PT BW Plantation Tbk
2010
Annual Report
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Tahunan
Creating a Brighter Tomorrow
PT BW Plantation Tbk Menara Batavia Lt. 22 Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Telp : +62 21 5740 988, 5747 428 Fax : +62 21 5740 987, 5747 429 www.bwplantation.com
Creating
a Brighter Tomorrow
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Daftar Isi Table of Contents 1
Visi dan Misi Vision and Mission
2
Pedoman Perilaku Corporate Code of Conduct
3
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2010 Responsibility for 2010 Annual Report
4
Performa 2010 The Performance of 2010 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 6 Kinerja Operasional Operational Highlights 8 Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition 9 Pencatatan Saham Shares Listing 11 Kinerja Saham Shares Highlights 11 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 12 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 16 Laporan Dewan Direktur Board of Directors’ Report 18 Profil Dewan Direksi Board of Directors’ Profile 24 Tonggak Pencapaian Milestone of Achievement 28 Penghargaan 2010 2010 Award 30 Struktur Organisasi Organization Structure 31
32
Bisnis Perusahaan Company Business Sekilas Perusahaan Company at a Glance 34 Keunggulan Kompetitif Competitive Advantages 46 Program Plasma Plasma Program 50 Transportasi Transportation 54 Penjualan dan Penetapan Harga Sales and Pricing 55 Penelitian dan Pengembangan Research and Development 56 Sumber Daya Manusia Human Capital 60
68
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Usaha Business Review 70 Kinerja Keuangan Financial Performance 74 Obligasi dan Kebijakan Dividen Bonds and Dividend Policy 80 Prospek Usaha Business Prospect 82 Risiko Usaha Business Risks 86 Strategi Perusahaan 2011 Corporate Strategy 2011 89
90
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik The Implementation of Good Corporate Governance 92 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders 93 Uraian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Description 96 Uraian Tugas dan Wewenang Dewan Direksi Board of Directors’ Description 98 Komite Audit Audit Committee 100 Laporan Komite Audit Remuneration Committee 101 Remunerasi Remuneration 103 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary’s Description 104 Hubungan Investor Investor Relations 106 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 109` Internal Audit Internal Audit 110 Manajemen Resiko Risk Management 112 Permasalahan Hukum Legal Disputes 113 Penyebaran Informasi Information Disclosure 113 Kejadian Penting setelah Tanggal laporan Akuntan Significant Event after Independent Auditor’s Report 113
114
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 116 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 120 Lembaga Penunjang Supporting Institutions 122
123
Laporan Keuangan Financial Statements
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi
Vision
Menjadi perusahaan produsen minyak kelapa sawit yang dinamis.
To be recognized as a dynamic oil palm plantation company.
Misi
Mission
• Menerapkan teknik modern yang terbaik dengan integritas dan profesionalitas yang tinggi. • Menerapkan bisnis yang berwawasan lingkungan dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. • Memiliki biaya operasional yang efisien untuk meningkatkan laba bagi perusahaan dan para pemegang saham. • Memiliki perkembangan usaha yang baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. • Memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
• To adopt “Best Practices”, incorporating innovative management techniques with the highest level of integrity and professionalism. • To operate in an environmental friendly manner while delivering best-quality products and services. • To be cost-effective, thereby improving profit margins and enhancing shareholder value. • To explore growth, both in the short term and over the long term. • To support community development in all areas of operations.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
1
Pedoman Perilaku Code of Conduct
T I
Tanggung Jawab (Responsibility) Kami berkomitmen untuk memupuk perilaku setiap karyawan, sikap profesionalisme yang unggul, dan membuka kesempatan untuk mengembangkan karir. We are committed to nurturing the conduct of each employee, aiming at greater professionalism and the opportunity to develop a career.
Integritas (Integrity) Menunjukkan integritas yang tinggi dalam semua hubungan bisnis, dan berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur, mau mendengarkan, dan menindaklanjuti dengan tulus. Revealing high integrity in all business relationships, and commitment to communicate openly and honestly, to listen, and act with sincerity.
Kepedulian (Care)
K
2
Senantiasa bekerja sama, menghormati hak-hak individu, dan menghargai semua perbedaan di antara kami. Kami mengakui dan memberi penghargaan kepada tim dan individu yang berkontribusi terhadap keberhasilan Perusahaan. Always work together, respecting individual rights, and respecting all our differences. We recognize and reward those teams and individuals who have contributed to the success of the Company.
E
Etika (Ethics)
D
Disiplin (Discipline)
V
Visioner (Visionary)
Menunjukkan etika yang tinggi dalam setiap pekerjaan dan hubungan bisnis. Showing high ethical standards in all work and business relationships.
Patuh terhadap perundang-undangan dan ketentuan Perusahaan yang berlaku. Staying obedient to the laws and regulations applicable to the Company.
Senantiasa berinisiatif, inovatif, dan selalu mengembangkan kemampuan. Show initiative, be innovative, and always keep growing.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan 2010 Responsibility for 2010 Annual Report Laporan Tahunan 2010 ini, berikut laporan keuangan, dan informasi terkait di dalamnya dipersiapkan oleh PT BW Plantation Tbk. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT BW Plantation Tbk membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
This 2010 Annual Report, including the annual financial statements and other information related to the contents thereof, is prepared by PT BW Plantation Tbk. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT BW Plantation Tbk have affixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the execution of their duties for the year ended on December 31, 2010.
Informasi keuangan yang dilaporkan di sini disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan pada bagian-bagian tertentu mencakup beberapa perkiraan yang dibuat berdasarkan estimasi maupun penilaian terbaik oleh Direksi PT BW Plantation Tbk.
The financial information reported is organized and based on the accounting principles generally accepted in Indonesia and in certain sections encompasses a number of approximations, which are based on estimations and the best judgment of the Board of Directors of PT BW Plantation Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Tjipto Widodo Komisaris Utama President Commissioner
Phoebe Widodo Komisaris Commissioner
Stephen Kurniawan Sulistyo Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Abdul Halim Ashari Presiden Direktur President Director
Iman Faturachman Direktur keuangan Finance Director
Alex Fernandes Benyamin Direktur Administrasi dan Support Director of Administration and Support
Handy Pradhitya Tjhan Direktur Hubungan Umum Director of General Affairs
Said Alghan Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi) Business Development Director (Unaffiliated)
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
3
Performa 2010
The Performance of 2010
4
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Setiap langkah yang kami bangun hari ini menjadi bekal berarti bagi masa depan bangsa. Tidak ada yang dapat menjadikan kami sebesar hari ini selain kepercayaan yang telah diamanatkan kepada kami.” “Every step that we take today signifies a move for the future of the nation. Nothing can make us cherish this day more than that which has been entrusted to us.”
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Konsolidasi (dalam jutaan rupiah) Keterangan
Consolidated (in billion IDR) 2006
2007
2008
2009
2010
Hasil-hasil Operasi Pendapatan Usaha
139.148
340.552
513.699
584.109
712.174
Net Sales
Laba Kotor
42.722
206.624
306.038
365.016
467.184
Gross Profit
Laba Usaha
28.138
172.156
244.940
258.839
371.003
Operating Profit
Laba Bersih
10.914
86.552
119.810
167.467
243.587
Net Income
33.330.000 40.776.160
3.140.081.600
4.037.082.440
4.037.082.440
Outstanding Shares
9,63
74,77
40,62
50,67
60,34
Earnings per Share (full amount)
(58.308)
-108.875
(242.041)
163.094
166.722
Net Working Capital
779.399
Current Assets
Laba per Saham Jumlah Saham Beredar Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh)
Earnings per Share
Posisi Keuangan Modal Kerja Bersih Aktiva Lancar
Financial Position 56.721
111.366
109.625
402.771
Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap
276.004
422.082
747.602
1.000.766
1.487.309 Plantation Assets & Fixed Assets
Jumlah Aktiva
457.421
578.401
1016.499
1.622.885
2.655.855
Total Assets
Jumlah Kewajiban Lancar
115.029
220.241
351.666
339.677
612.677
Total Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
251.287
483.026
743.341
717.425
1.527.082
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
206.134
95.374
273.156
905.459
1.128.773
Total Shareholders’ Equity
2,4%
15,0%
11,8%
10,30%
9,17%
Return on Assets Return on Equity
Rasio Keuangan Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aktiva Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas
Financial Ratios 5,3%
90,8%
43,9%
18,50%
21,5%
Rasio Lancar
49,3%
50,6%
31,2%
118,6%
127,2%
Current Ratio
Rasio Kewajiban Berbunga terhadap Ekuitas
97,5%
338,4%
180,6%
60,0%
108,9%
Debt to Equity Ratio
121,9%
506,5%
272,1%
44,20%
57,5%
Liability to Asset Ratio
Pertumbuhan Penjualan
47,0%
144,7%
50,8%
13,7%
21,9%
Sales Growth
Margin Laba Kotor
30,7%
60,7%
59,6%
62,50%
65,6%
Gross Profit Margin
Margin Laba Usaha
20,2%
50,6%
47,7%
44,30%
52,1%
Operating Profit Margin
Margin Laba Bersih
7,8%
25,4%
23,3%
28,70%
34,2%
Net Margin
410.267
Income Before Interest Tax and Depreciation (EBITDA)
Rasio Kewajiban terhadap Aktiva Informasi Keuangan Lainnya
Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak dan Penyusutan (EBITDA)
6
Description Operational Results
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Other Financial Information
43.210
187.590
267.985
289.581
PT BW Plantation Tbk
Laba Usaha Operating Profit
800.000
400.000
700.000
350.000
600.000
300.000
dalam jutaan Rupiah in billion IDR
dalam jutaan Rupiah in billion IDR
Pendapatan Usaha Net Sales
500.000 400.000 300.000 200.000 100.000
250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
0
0 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Bersih Net Income
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Ebitda Ebitda
225.000
450.000
200.000
400.000
175.000
350.000 dalam jutaan Rupiah in billion IDR
dalam jutaan Rupiah in billion IDR
250.000
150.000 125.000 100.000 75.000
300.000 250.000 200.000 150.000
50.000
100.000
25.000
50.000 0
0 2006
2007
PT BW Plantation Tbk
2008
2009
2010
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
7
Kinerja Operational Operational Highlights Produksi Production Unit Unit Produksi TBS Inti TBS Plasma CPO PK
Ton Ton Ton Ton
Efisiensi Hasil TBS Tingkat Ekstraksi CPO Tingkat Ekstraksi PK Hasil CPO
Ton/Ha % % Ton/Ha
Volume Penjualan CPO PK Harga Rata-rata CPO PK
Ton Ton Rp‘000/ton Rp‘000/ton
Pertumbuhan Growth
2009
2010
%
353.139 14.607 91.382 14.581
383.360 14.168 91.255 16.118
8,6% -3,0% -0,1% 10,5%
Production FFB Nucleus FFB Plasma CPO PK
27.4 22.8% 3.6% 6.7
26.4 23.0% 4.1% 6.0
-3,7% 0,7% 12,6% -10,8%
Efficiency FFB Yield CPO Extraction Rate PK Extraction Rate CPO Yield
89.965 14.615
91.382 16.118
1,6% 10,3%
6.117 2.311
7.236 3.185
18,3% 37,8%
Sales Volume CPO PK Selling CPO PK
Area Tertanam Planted Area Keterangan
2009 (Ha)
2010 (Ha)
39.302 12.875 26.427
48.197 14.511 33.686
22,6% 12,7% 27,5%
Planted Nucleus Mature Immature
Plasma Tertanam 2.146 TM 759 TBM 1.387
3.863 759 3.104
80,0% 0,0% 123,8%
Planted Plasma Mature Immature
52.060 15.270 36.790
25,6% 12,0% 32,3%
Total Planted Mature Immature
Inti Tertanam TM TBM
Jumlah Tertanam TM TBM
8
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
41.448 13.634 27.814
Pertumbuhan Growth (%)
Description
PT BW Plantation Tbk
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition Komposisi struktur modal dan kepemilikan saham Perusahaan juga telah disajikan kembali dalam Akta No. 21 tanggal 19 Agustus 2010, dibuat di hadapan Notaris Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Nomor AHU-22 391 AH.01.10 30 Agustus 2010 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan No. AHU-0064973. AH.01.09 tahun 2010 tertanggal 30 Agustus 2010, adalah sebagai berikut:
PT BW Investindo
PT Wahana Platinum Indonesia
38,89%
3,89%
The composition of capital and shareholding structure of the Company has been restated in Notarial Deed No. 21 dated August 19, 2010, prepared before Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta, which notice has been conveyed to the Ministry of Justice and Human Rights, based on the Letter of Acceptance, Notification of Amendment No. AHU-22 391-AH.01.10, 30 August 2010, and was registered on Company List No. AHU-0064973.AH.01.09 year 2010 dated August 30, 2010, as follows:
PT Mitra Energi Global
Fendalton Investment Pte Ltd
Public
23,33%
31,50%
2,39%
PT Wana Catur Jaya Utama
PT Bumilanggeng Perdanatrada
PT Adhyaksa Dharmasatya
PT Sawit Sukses Sejahtera
PT Satria Manunggal Sejahtera
PT Agrolestari Kencana Makmur
99,9%
99,9%
99,9%
99,9%
99,6%
99,5%
PT Bumihutani Lestari
99,9%
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
9
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition Pemegang Saham BW Investindo Fendalton Investments Mitra Energi Global Wahana Platinum Indonesia Umum Jumlah
Jumlah saham Number of shares 1.570.040.800 942.024.480 96.454.080 157.004.080 1.271.559.000 4.037.082.440
Komposisi kepemilikan saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Tjipto Widodo Phoebe Widodo Abdul Halim Ashari Alexander Fernandes Benyamin Jumlah
10
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Jumlah saham Number of shares 3.027.500 3.027.500 777.500 249.000 7.081.500
Persentase Percentage 38,89% 23,33% 2,39% 3,89% 31,50% 100%
Shareholders BW Investindo Fendalton Investments Mitra Energi Global Wahana Platinum Indonesia Public Total
The composition of share ownership held by The Board of Commisioners and Board of Directors as of December 31, 2010 was as follows:
Persentase Percentage 0,07% 0,07% 0,02% 0,01% 0,17%
Shareholders Tjipto Widodo Phoebe Widodo Abdul Halim Ashari Alexander Fernandes Benyamin Total
PT BW Plantation Tbk
Pencatatan Saham Shares Listing Pada tanggal 29 Oktober, 2009, PT BW Plantation Tbk melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan menawarkan 897.000.840 saham baru dan dua pemegang saham yang ada, PT Cahaya Cipta Global dan PT Surya Cipta Sejahtera secara kolektif menawarkan dari 314.008.160 lembar saham dengan harga penawaran Rp550 per saham. Jumlah bersih setelah dikurangi biaya underwring dan komisi dan biaya transaksi diperkirakan, adalah sebesar Rp464.836.403.022. Penggunaan dana:
On October 29, 2009, PT BW Plantation Tbk initiated an initial public offering with 897,000,840 new shares offered, and two of existing shareholders, PT Cahaya Cipta Global and PT Surya Cipta Sejahtera, jointly offering 314,008,160 shares at an offering price of Rp550 per share. The net proceeds, after deducting underwriting fees and commissions and other estimated transaction expenses, amounted to Rp464,836,403,022. Use of proceeds:
(1) Sekitar 90% dari proses tersebut untuk meningkatkan investasi dalam Anak Perusahaan melalui pengembangan dan penanaman lahan yang ada. Tujuan dari program pengembangan dan penanaman adalah untuk meningkatkan daerah tanam, yang pada gilirannya akan meningkatkan produksi FFB di masa depan.
(1) Approximately 90% of such proceeds went to increase the investment in subsidiaries through the development and planting of our existing land bank. The purpose of this development and planting program is to increase planted area, which will in turn raise Company’s production of FFB in the future.
(2) Sekitar 10% dari jumlah tersebut untuk tujuan modal kerja bagi pengadaan pupuk, dan pendanaan biaya operasi umum.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, saldo dana IPO adalah Rp8.766.153.124. Sementara yang telah digunakan adalah sebesar Rp456.070.249.898.
(2) Approximately 10% of such proceeds were intended for general working capital purposes, procuring fertilizer, and financing general operational expenses. As of December 31, 2010, the balance of IPO proceeds was calculated at Rp8,766,153,124. Proceeds already used amounted to Rp456,070,249,898.
Kinerja Saham Shares Highlights
1400 1200 1000 800 600
Open
400
Close
200 0 Januari January
Februari February
PT BW Plantation Tbk
Maret March
April April
Mei May
Juni June
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
Nopember November
Desember December
2010
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
11
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Tjipto Widodo Presiden Komisaris President Commissioner
12
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Pencapaian kinerja Perusahaan dan realisasi strategi bisnis tidak mungkin terjadi tanpa dukungan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk membangun usaha di industri yang lebih kompetitif, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk memperhatikan pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk memperlakukan sumber daya manusia sebagai mitra strategis.” “Achievement of superior performance of the Company and realization of its business strategy would not be possible without the support of competent human resources. To build a business in the context of a competitive industry, the Board of Commissioners instructed the Directors to concentrate on the development of human resource competencies, with human resources as a strategic partner.”
Pemegang saham yang terhormat,
To our Valued Shareholders,
Setahun sudah sejak penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), BW Plantation secara signifikan mengalami peningkatan pada kinerja operasional. Upaya kami dalam memantapkan fondasi telah mampu mengekselarasi kapabilitas perusahaan. Sektor keuangan, misalnya, merupakan salah satu pencapaian yang kami raih pada tahun 2010 mengacu pada peningkatan penjualan sebesar 22% yang berdampak pada peningkatan laba bersih sebesar 45%, peningkatan nilai perusahaan melalui peningkatan harga saham selama tahun 2010, peningkatan kinerja operasioanal melalui peningkatan produksi TBS sebesar 9% dan upaya pendanaan yang dilakukan manajemen melalui penerbitan obligasi I BW Plantation Tahun 2010 yang dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja perusahaan di masa mendatang. Apa yang telah di capai perusahaan sampai dengan akhir tahun 2010 telah membawa pertumbuhan sehingga perusahaan terus menjadi lebih baik sesuai komitmen kami dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi perusahaan.
A year has already passed since the launch of our IPO, and during this time BW Plantation has significantly increased its operational performance. Our efforts to fortify the foundation have been able to augment considerably the capabilities of the Company. Take the financial achievements that we marked in 2010, with sales increasing by 22%, resulting in a 45% increase in net income. We built corporate value through stock price increases during 2010, improving operational performance through a 9% increase in production of FFB, and completed funding efforts, as Management oversaw the issuance of BW Plantation Bonds I in 2010. This will certainly add value to the performance of the Company in the future. What has been achieved in the Company up to the end of 2010 is based around growth, ensuring the Company will continue to benefit from our commitment to build a brighter future.
Tahun 2010 juga telah menjadi bukti komitmen kami dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik. Di tahun tersebut, kami membentuk Komite Audit yang kami percaya bahwa pembentukan ini tidak hanya karena kepatuhan kami terhadap peraturan, tetapi juga kehadirannya merupakan bagian dari dedikasi kami dalam menjunjung tinggi akuntabilitas kepada pemegang saham, karyawan, pemerintah, dan publik secara umum. Selain itu, dengan membentuk unit Investor Relation akan dapat memperkuat hubungan kemitraan sekaligus meningkatkan kesempatan investasi bagi investor di pasar modal untuk berinvestasi pada perusahaan.
The year 2010 has also been a testament to our commitment to implement and champion good corporate governance. During the year, we confirmed through the Audit Committee that this move forward not only derives from our adherence to the rules, but its presence also signals our dedication to upholding accountability to shareholders, employees, government, and the general public. In addition, by forming an Investor Relations unit, we will be able to strengthen partnerships and increase opportunities for players in capital markets to invest in the Company.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
13
Selanjutnya, pembentukan Piagam Kode etik (Code of Conduct) di tahun 2010 telah memacu semangat kami secara internal untuk berjuang menampilkan kinerja yang unggul demi perusahaan di mana kami berada. Hal ini mendorong kami untuk mengelola perusahaan secara professional, transparan, dan akuntabilitas sehingga masyarakat akan terus menaruh kepercayaan mereka kepada perusahaan.
Further, the formation of a Charter of our Code of Conduct in 2010 has inspired our spirits to strive for continued superior performance in the Company we serve. This has encouraged us to continue to guide the Company in a professional, transparent and accountable manner, so that all stakeholders will continue to trust our Company.
Pencapaian kinerja perusahaan dan realisasi strategi bisnis tidak mungkin terjadi tanpa dukungan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk membangun usaha di industri yang lebih kompetitif, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk memperhatikan pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk memperlakukan sumber daya manusia sebagai mitra strategis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki karyawan sebagai bagian dari sistem kerja produktif yang berguna bagi kepentingan perusahaan.
Achievement of superior performance of the Company and realization of its business strategy would not be possible without the support of competent human resources. To build a business in the context of a competitive industry, the Board of Commissioners instructed the Directors to concentrate on the development of human resource competencies, with human resources as a strategic partner. This aims to build the concept that employees are part of a system doing useful and productive work for the benefit of the Company.
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh manajemen PT BW Plantation Tbk dan karyawan atas kerjasama, kesetiaan, dan segala daya upaya dalam menghasilkan kinerja yang baik selama tahun 2010 dan menggunakan kesempatan di tengah dinamika perekonomian demi meraih pertumbuhan yang terus menerus.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our appreciation to the management of PT BW Plantation Tbk and all employees for their cooperation, loyalty, and efforts to deliver strong results during 2010; they truly exploited the opportunity in a dynamic economy to achieve sustained growth.
Disamping itu kami juga memberikan apresiasi atas dedikasi dan komitmen dari Dewan Direksi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang dijalankan selama tahun 2010. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh mitra kerja perusahaan dalam mendukung perkembangan PT BW Plantation Tbk.
Further, we also wish to express our appreciation for the dedication and commitment of the Board of Directors in their implementation of good corporate governance as executed during the year 2010. The Board also sends its profuse appreciation to all business partners of the Company in supporting the development of PT BW Plantation Tbk.
Akhir kata, saya berterima kasih kepada pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan yang senantiasa diberikan kepada PT BW Plantation Tbk selama ini. Kami percaya dengan semangat dan kerjasama serta pemahaman terhadap visi, misi, dan strategi yang dimengerti dan diterjemahkan dengan baik oleh seluruh Direksi dan karyawan, maka PT BW Plantation Tbk akan terus berkembang dan berhasil di tahun-tahun mendatang.
Finally, I would like to thank shareholders for the support and confidence which has always been given to PT BW Plantation Tbk. We appreciate the spirit of cooperation, and trust that our vision, mission, and strategy and will be conveyed and well understood by all Directors and employees, so that PT BW Plantation Tbk will continue to grow and prosper in the years ahead.
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners
Tjipto Widodo Presiden Komisaris President Commissioner
14
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Tjipto Widodo Komisaris Utama President Commissioner
PT BW Plantation Tbk
Phoebe Widodo, Komisaris Commissioner
Stephen Kurniawan Sulistyo Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
15
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Tjipto Widodo Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Tjipto Widodo President Commissioner Indonesian citizen, 40 years old.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak Desember 2007. Saat ini beliau turut menjabat sebagai Komisaris Utama PT Fortuna Cipta Sejahtera dan PT Damai Indah Timber; sebagai Komisaris pada PT Bumihutani Lestari, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, PT Anugerah Alam Barito, serta PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang. Selain itu juga juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pacific Granitama, PT Sawit Sukses Sejahtera, PT Wana Catur Jaya Utama, dan PT BW Investindo serta sebagai Direktur pada PT Fajarindo Persada Raya. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari California State University of Los Angeles, USA pada tahun 1993.
Tjipto Widodo has served as the President Commissioner of the Company since December 2007. He is also currently the President Commissioner of PT Fortuna Cipta Sejahtera and PT Damai Indah Timber, a Commissioner of PT Bumihutani Lestari, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, PT Anugerah Alam Barito, and PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang. He also holds the position of President Director of PT Pacific Granitama, PT Sawit Sukses Sejahtera, PT Wana Catur Jaya Utama, and PT BW Investindo, as well as a being a Director of PT Fajarindo Persada Raya. Mr. Tjipto earned a Bachelor of Science Degree from California State University, Los Angeles, in 1993.
16
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Phoeboe Widodo Komisaris Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Phoeboe Widodo Commissioner Indonesian citizen, 44 years old.
Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tanggal Desember 2007. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur pada PT Sumatra Timber Utama Damai dan PT BW Investindo. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari University of Southern California, USA pada tahun 1988 dan gelar MBA dari Northrop University, USA pada tahun 1990.
Phoebe Widodo has been a Commissioner of the Company since December 2007. In addition, she also serves as a Director of PT Sumatera Timber Utama Damai and PT BW Investindo. She was awarded a Bachelor of Science degree from the University of Southern California, USA in 1988 as well as a Master’s Degree in Business Administration from Northrop University, Inglewood, California, in 1990.
Stephen Kurniawan Sulistyo Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Stephen Kurniawan Sulistyo Independent Commissioner Indonesian citizen, 46 years old.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1988 dan sejak saat itu telah menjabat sebagai direktur dan komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha seperti keuangan, pasar modal, perbankan, media, industri, transportasi, komunikasi dan penerbangan. Kepemimpinannya telah mampu membawa pertumbuhan dan inovasi baru ke dalam perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau bergabung dengan Perusahaan sejak 2008 sebagai komisaris independen.
Mr. Stephen began his career in 1988 and has since taken on various Director’s and Commissioner’s roles in the finance, capital market, banking, media, industrial, transportation, communication and airline businesses, successfully leading them to innovation and growth. He joined the Company in 2008 as an Independent Commissioner.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
17
Laporan Dewan Direktur Board of Directors’ Report
Abdul Halim Ashari Direktur Utama President Director
18
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Kualitas sumber daya manusia telah memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan PT BW Plantation Tbk sepanjang tahun 2010. PT BW Plantation Tbk secara konsisten telah memfokuskan pada upaya berkelanjutan dalam membangun sumber daya manusia yang profesional sesuai kebutuhan Perusahaan terkait keberagaman kompetensi dalam operasi perkebunan”. “The quality of human capital has contributed much to the successes of PT BW Plantation Tbk over the years. PT BW Plantation Tbk has consistently engaged in focused and continuing efforts to develop a capable and professional human capital that meets the Company’s needs, related to various competences in plantation operations”.
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Tahun 2010 telah dicanangkan sebagai tahun pertumbuhan kinerja operasional maupun kinerja keuangan yang cukup signifikan bagi PT BW Plantation Tbk. Hal ini merefleksikan harapan yang lebih besar bagi PT BW Plantation Tbk seiring perkembangan kinerja yang sesuai dengan harapan bagi pemegang saham.
2010 was proclaimed a “Year of Growth in Operations and Financial Performance” for PT BW Plantation Tbk. This reflects greater expectations for PT BW Plantation Tbk, as our performance has developed in consistent with the expectations of Shareholders.
Mewakili seluruh Dewan Direksi, kami menyampaikan bahwa selama tahun 2010, apa yang PT BW Plantation Tbk telah capai, akan menjadi landasan bagi kinerja perusahaan di masa mendatang yang diharapkan hasilnya akan terus mengalami pertumbuhan sehingga akan terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
On behalf of my colleagues on the Board of Directors, we would like to report PT BW Plantation Tbk’s achievements during 2010 which will become the benchmark for the Company’s future performance and the results will continue to grow, thus steadily enhancing shareholders value.
Tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2010, yakni tingginya curah hujan tidak menjadi kendala dikarenakan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan dalam pengelolaan perkebunan melalui mekanisasi telah menghasilkan pertumbuhan dalam pencapaian kinerja operasional melalui produksi TBS sebanyak 383.360 ton yang meningkat sebesar 9% dibandingkan dengan produksi TBS tahun 2009 sebanyak 353.139 ton. Kondisi ekonomi yang membaik memacu kami untuk lebih adaptif dan terintegrasi dalam sistem kerja dan budaya kerja di perusahaan. Kami mengambil langkah dan inovasi strategis untuk mendukung Perusahaan merealisasikan visi jangka panjang dalam menjadi
Challenges faced during the year 2010, such as the abnormally high rainfall, least affected us, as the Company has a competitive advantage in its plantation operations through mechanization, and this has resulted in the production of 383,360 tons of FFB, a 9% increase compared with FFB production in 2009, of 353,139 tons. Improved economic conditions has spurred us to be more adaptive and integrated in our work systems and culture in the Company. We took steps and implemented strategic innovations to support the Company in realizing its long-term vision as an integrated and competitive plantation company, optimizing shareholder confidence. This is in line with the implementation of a business
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
19
20
perusahaan perkebunan yang terintegrasi dan kompetitif, serta mengoptimalisasi kepercayaan pemegang saham. Hal ini sejalan dengan implementasi strategi bisnis dalam memaksimalisasi keuntungan melalui pertumbuhan produksi, menghasilkan produk dengan nilai lebih, efisiensi dalam pengendalian biaya, memperluas usaha melalui penambahan areal tertanam, dan menjadi terdepan dalam industri perkebunan kelapa sawit.
strategy which maximizes profits through production growth, higher value products and cost control efficiency, expanding the planted areas, and maintaining our competitiveness in the industry.
Selama tahun 2010, perusahaan memproduksi CPO sebanyak 91.255 ton yang mengalami penurunan 0,1% dibandingkan dengan produksi CPO tahun 2009 sebanyak 91.382 ton.
Throughout 2010, the Company produced 91,255 tons of crude palm oil, a marginal decline of 0.1% compared with the production for 2009 (91,382 tons).
Dari segi penambahan area tertanam, sepanjang tahun 2010 perusahaan melakukan penanaman baru seluas 10.612 hektar yang terdiri atas 8.895 hektar pada lahan inti dan 1.717 pada lahan plasma. Dengan adanya penambahan area tertanam tersebut maka sampai dengan akhir 2010, Area yang telah tertanam menjadi seluas 52.060 hektar. Penambahan area tertanam akan terus dilakukan oleh perusahaan dengan segala kerja keras seluruh karyawan perusahaan karena kami meyakini akan berdampak kepada peningkatan nilai Perusahaan di masa mendatang.
In 2010, the Company planted 10,612 hectare of its land banks, consisting of 8,895 hectares of nucleus (Company-owned) estates and 1,717 hectares of Plasma plantation. With this addition, the total area planted was 52,060 hectares by end-2010. The Company will continue to plant to expand our planted areas, thanks to the continous and tireles efforts of all employees, as we are confident, this will have an additional value to the company in the near future.
Dalam hal kinerja keuangan, PT BW Plantation Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar Rp712.2 miliar yang meningkat 21,9% dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun 2009 sebesar Rp584.1 miliar. perusahaan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp243,6 miliar, yang meningkat 45,5% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp167.4 miliar. Pertumbuhan dari sisi kinerja keuangan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan harga rata-rata CPO maupun PK yang menguat signifikan sepanjang tahun 2010 dan didukung oleh peningkatan produksi TBS maupun adanya efisiensi dalam pengendalian biaya perusahaan.
In its financial performance, PT BW Plantation Tbk grossed revenues of Rp712.2 billion, an increase of 21.9% compared with 2009, of Rp584.1 billion. The Company’s net profit of Rp243.6 billion, was an increased by 45.5% as compared to 2009, of Rp167.4 billion. These incremental growth was mainly due to increase in the average price for CPO and PK, which significantly strengthened throughout 2010, apart from increase in production of FFB and efficient cost control.
Dari segi pendanaan, pada tahun 2010 perusahaan juga melakukan suatu aksi korporasi melalui penerbitan Obligasi I BW Plantation Tahun 2010 yang berhasil memperoleh dana sebesar Rp700 miliar. Atas penerbitan obligasi tersebut, perusahaan memperoleh peringkat idA (Single A, stable outlook) dari Pefindo yang menunjukkan kemampuan kas operasional perusahaan di masa mendatang akan mampu untuk melunasi obligasi tersebut di masa mendatang.
To secure funding requirement, the Company in 2010 issued its First Bonds and obtained Rp700 billion in fresh funds. The Company was rated idA (Single A, stable outlook) by Pefindo that signifies the Company’s ability to retain operating future cash flow to settle its bonds.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Kualitas sumber daya manusia telah memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan PT BW Plantation Tbk sepanjang tahun 2010. PT BW Plantation Tbk secara konsisten telah memfokuskan pada upaya berkelanjutan dalam membangun sumber daya manusia yang profesional sesuai kebutuhan Perusahaan terkait keberagaman kompetensi dalam operasi perkebunan. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kompetensi sumber daya manusia yang ada di perusahaan, maka pada Oktober 2010, kami telah melakukan program ESOP dimana perusahaan memberikan opsi kepada karyawan untuk bisa memiliki saham perusahaan yang tujuannya adalah meningkatkan rasa kepemilikan terhadap Perusahaan.
Quality human capital has contributed to the success of PT BW Plantation Tbk throughout 2010. The Company consistently focused on professionalism in building its human resources competencies, based on Company needs in its plantation operations. As a reward the Company implemented the ESOP program in October 2010, whereby employees are granted option to acquire shares of the Company; the objective was to increase their sense of ownership in the Company.
PT BW Plantation Tbk juga konsisten dalam implementasi praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG), yang disetujui oleh Dewan Komisaris yang tujuan akhirnya dapat secara transparan maupun akuntabilitas mampu meningkatkan kinerja Perusahaan. Hal ini telah dibuktikan dengan penetapan Piagam Code of Conduct, Standar Prosedur Operasi perkebunan, dan sistem kerja berbasis IT yang dinamakan dengan BW Solution pada tahun 2010.
PT BW Plantation Tbk is consistent in its implementation of good corporate governance (GCG), sanctioned by the Board of Commissioners aiming to sustain transparency and accountablity in improving its performance. The establishment of The Code of Conduct, Standard Operating Procedures in all its operations, and the development of “BW Solutions” in 2010 are evidence of BW Plantations commitment.
Sebagai warga perusahaan yang baik, PT BW Plantation Tbk menjunjung tinggi tanggung jawab perusahaannya. Bagi karyawan dan masyarakat sekitar, Perusahaan menyediakan peralatan keselamatan kerja, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan maupun masyarakat sekitar perkebunan perusahaan. Dengan memprioritaskan pada keberlangsungan alam, Perusahaan mengusung sistem pembebasan lahan tanpa pembakaran dan juga melakukan praktikpraktik perkebunan yang berbasis lingkungan seperti penggunaan burung hantu dalam membasmi tikus, memaksimalkan beneficial plant. Sebagai bentuk komitmen dalam praktik pengelolaan perkebunan yang berbasis lingkungan, ,saat ini perusahaan sedang melakukan proses sertifikasi ISO 9001, 14001 dan OHSAS 18001 yang diharapkan dapat diperoleh pada tahun depan yang akan menjadi jembatan dalam melakukan sertifikasi RSPO di perusahaan. Program plasma yang kami terus lakukan juga menjadi bukti bahwa perusahaan tidak hanya peduli pada keuntungan semata tetapi juga menjalankan nilai tambah bagi masyarakat sekitar perkebunan perusahaan.
As good corporate citizens, PT BW Plantation Tbk upholds its corporate responsibility. For its own employees and communities in the vicinity, the Company provides safety equipment, health, and educational facilities to improve their quality of life and uplift their well being. Giving priority to environmental sustainability, the Company develop land for planting without burning, the use of barn owls to control rat damage and bioligical control of pests and weeds through planting of benefecial plants. The Company is in the process of procuring certification for ISO 9001, 14001 and OHSAS 18001, which is expected to be completed next year bridging a step towards RSPO certification by end of 2012. The Company will continue to develop its Plasma in accordance with the requirement. Our plasma program continues to do well, as evidence that the Company does not just care about profits but also adds value to the neighboring community around the plantation.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
21
Kami percaya dengan strategi bisnis yang terencana, sumber daya manusia yang kompeten, dan komitmen dalam implementasi GCG, akan dapat mencapai visi serta misi dari Perusahaan secara luas. Oleh karena itu, kami mendorong seluruh personel Perusahaan untuk berpikir lebih cerdas dan bekerja lebih keras serta menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan dan mengisi setiap kesempatan sebagai satu tim di tahun-tahun mendatang.
We believe, with strategic business plan, competent human capital and strict implementat of GCG we will be able to achieve the broad vision and mission of the Company. Therefore, we motivate our employees to remain focused, commited, and work hard to prepare for the challenges that lies ahead.
Ke depannya, PT BW Plantation Tbk terus memperluas dan mengolah lahan yang dimilikinya, serta melakukan pengelolaan perkebunan secara efisien dan efektif untuk menciptakan peningkatan kinerja yang terus menerus. Riset dan pengembangan juga terus menjadi fokus kami agar tercipta kinerja yang lebih baik, lebih produktif, dan memberi solusi yang lebih bersahabat secara ekonomis bagi seluruh kegiatan operasional Perusahaan.
PT BW Plantation Tbk will continue to expand and develop its own unplanted land bank, manage its plantation operations efficiently and effectively, that will further improve its performance. We will continue to focus on enlarging our Research and development activities to create not only enviromentally friendly but also economicaly sustainable operations.
Semua pencapaian bersama di tahun 2010 haruslah menjadi pendorong bagi kita untuk lebih optimis dalam menghadapi berbagai tantangan. Dewan Direksi dalam kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dewan Komisaris, seluruh karyawan PT BW Plantation Tbk, mitra bisnis, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kontribusi dalam menjadikan tahun 2010 sebagai langkah maju menciptakan masa depan lebih cerah. Dengan dedikasi dan kerja keras, PT BW Plantation Tbk tidak ragu dalam meraih kinerja dan pencapaian lebih gemilang di tahun-tahun mendatang, dan terus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, perusahaan, dan masyarakat secara luas.
The achievements of 2010 should be the driving force for in our optimism in facing the various challenges. The Board of Directors express our deepest gratitude to the Board of Commissioners, all employees of PT BW Plantation Tbk, our business partners and all stakeholders who have contributed to making the year 2010 a bold step towards a brighter future. With dedication and hard work, PT BW Plantation Tbk has no hesitation in reaching for more scintillating performance and achievements in years ahead, and continues to create value for Shareholders, the Company, and the community at large.
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors
Abdul Halim Ashari Direktur Utama President Director
22
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Iman Faturachman Direktur Keuangan Finance Director
PT BW Plantation Tbk
Alex Fernandes Benyamin Direktur Administrasi dan Support Director of Administration and Support
Abdul Halim Ashari Direktur Utama President Director
Handy Pradhitya Tjhan Direktur Hubungan Umum Director of General Affairs
Said Alghan Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi) Business Development Director (Unaffiliated)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
23
Profil Dewan Direksi Board of Directors’ Profile
Abdul Halim Ashari Direktur Utama Warga Negara Malaysia, 56 tahun. Abdul Halim Ashari President Director Malaysian citizen, 56 years old.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak Desember 2007. Sebelum bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2002, beliau memulai kariernya sebagai Assistant Manager di Kulim (M) Berhad pada tahun 1978. Bergabung dengan Boustead Holdings Berhad pada tahun 1981, dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur dari PT Boustead Management Services di Indonesia. Beberapa program pelatihan manajemen pernah di ikuti seperti Harvard Business School dan sebagainya.
Abdul Halim Ashari has been the President Director of the Company since December 2007. Prior to joining the Company in 2002, he began his career as an Assistant Manager with Kulim (M) Berhad in 1978. He joined Boustead Holdings in 1981, with his last position there as President Director of PT Boustead Management Services, based in Indonesia. He has attended the Senior Management Training Program at Harvard Business School, among others.
24
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Iman Faturachman Direktur Operasi dan Keuangan Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Iman Faturachman Operational and Finance Director Indonesian citizen, 51 years old.
Menjabat sebagai Direktur Operasi dan Keuangan Perusahaan sejak Desember 2007. Sebelum bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2004, beliau memulai kariernya pada Departemen Supervisor, Finance & Accounting di PT Imeco Investama pada tahun 1986, kemudian menduduki jabatan sebagai Manager – Investment Banking Group PT Bank International Indonesia (1989-1992), Finance Manager PT Bumi Serpong Damai (1992- 1993), serta berbagai posisi manajerial di PT Bank Artha Graha dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President (19952004). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung pada tahun 1986 dan gelar MBA di bidang keuangan dari Institut Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta pada tahun 1989. Iman Faturachman has been the Operational and Finance Director of the Company since December 2007. Before he joined the Company in 2004, he was the Supervisor, Finance & Accounting Division of PT Imeco Investama (1986). He served as Manager – Investment Banking Group PT Bank International Indonesia (1989-1992), Finance Manager of PT Bumi Serpong Damai (1992-1993), and held various managerial positions in PT Bank Artha Graha, the last one being that of Senior Vice President (1995-2004). He was awarded a Master of Business Administration Degree with a specialization in Management from Parahyangan Catholic University in 1986, and a Master’s Degree in Business Administration with a specialization in Finance from Prasetya Mulya Management Institute, Jakarta in 1989.
Alex Fernandes Benyamin Direktur Administrasi dan Support Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Alex Fernandes Benyamin Director of Administration and Support Indonesian citizen, 52 years old.
Menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Support Perusahaan sejak Juli 2009. Beliau memulai kariernya di PT BAT Indonesia Tbk pada tahun 1981 serta pernah menjabat sebagai Direktur di Modern Grup (1991 – 1996) dan Bumi Raya Plantation (2000 2005), kemudian menjadi advisor proyek pengembangan Sumatera Selatan di PT London Sumatera Plantation Tbk. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta pada tahun 1981.
Alex Fernandes Benyamin has been the Director of Administration and Support of the Company since July 2009. His career began in PT BAT Indonesia Tbk in 1981. He held the position of Director in Modern Group (1991 – 1996) and Bumi Raya Plantation (2000 - 2005), and later worked as Project Development Advisor for PT London Sumatera Plantation Tbk. Mr. Benyamin gained a Bachelor of Laws degree from Krisna Dwipayana University, Jakarta in 1981.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
25
Handy Pradhitya Tjhan Direktur Hubungan Umum Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Handy Pradhitya Tjhan Director of General Affairs Indonesian citizen, 41 years old.
Menjabat sebagai Direktur Hubungan Umum Perusahaan sejak Desember 2007. Bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2006, saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Pelayaran Sandidewa Samudera, Direktur PT BW International dan PT Intan Fajar. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari STIE YAI, Jakarta pada tahun 1995.
Handy Pradhitya Tjhan has been the Director of General Affairs of the Company since December 2007. He joined the Company in 2006, and currently also serves as a Commissioner of PT Pelayaran Sandidewa Samudera, as well as a Director of PT BW International and PT Intan Fajar. Mr. Tjhan received a Bachelor of Economics degree, with a specialization in Accounting, from STIE YAI, Jakarta in 1995.
Said Alghan Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi) Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Said Alghan Business Development Director (Unaffiliated) Indonesian citizen, 54 years old.
Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perusahaan sejak Februari 2008. Memulai kariernya sebagai konsultan sumber daya alam PT EXSA. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor (1985-1987); Direktur PT Andalan Mitra Wahana (1987-1990), PT Andira Agro (Bangun Tjipta Group) (1996-2000), PT Nirmala Abdi Damai (Wesco Group) (20002004), PT Meta Epsi Agro (Medco Group) (1993-1996); General Manager PT Astra Agro Lestari (1990-1993); serta Konsultan Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit (2004-2007). Memperoleh gelar Insinyur Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980. Said Alghan has been the Business Development Director of the Company since February 2008. He began his career as Natural Resources Consultant for PT EXSA. He previously held various important positions such as the Dean of the Engineering Faculty of Pakuan University, Bogor (1985-1987), Director of PT Andalan Mitra Wahana (1987- 1990), PT Andira Agro (Bangun Tjipta Group) (1996-2000), PT Meta Epsi Agro (Medco Group) (1993-1996) and PT Nirmala Abdi Damai (Wesco Group) (2000-2004), General Manager of PT Astra Agro Lestari (1990-1993), as well as Oil Palm Plantation Management Consultant (2004-2007). He earned his Bachelor of Agricultural Science Degree from Bogor Agricultural Institute in 1980.
26
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
27
Tonggak Pencapaian Milestone of Achievement
1988 PT Bumilanggeng Perdanatrada didirikan pada tanggal 15 November dengan Akta No. 27
1996 PT Wana Catur Jaya Utama didirikan pada tanggal 18 Oktober dengan Akta No. 63
2000 PT Bumi Perdana Prima International didirikan pada tanggal 6 November dengan Akta No. 13
1988 PT Bumilanggeng Perdanatrada was established on November 15, in accordance with Act No. 27
1996 PT Wana Catur Jaya Utama was established on October 18, in accordance with Act No. 63
2000 PT Bumi Perdana Prima International was established on November 6, in accordance with Act No. 13
1991 PT Bumihutani Lestari didirikan pada tanggal 1 Maret dengan Akta No. 5
1997 PT Bumilanggeng Perdanatrada melaksanakan penanaman perkebunan seluas 722 hektar
1991 PT Bumihutani Lestari was established on March 1, in accordance with Act No. 5
1997 PT Bumilanggeng Perdanatrada began cultivation, on 722 hectares of land
1995 PT Sawit Sukses Sejahtera didirikan pada tanggal 8 Mei dengan Akta No. 625
1998 • PT Adhyaksa Dharmasatya didirikan pada tanggal 16 Oktober dengan Akta No. 78 • PT Bumihutani Lestari melaksanakan penanaman perkebunan seluas 1.323 hektar
1995 PT Sawit Sukses Sejahtera was established on May 8, in accordance with Act No. 625
28
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
1998 • PT Adhyaksa Dharmasatya was established on October 16, in accordance with Act No. 78 • PT Bumihutani Lestari began cultivation on 1,323 hectares of land
2004 PT Bumi Perdana Prima International memulai pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di bulan September dengan kapasitas produksi 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam 2004 PT Bumi Perdana Prima International commissioned a crude palm oil (CPO) mill in September, with a production capacity of 45 tons of Fresh Fruit Bunches (FFB) per hour 2006 PT Adhyaksa Dharmasatya melaksanakan penanaman perkebunan seluas 500 hektar 2006 PT Adhyaksa Dharmasatya began cultivation on 500 hectares of land
PT BW Plantation Tbk
2007 • PT Bumihutani Lestari memulai pembangunan PKS kedua milik PT BW Plantation Tbk di bulan Mei dengan kapasitas produksi 45 ton TBS per jam • PT Bumi Perdana Prima International mengubah nama menjadi PT BW Plantation yang menjadi induk bagi lima anak perusahaan yaitu PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestari , PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Sawit Sukses Sejahtera, dan PT Wana Catur Jaya Utama • PT Wana Catur Jaya Utama melaksanakan penanaman perkebunan seluas 600 hektar 2007 • PT Bumihutani Lestari commenced construction of PT BW Plantation Tbk’s second CPO mill in May, with a production capacity of 45 tons of FFB per hour • PT Bumi Perdana Prima International changed its name to PT BW Plantation, consolidating all of its five subsidiaries, namely, PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestari, PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Sawit Sukses Sejahtera, and PT Wana Catur Jaya Utama • PT Wana Catur Jaya Utama began cultivation on 600 hectares of land
PT BW Plantation Tbk
2008 • Pabrik kelapa sawit kedua PT BW Plantation Tbk mulai dikerjakan pada bulan Maret dan terletak di wilayah perkebunan PT Bumihutani Lestari • PT Sawit Sukses Sejahtera melaksanakan penanaman perkebunan seluas 300 hektar • Akuisisi PT Satria Manunggal Sejahtera dan PT Agrolestari Kencana Makmur di bulan Juli, masing-masing memiliki izin lokasi seluas 10.000 hektar dan 21.000 hektar 2008 • PT BW Plantation Tbk’s second CPO mill, located at PT Bumihutani Lestari’s estate, commissioned in March • PT Sawit Sukses Sejahtera started cultivation on 300 hectares of land • Acquisition of PT Satria Manunggal Sejahtera and PT Agrolestari Kencana Makmur in July, each possessing location permits of 10,000 hectares and 21,000 hectares, respectively
2009 • Perluasan kapasitas produksi PKS kedua dari 45 ton per jam menjadi 60 ton TBS per jam • Menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Oktober 2009 • Expanded the second CPO mill capacity, from 45 tons per hour to 60 tons FFB per hour • Became a public company through a listing of the Company’s shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on October 27 2010 • Perusahaan mengoperasikan pelabuhan termasuk infrastruktur di Serimbang, Kumai, Kalimantan Tengah • Perusahaan melakukan pencatatan atas Obligasi I BW Plantation dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok Rp700 miliar 2010 • The Company commenced the operation of a port, including infrastructure in Serimbang, Kumai, Central Kalimantan • The Company listed its BW Plantation Bonds I with a fixed interest rate and principal amount of Rp700 billion
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
29
Penghargaan 2010 2010 Award Upaya PT BW Plantation Tbk dalam memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja di area operasional perkebunan memperoleh apresiasi dari pemerintah daerah, dalam hal ini Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Penghargaan Kecelakaan Nihil tersebut dianugerahkan kepada PT BW Plantation Tbk atas penilaian yang diberikan kepada Perusahaan dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dalam kurun waktu sejak 2009 sampai dengan 2010.
30
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
The efforts of PT BW Plantation Tbk in prioritizing safety and health around its operational areas gained official recognition from the local government, in this case the District of Kotawaringin Timur, Central Kalimantan. A Zero Accident Award was awarded to PT BW Plantation Tbk resulting from an assessment of the Company in implementing its occupational safety and health program in the period from 2009 up to 2010.
PT BW Plantation Tbk
Struktur organisasi Organization Structure Pada tahun 2010, struktur organisasi Perusahaan berubah karena penambahan komite audit, yang mengacu pada Peraturan Bapepam No. IX.I.5 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/De- Kom/BWPT/III/2010 25 Maret 2010.
In 2010, the Company’s organization structure changed due to the addition of an Audit Committee, which conforms to Bapepam’s Regulation No. IX.I.5 dated September 24, 2004 on the Establishment and the Implementation of the Audit Committee, based on a Decree of the Board of Commissioners No. 001/De- Kom/BWPT/III/2010 March 25, 2010.
Dewan Komisaris Board of Commisioners Tjipto Widodo Phoebe Widodo Stephen Kurniawan Sulistyo Komite Audit Audit Committee Stephen Kurniawan Sulistyo Direktur Utama President Director Abdul Halim Ashari Audit Internal Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Kelik Irwantono Hubungan Investor Investor Relation Sebastian Sharp
Kontrol Bisnis Proses Business Processing Control
Direktur Administrasi dan Support Administration and Support Director Alex Fernandes Benyamin
Direktur Operasi dan Keuangan Operational and Finance Director Iman Faturachman
Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi) Business Development Director (Unafilliated) Said Alghan
Direktur Hubungan Umum Director of General Affairs Handy Pradhitya Tjhan
Departemen Sumber Daya Manusia Human Resource Department
Departemen Keuangan Finance Department
Departemen Pengembangan Usaha Business Development Department
Departemen Rumah Tangga dan Umum Kantor Pusat
Departemen Pembelian Purchasing Department
Departemen Akuntansi Accounting Department
Departemen Tanaman Baru New Plant Department
Departemen Perijinan dan Pengembangan Komunitas
Departemen Anggaran Budgeting Department
Departemen Hukum Legal Department
Departemen Pemasaran Marketing Department
Department of Licensing and Community Development
Domestic and General Department of Head Office Departemen Rumah Tangga dan Umum Kebun dan Pabrik
Domestic and General Department of Plantation and Factory
Departemen Operasional Kebun Plantation Operational Department Departemen Operasional Pabrik Factory Operational Department Departemen Riset dan Pengembangan Research and Development Department
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
31
Bisnis Perusahaan Company Business
32
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Bagi kami, nilai adalah lebih dari sekedar mencapai tujuan-tujuan keuangan dan mewujudkan imbal hasil yang sangat baik bagi pemegang saham, meskipun semua ini jelas diprioritaskan.” “For us, generating value extends far beyond achieving financial objectives and delivering outstanding returns to investors, although these are clear priorities.”
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
33
Sekilas Perusahaan Company at Glance
“Sed varius adipiscing, mi ante condimentum sapien, eu sagittis nibh nisl vitae augue. Pellentesque mollis magna a dolor. Morbi est sapien, lobortis eget, molestie ut, bibendum vitae, leo. Nam luctus, nisl vel feugiat tincidunt, purus mauris facilisis lectus, id accumsan metus nulla non mi. Nam vel leo”. “Sed varius adipiscing, mi ante condimentum sapien, eu sagittis nibh nisl vitae augue. Pellentesque mollis magna a dolor. Morbi est sapien, lobortis eget, molestie ut, bibendum vitae, leo. Nam luctus, nisl vel feugiat tincidunt, purus mauris facilisis lectus, id accumsan metus nulla non mi. Nam vel leo”.
34
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
PT BW Plantation Tbk didirikan dengan nama PT Bumi Perdana Prima Internasional berdasarkan No. Pasal 13 tanggal 6 November 2000, dari Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Surat Keputusan No C-25665 HT.01.01.TH.2000 tanggal 22 Desember 2000, dan terdaftar dengan Perusahaan properti No. TDP 090511744208 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Pusat pada 12 September 2002 dan diumumkan dalam Berita Resmi Nomor 68 tanggal 26 Agustus 2003, Tambahan No. 7449.
PT BW Plantation Tbk was established under the name of PT Bumi Perdana Prima International, based on Article No. 13 dated November 6, 2000, of Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights’ Decree No. C-25665 HT.01.01.Th.2000 dated December 22, 2000, and registered under Companies Listing No. TDP 090511744208 at Companies Registration Office of Central Jakarta Municipality on September 12, 2002 and published in Official Gazette No. 68 dated August 26, 2003, Addendum No. 7449.
Pada tahun 2007, Perusahaan mengubah nama menjadi PT BW Plantation serta tujuan dan sasaran berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 3 Desember 2007, dibuat di hadapan Iman Wahyu Sidharta sebagai pengganti Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta. Akta
In 2007, the Company changed its name to PT BW Plantation, as well as redefining its goals and objectives, based on Notaries Deed No. 3 dated December 3, 2007, made before Wahyu Iman Sidharta in lieu of Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
35
36
tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan HT.01.04.TH C No,-06 080 2007 tanggal 11 Desember 2007, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 18 tanggal 29 Februari 2008, Tambahan. 2407.
The Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights the Republic of Indonesia by virtue of Decision No. C-06 080 HT.01.04.TH 2007, dated December 11, 2007, and was published in News of the Republic of Indonesia No. 18 dated February 29 2008, Supplement. 2407.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, Perusahaan mencatat 1.211.009.000 (satu milyar dua ratus sebelas juta, sembilan ribu) saham biasa dengan nilai nominal 100 (seratus Rupiah) setiap saham di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan ditawarkan kepada masyarakat pada harga Rp550 (lima ratus lima puluh rupiah) per saham. Total nilai Penawaran Umum Perdana sebesar Rp666.054.950.000 (enam ratus enam puluh enam miliar lima puluh empat juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) (“Penawaran Umum”).
On October 27, 2009 the Company recorded 1,211,009,000 (one billion two hundred eleven million, nine thousand) common shares with a par value of 100 (one hundred Rupiah) each share on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”) and offered to the public at a price of Rp550 (five hundred fifty Rupiah) per share. The total value of the Initial Public Offering amounted to Rp666,054,950,000 (six hundred and sixty-six billion fifty four million nine hundred fifty thousand Rupiah) (“Initial Public Offering”).
Setelah IPO, Perusahaan telah mengubah Anggaran Dasar berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 19 Agustus 2010, disiapkan sebelum Muhammad Hanafi SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Urusan berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. amandemen. AHU-22 391-AH.01.10 tanggal 30 Agustus 2010 yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. amandemen. AHU-22 391-AH.01.10 tanggal 30 Agustus 2010, dan terdaftar di AHU No Perusahaan 0064973.AH.01.09 Daftar-. Tahun 2010 30 Agustus 2010. (Akta. 21/2010).
Following the IPO, the Company amended its Articles of Association based on Notarial Deed No. 21 dated August 19, 2010, prepared before Muhammad Hanafi SH., Notary in Jakarta, and the Minister of Law and Human Right Affairs has been notified, based on a Letter of Notification Acceptance (No amendments) AHU-22 391AH.01.10 dated August 30, 2010 which was communicated to the Ministry of Justice and Human Rights based on a Letter of Notification Acceptance (No amendments) AHU-22 391AH.01.10 date August 30, 2010, and registered at Company List No. AHU-0064973.AH.01.09. Year 2010 August 30, 2010. (“Deed. 21/2010”).
Perusahaan merupakan perusahaan investasi asing (PMA) sesuai dengan No. UU 1 1967 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing, dan kemudian berubah lagi dan diganti dengan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan peraturan pelaksanaannya, berdasarkan keputusan Ketua Dewan No Badan Koordinasi Penanaman Modal. 268/V/PMA/2007, NKP: 1514-62-12.182, 28 Desember 2007.
The Company is a foreign investment company (PMA) established in accordance with Law No. 1, 1967 as amended by Law no. 11 of 1970 on Investment Foreign Capital, and then changed again and replaced by Law no. 25 of 2007 on Investment and its implementing regulations, based on the decision of Chairman of the Board No Capital Investment Coordinating Board. 268/V/PMA/2007, NKP: 1514-62-12.182, December 28, 2007.
Berdasarkan Akta No. 55 tanggal 10 Juli 2009, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, dan telah disetujui berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-36889.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009 dan telah terdaftar di Daftar Perusahaan Nomor AHU-0048730. AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009, kegiatan usaha utama Perusahaan saat ini terlibat dalam: (a) Industri dan (b) Pertanian. Dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: (a) menjalankan usaha di bidang industri, antara lain, produksi, minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit, pemasaran produk-produk industri kelapa sawit minyak (CPO) dan inti sawit, pelaksanaan diversifikasi produk dalam ruang lingkup industri pengolahan, dan (b) menjalankan bisnis di bidang pertanian dan perkebunan, perkebunan kelapa terutama kelapa sawit.
Based on Notarial Deed No. 55 dated July 10, 2009, prepared before Aulia Taufani, SH, as the successor of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, as approved based on the Decree No. AHU-36889. AH.01.02.Tahun 2009 dated August 3, 2009 and registered on the Company List No. AHU-0048730.AH.01.09.Tahun 2009 dated August 3, 2009, the main business activities which the Company at present is engaged in are: (a) Industrial and (b) Agricultural. And to achieve its goals and objectives, the Company may then conduct its business activities as follows: (a) carry on business in the field of industry, among others, producing palm oil (CPO) and palm kernel oil, marketing of industrial products of palm oil (CPO) and palm kernels, implementing diversification of products within the scope of the processing industry, and (b) run businesses in agriculture and plantations, especially oil palm plantations.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
T
AKM M
SMS
A
L
A
Y
S
I
I
M
U
R
A
PROP. KALIMANTAN TIMUR
SSS
PROP. KALIMANTAN BARAT Pontianak
BHL
Samarinda
BHL Mill
BLP
PROP. KALIMANTAN TENGAH Palangkaraya
ADS
BW Plantation Mill
Banjarmasin
WJU
PROP. KALIMANTAN SELATAN
Alamat Perusahaan adalah sebagai berikut: • Menara Batavia, Lt.22 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 • Telepon: (021) 574-7428 • Nomor faks: (021) 574-7429 • Situs: www.bwplantation.com
The Company’s address is as follows: • Menara Batavia, 22nd Floor, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 • Phone number: (021) 574 – 7428 • Fax number: (021) 574 – 7429 • Website: www.bwplantation.com
PT BW Plantation Tbk terlibat dalam perkebunan kelapa sawit dan industri, produksi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK). Menekankan pada pelestarian alam, kualitas, dan aplikasi teknologi tinggi, Perusahaan didukung oleh para profesional yang terampil dan berpengalaman. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dinamis dengan integritas untuk memberikan hasil terbaik bagi pemegang saham dan masyarakat di sekitar sekitar perkebunan.
PT BW Plantation Tbk is involves in the oil palm plantation and industry, producing crude palm oil (CPO) and palm kernels (PK). Emphasizing the preservation of nature, quality, and high-tech applications, the Company is supported by skillful and experienced professionals. This is in conjunction with its commitment to become a dynamic oil palm plantation company with the integrity to provide the best results for shareholders and communities in the vicinity of its plantations.
