). Perusahaan telah mengajukan gugatan terhadap SK No. 71 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon.
1. Withdrawal of Mining Authorizations a. The Company’s mining exploitation authorization for nickel mining at Obi Island has been cancelled based on the Decision Letter No. 71 Year 2008 dated April 1, 2008 of the Head of the District of South Halmahera (“SK No. 71”). The Company filed a suit at the Ambon State Administrative Court against SK No. 71.
P ada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon No. 09/G.TUN/2008/ PT.TUN.ABN (“SK PTUN No. 09”) memutuskan untuk menolak gugatan Perusahaan terhadap SK No. 71.
On January 28, 2009, based on its Decision Letter No. 09/G.TUN/2008/ PT.TUN.ABN, the Ambon State Administrative Court (“SK PTUN No. 09”) dismissed the suit filed against SK No. 71.
P ada bulan Februari 2009, Perusahaan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar atas hasil keputusan SK PTUN No. 09.
In February 2009, the Company appealed the decision of SK PTUN No. 09 to the Makassar High State Administrative Court.
P ada tanggal 29 Mei 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar No. 33/B.TUN/2009/ PT. TUN.MKS (“SK PTUN No. 33”) memutuskan untuk menguatkan hasil keputusan SK PTUN No. 09.
On May 29, 2009, based on its Decision Letter No. 33/B. TUN/2009/PT. TUN. MKS, the Makassar High State Administrative Court (“SK PTUN No. 33”) decided to confirm the decision of SK PTUN No. 09.
P ada tanggal 22 Juli 2009, Perusahaan mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung mengenai hasil keputusan SK PTUN No. 33.
On July 22, 2009, the Company appealed to the Supreme Court regarding the decision of SK PTUN No. 33.
P ada tanggal 26 Oktober 2009 berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung No. 323/K/TUN/2009 (“SK No. 323”) memutuskan untuk menolak permohonan kasasi Perusahaan mengenai hasil keputusan SK PTUN No. 33.
On October 26, 2009, based on its Decision Letter No. 323/K/TUN/2009 (“SK No. 323”), the Supreme Court dismissed the suit filed by the Company regarding the decision of SK PTUN No. 33.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
263
Tata Kelola Antam Governance of Antam
P ada tanggal 2 Maret 2010, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Zulfadli Soewito sehubungan dengan KP eksploitasi Perusahaan di Pulau Obi. Pendapat Hukum tersebut, antara lain, disebutkan bahwa: 1 . S K No. 323 adalah putusan yang bersifat menerangkan saja atas suatu keadaan hukum dan tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon. 2 . Bupati Halmahera Selatan tidak dapat meminta Perusahaan meninggalkan area pertambangan dengan menggunakan SK No. 323. 3 . Dengan menggunakan SK No. 323 yang bersifat menerangkan saja atas suatu keadaan hukum, Bupati Halmahera Selatan tidak dapat menerbitkan IUP di atas wilayah pertambangan Perusahaan di Pulau Obi. 4 . Pembatalan KP eksploitasi Perusahaan hanya dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal Pertambangan Umum Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (“MESDM”) dan Perusahaan telah diberikan izin khusus oleh MESDM, dan izin khusus atas KP Perusahaan tersebut tidak dapat dibatalkan oleh siapapun sebelum berakhirnya jangka waktu yaitu pada tahun 2028.
On March 2, 2010, the Company received the Legal Opinion from Zulfadli Soewito Law Office regarding the Company’s mining exploitation authorization at Obi Island. The Legal Opinion, states, among others, that: 1. SK No. 323 is a decision which was intended only to explain the legal circumstances and can not be implemented by the Ambon State Administrative Court. 2. The Head of the District of South Halmahera can not require the Company to leave the mining area by using SK No. 323. 3. By using SK No. 323 which is only intended to explain the legal circumstances, the Head of the District of South Halmahera can not issue IUP in the Company’s mining area at Obi Island. 4. The cancellation of the Company’s mining exploitation authorization can be made only by the Director General of General Mining of the Department of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia on behalf of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (“MESDM”), and the Company has been granted special permit by MESDM, and the special permit on the Company’s mining exploitation authorization can not be cancelled by anyone until the end of the period, which is 2028.
P ada tanggal 6 Juli 2010, Perusahaan telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan belum menerima hasil dari Peninjauan Kembali (Catatan 13).
On July 6, 2010, the Company requested for a Judicial Review (Peninjauan Kembali) from the Supreme Court. As of March 14, 2012, the Company has not received the result of the Judicial Review (Note 13).
b. K P eksplorasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Langgikima dan Boenaga, Sulawesi Tenggara telah dicabut perizinannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 545/199 tanggal 14 September 2007. Perusahaan menerima surat keputusan tersebut pada tanggal 4 Mei 2008, setelah menerima Surat Bupati Konawe Utara No. 545/326 tanggal 14 April 2008 tentang pencabutan perizinan KP tersebut.
b. The Company’s exploration mining authorization for nickel mining at Langgikima and Boenaga, Southeast Sulawesi has been withdrawn by the Decision Letter No. 545/199 dated September 14, 2007 of the Head of the District of North Konawe. The Company received the decision letter on May 4, 2008, after receiving the Letter No. 545/326 dated April 14, 2008 of the Head of the District of North Konawe, relating to the withdrawal of the Mining Authorization.
2. Pengurangan KP a. K P eksploitasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Tapunopaka dan pulau Bahubulu di
2. Reduction of Mining Authorizations a. The area of the Company’s exploitation mining authorizations for nickel mining at Tapunopaka and
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sulawesi Tenggara telah dikurangi luas lahannya dari 6.213 hektar yang terdiri dari blok Tapunopaka dan Bahubulu menjadi 5.000 hektar untuk blok Bahubulu saja berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 153 Tahun 2008 tanggal 17 Maret 2008 (SK No. 153). Atas pengurangan ini, Perusahaan kehilangan potensi pendapatan dari bijih nikel sekitar 83,2 juta ton.
Bahubulu Island in Southeast Sulawesi has been reduced from 6,213 hectares, which include Tapunopaka and Bahubulu, to 5,000 hectares only for Bahubulu based on the Decision Letter No. 153 Year 2008 dated March 17, 2008 of the Head of the District of North Konawe (SK No. 153). Based on this reduction, the Company has lost potential revenues from nickel ore of about 83.2 million tons.
P ada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Soemadipradja & Taher sehubungan dengan pencabutan KP di Tapunopaka dan Pulau Bahubulu. Berdasarkan Pendapat Hukum tersebut, Surat Keputusan Bupati adalah bertentangan dengan perundangan yang berlaku umum dan, karena itu, Perusahaan tetap berhak melakukan kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.
O n August 11, 2008, the Company received the Legal Opinion from Soemadipradja & Taher Law Office regarding the withdrawal of the mining authorizations in Tapunopaka and Bahubulu Island. Based on the Legal Opinion, the Decision Letter of the Head of the District is against the prevailing law and, accordingly, the Company still has the right to conduct mining activities in those areas.
P ada tanggal 28 Oktober 2008, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari No. 10/G/2008/PTUN-Kdi (“SK PTUN No. 10G”) SK No. 153 telah dibatalkan.
O n October 28, 2008, based on the Decision Letter No. 10/G/2008/PTUN- Kdi of the Kendari State Administrative Court (“SK PTUN No. 10G”), SK No. 153 was cancelled.
P ada bulan November 2008, Bupati Konawe Utara telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar atas SK PTUN No. 10G.
In November 2008, the Head of the District of North Konawe appealed the decision of SK PTUN No. 10G to the Makassar High State Administrative Court.
P ada tanggal 3 Maret 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar No. 10/B.TUN/2009/ PT.TUN.MKs (“SK PTUN No. 10”) memutuskan untuk membatalkan hasil keputusan SK PTUN No. 10G.
O n March 3, 2009, based on its Decision Letter, the Makassar High State Administrative Court No. 10/ B.TUN/2009/PT.TUN.MKs (“SK PTUN No. 10”) decided to cancel the decision of SK PTUN No. 10G.
P ada tanggal 24 April 2009, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terkait dengan hasil keputusan SK PTUN No. 10.
O n April 24, 2009, the Company appealed to the Supreme Court regarding the decision of SK PTUN No. 10.
P ada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menerima beberapa Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 4 tahun 2010 mengenai Pembatalan SK No. 153 dan menerima IUP untuk beberapa wilayah pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
O n January 11, 2010, the Company received the Decision Letter No. 4 Year 2010 of the Head of the District of North Konawe regarding the cancellation of SK No. 153 and received IUP for some mining areas in North Konawe, Southeast Sulawesi.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
265
Tata Kelola Antam Governance of Antam
P ada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Mayasari sehubungan dengan KP eksploitasi Perusahaan di Tapunopaka. Berdasarkan Pendapat Hukum tersebut, SK No. 153 adalah bertentangan dengan perundangan yang berlaku umum dan, karena itu, Perusahaan tetap berhak melakukan kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.
O n January 27, 2010, the Company received the Legal Opinion from Mayasari Law Office regarding the Company’s mining exploitation authorization in Tapunopaka. Based on the Legal Opinion, SK No. 153 is against the prevailing law and, accordingly, the Company still has the right to conduct mining activities in the area.
P ada tanggal 10 Februari 2010, Perusahaan telah menerima pemberitahuan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari mengenai hasil kasasi Perusahaan kepada Mahkamah Agung. Dalam pemberitahuan tersebut dinyatakan bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 284K/ TUN/2008 tanggal 16 Desember 2009 (“MA 2009”), Mahkamah Agung telah memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari Perusahaan mengenai pembatalan SK No. 153. Akan tetapi, sebelum keputusan Mahkamah Agung diatas, pada tanggal 11 Januari 2010, SK No. 153 telah dibatalkan oleh Bupati Konawe Utara dan Perusahaan telah memiliki IUP (dahulu bernama KP) atas wilayah pertambangan tersebut.
O n February 10, 2010, the Company received an announcement from the Kendari State Administrative Court regarding the result of the appeal to the Supreme Court. The announcement states that based on its Decision Letter No. 284K/TUN/2008 dated December16, 2009 (“MA 2009”), the Supreme Court has dismissed the suit filed by the Company regarding the cancellation of SK No. 153. Prior to the above-mentioned Supreme Court ruling, however, on January 11, 2010, SK No. 153 has been cancelled by the Head of the District of North Konawe and the Company has received IUP (previously known as KP) for the mining areas.
P ada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan belum menerima hasil dari Peninjauan Kembali. Manajemen berkeyakinan Perusahaan dapat mempertahankan IUP/KP yang dimiliki secara sah oleh Perusahaan.
O n August 6, 2010, the Company requested for a Judicial Review (Peninjauan Kembali) from the Supreme Court. As of March 14, 2012, the Company has not yet received the result of the Judicial Review. The management believes the Company can maintain the mining authorizations which are legally owned by the Company.
b. B erdasarkan Surat Pemerintah Kabupaten Morowali Sekretariat Daerah Kabupaten No. 119/ 0340/ Tamben/2008 tanggal 19 April 2008, KP eksplorasi yang dimiliki oleh Perusahaan atas wilayah Bungku Selatan, Bungku Tengah, Lembo, Bahodapi, Witaponda, Witaponda Tanoa, Witaponda Tambalako dan Witaponda Wosu di Sulawesi Tengah telah dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Morowali. Akan tetapi, Perusahaan pendekatan Kabupaten menerbitkan kembali KP.
b . Based on the Letter No. 119/0340/ Tamben/2008 dated April 19, 2008 of the Secretary of the Morowali District Government, the exploration mining authorizations which were owned by the Company for South Bungku, Central Bungku, Lembo, Bahodapi, Witaponda, Witaponda Tanoa, Witaponda Tambalako and Witaponda Wosu in Central Sulawesi had been returned to the Morowali District Government. However, the Company is still trying to negotiate with the Morowali District Government for the re-issuance of the mining authorizations.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
3. Tumpang tindih KP KP a. B erdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 2356 Tahun 2007 tanggal 29 September 2007, telah diterbitkan KP yang wilayahnya sama dengan KP eksplorasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Mandiodo, Sulawesi Tenggara.
3. Overlapping of Mining Authorizations a. Based on the Decision Letter No. 2356 Year 2007 dated September 29, 2007 of the Head of the District of North Konawe, the mining authorization has been issued which covers the same area with the Company’s nickel exploration mining authorization in Mandiodo, Southeast Sulawesi.
b. B erdasarkan Surat Keputusan Bupati Kolaka No. 92 tanggal 13 April 2007 dan Surat Keputusan Bupati Kolaka No. 204 tanggal 6 Juli 2007, Bupati Kolaka menerbitkan KP baru kepada perusahaan lain diatas wilayah lahan tambang utara dan tambang tengah Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang dimiliki oleh Perusahaan masing-masing berdasarkan KP No. KW.98PP0214 dan KW.98PP0216.
b. Based on the Decision Letter No. 92 dated April 13, 2007 and the Decision Letter No. 204 dated July 6, 2007 of the Head of the District of Kolaka, the new mining authorizations have been issued to other companies in the north and central mine areas at Pomalaa, Southeast Sulawesi that are owned by the Company through its mining authorizations No. KW.98PP0214 and KW.98PP0216, respectively.
S ampai dengan tanggal 14 Maret 2012, manajemen telah melakukan berbagai upaya termasuk upaya hukum dalam mempertahankan KP yang dimiliki secara sah oleh Perusahaan. Terkait dengan pencabutan KP eksploitasi Perusahaan di Pulau Obi, manajemen tetap akan menempuh penyelesaian melalui pendekatan kepada instansi Pemerintah yang lebih berwenang daripada kepala kabupaten dan telah pula mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung, dalam hal tidak tercapai penyelesaian. Disamping itu, berdasarkan data Sistim Informasi Geografis Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, izin khusus yang diberikan kepada Perusahaan berdasarkan Surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1150/30/ MEM.B/2008 tanggal 3 Februari 2008 masih tercatat atas nama Perusahaan dan berlaku sampai dengan tahun 2028. Karena status area pertambangan tersebut sebagai aset Negara, Perusahaan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”).
As of March 14, 2012, the management is working on the above matters including pursuing legal actions to maintain the mining authorizations which are legally owned by the Company. Regarding the withdrawal of the Company’s mining exploitation authorization at Obi Island, the management will continue working on the settlement by approaching the Government body with higher authority than the Head of District and has proposed the Judicial Review (Peninjauan Kembali) to the Supreme Court if no solution can be reached. In addition, based on Geographical System Information of the Department of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia, a special permit which has been issued to the Company based on the Letter No. 1150/30/MEM.B/2008 dated February 13, 2008 of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia is still under the Company’s name and valid up to year 2028. Because of the status of the mining area as property of the Government of Indonesia, the Company has been prioritized to have the IUP Operation and Production based on Law No 4 Year 2009 regarding Mining and Coal (“UU Minerba”).
M anajemen berkeyakinan bahwa akumulasi penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan Perusahaan dapat mempertahankan IUP/KP yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 13).
Management believes that the accumulated impairment loss on deferred exploration and development expenditures is adequate to cover the decline in value of deferred exploration and development expenditures and that the Company will be able to maintain its mining authorizations (Note 13).
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
267
Tata Kelola Antam Governance of Antam
TINGKAT PENERAPAN GOVERNANCE DI ANTAM
GOVERNANCE PRACTICE LEVEL AT ANTAM
Adopsi ASX CG Principles & Recommendations
Adoption of ASX CG Principles & Recommendations
Rekomendasi Recommendation PRINSIP 1 PRINCIPLE 1
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
Kepatuhan Compliance
MELETAKKAN PONDASI YANG KUAT BAGI PENGAWASAN DAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN LAY SOLID FOUNDATIONS FOR MANAGEMENT AND OVERSIGHT
1.1. Entitas telah menetapkan fungsi Dewan Komisaris serta fungsi yang didelegasikan kepada eksekutif senior (Direksi), dan mengungkapkan fungsi tersebut. The entity has established the functions reserved to the board and those delegated to senior executives and disclose those functions.
Yes
1.2 Entitas telah mengungkapkan proses pengevaluasian kinerja Direksi. The entity has disclosed the process for evaluating the performance of senior executives.
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Dewan Komisaris (hal. 187) dan Bagian: Direksi (hal. 201) Annual Report, Section: Board of Commissioners (page 187) and Section: Board of Directors (page 201)
Laporan Tahunan, Bagian: Pertanggungjawaban Kinerja (hal. 207) Annual Report, Section: Performance Accountability (page 207)
1.3 E ntitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan tata kelola perusahaan yang diungkap dalam Laporan Tahunan: The entity has disclosed the following information in the corporate governance statement in the annual report: • p enjelasan atas penyimpangan rekomendasi dari 1.1., 1.2 atau 1.3 an explanation of any departure from recommendations 1.1, 1.2 or 1.3 • a pakah penilaian kinerja Direksi telah dilakukan pada periode pelaporan dan apakah telah sesuai dengan proses yang diungkapkan sesuai rekomendasi 1.2 whether a performance evaluation for senior executives has taken place in the reporting period and whether it was in accordance with the process disclosed in accordance with recommendation 1.2.
N/A
Laporan Tahunan, Bagian: Pertanggungjawaban Kinerja (hal. 207) Annual Report, Section: Performance Evaluation (page 207)
Yes
Entitas telah mempublikasikan informasi berikut ini pada situs Perusahaan di bagian tata kelola perusahaan The entity has made the following material publicly available, on the company’s website in a clearly marked corporate governance section: • F ungsi dari Dewan Komisaris, atau Piagam Dewan Komisaris, dan fungsi yang didelegasikan kepada Direksi the functions reserved to the board, or the board charter, and those delegated to senior executives PRINSIP 2 PRINCIPLE 2
Yes
Piagam Dewan Komisaris dan Piagam Direksi dapat dilihat di http://www.antam.com Charter of Board of Commissioners and Charter of Board of Directors can be found at http://www.antam.com
STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MEMBERI NILAI TAMBAH STRUCTURE THE BOARD TO ADD VALUE
2.1 A majority of the board are independent directors. M ayoritas anggota Dewan Komisaris adalah independen
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komposisi Dewan Komisaris (hal. 188) Annual Report, Section: Composition of Board of Commissioners (page 188)
2.2 Komisaris Utama adalah independen T hechairisanindependentdirector.
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komposisi Dewan Komisaris (hal. 188) Annual Report, Section: Composition of Board of Commissioners (page 188)
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi (hal. 210) Annual Report, Section: Relationship between Board of Commissioners and Directors (page 210)
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (hal. 217) Annual Report, Section: Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (page 217)
2.3 J abatan Komisaris Utama dan Direktur Utama tidak dipegang oleh orang yang sama T he roles of chair and chief executive officer should not be exercised by the same individual. 2.4 Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi T he board has established a nomination committee.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rekomendasi Recommendation 2.5 Perusahaan telah mengungkapkan proses pengevaluasian kinerja Dewan Komisaris Komite di bawah Dewan Komisaris dan setiap Direktur The entity has disclosed the process for evaluating the performance of the board, its committees and individual directors.
Kepatuhan Compliance
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris (hal. 196) Bagian: Pertanggungjawaban Kinerja (hal. 207) Bagian: Evaluasi efektifitas dan kinerja Komite-komite (hal. 232) Annual Report, Section: Performance Evaluation of Board of Commissioners Section (page 196): Performance Accountability (page 207) Section: Evaluation of Effectiveness and Performance of Committees (page 232)
2.6 E ntitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam Pernyataan Tata Kelola pada Laporan Tahunan: T he entity has disclosed the following information in corporate governance statement in the annual report: • k eterampilan, pengalaman dan keahlian yang relevan dengan posisi Komisaris pada saat tanggal laporan tahunan t he skills, experience and expertise relevant to the position of director held by each director in office at the date of the annual report
Yes
• n ama Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan batasan materialitas perusahaan t he names of the directors considered by the board to constitute independent directors and the Entity’s materiality thresholds.
Yes
• p ernyataan adanya hubungan yang mempengaruhi status independensi (Box 2.1) dan penjelasan mengapa Komisaris dianggap independen, diluar hubungan yang disebut di atas a statement as to the existence of any relationships affecting independent status (Box 2.1) and an explanation of why the board considers a director to be independent, notwithstanding the existence of those relationships.
N/A
• p ernyataan adanya prosedur yang disetujui oleh Dewan Komisaris bahwa Komisaris dapat memperoleh saran profesional independen atas beban perusahaan a statement as to whether there is a procedure agreed by the board for directors to take independent professional advice at the expense of the company.
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komposisi dan profil Dewan Komisaris (Hal. 188) Annual Report, Section: Composition and Profiles of Board of Commissioners (page 188) Laporan Tahunan, Bagian: Komisaris Independen (hal. 192) Annual Report, Section: Commissioners’ Independence (page 192)
-
Laporan Tahunan, Bagian: Wewenang Dewan Komisaris (hal. 190) Annual Report, Section: Authority of Board of Commissioners (page 190)
Laporan Tahunan, Bagian: Komposisi Dewan Komisaris (hal. 188) Annual Report, Section: Composition of the Board of Commissioners (page 188)
• p ernyataan mengenai bauran pengetahuan dan keragaman dari keanggotaan Komisaris yang ingin dicapai oleh Dewan Komisaris a statement as to the mix of skills and diversity for which the board of directors is looking to achieve in membership of the board
Yes
• p eriode jabatan masing-masing Komisaris pada tanggal laporan tahunan t he period of office held by each director in office at the date of the annual report
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komposisi dan Profil Dewan Komisaris (hal. 188, 68-71) Annual Report, Section: Composition and Profiles of Board of Commissioners (page 188, 68-71)
• n ama anggota Komite Nominasi dan kehadirannya dalam rapat-rapat komite the names of members of the nomination committee and their attendance at meetings of the committee
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (hal. 217) Annual Report, Section: Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee (page 217)
• a pakah penilaian kinerja Dewan Komisaris telah dilakukan pada periode pelaporan dan apakah telah sesuai dengan proses yang diungkapkan berdasarkan rekomendasi 2.5 w hether a performance evaluation for the board and its members has taken place in the reporting period and whether it was in accordance with the process disclosed under recommendation 2.5
Yes
• p enjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, atau 2.6 a n explanation of any departures from recommendations 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, or 2.6.
N/A
Laporan Tahunan, Bagian: Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris (hal. 196) Evaluasi Kinerja dan efektifitas Komite – komite di bawah Dewan Komisaris (hal. 232) Annual Report, Section: Performance Evaluation of Board of Commissioners (page 196) Section: Evaluation of Performance and Effectiveness of Board of Commissioners’ Committees (page 232) -
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
269
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Compliance
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
Yes
Piagam Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Piagam Dewan Komisaris dapat ditemukan di http://www.antam.com Charter of the Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee and Charter of Board of Commissioners can be found at http://www.antam.com
Yes
Piagam Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Piagam Dewan Komisaris dapat ditemukan di http://www.antam.com Charter of the Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee can be found at http://www.antam.com
Yes
Piagam Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Piagam Dewan Komisaris dapat ditemukan di http://www.antam.com Charter of the Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee and Charter of Board of Commissioners can be found at http://www.antam.com
2.6 E ntitas telah mempublikasikan pernyataan berikut pada situs perusahaan di bagian tata kelola perusahaan: The entity has made the following material publicly available, on the company’s website in a clearly marked corporate governance section: •D eskripsi prosedur pemilihan dan penunjukan Komisaris baru dan pemilihan kembali Komisaris yang tengah menjabat a description of the procedure for the selection and appointment of new directors to the board and re-election of incumbent directors •p iagam Komite Nominasi atau ringkasan dari peran, hak, tanggungjawab, dan persyaratan keanggotaan komite the charter of the nomination committee or a summary of the role, rights, responsibilities and membership requirements for that committee • k ebijakan Dewan Komisaris untuk nominasi dan penunjukkan Komisaris the board’s policy for the nomination and appointment of directors
PRINSIP 3 PRINCIPLE 3
MENDORONG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB PROMOTE ETHICAL AND RESPONSIBLE DECISION-MAKING
3.1 P erusahaan harus membuat pedoman perilaku dan mengungkapkan pedoman atau ringkasan pedoman tersebut. Theentityhasestablishedacodeof conduct and disclose the code or a summary of the code.
Yes
3.2 Entitas telah membuat sebuah kebijakan tentang keragaman dan mengungkapkan kebijakan atau ringkasan kebijakan tersebut. T he entity has established a policy concerning diversity and disclose the policy or a summary of that policy.
Yes
ebijakan tersebut harus mencakup persyaratan bagi Dewan K untuk menetapkan target yang terukur dalam mencapai keragaman gender dan mengevaluasi setiap tahunnya atas target dan perkembangan pencapaian target tersebut. The policy should include requirements for the board to establish measurable objectives for achieving gender diversity and for the board to assess annually both the objectives and progress in achieving them.
No
3.3 E ntitas telah mengungkapkan dalam laporan tahunan tentang target yang terukur dalam mencapai keragaman gender yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan mengungkapkan perkembangan pencapaian target tersebut. The entity has disclosed in its annual report the measurable objectives for achieving gender diversity set by the board in accordance with the diversity policy and progress towards achieving them.
N/A
3.4 Perusahaan harus mengungkapkan dalam laporan tahunan tentang proporsi karyawan wanita di seluruh Perusahaan, pada posisi Direksi dan Dewan Komisaris. T heentityhasdisclosedinitsannualreport the proportion of women employees in the whole organisation, women in senior executive positions and women on the board.
Laporan Tahunan, Bagian: Code of Conduct (hal. 256) Bagian: Whistleblowing System (hal. 256-257) Annual Report, Section: Code of Conduct (page 256) Section: Whistleblowing System (page 256-257) Laporan Tahunan, Bagian: Keragaman di Antam (hal. 254) Annual Report, Section: Diversity in Antam (page 254)
(hal. 188, 201, 254) (page 188,201, 254) No
3.5 Entitas telah mengungkapkan informasi berikut ini dalam tata kelola perusahaan pada laporan tahunan Theentityhasdisclosedthefollowing information in corporate governance statement in the annual report: •p enjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 3.1,.3.2 atau 3.3 an explanation of any departure from recommendations 3.1, 3.2 or 3.3.
Yes
Laporan Tahunan Keragaman di Antam (hal. 254) Annual Report, Section: Diversity in Antam (page 254)
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rekomendasi Recommendation Entitas telah mempublikasikan informasi berikut dalam situs perusahaan pada bagian tata kelola perusahaan: The entity has made the following material publicly available on the company’s website in a clearly marked corporate governance section: • pedoman perilaku atau ringkasannya its code of conduct or a summary of the code
Kepatuhan Compliance
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Pengelolaan Sumber Daya Manusia (hal. 00) Annual Report. Section: Management of Human Resources (page 00)
Yes
Antam Code of Conduct can be found at http://www.antam.com Code of Conduct Antam dapat ditemukan di http://www.antam. com
Yes
Kebijakan tidak diskriminasi dijelaskan dalam Code of Governance Principles dan Code of Conduct dapat ditemukan di http://www. antam.com ANTAM Non Discrimination Policy is explained in Code of Governance Principles and Code of Conduct which can be found at http://www. antam.com
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Audit (hal. 212) Annual Report, Section: Audit Committee (page 212)
• kebijakan mengenai keragaman atau ringkasannya its policy concerning diversity or a summary of the policy
PRINSIP 4 PRINCIPLE 4
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
MENJAGA INTEGRITAS PELAPORAN KEUANGAN SAFEGUARD INTEGRITY IN FINANCIAL REPORTING
4.1 Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit The board has established anaudit committee. 4.2 Komite Audit telah disusun: • tidak beranggotakan Direksi, • t e rdiri dari sebagian besar anggota/ •d iketuai oleh Komisaris independen yang bukan Komisaris Utama, dan • sekurang-kurangnya memiliki 3 anggota The audit committee has been structured so that it: • consists of only non-executive directors • consists of a majority of independent directors • is chaired by an independent chair, who is not chair of the board • has at least three members 4.3 Komite Audit memiliki piagam yang formal Theauditcommitteehasaformalcharter.
Laporan Tahunan, Bagian: Struktur dan Kehadiran Rapat Komite Audit (hal. 213-215) Annual Report, Section: Structure and Meeting Attendance of Audit Committee (page 213-215) Yes
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Audit (hal. 212) Piagam Komite Audit dapat ditemukan di http://www.antam.com Annual Report, Section: Audit Committee (page 212) Audit Committee Charter can be found at: http://www.antam.com
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Struktur dan Kehadiran Rapat Komite Audit (hal.213) Bagian: Profil Komite Audit (hal 214-215) Annual Report, Section: Structure and Meeting Attendance of Audit Committee (page 213) Section: Profile of Audit Committee (page 214215)
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Struktur dan Kehadiran Rapat Komite Audit (hal. 213-215) Annual Report, Section: Structure and Meeting Attendance of Audit Committee (page 213-215)
4.4 Entitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan Tata Kelola perusahaan pada Laporan Tahunan: T he entity has disclosed the following information in the corporate governance statement in the annual report: •n ama dan kualifikasi anggota Komite Audit serta kehadiran dalam rapat- rapat komite t he names and qualifications of those appointed to the audit committee and their attendance at meetings of the committee • jumlah rapat Komite Audit the number of meetings of the audit committee
•p enjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 4.1, 4.2, 4.3 atau 4.4 a n explanation of any departures from recommendations 4.1, 4.2, 4.3, or 4.4.
N/A
• piagam Komite Audit the audit committee charter • informasi tentang prosedur pemililhan dan penunjukkan Auditor Eksternal, serta untuk rotasi partner dari audit eksternal information on procedures for the selection and appointment of the external auditor, and for the rotation of external audit engagement partners
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Audit (hal. 212) Piagam Komite Audit dapat ditemukan di http://www.antam.com Annual Report, Section: Audit Committee (page 212) Audit Committee Charter can be found at: http://www.antam.com
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
271
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Rekomendasi Recommendation PRINSIP 5 PRINCIPLE 5
Kepatuhan Compliance
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
MELAKUKAN PENGUNGKAPAN INFORMASI SECARA TEPAT WAKTU DAN SEIMBANG MAKE TIMELY AND BALANCED DISCLOSURE
5.1 Entitas telah membuat kebijakan dan prosedur tertulis yang dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan pengungkapan dari ASX dan untuk memastikan akuntabilitas Direksi terhadap kepatuhan tersebut, serta mengungkapkan kebijakan atau ringkasan kebijakan tersebut. Theentity has established written policies and procedures designed to ensure compliance with ASX Listing Rule disclosure requirements and to ensure accountability at a senior executive level for that compliance and disclose those policies or a summary of those policies. 5.2 Entitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan tata kelola perusahaan pada Laporan Tahunan Theentityhasdisclosedthefollowing information in the corporate governance statement in the annual report:
Laporan Tahunan, Bagian: Informasi kepada Pemegang Saham (hal. 276) Annual Report, Section: Information to Shareholders (page 276) Yes
N/A
• penjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 5.1 atau 5.2 a n explanation of any departures from recommendations 5.1 or 5.2. Entitas telah mempublikasikan pada situs Perusahaan di bagian tata kelola perusahaan: The entity has made the following material publicly available on the company’s website in a clearly marked corporate governance section: kebijakan atau ringkasan kebijakan yang dirancang sebagai petunjuk atas kepatuhan terhadap aturan the policies or a summary of the policies designed to guide compliance with Listing Rule disclosure requirements.
PRINSIP 6 PRINCIPLE 6
N/A
MENGHARGAI HAK PEMEGANG SAHAM RESPECT THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS
6.1 E ntitas memiliki kebijakan komunikasi yang dapat meningkatkan komunikasi yang efektif dengan pemegang saham serta mendorong partisipasi mereka dalam RUPS, dan mengungkapkan kebijakan atau ringkasan kebijakan tersebut. T heentity has a communications policyfor promoting effective communication with shareholders and encouraging their participation at general meetings and disclose their policy or a summary of that policy
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Kebijakan pendukung dalam berhubungan dengan Pemegang Saham (hal. 276) Annual Report. Section: The Supporting Policy in Relations with Shareholders (page 276)
6.2 E ntitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan tata kelola perusahaan pada laporan tahunan T heentity has disclosed the following information in the corporate governance statement in the annual report: • penjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 6.1 atau 6.2 an explanation of any departures from recommendations 6.1 or 6.2.
N/A
Entitas telah mempublikasikan dalam website perusahaan di bagian tata kelola perusahaan The entity has made the following material publicly available on the company’s website in a clearly marked corporate governance section:
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rekomendasi Recommendation • k ebijakan atau ringkasan kebijakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dengan pemegang saham dan mendorong partisipasi mereka dalam RUPS its policy or a summary of its policy for promoting effective communication with shareholders and encouraging their participation at general meetings. PRINSIP 7 PRINCIPLE 7
Kepatuhan Compliance
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
Yes
Hubungan dengan Pemegang saham dijelaskan dalam Laporan Tahunan 2011 dan Kebijakan Hubungan Investor, keduanya dapat ditemukan di www.antam.com Relationship with Shareholders is described in Annual Report 2011 and Policy on Investor Relations, both can be found at www.antam. com
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Kedudukan Audit Internal (hal 237) dan Bagian: Komite Manajemen Risiko (hal. 222) dapatditemukandi www.antam.com Annual Report. Section: The Position of Internal Audit Unit (page 237) and Section: Risk Management Committee (page 222) http:// www.antam.com
MEMAHAMI DAN MENGELOLA RISIKO RECOGNISE AND MANAGE RISK
7.1 E ntitas telah membuat kebijakan untuk mengawasi dan mengelola risiko bisnis yang material serta mengungkapkan ringkasan kebijakan tersebut. T heentity has established policies for the oversight and management of material business risks and disclose a summary of those policies. 7.2 D ewan Komisaris mensyaratkan manajemen untuk merancang serta menerapkan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal untuk mengelola risiko bisnis yang material dan melaporkan kepada Dewan Komisaris, apakah risiko tersebut telah dikelola dengan efektif. Dewan Komisaris telah mengungkapkan bahwa manajemen telah melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai efektivitas dari pengelolaan risiko bisnis yang material dari perusahaan. Theboardrequiresmanagementtodesign and implement the risk management and internal control system to manage the entity’s material business risks and report to it on whether those risks are being managed effectively. The board has disclosed that management has reported to it as to the effectiveness of the company’s management of its material business risks. 7.3 Dewan Komisaris telah mengungkapkan mengenai apakah mereka telah mendapatkan kepastian dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan bahwa pernyataan yang telah dibuat sesuai section 295A Corporation Act didasarkan pada sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dan bahwa sistem tersebut telah berjalan dengan efektif dalam semua hal-hal yang material terkait dengan risiko pelaporan keuangan. T heboardhasdisclosedwhetherithas received assurance from the CEO (or equivalent) and the CFO (or equivalent) that the declaration provided in accordance with section 295A of the Corporation Act is founded on a sound system of risk management and internal control and that the system is operating effectively in all material respects in relation to financial reporting risks.
Laporan Tahunan, Bagian: Kinerja Manajemen Risiko selama tahun 2011 (hal. 242) Annual Report. Section: Performance of Risk Management during the year 2011 (page 242)
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko (hal 236, 240) Annual Report. Section: Internal Control and Risk Management (page 236, 240)
Yes
7.4 Entitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan tata kelola perusahaan pada laporan tahunan: Theentity has disclosed the following information in the corporate governance statement in the annual report: • penjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 7.1, 7.2, 7.3 atau 7.4 an explanation of any departures from recommendations 7.1, 7.2, 7.3 or 7.4 • a pakah Dewan Komisaris telah menerima laporan dari manajemen mengenai efektivitas dari pengelolaan risiko bisnis yang material dari perusahaan. w hether the board has received a report from management as to the effectiveness of the company’s management of its material business risks.
N/A
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Kinerja Manajemen Risiko selama tahun 2011 (hal. 242) Annual Report. Section: Performance of Risk Management during the year 2011 (page 242)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
273
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Rekomendasi Recommendation • a pakah Dewan Komisaris telah menerima kepastian dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan bahwa pernyataan yang telah dibuat sesuai section 295A Corporation Act didasarkan pada sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dan bahwa sistem tersebut telah berjalan dengan efektif dalam semua hal-hal yang material terkait dengan risiko pelaporan keuangan. w hether the board has received the assurance from the CEO (or equivalent) and the CFO (or equivalent) that the declaration provided in accordance with section 295A of the Corporation Act is founded on a sound system of risk management and internal control and that the system is operating effectively in all material respects in relation to financial risks.
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
Kepatuhan Compliance
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Memastikan efektivitas Sistem Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal berhubungan dengan risiko laporan keuangan (hal. 236, 242) Annual Report. Section: Ensuring the effectiveness of Risk Management System and Internal Controls related with risk of Financial Reporting (page 236, 242)
Entitas telah mempublikasikan informasi berikut dalam situs Perusahaan dalam bagian tata kelola perusahaan. The entity has made the following material publicly available on the Company’s website in a clearly marked corporate governance section: • r ingkasan kebijakan pengawasan dan manajemen risiko atas risiko usaha yang material a summary of the Company’s policies on risk oversight and management of material business risks. PRINSIP 8 PRINCIPLE 8
Yes
Ringkasan praktik manajemen risiko dan piagam manajemen risiko dapat ditemukan di www.antam.com Summary of risk management practices and Charter of Risk Management can be found at http://www.antam.com
PEMBERIAN REMUNERASI YANG WAJAR DAN BERTANGGUNG JAWAB REMUNERATE FAIRLY AND RESPONSIBLY
8.1 Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi. The board has established a remuneration committee.
8.2 Struktur Komite Remunerasi harus • t erdiri dari sebagian besar adalah komisaris, •d iketuai oleh komisaris independen, •d an sekurang-kurangnya memiliki 3 anggota The remuneration committee should be structured so that it: • consists of a majority of independent directors • is chaired by an independent chair • has at least three members
Yes
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (hal. 217) Annual Report. Section: The Nomination, Remuneration and Human Resources Development Committee (page 217) Laporan Tahunan, Bagian: Struktur dan kehadiran rapat anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (hal. 217, 221) Annual Report. Section: Structure and Committee NRPSDM Members Attendance (page 217, 221)
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Honorarium, Gaji dan Fasilitas Dewan Komisaris (hal. 197) Bagian: Struktur Gaji dan Fasilitas Direksi (hal. 208) Annual Report. Section: Remuneration, Allowances and Facilities of Board of Commissioners in 2011 (page 197) Annual Report. Section: Structure of Salaries, Allowances and Facilities of Board of Directors in 2011 (page 208)
•n ama-nama anggota komite remunerasi dan kehadirannya dalam rapat komite t he names of the members of the remuneration committee and their attendance at meetings of the committee
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Jumlah Rapat Anggota Komite NRPSDM (hal. 221) Annual Report. Section: Number of Committee NRPSDM Meetings (page 221)
• k eberadan dan persyaratan suatu skema untuk jaminan hari tua dan tunjangan lainnya untuk anggota Dewan Komisaris t he existence and terms of any schemes for retirement benefits, other than statutory superannuation, for non- executive directors
Yes
Laporan Tahunan, Bagian: Honorarium dan Fasilitas Dewan Komisaris (hal. 197) Annual Report. Section: Remuneration, Allowances and Facilities of Board of Commissioners in 2011 (page 197)
•p enjelasan atas penyimpangan dari rekomendasi 8.1, 8.2, atau 8.3 an explanation of any departures from recommendations 8.1, 8.2 or 8.3.
N/A
8.3 Perusahaan telah menguraikan secara terpisah antara struktur remunerasi Dewan Komisaris dengan struktur remunerasi Direksi Companies clearly distinguished the structure of non-executive directors’ remuneration from that of executive directors and senior executives. 8.4 Entitas telah mengungkapkan informasi berikut dalam pernyataan tata kelola perusahaan pada laporan tahunan The entity has disclosed the following information in the corporate governance statement in the annual report:
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rekomendasi Recommendation
Kepatuhan Compliance
Pengungkapan kepatuhan pada Place where compliance is disclosed
•p iagam Komite Remunerasi atau ringkasannya yang berisi peran, hak, tanggungjawab dan persyaratan keanggotaan komite t he charter of the remuneration committee or a summary of the role, rights, responsibilities and membership requirements for that committee.
Yes
Piagam Komite NRPSDM dapat ditemukan piagam Komite Remunerasi atau ringkasannya yang berisi peran, hak, tanggungjawab dan persyaratan keanggotaan komite Charter of the Nomination, Remuneration and HR Development Committee can be found at http://www.antam.com
• r ingkasan kebijakan Perusahaan yang melarang transaksi yang berhubungan dengan produk yang membatasi risiko ekonomi dalam berpartisipasi dalam remunerasi yang berdasarkan ekuitas. a summary of the Company’s policy on prohibiting entering into transactions in associated products which limit the economic risk of participating in unvested entitlements under any equity based remuneration
N/A
Entitas telah mempublikasikan informasi berikut pada situs perusahaan di bagian tata kelola perusahaan: The entity has made the following material publicly available on the company’s website in a clearly marked corporate governance section:
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
275
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Informasi Bagi Investor
Information for Investors
Penerbitan Obligasi Antam Senilai Rp3 Triliun Mengalami Oversubcription Mendekati Rp10 Triliun Antam's Bonds Worth Rp3 Trillion And Reached Oversubscription To Nearly Rp10 Trillion Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Obligasi Antam | Due Diligence Meeting and Public Expose of Antam's Bond public offering
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
277
Informasi Bagi Investor
Information for Investors Kondisi Pasar Modal
Capital Market Condition
Sepanjang tahun 2011 yang dilanda oleh ketidakpastian perekonomian dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan kenaikan yang tidak terlalu tinggi sebesar 3,2% dibandingkan 2010, tetapi kinerja IHSG ini menduduki peringkat kedua terbaik di kawasan Asia, di bawah Bursa Efek Filipina yang naik 4,07%.
Throughout 2011, the world economy was plagued by uncertainties. Although Indonesian Composite Index showed a slight increase by 3.2%, it was however ranked as the second best in Asia, second to the Philippines Stock Exchange index that rose by 4.07%.
Di akhir 2011, kapitalisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat US$371,70 miliar. Kapitalisasi pasar tertinggi di negara-negara ASEAN masih dipegang oleh Singapura yang mencapai US$477,6 miliar, disusul Malaysia US$387,92 miliar, Indonesia US$371,70 miliar, Thailand US$262,63 miliar, dan Filipina US$152,14 miliar.
By the end of 2011, Indonesia Stock Exchange (IDX) recorded a US$371.70 billion capitalization, the third highest among five ASEAN countries. The first and second highest are recorded by Singapore and Malaysia stock exchanges with US$477.6 billion and US$387.92 billion capitalization, respectively. Meanwhile, Thailand and Philippines stock exchanges’ capitalization are US$262.63 billion and US$152.14 billion respectively.
Selama 2011, BEI mencatat rata-rata frekuensi transaksi harian saham mencapai 113.614 kali, naik 7,4% dari 105.790 kali transaksi pada 2010. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian saham tahun 2011 tercatat 4,87 miliar saham, turun 10,32% dari 5,43 miliar saham.
During 2011, IDX recorded average daily transaction frequency of 113,614 times, or 7.4% higher compared to 105,790 transactions in 2010. While the average daily transaction volume in 2011 was 4.87 billion shares, down by 10.32% from 5.43 billion shares traded in 2010.
Tahun ini, BEI juga mencatat aktivitas perdagangan di pasar obligasi konvensional, syariah, sukuk korporasi, dan efek beragun aset (EBA) mencapai Rp126,31 triliun, naik 40% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp90,28 triliun. Sementara itu, frekuensi transaksi efek ini mencapai 18.022 kali, naik 20% dari 15.050 kali tahun lalu. Rata-rata volume transaksi harian naik 41% dari Rp364,02 miliar per hari menjadi Rp513,44 miliar per hari.
During the year, IDX also recorded trading activities in conventional bond markets, Shariah securities and asset-backed securities (ABS) that reached Rp126.31 trillion, or 40% higher compared to last year’s figure of Rp90.28 trillion. Meanwhile, the frequency of these securities transactions reached 18,022 times, an increase by 20% from 15,050 transactions in 2010. Average daily transaction volume was 41% higher, from Rp364.02 billion per day to Rp513.44 billion per day.
Ikhtisar Saham
Share Summary
Pencatatan Saham
Share Listing
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi pabrik feronikelnya, pada tahun 1997 Antam menawarkan 35% sahamnya ke publik. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) menerbitkan surat
To support funding of ferronickel expansion project in 1997, Antam offered its 35% of total shares to public. The Bapepam-LK issued an effective notice of Antam’s initial
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Antam yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2011 | Antam Annual General Meeting of Shareholders held on June 14, 2011
pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran penawaran umum perdana saham Antam pada tanggal 3 November 1997, dan kemudian saham Antam secara resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang digabungkan menjadi menjadi Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 27 November 1997.
public offering on 3 November 1997. Antam shares were officially listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange on November 27, 1997 (later merged into Indonesia Stock Exchange).
Antam menetapkan modal dasar Perseroan sebesar Rp3,8 triliun yang terbagi atas 38 miliar lembar saham, yang terdiri dari satu saham preferen Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal per lembar saham sebesar Rp100 dan 37.999.999.999 saham biasa Seri B dengan nilai nominal per lembar saham sebesar Rp100. Masing-masing jenis saham tersebut memiliki karakteristik yang berbeda baik dalam hal kepemilikan dan hak yang diberikan kepada pemegang saham.
Antam set its authorized capital at Rp3.8 trillion issued through 38 billion shares comprising two types of share, Series A Dwiwarna which comprise only one preferred share with par value of Rp100 per share and Series B of common shares at 37,999,999,999 shares with par value of Rp100 per share. Each type of share has its own terms of ownership and privileges.
Karakteristik Kepemilikan dan Hak Saham Antam | Ownership and Right Characteristics of Antam's Shares
Tipe Saham Type of Share
Kepemilikan Ownership
Hak Rights
Seri A Dwiwarna Series A Dwiwarna
Hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan tidak dapat dialihkan kepada entitas lain Can only be owned by the Government of the Republic of Indonesia and is not transferable
•D apat meminta diselenggarakannya rapat umum pemegang saham tahunan dan/atau rapat umum pemegang saham luar biasa •M enyetujui penerbitan saham yang belum dikeluarkan •M engusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi •M enyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi • C an request AGM or EGM •A pproval of stock issuance • Nomination of the members of the Boards • Approval of Boards members
Seri B Series B
Dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/ atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia dan/atau badan hukum asing Can be owned by Indonesian and/or foreign citizen and/or Indonesian entity and/or foreign entity
•S etiap saham mewakili satu hak suara pada saat rapat umum pemegang saham tahunan atau rapat umum pemegang saham luar biasa •P emegang saham dengan kepemilikan sedikitnya 10% dapat meminta diselenggarakannya rapat umum pemegang saham tahunan dan/atau rapat umum pemegang saham luar biasa • One share represents one vote during AGM or EGM • Holder with a minimum 10% ownership may request an AGM and/or EGM
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
279
Informasi bagi Investor Information for Investors
Antam memperoleh modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp954 miliar yang terdiri dari satu saham Seri A milik Pemerintah Republik Indonesia dan 9.538.459.749 saham Seri B. Pemerintah Republik Indonesia memiliki 65% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar 6.200.000.000 saham sementara publik memiliki 35% atau 3.338.459.750 saham melalui perdagangan di BEI. Seiring dengan program pembelian kembali saham yang dilaksanakan sejak 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009, Antam memperoleh kembali 15.426.000 lembar saham atau 0,16% dari keseluruhan saham pada posisi 31 Desember 2011.
Antam held subscribed and paid up capital at Rp954 billion obtained from one Series A share owned by the Government of the Republic of Indonesia and 9,538,459,749 shares of Series B. The Government of the Republic of Indonesia holds 65% of the paid-up and subscribed capital or 6.2 billion shares, while public holds the remaining 35% or 3,338,459,750 shares traded in the Indonesia Stock Exchange. Antam conducted buyback action in a period between 13 October 2008 and 12 January 2009 and held 15,426,000 shares, or 0.16% of total shares by 31 December 2011.
Antam kemudian juga mencatatkan sahamnya di Australian Securities Exchange (ASX) dengan status "Foreign Exempt Entity" pada tanggal 9 Agustus 1999 yang kemudian ditingkatkan menjadi "ASX Listing" pada tanggal 1 Juli 2002. Saham Antam di ASX diperdagangkan dalam bentuk sertifikat penitipan efek ASX atau yang lebih dikenal sebagai CHESS Depository Interest (CDI). Satu unit CDI mewakili dan dapat ditukar dengan lima lembar saham Seri B. Tujuan dari pencatatan saham Antam di ASX ini adalah untuk menyempurnakan standar tata kelola perusahaan dan pengungkapan yang diterapkan oleh Perseroan; dan pengaplikasian standar pelaporan estimasi sumber daya dan cadangan Joint Ore Reserves Committee Code (JORC) yang ditetapkan oleh Australasian Institute of Mining and Metallurgy.
Antam also listed its shares in Australia Securities Exchange (ASX) as Foreign Exempt Entity on 9 August 1999 and later became Full Listed shares on 1 July 2002. Antam’s shares traded in the ASX are in a form of CHESS Deposit Interest (CDI) where one CDI can be exchanged with five Antam’s Series B shares. By listing its shares in ASX, Antam aims at improving its GCG standards and applying the estimation of mineral resources and reserves based on JORC standards set by the Australian Institute of Mining and Metallurgy.
Kronologi Saham
Share Chronology
Sejak penawaran umum perdana sahamnya, Antam telah melakukan beberapa aksi korporasi yang memiliki dampak, antara lain, terhadap jumlah saham yang beredar di pasar sekunder.
Since its Initial Public Offering, Antam has carried out a number of corporate actions that has brought impact on the number of shares traded in the secondary market.
Daftar Pemegang Saham
List of Shareholders
Pada akhir tahun 2011, tiga kelompok pemegang saham publik terbesar setelah Pemerintah Republik Indonesia adalah investor asing (11,6%), investor instutusi domestik (11,86%), serta investor ritel domestik (11,54%). Pemegang saham terbesar pada urutan kedua, setelah Pemerintah Republik Indonesia, adalah PT Jamsostek (Persero) dengan kepemilikan sebesar 2,21 %.
As of the end of 2011, three largest groups that hold Antam public shares are foreign investors with 11.6%, followed by domestic investors with 11.86% and domestic retail investors with 11.54%. The largest shareholder second to the Government of Indonesia is 0BIH SSB S/A iShares MSCI Emerging Markets INDEX FUND that owns 2.21% shares.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Kelompok pemegang saham di bawah 5% didominasi oleh kelompok ritel domestik dengan jumlah saham dan jumlah pemengang saham masing-masing sebesar 1.131.486.080 dan 27.706.
Shareholders that holds shares below 5% is dominated by domestic individual groups with numbers of shares and shareholders at 1,131,486,080 and 27,706 respectively.
Kinerja Saham
Share Performance
Pada tahun 2011, seiring dengan masih kuatnya kekhawatiran atas perekonomian global, terutama perekonomian negara-negara Eropa, pergerakan saham pertambangan global berkinerja lebih rendah dibandingkan pasar. Begitu juga halnya dengan saham Antam. Tingkat imbal hasil saham Antam di tahun 2011 tercatat lebih rendah 34% dibandingkan keuntungan tahunan IHSG di BEI. Jika dibandingkan dengan indeks saham pertambangan di BEI, saham Antam juga berkinerja lebih rendah 11%, mengingat indeks saham pertambangan juga mencakup saham-saham perusahaan batubara yang justru mengalami peningkatan harga karena peningkatan permintaan batubara global.
In 2011, amidst the skepticism over the global economy, especially in Europe zone, the movement of global mining shares was lower than the share price index. This global condition has also given pressure on Antam’s share performance which was 34% lower compared to the composite index by Indonesia Stock Exchange. Antam's shares also undeperformed by 11% against mining index as the index also included coal mining companies in which the shares showed increase as a result from the increasing global demand for coal.
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham | Shares Price and Trading Volume
Volume | Volume
Harga Saham | Share Price 700,000,000
6.000
600,000,000
5.000
500,000,000
4.000
400,000,000 3.000 300,000,000 2.000
200,000,000
1.000
100,000,000
0
0 2007
2008
2009
2010
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
2011
281
Informasi bagi Investor Information for Investors
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham
Allocation of IPO Proceeds
Di tahun 2004, Antam telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum perdananya di tahun 1997 sebagaimana yang dipaparkan berikut ini.
In 2004, Antam had utilized all proceeds from its Initial Public Offering in 1997, as presented in the following details.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Actual Utilization of Net Proceeds from Initial Public Share Offering
Alokasi | Allocation
% Alokasi | Allocation
Ekspansi Pabrik FeNi III Expansion of FeNi III Smelter
Jumlah Alokasi Allocation Amount (Rp miliar | billion)
Realisasi Penggunaan Dana Actual Utilization Amount (Rp miliar | billion)
73
406.152
381.646
Pembangunan PLTU Pomalaa Construction of Steam Power Plant in Pomalaa
9
50.074
-
Perbaikan dan Modernisasi Pabrik FeNi I Enhancement and Modernisation of FeNi I Smelter
8
44.510
127.998
Pembayaran Hutang kepada Bank BDN Debt Settlement to Bank BDN
5
29.243
29.243
Pengembangan Usaha UBPP Logam Mulia Business Development of UBPP Logam Mulia
5
26.394
17.486
100
556.373
556.373
Total
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Antam memiliki kebijakan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham setidaknya satu kali setahun. Sejak penawaran umum perdananya di tahun 1997, Antam mempertahankan rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih minimum 30% kecuali ditentukan berbeda pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2011, telah ditetapkan total dividen tunai untuk tahun buku 2010 adalah sebesar 40% dari laba bersih (rasio pembayaran dividen) atau sebesar Rp673,40 miliar atau Rp70,71 per lembar saham (ekuivalen dengan Rp353,55/CDI untuk pembagian dividen kepada pemegang saham di Australia).
Antam adopts a dividend policy of at least once a year cash dividend payout to its shareholders. Since its Initial Public Offering in 1997, the Company has set the ratio of dividend payment from net income at 30% unless the General Meeting of Shareholders stipulates otherwise. The Annual General Meeting of Shareholders held on 14 June 2011 agreed on the total cash dividend for 2011 fiscal year at 40% from net Income or Rp673.40 billion, or Rp70.71 per share (equivalent to Rp353.55/CDI for Australian shareholders).
