2016
Laporan Tahunan Annual Report
INNOVATE TODAY, CREATING TOMORROW
www.kino.co.id
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT. Kino Indonesia, Tbk Datascrip Building 9th Floor, JL. Selaparang, Blok B15 Kav 9, Komplek Kemayoran, Jakarta, 10610 - Indonesia Phone: +62 21 6545422
INNOVATE TODAY, CREATING TOMORROW Laporan Tahunan Annual Report
2016
Tentang Laporan Tahunan 2016 About 2016 Annual Report
Laporan tahunan PT Kino Indonesia Tbk untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016 ini diterbitkan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.04/2016, tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/ SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, serta peraturan terkait lainnya.
This annual report of PT Kino Indonesia Tbk for fiscal year ended on 31st December 2016 is issued in accordance with the Regulation of Financial Service Authority No. 29/POJK.04/2016 concerning Annual Report of Issuer or Public Company, Circular Letter of Financial Service Authority No. 30/SEOJK.04/2016 concering Form and Content of Annual Report of Issuer or Public Company, and other related regulations.
Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab Disclaimer
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, kebijakan, proyeksi, rencana, strategi, serta tujuan PT Kino Indonesia Tbk. (“Perseroan”), yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual yang secara material berbeda dari yang dilaporkan. Perseroan tidak menjamin segala tindakan atas dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan tahunan ini memuat kata “ Perseroan “ didefinisikan sebagai PT Kino Indonesia Tbk. yang menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang consumer goods. Adakalanya kata “Kami” dan “Kino” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Kino Indonesia Tbk. secara umum. This annual report contains financial conditions, operating results, policies, projections, plans, strategies, and objectives of PT Kino Indonesia Tbk. (“Company”) that classified as future statements in the enforcement of prevailing laws excluding the historical matters. Prospective statements in this annual report are composed based on assumptions of current and future conditions of the Company as well as the business environment where the Company conducts its business activities. These statements have risks and uncertainties that may lead to the different actual material developments from what has been reported. The Company does not guarantee that the whole actions taken based on the validated documents will bring specific results as expected. This annual report contains the word “Company” that defined as PT Kino Indonesia Tbk, which its main business activities are in consumer goods business. The word “We” and “Kino” are henceforth used to simply refer to PT Kino Indonesia Tbk in general.
Daftar Isi Table of Contents
KILAS KINERJA 2016 2016 PERFORMANCE HIGHLIGHT Ikhtisar Keuangan Financial Highlight Grafik Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Charts Ikhtisar Operasi Per Segmen Usaha Operational Highlights Per Business Unit Ikhtisar Saham Stock Highlight Ikhtisar Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Bonds, Sukuk, and Convertible Bond Highlight Aksi Korporasi Corporate Action Penghargaan dan Sertifikasi Award and Certification Peristiwa Penting 2016 Significant Event in 2016
4 5 6 7 8 8
11
17 25
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Informasi Perusahaan Company Information Sekilas PT Kino Indonesia Tbk PT Kino Indonesia Tbk at a Glance Bidang Usaha Line of Business Produk Usaha Business Product Kino dari Waktu ke Waktu Milestone Visi, Misi, & Nilai Perusahaan Vision, Mission, & Company Values Budaya Kino Culture of Kino Struktur Organisasi Organization Structure Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile Struktur Grup Perusahaan Company’s Group Structure Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology Pencatatan Saham Perdana Initial Public Offering (IPO)
51 51 52 55 56 57 63
9
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORT Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Other Share Listing Chronology Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan List of Company Subsidiary and Associate Sekilas Entitas Anak Overview of Subsidiary Sekilas Entitas Asosiasi Overview of Associate Entity Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institution and Profession Sumber Daya Manusia Human Resources Teknologi Informasi Information Technology
34 35 37 37 38 40 41 42 43 45 48 49 50
Analisis dan Pembahasan Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Tinjauan Umum General Overview Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review per Business Segment Analisis Kinerja Keuangan Analysis on Financial Performance Laporan Laba Rugi Income Statement Laporan Arus Kas Cash Flow Statement Analisis Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Perseroan Analysis of Solvency and Collectability Rate of The Company Tingkat Kolektabilitas Perseroan Collectability Rate of The Company Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen Capital Structure and Management Policy Investasi Barang Modal yang Telah Direalisasikan Realization of Investment of Capital Goods Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Laporan Akuntan Information and Material Facts Occurs After the Accountant’s Report Prospek Usaha Perusahaan The Company’s Business Prospect Aspek Pemasaran Marketing Aspect Kebijakan Dividen Dividend Policy Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of the Use of IPO Proceeds Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/Modal, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/ Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring, Affiliated Transaction and Transaction Containing Conflicts of Interest
66 67 70 72 75
76
78 78 79
79
80 81 82 84
85
50
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
1
Pengaruh Perubahan Regulasi Terhadap Laporan Keuangan Effect of Changes of Regulation in Financial Statements Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Effect of Changes of Accounting Regulation in Financial Statements
89
89
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance Arti Penting GCG bagi Perseroan Importance of GCG to Company Prinsip-Prinsip GCG GCG Principles Dasar Penerapan GCG Basic GCG Implementation Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors Penilaian Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Assessment of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Program Peningkatan Kapabilitas Dewan Komisaris dan Direksi Capability Enhancement Program for Board of Commissioners and Directors Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Affiliate Relationship among Members of Board of Directors, Board of Commissioners, and Major and/or the Controlling Shareholders Komite Audit Audit Committee
88 88 88 90 90 91 98 102 106
107
108
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit Audit Internal Internal Audit Unit Audit Eksternal/Kantor Akuntan Publik External Audit/Public Accounting Firm Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Manajemen Risiko Risk Management Perkara Penting dan Sanksi Administratif yang Dihadapi Perseroan Important Case and Administrative Sanction Faced by the Company Kode Etik Code of Conduct Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan Employee Stock Allocation Program Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
2
117 119 119 120
125
125 127 128
Kegiatan & Anggaran CSR pada Tahun 2016 Activity & Budget of CSR on Year 2016 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibilities for the Environment Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Responsibilities to Community Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Responsibility of Employment, Health and Safety Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibilities for Consumers
130
Lembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan Annual Report Responsibilities Form
139
108
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS 109
Abbreviation of Company Names
PT Dutalestari Sentratama Kino International Pte. Ltd. Kino Care (M) Sdn. Bhd. PT. Kino Sentra Industrindo Kino Consumer Philippines Inc. Kino Vietnam Co. Ltd.
115
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Singkatan Nama Perusahaan DLS: KINTL: KCM: KSI: KCP: KVC:
112
KEK: MKI: KI: Morinaga: RKI: RLI:
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
PT. Kinocare Era Komestindo PT. Morinaga Kino Indonesia PT. Kino Investindo Morinaga & Co., Ltd PT. Ristra Klinik Indonesia PT. Ristra Laboratoris Indonesia
131 133
135 138
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Dalam jutaan Rupiah kecuali disebut lain / In million Rupiah unless otherwise stated
Uraian / Description
2016
Penjualan Bersih / Net Sales
2015
2014
3.493.029
3.603.848
3.339.386
(2.088.615)
(2.135.496)
(2.193.324)
Laba Kotor / Gross Profit
1.404.414
1.468.352
1.146.062
Beban Penjualan / Selling Expenses
(902.644)
(799.872)
(760.441)
Beban Umum & Administrasi / General & Administration Expenses
(262.688)
(234.666)
(199.296)
(19.769)
(96.890)
(48.797)
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
Lain-lain / Others Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax
219.313
336.924
137.528
Beban Pajak / Tax Expense
(38.203)
(73.943)
(34.273)
-
-
905
181.110
262.981
104.160
180.602
262.971
103.996
508
10
164
207.150
317.826
204.551
Dampak Penyesuaian Proforma / Effect of Proforma Adjustment Laba Bersih / Net Income Laba Bersih yang dapat Diatribusikan kepada / Net Income Attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of the Company Kepentingan non-pengendali / Non-controlling Interests Laba Komprehensif / Comprehensive Income
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada / Comprehensive Income Attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of the Company Kepentingan non-pengendali / Non-controlling Interests
206.441
317.809
204.461
709
17
90
126
234
112
Jumlah Aset / Total Assets
3.284.504
3.211.235
1.863.381
Jumlah Aset Lancar / Total Current Assets
1.876.157
2.089.897
888.634
Jumlah Aset Tidak Lancar / Total Non-Current Assets
1.408.347
1.121.338
974.747
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
1.332.432
1.434.606
1.200.996
Jumlah Ekuitas / Total Equity
Laba per Saham / Earnings per Share
1.952.072
1.776.629
662.385
Laba bersih terhadap jumlah aset (%) / Net Income to total assets (%)
5,51
8,19
5,59
Laba bersih terhadap jumlah ekuitas (%) / Net Income to total equity (%)
9,28
14,80
15,73
Laba bersih terhadap penjualan bersih (%) / Net Income to net sales (%)
5,19
7,30
3,12
Rasio lancar (x) / Current Ratio (x)
1,54
1,62
0.81
Rasio utang berbunga terhadap jumlah ekuitas (x) / Ratio of interestbearing debt to total equity (x)
0,40
0,45
0,99
Rasio utang berbunga terhadap jumlah aset (x) / Ratio of interest-bearing debt to total assets (x)
0,24
0,25
0,35
4
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Grafik Ikhtisar Keuangan
Chart of Financial Data Highlight
Penjualan Bersih Net Sales
Laba Komprehensif Comprehensive Income
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
2016
3.493.029
2016
207.150
2015
3.603.848
2015
317.826
2014
3.339.386
2014
204.551
Laba Bersih Net Income
Jumlah Aset Total Assets
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
2016
181.110
2016
3.284.504
2015
262.981
2015
3.211.235
2014
104.160
2014
1.863.381
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Jumlah Ekuitas Total Equity
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah
2016
1.332.432
2016
1.952.073
2015
1.434.606
2015
1.776.629
2014
1.200.996
2014
662.385
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
5
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Ikhtisar Operasi Per Segmen Usaha Operational Highlight Per Business Unit
2016
Dalam ribuan / In thousand
2015
2014
Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh / Personal Care Volume Produksi / Production Volume
17.368
19.486
19.073
Kapasitas Produksi / Production Capacity
38.766
30.387
29.691
45%
64%
64%
97.443
113.080
107.150
208.217
155.962
154.122
47%
73%
70%
Volume Produksi / Production Volume
6.875.196
6.858.251
11.534.493
Kapasitas Produksi / Production Capacity
9.981.034
9.976.664
15.963.744
69%
69%
72%
41
28
55
209
209
409
20%
14%
13%
Persentase / Percentage Minuman / Beverages Volume Produksi / Production Volume Kapasitas Produksi / Production Capacity Persentase / Percentage Makanan / Food
Persentase / Percentage Farmasi / Pharmaceutical Volume Produksi / Production Volume Kapasitas Produksi / Production Capacity Persentase / Percentage
Grafik Ikhtisar Operasional (Berdasarkan Volume Produksi) Operating Highlight Chart (Based on Production Volume) Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh Personal Care
Minuman Beverages
2016
17.368
2016
97.443
2015
19.486
2015
113.080
2014
19.073
2014
107.150
Makanan Food
6
Farmasi Pharmaceutical
2016
6.875.196
2016
41
2015
6.858.251
2015
28
2014
11.534.493
2014
55
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Pencatatan Saham
Stock Listing
Saham Perseroan mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2015 dengan kode saham “KINO”. Perkembangan harga saham Perseroan pada 2016 berjalan seiring dengan pergerakan IHSG dan mengikuti sentimen perkembangan kondisi ekonomi Indonesia. Fluktuasi saham Perseroan bergerak dinamis dengan mencatat titik tertinggi di harga Rp7.175 pada 19 Juli 2015. Namun KINO kemudian mengalami penurunan hingga titik terendah mencapai Rp2.250 pada 23 Desember 2016. Pada 30 Desember 2016 saham Perseroan ditutup pada harga Rp3.030 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp4.328.571.645.000.
The Company’s shares were first listed in Indonesia Stock Exchange on 11th December 2015 with the stock code of “KINO”. The stock price movement of the Company in 2016 is following the JCI movement and sentiment of the economic condition development in Indonesia. The fluctuation of the Company’s stock was moving dynamically since then and reached its highest point at Rp7,175 on 19th July 2015. On the contrary, Kino’s share price decreased to the lowest point at Rp2,250 on 23rd December 2016. On 30th December 2016, the Company’s stock was closed at Rp3,030 with the market capitalization of Rp4,328,571,645,000.
Harga Saham
Share Price Pembukaan Opening
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
Volume Perdagangan Trading Volume
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
Triwulan 1 / 1st Quarter
-
-
-
-
-
-
Triwulan 2 / 2 Quarter
-
-
-
-
-
-
Triwulan 3 / 3 Quarter
-
-
-
-
-
-
Rp3.600
Rp4.300
2015
nd rd
Triwulan 4 / 4 Quarter th
* Perseroan melakukan IPO pada kuartal IV tahun 2015, sehingga informasi kinerja saham kuartal I hinggal kuartal III tahun 2015 tidak dapat disajikan. Pembukaan Opening
2016
Triwulan 1 / 1st Quarter
Rp3.840
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Rp3.520
Rp4.600
Rp3.840
1.428.571.500
Rp5.485.714.560.000
* The Company conducted IPO in quarter IV in 2015 so that the information of stock performance in quarter I until quarter III in 2015 could not be presented. Penutupan Closing
Volume Perdagangan Trading Volume
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
26.584.000
Rp6.385.714.605.000
Rp4.470
Triwulan 2 / 2 Quarter
Rp4.470
Rp4.450
Rp6.675
Rp6.675
66.487.000
Rp9.535.714.762.500
Triwulan 3 / 3rd Quarter
Rp6.675
Rp4.100
Rp7.175
Rp4.200
63.990.000
Rp6.000.000.300.000
Triwulan 4 / 4th Quarter
Rp4.300
Rp2.250
Rp4.360
Rp3.030
49.942.000
Rp4.328.571.645.000
nd
Kinerja Saham / Share Performance Uraian / Description
2016
Harga Tertinggi (Rp) / Highest Price (Rp)
Rp7.175
2015 Rp4.300
Harga Terendah (Rp) / Lowest Price (Rp)
Rp2.250
Rp3.600
Harga pada Akhir Tahun (Rp) / Price at the End of Year (Rp)
Rp3.030
Rp3.840
1.428.571.500
1.428.571.500
Jumlah Saham Beredar (Lembar Saham) / Number of Shares Outstanding (shares)
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
7
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Ikhtisar Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Bonds, Sukuk, and Convertible Bonds Highlights
Hingga saat ini, Perseroan belum menerbitkan obligasi, sukuk, atau obligasi konversi sehingga informasi tentang hal tersebut tidak dapat disajikan dalam laporan ini.
Up to this moment, the Company has not issued any bonds, sukuk or convertible bonds and the information is not available in this report.
Aksi Korporasi Corporate Action •
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik pada 25 Mei 2016 bertempat di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
•
Execution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Public Expose on 25th May 2016 at Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
•
Pembagian dividen tunai kepada Pemegang Saham sebesar Rp37 per lembar saham pada 6 Juni 2016.
•
Cash dividend distribution to Shareholders amounted to Rp37 per share on 6th June 2016.
•
Akuisisi merek jamu Dua Putri Dewi. Merek Dua Putri Dewi telah berusia lebih dari 30 tahun dan merupakan warisan tempo dulu dan merupakan aset bangsa yang bersejarah. Dengan diakuisisinya merek ini, Perseroan ingin mengembangkan produk-produk herbal yang telah menjadi tren yang meluas di masyarakat Indonesia dengan semakin tingginya kesadaran konsumen mengenai pentingnya mengonsumsi produk-produk dengan bahan dasar alami (natural) dibandingkan produk-produk dengan bahan dasar kimia.
•
Acquisition of traditional herbal medicine brand “Dua Putri Dewi”. Dua Putri Dewi brand has existed for more than 30 years and a heritage which is a historical national asset. With the acquisition of the brand, the Company wants to expand the herbal products which has turned into a trend in Indonesia with rising of consumer consciousness about the importance of consuming natural-based products as compared to chemical-based products.
•
Akuisisi usaha Grup Ristra yang bergerak dalam bidang cosmetodermatology, yaitu kosmetik dengan kemampuan menyembuhkan. Ristra merupakan merek dagang atas produk-produk kesehatan dan kecantikan kulit yang mulai diperkenalkan dan dikembangkan oleh Ristra Grup sejak 33 tahun yang lalu dan sudah mempunyai karakter kuat di masyarakat pengguna kosmetik sebagai “Cosmeceutical Expert” dengan “Evidence-Based Safe Cosmetics”. Akuisisi ini tidak hanya terhadap fasilitas produksi namun juga terhadap klinik-klinik Ristra yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
•
Business acquisition of Ristra Group that specializes in cosmetodermatology approach, a cosmetic with healing ability. Ristra is a trademark of health and skincare products which has been introduced and developed by Ristra Group since 33 years ago, and has already obtained strong character in cosmetic users as “Cosmeceutical Expert” with “Evidence-Based Safe Cosmetics”. This acquisition is not only to the production facility, but it is also to Ristra clinics located in several cities in Indonesia.
8
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Penghargaan 2016 / Awards in 2016 No
Pemberi Penghargaan Appreciator (Institutions)
Penghargaan Award
1.
The Outstanding Corporate Innovator Award, Category Platinum Award
2.
Top Brand Award, Resik V, Category Douching Soap
Product Development & Management Association (PDMA) Indonesia Majalah Marketing / Marketing Magazine
3.
Top Brand Award, Ellips, Category Hair Vitamin
Majalah Marketing / Marketing Magazine
4.
Top Brand Award, Ovale Facial Mask, Category Facial Mask
Majalah Marketing / Marketing Magazine
5.
Top Brand Kids Award, Sleek Baby, Category Baby Equipment Cleanser
Majalah Marketing / Marketing Magazine
6
Top Brand Kids Award, Master Kids, Category Baby Cologne
Majalah Marketing / Marketing Magazine
7.
Top Brand Kids Award, Eskulin Kids, Category Baby Cologne
Majalah Marketing / Marketing Magazine
8.
Top Brand Kids Award, B&B Kids, Category Kids Cologne
Majalah Marketing / Marketing Magazine
9.
Top Brand for Teens Award, Eskulin Cologne Gel, Category Body Cologne
Majalah Marketing / Marketing Magazine
10.
Top Brand for Teens Award, Ovale, Category Facial Mask
Majalah Marketing / Marketing Magazine
11.
Indonesia Best Brand Award, Cap Kaki Tiga, Category Larutan Anti Panas Dalam / Indonesia Best Brand Award, Cap Kaki Tiga, Cooling Water Category
SWA & MARS
12.
Indonesia Best Brand Award, Cap Panda, Category Healthy Drinks in Package
SWA & MARS
13.
Indonesia Best Brand Award, Cap Kaki Tiga Anak, Category Larutan Anti Panas Dalam Anak / Indonesia Best Brand Award, Cap Kaki Tiga Anak, Cooling Beverage for Kids Category
SWA & MARS
14.
Indonesia Best Brand Award, Panther, Category Energy Drink Cup
SWA & MARS
15.
Master Brand Award, Cap Kaki Tiga, Healthy Drink
16.
Favorit 2 Reader’s Choice Award 2016, Cairan Pelembut Pakaian Sleek, Kategori IV Produk Khusus / Favorite 2 Reader’s Choice Award 2016, Sleek Cloth Softener, Special Product Category IV
Majalah Makassar Terkini / Makassar Terkini Magazine Majalah Mother & Baby / Mother & Baby Magazine
17.
Favorit 1 Reader’s Choice Award 2016, Cairan Pembersih Pakaian Sleek, Kategori IV Majalah Mother & Baby / Mother & Baby Produk Khusus / Favorite 1 Reader’s Choice Award 2016, Sleek Cleaning Solutions, Special Magazine Product Category IV
18.
Favorit 1 Reader’s Choice Award 2016, Cairan Khusus Pembersih Perlengkapan Makanan Sleek, Kategori IV Produk Khusus / Favorite 1 Reader’s Choice Award 2016, Sleek Cutleries Cleaner, Special Product Category IV
Majalah Mother & Baby / Mother & Baby Magazine
19.
Reader Choice Award 2016, Deterjen Pencuci Pakaian Bayi / Reader Choice Award 2016, Baby Laundry Detergents
Majalah Mother & Baby / Mother & Baby Magazine
20.
WOW Brand Award, Absolute: Feminine Care, Category Liquid
Markplus.Inc
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
9
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Sertifikasi 2016 / Certification 2016 No 1
Sertifikat Certificate
Badan Sertifikasi Certification Agency
Tanggal Berlaku Effective Date
Tanggal Kadaluarsa Expiry Date
Perpanjangan Sertifikat Halal / Renewal of Halal Certificate A. Kategori Jamu - Obat Herbal / Traditional Herbal Medicine Category: 1. Cap Kaki Tiga
Majelis Ulama Indonesia Indonesian Ulama Council
7 Januari 2016 7th January 2016
6 Januari 2018 6th January 2018
6 Januari 2020 6th January 2020
B. Kategori Minuman dan Bahan Minuman - Minuman Berenergi / Drink and Drink Ingredients - Energy Drink Category: 1. Panther C. Kategori Minuman dan Bahan Minuman - Minuman Berperisa / Drink and Drink Ingredients - Flavoured Drink Category: 1. Cap Panda D. Kategori Minuman dan Bahan Minuman - Minuman Tanpa Karbonasi Drink and Drink Ingredients - Non-Carbonated Drink Category: 1. Cap Panda 2
Sertifikat Sistem Jaminan Halal / Halal Assurance System Certificate
Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia / Food, Drugs and Cosmetics Assessment Agency of Indonesian Ulama Council
7 Januari 2016 7th January 2016
3
Proper Biru Blue Proper
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan / Ministry of Environment and Forestry
15 Desember 2016 15th December 2016
10
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
-
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
Peristiwa Penting 2016 Significant Event in 2016
Desember / December 2016
Juli / July 2016
Juni / June 2016
Mei / May 2016
Perseroan Mendapatkan Proper Biru di Bidang Lingkungan Perseroan kembali mendapatkan Proper Biru untuk kedua kalinya di 2016. Rapor kinerja positif dalam pengelolaan ling kungan ini semakin mengukuhkan komitmen Perseroan untuk senantiasa men jaga standar mutu lingkungan dalam usaha yang dijalankannya.
The Company Obtained Proper Biru in Environment Sector The Company had obtained Blue Proper for the second time in 2016. This positive performance report in the environmental management confirms the Company’s commitment to keep maintaining the standard quality of environment while running its business.
Perseroan Mengakuisisi Bisnis Grup Ristra dan Mendirikan Perusahaan Bersama dengan Pendiri Grup Ristra Perseroan telah melakukan aksi korporasi berupa akuisisi bisnis Grup Ristra dan membentuk perusahaan patungan antara perseroan dengan Grup Ristra yaitu PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia
The Company Acquired Business of Ristra Group and Established Companies Together with the Founder of Ristra The Company had conducted corporate actions in the form of business acquisition of Ristra Group and establishment of companies between the Company and Ristra Group namely PT Ristra Laboratoris Indonesia and PT Ristra Klinik Indonesia.
Perseroan Mendapatkan Sertifikat SJH (Sistem Jaminan Halal) Sebagai wujud komitmen dalam menjalankan sistem jaminan halal secara konsisten, Perseroan kembali meraih sertifikat SJH (Sistem Jaminan Halal) dengan nilai Excellence (Grade A) di 2016.
The Company Obtained SJH (Halal Assurance System) Certificate As our commitment to apply the halal assurance system consistently, the Company had obtained the SJH certificate (Halal Assurance System) in Excellence point (Grade A) in 2016.
Perseroan Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik untuk pertama kalinya di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place.
The Company Held Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose The Company had held its first Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose in Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
11
Kilas Kinerja 2016
2016 Performance Highlight
April / April 2016
April / April 2016
12
Perseroan Meraih OCI Indonesia Award 2016 Perseroan mendapatkan penghargaan dalam the Outstanding Corporate Innovator Indonesia Award (OCI Indo nesia Award) 2016. Penghargaan ini menandai kesuksesan Perseroan dalam melakukan inovasi tanpa henti.
The Company Awarded OCI Indonesia Award 2016 The Company had obtained in the Outstanding Corporate Innovator Indonesia Award (OCI Indonesia Award) 2016. This award has marked the Company’s success in making continuous innovations.
Perseroan Melakukan Akusisi Merek Jamu Dua Putri Dewi Perseroan melakukan aksi korporasi berupa akuisisi merek jamu Dua Putri Dewi dari PT Surya Herbal. Akuisisi merek tersebut akan menambah porto folio produk perusahaan, terutama pada segmen farmasi.
The Company Acquired Dua Putri Dewi Herbal Medicine The Company had conducted corporate action in the form of brand acquisition of Dua Putri Dewi Herbal Medicine from PT Surya Herbal. This brand acquisition will add the Company’s product port folio particularly in the pharmaceutical segment.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
13
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Laporan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Para pemegang saham yang kami hormati,
Dear valued Shareholders,
Tahun 2016 menjadi momentum penting bagi kami setelah Perseroan berhasil tercatat sebagai perusahaan terbuka pada 11 Desember tahun lalu. Penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) merupakan sebuah titik pencapaian sekaligus modal awal bagi Perseroan untuk melakukan pertumbuhan ke arah yang lebih besar serta memantapkan langkah menuju visi sebagai perusahaan yang mendunia. Dengan IPO, besar keyakinan kami Perseroan akan dapat membuka peluang baru di masa depan sehingga turut memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat luas dan segenap pemangku kepentingan.
Year 2016 became an important moment for us after the Company had successfully listed as a public company on 11th December last year. Initial Public Offering (IPO) is a milestone as well as a kick-starter fund for the Company to grow to a larger path and solidify its steps to its vision as a global company. Through IPO, we are confident that the Company will carve new opportunity in the future and give more contribution to societies and entire stakeholders.
Adalah kebanggaan bagi kami dapat mengiringi pertumbuh an Perseroan yang berkembang pesat. Di tengah kondisi perekonomian yang kurang kondusif dan persaingan usaha yang kompetitif di sepanjang tahun 2016, Perseroan terbukti mampu memanfaatkan peluang yang ada sehingga sukses mempertahankan keunggulan yang dimiliki. Ke berhasilan melewati tantangan sulit disertai prestasi yang tidak kecil di sepanjang tahun ini semakin menguatkan optimisme kami bahwa Perseroan akan dapat tumbuh lebih kuat di masa mendatang.
It’s an honor for us to accompany the Company’s rapid growth. In the midst of less conducive economic condition and competi tive business competition throughout 2016, the Company has proven to be able to utilize available opportunities, which successfully enable to maintain its advantage. The success in overcoming difficult challenges, along with outstanding achievements throughout this year has toughen our optimism that the company will grow stronger in the future.
14
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Di tengah kondisi perekonomian yang kurang kondusif dan persaingan usaha yang kompetitif di sepanjang tahun 2016, Perseroan terbukti mampu memanfaatkan peluang yang ada sehingga sukses mempertahankan keunggulan yang dimiliki. In the midst of less conducive economic condition and competitive business competition throughout 2016, the Company had proven to be able to utilize available opportunities, which in return had successfully enable to maintain its advantage.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
15
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris di Tahun 2016
Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners in 2016
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan tu gas pengawasan terhadap kebijakan manajemen, mekanisme kepengurusan, dan operasional Perseroan yang dijalankan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga aktif memberikan arahan, pandangan, dan rekomendasi atas pemenuhan target, peningkatan pertumbuhan Perseroan, serta memastikan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan yang Baik/Good Corporate Governance (GCG) dijalankan sesuai dengan perkembangan peraturan terkini.
Throughout 2016, the Board of Commissioners has carried out the supervisory duty on management policy, management mechanism, and the Company’s operations performed by Board of Directors. The Board of Commissioners has also actively providing instructions, views, and recommendations on target fulfillment, and growth increment of the Company, and ensuring the Good Corporate Governance (GCG) values are executed in accordance with development of prevailing regulations.
Fokus utama pengawasan Dewan Komisaris di tahun ini terutama berkenaan dengan keberhasilan Perseroan menjadi perusahaan publik yang memerlukan kesungguhan lebih solid dalam mempertahankan posisi sebagai perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Ditambah dengan beratnya hambatan yang ada, baik karena faktor perekonomian maupun ketatnya persaingan usaha, Dewan Komisaris secara aktif mengawasi kebijakan-kebijakan strategis yang dijalankan oleh Direksi agar Perseroan mampu mempertahankan performanya.
The main focus of the Board of Commissioners’ supervision this year is mainly related to the Company’s success in becoming a public company that requires more solid determination in maintaining its position as a leading Fast Moving Consumer Goods (FMCG) company in Indonesia. Coupled with existing difficult obstacles, either economic factors or intense business competition, the Board of Commissioners has actively supervised strategic policies implemented by the Board of Directors in order for the Company to maintain its performance.
Pengawasan ini kami laksanakan di antaranya melalui mekanisme rapat rutin 3 bulanan serta pertemuan-pertemuan berkala setiap bulan bersama Direksi dalam rangka membahas evaluasi kinerja dan permasalahan yang dihadapi oleh Perseroan di sepanjang tahun berjalan. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris bersama Direksi telah mengadakan rapat rutin sebanyak 4 kali di samping pertemuan lainnya. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Dewan Komisaris membahas, memberikan tanggapan, serta arahan kepada Direksi utamanya tentang langkah-langkah strategis dalam menghadapi perkembangan pasar, perlunya membentuk struktur Perseroan yang efektif dan efisien, serta ekspansi usaha.
Supervision is carried out through the mechanism of quarterly meeting and regular monthly meeting with the Board of Directors in order to discuss the performance evaluation and problems faced by the Company throughout the year. In 2016, the Board of Commissioner together with the Board of Directors have conducted regular meeting quarterly in addition to other meetings. In these meetings, the Board of Commissioners had discussed, provided responses and instructions to Board of Directors, primarily regarding strategic moves in facing market development, necessities in forming effective and efficient Company structure, and business expansion.
Penilaian terhadap Kinerja Direksi
Assessment on the Performance of Board of Directors
Atas nama Dewan Komisaris, kami sangat mengapresiasi kinerja Direksi tahun ini karena Perseroan mampu menjaga performa di tengah kondisi yang kurang menguntungkan. Indikator finansial dapat dipertahankan, capaian-capaian nonfinansial menunjukkan kemajuan. Hal ini tentunya mencermin kan kemampuan Direksi dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan peluang bisnis secara optimal.
On behalf of the Board of Commissioners, we are greatly appreciating the performance of Board of Directors, as the Company has the ability to maintain its performance amidst less favorable condition. Financial indicator could be maintained, non-financial achievements also showed progress. This certainly reflects the Board of Directors’ capability in making decisions and utilizing business opportunities optimally.
16
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Berdasarkan pantauan Dewan Komisaris terhadap ke peng urusan Perseroan, Direksi juga berhasil meneruskan tradisi inovasi yang menjadi roh Perseroan sejak pertama didirikan, baik melalui terobosan kebijakan-kebijakan tepat sasaran terutama melalui pengembangan produk-produk inovatif. Konsistensi Direksi ini pada akhirnya berhasil menuntun Perseroan untuk terus merealisasikan agenda korporasi sesuai strategi bisnis yang ditetapkan meskipun dalam situasi perekonomian yang cenderung kurang mendukung.
Based on the Board of Commissioners’ monitoring on the management of the Company, the Board of Directors has also managed to sustain its innovative tradition as the Company’s spirit since its establishment, either by an effective breakthrough policies particularly through innovative product developments. The Board of Director’s consistency in the end has successfully guiding the Company to keep realizing the corporate agenda based on the business strategies being set despite the unfavorable economic situation.
Perekonomian Indonesia yang dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global sesungguhnya memberikan dampak yang cukup signifikan pada bidang usaha Perseroan. Namun demikian, Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi terus berupaya secara maksimal untuk mengambil langkah tegas dan terukur. Direksi juga selalu berupaya mempertahankan profesionalitas layanan dan kualitas produk agar selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang saat ini masih menempatkan Perseroan sebagai pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan akan fast moving customer goods.
Indonesia’s economy that is influenced by global economy deceleration had actually caused a significant impact on the Company’s business field. Nevertheless, the Board of Commissioners viewed that the Board of Directors had optimally seek to take a firm and measurable steps. The Board of Directors has always attempt to maintain its professionalism in services and products quality in order to always be able to meet the consumers’ needs whom put the Company as the primary choice in fulfilling customer needs in fast moving customer goods.
Kesungguhan Direksi dalam menjalankan peraturan per undang-undangan yang berlaku dan perkembangan aturan terbaru juga sangat kami apresiasi. Sebagai perusahaan yang baru tercatat di Bursa Saham, Direksi mampu mengarahkan seluruh jajaran untuk secara responsif menjalankan setiap aturan yang ada. Hal ini salah satunya terlihat dalam upaya menjalankan GCG secara maksimal disertai usaha untuk terus melengkapi soft structure Perseroan.
The Board of Directors’ determination in adhering to the relevant laws and regulations and the development of the latest regulations is also greatly appreciated. As a company that is newly listed in Stock Exchange, the Board of Directors is capable of directing the whole board to abide each rules responsively. This is partly visible in an attempt to run GCG optimally accompanied by the efforts to continuously complementing the Company’s soft structure.
Penilaian terhadap Komite di Bawah Dewan Komisaris
Assessment on the Committees Under The Board Of Commissioners
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi & Remunerasi. Dalam penilaian kami, kedua Komite telah bekerja selaras dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua komite secara aktif menganalisa dan merespon perubahan lingkungan bisnis yang berpengaruh terhadap kinerja Perseroan, yang hasilnya kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui pertemuan-pertemuan rutin.
In carrying out its functions and duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee. In our assessment, both Committees have been working in harmony with the applicable legislations. Both committees have actively analyze and respond to changes in business environment that affect the Company’s performance, which later the results will be submitted to Board of Commissioners in regular meetings.
Komite Audit bekerja secara profesional memantau pe laksanaan audit laporan keuangan Perseroan, memantau kinerja audit internal, meninjau sistem pengendalian internal Perseroan, dan menelaah laporan pelaksanaan GCG Perseroan. Sementara Komite Nominasi & Remunerasi memformulasi
The Audit Committee has professionally monitoring audit implementation of the Company’s financial statements, monitoring internal control system of the Company, and examining GCG implementation report of the Company. While the Nomination & Remuneration Committee has formulating
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
17
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
remunerasi Direksi dan mendalami kebijakan-kebijakan terkait usulan penguatan struktur organisasi.
the remuneration of Board of Directors and deepening the policies related to proposal of organization structure corroboration.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Implementation of Good Corporate Governance
Kami meyakini bahwa penerapan GCG akan melahirkan dampak yang sehat pada operasional Perseroan. Di sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi telah mengimplementasikan GCG secara optimal sesuai dengan best practices sehingga turut berdampak positif bagi Perseroan.
We believe that the implementation of GCG will generate a good impact on the Company’s operational activity. Throughout 2016, the Board of Commissioners has viewed that the Board of Directors had implemented GCG optimally in accordance with best practices which eventually bring a positive impact on the Company.
Sesuai arahan Dewan Komisaris, Direksi juga telah me laksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) secara baik sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip GCG. Kegiatan CSR di tahun 2016 terutama fokus pada program-program pendidikan, kesehatan, pembangunan masyarakat, dan pelestarian alam sekitar.
As the Board of Commissioners’ instructions, the Board of Directors has carried out Corporate Social Responsibility (CSR) program properly as a form of GCG principle implementation. CSR activities in 2016 were mainly focusing on programs of education, health, community development, and the preservation of natural surroundings.
Kami barharap agar konsistensi dalam menjalankan prinsipprinsip GCG selalu terjaga dan ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan peraturan yang ada. Guna memaksimalkan kehadiran Perseroan bagi masyarakat sekitar dan lingkungan, program-program CSR juga agar terus dikembangkan sehingga dapat menyejahterakan masyarakat lebih luas serta berkontribusi terhadap lingkungan yang kian lestari.
We hope that the consistency in implementing the GCG principles will always be maintained and upgraded from time to time in accordance with the development of existing regulations. In order to maximize the presence of the Company for the surrounding community and the environment, CSR programs will also be further developed to prosper societies and contribute to an everlasting environment.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in Composition of the Board of Commissioners
Pada tahun 2016, komposisi Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan dengan bertambahnya 1 Komisaris, yakni Bapak Sidharta Prawira Oetama yang disetujui dalam RUPS Perseroan tanggal 25 Mei 2016, sehingga susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Presiden Komisaris : Alfonso Djakaria Rahardja (Komisaris Independen) Komisaris : Adjie Rustam Ramdja Komisaris : Sidharta Prawira Oetama Komisaris Independen : Susanto Setiono
In 2016, the composition of the Board of Commissioners changed with the addition of 1 Commissioner, namely Mr. Sidharta Prawira Oetama approved by GMS of the Company dated 25th May 2016, hence the composition of the Company’s Board of Commissioners becomes as follows: President Commissioner : Alfonso Djakaria Rahardja (Independent Commissioner) Commissioner : Adjie Rustam Ramdja Commissioner : Sidharta Prawira Oetama Independent Commissioner : Susanto Setiono
18
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan
The Views on the Company’s Business Prospects
Dewan Komisaris melihat bahwa prospek 2017 tetap men janjikan seiring dengan kinerja perekonomian global dan nasional yang menunjukkan perbaikan di penghujung tahun 2016. Dukungan Pemerintah terhadap pertumbuhan industri FMCG juga meningkat, seperti terlihat pada upaya-upaya penguatan kebijakan perlindungan konsumen, kepatuhan standar atas peraturan perdagangan, dorongan terhadap kemudahan berbisnis melalui serangkaian kebijakan fiskal dan moneter, serta perluasan infrastruktur. Ditambah dengan proses negosiasi dengan organisasi perdagangan internasional dan perjanjian bilateral untuk meningkatkan posisi Indonesia di pasar FMCG global yang terus digalakkan.
The Board of Commissioners views that the prospects for 2017 remain promising in line with global and national economic performance which has shown improvements at the end of 2016. The Government’s support to the growth of FMCG industry has also increased, as seen in the efforts to strengthen consumer protection policies, standard compliance with trade rules, encouragement for ease of doing business through a series of fiscal and monetary policies, as well as the expansion of infrastructure. Coupled with the negotiation process with international trade organizations and bilateral agreements to improve the position of Indonesia in the global FMCG market is to be encouraged.
Namun dengan tekanan yang berat di tahun ini serta beberapa proyeksi pertumbuhan perekonomian global yang masih akan diliputi ketidakpastian, kami melihat bahwa memang membutuhkan waktu bagi pelaku industri FMCG untuk bisa langsung lepas landas. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga akan semakin menguatkan persaingan seiring dengan masuknya pemain asing ke ranah bisnis ini.
However, with heavy pressures this year and some global economic growth projections that are still uncertain, we view that it takes time for the FMCG industry players to instantly take off. The effectuation of ASEAN Economic Community (MEA) will also toughen the competition along with the entry of foreign players into the realm of business.
Bagaimanapun, Perseroan tidak akan berkecil hati. Tantangan memang akan selalu ada, tetapi pintu-pintu peluang juga akan selalu ada. Oleh karena itu, untuk menyongsong tahun 2017,
However, the Company will not be discouraged. The challenge will always occur, but the doors of opportunity will always be there. Therefore, to welcome the year of 2017, we believe that
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
19
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
kami yakin Direksi akan senantiasa jeli mengkaji terobosanterobosan inovatif untuk memaksimalkan potensi bisnis demi meraih pertumbuhan yang semakin baik.
the Board of Directors will always be observant in reviewing innovative breakthroughs to maximize the business potential to achieve a better growth.
Salah satu peluang yang harus dimanfaatkan oleh Perseroan adalah berkembangnya tren perilaku belanja yang bergeser ke arah kanal-kanal modern dan e-commerce. Perseroan akan membentuk anak perusahaan baru, yakni PT. Kino Ecomm Solusindo untuk mengantisipasi persaingan pasar digital tersebut. Maka kini tinggal diperlukan strategi pemasaran yang searah dengan tren platform digital agar Perseroan menjadi lebih kompetitif dalam memenangkan pasar.
One of the opportunity that should be utilized by the Company is the development of shopping behavior trend which is shifted towards modern channels and e-commerce. The Company will establish a new subsidiary, PT. Kino Ecomm Solusindo to anticipate digital market competition. So now, marketing strategies in line with the trend of digital platforms are the only things needed by the Company in order to become more competitive to win the market.
Arahan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Kepada Direksi
Referrals and Recommendations of the Board of Commissioners To the Board of Directors
Berbagai capaian kinerja dan implementasi rencana maupun strategi operasional tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten. Guna menyiapkan kebutuhan pengembangan bisnis yang semakin ketat di masa datang, Dewan Komisaris berpesan kepada Direksi agar senantiasa memberikan perhatian lebih pada pengembangan karyawan.
Various achievements and implementation of plans and operational strategies will not be succeded without the support of competent human resources. In preparing the needs for tighter business development in the future, the Board of Commissioners has advised the Board of Directors to constantly paying more attention to the employee development.
Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi agar menempat kan karyawan sebagai mitra strategis Perseroan. Hal ini berarti juga senantiasa mengutamakan kesejahteraan seluruh karya wan termasuk dengan menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga turut meningkatkan rasa memiliki terhadap Perseroan yang pada gilirannya akan mendukung sistem kerja produktif.
The Board of Commissioners has mandated the Board of Directors to place employees as strategic partners of the Company. It also means to always prioritize employees’ welfare, inclusive of providing a pleasant working environment to improve a sense of belonging in the Company, which in turn will support the productive work system.
20
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Selain itu, guna memanfaatkan peluang bisnis di masa men datang, Dewan Komisaris juga mengamanatkan Direksi agar lebih mengoptimalkan potensi strategis yang telah dimiliki seraya jeli terhadap pasar dan perubahan tren konsumen. Hal ini harus senantiasa diiringi dengan komitmen menggalakkan inovasi, terutama dalam menghadirkan produk-produk yang selaras dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Inovasi telah terbukti berhasil membawa Perseroan melewati setiap batasan dan mengantarkan Perseroan menuju posisi saat ini. Dengan inovasi pula, Perseroan akan terus dekat di hati konsumen sehingga memastikan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.
In addition, in order to utilize business opportunities in the future, the Board of Commissioners has also mandated the Directors to optimize its strategic potential while being observant towards the market and changes in consumer trends. This potential always be accompanied by a commitment to encourage innovation, particularly in presenting products that are simultaneous with preferences and needs of societies. It has been proven that innovation has successfully take the Company through every boundary and deliver to its current position. Also with innovation, the Company will always stay close to the consumers’ heart so it will ensure the sustainable growth in the future.
Penutup
Closing
Menutup laporan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan rasa bangga atas kerja sama tim yang kuat yang terbentuk antara jajaran Direksi, manajemen dan karyawan sehingga Perseroan mampu melanjutkan momentum pertumbuhan di tahun ini. Dari pencapaian Perseroan yang membanggakan tersebut, kami berharap dapat terus ditingkatkan sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
To close this report, the Board of Commissioners would like to express our proud in a strong teamwork that exists between the Board of Directors, management and employees so that the Company is able to continue its growth momentum this year. From the satisfying achievement of the Company, we expect to keep on improving so that the Company can generate maximum added value for shareholders and all stakeholders.
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
21
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Laporan
Direksi
Board of Directors’ Report
Para Pemegang Saham yang kami hormati,
Dear valued Shareholders,
Pada tahun 2016, sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia, PT. Kino Indonesia Tbk terus melakukan pembenahan dan perubahan internal sesuai dengan dinamika industri consumer goods yang terjadi sepanjang tahun 2016 di Indonesia. Setelah satu tahun menjadi perusahaan publik, kami tentu semakin termotivasi untuk selalu menghadirkan produk-produk inovatif dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
In 2016, as one of the leading Fast Moving Consumer Goods (FMCG) company in Indonesia, PT Kino Indonesia Tbk kept making internal improvements and changes in accordance with dynamic of consumer goods industry. After one year of becoming a public company, we are more motivated to delivering innovative products and providing value-added to all stakeholders.
Menjadi perusahaan yang tercatat di bursa saham merupakan anak tangga bagi Perseroan dalam mencapai visi sebagai perusahaan yang mendunia. Untuk itu, kami terus berupaya mendorong kemajuan dengan menjadikan inovasi sebagai urat nadi. Hal ini pada akhirnya membawa Perseroan semakin kokoh di tengah berbagai tantangan di sepanjang tahun ini.
Being as a public company is a stepping stone to reach the vision of the company into a global company. Therefore, we are always motivated to improve and make innovation as our core value. It eventually brings the Company to become more solid despite the challenges within this year.
Atas nama Direksi, perkenankan kami melaporkan perkem bangan Perseroan selama tahun 2016. Kami mencatat tan tangan-tantangan sehubungan dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih belum kondusif, kinerja keuangan yang diperoleh tahun ini, perubahan yang telah dilakukan dan adanya capaian-capaian yang harus di tingkatkan di masa mendatang. Namun, kami juga berhasil meraih beberapa prestasi yang cukup memuaskan. Melalui laporan tahunan ini, ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran manajemen dan segenap karyawan yang tidak menyerah menghadapi aneka hambatan seraya mengubahnya menjadi peluang peningkatan kinerja dan semangat prima untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik.
On behalf of the Board of Directors, allow us to report the Company’s development throughout 2016. We noted the challenges in regard to Indonesian macroeconomic condition which is still not conducive, financial performance for the year, changes that had been done, and improvement on achievements to be done in the future. However, we were also managed to achieve several achievements that are considerably satisfying. Through this annual report, allow us to express our gratitude to the managements and all employees who do not give up in facing various obstacles, while turning them into performance improvement opportunities and the spirit of excellence to achieve better improvement.
22
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
HARRY SANUSI Presiden Direktur President Director
Setelah satu tahun menjadi perusahaan publik, kami tentu semakin termotivasi untuk menghadirkan produk-produk inovatif dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. After one year of becoming a public company, we are more motivated in delivering innovative products and providing value-added to all stakeholders.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
23
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Kendala dan Tantangan Tahun 2016
Obstacles and Challenges in 2016
Perseroan menghadapi tantangan yang tidak mudah di sepanjang tahun 2016. Hal ini seiring dengan melambatnya kinerja industri FMCG di Indonesia, baik dipengaruhi akibat faktor global maupun domestik. Dari sisi global, perdagang an internasional mengalami perlambatan sehingga turut memberikan dampak pada kondisi Indonesia. Pada gilirannya, permintaan produk FMCG turut mengalami kelesuan.
The Company faced difficult challenges within 2016. This is in line with the slowdown performance of FMCG industry in Indonesia, both global and domestic factors. On the global side, international trade had experienced a slowdown, which has impacted Indonesia condition. In turn, the demand for FMCG products has also experienced a decline.
Secara umum, kinerja ekonomi global di sepanjang tahun 2016 berjalan dinamis, namun masih diliputi ketidakpastian. Perbaikan perekonomian Amerika Serikat (AS) memang menunjukkan pemulihan, namun ketidakpastian global pasca pemilu Presiden AS tetap bertahan.
Generally, global economic performance during 2016 had worked dynamically, but still being covered by uncertainties. The US economic improvement is showing a recovery, but the global uncertainty after the election of the President of the United States (US) is still remaining.
Dari sisi makroekonomi domestik, pertumbuhan penjualan ekspor nasional mengalami pelemahan pada tahun 2016 dan sehubungan dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan dan memperbesar tax base ratio di Indonesia, sebagian besar individu dan perusahaan yang ada di Indonesia terutama pada semester kedua telah berpartisipasi pada program pengampunan pajak (tax amnesty). Oleh karena dana pengampunan pajak tersebut yang berhasil diraup dalam program ini jumlahnya cukup besar, maka kondisi ini berdampak pada sentimen dunia usaha menunda intensi dalam investasi mereka, sehingga ekspansi ekonomi mengalami perlambatan terutama pada paruh kedua tahun 2016. Pada akhir periode kedua, deklarasi aset pengampunan pajak mencapai Rp4.296 triliun dan penebusan mencapai Rp103 triliun. Perlambatan terjadi meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan kebijakan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun 2016 dan telah mengeluarkan belasan paket-paket ekonomi dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Penyerapan dana sehubungan dengan pengampunan pajak tersebut serta perlambatan ekonomi nasional yang berkepanjangan telah menyebabkan penurunan daya beli konsumen dan perubahan tren pola beli konsumen untuk lebih memenuhi kebutuhan pokok daripada kebutuhan sekunder. Pertumbuhan pembelian konsumen pada produk keranjang kecil, ukuran paket kecil, dan produk-produk serta merek-merek yang lebih murah atau trade down trend memiliki dampak yang kuat pada bisnis FMCG sehingga turut memberikan pengaruh kepada kinerja Perseroan.
From domestic macroeconomic side, the growth of national export sales had weakened in 2016 and in relation to the government’s effort to raise and enlarge the tax base ratio in Indonesia, most individuals and companies in Indonesia specifically in second semester had participated in the tax amnesty program. Due to the huge collection of tax amnesty fund, this condition will affect the business sentiment and delay its intention on their investment, hence the economy expansion was slowing down at the second part of 2016. At the end of second semester, the tax amnesty’s asset declaration had reached Rp4.296 trillion and the tax redemption had reached Rp103 trillion. The slowing trend still took place even after Indonesian Bank (BI) reduced the interest rate policy for four times in 2016 and issued various economic packages to stimulate economic growth. The fund absorption in relation to the tax amnesty and the prolonged national economic deceleration had caused a decline in consumers’ purchasing power and changes in their purchasing pattern trend to fulfill their primary needs compared to their secondary needs. The growth of consumers’ purchase of small baskets, small packaging size and cheaper products or trade down trend has a strong impact on the FMCG business, thus the performance of the Company will also being affected.
Cuaca ekstrem yang terjadi di sepanjang tahun 2016 juga memberikan dampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Kehadiran La Nina menyebabkan penumpukan massa udara yang banyak mengandung uap air di atmosfir Indonesia, se
The extreme weather throughout 2016 had also negatively impacted the Company’s performance. The presence of La Nina had caused air masses cumulated in Indonesia’s atmosphere, in which the potential of rain cloud formation was higher. As
24
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
hingga potensi terbentuknya awan hujan menjadi semakin tinggi. Akibatnya pada bulan-bulan pertengahan 2016 yang seharusnya berlangsung musim kemarau justru turun hujan deras di hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Penjualan segmen minuman Perseroan secara umum menurun di tahun 2016 dan salah satu faktor penyebabnya adalah efek La Nina, konsumen lebih memilih tinggal di rumah, mengurangi ber belanja dan minuman fungsional Perseroan menjadi kurang relevan untuk dikonsumsi karena hujan deras yang melanda hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Berdasarkan buletin pemantauan ketahanan pangan volume 4, November 2016, tercatat curah hujan ekstrem terjadi pada bulan AgustusOktober yang mengakibatkan 2.5x lipat banjir, 7x lipat longsor lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 10 tahun. Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami hujan dengan periode yang lama dan terus menerus, bahkan banyak wilayah yang mengalami hujan tanpa henti selama beberapa minggu dan Pulau Jawa yang paling terdampak banjir.
a result, in the middle of 2016 which supposed to be dry had turned into a heavy rainfall in most of Indonesia regions. The Company’s beverage segment sales was decreased in 2016, and one of the factors was La Nina, while consumers were choosing to stay at home, reducing their purchase activity and the Company’s functional drink becomes less relevant to be consumed due to heavy rainfall in almost every part of Indonesia. Based on food security monitoring bulletin volume 4, November 2016, extreme rain in August-October had caused 2.5 times more floods, 7 times more landslides than the average of last 10 years. Most area in Indonesia was experiencing prolonged rainfall for weeks and Java island is the one being hit the most by floods.
Kebijakan Strategis Tahun 2016
Strategic Policies in 2016
Kondisi eksternal yang kurang menguntungkan memang memberikan tantangan yang tidak mudah bagi Perseroan, dan kami percaya bahwa naik turunnya sebuah usaha adalah keniscayaan. Hanya soal kecermatan kita bagaimana memanfaatkan peluang yang ada agar Perseroan tetap sehat dan berkembang.
Unfavorable external conditions had indeed brought difficult challenges for the Company. The economic condition does not always move smoothly and we believe that ups & downs in business are inevitable. The does matter is how to use the available opportunities to keep the Company healthy and growing.
Perseroan merespon secara aktif setiap tantangan dan peluang dengan mencanangkan beberapa strategi utama untuk memperkuat posisi bisnis dan daya saing. Kami melakukan peninjauan atas kebijakan-kebijakan finansial maupun non finansial, sehingga Perseroan dapat terhindar dari risiko negatif yang mempengaruhi kinerja jangka panjang. Kami juga selalu mengupayakan pertumbuhan kinerja secara organik dan anorganik, penguatan jaringan-jaringan distribusi Perseroan, dan peluncuran produk-produk inovatif.
The company responds actively to challenges and opportunities with strategies to strengthen its business positioning and competitiveness. We review financial and non financial policy, so the company can be avoided from negative risk which might affect long term performance. We will also continue to grow the performance both organic and inorganic, strengthen the distribution networks and launch innovative products.
Kami melihat bahwa kami masih memiliki sejumlah peluang dan kesempatan untuk mengembangkan portofolio produk kami, dan menelusuri serta menjelajahi segmen produk baru yang masih belum digeluti oleh perusahaan lain sehingga kami dapat memperoleh keuntungan sebagai pemain pertama (first-mover advantage) yang sesuai dengan kompetensi inti Perseroan yaitu inovasi.
There are still opportunities and chances to develop product portfolio, and to look for new segment which had not been developed and entered by other players, thus we can be the first player in gaining first mover advantage and this is in line with the core competency of the company which is innovation.
Kebijakan penerapan MEA, selain memberikan tantangan, kami lihat juga memberikan peluang untuk dapat memasuki pasar-pasar negara lain yang belum kami masuki, dimana hal
The policy of MEA application, apart from causing challenges, we also view that it will gives us the opportunity to enter new market in other countries, which will indirectly enhance the
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
25
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
ini secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja Perseroan. Bagi kami, MEA merupakan pintu gerbang menuju pasar yang lebih terbuka, luas, dan bersaing untuk para pemain-pemain yang berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Company’s performance. For us, MEA is a gate to a more open, extensive, and competitive market players in Southeast Asia region, including Indonesia.
Beberapa kebijakan internal juga telah diambil, diantaranya transformasi struktural pada anak-anak Perusahaan kami, terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja setiap perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan distribusi kami, PT Dutalestari Sentratama (DLS) mengalami perubahan yang cukup besar, dengan ditunjuknya Presiden Direktur baru dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang distribusi produk konsumen. Dengan penunjukan tersebut kami optimis dapat menunjang dan mengakselerasi kinerja DLS dalam mendukung target jangka panjang Perseroan. Proses distribusi yang selama ini juga dilakukan perombakan baik dari segi struktur organisasi maupun pola dan struktur kerja distribusi sehingga proses maupun sistemnya menjadi lebih ramping.
Some internal policies have been taken, namely structural transformation to our Company’s subsidiaries, is continuously conducted to increase the Company’s performance. One of them is our distribution Company, PT Dutalestari Sentratama (DLS). which experienced a quite significant changes, with the appointment of new President Director with more than 20 years of experience in distribution of consumer products. In regards to this appointment, we are optimistic that this will be able to support and accelerate DLS performance in pursuing the Company’s long term target. The distribution process had also been transformed, such as organization structure and distribution pattern and work structure, so that the process and system can be lean.
Dalam bidang pemasaran, terjadi pula perubahan kebijakan penetapan anggaran biaya iklan dan promosi dimana pada tahun 2016 ini Perseroan melakukan penetapan kebijakan anggaran biaya iklan dan promosi yang lebih tinggi untuk pengembangan ekuitas merek dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Selain diperuntukkan untuk tujuan iklan above the line dan below the line, Perseroan juga gencar melakukan aktivitas promosi dan iklan di social media dan platform digital lainnya yang terus bergerak dalam tren yang meningkat. Untuk menangkap peluang e-commerce yang beberapa tahun terakhir tumbuh pesat di Indonesia, Perseroan akan membentuk PT. Kino Ecomm Solusindo sebagai anak Perusahaan yang fokus melakukan penjualan produk secara online. Selain itu, Perseroan juga tengah membidik pasar internasional dan akses terhadap pasar baru yang berpotensi meningkatkan penjualan dan profitabilitas.
In marketing division, there were changes of policy in 2016, where Company set higher advertising and promotion budget to build brand equity compared to previous years. Apart from above the line and below the line advertisement, the Company is also aggressively doing advertising and promotion through social media and other digital platform which currently moves on a growing trend. In capturing e-commerce opportunity which has grown significantly in Indonesia for the past few years. The Company will establish PT. Kino Ecomm Solusindo as the Company’s subsidiary that focuses on online product sales. Besides, the Company is also in the middle of targeting international market and access to new markets which potentially grow sales and profitability.
Dengan semangat inovasi, kami senantiasa terdorong untuk selalu terbuka terhadap berbagai tantangan dan peluang yang ada dengan melakukan berbagai perubahan maupun penambahan kebijakan pengembangan kinerja, serta meningkatkan usaha Perseroan secara keseluruhan. Hal ini salah satunya kami lakukan dengan melakukan ekspansi portofolio segmen produk dengan melakukan akuisisi terhadap terhadap merek jamu “Dua Putri Dewi” dan akuisisi terhadap Grup Ristra yang bergerak dalam bidang
Through the spirit of innovation, we are always open to various challenges and opportunities by doing changes or additions to performance development policy and also growing the overall business. One of these is with the expansion of product segment portfolio through the acquisition of traditional herbal medicine brand, “Dua Putri Dewi” and acquisition of Ristra Group, a skincare company with cosmetodermatology approach, which is cosmetic with healing ability. Dua Putri Dewi brand has existed for more than 30 years and a heritage which
26
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
cosmetodermatology, yaitu kosmetik dengan kemampuan menyembuhkan. Merek Dua Putri Dewi telah berusia lebih dari 30 tahun dan merupakan warisan tempo dulu yang merupakan aset bangsa yang bersejarah. Dengan diakuisisinya merek ini, Perseroan ingin mengembangkan produk-produk herbal yang telah menjadi tren yang meluas di masyarakat Indonesia dengan semakin tingginya kesadaran konsumen mengenai pentingnya mengkonsumsi produk-produk dengan bahan dasar alami (natural) dibandingkan produk-produk dengan bahan dasar kimia. Tren ini akan semakin berkembang sejalan dengan semakin tingginya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dan berkembangnya golongan kelas menengah.
is a historical national asset. With the acquisition of the brand, the Company wishes to expand traditional herbal medicine products which has turned into a trend in Indonesia society with rising of consumer consciousness about the importance of consuming natural-based products as compared to chemicalbased products. This trend will develop more in line with the rising of income per capita in Indonesia and the growing of middle class.
Sedangkan Ristra merupakan merek dagang atas produkproduk kesehatan dan kecantikan kulit yang mulai diperkenalkan dan dikembangkan oleh Grup Ristra sejak 33 tahun yang lalu yang sudah mempunyai karakter kuat di kalangan masyarakat pengguna kosmetik sebagai “Cosmeceutical Expert” dengan “Evidence-Based Safe Cosmetics”. Akuisisi ini tidak hanya terhadap fasilitas produksi namun juga terhadap klinik-klinik Ristra yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Meanwhile, Ristra is a trademark of health and beauty skin product that has been introduced and developed by Ristra Group since 33 years ago, that has a strong character in cosmetic users as “Cosmeceutical Expert” with “Evidence-Based Safe Cosmetics”. The acquisition is not only for production facility but also to Ristra clinics located in several cities in Indonesia.
Kedua akuisisi ini dibiayai oleh dana hasil penawaran umum perdana (IPO) yang dialokasikan untuk pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/akuisisi aset dan/atau pembelian/ akuisisi/penyertaan modal pada Perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik Perseroan.
Both acquisitions were funded by proceeds of Initial Public Offering (IPO) allocated to purchase/ acquisition of trademark and/or purchase/acquisition of assets and/or purchase/ acquisition/capital investments to Companies in similar industries to support the Company’s inorganic growth.
Kinerja Perseroan di Tahun 2016
The Company’s Performance in 2016
Dengan mempertimbangkan latar belakang kondisi per ekonomian dan industri tahun 2016 yang menantang, pen jualan Perseroan mengalami penurunan 3% dibandingkan dengan tahun 2015 dari Rp3.603.848 juta menjadi Rp3.493.029 juta. Namun dari segi arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional, Perseroan mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp11.867 juta dari posisi negatif pada tahun 2015 sebesar Rp72.552 juta. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional positif ini dikarenakan semakin efisien dan efektifnya Perseroan dalam mengelola aktivitas ope rasional baik dalam segi penerimaan, pembayaran maupun biaya-biaya operasional. Secara kumulatif, total aset Perseroan
By considering the challenging economic and industrial background in 2016, the Company’s sales in 2016 was decreased by 3% compared to 2015 which was from Rp3,603,848 million to Rp3,493,029 million. As for net cash flow provided by operating activities, it was increased to Rp11,867 million from negative position in 2015 which was Rp72,552 million. The positive net cash flow provided by operating activities was caused by the more efficient and effective of Company in managing its operational activities in the collection, payment, and operational costs. Cumulatively, the Company’s total assets was increased 2% from Rp3,211,235 million in 2015 to Rp3,284,504 million in 2016. The capital expenditure in 2016
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
27
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
meningkat 2% dari Rp3.211.235 juta pada tahun 2015 menjadi Rp 3.284.504 juta pada tahun 2016. Belanja modal pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp 168 miliar dari tahun 2015 sebesar Rp 122 miliar.
was also increased to Rp168 billion from 2015 which was Rp122 billion.
Perseroan berhasil meluncurkan beberapa produk inovatif unggulan, di antaranya:
The Company had successfully launched numbers of innovative products, including:
1. Larutan Cap Kaki Tiga Anak PET rasa 250ml
1. Larutan Cap Kaki Tiga Anak (for Kids) in PET bottle in flavors 250ml In 2016, the Company launched flavored Larutan Cap Kaki Tiga in PET bottle. The Company had also launched flavored Larutan Cap Kaki Tiga Anak in PET bottle so kids can carry and keep the bottle. Larutan Cap Kaki Tiga Anak in PET packaging is the first beverage product with flavors in bottle packaging and has not be found in other competitors.
Pada tahun 2015, Perseroan telah meluncurkan Larutan Cap Kaki Tiga dalam bentuk botol PET yang memiliki rasa. Perseroan juga telah meluncurkan Larutan Cap Kaki Tiga Anak dalam kemasan botol PET yang juga memiliki rasa untuk memudahkan anak dalam membawa botol tersebut dan dapat disimpan. Larutan Cap Kaki Tiga Anak kemasan PET merupakan produk minuman rasa dengan kemasan botol yang pertama di Indonesia dan belum ditemukan pada kompetitor lain.
2. Resik V Khasiat Manjakani Whitening Resik V, pembersih khusus area kewanitaan yang dimiliki Perseroan, juga memiliki varian lain yaitu pembersih yang membersihkan sekaligus memutihkan daerah sekitar area kewanitaan.
2. Resik V Khasiat Manjakani Whitening Resik V, a feminine area cleanser owned by the Company, also has other variants which is a cleanser that cleanse and whiten the surrounding feminine area.
3. Sleek Baby Diaper Cream Selain memiliki varian pembersih botol dan dot bayi, Sleek Baby juga telah meluncurkan produk perawatan kulit bayi dari pemakaian popok yang berpotensi menyebabkan luka ruam.
3. Sleek Baby Diaper Cream Apart from baby bottle and nipple cleanser, Sleek Baby had also launched baby skincare product for babies who use diapers that may potentially cause rashes.
4. Ellips Cuticle Serum Ellips adalah merek yang dimiliki oleh Perseroan dalam kategori perawatan rambut. Selain vitamin rambut, masker rambut, Ellips juga telah meluncurkan produk perawatan rambut dalam bentuk serum yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada rambut dengan cara pemakaian yang praktis dan mudah.
4. Ellips Cuticle Serum Ellips is a brand of the Company in hair care category. In addition to hair vitamin, hair mask, and conditioner, Ellips has also launched hair care products in serum that functions to provide nutrition to the hair with practical and easy usage.
Berbagai terobosan inovatif Perseroan di tahun Perseroan pada akhirnya membuahkan hasil yang akhirnya mendapatkan pengakuan yang positif dari pihak eksternal. Hal ini salah satunya tercermin dari beberapa penghargaan yang diraih Perseroan selama periode 2016 dan periode sebelumnya, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Salah satu pengakuan yang cukup menggembirakan adalah dengan diraihnya the Outstanding Corporate Innovator Indonesia Award
Various innovative breakthroughs of the Company in 2016 had eventually yielded results that at the end gain positive recognition from external parties. This is reflected in some of the awards the company won during 2016 period and the previous period, either in national scale or international scale. One of the delightful recognition is the achievement of Outstanding Corporate Innovator Indonesia Award in 2016. This award has marked the success of the Company in endless innovation that
28
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
tahun 2016. Penghargaan ini menandai kesuksesan Perseroan dalam melakukan inovasi tiada henti yang kini melekat menjadi salah satu identitas utama Perseroan.
is now attached into one of the main identity of the Company.
Penerapan Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Implementation of Corporate Governance and Corporate Social Responsibility
Menjaga tradisi inovasi Perseroan, meneruskan ekspansi, dan menjalankan roda Perseroan agar tetap sehat dan meraih kemajuan sesuai arahan Dewan Komisaris dan kepercayaan segenap pemangku kepentingan merupakan kebanggaan bagi kami. Untuk mendukung komitmen tersebut, kami senantiasa meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkannya pada setiap jenjang organisasi Perseroan dan seluruh bidang usaha yang kami kelola.
Maintaining innovative tradition of the Company, continuing expansion, and running the company to stay healthy and achieve improvement as directed by the Board of Commissioners and the trust of all stakeholders are our pleasure. To support the commitment, we always improve the implementation of good corporate governance by applying them in every organization level of the Company and all business fields that we manage.
