PERENCANAAN PROGRAM WISATA ALAM Dl AREAL HTI PT. FINNANTARA INTIGA DISTRlK 1 MENGKIANG UNIT SANGGAU KEC. KAPUAS KAB. SANGGAU DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN PAKET WISATA ALAM DI KAB. SANGGAU PROP. KALIMANTAN BARAT
Oleh : ALI LUKMANUL HAKlM
DEPARTEMEN KONSERVASl SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR 2004
Ali Lukmanul Hakim (E03499029). Perencauaan Program Wisata Alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau dan Kemungkinan Pengembangan Paket Wisata Alam di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Di bawah bimbingan Dr. E.K.S. Harini Muutasib, MS sebagai pembimbing pertama dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc sebagai pembimbing kedua. Hutan merupakan suatu ekosistem tempat tumbulmya pohon-pohon yang secara keselumhan hidup alrun hayati beserta alrun lingkungan. Selama ini, orientasi pemanfaatan sumberdaya hutan di Indonesia bertumpu pada kayu, dalrun tiga dekade terakhir kayu menjadi modal utruna pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Sejalan dengan adanya pergeseran paradigma pengelolaan yang cukup mendasar, yakni; Pergeseran
pengelolaan kayu (timber management) menjadi
pengelolaan swnberdaya (resource-based management), pengelolaan yang sentralistik menjadi desentralisasi dan pengelolaan sumberdaya yang berkeadilan, wisata dam sebagai salah satu altematif pemanfaatan secara lestari berpeluang lebih besar dan terbuka untuk dikembangkan. HTS PT. Finnantara Intiga me~upakanperusahaan penghasil kayu pulp lnelnbangun hutan produksinya dari lahan-lahan yang tidak produktif dan pada u l n m y a areal yang telah terdegradasi. Pada lahan-lahan hutan produksi terdapat sisa-sisa hutan alrun, keanekaragman hayati baik flora lnaupun fauna, keindahan bentang alam (riamiair terjuu dan goa), keunikan dan kekayaan sosial budaya masyarakat sekitar hutan (Etnis Dayak dan Etnis Melayu). Keka~aanalrun dan sumberdaya seternpat merupakan potensi wisata dengan ~nenonjolkan keanekaragaman hayati, pengetahuan, keterrunpilan, kebudayaan tradisional masyarakat setempat, dan menjadikan kegiatan perusahaan sebagai salah satu daya tariklatraksi wisata. Pengembangan wisata di Kabupaten Sanggau dinilai sangat menguntungkan, hal ini dipengaruhi oleh faktor pendukung, antara lain faktor geografis dunana Sanggau memiliki akses pelabuhan darat dengan Negara Malaysia yang merupakan pintu mas& wisatawan mancanegara dari berbagai negara dan juga merupakan daerah lintas bagi kabupaten dan propinsi. Sejalan dengan pengembangan kegiatan wisata dam, periu dibuat suatu perencanaan wisata yang dapat tnenarik minat para pengunjung sehingga mereka dapat lnenikmati dan merasakan kepuasan dari kegiatan wisata yang dilakukan dengan membuat suatu program wisata yang di dalamnya menyajikan atraksi-atraksi yang menarik dari
berbagai kawasan wisata dam yang ada, dan pembuatan paket wisata dengan menggabungkan beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau. Data yang dikunpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari Kebijakan Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga dan Pemda Kabupaten Sanggau mengenai wisata alatn; Obyek
-
obyek wisata; Keterlibatan biro perjalanan, hoteupenginapan; Sarana
dan prasarana yang ada dan yang akan dikembangkan; Kegiatan rekreasi yang ada; Pengunjung kawasan; serta waktu dalam perjalanan wisata. Data sekunder terdiri dari Keadaan umum HTI PT. Finnantara Jntiga dan Kabupaten Sanggau; Peta dasar HTI dan Kabupaten Sanggau serta data-data lain yang dianggap penting. Teknik pengwnpulan data dilakukan deugan cara studi pustaka, survei lapang, wawancara langsung dan te~pandu(Perusahaan HTI, Pemda Sanggau, pemerintahan desa dan tokoh masyarakat serta biro perjalanan dan hotellpenginapan) dan penyebaran kuisioner kepada pengunjung kawasan wisata dam di Kab. Sanggau yang identik dengan obyek wisata yang ada di Areal HTI PT. Finnantara lntiga Distrik 1 Mengkiang menggunakan metode
purpose satnpling dengan intensitas sampling 1%. Metode yang digunakan dalam menganalisa data hasil penelitian adalah analisa deskriptif dan analisa peta. Analisa peta yang dilakukan bempa analisa peta dasar Areal HTI dan analisa peta Kab. Sanggau Prop.Kalbar Areal HTI PT. Finnantara Intiga terletak di Prop. Kalbar yang secara geografis terletak pada 0" 00' LU
-
0" 40' LS dan 110' 30' BT
-
11" 30' BT, secara administrasi
pemerintahan tnasuk dalam Kec. Kapuas Kab. Sanggau, sedangkan secara administrasi kehutanan tennasuk ke dalam Dinas Kehutanan Prop. Kalbar, Cabang Dinas Kehutanan Sanggau. Luasan areal HTI adalah 187.000 ha yang terbagi dalam dua unit pengelolaan yaitu Unit I Sanggau seluas 88.000 ha dan Unit I1 Sintang seluas 99.000 ha, sedangkan untuk Distrik 1 Mengkiang memiliki luas 22.712,3 ha. Aksesibilitas meuuju lokasi Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang dapat melalui jalur Sungai Sekayatn dari Kota Sanggau dengan speedboat 45 PK selama 45 menitlperahu motor selama I1;2 jam. Jalur darat dari Kota Sanggau menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat selama 2 1 jam 30 menit melewati Dusun Tokang Sekayatn. Letak geografis Kabupaten Sanggau berada diantara lo 10' LU dan 0" 35' LS serta diantara 109'45' dan 1I l o 1 1' BT. Batas wilayah Kabupaten Sanggau : Sebelah utara adalah Malaysia Timur (Serawak) ; Sebelah Selatan adalah Kab. Ketapang ; Sebelah Timur adalah Kab. Sintang dan Sebelah Barat adalah Kab. Landak. Luas daerahnya merupakan urutan ke-4 (12,47%) dari KabupatenKodya di Propinsi Kalimantan Barat.
Kabupaten Sanggau yang luas wilayahnya 18.302,OO km2 (12,47% dari luas wilayah Propinsi Kalilnantan Barat). Berdasarkan hail registrasi penduduk tahun 2001 berjumlah 520.153 jiwa, dengan riucian penduduk laki-laki 265.967 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 255.087 jiwa yang menyebar di 22 kecamatan dengan kepadatan penduduk 28 jiwa per km2. Pada umumnya penduduk Kabupaten Sanggan bersuku bangsa Dayak sebanyak 323.352 jiwa (64,09%) dan Melayu sebanyak 116.614 jiwa (23,12%) sisanya suku bangsa lainnya sebanyak 64.488 jiwa (12,94%). Sedangkan penduduk Kab.Sanggau sebagian besar Kristen Katolik berjumlah 219.090 jiwa (43.31%), Islarn sebanyak 168.039 jiwa (33,41%), Kristen Protestan sebanyak 50.308 jiwa (17,20%), Budha sebanyak 4.817 jiwa (0,95%), Hindu sebanyak 485 jiwa (0,09%) dan lainnya 21.1 16jiwa (4,18%). Pihak Pe~usahaan HTI PT. Finnantara Intiga pada dasamya tidak lnenutup ke~nungkinanuntuk mengembangkan wisata alam ataupun kerjasarna dalarn pengembangaan pariwisata alam di kawasan hutan produksi selama dapat menyelarnatkan potensi dan lingkungan sekitar serta tidak mengharnbat kegiatan utama dari tujuan pengembangan hutan tanaman. Apabila kegiatan wisata darn dapat terlaksana lnaka dibutuhkan dukungan dari semua pihak. a Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Potensi wisata di Areal HTI PT. F i ~ a n t a r Intiga Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalhantan Barat, yaitu :
Q Riam Pagau. Berjarak 2 h n dengan berjalan kaki (30 menit) dari Dusun Tokang Sekayam. Kekhasan dari Riarn Pagau adanya batu besar seperti pohon tumbang yang di bawahnya terdapat goa dengan aliran air yang deras.
Q Goa Sedamar. Perjalanan menuju Goa Sedamar dari Dusun Tokang Sekayam dengan menggunakan mobil membutuhkan 2 15 menit dan dilanjutkan dengan berjalan kaki
+7
lnenit (500 m). Kekhasan dari Goa Sedamar diantaranya adalah riam dengan ketinggian
+ 15 meter yang ada di mulut goa lnenambah kesan cantik pada goa. Letak Goa Sedarnar yang berada di sekeliling rimba menambah kesar~alami yang menarik untuk dinikmati.
Q Riam Jelipa. Perjalanan dari Dusun Tokang Sekayam dengan mobil menuju Riam Jelipa selarna 20 menit dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 10 menit. Kekhasan dari Riam Jelipa adalah banyaknya pohon twnbang di sekitar riam menciptakan kesan angker dan sepi serta di sekitar r i m banyak dijumpai batu-batu besar yang mirip batu-batu yang sengaja dipotong.
@ Riam Penarik. Perjalanan menuju Riam Penarik dari Dusun Tokang Sekayarn dapat ditempuh
+ 5 menit dilanjutkan dengan berjalan kaki 2 15 menit. Kekhasan dari Riam
Penarik ini adalah Aliran air r i m yang tnasuk ke dalam goa yang ada di bawah tiam. Pada saat air riam tidak terlalu deras, goa banyak digunakan orang untuk beitapa
@ Hutan Tanaman Belian Plomas. Memiliki potensi tegakan tanaman langka Eusyderuxylon nvageri yang ditanam oleh Jepang, Belanda, dan Jermau juga pemerintah Indonesia dalam proyek konservasi yang ditanam sejak tahun 1936. Tanaman Belian di Plomas ini ditanam dengan tahun yanag berbeda tiap bloknya. Ada lokasi tanaman belian tahun tanlun 198511986, 198711988, 198811989, 199411995 dan sebagainya.
@ Dusun Tokang Sekayam. Perkampunan Dayak dengan segala kekayaan budaya yang tnenarik untuk dinikmati.
@ Dusun Mengkiang. Perksunpungan Melayu tertua yang ada di Sanggau @ Base camp Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau. Kegiatan HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang juga mempunyai potensi terseudiri untuk dijadikan sebagai obyek wisata yang berbasis pendidikan ataupun wisata buatan. Pembuatan program wisata untuk obyek-obyek wisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Mengkiang Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat terdapat empat program wisata dam yang dapat disajikan, yaitu : Adventuue at Plomas
Nature, Mengkiang Tour, Tokang Sekayam Tour, dan Distrik 1 Finnantara Intiga Tour. Pariwisata di Kabupaten Sanggau masih pada tahap awal yaitu tahap eksplorasi hal ini ditandai dengan kegiatan pariwisata yang sifatnya sangat dini dengan belutn adanya berbagai fasilitas penunjang, dan kondisi tnasyarakat yang belum sepenuhnya menyadari dan rneugakui eksistensi sektor pariwisata. Potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau dapat dikelotnpokan, yaitu : obyek wisata alam pegunungan, goa, danau, sungai, dan air terjun, wisata dam konservasi, serta wisata budaya dan sejarah Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam menentukan jumlah responden adalah dengan tnenggunakan metode purpose satnpling dengan intensitas sampling 1%. Pemilihan tempat dalam pengambilan data responden di Riam Alqodo. Berdasarkan data dari 30 responden. Koinposisi peugunjung yang dijadikan responden 66,67% berjenis kelamin laki-laki sedangkan 33,33% berjenis kelamin perempuan. Prosentase responden dari kelompok umur antara 5-9 tahun (6,67%), 10-19 tahun (33,33%), 20-24 tahun (33,3%), 25-29 tahun (lo%), 30-34 tahun (3,33%), dan 35 tahun ke atas
(3,33%). Tingkat pendidikan terakhir dari responden
dengan pendidikan SD (6,67%),
pendidikan SMP (30%), pendidikan SMA (60%), dan pendidikan S1 (3,33%). Pekerjaan responden sebagai pegawai negeri sipil (3,33%), Petani (3,33%), swasta (43,33%), dan pelajar (50%). Pengunjung datang ke lokasi obyek wisata didorong oleh keadaan panorama dam yang indah (66,67%), untuk menambah pengalrunan atau ilmu (23,33%), memperoleh petualangan alarni (6,67%) dan karena kondisi kawasan yang beragam (3,33%). Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata mendapatkan infonnasi awal tentang keberadaan lokasi obyek wisata 90% dari teman, 3,33% dari media massa (radio, televisi), 3,33% dari leaflethooklet, brosur dm 3,33% dari biro perjalanan yang ada di Kalimantan Barat. Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata 90% lnerupakan tujuan utama sedangkan 10% hanya sekedar singgah sebentar karena sedang mengadakan perjalanan jauh. Pengunjung datang ke lokasi obyek wisata 80% datang berdua, rombongan 10 % dan berangkat sendiri 10%. J ~ N Skendaraan yang digunakan pengunjung datang ke lokasi wisata 86,67% menggunakan
sepeda motor, 6,67% ~nenggunakan mobil pribadilcruteran, 6,67%
menggunakan kendaraan umtun. Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh lokasi obyek wisata yang cukup jauh dari jalan angkutan mum dan kurangnya sarana angkutan m u m yang ada. Pengunjung merencanakan akan menghabiskan waktu di lokasi wisata selama 1 hari sebanyak 93,33%, dua sampai empat hari 6,67%. Hal ini dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada di lokasi wisata kurang mendukung untuk kegiatan bennalam. Pengunjung dalrun menyediakan konsumsi makanan 50% mernbeli terlebih dahulu di kota terdekat, 30% membeli di dalam kawasan, dan 20% membawa dari rumah. Kegiatan yang biasa dilakukan pegunjung di lokasi wisata 90% hanya me~lanatikeindahan alam dan 10% pengunjung mengambil garnbar (memotret). Penynjung yang datang ke lokasi obyek wisata biasanya lebih dari sekali untuk lokasi yang sama seperti data yang diperoleh pengunjung yang datang lebih dari 4 kali ke lokasi wisata yang sama 36,67%, tiga kali lo%, dua kali 23,33% dan baru pertama kali datang 30%. Kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Sanggau belum banyak diketahui oleh masyarakat karena kurangnya infonnasi promosi wisata. Obyek yang menarik untuk dikunjungi di Kah.Sanggau adalah 66,67% berupa rirunlair terjun, 23,33% panorama alarn, dan 10% wisata artifisial seperi bangunan sejarah. Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata 93,33% lnenghendaki untuk dibuatkan
progran wisata dam di setiap lokasi wisata yang ada dan 6,67% merasa kurang perlu untuk dibuatkan progran wisata. Paket yang ketnungkinan diembangkan di Kabupaten Sanggau ada tiga, yaitu :
@ Paket Wisata Alamiah. Meliputi obyek wisata peraisan sungai, danau, pegunungan, gejala alam (rian, goa), sesta vegetasi hutan dengan keanekaraganan hayati yang dikandungnya. Perjalanan paket wisata alaniah ini dapat dipadukan deugan aktivitas animal watching,
jungle iracking, camping, hiking, serta caving untuk kondisi dam pegunungan sedangkan aktivitas, boating, serta rafling dapat dilakukan selana inenelusuri Sungai Sekayam d m Sungai Kapuas.
@ Paket Wisata Budaya. Kabupaten Sanggau yang kaya akan khasanah budaya yang secxa umutn dibangun dari dua a k a budaya yaitu dari Etnis Dayak dan Etnis Melayu. Paket wisata budaya ini dapat dibagi metijadi dua, yaitu paket wisata budaya dayak d m paket wisata budaya melayu.