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Informasi Pembayaran Dividen Tunai | Cash Dividend Payment Information
2007
2008
2009
2010
Jumlah Dividen yang Dibayarkan (Rp Juta) Cash Dividend Amount (Rp Million)
Uraian | Description
124.228,90
547.288,99
241.723,27
673.359.99
-**
Jumlah Saham Beredar ('000 Lembar) Number of Outstanding Shares ('000 shares)
1.907.692
9.523.038
9.523.038
9.523.038
9.523.038
162,79*
143,67
63,46
176,77
202,44
65,12
57,47
25,38
70,71
-**
40
40
40
40
-**
Laba Bersih Per Saham Dasar Disesuaikan (Rp) Adjusted Earnings per Share (Rp) Dividen Per Saham Disesuaikan (Rp) Adjusted Dividend Per Share Rasio Pembayaran (%) Payout ratio
2011
*P enyesuaian jumlah saham setelah pemecahan saham pada tahun 2007 Adjusted number of shares following stock split in 2007 ** Dividen per saham disesuaikan untuk tahun buku 2011 akan diputuskan pada RUPS yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2012 Adjusted dividend per share for 2011 will be decided on the AGM scheduled to be held at the end of May 2012
Tanggal akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividend) untuk pasar reguler dan negosiasi adalah 6 Juli 2011 dan untuk pasar tunai pada tanggal 11 Juli 2011. Sedangkan tanggal awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividend) untuk pasar regular dan negosiasi adalah 7 Juli 2011 dan untuk pasar tunai pada tanggal 12 Juli 2011. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date) adalah 11 Juli 2011 dan tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2010 adalah 25 Juli 2011.
The last day of share trading period for dividend rights entitlement (cum dividend) for regular and negotiated market is on 6 July 2011, while for the cash market is on 11 July 2011. The initial date of share trading period of trading without dividend rights (ex dividend) for regular market and negotiation is 7 July 2011 and for the cash market is on 12 July 2011. The date of shareholder list entitled to dividend (record date) was on 11 July 2011 while the date of cash dividend payment for fiscal year 2010 was on 25 July 2011.
Ikhtisar Obligasi
Bonds Summary
Pencatatan Obligasi
Bond Listing
Antam melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap yang pernyataan efektifnya diterbitkan oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 2 Desember 2012, dan secara resmi dicatatkan pada BEI pada tanggal 14 Desember 2011 untuk mendukung pelaksanaan pendanaan investasi dan pengembangan usaha.
Antam made a public offering of Sustainable Bonds I of Antam with fixed rates based on the effective notice of Bapepam-LK issued on 2 December 2012. The Company officially listed the bonds in Indonesia Stock Exchange on 14 December 2011. The proceeds from the bonds issuance is allocated for investments and funding its business developments.
Total dana yang akan dihimpun dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Antam Dengan Tingkat Bunga Tetap adalah sebesar Rp4 triliun yang akan dihimpun dalam dua penawaran dengan jumlah tranche penawaran umum pertama dan tranche penawaran umum kedua masing-masing sebesar Rp3 triliun dan Rp1 triliun.
The total proceeds received from bond issuance was approximately Rp4 trillion made from two tranches with respective result of Rp3 trillion and Rp1 trillion.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
283
Informasi bagi Investor Information for Investors
Antam berhasil menghimpun total dana sebesar Rp3 triliun melalui penawaran umum perdana Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I 2011 (Obligasi Antam 2011) dan tranche kedua dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Antam akan diterbitkan sebelum habisnya masa berlaku pernyataan efektif, yaitu 2 Desember 2014 atau dua tahun sejak tanggal penerbitan surat pernyataan efektif.
Through its first Initial Public Offering, Antam generated Rp3 trillion in total from its first public offering on Antam sustainable bonds I with fixed interest rate, while the second offering for Antam’s sustainable bonds will be issued before the expiry of effective statement of Bapepam-LK on 2 December 2014 or two years from the issuance of the notice.
Obligasi Antam 2011 ditawarkan dengan harga sesuai dengan nilai nominal (at par) dan diterbitkan dalam dua seri: Seri A (Kode Obligasi: ANTM01ACNI) dan Seri B (Kode Obligasi: ANTM01BCNI). Kedua seri obligasi ini dapat dilunasi oleh Antam (callable) sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi Antam 2011 dijamin menggunakan seluruh harta kekayaan Perseroan (tidak memiliki jaminan khusus) dan pemegangnya memiliki hak pari-passu tanpa hak preferen dengan hak kreditur Antam lainnya.
Antam Bonds 2011 was offered at nominal value (at par) and issued in two series, Series A (Bonds Code: ANTM01ACNI) and Series B (Bond Code: ANTM01BCNI), both can be redeemed by Antam (callable) before its due date. Antam Bonds 2011 are guaranteed by all Antam assets (no specific guarantee) and the bondholders have equal rights with no preference similar to other Antam creditors.
Kronologi Pencatatan Obligasi
Chronology of Bond Listing
Proses penerbitan Obligasi Antam 2011 diinisiasikan di awal bulan Agustus 2011 dan memakan waktu kurang lebih enam bulan hingga dana hasil penerbitan diterima oleh Antam.
The issuance process of Antam Bonds 2011 was commenced in early August 2011 and it takes at least six months before Antam received the proceeds.
Jadwal Penerbitan Obligasi Antam 2011 | Chronology of Antam's 2011 Bonds Issuance
Peristiwa | Events Registrasi ke BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia | Registration to IDX and the Indonesian Central Securities Depositry Penerbitan Hasil Pemeringkatan PEFINDO | PEFINDO Rating Issuance Ekspose Mini | Mini Expose Registrasi I ke Bapepam-LK | Registration I to the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam-LK) Registrasi II ke Bapepam-LK | Registration II to Bapepam-LK Penerbitan Izin Publikasi Dari Bapepam-LK | Publication Permit Issuance by Bapepam-LK Publikasi Prospektus Ringkas | Publication of Concise Prospectus Penentuan Rentan Harga | Bookbuilding Period Pertemuan Uji Tuntas, Ekspose Publik, dan Dimulainya Masa Penawaran Awal | Due Dilligince, Public Expose, and Beginning of Initial Offering Period Masa Penawaran Awal Berakhir | End of Initial Offering Period Penentuan Harga | Pricing Registrasi III Bapepam-LK | Registration III to Bapepam-LK Pernyataan efektif dari Bapepam-LK | Effective Statement Issuance by Bapepam-LK Publikasi Informasi Tambahan | Publication of Additional Information Masa Penawaran Dimulai | Beginning of Offering Period Masa Penawaran Selesai | End of Offering Period Penjatahan | Allocation Pembayaran kepada Antam | Settlement to Antam Distribusi Obligasi Secara Elektronik| Bonds Electronic Distribution Pencatatan di BEI | Listed at IDX
Tanggal | Date 19 Sep | Sep 2011 23 Sep | Sep 2011 29 Sep | Sep 2011 3 Okt | Oct 2011 31 Okt | Oct 2011 8 Nov | Nov 2011 9 Nov | Nov 2011 9 Nov | Nov 2011 10 Nov | Nov 2011 24 Nov | Nov 2011 24 Nov | Nov 2011 29 Nov | Nov 2011 2 Des | Dec 2011 5 Des | Dec 2011 6 Des | Dec 2011 9 Des | Dec 2011 12 Des | Dec 2011 14 Des | Dec 2011 14 Des | Dec 2011 14 Des | Dec 2011
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Daftar Pemegang Obligasi
List of Bondholders
Pada tanggal 31 Desember 2011, mayoritas pemegang Obligasi Antam 2011 Seri A dan Seri B adalah badan usaha domestik dengan persentase kepemilikan untuk masing-masing seri tersebut sebesar 97,78% dan 97,43%. Pemegang Obligasi Antam 2011 Seri A terbesar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah PT Bank Central Asia Tbk dan PT Jamsostek (Persero) memiliki porsi Obligasi Antam 2011 Seri B terbesar pada tanggal yang sama.
As of 31 December 2011, the majority bondholders of Antam 2011 Series A and Series B are domestic companies with ownership of 97.78% and 97.43% respectively for each series. As of 31 December 2011, the largest bondholder of Antam bonds is PT Bank Central Asia Tbk for Series A, and PT Jamsostek (Persero) for Series B.
Komposisi Pemegang Obligasi Antam 2011 Seri A per 31 Desember 2011 Composition of Holders of Antam's 2011 Obligastion Series A as at December 31, 2011
Komposisi Pemegang Obligasi Antam 2011 Seri B Per 31 Desember 2011 Composition of Holders of Antam's 2011 Obligastion Series B as at December 31, 2011
¢ Badan Usaha Asing | Foreign Entity ¢ Ritel Domestik | Domestic Retail ¢ Badan Usaha Domestik | Domestic Entity
¢ Badan Usaha Asing | Foreign Entity ¢ Ritel Domestik | Domestic Retail ¢ Badan Usaha Domestik | Domestic Entity
2,11% 0,11%
0,86%
97,78%
1,71%
97,43%
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi
Allocation of Bonds Proceeds
Setelah dikurangi dengan biaya penawaran umum, hasil bersih penerbitan Obligasi Antam 2011 mencapai Rp2,99 triliun, dan sampai dengan akhir 2011, Antam telah menggunakan Rp27,42 miliar atau sebesar 0,92% dari hasil bersih tersebut untuk mendanai pengembangan bisnis di wilayah Indonesia Timur.
The net proceeds received from this bonds offering was Rp2.99 trillion, and by the end of 2011 Antam has expended Rp27.42 billion or 0.92%, to fund its business development projects in Eastern Indonesia.
Mutasi Penggunaan Dana Obligasi Antam 2011 per 31 Desember 2011 | Utilization of Antam's 2011 Bonds Proceeds as of December 31, 2011
Hasil Penawaran Umum Gross Proceeds from Public Offering (Rp '000.000) A 3.000.000,00
Biaya Penawaran Umum Cost of Public Offering (Rp '000.000) B 7.708,08
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Proceeds from Public Offering (Rp '000.000) 2011 A-B C 2.992.291,92 27.418,29
Hasil Bersih Net Proceeds (Rp '000.000)
Saldo Hasil Penawaran Umum Balance of Net Proceeds from Public Offering (Rp '000.000)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
A-B-C 2.964.873,64
285
Informasi bagi Investor Information for Investors
Perbandingan Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Antam 2011 per 31 Desember 2011 Comparison of Planned and Actual Utilization of Antam's 2011 Bonds Proceeds as of December 31, 2011
Rencana | Planned Amount % (Rp '000.000)
Uraian | Description Investasi Rutin | Routine Investment: Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara | Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara | North Maluku Nickel Mining Business Unit Unit Bisnis Pertambangan Emas | Gold Mining Business Unit Subtotal Investasi Rutin | Routine Investment
Realisasi | Actual Amount % (Rp '000.000)
161.583,76
5,40
-
-
261.227,08
8,73
-
-
249.257,92 672.068,77
8,33 22,46
-
-
2.034.758,51
68.00
21.184,94
0,71
Pengembangan Usaha | Business Development: Renovasi, Perbaikan, dan Modernisasi Pabrik Feronikel di Pomalaa | Renovation, Optimisation, and Modernisation of Ferronickel Smelters in Pomalaa Pembukaan Tambang Nikel di Maluku Utara dan/atau Sulawesi Tenggara dan/atau Tambang Bauksit di Kalimantan Barat | Nickel Mine Opening in North Maluku and/or Southeast Sulawesi and/or Bauxite Mine in West Kalimantan Subtotal Pengembangan Usaha | Business Development
285.464,65
9.54
6.233,35
0,21
2.326.000,00
77.54
27.418,29
0,92
Total
2.992.292,92
100.00
27.418,29
0,92
Jadwal Pembayaran Bunga Obligasi
Schedule of Bonds Interest Payment
Obligasi Antam 2011 Seri A dan B masing-masing memiliki bunga tahunan sebesar 8,375% dan 9,05% dari jumlah pokok pinjaman. Bunga ini dibayarkan oleh Antam setiap tiga bulan dengan tanggal perdana pembayaran bunga kedua seri obligasi tersebut jatuh pada tanggal 14 Maret 2012.
Antam 2011 Bonds of Series A and B provide annual interest at 8.375% and 9.05% respectively which is calculated from the principal amount of loan. Antam pays the bond interest quarterly and the first payment will be made on 14 March 2012.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Jadwal Pembayaran Bunga Obligasi Antam 2011 | Schedulle of Payment of Antams 2011 Bonds' Coupons
Kupon Coupon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Seri A Tanggal Pembayaran Kupon Status Pembayaran Kupon Coupon Payment Date Coupon Payment Status 14 Mar | Mar 2012 Telah Dibayarkan | Paid 14 Jun | Jun 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid -
Seri B Tanggal Pembayaran Kupon Status Pembayaran Kupon Coupon Payment Date Coupon Payment Status 14 Mar | Mar 2012 Telah Dibayarkan | Paid 14 Jun | Jun 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2012 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2013 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2014 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2015 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2016 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2017 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2018 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2019 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2019 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2019 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2019 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2020 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2020 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2020 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2020 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Mar | Mar 2021 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Jun | Jun 2021 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Sep | Sep 2021 Belum Dibayarkan | Unpaid 14 Des | Dec 2021 Belum Dibayarkan | Unpaid
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
287
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
Antam Memiliki Integritas untuk Melayani Seluruh Pemangku Kepentingan dan Berusaha Menjaga Keutuhan Lingkungan Antam Has Commitment To Serve All Stakeholders And Strives To Maintain The Environmental Integrity Mitra Binaan Antam di UBP Nikel Sulawesi Tenggara | Antam's Foster Partner in Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
289
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
SATU ANTAM UNTUK SEMUA
One Antam For All
Visi CSR Antam | Antam CSR Vision: Menjadi Perusahaan Dengan Tanggung Jawab Sosial Yang Terkemuka Dan Terpercaya Di Industri Pertambangan Indonesia. To Become A Leading And Most-Trusted Company With Social Responsibility In Indonesia’s Mining Industry.
PEMANGKU KEPENTINGAN
STAKEHOLDERS
Mengacu pada Visi dan Misi CSR, Antam dalam menjalankan bisnisnya memiliki integritas untuk melayani seluruh pemangku kepentingan dan berusaha menjaga keutuhan lingkungan.
Referring to the Vision and Mission of CSR, Antam in running its business has the integrity to serve all stakeholders and strives to maintain the environment.
Kami mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai pihak-pihak dari dalam maupun luar perusahaan, yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap kinerja keberadaan dan kelangsungan perusahaan. Pemangku kepentingan bisa berupa individu, kelompok atau lembaga.
We define the stakeholders as internal and external parties, who have stakes in and affect the performance of the company’s existence and continuity. Stakeholders can be individuals, groups or institutions.
Kami telah melakukan identifikasi dan analisis pemangku kepentingan dengan mengacu pada AA1000 Stakeholder Engagement Standard (SES). Studi ini difokuskan di tiga wilayah operasional Antam: Unit Bisnis Pertambangan
We have conducted stakeholders identification and analysis with reference to the AA1000 Stakeholder Engagement Standard (SES). This study focused on three operational
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sektor pendidikan menjadi salah satu fokus kegiatan CSR UBP Emas Pongkor | A focus of CSR program in Pongkor Gold Mining Business Unit is in education sector
Pembinaan petani cabai rawit di UBP Nikel Maluku Utara | Development program for chili farmers in North Maluku Nickel Mining Business Unit
Misi CSR Antam | Antam CSR Mission: •M ewujudkan CSR unggul yang mengacu pada standar internasional; To implement excellent social responsibility in accordance with international standards; •M ewujudkan CSR yang terbaik di antara perusahaan tambang nasional; To implement the best social responsibility program among national mining companies; •M ewujudkan CSR yang terpercaya dengan kemanfaatan tinggi bagi pemangku kepentingan. To implement highly credible social responsibility programs with high benefit for all stakeholders.
Emas Pongkor, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara dan Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara.
areas of Antam: Pongkor Gold Mining Business Unit, Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit and North Maluku Nickel Mining Business Unit.
Hasil analisis menyimpulkan adanya 77 pemangku kepentingan Antam yang dikelompokkan dalam 8 kategori, yakni: 1. Lembaga (CBO , kelompok masyarakat) 2. S atuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau dinas-dinas terkait 3. Pemerintah daerah (desa, kecamatan, kabupaten) 4. A kademisi, baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian 5. Aparat keamanan (Polisi dan TNI) 6. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 7. Media massa 8. Sektor swasta.
The analysis concluded that there are 77 Antam stakeholders grouped in eight categories, namely: 1. Institutions, including local communities 2. Regional working unit (SKPD) or relevant agencies 3. Local governments 4. Academicians, both from universities and research institutions 5. Security forces 6. Non-governmental organizations (NGOs) 7. Mass media 8. Private sector
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
291
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
Antam melakukan pengelolaan tata hubungan dengan pemangku kepentingan dengan menetapkan empat pola, yang meliputi:
Antam carries out stakeholders engagement management by establishing four patterns, which include:
1. Pemberdayaan A ntam tidak saja memiliki kewajiban, tetapi juga kesadaran untuk memajukan serta memandirikan pemangku kepentingan dengan pemberdayaan bersama. 2. Kolaborasi atau kemitraan P osisi pemangku kepentingan sejajar dengan Antam. Kekuatan, pengaruh dan kepentingannya menjadikan Antam bermitra dalam progam pembangunan. 3. Konsultasi dengan pemangku kepentingan yang terus dibangun. 4. Komunikasi A ntam selalu berusaha menginformasikan program pembangunan sosial dalam rangka koordinasi, transparansi, pembangunan reputasi dan akuntabilitas.
1. Empowerment Antam has not only the obligation but also awareness to promote and encourage the independence of stakeholders by mutual empowerment. 2. Collaboration or partnership Stakeholders’ position is equal with the company. Their power, influence and interest have made Antam partnering with them in development programs. 3. Consultations with stakeholders are continually built. 4. Communication Antam has always tried to inform the social development program within the framework of coordination, transparency, reputation building and accountability.
STRATEGI INDUK CSR Antam
Antam CSR GRAND STRATEGY
Pola perlakuan dalam mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan diwujudkan dengan metode pendekatan yang disesuaikan kebutuhan dan pelaksanaan Strategi Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Grand Strategy CSR) Antam yang difokuskan pada subyek inti Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat serta subyek inti Lingkungan dari Arus Utama CSR. Grand Strategy CSR Antam disusun untuk merespon dampak dari setiap tahapan kegiatan Antam.
Patterns of treatment in managing relationships with stakeholders are conducted by approaches in accordance with the needs and implementation of the Antam Corporate Social Responsibility Grand Strategy (CSR Grand Strategy) that focuses on Community Engagement and Development as well as Environment core subjects of CSR Mainstream. CSR Grand Strategy of Antam was prepared to respond to the impact of each phase of the Company’s activities.
Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat dilaksanakan dalam program pengelolaan sosial yang meliputi pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai ketentuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan program pengembangan masyarakat (community development atau Comdev), serta pemberdayaan masyarakat di wilayah pascatambang (post mining) yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan.
The Community Engagement and Development are implemented in the social management programs that include the Partnership and Community Stewardship Program (PKBL) in accordance with the Ministry of State Owned Enterprises (SOEs) provisions, and community development program (Comdev) that is implemented according to the Company’s needs.
Program Kemitraan
Partnership Program
Program Kemitraan dijalankan dengan cara penguatan ekonomi lokal berbasis usaha mikro dan kecil (UMK) yang dikelola pelaksanaannya diwujudkan melalui pemberian pinjaman modal usaha kepada pelaku UMK, yang kemudian disebut sebagai mitra binaan.
Partnership Program is carried out by strengthening local economy with the basis of small and medium enterprises (SMEs) run by local residents. It is implemented through distribution of revolving capital loans for SMEs, which are then referred to as foster partners.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
The revolving capital loans may be disbursed directly by Antam or in collaboration with other parties. The revolving capital loan scheme is accompanied with guidance, including assistance in business management and promotion.
Penyaluran pinjaman modal usaha bisa dilakukan langsung oleh Antam atau bekerjasama dengan pihak lain. Pemberian pinjaman modal usaha ini disertai dengan pembinaan, termasuk pelatihan dan promosi.
Dana Program Kemitraan | Partnership Program Funds
Periode Pelaporan Reporting Period
Dana Tersedia (Rp Juta) Allocated Fund (Rp Million)
Dana Tersalurkan (Rp Juta) Distributed Fund (Rp Million)
Persentase (%) Percentage
2009
34.764
23.541
67,73
2010
49.148
32.236
65,77
2011
77.721
73.380
94,42
Jumlah Mitra Binaan | Number of Foster Partners* Periode Pelaporan | Reporting Period 2009 2010 2011
Mitra Binaan | Foster Partners
Akumulasi | Accumulation 496 626 606
3.122 3.748 4.354
*) mitra binaan melalui kerjasama BUMN lain/lembaga penyalur tahun 2011 sebanyak 14.360 mitra binaan (meliputi petani padi, petani tebu dan petani garam) *)foster partners through cooperation with other SOE/institutions in 2001 amounted to 14,360 partners (rice farmers, sugar farmers and sea salt farmers)
Biaya Tanggung Jawab Sosial Antam Tahun 2009-2011 (Rp miliar) Antam Social Responsibility Costs for the Period of 2008-2010 (Rp billion)
175
163
106 66
69
54 23
17
2009 ■ Pengembangan Masyarakat | Allocated Fund ■ Program Kemitraan | Partnership Program
32
73 34
19
2010
2011
■ Bina Lingkungan | Surrounding Environment ■ Lingkungan Hidup | Environmental Management
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
293
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
Dana Program Kemitraan 2011, sesuai Peraturan Menteri BUMN No.05/MBU/2007, berasal dari dua persen penyisihan laba bersih Antam tahun 2010, yakni sebesar Rp33,7 miliar dan saldo tahun sebelumnya. Adapun penyaluran pinjaman modal bergulir selama 2011 diberikan kepada 606 mitra binaan melalui penyaluran sendiri dan 14.360 mitra binaan melalui kerjasama.
Partnership Program funds in 2011, according to Minister of SOEs Regulation No.05/MBU/2007, are derived from 2% of Antam's net profit allowance in 2010, which total to Rp33.7 billion. The revolving capital loans during 2011 were directy distributed to 601 foster partners and indirectly to 14,360 foster partners.
Penyaluran dana Program Kemitraan tahun 2011 mencapai Rp73,4 miliar, yang dilaksanakan sendiri sebesar Rp15,9 miliar dan melalui kerja sama sebesar Rp53,1 miliar, serta dana pembinaan Rp 4,4 miliar.
Antam distributed Rp73.4 billion in Partnership Program with Rp15.9 billion was solely disbursed by Antam in 2011 and Rp53.1 billion was disbursed in collaboration with other parties and development fund of Rp4.4 billion.
Salah satu Program Kemitraan yang dilakukan bekerjasama dengan pihak lain adalah penyaluran dana untuk Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Program ini dilakukan melalui pemberian modal bagi petani padi untuk peningkatan produktifitas hasil produksinya.
One of the Partnership program in which Antam collaborates with other parties is the Corporation-based Food Productivity Improvement Movement (GP3K). The program channels funds to paddy farmer to increase his/ her productivity.
Realisasi dari program tersebut berupa pemberian dana Program Kemitraan kepada petani melalui PT Pertani (Persero) yang kemudian menyalurkannya kepada kelompok tani di Sulawesi Tenggara dan Jawa Barat. Kerjasama lain dilakukan dengan PT Sang Hyang Seri (Persero) yang menyalurkan dana Program Kemitraan Antam kepada kelompok tani di Provinsi Jawa Tengah dan Banten.
Realization of the program was Partnership Program fund distribution for farmers through PT Pertani (Persero), which then disbursed it to farmers' groups in Southeast Sulawesi and West Java. Another collaboration was with PT Sang Hyang Seri (Persero), which disbursed Antam's Partnership Program funds to farmers' groups in Central Java and Banten provinces.
Program Bina Lingkungan
Community Stewardship
Pelaksanaan program Bina Lingkungan meliputi beberapa sektor bantuan yaitu bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana ibadah, pelestarian alam, dan bencana alam.
The implementation of Community Stewardship and Comdev programs cover some key areas, including assistance in the provision of public facilities/infrastructure, education, health, worship activities, nature preservation, culture preservation, disaster relief, and social culture.
Distribusi Dana Bina Lingkungan Per Sektor | Distribution of Community Stewardship Funds per Sector
Bentuk Bantuan | Form of Assistance Penyediaan sarana/prasarana umum | Provision of public facilities/ infrastructure Bantuan pendidikan dan pelatihan | Assistance in education and training scholarships Bantuan peningkatan kesehatan | Health Assistance Bantuan bencana alam | Natural disaster relief Bantuan sarana ibadah | Worship Facilities Bantuan pelestarian alam | Nature preservation assistance BUMN Peduli | SOEs Care (Rp Juta | Million)
Periode Pelaporan | Reporting Period 2009 2010 2011 2.650 4.557 6.705 7.528
7.205
10.639
726 287 2.881 2.458 780
3.076 911 650 1.463 1.685
3.169 1.122 2.413 1.727 2.053
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Sektor Pendidikan Anak Usia Dini menjadi perhatian kegiatan CSR UBPP Logam Mulia A focus of CSR activities in Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit include Early Childhood Education
Penyediaan dana program Bina Lingkungan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER.05/MBU/2007. Dana tahun 2011 berasal dari penyisihan laba bersih Antam tahun 2010, yakni sebesar Rp33,7 miliar dan saldo tahun sebelumnya, sedangkan penyalurannya sebesar Rp27,8 miliar.
Community stewardship funds is based on Minister of SOE Regulation No. PER.05/MBU/2007. 2011 fund came from Antam's net profit, which amounted to Rp33.7 billion and the remaining amount from previous year of Rp27.8 billion.
Program Pemberdayaan Masyarakat
Community Development Program
Untuk memastikan keberlanjutan pembangunan khususnya kegiatan ekonomi setempat pada seluruh Unit/Unit Bisnis maupun Unit Pascatambang, dengan memperhatikan kondisi masing-masing Unit/Unit Bisnis dan pascatambang, maka dilakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang meliputi Program Community Development dan Program Post Mining.
To ensure the development sustainability, notably the local economic empowerment in all Units/Business Units as well as Postmining Units, and in consideration of the condition of each Units/Business Units and Postmining units, Antam conducted community development programs which consisted of Community Development Program and Postmining Program.
Di wilayah Unit/Unit Bisnis dilakukan program Community Development yang dianggarkan dari dana operasional Antam. Berbagai program Community Development yang dilakukan antara lain School Development Program di wilayah UBP Nikel Maluku Utara, Sinergi Rumah Autis di Jakarta dan berbagai program lainnya.
Antam conducted Community Development programs at the Unit/Business Unit level with a budget from operational funding. Examples of Community Development Programs include School Development Program in North maluku Nickel Mining Business Unit, Autism Synergy Project in Jakarta and other projects.
Pada wilayah pascatambang, berbagai program pemberdayaan masyarakat difokuskan pada peningkatan kemandirian ekonomi dan pengembangan kewirausahaan masyarakat di sekitar wilayah bekas penambangan. Kegiatan yang menjadi perhatian adalah potensi daerah/lokal dan pengembangan komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan pengolahan hasil.
At postmining areas, Antam's community development projects aim to improve the economic empowerment and local entrepreneurship for the communities surrounding the mining area. Antam's focus is the local potential and the development of commodities which have high economic values in the field of farming, fishery, animal husbandry and materials processing. Several programs were conducted to improve the economic independence and the development
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
295
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
Berbagai program peningkatan kemandirian ekonomi dan pengembangan kewirausahaan masyarakat yang dilakukan di sekitar wilayah bekas penambangan, antara lain pemanfaatan lahan eks tambang pasir besi untuk budidaya pertanian terpadu yaitu hortikultura, peternakan dan perikanan.
of local entrepreneurship such as the utilisation of former iron sands mining areas for integrated farming such as horticulture, animal husbandry and fishing.
Realisasi untuk pelaksanaan program Pemberdayaan Masyarakat baik di wilayah Unit/Unit Bisnis maupun Unit Pascatambang sebesar Rp 175,3miliar.
The realised cost of community development at the unit/ business unit level is Rp175.3 billion.
KOMITMEN MELESTARIKAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL PRESERVATION COMMITMENT
Sebagai salah satu bukti kesungguhan dalam menjaga kelestarian lingkungan, Antam telah mengalokasikan biaya lingkungan yang bersumber dari hasil usaha Antam. Besaran biaya lingkungan tahun 2011 mencapai Rp105,7 miliar, naik secara signifikan dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp69,3 miliar. Selain itu Antam juga menyediakan cadangan biaya untuk jaminan reklamasi dan penutupan tambang sebesar Rp212 miliar.
As a realization of our commitment in preserving the environment, Antam has allocated funds for environmental costs from the Company's operating income. The amount of environmental costs in 2011 reached Rp105.7 billion, a significant increase from 2010, which was Rp69.3 billion. Antam also provides fund reserves for the reclamation and mine closure guarantee total to Rp212 billion.
Keanekaragaman Hayati
Biodiversity
Banyak program dan kegiatan yang telah dijalankan Antam, salah satunya adalah kepedulian pada keanekaragaman hayati di wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor. Sekitar 80% dari 6.047 hektar wilayah IUP UBPE Pongkor berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Many programs and activities have been conducted by Antam and one of them was a biodiversity awareness program in the Mining Authorization (IUP) area of Gold Mining Business Unit in Pongkor (UBPE Pongkor). Approximately 80% of the 6,047 hectares of UBPE Pongkor’s IUP areas are located in the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS).
Antam melakukan penanaman 356.973 pohon di wilayah TNGHS yang berupa spesies lokal atau tanaman asli di area UBPE Pongkor, pada tanah seluas 798 hektar. Antam juga mendukung Program Nasional Penanaman 1 Miliar Pohon yang digagas Pemerintah sebagai salah satu bentuk inisiatif untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Total jumlah pohon yang ditanam Antam di seluruh unit bisnis dan lahan kritis di luar daerah Pertambangan hingga akhir periode pelaporan mencapai 1.067.122 batang dari rencana semula sebanyak 1.002.089.
Antam has planted 356,973 trees of local species or indigenous plants in the TNGHS that is part of UBPE Pongkor area, on 798 hectares of land. Antam also supports 1 Billion Tree Planting National Program initiated by the Government, as a form to reduce Greenhouse Gas (GHG) emission. Total number of trees planted by Antam at all business units and critical land outside its mining sites reached 1,067,122 trees by the end of reporting period from the original plan of 1,002,089 trees.
Dalam jangka panjang, Antam berencana melakukan meningkatkan penanaman pohon jenis trembesi (Samanea saman) atau sinonim Albizia saman yang telah dimulai pada tahun 2011. Pohon ini dipilih karena berdasarkan informasi hasil penelitian terhadap 43 jenis pohon diketahui memiliki kemampuan menyerap gas karbon terbesar yaitu 28,5 ton per tahun.
In the long term, Antam plans to increase the planting of Albizia saman (Samanea saman) tree species, which has been started since 2011. This tree was selected based on the research results information on 43 tree species found it has the ability to absorb 28.5 tons of carbon gas per year.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Aktivitas Pelestarian Lingkungan
Environmental Preservation Activities
• Pengukuran Emisi GRK
• GHG Emission Measurement
I nisiatif Antam untuk ikut mengurangi emisi GRK telah diinisiasi pada tahun 2010 dengan upaya penghitungan kadar emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas di unit-unit bisnis. Saat ini pengukuran emisi GRK dilaksanakan di UBPE Pongkor, UBPN Sultra serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) Jakarta.
Antam’s initiative to help reducing GHG emissions has been initiated in 2010 by calculating levels of greenhouse gas emissions generated from various activities in the business units. Currently, the measurement of greenhouse gas emissions is conducted at Pongkor Gold Mining Business Unit (UBPE Pongkor), Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit Jakarta.
Pelaksanaan penghitungan emisi GRK ini merujuk pada metode IPCC 2006 Guidelines, GHG Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/WRI) dan ISO 14064. Pengukuran meliputi sumber-sumber yang berpotensi menghasilkan emisi GRK, baik langsung maupun tidak langsung, serta sumber yang relevan lainnya. Tujuan penghitungan emisi GRK dalam jangka pendek adalah untuk melakukan identifikasi sumber-sumber potensial penghasil emisi GRK dan membantu Antam dalam menentukan kebijakan dalam jangka panjang.
The GHG emission calculation refers to methods of the IPCC 2006 Guidelines, the GHG Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/ WRI) and ISO 14064. The measurements include the potential direct or indirect sources of GHG emissions, as well as other relevant sources. The purpose of calculating GHG emissions in the short term is to identify potential sources of GHG emitters and help Antam in determining policy in the long term.
• Penggunaan dan Penghematan Energi
• Energy Usage and Conservation
U paya mengurangi emisi gas rumah kaca tidak bisa dilepaskan dari penggunaan energi, terutama yang bersumber dari bahan bakar fosil. Oleh karena itu pada saat yang sama, Antam juga berupaya melakukan efisiensi energi dan mengoptimalkan penggunaannya. Upaya yang dilakukan di antaranya adalah audit energi secara berkala di masing-masing unit bisnis untuk mengetahui potensi penghematan. Pada tahun 2011 audit energi dilakukan di UBPE Pongkor dengan beberapa rekomendasi potensi penghematan energi yang bisa dilakukan, yakni: 1. Penerapan Energy Management System (EMS) 2. Penggantian transformator 3. Pemasangan filter harmonisa 4. Pemasangan VSD pada pompa dan kipas (fan) 5. Perbaikan sistem kontrol dan isolasi pipa. Penghematan dan efisiensi energi yang dilakukan di UBPP LM, secara nyata juga telah mengurangi penggunaan gas kota dan listrik untuk proses produksi dore emas. Selama 2011, penggunaan gas kota dapat dihemat 19,61% energi gas per kilogram dore, sedangkan pemakaian listrik bisa dikurangi 19,59% energi listrik per kilogram dore.
Efforts to reduce greenhouse gas emissions cannot be separated from energy usage, particularly those from fossil fuels. Therefore, Antam at the same time also strives to apply energy efficiency and optimize its use. The efforts include periodic energy audits in each business unit to find out the saving potential. In 2011, an energy audit performed at UBPE Pongkor with several recommendations of potential energy savings that can be applied, namely: 1. Implementation of Energy Management System (EMS) 2. Replacement of transformator 3. Installation of harmonic filters 4. Installation of VSD on pumps and fans 5. Improvement of control systems and pipe insulation. Energy savings and efficiency carried out at Precious Metal Processing and Refinery Business Unit also apparently reduced the use of city gas and electricity for the production of gold dore. During 2011, the use of city gas can be saved to 19.61% of gas energy per kilogram of dore, while electricity consumption can be reduced to 19.59% per kilogram of dore.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
297
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
Antam juga melakukan beberapa langkah yang secara tidak langsung dapat mengurangi pemakaian energi. UBPE Pongkor, misalnya, melakukan optimalisasi operasi selama rata-rata lima hari per bulan, dengan cara: 1. Mengalihkan jam jalan crushing pada WBP ke LWBP 2. Mengalihkan jam jalan pengoperasian backfill pabrik dari WBP ke LWBP 3. Mengalihkan jam jalan pengoperasian backfill dam dari WBP ke LWBP. D ari upaya tersebut, UBPE Pongkor dapat melakukan penghematan penggunaan bahan bakar, yang bila dikonversikan ke nilai Rupiah mencapai Rp254,2 juta setahun.
Antam also took several steps, which may indirectly reduce energy consumption. UBPE Pongkor, for example, optimized operations for an average of five days per month, by conducting the following steps: 1. Switching the operating hours of crushing from peak load hours to off peak load hours 2. Switching the operating hours of plant backfill from peak load hours to off peak load hours 3. Switching the operating hours of dam backfill from peak load hours to off peak load hours. Pongkor Gold Mining Business Unit managed to save fuel usage by implementing these efforts, which when converted to rupiah reached Rp254.2 million a year.
• Teknologi Daur Ulang Sianida S etelah melewati proses commissioning pada tahun 2010, UBPE Pongkor pada tahun 2011 mulai mengoperasikan fasilitas pengolahan lumpur dari sisa proses penangkapan emas, berbasis teknologi plasma. Tujuan pengoperasian fasilitas ini adalah: •P roses detoksifikasi sianida yang termasuk bahan beracun dan berbahaya (B3) sehingga tidak akan mencemari lingkungan •P emanfaatan kembali sianida (dalam bentuk natrium sianida atau NaCN) terperangkap dalam proses produksi. Total NaCN yang digunakan ulang selama tahun 2011 adalah 105.283 kg atau 20,23 persen dari total pemakaian sianida sebesar 520.465 kilogram.
• Cyanide Recycling Technology After passing the commissioning process in 2010, Pongkor Gold Mining Business Unit in 2011 began to operate the treatment facility for sludge from the residue of gold capture processing based on plasma technology. Purposes of the operation of this facility are: • Detoxification of cyanide which is categorized as toxic and hazardous materials (B3) to prevent it from polluting the environment • Reuse of cyanide (in the form of sodium cyanide or NaCN) trapped in the production process. Total reuse of NaCN in 2011 was 105,283 kg or 20.23% of total cyanide consumption of 520,465 kilograms.
Kesungguhan Antam dalam mengelola lingkungan juga terbukti dari penghargaan Proper 2011 yang didapat dari Kementerian Lingkungan Hidup. •P roper Hijau untuk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor •P roper Biru untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara •P roper Biru untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara
Antam’s commitment in managing the environment is also demonstrated in the Proper 2011 awards received from the Ministry of Environment. • Green Proper for Pongkor Gold Mining Business Unit •B lue Proper for Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit •B lue Proper for North Maluku Nickel Mining Business Unit.
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
JOB CREATION
Salah satu manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat luas dan khususnya masyarakat setempat dari keberadaan Antam adalah tersedianya lapangan kerja. Sampai dengan akhir periode pelaporan, jumlah pegawai mencapai 2.690 orang, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.544 orang. Penambahan ini tidak terlepas dari kebijakan Antam untuk menerima dan mengangkat pegawai baru seiring dengan pengembangan usaha.
One of the direct benefits that can be enjoyed by the society and particularly local communities from Antam’s presence is the availability of jobs. As of the end of the reporting period, the number of employees reached 2,690 people, an increase from 2,544 people in the previous year. This increase is part of Antam’s policy to recruit and hire new employees in line with its business development.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Some of Antam’s demand for employees is met by employing local human resources. The involvement of local employees is in line with the policy to involve local communities, as a form of commitment to providing jobs for them (pro job) and improving their welfares (pro growth).
Sebagian kebutuhan pegawai dipenuhi Antam dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal atau putera daerah. Keterlibatan pekerja lokal sejalan dengan kebijakan untuk melibatkan masyarakat setempat, sebagai bentuk komitmen Antam pada penyediaan lapangan kerja (pro job) dan peningkatan kesejahteraan mereka (pro growth).
The highest percentage of local employees was recorded at Southeast Sulawesi Nickel Mining Business Unit with 78%, while the lowest with only at 35% was at the Head Office and UBPN Malut.
Persentase jumlah pekerja lokal tertinggi ada di UBPN Sultra, yakni 78%. Persentase jumlah pekerja lokal terendah, yakni 35% berada di lingkungan Kantor Pusat dan UBPN Malut.
Jumlah Perusahaan Mitra Kerja/Pemasok | Total Partner Companies/Suppliers
Uraian | Description Unit Bisnis | Business Unit
Perusahaan Lokal Local Company
Perusahaan Nasional National Company
Perusahaan Multinasional Multinational Company
2009 12
2010 33
2011 107
2009 159
2010 170
2011 134
2009 37
2010 28
2011 49
182
182
131
222
222
102
20
20
11
UBPN Malut | UBPN North Maluku
-
-
56
-
-
61
-
-
-
UBPP LM | UBPP Precious Metal
0
0
0
80
70
88
6
8
6
UBPE Pongkor | UBPE Pongkor UBPN Sultra | UBPN Southeast Sulawesi
Keberadaan Antam juga menciptakan lapangan kerja tidak langsung melalui kerja sama dengan para perusahaan pemasok lokal yang berlokasi di wilayah kabupaten/kota tempat unit bisnis beroperasi.
The Company’s presence also has indirectly created jobs through cooperation with local suppliers domiciled in the regencies/cities where the business units operate.
Antam memahami pentingnya pemenuhan hak-hak para pekerja. Selama tahun 2011, para pegawai telah memberikan dedikasi mereka hingga pertumbuhan Antam menjadi lebih baik dari periode sebelumnya.
Antam acknowledges the importance of fulfilling the rights of workers. During the 2011, the employees have given their dedication to the growth of Antam to improve more than the previous period.
Dalam mengelola pegawai sebagai aset berharga Perseroan (human capital), Antam juga berupaya meningkatkan keterampilan maupun kompetensi mereka. Hal ini diwujudkan melalui pengadaan berbagai bentuk pelatihan. Jumlah biaya pelatihan selama tahun 2011 mencapai Rp52,5 miliar dan diikuti oleh 2.101 karyawan.
In managing the employees as the Company's valuable assets (human capital), Antam also strives to improve their skills and competencies. This is implemented by providing various forms of training. The amount of training expenses in 2011 reached Rp52.5 billion and with 2,101 participants.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
299
Tanggung Jawab Sosial Kami Our Corporate Social Responsibility
MELAYANI PELANGGAN
SERVING THE CUSTOMERS
Pencapaian ekonomi dan pertumbuhan Antam tidak terlepas dari keberadaan pelanggan sebagai pembeli maupun pengguna produk mineral olahan. Oleh karenanya menjadi penting bagi Antam untuk terus melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
Antam's economic performance and growth cannot be separated from the customers’ existence as buyers or users of processed mineral products. Therefore, it is important for Antam to continue to provide the customers with the best services.
Selama tahun 2011, Antam telah melakukan 196 pengapalan produk kepada pelanggan, terdiri dari 21 pengapalan feronikel, 178 bijih nikel dan 7 bijih bauksit. Dari jumlah tersebut hanya ada 6 kali keluhan yang diterima atau 3,06% dari keseluruhan pengapalan dan semuanya langsung ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Marketing & Customer Support.
During 2011, Antam has made 196 shipments of products to the customers, consisting of 21 shipments of ferronickel, 178 shipments of nickel ore and seven shipments of bauxite ore. There were only six complaints received, or 3.06% of total shipments and all of them have been immediately followed up by Marketing & Customer Support Working Unit.
Hasil responsif tersebut menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 96,3%, berdasarkan survei kepuasan pelanggan tahun 2011.
The responsive actions have resulted in customer satisfaction rate of 96.3%, based on customer satisfaction survey in 2011.
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
COMMUNITY SATISFACTION INDEX
Selain kepuasan pelanggan, Antam juga melakukan survei kepuasan masyarakat yang dilakukan di seluruh unit bisnis, unit dan Kantor Pusat. Hasil survei tahun 2011 memperlihatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang baik terhadap pelaksanaan berbagai program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang secara agregat mencapai 77,90%, dengan kisaran hasil survey antara 77,16 – 78,45%.
In addition to customer satisfaction, Antam also conducted a community satisfaction survey at all business units, units and Head Office. The results of the survey in 2011 indicated a good Community Satisfaction Index (CSI) on the implementation of various programs and activities of corporate social responsibility (CSR), which aggregately reached 77.90%.
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Nilai tersebut masuk dalam kategori 66-80 yang merupakan kategori PUAS. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat yang menerima manfaat program CSR merasa puas dengan kinerja CSR yang dilakukan Antam.
The score was in the 66-80 category which falls into SATISFIED category. This result suggested that people who receive the benefits of CSR program were satisfied with the performance of CSR conducted by Antam. The CSI scores for each unit are as follows:
Meskipun hasil tersebut cukup baik, namun Antam menyadari bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki dan disempurnakan demi meningkatkan program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan yang menyeluruh meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
These results have certainly made us proud, but there should not be room for complacency. Antam is aware that there are many things need to be improved in order to enhance the programs and activities of corporate social responsibility to provide benefits for overall sustainability, including in economic, social and environmental aspects.
Informasi lengkap kegiatan keberlanjutan Antam tersaji dalam laporan keberlanjutan (sustainability report) yang terpisah dari laporan tahunan ini dan dapat diunduh melalui website http:// www.antam.com.
Detailed information of Antam sustainability activities is presented in the sustainability report that is separate from this annual report and can be downloaded via the website: www.antam.com.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
301
Wawancara Interview
T J
Bagaimana strategi yang digunakan Antam dalam menggalang hubungan baik dengan kalangan pemerintahan dan stakeholders lainnya di luar perusahaan?
Strategi kami dalam menggalang hubungan baik dengan stakeholders perusahaan adalah dengan mengimplementasikan stakeholders engagement dengan penekanan pada pentingnya proses komunikasi yang dilakukan. Stakeholders engagement merupakan hal yang esensial dalam perencanaan strategis, implementasi, serta evaluasi proyek-proyek yang dilakukan perusahaan. Antam memiliki berbagai mekanisme yang berjalan untuk memastikan berjalannya komunikasi yang efektif di antara stakeholders, baik stakeholders internal maupun eksternal, dan yang terkait dengan operasi perusahaan. Sebagai contoh, kami mengikuti forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang merupakan pertemuan dengan pemerintah daerah, wakil masyarakat dan lembaga non pemerintah untuk menyusun perencanaan pembangunan lokal di sekitar wilayah operasi. Selain mengikuti forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan, mekanisme stakeholders engagement yang kami lakukan adalah berperan aktif dan intensif mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh stakeholders dan melakukan pertemuan dengan mereka. Sementara Forum Bipartit dengan PerpAntam dan SPSI merupakan pertemuan rutin yang membahas hubungan industrial dan hal-hal yang terkait dengan kepegawaian.
T J
Bagaimana kebijakan Antam dalam mengalokasikan dana untuk Program Kemintraan dan Bina Lingkungan (PKBL), serta kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan?
Penyelenggaraan PKBL merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility, CSR), selain dari Program Community Development (Comdev) dan Program Post Mining sebagai salah satu usaha Antam menjaga keberlanjutan. Untuk itulah setiap tahun dilakukan pengembangan oleh Direktur Umum & CSR dengan dibantu Komite CSR–LPT (Lingkungan dan Pascatambang). Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. 05/MBU/2007, Antam menempatkan dana khusus untuk membiayai pelaksanaan PKBL yang didapat melalui penyisihan dari perolehan laba bersih pada periode sebelumnya. Besaran dana yang disisihkan untuk pelaksanaan program Kemitraan maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan selanjutnya disalurkan sebagai pinjaman bergulir (revolving fund) bagi pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi. Antam juga menyisihkan dana maksimal 2% dari laba bersih Antam pada tahun sebelumnya sebagai sumber pembiayaan kegiatan Bina Lingkungan, yang meliputi bantuan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana/prasarana umum, bantuan peningkatan kesehatan, pembangunan sarana ibadah, bantuan korban bencana alam dan pelestarian alam. Sedangkan untuk pelaksanaan Program Community Development (Comdev) dan Program Post Mining diatur secara tersendiri oleh perusahaan yang merupakan bagian dari beban operasional. Setiap tahun, perusahaan mengalokasikan sumberdaya baik anggaran maupun sumber daya manusia untuk melaksanakan Program Community Development (Comdev) dan Program Post Mining yang dilaksanakan di seluruh wilayah operasi dan pascatambang.
T J
Apa program PKBL dari tanggung jawab sosial perusahaan yang dicanangkan Antam untuk jangka panjang? Bagaimana realisasinya dari tahun ke tahun dan khususnya di tahun 2011?
Strategi Program Kemitraan Antam pada intinya adalah pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat, dengan fokus pada pemanfaatan sumberdaya alam serta pengembangan usaha mikro, kecil dan koperasi yang berkelanjutan. Kami berupaya untuk memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat dalam proyek percontohan berbagai kegiatan sosial-ekonomi yang didasarkan kebutuhan dan potensi lokal, termasuk membuka akses pasar. Kami bekerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi dan Lembaga Keuangan untuk dapat menyalurkan dana
Q A
What underlines Antam’s strategy in building a sound relationship with the government and other external stakeholders?
Our strategy in fostering a sound relationship with the Company’s stakeholders is implemented through stakeholder engagement that is emphasizing on building good communication process with our stakeholders. Stakeholder engagement is essential in our strategic planning as well as in its implementation and evaluation of the projects. We have a number of mechanisms to ensure the effective communications among stakeholders, internal and external. For instance, we participate in Development Planning forum that is attended by local government, people representatives and nongovernment organizations to discuss and prepare local development plan around our mine operational areas. Additionally, we also play an active and intensive role in various activities held by the stakeholders. Meanwhile, the bipartite forum with PerpAntam and SPSI has also been a regular forum to discuss the industrial relation and other related issues.
Q A
What is Antam’s policy related to the fund allocation for the Partnership and Community Development program as well as its CSR activities?
Partnership and community development programs are parts of Company’s Corporate Social Responsibility programs, in addition to our community development and post mining program. Every year, the development of these programs is carried out under the Director of General Affairs and CSR assisted by CSR and Post-mining Committee. Pursuant to Minister SOE Regulation No. 05/MBU/2007, the budget for those programs is taken from the Company’s net income of previous fiscal year. Fund allocation for both partnership and community development programs is 2% maximum from the net income. For partnership programs, we channel the fund as revolving fund through loans extended to small business and cooperatives within the community. Meanwhile, for community stewardship program, we set 2% from our net profit for various communal activities, such as for education, training, public facility development, health facilities, religious facilities, natural disaster relief and environmental programs. For community development and post mining programs in particular, the Company included them as operational expense component. Every year, we allocate budget and deploy our human resources to implement these programs conducted in our operation and mining areas.
Q
What are Antam’s long-term Community development and other CSR programs? What is the annual output, particularly in 2011?
A
Our strategy on partnership program is mainly to develop and encourage economic activities in the community especially on natural resource empowerment and sustainable micro business and cooperatives. We strive to empower the community groups in the pilot project activities based on social-economic needs and local potential including to assist them in accessing the market. Additionally, we also establish cooperation with local universities and financial institutions in order to effectively distribute the budget
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Ir. Denny Maulasa, Mm Direktur Umum & Csr General Affairs & Csr Director
Program Kemitraan dengan efektif dan disertai dengan pembinaan dan pendampingan untuk meningkatkan keberhasilan pengusaha skala mikro, kecil dan koperasi. Sementara untuk Program Bina Lingkungan dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari ketentuan yang ada yaitu meliputi enam sektor (pendidikan, kesehatan, prasarana umum, sarana ibadah, bencana alam dan pelestarian alam). Kami berfokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan penyediaan infrastruktur bagi masyarakat yang tinggal di daerah operasi Antam dan mendorong kenaikan angka partisipasi sekolah, kualitas guru dan sarana/prasarana belajar. Tentu saja dalam peningkatan pendidikan masyarakat kami juga tidak melupakan pembinaan karakter agar menjadi lebih berkualitas.
for these partnership programs. Coaching and mentoring programs related to their business activities are also provided. As for the community development programs, we focus on six issues, namely education, health, public facilities, religious facilities, natural disaster relief and environment. In addition to developing and improving the infrastructure, we also encourage the community’s direct participation, especially those who live surrounding our operation and mining areas. Last but not least, we also encourage community’s personal and mental quality development.
Dari sisi biaya, untuk Program Kemitraan, kami mengeluarkan Rp73,4 miliar di tahun 2011. Sementara untuk program Bina Lingkungan, kami mengeluarkan Rp27,8 miliar. Jumlah mitra binaan kami di tahun 2011 juga tercatat meningkat dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2011 tercatat 4.354 mitra binaan dibandingkan 3.748 mitra binaan di tahun 2010 .
In 2011, we have distributed Rp73.4 billion for partnership program. For community development, we have spent Rp27.8 billion. The total number of our partners in 2011 is 4,354, increased from 3,748 in 2011.
T J
Q A
Bagaimana dampak pelaksanaan PKBL dan CSR dalam kinerja Antam?
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diselenggarakan dengan tujuan membantu pemerintah melaksanakan pembangunan yang lebih merata. Bagi kami, hal ini selaras dengan upaya kami untuk mencapai Visi Antam 2020 dengan menjalankan program pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, sebagai salah satu BUMN pertambangan di Indonesia, Antam sangat berkeinginan agar pembangunan yang berkelanjutan terus hidup dalam keseluruhan usaha yang dilakukan perusahaan. Selain itu, manfaat yang kami peroleh pada saatnya harus dapat juga dinikmati terutama oleh masyarakat di tempat kami beroperasi. Orientasi perusahaan ini didasarkan pada keinginan Antam untuk berfokus tidak hanya pada keuntungan finansial semata, melainkan juga terhadap pertumbuhan dan kesinambungan usaha.
T J
Apa tantangan yang dihadapi Antam terkait aspek CSR? Bagaimana strategi yang dilakukan Antam dalam menghadapinya?
Pertama-tama saya ingin sampaikan bahwa berbagai tantangan yang ada tidak akan menyurutkan partisipasi Antam dalam membina masyarakat dan lingkungan. Beberapa tantangan yang kami hadapi sebenarnya lebih bersifat cultural masyarakat dan keterbatasan akses, seperti sebagian mitra binaan cenderung beranggapan dana PK merupakan hibah, tidak maksimalnya tingkat pengembalian angsuran pinjaman dari sebagian mitra binaan, yang disebabkan berbagai keadaan, seperti kegiatan usaha mitra binaan tidak berkembang optimal, dan kurangnya pemahaman sebagian masyarakat tentang program CSR Antam yang mengakibatkan kecenderungan menuntut semakin banyak terhadap Perseroan serta wilayah operasi yang terletak di wilayah remote dengan segala keterbatasannya. Menyikapi tantangan yang ada, maka Antam berusaha melaksanakan beberapa langkah strategis agar penyelenggaraan kegiatan tetap berjalan dengan baik. Kami melakukan pemetaan para pemangku kepentingan dengan menggunakan 6 atribut yakni kekuasaan (power), urgensi (urgency), keabsahan/legitimasi (legitimacy), kedekatan (proximity), dampak nyata (real impact) dan kerentanan (vulnerability). Melalui hal ini kami kemudian secara berkesinambungan melakukan pendekatan dan berdialog dengan masing-masing pemangku kepentingan. Tujuannya adalah menyamakan pemahaman untuk mengidentifikasi prioritas utama dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial, demi terciptanya tata hubungan yang baik antara Antam dan para pemangku kepentingan. Untuk mengatasi keterbatasan yang ada, perusahaan secara bertahap dan pasti melakukan pembangunan berbagai fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan adanya berbagai fasilitas umum yang dibangun diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
How do Community development and CSR programs affect Antam performance?