Perusahaan memiliki dua pabrik CPO dengan kapasitas total pengolahan 105 ton per jam, yang sepenuhnya didukung oleh infrastruktur perkebunan seperti jalan, gudang, dermaga penelitian,
The Company has two CPO mills with a total processing capacity of 105 tons per hour, fully supported by plantation infrastructure such as roads, warehouses, piers, and research and development
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
37
dan dan fasilitas pembangunan. Kombinasi dari semua fasilitas dan infrastruktur di atas dan kemampuan manajemen dalam pengolahan minyak sawit dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan produk berkualitas terbaik.
facilities. The combination of all the facilities and infrastructure above and management capabilities in the processing of palm oil are utilized optimally to produce best-quality products.
Memasuki tahun kesepuluh pendirian, PT BW Plantation TBK menjadi perusahaan umum melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2009. Upaya ini diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam memperluas kapasitas Perusahaan, pencapaian, dan pertumbuhan.
Entering its tenth year of establishment, PT BW Plantation Tbk went public, through the listing of its shares at Indonesian Stock Market as of October 27, 2009. This effort is expected to play a major role in expanding the Company’s capacity, achievements, and growth.
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan mengelola total 94.733 hektar lahan, yang terdiri dari (1) Hak Guna Usaha dengan total 42.063 hektar, (2) Ijin Lokasi dengan total 52.606 hektar dan (3) kami juga memiliki Hak Guna Bangunan untuk 64 hektar di mana pabrik pengolahan berada. Tabel berikut memberikan rincian laporan daerah dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the Company manages a total of 94,733 hectares of land, consisting of (1) Hak Guna Usaha with a total of 42,063 hectares, (2) Ijin Lokasi with a total of 52,606 hectares and (3) we also have Hak Guna Bangunan for 64 hectares, where our processing mill is located. The following table provides a breakdown of the area statement with the following details:
Perkebunan milik Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 Company’s Plantation per December 31, 2010
Anak Perusahaan Subsidiaries PT Bumilanggeng Perdanatrada
Inti (dalam hektar) Nucleus (in hectare)
Plasma (dalam hektar) Plasma (in hectare)
TM TBM Total Tanam TM TBM Total Tanam Mature Immature Total Planted Mature Immature Total Planted
Lokasi Location
8.877
6.094
2.630
8.724
607
702
1.309
Kalimantan Tengah Central Borneo
12.846
7.917
4.428
12.345
152
-
152
Kalimantan Tengah Central Borneo
PT Adhyaksa Dharmasatya
5.465
500
4.757
5.257
-
-
-
Kalimantan Tengah Central Borneo
PT Sawit Sukses Sejahtera
21.991
-
16.025
18.025
-
2.402
2.402
Kalimantan Timur East Borneo
PT Wana Catur Jaya Utama
12.490
-
3.846
3.846
-
-
-
Kalimantan Tengah Central Borneo
PT Satria Manunggal Sejahtera
12.000
-
-
-
-
-
-
Kalimantan Barat West Borneo
PT Agrolestari Kencana Makmur
21.000
-
-
-
-
-
-
Kalimantan Barat West Borneo
Total
94.669
14.511
31.686
48.197
759
3.104
3.863
PT Bumihutani Lestari
38
Total Lahan Total Area
Anak Perusahaan
Subsidiaries
1. PT Bumilanggeng Perdanatrada (“BLP”) BLP, berdomisili hukum di Jakarta, adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia didirikan dengan Akta No, Pendirian 27 tanggal 15 Nopember 1989, dibuat di hadapan Abdul Latif, SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No C2-4515. HT.01.01.TH.92 tanggal 30 Mei 1992 dan telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No 1772/1992 tanggal 9 Juli 1992 dan diumumkan dalam Berita Acara Republik Indonesia No.69 tanggal 28 Agustus 1992, Tambahan. 4115.
1. PT Bumilanggeng Perdanatrada (“BLP”) BLP, legal domiciles in Jakarta, is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic of Indonesia, as established by Deed of Establishment No. 27, dated November 15 1989, made in the presence of Abdul Latif, SH, Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C2-4515.HT.01.01.TH.92 dated May 30, 1992 and was registered in the Offices Central Jakarta District Court registry book under No. 1772/1992 dated July 9, 1992 and published in the Minutes of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 28, 1992, Supplement. 4115.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, BLP melakukan perubahan anggaran dasar. Dengan demikian, Anggaran Dasar BLP terakhir adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 40, tanggal 24 September 2010, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta (“UU No.40/2010”). Akta ini sedang dalam proses untuk pemberitahuan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Since the Company made its Initial Public Offering, BLP make changes articles of association. Thus, the final BLP Articles of Association are based on the Deed Meeting Resolution No. 40, dated 24 September 2010, made before Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta (“Act No.40/2010”). This deed is in the process of notification to the Minister of Justice and Human Rights, Republic of Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
BLP memiliki kantor dengan alamat Menara Batavia, Lantai 22 Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. BLP kebun terletak di Desa Sei Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
BLP has an office at the address of Batavia Tower Floor 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. BLP estates are located in the village of Sei Bedaun, Kumai District, Kotawaringin West District, Central Kalimantan Province.
BLP Perkebunan adalah perkebunan matang di Kalimantan Tengah dengan total luas 8.877 hektar yang pertama kali ditanam pada tahun 1997. BLP Perkebunan memiliki luas tanaman 8.555 hektar per 31 Desember 2010 yang berisi 5.333 hektar pohon dewasa. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perkebunan BLP juga memiliki tambahan 905 hektar lahan yang ditanami di bawah Program Plasma, yang berisi 607 hektar pohon dewasa.
BLP Plantation is a mature plantation in Central Kalimantan with a total area of 8,877 hectares, that was first planted in 1997. BLP Plantation has a planted area of 8,555 hectares as of 31 December 2010, of which 5,333 hectares contained mature trees. As of 31 December 2010, the BLP Plantation also has an additional 905 hectares of planted area under the Plasma Program, of which 607 hectares contained mature trees.
Minyak pertama pabrik pengolahan kelapa sawit kami, yang memiliki kapasitas pengolahan sekitar 270.000 ton TBS per 31 Desember 2010 dan memulai operasinya pada bulan September 2004, terletak di Perkebunan BLP.
Our first oil palm processing mill, which has an annual processing capacity of approximately 270,000 tons of FFB as of 31 December 2010 and commenced operations in September 2004, is located at the BLP Plantation.
2. PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS) ADS adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia didirikan dengan Akta No, Pendirian 78 tanggal 16 Oktober 1998, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, SH, Notaris di Jakarta, yang akta telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No HT.01.01.Th.99 C-2675, tanggal 12 Februari 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan di Jakarta Pusat di bawah No Pendaftaran 1276/BH.09.06 31 Mei 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 97 tanggal 5 Desember 2000, Tambahan. 97.
2. PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS) ADS is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic Indonesia established the Deed of Establishment No. 78, dated October 16, 1998, made before Irawan Soerodjo, SH, Notary in Jakarta, which deed was approved by the Minister of Justice Republic of Indonesia by virtue of Decree No. HT.01.01.Th.99 C-2675, dated 12 February 1999, registered in the Register of Companies at Companies Registration Office in Central Jakarta under Registration No. 1276/BH.09.06 May 31, 2000 and published in State Gazette Republic of Indonesia No. 97 dated December 5, 2000, Supplement. 97.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, ADS membuat artikel perubahan dasar. Dengan demikian, Anggaran Dasar ADS terakhir adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 30, tanggal 24 September 2010, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta (Akta. 30/2010). Akta ini sedang dalam proses untuk memperoleh Persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Since the Company made its Initial Public Offering, ADS has made changes in its Articles of Association. Thus, ADS most recent Articles of Association are based on the Deed Meeting Resolution No. 30, dated 24 September 2010, made before Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta (“Deed. 30/2010”). This deed is in the process of obtaining Approval from the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia.
ADS memiliki kantor di alamat Komplek Duta Merlin Blok C-44, Jl. Gajah Mada No 3-5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta 10130. ADS Gardens terletak di Desa Tanjung Jorong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
ADS has an office at Komplek Duta Merlin Block C-44, Jl. Gajah Mada No. 3-5, North Petojo, Gambir, Central Jakarta, Jakarta 10130. ADS estates are located in the village of Tanjung Jorong, Sub Parenggean, Kotawaringin Timur District, Central Kalimantan Province.
Perkebunan ADS adalah perkebunan baru di Kalimantan Tengah dengan total luas 5.465 hektar yang berdekatan dengan kita BHL Perkebunan dan pertama kali ditanam pada tahun 2006. ADS Perkebunan memiliki luas tanaman 4.396 hektar per 31 Desember 2010, yang semuanya berisi pohon belum menghasilkan.
ADS Plantation is a new plantation in Central Kalimantan, with a total area of 5,465 hectares, contiguous to our BHL Plantation, first planted in 2006. ADS Plantation had a planted area of 4,396 hectares as of 31 December 2010, all of which contained immature plants.
3. PT Wana Catur Jaya Utama (WJU) WJU adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia didirikan dengan Akta Pendirian No 63, tanggal 18 Oktober 1996, dibuat di hadapan
3. PT Wana Catur Jaya Utama (WJU) WJU is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic Indonesia and established by Deed of Establishment No. 63, dated October 18, 1996, made in the
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
39
40
H. Azhar Alia, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 6, tanggal 10 Juli 2005, dibuat di hadapan Aliya S. Azhar, SH, MH. M. Kn Notaris di Depok, perbuatan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No C-20 473 HT.01.01.TH.2005 25 Juli 2005 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan No bawah Jakarta Pusat. 1166/BH.09.05/V/2007 14 Mei 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 16 tanggal 22 Februari 2008, Tambahan. 2022.
presence of H. Alia Azhar, SH, Notary in Jakarta, as amended by Deed. 6, dated July 10, 2005, made before Aliya S. Azhar, SH, MH. M. Kn Notary in Depok, the deeds which have gained approval of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-20 473 HT.01.01.TH.2005 July 25, 2005 and were registered in the Register of Companies at the Central Jakarta Company Registration Office No.1166/ BH.09.05/V/2007 May 14 2007 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 16 dated February 22, 2008, Supplement 2022.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, WJU telah mengubah anggaran dasar. Dengan demikian, Anggaran Dasar WJU terakhir adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 38, tanggal 24 September 2010, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini sedang dalam proses untuk memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Since the Company made its Initial Public Offering, WJU has changed its Articles of Association. Thus, WJU’s latest Articles of Association are based on Deed Meeting Resolution No. 38, dated 24 September 2010, made before Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta. This deed is in the process of obtaining approval from the Minister Law and Human Rights, Republic of Indonesia.
WJU memiliki kantor dengan alamat Menara Batavia, Lantai 18 Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. WJU dibahas dalam Gardens Desa Pujon, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kapuas Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah.
WJU has an office at the address of Batavia Tower Floor 18, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. WJU estates are located in Pujon Village, Kapuas District, Kapuas Central District, Central Kalimantan Province.
WJU Perkebunan adalah perkebunan baru di Kalimantan Tengah dengan total luas 12.490 hektar yang pertama kali ditanam pada tahun 2007. WJU Perkebunan memiliki luas tanaman 3.086 hektar per 31 Desember 2010, yang semuanya berisi pohon belum menghasilkan.
WJU Plantation is a new plantation in Central Kalimantan with a total area of 12,490 hectares, first planted in 2007. WJU Plantation had a planted area of 3,086 hectares as of 31 December 2010, all of which contained immature trees.
4. PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS) SSS, berkedudukan hukum di Jakarta, adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia didirikan dengan Akta Pendirian No 625, 8 Mei 1995 yang telah diperbaiki dengan Akta No.55, tanggal 13 Oktober 1997, kedua Poerbaningsih Adi, SH, Notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan Akta No.22, tanggal 5 Februari 1999, dibuat oleh Soerodjo, SH, Notaris di Jakarta, dan waktu terakhir telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tanggal 3 Mei 1999 , dibuat di hadapan Harra Mieltuani Lopez, SH, CN., penggantian Soerodjo, SH, Notaris di Jakarta, perbuatan yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan HT C No-10 393 .01.01 th. TH.99 2 Juni 1999, didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan No 2609/BH0905/XII/2000 12 Desember 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Indonesia Nomor 27 tanggal 3 April 2001, Tambahan. 2084.
4. PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS) SSS, its legal domicile in Jakarta, is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic of Indonesia as established by Deed of Establishment No. 625, May 8 1995 which was redone by Deed No.55, dated October 13, 1997, both of Poerbaningsih Adi, SH, Notary in Jakarta, and further amended by Deed No.22, dated February 5, 1999, made by Soerodjo, SH, Notary in Jakarta, and most recently amended by Act No. 3 dated May 3, 1999, made before Harra Mieltuani Lopez, SH, CN., replacement of Soerodjo, SH, Notary in Jakarta, the deeds which have been obtained approval of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-10 393 HT.01.01.Th.99 June 2, 1999, registered with the Companies Registration Office No. 2609/BH0905/XII/2000 December 12, 2000 and published in State Gazette Indonesia No. 27 dated 3 April 2001, Supplement 2084.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, SSS telah mengubah anggaran dasar. Dengan demikian, Anggaran Dasar SSS terakhir adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat Nomor 36, tanggal 24 September 2010, disiapkan oleh Muhamman Hanafi, SH, Notaris di Jakarta yang saat ini sedang dalam proses untuk memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Akta. 36/2010”). Akta mengubah Pasal 4, ayat 1 dan ayat 2 dari peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor SSS.
Since the Company made its Initial Public Offering, the SSS has changed its Articles of Association. Thus, SSS’ most recent Articles of Association are based on the Deed Meeting Resolution No. 36, dated 24 September 2010, prepared by Muhamman Hanafi, SH, Notary in Jakarta which is currently in the process of obtaining approval from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia (“Deed. 36/2010”). Deed amending Article 4, paragraph 1 and paragraph 2 of the increase in authorized SSS capital, issued and paid capital.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
SSS memiliki kantor dengan alamat Menara Batavia Lantai 18, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. SSS terletak di Desa Gardens Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
SSS has offices on the 18th Floor of Menara Batavia, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. SSS estates are located in Senyiur Village, Muara District Ancalong, District East Kutai, East Kalimantan Province.
SSS Perkebunan adalah perkebunan baru di Kalimantan Timur dengan total luas 24.504 hektar yang pertama kali ditanam pada tahun 2008. SSS Perkebunan memiliki luas tanaman 3.173 hektar per 31 Desember 2010, yang semuanya berisi pohon belum menghasilkan. Pada tanggal 31 Desember 2010, SSS Perkebunan juga memiliki tambahan 102 hektar lahan yang ditanami di bawah Program Plasma, yang semuanya berisi pohon belum menghasilkan.
SSS Plantation is a new plantation in East Kalimantan with a total area of 24,504 hectares, first planted in 2008. SSS Plantation had a planted area of 3,173 hectares as of 31 December 2010, all of which contained immature trees. As of 31 December 2010, the SSS Plantation also had an additional 102 hectares of planted area under the Plasma Program, all of which contained immature trees.
5. PT Bumihutani Lestari (BHL) BHL, berkedudukan hukum di Jakarta adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, didirikan dengan Akta Pendirian No 5, 1 Maret 1991, dibuat di hadapan Gde Kertayasa, SH, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No C2.3719.HT.01.01-Th’94, 28 Februari 1994, yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada 24/CN/1998/PN Nomor JKT.PST tanggal. 12 Juni 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 25, tanggal 25 Maret 2008, Tambahan. 3491.
5. PT Bumihutani Lestari (BHL) BHL, its legal domicile in Jakarta is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic of Indonesia, established by Deed of Establishment No. 5, March 1 1991, made before Gde Kertayasa, SH, Notary in Jakarta, approved the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C2.3719.HT.01.01- Th’94, February 28, 1994, which was lodged at the Jakarta Court Central to the Number 24/CN/1998/PN.JKT.PST dated June 12, 1998 and published in News of the Republic of Indonesia No. 25, dated March 25, 2008, Supplement 3491.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, BHL tidak membuat perubahan anggaran dasar. BHL Association adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 9, 5 Maret 2008, yang dibuat sebelum Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU16037.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 1 April 2008, didaftarkan dalam Perusahaan pada Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat No Pendaftaran 5309/RUB.09.05/VI/2008, 16 Juni 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 64, tanggal 8 Agustus 2008, Tambahan No 14 413 (UU Nomor 9 / 2008). Akta Nomor 9 / 2008 yang menegaskan kembali BHL perubahan status sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri dan mengubah BHL seluruh undang-undang untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Since the Company made its Initial Public Offering, BHL has not made any changes in its Articles of Association. BHL Association is based on the Deed Meeting Resolution No. 9, March 5, 2008, made before Muhammad Hanafi, SH, in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia by virtue of Decree No. AHU-16037.AH.01.02.Tahun 2008, dated 1 April 2008, registered in the Company at the Company Registrar Central Jakarta No. Registration 5309/RUB.09.05/VI/2008, June 16, 2008, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 64, dated August 8, 2008, Supplement No. 14 413 (Act No. 9 / 2008). Deed No. 9 / 2008 that reaffirmed the status change BHL as Domestic Investment company and change the entire statute BHL to conform to Act. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies.
BHL memiliki kantor dengan alamat Menara Batavia, Lantai 18 Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. Kebun dan pabrik berlokasi di Desa Pundu BHL, Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Desa Kalanaman Mirah, Kabupaten Katingan, Katingan Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah.
BHL has an office on the 18th Floor of Batavia Tower, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. BHL Estates are located in Pundu Village, Cempaga Hulu Kotawaringin East District, and Village Kalanaman Mirah, Katingan District, Central Katingan, Central Kalimantan Province.
Perkebunan BHL adalah perkebunan matang di Kalimantan Tengah dengan total luas 12.846 hektar yang pertama kali ditanam pada tahun 1998. BHL Perkebunan memiliki luas tanaman 12.063 hektar per 31 Desember 2010 yang berisi 7.542 hektar pohon dewasa. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perkebunan BHL juga memiliki tambahan 152 hektar lahan yang ditanami di bawah Program Plasma, semua yang didalamnya terdapat pohon dewasa.
BHL Plantation is a mature plantation in Central Kalimantan with a total area of 12,846 hectares, that was first planted in 1998. BHL Plantation had a planted area of 12,063 hectares as of 31 December 2010, of which 7,542 hectares contained mature trees. As of 31 December 2010, the BHL Plantation also had an additional 152 hectares of planted area under the Plasma Program, all of which contained mature trees.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
41
42
Pabrik kedua kami, yang terletak di Perkebunan operasi BHL dimulai pada Maret 2008. Pabrik memiliki kapasitas pengolahan tahunan 270.000 ton TBS.
Our second mill, located in our BHL Plantation commenced operations in March 2008. The mill has an annual processing capacity of 270,000 tons of FFB.
6. PT Sejahtera Satria Manunggal (SMS) SMS, berkedudukan hukum di Jakarta adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, didirikan dengan Akta Pendirian No 2, tanggal 2 Januari 2008, dibuat di hadapan Surjadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Tahun AHU No-02719. AH.01.01 2008 tanggal 21 Januari 2008 dan terdaftar di Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Pekanbaru di bawah No. 3047/BH.04.01/I/2008, 31 Januari 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 64 tanggal 8 Agustus 2008. Tambahan. 14 360.
6. PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS) SMS, its legal domicile in Jakarta, is a limited liability company incorporated under the laws of the Republic of Indonesia, established by Deed of Establishment No. 2, dated January 2 2008, made before Surjadi, SH, Notary in Jakarta, and approved the Minister of Justice and Human Rights, Republic of Indonesia, by virtue of Decree No. AHU-02719.AH.01.01 Year 2008 dated January 21, 2008 and registered in Companies in the Companies Registration Office under No. Pekanbaru City. 3047/BH.04.01/I/2008, January 31, 2008, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 64 dated August 8, 2008. Supplement 14 360.
Karena Perusahaan melakukan penawaran umum, SMS membuat perubahan anggaran dasar. Dengan demikian, Anggaran Dasar SMS terakhir adalah berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 34, tanggal 24 September 2010, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta (“Akta. 34/2010). Akta ini sedang dalam proses untuk memperoleh Persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. SMS berkantor di alamat Menara Batavia, Lantai 22 Jalan KH Mas Mansyur Kav 126, Jakarta 10220. Kebun SMS berlokasi di Kecamatan Nanga Pinoh, Ella Hilir dan dukungan mereka Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat.
Since the Company made its Initial Public Offering, SMS has made changes in its Articles of Association. Thus, the most recent Articles of Association are based on the Deed Meeting Resolution No. 34, dated 24 September 2010, made before Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta (“Deed. 34/2010). This deed is in the process of obtaining approval from the Ministry of Justice and Human Rights, Republic of Indonesia. SMS has an office on the 22nd Floor of Batavia Tower, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. SMS estate is located in the District of Nanga Pinoh, Ella Hilir and supported by Melawi District, West Kalimantan Province.
Perkebunan SMS adalah landbank baru diperoleh di Kalimantan Barat dengan total luas 10.000 hektar. Kami berharap untuk memulai penanaman pertama pada kami SMS Perkebunan sekitar akhir tahun 2010.
SMS Plantation is a newly acquired land bank in West Kalimantan with a total area of 10,000 hectares. We expect to begin first planting on SMS Plantation around the end of 2010.
Produksi Minyak dihasilkan dari buah yang dihasilkan oleh kelapa sawit di tandan dikenal sebagai TBS. Setiap TBS berisi antara 1.000 hingga 3.000 fruitlets dan berat antara lima dan 40 kilogram ratarata tergantung pada umur telapak tangan. Masing-masing fruitlet terdiri dari Mesocarp, dari yang CPO diturunkan, dan kernel.
Production The oil is produced from fruits which are grown by the palm in bunches known as FFB. Each FFB contains between 1,000 to 3,000 fruitlets and can weigh between five and 40 kilograms on average, depending on the age of the palm. Each fruitlet consists of a mesocarp, from which CPO is derived, and a kernel.
Rentang kehidupan ekonomi dari pohon kelapa sawit normal biasanya sekitar 25 tahun dan dapat memperpanjang sampai 35 tahun untuk varietas hibrida kompak. Pohon kelapa sawit pertama mencapai kematangan komersial sekitar tiga sampai empat tahun setelah tanam di lapangan. Kita mulai pemanenan pohon kelapa sawit ketika mereka mencapai kematangan.
The economic life span of a normal oil palm tree is typically about 25 years and can extend up to 35 years for the compact hybrid varieties. Oil palm trees first reach commercial maturity approximately three to four years after planting in the field. We begin harvesting oil palm trees when they reach maturity.
Seperti pohon kelapa sawit terus dewasa, meningkatkan hasil, umumnya mencapai perdana mereka di tahun tujuh atau delapan sampai 18. Pohon hanya memasuki umur utama biasanya terus meningkatkan hasil mereka, mencapai puncak produksi sekitar tahun sembilan sampai 13, setelah itu mereka mulai menurun secara bertahap sampai pohon terlalu tinggi untuk ekonomi panen dari sekitar tahun 25. Hasil pohon kelapa sawit di puncak produksi biasanya sekitar 24 hingga 30 ton TBS per hektar.
As the oil palm trees continue to mature, the yields increase, generally reaching their prime in years seven or eight through 18. Trees just entering prime age typically continue to increase their yield, reaching peak production around years nine to 13, after which they begin to gradually decline until the trees become too tall to economically harvest from around year 25. The yield of oil palm trees at peak production is typically approximately 24 to 30 tons of FFB per hectare.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Dalam prakteknya, minyak pohon kelapa sawit tetap produktif sampai mereka tumbuh terlalu tinggi untuk dipanen efisien. “Belum Menghasilkan” pohon adalah pohon dari satu sampai di bawah empat tahun. Kita mengukur periode waktu ini dari waktu pohon kelapa sawit yang dikeluarkan di pembibitan untuk ditanam di bidang perkebunan.
In practice, oil palm trees remain productive until they grow too high to be harvested efficiently. “Immature” trees are trees from one to under four years old. We measure these time periods from the time the oil palm trees are taken out at the nursery to be planted in the plantation fields.
Penanaman Kami memiliki persediaan bibit yang cukup untuk tahun 2009 dan 2010 kami merencanakan penanaman. Kami juga telah menempatkan pesanan untuk bibit yang cukup untuk rencana penanaman kami untuk kebun inti dan kebun plasma sampai setidaknya 2011.
Cultivation We have sufficient stocks of seedlings for our 2009 and 2010 planting plan. We have also placed orders for sufficient seeds for our planting plan for our nucleus estate and Plasma areas up to at least 2011.
Kami biasanya menanam pohon kelapa sawit muda dalam pola segitiga sekitar 8,8 meter, yang akan menghasilkan kerapatan tanam sekitar 148 pohon per hektar. Pola tanam segitiga memfasilitasi pemanfaatan tanah yang lebih besar untuk gizi dan ruang yang tersedia dan cahaya untuk pengembangan mahkota.
We generally plant the young oil palm trees in a triangular pattern approximately 8.8 meters apart, which results in a planting density of approximately 148 trees per hectare. The triangular planting pattern facilitates greater utilization of the ground for nutrition and of available space and light for crown development.
Pohon kelapa sawit umumnya mulai menghasilkan perbungaan (kuncup bunga) pada usia antara 14 sampai 16 bulan yang nantinya bisa berkembang menjadi TBS.
Oil palm trees generally begin to produce inflorescences (flower buds) at the age of between 14 to 16 months; these can later develop into FFB.
Aplikasi Pupuk Kami menggunakan pupuk organik seperti urea, fosfat alam, muriate dari garam abu dan kieserite untuk mengisi jumlah besar nutrisi diserap oleh pohon kelapa sawit menghasilkan.
Fertilizer Application We use organic fertilizers such as urea, rock phosphate, muriate of potash and kieserite to replenish the large amounts of nutrients absorbed by mature oil palm trees.
Kami juga menggunakan kembali produk dari pabrik kami sebagai pengganti pupuk. Perkebunan kelapa sawit dan pabrik umumnya menghasilkan jumlah besar pabrik kelapa sawit tandan buah limbah dan kosong. Seperti ini-oleh produk adalah sumber yang baik nutrisi tanaman, kita daur ulang mereka ke perkebunan sebagai pupuk organik. Dengan menggunakan kembali produk samping pabrik kami dengan cara ini, kita menurunkan biaya kami pemupukan dan mengurangi jumlah polusi limbah dilepaskan ke lingkungan.
We also reuse by-products from our mills as fertilizer substitute. Oil palm plantations and mills generally produce large quantities of palm oil mill effluent and empty fruit bunches. As these byproducts are good sources of plant nutrients, we recycle them into the plantations as organic fertilizers. By reusing our mill byproducts in this way, we lower our fertilizing costs and reduce the amount of polluting effluent released into the environment.
Pemanenan Panen tandan buah pada keadaan benar jatuh tempo sangat penting dalam memaksimalkan hasil. Hal ini melibatkan pemilihan titik kematangan ekonomi optimum TBS, interval yang sesuai antara hasil panen, metode pengumpulan buah dan sarana yang buah diangkut ke pabrik. Praktek lapangan memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas minyak akhir, khususnya berkaitan dengan kadar asam lemak bebas, yang menentukan tingkat premi dibayarkan untuk aspek kualitas.
Harvesting Harvesting fruit bunches at the correct state of maturity is of critical importance in maximizing yield. This involves the selection of the point of optimum economic maturity of FFB, appropriate intervals between harvesting rounds, methods of fruit collection and means by which the fruit is transported to the mill. Field practice exerts considerable influence on final oil quality, particularly with respect to free fatty acid content, which determines the level of premium payable for this aspect of quality.
Kami melatih pemanen kami untuk memastikan bahwa hanya TBS dipanen ketika mereka masak, untuk memaksimalkan dengan hasil sejauh mungkin dan kualitas. daun harus dipangkas dan ditumpuk rapi dalam bentuk-U sekitar sawit di baris-antar;
We train our harvesters to ensure that FFB are only harvested when they are ripe, to maximize to the extent possible yield and quality. Fronds should be pruned and stacked neatly in a U-shape around the palm in the inter-row.
Kami berusaha untuk terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas di panen TBS, dan mengurangi biaya produksi, melalui berbagai inisiatif. Prakarsa di perkebunan kelapa minyak kita termasuk
We seek to continue to improve efficiency and productivity in harvesting FFB, and reduce production costs, through a variety of initiatives. Initiatives at our oil palm plantations include introducing a
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
43
44
memperkenalkan sistem mekanisasi. Kami telah mengadopsi sebuah lapangan-di-mekanis dibantu TBS sistem evakuasi dengan menggunakan traktor mini masing-masing dengan trailer angkat gunting terpasang.
mechanization system. We have adopted an in-field mechanicallyassisted FFB evacuation system by using mini tractors, each with a scissors lift trailer attached.
Truk kemudian mengangkut hasil panen ke pabrik. Hal ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi tuntutan fisik pada pemanen dalam mengevakuasi tanaman dipanen dari dasar kelapa sawit ke tempat pengumpulan yang ditunjuk, sehingga meningkatkan produktivitas pemanen. Kami menyelesaikan mekanisasi proses ini seluruh tanaman menghasilkan kami pada bulan Januari 2008. Kami juga menerapkan sistem bin koleksi pada kami BLP Perkebunan untuk mengangkut TBS dari tempat pengumpulan ke pabrik, dan merencanakan untuk menerapkan sistem serupa di kami BHL Perkebunan pada kuartal keempat tahun 2009. Kami juga telah melembagakan sebuah “blok” sistem pemanenan, di mana pemanen tertentu didedikasikan untuk daerah tertentu perkebunan sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi pemulihan tanaman.
Trucks then transport the crop to the mill. This improves efficiency and reduces the physical demands on the harvester in evacuating the harvested crop from the palm base to the designated collection point, thus increasing the productivity of the harvesters. We completed the mechanization of this process throughout our mature plantations in January 2008. We have also implemented a bin collection system at our BLP Plantation to transport FFB from the collection points to the mill, and planned to implement a similar system at our BHL Plantation in the fourth quarter of 2009. We have also instituted a “block” harvesting system, in which certain harvesters are dedicated to a certain area of the plantation as a means to enhance the efficiency of crop recovery.
Program Penanaman kembali Perkebunan umumnya ditanam kembali ketika hasil ekonomi di bawah 13 hingga 15 ton TBS per hektar per tahun dewasa, tergantung pada harga yang berlaku untuk CPO. Hal ini biasanya terjadi ketika pohon kelapa sawit sekitar 25 tahun. Kami tidak memiliki penanaman kembali di masa lalu dan tidak mengharapkan untuk memulai setiap program penanaman kembali dalam waktu dekat karena pohon-pohon kelapa sawit di perkebunan kami belum mencapai akhir kehidupan ekonomi mereka dan tidak ada pohon dewasa kita berada di atas 13 tahun sebagai 31 Desember 2010.
Replanting Program Plantations generally are replanted when the economic yield is below 13 to 15 tons of FFB per mature hectare per annum, depending on prevailing prices for CPO. This generally occurs when the oil palm tree is approximately 25 years old. We have not had replanting in the past and do not expect to commence any replanting program in the near future because the oil palm trees at our plantations have not reached the end of their economic life and none of our mature trees were above 13 years old as of 31 December 2010.
Pengolahan Minyak Kelapa Kami memproduksi CPO dan inti sawit di fasilitas pengolahan yang terletak di perkebunan kami. Kami mengoperasikan fasilitas pengolahan CPO dua.
Palm Oil Processing We produce CPO and palm kernel at our processing facilities located at our plantations. We operate two CPO processing facilities.
Kami berusaha untuk meningkatkan lebih lanjut tingkat ekstraksi minyak kita dengan menerapkan prosedur kualitas kami kontrol untuk mengurangi hilangnya minyak baik selama pengangkutan TBS dari perkebunan ke fasilitas pengolahan dan pada fasilitas pengolahan selama proses ekstraksi.
We seek to further improve our oil extraction rates by implementing our quality control procedures to reduce oil loss both during transportation of FFB from the plantations to the processing facilities and at the processing facilities during the extraction process.
Proses Produksi Diagram berikut menunjukkan ringkasan dari CPO dan kernel sawit proses produksi.
Production Process The following diagram sets forth a summary of the CPO and palm kernel production process.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Plantation
Processing Mill
Products
E.B Hopper
FFB
Empty Brunches
Loading Ramp CPO Oil Purifying Process
Sterilizer
Effluent
Thresher Fiber Digester
Screw Press
Kernell Collection Process
Shell
Kernel
TBS dari perkebunan kami diangkut ke fasilitas pengolahan kami dengan truk. Di fasilitas pengolahan, TBS yang diterima di jalanloading, dan kemudian diangkut ke sterilizer bertekanan dengan kandang. Dimasak TBS ini kemudian diolah dengan menggunakan perontok untuk melonggarkan buah dari tandan. Buah longgar kemudian dicerna dan screw-ditekan untuk memisahkan minyak dari kernel dan serat. Minyak selanjutnya diproses di kilang untuk memproduksi CPO, bebas dari limbah.
FFB from our plantations are transported to our processing facility by trucks. At the processing facility, FFB are received at the loadingramp, and then transported to the pressurized sterilizer with cages. Cooked FFB is then processed using the thresher to loosen the fruits from the bunches. The loose fruits are then digested and screw-pressed to separate the oils from the kernels and fibers. Oils are further processed at the refinery to produce CPO, free from effluent.
Tandan Kosong digunakan sebagai pupuk di perkebunan kami. Serat dari stasiun ulir-tekan disalurkan ke dalam boiler dan digunakan sebagai bahan bakar. Kernel dari stasiun screw-press diangkut ke stasiun pemulihan kernel, yang digunakan untuk memisahkan kernel dari cangkang dan serat. Shell dan pendusta dari kernel juga digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler.
Empty fruit bunches are used as fertilizer at our plantation. Fibers from the screw-press station are channeled into boilers and used as fuel. Kernels from screw-press station are transported into kernel recovery stations, which are used to separate kernels from their shells and fibers. The shell and fiber from the kernels is also used as fuel for the boilers.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
45
Competitive Advantages Keunggulan Kompetitif
“Kematangan Profil Perkebunan kami dan Landbank yang belum ditanami, yang Memposisikan Kami untuk Menikmati Kelanjutan Pertumbuhan di Produksi”. “Maturity Profile of Our Plantations and Our Unplanted Landbank, which Positions Us to Enjoy Continued Growth in Production”.
46
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Mayoritas pohon kelapa sawit kami berada pada periode utama di awal masa komersial. Rata-rata usia pohon minyak sawit inti per 31 Desember 2010 adalah 9,8 tahun. Kami mengklasifikasikan pohon kelapa sawit berada di masa prima bila berusia antara 8 dan 18 tahun. Namun, rentang umur ekonomis pohon kelapa sawit biasanya sekitar 25 tahun dan dapat diperpanjang hingga 35 tahun untuk varietas hibrida yang unggul.
The majority of our oil palm trees are in the early prime period of their commercial life. The average age of our nucleus mature oil palm trees as of December 31, 2010 was 9.8 years. We classify an oil palm tree to be in its prime when it is between eight and 18 years old. However, the economic life span of an oil palm tree is typically approximately 25 years and can extend up to 35 years for compact hybrid varieties.
Komposisi areal tanaman per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 24,7% prima, 4,7% muda (berusia empat sampai kurang dari delapan tahun) dan belum menghasilkan 70,6% (di bawah empat tahun). 84,1% dari total area yang menghasilkan terdiri dari pohon umur prima. Per 31 Desember 2010, tidak ada pohon kelapa sawit pada area Perusahaan yang berumur di atas 14 tahun.
The composition of our planted area as of December 31, 2010 is as follows: 24.7% prime, 4.7% young (aged four to less than eight years old) and 70.6% immature (under four years old). 84.1% of our mature area consisted of prime age trees. None of Company’s oil palm trees were above 14 years old as of December 31, 2010.
Selain itu, kami memiliki landbank yang belum ditanami sebesar 46.472 hektar per 31 Desember 2010, yang direncanakan untuk dikembangkan dan ditanamkan hingga 2014. Kami berharap penanaman baru ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi ketika menghasilkan.
In addition, we had an unplanted land bank of 46.472 ha. as of December 31, 2010 of which we plan to develop and plant a substantial part of the plantable portions through to 2014. We expect these new plantings will significantly contribute to our production when mature.
Aset Berlokasi Strategis Perkebunan Perusahaan terletak dekat dengan pelabuhan besar, pusat transportasi, dan sungai-sungai yang memfasilitasi distribusi produk yang tepat waktu dan hemat biaya. Perusahaan memiliki dermaga yang berjarak empat kilometer dari Perkebunan BLP yang dapat membawa beban dengan kapasitas hingga 3.000 ton. Selain itu, perusahaan juga memiliki sebidang tanah yang terletak 64 kilometer dari Perkebunan BHL, yang dibangun menjadi fasilitas penyimpanan dan dermaga tambahan, yang saat ini digunakan oleh Perkebunan BHL. Perkebunan ADS, yang lokasinya berdekatan dengan Perkebunan BHL, juga akan menggunakan fasilitas penyimpanan dan dermaga ini. Semua perkebunan Perusahaan berlokasi dekat dengan sungai besar di mana transportasi mudah diakses.
Strategically-located Assets The Company’s plantations are located close to major ports, transportation centers and rivers, all of which facilitate timely and cost-efficient distribution of our products. The Company own a jetty within four kilometers of our BLP Plantation that can berth barges with capacities of up to approximately 3,000 tons. We have also acquired a piece of land located 64 kilometers from our BHL Plantation, which have been built as bulk storage facility and an additional jetty that is currently being used by BHL Plantation. We intend that ADS plantation, which is contiguous to our BHL Plantation, will also use such bulk storage facilities and jetty. All of our other plantations are located near major rivers where transportation is easily accessible.
Selain itu, semua perkebunan kami terletak di luar Sumatera dan di Kalimantan, di mana pemerintah provinsi dan daerah tidak mendorong pabrik kelapa sawit independen untuk dioperasikan. Secara historis, mereka mengeluarkan izin hanya bagi perusahaan dengan perkebunan kelapa sawit. Dengan demikian, kami tidak melihat adanya masalah yang dialami oleh operator perkebunan di Sumatera di mana beberapa pemilik lahan Plasma dilaporkan menjual TBS mereka kepada penawar tertinggi di antara pabrik yang bersaing sehingga melanggar perjanjian Plasma dan tidak sesuai dengan biaya operator perkebunan.
In addition, all of our plantations are located outside Sumatra and in Kalimantan, where the provincial and local government does not encourage independent palm oil mills to be operated and has historically issued permits for palm oil mills only to companies with oil palm plantations. As such, we do not foresee some of the problems experienced by other plantation operators in Sumatra in which some owners of Plasma areas reportedly sell their FFB to the highest bidder among nearby competing mills in breach of their Plasma agreement and at the expense of the plantation operators.
Kepemilikan dari Proporsi Tinggi Kebun Inti dan Manajemen Kendali Perkebunan Plasma Per tanggal 31 Desember 2010, 92,6% dari luas areal tertanam yang dikelola Perusahaan terdiri dari kebun inti, dengan keseimbangan yang relatif rendah yakni 7,4%, yang terdiri dari lahan Plasma sebagai akibat dari populasi tipis di area operasional.
Ownership of a High Proportion of Nucleus Estate and Full Management of Plasma Estate As of December 31, 2010, 92.6% of the total planted area that we managed is comprised of our nucleus estate, with the relatively low balance of 7.4% comprising Plasma areas as a result of a sparse population in our existing areas of operation. Our nucleus estate
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
47
48
Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk menikmati margin yang disebabkan oleh produksi TBS dan pengolahan TBS, bukan hanya margin terkait dengan pengolahan TBS untuk daerah Plasma. Jumlah lahan tertanam di bawah Program Plasma dan proporsi lahan Plasma diharapkan akan meningkat bersamaan dengan perluasan areal tertanam. Perusahaan berniat untuk mempersiapkan masa depan area Plasma dengan perjanjian kerjasama yang mewakili anggota di perkebunan terkait, yang memungkinkan Perusahaan mempertahankan manajemen penuh dari perkebunan di bawah Program Plasma. Selain itu, sejak sekitar tahun 2005, Perusahaan telah menerapkan kebijakan untuk mengelola wilayah di bawah Program Plasma dengan standar yang sama untuk perawatan dan aplikasi pupuk yang dimiliki. Kebijakan tersebut diterapkan kepada seluruh lahan Plasma masa depan yang dikelola. Sebagai contoh, Perusahaan menggunakan pupuk majemuk impor yang sama, dengan kadar tinggi yang disesuaikan dengan perkebunan Plasma. Hasilnya, panen di lahan Plasma yang dikelola Perusahaan telah meningkat dan Perusahaan melihat lahan Plasma sebagai aset berharga.
enables us to enjoy any margins attributable to the production of FFB in the plantation business as well as the processing of FFB, instead of only the margins attributable to the processing of FFB for Plasma area. Although we expect that total planted hectares under the Plasma Program and proportion of Plasma areas will increase together with the expansion of our planted areas, we have entered, for our existing Plasma areas, and intend to enter for our future Plasma areas, into an agreement with a cooperative representing the members at the relevant plantation, under which we retain full management of the plantation under the Plasma Program. In addition, since around 2005, we have implemented a policy to manage the areas under the Plasma Program with the same standards of upkeep and fertilizer application as those that we own, and intend to apply such policy to all future Plasma areas that we plant and manage. For example, we use for the Plasma areas that we manage the same imported, high grade, customized, compound fertilizers that we use for our plantations. As a result, yields at the Plasma areas that we manage have been increasing and we view our Plasma areas as a valuable asset.
Aplikasi Industri Praktik Terbaik di Teknik Manajemen Perkebunan, yang Membantu Produksi Tinggi dan CPO Rendemen Perusahaan percaya bahwa pelaksanaaan praktik industri terbaik dalam teknik pengelolaan perkebunan telah memberikan kontribusi terhadap hasil TBS per hektar dan tingkat ekstraksi CPO yang lebih tinggi pada area yang menghasilkan.
Application of Industry Best Practices in Plantation Management Techniques, which have Contributed to Higher Yields and CPO Extraction Rates The Company believes that our application of industry best practices in plantation management techniques has contributed to higher yields of FFB per mature hectare and CPO extraction rates in our mature plantations.
Perusahaan menggunakan hasil tersebut ke berbagai inisiatif, terutama:
The Company attribute such yields largely to a variety of initiatives, primarily:
• Standar praktik agronomi dan pertanian yang tinggi. Hal ini mencakup (i) analisis daun lengkap dan pengambilan contoh tanah dalam penerapan pupuk untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan ketidakseimbangan nutrisi, (ii) penggunaan legum cover crop untuk mencegah pertumbuhan gulma dan melestarikan kondisi tanah, (iii) mempertahankan jadwal pupuk terpisah antara pohon matang, pohon yang belum dewasa dan pohon yang masih muda, dan (iv) penggunaan pupuk majemuk tingkat tinggi, disesuaikan, dan diimpor dari produsen terkemuka, yang memiliki kandungan nutrisi lebih konsisten dan diterapkan sesuai dengan jadwal yang ketat seperti disebutkan di atas, dan
• High standards of agronomic and agricultural practices. These include (i) complete leaf and soil sampling analysis in the application of fertilizer to correct and/or improve nutrient imbalances, (ii) the use of legume cover crop to discourage the growth of competing weeds and to conserve the soil condition, (iii) maintaining separate fertilizer schedules for mature, immature and supplied palms, and (iv) the use of high grade, customized, compound fertilizers imported from reputable producers, which have more consistent nutrient content and are applied according to the strict schedules mentioned above; and
• Peningkatan proses panen. Bagian yang paling berat dari pekerjaan pemanen adalah untuk memindahkan tandan buah ke tempat pengumpulan. Mekanisme lapangan dalam membantu sistem evakuasi TBS telah diadopsi dengan menggunakan traktor mini yang masing-masing terpasang gunting pengangkat pada trailer. Dalam sistem ini, TBS dimasukkan ke dalam gunting trailer yang membawa tanaman pada truk di titik-titik pengumpulan sepanjang rel. Sejak tahun 2007 Perusahaan juga menerapkan sistem pengumpulan bin di Perkebunan BLP untuk mengangkut TBS dari tempat
• Improvement of harvesting processes. The most physically strenuous part of a harvester’s job is to move cut bunches and loose fruit to a collection point. We have adopted an in-field mechanically assisted FFB evacuation system at our mature plantations by using mini tractors, each with a scissors lift trailer attached. In this system, harvested FFB are put into scissor lift trailers, which carry the crop to trucks at collection points along the access tracks. Since 2007, we have also implemented a bin collection system at our BLP Plantation to transport FFB from the collection points to the mill. This system not only reduces
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
pengumpulan ke pabrik. Sistem ini tidak hanya mengurangi penggunaan truk tetapi juga mengurangi penanganan ganda pada TBS yang meningkatkan tingkat ekstraksi minyak saat memproses tanaman. Perbaikan lainnya termasuk pelatihan para pemanen untuk mencapai standar kematangan yang lebih konsisten dan memastikan bahwa semua buah-buahan yang jatuh dapat dikumpulkan.
the utilization of trucks but also reduces double handling of the FFB which enhances the oil extraction rate when processing the crop. Other improvements include the training of harvesters to achieve more consistent harvesting ripeness standards and to ensure that all loose fruits are collected.
Pada tahun 2008 dan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010, rata-rata kadar asam lemak bebas CPO yang diproses di BLP (termasuk TBS yang dibeli dari pemilik area Plasma) adalah masing-masing 3,0% dan 3,0%, dan isi asam lemak bebas ratarata dari CPO yang diproses di BHL (termasuk TBS yang dibeli dari pemilik area Plasma dan pihak ketiga) adalah masing-masing 3,3% dan 3,3%, yang lebih rendah (dan karenanya kualitas lebih tinggi) dari standar industri yang berlaku umum yakni 5%.
In 2008 and for the year ended December 31, 2010, the average free fatty acid content of CPO processed at our BLP Plantation (including FFB purchased from owners of our Plasma areas) was 3.0% and 3.0%, respectively, and the average free fatty acid content of CPO processed at our BHL Plantation (including FFB purchased from owners of our Plasma areas and third parties) was 3.3% and 3.4%, respectively, which were lower (and hence of higher quality) than the generally accepted industry standard of 5%.
Perusahaan mampu mencapai CPO dengan kualitas yang lebih tinggi dengan menerapkan prosedur pengendalian kualitas yang ketat pada setiap tahap proses produksi, yang meliputi panen, pengumpulan dan pengolahan, khususnya, memastikan bahwa TBS dan buah-buahan yang jatuh dikirim ke pabrik dan diproses tepat waktu. Perusahaan mewajibkan semua buah yang dipanen untuk diangkut ke pabrik dengan truk dalam waktu 24 jam dari panen dan diproses dalam waktu 48 jam setelah panen. Selain itu, Perusahaan melatih personil lapangan untuk memanen hanya TBS yang matang. Perusahaan juga telah berinvestasi dalam meningkatkan akses ke daerah-daerah tertanam yang baru, termasuk membangun lebih luas, semua akses cuaca untuk memungkinkan efisiensi transportasi TBS ke pabrik kelapa sawit bahkan selama musim hujan.
We have been able to achieve higher quality CPO through adopting strict quality control procedures at each stage of the production process, which includes harvesting, collection and processing, in particular, ensuring that FFB and loose fruits are delivered to the mills and processed in a timely manner. We require all harvested fruit to be transported to our mills by truck within 24 hours of harvesting and processed within 48 hours of harvesting. In addition, we train our field personnel to only harvest ripe FFB. We have also invested in improving access to the newly planted areas of our plantations, including constructing wider, all weather access tracks to allow for efficient transportation of FFB to the palm oil mill even during the monsoon season.
Tim Manajemen Berpengalaman Perusahaan memiliki tim manajemen yang berpengalaman dan berkualitas dengan track record yang sukses dalam mengelola usaha perkebunan. Tim manajemen eksekutif terdiri dari lima direksi dan lima pejabat eksekutif senior, sebagian besar dari mereka memiliki pengalaman manajemen di perusahaanperusahaan minyak kelapa sawit kelas dunia. Personil operasional yang bertanggung jawab langsung untuk perkebunan dan pabrik pengolahan memiliki pengalaman 15 hingga 35 tahun di industri kelapa sawit.
Experienced Management Team We have an experienced and qualified management team with a successful track record in managing our business. Our key executive management team comprises five directors and five senior executive officers, a significant number of whom have senior management experience with world-class oil palm plantation companies. Our key operational personnel that have direct responsibility for our plantations and mills have between 15 to 35 years of experience in the palm oil industry.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
49
Program Plasma Plasma Program
50
Sesuai dengan UU Perkebunan, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengembangkan perkebunan baru perlu untuk memiliki porsi khusus yang dioperasikan oleh para petani kecil. Bentuk bantuan terhadap para pemilik tanah lokal umumnya dikenal sebagai “Program Plasma”. Program Plasma adalah sebuah program untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk pemilik tanah lokal oleh pengembang perkebunan. Setelah dikembangkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada para pemilik tanah lokal yang akan mengoperasikan perkebunan plasma dengan pengawasan dari pengembang. Di bawah Program Plasma, pemilik tanah lokal harus menjual TBS mereka dan pengembang berkomitmen untuk membelinya pada harga formula yang ditetapkan pemerintah Indonesia dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengembang dalam mengolah dan menjual TBS.
In accordance with the Plantation Law, oil palm plantation companies that develop new plantations may be required to have certain portions that are operated by local small landholders. This form of assistance to local small landholders is generally known as the “Plasma Program”. The Plasma Program is a program for the development of oil palm plantations for small landholders by a developer of plantations. Once developed, the plasma plantations are transferred to the small landholders who then operate the plasma plantations under the supervision of the developer. Under the Plasma Program, the small landholder is obliged to sell, and the developer is committed to purchase, their FFB at formula prices set by the Indonesian government less the costs incurred by the developer in processing and selling the FFB.
Pengembangan Plasma Program masing-masing kabupaten didanai dengan pinjaman dari bank milik Pemerintah Indonesia dengan persetujuan Bank Indonesia. Dalam program ini, pengembang biasanya meminjam uang dari bank milik Pemerintah untuk mendanai pengembangan perkebunan dan menjaga kredit oleh hak atas tanah yang dipinjam. Pada saat perkebunan matang, yakni tidak kurang dari 36 bulan setelah penanaman bibit kelapa sawit dan setelah pemeriksaan oleh bank milik pemerintah dan beberapa departemen Pemerintah, pengembang mentransfer perkebunan kepada pemilik tanah lokal. Kemudian pemilik tanah lokal bertanggung jawab untuk membayar pinjaman lanjutan kepada bank-bank milik Pemerintah. Sebelum kematangan perkebunan, pinjaman tersebut bertambah bunga sebesar 16,0% per tahun, namun bunga ini tidak diwajibkan untuk dibayar dan bukan dikapitalisasi. Setelah perkebunan matang, jumlah pokok pinjaman (plus bunga yang dikapitalisasi) tercatat pada tingkat bunga sebesar
The Plasma Program development for each district is funded by loans from Indonesian Government-owned banks with the approval of Bank Indonesia. Under the program, the developer typically borrows money from Government-owned banks to fund development of these plantations and secure those loans by the land rights for the plantation to which the loans relate and other forms of security. Upon maturity of the plantation, which is defined as not less than 36 months after planting of the oil palm seedlings in the fields and after an inspection by the Government-owned bank and some Government departments, the developer transfers the plantation to the small landholder, who then assumes liability to repay the loans advanced by the Government-owned banks to the developer. Prior to maturity of the plantation, these loans accrue interest at a rate of 16.0% per annum, but this interest is not required to be paid and instead is capitalized. After the plantation matures, the principal amount of the loans (plus capitalized interest)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
12,0% per tahun dan dibayarkan setiap tiga bulan selama tujuh tahun, dimulai pada tanggal pengembang memindahtangankan pengelolaan perkebunan kepada pemilik tanah lokal. Pengembang diwajibkan untuk memotong dari jumlah tersebut kepada pemilik lahan lokal untuk pembelian TBS dan membayar kepada bank sebesar jumlah angsuran. Pada tahun 1993, Pemerintah Indonesia memperkenalkan program lain yang disebut Program KKPA yang mirip dengan Program Plasma kecuali bahwa pemilik tanah lokal mengadakan kontrak dengan pengembang di mana pengembang setuju untuk mengelola lahan pemilik tanah lokal dan pemilik tanah lokal memperoleh pinjaman pembangunan, yang bisa saja dari sebuah bank milik Pemerintah atau pun swasta. Persyaratan Program KKPA dinilai lebih fleksibel dengan sedikit keterlibatan Pemerintah Indonesia, bila dibandingkan dengan Program Plasma. Berdasarkan Program KKPA harga untuk mengembangkan perkebunan adalah tetap dalam perjanjian pembangunan antara pengembang dan pemilik tanah lokal. Dalam hal ini pengembang menanggung beban dari setiap kelebihan biaya yang timbul atas aktivitasnya dalam mengembangkan perkebunan. Setelah krisis ekonomi 1998 di Indonesia, Pemerintah Indonesia mengurangi pembiayaan untuk kedua Program Plasma dan Program KKPA.
accrues interest at a rate of 12.0% per annum and is payable every three months over a period of seven years, commencing on the date the developer hands over management of the plantation to the small landholder. The developer is required to deduct from amounts it owes to the small landholder for purchase of the FFB and pay to the bank the amount of the repayment installments. In 1993, the Indonesian Government introduced another program called the KKPA Program (which we include when we refer generally to the “Plasma Program”) which is similar to the Plasma Program except that the small landholder enters into a contract with the developer under which the developer agrees to manage the small landholder’s land and the small landholder obtains the development loan, which may be from a Government-owned or private bank. The terms of the KKPA Program are more flexible, and entail less involvement by the Indonesian Government, than under the Plasma Program. Under the KKPA Program the price for developing the plantation is fixed in the development agreement between the developer and the small landholder and the developer bears the burden of any cost overruns that it incurs in developing the plantations. Following the 1998 economic crisis in Indonesia, the Indonesian Government reduced the financing for both the Plasma Program and the KKPA Program.
Perjanjian dengan Kerjasama Plasma Program Kami berpartisipasi dalam bentuk Program Plasma di mana kita telah memasuki perjanjian dengan koperasi lokal untuk mengembangkan tanah yang dimiliki oleh pemilik tanah lokal dan biaya pembangunan awalnya didanai oleh kami dalam bentuk pinjaman kepada pemilik tanah setempat. Pinjaman ini wajib dilunasi oleh hasil penjualan kepada kami dari TBS yang dihasilkan di wilayah plasma. Namun, tidak seperti dalam Program Plasma khas, di kami BLP Perkebunan dan BHL Perkebunan, yang masing-masing memiliki Program Plasma, kita telah mengadakan perjanjian dengan koperasi yang mewakili anggota di perkebunan yang relevan. Di bawah sistem ini, tanah dimiliki oleh anggota koperasi, yang mendistribusikan hasil sama kepada setiap anggota setelah pembayaran angsuran pinjaman pokok dan biaya operasional. Dalam perjanjian tersebut,
Agreement with Plasma Program Cooperatives We participate in a form of the Plasma Program under which we have entered into agreements with the local cooperative to develop land owned by the local landholders and the development cost is initially funded by us in the form of a loan to the local landholder. Such a loan is required to be repaid by the proceeds of sales to us of the FFB produced in the plasma area. However, unlike in a typical Plasma Program, at our BLP Plantation and BHL Plantation, which each has a Plasma Program, we have entered into an agreement with a cooperative representing the members at the relevant plantation. Under this system, the land is owned by the members of the cooperative, which distributes the proceeds equally to each member after repayment of the loan installments and operational costs. Under these agreements,
• Kami melakukan manajemen penuh terhadap perkebunan di bawah Program Plasma. Pemilik tanah kecil yang ingin bekerja di perkebunan dipekerjakan oleh kami dan membayar gaji. Berdasarkan perjanjian yang terkait dengan luas milik petani dengan kami BLP Perkebunan dan kami BHL Perkebunan, kami berhak untuk dibayar jasa manajemen tahunan yang terdiri dari 5% dari total biaya operasional tahunan untuk daerah Plasma relevan. Sehubungan dengan kami BLP Perkebunan, kami akan terus mengelola areal Plasma setelah pinjaman yang relevan telah dilunasi. Namun, berdasarkan perjanjian yang terkait dengan luas milik petani dengan kami BHL Perkebunan, perjanjian tersebut akan berakhir setelah pinjaman telah dilunasi pada tahun 2013, dan
• We retain full management of the plantation under the Plasma Program. Small landholders that wish to work on the plantations are employed by us and paid a salary. Under the agreement relating to the Plasma area at our BLP Plantation and our BHL Plantation, we are entitled to be paid an annual management fee comprising 5% of total annual operational costs for the relevant Plasma area. With respect to our BLP Plantation, we will continue to manage the Plasma areas after the relevant loan has been repaid. However, under the agreement relating to the Plasma area at our BHL Plantation, the agreement will terminate after the loan has been repaid in 2013, and
PT BW Plantation Tbk
• We fund the program ourselves and do not borrow money from
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
51
52
• Kami juga mendanai program sendiri dan tidak meminjam uang dari bank untuk mendanai pengembangan perkebunan ini. Biaya operasional tahunan dan jasa manajemen yang dibayarkan diperlakukan sebagai pinjaman dari kami. Bagian dari pinjaman yang disebabkan biaya operasional dikenakan bunga sederhana sebesar 12% per tahun untuk BLP Plasma Program dan 16% per tahun untuk itu BHL. Tidak ada bunga yang dibebankan pada bagian pinjaman yang disebabkan biaya manajemen. 70% dari hasil penjualan TBS dari lahan perkebunan plasma BLP dan 80% dari hasil penjualan TBS dari lahan perkebunan plasma BHL ini digunakan untuk membayar hutang dan untuk biaya operasional.
banks to fund the development of these plantations. The annual operational costs and management fee that is payable is treated as a loan from us. The portion of the loan that is attributable to the operational cost bears simple interest at 12% per annum for BLP’s Plasma Program and 16% per annum for that of BHL. No interest is chargeable on the portion of the loan that is attributable to the management fee. 70% of the sales proceeds of the FFB from BLP’s plasma area and 80% of the sales proceeds of the FFB from BHL’s plasma area is used to repay the loan and for operational costs.
Kami percaya hasil sistem ini dalam sistem yang lebih efisien, karena kita mampu mengelola tanah. Secara historis, daerah diselenggarakan di bawah Program plasma umumnya memiliki hasil yang lebih rendah daripada yang dimiliki oleh kita karena perkebunan plasma tergantung dari standar yang ketat kurang pemeliharaan dan pemupukan daripada mereka yang kita sendiri. Namun, sejak sekitar tahun 2005, kami telah menerapkan kebijakan untuk mengelola wilayah di bawah Program Plasma dengan standar yang sama untuk perawatan dan aplikasi pupuk yang kami miliki, dan berniat untuk menggunakan standar yang sama seperti untuk semua lahan Plasma masa depan yang kita menanam dan mengelola. Sebagai contoh, kita gunakan, untuk wilayah Plasma yang kita kelola, yang diimpor, sama tinggi grade, disesuaikan, pupuk majemuk yang kita gunakan untuk perkebunan kami. Akibatnya, meskipun hasil di atas lahan Plasma yang kita kelola masih jauh lebih rendah daripada daerah inti kita sebagai manfaat pemeliharaan dan pemupukan yang tepat waktu bertahun-tahun untuk sepenuhnya dibuktikan, mereka telah meningkat.
We believe this system results in a more efficient system, as we are able to manage the land. Historically, the areas held under the Plasma Program generally had lower yields than those owned by us because the Plasma plantations were subject to less rigorous standards of upkeep and manuring than those we own. However, since around 2005, we have implemented a policy to manage the areas under the Plasma Program with the same standards of upkeep and fertilizer application as those that we own, and intend to use such similar standards for all future Plasma areas that we plant and manage. For example, we use, for the Plasma areas that we manage, the same imported, high grade, customized, compound fertilizers that we use for our plantations. As a result, although yields at the Plasma areas that we manage are still significantly lower than our nucleus area as the benefits of proper upkeep and fertilizer application may take years to be fully evidenced, they have been increasing.