Dapat kami sampaikan bahwa pada tahun 2016, Perseroan senantiasa berupaya keras menyempurnakan dan melak sanakan praktik GCG, tidak hanya selaras dengan tuntutan regulasi namun juga sesuai dengan best practices. Perseroan senantiasa menerapkan standar praktik GCG mengacu pada ketentuan regulator dan ketentuan lain yang berlaku.
We could inform that in 2016, the Company continuously strives to refine and implement GCG practices, not only in line with the demand of regulations but also in accordance with best practices. The Company continuously implements GCG practice standard that refers to applicable regulator provisions and other provisions.
Hingga akhir tahun 2016, Perseroan telah didukung oleh struktur GCG yang kuat dan efektif terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dilengkapi dengan soft structure dan kebijakan/ panduan GCG lainnya. Seluruh organ Perseroan senantiasa menjalankan perannya masing-masing dalam memenuhi kewajiban kepada pemegang saham dan pemangku ke pentingan lainnya.
By the end of 2016, the Company had been supported by the strong and effective GCG structure, which consists of main organs, such as General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors equipped with a soft structure and policies / guidelines of other GCGs. All the organs of the Company continuously carry out each of their roles in fulfilling obligations to the shareholders and other stakeholders.
Perseroan tidak hanya fokus pada pencapaian keuntungan semata, namun juga secara seimbang memperhatikan ke hadirannya bagi people dan planet. Hal ini kami wujudkan melalui penetapan kebijakan-kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR). Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah menjalankan program CSR dengan fokus pada bidang lingkungan, pengembangan masyarakat, pendidikan, dan pemberian bantuan.
The Company is not only focus on achieving profit, but also paying attention of its presence for people and planet. We actualized this through the implementation of corporate social responsibilities (CSR) policies. During 2016, the Company had run CSR program focusing on environmental, social development, education, and aid fields.
Pada aspek lingkungan, Perseroan melakukan penanaman 2.000 pohon pada daerah resapan air, kegiatan kerja bakti membersihkan sungai, pembuatan sumur resapan, pembangunan bank sampah, dan perbaikan jalan raya di daerah sekitar pabrik Perseroan.
On the environmental aspects, the Company had planted 2,000 trees in water absorption areas, voluntary work activities such as cleaning up the river, making of infiltration wells, building waste bank, and improving roads in the area around the Company’s plants.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
29
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Pada aspek sosial kemasyarakatan, Perseroan melakukan aksi-aksi kemanusiaan meliputi donor darah, pengobatan gratis, pemberian beasiswa bagi putra/putri karyawan yang berprestasi, bantuan dalam bentuk material untuk pem bangunan sarana dan prasarana lingkungan sekitar pabrik, serta pembagian sembako dan hewan kurban kepada penduduk sekitar pabrik Perseroan.
In the social aspect of society, the Company had conducted humanitarian actions include blood donation, free medical treatment, scholarships for the children of employees whom are outstanding, support in the form of materials for the construction of facilities and infrastructure of surroundings of the plant, as well as the distribution of groceries and “Qurban” to the people around the Company’s plants.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes of Composition of Board of Directors
Pada tahun 2016, komposisi Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan.
Prospek Usaha 2017
In 2016, composition of the Company’s Board of Directors does not change.
Business Prospect in 2017
Kami optimistis terhadap prospek usaha industri tahun 2017. Hal ini sejalan dengan stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah terutama untuk pembangunan infrastruktur dan konsumsi rumah tangga yang diperkirakan menguat serta harga komoditas andalan Indonesia yang harganya sudah mulai naik. Selain itu, implementasi berbagai paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah juga akan mendorong investasi dan stabilitas makroekonomi yang semakin baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.
We are optimistic on the industry business prospect in 2017. It is in line with fiscal stimulus that is issued by the government especially for infrastructure construction and household consumption that are expected to strengthen, and the rising of Indonesia main commodity price. In addition to that, the implementation of government policy package will also encourages a better investment and macroeconomic stability so that economic growth will be boosted in the coming year.
Dari sisi usaha, industri FMCG di Indonesia sendiri merupa kan salah satu industri yang menarik dengan nilai penjual an sebesar lebih dari 10 miliar dolar AS seiring dengan pertumbuh an golongan menengah. FMCG telah lama dianggap sebagai salah satu faktor pendorong pergerakan ekonomi, dan angka-angkanya menunjukkan potensi yang menjanjikan. Secara keseluruhan, produk-produk FMCG telah sukses menyumbangkan 18,5% terhadap PDB nasional pada tahun 2016; dan angka ini diproyeksikan akan mencapai 30% pada tahun 2030. (http://www.business.hsbc.co.id/id-id/id/ article/fmcg-industry-in-indonesia)
From the business side, the FMCG industry in Indonesia itself is one of the interesting industries with a sales value of more than 10 billion USD along with the growth of the middle class. FMCG has been considered for some time as one of the driving factors of economic movement, and the numbers show a promising potential. Overall, FMCG products had successfully contributed 18.5% to the national GDP in 2016; and this number is projected to reach 30% in 2030. (http://www.business.hsbc.co.id/id-id/id/ article/fmcg-industry-in-indonesia)
Dengan lebih dari 255 juta penduduk dan lebih dari setengahnya berada di usia produktif, kami memandang bahwa tren positif ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan belanja, rata-rata pertumbuhan industri ritel FMCG dari tahun ke tahun, serta proyeksi konsumsi domestik yang akan meningkat di tahun 2017 meski pertumbuhannya diperkirakan moderat sebesar 5,2%. Ditambah dengan fakta
With more than 255 million citizens and more than half of them are in productive age, we envisage that this positive trend will continue along with the increase of expenditure number, the average growth of the FMCG retail industry from year to year, and the domestic consumption projection that will increase in 2017, even though the increase is estimated to be moderately 5.2%. Also, with the fact that positive growth is expanding
30
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
bahwa pertumbuhan yang positif ini juga semakin meluas ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa dan wilayah pedesaan yang mengalami lonjakan permintaan logistik yang efektif di wilayah-wilayah tersebut.
into areas outside Java Island and rural areas that experience demand surge of effective logistic in these areas.
Meski demikian, kami juga tetap waspada bahwa masih terdapat berbagai tantangan yang membayang-bayangi tahun 2017. Dengan melihat kondisi Uni Eropa yang masih terjebak dalam perlambatan ekonomi dan ketidakpastian serta penyesuaian pasca Brexit, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS yang mengkhawatirkan seiring dengan rencana kebijakannya untuk meningkatkan proteksionisme dan menarik diri dari Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), kami pandang akan memberikan dampak pada perekonomian nasional dan industri di Indonesia.
However, we always remain vigilant that there are still more challenges looming in 2017. By looking at the European Union condition which is still trapped in an economic slowdown and uncertainty as well as the post-adjustments of Brexit, Donald Trump’s victory in the US election that is worrying along with his policy plan to increase protectionism and withdraw from the Trans-Pacific Partnership Agreement (TPP), we think that those will affect the national economy and industry in Indonesia.
Sementara itu, kuartal pertama tahun 2017 juga masih terkena dampak dari kondisi pelemahan ekonomi yang masih berkelanjutan pada tahun 2016.
Meanwhile, the first quarter of 2017 is still affected by the prolonged economic weakening condition in 2016.
Menyongsong tahun 2017, kami akan terus mengedepankan semangat berinovasi. Kami akan terus melanjutkan rencanarencana yang telah disusun dengan menciptakan produkproduk yang inovatif, dengan target-target segmen konsumen yang khusus dan spesifik, berkualitas, dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen maupun calon konsumen, melakukan penguatan jaringan distribusi yang telah dimiliki Perseroan, optimalisasi pusat-pusat distribusi sehingga di harapkan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas kinerja, menjalankan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan citra merek-merek Perseroan dengan meningkatkan alokasi pengeluaran iklan dan promosi, serta meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perseroan dengan aliansi dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan lain di luar negeri melalui joint venture sehingga dapat memperkokoh dan menetapkan sasaran-sasaran jangka panjang yang berkelanjutan.
To welcome 2017, we will continue to prioritize innovation spirit. We will continue the plans that have been arranged by creating innovative products with specific consumers target segment, quality and well-accepted by consumers and potential consumers, strengthening existing distribution network owned by the Company, optimizing distribution centers which is expected to achieve performance efficiency and effectiveness, marketing that aims to improve the Company’ brand image by increasing spending allocation for advertising and promotion, and improving the performance and growth of the Company by alliance in form of partnership with other companies in the other countries through joint venture so that it will solidify and establish sustainable long-term targets.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
31
Penutup
Direksi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan dan para pemegang saham atas dukungan yang telah diberikan kepada kami, kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan amanat dan pandangan yang bermanfaat, kepada mitra dan rekan kerja yang telah bekerja sama dengan baik, dan kepada masyarakat atas kepercayaannya terhadap produk-produk Perseroan, serta kepada seluruh karyawan yang telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik. Pencapaian di tahun 2016, di satu sisi merupakan bukti kerja keras seluruh jajaran Perseroan, namun di sisi lain juga menjadi tantangan yang harus di lampaui. Kami berharap bahwa pengalaman di tahun 2016 akan menjadi pelajaran berharga sehingga mendorong kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang.
Closing
Board of Directors would like to highly awarding all stakeholders and shareholders for their supports, Board of Commissioners for their insightful mandates and visions, partners and colleagues for their good cooperations, and for societies for their trusts to the products of the Company, and all employees for their good work and duty. The achievements in 2016, on one side was an evidence of hard work by all managements of the Company, however on the other hand, it was also a challenge that must be transcended. We hope that the experiences in 2016 will be valuable lessons that encourage better performance in the upcoming events.
HARRY SANUSI
Direktur Utama President Director
32
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan Company Profile
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
33
Profil Perusahaan Company Profile
Informasi Perusahaan Company Information
Nama Perusahaan Company Name
PT Kino Indonesia Tbk
PT Kino Indonesia Tbk
Kegiatan Usaha Business Activities
• • • • • •
• • • • • •
Tanggal Pendirian Establishment Date
8 Februari 1999
8th February 1999
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment
1. Akta pendirian No. 3 tanggal 8 Februari 1999, yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H., Notaris di Sukabumi, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman (sekarang menjadi Menkumham) melalui Surat Keputusan No. C-7429HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999.
1. Deed of Incorporation No.3 dated on 8th February 1999 that made before Hadi Winata, S.H., a Notary in Sukabumi and ratified by the Minister of Justice (which is currently known as Minister of Justice and Human Rights) in a Decree No. C-7429HT.01.01-TH.99 dated on 20th April 1999.
2. Akta perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana No. 46 tanggal 14 Juli 2015, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU-0939480. AH.01.02. TAHUN 2015 tanggal 15 Juli 2015. 3. Akta perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan susunan pemegang saham No. 1 tanggal 11 Januari 2016, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta.
2. Deed of amendment of articles of association for the first public offering number No. 46 dated on 14th July 2015 that made before Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., a Notary in Jakarta and ratified by the Minister of Justice (which is currently known as Minister of Justice and Human Rights) in a Decree No. AHU-0939480. AH.01.02.YEAR 2015 dated on 15th July 2015. 3. Deed of changes of articles of Association in relation to changes in shareholders’ composition No. 1 dated 11 January 2016, made in front of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn Notary in Jakarta.
Modal Dasar Authorized Capital
Rp480.000.000.000
Rp480,000,000,000
Modal Disetor Paid-up Capital
Rp142.857.150.000
Rp142,857,150,000
Jumlah Karyawan Number of Employees
6.732 karyawan
6,732 employees
Alamat Perseroan Company Address
Kantor Pusat Jl. Cibolerang 203 Kav.03 Margasuka, Babakan Ciparay, Kota Bandung 40225
Head Office Jl. Cibolerang 203 Kav.03 Margasuka, Babakan Ciparay, Kota Bandung 40225
Kantor Korespondensi Gedung Datascrip Lantai 9 Jl. Selaparang Blok B15 Kav 9 Komplek Kemayoran Jakarta 10610 Telepon : (+62 21) 654 5422 Faksimili : (+62 21) 654 6780 Surel :
[email protected] Situs Resmi : www.kino.co.id
Correspondence Office Datascrip Building 9th Floor Jl. Selaparang Blok B15 Kav 9 Komplek Kemayoran Jakarta 10610 Telephone : (+62 21) 654 5422 Facsimile : (+62 21) 654 6780 Email :
[email protected] Website : www.kino.co.id
34
Perindustrian Angkutan Pergudangan Perdagangan Distribusi Jasa
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Industry Transportation Warehouses Trading Distribution Services
Profil Perusahaan
Company Profile
Sekilas PT Kino Indonesia Tbk
PT Kino Indonesia Tbk At a Glance
Grup Kino didirikan pada tahun 1991 dan memulai usahanya dengan perusahaan distribusi kecil, yaitu DLS. Pada tahun 1997 Perseroan meluncurkan produk pertamanya, yaitu “Kino Candy” (yang diproduksi oleh KSI). KSI memproduksi produkproduk confectionery seperti permen dan makanan ringan, serta produk minuman bubuk.
Kino Group was established in 1991 and started its business with small distribution company, which is DLS. In 1997, the Company launched its first product, which is “Kino Candy” (which was produced by KSI). KSI produces confectionery products such as candy and snacks, and powdered drink products.
Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh dimulai dengan peluncuran produk “Ovale” melalui KEK (yang sekarang bernama PT Kino Indonesia Tbk) pada tahun 2000, yang saat ini memproduksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman dan farmasi. Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh Perseroan saat ini merupakan segmen terbesar dari empat segmen yang dimiliki Perseroan. Produk utama yang diproduksi segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh yaitu “Ellips”, “Ovale”, dan “Resik-V’.
Personal care business was started by the launching of “Ovale” products through KEK (which is named PT Kino Indonesia Tbk) in 2000, which now produces personal care, beverages and pharmacy. Business of personal care of the Company currently is the biggest segment from four segments owned by the Company. The main products produced from personal care, which are “Ellips”, “Ovale”, and “Resik-V”, which have been successfully maintain its position as the best brandin 2016 Consumer Choice Top Brand Awards.
Pada tahun 2003, Perseroan meluncurkan “Sleek” yang mengawali masuknya Perseroan ke pasar perawatan bayi dan perawatan rumah tangga, yang telah berkembang selama 13 tahun terakhir dengan memproduksi beragam produk perawatan bayi dan rumah tangga.
In 2003, the Company had launched “Sleek” that starts its entry into the market of baby care and home care, which has developed over the last 13 years by producing a diverse range of baby care and household products.
Bisnis minuman Perseroan berkembang secara signifikan pada tahun 2011, dimana Perseroan berhasil mendapatkan lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. untuk memproduksi dan menjual minuman penyegar “Cap Kaki Tiga”.
The Company’s beverage business was developing significantly in 2011, which the Company succeed in getting production license from Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. to produce and sell refreshing beverage “Cap Kaki Tiga”.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
35
Profil Perusahaan Company Profile
Pada tahun 2013, bisnis makanan Perseroan diperluas dengan mendirikan perusahaan patungan (Joint Venture) MKI dengan Harris Sanusi dan perusahaan Jepang, Morinaga. MKI saat ini memproduksi berbagai produk confectionary, makanan ringan dan minuman bubuk yang sebelumnya diproduksi oleh KSI serta telah meluncurkan produk dengan merek Morinaga pertamanya pada semester II 2015 dengan nama produk ChocoFun, diikuti dengan beberapa merek terkenal seperti Hi-Chew, Chew-Chew Ball dan merek terkenal lainnya. Perseroan memiliki penyertaan sebesar 29,4% pada MKI, sedangkan distribusi produk-produknya dilakukan melalui DLS sebagai distributor tunggal. KSI berhenti memproduksi produk makanan setelah Joint Venture tersebut didirikan, dan dibubarkan pada tanggal 14 November 2013.
In 2013, the Company’s food business was expanded by establishing a Joint Venture company called as MKI with Harris Sanusi and a Japanese company, Morinaga. MKI now produces various products of confectionary, snack and powdered drink products that previously produced by KSI and has launched a product with its first Morinaga brand in semester II 2015 ChocoFun, followed Hi-Chew, Chew-Chew Ball and other brands. The Company carried out investment amounted to 29.4% at MKI, while the distribution of its products is conducted by DLS, which is the sole distributor, KSI stops producing food after the Joint Venture was established, and it was dismissed on 14th November 2013.
Saat ini, bisnis farmasi Perseroan masih dalam tahap awal beroperasi dengan dua tipe produk, yaitu obat batuk herbal dan balsam, yang keduanya menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”. Perseroan juga telah mulai memproduksi jamu merek “Dua Putri Dewi” dengan varian “Samurat” setelah akuisisi merek dari PT Surya Herbal. Kedepannya, Perseroan juga akan meluncurkan berbagai varian jamu lain dibawah merek ini. Selain itu, perseroan juga memperluas portofolio produk dalam segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh melalui akusisi bisnis dari Grup Ristra dan membentuk perusahaan patungan (joint venture) yaitu RLI dan RKI yang saat ini sudah memulai produksi dengan merek “Ristra”, “Platinum”, dan “Trustee”.
Now, the Company’s pharmacy business is still in the early stage of operation with two product types, which are herbal cough medicine and balm, which both use “Cap Kaki Tiga” brand. The Company also has started to produce traditional herbal medicine with “Dua Putri Dewi” brand with “Samurat” variant after the brand acquisition from PT Surya Herbal. In the future, the Company will also launch many variants of other traditional herbal medicines under this brand. In addition to that, the Company also expanded its products portfolio in personal care segment through business acquisition from Ristra Group and establishment of joint venture companies, namely RLI and RKI, which are now starting their production with the brands of “Ristra”, “Platinum”, and “Trustee”.
Perseroan memperluas bisnisnya di region Asia Tenggara dengan pendirian KCM di Malaysia pada tahun 2003 dan KCP di Filipina pada tahun 2004. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan KVC di Vietnam dan KINTL di Singapura. Selanjutnya pada tahun 2014, KINTL menjadi perusahaan induk atas KCM, KCP dan KVC. Sehubungan dengan penjualan di luar negeri, Perseroan sementara ini memfokuskan pada penjualan pro duk pemeliharaan dan perawatan tubuh. KCP memfokuskan distribusi beberapa merek pemeliharaan dan perawatan tubuh yang terkemuka dan meluncurkan merek pertamanya, yaitu “Ellips Cologne” pada tahun 2004.
The Company has expanding its business in Southeast Asia with the establishment of KCM in Malaysia in 2003 and KCP in Philippines in 2004. In 2013, the Company had established KVC in Vietnam and KINTL in Singapore. Then, in 2014, KINTL became the parent company of KCM, KCP and KVC. In accordance with the sales in overseas, the Company only focuses on the sales of personal care products. KCP focuses on the distribution of several famous brands of personal care and launched its first brand, which is “Ellips Cologne” in 2004.
Per tanggal 31 Desember 2016, kebanyakan produk dan merek Perseroan telah dikenal selama lebih dari 10 tahun, yang menunjukkan posisi Perseroan sebagai yang terdepan di pasar.
As per 31st December 2016, most products and brands of the Company have been known for more than 10 years, which have shown the Company’s leading position in the market.
36
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Bidang Usaha Lines of Business
Berdasarkan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan usaha Perseroan adalah menjalankan usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak dalam bidang perindustrian, perdagangan, angkutan, distribusi, pergudangan dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri manufaktur produk konsumen bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi.
In accordance with the Articles of Association, the business aim and objective of the Company is to run business, either directly or indirectly, through its Subsidiaries in the fields of industry, trading, transportation, distribution, warehouses and services. At the meantime, the Company’s main business activity is to run business in the branded consumer products industry that is integrated to the distribution activity.
Produk Usaha Business Product
Saat ini, Perseroan memiliki 25 merek dengan 4 kategori produk dimana beberapa diantaranya berhasil mendapatkan pengakuan sebagai merek yang menjadi pilihan utama para konsumen, yaitu: 1. Produk perawatan tubuh meliputi Ellips dan Sasha (perawatan rambut); B&B, Eskulin Kids dan Master Kids (perawatan anak-anak); Resik–V dan Absolute (pembersih daerah kewanitaan); Ovale (perawatan kulit); Eskulin (pewangi tubuh); Sleek (pembersih peralatan bayi); Master (perawatan pria); dan Ristra, Platinum, Trustee (perawatan wajah). 2. Produk makanan meliputi Snackit (makanan ringan), Kino Candy, Hi-Chew, Chew-Chew Ball (kembang gula/permen); Segar Sari, Chocofun, dan Twizco (minuman bubuk). 3. Produk minuman meliputi Cap Kaki Tiga (minuman penyegar); Panther (minuman energi); Cap Panda (minuman herbal). 4. Produk farmasi meliputi Obat Batuk Madu Cap Kaki Tiga (obat batuk herbal); Balsem Cap Kaki Tiga (balsam); dan Dua Putri Dewi (jamu).
Currently, the Company owns 25 brands in 4 product categories, which some of them have been recognized as the top choice for consumers. They are: 1. Personal care products include Ellips and Sasha (hair care); B&B, Eskulin Kids and Master Kids (kids personal care); Resik-V and Absolute (feminine hygiene); Ovale (skin care); Eskulin (body fragrance); Sleek (baby accessories cleanser); and Master (male grooming) and Ristra, Platinum, Trustee (skin care). 2. Food products include Snackit (snacks), Kino Candy, HiChew, Chew-Chew Ball (candy); Segar Sari, Chocofun, and Twizco (powdered drink) 3. Beverages include Cap Kaki Tiga (remedy drink), Panther (energy drink), and Cap Panda (herbal drink). 4. Pharmaceutical products include Obat Batuk Madu Cap Kaki Tiga (herbal cough syrup), Balsem Cap Kaki Tiga (balm); and Dua Putri Dewi (traditional herbal medicine).
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
37
Profil Perusahaan Company Profile
Kino dari Waktu ke Waktu
Milestones DLS didirikan. DLS was established.
1991
1997
KSI didirikan untuk memproduksi permen, makanan ringan dan minuman bubuk. KSI was established to produce candies, snacks, and powdered drinks.
1999
2003
KCP didirikan. KCP was established.
2004
2011
KCM didirikan. KCM was established.
KEK didirikan dan mulai memproduksi produk perlengkapan mandi, produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman dan farmasi. KEK was established and started to produce bath products, body maintenance and care products, beverages and pharmaceutical.
38
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
KEK mendapatkan lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. (Singapura) untuk memproduksi dan menjual produk dengan merek “Cap Kaki Tiga” di Indonesia. KEK obtained product license from Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. (Singapore) to produce and sell products with the brand of “Cap Kaki Tiga” in Indonesia.
Profil Perusahaan
Company Profile
• •
• • KEK mengganti namanya menjadi PT Kino Indonesia dan melakukan restrukturisasi usaha. KEK changed its name into PT Kino Indonesia and restructured its business.
2013
•
• •
•
2014
MKI didirikan berdasarkan perjanjian joint venture dengan Morinaga (Jepang). KINTL dan KVC didirikan. MKI was established based on the joint venture agreement with Morinaga (Japan). KINTL and KVC were established.
2015
Akuisisi “Dua Putri Dewi”, merek jamu Indonesia. Akuisisi Bisnis Ristra, perusahaan yang bergerak dalam bidang cosmetodermatology, yaitu kosmetik dengan kemampuan menyembuhkan. Acquired “Dua Putri Dewi”, Indonesian traditional herbal brand. Acquired the business of Ristra Group, a company that specializes in cosmetodermatology approach, which is cosmetic with healing ability.
2016
PT. Kino Indonesia resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia. PT Kino Indonesia officially registered its shares for the first time (Initial Public Offering/IPO) in Indonesia Stock Exchange.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
39
Profil Perusahaan Company Profile
Visi, Misi & Nilai Perusahaan Vision, Mission, & Company Values
Visi / Vision
Misi / Mission
Menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide & inovasi dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
Memperluas pasar melalui pengembangan produk yang didorong oleh semangat untuk berinovasi. Expanding the market through the development of products that are driven by the spirit to innovate.
To be Indonesia’s recognizable & leading Corporation of ideas and innovation and strive to become a global company through a global culture.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah bersama-sama membahas, mengkaji, menyetujui Visi dan Misi Perseroan, serta berkomitmen untuk melaksanakan Visi dan Misi tersebut dalam menghadapi dinamika bisnis yang selalu berubah. Visi dan Misi Perseroan telah ada sejak Perseroan berdiri.
Board of Commissioners and Board of Directors have jointly discussed, reviewed and approved the Corporate Vision and Mission as well as have committed to implement these Vision and Mission in facing the ever-changing business dynamics. The Corporate Vision and Mission have been defined since the Company was established.
Moto
Innovate Today
40
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Budaya Kino Culture of Kino
1
Pemenang
2
Keputusan Cepat dan Tepat
3
Kerja Sama Tim
4
Pekerjaan Kami adalah Jiwa Kami
5
Citra Perusahaan yang Baik
Winner
Quick and Smart Decision
Teamwork
Our Job is Our Soul
Good Company Image
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
41
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Organization Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner) Adjie Rustam Ramdja Komisaris / Commissioner Sidharta Prawira Oetama Komisaris / Commissioner Susanto Setiono Komisaris Independen / Independent Commissioner
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Peter Chayson
Presiden Direktur President Director Harry Sanusi
Komite Audit Audit Committee Susanto Setiono
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Alfonso Djakaria Rahardja
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Tjiang Likson Chandra
Direktur Pemasaran Marketing Director Alex Kurniawan
42
Direktur Operasional Operations Director Rody Teo
Direktur Keuangan Finance Director Peter Chayson
Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh Personal Care
Pembelian Purchasing
Banking & Treasury
Minuman Beverages
Pabrik Factory
Konsolidasi & Pelaporan Consolidation & Reporting
Inovasi Produk Product Innovation
Teknologi Informasi Information Technology
Corporate Finance & Investor Relations
Insight and Planning
Supply Chain
Mergers & Acquisitions and International Business – Finance & Accounting
Corporate Marcomm
Sumber Daya Manusia Human Resource
Legal dan Asuransi Legal and Insurance
Production Planning & Inventory Control (PPIC)
Compliance & Trademark
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Audit Internal Internal Audit Sumianty Lie
Profil Perusahaan
Company Profile
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
Alfonso Djakaria Rahardja
Adjie Rustam Ramdja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Komisaris Commissioner
Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Muda Kedokteran dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang pada tahun 1969. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai General Manager PT. Sanghyang Perkasa (1987-1990). Beliau lalu menjabat sebagai General Manager PT. Golden Star (1990-1992), Account Director PT. Inter Admark Dentsu Indonesia (1992-2000), Managing Director PT. Fortune Indonesia (20002004). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Business Development Perseroan (2004-2014). Indonesian Citizen, 67 years old. He has been the President Commissioner (Independent Commissioner) of the Company since 2015. He was awarded a Bachelor’s Degree in Medicine from Sultan Agung Islamic University, Semarang in 1969. Prior to joining the Company, he previously served as General Manager at PT Sanghyang Perkasa (1987-1990), General Manager at PT. Golden Star (1990-1992), Account Director at PT. Inter Admark Dentsu Indonesa (1992-2000), and Managing Director of PT. Fortune Indonesia (2000-2004). He was the Business Development Director of the Company (2004-2014).
Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bagian kepolisian pada tahun 1977, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (Angkatan 22) pada tahun 1985, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Angkatan 30) pada tahun 1994, Sekolah Staf dan Pimpinan Tertinggi Polri (Angkatan I) pada tahun 2000, dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Angkatan 38) pada tahun 2005. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Pembina Taruna dan Latihan Akademi Kepolisian merangkap Direktur Eksekutif Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Semarang (2006-2007), Kepala Biro Kerjasama Operasi dan Latihan SDEOPS Kapolri merangkap Direktur Eksekutif Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Semarang (2007-2008), Kepala Kepolisian Daerah Riau (20092010), Staf Ahli Kapolri (2010), dan Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol (2011). Indonesian citizen, 63 years old. He has been the Commissioner of the Company since 2012. He was graduated from the Indonesian National Armed Forces, police department in 1977, Indonesian National Police Academy (Batch 22) in 1985, Police School of Staff and Leaders (Batch 30) in 1994, Police Senior Officer Academy (Batch I) in 2000 and National Resilient Institute of Republic of Indonesia (Batch 38) in 2005. Prior to joining the Company, he had concurrently served as the Supervising Director of Cadets Builder and Police Academy Training and the Supervising Director of Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation, Semarang (2006-2007), Head of Operational Cooperation Bureau and Police SDEOPS Training and concurrently as Executive Director of Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Semarang (2007-2008), Head of Police Department for Riau Region (2009-2010), Expert Staff for Indonesian National Police (2010) and Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol (2011).
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
43
Profil Perusahaan Company Profile
Sidharta Prawira Oetama
Susanto Setiono
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016. Memperoleh gelar Bachelor of Science dalam bidang Operations Research dan Chemical Engineering dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat pada tahun 1996, Master of Science dalam bidang Operations Research dari Stanford University, Stanford, California, Amerika Serikat pada tahun 1997, dan Master of Business Administration dari MIT Sloan School of Management, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 2003. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat Lead Consultant di Booz Allen & Hamilton Ltd., Sydney/Melbourne/ Auckland (1997-1998), Senior Business Analyst di Goodman Fielder Limited, Sydney, Australia (1998-2001), Divisional Manager, Strategy & Planning – Plasterboard di Boral Limited, Sydney, Australia (20032007), berbagai jabatan di general management di Fletcher Building Auckland, New Zealand (2007-2011) termasuk sebagai Southeast Asia Managing Director di Formica Limited, Bangkok, Thailand. Beliau juga pernah menjabat sebagai General Manager Buildings Southeast Asia at Bluescope Steel Limited, Bangkok, Thailand (2012-2014). Selain sebagai Komisaris Perseroan, saat ini beliau juga menjabat sebagai Co-Head Operations Team & Managing Director di The Northstar Group (sejak 2014). Indonesian Citizen, 43 years old. He has been the Commissioner of the Company since 2016. He was awarded a Bachelor of Sciences degree in Operations Research and Chemical Engineering from Cornell University, Ithaca, New York, USA in 1996, Master of Sciences degree in Operations Research from Stanford University, Stanford, California, USA in 1997 and Master of Business Administration from MIT Sloan School of Management, Cambridge, Massachusetts, USA in 2003.
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1981 dan gelar Master of Business Administration dalam bidang manajemen dari Hull University, London, Inggris pada tahun 1991. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Gajah Surya Multi Finance (1992), Area Manajer Jawa Timur dan Bali PT. BDNI (1992-1994), General Manager Jasa Kredit dan Pemasaran PT. BDNI (19941997), Presiden Direktur Bank Ganesha (1997-2010), Direktur Bisnis Bank Ganesha (2010-2012), dan Business Development General Manager PT. Equity Finance Indonesia (2013- 2014). Indonesian Citizen, 59 years old. He has been the Independent Commissioner of the Company since 2015. He was awarded a Bachelor in Economics degree in management from Atmajaya University in 1981 and Master’s degree of Business Administration from Hull University, London, United Kingdom in 1991. Before joining the Company, he served as the Vice President Director of PT. Gajah Surya Multi Finance (1992), Area Manager of East Java and Bali at PT. BDNI (1992-1994), General Manager of Credit Services and Marketing at PT. BDNI (1994-1997), President Director of Ganesha Bank (1997-2010), Business Director of Ganesha Bank (2010-2012), and Business Development General Manager at PT Equity Finance Indonesia (2013-2014).
Prior to joining the company, previously he served as Lead Consultant at Booz Allen & Hamilton Ltd., Sydney/Melbourne/ Auckland (1997-1998), Senior Business Analyst at Goodman Fielder Limited, Sydney, Australia (1998-2001), Divisional Manager, Strategy & Planning – Plasterboard at Boral Limited, Sydney, Australia (20032007), various position of general management at Fletcher Building Auckland, New Zealand (2007-2011), including Southeast Asia Managing Director at Formica Limited, Bangkok, Thailand. He also served as General Manager at Bluescope Buildings (Bluescope Steel Limited) Southeast Asia, Bangkok, Thailand (2012-2014). In addition to serving as Commisioner of the company, he also serves as CoHead Operations Team & Managing Director at The Nortstar Group (since 2014).
44
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Harry Sanusi
Tjiang Likson Chandra
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1999. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1991. Beliau adalah pendiri Perseroan.
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1999. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1991.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama DLS (sejak 2016), Komisaris PT. Prime Restaurant Indonesia (sejak 2013), Direktur KINTL (sejak 2013), Direktur KCP (sejak 2004), Direktur KCM (sejak 2004), Presiden Direktur KVC (sejak 2013), Wakil Komisaris Utama MKI (sejak 2013), dan Komisaris Utama PT. Ixobox Multitren Asia (sejak 2014).
Beliau memulai karirnya pada Perseroan sebagai Manajer Cabang DLS (1994-1996), General Manager DLS (1996-1999) Direktur KSI (2007-2013), dan Presiden Direktur DLS (Mei 2016-Desember 2016). Saat ini beliau juga menduduki beberapa jabatan pada Entitas Anak maupun Entitas Asosiasi, yaitu Komisaris DLS (sejak 2016), Presiden Direktur KCP (sejak 2004), Presiden Direktur KCM (sejak 2006), Komisaris MKI (sejak 2013), Presiden Komisaris RLI (sejak 2016), dan Presiden Komisaris RKI (sejak 2016).
Indonesian Citizen, 49 years old. He has been the President Director of the Company since 1999. He was awarded a Bachelor’s degree in Pharmacy from Pancasila University Jakarta, in 1991. He is the founder of the Company. Currently, he also serves as the President Commissioner of DLS (since 2016), Commissioner at PT. Prime Restaurant Indonesia (since 2013), Director of KINTL (since 2013), Director of KCP (since 2004), Director of KCM (since 2004), President Director of KVC (since 2013), Vice President Commissioner of MKI (since 2013), and President Commissioner of PT. Ixobox Multitren Asia (since 2014).
Indonesian Citizen, 50 years old. He has been the Vice President Director of the Company since 1999. He was awarded a Bachelor’s Degree in Pharmacy from Pancasila University Jakarta in 1991. He had started his career in the Company as the Branch Manager of DLS (1994-1996), General Manager of DLS (1996-1999), Director of KSI (2007-2013), and President Director of DLS (May 2016-December 2016). Currently, he also holds several positions in Subsidiaries and Associated Entities, such as Commissioner of DLS (since 2016), President Director of KCP (since 2004), President Director of KCM (since 2006), Commissioner of MKI (since 2013), President Commissioner of RLI (since 2016) and President Commissioner of RKI (since 2016).
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
45
Profil Perusahaan Company Profile
Rody Teo
Peter Chayson
Direktur Director
Direktur Director
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang akuntansi dari Universitas Widyatama, Bandung (dahulu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung) pada tahun 1996. Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan meliputi Manajer Pabrik (1999- 2004), General Manager (2005-2007) dan Direktur Pabrik dan Pembelian (2008- 2012).
Indonesian Citizen, 44 years old. He has been the Director of the Company since 2012. He was awarded a Bachelor of Economics degree in accounting from Widyatama University, Bandung (previously known as Bandung School of Economics) in 1996. Before serving as Director, he held various position in the Company such as Factory Manager (1999-2004), General Manager (2005-2007) and Factory and Purchasing Director (2008-2012).
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang keuangan dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1994, Post Graduate Diploma dalam bidang keuangan pada tahun 1999 dan Master of Business in Banking & Finance pada tahun 2000, keduanya dari Monash University, Australia, dan Bachelor of Science (Hons) dalam bidang Applied Accounting dari Oxford Brookes University, Inggris pada tahun 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Experienced Senior Arthur Andersen, Jakarta (1995-1998), Experienced Senior Arthur Andersen, Melbourne, Australia (19981999), PricewaterhouseCoopers Corporate Finance Pte. Ltd., Singapura (2000-2003), Manajer Geomarket Treasury Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO, Financial Controller & Corporate Secretary PT Rig Tenders Indonesia Tbk., Chuan Hup Holdings, Singapura (2003- 2008), dan General Manager PT Berlian Laju Tanker Tbk. (2008-2013). Selain sebagai Direktur Perseroan, saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perseroan (sejak 2013), Direktur KINTL (sejak 2013), Direktur RLI (sejak 2016), dan Direktur RKI (sejak 2016). Indonesian Citizen, 44 years old. He has been the Director of the Company since 2013. He was awarded a Bachelor of Economics degree in finance from Trisakti University, Jakarta, in 1994, Post Graduate Diploma in finance in 1999 and Master of Business degree in Banking & Finance in 2000 from Monash University, Australia and Bachelor of Science (Hons) degree in Applied Accounting from Oxford Brookes University, United Kingdom, in 2002. Before joining the Company, he served as Experienced Senior of Arthur Andersen, Jakarta (1995-1998), Experienced Senior of Arthur Andersen, Melbourne, Australia (1998-1999), PricewaterhouseCoopers Corporate Finance Pte. Ltd., Singapore (2000-2003), Manager of Geomarket Treasury of Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO, Financial Controller & Corporate Secretary at PT Rig Tenders Indonesia Tbk., Chuan Hup Holdings, Singapore (2003-2008), and General Manager of PT Berlian Laju Tanker Tbk. (2008-2013). In addition to serving as Director of the Company, currently, he also serves as the Corporate Secretary of the Company (since 2013), Director of KINTL (since 2013), Director of RLI (since 2016) and Director of RKI (since 2016).
46
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013 dan bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran Perseroan. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang akuntansi dari Universitas Surabaya pada tahun 1999 dan gelar Magister Manajemen dalam bidang marketing dari Prasetiya Mulya pada tahun 2002. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Associate Brand Manager di Mead Johnson Indonesia (2002 – 2004), Brand Manager Reckitt Benckiser Indonesia (20042006), Senior Brand Manager PT Bentoel Prima (2006- 2007), Manajer Penjualan dan Pemasaran L’Oreal Indonesia (2007-2008), Kepala Divisi Marketing atas pasokan produk makanan dan minuman Pepsico Indonesia (2008-2013). Indonesian Citizen, 39 years old. He has been the Director of the Company since 2013, and is responsible for marketing activities of the Company. He was awarded a Bachelor of Economics degree in accounting from the University of Surabaya in 1999 and Master of Management degree in marketing from Prasetya Mulya in 2002. Before joining the Company, he previously served as Associate Brand Manager at Mead Johnson Indonesia (2002-2004), Brand Manager at Reckitt Benckinser Indonesia (2004-2006), Senior Brand Manager at PT Bentoel Prima (2006-2007), Sales and Marketing Manager at L’Oreal Indonesia (2007-2008), Head of Marketing division for food and beverages product supply at Pepsico Indonesia (2008-2013).
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
47
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Grup Perusahaan Company’s Group Structure
PT Kino Investindo
Mr. Harry Sanusi
Masyarakat Public
10,6%
20%
69,5%
PT Kino Indonesia Tbk
29,4% PT Morinaga Kino Indonesia
99,9% PT Dutalestari Sentratama
100% Kino Vietnam Co., Ltd
48
100% Kino International Pte. Ltd.
100% Kino Consumer Philippines Inc.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
80% PT Ristra Laboratoris Indonesia
100% Kino Care (M) Sdn. Bhd.
80% PT Ristra Klinik Indonesia
Profil Perusahaan
Company Profile
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
Nama Pemegang Saham Name of Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Saham Pecentage of Shares
PT Kino Investindo
992.857.100
69,5%
Harry Sanusi
150.990.000
10,6%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited
148.364.800
10,4%
Masyarakat / Public
136.359.600
9,5%
Pemegang Saham Pengendali / The Controlling Shareholders Nama Pemegang Saham Name of Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
PT Kino Investindo
Persentase Saham Pecentage of Shares
992.857.100
Harry Sanusi Total
69,5%
150.990.000
10,6%
1.143.847.100
80,1%
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham / Shareholders With 5% or More Shares Nama Pemegang Saham Name of Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Saham Pecentage of Shares
PT Kino Investindo
992.857.100
69,5%
Harry Sanusi
150.990.000
10,6%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited
148.364.800
10,4%
Pemegang Saham Dewan Komisaris / Shareholders in Board of Commissioners Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Pecentage
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
0
0
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
0
0
Sidharta Prawira Oetama
Komisaris / Commissioner
0
0
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
0
0
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Pecentage
150.990.000
10,569%
Pemegang Saham Direksi / Shareholders in Board of Directors Nama Name
Jabatan Position
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
0
0
Rody Teo
Direktur / Director
0
0
Peter Chayson
Direktur / Director
167.000
0,012%
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
0
0
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
49
Profil Perusahaan Company Profile
Kelompok Pemegang Saham Lokal dan Asing / Local and Foreign Group of Shareholders Kepemilikan Saham oleh Publik Shares Ownership by Public
Jumlah Pemegang Saham Total Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Percentage
Pemegang Saham Lokal / Local Shareholders Perorangan lokal / Individual
1.926
175.104.300
12,257%
9
993.117.700
69,518%
19
4.195.900
0,294%
Perorangan Asing / Foreigner
10
222.100
0,016%
Badan Usaha Asing / Foreign Company
50
255.931.500
17,915%
2.014
1.428.571.500
100%
Perseroan Terbatas / Limited Liability Company Reksadana / Mutual Fund Pemegang Saham Asing / Foreign Shareholders
Total
Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology Keterangan Penerbitan Saham Description of Shares Issuance
Jumlah Saham Diterbitkan Total Shares Issued
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
228.571.500
Harga Penawaran Saham Offering Price of Shares
Tanggal Pencatatan Recording Date
Bursa IDX
Rp3.800 per Saham Rp3,800 per Share
11 Desember 2015 11th December 2015
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX)
Pencatatan Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) Initial Public Offering (IPO)
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana se banyak 228.571.500 saham biasa atas nama “KINO” pada 11 Desember 2015 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang mewakili sebesar 16% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.
The Company carries out IPO amounting 228,571,500 common stock on behalf of “KINO” on 11th Desember 2015 in Indonesia Stock Exchange, with the nominal value Rp100 per share that represents 16% from issued and fully paid-up capital in the Company after IPO.
Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT.
Shares offered in this IPO are all new shares that are issued from the Company’s portfolio and shall grant the holders the same and equal rights with the other issued and fully paid up shares of the Company, including dividend right, voting right in GMS, right on shares and bonus disbursement and rights issue in accordance with the provisions in UUPT (Regulation of Limited Liability Company).
50
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Kronologi Pencatatan Efek Lainnya Other Share Listing Chronology
Perseroan tidak mencatatkan efek lainnya selain saham. Sehingga informasi mengenai kronologi pencatatan efek lainnya tidak dapat disajikan dalam laporan tahunan ini.
The Company does not list other stocks exclude shares. Hence the information regarding the chronology of other securities listing other than shares cannot be presented in this annual report.
Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan List of Corporate Subsidiaries and Associates
Kepemilikan Saham Shares Ownership
Nama Perusahaan Domisili Company’s Name Domicile
Bidang Usaha Business Field
1
PT. Dutalestari Sentratama
Jakarta
Perdagangan umum, distributor, industri/pabrik, dan pemberian jasa / General trade, distributor, industry/ factory, and providing service.
2
Kino International Pte. Ltd.
Singapura Singapore
3
Kino Care (M) Sdn. Bhd.
4
No
Status Perusahaan Company’s Status
99,90%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 1991 / Subsidiary and has been operated since 1991.
Bisnis jasa penunjang / Supporting service business.
100%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2013 / Subsidiary and has been operated since 2013.
Malaysia
Perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan dan perawatan tubuh / Trade of home products and personal care.
100%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2003/ Subsidiary and has been operated since 2003.
Kino Vietnam Co. Ltd.
Vietnam
Ekspor dan impor produk-produk kosmetik / Export and import of cosmetic products
100%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2013 / Subsidiary and has been operated since 2013.
5
Kino Consumer Philippines Inc.
Filipina Agen penjual produk barang Philippines konsumen / Consumer good products sales agent.
99,9%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2004 / Subsidiary and has been operated since 2004.
6
PT Ristra Laboratoris Indonesia
Jakarta
Perindustrian, perdagangan, pengangkutan darat, pergudangan, dan jasa / Industries, trade, land transportation, warehouse and service.
80%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2016 / Subsidiary and has been operated since 2016.
7
PT Ristra Klinik Indonesia
Jakarta
Pemberian jasa pemeliharaan tubuh dan kesehatan dan perdagangan / Provision of personal care service and health and trading.
80%
Anak Perusahaan dan sudah beroperasi sejak 2016 / Subsidiary and has been operated since 2016.
8
PT Morinaga Kino Indonesia
Jakarta
Produksi dan penjualan produk makanan / Food production and sales.
29,4%
Entitas Asosiasi dan telah beroperasi sejak 2013 / Associate Subsidiary and has been operated since 2013.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
51
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Entitas Anak Overview of Subsidiaries
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
DLS adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Barat, yang secara sah didirikan dan dijalankan menurut dan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia, utamanya adalah UUPT.
DLS is one of limited liability companies that is domiciled in West Jakarta, which was legally established and is run based on and in accordance with the legal provisions and laws and regulations of the Republic of Indonesia, especially UUPT.
DLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 159 tanggal 28 Agustus 1991 dibuat dihadapan Anthony Djoenardi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-9848 HT.01.01.Th.94 tanggal 27 Juni 1994, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 1640/1994 tanggal 12 Agustus 1994, dan telah diumumkan dalam BNRI No. 98 tanggal 9 Desember 1994 dan TBNRI No. 10106/1994 (“Akta Pendirian DLS”). Akta Pendirian DLS untuk pertama kalinya memuat dan mengatur tentang Anggaran Dasar DLS (“Anggaran Dasar DLS”).
DLS was established based on Deed of Incorporation No. 159 dated 28th August 1991, made in the presence of Anthony Djoenardi, S.H., a Public Notary in Jakarta, which has been ratified by Minister of Justice through Decree No. C2-9848 HT.01.01.Th.94 dated 27th June 1994, which has been registered in registration book at West Jakarta District Court No. 1640/1994 dated 12th August 1994, and has been announced in BNRI No. 98 dated 9th December 1994 and TBNRI No. 10106/1994 (“Deed of Incorporation of DLS”). Deed of Incorporation of DLS for the first time contains and regulates Articles of Association of DLS (“Articles of Association of DLS”).
Sejak pendirian, Anggaran Dasar DLS telah beberapa kali mengalami perubahan, sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 28 tanggal 13 Mei 2016, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H. MKn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang pemberitahuan perubahannya telah diterima oleh Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0049930 tanggal 20 Mei 2016, sehingga susunan direksi dan komisaris DLS adalah sebagai berikut:
Since its establishment, the Articles of Associations of DLS has been amended for several times, as the last amendment was based on Decree of Shareholders No. 28 dated 13th May 2016, written in front of Jose Dima Satria, S.H. MKn., Notary, in South Jakarta Administrative County of which the changes had been accepted by Minister of Law and Human Rights as proven in Acceptance Letter of Changes in Articles of Association No. AHU-AH.01.03.0049930 dated 20th May 2016, hence the composition of DLS Board of Commissioners and Board of Directors is as listed below:
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Komisaris
President Director Vice President Director Director Director Commissioner
: : : : :
Tjiang Likson Chandra Benny Kurniawan Tobing Parali David Wirawan Harry Sanusi
: : : : :
Tjiang Likson Chandra Benny Kurniawan Tobing Parali David Wirawan Harry Sanusi
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 23 Desember 2016 sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 1 tanggal 5 Januari 2017, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H. MKn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang pemberitahuan perubah an datanya telah diterima oleh Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Per ubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0003486 tang gal 6 Januari 2017, susunan direksi dan komisaris DLS adalah sebagai berikut:
Based on the Decision of Shareholders in 23 December 216 as listed in Decree of Shareholders No. 1 dated 5 January 2017, written in front of Jose Dima Satria, S.H. MKn., Notary, in South Jakarta Administrative County of which the changes had been accepted by Minister of Law and Human Rights as proven in Acceptance Letter of Changes in Articles of Association No. AHU-AH.01.03.0003486 dated 6 January 2017, the composition of DLS Board of Commissioners and Board of Directors is as listed below:
Direktur Utama Direktur Direktur Komisaris Utama Komisaris
President Director Director Director President Commissioner Commissioner
52
: : : : :
Andi Muhammad Soleh Tobing Parali David Wirawan Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
: : : : :
Andi Muhammad Soleh Tobing Parali David Wirawan Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra
Profil Perusahaan
Company Profile
DLS berkedudukan di Jl. Keamanan No. 85, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.
DLS is located in Jl. Keamanan No. 85, Keagungan District, Tamansari city, West Jakarta
Kino International Pte. Ltd. (KINTL)
Kino International Pte. Ltd. (KINTL)
KINTL berkedudukan di Singapura, adalah perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Singapura pada tanggal 26 Desember 2013. Kegiatan usaha KINTL yaitu bergerak di bidang aktivitas bisnis jasa penunjang.
KINTL, domiciled in Singapore, is a company that was established based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Singapore on 26th December 2013. KINTL’ business activity is in supporting service business activity field.
Berdasarkan perubahan data pada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) tanggal 11 Oktober 2016, pihakpihak yang menjadi pengurus KINTL adalah sebagai berikut:
Based on data changes in Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) in 11th October 2016, the parties appointed as KINTL management are as follows:
Direktur Direktur Direktur dan Sekretaris
Director Director Director and Secretary
: Harry Sanusi : Peter Chayson : Tan Koh Sing
: Harry Sanusi : Peter Chayson : Tan Koh Sing
KINTL beralamat di 1557 Keppel Road, #02-26 Singapore 089066.
KINTL’s address is at 1557 Keppel Road, #02-26 Singapore 089066.
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
KCM berkedudukan di Malaysia, adalah perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Malaysia pada 29 Juli 2003. KCM yaitu bergerak di bidang perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan dan perawatan tubuh.
KCM, domiciled in Malaysia, is a company that was established based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Malaysia pada 29th July 2003. KCM runs in the field of household and personal care products trade.
Berikut adalah pengurus KCM: Direktur : Harry Sanusi Direktur : Tjiang Likson Chandra Direktur : Toh Boon Huat
Below is the KCM management: Director : Harry Sanusi Director : Tjiang Likson Chandra Director : Toh Boon Huat
KCM beralamat di A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard, Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
KCM’ address is at A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard, Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
KVC berkedudukan di Ho Chi Minh, Vietnam, adalah perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Vietnam pada 3 April 2013. KVC bergerak di bidang ekspor dan impor produk-produk kosmetik.
KVC, domiciled in Ho Chi Minh, Vietnam, is a company that was established based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Vietnam on 3rd April 2013. KVC runs in export and import of cosmetic products.
Pihak-pihak yang menjadi pengurus KVC yakni: Presiden : Harry Sanusi Perwakilan Hukum : Toh Boon Huat
The persons appointed as KVC management are: President : Harry Sanusi Legal Representative : Toh Boon Huat
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
53
Profil Perusahaan Company Profile
KVC beralamat di Suite 1201, lantai 12, Citilight Tower No. 45, Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
KVC’s address is at Suite 1201, 12th fLoor, Citilight Tower No. 45, Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
KCP berkedudukan di Filipina, adalah perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Filipina pada 30 Januari 2004. Kegiatan usaha KCP yaitu melakukan kegiatan usaha sebagai agen penjual produk barang konsumen.
KCP, domiciled in Philippine, is a company that was established based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Philippines on 30th January 2004. KCP’s business activity is to carry out business activities as a consumer good products sales agent.
Pihak-pihak yang menjadi pengurus KCP yakni: Presiden Direktur : Tjiang Likson Chandra Direktur : Harry Sanusi Sekretaris Perusahaan : Juan Carlos R. Bondoc
The persons appointed as KCP management are: President Director : Tjiang Likson Chandra Director : Harry Sanusi Corporate Secretary : Juan Carlos R. Bondoc
KCP beralamat di Warehouse No. 6, 6050 Cayetano Avenue Diversion Road, Barangay Ususan, Taguig City, Philippines 1632.
KCP’s address is at Warehouse No. 6, 6050 Cayetano Avenue Diversion Road, Barangay Ususan Taguig City, Philippines 1632.
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI)
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI)
RLI adalah perusahaan yang didirikan Perseroan bersama dengan Grup Ristra yang memproduksi produk-produk cosmetodermatology yaitu kosmetik yang memiliki efek menyembuhkan. RLI didirikan berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 14 tanggal 29 Juni 2016 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0032288.AH.01.01. TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.
RLI is a company established by the Company with Ristra Group who produces cosmetodermatology, which is a cosmetic with healing ability. RLI is established based Notary Deed of Audrey Tedja, S.H. M.Kn No. 14 dated 19th June 2016, legalized by Minister of Law and Human Rights in Decree No. AHU-0032288. AH.01.01 YEAR 2016 dated 14th July 2016.
Pihak-pihak yang menjadi pengurus RLI yakni: Direktur : Peter Chayson
The persons appointed as RLI management are: Director : Peter Chayson
54
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Komisaris Utama : Tjiang Likson Chandra Komisaris : Retno Iswari Komisaris : Savitri Pardani Tranggono
President Commissioner Commissioner Commissioner
: Tjiang Likson Chandra : Retno Iswari : Savitri Pardani Tranggono
RLI beralamat di Gedung Datascrip Lantai 8, Jalan Selaparang Blok B-15 Kav.9, Komplek Kemayoran, Jakarta 10610.
RLI is located at Datascript Building 8th fl, Jln. Selaparang Blok B-15 Kav.9, Komplek Kemayoran, Jakarta 10610.
PT Ristra Klinik Indonesia (RKI)
PT Ristra Klinik Indonesia (RKI)
RKI merupakan perusahaan yang didirikan oleh Perusahaan bersama dengan Grup Ristra yang memberikan jasa perawatan kulit sekaligus menjual produk-produk yang diproduksi oleh RLI. RKI didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032295.AH.01.01. TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.
RKI is a company established by the Company with Ristra Group who specializes in providing skin care service and selling RLI’s products. RLI is established based on Deed no. 13 dated 29th June 2016 made in front of Notary Audrey Tedja, S.H. M.Kn, legalized by Minister of Law and Human Rights No. No. AHU0032295.AH.01.01. year 2016 dated 14th July 2016.
Pihak-pihak yang menjadi pengurus RKI yakni: Direktur : Peter Chayson Komisaris : Tjiang Likson Chandra Komisaris : Suharto Tranggono* Komisaris : Savitri Pardani Tranggono
The persons appointed as RKI management are: Director : Peter Chayson Commissioner : Tjiang Likson Chandra Commissioner : Suharto Tranggono* Commissioner : Savitri Pardani Tranggono
*) meninggal dunia pada tanggal 22 Desember 2016
*) passed away on 22th December 2016
RKI beralamat di Gedung Datascrip Lantai 8, Jalan Selaparang Blok B-15 Kav. 9, Komplek Kemayoran, Jakarta 10610.
RKI is located at Datascript Building 8th fl, Jln. Selaparang Blok B-15 Kav. 9, Komplek Kemayoran, Jakarta 10610
Sekilas Entitas Asosiasi
Associated Entities at a Glance PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam produksi dan penjualan produk makanan seperti kembang gula (permen), minuman serbuk, dan makanan ringan. MKI didirikan berdasarkan Akta No. 40, tanggal 19 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M. dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 40874. AH.01.01.TAHUN 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 9 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., MKI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp72.857.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Morinaga, sehingga kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk menjadi sebesar 29,4%.
MKI is an Associated Entity that runs in production and sales of food products, such as candy, powdered drink, and snack. MKI was established based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated 19th July 2013. The Establishment Deed was ratified by Minister of Justice of the Republic of Indonesia through a Decree No. AHU- 40874. AH.01.01.Year 2013 dated 26th July 2013. Based on the Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27 dated 9th October 2013. MKI increased its issued and paid up capital amounting Rp72,857,000,000, which all was taken part by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence shares ownership of MKI by Parent Company become 29.4% .
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
55
Profil Perusahaan Company Profile
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institution and Profession
Alamat dan Nomor Telepon Address and Phone Number
Jasa yang Diberikan Services Given
Biro Administrasi PT Datindo Entrycom Efek Stock Administration Bureau
Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp/Phone: 021-3508077
Penerimaan dan Pemesanan Saham berupa DPPS dan FPPS dan menerbitkan formulir FKPS / Shares Admission and Subscription in the form of DPPS and FPPS and issue FKPS form.
2016
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Anggota Crowe Horwath International)
Gedung Jaya Lt. 1, Suite L01-A3 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp/Phone: 021-31928000
Audit Laporan Keuangan / Audit of Financial Statements.
2016
Konsultan Hukum Legal Consultant
Hiswara, Bundjamin & Tanjung
Gedung BRI II Lt. 23, Unit 2301 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 Telp/Phone: 021-5744010
Pembuatan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum / Providing Report of Legal Due Dilligence Results.
2016
Notaris Public Notary
Jose Dima Satria S.H., M.Kn.
Jl. Taman Gandaria No. 11A, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 12420
Pembuatan akta-akta Perseroan / Procuring Company’s deeds.
2016
Penilai Independen Independent Assessor
KJPP Susan Widjojo & Rekan
Menara Batavia Lt. 28 Jl. KH. Mas Mansyur No. 126 Jakarta 10220 Telp/Phone: 021-57950606
Pemeriksaan dan penilaian atas nilai pasar aset tetap Perseroan / Inspection and assessment of the market value of the Company’s fixed assets.
2016
Lembaga dan Profesi Institution and Profession
Nama Name
Periode Period
Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Institution and Profession Fee No.
Lembaga Institution
Biaya Fee
1.
Jasa audit konsolidasian / Consolidated audit fee
2.
Biro Administrasi Efek / Securities Administration Bureau (PT Datindo Entrycom)
Rp40 juta / million
3.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) / Indonesia Central Securities Depository
Rp10 juta / million
4.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / Financial Service Authority
Rp150 juta / million
5.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (IDX)
Rp250 juta / million
56
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Rp1.062 juta / million
Profil Perusahaan
Company Profile
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pilar terpenting bagi Perseroan guna menunjang kinerja unggul dalam menghadirkan produk-produk inovatif dan berkualitas. Fungsi pengelolaan SDM dijalankan di bawah HRGA Division melalui pengembang an struktur organisasi yang terpadu. Fungsi SDM Perseroan didukung oleh penerapan Human Resource Information System (HRIS) terintegrasi terutama untuk pengelolaan administrasi kepegawaian yang terotomatisasi / paperless dengan penerapan employee self service dan management self service. HRIS pada saat yang sama juga membantu tersedianya data secara real time serta akurat sehingga turut menunjang pengambilan keputusan terkait pengembangan strategi SDM dan organisasi secara tepat sasaran.
Human Resources (HR) is the most important pillar for the Company to support the excellent performance in presenting innnovative and good quality products. The function of HR Management is run under HRGA Division through the development of integrated organizational structure. The function of the Company’s HR is supported implementation of integrated Human Resource Information System (HRIS), especially for paperless employment administration management with the implementation of employee self service and management self service. HRIS at the same time also helps real time and accurate data availability hence it also contribute to the decision making regarding the HR and organization strategies development right on target.
Pada tahun 2016, pengelolaan SDM Perseroan memasuki tahap kedua transformasi menuju Talent Management. Beberapa pengembangan pengelolaan SDM di 2016 di antaranya: 1. Membuat, merevisi, update dan sosialisasi 13 Standard Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan Human Resource Information System (HRIS). 2. Melakukan implementasi HRIS (Human Resource Information System) untuk Head Office, 4 pabrik dan 1 bisnis unit baru. 3. Penerapan Performance Appraisal berbasis Key Performance Indicator (KPI) dan Kompetensi untuk karyawan golongan IV keatas. 4. Penerapan pengukuran Service Level Agreement (SLA)untuk mengukur pelayanan di Divisi HRGA kepada karyawan.
In 2016, the management of the Company’s HR entered the second phase of transformation to Talent Management. Some HR management developments in 2016 were as follows: 1. Making, revising, updating and socializing 13 SOP related to Human Resource. 2. Conducting HRIS Implementation for Head Office, 4 factories and 1 new business. 3. Implementation of Performance Appraisal based on KPI (Key Performance Indicator) and Competence for the employees of level IV above. 4. Implementation of SLA appraisal to assess the service in HRGA Division to the employees.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
57
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia
Organization Structure of the Corporate Human Resource
Human Resource
HR Services & Organization Development
Recruitment & Assessment
Learning & Development
Industrial Relations & General Affairs
Profil SDM 2016
HR Profile in 2016
Seiring dengan kemajuan dan pertumbuhan bisnis, Perseroan melakukan optimalisasi dalam pengelolaan SDM dengan tetap memperhatikan kepentingan karyawan. Hal ini turut menandai perubahan komposisi karyawan Perseroan di sepanjang 2016. Hingga 31 Desember 2016, Perseroan didukung oleh 5.907 karyawan (tidak termasuk MKI). Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2015 sebanyak 6.137.
In line with business development and improvement, the Company carries out optimalization in human resource management that constantly concerning the interest of employees. This has also shown by the changes on employee composition of the Company thoughout 2016. Until 31st December 2016, The Company is supported by 5,907 employees (excluding MKI employees). The number is decreased as compared to 2015, amounted to 6,137.
Profil SDM Perseroan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Profile of the Company’s HR in 2016 is as follows:
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Kepangkatan
Composition of the Company’s Employees Based on Position
Jabatan / Position
2016
%
2015
%
Director
25
0,4%
23
0,4%
General Manager
22
0,4%
24
0,4%
Manager
390
6,6%
403
6,6%
Supervisor
460
7,8%
435
7,1%
Officer
767
13%
796
13%
Tenaga Pelaksana / Executives
4.243
71,8%
4.456
72,6%
Jumlah / Total
5.907
100%
6.137
100%
58
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Pendidikan Pendidikan / Education
Composition of the Company’s Employees based on Education
2016
%
2015
%
50
0,8%
57
0,9%
1.082
18,3%
994
16,2%
272
4,6%
263
4,3%
Non-Akademik / Non-Academic
4.503
76,2%
4.823
78,6%
Jumlah / Total
5.907
100%
6.137
100%
S2-S3 S1 Diploma
Composition of the Company’s Employee based on Age
Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Usia Usia / Age
2016
%
2015
%
Di atas 50 / Over 50
72
41-50
340
1,2%
52
0,8%
5,8%
304
5%
31-40
1.896
32,1%
1.807
29,4%
21-30
3.590
60,8%
3.974
64,8%
18-20
9
0,2%
-
-
5.907
100%
6.137
100%
Jumlah / Total
Composition of the Company’s Employees based on Status
Komposisi Karyawan Perseroan berdasarkan Status Wilayah / Area
2016
%
2015
%
Tetap / Permanent
1.989
33,7%
1.943
31,7%
Kontrak / Contract
3.918
66,3%
4.194
68,3%
Jumlah / Total
5.907
100%
6.137
100%
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
59
Profil Perusahaan Company Profile
Pengembangan SDM
HR Development
Perseroan menjalankan program pengembangan SDM melalui program pengembangan berbasis kompetensi (CompetencyBased Human Resource Management). Program ini terdiri dari dua kategori, yaitu Core Competencies (set kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan Perseroan) dan Managerial Competencies (set kompetensi untuk mendukung fungsi manajerial karyawan tingkat Supervisor ke atas).
The Company runs HR Development program through Competency-Based Human Resource Management program. This program consists of two categories, namely Core Competencies (basic competence set that all Company’s employees must have) and Managerial Competencies (com petence set to support managerial function for the employees in Supervisor level and above).
Setelah tergabung menjadi bagian Perseroan, setiap karyawan baru akan dibekali dengan basic development program yang mengajarkan pengenalan seputar Perseroan (company profile, struktur organisasi, peraturan perusahaan), bisnis (proses pabrik, proses distribusi & pengenalan produk) dan values (core competencies induction). Selanjutnya, karyawan dibekali competency development program yang terdiri dari trainingtraining pengembangan kompetensi meliputi basic leadership, effective communication, habits for effectiveness, dan service excellence & work ethic.
After joining the Company, every new employee will be equipped by basic development program that teaches introduction regarding the Company (company profile, organizational structure, company’s regulations), business (factory process, product awareness and distribution process) and values (core competencies induction). Employees are equipped by competency development program that consists of competence development trainings including basic leadership, effective communication, habits for effectiveness, and service excellence & work ethic.
Pengembangan kemampuan kepemimpinan juga menjadi prioritas dengan Leadership Series training untuk karyawan dengan tingkat supervisor ke atas (situational leadership, HR for non HR, managing interpersonal relationship). Guna memenuhi perkembangan organisasi yang pesat, Perseroan juga memiliki program management trainee dengan merekrut fresh graduate yang berprestasi, dibekali dengan kelas pelatihan khusus, penugasan on the job training dan ujian agar siap menjadi pemimpin Perseroan di masa depan.
The development of leadership ability also becomes the priority through Leadership Series Training for employees with supervisor level and above (situational leadership, HR for non-HR, managing interpersonal relationship). In order to meet the rapid organization development, the Company also has management trainee program by recruiting outstanding fresh graduate, equipped by special training, assignment of onthe-job training and examination to be prepared to become Company’s leaders in the future.
Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah melakukan beberapa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dengan pencapaian training hours (jumlah rata-rata pekerja yang mengikuti program pembelajaran) sebesar 31.873 jam. Pe latihan-pelatihan yang telah dijalankan oleh karyawan dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Within 2016, the Company has conducted several trainings to improve the employees’ competence by achieving training hours (average number of time the employees join training programs) amounting 31,873 hours. Trainings that had been followed by employees can be divided as follows:
60
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Profil Perusahaan
Company Profile
Daftar pelatihan karyawan Perseroan 2016 1. Learning
List of Employee Training of the Company in 2016
Pelatihan Trainings
Tempat Place
Jumlah Kelas Jumlah Peserta Total Class Total Participant
1. HR Division 2. Plant Cikembar 3. Plant Cikande 4. Plant Pandaan 5. External Training Total
Training Matrix (15 Modul – Soft Skill) Training Hard Skill Training Hard Skill Training Hard Skill Updated, Sertifikasi, Hard Skill (Public Class)
91 175 113 125 504
Jumlah Jam Total Hours
1.336 3.188 1.486 2.200 116 8.326
10.452 7.997 4.592 3.572 1.695 28.308
2. Development Program No.
Program Program
1.
MT Produksi Batch 1 / MT Production Batch 1
2.