The partnership and community development programs aim to support the government’s effort in creating more equal development for the people which is in line with the Company vision on sustainable development. As a state owned mining company, Antam strives to maintain sustainable development in all Company’s business activities. We are also willing to share our results with the community, especially with those who live surrounding our operation sites. This spirit is driven by our goal that is not merely focusing on financial benefit but also on sustainable growth and development.
Q A
What challenges facing CSR programs and how do you deal with them?
First of all, I need to emphasize that we never give up in dealing with any challenge, including those related to our participation in the community development. Common challenges facing us on CSR program come in the form of community’s culture and lack of access. Some of our partners would think that the loans we give them is only a donation, therefore they are reluctant to return the loans. In addition, they do not possess a thorough understanding on Antam’s CSR programs, so they tend to ask for more helps, especially those who live around operational sites located in remote areas.
Responding to these challenges we have established some strategic plans. We usually map the local stakeholders based on six factors, namely power, urgency, validity / legitimacy, proximity, real impact and vulnerability. Through this identification, we actively take active approach and holds discussion with them on particular issues in order to build a common ground and perspective to identify priority issues related to our CSR programs.
To deal with existing constraints, Antam continues to build and improve public facilities for the community so that their life quality can be improved.
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
303
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Report Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Consolidated financial statements with independent auditors’ report as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/Pages Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………….
1-4
Consolidated Statements of ……………………………….Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian…..
5-6
Consolidated Statements …………………….of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian………….
7
Consolidated Statements of Changes …….…………………..in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian...............................
8-9
………….Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………………
10-165
Notes to the Consolidated …………………………..Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ 2010 December 31, 2009 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 43/ Catatan 43/ As restated As restated Note 43) Note 43)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS 2a,2f,2l, 4,32,38,43
Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga (setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp14.072.046 pada tahun 2011, Rp13.453.274 pada tahun 2010 dan Rp1.038.311 pada tahun 2009) 2f,2g,5,38 Piutang lain-lain (setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp5.521.534 pada tahun 2011, Rp29.434.981 pada tahun 2010 dan Rp12.323.678 pada tahun 2009) 2f,6,38,43 Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp4.367.767 pada tahun 2011, Rp6.614.713 pada tahun 2010 dan Rp5.071.183 pada tahun 2009) 2a,2h,7 Pajak dibayar di muka 2r,19a,43 Biaya dibayar di muka 8,43 Aset lancar lain-lain 9,43 Jumlah Aset Lancar
5.639.678.574
4.229.101.514
1.247.342.620
1.579.883.859
100.077.874
113.378.631
2.766.258.042
Cash and cash equivalents
818.097.073
Trade receivables - third parties (net of provision for impairment losses of Rp14,072,046 in 2011, Rp13,453,274 in 2010 and Rp1,038,311 in 2009)
212.798.266
Other receivables (net of provision for impairment losses of Rp5,521,534 in 2011, Rp29,434,981 in 2010 and Rp12,323,678 in 2009)
1.687.897.283 271.282.017 55.390.665 106.350.741
1.229.283.112 211.824.795 39.889.906 110.150.300
1.170.505.411 163.007.885 43.778.294 130.312.536
Inventories (net of allowance for obsolescence of Rp4,367,767 in 2011, Rp6,614,713 in 2010 and Rp5,071,183 in 2009) Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
9.108.019.774
7.513.512.117
5.304.757.507
Total Current Assets
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ 2010 December 31, 2009 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 43/ Catatan 43/ As restated As restated Note 43) Note 43)
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS 2f,2l 10,32,38
Kas yang dibatasi penggunaannya Investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual 2f,11,38 Investasi pada entitas asosiasi bersih 2e,11 Investasi pada entitas pengendalian bersama - bersih 1c,11,43 Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp3.926.560.427 pada tahun 2011, Rp3.393.066.724 pada tahun 2010 dan Rp2.906.337.233 pada tahun 2009, dan akumulasi penurunan nilai sebesar Rp71.778.258 pada tahun 2011, Rp91.125.100 pada tahun 2010 dan Rp114.086.042 pada tahun 2009) 2i,12,43 Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp196.263.827 pada tahun 2011, Rp152.512.903 pada tahun 2010 dan Rp116.541.187 pada tahun 2009, dan akumulasi penurunan nilai sebesar Rp298.679.530 pada tahun 2011, Rp341.454.462 pada tahun 2010 dan Rp325.070.254 pada tahun 2009) 2n,13 Biaya tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp88.432.630 pada tahun 2011, Rp80.235.941 pada tahun 2010 dan Rp64.770.001 pada tahun 2009) 2m,15,43 Taksiran tagihan pajak 2r,19c,43 Goodwill - bersih 2w,14,43 Aset pajak tangguhan - bersih 2r,19d Biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup tangguhan Aset tidak lancar lainnya 2f,16,38,43 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
82.576.346
95.711.618
123.700.783
35.668.299
35.668.299
35.668.299
173.259.737
128.927.268
37.837.760
1.035.900.790
97.166.062
-
2.980.742.742
1.142.208.576
Restricted cash Investment in available-for-sale financial asset Investments in associates net Investment in jointly controlled entity – net
2.822.659.548
Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp3,926,560,427 in 2011, Rp3,393,066,724 in 2010 and Rp2,906,337,233 in 2009, and accumulated impairment loss of Rp71,778,258 in 2011, Rp91,125,100 in 2010 and 2.868.466.420 Rp114,086,042 in 2009)
913.438.233
Deferred exploration and development expenditures (net of accumulated amortization of Rp196,263,827 in 2011, Rp152,512,903 in 2010 and Rp116,541,187 in 2009, and accumulated impairment loss of Rp298,679,530 in 2011, Rp341,454,462 in 2010 and Rp325,070,254 in 2009)
780.712.101
47.758.925 2.362.779 185.373.972 371.457.104
31.679.057 12.502.508 85.452.427 407.752.089
28.606.145 281.438.187 76.405.373 348.539.106
1.218.501 34.687.532
1.625.968 72.794.576
2.033.435 40.948.812
Deferred charges (net of accumulated amortization of Rp88,432,630 in 2011, Rp80,235,941 in 2010 and Rp64,770,001 in 2009) Estimated claims for tax refund Goodwill - net Deferred tax assets - net Deferred environmental and reclamation expenditures Other non-current assets
6.093.215.303
4.705.377.653
4.624.356.421
Total Non-current Assets
15.201.235.077
12.218.889.770
9.929.113.928
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ 2010 December 31, 2009 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 43/ Catatan 43/ As restated As restated Note 43) Note 43) LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka pelanggan Pinjaman investasi Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Hutang lain-lain
2f,17,38 2f,2l,17, 32,38 2f,2l,18, 32,38,43 2r,19b,43
255.244.948
247.912.405
155.577.968
2.349.614
16.744.722
2.932.320
379.582.278 87.685.073
378.630.422 411.767.712
227.153.884 16.088.936
Accrued expenses Taxes payable
Related parties
2f,20,38
67.439.756 8.000.000
61.506.413 768.730.500
20.697.369 239.700.000
Current maturities of long-term liabilities Advances from customers Investment loans
2f,2o,12,22,38 2f,20,38,43
22.697.741 32.830.173
24.791.187 28.364.800
18.479.675 69.648.525
Provision for environmental and reclamation costs Other payables
855.829.583
1.938.448.161
750.278.677
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 2f,2o,12,22,38 Uang muka pelanggan Pinjaman investasi 2f,20,38 Hutang obligasi 2f,21,38 Hutang kepada pihak berelasi Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya 2s,2t,2u,31 Liabilitas tidak lancar lainnya 43 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term liabilities - net of current maturities
199.780.915 2.992.235.852 -
200.855.561 -
157.623.126 13.744.978 239.700.000 7.992.581
378.404.177 2.941.000
493.399.406 2.636.231
555.519.304 2.675.861
Provision for environmental and reclamation costs Advances from customers Investment loans Bonds payable Due to related party Pension and other post-retirement obligations Other non-current liabilities
3.573.361.944
696.891.198
977.255.850
Total Non-current Liabilities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ 2010 December 31, 2009 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali Catatan 43/ Catatan 43/ As restated As restated Note 43) Note 43)
2011
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Modal dasar 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 37.999.999.999 saham biasa seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 9.538.459.749 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp100 (rupiah penuh) per saham Tambahan modal disetor - bersih Komponen ekuitas lainnya: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Yang telah ditentukan penggunaannya Yang belum ditentukan penggunaannya Saham diperoleh kembali
STOCKHOLDERS’ EQUITY
23 2v,24
953.845.975 2.526.309
953.845.975 2.526.309
953.845.975 2.526.309
43
107.291.412
110.443.996
98.428.499
1c,2q
21.334.633
21.334.633
21.334.633
7.768.131.683
6.825.427.687
6.487.015.718
1.932.339.270 (13.435.143)
1.683.399.992 (13.435.143)
2y,23
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
604.307.088 (13.435.143)
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT Share capital Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna share and 37,999,999,999 series B ordinary shares Issued and fully paid capital -1 preferred series A Dwiwarna share and 9,538,459,749 series B ordinary shares with par value of Rp100 (full amount) per share Additional paid-in capital - net Other equity components: Difference in foreign currency translation Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated Treasury stock
10.772.034.139
9.583.543.449
8.154.023.079
Net Equity Attributable to Owners of the Parent
9.411
6.962
47.556.322
NON-CONTROLLING INTERESTS
JUMLAH EKUITAS
10.772.043.550
9.583.550.411
8.201.579.401
TOTAL STOCKHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15.201.235.077
12.218.889.770
9.929.113.928
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
2b,43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011 PENJUALAN BERSIH
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
10.346.433.404
2p,26
8.744.300.219
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
7.318.735.238
2k,2l,2o,2p, 2s,2t,2u 27,29,31,32
5.807.220.162
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
3.027.698.166
2.937.080.057
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan dan pemasaran Eksplorasi
OPERATING EXPENSES 2k,2l,2p,2s,2t,2u 783.757.736 28,29,31,32,43 133.786.186 28 97.275.819 28
734.943.190 104.269.787 129.281.024
General and administrative Selling and marketing Exploration
Jumlah Beban Usaha
1.014.819.741
968.494.001
Total Operating Expenses
LABA USAHA
2.012.878.425
1.968.586.056
OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Dividen Penghasilan bunga Pemulihan atas penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Pemulihan atas penurunan nilai aset tetap Beban keuangan - bersih Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama Beban bunga Lain-lain - bersih Penghasilan Lain-lain - Bersih
555.902.960
304.037.628
Other Income - Net
2.568.781.385
2.272.623.684
INCOME BEFORE INCOME TAX
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
354.577.292 74.152.626
11 43
366.026.427 58.271.223
42.774.932
13
50.765.334
19.346.842 (64.560.639)
12 2d,30
22.960.942 (122.740.175)
(26.152.056) (22.723.138) 178.487.101
2e,11,43 20,21 43
(25.973.922) (12.651.557) (32.620.644)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
OTHER INCOME (EXPENSES) Dividend Interest income Recovery of impairment loss on deferred exploration and development expenditures Recovery of impairment loss on property, plant and equipment Finance charges - net Equity in net losses of associates and jointly controlled entity Interest expense Others - net
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
604.445.009 36.444.378
656.708.882 (59.009.609)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
640.889.387
597.699.273
INCOME TAX EXPENSE - NET
LABA TAHUN BERJALAN
1.927.891.998
1.674.924.411
INCOME FOR THE YEAR
12.015.497
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSE) Difference in foreign currency translation
1.686.939.908
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2r,19c
(3.152.584)
2d
1.924.739.414
1.927.889.549 2.449
1.683.399.992 (8.475.581)
1.927.891.998
1.674.924.411
1.924.736.965 2.449
1.695.415.489 (8.475.581)
1.924.739.414
1.686.939.908
202,44
2x,33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
176,77
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
BASIC EARNINGS PER SHARE (Full amount)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah)
Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent
Catatan/ Notes Saldo tanggal 1 Januari 2010, sebelum penyajian kembali Penyesuaian terkait penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2009) Penyesuaian terkait penerapan PSAK 12 (Revisi 2009)
Tambahan modal disetor bersih/ Additional paid-in capital - net
953.845.975
2.526.309
43
-
43
-
Saldo tanggal 1 Januari 2010, setelah penyajian kembali Penyesuaian terkait penerapan PSAK 12 (Revisi 2009) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan umum Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan Laba tahun berjalan
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital
25 25
Saldo tanggal 31 Desember 2010 Saldo tanggal 1 Januari 2011, sebelum penyajian kembali
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions of entities under common control
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Difference in foreign currency translation
Saldo laba/Retained earnings Yang telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Yang belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Saham diperoleh kembali/ Treasury stock
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
Jumlah ekuitas/ Total stockholders’ equity
93.344.910
21.334.633
6.487.015.718
604.307.088
-
-
-
-
-
-
5.083.589
-
-
-
953.845.975
2.526.309
98.428.499
21.334.633
6.487.015.718
604.307.088
-
-
-
338.411.969 -
(338.411.969 ) (241.722.835 )
-
(1.638.365 ) 13.653.862 (241.722.835 )
(39.073.779 ) -
(40.712.144) 13.653.862 (241.722.835 )
-
-
-
-
-
(24.172.284 ) 1.683.399.992
-
(24.172.284 ) 1.683.399.992
(8.475.581 )
(24.172.284) 1.674.924.411
953.845.975
2.526.309
110.443.996
21.334.633
6.825.427.687
1.683.399.992
(13.435.143 )
9.583.543.449
(13.435.143 )
(1.638.365 ) 13.653.862 -
(13.435.143 )
Jumlah/ Total 8.148.939.490
-
8.148.939.490
-
-
42.929.529
42.929.529
-
5.083.589
4.626.793
9.710.382
8.154.023.079
47.556.322
8.201.579.401
(13.435.143 )
9.583.550.411
Balance, December 31, 2010 Balance, January 1, 2011, before restatement Effect of implementation of PSAK 1 (Revised 2009) Effect of implementation of PSAK 12 (Revised 2009) Transitional adjustments for the initial adoption of PSAK 22 (Revised 2010)
953.845.975
2.526.309
106.998.772
21.334.633
6.825.427.687
1.683.399.992
9.580.098.225
-
9.580.098.225
43
-
-
-
-
-
-
-
-
42.929.529
42.929.529
Penyesuaian terkait penerapan PSAK 12 (Revisi 2009)
43
-
-
3.445.224
-
-
-
-
3.445.224
(42.922.567 )
(39.477.343)
Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK 22 (Revisi 2010)
2c
-
-
-
-
-
4.449.722
-
4.449.722
25
953.845.975 -
2.526.309 -
21.334.633 -
6.825.427.687 942.703.996 -
1.687.849.714 (942.703.996 ) (673.359.997 )
-
-
-
-
-
(67.336.000 ) 1.927.889.549
953.845.975
2.526.309
107.291.412
21.334.633
7.768.131.683
Saldo tanggal 31 Desember 2011
25
110.443.996 (3.152.584 ) -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1.932.339.270
(13.435.143 ) (13.435.143 )
-
4.449.722
9.587.993.171 (3.152.584 ) (673.359.997 )
6.962 -
9.588.000.133 (3.152.584) (673.359.997 )
(67.336.000 ) 1.927.889.549
2.449
(67.336.000) 1.927.891.998
10.772.034.139
9.411
10.772.043.550
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
Balance, January 1, 2010, after restatement Effect of implementation of PSAK 12 (Revised 2009) Difference in foreign currency translation Appropriation for general reserve Dividend Allocation for partnership and community development program Income for the year
6.962
Penyesuaian terkait penerapan PSAK 1 (Revisi 2009)
Saldo tanggal 1 Januari 2011, setelah penyajian kembali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan umum Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan Laba tahun berjalan
Balance, January 1, 2010, before restatement Effect of implementation of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 1 (Revised 2009) Effect of implementation of PSAK 12 (Revised 2009)
Balance, January 1, 2011, after restatement Difference in foreign currency translation Appropriation for general reserve Dividend Allocation for partnership and community development program Income for the year Balance, December 31, 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari restitusi pajak Penerimaan bunga Penurunan kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran kepada pemasok Pembayaran pajak Pembayaran kepada komisaris, direksi dan karyawan Pembayaran bunga Penerimaan (pembayaran) lain-lain - bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penghasilan dividen Hasil penjualan aset tetap Perolehan investasi pada entitas ventura bersama Perolehan aset tetap Pengeluaran biaya eksplorasi dan pengembangan Akuisisi Entitas Anak melalui kepemilikan tidak langsung Perolehan investasi pada entitas asosiasi Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang obligasi Penerimaan pinjaman investasi Pembayaran pinjaman investasi Pembayaran dividen Pembayaran untuk alokasi program kemitraan dan bina lingkungan Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah)
Catatan/ Notes
10.762.308.459 132.946.544 66.115.082
19e
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
7.919.932.022 366.240.287 60.460.414
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash receipts from tax restitution Cash receipts from interest income
13.135.272 (7.437.952.568) (1.061.311.374)
27.989.166 (5.308.406.714) (379.533.693)
(936.878.854) (10.897.724)
(628.835.117) (12.342.513)
Decrease in restricted cash Payments to suppliers Payments of tax Payments to commissioners, directors and employees Payments of interest
40.492.164
(92.405.995)
Other receipts (payments) - net
1.567.957.001
325.585.041
1.953.097.857
11
82.797.300
(92.103.530)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend income Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisition of investment in jointly controlled entity Acquisitions of property, plant and equipment Disbursements for exploration and development expenditures Acquisitions of Subsidiaries through indirect ownership Acquisitions of investments in associates
(450.674.550)
Net Cash Used in Investing Activities
343.388.545 -
(962.169.891)
11
(128.451.382)
(675.402.832)
12
(452.548.241)
(223.674.915)
(120.959.942)
(109.518.890) (47.049.362)
11
(1.609.433.549)
3.000.000.000 705.889.237 (1.430.063.590) (673.359.997)
25
539.460.000 (230.689.769) (241.722.835)
(67.336.000)
25
(24.172.284)
1.535.129.650
42.875.112
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bonds payable Proceeds from investment loans Repayment of investment loans Payment of dividends Payment of allocation for partnership and community development program Net Cash Provided by Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
2011 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PENGARUH SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS
Catatan/ Notes
1.493.653.102
4.229.101.514
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.639.678.574
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43) 1.545.298.419
(83.076.042)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI NON-KAS: Pemulihan atas penurunan nilai aset tetap, dan biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah)
(82.454.947)
4
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATION ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
2.766.258.042
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
4.229.101.514
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
62.121.774
12,13
73.726.276
(3.152.584)
2d
12.015.497
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SUPPLEMENTARY DISCLOSURE OF NON-CASH TRANSACTIONS: Recovery of impairment loss on property, plant and equipment, and deferred exploration and development expenditures Difference in foreign currency translation
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Umum
GENERAL a. General
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam Tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“the Company”) was established as “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” in the Republic of Indonesia on July 5, 1968 under Government Regulation No. 22 of 1968. Its establishment was published in Supplement No. 36 of the State Gazette No. 56 dated July 5, 1968. On September 14, 1974, based on Government Regulation No. 26 of 1974, the status of the Company was changed from a state-owned corporation (PN) to a state-owned limited liability corporation (“Perusahaan Perseroan”) and the Company has since been known as “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.
Anggaran Dasar (AD) Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir pada tanggal 15 Juni 2010 sehubungan dengan, antara lain, perubahan tingkat “transaksi material” sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) No. KEP-413/BL/2009 tanggal 25 November 2009. Perubahan ini termuat dalam akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 90 tanggal 15 Juni 2010. Perubahan terakhir tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-39860.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 12 Agustus 2010.
The Company’s Articles of Association (AA) have been amended several times, the latest on June 15, 2010 in relation to, among others, changes in the level of “material transaction” in accordance with the Decision No. KEP413/BL/2009 dated November 25, 2009 of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAMLK). These changes are stated in Notarial Deed No. 90 dated June 15, 2010 of Sutjipto, S.H., M.Kn. The latest amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. AHU-39860.AH.01.02 Year 2010 dated August 12, 2010.
Berdasarkan Pasal 3 AD Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.
According to Article 3 of the Company’s AA, its scope of activities comprises mining of natural deposits, manufacturing, trading, transportation and other related services. The Company commenced its commercial operations on July 5, 1968.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a. General (continued)
Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari jumlah 1.230.769.000 saham ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di dahulu Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) dan Bursa Efek Surabaya (“BES”) pada tanggal 27 November 1997 (pada tahun 2008, kedua bursa tersebut digabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, semua saham ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 9.538.459.749 lembar saham telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2002, saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Australia (“BEA”) sebagai Chess Depository Interests (“CDI”). Pada tanggal 31 Desember 2011, unit yang diperdagangkan di BEA adalah sejumlah 1.907.691.950 unit CDI yang merupakan 9.538.459.749 saham biasa seri B.
In 1997, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 430,769,000 shares or 35% of its 1,230,769,000 issued and fully paid shares. The shares offered to the public during the IPO were listed in the former Jakarta Stock Exchange (“JSX”) and Surabaya Stock Exchange (“SSX”) on November 27, 1997 (in 2008, these exchanges were merged to become the Indonesia Stock Exchange). As of December 31, 2011 and 2010, all the Company’s issued and fully paid shares of 9,538,459,749 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange. In 2002, the Company‘s shares were listed in the Australian Securities Exchange (“ASX”) where its shares have been traded as Chess Depository Interests (“CDI”). As of December 31, 2011, a total of 1,907,691,950 CDI units is traded on the ASX representing 9,538,459,749 series B ordinary shares.
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Based on the minutes of the Stockholders’ General Meeting held on June 14, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 is as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Komisaris Independen
Board of Commissioners Ir. Wisnu Askari Marantika Dr. Ir. Irwan Bahar Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.Up., Ph.D. Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc.
Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. Djaja M. Tambunan Ir. Winardi, M.M. Ir. Tato Miraza, M.M. Achmad Ardianto, S.T., M.B.A. Ir. Denny Maulasa, M.M.
President Director Directors
Based on the minutes of the Stockholders’ General Meeting held on May 27, 2010, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 is as follows:
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Independent Commissioners Board of Directors
Direksi Direktur Utama Direktur
President Commissioner Commissioners
Board of Commissioners Ir. Wisnu Askari Marantika Dr. Ir. Irwan Bahar Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc.
11
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a. General (continued) Board of Directors
Direksi Direktur Utama Direktur
Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. Djaja M. Tambunan Ir. Winardi, M.M. Ir. Tato Miraza, M.M. Achmad Ardianto, S.T., M.B.A. Ir. Denny Maulasa, M.M.
President Director Directors
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp29.700.829 dan Rp25.055.052, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The compensation and other benefits of the Company’s Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp29,700,829 and Rp25,055,052 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the composition of the Company’s Audit Committee is as follows:
Ketua Wakil Ketua I Wakil Ketua II Anggota
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Ir. Wisnu Askari Marantika Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., MUP., Ph.D. Drs. Mursyid Amal, M.M. Edwar Nurdin, Ak., M.A. Kindy Rinaldy Syahrir, B.Eng., M.Com., M.Ec. DR. Ratna Wardhani, M.Si., CPFS
Members
As of December 31, 2010, the composition of the Company’s Audit Committee is as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Wakil Ketua Anggota
Chairman Vice Chairman I Vice Chairman II
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Ir. Wisnu Askari Marantika Drs. Mursyid Amal, M.M. Edwar Nurdin, Ak., M.A. Kindy Rinaldy Syahrir, B.Eng., M.Com., M.Ec. DR. Ratna Wardhani, M.Si., CPFS
Chairman Vice Chairman Members
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai masing-masing 2.876 dan 2.778 karyawan tetap.
The Company and Subsidiaries had a total of 2,876 and 2,778 permanent employees as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki izin usaha pertambangan di berbagai lokasi di Indonesia.
The Company’s head office is located in Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia. The Company and Subsidiaries have mining authorizations in several locations in Indonesia.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Entitas Anak
b. Subsidiaries The Company consolidates the following Subsidiaries due to its majority ownership or its right to control their operations.
Perusahaan melakukan konsolidasi Entitas Anak di bawah ini karena mempunyai kepemilikan mayoritas atau hak untuk mengendalikan operasi.
Entitas Anak/ Subsidiaries
GENERAL (continued)
Domisili/ Domicile
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jenis Usaha/Nature of Business
Kepemilikan langsung/Direct ownership: 1. Asia Pacific Australia Perusahaan investasi/ Investment company Nickel Pty., Ltd. (APN)
Mulai Beroperasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Jumlah Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 2011
2010
100,00%
2003
37.459.132
9.443.006
2.
PT Indonesia Coal Resources (ICR)
Indonesia
Eksplorasi dan operator tambang batubara/Coal mining exploration and operator
99,98%
2010
172.905.435
43.918.045
3.
PT Antam Resourcindo (AR)
Indonesia
Eksplorasi dan operator tambang/Mining exploration and operator
99,98%
1997
65.399.062
53.123.808
4.
PT Mega Citra Utama (MCU)*
Indonesia
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian dan pertambangan/Construction, trading, industry, agriculture and mining
99,50%
-
56.740.085
24.043.124
5.
PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI)*
Indonesia
Pengolahan stainless steel/Manufacturing of stainless steel
99,50%
-
41.802.995
20.071.645
6.
PT Borneo Edo International (BEI)*
Indonesia
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian dan pertambangan/Construction, trading, industry, agriculture and mining
99,50%
-
34.503.645
18.637.589
7.
PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (DEK)*
Indonesia
Eksplorasi dan operator exploration and operator
tambang/Mining
99,50%
-
1.678.648
459.147
8.
PT Cibaliung Sumberdaya (CSD)
Indonesia
Eksplorasi, pembangunan, penjualan dan pemurnian di industri emas/Exploration, construction, marketing and refining in the gold mining industry
99,15%
2010
952.467.531
873.896.593
9.
PT International Mineral Capital (IMC)*
Indonesia
Pertambangan mineral/Mineral mining
99,00%
-
44.241.515
-
100,00%
-
36.211.002
9.204.601
Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership: 10.
PT GAG Nikel (GAG)* (melalui APN/through APN)
Indonesia
Eksplorasi dan operator exploration and operator
tambang/Mining
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
GENERAL (continued) b. Subsidiaries (continued) Mulai Beroperasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jenis Usaha/Nature of Business
Jumlah Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 2011
2010
11.
PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (CTSP) (melalui ICR/through ICR) (Catatan/Note 36q)
Indonesia
Eksplorasi dan operator tambang batubara/Coal mining exploration and operator
100,00%
2011
51.993.980
1.924.457
12.
PT Borneo Edo International Agro (BEIA)* (melalui MCU/through MCU) (Catatan/Note 36p)
Indonesia
Perkebunan, perindustrian, pengangkutan hasil perkebunan, perdagangan dan jasa/Agriculture, industry, agricultural land transportation, trading and services
100,00%
-
5.427.032
-
13.
PT Feni Haltim (FH)* (melalui IMC/through IMC) (Catatan/Note 36s)
Indonesia
Perdagangan, pembangunan jasa/Trading, construction and services
dan
100,00%
-
135.551.403
-
14.
PT Gunung Kendaik (GK)* (melalui MCU/through MCU) (Catatan/Note 36u)
Indonesia
Pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertanian, pengangkutan darat, jasa, pertambangan dan percetakan/Construction, trading, industry, agriculture, ground transportation, services, mining and printing
100,00%
-
775.272
-
* As of December 31, 2011, MCU, AJSI, BEI, DEK, IMC, GAG, BEIA, FH and GK have not yet started their respective commercial operations.
* Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, MCU, AJSI, BEI, DEK, IMC, GAG, BEIA, FH dan GK belum beroperasi secara komersial.
1. Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (APN)
1. Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (APN) In December 2008, the Company acquired 100% interest in APN (formerly BHP Asia Pacific Nickel Pty., Ltd.) and consequently also acquired an indirect ownership (100%) in GAG. GAG has a Contract of Work for nickel exploration in West Papua, Indonesia and is in the exploration stage as of December 31, 2011.
Pada bulan Desember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% kepemilikan saham APN (dahulu BHP Asia Pacific Nickel Pty., Ltd.) sehingga menjadikan pemilikan secara tidak langsung (100%) atas GAG. GAG mempunyai Kontrak Karya eksplorasi bahan galian nikel di Papua Barat, Indonesia dan masih dalam tahap eksplorasi pada tanggal 31 Desember 2011. 2. PT Indonesia Coal Resources (ICR)
2. PT Indonesia Coal Resources (ICR) On December 24, 2008, the Company established ICR and obtained share ownership of 99.98%. ICR, which is engaged in coal mining and trading, commenced its commercial operations on February 5, 2010.
Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan mendirikan ICR dan memiliki kepemilikan saham sebesar 99,98%. ICR bergerak dalam bidang usaha pertambangan dan perdagangan batubara yang telah beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Februari 2010.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b. Entitas Anak (lanjutan) 3. PT Antam Resourcindo (AR) AR memulai aktivitas operasinya pada tanggal 16 Juli 1997 yang sebelumnya merupakan Entitas Anak dari International Antam Resources Limited (“IARL”), yang sebelumnya merupakan Entitas Anak Antam di Kanada dengan kepemilikan 82%. Pada tahun 2003, Perusahaan menjual seluruh 82% kepemilikannya di IARL dan memperoleh 99,98% kepemilikan langsung di AR. Selisih yang timbul dari restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut: Nilai buku AR yang diperoleh dari restrukturisasi Nilai buku bersih (negatif) IARL yang dilepas dalam restrukturisasi Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b. Subsidiaries (continued) 3. PT Antam Resourcindo (AR) AR commenced its operating activities on July 16, 1997 and was formerly a subsidiary of International Antam Resources Limited (“IARL”), formerly the Company’s 82% owned Subsidiary in Canada. In 2003, the Company sold all its 82% interest in IARL and acquired 99.98% direct interest in AR.
The resulting difference arising from the above-mentioned restructuring was as follows: 16.287.951 (5.046.682) 21.334.633
4. PT Mega Citra Utama (MCU) Pada bulan November 2007 dan Januari 2008, Perusahaan mengakuisisi masingmasing 4% dan 76% kepemilikan saham MCU. Pada tanggal 12 Juli 2010, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di MCU menjadi 99,5%. MCU mempunyai Izin Usaha Pertambangan eksplorasi bahan galian bauksit di Kalimantan Barat, Indonesia dan masih dalam tahap eksplorasi pada tanggal 31 Desember 2011. 5. PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI) Pada tanggal 20 Agustus 2008, Perusahaan mendirikan PT Antam Jindal Stainless Indonesia dan memiliki kepemilikan saham sebesar 55%. Pada tanggal 23 September 2010, PT Antam Jindal Stainless Indonesia telah berganti nama menjadi PT Abuki Jaya Stainless Indonesia. Pada tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di AJSI menjadi 100% dan mencatat goodwill negatif sebesar Rp444.438. Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode buku pada tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 18 Maret 2011, Perusahaan mengalihkan saham AJSI ke IMC sebanyak 0,50148% (dibulatkan menjadi 0,5%) atau setara dengan 154 saham (Catatan 36j). AJSI akan melakukan pengolahan stainless steel dan masih dalam tahap pengembangan pada tanggal 31 Desember 2011.
Net book value of AR acquired in restructuring Net book value (negative) of IARL disposed in restructuring Difference arising from restructuring transaction of entities under common control
4. PT Mega Citra Utama (MCU) In November 2007 and January 2008, the Company acquired 4% and 76% interests in MCU, respectively. On July 12, 2010, the Company increased its interest in MCU to become 99.5%. MCU has a Mining Authorization for bauxite exploration in West Kalimantan, Indonesia and is in the exploration stage as of December 31, 2011.
5. PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI) On August 20, 2008, the Company established PT Antam Jindal Stainless Indonesia and obtained share ownership of 55%. On September 23, 2010, PT Antam Jindal Stainless Indonesia changed its name to become PT Abuki Jaya Stainless Indonesia. On December 22, 2010, the Company increased its interest in AJSI, to become 100% and recognized negative goodwill amounting to Rp444,438. In accordance with PSAK 22 (Revised 2010), negative goodwill arising from business combinations prior to January 1, 2011 was closed to the beginning balance of retained earnings as of January 1, 2011. On March 18, 2011, the Company transferred 0.50148% (rounded to 0.5%) or equivalent to 154 shares of AJSI’s shares to IMC (Note 36j). AJSI will manufacture stainless steel and is in the development stage as of December 31, 2011.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Subsidiaries (continued)
6. PT Borneo Edo International (BEI)
6. PT Borneo Edo International (BEI)
Pada bulan September 2007, Perusahaan mengakuisisi 60% kepemilikan saham BEI.
In September 2007, the Company acquired 60% interest in BEI.
Pada tanggal 12 Februari 2010, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di BEI menjadi 99,5%.
On February 12, 2010, the Company increased its interest in BEI, to become 99.5%.
BEI mempunyai Izin Usaha Pertambangan eksplorasi bahan galian bauksit di Kalimantan Barat, Indonesia dan masih dalam tahap eksplorasi pada tanggal 31 Desember 2011.
BEI has a Mining Authorization for bauxite exploration in West Kalimantan, Indonesia and is in the exploration stage as of December 31, 2011.
7. PT Dwimitra (DEK)
Enggang
Khatulistiwa
7. PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (DEK)
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 100% kepemilikan saham DEK. DEK mempunyai Izin Usaha Pertambangan eksplorasi bahan galian bauksit di Kalimantan Barat, Indonesia dan masih dalam tahap eksplorasi pada tanggal 31 Desember 2011.
On December 28, 2010, the Company acquired 100% interest in DEK. DEK has a Mining Authorization for bauxite exploration in West Kalimantan, Indonesia and is in the exploration stage as of December 31, 2011.
Sesuai dengan PSAK 22 (1994), “Akuntansi Penggabungan Usaha”, selisih lebih bagian kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset bersih DEK pada saat akuisisi di atas biaya perolehan saham Perusahaan telah diturunkan secara proporsional kepada akun biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan, dan aset tetap.
In compliance with PSAK 22 (1994), “Accounting for Business Combination”, the excess of the Company’s equity share in net assets of DEK at the time of acquisition over the cost of investment has been reduced proportionately to deferred exploration and development expenditures, and property, plant and equipment.
Rincian atas akuisisi sebagai berikut:
tersebut
The acquisition details are as follows:
adalah
Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Selisih lebih nilai wajar aset bersih DEK di atas biaya perolehan saham
6.525.000 10.698.914
Acquisition cost Fair value of net assets acquired
4.173.914
Excess of equity share in net assets of DEK over cost of investment
Transaksi ini menghasilkan goodwill negatif sebesar Rp4.005.284 pada tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode buku pada tanggal 1 Januari 2011.
This transaction resulted in a negative goodwill amounting to Rp4,005,284 as at December 31, 2010. In accordance with PSAK 22 (Revised 2010), negative goodwill arising from business combinations prior to January 1, 2011 was closed to the beginning balance of retained earnings as of January 1, 2011.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Subsidiaries (continued)
7. PT Dwimitra Enggang (DEK) (lanjutan)
Khatulistiwa
7. PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (DEK) (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan pemegang saham DEK pada tanggal 27 Juni 2011, mereka menyetujui dan mengesahkan pengalihan saham Perusahaan di DEK kepada MCU sebanyak 0,489% (dibulatkan menjadi 0,5%) atau setara dengan 12 lembar saham.
Based on DEK’s stockholders’ Circular Letter dated June 27, 2011, they approved and authorized the transfer of the Company’s shares of 0.489% (rounded to 0.5%) or equivalent to 12 shares in DEK to MCU.
8. PT Cibaliung Sumberdaya (CSD)
8. PT Cibaliung Sumberdaya (CSD)
Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di CSD dari 10,25% menjadi 99,15%. CSD melakukan penambangan dan pengolahan emas di Pandeglang, Indonesia, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Juni 2010.
On July 6, 2009, the Company increased its interest in CSD, from 10.25% to become 99.15%. CSD, which produces and manufactures gold in Pandeglang, Indonesia, commenced its commercial operations on June 1, 2010.
Sesuai dengan PSAK 22 (1994), “Akuntansi Penggabungan Usaha”, selisih lebih bagian kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset bersih CSD pada saat akuisisi di atas biaya perolehan saham Perusahaan telah diturunkan secara proporsional kepada akun biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan aset tetap.
In compliance with PSAK 22 (1994), “Accounting for Business Combination”, the excess of the Company’s equity share in net assets of CSD at the time of acquisition over the cost of investment has been reduced proportionately to deferred exploration and development expenditures, and property, plant and equipment.
Rincian atas akuisisi sebagai berikut:
The acquisition details are as follows:
tersebut
adalah
Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi
10.441.714 352.546.555
Acquisition cost Fair value of net assets acquired
Selisih lebih nilai wajar aset bersih CSD di atas biaya perolehan saham
342.104.841
Excess of equity share in net assets of CSD over cost of investment
Effective on January 1, 2011, goodwill is no longer amortized but is subject to impairment test.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi tetapi menjadi subjek dari tes penurunan nilai. 9. PT International Mineral Capital (IMC)
9. PT International Mineral Capital (IMC) On March 3, 2011, based on Notarial Deed No. 16 of Buntario Tigris NG S.H., S.E., M.H., the Company and ICR established IMC with share ownership of 99% and 1%, respectively. IMC is engaged in mineral mining.
Pada tanggal 3 Maret 2011, berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris NG S.H., S.E., M.H., No. 16, Perusahaan dan ICR mendirikan IMC dengan masing-masing memiliki kepemilikan saham sebesar 99% dan 1%. IMC bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
c. Pengendalian Bersama Entitas
GENERAL (continued) c. Jointly Controlled Entity
Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan mendirikan PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan pengendalian bersama entitas dimana Perusahaan memiliki saham dengan kepemilikan 49%. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan melakukan akuisisi untuk tambahan 16% kepemilikan di ICA sehingga kepemilikan saham Perusahaan menjadi sebesar 65%. Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di ICA menjadi 80%. ICA akan melakukan pengolahan bauksit di Kalimantan Barat, Indonesia dan masih dalam tahap konstruksi pada tanggal 31 Desember 2011.
On February 26, 2007, the Company established PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), a jointly controlled entity whereby the Company had share ownership of 49%. In August 2008, the Company acquired 16% additional interest in ICA, making the total ownership to become 65%. On August 10, 2010, the Company increased its interest in ICA to become 80%. ICA will manufacture bauxite in West Kalimantan, Indonesia and is in the construction stage as of December 31, 2011.
Perusahaan menganggap keberadaan hak keikutsertaan yang substantif dari pemegang saham minoritas ICA yang menyebabkan pemegang saham tersebut memiliki hak veto atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting dan dengan memperhatikan hal tersebut, sebagai akibat dari hak tersebut, Perusahaan tidak memiliki pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting di ICA, meskipun Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebesar 80%.
The Company considered the existence of substantive participating rights held by the minority shareholder which provide such shareholder with a veto right over the significant financial and operating policies of ICA and determined that, as a result of these rights, the Company does not have control over the financial and operating policies of ICA, despite the Company’s 80% ownership interest.
d. Wilayah Eksplorasi dan Eksploitasi
d. Exploration and Exploitation Areas As of December 31, 2011, the Company and Subsidiaries have exploration and exploitation areas covered by several Mining Authorizations (“IUP”), previously known as “Kuasa Pertambangan”. The details of each of the Mining Authorizations are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi yang tercakup dalam berbagai Izin Usaha Pertambangan (“IUP”), dahulu bernama Kuasa Pertambangan. Rincian dari masing-masing IUP adalah sebagai berikut:
Lokasi/Location
Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorizations (IUP)
Area (Ha) tidak diaudit/ unaudited
IUP Eksplorasi/ IUP Exploration
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited
Terbukti/ Proved
Terkira/ Probable
Terukur/ Measured
Terkira/ Indicated
Milik Perusahaan/Owned by the Company Mardinding, Karo, Sumatera Utara/ North Sumatra
-
8.176
SK Bupati Karo No. 540/335/TAMBEN/2009 berlaku sampai dengan/valid until 30/12/2014
-
-
-
-
-
Tanah Pinem, Dairi, Sumatera Utara/ North Sumatra
KW01-AT-DAIRI08
17.550
SK Bupati Dairi No. 540/403/V/2011 berlaku sampai dengan/valid until 30/12/2016
-
-
-
-
-
Parsoburan, Toba Samosir, Sumatera Utara/ North Sumatra
-
15.940
SK Bupati Toba Samosir No. 50 Tahun 2011 berlaku sampai dengan/valid until 25/1/2017
-
-
-
-
-
Parmonangan, Sipoholon dan/and Adiankoting Tapanuli Utara, Sumatera Utara/ North Sumatra
-
33.260
SK Bupati Tapanuli Utara No. 240 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 25/2/2018
-
-
-
-
-
Kec. Garoga, Tapanuli Utara, Sumatera Utara/ North Sumatra
-
6.492
SK Bupati Tapanuli Utara No. 241 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 25/2/2018
-
-
-
-
-
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
1.
Wilayah Eksplorasi (lanjutan)
Lokasi/Location
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorization (IUP)
dan
Area (Ha) tidak diaudit/ unaudited
Eksploitasi
IUP Eksplorasi/ IUP Exploration
GENERAL (continued) d. Exploration (continued)
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
and
Exploitation
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Terbukti/ Proved
Terkira/ Probable
Areas
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Terukur/ Measured
Terkira/ Indicated
Milik Perusahaan (lanjutan)/Owned by the Company (continued) Batang Asai, Sarolangun, Jambi
KW.020 KP 100408
5.000
SK Bupati Sarolangun No. 44 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 28/12/2014
-
-
-
-
-
Batang Asai, Sarolangun, Jambi
KW.05 KP 010407
4.983
SK Bupati Sarolangun No. 45 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 28/12/2014
-
-
-
-
-
Sungai Keruh, Tebo, Jambi
-
4.975
SK Bupati Tebo No. 137/ESDM/2010 berlaku sampai dengan/valid until 10/3/2014
-
-
-
-
-
Sungai Keruh, Tebo, Jambi
-
4.959
SK Bupati Tebo No. 138/ESDM/2010 berlaku sampai dengan/valid until 10/3/2014
-
-
-
-
-
Ma. Bantan, Merangin, Jambi
-
14.910
SK Bupati Merangin No. 178/ESDM/2010 berlaku sampai dengan/valid until 24/5/2017
-
-
-
-
-
Kec. Sungai Tenang, Merangin, Jambi
-
9.690
SK Bupati Merangin No. 184/ESDM/2010 berlaku sampai dengan/valid until 1/5/2014
-
-
-
-
-
Jangkat, Merangin, Jambi
-
7.633
SK Bupati Merangin No. 185/ESDM/2010 berlaku sampai dengan/valid until 1/5/2014
-
-
-
-
-
Air Niru, Bengkulu Utara/ North Bengkulu
KWBU.09-008
4.738
SK Bupati Bengkulu Utara No. 224 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 30/4/2014
-
-
-
-
-
Lebong Kandis, Bengkulu Utara/ North Bengkulu
KWBU.09-009
4.983
SK Bupati Bengkulu Utara No. 225 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 30/4/2014
-
-
-
-
-
Air Nokan, Bengkulu Utara/ North Bengkulu
KWBU.09-010
3.945
SK Bupati Bengkulu Utara No. 226 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 30/4/2014
-
-
-
-
-
Telatang, Bengkulu Utara/ North Bengkulu
KWBU.09-011
4.419
SK Bupati Bengkulu Utara No. 243 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 30/4/2014
-
-
-
-
-
-
6.488
SK Bupati Pandeglang No. 541/103-BPPT/2010 berlaku sampai dengan/valid until 7/10/2015
-
-
-
-
-
Cibaliung, Pandeglang Banten
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Wilayah Eksplorasi (lanjutan)
Lokasi/Location
Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorization (IUP)
dan
Eksploitasi
GENERAL (continued) d. Exploration (continued)
and
Exploitation
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Area (Ha) tidak diaudit/ unaudited
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
IUP Eksplorasi/ IUP Exploration
Terbukti/ Proved
Areas
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited
Terkira/ Probable
Terukur/ Measured
Terkira/ Indicated
-
-
-
-
Milik Perusahaan (lanjutan)/Owned by the Company (continued) UBPP Logam Mulia, Jl. Pemuda-Jl Raya Bekasi, Kel. Jatinegara Kaum, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur, DKI JKT
-
-
-
IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan Pemurnian Mineral sesuai SK Menteri ESDM No. 261.K/30/DJB/ 16/2/2011
Ds. Bantar Karet, Kec. Nanggung, Bogor, Jawa Barat/ West Java
KW 98PP0138
6.047
-
SK Bupati Bogor No. 541.2/005/kpts/ESDM/ 2010 berlaku sampai dengan/valid until 9/3/2021
2.060
2.000
-
-
Bungbulang,Pakenjeng, Cisewu, Pamulihan, Garut Jawa Barat/West Java
-
11.560
SK SDAP Sumber Daya Air dan Pertambangan No. 540/Kep.633-SDAP/2011 berlaku sampai dengan/valid until 28/11/2016
-
-
-
-
-
Ciarinem, Papandayan Garut, Jawa Barat/ West Java
-
4.513
-
SK SDAP Sumber Daya Air dan Pertambangan No. 540/Kep.279-SDAP /2010 berlaku sampai dengan/valid until 23/10/2019
-
-
-
-
Cisewu (Kuda Gold), Garut, Jawa Barat/ West Java
-
7.427
SK SDAP Sumber Daya Air dan Pertambangan No. 540/Kep.255-SDAP/2011 berlaku sampai dengan /valid until 22/3/2016
-
-
-
-
-
Desa Neglasari, Kec. Lengkong, Sukabumi, Jawa Barat/West Java
-
149,55
-
SK Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, No. 503.8/8931-BPPT/2010 berlaku sampai dengan/valid until 21/12/2014
-
-
-
-
Jatiroto, Tirtomoyo Wonogiri, Jawa Tengah/ Central Java
-
5.711,69
SK Bupati Wonogiri No. 545.21/006/2010 berlaku sampai dengan/valid until 5/3/2016
-
-
-
-
-
Kec. Cilongok, Banyumas, Somagede, Banyumas, Jawa Tengah/ Central Java
-
16.930
SK Bupati Banyumas No. 545/175/2010 berlaku sampai dengan/valid until 9/3/2014
-
-
-
-
-
Bagelan, Purworejo Jawa Tengah/ Central Java*)
-
5.331
SK Bupati Purworejo No. 188.4/475/2008 berlaku sampai dengan/ valid until 21/9/2009
-
-
-
-
-
Desa Wotgalih, Kec. Yosowilangun, Kec. Lumajang, Jawa Timur/East Java
-
504
-
SK Bupati Lumajang No. 188.45/287/427.12/2010 berlaku sampai dengan/valid until 23/7/2020
-
-
-
-
Mempawah Hulu, Landak, Kalimantan Barat/West Kalimantan
-
20.710
SK Bupati Landak No. 544.2/284/HK-2009 berlaku sampai dengan/ valid until 23/12/2014
-
-
-
21.600
53.000
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
1.
Wilayah Eksplorasi (lanjutan)
dan
Izin Usaha Pertambanga Area (Ha) n/ Mining tidak diaudit/ Authorization unaudited Lokasi/Location (IUP) Milik Perusahaan (lanjutan)/Owned by the Company (continued)
Eksploitasi
GENERAL (continued) d. Exploration (continued)
and
Exploitation
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited IUP Eksplorasi/ IUP Exploration
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
Terbukti/ Proved
Terkira/ Probable
Areas
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Terukur/ Measured
Terkira/ Indicated
SK Bupati Pontianak No. 221 Tahun/Year 2009 berlaku sampai dengan/valid until 1/7/2028 -
-
-
10.500
-
-
-
-
-
-
SK Bupati Sanggau No. 02 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 4/1/2030
47.700
57.600
-
-
1.701
-
SK Bupati Sanggau No. 547 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 1/11/2014
-
-
-
-
-
6.539
SK Bupati Landak No. 545/241/HK-2011 berlaku sampai dengan/valid until 23/12/2014
-
-
-
-
-
Bonehau, Mamuju, Sulawesi Barat/ West Sulawesi*)
-
4.926
SK Bupati Mamuju No.262 Tahun/Year 2009 berlaku sampai dengan/ valid until 4/6/2010
-
-
-
-
-
Tarinding & Timoro Mamasa, Sulawesi Barat/ West Sulawesi
-
1.347
SK Bupati Mamasa No. 540./KPTS-65/VI/2011 berlaku sampai dengan/valid until 10/12/2014
-
-
-
-
-
Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat/ West Sulawesi
-
10.000
SK Bupati Mamuju No. 213 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 5/6/2014
-
-
-
-
-
Topoyo, Mamuju, Sulawesi Barat/ West Sulawesi
-
10.000
SK Bupati Mamuju No. 214 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 5/6/2014
-
-
-
-
-
Karossa, Mamuju, Sulawesi Barat/ West Sulawesi
-
5.200
SK Bupati Mamuju No. 05 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 22/ 5/2014
-
-
-
-
-
Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
KW 01 LU-08SS
5.167
SK Bupati Luwu Utara No. 188.4.45/135/V/2011 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 10/3/2016
-
-
-
-
-
Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW 07 APR ER 002
41.560
SK Bupati Konawe Utara No. 11 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 11/1/2014
-
-
-
-
-
Lasolo, Konawe, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW 99STP057a
6.213
-
SK Bupati Konawe Utara No. 15 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 11/1/2028
4.500
1.000
4.750
9.400
Kampa Wawonii, Konawe, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW 07 APR ER 001
36.660
SK Bupati Konawe No. 80 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 21/4/2014
-
-
-
-
-
Besulutu, Konawe, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW 07 APR ER 002
39.370
SK Bupati Konawe No. 81 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 21/4/2014
-
-
-
-
-
Asera dan/and Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW 10 APR OP 005
16.920
-
SK Bupati Konawe Utara No. 158 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 29/4/2030
-
-
9.700
18.150
Toho, Pontianak, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
12.630
-
Toho, Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
5.898
SK Bupati Pontianak No. 163 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 3/12/ 2014
Tayan, Sanggau, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
KW 98PPO183
36.410
Tayan Hilir, Sanggau Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
Mandor, Landak Kalimantan Barat/ West Kalimantan
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
1.
Wilayah Eksplorasi (lanjutan)
Lokasi/Location
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorization (IUP)
dan
Eksploitasi
GENERAL (continued) d. Exploration (continued)
and
Exploitation
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Area (Ha) tidak diaudit/ unaudited
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
IUP Eksplorasi/ IUP Exploration
Terbukti/ Proved
Areas
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited
Terkira/ Probable
Terukur/ Measured
Terkira/ Indicated
Milik Perusahaan (lanjutan)/Owned by the Company (continued) Kolono Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
-
9.596
SK Bupati Konawe Selatan No. 727 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 11/1/2016
-
-
-
-
-
Wolasi Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
-
5.988
SK Bupati Konawe Selatan No. 728 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 11/1/2016
-
-
-
-
-
Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
WSPM 016
1.954
-
SK Bupati Kolaka No. 198 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/6/2020
2.000
-
-
-
Batu Kilat, Kolaka, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
WSPM 017
878,20
-
SK Bupati Kolaka No. 199 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/6/2020
529
-
-
-
Sitallo, Kolaka, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW WSPM.015
584,3
-
SK Bupati Kolaka No. 200 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 15/3/2014
135
-
-
-
Maniang, Kolaka, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
WSWD 003
195
-
SK Bupati Kolaka No. 201 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 28/2/2013
110
-
-
-
Tambea, Kolaka, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
KW WSPM.014
2.712
-
SK Bupati Kolaka No. 202 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/ valid until 15/3/2014
945
-
-
-
-
10.420
SK Bupati Halmahera Timur No. 188.45/540.A-III/2011 berlaku sampai dengan /valid until 20/6/2014
-
15.000
124.800
70.250
73.050
Maba dan/and Maba Kota, Halmahera Timur, Maluku Utara/North Maluku
KW 97PPO443
39.040
-
SK Bupati Halmahera Timur No. 188.45/540170/2011 berlaku sampai dengan/valid until 27/10/2040
16.600
37.800
-
-
Moyo Utara dan Hilir, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat/ West Nusa Tenggara
-
11.320
SK Bupati Sumbawa No. 506 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 9/4/2015
-
-
-
-
-
Tentang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur/ East Nusa Tenggara*)
-
12.070
SK Bupati Manggarai Barat No. DPE.540/390/XII/2009 berlaku sampai dengan/valid until 17/12/2011
-
-
-
-
-
49.740
SK Gubernur Papua No. 540/2876/SET Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/8/2017
-
-
-
-
-
49.830
SK Gubernur Papua No. 540/2883/SET Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/8/2017
-
-
-
-
-
49.920
SK Gubernur Papua No. 540/2884/SET Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/8/2017
-
-
-
-
-
49.830
SK Gubernur Papua No. 540/2892/SET Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 25/8/2017
-
-
-
-
-
Buli Serani, Halmahera Timur, Maluku Utara/ North Maluku
Oxybil, Pegunungan Bintang, Papua
-
Oxybil, Pegunungan Bintang, Papua
-
Oxybil, Pegunungan Bintang, Papua
-
Oxybil, Pegunungan Bintang, Papua
-
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
1.
Wilayah Eksplorasi (lanjutan)
Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorization Lokasi/Location (IUP) Milik Entitas Anak/Owned by the Subsidiaries Mandiangin, KW.97 KP. 290310 Sarolangun, Jambi
Mandiangin, Sarolangun, Jambi
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
dan
GENERAL (continued)
Eksploitasi
d. Exploration (continued)
and
Exploitation
Cadangan (dalam ’000 ton)/Reserves (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited Area (Ha) tidak diaudit/ unaudited 199
IUP Operasi Produksi/ IUP Operation Production
IUP Eksplorasi/ IUP Exploration -
Terbukti/ Proved
Areas
Sumber Daya (dalam ’000 ton)/Resources (in ’000 tons) tidak diaudit/unaudited
Terkira/ Probable
Terukur/ Measured
SK Bupati Sarolangun No. 34 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 29/1/2020
-
-
-
-
-
-
-
SK Bupati Sarolangun No. 32 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 9/1/2012
-
Terkira/ Indicated
-
KW.97 KP. 251010
201
Menjalin, Landak, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
19.350
SK Bupati Landak No. 544.2/188/HK-2011 berlaku sampai dengan/ valid until 23/12/2014
-
-
-
10.700
-
Menjalin, Mandor, Landak, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
20.000
SK Bupati Landak No. 544.2/286/HK-2009 berlaku sampai dengan/ valid until 23/12/2014
-
-
-
10.700
-
Menjalin, Landak, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
4.900
SK Bupati Landak No. 544.2/213/HK-2010 berlaku sampai dengan/ valid until 23/9/2016
-
-
-
-
-
Meliau, Sanggau, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
10.000
-
SK Bupati Sanggau No. 444 Tahun/Year 2009 berlaku sampai dengan/valid until 21/12/2028
800
10.200
-
-
Tayan Hilir, Sanggau, Kalimantan Barat/ West Kalimantan
-
455,7
-
SK Bupati Sanggau No. 3 Tahun/Year 2010 berlaku sampai dengan/valid until 4/1/2030
-
-
-
-
Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
-
-
-
IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian sesuai SK Bupati Konawe Utara No. 87 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 21/2/2031
-
-
-
-
Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara/ Southeast Sulawesi
-
-
-
-
-
-
-
Pulau Gag
-
13.136
Kontrak Karya/Contract of Work No.B.553/Pres/1/1998
IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan sesuai SK Bupati Konawe Utara No. 88 Tahun/Year 2011 berlaku sampai dengan/valid until 21/2/2031 -
-
-
44.100
83.500
Cibaliung, Pandeglang Banten
-
1.340
-
SK Bupati Pandeglang No. 541/118BPPT/XI/2010 berlaku sampai dengan /valid until 28/7/2015
494.000
571.000
-
-
*) dalam proses perpanjangan/extension of permits in progress
The information in this report that relates to Exploration Results, Mineral Resources or Ore Reserves is based on information compiled by Mr. Lukman Effendi, who is a Member of the Australasian Institute of Mining and Metallurgy. Mr. Lukman Effendi is a full-time employee of the Company. He has sufficient experience which is relevant to the style of mineralization and type of deposit under consideration and to the activity which he is undertaking to qualify as a Competent Person as defined in the 2004 Edition of the 'Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves'. He consents to the inclusion in the report of the matters based on his information in the form and context in which it appears.