Pada tanggal 30 Juni 2009, kami berhasil mengatur 1.159 hektar lahan yang telah ditanami di bawah Program Plasma, 759 yang telah kelapa sawit menghasilkan. Selain program penanaman untuk daerah inti kami, kami berharap bahwa jumlah yang ditanami hektar di bawah Program plasma akan meningkat sekitar 2.475 hektar pada
As of 30 June 2009, we managed 1,159 hectares of planted land under the Plasma Program, 759 of which had mature oil palms. In addition to the planting program for our nucleus area, we expected that the total planted hectare under the Plasma Program will increase by approximately 2,475 hectares in the second half of 2009 (of
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
paruh kedua tahun 2009 (yang 1.575 hektar diharapkan pada kami SSS Perkebunan, 400 hektar diharapkan berada pada kami BLP Perkebunan, 500 hektar diharapkan pada kami ADS Perkebunan), 850 hektar pada tahun 2010 (yang 400 hektar diharapkan pada kami SSS Perkebunan dan 450 hektar diharapkan pada kami BHL Perkebunan) dan 2.559 hektar pada tahun 2011 (yang semua diharapkan berada pada kami SSS Perkebunan). Berdasarkan Peraturan No 26/2007, perkebunan kelapa sawit yang umumnya diwajibkan untuk memiliki lahan perkebunan plasma terdiri dari paling sedikit 20% dari luas areal yang kami memperoleh Ijin Lokasi. Kami SSS Perkebunan, WJU Perkebunan, SMS Perkebunan dan AKM Perkebunan akan dikenakan peraturan ini.
which 1,575 hectares is expected to be at our SSS Plantation, 400 hectares is expected to be at our BLP Plantation, 500 hectares is expected to be at our ADS Plantation), 850 hectares in 2010 (of which 400 hectares is expected to be at our SSS Plantation and 450 hectares is expected to be at our BHL Plantation) and 2,559 hectares in 2011 (of which all are expected to be at our SSS Plantation). Under Regulation No. 26/2007, oil palm plantations are generally required to have a plasma area comprising at least 20% of the total areas for which we obtain Ijin Lokasi. Our SSS Plantation, WJU Plantation, SMS Plantation and AKM Plantation will be subject to this regulation.
Di masa lalu, harga formula yang kita telah dibayarkan untuk TBS yang dibeli dari pemilik lahan Plasma Program umumnya secara signifikan lebih rendah dari harga kami percaya kami akan membayar di pasar untuk membeli TBS dari pemasok independen. Karena tidak ada pabrik lain yang berdekatan di mana para petani kecil dapat menjual mereka TBS, kami tidak melihat adanya beberapa masalah yang dialami oleh pemilik perkebunan lainnya di Sumatera di mana beberapa pemilik lahan Plasma dilaporkan menjual TBS mereka kepada penawar tertinggi di antara pabrik bersaing di dekatnya melanggar perjanjian Plasma dan pada biaya pemilik perkebunan. Namun, tidak ada jaminan bahwa harga susu formula yang kita bayar untuk TBS akan terus menjadi lebih rendah dari harga pasar TBS.
In the past, the formula prices we have paid for the FFB purchased from Plasma Program landholders have generally been significantly lower than the prices we believe we would have paid in the market to purchase FFB from an independent supplier. As there are no other nearby mills at which small landholders may sell their FFB, we do not foresee some of the problems experienced by other plantation owners in Sumatra in which some owners of Plasma areas reportedly sell their FFB to the highest bidder among nearby competing mills in breach of the Plasma agreement and at the expense of the plantation owner. However, there can be no assurance that the formula prices we pay for FFB will continue to be lower than the market price for FFB.
Jumlah yang kami bayar untuk TBS yang berkaitan dengan Program Plasma kami, sebelum pengurangan untuk pembayaran kembali pinjaman, biaya operasional tahunan dan jasa manajemen, adalah Rp14.796 miliar pada tahun 2009 dan Rp16.953 miliar di tahun 2010.
The amounts we paid for FFB relating to our Plasma Program, before deduction for repayment of loans, annual operational costs and management fees, were Rp14.796 billion in 2009 and Rp16.953 billion in 2010.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
53
Transportasi Transportation
Perusahaan mengoperasikan armada truk milik sendiri untuk mengangkut TBS dan buah yang terlepas dari tandan dari berbagai tempat pengumpulan di kebun ke pengumpulan CPO dan mengangkut CPO dan PK ke dermaga untuk dikirim kepada konsumen. Perusahaan juga membuat kontrak dengan pihak ketiga untuk sebagian kecil kebutuhan transportasi TBS, terutama untuk area di bawah Program Plasma. Perusahaan memiliki dermaga yang berada sekitar 4 kilometer dari BLP dan 64 kilometer dari BHL, dan menjual seluruh CPO dan PK secara FOB dari dermaga.
54
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
We operate our own fleet of trucks to transport FFB and loose fruit from the various collection points in plantations to the CPO processing facilities and transport CPO and palm kernel to our jetties for delivery to customers. We also contract with thirdparties for a small proportion of our transportation needs for the FFB, primarily for areas under the Plasma Program. We own a jetty located approximately four kilometers from our BLP Plantation and a second jetty approximately 60 kilometers from our BHL Plantation. We sell our entire CPO and palm kernels ex-jetty.
PT BW Plantation Tbk
Penjualan dan Penetapan Harga Sales and Pricing
Secara historis, perusahaan menjual sebagian besar produknya ke kilang penyulingan domestik dan dalam jumlah yang lebih kecil kepada konsumen domestik lainnya. perusahaan menyelenggarakan tender tertutup setidaknya satu kali setiap bulan untuk pembeli domestik. Pemenang tender membayar 80% pada saat penandatanganan kontrak dan sisa pembayaran 20% dibayarkan sebelum pengiriman.
We have historically sold our products primarily to Indonesian refiners and to a lesser extent, to other customers in Indonesia. We hold closed tenders at least once a month for domestic purchasers. Winning bidders pay 80% upon signing of the contract and the remaining 20% prior to delivery.
Perusahaan menentukan harga CPO dengan mengacu terutama kepada: (i) harga yang diperoleh PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) untuk pengiriman ke pelabuhan Kumai di Kalimantan atau FOB ke pelabuhan Kumai untuk CPO dengan kualitas yang sama, (ii) harga pasar untuk biaya, asuransi, dan pengangkutan (“c.i.f.”) ke pelabuhan Rotterdam, dan (iii) harga di MDEX di Kuala Lumpur.
We price our CPO with reference primarily to a combination of: (i) prices achieved by two other Indonesian CPO producers, PT Astra Agro Lestari Tbk (for “free on board” to Kumai port in Kalimantan) and PT Perkebunan Nusantara (Persero) (for delivery to Kumai port of similar quality CPO), (ii) market prices for CPO based on c.i.f. Rotterdam port, and (iii) prices for CPO quoted on the Malaysia Derivatives Exchange in Kuala Lumpur.
Harga PK perusahaan ditentukan terutama oleh harga pasar lokal, yang umumnya mengikuti tren dari harga PKO di pasar Rotterdam dan MDEX di Kuala Lumpur.
Our palm kernel price is primarily determined by local market price, which generally follows the trend of palm kernel oil prices on the Rotterdam market and the Malaysia Derivatives Exchange in Kuala Lumpur.
Harga internasional untuk CPO dan PK dipengaruhi oleh fluktuasi yang tergantung pada pasokan dan permintaan dari produkproduk tersebut. Tingkat produksi CPO dan PK dunia terutama dipengaruhi oleh kondisi cuaca global, sedangkan permintaan terutama dipengaruhi oleh tingkat konsumsi dunia, harga biodiesel, produk substitusi, dan perubahan kondisi ekonomi dunia.
International prices for CPO and palm kernel are subject to fluctuations depending upon the supply and demand for these products. World CPO and palm kernel production levels are primarily affected by global weather conditions, while demand is primarily affected by world consumption levels, biodiesel prices, substitute products, and changes in the world economy.
Perusahaan umumnya menjual serta CPO terutama kepada kilang penyulingan dan PK kepada pabrik pengolah PK di Indonesia yang menggunakannya membuat produk turunan. Konsumen perusahaan biasanya tidak melibatkan agen distribusi atau perusahaan dagang.
We generally sell our CPO primarily to refineries and palm kernels to palm kernel-crushing plants in Indonesia that use these products to manufacture further downstream products. Our customers do not typically include distribution agents or trading companies.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
55
Penelitian dan Pengembangan Research and Development
Penelitian dan Pengembangan memegang peranan yang sangat penting sebagai unit pendukung kepada manajemen dan operasional dalam usaha untuk meningkatkan praktik kultur teknis manajemen kebun, meningkatkan produksi dan memaksimalkan laba. Aktifitas dan Strategi Penelitian dan Pengembangan (R&D) Perusahaan di tahun 2010 mencakup 4 aspek penting yaitu : Penyediaan Hara Tanaman/ Pemupukan, Kesehatan Tanaman, Pengawetan dan Menjaga Kelembaban Tanah serta Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman dan Gulma. Keempat strategi di atas dalam rutinitas harian di jabarkan dalam beberapa kegiatan meliputi Penyediaan layanan advice agronomi , melaksanakan analisa daun dan tanah untuk rekomendasi pupuk yang optimal, Penggunaan teknologi aplikasi GPS-GIS dan Remote Sensing di perkebunan serta Pelaksanaan Praktik-praktik agronomi terbaik seperti pengendalian hama dan penyakit secara terpadu dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit sebagai pupuk organik.
56
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Research and Development plays a very important as a unit to the management and operational support in an effort to improve farm management practices technical culture, increase production and maximize profit. Company’s Research and Development (R&D) Activities and Strategies in 2010 includes four important aspects, namely: Provision of Plant Nutrition/ Fertilization, Plant Health, Preservation and Maintaining Soil Moisture and Plant Pest and Disease Control and Weed. The 4 strategies above in daily routine are describe in some activities include provision of agronomic advice service, implementing the leaf and soil analysis for the optimal fertilizer recommendations, use of technology applications of GPS-GIS and Remote Sensing on the plantation as well as implementation of best practices such as Agronomy Pest and disease control in an integrated and use of palm oil mill waste as organic fertilizer.
PT BW Plantation Tbk
“Melalui plasma program didukung riset dan pengembangan yang baik, kami mampu menciptakan peluang lebih besar di masa depan.” “Through the Plasma Program, supported by well-managed research and development, we will be able to generate greater opportunities in the future.”
Secara ringkas maka aktifitas Penelitian dan Pengembangan di tahun 2010 dijabarkan seperti berikut:
In summary, the Research and Development activities in 2010 are translated as follows:
1. Pemberian dan penyediaan Advice Agronomi Sebagai unit pendukung manajemen dan operasional, divisi Penelitian dan Pengembangan (R&D) secara berkala menyediakan nasihat dan masukan membangun kearah teknis produksi yang berkesinambungan dengan cara memberikan rekomendasi pemupukan yang bersifat situs spesifik (sitespecific recommendation) untuk semua kebun dengan tujuan memaksimalkan produksi sehingga mendapatkan keuntungan seperti yang di harapkan. Rekomendasi ini diberikan secara blok per blok dan sesuai dengan kebutuhan hara tanaman (di peroleh berdasarkan analisa hara daun dan ketersediaan hara di tanaman) dengan menggunakan konsep keseimbangan unsur hara (dengan mempertimbangkan kebutuhan dan asupan hara tanaman) untuk
1. Provision of and provision of Advice Agronomy As a support unit management and operations, the division Research and Development (R & D) regularly provides advice and input to build towards the production techniques are sustainable by providing fertilizer recommendation that are site specific (site specific recommendation) for all garden with the aim of maximizing production so as to benefit as expected. This recommendation is given in block per block and in accordance with crop nutrient requirements (obtained based on leaf nutrient analysis and nutrient availability in the plant) by using the concept of nutrient element balance (by considering the demand / needs and Supply / nutrient intake of plants) to obtain a production target in the hope that later
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
57
mendapatkan target produksi yang di harapkan sehingga nantinya dapat memperkecil jarak antara potensi produksi dan produksi aktual. Percobaan–percobaan pemupukan akan terus dilakukan untuk mempelajari secara lebih detail tentang respon dan pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi serta kultur teknis produksi yang berkesinambungan. 2. Perlindungan Tanaman Konsep dan strategi yang di terapkan perlindungan tanaman di Perusahaan dilakukan dengan sistem pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (Integrated Pest and Disease Management) dengan mengkombinasikan pemakaian dan mengendalian secara biologi dan kimia yang lebih mengutamakan paradigma pelestarian lingkungan yang berkesinambungan yang lebih dikenal dengan Konsep “Nature versus Nature”. Sejak terbentuknya divisi R&D maka konsep “back to nature” akan terus di kembangkan dengan tujuan menjaga ekosistem lingkungan yang lebih kondusif dengan cara pemeliharaan vegetasi tanaman (Management of Vegetation) melalui Sistem pengendalian secara biologi dengan Penanaman tanaman beneficial (beneficial plant) seperti Antigonon Leptosus (bunga air mata pengantin), Turnera subulata (bunga pukul delapan) dan Cassia cobanensis sehingga dapat merangsang dan meningkatkan populasi predator dan parasitor alami sehingga nantinya dapat mengendalikan hama pemakan daun (ulat api dan ulat kantong) secara berkesinambungan. Konsep hayati lainnya yang diterapkan adalah pengendalian hama Tikus dengan menggunakan Tyto Alba (burung hantu) dan penggunaan Sex aggregate pheromone untuk mengendalian serangan kumbang tanduk (Oryctes).
58
it can minimize the distance between potential production and actual production. Fertilization experiments will continue to be carried out to study in more detail about the respond and the effect of fertilization on growth and production and technical culture of continuous production.
2. Plant Protection The concepts and strategies applied in crop protection in the Company system conducted by Pest and Disease Control in Integrated (Integrated Pest and Disease Management) by combining the use and control in biology and chemistry are more likely to prioritize a sustainable environmental protection paradigm which is well known under the concept of “Nature versus Nature.” Since the formation of the R&D Division, the concept of “back to nature” will continue to be developed with the aim of maintaining ecosystem environment more conducive to the way of maintenance of the vegetation of plants (“Management of Vegetation”) through biological control systems, with the Planting of such beneficial plants as Antigonon Leptosus (bridal flowers tear), Turnera subulata (interest at eight) and Cassia cobanensis, so as to stimulate and increase the population of predators and natural Parasites so that later they will control leaf-eating pests (caterpillars fire and the worm bag) on an ongoing basis. Other biological pest control concepts are applied for mice by using Tyto Alba (owls) and the use of sex pheromones to aggregate control of horn beetle attacks (Oryctes).
Di dalam pengendalian beberapa gulma pengganggu tanaman, Perusahaan telah mengembangkan pengguanaan Lalat Brasil (gallfly) untuk mengendalikan gulma Chromolaena odorata (Putihan) dan Pengembangan Tanaman Tali Putri (cuscuta sp) di dalam mengendalikan gulma dan Assistasia Mikania.
In some weed pest control efforts, The Company has developed the utilization of Brazil Flies (gall-flies) to control the Chromolaena odorata (common floss flower) weed and Rope Princess Plant Development (Cuscuta sp) in controlling weeds and Mikania Assistasia.
Dengan konsep diatas maka diharapkan kedepannya kita akan mampu mengurangi penggunaan dan ketergatungan akan pemakaian bahan kimia (chemist) di dalam praktek agronomi dan perawatan tanaman kelapa sawit sehingga lebih ramah lingkungan.
With the above concepts it is expected that in the future we will be able to reduce the use and dependence in using chemicals in agronomy and maintenance practices of oil palm trees so that the process will become more environmentally friendly.
3. Pengawetan/Konservasi Tanah dan Air Dalam kaitannya dengan usaha untuk menjaga kelembaban tanah/ lahan guna menyediakan media/tempat yang lebih kondusif bagi tanaman khususnya untuk areal-areal marginal yang berpasir maka strategi dan aktivitas yang di lakukan adalah dengan pembuatan parit-parit udara (aerations), pembuatan silt pit/rorak dan Bio-pori serta penanaman legume cover crops LCC terutama Mucuna Bracteata serta pemeliharaan nephrolepis bieserrata (pakisan). Dengan strategi ini maka diharapkan tanaman masih dapat beradaptasi dan mempertahankan pertumbuhan dan produksinya walaupun dalam kondisi cuaca yang kering/kemarau.
3. Preservation / Conservation of Soil and Water In connection with efforts to maintain soil moisture / land in order to provide a media / somewhere more conducive for the crop, especially for sandy marginal areas, the strategies and activities to be carried out is by making air trenches (aerations), manufacture of silt pit / rorak and Bio-pores as well as planting legume cover crops such as Mucuna LCC, especially Bracteata, and through maintenance of Nephrolepis bieserrata (Pakistan). With this strategy it is expected that the plant will still be able to adapt and sustain growth and production even in dry weather / droughts.
4. Teknologi GPS/GIS Aplikasi dan implementasi teknologi GPS-GIS melalui interpretasi imageri satelit (satellite imagery) dalam managemen operasional dan
4. Technology GPS / GIS The application and implementation of GPS-GIS technology through imagery interpretation from satellites in the operational management
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
kebun telah dan sedang di jalankan dengan memberikan informasi data yang relevan seperti pemetaan kebun secara lengkap dan komprehensif yang meliputi data tentang distribusi blok kebun (field blocks) dan tahun tanam, komposisi dan jaringan jalan, drainase dan bangunan. Aplikasi teknologi ini juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya ketidakseragaman tanaman, menentukan dan menghitung jumlah pokok serta kerapatan tanaman sehingga dapat membantu dalam program penyisipan dan pelengkapan tanaman (supplying and completing of blocks).
and the estate has been and is run by providing relevant information such as mapping data in a complete and comprehensive field, which includes data on the distribution of field blocks and years of cropping, composition and roads, drainage and buildings. The application of this technology is also used to identify the diversity of plants, determine and calculate the principal amount and density of plants that can assist in embedding programs and completion of plants (supplying and completing of blocks).
5. Layanan Survey Tanah Divisi R&D juga menyediakan informasi, evaluasi dan analisa kesesuaian tanah-lahan dan kelayakan tanaman melalui pelaksanaan survey tanah secara detail dan semi detail untuk kebun-kebun BW dan juga areal atau lokasi Pengembangan baru. Evaluasi ini meliputi proyeksi produksi tanaman, idetifikasi faktorfaktor pembatas produksi dan praktek kultur teknis tanaman serta input-input teknologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan produksi yang diharapkan.
5. Soil Survey Services One Division of R & D also provides information, evaluation and analysis of land suitability and feasibility of croplands through the implementation of a detailed land survey and semi-detailed BW fields, and also the area or location of potential development. This evaluation includes projections of crop production, identifying limiting factors of production and the practice of learning the technical culture of plants and technology inputs required to obtain the expected level of production.
6. Pemanfaatan Agronomi dari dan oleh Produk Dalam kaitannya dengan perhatian kita terhadap konsep ramah lingkungan yang berkesinambungan, Perusahaan juga telah memanfaatkan dan memaksimalkan penggunaan limbah yang di hasilkan oleh pabrik sawit dengan mengembalikan kembali (recycle) sisa hasil olahan ke tanaman (yang notabene kaya akan kandungan unsur hara) melalui aplikasi lahan (land application) sebagai pupuk organic sehingga dengan secara tidak langsung akan mengurangi penggunaan dan ketergatungan terhadap pupuk konvesional (an-organik). Pemanfaatan dan aplikasi by-product ini di lakukan di kebun-kebun yang mempunyai Pabrik Kelapa Sawit dengan program yang di susun dan rekomendasikan selama 1 tahun. Adapun jenis by-product/ Limbah sawit yang saat ini di gunakan sebagai supplemen/tambahan pupuk adalah Palm oil mill effluent (POME), Decanter cake dan Janjang Kosong (empty fruit bunch).
6. Agronomic Utilization of OP-By Product In connection with our attention to the concept of environmentally sustainable agriculture, BW has also utilized and maximizes the use of waste oil generated by the factory by returning back (recycling) plant production waste (which is unsurprisingly, rich in nutrient elements) through the application of land (land application) as organic fertilizer so that would indirectly reduce fertilizer use and reliance against conventional (inorganic) ones. Utilization and application of such byproducts is carried out on estates that have a Palm Oil Mill by the program set up and recommended for 1 year. The type of byproduct / waste oil currently in use as a supplemental / additional fertilizer is Palm oil mill effluent (POME), Decanter cake and empty fruit bunches.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
59
Sumber Daya Manusia Human Capital
Sumber daya manusia adalah aset utama perusahaan dan anak perusahaan dalam menjalankan bisnis. Dengan pemahaman akan adanya persaingan yang sangat ketat dalam bisnis kelapa sawit, Perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia secara terencana dan berkesinambungan. Sumber daya manusia merupakan tulang punggung kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaannya. Oleh karena itu Perusahaan berkomitmen untuk cermat dan terus menerus meningkatkan kualitas hidup dan kinerja karyawan. Pembayaran gaji oleh perusahaan untuk karyawan sesuai dengan Upah Minimum (UMR) Kebijakan yang berlaku dan Perusahaan. Perusahaan sampai saat ini selalu memenuhi peraturan di bidang tenaga kerja. Selain itu, visi dalam mempersiapkan masa depan Perseroan diwujudkan dalam pemberdayaan karyawan. Hal ini dilakukan
60
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Human resources are the main asset of the company and its subsidiaries in conducting business. With the awareness that competition is extremely tight in the palm oil business, the company continues to attempt to improve the quantity and quality of human resources in a planned and sustainable manner. Human resources is the backbone of PT BW Plantation Tbk’s and its subsidiaries’ operational activities. The Company therefore is committed to meticulously and continuously improve employees’ quality of life and performance. The company’s payroll for the employees is in compliance with the applicable Minimum Wage (UMR) and Company Policy. Until now, the Company always complies with Government of Indonesia labor regulations. In addition, the vision in building the future of the Company is manifested in the empowerment of employees. It is implemented by pursuing innovations in human resources development; one
PT BW Plantation Tbk
dengan menentukan suatu inovasi sumber daya manusia. inovasi adalah bahwa Perusahaan juga menawarkan saham kepada karyawan. Kebijakan ini diambil dalam rangka mengajak karyawan untuk menjadi bagian dari Perusahaan sehingga mereka dapat membangun rasa memiliki reflektif dan mempersiapkan untuk masa depan mereka. Selain itu, dengan menawarkan saham kepada karyawan, secara tidak langsung mereka dilatih semangat kewirausahaan yang akan memberikan dampak positif bagi diri mereka sendiri dan Perusahaan juga.
example is the way the Company today offers shares to employees, a policy meant to inspire employees to become part of the Company so that they can build up their sense of belonging, and prepare for their future. Moreover, by offering shares to employees, they are indirectly trained with an entrepreneurial spirit that will have a positive impact on them and on the Company as well.
Komposisi Karyawan Perusahaan Jumlah Direksi Perusahaan dan karyawan per 31 Desember, 2010 adalah 167 orang. Jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan posisi, usia, dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Company’s Employees Composition The total number of Company Directors and employees as of December 31, 2010, is 167. Here is a breakdown, based on the number and the composition of the employees, based on their position, age, and educational levels:
Komposisi Karyawan MenurutJenjang Jabatan Employees Composition Based on Position Jabatan
2007
2008
2009
2010
Direksi
3
5
5
5
Director
Eksekutif Senior
7
11
11
13
Senior Executive
Manajer Senior
3
2
4
5
Senior Manager
Manajer
4
9
13
22
Manager
Asisten/Supervisor
10
26
31
46
Assistant/Supervisor
Staf
16
17
20
47
Staff
Non Staf
9
18
16
29
Non Staff
Jumlah
52
88
100
167
Total
Position
Komposisi Karyawan Menurut Status Karyawan Employees Composition Based on Employment Status Status
2007
2008
2009
2010
Karyawan Tetap
43
70
84
162
Karyawan Kontrak
9
18
16
5
Jumlah
52
88
100
167
Employment status Full time Contingent Total
Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan Employees Composition Based on Educational Level Pendidikan
Educational level
2007
2008
2009
2010
-
6
7
9
Sarjana
33
48
54
91
Bachelor
Sarjana Muda / Diploma
4
10
9
14
Non Degree
SLTA
10
21
26
44
High school
SLTP dan Lainnya
5
3
4
7
Junior high school and others Elementary school
Pasca Sarjana
SD
0
0
0
2
Jumlah
52
88
100
167
Postgraduate
Total
Komposisi Karyawan MenurutJ enjang Usia Employees Composition Based on Age Usia
PT BW Plantation Tbk
Age
2007
2008
2009
2010
18 - 25
5
11
8
16
18 - 25
26 - 35
18
34
40
72
26 - 35
36 - 45
22
30
36
60
36 - 45
46 - 55
5
9
11
14
46 - 55
> 56
2
4
5
5
> 56
Jumlah
52
88
100
167
Total
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
61
The total number of subsidiary employees per December 31, 2010, is 8,959. The number and the composition of these employees based on position, age, and educational level is as follows:
Jumlah karyawan anak perusahaan per 31 Desember 2010 adalah 8.959 orang. Jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan jabatan, usia, dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan Employees Composition Based on Position Jabatan
Position
2006
2007
2008
2009
2010
3
0
4
5
3
Senior Executive
Manajer Senior
1
1
1
20
6
Senior Manager
Manajer
12
6
12
40
35
Manager
Asisten/Supervisor
35
33
59
130
146
Assistant/Supervisor
Eksekutif Senior
Staf
Staff
22
15
20
25
0
Non Staf
1.559
1.908
3.737
6.501
8.769
Non Staff
Jumlah
1.632
1.963
3.833
6.721
8.959
Total
Komposisi Karyawan Menurut Status Karyawan Employees Composition Based on Employment Status Status Karyawan Kontrak
2007
2008
2009
2010
73
55
96
297
190
1.559
1.908
3.737
4.284
5.510
Contingent
2.140
3.259
Daily freelance
1.632
1.963
3.833
6.721
8.959
Total
Karyawan Harian Lepas Jumlah
Employment status
2006
Karyawan Tetap
Full time
Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan Employees Composition Based on Educational Level Pendidikan
Educational level
2006
2007
2008
2009
2010
Sarjana
67
45
67
159
187
Bachelor
Sarjana Muda / Diploma
6
10
60
88
164
Non Degree
SLTA
525
605
640
991
1.228
High school
SLTP dan Lainnya
957
1.155
667
1.252
1.772
Junior high school and others
77
148
2.399
4.231
5.608
Elementary school
1.632
1.963
3.833
6.721
8.959
Total
SD Jumlah
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia Employees Composition Based on Age Usia
2006
2007
2008
2009
2010
Age
18 - 25
439
506
1.141
1.839
1.839
18 - 25
26 - 35
282
372
1.518
2.592
3.632
26 - 35
36 - 45
675
821
849
1.629
2.797
36 - 45
46 - 55
229
255
246
512
567
46 - 55
7
9
79
149
124
> 56
1.632
1.963
3.833
6.721
8.959
Total
> 56 Jumlah
62
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Peningkatan Kualitas Hidup karyawan Kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Fasilitas berikut adalah dan kemudahan yang diberikan kepada karyawan oleh Perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan:
Employee Quality of Life Improvement Employee prosperity and quality of life are directly and indirectly tied to the overall Company performance. The following facilities and conveniences are offered to employees by the Company to improve their overall quality of life:
a. Poliklinik, staf medis, serta pelayanan kesehatan yang meliputi rawat inap dan pengobatan rawat jalan serta melahirkan (termasuk prosedur operasi caesar) bagi karyawan dan keluarga mereka b. Kredit c. Bonus d. Mobil Perusahaan untuk manajer e. Liburan keluarga dan cuti f. Perumahan dan instalasi air bersih bagi karyawan di perkebunan
a. Polyclinic, medical staff, as well as medical services, which include inpatient and outpatient treatment as well as childbirth (including Caesarean section procedure) for employees and their families b. Loans c. Bonus d. Company cars for managers e. Paid family and holiday leave f. Housing and clean water installation for employees living at the plantation
g. Asuransi Kecelakaan h. Rumah ibadah i. Bus Sekolah j. Sarana penitipan anak k. Balai Pertemuan l. Fasilitas Olahraga m. Jaminan Sosial Karyawan
g. Accident insurance h. Houses of worship i. School bus j. Daycare for small children k. Meeting hall l. Sport facilities m. Employees Social Security
Peningkatan Kinerja Karyawan Perusahaan juga melakukan investasi melalui pelatihan staf dan peningkatan kualitas hidup karyawan termasuk penyediaan fasilitas perumahan yang baik, fasilitas kesehatan, dan pendidikan untuk anak-anak. Karyawan yang bermukim di perkebunan disediakan perumahan, air, dan sejumlah layanan fasilitas lain secara gratis. Perusahaan juga menyediakan asuransi kecelakaan dan layanan kesehatan gratis, menyewa seorang perawat tetap di setiap perkebunan bersama dengan petugas kesehatan lain di klinik yang berada di bawah pengawasan medis kabupaten, yang
Employee Performance Improvement The Company also invests through staff training and improvement of the quality of life of its employees, including the provision of good housing facilities, health facilities and education of children. Employees living in plantations are provided housing, water and a number of other facilities free of charge. The Company also provides accident insurance and free health services, hires one nurse on duty in each plantation along with other health care personnel in the clinic who are under district medical supervision, which will visit twice a month. The Company and its subsidiaries
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
63
64
akan melakukan kunjungan dua kali sebulan. Perusahaan dan anak perusahaan juga memiliki fasilitas lain dan prasarana publik yang dapat digunakan oleh karyawan seperti tempat ibadah, bus sekolah, penitipan anak, balai pertemuan dan fasilitas untuk olahraga. Selain itu, karyawan Perseroan terdaftar dalam program Jaminan Sosial.
also have other facilities and infrastructure which can be publicly used by employees as a place of worship, school buses, day care, meeting halls and facilities for sports. In addition, employees of the Company are registered in Social Security.
Program Pelatihan Perusahaan Perusahaan mengoperasikan kebijakan pelatihan untuk staf dan karyawan kontrak. Selama tahun 2008, 2009 dan periode enam bulan 30 Juni 2010 masing-masing 18 orang, 32 orang dan 9 orang menghadiri program pelatihan yang berkaitan dengan perkebunan pelatihan teknis dan agronomi, pelatihan manajerial, dan seminar di industri kelapa sawit baik di dalam negeri dan luar negeri. Perusahaan juga mendirikan pusat pelatihan untuk melatih karyawan baru dan lama di berbagai aspek operasional perusahaan terutama mengenai teknik panen dan perawatan.
Company training programs The Company operates training programs for both staff and contract employees. During 2008, 2009 and over a six-month period up to June 30, 2010, respectively, 18 people, 32 people and 9 people attended training sessions related to plantation technical operation and agronomy, managerial training, and seminars on the oil palm industry, both in Indonesia and abroad. The Company also established a training center for incoming and veteran employees alike, studying various aspects of company operations, especially those dealing with harvest techniques and treatments.
Pelatihan dilakukan dalam dua bagian: • Pelatihan kerja agronomi Pelatihan ini wajib, bergabung dengan karyawan baru di tingkat D3 dan/ atau S1 dan berlangsung selama 12 bulan persiapan menjadi staf agronomi.
Training is carried out into two phases: • Agronomy job training This is a mandatory course for new employees at non degree level and/or bachelor, and extends over 12 months, as preparation for agronomy staff.
• Pelatihan Eksternal Apakah pelatihan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kebutuhan staf yang ada dimana staf yang membutuhkan program pelatihan ini akan dikirim ke lembaga-lembaga tertentu untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan.
• External Training Based on existing staff needs, staff requiring specialized training will be sent to certain educational institutions in order to obtain required knowledge.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Rekapitulasi Training/Seminar/Konferensi Karyawan PT BW Plantation Tbk 2010 2010 Recapitulation of Employees’ Training/Seminar/Conference of PT BW Plantation Tbk Bulan
Tanggal
Month
Date
Feb
Nama Training
Lokasi Training
Nama Peserta
Dept/Div
Name of Training
Location
Participants
Divisions
01-05
Manajemen Sumber Daya Manusia
PPM MANEJEMEN Jl. Menteng
24
Kajian Perbandingan dan Perbedaan PSAK Baru & Lama Basic Mikrotik Training
Cyber Building Lt.7 Jl. Kuningan
Biaya Cost
Agatha Novi
HRD
Rp4,700,000
Hotel Bumi Karsa Jl. Gatot Subroto
Yunus Agus
Accounting & Tax
Rp1,000,000
Jakarta Selatan
Salam Ronny Ticoalu
MIS
Rp2,950,000
Hotel Shangri La Kuala Lumpur
Andreas Widodo
Marketing Bus. Dev.
$ 780
Malaysia
Tandjojo
Sampoerna Stategic Square
Iwan
Marketing Bus. Dev.
Rp680,000
Raya No. 9 Jakarta
Mar
23-26
Barat 8 Jakarta 08-09 10
POC 2010 Conference Seminar Marketing Ilmu Macan
Legawaningtyas Mei
31
Second International Seminar
Sheraton Hotel Jogyakarta
M. Sukri Kasim
Operational Div.
Rp2,000,000
Sheraton Hotel Jogyakarta
Bambang
BHL
Rp2,000,000
Oil Palm Disease 31
Second International Seminar Oil Palm Disease
Jun
1-3
Surono
Int. Oil Palm Conference
Jogya Expo Center
M. Sukri Kasim
Operational Div.
Rp4,950,000
Jogya Expo Center
Bambang
BHL
Rp4,950,000
& Exhibition 1-3
Int. Oil Palm Conference & Exhibition
Surono
Jul
22
Workshop 8 Etos kerja Profesional
Hotel Peninsula Jakarta
Rahmad Hidayat
HRD
Rp1,250,000
Okt
11-15
Quality Management System Auditor
PT. Neville Clarke Indonesia
Untung
EHS
Rp7,000,000
Danar S. W.
EHS
Rp7,000,000
The Fullerton Hotel Singapore
Arief Trihastono
Legal
$ 550
Iverson JAKARTA
Edy Ependi
MIS
Rp6,000,000
Bali Internation Convention Center
Aloysius Kelik I.
Corsec
Rp6,000,000
Graha Indramas Lt. 2, Jl. Aipda KS Tubun raya 25-29
Environmental management System
PT. Neville Clarke Indonesia
Auditor Graha Indramas Lt. 2, Jl. Aipda KS Tubun raya Nov
23
IFLR Indonesia Forum
1-5
Training
Introduction
to
web
development with MS Vis. Study 2010 Des
1-3
PT BW Plantation Tbk
Indonesia Palm Oil Conference 2011
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
65
66
Program Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP) ESOP merupakan opsi yang diberikan oleh Perusahaan kepada staf, manajer, Direksi dan Komisaris Perusahaan dan anak perusahaan kecuali Komisaris Independen (Peserta Program ESOP), dimana Peserta Program ESOP akan diberikan opsi untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh Perusahaan dalam kurun waktu tertentu pada harga tertentu yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Pasar Modal. Opsi tersebut akan diberikan berdasarkan kriteria jabatan, prestasi dan masa kerja dari Peserta Program ESOP yang bersangkutan. Tujuan dari program ESOP adalah Untuk dapat menumbuhkan rasa memiliki para karyawan terhadap perusahaan, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sekaligus semangat kerja karyawan untuk turut serta dalam merealisasikan kemajuan Perusahaan.
Employee Stock Ownership Program (ESOP) ESOP is an option offered by the Company to staff, managers, Directors and Commissioners, both those in the Company and employed by its subsidiaries, with the exception of the Independent Commissioner (ESOP Program Participants), in which the ESOP Program Participants will have the option to buy new shares to be issued by the Company during a specified period at a certain price set by the Company in accordance with the regulations of the Capital Market. The options will be granted based on job criteria, employee achievements and future work of the ESOP Program Participants concerned. The purpose of the ESOP program is to foster a sense of belonging for company employees, as well as generating a sense of responsibility as well for employee morale, to participate in realizing the Company’s progress.
Penerbitan dan pengeluaran hak opsi kepada Peserta Program ESOP dilaksanakan dalam tiga (3) tahap yaitu:
Publication and spending options to the ESOP Program Participants were carried out in three (3) stages:
1. Tahap I Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2010. Pada tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan telah membagikan sebanyak 60.556.237 opsi saham.
1. Phase I Thirty percent (30%) of the share options in the ESOP program published and issued to the ESOP Program Participants on October 27, 2010. On October 27, 2010, the Company distributed 60,556,237 share options.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Komitmen kami untuk meningkatkan kompetensi pegawai sebagai mitra strategis bertalenta tinggi mampu menjamin pertumbuhan Perusahaan secara berkelanjutan.” “Our commitment to boost the competence of employees as highly talented strategic partners is able to ensure the sustainable growth of the Company.”
2. Tahap II Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2011. 3. Tahap III Empat puluh persen (40%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2011.
2. Phase II Thirty percent (30%) of the share options in the ESOP program published and issued to ESOP Program Participants on October 27, 2011. 3. Phase III Forty percent (40%) of the share options in the ESOP program published and issued to ESOP Program Participants on October 27, 2011.
Opsi ESOP akan dikenakan masa tunggu pelaksanaan hak opsi (vesting period) selama satu (1) tahun sejak diterbitkan, dimana Peserta Program ESOP belum dapat menggunakan hak opsinya untuk membeli saham baru Perusahaan. Masa pelaksanaan hak opsi (exercise period), dimana Peserta Program ESOP akan melaksanakan opsi ESOP mereka, dan setiap periode tertentu yang akan merupakan jangka waktu pelaksanaan hak opsi (window exercise) dan akan dibuka sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun dimana setiap window exercise memiliki jangka waktu tiga puluh (30) Hari Bursa. Setelah masa tunggu, masing-masing peserta program ESOP maksimal hanya bisa melakukan exercise maksimal 25% dari opsi yang diterima setiap tahunnya.
ESOP Option will be subject to a waiting period of share options (vesting period) of one (1) year from the publication, in which the ESOP Program Participants cannot exercise their option to purchase shares of the Company. The exercise period of the option, in which the ESOP Program participants will carry out their ESOP options, and over any given period there will be an exercise of the option period (window exercise) which will be opened at most two times in a year, where every window exercise has a period of thirty (30) trading days. After the waiting period, each ESOP participant can only exercise a maximum of 25% of options received annually.
Harga pelaksanaan hak opsi Tahap I adalah Rp791,28 per lembar saham. Masa berlaku hak opsi Tahap I adalah 5 tahun termasuk masa tunggu 1 tahun. Adapun pelaksanaan hak opsi Tahap I dapat dilakukan 2 kali dalam setahun yang dimulai pada tanggal 1 November 2011 dan terakhir pada tanggal 1 Mei 2015.
The exercise price of an option in Phase I is USD 791.28 per share. The period of validity of an option in Phase I was 5 years, including a 1 year waiting period. The exercise of the option in Phase I can be performed 2 times a year, beginning on November 1, 2011 and finally on May 1, 2015.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
67
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
68
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Para pemangku kepentingan berinvestasi pada masa depan kami dan seluruh usaha kami ditujukan untuk memastikan agar mereka menerima imbal hasil substansial melalui berbagai manfaat ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.” “Stakeholders invest in our future and all our efforts are directed at ensuring that they shall receive substantial returns, through wideranging economic, social, educational, and cultural benefits.”
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
69 69
Tinjauan Usaha Business Review
Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah mengembangkan, menanam, dan memanen TBS dari tanaman kelapa sawit dan mengolah TBS menjadi CPO dan PK. Pada tanggal 31 Desember 2010, rata-rata usia dari Tanaman Menghasilkan pada lahan inti perusahaan adalah 9,8 tahun. Pendapatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama berasal dari penjualan CPO dan PK; memproduksi TBS di lahan perkebunan milik Perusahaan; dan diproses menjadi CPO dan PK di PKS yang berlokasi di area perkebunan Perusahaan.
The principal business activities of the Company are developing, planting, and harvesting fresh fruit bunches (FFB) from oil palms in our plantations, and processing of FFB into CPO and PK. On December 31, 2010, the average age of nucleus plants producing for the Company is 9.8 years. Operating revenues of the Company and its subsidiaries are mainly derived from the sale of CPO and PK; producing FFB in the area of Company-owned plantations and processing them into CPO and PK in the MCC located in the plantation area of the Company.
Perusahaan melalui Anak Perusahaan memiliki hak atas tanah seluas 94.669 hektar pada tujuh perkebunan kelapa sawit. Tiga perkebunan merupakan mayoritas Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), dua perkebunan lagi telah ditanami dengan mayoritas Tanaman Menghasilkan (TM), dan dua perkebunan yang belum ditanami. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mengelola 52.060 hektar lahan yang telah ditanami (termasuk 3.863 hektar lahan di bawah Program Plasma), di mana 15.270 hektar lahan merupakan TM (759 hektar lahan di bawah Program Plasma merupakan TM).
Through its subsidiaries, the Company owns the rights to 94,669 hectares of land, in seven oil palm plantations. Three plantations are “Majority Immature” (TBM); two more plantations are mostly planted with “Generating Plants” (TM), and two estates have yet to be planted. As of December 31, 2010, the Company managed 52,060 hectares of planted land (including 3863 hectares of land under its Plasma Program); of these, some 15,270 hectares of land are growing TM (759 hectares of land under this program represents Plasma TM).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki dua PKS dengan kapasitas produksi sebesar 105 ton TBS per jam, atau sekitar 630.000 ton TBS per tahun yang berlokasi di dalam area perkebunan BLP dan BHL. PKS di BLP beroperasi sejak bulan September 2004 dan PKS di BHL beroperasi sejak Maret 2008. Untuk periode satu tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kebun inti Perusahaan menghasilkan 383.360 ton TBS. Pada periode yang sama, Perusahaan memproses 397.124 ton TBS (dari kebun inti dan Plasma), yang menghasilkan 91.255 ton CPO dan 16.118 ton PK. Sedangkan pada periode satu tahun yang berakhir 31 Desember 2009, kebun inti Perusahaan menghasilkan 353.139 ton TBS dan memproses 401.039 ton TBS yang menghasilkan 81.382 ton CPO dan 14.581 Ton PK.
As of December 31, 2010, the Company operates two MCC, with a production capacity of 105 tons of FFB per hour, or about 630,000 tonnes of FFB per year, located in the plantation area of BLP and BHL. BLP MCC has been in operation since September 2004 and MCC in BHL in operation since March 2008. For the fiscal year ending December 31, 2010, the Company nucleus harvest amounted to 383,360 tonnes of FFB. Over the same period, the Company processed 397,124 tonnes of FFB (from both nucleus and plasma plants), which yielded 91,255 tons of CPO and 16,118 tonnes of PK, while during the one year period ending December 31, 2009, the Company nucleus areas produced 353,139 tonnes of FFB and processed 401,039 tonnes of FFB, yielding 81,382 tonnes of CPO and 14,581 tons of PK.
Jumlah produksi dan tingkat produksi kebun inti (tidak termasuk plasma) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah meningkat secara signifikan dalam tahun-tahun terakhir, terutama disebabkan oleh meningkatnya area TM dan sebagian besar TM memasuki usia Prima atau mendekati usia Prima. Jumlah produksi TBS kebun inti Perusahaan dan Anak Perusahaan telah meningkat dari 353.139 ton pada tahun 2009 menjadi 383.360 ton pada tahun 2010 atau meningkat 8,6%. Tingkat produksi TBS kebun inti per hektar menurun dari 27,4 ton pada tahun 2009 menjadi 26,4 ton pada tahun 2010 yang disebabkan adanya penambahan areal menghasilkan sebanyak 1.636 hektar area TM inti pada tahun 2010. Selama tahun 2010, Perusahaan melakukan volume penjualan
Total production from the Company nucleus areas (referring to plants owned by the Company, as opposed to plasma) and its subsidiaries have increased significantly in recent years, mainly due to the increased area of TM and TM entering their prime age (or nearing their prime age). Total FFB nucleus production of the Company and its subsidiaries increased from 353,139 tons in 2009 to 383,360 tons in 2010, an rise of 8.6%. FFB production level per hectare on nucleus estates declined from 27.4 tons in 2009 to 26.4 tons in 2010, due to the addition of 1636 hectares of new areas.
During 2010, the Company recorded a sales volume of 91,382
70
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
CPO dan PK masing-masing sebanyak 91.382 ton CPO dan 13.369 Ton PK yang meningkat 1,6% untuk volume penjualan CPO dan menurun 8,5% untuk volume penjualan PK dibandingkan dengan tahun 2009 masing-masing sebanyak 89.965 Ton CPO dan 14.615 ton PK. Sedangkan harga jual rata-rata bersih CPO dan PK selama tahun 2010 masing-masing sebesar Rp7.236.000/ Kg CPO dan Rp3.841/Kg PK meningkat 18,3% dan 66,2% dibandingkan dengan harga jual rata-rata bersih CPO dan PK sepanjang tahun 2009 masing-masing sebesar Rp6.117/Kg CPO dan Rp2.311/Kg PK.
tons of CPO and 13,369 tons of PK, representing an increase of 1.6% for CPO sales volume and a decline of 8.5% for PK sales volume, compared with 2009 results (89,965 tons of CPO and 14,615 tons of PK), while the average net sale price of CPO and PK during 2010 amounted to Rp7,236/Kg for CPO and Rp3,841/ Kg for PK, increases of 18.3% and 66.2% compared with average net sale prices of CPO and PK during 2009 amounted to Rp6,117/ Kg (CPO) and Rp2,311/Kg (PK).
Selama tahun 2010, Perusahaan melakukan penanaman lahan baru sebanyak 10.612 hektar yang terdiri atas penanaman di lahan inti Perusahaan sebanyak 8.895 hektar dan penanaman di lahan plasma sebanyak 1.717 hektar. Penambahan lahan tertanam selama tahun 2010 tersebut meningkatkan total lahan tertanam Perusahaan menjadi 52.060 hektar yang terdiri atas 48.197 lahan tertanam inti dan 3.863 lahan tertanam plasma. Dari keseluruhan lahan tertanam tersebut, jumlah tanaman menghasilkan sebanyak 15.270 hektar yang terdiri atas 14.511 hektar tanaman menghasilkan inti dan 759 hektar tanaman menghasilkan plasma. Tabel berikut menunjukkan volume produksi TBS, CPO dan PK
During the year 2010, the Company planted of 10,612 hectares of new land, representing an investment in the Company’s nucleus area of 8,895 hectares and 1,717 hectares planted in the plasma areas. Addition of land planted during 2010 increased the Company’s total land area planted to 52,060 hectares of land, consisting of 48,197 hectares nucleus and 3,863 plasma hectares. Of the total area planted, the number of producing plants was 15,270 hectares consisting of 14,511 hectares of nucleus and 759 hectares of plasma.
PT BW Plantation Tbk
The following table shows the production volume of FFB, CPO and
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
71
sejak 2005:
PK since 2005: (dalam ton/ in tonnes)
Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember The Years Ended December 31st 2005
2006
2007
2008
2009
2010
116.144
151.876
239.504
282.058
353.139
383.360
FFB (produced) (1)
95.297
128.528
205.084
289.574
401.039
397.124
FFB (processed) (2)
CPO(2)
21.923
29.984
47.149
66.824
91.382
91.255
CPO(2)
PK(2)
4.025
5.424
8.308
11.803
14.581
16.118
PK(2)
TBS (produksi) (1) TBS (diproses)
(2)
(1) tidak termasuk lahan plasma not included plasma area (2) dari TBS yang dihasilkan kebun inti Perseroan, lahan Plasma dan pembelian dari pihak ketiga from FFB produced by the Company ‘s nucleus area, plasma area and purchased by third party
Tabel Komposisi Profil Tahun Tanam Composition of Planting Year Profile Tahun Tanam Year Planting
BLP BHL inti inti (Nucleus) Plasma (Nucleus) Plasma
ADS SSS WCJU SMS AKM inti inti inti inti inti (Nucleus) Plasma (Nucleus) Plasma (Nucleus) Plasma (Nucleus) Plasma (Nucleus) Plasma
Total
1997
722
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
722
1998
2,088
377
1,323
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,788
1999
878
206
1,658
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,742
2000
1,029
24
3,917
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,970
2001
467
-
-
107
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
574
2002
-
-
-
45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45
2003
149
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
149
2004
-
-
170
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
170
2005
-
-
474
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
474
2006
761
-
375
-
500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,636
6,094
607
7,917
152
500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15,270
2007
1,239
298
2,088
-
168
-
-
-
600
-
-
-
-
-
4,393
2008
655
-
2,058
-
2,800
-
798
-
1,653
-
-
-
-
-
7,964
2009
736
404
-
-
1,654
-
9,019
685
1,323
-
-
-
-
-
13,821
2010
-
282
-
135
-
8,208
1,717
270
-
-
-
-
-
10,612
4,428
-
4,757
-
18,025
2,402
3,846
-
-
-
-
-
36,790
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Area Menghasilkan Mature Area
Total Area Belum Menghasilkan
2,630
702
-
Immature Area Total Tertanam Total Planted
72
8,724
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
1,309
12,345
152
5,257
-
18,025
2,402
3,846
PT BW Plantation Tbk
52,060
Tabel berikut menyajikan rata-rata EOR Perusahaan per produk (termasuk TBS yang dihasilkan lahan Plasma dan dibeli dari pihak ketiga) untuk:
The following table presents the average Company OER per product (including TBS produced in plasma areas and purchases from a third party) to:
(dalam persentase/ in percentage)
31 Desember CPO PK
2005
2006
2007
2008
2009
2010
23,0
23,3
23,0
23,1
22,8
23,0
CPO
4,2
4,2
4,1
4,1
3,6
4,1
PK
Tabel berikut menampilkan total TBS yang diolah untuk tiap periode yang diindikasikan, dan dibedakan berdasarkan TBS yang dihasilkan dari kebun Perusahaan, Program Plasma dan TBS yang dibeli dari pihak ketiga.
The following table shows total FFB processed for each period indicated, defined on the basis of FFB produced from the core area of the Company and the TBS Plasma Program purchased from third parties.
31 Desember BLP
2007 2008 2009 2010 108.069 52,7% 144.435 49,9% 153.631 38,3% 151.460 38,1% 90.264
ADS
-
-
-
-
1.896
0,5%
4.576
1,2%
ADS
WCJU
-
-
-
-
-
-
1.857
0,5%
WCJU
88,1% 383.360
96,5%
Total FFB from company’s plantation
3,5%
under Plasma Program
Jumlah dari kebun Perusahaan
198.333
44,0% 116.576
BLP
BHL
96,7% 261.011
40,3% 197.612
90,1% 353.139
49,3% 225.468
56,7%
TBS yang dibeli di bawah Program Plasma TBS yang dibeli dari pihak ketiga Jumlah
PT BW Plantation Tbk
BHL
FFB purchased 6.541 210 205.084
3,2%
13.161
0,1%
15.401
100,0% 289.574
4,5%
14.607
5,3%
33.293
100,0% 401.039
3,6%
14.168
8,3%
0
0,0%
FFB purchased from third parties
100,0% 397.528
100,0%
Total
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
73
Kinerja Keuangan Financial Performance
74
Pendapatan Usaha Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp712,2 miliar meningkat 21,9% dibandingkan dengan pendapatan usaha Perusahaan tahun 2009 sebesar Rp584,1 miliar. Peningkatan pendapatan usaha tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO maupun peningkatan harga jual rata-rata bersih CPO dan PK.
Operating Revenues Company operating revenue in 2010 amounted to Rp712.2 billion, increasing by 21.9% compared to Company operating revenue in 2009, which amounted to Rp584.1 billion. Increased revenue was mainly due to the increase in CPO sales volume and to increased average net selling prices of CPO and PK.
Pada tahun 2010 volume penjualan CPO sebanyak 91.382 ton meningkat 1,6% dibandingkan volume penjualan CPO tahun 2009 sebanyak 89.965 ton. Volume penjualan PK tahun 2010 sebanyak 13.369 ton menurun 8,5% dibandingkan dengan volume penjualan PK tahun 2009 sebanyak 14.615 ton.
In 2010 CPO sales volume of 91,382 tons increased 1.6%, compared to sales volume of CPO in 2009 of 89,965 tons. PK sales volume in 2010 of 13,369 tons decreased 8.5% compared with PK sales volume for 2009 of 14,615 tons.
Harga jual rata-rata CPO selama tahun 2010 sebesar Rp7.236.000/ ton meningkat 18,3% dibandingkan dengan harga jual rata-rata
The average selling price of CPO during 2010 amounted to Rp7,236,000/ton, increasing 18.3% compared with an average
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
CPO selama tahun 2009 sebesar Rp6.117.000/ton. Sedangkan harga jual rata-rata PK selama tahun 2010 sebesar Rp3.841.000/ ton meningkat 66,2% dibandingkan dengan harga jual rata-rata PK selama tahun 2009 sebesar Rp2.311.000/ton.
selling price of CPO during 2009 which was 6,117,000/ton, while the average selling price for PK during 2010 amounted to Rp3,841,000/ton, an increase of 66.2% compared with an average selling price of PK during 2009, which was Rp2,311,000/ton.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp245,0 miliar meningkat 11,8% dibandingkan dengan Beban Pokok Penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp219,1 miliar. Peningkatan beban pokok penjualan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban perkebunan selama tahun 2010 sebesar Rp224,4 miliar yang meningkat 33,7% dibandingkan beban perkebunan tahun 2009 sebesar Rp167,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama akibat adanya peningkatan pada beban pemupukan sebesar 91,8% dan beban pemeliharaan sebesar 43,3%. Peningkatan beban pemupukan tersebut terutama disebabkan adanya tambahan aplikasi pemupukan yang dilakukan oleh Perusahaan selama tahun 2010 yang bertujuan agar mendorong peningkatan produksi TBS dalam 18 bulan mendatang.
Sales Costs Sales costs for the Company for the year ending 31 December 2010 amounted to Rp245.0 billion, an increase of 11.8% compared to sales costs for the year ending December 31, 2009, which totalled Rp219.1 billion. Increased sales costs were mainly caused by increasing plantation expenses during 2010, amounting to Rp224.4 billion, an increase of 33.7% compared to plantation expenses in 2009 which amounted to Rp167.8 billion. The increase was primarily due to an increase in expenses of 91.8% for fertilizer and maintenance expenses of 43.3%. The increased burden was mainly due to the additional application of fertilizer made by the Company during the year 2010, which aimed to stimulate increased production of FFB over the next 18 months.
Beban pabrikasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp20,6 miliar menurun 59,8% dibandingkan dengan beban pabrikasi untuk tahun 2009 sebesar Rp51,3 miliar. Penurunan tersebut terutama selama tahun 2010 Perusahaan tidak membeli bahan baku TBS dari pihak ketiga dimana pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian bahan baku TBS dari pihak ketiga sebanyak 33.293 ton.
Manufacturing expenses for the year ending December 31, 2010 amounted to Rp20.6 billion, down 59.8% compared with manufacturing expenses for 2009, which amounted to Rp51.3 billion. During 2010 the Company did not purchase raw materials from third parties (while 33,293 tons of TBS was purchased from third parties in 2009).
Laba Kotor Laba kotor Perusahaan meningkat 28,0% menjadi Rp467,2 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari Rp365,0 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
Gross Profit The Company’s gross profit increased 28.0%, rising to Rp467.2 billion in the year ending December 31, 2010 from Rp365.0 billion for the year ending December 31, 2009.
Laba kotor Perusahaan secara persentase dari penjualan (Margin laba kotor) meningkat menjadi 65,6% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari 62,5% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Peningkatan margin laba kotor tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan harga jual rata-rata CPO dan PK serta efisiensi pengendalian beban pabrikasi.
The Company’s gross profit as a percentage of sales (gross margin) increased to 65.6% in the year ending December 31, 2010 from 62.5% in the previous year. The increase in gross profit margin was mainly due to the increase in average selling prices of CPO and PK and better control of manufacturing expenses.
Beban Penjualan Beban penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp4,9 miliar menurun 29,5% dibandingkan dengan beban penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp7,0 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena efisiensi dalam pengangkutan CPO dan PK selama tahun 2010.
Operating Expenses Sales expenses of the Company for the year ending December 31, 2010 amounted to Rp4.9 billion, down 29.5% compared to sales expenses for the year ending December 31, 2009, which amounted to Rp7.0 billion. This decrease was primarily due to higher efficiency in the transport of CPO and PK during 2010.
Margin beban penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar 0,7% atau mengalami penurunan
The sales expense margin of the Company for the year ending December 31, 2010 amounted to 0.7%, or decreased compared
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
75
76
dibandingkan dengan margin beban penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar 1,2%.
to the sales expense margins for the year ending December 31, 2009, which amounted to 1.2%.
Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp91,3 miliar menurun 8,0% dibandingkan Beban Umum dan Administrasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp99,2 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban gaji dan tunjangan sebesar 30,3% dimana pada tahun 2009 Perusahaan memberikan bonus saham pada saat IPO kepada manajemen dan karyawan senilai ekuivalen dengan Rp17,1 miliar. Pada tahun 2010, Perusahaan membebankan biaya SKPKB PPN atas hasil pemeriksaan pajak di anak Perusahaan, BHL dan BLP sebesar Rp11,3 miliar.
General and Administrative Expenses General and Administrative expenses of the Company for the year ending 31 December 2010 amounted to Rp91.3 billion, declining 8.0% compared to General and Administrative expenses of the Company for the year ending December 31, 2009 (Rp99.2 billion). The decrease was mainly caused by a decrease in salaries and allowances amounting to 30.3% from 2009, when the Company awarded bonus shares to management and employees amounting to the equivalent of Rp17.1 billion at the IPO. In 2010, the Company charged the cost of tax assessment for taxes imposed on its subsidiaries, BHL and BLP, at Rp11.3 billion.
Laba Usaha Laba usaha meningkat Rp112,2 milyar atau 43,3% menjadi Rp371,0 milyar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari Rp258,8 milyar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
Operating Profit Operating profit increased by Rp112,2 billion or 43.3%, to Rp371,0 billion for the year ending December 31, 2010, from Rp258.8 billion for the year ending December 31, 2009.
Laba usaha Perusahaan secara persentase dari penjualan (Margin laba kotor) meningkat menjadi 52,1% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari 44,3% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Peningkatan margin laba usaha tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban umum dan administrasi dan beban penjualan Perusahaan .
Operating profit as a percentage of sales (gross margin) increased to 52.1% in the year ending December 31, 2010 from 44.3% in the year ending December 31, 2009. The increase of operating profit margin was mainly due to the decrease in general and administrative expenses and selling expenses of the Company.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Perusahaan meningkat sebesar Rp2.554,9% menjadi Rp12,8 miliar pada tahun 2010 dari sebelumnya Rp3,6 pada tahun 2009 yang terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata deposito Perusahaan selama tahun 2010 karena adanya sisa dana hasil Penawaran Umum Perusahaan sejak akhir Oktober 2009 dan adanya sisa dana penerbitan Obligasi.
Interest Income Interest income increased by Rp2554.9% to Rp12.8 billion in 2010 from the previous Rp3.6 billion in the year 2009, mainly due to the increase in average deposits of the Company during 2010 and because of the funds remaining from the Public Offering of the Company since the end of October 2009 and the issuance of the bonds.
Keuntungan selisih kurs mata uang asing – bersih Keuntungan bersih pada selisih kurs mata uang asing Perusahaan adalah sebesar Rp7,9 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 menurun 80,2% dibandingkan dengan keuntungan bersih selisih kurs mata uang asing tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp39,9 miliar.
Gain on foreign exchange of foreign currency - net Net gain on the exchange of foreign currency of the Company amounted to Rp7.9 billion for the year ending December 31, 2010, a decline of 80.2% compared with a net gain on foreign exchange of foreign currency for the year ending December 31, 2009 (Rp39.9 billion).
Beban bunga dan beban keuangan lainnya Beban bunga Perusahaan dan beban keuangan lainnya meningkat 30,9% menjadi Rp54,5 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari sebelumnya Rp41,7 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 yang terutama disebabkan karena meningkatnya hutang bank jangka pendek dan jangka panjang pada tahun 2010.
Interest expense and other finance charges Company Interest expense and other financial expenses increased 30.9% to Rp54.5 billion in the year ending December 31, 2010 from the previous Rp41.7 billion for the year ending December 31, 2009 which was mainly due to rising short-term bank loans in 2010.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Lain-lain Bersih Lain-lain bersih Perusahaan adalah beban sebesar Rp4,6 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 yang merupakan beban amortisasi aset tidak berwujud terkait dengan akuisisi SMS dan AKM pada bulan Juli tahun 2008.
Other Net Other Company net represents amortization costs of intangible assets associated with the acquisition of SMS and MCA in July of 2008; these expenses amounted to Rp4.6 billion for the year ending December 31, 2010.