Peserta Participant
Periode Period
Status Status
4
2013 – 2014
Penempatan di Plant Cikembar sebagai Supervisor Produksi. Placement at Cikembar Plant as Production Supervisor.
MT Corporate Finance Batch 1
5
2014 – 2015
Penempatan di Plant Cikembar sebagai Supervisor Finance. Penempatan di Kino Care (M) Sdn. Bhd. sebagai Financial Controller. Placement at Cikembar & Pandaan Plants as Finance Supervisor. Placement at Kino Malaysia as Financial Controller
3.
MT Produksi Batch 2 / MT Production Batch 2
9
2014 – 2015
Penempatan di Plant Cikember, Cikande & Pandaan sebagai Supervisor Produksi. Placement at Cikembar, Cikande & Pandaan Plants as Production Supervisor.
4.
MT Corporate Finance Batch 2
5
2015 – 2016
Penempatan di Direktorat Corporate Finance sebagai Supervisor International Business – Finance & Accounting dan Merger & Acquisition, Supervisor Corporate Finance & Investor Relations, Supervisor Banking & Treasury. Placement at Directorate of Corporate Finance as International Business - Finance & Accounting and Mergers & Acquisitions Supervisor, Corporate Finance & Investor Relations Supervisor, and Banking & Treasury Supervisor
5.
MT Human Resource
4
2016 – 2017
Sedang menjalani tahapan observasi di Divisi HRGA. Is undergoing Observation Stage at HRGA Division.
6.
MT Produksi Batch 3 / MT Production Batch 2
5
2016 – 2017
Sedang menjalani tahapan observasi di Plant Cikembar. Is undergoing Observation Stage at Cikembar Plant.
7.
MT Quality & Development
5
2016 – 2017
Sedang menjalani tahapan observasi di Plant Cikande. Is undergoing Observation Stage at Cikande Plant.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
61
Profil Perusahaan Company Profile
Target Departemen SDM Tahun 2017 Tahun 2017 merupakan tahun ketiga Divisi HR Perseroan melakukan transformasi menuju Talent Management. Oleh karena itu, sejak Januari 2017, Perseroan tengah melakukan beberapa langkah strategis pengelolaan SDM di antaranya dengan melakukan set up Direktorat baru bernama Corporate Human Capital yang dipimpin oleh Corporate HR Director. Corporate Human Capital merupakan motor sekaligus pusat implementasi strategi HR dan Shared Services untuk setiap bisnis unit di dalam Perseroan.
System Integration
62
Service Culture
Targets of HR Department in 2017 Year 2017 has been the third year of the Company’s HR Division carrying out transformation to Talent Management. Therefore, since January 2017, the Company has been taking strategic steps in HR Management include setting up a new Directorate namely Corporate Human Capital, which is led by a Corporate HR Director. The Corporate Human Capital is a motor and also the center of HR strategy implementation and Shared Services for every business unit in the Company.
Center of Expertise
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Human Capital
Talent Management
Profil Perusahaan
Company Profile
Teknologi Informasi Information Technology
Dalam rangka mendukung percepatan pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing, Perseroan senantiasa melaku kan pengembangan sistem informasi pada tataran operasional dan fungsional dengan menyusun sistem Teknologi Informasi (TI) yang menunjang strategi bisnis Perseroan.
In order to support the acceleration of business growth and improve competitiveness, the Company always carries out development of information system at operational at the levels of operational and functional by arranging the Information Technology (IT) system that supports the business strategy of the Company.
Perseroan menggunakan pendekatan berbasis TI yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pada manajemen penjualan, pengawasan persediaan dan logistik. DLS meng gunakan koneksi real time melalui Virtual Private Network (VPN) untuk menjaga unit bisnis Perseroan (termasuk kantor pusat, pabrik, cabang dan tenaga penjualan) agar tersambung. Jaringan tersebut menggunakan kabel fiber optik untuk memastikan koneksi yang tercepat.
The Company uses an integrated IT-based approach to improve efficiency in sales management, monitoring of inventory and logistics. DLS uses real time connection through Virtual Private Network (VPN) to maintain the Company’s business units (including head office, plants, branches, and sales persons) to be connected. The network uses fiber optic cable to ensure the fastest connection.
Tenaga penjualan dari cabang yang dimiliki oleh Perseroan juga telah terotomatisasi dengan menggunakan telepon genggam berbasis Android yang memiliki aplikasi dengan fungsi manajemen rute, manajemen pesanan, manajemen persediaan, manajemen uang, manajemen kredit, Global Positioning System (GPS), presentasi, dan survei.
Sales people of branches owned by the Company have also been automated using Android-based mobile phone that has an application with route management function, order management, inventory management, cash management, credit management, GPS, presentation, and survey.
Staf penjualan membawa telepon genggam tersebut pada saat menjual produk Perseroan dan menggunakannya untuk mencatat data penjualan dan konsumen. Peralatan tersebut tersambung dengan kantor pusat melalui VPN, yang membuat Perseroan dapat mengawasi data penjualan dan kinerja staf penjualan Perseroan.
The sales staffs carry a cell phone when selling the Company’s products and use it to record data of sales and consumers. The equipment is connected to the head office via VPN, which makes the Company able to keep an eye on the data of sales and performance of the Company’s sales staff.
Aplikasi yang digunakan oleh staf penjualan juga mencatat rute mereka pada hari itu. Setiap staf penjualan memiliki rute yang tetap dan harus mencatat angka kilometer awal pada kendaraan mereka setiap pagi sebelum mereka memulai rute mereka. Penggunaan tekonologi ini membantu dan memastikan efisiensi distribusi pada tim penjualan dan membuat manajemen untuk dapat mencatat dan menganalisa rute penjualan.
Application used by the sales staff also records their route that day. Every sales staff has has a fixed route and has to record the number of kilometer early on their vehicle every morning before they start their route. The use of this technology helps and ensures efficiency in the distribution of the sales team and help the management to be able to record and analyze sales route.
Perseroan juga memiliki solusi arsitektur perusahaan yang terintegrasi yang menghubungkan seluruh divisi. Perseroan bekerja sama dengan penyedia teknologi informasi yang memiliki reputasi baik seperti Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview, dan Nielsen Spacemen Professional untuk mengimplementasikan pendekatan berbasis TI untuk bisnis Perseroan dan entitas anaknya.
The Company also has an integrated corporate architecture solution that connects to all divisions. The Company cooperates with providers of information technology that has a good reputation such as Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview, and Nielsen Spacemen Professional to implement IT-based approach for business of the Company and its subsidiaries.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
63
Profil Perusahaan Company Profile
Saat ini Perseroan dan entitas anaknya juga dalam proses sertifikasi ISO 27001 dalam manajemen risiko data TI. Untuk memenuhi ketentuan dari ISO 27001, Perseroan saat ini dalam proses meningkatkan sistem teknologi informasi, yang meli puti salah satunya meresmikan dan melaksanakan pengkajian risiko informasi teknologi secara rutin, dan mengembangkan program pemulihan bencana yang lebih komprehensif.
Currently, the Company and its subsidiaries are also in the certification process of ISO 27001 in risk management of IT data. In compliance with the provisions from ISO 27001, the Company now is in the process of improving the information technology system, which include formalize and carry out risk assessments of information technology routinely, and to develop a more comprehensive disaster recovery program.
Pengembangan-pengembangan TI yang dilakukan Perseroan selama tahun 2016 meliputi: 1. SAP Treasury/Giro Management 2. Implementasi SAP Ristra 3. QlikView Dashboard Operation/Purchasing/CCC 4. Aplikasi e-Budget Ops/Investment 5. Aplikasi .net IT HelpDesk 6. Aplikasi e-Registration
Developments of IT that the Company has been carried out during 2016 including: 1. SAP Treasury/Giro Management 2. Implementation of Ristra’ SAP 3. Click View Dashboard Operation/Purchasing/CCC 4. Application of e-Budget Ops/Investment 5. Application .net IT HelpDesk 6. Application e-Registration
64
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
65
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Umum
General Overview
Kinerja ekonomi global di sepanjang tahun 2016 berjalan dinamis, namun masih diliputi ketidakpastian. Perbaikan perekonomian AS memang menunjukkan pemulihan, namun ketidakpastian global pasca Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) tetap bertahan.
The global economic performance in 2016 was moved dynamically, but still shadowed by uncertainties. The improvement of US economic is indeed showing recovery, however global uncertainties after the election of US President are still remain.
Dari sisi makroekonomi domestik, pertumbuhan penjualan ekspor nasional mengalami pelemahan pada tahun 2016 dan sehubungan dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan dan memperbesar tax base ratio di Indonesia, sebagian besar individu dan perusahaan yang ada di Indonesia terutama pada semester kedua telah berpartisipasi pada program pengampunan pajak (tax amnesty). Oleh karena dana pengampunan pajak tersebut yang berhasil diraup dalam program ini jumlahnya cukup besar, maka kondisi ini berdampak pada sentimen dunia usaha menunda intensi dalam investasi mereka, sehingga ekspansi ekonomi mengalami perlambatan terutama pada paruh kedua tahun 2016. Pada akhir periode kedua, deklarasi aset amnesti pajak mencapai Rp4.296 triliun dan penebusan mencapai Rp103 triliun. Perlambatan terjadi meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan kebijakan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun 2016 dan telah mengeluarkan belasan paket-paket ekonomi dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Penyerapan dana sehubungan dengan pengampunan pajak tersebut serta perlambatan ekonomi nasional yang berkepanjangan telah menyebabkan penurunan daya beli konsumen dan perubahan tren pola beli konsumen untuk lebih memenuhi kebutuhan pokok daripada kebutuhan sekunder. Pertumbuhan pembelian konsumen pada produk keranjang kecil, ukuran paket kecil, dan produk-produk serta merek-merek yang lebih murah atau trade down trend memiliki dampak yang kuat pada bisnis FMCG sehingga turut memberikan pengaruh kepada kinerja Perseroan.
From domestic macroeconomic side, the growth of national export sales had weakened in 2016 and in relation to the government’s effort to increase and raise the tax base ratio in Indonesia, most individuals and companies in Indonesia specifically in second semester have participated in the tax amnesty program. Due to the huge tax amnesty acquired, business tends to delay their investments, hence the economy expansion was slowing down at the second part of 2016. At the end of second semester, the tax amnesty’s asset declaration had reached Rp4.296 trillion and the tax redemption had reached Rp103 trillion. The slowing trend still took place even after Indonesian Bank (BI) has reduced the interest rate policy for four times in 2016 and had issued various economic packages to stimulate economic growth. The fund absorption in relation to the tax amnesty and the prolonged slowing national economic has caused a decline in consumers’ purchasing power and changes in their purchasing pattern trend to fulfill their primary needs compared to their secondary needs. The growth of consumers’ purchase of small baskets, small packaging size and cheaper products or trade down trend strongly affects the FMCG business, thus affecting the Company’s performance.
Penjualan makanan berkontribusi 38% dari total pasar FMCG di Indonesia, disusul kontribusi 18% dari penjualan minuman, 18% dari penjualan personal care, 15% dari penjualan dairy, dan 12% dari penjualan produk home care. [Sumber: laporan Kantar Worldpanel]
The sale of food contributed 38% of the total market of FMCG in Indonesia followed by 18% from the sales of beverages, 18% from the sales of personal care, 15% from the sales of dairy products, and 12% from the sales of home care products. [Source: Kantar Worldpanel report].
66
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Operasi per Segmen Usaha
Overview of Operation per Business Segment
Tinjauan Operasi atas Produk Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh
Operational Overview on Personal Care Products
Kapasitas Produksi Pabrik Perseroan di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat didirikan pada tahun 1999. Pabrik ini fokus pada produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh. Pabrik ini memiliki 45 lini produksi per 31 Desember 2016. Sebagai hasil dari proses akuisisi, Perseroan juga memiliki pabrik yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat yang dikelola oleh anak usaha Perseroan yaitu RLI yang juga fokus pada produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh. Pabrik ini memiliki 2 lini produksi per 31 Desember 2016.
Production Capacity Company’s factory in Cikembar, Sukabumi, West Java, was established in 1999. This factory focuses on production of personal care products. This company has 45 production lines per 31st December 2016. As a result of acquisition process, the Company also has factory located in Citeureup, Bogor, West Java, which is managed by the Company’s subsidiary, RLI that also focuses on production of personal care products. This factory has two production lines per 31st December 2016.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh per 31 Desember 2016.
Herewith is a table containing information regarding pro duction of personal care products per 31st December 2016.
Tabel kapasitas produksi produk pemeliharaan & perawatan tubuh Perseroan Dalam Kiloliter kecuali persentase
Table of Company’s personal care production capacity In Kiloliter except the percentage
Keterangan / Description
2016
2015
2014
Volume Produksi / Production Volume
17.368
19.486
19.073
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at End of Period
38.766
30.387
29.691
45%
64%
64%
Persentase / Percentage
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
67
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan atas Produk Perawatan dan Pemeliharaan Tubuh Segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh merupakan segmen usaha terbesar Perseroan, yang memberikan kon tribusi pendapatan sebesar Rp 1,640.497 juta atau 47% dari total penjualan tahun 2016.
Revenue on Personal Care Products
Tinjauan Operasi atas Produk Minuman
Operational Overview on Beverage Products
Kapasitas Produksi Perseroan memiliki tiga pabrik yang memproduksi produkproduk minuman, yaitu Cikande (Banten) dan Cidahu (Jawa Barat) yang masing-masing dibangun pada tahun 2002 dan 2014, serta Pandaan (Jawa Timur) yang dibangun pada tahun 2008. Ketiga pabrik ini memiliki 14 lini produksi per 31 Desember 2016.
Production Capacity The Company has three factories that produce beverage products, namely Cikande (Banten) and Cidahu (West Java), which were built in 2002 and 2014 respectively, and Pandaan (East Java) which was built in 2008. . The three factories have 14 production lines per 31st December 2016.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi produk minuman per 31 Desember 2016.
Herewith is a table containing information regarding pro duction of beverage products per 31st December 2016.
Tabel kapasitas produksi produk minuman Perseroan Dalam Kiloliter kecuali persentase.
Table of Company’s beverage production capacity In Kiloliter except percentage
Personal care products segment is the largest Company’s business segment, which contributes revenue amounted to Rp.1,640,497 million or 47% of the total sales in 2016.
Keterangan / Description Volume Produksi / Production Volume Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at End of Period Persentase / Percentage
2016
2015
2014
97.443
113.080
107.150
208.217
155.962
154.122
47%
73%
70%
Pendapatan atas Produk Minuman Segmen minuman merupakan segmen usaha terbesar kedua Perseroan, yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp1.166.976 juta atau 33,1% dari total penjualan pada tahun 2016.
Revenue on Beverage Products Beverage segment is the second largest business segment of the Company, which gives revenue contribution amounted to Rp1,166,976 million or 33.1% from the total sales in 2016.
Tinjauan Operasi atas Produk Makanan
Operational Overview on Food Products
Kapasitas Produksi Pabrik yang terletak di Sayung, Semarang, dibangun pada tahun 1997, untuk memproduksi permen, makanan ringan dan minuman bubuk. Pabrik-pabrik ini yang sebelumnya dimiliki oleh KSI, telah diserahkan kepada MKI sejak November 2013. Kedua pabrik ini memiliki 12 lini produksi per 31 Desember 2016.
Production Capacity The factory that is located at Sayung, Semarang was built in 1997, to produce candies, snacks and powdered drinks. These factories were owned by KSI, was transferred to MKI since November 2013. Both factories have 12 production lines per 31st December 2016.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi produk makanan per 31 Desember 2016.
Herewith is a table containing information regarding the production of food products per 31st December 2016.
68
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tabel kapasitas produksi produk makanan Perseroan Dalam Kilogram, kecuali persentase
Table of Company’s food product production capacity In Kilogram, except percentage
Keterangan / Description
2016
2015
2014
Volume Produksi / Production Volume
6.875.196
6.858.251
11.534.493
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at End of Period
9.981.034
9.976.664
15.963.744
69%
69%
72%
Persentase / Percentage Pendapatan atas Produk Makanan Segmen usaha Perseroan yang ketiga adalah segmen makanan, yang memproduksi permen, makanan ringan dan minuman bubuk. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar sebesar Rp675.636 juta atau 19% dari total penjualan Perseroan pada tahun 2016.
Revenue on Food Products Company’s third business segment was the food segment, which produced sweets, snacks and powdered drinks. This segment posted sales of Rp675,636 million or 19% of Company’s total sales in 2016.
Tinjauan Operasi atas Produk Farmasi
Operational Overview on Pharmaceutical Products
Kapasitas Produksi Pabrik Perseroan yang memproduksi produk farmasi adalah pabrik yang berlokasi di Cikande, Banten dan dibangun pada tahun 2002. Per 31 Desember 2016, pabrik ini memiliki 4 lini produksi.
Production Capacity Company factory that produced pharmaceutical product was factory that located in Cikande, Banten and built in 2002. As Per 31st December 2016, the factory had 4 production lines.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produk farmasi per 31 Desember 2016.
Herewith is a table containing information regarding pro duction of pharmaceutical products per 31st December 2016.
Tabel kapasitas produksi produk farmasi Perseroan
Table of Company’s pharmaceutical product production capacity In Kiloliter except percentage
Dalam Kiloliter kecuali persentase Keterangan / Description Volume Produksi / Production Volume
2016
2015
2014
41
28
55
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at End of Period
209
209
409
Persentase / Percentage
20%
14%
13%
Pendapatan atas Produk Farmasi Segmen usaha Perseroan yang keempat adalah segmen farmasi. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp9.920 juta atau 0,3% dari total penjualan Perseroan pada tahun 2016.
Revenue on Pharmaceutical Products The Company’s forth business segment was a segment of the pharmaceutical. This segment has recorded revenue amounted to Rp.9,920 million or 0.3% from the total sales of the Company in 2016.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
69
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Profitabilitas Usaha 1. Perolehan Laba Perseroan Tabel profitabilitas usaha Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Business profitability 1. Company’s Profit Table of company business profitability In Million Rupiah
Keterangan / Description
2016
2015
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax
219.313
336.924
-35%
Laba Bersih / Net Income
181.110
262.981
-31%
Laba Komprehensif / Comprehensive Income
207.150
317.827
-35%
126
234
-46%
Laba per Saham / Earnings per Share
% Pertumbuhan / Growth
2. Return on Assets (ROA) Return on Assets Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar 5,5%, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 8,2%. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba bersih dibandingkan dengan peningkatan total aset sepanjang tahun 2016.
2. Return on Assets (ROA) Return on Assets of the Company in 2016 was amounted to 5.5%, decreased compared to 2015, which was 8.2 %. It was due to higher reduction of net income compare to increase of total assets during 2016.
3. Return on Equity (ROE) Return on Equity Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar 9,3%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 14,8%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan total ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2016.
3. Return on Equity (ROE) Return on Equity of the Company in 2016 was amounted to 9,3%, decreased compared to 2015 which was 14.8%. It was due to the higher increase of total equity compared to the increase of net profit during 2016.
Analisis Kinerja Keuangan
Analysis of Financial Performance
LAPORAN POSISI KEUANGAN
REPORT OF FINANCIAL POSITION
Aset Jumlah aset per 31 Desember 2016 senilai Rp3.284.504 juta yang berarti meningkat 2,3% dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp3.211.235 juta. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan pada akun aset tetap sebesar Rp215.012 juta yang sebagian besar dibiayai oleh dana hasil IPO untuk meningkatkan kapasitas produksi, otomatisasi mesin-mesin produksi dan fasilitas infrastruktur untuk menunjang produksi produk baru.
Assets Total assets per 31st December 2016 was amounted to Rp3,284,504 million, which showed an increase by 2.3% compared to 2015, which was amounted to Rp3,211,235 million. This was due to increase on fixed assets amounted to to Rp215,012 which was mostly funded from the proceeds of IPO to increase product capacity, production machineries automation and infrastructure facilities to support the production of new products.
Aset Lancar Pada tahun 2016, aset lancar Perseroan sebesar Rp1.876.157 juta, turun 10,2% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp2.089.897 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas yang merupakan hasil penerimaan dana hasil IPO.
Current Assets In 2016, the current assets of the Company was amounted to Rp1,876,157 million, decreased by 10.2% compared to 2015, which was amounted to Rp2,089,897 million. The reduction was mainly due to the decrease of cash and cash equivalents as the results from IPO proceeds.
Aset Tidak Lancar Pada tahun 2016, aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp1.408.347 juta, naik 25,6% dibandingkan tahun 2015 sebesar
Non-Current Assets In 2016, the Company’s non-current assets was amounted to Rp1,408,347 million, increased by 25.6% compared to 2015
70
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Rp1.121.338 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tetap dan aset tidak lancar lainnya.
amounted to Rp1,121,338 million. The increase was due to the addition of fixed assets and other non-current assets.
Tabel posisi keuangan Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of Company’s financial position In Million Rupiah
Aset / Assets
2016
Aset Lancar / Current Asset
1.876.157
Aset Tidak Lancar / Non-current Asset Jumlah Aset / Total Assets
2015
% Peningkatan / Increase
2.089.897
-10%
1.408.347
1.121.338
26%
3.284.504
3.211.235
2%
Liabilitas Jumlah liabilitas per 31 Desember 2016 senilai Rp1.332.432 juta yang berarti menurun 7,1% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.434.605 juta. Hal tersebut disebabkan oleh turunnya utang bank, utang pajak dan utang usaha.
Liabilities Total liabilities per 31st December 2016 was amounted to Rp1,332,432 million, which showed a decrease of 7.1% compared to 2015, which was amounted to Rp1,434,605 million. This was due to the decrease of bank loans, tax payable, and accounts payable.
Liabilitas Jangka Pendek Pada tahun 2016, liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp1.220.778 juta, turun 5,4% dari tahun 2015 sebesar Rp1.291.022 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh turun nya utang bank yang merupakan bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang pajak dan utang usaha.
Short-term Liabilities In 2016, short-term liabilities of the Company was amounted to Rp1,220,778 million, decreased by 5.4% from 2015, which was amounted to Rp1,291,022 million. This was due to the decrease of bank loans as current portion of long-term liabilities, tax payable and accounts payable.
Liabilitas Jangka Panjang Pada tahun 2016, liabilitas jangka panjang Perseroan sebesar Rp111.654 juta, turun 22,2% dari tahun 2015 sebesar Rp143.584 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya utang bank jangka panjang.
Long-term Liabilities In 2016, the Company’s long-term liabilities was amounted to Rp111,654 million, decreased by 22.2% from 2015, which was amounted to Rp143,584 million. The decrease was due to the decrease of long-term bank loans.
Tabel liabilitas Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of Company’s liabilities In Million Rupiah
Liabilitas / Liabilities
2016
2015
% Peningkatan / Increase
Liabilitas Jangka Pendek / Short-term Liabilities
1.220.778
1.291.022
-5%
Liabilitas Jangka Panjang / Long-term Liabilities
111.654
143.584
-22%
1.332.432
1.434.606
-7%
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2016 senilai Rp1.952.072 juta yang berarti meningkat 9,9% dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar Rp1.776.629 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya laba tahun berjalan.
Equity Equity per 31st December 2016 was amounted to Rp1,952,072 million, which showed an increase of 9.9% compared to 2015 amounted to Rp1,776,629 million. This was mainly was due to the increase in current year profit.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
71
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tabel ekuitas Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of company’s equity In Million Rupiah
Ekuitas / Equities
2016
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Ekuitas Induk / Equity Attributable to Parent Equity Owners Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interests Total Ekuitas / Total Equity
Laporan Laba Rugi
2015
% Peningkatan / Increase
1.929.012
1.775.329
9%
23.060
1.300
2%
1.952.072
1.776.629
10%
INCOME STATEMENT
Berikut ini adalah laba rugi yang diperoleh Perseroan periode 31 Desember 2016.
Herewith the profit and loss that are obtained by the Company for the period of 31st December 2016.
Tabel laba rugi Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of profit (loss) In Million Rupiah
Laporan Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Income Statement
2016
Penjualan Bersih / Net Sales Beban Pokok Penjualan / Selling Expenses
2015
% Pertumbuhan / Growth
3.493.029
3.603.848
-3%
(2.088.615)
(2.135.496)
-2%
Laba Kotor / Gross Profit
1.404.414
1.468.352
-4%
Beban Penjualan / Selling Expenses
(902.644)
(799.872)
13%
Beban Umum & Administrasi / General & Administrative Expenses
(262.688)
(234.666)
12%
Lain-Lain / Others
(19.769)
(96,890)
-80%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan / Profit Before Income Tax Expenses
219.313
336.924
-35%
Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expenses
(38.203)
(73.943)
-48%
Laba Bersih / Net Profit
181.110
262.981
-31%
Penjualan Bersih Penjualan bersih yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2016 yakni sebesar Rp3.493.029 juta, yang berarti menunjuk kan penurunan sebesar 3,1% dibanding tahun 2015 yaitu sebesar Rp3.603.848 juta. Kinerja penjualan bersih Perseroan merefleksikan kinerja penjualan segmen-segmen usaha Perseroan yang terdiri dari:
Net Sales The net sales of the Company achieved in 2016 amounted to Rp3,493,029 million, which showed a decrease of 3.1% compared to 2015 amounted to Rp3,603,848 million. The Company’s net sales performance reflected the sales performance of the Company’s business segments, which consist of:
-
-
72
Perawatan tubuh Penjualan produk perawatan tubuh yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2016 yakni sebesar Rp1.640.497 juta yang berarti menunjukkan penurunan sebesar 2,9% dibanding tahun 2015 yaitu sebesar Rp1.689.502 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantara nya adalah perlambatan ekonomi yang menyebabkan penurunan daya beli konsumen dan perubahan tren untuk
Personal care Sales of personal care products that was managed to be achieved by the Company in 2016 was amounted to Rp1,640,497 million, which showed a decrease of 2.9% compared to 2015 which was amounted to Rp1,689,502 million. The decrease was due to several factors, including economic slowdown that cause the decrease of consumer purchasing power and trend changes to firstly meet the
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
lebih memenuhi kebutuhan pokok daripada kebutuhan sekunder. Produk-produk dengan keranjang kecil, ukuran paket kecil, dan produk-produk yang lebih murah menjadi lebih diminati namun produk-produk pemeliharaan dan perawatan tubuh perseroan menargetkan konsumen kelas menengah dan atas, sehingga produk dalam ukuran paket kecil dan produk-produk yang menargetkan konsumen kelas bawah hampir tidak ada.
basic needs before the secondary needs. Products with small baskets, small packaging size, and cheaper products become more interesting but the company’s personal care products are targeting the upper and middle class consumers, hence the products in small packaging size and products that target the lower class consumer are almost unavailable.
- Minuman Penjualan produk minuman yang berhasil dicapai di tahun 2016 yakni sebesar Rp1.166.976 juta yang berarti menunjukkan penurunan sebesar 13,2% dibanding tahun 2015 yaitu sebesar Rp1.344.482 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi di sepanjang tahun 2016. Konsumen lebih memilih tinggal di rumah dan mengurangi berbelanja, sehingga minuman fungsional Perseroan menjadi kurang relevan untuk dikonsumsi karena hujan deras yang melanda di sebagian besar wilayah Indonesia.
-
Beverages Sales of beverage products that was managed to be achieved in 2016 was amounted to Rp1,166,976 million, which showed a decrease of 13.2% compared to 2015 which was amounted to Rp1,344,482 million. The decrease was due to extreme weather happened during 2016. Consumers prefer staying at home and spending less, hence functional beverages of the Company become less relevant to be consumed because of the heavy rainfall that occurs in most of Indonesia region.
- Makanan Penjualan produk makanan yang berhasil dicapai di tahun 2016 yakni sebesar Rp675.636 juta yang berarti menunjukan kenaikan sebesar 19,9% dibanding tahun 2015 yaitu sebesar Rp563.143 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan permintaan pasar akan produk minuman serbuk seiring dengan perlambatan ekonomi nasional pada tahun 2016.
-
Foods Sales of food products that was managed to be achieved in 2016 was amounted to Rp675,636 million, which showed an increase of 20% compared to 2015 amounted to Rp563,143 million. The increase was due to the increase of market demand for powdered drink products in line with the weakening of Indonesian economic in 2016.
Farmasi Penjualan produk farmasi yang berhasil dicapai di tahun 2016 yakni sebesar Rp9.920 juta yang berarti menunjuk kan kenaikan sebesar 47,6% dibanding tahun 2015 yaitu sebesar Rp6.721 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peluncuran produk baru Perseroan.
-
Pharmaceutical Sales of pharmaceutical products that was achieved in 2016 was amounted to Rp9,920 million, which showed an increase of 47.6% compared to 2015 amounted to Rp6,721 million. The decrease was due to the launch of new products of the Company.
-
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan di tahun 2016 sebesar Rp2.088.615 juta menunjukan penurunan sebesar 2,2% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp2.135.496 juta. Penurunan beban penjualan tersebut dikarenakan turunnya penjualan.
Cost of Goods Sold Cost of Goods Sold in 2016 was amounted to Rp2,088,615 million showed a decrease of 2.2% compared to 2015 amounted to Rp2,135,496 million. The decrease was due to the decrease of sales.
Laba Kotor Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba kotor meningkat 4,4% menjadi Rp1.404.414 juta pada 2016 dibanding tahun 2015 sebesar Rp1.468.352 juta.
Gross Profit As a result of the matters explained above, gross profit decreased by 4.4% to Rp1,404,414 million in 2016 compared to 2015 amounted to Rp1,468,352 million.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
73
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Beban Penjualan Beban penjualan pada tahun 2016 yakni sebesar Rp902.644 juta yang berarti meningkat sebesar 12,8% dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp799.872 juta. Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya biaya iklan dan promosi atas peluncuran SKU baru serta dalam rangka memperkuat produkproduk Perseroan di pasar.
Selling Expenses Selling expenses in 2016 was amounted to Rp902,644 million, which means an increase of 12.8% compared to 2015 amounted to Rp799.872 million. This increase was due to an increase in advertising and promotion expense for the launch of new SKU as well as to strengthen the position of the Company’s products in market.
Beban Umum & Administrasi Beban umum & administrasi pada tahun 2016 yakni sebesar Rp262.688 juta yang berarti meningkat sebesar 11,9% dibandingkan beban umum & administrasi tahun 2015 yaitu sebesar Rp234.666 juta. Peningkatan tersebut terutama dikarenakan kenaikan gaji, upah dan tunjangan untuk manajemen dan karyawan administrasi.
General & Administrative Expenses General and Administrative Expenses in 2016 were amounted to Rp262,688 million which means an increase of 11.9% compared to 2015 amounted to Rp234.666 million. The increase was mainly due to the increase in salaries, wages and allowances for the management and administrative employees.
Beban Bunga Beban bunga pada tahun 2016 yakni sebesar Rp89.716 juta yang berarti meningkat sebesar 1,1% dibandingkan beban bunga tahun 2015 yaitu sebesar Rp88.756 juta. Peningkatan tersebut dikarenakan saldo utang bank jangka pendek yang lebih tinggi.
Interest Expense The interest expense in 2016 was amounted to Rp89,716 million, which means an increase of 1.1% compared to 2015 amounted to Rp88,756 million. This increase was due to higher balance inquiry of short-term bank loans.
Rugi Selisih Kurs – neto Rugi selisih kurs–neto pada tahun 2016 yakni sebesar Rp440 juta menurun sebesar 95,2% dibandingkan rugi selisih kurs– neto tahun 2015 yaitu sebesar Rp9.220 juta. Penurunan rugi selisih kurs–bersih terutama dikarenakan menguatnya nilai tukar Rupiah atas Dolar AS selama tahun 2016.
Loss of Exchange Rate Gap – net Loss exchange rate gap in 2016 was amounted Rp440 million, which means a decrease of 95.2% compared to 2015 amounted to Rp220 million. The decrease in loss on foreign exchange-net was mainly due to the strengthening of Rupiah exchange rate on the USD during 2016.
Bagian atas Laba Bersih Entitas Asosiasi Bagian atas laba bersih entitas asosiasi pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp3.264 juta meningkat dibandingkan rugi bersih atas entitas asosiasi tahun 2015 yaitu sebesar Rp10.671 juta dikarenakan meningkatnya laba yang dialami oleh MKI sebagai akibat kenaikan penjualan produk makanan pada tahun 2016.
Shares in Net Profit of Associated Entities The Shares in net profit of Associated Entities in 2016 was listed by Rp3,264 million, which was increased as compared to net loss in 2015 amounted to Rp10,671 million was due to increase of loss experienced by MKI as a result of an increase in sales of food products in 2016.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp29.058 juta yang berarti meningkat sebesar 612% dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp4.081 juta dikarenakan adanya pendapatan bunga dari penempatan deposito berjangka yang baru diterima di tahun 2016.
Interest Income Interest income in 2016 was listed by Rp29,058 million, which means an increase of 612% compared to 2015 amounted to Rp4,081 million, as there was an increase of interest income from placement of time deposit which had been received in year 2016.
Laba Sebelum Pajak Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba sebelum beban pajak penghasilan tahun 2016 yakni sebesar Rp219.313 juta menurun 34,9% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp336.924 juta.
Profit Before Tax As a result of the matters described above, profit before income tax expense in 2016 was Rp219,313 million, decreased by 34.9% compared to 2015 amounted to Rp336,924 million.
74
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan pada tahun 2016 yakni sebesar Rp38.203 juta yang berarti menurun sebesar 48,3% di bandingkan beban bajak penghasilan tahun 2015 yaitu sebesar Rp73.943 juta. Hal ini dikarenakan penurunan penghasilan kena pajak sepanjang tahun 2016.
Income Tax Expense Income Tax Expense in 2016 was Rp38,203 million, which means a decrease of 48.3% compared to 2015 amounted to Rp73,943 million. This was due to the decrease in taxable income during 2016.
Laba Bersih Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, Perseroan telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp181.110 juta yang berarti menunjukkan penurunan sebesar 31,1% dari 2015 yakni sebesar Rp262.981 juta.
Net Income As a result of the matters explained above, the Company had recorded net income of Rp181,110 million, which shown a decrease of 31.1% from 2015 amounted to Rp262,981 million.
Laporan Arus Kas
CASH FLOW STATEMENT
Arus kas Perseroan sepanjang tahun 2016 dapat dipaparkan sebagai berikut:
Cash Flow of the Company during 2016 shall be described as follows:
Tabel arus kas Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of the Company’s cash flow In Million Rupiah
Uraian / Description
2016
2015
% Peningkatan/ Increase
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flow from Operating Activities
11.867
(72.552)
116%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flow from Investing Activities
(247.474)
(234.675)
5%
(50.068)
929.096
-105%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flow from Financing Activities Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp11.867 juta di tahun 2016. Perseroan melakukan pembayaran kepada pemasok sebesar Rp2.205 juta, pembayaran beban penjualan, umum dan administrasi, dan kegiatan operasi lainnya sebesar Rp719.025 juta, dan pembayaran kepada karyawan sebesar Rp432.905 juta, yang sebagian diimbangi penerimaan dari pelanggan sebesar Rp3.519.502 juta.
Cash Flow from Operating Activities Net cash provided by operating activities was amounted to Rp11,867 million in 2016. The Company carried out payment to the supplier amounted to Rp2,205 million, payment of expenses of sales, general and administrative, and other operational activities amounted to Rp719,025 million, and the payment to the employees amounted to Rp432,905 million, which most of them are balanced with the revenues from the customers amounted to Rp3,519,502 million.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 2016 sebesar Rp247.474 juta, naik sebesar 5,5% dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp234.675 juta yang disebabkan oleh beberapa aktivitas seperti pembelian aset tetap sebesar Rp163.905 juta, akuisisi bisnis sebesar Rp84.000 juta, penam bahan asset tidak lancar lainnya sebesar Rp29.068 juta dan tidak adanya penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp110.000 juta dan berkurangnya penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya dibandingkan dengan tahun 2015.
Cash Flow from Investing Activities Net cash used for investing activities in 2016 amounted to Rp247,474 million, increased by 5.5% compared to 2015 which was amounted to Rp234,675 million due to several activities such as fixed assets purchase amounted to Rp163,905 million, business acquisition amounted to Rp84,000 million, addition of other non-current assets Rp29,068 million and inavailability of placement of short-term investments amounted to Rp110,000 million and a deduction in placement of restricted deposits compared to 2015.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
75
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp50.068 juta di tahun 2016 terutama dikarenakan adanya pembayaran dividen sebesar Rp52.857 juta.
Cash Flow from Financing Activities Net cash used for financing activities was Rp50,068 million in 2016 mainly due to dividend payment amounted to Rp52,857 million.
Analisis Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Perseroan
ANALYSIS OF SOLVENCY AND COLLECTABILITY RATE OF THE COMPANY
Kemampuan Membayar Utang
Solvency
Dalam mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang jangka pendek, digunakan rasio likuiditas. Sedangkan dalam mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang jangka panjang, menggunakan rasio solvabilitas.
In measuring the Company’s ability to pay off short-term debt, liquidity ratio is used. While in measuring the Company’s ability to pay off long-term debt, solvency ratio is used.
Tabel rasio likuiditas perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of company’s liquidity ratio In Million Rupiah
Uraian / Description Aset Lancar / Current Assets
2016
2015
1.876.157
2.089.897
Piutang Usaha / Accounts Receivable
863.424
894.124
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents
376.655
665.988
Investasi Jangka Pendek / Short-term Investment
117.503
110.029
1.220.778
1.291.022
- Rasio Lancar / Current Ratio
1,54
1,62
- Rasio Cepat / Quick Ratio
1,11
1,29
- Rasio Kas / Cash Ratio
0,31
0,52
Jumlah Hari Persediaan / The Number of Days of Inventory
64,91
56,73
Jumlah Hari Piutang Usaha / The Number of Days of Accounts Receivable
90,57
65,55
Jumlah Hari Utang Usaha / The Number of Days of Accounts Payable
73,62
74.73
Siklus Konversi Kas / Cash Conversion Cycle
81,86
47,55
Liabilitas Jangka Pendek / Short-term Liabilities Rasio / Ratio
Likuiditas dapat diukur dengan beberapa cara yakni: • Rasio lancar, yang dihitung dengan cara membandingkan total aset lancar dengan total liabilitas jangka pendek. • Rasio cepat, yang dihitung dengan cara membandingkan total kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan piutang lancar dengan total liabilitas jangka pendek. • Rasio kas, yang dihitung dengan cara membandingkan total kas dan setara kas dengan total liabilitas jangka pendek. • Siklus konversi kas, yang dihitung dengan cara men jumlahkan jumlah hari persediaan dan jumlah hari piutang usaha, kemudian dikurangkan dengan jumlah hari utang usaha.
76
Liquidity can be measured in several ways: • Current ratio, which is calculated by comparing total current assets with total short-term liabilities. • Quick ratio, which is calculated by comparing total cash and cash equivalents, short-term investments and current accounts with total short-term liabilities. • Cash ratio, which is calculated by comparing total cash and cash equivalents by the total short-term liabilities. • Cash conversion cycle, which is calculated by adding up the number of days of inventory and number of days of accounts receivable, then deducted by the number of days of accounts payable.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penurunan likuiditas Perseroan disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas hasil penerimaan dana hasil IPO dan piutang usaha Perseroan.
The decrease of the Company’s liquidity due to the decrease in cash and cash equivalents as the results of the receipt of proceeds from the IPO and the Company’s accounts receivable.
Tabel rasio solvabilitas perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of company’s solvability ratio In Million Rupiah
Uraian / Description
2016
Total Aset / Total Assets
3.284.504
Total Liabilitas Jangka Panjang / Total Long-Term Liabilities Total Ekuitas / Total Equity Beban Bunga / Interest Expense Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expense
2015 3.211.235
111.654
143.584
1.952.072
1.776.629
89.716
88.756
38.203
73.943
312.179
429.473
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Aset / Ratio of Total Long-Term Liabilities On Total Assets
0,03
0,04
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Ekuitas / Ratio of Total Long-Term Liabilities On Total Equity
0,06
0,08
- Rasio Total Aset Terhadap Total Ekuitas / Ratio of Total Assets On Total Equity
1,68
1.81
- Rasio EBIT Terhadap Beban Bunga / Ratio of EBIT Against Interest Expense
3,48
4,84
Laba Sebelum Beban Bunga dan Beban Pajak Penghasilan (EBIT) / Profit Before Interest Expense and Income Tax (EBIT) Rasio / Ratio
Solvabilitas dapat diukur dengan beberapa cara yakni: • Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total aset, yang dihitung dengan cara membandingkan total liabilitas jangka panjang dengan total aset. • Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan total liabilitas jangka panjang dengan total ekuitas. • Rasio total aset terhadap total ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan total aset dengan total ekuitas. • Rasio EBIT terhadap beban bunga, yang dihitung dengan cara membandingkan total laba sebelum beban bunga dan beban pajak penghasilan dengan total beban bunga.
Solvency can be measured in several ways: • The ratio of long-term liabilities on total assets, which is calculated by comparing total of long-term liabilities with total assets. • The ratio of long-term liabilities on total equity, which is calculated by comparing total long-term liabilities with the total equity. • The ratio of total assets on total equity, which is calculated by comparing total assets with total equity.
Secara umum, solvabilitas Perseroan di tahun 2016 menurun dibandingkan dengan tahun 2015. Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total aset tahun 2016 sebesar 0,03 kali, sedangkan di tahun 2015 sebesar 0,04 kali, mengalami penurunan sebesar 25%. Sedangkan rasio liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas tahun 2016 sebesar 0,06 kali, sedangkan di tahun 2015 sebesar 0,08 kali, mengalami penurunan sebesar 25%.
In general, the solvency of the Company in 2016 experienced a decrease compared to 2015. The ratio of long-term liabilities on total assets in 2016 was 0.03 times, whereas in 2015 it was 0.04 times, experienced a decrease by 25%. While the ratio of longterm liabilities on total equity in 2016 was 0.06 times, whereas in 2015 was 0.08 times, experienced a decrease by 25%.
Sementara itu rasio total aset terhadap total ekuitas tahun 2016 sebesar 1,68 kali, sedangkan di tahun 2015 sebesar 1,81 kali,
While the ratio of total assets on total equity in 2016 was 1.68 times, whereas in 2015 was 1.81 times, experienced a decrease
•
The ratio of EBIT on interest expense, which is calculated by comparing total of profit before interest expense and income tax expense with total interest expense.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
77
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
mengalami penurunan sebesar 7,2% dan rasio EBIT terhadap beban bunga tahun 2016 sebesar 3,48 kali, sedangkan di tahun 2015 sebesar 4,84 kali, mengalami penurunan sebesar 28%.
by 7.2% and the ratio of EBIT on interest expense in 2016 was 3.48 times, whereas in 2015 was 4.84 times, experienced a decrease of 28%.
Tingkat Kolektabilitas Piutang
Collectability RATE
Kolektibilitas piutang Perseroan menggambarkan seberapa efektif Perseroan mengelola tagihan-tagihan kepada pihak ketiga sebagaimana tercermin dari umur piutang atau jangka waktu pencairan piutang. Pada tahun 2016, kolektabilitas piutang Perseroan selama 91 hari, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 selama 66 hari. Hal tersebut disebab kan oleh peningkatan piutang usaha yang lebih tinggi di bandingkan peningkatan penjualan.
The collectability level of the Company illustrates how effective the Company manages those bills to the third parties as reflected in the accounts receivables aging or debt disbursement period. In 2016, accounts collectability of the Company within 91 days, experienced an increase compared to 2015, which was 66 days. This was due to an increase in accounts receivable that is higher than the increase in sales.
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Policy
Struktur modal merupakan penggabungan antara modal sendiri (ekuitas) dan hutang (liabilitas). Perseroan me mak simalkan struktur modal dengan mengoptimalkan modal ratarata tertimbang yang minimum. Struktur modal dengan biaya penggunaan dana yang minim dapat berpengaruh terhadap peningkatan nilai saham Perseroan, tetapi tidak meningkatkan laba bersih per saham.
The capital structure is a merger between its own capital (equity) and debt (liabilities). The Company maximizes the capital structure by optimizing minimum weighted average of capital. Capital structure with minimum cost of fund may affect on the increase of the shares value of the Company, but shall not increase earnings per share.
Kebijakan struktur modal Perseroan ditujukan untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Kebijakan struktur modal juga ditujukan kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. Sebagaimana praktik yang berlaku secara umum, Perseroan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio liabilitas terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara liabilitas bersih dengan modal. Liabilitas bersih adalah jumlah liabilitas konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2016 dan 2015.
The Company’s capital structure policy is intended to protect the entity’s ability in maintaining business continuity, hence the entity can continue to give benefit for shareholders and other stakeholders. Capital structure policy is also addressed to the shareholders by determining the price of products and services that are commensurate with the risk level. In reference to generally applicable practices, the Company evaluates the capital structure through the liabilities ratio on capital (gearing ratio), which is calculated by dividing the net liability with the capital. Net liabilities are total consolidated liabilities deducted by the amount of cash and cash equivalents. While the capital includes all components of equity in the report of consolidated financial statement per 31st December 2016 and 2015.
Pada tahun 2016, kebijakan manajemen atas struktur modal yakni dengan rasio liabilitas terhadap modal sebesar 0,49, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 0,43. Hal ini mengindikasikan Perseroan memiliki risiko keuangan yang lebih tinggi pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Berikut ini merupakan struktur modal Perseroan per 31 Desember 2016.
In 2016, the management policy on capital structure, which is the liabilities ratio on capital amounting 0.49, which is higher than 2015 by 0.43. This indicates that the Company has higher financial risks in 2016 compared to 2015. The following is the Company’s capital structure per 31st December 2016.
78
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tabel struktur permodalan Perseroan Dalam Jutaan Rupiah
Table of the Company’s capital structure In Million Rupiah
Uraian / Description
2016
2015
1.332.432
1.434.605
Dikurangi Kas dan Setara Kas / Less cash and cash equivalents
376.655
665.988
Jumlah Liabilitas Bersih / Total Net Liabilities
955.777
768.617
1.952.072
1.776.629
0,49
0,43
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
Jumlah Modal / Total Capital Rasio Liabilitas Bersih terhadap Modal / The Ratio of Net Liabilities on Capital
REALIZATION OF INVESTMENT OF CAPITAL GOODS
INVESTASI BARANG MODAL YANG TELAH DIREALISASIKAN Perseroan secara berkala mengeluarkan investasi barang modal untuk mendanai ekspansi usaha Perseroan, pemeliharaan peralatan dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional. Sebagian besar investasi barang modal berhubungan dengan penambahan aset tetap.
The Company periodically spends capital goods investment to fund the Company’s business expansion, equipment maintenance and to increase the efficiency of the operational activities. The majority of capital goods investment related to the increase of fixed assets.
Berikut ini paparan mengenai belanja barang modal Perseroan selama dua tahun terakhir
Herewith is the description of the Company’s capital expenditure over the last two years.
Tabel belanja barang modal Perseroan Tidak termasuk nilai akuisisi Dalam juta Rupiah
Table of the Company ‘s capital expenditure Exclude acquisition value In million Rupiah
Uraian / Description
2016
2015
Tanah / Land
15.698
255
Bangunan / Building
12.516
29.014
Kendaraan / Vehicle
3.839
4.132
Peralatan / Equipment
7.588
9.695
Mesin / Machinery
7.351
66.851
Aset dalam Pembangunan - Bangunan / Assets in Construction - Building
58.436
10.551
Aset dalam Pembangunan - Mesin / Assets in Construction - Machinery
56.100
1.267
Aset dalam Pembangunan - Peralatan / Assets in Construction - Equipment
1.893
Sewa Pembiayaan - Kendaraan / Financing Lease - Vehicle
1.220
734
Sewa Pembiayaan - Peralatan / Financing Lease - Equipment
3.449
-
168.090
122.499
Jumlah Belanja Modal / Total Capital Expenditure
Informasi dan Fakta Material yang terjadi Setelah Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Akuntan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Material Facts and Information OCCURS after the Accounting Report There is no material facts or information after the Accounting date, which gives significant impact on the Company’s
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
79
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Perseroan, selain yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir dalam laporan tahunan ini.
performance, exclude the ones that are disclosed in Consolidated Financial Statements in this annual report.
Prospek Usaha Perseroan
The Company’s Business Prospects
Perekonomian nasional di tahun mendatang diperkirakan akan tumbuh lebih baik sebesar ±5,1% dengan kegiatan investasi dan konsumsi domestik yang tetap akan menjadi kontributor utama. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam memelihara kestabilan ekonomi dan kepercayaan publik sehingga turut menggairahkan kegiatan investasi. Pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan populasi usia muda juga mendorong peningkatan daya beli sehingga turut meningkatkan industri barang konsumsi.
National economic in the upcoming years is estimated to grow better at ±5.1% with investment and domestic consumption activities that are still become main contribution. This is in line with the government’ efforts in maintaining economic stability and public trust so that it promotes the investment activity. The growth of middle class and increase of population of youth also encourage the increase of purchasing power which will boost the consumer goods industry.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% tersebut, dan adanya kepastian peningkatan kegiatan pembangunan infrastrukur dasar, baik bersumber dari belanja APBN maupun partisipasi swasta, tentu akan memberikan peluang yang positif bagi industri FMCG di tahun 2017. Ditambah dengan tren urbanisasi yang menyebabkan pola populasi yang lebih terpusat, sehingga semakin memudahkan aksesibilitas ke berbagai barang konsumsi. Demikian juga dengan upaya Pemerintah untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional baik di kota-kota besar maupun di daerah diperkirakan akan turut menggairahkan industri FMCG di tahun mendatang.
With the economic growth projection by 5.1%, and there is a certainty in enhancement of base infrastructure construction activity, either sourced from national spending or private participation, which indeed will create positive opportunity for FMCG industry in 2017. Moreover, with the urbanization trend that causes a more centralized population pattern, access to various consumer goods is becoming more convenient. In addition, the government’s effort to revitalize traditional markets in both urban and village areas is predicted to stimulate the FMCG industry in the following years.
Industri FMCG hingga saat ini memang masih menjadi sektor yang menarik dan menjadi penggerak perekonomian nasional yang cukup besar. Nilai penjualan industri ini mencapai hingga 10 miliar dolar AS dan terus menunjukkan tren yang semakin meningkat. Pada tahun 2016, produk-produk FMCG menyumbangkan sekitar 18,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dan pada tahun 2030 pertumbuhannya diproyeksikan akan mencapai hingga 30%.
Until today, the FMCG industry remains as an interesting sector and becomes adequately large to be the driver of national economic. This industry sales value has reached 10 billion USD and continues to show an increasing trend. In 2016, the FMCG products contributed around 18.5% to the national Gross Domestic Product (GDP), and in 2030, the growth is projected to increase up to 30%.
Menyongsong tahun 2017, Perseroan akan terus mengede pan kan budaya kepuasan konsumen yang berfokus pada inovasi dan pengembangan produk yang berkesinambungan. Perseroan meyakini hal ini telah memberikan landasan yang kuat dan keuntungan sebagai pelopor pengembang an beragam lini produk, serta menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan dan meningkatkan daya saing Per seroan dalam jangka panjang. Perseroan juga akan terus meningkatkan kekuatan merek Perseroan melalui pemasaran yang terintegrasi dan terus melakukan penguatan jaringan distribusi dan penjualan di Indonesia serta meningkatkan efisiensi biaya dan kapasitas produksi.
In welcoming 2017, the Company will continue to prioritize customer satisfaction culture that focuses on sustainable innovation and product development. The Company believes that it has providing a strong foundation and benefits as the pioneer in development of various product lines, as well as becoming the successful key in maintaining and improving the competitiveness of the Company in the long run. The Company will also continue to enhance the brand equity through integrated marketing and keep strengthening its distribution and sales networks in Indonesia as well as improving its cost efficiency and production capacity.
80
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Untuk menciptakan produk yang inovatif, Perseroan melakukan beberapa tahap, sebagai berikut: 1. Ide Menemukan kebutuhan konsumen dan tren pasar melalui riset, kunjungan eksposisi, loka-karya dan desk research. 2. Konsep Setelah menemukan ide, tahap selanjutnya yakni menemukan konsep yang tepat atas perilaku kosumen, analisis, kompetitor, masalah, hukum, ekuitas merek, dan tes konsep.
In creating innovative products, the Company has several stages, as follows: 1. Idea Finding consumer needs and market trends through research, exposition visit, workshop and desk research. 2. Concept After finding the idea, the next step is finding the right concept on consumer behavior, analysis, competitor, issue, law, brand equity, and concept test.
3. Pengembangan Setelah menemukan konsep yang tepat, tahap selanjutnya yakni pengembangan komprehensif terhadap perumusan perencanaan dan pengemasan, prototyping, tes komunikasi dan sensorik.
3. Development After finding the right concept, the next step is the comprehensive development on planning formulation and packaging, prototyping, communication and sensory tests.
4. Evaluasi Akhir Tahap selanjutnya setelah pengembangan adalah evaluasi akhir dengan melakukan fine tuning dan persiapan pro duksi massal yang meliputi spesifikasi teknikal, percobaan produksi, standardisasi, kualitas, analisis bisnis, strategi komunikasi, final dan registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
4. Final Evaluation The next stage after the development is the final evaluation by carrying out fine tuning and preparation for mass production, which include technical specifications, production trial, standardization, quality, business analysis, communication strategy, final and Indonesia National Agency of Drug and Food Authority registration.
5. Peluncuran Tahap akhir yang dilakukan adalah peluncuran dengan mengirimkan produk baru ke konsumen dengan rencana pemasaran, anggaran biaya, rencana distribusi, pelatihan penjualan, komunikasi merek, dan strategi pembelajaran pasar.
5. Launching The final stage is launching by sending a new product to consumers with a marketing plan, budget, distribution plan, sales training, brand communication, and market learning strategy.
Kelima tahap tersebut dilakukan dalam kurun waktu 18 bulan.
The five stages are conducted within a period of 18 months.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Perseroan yakin bahwa pengakuan dan reputasi merek Perseroan yang baik merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis perusahaan. Perseroan mempromosikan merek dagangnya melalui aktivitas pemasaran dan promosi yang bervariasi. Kegiatan pemasaran menggunakan teknik sebagai berikut: media above the line yang terdiri atas iklan televisi, sponsor program dan papan iklan; program dalam toko yang terdiri atas penampilan, kategori manajemen, duta merek, dan promosi di dalam toko; aktivasi luar toko, yang terdiri atas peluncuran merek dan keterlibatan konsumen; dan distribusi yang terdiri atas program layanan pelanggan dan perluasan geografis.
The Company believes that the Company’s good reputation and brand recognition are important factors in the success of the company’s business. The Company promotes its brand through various marketing and promotional activities. Marketing activities use the following techniques: above the line media consists of television advertising, sponsorship program and advertising board; in-store program that consists of performance, management category, brand ambassador, and in-store promotion; activation outside stores, which consists of launch of brand and consumer engagement; and distribution which consists of customer service programs and geographic expansion.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
81
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Perseroan juga memiliki program tampilan untuk membantu Perseroan dalam mendorong pedagang eceran agar produk Perseroan dapat ditampilkan secara maksimal. Beban pemasaran dan promosi Perseroan tercatat masing-masing sekitar 15,3%, 14,6%, dan 16,8% dari penjualan Perseroan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016.
The Company also has a display program to assist the Company in encouraging retailers so that the Company’s products can be displayed optimally. The Company’s marketing and promotion expenses were recorded approximately 15.3%, 14.6%, and 16.8 % from Company’s sales respectively for the year ended 31st December 2014, 2015 and 2016.
Dalam memasarkan produknya Perseroan memiliki banyak keunggulan. Keunggulan Perseroan, antara lain: 1. Merek pemimpin pasar pada sejumlah segmen pemeli haraan dan perawatan tubuh di Indonesia yang didukung dengan pengembangan bisnis makanan dan minuman. 2. Portofolio merek-merek produk makanan dan minuman yang tumbuh seiring dengan pengembangan produkproduk premium melalui joint venture dengan Morinaga. 3. Jaringan distribusi yang kuat dan modern di Indonesia serta dukungan jaringan distributor lokal untuk wilayahwilayah di luar Jawa. 4. Kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produk yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah terbukti. 5. Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki jiwa kewirausahaan dengan rekam jejak yang baik dalam pertumbuhan usaha dan profitabilitas.
In marketing its products, the Company has many excellences. The excellences of the Company are as follows: 1. Market leader brand in several segments of the personal care in Indonesia supported by development of food and beverage business. 2. Brand portfolio of food and beverage products that grow simultaneously with the development of premium products through the joint venture with Morinaga. 3. Strong and modern distribution network in Indonesia as well as local distributors network support for regions outside Java. 4. The ability of the product development and a strong product capability and track record in product innovation that has been proven. 5. Management team with experiences and entrepreneurship spirit with excellent track record in business growth and profitability.
Pangsa Pasar
Market Share
Di tengah ketatnya persaingan industri serta tekanan perekonomian global dan nasional, Perseroan tetap memiliki posisi yang kuat di pasar domestik. Sejumlah produk Perseroan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh.
Amidst the tight industry competition and pressure of national and global economy, the Company still holds a strong position in domestic market. Some of the Company’s products are maintaining their position as the market leader in Indonesia, especially products from personal care segment.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetuju an pemegang saham pada RUPS serta mempertimbangkan kewajaran atas pembayaran tersebut dan juga kepentingan Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba ditahan yang positif.
The dividend payment is referring to provisions on the Company’s Articles of Association and the approval of shareholders on AGMS, and considering the fairness on that particular payment and interest of the Company. The dividend payment can only be executed if the Company is recording a positive retained earnings.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham ter sebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: 1. Laba ditahan hasil usaha dan keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas, kesempatan bisnis.
The determination of dividend total and payment for that particular shares, will be depending on recommendation of Board of Directors by considering factors including: 1. Retained earnings from business and financial results, liquidity condition, business prospect in the future (including capital expenditure and acquisition), cash requirements, business opportunities.
82
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
2. Pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada Perseroan. 3. Faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, pembagian dividen Perseroan dilakukan melalui persetujuan para pemegang saham dalam RUPST. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat kesehatan keuangan, tingkat kecukupan modal, dan kebutuhan dana untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
2. Cash dividend payment by Subsidiaries to Company.
Kebijakan dividen tahun buku 2015 Perseroan adalah sebagai berikut: • Dividen tunai akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (recording date) pada tanggal 6 Juni 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham Perseroan pada Sub Rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan pada tanggal 6 Juni 2016. • Bagi Pemegang Saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek dan/atau Bank Kustodian pada tanggal 24 Juni 2016. Bukti pembayaran dividen tunai akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI makan pembayaran dividen tunai akan ditransger ke rekening pemegang saham. • Dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan dipotong dari jumlah dividen tunai yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan. • Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri berbentuk Badan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 yang belum mencantumkan Nomor Pokok Wajb Pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada KSEI atau Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom dengan alamat Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 paling lambat pada tanggal 6 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB. Apabila NPWP tidak disampaikan maka dividen tunai yang dibayarkan akan dipotong dengan tarif sebesar 30%. • Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri pemotongan pajaknya menggunakan tarif sebesar 20% atau menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Pengindaran Pajak Berganda (P3B) dengan syarat wajib
Dividend Policies for the fiscal year 2015 of the Company are as follows: • Cash dividend shall be distributed to the Shareholders whose names are listed in List of the Shareholders of the Company (recording date) on 6th June 2016 until 4 p.m. Western Indonesia Time and/or the Company’s Shareholders at Securities Sub Accounts in Indonesian Central Securities Depository (KSEI) at the trade closing on 6th June 2016. • For the Shareholders whose shares are included in collective custody of KSEI, cash dividend payment shall be carried out through KSEI and shall be distributed into the securities account of the Securities Company and/or Custodian Bank on 24th June 2016. Evidence of cash dividend payment shall be conveyed by KSEI to the shareholders through Securities Company or Custodian Bank where the shareholders open their accounts. While for the shareholders whose shares are not included in KSEI’s collective custody, the cash dividend payment shall be transferred to the accounts of shareholders. • Cash Dividend shall be taxed in accordance with the applicable taxation rules and regulations and deducted from the total cash dividend that becomes the rights of the referred Shareholders. • For the Shareholders who are Domestic Taxpayers in the form of Agencies as stated in Regulations of Income Tax No. 36 Year 2008 that have not input Tax ID Number (NPWP) are asked to submit NPWP to KSEI Stock Administration Bureau (SAB), PT Datindo Entrycom, with the address at Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 no later than on 6th June 2016 at 4 p.m. Western Indonesia Time. If NPWP is not submitted then cash dividend paid shall be deducted by 30%.
3. Other factors deemed to be relevant by Board of Directors. In accordance with applicable provisions in Indonesia, dividend distribution of the Company will be conducted through the approval of shareholders on AGMS. The determination of amount and payment is considering some factors namely financial health level, capital adequacy level, and fund requirement for further business expansion without reducing the GMS rights to stipulate others in accordance with Articles of Association.
•
For the Shareholders who are Foreign Taxpayers, the tax deduction use the tariff 20% and/or use the tariff based on the Avoidance of Double Taxation (P3B) by submitting DGT-1 or DGT-2 Forms as stated in the Decree of Director
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
83
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
•
menyapaikan Form DGT-1 atau DGT-2 sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-61/ PJ/2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.PER-24/PJ/2010. Form DGT-1 dan DGT-2 diminta disampaikan kepada KSEI atau BAR paling lambat pada tanggal 17 Juni 2016 pada pukul 16.00. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut Wajib Pajak Luar Negeri tidak menyampaikan, dividen tunai yang dibayarkan akan dipotong dengan tarif sebesar 20%. Bagi Pemegang Saham yang sahamnya dalam penitipan kolektif KSEI, bukti pemotongan pajak dividen dapat diambil di perusahaan efek dan/atau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efeknya dan bagi Pemegang Saham warkat diambil di BAE mulai tanggal 19 Agustus 2016.
General of Tax No.PER-61/PJ/2009 as has been amended by Decree of Director General of Tax No.PER-24/PJ/2010. DGT1 and DGT-2 Forms are requested to be submitted to KSEI or BAR no later than on 17th June 2016 at 4 p.m. Western Indonesia Time. If until the time limit the Foreign Taxpayers do not submit, cash dividend paid shall be deducted by 20%.
•
For the Shareholders whose shares are at the collective custody of KSEI, evidence of dividend’ tax deduction can be taken in securities company and/or custodian bank where the shareholders open their accounts and for the warrant Shareholders are taken in SAB starting from 19th August 2016.
No
Keterangan / Description
1.
Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen): • Pasar regular dan negosiasi • Pasar tunai
End of shares trade period with dividend right (cum dividend): • Regular and negotiation market • Cash market
1 Juni / June 2016 6 Juni / June 2016
Akhir periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) • Pasar regular dan negosiasi • Pasar tunai
End of shares trade period without dividend right (ex dividend) • Regular and negotiation market • Cash market
2 Juni / June 2016 7 Juni / June 2016
3.
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date)
Registration date of shareholders who are entitled to dividend (recording date)
6 Juni / June 2016
4.
Tanggal pembayaran dividen tunai
Payment date of cash dividend
24 Juni / June 2016
2.
Tanggal / Date
Jumlah Dividen & Tanggal Pembayaran Dividen Tahun Buku 2015
Total Dividend & Date of Dividend Payment for Fiscal Year 2015
Tahun Buku Fiscal Year
Jumlah Dividen Total Dividend
Dividen per Lembar Saham Dividend per Share
Rasio Dividen Dividend Ratio
Tanggal Pembayaran Payment Date
2015
Rp52.857.145.500
Rp37
20% dari Laba Bersih / of Net Income
24 Juni 2016 24th June, 2016
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan telah membuat rencana penggunaan dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biayabiaya Emisi, akan digunakan untuk: 1. Sekitar 27% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/akuisisi aset dan/atau pembelian/akuisisi/ penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik Perseroan.
84
Realization of the Use of IPO Proceeds The Company has set a plan for the use of IPO proceeds, after deducted by Issuance costs, shall be divided to: 1. Approximately 27% shall be used by the Company and/or Subsidiaries for the purchase/acquisition of assets and/or purchase/acquisition/capital investment in the Company in similar industries to support the Company’s inorganic growth. Until 31st December 2016, the Company has
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan sekitar 15% dari dana hasil penawaran umum saham (bersih) untuk dialokasi pada bagian ini. 2. Sekitar 50% akan digunakan oleh Perseroan dan/ atau Entitas Anak untuk belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan organik Perseroan. Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan sekitar 11% dari dana hasil penawaran umum saham (bersih) untuk dialokasi pada bagian ini. 3. Sisanya sekitar 23% akan digunakan oleh Perseroan dan/ atau Entitas Anak untuk modal kerja. Hingga 31 Desember 2016, Perseroan telah merealisasikan seluruh alokasi dana hasil penawaran umum pada bagian ini.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/ Modal, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
realized approximately 15% from the proceeds (net) for the allocation of this part. 2. Approximately 50% shall be used by the Company and/ or Subsidiaries to buy capital expenditure in regards to support the Company’s organic growth. Until 31st December 2016, the Company has realized approximately 11% from the proceeds (net) to be allocated in this part. 3. The remaining approximately 23% shall be used by the Company and/or Subsidiaries for working capital. Until 31st December 2016, the Company has realized all allocation of the proceeds in this part.
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/ CONSOLIDATION, ACQUISITION, DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING, AFFILIATED TRANSACTION AND TRANSACTION CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST
Investasi
Investment
Pada tahun 2016, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal sebesar Rp168.090 juta, tidak termasuk akuisisi.
In 2016, the Company had spent a capital expenditure amounting Rp168,090 million, excluding acquisition cost.
Ekspansi
Expansion
Perseroan tidak melakukan ekspansi di tahun 2016.
The Company did not carry out expansion in 2016.
Divestasi
Divestment
Perseroan tidak melakukan divestasi di tahun 2016.
The Company did not carry out divestment in 2016.
Penggabungan Usaha
Business Merger
Perseroan tidak melakukan penggabungan usaha di tahun 2016.
The Company did not carry out any business merger in 2016.