Informasi terkait Hasil Eksplorasi, Sumber Daya Mineral atau Cadangan Bijih yang tercantum di dalam laporan ini didasarkan pada informasi yang disusun oleh Lukman Effendi, yang merupakan anggota The Australasian Institute of Mining and Metallurgy. Lukman Effendi adalah karyawan tetap Perusahaan. Dia memiliki pengalaman yang cukup dan yang relevan akan jenis mineralisasi dan tipe deposit yang diukur dan terhadap aktivitas yang dia lakukan berkualifikasi sebagai seorang Competent Person sebagaimana didefinisikan 2004 Edition of the 'Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves'. Dia menyetujui pengungkapan di dalam laporan ini atas hal-hal berdasarkan informasinya dalam bentuk dan konteks informasi tersebut ditampilkan. 23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Keuangan
a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi sejak tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which was adopted effective January 1, 2011.
PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and liabilities, comparative information, consistency and introduces new disclosures such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Keuangan
a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih dan instrumen keuangan yang dinyatakan dengan nilai wajar.
The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value and financial instruments which are stated at fair value.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method.
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with maturities of three months or less, net of overdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to, and stated in, thousands of rupiah unless otherwise stated.
Mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak adalah rupiah, kecuali untuk APN dengan mata uang fungsional dolar Australia.
The functional currency of the Company and Subsidiaries is the rupiah, except for APN whose functional currency is the Australian dollar.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation meliputi Entitas Catatan (secara dengan
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Effective on January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective on January 1, 2011, the Company retrospectively adopted PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK 4 (Revised 2009) has insignificant impact on the financial reporting including for the related disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian laporan keuangan Perusahaan dan Anak seperti yang disebutkan pada 1b, yang dimiliki oleh Perusahaan langsung atau tidak langsung) kepemilikan saham lebih dari 50%.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation (continued) A subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another Subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, dan terus dikonsolidasi sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b.
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d.
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a Subsidiary, the Company:
· · · · · · ·
·
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
· · · · · ·
27
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in stockholders’ equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Hasil usaha dan posisi keuangan dari Entitas Anak yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan Perusahaan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut: (a) Aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan. (b) Penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan (c) Seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
The operating results and financial position of the Subsidiaries that have functional currencies different from the Company’s reporting currency are translated into the reporting currency as follows: (a) Assets and liabilities for each of the statements of financial position are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position. (b) Income and expenses for each of the consolidated statements of comprehensive income are translated at average exchange rates; and (c) All resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Selisih kurs dalam mata uang asing karena penjabaran laporan keuangan APN ke dalam mata uang Rupiah disajikan secara terpisah dalam akun “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The resulting difference in foreign currency arising from the translation of the financial statements of APN to rupiah is presented as “Difference in Foreign Currency Translation” under the Stockholders’ Equity section of the consolidated statements of financial position.
Bagian proporsional aset bersih dari pemegang saham minoritas pada Entitas Anak yang dikonsolidasikan disajikan sebagai “Hak Minoritas” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
The proportionate shares of the minority stockholders in net assets of the consolidated Subsidiaries are presented as “Minority Interests” in the consolidated statements of financial position.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Subsidiaries.
Kombinasi Bisnis
c. Business Combinations Effective on January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Business Combinations (continued)
PSAK 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan:
In accordance with the transitional provision of PSAK 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Company:
·
·
ceased the goodwill amortization (Note 14);
·
eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
· ·
menghentikan amortisasi goodwill (Catatan 14); mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
·
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK 22 (Revised 2010) has significant impact on the financial reporting, including for the related disclosures in the consolidated financial statements.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Effective on January 1, 2011
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari suatu akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan termasuk dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi melalui laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. 29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Business Combinations (continued)
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s cash-generating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang berhubungan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode buku pada tanggal 1 Januari 2011.
Negative goodwill arising from business combinations prior to January 1, 2011 was closed to the beginning balance of retained earnings as of January 1, 2011.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Business Combinations (continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above requirements, the following were the accounting policies applied on business combinations prior to January 1, 2011:
i.
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset bersih teridentifikasi;
i.
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
ii.
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
ii.
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
iii.
ketika Perusahaan mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;
iii. when the Company acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
iv.
imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
iv. contingent consideration was recognized if, and only if, the Company had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
d. Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than the Company’s functional currency are translated to rupiah based on the middle rates published by Bank Indonesia at the last banking transaction date for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi berjalan. 31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Foreign Currency Balances (continued)
ACCOUNTING
Transactions
and
As of December 31, 2011 and 2010, the rates of exchange used were as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rupiah Penuh/Rupiah Full Amount 2011 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang 1 Euro Eropa 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Pound sterling Inggris
e.
2010 9.068 11.680 11.739 9.203 6.974 13.969
8.991 11.029 11.956 9.143 6.981 13.894
Investasi pada Entitas Asosiasi
1 United States dollar 100 Japanese yen 1 European euro 1 Australian dollar 1 Singapore dollar 1 British pound sterling
e. Investments in Associates
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi pada entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2011, the Company applied PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. This revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associates as to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
The Company’s investments in its associates are accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the associate since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan pada entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associates. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associates, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associates are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Investasi dalam Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
e. Investments in Associates (continued) The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investments in its associates. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associates are impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investments in associates and the carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. f.
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran".
The Company and Subsidiaries have applied PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
1.
1.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan dalam empat kategori sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified into four categories as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each reporting date.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 1.
Financial Assets (continued)
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan.
The Company’s and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, investments in available-forsale financial assets, restricted cash and guarantee deposits.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
·
·
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries do not have financial assets at fair value through profit or loss.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
·
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) ·
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
1.
Financial Assets (continued) ·
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, restricted cash and guarantee deposits are included in this category. ·
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM investments when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
·
2.
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 1.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company and Subsidiaries do not have any financial assets classified as held-to-maturity investments as of December 31, 2011 and 2010.
·
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in stockholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in stockholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan memiliki investasi pada aset keuangan yang dicatat sebesar harga perolehan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company has investments in shares of stock stated at cost classified as AFS financial assets as of December 31, 2011 and 2010.
Liabilitas Keuangan
2.
Financial Liabilities Initial recognition Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. 36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
2.
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak termasuk hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, pinjaman investasi, penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup, hutang obligasi dan liabilitas derivatif (hanya pada tahun 2010).
The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, investment loans, provision for environmental and reclamation costs, bonds payable and derivative liabilities (only in 2010).
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
·
·
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the short term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tahun 2010, liabilitas derivatif termasuk dalam kategori ini.
In 2010, derivative liabilities are included in this category.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
·
3.
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2.
Financial Liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
·
Hutang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, pinjaman investasi, penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup dan hutang obligasi Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
The Company’s and Subsidiaries’ trade payables, other payables, accrued expenses, investment loans, provision for environmental and reclamation costs and bonds payable are included in this category.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
3.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
f. Financial Instruments (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
4.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
5.
Impairment of Financial Assets The Company and Subsidiaries assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. ·
Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. 5.
ACCOUNTING
·
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries assess the impairment based on the individual objective evidence of impairment.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti objektif secara individual atas penurunan nilai.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 5.
Impairment (continued)
of
Financial
Assets
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
·
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
AFS financial assets In the case of equity investments classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. 40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 6.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued) Aset
dan
6.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 7.
g.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan Derivatif
7.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menandatangani kontrak interest rate swap untuk tujuan mengelola risiko perubahan suku bunga yang berasal dari liabilitas jangka panjang - pinjaman investasi Perusahaan dengan suku bunga tetap. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Company enters into and engages in interest rate swap instruments for the purpose of managing its interest rate exposures emanating from the Company’s long-term liability - investment loans with fixed interest rates. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laba rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.
Liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai liabilitas jangka pendek (termasuk dalam akun Hutang Lain-lain). Derivatif melekat, bila ada, disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative liabilities are presented under current liabilities (included as part of Other Payables). Embedded derivative, if any, is presented with the host contract on the consolidated statements of financial position, which presentation represents an appropriate disclosure of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif disajikan sebagai "Penghasilan (Beban) Lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The net changes in fair value of derivative instruments and settlement of derivative instruments are presented under “Other Income (Expenses)” in the consolidated statements of comprehensive income.
Piutang Usaha
g. Trade Receivables The allowance for impairment is determined based on the policies outlined in Note 2f.
Penyisihan penurunan nilai ditentukan berdasarkan kebijakan yang terdapat di Catatan 2f.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Inventories
Persediaan dicatat pada nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersihnya. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya (Catatan 7).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Cost of finished goods and work in process comprises materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less the costs of completion and selling expenses (Note 7).
Penyisihan persediaan usang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
Allowance for obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Aset Tetap
i. Property, Plant and Equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment, except land, is computed using the straight-line method over the following estimated useful lives:
Tahun/Years Prasarana Bangunan Pabrik, mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
6 - 20 10 - 20 8 - 25 4-8 4-8
Land improvements Buildings Plant, machinery and equipment Vehicles Furniture, fixtures and office equipment The cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred. Expenditures which extend the useful life of an asset or provide further economic benefits by increasing the capacity or quality of production of the asset, are capitalized and depreciated based on the applicable depreciation rate.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi dari aset, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang berlaku.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
i. Property, Plant and Equipment (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam tahun laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review dan disesuaikan secara prospektif, jika memadai, pada setiap akhir tahun buku.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of property, plant and equipment are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each financial year.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to the appropriate property, plant and equipment accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when the assets become available for their intended use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu (qualifying assets), dikapitalisasi sampai saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu aset tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam tahun berjalan, dikurangi dengan penghasilan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is completed. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned from the temporary investment of such borrowings.
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan suatu aset tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan menggunakan tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran aset tertentu tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah tingkat rata-rata tertimbang biaya pinjaman terkait pinjaman dalam tahun tertentu, tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk pendanaan pembangunan aset tertentu.
For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount disbursed on the qualifying asset. The capitalization rate is the weighted average of the borrowing cost applicable to the total borrowings outstanding during the year, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
k.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
j. Leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Perusahaan dan Entitas Anak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of property, plant and equipment where the Company and Subsidiaries have substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leases’ commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liabilities and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the finance balance outstanding. The interest element of the finance charges is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year. Property, plant and equipment acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k. Impairment of Non-financial Assets Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
PSAK 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika nilai tercatatnya melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK yang direvisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
As described herein, the adoption of PSAK 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting, including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior year. 47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun-tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment loss relating to goodwill cannot be reversed in future years.
Transaksi-transaksi Berelasi
dengan
Pihak-pihak
l. Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” (PSAK 7 (Revisi 2010)). PSAK 7 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan secara individual. Penerapan PSAK 7 (Revisi 2010) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” (PSAK 7 (Revised 2010)). PSAK 7 (Revised 2010) requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of PSAK 7 (Revised 2010) has significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Transaksi antara Perusahaan dengan badan usaha milik negara diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak yang berelasi sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010).
Transactions between the Company and stateowned entities are considered as transactions with related parties under PSAK 7 (Revised 2010).
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 32.
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are presented in Note 32.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
m. Biaya Tangguhan
Biaya Eksplorasi Tangguhan
ACCOUNTING
m. Deferred Charges Significant expenditures incurred which are considered to have a benefit of more than one year, are deferred and amortized applying the straight-line method over the period expected to benefit from such expenditures.
Biaya yang dikeluarkan dalam jumlah signifikan yang diperkirakan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaatnya. n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
dan
Pengembangan
n. Deferred Exploration Expenditures
and
Development
Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset apabila izin usaha pertambangan masih berlaku dan biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam area of interest terkait masih berlangsung.
Exploration expenditures are accumulated for each area of interest and deferred as an asset when the mining authorization is still valid and the costs are expected to be recouped through exploitation or sale, or where activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing.
Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan. Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode izin usaha pertambangan, mana yang lebih pendek.
Development expenditures are capitalized and incorporate cost in developing an area of interest prior to the commencement of operations in that area. Exploration and development expenditures are amortized over the expected life of production for the area or the shorter of the mine life or period of the mining authorization.
Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.
Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period and, where appropriate, an adjustment is made to write off deferred exploration and development expenditures to the extent that they are not recoverable in the future.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.
Deferred exploration and development expenditures are amortized on the unit-ofproduction method from the date of commencement of commercial production of each respective area of interest.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
p.
Penyisihan untuk Pengelolaan Reklamasi Lingkungan Hidup
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Provision for Reclamation Costs
ACCOUNTING
Environmental
and
Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan hidup lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Perusahaan memiliki kewajiban tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan serta penarikan aset sesudah produksi selesai. Perusahaan menghitung besarnya kewajiban tersebut dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang masa penambangannya sehingga diperoleh jumlah yang cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut ketika produksi sudah selesai. Perubahan taksiran biaya restorasi dan lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang.
The Company has certain obligations for restoration and rehabilitation of mining areas and retirement of assets following the completion of production. Such obligations are being accrued on the unit-of-production method over the life of the mine so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is complete. Changes in estimated restoration and environmental expenditures to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Pendapatan dan Beban
p. Revenue and Expenses
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries adopted PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”).
Penjualan dari produk diakui sebagai pendapatan pada saat pengalihan risiko kepemilikan kepada pelanggan, dan:
Sales of products are recognized as revenue when the risks of ownership are transferred to the customer, and:
-
-
-
bentuk dari produk telah sesuai untuk pengiriman serta tidak terdapat proses lebih lanjut yang diperlukan oleh produsen; kuantitas serta kualitas dari produk dapat ditentukan dengan cukup akurat; produk telah diserahkan kepada pelanggan serta tidak lagi di bawah pengendalian fisik dari produsen atau hak kepemilikannya telah diserahkan kepada pelanggan; dan produk harga jual dapat ditentukan dengan cukup akurat.
-
the product is in a suitable form for delivery and no further processing is required by, or on behalf of, the producer;
-
the quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy; the product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the producer or ownership in the product has been passed to the customer; and the selling price can be determined with reasonable accuracy.
-
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Revenue and Expenses (continued)
Penjualan dari produk yang dilakukan melalui pihak ketiga (agen) diakui sebagai pendapatan pada saat produk diterima oleh pembeli akhir.
Sales of products arranged by a third party (agent) are recognized as revenue when the products are received by end-buyers.
Perjanjian penjualan tertentu atas feronikel diakui dengan menggunakan harga penjualan sementara pada saat tanggal pengiriman. Harga final ditentukan berdasarkan harga nikel London Metal Exchange (LME) yang biasanya berkisar antara 30 sampai 180 hari setelah pengiriman ke pelanggan. Penjualan jenis ini mengandung instrumen derivatif melekat yang berhubungan erat dan tidak dicatat secara terpisah dari kontrak utama penjualan. Pada tanggal pelaporan, harga penjualan feronikel sementara disesuaikan dengan harga LME nikel rata-rata bulanan yang paling dekat, dengan melakukan penyesuaian atas penjualan.
Certain ferronickel sale agreements provide for provisional pricing of sales at the time of shipment. Final pricing is based on the London Metal Exchange (LME) nickel price which normally ranges from 30 to 180 days after delivery to customers. Such a provisional sale contains an embedded derivative which is closely related and not recorded separately from the host sales contract. At the reporting date, the provisionally priced ferronickel sales are adjusted to the nearest subsequent monthly average LME nickel price, with the adjustments recorded in sales.
Harga jual emas dan perak pada umumnya didasarkan atas harga yang ditetapkan oleh London Bullion Market Association pada tanggal transaksi. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya, kecuali biaya proyek yang akan dikapitalisasi sampai proyek tersebut selesai.
Sales of gold and silver are priced generally based on the London Bullion Market Association’s quoted price at the date of transaction. Revenue earned from services is recognized at the time the services are rendered. Expenses are recognized when incurred, except project costs which will be capitalized until the project is completed.
Transaksi Entitas Sepengendali
q. Transactions among Entities under Common Control
Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan, atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara) mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah pengendalian yang sama.
Entities under common control are parties (individuals, company, or other form of entities) which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control or are controlled by or are under the same control.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests). Nilai buku historis ekuitas bersih dari entitas yang diakuisisi digabungkan, seolah-olah merupakan entitas tunggal untuk seluruh periode pelaporan, sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan, setelah memperhitungkan pajak penghasilan yang relevan, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas.
Restructuring transactions among entities under common control are accounted for under the pooling-of-interests method. The historical carrying amounts of the net equities of the entities acquired are combined, as if they are a single entity for all periods presented, in accordance with PSAK 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities under Common Control”. The difference between the transfer price and book values of the assets, liabilities, shares or other equity instruments, net of applicable income tax, is shown under Stockholders’ Equity as “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Transaksi Entitas Sepengendali (lanjutan)
ACCOUNTING
q. Transactions among Entities under Common Control (continued) The balance of “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” is realized to gain or loss from the time the common control no longer exists between the entities that entered into the transactions or the related assets, liabilities, shares or other equity instruments have been transferred to another entity not under common control.
Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi ke laba atau rugi setelah status sepengendali tidak ada lagi antara entitas yang bertransaksi atau aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya telah dialihkan ke entitas lain yang tidak sepengendali. r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Perpajakan
r. Taxation
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada tahun saat nilai aset direalisasikan atau nilai liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada operasi berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to stockholders’ equity.
Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing perusahaan tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Kewajiban Pensiun
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Pension Obligations
Perusahaan memiliki berbagai program pensiun sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan Perusahaan. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Program pensiun iuran pasti adalah sebuah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aktiva yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya.
The Company has pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations and the Company’s policy. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors, such as age, years of service or compensation. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (a fund) and will have no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aktiva program, yang disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan.
The liability recognized in the consolidated statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected-unit-credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aktiva program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal tahun diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations at the beginning of the year are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Kewajiban Pensiun (lanjutan)
The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). The Company’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation performed by the actuaries provides that the expected benefits under the Company’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law.
Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya i.
t. Other Post-Retirement Obligations
Imbalan Pelayanan Kesehatan Pensiun
i.
Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja
ii.
Termination Benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement age. The Company recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminating the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility of withdrawal. Benefits falling due more than 12 months after the statement of financial position date are discounted to present value.
Pesangon pemutusan hubungan kerja terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kemungkinannya untuk dibatalkan rendah. Pesangon yang akan dibayarkan lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kininya. u.
Post-Retirement Health Care Benefits The Company provides post-retirement health care benefits to its entitled retirees. The entitlement to these benefits is usually based on the employees’ remaining in service up to retirement age and the completion of a minimum service period. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting method similar to that for defined benefit pension plans. These obligations are valued annually by independent qualified actuaries.
Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan pasca-kerja untuk pensiunan yang berhak. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini masih harus diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi kualifikasi. ii.
ACCOUNTING
s. Pension Obligations (continued)
Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan. t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Imbalan Purnajasa
u. Past-Service Benefits The Company also provides past-service benefits for all of its permanent employees. The liability in respect of past-service benefits is recorded based on actuarial calculations using the projected-unit-credit method by independent actuaries.
Perusahaan juga memberikan imbalan purnajasa kepada semua karyawan tetapnya. Kewajiban imbalan purnajasa dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode projected-unit-credit yang dilakukan oleh aktuaris independen.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
v.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Imbalan Purnajasa (lanjutan)
ACCOUNTING
u. Past-Service Benefits (continued)
Imbalan yang diberikan adalah imbalan pasti yang berkaitan dengan kematian, cacat tetap, dan imbalan pensiun yang tergantung dari lamanya masa kerja.
This benefit scheme is a defined benefit arrangement providing for death, permanent disability and retirement benefits depending on the years of completed service.
Perusahaan mengakui timbulnya biaya pada saat Perusahaan menerima manfaat ekonomis dari jasa yang diberikan karyawan.
The Company recognizes the expense for the benefits when the Company receives the economic benefits arising from services provided by its employees.
Biaya Emisi Saham
v. Share Issuance Costs Share issuance costs are presented as a deduction from the additional paid-in capital account.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor. w. Goodwill
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan nilai wajar bagian Perusahaan, atas aset bersih entitas anak atau perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat tetapi tidak lebih dari 20 tahun.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Company’s share of the net assets of the acquired subsidiary or associate at the date of acquisition. Prior to January 1, 2011, goodwill was amortized using the straight-line method over its estimated useful life but not more than 20 years.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi.
When the cost of acquisition is less than the acquirer’s interest in the fair value of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of the exchange transaction, the fair values of the acquired non-monertary assets should be reduced proportionately until all the excess is eliminated.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi, tetapi menjadi subjek dari uji penurunan nilai (Catatan 2c). Selisih lebih bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi atas harga perolehan akuisisi pada tanggal transaksi diakui sebagai laba rugi.
From January 1, 2011, goodwill is no longer amortized, but is subject to impairment test (Note 2c). The excess of the acquirer’s interest in the fair value of identifiable assets and liabilities acquired over the cost of acquisition at the date of the exchange transaction is recognized in profit or loss.
Laba Bersih per Saham Dasar
x. Basic Earnings per Share The amount of basic earnings per share is computed by dividing income for the year attributable to owners of the parent by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
Saham Diperoleh Kembali
ACCOUNTING
y. Treasury Stock Where the Company buys back its share capital, the consideration paid, including any directly attributable incremental costs (net of income taxes), is deducted from equity attributable to the Company’s equity holders until the shares are cancelled, reissued or disposed. Where such shares are subsequently sold or reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.
Ketika Perusahaan membeli kembali sahamnya, jumlah yang dibayarkan, termasuk tambahan biaya yang terkait secara langsung (bersih dari pajak penghasilan), dikurangi dari ekuitas pemegang saham Perusahaan sampai saham tersebut dibatalkan, diterbitkan kembali atau dijual. Pada saat saham tersebut dijual atau diterbitkan kembali, pembayaran yang diterima, bersih setelah dikurangi tambahan biaya dan pajak penghasilan yang terkait langsung, diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor. z.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Segmen Operasi
z. Operating Segments
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen operasi ditentukan oleh Direksi Perusahaan dan Entitas Anak. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. This revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. Operating segments are determined by the Company’s and Subsidiaries’ Board of Directors. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Segmen adalah bagian khusus Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing certain products (business segment), which component is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.
aa. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi
aa. Adoption of Other Revised Accounting Standards and Interpretations
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Perusahaan dan Entitas Anak juga telah menerapkan standar akuntansi revisi dan interpretasi berikut pada tanggal 1 Januari 2011, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Company and Subsidiaries also adopted the following revised accounting standards and interpretations on January 1, 2011, which were considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
2.
aa. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi (lanjutan) · · · · · · · · · 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
aa. Adoption of Other Revised Accounting Standards and Interpretations (continued)
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim” PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud” PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”
·
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan” ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
·
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
ESTIMASI
ACCOUNTING
· · · · ·
· · 3.
PSAK 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows” PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Statements” PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” PSAK 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” ISAK 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Company’s and Subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years.
a. Pertimbangan
a. Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional dari Entitas Anak yang beroperasi di luar negeri, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the foreign Subsidiaries, apart from those estimations and assumptions which have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Mata uang fungsional dari Entitas Anak adalah mata uang masing-masing dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari menjalankan bisnisnya.
The functional currency of the Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency that mainly influences their revenue and the cost of operating their business. 57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut: · Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
·
·
·
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset tak berwujud
Determination of fair values of financial assets and financial liabilities
Estimating useful lives of property, plant and equipment and intangible assets The Company and Subsidiaries estimate the useful lives of their property, plant and equipment and intangible assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of property, plant and equipment is based on the Company’s and Subsidiaries’ collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset tak berwujudnya berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan diatas. 58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset tak berwujud (lanjutan)
The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Company’s property, plant and equipment will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets.
Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktorfaktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat. ·
·
Goodwill dan aset tak berwujud
Goodwill and intangible assets The consolidated financial statements reflect acquired businesses after the completion of the respective acquisition. The Company accounts for the acquired businesses using the acquisition method starting January 1, 2011 and the purchase method for prior year acquisitions, which requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated statements of financial position. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Company’s financial performance.
Laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan akuisisi bisnis setelah penyelesaian akuisisi tersebut. Perusahaan menghitung bisnis yang diakuisisi menggunakan metode akuisisi dimulai tanggal 1 Januari 2011 dan metode pembelian untuk akuisisi pada tahun-tahun sebelumnya, yang mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara material. ·
Estimating useful lives of property, plant and equipment and intangible assets (continued)
·
Realisasi dari aset pajak tangguhan
Realization of deferred income tax assets The Company and Subsidiaries review the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company’s and Subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred income tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan permanen yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. 59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Realisasi dari aset pajak tangguhan (lanjutan)
This forecast is based on the Company’s and Subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and Subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of deferred income tax assets to be utilized.
Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan dan Entitas Anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. ·
Realization of deferred income tax assets (continued)
·
Estimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang
Estimating provision losses on receivables
for
impairment
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on trade receivables, the Company and Subsidiaries estimate the provision for impairment losses related to their trade receivables that are specifically identified as doubtful of collection. The level of provision is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the accounts. In these cases, the Company and Subsidiaries use judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Company’s and Subsidiaries’ relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Company’s and Subsidiaries’ receivables to amounts that they expect to collect. These specific reserves are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.
Apabila terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan dan Entitas Anak ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Estimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang (lanjutan)
Estimating provision for impairment losses on receivables (continued)
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Perusahaan dan Entitas Anak juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada pelanggan.
In addition to specific provision against individually significant receivables, the Company and Subsidiaries also assess a collective impairment provision against credit exposure of their customers which are grouped based on common credit characteristic, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to customers.
Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan.
This collective provision is calculated based on historical loss experience using various factors, such as historical performance of the customers within the collective group, deterioration in the markets in which the customers operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of customers. ·
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya
Estimation of pension cost and other employee benefits The cost of the defined benefit plan and the present value of the pension obligation are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among other things, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the higher of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date. Due to complexity of valuation, the underlying assumption and its long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial bersih pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya (lanjutan)
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs and obligations of pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Perusahaan percaya bahwa asumsi Perusahaan adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan kewajiban pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. ·
·
Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Asset retirement obligations
Asset retirement obligations are recognized in the year in which they are incurred if a reasonable estimate of fair value can be made. This requires an estimation of the cost to restore/dismantle on a per location basis and is based on the best estimate of the expenditure required to settle the obligation at the future restoration/dismantlement date, discounted using a pre-tax rate that reflects the current market assessment of the time value of money and, where appropriate, the risk specific to the liability.
Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset diakui dalam tahun dimana terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap nilai wajar dapat dibuat. Hal ini mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk restorasi/membongkar untuk setiap lokasi dan berdasarkan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dari restorasi/pembongkaran di masa depan, didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan penelaahan pasar saat ini untuk nilai waktu dari uang dan, dimana sesuai, risiko tertentu dari liabilitas. ·
Estimation of pension cost and other employee benefits (continued)
·
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Uncertain tax exposure In certain circumstances, the Company and Subsidiaries may not be able to determine the exact amount of their current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and Subsidiaries apply similar considerations as they would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and Subsidiaries make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. 62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
·
Ketidakpastian (lanjutan)
kewajiban
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
perpajakan
Uncertain tax exposure (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak merupakan subyek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2010.
As of December 31, 2011, the Company and Subsidiaries are subject to tax audit for fiscal year 2010.
Bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, are presented under Other Income (Expenses) as part of “Others - net” in the consolidated statements of comprehensive income. ·
Estimasi cadangan tertambang
Minerable reserve estimates
Cadangan terbukti merupakan estimasi jumlah hasil yang dapat dieksploitasi secara ekonomis dan legal dari aset pertambangan Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan dan melaporkan cadangan mineral berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”). Dalam memperkirakan cadangan mineral diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Proven reserves are estimates of the amount of output that can be economically and legally exploited from the Company’s and Subsidiaries’ mining properties. The Company and Subsidiaries determine and report their mineral reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”). In order to estimate mineral reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Estimasi jumlah dan/atau nilai kalori cadangan mineral memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman body atau lahan mineral yang ditentukan dengan melakukan analisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of mineral reserves requires the size, shape and depth of mineral bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan untuk membuat estimasi atas jumlah cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena adanya data geologi tambahan yang dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dalam berbagai bentuk, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Company’s and Subsidiaries’ financial results and financial position in a number of ways, including the following: 63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Estimasi cadangan tertambang (lanjutan)
-
- Nilai aset tercatat dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan. - Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis satuan unit produksi, atau jika terdapat perubahan masa manfaat ekonomis aset. - Pembongkaran, restorasi lokasi dan provisi lingkungan dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan yang dapat mempengaruhi ekspektasi akan waktu atau biaya kegiatankegiatan tersebut. - Nilai aset/liabilitas pajak tangguhan tercatat dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak. ·
Minerable reserve estimates (continued)
-
-
-
·
Biaya eksplorasi
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows. Depreciation, depletion and amortization charged in the statements of comprehensive income may change where such charges are determined on units of production basis, or where the useful economic lives of assets change. Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities. The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Exploration expenditure The Company and Subsidiaries’ accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable production operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the relevant capitalized amount will be written off to the consolidated statements of comprehensive income.
Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak untuk biaya eksplorasi menimbulkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh kegiatan eksploitasi di masa depan atau dijual atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memperbolehkan penilaian yang wajar atas adanya cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu untuk peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya tentang apakah operasi produksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika setelah biaya dikapitalisasi berdasarkan kebijakan tidak menunjukkan adanya kemungkinan pemulihan biaya, biaya relevan yang dikapitalisasi tersebut akan dihapus dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
Biaya pengembangan
Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written off to the consolidated statements of comprehensive income.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika setelah memulai kegiatan pengembangan ada penilaian bahwa terdapat penurunan nilai biaya pengembangan, jumlah yang sesuai hal tersebut akan dihapus di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ·
Development expenditure
·
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets In accordance with the Company’s and Subsidiaries’ accounting policy, each asset or CGU is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognized to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash-generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, setiap aset atau UPK dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat diperoleh kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai wajar yang lebih tinggi dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
3.
b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimates and Assumptions (continued) ·
non-keuangan
of
non-financial
assets
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves, operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated statements of comprehensive income.
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan, biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ·
Impairment (continued)
·
Penyisihan untuk rehabilitasi tambang
Provision for mine rehabilitation The Company and Subsidiaries’ accounting policy for the recognition of closure and rehabilitation provisions requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, the magnitude of possible land disturbance and the timing, extent and costs of required closure and rehabilitation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time.
Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak untuk pengakuan nilai penutupan dan rehabilitasi tambang membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, besarnya kemungkinan lahan terganggu serta waktunya, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penutupan dan rehabilitasi. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan jumlah biaya aktual dari yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi secara berkala ditinjau dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS
4.
2011 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Bank Pihak-pihak yang berelasi: Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yen Jepang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Kendari
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
284.901 79.648 5.477
366.931 83.343 2.910
370.026
453.184
Cash on hand Rupiah United States dollar Japanese yen
Cash in banks Related parties: United States dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
321.818.870
540.282.581
15.276.594
6.999.439
337.095.464
547.282.020
306.236.065
145.655.272
8.344.080
905.885
1.576.750
717.544
316.156.895
147.278.701
1.475.145
7.590.812
Australian dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
467.221
5.513
Japanese yen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
655.194.725
702.157.046
424.842.620 15.602.999
22.605.685 80.082.287
1.519.959 808.595 676.824 459.584
579.343 4.122.308 1.047.603
194.188 110.426 3.369 -
110.698 920.144 33.590
444.218.564
109.501.658
67
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Third parties: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (formerly PT Bank UOB Buana, Jakarta) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Kendari
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta Standard Bank PLC., Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Royal Bank of Scotland, Jakarta
Dolar Australia Citibank N.A., Jakarta
Deposito berjangka Pihak-pihak yang berelasi: Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pihak ketiga: Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta) PT Bank Permata Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
United States dollar Citibank N.A., Jakarta Standard Bank PLC., Singapore PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (formerly PT Bank UOB Buana, Jakarta)
127.450.751 31.973.411 20.036.649 3.140.284 1.837.354 956.860 18.166
324.415.168 5.057.913 38.997.079 3.261.086 1.822.291 18.558
9.059
-
6.310 2.758
-
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
-
948.808
The Royal Bank of Scotland, Jakarta
185.431.602
374.520.903
21.683.657
101.258.723
651.333.823
585.281.284
1.306.528.548
1.287.438.330
1.300.000.000 711.300.000
104.000.000
150.000.000
-
50.000.000
50.000.000
2.211.300.000
154.000.000
181.360.000 90.680.000
1.123.875.000 -
-
944.055.000
272.040.000
2.067.930.000
324.000.000 300.000.000
-
300.000.000 200.000.000
-
1.124.000.000
-
68
Australian dollar Citibank N.A., Jakarta
Time deposits Related parties: Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
United States dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Third parties: Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (formerly PT Bank UOB Buana, Jakarta) PT Bank Permata Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta)
Jumlah kas dan setara kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
362.720.000 272.040.000 90.680.000 -
539.460.000 89.910.000
-
89.910.000
725.440.000
719.280.000
4.332.780.000
2.941.210.000
5.639.678.574
4.229.101.514
2011
2010
6,5% - 7,5% 2,2% - 3,13%
6% - 7% 1% - 4,5%
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
5.
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2011 Dolar Amerika Serikat Avarus AG Raznoimport Nickel (UK) Limited Mitsubishi Corporation Mitsui & Co., Ltd. Guang Xi Beining Zhejiang Grand IMP. Grandpop International Ltd. Marubeni Corporation Tricell (HK) Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000.000)
.
Rupiah United States dollar
The interest rates on cash in banks, time deposits and deposits on call in related parties are comparable to those offered by third parties.
Tingkat bunga yang diperoleh dari rekening koran, deposito berjangka dan deposito on call pada bank pihak berelasi sebanding dengan tingkat bunga yang diperoleh dari bank pihak ketiga. 5.
Total cash and cash equivalents
The range of annual interest rates on time deposits is as follows:
Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat
United States dollars PT Bank Permata Tbk PT ANZ Panin Bank, Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia, Jakarta (formerly PT Bank UOB Buana, Jakarta)
2010
891.509.518 164.001.989 55.698.848 29.820.415 22.956.912 21.139.412 16.998.873 16.271.236 13.454.072
1.088.602.988 321.395.662 64.234.876 39.141.551 22.761.975 1.394.950 26.507.867
14.000.909
18.660.199
1.245.852.184
1.582.700.068
69
United States dollar Avarus AG Raznoimport Nickel (UK) Limited Mitsubishi Corporation Mitsui & Co., Ltd. Guang Xi Beining Zhejiang Grand IMP. Grandpop International Ltd. Marubeni Corporation Tricell (HK) Ltd. Others (each below Rp10,000,000)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2011 Rupiah PT CIMB Niaga Tbk PT Sucofindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000)
-
THIRD
PARTIES
2010
1.179.817 -
1.902.948
14.382.665
8.734.117
Rupiah PT CIMB Niaga Tbk PT Sucofindo Others (each below Rp1,000,000)
Cadangan penurunan nilai
1.261.414.666 (14.072.046)
1.593.337.133 (13.453.274)
Provision for impairment losses
Piutang usaha - bersih
1.247.342.620
1.579.883.859
Trade receivables - net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 sampai 30 hari 31 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
2010
731.721.141
969.464.243
165.549.519 248.309.248 115.834.758
223.488.910 290.720.450 109.663.530
Penyisihan penurunan nilai
1.261.414.666 (14.072.046)
1.593.337.133 (13.453.274)
Piutang usaha - bersih
1.247.342.620
1.579.883.859
Current Overdue: 1 to 30 days 31 to 90 days over 90 days Provision for impairment losses Trade receivables - net
Piutang usaha merupakan piutang tanpa bunga yang pelunasannya diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak dalam jangka waktu tertentu.
Trade receivables are non-interest bearing and are generally collected by the Company and Subsidiaries within certain specified periods.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan dan tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi selama tahun tersebut yang dapat menimbulkan saldo piutang usaha.
As of December 31, 2011 and 2010, no trade receivables are used as collateral for obligations and there had been no transactions with related parties during the year that would give rise to outstanding trade receivables.
Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believes that the provision for impairment losses is sufficient to cover losses from the non-collection of the accounts.
Perubahan cadangan sebagai berikut:
adalah
Changes in the amounts of the provision for impairment losses are as follows:
2011
2010
Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan
13.453.274 618.772
1.038.311 12.414.963
Balance at beginning of year Provision during the year
Saldo akhir tahun
14.072.046
13.453.274
Balance at end of year
2011
2010
12.578.456 1.493.590
11.982.255 1.471.019
14.072.046
13.453.274
penurunan
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
nilai
70
Individual impairment Collective impairment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG LAIN-LAIN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
6.
OTHER RECEIVABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011 Piutang dividen Despatch Bunga Komisi atas penjualan batu granit Piutang karyawan Reimbursable disbursement dari kontraktor Sewa Lain-lain
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
56.216.277 12.495.447 10.391.319 8.471.280 2.771.614
83.100.819 11.757.295 2.353.776 14.172.981 3.117.751
1.422.905 1.416.965 12.413.601
1.689.903 8.935.549 17.685.538
Jumlah Penyisihan penurunan nilai
105.599.408 (5.521.534)
142.813.612 (29.434.981)
Piutang lain-lain - bersih
100.077.874
113.378.631
2011 5.521.534
PERSEDIAAN
29.434.981
Suku cadang dan bahan pembantu Barang dalam proses
Penyisihan persediaan usang atas suku cadang Persediaan - bersih
7.
INVENTORIES 2010
447.416.139 184.466.669 166.178.574 164.774.466 91.733.670 56.463.449 25.954.464 899.128 4.926.401
274.063.242 187.215.283 279.320.722 44.563.021 21.973.324 3.610.000
1.142.812.960
810.745.592
496.260.924 53.191.166
375.678.403 49.473.830
1.692.265.050
1.235.897.825
(4.367.767) 1.687.897.283
Collective impairment
Management believes that the provision for impairment losses is sufficient to cover losses from the non-collection of the receivables.
2011 Persediaan produk: Emas dan perak Bijih nikel Feronikel Feronikel dalam perjalanan Emas dalam perjalanan Presipitat emas dan perak Batubara Bijih bauksit Logam mulia lainnya
Other receivables - net
2010
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 7.
Total Provision for impairment losses
Other receivables are non-interest bearing and are generally collected by the Company and Subsidiaries within certain specified periods.
Piutang lain-lain merupakan piutang tanpa bunga yang pelunasannya diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak selama jangka waktu tertentu.
Penurunan nilai secara kolektif
Dividends receivable Despatch Interests receivable Fee from sales of granite Employees’ receivable Reimbursable disbursements from contractor Rent Others
(6.614.713) 1.229.283.112
71
Products inventory: Gold and silver Nickel ore Ferronickel Ferronickel in transit Gold in transit Gold and silver precipitates Coal Bauxite ore Other precious metals
Spare parts and supplies Work-in-process
Allowance for obsolescence of spare parts Inventories - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
PERSEDIAAN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
7.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan emas dan perak telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan fisik dan pencurian dengan nilai pertanggungan keseluruhan masing-masing sebesar US$7.874.530 dan US$27.116.624.
As of December 31, 2011 and 2010, inventories of gold and silver were insured against the risk of physical damage and theft under blanket policies with total insurance coverage of US$7,874,530 and US$27,116,624, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut.
Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang.
Based on its assessment, management believes that the allowance for obsolescence is adequate to cover possible losses on obsolete inventories.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
8.
PREPAID EXPENSES This account consists of prepayments of the following:
Akun ini terdiri dari pembayaran atas:
2011
9.
INVENTORIES (continued)
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
Asuransi Sewa Pembebasan lahan Lain-lain
47.937.301 5.811.884 1.641.480
37.931.048 1.500.000 458.858
Insurance Rent Land acquisition Others
Jumlah
55.390.665
39.889.906
Total
ASET LANCAR LAIN-LAIN
9.
Other current assets are non-interest bearing advances and consist of the following:
Aset lancar lain-lain merupakan uang muka tanpa bunga yang terdiri dari:
2011 Uang muka proyek Uang muka kepada pemasok Uang muka bahan bakar Lain-lain Jumlah
OTHER CURRENT ASSETS
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
58.272.389 45.829.798 2.248.554
26.003.491 35.984.950 45.963.756 2.198.103
Project advances Advances to suppliers Fuel advances Others
106.350.741
110.150.300
Total
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
10. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
10. RESTRICTED CASH
Saldo yang dibatasi penggunaannya pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, merupakan rekening koran yang ditempatkan pada:
The balance of restricted cash as of December 31, 2011 and 2010, represents cash in:
a.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masing-masing sebesar Rp77.203.934 dan Rp93.446.727 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman kepada pegawai Perusahaan (Catatan 36l).
a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp77,203,934 and Rp93,446,727 as of December 31, 2011 and 2010, respectively, which is used as guarantee for employees’ loan facility (Note 36l).
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$333.034 (atau setara dengan Rp3.019.948) dan Rp538 pada tanggal 31 Desember 2011, digunakan sebagai jaminan atas pembelian bahan bakar dari PT Pertamina (Persero).
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to US$333,034 (or equivalent to Rp3,019,948) and Rp538 as of December 31, 2011, which is used as guarantee for fuel purchases from PT Pertamina (Persero).
c.
BPR Bestari sebesar Rp2.351.926 dan Rp2.264.891 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, digunakan sebagai jaminan reklamasi atas pertambangan bauksit PT Antam Resourcindo, Entitas Anak.
c. BPR Bestari amounting to Rp2,351,926 and Rp2,264,891 as of December 31, 2011 and 2010, which is used as guarantee for the bauxite mining reclamation cost of PT Antam Resourcindo, a Subsidiary.
11. INVESTASI
Perusahaan/Companies 2011 Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investments in Associates PT Meratus Jaya Iron & Steel (”MEJIS”)* (Catatan 36i/Note 36i) PT Menara Antam Sejahtera (”MAS”)* (Catatan 36t/Note 36t)
11. INVESTMENTS
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya Perolehan/ Cost of Investment
Bagian atas akumulasi laba (rugi) bersih/ Equity in accumulated net income (losses)
(6.135.229)
Indonesia
Industri sponge iron/ Manufacturing of sponge iron
34,0%
176.894.001
Indonesia
Industri, perdagangan, pengangkutan, dan jasa lainnya/ Manufacturing, trading, transportation, and other services
25,0%
2.500.000 179.394.001
Investasi pada Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual/ Investment in Available-for-Sale Financial Asset PT Nusa Halmahera Minerals (”NHM”)
Indonesia
Investasi pada Entitas Pengendalian Bersama/ Investment in Jointly Controlled Entity ICA* (Catatan 36f/Note 36f) Indonesia
Eksplorasi dan operator tambang/ Mining exploration and operator
17,5%
35.668.299
Industri alumina dan jasa kontraktor pertambangan umum/ Alumina industry and general mining contractor services
80,0%
1.109.502.407
73
965 (6.134.264)
-
(73.601.617)
Bersih/ Net
170.758.772
2.500.965 173.259.737
35.668.299
1.035.900.790
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI (lanjutan)
Perusahaan/Companies 2010 Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investment in Associate MEJIS * (Catatan 36i/Note 36i)
Investasi pada Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual/ Investment in Available-for-Sale Financial Asset NHM
11. INVESTMENTS (continued)
Domisili/ Domicile
Indonesia
Indonesia
Investasi pada Entitas Pengendalian Bersama/ Investment in Jointly Controlled Entity ICA* (Catatan 36f/Note 36f) Indonesia (Disajikan kembali – Catatan 43/ As restated – Note 43)
Jenis usaha/ Nature of business
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya Perolehan/ Cost of Investment
Industri sponge iron/ Manufacturing of sponge iron
34,0%
132.344.639
Eksplorasi dan operator tambang/ Mining exploration and operator
17,5%
35.668.299
Industri alumina dan jasa kontraktor pertambangan umum/ Alumina industry and general mining contractor services
80,0%
147.332.516
Bagian atas akumulasi rugi bersih/ Equity in accumulated net losses
Bersih/ Net
(3.417.371)
-
(50.166.454)
128.927.268
35.668.299
97.166.062
*) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, MEJIS, MAS dan ICA belum beroperasi secara komersial.
*) As of December 31, 2011, MEJIS, MAS and ICA have not yet started their commercial operations.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah mengakui penghasilan dividen dari NHM masingmasing sebesar Rp354.577.292 dan Rp366.026.427.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, the Company recognized dividend income from NHM amounting to Rp354,577,292 and Rp366,026,427, respectively.
Jumlah aset bersih ICA pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
ICA’s net assets as of December 31, 2011 and 2010 and comprehensive loss for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Aset Aset lancar Aset tidak lancar
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
Aset bersih
2010
219.519.510 1.204.398.626
64.094.648 109.797.839
1.423.918.136
173.892.487
26.244.247 363.898.649
33.717.714 -
390.142.896
33.717.714
1.033.775.240
140.174.773
2011 Pendapatan Biaya Rugi komprehensif tahun berjalan Bagian partisipasi dalam ventura bersama
Assets Current assets Non-current assets
Liabilities Current liabilities Non-current liabilities
Net assets
2010
296.795 23.731.958 (23.435.163) 80%
35.733 19.409.465 (19.373.732) 80%
74
Income Expenses Comprehensive loss for the year Interest in jointly controlled entity
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Tanah Prasarana Bangunan Pabrik, mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Prasarana Bangunan Pabrik, mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
Akumulasi penurunan nilai Nilai buku
Pengurangan/ Disposals Pemindahan/ Transfers
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
32.422.767 1.164.101.128 353.754.065 4.190.860.526 61.325.519
33.690.879 203.619.214 37.572.516 161.477.563 15.681.814
12.644.240 4.828.300 3.637.106 137.000
53.469.406 1.362.892.042 391.326.581 4.348.700.983 76.870.333
77.018.148 427.369.219
10.993.754 399.658.197
1.272.973 167.944.263
86.738.929 659.083.153
6.306.851.372
862.693.937
190.463.882
6.979.081.427
738.354.759 141.101.990 2.411.499.003 41.479.715
158.944.236 22.369.132 341.076.712 7.303.071
19.443 508.972 1.333.902 662.122
897.279.552 162.962.150 2.751.241.813 48.120.664
60.631.257
7.428.149
1.103.158
66.956.248
3.393.066.724
537.121.300
3.627.597
3.926.560.427
91.125.100
-
19.346.842
2.822.659.548
Cost Land Land improvements Buildings Plant, machinery and equipment Vehicles Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress
Accumulated depreciation Land improvements Buildings Plant, machinery and equipment Vehicles Furniture, fixtures and office equipment
71.778.258
Accumulated impairment loss
2.980.742.742
Net book value
2010 (Disajikan kembali - Catatan 43/As restated - Note 43)
Saldo Awal/ Beginning Balance Harga perolehan Tanah Prasarana Bangunan Pabrik, mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Prasarana Bangunan Pabrik, mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
Akumulasi penurunan nilai Nilai buku
Pengurangan/ Disposals Pemindahan/ Transfers
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
30.202.199 950.026.724 288.053.269 4.084.909.037 57.304.659
6.905.868 227.428.162 67.772.136 125.844.502 10.163.892
4.685.300 13.353.758 2.071.340 19.893.013 6.143.032
32.422.767 1.164.101.128 353.754.065 4.190.860.526 61.325.519
81.119.742 397.274.065
7.299.469 313.508.927
11.401.063 283.413.773
77.018.148 427.369.219
5.888.889.695
758.922.956
340.961.279
6.306.851.372
626.714.533 108.273.953 2.065.160.934 41.626.766
113.870.862 34.332.554 365.507.661 5.162.077
2.230.636 1.504.517 19.169.592 5.309.128
738.354.759 141.101.990 2.411.499.003 41.479.715
Cost Land Land improvements Buildings Plant, machinery and equipment Vehicles Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress
Accumulated depreciation Land improvements Buildings Plant, machinery and equipment Vehicles Furniture, fixtures and office equipment
64.561.047
8.030.528
11.960.318
60.631.257
2.906.337.233
526.903.682
40.174.191
3.393.066.724
114.086.042
-
22.960.942
91.125.100
Accumulated impairment loss
2.822.659.548
Net book value
2.868.466.420
Penambahan harga perolehan aset tetap termasuk reklasifikasi aset dalam penyelesaian yang telah selesai ke masing-masing aset tetap terkait masing-masing sebesar Rp167.944.263 dan Rp283.413.773 pada tahun 2011 dan 2010.
Additions to cost of property, plant and equipment include reclassifications of completed construction in progress to appropriate property, plant and equipment accounts amounting to Rp167,944,263 and Rp283,413,773 in 2011 and 2010, respectively.
Perusahaan memiliki 56 bidang tanah dengan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang berbeda, antara 1 sampai 30 tahun dari tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah ini karena tanah tersebut diperoleh secara legal dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang cukup.
The Company owns 56 plots of land with “Hak Guna Bangunan” titles which will expire on various dates ranging from 1 to 30 years from December 31, 2011. Management believes that there will be no difficulties in obtaining the extension of the land rights as the plots of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership. 75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, kekerasan dan penghentian operasi dengan nilai pertanggungan keseluruhan masing-masing sebesar US$1.441.671.739 dan US$1.370.093.872 yang menurut pendapat manajemen memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s and Subsidiaries’ property, plant and equipment were covered by insurance against risks of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and business interruption with total coverage of US$1,441,671,739 and US$1,370,093,872, respectively, which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Biaya penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment for the years ended December 31, 2011 and 2010, was allocated as follows:
2011
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
Biaya produksi (Catatan 27) Beban umum dan administrasi (Catatan 28)
517.260.417
509.949.133
13.789.462
12.058.285
Production costs (Note 27) General and administrative expenses (Note 28)
Jumlah
531.049.879
522.007.418
Total
Depreciation on property, plant and equipment of the Company, BEI and CSD was charged to deferred exploration and development expenditures as follows:
Penyusutan aset tetap Perusahaan, BEI dan CSD dibebankan ke dalam biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebagai berikut: 2011
2010
Perusahaan BEI CSD
6.034.781 36.640 -
36.640 4.859.624
Company BEI CSD
Jumlah
6.071.421
4.896.264
Total
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan.
Construction in progress represent projects that have not been completed at the statement of financial position date.
Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar dari 44% sampai dengan 89% pada tanggal 31 Desember 2011, yang diestimasikan akan selesai dalam tahun 2012, dan dari 20% sampai dengan 91% pada tanggal 31 Desember 2010.
The percentages of completion of the constructions in progress ranged from 44% to 89% as of December 31, 2011, which are estimated to be completed in 2012, and from 20% to 91% as of December 31, 2010.
Sebelum diakuisisi sebagai Entitas Anak, CSD telah mengakui penurunan nilai atas aset tetap CSD sebesar Rp130.498.327 yang disebabkan oleh jadwal penyelesaian yang tertunda dan peningkatan biaya untuk menyelesaikan pembangunan proyek. Pada tahun 2011 dan 2010, sebagai akibat berlanjutnya proyek CSD, membaiknya harga emas dan Perusahaan telah menjadi pemegang saham mayoritas CSD, manajemen CSD melakukan pemulihan masingmasing sebesar Rp19.346.842 dan Rp22.960.942 atas penurunan nilai aset tetap.
Prior to its acquisition as a Subsidiary, CSD has recognized impairment loss of property, plant and equipment amounting to Rp130,498,327 because of the delay in the completion time and increase in the cost to complete its construction project. In 2011 and 2010, due to the continuance of CSD’s project, the increase in gold price and the Company becoming a CSD majority stockholder, CSD’s management recognized the recovery amounting to Rp19,346,842 and Rp22,960,942, respectively, of the impairment loss on property, plant and equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada tambahan penurunan nilai aset tetap.
As of December 31, 2011, management believes that there is no additional impairment in the value of the property, plant and equipment. 76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTY, (continued)
Entitas Anak: Cibaliung Landak Pulau Gag Meliau
Tahap pengembangan/produksi: Perusahaan: Tanjung Buli Mornopo Kijang Pongkor Cikidang Pulau Gee Pulau Maniang
Entitas Anak: Cikidang Cibodas Kijang
Dikurangi: Akumulasi amortisasi Akumulasi penurunan nilai Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan - bersih
EQUIPMENT
13. DEFERRED EXPLORATION DEVELOPMENT EXPENDITURES
2011 Tahap eksplorasi*: Perusahaan: Pongkor Tayan Sangaji Tapunopaka Pulau Obi Pakal Mandiodo Bahubulu Maba Cibaliung Lain-lain
AND
In accordance with the requirements of the General Director of General Mining in its decree No. 336 K/271/DDJP/1996 dated August 1, 1996 regarding Reclamation Guarantee, the Company has provided for an asset retirement obligation amounting to Rp5,526,567 as of December 31, 2011 and 2010 (included as part of provision for environmental and reclamation costs).