@ Paket Wisata Pendidikan. Dilakukan di Areal HTI PT. Finnantara Intiga dan kawasan Hutan Plomas. Di Areal HTI PT.Finnantara Intiga wisatawan akan diperkenalkan kegiatankegiatan pemsahaan mulai dari pembibitan smpai dengan pemanenan kayu. Kegiatan petnbibitan, penananan, pemeliharaan, dan pemanenan dilakukan di Distrik 1 Meugkiang sedangkan untuk melihat kegiatan di logpond wisatawan diajak ke Logpond Mukok.
PERENCANAAN PROGRAM WISATA ALAM DI AREAL HTI PT. FINNANTARA INTIGA DISTRlK 1MENGKIANG UNIT SANGGAU KEC. KAPUAS KAB. SANGGAU DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN PAKET WISATA ALAM DI KAB. SANGGAU PROP. KALIMANTAN BARAT
ALI LUKMANUL HAKIM E03499029
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanau Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN LNSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelittan
: Perencanaan Program Wisata Alam di Areal HTI PT. Fieeantarn
Intiga
Distrik
1
Mengkiang
Unit
Sanggau
Kec.
Kapuas
Kab. S : I I I ~ ~ : dan I I I Kemnngkinan Pengembangan Paket Wisata Alam di Kahnpaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat Nama Mahasiswa
: Ali Lukmanul Hakim
NRP
: E03499029
Departernen
: Konservasi Sumherdaya Hutan
Fakultas
: Kehutanan
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I1
Dr. Ir. Lilik Budi Prasetvo, M.Sc
Dr. E. K. S. Ilarini Muntasib, MS
Tanggal :
Tanggal :
Mengetahui : Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan kultas Kehutanan
Tanggal Lulus
: 9 Januari 2004
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Banyumas Jawa Tengah pada tanggal23 Deseinber 1980 dari pasangan Bapak Ali Masturo dan Ibu Sri Kanti yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis inemulai pendidikan formalnya di TK Diponegoro 39 Ranjingan. Pada tahun 1987, penulis inelanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan dasar di SD Negeri 1 Ranjingan dan selesai pada tahun 1993. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di SLTP Negeri 1 Wangon pada tahun 1993-1996. Penulis meneinpuh pendidikan di SMU Negeri 1 Jatilawang hingga lulus pada tahun 1999. Selepas dari SMU, kemudian penulis melanjutkan kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) diterima di Fakultas Kehutanan Juusan Konservasi Suinberdaya Hutan melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI). Selatna kuliah di Fakultas Kehutanan, penulis mengikuti Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan di KPH Banyumas dan Kampus Lapang Fakultas Kehutanan UGM di Getas. Setahun berikutnya penulis mengikuti Praktek Kerja Lapang di HTI PT. Fimantara Intiga di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang Propinsi Kalimantan Barat. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan IPB, penulis menyusun karya ilmiah penelitian dengan judul Perencanaan Program Wisata Alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapnas Kab. Sanggau dan Kemungkinan Pengembangan Paket Wisata Alam di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan
di bawah bimbingan Dr. E.K.S. Harini Muntasib, MS dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan setnesta alatn, atas perkenan dan rahmat-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat tnenyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk metnperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terirna kasih kepada setnua pihak, terutatna kepada: 1. Dr. E.K.S. Harini Muntasib, MS dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc sebagai dosen pernbirnbing atas kesabarannya dalan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selana proses penyusunan skripsi ini. 2. Ir. Otno Rusdiana, M.Sc. sebagai dosen penguji dari Jurusan Manaje~nanliutan dan
Dr. Ir. Iman Wahyudi, MS sebagai dosen penguji dari Jnrusan Teknologi Hasil Hutan yang telah tnemberikan saran dan masukan bagi kesetnpurnaan skripsi ini. 3. Bapa, Mama, Si Kembar (Ana dan Ani), dan Mbah tercinta atas ketulusannya dalam
memberikan doa, kasih sayang, bitnbingan, dan dukungan moral lnaupun matenil yang tak terhingga. 4. Kel. Om Yosep, Kel. Om Nugroho, Kel. Mas Khamdani, Kel. Pa'de Firdaus, Kel.
Pa'de Daut, Kel. Om Paul atas doa, dukungan, dan bantuannya kepada penulis. 5. Seluruh staff PT. Finnantara Intiga atas keramahan, bantnan dan infonnasi yang telah
diberikan kepada penulis selana penelitian dan penyusunan skripsi ini.
6. Pernerintah Daerah Kabupaten Sanggau yang telah metnberikan banyak infonnasi dalam penyusunan shipsi ini. 7. Masyarakat Dusun Tokang Sekayarn dan Masyarakat Dusun Mengkiang atas
keranaban, bantuan dan infonnasi yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi.
8. Abang Adi (Sanggau), Anggunis Rimbawanti, Sumaryati, dan Paqsa Legenda atas bantuannya dalam penyusunan skripsi ini. 9. Mba-mba di Laboratorium Rekreasi Alam (Mba Eva, Mba Resti, Mba Yuyun), dan
Mas-mas di Laboratorium Spatial Database and Analysis Facililies (Heti, Ade,
Guruh, Ambon, Andri, Bono, Haris). 10. Rekan-rekan seatap di Asrana Sylvasari "Jaya di Rimba Wibawa di Kota".
11. Etie Rianawati, Sendy, Mas Do2t, Erwin'35, Yoan, Barudak Iyoeh House, dan rekan-rekan KSH'36 serta selusnh wasga FAHUTAN atas seinua bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa slcripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkau saran dan lcritik dari berbagai pihak guna kesernpumaan skripsi ini. AMRir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bennanfaat bagi yang ~nemnbacanya.
Bogor, Januari 2004
Ali Lukmanul Hakiln
DAFTAR IS1
Halaman
Daftar Gambar ............................................................................................................ .........
Daftar Lampiran 1.
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
3 3
Tinjauan Pustaka A. Hutan Tananan ...........................................................................................
4
B. Pariwisata
6
C. Wisata Alam
8
D. Perencanaan Wisata ...................................
111.
VIII
Pendahuluan
.. C. Manfaat Penel~han............................................................................................. 11.
vi ...
... ..................................................
10
E. Paket Wisata
12
F. ProgriunWisata ...& .........................................................................................
14
Keadaan Umum Lokasi Penelitian A. HTI PT. Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalirnanan Barat ........................................ B. Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Bara
IV.
17
20
Metode Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian
24
B. Bahan dan Alat 1. Jenis data dan infonnasi yang diperlukan ....................................................
24
2. Prosedur kerja penelitian
25
C. Metode Pengambilan Data 1. Studi pustaka dan survei lapang
2. Wawancara
3. Penganatan lapang D. Metode Analisis
V.
Hasil dan Pembahasan A. Perencanaan program wisata alan di Areal HTI PT. Finnantara Intiga A.1. Potensi- potensi wisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga ........... ......... A.2. Kebijakan Perusahaar~HTI PT. Finnantara Intiga .......................... ......... A.3. Sarana dan prasarana penunjang wisata A.4. Program-program wisata B. Pengembangan paket wisata alrun di Kab. Sanggau Prop. Kali~nantanBarat
B. 1.Obyek-obyek wisata di Kabupaten Sanggau B. 1.1. Wisata alrun peynungan, gua, danau, sungai dan air terjun ........ B.1.2. Obyek wisata sejarah B.2. Kebijakan pengembangan pariwisata Prop. Kalirnantan Barat ....... ......... B.3. Kebijakan pengembangan pariwisata Kab. Sanggau ...................... ......... B.4. Pariwisata di Kabupaten.Sanggau B.5. Ketersediaan sarana dan prasarana di Kab. Sanggau B.5.1. Transportasi B.5.2. Akornodasi B.5.3. Sarana dan prasarana
.........
B.5.4. Kelembagaan B.6. Pengunjung kawasan wisata di Kabupaten Sanggau B.6.1. Karakteristik pengunjung B.6.2. Motivasi pengunjung B.6.3. Aktivitas pengunjung ..................................................
.........
B.6.4. Persepsi pengunjung 8.7. Paket wisata alan Kabupaten Sanggau
VI.
Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan B. Saran
Daftar Pustaka Lampiran
. ......................................................
.........
DAFTAR TABEL
No
Teks
Halsunan
1. Bagan ready made tour
13
2. Bagan tailored made tour
13
3. Jurnlah penduduk Kabupaten Sanggau dirinci menurut j e i s kelamin Th 1995-2001
4. Bagan Alir Penelitian 5. Sarana dan prasarana di Areal Base csunp di Dishik 1 Mengkiang Kec. Kapuas Kab. Sanggau HTI PT. Finnantara Intiga ................................... 6. Obyek wisata sejarah yang ada di Kabupaten Sanggau ................................... 7. Jarak jalan darat antara Sanggau dengan beberapa kota kecsunatan
dalam daerah Kabupaten Sanggau
8. Karakteristik pengunjung obyek wisata d a m di Kab.Sanggau .........................
DAFTAR GAMBAR
No
Teks
1. Peta HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau ................... 2. Peta Kaliinantan Barat ........................................................................................
5. Riam Sedrunar
6. Goa Sedrunar . ...........................................
7. Rirun Jelipa Tingkat Satu
8. Riam Jelipa 9. Rirun Penarik
10. Aliran Sungai dari Rirun Penarik 11. Kawasan Hutan Plo~nas . ...........................................................
12. Riam Plolnas 13. Batu Mas .... .... ....... .... ....
14. Tegakan Belian (Eusyderoxylonnvageri ) 15. Kerajinan Tang 16. Koinplek 'Dango' atau Lunbung Padi 17. Perkrunpungan Mengkiang .............................................................................. 18. Makrun Raja 19. Kantor Base camp Distrik 1 Mengkiang Unit Sru~ggau..................................... 20. Persemaian Lokal Spesies 2 1. Guesthouse 22. Persemaian Generati 24. Perse~naianVegetatif
........... ....... ....
.... ..... .... .... .... .............. ..... .... ..... .... ..
25. Sketsa Jalur Program Wisata Tokang Sekayrun Tour ....................................... 26. Sketsa Jalur Program Wisata Mengkiang Tour 27. Peta Obyek Wisata Kabupaten Sanggau Propinsi Kalilnantan Barat................ 28. Air Terjun Pancor Aji
No
Teks
Halrunan
29. Air Tejun Pat~corAji
54
30. Sipan Lotup
55
3 1. Batu Posok ......................................................................................................
55
32. Perahu Bandung
62
33. Gerbang Perbatasan Etitikong
62
34. Rumah Betang
69
35. Aktivitas di Rurnah Betang .. 36. Masjld Tertua di Sanggau ................................................................................
69
37. Merirun Kuno Keraton Sanggau
70
70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan wawancara dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Lampiran 2. Panduan Wawancara dengan pihak Perusahaan HTI PT. Finnantara lntiga Kabupaten Sanggau Propinsi Kalunantan Barat. Lampiran 3. Panduan wawancara dengan biro perjalanan wisata dan hoteWpenginapan. Larnpiran 4. Panduan wawancara dengan Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat. Lampiran 5. Kuisioner untuk para pengunjung. Lampiran 6 . Daftar nama jenis vegetasi yang tumbuh alami dan yang ditanam masyarakat di Areal Hutan Tanaman Belian Plotnas. Daftar nama jenis vegetasi twnbuhan bawah di Areal Hutan Tanaman Belian Plomas. Lampiran 7. Daftar jenis-jenis satwa liar yang ditemukan di Areal Hutan Tanaman Belian Plornas. Lampiran 8. Daftar hotel dan penginapan di Kabupaten Sanggau. Lampiran 9. Daftar restoran dan rwnah makan di Kabupaten Sanggau. Daftar tarif kamar di beberapa hotel di Kabupaten Sanggau. Larnpiran 10. Jadwal program-program wisata alam di obyek-obyek wisata yang ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau Propinsi Kalirnantan Barat. Lampiran 11. Titik-titik pengamatan GPS (Global Posiiioning System) di Areal HTI PT. Finnantara Intiga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan be~isisumberdaya hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan dam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang-undang No 41 tahun 1999). Indonesia yang dikenal sebagai negara mega biodiversity memiliki keanekaragaman hayati dan tipe ekosistem yang tinggi. Hal ini didukung dengan potensi Indonesia yang memiliki luas daratan 189 juta ha, dengan 120,5 juta ha inerupakan kawasan hutan. Kekayaan ini tentu saja barus dapat dinikmati bagi seluruh m a t , baik rakyat Indonesia lnaupun masyarakat negara lain. Pe~nanfaatanbagi kesejahteraiu~utnat tersebut tidak harus melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya eksploitatif tetapi dapat pula dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak merusak atau merubah sumberdaya. Selatna ini, orientasi pemanfaatan s~nnberdayahutan di Indonesia berturnpu pada kayu, selama tiga dekade terakhir kayu menjadi modal utama pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan devisa dan penyerapan tenaga kerja, untuk tnenyikapi hal ini ~nakaperlu upaya untuk menjamin agar ketersediaan kayu ditnasa datang tetap terpenuhi dan selain itu pentingnya hutan sebagai penyangga kehidupan dan sebagai suatu ekosistem yang rental terhadap kerusakan perlu dijaga kelestariannya. Sejalan dengan adanya pergeseran paradigma pengelolaan yang cukup mendasar, yakni; Pergeseran pengelolaan kayu (timber managemen[) menjadi pengelolaan sumberdaya (resource-based managemenl), pengelolaan yang sent~alistikmenjadi desentralisasi dan pengelolaan sumberdaya yang berkeadilan, wisata dam sebagai salah satu alte~natifpemanfaaatan secara lestari berpeluang lebih besar dan terbuka untuk dikemnbangkan. HTI PT. Finnantara Intiga yang berada di Propinsi Kalunantan Barat dengan areal kerja di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang, adalah suatu perusahaan yaw bergerak dalrun bidang pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI), yang diharapkan mampu tnendorong terpenulunya bahan-bahan hasil hutan dengan tetap menjaga faktor kelestarian. HTI PT.Finnantara Intiga merupakan perusahaan penghasil kayu pulp ini ~neinbangunhutan produksinya dari lahan-lahan yang tidak produktif dan pada urnulmya areal yang telah terdegradasi. Pada lahan-lahan hutan produksi di srunping areal kosong juga lnasih terdapat sisa-sisa hutan dam, keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, keindahan bentang alam ( r i d a i r terjun dan goa), keunikan dan kekayaan sosial budaya masyarakat sekitar
hutan. Kekayaan alam dan sumberdaya setempat merupakan potensi wisata dengan menonjolkan keanekaragaman hayati, pengetahuan, keterampilan kebudayaan tradisional masyarakat setempat. Disamping itu juga menjadikan kegiatan pesusahaan seperti pembenihan, penebangan dan penyaradan kayu sebagai salah satu daya tarik Iatraksi wisata. Propinsi Kalimantan Barat telah lama diketahui oleh khalayak ramai sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang termasuk dalatn kelompok D bersama-sama dengan Propinsi Kalimantan Tengah, Propinsi Kalimantan Timur, dan Propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Sanggau mempakan salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Kalilnantan Barat dengan potensi kepariwisataan yang cukup besar. Di tinjau dari segi potensi sumberdayanya, pengembangan wisata di wilayah Kabupaten Sanggau dinilai sangat menguntungkan, hal ini dipeugaruhi oleh faktor pendukung, antara lain faktor geografis, Kabupaten Sanggau memiliki akses pelabuban darat dengan Negara Malaysia yang merupakan pintu masuk wisatawan mancanegara dari berbagai negara seperti; Malaysia, Singapura, Bmnai Darussalam, dan lain-lain Negara Asia maupun Negara Eropa dan juga merupakan daerah lintas bagi kabupaten dan propinsi. Faktor budaya seperti, Kebudayaan Dayak dan Kebudayaan Melayu yang mempakan warisan budaya masa lalu yang memiliki pesona tersendiri yang dapat mengundang animo para wisatawan untuk menyaksikan potensi sumberdaya dam yang tinggi dan terdapat agro industri yang cukup luas dengan daya tarik tersendiri. Namun, sampai saat ini dirasakan perkembangan pariwisata di kawasan-kawasan wisata alam yang ada di Kabupaten Sanggau dan sekitarnya belum dapat berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan masih banyaknya kawasan wisata alam yang belurn memiliki rencana pengelolaan dan pengembangan yang baik. Sejalan dengan pengembangan potensi dam untuk kegiatan wisata dam, perlu dibuat suatu perencanaan mengenai kepariwisataaan yang dapat menarik minat para petigunjung sehingga mereka dapat menikmati dan merasakan kepuasan dari kegiatan wisata yang dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan membuat suatu program wisata yang di dalamnya menyajikan atraksi-atraksi m e n d dari berbagai kawasan wisata alam yang ada, dan pembuatan paket wisata dengan menggabungkan beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lnenyusun suatu perencanaan program wisata alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Hasil yang diharapkan adalah tersajinya suatu progam-program wisata sekaligus dikembangkan paket-paket wisata dengan obyek wisata lain yang ada di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kawasan wisata alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga dan sekitarnya, dan dapat dijadikan acuan oleh pihak pengelola ataupun pemerintah daerah dalam pengembangan kepariwisataan, khususnya pengembangan wisata dam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hutan Tanaman
Berdasarkan PP No~nor6 Tahun 1999 tentang Pengusal~aanHutan dan Pelnungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi, yang dhnaksud dengan Hutan Tananan adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif. Hutan Tananan ini diperuntukkan guna untuk ineinenuhi keperluan masyarakat, pembangunan, indushi, dan ekspor. Pembangunan Hutan Tananan Indushi pada prakteknya di lapangan bertujuan untuk tnendukung pemerintab dalam meningkatkan kualitas lingkungan pedalaman yang berorientasi pada azas produktifitas, profitabilitas, dan keseilnbangan hasil. Secara lebih luas, pembangunan HTI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku indushi perkayuan,
meningkatkan
devisa
negara,
pengembangan
pusat-pusat
ekono~ni
negaralpedesaan, penyediaan kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha serta pelestarian manfaat sumberdaya hutan. Areal HTI yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar hutan, pengusahaan HTI turut berperan aktif dalam kegiatan sehari-hari masyarakat inisalnya dengan berpartisipasi dalam progran pembinaan usaha kecil dan koperasi (PT. Inhutani 111,2000). Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan (2001) ~nenjelaskan bahwa kegiatan pengembangan suatu kawasan hutan sebagai suatu kawasan wisata dam terdapat lima prinsip penting pengembangan wisata dam, yaitu: 1. Konservasi, keberhasilan suatu kawasan yang ditetapkan sebagai tujuan kegiatan wisata dam akan bergantung pada sejauh mana upaya-upaya konservasi kawasan tersebut inampu secara praktis dilaksanakan. 2. Ekonomi, aspek ini akan berdampak langsung lnaupun tidak langsung, pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar
kawasan khususnya, dan pada
pelnbangunan ekonomi regional secara umum. Konhibusi ekonomi sektor wisata alam, yang cukup signifkan dirasakan langsung terutana oleh masyarakat setempat, akan inampu mendorong dan menurnbuhkan timbulnya rasa merniliki masyarakat tersebut untuk secara bersama-sana inenjaga pelestarian kawasan yang selama ini sebagai dari sumber penghasilannya sehari-hari.