Akuisisi
Acquisition
Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan akuisisi terhadap merek “Dua Putri Dewi” dan akuisisi Grup Ristra dengan rincian sebagai berikut:
In 2016, the Company had performed acquisition of “Dua Putri Dewi” brand and acquisition of Ristra Group with the detail as follows:
Transaksi Transaction
Tanggal Transaksi Transaction Date
Nilai Value
Objek Transaksi Transaction Object
Pihak Terkait Related Party
Akuisisi Usaha Jamu Merek “Dua Putri Dewi” Brand acquisition of traditional herbal medicine “Dua Putri Dewi”
1 April 2016
+ Rp29 miliar / billion
Pembelian merek dan aset terkait produksi Jamu Dua Putri Dewi, berikut biaya-biaya terkait Acquisition of brand and assets related to the production of Jamu Dua Putri Dewi, and other relevant costs
PT Surya Herbal
1st April 2016
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
85
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Transaksi Transaction
Tanggal Transaksi Transaction Date
Nilai Value
Objek Transaksi Transaction Object
Pihak Terkait Related Party
Akuisisi Usaha Grup Ristra
29 Juli 2016
+ Rp84 miliar / billion
RLI dan RKI RLI and RKI
Business acquisition of Group Ristra
29th July 2016
Penyetoran/penyertaan modal terhadap RLI dan RKI, untuk tujuan pembelian merek dan aset terkait produksi kosmetika Ristra dan pelaksanaan usaha jasa kecantikan House of Ristra, berikut biaya-biaya terkait. Capital deposit/investment to RLI and RKI, for the purpose of acquisition of brand and assets related to the production of Ristra cosmetics and beauty service business operation on House of Ristra, and other relevant costs.
Transaksi akuisisi sebagaimana disebutkan diatas dilakukan dengan pihak yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan.
This acquisition transaction as mentioned above had been conducted with parties that do not have any affiliation relationship with the Company.
Restrukturisasi Modal
Capital Restructuring
Perseroan tidak melakukan transaksi material terkait dengan restrukturisasi modal pada tahun 2016.
The Company did not conduct material transaction related to the capital restructurisation in 2016.
Transaksi Afiliasi
Affiliate transactions
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Perseroan melakukan transaksi afiliasi dengan pihak berelasi. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi afiliasi telah diungkapkan pada Catatan 7 dari Laporan Keuangan Konsolidasian.
In carrying out their business activities, the Company conducted affiliated transactions with related parties. Further information of the transactions has been disclosed in Note 7 of Consolidated Financial Statements.
Pengaruh Perubahan Regulasi Terhadap Laporan Keuangan
Effects of Amendments of Regulation IN FINANCIAL STATEMENTS
Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan regulasi terhadap Laporan Keuangan sehingga informasi tersebut tidak dapat disajikan.
In 2016, there are no regulation changes on financial state ments, so that particular information may not be presented.
Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi terhadap Laporan Keuangan
EFFECT OF CHANGES of Regulation in Financial StatementS
Penerapan standar akuntansi keuangan baru dan amandemenamandemen standar-standar akuntansi yang berlaku efektif pada tahun 2016 tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Informasi lebih lanjut mengenai perubahan kebijakan akuntansi dapat dilihat pada catatan 2 dari Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir dalam laporan tahunan ini.
The implementation of the new financial accounting standards and amendments of accounting standards, which took effect in 2016, did not cause substantial change on the Group’s accounting policy and did not give significant impacts on consolidated financial statements. Further information regarding amendments of accounting policy can be seen in note 2 of the Consolidated Financial Statements, which is attached in this Annual Report.
86
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
87
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Implementation of Good Corporate Governance
Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkat kan kualitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) secara konsisten dan berkesinambungan dalam kegiatan usahanya untuk meng hadapi perubahan lingkungan bisnis dan fluktuasi harga komoditas.
The Company commits to always improve the quality of the implementation of the Good Corporate Governance (GCG) practice consistently and constinuously in its business activities to face the changes in business environment and fluctuation of commodity price.
Arti Penting GCG Bagi PERSEROAN
IMPORTANCE OF GCG TO COMPANY
Bagi Perseroan, penerapan GCG tidak hanya menjadi sebuah keharusan namun juga investasi untuk mewujudkan kinerja yang berkelanjutan. GCG memiliki arti yang sangat penting bagi Perseroan. Implementasi GCG secara baik dan sesuai dengan best practices akan turut memberikan beberapa manfaat bagi Perseroan di antaranya:
For the Company, implementation of GCG not only becomes a necessity but also the investment to achieve sustainable performance. GCG has great significance for the Company. Good implementation of GCG and along with best practices will also bring some benefits to the Company, including:
1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif, dan efisien serta memberdayakan fungsi dan kemandirian organ Perseroan; 2. Meningkatkan kepercayaan dan ekspektasi investor dan pemangku kepentingan sehingga eksistensi Perseroan dapat terus dipertahankan; 3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan serta menjalankan strategi dan program kerja dilandasi oleh kepatuhan terhadap peraturan perundang-per undangan, seta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan sekitar Perseroan.
1. Encouraging the Company’s management professionally, effectively, and efficiently, and empowering the function and independence of the organs of the Company; 2. Boosting the trust and expectation of investors and stakeholders so that the Company’s existence will be maintained; 3. Encouraging the Company’s organs in making decisions and running work strategies and programs, which are based on the compliance on the laws and regulations, and the awareness of the Company’s social responsibility for the stakeholders and also the sustainability of the Company’s surrounding environment.
PRINSIP-PRINSIP GCG
GCG Principles
Perseroan mengembangkan struktur GCG sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices bagi Perseroan. Secara konsisten, Perseroan menerapkan prinsip GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran.
The Company develops GCG structure in accordance with the applicable rules and regulations and also best practice for the Company. Consistently, the Company applies GCG principles such as transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
88
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Prinsip GCG GCG Principles
Komitmen Perseroan Company’s Commitment
Transparansi Transparency
Yakni keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perseroan. Perseroan senantiasa memberikan informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu kepada seluruh Pemangku Kepentingan. Perseroan meyakini bahwa melaksanakan prinsip transparansi dengan baik dan tepat akan menghindari terjadinya benturan kepentingan dengan berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan publikasi informasi keuangan yang berdampak signifikan kepada kinerja Perseroan. A transparency in carrying out decision-making process and transparency in disclosing all material and relevant information regarding the Company. The Company always give correct, accurate, and on time information to all Stakeholders. The Company believes that carrying out transparency principle well and appropriately shall avoid conflict of interests with various parties. It is proved by publication of financial information, which gives significant impact on the Company’s performance.
Akuntabilitas Accountability
Yakni kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. Seluruh organ tata kelola Perseroan memiliki prinsip akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ tata kelola. Clarity of function, implementation, and accountability of organs so that the Company’s management implemented effectively. All organs of the Company corporate governance have accountability principles with clarity of function, structure, system, and systematic accountability. It can be reflected through the Company’s management, which separates tasks and responsibilities and also clearly explains the functions, rights, obligations, and authorities of each organ of corporate governance.
Responsibilitas Responsibility
Yakni kesesuaian di dalam pengelolaan bisnis terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. Bentuk pertanggungjawaban Perseroan dibuktikan dengan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik dalam operasional kegiatan usaha Perseroan seperti pemberian perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan tenaga kerja, maupun pelaksanaan tanggung jawab korporasi Perseroan seperti pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang berkelanjutan. Conformity in the business management on legislations and the principles of healthy corporate. The form of Company’s respnsibility is proved by being in compliance with the applicable regulations, either in the Company’s operational business activities such as providing protection that includes welfare, safety, and health of employees, and implementation of corporate responsibilites of the Company such as the implementation of continuous Corporate Social Responsibility (CSR) program.
Independensi Independency
Yakni pengelolaan Perseroan dilakukan dengan profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. The Company’s management carried out by profesionals without conflict of interests and influences from any parties that are not in accordance with the legislations and healthy corporate principles.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
89
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Prinsip GCG GCG Principles
Komitmen Perseroan Company’s Commitment
Kewajaran Fairness
Yakni keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak seluruh Pemangku Kepentingan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat. Justice and equality in fulfilling the rights of all stakeholders based on the principles of healthy corporate.
DASAR PENERAPAN GCG Perseroan senantiasa merujuk berbagai perundang-undangan, peraturan, dan ketentuan yang berlaku di antaranya: 1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik; 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Peruahaan Publik; 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Emiten atau Perusahaan Publik; 6. Anggaran Dasar Perseroan.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, Komitekomite di bawah Dewan Komisaris, Unit Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan. Kepengurusan Perseroan menganut sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan PerundangUndangan.
90
BASIC GCG IMPLEMENTATION The Company always refers to a wide range of applicable laws, regulations, and provisions, which are as follows: 1. Laws of the Republic of Indonesia No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company; 2. Regulation of Financial Services Authority No.33/ POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company; 3. Regulation of Financial Services Authority No.35/ POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary of the Issuer or Public Company; 4. Regulation of Financial Services Authority No.29/ POJK.04/2016 regarding Annual Report of the Issuer or Public Company; 5. Circular Letter of Financial Services Authority No.30/ SEOJK.04/2016 regarding the Form and Content of the Report of the Issuer or Public Company; 6. The Company’s Articles of Association.
Structure of Corporate Governance In accordance with the Laws No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, The Company’s organs consist of General Meeting of Shareholders (RUPS), Board of Commissioners, Board of Directors, Committees under Board of commissioners, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary. The Company’s management is a two-board system, which are Board of Commissioners and Board of Directors, which have the clear authorities and responsibilities according to each function as stated in the Articles of Association and Laws and Regulation.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
RUPS GMS
Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee
Dewan Komisaris
Komite Audit
Board of Commissioners
Audit Committee
Direksi
Unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Board of Directors
Internal Audit Unit
Dalam pelaksanaannya, organ Perseroan memiliki berbagai kebijakan/pedoman dalam menjalankan fungsi dan tugas nya. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan ke lengkapan kebijakan/pedoman GCG Perseroan (GCG Infra structur) sesuai dengan peraturan yang ada. Hingga tahun 2016, beberapa kebijakan/pedoman yang telah Perseroan miliki di antaranya: 1. Anggaran Dasar 2. Board of Directors Manual 3. Board of Commissioners Manual 4. Audit Committee Charter 5. Code of Conduct
In its implementation, the Company’s organs have a wide range of policies/guidelines in running their functions and duties. The Company commits to continue improving the policies completeness/guidelines of the company’s GCG (GCG Infrastructure) in accordance with the applicable regulations. In 2016, several policies/guidelines that the Company has are as follows: 1. Articles of Association 2. Board of Directors Manual 3. Board of Commissioners Manual 4. Audit Committee Charter 5. Code of Conduct
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Per seroan yang memiliki Kewenangan yang eksklusif yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kewenang an RUPS, bentuk dan luasannya, ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s organ that has exclusive Authority that is not given to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS’ authorities, its form and range are determined in the legislations and the Company’s Articles of Association of the Company. GMS is divided to Annual GMS and Extraordinary GMS.
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan Direksi paling lambat 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir sedangkan
Annual GMS must be held by Board of Directors no later than 6 months after the fiscal year of the Company ends,
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
91
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
RUPS Luar Biasa diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, khususnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peratur an OJK Nomor 32/ POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
while Extraordinary GMS shall be held any time based on the Company’s needs. Implementation of Annual GMS and Extraordinary GMS refer to provisions in the applicable laws and regulations, especially Laws Number 40 year 2007 regarding Limited Liability Company and Regulation of OJK Number 32/ POJK.04/2014 regarding Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Company.
Pada tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2015 pada 25 Mei 2016 bertempat di Ritz-Carlton, Pacific Place Ballroom 1 Lantai 4, Sudirman Central Business District, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 10220.
In 2016, the Company had held Annual GMS for the fiscal year 2015 on 25th May 2016 venued at Ritz-Carlton, Pacific Place Ballroom 1, 4th floor, Sudirman Central Business District, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta 10220.
PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN 2016 Tahapan pelaksanaan RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut:
IMPLEMENTATION OF ANNUAL GMS 2016 Phases of Annual GMS implementation 2016 are as follows:
Undangan / Invitation
Pelaksanaan / Implementation
Hasil RUPS / Results of GMS
Pengumuman dan Panggilan dilakukan melalui website Perseroan, Bursa Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yakni Investor Daily dan Bisnis Indonesia masingmasing pada tanggal 18 April 2016 dan 3 Mei 2016. The announcement and invitation had been done through the Company’s website, Indonesia Stock Exchange, and advertisement on daily Indonesian language newspaper, namely Investor Daily and Bisnis Indonesia dated on 18th April 2016 and 3rd May 2016 respectively.
RUPS Tahunan dilaksanakan pada 25 Mei 2016 pada pukul 14.00 WB – Selesai, bertempat di Ritz-Carlton, Pacific Place Ballroom 1 Lantai 4, Sudirman Central Business District (SCBD), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.
Diumumkan pada tanggal 27 Mei 2016 melalui surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yakni Bisnis Indonesia dan Investor Daily
Annual GMS was carried out on 25th May 2016 2 p.m. Western Indonesia Time – End, located at Ritz-Carlton, Pacific Place Ballroom 1, 4th floor, Sudirman Central Business District (SCBD), Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, South Jakarta.
Announced on 27th May 2016 through Indonesian daily newspapers with nationwide circulation, namely Investor Daily and Bisnis Indonesia
Agenda RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2016 adalah sebagai berikut: 1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2015 dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku 2015. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015. 3. Laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.
92
Agenda of Annual GMS on 25th May 2016 is as follows: 1. Approval and ratification on the Company’s Annual Report for fiscal year 2015 and the Company’s Financial Statements for fiscal year 2015, and grant acquittance and fullydischarged responsibilities (acquit et de charge) to Board of Commissioners and Board of Directors for their supervisory and management actions carried out in fiscal year 2015. 2. Determination of the use of net profit of the Company for fiscal year 2015. 3. Report and responsibility on realization of the use of IPO proceeds.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
4. Penunjukkan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, dan pemberian wewenang untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya. 5. Pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Dewan Komisaris. 6. Penentuan gaji atau honorarium, uang jasa, dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
4. Appointment of Public Accountant who will audit the Company’s Financial Statements for fiscal year 2016, and grant authorities to set honorarium of Public Accountant and other requirements. 5. Appointment and/or change of composition of Board of Commissioners members. 6. Determination of salary or honorarium, service fees, and other allowances for the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors.
Rekapitulasi Kehadiran RUPS Tahunan 2016 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Preseroan di 2016 dihadiri Pemegang Saham yang memiliki 1.340.153.750 saham atau 93,811% saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan telah melebihi jumlah kuorum yang harus hadir sebagaimana ditentukan dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Recapitulation of Presence of Annual GMS 2016 The Company’s Annual General Meeting of Sharheolders in 2016 was attended by the Shareholders who have 1,340,153,750 shares or 93.811% shares that have been issued by the Company, who have the legal voting rights and have exceeded total quorum that must attend as regulated in Article 86 act 1 of Laws Number 40 year 2007 regarding Limited Liability Company.
Rincian kehadiran pada RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut:
Detail of presence in the Annual GMS 2016 is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Hadir Attend
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
Tidak Hadir Absent -
ü
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
ü
-
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
ü
-
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
ü
-
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
ü
-
Rody Teo
Direktur / Director
ü
-
Peter Chayson
Direktur / Director
ü
-
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
ü
-
Mechanism of Decision Making in GMS
Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam RUPS Mata Acara Agenda Mata acara I / Agenda I Mata acara II / Agenda II
Setuju Agree
Tidak Setuju Disagree
Abstain Abstain
Musyawarah untuk mufakat / Deliberation for consensus
Hasil Final Final Results
-
-
1.339.153.750
99,9%
Mata acara III / Agenda III Mata acara IV / Agenda IV
-
1.000.000
1.339.153.750
Mata acara V / Agenda V
11.729.800
1.000.000
1.327.423.950
1.339.153.750
99,9%
Mata acara VI / Agenda VI
698.700
-
1.339.455.050
1.340.153.750
100%
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
93
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Keputusan RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut:
Decisions of Annual GMS 2016 are as follows:
Mata Acara Agenda
Keputusan Decision
Mata Acara I Agenda I
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015, termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2015, atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015. Approving and ratifying the Company’s Annual Report for fiscal year 2015, including the company’s Activity Report, Supervisory Report of the Company’s Board of Commissioners, and the Company’s financial Statements, and granting repayment and full discharge responsibilities (acquit et de charge) to all members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners whose tenure is in 2015, on management and supervisory actions carried out in fiscal year 2015, as long as the actions are reflected in Annual Report and Financial Statements of the Company for fiscal year 2015.
Mata Acara II Agenda II
A. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015 sebagai berikut: I. Sebesar Rp52.857.145.500 atau 20% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2015 atau sebesar Rp37 setiap saham, akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para Pemagang Saham Perseoran dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku; II. Sebesar Rp24.000.000.000 dibukukan sebagai dana cadangan; dan
B. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut di atas, termasuk menetapkan jadwal dan mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen terebut serta mengumumkannya, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. A. Approving the use of the Company’s net profit for fiscal year 2015 as follows: I. Amounted to Rp52,857,145,500 or 20% of the Company’s net profit for fiscal year 2015 or amounted to Rp37 for every share, shall be disbursed as cash dividend to the Company’s Shareholders by noticing the applicable taxation regulations; II. Amounted to Rp24,000,000,000 is allocated as reserved fund; and
B. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors to carry out any and all necessary actions in accordance with the decision above, including setting the schedule and managing further the procedures of dividend disbursement and announce it, in accordance with the legislations. Mata Acara III Agenda III
Menerima baik laporan dan pertanggungjawaban atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana. Approving both the report and accountability on realization of the use of proceeds from inital public offering.
Mata Acara IV Agenda IV
Memberi wewenang kepada Direksi untuk menunjuk salah satu Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, serta untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya. Granting the authority to Board of Directors to appoint one Public Accountant who is listed in Financial Services Authority, to audit the Company’s Financial Statements for fiscal year 2016, and to set honorarium of the Public Accountant and other requirements.
94
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Mata Acara Agenda
Keputusan Decision
Mata Acara V Agenda V
1. Menyetujui pengangkatan Tuan Sidharta Prawira Oetama selaku Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018 adalah: Presiden Komisaris (Komisaris Independen) : Alfonso Djakaria Rahardja Komisaris : Adjie Rustam Ramdja Komisaris : Sidharta Prawira Oetama Komisaris Independen : Susanto Setiono 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak subsitusi, untuk menuangkan keputusan mengenai susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas dalam akta yang dibuat di hadapan Notaris, yang selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 1. Approving the assignment of Mr. Sidharta Prawira Oetama as the Company’s Commissioner, as of the closing of this Meeting until the closing of the Company’s General Meeting of Shareholders that will be held in 2018. Hence, the composition of the Company’s Board of Commissioner as of the closing of this Meeting and until the closing of the Company’s General Meeting of Shareholders that will be held in 2018, is as follows: President Commissioner (Independent Commissioner) : Alfonso Djakaria Rahardja Commissioner : Adjie Rustam Ramdja Commissioner : Sidharta Prawira Oetama Independent Commissioner : Susanto Setiono 2. Granting power and authority to the Company’s Board of Directors, with substitution right, to make decisions regarding the composition of members of the Company’s Board of Commissioners above in deed that will be made in the presence of a Public Notary, which hereinafter announce to the authorized party, and carry out all and any necessary actions regarding the decision, in accordance with the applicable laws and regulations.
Mata Acara VI Agenda VI
Memberi wewenang kepada Pemegang Saham Pengendali Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016 dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Granting authorities to the Company’s Controlling Shareholders to set the amount of salary, honorarium and other allowances for the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for fiscal year 2016 by noticing the applicable laws and regulations.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
95
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS 2015 Seluruh Keputusan RUPS Tahunan pada tahun 2015 yang perlu ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan telah dilaksanakan, termasuk antara lain: No
1
96
Follow-Up of Decisions of GMS 2015 The entire Annual GMS decisions in 2015 that requires followup from management of the Company had been executed, including:
Keputusan RUPS Decisions of GMS
Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat melalui pasarmodal (“Penawaran Umum Perdana”), termasuk untuk: a. Menyetujui penerbitan saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) dan menawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 16% (enam belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan; b. Menyetujui pelaksanaan penerbitan kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan dan/atau karyawan dari entitas anak Perseroan (“Employee Stock Allocation” atau disingkat “ESA”) dalam jumlah sebanyak banyaknya sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan (jika ada). c. Mendelegasikan dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan keputusan pemegang saham huruf a dan b diatas dan dinyatakan dalam Keputusan Dewan Komisaris untuk: (i) menentukan jumlah saham yang diterbitkan untuk Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebanyakbanyaknya sebesar 16% (enam belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana; dan (ii) menentukan jumlah alokasi saham Perseroan untuk ESA yang dihitung dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebayakbanyaknya sebesar 10% (sepuluh persen) (jika ada); d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan perubahan struktur permodalan Perseroan setelah selesainya penawaran saham tersebut di atas; e. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan (Company Listing), setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan sahamsaham yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan pada bursa efek di Indonesia; f. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan guna tercapainya Penawaran Umum Perdana, termasuk menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan termasuk menentukan harga penawaran saham, dengan segala perubahan-perubahannya, termasuk menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo atau Offering Circular dan/atau seluruh perjanjianperjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi Penawaran Umum Perdana sebagaimana disebutkan dalam keputusan ini; dan g. Dalam hal terjadinya kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum Perdana, Para Pemegang Saham setuju untuk melakukan opsi penjatahan lebih dalam rangka memenuhi kelebihan pemesanan;
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of Decisions of GMS
Terealisasi Realized
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
No
Keputusan RUPS Decisions of GMS
Pelaksanaan Keputusan RUPS Implementation of Decisions of GMS
Approving the Company’s plan to carry out initial public offering of shares to public through capital market (“Initial Public Offering”), including to: a. Approving issuance of new shares from deposits (portfolio) of the Company with the nominal value of Rp100,- (one hundred Rupiah) andd offering to public either domestic/local or international, maximum amounting 16% (sixteen percent) from issued and paid up capital of the Company after periodic Public Offering, which the definite amount shall be determined by the Company’s Board of Commissioners; b. Approving the implementation of issuance of shares ownership by the Company’s employees and/or the employees from the Company’s subsidiaries (“Employee Stock Allocation” or shortened to “ESA”) maximum amounting 10% (ten percent) of the total shares offered in the Initial Public offering, which the definite amount shall be determined by the Company’s Board of Commissioners (if available). c. Delegating and giving authority to the Company’s Board of Commissioners to carry out decisions of the shareholders letter a and b above and stated in Decisions of Board of Commissioners to : (i) determine the total issued shares for Initial Public Offering maximum amounting 16% (sixteen percent) of issued and paid up capital of the Company after Initial Public Offering; and (ii) determine the total allocation of Company’s shares for ESA, which is counted from the total shares offered in Initial Public Offering maximum amounting 10% (ten percent) (if available); d. Giving power and authority to the Company’s Board of Commissioners to state the changes of capitalization structure of the Company after the public offering referred above; e. Approving to list all Company’s shares (Company Listing), after the implementation of Initial Public Offering on shares offered and sold to public through capital market and shares owned by the Compay’s shareholders in Indonesia Stock Exchange (IDX); f. Giving power and authority to the Company’s Board of Directors to carry out any necessary actions for the Initial Public Offering to be realized, including signing the registration statement to be proposed to Financial Services Authority of the Republic of Indonesia, negotiating and signing other agreements regarding the issuance of securities with requirements and provisions that are considered good for the Company by the Company’s Board of Directors, including determining stock price, with all changes, including signing, printing and/or publishing Brief Prospectus, Revision and/or Addition on Brief Prospectus, Preliminary Prospectus, Prospectus, Memo Info or Offering Circular and/or all agreements and/or documents needed for the Inital Public Offering as mentioned in this DECISION; and g. In terms of excess shares booking in Initial Public Offering, the Shareholders agree to carry out overallotment option to meet the excess booking; 2
Persetujuan pengubahan status Perseroan yang semula perseroan terbatas tertutup/non publik menjadi perseroan terbatas terbuka/publik. Approval on the change of the Company’s status, which previously close limited liability company/non public becomes open limited liability company/public company.
Terealisasi Realized
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
97
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan Organ Perseroan yang memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perseroan. Berdasarkan Akta No. 46/2015 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat nomor 206 tanggal 25 Mei 2016 dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, sebagaimana pemberitahuan perubahan datanya telah diterima oleh Menkumham melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHUAH.01.03-0059142 tanggal 21 Juni 2016 (“Akta No.206/2016”), susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners is the Company’s Organ that has function to carry out supervisory in general and/or specifically in accordance with the Articles of Association and giving advice to Board of Directors in running the Company’s management. Board of Commissioners also has duties to carry out monitoring on effectivity of GCG practices implemented by the Company. Based on Deed No. 46/2015 and Deed of Decision Statement of Meetings No. 206 dated 25th May 2016, made in the presence of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., a Public Notary in Jakarta, in which it has received data amendment announcement from Minister of Laws and Human Rights as proven by Approval Letter of Announcement of Amendments of Company Data No. AHUAH.01.03-0059142 dated 21st June 2016 (“Deed No. 206/2016”), the composition of members of Board of Commissioners of the Company is as follows:
Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure
Dasar Pengangkatan / Pengangkatan Kembali Base of Appointment / Reappointment
Masa Akhir Jabatan End of Tenure
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
14 Juli 2015 14th July 2015
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
15 Oktober 2012 Akta No.46/2015 15th October 2012 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Sidharta Prawira Oetama
Komisaris / Commissioner
25 Mei 2016 25th May 2016
Akta No.206/2016 Deed No.206/2016
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
14 Juli 2015 14th July 2015
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Nama Name
Jabatan Position
Alfonso Djakaria Rahardja
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris senantiasa berpedoman pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2015. Secara umum tugas dan wewenang Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners In carrying out their duties and responsibilities, Board of Commissioners always refer to Laws No. 40 Year 2007 regarding the Limited Liability Company and Work Program of Board of Commissioners Year 2015. Generally, duties and authorities of Board of Commissioners are as follows:
1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
1. Carry out supervisory on the management policies, supervisory course in general, either regarding the
98
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib me nyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud setiap akhir tahun buku. 4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. 5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 6. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan semen tara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 7. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam hal seluruh Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 8. Dewan Komisaris berwenang setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 9. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berwenang meminta penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris. 10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian Rapat Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan ketentuan peraturan per undang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.
Company or the Company’s business, and give advice to Board of Directors. 2. In certain condition, Board of Commissioners shall hold annual GMS and other GMS in accordance with its authority as stated in the legislations and the Articles of Association. 3. Carry out evaluation on the performance of the committee that helps the implementation of duties and responsibilities as mentioned in every end of fiscal year. 4. Members of Board of Commissioners shall carry out duties and responsibilities as mentioned with good intention, full of responsibility, and carefullness. 5. To support the effectivity of the implementation of duties and responsibilites as mentioned, Board of Commissioners shall establish Audit Committee and can establish other committees, included but not limited to Nomination and Remuneration Committee, by noticing the applicable regulations in the Capital Market field. 6. Board of Commissioners have the authority to dismiss a member of Board of Directors for temporary by stating the reasons, by noticing the provisions of the applicable legislations and the Articles of Association. 7. Board of Commisioners able to carry out any Company’s management actions in terms all Board of Directors have conflict of interests with the Company, by noticing the provisions of the applicable legislations and the Articles of Association. 8. Board of Commissioners has the authority at anytime in work hour of the Company’s office to enter the building and yard or other places used or managed by the Company and has the right to check all books, letters and other proofs, check and match the condition of cash and others, and has the right to know all actions carried out by the Board of Directors. 9. In carying out the duties, Board of Commissioners has the right to request an explanation from Board of Directors or every member of Board of Directors regarding anything needed by Board of Commissioners. 10. If all members of Directors are temporarily dismissed and the Company does not have any member of Board of Directors hence for temporary Board of Commissioners have to manage the Company, in that case, the Meeting of Board of Commissioners has the right to give temporary power to someone or more, which among them, on their expenses together, one from another by noticing the provisions of the applicable laws and regulations and the Articles of Association.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
99
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pedoman dan Kerja Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran atas pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Dewan Komisaris. Tujuan penyusunan pedoman Dewan Komisaris Perseroan adalah mem berikan pedoman kepada Dewan Komisaris dalam memahami peraturanperaturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris.
Board of Commisioners Guideline In carrying out duties of supervision and giving advice on the management of the Company, the Board of Commissioners refers to the Board of Commissioners’ guidelines. The purpose of the preparation of Company’s Board of Commissioners’ guidelines are to provide guidance to the Board of Commissioners in understanding the regulations related to the working procedures of the Board of Commissioners.
Pedoman Dewan Komisaris dalam disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001A/BOC/SK/2016 tertanggal 11 April 2016. Isi Pedoman Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Landasan Hukum 3. Nilai-nilai Perseroan 4. Dewan Komisaris a. Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang b. Waktu Kerja c. Kebijakan Rapat (termasuk kebijakan kehadiran dalam rapat dan risalah rapat) d. Pelaporan dan pertanggungjawaban
Board of Commissioners’ guidelines are prepared and approved by Decree of Board of Commissioners Letter No. 001A/BOC/ SK/2016 dated 11th April 2016. The contents of guidelines and Board of Commissioners guidelines are as follows: 1. Introduction 2. Legal Basis 3. Values of the Company 4. Board of Commissioners a. Description of Duties, Responsibilities, and Authorities b. Work Time c. Meeting’s Policies (including the policy of the attendance in meeting and minutes of meeting) d. Reports and responsibilities
Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris bersikap independen dan diharapkan mampu melaksanakan tugasnya secara independen, sematamata untuk kepentingan Perseroan, terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang dapat ber benturan dengan kepentingan pihak lain.
Independency of Board of Commissioners Board of Commissioners are independent and expected to be able to carry out their duties independently, solely for the benefits of the Company, regardless influences of various parties who have interests that may conflict with the interests of other parties.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2016 Sesuai tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dengan meminta penjelasan dari Manajemen atas permasalahan-permasalahan operasional Perseroan serta memberikan saran / arahan terhadap laporan yang disampaikan oleh Manajemen. Beberapa rencana yang direalisasikan di tahun 2016 di antaranya:
Implementation of Duties and Responsibilities of Board of Commissioners in 2016 In accordance withits duties and functions, the Board of Commissionershas carried out supervision by requesting an explanation from the Management on the Company’s operational issues and providing advice / guidance on the reports conveyed by the Management. Several plans that are realized in 2016 include:
No
Rencana Kegiatan / Activity Plan
Realisasi 2016 / Realization in 2016
1
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan / Giving advice to the Board of Directors in carrying out the Company’s management.
Terealisasi / Realized
2
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang dipersiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan / Examining and reviewing periodic reports and annual report prepared by the Board of Directors and signing the annual report.
Terealisasi / Realized
3
Penunjukan Akuntan Publik / Appointment of Public Accountant.
Terealisasi / Realized
100 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
No
Rencana Kegiatan / Activity Plan
Realisasi 2016 / Realization in 2016
4
Memberikan saran dan rekomendasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk efisiensi dan meningkatkan produktifitas Perseroan / Giving advice and recommendation regarding matters that need to be carried out for the efficiency and to improve the Company’s productivity.
Terealisasi / Realized
Rapat Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah menyeleng garakan 4 kali rapat dengan rincian sebagai berikut:
Meeting of Board of Commissioners During 2016, Board of Commissioners has held meeting 4 times, with the details of attendance as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
4
100%
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
4
100%
Sidharta Prawira Oetama
Komisaris / Commissioner
2
50%
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
4
100%
Rencana Keria Dewan Komisaris Tahun 2017 Menyongsong tahun 2017, Dewan Komisaris senantiasa memperhatikan perkembangan internal dan eksternal untuk mengantisipasi tantangan dan peluang yang ada. Dewan Komisaris Perseroan berkomitmen untuk senantiasa melak sanakan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal sehingga mampu mendorong pertumbuhan Perseroan yang lebih baik. Guna menghadapi tantangan yang mungkin muncul di 2017, Dewan Komisaris telah mengagendakan beberapa kegiatan di antaranya: 1. Melakukan pengawasan dan analisis terhadap strategi bisnis jangka pendek dan jangka panjang yang dijalankan oleh Perseroan; 2. Melakukan pengawasan kinerja Direksi Perseroan; dan 3. Meninjau rencana bisnis tahun 2017.
Work Plan of Board of Commissioner in 2017 Towards 2017, the Board of Commissioners will always pay attention to internal and external developments in order to anticipate the challenges and opportunities that exist. The Company’s Board of Commissioners carries out duties and responsibilities optimally hence they are able to encourage better company growth. In order to face the challenges that may arise in 2017, Board of Commissioners has scheduled several activities including:
Komisaris Independen Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, Emiten atau Perusahaan Publik harus memiliki Komisaris Independen dengan jumlah minimal sebesar 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Saat ini Perseroan telah memiliki Komisaris Independen lebih dari 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Setiap Komisaris Independen wajib membuat pernyataan independensi kepada RUPS setelah menjabat selama dua periode.
Independent Commissioner In accordance with the provisions on legislations in capital market field, Issuer or Public Company has to have Independent Commissioner with minimum of 30% of the total members of Board of Commissioners. Now the Company has Independent Commissioner more than 30% of the total members of the Company’s Board of Commissioners. Every Independent Commissioner shall made an independence statement to GMS after his/her tenure within two periods.
1. Carrying out supervision and analysis on short-term and long-term business strategies run by the Company; 2. Carrying out the performance supervision of of the Company’s Board of Directors; and 3. Reviewing 2017’ business plan.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 101
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kriteria Komisaris Independen Pihak yang dapat diangkat menjadi Komisaris Independen, selain harus memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang pasar modal, juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya; 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Criteria of Independent Commissioner Parties who are able to be assigned as Independent Commissioners, in addition to meet the requirements as the member of Board of Commissioners as mentioned in laws and regulations in capital market, should also meet the criteria as follows: 1. Not someone who work for or has the authority and responsibilit to plan, lead, control, or supervise the Company’s business in the las 6 (six) months, exclude the reassignment as the Company’s Independent Commissioner in the next period; 2. Does not have either direct or indirect shares in the Company; 3. Does not have affiliate relation with the Company, other members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or the Company’s major shareholders; and 4. Does not have business relation either directly or indirectly, which is not related to the Company’s business activities.
DIREKSI
Board of Directors
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan ber tanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Board of Directors is the Company’s Organ that has the authority and is fully responsible for the Company’s management for the Company’s interests, according to the intentions and purposes of the Company as well as representing the Company, either inside or outside a court in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.
Berdasarkan Akta No. 46/2015, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut.
Based on Deed No. 46/2015, the composition of members of Board of Directors is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure
Dasar Pengangkatan / Pengangkatan Kembali Base of Appointment / Reappointment
Masa Akhir Jabatan
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
8 Februari 1999 8th February 1999
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
14 Agustus 2002 14th August 2002
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
102 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Nama Name
Jabatan Position
Tanggal Pertama Kali Menjabat The First Date of Tenure
Dasar Pengangkatan / Pengangkatan Kembali Base of Appointment / Reappointment
Masa Akhir Jabatan
Peter Chayson
Direktur / Director
14 Juli 2015 14th July 2015
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Rody Teo
Direktur / Director
14 Juli 2015 14th July 2015
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
14 Juli 2015 14th July 2015
Akta No.46/2015 Deed No.46/2015
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS that is held in 2018.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Secara umum Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Per seroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
Duties and Responsibilities of Board of Directors Generally, Board of Directors’ duties are to carry out and be responsible on the Company’s management for the Company’s interests in accordance with the intention and purpose of the Company, which was stated in the Company’s Articles of Association. Every member of Board of Directors has to perform their duties and responsibilites in carrying out management of the Company with good intention, full of responsibility, and carefully, by noticing the applicable legislations and the Articles of Association.
Kewenangan Direksi Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagai berikut: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk pengambilan uang perseroan di bankbank) yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh Dewan Komisaris (jika ada), harus dengan persetujuan Dewan Komisaris;
Authorities of Board of Directors The Board of Directors is authorized to represent the Company inside and outside Court with regards to every matter in every situation that binds the Company with other parties and other parties with the Company and to conduct every activity related to management and ownership, with the following limitations:
b. Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, harus dengan persetujuan Dewan Komisaris;
b. Establishing a company or joining other companies, either local or international companies, which should be approved by the Board of Commissioners;
a. Borrowing or lending money on behalf of the Company (not including withdrawing the Company’s savings in banks), in which the amount exceeds the amount determined by the Board of Commissioners (if any) from time to time, which should be approved by the Board of Commissioners;
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 103
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
c. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS dengan mengingat peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;
c. Assigning, releasing its rights or guaranteeing more than 50% (fifty percent) of total net assets of the Company in one financial year, both in one transaction or several transactions alone or related to one another as security. This should be approved by the General Meeting of Shareholders, which is attended or represented by the shareholders with at least ¾ (three-quarter) of total shares and valid voting rights that have been approved by more than ¾ (three-quarter) of all shareholders attending the General Meeting of Shareholders by complying with the prevailing laws and regulations of capital market;
d. Melakukan tindakan atau perbuatan hukum lainnya atau mengambil suatu keputusan yang membutuhkan per setujuan organ perseroan lainnya sesuai ketentuan per aturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Conducting activities or other legal activities or making decisions that require approval from other parties in the company, as regulated in the prevailing laws and regulations.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Direksi me miliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung jawab tersebut di antaranya adalah:
Division of Duties and Responsibilities of Each Member of Board of Directors In carrying out their duties, every member of Board of Directors has their own duties and responsibilities. The duties and responsibilities are as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Tugas & Tanggung Jawab Duties & Responsibilities
Harry Sanusi
Presiden Direktur President Director
Bertanggung jawab memimpin seluruh aktivitas usaha Perseroan, mengepalai Wakil Presiden Direktur dan seluruh jajaran anggota Direksi. Responsible for leading all Company’s business activities, Vice President Director and all members of Board of Directors
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengepalai seluruh jajaran anggota Direksi serta divisi-divisi yang tidak dikepalai oleh direktur lainnya. Responsible for coordinating and leading all members of Board of Directors and other divisions that not being led by other directors.
Peter Chayson
Direktur Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Keuangan. Responsible for activities in Finance Directorate
Rody Teo
Direktur Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Operasional. Responsible for activities in Operational Directorate.
Alex Kurniawan
Direktur Independen Direktur Independen
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Pemasaran. Responsible for activities in Marketing Directorate.
Pedoman Direksi Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan Perseroan serta menjalin hubungan harmonis dengan Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman Kerja Direksi (Board Manual) yang berisi pedoman praktis dalam penerapan GCG di Perseroan. Board Manual ini mencakup petunjuk tata laksana kerja Direksi serta penjelasan mengenai tahapan aktivitas yang sistematis dan dapat dijalankan dengan konsisten. Board
Board of Directors’ Guidelines In carrying out its role and function of management of the Company and maintaining harmonious relationship with Board of Commissioners, Board of Directors refers to the Manual of Board of Directors (Board Manual), which consists of practical guidance in the implementation of GCG in the Company. This Board Manual includes guidance of work governance guidance of Board of Directors and explanation of the stages
104 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Manual menjadi acuan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing Direksi untuk mencapai visi dan misi Perseroan.
of systematic activities and can be executed consistently. Board Manual becomes the reference of Board of Directors in carrying out duties of each member of Board of Directors to reach the visions and missions of the Company.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan No. 001/CS/SK/2016 tanggal 26 Juli 2016. Isi Pedoman Direksi adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Landasan Hukum 3. Nilai-nilai Perseroan 4. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang 5. Waktu Kerja 6. Rapat Direksi 7. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Direksi
Guidelines and Code of rules of Directors are prepared and approved by Decree No. 001/CS/SK/2016 dated 26th July 2016. The contents of Board of Directors’ Guidelines are as follows: 1. Introduction 2. Legal Basis 3. Values of the Company 4. Duties, Responsibilities, and Authorities of Board of Directors 5. Work Time 6. Meeting of Board of Directors 7. Reports and responsibilities of Board of Directors
Pelaksanaan Tugas Direksi di Tahun 2016 Sepanjang 2016, Direksi Perseroan telah melaksanakan ber bagai kegiatan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Implementation of Duties of Board of Directors in 2016 During 2016, the Company’s Board of Directors has carried out various activities in accordance with their duties, responsibilities, and authorities as stated in the Company’s Articles of Association.
Rapat Direksi Sepanjang tahun 2016, Direksi telah menyelenggarakan 12 kali rapat, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
Meeting of Board of Directors During 2016, Board of Directors had held meeting 12 times, with the details of attendance as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
12
100%
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
12
100%
Peter Chayson
Direktur / Director
12
100%
Rody Teo
Direktur / Director
12
100%
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
12
100%
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Sepanjang 2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah menye lenggarakan rapat gabungan sebanyak 4 kali guna membahas perkembangan Perseroan di tahun 2016. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings In 2016, Board of Commissioners and Board of Directors had held joint meeting for 4 times to discuss the Company development for the year 2016. The degree of attendance of Board of Commissioners and Board of Directors in the joint meeting are as follows: Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
Presiden Direktur / President Director
4
100%
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
4
100%
Nama Name
Jabatan Position
Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 105
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
Direktur / Director
4
100%
Rody Teo
Direktur / Director
4
100%
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
4
100%
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
4
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
4
Sidharta Prawira Oetama*)
Komisaris / Commissioner
2
50%
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
4
100%
Nama Name
Jabatan Position
Peter Chayson
100% 100%
*) Bapak Sidharta Prawira Oetama diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 25 Mei 2016.
*) Mr. Sidharta Prawira Oetama was appointed as Commissioner based on decisions of AGMS dated 25th May 2016.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Prosedur Penetapan Remunerasi Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya dari para anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari waktu ke waktu ditetapkan oleh RUPS, dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris atau pihak lain yang ditunjuk RUPS.
Procedures of Remuneration Determination In accordance with the Company’s Articles of Association, the salary or honorarium and other allowances from the members of Board of Commissioners and Board of Directors from time to time are determined by GMS, and the authority can be delegated to Board of Commissioner or other parties appointed by GMS.
Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mem perhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada Peraturan OJK No. 34/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan Publik (Peraturan OJK No. 34/2014).
Determination of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors pays attention to recommendation from Nomination and Remuneration Committee of the Company and refers to the Regulation of OJK No. 34/POJK.04/2014 dated 8th December 2014 regarding Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company (Regulation of OJK No. 34/2014).
Struktur Remunerasi Komponen remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi meliputi honorarium, bonus, serta tunjangan.
Remuneration Structure Remuneration components of members of Board of Commissioners and Board of Directors include honorarium, bonus, and allowances. Indicators of Determination of Remuneration of Members of Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration determination of members of Board of Commissioners and Board of Directors refer to several indicators as follows: 1. Levels of scale and business complexity 2. Inflation Rate
Indikator Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada beberapa indikator di antaranya: 1. Tingkat skala dan kompleksitas usaha 2. Tingkat inflasi
106 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Kinerja perusahsaan 4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan 5. Pencapaian KPI Direksi tahun 2016 6. Perbandingan besaran remunerasi dengan perusahaan sejenis 7. Faktor-faktor lain yang relevan
3. Company’s performance 4. Financial condition and capability of the Company 5. KPI Achievement of Board of Directors in 2016 6. Comparison of amount of remuneration with similar companies 7. Other relevant factors
Jumlah Nominal Remunerasi Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp48.787.353.836 dan Rp39.888.041.678.
Total Nominal of Remuneration Total salary and allowances paid to Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the year ended 31st December 2016 and 2015 each is amounted to Rp48,787,353,836 and Rp39,888,041,678.
PENILAIAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
ASSESSMENT OF THE MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Penilaian Anggota Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS berdasarkan tugas dan kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan, serta amanat RUPS.
Assessment of Members of Board of Commissioners Performance assessment of Board of Commissioners is conducted by GMS based on duties and responsibilities stated in the applicable laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and mandates of GMS.
Kriteria evaluasi yang digunakan dalam penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atau arahan kepada Direksi terkait perkembangan Perseroan.
Evaluation criteria used in the performance assessment of Board of Commissioners are the implementation of function and responsibilities of Board of Commissioners in carrying out supervision and giving advice or directions to Board of Directors regarding the Company’s development.
Penilaian Anggota Direksi Dewan Komisaris dan Pemegang Saham melakukan penilaian atas pelaksanaan fungsi Direksi berdasarkan indikator yang telah disepakati bersama. Indikator penilaian kinerja Direksi mencakup pertanggungjawaban pencapaian dan kinerja, baik dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, maupun wewenang Direksi melalui mekanisme RUPS.
Assessment of Members of Board of Directors Board of Commissioners and the Shareholders are performing assessment on the function implementation of Board of Directors based on the agreed indicators. Board of Directors’ performance assessment indicators include accountability achievement and performance, both in the implementation of duties, responsibilities, and authority of the Board of Directors through the GMS mechanism.
Program Peningkatan Kapabilitas Dewan Komisaris dan Direksi
Capability Enhancement Program for Board of Commissioners and Directors
Pada 2016, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Departemen Learning & Development Perseroan. Hal ini merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi sekaligus untuk membangun komunikasi dengan berbagai
In 2016, Board of Commissioners and Board of Directors had participated in trainings organized by Learning and Development Department of the Company. This has become part of competency enhancement program of Board of Commissioners and Board of Directors, as well as to build
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 107
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
pemangku kepentingan. Sesuai dengan kompetensinya, pada 2016 Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diundang untuk menghadiri kegiatan eksternal sebagai berikut: No.
Program
1. 2.
communication with various stakeholders. In line with their competencies, in 2016 Board of Commissioners and Board of Directors invited to attend external activities namely:
Lokasi / Location
Waktu / Time
Perilaku organisasi / Organization behavior
Hotel Grand Mercure
September 2016
Internal
Pengembangan sumber daya manusia / Human resource development
Hotel Grand Mercure
September 2016
Internal
HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI
Penyelenggara / Organizer
Affiliate RelationSHIP among Members of Board of Directors, Board of Commissioners, and Major and/or the Controlling Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholders
ADR
ARR
SS
SPO
HS
TLC
AK
PC
RT
KI
HS
ADR
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ARR
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SPO
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
HS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ü
ü
TLC
-
-
-
-
-
-
-
-
ü
-
-
AK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PC
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RT
-
-
-
-
-
ü
-
-
-
-
-
ADR SPO TLC AK
: Alfonso Djakaria Rahardja : Sidharta Prawira Oetama : Tjiang Likson Chandra : Alex Kurniawan
ARR HS RT KI
: Adjie Rustam Ramdja : Harry Sanusi : Rody Teo : PT Kino Investindo
KOMITE AUDIT Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/ SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 ten tang Pembentukan Komite Audit, Komite Audit dibentuk
SS PC
: Susanto Setiono : Peter Chayson
Audit Committee Based on Laws No. 40 Year 2007 regarding Limited liability Company, Regulation No. IX.I.5, of Attachment of Decree of Chairman of OJK No. Kep-643/BL/2012 dated 7th December 2012 regarding the Establishment and Guideline of Work Implementation of Audit Committee and Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners As The Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 001/BOC/ SK/072015 dated 27th July 2015 regarding the Establishment of Audit
108 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris dalam rangka membantu pengawasan yang efektif terhadap kinerja Perseroan.
Committee, Audit Committee is established by Board of Commissioners to help the effective supervisory on the Company’s performance.
Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Composition of the Company’s Audit Committee until 31st December 2016 is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
Periode Jabatan / Assignment Period
Susanto Setiono
Ketua / Head
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
Imam Supeno Djojokusumo
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
Siswantoro
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
Piagam Komite Audit Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit telah dilengkapi pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab Komite, struktur, uraian mengenai aktivitas serta kewenangan dari Komite Audit.
Audit Committee Charter In implementing its duties and responsibilities, Audit Committee has been equipped with work guidelines set in Audit Committee Charter. Audit Committee Charter consists of duties and responsibilities of the Committee, structure, description regarding activities and authorities from Audit Committee.
Piagam Komite Audit tersebut disusun berdasarkan peratur an dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor No. 002/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 Tentang Penetapan Piagam Komite Audit.
Audit Committee Charter is arranged based on the applicable rules and legislations and always being reviewed periodically and has been ratified based on Decision of Board of Commissioner No. 002/BOC/SK/072015 dated 27th July 2015 Regarding Determination of Audit Committee Charter.
Piagam Komite Audit berisi: Bab 1 : Latar Belakang Bab 2 : Definisi Bab 3 : Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Bab 4 : Wewenang dan Mekanisme Kerja Komite Audit
Charter of Audit Committee consist of: Chapter 1 : Background Chapter 2 : Definition Chapter 3 : Duties and Responsibilities of Audit Committee Chapter 4 : Authorities and Work Mechanism of Audit Committee Chapter 5 : Composition, Structure, and Requirements of Audit Committee Chapter 6 : Meeting of Audit Committee Chapter 7 : Complaints and Reporting Handling Chapter 8 : Code of Conduct Chapter 9 : Duty Period and Honorarium Duties and Responsibilities of Audit Committee Based on Audit Committee Charter as stated in Decision Letter of Board of Commissioners as the Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 002/BOC/SK/072015 dated 27th July 2015 regarding the Stipulation of Audit Committee Charter, Audit Committee Charter is a work guideline for the Company’s Audit Committee in carrying out their functions.
Bab 5 Bab 6
: Komposisi, Struktur, dan Persyaratan Komite Audit : Rapat Komite Audit
Bab 7 : Penangangan Pengaduan dan Pelaporan Bab 8 : Kode Etik Bab 9 : Masa Tugas dan Honorarium Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Berdasarkan Piagam Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 002/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Penetapan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit Perseroan dalam menjalankan fungsinya.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 109
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris; 2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan; 3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peratur an perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 4. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan ter masuk memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan; 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris menge nai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; 6. Melakukan penelaahan atas aktivitas pelak sanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi untuk memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akun tansi dan pelaporan keuangan Perseroan; 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan Perseroan; 9. Melakukan penelaahan atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; 10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; 11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila perlu; dan 12. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa tugas dan tangung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit telah dilaksanakan.
Based on Audit Committee Charter, Audit Committee has duties and responsibilities as follows: 1. Make plans of annual activities to be conveyed to Board of Commissioners; 2. Conduct reviews on financial information that will be released by the Company to public and/or other authorized parties including financial statements, other projections and reports regarding financial information of the Company; 3. Conduct review on the compliance on legislations related to the Company’s activities; 4. Conduct review of independency and objectivity of accountants including giving independent opinion in terms there are different opinions between the Company’s Board of Directors and accountant; 5. Give recommendation to Board of Commissioners regarding the appointment of accountant based on independency, assignment scope, and fee; 6. Conduct review on the implementation activity of risk management conducted by Board of Directors to ensure all important risks that have been considered;
Wewenang Komite Audit 1. Komite Audit berwenang untuk mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugasnya; 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas dan tanggung
Authorities of Audit Committee 1. Audit Committee is authorized to access documents, data, and information of the Company regarding employees, funds, assets, and resources of the Company that are direcly related with the implementation of the duties; 2. Communicating direct with the employees, including Board of Directors and parties that run internal audit function, risk management, and accountant regarding duties and
7. Review the complaints related to accounting and financial reporting processes of the Company; 8. Review and give suggestions to Board of Commissioners regarding potencial conflict of interests of the Company; 9. Conduct review or assessment on implementation of audit of Internal Audit Unit and supervise the follow up implementation by Board of Directors on internal auditors’ findings; 10. Mantain confidentiality of documents, data, and information of the Company; 11. Arrange, review, and give suggestions to Board of Commissioners to renew Audit Committee Charter, if necessary; and 12. Conduct assessment and confirm that duties and responsibilities mentioned in the Audit Committee Charter have been implemented.
110 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
jawab Komite Audit; 3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan 4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
responsibilities of Audit Committee; 3. Involving independent parties outside members of Audit Committee which is necessary to help the implementation of the duties (if necessary); and 4. Carrying out other authorities given by Board of Commissioners.
Profil Anggota Komite Audit Susanto Setiono-Ketua Komite Audit *Profil sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris
Profile of Members of Audit Committee Susanto Setiono-Head of Audit Committee *Profile has been presented in the Profile of Board of Commissioners
Imam Supeno Djojokusumo-Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 67 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Insinyur Teknik jurusan teknik mesin, Universitas Trisakti. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (2003-2013); Komisaris di PT. Cipta Niaga (20022003), Direktur PT. Swarindo Musik (1993-2005), Direktur PT. Billboard Indonesia (1991-1993), Direktur PT. MUREI (19871989), Direktur PT. Yasulor Indonesia (1986-1987), Division Head PT. Tiga R aksa (1985-1986), General Manager PT. Mustika Ratu (1983-1985), Management Instructor LPPM (19801983), Factory Manager PT. Indomat Megah (1979-1980), dan Production Manager PT. RJ Reynolds Indonesia (1975-1978).
Imam Supeno Djojokusumo-Member of Audit Committee Indonesian citizen, 67 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015. He was awarded a Bachelor of Mechanical Engineer of mechanical engineering, University of Trisakti. Before joining the Company, he had previously worked as Commissioner at PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (2003-2013); Commissioner at di PT. Cipta Niaga (2002-2003), Director at PT. Swarindo Musik (1993-2005), Director at PT. Billboard Indonesia (1991-1993), Director at PT. MUREI (1987-1989), Director at PT. Yasulor Indonesia (1986-1987), Division Head of PT. Tiga Raksa (19851986), General Manager at PT. Mustika Ratu (1983-1985), Management Instructor of LPPM (1980-1983), Factory Manager at PT. Indomat Megah (1979-1980), and Production Manager at PT. RJ Reynolds Indonesia (1975-1978).
Siswantoro-Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian jurusan agronomi, Universitas Padjajaran. Selain menjadi anggota Komite Audit Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris di Koperasi Mandiri Prima Indonesia (sejak 2015). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Senior Account Officer PT. Bank Ganesha (2008- 2015), Kepala Group Marketing PT. Bank Swadesi (2001-2007), dan Marketing Officer PT. Bank Danamon Indonesia (1997-2000).
Siswantoro-Member of Audit Committee Indonesian citizen, 46 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015. He received his Bachelor of Agriculture of agronomy major, University of Padjajaran. Before joining the Company, he had previously worked as Secretary at Koperasi Mandiri Prima Indonesia (2015-now), Senior Account Officer at PT. Bank Ganesha (20082015), Marketing Group Head at PT. Bank Swadesi (2001-2007), Marketing Officer at PT. Bank Danamon Indonesia (1997-2000).
Independensi Komite Audit Setiap anggota Komite Audit membuat pernyataan inde pendensi pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan kepentingan oleh Komite Audit atas tindakan yang dilakukan.
Independency of Audit Committee Every member of Audit Committee makes independence statement at the beginning of the year to state their independence status and at the end of the year to state whether in the past one year there is any situation that has conflict of interest by Audit Committee on the actions taken.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 111
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Audit, antara lain secara berkala melakukan kajian atas Laporan Keuangan Perseroan, dan melakukan penelaahan dan memberikan masukan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal.
Brief Report of the Implementation of Audit Committee Activities Audit Committee has carried out activities in implementing its functions in accordance with the Audit Committe Charter, inlcude periodically carry out review on the Company’s Financial Statements, and carry out review and give suggestions on the audit implementation by Internal Audit Unit.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit dalam Rapat Selama 2016, Komite Audit telah menyelenggarakan 4 kali rapat, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
Frequency of Meeting and Attendance Level of Audit Committee in Meetings During 2016, Audit Committee has held meeting 4 times with details as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
Susanto Setiono
Ketua / Head
4
100%
Imam Supeno Djojokusumo
Anggota / Member
4
100%
Siswantoro
Anggota / Member
4
100%
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Nomination and Remuneration Committee
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan fungsi terkait nominasi dan remunerasi.
Based on the Regulation of Financial Services Authority No.34/ POJK.04/2014 dated 8th December 2014 regarding Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company, and Decision Letter of the Company’s Board of Commissioners As Substitute of Meeting of Board of Commissioners No. 003/ BOC/SK/072015 dated 27th July 2015 regarding Establishment of Nomination and Remuneration Committee, Nomination and Remuneration Committee was established by Board of Commissioners to implement functions regarding nomination and remuneration.
Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Composition of the Company’s Audit Committee until 31st December 2015 is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Masa Jabatan Tenure
Alfonso Djakaria Rahardja
Ketua Head
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
Adjie Rustam Ramdja
Anggota Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
Susanto Setiono
Anggota Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 Until the closing of Annual GMS 2018
112 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Hingga periode penyusunan Laporan Tahunan ini, piagam Komite Nominasi dan Remunerasi masih dalam tahap pematangan.
Nomination and Remuneration Commitee Charter Until the period of the preparation of this Annual Report, the Nomination and Remuneration Commitee Charter is still in the process of maturation.
Profil Komite Nominasi dan Remumerasi • Alfonso Djakaria Rahardja Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi *Profil ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris.
Profile of Nomination and Remuneration Committee • Alfonso Djakaria Rahardja Head of Nomination and Remuneration Committee *Profile of Chairman of Nomination and Remuneration Committee has been presented in profile of Board of Commissioners.
•
Adjie Rustam Ramdja Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi *Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris.
•
Susanto Setiono Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi *Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris.
• Susanto Setiono Member of Nomination and Remuneration Committee *Profile of Member of Nomination and Remuneration Committee has been presented in profile of Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi meliputi: 1. Terkait dengan kebijakan nominasi a. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai (i) komposisi jabatan anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan; (ii) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan (iii) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
Duties and Responsibilities Based on Nomination and Remuneration Committee Charter that has been determined by Board of Commissioners and based on Decision Letter of Board of Commissioners No. 004/ BOC/SK/072015 dated 27th July 2015, duties and responsibilities of Nomination and Remuneration Committee include: 1. Regarding nomination policies a. Arrange and give recommendation regarding policies, criteria, and selection procedures and/or the replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors, and to Board of Commissioners to be conveyed to GMS; b. Give recommendations to Board of Commissioners regarding (i) composition of position of members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners based on the Company’s needs; (ii) policies and criteria that are needed in nomination process; and (iii) policies of performance evaluation for members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners; c. Give recommendations regarding candidates of members of Board of Commissioners and members who meet the requirements to Board of Commissioners to be conveyed to GMS; d. Help Board of Commissioners in assessing the performance of members of Board of Directors and/
c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan anggota yang memenuhi syarat kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pe nilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau
• Adjie Rustam Ramdja Member of Nomination and Remuneration Committee *Profile of Member of Nomination and Remuneration Committee has been presented in profile of Board of Commissioners.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 113
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
anggota Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi sebagai bahan evaluasi.
or members of Board of Commissioners based on duties and responsibilities of each member of Board of Directors and/or member of Board of Commissioners as evaluation material.
2. Terkait dengan kebijakan remunerasi a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai (i) struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi; dan (ii) struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi pejabat senior (jika diperlukan); b. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan c. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris.
2. Regarding Remuneration Policies a. Give recommendation to Board of Commissioners regarding (i) structure, policies, and amount of remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors; and (ii) structure, policies, and amount of remuneration for senior officers (if necessary); b. Carry out evaluation on remuneration policies; and
Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dan bertang gung jawab secara independen untuk memberikan rekomen dasi kepada Dewan Komisaris, dan Komite Nominasi dan Remunerasi diketuai oleh Komisaris Independen.
Independency of Nomination and Remuneration Committee Nomination and Remuneration Committee have independent duties and responsibilities to give recommendations to Board of Commissioners, and Nomination and Remuneration Committee is led by Independent Commissioner.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi 2016 Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kegiatankegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.
Brief Report of Implementation of Activities of Nomination and Remuneration Committee in 2016 Nomination and Remuneration Committee has done activities related to implementation of its functions in accordance with Nomination and Remuneration Committee Charter.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi dan Remunerasi dalam Rapat Selama 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 3 kali rapat, dengan perincian sebagai berikut:
Attendance Frequency and Attendance Level of Nomination and Remuneration Committee in Meeting During 2016, Nomination and Remuneration Committee has held meeeting for 3 times, with details as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Alfonso Djakaria Rahardja
c. Help Board of Commissioners assessing the performance with remuneration adjustment received by each member of Board of Directors and/or member of Board of Commissioners.
Frekuensi Kehadiran Attendance Frequency
Persentase Percentage
Ketua / Head
3
100%
Adjie Rustam Ramdja
Anggota / Member
3
100%
Susanto Setiono
Anggota / Member
3
100%
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 / POJK.04/2014 menyebutkan bahwa Sekretaris Perusahaan adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan.
Corporate Secretary In accordance with the Regulation of Financial Services Authority No.35/POJK.04/2014 stated that Corporate Secretary is an individual or a person in charge of work unit that runs the function of Corporate Secretary. Corporate Secretary is
114 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi. Saat ini, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Peter Chayson merangkap Direktur Perseroan yang ditetap kan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.001/BOD-CEO/ SK/072015 tanggal 27 Juli 2015.
assigned and dismissed based on the decision of Board of Directors. Currently, Corporate Secretary is being served by Peter Chayson concurrently as the Company’s Director, which is appointed based on the Decision of Board of Directors of the Company Letter No.001/BOD-CEO/SK/072015 dated 27th Juli, 2015.
Profil Sekretaris Perusahaan Peter Chayson *Profil Sekretaris Perusahaan telah disajikan di dalam profil Direksi pada Laporan Tahunan ini.
Profile of Corporate Secretary Peter Chayson *Profile of Corporate Secretary has been presented in profile of Board of Directors in this Annual Report.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35 / POJK.04/2014 Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya per aturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komi saris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pasar mdoal; 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelak sanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan; b. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; c. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; dan e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities of Corporate Secretary Based on the Regulation of Financial Services Authority No.35/POJK.04/2014, Corporate Secretary has duties and responsibilities as follows: 1. Follow the development of capital market especially the applicable laws and regulations in capital market field;
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan 2016 Selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan dan menyelesaikan beberapa tugas, sebagai berikut: a. menghadiri dan mengikuti pelatihan dan seminar khusus nya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; c. menyediakan ketersediaan informasi pada situs laman Perseroan terhadap keterbukaan informasi kepada masyarakat;
2. Give suggestions to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with the provisions of laws and regulations in capital market field; 3. Help Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance, which include: a. disclosure of information to public, including information availability in the Company’s website; b. conveyance of report to OJK on time; c. implementation and documentation of GMS; d. implementation and documentation of meeting of Board of Directors and Board of Commissioners; and e. implementation of orientation program on the company for Board of Directors and/or Board of Commissioners. 4. As an intermediary between the Company and the share holders, OJK and the other stakeholders. Description of Implementation of Duties of Corporate Secretary in 2016 During 2016, Corporate Secretary has carried out and completed several duties, as follows: a. attending and participating in trainings and seminars, especially the ones discussing the prevailing laws and regulations of capital market; b. providing suggestions to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company regarding compliance with laws and regulations of capital market; c. providing information on the Company’s website with regards to information transparency to public;
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 115
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
d. menyampaikan laporan berkala dan/ atau laporan insidentil kepada OJK tepat waktu; e. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi RUPS Tahunan; dan f. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi Rapat Direksi dan/ atau Dewan Komisaris.
d. submitting regular reports and/or incidental reports to the Financial Services Authority in a timely manner; e. administering and documenting the Annual General Meeting of Shareholders; and f. administering and documenting the Meetings of Board of Directors and/or Board of Commissioners.
Kegiatan Investor Relations 2016 Pada tahun 2016, Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan secara berkala meliputi pertemuan dengan analis/investor dalam skala nasional maupun internasional serta paparan kinerja kepada publik.
Investor Relations Activities 2016 In 2016, the Company consistently builds an amicable relation with investors, analysts and capital market society through periodic events including meeting with analyst/investor in national and international scales also public performance description.
Perseroan juga senantiasa memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam peraturan Pasar Modal Indonesia meliputi laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik.
The Company also fulfills its duties of information transparency as regulated in Indonesian Capital Market regulation included financial statements, annual report, shareholders report and public expose.
Akses Informasi dan Data Perseroan Untuk memperoleh informasi secara komprehensif mengenai Perseroan, Perseroan menyediakan akses informasi seluasluasnya bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham melalui situs Perseroan: www.kino.co.id. Dalam situs tersebut, Perseroan memasukkan berbagai informasi data Perseroan.
Access of Information and Data of the Company In order to obtain comprehensive information regarding the Company, the Company provides comprehensive information for all stakeholders through the Company’s website: www. kino.co.id. In the website, the Company uploads various of Company’s data and information.
116 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
UNIT AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.
Internal Audit is an activity of providing assurance and independent and objective consultation, with the aim to increase the value and improve the operations of the company, through systematic approach, by evaluating and improving the risk management effectivity, controlling and processing of corporate governance. Head of Internal Audit Unit is assigned and dismissed by the President Director with the approval of Board of Commissioners.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 / POJK.04/2015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 002/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang dikepalai oleh Sumianty Lie.
Based on the Regulation of Financial Services Authority Number 56/POJK.04/2015 regarding the Establishment of Internal Audit Unit and Guideline of Preparation of Internal Audit Charter and Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 002/BOD-CEO/SK/072015 dated 27thJuly 2015, the Company has established Internal Audit Unit, which is headed by Mrs. Sumianty Lie.
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal Audit Internal adalah organ independen Perseroan yang berkedudukan di bawah Presiden Direktur. Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Structure and Position of Internal Audit Unit Internal Audit is an independent activity of the Company under the President Director, coordination wise is under the Board of Commissioners and Audit Committee. Internal Audit is headed by Head of Internal Audit, who is directly responsible to the President Director.
Independensi Audit Internal Untuk menjaga independensi auditor intern dalam me laksanakan tugasnya: 1. Internal Audit bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur. 2. Internal Audit bekerja dengan bebas tanpa campur tangan ataupun tekanan dari pihak manapun. 3. Internal Audit memiliki kebebasan dalam menetapkan metodologi, teknik dan pendekatan audit yang akan dilakukan. 4. Internal Audit memelihara sikap mental yang independen dalam melakukan audit, yang tercermin dari laporan yang lengkap, obyektif serta berdasarkan analisis yang cermat dan tidak memihak. 5. Kepala Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Independency of Internal Audit To maintain the independency of internal auditor in performing its duties: 1. Internal Audit is directly responsible to the President Director. 2. Internal Audit works independently without interference or pressure from any parties. 3. Internal Audit has the freedom to determine methodology, technique and audit approach.
Profil Kepala Unit Audit Internal Sumianty Lie Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh gelar Sarjana Matematika, Universitas TanjungPura, Pontianak.