Sehubungan dengan persyaratan dalam keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum No. 336 K/271/DDJP/1996 tanggal 1 Agustus 1996 tentang Jaminan Reklamasi, Perusahaan telah membukukan kewajiban beban penarikan aset sebesar Rp5.526.567 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (termasuk dalam bagian penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup). 13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN
PLANT
AND
2010
133.627.126 115.360.006 108.584.607 99.031.525 95.657.105 65.305.392 34.136.395 25.913.658 5.712.803 909.030 73.072.024
77.645.043 123.887.518 104.785.316 65.924.553 95.657.105 48.316.300 22.888.711 25.578.721 5.712.804 909.030 56.769.409
757.309.671
628.074.510
450.548.885 33.402.213 24.602.316 20.633.444
426.653.652 25.273.380 4.402.416 10.786.703
529.186.858
467.116.151
1.286.496.529
1.095.190.661
169.129.936 97.046.467 39.610.464 19.809.425 5.546.530 1.195.535 1.078.710
132.693.383 95.042.553 39.610.464 19.809.425 5.546.530 1.195.535 1.078.710
333.417.067
294.976.600
14.938.136 1.816.096 484.105
14.938.136 1.816.096 484.105
17.238.337
17.238.337
(196.263.827) (298.679.530)
(152.512.903) (341.454.462)
(494.943.357)
(493.967.365)
1.142.208.576
913.438.233
*) Perusahaan dan Entitas Anak telah menemukan cadangan terbukti untuk area tersebut.
Exploration stage*: The Company: Pongkor Tayan Sangaji Tapunopaka Obi Island Pakal Mandiodo Bahubulu Maba Cibaliung Others Subsidiaries: Cibaliung Landak Gag Island Meliau
Development/production stage: The Company: Tanjung Buli Mornopo Kijang Pongkor Cikidang Gee Island Maniang Island
Subsidiaries: Cikidang Cibodas Kijang
Less: Accumulated amortization Accumulated impairment loss Deferred exploration and development expenditures - net
*) The Company and Subsidiaries have found proven reserves in these areas.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (lanjutan)
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
biaya eksplorasi dan ke biaya produksi untuk pada tanggal-tanggal 2010 masing-masing dan Rp35.971.716
Amortization of deferred exploration and development expenditures charged to production costs for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp43,750,924 and Rp35,971,716, respectively (Note 27).
Sebelum diakuisisi sebagai Entitas Anak, CSD telah mengakui penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebesar Rp332.849.659 yang disebabkan oleh jadwal penyelesaian yang tertunda dan peningkatan biaya untuk menyelesaikan pembangunan proyek. Pada tahun 2011 dan 2010, sebagai akibat berlanjutnya proyek CSD, membaiknya harga emas dan Perusahaan telah menjadi sebagai pemegang saham mayoritas CSD, manajemen CSD melakukan pemulihan masing-masing sebesar Rp42.774.932 dan Rp50.765.534 atas penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan.
Prior to its acquisition as a Subsidiary, CSD has recognized an impairment loss on deferred exploration and development expenditures amounting to Rp332,849,659 because of the delay in the completion time and increase in the cost to complete its construction project. In 2011 and 2010, due to the continuance of CSD’s project, the increase in gold price and the Company becoming a CSD majority stockholder, CSD’s management recognized the recovery amounting to Rp42,774,932 and Rp50,765,534, respectively, of the impairment loss on deferred exploration and development expenditures.
Sehubungan dengan pembatalan Kuasa Pertambangan di Pulau Obi dan pengurangan luas lahan Kuasa Pertambangan di Tapunopaka, manajemen Perusahaan telah mencadangkan penyisihan penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebesar Rp95.657.105 pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penambahan atas penurunan nilai untuk biaya eksplorasi tangguhan di Pulau Obi sebesar Rp67.149.742.
In relation to the cancellation of the Company’s Mining Authorization in Obi Island and reduction of the Company’s Mining Authorization in Tapunopaka, the management of the Company provided an allowance for impairment loss on deferred exploration and development expenditures amounting to Rp95,657,105 as of December 31, 2010. In 2010, the Company recognized the provision for the impairment loss on deferred exploration expenditures in Obi Island amounting to Rp67,149,742.
Mutasi penyisihan penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebagai berikut:
Movements of provision for impairment loss on deferred exploration and development expenditures are as follows:
Pembebanan amortisasi pengembangan tangguhan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan sebesar Rp43.750.924 (Catatan 27).
2011 Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan: Pulau Obi dan Tapunopaka
Pemulihan selama tahun berjalan: Cibaliung Saldo akhir tahun
2010
341.454.462
325.070.254
-
67.149.742
341.454.462
392.219.996
42.774.932
50.765.534
Recovery during the year: Cibaliung
298.679.530
341.454.462
Balance at end of year
78
Balance at beginning of year Provision during the year: Obi Island and Tapunopaka
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. GOODWILL - BERSIH
14. GOODWILL - NET 2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Harga perolehan: PT Citra Tobindo Sukses Perkasa Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. PT Borneo Edo International PT Mega Citra Utama PT Gunung Kendaik
83.614.545 40.006.919 28.329.125 17.116.383 16.307.000
44.658.887 32.439.844 19.689.730 -
185.373.972
96.788.461
-
4.651.968 4.110.719 2.573.347
Akumulasi amortisasi: Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. PT Borneo Edo International PT Mega Citra Utama
Nilai buku
-
11.336.034
185.373.972
85.452.427
Cost: PT Citra Tobindo Sukses Perkasa Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. PT Borneo Edo International PT Mega Citra Utama PT Gunung Kendaik
Accumulated amortization: Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. PT Borneo Edo International PT Mega Citra Utama
Net book value
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan secara tahunan (pada tanggal 31 Desember) dan/atau ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Perusahaan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (fair value less cost to sell) dengan menggunakan model arus kas yang didiskontokan (discounted cash flow).
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and/or when circumstances indicate the carrying value may be impaired. The Company’s impairment test for goodwill is based on fair value less cost to sell calculation that uses a discounted cash flow model.
Sesuai dengan yang diungkapkan pada Catatan 2w, sejak tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai atas goodwill.
As disclosed in Note 2w, starting on January 1, 2011, goodwill is no longer amortized. As of December 31, 2011, management believes that there is no impairment of goodwill.
15. BIAYA TANGGUHAN
15. DEFERRED CHARGES
2011 Biaya Biaya pengembangan sistim informasi Lain-lain
Akumulasi amortisasi Biaya pengembangan sistim informasi Lain-lain
Biaya tangguhan - bersih
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43) Cost
82.279.411 53.912.144
76.937.798 34.977.200
136.191.555
111.914.998
Information system development Others
Accumulated amortization (77.913.439) (10.519.191)
(70.804.459) (9.431.482)
(88.432.630)
(80.235.941)
47.758.925
31.679.057
79
Information system development Others
Deferred charges - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. BIAYA TANGGUHAN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. DEFERRED CHARGES (continued) Amortization of deferred charges was charged to the following:
Pembebanan amortisasi beban tangguhan adalah sebagai berikut:
2011
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
Beban umum dan administrasi (Catatan 28 dan 43) Biaya produksi (Catatan 27)
6.917.360 1.279.329
14.638.506 827.434
General and administrative expenses (Notes 28 and 43) Production costs (Note 27)
Jumlah
8.196.689
15.465.940
Total
16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
16. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
Aset belum dioperasikan Uang jaminan Penggantian biaya Lain-lain
13.127.545 7.469.963 14.090.024
8.675.241 18.355.055 32.915.970 12.848.310
Non-operational assets Guarantee deposits Reimbursable costs Others
Jumlah
34.687.532
72.794.576
Total
17. HUTANG USAHA
Pihak ketiga: PT Yudistira Bumi Bhakti PT Indonesia Energi Prima PT Duta Purwindo Jaya PT Wartsila Indonesia PT Patra Niaga PT ABB Sakti Industri PT Alberta Makmur Utama PT Mammiri Line PT Sumber Setia Budi PT Wiranusa Mineratama PT Pratama Contromatic Abadi PT Growth Asia PT Sumber Multi Rejeki PT Sultra Jembatan Mas PT Refindo Intiselaras Indonesia PT Trikarsa Manunggal PT Anugrah Bestari Sejahtera CV Jaya Abadi PT SLS Bearindo PT Marton Tekindo Abadi PT Humpuss Transportasi Curah CV Wahana Mitra Sejahtera PT Sagara Cipta Perkasa PT Karya Sinar Cipta PT Indoboreq PT Dahana PT Atlas Copco Fluidcon
17. TRADE PAYABLES 2011
2010
79.872.395 15.924.161 7.000.000 6.200.324 4.186.512 4.097.451 3.495.860 3.121.541 2.986.308 2.818.586 2.618.399 2.593.037 2.584.514 2.583.343 2.502.954 2.467.799 2.368.018 2.308.162 2.291.543 2.140.673 2.140.487 2.134.021 2.037.631 2.001.519 1.981.883 1.955.180 1.555.644
98.233.363 7.446.904 5.950.300 5.997.008 1.765.345 12.915.308 4.690.936 1.077.744 2.555.688 2.453.945 4.206.888 1.326.415 2.091.866 1.419.718 -
80
Third parties: PT Yudistira Bumi Bhakti PT Indonesia Energi Prima PT Duta Purwindo Jaya PT Wartsila Indonesia PT Patra Niaga PT ABB Sakti Industri PT Alberta Makmur Utama PT Mammiri Line PT Sumber Setia Budi PT Wiranusa Mineratama PT Pratama Contromatic Abadi PT Growth Asia PT Sumber Multi Rejeki PT Sultra Jembatan Mas PT Refindo Intiselaras Indonesia PT Trikarsa Manunggal PT Anugrah Bestari Sejahtera CV Jaya Abadi PT SLS Bearindo PT Marton Tekindo Abadi PT Humpuss Transportasi Curah CV Wahana Mitra Sejahtera PT Sagara Cipta Perkasa PT Karya Sinar Cipta PT Indoboreq PT Dahana PT Atlas Copco Fluidcon
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued) 2011
CV Ongko Jaya CV Bina Laksana PT Bucyrus Indonesia CV Tata Surya Mas Toko Sulawesi Oli PT Barata Indonesia (Persero) PT Bahtera Bestari Shipping CV Sukses Jaya Teknik PT Macrochema Pratama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Normet Indonesia PT Mustika Mega Utama CV Akrindo Utama PT Karya Sakti Purnama PT Sandvik Mining & Construction CV Dewi Jaya PT Dipa Jaya Sejahtera PT Corewel United CV Yuditama PT Nawakara Perkasa Nusantara PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia PT Jatific PT Citra Wanayasa Konsultan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000)
Pihak-pihak yang berelasi: Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Minerina Bhakti PT Minerina Cipta Guna
Jumlah hutang usaha
2010
1.553.600 1.540.688 1.530.709 1.438.111 1.417.708 1.391.425 1.302.504 1.290.140 1.265.463
6.423.250 -
1.252.001 1.143.116 1.061.602 1.061.392 1.020.326 997.317 303.069 -
3.062.578 1.185.001 1.511.518 1.346.092 1.025.252 2.942.198 1.538.640 1.470.391 1.365.012
-
1.301.362 1.267.918 1.059.714
CV Ongko Jaya CV Bina Laksana PT Bucyrus Indonesia CV Tata Surya Mas Toko Sulawesi Oli PT Barata Indonesia (Persero) PT Bahtera Bestari Shipping CV Sukses Jaya Teknik PT Macrochema Pratama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Normet Indonesia PT Mustika Mega Utama CV Akrindo Utama PT Karya Sakti Purnama PT Sandvik Mining & Construction CV Dewi Jaya PT Dipa Jaya Sejahtera PT Corewel United CV Yuditama PT Nawakara Perkasa Nusantara PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia PT Jatific PT Citra Wanayasa Konsultan
67.707.832
70.282.051
Others (each below Rp1,000,000)
255.244.948
247.912.405
2.349.614 -
4.962.192 11.038.564 743.966
2.349.614
16.744.722
257.594.562
264.657.127
Related parties: Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Minerina Bhakti PT Minerina Cipta Guna
Total trade payables
Trade payables based on currency consist of:
Hutang usaha berdasarkan mata uang terdiri dari: 2011
2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Pound sterling Inggris Dolar Singapura Yen Jepang
146.931.137 103.184.199 5.048.617 1.720.585 424.265 192.901 92.858
153.836.108 109.464.498 681.243 479.967 183.010 12.301 -
Rupiah United States dollar European euro Australian dollar British pound sterling Singapore dollar Japanese yen
Jumlah hutang usaha
257.594.562
264.657.127
Total trade payables
Hutang usaha timbul dari transaksi pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Hutang usaha merupakan hutang tanpa bunga yang pembayarannya dilakukan Perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Trade payables are non-interest bearing and are normally settled within certain periods.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued) Aging of trade payables is as follows:
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2011
2010
Kurang dari 30 hari 30 sampai 90 hari 91 sampai 180 hari 181 sampai 360 hari Lebih dari 360 hari
218.944.800 37.897.327 746.320 6.083 32
251.757.178 8.347.998 772.820 2.211.703 1.567.428
Less than 30 days 30 to 90 days 91 to 180 days 181 to 360 days More than 360 days
Jumlah hutang usaha
257.594.562
264.657.127
Total trade payables
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED EXPENSES 2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011
Jasa kontraktor dan konsultan Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya eksploitasi Bunga Retribusi Halmahera Timur Sewa Program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000)
153.599.630 134.786.152 22.824.283 12.420.889 6.611.907 5.928.764
133.928.419 158.022.264 19.193.026 708.544 7.872.565 4.364.874
-
44.180.710
Contractors’ and consultants’ service fees Salaries and employee benefits Exploitation costs Interest East Halmahera retribution Rent Corporate social responsibility program
43.410.653
10.360.020
Others (each below Rp1,000,000)
Jumlah biaya masih harus dibayar
379.582.278
378.630.422
Total accrued expenses
19. PERPAJAKAN a.
19. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a. Prepaid taxes As of December 31, 2011 and 2010, prepaid taxes represent Value Added Taxes totaling Rp271,278,143 and Rp211,824,795, respectively, and withholding tax amounting to Rp3,874 as of December 31, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pajak dibayar di muka merupakan Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sebesar Rp271.278.143 dan Rp211.824.795 dan Pajak Penghasilan Pasal 23/26 sebesar Rp3.874 pada tanggal 31 Desember 2011. b.
Hutang pajak
b. Taxes payable
2011
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai
934.420 9.015.712 35.013.617 37.806.494 886.019 4.028.811
9.846.129 3.108.114 18.340.473 379.161.861 1.311.135
Income taxes: Article 21 Articles 23/26 Article 25 Article 29 Land and Building Tax Value Added Tax
Jumlah hutang pajak
87.685.073
411.767.712
Total taxes payable
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
19. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan
c. Income tax expense The reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and the estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010, is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan - Entitas Anak Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
2010
2.568.781.385
2.272.623.684
Consolidated income before income tax
74.685.851
Loss (gain) before income tax Subsidiaries
2.347.309.535
Income before income tax Company
84.197.755
Temporary differences: Depreciation of property, plant and equipment
(19.191.745) 2.549.589.640
Beda waktu: Penyusutan aset tetap Pembayaran untuk pensiun dan kewajiban imbalan pasca-kerja lainnya bersih Biaya penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Penyisihan (pembayaran) program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan Akrual (pembayaran) biaya masih harus dibayar Cadangan (pemulihan) penurunan nilai piutang dan persediaan usang Penyisihan penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
Beda tetap: Biaya yang tidak dapat dikurangkan: Kenikmatan natura karyawan Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama Koreksi dan denda pajak Beban jamuan Beban bunga dari hutang obligasi Kegiatan sosial Biaya majalah dan buku Iuran keanggotaan dan profesi Biaya pendidikan Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang dikenai pajak final
Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan
53.069.547
(114.995.230)
(62.119.898)
Payment of pension and other post-retirement obligations - net
(51.184.462)
(25.012.640)
Provision for environmental and reclamation costs
(44.180.710)
44.180.710
(24.010.215)
97.907.337
(16.449.072)
18.588.807
-
67.149.741
(197.750.142)
224.891.812
Provision for (payment of) corporate social responsibility program Accrual (payment) of expenses Provision for (recovery of) impairment of receivables and inventory obsolescence Provision for impairment loss on deferred exploration and development expenditures
Permanent differences: 36.627.104
29.148.820
26.152.056 18.186.307 17.810.880 10.709.984 8.532.058 2.893.252 1.373.101 204.705
1.756.758 47.509.898 16.496.396 5.912.185 1.873.717 647.628 6.858.920
-
1.000.296
(70.340.705)
(56.570.436)
52.148.742
54.634.182
2.403.988.240
2.626.835.529
83
Non-deductible expenses: Employee benefits in kind Equity in net losses of associates and jointly controlled entity Tax assessments and penalties Entertainment expenses Interest expense from bonds payable Social activities Magazines and books Membership fee Training Salaries, wages, bonuses and employee benefits Interest income subject to final tax
Estimated taxable income - Company
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. Income tax expense (continued) 2011
2010
Perhitungan pajak penghasilan: 25% x Rp2.403.988.240 25% x Rp2.626.835.529
600.997.060 -
656.708.882
Computation of corporate income tax: 25% x Rp2,403,988,240 25% x Rp2,626,835,529
Jumlah beban pajak kini
600.997.060
656.708.882
Current income tax provision
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
21.327.755 57.911.029 484.391.646
6.295.351 55.254.502 216.165.301
Less prepaid income taxes: Article 22 Article 23 Article 25
(563.630.430)
(277.715.154)
Hutang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas Anak
37.366.630 439.864
378.993.728 168.133
Corporate income tax payable Company Subsidiaries
Hutang pajak penghasilan badan - bersih
37.806.494
379.161.861
Corporate income tax payable - net
Beban (manfaat) pajak penghasilan Perusahaan Kini Tangguhan
600.997.060 49.437.535
656.708.882 (56.222.953)
650.434.595
600.485.929
Entitas Anak Kini Tangguhan
3.447.949 (12.993.157)
Konsolidasian Kini Tangguhan Bersih Taksiran tagihan pajak penghasilan Saldo awal Perusahaan Entitas Anak Penambahan (penerimaan) tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
Income tax expense (benefit) Company Current Deferred
(2.786.656)
Subsidiaries Current Deferred
604.445.009 36.444.378
656.708.882 (59.009.609)
Consolidated Current Deferred
640.889.387
597.699.273
Net
3.556.887 8.945.621
275.088.914 6.349.273
Estimated claims for tax refund Beginning balance Company Subsidiaries
12.502.508
281.438.187
(3.556.887) (6.582.842)
(271.532.027) 2.596.348
(10.139.729)
(268.935.679)
Additions (receipts) during the year Company Subsidiaries
Saldo akhir Perusahaan Entitas Anak
2.362.779
3.556.887 8.945.621
Ending balance Company Subsidiaries
Bersih
2.362.779
12.502.508
Net
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
19. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. Income tax expense (continued) The reconciliation between income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and the theoretical tax amount on the Company’s income before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang tercermin di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beban pajak dihitung dengan tarif 25% Ditambah (dikurangi): Kenikmatan natura karyawan Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama Koreksi dan denda pajak Beban jamuan Beban bunga dari hutang obligasi Kegiatan sosial Biaya majalah dan buku Iuran keanggotaan dan profesi Biaya pendidikan Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Penghasilan yang dikenai pajak final Beban pajak penghasilan Perusahaan Manfaat pajak penghasilan Entitas Anak Beban pajak penghasilan bersih
2010
2.568.781.385
2.272.623.684
Income before income tax
74.685.851
Loss (gain) before income tax Subsidiaries
2.549.589.640
2.347.309.535
Income before income tax Company
637.397.410
586.827.384
Income tax expense calculated at 25%
9.156.776
7.287.205
6.538.014 4.546.577 4.452.720 2.677.496 2.133.014 723.313 343.275 51.176
439.190 11.877.474 4.124.099 1.478.046 468.429 161.907 1.714.730
-
250.074
(19.191.745)
(17.585.176)
(14.142.609)
650.434.595
600.485.929
(9.545.208)
(2.786.656)
640.889.387
597.699.273
85
Add (deduct): Employee benefits in kind Equity in net losses of associates and jointly controlled entity Tax assessments and penalties Entertainment expenses Interest expense from bonds payable Social activities Magazines and books Membership fee Training Salaries, wages, bonuses and employee benefits Income subject to final tax Income tax expense - Company Income tax benefit - Subsidiaries Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
19. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d. Deferred tax assets 2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Perusahaan: Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Pensiun dan kewajiban pasca-kerja lainnya Biaya masih harus dibayar Akumulasi rugi penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Cadangan penurunan nilai piutang dan persediaan usang Penyisihan aset pajak tangguhan Program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan Aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih Aset pajak tangguhan Entitas Anak - bersih Aset pajak tangguhan bersih
148.238.725
134.971.338
124.160.638 42.475.123
152.909.445 48.477.677
24.806.135
24.806.135
24.439.400
37.235.515
6.136.231
10.248.499
(23.035.206)
(23.035.206)
Company: Difference between commercial and tax basis of property, plant and equipment Pension and other post retirement obligations Accrued expenses Accumulated impairment loss on deferred exploration and development expenditures Provision for environmental and reclamation costs Provision for impairment of receivables and inventory obsolescence Allowance for unrecoverable deferred tax assets Corporate social responsibility program
-
11.045.178
347.221.046
396.658.581
24.236.058
11.093.508
Deferred tax assets Company - net Deferred tax assets Subsidiaries - net
371.457.104
407.752.089
Deferred tax assets - net
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dapat direalisasikan pada periode mendatang.
The management believes that the deferred tax assets that resulted from the temporary difference are realizable in future periods.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth times with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate of 25% for fiscal years 2010 onwards.
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION (continued)
Pengembalian pajak
e. Tax restitutions
Pada tanggal 3 Oktober 2011, Perusahaan telah menerima persetujuan pengembalian atas lebih bayar PPN untuk masa bulan Januari sampai bulan Juni 2010 sebesar Rp64.573.151 setelah dikurangkan dengan tagihan pajak atas Surat Tagihan Pajak PPh pasal 21. Pada tanggal 17 Oktober 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak mengurangi akun “Pajak dibayar di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On October 3, 2011, the Company received the approval for the refund of VAT overpayment for the period from January to June 2010 amounting to Rp64,573,151 after offsetting against the Tax Collection Letter for income tax article 21. On October 17, 2011, the Company received the refund. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is deducted from “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan telah menerima persetujuan pengembalian atas lebih bayar PPN untuk masa bulan Juli sampai bulan September 2010 sebesar Rp29.787.501 setelah dikurangkan dengan tagihan pajak atas PPN untuk tahun 2010, PBB untuk tahun 2006, 2007, 2009, 2010 dan 2011, dan Surat Ketetapan Pajak PPh pasal 23 untuk 2002. Pada tanggal-tanggal 6 dan 8 September 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak mengurangi akun “Pajak dibayar di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On August 22, 2011, the Company received the approval for the refund of VAT overpayment for the period from July to September 2010 amounting to Rp29,787,501 after offsetting against the tax assessment of VAT for the year 2010, Land and Building Tax for the years 2006, 2007, 2009, 2010 and 2011 and Tax Assessment Letter for income tax article 23 for the year 2002. On September 6 and 8, 2011, the Company received the refund. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is deducted from “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan telah menerima persetujuan pengembalian atas lebih bayar PPN untuk masa bulan September sampai Desember 2009 sebesar Rp38.585.892 setelah dikurangkan dengan kurang bayar atas PPh pasal 4 (2), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dan PPh Badan 25/29 untuk tahun 2009. Pada tanggal-tanggal 6 dan 15 Juni 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak mengurangi akun “Pajak dibayar di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On May 24, 2011, the Company received the approval for the refund of income VAT overpayment for the period from September to December 2009 amounting to Rp38,585,892 after offsetting against the Company’s underpayment of 2009 income tax article 4(2), article 21 and article 23 and corporate income tax article 25/29. On June 6 and 15, 2011, the Company received the refund. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is deducted from “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION (continued)
Pengembalian pajak (lanjutan)
e. Tax restitutions (continued)
Pada tanggal 28 April 2010, Perusahaan telah menerima persetujuan pengembalian atas lebih bayar PPN untuk masa bulan Juli sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp91.321.927. Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak mengurangi akun “Pajak dibayar di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On April 28, 2010, the Company received the approval for the refund of VAT overpayment for the period from July to December 2008 amounting to Rp91,321,927. On April 30, 2010, the Company received the refund. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is deducted from “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 5 Mei 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian atas lebih bayar PPh pasal 25 untuk tahun 2008 sebesar Rp224.022.129 dari sejumlah Rp269.945.984 yang diklaim setelah dikurangkan dengan kurang bayar untuk tahun 2008 atas PPh pasal 4(2), PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan PPh pasal 26. Selisih antara jumlah tagihan dengan pengembalian yang telah disetujui sebesar Rp45.923.855 telah diakui sebagai beban tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari biaya lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On May 5, 2010, the Company received the refund of income tax article 25 overpayment for the year 2008 amounting to Rp224,022,129 out of Rp269,945,984 claim after offsetting the approved claim against the Company’s underpayment of 2008 income tax article 4(2), article 21, article 23 and article 26. The difference between the claim and approved refund of Rp45,923,855 was recognized as expense during the year and is presented as part of other expenses in the 2010 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 18 Juni 2010, Perusahaan telah menerima persetujuan pengembalian atas lebih bayar PPN untuk masa bulan Januari sampai dengan Maret 2009 sebesar Rp22.946.021. Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak mengurangi akun “Pajak dibayar di muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
On June 18, 2010, the Company received the approval for the refund of VAT overpayment for the period from January to March 2009 amounting to Rp22,946,021. On June 23, 2010, the Company received the refund. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is deducted from “Prepaid Taxes” account in the consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan telah menerima pengembalian atas Lebih Bayar PPN masa bulan April sampai dengan Agustus 2009 sebesar Rp27.950.210 setelah dikurangkan dengan kurang bayar PPN masa bulan April, Juli dan Agustus 2009 serta masa Juli sampai dengan Desember 2008.
On October 25, 2010, the Company received the refund of VAT overpayment for the period from April to August 2009 amounting to Rp27,950,210 after offsetting the approved claim against the Company’s VAT underpayments for April, July and August 2009 and for the period from July to December 2008.
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. TAXATION (continued)
Peraturan pemerintah
f. Government regulation On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and Human Rights signed Government Regulation No. 81 year 2007 (“Gov. Reg. 81/2007”) on “Reduction of the Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”. Gov. Reg. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate at 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraphs 1(b) and 2(a) of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public are 40% or more of the total paid shares, and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies within 6 months in one tax year. Gov. Reg. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2011, the Company has not fulfilled the criteria prescribed in this government regulation, therefore, the effect of the reduced tax rate has not been included in the calculation of the Company’s income tax amounts.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1(b) dan 2(a) Undang-undang pajak penghasilan, apabila memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak. PP 81/2007 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini, karenanya dampak menurunnya tarif pajak tersebut belum tercakup dalam perhitungan jumlah pajak penghasilan Perusahaan. g.
Administrasi
g. Administration
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxes may assess and amend the tax payable within 5 years after the date when the tax becomes payable.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 19c telah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The income tax calculation for the year ended December 31, 2010 as disclosed in Note 19c had been reported in the Annual Corporate Income Tax Return submitted to the Tax Office.
Perusahaan akan menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2011 ke Kantor Pajak sesuai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini.
The Company will submit the Annual Corporate Income Tax Return Year 2011 to the Tax Office based on information reported in these consolidated financial statements.
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN INVESTASI
20. INVESTMENT LOANS 2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Pihak ketiga: PT Bank UOB Indonesia (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$40.000.000) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$25.500.000) PT Bank Panin Tbk (US$20.000.000) Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pihak ketiga: PT Bank UOB Indonesia (dahulu PT Bank UOB Buana, Jakarta) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$40.000.000) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$25.500.000) PT Bank Panin Tbk (US$20.000.000) Jumlah bagian jangka pendek
8.000.000
-
-
359.640.000
-
229.270.500
-
179.820.000
Third parties: PT Bank UOB Indonesia (formerly PT Bank UOB Buana, Jakarta) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$40,000,000) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$25,500,000) PT Bank Panin Tbk (US$20,000,000)
8.000.000
768.730.500
Total
8.000.000
-
-
359.640.000
-
229.270.500
-
179.820.000
(8.000.000)
Bagian jangka panjang
a.
Current maturities: Third parties: PT Bank UOB Indonesia (formerly PT UOB Buana Bank, Jakarta) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$40,000,000) Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$25,500,000) PT Bank Panin Tbk (US$20,000,000)
(768.730.500)
-
-
PT Bank UOB Indonesia
Total current maturities Long-term portion
a. PT Bank UOB Indonesia
Pada tanggal 16 Desember 2011, PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (CTSP), Entitas Anak, menandatangani perjanjian fasilitas kredit modal kerja dengan PT Bank UOB Indonesia dengan batas maksimum kredit sebesar Rp30.000.000.
On December 16, 2011, PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (CTSP), Subsidiary, entered into a working capital loan credit facility agreement with PT Bank UOB Indonesia for the maximum credit limit amounting to Rp30,000,000.
Fasilitas kredit modal kerja tersedia sampai dengan tanggal 16 Desember 2012 dengan tingkat bunga tahunan sebesar mana yang paling tinggi antara tingkat bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah dengan margin bunga sebesar 2,75% dan JIBOR +3,5%.
The working capital loan credit facility is available until December 16, 2012. Interest on drawdowns from the facility is the higher between the rate from the Deposit Insurance Agency (LPS) plus the interest margin of 2.75% and JIBOR +3.5%.
Pelunasan atas setiap penarikan pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan setelah tanggal penarikan yang terkait.
Repayment of each drawdown is due three months after the date of the related drawdown.
Penarikan pertama fasilitas kredit modal kerja telah dilakukan pada tanggal 20 Desember 2011 sebesar Rp8.000.000.
The first drawdown from the working capital loan credit facility was made on December 20, 2011 in the amount of Rp8,000,000.
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PINJAMAN INVESTASI (lanjutan) a.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. INVESTMENT LOANS (continued)
PT Bank UOB Indonesia (lanjutan)
a. PT Bank UOB Indonesia (continued)
Perjanjian fasilitas kredit modal kerja tersebut berisi, antara lain, memenuhi beberapa rasio keuangan, pembatasan untuk melakukan penggabungan atau konsolidasi dengan perusahaan lain dan mengakuisisi perusahaan lain dan melakukan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha CTSP.
The above working capital loan credit facility agreement contains covenants with respect to, among others, meeting certain financial ratios, limitation for merger or consolidation with any entity and acquisition of other entities and change in the nature and scope of activities of CTSP.
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian fasilitas kredit modal kerja adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the working capital loan credit facility agreement are as follows:
1.
1.
2.
Net debt to net worth ratio tidak lebih dari 4 kali. Debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,1 kali.
2.
As of December 31, 2011, CTSP has complied with all the loan covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2011, CTSP telah memenuhi semua pembatasan hutang. b.
Net debt to net worth ratio shall not exceed 4 times. Debt service coverage ratio shall not be less than 1.1 times.
PT Bank Panin Tbk
b. PT Bank Panin Tbk
Pada tanggal 30 November 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Panin Tbk (“Panin”).
On November 30, 2010, the Company entered into a credit agreement with PT Bank Panin Tbk (“Panin”).
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Panin akan memberikan pinjaman kredit dengan batas maksimum sebesar US$100.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk keperluan modal kerja.
Based on the credit agreement, Panin provided the Company a credit loan with a maximum limit amounting to US$100,000,000. The proceeds of the loans are utilized for funding of general capital expenditure.
Jangka waktu pinjaman tersebut adalah satu tahun dengan tingkat suku bunga tahunan yang ditentukan oleh Panin dan disepakati oleh Perusahaan pada saat penarikan setiap pinjaman. Tingkat suku bunga dapat diubah oleh Panin setiap saat. Bunga pinjaman dibayar setiap bulan. Selama tahun 2011, tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Panin adalah sebesar 1,5% per tahun.
The loan is payable in installments over one year with annual interest rate determined by Panin and accepted by the Company at the time of drawdown. The interest rate may be amended by Panin any time. The interest is payable monthly. During 2011, the interest rate that has been determined by Panin is 1.5% per annum.
Penarikan pertama fasilitas telah dilakukan pada tanggal 9 Desember 2010 sebesar US$20.000.000.
The first drawdown from the facility was made on December 9, 2010 in the amount of US$20,000,000.
Perjanjian kredit tersebut berisi, antara lain, memenuhi beberapa rasio keuangan, pembatasan untuk melakukan penggabungan atau konsolidasi dengan perusahaan lain dan mengakuisisi perusahaan lain dan melakukan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Perusahaan.
The above credit agreement contains covenants with respect to, among others, meeting certain financial ratios, limitation for merger or consolidation with any entity and acquisition of other entities and change in the nature and scope of activities of the Company.
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PINJAMAN INVESTASI (lanjutan) b.
20. INVESTMENT LOANS (continued)
PT Bank Panin Tbk (lanjutan)
b. PT Bank Panin Tbk (continued)
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the credit agreement are as follows:
1.
1.
2.
3.
c.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Pinjaman berbunga terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi dari 2,5 kali. Jumlah dari laba sebelum biaya bunga pinjaman ditambah pajak, dan beban penyusutan dan amortisasi (EBITDA) ditambah dengan kas dan bank terhadap jumlah hutang tidak lebih dari 1,25 kali. Jumlah aset dikurangi jumlah liabilitas lebih besar dari Rp7.000.000.000.
2.
3.
Total interest-bearing debts to total equity shall not exceed 2.5 times. Total of earnings before interest plus taxes, depreciation and amortization (EBITDA) plus total cash and cash in banks to total liabilities shall not exceed 1.25 times. The total assets minus total liabilities shall be greater than Rp7,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan hutang.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all the loan covenants.
Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut.
On September 12, 2011, the Company has fully repaid the above loan.
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
c. Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
Berdasarkan perjanjian kredit antara Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) dan Perusahaan pada tanggal 21 Desember 2009, BTMU memberikan pinjaman kredit sebesar US$51.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman investasi Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) sebesar US$31.000.000 dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) sebesar US$20.000.000.
Based on a credit agreement dated December 21, 2009 between Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) and the Company, BTMU provided the Company a credit loan amounting to US$51,000,000. The proceeds of the loan were utilized to settle the Company’s investment loan facilities from PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) amounting to US$31,000,000 and from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) amounting to US$20,000,000.
Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 2 tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 3% per tahun. Angsuran pokok pinjaman dibayar enam bulanan setiap bulan Juni dan Desember dan bunga pinjaman dibayar triwulan setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember.
The loan is payable in installments over 2 years with an annual fixed interest rate of 3%. Loan installments are payable semi-annually every June and December and interest is payable quarterly every March, June, September and December.
Perjanjian kredit tersebut di atas berisi, antara lain, pembatasan beberapa rasio keuangan, mempertahankan kepemilikian langsung dan/atau tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia di Perusahaan paling sedikit sebesar 51%, pembatasan untuk melakukan penggabungan atau konsolidasi dengan perusahaan lain dan mengakuisisi perusahaan lain.
The above credit agreement contains covenants with respect to, among others, the limitation on certain financial ratios, maintenance of direct and/or indirect shareholding in the Company by the Government of the Republic of Indonesia at not less than 51%, limitation for merger or consolidation with any entity and acquisition of other entities.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PINJAMAN INVESTASI (lanjutan) c.
Bank of (lanjutan)
Tokyo-Mitsubishi
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. INVESTMENT LOANS (continued) UFJ,
Ltd.
c. Bank of Tokyo-Mitsubishi (continued)
UFJ,
Ltd.
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the credit agreement are as follows:
1.
1.
2. 3.
Pinjaman berbunga (tidak termasuk hutang dagang) terhadap total ekuitas tidak lebih dari 2,5 kali. Jumlah dari EBITDA dan kas dan setara kas awal terhadap Debt Service tidak kurang dari 1,25 kali. Tangible Networth lebih besar dari Rp7.000.000.000.
2. 3.
Total interest-bearing debts (excluding trade payables) to total equity shall not exceed 2.5 times. Total of EBITDA and total beginning cash and cash equivalents to total Debt Service shall not be less than 1.25 times. Tangible Networth is not less than Rp7,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan hutang.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all the loan covenants.
Pada tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas pokok pinjaman tersebut.
On December 22, 2011, the Company made the full payment on the final installment on the loan.
Pada bulan September 2008, Perusahaan (pembayar suku bunga tetap) melakukan perjanjian lindung nilai dengan Barclays Capital Plc London (pembayar suku bunga mengambang) terhadap tingkat suku bunga mengambang atas fasilitas pinjaman investasi Bank Central Asia (“BCA”) dengan nilai pinjaman sebesar US$22.166.667 pada masa berlaku perjanjian lindung nilai ini. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 21 Desember 2008 sampai dengan tanggal 21 Desember 2011 dengan nilai keseluruhan sama dengan nilai pinjaman kepada BCA dan tingkat suku bunga tetap sebesar 4,5% per tahun. Opsi tingkat suku bunga mengambang adalah sebesar US$-SIBOR-SIBO atau US$-SIBOR-Bank Referensi 3 bulanan ditambah 1,50% per tahun.
In September 2008, the Company (the fixed rate payer) entered into a hedging agreement with Barclays Capital Plc London (the floating rate payer) to hedge the floating interest rate on the Bank Central Asia (“BCA”) investment loan facility with a nominal amount of US$22,166,667 on the effective date of this hedging agreement. This agreement is valid from December 21, 2008 up to December 21, 2011 with a notional amount equivalent to the BCA investment loan nominal amount and an annual fixed rate of 4.5%. The floating rate option is US$-SIBOR-SIBO or US$-SIBORReference Banks at 3 months’ maturity plus a spread of 1.50% per annum.
Pada bulan September 2008, Perusahaan (pembayar suku bunga tetap) melakukan perjanjian lindung nilai dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (pembayar suku bunga mengambang) untuk melindungi tingkat suku bunga mengambang atas fasilitas pinjaman investasi Mandiri dengan nilai pinjaman sebesar US$30.000.000 pada masa berlaku perjanjian lindung nilai ini. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 23 Desember 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2011 dengan nilai keseluruhan sama dengan nilai pinjaman investasi kepada Mandiri dan tingkat suku bunga tetap sebesar 5,15%. Opsi tingkat suku bunga mengambang adalah sebesar US$ SIBOR 3 bulanan ditambah 1,50% per tahun.
In September 2008, the Company (the fixed rate payer) entered into a hedging agreement with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (the floating rate payer) to hedge the floating interest rate on the Mandiri investment loan facility with a nominal amount of US$30,000,000 on the effective date of this hedging agreement. This agreement is valid from December 23, 2008 until December 23, 2011 with a notional amount equivalent to the Mandiri investment loan nominal amount and an annual fixed interest rate of 5.15%. The floating rate option is 3 months’ US$ SIBOR plus a spread of 1.50% per annum.
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PINJAMAN INVESTASI (lanjutan) c.
d.
Bank of (lanjutan)
Tokyo-Mitsubishi
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. INVESTMENT LOANS (continued) UFJ,
Ltd.
c. Bank of Tokyo-Mitsubishi (continued)
UFJ,
Ltd.
Lindung nilai atas nilai tingkat suku bunga masih menggunakan perjanjian lindung nilai dengan Barclays Capital Plc London dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Nilai wajar atas instrumen derivatif tersebut sebesar Rp3.616.171 pada tanggal 31 Desember 2010 yang disajikan sebagai bagian dari Hutang Lain-lain. Rugi derivatif untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp3.656.197 dan Rp3.616.171 disajikan sebagai Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-lain - bersih.
Hedging of the interest rates is made under existing hedging agreements with each of Barclays Capital Plc London and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. The fair value of such derivatives amounted to Rp3,616,171 as of December 31, 2010 which is presented as part of Other Payables. Derivatives loss amounted to Rp3,656,197 and Rp3,616,171 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, which is presented as part of Other Income (Expenses) Others - net.
Pada bulan Desember 2011, perjanjian lindung nilai telah berakhir.
In December 2011, such hedging agreements had already expired.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
d. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Pada tanggal 3 Desember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”). Perjanjian kredit tersebut telah diubah pada tanggal 22 Juni 2011 untuk menghapus pembatasan tertentu. Jangka waktu fasilitas kredit atas perjanjian ini adalah 12 bulan.
On December 3, 2010, the Company entered into a credit agreement with The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”). On June 22, 2011, the credit agreement was amended to delete certain covenant. The availability period of the credit facility under this agreement is 12 months.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, bank akan memberikan pinjaman kredit dengan batas maksimum sebesar US$150.000.000, yang dibagi secara rata diantara kedua bank. Pinjaman ini akan digunakan untuk modal belanja umum dan pendanaan korporasi.
Based on the credit agreement, the banks agreed to provide the Company a credit loan with a maximum limit amounting to US$150,000,000, divided equally between the two banks. The proceeds of the loan were intended to be utilized for general capital expenditure and corporate funding.
Pinjaman ini diberikan secara bertahap dengan jangka waktu maksimum 12 bulan setelah tanggal penarikan fasilitas, dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar London Interbank Offered Rate plus 1,2%.
The loan was payable quarterly in installments over 12 months from the drawdown date, with annual interest rate determined at the London Interbank Offered Rate plus 1.2%.
Penarikan pertama fasilitas telah dilakukan pada tanggal 9 Desember 2010 sebesar US$40.000.000, masing-masing sebesar US$20.000.000 dari BTMU dan BSMI.
The first drawdown from the facility was made on December 9, 2010, with a total amount of US$40,000,000, which consisted of US$20,000,000 each from BTMU and BSMI.
Penarikan kedua fasilitas telah dilakukan pada tanggal 9 Maret 2011 sebesar US$60.000.000, masing-masing sebesar US$30.000.000 dari BTMU dan BSMI.
The second drawdown from the facility was made on March 9, 2011 with a total amount of US$60,000,000, which consisted of US$30,000,000 each from BTMU and BSMI.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PINJAMAN INVESTASI (lanjutan) d.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. INVESTMENT LOANS (continued)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (lanjutan)
d. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd and PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (continued)
Perjanjian kredit tersebut berisi, antara lain, memenuhi beberapa rasio keuangan, mempertahankan kepemilikan langsung dan/atau tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia di Perusahaan paling sedikit sebesar 51%, pembatasan untuk melakukan penggabungan atau konsolidasi dengan perusahaan lain dan mengakuisisi perusahaan lain.
The above credit agreement contained covenants with respect to, among others, meeting certain financial ratios, maintenance of direct and/or indirect shareholding in the Company by the Government of the Republic of Indonesia at not less than 51% and limitation for merger or consolidation with any entity and acquisition of other entities.
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the credit agreement were as follows:
1.
1. Total interest-bearing debts (excluding trade payables) to total equity should not exceed 2.5 times. 2. The total of EBITDA plus beginning cash and cash equivalents to total debt service should not be less than 1.25 times. 3. Tangible Networth shall be greater than Rp7,000,000,000.
2. 3.
Pinjaman berbunga (tidak termasuk hutang usaha) terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi dari 2,5 kali. Jumlah dari EBITDA ditambah kas dan setara kas awal terhadap jumlah hutang tidak kurang dari 1,25 kali. Jumlah Tangible Networth lebih besar dari Rp7.000.000.000.
Pada tanggal 31 Perusahaan telah pembatasan hutang.
Desember memenuhi
As of December 31, 2010, the Company has complied with all the loan covenants.
2010, semua
In March and June, 2011, the Company made the final installment payments of the bank loans for the first and second drawdowns, respectively.
Pada bulan Maret dan Juni 2011, Perusahaan telah melunasi hutang bank atas penarikan pertama dan kedua.
21. HUTANG OBLIGASI
21. BONDS PAYABLE Bonds payable that were outstanding as of December 31, 2011 represent “Antam Continuation Bond I with Fixed Interest Rate Phase I Year 2011” with a total principal of Rp3,000,000,000.
Hutang obligasi yang beredar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah “Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011” dengan nilai hutang pokok sebesar Rp3.000.000.000. Hutang pokok: Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp27.206)
3.000.000.000
Bagian jangka panjang
2.992.235.852
(7.764.148)
95
Principal: Antam Continuation Bond I with Fixed Interest Rate Phase I Year 2011 Unamortized bonds issuance costs (net of accumulated amortization of Rp27,206) Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. BONDS PAYABLE (continued) On December 2, 2011, the Company issued “Antam Continuation Bond I with Fixed Interest Rate Phase I Year 2011” (“Bonds”), with a total principal of Rp3,000,000,000. Interest will be paid quarterly every March 14, June 14, September 14 and December 14. Bonds series A and series B will mature on December 14, 2018 and December 14, 2021, respectively, which are also the repayment dates of each series’ principal. Details of the bonds are as follows:
Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan telah menerbitkan “Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011” (“Obligasi”), dengan jumlah nilai pokok sebesar Rp3.000.000.000. Bunga akan dibayar setiap kuartal, yaitu setiap tanggal 14 Maret, 14 Juni, 14 September dan 14 Desember. Obligasi seri A dan seri B akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 14 Desember 2018 dan 14 Desember 2021, yang juga merupakan tanggal pembayaran pokok masing-masing obligasi. Rincian Obligasi adalah sebagai berikut: Seri/ Series
Tingkat Bunga/ Coupon Rate
A B
Jangka Waktu/ Maturities
8,375% 9,05%
7 tahun/years 10 tahun/years
Jumlah/Total
Hutang Pokok/ Principal 900.000.000 2.100.000.000 3.000.000.000
Perusahaan merencanakan untuk menggunakan dana hasil obligasi untuk investasi rutin di unit-unit bisnis Perusahaan, renovasi dan modernisasi pabrik feronikel di Pomalaa serta untuk pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan/atau Sulawesi Tenggara dan/atau tambang bauksit di Kalimantan Barat.
The Company plans to use the bonds proceeds for routine investment in the Company's business units, renovation and modernization of ferronickel plant in Pomalaa and for the opening of nickel mines in North Maluku and/or Southeast Sulawesi and/or bauxite mine in West Kalimantan.
Satu tahun setelah tanggal 12 Desember 2011, yang merupakan tanggal penjatahan, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy-back) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok obligasi. Perusahaan memiliki hak untuk melakukan pembelian kembali (buy-back) tersebut sebagai pelunasan obligasi atau untuk kemudian dijual kembali pada harga pasar dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Permata Tbk dan peraturan yang berlaku. Atas obligasi yang telah dibeli kembali ini tidak berhak atas bunga obligasi.
One year after December 12, 2011, which is the allotment date, the Company may repurchase (buy-back) the bonds partially or fully prior to the due date of the bonds principal amount. The Company has the right to treat the repurchase (buy-back) as bonds redemption or for subsequent sale at market price following the provisions of the Trustee Agreement with PT Bank Permata Tbk and prevailing regulations. The bonds bought back do not have the right of interest.
Obligasi tersebut Indonesia.
Efek
The bonds are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan berkewajiban, antara lain, mempertahankan rasio keuangan tertentu, mempertahankan kepemilikan langsung dan/atau tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia di Perusahaan paling sedikit sebesar 51% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor Perusahaan. Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak akan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dalam anggaran dasar Perusahaan, kecuali disyaratkan oleh peraturan yang berlaku atau putusan pengadilan.
During the term of the bonds, the Company has the obligation to, among others, meet certain financial ratios, maintain the direct and/or indirect shareholding in the Company by the Government of the Republic of Indonesia at not less than 51% from number of shares that has been issued and fully paid. Without the written consent of the Trustee, the Company will not conduct merger or acquisition with another company that does not comply with the intents and purposes of the Company's articles of association, unless required by applicable regulations or court decisions.
dicatatkan
di
Bursa
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Perusahaan tidak akan mengurangi modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor, menjaminkan aset, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat. Permohonan persetujuan tertulis kepada Wali Amanat tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar.
The Company will not reduce its authorized capital, issued capital and paid-up capital, pledge assets, make loans or guarantees to third parties without the written consent of the Trustee. Application for written consent of the Trustee will not be rejected for no apparent and fair reason.
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the Trusteeship Agreement are as follows:
a.
a. Ratio of total interest-bearing debts (excluding trade payables but including syariah funding) to total equity shall not exceed 3 times.
b.
c.
Perbandingan antara pinjaman yang dikenakan bunga (tidak termasuk hutang dagang, namun mencakup pembiayaan bank syariah) dan total ekuitas tidak lebih dari 3 kali. Perbandingan antara jumlah dari EBITDA ditambah dengan saldo kas dan bank dengan pokok hutang jatuh tempo ditambah beban bunga jatuh tempo tidak boleh kurang dari 1,25 kali. Mempertahankan ekuitas lebih besar dari Rp7.000.000.000.
b. Ratio of the total of EBITDA plus cash and cash in banks to total matured debt and interest shall not be less than 1.25 times. c. Equity shall Rp7,000,000,000.
DAN
greater
than
As of December 31, 2011, the Company has complied with all the debt covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan hutang. 22. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP
be
22. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION COSTS
AND
Penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup terkait bagian jumlah yang masih harus dibayar atas estimasi biaya pengelolaan lingkungan dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.
The provision for environmental and reclamation costs relates to the accrued portion of the environmental and estimated closure costs to be incurred at the end of a mine’s life.
Penyisihan ini dihitung dengan menggunakan metode unit produksi dengan mempertimbangkan estimasi jumlah biaya penutupan tambang dan sisa cadangan yang masih ada di suatu daerah pertambangan.
The provision is calculated based on the unit-ofproduction method by considering the estimated total closure costs and the remaining reserves of the mining area.
Estimasi untuk biaya ini dihitung secara internal oleh manajemen. Manajemen yakin bahwa akumulasi biaya penyisihan telah cukup untuk menyelesaikan semua liabilitas sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari kegiatan penutupan tambang.
The current estimated costs were internally calculated by management. Management believes that the accumulated provision is sufficient to cover all liabilities arising from these mine closure activities up to the consolidated statement of financial position date.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
22. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP (lanjutan)
22. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION COSTS (continued)
AND
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penyisihan biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan mengacu kepada persetujuan dari Pemerintah atas tiga laporan mengenai lingkungan yaitu Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang diajukan oleh Perusahaan serta Rencana Penutupan Tambang (RPT) berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 18/2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Laporan-laporan tersebut memberikan informasi dan rencana pendahuluan (besarnya kemungkinan lahan yang terganggu serta waktunya, cakupan dan biaya yang dibutuhkan) kepada Pemerintah mengenai program-program pelestarian lingkungan pertambangan yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak saat ini.
The Company and Subsidiaries recognized provision for environmental and reclamation costs based on Law No. 32/2009 concerning the Protection and Environmental Management with the reference to the approval from the Government for three environmental reports entitled Environmental Evaluation Study (ANDAL), Environmental Management Plan (RKL), and Environmental Monitoring Plan (RPL) submitted by the Company, and Mining Closure Plan (RPT) based on the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia Regulation No. 18/2008 regarding the Reclamation and Mining Closure. These reports provide information and preliminary plans (the magnitude of possible land disturbance and the timing, extent and costs of required closure and rehabilitation activity) to the Government in respect of the environmental program that will be performed by the Company and Subsidiaries.
Mutasi penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for environmental and reclamation costs were as follows:
2011
2010
Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan Pembayaran aktual selama tahun berjalan
225.646.748 48.876.072
176.102.801 74.754.523
(52.044.164)
(25.210.576)
Balance at beginning of year Provision made during the year Actual expenditures during the year
Saldo akhir tahun Dikurangi bagian lancar
222.478.656 (22.697.741)
225.646.748 (24.791.187)
Balance at end of year Less current portion
Bagian jangka panjang
199.780.915
200.855.561
Long-term portion
The movements in the provision for environmental and reclamation costs based on area of interest, were as follows:
Mutasi penyisihan untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut: 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance Area of interest Pongkor Pomalaa Buli Kijang Pasca tambang Gebe Tayan Pasca tambang Cikotok Cibaliung Cikidang Jakarta Tapunopaka Pasca tambang Cilacap Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals Realisasi/ Actual Expenditures
Saldo Akhir/ Ending Balance
62.762.708 37.397.689 31.680.508 35.909.511 26.394.196 7.411.222 14.207.526 2.616.801 1.650.560 909.500 216.972 4.489.555
9.424.106 29.641.361 2.397.748 241.444 4.202.418 2.863.061 105.934
(3.259.701) (16.294.687) (6.030.319) (4.650.624) (9.561.271) (6.792.370) (859.703) (4.595.489)
68.927.113 50.744.363 25.650.189 31.258.887 16.832.925 9.808.970 7.656.600 6.819.219 3.653.918 909.500 216.972 -
Area of Interest Pongkor Pomalaa Buli Kijang Gebe Mine closure Tayan Cikotok Mine closure Cibaliung Cikidang Jakarta Tapunopaka Cilacap Mine closure
225.646.748
48.876.072
(52.044.164)
222.478.656
Total
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
22. PENYISIHAN UNTUK PENGELOLAAN DAN REKLAMASI LINGKUNGAN HIDUP (lanjutan)
22. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION COSTS (continued)
AND
2010
Saldo Awal/ Beginning Balance Area of interest Pongkor Pomalaa Kijang Buli Pasca tambang Gebe Pasca tambang Cikotok Tayan Pasca tambang Cilacap Cibaliung Cikidang Jakarta Tapunopaka Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals Realisasi/ Actual Expenditures
57.918.122 31.878.784 31.952.919 19.670.235 19.749.353 5.819.302 1.638.000 2.677.479 2.594.691 1.077.444 909.500 216.972
9.661.023 19.862.410 4.250.001 12.010.273 7.650.000 10.560.000 5.773.222 3.900.000 22.110 771.051 294.433 -
(4.816.437) (14.343.505) (293.409) (1.005.157) (2.171.776) (2.087.924) (197.935) (294.433) -
62.762.708 37.397.689 35.909.511 31.680.508 26.394.196 14.207.526 7.411.222 4.489.555 2.616.801 1.650.560 909.500 216.972
Area of Interest Pongkor Pomalaa Kijang Buli Gebe Mine closure Cikotok Mine closure Tayan Cilacap Mine closure Cibaliung Cikidang Jakarta Tapunopaka
176.102.801
74.754.523
(25.210.576)
225.646.748
Total
23. MODAL SAHAM
23. SHARE CAPITAL 2011
Pemegang saham Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia
Saldo Akhir/ Ending Balance
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
__________
Jumlah (dalam rupiah penuh)/ Amount (in Rp full amount)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Stockholders
6.199.999.999
65
619.999.999.900
310.000
-
31.000.000
251.250
-
25.125.000
33.500
-
3.350.000
3.322.439.000
35
332.243.900.000
Preferred Share (Series A Dwiwarna share) Government of the Republic of Indonesia Ordinary Shares (Series B shares) Government of the Republic of Indonesia Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. (President Director) Ir. Tato Miraza, S.E., M.M. (Director) Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. (Commissioner) Public (each below 5% ownership)
Sub-jumlah Saham yang diperoleh kembali
9.523.033.750 15.426.000
100%
952.303.375.000 1.542.600.000
Sub-total Treasury stock
Jumlah
9.538.459.750
953.845.975.000
Total
Saham Biasa (Saham Seri B) Pemerintah Republik Indonesia Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. (Direktur Utama) Ir. Tato Miraza, S.E., M.M. (Direktur) Drs. Sri Mulyanto, M.Sc. (Komisaris) Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%)
1
-%
99
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
23. SHARE CAPITAL (continued) 2010
Pemegang saham Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
__________
Jumlah (dalam rupiah penuh)/ Amount (in Rp full amount)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Stockholders
6.199.999.999
65
619.999.999.900
310.000
-
31.000.000
201.250
-
20.125.000
3.322.522.500
35
332.252.250.000
Preferred Share (Series A Dwiwarna share) Government of the Republic of Indonesia Ordinary Shares (Series B shares) Government of the Republic of Indonesia Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. (President Director) Ir. Tato Miraza, S.E., M.M. (Director) Public (each below 5% ownership)
9.523.033.750 15.426.000
100%
952.303.375.000 1.542.600.000
Sub-total Treasury stock
953.845.975.000
Total
1
Saham Biasa (Saham Seri B) Pemerintah Republik Indonesia Ir. Alwinsyah Lubis, M.M. (Direktur Utama) Ir. Tato Miraza, S.E., M.M. (Direktur) Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) Sub-jumlah Saham yang diperoleh kembali Jumlah
9.538.459.750
-%
100
Pemegang saham seri A memperoleh hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh pemegang saham seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak menyetujui penunjukan dan pemberhentian anggota dewan komisaris dan direksi, pembagian dividen dan hak untuk menyetujui perubahan anggaran dasar.