3. Pendidikan dun Penelitian, aspek ini mengarah pada upaya-upaya apa yang seharusnya dilakukan dalarn rangka mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan dan inarnpu inenunjukan sikap menerima (~velcome) terhadap setiap wisatawan yang datang. Dalam pengembangan pariwisata dam di hutan produksi perlu meinperhatikan halha1 sebagai berikut: a. Menanamkan pemahaman dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap prinsip kelestarian h a i l hutan b. Menunjang pendidikan di bidang kelestarian hasil hutan c. Kawasan hutan produksi yang menunjang untuk kegiatan pendidikan dan latihan terutama pada kawasan yang ditetapkan secara ekologis dan ilmu pengetahuan penting. 4.
Partisipasi, setiap tahapan kegiatan perencanaan pengembangan harus dilakukan melaui proses dialog yang kreatif antara pengelola dan masyarakat setempat. Pengembangan pariwisata dam di hutan produksi agar memnperhatikan hal-hal seperti: masyarakat dilibatkan sejak tahap perencanaan sampai tahap monitoring dan evaluasi, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengeinbangan pariwisata dam di hutan produksi melalui pelatihan dan pendidikan, mernperhatikan budaya setempat, hak-hak masyarakat terasing, agana, dan kepercayaan.
5.
Rekreasi, adanya perkembangan dan perubahan &end pariwisata yang pada dewasa iui lebih mengarah pada resource-based recreation, keberadaan tour operator, agen, dan para peduli pelestarian alarn diharapkan inarnpu mempertemukan diri ke dalam satu wadah atau kepentingan, yaitu rekreasi dan konsewasi. Kedua aspek tersebut harus berjalan secara sinerjik dan memberikan kontribusi yang positif antara satu dengan yang lainnya Direktorat Wisata Alam dan Pernanfaatan Jasa Lingkungan (2001) menjelaskan
dalan rangka inveutarisasi dan identifikasi potensi pariwisata alan yang ada di dalan kawasan hntan produksi sebaiknya meugacu pada: 1.
Inventarisasi dan identifikasi flora fauna
2. Inventarisasi dan identifikasi keunikan dan kekhasan ekosistein 3.
Inventarisasi dan identifikasi gejala atau fenomena alan
4.
Inventarisasi dan identifikasi tahapan kegiatan eksploitasi kayu
Penentuan daya dukung kawasan hutan produksi sebagai salah satu daerah tujuan wisata sebaiknya mengarah pada tiga aspek kepentingan yaitu: 1. Daya dukung biofisik (ekologis) 2. Daya dukung sosial budaya
3. Daya dukung fasilitas
B. Pariwisata
Pariwisata berasal dari 2 suku kata, yaitu kata "pari" yang berarti berkeliling d m kata "wisata" yang berarti penjelajahan (Yoeti, 1997). Pariwisata secara keseluruhan dapat diartikan sebagai suatu perjalanan berkeliling (dari satu tempat ke tempat lain). Pada prinsipnya pariwisata merupakan kegiatan atau aktivitas perjalanan yang dilakukan seseoraxg dengan maksud dan tujuan tertentu, mengunjungi suatu daerah atau tempat dengan maksud tercapainya tujuan terterltu Pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000). Sedangkan menurut Kodhyat (1996), Pariwisata adalah suatu fenomena yang ditimbulkan oleh kegiatan perjalanan (travel) sebagai salah satu bentuk kegiatan manusia yang digunakan untuk rnemenuhi keinginan (rasa ingin tahu) yang bersifat rekreasi dan edukatif. Soekadijo (2000) menyatakan pariwisata sebagai Inobilitas spasial yang dapat dilihat pada wisatawan yang melakukan perjalanan dan berhubungan dengan segala kegiatan yang ada dalam masyarakat serta adanya hubungan keterkaitan dari aktivitas yang dilakukan. Cooper et a1.(1999) menyatakan bahwa pariwisata merupakan kegiatan yang memiliki berbagai dimensi yang menyangkut berbagai macam aktivitas dalam kehidupan dan aktivitas ekonomi yang berbeda-beda. Konsep pariwisata dapat ditinjau dari segi yang berbeda. Pariwisata dapat dilihat sebagai salah satu kegiatan melakukan perjalanan dari mnah dengan maksud tidak melakukan usaha dan pariwisata dapat dilihat sebagai suatu bisnis yang berhubungan dengan penyediaaan barang atau jasa bagi wisatawan serta menyangkut setiap pengeluaran oleh wisatawan atau pengunjung dalam kegiatan perjalanannya (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Secara umwn Sihite (2000) menyatakan bahwa pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan ~naksudbukau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan
dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Adanya kegiatan rekreasi yang dilakukan jauh dari tempat tinggal seorang wisatawan maka selama dalam perjalanan dan ditetnpat rekreasi akan membutuhkan pelayanan transportasi, akomodasi, dan pelayanan lainnya yang dapat di~nanfaatkanoleh masyarakat sekitar kawasan wisata. Berdasarkan PP No. 18 Tahun 1994 (Departemen Kehutanan Republik Indonesia, 1994) pariwisata dam didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam tet~nasukpengusahaan objek dan daya tarik wisata dam serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Menwut Wahab (1992) kepariwisataan dapat dipandang sebagai suatu yang abstrak, misalnya saja sebagai suatu gejala yang melukiskan kepergiaan orang-orang di dalam negaranya sendiri (pariwisata domestik) atau penyeberangan orang-orang pada tapal batas suatu negara (pariwisata intemasional). Proses bepergian ini mengakibatkan terjadinya interaksi dan hubungan-hubungan saling pengertian insani, perasaan-perasaan, persepsipersepsi, motivasi-motivasi, tekanan-tekanan, kepuasan, dan lain-lain diantara sesama pribadi atau antar kelompok. Tap. MPR No.II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) mengenai pariwisata, menyatakan bahwa pernbangunan kepariwisataan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan ~nengembangkan dan
mendayagunakan
sumber dan potensi
kepariwisataan nasional menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk ~nemperbesarpenerimaan devisa, mernperluas dan meratakan kese~npatanberusaha dan lapangan kerja terutama bagi inasyarakat setempat, mendorong pembangunan daerah, serta memperkenalkan dam, nilai dan budaya bangsa dan kelestarian serta mutu lingkungan hidup. Pembangunan kepaiwisataatl secara ~nenyeluruh dan terpadu dengan sektor-sektor pengembangan lainnya serta antara berbagai usaha kepariwisataan yang kecil, menengah, dan besar agar saling dapat menunjang. Kepariwisataan menurut Holloway (1985) adalah pergerakan warga yang jauh meninggalkan rumah tinggalnya. Terdapat beberapa alasan untuk melakukan kunjungan, yang pada umumnya yaitu : 1. Liburan, tennasuk mengunjungi telnan dan kerabat. 2.
Bisnis, tennasuk rapat, konferensi, dan lain sebagainya.
3.
Lainnya, termasuk keperluan studi, perjalanan kerohanian, dan lain sebagainya.
Leipers (1995) menyatakan bahwa pariwisata mempakan model dari kegiatan yang dilakukan
wisatawan yang berkaitan dengan tempat secara geografis yaitu lingkungan
tempat tinggal, tempat persinggahan dan daerah tujuan wisata serta komponen-komponen dalam industri pariwisata. Lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi rnempakan lingkup lingkungan yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata yang dilakukan wisatawan. Industri pariwisata sangat berbeda dengan jenis industri lainnya, hal ini dikarenakan : a.
Industri pariwisata kurang tergantung pada infiastruktur, temtama karena konsumeu (pasar) yang digerakkan ke arah produk, bukan sebaliknya.
b.
Pariwisata adalah industri pelopor yang sasaran utamanya mencari daerah yang eksotis, tidak terjamah, dan perawan.
c.
Industri pariwisata berfungsi seperti baji (gum) yang membuka lebar satu kawasan untuk peugembangan daliun skala yang makin besar.
d.
Proses di atas berlangsung dengan sedemikian cepat, sehingga para perancang dan pengelola sulit untuk rnelakukan pemantauan dan evaluasi yang diperlukan untuk mernbuat kebijakan, serta dalam pengembangan perangkat operasional yang memadai.
C. Wisata Alam
Menurut UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukerela serta bersifat selnentara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. M e n w t Sumarjo (1988) mengatakan wisata dam mempakan suatu bentuk rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan ekosisternnya, baik dalam bentuk asli maupun setelah adanya perpaduan dengan daya cipta manusia. Sedangkan menurut Hartono (1988) wisata dam adalah suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan potensi sumberdaya dam dan tata lingkungannya. Wisata adalah sebuah perjalanan, tetapi tidak sernua perjalanan dapat dikatakan sebagai wisata, sehingga orang atau sekelompok orang yang ~nelakukanwisata berarti melakukan perjalanan, tetapi melakukan perjalanan belum tentu inelakukan wisata. Pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa wisata dam merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang, yang bersifat sementara, untuk menikmati objek dan atraksi yang ada di alam di tempat tujuannya.
\
Adapun karakteristik dari wisata inenurut Suyitno (2001) adalab : 1.
Bersifat seinentara, bahwa dalain jangka waktu pendek pelaku wisata akan keinbali ke telnpat asalnya.
2.
Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran obyek wisata, toko cinderatnata, dan lain-lain.
3.
Umumnya dilakukan dengan mengunjungi obyek dan atraksi wisata daerab atau bahkan negara secara berkesinanbungan.
4.
Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
5.
Tidak untuk mencari n&ab
di tempat tujuan, bahkan keberadaanya dapat
lneinberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang dibelanjakannya dibawa dari tempat asal. Wisata merupakan suatu produk yang disusun dengan menggabungkan berbagai koinponen wisata sebagai suatu produk, dimana wisata mneiniliki ciri-ciri yang khas yang ineinbedakannya dengan produk pada unumnya. Ciri-ciri tersebut adalah : 1. Tidak beiwujud (iniangible). 2.
Tidak memiliki ukuran kuantitatif (unmeasurable).
3.
Tidak tahan lama d m mudab kadaluwarsa (perishable).
4.
Tidak dapat disimpan (unstorable).
5.
Melibatkan konsumen (wisatawan) dalam proses produksinya.
6.
Proses produksi dan konsumsi terjadi dalam waktu yang sama. Menurut Hadiuoto (1996) wisata dam dapat dikeloinpokkan lnenjadi 2, yaitu :
a. Wisata dam Nature -Related Wisata alam jenis ini merupakan wisata dam dengan aktivitas yang tidak berhubungan dengan dam, tetapi dilakukan dalam lingkungan dam. b. Wisata alam Nature -Based Wisata alam jenis ini atraksi utamanya adalab unsur dam yang tidak ~ s a dan k masih asli (perawan), seperti butan belukar priiner, pantai, dan sebagainya. Menurut Douglas (1978) aktivitas-aktivitas wisata alam yang dapat dilakukan adalah a.
Berenang (s~vimming) Kegiatan ini dapat dilakukan diperairan alam seperti danau dan pantai serta dapat juga dilakukan diperairan buatan yang dibuat sebagai tempat wisata.
b.
Jalan-jalan sambil inelihat obyek wisata (sightseeing) Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan deilgan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki.
c.
Penjelajahan di kawasan yang masih alani ([racking) Kegiatan ini biasanya hanya dilakukan oleh kelompok wisatawan tertentu dan biasanya mempunyai tujuan ganda, yaitu berekreasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
d.
Berkemah (camping) Berkemah mempakan suatu bentuk kegiatan di dam terbuka dengan meinpergunakan tenda dan sejenisnya sebagai teinpat untuk menginap.
e.
Hiking Kegiatan ini harnpir sama dengan penjelajahan, tetapi tujuan yang hendak dicapai telah ditentukan terlebih dahulu.
D. Perencanaan Wisata Perencanaan (planning) mempakan fungsi manajemen pertama dan mendasar, yang inenjadi titik awal bagi fungsi-fungsi berikutnya. Perencanaan mempakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha me~nbuat rencana, membuat ikhtisar yang lengkap dan terperinci mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk dikerjakan dan dengan cara bagaiinana melaksanakannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Suyitno, 1999). Para ahli telah banyak inengernukakan tentang definisi perencanaan, diantaranya yaitu : 1. G. R. Terry Perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kernudian membuat perkiraan dan peranalax tentang keadaan pemnusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk inencapai hasil yang dikehendaki.
2. W. H. Nevman Planning is deciding in advance what is to be done. Perencanaan adalah pengambilan keputusan pendahuluan atas apa yang akan dilakukan.