Beban Pajak Beban pajak Perusahaan meningkat 10,8% menjadi Rp89,0 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari sebelumnya sebesar Rp80,3 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 yang terutama disebabkan oleh peningkatan 34,2% laba sebelum pajak pada tahun 2010 sebesar 332,6 miliar dibandingkan dengan laba sebelum pajak tahun 2009 sebesar Rp247,8 miliar.
Tax Expenses Company tax expense increased 10.8% to Rp89.0 billion in the year ending December 31, 2010, from the previous figure of Rp80.3 billion for the year ending December 31, 2009, mainly due to a 34.2% increase in profit before tax in 2010, amounting to 332.6 billion, compared with a profit before tax in 2009 of Rp247.8 billion.
Laba Bersih Laba bersih Perusahaan meningkat 45,5% menjadi Rp243,6 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari Rp167,5 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
Net Income The Company’s net profit increased 45.5% to Rp243.6 billion for the year ending December 31, 2010 from Rp167.5 billion for the year ending December 31, 2009.
Laba bersih Perusahaan secara persentase dari penjualan (Margin laba kotor) meningkat menjadi 34,2% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dari 28,7% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
The Company’s net profit as a percentage of sales (gross margin) increased to 34.2% in the year ending December 31, 2010 from 28.7% in the year ending December 31, 2009.
Pertumbuhan Aset Pada tanggal 31 Desember 2010, aset konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp2,655 trilyun, meningkat 63,6% dibandingkan aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1,623 trilyun. Peningkatan aset konsolidasi ini disebabkan oleh meningkatnya baik aset lancar maupun aset tidak lancar. Aset lancar konsolidasi meningkat 93,2% dari Rp402,8 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp778,2 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 yang terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas konsolidasi maupun investasi jangka pendek deposito berjangka dari sisa dana hasil penawaran umum saham perdana Perusahaan maupun penerbitan obligasi yang belum digunakan oleh Perusahaan. Disamping itu, Aset tidak lancar konsolidasi juga meningkat 53,8% dari Rp1,220 trilyun miliar pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp1,876 trilyun pada tanggal 31 Desember 2010 yang terutama disebabkan peningkatan tanaman belum menghasilkan seiring dengan penambahan penanaman baru sebanyak 10.612 hektar selama tahun 2010.
Asset Growth On December 31, 2010, the Company’s consolidated assets were calculated at Rp2.655 trillion, an increase of 63.6% compared with consolidated assets of the Company as of 31 December 2009, amounting to Rp1.623 trillion. Both the increased current assets and noncurrent assets were factors in the increased consolidation of assets. Consolidated current assets increased by 93.2%, from Rp402.8 billion as of 31 December 2009 to Rp778.2 billion as of 31 December 2010, mainly due to the increase in consolidated cash and cash equivalents and short-term investment deposits of the proceeds remaining from the Company’s initial public offering, along with the issuance of bonds that have not yet been used by the Company. In addition, consolidated non-current assets also increased by 53.8%, from Rp1.220 trillion as of 31 December 2009 to Rp1.876 trillion as of December 31, 2010, primarily due to increases in immature plantations along with the addition of the new planting of 10,612 hectares during 2010.
Pertumbuhan Kewajiban Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp1,525 trilyun, meningkat 112,7% dibandingkan kewajiban konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp717,4 miliar. Peningkatan kewajiban konsolidasi ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang usaha
Growth of Liabilities On December 31, 2010, the Company consolidated liabilities amounted to Rp1.525 trillion, an increase of 112.7% over consolidated liabilities of the Company as of 31 December 2009 (Rp717.4 billion). An increase in consolidated liabilities was mainly due to the increase in trade payables to third parties during 2010,
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
77
78
kepada pihak ketiga terutama akibat pembelian pupuk selama tahun 2009 dan peningkatan kewajiban tidak lancar dari adanya penerbitan obligasi Perusahaan pada bulan November 2010.
primarily purchases of fertilizer, and increased non-current liabilities of the Company’s bonds issue of November 2010.
Pertumbuhan Ekuitas Pada tanggal 31 Desember 2010, Ekuitas konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp1,129 trilyun meningkat 24,7% dibandingkan Ekuitas konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp905,5 miliar. Peningkatan Ekuitas konsolidasi ini terutama disebabkan oleh tambahan atas laba bersih Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sebesar Rp243,6 miliar. Pada tahun 2010, Perusahaan juga membagikan deviden kas yang berasal dari laba Perusahaan tahun buku 2009 sebesar Rp20,2 miliar.
Growth Equity On December 31, 2010, the Company’s consolidated equity amounted to Rp1.129 trillion, rising 24.7% compared to consolidated equity of the Company as of 31 December 2009 (Rp905.5 billion). Increased Equity consolidation is primarily due to additional net earnings of the Company for the year ending December 31, 2010 (Rp243.6 billion). In 2010, the Company also distributed a cash dividend derived from profits for the year 2009, amounting to Rp20.2 billion.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan Sumber likuiditas utama Perusahaan pada tahun 2010 berasal dari kas yang dihasilkan kegiatan operasi dan penerbitan obligasi, juga sisa modal dari para pemegang saham atas Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan selama tahun 2009. Perusahaan memperkirakan bahwa kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi dan penerbitan obligasi, bersama-sama dengan dana yang diterima dari penawaran umum ini, sampai saat ini cukup untuk menjadi sumber likuiditas utama Perusahaan.
Liquidity and Sources of Funding The main source of liquidity of the Company in 2010 was cash generated from operating activities and the issuance of bonds, but also the remainder of capital from the shareholders of the Company’s Initial Public Offering in 2009. The Company estimates that cash generated from operating activities and the issuance of bonds, together with funds received from this public offering, are enough as of this writing to be a sufficient source of liquidity of the Company.
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi meningkat sebesar Rp247,1 miliar menjadi Rp363,3 miliar pada tahun 2010 dari Rp116,2 miliar pada tahun 2009, terutama disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari pelanggan atas penjualan CPO dan PK seiring dengan peningkatan pendapatan usaha Perusahaan. Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya pada tahun 2010 juga menurun sebesar Rp140,7 miliar menjadi Rp177,4 miliar dari sebelumnya Rp318,1 miliar.
Net Cash Provided by Operating Activities Net cash provided by operating activities increased by Rp247.1 billion to Rp363.3 billion in 2010, from Rp116.2 billion in 2009, mainly due to higher receipts from customers on sales of CPO and PK, in line with increased revenue of the Company. Payments to suppliers, employees and others in 2010 also decreased, by Rp83.5 billion to Rp253.4 billion from Rp336.8 billion.
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2010 sebesar Rp850,9 miliar yang terutama digunakan untuk pembayaran atas biaya pengembangan tanaman perkebunan sebesar Rp473,7 miliar berupa penanaman baru sebanyak 10.612 hektar maupun perawatan atas penanaman baru tahun 2009 dan 2008, perolehan aktiva tetap sebesar Rp69,4 miliar dan investasi jangka pendek deposito berjangka sebesar Rp150,0 miliar.
Net Cash Used in Investing Activities Net cash used in investing activities in 2010 amounted to Rp798.0 billion, which was mainly used for the payment of plantation development costs, amounting to Rp532.1 billion, in the form of new planting and maintenance of 10,612 hectares of new plantings (from 2009 and 2008), the acquisition of fixed assets amounting to Rp69.4 billion and short-term investment deposits amounting to Rp150.0 billion.
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp668,2 miliar terutama diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I BW Plantation pada bulan November 2010 dan penambahan pinjaman jangka pendek pada Citibank N.A Jakarta sebesar Rp144,0 miliar yang diperoleh Perusahaan pada bulan Juli 2010.
Net Cash Provided by Financing Activities Net cash provided by financing activities in 2010 was Rp668.2 billion, mainly obtained from the Public Offering of BW Plantation Bonds I in November 2010 and the addition of short-term loans at Citibank NA, Jakarta, amounting to Rp144.0 billion, obtained by the Company in July 2010.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Belanja Modal Belanja modal Perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp655,6 miliar terkait dengan pengembangan perkebunan berupa penanaman baru tahun 2010 sebanyak 10.612 hektar, perawatan tanaman belum menghasilkan yang ditanam tahun 2008 dan 2009, uang muka pembelian bibit untuk persiapan penanaman baru tahun 2011, pembelian kendaraan dan alat-alat berat, pembangunan fasilitas perumahan di area perkebunan Perusahaan, serta pembayaran pemrosesan Hak Guna Usaha.
Capital Expenditures Company’s capital expenditures in 2010 amounted to Rp601.5 billion, and was related to the development of 10,612 hectares of new plantings in 2010, along with the treatment of immature plants planted in 2008 and 2009. Additional expenditures were an advance for the purchase of seeds for the preparation of new plantings in 2011, the purchase of vehicles and heavy equipment and construction of housing facilities in the area of the plantation.
Untuk tahun 2011, Perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp559,2 miliar yang akan didanai dari dana penerbitan obligasi dan juga dari arus kas usaha Perusahaan. Belanja modal aktual Perusahaan dapat secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah dari jumlah yang direncanakan karena berbagai faktor, termasuk, antara lain, kelebihan biaya di luar perkiraan, kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang memadai dari usaha operasi Perusahaan, dan kemampuan Perusahaan untuk mendapatkan pendanaan yang mencukupi dari pihak ketiga untuk belanja modal yang telah direncanakan. Perusahaan juga tidak dapat menjamin apakah, atau dengan biaya berapa, proyek-proyek yang telah direncanakan Perusahaan dapat diselesaikan atau apakah proyek-proyek tersebut akan berhasil jika diselesaikan.
For the year 2011, the Company has budgeted capital expenditures amounting to Rp459.2 billion, to be financed from bond funds and cash flows from Company business. Actual Company capital expenditures may be significantly higher or lower than the amount planned, due to various factors, including, among others, the excess cost of outside estimates, the Company’s ability to generate sufficient cash flow from business operations of the Company, and the Company’s ability to obtain financing sufficient from a third party for planned capital expenditure. The Company also cannot guarantee whether or at what cost projects that the Company planned to be completed will be as projected, or whether they will be successful if completed.
Kontrak-Kontrak Kewajiban Material Tabel berikut ini menyajikan informasi terkait kontrak-kontrak kewajiban dan komitmen material Perusahaan pada tanggal yang berakhir 31 Desember 2010.
Material Liability Contracts The following table presents information regarding the contracted material obligations and commitments of the Company ending December 31, 2010. (dalam jutaan rupiah/in million rupiah)
Pembayaran Jatuh Tempo Maturity Payment
Jumlah
Kurang dari 1 Tahun
1-3 tahun
3-5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Total
Less than 1 year
1-3 years
3-5 years
More than 5 years
25.190
25.190
-
-
-
Plantation Progression
Hutang Obligasi
700.000
-
-
700.000
-
Obligation Debt
Pinjaman Bank
524.156
229.442
247.558
35.332
11.824
Bank Loan
1.249.346
254.632
247.558
735.332
11.824
Total
Pengembangan Perkebunan
Jumlah
Kemampuan Perusahaan memperoleh pendanaan untuk memenuhi biaya modal Perusahaan, kontrak kewajiban dan persyaratan debt service dapat dibatasi oleh kondisi keuangan Perusahaan dan hasil operasi dan likuiditas pasar keuangan domestik dan internasional. Dalam memenuhi kewajiban kontrak material tersebut, Perusahaan berkeyakinan dengan pertumbuhan produksi di masa mendatang akan dapat memenuhi kewajiban kontrak material.
The Company’s ability to obtain financing to meet capital costs, contractual obligations and debt service requirements can be limited by the Company’s financial condition and results of operations and liquidity of domestic and international financial markets. In these material contractual obligations, the Company believes the growth of production in the future will be able to fulfill its contractual obligations materially.
Dari tinjauan kinerja keuangan yang telah diuraikan di atas, Perusahaan menyampaikan bahwa tidak ada kejadian penting lainnya yang terjadi setelah tanggal pelaporan akuntan.
From the financial performance review described above, the Company would like to report that there are no other important events occurring after the date of the Accounting Report.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
79
Obligasi dan Kebijakan Dividen Bonds and Dividend Policy
80
Obligasi Pada tanggal 16 Nopember 2010, Perusahaan menawarkan Obligasi, yang dicatatkan di BEI pada tanggal 18 November 2010. Obligasi tersebut diterbitkan tanpa sertifikat, dengan jumlah pokok sebesar Rp700.000.000.000 (Tujuh Ratus Miliar Rupiah) kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada pemegang obligasi, berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,675% (sepuluh koma 675 persen) per tahun.
Bonds On November 16, 2010, the Company offered Bonds, which were listed on the IDX on November 18, 2010. The bonds were issued without any certificate, with a total principal amount of Rp700.000.000.000 (Seven Hundred Billion Rupiah) except for a Jumbo Bond Certificate to be issued by the Company on behalf of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) as evidence of indebtedness to the holders of the Bonds, payable in 5 (five) years and at fixed interest rate amounting to 10.675% (ten point six hundred and seventy-five percent) per year.
Kelanjutan dari penawaran tersebut bersih sebesar Rp692.533.104.273 yang sekitar 30% atau senilai Rp200.012.050.000 direncanakan untuk pembayaran pinjaman. Sekitar 60% atau Rp423.267.743.846 direncanakan untuk melakukan ekspansi.
The net proceeds of the offering were calculated at Rp692,533,104,273, of which approximately 30%, amounting to Rp200,012,050,000 is planned for loan payments. About 60% of the net, amounting to Rp423,267,743,846, is designated for expansion.
Kebijakan Dividen Kami membayar dividen, sesuai dengan kinerja keuangan dan posisi keuangan, antara 10% dan 30% dari laba bersih setiap
Dividend Policy We intend to pay dividends, subject to our financial performance and financial position, of between 10% and 30% of net profit each
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
tahun, yang dimulai tahun 2010 sehubungan dengan laba bersih pada tahun 2009, sebagai bagian dari keseluruhan tujuan kami memaksimalkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Tidak ada pembagian dividen di masa lalu yang dilakukan, dan tidak ada kebijakan dividen sebelum kebijakan dividen saat ini dibuat.
year, beginning in 2010 with respect to net profit in 2009, as part of our overall objective of maximizing long-term shareholder value. We have not made dividend distributions in the past, and did not have any dividend policies prior to our current dividend policy.
Keputusan untuk membayar dividen harus disetujui oleh para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan sebagai proposal oleh Direksi yang akan disesuaikan pada kondisi pendapatan, keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan berbagai faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi. Tidak ada jaminan penghasilan, posisi keuangan, harapan kinerja keuangan masa depan, harapan belanja modal dan rencana investasi lainnya mempermudah kami untuk membayar dividen pada tingkat ini atau semuanya.
The decision to pay dividends must be approved by our shareholders in an annual shareholders meeting following a proposal by the Board of Directors which will be subject to our earnings, financial and liquidity condition, compliance with prevailing laws and regulations and any other factors considered relevant by our Board of Directors. There can be no assurance our earnings, financial position, expected future financial performance, expected future capital expenditures and other investment plans will permit us to pay dividends at this rate or at all.
Sejauh keputusan dibuat untuk membayar dividen, dividen akan diumumkan dan dibayar dalam Rupiah. Pemegang Saham kami pada tanggal catatan yang berlaku akan berhak terhadap sejumlah dividen secara penuh, dipotong pajak Indonesia yang dikenakan, jika ada. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen setiap saat, dengan persetujuan perubahan tersebut pada rapat umum pemegang saham.
To the extent a decision is made to pay dividends, dividends will be declared and paid in Rupiah. Holders of our Shares on the applicable record dates will be entitled to the full amount of dividends approved, subject to Indonesian withholding tax imposed, if any. The Board of Directors may change its dividend policy at any time, with the approval of such a change by a general meeting of shareholders.
Menurut hukum Indonesia, pembayaran dividen final di setiap tahun harus disetujui oleh pemegang saham pada rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi. Anggaran Dasar Perusahaan menyatakan bahwa jika Perusahaan membuat laba bersih pada suatu tahun keuangan, Perusahaan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham dan tunduk pada kewajiban untuk menyisihkan sebagian dari laba bersih untuk dana cadangan, berdasarkan rekomendasi dari Direksi, setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Menurut hukum Indonesia, sebagian dari laba bersih Perusahaan, sebagaimana ditentukan oleh rapat umum tahunan pemegang saham, setelah dikurangi pajak penghasilan, harus dialokasikan sebagai dana cadangan sampai jumlah dana cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari jumlah berlangganan modal. Kecuali jika ditentukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan, bagian sisa laba bersih (setelah dikurangi alokasi dana cadangan), jika ada, dapat dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Under Indonesian law, the payment of final dividends in each year is required to be approved by the shareholders at the annual general meeting of shareholders upon the recommendation of the Board of Directors. Our Articles of Association provide that if we make a net profit in any financial year, we may distribute dividends to our shareholders subject to the obligation to set aside part of the net profit to a reserve fund, based on a recommendation from our Board of Directors, upon obtaining the necessary approval from our shareholders. Under Indonesian law, a portion of our net profits, as determined by an annual general meeting of shareholders, after deduction of corporate tax, must be allocated as a reserve fund until the amount of such reserve fund reaches at least 20% of the amount of our subscribed capital. Unless otherwise determined in an annual general meeting of shareholders, the remaining portion of the net profits (after deducting the reserve fund allocation), if any, can be distributed to the shareholders as dividends.
Dividen yang diterima oleh Pemegang Saham bukan warga negara Indonesia akan dikenakan pemotongan pajak 20% (kecuali untuk Pemegang Saham bukan warga negara Indonesia yang negaranya mengadakan perjanjian pajak dengan Indonesia).
Dividends received by a Non-Indonesian Holder of shares will be subject to a 20% Indonesian withholding tax (except for a NonIndonesian Holder of shares whose country has entered into a tax treaty with Indonesia).
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
81
Prospek Usaha Business Prospect
82
Tinjauan Umum Industri Minyak Kelapa Sawit Minyak sawit merupakan salah satu minyak yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencapai 56% dari ekspor minyak dan lemak dunia pada tahun 2008. Pasar ekspor utama untuk minyak sawit adalah Eropa, Cina, India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Afrika Utara, Turki, Rusia, Brasil, Meksiko, Jepang, dan Amerika Serikat.
Palm Oil Industry Overview Palm oil is one the world’s most traded oils, accounting for 56% of world exports of oils and fats in 2008. The major export destinations for palm oil include Europe, China, India, Pakistan, Iran, Iraq, Jordan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, North Africa, Turkey, Russia, Brazil, Mexico, Japan, and the USA.
Negara penghasil minyak sawit utama adalah Malaysia dan Indonesia, yang masing-masing menghasilkan sekitar 17,7 dan 19,2 juta tons atau sekitar 41% dan 45% dari jumlah produksi dunia pada tahun 2008. Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbesar dan dalam dekade terakhir, kontribusinya terhadap produksi CPO dunia meningkat dari 31% pada tahun 1998 menjadi 45% pada tahun 2008.
The major crude palm oil producing countries are Malaysia and Indonesia. Malaysia and Indonesia produced approximately 17.7 and 19.2 million tons, respectively, of crude palm oil in 2008, contributing 41% and 45%, of the world’s total. Indonesia is the world’s largest producer of crude palm oil and its contribution to the world total has been consistently rising over the past decade, from 31% in 1998 to 45% in 2008.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Produksi minyak sawit dunia telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama kurun waktu 10 tahun, dengan pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat, dari 17 juta ton pada tahun 1998 menjadi 43 juta ton pada tahun 2008. Pertumbuhan produksi terutama dipicu oleh harga yang menarik, besarnya laba yang dihasilkan dari pengusahaan sawit, pesatnya pertumbuhan konsumsi dunia (yang diakibatkan pertumbuhan populasi penduduk dunia, pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola dan kebiasaan makan), dan tingginya pertumbuhan popularitas minyak sawit dibandingkan dengan minyak dan lemak lainnya. Keberhasilan industri minyak sawit juga berhubungan dengan beragamnya penggunaan minyak sawit, baik untuk penggunaan di bidang makanan dan non-makanan.
World production of palm oil experienced phenomenal growth over the past 10 years, more than doubling from 17 million tons in 1998 to 43 million tons in 2008. The growth in production has been primarily driven by attractive prices, increasing profitability of oil palm cultivation, rapidly rising world consumption (due to the increase in world population, economic growth and changes in diets and eating habits) and the growing popularity of palm oil compared to other competing oils and fats. The success of palm oil can also be linked to its versatile use for both food and non-food purposes.
Industri Kelapa Sawit Indonesia Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia terdiri dari perusahaan perkebunan milik negara, perusahaan perkebunan swasta, dan perusahaan-perusahaan independen lainnya serta petani-petani kecil.
Indonesian Palm Oil Industry The Indonesian oil palm plantation industry is composed of Government-owned plantation companies, private sector plantation companies and other independent companies and small landholders.
Hingga beberapa saat lalu, perusahaan-perusahaan perkebunan milik Pemerintah adalah produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, industri minyak sawit di Indonesia telah berevolusi dari usaha yang didominasi perusahaan Pemerintah menjadi usaha yang didominasi oleh swasta. Pemerintah sendiri tengah dalam proses memprivatisasi beberapa perkebunan tertentu. Investasi yang meningkat dari perusahaan Malaysia terlihat selama dua tahun terakhir. Persentase perkebunan swasta dalam hal total porduksi minyak sawit meningkat secara cepat.
Until recently the Government-owned plantation companies as a group were the largest producers of crude palm oil in Indonesia. However, over the last few years, the palm oil industry in Indonesia has evolved from primarily Government-owned enterprises to private ownership. In addition, the Government is in the process of privatizing certain of its own oil palm plantations. Increasing investments from Malaysian companies have been noted during the past two years. The share of private plantations in total palm oil production is on a rapidly rising trend.
Perusahaan-perusahaan swasta diwakili oleh grup-grup besar, seperti Sucofindo, Golden Agri (Sinar Mas Grup), Astra Agro Lestari, Asian Agri, Minamas (Sime Darby Grup), Indo Agri ResourcesLondon Sumatera, dan Ciliandra Group.
The private companies are represented by large business groups such as Sucofindo, Golden Agri, Astra Agro Lestari, Asian Agri, Minamas (Sime Darby Group), Indo Agri Resources-London Sumatra and Ciliandra Group.
Konsumsi domestik dan ekspor minyak sawit Indonesia Indonesia, dengan populasi penduduk terbesar ke empat di dunia dan memiliki tingkat konsumsi minyak dan lemak sebesar 23,5 kilogram per kapita di tahun 2008, memiliki kontribusi sebesar 11% dari total konsumsi minyak sawit dunia di tahun 2008.
Domestic Consumption and Exports of Indonesian Palm Oil Indonesia, as the nation with the fourth largest population in the world and per capita consumption of oils and fats of 23.5 kilograms in 2008, accounted for approximately 11% of world consumption of palm oil in 2008.
Walaupun memiliki pasar domestik yang besar, konsumsi domestik CPO di Indonesia berada jauh di bawah tingkat produksinya yang mengakibatkan tingginya tingkat persediaan CPO untuk diekspor. Sesuai dengan proyeksi pertumbuhan pada produksi minyak sawit domestik, produsen Indonesia diperkirakan akan meningkatkan penjualan produk minyak sawit kepada populasi yang lebih besar baik di pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dengan
Despite a substantial domestic market, domestic consumption of palm oil in Indonesia is well below its production level, which has contributed to a significant surplus of crude or processed palm oils available for export. Given the projected growth in domestic production of palm oil, Indonesian producers are expected to increasingly sell their palm oil products to the growing population in both the domestic and overseas markets. With annual production
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
83
84
peningkatan produksi CPO pada angka 13% per tahun selama 5 tahun terakhir, tingkat ekspor diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.
growing at 13% annually in the latest five years, exports of palm oil have accelerated.
Harga Minyak Sawit Minyak sawit, baik dalam bentuk mentah atau sudah diolah, adalah komoditas yang diperdagangkan secara kompetitif di pasar komoditas dunia dan melibatkan banyak pembeli dan penjual. Tidak ada satu pun produsen, atau kelompok produsen, yang mempunyai kekuatan untuk memengaruhi harga CPO.
Palm Oil Prices Palm oil, either in its crude form or in any of its processed form, is a commodity traded in a worldwide competitive market involving a large number of sellers and buyers. No single producer, or group of producers, is by itself currently able to influence crude palm oil prices.
Harga CPO dan berbagai produk turunannya ditentukan atau dipengaruhi oleh harga internasional yang cenderung berfluktuasi. Harga CPO umumnya didasarkan atau dihubungkan dengan harga pasar Rotterdam, Malaysian Commodity Derivatives Exchange (BMD) di Kuala Lumpur, dan Chicago Board of Trade (di mana produk futures untuk kedelai dan minyak kedelai diperdagangkan)
Prices of crude palm oil, as well as the various derivative products, are determined or otherwise affected by international market prices that tend to fluctuate. Crude palm oil prices are based on or linked to market prices as determined by the Rotterdam market, the BMD and the Chicago Board of Trade (where soybeans and soybean oil futures are traded).
Harga pasar CPO sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dan terkadang tidak dapat diprediksi (seperti perubahan cuaca atau keputusan politik) dan dapat mengakibatkan ketidakstabilan harga di pasar internasional. Faktor-faktor utama yang menentukan harga CPO adalah:
Market prices for crude palm oil are influenced by a number of factors that are interrelated and sometimes unpredictable (like changes in weather or political decisions) and could cause intense price volatility in the world market. The following are principal price determining factors:
• Permintaan dan pasokan dunia atas CPO; • Permintaan dan pasokan akan minyak nabati lainnya, terutama minyak kedelai dan minyak biji sesawi; • Permintaan dan pasokan dunia atas kedelai; • Pertumbuhan yang cepat di pasar bahan bakar bio adalah perkembangan baru yang penting; • Persediaan dan rasio persediaan terhadap konsumsi (stockusage ratio) untuk CPO, minyak soya, minyak dan lemak lainnya; • Kebijakan Pemerintah seperti tarif impor dan ekspor termasuk tarif pajak ekspor Indonesia, atau tarif impor di India dan Cina, tetapi juga menghitung promosi produksi dan/atau konsumsi • Harga minyak nabati lainnya dan harga minyak mineral serta turunannya; • Perkembangan ekonomi sebagaimana halnya pertumbuhan pendapatan (GDP), tingkat bunga dan fluktuasi nilai tukar mata uang; • Tingkat pertumbuhan populasi; dan Kondisi cuaca dan pengaruh alam lainnya.
• World demand for and supply of palm oil; • World demand for and supply of other vegetable oils, most notably soybean oil and rapeseed oil; • World demand for and supply of soybeans; • The rapidly emerging bio-fuel market is an important new development; • Stocks and stocks-usage ratios of palm oil, other oils & fats, soybeans; • Government policies such as import and export tariffs, including Indonesian export taxes or Indian and Chinese import tariffs, but also measures promoting production and/ or consumption; • Prices of other vegetable oils and prices of crude mineral oil and derivatives; • Economic developments such as income growth (GDP), interest and currency fluctuations; • Population growth; • Weather conditions and other natural influences.
Tanaman kelapa sawit yang usia komersialnya hingga kira-kira 25 tahun, dan tidak dapat mudah beradaptasi dengan perubahan permintaan dan harga pasar. Sementara tanaman tahunan lainnya,
The perennial palm oil, with a commercial life span of approximately 25 years, cannot easily adjust to changes in market movements of demand and prices. While annual crops, such as soybeans,
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
seperti kedelai, dapat lebih mudah mengikuti perubahan harga. Pada saat umur kelapa sawit mencapai tiga tahun, kelapa sawit diharapkan dapat terus menghasilkan TBS tanpa terpengaruh harga pasar. Karena itu secara historis perubahan persediaan CPO cenderung jauh tertinggal dari perubahan harga, tidak seperti halnya tanaman penghasil minyak tahunan, seperti kedelai, biji sesawi, dan biji bunga matahari yang luas areal tanamnya berubah setiap tahun mengikuti perkembangan harga.
can more readily adjust to price changes, once a palm oil tree reaches maturity at the age of three, it can be expected to continue to produce FFB, irrespective of market price. Accordingly, the adjustment of the supply of crude palm oil has historically lagged behind changes in price compared with annual oil-producing crops, such as soybeans, rapeseeds and sunflower seeds, for which changes in the areas planted each year more closely track changes in price.
Harga rata-rata CPO di Rotterdam selama 30 tahun terakhir hingga tahun 2005 (sebelum terjadinya ledakan harga CPO) adalah US$ 466 per ton, sesuai informasi dari Oil World analisis dan peneliti pasar global.
The average price for crude palm oil in Rotterdam during the 30 years ending 2005 (before the latest price increase began) was US$466 per metric ton, according to information provided by Oil World market research and analysis.
Tajamnya peningkatan harga minyak mineral mentah dan tingginya permintaan CPO serta minyak nabati lainnya telah mendorong harga pada harga tertinggi secara historis pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
The recent sharp increase in prices of crude mineral oil and in the demand for palm oil and other vegetable oils has increased prices well above historical levels in 2006, 2007 and 2008.
Dikarenakan prospektif akan tingkat pertumbuhan konsumsi minyak nabati dunia (kedelai, biji sesawi, CPO dan yang lainnya) sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui (yang bertambah seiring dengan pertumbuhan konsumsi makanan di dunia) dan prospektif akan kenaikan harga energi, harga CPO rata-rata 5 tahunan diperkirakan tetap berada jauh di atas harga rata – rata 30 tahunan CPO (1976 – 2005) untuk 30 tahun ke depan.
Due to the prospective increase in world consumption of vegetable oils (soybean, rapeseed, palm oils and others) as a renewable source of energy (which comes in addition to the rising global demand for food) and the prospective increase in energy price, the five-year average prices of palm oil is expected to remain far above the 30-year average (1976-2005) over the next 30 years.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
85
Risiko Usaha Business Risks
86
Perusahaan menghadapi berbagai risiko pasar dalam usahanya, termasuk risiko akibat fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang dan harga TBS, CPO dan inti sawit. Perusahaan belum pernah menggunakan instrumen efek berjangka untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko pasar atau untuk tujuan lain, meskipun, tergantung kepada kondisi pasar, Perusahaan dapat saja melakukan lindung nilai di masa depan, terutama terhadap risiko nilai tukar mata uang untuk pinjaman-pinjaman Perusahaan dengan denominasi Dolar Amerika Serikat.
The Company is exposed to various market risks in its business, including risks due to fluctuations in interest rates and currency exchange rates and prices of FFB, CPO and palm kernels. Company Management has not chosen to become involved in futures instruments to hedge against market risk (or for other purposes), although, depending on market conditions, the Company may have to hedge in the future, especially against currency exchange rate risks for loans denominated in United States Dollars.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perusahaan menghadapi risiko dari nilai tukar mata uang terutama karena penjualan CPO dan inti sawit Perusahaan berdasarkan harga pasar internasional dalam dolar Amerika Serikat untuk produk-produk tersebut, disamping itu Perusahaan memiliki hutang dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Foreign Currency Exchange Risk The Company faces the risk of losses from currency exchange rates, primarily due to sales of CPO and palm kernel of the Company, based on international market prices in United States dollars; apart from that, the Company is also liable for debts denominated in U.S. dollars.
Maka, depresiasi nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan menimbulkan efek berupa kenaikan beban bunga Perusahaan untuk kewajiban Perusahaan dengan denominasi dolar Amerika Serikat, demikian juga halnya, selama Perusahaan memiliki kewajiban bersih dalam dolar Amerika Serikat, akan menimbulkan kerugian selisih kurs mata uang – bersih. Namun demikian, depresiasi nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga memiliki efek yang meningkatkan penjualan produk Perusahaan dalam Rupiah, dengan asumsi harga produk dalam dolar Amerika Serikat tidak berubah.
Thus, the depreciation of the Rupiah against the U.S. dollar will exert effects in the form of increased interest expenses for the Company to liabilities denominated in United States dollars. Company net liabilities in United States dollars could incur net losses when converted to rupiah. However, the depreciation of the rupiah against the U.S. dollar has also had the effect of increasing the amount of product sales, assuming product prices in United States dollars have not changed.
Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan menghadapi risiko yang terkait dengan fluktuasi tingkat suku bunga. Hutang bank Perusahaan terdiri dari kewajiban dengan tingkat bunga tidak tetap yang terkait dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Kenaikan tingkat suku bunga akan meningkatkan beban bunga dari kewajiban dengan tingkat bunga tidak tetap Perusahaan dan meningkatkan biaya penerbitan hutang baru. Fluktuasi tingkat bunga juga menyebabkan fluktuasi dari nilai wajar dari hutang Perusahaan. Perusahaan biasanya menyimpan kas dalam deposito satu bulan di bank-bank di Indonesia.
Interest Rate Risk The Company faces risks associated with fluctuations in interest rates. Company bank debt consists of liabilities with no fixed rate associated with the prevailing interest rates. Rising interest rates would increase interest expenses from liabilities with no fixed interest rate for the Company and could increase the cost of issuing new debt. Fluctuations in interest rates may also cause fluctuations in the fair value of the debt of the Company. The Company typically saves cash with one-month deposits in banks in Indonesia.
Risiko Harga Komoditi Perusahaan menghadapi risiko terkait fluktuasi harga CPO, TBS dan PK. Perusahaan membeli sebagian TBS yang dibutuhkan dari pihak ketiga dari perkebunan sekitar PKS Perusahaan. Pembelian seperti itu dilakukan pada harga pasar. Dan juga, penjualan CPO, TBS dan PK Perusahaan dilakukan pada harga pasar. Maka, fluktuasi harga CPO, TBS, dan PK memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan usaha, hasil operasi dan kondisi keuangan Perusahaan. Perusahaan juga menghadapi risiko dari fluktuasi harga pupuk dan bahan bakar, yang dibeli berdasarkan harga pasar yang berlaku untuk produk-produk tersebut.
Commodity Price Risk The Company faces risks associated with fluctuations in the price of CPO, TBS and PK; and in purchases of FFB as required from third parties (originating in plantations near the Company). Such purchases are carried out at market prices, as are purchases of CPO, TBS and PK. Thus, fluctuations in the price of CPO, TBS, and PK will have a significant impact on the business, the results of operations and the Company’s financial condition. The Company also faces risks from fluctuations in the prices for fertilizer and fuel, purchases based on prevailing market prices for these products.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Faktor Musiman Puncak masa panen TBS adalah pada semester kedua setiap tahunnya dan pada periode tersebut Perusahaan biasanya mengalami beberapa bulan puncak panen sampai akhir tahun. Periode puncak tersebut bervariasi dari tahun ke tahun tergantung kepada variasi waktu dan curah hujan.
Seasonal Factors The peak harvest time for TBS is in the second semester of each year and during this period the Company must be ready for varied experiences during several months until the end of peak harvest. The peak period varies from year to year, depending on the various time factors and rainfall.
Inflasi Inflasi menyebabkan biaya bahan bakar dan pupuk yang lebih tinggi, kenaikan upah secara umum dan biaya operasional yang lebih tinggi.
Inflation Inflation causes fuel and fertilizer costs to rise, along with creating pressure for general wage increases pushing operating costs higher.
Manajemen Risiko Dalam pengelolaan risiko, Perusahaan melakukan kegiatannya berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dimana Perusahaan juga melaksanakan fungsi pengawasan melalui Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan membentuk Internal Audit serta memiliki Komisaris Independen dan memiliki Direktur Non-Afiliasi.
Risk Management In managing risk, the Company has conducted its activities on the basis of good corporate governance (GCG) in which the Company also performs oversight functions through its Internal Audit Unit (IAU) and establishes internal audit as well as an Independent Commissioner and a Director for Non-Affiliated matters.
Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang telah dijelaskan, Perusahaan menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:
In the face of major risks as described, the Company has adopted risk management policy as follows:
• Untuk mengatasi risiko nilai tukar mata uang asing, maka Perusahaan pada tahun 2010 mengkonversi sebagian pinjaman bank dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah
• To overcome the risk of foreign currency exchange rate losses, the Company converted some of its bank loans denominated in foreign currency into Rupiah currency loans in 2010.
• Dalam meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap, melalui penerbitan obligasi, dan suku bunga variabel dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar.
• To minimize interest rate risk, the Company manages its interest expense through a combination of fixed-rate debt, through the issuance of bonds, and variable interest rate debt by evaluating the market interest rate trends.
• Mengatasi sanksi penerapan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih ketat, Perusahaan melakukan penanaman tanaman kelapa sawit dan pengolahan TBS di PKS milik Perusahaan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Pertimbangan-pertimbangan utama mengenai lingkungan terkait dengan dua bidang usaha Perusahaan, yaitu penanaman dan pengolahan. Terkait dengan penanaman, Perusahaan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan berupaya untuk menggunakan metode biologi dalam pengendalian hama dan pencegahan penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Perusahaan telah menerapkan sistem manajemen hama terintegrasi, yang mengedepankan solusi biologis jika memungkinkan. Pengolahan TBS untuk mengekstraksi CPO tidak melibatkan penggunaan bahan kimia sama sekali. Produksi hanya terdiri dari proses-proses mekanis, seperti penguapan, pemerasan, dan pemisahan. Semua limbah
• To avoid severe sanctions that are inevitable in a more stringent era, implementation of environmental management was prioritized by the Company, which set policy to cultivate in its oil palm plantation and to operate in the processing company owned by TBS at MCC in a manner congruent with environmental protection. The Company does not clear new land through burning (a common method historically). The main considerations regarding environmental are associated with the Company’s two business sectors, namely planting and processing. In planting, the Company always seeks to minimize the use of pesticides and to use biological methods for pest control and disease prevention, in order to minimize any adverse environmental impact. The Company has implemented an integrated pest management system which emphasizes biological solutions where possible. FFB processing to extract the CPO does not involve the use of any chemicals whatsoever. Production consists of only mechanical processes including
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
87
88
padat yang dihasilkan oleh PKS digunakan sebagai bahan bakar boiler atau didaur ulang ke perkebunan sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.
evaporation, crushing and separation. All solid waste generated by MCC is used as boiler fuel or recycled in the form of empty fruit bunches to the plantations as fertilizer.
• Mengatasi ketersediaan tenaga pekerja kontrak untuk usaha perkebunan, Perusahaan melakukan pendekatan yang lebih persuasive kepada agen tenaga kerja agar Perusahaan dapat memperoleh tenaga pekerja kontrak dengan cepat. Disamping itu Perusahaan juga memberikan fasilitas yang memadai dan insentif yang cukup besar terhadap para pekerja sehingga diharapkan dapat memberitahukan kepada sesama pekerja kontrak untuk bergabung dengan Perusahaan.
• Addressing the availability of contract workers for the plantation business, the Company has made a more persuasive approach to the recruitment agency for the Company to obtain labor contract workers quickly. Additionally, the Company also provides adequate facilities and incentives large enough to workers, so it is hoped they will spread the word and appeal to fellow contract workers to join the Company.
• Mengatasi kenaikan bahan bakar, Perusahaan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap untuk mencukupi kebutuhan listrik di area pabrik dan perkebunan. Untuk menggerakkan pembangkit listrik tersebut, Perusahaan menggunakan bahan bakar dari cangkang dan serabut kelapa sawit hasil dari sisa pengolahan pabrik kelapa sawit.
• Overcoming the potentially costly penalties of any increae in the price of fossil fuels, the Company has installed and is running a steam-power generation plant to meet electricity needs in the area of the factory and plantation. Further, fuel for the power plant boiler is mostly oil palm shells and fibers from the rest of the palm oil processing factory.
• Mengatasi dampak bencana alam dan kebakaran, Perusahaan telah melakukan asuransi terhadap aset yang dimiliki. Perusahaan juga melakukan review secara berkala terhadap besarnya nilai pertanggungan dari aset tersebut untuk menjaga kewajaran nilai pertanggungannya.
• Addressing the impact of natural disasters and fires, the Company has insurance against any damage to its assets. The Company also conducts periodic reviews of the insured value of these assets to maintain the comprehensiveness of the coverage.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Strategi Perusahaan 2011 Corporate Strategy 2011
89
Perusahaan merencanakan untuk mengimplementasikan strategistrategi yang akan disebutkan di bawah ini untuk dapat mengambil keuntungan dari pertumbuhan global permintaan CPO, untuk mendorong pertumbuhan dan profitabilitas Perusahaan di masa depan, dan berusaha untuk menjadi produsen CPO yang sangat efisien.
The Company plans to implement strategies that will be detailed below, in order to take advantage of global growth in demand for CPO, to drive growth and profitability in the future, and to become a more efficient producer of CPO.
1. Mengembangkan dan menanami lebih lanjut lahan perkebunan kelapa sawit baik di lahan inti Perusahaan maupun lahan plasma dengan target penanaman sebesar 10.500 hektar pada tahun 2011.
1. Developing plantations and further planting of oil palms both in the nucleus area of the Company and in the Plasma area, with a target of planting 10,500 hectares in 2011.
2. Ekspansi Pabrik pengolahan Kelapa sawit (PKS) dengan membangun 1 PKS di ADS dengan kapasitas produksi 30 ton/ jam.
2. The expansion of palm oil mills (MCC), with plans to build one in ADS with a production capacity of 30 tons/hour.
3. Meningkatkan terus efisiensi pengelolaan perkebunan untuk meningkatkan produksi pada tahun 2011.
3. Improving the efficiency of plantation management, and continue to augment production in 2011.
4. Mempertahankan fokus Perusahaan terhadap pengelolaan Perkebunan secara efisien dan dengan pengendalian biaya yang efisien sehingga dapat mempertahankan margin profitabilitas yang tinggi.
4. Maintain the focus of the Company’s Plantation management in efficiently, imposing cost control in order to maintain high profitability margins.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
89
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
90
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Kekuatan kami ada pada upaya dalam menjadikan Perusahaan selalu diawasi dan dikelola dengan baik, dengan perlindungan hakhak masing-masing dan setiap stakeholder, dicapai dengan mengikuti standar dan metode operasi, yang diakui secara universal sebagai prinsip-prinsip GCG.” “Our strength is in our effort to properly supervise and manage the Company, ensuring protection of the rights of each and every stakeholder, a feat accomplished by adhering to proven and evolving standards and methods of operations, ones within the confines of universally-recognized GCG principles.” PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
91
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik The Implementation of Good Corporate Governance
92
Berawal dari kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan Bapepam-LK, praktik dan landasan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) di PT BW Plantation TBK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi, misi, dan objektif Perusahaan serta menjadi budaya keseharian dalam operasional.
Starting from compliance with regulations established by BapepamLK, the practices and foundation of corporate governance in PT BW Plantation Tbk are an integral part of efforts to achieve the vision, mission and objectives of the Company and are set to become part of the everyday culture in the operation.
Komitmen untuk terus meningkatkan nilai-nilai Perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip GCG yang dihayati dan dilaksanakan melalui partisipasi aktif segenap jajaran Perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dimaksud adalah Transparansi, Kemandirian dan Integritas, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan Kewajaran.
The commitment to improve the Company’s values through the implementation of GCG principles is internalized and implemented through the active participation of all ranks of the Company. The Good Corporate Governance principles are transparency, independence and integrity, accountability, responsibility, and fairness.
Kebijakan Good Corporate Governance yang diterapkan PT BW Plantation Tbk, antara lain berkaitan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sistem Audit, Sekretaris Perusahaan, pihak yang berkepentingan (Stakeholders), serta memperhatikan keterbukaan, kerahasiaan, etika bisnis dan anti korupsi, donasi, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan, tentang proteksi kesehatan, keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan, kesetaraan kesempatan kerja, keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi.
The Good Corporate Governance policy adopted PT BW Plantation Tbk applies to shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors, the Audit Committee, Corporate Secretary, stakeholders, and is focused on openness, confidentiality, business ethics, and anti-corruption, donations, obedience to laws and regulations, concern for health, safety and environmental protection, equal employment opportunities, and membership of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Sampai 31 Desember 2010, Perusahaan telah menyusun Pedoman standarisasi prosedur dan penyusunan pedoman perilaku serta mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Perusahaan juga telah membentuk Komite Audit demi memperkuat budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik.
Up to December 31, 2010 the Company has formulated and enforced guidelines for standardization of procedures and the preparation of codes of conduct and appointed the Company secretary. The Company has also established an Audit Committee in order to strengthen the culture of good governance and to enhance public trust.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi Perusahaan. RUPS memiliki semua kekuasaan yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, seperti penyelesaian untuk mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, merger dan akuisisi, kebangkrutan, dan pembubaran Perusahaan. Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasi oleh Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan.
General Meeting of Shareholders (GMS) holds the highest authority in the organizational structure of the Company. GMS is vested with whatever power is not specifically delegated to the BOD or BOC, such as resolving to change the Company’s Articles of Association, mergers and acquisitions, bankruptcy, and dissolution of the Company. Such powers are essentially limited only by the Laws on Limited Liability Companies and the Articles of Association of the Company.
Sepanjang 2010 PT BW Plantation Tbk telah melakukan RUPS tentang Rapat Umum Pemegang Saham untuk Tahun Anggaran 2009 (Rapat Perusahaan). RUPS dilaksanakan sebanyak satu kali pada tanggal 30 Maret 2010. Para pemegang saham atau kuasanya yang hadir dan/atau diwakili dalam rapat adalah sebanyak 2.965.755.940 saham atau mewakili 73,46% dari 4.037.082.440 saham yang mewakili seluruh saham yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh Perusahaan sampai dengan tanggal rapat Perusahaan, di mana persyaratan kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, ayat 1.a Anggaran Dasar telah dipenuhi.
Throughout 2010 PT BW Plantation Tbk conducted periodic GMS regarding Fiscal Year 2009 (the “Company Meeting”). The GMS was held once on March 30, 2010. Shareholders or their proxies present and/or represented at the Meeting were holders of 2,965,755,940 shares, representing 73.46% of the 4,037,082,440 outstanding issued shares issued by the Company as of the date of the Meeting of the Company, in which a quorum attendance requirement as stipulated in Article 11, paragraph 1a of the Articles of Association was fulfilled.
Rapat Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Sertifikat yang dikeluarkan oleh Kantor Notaris Muhammad Hanafi, SH, Notaris di Jakarta bahwa pemegang saham atau kuasanya yang berdasarkan
The Company Meeting was held as stated in the Certificate issued by the Office of Notary Muhammad Hanafi, SH, Notary in Jakarta, stating that the shareholders or their proxies by deliberation and consensus had decided to approve:
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
93
musyawarah untuk mufakat telah memutuskan untuk menyetujui: I. Agenda I
94
I. Agenda I
1. Menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perusahaan rnengenai jalannya Perusahaan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
1. To receive the Annual Report of the Board of Directors of the Company for the Fiscal Year ending December 31, 2009.
2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto serta memberikan pembebasan tanggungjawab atas tindakan pengurusan dan memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengawasan yang dilakukan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (acquit et de charge) sepanjang tindakan-tindakan mereka tercermin dalam Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 serta mengingat Laporan Tahunan tahun buku 2009.
2. To approve and to ratify the Company’s Financial Statements for the Fiscal Year ending December 31, 2009, as audited by Public Accountant Mulyamin Sensi Suryanto and certified with a a Release of Responsibility for the actions of Management and certified fully with a release of responsibility to the Board of Commissioners on control measures undertaken during the Fiscal Year ending 31 December 2009 (acquit & discharge) as long as their actions are reflected in the Company Financial Statements for the year ending 31 December 2009 and in consideration of the Annual Report for Fiscal Year 2009.
II. Agenda II
II. Agenda II
1. Membagikan dividen tunai final kepada pemegang saham Perusahaan, dimana masing-masing akan menerirna secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya, yaitu setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp5 (lima rupiah). Mengenai tata cara pembagian dividen tunai tersebut akan diumumkan dalam surat kabar dan atas penerimaan dividen tunai akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. To divide a final cash dividend to shareholders of the Company, each of which will receive cash in proportion to the number of their shares, i.e. for every 1 (one) share the shareholder is entitled to receive a cash dividend of Rp. 5 (five Rupiah). Concerning the manner of distribution: the cash dividend will be announced in newspapers, and on receipt of cash dividends will be taxed in accordance with the provisions of the legislation in force.
2. Menyisihkan sebesar Rp8.373.354.000 (delapan milyar tiga ratus tujuh puluh tiga juta tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah) sebagai dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. To set aside Rp8,373,354,000 (eight billion three hundred and seventy-three million three hundred fifty-four thousand Rupiah) as a reserved fund as referred to in Article 70 Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies.
3. Memberikan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan penggunaan keuntungan tersebut termasuk untuk menentukan jadwal dan tata cara dari pelaksanaan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham Perusahaan.
3. To delegate authority to the Directors of the Company to implement the use of profits included determining the schedule and procedure of implementation of the cash dividend to the shareholders of the Company.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
III. Agenda III
III. Agenda III
1. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto sebagai Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
1. To refer back to the Office of the Public Accountants Mulyamin Sensi Suryanto as the Public Accountant who will audit the Financial Statements for the Year ending December 31, 2010.
2. Memberikan wewenang dan kuasa sepenuhnya kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan honorarium serta persyaratanPersyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukkan dan pengangkatan Akuntan Publik tersebut.
2. To provide authority and fully empower the Board of Directors of the Company to establish honoraria and the terms and other requirements relating to the agreement and appointment of Public Accountants.
IV. Agenda IV
IV. Agenda IV
1. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perusahaan untuk tahun buku 2010.
1. To authorize the Board of Commissioners to establish salaries and benefits for members of the Board of Directors of the Company for the fiscal year 2010.
2. Memberikan wewenang kepada Rapat Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan besarnya uang jasa, honorarium atau tunjangan para anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2010.
2. To meet authorized Board of Commissioners members to determine the amount of fees, honoraria or allowances of the members of the Board of Commissioners for the fiscal year 2010.
V. Agenda V
V. Agenda V
Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham Perusahaan
To approve and to accept the Report on the realization of the use of
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
95
Uraian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Description “Kami terus melakukan pengawasan dan pengarahan untuk menjamin pengelolaan Perusahaan yang efektif demi tercapainya tujuan jangka panjang Perusahaan.” “We keep on managing supervision and direction to ensure an effective management of the Company to attain its long term objective.”
96
Saat ini Dewan Komisaris PT BW Plantation Tbk beranggotakan tiga orang yang bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan kebutuhan Perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara efektif dan efisien. Jumlah anggota Dewan Komisaris ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan serta kepentingan Perusahaan.
The Board of Commissioners of PT BW Plantation Tbk currently consists of three key persons elected by and answering to the General Meeting of Shareholders. The Board of Commissioners is responsible for and possesses full authorization in supervising and ensuring that the Directors prioritize the interests of the shareholders and the needs of the Company, as well as ensuring that Good Corporate Governance is implemented in an effective and efficient manner. The number of the Board of Commissioners members will possibly increase along with the development, growth and interests of the Company.
Komposisi Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 55/2009:
The Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2010 based on Deed No. 55/2009:
Tjipto Widodo, Komisaris Utama Phoebe Widodo, Komisaris Stephen Kurniawan Sulistyo, Komisaris Independen
Tjipto Widodo, President Commissioner Phoebe Widodo, Commissioner Stephen Kurniawan Sulistyo, Independent Commissioner
Tugas Dewan Komisaris: • Menggelar Rapat Internal Dewan Komisaris. • Menggelar Rapat Gabungan Komisaris-Direksi.
The Board of Commissioners’ Duties: • Holding the Board of Commissioners’ Internal Meeting • Holding the Joint Board Meeting
Kewenangan Dewan Komisaris: • Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP), rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan berikut perubahan dan revisinya, serta menyampaikan laporan berkala dan laporan-laporan lainnya dari Direksi. • Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta menyampaikan hasil evaluasi serta pendapat kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Commissioners’ Authority: • To provide advice and offer recommendations at the General Shareholders Meeting regarding the Company’s Long-Term Goals, the Company’s Strategic Business Plans and Annual Budget, including changes and amendments, and to review periodical and other reports created by the Directors. • To supervise the implementation of the business plan and budget as well as to submit evaluation results along with recommendations during the General Shareholders Meeting. • To monitor the Company’s progress and to report any Company
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
• Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan dan wajib melaporkan gejala kemunduran kepada Rapat Umum Pemegang Saham disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. • Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai persoalan lain yang dianggap penting bagi Perusahaan. • Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. • Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi penurunan kinerja Perusahaan • Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.
•
• • •
insufficiencies to the General Shareholders Meeting along with recommendations and necessary actions to be done. To provide advice and offer recommendations at the General Meeting of Shareholders regarding other necessary companyrelated issues. To conduct other supervisory roles as mandated by the General Shareholders Meeting. To report any performance loss immediately to the General Shareholders Meeting. To check, review and sign the Annual Report prepared by the Directors.
Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah melakukan rapat bersama Direksi sebanyak 7 kali di tahun 2010 dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebesar 100%.
Board of Commissioners’ Meeting The Board of Commissioners has held 7 meetings with the Board of Directors in 2010, with the level of attendance for every member of the Boards being 100%.
Adapun agenda rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi adalah pembahasan kinerja Perusahaan setiap kuartal, pembahasan mengenai budget, laporan keuangan baik yang telah diaudit maupun yang belum diaudit, dan pembahasan mengenai rencana penerbitan obligasi.
The agenda of the meetings: the Board of Commissioners and the Board of Directors have discussed the Company’s performance for every quarter, budgeting, audited and unaudited financial statements, and the planning for bond issuance.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
97
Uraian Tugas dan Wewenang Direksi Board of Director’s Description
98
Saat ini Direksi PT BW Plantation Tbk beranggotakan lima orang: Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Administrasi dan Support, Direktur Hubungan Umum, dan Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi). Tidak tertutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan serta kepentingan Perusahaan. Pelaksanaan tata kelola perusahaan, kepatuhan terhadap peraturan internal dan peraturan perundangan yang berlaku, serta kepedulian akan lingkungan harus selalu dijunjung tinggi oleh Direksi dalam melakukan aktivitasnya untuk memenuhi keinginan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
The Board of Directors consists of five key persons: a President Director, a Finance Director and a Director of Administration & Support, a Director of General Affairs and a Business Development Director (Unaffiliated). There is a possibility that the number of the Directors could grow along with the Company’s expansion, growth and interests. The Board of Directors must always uphold the practice of good corporate governance, compliance towards the internal regulations and laws of the land, as well as the commitment to preserve the nature in managing PT BW Plantation Tbk’s operations to meet the expectations of shareholders and stakeholders.
Komposisi Direksi per tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 55/2009:
The Composition of Board of Directors as of December 31st, 2010, based on Deed No. 55/2009:
Abdul Halim Ashari, Direktur Utama Iman Faturachman, Direktur Keuangan Alex Fernandes Benyamin, Direktur Administrasi dan Support Handy Pradhitya Tjhan, Direktur Hubungan Umum Said Alghan, Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi)
Abdul Halim Ashari, President Director Iman Faturachman, Finance Director Alex Fernandes Benyamin, Director of Administration and Support Handy Pradhitya Tjhan, Director of General Affairs Said Alghan, Business Development Director (Unaffiliated)
Tugas Direksi: Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya memanajemen PT BW Plantation Tbk untuk kepentingan dan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan berdasarkan itikad baik dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
The Board of Directors’ Duties: The Board of Directors must abide by the rules and regulations in Indonesia and be fully responsible in managing PT BW Plantation Tbk., in order to best serve the Company’s interests and goals.
Kewenangan Direksi: Direksi berhak mewakili PT BW Plantation Tbk di dalam dan di luar pengadilan dan melakukan segala tindakan dan perbuatan atas nama Perusahaan terkait manajemen termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan dalam sebuah perjanjian hukum, dengan pembatasan-pembatasan tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
The Board of Directors’ Authority: Every member of the Board of Directors has the right to represent PT BW Plantation Tbk within and outside a court of law. The Board of Directors may perform on behalf of the Company related to the management, including concluding a legally binding agreement between the Company and other parties with particular constraints as determined in the Company’s Articles of Association.
Rapat Direksi Selama 2010, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 24 kali yang terdiri dari 7 kali rapat bersama Dewan Komisaris dan 17 kali rapat Direksi.
The Board of Directors’ Meeting During 2010, the Board of Directors held 24 meetings: 7 times with the Board of Commissioners and 17 times amongst the Board of Directors themselves.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Rapat Direksi diselenggarakan secara berkala untuk membahas target produksi dan rencana penanaman baru serta isu-isu operasional lainnya.
The Board of Directors’ meetings were frequently held to discuss production targets and new planting plan, as well as other operational issues.
Tabel berikut menggambarkan tingkat kehadiran Direksi dari 17 kali pertemuan yang dilakukan Direksi selama 2010 (dalam persentase).
The following table illustrates the level of attendance of the Board of Directors for the 17 meetings held during 2010 (in percentage).
Nama/Name
Jabatan/Position
Tingkat Kehadiran/Level of Attendance
Abdul Halim Ashari
Direktur Utama
100%
Iman Faturachman
Direktur Operasi dan Keuangan
100%
Alex Fernandes Benyamin
Direktur Administrasi dan Support
100%
Handy Pradhitya Tjhan
Direktur Hubungan Umum
80%
Said Alghan
Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi)
100%
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
99
Komite Audit Audit Committee
100
Komite Audit adalah komite yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No 001/De-Kom/BWPT/III/2010 tanggal 25 Maret 2010. Komite audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit Perusahaan berjumlah 3 (tiga) orang dan salah satunya menjabat Ketua. Ketua Komite Audit dirangkap oleh Komisaris Independen. Susunan Komite audit terdiri atas :
The Audit Committee was established under Decree No. 001/ De-Kom/BWPT/III/2010 of the Board of Commissioners on March 25, 2010. The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee consists of 3 (three) members, one of whom serves as Chairman. The chairmanship of the Audit Committee is also held by an Independent Commissioner. Composition of Audit Committee consists of:
Ketua : Stephen Kurniawan Sulistyo Anggota : Nasrudin Sumintapura Patia Mamontang Simatupang
Chairman: Stephen Kurniawan Sulistyo Members: Nasrudin Sumintapura Patia Mamontang Simatupang
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan profesional yang dipilih sesuai kompetensinya.
All members of the Audit Committee are independent and are selected according to professional competence.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
Duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya b. Melakukan penelahaan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan c. Melakukan penelahaan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh internal auditor d. Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dan pelaksanaan risiko oleh Direksi e. Melakukan penelahaaan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan public f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
a. To review the financial information that will be issued by the Company, such as financial statements, projections and other financial information; b. To study compliance with legislation in the field of capital markets and other legislation relating to corporate activities c. To study execution by the internal auditor d. To report to the Commissioners on the various risks faced by the Company and implementation of risk by the Board of Directors e. Performing reviews and creating reports to the Commissioner on complaints relating to public companies f. Maintain confidentiality of documents, data and corporate information.
Sepanjang tahun 2010, Komite audit telah 5 kali mengadakan pertemuan dengan Internal audit, Dewan Direksi dan Komisaris serta Akuntan Publik. Agenda pertemuan mencakup pembahasan mengenai kepatuhan dan rekomendasi terhadap pengendalian internal, pembahasan mengenai audit program dari internal audit serta pembahasan mengenai Laporan Keuangan Perusahaan. Tingkat kehadiran komite audit adalah 100%.
During the year 2010, the Audit Committee has met 5 times with internal audit, the Board of Directors and Commissioners and the Public Accountant. The agenda included a discussion of compliance and recommendations on internal controls, a discussion of the internal audit program and discussion regarding the Company’s Financial Statements. The attendance rate of the Audit Committee was 100%.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Laporan Komite Audit Committee Audit Report Jakarta, 17 Maret 2011
Jakarta, March 17, 2011
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT BW Plantation Tbk Menara Batavia Lantai 22 Jl. KH Mas Mansyur KAV 126 Jakarta
To Board of Commissioners PT BW Plantation Tbk 22nd Floo r Menara Batavia Jl. KH Mas Mansyur KAV 126 Jakarta
Dengan hormat,
Dear Board of Commissioners,
Hal: Laporan Komite Audit
Subject: Audit Committee Report
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, kami selaku Komite Audit PT BW Plantation Tbk (Perseroan) dengan ini menyampaikan Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2010.
To meet the provisions as stipulated in the Chairman of Bapepam No. KEP-29/PM/2004 on the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee and Board of Directors Decision No Jakarta Stock Exchange. Kep-305/BEJ/07/2004 July 19, 2004 on Listing of Shares and Equity Securities other than shares issued by Listed Companies, we, as the Audit Committee of PT BW Plantation Tbk (Company), hereby submit the Report of the Audit Committee on activities taking place during 2010.