The holder of series A share has certain special rights in addition to the rights held by holders of series B shares. These special rights include the rights to approve the appointment and dismissal of members of the boards of commissioners and directors, dividend distribution and to approve the amendments of the articles of association.
Perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan diperkenankan untuk membeli kembali sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep. 401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008. Rencana pembelian kembali dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga bulan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 12 Januari 2009. Terkait pembelian kembali saham tersebut, Perusahaan menyediakan dana sebanyakbanyaknya Rp200 miliar. Sampai dengan tanggal 11 Januari 2009, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 15.426.000 lembar saham dengan nilai pembelian sebesar Rp13.435.143.
The Company had bought back its shares which were publicly traded on the Indonesia Stock Exchange. The Company was allowed to buy back a maximum of 20% of its issued and fully paid capital in accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3, attachment of the Decision Letter No. 401/BL/2008 dated October 9, 2008 of the Head of BAPEPAM-LK. The buy-back plan was executed partially for a three-month period starting from October 13, 2008 up to January 12, 2009. In relation to this buy-back program, the Company provided a maximum fund of Rp200 billion. As of January 11, 2009, the Company had bought back 15,426,000 shares for a total purchase price of Rp13,435,143.
Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan program pembelian kembali saham.
On January 12, 2009, the Company decided not to continue its shares buy-back program.
Perusahaan mencatat transaksi saham diperoleh kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan (cost method).
The Company accounted for its treasury stock transactions using the cost method.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2011 dan/and 2010
Kelebihan penerimaan di atas nilai nominal saham Biaya emisi saham Konversi tambahan modal disetor menjadi saham bonus
387.692.100 (46.704.316) (338.461.475)
Tambahan modal disetor - bersih
2.526.309
25. PEMBAGIAN LABA BERSIH
26. PENJUALAN BERSIH
At the Company’s Annual General Stockholders’ Meetings held on June 14, 2011 and May 27, 2010, the stockholders approved the declaration of cash dividends from 2010 and 2009 net income totaling Rp673,359,997 or Rp70.71 (full amount) per share and Rp241,722,835 or Rp25.38 (full amount) per share, respectively, and allocation for partnership and community development program from the 2010 and 2009 net income amounting to Rp67,336,000 and Rp24,172,284, respectively.
26. NET SALES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011
Jasa - pihak ketiga Pemurnian logam mulia dan jasa lainnya Jumlah penjualan
Additional paid-in capital - net
25. DISTRIBUTION OF NET INCOME
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan masing-masing pada tanggal-tanggal 14 Juni 2011 dan 27 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen kas dari laba bersih tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp673.359.997 atau Rp70,71 (rupiah penuh) per saham dan Rp241.722.835 atau Rp25,38 (rupiah penuh) per saham, dan alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan dari laba bersih tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp67.336.000 dan Rp24.172.284.
Produk pertambangan - pihak ketiga Feronikel Emas Bijih nikel Perak Batubara Bijih bauksit Logam mulia lainnya Perdagangan emas Perdagangan perak
Excess of proceeds from issuance of share capital over par value Share issuance costs Conversion of additional paid-in capital to bonus shares
2010
3.727.767.205 3.675.048.768 2.465.258.069 271.155.716 78.195.480 46.381.406 1.657.078 -
3.679.373.125 1.918.192.124 2.363.658.768 187.708.153 23.779.695 34.448.181 9.493.499 435.552.032 50.395.744
10.265.463.722
8.702.601.321
Mining products - third parties Ferronickel Gold Nickel ore Silver Coal Bauxite ore Other precious metals Gold trading Silver trading
80.969.682
41.698.898
Services - third parties Purification of precious metals and other services
10.346.433.404
8.744.300.219
Total sales
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
26. NET SALES (continued) Details of the above amounts of sales by customers are as follows:
Rincian penjualan diatas berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut: 2011 Ekspor - pihak ketiga Penjualan yang dikelola oleh Avarus AG Pohang Iron & Steel Co., Ltd. Standard Bank Plc Mitsubishi Corporation Raznoimport Nickel (UK) Limited Mitsui & Co., Ltd. Grandpop International Ltd. Zhejiang Grand IMP Marubeni Corporation Ningbo Lygend Mining Co., Ltd. Fujian AO Co., Ltd. Ningbo Future IMP Future Materials Industry Sino-Add (Singapore) PTE., Ltd. China Nickel Resources Tricell (HK) Ltd. Minmax Resources Holding Co., Ltd. Zoom Resources Co., Ltd. Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp25.000.000) Sub-jumlah Lokal - pihak ketiga Perusahaan Umum Pegadaian PT CIMB Niaga Tbk PT Asuransi Astra Buana PT Santos Jaya Abadi PT Bridgestone Tire Indonesia PT Astra International Tbk Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp25.000.000) Jumlah
2.239.646.573 1.567.041.662 1.041.346.599 530.377.225 501.156.112 433.103.865 197.523.252 184.618.229 89.519.752 49.644.758 37.115.264 26.514.994 25.028.537 24.316.672 -
2010 2.660.807.581 1.189.148.558 954.808.162 748.604.004 542.113.115 318.821.214 78.498.481 133.217.094 96.873.725 28.585.974 40.125.306 48.247.316 40.949.737 37.235.542 32.979.813
Export - third parties Sales arranged by Avarus AG Pohang Iron & Steel Co., Ltd. Standard Bank Plc Mitsubishi Corporation Raznoimport Nickel (UK) Limited Mitsui & Co., Ltd. Grandpop International Ltd. Zhejiang Grand IMP Marubeni Corporation Ningbo Lygend Mining Co., Ltd. Fujian AO Co., Ltd. Ningbo Future IMP Future Materials Industry Sino-Add (Singapore) PTE., Ltd. China Nickel Resources Tricell (HK) Ltd. Minmax Resources Holding Co., Ltd. Zoom Resources Co., Ltd. Others (each less than Rp25,000,000)
344.205.148
105.052.298
7.291.158.642
7.056.067.920
936.905.760 288.823.403 36.612.580 34.970.568 25.817.338 25.597.920
178.537.306 100.979.291 22.918.039 1.605.420 5.370.000
1.706.547.193
1.378.822.243
Sub-total Domestic - third parties Perusahaan Umum Pegadaian PT CIMB Niaga Tbk PT Asuransi Astra Buana PT Santos Jaya Abadi PT Bridgestone Tire Indonesia PT Astra International Tbk Others (each less than Rp25,000,000)
10.346.433.404
8.744.300.219
Total
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban sebagai berikut:
pokok
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
27. COST OF GOODS SOLD penjualan
The details of cost of goods sold are as follows:
adalah 2011
Biaya produksi: Pembelian logam mulia Pemakaian bahan bakar Jasa penambangan bijih Pemakaian bahan Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 12) Royalti Sewa Transportasi Pajak dan retribusi Tenaga kerja tidak langsung Pemeliharaan dan perbaikan Asuransi Amortisasi (Catatan 13 dan 15) Pengamanan Air dan listrik Rumah tangga Biaya penutupan tambang Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp5.000.000) Barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun
2.674.785.514 1.247.334.927 990.406.499 702.224.613
1.414.375.250 959.399.470 1.031.552.691 580.255.105
527.605.769 517.260.417 191.315.729 176.595.136 127.977.725 89.457.101 72.031.307 56.744.079 49.390.252 45.030.253 43.696.498 40.001.288 27.081.856 31.647.292 14.446.884
460.125.143 509.949.133 189.895.840 137.135.859 90.805.196 47.768.882 54.201.737 55.122.616 52.004.785 36.799.150 40.654.784 37.023.154 22.207.844 46.078.141 12.324.486
29.486.803
22.080.797
7.654.519.942
5.799.760.063
49.473.830 (53.191.166) 7.650.802.606
Barang jadi: Awal tahun Akhir tahun Beban pokok penjualan
2010
46.458.896 (49.473.830)
Work-in-process: Beginning of year End of year
5.796.745.129
810.745.592 (1.142.812.960) 7.318.735.238
Production costs: Purchases of precious metals Fuel used Ore mining fees Materials used Salaries, wages, bonuses and employee benefits Depreciation (Note 12) Royalties Rent Transportation Tax and retribution Indirect labor Repairs and maintenance Insurance Amortization (Notes 13 and 15) Security Water and electricity Household appliances Mine closure costs Travel Others (each below Rp5,000,000)
821.220.625 (810.745.592) 5.807.220.162
Finished goods: Beginning of year End of year Cost of goods sold
PT Pertamina (Persero), a related party, is the only supplier which has transactions of more than 10% of the total purchases of goods and services for production activities from which the Company’s purchases amounted to Rp1,089,052,952 and Rp877,892,740 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
PT Pertamina (Persero), pihak yang berelasi, merupakan satu-satunya pemasok yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pembelian barang dan jasa untuk kegiatan produksi dimana pembelian Perusahaan sebesar Rp1.089.052.952 dan Rp877.892.740, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN USAHA
28. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian dari beban usaha adalah sebagai berikut:
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Umum dan administrasi: Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (Catatan 36k) Perlengkapan kantor Pendidikan Biaya penutupan tambang Jasa profesional Perjalanan dinas Sewa Penyusutan (Catatan 12) Jasa dan pemeliharaan Pos dan telekomunikasi Amortisasi beban tangguhan (Catatan 15) Listrik dan air Jasa bank Penyisihan penurunan nilai piutang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000)
Penjualan dan pemasaran: Pengapalan dan asuransi Biaya kantor perwakilan - Tokyo
Beban eksplorasi Jumlah beban usaha
General and administrative: Salaries, wages, bonuses, and employee benefits Corporate social responsibility program (Note 36k) Office supplies Training Mine closure Professional fees Travel Rent Depreciation (Note 12) Service and maintenance Postage and telecommunications Amortization of deferred charges (Note 15) Water and electricity Bank fees Provision for impairment loss of receivables Others (each below Rp1,000,000)
271.041.743
204.103.160
167.258.863 61.905.329 56.702.917 51.322.443 36.061.906 28.194.912 19.368.235 13.789.462 13.411.994 9.383.435
164.933.502 48.177.410 46.908.085 67.841.734 28.572.989 21.351.534 15.120.968 12.058.285 10.188.033 10.078.416
6.917.360 3.597.665 982.654
14.638.506 3.387.932 1.037.078
-
29.635.339
43.818.818
56.910.219
783.757.736
734.943.190
124.147.283 9.638.903
94.773.896 9.495.891
133.786.186
104.269.787
97.275.819
129.281.024
Exploration expenses
1.014.819.741
968.494.001
Total operating expenses
29. BIAYA KARYAWAN
Selling and marketing: Freight and insurance Representative office expenses - Tokyo
29. EMPLOYEE COSTS Employee costs consist of salaries, wages, employee welfare and indirect employee costs that have been allocated to production costs and operating expenses (Notes 27 and 28).
Biaya karyawan terdiri dari beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta biaya tenaga kerja tidak langsung yang telah dialokasikan ke biaya produksi dan beban usaha (Catatan 27 dan 28).
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN KEUANGAN - BERSIH
30. FINANCE CHARGES - NET
Beban keuangan - bersih masing-masing sebesar Rp64.560.639 dan Rp122.740.175 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 merupakan rugi selisih kurs kegiatan operasional.
Finance charges - net amounting to Rp64,560,639 and Rp122,740,175 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, represent loss on foreign exchange on operational activities.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki perjanjian “foreign currency forward” dan “dual currency time deposit contracts”.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company had no foreign currency forward and dual currency time deposit contracts.
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA
31. PENSION AND OBLIGATIONS
OTHER
POST-RETIREMENT
Hak imbalan karyawan dihitung oleh aktuaris independen, PT Katsir Imam Sapto (“KIS”), untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 28 Februari 2012 dan 1 Februari 2011.
The employee benefits were calculated by an independent firm of actuaries, PT Katsir Imam Sapto (“KIS”), for the years ended December 31, 2011 and 2010 based on its reports dated February 28, 2012 and February 1, 2011, respectively.
Asumsi utama yang digunakan oleh KIS untuk menghitung imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by KIS in determining the employee benefits were as follows:
2011 Tingkat diskonto Hasil yang diharapkan dari aktiva program Kenaikan gaji di masa depan Tingkat kematian tahunan Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
2010 10%
10%
Discount rate
10% 8% Group Annuity Mortality 1971 10% pada usia 25 tahun dan menurun secara linear menjadi 0% pada usia
10% 8% Group Annuity Mortality 1971 10% pada usia 25 tahun dan menurun secara linear menjadi 0% pada usia
Expected return on plan assets Future salary increases Mortality table
45 tahun dan 3% untuk seterusnya/10% at age 25 and reduced linearly to 0% at age 45 and flat rate of 3% thereafter 56 tahun untuk non operator dan 50 tahun untuk operator/ 56 years for non- operators and 50 years for operators
45 tahun dan 3% untuk seterusnya/10% at age 25 and reduced linearly to 0% at age 45, and flat rate of 3% thereafter 56 tahun untuk non operator dan 50 tahun untuk operator/ 56 years for non- operators and 50 years for operators
105
Voluntary resignation
Retirement age
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA (lanjutan)
31. PENSION AND OTHER POST-RETIREMENT OBLIGATIONS (continued)
Rincian kewajiban atas hak imbalan karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the obligations for employee benefits are as follows:
2011 Imbalan kesehatan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan pensiun
2010
179.079.207 128.481.650
325.398.503 115.257.921
63.512.927 7.330.393
43.439.803 9.303.179
378.404.177
493.399.406
The details of the employee benefits are as follows (Notes 27 and 28):
Rincian hak imbalan karyawan adalah sebagai berikut (Catatan 27 dan 28):
Imbalan kesehatan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan pensiun
Post-employment medical benefits Other post-retirement benefits Other long-term employment benefits Pension benefits
2011
2010
80.247.118 43.001.806 28.700.564 3.081.051
70.049.257 34.680.253 5.789.673 7.958.735
155.030.539
118.477.918
Post-employment medical benefits Other post-retirement benefits Other long-term employment benefits Pension benefits
Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Kep-369/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. Kep-348/KM.17/2000 tanggal 11 September 2000 untuk mendirikan Dana Pensiun Antam, yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, dimana bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan masa kerja tertentu, berhak memperoleh imbalan pasti pada saat pensiun, cacat, atau meninggal dunia.
The Company received approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Kep-369/KM.17/1997 dated July 15, 1997 as amended by Decision Letter No. Kep-348/KM.17/2000 dated September 11, 2000 to establish a separate trustee-administered pension fund, Dana Pensiun Antam, from which all employees, after serving a qualifying period, are entitled to receive defined benefits upon retirement, disability or death.
a.
a. Pension benefits
Imbalan pensiun
The amounts recognized in the consolidated statements of financial position were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2011 Nilai kini dari kewajiban yang didanai Nilai wajar dari aktiva program Keuntungan aktuarial yang belum diakui Bersih
2010 Present value of funded obligations Fair value of plan assets
720.467.427 (733.445.853)
702.134.608 (721.794.766)
(12.978.426)
(19.660.158)
20.308.819
28.963.337
Unrecognized actuarial gain
7.330.393
9.303.179
Net
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA (lanjutan)
31. PENSION AND OTHER POST-RETIREMENT OBLIGATIONS (continued)
a.
Imbalan pensiun (lanjutan)
a. Pension benefits (continued) The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Biaya bunga Biaya jasa kini Hasil yang diharapkan dari aktiva program Bersih, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 27 dan 28)
2010
70.213.461 5.047.067
68.052.532 4.930.218
(72.179.477)
(65.024.015)
3.081.051
7.958.735
Interest cost Current service cost Expected return on plan assets Net, included in employee benefits (Notes 27 and 28)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp18.872.080 dan Rp26.678.776 dikreditkan ke biaya produksi, serta Rp21.953.132 dan Rp34.637.511 dibebankan ke beban umum dan administrasi.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, the amounts of Rp18,872,080 and Rp26,678,776, respectively, were credited to production costs, and Rp21,953,132 and Rp34,637,511, respectively, were charged to general and administrative expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability that is recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
Saldo awal tahun Beban berjalan Iuran berjalan Saldo akhir tahun
b.
2011
2011
2010
9.303.179 3.081.051 (5.053.837)
21.350.991 7.958.735 (20.006.547)
7.330.393
9.303.179
Imbalan kesehatan pasca-kerja
Balance at beginning of year Current expense Contributions paid Balance at end of year
b. Post-employment medical benefits
Perusahaan menyediakan program imbalan kesehatan pasca-kerja. Metode akuntansi dan frekuensi penilaian dari imbalan ini sama seperti yang digunakan pada program pensiun manfaat pasti.
The Company operates a post-employment medical benefits scheme. The method of accounting and the frequency of valuations are similar to those used for defined benefit pension schemes.
Sebagai tambahan asumsi yang digunakan pada program pensiun, asumsi aktuarial utama yang digunakan oleh KIS pada tahun 2011 dan 2010 adalah kenaikan jangka panjang pada biaya kesehatan sebesar 9% per tahun.
In addition to the assumptions used for the pension schemes, the main actuarial assumption used by KIS in 2011 and 2010 is a long-term increase in health costs by 9% per year.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of financial position were determined as follows:
2011 Nilai kini kewajiban yang didanai Nilai wajar dari aktiva program Keuntungan aktuarial yang belum diakui Bersih
2010
1.332.512.821 (869.904.831)
1.146.147.274 (647.661.963)
462.607.990
498.485.311
(283.528.783)
(173.086.808)
179.079.207
325.398.503
107
Present value of funded obligations Fair value of plan assets
Unrecognized actuarial gain Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA (lanjutan)
31. PENSION AND OTHER POST-RETIREMENT OBLIGATIONS (continued)
b.
Imbalan kesehatan pasca-kerja (lanjutan)
b. Post-employment (continued)
2011
Bersih, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 27 dan 28)
2010
114.614.727 11.531.187
108.752.004 10.275.295
Interest cost Current service cost
5.796.736 22.201.174
8.329.100 -
Amortization of actuarial losses Cuartailment losses
(73.896.706)
(57.307.142)
Expected return on plan assets
80.247.118
70.049.257
Net, included in employee benefits (Notes 27 and 28)
Imbalan kesehatan pasca-kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar (Rp27.284.428) dan Rp30.431.186, (dikreditkan) dibebankan ke biaya produksi serta Rp107.531.546 dan Rp39.618.071 dibebankan ke beban umum dan administrasi.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, post-employment medical benefits of (Rp27,284,428) and Rp30,431,186, respectively, were (credited) charged to production costs, and Rp107,531,546 and Rp39,618,071, respectively, were charged to general and administrative expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah:
Movements in the liability that is recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2011 Saldo awal tahun Beban berjalan Iuran berjalan Saldo akhir tahun
c.
benefits
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi atas kerugian aktuarial Kerugian kuartailmen Hasil yang diharapkan dari aktiva program
medical
2010
325.398.503 80.247.118 (226.566.414)
350.401.369 70.049.257 (95.052.123)
179.079.207
325.398.503
Imbalan pasca-kerja lainnya
Balance at beginning of year Current expense Contributions paid Balance at end of year
c. Other post-retirement benefits The Company also provides for other postretirement benefits such as past-service benefits, severance, compensation for accumulated unused leave, compensation for repatriation, funeral allowance and special award.
Perusahaan juga menyediakan imbalan pascakerja lainnya, seperti imbalan purna jasa, pesangon, kompensasi atas akumulasi cuti yang tidak digunakan, kompensasi untuk repatriasi, tunjangan kematian dan penghargaan khusus.
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA (lanjutan)
31. PENSION AND OTHER POST-RETIREMENT OBLIGATIONS (continued)
c.
Imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
c. Other post-retirement benefits (continued) The amounts recognized in the consolidated statements of financial position were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2011 Nilai kini kewajiban Nilai wajar dari aktiva program Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui - imbalan non-vested Bersih
2010
278.425.597 (23.583.698)
186.675.405 (15.615.821)
254.841.899
171.059.584
(115.841.469)
(43.515.615)
(10.518.780)
(12.286.048)
128.481.650
115.257.921
Bersih, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 27 dan 28)
Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost non-vested benefits Net
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi atas kerugian aktuarial Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui non-vested Hasil yang diharapkan dari aktiva program
Present value of obligations Fair value of plan assets
2011
2010
18.667.540 22.633.642
20.769.916 12.159.347
Interest cost Current service cost
1.642.715
1.670.935
Amortization of actuarial losses
1.767.267
1.767.267
(1.709.358)
(1.687.212)
43.001.806
34.680.253
Amortization of unrecognized past service cost - non-vested Expected return on plan assets Net, included in employee benefits (Notes 27 and 28)
Imbalan pasca-kerja lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp36.617.579 dan Rp28.337.205 dibebankan ke biaya produksi serta Rp6.384.227 dan Rp6.343.048 dibebankan ke beban umum dan administrasi.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, other post-retirement benefits of Rp36,617,579 and Rp28,337,205, respectively, were charged to production costs and Rp6,384,227 and Rp6,343,048, respectively, were charged to general and administrative expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the liability that is recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2011
2010
Saldo awal tahun Beban berjalan Imbalan yang dibayarkan Kontribusi pemberi kerja
115.257.921 43.001.806 (12.593.210) (17.184.867)
136.038.707 34.680.253 (41.845.332) (13.615.707)
Saldo akhir tahun
128.481.650
115.257.921
109
Balance at beginning of year Current expense Benefits paid Employer contribution Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. KEWAJIBAN PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA LAINNYA (lanjutan)
31. PENSION AND OTHER POST-RETIREMENT OBLIGATIONS (continued)
c.
Imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
c. Other post-retirement benefits (continued) The principal assumptions used by KIS in determining the benefits were as follows:
Asumsi utama yang digunakan oleh KIS dalam menentukan jumlah imbalan adalah sebagai berikut: 2011 Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan
d.
2010 7% 8%
10% 8%
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Discount rate Future salary increases
d. Other long-term employment benefits
Selain imbalan pensiun, imbalan kesehatan pasca-kerja dan imbalan pasca-kerja lainnya, Perusahaan juga menyediakan imbalan kerja jangka panjang berupa tunjangan masa prapensiun dan tunjangan jasa.
Apart from pension benefits, post-employment medical benefits and other post-employment benefits, the Company also provides long-term employment benefits such as continuing salary before retirement age and service allowances.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of financial position were determined as follows:
Nilai kini kewajiban
2011
2010
63.512.927
43.439.803
Present value of obligations
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income were determined as follows:
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011
2010
Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi atas kerugian (keuntungan) aktuarial
4.343.980 3.746.858
4.772.824 2.295.944
Interest cost Current service cost
20.609.726
(1.279.095)
Amortization of actuarial losses (gain)
Bersih, disajikan sebagai bagian dari biaya karyawan (Catatan 27 dan 28)
28.700.564
5.789.673
Net, included in employee benefits (Notes 27 and 28)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp20.375.325 dan Rp4.406.011, dibebankan ke biaya produksi serta Rp8.325.239 dan Rp1.383.662 dibebankan ke beban umum dan administrasi.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, other long-term employment benefits of Rp20,375,325 and Rp4,406,011, respectively, were charged to production costs and Rp8,325,239 and Rp1,383,662, respectively, were charged to general and administrative expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the liability that is recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2011
2010
Saldo awal tahun Beban berjalan Imbalan yang dibayarkan
43.439.803 28.700.564 (8.627.440)
47.728.237 5.789.673 (10.078.107)
Saldo akhir tahun
63.512.927
43.439.803
Balance at beginning of year Current expense Benefits paid Balance at end of year
The principal assumptions used by KIS in determining the benefits were similar to those used in other post-retirement benefits (Note 31c).
Asumsi utama yang digunakan KIS dalam menentukan jumlah imbalan sama dengan asumsi utama pada imbalan pasca-kerja lainnya (Catatan 31c). 110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI BERELASI
MENGENAI
PIHAK
YANG
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. RELATED PARTY INFORMATION The Company is controlled by the Government of the Republic of Indonesia. Transactions with related parties are as follows:
Perusahaan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Pembelian barang/jasa: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Reksa Griya Antam PT Minerina Cipta Guna PT Minerina Bhakti
Persentase terhadap jumlah beban pokok penjualan dan beban usaha Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Persentase terhadap jumlah gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan
2010
1.089.052.952
877.892.740
81.077.122 19.725.660 7.942.739 -
52.669.375 19.554.080 12.670.107 134.910.174
1.197.798.473
1.097.696.476
14,37%
16,20%
Percentage to total cost of goods sold and operating expenses
29.700.829
25.055.052
Salaries and allowances of the Boards of Commissioners and Directors
3,77%
Percentage to total salaries, wages, bonuses and employee benefits
3,72%
Balances with related parties are as follows:
Saldo dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Bank dan deposito berjangka: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Persentase terhadap jumlah aset Kas yang dibatasi penggunaannya: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Persentase terhadap jumlah aset Hutang usaha dan biaya masih harus dibayar: Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Minerina Bhakti PT Minerina Cipta Guna
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Purchase of goods/services: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Reksa Griya Antam PT Minerina Cipta Guna PT Minerina Bhakti
2010 Cash in banks and time deposits: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1.482.936.750 1.431.510.080
1.124.592.544 797.528.665
150.000.000
-
74.087.895
1.001.965.837
3.138.534.725
2.924.087.046
20,65%
23,93%
Percentage to total assets
77.203.934 3.020.486
93.446.727 -
Restricted cash: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
80.224.420
93.446.727
0,53%
0,76%
Percentage to total assets
2.349.614 -
4.962.192 16.000.739 743.966
Trade payables and accrued expenses: Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk PT Minerina Bhakti PT Minerina Cipta Guna
2.349.614
21.706.897
0,053%
0,82%
111
Percentage to total liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI MENGENAI BERELASI (lanjutan)
PIHAK
YANG
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Oleh karena sifat dari hubungan ini, terdapat kemungkinan bahwa syarat dan kondisi dari transaksi di atas tidak sama dengan transaksitransaksi yang terjadi dengan pihak yang tidak berelasi (Catatan 2l).
Because of the nature of these relationships, it is possible that the terms and conditions of the above transactions are not the same as those that would result from transactions with non-related parties (Note 2l).
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of transactions and relationships with related parties are as follows:
Pihak-pihak yang berelasi/ Related parties
Hubungan/ Relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas Sepengendali/Entity under Common Control
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Entitas Sepengendali/Entity under common control Entitas Sepengendali/Entity under common control
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pertamina (Persero)
PT Minerina Bhakti PT Minerina Cipta Guna PT Reksa Griya Antam
Entitas Sepengendali/Entity under Common Control Entitas Sepengendali/Entity under Common Control Entitas Anak Dana Pensiun Antam/A major investee of Dana Pensiun Antam Entitas Anak Dana Pensiun Antam/A major investee of Dana Pensiun Antam Entitas Anak Dana Pensiun Antam/A major investee of Dana Pensiun Antam Koperasi karyawan dan pensiunan/Employees’ and retirees’ cooperative
Dana Pensiun Antam
Penyelenggara program kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Perusahaan/A pension fund of the Company’s pension and other post-retirement benefit plan Entitas Sepengendali/Entity under Common Control Pemegang saham ICA/ ICA’s shareholder Pemegang saham NHM NHM’s shareholder
Showa Denko K.K. Newcrest Singapore Holdings, Pte., Ltd.
33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Pembelian barang dan jasa untuk kegiatan produksi/ Purchases of goods and services for production activities Jasa kontraktor tambang/ Mining contractor services Jasa kontraktor tambang/ Mining contractor services
Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT Antam Tbk
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Bank dan deposito berjangka dan jaminan atas pembelian bahan bakar dari PT Pertamina (Persero)/ Cash in bank and time deposits and guarantee for fuel purchases from PT Pertamina (Persero) Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time deposits Bank dan deposito berjangka dan jaminan atas fasilitas pinjaman kepada pegawai Perusahaan/ Cash in bank and time deposits and guarantee for employees’ loan facility Deposito berjangka/Time deposits
Penyewaan ruang kantor, jasa pemeliharaan dan kebersihan/ Rental of office space, maintenance and cleaning services Pembelian bahan baku dan penyediaan tenaga kerja kontrak/ Raw material purchases and nonpermanent labor Jasa penyelenggara program kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Perusahaan/ Pension and other post-retirement benefit plan services Pemegang saham MEJIS/ MEJIS’s shareholder Pemegang saham ICA/ ICA’s shareholder Pemegang saham NHM NHM’s shareholder
33. BASIC EARNINGS PER SHARE The amount of the basic earnings per share is calculated by dividing income for the year attributable to the owners of the parent by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang bersangkutan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan)
33. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued)
2011 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar (setelah dikurangi pembelian kembali saham sebanyak 15.426.000 lembar saham) Laba bersih per saham dasar (dalam rupiah penuh)
34. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
2010
1.927.889.549
9.523.034
9.523.034
202,44
176,77
MONETER DALAM
Weighted average number of shares outstanding (net of treasury stock of 15,426,000 shares) Basic earnings per share (full amount)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2011 Mata uang asing/ Foreign currencies
Income attributable to the owners of the parent
1.683.399.992
2010 Rupiah ekuivalen/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah ekuivalen/ Rupiah equivalent
Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha
Assets Dolar AS/ U.S. dollar Dolar Australia/ Australian dollar Yen Jepang/ Japanese yen Dolar AS/ U.S. dollar
167.631.971
1.520.086.714
412.534.342
3.709.096.266
2.516.528
23.158.802
11.905.232
108.849.535
4.046.961
472.698
76.371
8.423
137.389.963
1.245.852.184
176.031.595
1.582.700.068
Trade receivables
5.400.654.292
Total Assets
Trade payables
Jumlah Aset Liabilitas Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pinjaman investasi Jumlah Liabilitas Aset bersih
Cash and cash equivalents
2.789.570.398
Liabilities Dolar AS/ U.S. dollar Euro Eropa/ European euro Dolar Australia/ Australian dollar Pound sterling Inggris/ British pound sterling Dolar Singapura/ Singapore dollar Yen Jepang/ Japanese yen Dolar AS/ U.S. dollar Dolar AS/ U.S. dollar Dolar AS/ U.S. dollar
11.378.937
103.184.199
12.174.897
109.464.498
430.072
5.048.617
56.979
681.243
186.965
1.720.585
52.496
479.967
30.372
424.265
13.172
183.010
27.660
192.901
1.762
12.301
794.995
92.858
-
-
14.295.452
129.631.160
11.614.302
104.424.193
Accrued expenses
-
-
2.374.000
21.344.634
Advances from customers
-
-
85.500.000
768.730.500
Investment loans
240.294.585
1.005.320.346
Total Liabilities
2.549.275.813
4.395.333.946
Net assets
The Company is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures primarily with respect to the U.S. dollar. The Company does not hedge the foreign currency exposure on its foreign currency-denominated loans as this exposure is mitigated by its majority sales being denominated in foreign currency.
Perusahaan dipengaruhi oleh risiko kurs mata uang asing terutama dolar AS. Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari pinjaman dalam mata uang asing karena risiko ini diminimalisir dengan adanya penjualan Perusahaan yang sebagian besar dalam mata uang asing.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN OPERASI
35. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis. Segmen operasi Perusahaan dan Entitas Anak dapat dibedakan menjadi dua kegiatan usaha utama yaitu nikel serta emas dan pemurnian. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Management has determined the operating segments based on reports reviewed by the Board of Directors that are used to make strategic decisions. The Board of Directors considers the business operations from both the business type and geographical perspective. The Company’s and Subsidiaries’ business segment can be identified into two major business operations, consisting of nickel and gold and refinery. All transactions between segments have been eliminated.
Informasi menurut segmen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Information concerning the segments for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows: 2011
Emas dan Pemurnian/ Gold and Refinery
Lain-lain/ Others
6.193.025.274
4.028.831.244
124.576.886
Laba (rugi) usaha 2.153.526.814 Penghasilan bunga 460.862 Beban bunga Beban pajak penghasilan - bersih Penghasilan lain-lain bersih 54.919.720
584.531.051 2.162.487 8.504 82.947.406
17.658.948
348.947.398
504.473.472
Other income - net
Laba (rugi) tahun berjalan
2.208.907.396
669.649.448
(172.372.269 )
(778.292.577)
1.927.891.998
Income (loss) for the year
4.330.514.227
1.911.608.097
645.552.023
8.313.560.730
15.201.235.077
Segment assets
Liabilitas segmen
397.168.598
280.112.596
91.065.882
3.660.844.451
4.429.191.527
Segment liabilities
Perolehan aset tetap
242.058.587
322.699.167
94.618.096
16.026.982
675.402.832
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
297.958.456
262.556.309
15.196.660
7.286.067
582.997.492
Depreciation and amortization
Nikel/ Nickel Penjualan bersih
Kantor Pusat/ Head Office
Jumlah/ Total -
10.346.433.404
Hasil
Outcome (193.711.368) 3.680.151 -
(531.468.072) 67.849.126 (22.731.642) (640.889.387)
2.012.878.425 74.152.626 (22.723.138) (640.889.387)
Informasi lainnya Aset segmen
Net sales
Operating income (loss) Interest income Interest expense Income tax expense - net
Other information
2010 (Disajikan kembali – Catatan 43/As restated – Note 43)
Nikel/ Nickel Penjualan bersih
Emas dan Pemurnian/ Gold and Refinery
6.043.031.893
2.633.546.951
Laba (rugi) usaha 2.358.193.768 Penghasilan bunga 398.880 Beban bunga Beban pajak penghasilan - bersih Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (60.319.129)
552.703.507 2.592.931 -
Lain-lain/ Others 67.721.375
Kantor Pusat/ Head Office
Jumlah/ Total -
8.744.300.219
Hasil
Laba (rugi) tahun berjalan
Outcome (355.761.619) 1.835.232 -
(586.549.600) 53.444.180 (12.651.557) (597.699.273)
1.968.586.056 58.271.223 (12.651.557) (597.699.273)
5.618.326
68.211.404
244.907.361
258.417.962
Other income (expenses) - net
2.298.273.519
560.914.764
(285.714.983)
(898.548.889)
1.674.924.411
Income (loss) for the year
4.588.672.926
1.036.464.974
781.007.717
5.812.744.153
12.218.889.770
Informasi lainnya Aset segmen
Net sales
Operating income (loss) Interest income Interest expense Income tax expense - net
Other information Segment assets
Liabilitas segmen
367.679.269
193.253.254
134.457.029
1.939.949.807
2.635.339.359
Segment liabilities
Perolehan aset tetap
119.983.104
176.001.832
142.280.350
14.282.955
452.548.241
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
341.710.577
140.602.670
74.503.976
16.627.851
573.445.074
Depreciation and amortization
114
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. OPERATING (continued)
Nikel/ Nickel
INFORMATION
The information for the geographical segment for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Informasi menurut segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Emas dan Pemurnian/ Gold and Refinery
SEGMENT
Lainnya/ Others
Jumlah/ Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Penjualan bersih: Ekspor Lokal
6.193.025.274 -
1.041.346.599 2.987.484.645
56.786.772 67.790.114
7.291.158.645 3.055.274.759
Year ended December 31, 2011 Net sales: Export Local
Jumlah
6.193.025.274
4.028.831.244
124.576.886
10.346.433.404
Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Penjualan bersih: Ekspor Lokal
6.043.031.893 -
954.808.162 1.678.738.789
58.227.865 9.493.510
7.056.067.920 1.688.232.299
Year ended December 31, 2010 Net sales: Export Local
Jumlah
6.043.031.893
2.633.546.951
67.721.375
8.744.300.219
Total
36. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
Kewajiban keuangan pertambangan
IKATAN izin
DAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
usaha
a.
As mining permit holders, the Company and Subsidiaries are obligated to pay concession fees per hectare of mining authorizations explored, developed and extracted. These fees are payable to the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. The amount of concession fees is based on the type of mineral and the level of production.
Sebagai pemegang izin usaha pertambangan, Perusahaan dan Entitas Anak berkewajiban untuk membayar iuran konsesi untuk setiap hektar dari izin usaha pertambangan yang dieksplorasi, dikembangkan dan dieksploitasi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Besarnya iuran konsesi tergantung dari jenis mineral dan tingkat produksinya. b.
Financial obligations under various mining authorizations
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup
b.
Environmental matters
Kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak telah, dan di masa mendatang mungkin, dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam peraturan pengelolaan lingkungan hidup. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah berusaha untuk memenuhi semua ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan menerapkan ukuran yang secara teknis dapat dibuktikan dan secara ekonomis memungkinkan.
The operations of the Company and Subsidiaries have been, and may in the future be, affected from time to time by changes in environmental regulations. The Company’s and Subsidiaries’ policy is to comply with all applicable regulations issued by the Government of the Republic of Indonesia, by applying technically proven and economically feasible measures.
Perusahaan dan Entitas Anak telah membentuk penyisihan atas taksiran kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup (Catatan 22).
The Company and Subsidiaries have recognized provision for estimated environmental and reclamation costs (Note 22).
115
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c.
IKATAN
Pemilikan Perusahaan pada pertambangan ventura bersama
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
entitas
c.
The Company has ownership interests in joint venture entities without any cash contributions (“free carried”), as follows:
Perusahaan mempunyai kepemilikan pada entitas ventura bersama tanpa penyetoran kas (”free carried”) sebagai berikut:
PT Sorikmas Mining PT Galuh Cempaka PT Dairi Prima Minerals PT Gorontalo Minerals PT Sumbawa Timur Mining PT Nusa Halmahera Minerals PT Pelsart Tambang Kencana PT Weda Bay Nickel
d.
Company’s ownership in joint venture mining entities
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 25 20 20 20 20 17,5 15 10
Status pada tanggal 31 Desember 2011/ Status as of December 31, 2011 Eksplorasi/Exploration Produksi/Production Tahap konstruksi/Construction phase * Eksplorasi/Exploration Eksplorasi/Exploration Produksi/Production Tidak ada kegiatan/No activities Konstruksi/Construction
* Tahap konstruksi terhenti karena izin pinjam-pakai hutan lindung belum diperoleh.
* Construction phase is suspended due to pending forestry permit approval for the protected forest area.
Perusahaan hanya akan melakukan penyetoran dana untuk operasional perusahaan-perusahaan di atas sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan bila telah memasuki masa produksi.
The Company will only contribute funds for the operations of the above companies in accordance with the Company’s ownership interest if they have entered the production stage.
Perjanjian untuk mengadakan studi kelayakan dan/atau mendirikan ventura bersama dalam kegiatan eksplorasi, evaluasi dan pengembangan
d.
The Company has entered into a joint venture agreement with Herald Mining Group (“HMG”) to undertake exploration, evaluation and development work in relation to mining authorizations held by an affiliate of HMG, covering areas located in North Sumatra as follows:
Perusahaan menandatangani perjanjian ventura bersama dengan Herald Mining Group (“HMG“) untuk melakukan pekerjaan eksplorasi, evaluasi dan pengembangan mineral sehubungan dengan izin usaha pertambangan milik sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan HMG, yang berlokasi di Sumatera Utara, sebagai berikut: Nomor Izin Usaha Pertambangan/ Mining Authorizations number KW99JLP005 KW98APP035
Agreement for feasibility study and/or establishment of joint venture to undertake exploration, evaluation and development work
Lokasi/ Location Kendit Parongil
Persentase kepemilikan (%)/ Company’s interest (%) 20 20
Based on the Decision Letter No. 039/40.00/ OJG/2002 dated April 2, 2002 of the Director General of Geology and Mineral Resources regarding the extension of the Contract of Work (CoW) area during the exploration stage of PT Dairi Prima Minerals, another affiliate of HMG, both mining rights in Kendit and Parongil were merged with those of PT Dairi Prima Minerals.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 039/40.00/OJG/2002 tanggal 2 April 2002 mengenai perluasan daerah KK dalam tahap eksplorasi milik PT Dairi Prima Minerals, sebuah perusahaan afiliasi lainnya dari HMG, kedua wilayah Kontrak Karya (KK) di Kendit dan Parongil sedang dalam proses penggabungan dengan wilayah KK PT Dairi Prima Minerals.
116
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian penjualan
e.
As of December 31, 2011, the Company has various commitments to sell certain mineral products or commodities to various buyers at specified agreed quantities. The products will be periodically delivered for periods ranging from one month to four years.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai beberapa komitmen untuk menjual kepada beberapa pelanggan produk-produk atau komoditas mineral tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu bulan hingga empat tahun. f.
Sales agreements
Proyek Kerja Sama Alumina
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement
Pada tanggal 31 Maret 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama Joint Venture (“JVA”) dengan Showa Denko K.K. (“SDK”), Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited dan Marubeni Corporation (“Para Pihak”) untuk membentuk suatu perusahaan penanaman modal asing dengan kewajiban terbatas (“JVCO”) dengan nama yang diusulkan PT Indonesia Chemical Alumina (“ICA”) atau nama lain yang disetujui oleh Para Pihak. JVCO akan melakukan eksploitasi dan menambang bauksit dan mengolahnya dan menjual produk hasil olahan tersebut yang berupa chemical grade alumina dan/atau produk lainnya sesuai dengan yang disetujui oleh Para Pihak di masa datang.
On March 31, 2006, the Company entered into a Joint Venture Agreement (“JVA”) with Showa Denko K.K. (“SDK”), Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited and Marubeni Corporation (the “Parties”) to form a foreign investment limited liability company (“JVCO”) the proposed name of which is PT Indonesia Chemical Alumina (“ICA”) or any other names as agreed by the Parties. The JVCO shall exploit and mine bauxite and manufacture and sell the product which is known as chemical grade alumina and such other products as may be mutually agreed upon by the Parties in the future.
Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan dan Para Pihak telah mendirikan ICA (Catatan 1c).
On February 26, 2007, the Company and the Parties established ICA (Note 1c).
JVA memiliki batasan waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 agar ICA dapat memenuhi kondisi tertentu. Akan tetapi, sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, ICA telah gagal memenuhi kondisi tertentu yang menimbulkan wanprestasi (event of default) sehingga dapat menyebabkan pembubaran ICA dan pengakhiran JVA. Kondisi yang belum terpenuhi meliputi, antara lain, belum diperolehnya perjanjian dengan pemberi pinjaman untuk pendanaan Biaya Proyek dengan estimasi Biaya Proyek tidak boleh melebihi US$257.000.000, belum diperolehnya kontrak EPC dengan kontraktor EPC, dan belum diperolehnya semua Ancillary Agreements.
The JVA contained a time limit up to December 31, 2007, for ICA to meet certain conditions. However, as of December 31, 2007, ICA had failed to meet the conditions, causing an event of default that could result in the dissolution of ICA and termination of the JVA. Among others, the conditions that were not met included the failure to obtain the lenders’ agreement to fund the Project Cost of not more than US$257,000,000, failure to obtain the EPC Agreement with EPC contractor and failure to enter into all Ancillary Agreements.
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Sebagai akibat atas terjadinya kondisi pembubaran ICA dan pengakhiran JVA, pemegang saham ICA setiap saat dapat membubarkan ICA dan mengakhiri JVA. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan, SDK dan Marubeni melakukan kesepakatan untuk melakukan perubahan JVA paling lambat pada tanggal 31 Desember 2010 dan berkeinginan melanjutkan Proyek Kerja Sama Alumina paling lambat sampai dengan tanggal 31 Maret 2011. Pada tanggal 31 Agustus 2010, Perusahaan dan SDK telah menandatangani Perubahan JVA ICA.
As a result of the occurrence of conditions for the dissolution of ICA and the termination of the JVA, the shareholders of ICA have the right at any time to dissolve ICA and terminate the JVA. On December 21, 2009, the Company, SDK and Marubeni agreed to amend the JVA at the latest on December 31, 2010 and to continue the Alumina Project Joint Venture at least up to March 31, 2011. On August 31, 2010, the Company and SDK signed the Amended and Restated JVA of ICA.
Perubahan JVA memiliki batasan waktu sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 agar ICA dapat memenuhi kondisi tertentu, antara lain, jumlah Biaya Proyek tidak boleh melebihi US$450.000.000, memperoleh perjanjian dengan pemberi pinjaman untuk pendanaan Biaya Proyek dan memperoleh semua Ancillary Agreements. Apabila sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, ICA gagal memenuhi kondisi tertentu dapat menimbulkan wanprestasi (event of default) sehingga dapat menyebabkan pembubaran ICA dan pengakhiran JVA. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, ICA belum memperoleh beberapa Ancillary Agreements.
The Amended and Restated JVA contained a time limit up to March 31, 2011, for ICA to meet certain conditions, among others, the Project Cost can not be more than US$450,000,000, obtain the lenders’ agreement to fund the Project Cost and enter into all Ancillary Agreements. If up to March 31, 2011, ICA failed to meet the conditions, this event of default would result in the dissolution of ICA and termination of the JVA. As of December 31, 2011, ICA has not yet entered into several Ancillary Agreements.
Pada tanggal 4 September 2007, ICA mengadakan perjanjian dengan Kawasaki Plant Systems, Ltd. (KPS) dimana ICA memberikan proyek chemical grade alumina kepada KPS dan KPS harus mengajukan proposal kepada ICA mengenai harga yang tepat, jadwal, spesifikasi dan syarat maupun kondisi lainnya sebelum tanggal 31 Desember 2007.
On September 4, 2007, ICA entered into an agreement with Kawasaki Plant Systems, Ltd. (KPS), whereby ICA contracted the chemical grade alumina project to KPS and KPS should submit a proposal to ICA with price, schedule, specification and other terms and conditions not later than December 31, 2007.
Pada tanggal 30 April 2008, ICA mengadakan Perjanjian atas Permintaan Pekerjaan Tambahan dengan KPS mengenai tambahan pekerjaan teknik dari tanggal 1 Mei 2008 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2008 sehubungan dengan produksi chemical grade alumina.
On April 30, 2008, ICA entered into an Agreement on Request for Additional Works with KPS regarding additional engineering works during the period May 1, 2008 to August 31, 2008 with respect to the chemical grade alumina production.
Berdasarkan perjanjian tersebut, ICA akan membayar KPS sebesar JPY140.000.000 atas tambahan pekerjaan teknik yang pada awalnya telah dilaksanakan secara gratis oleh KPS, karena ICA tidak memberikan kontrak Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) kepada KPS sehubungan dengan produksi chemical grade alumina.
Based on the agreement, ICA would pay KPS the amount of JPY140,000,000 for the additional engineering works that had been performed by KPS originally for free, because the Company failed to award the Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) contract regarding chemical grade alumina production to KPS.
118
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham masing-masing dengan Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited (STAR) dan SDK dimana Perusahaan membeli saham ICA yang mewakili 15% dan 1% kepemilikan saham yang dimiliki masing-masing oleh STAR dan SDK.
On August 12, 2008, the Company entered into Sale and Purchase of Share Agreements each with Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited (STAR) and SDK, whereby the Company bought shares in ICA representing 15% and 1% ownerships that were owned by STAR and SDK, respectively.
Pada tanggal 30 Juli 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham dengan Marubeni Corporation dimana Perusahaan membeli saham ICA yang mewakili 15% kepemilikan saham yang dimiliki oleh Marubeni Corporation sebesar US$525.000. Dengan adanya perjanjian tersebut, Perusahaan menaikkan kepemilikan saham di ICA menjadi 80%.
On July 30, 2010, the Company entered into a Sale and Purchase of Shares Agreement with Marubeni Corporation, whereby the Company bought shares in ICA representing 15% ownership that was owned by Marubeni Corporation amounting to US$525,000. With this agreement, the Company increased its interest in ICA to become 80%.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, ICA mengadakan Supply Contract dengan Tsukishima Kikai Co., Ltd. (Tsukishima) untuk penyediaan mesin, fasilitas, peralatan dan perlengkapan pabrik dengan nilai kontrak sebesar US$4.230.000, EUR8.991.000 dan JPY6.575.985.000.
On August 31, 2010, ICA entered into a Supply Contract with Tsukishima Kikai Co., Ltd. (Tsukishima) for the latter to deliver all items of machinery, facilities, equipment and material amounting to US$4,230,000, EUR8,991,000 and JPY6,575,985,000.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, ICA juga mengadakan Installation Contract dengan konsorsium yang terdiri dari Tsukishima, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WK) dan PT Nusantara Energi Abadi (NEA) agar konsorsium melaksanakan pemasangan mesin, fasilitas, peralatan dan perlengkapan pabrik dengan nilai kontrak sebesar US$229.796.000.
On August 31, 2010, ICA also entered into an Installation Contract with the consortium of contractors consisting of Tsukishima, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WK) and PT Nusantara Energi Abadi (NEA) for the consortium to deliver all items of machinery, facilities, equipment and materials amounting to US$229,796,000.
Supply and Installation Contracts tersebut memiliki batasan waktu sampai dengan tanggal 15 Desember 2010 agar ICA dapat memperoleh perjanjian dengan pemberi pinjaman untuk pendanaan Biaya Proyek; akan tetapi sampai dengan tanggal tersebut, ICA telah gagal memenuhi batasan waktu tersebut yang menimbulkan wanprestasi (event of default) sehingga dapat menyebabkan pengakhiran Supply and Installation Contracts. Pada tanggal 1 Februari 2011, ICA beserta Tsukishima, WK, dan NEA telah menandatangani perubahan Supply and Installation Contracts yang telah dirubah dengan menghapus klausul mengenai ICA harus memperoleh perjanjian dengan pemberi pinjaman sebelum tanggal 15 Desember 2010.
The Supply and Installation Contracts contained a time limit up to December 15, 2010 for ICA to obtain the lenders’ agreement to fund the Project Cost; however, as of that date, ICA had failed to meet the deadline causing an event of default that could result in the termination of the Supply and Installation Contracts. On February 1, 2011, ICA along with Tsukishima, WK and NEA signed the amended Supply and Installation Contracts, which have been revised by the deletion of the clause requiring ICA to obtain the lenders’ agreement before December 15, 2010.
119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Pada tanggal 1 Februari 2011, Perusahaan bersama ICA, dan Tsukishima dan WK selaku wakil dari para kontraktor berdasarkan the Supply and Installation Contracts menandatangani “Commitment Letter”, dimana para pihak setuju atas beberapa hal, antara lain:
On February 1, 2011, the Company along with ICA, and Tsukishima and WK as the contractors’ representatives under the Supply and Installation Contracts, signed the Commitment Letter, whereby the parties confirmed the following, among others:
1.
Perusahaan akan memastikan bahwa ICA akan mempunyai kas yang memadai apabila dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pembayaran ICA berdasarkan perjanjian yang terkait apabila kewajiban tersebut jatuh tempo sesuai dengan syarat-syarat dalam perjanjian terkait tersebut.
1. The Company shall ensure that ICA will have sufficient cash available to it when required in order to meet ICA’s payment obligations under each of the relevant agreements as they fall due in accordance with the provisions of the applicable relevant agreement.
2.
Para pihak setuju bahwa “Commitment Letter” dibuat demi kepentingan para kontraktor, bahwa apabila Perusahaan gagal melakukan tindakan sesuai dengan paragraf pertama di atas, para kontraktor secara bersama-sama berhak untuk meminta secara langsung kepada Perusahaan untuk memenuhi kewajiban ICA sesuai dengan paragraf pertama diatas. Tidak ada pihak lain selain ICA atau para kontraktor yang memiliki hak untuk mengharuskan Perusahaan melaksanakan syarat-syarat dalam “Commitment Letter”.
2. The parties agree that the Commitment Letter is being entered into for the benefit of the contractors and acknowledge that, if the Company fails to take appropriate action under paragraph 1 above, the contractors acting jointly will be entitled to make a direct demand on the Company to perform the obligations owed to ICA under paragraph 1 above. No person other than ICA or the contractors shall have the right to enforce the provisions of the Commitment Letter against the Company.
3.
“Commitment Letter” bukan merupakan, dan tidak ada yang tercantum dalam “Commitment Letter” dan tidak ada yang dilakukan oleh Perusahaan atas “Commitment Letter” dapat dianggap merupakan, jaminan, langsung atau tidak langsung, oleh Perusahaan atas setiap kewajiban ICA berdasarkan perjanjian terkait.
3. The Commitment Letter is not, and nothing contained in the Commitment Letter and nothing done by the Company pursuant to the Commitment Letter shall be deemed to constitute, a guarantee, direct or indirect, by the Company of any obligations of ICA under relevant agreements.
Sebagai akibat ICA memberikan proyek pabrik chemical alumina kepada konsorsium Tsukishima, WK dan NEA, maka ICA diharuskan membayar KPS sebesar JPY140.000.000. Pada tanggal 2 Februari 2011, ICA telah membayar KPS sebesar JPY126.000.000 (setelah dipotong pajak).
As a result of ICA awarding the chemical alumina plant project to the consortium of Tsukishima, WK and NEA, ICA should pay KPS the amount of JPY140,000,000. On February 2, 2011, ICA paid KPS the amount of JPY126,000,000 (net of tax).
120
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Pada tanggal 4 Februari 2011, Perusahaan dan SDK telah menandatangani Side Letter dimana para pihak setuju atas beberapa hal, antara lain:
On February 4, 2011, the Company and SDK signed a Side Letter whereby the parties confirmed the following, among others:
1.