3. H. Koontz dan O'Donnel
Planning is the jiinction of a manager which invohjes the selection from among alternatives, policies, procedures, and programs. Perencanaan adalah tugas seorang inanajer untuk menentukan pilihan dari altematif-altematif, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan program-program. Perencanaan wisata pada hakekatnya adalah kegiatan untuk memberikan bayangan atau gambaran atas wisata yang akan diselengggarakan (Suyitno, 2001). Perencanaan wisata secara garis besar sama dengan perencanaan pada umunnya, hanya saja secara teknis memiliki aspek-aspek yang khusus, aspek-aspek tersebut adalah ; 1. Aspek pasar, menyangkut kondisi pasar serta kebutuhannya.
2. Aspek snmberdaya, antara lain; a. Sarana dan prasarana b. Sumberdaya manusia 3. Aspek produk, berkaitan dengan upaya meramu dan mengemas produk wisata yang
berintikan : a. Penyusunan program b. Penghitungan harga c. Penentuan kebijaksanaan produk 4. Aspek operasional, menyangkut kegiatan yang akan dilakukan dalam mewujudkan
produk wisata, yang terdiri atas : a. Kegiatan pra-penyelenggaraan b. Kegiatan selama penyelenggaraan c. Kegiatan pasca penyeleggaraan Adapun manfaaat dari perencanaan wisata antara lain : 1. Sebagai pedoman penyelenggaraan wisata.
2.
Sebagai sarana untuk memprediksi kemungkinan timbulnya hal-hal di luar dugaan sekaligus altematif pemecahannya.
3.
Sebagai sarana untuk inengarahkan penyelenggaraan wisata sehingga dapat mencapai tujuananya, yaitu mewujudkan wisata secara efektif d m efisien.
4. Sebagai alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai upaya pengawasan atau evaluasi dalan rangka meinberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata selanjutnya.
E. Paket Wisata Menurut Yoeti (2001) paket wisata adalah suatu tur yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu Travel Agenl atau Tour Operalor atas resiko dan tanggungjawab sendiri, acara, lamanya waktu tur, tempat-tempat yang &an dikunjungi, akoinodasi, transportasi serta makanan dan minuman telah ditentukan dalan suatu harga yang telah ditentukan pula jwnlahnya. Tur ini inerupakan suatu inclusive tour, pengikut tinggal beli tanpa memikirkan segala sesuatu yang diperlukan selama dalan perjalanan, mulai dari berangkat sampai keinbali ketempat semula. Hal ini bergantung pada syarat yang ditentukan oleh Tour Operator atau Travel Agent yang bersangkutan. Adakalanya harga tur itu dikatakanprice not include meals, hanya makan pagi (breakfast) yang termasuk dalam tarif tersebut. Paket-paket wisata perlu disusun dengan menonjolkan unsur-unsur yang menjadi daya tarik obyek (l~utan) wisatanya, paket yang perlu dibuat perlu bervariasi untuk berbagai kelompok pelanggan (tua, inuda, anak-anak, wanita) dapat ineinpunyai pilihan. Variasi tersebut dapat diwujndkan rnisalnya pada jarak tenlpuh atau panjangnya perjalanan paket, pada berat ringananya topografi, atau pada macan-macam obyeknya. Setiap paket hendaknya disiapkan secara lengkap dan mernenuhi tuntunan bagi ekowisata serta lnemeuuhi syarat bagi para tanu. Menurut Suwantoro (2001) dikatakan bahwa paket wisata merupakan suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu pemsahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerjasana dengannya, dunana harga paket wisata tennasuk di dalannya biaya perjalanan, hotel dan fasilitas lainnya yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pelaku wisata. Paket wisata adalah suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual untuk memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam rnelakukan perjalanan wisata. Perjalanan semacam ini biasanya lebih inurah dibandingkan dengan perjalanan yang direncanakan atas dasar pennintaaan. Biasanya paket wisata ini dijual untuk satu jangka waktu tertentu dan disusun berdasarkan confidental tarif y a w diieluarkan oleh perusahaan angkutan dan perhotelan. Untuk perjalanan ini dibuatkan tour itineray tersendiri. Berdasarkan uraian di atas, maka secara umum paket wisata (tour package) dapat dirumuskan sebagai suatu bentuk wisata yang diselenggarakan selsuna lebih dari 24 jam, disusun deugan program dengan harga terteutu yang di dalamnya sudah termasuk seluruh komponen yang terlibat dalan peuyelenggaraan wisata tersebut.
Suyitno (2001) paket wisata
ditinjau dari segi penyusunanya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
I.
Ready Made Tour
2.
Tailored Made Tour
Ready Made Tour
Ready Made Tour adalah paket wisata yang disusun oleh lour operalor tanpa menunggu calon peserta. Dengan kata lain, penyusunan produk sepenuhnya atas inisiatif tour
operator, jumlab peserta yang akan mengikuti tur ditentukan atas dasar kebiaksanaan tour operator deugan memperbatikan faktor pendukung tur. Proses penyusunannya dapat diilustrasikan sebagai berikut.
4. Tindak Lanjut Tabel 1. Bagan Ready Made Tour Tailored Made Tour
Tailored Made Tour adalab paket wisata yang penyusunannya dilakukan setelah adanya permintaan dari calon peserta. Dengan kata lain, i ~ s i a t i f~nunculdari calon peserta, paket wisata jeNs ini memiliki tiga kemungkinan yaitu : 1. Disusun dari berbagai komponen wisata ~nenjadisatu produk 2.
Me~upakanpenggabungan Ready Made Tour
3.
Kombinasi barga dalam CAT dengan fasilitas lainnya. Proses penyusunannya dapat diilustrasikan sebagai berikut.
5. Tindak Lanjut Tabel 2. Bagan T'ailored Made Your
F. Program Wisata Wisata ~nerupakanproduk yang tidak berwujud, maka pada saat transaksi pembelian, wisatawan tidak lilligsung mendapatkan produk yang dibeli, karena apa yam didapat pada saat transaksi berlangsung pada hakikatnya hanyalah kepastian atas akan diikutinya wisata dan bukan wisata itu seudirti. Itulah sebabnya bahwa menjual produk wisata pada dasamya adalah menjual tnimpi (selling dream). Menurut Suyitno (2001) program atau acara wisata merupakan media uutuk mengambarkan keberlangsungan sebuah wisata. Dengan kata lain program adalah wujud fisik dari sebuah rencana, untuk ~nenggambarkanwisata tersebut, biasanya digunakan sarana berupa daftar acara wisata yang biasa disebut dengan acara wisata atau itinerary. R.T. Reilly dalam Suyitno (2001) mendefinisikan itinerary sebagai a day-by-day schedule of travel plans and arrangement on a specific tour. Sementara itu, RS. Danardjati dalam bukunya Istilah-istilah dunia pari~visata menyebutkan bahwa Tour itinerary adalah suatu d a f h dan jadwal acara tours dengan data-data yang Iengkap mengenai hari-hari, jam, tempat-tempat (obyek-obyek wisata), hotel tempat menginap, tempat pemberangkatan, tempat tiba, acara-acara yang disuguhkan, sehingga dalam keseluruhannya akan ~nenggambarkanjadwal pelaksanaan maupun waktu-waktu dari keseluruhan acara tour (dari awal sampai akhir). Me~nperhatikandua definisi tersebut, tnaka dapatlah disimpulkan bahwa itinerary adalah sebuah dokumeu yang memuat ha1 ikhwal tentang penyelenggaraan wisata sejak pemberangkatan, ditempat tujuan hingga kembali ke tempat asal. Beberapa manfaat dari penyusunatl program wisata adalah sebagai berikut, 1. Manfaat bagi Pengelola Wisata Bagi peugelola wisata, lnanfaat acara wisata antara lain : a. Media dalam mempro~nosikanwisata. b. Media dalam mernberikan gambaran tentang kondisi wisata kepada calon wisatawan. c. Pedoman dalan penyelenggaraan wisata, dan d. Salah satu sarana evaluasi penyelenggaraan wisata. 2. Manfaat bagi Wisatawan a Sebagai media untuk ~nenggambarkangambaran teutang produk yang dibeli. b Sebagai media untuk memberikan gambaran tentang :
1) Ke mana akan pergi,
2)
Apa yang dapat dilakukan,
3) Apa yang dapat dilihat, dan 4) Berapa lama waktu yang digunakan. c Sebagai media informasi tentang hal-ha1 yang harus dipersiapkan jika mengikuti wisata yang diselenggarakan. Menurut Suyitno (2001) secara unum bentuk-bentuk acardprogram wisata adalah : 1. Bentuk uraian (essay style)
Acardprogriun wisata disajikan dalam bentuk uraian singkat tentang program yiulg akan dilakukan. 2. Bentuk tabel (labulated style) Penyajiannya berupa tabel dengan kolom-kolotn antara lain : a
Hariltanggal (day/date)
b
Te~npat(place)
c
Waktu (time)
d
Acara (itinerary)
e
Keterangan (remark)
3. Bentuk grafik (graphic style) Acardprogram wisata disajikan dalam bentuk g r a f i atau gambar, berupa lambang-latnbang komponen yang digunakan berdasarkan urutan acara. Dalam menyusun acara/program wisata hendaknya diperhafikan beberapa ha1 di bawah ini :
1. Rute perjalanan. Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaranlcircle route, kecuai jika kondisi tidak mnemungkinkan atau karena jar& yang terlalau dekat. 2. Variasi obyek.
Obyek-obyek yang dikunjungi secara berurutan disusun sede~nikianrupa sehingga ~nencerminkanvariasi dan tidak lnonoton 3. Tata urutan kunjungan. Menyangkut pemilihan obyek-obyek yang mana yang didahulukan atau diletakan dibagian akhir.
4. Tingkat kebosanan dan daya fisik wisatawan. Suatu komponen yang menarik, belum tentu dapat dimasnkkan ke dalam progrrun, ha1 ini dipengaruhi adanya unsur-unsur rasa bosan wisatawan serta kekuatan fisik wisatawan secara normal. Menurut Suyitno (2001) rnenyebutkan beberapa kebijakan yang perlu diperhatikan dalam menyusun program antara lain sebagai berikut : 1. Konseknensi program
Rencana yang telah dituangkan dalam acara wisata memungkinkan adanya konsekuensi tertentu yang perlu diantisipasi. Untnk itu, pengelola wisata hendaknya ~nemperhitungkanhal-hal sebagai berikut : a
Tip wisata. Hal-ha1 yang perlu dipersiapkan untuk peserta wisata agar dapat rnengikuti wisata sesuai dengan harapan.
b
Jaminan keselamatai peserta yang erat kaitanya dengan astnnsi perjalana~.
2. Deviasi prograrn
a
Perubahan, baik perubahan mte, obyek kunjungan lnaupun perubahan komponen biayanya.
b
Peinbatalan, yakni dengan tidak dipakainya komponen tur tertentu tanpa adanya ko~nponenpengganti.
Kedua jenis penyilnpangan ini dapat terjadi karena pennintaan peserta, kehendak pengelola wisata, dan kejadiaan di luar manusia.
HI. I(EADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Keadaan Umum Lokasi Peuelitian di Areal HTI PT. Finnantara lntiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau. A.1. Keadaan, Letak dan Luas Areal HTI
HTI PT. Finnmtara Ir~tiga yang rnerupakan bentuk badan usaha lterjasana
(.loo?/ Venlura) antasa Pe~nerintah Indonesia yang diwakili ole11 BUMN PT. (Persero) Inhutani I11 dan Nordic Forest Developinent Holdings Pte. Limited, anak perusahaan Stora Enso Oyj dari Finlandia dan Swedia. Berikut ini adalah peta HTI PT. Finnantara lntiga Distsik 1 Mengkiang Unit Sanggau yang menjadi tempat penelitiat~dalrun pe~nbuatanprogram-psogra~nwisata.
Garnbar 1. Peta HTI PT. Finnantara lntiga Distsik 1 Men&iang Unit Sanggau
Areal HTI PT. Finnantara Intiga terletak di Propinsi Kalimantan Barat yang secara geografis terletak pada : 0' 00' LU
- 0" 40'
LS d m 110" 30' BT - 1l o 30' BT. Berdasarkan
Swat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.750Kpts-IU1996, tanggal 2 Desember 1996 seluas 299.700 ha dan dalam perkembangan pengelolaan areal yang diusulkan dalam perubahan luas pengelolaan hutan tananan oleh PT. Finnantara Intiga seluas 187.000 ha yang terbagi dalan dua unit pengelolaan yaitu Unit I Sanggau seluas 88.000 ha dan Unit 11 Sintang seluas 99.000 ha. Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang secara adininistrasi pemerintahal inasuk dalam Kecanatan Kapuas Kabupaten Sanggau, sedangkan secara administrasi kehutanan termasuk ke dalan Dinas Kehutanan Propinsi Kali~nantanBarat, Cabang Dinas Kehutanan Sanggau. HTI PT. Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang memiliki luas 22.712,3 ha. Penggunaan di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang pada umutnnya dibagi dalan pe~nanfaatanlahan yaitu Areal Blok seluas 5099,2 ha; Persemaian yang terdiri dari areal perseinaian generatif seluas 1,75 ha dan areal persemaian vegetatif (klonal) seluas 1,2 ha; Areal Base camp Mengkiang seluas 0,75 ha serta areal tananan Acacia mangium dan lain-lain seluas 3923,2 ha (Forest Management Direktorat Pengembangan Tananan HTI PT. Finnantara Intiga, data sampai Juni 2003).
A.2. Tanah dan Geologi Jenis tanah yang inendo~ninasiareal unit HTI PT. Finnantara Iutiga adalah tanah jenis Podsolik Haplik, Tipik, Podsolik Krimik, dan Litosol. Kedalaman tanah efektif mulai tipis hingga tebal yaitu dari 26 cm sampai dengan 129 cm. Formasi batuan penyusun areal kerja HTI PT. Finnantara Intiga terdiri dari 7 fonnasi geologi yaitu: kuerter, pleistosen, pliosen, trias, sekis, hablur, dan intrusit plutonik masam. Secara m u m batuan penyusun utama formasi geologi di areal kerja adalah batuan pasir, batuan liat berpasir, atau berselang-seling, batu lanau dan berfosil. Selanjutnya pada fonnasi bias ditemukan batuan sabak, batu lumpur sebakan, serpih, batu pasir halus, kuarsit, filit, sedikit batu gampingan hablur pualam, sekis, dan berfosil (Pedoman Model HTI Pulp Terpadu PT. Finnantara Intiga, 200 1).
A.3. Topografi, I k l i dan Vegetasi
Topografi di Areal HTI PT. Finnantara Intiga terdiri dari topografi rata srunpai dengan bergelombang 93,2%, berbukit 1,9%, dan currun 4,9%. Tinggi dari pemukaan laut antara 45 m bingga 213 m. Tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson adalah Tipe A dan menurut Koppen te~masukTipe Afa. Curah hujrul rata-rata bulanan di Areal HTI PT. Fiunantara Intiga adalah 175- 412
mm dengan curah hujan tahunan 3.518 mm. Temperatur rata-rata 26"C, lnaksimum 34'C dan minimum 22°C dengan kelembaban nisbi rata-rata 86% perbulan (Pedoman Model HTI Pulp Terpadu PT. Finnantara Intiga ,2001). A.5. Sosial Ekonomi Masyarakat
Perhubungan Kalimantan mempunyai banyak sungai yang ~nempakanjalur perhubungan utruna disana, tidak terlepas juga aksesibilitas tnenuju areal tanrunan pemsahaan juga ada yang melewati sungai. Untuk mencapai lokasi areal tanaman yang ada di Kabupaten Sanggau dapat melalui jalan darat dari ibukota kabupaten melewati daerah Kedukul ke arah Sekadau Hilir atau ke arah Balai Sebut, dan lokasi lainnya melewati daerah Bodok ke arah Bonti. Untuk lokasi Mengkiang sudah dapat di telnpuh melalui jalan darat melewati Dusun Tokang Sekayam. Penduduk Jumlah penduduk yang berda di lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau sebanyak 67.294 jiwa atau sebesar 13,12% dari keseluruban jumlah penduduk di Kabupaten Sanggau. Kepadatan penduduk Kabupaten Sanggau rata-rata 26 jiwakm2 dan apabila dilihat perkecamatan kepadatan penduduk Kecamatan Kapuas sebesar 49 jiwakm2. Berdasarkan Studi Kelayakan Tahun 1995, mata pencaharian lnasyarakat 89,48 % dari pertanian dengan sistem perladangan berpindah, dengan pendapatan perkapita penduduk sebesar Rp. 249.360,- per tahun dengan tingkat pendidikan relatif masih rendah temtama tingkat kejuruan (Biro Pusat Statistik Kabupaten Sanggau 2000).
B. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat.
B.1. Letak Kabupaten Sanggau Kabupateu Sanggau merupakan salah satu Daeral~/RegionTingkat 11 yang terletak di leugall-tengah dat~berada pada bagian utara Daeral~Propinsi Kalilnantan Barat sepesti terlihat pada Peta Kaliinantan Barat (Grunbar 2), dengan luas daeral~ 18.302 lun2 dan kepadatan penduduk per k1n2 rata-rata 28 jiwa. Letak geogafis Kabupaten Sanggau 1'10' LU-0'35' LS, dan 109"45'-11 1°11' BT (Kabupaten Srulggau dalatn Angka 2001).
Galnbar 2. Peta Kalimat~tanBarat
Batas wilayah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimntan Barat adalah : 1. Sebelah Utara
: Malaysia Tilnur (Serawak)
2. Sebelah Selatan
: Kabupaten Ketapang
3. Sebelah Tilnur
: Kabupaten Sintaug
4. Sebela11 Barat
: Kabupaten Landak
B.2. Luas Wilayah
Kabupaten Sanggau merupakan Daerah Tingkat I1 yang luas daerahnya merupakan urutan ke-4 (12,47%) dari KabupatenKodya di Propinsi Kalimantan Barat. Kemudian dilihat dari Kecamatan terluas adalah Kecamatan Jangkang dengan luas 1.589,20 km2 kemudian Kecamatan Meliau yaitu 1.495,70 km2. Sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Belitang dengan luas 281,OO km2 kemudian Kecamatan Balai dengan luas 395,60 km2 (Kabupaten Sanggau dalam Angka 2001). B.3. Keadaan Iklim Kabupaten Sanggau secara umun beriklim tropis dengan rata-rata hari hujan sebulan tertinggi selama 20 hari yang terjadi pada bulan April dan Oktober. Sedangkan hari hujan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu selama 10 hari. Rata-rata tinggi curah hujan terbesar 340 mm yang terjadi pada bulan April. Sedangkan yang terendah sebesar 151 im terjadi pada bulan Desember (Kabupaten Sanggau dalarn Angka 2001). B.4. Topografi
Pada ulnunnya Kabupaten Sanggau inerupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai diantaranya Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai Mengkiang, Sungai Kambing, Sungai Tayan, dan Sungai Belitang. Sungai Kapuas merupakan sungai teipanjang di Kalimantan Barat yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainnya inerupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Topografi berkisar antara 1049% ditinjau dari kemiringannya wiiayah Sanggau hampir 80% Kabupaten Sanggau meilliki kelerengan 2 4 0 % (RIPPDA Kab. Sanggau, 2002).
B.5. Jenis Tanah dan Keadaan Lapisan Tanah Menurut jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau sebagian besar adalah jenis tanah podsolik merah kuning, batuan dan padat yang hampir merata di seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap, dengan luas mencapai sekitar
Tanah jenis latosol dan litosol merupakan jenis tanah yang terkecil yang terdapat di Kabupaten Sanggau dengan luas hanya 17.000 ha (0,93%) yang hanya terdapat pada Kecanatan Meliau dan Nanga Mahap. Tanah latosol merupakan jenis tanah yang biasanya benvama kuning, coklat atau lneral~bereaksi agak mapan dan agak peka terhadap erosi (Kabupaten Sanggau dalam Angka 2001).
B.6. Geologi Formasi Geologi yang terdapat di daerah Kabupaten Sanggau, antara lain adalah fonnasi kwartir, kapur, trias, pistosen, intruksif dan plutonik basah, lapisan batu dan permo karbon. Pada umumnya lapisan tanah pistosen hampir terdapat di seluruh kecsunatan terkecuali di Kecanatan Toba, Nanga Mahap, Nanga Taman dan Baduai. Lapisan tanah Liposit Basah hanya terdapat pada Kecamatan Tayan Hulu (Kabupaten Sanggau dalam Angka 200 1). B.7. Penduduk
Kabupaten Sanggau yang luas wilayahnya 18.302,OO km2 (12,47% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat). Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2001 berjumlah 520.153 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki 265.967 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 255.087 jiwa yang menyebar di 22 kecamatan dengan kepadatan penduduk 28 jiwa per lonz. Pertumbnhan penduduk tahun 2001 meningkat sebesar 1,44% lebih tinggi dari perhmbuhan penduduk tahun 2000 yaitu sebesar 1,211% perbandingan penduduk laki-laki terhadap perempuan (sex ratio) sebesar 103,76. Nilai ini berarti bahwa setiap 103,76 jiwa laki-laki terdapat 100 jiwa perelnpuan. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu yang angka sex rationya sebesar 104,59. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sanggau Kecanatan Kapuas yang terletak di lbukota Kabupaten Sanggau lnenduduki urutan pertama terbesar dengan jwnlah penduduk 67.716 jiwa (13,02%).
'l'abel 3. I'enduduk Kabupclten S~iggaudirinci menort~tjellis kclamin tahun 1995-2001 Tahun I Lski - laki Perempuan Jumlah 1995 177.121 243.428 233.639 250.174 253.044 255.143 257.606 2000
262.155
200 1
265.067
Sumber :BPS KabirpnfenSnizggarc Pada umunnya penduduk Kabupaten Satlggau bersuku bangsa Dayak sebanyak 323.352 jiwa (64,09%) dan Melayu sebanyak 116.614 jiwa (23,12%) sisanya suku bangsa laimya sebanyak 64.488 jiwa (12,94%). Sedangkan penduduk Kabupaten Sanggau sebagian besar Kristen Katolik berju~nlah219.090 jiwa (43.31%), Islam sebanyak 168.039 jiwa (33,41%), Kristen Protestan sebanyak 50.308 jiwa (17,20%), Budha sebanyak 4.817 jiwa (0,95%),
Hindu sebanyak 485 jiwa (0,09%) dan lainnya 21.116 jiwa (4,18%)
(Biro Pusat Statistik Kabupaten Sanggau, 2000).
N.METODE PENELITlAN
A. Lokasi dan Waktu Penclitian
Penelitian dilaksanakan di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Keciunatan Kapuas Kabupaten Sanggau dan kawasan wisata dam di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat dengan lama penelitian selama dua bulan, yaitu pada bulan April dan Mei 2003. B. Bahan dan AIat
1. Bahan Bahan yang diperlukan dalatn penelitian ini diantaranya adalah kuisioner, pedoinan wawancara, dan peta kawasan. 2. Alat
Alat yang digunakan adalah alat tulis, kiunera, koinpas brunton, lin~er,global position syslem (GPS), software arc infolview, dan rape recorder.
C. Metode
1. Jenis data dan informasi yang diperlukan a.
Kebijakan petusabaan HTI PT. Finnantara Intiga inengenai pengeinbangan wisata alam.
b.
Kebijakan-kebijakan yang berlaku temtama berkaitan dengan pariwisata alatn, baik yang telah dan akan dilaksanakan daliun pengelolaan berbagai kawasan wisata aliun di Kabupaten Sanggau Propinsi Kaliinantan Barat.
c.
Obyek wisata yang terdapat di daliun Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat.
d.
Keterlibatan biro perjalanan wisata dan hotellpenginapan di daliun pengelolaan kawasan wisata dam di Kabupaten Sanggau.
e.
Pengelolaan kawasan wisata darn di Kabupaten Sanggau.
f
Sarana dan prasarana yang telah ada dan yang akan dikeinbangkan.
g. 11.
Kegiatan relaeasi yang telah ada dan yang akan dikembangkan.
i.
Waktu serta biaya-biaya yang dibutuhkan dalam suatu perjalanan wisata.
Pengunjung kawasan wisata dam yang ada di Kabupaten Sanggau.
2. Prosedur kerja penelitian 2.1. Pengambilan data-data melalui : 2.1.1. Studi Pustaka yang dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1.
Studi pustaka yang dilakukan pada awal sebelum dilaksanakannya penelitian untuk tnengetahui obyek wisata dam yang terdapat di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau serta pengelolaan kawasan wisata alam yang terdapat di Kabupaten Sanggau.
2.
Studi pustaka yang dilakukan pada saat penelitian di lapangan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian. 2.1.2. Melakukan wawancara langsung dengan penyebaran
kuisioner dan
wawancara terpandu kepada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pariwisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau. 1. Pihak pengelola Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang
Unit Sanggau. 2. Biro perjalanan wisata dan hoteUpenginapan di daerah Kabupaten Sanggau dan sekitamya. 3. Pelnerintah Daerah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimatan Barat.
4. Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat. 5. Pengunjung kawasan wisata alam.
2.1.3. Observasi untuk lnelihat secara langsung aspek-aspek yang akan diteliti dengan cara pengamatan langsung di lokasi yang akan diteliti. 2.2. Menganalisa data yang diperoleh dari kegiatan pengarnbilan data haik drui hasil studi pustaka, wawancara lnaupun pengamatan lapangan. 2.3. Pelnbuatan perencanaan program-program wisata alan untuk kawasan wisata aliiln di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrk I Unit Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Propinsi Kalilnantan Barat. 2.4. Pembuatan perencanaan paket wisata alam kawasan wisata alam yang terdapat di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang dengan kawasan wisata alam di Kabupaten Sanggau yang pengelolaan wisatanya telah berjalan dengan haik.
D. Metode Pengambilan Data
1. Studi pustaka dan survei lapang Studi pustaka dan survei lapangan adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian dan membantu dalatn pengumpulat~data-data yang dibutuhkan. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menelaah buku-buku, majalah-majalah, brosur-brosur, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data - data yang dikumpulkan adalah : a.
Kawasan-kawasan wisata alan yang terdapat di Areal HTI PT. Finnatara Intiga Distrik 1 Unit Sanggau Kec.Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalunantan Barat.
b.
Kawasan-kawasan yang ada di Areal HTI PT. Finnantara lntiga dilakukan verifikasi potensi mengenai keadaan flora, fauna, Nlai kekhasan kawasan, serta sarana dan prasarana penunjang (aksesibilitas,jalan raya, jalan setapak, dan lain-lain).
c.
Kebijakan-kebijakan perusahaan HTI tentang pariwisata khususnya wisata dam.
d.
Kebijakan-kebijakan mengenai pariwisata yang berlaku di Peinerintah Daerah Kabupaten Sanggau.
e.
Lama perjalanan dari satu kawasan ke kawasan wisata lainya serta biaya-biaya yang dibutuhkan (biaya perjalanan, biaya karcis, biaya makan, biaya akomodasi maupun pembelian barang-barang lain selama berkunjung).
f
Kegiatan rekreasi yang ada dan yang akan dikembangkan.
g.
Kawasan-kawasan wisata alam di Kabupaten Sanggau yang sudah inemiliki pengelolaan kawasan wisata alam yang baik.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terpandu. Wawancara terpandu dilakukan kepada : a. Pihak pengelola Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau. Data yang dikumpulkan berupa : 1.
Kebijakan-kebijakan yang berlaku dalam pengelolaan kawasan wisata dam yang sudah diberlakukan, dan yang akan diberlakukan di Areal HTI PT. Finnantara Intiga.
2.
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program wisata alam di kawasan wisata dam yang sudah dilaksanakan dan yang sedang dilaksanakan.
3.
Fasilitas-fasilitaspenunjang yang tersedia d m yang akan dikembangkan.
4.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan wisata dam dan upayaupaya solusi yang telah dilaksanakan.
5.
Rencana pengembangan pariwisata dalam bentuk program-program wisata dam yang akan dilaksanakan dan yang sudah dilaksanakan.
b. Biro perjalanan wisata dan hotellpenginapan di Kabupaten Sanggau. Data yang dikutnpulkan berupa : 1.
Paket-paket wisata yang sudah ada.
2.
Rencana pengembangan paket-paket yang akan dibuat.
3.
Sumberdaya alan mana saja yang belum dibuatkan paket wisata alamnya.
4.
Permasalahan-pennasalahan yang dihadapi dan solusi pemecahan masalah yang telah diupayakan terhadap rencana pengembangan kawasan wisata dam.
c. Pemerintah Daerah Kabupaten sanggau. Data yang dikumpulkan bempa : 1.
Kebijakan-kebijakan mengenai pariwisata yang berlaku di Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau.
2.
Rencana pengembangan pariwisata dalam bentuk paket-paket wisata dam yang akan dilaksanakan dan yang sudah dilaksanakan.
d. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Dilaksanakan untuk mengetahui karaktesistik dan persepsi masyarakat terhadap Areal HTI PT. Finnantara Intiga menyangkut pendapat dan harapan-harapan bila dilaksanakan pengembangan wisata alan dan partisipasi yang akan diberikan bila dilaksanakan pengembangan wisata dam. Wawancara langsung dengan penyebaran kuisioner inenggunakan metode purpose
sampling
dengan intensitas sampling 1% dan wawancara terpandu dilakukan kepada
pengunjung kawasan wisata dam untuk mendapatkan data, sepesti : 1.
Obyek dan sumberdaya yang m e n d untuk dikunjungi.
2.
Lama waktu kunjungan dan biaya yang dibutuhkan dalrun suatu perjalanan wisata.
3.
Tujuan dan motivasi kunjungan.
4.
Pendapat mengenai program wisata yang ada.
5.
Pendapat mengenai perencanaan paket wisata yang ada atau yang &an dibuat.
3. Pengamatan Lapangan
Verifikasi sunberdaya-sumberdaya dam dan kondisi sarana ini?astruktur penunjang yang terdapat di Areal HTI PT. Finnnatara Intiga Distrik 1 Mengkiang Kecamatan Kapuas Unit Sanggau dan kawasan-kawasan wisata dam di Kabupaten Sanggau dari hasil studi pustaka dengan yang ada di lapangan. E. Metode Analisa Analisa data mempakan kegiatan pengolahan data yang telah berhasil dikumpukan yang kemudian dikelompokkan dan dilihat pennasalahan yang timbul sehubungan dengan data yang ada. Dengan melibat data yang ada dan masalah yang terjadi maka ide-ide yang muncul disesuaikan dengan kawasan penelitian yang kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun program wisata dam di Areal HTI PT. Finnnatara Intiga. Adapun lnetode yang digunakan dalam ~nenganalisadata hasil penelitian adalal~arlalisa deskriptif dan analisa peta. Analisa deskriptif
dengan menjelaskan dan menguraikan mengenai potensi
sumberdaya alam dari kawasan-kawasan wisata alam yang terdapat di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau yang akan dibuat perencanaan program wisatanya dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan perusahaan tentang pengelolaan kawasan wisata dam yang terdapat di Areal HTI PT. Finnantara Intiga, kebijakan-kebijakan yang berlaku di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sanggau, Biro Perjalanan Wisata dan Hotel/Penginapan, masyarakat sekitar kawasan wisata dam serta persepsi pengunjung. Program-program wisata yang telah terbentuk direncanakan dibuatkan paket wisata alamnya dengan kawasan wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sanggau yang telah dikelola dengan baik. Analisa peta yang dilakukan berupa analisa peta dasar Areal HTI PT. Fimantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau dan analisa peta Kabupaten Sanggau Propinsi Kalunantan Barat. Lokasi potensi wisata yang ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga dan lokasi obyek-obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Sanggau diplotkan dalam peta dasar yang ada berdasarkan hasil titik-ti& koordinat yang didapatkan dengan menggunakan GPS (Global Posilioning Sysiem) dan dimasukan dalam siste~nGIS
(Geographics Informalion Syslem).
