1 JCBWUSAN ilmu -BLMBlr SOSlAL EKONOMG PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR 19922 Jadilah enqkau pemaaf, dan serulah oritny mengerjak...
J a d i l a h enqkau p e m a a f , dan s e r u l a h oritny mengerjakan yang m a k r u f , s e r t a b e r p a l i n g l a h d a r i p a d a orang-orang bodoh (QS
A2 A'raf : 1 9 9 )
Kupersembahkan k a r y a i n i untuk : yang t e r s a y a n g B a p a k ( a l m ) , Ibu, Has Kayek, Mbak Enthik, Has Mawan,
AGUNG PRAJOKO.
Keanekaraqaman Konsumsl Pangan Kumdtrtangga
Kota-Desa Antar Propinsi di Pulau Jawa.
(Di bawah blmbi-
ngan Y A Y A H K WAGIONO). Tujuan skripsi ini adalah untuk melihat krragaan konsumsi pangan rumahtangga kota dan desa di pulau Jawa, tingkat keanekaragaman konsumsi pangan rumahtanggd kotadesa dan masing-masing kelas pengeluaran, menganalisis hubungan antara keanekaragaman konsumsi pangan dengan tingkat pengeluaran dan jumlah anggota rumahtangga. Pengeluaran per kapita untuk konsumsi padi-padian rumahtangga kota di Jawa Tengah lebih besar dibandingkan rumahtangga desa.
Keadaan ini berbeda dengan rumahtangga
propinsi lainnya yang menunjukkan bahwa pangsa penyeluaran per kapita untuk konsumsi padi-padian rumahtangga desa l e b i h b e s a r pengeluarannya.
Dalam m e n g a l o k a s i k a n
pengeluaran untuk konsumsi umbi-umbian, rumahtangga kotadesa setiap propinsi menunjukkan keadaan yang sama yaitu pangsa
pengeluaran
rumahtangga
desa
lebih
besar
dibandingkan rumahtangga kota. Pengeluaran untuk konsumsi ikan, daging, telur/susu dan makananlminuman jadi pada setiap propinsi menunjukkan keadaan yang sama yaitu pengeluaran per kapita rumahtangga kota
lebih
besar
dibandingkan
rumahtangga
desa.
S e b a l i k n y a pengeluaran untuk konsumsi s a y u r - s a y u r a n
rumahtangga desa lebih besar dibandingkan rumahtangga kota. Pengeluaran untuk konsumsi kacang-kacangan, rumahtangga kota lebih besar pengeluaranya dibandingkan rumahtangga desa kecuali di Jawa Tengah dan DIY.
Untuk konsum-
si buah-buahan rumahtangga kota di Jawa Timur dan DIY lebih besar pangsa pengeluarannya dibandingkan rumahtangga desa. Dengan meningkatnya pengeluaran, rumahtangga antar propinsi menunjukkan kecenderungan yang berbeda dalam mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi pangan. Pengeluaran per kapita untuk konsumsi padi-padian dan umbi-umbian menunjukkan kecenderungan yang sama pada tiap propinsi
yaitu menurunnya pangsa pengeluaran per kapita
baik pada rumahtangga kota maupun desa dengan meningkatnya kelas pengeluaran. Konsumsi ikan, daging, telur/susu, buah-buahan dan makananfminuman jadi mempunyai kecenderungan yang sama yaitu makin besarnya pangsa pengeluaran per kapita seiring dengan meningkatnya kelas pengeluaran.
Konsumsi sayur-
sayuran dan kacang-kacangan hanya rumahtangga propinsi Jawa
Barat
yang mempunyai
kecenderungan
dibandingkan propinsi lainnya. Rumahtangga
berbeda
propinsi Jawa
Barat bertambah konsumsinya dengan meningkatnya
kelas
p e n g e l u a r a n baik pada rumahtangga kota maupun d e s a . Sebaliknya rumahtangga
propinsi Jah.a Tengah, DIY dan Jawa
T i m u r mempunyai kecenderungan yang berbeda yaitu
KEANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGQA KOTA-DESA ANTAR PROPINSI DI PULAU JAWA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Agung Prajoko A25 0849
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 1992
DENGAN I N 1 S A Y A MENYATAKAN BAHWA S K R I P S I
I N 1 BENAR-
B E N A R H A S I L KARYA S A Y A S E N D I R I YANG BELUM PERNAH D I A J U K A N S E B A G A I KARYA I L M I A H PADA S U A T U PERGURUAN T I N G G I MANAPUN.