1.
The Company will provide ICA a loan with a principal amount of US$140,500,000 bearing 3.5% interest per annum with maturity date on June 30, 2011 as a substitute for an equity injection into ICA.
2.
At the latest on March 31, 2011, SDK shall decide whether to inject into ICA an amount equivalent to a portion of the total principal plus accrued interest in proportion to SDK’s shareholding ratio in ICA or not to inject into ICA and provide the rights to the Company to dilute the shares, with the exercise date on June 30, 2011.
2.
Perusahaan akan memberikan pinjaman kepada ICA dengan pokok pinjaman sebesar US$140.500.000 dengan tingkat suku bunga 3,5% per tahun dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011 sebagai pengganti setoran modal ke ICA. Paling lambat tanggal 31 Maret 2011, SDK harus memutuskan apakah akan menyetorkan dana kepada ICA yang setara dengan bagian pokok pinjaman ditambah dengan akrual bunga sesuai dengan proporsi kepemilikan SDK di ICA atau tidak akan menyetorkan dana kepada ICA dan memberikan hak kepada Perusahaan untuk melakukan dilusi saham dengan tanggal pelaksanaan pada tanggal 30 Juni 2011.
Pada tanggal 11 Mei 2011, para pemegang saham ICA menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor ICA sebesar US$140.500.000 terdiri dari 140.500 saham baru dengan nilai nominal US$1.000 per lembar saham, dimana kontribusi dari pemegang saham adalah sebagai berikut: - 112.400 saham dari Perusahaan dengan nilai nominal sebesar US$112.400.000.
On May 11, 2011, ICA’s stockholders approved to increase the issued and fully paid capital stock by US$140,500,000 consisting of 140,500 new shares with a par value of US$1,000 per share, where the contributions of the stockholders are as follows:
-
-
-
28.100 saham dari SDK dengan nilai nominal sebesar US$28.100.000.
112,400 shares from the Company with a nominal value amounting to US$112,400,000. 28,100 shares from SDK with a nominal value amounting to US$28,100,000.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor ini telah diaktakan dengan akta notaris B.R.AY. Mahyasoesti Notonagoro, S.H., No. 20 tanggal 11 Mei 2011.
The increase in issued and fully paid capital stock was notarized under deed No. 20 dated May 11, 2011 of B.R.AY. Mahyasoesti Notonagoro, S.H.
Pada tanggal 13 Juni 2011, ICA menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan Japan Bank for International Cooperation (“JBIC”), dimana JBIC setuju untuk memberikan pinjaman kepada ICA dengan total pinjaman tidak lebih dari JPY15.795.000.000. JBIC telah menunjuk Mizuho Corporate Bank Ltd. (“Mizuho”) sebagai Agen Fasilitas JBIC, pihak administratif yang bertindak di bawah instruksi JBIC sehubungan dengan Dokumen-dokumen Pembiayaan. ICA dapat menarik pinjaman untuk pertama kalinya jika telah menerima konfirmasi dari JBIC dan Mizuho bahwa semua Dokumen-dokumen Pembiayaan telah diterima dan memuaskan dalam bentuk maupun substansi kepada Agen Fasilitas.
On June 13, 2011, ICA entered into a Facility Agreement with Japan Bank for International Cooperation (“JBIC”), whereby JBIC agreed to make available to ICA, a loan facility in aggregate amount not exceeding JPY15,795,000,000. JBIC appointed Mizuho Corporate Bank Ltd. (“Mizuho”) as the JBIC Facility Agent, an administrative party who acts under JBIC instructions in connection with Finance Documents. ICA may deliver the first Utilization Request after receiving the confirmation from JBIC and Mizuho that all of the Finance Documents have been received and are in form and substance satisfactory to the Facility Agents.
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal-tanggal 15 Juni dan 15 Desember. Perjanjian ini berlaku untuk 3 tahun mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2014.
The interest payment shall be made on June 15 and December 15 of each year. This agreement is valid for 3 years starting on June 13, 2011 up to May 31, 2014.
Pada tanggal 25 Oktober 2011, ICA telah melakukan penarikan pinjaman dari JBIC sebesar JPY3.900.000.000 dari total fasilitas pinjaman sebesar JPY15.795.000.000.
On October 25, 2011, ICA made a loan drawdown from the JBIC facility amounting to JPY3,900,000,000 from the aggregate amount of JPY15,795,000,000.
Pada tanggal 13 Juni 2011, ICA menandatangani Perjanjian Pinjaman Fasilitas Komersial dengan Para Pemberi Pinjaman Komersial, yang terdiri atas Mizuho dan The Sumitomo Trust & Banking Co., Ltd. (Sumitomo), dimana Para Pemberi Pinjaman Komersial setuju untuk memberikan pinjaman kepada ICA dengan total pinjaman tidak lebih dari JPY10.530.000.000. Dari total pinjaman tersebut, sebesar 70% merupakan porsi Mizuho dan sisanya sebesar 30% merupakan porsi Sumitomo.
On June 13, 2011, ICA entered into a Commercial Facility Agreement with the Original Commercial Facility Lenders (Commercial Lenders), which consist of Mizuho and The Sumitomo Trust & Banking Co., Ltd. (Sumitomo), whereby the Commercial Lenders agreed to make available to ICA, a loan facility in an aggregate amount not exceeding JPY10,530,000,000. Of such amount, 70% is the portion of Mizuho, while the remaining 30% is the portion of Sumitomo.
Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal-tanggal 15 Juni dan 15 Desember. Perjanjian ini berlaku untuk 3 tahun mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2014.
The interest payment shall be made on June 15 and December 15 of each year. This agreement is valid for 3 years starting on June 13, 2011 up to May 31, 2014.
Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:
Financial ratios required under the loan agreement are as follows:
a. Debt service coverage ratio tidak kurang dari 1,1 kali pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember setelah tanggal pelunasan pertama b. Rasio saldo fasilitas pinjaman JBIC terhadap saldo fasilitas pinjaman Komersial tidak melebihi 1,5 kali pada saat penarikan pinjaman untuk terakhir kali.
a. Debt service coverage ratio shall not be less than 1.1 times at June 30 and December 31 after the first repayment date. b. The ratio of the outstanding JBIC Loan Facility to the outstanding Commercial Loan Facility shall not be more than 1.5 times at the final withdrawal.
Pada tanggal 31 Desember 2011, ICA telah memenuhi semua pembatasan hutang tersebut.
As of December 31, 2011, ICA has complied with all the loan covenants.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, ICA belum menyerahkan semua dokumen pembiayaan, sehingga ICA belum melakukan penarikan pinjaman apapun dari Mizuho dan Sumitomo.
As of December 31, 2011, ICA has not submitted all of the required Finance Documents, therefore, ICA has not made any loan drawdowns from Mizuho and Sumitomo.
122
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
g.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proyek Kerja Sama Alumina (lanjutan)
f.
Alumina Project Joint Venture Agreement (continued)
Selama tahun 2011, ICA juga telah menandatangani beberapa perjanjian lainnya dengan PT Bank Mizuho Indonesia dan Mizuho, yang terdiri dari, antara lain, Perjanjian Rekening, Conditional Novation of Project Contract Agreement, Perjanjian Gadai atas Rekening Bank, Assignment of The Manufacturing Technology and Technical and Operational Assistance Agreement, Assignment of the Offtake Agreement, Perjanjian Gadai Saham, Irrevocable Power of Attorney to Exercise Rights Under the Project Contracts.
During 2011, ICA also has entered into other agreements with PT Bank Mizuho Indonesia and Mizuho, which consist of, among others, the Accounts Agreement, Conditional Novation of Project Contract Agreement, Pledge of Bank Accounts Agreement, Assignment of The Manufacturing Technology and Technical and Operational Assistance Agreement, Assignment of the Offtake Agreement, Pledge of Shares Agreement, Irrevocable Power of Attorney to Exercise Rights under the Project Contracts.
Pada tanggal 11 April 2011, pekerjaan konstruksi proyek pabrik alumina ICA telah dimulai.
On April 11, 2011, the construction phase of ICA’s alumina plant project has started.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, ICA masih dalam tahap konstruksi.
As of December 31, 2011, ICA is still in the construction stage.
Peraturan Kehutanan 2006
g.
The 2006 Forestry Regulation On March 10, 2006, the Ministry of Forestry issued Ministerial Regulation No. P.14/Menhut-II/2006 (the “2006 Forestry Regulation”) regarding Guidelines for Borrowing/Use of Forest Areas describing the permit to use forests for non-forestry activities. Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a company may be given a forestry permit to use a forest area for non-forestry activities (e.g., commercial activities), subject to a number of preconditions, for a period of 5 years (extendable). One of the most significant preconditions under the 2006 Forestry Regulation is to provide non-forest land with an area twice that of the forest area to be used (“compensation land”). There are also technical requirements for the compensation land, i.e., the status should be “clean and clear”, it should be adjacent to a forest area, it should be in the same subwatershed (or watershed) with the forest area being used and it can be reforested by conventional means. The compensation land must then be reforested. To ensure that the status is “clean and clear”, a compensation land should be covered by a land title. Or, alternatively, if within 2 years the Company cannot provide the required compensation land, the Company must pay on an annual basis non-tax state revenue to the Ministry of Forestry in the amount of 1% of “total production value”. The 2006 Forestry Regulation is silent on how to determine the “total production value”.
Pada tanggal 10 Maret 2006, Kementerian Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.14/Menhut-II/2006 (“Peraturan Kehutanan 2006”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan hutan. Menurut Peraturan Kehutanan 2006, perusahaan diberikan izin perhutanan untuk menggunakan area hutan bukan untuk kegiatan perhutanan (misalnya untuk kegiatan komersial), dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode selama 5 tahun (dapat diperpanjang). Salah satu syarat signifikan berdasarkan Peraturan Kehutanan 2006 adalah untuk menyediakan lahan bukan hutan seluas dua kali dari luas hutan yang digunakan (lahan kompensasi). Selain itu juga terdapat persyaratan teknis untuk lahan kompensasi tersebut, misalkan status yang telah “bersih”, harus dekat area hutan, dalam daerah air atau sub-air yang sama dengan area hutan yang digunakan dan dapat dihutankan kembali. Lahan kompensasi kemudian harus dihutankan kembali. Untuk menjamin status “bersih”, lahan kompensasi harus memiliki sertifikat. Atau sebagai alternatif, apabila dalam 2 tahun perusahaan tidak dapat menyediakan lahan kompensasi yang diminta, perusahaan harus membayarkan pendapatan negara bukan pajak secara tahunan kepada Menteri Kehutanan sebesar 1% dari jumlah nilai produksi. Peraturan Kehutanan 2006 tidak menyebutkan bagaimana menentukan jumlah nilai produksi. 123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) g.
h.
i.
j.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Peraturan Kehutanan 2006 (lanjutan)
g.
The 2006 Forestry Regulation (continued)
Pada tanggal 10 Juli 2008, Peraturan Kehutanan 2006 telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 (Peraturan Kehutanan 2008) antara lain mengenai perubahan pendapatan negara bukan pajak.
On July 10, 2008, the 2006 Forestry Regulation was amended by the Ministerial Regulation No. P.43/Menhut-II/2008 (the 2008 Forestry Regulation) in relation to, among others, the changes in the basis of non-tax state revenue.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Kehutanan 2008. Manajemen berkeyakinan bahwa Peraturan Kehutanan 2008 tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan terhadap operasi Perusahaan.
As of December 31, 2011, the Company and Subsidiaries have implemented the 2008 Forestry Regulation. Management believes that the 2008 Forestry Regulation will have no significant impact to the Company’s operations.
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
h.
Power Sale and Purchase Agreement
Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT Tamboli Energy agar Perusahaan memperoleh prioritas pertama dalam melakukan pembelian tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Pabrik Feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
On September 21, 2007, the Company entered into a Power Purchase Agreement with PT Tamboli Energy for the Company to obtain first priority in the purchase of power to support the operations of its Ferronickel Plant in Pomalaa, Southeast Sulawesi.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, PT Tamboli Energy belum beroperasi secara komersial.
As of December 31, 2011, PT Tamboli Energy has not started its commercial operations.
Perjanjian Pabrik Besi Baja
i.
Stainless Steel Plant Agreement
Pada tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan telah mendirikan PT Meratus Jaya Iron & Steel (“MEJIS”) dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 34%. MEJIS akan membangun dan mengoperasikan pabrik stainless steel.
On June 9, 2008, the Company established PT Meratus Jaya Iron & Steel (“MEJIS”) with share ownership of 34%. MEJIS will build and operate a stainless steel plant.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, MEJIS masih dalam tahap pembangunan.
As of December 31, 2011, MEJIS is still in the development stage.
Perjanjian Kerjasama Stainless Limited
dengan
Jindal
j.
Jindal Stainless Limited Joint Venture Agreement
Pada tanggal 12 Mei 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama Joint Venture dengan Jindal Stainless Limited (“JSL”) untuk membentuk suatu entitas ventura bersama untuk produksi 250.000 metrik ton stainless steel.
On May 12, 2008, the Company entered into a Joint Venture Agreement with Jindal Stainless Limited (“JSL”), to form a Joint Venture for the purpose of manufacturing 250,000 metric tons of stainless steel.
Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., No. 23 tanggal 20 Agustus 2008, PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Catatan 1b) telah didirikan, dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 55%.
Based on Notarial Deed No. 23 dated August 20, 2008 of Sutjipto, S.H., M.Kn., PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Note 1b) has been established, with the Company obtaining share ownership of 55%.
124
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
k.
IKATAN
Perjanjian Kerjasama dengan Stainless Limited (lanjutan)
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Jindal
j.
Jindal Stainless Limited Joint Venture Agreement (continued)
Pada bulan Desember 2008, JSL mengindikasikan rencana untuk tidak melanjutkan kerjasama joint venture dengan Perusahaan terkait dengan kondisi perekonomian dunia saat ini.
In December 2008, JSL indicated its decision not to continue the joint venture with the Company in relation to the current global economic conditions.
Berdasarkan keputusan dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa AJSI pada tanggal 18 Maret 2011, yang diantaranya, Perusahaan menyetujui pengalihan saham AJSI ke IMC sebanyak 0,50148% atau 154 lembar saham.
In AJSI’s Extraordinary Stockholders’ General Meeting held on March 18, 2011, it was resolved to, among others, approve the transfer of 0.050148% (equivalent to 154 shares) of AJSI’s shares from the Company to IMC.
Pada bulan Juni 2009, JSL telah menyatakan komitmennya untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Antam Jindal Stainless Indonesia kepada Perusahaan. Pada tanggal 23 September 2010, JSL mengalihkan seluruh sahamnya kepada Perusahaan sehingga Perusahaan memiliki 100% saham PT Antam Jindal Stainless Indonesia dan PT Antam Jindal Stainless Indonesia berubah nama menjadi PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI).
In June 2009, JSL committed to transfer its shares in PT Antam Jindal Stainless Indonesia to the Company. On September 23, 2010, JSL transferred all of its shares to the Company, thereby making the Company 100% owner of PT Antam Jindal Stainless Indonesia and PT Antam Jindal Stainless Indonesia changed its name to become PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI).
Perjanjian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan di Sulawesi Tenggara
k. Corporate Social and Environmental Responsibility Agreement in Southeast Sulawesi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 970/3477/Tahun 2008 dan Surat Gubernur Sulawesi Tenggara No. 046/PHBJ/V/2008 tanggal 28 Mei 2008 sehubungan dengan sumbangan pihak ketiga kepada daerah, Perusahaan dikenakan sumbangan kepada daerah sebesar jumlah tertentu.
Based on Regulation No. 970/3477/Year 2008 and Letter No. 046/PHB-J/V/2008 dated May 28, 2008 of the Governor of Southeast Sulawesi relating to donations from third parties to the province, the Company must pay compensation at a certain amount.
Pada tanggal-tanggal 25 Agustus 2011 dan 2010, Perusahaan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan nota kesepahaman mengenai pemberian bantuan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Berdasarkan nota kesepahaman, Perusahaan akan membantu program tanggung jawab sosial dan lingkungan di provinsi Sulawesi Tenggara masing-masing sebesar Rp39.000.000 dan Rp30.000.000 selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan nota kesepahaman pada tahun 2011 dan 2010.
On August 25, 2011 and 2010, the Company and the Provincial Government of Southeast Sulawesi signed memoranda of understanding (“MOU”) on corporate social and environmental responsibility assistance. Based on the MOU, the Company would assist the Province of Southeast Sulawesi by contributing Rp39,000,000 and Rp30,000,000 to the corporate social responsibility program in Southeast Sulawesi, valid for one year from the signing date of the MOU in 2011 and 2010, respectively.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan telah memberikan bantuan masing-masing sebesar Rp39.000.000 dan Rp30.000.000 dan dibukukan sebagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (Catatan 28).
In 2011 and 2010, the Company made the donation of Rp39,000,000 and Rp30,000,000, respectively, which was charged to Corporate Social and Environmental Responsibility Program (Note 28).
125
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian Kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
l.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cooperative Agreement
Pada tanggal 5 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama tentang pemberian fasilitas pinjaman kepada pegawai Perusahaan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayarkan angsuran pokok dan bunga pinjaman pegawai Perusahaan yang berhak menerima fasilitas pinjaman untuk pembelian rumah tinggal baru, rumah tinggal bekas, renovasi rumah tinggal dan refinancing dari BRI. Perusahaan akan membuka rekening bersama (Escrow Account) di BRI sebesar Rp135.000.000 dan selanjutnya disesuaikan sebesar sisa angsuran pinjaman pokok dan bunga.
On June 5, 2008, the Company entered into an Employees’ Loan Facility Agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”). Based on the agreement, the Company agreed to pay the loan and interest installments for the Company’s employees who are eligible for the loan facility to buy new or used houses, to renovate houses and to obtain refinancing from BRI. The Company agreed to open an escrow account in BRI with an intitial deposit of Rp135,000,000, to be subsequently adjusted to equal the remaining balance of the loan and interest installments.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo rekening bersama masing-masing sebesar Rp77.203.934 dan Rp93.446.727 (Catatan 10a).
As of December 31, 2011 and 2010, the balance of the escrow account amounted to Rp77,203,934 and Rp93,446,727, respectively (Note 10a).
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan 1.
m. Legal Issues Authorizations
Pencabutan Kuasa Pertambangan (KP)
Related
to
Mining
1. Withdrawal of Mining Authorizations
a. KP eksploitasi Perusahaan untuk penambangan nikel di Pulau Obi telah dibatalkan perizinannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Halmahera Selatan No. 71 Tahun 2008 tanggal 1 April 2008 (“SK No. 71”). Perusahaan telah mengajukan gugatan terhadap SK No. 71 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon.
a. The Company’s mining exploitation authorization for nickel mining at Obi Island has been cancelled based on the Decision Letter No. 71 Year 2008 dated April 1, 2008 of the Head of the District of South Halmahera (“SK No. 71”). The Company filed a suit at the Ambon State Administrative Court against SK No. 71.
Pada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon No. 09/G.TUN/2008/ PT.TUN.ABN (“SK PTUN No. 09”) memutuskan untuk menolak gugatan Perusahaan terhadap SK No. 71.
On January 28, 2009, based on its Decision Letter No. 09/G.TUN/2008/ PT.TUN.ABN, the Ambon State Administrative Court (“SK PTUN No. 09”) dismissed the suit filed against SK No. 71.
Pada bulan Februari 2009, Perusahaan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar atas hasil keputusan SK PTUN No. 09.
In February 2009, the Company appealed the decision of SK PTUN No. 09 to the Makassar High State Administrative Court.
Pada tanggal 29 Mei 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar No. 33/B.TUN/2009/ PT. TUN.MKS (“SK PTUN No. 33”) memutuskan untuk menguatkan hasil keputusan SK PTUN No. 09.
On May 29, 2009, based on its Decision Letter No. 33/B.TUN/2009/PT. TUN. MKS, the Makassar High State Administrative Court (“SK PTUN No. 33”) decided to confirm the decision of SK PTUN No. 09.
Pada tanggal 22 Juli 2009, Perusahaan mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung mengenai hasil keputusan SK PTUN No. 33.
On July 22, 2009, the Company appealed to the Supreme Court regarding the decision of SK PTUN No. 33. 126
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan (lanjutan)
m. Legal Issues Related Authorizations (continued)
1. Pencabutan Kuasa Pertambangan (KP) (lanjutan)
1.
Withdrawal of (continued)
Mining
to
Mining
Authorizations
Pada tanggal 26 Oktober 2009 berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung No. 323/K/TUN/2009 (“SK No. 323”) memutuskan untuk menolak permohonan kasasi Perusahaan mengenai hasil keputusan SK PTUN No. 33.
On October 26, 2009, based on its Decision Letter No. 323/K/TUN/2009 (“SK No. 323”), the Supreme Court dismissed the suit filed by the Company regarding the decision of SK PTUN No. 33.
Pada tanggal 2 Maret 2010, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Zulfadli Soewito sehubungan dengan KP eksploitasi Perusahaan di Pulau Obi. Pendapat Hukum tersebut, antara lain, disebutkan bahwa:
On March 2, 2010, the Company received the Legal Opinion from Zulfadli Soewito Law Office regarding the Company’s mining exploitation authorization at Obi Island. The Legal Opinion, states, among others, that:
1. SK No. 323 adalah putusan yang bersifat menerangkan saja atas suatu keadaan hukum dan tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon. 2. Bupati Halmahera Selatan tidak dapat meminta Perusahaan meninggalkan area pertambangan dengan menggunakan SK No. 323. 3. Dengan menggunakan SK No. 323 yang bersifat menerangkan saja atas suatu keadaan hukum, Bupati Halmahera Selatan tidak dapat menerbitkan IUP di atas wilayah pertambangan Perusahaan di Pulau Obi.
1. SK No. 323 is a decision which was intended only to explain the legal circumstances and can not be implemented by the Ambon State Administrative Court.
4. Pembatalan KP eksploitasi Perusahaan hanya dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal Pertambangan Umum Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (“MESDM”) dan Perusahaan telah diberikan izin khusus oleh MESDM, dan izin khusus atas KP Perusahaan tersebut tidak dapat dibatalkan oleh siapapun sebelum berakhirnya jangka waktu yaitu pada tahun 2028.
4. The cancellation of the Company’s mining exploitation authorization can be made only by the Director General of General Mining of the Department of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia on behalf of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (“MESDM”), and the Company has been granted special permit by MESDM, and the special permit on the Company’s mining exploitation authorization can not be cancelled by anyone until the end of the period, which is 2028.
2. The Head of the District of South Halmahera can not require the Company to leave the mining area by using SK No. 323. 3. By using SK No. 323 which is only intended to explain the legal circumstances, the Head of the District of South Halmahera can not issue IUP in the Company’s mining area at Obi Island.
127
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan (lanjutan) 1.
2.
m. Legal Issues Related Authorizations (continued)
to
Mining
Pencabutan Kuasa Pertambangan (KP) (lanjutan)
1. Withdrawal of Mining Authorizations (continued)
Pada tanggal 6 Juli 2010, Perusahaan telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan belum menerima hasil dari Peninjauan Kembali (Catatan 13).
On July 6, 2010, the Company requested for a Judicial Review (Peninjauan Kembali) from the Supreme Court. As of March 14, 2012, the Company has not received the result of the Judicial Review (Note 13).
b. KP eksplorasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Langgikima dan Boenaga, Sulawesi Tenggara telah dicabut perizinannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 545/199 tanggal 14 September 2007. Perusahaan menerima surat keputusan tersebut pada tanggal 4 Mei 2008, setelah menerima Surat Bupati Konawe Utara No. 545/326 tanggal 14 April 2008 tentang pencabutan perizinan KP tersebut.
b. The Company’s exploration mining authorization for nickel mining at Langgikima and Boenaga, Southeast Sulawesi has been withdrawn by the Decision Letter No. 545/199 dated September 14, 2007 of the Head of the District of North Konawe. The Company received the decision letter on May 4, 2008, after receiving the Letter No. 545/326 dated April 14, 2008 of the Head of the District of North Konawe, relating to the withdrawal of the Mining Authorization.
Pengurangan KP
2. Reduction of Mining Authorizations
a. KP eksploitasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Tapunopaka dan pulau Bahubulu di Sulawesi Tenggara telah dikurangi luas lahannya dari 6.213 hektar yang terdiri dari blok Tapunopaka dan Bahubulu menjadi 5.000 hektar untuk blok Bahubulu saja berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 153 Tahun 2008 tanggal 17 Maret 2008 (SK No. 153). Atas pengurangan ini, Perusahaan kehilangan potensi pendapatan dari bijih nikel sekitar 83,2 juta ton.
a. The area of the Company’s exploitation mining authorizations for nickel mining at Tapunopaka and Bahubulu Island in Southeast Sulawesi has been reduced from 6,213 hectares, which include Tapunopaka and Bahubulu, to 5,000 hectares only for Bahubulu based on the Decision Letter No. 153 Year 2008 dated March 17, 2008 of the Head of the District of North Konawe (SK No. 153). Based on this reduction, the Company has lost potential revenues from nickel ore of about 83.2 million tons.
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Soemadipradja & Taher sehubungan dengan pencabutan KP di Tapunopaka dan Pulau Bahubulu. Berdasarkan Pendapat Hukum tersebut, Surat Keputusan Bupati adalah bertentangan dengan perundangan yang berlaku umum dan, karena itu, Perusahaan tetap berhak melakukan kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.
On August 11, 2008, the Company received the Legal Opinion from Soemadipradja & Taher Law Office regarding the withdrawal of the mining authorizations in Tapunopaka and Bahubulu Island. Based on the Legal Opinion, the Decision Letter of the Head of the District is against the prevailing law and, accordingly, the Company still has the right to conduct mining activities in those areas.
128
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan (lanjutan) 2.
m. Legal Issues Related Authorizations (continued)
Pengurangan KP (lanjutan)
2. Reduction of (continued)
Mining
to
Mining
Authorizations
Pada tanggal 28 Oktober 2008, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari No. 10/G/2008/PTUN-Kdi (“SK PTUN No. 10G”) SK No. 153 telah dibatalkan.
On October 28, 2008, based on the Decision Letter No. 10/G/2008/PTUNKdi of the Kendari State Administrative Court (“SK PTUN No. 10G”), SK No. 153 was cancelled.
Pada bulan November 2008, Bupati Konawe Utara telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar atas SK PTUN No. 10G.
In November 2008, the Head of the District of North Konawe appealed the decision of SK PTUN No. 10G to the Makassar High State Administrative Court.
Pada tanggal 3 Maret 2009, berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar No. 10/B.TUN/2009/ PT.TUN.MKs (“SK PTUN No. 10”) memutuskan untuk membatalkan hasil keputusan SK PTUN No. 10G.
On March 3, 2009, based on its Decision Letter, the Makassar High State Administrative Court No. 10/ B.TUN/2009/PT.TUN.MKs (“SK PTUN No. 10”) decided to cancel the decision of SK PTUN No. 10G.
Pada tanggal 24 April Perusahaan telah mengajukan kepada Mahkamah Agung dengan hasil keputusan SK No. 10.
2009, kasasi terkait PTUN
On April 24, 2009, the Company appealed to the Supreme Court regarding the decision of SK PTUN No. 10.
Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menerima beberapa Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 4 tahun 2010 mengenai Pembatalan SK No. 153 dan menerima IUP untuk beberapa wilayah pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
On January 11, 2010, the Company received the Decision Letter No. 4 Year 2010 of the Head of the District of North Konawe regarding the cancellation of SK No. 153 and received IUP for some mining areas in North Konawe, Southeast Sulawesi.
Pada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan telah menerima Pendapat Hukum dari Kantor Hukum Mayasari sehubungan dengan KP eksploitasi Perusahaan di Tapunopaka. Berdasarkan Pendapat Hukum tersebut, SK No. 153 adalah bertentangan dengan perundangan yang berlaku umum dan, karena itu, Perusahaan tetap berhak melakukan kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.
On January 27, 2010, the Company received the Legal Opinion from Mayasari Law Office regarding the Company’s mining exploitation authorization in Tapunopaka. Based on the Legal Opinion, SK No. 153 is against the prevailing law and, accordingly, the Company still has the right to conduct mining activities in the area.
129
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan (lanjutan) 2. Pengurangan KP (lanjutan)
m. Legal Issues Related to Mining Authorizations (continued) 2. Reduction of Mining Authorizations (continued)
Pada tanggal 10 Februari 2010, Perusahaan telah menerima pemberitahuan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari mengenai hasil kasasi Perusahaan kepada Mahkamah Agung. Dalam pemberitahuan tersebut dinyatakan bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 284K/ TUN/2008 tanggal 16 Desember 2009 (“MA 2009”), Mahkamah Agung telah memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari Perusahaan mengenai pembatalan SK No. 153. Akan tetapi, sebelum keputusan Mahkamah Agung diatas, pada tanggal 11 Januari 2010, SK No. 153 telah dibatalkan oleh Bupati Konawe Utara dan Perusahaan telah memiliki IUP (dahulu bernama KP) atas wilayah pertambangan tersebut.
On February 10, 2010, the Company received an announcement from the Kendari State Administrative Court regarding the result of the appeal to the Supreme Court. The announcement states that based on its Decision Letter No. 284K/TUN/2008 dated December 16, 2009 (“MA 2009”), the Supreme Court has dismissed the suit filed by the Company regarding the cancellation of SK No. 153. Prior to the above-mentioned Supreme Court ruling, however, on January 11, 2010, SK No. 153 has been cancelled by the Head of the District of North Konawe and the Company has received IUP (previously known as KP) for the mining areas.
Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan belum menerima hasil dari Peninjauan Kembali. Manajemen berkeyakinan Perusahaan dapat mempertahankan IUP/KP yang dimiliki secara sah oleh Perusahaan.
On August 6, 2010, the Company requested for a Judicial Review (Peninjauan Kembali) from the Supreme Court. As of March 14, 2012, the Company has not yet received the result of the Judicial Review. The management believes the Company can maintain the mining authorizations which are legally owned by the Company.
b. Berdasarkan Surat Pemerintah Kabupaten Morowali Sekretariat Daerah Kabupaten No. 119/ 0340/Tamben/2008 tanggal 19 April 2008, KP eksplorasi yang dimiliki oleh Perusahaan atas wilayah Bungku Selatan, Bungku Tengah, Lembo, Bahodapi, Witaponda, Witaponda Tanoa, Witaponda Tambalako dan Witaponda Wosu di Sulawesi Tengah telah dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Morowali. Akan tetapi, Perusahaan masih melakukan pendekatan kepada Pemerintah Kabupaten Morowali untuk menerbitkan kembali KP.
b. Based on the Letter No. 119/0340/ Tamben/2008 dated April 19, 2008 of the Secretary of the Morowali District Government, the exploration mining authorizations which were owned by the Company for South Bungku, Central Bungku, Lembo, Bahodapi, Witaponda, Witaponda Tanoa, Witaponda Tambalako and Witaponda Wosu in Central Sulawesi had been returned to the Morowali District Government. However, the Company is still trying to negotiate with the Morowali District Government for the re-issuance of the mining authorizations.
130
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Permasalahan Hukum Kuasa Pertambangan (lanjutan) 3.
m. Legal Issues Related Authorizations (continued)
Tumpang tindih KP
3.
to
Mining
Overlapping of Mining Authorizations
a. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 2356 Tahun 2007 tanggal 29 September 2007, telah diterbitkan KP yang wilayahnya sama dengan KP eksplorasi Perusahaan untuk penambangan nikel di daerah Mandiodo, Sulawesi Tenggara.
a. Based on the Decision Letter No. 2356 Year 2007 dated September 29, 2007 of the Head of the District of North Konawe, the mining authorization has been issued which covers the same area with the Company’s nickel exploration mining authorization in Mandiodo, Southeast Sulawesi.
b. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kolaka No. 92 tanggal 13 April 2007 dan Surat Keputusan Bupati Kolaka No. 204 tanggal 6 Juli 2007, Bupati Kolaka menerbitkan KP baru kepada perusahaan lain diatas wilayah lahan tambang utara dan tambang tengah Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang dimiliki oleh Perusahaan masing-masing berdasarkan KP No. KW.98PP0214 dan KW.98PP0216.
b. Based on the Decision Letter No. 92 dated April 13, 2007 and the Decision Letter No. 204 dated July 6, 2007 of the Head of the District of Kolaka, the new mining authorizations have been issued to other companies in the north and central mine areas at Pomalaa, Southeast Sulawesi that are owned by the Company through its mining authorizations No. KW.98PP0214 and KW.98PP0216, respectively.
Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, manajemen telah melakukan berbagai upaya termasuk upaya hukum dalam mempertahankan KP yang dimiliki secara sah oleh Perusahaan. Terkait dengan pencabutan KP eksploitasi Perusahaan di Pulau Obi, manajemen tetap akan menempuh penyelesaian melalui pendekatan kepada instansi Pemerintah yang lebih berwenang daripada kepala kabupaten dan telah pula mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung, dalam hal tidak tercapai penyelesaian. Disamping itu, berdasarkan data Sistim Informasi Geografis Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, izin khusus yang diberikan kepada Perusahaan berdasarkan Surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1150/30/MEM.B/2008 tanggal 3 Februari 2008 masih tercatat atas nama Perusahaan dan berlaku sampai dengan tahun 2028. Karena status area pertambangan tersebut sebagai aset Negara, Perusahaan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”).
As of March 14, 2012, the management is working on the above matters including pursuing legal actions to maintain the mining authorizations which are legally owned by the Company. Regarding the withdrawal of the Company’s mining exploitation authorization at Obi Island, the management will continue working on the settlement by approaching the Government body with higher authority than the Head of District and has proposed the Judicial Review (Peninjauan Kembali) to the Supreme Court if no solution can be reached. In addition, based on Geographical System Information of the Department of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia, a special permit which has been issued to the Company based on the Letter No. 1150/30/MEM.B/2008 dated February 13, 2008 of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia is still under the Company’s name and valid up to year 2028. Because of the status of the mining area as property of the Government of Indonesia, the Company has been prioritized to have the IUP Operation and Production based on Law No 4 Year 2009 regarding Mining and Coal (“UU Minerba”).
Manajemen berkeyakinan bahwa akumulasi penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan Perusahaan dapat mempertahankan IUP/KP yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 13).
Management believes that the accumulated impairment loss on deferred exploration and development expenditures is adequate to cover the decline in value of deferred exploration and development expenditures and that the Company will be able to maintain its mining authorizations (Note 13).
131
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
IKATAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
n. UU Minerba dan Peraturan Pemerintah yang Terkait
n. UU Minerba and the Related Government Regulations
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU Minerba. Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produkproduk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued UU Minerba. The application of UU Minerba might create such risks as the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease of mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and the Company’s capability to build processing and refinery facilities within five years or up to 2014.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (“PP No. 22”) dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (“PP No. 23”).
On February 1, 2010, the Government of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 22 Year 2010 regarding Mining Areas (“PP No. 22”) and Government Regulation No. 23 Year 2010 regarding the Implementation of Coal and Mineral Mining Operations (“PP No. 23”).
PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan wilayah pertambangan, tata cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data.
PP No. 22 regulates further provisions concerning the boundary, area, and mechanism in determining the mine area, assignment procedures for investigation, research and data processing.
PP No. 23 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, Izin Usaha Pertambangan Khusus (“IUPK”) dan Izin Pertambangan Rakyat (“IPR”); pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; tata cara penyampaian laporan hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi saham pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh Pemerintah.
PP No. 23 regulates further provisions concerning preferential treatment of minerals and/or coal for domestic purposes; procedures for granting the IUP, Special Mining Right (“IUPK”) and People Mining Right (“IPR”); implementation of community development and empowerment; the procedures for reporting the results of exploration and production operations and the share divestment of IUP holder and IUPK holder whose shares are owned by foreign shareholders. PP No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within three months of the issue of PP No. 23, however, the details of procedures remain to be specified by the Government.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, manajemen terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana UU Minerba secara ketat dan masih dalam proses menganalisa dampak dari UU Minerba terhadap Perusahaan, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksanaan ini diterbitkan.
As of December 31, 2011, management is closely monitoring the progress of the implementing regulations for UU Minerba and in the process of analyzing the impact, if any, of the Mining Law to the Company once these regulations are issued.
132
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) o.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Permasalahan Hukum Guang Xi Beining (“Guang Xi”)
o.
Pada tanggal 8 Juli 2010, ICR, Entitas Anak, telah menerima keputusan dan dari Singapore International Arbitration Centre (SIAC) atas gugatan yang diajukan oleh Guang Xi terkait dengan penjualan batu bara kepada Guang Xi dimana ICR diputuskan sebagai pemenang dan Guang Xi diharuskan membayar kepada ICR sebesar US$2.707.118,43 atau setara dengan Rp24.548.150 (termasuk bunga). Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, ICR belum menerima pembayaran tersebut. p.
q.
Legal Issue Related to Guang Xi Beining (“Guang Xi”) On July 8, 2010, ICR, Subsidiary, received the decision from Singapore International Arbitration Centre (SIAC) related to a suit from Guang Xi pertaining to sale of coal to Guang Xi whereas ICR has won the verdict and Guang Xi must pay to ICR amounting to US$2,707,118.43 or equivalent to Rp24,548,150 (including interest). As of March 14, 2012, ICR has not yet received the related payment.
Pendirian PT Borneo Edo International Agro
p.
Establishment of International Agro
PT
Borneo
Edo
Pada tanggal 27 Juli 2010, MCU dan BEI, Entitas Anak, mendirikan PT Borneo Edo International Agro (”BEIA”) dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 99,5% dan 0,5%. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-80.AH.02.01 Tahun 2008 tanggal 27 Juli 2010. BEIA bergerak dalam bidang perkebunan, perindustrian, pengangkutan darat hasil perkebunan, perdagangan dan jasa.
On July 27, 2010, MCU and BEI, Subsidiaries, established PT Borneo Edo International Agro (“BEIA”), with share ownership of 99.5% and 0.5%, respectively. The establishment deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. AHU-80.AH.02.01 Year 2008 dated July 27, 2010. BEIA is engaged in agriculture, industry, agricultural land transportation, trading and services.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, BEIA masih dalam tahap pengembangan.
As of December 31, 2011, BEIA is still in the development stage.
Tambang Sarolangun
q.
Pada tanggal 27 Januari 2011, ICR, Entitas Anak, mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (“CTSP”). CTSP melakukan penambangan batubara di Sarolangun, Provinsi Jambi, Indonesia dan telah beroperasi secara komersial pada tanggal 21 Februari 2011.
Sarolangun Mining Area On January 27, 2011, ICR, a Subsidiary, acquired 100% interest in PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (“CTSP”). CTSP is engaged in coal mining in Sarolangun, Jambi Province, Indonesia and commenced its commercial operations on February 21, 2011.
133
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) r.
s.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pengiriman Komoditas Feronikel
r.
Ferronickel Shipment
Pada tanggal 16 Maret 2011, kapal kargo MV Sinar Kudus (“Sinar Kudus”) yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Samudera Indonesia Tbk yang mengangkut komoditas feronikel Perusahaan dibajak di sekitar perairan Somalia. Komoditas feronikel tersebut dalam pelayaran menuju konsumen Perusahaan di Eropa dan Perusahaan telah menyampaikan kepada konsumen atas insiden ini. Meskipun insiden ini menyebabkan tertundanya pengiriman feronikel ke konsumen di Eropa, Perusahaan tidak mendapatkan denda dari konsumen dan komoditas feronikel Perusahaan telah dilindungi dengan asuransi kerugian secara penuh terhadap kemungkinan kehilangan dan kerusakan kargo. Pengiriman komoditas feronikel Perusahaan menggunakan dasar Cost, Insurance and Freight (CIF). Pada tanggal 1 Mei 2011, Sinar Kudus telah dibebaskan dan konsumen Perusahaan telah menerima feronikel tersebut.
On March 16, 2011, MV Sinar Kudus (“Sinar Kudus”) cargo vessel, owned and operated by PT Samudera Indonesia Tbk, was hijacked in Somalia. The cargo vessel carried the Company’s ferronickel for delivery to the Company’s customers in Europe and the Company had notified its European customers about the incident. Although the incident resulted in delay of ferronickel shipment to the customers in Europe, the Company did not receive any penalties from its customers and the cargo was fully insured against the risk of loss and damage. The Company ships its ferronickel on the Cost, Insurance and Freight (CIF) basis. On May 1, 2011, Sinar Kudus was released and the ferronickel cargo was successfully delivered to the Company’s customers.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, belum terdapat klaim apapun kepada Perusahaan terkait peristiwa ini.
As of December 31, 2011, there is no claim against the Company related to this event.
Pendirian PT Feni Haltim
s.
Establishment of PT Feni Haltim
Pada tanggal 24 Mei 2011, berdasarkan Akta Notaris Buntario Tigris NG, S.H., S.E., M.H., No. 190, Perusahaan dan IMC mendirikan PT Feni Haltim (”FH”) dengan masing-masing memiliki kepemilikan saham sebesar 50%. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU29434.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 13 Juni 2011. FH bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan dan jasa.
On May 24, 2011, based on Notarial Deed No. 190 of Buntario Tigris NG, S.H., S.E., M.H., the Company and IMC established PT Feni Haltim (“FH”) with share ownership of 50% each. The establishment deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. AHU-29434.AH.01.01 Year 2011 dated June 13, 2011. FH will engage in trading, construction and services.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, FH menandatangani kontrak dengan PT LAPI ITB terkait dengan jasa konsultan pemuktahiran Studi Kelayakan untuk desain teknik dasar proyek Feni Haltim dengan nilai kontrak sebesar Rp2.596.000. Kontrak tersebut berlaku mulai dari tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 3 Januari 2012.
On October 3, 2011, FH entered into a contract with PT LAPI ITB for consultancy services for the updating of Feasibility Study on Basic Engineering Design of Feni Haltim project with a contract value of Rp2,596,000. The contract is valid from October 3, 2011 to January 3, 2012.
Pada tanggal 1 Desember 2011, FH telah memberikan Letter of Intent kepada PT SNCLavalin sebagai konsultan EPCM Perusahaan, sehubungan dengan pembangunan Pabrik dan Infrastruktur Pabrik Feni Haltim dengan nilai pekerjaan sebesar US$16.084.575. Pekerjaan tersebut akan berlangsung mulai dari tanggal 1 Desember 2011 sampai dengan tanggal 1 April 2015.
On December 1, 2011, FH provided a Letter of Intent to PT SNC-Lavalin as FH’s EPCM consultant, in relation to the construction of Feni Haltim’s Process Plant and Infrastructure with an assignment value of US$16,084,575. The assignment is from December 1, 2011 to April 1, 2015.
134
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
u.
IKATAN
DAN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pendirian PT Feni Haltim (lanjutan)
s.
Establishment (continued)
of
PT
Feni
Haltim
Pada tanggal 9 Desember 2011, FH telah memberikan Letter of Intent kepada Gas Cleaning Technologies LLC sebagai konsultan EPCM Perusahaan, terkait dengan pekerjaan Electric Smelting Furnace dan Gas Cleaning Technologies dengan nilai pekerjaan sebesar US$9.482.880. Pekerjaan tersebut akan berlangsung mulai dari tanggal 8 Desember 2011 sampai dengan tanggal 8 Maret 2015.
On December 9, 2011, FH provided a Letter of Intent to Gas Cleaning Technologies LLC as the Company’s EPCM consultant, in relation to Electric Smelting Furnace and Gas Cleaning Technologies works with an assignment value of US$9,482,880. The assignment is from December 8, 2011 to March 8, 2015.
Pada tanggal 14 Desember 2011, FH menandatangani kontrak dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk terkait dengan pembangunan dermaga untuk proyek Feni Haltim yang meliputi Solid Jetty, LCT Jetty dan Liquid Jetty dengan nilai kontrak sebesar Rp241.450.000. Kontrak tersebut berlaku mulai dari tanggal 14 Desember 2011 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2012.
On December 14, 2011, FH entered into a contract with PT Adhi Karya (Persero) Tbk for the construction of port and jetty of Feni Haltim project which includes Solid Jetty, LCT Jetty and Liquid Jetty with a contract value of Rp241,450,000. The contract is valid from December 14, 2011 to October 8, 2012.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, FH masih dalam tahap pengembangan.
As of December 31, 2011, FH is still in the development stage.
Pendirian PT Menara Antam Sejahtera
t.
Establishment Sejahtera
of
PT
Menara
Antam
Pada tanggal 9 Juni 2011, berdasarkan Akta Notaris Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn., No. 26, Perusahaan, Dana Pensiun Antam, PT Minerina Bhakti dan PT HK Realtindo mendirikan PT Menara Antam Sejahtera (”MAS”) dengan kepemilikan saham masingmasing sebesar 25%, 30%, 25% dan 20%. MAS akan bergerak dalam bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-39184.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 3 Agustus 2011.
On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 26 of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn., the Company, Dana Pensiun Antam, PT Minerina Bhakti and PT HK Realtindo established PT Menara Antam Sejahtera (“MAS”) with share ownership of 25%, 30%, 25% and 20%, respectively. MAS will engage in manufacturing, trading, transportation and other services.The establishment deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. AHU39184.AH.01.01 Year 2011 dated August 3, 2011.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, MAS masih dalam tahap pengembangan.
As of December 31, 2011, MAS is still in the development stage.
Pendirian PT Gunung Kendaik
u.
Establishment PT Gunung Kendaik
Pada tanggal 25 Oktober 2011, MCU, Entitas Anak, mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Gunung Kendaik (“GK”), perusahaan dalam tahap eksplorasi. Berdasarkan anggaran dasarnya, GK akan bergerak dalam bidang konstruksi, perdagangan, perindustrian, pertanian, jasa, pertambangan dan percetakan.
On October 25, 2011, MCU, a Subsidiary, acquired 100% interest in PT Gunung Kendaik (“GK”), an exploration stage company. Based on its articles of association, GK will engage in construction, trading, industrial, agricultural, services, mining and printing.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, GK masih dalam tahap eksplorasi.
As of December 31, 2011, GK is still in the exploration stage. 135
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
37. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“SAK”) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA
37. SUMMARY OF SIGNIFICANT DIFFERENCES BETWEEN INDONESIAN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“FAS”) AND AUSTRALIAN FAS
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan disusun berdasarkan SAK di Indonesia yang dalam hal-hal tertentu berbeda dengan SAK di Australia. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2005, praktik akuntansi di Australia telah menerapkan “Australian equivalents to International Financial Reporting Standards (“AIFRS”)”. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, perbedaan yang signifikan adalah dalam hal kebijakan kapitalisasi rugi kurs, pengakuan dan amortisasi hak atas tanah.
The Company’s consolidated financial statements are prepared based on Indonesian FAS which, to some extent, differ from those in Australia (“Australian FAS”). Effective from January 1, 2005, Australian accounting practice has been implementing the Australian equivalents to International Financial Reporting Standards (“AIFRS”). Before January 1, 2011, the significant differences related to the policy on capitalization of foreign exchange losses, recognition and amortization of land-rights.
a)
a)
SAK di Indonesia tidak memperkenankan amortisasi hak atas tanah kecuali dalam kondisi tertentu. Pengecualian tersebut dalam hal terdapat penurunan kualitas tanah, pemakaian tanah di daerah terpencil yang bersifat sementara dan prediksi manajemen atas kepastian perpanjangan hak kemungkinan besar tidak diperoleh.
Under AIFRS, land-rights are assessed if the risks and rewards incidental to the ownership of the land are substantially transferred by the lessor to the lessee and would be classified as capital lease. AIFRS require land-rights that are valid only for certain periods, although they could be extended, to be amortized over the lease term of the land-rights.
Berdasarkan AIFRS, hak atas tanah ditelaah apabila risiko dan hasil yang terkait dengan kepemilikan tanah secara substansi telah ditransfer dari lessor kepada lessee dan dapat diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. AIFRS mengharuskan hak atas tanah yang memiliki jangka waktu tertentu, walaupun dapat diperpanjang, harus diamortisasi selama jangka waktu hak atas tanah. b)
Indonesian FAS do not allow amortization of land-rights, with several exceptions under certain circumstances. These certain circumstances relate to impairment of quality of land, temporary use of land in remote areas and management’s assessment that it is unlikely to obtain the renewal of the landrights.
b)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, SAK di Indonesia tidak secara khusus mengatur perlakuan akuntansi untuk tambahan akuisisi yang dilakukan oleh pemegang saham pengendali atas porsi kepentingan minoritas pada Entitas Anak. SAK di Indonesia mengenai penggabungan usaha yang dicapai melalui pembelian saham secara bertahap menyatakan bahwa nilai wajar aktiva dan liabilitas yang dapat diidentifikasi ditentukan pada tanggal setiap terjadinya transaksi pembelian dan goodwill diakui pada tanggal akuisisi.
136
Prior to January 1, 2011, Indonesian FAS do not specifically provide for the accounting for the subsequent acquisition of non-controlling interest in a Subsidiary by the controlling shareholders. Indonesian FAS on business combinations achieved in successive share purchases provide that the fair values of the identifiable assets and liabilities are determined as at the date of each step of purchase transaction and goodwill is recognized at the date of acquisition.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
37. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“SAK”) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA (lanjutan)
37. SUMMARY OF SIGNIFICANT DIFFERENCES BETWEEN INDONESIAN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“FAS”) AND AUSTRALIAN FAS (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011, perlakuan akuntansi untuk tambahan akuisisi yang dilakukan oleh pemegang saham pengendali atas porsi kepentingan minoritas adalah sama dengan AIFRS.
Effective on January 1, 2011, accounting for subsequent acquisition of non-controlling interest by the controlling shareholders is the same with that under AIFRS.
Berdasarkan AIFRS, apabila porsi kepentingan minoritas pada entitas anak diakuisisi oleh pemegang saham pengendali, maka tidak ada tambahan goodwill yang dicatat karena transaksi ini merupakan transaksi ekuitas (misalnya transaksi dengan pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik).
Under AIFRS, where the outstanding noncontrolling interest in a Subsidiary is subsequently acquired by the controlling shareholders, no additional goodwill is recorded since this is an equity transaction (e.g., transactions with owners in their capacity as owners).
c)
c)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, SAK di Indonesia memperkenankan goodwill diamortisasi selama jangka waktu tertentu yang tidak melebihi 20 tahun. Goodwill negatif harus diturunkan secara proporsional ke nilai wajar aset non moneter, apabila terdapat sisa diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan (deferred income) serta diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama suatu periode yang tidak kurang dari dua puluh tahun.
Prior to January 1, 2011, Indonesian FAS allowed amortization of goodwill over a certain period not exceeding 20 years. While negative goodwill is reduced proportionately against the fair value of acquired non-monetary assets, the excess is treated as deferred income and recognized as income on a systematic basis over a period of not less than twenty years.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, SAK di Indonesia tidak memperkenankan goodwill diamortisasi, melainkan diuji setiap tahun apakah telah mengalami penurunan nilai, sementara negatif goodwill diakui sebagai pendapatan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumnya harus dihentikan pengakuannya pada tanggal 1 Januari 2011 dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2011.
From January 1, 2011, Indonesian FAS do not allow amortization of goodwill, but require it to be tested for impairment, while negative goodwill should be recognized as income in the consolidated statements of comprehensive income. Negative goodwill arising from prior business combinations should be derecognized at January 1, 2011.
AIFRS tidak memperkenankan goodwill diamortisasi, melainkan diuji setiap tahun apakah telah mengalami penurunan nilai, sementara negatif goodwill diakui sebagai pendapatan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
AIFRS do not allow amortization of goodwill, but require it to be tested for impairment, while negative goodwill should be recognized as income in the consolidated statements of comprehensive income.
137
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
37. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“SAK”) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA (lanjutan)
37. SUMMARY OF SIGNIFICANT DIFFERENCES BETWEEN INDONESIAN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“FAS”) AND AUSTRALIAN FAS (continued)
d)
d)
Pada tahun-tahun sebelumnya, SAK di Indonesia memperkenankan kapitalisasi rugi kurs yang terjadi atas pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan untuk perolehan aset tetap akibat dari depresiasi mata uang secara luar biasa dimana terhadap hal tersebut secara praktis tidak memungkinkan untuk melakukan lindung nilai (hedging). Selisih kurs tersebut dikapitalisasi ke dalam nilai tercatat aset yang bersangkutan sepanjang nilai tercatat setelah penyesuaian tersebut tidak melebihi nilai terendah antara biaya penggantian dan nilai yang dapat diperoleh kembali dari penjualan atau penggunaan aset tersebut. Akan tetapi, kriteria ini tidak lagi memenuhi persyaratan SAK di Indonesia yang berlaku saat ini.
In prior years, Indonesian FAS allow capitalization of foreign exchange losses incurred on foreign currency loans used to finance the acquisition of assets resulting from a severe currency depreciation against which there is no practical means of hedging. Such exchange differences are capitalized to the carrying amount of the related asset, provided that the adjusted carrying amount does not exceed the lower of the replacement cost and the amount recoverable from the sale or use of the asset. However, these criteria are no longer required to be fulfilled under the existing Indonesian FAS.
AIFRS tidak memperkenankan kapitalisasi rugi kurs atas pinjaman yang timbul sebagai akibat dari depresiasi mata uang secara luar biasa. Dalam keadaan ini, rugi kurs tersebut dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif.
AIFRS do not allow capitalization of foreign exchange losses on borrowings arising from a severe depreciation of the currency. These foreign exchange losses are charged to the statements of comprehensive income.
Di bawah ini adalah ikhtisar penyesuaian yang signifikan terhadap laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 apabila AIFRS diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian, sebagai pengganti SAK di Indonesia. Terdapat perbedaan beberapa persyaratan pengungkapan akan tetapi dianggap tidak material.
The following is a summary of the significant adjustments to net income for the years ended December 31, 2011 and 2010 and stockholders’ equity as of December 31, 2011 and 2010 which would have been required had AIFRS instead of Indonesian FAS been applied to the consolidated financial statements. There are certain disclosure requirement differences; however, these are not considered material.
138
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
37. IKHTISAR PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“SAK”) DI INDONESIA DAN DI AUSTRALIA (lanjutan)
37. SUMMARY OF SIGNIFICANT DIFFERENCES BETWEEN INDONESIAN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“FAS”) AND AUSTRALIAN FAS (continued)
a.
a.
Penyesuaian terhadap laba bersih:
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian yang disusun berdasarkan SAK di Indonesia 1.927.889.549 Penyesuaian AIFRS: Penambahan (pengurangan) karena: a) Amortisasi hak atas tanah selama estimasi jangka waktu (1.071.605) b) Goodwill negatif c) Amortisasi goodwill d) Amortisasi rugi kurs yang dikapitalisasi berdasarkan SAK di Indonesia e) Efek pajak atas penyesuaian di atas 267.901 Perkiraan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk menurut AIFRS Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
b.