. Analisis Deskriptif
v
P c r e n c a n : ~ :Program ~~~ Wisnt:~Ala~ndi Areal HTI PT. Finnantlra lntiga
I Pengembangan Pakel Wisata Alam di liabepaten Snnggnu Propinsi lialinlantan Bnrat
V. HASlL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program Wisata Alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau
Wisata aliun merupakan obyek serta kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan sumberdaya dam dan ekosistem baik dalam bentuk alami maupun paduan basil buatan manusia, kawasan hutan yang dapat ditnanfaatkan untuk kepentingan tersebut bempa Taman Nasional, Hutan Wisata, Taman Hutan Raya, dan Tiunan Laut serta tidak menutup kemungkinan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Hutan Produksi ataupun Hutan lindung (Ditjen PHPA, 1989 dalam Rizal, 1995). Pengembangan hutan untuk wisata alam mengacu pada kebijakan pariwisata darn dilakukan dalam kerangka mewujudkan kelestarian sumberdaya alam hayati dan keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung peningkatan mutu dan kehidupan masyarakat. A.1. Potensi - potensi Wisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau 1. Riam Pagau
Riam ini berada di aliran Sungai Entukan yang ada di belakang Dusun Tokang Sekayam. Perjalanan tnenuju Riam Pagau (Gambar 3) melalui jalan setapak Dusun Tokang Sekayam dengan melewati hutan masyarakat (hutan tembawang d m hutan karet), untuk mencapai riiun dari dusun tnembutuhkan waktu
+ 30 menit yang berjarak 2 km dengan
berjalan kaki. Asal-usul peniunaan Riam Pagau
berasal dari kata pagau yang b e r d cari.
Diriwayatkan dahulu kala ada seorang kakek yang bemama Abai Urai beserta cucunya yang sedang mencari kayu bakar di sekitar r i m kemudian kakek tersebut hiiang secara misterius dan tidak kembali sampai sekaratlg. Riam dengan aliran air yang deras, yang dikelilingi oieh pepohonan seperti pohon Ayau (Trislania aborala) yang memiliki kulit kayu benvama merah tersebar di sekitar tepian sungai dan pohon Kempas (Koompasia spp) tempat bersarangnya lebah. Pasir kicauan burung menciptakan kesan alami dari Riatn Pagau.
Kekhasm d a i Riatn Pagau yang lainnya adanya batu besar sepe~tipohon h u n b a ~ ~ g yalg di bawahnya terdapat goa (Ganbas 4) yang biasatlya diguiakan untuk bertapa ole11 penduduk yaig berasal dasi l u x Dusutl Tokang Sekayain dengan ~naksuddan tujuan te~tetltu.
Gambar 3. Rian Pagau
Gatnbar 4. Goa Pagau
2. Goa Sedamar
Perjalanan ~nenujuGoa Sedanar dari Dusun Tokatig Sekayain menggluiakan inobil meinbutuhkau 2 15 menit
dati dilanjutkail dengan berjalal kaki i 7 ~nenit(500 in).
Perjalanan menggunakari ~nobil~nelaluijalan perusahaan yang kondisi jalannya baik. Selatna perjalaiian dengan ine~lguilakauinobil akan lnelewati areal liutar~tanalnai dasi berhagai tingkat ulnur tanatn. Kekhasai dari Goa Sedanar diatitaranya adalali : a. Goa Sedatnar (Gatnbar 6) yang banyak dihuni ole11 hewan, sepeiti Kelelawar dan Latidak raya (Hystrix brucliyura) yang dilindungi ole11 SK Menteri Pertanian No 247/Kpts/Um/4/1979. b. Rian (Ganbar 5) dengai ketinggian + 15 meter yang ada di lnulut goa ~nenatnbah kesan cantik pada goa. c. Goa Sedanar juga digulakan Walet (Aerod~omusmaxiinus) sebagai
teinpat
inenyiinpan sarangnya. d. Letak Goa Seda~naryang berada disekeliling rimba me~iatnbahkesan alani yaig menaik uiituk dinikmati. e. Dipercaya oleh warga sekitar di~nanaGoa Sedatnar ditunggui oleh seekor Ular "Todung" yang bersuara seperti kokokan ayain jantan. Di sekitar Goa Sedanas banyak diternui pohon sepe~ti; Tengkawang (Shorea beccarii?~),Karet (Hel'ea brasiliensis), Durian (Durio zibethinus), pohon buah Plu1tat1, datl tumbuhan bawah "Maksembada" yang berkhasiat sebagai obat gatal atau luka.
Ganbar 5. Riatn Sedanar
Ganbar 6. Goa Sedama
3. Riam Jelipa
Rian yang satu ini berada tidak jauh dari Dusun Tokaig Sekayan. Perjalala~untuk tnetluju Riain Jelipa (Giunbar 7) dengai tnenggunakan tnobil dapat ditetnpuh selana 20 lnenit dan dilaijutkal detlgan bejalan kaki seliuna 10 inenit. Perjalanan tnenuju t i a n akan inelalui areal hutan tananail pesusal~aan,d a i berbagai jenis uinur tananan sehingga kesai bosan dalan perjalanan tidak dirasakan. Rian Jelipa dengan pasir putih d a l kicauan bul.utig-burung menanball kesai alaini pada rian. Rian Jelipa tidak dapat didokunentasikan, terkecuali sebelumnya telah inetninta ijin terlebih dahulu kepada kepala dusun atau kepala adat, peristiwa itli terjadi pada seorang peneliti asing yang tidak bisa tnengabadikan ganbar Rian Jelipa karena belun tnelninta ijin lerlebih dahulu. Kekhasan dari Rian Jelipa antara lain: a.
Bailyaknya pohon tuinbang di sekitar riatn tnenciptakan kesiul ailgker datl sepi.
b. Di sekitar rian banyak dijutnpai batu-batu besar yang tnirip batu-batu yang setlgaja dipotong. c.
Rian Jelipa tnetnpunyai dua tit~gkatrian (Gatnbar 8). Diantara kedua tingkat riatn terdapat goa yang bisa dilnasuki ole11 manusia, dan biasatlya goa tersebut digunakan untuk bestapa
d. Flora yang tnendotnisasi adalah jellis Meranti (Shorca spp).
Ganbar 7. Rian Jelipa Tingkat Satu 4.
Gambar 8. Rian Jelipa
Riam Penarik
Rian ini berada tidak jauh dari Dusun Tokang Sekayan i 5 inenit perjalanan dengan menggunakari ~nobildan dilanjutkan dengaran berjalan kaki 2 15 menit untuk satnpai ke Ria~n Penarik (Ga~nbar9). Perjalanan inenuju Riiun Penarik dari Base canp Distrik 1 dapat dite~npuh2 20 meiiit. Kekhasan dari Riam P enark ini adalah : a. Aliran air yang deras sehingga sulit untuk bisa menyeberang. b. Aliran air rian yang inasuk ke dalam goa yang ada di bawalt rian. Pada saat air rian tidak terlalu deras (Gainbar lo), goa banyak digunaka~iorang untuk bertapa. c. Banyak terdapat pohon Ayau (Trislania aborala). Perjalanan meriuju Rian Penarik ini akan melewati kebun karet inilik masyarakat, areal persawahan masyarakat dan disekeliling rian inerupakan hutan riinba yang alani dan diliuni oleh berbagai jetiis bwung. Menu~utinfoi~nasiyang didapatkan dati tnasyarakat sekitar, di kawasan Rian Penarik terdapat satwa liar yang keberadaannya saigat terbatas terkadang terlihat diantara pepohotian, yaitu Lutung kalabu (Presbyli,~crislala) d a l salah satu satwa liar yang dilindu~igiBeruang ~nadu(Helarclos t?talayanus). Sela~naperjalanan akan mene~nukaijenis turnbullan bawah yaitu "Entuyut" yang banyak dunanfaatkan oleh orang-orang untuk inengobati sakit perut atau sebagai tetnpat cetakan kue.
Giunbas 9. Riam Penarik
Gambar 10. Aliran Sungai dari Rian Penruik
5 . Hutan Tanaman Belian Plomas
Hutan Tanaman Belian Plomas, terletak di kepi Sungai Sekayrun, anak Sungai Kapuas (Ganbas 11). Memiliki potensi tegakat~tanaman langka Eusydeuoxylon z%uageu~ yang ditanam oleh Jepang, Belanda, dan Jerman juga peme~intah Indonesia dalarn proyek konservasi yang ditanrun sejak tahun 1936. Tanaman Belian di Plolnas ini ditanam dengan tahun yang berbeda tiap bloknya. Ada lokasi tanaman Belian tahun tanrun 198511986, 198711988, 198811989, 199411995 d m sebagainya. 5.1. Lokasi Hutan Tanaman Plo~nas Dusun Sei Langer Desa Mengkiang Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kali~nantan Barat. Wilayah tersebut masuk dalan stsukhu organisasi kehutanan pada wilayah kerja RPH Sanggau, BKPH Sanggau. Menusut organisasi petnerintahan tennasuk daliun wilayah kerja Kec. Sanggau Kapuas Kab. Daerah Tingkat I1 Sanggau. Lokasi Plomas terletak antara Ool I'LU
-
0°13'LU dan 110°30'BT - 11 I030'BT.
Batas dasi Hutan Tanaman Plomas adalah: a.
Sebelah Tunus berbatasan dengan Kecamatax Mukok
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecarnatan Parindu c. Sebelah Utasa berbatasan dengan Kecanatan Bonti d. Sebelah Selatan berbatasal dengan Kecrunatan Belitaug Hilir
5.2. Ikliin Hutan Tananan Ploinas berdasarkan klasifikasi iklim inenurut Schmith dan Ferguson tennasuk Tipe ikliin A, sedangkan menunrt klasifikasi Koppen tennasuk tipe iklim Afa. Musim hujan jatuh pada bulan September sampai Februari, sedangkan musim keinarau jatuh pada bulan Maret sampai Agustus. Temperatur rata-rata adalah 26,9'C dengan teinperatur maksimum 33,7"C dan miniinurn 22,S°C. Kelembaban rata-rata 83% (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 1992). 5.3. Keadaan Hutan Hutan di wilayah ini tesmasuk tipe hutan tropika basah yang dipenuhi oleh berbagai jenis pohon. Adapun jenis yang lnendoininasi untuk daerah ini adalah Meranti, Medang, Kapur, serta jenis-jenis non dipterocaqaceae lainnya. Keadaan hunbuhan bawah kurang rapat terdiri dasi semak belukar, rotan dan anakan pohon. Luasa~wilayah Plomas sendiri belurn jelas, infosmasi dasi WWF t 300 ha sedangkan Universitas Tanjungpusa 2 90 ha. Banyak dasi akademisi yang melakukan penelitian di Plomas. Koudisi ini baik untuk menjadikan kawasan Plomas sebagai tempat wisata pendidikan dan wisata dam. Di kawasan Plo~nasjuga terdapat Riam Plomas (Gambar 12) dengan diran air yang sangat je~nihyang ~nerupakanaliran dari sungai kecil Bonyu dan terdapat goa sarang walat berada di belakang rian. Di samping itu juga di dalan hutan tananan Plolnas dapat dilihat bongkahan batu besar yang dinamakan Batu Mas (Gambar 13). Diriwayatkan di bawah Batu Mas terdapat hunpukan 21arta ranpasan Negara Jepang yang sampai sekarang berada di bawah batu tersebut. Hutan Tananan Belian Plomas y a ~ glokasinya berada di tepi Sungai Sekayan inempunyai tegakan belian (Gambar 14) yang terjaga kondisinya karena masyarakat menjaga tegakan tersebut. Masyarakat tidak dapat mengambil kayu sembarangan karena ada 11ukun adat yang meugahunya, inasyarakat hanya diperbolehkan mengambil kayu jenis tertentu saja untuk keperluan membangun sumah dan harus seizin ketua adat.
Gambar 1l.Kawasan Hutan Plomas
Gambar 12. Riam Plomas
Gambar 13. Batu Mas
Gambar 14. Tegakan Belian (Ez~~ydeI'oxyton nvnge~i)
11
6. Dusun Tokang Sekayam 6.1. Lokasi Dusun Tokang Sekayrun secara geografis terletak antara 110°22'- 110°51'BT dan O029'-0°44' LS, sedangkan inenurut peinbagian wilayah admiuistrasi pemerintahan Dusun Tokang Sekayam masuk dalrun Desa Mengkiang Kec. Kapuas Kab. Tingkat I1 Sanggau, Prop. Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.7501Kpts1111996, Tanggal 2 Deseinber 1996 kawasan Dusun Tokang Sekayam masuk dalam konsesi HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Unit Sanggau. 6.2. Mi dan topografi Menwut Schmith dan Ferguson memiliki tipe A, dan tipe Afa menwut Koppen dengan temperatur rata-rata 26'C dengan suhu maksimum 34°C dan suhu minimuin 22°C. Topografi Dusun Tokang Sekayam dari datar srunpai bergelombang berkisar 0-25%, dan terletak antar 50-250 mdpl. 6.3. Kondisi masyarakat sekitar Dusun Tokang Sekayrun merupakan salah satu dusun yang berada di dalam Kawasan HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang yang meinpunyai adat istiadat suku "Dayak Kodan" dengan bahasa keseharian adalah "Bahasa Bakido". Dusun Tokang Sekayam menrpakan salah satu dusun dari Desa Mengkiang yang mempunyai 84 kepala keluarga dengan penghuni 341 jiwa yang terdiri dari 176 laki-laki dan 165 perempuan mempunyai keahlian dalam inernbuat kerajinan tangan (Grunbar 15) yang khas seperti : a.
Anyrunan jarai, yang digunakan sebagai tempat padi dengan anyaman yang rapat
b. Tomiso, digunakan sebagai tempat membawa kayu bakar dengan anyaman kurang rapat c. Juah malang besar d. Juah malang kecil e. Juah penancing, juah ini ditaruh di depan yang berfimgsi sebagai telnpat lnenaruh padi y a w baru dipetik
f. Serong (topi lebar), terbuat dari bambu.
Masyarakat Dusun Tokong Sekayam ineinpunyai adat istiadat sepeiti, "Acara Ngudas". Ngudas merupakan upacara peinbukaan lahan secara besar-besaran yang dipimpin oleh seorang Pamoug (orang yang bisa membacakan mantra - ma~traldoa- doa tetapi tidak bisa tnelihat ~nahlukhalus) dan seorang Dukun (orang yang mempunyai ketnampuan bisa melihat tnahluk halus). Pada acara ini juga ditanpilkan tari-tarian. Pelaksanaan Ngudas meinpunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti; Babi 50 kg, Anjing 1 ekor, Ayan 3 ekor, tuak 15 liter, pulut/lewang, dan tepung sesaji. Tujuan dari Ngudas sendiri adalah untuk melninta izin kepada roh-roh penunggu lahan. Selaili acara Ngudas ada juga "Ensomah" yaitu acara petnbukaan ladang yang tidak terlau luas (perorangan). Budaya gotong-royong lnasyarakat masih terasa, ini terlihat dari salah satu acara rutin yang biasa dilakukan setelah inasa panen padi yaitu "Budaya Gawai". Gawai adalah acara syukuran setelah panen padi dan biasanya juga dibarengi dengan acara pernikahan. Masyarakat saling bergotoug-royong mengwnpulkan bahan material sebelum gawai dilaksanakan. Masyarakat desa ~nengadakanmusyawarah terlebih dahulu untuk tnenentukan tanggal d m harinya, biasanya gawai dunulai pada tanggal 5 bulan 5, pada hari itu dusun ditutup, warganya yang sudah berada di dalam dusun tidak boleh keluar dari dusun sedangkan warga yang akan masuk dusun diperbolehkan tetapi setelah masuk dusun tidak boleh keluar sanpai acara tersebut selesai. Acara gawai ini dilakukan selruna 7 - 8 hari, hari pertruna inerupakan puncak gawai. Di acara gawai banyak kegiatan yang dilakukan, seperti tari-tarian (tarian kondan), balas pantun, dan acara nyiduk (pria dan wanita saling duduk berpasangan untuk mencari jodoh). Ciri umum dari setiap upacara yang dilakukan oleh Suku Dayak dan merupakan syarat utana adalah penggunaan darah binatang untuk mensucikan diri dan mensucikan alatalat upacara yang akan dipakai agar terhindar dari gangguan roh jahat. Ciri lainnya adalah kecenderungan untuk mengukur besar kecilnya upacara dengan jlunlah ternak ayam atau babi yang dikurbankan untuk lauk-pauk. Dusun Tokang Sekayam mempunyai
ko~nplek lumbung padi atau "Dango"
(Gambar 16) yang terbuat dari pelepah daun terletak di belakang dusun, rata-rata satu lutnbung satu keluarga. Masyarakat menyimpan hasil ladang dan bertani di lumbung tersebut untuk persiapan bahan pangan tnereka. Masyarakat Dusun Tokang Sekayan juga berternak babi atau "jane"
.