Profile of Head of Internal Audit Unit Sumianty Lie Indonesian citizen, 52 years old, she has been the Company’s Head of Internal Audit Unit since 2010. She was awarded a Bachelor or Mathematics from University of Tanjung Pura,
4. Internal Audit maintains independent mentality in performing audit, which is reflected by complete and objective reports based on careful and unbiased analysis. 5. Head of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with approval from the Board of Commissioners.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 117
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager di PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. (1990-1998), Senior Sales Manager di PT. Panin Life (1998-1999) dan Finance Manager di DLS (20002001). Sebelum menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan, beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan meliputi Finance & Accounting Manager (2001-2003), Finance & Accounting General Manager (2003-2007) dan Finance & Accounting Director (2008-2009).
Pontianak. Before joining the Company, she had served Marketing Manager at PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. (1990-1998), Senior Sales Manager at PT. Panin Life (1998-1999), and a Finance Manager at DLS (2000-2001). Before serving as the Company’s Internal Audit Unit Chairwoman, she had ever served some positions in the Company including Finance & Accounting Manager (2001-2003), Finance & Accounting General Manager (2003-2007), and Finance & Accounting Director (2008-2009).
Piagam Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan telah memiliki piagam/charter yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.003/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015. Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit Audit Internal.
Internal Audit Unit Charter The Company’s Internal Audit has had a Charter, which has been ratified by Board of Directors based on Decision Letter of the Company’s Board of Directors No. 003/BOD-CEO/SK/072015 dated 27th July 2015. The Internal Audit Unit Charter is a work guideline for Internal Audit Unit.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Berdasarkan Piagam Unit Audit Internal, Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan yang diatur dalam Standard Operating Procedure (SOP) atau kebijakan Perseroan lainnya; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan/atau Wakil Presiden Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris; 6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit internal yang dilakukan; dan 9. Melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit Based on the Internal Audit Unit Charter, Internal Audit Unit has duties and responsibilities as follows: 1. Prepare and implement the annual Internal Audit plan;
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan telah melakukan kegiatankegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
Brief Report of Implementation of Duties and Activitites of Internal Audit Unit The Company’s Internal Audit Unit has carried out activities in regards to implementation of its functions in accordance with the applicable laws and regulations and provisions in capital market field.
2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk maement system in accordance with the Company’s policies regulated in SOP or other Company’s policies; 3. Carry out examination and assessment on efficiency and effectivity of the Company’s policies in the fields of finance, accounting, operations, and other activities; 4. Give advice of improvement and objective information regarding examined activities to all management levels; 5. Make report of audit results and convey the report to the President Director and/or Vice President Director, and Board of Commissioners according to the needs of Board of Commissioners; 6. Monitor, analyze, and report the follow up of the improvement that was advised; 7. Cooperate with Audit Committee; 8. Prepare program to evaluate internal audit activities conducted; and 9. Carry out special examination if necessary
118 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Audit Eksternal/Kantor Akuntan Publik
External Audit/Public Accounting Firm
Perseroan menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan tahunan terkait kewajaran, hal-hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Company uses services of Public Accounting Firm to audit its financial statements related to fairness, material matters, financial position, income, change in equity and cash flow in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
KAP yang ditunjuk oleh Perseroan untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2016 adalah KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Anggota Crowe Horwath International). Selain audit laporan keuangan tahunan, Perseroan tidak mendapatkan jasa akuntan publik lain apa pun.
The Public Accounting Firm appointed by the Company to audit its financial statements for 2016 financial year was Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Partners (Members of Crowe Horwath International). The service used by the Company was financial statement audit. The Company did not obtain any other public accounting services, except financial statement audit
Tahun Buku Fiscal Year 2016
Nama KAP Name of Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Anggota Crowe Horwath International) / Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Partners (Members of Crowe Horwath International)
Nama Akuntan Publik Name of Public Accountant
Jasa Yang Diberikan Service Given
Juninho Widjaja, CPA
Audit laporan keuangan Financial statement audit
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal dijalankan Perseroan oleh Unit Audit Internal dalam rangka menunjang tugas Direksi berupa pengelolaan dan pengamanan finansial dan operasional. Sistem ini dijalankan melalui mekanisme yang baik sehingga menciptakan pengendalian dan mitigasi risiko yang terlaksana secara efektif.
Internal Control System is conducted by the Company’s Internal Audit Unit to support the duties of the Board of Directors, which include managing and securing financial and operational activities. The system is implemented through good mechanism, so that it creates effective risk control and mitigation.
Pengawasan dan pengendalian operasional dan keuangan Perseroan dilakukan dalam banyak aspek mulai dari kontrak, anggaran, kegiatan, keuangan, hingga pelaporan. Seluruh kegiatan dilakukan secara bersinergi satu sama lain dan pelaporan yang dilakukan terhadap seluruh aspek tersebut memiliki ketentuan yang telah disepakati oleh internal Perseroan, agar tidak terjadi duplikasi dan inkonsistensi pelaporan dan informasi.
Supervision and control of operational and financial aspects in the Company consist of contracts, budgets, activities, financial to reporting. These activities synergize with one another and reporting of these aspects is conducted with rules agreed upon by the Company’s internal affair to avoid duplicates and inconsistent matters in reporting and information.
Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal dengan Kerangka COSO Sistem pengendalian keuangan dan operasional Perseroan sejalan dengan sistem pengendalian internal menurut standard internasional. Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan
Conformity of Internal Control System with the COSO Framework The Company’s financial and operational control system is in conformity with the international standard of internal control system. The control system incorporates various policies, procedures, monitoring activities, communications, and
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 119
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
komunikasi, serta standard perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk: • Mengamankan aset (security objectives); • Mengupayakan efektivitas operasi Perseroan (operational objectives); • Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi (information objectives); serta • Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta peraturan perundangan yang berlaku (compliance objectives).
standard behaviors as well as various initiatives for:
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perseroan melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dengan menggunakan kriteria Internal Control–Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Pengujian sistem pengendalian internal Perseroan, sejalan dengan kerangka yang diakui secara internasional dilakukan dalam rangka melihat tingkat efektivitasnya yang meliputi: • Pengujian Pengendalian Lingkungan; • Pengujian atas Penilaian Risiko; • Pengujian Aktivitas Pengendalian; • Pengujian Informasi dan Komunikasi; serta • Pengujian Pemantauan.
Evaluation of Internal Control System Effectiveness The Company evaluates the effectiveness of its internal control system with Internal Control–Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). The evaluation of Company’s internal control system, in line with the guidelines approved internationally is conducted to see the effectiveness, covers:
• •
Security objectives; Operational objectives;
•
Information objectives; and
•
Compliance objectives.
• • • • •
Testing of Environment Control; Testing of Risk Evaluation; Testing of Control Activities; Testing of Information and Communication; and Testing of Monitoring.
Manajemen Risiko
Risk Management
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan:
These risks are material risks for the Company, and it has been adjusted based on the impacts of each risk on the Company’s financial performance, starting from the main risks of the Company. These risks are material risks for Company and weighing of these has been conducted based on the effects of each risk to the Company’s financial performance, starting from the Company’s main risks:
1. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan a. Risiko terkait dengan strategi inovasi dan pengem bangan produk; b. Risiko ketidakberhasilan Perseroan dalam mem pro mosikan merek-merek produknya; c. Risiko ketidakmampuan mengendalikan jaringan distribusi; d. Risiko dalam usaha memperluas jaringan distribusi; e. Risiko keterlambatan pengiriman barang, baik oleh Perseroan maupun oleh penyedia jasa logistik pihak ketiga; f. Risiko sehubungan dengan Joint Venture dengan Morinaga;
1. Risks Related To The Company’s Business Activities a. Risks related to innovation strategies and products development; b. Risks of the Company’s failure in promoting its products’ brands; c. Risks of inability in controlling distribution network; d. Risks in trying to expand the distribution networks; e. Risks of delays in delivery of goods, eithe by the Company or the third-party logistics service providers; f. Risks related to the Joint Venture with Morinaga;
120 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
g. Risiko terkait dengan pasokan dan kenaikan harga bahan baku; h. Risiko kegagalan mempertahankan sertifikasi halal; i. Risiko ketidakmampuan mempertahankan atau me ningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di masa mendatang; j. Risiko ketergantungan terhadap perjanjian lisensi dari produk bermerek; k. Risiko persaingan usaha yang ketat; l. Risiko hilangnya hak kekayaan intelektual; m. Risiko terhadap publisitas negatif dan/atau tuntutan atas keamanan dari produk barang konsumen; n. Risiko ketidakmampuan memenuhi peraturan/per ubahan peraturan; o. Risiko kerusakan fasilitas produksi dan operasional lainnya; p. Risiko terkait pertanggungan asuransi yang terbatas; q. Risiko pengendalian mutu terhadap bahan baku dan barang jadi; r. Risiko terkait kegagalan sistem teknologi informasi; s. Risiko ketergantungan pada karyawan kunci; t. Risiko terkait operasional distributor luar negeri; u. Risiko terkait akuisisi atau Joint Venture dengan perusahaan lain; v. Risiko keterbatasan sumber pendanaan sehubungan dengan ekspansi bisnis; dan w. Risiko tuntutan hukum.
g. Risks related to the supplies and price increase of raw materials; h. Risks of failure in maintaining halal certificate; i. Risks of inability of maintaining or improving the achieved improvement in the future; j. Risks of dependence on the license agreement of branded products; k. Risks of tight business competition; l. Risks of the loss of intellectual property rights; m. Risks on negative publicity and/or demand for the safety of consumer goods; n. Risks of inability to comply with the regulations/ amendments of regulations; o. Risks of damages of other production and operational facilities; p. Risks related to limited insurance coverage; q. Risks of quality control on raw materials and finished goods; r. s. t. u.
Risks related to failure of information technology system; Risks of dependence of key employees; Risks related to operational of overseas distributors; Risks related to acquisition or Joint Venture with other companies; v. Risks of limited funding sources in regards to business expansion; and w. Risks of lawsuits.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 121
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Risiko yang Berhubungan Dengan Indonesia a. Pasar berkembang seperti Indonesia memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan pasar yang lebih maju, dan apabila risiko tersebut terjadi, dapat mengakibatkan gangguan pada bisnis Perseroan dan calon investor dapat mengalami kerugian yang signifikan atas investasinya; b. Perseroan merupakan perusahaan padat karya dan peningkatan pada upah minimum dapat meningkatkan beban operasional Perseroan; c. Kegiatan usaha Perseroan dapat mengalami dampak merugikan yang disebabkan oleh gangguan pada infrastruktur Indonesia; d. Polusi pada sumber air di Indonesia dapat memiliki dampak merugikan pada kemampuan Perseroan untuk memproduksi produk yang aman dan memiliki kualitas tinggi; e. Depresiasi nilai tukar Rupiah dapat memiliki dampak merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan; f. Perseroan dapat mengalami dampak dari ketidak pastian dalam pemenuhan peraturan Bank Indonesia pada penggunaan Rupiah untuk transaksi domestik Indonesia; g. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan; h. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memiliki dam pak merugikan pada Perseroan; i. Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam menjaga hubungan dengan buruh dapat memiliki dampak merugikan pada kegiatan usaha Perseroan; j. Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung untuk memiliki risiko geologis yang sig nifikan yang dapat berakibat pada penurunan ekonomi; k. Aktivitas terorisme di Indonesia dapat menyebabkan ketidakstabilan pada negara, yang dapat memberikan dampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan; l. Putusan dari pengadilan luar negeri dapat tidak di tegakkan terhadap Perseroan; m. Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan ketidakpastian yang cukup besar; n. Interpretasi dan implementasi dari Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang tidak pasti, dapat berdampak pada Perseroan; o. Standar Akuntansi Indonesia berbeda dengan Standar Akuntansi di yuridiksi lain;
2. Risks Related To Indonesia a. Developing markets like Indonesia has greater risks compare to more developed markets; and if the risks occur, it may result in disruptions on the Company’s business and the potential investors may suffer significant losses on investments; b. The Company is a labor intensive company and increase minimum wage can increase the Company’s operational expenditures; c. The Company’s business activities may experience adverse effects caused by disruptions in Indonesian infrastructure; d. Polution of water sources in di Indonesia may have an adverse impacts on the Company’s ability to produce safe and good quality products; e. Depreciation of Rupiah foreign exchange may have adverse impacts on business, financial condition, business results and prospects of the Company; f. The Company may have adverse impacts from the uncertainty in complying with the regulations of Bank of Indonesia on the use of Rupiah for domestic transactions in Indonesia; g. Changes of domestic, regional, or global economics may give adverse impacts on the Company’s business activities; h. Political and social instability may have adverse impacts on the Company; i. Activities and labor strikes, or failure to maintain a relationship with the workers may have adverse impacts on the Company’s business activities; j. Indonesia lies on earthquake location and tends to have significant geology risk that may result in economic downturn; k. Terorism activities in Indonesia may result in instabilities in the country, which may give impacts on business, financial condition, business results, and prospects of the Company; l. Verdicts from foreign courts can not be enforced against the Company; m. Indonesian legal system is subject to considerable discretion and uncertainty; n. Interpretation and implementation of the Laws on Local Government in Indonesia, which are uncertain, may affect the Company; o. Indonesian Accounting Standards are different from other jurisdictions’ Accounting Standards;
122 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
p. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau per usahaan Indonesia dapat memiliki dampak merugikan kegiatan usaha Perseroan; dan q. Penyebaran dari penyakit yang menular di Indonesia atau kawasan lainnya dapat memiliki dampak me rugikan pada ekonomi di negara-negara Asia tertentu dan juga dapat memiliki dampak merugikan terhadap hasil usaha Perseroan.
p. Degradation of loan rating of the Government or Indonesian companies may have adverse impacts of the Company’s business activities; and q. The deployment of contagious disease in Indonesia or other areas may have adverse impacts on economics of certain Asian countries and may also have adverse impacts on the Company’s business results.
3. Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan a. Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas dari saham Perseroan dan absen pasar sebelumnya dapat berakibat pada berkurangnya likuiditas; b. Harga saham dapat berfluktuasi cukup jauh; c. Para Agen Penjualan internasional dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek domestik tidak akan melakukan penjatahan lebih atau melakukan stabilisasi pada harga saham Perseroan; d. Fluktuasi pada nilai pertukaran mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat atau mata uang lain akan mempengaruhi mata uang asing yang setara dengan nilai Saham dan dividen; e. Penjualan saham di masa depan akan memiliki dampak merugikan pada harga pasaran Saham; f. Kepentingan pemegang saham pengendali dapat bertentangan dengan kepentingan calon investor; g. Pembagian dividen sebelumnya tidak dapat dijadikan indikasi atau acuan atas kebijakan dividen Perseroan di masa depan; h. Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value/NAV) dari Saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Saham Perdana ini memiliki nilai yang lebih kecil dari Harga Penawaran dan calon investor akan mengalami dilusi langsung dan substansial; i. Kegagalan dalam memenuhi ketentuan keterbukaan, pengawasan internal dan Laporan Keuangan, dan manajemen risiko serta praktik lain yang berhubungan dengan persyaratan Perusahaan Terbuka dapat menganggu usaha Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban pelaporan berkala; j. Investor dapat tunduk pada pembatasan atas hak pemegang saham minoritas; k. Tata kelola perusahaan di Indonesia dapat berbeda dengan tata kelola perusahaan di negara lain; l. Informasi perusahaan yang tersedia pada Pasar Efek Indonesia mungkin lebih sedikit daripada pasar efek yang terdapat pada negara maju.
3. Risks Regarding Investment on the Company’s Shares a. Condition of the capital market in Indonesia may affect the price or liquidity from the Company’s shares and previous absence of market may cause may result in less liquidity; b. Shares price may fluctuate quite far; c. The International Sales Agents and Domestic Under writers shall not carry out more allotments or carry out stabilization on the Company’s shares; d. Fluctuations in the currency exchange rate of Rupiah to US Dollar or other foreign currencies shall affect foreign currency, which is equal to Shares value and dividend; e. Shares sales in the future shall have adverse impacts on the Shares market price; f. Interests of the controlling shareholder may conflict with the interests of potential investors; g. Previous dividend disbursement can not be used as an indication or reference for the Company’s dividend policy in the future; h. Net Asset Value (NAV) from the offered Shares in this Initial Shares Public Offering has lower value from the Offering Price and potential investors shall experience direct dilution and substansial; i. Failure to comply with the provisions of disclosure, internal supervisory and the Financial Statements, and risk management as well as other practices related to the requirements of the Public Company may disturb the Company’s business and Company’s ability to fulfill the obligation of periodic reporting; j. Investors may subject to restrictions on the rights of minority shareholders; k. Corporate governance in Indonesia may be different with the corporate governance in other countries; l. Company’s information which is available in Indonesia Stock Exchange may be less than stock exchange in developed countries.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 123
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
m. Peraturan di Indonesia memiliki ketentuan berbeda dari peraturan yuridiksi lain terkait pelaksanaan dan hak pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suara pada RUPS; n. Hak pembeli untuk berpartisipasi dalam penawaran umum terbatas dari Perseroan dapat terbatas, yang akan menyebabkan dilusi pada kepemilikan saham pembeli; o. Perbedaan kepentingan antara pemegang saham pengendali dan Perseroan atau antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham minoritas dapat terjadi; dan p. Hukum Indonesia memiliki ketentuan yang dapat menurunkan minat pengambilalihan Perseroan.
m. Regulations in Indonesia have different provisions from the regulations of other jurisdictions regarding the implementation and rights of shareholders to attend and vote in GMS; n. Buyers’ rights to participate in limited public offering from the Company may be limited, which may result in dilution on shares ownership of buyers;
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perseroan senantiasa melakukan identifikasi dan evaluasi atas risiko yang dilakukan melalui masing-masing divisi. Direksi bersama-sama dengan Satuan Pengawasan Internal dan Dewan Komisaris yang diwakili oleh Komite Audit melakukan kajian dan merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan. Pada 2015, evaluasi terhadap sistem manajemen risiko Perseroan telah berjalan efektif. Hasil kajian menjadi rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dalam perbaikan sistem manajemen risiko Perseroan yang lebih baik di masa mendatang.
Evaluation on Effectivity of Risk Management System The Company always identify and evaluate on risks, which are done through each division. Board of Directors together with Internal Audit Unit and Board of Commissioners, who are represented by Audit Committee, review and formulate management strategies and mitigation required. In 2015, evaluation on risk management system of the Company has run effectively. Review results become recommendation that have to be followed up in improving the Company’s risk management system to be better in the future.
o. Different interests between the controlling shareholders and the Company or the controlling shareholders and minority shareholders may occur; and p. Indonesian law has provisions which may lower the interest in taking over the Company.
124 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Perkara Penting dan Sanksi Administratif yang Dihadapi Perseroan
Important Case and Administrative Sanction which are Faced by the COMPANY
Tidak terdapat perkara atau gugatan, baik perdata maupun pidana, serta sanksi administratif yang dihadapi dan diterima Perseroan di sepanjang tahun 2016.
There is no pending lawsuits or claims, both civil and criminal, and administrative sanctions faced and received by the Company throughout 2016.
Kode Etik
Code OF CONDUCT
Perseroan memiliki kebijakan etika Perseroan (“Kode Etik” atau Code of Conduct) yang mengatur kebijakan nilai atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh manajemen dan seluruh karyawan. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan, dan nilainilai Perseroan, praktik-praktik bisnis baik di internal maupun eksternal Perseroan, serta pedoman tata kelola perusahaan.
The Company has the Company’s ethics framework (Code of Conduct), which regulate policy of values or norms which are stated explicitly as a standard of behavior that must be complied with by management and all employees. This Code of Conduct is carried out by always notice the applicable laws and regulations, visions, missions, purposes, and values of the Company, Company’s good business practices internally or externally, and the guideline of company’s corporate governance. The Company’s ethical code is dynamic and shall be reviewed periodically and continuously in accordance with the current business dynamics. However, changes that happen in ethical codes will still uphold the values of business ethics and the long term profit of the Company.
Kode etik Perseroan bersifat dinamis dan akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika bisnis yang terjadi. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam kode etik nantinya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis serta keuntungan jangka panjang bagi Perseroan.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 125
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Isi Kode Etik Perseroan meliputi: 1. Tidak diskriminasi dan melecehkan; 2. Minuman, narkotika, dan zat adiktif; 3. Perlindungan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan; 4. Konflik kepentingan; 5. Hadiah dan gratifikasi; 6. Kegiatan di luar; 7. Loyalitas kepada Perseroan; 8. Kegiatan politik; 9. Investor; 10. Media Masa; 11. Pesaing; 12. Lingkungan dan masyarakat; 13. Pelanggan; 14. Pemasok; 15. Penyalur; 16. Terhadap sesama karyawan; 17. Aset Perseroan; 18. Dokumentasi dan kerahasiaan; 19. Pelaporan atas pelanggaran; 20. Penggunaan sistem teknologi informasi (TI); 21. Kepemilikan hak intelektual; dan 22. Kegagalan mematuhi kode etik.
Contents of Code of Conduct of the Company include: 1. No discrimination and harassment; 2. Alcohol drinks, drugs, and addictive substance; 3. Protection of health, safety and environment; 4. Conflict of interests; 5. Awards and gratifications; 6. Outside activities; 7. Loyality to the company; 8. Political activities; 9. Investors; 10. Mass media; 11. Competitors; 12. Environment and society; 13. Customers; 14. Suppliers; 15. Distributors; 16. With colleagues; 17. The company’s assets; 18. Documentation and confidentiality; 19. Reporting on customers; 20. The use of information technology (it) system; 21. Ownership of intellectual rights; and 22. Failures in complying with code of conduct.
126 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sosialisasi Kode Etik Penerapan CoC di Perseroan dilaksanakan secara konsisten dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh jajaran sehingga pelaksanaannya berjalan optimal. Pengenalan CoC dimulai dari karyawan baru saat penandatanganan kontrak kerja dan disosialisasikan kembali secara berkala pada waktu-waktu tertentu.
Code of Conduct Dissemination The implementation of CoC in the Company is conducted consistently by involving active participation of all levels of the Company to achieve maximum implementation. CoC is disseminated to new employees during contract signing and re-disseminated regularly from time to time.
Penegakan Kode Etik Kode Etik Perseroan berlaku untuk seluruh jajaran meliputi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan.
Code of Conduct Enforcement CoC of the Company applies to all levels of the company, including members of the Board of Directors, Board of Commissioners and employees.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
EMPLOYEE STOCK ALLOCATION PROGRAM
Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan mengadakan Program ESA sesuai dengan Akta No.46/2015 dan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2015 dan 7 Oktober 2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program ESA dengan jumlah sebanyak 30.000 saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini.
Along with the Initial Public Offering, the Company holds ESA program in accordance with the Deed No.46 / 2015 and the Decree of the Board of Commissioners of the Company dated 3rd August 2015 and 7th October 2015, the Company’s shareholders have approved ESA Program with total amount of 30.000 shares from the Offered Shares in this Initial Public Offering of Shares.
Tujuan utama Program ESA adalah memberikan penghargaan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek.
The main purpose of ESA Program is to give an award to the employees as an appreciation on the performance achievement of the Company hence the Company can meet the criteria as the listed company in IDX.
Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (“Peraturan No. IX.A.7”).
Implementation of ESA Program follows the provisions in the Regulation No. IX.A.7, Attachment of Decree of Chairman of OJK No. Kep-691/BL/2011 dated 30th December 2011 regarding the Order and Allotment In Public Offering (“Regulation No. IX.A.7”).
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 127
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Whistleblowing System
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan sedang menyusun Sistem Pelaporan Pelanggaran. Sistem Pelaporan Pelanggaran mendorong seseorang untuk bersifat terbuka melaporkan adanya penyimpangan yang dilakukan oleh insan Perseroan, dan Perseroan menjamin kerahasiaan identitas serta memberikan perlindungan kepada pelapor.
In order to support the implementation of Good Corporate Governance, the Company is preparing Whistleblowing System. Whistleblowing System encourages someone to be more open in reporting violations conducted by the Company’s individual, and the Company guarantee the anonymity and shall provide protection for the reporters.
128 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 129
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari komitmen Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan. Perseroan senantiasa mengedepankan pertumbuhan bisnis (profit) sekaligus kepedulian terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (people) dan lingkungan sekitar (planet). Perseroan berupaya untuk memastikan kelangsungan operasional Perseroan tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga sejalan dengan aspek sosial, pelestarian lingkungan hidup, dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Corporate Social Responsibility (CSR) Program is a part of the Company’s commitments towards society and environment. Company continues to promote business growth (profit) as well as concern on the economic development of of society (people) and the surrounding environment (planet). The Company strives to ensure the continuity of operations of the Company not only include the financial aspect, but also in line with the social aspect, environmental preservation, and bring benefits to the wider community.
KEGIATAN & ANGGARAN CSR PADA TAHUN 2016
CSR BUDGET & ACTIVITES IN 2016
KEGIATAN
ACTIVITIES
Pada tahun 2016, skala prioritas kegiatan CSR Perseroan meliputi beberapa bidang utama sebagai berikut: • Lingkungan Perseroan senantiasa berupaya menjaga keseimbangan antara praktik bisnis dan lingkungan melalui kebijakankebijakan terarah dan program-program nyata yang disusun secara cermat.
In 2016, the Company’s CSR activities priority scale include several key areas as follows: • Environment The Company continues to maintain balance between business and environmental practices through targeted policies and concrete programs, which are drafted carefully.
• Pengembangan masyarakat Perseroan melakukan kegiatan yang melibatkan, mengembangkan, dan memberdayakan masyarakat di suatu kelompok atau wilayah, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan umum;
•
Community development The Company engages in activities that involve, develop, and empower people in a group or areas, especially in terms of education and health, which it improves the general thoroughly;
• Praktik ketenagakerjaan Perseroan senantiasa melaksanakan aspek-aspek K3 di lingkup ketenagakerjaan;
•
Employment practice The Company continues to implement aspects of K3 in the scope of employment;
•
Tanggung jawab Konsumen Perseroan mengutamakan kepuasan konsumen dengan melakukan peningkatan kualitas produk, layanan, dan profesionalitas kerja.
• Responsibility on Consumers The Company prioritizes consumers’ satisfaction by improving quality of product, service, and work professionalism.
130 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
ANGGARAN
BUDGET
Total alokasi dana CSR di sepanjang tahun 2016 adalah sebesar Rp366.601.600.
Total of CSR fund allocation during 2016 is amounted to Rp366,601,600.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LIINGKUNGAN HIDUP
RESPONSIBILITIES FOR THE ENVIRONMENT
Perseroan menyelenggarakan program CSR dalam bidang lingkungan sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga serta melindungi alam. Program-program CSR dalam bidang lingkungan hidup terutama diarahkan pada pemeliharaan, perbaikan, pengembangan, dan pengelolaan lingkungan untuk meminimalisasi kemungkinan dampak negatif dari aktivitas usaha Perseroan seraya memberikan kontribusi yang postif terhadap pelesarian lingkungan.
The Company has organized CSR program in the field of the environment as a part of its commitments to preserve and protect nature. CSR programs in the environmental field are primarily focused on maintenance, repair, development, and management of environment to minimize the possibilities of negative impacts from the Company’s business activities while providing positive contribution to the environmental preservation.
Guna mewujudkan komitmen tersebut, seluruh pabrik Per seroan telah memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku, baik dalam hal izin pengelolaan limbah padat maupun mana jemen limbah cair. Seluruh pabrik Perseroan juga memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL & UPL) yang telah disetujui oleh otoritas pemerintah daerah setempat.
In order to realize the commitment, the whole plants of the Company have complied with the provisions of the applcaible regulations, both in terms of permit of solid waste management and liquid waste management. The whole plants of the Company also have documents of the Programs of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort (UKL and UPL), which have been approved by local government authorities.
Jenis limbah yang dihasilkan oleh pabrik Perseroan terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat yang
Types of waste generated by the Company’s plants consist of solid waste and liquid waste management. Management of
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 131
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
tidak mengandung unsur kimia beracun dibuang ke tempat tertentu sebagai Tempat pembuangan Akhir/ TPA. Sementara limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Untuk mengelola limbah cair, Perseroan telah dilengkapi dengan flow meter yang digunakan untuk mengukur jumlah limbah dibuang setiap hari. Perseroan juga menggunakan sarana ikan yang diletakkan di air limbah untuk memastikan bahwa air limbah cukup aman dibuang.
solid waste that do not contain toxic chemicals dumped in particular as landfill end. While solid waste containing toxic chemicals treated before disposal. In order to manage waste water, the Company has been equipped with a flow meter used to measure the amount of waste dumped everyday. The Company also uses the means of fish placed in the waste water to ensure that the waste water is adequately safe to be disposed.
Selain itu, Perseroan juga melakukan pengukuran tingkat kebisingan dan emisi udara pada cerobong boiler serta pengukuran kualitas udara di lingkungan pabrik. Perseroan memiliki ambang batas tingkat pencemaran atas limbah yang dihasilkan, yakni tidak melebihi batasan yang diatur oleh lembaga yang berwenang/BAPEDAL.
In addition, the Company has also perform measurements of noise levels and air emissions in flue boilers and air quality measurement in the factory environment. The Company has a threshold level of pollution in waste generated, which it does not exceed the limit set by regulatory authorities/BAPEDAL.
Kebijakan Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial di bidang lingkungan, Perseroan berpijak pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Policy In implementing social responsibility in the field of environment, the Company rests on Laws No. 32 of 2009 on the Protection and Environmental Management.
Sertifikasi Saat ini, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi ISO 140001 yang berlaku sejak 23 Januari 2017 hingga 23 Januari 2020.
Certifications Currently, the Company has received ISO 140001 in force since 23rd January 2017 until 23rd January 2020.
Program yang Dilakukan Beberapa kegiatan CSR di bidang lingkungan yang telah diselenggarakan oleh Perseroan di sepanjang tahun 2016 di antaranya: 1. Penanaman pohon sebanyak 2000 pohon di daerah resapan air; dan 2. Grebeg sampah sungai ledok dan sungai tulang di Prigen.
Implemented Programs Some CSR activities in the field of environment has been implemented by the Company throughout 2016 include: 1. Tree planting 2,000 trees in water catchment areas; and 2. Garbage sweeping at Ledok river and Tulang river in Prigen.
132 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT
RESPONSIBILITY TO COMMUNITY
Dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, Perseroan men jalankan program CSR di sekitar Kantor Pusat dan Pabrik. Fokus utama program CSR dalam bidang sosial kemasyarakatan diarahkan pada pembangunan kesejahteraan masyarakat baik fisik maupun non-fisik, meliputi perbaikan fasilitas umum, kesehatan, dan pendidikan.
In the field of social and community, the Company runs CSR programs around the Head Office and Factory. The main focus of CSR programs in the field of social welfare development community aimed at both physical and non-physical, including improvement of public facilities, health, and education.
Kebijakan Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan, Perseroan senantiasa patuh terhadap kebijakan-kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan berpijak pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbuka.
Policy In implementing social responsibility, the Company always obey to the policies and regulations that apply. Liability rests on Government Regulation No. 47 in 2012 on Social and Environmental Responsibility for Public Company.
Program yang Dilakukan Beberapa kegiatan CSR di bidang sosial dan kemasyarakatan yang telah diselenggarakan Perseroan di sepanjang tahun 2016 di antaranya: 1. Pemberdayaan masyarakat: 1) Pemberian bingkisan untuk Warga Kertaraharja, Cikembar; 2) Pembagian sembako di Desa Nambo Udik, Cikande;
Implemented Programs Some CSR activities in the field of social and community have been organized throughout the Company in 2016 include:
3) Pembagian sembako di Desa Sukatani, Cikande; 4) Pembagian hewan kurban sebanyak 3 ekor kambing kepada warga di sekitar Plant Cidahu dalam rangka peringatan Hari Raya Idul Adha; 5) Pemberian sumbangan hewan kurban ke masjid Baiturrohim, Desa Bulukandang, Pandaan; 6) Program mendukung Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Cikembar;
1. Community empowerment: 1) Giving gifts to residents of Kertaraharja, Cikembar; 2) Distribution of groceries in the village of Nambo Udik, Cikande; 3) Distribution of basic foods in the village of Sukatani, Cikande; 4) Distribution of sacrificial animals for 3 goats to citizens around Plant Cidahu in commemoration of Eid al-Adha; 5) Giving sacrificial animals to Baiturrohim Mosque, Bulukandang Village, Pandaan; 6) Program which supports Birthday of Bhayangkara in Cikembar;
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 133
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
7) Pemberian hewan kurban 6 ekor domba untuk Desa Sukatani dan Desa Nambo Udik, masing-masing 3 ekor; 8) Pembangunan gedung bank sampah di Desa Kertaraharja, Cikembar; 9) Pemberian hewan kurban untuk daerah Cikembar sebanyak 1 ekor kambing dan 1 ekor sapi; 10) Pemberian sumbangan untuk Pos Ronda di Dusun Kertaraharja, Cikembar; 11) Pemberian produk untuk kegiatan Maulid Nabi di Saga, Desa Sukatani, Cikande;
7) Giving sacrificial animals 6 sheep for the village of Sukatani and Nambo Udik, 3 sheep for each village; 8) Construction of a waste bank building in the village of Kertaraharja, Cikembar; 9) Giving sacrificial animals to the area of Cikembar of 1 goat and 1 cow; 10) Giving donation to the Patrol Post in the village of Kertaraharja, Cikembar; 11) Giving products for Maulid activities in Saga, Village of Sukatani, Cikande;
2. Perbaikan fasilitas umum: 1) Pembuatan 6 unit sumur resapan di Pandaan; 2) Pemberian bantuan 30 sak semen untuk pembangunan mesjid di Cikembar; 3) Pemberian bantuan untuk memperbaiki POSKO Operasi Ketupat Lodaya di Cikembar; 4) Pemberian 3 set tong sampah dan 1 unit kursi taman lengkung untuk sumbangan dinas di Cikembar; 5) Pemberian smbangan untuk renovasi Majlis Ta’lim Albarokah di Desa Kertaraharja, Cikembar; 6) Pemberian material bangunan 10 m3 batu split untuk perbaikan jalan di Kecamatan Cidahu; 7) Pemberian bantuan cat untuk perbaikan pos Koramil di Cidahu; 8) Pemberian bahan bangunan berupa semen 3 sak untuk pembangunan Masjid Jami’ Miftahul Falah, di Desa Babakan Jaya, Cidahu; dan 9) Pemberian bahan bangunan untuk perbaikan jalan di Dusun Kertaraharja, Cikembar.
2. Improving public facilities: 1) Construction of 6 units of absorption wells in Pandaan; 2) Giving help of 30 bags of cement for the construction of mosque in Cikembar; 3) Giving help for repairing the POSKO Operation of Lodaya Ketupat in Cikembar; 4) Giving 3 sets dustbins and 1 unit curved lawn chair for official donation in Cikembar; 5) Giving donation for renovation of Majlis Ta’lim Albarokah in the village of Kertaraharja, Cikembar; 6) Giving 10 m3 split stone materials building for repairing the road in District Cidahu; 7) Giving paint for repairing Koramil post in Cidahu;
3. Pendidikan: 1) Pemberian beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi; 2) Pemberian hadiah untuk siswa berprestasi di Desa Nambo Udik, Cikande; 3) Pemberian hadiah untuk siswa berprestasi di Desa Sukatani; dan
3. Education: 1) Providing scholarships for employees’ children who have outstanding achievement; 2) Prizes for high achiever students in Nambo Udik village, Cikande; 3) Prizes for high achiever students in the Sukatani Village;
8) Giving materials building in form of 3 sacks of cement for the construction of Jami’ Miftahul Falah Mosque, in the village of Babakan Jaya, Cidahu; and 9) Giving building materials for repairing the road in the village of Kertaraharja, Cikembar.
134 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
4) Pembagian buku gambar armatura & lego untuk TK dan PAUD.
4) Distribution of drawing books Armatura & Lego to kindergarten and Indonesia early childhood care and education (PAUD).
4. Kesehatan 1) Pengobatan gratis untuk warga Desa Kertaraharja, Cikembar; 2) Penyelenggaraan donor darah dan penyuluhan HIV & VCT di Cikembar; dan 3) Penyelenggaraan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia di Pandaan;
4. Health: 1) Free treatment for the villagers of Kertaraharja, Cikembar; 2) Blood donation and HIV & VCT counseling in Cikembar; and 3) Blood donation in collaboration with the Indonesian Red Cross Society in Pandaan.
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
RESPONSIBILITY OF MANPOWER, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)
Perseroan senantiasa memerhatikan tingkat kepuasan setiap karyawan dan secara berkala menjalankan program pembinaan dan pengembangan, menciptakan budaya hubungan yang sehat antara atasan dengan bawahan, memberikan remunerasi yang adil, memastikan keselamatan dan keamanan kerja, serta menjunjung tinggi kesetaraan seluruh karyawan.
The Company always oversees every employee’s satisfaction levels and periodically running a training and development programs, creating a healthy relationship between superiors and subordinates, providing fair remuneration, ensuring safety and job security, and upholding the equality of all employees.
Kebijakan Dalam mengimplementasikan tanggung jawab terhadap praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, Perseroan berpijak pada UU RI No.13/2013 tentang Ketenagakerjaan.
Policy In implementing the responsibility of employment practices, occupational health and safety, the Company rests on RI Laws Number 13 Year 2013 concerning Manpower.
Program yang Dilakukan 1. Praktik Ketenagakerjaan Di bidang ketenagakerjaan, Perseroan membuka kesem patan bagi masyarakat sekitar untuk menjadi bagian dari Perseroan sebagai karyawan sesuai dengan kualifkasi yang dibutuhkan. Perseroan juga memberikan perhatian besar kepada kesejahteraan karyawan, termasuk dalam memenuhi hak-haknya, baik dari segi kompensasi dan manfaat maupun kebebasan berserikat.
Programs that are performed: 1. Manpower Practices In manpower sector, the Company has opened an opportunity for local community to be part of the Company as an employee in accordance with the required qualification. The Company also pays great attention to the welfare of employees, including in fulfilling their rights, either in terms of compensation and benefits or in the freedom of association.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 135
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
1) Kesempatan Kerja Dalam hal kesempatan kerja, Perseroan secara adil melakukan perekrutan karyawan tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan, maupun tingkatan sosial. Proses perekrutan dijalankan dengan men junjung tinggi asas kesetaraan, tidak diskriminatif, dan transparan. Selain itu, hubungan industrial yang tercipta di lingkungan Perseroan antara karyawan dengan Perseroan adalah hubungan kemitraan, se hingga tercipta hubungan harmonis yang kuat antara Perseroan dengan seluruh karyawan, hal ini menjadi salah satu fondasi dalam menyongsong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
1) Job opportunity In job opportunity, the Company is fair to recruit employees regardless of ethnicity, religion, race, intergroup relations, and social levels. The recruitment process is carried out by upholding the principles of equality, non-discriminatory and transparent. In addition, the industrial relations created between employees and the Company inside the company is a partnership, so it will create a strong harmonious relationship between the Company and all employees, it is one of the foundations in welcoming a sustainable business growth.
2) Kompensasi dan Manfaat Perseroan memberikan kompensasi dan manfaat kepada setiap karyawan sesuai dengan kontribusinya terhadap Perseroan. Kompensasi dan manfaat ini ditujukan untuk memupuk loyalitas karyawan yang terdiri dari gaji pokok serta tunjangan kesejahteraan yang nilainya disesuaikan dengan jabatan masingmasing.
2) Compensation and Benefits The Company provides compensation and benefits for every employee according to their contribution to the Company. These Compensation and benefit are intended to boost the employees’ loyalty consisting of basic salary and welfare benefits which are adjusted to the respective positions.
Gaji terendah yang diterima oleh karyawan baru sama dengan upah minimum di wilayah masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Perseroan dan DLS juga memiliki fasilitas program pensiun bagi karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun vLembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, masing-masing berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus 2014 untuk Perseroan dan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 1 September 2014 untuk DLS, keduanya berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan akan selalu secara otomatis diperpanjang untuk waktu yang sama.
3) Pendidikan dan Pelatihan Perseroan menyelenggarakan pendidikan dan pelatih an secara berkala guna memenuhi kebutuhan keahli an karyawan di posisi tertentu serta meningkatkan kompetensi karyawan secara umum. Pendidikan dan pelatihan tersebut meliputi seluruh aspek yang di butuhkan dalam bisnis baik soft skill maupun hard skill. Pembahasan tentang pelatihan karyawan disajikan dalam bahasan SDM di dalam Laporan Tahunan ini.
The lowest salary received by new employees equal to the minimum wage of each unit of work that has been set by the Government. The Company and DLS also has a Pension Plan for permanent employees which is managed by Manulife Indonesia’s Financial Institution of Pension Fund (DPLK), each is based on the management of pension program agreement on 20 August 2014 with the Company and the management of pension program agreement on 1 September 2014 with DLS, both are valid for 2 years and will be always automatically extended with the same period of time.
3) Education and Training The Company organizes periodic education and training to meet the qualification for employees in particular positions and to improve the employees’ competence in general. Education and training covers all aspects needed in business in both soft skills and hard skills. A discussion on training is presented in the discussion of human resources in this Annual Report.
136 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
2. Kesehatan Perseroan memberikan jaminan kesehatan pada karyawan tetap, yang meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hampir dari seluruh fasilitas produksi Perseroan dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan tetap Perseroan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan yang melibatkan kontribusi baik dari pemberi kerja maupun masing-masing karyawan yang dihitung dari persentase gaji pokok karyawan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan di Indonesia. Selain itu, karyawan tetap Perseroan pada tingkat tertentu juga dilindungi dengan polis asuransi untuk program asuransi rawat inap berdasarkan Polis Asuransi No.88140217000005 yang diterbitkan oleh PT Asuransi Adira Dinamika.
2. Health The Company provides health insurance to full-time employees, which includes medical benefits and periodic medical examinations. Almost all of the Company’s production facilities are equipped with health clinics. All permanent employees of the Company are protected by the BPJS of employment, which involves contributions from both the employer and each employee calculated from the percentage of employee’s basic salary as stipulated by the regulations in Indonesia. Moreover, the permanent employees of the Company at a certain level is also protected by an insurance policy for hospitalization insurance program based on the Insurance Policy No. I366azli issued by PT Allianz insurance company.
3. Keselamatan Kerja Perseroan senantiasa menitikberatkan keselamatan kerja pada seluruh kegiatan operasional Perseroan dan mengimplementasikan standard kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku pada kegiatan usaha industri di Indonesia. Setiap pabrik memiliki izin-izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Keselamatan Kerja, antara lain izin untuk pengoperasian alat berat dan mesin-mesin pada pabrik.
3. Work Safety The Company continuously emphasizes safety in all operational activities of the Company and implements occupational health and safety standards applied to industrial activities in Indonesia. Each factory has the operational permits issued by the Agency of Occupational Health and Safety, such as the permission for the operation of heavy equipment and machinery in the factory.
Perseroan juga melakukan pemeriksaan secara berkala atas kondisi alat berat di pabrik dan gudang. Selanjutnya, seluruh karyawan yang bekerja di gudang Perseroan dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Perseroan melakukan audit atas kegiatan produksi Perseroan secara rutin untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan prosedur keselamatan.
The Company also conducts periodic checks on the condition of the machine at factory and warehouse. After that, all employees who work in the Company’s warehouse are equipped with safety equipments in accordance with the tasks given. The Company conducts an audit on the Company’s production activities on a regular basis to supervise and control the implementation of safety procedures.
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 137
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN
RESPONSIBILITY FOR CONSUMERS
Perseroan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan. Perseroan menyadari bahwa kepuasan konsumen secara tidak langsung akan membawa dampak pada peningkatan kepercayaan yang berujung pada pertumbuhan usaha.
The Company continuously prioritizes consumers’ satisfaction by improving the quality of products and services. The Company realizes that consumers’ satisfaction will indirectly have an impact on the increasing trust that leads to business growth.
Kebijakan Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap konsumen, Perseroan berpegang teguh pada Undang-Undang No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan yang berlaku lainnya, seperti peraturan BPOM dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Policy In implementing the social responsibility to consumers, the Company clings to Law. No. 8/1999 concerning Consumer Protection and other applicable regulations, such as National Agency of Drugs and Foods Controls (BPOM) regulations and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia.
138 PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT. Kino Indonesia Tbk Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors’ Statement Regarding the Responsibility for 2016 Annual Report PT. Kino Indonesia Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT. Kino Indonesia Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned testify that all information in 2016 annual report of PT. Kino Indonesia Tbk has been fully disclosed, and we are fully responsible for the accuracy of the content in the company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Alfonso Djakaria Rahardja
Adjie Rustam Ramdja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Komisaris Commissioner
Sidharta Prawira Oetama
Susanto Setiono
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Harry Sanusi
Tjiang Likson Chandra
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Peter Chayson
Rody Teo
Alex Kurniawan
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
PT. Kino Indonesia, Tbk • Laporan Tahunan / Annual Report 2016 139
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
Laporan Keuangan Financial Statements
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/ Pages
Director‟s Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors‟ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
TABLE OF CONTENTS
1-3
4
Consolidated Statement of Financial Position Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5-6
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7-8
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9 - 115
Notes to the Consolidated Financial Statements
The original consolidated
The original report included herein is in Indonesian language
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Report No. xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT KINO INDONESIA Tbk
The Shareholders, Board Commissioners, and Directors PT KINO INDONESIA Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2016, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian
Management’s responsibility for the consolidated financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free of material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun oleh kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors‟ judgment, including the assessment of the risk of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity‟s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity‟s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
The original report included herein is in Indonesian language
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries as of December 31, 2016 and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN
Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029/Public Accountant License No. AP.1029 20 Maret 2017/March 20, 2017
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2016
2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Uang muka Bagian lancar beban dibayar di muka
ASSETS CURRENT ASSETS 2c,2o,2q, 4,32,33 2q,2r,5, 32,33,34 2q,6,14,18, 29,32,33,40 2q,32,33,40 2e,8,14, 18,27,29 16a 9 2f,10
Total Aset Lancar
376.655.296.337
665.988.250.372
44.353.548.329
Cash and cash equivalents
117.502.807.126
110.028.847.838
-
Short-term investments
863.423.500.403 67.583.898.644
894.124.002.198 37.881.171.215
418.253.006.121 34.378.696.098
Trade receivables - net Other receivables
410.137.896.311 2.454.813.010 16.582.965.111
343.075.067.180 967.006.934 16.357.170.519
329.937.151.931 820.804.125 42.542.965.035
21.816.372.185
21.475.310.327
18.347.220.659
Inventories - net Prepaid taxes Advances Current portion of prepaid expenses
1.876.157.549.127
2.089.896.826.583
888.633.392.298
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Deposito yang dibatasi penggunaannya Investasi pada Entitas Asosiasi
NON-CURRENT ASSETS 2c,2q, 11,14,15, 32,33,38c 2h,12 2g,2i,2r,13, 14,18,25,27, 28,29,34 2n,16e 2v,16d, 16f,39
16.348.952.772 35.585.833.043
47.308.027.969 32.305.583.364
31.524.361.427 42.925.815.297
Restricted deposits Investment in Associate
1.222.356.238.771 25.490.921.251
1.007.344.773.034 7.606.395.199
870.053.263.160 6.395.040.151
Fixed assets - net Deferred tax assets
3.948.814.872
9.445.151.613
12.799.815.503 -
9.812.038.522 -
9.445.151.613 Estimated claim for tax refund Prepaid expenses - net of 6.340.791.970 current portion 4.819.915.035 Deferred charges
91.816.299.019
7.515.862.286
3.242.813.872
Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
1.408.346.875.231
1.121.337.831.987
974.747.152.525
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
3.284.504.424.358
3.211.234.658.570
1.863.380.544.823
TOTAL ASSETS
Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Taksiran tagihan pajak Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar Beban ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya
2f,10 2p,2q, 32,33,38g
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2016
2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES 2q,2v, 7c,6,8, 11, 13,14,18, 30,32,33,39 2q,11,15, 32,33,38c 2d,7a 2q,32,33 2n,16b 2q,17,32,33 2q,32,33
2q,30,32,33 6,7c,8, 13,14,18 19 2m,20 2j 21,25,29
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja 2j karyawan jangka panjang 21,25,29 Liabilitas pajak tangguhan 2n,16e Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2q,30,32,33 6,7c,8, Utang bank 13,14,18 Utang pembiayaan konsumen 19 Utang sewa pembiayaan 2m,20 Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
699.466.688.006
658.142.101.371
546.504.254.613
Short-term bank loans
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 17.195.701.972 69.249.800.172 -
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 55.606.780.775 62.700.524.700 701.261.068
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 16.082.991.529 50.048.319.378 1.278.021.913
Trade payables Third parties Related party Other payables Taxes payable Accrued expenses Advance from customers Current portion of long-term liabilities
29.778.715.216
41.395.880.605
30.656.009.206
496.715.249 2.011.855.234
968.210.522 5.975.984.142
2.342.780.720 8.703.992.274
1.468.818.799
991.424.973
163.306.873
Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Short-term liabilities for employee benefits
1.220.778.246.218
1.291.021.571.370
1.090.455.377.950
Total Current Liabilities
39.808.299.174 293.724.401
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term liabilities for employee benefits Deferred tax liabilities
41.910.021.985 21.735.480.982
42.257.328.901 13.748.595.487
Long-term liabilities net of current portion 45.333.560.252
85.458.915.937
62.227.752.265
737.389.632 1.937.251.660
1.199.973.949 919.020.626
1.742.602.479 6.468.080.000
111.653.704.511
143.583.834.900
110.540.458.319
Total Non-Current Liabilities
1.332.431.950.729
1.434.605.406.270
1.200.995.836.269
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2016
2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) EKUITAS - NETO Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan Rp 1.000.000 per saham tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Modal dasar 4.800.000.000 saham tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan 480.000 saham tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.428.571.500 saham tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan 120.000 saham tanggal 1 Januari 2015/31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Selisih atas transaksi dengan pihak non-pengendali Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
22 2b, 2o,16g,24 2b
142.857.150.000
142.857.150.000
EQUITY - NET Equity attributable to owners of the Company Share capital - par value Rp 100 per share as of December 31, 2016 and 2015 and Rp 1,000,000 per share as of January 1, 2015/December 31, 2014 Authorized 4,800,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015 and 480,000 shares as of January 1, 2015/December 31, 2014 Issued and fully paid share capital 1,428,571,500 shares as of December 31, 2016 and 2015 and 120,000 shares as of January 1, 120.000.000.000 2015/December 31, 2014
707.283.976.767
707.183.976.767
(66.377.124.956)
(1.966.497.557)
(1.966.497.557)
(1.966.497.557)
Additional paid - in capital Differences in value of transactions with non-controlling interest Other comprehensive income Retained earnings
13,21,25
480.706.542.891
459.331.217.104
409.991.617.624
23
48.000.000.000
24.000.000.000
-
Appropriated
552.131.530.488
443.923.267.490
199.454.255.634
Unappropriated
1.929.012.702.589
1.775.329.113.804
661.102.250.745
Sub-Total - Net
23.059.771.040
1.300.138.496
1.282.457.809
Non-controlling interest
TOTAL EKUITAS - NETO
1.952.072.473.629
1.776.629.252.300
662.384.708.554
TOTAL EQUITY - NET
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS - NETO
3.284.504.424.358
3.211.234.658.570
1.863.380.544.823
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY - NET
Sub-Total - Neto Kepentingan non-pengendali
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan/ Notes
2015
PENJUALAN
3.493.028.761.680
2k,26
3.603.847.602.517
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.088.614.823.251
2d,2k, 7b,13,27
2.135.496.398.423
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
1.404.413.938.429
1.468.351.204.094
GROSS PROFIT
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Beban administrasi bank Rugi selisih kurs - neto Pendapatan bunga Keuntungan pembelian dengan diskon Laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi Laba penjualan aset tetap Lain-lain - neto
(902.643.546.116)
(89.716.276.150) (3.150.199.050) (439.519.906) 29.058.052.825
2k,13,28,40 2k,6, 8,13,21,29 2k,2m,14,18, 19,20,30 2k 2k,2l 2k
26.102.377.253
2t,31
7.473.959.288
5
3.263.535.315 1.979.577.842 5.659.489.279
2h,12,40 13 40
(262.688.410.318)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
219.312.978.691
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(38.202.824.881)
LABA TAHUN BERJALAN
181.110.153.810
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF
26.040.213.019
180.601.811.058 508.342.752
LABA TAHUN BERJALAN
181.110.153.810
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
206.440.734.285 709.632.544
LABA KOMPREHENSIF
207.150.366.829
LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
(234.665.657.142)
Selling expenses General and administrative expenses
(88.755.557.608) (3.793.149.737) (9.220.434.650) 4.081.072.930
Interest expenses Bank administration expenses Loss on foreign exchange - net Interest income
28.847.838 (10.671.142.255) 1.904.617.947 9.535.559.851 336.923.332.210
2n,16c
13,21,25,40
207.150.366.829
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(799.872.029.058)
126
2b
2b
2u,36
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Gain on bargain purchase Unrealized gain on short-term investments Share in net earning (loss) in Associate Gain on sale of fixed assets Others - net INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES
(73.943.129.784)
INCOME TAX EXPENSES
262.980.202.426
CURRENT YEAR INCOME
54.846.089.597
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
317.826.292.023
COMPREHENSIVE INCOME
262.970.728.022 9.474.404
Current year income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest
262.980.202.426
CURRENT YEAR INCOME
317.808.611.336 17.680.687
Comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interest
317.826.292.023
COMPREHENSIVE INCOME
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS 234 OF THE COMPANY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - NET Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014 Penambahan modal saham dari penawaran umum perdana saham Beban emisi saham
120.000.000.000
Penghasilan komprehensif lain Saldo, 31 Desember 2015
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital
(66.377.124.956)
Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income
Saldo laba/ Retained earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya/ /Appropriated Unappropriated
(1.966.497.557) 409.991.617.624
-
199.454.255.634
Kepentingan Non -pengendali/ Non-controlling Interest
Sub-Total - Neto/ Sub-Total - Net
661.102.250.745
1.282.457.809
Total Ekuitas - Neto/ Total Equity - Net
662.384.708.554
Balance, January 1, 2015/ December 31, 2014
22.857.150.000
845.714.550.000
-
-
-
-
868.571.700.000
-
868.571.700.000
Addition of share capital from initial public offering
-
(72.153.448.277)
-
-
-
-
(72.153.448.277)
-
(72.153.448.277)
Stock issuance cost
-
-
-
-
-
262.970.728.022
262.970.728.022
9.474.404
262.980.202.426
Current year income
23
-
-
-
-
24.000.000.000
(24.000.000.000)
-
-
-
General reserves
13,21, 25,40
-
-
-
49.339.599.480
-
5.498.283.834
54.837.883.314
8.206.283
54.846.089.597
Other comprehensive income
142.857.150.000
707.183.976.767
(1.966.497.557) 459.331.217.104
24.000.000.000
443.923.267.490
1.775.329.113.804
1.300.138.496
1.776.629.252.300
Balance, December 31, 2015
22,24 24
Laba tahun berjalan Cadangan umum
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali/ Differences in Value of Transactions with Noncontrolling Interest
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole. 5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - NET Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2016/ 31 Desember 2015 Dividen kas
23
Penghasilan komprehensif lain Saldo, 31 Desember 2016
142.857.150.000
707.183.976.767
-
-
(1.966.497.557) 459.331.217.104 -
Saldo laba/ Retained earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Kepentingan Non -pengendali/ Non-controlling Interest
Sub-Total - Neto/ Sub-Total - Net
Total Ekuitas - Neto/ Total Equity - Net Balance, January 1, 2016/ December 31, 2015
24.000.000.000
443.923.267.490
1.775.329.113.804
1.300.138.496
1.776.629.252.300
-
(52.857.145.500)
(52.857.145.500)
-
(52.857.145.500)
Cash dividend
-
-
-
-
-
-
-
-
21.050.000.000
21.050.000.000
-
100.000.000
-
-
-
-
100.000.000
-
100.000.000
Tax amnesty
-
-
-
-
-
180.601.811.058
180.601.811.058
508.342.752
181.110.153.810
Current year income
23
-
-
-
-
24.000.000.000
(24.000.000.000)
-
-
-
General reserves
13,21, 25,40
-
-
-
21.375.325.787
-
4.463.597.440
25.838.923.227
201.289.792
26.040.213.019
Other comprehensive income
142.857.150.000
707.283.976.767
(1.966.497.557) 480.706.542.891
48.000.000.000
552.131.530.488
1.929.012.702.589
23.059.771.040
1.952.072.473.629
Balance, December 31, 2016
16g
Laba tahun berjalan Cadangan umum
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital
Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income
Addition investment in Subsidiary
Penambahan modal Entitas Anak Pengampunan pajak
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali/ Differences in Value of Transactions with Noncontrolling Interest
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole. 6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban penjualan, umum dan administrasi, dan kegiatan operasi lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Akuisisi bisnis Penambahan aset tidak lancar lainnya Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Pencairan deposito yang dibatasi penggunaannya Hasil penjualan aset tetap Penempatan investasi jangka pendek Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran dividen Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pembiayaan konsumen Penerimaan utang bank jangka pendek Penambahan modal disetor Entitas Anak Pengampunan pajak Beban emisi saham
2015
3.519.502.295.630 29.058.052.825 (2.205.433.691.181)
3.127.764.703.907 4.081.072.930 (2.075.548.388.937)
(719.024.879.609) (432.904.865.772) (89.716.276.150) (89.613.261.669)
(624.108.948.879) (391.946.266.779) (88.755.557.608) (24.038.959.718)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Interest income Payment to suppliers Payment for selling, general and administrative expenses, and other operating activities Payment to employees Payment for interest Payment for taxes
(72.552.345.084)
Net Cash Flows Provided By (Used For) Operating Activities
11.867.374.074
(110.000.000.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets Acquisition of business Addition of other non-current assets Placement of restricted deposits Payment for advances for purchase of fixed assets Redemption of restricted deposits Proceed from sale of fixed assets Placement of short-term investments
(234.674.673.194)
Net Cash Flows Used For Investing Activities
(163.904.513.151) (84.000.000.000)
(107.856.239.884) -
(29.068.420.582)
(4.238.430.757)
(11.422.852.108)
(84.816.456.296)
(4.825.001.100) 42.381.927.304 3.365.049.118
69.032.789.754 3.203.663.989
(247.473.810.519)
(1.429.943.199.170) (52.857.145.500)
(1.744.041.266.385) -
(51.742.521.074)
(41.028.964.929)
(6.898.293.066)
(10.038.845.638)
(1.044.969.434)
(2.892.770.269)
1.471.267.785.805
1.855.679.113.143
21.050.000.000 100.000.000 -
(72.153.448.277)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of short-term bank loans Payment of dividend Payment of long-term bank loans Payment of finance lease payables Payment of consumer financing payables Proceeds from short-term bank loans Additional paid-in capital of Subsidiaries Tax amnesty Stock issuance cost
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (lanjutan) Agio saham dari Penawaran Umum Perdana Saham Penerimaan utang bank jangka panjang Penambahan modal disetor Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH ATAS KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
2015
-
845.714.550.000
-
75.000.000.000 22.857.150.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (continued) Capital paid in excess of par value from Initial Public Offering Proceeds from long-term bank loans Addition of share capital
929.095.517.645
Net Cash Flows (Used For) Provided By Financing Activities
621.868.499.367
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(50.068.342.439)
(285.674.778.884)
(3.658.175.151)
(233.797.324)
EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
665.988.250.372
44.353.548.329
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
376.655.296.337
665.988.250.372
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 8
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Kino Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) didirikan dengan nama PT Kinocare Era Kosmetindo berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 8 Februari 1999 yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-7429 HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 8015 tanggal 30 Nopember 1999.
PT Kino Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Kinocare Era Kosmetindo based on Notarial Deed No. 3 of Hadi Winata, S.H., dated February 8, 1999. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-7429 HT.01.01-TH.99 dated April 20, 1999 and was published in the State Gazette No. 96, Supplement No. 8015 dated November 30, 1999.
Anggaran Dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 yang dibuat dihadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. tanggal 11 Januari 2016 yaitu mengenai perubahan susunan pemegang saham pada pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Entitas Induk, yaitu menjadi PT Kino Indonesia Tbk sebesar 992.857.100 lembar saham, Harry Sanusi sebesar 150.000.000 lembar saham dan masyarakat sebesar 285.714.400 lembar saham.
The Company‟s Articles of Association have been amended several times. Most recently by Notarial Deed No. 1 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. dated January 11, 2016 concerning the change of shareholders according to Article 4 paragraph 2 of the Company‟s Article of Association into PT Kino Indonesia Tbk amounted to Rp 992,857,100 shares, Harry Sanusi amounted to 150,000,000 shares and public amounted to 285,714,400 shares.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah berusaha dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Entitas Induk memulai kegiatan operasi komersialnya di tahun 1999.
According to Article 3 of the Company„s Article of Association, the Company‟s scopes of activities are to engage in food, beverage, pharmaceutical and cosmetic industry. The Company started its commercial operations in 1999.
Entitas Induk berdomisili di Bandung dengan alamat di Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Entitas Induk berkedudukan di Datascrip Building Lantai 9, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. Pabrik-pabrik Entitas Induk terdapat di empat (4) kabupaten di Pulau Jawa yaitu Kabupaten Sukabumi, Serang, Pasuruan dan Cidahu.
The Company is domiciled at Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, West Java. The Company‟s head office is located at Datascrip Building 9th Floor, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. The Company‟s factories located in four (4) districts in the island of Java, in district of Sukabumi, Serang, Pasuruan and Cidahu.
Entitas Induk langsung Entitas Induk adalah PT Kino Investindo, yang didirikan dan berdomisili di Indonesia, sedangkan pemegang saham utama Entitas Induk adalah Harry Sanusi.
The Company‟s parent Company is PT Kino Investindo, which is established and domiciled in Indonesia, while the ultimate shareholder of the Company is Harry Sanusi.
Penawaran Umum Saham Entitas Induk
b.
Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No. S-568/D.04/ 2015 tanggal 3 Desember 2015 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 228.541.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham-saham tersebut seluruhnya telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 11 Desember 2015.
Public Offering of Shares of the Company The Company had received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of Board of Commissioner of Financial Service Authority (“OJK”) No. S-568/D.04/2015 dated December 3, 2015 to conduct initial public offering of 228,541,500 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 3,800 per shares. All shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 11, 2015.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak
c.
Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2016 dan 2015 meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anaknya (secara kolektif disebut sebagai Grup) yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries Langsung dari Entitas Induk/ Directly through the Company PT Dutalestari Sentratama (DLS) Kino International Pte. Ltd. (KINT) PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) PT Ristra Klinik Indonesia (RKI) Tidak langsung melalui KINT/ Indirectly through KINT Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Vietnam Co., Ltd. (KVC)
GENERAL (continued) The Subsidiaries The consolidated financial statements as of December 31, 2016 and 2015 include the financial statements of the Company and its Subsidiaries (collectively referred to as Group) that are owned for more than 50%, either directly or indirectly with the following details:
Domisili/ Domicile
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Beroperasi Komersial/ Year of Commercial Operations
Jakarta
99,90%
Singapura
Total Aset/Total Assets
31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
1991
1.148.431.182.442
1.230.245.002.560
100%
2013
149.214.160.694
156.023.716.247
Jakarta
80,00%
2016
121.914.120.267
-
Jakarta
80,00%
2016
15.273.142.625
-
Filipina
99,99%
2004
68.492.421.446
66.946.052.108
Malaysia
100%
2003
19.003.877.556
22.304.506.103
Vietnam
100%
2013
8.687.311.227
2.988.272.522
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Entitas Induk memiliki secara langsung 99,90% saham DLS, yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, distributor, industri/pabrik, dan pemberian jasa. DLS berdomisili di Jakarta dan telah beroperasi komersial pada tahun 1991.
The Company has direct ownership of 99.90% in DLS, which is engaged in general trading, distribution, industrial/manufacturing, and service. DLS is domiciled in Jakarta and started its commercial operations in 1991.
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 pada tanggal 12 Juni 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 500.000.000 menjadi sebesar Rp 13.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 13.000.000.000 seluruhnya disetor oleh Entitas Induk. Pemegang saham DLS juga menyetujui penjualan saham milik Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw masing-masing sebesar Rp 162.000.000, Rp 175.000.000 dan Rp 150.000.000 atau masing-masing setara dengan 162, 175, dan 150 lembar saham dengan 31,4%, 35%, dan 30% kepemilikan kepada Entitas Induk.
Based on Notarial Deed No. 24 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated June 12, 2014, DLS‟s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 13,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 13,000,000,000 was paid entirely by the Company. DLS‟s shareholders also agreed the sale of shares held by Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw amounted to Rp 162,000,000, Rp 175,000,000 and Rp 150,000,000, respectively, or equivalent with 162, 175, and 150 shares with 31.4%, 35%, and 30% ownership to the Company.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 9 pada tanggal 15 Oktober 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 13.500.000.000 menjadi sebesar Rp 67.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 54.000.000.000 disetor oleh seluruh pemegang saham secara proporsional.
Based on Notarial Deed No. 9 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated October 15, 2014, DLS‟s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 13,500,000,000 to Rp 67,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 54,000,000,000 was proportionally paid by all shareholders.
Berdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, No. 2 pada tanggal 11 Januari 2016, para pemegang saham DLS menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 50.050 lembar saham atau sebesar Rp 50.050.000.000, dari 67.500 lembar saham atau sebesar Rp 67.500.000.000, menjadi 117.550 lembar saham atau sebesar Rp 117.550.000.000. Peningkatan modal tersebut disetor oleh seluruh pemegang saham secara proporsional.
Based on Notarial Deed of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, No. 2 dated January 11, 2016, DLS‟s shareholders agreed to increase issued and fully paid capital of 50,050 shares or amounting to Rp 50,050,000,000, from 67,500 shares or amounting to Rp 67,500,000,000, to 117,550 shares or amounting to Rp 117,550,000,000. The increase of issued and fully paid capital was proportionally paid by all shareholders.
Kino International Pte. Ltd. (KINT)
Kino International Pte. Ltd. (KINT)
Entitas Induk memiliki secara langsung 100% saham KINT yang merupakan perusahaan induk dari Entitas - Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri. KINT berdomisili di Singapura dan didirikan pada tahun 2013.