1.683.399.992
(2.683.279) 4.930.451 4.841.210 3.897.697 (3.417.339)
Perkiraan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk menurut AIFRS
a) Amortization of land-rights over their respective terms b) Negative goodwill c) Amortization of goodwill d) Amortization of capitalized foreign exchange losses based on Indonesian FAS e) Tax effect on above adjustments
1.927.085.845
1.690.968.732
Approximate income attributable to the owners of the parent in accordance with AIFRS
202,36
177,57
Basic earnings per share (full amount)
b.
Adjustments to stockholders’ equity:
2010 (Disajikan kembali Catatan 43/ As restated Note 43)
2011
Penyesuaian bersih
Income attributable to the owners of the parent per consolidated statements of comprehensive income prepared under Indonesian FAS AIFRS adjustments: Increase (decrease) due to:
Penyesuaian terhadap ekuitas:
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per laporan posisi keuangan konsolidasian yang disusun berdasarkan SAK di Indonesia Penyesuaian AIFRS: Penambahan (pengurangan) karena: a) Amortisasi rugi kurs yang dikapitalisasi berdasarkan SAK di Indonesia b) Amortisasi hak atas tanah selama estimasi jangka waktu c) Amortisasi goodwill d) Goodwill negatif e) Liabilitas pajak tangguhan
Adjustments to net income:
10.772.034.139
9.583.543.449
-
-
Stockholders’ equity attributable to the owners of the parent per consolidated statements of financial position prepared under Indonesian FAS AIFRS adjustments: Increase (decrease) due to: a) Amortization of capitalized foreign exchange losses based on Indonesian FAS b) Amortization of land-rights over their respective terms c) Amortization of goodwill d) Negative goodwill e) Deferred tax liabilities
(20.068.283) 11.581.026 347.035.292 (97.674.969)
(18.996.678) 11.581.026 347.035.292 (97.942.870)
240.873.066
241.676.770
Net adjustments
9.825.220.219
Approximate stockholders’ equity attributable to the owners of the parent in accordance with AIFRS
11.012.907.205
139
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
38. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The carrying values, which are also the same as the estimated fair values, of the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Nilai tercatat, yang juga sama dengan taksiran nilai wajar, dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain - bersih
5.639.678.574 1.247.342.620 100.077.874
4.229.101.514 1.579.883.859 113.378.631
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - net
Jumlah aset keuangan lancar
6.987.099.068
5.922.364.004
Total current financial assets
82.576.346
95.711.618
35.668.299 7.469.963
35.668.299 18.355.055
Non-current Financial Assets Restricted cash Investment in available-for-sale financial assets Guarantee deposits
125.714.608
149.734.972
Total non-current financial assets
7.112.813.676
6.072.098.976
Total Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Kas yang dibatasi penggunaannya Investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual Uang jaminan Jumlah aset keuangan tidak lancar Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas derivatif Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Pinjaman investasi Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Hutang lain-lain
-
3.616.171
255.244.948 2.349.614 379.582.278 8.000.000
247.912.405 16.744.722 378.630.422 768.730.500
22.697.741 32.830.173
24.791.187 24.748.629
Current Financial Liabilities Derivative liabilities Trade payables Third parties Related parties Accrued expenses Investment loans Provision for environmental and reclamation costs Other payables
Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek
700.704.754
1.465.174.036
Total current financial liabilities
2.992.235.852
-
199.780.915
200.855.561
Non-current Financial Liabilities Bonds payable Provision for environmental and reclamation costs
Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang
3.192.016.767
200.855.561
Total non-current financial liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
3.892.721.521
1.666.029.597
Total Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Hutang obligasi Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup
The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
140
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instruments for which it is practicable to estimate such value:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek non-derivatif
Non-derivative liabilities
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan bagian pinjaman investasi jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
Current financial instruments with remaining maturities of one year or less consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, accrued expenses and current maturities of longterm investment loans.
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek non-derivatif (lanjutan)
Non-derivative current liabilities (continued)
Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek non-derivatif diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.
The fair values of non-derivative current financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang non-derivatif
Non-derivative non-current financial assets and liabilities
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (kas yang dibatasi penggunaannya, investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual, uang jaminan dan hutang obligasi) diukur pada biaya perolehan.
Non-current financial assets and liabilities which do not have quoted prices in active markets and fair value cannot be measured reliably (restricted cash, investment in available-for-sale financial assets, guarantee deposits and bonds payable) are measured at cost.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Kontrak interest rate swap
Interest rate swap contracts
Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal-tanggal pembayaran. Pada bulan Desember 2011, kontrak interest rate swap telah berakhir.
These derivatives are measured at their fair values, computed based on observable market inputs which include interest rate yield curves and payment dates. In December 2011, interest rate swap contracts had already expired.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo:
The following table sets out the carrying amounts, by maturity, of the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments that are exposed to interest rate risk:
current
financial
financial
assets
assets
and
and
2011
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Suku bunga mengambang Bank dan deposito berjangka Kas yang dibatasi penggunaannya Bagian pinjaman investasi jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Suku bunga tetap Hutang obligasi Jumlah
Nilai tercatat pada tanggal Biaya transaksi 31 Desember 2011/ atas hutang/ Carrying value Debt issuance as of cost December 31, 2011
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
5.639.308.548 82.576.346 (8.000.000)
-
-
-
-
(8.000.000)
Floating rate Cash in banks and time deposits Restricted cash Current maturities of long-term investment loans Fixed rate Bonds payable
5.639.308.548 82.576.346
-
(3.000.000.000)
(7.764.148)
(2.992.235.852)
5.713.884.894
(3.000.000.000)
(7.764.148)
2.721.649.042
141
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Interest rate risk (continued)
Risiko suku bunga (lanjutan) 2010
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Suku bunga mengambang Bank dan deposito berjangka Kas yang dibatasi penggunaannya Liabilitas derivatif
4.228.648.330 95.711.618 (3.616.171)
Suku bunga tetap Bagian pinjaman investasi jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah
(766.401.715) 3.554.342.062
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Biaya transaksi atas hutang/ Debt issuance cost -
-
(2.328.785)
-
(2.328.785)
a.
TANGGAL
PERIODE
4.228.648.330 95.711.618 (3.616.171)
Floating rate Cash in banks and time deposits Restricted cash Derivative liabilities
(768.730.500)
Fixed rate Current maturities of long-term investment loans
3.552.013.277
Total
Interest on fixed rate financial instrument is fixed until the maturity of the instrument. The other financial instruments of the Company and Subsidiaries that are not included in the above table are non-interest bearing and, therefore, are not subjected to interest rate risk.
Bunga atas instrumen keuangan dengan suku bunga tetap adalah tetap sampai dengan saat jatuh tempo dari instrumen keuangan tersebut. Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dimasukkan di tabel di atas adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga. 39. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN
-
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2010/ Carrying value as of December 31, 2010
39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a.
Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan, IMC, Entitas Anak dan FH, Entitas Anak memberikan Mandate Letter atas penunjukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Standard Chartered Bank, Singapore Branch and Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai Original Mandated Lead Arrangers, dimana Original Mandated Lead Arrangers akan memberikan pendanaan atas proyek Feni Halmahera Timur di Indonesia. Total pendanaan maksimum yang akan diberikan adalah sebesar US$650.000.000. Pemberian mandat ini berlaku sejak tanggal Mandate Letter hingga tanggal yang paling cepat antara: (i) tanggal penandatanganan Perjanjian Fasilitas sehubungan dengan Fasilitas yang akan diberikan (ii) kecuali diperpanjang melalui perjanjian tertulis antar pihak, berlaku hingga tanggal penutupan bisnis di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2013.
On January 31, 2012, the Company, IMC, a Subsidiary and FH, a Subsidiary issued a Mandate Letter for the appointment of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Standard Chartered Bank, Singapore Branch and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, as the Original Mandated Lead Arrangers, whereby the Original Mandated Lead Arrangers will finance the Feni Halmahera Timur project in Indonesia. The financing facilities will be up to US$650,000,000. This mandate commences on the date of the Mandate Letter and until the date being the earlier of: (i) the date of signing of the Facility Agreement in relation to the Facilities (ii) unless extended by the mutual written agreement of all parties hereto, upon the close of business in Jakarta on June 30, 2013. As of March 14, 2012, the Facility Agreement has not yet been signed.
Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, belum terdapat penandatanganan Perjanjian Fasilitas.
142
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN (lanjutan)
TANGGAL
PERIODE
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)
b.
Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan dan PT Bank Panin Tbk telah menandatangani amandemen atas perjanjian kredit (Catatan 20b), dimana jangka waktu fasilitas kredit telah diperpanjang dari tanggal 30 November 2011 menjadi tanggal 30 November 2012.
b.
On January 31, 2012, the Company and PT Bank Panin Tbk engaged into an amendment of credit agreement (Note 20b), whereas the availability period of the facility has been extend from November 30, 2011 to become November 30, 2012.
c.
Pada tanggal 6 Februari 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Menteri No. 07 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral (KEP ESDM 07).
c.
On February 6, 2012, the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia issued Ministry Regulation No. 07 Year 2012 regarding The Increment in Value Added Mineral Processing and Refining Activities (KEP ESDM 07). KEP ESDM 07 regulates further provisions concerning the procedures in value added mineral, implementation in value added mineral, obligation of the holder of operation and production mining rights, operation and production special mining rights and processing and refining special mining rights. KEP ESDM 07 also regulates the prohibition of the mining companies to export the mineral ores since May 6, 2012 and the holder of operation and production mining rights who already in production stage before the effective date of KEP ESDM 07 to make adjustments regarding the minimum plan of processing and refinery. As of March 14, 2012, the management of the Company and Subsidiaries are in process of analyzing the impact of KEP ESDM 07 to the Company’s and Subsidiaries’ operations.
KEP ESDM 07 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peningkatan nilai tambah mineral, pelaksanaan peningkatan nilai tambah, kewajiban pemegang IUP operasi produksi, IUPK operasi produksi dan IUP operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian. KEP ESDM 07 juga melarang perusahaan pertambangan untuk menjual bijih mineral keluar negeri mulai tanggal 6 Mei 2012 dan mewajibkan pemegang IUP operasi produksi yang telah berproduksi sebelum tanggal berlakunya KEP ESDM 07 untuk melakukan penyesuaian rencana batasan minimum pengolahan dan pemurnian. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2012, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak masih dalam proses menganalisa dampak dari KEP ESDM 07 terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak. 40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INTERPRETASI YANG REVISI DAN BARU
DAN
40. REVISED AND NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS
Berikut ini ikhtisar PSAK dan interpretasi (“ISAK”) yang direvisi dan baru yang berlaku untuk Perusahaan dan Entitas Anak yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang baru berlaku efektif untuk laporan keuangan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
The following summarizes the revised and new PSAKs and interpretations (“ISAKs”) applicable to the Company and Subsidiaries which have been issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) effective for financial statements beginning on or after January 1, 2012:
a. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a. PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
143
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI YANG REVISI DAN BARU (lanjutan)
40. REVISED AND NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS (continued)
b.
b.
PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
c. PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” establishes the accounting and reporting by the plans to all participants as a group. This PSAK complements PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
c. PSAK 18 (Revisi 2010), ”Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. PSAK ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. d.
PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
d.
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa tersebut.
PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits and required the recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
e. PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengelupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” mengatur akuntansi pertambangan umum yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dan aktivitas pengelolaan lingkungan hidup.
e. PSAK 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management on General Mining”, establishes the accounting for general mining in relation to stripping activity and environmental management activity.
f.
f. PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
g. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
g. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
144
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI YANG REVISI DAN BARU (lanjutan)
40. REVISED AND NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS (continued) h.
PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, established principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. The requirements for presenting information about financial instruments are prescribed in PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. The requirements for disclosing information about financial instruments are prescribed in PSAK 6 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”.
h.
PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
i.
PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
i.
PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
j.
PSAK 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
j.
PSAK 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
k. PSAK 64 (2011), ”Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, yang mensyaratkan entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi, untuk menilai apakah aset tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset.”
k. PSAK 64 (2011), ”Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, specifies the financial reporting for the exploration and evaluation of mineral resources, requires entities that recognize exploration and evaluation assets to assess such assets for impairment in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets.”
l.
l.
ISAK 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
145
ISAK 15, “PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI YANG REVISI DAN BARU (lanjutan)
40. REVISED AND NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS (continued)
m. ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
m. ISAK 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in its tax status and that of its shareholders.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari PSAK dan ISAK yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of these revised and new PSAKs and ISAKs on the consolidated financial statements.
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
41. THE COMPANY’S RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi berbagai macam risiko keuangan, termasuk dampak perubahan harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing. Program manajemen risiko yang dimiliki Perusahaan ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s and Subsidiaries’ activities expose them to a variety of financial risks, including the effects of changes in commodity prices and foreign currency exchange rates. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize unforeseen effects on the financial performance of the Company.
Menyadari akan risiko-risiko yang dihadapi, Perusahaan secara pro-aktif berusaha untuk meningkatkan kemampuan manajemen risiko di Perusahaan. Pada tahun 2003, Perusahaan membentuk Komite Manajemen Risiko yang berada dibawah Dewan Komisaris dan memiliki peran dan tanggung jawab untuk mendukung fungsi pengawaasan Dewan Komisaris, mengkaji ulang kerangka kerja manajemen risiko agar selaras dengan tujuan Perusahaan dan memastikan efektifitas dari kinerja pelaksanaan manajemen risiko.
Recognizing the risks it faces, the Company is proactive in its attempt to improve the Company’s risk management. In 2003, the Company formed the Risk Management Committee under the Board of Commissioners which has the role and responsibility of supporting supervision function of BoC, reviewing the risk management framework in order to align it with the Company’s objectives and to ensure the effectiveness of risk management implementation performance.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan integrasi dan penyelarasan pengelolaan risiko terhadap strategi dan membentuk Satuan Kerja Risk Management (ERM) yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
In 2006, the Company integrated its risk management strategies and established the Task Force Enterprise Risk Management (ERM) that is directly responsible to the Board of Directors.
146
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued)
RISK
MANAGEMENT
Beberapa risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries face several risks, with details as follows:
a.
a.
b.
Risiko Negara
Country Risks
Hampir seluruh aset dan operasi Perusahaan dan Entitas Anak berada di Indonesia. Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dampak negatif bila terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang berdampak buruk terhadap Indonesia seperti kegiatan terorisme, separatisme, pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan.
The Company’s and Subsidiaries’ assets and operations are almost entirely located in Indonesia. The Company and Subsidiaries could experience negative effects if there are changes in governmental structures and policies and if there is instability of social or political, economic, legal, legislative or other developments inside or outside the country which would cause negative impact on Indonesia, such as terrorism, separatism, religious and ethnic discord, and riots.
Penyebab risiko-risiko tersebut di atas berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kemampuan dalam menjalankan usahanya di negara ini, bahwa Perusahaan dan Entitas Anak memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan usaha pertambangan di Indonesia, dan bahwa Indonesia menuju kearah yang benar sehingga risiko negara Indonesia akan mengalami penurunan di masa mendatang.
The causes of the risks above are beyond the Company’s and Subsidiaries’ control. However, the management believes that the Company and Subsidiaries have the capability to manage their business in this country, that the Company and Subsidiaries have a competitive advantage compared to other companies in the mining industry in Indonesia, and that Indonesia is moving towards progress thus, country risks in Indonesia will decrease in the future.
b.
Risiko Regulasi
Regulation Risks The application of UU Minerba might create such risks as the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease in mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and the Company’s and Subsidiaries’ readiness to fulfill their obligation to build processing and refinery facilities in the country within five years or up to 2014.
Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produk-produk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan Perusahaan dan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.
147
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued) b.
Risiko Regulasi (lanjutan)
RISK
MANAGEMENT
Regulation Risks (continued)
Selain itu, dengan diberlakukannya UU Minerba ini dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan usaha jasa pertambangan mineral dan batubara dapat menyebabkan dampak kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dilarang melibatkan Entitas Anak dan/atau afiliasinya dalam bidang usaha jasa pertambangan di wilayah usaha pertambangan yang diusahakannya, kecuali dengan persetujuan Direktur Jenderal atas nama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada saat ini, sebagian besar kegiatan usaha jasa pertambangan atas wilayah pertambangan Perusahaan melibatkan Entitas Anak dan pihak-pihak lainnya yang berelasi.
In addition, the application of UU Minerba and Regulation No. 28 Year 2009 of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia regarding mineral and coal mining services could impact the Company and Subsidiaries. The Company is prohibited from involving the Subsidiaries and/or affiliates in mining services in the Company’s mine area, unless approved by the Director General on behalf of the Ministry of Energy and Mineral Resources. Currently, most of the mining service activities in the Company’s mine areas involve the Company’s Subsidiaries and other related parties.
Namun, UU Minerba ini juga memberikan peluang bagi Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperoleh tambahan pendapatan dari pengolahan hasil penambangan perusahaan tambang lainnya di sekitar lokasi pengolahan dan pemurnian Perusahaan dan Entitas Anak serta potensi berkurangnya gangguan terhadap IUP/KP Perusahaan dan Entitas Anak oleh pihak ketiga. Diharapkan Peraturan Pemerintah yang akan terbit sebagai panduan UU Minerba dapat menunjang kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak secara maksimal.
However, UU Minerba also provides the opportunities for the Company and Subsidiaries to acquire additional income from processing mining products from other mining companies in areas surrounding the Company’s and Subsidiaries’ processing plant and refinery, and decreases the potential interference by third parties on the Company’s and Subsidiaries’ Mining Authorization. It is expected that the Government Regulation that will be issued as a guideline of UU Minerba will work to the best interest of the Company and Subsidiaries.
148
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) c.
d.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued) c.
Risiko Operasi
RISK
MANAGEMENT
Operational Risks
Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjanya, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Operational risks are risks that may impact negatively the Company’s and Subsidiaries’ daily operations, and the safety and health of their workers and the environment and local community.
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidak-patuhan atas standar prosedur operasi, penambangan liar dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Untuk meminimalisir risiko-risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara konsisten memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjuk profesional kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar, serta menerapkan tata kelola lingkungan yang memenuhi standar internasional. Fasilitasfasilitas nikel, emas dan pemurnian logam mulia milik Perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO.
Risks that can be categorized as operational risks are those that arise from machine or equipment damages, work accidents, strikes, non-compliance with standard operating procedures, illegal mining and failure in environmental management. To minimize these risks, the Company and Subsidiaries consistently provide training and education to their employees, appoint professional contractors, implement the zero-accident policy, develop good relationship with employees and the local community, and adopt environmental management that meets international standards. The Company’s nickel, gold and precious metal refinery facilities have obtained ISO certifications.
d.
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risks Commodity prices are very unstable in line with supply changes and demands from customers. Currently, there is a high risk that the average price of nickel will significantly decrease compared to the prices in prior years. Although the Company and Subsidiaries have diversified customers and do not depend on specific market or country, the Company’s and Subsidiaries’ revenue can still be negatively affected by the decrease in commodity prices.
Harga komoditas sangat fluktuatif seiring dengan perubahan harga komoditas dunia serta permintaan dan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata nikel akan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya. Walaupun basis pelanggan Perusahaan dan Entitas Anak terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pasar atau negara saja, namun karena porsi portofolio produk nikel yang dominan terhadap produk lainnya penurunan harga nikel akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak secara kesuluruhan.
149
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued)
f.
MANAGEMENT
d. Commodity Price Risks (continued)
d. Risiko Harga Komoditas (lanjutan)
e.
RISK
Mitigasi risiko yang dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk risiko harga komoditas ini selain dengan melalui peningkatan porsi portofolio non-nikel (emas, bauksit dan batubara), Perusahaan dan Entitas Anak juga dimungkinkan untuk melakukan transaksi lindung nilai dengan tujuan utama untuk memproteksi anggaran pendapatannya. Namun beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan Perusahaan dan Entitas Anak kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pada saat harga mengalami kenaikan.
Other than natural hedging through the increase of non-nickel portfolio portions (gold, bauxite, and coal), it is also possible for the Company and Subsidiaries to mitigate commodity price risks through hedging transactions with the main goal of protecting their income estimates. Yet some hedging positions may cause the Company and Subsidiaries to lose the chance to obtain even higher profits when prices rise.
Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar IDO dan MFO dengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara atau tenaga hydro.
The Company and Subsidiaries believe that the best way to handle the risk of commodity price decrease is by decreasing the production cost. The Company and Subsidiaries have a commitment to convert their main fuel source from IDO and MFO to cheaper fuel source, such as natural gas, coal or hydro power. e.
Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga
Foreign Exchange and Interest Rate Risks
Pendapatan dan posisi kas Perusahaan dan Entitas Anak sebagian besar dalam mata uang dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi lindung nilai.
The Company’s and Subsidiaries’ revenue and cash position are mostly in United States dollar while most of the Company’s and Subsidiaries’ operating expenses are in Indonesian rupiah. Thus, the Company and Subsidiaries suffer from the negative effect of the Indonesian rupiah weakening against the United States dollar. In order to overcome this risk from time to time, the Company and Subsidiaries engage in hedging transactions.
Perusahaan dan Entitas Anak terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps. Pada tahun 2011, perjanjian interest rate swap Perusahaan telah berakhir.
The Company and Subsidiaries are exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest-bearing liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps. In 2011, the Company’s interest rate swap agreements expired. f.
Risiko Kredit
Credit Risks Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from their customers’ or counter-parties’ failure to fulfill their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Company and Subsidiaries manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut. 150
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) f.
g.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued) f.
Risiko Kredit (lanjutan)
RISK
MANAGEMENT
Credit Risks (continued)
Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kelalaian counter party, dengan risiko maksimum sama dengan nilai tercatat dari instrumen-instrumen tersebut.
With respect to certain financial assets of the Company and Subsidiaries, which comprise cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables, the Company’s and Subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counter-party, with a maximum exposure equal to the carrying amount of these instruments.
Perusahaan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah. Kebijakan umum Perusahaan dan Entitas Anak untuk penjualan komoditas mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
The Company and Subsidiaries are confident in their ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Company and Subsidiaries have clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for mineral commodity sales transactions and historically low levels of bad debts. The Company’s and Subsidiaries’ general policy for mineral commodity sales to new and existing customers is to select customers with strong financial condition and good reputation.
g.
Risiko Pemasaran
Marketing Risks
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai produsen bijih nikel, feronikel, emas, perak dan bauksit merupakan price taker. Pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak sangat tergantung pada harga komoditas dan daya serap pasar dunia. Negara tujuan ekspor bijih nikel, feronikel, emas, perak batubara dan bauksit adalah Jepang, Korea, Cina dan Eropa. Sedangkan emas dan perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke Singapura dan Australia. Untuk batubara, selain dipasarkan di dalam negeri juga dilakukan ekspor ke China.
The Company and Subsidiaries are price takers for their commodities, such as nickel ore, ferronickel, gold, silver and bauxite ore. The Company’s and Subsidiaries’ revenue is very dependent on world commodity price and market absorption. Export destinations for nickel ore, ferronickel gold, silver, coal and bauxite are Japan, Korea, China and Europe. Gold and silver are exported to Singapore and Australia outside of the sales to the domestic market. Coal is sold in the domestic market and also exported to China.
Risiko pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru. Sesuai dengan International Maritime Solid Bulk Cargoes, bijih nikel tidak termasuk ke dalam daftar yang aman untuk dimuat karena tingginya kandungan moisture content (MC). Sehingga Perusahaan terus meningkatkan sistem pengelolaan stockpile untuk mempertahankan tingkat MC agar sesuai dengan persyaratan dari pembeli.
Marketing risk is related to the possibility of products being unsold due to the inability to fulfill the buyer’s ore specifications or due to implementation of new regulation. Based on the International Maritime Solid Bulk Cargoes, nickel ore is not listed as a safe freight commodity to be loaded due to its high moisture content. Therefore, the Company undertakes a stockpile management system to maintain nickel ore moisture content to conform with customer requirements.
151
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) g.
h.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued) g.
Risiko Pemasaran (lanjutan)
MANAGEMENT
Marketing Risks (continued)
Untuk mengurangi risiko pembeli gagal bayar (default), Perusahaan menerapkan kebijakan pembayaran di awal untuk pembeli lama dan baru tertentu dengan kontrak jangka panjang. Selain itu Perusahaan juga dilindungi oleh praktek kontrak penjualan offtake jangka panjang dengan lebih dari satu pembeli terutama untuk produk feronikel. Kontrak jangka panjang ini menjamin Perusahaan selalu mendapatkan pembeli untuk produk yang dihasilkan.
To reduce buyer default risk, the Company has implemented a “payment in advance” scheme for certain existing and potential buyers with long-term contracts. In addition, the Company is protected by the practice of long-term offtake sales agreement with more than one buyer, especially for ferronickel product. This long-term agreement guarantees that the Company always has buyers for its products.
Perusahaan dan Entitas Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke pasarpasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. Di samping itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengembangkan proyek-proyek pengembangan untuk menghasilkan produkproduk turunan yang mempunyai nilai tambah, misalnya smelter-grade alumina dan nickel contain pig iron.
The Company and Subsidiaries always seek for new markets while they keep maintaining their existing buyers by offering competitive prices through efficiency improvement to lower production cost. Furthermore, the Company and Subsidiaries expand their business through a number of development projects to produce products that have added value, such as smelter-grade alumina and nickel that contain pig iron.
h. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities and the ability to close out market positions. The Company’s and Subsidiaries’ ability to fund their borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders. The Company and Subsidiaries are exposed to liquidity risk on account of their obligations and capital loans for their projects.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyeknya. i.
RISK
i.
Manajemen Risiko Permodalan
Capital Risk Management The Company’s and Subsidiaries’ objectives when managing capital are to safeguard their ability to continue as a going concern in order to provide returns for stockholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga Perusahaan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
152
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) i.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
41. THE COMPANY’S (continued) i.
Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan)
RISK
MANAGEMENT
Capital Risk Management (continued)
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur permodalannya, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi liabilitas.
In order to maintain or adjust their capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the amount of dividends paid to stockholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Perusahaan dan Entitas Anak memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah hutang dengan total modal. Hutang merupakan jumlah liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Modal terdiri dari seluruh komponen ekuitas yang ada sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Consistent with other entities in the industry, the Company and Subsidiaries monitor capital on the basis of the debt-to-equity ratio. This ratio is calculated as debt divided by total capital. Debt is calculated as total liabilities as shown in the consolidated statements of financial position. Total capital is stockholders’ equity as shown in the consolidated statements of financial position.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masih mempertahankan strateginya yang diterapkan pada tahun 2010 yaitu mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 2:1.
During the year ended December 31, 2011, the Company and Subsidiaries still maintained their strategy adopted in 2010, that is, to maintain a maximum debt-to-equity ratio not exceeding 2:1.
Rasio hutang terhadap modal pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The debt-to-equity ratios as at December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Jumlah Liabilitas Ekuitas Rasio hutang terhadap modal
2010
4.429.191.527 10.772.043.550
2.635.339.359 9.583.550.411
Total Liabilities Stockholders’ Equity
0,41:1
0,27:1
Debt-to-equity ratio
153
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. KONDISI EKONOMI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
42. ECONOMIC CONDITIONS
Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2011 secara umum masih merefleksikan dorongan dari sektor konsumsi domestik dan investasi terhadap pertumbuhan perekonomian. Dengan pertumbuhan yang positif, kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2011 mampu bertahan terhadap sentimen negatif perekonomian global menjelang akhir tahun 2011 yang disebabkan kekhawatiran terhadap perekonomian kawasan Eropa dan juga perlambatan perekonomian Cina. Meski kekhawatiran ini sempat berimbas pada keluarnya investor asing dari bursa saham maupun pasar uang dan pasar obligasi Indonesia, namun di akhir tahun kekhawatiran telah mereda dan indeks harga saham gabungan bursa efek Indonesia masih membukukan imbal hasil yang positif serta nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang relatif terjaga. Pada akhir tahun 2011, Indonesia juga memperoleh peningkatan peringkat dari Fitch Ratings menjadi BBB minus atau masuk kategori investment grade. Dengan adanya peningkatan peringkatan tersebut menunjukkan outlook Indonesia yang tetap positif. Beberapa indikator makro perekonomian masih menunjukkan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dengan tingkat inflasi yang terjaga serta masih tingginya cadangan devisa yang dimiliki Pemerintah. Kestabilan ekonomi di Indonesia di saat volatilitas perekonomian global tergantung pada efektivitas kebijakan yang diambil Pemerintah, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain termasuk perkembangan peraturan dan politik yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak.
In 2011, the Indonesian economic conditions reflected the support of domestic consumption and investments toward Indonesia’s economic growth. Inline with the positive growth, in 2011 Indonesia’s economic withstood the negative sentiment of the global economic crisis caused by concerns over European economic woes as well as slower China economic growth. Despite causing foreign investors’ exit from Indonesia’s stock exchange and money market, at the end of 2011, such concerns eased and resulted in the positive returns at the Jakarta stick exchange as well as stable rupiah exchange rate against the United States dollar. At the end of 2011, Indonesia’s rating was upgraded to BBB minus from Fitch Ratings, resulting in an investment grade status. The upgrade reflected the positive outlook of Indonesia’s economy. Several macro economic indicators remained positive with the stable inflation rate as well as the high level of foreign exchange reserves held by the government. The sustainability of Indonesia’s economy after the global economic crisis depends on the effectiveness of policies taken by the Government, changes in the global economy and other factors, including regulatory and political developments, which are beyond the Company’s and Subsidiaries’ control.
Manajemen yakin bahwa Perusahaan dan Entitas Anak telah memiliki dasar reputasi sebagai perusahaan yang baik dan melaksanakan bisnis sesuai dengan praktik tata kelola yang baik dan dengan demikian hasil operasi atau kondisi keuangan pada masa yang akan datang diharapkan tidak terpengaruh secara material oleh ketidakpastian ini. Namun, operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan kinerja keuangan dapat terpengaruh oleh harga produknya sendiri, yang sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar dunia.
Management believes that the Company and Subsidiaries have established a strong foundation for their businesses and have conducted their business in accordance with good corporate governance practices and, therefore, the results of their operations and financial condition in the future are not expected to be materially affected, by these uncertainties. However, the Company’s and Subsidiaries’ operations and financial performance may be adversely affected by the prices of their products, which are determined by the global market supply and demand.
Sebagai tambahan, di dalam industri pertambangan sendiri, terdapat tantangan tambahan antara lain sebagai berikut:
In addition, in the mining sector, companies are facing the following additional challenges:
-
-
penyesuaian rencana usaha jangka panjang Perusahaan terhadap UU Minerba, dimana implementasinya dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP). UU Minerba selain mempunyai dampak positif bagi Perusahaan dan Entitas Anak namun juga dapat memiliki dampak negatif bagi kelangsungan bisnis Perusahaan dan Entitas Anak apabila aturan yang dimuat dalam PP tidak dapat mengakomodasi kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak; 154
modification to the Company’s long-term business plan regarding UU Minerba, the implementation of which is explained in Government Regulations (PP). UU Minerba not only has a positive impact to the Company and Subsidiaries but also may have negative impact to the Company’s and Subsidiaries’ continuation of business operations if the regulations stipulated in the PP will not be able to accommodate their best interests;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. KONDISI EKONOMI (lanjutan)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
42. ECONOMIC CONDITIONS (continued)
-
ketidakpastian terkait dengan penundaan dalam penyelesaian implementasi Undangundang Otonomi Daerah maupun keputusan mengenai revisi atas Undang-undang ini;
-
uncertainty related to delays in finalizing the implementing regulations for the Regional Autonomy Laws as well as decision to revise these Laws;
-
ketidakjelasan mengenai perubahanperubahan terakhir atas peraturan Perpajakan dan Pengelolaan Limbah Berbahaya dan dampak dari Undang-undang Kehutanan; dan
-
lack of clarity regarding recent changes to Taxation and Hazardous Waste Management regulations and the impact of the Forestry Law; and
-
berlanjutnya perselisihan dengan masyarakat dan pemerintah setempat yang meminta kompensasi tambahan dari perusahaan yang beroperasi di daerahnya.
-
continuing disputes with local communities and government that are requesting additional compensation from companies operating in their areas.
Secara keseluruhan, tantangan-tantangan tersebut dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan sebagai berikut:
Overall, those challenges can adversely affect companies in the following manner:
-
pemerintah daerah berusaha menerapkan pajak daerah pada perusahaan untuk memenuhi target anggaran pemerintah daerah;
-
local governments are trying to apply local tax on companies in order to fund such local governments’ budgets;
-
kesulitan dalam memastikan ketaatan terhadap kewajiban pengelolaan lingkungan akibat adanya penambang liar;
-
difficulties in ensuring compliance with environmental obligations as a result of illegal mining activities;
-
kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan baik dalam hal syarat pembiayaan dan/atau jumlah pendanaan; dan
-
difficulties in seeking for additional financing both in terms of cost and/or the amounts of funding; and
-
pemerintah daerah dapat menekan perusahaan untuk mengkontribusikan dana tambahan untuk program pembangunan daerah.
-
local government applying pressure to companies to contribute additional funds to regional development programs.
Tantangan-tantangan tersebut di atas dapat mempengaruhi kegiatan operasi dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Kesemuanya ini telah dipertimbangkan dengan matang oleh manajemen dalam mengevaluasi tingkat aktivitas Perusahaan di Indonesia baik sekarang maupun di masa yang akan datang termasuk dampaknya terhadap penurunan kegiatan operasinya.
The above challenges may, in time, affect the Company’s and Subsidiaries’ operations and related results. They have been carefully considered by the management when evaluating the level of current and future activities in Indonesia, as well as the impact on the decline in their existing operations.
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2010 DAN 2009
43. RESTATEMENTS OF THE 2010 AND 2009 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 untuk mencerminkan perubahan atas:
The Company restated the consolidated financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and the consolidated statement of financial position as of January 1, 2010/December 31, 2009 to reflect the following changes:
155
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2010 DAN 2009 (lanjutan)
43. RESTATEMENTS OF THE 2010 AND 2009 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) a.
Since January 1, 2011, in accordance with PSAK 1 (Revised 2009), “Minority Interest” has been changed to “Non-controlling Interests” and presented as part of equity. Prior to January 1, 2011, Minority Interest was presented separately between liabilities and equity.
a.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), “Hak Minoritas” telah diubah menjadi “Kepentingan Non-pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, Hak Minoritas disajikan secara terpisah di antara liabilitas dan ekuitas.
b.
Sejak tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), selisih kurs dalam mata uang asing karena penjabaran laporan keuangan APN ke dalam mata uang rupiah diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, selisih kurs tersebut disajikan secara terpisah dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
b.
Since January 1, 2011, in accordance with PSAK 1 (Revised 2009), the difference in foreign currency arising from the translation of the financial statements of APN to rupiah is recognized in other comprehensive income. Prior to January 1, 2011, the difference in foreign currency is presented as “Difference in Foreign Currency Translation” under the Stockholders’ Equity section of the consolidated statements of financial position.
c.
Perlakuan akuntansi untuk ICA dari Entitas Anak menjadi Entitas Ventura Bersama telah diubah berdasarkan PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama”. Sebagai dampak dari penerapan PSAK ini, kepemilikan Perusahaan pada ICA dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sebelumnya, ICA dikonsolidasikan bersama dengan Entitas Anak lainnya.
c.
The accounting treatment of ICA from a Subsidiary to a Jointly Controlled Entity changed based on PSAK 12 (Revised 2009), “Interest in Joint Venture”. As a result of the implementation of this PSAK, the Company’s ownership in ICA is accounted for using the equity method. Previously, ICA was consolidated together with the other Subsidiaries.
Perusahaan mempertimbangkan keberadaan hak keikutsertaan yang substantif dari pemegang saham minoritas ICA yang memberikan pemegang saham tersebut hak veto atas kebijakan keuangan dan operasional ICA yang penting dan menentukan bahwa, sebagai akibat dari hak tersebut, Perusahaan tidak memiliki pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting dari ICA, meskipun Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebesar 80%.
The Company considered the existence of substantive participating rights held by the minority shareholder of ICA which provide such shareholder with a veto right over the significant financial and operating policies of ICA and determined that, as a result of these rights, the Company does not have control over the significant financial and operating policies of ICA, despite the Company’s 80% ownership interest.
Ringkasan atas akun-akun laporan keuangan konsolidasian yang dipengaruhi oleh penyajian kembali adalah sebagai berikut:
The summary of accounts in the consolidated financial statements affected by the restatements is as follows:
Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010
December 31, statements
Seperti Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Penyajian Kembali/ Reported Restatements Kas dan setara kas Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka Aset lancar lain-lain Investasi pada entitas pengendalian bersama Aset tetap Biaya tangguhan Taksiran tagihan pajak penghasilan
2010
financial
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated
4.308.242.737 113.433.988 40.205.738 110.756.197
(79.141.223) (55.357) (315.832) (605.897)
4.229.101.514 113.378.631 39.889.906 110.150.300
2.952.396.841 31.684.644 20.006.927
97.166.062 (129.737.293) (5.587) (7.504.419)
97.166.062 2.822.659.548 31.679.057 12.502.508
156
consolidated
Cash and cash equivalents Other receivables Prepaid expenses Other current assets Investment in jointly controlled entity Property, plant and equipment Deferred charges Estimated claim for tax refund
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2010 DAN 2009 (lanjutan)
43. RESTATEMENTS OF THE 2010 AND 2009 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 (lanjutan)
December 31, 2010 consolidated statements (continued)
Seperti Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Penyajian Kembali/ Reported Restatements Goodwill Aset tidak lancar lainnya Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang lain-lain Liabilitas tidak lancar lainnya Hak minoritas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kepentingan non-pengendali
89.766.189 40.123.597 420.448.898 412.061.288 36.875.899 26.570.522 20.737.073
(4.313.762) 32.670.979 (41.818.476) (293.576) (8.511.099) (23.934.291) (20.737.073)
106.998.772 -
3.445.224 6.962
Beban usaha - umum dan administrasi Penghasilan bunga
756.993.203 58.315.889
(22.050.013) (44.666)
Bagian rugi bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama Beban lain-lain - lain-lain - bersih
(1.756.758) (34.832.461)
(24.217.164) 2.211.817
Laporan posisi keuangan konsolidasian Januari 2010/31 Desember 2009
1
44. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
2.773.582.727 212.837.602 163.372.533 44.049.314 130.701.574 2.890.601.952 28.695.283 80.964.126 16.659.172 227.432.287 16.425.379 66.286.098 2.675.571 42.929.529 93.344.910 -
KEUANGAN
(7.324.685) (39.336) (364.648) (271.020) (389.038) (22.135.532) (89.138) (4.558.753) 24.289.640 (278.403) (336.443) 3.362.427 290 (42.929.529) 5.083.589 47.556.322
85.452.427 72.794.576 378.630.422 411.767.712 28.364.800 2.636.231 -
Goodwill Other non-current assets Accrued expenses Taxes payable Other payables Other non-current liabilities Minority interest Difference in foreign currency 110.443.996 translation 6.962 Non-controlling interests Operating expenses - general and 734.943.190 administrative 58.271.223 Interest income Equity in net losses of associates and jointly controlled (25.973.922) entity (32.620.644) Other expenses - others - net
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated 2.766.258.042 212.798.266 163.007.885 43.778.294 130.312.536 2.868.466.420 28.606.145 76.405.373 40.948.812 227.153.884 16.088.936 69.648.525 2.675.861 98.428.499 47.556.322
Cash and cash equivalents Other receivables Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets Property, plant and equipment Deferred charges Goodwill Other non-current assets Accrued expenses Taxes payable Other payables Other non-current liabilities Minority interest Difference in foreign currency translation Non-controlling interest
44. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 14, 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang selesai disusun pada tanggal 14 Maret 2012. 45. INFORMASI TAMBAHAN
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated
January 1, 2010/December 31, 2009 consolidated statement of financial position
Seperti Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Penyajian Kembali/ Reported Restatements Kas dan setara kas Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain Aset tetap Biaya tangguhan Goodwill Aset tidak lancar lainnya Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang lain-lain Liabilitas tidak lancar lainnya Hak minoritas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kepentingan non-pengendali
financial
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Informasi tambahan berikut dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, entitas induk saja, menyajikan penyertaan Perusahaan pada Entitas Anak berdasarkan biaya perolehan.
The following supplementary information of PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, parent company-only, presents the Company’s investments in Subsidiaries under the cost method.
Dengan mempertimbangkan perbedaan antara laporan keuangan entitas induk dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, catatan atas laporan keuangan entitas induk saja tidak disajikan dalam informasi tambahan ini.
Considering that the differences between the parent company’s and consolidated financial statements are not material, the notes to the financial statements of the parent company-only have not been included in this supplementary information. 157
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga (setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp943.140 pada tahun 2011 dan Rp972.286 pada tahun 2010) Piutang lain-lain (setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp5.521.534 pada tahun 2011 dan Rp29.434.981 pada tahun 2010) Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp4.367.767 pada tahun 2011 dan Rp6.614.713 pada tahun 2010) Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lain-lain Jumlah Aset Lancar
ASSETS
4.137.242.812
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
1.567.564.235
Trade receivables - third parties (net of provision for impairment losses of Rp943,140 in 2011 and Rp972,286 in 2010)
124.398.732
Other receivables (net of provision for impairment losses of Rp5,521,534 in 2011 and Rp29,434,981 in 2010)
1.629.007.808 270.362.630 46.124.453 98.519.730
1.199.155.957 211.611.196 37.987.860 87.907.444
Inventories (net of allowance for obsolescence of Rp4,367,767 in 2011 and Rp6,614,713 in 2010) Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
8.834.865.057
7.365.868.236
Total Current Assets
5.446.039.422
1.239.287.668
105.523.346
158
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 2011
2010
ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual - bersih Investasi pada entitas asosiasi Investasi pada entitas pengendalian bersama Investasi pada saham Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp3.771.349.378 pada tahun 2011 dan Rp3.314.751.969 pada tahun 2010) Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp136.704.648 pada tahun 2011 dan Rp114.786.532 pada tahun 2010, dan akumulasi rugi penurunan nilai sebesar Rp95.657.106 pada tahun 2011 dan 2010) Biaya tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp88.425.562 pada tahun 2011 dan Rp80.234.315 pada tahun 2010) Taksiran tagihan pajak Aset pajak tangguhan - bersih Biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup tangguhan Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
NON-CURRENT ASSETS 80.224.419
93.446.727
Restricted cash
35.668.299
35.668.299
Investment in available-for-sale financial asset - net
179.394.000
132.344.639
1.112.542.631 490.425.545
150.372.740 208.145.055
Investments in associates Investment in jointly controlled entity Investments in shares
2.548.359.724
Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp3,771,349,378 in 2011 and Rp3,314,751,969 in 2010)
712.607.472
Deferred exploration and development expenditures (net of accumulated amortization of Rp136,704,648 in 2011 and Rp114,786,532 in 2010, and accumulated impairment loss of Rp95,657,106 in 2011 and 2010)
2.562.101.482
873.203.812
23.576.658 347.221.047
23.326.775 3.556.886 396.658.582
1.218.501 503.055.231
1.625.968 440.859.498
Deferred charges (net of accumulated amortization of Rp88,425,562 in 2011 and Rp80,234,315 in 2010) Estimated claims for tax refund Deferred tax assets - net Deferred environmental and reclamation expenditures Other non-current assets
6.208.631.625
4.746.972.365
Total Non-current Assets
15.043.496.682
12.112.840.601
TOTAL ASSETS
159
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 2011
2010 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Pinjaman investasi Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Hutang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Hutang obligasi Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Liabilitas tidak lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
212.461.566 16.744.722 374.539.399 409.148.786
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Accrued expenses Taxes payable
67.439.756 -
61.506.412 768.730.500
Current maturities of long-term liabilities Advances from customers Investment loans
22.697.741 63.424.743
24.791.187 87.925.111
Provision for environmental and reclamation costs Other payables
831.911.287
1.955.847.683
Total Current Liabilities
220.996.866 2.349.614 376.500.535 78.502.032
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term liabilities - net of current maturities 189.307.780 2.992.235.852
196.588.202 -
378.404.177 2.596.269
493.399.406 2.575.035
Provision for environmental and reclamation costs Bonds payable Pension and other post-retirement obligations Other non-current liabilities
3.562.544.078
692.562.643
Total Non-current Liabilities
160
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 2011
2010
EKUITAS Modal saham Modal dasar 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 37.999.999.999 saham biasa seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 9.538.459.749 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp100 (rupiah penuh) per saham Tambahan modal disetor - bersih Komponen ekuitas lainnya: Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Saham diperoleh kembali
STOCKHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna share and 37,999,999,999 series B ordinary shares
953.845.975 2.526.309
953.845.975 2.526.309
14.672.933 9.691.431.243 (13.435.143)
14.672.933 8.506.820.201 (13.435.143)
Issued and fully paid capital -1 preferred series A Dwiwarna share and 9,538,459,749 series B ordinary shares with par value of Rp100 (full amount) per share Additional paid-in capital - net Other equity components: Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Treasury stock
JUMLAH EKUITAS BERSIH
10.649.041.317
9.464.430.275
NET STOCKHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15.043.496.682
12.112.840.601
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
161
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011 and 2010
2011 PENJUALAN BERSIH
2010
10.245.339.863
8.713.459.772
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
7.283.434.244
5.738.929.974
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
2.961.905.619
2.974.529.798
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Umum dan administrasi Penjualan dan pemasaran Eksplorasi
718.161.690 131.467.121 96.307.139
683.847.035 103.953.603 128.993.022
General and administrative Selling and marketing Exploration
Jumlah Beban Usaha
945.935.950
916.793.660
Total Operating Expenses
2.015.969.669
2.057.736.138
OPERATING INCOME
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Dividen Penghasilan bunga Beban keuangan - bersih Beban bunga Lain-lain - bersih
354.577.292 70.340.705 (68.696.263) (22.731.643) 226.281.853
366.026.427 56.570.436 (112.851.023) (12.651.557) (5.764.128)
Penghasilan Lain-lain - Bersih
559.771.944
291.330.155
Other Income - Net
2.575.741.613
2.349.066.293
INCOME BEFORE INCOME TAX
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
OTHER INCOME (EXPENSES) Dividend Interest income Finance charges - net Interest expense Others - net
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
600.997.039 49.437.535
656.708.882 (56.222.953)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
650.434.574
600.485.929
INCOME TAX EXPENSE - NET
LABA TAHUN BERJALAN
1.925.307.039
1.748.580.364
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
1.748.580.364
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
1.925.307.039
162
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital Saldo tanggal 1 Januari 2010 Laba tahun berjalan Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan
Tambahan modal disetor bersih/ Additional paid-in capital - net
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2011 and 2010
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions of entities under common control
Saldo laba/ Retained earnings 7.024.134.956
Saham diperoleh kembali/ Treasury stock (13.435.143)
Jumlah ekuitas bersih/ Net stockholders’ equity
953.845.975
2.526.309
14.672.933
-
-
-
1.748.580.364 (241.722.835)
-
7.981.745.030 1.748.580.364 (241.722.835)
Balance, January 1, 2010 Income for the year Dividend
-
-
-
(24.172.284)
-
(24.172.284)
Allocation for partnership and community development program
Saldo tanggal 31 Desember 2010
953.845.975
2.526.309
14.672.933
8.506.820.201
(13.435.143)
9.464.430.275
Balance, December 31, 2010
Saldo tanggal 1 Januari 2011
953.845.975
2.526.309
14.672.933
8.506.820.201
(13.435.143)
9.464.430.275
Balance, January 1, 2011
-
-
-
1.925.307.039 (673.359.997)
-
1.925.307.039 (673.359.997)
Income for the year Dividend
-
-
-
(67.336.000)
-
(67.336.000)
Allocation for partnership and community development program
953.845.975
2.526.309
14.672.933
10.649.041.317
Balance, December 31, 2011
Laba tahun berjalan Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan Saldo tanggal 31 Desember 2011
163
9.691.431.243
(13.435.143)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY
LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011 and 2010
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari restitusi pajak Penerimaan bunga Penurunan kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran kepada pemasok Pembayaran pajak Pembayaran kepada komisaris, direksi dan karyawan Pembayaran bunga Penerimaan lain-lain - bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penghasilan dividen Hasil penjualan aset tetap Perolehan investasi pada entitas ventura bersama Perolehan aset tetap Pengeluaran biaya eksplorasi dan pengembangan Perolehan investasi pada entitas anak Akuisisi entitas anak melalui kepemilikan tidak langsung Perolehan investasi pada entitas asosiasi Pemberian pinjaman pada entitas anak Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2010
10.659.882.720
7.919.932.022
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers
132.946.544 62.303.161
366.240.287 58.759.627
Cash receipts from tax restitution Cash receipts from interest income
13.222.308 (7.573.279.046) (1.070.155.181)
27.989.166 (5.289.705.189) (379.533.693)
(863.618.750) (10.906.229) 59.219.500
(628.750.558) (12.342.513) 68.649.742
1.409.615.027
2.131.238.891
Decrease in restricted cash Payments to suppliers Payments of tax Payments to commissioners, directors and employees Payments of interest Other receipts - net Net Cash Provided by Operating Activities
(47.049.361) -
(92.103.530) (184.919.056)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend income Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisition of investment in jointly controlled entity Acquisitions of property, plant and equipment Disbursements for exploration and development expenditures Acquisition of investment in subsidiaries Acquisition of subsidiaries through indirect ownership Acquisition of investments of associates Due from subsidiaries
(1.544.872.025)
(613.323.818)
Net Cash Used in Investing Activities
325.585.041
343.388.545
82.797.300
-
(962.169.891)
(128.451.382)
(485.274.950)
(340.401.190)
(176.479.674)
(120.959.942)
(172.761.600)
(89.877.263)
(109.518.890)
164
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
45. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
45. SUPPLEMENTARY INFORMATION (continued)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY-ONLY LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2011 and 2010
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang obligasi Penerimaan pinjaman investasi Pembayaran pinjaman investasi Pembayaran dividen Pembayaran untuk alokasi program kemitraan dan bina lingkungan
2010
3.000.000.000 697.889.237 (1.430.063.590) (673.359.997)
539.460.000 (230.689.769) (241.722.835)
(67.336.000)
(24.172.284)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bonds payable Proceeds from investment loans Repayment of investment loans Payment of dividends Payment of allocation for partnership and community development program
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.527.129.650
42.875.112
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.391.872.652
1.560.790.185
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
PENGARUH SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS
(83.076.042)
(82.454.947)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATION ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4.137.242.812
2.658.907.574
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.446.039.422
4.137.242.812
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
165
Informasi Perseroan
Corporate Information
Unit Bisnis dan Kantor Perwakilan
Business Units and Representative Offices UNIT BISNIS PERTAMBANGAN NIKEL SULAWESI TENGGARA
SOUTHEAST SULAWESI NICKEL MINING BUSINESS UNIT Jl. Jend. Ahmad Yani No. 5 Pomalaa, Kolaka 93652 Sulawesi Tenggara Ph. (62-405) 310 171 Fax. (62-405) 310 833
UNIT BISNIS PERTAMBANGAN NIKEL MALUKU UTARA
NORTH MALUKU NICKEL MINING BUSINESS UNIT P. Buli, Maba, Halmahera Timur Ph. & Fax. (62-21) 781 2736 E-Mail:
[email protected]
UNIT GEOMIN
GEOMIN UNIT Jl. Pemuda No. 1 Pulogadung, Jakarta 13210 Ph. (62-21) 475.5380 Fax (62-21) 475 9860 E-Mail:
[email protected]
KANTOR PERWAKILAN Antam TOKYO
Antam TOKYO REPRESENTATIVE OFFICE New Aoyama Building, East 1507 1-1, Minami Aoyama, 1-Chome Minato-Ku, Tokyo 107-0062, Japan Ph. (03-3423) 8031 Fax. (03-3423) 8033
KANTOR PERWAKILAN Antam MAKASSAR
UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS Pongkor
Antam MAKASSAR REPRESENTATIVE OFFICE Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Makassar 90122 Sulawesi Selatan Ph. (62-411) 872 234, 871 648, 872 012 Fax. (62-411) 872 237
UNIT BISNIS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN LOGAM MULIA
Antam TERNATE REPRESENTATIVE OFFICE Jl. Batuangus No. 11 Ternate 97727, Maluku Utara Ph. (62-921) 22221, 21686 Fax. (62-921) 22819
PONGKOR GOLD MINING BUSINESS UNIT Po Box 1, Pos Nanggung Bogor 16650, Jawa Barat Ph. (62-251) 369 999 Fax. (62-251) 681 543 E-Mail:
[email protected]
LOGAM MULIA PRECIOUS METALS PROCESSING AND REFINERY BUSINESS UNIT Jl. Pemuda - Jl. Raya Bekasi Km. 18 Pulogadung, Jakarta 13010 Ph: (62-21) 475 7108 Direct Marketing Line: (62-21) 478 65492 Fax. (62-21) 475 0665, 296 3043 E-Mail:
[email protected]
KANTOR PERWAKILAN Antam TERNATE
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
i
Informasi Perseroan Corporate Information
Lembaga dan Profesi Penunjang
Supporting Institutions and Professionals AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR Purwantono, Suherman & Surja Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7Th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel : (62-21) 5289 5000 Fax : (62-21) 5289 4100
BIRO ADMINISTRASI EFEK
AGEN LOKAL DAN KANTOR REGISTRASI DI AUSTRALIA
LOCAL AGENT AND REGISTERED OFFICE IN AUSTRALIA Roger Penman Crowe Horwath 15Th Floor, 309 Kent Street Sydney, Nsw 2000 Australia Tel : (61-2) 9262 2155 Fax : (61-2) 9262 2190
PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK
SECURITIES ADMINISTRATION AGENCIES Pt Datindo Entrycom Puri Datindo Belakang Wisma Diners Club Jl. Jend. Sudirman Kav 34 Jakarta 10220 Indonesia Tel : (62-21) 570 9009 Fax : (62-21) 570 9026 E-Mail:
[email protected] www.datindo.com
RATINGS AGENCY Standard and Poor’s International Llc 30 Cecil Street Prudential Tower 17-01/08 SIngapore 049712
Computershare Registry Services Pty Level 3, 60 Carrington St. Sydney, Nsw 1115 Australia Tel : (62-2) 8234 5000 Fax : (62-2) 8234 5050 (62-2) 8234 5180 www.computershare.com
PT Pefindo Panin Tower - Senayan City 17th Floor Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270
Moody’s Investors Service 99 Church Street New York, NY 10007
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
315