Ga~nbas15. Kerajinan Tangan
Gambar 16. Kolnplek 'Dango'
7. Dusun Mengkiang, Desa Mengkiang 7.1. Lokasi Secara geografis terletak antasa 110'22' - 11Oo51'BTdan O"29' - 0'44' LS. Menurul peinbagian wilayah adininistrasi pe~nesintahan Dusun Mengkiang ~nasuk dalatn Desa Mengkiatig Kec. Kapuas Kab.Tingkat I1 Sanggau Prop. Daerah Tingkat I Kaliinantan Basat. Berdasarkan Surat Keputusan Menteii Kehutanan Republik Indonesia No.7501Kpts-1111996, tanggal 2 Deseinber 1996 kawasan ini terinasuk dalatn areal konsesi HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Satlggau. Dusutl Mengkiang berada di tepi alirati Suilgai Sekayatn dan Sungai Mengkiang. 7.2. lkliin dati topografi Tipe ikliln menusut Sclunith dan Ferguson tennasuk kedalatn tipe A, dengati teinperatur rata-rata 2G°C pada suhu inaksiinuin lnencapai 34°C dan suliu ininimu~n2Z°C. Topografi Dusui~Mengkiang rata satnpai bergeloinbang berkisar antas 0-15% tesletak di antaa 150-300 indpl dengan jenis tanah podsolik inerall kuning. 7.3. Kondisi inasyasakat sekitat Masyasakat Dusun Mengkiatig adalah Etnis Melayu yang inayoritas beragaina islarn. Dusuu Men&iang me~nilikijutnlah penduduk 884 jiwa dengati 208 kepala keluarga, yang dikepalai oleh seorang Kepala Dusun. Masyarakat yang urnutnya adalah petani ymg bekerja di ladang dan ada pula yang bekerja di perusahaatl HTI sebagai kasyawan harial di bagian perseinaiatl dat~ada juga yang menjadi staff di bagiatl administsasi. Dusut~Mei~gkiangmesupakan Dusuu Melayu tertua di Kabupateil Sa~ggau(Gambar 17). Kerajaw Melayu Sanggau pertatna berada di Dusun Mengkiang. Awal dari Kerajaan Sanggau diinulai di Desa Mengkiang yang berada di Sungai Sekayatn dan kelnudian pitldah
di Kota Sanggau yang letakuya ada di tepian Sungai Kapuas. Raja pertiuna dari Kerajaan Sanggau ineninggal di Sanggau dan dimakamkan di Desa Mengkiang. Sejarah ini dapat dibuktikan dengan adanya peninggaan sejarah di Dusun Mengkiang berupa petilasanlmakan raja (Gambar 18). Pemakaman raja ini berada di seberang Dusun Mengkiang, di tepi aliran Sungai Sekayan dan tepi aliran Sungai Mengkiang. Komplek pemakaman ini terdiri dari makam keluarga raja dan rnakam penduduk sekitar. Makarn keluarga raja yang terdiri dari enam makam dengan tiga rnakam utiuna. Makan raja yang bemama Sultan Ayub dan dua an& laki-laki raja yaitu Sultan Ko~narudm dan Sultan Djalaludin berada dalam satu saung sedangkan tiga rnakam lainya yaitu makam istri dan dua anak perempuan raja yaitu Ratu Ayu, Dayang Ernbut, dan Dyang Angsa berada di luar saung. Komplek pemakaman ini berada di kawasan hutan seluas 1 ha. Kawasan hutan komplek pemakaman merupakan bekas perkampungan Dusun Meugkiang sebelum pindah ke lokasi perkarnpungan sekarang ini yang berada di seberang Sungai Sekayam. Selain warisan budaya terdapat warisan yalg berupa atraksi atau upacara adat yang sudah lama ada di Dusun Mengkiang dan masih dilestarikan sarnpai sekarang. Terdapat juga kesenian dan aktivitas harian masyarakat yang khas dari Dusun Mengkiang yang mencirikan Budaya Melayu, seperti : Upacara rnengantar "jung" yaitu upacara yang berkaitan dengan penstiwa dam pada saat memulai rnenyelai padi. Upacara Tolak Bala yaitu upacara yang bertujuan untuk menjaga keselamatan mayarakat desa dari hal-ha1 yang tidak baik. Upacara "tepung tawar" yaitu upacara tujuh bulanan dari kandungan. Upacara gunting rarnbut, Upacara Akil Baligh bagi laki-laki Suku Melayu yang beragama islarn wajib hukumnya untuk dikhitan. Kesenian yang rnasih dilestarikan Dusun Mengkiang adalah musik "jepiu" yang masih banyak dipeugaruhi oleh Kebudayaan Arab (islan).
Ganbar 17. Perkanpungan Mengkiang
Ganbar 18. Makan Raja
8. Camp Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau
Kegiatan HTI PT. Finna~taralntiga Distrik 1 Mengkia~gjuga lnelnpunyai potensi tersendiri untuk dijadikan sebagai obyek wisata yang berbasis pendidikan ataupun wisata buatan. Daya tarik obyek atanpun kegiata~yang dapat ~ n e n a i kminat pengunjung yang ada di Areal HTI PT. Finnatara Intiga Dishik I Mengkiang d i a ~ t a r a ~ adalali ya : a.
Kegiatan perse~naian Perselnaian
yang dike~nbangkan di canp Distrik I Mengkiang adalah persemaia~
generatif (Ganbar 22), perse~naianvegetatif (Ganbar 24) d m perselnaian untuk jenis lokal spesies (Ganbar 20) dapat dijadikan obyek daya tarik dengan berbasis pendidikan yang dike~nbangka~ dengan dasar ilmu pengetahuan. b.
Kegiatan penananan dan penebangan dengan prosedur dan teknik yang tepat. Me~upakanbentuk wisata edukatif dari proses kegiatan penalanan, pemeliliaraan d a ~
penebangan kayu Acacia n~angitrmyang dilakukan di Areal Hutan Tananan lndustri. c.
Kegiatan pelnantauan areal d a i lnenara api. Menikinati panorama alan dan keindalian areal hutan produksi dan vegetasi sekitanlya
~nelaluimenara api (Ga~nbar23). d. C a n p Distrik 1 Mengkiang. Mengenal lebih dekat kehidupan para pekerja perusahaan dan tempat perishrahatan selta kegiatan olahraga dengan ~nenggunakanfasilitas sarala dan prasarana perusahaan yang ada.
I
Gambar 19. Kantor Base camp Distrik 1 Mengkiang
Gambar 20. Persemaian Lokal spesies
Gambar 21. Gzieslhorise
Gambar 22. Persemaian Generatif
Gambar 24. Persemaian Vegetatif
Gambar 23. Menara api
A.2. Kebijakan Perusahaan HTI PT. Finnantra Intiga Mengenai Pengelolaan dan
Pengembangan Wisata Alam Di Areal HTI PT. Fimantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau memiliki obyek daya tarik wisata yang khas yaitu keanekaragaman vegetasi hutan tropika basah (Plomas) dan hutan produksi itu sendiri; Daya tarik dam herupa riamlair terjun, goa dan kehidupan satwa liar; dan kekayaaan budaya yang dimiliki masyarakat Dusun Mengkiang dengan Kebudayaan Melayu dan masyarakat Dusun Tokang Sekayarn dengan ~ e b u d a ~ a a n Dayak. Perusahaan sampai saat ini belutn memiliki kebijakan khusus untuk kegiatan wisata alrun di hutan produksi. Dalam setiap kegiatan Perusahaan HTI PT. Finnnatara Intiga mengacu pada kebijakan lingkungan yang disusun oleh Dewan Redaksi PT. Finnnatara Intiga 200 1 yang inti dari kebijakan lingkungan tersebut adatah :
-
Pembangunan tanaman yang berkelanjutan; tujuannya adalah rnemanfaatkan areal konsesi untuk rnemproduksi kayu pulp secara berkelanjutan. Sistem penggunaan lahan yang mernperbatikan aspek ekologis, sosial dan lingkungan sebagai dasar dari kegiatan perusahaan. PT.Fimantara Intiga tidak merubah hutan alrun menjadi tanarnan, tetapi hanya menggunakan areal alang-alang dan semak belukar.
-
Tanggung jawab pada lingkungan; kita mendorong kesadaran lingkungan dan meningkatkai pengembangan serta perhaikan praktek-praktek lingkungan dikalangan staf. Kita tnengikuti dan bahkan bila mana mungkin dapat memenuhi peraturan dan standar uasional lnaupun internasional.
-
Perbaikan yang berkelanjutan; perusahaan bersungguh-sungguh akan memperbaiki kinerja lingkungan sacara berkelanjutan. Kita melibatkan supplier dan kontraktor kita dalam mengelnbangkan kesadaran lingkungan serta kemarnpuan dalam perlindungan terhadap lingkungan dengan melaksanakan TQM. Kita meningkatkan kerjasama lingkungan dengan le~nbaga-letnbagalain.
-
Informasi yang transparan; kita menjaga hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan dengan secara aktif terlibat dalam diskusi-diskusi lingkungan. Kita akan menginformasikan aspek-aspek dan kebijakan lingkungan kita. Informasi akan didapatkan di seluruh kantor PT.Finnantara lntiga (Di tulis ulang sesuai dengan asiinya Kebijakan Lingkungan PT. Finnnatara Intiga)
Pihak Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga belutn lnerencanakan pengembangan pariwisata alrun di areal kawasan hutan prodnksi baik dalam rencana jangka pendek lnaupnn rencana jangka panjang, hal ini disebabkan setiap kegiatan tergantung pada kondisi dan rencana utama perusahaan. Belum adanya kerjasarna dengan instansi lain dalam pengelolaan pariwisata inerupakan salah satu alasan pemsahaan belum memiliki rencana pengembangan, di samping itu juga keterbatasan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata terutana pada sarana aksesibilitas yang masih terbatas dengan jalan yang digunakan hanya sebatas pada jalan darat Cjalan perusahaan) dan jalan air yang melalui Sungai Sekayam. Potensi-potensi daya tarik wisata yang ada di Areal Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 mengkiang Unit Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau sangat berpotensi untuk dikernbangkan ~nenjadi obyek wisata dam inengingat sudah adanya pengunjung dari luar masyarakat yang datang untuk mengunjungi obyek-obyek tersebut, seperti peziarah yang datang untuk berziarah di Makatn Raja Sanggau, mahasiswa pecinta alrun yang datang untuk camping di lokasi Hutan Plomas ataupnn para peneliti yang melakukan penelitian di Persemaian Distrik 1 Mengkiang ataupun di Plomas. Pihak Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga pada dasarnya tidak rnenutup kemungkinan untuk mengembangkan wisata dam ataupun kerjasruna dalam pengembangan pariwisata darn di kawasan hutan produksi selama dapat menyelarnatkan potensi dan lingkungan sekitar serta tidak menghambat kegiatan utarna dari tujuan pengembangan hutan tanaman. Apabila kegiatan wisata alam dapat terlaksana maka dibutulkan dukungan dari semua pihak karena status HPT (Hutan Produksi Tetap) yang disandang HTI PT. Finnnatara Intiga. (Hasil wawancara dengan narasumber Bapak I.G.A.K. Sunantri selaku Direktur Pengernbangan Tanaman PT. Finnantara Intiga, 2003)
A.3. Sarana dan Prasarana yang terdapat di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau Beberapa sarana prasarana yang menunjang dalam kegiatan wisata dam yang telah ada di Areal HTI Distrik 1 Mengkiang, diantaranya adalah : a.
Camp distrik yang permanen dengan fasilitas pendukung lainya (dannaga, kantin, lapangan bulutangkis, workhop, mess pegawai, gueslhouse (Gambar 21), kantor (Gambar 19), jaringan telpon, air bersih, listrik, dll). Lokasi Base crunp Distrik 1
Mengkiang yang dekat dengan perkampungan tnemudahkan komunikasi dengan mayarakat sekitar dan obyek-obyek wisata dam lainnya. Lokasi Base camp yang dapat dijangkau dengan jalan darat ataupun sungai dari Kota Sanggau yang tidak terlalu jauh b. Jalan pemsahaan yang merupakan jalan penghubung antar obyek wisata yang ada di Areal HTI Distrik 1 Mengkiang dengan kondisi jalan yang baik c. Menara api yang bisa digunakan sebagai salah satu sarana dalam wisata dam d. Akomodasi pemsahaan (mobil, speedboat, tug boat) Sarana prasarana di Base camp Distrik 1 Mengkiang dapat di lihat pada Tabel 5. berikut ini. Tabel 5. Sarana dan Prasarana.di Areal Base camp Distrik 1 Mengkiang Kecsunatan Kapuas Kabupaten Sanggau FIT1 I Y l ' Fiunantara lntiga Keteraogm Jumlah Jenis I Fasititas No 1
I C;ir~.~tltoir.se
I 1 Unit
Terdapat 2 kamas tidur dan toilet
2
Kantor
2 Unit
Kantor umum dan kantor persemaian
3
Kamar stafflpenginapan
2 Unit
Setiap unit terdiri dari beberapa kamar dan
I
I
1 Unit
I toilet
I Terdapat mang makan, dapur, toilet dan 1 (satu) kamar
-
I
Ruangan inushalla terdapat di kantor
6
Tangki air
2 Unit
1 ukuran besar, 1 ukuran sedang
7
Workshop
1 Unit
Terdiri dari mang mesin dan area perbaikan
listriklgenerator I 1 Unit I Ada 2 mesin generator 1 8 1 Gardu Lapangan bulu tangkis 1 Unit Lapangan olahraga 9
10
Petugas kesunanan
3 orang
Pengarnanan di kawasan base camp
11
Mobil
2 Unit
Kendaraan pick up dan truck
12
Motor
14 Unit
13
Alat telekomunikasi
1 Unit
Seperangkat radio panggil
14
Alat angkut air
1 Unit
Perahu tug boat
Sumber :I?ivenlarisasiLaparigan. 2003
I
I
A.4. Program Wisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrk 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat. Pernbuatan program wisata yang bisa dikembangkan di obyek-obyek wisata di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Mengkiang Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat terdapat empat program wisata alam yang dapat disajikan, yaitu :
I . Advenlure a1 Plomas Nature 2. Mengkiang Tour 3. Tokang Sekayam Tour
4. Distrik 1 Finnantara Intiga Tow
Adventure at Plomas Nature : Memahami ekosistem kawasan Hutan Ploinas
Tema Tuiuan kegiatan
- Peserta dapat tnerasakan suasana alam di kawasan Hutan Alan Plomas -
Mengungkap legenda dari suatu gejda dam yang ada di Hutan Alam Plomas
-
Peserta menggali infor~nasimengenai kondisi lingkungan kawasan Hutan Plomas
- Menumbulkan rasa untuk memelihara dan melestarikan hutan
Lokasi
: Kawasan Hutan Plomas
Peserta kegiatan Peserta adalah pelajar SMPISMU dan masyarakat m u m dengan jumlah peserta maksimd30 orang dan minimal 10 orang. : Bulan April - Mei
Program wisata ini dilaksanakan selama 2 harill malam Aktivitas
: Bersifat outdoor
Bentuk kegiatan -
Nalure [racking
- Berkemah -
Diskusi kelompok
-
Bird watching
- Sekayam river lour
Fasilitas (Hon~eslayltenda),field guide, bahan dari ~nateri kegiatan, pemandu, peralatan penganatan , snack, makan, obat-obatan, transportasi untuk jalur sungai dan jalur darat.