Dalam melakukan penelaahan, Komite Audit mencermati laporan keuangan Perseroan, melakukan pengamatan atas kebijakan akuntansi, prosedur dan pengawasan terpadu dalam kegiatan operasional dan mencermati serta melakukan diskusi secara intensif dengan manajemen, Internal Audit dan Akuntan Publik yang mengaudit buku Perseroan. Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil Penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan bahwa:
In conducting this audit, the Audit Committee examines the financial statements of the Company, observes the accounting policies, procedures and controls integrated in operational activities, and conducts intensive discussions with management, Internal Audit and the Public Accountant who audited the books of the Company. In order to meet the requirement to disclose the results of Audit Committee on the Company’s Annual Report, we hereby submit that:
1. Sepengetahuan kami Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan perbaikan pengendalian internal yang terus menerus untuk mengimbangi perkembangan usaha Perseroan yang semakin kompleks dan beragam. Untuk tahun 2010, Komite Audit mengarahkan agar Internal Audit Perseroan lebih memfokuskan kepada audit operasional khususnya yang memiliki dampak terbesar atas kesehatan Keuangan Perseroan, serta pada ketaatan dan kepatuhan (compliance) baik kepada kebijakan dan prosedur internal maupun peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
1. To our knowledge the Company’s Financial Statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia. 2. During the year 2010, the Company has increased its internal control improvements to offset the continuous development of the Company’s business which became increasingly complex and diverse. For the year 2010, the Audit Committee directed the Internal Audit to devote more focus on operational audits, in particular those areas with the biggest impact on the Company’s financial health, as well as in obedience and in compliance, both with internal policies and procedures and as well with regulations and legislation in force.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
101
3. Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto (Member Firm of Moore Stephens International Limited) untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT BW Plantation Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 30 Maret 2010.
3. The Board of Commissioners has appointed Public Accountant Mulyamin Sensi Suryanto (a member firm of Moore Stephens International Limited) to conduct an audit of the consolidated financial statements of PT BW Plantation Tbk and its subsidiaries for the year ending December 31, 2010, pursuant to the authority delegated by the Shareholders in the Annual General Shareholders’ Meeting held on March 30, 2010.
Demikian Laporan Komite ini disampaikan.
Hereby this report is submitted.
Hormat kami, Sincerely,
Stephen Kurniawan Sulistyo (Ketua) (Chairman)
102
Nasrudin Sumintapura
Patia Mamontang Simatupang
(Anggota) (Member)
(Anggota) (Member)
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Remunerasi Remuneration Besarnya pembagian remunerasi dan kompensasi masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Presiden Komisaris. Penentuan remunerasi dan kompensasi Direksi lebih didasarkan pada faktor-faktor fundamental kinerja operasional seperti pencapaian produksi serta target penanaman baru dan strategis jangka panjang Perusahaan.
The amount and distribution of remuneration and compensation for each member of the Board of Commissioners and Directors are determined by the President Commissioner. The determination of remuneration and compensation of Directors is based more on fundamental factors such as operational performance and achievement of production targets, new planting and long-term Company strategy.
Kinerja keuangan hanyalah salah satu faktor yang digunakan dalam penentuan remunerasi dan kompensasi Direksi. Hal ini dilakukan mengingat kinerja keuangan sangat dominan ditentukan oleh fluktuasi harga CPO jangka pendek sementara sifat alamiah bisnis perkebunan adalah bisnis dengan orientasi investasi jangka panjang. Secara spesifik di tahun 2010, kinerja Direksi diukur berdasarkan peningkatan produksi maupun efisiensi dan ekstensifikasi/peningkatan luasan tanam baru serta program jangka panjang strategis yang menyangkut riset dan pengembangan, teknologi informasi serta dampaknya terhadap nilai perusahaan.
Financial performance is just one factor used in determining the remuneration and compensation of Directors. This is because the financial performance is predominantly determined by shortterm fluctuations in the price of crude palm oil, while the nature of the plantation business is a business with a long-term investment orientation. Specifically in 2010, Directors’ performance is measured based on increased production and efficiency, and extending/ upgrading new planting areas and strategic long-term programs involving research and development, information technology and its impact on corporate value.
Remunerasi bagi Komisaris ditetapkan dalam RUPS, sedangkan remunerasi bagi Direksi ditetapkan oleh Komisaris setelah menerima mandat dari RUPS. Untuk periode 2010, remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi pada Rp7.250.873.000 terdiri dari Rp2.537.806.000 untuk Dewan Komisaris dan Rp4.713.067.000 untuk Dewan Direksi.
The remuneration for the Commissioners is set out in the GMS, while the remuneration for Directors is set by the Commissioners after receiving a mandate from the GMS. For the period of 2010, the remunerations for the Board of Commissioners and Directors totalled Rp7,250,873,000, consisting of Rp2,537,806,000 for the Board of Commissioners and Rp4,713,067,000 for the Board of Directors.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
103
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary’s Description
104
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/Pres-Dir/BWP/2009 tanggal 30 Juni 2009, Kelik Irwantono diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara Perusahaan dan pemangku kepentingannya seperti Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, institusi lainnya yang terkait dan masyarakat umum.
In line with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of a Corporate Secretary, Kelik Irwanto was appointed as Corporate Secretary, based on Directors’ Decree No. 002/Pres-Dir/ BWP/2009 dated June 30, 2009. The Corporate Secretary acts as a mediator between the Company and its stakeholders, such as Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency, Indonesia Stock Exchange, and the general public.
Tugas Sekretaris Perusahaan: • Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan lembaga regulator pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) • Menyampaikan informasi penting mengenai kegiatan Perusahaan kepada publik, regulator pasar modal, dan pihakpihak yang berkepentingan
Corporate Secretary’s Duties: • Act as a mediator between the Company and stock market regulators: Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency and Indonesia Stock Exchange • Disclose substantial information related to Company business to the general public, stock market regulators, and stakeholders • Provide input to Board of Directors to ensure the course and
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
• Memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan arah dan tindakan yang diambil tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku • Mengoordinasikan rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta RUPS
the action of Company are in line with the Company’s Article of Association and laws and regulations • Coordinating Board of Directors’ meetings, Board of Commissioners’ meetings, Joint Board meeting and General Shareholders Meetings
Selama 2010, Sekretaris Perusahaan telah menjalani tugasnya untuk melakukan korespondensi kepada berbagai pihak regulator pasar modal antara lain Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, KSEI, KPEI, dan Wali Amanat.
During 2010, the Corporate Secretary has performed his duty to execute correspondence with various parties, such as stock market regulators, namely Bapepam-LK, the Indonesian Stock Exchange, KSEI, KPEI, and Trustee.
Tujuan korespondensi yang dilakukan Sekretaris Perusahaan adalah memberikan informasi yang aktual kepada masyarakat umum sebagai wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Informasi tersebut berupa laporan keuangan triwulan dan tahunan, penyampaian RUPS dan hasil RUPS, laporan pertanggungjawaban penggunaan dana, dan penyampaian laporan tahunan.
The purpose of this correspondence is to provide actual information to the public as to the implementation of good corporate governance. The information includes quarterly and annually financial statements, GMS reports and the results, responsibility report of the use of funds, and annual report.
Total korespondensi yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan kepada regulator pasar modal tersebut sebanyak 38 kali selama periode 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2010. Masyarakat umum dapat melihat rincian korespondensi PT BW Plantation Tbk pada situs Bursa Efek Indonesa yaitu idx.co.id.
The total number of correspondence events from the Corporate Secretary to the stock market regulators was calculated at 38 times during the period from January 1st, 2010 until December 31st, 2010. The public can access the details of such correspondence of PT BW Plantation Tbk on the Indonesian Stock Exchange website: idx.co.id.
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary’s Profile
Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan Warga Negara Indonesia, 39 tahun.
Kelik Irwantono, Corporate Secretary Indonesian citizen, 39 years old.
Bergabung di Perusahaan sejak September 2007, kemudian menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak Agustus 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (Member firm of Deloitte Touch) (1996-2001), Head of Corporate Accounting di PT Bimantara Citra Tbk (2001-2002) dan Head of Finance & Accounting di PT Media Nusantara Citra Tbk (2003-2007). Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada tahun 1996.
Kelik Irwantono joined the Company in 2007 and was appointed the Corporate Secretary in August 2009. Prior to joining the Company, he held several positions as an External Auditor with Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member of Deloitte Touch) (1996-2001); Head of Corporate Accounting at PT Bimantara Citra Tbk (2001-2002) and as Head of Finance & Accounting at PT Media Nusantara Citra Tbk (2001-2007). He obtained a Bachelor of Economics degree, majoring in Accounting, from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1996.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
105
Hubungan Investor Investor Relations
106
Perusahaan melalui Departemen Hubungan Investor berupaya untuk meningkatkan prinsip transparansi serta mengedepankan keterbukaan informasi dengan tujuan akuntabilitas yang lebih baik. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas Perusahaan serta menjembatani komunikasi antara Perusahaan dengan investor dan berujung pada pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi Perusahaan sehingga membantu investor untuk mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Through its Investor Relations Department, the Company strives to enhance the principles of transparency and openness of information with the aim of promoting better accountability. This will improve the credibility of the Company, facilitate communication between the Company and investors and lead to a better understanding about the condition of the Company, which should help investors to make decisions about investing.
Hubungan Investor bertujuan untuk menciptakan pemahaman terhadap Perusahaan dan pada akhirnya berkontribusi pada penurunan biaya modal perusahaan (cost of capital). Hubungan Investor Perusahaan menyediakan informasi secara tepat waktu dan berimbang melalui berbagai media komunikasi yang tersedia, diantaranya website (www.bwplantation.com), email, program advertising baik di media cetak domestik maupun asing serta melakukan conference call. Hubungan Investor juga melakukan
Investor Relations aims to create an understanding of the Company and ultimately contribute to a decreased cost of capital. Investor Relations provides information in a timely and balanced manner through various available communication media, including the website (www.bwplantation.com), email, advertising programs in both the domestic and foreign print media as well as conference calls. Investor Relations also holds meetings with analysts, fund managers and shareholders, both domestic and those from abroad,
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
pertemuan dengan analis, fund manager dan pemegang saham baik dari dalam negeri maupun luar negeri, berpartisipasi pada berbagai investment conferences serta melakukan non-deal roadshow baik di dalam negeri maupun luar negeri.
participating in various investment conferences and conducting non-deal road shows both domestically and overseas.
Jadwal Roadshow yang dilakukan sepanjang tahun 2010 terdiri atas :
The roadshow schedule for the year 2010 consisted of:
Jadwal Roadshow Tahun 2010 2010 Roadshow Schedule Tanggal
Acara Program
Kota City
Fasilitator Facilitator
Date
25 - 27 Januari
BNP Paribas ASEAN CONFERENCE
Singapore
BPN Paribas
25 - 27 January
3-6 Mei
No-Deal-Roadshow
Kuala Lumpur - Hong Kong - Singapore - London
CIMB
3-6 May
19 - 21 Mei
Merrill Lynch - ASIAN STARS CONFERENCE
Singapore
Merrill Lynch
19 - 21 May
28 - 30 Julii
CIMB INDONESIAN CORPORATE DAY
Bali
CIMB
28 - 30 July
2 Agustus
BNP Paribas - Asean Conference
Singapore
BPN Paribas
2 August
3-4 Agustus
No-Deal-Roadshow
Kuala Lumpur – Singapore
BWPT
3-4 August
5-6 Agustus
BNP Paribas - Asean Conference
Hong Kong
BPN Paribas
5-6 August
1-2 September
UBS - ASEAN & INDIA CONFERENCE
Singapore
UBS
1-2 September
20 - 26 September
No-Deal-Roadshow - USA
New York - Connecticut - Dallas - San Francisco Los Angeles - San Diego
Kim Eng
20 - 26 September
6-7 Oktober
OSK/DMG CORPORATE DAY
Kuala Lumpur – Singapore
OSK
6-7 October
1 Nopember
No-Deal-Roadshow
Hong Kong
CITI
1 November
8 - 11 Nopember
No-Deal-Roadshow
London - Frankfurt - Switzerland
Kim Eng
8 - 11 November
19 Nopember
Investor Summit & Capital Market Expo 2010
Surabaya
Bursa Efek Indonesia
19 November
Untuk tahun 2010 Hubungan Investor Perusahaan menitikberatkan pada kualitas hubungan dengan analis dan investor dengan lebih proaktif menjelaskan kondisi dan perkembangan Perusahaan terkini termasuk melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pelaporan. Hubungan Investor menyadari bahwa komunikasi dua arah dengan para pemegang saham dan investor sangat penting dalam menempatkan Perusahaan pada “investment radar” para investor.
PT BW Plantation Tbk
For the year 2010 the Company’s Investor Relations focused on the quality of relationships with analysts and investors with a more proactive approach to explain conditions and the latest company developments including efforts to raise the quality of reporting. Investor Relations realizes that two-way communication with shareholders and investors is very important in placing the Company on the “investment radar” of potential investors.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
107
Profile Kepala Hubungan Investor
Head of Investor Relations ~ Profile
Sebastian Sharp Warga Negara Inggris, 43 tahun
Sebastian Sharp British citizen, 43 years old
Menjadi Kepala Hubungan Investor PT BW Plantation Tbk sejak Maret 2010. Gelar Master of Arts diraihnya dari Edinburgh University, United Kingdom tahun 1992. Perjalanan karirnya diawali sebagai analis strategi kawasan, WI Carr & Barings, Hong Kong tahun 1993; kemudian sebagai Associate Director, Sales, SG Securities, Jakarta tahun 1995; sebagai Head of Sales, WI Carr Securities, Jakarta tahun 1999; Co-Founder TDM Fund, dikenal sebagai Binaartha Fund dari tahun 2001-2005; kemudian sebagai Head of ECM, Vice-President, Danareksa Securities, Jakarta hingga tahun 2008; dan Head of Research, Vice-President, Danareksa Securities, Jakarta hingga Februari 2010.
Being the Head of Investor Relations of PT BW Plantation Tbk since March 2010. He was awarded a Master of Arts degree by Edinburgh University, United Kingdom in 1992. Started his career as regional strategy analyst, WI Carr & Barings, Hong Kong in 1993; later served as Associate Director, Sales, SG Securities, Jakarta in 1995, and as Head of Sales, WI Carr Securities, Jakarta in 1999; Co-Founder of TDM Fund, known as ‘Binaartha Fund’ from 2001-2005, then as Head of ECM, Vice-President, Danareksa Securities, Jakarta until 2008, and Head of Research, Vice-President, Danareksa Securities, Jakarta until February 2010.
Berikut adalah daftar rekomendasi analis tahun 2010 berdasarkan data dari Bloomberg:
The following is the list of the analyst recommendations for 2010 based on data from Bloomberg:
SEKURITAS
REKOMENDASI
1
Kresna Graha Sekuritas
BUY
2
Bahana Sekuritas
BUY
3
CIMB Securities
Neutral
4
Kim Eng Securities
Hold
5
Danareksa Sekuritas
Buy
6
UOB Kay Hian Securities
Buy
7
BNP Paribas
Buy
8
CLSA Asia Pacific Market
Buy
9
OSK Nusadana Securities
Buy
No.
108
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Fungsi untuk mendukung kecukupan efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal perusahaan dijalankan saat ini oleh Divisi Kontrol Business Proses dan Divisi Internal audit. Selain itu, Perusahaan juga memiliki Standard Operating Procedure (SOP) dan Standar Etika (code of conduct) yang juga membantu kami dalam meletakkan fondasi yang kuat dalam lingkungan pengendalian internal di Perusahaan. Terkait dengan pemastian adanya manajemen risiko dan pengendalian internal yang memadai terkait risiko Keuangan, Direksi, melalui Direktur Utama dan Direktur Keuangan membuat surat pernyataan pertanggungjawaban atas laporan keuangan konsolidasi yang menjamin bahwa Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi; laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; serta semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi dimuat secara lengkap dan benar dan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak enghilangkan informasi atau fakta material.
The functions to support the adequacy and effectiveness of risk management systems of internal control are executed by the Division of Business Process Control and the Internal Audit Division. In addition, the Company also follows Standard Operating Procedure (SOP) and adheres to a Standards of Ethics (Code of Conduct), which also helps in laying a strong foundation in the Company’s internal control environment. Associated with risk management and assurance of adequate internal controls related to financial risk, the Board of Directors, through its Managing Director and Director of Finance, issued a statement regarding the consolidated financial statements of accountability, one which ensures that the Directors are responsible for the preparation and presentation of financial statements, consolidated financial statements presented in accordance with generally accepted accounting principles, as well as confirming that all information in the consolidated financial statements are complete and correct and contain no information or material facts that are not true and no relevant information or material facts are suppressed or excluded.
Pedoman Perilaku Kami menjabarkan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha dalam Pedoman Perilaku, yang menjadi panduan bagi organisasi perusahaan dan semua karyawan perusahaan. Pedoman Perilaku tersebut disusun sebagai panduan praktis dan berfungsi sebagai pedoman perilaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan karyawan dalam berinteraksi dengan pihak lain; dan juga berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan keputusan. Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi,nilai-nilai, dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan sehubungan dengan persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia; keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan pertambangan; kesempatan kerja yang adil; benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar; hadiah dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan dengan pemasok; perdagangan internasional; kerahasiaan informasi, pengawasan dan penggunaan aset; perlindungan terhadap kekayaan intelektual; dan pelaporan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan.
Code of Conduct The Company’s values and business ethics guide it in conducting its business as stipulated by the Code of Conduct, which became a guide for companies and organizations and for all Company employees. The Code of Conduct was developed as a practical guide and serves all members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and employees in interacting with others, and also serves as the basis for the implementation of the decision-making process. The Code of Conduct is an elaboration of the vision, mission, values, and all good practices to consider in relation to equality and respect for human rights, occupational health & safety and environment; fair employment opportunities; conflict of interest; improper payments; gifts and entertainment; relationships with government officials, relationships with suppliers; international trade; confidentiality of information, control and use of assets, protection of intellectual property, and reporting of violations of the Company Code of Conduct.
Divisi Business Process Control Divisi Business Process Control bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan memiliki fungsi sebagai pengawas dan monitoring terhadap proses bisnis di Perusahaan agar berjalan sesuai Standar Prosedur Operasi yang ada. Disamping itu Divisi Business Process Control juga memastikan bahwa praktek perkebunan di Perusahaan maupun data-data terkait dengan hasil produksi maupun pengembangan penanaman di Perkebunan Perusahaan telah sesuai dengan yang dilaporkan oleh Direktur Operasional Perusahaan.
Business Process Control Division The Business Process Control Division is directly responsible and reports to the Managing Director, functioning as a watchdog and monitor of business processes in the Company, thus ensuring it is run according to existing Standard Operating Procedures. Further, the Business Process Control Division also ensures that the plantation practices as applied by the Company, as well as data related to production and development investment in plantation companies, are in conformity with that reported by the Operational Director of the Company.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
109
Internal Audit Internal Audit
110
Pelaksanaan Internal audit merupakan salah satu pilar untuk mendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan corporate governance Perusahaan. Pada prosesnya, pelaksanaan audit internal juga melakukan penilaian risiko atas seluruh proses bisnis yang ada di Perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan dari setiap proses bisnis tersebut, risiko-risiko utama dalam setiap proses bisnis, serta KPI setiap proses bisnis. Dalam melakukan penilaian risiko, fungsi audit internal mengkoordinasikan aktivitasnya dengan proses pengelolaan risiko untuk memperoleh input mengenai penilaian risiko yang dihasilkan oleh proses pengelolaan risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan Perusahaan dalam mencapai tujuan untuk menghasilkan CPO dan PK berkualitas tinggi dan biaya produksi yang efisien.
Implementation of Internal Audit is one of the pillars in support of the effectiveness of internal control, risk management, and corporate governance of the Company. In the process, internal audit also conducts a risk assessment of all business processes in the Company, by considering the objectives of each business process, the key risks in each business process, and each business process matched against Key Performance Indicators. In conducting a risk assessment, the function of Internal Audit is to coordinate its activities with the risk management process to obtain input on risk assessment generated by the risk management process. A risk management process is needed to increase the probability of the Company in achieving its goal: to produce high-quality CPO and PK, while sustaining cost-efficient production.
Internal Audit juga berfungsi membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis dan disiplin melalui evaluasi dan perbaikan keefektifan pengendalian, manajemen risiko, dan proses yang baik, bersih, serta transparan. Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan dalam pelaksanaan audit, Internal Audit melakukan audit berbasis kepada Standar Operating Prosedur yang telah ada di Perusahaan. Internal audit secara berkala melaporkan kepada Direktur Utama berbagai evaluasi terhadap pengelolaan perkebunan maupun praktek bisnis di Perusahaan. Disamping itu, apabila diperlukan secara khusus, maka Internal Audit dapat melakukan audit berdasarkan permintaan dari manajemen Perusahaan.
Internal Audit also serves to help the Company in achieving its objectives through a systematic and disciplined evaluation and improvement of the effectiveness of controls, risk management, and the implementation of a good, clean, and transparent process. Internal Audit reports directly to the President Director and in conducting its audit, Internal Audit conducts its audit based on Standard Operating Procedures already in force in the Company. Internal audit periodically reports to the Director on a variety of evaluations dealing with plantation management and business practices of the Company. In particular, the Internal Audit is ready to conduct audits at the request of Company management, if required.
Perusahaan memiliki kerangka pengendalian internal yang memadai untuk memastikan sistem pengendalian internal yang efektif dan melindungi investasi para pemegang saham dan harta Perusahaan. Walaupun sistem tersebut mencakup identifikasi, analisa dan manajemen risiko, Perusahaan menyadari bahwa kerangka tersebut didesain untuk mananggulangi risiko dan bukan meniadakan risiko. Oleh karena itu, sistem pengendalian internal tidak dapat memberikan jaminan mutlak terhadap kesalahan atau kehilangan yang material. Keseluruhan sistem pengendalian internal yang baik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan keuangan serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan eksternal dan kebijkan internal.
The Company has an adequate internal control framework to ensure the effectiveness of its internal control system and to protect shareholders’ investments and company property. While the system includes identification, analysis and risk management, the Company realizes that the framework is designed to minimize risk and does not pretend to eliminate risk. Therefore, the internal control system cannot provide absolute assurance against material errors or losses. Generally speaking, a good internal control system can increase effectiveness and efficiency in financial reporting and can enhance compliance, both with external regulations and with internal development policy.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Perusahaan terus mengembangkan divisi Internal Audit, guna mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, internal kontrol serta tata kelola perusahaan. Oleh karena itu sejak 24 Maret 2010, keberadaan divisi Internal Audit tersebut telah diperkuat dengan Piagam Audit Internal yang ditetapkan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan IX.I.7, Lampiran surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang pembentukan dan pedoman penyusunan Piagam Audit Internal.
The Company continues to develop the Internal Audit Division, in order to evaluate and improve the effectiveness of risk management, internal controls and corporate governance. Therefore, since March 24, 2010, the mandate of the Internal Audit Division has been strengthened by the Internal Audit Charter set by the President with the approval of the Board of Commissioners. Internal Audit Charter as set forth in Regulation IX.I.7, Annex Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No.Kep-496/BL/2008 November 28, 2008 regarding the formation and guidance on the preparation of the Internal Audit Charter.
Pada tahun 2010, divisi Internal Audit bekerja berdasarkan rencana audit tahunan yang telah ditetapkan oleh Presiden Direktur, sesuai Piagam Audit Internal, dan memusatkan perhatian pada transaksitransaksi material yang mengandung risiko potensial. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, divisi Internal Audit telah menggunakan pendekatan risiko dalam penyusunan rencana audit tahunan dan pelaksanaan penugasanan. Pendekatan ini akan terus ditingkatkan menjadi pendekatan audit internal yang menyeluruh dan berkesinambungan.
In 2010, the Internal Audit Division worked based on the annual audit plan set by the President, according to the Internal Audit Charter, and focused on material transactions that contain potential risks. To improve its efficiency and effectiveness, the Internal Audit Division has been using a risk approach in preparing their annual audit plan and implementation of duties. This approach will continue to be upgraded to form a comprehensive approach to internal audit.
Selama tahun 2010, divisi Internal Audit telah menyelesaikan 14 penugasan dalam menjalankan tugas tersebut divisi Internal Audit didukung dengan metode-metode kerja yang sistematik, baik itu dalam penugasan pemeriksaan regular maupun khusus, Tujuan penugasan lebih dititik beratkan pada pengujian internal kontrol selain itu juga untuk mengindentifikasikan kelemahan internal kontrol juga dalam rangka menanamkan kesadaran pentingnya internal kontrol di Perusahaan. Dengan melakukan audit-audit tersebut, Perusahaan yakin bahwa seluruh kinerja Perusahaan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan.
During 2010, the Internal Audit Division completed 14 assignments. In conducting their tasks, the Internal Audit Division is supported by systematic work methods, either on regular or special audit assignments, the purpose being to stay focused on internal controls and testing, while identifying internal control weaknesses. They also strive to raise awareness of the importance of internal controls in the Company. Through carrying out these audits, the Company believes that its overall performance can be maintained and upgraded.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
111
Manajemen Resiko Risk Management
112
Pengelolaan risiko PT BW Plantation Tbk dijalankan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga melaksanakan fungsi pengawasan melalui Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan membentuk Internal Audit serta memiliki Komisaris Independen dan memiliki Direktur Non- Afiliasi.
PT BW Plantation Tbk positions its risk management based on Good Corporate Governance. The Company also supervises its operations through an Internal Monitoring Unit and establishes Internal Audit as well as appointing an Independent Commissioner and Unaffiliated Director.
Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang telah dijelaskan pada Bahasan Risiko Usaha, Perusahaan menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:
To counter risk factors covered in the Discussion on Business Risks, the Company performs the following risk management:
• Penerapan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih ketat
• Applying stricter environmental management
Seluruh kegiatan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Terkait penanaman, Perusahaan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan berupaya menerapkan metode biologis dalam pengendalian hama dan pencegahan penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Ekstraksi minyak kelapa sawit (CPO) tidak melibatkan penggunaan bahan kimia sama sekali dan hanya terdiri dari proses-proses mekanis, seperti penguapan, pemerasan, dan pemisahan. Semua limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit (PKS) digunakan sebagai bahan bakar boiler atau didaur ulang sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.
The preservation of nature is the main core of the Company’s operational activities. New lands are opened without the use of fire. During cultivation, the use of pesticide is kept to a minimum as the Company strives to prioritize biological methods in controlling pests and preventing diseases. Crude palm oil extraction is completely free of chemical compounds as it only is based on mechanical processes such as evaporation, crushing, and separation. Solid waste from the mill is used as boiler fuel or recycled as fertilizer in the form of empty fruit bunches.
• Mengatasi ketersediaan tenaga pekerja kontrak untuk usaha perkebunan
• Providing Temporary Workers
Perusahaan melakukan pendekatan yang lebih persuasif kepada agen tenaga kerja demi memperoleh tenaga pekerja kontrak dengan cepat. Perusahaan juga memberikan fasilitas yang memadai dan insentif yang cukup besar terhadap para pekerja untuk menarik lebih banyak pekerja kontrak agar bergabung dengan Perusahaan.
The Company implements a persuasive approach to employment agencies to get temporary workers quickly. The Company also provides adequate facilities and incentives to attract temporary workers.
• Mengatasi kenaikan bahan bakar
• Anticipating Fuel Price Hike
Perusahaan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap untuk mencukupi kebutuhan energi di area pabrik dan perkebunan. Untuk menggerakkan pembangkit tersebut, Perusahaan menggunakan bahan bakar dari cangkang dan serabut kelapa sawit hasil dari sisa pengolahan pabrik kelapa sawit.
The Company utilizes thermal power generation to take care of its electricity needs in the mill and plantation. The boiler is fuelled with oil palm shells and fiber waste from oil palm processing.
• Mengatasi dampak bencana alam dan kebakaran
• Anticipating Natural Disasters and Fires
Perusahaan telah mengasuransi semua asetnya. Perusahaan juga melakukan peninjauan secara berkala terhadap besarnya nilai pertanggungan dari aset tersebut untuk menjaga kewajaran nilai pertanggungannya.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
All Company assets are insured. The Company also periodically reviews its assets’ insured values, to confirm their equity.
PT BW Plantation Tbk
Permasalahan Hukum Legal Disputes Selama tahun 2010, tidak ada kasus hukum yang dihadapi oleh Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi, baik perpajakan pidana, perdata, dan komersial, administrasi, hubungan industrial, atau arbitrase.
During 2010, there were no legal cases faced by the Company, Board of Commissioners or Directors, whether criminal, civil, or commercial, administrative, nor were there any cases dealing with industrial relations, taxation, or arbitration.
Penyebaran Informasi Information Disclosure Untuk memastikan informasi perusahaan sampai ke pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan semua pemangku kepentingan termasuk bagian dari kepatuhan terhadap peraturan pemerintah, PT BW Plantation Tbk secara transparan mengungkapkan informasi melalui berbagai media. PT BW Plantation Tbk menempatkan informasi perusahaan dalam situs www.bwplantation.com di mana masyarakat dapat mengakses kapan saja. Situs ini berisi profil Perusahaan, siaran pers, laporan tahunan selama beberapa tahun dan prospektus yang dapat diunduh.
In order to ensure the Company’s information reaches its shareholders, employees, customers, and all stakeholders (including its compliance to Government of Indonesia regulations), PT BW Plantation Tbk transparently discloses information through media outlets. Up-to-date Company information is available in its website, www.bwplantation.com and this is updated periodically. The website contains a company profile, press releases and annual reports for several years as well as a prospectus that can be downloaded.
PT BW Plantation Tbk memastikan laporan tahunan tiba di para pemegang saham secara tepat waktu setiap tahun termasuk profil video. PT BW Plantation Tbk mengirimkan laporan keuangan diperbarui setiap bulan melalui mailing list untuk semua pemegang saham agar para pemegang saham mendapatkan informasi terbaru tentang kinerja Perusahaan.
PT BW Plantation Tbk ensures its Annual Report is delivered to shareholders in a timely manner every year, with supporting video profiles. PT BW Plantation Tbk sends a monthly updated financial statement to all shareholders through mailing list to keep them updated about the Company’s performance.
Sebagai perusahaan umum yang tercatat di BEI, PT BW Plantation Tbk menaruh informasi mereka serta laporan tahunan di situs BEI. Setiap Perusahaan membuat penawaran maka, prospektus diunggah di situs Perusahaan dan juga dapat diakses melalui situs BEI.
As a public company listed on the IDX, PT BW Plantation Tbk inputs Company information as well as annual reports onto the IDX website. Once the Company makes an offering, the prospectus is uploaded onto the Company’s website, and can also be accessed through the IDX website.
Informasi lain yang berhubungan dengan Perusahaan diungkapkan di koran, iklan TV, profil perusahaan dan juga non-deal road show untuk mengunjungi pemegang saham guna menjaga kemitraan serta memperbarui informasi tentang perusahaan.
Other information related to the Company is disclosed in newspapers, through TV commercials, in the company profile and also during non-deal road shows, visiting shareholders to maintain a good relationship, as well as updating information about the Company.
Kejadian Penting setelah Tanggal Laporan Akuntan Significant Event after Independent Auditor’s Report Pada tanggal 11 Maret 2011, PT Adhyaksa Dharmasatya, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp237.060.000.000. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 10 Maret 2018 dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan akan ditinjau setiap saat.
PT BW Plantation Tbk
On March 11, 2011, PT Adhyaksa Dharmasatya, subsidiary, obtain investment credit facility from PT Bank Negara Indonesia Tbk with amount of Rp 237.060.000.000. The facility will be due on March 10, 2018. The interest rate per annum of 10.75% and will be review everytime.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
113
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilty
114 Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
“Kami fokus pada kelestarian lingkungan dan pembangunan masyarakat sekitar demi keberlanjutan Perusahaan hingga ke generasi berikutnya.” “We focus on environmental sustainability and community development for the continuity of the Company to the next generation.”
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report115
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
116
Sebagai badan usaha yang mengelola Perusahaan secara mandiri, PT BW Plantation Tbk terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi anggota perusahaan terkemuka Indonesia. Seperti ikan dalam air, Perusahaan menjalankan kegiatan usahanya di tengah-tengah masyarakat lokal dan zona operasional sekitar lainnya.
As a self-governing business entity, PT BW Plantation Tbk continues to grow and develop to become a leading corporation in Indonesia. Just as any creature learns to respect and live within its natural habitat, the Company runs its business operations amidst the local community and other surrounding areas of its operations.
Pada tahun 2010, Perusahaan mengambil langkah strategis dengan meningkatkan mekanisme melaksanakan fungsi tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), yang melibatkan Pemerintah Daerah dan pihak berwenang lainnya untuk merencanakan dan melaksanakan program CSR. Perusahaan mengundang masyarakat lokal untuk bergabung dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program-program yang secara langsung mempengaruhi pemberdayaan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat kelapa sawit.
In 2010, the Company took a strategic step to improve the mechanism of its Corporate Social Responsibility (CSR) function, involving the Local Administration and other competent parties to help plan and execute its CSR programs. The Company invited the local community to join in the planning, execution and monitoring of the programs that directly affect the empowerment of the socioeconomic life of the palm oil community.
Langkah strategis ini bertujuan untuk memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR, mengoptimalkan kinerja, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat, dan meningkatkan potensi masyarakat dan kemandirian. Masyarakat diharapkan memiliki rasa memiliki dan menjaga keberadaan Perusahaan
This strategic step is aimed at, optimizing performance, adjusting to the needs and interests of the community, and boosting the community’s potential and their self-reliance. The community is thus expected to have a sense of belonging and safeguard the existence of the Company so it can continue its business
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
sehingga dapat melanjutkan kegiatan usahanya dalam berdiri harmonis dengan masyarakat dan alam sekitarnya.
operations in a harmonious standing within the community and natural surroundings.
Kegiatan CSR PT BW Plantation Tbk dilakukan oleh Divisi Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (EHS). Divisi menjamin alokasi sumber daya Perusahaan yang berhubungan dengan program CSR mencapai target yang diharapkan secara efektif dan efisien.
PT BW Plantation Tbk’s CSR activities are performed by its Environment, Health and Safety (EHS) Division. The Division ensures the allocation of the Company’s resources related to CSR programs reach their intended target effectively and efficiently.
Berikut adalah deskripsi program yang dilaksanakan Perusahaan sebagai komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan selama 2010:
The following is a description of programs implemented as a commitment to corporate social and environmental responsibility:
1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam program CSR yang dijalan Perusahaan. Tujuannya adalah memberikan akses lebih luas terhadap arus informasi dan teknologi informasi yang lebih baik melalui pelaksanaan pelatihan formal dan nonformal.
1. Education Education is one of the main priorities of the Company’s CSR activities. Its purpose is to provide more access to better information and information technology through formal and nonformal training.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
117
Program pendidikan yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2010: • Membangun infrastruktur pendidikan termasuk penyediaan fasilitas kendaraan antar jemput bagi masyarakat sekitar perkebunan BLP dan BHL. • Pemberian bantuan 40 unit komputer pada beberapa sekolah dasar di Kalimantan Tengah. • Rutin setiap tahunnya, Perusahaan memberikan Pembayaran Gaji Guru SD di tiap - tiap desa di sekitar perkebunan BW Plantation.
118
Educational programs sponsored by the Company in 2010: • Building educational infrastructure, which include school bus facilities for communities in the areas surrounding BLP and BHL. • Donating 40 units of desktop computers to several elementary schools in Central Borneo. • On an annual basis, the Company supports and augments salaries for elementary school teachers working in each village in the vicinity of its plantations.
2. Lingkungan Hidup Seluruh kegiatan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Terkait penanaman, Perusahaan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan berupaya menerapkan metode biologis dalam pengendalian hama dan pencegahan penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Ekstraksi minyak kelapa sawit (CPO) tidak melibatkan penggunaan bahan kimia sama sekali dan hanya terdiri dari proses-proses mekanis, seperti penguapan, pemerasan, dan pemisahan. Semua limbah padat yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) digunakan sebagai bahan bakar boiler atau didaur ulang sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.
2. Environment The preservation of nature is one of the Company’s main operational activities. New lands are Cutivated with zero burning concept. During cultivation, the use of pesticide is kept to a minimum as the Company strives to prioritize biological methods in controlling pests and preventing disease. Crude palm oil extraction is completely free of chemical compounds as it only incorporates mechanical processes such as evaporation, crushing, and separation. Solid waste from the mill is used as boiler fuel or recycled as fertilizer in the form of empty fruit bunches.
3. Bantuan Kemanusiaan Pada tahun 2010, Perusahaan memberikan sumbangan secara langsung kepada korban bencana Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah dan korban gempa bumi di Mentawai, Sumatera Barat. Bantuan kemanusiaan ini adalah bentuk kepedulian Perusahaan dan bertujuan untuk meringankan penderitaan para korban.
3. Humanitarian Aid In 2010, the Company directly provided humanitarian aid in the form of disaster relief for the victims of the Merapi disaster in Yogyakarta and Central Java, and earthquake victims in Mentawai, West Sumatra. This humanitarian aid was the Company’s way of showing its empathy and was intended to ease the suffering of the victims.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
4. Bantuan Lainnya PT BW Plantation Tbk selama tahun 2010 juga telah memberikan bantuan modal kerja bagi masyarakat di sekitar perkebunan Perusahaan demi meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk memasyarakatkan olahraga, Perusahaan juga membangun prasarana olahraga dan memberikan sponsor seperti membangun dua unit sumur pengeboran dan instalasi air bersih di Desa Tumbang Koling oleh PT BHL. PT SSS juga, misalnya, membantu membuat bangunan tradisional untuk kantor pemerintah daerah, lapangan olahraga untuk bulutangkis dan bola voli di Desa Senyiur; merekonstruksi jalan antara Senyiur dan Kelinjau; memperbaiki rumah ibadah di Kelinjau, dan menyediakan satu unit laptop untuk Senyiur Perangkat desa.
PT BW Plantation Tbk
4. Other CSR Activities Throughout 2010, The Company also built sporting infrastructure and provided sponsorship, such as developing two units of well drilling and clean water installation in Tumbang Koling Village (by PT BHL). PT SSS also, assisted in building a traditional structure for the local government office, a sports field for badminton and volleyball in Senyiur Village, repairing and paving roads between Senyiur and Kelinjau, renovating houses of worship in Kelinjau and providing computer unit for Senyiur Village.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
119
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Keberlanjutan dalam mencapai target adalah menjadi hal yang paling utama dalam usaha kami. Sudah menjadi tekat kami bahwa perusahaan kami ingin menjadi perusahaan yang dapat mencapai margin keuntungan yang tinggi (profit), peduli terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (people) dan ramah terhadap lingkungan (planet). Kami percaya bahwa pendekatan yang bertanggung jawab dan proaktif dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya termasuk di dalamnya manusia dan alam sekitar yang diintegrasikan dalam perencanaan bisnis terutama dalam praktek-praktek terbaik perkebunan kelapa sawit pada akhirnya akan bermanfaat bagi hasil akhir kami.
Sustainability in achieving our targets is one of the most important elements of our business. It is our commitment to be a company that can achieve high profit margins while remaining concerned about human health and safety (people) and being friendly to the environment (planet). We believe that a responsible and proactive approach in managing the conservation of biological resources and ecosystems, including the human and natural environment, should be integrated in our business planning, especially in the best practices of our oil palm plantations operations, and in the end will help us achieve our corporate objectives.
PT BW Plantation Tbk memiliki komitmen penuh yang sudah berjalan lama dalam mengutamakan tanggung jawab korporasinya bagi semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan, masyarakat dan lingkungan sekitar kebun yang terkait dengan operasi Perusahaan. Sebagai perusahaan perkebunan, penting bagi kami untuk menerapkan praktek penanaman dan perkebunan yang bertanggung jawab, berkualitas dan berkelanjutan. Dengan sistem manajemen terintegrasi kami memastikan bahwa sumber daya yang ada kami kelola dengan optimal agar selalu tetap berada dalam kondisi produktif dan mampu memberikan hasil panen yang tinggi dengan manfaat ganda yang berkelanjutan. Kami juga menyadari nilai penting yang tidak berkesudahan dari keanekaragaman hayati flora dan fauna di sekitar kebun, dan karena itu berupaya untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan mengelola serta memantau kawasan-kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi (NKT) pada areal kebun.
PT BW Plantation Tbk has committed to promote corporate responsibility for all stakeholders, including employees, the society and environment around the plantation associated with the operation of the Company. As a plantation company, it is important for us to apply practices of planting and plantation that are responsible, qualified and sustainable. Through “Integrated Management Systems” we ensure that our resources are managed optimally, to remain in a permanently productive condition, able to provide high yields with sustainable benefits. We also recognize the critical importance of the biodiversity of flora and fauna around the plantation. Therefore, we seek to identify, document and manage as well as monitor areas of high conservation value (HCV) in the plantation area.
Perusahaan merupakan salah satu anggota dan memainkan peran cukup aktif dalam Kelompok Kerja Interpretasi Nasional Indonesia (INA-NIWG – the Indonesian National Interpretation Working Group), dalam kegiatan menginterpretasikan Prinsip dan Kriteria Perkebunan Kelapa Sawit Lestari (P&C RSPO). Perusahaan juga merupakan anggota aktif RSPO dan selalu mengikuti kegiatan konferensi RSPO hingga RT8 dan GA7 pada tahun 2010 di Jakarta, Indonesia. PT BW Plantation Tbk menempatkan operasional yang berkelanjutan sebagai prioritas. Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan telah menerapkan Kebijakan Mutu, Lingkungan dan K3 dalam suatu sistem manajemen terintegrasi dan secara terus-menerus melakukan perbaikan melalui komitmen untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan konsistensi dalam bekerja. Komitmen ini diyakini dapat mendorong semangat para karyawan untuk dapat mencapai hasil lebih sukses dari pada tahun-tahun sebelumnya. sistem manajemen terintegrasi ini mengacu pada ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001, dan untuk itu seluruh operasional Perusahaan baik perkebunan maupun pabrik pengolahan diupayakan fokus pada target yang dapat menjamin mutu proses, ramah lingkungan, dan peduli pada keselamatan dan kesehatan kerja. PT BW Plantation Tbk kini berupaya keras
120
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
The Company is a member and plays an active role in the Kelompok Kerja Interpretasi Nasional (INA-NIWG - the Indonesian National Interpretation Working Group), which meets to interpret the Principles and Criteria for Sustainable Palm Oil (P&C RSPO). The Company is also an active member of RSPO and always follows the activities of RSPO Conference, up to RT8 and GA7 in 2010 in Jakarta, Indonesia. PT BW Plantation Tbk places continuous and sustainable operation as a priority. In August 2010, the Company implemented a Quality, Environment and K3 Policy in an integrated management system for continuous improvement through a commitment to increase capacity, capability, and consistency in operation. It is believed this commitment will encourage the spirit of our employees to become more aware of the environment. This integrated management system is based on ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 and OHSAS 18001. To achieve that, all company operations both in the plantation and processing plant must strive to focus on targets that can guarantee the quality of the environmentally friendly processes,. PT BW Plantation Tbk is now working hard to prepare our oil palm plantations and factories in Central Kalimantan and
PT BW Plantation Tbk
memenuhi komitmen berjangka waktu untuk mempersiapkan seluruh perkebunan kelapa sawit dan pabriknya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur menerapkan sistem manajemen terintegrasi menuju proses menjadi perkebunan kelapa sawit lestari sesuai P&C RSPO.
East Kalimantan for implementation of our integrated management system to become a sustainable oil palm plantation, in line with P&C RSPO.
Melangkah ke depan, PT BW Plantation Tbk akan melaksanakan Audit untuk memastikan bahwa penerapan standar prosedur operasional (SOP) pada kawasan perkebunan yang telah ada tetap mematuhi ketentuan system yang berlaku. Departemen Lingkungan, K3 dan Sistem Mutu (EHS&QS) bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Terakreditasi dan auditor independen yang terpilih dalam melaksanakan persiapan dan implementasi audit, sekaligus bertindak sebagai penghubung antara operasional perkebunan dan pabrik kelapa sawit, kantor pusat (aspek legal dan keuangan) dan juga kepada publik.
Going forward, PT BW Plantation Tbk will conduct audits to ensure that the implementation of standard operating procedures (SOP) on existing plantation areas remain in compliance with the applicable provisions of the system. The Department of Environment, K3 and Quality System (EHS & QS) is responsible for working with accredited certification bodies and with an independent auditor who was appointed to carry out the preparation and implementation of the audit, as well as acting as a liaison between the operational plantation and palm oil factory, head office (legal and financial) and the public.
Mutu pengelolaan lingkungan PT BW Plantation Tbk akan terus ditingkatkan, terutama terkait dengan tingkat kepatuhan terhadap peraturan tentang pencegahan dan penanganan polusi (air, udara), bahan-bahan serta limbah beracun dan berbahaya, dokumen analisis dampak lingkungan (EIA: Environment Impact Assessment), sistem pengelolaan lingkungan dan program tanggung jawab sosial perusahaan.
PT BW Plantation Tbk environmental management will continue to be upgraded, especially in relation to compliance with regulations on the prevention and treatment of pollution (water, air), toxic and hazardous wastes, environmental impact assessment documents (EIA), environmental management systems and corporate social responsibility programs.
PT BW Plantation Tbk terus melanjutkan pengembangan sistem dan praktek pengelolaan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, khususnya pada lokasi-lokasi yang memiliki nilai konservasi tinggi (NKT) menggunakan teknik-teknik GIS mutakhir, untuk mengidentifikasi, memetakan dan memantau kawasankawasan NKT, erosi dan kejadian darurat serta proses lainnya. Untuk itu Perusahaan juga melakukan pelatihan bagi para karyawan inti dalam pengidentifikasian flora dan fauna, pemetaan titik pengelolaan dan pemantauan. Perusahaan juga telah bekerjasama secara erat dengan organisasi-organisasi profesi dalam upaya meraih keunggulan komparatif maupun kompetitif dalam berbagai aspek tersebut.
PT BW Plantation Tbk continues the development of a system for management practices in the conservation of natural resources and ecosystems, especially in locations that have high conservation value (HCV) using advanced GIS techniques, to identify, map and monitor HCV areas, erosion, and emergency events. For that the Company also conducts training for core employees in the identification of flora and fauna, mapping, monitoring and management of those areas. The Company has also worked closely with professional organizations in an effort to achieve comparative and competitive advantages in these various aspects.
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
121
Lembaga Penunjang Supporting Institutions
122
Berikut adalah lembaga penunjang yang mendukung kami dalam menjalani bisnis:
The following institutions provide valuable support to the Company in conducting its business:
•
Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto (Anggota Moore Stephens) Intiland Tower, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat Jakarta 10220, Indonesia
•
Public Accountants Mulyamin Sensi Suryanto (Member Firm of Moore Stephens) Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat Jakarta 10220, Indonesia
•
Biro Administrasi Efek PT BSR Indonesia Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No. 10-11 Jl. K. H. Hasyim Asyhari Jakarta 10150, Indonesia
•
Securities Administration Bureau PT BSR Indonesia ITC Office Complex Roxy Mas Blok E1 No. 10-11 Jl. K. H. Hasyim Asyhari Jakarta 10150, Indonesia
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
PT BW Plantation Tbk
Laporan Keuangan Financial Statements
PT BW Plantation Tbk
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
123
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009
PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp 000
2009 Rp 000
ASET
ASSETS
Aset Lancar
Current Assets
Kas dan setara kas
498.991.579
2d,2g,2i,4,23,37
Investasi jangka pendek
150.000.000
2h,2i,5,23
39.525.245
2i,6,23
34.124.841
Trade accounts receivable - third parties
Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain Jumlah Aset Lancar
318.389.684 -
Aset pajak tangguhan Piutang plasma
Short-term investment
4.373.878
2b,2i,7
10.078.445
Other accounts receivable - Third parties
68.560.716
2j,8
32.140.378
Inventories
1.928.328
2k
2.023.536
Prepaid expenses
15.974.530
2d,2i,9,23,37
6.014.100
Other current assets
779.354.276
402.770.984
Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - tidak lancar Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Cash and cash equivalents
Total Current Assets Noncurrent Assets
25.965.659
2b,2e,2i,7,23,36
25.408.450
9.188.617
2b,2w,23,32
7.336.832
20.842.615
2i,2l
17.539.826
Tanaman perkebunan Tanaman telah menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 59.457.717 ribu tahun 2010 dan Rp 46.953.713 ribu tahun 2009 Tanaman belum menghasilkan
2n,2u,10
190.622.338 945.034.147
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 103.366.084 ribu tahun 2010 dan Rp 78.808.503 ribu tahun 2009
351.602.684
Aset tidak lancar lainnya Pembibitan Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih Aset tidak berwujud - bersih Uang muka pembangunan plasma Lain-lain
60.701.925 28.970.877 56.221.100 40.444.123 145.729.923
13
Deferred tax assets Due from plasma projects
128.387.770 571.460.549
Plantations Mature plantations - net of accumulated amortization of Rp 59,457,717 thousand in 2010 and Rp 46,953,713 thousand in 2009 Immature plantations
300.919.030
Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 103,366,084 thousand in 2010 and Rp 78,808,503 thousand in 2009
2o,2p,11
2m 2q 2c,12
Other noncurrent receivables - Related parties
35.317.006 30.456.004 60.073.700 9.784.616 33.430.434
Other noncurrent assets Nursery Deferred charges on landrights - net Intangible asset - net Advances for development of plasma projects Others
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.875.324.008
1.220.114.217
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.654.678.284
1.622.885.201
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-3-
PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)
PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Continued)
Catatan/ Notes
2010 Rp 000
2009 Rp 000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Hutang bank jangka pendek
229.441.791
2d,2i,17,23,37
93.337.075
Short-term bank loans
Hutang usaha - pihak ketiga
188.298.531
2d,2i,14,23,37
81.655.110
Trade accounts payable - third parties
Hutang pajak
61.889.257
2w,15
48.784.938
Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar
24.363.596
2d,2i,16,23,37
7.635.458
Accrued expenses
8.457.901
18
32.474.866
Advances received
Uang muka diterima Kewajiban lain-lain - Pihak ketiga Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Hutang pembelian kendaraan Jumlah Kewajiban Lancar
32.889
-
91.941.991 6.841.240 233.007
2d,2i,17,23,37 2o,11,20 2i,21,23
611.500.203
68.448.130 7.257.740 84.599 339.677.916
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang Obligasi Hutang bank jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Hutang pembelian kendaraan Kewajiban pajak tangguhan
Other payable - third parties
Current portion of long-term liabilities: Long-term bank loans Finance lease liabilities Vehicle purchase loans Total Current Liabilities Noncurrent Liabilities
692.672.609 202.771.659 4.648.864 238.723
2i,2z,22,23 2d,2i,17,23,37 2o,11,20 2i,21,23
354.380.148 7.159.990 89.222
Long-term liabilities - net of current portion: Bonds payable Long-term bank loans Finance lease liabilities Vehicle purchase loans
6.140.671
2b,2w,32
5.668.773
Deferred tax liabilities
Cadangan imbalan pasti pasca kerja
7.932.734
2v,31
5.599.412
Defined-benefit post-employment reserve
Kewajiban tidak lancar lain-lain - Pihak ketiga
-
19
4.850.000
Other noncurrent liabilities - Third parties
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
914.405.260
377.747.545
Total Noncurrent Liabilities
1.525.905.463
717.425.461
Total Liabilities
Ekuitas
Equity
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 9.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 4.037.082.440 saham
403.708.244
24
403.708.244
Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 9,000,000,000 shares Issued and paid up 4,037,082,440 shares
Tambahan modal disetor - bersih
375.136.319
2s,24,25
375.136.319
Additional paid-in capital - net
(175.082.430)
2c,26
(175.082.430)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Opsi saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
1.340.817
2y,38
8.373.354 515.296.517
33 2b,34
-
Stock options
301.697.607
Retained earnings Unappropriated Appropriated Total Equity
Jumlah Ekuitas
1.128.772.821
905.459.740
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.654.678.284
1.622.885.201
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-4-
PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp 000
2009 Rp 000
PENDAPATAN USAHA
712.173.946
2t,27
584.109.004
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
244.989.589
2t,28
219.093.024
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
467.184.357
365.015.980
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2t,29 4.923.960 91.257.732
6.993.220 99.183.576
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
96.181.692
106.176.796
Total Operating Expenses
LABA USAHA
371.002.665
258.839.184
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Pendapatan bunga Beban bunga Lain-lain - bersih
7.884.577 12.791.005 (54.515.884) (4.583.193)
39.830.282 3.598.141 (41.650.260) (12.807.023)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on foreign exchange - net Interest income Interest expense Others - net
2e,2o,2v,29,36
2d 4,5 2t,17,20,21,22,30 12
Beban Lain-lain - Bersih
(38.423.495)
(11.028.860)
Other Expenses - Net
LABA SEBELUM PAJAK
332.579.170
247.810.324
INCOME BEFORE TAX
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
89.894.863 (903.257)
82.620.166 (2.274.927)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax
Jumlah Beban Pajak
88.991.606
80.345.239
Total Tax Expense
243.587.564
167.465.085
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH
2w,32
-
2c
243.587.564
2.000 167.467.085
LABA BERSIH PER SAHAM (Dalam Rupiah Penuh) 60,34
Dilusian
60,14
50,67 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
MINORITY INTEREST IN NET LOSS OF THE SUBSIDIARIES NET INCOME EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah)
2x,35
Dasar
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET LOSS OF THE SUBSIDIARIES
Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-5-
PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-Up Capital Rp 000
Saldo per 1 Januari 2009
314.008.160
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital Rp 000
-
(175.082.430)
-
-
-
10.899.000
-
-
(28.514.059)
-
-
87.278.084
392.751.378
Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikan saham karyawan (ESA)
24
2.422.000
Laba bersih tahun berjalan
-
Balance as of January 1, 2009
-
480.029.462
Additional paid-up capital from initial public offering of shares
-
-
13.321.000
-
-
(28.514.059)
Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA) Shares issuance costs
-
-
167.467.085
167.467.085
Net income during the year
375.136.319
(175.082.430)
-
-
301.697.607
905.459.740
Balance as of December 31, 2009
Saldo per 1 Januari 2010
403.708.244
375.136.319
(175.082.430)
-
-
301.697.607
905.459.740
Balance as of January 1, 2010
-
-
-
-
Saldo tanggal 1 Januari 2010, setelah dampak penerapan awal atas PSAK No. 50 dan PSAK No. 55
-
403.708.244
-
375.136.319
-
273.156.252
403.708.244
2b
-
134.230.522
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp 000
Saldo per 31 Desember 2009
Dampak penerapan awal atas PSAK No. 50 dan PSAK No. 55
-
Opsi saham/ Stock options Rp 000
-
1b,24
2s,24,25
Saldo Laba/ Retained Earnings Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Unappropriated Appropriated Rp 000 Rp 000
-
Peningkatan modal sehubungan dengan penawaran umum saham perdana
Biaya emisi saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Dari Entitas Sepengendali/ Difference in Value Arising from Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control Rp 000
-
(175.082.430)
Pembentukan cadangan umum
33
-
-
-
-
Deviden tunai
34
-
-
-
-
Opsi saham
2y,38
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
-
-
-
-
-
-
403.708.244
375.136.319
(175.082.430)
(1.429.888)
300.267.719 8.373.354
1.340.817
-
-
-
1.340.817
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
(8.373.354) (20.185.412)
8.373.354
(1.429.888)
904.029.852 (20.185.412) 1.340.817
243.587.564
243.587.564
515.296.517
1.128.772.821
Impact of initial adoption of PSAK No. 50 and PSAK No. 55 Balance as of January 1, 2010, after the impact of initial adoption of PSAK No. 50 and PSAK No. 55 General reserve Cash dividend Stock options Net income during the year Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-6-
PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010 Rp 000
2009 Rp 000
682.756.578 (177.422.725)
579.454.940 (318.073.987)
Kas bersih dihasilkan dari hasil usaha operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan badan
505.333.853 (42.278.002) (99.779.856)
261.380.953 (46.250.893) (98.911.496)
Net cash generated from operations Payment of interest Payment of corporate income tax
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
363.275.995
116.218.564
Net Cash Provided by Operating Activities
11.061.902 10.360.587
3.598.141 10.531.140
(682.255) (4.850.000) (30.615.892) (30.659.507) (69.372.967) (112.466.073) (150.000.000)
(12.977.288) (5.650.000) (12.488.730) (9.784.616) (55.248.230) (18.768.541) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penerimaan dari petani plasma Kenaikan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran atas akuisisi anak perusahaan Pengeluaran kepada petani plasma Pembayaran atas uang muka pembangunan plasma Perolehan aset tetap Pembayaran sehubungan dengan hak guna usaha dalam proses Investasi jangka pendek Pembayaran atas biaya pengembangan tanaman perkebunan dan Pembibitan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan dari penerbitan obligasi I Perolehan hutang bank Perolehan hutang pembelian kendaraan Pembayaran hutang pembelian kendaraan Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran hutang bank Perolehan dari penawaran umum perdana saham Pembayaran hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers, employees and others
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Proceeds from plasma
(473.697.089)
(222.010.466)
Increase on other receivable from related parties Payment for acquisition of subsidiaries Expenditures on plasma Payments for advances for development of plasma projects Acquisitions of property, plant and equipment Payment related to processing of landright Short-term investment Payments for additional development costs of plantations and nursery
(850.921.294)
(322.798.590)
Net Cash Used in Investing Activities
692.533.104 155.093.398 548.000 (250.091) (9.631.976) (170.121.102) -
140.500.364
-
(102.912) (5.674.015) (49.037.507) 451.515.403
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bond I Proceeds from bank loans Proceeds from vehicle purchases loans Payment for vehicle purchases loans Payment of finance lease liabilities Payment of bank loans Proceeds from initial public offering of shares
(30.290.484)
Payments of other payables to related parties
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
668.171.333
506.910.849
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
180.526.034
300.330.823
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
318.389.684 75.861
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
498.991.579
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Kapitalisasi biaya pinjaman ke tanaman belum menghasilkan Perolehan aset tetap dari hutang pembelian kendaraan Opsi saham Perolehan aset sewa pembiayaan Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikkan saham karyawan Cadangan penurunan nilai aset tidak berwujud
18.166.419 (107.558) 318.389.684
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect on foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
8.797.656
4.608.807
6.704.351
6.911.351
548.000 -
13.321.000 11.199.400
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Noncash investing and financing activities: Capitalization of borrowing costs to immature plantations Acquisition of property, plant and equipment through vehicle purchases loans Stock options Acquisition of property, plant and equipment through capital lease Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA) Allowance for decline in value of intangible assets
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
- 7-
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT BW Plantation Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 6 Nopember 2000 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5665.HT.01.01.Th.2001 tanggal 22 Desember 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 68 tanggal 26 Agustus 2003.
PT BW Plantation Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 13 dated November 6, 2000 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-5665.HT.01.01.Th.2001 dated December 22, 2000 and was published in the State of Gazette of Republic of Indonesia No. 68 dated August 26, 2003.
Anggaran Dasar Perusahaan terakhir mengalami perubahan berdasarkan Akta No. 55 tanggal 10 Juli 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
The Company’s Articles of Association have been recently amended based on Notarial Deeds No. 55 dated July 10, 2009 of Aulia Taufani, S.H., public notary in Jakarta concerning an Extraordinary Stockholders’ Meeting wherein the Company’s stockholders approved the following:
1.
Rencana Perusahaan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyakbanyaknya sampai dengan 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah IPO.
1.
The Company’s plan to conduct the Initial Public Offering (IPO) for a maximum of 30% of the issued and paid up capital after IPO.
2.
Divestasi seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global kepada masyarakat melalui IPO.
2.
The divestment plan of all of the Company’s shares owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global to public through IPO.
3.
Sehubungan dengan butir 1. dan 2. di atas, maka struktur IPO adalah: • Sebanyak 314.008.160 saham merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global; dan • Sebanyak 897.000.840 saham merupakan pengeluaran saham baru Perusahaan
3.
In relation to 1. and 2. above, the IPO’s structure as follows: • Total of 314,008,160 shares to be owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global, and
Penegasan kembali atas rencana Perusahaan untuk mengeluarkan saham kepada karyawan Perusahaan melalui program ESOP (Employee’s Stock Option Program) dan ESA (Employee Stocks Allocation).
4.
4.
•
-8-
Total of 897,000,840 shares will be the new issuance of Company’s shares
The Company’s plan of issuing shares to the Company’s employees through the Employee’s Stock Option Program and the Employee Stocks Allocation.
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) a.
Pendirian (Lanjutan) 5.
1. dan
Informasi
Umum
General (Continued) a.
Perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan karenanya merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sekarang Bapepam dan LK).