The Company has direct ownership of 100% in KINT, which is the holding company of the Subsidiaries domiciled in overseas. KINT is domiciled in Singapore and was established in 2013.
Pada tanggal 26 Desember 2013, Entitas Induk mendirikan KINT dengan 100% kepemilikan saham dengan 1 saham setara dengan USD 1. Pada tanggal 24 September 2014, Entitas Induk melakukan peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 7.687.438 lembar saham atau setara dengan USD 7.687.438, sehingga Entitas Induk memiliki 7.687.439 lembar saham KINT atau setara dengan USD 7.687.439 dengan 100% kepemilikan.
On December 26, 2013, the Company established KINT with 100% ownership with 1 share equivalent to USD 1. On September 24, 2014, the Company made an increase to KINT‟s share capital amounting to 7,687,438 shares or equivalent with USD 7,687,438, hence the Company owns 7,687,439 shares of KINT or equivalent with USD 7,687,439 with 100% of ownership.
Pada tanggal 13 Januari 2016, Entitas Induk melakukan peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 4.285.714 lembar saham atau setara dengan USD 4.285.714, sehingga Entitas Induk memiliki 11.973.153 lembar saham KINT atau setara dengan USD 11.973.153 dengan 100% kepemilikan.
On January 13, 2016, the Company made an increase to KINT‟s share capital amounting to 4,285,714 shares or equivalent with USD 4,285,714, hence the Company owns 11,973,153 shares of KINT or equivalent with USD 11,973,153 with 100% of ownership.
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI)
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI)
Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 14 tanggal 29 Juni 2016, Entitas Induk mendirikan PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI), yang bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan, pengangkutan darat, pergudangan dan jasa dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 12.000.000.000, 99,99% saham RLI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032288.AH.01.01. TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.
Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 14 dated June 29, 2016, the Company established PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI), which is engaged in industrial, trading, land transportation, warehousing and service and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 12,000,000,000, 99.99% of which was subscribed by the Company. The Deed of establishment RLI was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0032288.AH.01.01. TAHUN 2016 dated July 14, 2016.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) (lanjutan)
PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 3 tanggal 3 Agustus 2016, para pemegang saham RLI menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebanyak 352.000 lembar saham atau sebesar Rp 352.000.000.000 dari 48.000 lembar saham atau sebesar Rp 48.000.000.000 menjadi 400.000 lembar saham atau sebesar Rp 400.000.000.000. Selain itu juga, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 100.000 lembar saham atau sebesar Rp 100.000.000.000, 80% saham RLI diambil bagian oleh Entitas Induk dan sisanya diambil bagian oleh Retno Iswari. Akta Notaris telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0014501.AH.01.02. TAHUN 2016 tanggal 12 Agustus 2016.
Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 3 dated August 3, 2016, RLI‟s shareholders agreed to increase the authorized share capital of 352,000 shares or amounting to Rp 352,000,000,000 from 48,000 shares or amounting to Rp 48,000,000,000 to 400,000 shares or amounting to Rp 400,000,000,000. In addition, RLI‟s shareholders also agreed to increase the issued and fully paid capital amounted to 100,000 shares or equivalent with Rp 100,000,000,000, 80% of which was subscribed by the Company and the remaining was subscribed by Retno Iswari. The Notarial Deed was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU0014501.AH.01.02. TAHUN 2016 dated August 12, 2016.
PT Ristra Klinik Indonesia (RKI)
PT Ristra Klinik Indonesia (RKI)
Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 13 tanggal 29 Juni 2016, Entitas Induk mendirikan PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), yang bergerak dalam bidang pemberian jasa pemeliharaan tubuh dan kesehatan dan perdagangan dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 600.000.000, 99,83% saham RKI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032295.AH.01.01. TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.
Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 13 dated June 29, 2016, the Company established PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), which is engaged in body treatment and personal healthcare and trading and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 600,000,000, 99.83% of which was subscribed by the Company. The Deed of establishment RKI was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0032295.AH.01.01. TAHUN 2016 dated July 14, 2016.
Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 3 Agustus 2016, para pemegang saham RKI menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebanyak 17.600 lembar saham atau sebesar Rp 17.600.000.000 dari 2.400 lembar saham atau sebesar Rp 2.400.000.000 menjadi 20.000 lembar saham atau sebesar Rp 20.000.000.000. Selain itu juga, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 5.000 lembar saham atau sebesar Rp 5.000.000.000, 80% saham RKI diambil bagian oleh Entitas Induk dan sisanya diambil bagian oleh Retno Iswari. Akta Notaris telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0014479.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 12 Agustus 2016.
Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 2 dated August 3, 2016, RKI‟s shareholders agreed to increase the authorized share capital of 17,600 shares or amounting to Rp 17,600,000,000 from 2,400 shares or amounting to Rp 2,400,000,000 to 20,000 shares or amounting to Rp 20,000,000,000. In addition, RKI‟s shareholders also agreed to increase the issued and fully paid capital amounted to 5,000 shares or equivalent with Rp 5,000,000,000, 80% of which was subscribed by the Company and the remainder was subscribed by Retno Iswari. The Notarial Deed was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0014479.AH.01.02.TAHUN 2016 dated August 12, 2016.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 99,99% saham KCP yang bergerak dalam bidang distribusi. KCP berdomisili di Filipina dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 99.99% in KCP which is engaged in distribution. KCP is domiciled in Philippine and started its commercial operations in 2004.
Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 99,99% kepemilikan saham di KCP atau sebanyak 41.035.995 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 11.196.325.891.
On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 99.99% ownership or 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 11,196,325,891.
Pada tanggal 28 Desember 2015, KINT melakukan peningkatan modal saham terhadap KCP sebesar 127.825.841 lembar saham, atau setara dengan Rp 36.972.346.251, sehingga KINT memiliki 333.328.785 lembar saham KCP dengan 99,99% kepemilikan.
On December 28, 2015, KINT made an increase to KCP‟s share capital amounted to 127,825,841 shares, or equivalent with Rp 36,972,346,251, hence KINT owns 333,328,785 shares of KCP with 99.99% of ownership.
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KCM yang bergerak dalam bidang distribusi. KCM berdomisili di Malaysia dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KCM which is engaged in distribution. KCM is domiciled in Malaysia and started its commercial operations in 2004.
Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 92,38% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 1.455.000 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 5.333.416.365.
On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 92.38% ownership or 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 5,333,416,365.
Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 7,62% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 120.000 lembar saham dari Toh Boon Huat, pihak ketiga, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.127.074.365.
On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 7.62% ownership or 120,000 shares in KCM from Toh Boon Huat, a third party, with acquisition price amounted to Rp 1,127,074,365.
Pada tanggal 5 September 2014, KINT melakukan peningkatan modal saham terhadap KCM sebesar 7.124.112 lembar saham, atau setara dengan Rp 25.899.922.095 dengan 100% kepemilikan.
On September 5, 2014, KINT made an increase to KCM‟s share capital amounted to 7,124,112 shares, or equivalent with Rp 25,899,922,095 with 100% ownership.
Pada tanggal 30 Desember 2015, KINT melakukan peningkatan modal saham terhadap KCM sebesar 2.631.300 lembar saham, atau setara dengan Rp 8.461.655.601, sehingga KINT memiliki 11.330.412 lembar saham KCM dengan 100% kepemilikan.
On December 30, 2015, KINT made an increase to KCM‟s share capital amounted to 2,631,300 shares, or equivalent with Rp 8,461,655,601, hence KINT owns 11,330,412 shares of KCM with 100% of ownership.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KVC yang bergerak dalam bidang distribusi. KVC berdomisili di Vietnam dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2013.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KVC which is engaged in distribution. KVC is domiciled in Vietnam and started its commercial operations in 2013.
Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 100% kepemilikan kontribusi modal di KVC dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.097.499.045.
On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 100% ownership of contributed capital in KVC from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 1,097,499,045.
Pada tanggal 28 Maret 2016, KINT melakukan peningkatan kontribusi modal terhadap KVC sebesar VND 20.828.236.800, atau setara dengan Rp 12.482.925.770, sehingga KINT memiliki KVC sebesar VND 25.082.236.800 dengan 100% kepemilikan.
On March 28, 2016 KINT made an increase to KVC‟s contributed capital amounted to VND 20,828,236,800, or equivalent with Rp 12,482,925,770, hence KINT owns KVC amounted to VND 25,082,236,800 with 100% of ownership.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Board of Employees
Commissioners,
Directors
and
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 206, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Sidharta Prawira Oetama sebagai anggota komisaris Entitas Induk.
Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 25, 2016, which was covered by Notarial Deed No. 206 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company‟s shareholders approved to appoint Sidharta Prawira Oetama as a member of the Company‟s Commissioner.
Pada tanggal 31 Desember 2016, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016, the composition of the board of commissioners and directors of the Company are as follows:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris/ Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Alfonso Djakaria Rahardja Adjie Rustam Ramdja Sidharta Prawira Oetama Susanto Setiono
President Commissioner/ Independent Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi/Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra Peter Chayson Rody Teo Alex Kurniawan
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris No. 46 tanggal 14 Juli 2015 dari Jose Dima Satria., S.H., M.Kn. adalah sebagai berikut:
President Director Vice President Director Director Director Independent Director
As of December 31, 2015, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed No. 46 dated July 14, 2015, of Jose Dima Satria., S.H., M.Kn. are as follows:
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
Dewan Komisaris, (lanjutan)
1. Direksi
dan
Karyawan
GENERAL (continued) d.
Board of Commissioners, Employees (continued)
Directors
and
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Alfonso Djakaria Rahardja Adjie Rustam Ramdja Susanto Setiono
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi/Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Manajemen kunci adalah komisaris Perusahaan.
Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra Peter Chayson Rody Teo Alex Kurniawan dewan
Key management are directors and board of commissioners of the Company.
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BODCEO/SK/072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Peter Chayson sebagai Sekretaris Entitas Induk.
Based on the Letter of Decree No. 001/BODCEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Peter Chayson as the Company‟s Corporate Secretary.
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 002/BODCEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Sumianty sebagai Kepala Unit Audit Internal.
Based on the Letter of Decree No. 002/BODCEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Sumianty as the Head of Internal Audit Unit.
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BOC/SK/ 072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan anggota komite audit Entitas Induk adalah sebagai berikut:
Based on the Letter of Decree No. 001/BOC/SK/ 072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company‟s audit committee as follows:
Ketua Anggota Anggota
direksi
dan
Susanto Setiono Imam Supeno Djojokusumo Siswantoro
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 003/BOC/SK/ 072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan, anggota komite nominasi dan remunerasi Entitas Induk adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
Based on the Letter of Decree No. 003/BOC/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company‟s nomination and remuneration committee as follows:
Alfonso Djakaria Rahardja Adjie Rustam Ramdja Susanto Setiono
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki 5.907 dan 6.137 karyawan (tidak diaudit). e.
President Director Vice President Director Director Director Independent Director
Chairman Member Member
On December 31, 2016 and 2015, the Group have a total of 5,907 and 6,137 employees, respectively (unaudited).
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
e.
Manajemen Entitas Induk, yang diwakili oleh Harry Sanusi, Presiden Direktur, dan Peter Chayson, Direktur, bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 20 Maret 2017.
Completion Statements
of
the
Consolidated
Financial
The management of the Company, represented by Harry Sanusi, President Director, and Peter Chayson, Director, is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized by the Company‟s management for issue on March 20, 2017.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
b.
KEBIJAKAN
Dasar Penyusunan Konsolidasian
AKUNTANSI Laporan
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation Financial Statements
of
the
Consolidated
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh OJK.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by OJK.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam Catatan-Catatan terkait, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2016.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group‟s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015 and January 1, 2015/December 31, 2014, except for the adoption of several amended PSAK. As disclosed further in the relevant Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2016.
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows have been prepared using the direct method, presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumption. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group‟s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip - prinsip Konsolidasian
b.
Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup telah menerapkan standar akuntansi keuangan baru dan amandemen standar-standar akuntansi berikut, namun tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
Principles of Consolidation Effective January 1, 2016, the Group has adopted the following new financial accounting standard and amended accounting standards, which did not result in substantial changes to the Group‟s accounting policies and had no material effect on the consolidated financial statements:.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
-
Amandemen PSAK No. 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”. Amandemen ini, diantara lain, memperkenankan entitas-entitas untuk penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan mereka tersendiri.
-
Amendments to PSAK No. 4 (2015), “Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements”. The amendments, among others, allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements.
-
Amandemen PSAK 15 (2015) - “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, PSAK No. 65 (2015) - “Laporan Keuangan Konsolidasian” dan PSAK 67 (2015) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi penerapan pengecualian konsolidasi. Amandemen ini memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
-
Amendments to PSAK 15 (2015) - “Investments in Associates and Joint Ventures”, PSAK 65 (2015) “Consolidated Financial Statements”, and PSAK 67 (2015) - “Disclosure of Interests in Other Entities” for Investment Entities applying the consolidation exception. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk memiliki pengendalian secara langsung ataupun tidak langsung.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries as mentioned in Note 1c, in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Entitas Induk.
All material intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity. Accounting policies of Subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
Pengendalian diperoleh seluruh hal berikut ini:
Control is achieved when the Group has all the following:
1. 2. 3.
apabila
Grup
memiliki
kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.
1. 2. 3.
power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and the ability to use its power to affect its returns.
Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee tersebut:
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
1.
1.
2. 3.
Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.
2. 3.
17
The contractual arrangement with the other vote holders of the investee. Rights arising from other contractual arrangements. The Company‟s voting rights and potential voting rights.
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a Subsidiary begins when the Company obtains control over the Subsidiary and ceases when the Company loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the Subsidiary.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hasil di kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Entitas Induk dan Entitas Anak akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the Company and to the noncontrolling interest (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Company‟s accounting policies. All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between the Company and its Subsidiary are eliminated in full on consolidation.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan dan diterima diakui secara langsung dalam ekuitas sebagai akun “Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali”.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The Company shall recognize directly in equity any difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received, and attribute it to the owners of the parent, recorded as “Differences in Value of Transactions with Non-Controlling Interest”.
Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk:
A change in the ownership interest of a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Company loses control over a Subsidiary, it:
a.
a.
b. c. d. e. f.
g.
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
b. c. d. e. f.
g.
18
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interest; derecognize the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognize the fair value of the consideration received; recognize the fair value of any investment retained; mecognize any surplus or deficit in profit or loss in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; and reclassify the parent‟s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c.
d.
Principles of Consolidation (continued) Non-controlling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi Penggunaannya
c.
Cash and Cash Equivalents and Restricted Deposits
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consists of cash, banks and time deposits with a maturity of three months or less that are not being used as collateral of loan, and are not restricted for use.
Deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal penempatan dan digunakan sebagai jaminan serta dibatasi penggunaannya.
Restricted deposits represent time deposits with maturities of more than 3 months from the date of placement, which are used as collateral and are restricted in use.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transaction with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup.
a.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
b.
b.
A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person: (i)
has control or joint control over the Group;
(ii) has significant influence over the Group; or, (iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (i) the entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(v)
e.
f.
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Grup. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Group. (vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.
(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan Grup ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
Inventories are valued at lower of cost or net realizable value. The cost of the Group‟s inventories is determined using weighted average method. Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories.
Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan usang, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Allowance for impairment and obsolescence of inventories, if any, is determined based on a review of the condition of inventories at the end of period to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.
Beban Dibayar di Muka
f.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka dicatat dalam akun “Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar” sebagai bagian aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. g.
Transaction with Related Parties (continued)
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives. The long-term prepaid expenses are recorded in “Prepaid expenses - net of current portion" as part of non-current assets in the consolidated statement of financial position.
Aset Tetap
g.
Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Amandemen PSAK No. 16 (2015) “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”.
Fixed Assets Effective January 1, 2016, the Group adopted Amendments to PSAK No. 16 (2015) “Fixed Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”.
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed Assets (continued)
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan tidak dapat digunakan.
The amendments clarify the principles in PSAK No. 16 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the fixed assets.
Penerapan Amandemen PSAK No. 16 (2015) tidak memiliki dampak pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of Amendments to PSAK No. 16 (2015) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets except land are stated at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis.
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas Induk dan DLS mengubah estimasi masa manfaat ekonomis atas beberapa aset tetap bangunan dari sebelumnya 20 tahun menjadi 40 tahun. Entitas Induk dan DLS juga mengubah estimasi masa manfaat ekonomis atas beberapa mesin dari yang sebelumnya 4 - 8 tahun menjadi 4 - 20 tahun. Perubahan estimasi ini diterapkan secara prospektif. Perubahan estimasi masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan efek pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan oleh Entitas Induk dan DLS.
Effective January 1, 2015, the Company and DLS changed the estimated useful lives of some buildings from previously 20 years into 40 years. The Company and DLS also changed the estimated useful lives of some machineries from previously 4 8 years into 4 - 20 years. Changes in these estimates are applied prospectively. Changes in these estimates are applied after considering the effect of repair and maintenance carried out by the Company and DLS.
Pengaruh atas perubahan estimasi masa manfaat ekonomis ini diakui secara prospektif pada laba rugi periode terjadinya perubahan tersebut sebagai berikut:
The impact of the changes in estimated useful lives are recognized prospectively in the profit or loss of the period of change as follows:
Pengurangan Beban Penyusutan/ Deduction of Depreciation Expense Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/For the year ended December 31, 2015
34.831.941.008
21
Pengurangan Beban Pajak Penghasilan/ Deduction of Income Taxes
(8.707.985.252)
Penambahan Laba Tahun Berjalan/ Addition of Current Year Income
26.123.955.756
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed Assets (lanjutan)
Dampak atas perubahan estimasi akuntansi ini di masa yang akan datang adalah akan terdapat penurunan jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban pokok penjualan, beban penjualan, dan beban umum dan administrasi, serta akan terdapat beda temporer atas beban penyusutan bangunan dan mesin antara laba rugi komersial dan laba rugi fiskal.
The impact of changes in accounting estimates in the future is there will be a decrease in the amount of depreciation charged to cost of goods sold, selling expenses and general and administrative expenses, and there will be temporary differences on depreciation expense of the buildings and machineries between commercial and fiscal income.
Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan tersebut akan merefleksikan metode penyusutan dan estimasi atas masa manfaat ekonomis aset tetap Grup yang lebih akurat.
Management believes that such changes will reflect a more accurate estimate on the Group‟s fixed assets‟ depreciation method and useful lives.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin
10 - 40 4-8 3-8 4 - 20
Buildings Vehicles Equipments Machineries
Aset tetap - tanah diukur menggunakan nilai wajar. Nilai wajar tanah disajikan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen. Penilaian atas aset tersebut dilakukan setahun sekali untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya.
Fixed asset - land are measured using fair value. The fair value of the land is presented based on an assessment conducted by an independent appraiser. Assessment of assets is carried out once a year to ensure that the fair value of revalued assets does not differ materially from its carrying amount.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah langsung dikreditkan ke akun ”Surplus Revaluasi Tanah” pada penghasilan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Dalam hal ini, kenaikan revaluasi sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
The increase derived from the revaluation of land is credited directly to the "Land Revaluation Surplus" account in other comprehensive income, unless previous revaluation decrease on the same asset had been recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. In this case, the revaluation increment equivalent to the decrease in the value of assets due to the revaluation, is credited in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. A decrease in the carrying amount derived from the revaluation of land are charged in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the decline exceeds the revaluation surplus balance of the asset concerned, if any.
Ketika diperoleh pertama kali, tanah diakui sesuai biaya perolehan pada akun “Aset Tetap” dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dengan umur ekonomis tanah.
When first acquired, land are recognized at cost of "Fixed Assets" account and are not depreciated. The cost for the extension or renewal of legal land rights are amortized over the shorter term of the legal term to the economic useful lives of the land.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed Assets (lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Saat aset dijual atau dilepaskan, harga perolehan, akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost, accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of fixed assets is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the item is derecognized.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset tetap terkait.
Repair and maintenance expenses are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed assets when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful lives of the related assets.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir periode, bila diperlukan.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at the end of each period, if necessary.
Aset tetap dalam pembangunan
Asset in progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Asset in progress represents fixed assets under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective fixed assets account and will be depreciated when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Investasi Pada Entitas Asosiasi
h.
Investment in Associates
Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah Entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dikurangi dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan.
The Group‟s investment in Associates is accounted for using the equity method. An Associate is an Entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group‟s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas Induk pada Entitas Asosiasi.
The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the results of operations of the Associates. If there has been a change recognized directly in the equity of the Associates, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the Associates are eliminated to the extent of the Group's interest in the Associates.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
i.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Investasi Pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Investment in Associates (continued)
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup.
The financial statements of the Associates are prepared on the same reporting period as the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group.
Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group‟s investment in its Associates. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the Associates is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in Associates and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika bagian Grup atas rugi Entitas Asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada Entitas Asosiasi, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada Entitas Asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada Entitas Asosiasi.
If the Group‟s share of losses of an Associate equals or exceeds its interest in the Associate, the Group discontinue to recognize its share of further losses. The interest in an Associate is the carrying amount of the investment in the Associate under the equity method together with any long - term interest that, in substance, formed part of the investor‟s net investment in the Associate.
Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat Entitas Asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Upon loss of significant influence over the Associate, the Group measures and recognizes any remaining investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the Associate upon loss of significant influence and the fair value of the remaining investment and proceeds from disposal is recognized in consolidated statement profit or loss and other comprehensive income.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
i.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
Impairment of Non-financial Assets The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset‟s recoverable amount.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
An asset‟s recoverable amount is the higher of an asset‟s or Cash Generating Units‟ (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceed its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Group to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset‟s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Imbalan Kerja Karyawan
j.
Employee Benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003.
The Group recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”).
Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Amandemen PSAK No. 24 (2015), “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”.
Effective January 1, 2016, the Group adopted Amendments to PSAK No. 24 (2015), “Employee Benefits - Defined Benefit Plans: Employee Contributions”.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Employee Benefits (continued)
PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
PSAK No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, these should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
Penerapan Amandemen PSAK No. 24 (2015) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of Amendments to PSAK No. 24 (2015) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas.
Pension costs under the Group‟s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the Projected Unit Credit method and applying the assumptions on discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate.
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. The Group‟s pension plan based on the calculation of the benefit obligation made by the actuaries provides that the expected benefits under the Group‟s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law No. 13/2003.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau liabilitas program neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK No. 24 (Revised 2013) are replaced with a net-interest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the beginning of each annual reporting period.
26
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group‟s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan bunga yang timbul dari bank dan deposito yang dimiliki oleh Grup diakui pada saat terjadinya.
Interest income arising from the banks, and deposits held by the Group are recognized when earned.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
l.
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilites denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Akun KCM, KCP, KVC dan KINT, merupakan Entitas Anak di luar negeri, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama periode berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan KCM, KCP, KVC dan KINT disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian.
The account of KCM, KCP, KVC and KINT, foreign Subsidiaries, was translated into Rupiah amounts at the middle rates of exchange prevailing at statement of financial position date for financial position accounts and the average rates during the period for profit or loss accounts. The resulting difference arising from the translations of the financial statements of KCM, KCP, KVC and KINT are presented as “Other comprehensive income” under the equity section of the consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal tersebut:
As of December 31, 2016 and 2015, the exchange rate used is as follows, which is calculated based on the average buying and selling rate of Bank Indonesia transaction rate on that date:
Euro/Euro (EUR) Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar (USD) Dolar Singapura/ Singapore Dollar (SGD) Ringgit Malaysia/Malaysian Ringgit (MYR) Yuan Tiongkok/China Yuan (CNY) Peso Filipina/Philippine Peso (PHP) Dong Vietnam/Vietnam Dong (VND)
27
31 Desember 2016/ December 31, 2016 14.162
31 Desember 2015/ December 31, 2015 15.070
13.436
13.795
9.299 2.996 1.937 271 0,59
9.751 3.210 2.124 294 0,61
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Sewa
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Lease
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba atau rugi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance cost are charged directly to current profit or loss.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the estimated useful lives of the assets. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense on a straight-line basis over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Operating Lease - as Lessor
Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
Perpajakan
n.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba atau rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya.
Taxation Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan konsolidasian, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated reporting date, and is provided based on the estimated taxable income for the year. Management periodically evaluates positions taken in Annual Tax Return with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi- transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intend to settle its current assets and liabilities on a net basis.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Accounting Liabilities
for
Tax
Amnesty
Assets
and
Grup menerapkan PSAK No. 70 (2016), “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
The Group applies PSAK No. 70 (2016), “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.
PSAK ini mengatur perlakuan akuntasi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11/2016 tentang Pengampunan Pajak (“UU Pengampunan Pajak”) yang berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016.
This PSAK provides accounting treatment for assets and liabilities from Tax Amnesty in accordance with Law No. 11/2016 about Tax Amnesty ("Tax Amnesty Law") which became effective on July 1, 2016.
PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan dalam pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari pelaksanaan undang-undang pengampunan pajak, yaitu dengan mengikuti SAK yang relevan menurut sifat aset atau liabilitas yang diakui (PSAK No. 70 Par. 06) atau mengikuti ketentuan yang diatur dalam PSAK No. 70 paragraf 10 hingga 23 (Pendekatan Opsional). Keputusan yang dibuat oleh entitas harus konsisten untuk semua aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui.
PSAK No. 70 provides options in the initial recognition of the assets or liabilities arising from the implementation of the Tax Amnesty Law, whether to follow the relevant existing SAK according to the nature of the assets or liabilities recognized (PSAK No. 70 Par. 06) or to follow the provisions stated in PSAK No. 70 paragraphs 10 to 23 (Optional Approach). The decision made by the entity must be consistent for all recognized tax amnesty assets and/or liabilities.
Aset pengampunan pajak diakui sebesar biaya perolehan berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP). Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
Tax amnesty assets are measured at acquisition cost based on Tax Amnesty Acknowledgement Letter (SKPP). Tax amnesty liabilities are measured at contractual obligation to deliver cash or cash equivalents to settle the obligations directly related to the acquisition of tax amnesty assets.
Grup mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Selisih tersebut tidak dapat diakui sebagai laba atau rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
The Group shall recognize the difference between assets and liabilities of tax amnesty as part of additional paid-in capital in equity. This difference shall not be recycled to profit or loss or reclassified to retained earnings subsequently.
Grup telah memilih untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada tanggal Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar tersebut dengan biaya perolehan yang telah diakui sebelumnya, disesuaikan dalam saldo “Tambahan modal disetor”.
The Group has opted to remeasure its tax amnesty assets and liabilities to their fair value according to SAK on the date of the Tax Amnesty Acknowledgement Letter. The difference between the aforementioned fair values with the acquisition cost initially recognized is adjusted to “Additional paid-in capital”.
Setelah Grup melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak pada nilai wajar sesuai SAK, Grup mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak tersebut ke dalam pos aset dan liabilitas serupa.
After the Group remeasured its tax amnesty assets and liabilities to its fair value according to SAK, the Group reclassified the tax amnesty assets and liabilities into similar line items of assets and liabilities.
Aset Takberwujud
p.
Efektif tanggal 1 Januari 2016, Grup menerapkan Amandemen PSAK No. 19 (2015) “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”.
Intangible Assets Effective January 1, 2016, the Group adopted Amendments to PSAK No. 19 (2015) “Intangible Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Takberwujud (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Intangible Assets (continued)
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
The amendments clarify the principles in PSAK No. 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method may be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Penerapan Amandemen PSAK No. 19 (2015) tidak memiliki dampak pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of Amendments to PSAK No. 19 (2015) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.
Aset takberwujud dengan umur terbatas, yang berupa lisensi perangkat lunak komputer, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun keuangan. Estimasi umur manfaat lisensi perangkat lunak komputer Grup adalah 3-8 tahun.
Intangible asset with finite life, which comprise computer software licenses, is amortized using straight-line method over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. The estimated useful life of the Grup‟s computer software licenses is 3-8 years.
Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas, yang berupa merek dagang (senilai Rp 73.511.341.092 pada tanggal 31 Desember 2016), tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tidak terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah penilaian masa manfaat masih mendukung. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif. Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life, which comprise trademark (amounted Rp 73,511,341,092 as of December 31, 2016), is not amortized. The useful life of an intangible asset with an indefinite useful life is reviewed annually to determine whether the useful life assessment continues to be supportable. If not, the change in useful life from indefinite to finite is made on a prospective basis. Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying amount may be impaired.
Aset takberwujud dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Intangible assets are recorded as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statement of financial position. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the assets and are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the asset is derecognized.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets and Financial Liabilities
Klasifikasi
Classification
i.
i.
ii.
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal, dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets. The Group determines the classification of their financial assets at initial recognition, and if allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, deposito yang dibatasi penggunaannya dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan) yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan investasi jangka pendek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group‟s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, restricted deposits and other non current assets (refundable deposits) which is classified as loans and receivables and shortterm investments which is classified as financial assets at fair value through profit or loss.
Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, uang muka penjualan, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
The Group‟s financial liabilities consist of shortterm bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, advances from customers, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables which is classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
i.
i.
Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial Assets Financial assets are initially recognized at fair value in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus transaction costs which are directly attributable. Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification of assets.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Aset Keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI Liabilitas
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
i.
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in finance income or finance costs in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Grup mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi.
The Group evaluated its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management‟s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances.
Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.
The reclassification to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the asset. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value through profit or loss using the fair value option at designation.
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Aset Keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI Liabilitas
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
ii.
ii.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost, subsequent after the initial recognition are measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, then it is stated at cost. Interest expense is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the financial liabilities is derecognized and through the amortization process.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and to settle the liabilities simultaneously.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Aset Keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI Liabilitas
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Group assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses have occured if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
i.
i.
Aset Keuangan Yang Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried At Amortized Cost
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Group include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets initial effective interest rate. If a loan and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in statement of profit or loss.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Aset Keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI Liabilitas
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
i.
i.
Aset Keuangan Yang Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried At Amortized Cost (continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit of loss.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the end of reporting period, are credited to other operating income.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
i.
i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan pelepasan; dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Group derecognize a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima Grup yang mungkin harus dibayar kembali.
When the Group have transferred its rights to receive cash flows from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group‟s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Aset Keuangan (lanjutan)
Liabilitas
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Financial Assets (continued)
and
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
i.
i.
ii.
r.
dan
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial
Liabilities
Financial Assets (continued)
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. Transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas Keuangan
ii.
Financial Liabilities
Liabillitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liabilities is derecognized when the liabilities specified in the contract is discontinued or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comperehensive income.
Pengukuran Nilai Wajar
r.
Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
1.
1.
in the principal market for the asset or liability or;
2.
in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
2.
di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut
Grup harus memiliki akses ke pasar utama pasar yang paling menguntungkan.
atau
The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group.
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participant act in their best economic interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant‟s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest able input that significant to fair value measurement as a whole:
1.
1.
Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;
2.
Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
2.
3.
Tingkat 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; Tingkat 3 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
3.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar (berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir periode pelaporan. s.
Fair Value Measurement (continued)
For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by reassessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
38
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Informasi Segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. t.
Segment Information (continued) Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra group balances and intra group transactions are eliminated in the consolidation process.
Kombinasi Bisnis dan Goodwill
t.
Business Combination and Goodwill
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan non pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakusisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured at the aggregate value of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date, and the amount of any noncontrolling interest (NCI) in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree‟s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba atau rugi.
If the business combination is achieved in stages, the equity interest in the acquiree previously held by the acquirer is remeasured to fair value at the acquisition date and gain or loss is recognized in profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen melakukan penilaian atas identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwil is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group‟s Cash - Generating Units (“CGU”) that are expected to give benefit from the combinations, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Business Combination and Goodwill (continued)
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill froms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed and the portion of the CGU retained.
Bila proses akuntansi awal pada suatu kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi dilakukan, jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai akan dilaporkan. Selama periode pengukuran, yang tidak melebihi satu tahun, jumlah sementara yang diakui disesuaikan secara retrospektif untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh mengenai fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete will be reported. During the measurement period, which is not exceeding one year, the provisional amounts recognized shall be retrospectively adjusted to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date.
Selama periode pengukuran, aset dan liabilitas tambahan juga diakui bila diperoleh informasi baru mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi. Periode pengukuran berakhir segera setelah diterimanya informasi yang dicari tentang fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi, atau segera setelah diketahui bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh.
During the measurement period, additional assets or liabilities shall also be recognized if new information is obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date. The measurement period ends as soon as the receipt of the information being sought about facts and circumstances that existed as of the acquisition date, or when it is learned that more information is not obtainable.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali
Restructuring transactions of entities under common control
Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Under PSAK No. 38, transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the poolingof-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode terjadi kombinasi bisnis dan periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan modal disetor”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amount of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the “Additional paid - in capital" account.
40
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Laba per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v.
w.
Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing the total income for the year attributable to owners of the Company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
v.
Events after the Reporting Date
Peristiwa setelah akhir periode yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi Grup pada tanggal pelaporan tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.
Events after the period end which require adjustment and provides information on the Group at the reporting date are reflected in the consolidated financial statements.
Peristiwa setelah akhir periode yang tidak memerlukan penyesuaian diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian apabila tidak material.
Events after the end of the period which does not require adjustment are disclosed in the consolidated financial statements if it is not material.
Standar Akuntansi Baru
w. New Accounting Standards
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:
New accounting standards effective for the financial year January 1, 2016 which are relevant but do not have a material impact to the consolidated financial statements of the Group are as follows:
-
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) - "Segmen Operasi” Penyesuaian ini mengklarifikasi entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karateristik ekonomi dan pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
-
PSAK No. 5 (2015 Improvement) - "Operating Segments” The improvement clarifies that an entity must disclose the judgments made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK No. 5 including brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics, and disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
-
PSAK No. 7 (2015 Improvement) - "Related Parties Disclosure” The improvement clarifies that a management of entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
41
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) w.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Standar Akuntansi Baru (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. New Accounting Standards (continued)
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - "Aset Tetap” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK No. 16 (2015 Improvement) - "Fixed Assets” The improvement clarifies that in PSAK No. 16 the asset may be revalued by refering to observable market data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation is the difference between the gross and carrying amount of the asset. The carrying amount of the asset is restated by the revalued amount.
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) - "Aset Takberwujud” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK No. 19 (2015 Improvement) - "Intangible Assets” The improvement clarifies that in PSAK No. 19 the asset may be revalued by refering to observable market data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated amortization is the difference between the gross and carrying amount of the asset. The carrying amount of the asset is restated by the revalued amount.
-
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) - "Kombinasi Bisnis” Penyesuaian ini mengklarifikasi pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK No. 22. Pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri. Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam lapa rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
-
PSAK No. 22 (2015 Improvement) - "Business Combination” This improvement clarifies that joint arrangements, not just joint ventures, are outside the scope of PSAK No. 22. This scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself. Also, all contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK No. 55.
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015) - "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
-
PSAK No. 25 (2015 Improvement) - "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” This improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK No. 25.
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) "Pengukuran Nilai Wajar” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
-
PSAK No. 68 (2015 Improvement) - "Fair Value Measurement” The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No. 55.
Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tahunan 2015 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the 2015 annual improvements has no significant impact on the consolidated financial statements.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN ASUMSI
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group‟s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group‟s accounting policies, management has made the following decisions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2q.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2q.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penjualan dan beban dari produk yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
The Group‟s functional currency are currency from primary economic environment in which the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product. Based on the Group‟s management assessment, the Group‟s functional currency is Rupiah.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun - akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan penurunan nilai yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. Further details are disclosed in Note 6.
43
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang
Allowance of Inventories
Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for impairment and obsolescence of inventories are estimated based on provided facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories held, market price, estimated completion cost, and estimated costs incurred for selling of inventories. Obsolescence of inventories are reevaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. Further details are disclosed in Note 8.
Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak
Claims and the Result of Tax Assesments
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah tercatat dalam akun taksiran tagihan pajak dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 16f.
Based on tax regulations currently enacted, the management judges if the amounts of estimated claim for tax refund account are recoverable from and refundable by the Tax Office. The carrying amount of the Group‟s current claims for tax refund and tax assesments under appeal as of reporting dates are disclosed in Note 16f.
Sewa
Lease
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk sewa peralatan, kendaraan dan bangunan. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group has several lease agreements where the Group acts as lessee in respect of equipments, vehicles and building rental. The Group evaluates whether significant risk and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 “Leases”, which requires the Group make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa peralatan, kendaraan dan bangunan yang ada saat ini, maka sewa peralatan dan kendaraan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sedangkan sewa bangunan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Group for the current rental agreement of equipments, vehicles and building, accordingly, the equipments and vehicles rental are classified as financing lease, while the building rental are classified as operating lease.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
44
Impairment
and
Obsolescence
of
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group‟s profit or loss. The fair value of financial assets and financial liabilities are disclosed in Note 33.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
The review for impairment is performed if there are indications of impairment of certain assets. Determination of fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuous use and disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of impairment loss occurs, that may materially affect recoverable amount the Group's results of operations.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in the value of its non-financial assets as of December 31, 2016 and 2015.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 40 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 13.
The cost of fixed assets, except land, are depreciated on straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 13.
Revaluasi Aset Tetap - Tanah
Revaluation of Fixed Asset - Land
Grup melakukan revaluasi tanah pada nilai revaluasi, perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup menggunakan penilaian dari penilai independen untuk menentukan nilai wajar tanah. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
The Group revaluates its land at revaluation value, the changes of fair value are recognized in other comprehensive income. The Group uses valuation of independent appraiser to determine the fair value of land. Further details are disclosed in Note 13.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
45
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Liabilities for Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.
The determination of the Group‟s employee benefits liabilities are dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and Group‟s management in calculating such amounts. Those assumptions include, among others discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate. Actual results that differ from the Group‟s assumptions which affects the defined benefit obligations are recognized in other comprehensive income. While it is believed that the Group‟s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits reserve. Further details are disclosed in Note 21.
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets and Liabilities
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh beda temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa beda temporer kena pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for all taxable temporary differences to the extent that it is probable that the temporary differences can be used. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Kas dan setara kas terdiri dari:
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2016
2015
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (USD 10.841 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 9.161 tanggal 31 Desember 2015) Peso Filipina (PHP 372.800 tanggal 31 Desember 2016 dan PHP 257.545 tanggal 31 Desember 2015) Dong Vietnam (VND 63.082.000 tanggal 31 Desember 2016 dan VND 9.398.501 tanggal 31 Desember 2015) Ringgit Malaysia (MYR 606 tanggal 31 Desember 2016 dan MYR 6.757 tanggal 31 Desember 2015) Total kas
5.101.898.963
3.250.181.878
145.661.018
126.373.931
101.181.648
75.737.657
37.224.724
5.763.606
1.815.640
21.687.605
Cash Rupiah United States Dollar (USD 10,841 as of December 31, 2016 and USD 9,161 as of December 31, 2015) Philippine Peso (PHP 372,800 as of December 31, 2016 and PHP 257,545 as of December 31, 2015) Vietnam Dong (VND 63,082,000 as of December 31, 2016 and VND 9,398,501 as of December 31, 2015) Malaysian Ringgit (MYR 606 as of December 31, 2016 and MYR 6,757 as of December 31, 2015)
5.387.781.993
3.479.744.677
Total cash
46
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2016
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank CIMB Niaga Syariah Sub-Total Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (USD 1.162.137 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 1.349.343 tanggal 31 Desember 2015) ANZ Bank Ltd, Vietnam (USD 166.891 tanggal 31 Desember 2016) PT CIMB Niaga Tbk (USD 93.812 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 279.916 tanggal 31 Desember 2015) DBS Bank Ltd, Singapura (USD 57.189 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 1.145.190 tanggal 31 Desember 2015) OCBC Bank Bhd, Malaysia (USD 7.863 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 452.808 tanggal 31 Desember 2015) BDO Unibank, Filipina (USD 1.219 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 735.416 tanggal 31 Desember 2015) Sub-Total
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2015
12.711.845.453 2.368.477.453 2.272.972.966
74.774.445.084 6.361.148.428 522.124.262
972.385.122
-
629.849.949 432.903.497
143.254.333 2.075.234.995
204.055.215 136.337.955 85.118.118 79.354.846 -
251.546.625 890.032.368 184.659.280 108.513.232 5.251.693.059 1.505.034
19.893.300.574
90.564.156.700
Banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank CIMB Niaga Syariah Sub-Total
15.614.477.972
18.614.193.169
2.242.351.545
-
1.260.461.794
3.861.443.427
768.391.404
15.797.896.050
105.651.651
6.246.492.444
16.380.408
10.145.069.564
United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk (USD 1,162,137 as of December 31, 2016 and USD 1,349,343 as of December 31, 2015) ANZ Bank Ltd, Vietnam (USD 166,891 as of December 31, 2016) PT CIMB Niaga Tbk (USD 93,812 as of December 31, 2016 and USD 279,916 as of December 31, 2015) DBS Bank Ltd, Singapore (USD 57,189 as of December 31, 2016 and USD 1,145,190 as of December 31, 2015) OCBC Bank Bhd, Malaysia (USD 7,863 as of December 31, 2016 and USD 452,808 as of December 31, 2015) BDO Unibank, Philippine (USD 1,219 as of December 31, 2016 and USD 735,416 as of December 31, 2015)
20.007.714.774
54.665.094.654
Sub-Total
47
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2016
Bank (lanjutan) Ringgit Malaysia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd, Malaysia (MYR 1.912.330 tanggal 31 Desember 2016 dan MYR 800.685 tanggal 31 Desember 2015) OCBC Bank Bhd, Malaysia (MYR 9.706 tanggal 31 Desember 2016 dan MYR 1.700 tanggal 31 Desember 2015) Sub-Total Peso Filipina BDO Unibank Inc., Filipina (PHP 16.256.897 tanggal 31 Desember 2016 dan PHP 7.340.517 tanggal 31 Desember 2015) Bank of the Philippine Island, Filipina (PHP 7.341.937 tanggal 31 Desember 2016 dan PHP 8.955.971 tanggal 31 Desember 2015) Metrobank, Filipina (PHP 3.057.578 tanggal 31 Desember 2016) Robinsons Bank, Filipina (PHP 1.728.581 tanggal 31 Desember 2016 dan PHP 20.390 tanggal 31 Desember 2015) Sub-Total Dong Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 1.050.998.111 tanggal 31 Desember 2016 dan VND 1.476.555.003 tanggal 31 Desember 2015) Total bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank QNB Indonesia Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2015
5.729.541.475
2.569.918.610
29.080.195
5.456.405
5.758.621.670
2.575.375.015
Banks (continued) Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd, Malaysia (MYR 1,912,330 as of December 31, 2016 and MYR 800,685 as of December 31, 2015) OCBC Bank Bhd, Malaysia (MYR 9,706 as of December 31, 2016 and MYR 1,700 as of December 31, 2015) Sub-Total
4.412.284.415
2.158.662.512
1.992.675.121
2.633.727.183
829.857.245
-
469.154.169
5.996.132
Philippine Peso BDO Unibank Inc., Philippine (PHP 16,256,897 as of December 31, 2016 and PHP 7,340,517 as of December 31, 2015) Bank of the Philippine Island, Philippine (PHP 7,341,937 as of December 31, 2016 and PHP 8,955,971 as of December 31, 2015) Metrobank, Philippine (PHP 3,057,578 as of December 31, 2016) Robinsons Bank, Philippine (PHP 1,728,581 as of December 31, 2016 and PHP 20,390 as of December 31, 2015)
7.703.970.950
4.798.385.827
Sub-Total
620.194.590
905.493.499
Vietnam Dong ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 1,050,998,111 as of December 31, 2016 and VND 1,476,555,003 as of December 31, 2015)
53.983.802.558
153.508.505.695
160.000.000.000
259.000.000.000
100.000.000.000 50.000.000.000
250.000.000.000 -
48
Total banks Time deposits Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank QNB Indonesia Tbk
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2016
Deposito berjangka (lanjutan) Dong Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 6.634.389.800 tanggal 31 Desember 2016)
2015
-
Time deposits (continued) Vietnam Dong ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 6,634,389,800 as of December 31, 2016)
3.368.754.548
-
Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd., Malaysia (MYR 1,124,378 as of December 31, 2016)
Total deposito berjangka
317.283.711.786
509.000.000.000
Total time deposits
Total
376.655.296.337
665.988.250.372
Total
Ringgit Malaysia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd., Malaysia (MYR 1.124.378 tanggal 31 Desember 2016)
3.914.957.238
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The annual interest rate of time deposits are as follows:
2016 Rupiah Dong Vietnam Ringgit Malaysia
2015
7,00% - 9,50% 14,00% 2,75%
9,25% - 9,50% -
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada kas dan setara kas Grup yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan pada pihak berelasi. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Rupiah Dong Vietnam Malaysian Ringgit
As of December 31, 2016 and 2015, there is no restricted cash and cash equivalents balance and placed at related parties.
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
Investasi jangka pendek merupakan unit penyertaan reksa dana Mega Dana Kas, Bahana Dana Likuid dan Cipta Dana Cash yang dikelola oleh bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga masing-masing sebesar Rp 117.502.807.126 dan Rp 110.028.847.838 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Short term Investment represent investments in Mega Dana Kas, Bahana Dana Likuid and Cipta Dana Cash mutual funds which are managed by custodian bank of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a third party, amounted to Rp 117,502,807,126 and Rp 110,028,847,838 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Laba yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar masing-masing sebesar Rp 7.473.959.288 dan Rp 28.847.838 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dicatat sebagai "Laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Unrealized changes in fair value of mutual funds amounting to Rp 7,473,959,288 and Rp 28,847,838 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, is recorded as part of "Unrealized gain on short-term investments" in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
49
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO
6.
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES - NET The details of trade receivables based on customers name are as follows: 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
31 Desember/December 31, 2016
2015
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) Pihak ketiga PT Indomarco Prismatama PT Sinar Kencana Multi Lestari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Laut Timur Ardiprima PT Trans Retail Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000.000.000) Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Neto
41.072.042.537
30.206.773.618
9.378.165.942
36.480.153.110
28.154.980.876
21.119.328.636
31.376.017.076 30.159.831.842 27.066.301.521
35.890.863.462 29.430.073.242 25.979.025.524
7.953.904.421 25.986.409.626 -
Third parties PT Indomarco Prismatama PT Sinar Kencana Multi Lestari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Laut Timur Ardiprima PT Trans Retail Indonesia
700.096.015.383
755.023.186.685
362.575.481.914
Others (each below Rp 20,000,000,000)
866.250.361.469
904.684.903.407
427.013.290.539
(2.826.861.066 ) 863.423.500.403
(10.560.901.209) 894.124.002.198
Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
418.253.006.121
Less allowance for impairment losses of trade receivables Net
The details of trade receivables based on aging of trade receivables are as follows:
31 Desember/December 31, 2016
(8.760.284.418)
Total third parties
2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) Pihak ketiga Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Neto
705.411.357.890
557.635.588.857
350.572.769.556
142.042.175.436 4.979.218.970 6.100.846.354 7.716.762.819
201.440.622.552 101.470.512.554 22.657.478.680 21.480.700.764
41.405.274.183 10.287.293.979 6.942.943.141 17.805.009.680
Third parties Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
866.250.361.469
904.684.903.407
427.013.290.539
Total third parties
(2.826.861.066 ) 863.423.500.403
(10.560.901.209) 894.124.002.198
50
(8.760.284.418) 418.253.006.121
Less allowance for impairment losses of trade receivables Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
6.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES - NET (continued) The details of trade receivables based on their original currency are as follows: 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
31 Desember/December 31, 2016
2015
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) Rupiah Peso Filipina (PHP 108.451.360 tanggal 31 Desember 2016, PHP 120.021.627 tanggal 31 Desember 2015 dan PHP 122.607.684 tanggal 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014) Dollar Amerika Serikat (USD 592.882 tanggal 31 Desember 2016, USD 813.185 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 601.403 tanggal 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014) Ringgit Malaysia (MYR 1.104.894 tanggal 31 Desember 2016, MYR 1.387.549 tanggal 31 Desember 2015 dan MYR 1.356.077 tanggal 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014) Dong Vietnam (VND 1.501.704.759 tanggal 31 Desember 2016 dan VND 361.792.220 tanggal 31 Desember 2015) Dollar Brunei (BND 137 tanggal 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014)
824.653.078.786
853.496.242.847
380.631.921.148
29.434.783.637
35.295.359.972
34.068.384.115
7.965.963.766
11.217.885.806
7.481.453.322
3.310.378.438
4.453.546.648
4.830.244.212
886.156.842
221.868.134
-
-
-
1.287.742
Rupiah Philippine Peso (PHP 108,451,360 as of December 31, 2016, PHP 120,021,627 as of December 31, 2015 and PHP 122,607,684 as of January 1, 2015/ December 31, 2014) United States Dollar (USD 592,882 as of December 31, 2016, USD 813,185 as of December 31, 2015 and USD 601,403 as of January 1, 2015/ December 31, 2014) Malaysian Ringgit (MYR 1,104,894 as of December 31, 2016, MYR 1,387,549 as of December 31, 2015 and MYR 1,356,077 as of January 1, 2015/ December 31, 2014) Vietnam Dong (VND 1,501,704,759 as of December 31, 2016 and VND 361,792,220 as of December 31, 2015) Brunei Dollar (BND 137 as of January 1, 2015/ December 31, 2014)
Total pihak ketiga
866.250.361.469
904.684.903.407
427.013.290.539
Total third parties
Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Neto
(2.826.861.066 ) 863.423.500.403
(10.560.901.209) 894.124.002.198
Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha adalah sebagai berikut:
418.253.006.121
Net
Mutation of allowance for impairment losses of trade receivables are as follows:
31 Desember/December 31, 2016
(8.760.284.418)
Less allowance for impairment losses of trade receivables
2015
1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) Saldo awal Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha tahun berjalan (Catatan 29)
10.560.901.209
8.760.284.418
8.930.133.363
409.578.314
1.619.274.432
897.350.317
51
Beginning balance Allowance for impairment losses of trade receivables for current year (Note 29)
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES - NET (continued) 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2015/ December 31, 2014
31 Desember/December 31, 2016
2015
(Disajikan kembali, Catatan 40/ As restated, Note 40) Penghapusan selama tahun berjalan Efek neto penyesuaian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan konsolidasian
(7.491.252.474 )
(421.611.506)
(652.365.983 )
Total penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha
2.826.861.066
602.953.865
10.560.901.209
93.082.947
Write-off during current year Net effect of difference adjustment in foreign currency from translation of consolidated financial statements
Total allowance for impairment 8.760.284.418 losses of trade receivables
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Based on the review of the status of the individual receivable at the end of each year, the Group‟s management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover any possible losses on uncollectible trade receivables in the future.
Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang usaha telah jatuh tempo lebih dari 2 tahun.
Trade receivable is written-off when the trade receivables has been overdue for more than 2 years.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo piutang usaha Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, trade receivables pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 14 and 18), with the details as follows:
2016 Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 7.
(1.160.282.209)
SIFAT, SALDO, BERELASI
DAN
TRANSAKSI
2015
166.666.666.667
166.666.666.667
156.250.000.000
93.750.000.000
144.000.000.000 134.510.000.000 30.000.000.000 -
134.510.000.000 30.000.000.000 7.000.000.000
HUBUNGAN
7.
Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak - pihak berelasi.
In the normal course of business, the Group entered into business and financial transactions with related parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship with the related parties are as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties Harry Sanusi PT Morinaga Kino Indonesia
Sifat dan hubungan/ Nature and relationship
Jenis transaksi/ Transaction type
Pemegang saham dan presiden direktur/ Shareholder and president director Entitas Asosiasi/ Associates
Jaminan /Guarantee Utang usaha dan pembelian/ Trade payables and purchases
52
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
SIFAT, SALDO, DAN BERELASI (lanjutan)
TRANSAKSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
7.
NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
Utang usaha - pihak berelasi Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan pihak berelasi. Saldo utang usaha - pihak berelasi merupakan utang sehubungan dengan pembelian persediaan Grup dari PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 92.694.654.985 dan Rp 94.131.946.431 atau setara dengan 6,96% dan 6,56% dari total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
b.
The Group entered into transactions of purchase of inventories with related party. The balance of the trade payables - related party represents payable in connection with the purchase of the Group‟s inventories from PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounting to Rp 92,694,654,985 and Rp 94,131,946,431 or equivalent with 6.96% and 6.56% from total liabilities as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pembelian
b.
Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 638.583.096.127 dan Rp 525.256.934.130 atau setara dengan 98,57% dan 97,79% dari total pembelian barang jadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 27). c.
Jaminan utang bank
c.
Guarantee of bank loans The guarantee given by related party for credit facilitiy obtained by the Group is personal guarantee of Harry Sanusi for credit facilities of PT Bank DBS Indonesia for the year then ended December 31, 2016 and 2015, respectively, and PT Bank Danamon Indonesia Tbk for the year then ended December 31, 2015 (Note 14).
Gaji dan tunjangan kepada Komisaris dan Direksi
d.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 48.787.353.836 dan Rp 39.888.041.678 atau setara dengan 11,27% dan 10,18% dari total beban gaji untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 8.
Purchase The Group entered into transactions of purchase of inventories with PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounted to Rp 638,583,096,127 and Rp 525,256,934,130 or equivalent with 98.57% and 97.79% from total purchase of finished goods for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 27).
Jaminan yang diberikan oleh pihak berelasi atas fasilitas kredit yang didapat Grup berupa jaminan personal atas nama Harry Sanusi atas fasilitas kredit PT Bank DBS Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Catatan 14). d.
Trade payables - related party
Salaries and allowance to Commissioners and Directors Total salaries and allowance paid to the Group‟s Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 48,787,353,836 and Rp 39,888,041,678 or equivalent with 11.27% and 10.18% from total salary expense for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively.
PERSEDIAAN - NETO
8.
Persediaan terdiri atas:
INVENTORIES - NET Inventories consist of:
2016
2015
Bahan baku dan pengemas Barang dalam proses Barang jadi Suku cadang
148.015.841.898 4.622.783.387 255.878.568.601 6.083.812.349
142.850.499.074 7.636.659.891 196.099.832.457 -
Raw material and packaging Work in process Finished goods Spareparts
Total
414.601.006.235
346.586.991.422
Total
Dikurangi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Neto
(4.463.109.924) 410.137.896.311
53
(3.511.924.242) 343.075.067.180
Less allowance for impairment and obsolescence of inventories Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN - NETO (lanjutan)
8.
Mutasi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Mutation of allowance for impairment and obsolescence of inventories are as follows:
2016 Saldo awal Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang tahun berjalan (Catatan 29) Penghapusan persediaan usang Efek bersih penyesuaian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang
INVENTORIES - NET (continued)
2015
3.511.924.242
3.401.156.091
4.760.494.742
3.069.582.723
(3.735.102.382)
(2.998.563.050)
(74.206.678) 4.463.109.924
39.748.478
Beginning balance Allowance for impairment and obsolescence of inventories current year (Note 29) Write-off of obsolete inventories Net effect of difference in foreign currency translation adjustment
3.511.924.242
Total allowance for impairment and obsolescence of inventories
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai pasar persediaan.
Based on the review of the status of inventories at the year end, the Group‟s management believes that allowance for impairment and obsolescence of inventories is adequate to cover any possible losses from decline in market values of inventories.
Persediaan dihapuskan jika sudah tidak dapat digunakan kembali, dikarenakan perubahan desain, formula produk dan kadaluarsa.
Inventories are written-off if it is not reusable, due to design changes, product formula and expired products.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo persediaan Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the balance of inventories pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 14 and 18), with the details as follows:
2016 Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank DBS Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo
2015
156.250.000.000 83.333.333.333 40.000.000.000 38.283.188.078
93.750.000.000 83.333.333.333 40.000.000.000 38.283.188.078
36.000.000.000 -
48.000.000.000 7.000.000.000
Persediaan diasuransikan terhadap seluruh risiko kepada PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Umum BCA, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 395.385.000.000 dan Rp 401.452.403.380 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank DBS Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo
Inventories are insured against all risks to PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Umum BCA, third parties, with total sum insured amounting to Rp 395,385,000,000 and Rp 401,452,403,380 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. The Group‟s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured assets.
54
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UANG MUKA
9.
Uang muka terdiri atas:
Advances consist of: 2016
Bahan baku Pembelian aset tetap Operasional Lain-lain Total
ADVANCES
2015
6.987.980.839 4.825.001.100 4.764.269.599 5.713.573
3.779.676.624 7.682.943.533 3.998.133.200 896.417.162
Raw materials Purchase of fixed assets Operating advances Others
16.582.965.111
16.357.170.519
Total
10. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
10. PREPAID EXPENSES
Beban dibayar di muka terdiri atas:
Prepaid expenses consist of: 2016
2015
Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya
15.354.327.162 5.309.377.812 1.715.434.626 12.237.048.088
14.320.321.187 4.869.210.538 1.433.482.210 10.664.334.914
Rent Building renovation Insurance Others
Total
34.616.187.688
31.287.348.849
Total
8.539.362.957 2.151.405.852 1.633.003.887 9.492.599.489
7.927.809.902 1.782.349.284 1.425.588.017 10.339.563.124
Less current portion: Rent Building renovation Insurance Others
21.816.372.185
21.475.310.327
Total current portion
6.814.964.205 3.157.971.960 82.430.739 2.744.448.599
6.392.511.285 3.086.861.254 7.894.193 324.771.790
Long-term portion - net of current portion: Rent Building renovation Insurance Others
12.799.815.503
9.812.038.522
Total long-term portion net of current portion
Dikurangi bagian lancar: Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya Total bagian lancar Bagian tidak lancar - setelah dikurangi bagian lancar: Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya Total bagian tidak lancar setelah dikurangi bagian lancar
11. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
11. RESTRICTED DEPOSITS
Deposito yang dibatasi penggunaannya terdiri atas:
Restricted deposits consist of:
2016 Deposito yang dipergunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 14) Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deposito yang dipergunakan sebagai jaminan utang usaha (Catatan 15 dan 38c) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
2015
16.348.952.772 -
38.169.866.636 8.321.403.883
-
162.691.380 8.236.381
55
Deposits used for collateral of bank loans (Note 14) Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deposits used for collateral of trade payables (Notes 15 and 38c) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. DEPOSITO (lanjutan)
YANG
DIBATASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAANNYA
11. RESTRICTED DEPOSITS (continued)
2016 Deposito yang dipergunakan sebagai jaminan utang usaha (lanjutan) (Catatan 15 dan 38c) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD 2.226 tanggal 31 Desember 2015) Jaminan lain-lain Total
2015
-
30.701.672 615.128.017
Deposits used for collateral of trade payables (continued) (Notes 15 and 38c) United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD 2,226 as of December 31, 2015) Other collateral
16.348.952.772
47.308.027.969
Total
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah sebagai berikut:
The annual interest rate of restricted deposits are as follows:
2016 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2015
6,50% - 7,00% -
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Details of investments in PT Morinaga Kino Indonesia, an Associate, as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016
Saldo akhir Bagian penghasilan komprehensif lain Entitas Asosiasi Saldo awal Bagian penghasilan komprehensif lain Entitas Asosiasi selama tahun berjalan neto setelah pajak Saldo akhir Nilai tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas
Rupiah United States Dollar
12. INVESTMENT IN ASSOCIATE
Rincian investasi dalam bentuk saham pada PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Harga perolehan Bagian laba (rugi) Entitas Asosiasi Saldo awal Bagian atas laba (rugi) Entitas Asosiasi selama tahun berjalan
5,50% - 7,50% 0,25% - 0,30%
2015
42.000.000.000 (9.745.326.958)
42.000.000.000 925.815.297
3.263.535.315
(10.671.142.255)
(6.481.791.643)
(9.745.326.958)
50.910.322
-
16.714.364
50.910.322
67.624.686
50.910.322
35.585.833.043
56
32.305.583.364
Cost Share of gain (loss) of Associate Beginning balance Share of gain (loss) of Associate during the year Ending balance Share of other comprehensive income of Associate Beginning balance Share of other comprehensive income of Associate during the year net after tax Ending balance Carrying value of investment in Associate using equity method
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
12. INVESTMENT IN ASSOCIATE (continued) The Company‟s share of the results of its principal Associate and its assets, liabilities, sales and comprehensive income (loss) are as follows:
Bagian Entitas Induk atas hasil Entitas Asosiasi utama dan aset, liabilitas, penjualan dan laba (rugi) komprehensif adalah sebagai berikut: Negara Tempat Domisili/ Country of Domicile
Total Aset/ Total Assets
Total Liabilitas/ Total Liabilities
Total Penjualan/ Total Sales
Laba (Rugi) Komprehensif/ Comprehensive Income (Loss)
% Kepemilikan/ % Ownership
31 Desember 2016/ December 31, 2016 PT Morinaga Kino Indonesia
Indonesia
609.957.198.436
141.024.100.000
651.565.088.789
11.157.311.832
29,40%
31 Desember 2015/ December 31, 2015 PT Morinaga Kino Indonesia
Indonesia
586.101.031.557
128.325.244.952
539.877.640.396
(36.123.241.868)
29,40%
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy, H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, tanggal 19 Juli 2013, dengan kepemilikan saham oleh Entitas Induk senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 60% atau 42.000 saham. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27 tanggal 9 Oktober 2013, MKI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 72.857.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Morinaga & Co., Ltd., Jepang, sehingga kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk terdilusi menjadi senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 29,40%.
MKI was established by Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy, H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated July 19, 2013. The Company's ownership in MKI amounted to Rp 42,000,000,000 or equivalent with 60% or 42,000 shares. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU40874.AH.01.01.Tahun 2013 dated July 26, 2013. Based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27, dated October 9, 2013, MKI increased its issued and fully paid capital amounting to Rp 72,857,000,000 which is entirely taken by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence the Company‟s ownership to MKI dilluted amounted to Rp 42,000,000,000 or became 29.40%.
MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam produksi dan penjualan produk makanan seperti kembang gula (permen), minuman serbuk, makanan dari coklat, industri makanan bayi dan lain-lain.
MKI is an Associate that is engaged in the production and sale of food products such as candy, powder drinks, chocolate based foods, baby foods and others.
MKI merupakan produsen dalam industri makanan, dan mendistribusikan ke DLS, Entitas Anak.
MKI is a manufacturer in the food industry, and distribute to DLS, the Subsidiary.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP - NETO
13. FIXED ASSETS - NET
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
Details and mutation of fixed assets are as follows: 2016
Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Aset dalam pembangunan Mesin Bangunan Peralatan Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan Total harga perolehan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
563.462.000.000 196.990.684.747 66.981.514.166 77.056.140.701 400.701.734.632 10.551.289.411 1.266.567.062 27.686.129.180 1.450.936.624 1.346.146.996.523
Efek Translasi/ Effect of Translation
(79.566.582 ) (194.205.939 ) (189.860.343 ) (296.916.751 ) (760.549.615 )
Penambahan yang Berasal dari Akuisisi Entitas Anak/The Addition from Acquisition of Subsidiaries
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
44.339.000.000 10.181.200.000 1.806.000.000 321.700.000 3.183.000.000
15.697.697.290 12.516.284.909 3.839.120.830 7.588.329.320 7.351.201.831
4.717.063.551 602.647.068 3.269.413.075
-
56.099.709.321 58.436.223.619 1.893.083.203
-
59.830.900.000
1.219.818.180 3.448.884.969 168.090.353.472
282.550.000 8.871.673.694
34.519.742.756 45.797.317.069 49.569.147.240 198.950.130.998
(13.741.938 ) (119.256.663 ) (123.678.574 ) -
-
5.773.401.582 5.687.372.581 8.791.719.967 14.620.333.337
4.079.420.187 601.156.730 2.726.158.313
9.675.712.413 290.173.013
(223.724.547 ) -
-
3.508.698.449 372.945.360
79.467.188 -
338.802.223.489 1.007.344.773.034
(480.401.722 )
-
38.754.471.276
7.486.202.418
58
Surplus Revaluasi/ Revaluation Surplus
23.409.895.170 20.860.620.684 35.434.699.477
Saldo Akhir/ Ending Balance
27.510.302.710 -
651.009.000.000 243.018.498.244 88.575.986.190 84.173.662.610 443.401.222.865
(35.434.699.477 ) (23.409.895.170 ) -
-
31.216.299.255 36.292.895.511 1.893.083.203
(20.860.620.684 ) -
27.510.302.710
7.465.859.925 4.899.821.593 1.591.946.329.396
9.377.533.385 -
-
40.279.402.400 56.663.546.185 57.636.031.903 210.844.306.022
(9.377.533.385 ) -
-
3.503.685.742 663.118.373
-
369.590.090.625 1.222.356.238.771
-
Cost Direct ownership Land Buildings Vehicles Equipments Machineries Assets in progress Machineries Buildings Equipments Finance leases Vehicles Equipments Total cost Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Vehicles Equipments Machineries Finance leases Vehicles Equipments Total accumulated depreciation Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
13. FIXED ASSETS - NET (continued) 2015 Efek Translasi/ Effect of Translation
Saldo Awal/ Begining Balance Harga Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Aset dalam pembangunan Mesin Bangunan Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan Total harga perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan
513.800.000.000 167.995.103.380 65.567.937.835 67.703.737.646 334.271.273.240
Penambahan/ Addition
(18.030.139) (285.288.769) (76.886.077) -
Pengurangan/ Deduction
255.000.000 29.013.611.506 4.131.970.123 9.694.626.163 66.851.072.332
4.927.356.479 265.337.031 420.610.940
2.494.251.456 -
49.407.000.000 -
563.462.000.000 196.990.684.747 66.981.514.166 77.056.140.701 400.701.734.632
-
-
10.551.289.411 1.266.567.062
-
27.686.129.180 1.450.936.624
49.407.000.000
1.346.146.996.523
Total cost
-
10.551.289.411 1.266.567.062
-
30.121.252.098 1.450.936.624
231.088.784 -
733.904.154 -
905.864.400 -
122.498.040.751
6.519.168.850
29.892.046.082 44.547.561.059 42.044.307.295 187.428.483.927 6.835.773.365 108.805.935
Total akumulasi penyusutan
310.856.977.663
Nilai Buku Bersih
870.053.263.160
(149.116.201 )
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Direct owhership Land Buildings Vehicles Equipments Machineries Assets in progress Machineries Buildings Finance leases Vehicles Equipments
-
1.180.910.240.823
Surplus Revaluasi/ Revaluation Surplus
Reklasifikasi/ Reclassification
(11.985.367 ) (125.704.321 ) (35.169.515 ) -
4.639.682.041 5.204.450.299 7.665.022.032 11.775.492.521
4.545.470.391 105.012.572 253.845.450
135.850.941 -
3.736.362.925 181.367.078
315.794.395 -
(37.008.262 )
33.202.376.896
5.220.122.808
59
(2.494.251.456) -
-
716.480.423 -
-
34.519.742.756 45.797.317.069 49.569.147.240 198.950.130.998
(716.480.423) -
-
9.675.712.413 290.173.013
Accumulated Depreciation Direct owhership Buildings Vehicles Equipments Machineries Finance leases Vehicles Equipments
-
338.802.223.489
Total accumulated depreciation
1.007.344.773.034
Net Book Value
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
13. FIXED ASSETS - NET (continued)
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expenses for the years ended December 31, 2016 and 2015 are allocated as follows:
2016
2015
Beban pokok penjualan (Catatan 27) Beban penjualan (Catatan 28) Beban umum dan administrasi (Catatan 29)
21.973.660.298 6.415.670.986
18.693.505.902 7.433.339.051
10.365.139.992
7.075.531.943
Cost of goods sold (Note 27) Selling expenses (Note 28) General and administrative expenses (Note 29)
Total
38.754.471.276
33.202.376.896
Total
Perhitungan laba penjualan aset tetap sebagai berikut:
The calculation of gain on sale of fixed assets are as follows:
2016 Hasil penjualan Nilai buku Laba penjualan aset tetap
2015
3.365.049.118 (1.385.471.276)
3.203.663.989 (1.299.046.042)
1.979.577.842
1.904.617.947
Selling price Book value Gain on sale of fixed assets
Aset tetap diasuransikan terhadap seluruh resiko kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Umum BCA, PT Avrist Insurance, PT Asuransi Eka Lloyd Jaya, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk dan PT Asuransi Himalaya Pelindung, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 391.731.471.345 dan Rp 388.238.609.725 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets are insured against all risks to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Umum BCA, PT Avrist Insurance, PT Asuransi Eka Lloyd Jaya, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT MNC Asuransi Indonesia, PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk and PT Asuransi Himalaya Pelindung, third parties, with total sum insured amounting to Rp 391,731,471,345 and Rp 388,238,609,725 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. The Group‟s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured assets.