Establishment and General Information (Continued) 5.
The Company’s status as a Listed Company, thus, approval on changes in the Company’s Articles of Association in relation with the initial public offering of the Company’s shares to be in accordance with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently Bapepam–LK).
Perubahan anggaran dasar Perusahaan di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36889.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009.
The amendments in the Company’s Articles of Association have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-36889.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 3, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri dan pertanian.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing and agricultural businesses.
Perusahaan dan anak perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai ”Grup”) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan lain-lain. Bidang usaha Grup meliputi perkebunan kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit antara lain produk perkebunan dan lain sebagainya. Produk tersebut mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (kernel).
The Company and its subsidiaries (hereinafter refered to as the ”Group”) are incorporated and conduct their operations in Indonesia. The scope of the activities of the Group mainly comprise of plantation development, agriculture, trading, and refining of plantation products, among others. The Group currently engages in palm plantation and its products consist of refined palm products such as crude palm oil and palm kernel.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2004.
The Company started operations in 2004.
secara
its
commercial
The Company is domiciled in Jakarta and its office is located at Menara Batavia 22th Floor, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. The refinery factories of the Company and its subsidiaries are located in Kotawaringin Barat Regency and Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimatan Province. Meanwhile, the subsidiaries’ plantations are located in Kotawaringin Timur Regency and Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimatan Province; Kutai Regency, East Kalimantan Province; and Melawi Regency, West Kalimatan Province.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusatnya terletak di Menara Batavia Lantai 22, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. Pabrik pengolahan kelapa sawit Perusahaan dan anak perusahaan berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimatan Tengah. Sedangkan perkebunan anak perusahaan berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimatan Tengah; Kabupaten Kutai, Propinsi Kalimantan Timur; dan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat.
-9-
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) a.
Pendirian (Lanjutan)
1. dan
Informasi
Umum
General (Continued) a.
As of December 31, 2010, the total area of Group’s plantations is approximately 95,182 hectares and the planted area is approximately 48,197 hectares.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah lahan perkebunan Perusahaan dan anak perusahaan seluas 95.182 hektar. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami seluas 48.197 hektar. b.
Penawaran Umum Perdana Efek
b.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
c.
Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan sebagai berikut:
Anak Perusahaan/Subsidiary
Jenis Usaha/ Nature of Business
Initial Public Offering of Shares On October 19, 2009, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam – LK) in his letter No. S-9236/BL/2009 of the initial public offering of 1,211,009,000 shares with a par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 550 per share. On October 27, 2009, the Company’s shares were listed at the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 19 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-9236/BL/2009 untuk penawaran umum perdana atas 1.211.009.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan dengan harga penawaran Rp 550 per saham. Saham-saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2009. c.
Establishment and General Information (Continued)
Consolidated Subsidiaries The Company has ownership interests in the following subsidiaries:
Tahun Berdiri/ Year of Incorporation
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2010 2009 Rp 000 Rp 000
PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
1989
99,99
788.503.302
387.053.114
PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
1998
99,99
221.997.334
167.910.807
PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
1996
99,99
166.687.299
118.339.352
PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
1995
99,99
558.488.816
195.458.313
- 10 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Umum (Lanjutan) c.
1.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)
Anak Perusahaan/Subsidiary
PT Bumihutani Lestari (BHL)
1)
PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM)
2)
PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS) 3)
Jenis Usaha/ Nature of Business
General (Continued) c.
Tahun Berdiri/ Year of Incorporation
Consolidated Subsidiaries (Continued)
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2010 2009 Rp 000 Rp 000
Perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit/ Palm plantation and manufacturing of crude palm oil
1991
99,99
816.948.524
659.587.454
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
2007
99,50
32.237.174
514.381
Perkebunan kelapa sawit/ Palm plantation
2008
99,98
44.378.162
3.773.133
1) Kepemilikan tidak langsung melalui BLP/Indirect ownership through BLP 2) Anak perusahaan belum memulai aktivitas usaha komersial/Subsidiary which has not yet started its commercial operations 3) Anak perusahaan memulai aktivitas usaha komersial pada tahun 2010/Subsidiary which started its commercial operations in 2010
d.
Karyawan, Direktur dan Komisaris
d.
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Directors
and
As of December 31, 2010 and 2009, based on Notarial Deed No. 54 and 55 dated July 10, 2009 of Aulia Taufani, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan Akta No. 54 dan 55 tanggal 10 Juli 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Employees, Commissioners
: : : :
Tjipto Widodo Phoebe Widodo Stephen Kurniawan Sulistyo
: : : :
: : : : :
Abdul Halim bin Ashari Iman Faturachman Handy Pradhitya Tjhan Alexander Fernades Benyamin Said Alghan
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Directors
The salaries and other compensation benefits paid to the Company’s Directors and Commissioners amounted to Rp 7,250,873 thousand and Rp 15,462,708 thousand (including stock bonuses granted relating to Employee Stock Allocation Program amounting to Rp 6,327,475 thousand – Note 38) for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah remunerasi komisaris dan direksi adalah sebesar Rp 7.250.873 ribu dan Rp 15.462.708 ribu (termasuk bonus saham yang diberikan sehubungan dengan Program Employee Stock Allocation sebesar Rp 6.327.475 ribu – Catatan 38) masing-masing selama tahun 2010 dan 2009.
- 11 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum (Lanjutan) d.
2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Karyawan, (Lanjutan)
1. Direktur
dan
Komisaris
d.
Employees, Directors Commissioners (Continued)
and
Jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 441 dan 292 karyawan.
As of December 31, 2010 and 2009, total number of permanent employees (unaudited) is 441 and 292, respectively.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT BW Plantation Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 28 Februari 2011 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
The Directors had completed the consolidated financial statements of PT BW Plantation Tbk and its subsidiaries on February 28, 2011, and are responsible for the consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
General (Continued)
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Basis of Consolidated Statements Preparation Measurement
and
Financial and
Laporan keuangan konsolidasi telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sekarang Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran Kedua Badan Pengawas Pasar Modal No. SE-02/PM/2002 Lampiran 27 Desember 2002.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently Bapepam–LK) No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 and Circular Letter of the Capital Market Supervisory Agency No. SE02/PM/2002 Appendix 13 dated December 27, 2002. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiaries’ statutory report in Indonesia, and are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
- 12 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) a.
b.
Dasar Penyusunan dan Laporan Keuangan (Lanjutan)
2.
Pengukuran Konsolidasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) a.
Basis of Consolidated Statements Preparation Measurement (Continued)
Financial and
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan khusus, angka-angkanya adalah dalam ribuan Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are stated in thousands of Rupiah (Rp).
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
b.
Adoption of Revised Statements Financial Accounting Standards
of
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:
The Company has adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and has applied these standards prospectively:
1.
1.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments.
This standard superseded PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
- 13 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
2.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasardasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) on the Company’ balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Dampak transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut: Sebagaimana Dilaporkan 1 Januari 2010/ As reported January 1, 2010 Rp '000
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued)
Penyesuaian/ Adjustments Rp '000
Setelah Disesuaikan 1 Januari 2010/ As adjusted January 1, 2010 Rp '000
Aset Aset Lancar Piutang lain-lain
10.078.445
(295.324)
9.783.121
Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - tidak lancar Aset pajak tangguhan
25.408.450 7.336.832
(1.770.118) 73.831
23.638.332 7.410.663
Non-current assets Other receivable - noncurrent Deferred tax asset
Jumlah
42.823.727
(1.991.611)
40.832.116
Total
- 14 -
Assets Current asset Other accounts receivable
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)
Sebagaimana Dilaporkan 1 Januari 2010/ As reported January 1, 2010 Rp '000 Kewajiban Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban lain-lain - tidak lancar Kewajiban pajak tangguhan Jumlah Ekuitas Saldo laba
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Penyesuaian/ Adjustments Rp '000
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued) Setelah Disesuaikan 1 Januari 2010/ As adjusted January 1, 2010 Rp '000
4.850.000 5.668.773
158.925 402.798
4.691.075 6.071.571
10.518.773
561.723
10.762.646
301.697.607
(1.429.888)
300.267.719
Liabilities Noncurrent liabilities Other liabilities - noncurrent Deferred tax liability Total Equity Retained earnings
Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak pendiskontoan aset dan kewajiban keuangan tanpa bunga dengan menggunakan suku bunga pasar dan memperhitungkan efek pajak tangguhan.
The above transition adjustments were derived from the impact of discounting of non-interest bearing financial assets and financial liabilities by using the market interest rate and taking into account the deferred tax effects.
3.
3.
PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman dan mengharuskan entitas untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Standar ini juga mengharuskan entitas untuk mengakui biaya pinjaman lainnya sebagai beban.
PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, which contains the accounting treatment for borrowing costs and requires an entity to capitalize borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the cost of that asset. This standard also requires an entity to recognize other borrowing costs as expense.
Standar ini menggantikan PSAK No. 26 (1997) “Biaya Pinjaman”.
This standard superseded PSAK No. 26 (1997) “Borrowing Coast”.
Penerapan standar ini tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The adoption of this standard has no material impact on the Company’s financial statements.
- 15 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi Penggabungan Usaha
dan
2.
Akuntansi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) c.
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan, atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries as summarized in Note 1c, wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50% of the voting rights of the subsidiary’s capital stock, or is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A subsidiary is excluded from consolidation when the control in such subsidiary is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the subsidiary operates under long-term restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Company.
Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu periode tertentu, maka hasil usaha yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.
When an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the subsidiary’s financial statements.
- 16 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) c.
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination (Continued)
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Principles of Consolidation (Continued)
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiaries which are not wholly owned, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the subsidiaries.
Akuntansi Penggabungan Usaha
Accounting for Business Combination
Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan restrukturisasi perusahaan sepengendali (penyatuan kepemilikan), sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
For the ownership of share transaction, which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control”, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the group companies or to the individual entity within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values. Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transactions between entities under common control shall be recorded in the account “Difference in Value of Restructuring Transactions Between Entities Under Common Control”, which shall be presented as a component of equity.
Saldo ”selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo ”Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” baru.
The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions of entities under common control” account is taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) lost of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownership instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set-off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.
- 17 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
d.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) c.
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination (Continued)
Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)
Accounting (Continued)
Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Berdasarkan metode pembelian, selisih lebih biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi pada tanggal akusisi, diakui sebagai goodwill. Aset dan kewajiban yang diperoleh, dibukukan secara terpisah pada tanggal akuisisi jika besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkait pada masa depan akan mengalir ke atau dari perusahaan pengakuisisi; dan tersedianya suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.
Acquisition of subsidiaries from third parties is accounted for using the purchase method in accordance with PSAK No. 22 “Accounting for Business Combinations”. Under the purchase method, the excess of the acquisition cost over the fair values of the identifiable net assets acquired at the date of acquisition is recognized as goodwill. Assets and liabilities acquired are recognized separately as at date of acquisition when it is probable that any associated future economic benefits will flow to or from the acquirer; and a reliable measure is available of their cost or fair value.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
d.
for
Business
Foreign Currency Balances
Combination
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
- 18 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
2.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e.
hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
- 19 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
2.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e.
g.
with
Related
Parties
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Transactions (Continued)
Penggunaan Estimasi
f.
Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3 to the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
g.
Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri dari kas dan bank.
Cash consists of cash on hand and in banks.
Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturity of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
- 20 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Investasi Jangka Pendek
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Short-term investments consist of investments in time deposit with maturity of more than three months from the date of placement.
Investasi jangka pendek merupakan investasi dalam bentuk deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
i.
Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2010
i. Efektif
Short-term Investments
Financial Instruments Accounting January 1, 2010
Tanggal
Policies
Effective
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK No. 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010:
As discussed in Note 2b, the Company has adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasi, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Company and its subsidiaries recognize a financial asset or a financial liability in the consolidated balance sheets when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau instrumen sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 21 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas masa depan dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company and its subsidiaries estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 22 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual; kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lainlain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company and its subsidiaries classify their financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca konsolidasi adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
- 23 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi Hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company and its subsidiaries recognize the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value of valuation technique is only recognized in the consolidated statement of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company and its subsidiaries determine the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
1. Financial Assets at FVPL
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
- 24 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (Lanjutan)
1. Financial Assets at FVPL (Continued)
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
•
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
•
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
•
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
•
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
•
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
•
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca konsolidasi pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
- 25 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (Lanjutan)
1. Financial Assets at FVPL (Continued)
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have no financial assets classified under this category.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. 2. Pinjaman yang diberikan dan piutang
2. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of income. Loans and receivables are presented as current assets if maturity is within 12 months after the consolidated balance sheet date, otherwise, these are presented as noncurrent assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lain-lain berupa akrual bunga deposito dan piutang lain-lain tidak lancar dalam kategori ini.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries classify their cash and cash equivalents, short-term investment, trade accounts receivable, other accounts receivable, other current assets in the form of deposit interest receivables and other noncurrent receivables in this category.
- 26 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
3. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
3. HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company and its subsidiaries management have the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company or its subsidiaries sell or reclassify other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted (tainting rule) and reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have not classified any financial assets as HTM investments.
- 27 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual
4. AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currencydenominated AFS debt securities, is reported in the consolidated statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the consolidated statement of income and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the consolidated balance sheet and in the consolidated statement of changes in equity. AFS financial assets are presented as current assets if maturity is within 12 months after the consolidated balance sheet date, otherwise, they are presented as noncurrent assets.
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When the financial asset is disposed of, or derecognized, the cumulative gains or loss previously recognized in equity is recognized in the consolidated statement of income. When the Company or its subsidiaries hold more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a firstin, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate method. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the consolidated statement of income.
- 28 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
4. AFS Financial Assets (Continued)
As of December 31, 2010, The Company and its subsidiaries have no financial assets classified under this category.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
1. Financial Liabilities at FVPL
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company or its subsidiaries elect to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have not classified any financial liabilities in this category.
2. Kewajiban keuangan lainnya
2. Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
- 29 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
2. Kewajiban keuangan lainnya (Lanjutan)
2. Other Financial Liabilities (Continued)
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Company and its subsidiaries having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan lain-lain disajikan sebagai kewajiban lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setalah tanggal neraca konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs. Other financial liabilities are included in current liabilities if to be settled within 12 months after the balance sheet date, otherwise these are classified as noncurrent liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan hutang bank jangka pendek dan jangka panjang, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, kewajiban lancar lain-lain, hutang pembelian kendaraan dan hutang obligasi dalam kategori ini.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries classified short-term and long-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other current liabilities, vehicle purchase loans and bonds payable in this category.
- 30 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company and its subsidiaries management assess at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
1. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
1. Assets Carried at Amortized Cost
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
- 31 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Keuangan
Financial Instruments (Continued) Impairment (Continued)
1. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
of
1. Assets Carried (Continued)
Financial at
Assets
Amortized
Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasi.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan ketentuan pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
2. Assets Carried at Cost
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan ketentuan pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 32 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Keuangan
Financial Instruments (Continued) Impairment (Continued)
3. Aset keuangan tersedia untuk dijual
of
Financial
Assets
3. AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statement of income is removed from equity and recognized in the consolidated statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statement of income (should be recognized in equity). Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasi.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statement of income. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income.
- 33 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
1. Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
1. Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b. Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b. the Company and its subsidiaries retain the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c. Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c. the Company and/or its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan.
Where the Company and/or its subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and/or its subsidiaries could be required to repay.
- 34 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)
2. Kewajiban Keuangan
2. Financial Liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
j.
Financial Instruments (Continued)
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of income.
Kebijakan Akuntansi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies January 1, 2010
Piutang
Accounts Receivable
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Accounts Receivables are stated at net realizable value after providing an allowance for doubtful accounts. Accounts receivable deemed uncollectible are written off.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
An allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the coolectibility of the individual receivable accounts at the end of the year.
Persediaan
j.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis normal, dikurangi estimasi biaya yang dikeluarkan untuk penjualan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Prior
to
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower (the lower of cost and net realizable value). Cost is determined using weighted average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs incurred for the sale. Allowance for inventory obsolence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.
- 35 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) k.
2.
Biaya Dibayar Dimuka
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) k.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Piutang Plasma
l.
Due from Plasma Projects
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang sementara dibiayai oleh anak perusahaan termasuk pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Akun ini disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi jumlah yang disetujui yang telah diterima dari petani plasma dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Costs incurred for developing plasma plantations which are temporarily funded by the subsidiaries and include advances to farmers for fertilizing and other agricultural production costs. These costs will be billed to plasma farmers and are presented net of the agreed amount of the receivables from plasma farmers and allowance for doubtful accounts.
Cadangan kerugian penurunan nilai dihitung dari kelebihan jumlah biaya pengembangan dan jumlah yang disetujui oleh petani plasma.
The allowance for doubtful accounts is estimated based on the excess of accumulated developments costs and the amounts agreed by the plasma farmers.
m. Pembibitan
m. Nursery Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated costs are transferred to “Immature Plantations” account at the time of planting.
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit, dan pemeliharaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam. n.
Prepaid Expenses
Tanaman Perkebunan
n.
Plantations
Tanaman Telah Menghasilkan
Mature Plantations
Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan menurut manajemen. Pada umumnya, tanaman kelapa sawit dinyatakan menghasilkan pada awal tahun ke-4 (empat). Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan saat reklasifikasi dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan, tanaman kelapa sawit diamortisasi selama dua puluh (20) tahun.
Immature plantations are reclassified to the mature plantations account when the immature plantations are considered matured by management. In general, an oil plam plantation is considered mature at the beginning of the fourth (4) year. Mature plantations are stated at cost at the time of reclassification from immature plantation and amotized using the straight-line method over the estimated productive years of the plantations, such as oil palm plantations of over twenty (20) years.
Biaya penyusutan tanaman telah menghasilkan dibebankan kepada beban pokok penjualan.
Depreciation expense of mature plantations is charged to cost of goods sold.
- 36 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n.
o.
2.
Tanaman Perkebunan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) n.
Plantations (Continued)
Tanaman Belum Menghasilkan
Immature Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, biaya pinjaman, biaya selisih kurs atas pinjaman yang diterima dari pendanaan tanaman belum menghasilkan, dan biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan sepanjang nilai tercatat tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melampaui nilai yang lebih rendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount). Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Immature plantations are stated at cost which include accumulated costs of planting, fertilizing and maintaining the plantation, allocation of indirect costs capitalized based on hectares, borrowing costs and foreign exchange costs on such borrowings obtained to fund the immature plantations and other indirect overhead costs up to the time the trees are ready for harvest for as long as the carrying value of such immature plantation do not exceed the lower of replacement cost and the recoverable amount. Immature plantations are not amortized.
Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan pada saat mulai menghasilkan.
Immature plantations are reclassified to mature plantations on maturity.
Aset Tetap
o.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Direct acquisitions of property, plant and equipment, except for land, are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is stated at cost less any impairment in value and is not depreciated.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and non-refundable taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
- 37 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued)
Aset Tetap (Lanjutan)
o.
Property, Plant (Continued)
and
Equipment
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows:
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan dan perabotan
: : : :
20 4-20 5-8 4
: : : :
Buildings and improvements Machineries Vehicles and heavy equipment Furniture, fixtures and equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.
- 38 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
p.
2.
Aset Tetap (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) o.
Property, Plant (Continued)
and
Equipment
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from derecognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap dalam pembangunan yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost, and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
Sewa
p.
Leases Leases which transfer to the Company or its subsidiaries (as lessee) substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Leased payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to consolidated statements of income.
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan (sebagai lessee) diakui sebagai aset pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban, dan beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi.
- 39 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) p.
q.
2.
Sewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) p.
Aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat (useful life) aset tersebut, kecuali apabila terdapat ketidakpastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa (lease term) atau masa manfaat (useful life). Sedangkan, pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.
Aset sewaan disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap – pemilikan langsung.
Leased assets are depreciated using the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment.
Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah
q.
Deferred Charges on Landrights Costs related to the legal processing or extension of landrights were deferred and recorded separately from acquisition of land. The deferred costs are recorded as “Deferred Charges” in consolidated balance sheet and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights which is shorter than the economic life of the land. The amortization begins when the legal processing of landrights is substantially complete.
Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tangguhan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Tangguhan” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. Amortisasi dimulai pada saat pengurusan legal hak atas tanah telah selesai. r.
Leases (Continued)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
r.
Impairment of Non-Financial Assets
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset.
An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible writedown to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value is impaired.
Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.
The value of assets that can be recovered is calculated based on value in use or net selling price, whichever is higher.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds the recoverable amount. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the asset is not impaired anymore.
- 40 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
Penurunan (pemulihan) nilai aset dibebankan (dikreditkan) atas laba rugi konsolidasi tahun berjalan. s.
u.
of
Non-Financial
Assets
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) current year’s operations.
Biaya Emisi Saham
s.
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. t.
Impairment (Continued)
Shares Issuance Costs Shares issuance costs are deducted from the additional paid in capital and are not amortized.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan.
Revenue from sales are recognized when goods are delivered to the customers.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Effective January 1, 2010, transaction costs incurred that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at fair value through profit and loss are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income to fee transactionrelated financial assets, and as part of interest expense related to transaction costs of financial liabilities.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest income and interest expense recognized in the consolidated statement of income using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized on an accrual basis based on contractual interest rates.
Biaya Pinjaman
u.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets as part of the acquisition of the asset. Other borrowing costs are recognized as expenses when incurred.
- 41 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
v.
2.
Biaya Pinjaman (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) u.
Borrowing Costs (Continued)
Jika Perusahaan dan anak perusahaan meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Perusahaan menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
If the Company and its subsidiaries borrows funds specifically for obtaining qualifying asset, the Company determines the amount of borrowing costs capitalized worth of the actual borrowing costs incurred during the current year net investment income on temporary investments of such borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
If the active development of qualifying assets discontinued, the Company and its subsidiaries to stop the capitalization of borrowing costs during the extended period.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
Capitalisation of borrowing costs ceases upon completion of substantially all the activities required to prepare the qualifying asset to be used or sold in accordance with intent.
Imbalan Kerja
v.
Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated balance sheets and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service cost, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
- 42 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)
2.
w. Pajak Penghasilan
x.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) w. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases and the carryforward tax benefit of unused tax losses (fiscal losses). Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be applied.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi atas dasar kompensasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and its subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Laba per Saham
x.
Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
- 43 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) x.
2.
Laba per Saham (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) x.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weigthed average number of shares outstanding during the year after considering the dilutive effect caused by the stock options relating to Employee Stock Ownership Program (ESOP).
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan efek berpotensi dilusi dari opsi saham sehubungan dengan Employee Stock Ownership Program (ESOP). y.
Kompensasi Berbasis Saham
y.
Stock - Based Compensation In accordance with PSAK No. 53, “Accounting for stock-based Compensation”, compensation expenses are accrued during the vesting period based on the fair values of all stock options as of the grant date.
Sesuai dengan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, beban kompensasi diakui dengan metode akrual selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar seluruh opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date). z.
Earnings per Share (Continued)
Informasi Segmen
z.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan (distingushable component) dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services, and that is subjected to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.
- 44 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)
2.
aa. Kejadian Setelah Tanggal Neraca
aa. Events after the Balance Sheet Date Post year-end events that provide additional information about the Company and its subsidiaries financial position at the date of the balance sheet (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
3.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued)
Pengunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures on financial instruments in the consolidated financial statements.
Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Effective January 1, 2010, generally accepted accounting principles in Indonesia require that certain financial assets and financial liabilities be carried at fair value, which requires the use of accounting estimates, judgment and assumptions. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), the timing and amount of changes in fair value, would differ using a different valuation methodology.
Nilai wajar aset dan kewajiban diungkapkan pada Catatan 23.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 23.
keuangan
- 45 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 3.
4.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pengunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments (Continued)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Impairment Loss Reserves
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Effective January 1, 2010, the Company and its subsidiaries assess specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
When there is objective evidence of impairment, the amount and timing of collection is estimated based on historical loss experience. Provisions are made for accounts specifically identified to be impaired. Accounts are written off when management believes that the financial asset cannot be collected or realized after exhausting all efforts and courses of action. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. The amount and timing of recorded provision for doubtful accounts for any period would therefore differ based on the judgments or estimates made.
Kas dan Setara Kas
4. 201 0 Rp 000
Kas Bank - pihak ketig a Rup ia h PT Bank N egara Indo nesia (Perse ro) Tbk PT Bank Artha Grah a Intern asional Tbk PT Bank Victoria Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank C IMB Niag a Tb k PT Bank Agro niag a Tbk PT Bank C entral Asia Tbk PT Bank Perm ata Tbk Citiba nk N.A., Jakarta PT Bank W indu Kentja na Internatio na l Tbk PT Bank M an diri (Persero) Tb k PT Bank Ekonom i Rah ardja Tbk Ju mlah
Cash and Cash Equivalents 2 00 9 Rp 000
1.103.82 4
800 .33 6
11 2.006.96 5 783.87 3 568.25 1 468.68 9 99.96 2 72.02 4 31.80 6 25.47 2 13.58 9 2.07 1 96 1 90 0
4 4.411 .91 9 134 .60 7 280 .68 4 586 .63 5 987 .21 0 173 .59 9 33 .51 2 162 .05 0 5 .80 5 2 .26 8 96 1 -
11 4.074.56 3
4 6.779 .25 0
- 46 -
Cash on h and Cash in b an ks - third p arties Rup ia h PT Ban k Neg ara Indone sia (Pe rsero) Tbk PT Ban k Arth a Graha Inte rnasion al Tbk PT Ban k Victoria Tbk PT Ban k Ke sa wan Tbk PT Ban k CIMB Niaga Tbk PT Ban k Ag roniaga Tbk PT Ban k Cen tral Asia Tbk PT Ban k Pe rm ata Tbk C itiba nk N .A., Jakarta PT Ban k Windu Kentjana Interna tional Tbk PT Ban k Man diri (Persero ) Tbk PT Ban k Ekon om i Rahardja Tbk Subto tal
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 4.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas (lanjutan)
4. 201 0 Rp 000
Bank - pihak ketig a (Lanjutan) Dolar Am erika Se rikat (Catata n 37) PT Bank N egara Indo nesia (Perse ro) Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Artha Grah a Intern asional Tbk Ju mlah Ju mlah - Ban k De posito berjan gka - pihak ketiga Rup ia h PT Bank N egara Indo nesia (Perse ro) Tbk PT Bank Victoria Tbk PT Bank W indu Kentja na Internatio na l Tbk PT Bank C apita l Ind one sia Tbk Ju mlah - De po sito Jum la h
5.
6.
Cash and Cash Equivalents (Continued) 2 00 9 Rp 000
1.561.86 7 59.40 4 46.38 2
530 .60 3 62 .50 2 59 .18 5
1.667.65 3
652 .29 0
11 5.742.21 6
4 7.431 .54 0
30 0.000.00 0 5 0.000.00 0 3 2.145.53 9 -
18 0.000 .00 0 5 0.000 .00 0 3 0.157 .80 8 1 0.000 .00 0
38 2.145.53 9
27 0.157 .80 8
49 8.991.57 9
31 8.389 .68 4
Cash in b an ks - third p arties (Co ntinued) U.S. Do lla r (N ote 37 ) PT Ban k Neg ara Indone sia (Pe rsero) Tbk PT Ban k Ke sa wan Tbk PT Ban k Arth a Graha Inte rnasion al Tbk Subto tal Total - C ash in banks Time deposits - third pa rties Rup ia h PT Ban k Neg ara Indone sia (Pe rsero) Tbk PT Ban k Victoria Tbk PT Ban k Windu Kentjana Interna tional Tbk PT Ban k Cap ital Indon esia Tbk Total - D ep osits Total
Deposito berjangka waktu 7 hari sampai dengan tiga (3) bulan dengan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5,50% - 9,00%.
Deposits have terms of seven days until three (3) months with average interest rate of 5.50% 9.00% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo kas dalam mata uang asing masing-masing adalah sebesar US$ 185.480 dan US$ 69.392 (Catatan 37).
As of December 31, 2010 and 2009, cash denominated in foreign currency amounted to US$ 185,480 and US$ 69,392, respectively (Note 37).
Investasi Jangka Pendek
5.
Short-term Investments
Investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk dengan jangka waktu 1 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2011.
As of December 31, 2010, the Company’s shortterm investments consist of time deposits placed in PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk with 1 year term and will mature on November 25, 2011.
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebesar 6,00%.
Interest rate per annum for time deposit is 6.00%.
Piutang Usaha
6.
Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:
Trade Accounts Receivable The details of trade accounts receivable are as follows:
2010 Rp 000
2009 Rp 000
a. Berdasarkan pelanggan PT PT PT PT PT PT
W ilmar Nabati Indonesia Surya Inti Sejahtera Surya Selaras Abadi Cipta K arya Internusa Sinar A lam Perm ai Tunas Agro Subur
Jum lah
a. By debtor 12.962.781 8.277.880 7.704.170 5.947.740 3.680.000 952.674
34.124.841 -
39.525.245
34.124.841
- 47 -
PT PT PT PT PT PT Total
W ilmar Nabati Indones ia Surya Inti Sejahtera Surya Selaras Abadi Cipta Karya Internus a Sinar Alam Perm ai Tunas Agro Subur
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 6.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang Usaha (Lanjutan)
6. 201 0 Rp 000
Trade Accounts Receivable (Continued) 2 00 9 Rp 0 00
b. Berdas ark an um ur
7.
b. By age
Be lu m jat uh tem po Ja tuh te mp o Diba wah 30 h ari
1 8.1 15 .39 2 2 1.4 09 .85 3
Ju mlah
3 9.5 25 .24 5
3 4.1 24. 841 3 4.1 24. 841
Curren t Pa st du e L ess th an 30 days Tota l
Seluruh piutang usaha adalah dalam Rupiah.
All trade accounts receivables are denominated in Rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all trade accounts receivables are collectible, thus no allowance for doubtful accounts was provided.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 17).
Trade accounts receivable are used as collateral on subsidiaries’ bank loans (Note 17).
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi yang signifikan pada piutang usaha dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.
Piutang Lain-lain
7. 2010 Rp 000
Lancar Pihak ketiga CV Kapuas Jaya Karyawan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 15.000 ribu) Jumlah
Other Accounts Receivable 2009 Rp 000
2.063.532 1.423.752
4.115.900 849.320
886.594
5.113.225
4.373.878
10.078.445
Current Third parties CV Kapuas Jaya Employees Others (below Rp 15,000 thousand each) Total
Tidak lancar Pihak hubungan istimewa (Catatan 36) PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
25.965.659
25.408.450
Noncurrent Related parties (Note 36) PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
Jumlah
30.339.537
35.486.895
Total
Seluruh piutang lain-lain adalah dalam Rupiah.
All other accounts receivables are denominated in Rupiah.
Piutang lain-lain pihak hubungan istimewa merupakan penjualan atas bahan baku tidak langsung dan pinjaman sementara untuk kegiatan operasional pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Other accounts receivable from related parties arise mainly from sale of indirect materials and indirect loans for other operational related activities of the Group with its related parties.
- 48 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 7.
8.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Piutang Lain-lain (Lanjutan)
7.
Piutang lain-lain tidak dijamin, tidak memiliki bunga dan tidak memiliki jadwal pembayaran tertentu, kecuali piutang kepada PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang mempunyai jangka waktu pengembalian yaitu tanggal 12 Januari 2011. Pada tanggal 25 Februari 2011 piutang PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang telah diselesaikan.
These receivables from related parties are unsecured, non-interest bearing and have no definite repayment terms, except for receivables from PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, a related party, which is due on January 12, 2011. On February 25, 2011, receivable from PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang has been collected.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that all the above receivables are collectible, thus no allowance for doubtful accounts was provided.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under terms and conditions similar to those done with third parties.
Persediaan
8. 2010 Rp 000
9.
Other Accounts Receivable (Continued)
Inventories 2009 Rp 000
Pupuk dan pestisida Barang jadi Suku cadang Minyak dan oli Lain-lain
35.334.234 16.398.563 4.771.539 1.857.867 10.198.513
13.152.973 9.299.380 3.239.426 2.197.839 4.250.760
Fertilizer and pesticides Finished goods Spareparts Gasoline and lubricant Others
Jumlah
68.560.716
32.140.378
Total
Barang jadi terdiri dari minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti sawit (kernel).
Finished goods consist of crude palm oil and kernel.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan tidak diasuransikan.
As of December 31, 2010 and 2009, the inventories are not insured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (amount recoverable).
Management believes that the carrying value of inventories does not exceed its replacement cost or recoverable amounts from the sale or use of the assets.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 17).
Inventories are used as collateral on certain bank loans (Note 17).
Aset Lancar Lain-lain
9. 2010 Rp '000
Uang muka kontraktor Uang muka pembelian bibit Bunga yang masih diterima Lain-lain Jumlah
Other Current Assets
2009 Rp '000
5.498.117 2.000.000 1.659.915 6.816.498
2.662.654 553.510 2.797.936
Advances to contractors Advances for purchase of nursery Accrued interest income Others
15.974.530
6.014.100
Jumlah
- 49 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 9.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Lancar Lain-lain (Lanjutan)
9.
Other Current Assets (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo aset lancar lain-lain dalam Rupiah
10.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of other current assets are denominated in Rupiah
Tanaman Perkebunan
10.
Tanaman perkebunan merupakan kelapa sawit yang terdiri dari:
Plantations
tanaman
Plantations are palm plantations which consist of:
Tanaman Telah Menghasilkan
Mature Plantations
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp 000 Biaya perolehan/At cost Akumulas i am ortisas i/ Ac cumulated amortization
175.341.483
Nilai buku/Net book value
128.387.770
Perubahan selama 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deduc tions Rec lassification Rp 000 Rp 000 Rp 000 -
46.953.713
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp 000 Biaya perolehan/At cost Akumulas i am ortisas i/ Ac cumulated amortization
153.774.127
Nilai buku/Net book value
115.587.979
-
12.504.004
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp 000
74.738.572
-
250.080.055
-
59.457.717 190.622.338
Perubahan selama 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deduc tions Rec lassification Rp 000 Rp 000 Rp 000 -
38.186.148
-
8.767.565
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp 000
21.567.356
-
-
175.341.483 46.953.713 128.387.770
Beban amortisasi tanaman telah menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar Rp 12.504.004 ribu untuk tahun 2010 serta Rp 8.767.565 ribu untuk tahun 2009 (Catatan 28).
Amortization of mature plantations charged to cost of goods sold amounted to Rp 12,504,004 thousand in 2010 and Rp 8,767,565 thousand in 2009 (Note 28).
Rincian luas lahan yang ditanami atas tanaman telah menghasilkan menurut lokasi operasi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of planted area of mature plantations based on the Group’s operational locations are as follows:
Lokasi Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimatan Tengah Tanjung Jorong, Kabupaten Kotawaringin Timur Kecamatan Parenggean Jumlah
2010 (dalam hektar)/ (in hectares)
2009 (dalam hektar)/ (in hectares)
7.917
7.542
6.094
5.333
500 14.511
- 50 -
12.875
Location Katingan, Kotawaringin Timur Regency, Kalimatan Tengah Province Kumai, Kotawaringin Barat Regency, Kalimatan Tengah Province Tanjung Jorong, Kabupaten Kotawaringin Timur Kecamatan Parenggean Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 10.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Tanaman Perkebunan (Lanjutan)
10.
Plantations (Continued)
Tanaman Belum Menghasilkan
Immature Plantations
Mutasi tanaman belum menghasilkan adalah sebagai berikut:
The movement of immature plantations account is as follows:
2010 Rp 000
2009 Rp 000
Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan
571.460.549 448.312.170 (74.738.572)
372.062.012 220.965.893 (21.567.356)
Balance at the beginning of the year Additional costs Reclasification at the end of the year
Jumlah
945.034.147
571.460.549
Total
Penambahan biaya termasuk biaya pinjaman atas hutang bank masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 8.797.656 ribu dan Rp 4.608.807 ribu.
Additional costs include capitalized borrowing costs on loans amounting to Rp 8,797,656 thousand and Rp 4,608,807 thousand in 2010 and 2009, respectively.
Rincian luas lahan yang ditanami atas tanaman belum menghasilkan menurut lokasi operasi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of planted area of immature plantations based on the Company and its subsidiaries’ locations are as follows:
Lokasi
2010 (dalam hektar)/ (in hectares)
2009 (dalam hektar)/ (in hectares)
Kabupaten Kotawaringin Timur Kecamatan Parenggean Kecamatan Katingan Kabupaten Kotawaringin Barat Kecamatan Kumai Kabupaten Kapuas Kecamatan Kapuas Tengah Kabupaten Kutai Kecamatan Tabang
18.025
9.817
Jumlah
33.686
26.427
Tanaman perkebunan digunakan jaminan hutang bank (Catatan 17).
4.757 4.146
5.122 4.521
2.912
3.391
3.846
3.576
Location Kotawaringin Timur Regency Parenggean District Katingan District Kotawaringin Barat Regency Kumai District Kapuas Regency Kapuas Tengah District Kutai Regency Tabang District Total
sebagai
The plantations are used as collateral for bank loans (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, perkebunan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), pihak ketiga, dengan nilai polis pertanggungan masing-masing sebesar Rp 29.240.000 ribu dan Rp 42.857.800 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, certain plantations are covered by insurance against losses from fire, plant disease and other property risks under the blanket policies with PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), third party, with an insurance coverage totaling to Rp 29,240,000 thousand and Rp 42,857,800 thousand, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses that might arise from certain risks on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman perkebunan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, oleh karena itu, tanaman perkebunan tidak perlu dilakukan pencadangan kerugian.
Management believes that the carrying value of plantations does not exceed the replacement costs or recoverable amounts from the sale or use of the assets as of December 31, 2010 and 2009, thus, there is no impairment loss recognized.
- 51 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 11.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap
11.
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp 000 Nilai tercatat/At cost Pemilikan langsung/Direct acquisitions Tanah/Land Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements Mesin/Machineries Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Peralatan dan perabot/ Furniture, fixtures and equipment
Property, Plant and Equipment
Perubahan selama 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Rp 000 Rp 000 Rp 000
9.079.871
1.400.000
-
120.823.493 114.537.608
14.653.544 2.492.468
-
49.827.384
10.002.070
11.459.426
3.360.372
Jumlah/Subtotal Aset sewa pembiayaan/Leased assets Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Aset dalam penyelesaian/ Constructions in progress Bangunan dan prasarana/ Building and land improvements
305.727.782
31.908.454
28.637.258
6.704.351
45.362.493
37.464.513
Jumlah/Total
379.727.533
76.077.318
15.107.967 21.641.174
5.716.303 6.229.344
31.404.497
7.811.979
Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation Pemilikan langsung/Direct acquisitions Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements Mesin/Machineries Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Peralatan dan perabot/ Furniture,fixtures and equipment
5.677.771
2.972.491
Jumlah/Total Aset sewa pembiayaan/Leased assets Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment
73.831.409
22.730.117
4.977.094
2.544.704
Jumlah/Total
78.808.503
25.274.821
Nilai Buku/Net Book Value
300.919.030
(836.083) (836.083)
-
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp 000
10.479.871
7.676.392 1.771
143.153.429 117.031.847
2.390.582
61.383.953
-
14.819.798
10.068.745
346.868.898
-
(2.390.582)
32.951.027
-
(7.678.163)
75.148.843
(836.083)
(717.239) (717.239)
(717.239)
-
454.968.768
-
20.824.270 27.870.518
967.069
39.466.306
-
8.650.262
967.069
96.811.356
(967.070)
6.554.728
-
103.366.084 351.602.684
- 52 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 11.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap (Lanjutan)
11.
Perubahan selama 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Rp 000 Rp 000 Rp 000
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp 000 Nilai tercatat/At cost Pemilikan langsung/Direct acquisitions Tanah/Land Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements Mesin/Machineries Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Peralatan dan perabot/ Furniture, fixtures and equipment
Property, Plant and Equipment (Continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp 000
7.968.871
1.111.000
-
105.808.535 112.907.582
2.377.533 1.511.611
-
39.684.632
10.142.752
-
-
49.827.384
8.545.425
2.914.001
-
-
11.459.426
Jumlah/Subtotal Aset sewa pembiayaan/Leased assets Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Aset dalam penyelesaian/ Constructions in progress Bangunan dan prasarana/ Building and land improvements Mesin/Machineries
274.915.045
18.056.897
-
21.725.907
6.911.351
-
20.927.000 -
37.072.918 118.415
-
Jumlah/Total
317.567.952
62.159.581
-
-
379.727.533
9.859.323 15.462.870
5.248.644 6.178.304
-
-
15.107.967 21.641.174
26.500.248
4.904.249
-
-
31.404.497
Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation Pemilikan langsung/Direct acquisitions Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements Mesin/Machineries Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment Peralatan dan perabot/ Furniture,fixtures and equipment
12.637.425 118.415
12.755.840
-
(12.637.425) (118.415)
9.079.871 120.823.493 114.537.608
305.727.782
28.637.258
45.362.493 -
3.934.297
1.743.474
-
-
5.677.771
Jumlah/Total Aset sewa pembiayaan/Leased assets Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment
55.756.738
18.074.671
-
-
73.831.409
1.858.620
3.118.474
-
-
4.977.094
Jumlah/Total
57.615.358
21.193.145
-
-
78.808.503
Nilai Buku/Net Book Value
259.952.594
300.919.030
Penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation is allocated as follows:
2010 Rp 000
2009 Rp 000
Beban pokok penjualan (Catatan 28) Beban umum dan administrasi (Catatan 29)
15.921.398 9.353.423
13.618.267 7.574.878
Cost of goods sold (Note 28) General and administrative expense (Note 29)
Jumlah
25.274.821
21.193.145
Total
Certain property and equipment are used as collateral on bank loans (Notes 17), finance lease liabilities (Note 20), and vehicle purchase loans (Note 21).
Sebagian aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 17), kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 20) dan hutang pembelian kendaraan (Catatan 21).
- 53 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 11.
12.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset Tetap (Lanjutan)
11.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap telah diasuransikan terhadap kerugian atas kebakaran, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis kepada beberapa perusahaan asuransi, seluruhnya pihak ketiga, diantaranya PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Mitsui Sumitomo Indonesia dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 245.231.286 ribu dan Rp 181.426.292 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, property, plant and equipment are insured against losses from fire, theft and other property risks under blanket policies with certain insurance companies, among others, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata and PT Mitsui Sumitomo Indonesia, third parties, for a total coverage of Rp 245,231,286 thousand and Rp 181,426,292 thousand, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses that might arise from such risks on the property, plant and equipment insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property, plant and equipment as of December 31, 2010 and 2009.
Aset Tidak Berwujud
12. 2010 Rp 000
Nilai perolehan Dikurangi: Akumulasi amortisasi Saldo awal Beban amortisasi Saldo akhir Jumlah - bersih Cadangan penurunan nilai Jumlah - bersih
13.
Property, Plant and Equipment (Continued)
Intangible Assets
2009 Rp 000
77.052.000
77.052.000
5.778.900 3.852.600
1.926.300 3.852.600
9.631.500
5.778.900
67.420.500 11.199.400
71.273.100 11.199.400
56.221.100
60.073.700
Cost Less: Accumulated amortization Beginning balance Amortization expense Ending balance Net Impairment loss reserved Net carrying value
Merupakan aset tidak berwujud yang berasal dari akuisisi anak perusahaan pada tahun 2008 yaitu PT Satria Manunggal Sejahtera dan PT Agrolestari Kencana Makmur.
This represent intangible assets of acquired subsidiaries in 2008, PT Satria Manunggal Sejahtera and PT Agrolestari Kencana Makmur.
Beban diamortisasi aset tidak berwujud ini dibukukan sebagai bagian dari beban lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Amortization of these intangible assets are recorded as part of other expenses in the consolidated statement of income.
Aset Tidak Lancar Lainnya – Lain-lain
13.
Other Noncurrent Assets – Others These mainly represent expenses related to processing of landrights. Other noncurrent assets – others include the Company’s estimated claims for tax year 2009 amounting to Rp 15,304,434 thousand (Note 32).
Aset lain-lain sebagian besar merupakan perolehan Hak Guna Usaha dalam proses. Aset tidak lancar lainnya – lain-lain termasuk estimasi tagihan pajak Perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 15.304.434 ribu (Catatan 32).
- 54 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 14.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Usaha – Pihak Ketiga
14.
Trade Accounts Payable – Third Parties This account mainly consists of amounts due to suppliers for purchases of oil palm products, fertilizers and other plantation supplies, with details as follows:
Akun ini terutama merupakan hutang atas pembelian produk kelapa sawit, pupuk dan peralatan perkebunan lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp 000
2009 Rp 000
a. Berdasarkan pemasok PT Pupuk Hikay PT Kalsum Prima Lestari CV Rimba Lestari PT Taiko Persada Indoprima PT Rolinex Kimia Nusamas PT Bukit Intan Indoperkasa PT Azkow / Askow PT Sentana Adi DP CV Mentari PT Fajar Bumi Jaya PT Anugerah Kaltim Sejahtera PT Goautama Sinar Batuah KPPS Medan CV Gemilang PT Armada Tunas Jaya CV Sikembar Putra UD Gas Diesel PT Sumber Agrindo Sejahtera PT Sinar utama PT Sari Anjir Serapat PT Ronauli Sumberkarya Lestari PT Jasa Karya Ekspedisi Koperasi Rukmana Sari CV Hartora PT Multi Superindo Manunggal CV Sigit Putra PT Kapuas Intan Utama UD Megah Mandiri PT Teknindo Sarana CV Harindo PT Dwijaya Eka Prima Yanto D. Lento Toko Nanang CV Bilah Agung Perkasa PT Putrisari Kimianusa PT Pemuda Baja Raya PT Tiga Bunga Sakti PT Sinar Agro Raksa PT Agritama Multisarana Darwanto PT Tunas Jaya PT Akasia Rimba Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000 ribu) Jumlah
a. By supplier 81.649.699 8.434.820 7.550.928 7.981.050 6.939.076 6.394.377 5.463.823 4.039.604 4.038.478 2.410.991 2.388.692 2.084.167 1.980.000 1.950.000 1.883.698 1.860.934 1.849.853 1.541.601 1.426.660 1.317.143 1.240.111 1.239.490 1.213.324 947.238 856.348 844.306 783.160 779.985 751.825 664.050 640.952 630.940 612.804 594.945 569.728 535.625 533.742 511.200 211.852 190.782 -
32.114.839 6.407.487 2.656.993 6.906.328 362.482 755.972 46.356 43.096 1.493.136 1.043.251 515.046 548.571 133.093 41.691 946.083 782.365 37.685 320.827 578.015 1.495.890 80.279 877.132 675.060 3.243.954 2.542.243
PT Pupuk Hikay PT Kalsum Prima Lestari CV Rimba Lestari PT Taiko Persada Indoprima PT Rolinex Kimia Nusamas PT Bukit Intan Indoperkasa PT Azkow / Askow PT Sentana Adi DP CV Mentari PT Fajar Bumi Jaya PT Anugerah Kaltim Sejahtera PT Goautama Sinar Batuah KPPS Medan CV Gemilang PT Armada Tunas Jaya CV Sikembar Putra UD Gas Diesel PT Sumber Agrindo Sejahtera PT Sinar utama PT Sari Anjir Serapat PT Ronauli Sumberkarya Lestari PT Jasa Karya Ekspedisi Koperasi Rukmana Sari CV Hartora PT Multi Superindo Manunggal CV Sigit Putra PT Kapuas Intan Utama UD Megah Mandiri PT Teknindo Sarana CV Harindo PT Dwijaya Eka Prima Yanto D. Lento Toko Nanang CV Bilah Agung Perkasa PT Putrisari Kimianusa PT Pemuda Baja Raya PT Tiga Bunga Sakti PT Sinar Agro Raksa PT Agritama Multisarana Darwanto PT Tunas Jaya PT Akasia Rimba
20.760.530
17.007.237
Others (below Rp 500,000 thousand each)
188.298.531
81.655.110
Total
b. Berdasarkan umur
b. By age
Belum jatuh tempo Jatuh tempo Dibawah 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Diatas 90 hari
118.346.885
24.850.746
33.118.369 23.649.615 9.471.897 3.711.765
12.654.294 12.757.346 31.217.509 175.215
Current Past due Below 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Above 90 days
Jumlah
188.298.531
81.655.110
Total
- 55 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 14.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Usaha – Pihak Ketiga (Lanjutan)
14.
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of trade accounts payable in foreign currency amounted to US$ 253,376 and US$ 3,211,651, respectively (Note 37).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang usaha dalam mata uang asing masing-masing sebesar US$ 253.376 dan US$ 3.211.651 (Catatan 37).
15.
Hutang Pajak
15. 2010 Rp 000
Pajak penghasilan badan: Perusahaan
Trade Accounts Payable – Third Parties (Continued)
Taxes Payable
2009 Rp 000
117.313
-
Corporate income taxes: The Company
Anak perusahaan BLP BHL
386.007 19.363.284
3.091.293 28.365.340
The subsidiaries BLP BHL
Jumlah (Catatan 32)
19.866.604
31.456.633
Sub total (Note 32)
72.896 1.501.844 1.892.548 7.666.179 1.661.753
4.630.260 230.683 5.961.143 117.803
12.795.220
10.939.889
17.918.178
6.388.416
Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah Pajak Pertambahan Nilai - bersih SKPKB - PPN BLP BHL Jumlah (Catatan 29) Jumlah
9.232.906 2.076.349
-
11.309.255
-
61.889.257
48.784.938
Income taxes: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Sub total Value Added Tax - net Tax Assessment - VAT BLP BHL Sub total (Note 29) Total
The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiaries’ own calculation of tax liabilities (self assessment). Based on the Third Amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the Tax Authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
- 56 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15.
16.
17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Pajak (Lanjutan)
15.
Taxes Payable (Continued)
Pada tanggal 29 Desember 2010, Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah telah mengeluarkan SKPKB PPN No. 00086/207/01/712/10 atas BHL untuk masa pajak Januari-Desember 2001 sebesar Rp 2.076.349 ribu. BHL telah membukukan SKPKB tersebut dalam beban usaha pada laba rugi tahun berjalan (Catatan 29).
On December 29, 2010, the Directorate General of Taxation of South and Central Kalimantan has issued an Underpayment Tax Assessment of VAT No. 00086/207/01/712/10 on BHL for the tax period January to December 2001 amounting to Rp 2,076,349 thousand. BHL has recorded the underpayment tax assessments as part of operating expenses in the current operations (Note 29).
Pada tanggal 1 Desember 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah telah mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00021/207/08/713/09 atas BLP, anak perusahaan, untuk masa pajak JanuariDesember 2008 sebesar Rp 9.232.906 ribu. Atas SKPKB tersebut, BLP telah mengajukan keberatan melalui surat No. 001/BLP-TAX/2009 tanggal 15 Februari 2010. Pengajuan keberatan tersebut telah ditolak oleh Direktorat Jendral Pajak berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak No. KEP-30/WPJ.29/2011 tanggal 21 Januari 2011. Atas keputusan ini, BLP telah membukukan SKPKB sebesar Rp 9.232.906 ribu sebagai bagian dari beban usaha dalam laporan laba rugi tahun berjalan (Catatan 29).
On December 1, 2009, Directorate General of Taxation of South and Central Kalimantan has issued an Underpayment Tax Assessment of Value Added Tax (VAT) No. 00021/207/08/ 713/09 on BLP, a subsidiary, for the tax period January to December 2008 amounting to Rp 9,232,906 thousand. BLP has filed the appeal on the said tax assessment, through its letter No. 001/BLP-TAX/2009 dated February 15, 2010. The appeal has been rejected by the Directorate General of Taxation through its Decision Letter No. KEP-30/WPJ.29/2011 dated January 21, 2011. BLP has recorded the underpayment tax assessment amounting to Rp 9,232,906 thousand as part of operating expenses in the current operations (Note 29).
Biaya yang masih harus dibayar
16.
Accrued Expenses
Biaya yang masih harus dibayar sebagian besar merupakan biaya bunga pinjaman, biaya gaji dan upah.
Accrued expenses mainly represent borrowing cost, salaries expense and wages.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, biaya yang masih harus dibayar dalam mata uang asing masing-masing adalah sebesar US$ 26.306 dan US$ 81.850 (Catatan 37).
As of December 31, 2010 and 2009, accrued expenses in foreign currency amounted to US$ 26,306 and US$ 81,850 (Note 37), respectively.
Hutang Bank
17. 2010 Rp 000
Hutang bank jangka pendek Pihak ketiga Rupiah Citibank N.A., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Agroniaga Tbk Jumlah
Bank Loans
2009 Rp 000
144.000.000 56.110.000 8.002.393 8.000.000 4.338.398
8.301.524 8.000.000 4.984.551
220.450.791
21.286.075
- 57 -
Short-term bank loans Third parties Rupiah Citibank N.A., Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Agroniaga Tbk Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17. 2010 Rp 000
Hutang bank jangka pendek (Lanjutan) Pihak ketiga (Lanjutan) Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah Jumlah - hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang Bagian hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Maybank International (L) Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah Jumlah
Bank Loans (Continued)
2009 Rp 000
8.991.000 8.991.000
9.400.000 58.280.000 4.371.000 72.051.000
229.441.791
93.337.075
Short-term bank loans (Continued) Third parties (Continued) U.S. Dollar (Note 37) PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Total Total - short-term bank loans Long term bank loans Current portion of long term bank loans Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
81.744.541 1.111.111 95.339 -
42.357.812 97.020 370.000 1.220.868 733.676
82.950.991
44.779.376
8.991.000 8.991.000
5.640.000 15.194.931 2.833.823 23.668.754
U.S. Dollar (Note 37) Maybank International (L) Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Total
91.941.991
68.448.130
Total
Total
Bagian kewajiban jangka panjang setelah dikurangi dengan bagian yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Kesawan Tbk Jumlah
177.931.416 114.993 178.046.409
115.603.890 11.738.824 2.680.758 130.023.472
Long term bank loans - net current portion Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Kesawan Tbk Total
Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Maybank International (L) Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah
24.725.250 24.725.250
39.010.000 142.957.100 42.389.576 224.356.676
U.S. Dollar (Note 37) Maybank International (L) Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Total
Jumlah
202.771.659
354.380.148
Total
Jumlah hutang bank jangka panjang
294.713.650
422.828.278
Total long term liabilities
524.155.441
516.165.353
Jumlah
- 58 -
Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:
Details of the bank loans are as follows:
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI)
a.
a.
Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari BNI adalah fasilitas Kredit Modal Kerja pada tanggal 22 Februari 2005, dengan jumlah maksimum kredit sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi UD$ 4.200.000 dan diperpanjang beberapa kali.
The loan Company obtained from BNI a Working Capital Loan facility on February 22, 2005, with maximum loan amounting to US$ 1,000,000. The facility was used as additional working capital. The loan facility has been increased to US$ 4,200,000 and has been extended several times.
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas diubah dimana jatuh tempo menjadi pada tanggal 21 Februari 2011, serta melakukan konversi atas seluruh saldo pinjaman sebesar US$ 4.200.000 menjadi Rp 38.010.000 ribu. Sehubungan dengan perpanjangan fasilitas kredit masih dalam proses, pada tanggal 9 Februari 2011 fasilitas kredit ini telah diperpanjang sementara untuk jangka waktu satu bulan sampai dengan 21 Maret 2011.
On June 24, 2010, the loan facility has been converted from US$ 4,200,000 to Rp 38,010,000 thousand, and the maturity has been extended to February 21, 2011, On Februari 9, 2011, the loan facility has been temporarily extended further until March 21, 2011.
Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini dalam mata uang Rupiah adalah sebesar 11,00% pada tahun 2010, sedangkan dalam mata uang US Dolar sebelum konversi ke mata uang Rupiah berkisar antara 8,50%-9,50% dan 9,50%-10,00% untuk tahun 2010 dan 2009.
The interest rate per annum for loan facility in Rupiah currency is 11.00% for 2010, while in U.S. Dollar currency, prior to conversion to Rupiah currency, range from 8.50%-9.50% and 9.50%-10.00% in 2010 and 2009, respectively.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 38.010.000 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 4.200.000.
The outstanding loan as of December 31, 2010 amounted to Rp 38,010,000 thousand, meanwhile as of December 31, 2009 amounted to US$ 4,200,000.
Fasilitas kredit dari BNI dijamin dengan aset tetap milik Perusahaan berupa sebidang tanah seluas 64,52 hektar termasuk bangunan yang terletak di Desa Bedaun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, persediaan (Catatan 8), mesin, peralatan dan kendaraan (Catatan 11); jaminan perusahaan dari anak perusahaan, BLP dan WJU, serta jaminan pribadi dari Tjipto Widodo (Catatan 36). Fasilitas kredit ini juga dijamin dengan sebidang tanah milik BLP seluas 7.576,48 ha termasuk bangunan dan prasarana yang terletak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, serta sebidang tanah atas nama Tjipto Widodo seluas 989 m2 yang terletak di Bekasi, Jawa Barat (Catatan 36).
The loan facilities from BNI are secured by property, plant and equipment owned by the Company i.e. a parcel of land measuring 64.52 hectares including its building located at Bedaun Countryside, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, inventories (Note 8), machineries, equipment and vehicles (Note 11); corporate guarantee of the subsidiaries, BLP and WJU, and personal guarantee of Tjipto Widodo (Note 36). The loan facilities are also secured by a parcel of land, measuring 7,576.48 hectares including its future building and other infrastructures located at Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, and a parcel of land owned by Tjipto Widodo measuring 989 square meters located at Bekasi, West Jawa (Note 36).
- 59 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
b. Fasilitas kredit yang diterima BLP, anak perusahaan, dari BNI adalah:
b. The loan facilities received by BLP, a subsidiary, from BNI consist of the following:
1.
2.
1.
Kredit Investasi sebesar US$ 6.290.000 yang diterima pada tanggal 28 September 2006. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 7 tahun 9 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dibayar setiap triwulan dimulai pada bulan Desember 2006. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) kebun kelapa sawit seluas 5.002 hektar dari jumlah luas lokasi keseluruhan seluas 7.576,48 hektar yang berlokasi di Desa Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, termasuk bangunan BLP dan perumahan serta prasarana, mesin dan alat berat, kendaraan dan inventaris.
An Investment Loan Facility amounting to US$ 6,290,000. This facility has a term of 7 years and 9 months and is due on June 30, 2014. Loan installment is to paid quarterly starting December 2006. The purpose of the facility is to refinance acquisitions of palm plantations measuring 5,002 hectares from total 7,576.48 hectares located at Bedaun Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, including BLP’s building and housing, infrastructures, machinery and heavy equipment, vehicles and equipment.
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas di konversi atas sisa saldo pinjaman sebesar US$ 4.979.588 menjadi Rp 45.065.271 ribu.
On June 24, 2010, the outstanding loan amounting to US$ 4,979,588 has been converted to Rp 45,065,271 thousand.
Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini dalam mata uang Rupiah pada tahun 2010 adalah sebesar 11,50%, sedangkan dalam mata uang US Dollar pada tahun 2010 dan 2009 berkisar antara 8,50%-9,50% dan 9,50%-10,50%.
The interest rates per annum in 2010 is 11.50% for loan facility in Rupiah, while in 2010 and 2009 range from 8.50%-9.50% and 9.50%-10.50%, respectively, for loan facility in U.S. Dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 38.661.292 ribu dan US$ 5.215.462.
Outstanding loans at December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 38,661,292 thousand and US$ 5,215,462, respectively. 2.
Kredit Modal Kerja Aflopend dengan fasilitas maksimum Rp 60.000.000 ribu yang diterima pada tanggal 7 April 2009. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 30 Juni 2012 dengan masa tenggang selama 3 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian pupuk. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 36.600.000 ribu dan Rp 54.000.000 ribu. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar 11,50%-12,50%% dan 12,50%-14,00%.
- 60 -
A Nonrevolving Working Capital Facility obtained on April 7, 2009 with maximum loanable amount of Rp 60,000,000 thousand. The loan facility has a three (3) months grace period and will mature on June 30, 2012. This facility was used to finance the purchase of fertilizers. The outstanding loan at December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 36,600,000 thousand and Rp 54,000,000 thousand. The interest rates per annum in 2010 and 2009 range from 11.50%-12.50% and 12.50%-14.00%, respectively.
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
b.
b.
Fasilitas kredit yang diterima BLP, anak perusahaan, dari BNI adalah: (Lanjutan)
Both facilities obtained from BNI are secured by the assets owned by BLP consisting of a parcel of vacant land with area of 7,576.48 hectares which is located in Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, including buildings to be constructed thereon and palm plantation (Notes 10 and 11); inventories (Note 8); and corporate guarantees from the Company, BHL and PT Pranabumi Pratama, related parties (Note 36).
Kedua fasilitas kredit dari BNI dijamin dengan aset milik BLP berupa sebidang tanah kosong seluas 7.576,48 hektar yang terletak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah termasuk bangunan, benda tetap dan perkebunan kelapa sawit yang akan ada diatasnya (Catatan 10 dan 11); persediaan (Catatan 8); serta jaminan perusahaan dari Perusahaan, BHL dan PT Pranabumi Pratama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 36). c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: 1.
The loan facilities received by BLP, a subsidiary, from BNI consist of the following: (Continued)
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows:
1.
Kredit Investasi 1 yang diterima pada tanggal 24 Juni 2004 dengan jumlah kredit maksimum sebesar US$ 5.432.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 6 tahun termasuk masa tenggang 1 tahun yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) hutang kepada Springates Private Limited, Singapura atas pembangunan kebun kelapa sawit seluas 6.283 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Tingkat bunga per tahun berkisar antara 8,50%-9,50% dan 9,50%-10,50% untuk tahun 2010 dan 2009.
Investment Loan Facility 1 obtained on June 24, 2004 with a maximum loan amount of US$ 5,432,000. The facility has a 6 - year term including 1 year grace period and to be paid in quarterly installments. The facility was used to refinance the loans from Springates Private Limited, Singapore for the acquisition of palm plantations measuring 6,283 hectares located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province. The interest rates per annum range from 8.50%-9.50% and 9.50%-10.50% in 2010 and 2009, respectively.
This loan has been fully paid on June 23, 2010, while as of December 31, 2009, the outstanding loan amounted to US$ 685,876.
Pada tanggal 23 Juni 2010, fasilitas di atas telah dilunasi, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 685.876.
- 61 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan) 2.
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued) 2.
Kredit Investasi 2 yang diterima pada tanggal 24 Juni 2004 dengan fasilitas maksimum Rp 52.910.171 ribu. Fasilitas ini terdiri dari:
Investment Loan Facility 2 obtained on June 24, 2004 with maximum loanable amount of Rp 52,910,171 thousand. The facility consists of:
•
Kredit Investasi Pokok sebesar Rp 45.819.743 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman kredit masing-masing adalah sebesar Rp 16.777.914 ribu dan Rp 26.960.078 ribu.
•
Principal loan amounting to Rp 45,819,743 thousand. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding loans amounted to Rp 16,777,914 thousand and Rp 26,960,078 thousand, respectively.
•
Kredit Investasi IDC sebesar Rp 7.090.428 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar Rp 2.825.976 ribu dan Rp 4.401.624 ribu.
•
IDC amounting to Rp 7,090,428 thousand. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding loans amounted to Rp 2,825,976 thousand and Rp 4,401,624 thousand, respectively.
The facility has a term of 8.5 years including a 4 - year grace period and to be paid in quarterly installments. The facility was used to refinance plantations measuring 633 hectares located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province, construction of new manufacturing plant measuring 2,500 hectares, housing to be used also as office space, machinery and equipment, improvements, purchase of vehicles and heavy equipment. The interest rates per annum range from 11.50%-12.50% in 2010 and 12.50%14.50% in 2009.
Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 8,5 tahun termasuk masa tenggang selama 4 tahun yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan kembali perkebunan seluas 633 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah dan dalam bentuk pembangunan tanaman (area completing) baru seluas 2.500 hektar, pengadaan bangunan perumahan dan bangunan perusahaan, mesin-mesin dan peralatan, prasarana, pembelian kendaraan dan alat-alat berat. Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing berkisar antara 11,50%-12,50% dan 12,50%-14,50%.
- 62 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan) 3.
3.
Kredit Investasi 3 diterima pada tanggal 28 Juni 2007 dengan maksimum kredit sebesar US$ 7.534.434. Fasilitas ini terdiri dari: •
•
Kredit Investasi US$ 7.132.487.
Pokok
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued) Investment Loan Facility 3 obtained on June 28, 2007 with maximum loanable amount of US$ 7,534,434. The facility consists of: •
sebesar
Principal loan US$ 7,132,487.
amounting
to
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas dikonversi atas sisa saldo pinjaman sebesar US$ 6.802.469 menjadi Rp 61.562.344 ribu.
On June 24, 2010, the outstanding loan amounting to US$ 6,802,469 has been converted to Rp 61,562,344 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 59.797.594 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 6.867.469.
As of December 31, 2010 the outstanding loan amounted to Rp 59,797,594 thousand, while as of December 31, 2009, the outstanding loan amounted to US$ 6,867,469. •
Kredit IDC sebesar US$ 401.947
IDC amounting to US$ 401,947
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas dikonversi atas sisa saldo pinjaman sebesar US$ 382.947 menjadi Rp 3.465.670 ribu.
On June 24, 2010, the outstanding loan amounting to US$ 382,947 has been converted to Rp 3,465,670 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 3.275.622 ribu sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 389.947.
As of December 31, 2010 the outstanding loan amounted to Rp 3,275,622 thousand, while as of December 31, 2009, the outstanding loan is US$ 389,947.
Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 7,5 tahun termasuk masa tenggang sampai tanggal 28 Februari 2009 yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik kelapa sawit yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Tingkat bunga per tahun fasilitas dalam mata uang Rupiah adalah 11,50% pada tahun 2010, sedangkan dalam mata uang US Dolar berkisar antara 8,50%-9,50% dan 9,50%-10,50% pada tahun 2010 dan 2009.
The loan facility has a term of 7.5 years including a grace period until February 28, 2009 and to be paid in quarterly installments. The facility was used to finance the construction of palm factory located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province. The interest rates per annum for loan facility in Rupiah is 11.50% in 2010, while for loan facility in U.S. Dollar range from 8.50%-9.50% and 9.50%-10.50% in 2010 and 2009, respectively.
- 63 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan) 4.
4.
Kredit Investasi 4 yang diterima pada tanggal 28 Juni 2007 memiliki maksimum kredit sebesar US$ 6.270.105. Fasilitas ini terdiri dari: •
•
Kredit Investasi US$ 5.367.372.
Pokok
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued) Investment Loan Facility 4 obtained on June 28, 2007 with maximum loanable amount of US$ 6,270,105. The facility consists of: •
sebesar
Principal loan US$ 5,367,372.
amounting
to
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas dikonversi atas sisa saldo pinjaman sebesar US$ 3.381.000 menjadi Rp 30.598.050 ribu.
On June 24, 2010, the outstanding loan amounting to US$ 3,381,000 has been converted to Rp 30,598,050 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 37.353.050 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 3.381.000.
As of December 31, 2010 the outstanding loan amounted to Rp 37,353,050 thousand, while as of December 31, 2009, the outstanding loan amounted to US$ 3,381,000.
Kredit IDC US$ 902.733.
investasi
•
sebesar
IDC amounting to US$ 902,733.
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas dikonversi atas sisa saldo pinjaman sebesar US$ 376.748 menjadi Rp 3.409.569 ribu.
On June 24, 2010, the outstanding loan amounting to US$ 376,748 has been converted to Rp 3,409,569 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 4.984.509 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 284.930.
As of December 31, 2010 the outstanding loan amounted to Rp 4,984,509 thousand, while as of December 31, 2009, the outstanding loan amounted to US$ 284,930.
Fasilitas Kredit Investasi 4 ini baru ditarik pada bulan September 2008 dan sampai tanggal 31 Desember 2010 belum digunakan seluruhnya.
This Investment Loan Facility 4 was started to be drawn in September 2008, and has not been fully utilized as of December 31, 2010.
- 64 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued) The facility has a term of 10.50 years including a grace period until February 28, 2012 and to be paid in quarterly installments. The facility was used to finance the acquisition of plantations measuring 3,000 hectares, located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province including its building, heavy equipment, vehicles and equipment. The interest rates per annum for loan facility in Rupiah is 11.50% in 2010, while for loan facility in U.S. Dollar range from 8.50%-9.50% and 9.50%-10.50% in 2010 and 2009, respectively.
Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 10,50 tahun termasuk masa tenggang sampai tanggal 28 Pebruari 2012 yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perkebunan seluas 3.000 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah, pengadaan bangunan, alat-alat berat, kendaraan dan inventaris. Tingkat bunga per tahun fasilitas dalam mata uang Rupiah adalah 11,50% pada tahun 2010, sedangkan dalam mata uang US Dolar berkisar antara 8,50%-9,50% dan 9,50%-10,50% pada tahun 2010 dan 2009. 5.
5.
Kredit Modal Kerja dengan fasilitas maksimum US$ 2.000.000 yang diterima pada tanggal 13 Juni 2008. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo tanggal 12 Februari 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 24 Juni 2010. Fasilitas kredit ini digunakan untuk tambahan modal kerja biaya produksi, pembelian dan pengolahan TBS dari luar BHL.
Working Capital Loan facility obtained on June 13, 2008, with maximum loanable amount of US$ 2,000,000. The facility matures on February 12, 2010 and has been extended up to June 24, 2010. The loan facility was used as additional working capital for production, purchase and manufacture of fresh fruit bunches.
Pada tanggal 24 Juni 2010, fasilitas di atas diubah dimana jatuh tempo menjadi pada tanggal 21 Februari 2011, serta melakukan konversi atas saldo pinjaman sebesar US$ 2.000.000 menjadi Rp 18.100.000 ribu. Sehubungan dengan perpanjangan fasilitas kredit masih dalam proses, pada tanggal 9 Februari 2011 fasilitas kredit ini telah diperpanjang sementara untuk jangka waktu satu bulan sampai dengan 21 Maret 2011.
On June 24, 2010, the maturity date of the loan facility has been extended further until February 21, 2011, and converted the outstanding loan amounting to US$ 2,000,000 to Rp 18,100,000 thousand. On February 9, 2011, the maturity date of this loan facility has been temporarily extended further until March 21, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 18.100.000 ribu dan US$ 2.000.000.
The outstanding loan as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 18,100,000 thousand and US$ 2,000,000, respectively.
- 65 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
c.
c.
Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued) The interest rates per annum for loan facility in Rupiah currency in 2010 is 11.00%, while in U.S. Dollar currency range from 9.50%-10.00% in 2010 and 2009.
Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini dalam mata uang Rupiah pada tahun 2010 adalah sebesar 11,00%, sedangkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tahun 2010 dan 2009 berkisar antara 7,80%-9,50% dan 9,50% - 10,00%. 6.
6.
Kredit Modal Kerja Aflopend dengan fasilitas maksimum Rp 75.000.000 ribu yang diterima pada tanggal 7 April 2009. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 30 Juni 2012 dengan masa tenggang selama 3 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian pupuk.
Non-revolving working capital facility obtained on April 7, 2009, with maximum facility of Rp 75,000,000 thousand. The loan facility has a three (3) months grace period and will mature on June 30, 2012. This facility is used to finance the purchase of fertilizers.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 59.400.000 ribu dan Rp 72.600.000 ribu.
The outstanding loan at December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 59,400,000 thousand and Rp 72,600,000 thousand, respectively.
Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2010 dan 2009 berkisar antara 11,50%-12,50% dan 12,50%-14,00%.
The interest rates per annum in 2010 and 2009 range from 11.50%-12.50% and 12.50%-14.00%, respectively.
Seluruh fasilitas kredit yang diterima BHL dari BNI dijamin dengan aset milik BHL berupa piutang usaha (Catatan 6); persediaan (Catatan 8); bibit; tanah dan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah serta Desa Damar Makmur dan Tumbang Sanak, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, sebidang tanah hak guna bangunan yang terletak di Desa Pundu, Kecamatan Campaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, alat-alat berat, mesin dan peralatan pabrik (Catatan 10 dan 11); serta jaminan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Tjipto Widodo, dan gadai seluruh saham BHL yang dimiliki oleh PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama (Catatan 36).
All loan facilities obtained by BHL from BNI are secured by assets owned by BHL including trade accounts receivable (Note 6); inventories (Note 8); nursery; land and palm plantation located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency and Damar Makmur and Tumbang Sanak Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province, a parcel of land located at Pundu Countryside, Campaga Hulu District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province, heavy equipment, machineries, and factory equipment (Notes 10 and 11); and are guaranteed by the Company, personal guarantee by Tjipto Widodo, and BHL’s shares owned by PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama, related parties (Note 36).
- 66 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)
Pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan dari BNI mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan dan anak perusahaan (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, mengubah status hukum perusahaan, melakukan investasi, membagikan dividen, perubahan pengurus dan pemilikan saham, membubarkan diri, melakukan akuisisi tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI. Pada tahun 2009, BNI telah memberikan surat pembebasan (waiver) atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, perubahan susunan manajemen dan pemilikan saham, pembagian dividen, melakukan investasi serta menerima pinjaman dari bank lain. Disamping itu, membebaskan beberapa pembatasan, BNI menambahkan persyaratan baru tentang Cross Default.
The loans obtained by the Company and its subsidiaries from BNI, contain negative covenants which among others, restrict the Company and its subsidiaries to obtain or grant loans, act as guarantor, change the legal status of the company, to invest, distribute dividends, change in management and share ownership, conduct liquidation, conduct acquisitions without obtaining prior approval from BNI. In 2009, BNI has waived some negative covenants such as change in Articles of Association, change in the composition of management and share ownership, distribute dividends, invest and obtain loans from other banks. Besides some waivers, BNI has added new condition of Cross Default.
Disamping pembatasan di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan seperti rasio lancar (current ratio) tidak kurang dari 1, rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) tidak lebih dari 2,6. Rasio lancar Perusahaan, BLP dan BHL masing-masing adalah sebesar 2,92; 0,15; dan 0,48; pada tanggal 31 Desember 2010, serta sebesar 3,85; 0,26; dan 0,25 pada tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan, rasio hutang terhadap modal masing-masing adalah sebesar 0,90; 0.48; dan 0.71; pada tanggal 31 Desember 2010 serta sebesar 0,28; 0,89; dan 1,22 pada tanggal 31 Desember 2009.
Besides the above mentioned negative covenants, the Company and its subsidiaries are required to maintain financial ratios such as a current ratio of not less than 1 and a debt to equity ratio of not over than 2.6. The current ratios of the Company, BLP and BHL are 2.92; 0.15; and 0.48; respectively as of December 31, 2010, and 3.85; 0.26; and 0.25, respectively as of December 31, 2009. Meanwhile the debt to equity ratios are 0.90; 0.48 and 0.71; as of December 31, 2010, and 0.28; 0.89; and 1.22, respectively, as of December 31, 2009.
Meskipun BLP dan BHL belum memenuhi rasio keuangan yang diwajibkan dan mematuhi semua pembatasan dari BNI, anak perusahaan belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari BNI.
Despite of noncompliance by BLP and BHL with the required financial ratios and certain negative covenants from BNI, the subsidiaries have not received a statement of default from BNI.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BNI dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries have regularly paid all maturing principal and interest installments.
- 67 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
Citibank N.A., Jakarta (Citibank)
Citibank N.A., Jakarta (Citibank)
Pada tanggal 14 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka pendek tanpa jaminan dari Citibank sebesar US$ 16.000.000 yang dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Jangka waktu fasilitas ini adalah selama satu (1) tahun.
On July 14, 2010, the Company obtained unsecured shor-term loan facility with a total maximum loanable amount of US$16,000,000 which can be drawn in Rupiah and U.S. Dollar from Citibank. The term of the facility is one (1) year.
Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut melalui penarikan sebesar Rp 144.000.000 ribu pada tanggal 16 Juli 2010 dengan jangka waktu selama 6 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari 2011. Tingkat bunga yang berlaku untuk penarikan ini adalah sebesar 11,00% per tahun.
The Company has availed of Rp 144,000,000 thousand from this facility on July 16, 2010 for a 6 month term and will be due on January 17, 2011. The interest rate per annum for this withdrawal is 11.00%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman pada Citibank adalah sebesar Rp 144.000.000 ribu. Pada tanggal 17 Januari 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan.
As of December 31, 2010, the outstanding loan from Citibank amounted to Rp 144,000,000 thousand. On January 17, 2011, the loan has been fully paid by the Company.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Pada tanggal 13 Desember 2004, CIMB memberikan fasilitas Pinjaman Tetap kepada BLP, anak perusahaan sebesar Rp 9.500.000 ribu yang digunakan untuk modal kerja BLP. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 20 Maret 2009, dimana fasilitas ini dialokasikan menjadi:
On December 13, 2004, CIMB granted loan Fixed Loan Facility to BLP, a subsidiary amounting to Rp 9,500,000 thousand which was used as working capital of BLP. The loan facility has been extended several times, the latest of which was made on March 20, 2009, whereas this facility is allocated as follows:
a.
Fasilitas Pinjaman Rp 8.150.000 ribu
sebesar
a.
Fixed Loan Facility, with a maximum loan amounting to Rp 8,150,000 thousand
b.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) sebesar Rp 1.350.000 ribu
b.
PTK facility with a maximum amounting to Rp 1,350,000 thousand
Tetap
(PT)
Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 13 Desember 2009.
These two loans December 13, 2009.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi ini, BLP masih dalam tahap negosiasi dengan CIMB atas perpanjangan Fasilitas Pinjaman Tetap, sedangkan Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus telah dilunasi pada Januari 2010.
As of date of completion of the consolidated financial statements, BLP is still in negotiating with CIMB for the extension in the maturity date of the Fixed Loan Facility, while Pinjaman Transaksi Khusus was paid in January 2010.
- 68 -
facilities
matured
loan
on
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Continued)
Fasilitas Kredit dari CIMB dijamin dengan piutang usaha BLP (Catatan 6), jaminan perusahaan dari PT Wanaasri Fajarindo dan aset milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa tanah yang terletak di Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta atas nama Sardjono Widodo dan tanah yang terletak di Jl. Kompleks Perumahan Tering Hill Kelurahan Nongsa Kecamatan Nongsa, Batam, Propinsi Kep. Riau atas nama Ng Soat Lie (Catatan 36).
The loan facility is secured by trade receivables (Note 6), corporate guarantee by PT Wanaasri Fajarindo and assets owned by related parties including the land located at Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta under name of Sardjono Widodo and the land located at Jl. Kompleks Perumahan Tering Hill Kelurahan Nongsa District Nongsa, Batam, Kep. Riau Province under the name of Ng Soat Lie (Note 36).
Tingkat bunga per tahun untuk Fasilitas Pinjaman Tetap pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah berkisar antara 12,00%-15,00% dan 15,25%-17,00%, sementara untuk Fasilitas PTK adalah berkisar antara 15,25%-15,75%.
The interest rates per annum for Fixed Loan Facility in 2010 and 2009 range from 12.00%-15.00% and 15.25%-17.00%, respectively, while for PTK Facility in 2009 range from 15.25%-15.75%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 8.002.393 ribu untuk fasilitas PT, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 8.150.000 ribu dan Rp 151.524 ribu masing-masing untuk fasilitas PT dan PTK.
As of December 31, 2010, the outstanding Fixed Loan facility amounted to Rp 8,002,393 thousand, meanwhile as of December 31, 2009, the outstanding Fixed Loan and PTK amounted to Rp 8,150,000 thousand and Rp 151,524 thousand, respectively.
Pinjaman BLP dari CIMB mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjaminkan aset, merubah sifat dan kegiatan usaha, membagikan dividen, melakukan merger dan akuisisi tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB. Pada tahun 2008, CIMB telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.
The loans obtained by BLP from CIMB, contain negative covenants which among others, restrict BLP to obtain or grant loans, pledge the assets, change the nature and activities of the business, distribute dividends, conduct merger and acquisition without obtaining prior approval from CIMB. In 2008, CIMB has waived some negative covenants such as restriction on changing the Articles of Association, distribution of dividends and obtaining loan from other banks.
Disamping pembatasan di atas, BLP diminta untuk menempatkan dana pada rekeningnya di CIMB minimal sebesar Rp 400.000 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo kas BLP pada CIMB adalah sebesar Rp 99.962 ribu dan Rp 987.210 ribu.
Beside those covenants, BLP is required to place its funds at CIMB with a minimal amount of Rp 400,000 thousand. As of December 31, 2010 and 2009, cash balance at CIMB amounted to Rp 99,962 thousand and Rp 987,210 thousand, respectively.
Meskipun BLP belum mematuhi semua pembatasan dari CIMB, BLP belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari CIMB.
Despite of noncompliance by BLP with the required financial ratios and certain negative covenants from CIMB, BLP has not received a statement of default from CIMB.
- 69 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Continued)
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, BLP telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada CIMB dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, BLP has regularly paid all maturing principal and interest installments.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI)
Pada tanggal 29 Agustus 2006, ADS, anak perusahaan, menerima pinjaman berupa :
On August 29, 2006, ADS, a subsidiary, obtained the following loans:
a.
b.
b.
Fasilitas Fixed Loan (FL) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 6.125.000. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 84 bulan (7 tahun) termasuk masa tenggang selama 24 bulan (2 tahun) terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2006 dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Agustus 2013. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit yang berlokasi di Desa Tanjung Jurong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah.
Fixed Loan Facility with maximum loanable amount of US$ 6,125,000. The facility has a term of 84 months (7 years) including a 24months (2 years) grace period starting August 29, 2006 and will mature on August 29, 2013. The facility was used to finance the acquisition of palm plantations located at Tanjung Jurong Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province.
Pada tanggal 11 Desember 2008, fasilitas diatas diubah dimana masa tenggang sampai dengan 29 Agustus 2010 serta melakukan konversi atas sebagian saldo pinjaman sebesar US$ 1.000.000 menjadi Rupiah sebesar Rp 12.472.500 ribu.
On December 11, 2008, the terms of the loan facility above were amended wherein the grace period has been extended until August 29, 2010 and US$ 1,000,000 of the outstanding loan was converted to Rupiah amount of Rp 12,472,500 thousand.
Pada tanggal 24 November 2010, ADS telah melunasi seluruh saldo pinjaman, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 4.811.000 dan Rp 12.472.500 ribu.
On November 24, 2010, ADS has paid all the outstanding loan, meanwhile as of December 31, 2009, the outstanding loans amounted US$ 4,811,000 and Rp 12,472,500 thousand. c.
Fasilitas Revolving Loan (RL) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 465.000. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu dua belas (12) bulan dan telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir tanggal 29 Agustus 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Agustus 2010. Fasilitas ini digunakan melunasi IDC dari Fasilitas Fixed Loan. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 465.000. Pada tanggal 30 Agustus 2010, pinjaman ini telah dilunasi.
- 70 -
Revolving Loan (RL) Facility with maximum loanable amount of US$ 465,000. The facility has an initial term of twelve (12) months and has been extended several times with the latest extension made on August 29, 2009 and with maturity date on August 29, 2010. The facility was used to settle the IDC Fixed Loan Facility. As of December 31, 2009 the outstanding loan amounted to US$ 465,000. On August 30, 2010, this loan has been settled.
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI) (Lanjutan)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI) (Continued)
Tingkat bunga per tahun untuk fasilitas kredit dalam mata uang US Dolar pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing berkisar antara 8,50%10,00% dan 10,00%-12,00%, sedangkan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing berkisar antara 14,00%15,50% dan 15,50%-18,50%.
The interest rates per annum for facilities in U.S. Dollar currency are 8.50% - 10.00% and 10.00%-12.00% in 2010 and 2009, respectively, while the average interest rates per annum for Rupiah currency range from 14.00%-15.50% and 15.50%-18.50% in 2010 and 2009, respectively.
Kedua fasilitas kredit di atas dijamin dengan aset milik ADS berupa peralatan kebun serta sebidang tanah kosong yang akan dibangun perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Tanjung Jurong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah (Catatan 10 dan 11) serta jaminan pribadi dari Iman Faturachman dan aset milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 36) berupa empat (4) bidang tanah atas nama PT Intan Fajar yang terletak di Desa Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau dan dua (2) bidang tanah atas nama Iman Faturachman yang terletak di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah.
Both facilities above are secured by assets owned by ADS consisting of plant equipment and a parcel of land located at Tanjung Jurong Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province (Notes 10 and 11), personal guarantee of Iman Faturachman, and assets of related parties (Note 36) consisting of four (4) parcels of land under the name of PT Intan Fajar located at Countryside Nongsa, Batam, Kepulauan Riau Province and two (2) parcels of land under the name of Iman Faturachman located at Pundu Countryside, Cempaga District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province.
Pinjaman ADS dari BAGI mencakup persyaratan yang membatasi hak ADS (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, menyatakan pailit, menjaminkan aset, melakukan merger dan mengubah anggaran dasar tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BAGI. Pada tahun 2008, BAGI telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada ADS atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen.
The loans obtained by ADS from BAGI, contains negative covenants which among others, restrict the Company and its subsidiaries to obtain or grant loans, act as guarantor, declared bankruptcy, pledge the assets, conduct merger and change the Articles of Asociation without obtaining prior approval from BAGI. In 2008, BAGI has waived some negative covenants such as restriction in changing in the Articles of Association and distribution of dividends.
Disamping pembatasan di atas, ADS diwajibkan untuk memelihara rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari 2,5. Pada tanggal 31 Desember 2009, rasio hutang terhadap modal ADS adalah sebesar 24,94.
Besides the above mentioned negative covenants, ADS is required to maintain a debt to equity ratio of not over than 2.5. As of December 31, 2009, the debt to equity ratios of ADS is 24.94.
Meskipun ADS belum memenuhi rasio keuangan yang diwajibkan dan mematuhi semua pembatasan dari BAGI, ADS belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari BAGI. ADS telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BAGI dengan tepat waktu.
Despite of noncompliance by ADS with the required financial ratio and certain negative covenants from BAGI, ADS has not received a statement of default from BAGI. ADS has regularly paid all maturing principal and interest installments.
- 71 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan)
PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan)
Perusahaan menerima fasilitas kredit dari Bank Kesawan dalam bentuk sebagai berikut:
The Company obtained the following loan facilities from Bank Kesawan:
a.
Pada tanggal 21 November 2006, Fasilitas Demand Loan Revolving dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas mempunyai jangka waktu 1 tahun, dan telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir tanggal 31 Juli 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2011. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 6,50% dan 6,50%-8,50%. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 1.000.000.
a.
Revolving Demand Loan facility obtained on November 21, 2006, with maximum loanable amount of US$ 1,000,000. The facility has an initial term of 1 year and was extended several times with latest extension on July 31, 2010 and will mature on July 31, 2011. The interest rates per annum in 2010 and 2009 are 6.50% and 6.50%-8.50%, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loans amounted to US$ 1,000,000.
b.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Fasilitas Demand Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 3.000.000 ribu yang kemudian ditingkatkan lagi pada tanggal 27 Februari 2009 sebesar Rp 5.000.000 ribu sehingga seluruhnya menjadi Rp 8.000.000 ribu. Fasilitas telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir tanggal 31 Juli 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2011. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2010 dan 2009 berkisar antara 12,00%-14,00% dan 14,00%-17,50%. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 8.000.000 ribu.
b.
Demand Loan Facility obtained on July 31, 2008, with a maximum loanable amount of Rp 3,000,000 thousand, which was increased on February 27, 2009 by Rp 5,000,000 thousand, thus increasing the total loanable amount to Rp 8,000,000 thousand. The facility has been extended several times, the latest extension was made on July 31, 2010 and will mature on July 31, 2011. The interest rate per annum in 2010 and 2009 range from 12.00%-14.00% and 14.00%-17.50%, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loans amounted to Rp 8,000,000 thousand.
c.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Fasilitas Fixed Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 5.000.000 ribu. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2011. Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing berkisar antara 12,00%-14,00% dan 14,00%-17,50%. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 1.111.111 ribu dan Rp 2.777.778 ribu.
c.
Fixed Loan Facility on July 31, 2008, with maximum loanable amount of Rp 5,000,000 thousand. The facility has a term of three (3) years and will mature on August 31, 2010. The interest rates per annum for 2010 and 2009 range from 12.00%-14.00% and 14.00%-17.50%, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loans amounted to Rp 1,111,111 thousand and Rp 2,777,778 thousand, respectively.
- 72 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Bank Loans (Continued)
PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan) (Lanjutan)
PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan) (Continued)
Fasilitas Demand Loan masing-masing sebesar US$ 1.000.000 dan Rp 8.000.000 ribu yang diterima Perusahaan digunakan untuk modal kerja pabrik kelapa sawit, sedangkan fasilitas Fixed Loan sebesar Rp 5.000.000 ribu digunakan untuk pembelian unit ruang kantor Perusahaan lantai 7 di Menara Batavia.
The Demand Loan facilities amounting to US$ 1,000,000 and Rp 8,000,000 thousand were used as working capital for the palm oil factory, while the Fixed Loan facility amounting to Rp 5,000,000 thousand was used for the acquisition of the Company’s office space at 7th floor in Menara Batavia.
Fasilitas kredit dari Bank Kesawan dijamin dengan dua (2) unit kantor yang berlokasi di Menara Batavia Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta atas nama Perusahaan yang terletak di lantai 7 dan 22 (Catatan 11) dan PT Sumatera Timber Usaha Damai yang terletak di lantai 18 (Catatan 36).
The loan facilities from Bank Kesawan are secured with two (2) units of offices located at Menara Batavia Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang District, Jakarta, under the name of the Company which are located at 7th and 22nd floor (Note 11) and PT Sumatera Timber Usaha Damai which are located at 18th floor (Note 36).
Pinjaman Perusahaan dari Bank Kesawan mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, merubah anggaran dasar, perubahan susunan manajemen, membagikan dividen, menyatakan pailit, melakukan investasi, melakukan penggabungan usaha tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Kesawan. Pada tahun 2009, Bank Kesawan telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada Perusahaan atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, perubahan susunan manajemen, melakukan akuisisi, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.
The loans obtained by the Company from Bank Kesawan, contain negative covenants which among others, restrict the Company to obtain or grant loans, change the Articles of Association, change the composition of management, distribute dividends, conduct liquidation, conduct investment and merger without obtaining prior approval from Bank Kesawan. In 2009, Bank Kesawan has waived some negative covenants such as restriction on changing the Articles of Association, changing management, conducting acquisition, distribution of dividends and obtaining loans from other banks.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, Perusahaan telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Bank Kesawan dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has regularly paid all maturing principal and interest installments.
PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro)
PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro)
Pada tanggal 7 April 2006, BLP, anak perusahaan, menerima fasilitas kredit dari Bank Agro dalam bentuk:
On April 7, 2006, BLP, a subsidiary, obtained loan facilities from Bank Agro as follows:
a.
a.
Pinjaman Tetap Reguler (PTR) sebesar Rp 5.000.000 ribu yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini adalah satu (1) tahun, dan telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 7 April 2011.
- 73 -
Regular Fixed Loan Facility amounting to Rp 5,000,000 thousand for working capital. The facility has a term of one (1) year and was extended several times, the latest of which is until April 7, 2011.
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan) PT Bank (Lanjutan) b.
Agroniaga
17. Tbk
(Bank
Agro)
Bank Loans (Continued) PT Bank Agroniaga (Continued) b.
Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) sebesar Rp 11.000.000 ribu yang digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit seluas 907 hektar yang berlokasi di Desa Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah. Jangka waktu fasilitas PTA adalah empat (4) tahun sampai dengan 7 April 2010.
Tbk
(Bank
Agro)
Fixed Installment Loan amounting to Rp 11,000,000 thousand which was used for palm plantation measuring 907 hectares located at Kumai Hulu Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province. The facility has a term of four (4) years until April 7, 2010.
Pada tanggal 7 April 2010, fasilitas kredit PTA telah dilunasi.
On April 7, 2010, the PTA facility has been fully paid.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah perkebunan kelapa sawit BLP seluas 1.300,12 hektar (Catatan 10 dan 11) serta jaminan pribadi dari Eddy Simon dan jaminan perusahaan dari PT Pranabumi Pratama (Catatan 36).
Loan facilities are secured by a parcel of palm plantation measuring 1,300.12 hectares (Notes 10 and 11), personal guarantee by Eddy Simon, and corporate guarantee from PT Pranabumi Pratama (Note 36).
Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing berkisar antara 15,50% - 17,00% dan 17,00%-18,00% untuk fasilitas PTR serta 17,00% dan 17,50%-18,00% untuk fasilitas PTA.
The interest rates per annum in 2010 and 2009 range from 15.50% - 17.00% and 17.00% 18.00%, respectively, for Regular Fixed Loan Facility, and 17.00% and 17.50% - 18.00%, respectively, for Fixed Installment Loan.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman PTR adalah sebesar Rp 4.338.398 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman PTR dan PTA adalah masingmasing sebesar Rp 4.984.551 ribu dan Rp 1.220.868 ribu.
As of December 31, 2010, Regular Fixed Loan Facility has outstanding balance of Rp 4,338,398 thousand, while as of December 31, 2009, the outstanding balances for Regular Fixed Loan Facility and Fixed Installment Loan Facility amounted to Rp 4,984,551 thousand and Rp 1,220,868 thousand, respectively.
Pinjaman BLP dari Bank Agro mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, menyatakan pailit dan memindahtangankan barang agunan tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Agro. Pada tahun 2008, Bank Agro telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.
The loans obtained by BLP from Bank Agro, contain negative covenants which among others, restrict BLP to obtain or grant loans, acts as guarantor, conduct liquidation and transfer the collaterals without obtaining prior approval from Bank Agro. In 2008, Bank Agro has waived some negative covenants such as restrictions on changing the Articles of Association, distribution of dividends and obtaining loans from other banks.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, BLP telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Bank Agro dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, BLP has regularly paid all maturing principal and interest installments.
- 74 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan) Maybank International Malaysia (Maybank)
17. (L)
Ltd.,
Labuan,
Bank Loans (Continued) Maybank International Malaysia (Maybank)
(L)
Ltd.,
Labuan,
Pada tanggal 18 April 2007, BLP dan BHL, anak perusahaan, menerima fasilitas sebagai berikut:
On April 18, 2007, BLP and BHL, subsidaries, obtained term loan facilities from Maybank as follows:
a.
Fasilitas Term Loan (TL) untuk BLP dengan jumlah maksimum sebesar US$ 2.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu tujuh (7) tahun termasuk masa tenggang 2 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dilunasi dengan dua puluh (20) kali cicilan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai ekspansi kebun BLP di Kalimantan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 1.500.000 dan US$ 1.900.000.
a.
Term loan of BLP with a maximum loan amount of US$ 2,000,000. The facility has a term of seven (7) years including a 2-year grace period and will be due on June 30, 2014. The loan shall be paid in twenty (20) quarterly payments. The facility was used to finance the expansion of plantation in Kalimantan. As of December 31, 2010 and 2009, the oustanding balance of this loan amounted to US$ 1,500,000 and US$ 1,900,000, respectively.
b.
Fasilitas kredit Term Loan (TL) untuk BHL dengan jumlah maksimum berkisar antara US$ 3.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu tujuh (7) tahun termasuk masa tenggang 2 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dilunasi dengan dua puluh (20) kali cicilan sebesar US$ 150.000 per kuartal. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai ekspansi kebun BHL di Kalimantan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 2.250.000 dan US$ 2.850.000.
b.
Term loan of BHL with maximum loanable amount of US$ 3,000,000. The facility has a term of seven (7) years including a 2-year grace period and will be due on June 30, 2014. The installment shall be paid in twenty (20) quarterly payments of US$ 150,000. The facility was used to finance the expansion of BHL’s plantation in Kalimantan. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan amounted to US$ 2,250,000 and US$ 2,850,000, respectively.
Tingkat bunga per tahun kedua fasilitas kredit ini untuk tahun 2010 dan 2009 berkisar antara 2,80% - 3,40% dan 3,00-6,00%.
The interest rates per annum for both facilities in 2010 and 2009 range from 2.80% - 3.40% and 3.00%-6.00%, respectively.
Kedua fasilitas kredit dari Maybank diatas dijamin dengan tiga (3) bidang tanah seluas 6.087m2 dan bangunan diatasnya atas nama Tjipto Widodo (2.249m2), Sudjono Halim (1.788m2) dan Sardjono Widodo (2.050m2) yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Jambi; dua (2) bidang tanah seluas 1.131m2 atas nama Sardjono Widodo yang berlokasi di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta; tiga (3) unit tug boat dan tiga (3) unit barge milik Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria dan PT Pelayaran Sandidewa; gadai saham BLP dan BHL yang dimiliki oleh PT Wanaasri Fajarindo Perkasa; serta jaminan pribadi dari Budiono Widodo, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 36).
Both loan facilities from Maybank are secured by three (3) parcels of land measuring 6,087 square meters (sqm) including its building under the name of Tjipto Widodo (2,249 sqm), Sudjono Halim (1,788 sqm) and Sardjono Widodo (2,050 sqm) located at Soekarno Hatta, Jambi; two (2) parcels of land measuring 1,131 sqm under the name of Sardjono Widodo located at Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta; three (3) units of tug boats and three (3) units of barges owned by Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine and PT Pelayaran Sandidewa; pledge of shares of BLP and BHL owned by PT Wanaasri Fajarindo Perkasa; and personal guarantee by Budiono Widodo, related parties (Note 36).
- 75 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan) Maybank International (L) Ltd., Malaysia (Maybank) (Lanjutan)
17. Labuan,
Bank Loans (Continued) Maybank International (L) Ltd., Malaysia (Maybank) (Continued)
Labuan,
Pinjaman BLP dan BHL dari Maybank mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP dan BHL (negative covenants) antara lain untuk melakukan negative pledge atas aset, melakukan perubahan anggaran dasar, membagikan dividen, melakukan perubahan bisnis dan melakukan investasi tanpa memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Maybank.
The loans obtained by BLP and BHL from Maybank, contain negative covenants which among others, restrict BLP and BHL to conduct negative pledge of the assets, change the Articles of Association, distribute dividends, change the business activities and investment without obtaining prior approval from Maybank.
Pada tahun 2008, Maybank telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP dan BHL atas pembatasan yaitu terkait pembagian dividen. Disamping itu, BLP dan BHL diminta untuk mempertahankan rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari 2 kali. Rasio hutang terhadap modal BLP dan BHL adalah masing-masing sebesar 0,48 dan 0,71 pada tanggal 31 Desember 2010, serta sebesar 0,89 dan 1,22 pada tanggal 31 Desember 2009.
in 2008, Maybank has waived some negative covenants to BHL and BLP such as with respect to distribution of dividends. Besides some waivers, BLP and BHL are required to maintain a debt to equity ratio of not over than 2. The debt to equity ratios of BLP and BHL as of December 31, 2010 are 0.48 and 0,71, respectively, while as of December 31, 2009 are 0.89 and 1.22, respectively.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, BLP dan BHL telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Maybank dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, BLP and BHL have regularly paid all maturing principal and interest installments.
PT Bank Jasa Jakarta (BJJ)
PT Bank Jasa Jakarta (BJJ)
Berikut adalah fasilitas kredit yang diterima oleh Perusahaan dari BJJ:
The following loan facilities were obtained by Company from BJJ:
a. Pada tanggal 25 Oktober 2007, Perusahaan menerima fasilitas kredit dari BJJ sebesar Rp 1.480.000 ribu untuk pembelian satu (1) unit mobil dengan harga sebesar Rp 1.850.000 ribu. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu selama tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2010. Tingkat bunga yang dibebankan adalah tingkat bunga tetap sebesar 6,50% per tahun dengan cicilan bulanan termasuk pokok dan bunga sebesar Rp 49.127 ribu per bulan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 370.000 ribu. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 29 September 2010.
a. On October 25, 2007, the Company obtained a loan facility from BJJ amounting to Rp 1,480,000 thousand to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle costing Rp 1,850,000 thousand. The facility has a term of three (3) years and will be due on September 25, 2010. The interest was fixed at 6.50% per annum with monthly installment of principal and interest totaling to Rp 49,127 thousand. As of December 31, 2009, the outstanding loan amounted to Rp 370,000 thousand. On September 29, 2010, the outstanding loan has been settled.
- 76 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
18.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) (Lanjutan)
PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) (Continued)
b. Pada tanggal 22 Februari 2010, Perusahaan menerima fasilitas kredit dari BJJ sebesar Rp 292.000 ribu untuk pembelian satu (1) unit mobil dengan harga sebesar Rp 365.000 ribu. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu selama tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Januari 2013. Tingkat bunga yang dibebankan adalah tingkat bunga tetap sebesar 5,25% per tahun dengan cicilan bulanan termasuk pokok dan bunga sebesar Rp 9.389 ribu per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp 210.332 ribu.
b. On February 22, 2010, the Company obtained a loan facility from BJJ amounting to Rp 292,000 thousand to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle costing Rp 365,000 thousand. The facility has a term of three (3) years and will be due on January 22, 2013. The interest was fixed at 5.25% per annum with monthly installment of principal and interest totaling to Rp 9,389 thousand. As of December 31, 2010, the outstanding loan amounted to Rp 210,332 thousand.
Fasilitas kredit yang diterima dari BJJ dijamin dengan kendaraan yang dibiayai oleh BJJ (Catatan 11).
Loans facilities from BJJ are secured by the vehicles financed by BJJ (Note 11).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, Perusahaan telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BJJ dengan tepat waktu.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has regularly paid all maturing principal and interest installments.
Uang Muka Diterima
18. 2010 Rp 000
Advances Received 2009 Rp 000
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Sinar Alam Permai Imran PT Aman Jaya Perdana
7.387.829 917.959 152.113 -
22.116.286 10.145.256 152.113 59.975 1.236
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Sinar Alam Permai Imran PT Aman Jaya Perdana
Jumlah
8.457.901
32.474.866
Total
These represent advances received in relation to sales of crude palm oil and kernel.
Uang muka diterima merupakan uang muka sehubungan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit (kernel).
19.
Bank Loans (Continued)
Kewajiban Tidak Lancar Lain-lain
19.
Other Noncurrent Liabilities These represent liabilities to PT Agro Inti Lestari in relation with the acquisition of SMS and AKM, the subsidiaries, in 2008. These liabilities have been settled in 2010.
Akun ini merupakan kewajiban Perusahaan kepada PT Agro Inti Lestari sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan, SMS dan AKM pada tahun 2008. Kewajiban ini telah diselesaikan pada tahun 2010.
- 77 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 20.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Kewajiban Sewa Pembiayaan
20.
BHL, SSS dan WJU, anak perusahaan melakukan perjanjian leasing dengan PT Dipostar Finance, pihak ketiga, berkaitan dengan perolehan kendaraan dan alat berat dengan jangka waktu tiga (3) tahun dengan tingkat bunga 5,06% sampai dengan 11,82% per tahun.
BHL, SSS and WJU, the subdiaries entered into lease agreements with PT Dipostar Finance, a third party, for the lease of vehicles and heavy equipment and have lease terms of three (3) years and interest rates from 5.06% to 11.82% per annum.
Kewajiban sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang dibiayai (Catatan 11).
The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 11).
Nilai tunai pembayaran sewa pembiayaan minimum masa datang (future minimum lease payments) dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Based on the lease agreements, the future minimum lease payments are as follows:
2010 Rp 000 Jatuh tempo pada: 2010 2011 2012 2013 Jumlah Dikurangi bagian bunga Jumlah nilai tunai Bagian kewajiban sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun - bersih
21.
Finance Lease Liabilities
2009 Rp 000
8.060.607 4.201.697 1.169.508 13.431.812 (1.941.708) 11.490.104
9.100.059 5.933.502 2.094.181 17.127.742 (2.710.012) 14.417.730
Payments due in: 2010 2011 2012 2013 Total Less interest Present value of minimum lease payments
(6.841.240)
(7.257.740)
Less current portion of lease liabilities
4.648.864
7.159.990
Hutang Pembelian Kendaraan
21. 2010 Rp 000
Long-term portion - net
Vehicle Purchase Loans
2009 Rp 000
PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance
460.548 11.182
100.009 73.812
PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance
Jumlah Bagian hutang pembeliaan kendaraan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
471.730
173.821
Total
(233.007)
(84.599)
Less current portion of vehicle purchase loans
238.723
89.222
Bagian jangka panjang - bersih
Long-term portion - net
PT Toyota Astra Financial Services (TAFS)
PT Toyota Astra Financial Services (TAFS)
a.
a.
Fasilitas pembiayaan yang diterima Perusahaan dari TAFS untuk pembelian kendaraan adalah sebagai berikut: 1.
The Company obtained a financing facility from TAFS for the purchase of vehicles as follows: 1.
Fasilitas sebesar Rp 179.680 ribu yang diterima pada tanggal 21 Juni 2010 dengan jangka waktu tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Mei 2013. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar 6,00%.
- 78 -
Facility amounting to Rp 179,680 thousand obtained on June 21, 2010 with a term of three (3) years and will mature on May 21, 2013. The loan bears an annual interest rate of 6.00%.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 21.
Hutang Pembelian Kendaraan (Lanjutan)
Vehicle Purchase Loans (Continued)
PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) (Lanjutan)
PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) (Continued)
a.
a.
Fasilitas pembiayaan yang diterima Perusahaan dari TAFS untuk pembelian kendaraan adalah sebagai berikut: (Lanjutan) 2.
b.
22.
21.
The Company obtained a financing facility from TAFS for the purchase of vehicles as follows: (Continued)
Fasilitas sebesar Rp 368.320 ribu yang diterima pada tanggal 20 Februari 2010 dengan jangka waktu tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2013. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar 6,10%.
2.
SSS, anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pembiayaan dari TAFS untuk pembelian kendaraan dengan fasilitas sebesar Rp 158.174 ribu pada tanggal 9 Mei 2008 dengan jangka waktu tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar 13,70%.
b.
Facility amounting to Rp 368,320 thousand obtained on February 20, 2010 with a term of three (3) years and will mature on January 20, 2013. The loan bears an annual interest rate of 6.10%.
SSS, a subsidiary, obtained on May 9, 2008 a financing facility of TAFS to purchase vehicles with a facility amounting to Rp 158,174 thousand with a term of three (3) years and will expire on April 9, 2011. The loan bears an annual interest rate of 13.70%.
PT Astra Sedaya Finance (ASF)
PT Astra Sedaya Finance (ASF)
Pada tahun 2008, Perusahaan mengambil alih sisa fasilitas pembiayaan dari ASF yang diberikan kepada karyawan sebesar Rp 170.950 ribu untuk pembelian satu unit mobil. Fasilitas pembiayaan akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2011 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 6,50%.
In 2008, the Company took over the remainder of the ASF financing facilities granted to employees amounting to USD 170,950 thousand for the purchase of one unit of the car. Financing facility will mature on April 1, 2011 with an annual interest rate of 6.50%.
Fasilitas hutang pembelian kendaraan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 11).
Vehicle purchase loan facility secured by the financed vehicles (Note 11).
Hutang Obligasi
22.
Bonds Payable
2010 Rp 000 Rupiah Nilai nominal Dikurangi Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi Jumlah bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
700.000.000
(7.327.391) 692.672.609 692.672.609
- 79 -
Rupiah Nominal value Less Unamortized bond issuance costs Net Less current portion Long-term portion
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 22.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Hutang Obligasi (Lanjutan)
22.
Bonds Payable (Continued)
Pada tanggal 16 November 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi I BW Plantation (‘Obligasi’) dengan nominal Rp 700.000.000 ribu. Obligasi ini mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 10,675% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2015. Pembayaran Obligasi akan dilakukan secara penuh dari jumlah pokok Obligasi sebesar Rp 700.000.000 ribu tanggal 16 November 2015. Pembayaran bunga obligasi dilakukan triwulanan dengan pembayaran pertama dilakukan pada 16 Februari 2011. Wali amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk.
On November 16, 2010, the Company issued Obligasi I BW Plantation (‘the Bonds’) with a nominal amount of Rp 700,000,000 thousand. The Bonds have fixed interest rate per annum at 10.675% and will mature on November 16, 2015. The Bonds will be fully redeemed at principal amount of Rp 700,000,000 thousand on November 16, 2015. Interest is paid on a quarterly basis with the first payment made on February 16, 2011. PT Bank CIMB Niaga Tbk is the trustee for these bonds.
Obligasi ini dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perusahaan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 kitab Undang Undang Hukum Perdata Indonesia.
The Bonds are secured by all assets of the Company both movable and immovable, those that are existing and will exist in the future, in accordance with the provisions of article 1131 and 1132 Book of the Law on Civil Law of Indonesia.
Setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi Obligasi, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok Obligasi.
The Company has option to redeem part or all of the Bonds issued before the maturity date of the Bonds, after the first anniversary date since the issuance date of the Bonds.
Beban bunga obligasi untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 9.272.560 ribu.
Interest expense on these bonds amounted to Rp 9,272,560 thousand in 2010.
Obligasi yang diterbitkan Perusahaan mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan (negative covenants) antara lain untuk melakukan merger, melakukan pengurangan modal dasar dan disetor, menjaminkan aset kepada dan untuk kepentingan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, memberikan pinjaman atau menjadi penjamin pihak ketiga, mengubah anggaran dasar, serta mengalihkan atas aset tetap Perusahaan dalam satu atau rangkaian transaksi dalam suatu tahun buku berjalan yang jumlahnya melebihi 20% dari jumlah aset tetap konsolidasi Perusahaan.
The bonds issued by the Company contain negative covenants which among others, restrict to conduct merger, reduction in authorized and paid up capital, pledge the assets to and behalf of the related parties, grant the loans or act as corporate guarantor to third parties, change in articles of association, and transfer of the fixed assets of the Company in a single or series of transactions within the current fiscal year that exceeded 20% of the total consolidated fixed assets of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2010, obligasi yang diterbitkan Perusahaan ini mempunyai harga pasar sebesar 101% dan mendapat peringkat idA (Single A, Stable Outlook) oleh PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo).
As of December 31, 2010, the Bonds issued by the Company have a market price at 101% and were rated at idA (Single A, Stable Outlook) by PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo).
- 80 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 23.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan
23.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is the value at which a financial instrument could be exchanged between parties who understand and are willing to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value is obtained from quoted prices or discounted cash flow model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the Company and its subsidiaries carrying amounts and estimated fair value of financial assets and liabilities at December 31, 2010:
Nilai Tercatat/ As Carrying value Rp 000 ASET KEUANGAN Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain- pihak ketiga Aset lancar lain-lain akrual bunga deposito berjangka Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan yang istimewa Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar Jumlah Aset Keuangan KEWAJIBAN KEUANGAN Kewajiban Keuangan Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang obligasi Kewajiban jangka panjang (lancar dan tidak lancar) Hutang bank jangka panjang Hutang pembelian kendaraan Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Keuangan
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Values Rp 000
498.991.579 150.000.000 39.525.245 4.373.878
498.991.579 150.000.000 39.525.245 4.373.878
1.659.915 694.550.617
1.659.915 694.550.617
FINANCIAL ASSETS Financial Current Assets Cash and cash equivalents Short-term investment Trade accounts receivable - third parties Other accounts receivable- third parties Other current assets accrued interest time deposit Total Financial Current Assets Financial Noncurrent Assets
25.965.659 25.965.659
25.965.659 25.965.659
720.516.276
720.516.276
Total Financial Assets
229.441.791 189.475.286 35.672.850 32.889
229.441.791 189.475.286 35.672.850 32.889
FINANCIAL LIABILITIES Financial Current Liabilities Short term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other payables
692.672.609
707.000.000
294.713.650 471.730 987.857.989
294.713.650 471.730 1.002.185.380
Financial Noncurrent Liabilities Bonds payable Long-term liabilities (current and noncurrent) Long-term bank loans Vehicle purchase loans Total Financial Noncurrent Liabilities
1.442.480.805
1.456.808.196
Total Financial Liabilities
- 81 -
Other non current receivables - related parties Total Financial Noncurrent Assets
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 23.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
23.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Company and its subsidiaries to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset dan kewajiban keuangan lancar
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar
Non-current financial assets and liabilities
(1) Instrumen keuangan dengan kuotasi harga di pasar aktif
(1) Financial instruments quoted in an active market
Terdiri dari hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2010.
Consist of bonds payable issued by the Company. The fair values are determined based on the latest published quoted price as of December 31, 2010. (2) Long-term fixed-rate financial liabilities
(2) Kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
and
variable
rate
Terdiri dari hutang bank jangka pendek dan jangka panjang serta hutang pembelian kendaraan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Consist of short term and long-term bank loans, and vehicle purchase loans. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
(3) Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang lainnya
(3) Other long-term financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan (untuk kewajiban keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of due from related parties and other non-current assets. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Company and its subsidiaries’ credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
- 82 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 24.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Modal Saham
24.
The stockholders of the Company based on the record of PT BSR Indonesia, share’s registrar, are as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: 2010 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah saham/ Number of shares
PT BW Investindo Fendalton Investments Pte Ltd PT Wahana Platinum Indonesia PT Mitra Energi Global SSB D26J ACF The Emm Umbrella Funds Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF RD BNP Paribas Ekuitas PT AIA FINL - UL Equity HSBC Fund Services Client A/C JPMCB-Petercam B Fund Masyarakat
1.570.040.800 942.024.480 157.004.080 96.454.080 87.772.500 85.000.000 84.984.500 65.724.500 59.789.700 53.000.000 835.287.800
Jumlah
4.037.082.440
Capital Stock
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp 000
38,89 23,33 3,89 2,39 2,17 2,11 2,11 1,63 1,48 1,31 20,69
157.004.080 94.202.448 15.700.408 9.645.408 8.777.250 8.500.000 8.498.450 6.572.450 5.978.970 5.300.000 83.528.780
PT BW Investindo Fendalton Investments Pte Ltd PT Wahana Platinum Indonesia PT Mitra Energi Global SSB D26J ACF The Emm Umbrella Funds Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF RD BNP Paribas Ekuitas PT AIA FINL - UL Equity HSBC Fund Services Client A/C JPMCB-Petercam B Fund Public
100,00
403.708.244
Total
2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp 000
,
Jumlah saham/ Number of shares
PT BW Investindo Fendalton Investment Pte. Ltd. PT Wahana Platinum Indonesia PT Mitra Energi Global Fortis Ekuitas RBC (Asia) Ltd-Client A/C SSB D26J ACF the Emm Umbrella Funds Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-A Masyarakat
1.570.040.800 942.024.480 157.004.080 141.454.080 93.404.000 85.950.000 74.200.000 52.794.000 920.211.000
38,89 23,33 3,89 3,50 2,31 2,13 1,84 1,31 22,80
157.004.080 94.202.448 15.700.408 14.145.408 9.340.400 8.595.000 7.420.000 5.279.400 92.021.100
PT BW Investindo Fendalton Investment Pte. Ltd. PT Wahana Platinum Indonesia PT Mitra Energi Global Fortis Ekuitas RBC (Asia) Ltd-Client A/C SSB D26J ACF the Emm Umbrella Funds Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AAB
100,00
403.708.244
Total
Public
, Jumlah
4.037.082.440
The details as to shares of the Company owned by members of the Board of Commissioners and Directors are as follows:
Kepemilikan saham Perusahaan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/ Number of shares
2010 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp 000
Tjipto Widodo Phoebe Widodo Abdul Halim Bin Ashari Alexander Fernandes Benyamin
3.027.500 3.027.500 777.500 249.000
0,07 0,07 0,02 0,01
302.750 302.750 302.750 181.650
Jumlah
7.081.500
0,17
1.089.900
- 83 -
Tjipto W idodo Phoebe W idodo Abdul Halim Bin Ashari Alexander Fernandes Benyamin Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 24.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Modal Saham (Lanjutan)
24.
Jumlah saham/ Number of shares
2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership %
Capital Stock (Continued)
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp 000
Tjipto Widodo Phoebe Widodo Abdul Halim Bin Ashari Iman Faturachman Alexander Fernandes Benyamin Handy Pradhitya Tjhan Said Alghan
3.027.500 3.027.500 3.027.500 1.816.500 1.816.500 1.816.500 1.816.500
0,07 0,07 0,07 0,04 0,04 0,04 0,04
302.750 302.750 302.750 181.650 181.650 181.650 181.650
Jumlah
16.348.500
0,37
1.634.850
Tjipto W idodo Phoebe W idodo Abdul Halim Bin Ashari Iman Faturachman Alexander Fernandes Benyamin Handy Pradhitya Tjhan Said Alghan Total
Pada tanggal 10 Juli 2009, diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didokumentasikan dalam Akta No. 54 dan 55 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, dimana pemenang saham Perusahaan menyetujui perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dengan mengubah seluruh Anggaran Dasar, dimana struktur penawaran umum perdana saham (IPO) adalah terdiri atas 314.008.160 saham merupakan saham yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global, serta sebanyak 897.000.840 saham merupakan pengeluaran saham baru Perusahaan. Sebanyak 2% atau 24.220.000 saham dari jumlah yang ditawarkan kepada masyarakat (1.211.009.000 saham), merupakan pengeluaran saham kepada karyawan Perusahaan melalu program Employee Stock Allocation (ESA).
On July 10, 2009, the Company held the Extraordinary Stockholders’ Meeting, which resolutions were documented in Notarial Deed No. 54 and 55 of Aulia Taufani, S.H., public notary in Jakarta, wherein the stockholders resolved to change the Company’s status from a private company to a public company, to change all provisions in the Company’s Articles of Association, as well as the structure of Initial Public Offering (IPO) consisting of total shares of 314,008,160 shares owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global, and new issuance of 897,000,840 shares and 2% or 24,220,000 shares of the total shares which are offered to public (1,211,009,000 shares) represent the shares to be issued to the Company’s employees through the Employee Stock Allocation (ESA) program.
Hasil penerbitan saham dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan telah diterima seluruhnya oleh Perusahaan pada bulan Oktober 2009.
The results of the issuance of shares from the initial public offering had been received by the Company in October 2009.
Berikut adalah mutasi saham Perusahaan:
The following is the movement of the Company’s capital stock: Jumlah saham/
Saldo/
Number of shares
Balance Rp 000
Saldo tanggal 1 Januari 2009
3.140.081.600
314.008.160
Tanggal 27 Oktober 2009
Peningkatan modal sehubungan dengan penawararan umum saham perdana Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikan saham karyawan Perusahaan (Catatan 38) Saldo tanggal 31 Desember 2009 dan 2010
Balance as of January 1, 2009 October 27, 2009 Additional paid-up capital from initial public offering
872.780.840
87.278.084
24.220.000
2.422.000
Additional paid-up capital from Employee Stock Allocation (ESA) (Note 38)
4.037.082.440
403.708.244
Balance as of December 31, 2009 and 2010
- 84 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 25.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Tambahan Modal Disetor - Bersih
25.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor terkait dengan penawaran saham perdana yang diadakan pada tahun 2009 dengan rincian sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital – Net This accounts represent additional paid-in capital in connection with the sale of the Company’s shares through public offering in 2009 with details as follows:
Rp 000
26.
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Penerimaan dari penerbitan 897.000.840 saham (termasuk kepemilikan saham karyawan sebanyak 24.220.000) (Catatan 38) Jumlah yang tercatat sebagai modal disetor Biaya emisi saham
-
493.350.462 (89.700.084) (28.514.059)
Balance as of January 1, 2009 Proceeds from issuance of 897,000,840 shares (including Employee Stock Allowance amounting 24,220,000 shares) (Note 38) Amount recorded as paid-up capital stock Share issuance costs
Saldo per tanggal 31 Desember 2009 dan 2010
375.136.319
Balance as of December 31, 2009 and 2010
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
26.
Difference in Value Arising From Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
Merupakan akun sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan berikut:
The balance of this account relates to the acquisition of the following subsidiaries:
PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)
PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)
Berdasarkan Akta Notaris No. 44 dan 45 tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham BLP sebanyak 106.573.747 lembar saham dari PT Paranabumi Pratama sebesar Rp 159.746.717 ribu dan sebanyak 52.669.900 lembar saham dari Eddy Simon sebesar Rp 78.859.283 ribu.
Based on Notarial Deed Nos. 44 and 45, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 106,573,747 shares of BLP from PT Paranabumi Pratama for Rp 159,746,717 thousand and 52,669,900 shares of BLP from Eddy Simon for Rp 78,859,283 thousand.
PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)
PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)
Berdasarkan Akta Notaris No. 50 dan 51 tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham SSS sebanyak 15.095.201 lembar saham dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa sebesar Rp 7.120.000 ribu dan sebanyak 1.865.698 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 880.000 ribu.
Based on Notarial Deed Nos. 50 and 51, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 15,095,201 shares of SSS from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa for Rp 7,120,000 thousand and 1,865,698 shares of SSS from PT Pranabumi Pratama for Rp 880,000 thousand.
PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)
PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)
Berdasarkan Akta Notaris No. 53 dan 54, tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham WJU sebanyak 40 lembar saham dari PT Fajarindo Dwitama sebesar Rp 160.000 ribu dan 9 lembar saham dari PT Suwico Perkasa sebesar Rp 36.000 ribu. Selanjutnya berdasarkan Akta Notaris No. 57 tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor WJU sebesar Rp 9.800.000 ribu sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar Rp 9.849.000 ribu.
Based on Notarial Deed Nos. 53 and 54, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 40 shares of WJU from PT Fajarindo Dwitama for Rp 160,000 thousand and 9 shares of WJU from PT Suwico Perkasa for Rp 36,000 thousand. Meanwhile, based on Notarial Deed No. 57, dated December 31, 2007, the Company acquired shares of WJU amounting to Rp 9,800,000 thousand, thus, increasing the investment to Rp 9,849,000 thousand.
- 85 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 26.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Lanjutan)
26.
Difference in Value Arising From Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control (Continued)
PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)
PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)
Berdasarkan Akta Notaris No. 47 dan 48, tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham ADS sebanyak 6.679.999 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 3.200.000 ribu dan sebanyak 10.020.000 lembar saham dari Eddy Simon sebesar Rp 4.800.000 ribu.
Based on Notarial Deed Nos. 47 and 48, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 6,679,999 shares of ADS from PT Pranabumi Pratama for Rp 3,200,000 thousand and 10,020,000 shares of ADS from Eddy Simon for Rp 4,800,000 thousand.
PT Bumihutani Lestari (BHL)
PT Bumihutani Lestari (BHL)
Berdasarkan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal tanggal 14 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, BLP mengakusisi 95.428.240 lembar saham BHL dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa sebesar Rp 150.260.000 ribu dan 29.871.821 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 47.040.000 ribu.
Based on Notarial Deed No. 29 and 30, dated December 14, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., public notary in Jakarta, BLP acquired 95,428,240 shares of BHL from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa for Rp 150,260,000 thousand and 29,871,821 shares of BHL from PT Pranabumi Pratama for Rp 47,040,000 thousand.
Akuisisi BHL, BLP, WJU, ADS dan SSS pada tahun 2007 dilakukan oleh entitas sepengendali, oleh karena itu akuisisi tersebut dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dalam transaksi entitas sepengendali sebesar Rp 175.082.430 ribu dicatat dalam akun ”Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasi.
The acquisition of BHL, BLP, WJU, ADS and SSS in 2007 constituted a restructuring transaction among entities under common control, thus, this acquisition was accounted for in a manner similar to the pooling of interest method. The difference between the transfer price and book value resulting from restructuring transactions between entities under common control amounted to Rp 175,082,430 thousand was recorded as “Difference in value arising of restructuring transactions of entities under common control” and presented as equity in the consolidated balance sheets.
Anak Perusahaan/Subsidiaries
Harga Pengalihan/ Transfer Price Rp '000
Nilai Buku/ Net Book Value Rp '000
BLP ADS WJU SSS BHL (melalui BLP/through BLP )
238.606.000 8.000.000 9.996.000 8.000.000 197.300.000
164.451.192 12.266.683 7.778.792 (4.712.233) 107.035.136
Jumlah
461.902.000
286.819.570
- 86 -
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Sepengendali/ Difference in Value Arising from Restructuring Transaction Among Entities Under Common Control Rp '000 74.154.808 (4.266.683) 2.217.208 12.712.233 90.264.864 175.082.430
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 27.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Penjualan Bersih
27. 2010 Rp 000
2009 Rp 000
Minyak kelapa sawit Inti kernel
661.114.632 51.059.314
550.329.541 33.779.463
Crude palm oil Kernel
Jumlah
712.173.946
584.109.004
Total
Tidak terdapat penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009.
There are no sales made to related parties in 2010 and 2009.
Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The above sales in 2010 and 2009 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years:
2010 Rp 000 Pihak ketiga PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Sinar Alam Permai PT Wilmar Nabati Indonesia Jumlah
28.
Net Sales
2009 Rp 000
195.518.317 100.881.818 167.482.464
267.384.487 143.050.758 93.875.275
463.882.599
504.310.520
Beban Pokok Penjualan
28.
2010 Rp 000 Pabrikasi Biaya produksi Pembelian bahan baku - bersih Beban langsung Penyusutan dan amortisasi Beban tidak langsung Persediaan barang jadi Saldo awal Saldo akhir Jumlah Perkebunan Beban langsung Panen Pemupukan Pemeliharaan Pembelian TBS (Tandan Buah Segar) Plasma Penyusutan Beban tidak langsung Jumlah Jumlah
Third parties PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Sinar Alam Permai PT Wilmar Nabati Indonesia Total
Cost of Goods Sold
2009 Rp 000
10.599.146 8.455.740 8.662.167
31.869.002 7.605.705 8.031.734 4.687.294
9.299.380 (16.398.563)
8.439.639 (9.299.380)
20.617.870
51.333.994
33.046.730 74.990.658 31.363.114
30.081.375 39.096.980 21.882.270
16.952.516 21.454.789 46.563.912
14.795.728 15.135.175 46.767.502
224.371.719
167.759.030
244.989.589
219.093.024
Manufacturing Production costs Purchase of raw materials - net Direct costs Depreciation and amortization Indirect costs Finished goods Beginning balance Ending balance Sub total Plantations Direct costs Harvesting Fertilizing Maintenance Purchase of FFB (Fresh Fruit Bunches) from Plasma Depreciation Indirect costs Sub total Total
There were no purchases from an individual supplier which represent more than 10% of the total purchases in 2010 and 2009.
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat pembelian dari pemasok tunggal yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah pembelian.
- 87 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 29.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Beban Usaha
29.
Beban Penjualan
Selling Expenses
Beban penjualan terdiri dari biaya pengangkutan kelapa sawit dan kernel.
Sellng expenses represent expenses for transportation of CPO and Kernel during the year.
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses 2010 Rp 000
Gaji dan tunjangan Perijinan dan pajak (Catatan 15) Penyusutan (Catatan 11) Representasi Perjalanan dinas Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 31) Pemeliharaan kendaraan Jasa profesional Sewa Beban kompensasi ESOP (Catatan 38) Administrasi kantor Telekomunikasi Asuransi Administrasi bank Pengembangan karyawan Listrik dan air Komputer Lain-lain Jumlah
2009 Rp 000
38.119.836 15.558.162 9.353.423 4.858.408 3.855.101
54.701.529 1.997.907 7.574.878 5.128.509 2.951.596
2.627.743 1.996.494 1.804.726 1.535.513 1.340.817 1.301.146 1.212.992 749.642 570.094 457.753 335.520 201.437 5.378.925
1.805.996 2.274.293 1.791.703 485.175 982.305 854.492 685.007 1.924.057 1.951.583 1.568.736 255.406 12.250.404
Salaries and benefits Licences and tax (Note 15) Depreciation (Note 11) Representation Travel and transportation Defined-benefit post-employment expense (Note 31) Vehicles maintenance Professional fees Rental ESOP compensation expense (Note 38) Office administration Telecommunication Insurance Bank charges Employees' development Utilities Computer Others
91.257.732
99.183.576
Total
In 2010 and 2009, nil and 1.05%, respecively, of the total general and administrative expenses pertains to transactions with related parties, (Note 36).
Pada tahun 2010 dan 2009, sebesar nihil dan 1,05% dari jumlah beban umum dan administrasi dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 36).
30.
Beban Bunga
30.
Interest Expense Interest expense represents interest on bank loans, finance lease liabilities, vehicles purchase loans and bonds payable.
Beban bunga merupakan beban bunga dari hutang bank, sewa pembiayaan hutang pembelian kendaraan dan hutang obligasi.
31.
Operating Expenses
Imbalan Pasca-Kerja
31.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation, Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Adi Langgeng Rahayu, aktuaris independen, tertanggal 11 Februari 2011.
The latest actuarial valuation report, dated February 11, 2011, on the defined postemployment benefits was from PT Adi Langgeng Rahayu, an independent actuary.
- 88 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 31.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
31.
Post-Employment Benefits (Continued)
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 441 pada tahun 2010 serta 292 pada tahun 2009.
Number of eligible employees is 441 in 2010 and 292 in 2009.
Rekonsiliasi nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of definedbenefit post-employment reserve presented in the consolidated balance sheets is as follows:
2010 Rp 000 Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
2009 Rp 000
13.962.343 (6.029.609) 7.932.734
Rincian dari beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
5.555.756 43.656 5.599.412
Present value of the unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial gain (loss) Defined-benefit post-employment reserve
The details of the defined-benefit employment expense are as follows:
2010 Rp 000
2009 Rp 000
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial
2.056.332 580.589 (9.178)
1.151.422 642.919 11.655
Current service costs Interest costs Actuarial losses (gain)
Jumlah
2.627.743
1.805.996
Total
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Movements of defined-benefit post employment reserve are as follows:
2010 Rp 000 Saldo cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Saldo cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
post-
2009 Rp 000
5.599.412
4.488.309
2.627.743
1.805.996
(294.421) 7.932.734
(694.893) 5.599.412
Balance at the beginning of the year Defined-benefit post-employment expense during the year Payments made during the year Balance at the end of the year
Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 23) in the consolidated statements of income.
Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan disajikan dalam akun “Beban umum dan administrasi” (Catatan 29) dalam laporan laba rugi konsolidasi.
- 89 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 31.
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
31.
Post-Employment Benefits (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang diakui pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah memadai dan memenuhi ketentuan Undangundang No. 13 tahun 2003.
Management believes that defined-benefit postemployment reserve as of December 31, 2010 and 2009 is adequate and in compliance with Law No. 13/2003.
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits costs are as follows:
Usia pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga diskonto
Tingkat pengunduran diri
32.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
60 tahun/60 years 10% per tahun/10% per annum 9% per tahun pada tahun 2010 dan 11% per tahun pada tahun 2009/ 9% per annum in 2010 and 11% per annum in 2009 : 5% per tahun sampai dengan 39 tahun, 3% per tahun antara usia 40 sampai dengan 44 tahun, 2% per tahun antara usia 45 sampai dengan 49 tahun, 1% per tahun antara usia 50 sampai dengan 59 tahun, lalu menurun menjadi 0% per tahun diatas usia 60 tahun/5% per annum at age up to 39 years old, 3% per annum at age 40 up to 44 years old, 2% per annum at age 45 up to 49 years old, 1% per annum at age 50 up to 59 years old, then decrease to 0% per annum at age up to 60 years old
: : :
Pajak Penghasilan
32.
Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Beban (Penghasilan) pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan BLP BHL ADS WJU SSS SMS Jumlah Jumlah
: Withdrawal rate/resignation rate
Income Tax Tax expense (benefit) of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2010 Rp 000 Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan BLP BHL Jumlah
: Normal pension age : Salary increase rate : Discount rate
2009 Rp 000
19.747.967
18.019.615
8.402.980 61.743.916 89.894.863
12.441.913 52.158.638 82.620.166
Current tax expense Company Subsidiaries BLP BHL Total
260.782
(1.868.289)
(605.836) 1.219.750 125.586 (278.971) (963.801) (660.767) (903.257)
(32.957) 1.391.238 (88.965) (1.776.091) 100.137 (2.274.927)
Deferrred tax expense (benefit) Company Susidiaries BLP BHL ADS W JU SSS SMS Subtotal
80.345.239
Total
88.991.606
- 90 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 32.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32.
Income Tax (Continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laba rugi konsolidasi dengan laba fiskal Induk Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan bersih Laba sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Imbalan pasti pasca-kerja Employee’s S tock Ownership Program (ESOP) Penyesuaian terk ait penerapan PSA K No. 55 Cadangan kerugian penurunan nilai Perbedaan penyus utan dan amortisasi fiskal dan komersial Jum lah
2010 Rp 000
2009 Rp 000
332.579.170
247.810.324
Income before tax per consolidated statements of income
255.845.470 76.733.700
207.754.889 40.055.435
Income before tax of the subsidiaries - net Income before tax of the Company
1.377.457 1.340.817
965.183
2.298 -
11.199.400
Temporary differences: Defined-benefit post-em ployment expense Employee’s Stock Ownership Program (ESOP ) Adjusment related to the application of PSAK No. 55 Allowance for dec line in value Difference in fis cal and comm ercial depreciation and am ortization Net
(3.763.701) (1.043.129)
(4.502.937) 7.661.646
3.770.848
2.695.302
(10.716.003) 10.246.451 3.301.296
(3.170.891) 17.114.276 16.638.687
Laba kena pajak Perusahaan
78.991.867
64.355.768
Taxable income of the Com pany
Beban pajak kini
19.747.967
18.019.615
Current tax expense
Perbedaan tetap: Representas i Pendapatan bunga yang s udah dikenakan pajak final Lain-lain Jum lah
Rincian beban dan hutang pajak kini Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Dik urangi pem bayaran pajak di muka P ajak penghasilan pasal 25 P erusahaan A nak perusahaan BLP BHL J um lah Hutang pajak kini Estimasi tagihan pajak - Perusahaan (Catatan 13)
Interest income already subjected to final tax Others Net
Current tax expense and payable are computed as follows:
2010 Rp 000 Beban pajak k ini P erusahaan A nak perusahaan BLP BHL J um lah
Permanent differences: Representation
2009 Rp 000
19.747.967
18.019.615
8.402.980 61.743.916 89.894.863
12.441.913 52.158.638 82.620.166
Current tax expense Com pany Subsidiaries B LP B HL Total
19.630.654
33.324.049
8.016.973 42.380.632 70.028.259
9.350.620 23.793.298 66.467.967
Less prepaid taxes Income tax article 25 Com pany Subsidiaries B LP B HL Total
19.866.604
16.152.199
Current tax payable
15.304.434
Estim ated claims for tax - Company (Note 13)
-
Total hutang pajak kini P erusahaan A nak perusahaan BLP BHL
386.007 19.363.284
3.091.293 28.365.340
Total c urrent tax payable Com pany Subsidiaries B LP B HL
Hutang pajak kini (Catatan 15)
19.866.604
31.456.633
Current tax payable (Note 15)
Total - bers ih
19.866.604
16.152.199
Total - net
117.313
- 91 -
-
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 32.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32.
Income Tax (Continued)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets and liabilities are as follows:
Dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi/ Credited (charged) to consolidated statement of 1 Januari 2009/ income for 31 Desember 2009/ January 1, 2009 the year December 31, 2009 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Perusahaan/the Company Imbalan pasti pasca-kerja/ Defined-benefit post employment reserve Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization Penyesuaian terkait penerapan PSAK 55/ Adjustment related to the application of PSAK 55 Opsi saham/Stock options Cadangan penurunan nilai. Allowance for decline in value
Anak perusahaan/Subsidiaries Rugi fiskal/Fiscal losses Imbalan pasti pasca-kerja/ Defined-benefit post employment reserve Aset sewa pembiayaan/Leased assets Penyesuaian terkait penerapan PSAK 55/ Adjustment related to the application of PSAK 55 Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization
172.103 (3.958.124)
-
501.364
(1.260.822)
(5.218.946)
-
-
Jumlah
Jumlah
-
(5.218.946)
3.882
344.364 (940.924)
3.882
845.728 (6.159.870)
574 335.204
4.456 335.204
(1.913.850)
(260.782)
(2.174.632)
-
-
2.799.850
2.799.850 (1.917.732)
6.111.191
1.994.817
8.106.008
-
8.106.008
1.634.146
9.740.154
862.009 (1.038.691)
36.480 (1.416.393)
898.489 (2.455.084)
-
898.489 (2.455.084)
238.967 58.725
1.137.456 (2.396.359)
(2.755.355)
(606.867)
-
-
2.799.850 3.882
-
(208.266)
472.747
(2.963.621)
-
-
2.799.850
472.747
(431.701)
(2.963.621)
(336.098)
41.046 (3.299.719)
406.638
3.585.792
472.747
4.058.539
1.164.039
5.222.578
2.274.927
1.668.060
476.629
2.144.689
903.257
3.047.946
The details of deferred tax assets and liabilities for each entity are as follows:
2010 Rp 000
Kewajiban pajak tangguhan: Perusahaan Anak perusahaan BHL BLP
501.364
1.868.289
Berikut ini adalah perincian aset dan kewajiban pajak tangguhan per entities:
Aset pajak tangguhan: Anak perusahaan SSS ADS SMS WJU
-
(3.786.021)
3.179.154 Bersih/Net
329.261
Penyesuaian transisi PSAK 55/ PSAK 55 transition adjustment Rp 000
Dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi/ Credited (charged) 31 Desember 2009 to consolidated setelah penyesuaian/ statement of December 31, 2009 income for 31 Desember 2010/ after adjustment the year December 31, 2010 Rp 000 Rp 000 Rp 000
2009 Rp 000
3.734.824 1.830.124 660.767 2.962.902
2.771.022 1.955.710 2.610.100
9.188.617
7.336.832
2.174.632
1.917.733
3.480.583 485.456
2.659.748 1.091.292
6.140.671
5.668.773
- 92 -
Deferred tax assets Subsidiaries SSS ADS SMS W JU Total Deferred tax liabilities: The Company Subsidiaries BHL BLP Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 32.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32.
Income Tax (Continued)
Pajak tangguhan (Lanjutan)
Deferred tax (Continued)
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Undang-undang revisi berlaku efektif 1 Januari 2009 tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan anak perusahaan telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2009 yakni sebesar Rp 229.849 ribu - bersih, dan membukukannya sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised law which is effective on January 1, 2009 stipulates changes in corporate income tax rates from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and its subsidiaries have recorded the impact of changes in tax rates in the calculation of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2009 amounting to Rp 229,849 thousand - net, as part of tax expense in the consolidated statements of income.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of income is as follows:
2010 Rp 000
2009 Rp 000
332.579.170
247.810.324
Income before tax per consolidated statements of income
255.845.470
207.754.889
Income before tax of the subsidiaries - net
Laba sebelum pajak Perusahaan
76.733.700
40.055.435
Income before tax of the Company
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
19.183.425
11.215.522
Tax expense at effective tax rates
942.712
754.684
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan bersih
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Representasi Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain Jumlah bersih
(2.679.000) 2.561.612
(887.849) 4.791.997
Tax effects of permanent differences: Representation Interest income already subjected to final income tax Others
825.324
4.658.832
Jumlah Koreksi atas aset pajak tangguhan Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan
20.008.749 -
15.874.354 47.123 229.849
Subtotal Adjustment on deferred tax assets Effect of changes in tax rates
Beban pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
20.008.749 68.982.858
16.151.326 64.193.913
Tax expense of the Company Tax expense of the subsidiaries
Beban pajak
88.991.607
80.345.239
Total tax expense
- 93 -
Net
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 33.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Cadangan Umum
33.
Based on the Annual Stockholder’s Meeting which was documented in the Deed No. 55 dated March 30, 2010 from Mohamed Hanafi, SH, notary in Jakarta, the shareholders agreed appropriate Rp 8,373,354 thousand of the Company retained earnings as a general reserve.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 30 Maret 2010 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk membentuk cadangan umum yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 8.373.354 ribu yang diambil dari saldo laba Perusahaan.
34.
35.
Dividen
34.
Dividend
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 30 Maret 2010 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen kas yang berasal dari laba Perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 20.185.412 ribu.
Based on the Annual Stockholders’ Meeting which was documented in the Deed No. 55 dated March 30, 2010 from Mohamed Hanafi, SH, notary in Jakarta, the shareholders agreed to distribute cash dividends from the Company’s net income in 2009 amounting to Rp 20,185,412 thousand.
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah membagikan dividen kas sebesar Rp 20.185.412 ribu (Rp 5 per saham) atas 4.037.082.440 saham.
In December 2010, the Company has paid cash dividend amounting to Rp 20,185,412 thousand (or Rp 5 per share) for 4,037,082,440 shares.
Laba per Saham
35.
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
Laba bersih (dalam Rp 000)
Earnings per Share The calculation of earnings per share is as follows:
2010
2009
243.587.563
167.467.085
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar
4.037.082.440
3.304.736.549
Jumlah rata-rata tertimbang untuk perhitungan laba per saham dilusian
4.050.023.225
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
36.
General Reserve
60,34 60,14
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
Weighted average number of shares outstanding for computation of basic earnings per share
-
Weighted average number of shares outstanding for computation of diluted earnings per share
-
Earnings per share (in full Rupiah) (in full Rupiah) Basic Diluted
50,67
36.
Net income (in Rp 000)
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties In the normal course of business, the Company and its subsidiaries have transactions with related parties. Those transactions have the same price, terms and conditions as those transactions done with third parties, except for receivables from PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang (Note 7).
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dilakukan dengan ketentuan dan persyaratan yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang (Catatan 7).
- 94 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Istimewa
36.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationship and significant transactions with related parties are as follows:
a.
PT BW Investindo merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT BW Investindo is a stockholder of the Company.
b.
Tjipto Widodo dan Iman Faturachman merupakan Komisaris Utama dan Direktur Perusahaan.
b.
Tjipto Widodo and Iman Faturachman are President Commissioner and Director of the Company, respectively.
c.
Eddy Simon, Sardjono Widodo, Budiono Widodo, Sudjono Halim, Susanto dan Ng Soat Lie merupakan pihak yang mempunyai hubungan keluarga dengan pemegang saham.
c.
Eddy Simon, Sardjono Widodo, Budiono Widodo, Sudjono Halim, Susanto and Ng Soat Lie are close family members of the Company’s stockholders.
d.
PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, PT Sumatera Timber Utama Damai, PT Manor Gold Investment Ltd., PT Pelayaran Kencana Gloria, PT Pelayaran Sandidewa Samudera, PT Intan Fajar, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, dan PT Pranabumi Pratama sebagian pengurusnya sama dengan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan.
d.
PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, PT Sumatera Timber Utama Damai, PT Manor Gold Investment Ltd., PT Pelayaran Kencana Gloria, PT Pelayaran Sandidewa Samudera, PT Intan Fajar, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, and PT Pranabumi Pratama have common key management personnel with that of the Company and its subsidiaries.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties involving the following:
Jumlah/Amount 2010 2009 Rp 000 Rp 000 Aset Piutang lain-lain PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
25.965.659
25.408.450
- 95 -
Persentase terhadap Jumlah Aset / Percentage to Total Assets 2010 2009 % %
0,98
1,57
Assets Other accounts receivable PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Transaksi-transaksi (Lanjutan)
Hubungan
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Istimewa
Hubungan
36.
Istimewa
Transactions (Continued)
-
1.041.500
-
Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing
37.
2010 Dolar Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp U.S. Dollar Equivalent in Rp Rp 000
Kewajiban Hutang usaha (Catatan 14) Hutang bank jangka pendek (Catatan 17) Biaya masih harus dibayar (Catatan 16) Hutang bank jangka panjang (Catatan 17) Jumlah kewajiban Kewajiban bersih
Parties
1,05
General and administrative expenses PT Manor Gold Investment Ltd.
Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries have monetary assets and liabilities in U.S. Dollar as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam Dolar Amerika Serikat sebagai berikut:
Aset Kas dan setara kas (Catatan 4)
Related
Certain bank loans are secured by: - Land and building owned by PT Intan Fajar, PT Sumatera Timber Usaha Damai, Tjipto Widodo, Sardjono Widodo, Ng Soat Lie, Sudjono Halim and Iman Faturahman. - Tug boats and barges owned by Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine and PT Pelayaran Sandidewa. - Personal guarantees from Eddy Simon, Budiono Widodo, Imam Faturachman and Tjipto Widodo. - Corporate guarantees from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama. - Shares from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama.
Beberapa hutang bank dijamin oleh: - Tanah dan bangunan milik PT Intan Fajar, PT Sumatera Timber Usaha Damai, Tjipto Widodo, Sardjono Widodo, Ng Soat Lie, Sudjono Halim, dan Iman Faturachman. - Tug boats dan barges milik Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine dan PT Pelayaran Sandidewa. - Jaminan pribadi dari Eddy Simon, Budiono Widodo, Imam Faturachman dan Tjipto Widodo. - Jaminan perusahaan dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama. - Saham dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama.
37.
with
Persentase terhadap Jumlah Beban/ Percentage to Total Expenses 2010 2009 % %
Jumlah/Amount 2010 2009 Rp 000 Rp 000 Beban umum dan administrasi PT Manor Gold Investment Ltd.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
2009 Dolar Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp U.S. Dollar Equivalent in Rp Rp 000 Assets Cash and cash equivalents (Note 4)
185.480
1.667.653
69.392
652.290
253.376
2.278.104
3.211.651
30.189.522
Liabilities Trade accounts payable (Note 14)
1.000.000
8.991.000
7.665.000
72.051.000
Short-term bank loans (Note 17)
26.306
236.517
81.850
769.390
3.750.000
33.716.250 42.943.767
26.385.684
248.025.430 351.035.342
(41.276.114)
- 96 -
(350.383.052)
Accrued expenses (Note 16) Long-term bank loans (Note 17) Total liabilities Net liabilities
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
37.
At December 31, 2010 and 2009, the conversion rates used by the Company and its subsidiaries were Rp 8,991 and Rp 9,400, respectively, per US$ 1.
Kurs tengah yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 Dolar Amerika Serikat.
38.
Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency (Continued)
Program Kompensasi Berbasis Saham
38.
Stock-Based Compensation Program
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 10 Juli 2009, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengeluarkan saham kepada karyawan dalam program Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Program (ESOP).
Based on the Company’s Extraordinary Stockholders’ Meeting held on July 10, 2009, which resolution was documented in Notarial Deed No. 55 of Aulia Taufani, SH, public notary in Jakarta, the Stockholders resolved to allocate shares of stock of the Company to the employees through the Employee Stock Allocation (ESA) and Employee Stock Option Program (ESOP).
Employee Stock Allocation (ESA)
Employee Stock Allocation (ESA)
Sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan, pada tahun 2009, Perusahaan memberikan bonus saham kepada karyawan tetap pada level manager, direksi dan komisaris Perusahaan (kecuali komisaris independen) dan anak perusahaan (“Peserta Program ESA) yang tercatat dalam daftar kepegawaian pada tanggal 31 Agustus 2009 melalui Program ESA sebagai pengganti bonus tunai. Alokasi bonus saham karyawan yang akan diberikan kepada masing-masing karyawan yang ditentukan oleh direksi Perusahaan berdasarkan jabatan, prestasi dan masa kerja dari Karyawan yang bersangkutan.
In relation with the Company's initial public offering, in 2009, stock bonuses were granted to the Company and its subsidiaries’ permanent employees at the managerial level, directors and commissioners, except for independent commissioner (the ESA Program Participants), as registered in the Company’s employee list as of August 31, 2009 through the ESA program as replacement for the annual cash bonuses being given by the Company. The stocks given to the ESA Program Participants were determined by the Directors based on position, performance and the service period of the employees.
Besarnya Bonus Saham Karyawan yang dialokasikan adalah 2% dari saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dan dilaksanakan pada harga penawaran umum sebesar Rp 550. Saham-saham ini memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal seperti saham-saham lain Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak suara dan pembagian dividen. Bonus Saham Karyawan tersebut tidak dapat diperjualbelikan maupun dipindahtangankan selama satu (1) bulan sejak Tanggal Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (“Periode Lock-up Saham Bonus“) dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada karyawan keleluasaan untuk merealisasikan Bonus Saham Karyawan yang diterima. Pendanaan atas Bonus Saham Karyawan tersebut seluruhnya menjadi beban Perusahaan.
The Employee Stock Allocation represents two percent (2%) of the shares offered in the Initial Public Offering and were exercised at the public offering price of Rp 550. These shares give the stockholder the same rights and equal in all respects as other shares that the Company has issued and fully paid, including voting and dividend distribution rights. Employee Stock Bonus may not be sold or transferred for one (1) month from the date of listing of the Company’s Shares in Indonesia Stock Exchange ("Lock-Up Period”) to allow employees the flexibility to realize Employee Stock Bonus received. The funding for Employee Stock Bonus was entirely borne by the Company.
- 97 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 38.
Program Kompensasi (Lanjutan)
Berbasis
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Saham
38.
Stock-Based (Continued)
Compensation
Program
Employee Stock Allocation (ESA) (Lanjutan)
Employee Stock Allocation (ESA) (Continued)
Jumlah bonus saham yang diberikan kepada karyawan pada tahun 2009 adalah sebanyak 24.220.000 saham atau sebesar Rp 13.321.000 ribu (Catatan 24 dan 25) dan termasuk dalam beban umum dan administrasi pada laporan laba-rugi konsolidasi tahun 2009.
Total amount of Stock Bonuses granted to employees in 2009 totaled to 24,220,000 shares or Rp 13,321,000 thousand (Notes 24 and 25) and is included in General and administrative expenses in the 2009 consolidated statement of income.
Employee Stock Ownership Program (ESOP)
Employee Stock Ownership Program (ESOP)
ESOP merupakan opsi yang diberikan oleh Perusahaan kepada staf, manajer, Direksi dan Komisaris Perusahaan dan anak perusahaan kecuali Komisaris Independen (“Peserta Program ESOP”), dimana Peserta Program ESOP akan diberikan opsi untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh Perusahaan dalam kurun waktu tertentu pada harga tertentu yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Pasar Modal. Opsi tersebut akan diberikan berdasarkan kriteria jabatan, prestasi dan masa kerja dari Peserta Program ESOP yang bersangkutan.
Under the ESOP, the Company will grant options to its staff, managers, Directors and Commissioners of the Company and its subsidiaries except for independent commissioner (the ESOP Program Participants), to buy new Company’s shares which will be issued by the Company during a certain period at a certain price to be determined by the Company in accordance with the Capital Market regulations. The options to be given will be based on the position of the employees, performance and the length of service provided to the Company by the ESOP Program Participant.
Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.4 yang memberikan batas maksimum sebesar lima persen (5%) saham baru yang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalam periode tiga (3) tahun tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham lama (HMETD), program ESOP memberikan opsi untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh Perusahaan sebesar lima persen (5%) dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum Perdana. Peserta Program ESOP dapat menukarkan opsinya menjadi saham Perusahaan dalam suatu periode tertentu yaitu dua (2) kali dalam satu tahun.
In accordance with the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. IX.D.4 which provides a maximum limit of five percent (5%) of new shares which may be issued by public companies over a 3 (three)-year period, without granting the preemptive rights to the existing stockholders (right issues), the ESOP program provides that the options to be issued shall be equal to a maximum of five percent (5%) of the Company’s issued and paid-up capital after the Initial Public Offering. The ESOP Program Participants can exercise their options to buy the Company’s share during a certain period i.e. twice a year.
Penerbitan dan pengeluaran hak opsi kepada Peserta Program ESOP akan dilaksanakan dalam tiga (3) tahap yaitu:
The issuance and distribution of shares option to the ESOP Program Participants will be implemented in three (3) phases:
a.
a.
Tahap I Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2010. Pada tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan telah membagikan sebanyak 60.556.237 opsi saham.
- 98 -
Phase I Thirty percent (30%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants from October 27, 2010. On October 27, 2010, the Company has distributed 60,556,237 stock options.
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 38.
Program Kompensasi (Lanjutan)
Berbasis
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Saham
38.
Stock-Based (Continued)
Compensation
Program
Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Lanjutan)
Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Continued)
b.
Tahap II Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2011.
b.
Phase II Thirty percent (30%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants from October 27, 2011.
c.
Tahap III Empat puluh persen (40%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal 27 Oktober 2011.
c.
Phase III Forty percent (40%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants from October 27, 2011.
Peserta dalam Program ESOP akan diumumkan oleh Direksi Perusahaan paling lambat empat belas (14) Hari Kalender sebelum diterbitkannya hak opsi pada setiap tahap sebagaimana yang dijelaskan di atas. Setiap hak opsi akan berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak tanggal diterbitkannya.
The Participants in the ESOP program will be announced by the Company’s Board of Directors not later than fourteen (14) calendar days prior to the issuance of option rights at each phase as described above. Each option will be valid for a period of five (5) years from the issuance date.
Berdasarkan Prospektus yang disampaikan Perusahaan ke Bapepam-LK pada saat Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan, opsi ESOP akan dikenakan masa tunggu pelaksanaan hak opsi (vesting period) selama satu (1) tahun sejak diterbitkan, dimana Peserta Program ESOP belum dapat menggunakan hak opsinya untuk membeli saham baru Perusahaan. Namun, berdasarkan surat Perusahaan No. 025/Pres-Dir/Ext/2010 tanggal 14 Oktober 2010 kepada PT Bursa Efek Indonesia dengan tembusan kepada Bapepam-LK dan PT BSR Indonesia, biro administrasi efek, disebutkan sebagai berikut:
Based on the Prospectus that had been filed to Bapepam-LK when the Company planned for Initial Offering of its shares, the ESOP Options are subject to avesting period of one (1) year from the issuance date, during which, the ESOP Participants may not exercise their ESOP Options to buy the Company’s stocks. Nevertheless, based on the Company’s letter No. 025/Pres-Dir/Ext/2010 dated October 14, 2010 to the Indonesia Stock Exchange, copies of which were also furnished to Bapepam-LK and PT BSR Indonesia, the share registrar, it is stated that the options can be exercised as follows:
Tahun/Year
Tanggal Pelaksanaan/Date of Expenses
2011 2012 2013 2014 2015
1 November/November 1 1 Mei dan 1 November/May 1 and November 1 1 Mei dan 1 November/May 1 and November 1 1 Mei dan 1 November/May 1 and November 1 1 November/November 1 The exercise price of Phase I option is Rp 791.28 per share. The fair value of stock option under ESOP Phase I amounted to Rp 531.40 was calculated by adopting Black Scholes model and applying the following assumptions:
Harga pelaksanaan opsi Tahap I adalah Rp 791,28 per lembar saham. Nilai wajar opsi untuk ESOP Tahap I adalah sebesar Rp 531,40 yang dihitung dengan menggunakan metode Black Scholes dengan asumsi sebagai berikut:
Tahap I/Phase I Suku bunga bebas risiko Dividen yang diharapkan Volatilitas yang diharapkan Periode opsi yang diharapkan
6,50% 30,00% 43,82% 4 tahun/4 years
- 99 -
Risk free rate Expected dividend yield Expected volatility Expected option period
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 38.
39.
Program Kompensasi (Lanjutan)
Berbasis
Saham
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 38.
Stock-Based (Continued)
Compensation
Program
Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Lanjutan)
Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Continued)
Beban kompensasi yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi sehubungan dengan program ESOP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.340.817 ribu (Catatan 29) dan dikreditkan ke akun opsi saham pada ekuitas konsolidasi.
The compensation expenses recognized in the consolidated financial statement in relation to ESOP program for the year ended December 31, 2010 amounted to Rp 1,340,817 thousand (Note 29) and credited to stocks option account in the equity section of the consolidated balance sheet.
Ikatan dan Perjanjian Penting a.
39.
Commitments and Agreements a.
Pada tanggal 24 April 2004, BLP dan KUD Bedaun Maju Bersama Desa Sei Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kota Waringin Barat, menandatangani perjanjian kerjasama atas pembiayaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, pembelian dan pengelolaan secara teknis serta hasil dan penggantian manajemen perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh KUD Bedaun Maju Bersama Desa Sei Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
The palm plantation area which has an area of 607 hectares and is still being developed in behalf of KUD Bedaun Maju Bersama.
Luas areal perkebunan kelapa sawit yang telah dan masih akan dikembangkan atas nama KUD Beadun Maju Bersama seluas 607 ha. b.
On April 24, 2004 BLP and KUD Dedaun Maju Bersama Sei Bedaun Contryside, Kumai Disrict, Kota Waringin Barat Regency, signed the cooperation agreement on financing and development of the palm plantation, purchase and management of the technical tuition and also result and displace the management oil palm plantation owned by member KUD Bedaun Maju Bersama Sei Bedaun Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency.
b.
Pada tanggal 26 Januari 2008, BHL dan KUD Petak Sambelum yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimatan Tengah, menandatangani perjanjian kerja sama yang berkaitan dengan pembiayaan, pengelolaan keuangan, pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa sawit, pembelian dan pengelolaan hasil Tandan Buah Segar (TBS), bimbingan teknis dan alih manajemen sesuai pola kemitraan.
On January 26, 2008, BHL and KUD Petak Sambelum located in Mirah Kalanaman Countryaside, Katingan Tengah District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province, signed the cooperation agreement on financing, cash management, development and management of the palm plantation, purchase and management of the Fresh Fruit Bunches, guidance on technical aspects and management transfer in accordance with the partnership pattern.
The palm plantation which is being developed on behalf of KUD Petak Sambelum has an area of 152 hectares.
Luas areal kebun kelapa sawit yang sedang dibangun atas nama Koperasi Petak Sambelum adalah 152 hektar.
- 100 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 40.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Informasi Segmen
40.
Segment Information
Segmen Usaha
Primary Segments
Saat ini Perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pabrikasi. Usaha ini merupakan dasar dari laporan utama atas segmen dari Perusahaan dan anak perusahaan, yakni sebagai berikut :
The Company is presently engaged in plantations and manufacturing businesses. These business activities are the basis on which the Company and its subsidiaries report their primary segment information as follows:
Perkebunan/ Plantations Rp '000
Pabrikasi/ Manufacturing Rp '000
2010 Jumlah sebelum Eliminasi/ Total Before Elimination Rp '000
Eliminasi/ Elimination Rp '000
Konsolidasi/ Consolidation Rp '000
PENDAPATAN USAHA/NET SALES Penjualan eksternal/External sales Penjualan antar-segmen/Inter-segment sales
137.220.319
712.173.946 -
712.173.946 137.220.319
(137.220.319)
712.173.946 -
Jumlah pendapatan/Total revenues
137.220.319
712.173.946
849.394.265
(137.220.319)
712.173.946
21.209.773
347.905.838
369.115.611
1.887.054
371.002.665
398.106
12.392.899
12.791.005
2.371.562 (13.424.048) 183.755 (6.019.191)
5.513.015 (41.091.836) (2.879.894) (82.972.415)
7.884.577 (54.515.884) (2.696.139) (88.991.606)
4.719.957
238.867.607
243.587.564
1.471.775.692 832.517.680
2.810.541.808 1.378.530.520
4.282.317.500 2.211.048.200
479.755.580
44.633.908
524.389.488
-
524.389.488
20.558.939
17.219.884
37.778.823
-
37.778.823
HASIL/RESULTS Hasil segmen/Segment results Pendapatan bunga/Interest income Keuntungan selisih kurs - bersih/Gain on foreign exchange - net Beban bunga/Interest expense Lain-lain - bersih/Others - net Beban pajak/Tax expense Laba bersih/Net income Neraca konsolidasi/Consolidated balance sheet * Segmen aset/Segment assets Segmen kewajiban/Segment liabilities INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION Pengeluaran modal/Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization
- 101 -
(1.887.054) -
(1.652.132.267) (751.995.910)
12.791.005 7.884.577 (54.515.884) (4.583.193) (88.991.606) 243.587.564
2.630.185.233 1.459.052.290
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 40.
Informasi Segmen (Lanjutan)
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 40.
Segmen Usaha (Lanjutan)
Primary Segments (Continued)
Perkebunan/ Plantations Rp '000
Pabrikasi/ Manufacturing Rp '000
2009 Jumlah sebelum Eliminasi/ Total Before Elimination Rp '000
Eliminasi/ Elimination Rp '000
Konsolidasi/ Consolidation Rp '000
PENDAPATAN USAHA/NET SALES Penjualan eksternal/External sales Penjualan antar-segmen/Inter-segment sales
124.875.854
584.109.004 -
584.109.004 124.875.854
(124.875.854)
584.109.004 -
Jumlah pendapatan/Total revenues
124.875.854
584.109.004
708.984.858
(124.875.854)
584.109.004
21.333.235
237.505.949
258.839.184
-
258.839.184
141.202
3.456.939
3.598.141
-
3.598.141
24.385.936 (26.215.786) (14.302.889) (69.701.202)
39.830.282 (41.650.260) (12.807.023) (80.345.239)
-
39.830.282 (41.650.260) (12.807.023) (80.345.239)
HASIL/RESULTS Hasil segmen/Segment results Pendapatan bunga/Interest income Keuntungan selisih kurs - bersih/Gain on foreign exchange - net Beban bunga/Interest expense Lain-lain - bersih/Others - net Beban pajak/Tax expense Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan/ Minority interest in net loss of the subsidiaries Laba bersih/Net income Neraca konsolidasi/Consolidated balance sheet * Segmen aset/Segment assets Segmen kewajiban/Segment liabilities INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION Pengeluaran modal/Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization
*
41.
Segment Information (Continued)
15.444.346 (15.434.474) 1.495.866 (10.644.037) -
-
-
2.000
2.000
2.000
167.467.085
12.336.138
155.128.947
167.465.085
862.314.473 681.212.602
1.740.798.100 547.291.425
2.603.112.573 1.228.504.027
242.044.587
41.080.887
283.125.474
-
283.125.474
14.940.901
15.019.809
29.960.710
-
29.960.710
*
Aset segmen tidak termasuk aset pajak tangguhan dan estimasi tagihan pajak, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan.
(1.002.868.638) (565.532.277)
1.600.243.935 662.971.750
Segment assets exclude deferred tax assets and estimated claims for tax while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities.
Penjualan antar segmen didasari perjanjian dari kedua belah pihak.
Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.
Segmen Geografis
Geographical Segments
Segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan tidak disajikan disebabkan seluruh lokasi usaha berada di Kalimantan.
The secondary segment of the Company and its subsidiaries was not presented because all of its business activities are located in Kalimantan.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
41.
Financial Policies
Risk
Management
Objectives
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
- 102 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 41.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 41.
Financial Risk Management Policies (Continued)
Objectives
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang obligasi, hutang bank, kewajiban sewa pembiayaan dan hutang pembelian kendaraan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries exposure to interest rate risk related primarily to bonds payable, bank loans, lease liabilities and debt financing vehicle purchase loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang baru.
To minimize interest rate risk, the Company and its subsidiaries manages interest cost by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments of interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company and its subsidiaries financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
Aset / Assets Bunga Tetap/Fixed rate*) Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek/ Short-term investment Kewajiban/Liabilities Bunga Tetap/Fixed rate*) Kewajiban sewa pembiayaan/ Finance lease liabilities Hutang pembelian kendaraan/ Vehicle purchase loans Hutang obligasi/ Bonds payable Bunga Mengambang/Floating rate Hutang bank jangka pendek/ Short term bank loans - Rupiah - US$ Hutang bank jangka panjang/ Long term bank loans - Rupiah - US$
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years Rp '000
Jatuh Tempo/Maturity 2 - 3 tahun/ 3 - 5 tahun/ 2 - 3 years 3 - 5 years Rp '000 Rp '000
Suku Bunga/ Interest rate %
<= 1 tahun/ <= iyear Rp '000
> 5 tahun/ > 5 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
5,50%-9,00%
488.887.755
-
-
-
-
488.887.755
6,00%
150.000.000
-
-
-
-
150.000.000
5,06%-11,82%
6.841.240
3.815.990
832.874
-
-
11.490.104
6,00%-13,70%
233.007
198.136
40.587
-
-
471.730
-
-
-
10,675%
-
11,00%-17,00% 6,50%
220.450.791 8.991.000
-
-
-
11,50%-14,00% 2,80%-3,40%
82.950.991 8.991.000
73.255.536 8.991.000
36.750.426 8.991.000
53.432.087 6.743.250
692.672.609
-
14.608.360 -
692.672.609
220.450.791 8.991.000
260.997.400 33.716.250
*) Tingkat bunga Rupiah/Interest rate in Rupiah
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank.
Exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in exchange rates. The Company and its subsidiaries exposure to foreign exchange risk relates primarily with bank loans.
- 103 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 41.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Financial Risk Management Policies (Continued)
Objectives
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan konversi hutang mata uang asing ke Rupiah.
To manage the risk of foreign currency exchange rates, the Company converted debt to the amount of foreign currency.
Selain hutang bank, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Perusahaan dan anak perusahaan tersebut jumlahnya tidak material.
In addition to bank loans, the Company and its subsidiaries have currency exposures transactional. The exposure arising from transactions conducted in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Foreign currency exposures of the Company and its subsidiaries are the amount is not material is only minimal.
Posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta kurs konversi yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, diungkapkan dalam Catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasi.
The position of assets and liabilities denominated in foreign currencies and conversion rates used at December 31, 2010 and 2009, are disclosed in Note 37 to the consolidated financial statements.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Company and its subsidiaries will incur a loss arising from the customers or counterparties due to failure to meet contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company and its subsidiaries control the credit risk by doing business relationships with other parties who are credible, setting verification and authorization policies of credit, and monitor the collectibility of receivables on a regular basis to reduce the amount of bad debts.
Berikut adalah eksposur neraca konsolidasi yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below exposures related December 31, 2010:
Jumlah Bruto/ Gross Amounts Rp '000 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lancar lain-lain akrual bunga deposito Piutang lain-lain - tidak lancar pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang plasma Jumlah
shows the Company’s to credit risk as of
Jumlah Neto/ Net Amounts Rp '000
497.887.755 150.000.000 39.525.245 4.373.877
497.887.755 150.000.000 39.525.245 4.373.877
1.659.915
1.659.915
25.965.659 20.842.615
25.965.659 20.842.615
740.255.066
740.255.066
- 104 -
Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investment Trade accounts receivable - third parties Other accounts receivable - third parties Other current assets accrued interest on time deposits Other noncurrent asset related parties Due from plasma projects Total
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 41.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Financial Risk Management Policies (Continued)
Objectives
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan anak perusahaan terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran modal untuk ekspansi lahan dan penanaman baru kelapa sawit.
Liquidity needs of the Company and its subsidiaries primarily arises from the need to finance investment and capital expenditures for expansion and new planting of new oil palm.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010.
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2010.
Aset/Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek/ Shorterm investment Piutang usaha - pihak ketiga/ Trade accounts receivables Piutang lain-lain - pihak ketiga/ Other accounts receivables Aset lancar lain-lain akrual bunga deposito berjangka/ Other current assets - accrued interest time deposits Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Other noncurrent receivables related parties Jumlah/Total
Jumlah/ Total Rp '000
Biaya Transaksi/ Transaction Costs Rp '000
Nilai Tercatat/ As Reported Rp '000
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
2-3 tahun/ 2-3 years Rp '000
3-5 tahun/ 3-5 years Rp '000
> 5 tahun/ > 5 years Rp '000
497.887.755
-
-
-
-
497.887.755
-
497.887.755
150.000.000
-
-
-
-
150.000.000
-
150.000.000
39.525.245
-
-
-
-
39.525.245
-
39.525.245
4.373.877
-
-
-
-
4.373.877
-
4.373.877
1.659.915
-
-
-
-
1.659.915
-
1.659.915
25.965.659
-
-
-
-
25.965.659
-
25.965.659
719.412.451
-
-
-
-
719.412.451
-
719.412.451
- 105 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 41.
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Kewajiban/Liabilities Hutang bank jangka pendek/ Short term bank loans Hutang usaha/ Trade accounts payable Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses Kewajiban lain-lain/ Other liabilities Hutang bank jangka panjang/ Long term bank loans Hutang pembelian kendaraan/ Vehicle purchase loans Kewajiban sewa pembiayaan/ Finance lease liabilities Hutang obligasi/ Bonds payable
42.
Financial Risk Management Policies (Continued)
Objectives
Liquidity Risk (Continued) Biaya Transaksi/ Transaction Costs Rp '000
1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
2-3 tahun/ 2-3 years Rp '000
3-5 tahun/ 3-5 years Rp '000
> 5 tahun/ > 5 years Rp '000
229.441.791
-
-
-
-
229.441.791
-
229.441.791
189.475.286
-
-
-
-
189.475.286
-
189.475.286
24.363.596
-
-
-
-
24.363.596
-
24.363.596
32.889
-
-
-
-
32.889
-
32.889
294.713.650
-
294.713.650
-
471.730
91.941.991
82.246.536
45.741.426
233.007
198.136
40.587
-
-
471.730
6.841.240
3.815.990
832.874
-
-
11.490.104
-
-
60.175.337
-
700.000.000
700.000.000
7.327.391
Jumlah/Total
542.329.800
86.260.662
46.614.887
60.175.337
714.608.360
1.449.989.046
7.327.391
1.431.171.551
Selisih aset dengan kewajiban Maturity gap assets and liabilities
178.214.596
(86.260.662)
(46.614.887)
(60.175.337)
(714.608.360)
(729.444.650)
(7.327.391)
(710.627.155)
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
-
14.608.360
Jumlah/ Total Rp '000
Nilai Tercatat/ As Reported Rp '000
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
42.
692.672.609
Prospective Accounting Pronouncements
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
As of date of completion of the financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang 1 Januari 2011
Periods beginning on or after January 1, 2011
dimulai
pada
atau
setelah
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
3.
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
3.
PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
4.
PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan an dan Laporan Keuangan Tersendiri.
4.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi.
5.
PSAK 5 Segments
- 106 -
(Revised
2009),
Operating
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 42.
Penerbitan Standar Baru (Lanjutan)
Akuntansi
Periode yang dimulai pada 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Keuangan
atau
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 42.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
setelah
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
6.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
6.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Parties’ Disclosures
7.
PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
7.
PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
8.
PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
8.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
9.
PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
9.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
10.
PSAK 19 Berwujud
10. PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets
11.
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
11. PSAK 22 (Revised Combination
12.
PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
12. PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
13.
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
13. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
14.
PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
14. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
15.
PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
15. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
16.
PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
16. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
(Revisi
2010),
Aset
Tidak
ISAK
2010),
Business
ISAK
1.
ISAK 7 (revisi 2009), Khusus
Entitas Bertujuan
1.
ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities
2.
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
3.
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyalty Program
4.
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5.
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
- 107 -
PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 42.
Penerbitan Standar Baru (Lanjutan)
Akuntansi
Periode yang dimulai pada 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Keuangan
atau
PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 42.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
setelah
ISAK (Lanjutan)
ISAK (Continued)
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Web Site Costs
7.
ISAK 17 (2010), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
7.
ISAK 17 (2010), Interim Financial Reporting and Impairment
Periode yang 1 Januari 2012
dimulai
pada
atau
setelah
Periods beginning on or after January 1, 2012
PSAK
PSAK
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
2.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
3.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
3.
PSAK 24 Benefits
4.
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
4.
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
5.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
Instrumen
5.
PSAK 50 (Revised 2010), Instruments: Presentation
6.
PSAK 60 Pengungkapan
Keuangan:
6.
PSAK 60 Financial Instruments: Disclosures
2010),
Instrumen
(Revised
2010),
Employee
Financial
ISAK
ISAK
1.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
1.
ISAK 13 (2010), Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
2.
ISAK 20, Pajak Penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
2.
ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
3
ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
3.
ISAK 15, PSAK 24 The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
The Company and its subsidiaries are still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and have not yet determined the related effects on the financial statements.
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 108 -
PT BW Plantation Tbk Informasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan* 31 Desember 2010 dan 2009
PT BW Plantation Tbk Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets* December 31, 2010 and 2009
2010 Rp 000
2009 Rp 000
ASET
ASSETS
Aset Lancar
Current Assets
Kas dan setara kas
441.426.732
Investasi jangka pendek
150.000.000
Piutang usaha - Pihak ketiga
17.162.718
Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan
Jumlah Aset Lancar
24.224.841
Trade accounts receivable - Third parties Other accounts receivable - Third parties
77.212
62.246 5.720.399
899.978
482.409
74.910.630
2.138.881
691.269.565
328.043.649
Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Investasi pada anak perusahaan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 33.528.990 ribu tahun 2010 dan Rp 25.939.996 ribu tahun 2009 Uang muka investasi Aset tidak lancar lainnya: Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih Lain-lain
Cash and cash equivalents Short-term investment
6.792.295
Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain
295.414.873
Inventories Prepaid expenses Other current assets Total Current Assets Noncurrent Assets
375.909.095
319.043.363
Other noncurrent accounts receivable - related parties
1.026.109.950
350.644.776
Investments in subsidiaries
112.460.743 -
3.935.183 15.304.434
94.388.293
Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 33,528,990 thousand in 2010 and Rp 25,939,996 thousand in 2009
31.073.400
Advances for investment
3.968.474 15.304.434
Other noncurrent assets Deferred charges on landrights - net Others
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.533.719.405
814.422.740
JUMLAH ASET
2.224.988.970
1.142.466.389
* Menggunakan metode ekuitas
Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
* Using equity method
- I.1 -
PT BW Plantation Tbk Informasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan* 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)
PT BW Plantation Tbk Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets* December 31, 2010 and 2009 (Continued)
2010 Rp 000
2009 Rp 000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Hutang bank jangka pendek
199.001.000
56.880.000
1.217.228
4.644.465 889.008
Hutang pajak
20.551.277
11.723.527
Biaya yang masih harus dibayar
14.215.180
400.514
Accrued expenses
10.145.256
Advances received
Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Uang muka diterima
-
Kewajiban lain-lain - pihak ketiga Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank jangka panjang Hutang pembelian kendaraan Jumlah Kewajiban Lancar
32.889
-
Short-term bank loans Trade accounts payable Related party Third parties Taxes payable
Other liabilities - third parties
1.206.450 187.214
467.020 30.383
236.411.238
85.180.173
Kewajiban Tidak Lancar
Current portion of long-term liabilities: Long-term bank loans Vehicle purchase loans Total Current Liabilities Noncurrent Liabilities
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang obligasi Hutang bank jangka panjang Hutang pembelian kendaraan
692.672.609 114.993 238.723
2.680.758 43.429
Hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Long-term liabilities - net of current portion: Bonds payable Long-term bank loans Vehicle purchase loans
161.221.039
140.329.099
Kewajiban pajak tangguhan
2.174.632
1.917.732
Deferred tax liabilities
Cadangan imbalan pasti pasca kerja
3.382.915
2.005.458
Defined-benefit post-employment reserve
4.850.000
Other noncurrent liablities - third parties
Kewajiban tidak lancar lain-lain - pihak ketiga Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban
-
Other noncurrent liabilities - related parties
859.804.911
151.826.476
Total Noncurrent Liabilities
1.096.216.149
237.006.649
Total Liabilities
Ekuitas
Equity
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 9.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 4.037.082.440 saham
403.708.244
403.708.244
Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 9,000,000,000 shares Issued and paid up 4,037,082,440 shares
Tambahan modal disetor - bersih
375.136.319
375.136.319
Additional paid-in capital - net
(175.082.430)
(175.082.430)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Opsi saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
1.340.817
8.373.354 515.296.517
-
Stock options
301.697.607
Retained earnings Unappropriated Appropriated Total Equity
Jumlah Ekuitas
1.128.772.821
905.459.740
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.224.988.970
1.142.466.389
* Menggunakan metode ekuitas
Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Using equity method
- I.2 -
PT BW Plantation Tbk Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT BW Plantation Tbk Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Income* For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010 Rp 000
2009 Rp 000
PENJUALAN
294.256.881
246.133.042
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
142.217.698
133.191.517
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
152.039.183
112.941.525
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
1.260.678 60.576.461
1.289.480 64.190.585
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
61.837.139
65.480.065
Total Operating Expenses
LABA USAHA
90.202.044
47.461.460
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH Bagian laba anak perusahaan Pendapatan bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Beban bunga Lain-lain - bersih
186.862.613 10.718.301 1.864.059 (22.485.921) (3.564.783)
147.415.576 3.170.891 7.661.993 (7.108.276) (14.983.233)
OTHER INCOME (EXPENSES) Equity in net income of subsidiaries Interest income Gain on foreign exchange - net Interest expense Others - net
Pendapatan Lain-lain - Bersih
173.394.269
136.156.951
Other Income - Net
LABA SEBELUM PAJAK
263.596.313
183.618.411
INCOME BEFORE TAX
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
LABA BERSIH
19.747.967 260.782
18.019.615 (1.868.289)
20.008.749
16.151.326
243.587.564
167.467.085
* Menggunakan metode ekuitas
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax
NET INCOME
* Using equity method
- I.3 -
PT BW Plantation Tbk Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-Up Capital Rp 000
Saldo per 1 Januari 2009
314.008.160
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp 000
-
PT BW Plantation Tbk Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Changes in Equity* For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Dari Entitas Sepengendali/ Difference in Value Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control Rp 000
Opsi saham/ Stock options Rp 000
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Unappropriated Appropriated Rp 000 Rp 000
(175.082.430)
-
-
134.230.522
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp 000
273.156.252
Balance as of January 1, 2009 Additional paid-up capital from initial public offering
Peningkatan modal sehubungan dengan penawaran umum saham perdana
87.278.084
392.751.378
-
-
-
-
480.029.462
Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikan saham karyawan (ESA)
2.422.000
10.899.000
-
-
-
-
13.321.000
Biaya emisi saham
-
Laba bersih tahun berjalan
-
(28.514.059) -
-
Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA)
-
-
-
(28.514.059)
Stock issuance costs
-
-
-
167.467.085
167.467.085
Net income during the year
Saldo per 31 Desember 2009
403.708.244
375.136.319
(175.082.430)
-
-
301.697.607
905.459.740
Balance as of December 31, 2009
Saldo per 1 Januari 2010
403.708.244
375.136.319
(175.082.430)
-
-
301.697.607
905.459.740
Balance as of January 1, 2010
-
-
-
Dampak penerapan awal atas PSAK 50 dan PSAK 55 Saldo tanggal 1 Januari 2010, setelah dampak penerapan awal atas PSAK 50 dan PSAK 55
-
403.708.244
-
(175.082.430)
-
-
Pembentukan cadangan umum
-
375.136.319 -
-
-
8.373.354
Dividen tunai
-
-
-
-
-
(1.429.888)
300.267.719 (8.373.354) (20.185.412)
904.029.852 (20.185.412)
Opsi saham
-
-
-
1.340.817
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
243.587.564
243.587.564
(175.082.430)
1.340.817
8.373.354
515.296.517
1.128.772.821
Saldo per 31 Desember 2010
403.708.244
375.136.319
*) Menggunakan metode ekuitas
-
(1.429.888)
1.340.817
Impact of initial adoption of SFAS 50 and SFAS 55 Balance as of January 1, 2010, after the impact of initial adoption of SFAS 50 and SFAS 55 General reserve Cash dividend Stock options Net income during the year Balance as of December 31, 2010
*) Using equity method
- I.4 -
PT BW Plantation Tbk Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT BW Plantation Tbk Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Cash Flows* For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010 Rp 000
2009 Rp 000
289.968.070 (246.754.024)
227.673.255 (167.041.962)
43.214.046 (22.346.417) (19.613.780)
60.631.293 (6.851.251) (46.169.054)
1.253.849
7.610.988
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penerimaan bunga Investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Pembayaran atas akuisisi anak perusahaan - bersih Pembayaran kepada pihak ketiga
20.891.940 11.303.945 (150.000.000) (25.961.444) (4.850.000) -
(187.007.124) 3.170.891
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(148.615.559)
(203.661.778)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan dari penerbitan obligasi I Perolehan hutang bank jangka pendek Penerimaan (pembayaran) hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran deviden Perolehan hutang pembelian kendaraan Pembayaran hutang pembelian kendaraan Pembayaran hutang bank Perolehan dari penawaran umum perdana saham
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers, employees and others Net cash generated from operations Payment of interest Payment of corporate income tax Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
692.533.104 144.000.000
(8.537.328) (5.650.000) (5.638.217)
5.000.000
Collection from (payments to) related parties Interest received Short-term investment Acquisitions of property, plant and equipment Payment for acquisition of a subsidiary - net Payments to third parties Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bond I Proceeds from short-term bank loan
(519.665.928) (20.185.412) 548.000 (195.875) (3.705.335) -
23.559.727 (102.912) (1.745.785) 451.515.403
Receipt from (payment to) loans to related parties Payments of dividend Proceeds from vehicle purchases loans Payment for vehicle purchases loans Payments of bank loans Proceeds from initial public offering of shares of stock
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
293.328.554
478.226.433
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
145.966.844
282.175.643
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
295.414.873 45.015
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
441.426.732
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Opsi saham Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikkan saham karyawan
13.291.776 (52.546) 295.414.873
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect on foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
1.340.817 -
13.321.000
*Menggunakan metode ekuitas
Non cash financing activities: Stock options Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA)
*Using equity method
- I.5 -
PT BW Plantation Tbk
2010
Annual Report
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Tahunan
Creating a Brighter Tomorrow
PT BW Plantation Tbk Menara Batavia Lt. 22 Jl. KH Mas Mansyur Kav 126 Jakarta 10220 - Indonesia Telp : +62 21 5740 988, 5747 428 Fax : +62 21 5740 987, 5747 429 www.bwplantation.com
Creating
a Brighter Tomorrow
Laporan Tahunan 2010 Annual Report