Tanah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 651.009.000.000 dan Rp 563.462.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, masing-masing sesuai laporannya No. 047, 048 dan 049/SWR/APP-C/O/II/17 tertanggal 2 Februari 2017 dan No. 118 dan 119/SWR/APPC/O/III/16 tertanggal 15 Maret 2016, masing-masing dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.
Land as of December 31, 2016 and 2015 are recorded using fair value amounted to Rp 651,009,000,000 and Rp 563,462,000,000, respectively, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraisers, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 047, 048 and 049/SWR/APP-C/O/II/17 dated February 2, 2017 and No. 118 and 119/SWR/APP-C/O/III/16 dated March 15, 2016, with the market data approach method, respectively.
Selisih nilai wajar tanah dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 27.510.302.710 dan Rp 49.407.000.000 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, diakui sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain - Surplus Revaluasi Tanah” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 25).
The difference in fair value of land with its carrying value amounting to Rp 27,510,302,710 and Rp 49,407,000,000 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, is recognized as part of "Other Comprehensive Income - Land Revaluation Surplus " in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 25).
Jika tanah dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 126.645.526.082 dan Rp 66.608.828.792.
If the land is carried at cost, the carrying value as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 126,645,526,082 and Rp 66,608,828,792.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
13. FIXED ASSETS - NET (continued)
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindentifikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Group management believes that there are no events or changes that indicates impairment of fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tanah dan mesin digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, land and machineries were used as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 14 and 18), with the details as follows:
2016 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo
2015
286.379.811.175 193.210.370.000 -
280.437.811.175 193.210.370.000 49.649.000.000 47.927.000.000
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kendaraan digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen yang diperoleh Grup (Catatan 19).
As of December 31, 2016 and 2015, vehicles were used as collateral for consumer financing payables obtained by the Group (Note 19).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persentase penyelesaian dari aset dalam pembangunan yang merupakan pengembangan bangunan dan mesin pabrik milik Entitas Induk masing-masing berkisar 4,29%95,00% dan 5,16%-97,83%.
As of December 31, 2016 and 2015, the percentage of completion of construction in progress, which represents the development of Company‟s buildings and machineries are between 4.29%-95.00% and 5.16%97.83%, respectively.
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
14. SHORT-TERM BANK LOANS
Utang bank jangka pendek terdiri atas:
Short-term bank loans consist of: 2016
Entitas Induk PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan I Fasilitas Kredit Rekening Koran PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan Fasilitas Kredit Rekening Koran PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Fasilitas Kredit Loan Note II Fasilitas Kredit Loan Note III The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. Fasilitas kredit Uncomitted Short Term Entitas Anak PT Dutalestari Sentratama PT Bank DBS Indonesia Fasilitas Account Payable Financing PT Bank Danamon Indonesia Tbk Fasilitas Open Account Financing Fasilitas Kredit Rekening Koran Total
2015
122.000.000.000 6.130.652.777
177.000.000.000 6.025.375.697
94.000.000.000 42.336.035.229
91.225.000.000 43.898.858.313
100.000.000.000 100.000.000.000
64.000.000.000 -
150.000.000.000
-
85.000.000.000
699.466.688.006
61
The Company PT CIMB Niaga Tbk Revolving Loan I Credit Facility Overdraft Credit Facility PT Bank Central Asia Tbk Revolving Loan Credit Facility Overdraft Credit Facility PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Loan Note II Credit Facility Loan Note III Credit Facility The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. Uncomitted Short Term Credit Facility
Subsidiary PT Dutalestari Sentratama PT Bank DBS Indonesia Account Payable 194.500.000.000 Financing PT Bank Danamon Indonesia Tbk Open Account Financing 67.000.000.000 Facility Overdraft Credit 14.492.867.361 Facility 658.142.101.371
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Pinjaman-pinjaman tersebut dibebankan suku bunga berkisar antara 9,20% - 13,00% pada tahun 2016 dan berkisar antara 10,90% - 13,00 % pada tahun 2015.
These loan bears annual interest rate ranging from 9.20% - 13.00% in 2016 and ranging from 10.90% - 13.00% in 2015.
Entitas Induk
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari CIMB terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from CIMB are as follows:
a.
a.
Fasilitas kredit Revolving Loan I (RL I), diperoleh pada tanggal 27 Mei 2004, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 29.000.000.000. Fasilitas Kredit RL I digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 tanggal 7 Mei 2010, fasilitas ini dipecah menjadi Fasilitas Kredit Tetap sebesar Rp 24.000.000.000 dan Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK) sebesar Rp 5.000.000.000.
Revolving Loan I Credit Facility (RL I) was obtained on May 27, 2004, based on Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, with maximum credit limit amounting to Rp 29,000,000,000. RL I Credit Facility was used as working capital to buy raw material. Based on Credit Agreement Amendment No. 240/AMD/CB/ JKT/2010 dated May 7, 2010, this credit facility has been divided into Fixed Credit Facility amounting to Rp 24,000,000,000 and Overdraft Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000.
Perjanjian pinjaman telah berubah beberapa kali. Pada tanggal 15 Mei 2013, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 13 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Fasilitas Kredit Revolving Loan II dan Fasilitas Kredit Transaksi Khusus III, masing-masing sebesar Rp 35.000.000.000 dan Rp 24.000.000.000, dialokasikan ke dalam Fasilitas Kredit RL I. Amandemen ini juga meningkatkan batas maksimum pinjaman RL I sebesar Rp 52.000.000.000 yang digunakan untuk melunasi Fasilitas Kredit Revolving Loan dari PT Bank Ganesha, sehingga Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 135.000.000.000.
The loan agreement has been amended several times. On May 15, 2013, based on 13th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, Revolving Loan Credit Facility II and Special Transaction Credit Facility III, amounting to Rp 35,000,000,000 and Rp 24,000,000,000, respectively, are allocated to the RL I Credit Facility. This Amendment also increased the maximum credit RL I Credit Facility amounting to Rp 52,000,000,000, that is used to repay Revolving Loan Credit Facility from PT Bank Ganesha, hence the amount of the RL I Credit Facility become Rp 135,000,000,000.
Pada tanggal 27 Agustus 2013, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 14 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RL I sebesar Rp 42.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja, sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 177.000.000.000. Perjanjian fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016. Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas Kredit RL I sampai dengan 22 Mei 2017.
On August 27, 2013, based on 14th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained additional maximum credit limit for RL I Credit Facility amounting to Rp 42,000,000,000, which is used for additional working capital, hence the maximum limit of the RL I Credit Facility become Rp 177,000,000,000. This credit facility has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015 in connection with the extension of the term loan facilities that will expire on May 22, 2016 and will be automatically extended until August 22, 2016. Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of RL I Credit Facility until May 22, 2017.
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
b.
b.
Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK), diperoleh pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RK sebesar Rp 5.000.000.000 sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RK menjadi sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman RK ini digunakan untuk modal kerja operasional dimana akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016.
Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of RK Credit Facility until May 22, 2017.
Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas Kredit RK sampai dengan 22 Mei 2017. c.
Overdraft Credit Facility (RK) was obtained on May 7, 2010, based on amendment to Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010, with maximum credit limit amounting to Rp 5,000,000,000. Based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, the Company obtained additional maximum credit limit for RK Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000, hence the maximum limit of the RK Credit Facility become Rp 10,000,000,000. This facility is used as operational working capital which will expire on May 22, 2016 and is automatically extended until August 22, 2016.
Fasilitas Letter of Credit (LC), diperoleh pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 1.500.000. Perjanjian kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan surat No. 341/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 27 Juli 2011, menambah batas maksimum pinjaman sebesar USD 3.000.000 menjadi sebesar USD 4.500.000, kemudian, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 15 Fasilitas Kredit No.165/CBG/ JKT/2004, tanggal 27 Agustus 2014, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Bank Garansi dengan batas maksimum pinjaman yang dapat dipertukarkan dengan fasilitas LC, dan terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016. Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas LC sampai dengan tanggal 22 Mei 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c.
63
Letter of Credit Facility (LC), was obtained on May 7, 2010, based on Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010 with maximum credit limit amounting to USD 1,500,000. This agreement has been amended several times, most recently by letter No. 341/AMD/CB/JKT/2011 dated July 27, 2011, which increased the maximum borrowing limit of USD 3,000,000 to USD 4,500,000, then based on 15th restatement and amendment to the Credit Agreement letter No. 165/CBG/JKT/ 2004, dated August 27, 2014, the Company obtained Bank Guarantee Facility with maximum credit limit that can be exchanged with the LC Facility, and lastly based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, in connection with extension of term loan facilities that will expire on May 22, 2016 and automatically extended until August 22, 2016. Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of LC Facility until May 22, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 18) dari CIMB dijamin secara gabungan dengan:
Short-term bank loans and long-term bank loans (Note 18) obtained from CIMB, are jointly secured by:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. h.
i. j.
k.
Tanah seluas 123 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 2636/Sunter Jaya, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Kompleks Royal Sunter Blok C-25, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 13). Tanah seluas 59.584 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 11/12/14/18/19/Sukatani dan 172/Nambo Udik, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Kawasan Industri Pancatama VII, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13). Tanah seluas 6.490 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No.4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jalan Siliwangi No. 59, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Tanah seluas 24.000 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 00010/Pakkato, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Desa Pakkato, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Catatan 13). Tanah seluas 4.691 m2 dan bangunan sesuai SHGB No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jl. Raya Jakarta Bogor KM 36 No.12, Kampung Sidamukti, Kecamatan Cilodong, Depok, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Tanah seluas 43.343 m2 sesuai dengan SHGB No. 27/Sukatani dan 61/Leuwi Limus, atas nama Entitas Induk, yang terletak di daerah Industri Pancatama, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 15 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 32 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 24 dan 25 dengan objek jaminan piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). Akta jaminan fidusia No. 35 dan 76 dengan objek jaminan berupa bahan baku milik Entitas Induk (Catatan 8). Akta jaminan fidusia No. 33 dengan objek jaminan berupa mesin dan peralatan milik Entitas Induk (Catatan 13).
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. h.
i. j.
k.
64
Land with total area of 123 sqm and building in accordance with SHGB No. 2636/Sunter Jaya, owned by the Company, located at Royal Sunter Blok C-25 Complex, Sunter Jaya village, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 13). Land with total area of 59,584 sqm and building in accordance with SHGB No. 11/12/14/ 18/19/Sukatani and 172/Nambo Udik, owned by the Company, located at Kawasan Industri Pancatama VII, Sukatani village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13). Land with total area of 6,490 sqm and building in accordance with SHGB No. 4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, owned by the Company, located at Jl. Siliwangi No. 59, Sepanjang Jaya village, Rawa Lumbu district, Bekasi, West Java (Note 13). Land with total area of 24,000 sqm and building in accordance with SHGB No. 00010/Pakkato, owned by the Company, located at Pakkato village, Gowa, South Sulawesi (Note 13). Land with total area of 4,691 sqm and building in accordance with SHGB No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, owned by the Company, located at Jl.Raya Jakarta Bogor KM 36, No.12, Sidamukti village, Cilodong district, Depok, West Java province (Note 13). Land with total area of 43,343 sqm and building in accordance with SHGB No. 27/Sukatani and 61/Leuwi Limus, owned by the Company, located at Pancatama Industry area, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13). Fiduciary deed No. 15 on the Company‟s machineries (Note 13). Fiduciary deed No. 32 on the Company‟s machineries, tools and office equipments (Note 13). Fiduciary deed No. 24 and 25 on the Company‟s trade receivables (Note 6). Fiduciary deed No. 35 and 76 on the Company‟s raw materials (Note 8). Fiduciary deed No. 33 on machineries and tools (Note 13).
the
Company‟s
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
l.
l.
m. n. o. p. q.
Akta jaminan fidusia No. 34 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 23 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 4 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 3 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). Hak atas tagihan - tagihan dan piutang. Jaminan tunai sebesar 10% dari nilai LC dan atau BG.
Fiduciary deed No. 34 on the Company‟s machineries, tools and office equipments (Note 13).
m. Fiduciary deed No. 23 on the Company‟s machineries (Note 13). n. Fiduciary deed No. 4 on the Company‟s machineries (Note 13). o. Fiduciary deed No. 3 on the Company‟s trade receivables (Note 6). p. Right to bills and trade receivables. q. Cash deposit amounted to 10% from LC and/or BG.
Selama utang Entitas Induk terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas, antara lain: menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian harta Entitas Induk, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Entitas Induk kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Entitas Induk untuk membayar kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka pemberian pinjaman kepada PT Dutalestari Sentratama (DLS) sebagai Entitas Anak; mengadakan perubahan atas maksud, tujuan dan kegiatan usaha Entitas Induk; mengubah susunan direksi, dewan komisaris dan pemegang saham atau pihak setara lainnya; mengumumkan dan membagikan dividen dan/atau bentuk keuntungan usaha lainnya kepada pemegang saham dan/atau pihak yang setara lainnya sepanjang rasio pembagian dividen maksimum sebesar 50% dari keuntungan bersih tahun sebelumnya; melakukan perubahan atas struktur permodalan Entitas Induk, antara lain penggabungan, peleburan, pengambilan dan pemisahan; membayar atau membayar kembali tagihan atau piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan oleh pemegang saham Entitas Induk baik berupa jumlah pokok, bunga dan sejumlah uang lain yang wajib dibayar.
During the period the Company remains indebted to CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting the following activities: sell or otherwise transfer the right or lease/give the whole part of the Company‟s assets, except to run the Company‟s daily business; collateralize assets of the Company in any way to other parties, except to run the Company‟s daily business; enter into an agreement which could rise the Company‟s obligations to pay to other parties, except to run the daily operations of the Company; give loan to or receive loan from other parties except giving loan to PT Dutalestari Sentratama (DLS) as Company‟s subsidiary; change the intention, purpose and activities of the Company; change the composition of directors, board of commissioners and shareholders or othe requivalent parties; announce and distribute dividend and/or other form of business profits to shareholders and/or other equivalent parties throughout the dividend payout ratio maximum of 50% of the previous year's net profit; conduct any changes of the Company‟s capital structure, i.e.: merger, consolidation, takeover and spin off; pay or pay back bills or receivables in any form which will be provided now/in the future by the Company‟s shareholders in the form of the amount of principal, interest and other amounts required to be paid.
Berdasarkan Surat Permohonan Pengesampingan No.003/CF-BT/BCIMB/082015, tanggal 20 Agustus 2015, Entitas Induk memperoleh persetujuan dari CIMB untuk permohonan pengesampingan atas beberapa larangan atau pembatasan dalam Perjanjian Kredit terutama sehubungan dengan rencana Entitas Induk untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham Entitas Induk.
Based on the Application for Waiver Letter No.003/CFBT/BCIMB/082015, dated August 20, 2015, the Company obtained approval from CIMB to get waiver for some covenants in the Credit Agreements especially in connection with the Company‟s plan to change its articles of incorporation, composition of the board, shareholders, and the value of the Company‟s share.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: rasio lancar minimum 1:1; debt to equity ratio maksimum 2,5:1; nilai kas, piutang usaha dan persediaan minimum sebesar 100% dari jumlah pinjaman modal kerja bank ditambah dengan utang usaha; debt service coverage ratio minimum 1,5:1; utang bank terhadap EBITDA maksimum 3:1.
During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios: minimum current ratio of 1:1; maximum debt to equity ratio of 2.5:1; minimum value of cash, trade receivables and inventories of 100% of total working capital loans and trade payables; minimum debt service coverage ratio of 1.5:1; maximum bank loans to EBITDA ratio of 3:1.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup mempunyai rasio lancar sebesar 1,53, debt to equity ratio sebesar 0,40, nilai kas, piutang usaha dan persediaan terhadap jumlah pinjaman modal kerja bank ditambah dengan utang usaha sebesar 147%, debt service coverage ratio sebesar 2,81 dan utang bank terhadap EBITDA sebesar 2,20.
As December 31, 2016, the Group has current ratio of 1.53, debt to equity ratio of 0.40, the value of cash, trade receivables and inventories to total working capital loans and trade payables amounting to 147%, and debt service coverage ratio of 2.81, and bank loans to EBITDA amounting to 2.20.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari CIMB untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of short-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Surat Persetujuan Membuka Kredit No. 20087-04 tanggal 27 Juli 2001, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 127/SPPK/SBK-W08/2016 tanggal 19 Juli 2016 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas kredit.
Based on Credit Opening Agreement No. 20087-04 dated July 27, 2001, the Company obtained credit facilities from BCA. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Agreement No. 127/SPPK/SBK-W08/2016, dated July 19, 2016 in connection with extension of term credit facilities.
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari BCA terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from BCA are as follows:
a.
Fasilitas Kredit Time Revolving Loan (TRL), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 107.000.000.000, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai tambahan modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2017.
a.
Time Revolving Loan Credit Facility (TRL) with maximum credit limit amounting to Rp 107,000,000,000, as of December 31, 2016 and 2015. This facility is used as addition for working capital and will expire on July 31, 2017.
b.
Fasilitas Kredit Rekening Koran, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai tambahan modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2017.
b.
Overdraft Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 60,000,000,000 as of December 31, 2016 and 2015. This facility is used as addition for working capital and will expire on July 31, 2017.
c.
Fasilitas Kredit Omnibus Usance Letter of Credit, dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai pembiayaan atas pembelian impor bahan baku dan mesin dari supplier. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c.
Omnibus Usance Letter of Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2016 and 2015. This facility is used to finance the purchases of imported raw materials and machineries from supplier. This facility will expire on July 31, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
d.
d.
Fasilitas Kredit Forward Line, dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Fasilitas kredit ini digunakan untuk hedging atas kebutuhan penggunaan mata uang USD oleh Entitas Induk dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 18) dari BCA dijamin secara gabungan dengan: a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Forward Line Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2016 and 2015. This credit facility is used for hedging of the Company need of USD and will expire on July 31, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
Short-term bank loans and long-term bank loans (Note 18), obtained from BCA are jointly secured by:
Tanah seluas 5.100 m2 sesuai dengan SHGB No. 1652/Tambaksawah tanggal 23 September 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur (Catatan 13). Tanah seluas 608 m2 sesuai dengan SHGB No. 10/Margasuka tanggal 17 Januari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Tanah seluas 44 m2 sesuai dengan SHGB No.12/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Tanah seluas 1.426 m2 sesuai dengan SHGB No. 11/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 114 tanggal 29 Desember 2004 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin (Catatan 13). Tanah seluas 2.600 m2 dan bangunan seluas 1.200 m2 sesuai dengan SHGB No. 4689/Sunter tanggal 22 Februari 2008 atas nama Entitas Induk yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 13). Tanah seluas 55.490 m2 sesuai dengan SHGB No. 27/Kertaraharja tanggal 1 Mei 2009 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, setempat dikenal Blok Panagan Kolot, diuraikan dalam Surut Ukur tanggal 13 April 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Catatan 13). Tanah seluas 54.328 m2 sesuai dengan SHGB No. 65/Leuwi Limus tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Leuwi Lumis, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13).
a.
Land with total area of 5,100 sqm in accordance with SHGB No. 1652/Tambaksawah dated September 23, 2004, owned by the Company, located at Tambak Sawah Village, Waru District, Sidoarjo, East Java Province (Note 13).
b.
Land with total area of 608 sqm in accordance with SHGB No. 10/Margasuka dated January 17, 2004, owned by the Company, located at Margasuka village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).
c.
Land with total area of 44 sqm in accordance with SHGB No.12/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).
d.
Land with total area of 1,426 sqm in accordance with SHGB No. 11/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).
e.
Fiduciary deed No. 114 dated December 29, 2004 on the Company ‟s machineries (Note 13).
f.
Land with total area of 2,600 sqm and building 1,200 sqm in accordance with SHGB No. 4689/Sunter dated February 22, 2008, owned by the Company, located at Jl. Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Sunter, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 13).
g.
Land with total area of 55,490 sqm in accordance with SHGB No. 27/Kertaraharja dated May 1, 2009 owned by the Company, located at Kertaraharja village, Cikembar district, Sukabumi, West Java Province, known as Blok Panagan Kolot, described in the Letter of Measurement dated April 13, 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Note 13). Land with total area of 54,328 sqm in accordance with SHGB No. 65/Leuwi Limus dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Leuwi Lumis Village, Cikande District, Serang, Banten Province (Note 13).
h.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
i.
j.
k.
l. m. n. o. p.
Tanah seluas 3.786 m2 sesuai dengan SHGB No. 218/Nambo Udik tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13). Tanah seluas 83.719 m2 sesuai dengan SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya tanggal 8 Nopember 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Babakanjaya, Kecamatan Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13). Tanah seluas 1.204 m2 sesuai dengan SHGB No. 252/255/Purwoyoso tanggal 22 Mei 2001 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 97 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 60 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8). Akta jaminan fidusia No. 72 dengan objek jaminan berupa 41 mesin berikut peralatan milik Entitas Induk (Catatan 13). Akta jaminan fidusia No. 61 dengan objek jaminan berupa piutang usaha milik Entitas Induk (Catatan 6). Akta jaminan fidusia No. 138 dan No. 13 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).
i.
j.
Land with total area of 3,786 sqm in accordance with SHGB No. 218/Nambo Udik dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Nambo Udik village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13). Land with total area of 83,719 sqm in accordance with SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya dated November 8, 2013 owned by the Company, located at Babakanjaya village, Parung Kuda district, Sukabumi, West Java Province (Note 13).
k.
Land with total area of 1.204 sqm in accordance with SHGB No. 252/255/Purwoyoso dated May 22, 2001 owned by the Company, located at Purwoyoso village, Ngaliyan district, Semarang, Central Java Province (Note 13). l. Fiduciary deed No. 97 on the Company‟s machineries (Note 13). m. Fiduciary deed No. 60 on the Company‟s inventories (Note 8). n. Fiduciary deed No. 72 on the Company‟s 41 machineries along with equipments (Note 13). o. p.
Fiduciary deed No. 61 on the Company‟s trade receivables (Note 6). Fiduciary deed No. 138 and No. 13 on the Company‟s machineries (Note 13).
Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut: memperoleh pinjaman uang atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk dan dengan apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Entitas Induk kepada pihak lain; meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; melakukan peleburan, penggabungan, pembubaran atau likuidasi Entitas Induk; mengubah status kelembagaan; membebankan bunga atas pinjaman pemegang saham.
During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting the following activities: obtain loans or new credit from other parties and/or bind themselves as underwriter/guarantor in any form and by any and/or mortgaging assets of the Company to another party; borrow money, including but not limited to its affiliated companies, except to run the day-to-day business; conduct consolidation, merger, dissolution or liquidation of the Company; change the institutional status; charge interest on shareholders‟ loans.
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan debt service coverage ratio minimum 1:1.
During the term of the loan, the Company must keep and maintain debt service coverage ratios at a minimum 1:1.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup mempunyai debt service coverage ratio sebesar 2,81.
As of December 31, 2016, the Group‟s debt service coverage ratio was 2.81.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari BCA untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of short-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. SMBC/NS/0380 tanggal 5 Nopember 2015, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari SMBC. Perjanjian ini telah mengalami perubahan dengan Perjanjian Kredit Skedul No. 006 - 011 pada tanggal 23 Nopember 2016 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas kredit.
Based on Credit Agreement Letter No. SMBC/NS/0380 dated November 5, 2015, the Company obtained credit facilities from SMBC. This agreement has been amended by Credit Agreement Schedule No. 006 - 011, dated November 23, 2016 in connection with extension of term credit facilities.
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari SMBC terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from SMBC are as follows:
a.
Fasilitas kredit Loan Note I (LN I), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai tagihan kepada pemasok. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
a.
Loan Note I Credit Facility (LN I), with maximum credit facility amounting to Rp 150,000,000,000. This loan is used for financing invoice to suppliers. This facility will expire on November 30, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
b.
Fasilitas kredit Loan Note II (LN II), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017.
b.
Loan Note II Credit Facility (LN II), with maximum credit facility amounting to Rp 100,000,000,000. This facility will expire on November 30, 2017.
c.
Fasilitas Commercial Letter of Credit (CLC I), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk impor guna penyediaan bahan baku, spare part, dan/atau mesin untuk aktivitas bisnis Entitas Induk. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c.
Commercial Letter of Credit Facility (CLC I), with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for procurement import of raw material, spare parts, and/or machineries for the Company‟s business activities. This facility will expire on November 30, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
d.
Fasilitas kredit Acceptance, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
d.
Acceptance Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
e.
Fasilitas kredit Loan on Note Trust Receipt (NTR), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
e.
Loan on Note Trust Receipt (NTR) Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2017. As of December 31, 2016 and 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
f.
Fasilitas kredit Loan Note III (LN III), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2017.
f.
Loan Note III Credit Facility (LN III), with maximum credit facility amounting to Rp 100,000,000,000. This facility will expire on November 30, 2017.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Sumitomo
The Company (continued) Mitsui
Fasilitas-fasilitas pinjaman jaminan sebagai berikut: a. b.
Indonesia
tersebut
dijamin
(SMBC)
PT Bank Sumitomo (continued)
dengan
Loan facilities are secured by collateral as follows:
Akta jaminan fidusia No. 6 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). Akta jaminan fidusia No. 7 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8).
a. b.
Mitsui
Indonesia
(SMBC)
Fiduciary deed No. 6 on the Company‟s trade receivables (Note 6). Fiduciary deed No. 7 on the Company‟s inventories (Note 8).
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari SMBC, antara lain: melakukan transaksi dengan pihak lain/afiliasi kecuali untuk dilakukan secara wajar, dan tanpa membatasi ketentuan sebelumnya dengan syarat-syarat yang kurang menguntungkan bagi peminjam; menyewakan, memindahtangankan, mengalihkan, atau melepas sebagian atau seluruh aset yang material (lebih dari 20% dari total ekuitas); secara material mengubah sifat usaha sebagaimana yang dijalankan pada tanggal perjanjian ini; membuat atau menimbulkan utang tambahan atas dana yang dipinjamkan atau kredit yang diberikan; membuat, mengadakan atau menimbulkan pengikatan hak tanggungan atas harta tak bergeraknya.
During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of SMBC, such as: enter into any transaction with any other party except on an arms length basis, and without limiting the previous clause with conditions which less favorable to the borrowers; lease, assign, transfer or partial dispose or all parts of its material assets (more than 20% of total equity); materially changes the nature of its business as conducted on the date of the agreement; make or generate additional debts for loan obtained; make, conduct or incur collateral for intangible asset.
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: EBITDA:beban bunga minimum 1,25:1; debt to equity ratio maksimum 2,5:1; debt service coverage ratio minimum 1,5.
During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios: minimum EBITDA:interest expenses of 1.25:1; maximum debt to equity ratio of 2.5:1; debt service coverage ratio minimum 1.5.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup mempunyai rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 3,79, debt to equity ratio sebesar 0,40, dan debt service coverage ratio sebesar 2,81.
As December 31, 2016, the Group has EBITDA to interest expenses ratio of 3.79, debt to equity ratio of 0.40, and debt service coverage ratio of 2.81.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari SMBC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of short-term bank loans from SMBC for the year ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Bank Index Selindo (Index)
PT Bank Index Selindo (Index)
Fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari Index berupa Fasilitas Kredit Rekening Koran, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 35.000.000.000 pada tanggal 1 Juli 2014. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai tambahan modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2016. Entitas Induk telah melakukan pelunasan atas Fasilitas Kredit Rekening Koran pada tanggal 31 Desember 2015.
Credit facility obtained by the Company from Index is Overdraft Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 35,000,000,000 in July 1, 2014. This facility is used as addition for working capital and will expire on July 1, 2016. The Company has fully paid Overdraft Credit Facility on December 31, 2015.
Atas fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 18) dari Index, Entitas Induk memberikan jaminan secara gabungan sebagai berikut:
Short-term bank loans and long-term bank loans obtained from Index (Note 18), are jointly secured by:
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Index Selindo (Index) (lanjutan)
PT Bank Index Selindo (Index) (continued)
a.
a.
Land with total area of 2,537 sqm with certificate of title No. 598, located at Kapuk Muara Villlage, Penjaringan District, North Jakarta, DKI Jakarta Province owned by the Company (Note 13).
b.
Land with total area of 3,193 sqm with certificate of title No. 594, located at Kapuk Muara Village, Penjaringan District, North Jakarta, DKI Jakarta Province owned by the Company (Note 13).
c.
Fiduciary deed on the Company‟s raw materials (Note 8).
b.
c.
Satu bidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 598 seluas 2.537 m 2, terletak di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta tercatat atas nama Entitas Induk (Catatan 13). Satu bidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 594 seluas 3.193 m 2, terletak Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta tercatat atas nama Entitas Induk (Catatan 13). Fidusia persediaan bahan baku milik Entitas Induk (Catatan 8).
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari Index untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of short-term bank loans from Index for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 16-0060LI tanggal 25 April 2016, fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari BTMU:
Based on Credit Agreement Letter No. 16-0060LI dated April 25, 2016, the credit facilities obtained the Company from BTMU are such follows:
a.
Fasilitas kredit Uncomitted Short Term (UST) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 25 April 2017 (Catatan 39).
a.
Uncomitted Short Term Credit Facility (UST), with maximum credit facility amounting to Rp 150,000,000,000. This facility is used as working capital and will expire on April 25, 2017 (Note 39).
b.
Fasilitas Import Settlement (IC), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 70.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan baku impor dan tujuan impor umum. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 25 April 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
b.
Import Settlement Facility (IC), with maximum credit limit amounting to Rp 70,000,000,000. This facility is used for procurement import of raw materials and general import purposes. This facility will expire on April 25, 2017. As of December 31, 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.
Fasilitas-fasilitas pinjaman jaminan sebagai berikut: a. b.
tersebut
dijamin
dengan
Loan facilities are secured by collateral as follows:
Akta jaminan fidusia No. 21 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). Akta jaminan fidusia No. 20 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8).
a. b.
71
Fiduciary deed No. 21 on the Company‟s trade receivables (Note 6). Fiduciary deed No. 20 on the Company‟s inventories (Note 8).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) (continued)
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BTMU, antara lain: menjual, menyewakan, memindahkan atau dengan cara lain melepaskan, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya seharihari, atau memberikan kepentingan jaminan apapun atas, salah satu dari aset-aset Entitas Induk, kecuali untuk pembiayaan leasing; membayar lebih awal utang lainnya selain dari: (i). BTMU, (ii). dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari, dan (iii) utang yang tidak berdampak secara material (lebih dari 20% dari total ekuitas) merugikan kemampuan Debitur melakukan pembayaran utangnya kepada BTMU; memperoleh setiap aset dengan cara membeli, menyewa atau dengan cara lainnya kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari; melakukan penggabungan atau peleburan dengan pihak lainnya, kecuali jika Entitas Induk adalah entitas yang bertahan; bertindak sebagai penjamin atau melakukan tindakan apapun yang memiliki dampak sejenis sehubungan dengan kewajiban-kewajiban pihak ketiga manapun.
During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BTMU, such as: sell, lease, transfer or otherwise dispose of, except in its ordinary course of business, or grant any security interest over, any of the Company‟s assets, except for leasing financing; prepay any other indebtedness other than: (i). BTMU‟s, (ii). in its ordinary course of business, and (iii). indebtedness which has no materially (more than 20% of total equity) adverse impact on the Borrower‟s ability to conduct its payment of its debt to BTMU; acquire by purchase, lease or other means any assets, except in its ordinary course of business; conduct merger or consolidation with any other party, unless if the Company is the surviving entity; act as a guarantor or perform any act with similar effect, against any third party‟s obligations.
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan jumlah dari piutang dan persediaan dikurangi dengan utang tidak boleh kurang dari utang jangka pendek yang belum dilunasi dan debt to equity ratio maksimum 2,5.
During the term of the loan, the Company must keep and maintain the sum of trade receivables and inventories deducted by trade payables shall not be lower than outstanding short-term loan and debt to equity ratio is maximum 2.5.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup mempunyai jumlah dari piutang dan persediaan dikurangi dengan utang lebih dari utang jangka pendek yang belum dilunasi dan debt to equity ratio 0,40.
As December 31, 2016, the Group has sum of trade receivables and inventories deducted by trade payables higher than outstanding short-term loan and debt to equity ratio is 0.40.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari BTMU untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of short-term bank loans from BTMU for the year ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Pinjaman bank yang diperoleh DLS terdiri atas:
Bank loans obtained by DLS are as follows:
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Berdasarkan Akta Notaris Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 41 tanggal 25 September 2012, DLS memperoleh fasilitas pembiayaan piutang (Account Receivables Financing) dari DBS. Pada tanggal 15 Agustus 2014 berdasarkan Surat Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 482/PFPA-DBSI/VIII/2014, fasilitas ini telah mengalami perubahan menjadi pembiayaan utang (Account Payables Financing) dengan batas maksimum Rp 250.000.000.000. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Surat Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 223/PFPA-DBSI/XI/1-2/2016 tanggal 21 Nopember 2016 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk keperluan pengadaan barang persediaan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2017.
Based on Notarial Deed Bank Facility Agreement No. 41 dated September 25, 2012, DLS obtained Account Receivables Financing Facility from DBS. As of August 15, 2014 based on Amendment to the Banking Facility Agreement No. 482/PFPA-DBSI/VIII/2014, this facility has been amended become Account Payables Financing with maximum credit limit amounting to Rp 250,000,000,000. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment to the Banking Facility Agreement No. 223/PFPA-DBSI/XI/1-2/2016 dated November 21, 2016 in connection with extension of term loan facility. This facility is used for procurement of inventories and will expire on April 30, 2017.
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
Untuk fasilitas ini, DLS memberikan jaminan sebagai berikut:
For this facility, DLS provide collaterals as follows:
i.
Perjanjian gadai atas deposito milik DLS dan/atau Harry Sanusi yang disimpan di Bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 15,00% dari total terhutang (Catatan 11). Jaminan fidusia atas persediaan milik DLS (Catatan 8). Jaminan fidusia atas piutang milik DLS (Catatan 6).
i.
Pledge agreement over DLS‟s and/or Harry Sanusi‟s deposit in bank with collateralized value at least 15.00% of the total loan (Note 11).
ii.
Fiduciary on inventories owned by DLS (Note 8).
iii.
Jaminan pribadi atas nama Harry Sanusi, presiden direktur dan pemegang saham DLS (Catatan 7c).
iv.
Fiduciary on trade receivables owned by DLS (Note 6). Personal guarantee of Harry Sanusi, DLS‟s president director and shareholder (Note 7c).
ii. iii. iv.
Selama jangka waktu pinjaman, DLS harus menjaga dan mempertahankan gearing ratio (jumlah utang bank/jumlah ekuitas) maksimal sebesar 5x, debt service ratio minimal sebesar 1,25x dan networth tidak berkurang lebih dari 25,00% setiap tahun.
During the term of the loan, DLS must keep and maintain gearing ratios (Total Bank Loan/Total Equity) maximum at 5x, minimum debt service ratio at 1.25x and networth is not decreased by more than 25.00% annually.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari DBS untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expense of short-term bank loan from DBS for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, are presented as “Interest Expenses” in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
Berdasarkan Akta Notaris Dr. Ir. Yohanes Wilion, S.E., S.H., MM. No. 55 tanggal 22 Juli 2010, DLS memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari Danamon. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. PP/238/0915 tanggal 4 September 2015, sehubungan dengan penarikan dan penambahan jaminan berupa tanah dan bangunan.
Based on Notarial Deed of Dr. Ir. Yohanes Wilion, S.E., S.H., MM. No. 55 dated July 22, 2010, DLS obtained some loan facilities from Danamon. This agreement has been amended several times, most recently by Extension Agreement to Credit Agreement No. PP/238/0915, dated September 4, 2015, in connection with the withdrawal and additional collateral of land and buildings.
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh DLS dari Danamon antara lain sebagai berikut:
Loan facilities obtained by DLS from Danamon are as follows:
i.
Fasilitas Open Account Financing dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 83.500.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai modal kerja dan dibayarkan 3 bulan setelah tanggal pencairan. Fasilitas ini telah dilunasi pada 13 Juli 2016.
i.
Open Account Financing Facility with maximum credit amounted to Rp 83,500,000,000. This facility is used as working capital and paid in 3 months after the date of disbursement. This facility has been fully paid on July 13, 2016.
ii.
Fasilitas Kredit Rekening Koran dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai modal kerja dan telah dilunasi pada 18 Juli 2016.
ii.
Overdraft Facility with maximum credit amounted to Rp 15,000,000,000. This facility is used as working capital and has been fully paid on July 18, 2016.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Danamon
Indonesia
Tbk
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued) (Danamon)
PT Bank Danamon (continued)
Indonesia
Tbk
(Danamon)
Untuk fasilitas ini, DLS memberikan jaminan sebagai berikut:
For this facility, DLS provide collaterals as follows:
i.
i.
ii. iii. iv. v.
Tanah dan bangunan milik DLS yang terletak di beberapa lokasi (Catatan 13). Jaminan fidusia atas persediaan milik DLS (Catatan 8). Jaminan fidusia atas piutang usaha milik DLS (Catatan 6). Deposito atas nama DLS (Catatan 11). Jaminan pribadi atas nama Harry Sanusi, presiden direktur dan pemegang saham DLS(Catatan 7c).
ii. iii. iv. v.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari Danamon untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Land and buildings owned by DLS located in several locations (Note 13). Fiduciary on inventories owned by DLS (Note 8). Fiduciary on trade receivables owned by DLS (Note 6). Deposits owned by DLS (Note 11). Personal guarantee of Harry Sanusi, DLS‟s president director and shareholder (Note 7c).
Interest expense of short-term bank loans from Danamon for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, are presented as “Interest Expenses” in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES
Utang usaha merupakan utang atas biaya ekspedisi, pembelian bahan baku dan bahan pendukung sehubungan dengan proses produksi yang dilakukan oleh Grup.
Trade payables represent payables for expedition expenses, purchase of raw materials and supplies in connection with the production process carried out by the Group.
Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on suppliers‟ name are as follows:
2016
2015
Pihak ketiga PT Bumimulia Indah Lestari PT Megasetia Agung Kimia PT Mane Indonesia PT Dian Cipta Perkasa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000.000.000)
25.755.044.138 14.917.074.778 12.923.852.599 8.063.838.106
33.547.547.862 21.627.916.159 23.328.913.622 21.109.418.411
239.498.925.406
266.657.016.001
Third parties PT Bumimulia Indah Lestari PT Megasetia Agung Kimia PT Mane Indonesia PT Dian Cipta Perkasa Others (each below Rp 20,000,000,000)
Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 7a)
301.158.735.027 92.694.654.985
366.270.812.055 94.131.946.431
Total third parties Related party (Note 7a)
Total utang usaha
393.853.390.012
460.402.758.486
Total trade payables
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The detail of trade payables based on aging are as follows: 2016
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 60 hari Sub-total
2015
169.704.330.891
241.718.033.699
80.491.997.863 32.548.918.408 11.695.131.570 6.718.356.295
95.505.352.544 8.575.825.507 1.406.435.988 19.065.164.317
Third party Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 60 days
301.158.735.027
366.270.812.055
Sub-total
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) 2016
Pihak berelasi (Catatan 7a) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Sub-total Total utang usaha
2015
90.904.771.526
92.077.889.367
1.789.883.459 -
1.992.944.412 60.793.594 319.058
Related parties (Note 7a) Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
92.694.654.985
94.131.946.431
Total trade payables
393.853.390.012
460.402.758.486
Total
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on their original currency are as follows:
2016
2015
Rupiah Dollar Amerika Serikat (USD 1.375.811 tanggal 31 Desember 2016 dan USD 1.284.121 tanggal 31 Desember 2015) Ringgit Malaysia (MYR 73.239 tanggal 31 Desember 2016) Euro (EUR 8.950 tanggal 31 Desember 2016 dan EUR 25.000 tanggal 31 Desember 2015) Dong Vietnam (VND 94.259.346 tanggal 31 Desember 2016 dan VND 88.305.447 tanggal 31 Desember 2015) Dolar Singapura (SGD 7 tanggal 31 Desember 2016) Yuan Tiongkok (CNY 320 tanggal 31 Desember 2015)
374.966.131.004
442.256.736.798
18.485.397.973
17.714.446.944
219.431.734
-
126.745.873
376.742.000
55.622.494
54.153.085
60.934
-
-
679.659
Rupiah United States Dollar (USD 1,375,811 as of December 31, 2016 and USD 1,284,121 as of December 31, 2015) Malaysian Ringgit (MYR 73,239 as of December 31, 2016) Euro (EUR 8,950 as of December 31, 2016 and EUR 25,000 as of December 31, 2015) Vietnam Dong (VND 94,259,346 as of December 31, 2016 and VND 88,305,447 as of December 31, 2015) Singapore Dollar (SGD 7 as of December 31, 2016) China Yuan (CNY 320 as of December 31, 2015)
Total
393.853.390.012
460.402.758.486
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atas penggunaan gas dan listrik (Catatan 11 dan 38c).
On December 31, 2015, there is a guarantee given by the Company to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for the use of gas and electricity (Notes 11 and 38c).
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a.
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka senilai Rp 2.454.813.010 dan Rp 967.006.934 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. b.
This account represent prepaid Value Added Tax amounted to Rp 2,454,813,010 and Rp 967,006,934 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Utang pajak
b.
Akun ini terdiri dari:
Sub-total
2015
741.276.650 138.599 1.290.328.620 907.930.255 4.156.745.100 4.134.060 5.132.417 6.351.286.510
408.210.445 1.261.834.810 713.448.175 504.714.186 35.251.876.620 13.944.380.749
The Company Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
13.456.972.211
52.084.464.985
Sub-total
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Pajak Pertambahan Nilai
132.306.980 753.592.359 490.734.047 352.516.833 33.365.106 69.363.910 1.906.850.526
888.889 978.842.920 23.285.130 258.721.125 1.322.950.315 100.400.982 837.226.429
Subsidiaries Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Others Value Added Tax
Sub-total
3.738.729.761
3.522.315.790
Sub-total
17.195.701.972
55.606.780.775
Total
Total
c.
Beban pajak penghasilan
c.
Akun ini terdiri dari:
Income tax expenses This account consists of the following:
2016
d.
Taxes payable This account consists of:
2016 Entitas Induk Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Prepaid taxes
2015
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(49.459.321.856) 11.256.496.975
(62.450.032.250) (11.493.097.534)
Income tax benefits (expenses) Current Deferred
Total
(38.202.824.881)
(73.943.129.784)
Total
Pajak penghasilan - kini
d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Income tax - current Reconciliation between income before income tax expenses as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan - kini (lanjutan)
d. 2016
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Eliminasi untuk konsolidasi Bagian rugi (laba) penyertaan saham pada Entitas Asosiasi Rugi (laba) sebelum beban pajak penghasilan Entitas Anak Laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Induk Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penghapusan persediaan usang Sewa Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda permanen: Sumbangan dan jamuan Pengobatan dan perawatan Pajak Penyusutan kendaraan Perawatan dan pemeliharaan Telepon Beban emisi saham Laba atas perubahan nilai wajar efek Penghasilan yang telah dikenai pajak final Pendapatan jasa giro Pendapatan sewa Lain-lain Laba kena pajak - Entitas Induk
Income tax - current (continued) 2015
219.312.978.691 (32.197.276.637)
336.923.332.210 6.860.981.218
(3.263.535.315)
10.671.142.255
72.700.761.464
(2.834.451.390)
256.552.928.203
351.621.004.293
(34.476.260.620) (2.629.412.681) (603.427.526)
(54.544.988.005) (2.998.563.050) (399.529.690)
3.918.050.577
2.629.412.681
3.578.912.566
4.845.867.997
1.708.415.265 1.688.960.550 994.014.246 721.995.922 270.705.569 35.268.700 -
1.752.390.573 1.311.330.505 2.626.166.216 654.533.305 112.965.384 51.391.762 (72.153.448.277)
(7.473.959.288)
(28.847.838)
(26.406.011.794) (1.381.352.337) 1.205.000.000
(1.932.239.551) (668.125.002) -
Income before income tax expenses per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Elimination of consolidation Share in net losses (earnings) in Associate Subsidiaries‟ loss (gain) before income tax expenses Income before income tax expenses of the Company Timing differences: Depreciation of fixed assets Write-off of obsolete inventories Leases Allowance for impairment value and obsolescence of inventories Allowance for employee benefits Permanent differences: Donations and entertainment Medical allowance Tax Depreciation of vehicles Repair and maintenance Telephone Stock issuance cost Gain on changes in fair value of mutual funds Income subject to final income tax Interest income Rental income Others
197.703.827.352
232.879.321.303
Taxable income - the Company
Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak
49.425.956.750 33.365.106
58.219.830.250 4.230.202.000
Current tax expenses The Company Subsidiaries
Total beban pajak kini
49.459.321.856
62.450.032.250
Total current tax expenses
6.685.103.788 1.388.874.245 41.346.846.300
8.051.881.453 287.007.597 14.629.064.580
Prepaid income taxes The Company Article 22 Article 23 Article 25
49.420.824.333 3.948.814.872
22.967.953.630 2.907.251.685
53.369.639.205
25.875.205.315
Pajak dibayar di muka Entitas Induk Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Total Entitas Anak Total pajak dibayar di muka
77
Total Subsidiaries Total prepaid income taxes
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan - kini (lanjutan)
d. 2016
2015
Utang pajak penghasilan Entitas Induk Entitas Anak
5.132.417 33.365.106
35.251.876.620 1.322.950.315
Income tax payable The Company Subsidiary
Total utang pajak penghasilan
38.497.523
36.574.826.935
Total income tax payable
3.948.814.872
-
Claim for tax refund Subsidiary
Taksiran tagihan pajak penghasilan Entitas Anak
e.
Income tax - current (continued)
Laba kena pajak tahun 2016 hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Entitas Induk.
The 2016 taxable income resulted from the above reconciliation provides the basis for the filling of the Company‟s Annual Corporate Income Tax Return.
Entitas Induk telah melaporkan laba kena pajak tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
The Company has reported the taxable income for 2015, as mentioned above, in the Annual Tax Return (SPT) of Corporate Income Tax which is submitted to the Tax Office.
Pajak Tangguhan
e.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan berdasarkan beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal/ Beginning Balance Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyusutan Sewa Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Liabilitas pajak tangguhan -Entitas Anak Aset pajak tangguhan Entitas Anak Total aset pajak tangguhan
Efek Translasi/ Effect of Translation
Details of deferred tax assets (liabilities) from temporary differences between commercial and tax reporting by using the applicable tax rate as of December 31, 2016 and 2015, are as follows:
2016 Dikreditkan pada Manfaat (Beban) Penghasilan Pajak Tangguhan/ Komprehensif Lain/ Deferred Tax Credited to Other Benefits Comprehensive (Expenses) Income
5.349.882.856
-
657.353.171 (19.650.943.645) (104.887.869)
-
322.159.474 (8.619.065.155) (150.856.882)
(13.748.595.487)
-
(7.553.034.421)
-
Deferred Tax
894.728.142
-
(50.834.533)
(383.016.541)
-
Saldo Akhir/ Ending Balance
5.861.594.457
979.512.645 (28.270.008.800) (255.744.751)
(383.016.541) -
(21.684.646.449) (50.834.533)
7.606.395.199
124.533.165
18.860.365.929
(1.100.373.042)
25.490.921.251
(6.142.200.288)
124.533.165
11.256.496.975
(1.483.389.583)
3.755.440.269
78
Deferred tax liabilitiesThe Company Liabilities for employee benefits Allowance for impairment and obsolescence of inventories Depreciation Leases Total deferred tax liabilities the Company Deferred tax liabilitiesSubsidiaries Deferred tax assets Subsidiaries Total deferred tax assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
16. TAXATION (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
e.
Deferred Tax (continued)
2015
Saldo Awal/ Beginning Balance Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyusutan Sewa Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Aset pajak tangguhan Entitas Anak Total liabilitas pajak tangguhan
f.
Efek Translasi/ Effect of Translation
Dikreditkan pada Manfaat (Beban) Penghasilan Pajak Tangguhan/ Komprehensif Lain/ Deferred Tax Credited to Other Benefits Comprehensive (Expenses) Income
4.976.336.926
-
1.211.466.999
749.640.763 (6.014.696.644) (5.005.446)
-
(92.287.592) (13.636.247.001) (99.882.423)
-
(293.724.401)
(837.921.069)
-
Saldo Akhir/ Ending Balance
5.349.882.856
657.353.171 (19.650.943.645) (104.887.869)
(12.616.950.017)
(837.921.069)
(13.748.595.487)
6.395.040.151
1.066.344.257
1.123.852.483
(978.841.692)
7.606.395.199
6.101.315.750
1.066.344.257
(11.493.097.534)
Surat Ketetapan Pajak
f.
(1.816.762.761)
(6.142.200.288)
Deferred tax liabilitiesThe Company Liabilities for employee benefits Allowance for impairment and obsolescence of inventories Depreciation Leases Total deferred tax liabilities the Company Deferred tax assets Subsidiaries Total deferred tax liabilities
Tax Assessment Letter
Entitas Induk
The Company
Pada tanggal 3 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2013 dan 2012 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014, masing-masing sebesar Rp 3.376.962.786 dan Rp 3.472.565.575. Pada tanggal 19 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2011 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014 sebesar Rp 2.595.623.252. Sehingga jumlah permohonan pengembalian pajak sebesar Rp 9.445.151.613 dan disajikan dalam akun “Taksiran Tagihan Pajak” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2015.
On September 3, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB VAT 2013 and 2012 that was paid by the Company during the year of 2014 amounting to Rp 3,376,962,786 and Rp 3,472,565,575, respectively. On September 19, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB VAT 2011 that was paid by the Company during the year 2014 amounted to Rp 2,595,623,252. Therefore, the total amount of claim for tax refund amounted to Rp 9,445,151,613, and is presented as “Claim for Tax Refund” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015.
Pada tanggal 15 Desember 2016, Entitas Induk telah menerima keputusan atas banding dari SKPKB PPN tersebut dari Pengadilan Pajak Madya Bandung melalui Surat Putusan Pengadilan Pajak No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/16/2016 sampai No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/16/2016 yang menyatakan bahwa Entitas Induk berhak menerima pengembalian atas kelebihan pembayaran PPN tersebut. Sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Entitas Induk belum menerima pengembalian atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut (Catatan 39).
On December 15, 2016, the Company has received decision for the objection of that SKPKB VAT from Madya Bandung Tax Court, through Tax Court Decision Letter No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/16/2016 until No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/16/2016 stated that the Company is entitled to receive refund of the overpayment of VAT. As of the date of the consolidated statement of financial position, the Company has not received the refund of the Tax Court Decision (Note 39).
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB-00156/WPJ.09/KP.1105/ RIK.SIS/2015 tanggal 27 April 2015, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan kurang bayar pajak penghasilan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 1.878.945.740 dan disajikan dalam akun “Beban Pajak” sebagai bagian dari “Beban Usaha - Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Perusahaan telah melunasi kekurangan bayar pajak penghasilan tahun buku 2013 tersebut selama bulan Desember 2015.
Based on Field Tax Audit Report No. PEMB00156/WPJ.09/KP.1105/RIK.SIS/2015 dated April 27, 2015, the Company received the results of the tax audit on tax underpayment for the year 2013 amounted to Rp 1,878,945,740 which is presented in "Taxes Expense" as part of "Operating Expenses General and Administrative" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in 2015. The Company has paid on tax underpayment for the year 2013 during the month of December 2015.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
16. TAXATION (continued)
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
f.
Tax Assessment letter (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
Rincian hasil dari pemeriksaan kurang bayar pajak Entitas Induk adalah sebagai berikut:
Details of tax audit result on tax underpayment of the Company are as follows:
2013 PPh 25 - Bandung PPh 21 - Bandung PPh 23 - Bandung PPh 4(2) Bandung PPh 21 Semarang PPh 21 Surabaya Total hasil pemeriksaan
Tanggal SKPKB/ Date of SKPKB
Nomor SKPKB/ Number of SKPKB
Kurang Bayar/ Underpayment
18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 1 Desember 2015/ December 1, 2015 30 Nopember 2015/ November 30, 2015
00019/206/13/441/15
1.127.329.900
00002/201/13/441/15
275.361.543
00006/203/13/441/15
272.187.102
00016/240/13/441/15
200.004.545
00002/201/13/503/15
3.314.612
00002/201/13/604/15
748.038
Tanggal bayar/ Payment date 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 16 Desember 2015/ December 16, 2015
2013 Article 25 - Bandung Article 21 - Bandung Article 23 - Bandung Article 4(2) - Bandung Article 21 - Semarang Article 21 - Surabaya Total of tax audit results
1.878.945.740
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB-00161/WPJ.05/KP.0805/ RIK.SIS/2015 tanggal 13 Agustus 2015 dan No. PEMB-00174/WPJ.05/KP.0805/ RIK.SIS/2015 tanggal 17 Agustus 2015, DLS menerima hasil pemeriksaan kurang bayar pajak untuk tahun buku 2013 dan 2012 sebesar Rp 3.441.613.521 dan disajikan dalam akun “Beban Pajak” sebagai bagian dari “Beban Usaha - Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. DLS telah melunasi kekurangan bayar pajak untuk tahun buku 2013 dan 2012 tersebut pada tanggal 28 Desember 2015.
Based on Field Tax Audit Report No. PEMB-00161/WPJ.05/KP.0805/RIK.SIS/2015 dated August 13, 2015 and No. PEMB00174/WPJ.05/KP.0805/RIK.SIS/2015 dated August 17, 2015, DLS received the results of the tax audit on tax underpayment for the year 2013 and 2012 amounted to Rp 3,441,613,521 which is presented in "Taxes Expense" as part of "Operating Expenses General and Administrative" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in 2015. DLS has paid on tax underpayment for the year 2013 and 2012 on December 28, 2015.
Rincian hasil dari pemeriksaan kurang bayar pajak DLS adalah sebagai berikut:
Details of tax audit on tax underpayment results of DLS are as follows:
2013 PPh 25 PPh 4(2) PPh 21 PPh 23 2012 PPh 25 PPh 4(2) PPh 21 PPh 23
Tanggal SKPKB/ Date of SKPKB
Nomor SKPKB/ Number of SKPKB
23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015
00014/206/13/038/15
1.427.664.240
00003/240/13/038/15
278.484.761
00002/201/13/038/15
117.515.597
00002/203/13/038/15
115.965.123
23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015
00023/206/12/038/15
1.301.882.740
00014/240/12/038/15
87.712.618
00019/201/12/038/15
78.477.375
00021/203/12/038/15
33.911.067
Total hasil pemeriksaan
Kurang Bayar/ Underpayment
3.441.613.521
80
Tanggal bayar/ Payment date 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015
2013 Article 25 Article 4(2) Article 21 Article 23 2012 Article 25 Article 4(2) Article 21 Article 23 Total of tax audit results
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
16. TAXATION (continued)
Pengampunan Pajak
g.
Tax Amnesty
Pada tanggal 15 Nopember 2016, DLS, Entitas Anak, berpartisipasi dalam Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. DLS memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) No. KET51189/PP/WPJ.05/2016 tanggal 2 Desember 2016 dengan jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan pajak sebesar Rp 100.000.000.
On November 15, 2016, DLS, the Subsidiary, participated in the Tax Amnesty Program in accordance with Law No. 11 Year 2016. DLS obtained Tax Amnesty Acknowledgement letter (SKPP) No. KET-51189/PP/WPJ.05/2016 dated December 2, 2016 with the amounts recognized as tax amnesty assets amounted to of Rp 100,000,000.
Grup telah mereklasifikasi aset pengampunan pajaknya menjadi kas dan bank, dan menyesuaikan nilai tambahan modal disetor sesuai dengan hasil penilaian tersebut (Catatan 24).
The Group has reclassified its tax amnesty assets into cash and bank, and adjusted its additional paidin capital balance according to the abovementioned valued (Note 24).
17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES
Beban masih harus dibayar terdiri atas:
Accrued expenses consist of: 2016
2015
Promosi Tunjangan karyawan Lisensi Ekspedisi Utilitas Bunga Jasa profesional Lain-lain
28.956.552.033 11.573.104.615 6.175.255.421 5.424.802.773 2.681.758.956 1.119.460.701 1.210.042.937 12.108.822.736
14.869.690.935 9.947.611.784 5.134.868.421 1.633.633.288 4.409.193.556 4.324.199.114 21.828.851.786 552.475.816
Promotion Employee welfare License Expedition Utilities Interest Professional fees Others
Total
69.249.800.172
62.700.524.700
Total
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM BANK LOANS
Utang bank jangka panjang yang diperoleh Entitas Induk terdiri dari:
Long-term bank loans obtained by the Company consists of:
2016 PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI Fasilitas Kredit Investasi VII Fasilitas Kredit Investasi VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi IV Fasilitas Kredit Investasi V PT Bank Index Selindo Fasilitas Term Loan Total
2015
3.512.948.964 11.740.572.888 10.282.483.616
9.535.147.203 17.610.859.350 15.423.725.401
49.576.270.000
6.734.848.480 64.830.508.482
-
12.719.707.626
PT Bank Central Asia Tbk Investment Credit Facility VI Investment Credit Facility VII Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Investment Credit Facility IV Investment Credit Facility V PT Bank Index Selindo Term Loan Facility
75.112.275.468
126.854.796.542
Total
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS (continued) 2016
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI Fasilitas Kredit Investasi VII Fasilitas Kredit Investasi VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi IV Fasilitas Kredit Investasi V PT Bank Index Selindo Fasilitas Term Loan
2015
3.512.948.964 5.870.286.444 5.141.241.808
6.022.198.233 5.870.286.444 5.141.241.794
15.254.238.000
6.734.848.481 15.254.237.296
-
2.373.068.357
Current maturities of long-term bank loans PT Bank Central Asia Tbk Investment Credit Facility VI Investment Credit Facility VII Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Investment Credit Facility IV Investment Credit Facility V PT Bank Index Selindo Term Loan Facility
Total bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
29.778.715.216
41.395.880.605
Total current maturities of long-term bank loans
Bagian utang bank jangka panjang
45.333.560.252
85.458.915.937
Long-term portion
Pinjaman-pinjaman tersebut dibebankan suku bunga berkisar antara 10,75% - 12,00% pada tahun 2016 dan berkisar antara 11,00% - 13,00 % pada tahun 2015.
These loan bears annual interest rate ranging from 10.75% - 12.00% in 2016 and ranging from 11.00% 13.00% in 2015.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari BCA terdiri atas:
Credit facilities obtained from BCA are as follows:
a.
Fasilitas Kredit Investasi VI, diperoleh pada tanggal 28 Juni 2012, berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan kembali mesin di pabrik Cikembar. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 501.849.853, dimulai pada tanggal 6 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2017.
a.
Investment Credit Facility VI, was obtained on June 28, 2012, based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, with maximum credit limit amounting to Rp 30,000,000,000. This facility bears is used to refinance machineries in Cikembar factory. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 501,849,853, starting from August 6, 2012 until July 6, 2017.
b.
Fasilitas Kredit Investasi VII, diperoleh pada tanggal 29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 21.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, dimana BCA menambahkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 25.900.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembangunan pabrik minuman energi di Cidahu dan dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 489.190.537, dimulai pada tanggal 13 Nopember 2014 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018.
b.
Investment Credit Facility VII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 21,500,000,000. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, where BCA increased the maximum borrowing limit to Rp 25,900,000,000. This facility is used to construct energy drinks factory in Cidahu and is paid in monthly installments amounting to Rp 489,190,537, starting from November 13, 2014 until December 13, 2018.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
c.
c.
Fasilitas Kredit Investasi VIII, diperoleh pada tanggal 29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 26.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan terakhir, berdasarkan surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, BCA menurunkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 22.100.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian mesin pabrik minuman energi di Cidahu dan dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 428.436.817, dimulai pada tanggal 13 Januari 2015 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018.
Investment Credit Facility VIII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 26,500,000,000. This agreement has amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, BCA reduced the maximum borrowing limit to Rp 22,100,000,000. This facility is used as working capital for the purchase of energy drink machineries in Cidahu and is paid in monthly installments amounting to Rp 428,436,817, starting from January 13, 2015 until December 13, 2018.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari BCA (Catatan 14).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from BCA (Note 14).
Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari BCA (Catatan 14).
During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from BCA (Note 14).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari BCA untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of long-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Pada tanggal 27 Juli 2011, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 201/CB/JKT/2011, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IV (KI-IV) dengan batas maksimum sebesar Rp 45.000.000.000. Pada tanggal 21 Mei 2012, berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 206/AMD/CB/JKT/2012, batas maksimum pinjaman KI-IV dipecah menjadi dua menjadi Fasilitas KI-IV A sebesar Rp 35.000.000.000 dan KI-IV B sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan mesin-mesin pabrik di Cikande. Pinjaman KIIV A dan KI-IV B masing-masing dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 753.787.879 dan Rp 208.333.333, dimulai pada tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 27 Juli 2016. Entitas Induk telah melakukan pelunasan atas Fasilitas Kredit Investasi IV (KI-IV) pada tanggal 27 Juli 2016.
On July 27, 2011, based on Credit Agreement No. 201/CB/JKT/2011, the Company obtained Investment Credit Facility IV (KI-IV) with maximum credit limit amounting to Rp 45,000,000,000. On May 21, 2012, based on Amendment Letter of Credit Agreement No. 206/AMD/CB/JKT/2012, the maximum limit is split into Facilities KI-IV A amounting to Rp 35,000,000,000 and KI-IV B amounting to Rp 10,000,000,000. These credit facilities is used for financing factory machineries and building at Cikande. Loan KI-IV A and KI-IV B is paid in monthly installments amounting to Rp 753,787,879 and Rp 208,333,333, respectively, starting from August 27, 2012 until July 27, 2016. The Company has fully paid Credit Facility IV (KI-IV) on July 27, 2016.
Pada tanggal 6 Maret 2015, berdasarkan Perubahan ke16 Terhadap Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi V (KI-V) dengan batas maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk refinancing atas capital expenditure. Pinjaman KI-V dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 1.271.186.441, dimulai pada tanggal 6 Maret 2015 sampai dengan tanggal 6 Maret 2020.
On March 6, 2015, based on 16th Amendment Letter of Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained Investment Credit Facility V (KI-V) with maximum credit limit amounting to Rp 75,000,000,000. This credit facility is used for refinancing of capital expenditure. Loan KI-V is paid in monthly installments amounting to Rp 1,271,186,441, starting from March 6, 2015 until March 6, 2020.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari CIMB (Catatan 14).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from CIMB (Note 14).
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
Selama pinjaman terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari CIMB (Catatan 14).
During the term of the loan with CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from CIMB (Note 14).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari CIMB untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of long-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
PT Bank Index Selindo (Index)
PT Bank Index Selindo (Index)
Pada tanggal 1 Juli 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 1 yang dibuat di hadapan Hannywati Gunawan S.H., Entitas Induk memperoleh Fasilitas Term Loan dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk penambahan modal dan dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 341.296.096 dimulai pada tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 2 Januari 2020. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 11 Januari 2016.
On July 1, 2014, based on the Deed No. 1, of Hannywati Gunawan SH, the Company obtained Term Loan Facility with maximum credit limit amounting to Rp 15,000,000,000. This credit facility is used as additional working capital and paid in monthly installments amounting to Rp 341,296,096 starting from February 1, 2015 until January 2, 2020. This facility has been fully paid by the Company on January 11, 2016.
Fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari Index (Catatan 14).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from Index (Note 14).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari Index untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses of long-term bank loans from Index for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
19. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
19. CONSUMER FINANCING PAYABLES
Utang pembiayaan konsumen merupakan utang kepada PT BCA Finance, PT Bank Index Selindo, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia dan Public Bank Bhd., Malaysia atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
Consumer financing payables represents payables to PT BCA Finance, PT Bank Index Selindo, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia and Public Bank Bhd., Malaysia, for the purchase of vehicles with details as follows:
2016 Jatuh tempo 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2015 Due date 2016 2017 2018 2019 2020 2021
553.143.267 380.008.115 240.470.383 149.280.932 12.296.015
1.069.347.921 480.268.658 389.992.081 257.609.719 159.949.698 13.172.404
Total Dikurangi: Bunga
1.335.198.712 (101.093.831)
2.370.340.481 (202.156.010)
Utang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.234.104.881
2.168.184.471
Consumer financing payables
496.715.249
968.210.522
Less current portion
737.389.632
1.199.973.949
Long-term portion
Bagian jangka panjang
84
Total Less: Interest
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
19. CONSUMER FINANCING PAYABLES (continued)
Utang pembiayaan konsumen ini dikenai bunga berkisar 7,28% - 10,15% dan 3,45% - 10,15% per tahun masingmasing pada tahun 2016 dan 2015.
This facility bears annual interest rate ranging from 7.28% - 10.15% and 3.45% - 10.15% in 2016 and 2015, respectively.
Kendaraan milik Grup dijadikan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen yang diperoleh oleh Grup (Catatan 13).
Vehicles owned by the Group are used as collateral for consumer financing payables acquired by the Group (Note 13).
Beban bunga dari utang pembiayaan konsumen untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses on consumer financing payables for the years ended December 31, 2016 and 2015, are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
20. FINANCE LEASE PAYABLES
Utang sewa merupakan utang kepada PT Dipo Star Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance dan BPI Leasing Corp., Filipina atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
Finance lease payables represent payables to PT Dipo Star Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance and BPI Leasing Corp., Philippines for the purchase of vehicles with details as follows:
2016
2015
Jatuh tempo 2016 2017 2018 2019 2020
2.359.797.262 1.473.353.518 623.865.889 -
6.264.285.737 620.840.401 170.143.603 125.191.002 19.140.104
Due date 2016 2017 2018 2019 2020
Total Dikurangi: Bunga
4.457.016.669 (507.909.775)
7.199.600.847 (304.596.079)
Utang sewa pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
3.949.106.894
6.895.004.768
Finance lease payables
2.011.855.234
5.975.984.142
Less current portion
Bagian jangka panjang
1.937.251.660
919.020.626
Long-term portion
Total Less: Interest
Entitas Induk
The Company
Selama utang Entitas Induk terhadap PT Orix Indonesia Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period the Company remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a.
a.
Make a change on the vehicle that makes the vehicle being different from the form, identity, function and/or the original condition of the vehicle when submitted.
b.
Transfer the rights and obligations to another party.
b.
Melakukan suatu perubahan atas kendaraan yang membuat kendaraan menjadi berbeda dari bentuk, identitas, fungsi dan/atau kondisi semula dari kendaraan ketika diserahkan. Memindahkan hak dan kewajiban kepada pihak lain.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Selama utang DLS terhadap PT Dipo Star Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Dipo Star Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period DLS remains indebted to PT Dipo Star Finance, without prior written consent from PT Dipo Star Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:
a.
a.
b. c. d. e.
Memindahkan barang dari tempat penyimpanan yang telah disepakati. Melekatkan barang pada bangunan atau dalam tanah. Melekatkan atau menjadikan barang bagian tetap dari suatu rangkaian barang lain. Menambah, mengurangi, mengganti, merubah petunjuk kerja, fungsi, atau mutu dari barang. Mengambil, mengirim, atau mengizinkan barang diambil atau dikirim ke luar wilayah Indonesia.
b. c. d. e.
Move assets from storage area that has been agreed. Attach the assets in buildings or in the ground. Attach or make the assets into permanent part of a series of other items. Add, subtract, change, alter work instructions, function, or quality of the assets. Take, send, or allow the assets are taken or shipped to out of Indonesia.
Selama utang DLS terhadap PT Orix Indonesia Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period DLS remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:
a.
a.
Allow others to use the equipment in any form.
b.
Make changes, either addition or subtraction of the equipment. Move the equipment from land and buildings that have been agreed.
b. c.
Mengizinkan pihak lain untuk menggunakan peralatan dalam bentuk apapun. Melakukan suatu perubahan, baik penambahan ataupun pengurangan atas peralatan. Memindahkan peralatan dari tanah dan bangunan yang telah ditetapkan.
c.
Beban bunga dari utang sewa pembiayaan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).
Interest expenses on finance lease payables for the years ended December 31, 2016 and 2015 are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup mencatat penyisihan imbalan pascakerja karyawan masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, dalam laporannya tertanggal 16 Januari 2017 dan 10 Februari 2017 dan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
As of December 31, 2016, the Group recognize employee benefits cost based on the independent actuary‟s calculation of PT Padma Radya Aktuaria in its reports dated January 16, 2017 and February 10, 2017, respectively, using “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup mencatat penyisihan imbalan pascakerja karyawan masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, dalam laporannya tertanggal 3 Februari 2016 dan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
As of December 31, 2015, the Group recognize employee benefits cost based on the independent actuary‟s calculation of PT Padma Radya Aktuaria in its reports dated February 3, 2016, respectively, using “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pensiun normal Tingkat mortalitas
2016
2015
8,50% - 8,75%
9,00%
7,00% 55-56 Tahun/Years 100% TMI3
8,00% 55 Tahun/Years 100% TMI3
86
Discount rate per year Average salary increase per year Normal retirement age Mortality rate
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of liabilities for employee benefits in consolidated statement of financial position are as follows:
2016
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset Liabilitas imbalan kerja karyawan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2015
70.309.036.669 (26.930.195.885)
59.898.659.610 (16.649.905.736)
Present value of defined benefit obligation Fair value of asset
43.378.840.784
43.248.753.874
Liabilities for employee benefits
(1.468.818.799) 41.910.021.985
Mutasi nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
(991.424.973) 42.257.328.901
Less current maturities Long-term portion
The movement in the fair value of plan assets is as follows:
2016
2015
Pada awal tahun Iuran pemberi kerja Penghasilan bunga Pengukuran kembali: Imbal hasil atas aset program
16.649.905.736 8.100.000.000 1.485.514.040
Pada akhir tahun
26.930.195.885
694.776.109
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
14.624.981.937 2.900.000.000 1.091.300.506 (1.966.376.707) 16.649.905.736
At the beginning of the year Employer‟s contributions Interest income Remeasurements: Return on plan assets At the end of the year
Details of employee benefits expenses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
2016
2015
Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu
10.238.958.620 3.748.792.658 967.851.879
9.018.791.223 3.051.215.798 1.434.739.011
Current service expense Interest expense Past service expense
Total beban imbalan kerja karyawan (Catatan 29)
14.955.603.157
13.504.746.032
Total employee benefits expenses (Note 29)
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Details of employee benefits expenses are recognized on equity in other comprehensive income are as follows:
2016
Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto Keuntungan aktuarial yang timbul dari: Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program Total penghasilan yang diakui pada penghasilan komprehensif lain
2015
(694.776.109)
1.966.376.707
Remeasurement on the net defined benefit liabilities (assets)
(2.028.861.858)
(6.483.396.506)
(3.209.920.366)
(2.750.031.246)
Actuarial gain from: Changes in financial assumptions Adjustment based on experience liabilities program
(7.267.051.045)
Total income recognized in other comprehensive income
(5.933.558.333)
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Movements in liabilities for employee benefits are follows:
2016
2015
Saldo awal tahun Iuran pemberi kerja Pembayaran manfaat karyawan Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan (Catatan 29) Penghasilan komprehensif lain (Catatan 25) Penyesuaian atas mutasi karyawan masuk Efek translasi
43.248.753.874 (8.100.000.000) (596.771.956)
39.971.606.047 (2.900.000.000) (163.306.873)
102.759.713
Beginning balance Employee contribution Payment of employee benefits Employee benefits expenses current year (Note 29) Other comprehensive income (Note 25) Adjustment due to employees mutation in Translation effect
14.955.603.157
13.504.746.032
(5.933.558.333)
(7.267.051.045)
Saldo akhir tahun Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
43.378.840.784
43.248.753.874
Ending balance
Bagian jangka panjang
41.910.021.985
8.052.207 (203.238.165)
(1.468.818.799)
(991.424.973)
Less current maturities
42.257.328.901
Long-term portion
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Pendanaan program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Iuran pemberi kerja yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 8.100.000.000 dan Rp 2.900.000.000, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group provides a funded defined benefit pension plan for all its permanent employees who qualify. The funding program is managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Pension Fund. Employee contribution paid amounted to Rp 8,100,000,000 and Rp 2,900,000,000 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan imbalan paskakerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
The Group‟s management believes that the sum of employee benefits liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are adequate to cover the requirement of Labor Law.
Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut:
Historical information on the present value of the defined benefit obligation, the fair value of plan assets and the adjustments are as follows:
2016
2015
2014
2013
2012
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program
(70.309.036.669) 26.930.195.885
(59.898.659.610 ) 16.649.905.736
(54.596.587.984) 14.624.981.937
(25.332.497.560) 9.511.875.865
(25.082.745.803) 7.198.526.825
Defisit
(43.378.840.784)
(43.248.753.874 )
(39.971.606.047)
(15.820.621.695)
(17.884.218.978)
Penyesuaian berdasarkan pengalaman program
(3.209.920.366)
(2.750.031.246 )
3.719.441.692
88
3.318.454.377
1.247.547.847
Present value of the defined benefit obligation Fair value of plan assets Deficit Adjustment based on experience program
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Entitas Induk/ The Company Analisis sensitivitas Asumsi tingkat diskonto Tingkat diskonto - 1%
The sensitivities analysis from the changes of the main assumptions of the liabiliies for employee benefits for the years ended December 31, 2016 are as follows:
DLS, Entitas Anak/ Subsidiary
RLI, Entitas Anak/ Subsidiary
42.908.065.280 47.400.056.195
25.381.859.016 28.258.174.021
23.891.551 29.441.231
Tingkat diskonto + 1%
39.004.357.697
22.890.902.511
19.461.065
Asumsi tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan gaji - 1%
42.908.065.280 38.569.682.175
25.381.859.016 22.755.975.937
23.891.551 19.285.174
47.844.877.291
28.372.049.001
29.598.437
6.500.000.000
2.600.000.000
-
15,93
14,58
23,77
Tingkat kenaikan gaji + 1% Iuran yang diharapkan masuk ke dalam aset program Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas imbalan
Sensitivities analysis Discount rate assumptions Discount rate - 1% Discount rate + 1% Salary increase rate assumptions Salary increase rate - 1% Salary increase rate + 1% Contributions expected to enter into plan assets Weighted average duration of benefit obligations
Metode Deterministic merupakan metode analisa yang tidak mengandung komponen yang sifatnya probabilistik, sehingga hasil yang dihasilkan akan tetap sama sepanjang data yang di-input sama.
Deterministic method is a method of analysis that does not contain components that are probabilistic, so that the results generated will remain the same throughout the same data entered.
Dalam melakukan pengukuran terhadap analisa sensitivitas, aktuaris menggunakan dasar kejadiankejadian dengan derajat kepastian yang cukup tinggi berdasarkan data saat ini yang telah terjadi.
In measuring the sensitivities analysis, actuary using the basic events with a fairly high degree of certainty based on current data that has happened.
Tidak terdapat perubahan metode dalam melakukan analisa sensitivitas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
There is no changes of method in the sensitivities analysis if compared with prior year.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan pasti tidak terdiskonto per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut
Expected maturity analysis of undiscounted defined benefits obligation as of December 31, 2016 is presented below.
Kurang dari 1 tahun Antara 1 - 2 tahun Antara 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Entitas Induk/ The Company 1.161.762.011 1.220.535.199 8.257.448.984 416.128.648.635
DLS, Entitas Anak/ Subsidiary 306.958.237 1.297.195.479 2.549.310.299 171.453.300.379
22. MODAL SAHAM
RLI, Entitas Anak/ Subsidiary 98.551 121.894 552.390 715.077.025
Less than 1 year Between 1 - 2 years Between 2 - 5 years Over 5 years
22. SHARE CAPITAL The composition of the Company‟s shareholders as of December 31, 2016 and 2015 based on reports provided by PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, are as follows:
Susunan pemegang saham Entitas Induk dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2016
Pemegang Saham PT Kino Investindo Harry Sanusi (Presiden Direktur) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Peter Chayson (Direktur) Masyarakat (di bawah 5%) Total
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued and Fully Paid 992.857.100 150.990.000
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 69,50% 10,57%
Total/Total 99.285.710.000 15.099.000.000
148.364.800 167.000 136.192.600 1.428.571.500
10,39% 0,01% 9,53% 100,00%
14.836.480.000 16.700.000 13.619.260.000 142.857.150.000
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued and Fully Paid 992.857.100 150.000.000
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 69,50% 10,50%
Total/Total 99.285.710.000 15.000.000.000
148.364.800
10,39%
14.836.480.000
137.349.600 1.428.571.500
9,61% 100,00%
13.734.960.000 142.857.150.000
Shareholders PT Kino Investindo Harry Sanusi (President Director) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Peter Chayson (Director) Public (below 5%) Total
2015
Pemegang Saham PT Kino Investindo Harry Sanusi (Presiden Direktur) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Masyarakat (di bawah 5%) Total
89
Shareholders PT Kino Investindo Harry Sanusi (President Director) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Public (below 5%) Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
23. DIVIDEND AND GENERAL RESERVES
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 205, para pemegang saham memutuskan halhal sebagai berikut:
Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 25, 2016, which was covered by Notarial Deed No. 205 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company‟s Shareholders approved the following:
a.
a.
Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp 24,000,000,000.
b.
Distribution of cash dividend amounting Rp 52,857,145,500 or Rp 37 per shares.
b.
Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 24.000.000.000. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 52.857.145.500 atau Rp 37 per saham.
Berdasarkan Keputusan Sirkuler para Pemegang Saham Sebagai tanggal 29 Juni 2015, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 24.000.000.000 dari saldo laba Entitas Induk.
Based on Circular Decision of Shareholders on June 29, 2015, the Company‟ Shareholders approved appropriaton of general reserve amounting to Rp 24,000,000,000 from the Company‟s retained earnings.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian tambahan modal disetor terdiri dari:
As of December 31, 2016 and 2015, details of additional paid-in capital consists of:
2016 Agio saham dari Penawaran Umum Perdana Dikurangi Beban emisi saham
to
2015
845.714.550.000
845.714.550.000
(72.153.448.277)
(72.153.448.277)
Sub-total Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali PT Dutalestari Sentratama Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Pengampunan pajak (Catatan 16g)
773.561.101.723
773.561.101.723
4.056.881.066
4.056.881.066
(51.837.140.910) (17.168.979.025) (1.427.886.087) 100.000.000
(51.837.140.910) (17.168.979.025) (1.427.886.087) -
Total
707.283.976.767
707.183.976.767
Capital paid in excess of par value from Initial Public Offering Less Stock issuance cost Sub-total Difference in value arising from restructuring transactions with PT Dutalestari Sentratama Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Tax amnesty (Note 16g) Total
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 tanggal 12 Juni 2014, Entitas Induk mengakuisisi 487 lembar saham DLS dari Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw (yang masing-masing merupakan pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 649.300.000. Nilai tercatat investasi DLS adalah sebesar Rp 4.706.181.066, sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada DLS adalah sebesar Rp 4.056.881.066.
Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 dated June 12, 2014, the Company acquired 487 shares in DLS from Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw (all are related parties), with acquisition price amounting to Rp 649,300,000. The carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,706,181,066, hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,056,881,066.
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 41.035.995 lembar saham KCP dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 11.196.325.891. Nilai tercatat investasi KCP adalah sebesar (Rp 40.640.815.018), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KCP adalah sebesar (Rp 51.837.140.910).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 11,196,325,891. The carrying value of investment in KCP amounted to (Rp 40,640,815,018), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCP amounting to (Rp 51,837,140,910).
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 9 Juni 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 1.455.000 lembar saham KCM dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 5.333.416.365. Nilai tercatat investasi KCM adalah sebesar (Rp 11.835.562.661), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KCM adalah sebesar (Rp 17.168.979.025).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated June 9, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 5,333,416,365. The carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 11,835,562,661), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 17,168,979,025).
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli kepemilikan KVC dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 1.097.499.045. Nilai tercatat investasi KVC adalah sebesar (Rp 330.387.042), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KVC adalah sebesar (Rp 1.427.886.087).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired ownership of KVC from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 1,097,499,045. The carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 330,387,042), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 1,427,886,087).
25. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
25. OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the details of other comprehensive income are as follows:
2016
2015
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Surplus revaluasi tanah Saldo awal Surplus tahun berjalan Kepentingan non-pengendali
457.003.256.692 27.510.302.710 (198.004.118)
407.601.548.203 49.407.000.000 (5.291.511)
Saldo surplus revaluasi tanah akhir tahun
484.315.555.284
457.003.256.692
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Saldo awal Keuntungan aktuarial tahun berjalan Pajak penghasilan terkait pengukuran kembali atas program imbalan pasti Kepentingan non-pengendali Reklasifikasi ke saldo laba
-
-
5.933.558.333
7.267.051.045
(1.483.389.583) (3.285.674)
(1.816.762.761) (2.914.772)
(4.446.883.076)
(5.447.373.512)
Saldo pengukuran kembali atas program imbalan pasti akhir tahun Bagian penghasilan komprehensif lain dari Entitas Asosiasi Saldo awal Keuntungan aktuarial tahun berjalan Pajak penghasilan terkait pengukuran kembali atas program imbalan pasti
-
-
-
-
22.285.819
67.880.429
(5.571.455)
(16.970.107)
91
Items that will not be reclassified to profit or loss Land revaluation surplus Beginning balance Current year surplus Non-controlling interest Land revaluation surplus ending balance of year Remeasurement of defined benefit Beginning balance Current year actuarial gain Income tax of remeasurement of defined benefits plan Non-controlling interest Reclassification to retained earnings Remeasurement of defined benefit plan ending balance of year Share of other comprehensive income of Associate Beginning balance Current year actuarial gain Income tax of remeasurement of defined benefits plan
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan)
25. OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
2016 Bagian penghasilan komprehensif lain dari Entitas Asosiasi (lanjutan) Reklasifikasi ke saldo laba
2015
(16.714.364)
Saldo penghasilan komprehensif lain dari Entitas Asosiasi Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo awal Kerugian tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akhir tahun Total penghasilan komprehensif lain
(50.910.322)
-
2.327.960.412 (5.936.972.805)
(3.609.012.393)
480.706.542.891
26. PENJUALAN
-
Share of other comprehensive income of Associate (continued) Reclassification to retained earnings Balance of other comprehensive income of Associate
2.390.069.421 (62.109.009)
Items that will be reclassified to profit or loss Exchange difference on translation of financial statements Beginning balance Current year loss
2.327.960.412
Exchange difference on translation of financial statements ending balance of year
459.331.217.104
Total other comprehensive income
26. SALES
Rincian penjualan adalah sebagai berikut:
The details of sales are as follows: 2016
2015
Perawatan tubuh Minuman Makanan Farmasi
1.640.496.744.676 1.166.975.588.024 675.635.971.964 9.920.457.016
1.689.501.782.898 1.344.482.113.484 563.142.940.317 6.720.765.818
Personal cares Beverages Foods Pharmaceuticals
Total - neto
3.493.028.761.680
3.603.847.602.517
Total - net
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah penjualan konsolidasian untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
There are no sales transaction to the customers with revenues exceeding 10% from the total consolidated sales for the years ended December 31, 2016 and 2015.
Seluruh penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berasal dari pihak ketiga.
All sales for the years ended December 31, 2016 and 2015 were obtained from third parties.
27. BEBAN POKOK PENJUALAN
27. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold are as follows:
2016
2015
Bahan baku dan pengemas yang digunakan Saldo awal Pembelian Pemusnahan Saldo akhir
142.850.499.074 1.189.720.586.517 12.859.316.647 (148.015.841.898)
139.784.246.342 1.311.543.605.714 12.675.914.187 (142.850.499.074)
Sub-total
1.197.414.560.340
1.321.153.267.169
92
Raw material and packaging used Beginning balance Purchase Disposal Ending balance Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
27. COST OF GOODS SOLD (continued) 2016
Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi Penyusutan (Catatan 13) Total beban produksi Persediaan barang dalam proses Saldo awal Pemusnahan Saldo akhir Sub-total Beban pokok produksi Persediaan jadi Saldo awal Pembelian Pemusnahan Saldo akhir Sub-total Total
2015
92.204.357.339 168.969.865.088 21.973.660.298
87.179.568.630 171.393.096.081 18.693.505.902
Direct labor Manufacturing overhead Depreciation (Note 13)
1.480.562.443.065
1.598.419.437.782
Total production costs
7.636.659.891 933.167.375 (4.622.783.387)
5.219.070.473 599.013.269 (7.636.659.891)
Work in process Beginning balance Disposal Ending balance
3.947.043.879
(1.818.576.149)
Sub-total
1.484.509.486.944
1.596.600.861.633
Cost of goods manufactured Finished goods Beginning balance Purchase Disposal Ending balance
196.099.832.457 647.860.779.369 16.023.293.082 (255.878.568.601)
188.334.991.207 537.130.288.148 9.530.089.892 (196.099.832.457)
604.105.336.307
538.895.536.790
Sub-total
2.088.614.823.251
2.135.496.398.423
Total
Tidak ada transaksi pembelian kepada pemasok pihak ketiga dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah pembelian konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
No purchases to third parties suppliers with total purchases exceeding 10% from the total consolidated purchase for the years ended December 31, 2016 and 2015.
Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 638.583.096.127 dan Rp 525.256.934.130 atau setara dengan 98,57% dan 97,79% dari total pembelian barang jadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 7b).
The Group entered into transactions of purchase of inventories with PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounted to Rp 638,583,096,127 and Rp 525,256,934,130 or equivalent with 98.57% and 97.79% from total purchase of finished goods for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 7b).
28. BEBAN PENJUALAN
28. SELLING EXPENSE
Beban penjualan terdiri atas:
Selling expenses consist of: 2016
2015
Iklan dan promosi Gaji, upah dan tunjangan Pengiriman Sewa Perjalanan dinas Transportasi Penyusutan (Catatan 13) Renovasi Pemeliharaan dan perawatan Perijinan dan keamanan Jasa profesional Peralatan dan perlengkapan Utilitas Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000)
587.367.111.024 139.234.192.490 110.543.502.874 20.366.299.393 9.271.324.710 8.737.575.138 6.415.670.986 4.500.000.000 3.090.352.362 2.757.396.577 2.133.032.227 1.755.801.993 1.435.520.718 5.035.765.624
526.988.844.097 127.803.475.664 106.626.737.214 13.527.489.456 3.421.006.554 5.688.068.339 7.433.339.051 1.965.145.552 1.079.672.448 246.532.000 948.107.654 1.405.035.398 2.738.575.631
Advertising and promotion Salaries, wages and allowances Delivery Rent Business travel Transportation Depreciation (Note 13) Renovation Repair and maintenance Permit and security Professional fees Equipment and supplies Utilities Others (under Rp 1,000,000,000)
Total
902.643.546.116
799.872.029.058
Total
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE
Beban umum dan administrasi terdiri dari:
General and administrative expenses consists of: 2016
2015
Gaji, upah dan tunjangan Sewa Imbalan kerja karyawan (Catatan 21) Penyusutan (Catatan 13) Jasa profesional Utilitas Peralatan dan perlengkapan Asuransi Pemeliharaan dan perawatan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang (Catatan 8) Pajak Perjalanan dinas Transportasi Riset dan pengembangan Perijinan dan keamanan Paten Sumbangan dan jamuan Amortisasi Pelatihan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6) Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000)
161.106.885.580 16.099.716.157 14.955.603.157 10.365.139.992 8.670.377.215 7.722.303.388 5.688.240.295 4.998.544.848 4.825.911.949
146.135.291.917 16.748.210.138 13.504.746.032 7.075.531.943 5.844.652.292 5.715.800.851 4.221.662.725 2.784.049.316 4.607.374.542
4.760.494.742 3.877.123.630 3.638.268.570 2.494.658.102 2.234.510.183 1.485.662.147 1.444.562.806 1.244.144.395 1.056.737.421 897.992.301
3.069.582.723 7.918.532.289 3.271.342.140 2.017.695.899 1.401.454.487 1.288.660.207 998.999.439 1.129.943.510 462.792.992 1.487.510.741
409.578.314 4.711.955.126
1.619.274.432 3.362.548.527
Salaries, wages and allowances Rent Employee benefits (Note 21) Depreciation (Note 13) Professional fees Utilities Equipment and supplies Insurances Repair and maintenance Allowance for impairment and obsolescence of inventories (Note 8) Taxes Business travel Transportation Research and development Permit and security Patent Donation and entertainment Amortization Training Allowances for impairment losses of trade receivables (Note 6) Others (under Rp 1,000,000,000)
Total
262.688.410.318
234.665.657.142
Total
30. BEBAN BUNGA
30. INTEREST EXPENSE
Perincian beban bunga berdasarkan sumber pendanaan terdiri dari:
The details of interest expenses based on funding sources are as follows:
2016 Utang bank jangka pendek (Catatan 14) PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo Utang bank jangka panjang (Catatan 18) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Index Selindo Utang pembiayaan konsumen (Catatan 19) PT BCA Finance PT Bank Index Selindo Lain-lain
2015
25.129.737.269 17.527.522.161 12.087.090.297
22.910.748.299 21.815.081.501 14.335.818.380
10.126.700.000
329.422.222
6.374.166.648 5.999.083.230 15.055.028
11.124.671.506 2.284.364.415
7.736.763.261 3.899.351.551 40.544.073
6.775.144.449 5.887.214.279 1.844.491.902
61.606.732 46.540.623
103.714.828 27.923.500 215.215.985
94
Short-term bank loans (Note 14) PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo Long-term bank loans (Note 18) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Index Selindo Consumer financing payables (Note 19) PT BCA Finance PT Bank Index Selindo Others
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN BUNGA (lanjutan)
30. INTEREST EXPENSE (continued) 2016
2015
374.602.991 122.382.346 38.571.065 136.558.875
381.515.550 601.645.854 20.051.751 98.533.187
Finance lease payables (Note 20) PT Orix Indonesia Finance PT Dipo Star Finance PT BCA Finance Others
89.716.276.150
88.755.557.608
Total
Utang sewa pembiayaan (Catatan 20) PT Orix Indonesia Finance PT Dipo Star Finance PT BCA Finance Lain-lain Total
31. KEUNTUNGAN PEMBELIAN DENGAN DISKON
31. GAIN ON BARGAIN PURCHASE
Keuntungan pembelian dengan diskon merupakan selisih antara imbalan yang dibayarkan atas akuisisi bisnis sebesar Rp 84.000.000.000 dengan nilai wajar aset neto teridentifikasi sebesar Rp 110.102.377.253.
Gain on bargain purchase represent the difference between the compensation paid for the acquisition of business amounted to Rp 84,000,000,000 and the acquired fair value of net identifiable assets amounted to Rp 110,102,377,253.
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Grup adalah risiko pasar (yaitu risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Grup menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini.
Potential risks arising from the Group‟s financial instruments relates to market risk (foreign currency exchange and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Policies of the importance of managing the risk level has increased significantly considering changes of several parameters and volatility of financial markets both in Indonesia and international. The Group‟s Director reviews and approves risk policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is affected by market risks, especially foreign currency exchange and interest rate risk.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Exchange Risk
Risiko mata uang adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, deposito yang dibatasi penggunaannya, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan dalam mata uang asing.
Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. Our exposure to exchange rate fluctuations from cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, restricted deposits, other non-current assets - refundable deposits, trade payables, other payables, accrued expenses, consumer financing payables and finance lease payables in foreign currency.
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued) 2016
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
2015 Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Aset Kas dan setara kas Kas USD PHP MYR VND Bank USD PHP MYR VND Deposito berjangka MYR VND Piutang usaha USD PHP MYR VND Piutang lain-lain USD PHP MYR VND Deposito yang dibatasi penggunaannya USD Aset tidak lancar lainnya - uang jaminan PHP MYR VND
10.841 372.800 606 63.082.000
145.661.018 101.181.648 1.815.640 37.224.724
9.161 257.545 6.757 9.398.501
126.373.931 75.737.657 21.687.605 5.763.606
1.489.112 28.384.993 1.922.036 1.050.998.111
20.007.714.774 7.703.970.950 5.758.621.670 620.194.590
3.962.673 16.316.878 802.385 1.476.555.003
54.665.094.654 4.798.385.827 2.575.375.015 905.493.499
1.124.378 6.634.389.800
3.368.754.548 3.914.957.238
-
-
592.882 108.451.360 1.104.894 1.501.704.759
7.965.963.766 29.434.783.637 3.310.378.438 886.156.842
813.185 120.021.627 1.387.549 361.792.220
11.217.885.806 35.295.359.972 4.453.546.648 221.868.134
1.433 227.040 513.556 23.245.081
19.253.788 61.621.000 1.538.667.699 13.716.936
796.277 314.348 2.590.000
234.165.305 1.008.947.058 1.588.311
-
-
46.816
645.829.689
471.072 38.230 161.232.053
127.853.681 114.541.094 95.143.127
717.082 39.980 154.787.284
96
Assets Cash and cash equivalents Cash USD PHP MYR VND Banks USD PHP MYR VND Time deposits MYR VND Trade receivables USD PHP MYR VND Other receivables USD PHP MYR VND
Restricted deposits USD Other non-current asset - refundable deposits 210.875.969 PHP 128.321.807 MYR 94.922.898 VND
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued) 2016
2015
Mata Uang Asing/ Foreign Currency Liabilitas Utang usaha USD MYR VND EUR SGD CNY Utang lain-lain USD PHP MYR VND Beban masih harus dibayar USD PHP MYR VND Utang pembiayaan konsumen MYR Utang sewa pembiayaan PHP Aset (liabilitas) moneter - neto USD PHP MYR VND EUR SGD CNY Total
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen/ Equivalent Rp Liabilities Trade payables USD MYR VND EUR SGD CNY Other payables USD PHP MYR VND
1.375.811 73.239 94.259.346 8.950 7 -
18.485.397.973 219.431.734 55.622.494 126.745.873 60.934 -
1.284.121 88.305.447 25.000 320
17.714.446.944 54.153.085 376.742.000 679.659
7.177.172 160.311 22.044.375
1.947.956.369 480.308.589 13.008.398
453 8.480.065 254.183 235.034.079
6.249.135 2.493.775.010 815.839.790 144.134.035
9.577 29.498.813 1.367.677 71.968.438
128.676.572 8.006.272.802 4.097.702.558 42.468.617
6.063 25.053.420 986.074 85.880.362
83.639.085 7.367.584.419 3.164.953.055 52.665.908
295.645
885.783.463
385.577
1.237.567.218
1.585.787
430.398.569
2.395.376
704.420.146
Accrued expenses USD PHP MYR VND Consumer financing payables MYR Finance lease payables PHP
48.850.848.916 30.048.745.155 2.969.518.070 978.683.420 (376.742.000) (679.659) 82.470.373.902
Monetary assets (liabilities) - net USD PHP MYR VND EUR SGD CNY Total
708.880 99.645.493 2.806.828 9.246.379.645 (8.950) (7) -
9.524.518.801 27.044.783.176 8.409.552.745 5.456.293.948 (126.745.873) (60.934) 50.308.341.863
3.541.198 102.180.548 925.185 1.595.903.120 (25.000) (320)
Analisa Sensitivitas atas Perubahan Selisih Kurs
Sensitivities Analysis on Changes in Foreign Exchange Rates
Pada tanggal 20 Maret 2017, laporan keuangan konsolidasian diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan, nilai tukar adalah Rp 13.329 untuk 1 USD, Rp 266 untuk 1 PHP, Rp 3.004 untuk 1 MYR, Rp 0,58 untuk 1 VND, Rp 14.342 untuk 1 EUR dan Rp 9.525 untuk 1 SGD. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2016, aset moneter bersih akan menurun sebesar Rp 652.797.647.
On March 20, 2017, of the consolidated financial statements were completed and authorized to be issued, the exchange rate is Rp 13,329 for 1 USD, Rp 266 for 1 PHP, Rp 3,004 for 1 MYR, Rp 0.58 for 1 VND, Rp 14,342 for 1 EUR and Rp 9,525 for 1 SGD. If these exchange rates are used at December 31, 2016, the net monetary assets would decreased by Rp 652,797,647.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued)
Analisa Sensitivitas (lanjutan)
atas
Perubahan
Selisih
Kurs
Sensitivities Analysis on Changes in Foreign Exchange Rates (continued)
Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek.
To manage its foreign currency fluctuation explosure, the Group maintains the exposure at an acceptable level by buying foreign currencies that will be needed to avoid explosure from short term fluctuations.
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal atas eksposur nilai tukar mata uang asing.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange explosure.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan setara kas, investasi jangka pendek, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan.
Interest rate risk is the risk in terms of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Exposure of the Group to interest rate risk is mainly related to cash equivalents, short-term investments, restricted deposits, short-term bank loans, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga saat ini.
The Group closely monitor fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the most profitable steps for the Group in a timely manner. Management does not consider the need for interest rate swaps at this time.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table is the carrying amount, by maturity, on the Group's financial assets and liabilities related to interest rate risk: 2016
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun/Due Within One (1) Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in 2nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in 4th Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke 5/Due in 5th Year
Total/Total
Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Setara kas/Cash equivalents Investasi jangka pendek/Short-term investments Deposito yang dibatasi penggunaannya/ Restricted deposits
371.267.514.344
-
-
-
-
371.267.514.344
117.502.807.126
-
-
-
-
117.502.807.126
16.348.952.772
-
-
-
-
16.348.952.772
699.466.688.006
-
-
-
-
699.466.688.006
29.778.715.216
26.265.766.252
15.254.238.000
3.813.556.000
496.715.249
359.449.878
226.051.290
140.329.743
11.558.721
1.234.104.881
2.011.855.234
1.330.579.654
606.672.006
-
-
3.949.106.894
Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables
98
75.112.275.468
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) 2015
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun/Due Within One (1) Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in 2nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in 4th Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke 5/Due in 5th Year
Total/Total
Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Setara kas/Cash equivalents Investasi jangka pendek/Short-term investments Deposito yang dibatasi penggunaannya/ Restricted deposits
662.508.505.695
-
-
-
-
662.508.505.695
110.028.847.838
-
-
-
-
110.028.847.838
47.308.027.969
-
-
-
-
47.308.027.969
658.142.101.371
-
-
-
-
658.142.101.371
41.395.880.605
32.151.782.927
28.638.833.948
17.627.305.705
7.040.993.357
126.854.796.542
968.210.522
437.722.466
358.870.375
231.878.597
171.502.511
2.168.184.471
5.975.984.142
604.542.723
170.143.603
133.353.359
10.980.941
6.895.004.768
Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Group is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers and other receivables.
Risiko kredit yang berasal dari piutang usaha dan piutang lain-lain dikelola oleh manajemen Grup sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan dan piutang lain-lain. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh manajemen Grup.
Credit risk arise from trade receivables and other receivables managed by the management of the Group in accordance with the policies, procedures, and control of the Group relating to customer credit risk management and other receivables. Credit limits are determined for all customers based on internal assessment criteria. The balance of customer receivables is monitored regularly by the management of the Group.
Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following table provides information regarding the maximum exposure to Group‟s credit risk as of December 31, 2016 and 2015:
2016
2015
Piutang usaha - neto Piutang lain-lain
863.423.500.403 67.583.898.644
894.124.002.198 37.881.171.215
Trade receivables - net Other receivables
Total
931.007.399.047
932.005.173.413
Total
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO KREDIT (lanjutan)
CREDIT RISK (continued)
Grup melakukan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
The Group conducts business relationships only with recognized and credible parties. The Group has policy to go through customers credit verification procedures. In addition, the amounts of receivables are monitored continuously to reduce the risk for impairment.
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cashout) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk when the Group is unable to meet its obligations when it is due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, the fund needed for settlement of current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The tables below summarize the maturity profile of the Group‟s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2016 and 2015:
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
LIQUIDITY RISK (continued) 2016 <=1 tahun/ <= 1 year
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas
1-2 tahun/ 1-2 years
2-5 tahun/ 2-5 years
>= 5 tahun/ >= 5 years
Total/ Total
Nilai wajar Fair value
699.466.688.006
-
-
-
699.466.688.006
699.466.688.006
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 69.249.800.172 29.778.715.216
26.265.766.252
19.067.794.000
-
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 69.249.800.172 75.112.275.468
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 69.249.800.172 75.112.275.468
496.715.249 2.011.855.234 1.202.113.725.447
359.449.878 1.330.579.654 27.955.795.784
377.939.754 606.672.006 20.052.405.760
-
1.234.104.881 3.949.106.894 1.250.121.926.991
1.234.104.881 3.949.106.894 1.250.121.926.991
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Total Liabilities
2015 <=1 tahun/ <= 1 year Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas
1-2 tahun/ 1-2 years
2-5 tahun/ 2-5 years
>= 5 tahun/ >= 5 years
Total/ Total
Nilai wajar Fair value
658.142.101.371
-
-
-
658.142.101.371
658.142.101.371
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 41.395.880.605
32.151.782.927
53.307.133.010
-
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542
968.210.522 5.975.984.142 1.234.423.365.622
437.722.466 604.542.723 33.194.048.116
762.251.483 314.477.903 54.383.862.396
-
2.168.184.471 6.895.004.768 1.322.001.276.134
2.168.184.471 6.895.004.768 1.322.001.276.134
101
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Total Liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
PENGELOLAAN MODAL
CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syaratsyarat modal tertentu.
The primary objective of the Group‟s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Manajemen Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.
Group‟s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.
The Group‟s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, perhitungan rasio adalah sebagai berikut:
As generally accepted practice, the Group evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio), which is calculated as net liabilities divided by total capital. Net liabilities is total liabilities as presented in the consolidated statement of financial position less cash and cash equivalents. Whereas, total equity is all components of equity in the consolidated statement of financial position. As of December 31, 2016 and 2015, the ratio calculation are as follows:
2016
2015
Total liabilitas Dikurangi kas dan setara kas
1.332.431.950.729 (376.655.296.337)
1.434.605.406.270 (665.988.250.372)
Liabilitas bersih Total ekuitas
955.776.654.392 1.952.072.473.629
768.617.155.898 1.776.629.252.300
Net liabilities Total equity
0,49
0,43
Debt to equity ratio
Rasio liabilitas terhadap modal
33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Total liabilities Less cash and cash cash equivalents
33. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a.
Tingkat 1: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a.
Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b.
Tingkat 2: Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga); dan
b.
Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).
c.
Level 3: Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs).
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian:
The table below is a comparison of the carrying amount and fair value of the Group‟s financial instruments recorded in the consolidated financial statements: 2016
Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Deposito yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lain uang jaminan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi jangka pendek Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial Assets Financial assets classified as loan and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables
376.655.296.337 863.423.500.403 67.583.898.644
376.655.296.337 863.423.500.403 67.583.898.644
16.348.952.772
16.348.952.772
3.321.801.503
3.321.801.503
117.502.807.126
117.502.807.126
Restricted deposits Other non-current assets refundable deposits Financial assets at fair value through profit or loss Short-term investments
1.444.836.256.785
1.444.836.256.785
Total Financial Assets Financial Liabilities
699.466.688.006
699.466.688.006
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 69.249.800.172 75.112.275.468 1.234.104.881 3.949.106.894
301.158.735.027 92.694.654.985 7.256.561.558 69.249.800.172 75.112.275.468 1.234.104.881 3.949.106.894
Financial liabilities measured at amortized cost Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
1.250.121.926.991
1.250.121.926.991
Total Financial Liabilities
2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Deposito yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lain uang jaminan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi jangka pendek Total Aset Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial Assets Financial assets classified as loan and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables
665.988.250.372 894.124.002.198 37.881.171.215
665.988.250.372 894.124.002.198 37.881.171.215
47.308.027.969
47.308.027.969
3.189.074.274
3.189.074.274
110.028.847.838
110.028.847.838
Restricted deposits Other non-current assets refundable deposits Financial assets at fair value through profit or loss Short-term investments
1.758.519.373.866
1.758.519.373.866
Total Financial Assets
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) 2015
Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial Liabilities
658.142.101.371
658.142.101.371
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542 2.168.184.471 6.895.004.768
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542 2.168.184.471 6.895.004.768
Financial liabilities measured at amortized cost Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
1.322.001.276.134
1.322.001.276.134
Total Financial Liabilities
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain, beban masih harus dibayar dan uang muka penjualan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.
1.
Cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, short-term bank loans, trade payables third parties and related party, other payables, accrued expenses and advances from customers approximate their carrying values due to the short term nature that will be due within 12 months.
2.
Nilai tercatat investasi jangka pendek, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank, bank kustodian, dan pembiayaan.
2.
The carrying amount of short-term investments, restricted deposits, long-term bank loans, consumer financing payables, and finance lease payables approximate their fair values because their floating interest rate from financial instruments is dependent on adjustment by the banks, custodian bank, and financial institutions.
3.
Nilai wajar uang jaminan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar aset tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
3.
Fair value of refundable deposits are carried at historical cost because its fair value can not be measured reliably. It is not practical to estimate the fair value of the asset because there is no definite period of receipt, although it is not expected to be completed within 12 months after the date of the consolidated statement of financial position.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. PENGUKURAN NILAI WAJAR
34. FAIR VALUE MEASUREMENT
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset tertentu Grup:
The following table provides the fair value measurement of the Group‟s certain assets: 2016
Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset yang nilai wajarnya disajikan: Investasi jangka pendek Aset tetap - neto Tanah
Input signifikan yang dapat di observasi (Tingkat 2)/ Significant observable inputs (Level 2)
Harga kuotasian dalam pasar aktif/ (Tingkat 1)/ Quoted prices in active markets (Level 1)
Input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Tingkat 3)/ Significant unobservable inputs (Level 3) Assets for which fair values are disclosed:
117.502.807.126
-
117.502.807.126
-
651.009.000.000
-
651.009.000.000
-
Short-term investments Fixed assets - net Land
2015 Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset yang nilai wajarnya disajikan: Investasi jangka pendek Aset tetap - neto Tanah
Input signifikan yang dapat di observasi (Tingkat 2)/ Significant observable inputs (Level 2)
Harga kuotasian dalam pasar aktif/ (Tingkat 1)/ Quoted prices in active markets (Level 1)
Input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Tingkat 3)/ Significant unobservable inputs (Level 3) Assets for which fair values are disclosed:
110.028.847.838
-
110.028.847.838
-
563.462.000.000
-
563.462.000.000
-
Short-term investments Fixed assets - net Land
Teknik penilaian
Valuation techniques
Tanah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 651.009.000.000 dan Rp 563.462.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, masing-masing sesuai laporannya No. 047, 048 dan 049/SWR/APP-C/O/II/17 tertanggal 2 Februari 2017 dan No. 118 dan 119/SWR/APPC/O/III/16 tertanggal 15 Maret 2016, masing-masing dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.
Land as of December 31, 2016 and 2015 are recorded using fair value amounted to Rp 651,009,000,000 and Rp 563,462,000,000, respectively, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraisers, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 047, 048 and 049/SWR/APP-C/O/II/17 dated February 2, 2017 and No. 118 and 119/SWR/APP-C/O/III/16 dated March 15, 2016, with the market data approach method, respectively.
Untuk investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.
Short-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Grup mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara jenis produk yang diproduksi, yaitu terdiri dari produk perawatan tubuh, minuman, makanan, dan farmasi.
The Group manages and evaluates its operations based on type of products that produced that consists of personal care, beverages, foods, and pharmaceutical.
Tabel berikut ini menyajikan informasi segmen mengenai hasil operasi Grup:
The following table provides operating segment information regarding the operating results of the Group:
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 2016
Perawatan Tubuh/ Personal Care PENJUALAN
Minuman/ Beverages
Makanan/ Foods
Farmasi/ Pharmaceutical
Total/ Total
1.640.496.744.676
1.166.975.588.024
675.635.971.964
9.920.457.016
3.493.028.761.680
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
744.819.076.492
704.852.051.650
632.468.328.166
6.475.366.943
2.088.614.823.251
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
895.677.668.184
462.123.536.374
43.167.643.798
3.445.090.073
1.404.413.938.429
GROSS PROFIT
Beban yang tidak dapat dialokasikan: Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Beban administrasi bank Rugi selisih kurs - neto Pendapatan bunga Keuntungan pembelian dengan diskon Laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi Bagian atas laba bersih Entitas Asosiasi Laba penjualan aset tetap Lain-lain - neto
(902.643.546.116 ) (262.688.410.318 ) (89.716.276.150 ) (3.150.199.050 ) (439.519.906 ) 29.058.052.825 26.102.377.253 7.473.959.288 3.263.535.315 1.979.577.842 5.659.489.279
Unallocated expenses: Selling expenses General and administrative expenses Interest expenses Bank administration expenses Loss on foreign exchange - net Interest income Gain on bargain purchase Unrealized gain on short-term investments Share in net earning in Associates Gain on sale of fixed assets Others - net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
219.312.978.691
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(38.202.824.881 )
INCOME TAX EXPENSES
LABA TAHUN BERJALAN
181.110.153.810
CURRENT YEAR INCOME
26.040.213.019
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
207.150.366.829
COMPREHENSIVE INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF
107
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 2015
Perawatan Tubuh/ Personal Care PENJUALAN
Minuman/ Beverages
Makanan/ Foods
Farmasi/ Pharmaceutical
Total/ Total
1.689.501.782.898
1.344.482.113.484
563.142.940.317
6.720.765.818
3.603.847.602.517
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
792.812.477.011
815.442.650.092
522.459.816.817
4.781.454.503
2.135.496.398.423
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
896.689.305.887
529.039.463.392
40.683.123.500
1.939.311.315
1.468.351.204.094
GROSS PROFIT
Beban yang tidak dapat dialokasikan: Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Beban administrasi bank Rugi selisih kurs - neto Pendapatan bunga Laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Laba penjualan aset tetap Lain-lain - neto
(799.872.029.058 ) (234.665.657.142 ) (88.755.557.608 ) (3.793.149.737 ) (9.220.434.650 ) 4.081.072.930 28.847.838 (10.671.142.255 ) 1.904.617.947 9.535.559.851
Unallocated expenses: Selling expenses General and administrative expenses Interest expenses Bank administration expenses Loss on foreign exchange - net Interest income Unrealized gain on short-term investments Share in net loss in Associates Gain on sale of fixed assets Others - net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
336.923.332.210
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(73.943.129.784 )
INCOME TAX EXPENSES
LABA TAHUN BERJALAN
262.980.202.426
CURRENT YEAR INCOME
54.846.089.597
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
317.826.292.023
COMPREHENSIVE INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF
108
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statement of Financial Position 2016
Perawatan Tubuh/ Personal Care Aset segmen Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan
605.096.942.645
Minuman/ Beverages 731.747.876.166
Makanan/ Foods
Farmasi/ Pharmaceutical
55.633.944.582
11.691.432.285
Total/ Total 1.404.170.195.678
Segment assets
1.880.334.228.680
Unallocated segment assets
3.284.504.424.358 Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
87.743.305.448
106.749.043.205
-
7.791.126.104
1.332.431.950.729
Unallocated segment liabilities
202.283.474.757
Capital expenditure
25.637.778.715
Unallocated capital expenditure
227.921.253.472
2015 Perawatan Tubuh/ Personal Care Aset segmen Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan
353.895.492.539
Minuman/ Beverages 595.418.726.467
Makanan/ Foods
Farmasi/ Pharmaceutical
49.613.591.413
7.337.009.531
Total/ Total 1.006.264.819.950
Segment assets
2.204.969.838.620
Unallocated segment assets
3.211.234.658.570 Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
42.729.916.188
67.918.786.839
-
175.076.832
1.434.605.406.270
Unallocated segment liabilities
110.823.779.859
Capital expenditure
11.674.260.892
Unallocated capital expenditure
122.498.040.751
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
36. BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
2016 Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per lembar saham dasar Laba bersih untuk perhitungan saham dasar
2015
1.428.571.500
1.125.479.458
180.601.811.058
262.970.728.022
Weighted average number of common shares for computation of basic earnings per share Net income for computation of basic earnings per share
126
234
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar
37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS
37. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENT OF CASH FLOWS
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas terdiri atas:
Non-cash investing transactions consist of the following:
2016 Perolehan aset tetap - kendaraan melalui utang sewa pembiayaan Perolehan aset tetap - kendaraan melalui utang pembiayaan konsumen Perolehan aset dalam pembangunan bangunan melalui uang muka Perolehan aset dalam pembangunan mesin melalui uang muka
2015
4.012.080.321
1.700.214.240
173.760.000
1.123.730.154
-
10.551.289.411
-
1.266.567.062
38. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING a.
Acquisition of fixed assets - vehicles through finance lease payables Acquisition of fixed assets - vehicles through consumer financing payables Acquisition of assets in progress building through advances Acquisition of assets in progress machineries through advances
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD)
a.
Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD)
Pada tanggal 28 April 2011, Entitas Induk menandatangani perjanjian lisensi merek dengan WKD yang menyatakan bahwa Entitas Induk memiliki hak lisensi untuk menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”, dan pada tanggal 18 Nopember 2016 Entitas Induk dan WKD menandatangani Supplemental Trademark License Agreement, yang memperpanjang jangka waktu pemberian lisensi hingga tanggal 31 Desember 2041 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis selambat-lambatnya satu tahun sebelum berakhirnya masa lisensi.
On April 28, 2011, the Company entered into trademark license with WKD which states that the Company has the license rights to use the brand "Cap Kaki Tiga", and on November 18, 2016 the Company entered into Supplemental Trademark License Agreement, which extended the trademark license period until December 31, 2041 and can be extended based on a mutual agreement made in writing no later than one year before the expiration of the license.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari WKD, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:
Without the written consent of WKD, the Company is prohibited from conducting the following activities such as:
a.
a.
b. c.
d.
Mengalihkan sebagian atau keseluruhan isi dari Perjanjian Lisensi “Cap Kaki Tiga”. Melisensikan kembali/ulang atas merek “Cap Kaki Tiga” kepada pihak lain. Memproduksi, menjual, memasarkan, mengiklankan atau mendistribusikan produk dengan merek dagang “Cap Kaki Tiga” ke luar wilayah. Menjual, memasarkan, mengiklankan atau mendistribusikan di luar wilayah barang apapun dengan merek dagang “Cap Kaki Tiga” yang diproduksi atau akan diproduksi di dalam wilayah.
b. c.
d.
110
Transfer part or all of the contents of the License Agreement “Cap Kaki Tiga”. Sublicense/reprinted brand “Cap Kaki Tiga” to other parties. Produce, sell, market, advertise or distribute the goods bearing the trademark “Cap Kaki TIga” outside the territory. Sell, market, advertise or distribute outside the territory any goods bearing the trademark “Cap Kaki Tiga” which are produce or to be produce in the territory.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
b.
Tampico Beverage Incorporation (TB)
b.
Tampico Beverage Incorporation (TB)
Pada tanggal 1 Mei 2012, Entitas Induk menandatangani perjanjian lisensi dengan TB, yang menyatakan bahwa Entitas Induk memiliki hak lisensi untuk memproduksi dan mendistribusi produk-produk Tampico dalam teritorial Republik Indonesia. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2012 dan akan berakhir pada tanggal 30 April 2017.
On May 1, 2012, the Company entered into license agreement with TB, which states that the Company has the license rights to manufacture and distribute Tampico‟s products in the territory of the Republic of Indonesia. This agreement is effective on May 1, 2012 and will expire on April 30, 2017.
Selama jangka waktu perjanjian antara Entitas Induk dengan TB berlangsung, tanpa persetujuan tertulis dari TB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the term of agreement between the Company and TB, without prior written consent from TB, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a.
a.
Use or exploit, or permit any third party to use or exploit the trade mark outside the territory of Tampico.
b.
Sell, transfer, or distribute the product formulation Tampico beverages in any form to third parties that are not authorized.
c.
Give rights of use to any third party, to distribute, market, or provide further sublicenses for Tampico products.
d.
Within a period of 2 years after the agreement expires, the Company is prohibited to compete with TB, but the Company reserves the right to manufacture, distribute, market and sell certain products. Transferring or mortgaging the license agreement in whole or in part to any third party without prior written consent of Tampico.
b.
c.
d.
e.
c.
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Menggunakan atau mengeksploitasi, atau mengijinkan pihak ketiga manapun untuk menggunakan atau mengeksploitasi merk dagang Tampico di luar teritori Tampico. Menjual, mengalihkan, atau mendistribusikan formulasi produk minuman Tampico dalam bentuk apapun kepada pihak ketiga yang tidak berwenang. Memberikan hak pakai kepada pihak ketiga manapun, untuk mendistribusikan, memasarkan, atau memberikan sub lisensi lebih lanjut atas produk Tampico. Dalam jangka waktu 2 tahun setelah perjanjian berakhir, Entidas Induk dilarang berkompetisi dengan TB, namun Entitas Induk berhak untuk memproduksi, mendistribusikan, memasarkan dan menjual produk-produk tertentu. Mengalihkan atau menggadaikan perjanjian lisensi ini secara keseluruhan atau sebagian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Tampico.
e.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)
c.
Pada tanggal 30 Juli 2012, Entitas Induk menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PGN, yang menyatakan bahwa PGN akan menyalurkan gas kepada Entitas Induk sebagai bahan bakar untuk produksi produk-produk makanan dan minuman Entitas Induk. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2014. Pada tanggal 3 Mei 2013, perjanjian ini telah diperbaharui dan diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2018. Untuk menjamin pembayaran kepada PGN, Entitas Induk memberikan jaminan berupa penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Central Asia Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk (Catatan 11 dan 15). Pada tanggal 22 Januari 2016, PGN menyampaikan penyesuaian nilai jaminan pembayaran menjadi sekurang-kurangnya sebesar USD 46.975,71 dan Rp 162.624.000 dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, USD 61.388,71 dan Rp 212.520.000 dari tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016 dan USD 66.726,86 dan Rp 231.000.000 dari tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2018. Pada tanggal 4 Maret 2016, Entitas Induk telah memberikan jaminan bank garansi dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar USD 66.726,86 dan Rp 231.000.000 kepada PGN.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) On July 30, 2012, the Company entered into gas sales agreement with PGN, which states that PGN will deliver gas to the Company as fuel for producing the Company‟s food and beverages products. This agreement expired on March 31, 2014. On May 3, 2013, this agreement has been renewed and extended until March 31, 2018. In order to guarantee payments to PGN, the Company provides restricted time deposits in PT Bank Central Asia Tbk and PT CIMB Niaga Tbk as guarantee placement (Notes 11 and 15). On January 22, 2016, PGN conveyed adjustment of guarantee payment to be minimal amounting to USD 46,975.71 and Rp 162,624,000 from February 1, 2016 until June 30, 2016, USD 61,388.71 and Rp 212,520,000 from April 1, 2016 until July 31, 2016 and USD 66,726.86 and Rp 231,000,000 from August 1, 2016 until June 30, 2018. On March 4, 2016, the Company provides bank guarantee from PT Bank Central Asia Tbk amounting to USD 66,726.86 and Rp 231,000,000 to PGN.
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) c.
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (lanjutan)
c.
Sejak penandatanganan perjanjian sampai dengan 2 tahun setelah perjanjian berakhir, masing-masing pihak harus merahasiakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian dan tidak akan memberitahukan kepada pihak lain atas hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, keuangan atau seluruh informasi rahasia yang diperoleh dari perjanjian ini, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang memberikan informasi rahasia. Ketentuan tersebut dikecualikan apabila, antara lain karena diharuskan berdasarkan peraturan yang berlaku, ketentuan pasar modal, lembaga keuangan atau putusan pengadilan. d.
Since the signing of the agreement up to 2 years after the agreement expires, each party must keep the terms of the agreement and will not notify the other parties on matters relating to the business, financial or all of the confidential information obtained from this agreement, except by written consent of the party providing confidential information. The provision is excluded when, among other things, as required under applicable regulations, capital market regulations, financial institution or court decision.
PT Sentra Multigas Utama (SMU)
d.
Pada tanggal 27 September 2012, Entitas Induk menandatangani Perjanjian Pasokan Produk dengan SMU yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk SMU untuk memberikan pasokan nitrogen cair. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 27 September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 27 September 2017 dan pada tanggal 16 Mei 2016 Entitas Induk dan SMU menandatangani Adendum I (Peralihan Perjanjian) Perjanjian Pasokan Produk, yang mengalihkan seluruh hak dan kewajiban SMU kepada PT Samator Gas Industri. e.
f.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (continued)
PT Sentra Multigas Utama (SMU) On September 27, 2012, the Company entered into Product Supply Agreement with SMU in which the Company appointed SMU to provide a supply of liquid nitrogen. This agreement is effective on September 27, 2012 and will expire on September 27, 2017 and on May 16, 2016 the Company and SMU entered into Addendum I (Transfer Agreement) of Product Supply Agreement, which transfer all the right and obligation of SMU to PT Samator Gas Industri.
PT Merpati Mahardika (MM)
e.
PT Merpati Mahardika (MM)
Pada tanggal 1 April 2016, Entitas Induk menandatangani perjanjian Kesepakatan Kerjasama Mmnatures dengan MM yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk MM untuk memberikan pasokan bahan baku kepada Entitas Induk sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Induk. Perjanjian ini berlaku pada tanggal 1 April 2016 dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
On April 1, 2016, the Company entered into Mmnatures Partnership Agreement with MM in which the Company appoint MM to provide a supply of raw materials to the Company in connection with the Company‟s manufacturing operation. This agreement is effective on April 1, 2016 and will expire on March 31, 2017.
Selama jangka waktu perjanjian antara Entitas Induk dengan MM berlangsung, tanpa persetujuan tertulis dari MM, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the term of agreement between the Company and MM, without prior written consent from MM, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. b.
a. b.
Membatalkan order pembelian. Memakai atau memperjualbelikan produkproduk yang dipasok oleh MM kepada pihak manapun, dalam hal produk-produk tersebut dengan alasan apapun tidak terpakai atau tidak dipakai lagi oleh Entitas Induk.
PT Hasil Raya Industri (HRI)
f.
Cancel the purchase order. Use or trade in the products supplied by MM to any party, in the case of these products for any reason unused or no longer in use by the Company.
PT Hasil Raya Industri (HRI)
Pada tanggal 16 Mei 2014, Entitas Induk menandatangani perjanjian pembuatan produk, yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk HRI untuk membuat bahan kemasan untuk mendukung produksi Entitas Induk. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 16 Mei 2014 dan akan berakhir pada tanggal 16 Mei 2019.
On May 16, 2014, the Company entered into agreement to manufacture products, which states that the Company appoint HRI to make packaging material to support the Company production. This agreement is effective on May 16, 2014 and will expire on May 16, 2019.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HRI, Entitas Induk tidak boleh menggunakan mesin produksi botol dan penunjangnya yang ditempatkan oleh HRI di pabrik untuk kepentingan Entitas Induk.
Without written consent of HRI, the Company is prohibited to use the bottle production machine and its supporting placed by HRI in the factory for the benefit of the Company.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
f.
PT Hasil Raya Industri (HRI) (lanjutan)
f.
PT Hasil Raya Industri (HRI) (continued)
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Entitas Induk, HRI tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:
Without written consent of the Company, HRI is prohibited from conducting the following activities such as:
a.
a.
b. c. d.
e. g.
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Menggunakan desain dan/atau hak kekayaan intelektual lainnya selain untuk keperluan produksi botol. Melakukan modifikasi terhadap mould yang ada. Memasok botol untuk pihak lain dengan menggunakan mould milik Entitas Induk. Melakukan tindakan pendaftaran, pembaharuan, atau pelanggaran atas merek dagang atau hak-hak lainnya di bidang kekayaan intelektual milik Entitas Induk. Menunjuk atau mengalihkan setiap hak dan/atau kewajibannya.
b. c. d.
e.
PT Surya Herbal (SH)
g.
Using the design and/or other intellectual property rights for purposes other than the production of bottles. Modify the existing mould. Supplying bottles to the other party using a mould owned by the Company. Perform acts of registration, renewal, or infringement of trademark or other rights in the field of intellectual property owned by the Company. Appoint or transfer any rights and/or obligations.
PT Surya Herbal (SH)
PT Surya Herbal melaksanakan pengalihan dan pemindahan hak atas merek dagang jamu tradisional “Dua Putri Dewi” yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, persediaan dan aset tetap kepada Entitas Induk, yang tercantum dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 13 tanggal 1 April 2016. Hak atas merek dagang tersebut dicatat dengan total biaya perolehan sebesar Rp 27.179.241.092 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset tidak lancar lainnya”.
PT Surya Herbal executed redirect and transfer rights of trademark traditional herb “Dua Putri Dewi”, which has been registered in the Directorate General of Intellectual Property Ministry of Law and Human Rights of Republic Indonesia, inventories and fixed assets to the Company, stated in the Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 13 dated April 1, 2016. Those rights of trademark was recorded with total cost amounted to Rp 27,179,241,092 and presented as part of “Other non-current assets”.
Beban yang dikenakan ke Grup sehubungan dengan seluruh ikatan dan perjanjian penting dari Catatan 38a sampai 38f adalah sebesar Rp 81.596.680.648 dan Rp 96.739.729.769 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged to the Group in accordance with commitments and significant agreements from Note 38a to 38f amounted to Rp 81,596,680,648 and Rp 96,739,729,769 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
39. PERISTIWA KEUANGAN
SETELAH
PERIODE
PELAPORAN
39. EVENTS AFTER FINANCIAL REPORTING PERIOD
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
Pada tanggal 28 Februari 2017, berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 16-0605LI, Entitas Induk memperoleh penambahan batas fasilitas dari BTMU sebesar Rp 100.000.000.000 (Catatan 14).
On February 28, 2017, based on the Letter of Credit Agreement Amendments No. 16-0605LI, the Company obtained an addition on limit from BTMU amounted to Rp 100,000,000,000 (Note 14).
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Pada tanggal 17 Maret 2017, DLS, Entitas Anak, telah melunasi sebagian pinjaman ke DBS sebesar Rp 50.000.000.000 (Catatan 14).
On March 17, 2017, DLS, Subsidiary, has paid loan to DBS amounting to Rp 50,000,000,000 (Note 14).
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH KEUANGAN (lanjutan)
PERIODE
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PELAPORAN
39. EVENTS AFTER FINANCIAL REPORTING PERIOD (continued)
Pendirian PT Kino Ecomm Solusindo
Establishment of PT Kino Ecomm Solusindo
Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 36 tanggal 2 Maret 2017, Entitas Induk mendirikan PT Kino Ecomm Solusindo (KES), yang bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 1.000.000.000, 99,00% saham KES diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0012583.AH.01.01.TAHUN 2017 tanggal 15 Maret 2017.
Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 36 dated March 2, 2017, the Company established PT Kino Ecomm Solusindo (KES), which is engaged in trading, construction, industrial, land transportation, agriculture, printing, workshop and services, except law and tax services, and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 1,000,000,000, 99.00% of which was subscribed by the Company. The deed of establishment KES was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0012583.AH.01.01.TAHUN 2017 dated March 15, 2017.
Pengembalian Klaim Tagihan Pajak
Refund of Claim for Tax
Pada tanggal 16 dan 18 Januari 2017, Entitas Induk telah menerima seluruh pengembalian klaim tagihan pajak sesuai keputusan No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/ 16/2016 sampai No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/16/2016 sebesar Rp 9.445.151.613 (Catatan 16f).
On January 16 and 18, 2017, the Company has received all refund of claim for tax based on decision No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/ 16/2016 up to No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/ 16/2016 amounted to Rp 9,445,151,613 (Note 16f).
40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2015 dan 2014 telah direklasifikasi agar sesuai penyajiannya dengan laporan keuangan tahun 2016, sebagai berikut:
The following accounts in the financial statements in 2015 and 2014 has been reclassified to confirm with the presentation of the financial statements in 2016, as follows:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan posisi keuangan konsolidasian Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Penghasilan komprehensif lain Beban penjualan Lain-lain - neto
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
924.165.164.856 7.840.008.557
894.124.002.198 37.881.171.215
(10.620.231.933) 54.795.179.275 (805.627.108.786) 15.290.639.579
(10.671.142.255) 54.846.089.597 (799.872.029.058) 9.535.559.851
Consolidated statement of financial position Trade receivables - net Other receivables Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Share in net loss in Associates Other comprehensive income Selling expenses Others - net
1 Januari 2015/31 Desember 2014/ January 1, 2015/December 31, 2014 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan posisi keuangan konsolidasian Piutang usaha - neto Piutang lain-lain
445.839.177.305 6.792.524.914
114
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
418.253.006.121 34.378.696.098
Consolidated statement of financial position Trade receivables - net Other receivables
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. STANDAR AKUNTANSI BARU
41. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) has released amendments to several accounting standards that may have certain impact on the consolidated financial statements.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
The following standards are effective for consolidated financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2017:
-
-
-
Amandemen PSAK No. 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”. ISAK No. 31 - “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan Kerja”.
-
Amendments to PSAK No. 1 (2015) - “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.
-
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016) - “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”
-
ISAK No. 31 - “Interpretation of the Scope of PSAK No. 13: Investment Property”. PSAK No. 3 (2016 Improvement) - “Interim Financial Reporting”. PSAK No. 24 (2016 Improvement) - “Employee Benefits”. PSAK No. 58 (2016 Improvement) - “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”.
-
-
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: -
-
PSAK No. 60 (2016 Improvement) - “Financial Instruments - Disclosure”.
The following standard is effective for consolidated financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2018:
PSAK No. 69 - "Agrikultur”; Amandemen PSAK No. 2 (2016) - “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan.” Amandemen PSAK No. 46 (2016) - Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi. Amandemen PSAK No. 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”.
-
-
Grup sedang menganalisa dampak penerapan amandemen standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
PSAK No. 69 - "Agriculture”; Amendments to PSAK No. 2 (2016) - “Statements of Cash Flows: Disclosure Initiatives”. Amendments to PSAK No. 46 (2016) - “Income Taxes: Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised Losses” Amendments to PSAK No. 16 (2015) - “Agriculture: Bearer Plants”.
The Group is still assessing the impact of these amendment accounting standards and interpretations which relevant to the Group‟s consolidated financial statements.
115
2016
Laporan Tahunan Annual Report
INNOVATE TODAY, CREATING TOMORROW
www.kino.co.id
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT. Kino Indonesia, Tbk Datascrip Building 9th Floor, JL. Selaparang, Blok B15 Kav 9, Komplek Kemayoran, Jakarta, 10610 - Indonesia Phone: +62 21 6545422