Jaiur Hari Ke-1 Perjalanan di lnulai dari Kota Sanggau (Kantor Direktorat Sanggau) menuju Base canp Dishik 1 Mengkiang dengan menggunakan jalan darat, selama perjalanan peserta akan lnelewati areal tanrunan Acacia mangium perusahaan dari berbagai kelas wnur, perkebunan karet rnasyarakat, aktivitas di ladang, Perkanpungan Dayak (Dusun Tokang Sekayam). Sampai di Base camp Distrik 1 Mengkiang peserta disambut oleh pihak perusahaan dan masyarakat ditneriahkan dengan tari-tarian. Selanjutnya perjalanan
tnenuju ke kawasan
Hutan Plo~nasdengan menggunakan jalur sungai. Selruna perjalanan lnenuju Plomas peserta akan menelnui aktivitas para nelayan yang sedang mencari ikan, kegiatan penambangan ernas tradisional masyarakat (Peti), hutan riparian, perkampungan tepi Sungai Sekayam. Di Hutan Plomas peserta menuju Batu mas dilanjutkan perjalanan rnenuju Riam Ploinas
uutuk
kegiatan malam harinya diadakan pengamatan satwa. Hari Ke-2 Peserta melakukru~analisis vegetasi dan peugrunatan satwa. Peserta meningggalkan Hutan Plomas rnenuju Kota Sanggau dengan menggunakan perallu motor. Jadwal program Advenlure at Plomas Nalz~redapat dilihat di lanpiran 10 Perlengkaoan pribadi vane, harus dibawa peserta :
- Topi 1penutup kepala -
Binokuler atau krunera
- Crean anti nyanuk -
Raincoat
-
Senter
Tokang Sekayam Tour : Memahami sosial budaya Masyarakat Dayak dan tnengungkap tabir
&a gejala dam yang ada.
-
Peserta bisa memahami dan merasakan suasana kehidupan Masyarakat Dayak
-
Mengungkap legenda dari salah satu contob gejala dam seperti goa dan riam
-
Menumbuhkan rasa cinta untuk inemelihara dan melestarikan hutan
Lokasi Dusun Tokang Sekayam dan beberapa lokasi obyek wisata di areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang = a Pelajar SMP / SMU / masyarakat mum dengan jumlah peserta maksimal30 orang. : Bulan April - Mei
&$@
Program wisata iui dilaksanakan selama 2 harill malam. Aktivitas
: Bersifat outdoor.
Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
- Mengungkap tabir / legenda salah satu gejala dam (goa, riatn) -
Interpretasi kehidupan Masyarakat Dayak (pengenalan kesenian tradisional dan adat istiadat Masyarakat Dayak)
- Interpretasi tnata pencaharian Masyarakat Dayak (penyadapan getah karet, pembuatan minuman fennentasi, temak babi atau 'jane', dan pembuatan kerajinan tangan berupa anyanan)
Fasilitas Homeslay, peralatan pengamatan, bahan meteri, pemandu, snack, makan, obatobatan, transportasi untuk sungai dan darat.
Jatur Hari Ke-1 Berangkat dari Kota Sanggau melalui jalan darat lnenuju Goa Sedamar dilanjutkan ke Dusun Tokang Sekayam (penyambutan dengan tari-tarian) dan dilanjutkan ke Riam Pagau. Kembali lagi ke Dusun Tokang Sekayam (betmalam di Dusun Tokang Sekayam).
Hari Ke-2 Berangkat Dusun Tokang Sekayan menuju ke Rian ~enariklalu ke Rian Jelipa dan inenuju ke Base camp Distrik 1 Mengkiang. Setelah dari Base canp dilanjutkat~perjalanan pulang ke Kota Sanggau tnelalui jalur sungai. Jadwal progran wisata Tokang Sekayan Tour dapat dilihat di lanpiran 10.
Ganbar 25. Sketsa Jalur Progran Wisata Tokang Sekayan Tour
Mengkiang Tour
m
: Mengenal sosial budaya Masyarakat Melayu (Dusun Mengkiang)
a
- Pesesta bisa melnahami dan merasakan suasana kehidupan Masyarakat Melayu -
Mengungkap legenda Kerajaan Testua di Kabupaten Sanggau
- Menumbuhkan rasa cinta untuk memelihara dan melestasikan hutan
Lokasi
: Dusun Mengkiang
= a Pelajar SMP / SMU / masyasakat mum dengan jumlah pesesta lnaksunal30 orang. : Bulan April - Mei
y&@
Program wisata ini dilaksanakan selama 2 hasill malam. Aktivitas
: Bersifat outdoor.
Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
- Mengungkap tabir 1 legenda Kerajaan Testua di Sanggau - Interpretasi kehidupan Masyarakat Melayu (pengenalan kesenian tradisional dan adat istiadat Masyarakat Melayu)
- Interpretasi mata pencaharian Masyarakat Melayu Fasilitas
Homesfay, peralatan pengamatan, pemandu, bahan materi, snack, makan, obatobatan, tsansportasi untuk sungai dan darat.
Jalur Hasi Ke-1 Berangkat dari Kota Sanggau lnelalui jalur Sungai Sekayam tnenuju Dusun Mengkiang. Pesesta disambut oleh pihak pe~usahaandan masyarakat setempat. Perjalanan dilanjutkan menuju ke Pemakaman Raja Testua di Sanggau. Hari Ke-2 Kegiatan di Dusun Mengkiang dan perjalanan dilanjutkan menuju Base camp Distrik I Mengkiang dan pulang menuju Kota Sanggau dengan menggunakan jalan darat. Jadwal program wisata Mengkiang Tour dapat dilihat di lampuan 10.
LEOENDA
+ ,R /, u.t
Me#mraBPI M.nghiangTo"r
/A/ J'I'" sungmi K~rnpartsrnantanaman sanggau Dislrik by Coro
Grunbas 26. Sketsa Jalur Program Wisata Mengkiang Tour
Distrik 1 Finnantara Intiga Tour : Mengella1 pengelolaaan Hutan Tana~nandi Iudonesia
Tellla
Tuiuan - Mengenal tahapan-tallapan dalan pengelolaan hutan tanarnan khususnya tanarnan jenis Acacia tnangiznn -
Peserta bisa memaha~nidan merasakan suasana kehidupan di base camp
- Menuinbuhkan rasa cinta w~tukmeinelihara dan inelestarikan hutan : Kawasan HTI PT.Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang
Lokasi Peselta
Pelajar SMP / SMU I lnasyarakat wnuln dengan jwnlah peselta inaksiinal30 orang.
y&& Program wisata ini dilaksanakan selarna 3 hari 1 2 lnalan Aktivitas
: Bersifat outdoor dat~indoor
Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah -
Interpretasi kegiatan pengadaan benihhibit
-
Interpretasi kegiatan penanaman
- Interpretasi kegiatan pemeliharaan - Interpretasi kegiatan pemanenan -
Interpretasi ekosistem hutan
- Interpretasi kehidupan di base camp Desfipsi keeiatan Interptetasi kegiatan pengadaan benihmibit. Peselta dijelaskan proses pengadaan bibit (dari benih generatif,vegetatif ataupun jenis lokal spesies), penyiapan media sampai bibit ditanam dalan media. Interpretasi kegiatan penanaman. Peserta dijelaskan mengenai penanaman yang tepat dan teknik yang benar sehingga pohon dapat tumbuh subur. Interpretasi kegiatan pemeliharaan. Peserta dijelaskan mengenai pelneliharaan pohon dari b e d l ssunpai pohon siap utituk dipanen. Pengamatan kebakaran dari menara api. Interpretasi kegiatan pemanenan. Peserta dijelaskan
kegiatan pelnanenan secara
lengkap sampai dengan pengenalan alat-alat berat yang biasa digunakan untuk mengangkut kayu hasil panen. Interpretasi ekosisteln hutan. Peserta diajak untuk ~nemperhatikanlingkungan dimana ~nerekaberada. Interpretasi kehidupan di base camp. Selma kegiatan peserta tinggal di mess pegawai yang ada di Base camp Distrik 1 Mengkiang
Fasilitas Homeslay, peralatan pengamatan, pemandu, bahan materi, snack, makan, obatobatan, transportasi untuk sungai dan darat.
B. Pengembangan Paket Wisata Alam di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat Dalrun pengembangan pa~iwisataKabupaten Sanggau secara konsep dan sbuktur harus lnengacu pada rencana pengemnbangan datl kebijaksanaan pariwisata Propinsi Kalimantan Basat dan Nasional sebagai upaya dalatn inengakotnodir konsep top doi~w
plunnmng, selain tentu saja tetap beltumnpu pada potensi dan ciri khas Kabupaten Sanggau itu sendiri (bollom upplannmng). Berikut ini adalah peta obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimatltan Barat.
Galnbar 27. Peta Obyek wisata Kabupaten Sanggau Propinsi Kaliinantan Barat B.1. Obyek-Obyek Wisata di Kabupaten Sanggau
B.1.1. Wisata Alam Pegunungan, Gua, Danau, Sungai dan Air Terjun 1. Danau Belimbing
Danau almiall dengan kondisi air jemih dan sangat tenang lnemnbawa suasana sejuk dan nyiunan bagi siapa saja yang datang kesana demlgatl luas 1 150 ha, berjarak 8 km dari Kota Sauggau ke asah tiinur lnelalui jalan raya Sanggau-Sintang d m keinudian ~nasuk ~nelaluijalan setapak ke arah selatan.
2. Pancor Aji Pancor Aji adalah obyek yang ~nenyajikanatraksi yang bervariasi dan merupakan kawasan hutau alani dengan luas 5 2000 ha ini terdapat 12 air terjun dengan ukural ketinggian dan lebar beragan, hutan tengkawang dan berbagai maca~nflora unik lainya, serta sungai yang berarus deras. Salah satu air terjun yang cukup rneuarik adalah Air terjun Jurong Kaniau di~nanaairnya met~galirkebeberapa sungai diantaranya Surigai Merobu, Engkuli, B a y , Kenian, Ketapang, Mongan dan Mawa~g.Di beberapa bagian sungai-sungai tersebut terdapat rian dengan arus yang cukup kuat. Kawasan Pai~corAji (Gatnbar 28dan 29) juga terdapat berapa puncak bukit dan lembah yang sangat menawan. Dari salah satu puncak bukit yang ada dapat rnelihat Kota Sanggau dengan sangat jelas dengan latar depan Sungai Kapuas. Kawasan Pancor Aji dapat dicapai rnelalui jalan dwat yang jaraknya 2 5 lan dari Kota Sanggau atau ~nelaluipelayaran sekitas 30 menit d a i Kota Sanggau yang besangkat dari helakang Pasar Tradisional Sanggau ~nengarungiSungai Kapuas. Sekarang ini di kawasan Pancor Aji sedang dibangun kebun binata~gsebagai salah satu tanbahan obyek yang ada di kawasan Pancor Aji
Ga~nbar28. Air Terjun Pancor Aji
Ganbar 29. Air Terjun Pancor Aji
3. Sumber Air Panas (Hot Spritzg) Sipan Lotup
Su~nberair panas terdapat kira-kira 8 lan sebelah selatan Balai Sebut Keclunatan Jangkang, tepatnya di Desa Peruntan. Su~nberair yang dianggap kerainat oleh masyarakat sekitar yang sebagian besw adalah masyarakat Suku Dayak ~nenjadisuatu gejala alan yalg unik, natnun sayaug, debit air paias yang dihasilkan dari pernanasan belerang ini sangat kecil sehingga panasnya hanya terasa dalan radius kurang dari 1 meter. De~nikianpula luas kolan yang dihasilkan hanya 10 meter persegi. Masyarakat setelnpat meyakini, Air Sipan Lotup (Giunbar 30) ini dapat menyernbuhkan berbagi penyakit kulit.
4. Batu Posok
Obyek wisata ini berupa batu-batu besw yang terha~npasdi tengah aliran sungai. Lokasi di Desa Penyeladi Hulu Kecanatan Kapuas. Obyek wisata Batu Posok (Ganbas 3 1) ini bisa langsung dicapai ~nelaluijalan dasat beraspal yang bagus antasa Sanggau-Sintang tanpa perlu bejalan kaki lagi. D a i Kota Sanggau ~nenujuobyek ini F 8 km (15 me~lit) ~nenggunakankendasaan. Obyek ini masih alani belum adanya kegiata~pelayanan wisata.
G m b a r 30. Sipan Lotup
Ganbar 3 1. Batu Posok
5. Air Terjun Tekosin dau Gurung Maloh
Sekitar 1 I ktn ke arah ti~nurdiui Kota Sanggau, tepatnya di Kecanatan Mukok sekitar 4 k ~ nsebelah barat Kota Kedukul terdapat dua air tejun yang saling berdekatan yaitu Air terjuu Teosin dan Gusung Maluh. Air terjun ini ~nerupakanbagian dari aliran Sungai Maluh yang penuh rian dengat] air y a ~ cukup g deras. Di kawasan ini terdapat tujuh riiun dan air tel'utl secasa bertingkat. Kualitas air cukup deras dengan panolama yang indah. Selana ini kawasan alaniah ini sering digunakan sebagai ternpat r e k s e ~masyasakat i Kota Sanggau. 6. Air Terjun / Riam Asam
Air terjun dengan ketinggian
+ 10 meter, kualitas air riam ini sangat jemih
dengan
dasas air terjun berbentuk kolam yang sangat cocok untuk pernandian. Di sekelilingnya adalah llutan lebat dengan berbagai flora. Kawasan ini dapat di te~npuhmelalui jaliu~dasat Kembaya~- Bonti + 14 ktn sebelah selatan Kota Noyan, d a ~jalan i raya mi masuk ke utara berjalan kaki rl: 30 menit. 7. Air Terjun Mobui
Alr terjun atau rian ini terletak & 3 km sebelah tirnur Riam Asan, ~nasukdalan wilayah Kecamatau Kembayan. Air terjun ini ~nerupakanbagian d a ~ ialiran Sut~gaiOsup, dengan ketinggia~air tesjunnya ~nencapai+ 20 meter. Namun sayang akses ke rirun ini telputus akibat kurangnya perawatan jalan setapak dan je~nbatanyang rusak.
8. Air Terjun Ponti Tapau Obyek ini terletak di Kecamatan Entikong, If: 6 ktn ke arah barat laut Kota Entikong. Riam ni merupakan bagian aliran salah satu anak Sungai Sekayam bagian liulu, dari jalan darat yang telah dikerasi, lokasi dicapai dengan jalan kaki sekitar 20 menit ke arah utara. Riam terdiri dari beberapa tingkat dengan ketinggian 1 hingga 2 meter terbentuk dari terasering batu. Lebar sungai
+ 5 meter di musim kering dan bisa mencapai + 9 meter bila
musim penghujan. 9. Air Terjun Sungai Mahas
Masih di Kecamatan Entikong, sebuah air terjun dengan ketinggian
+ 70 meter
sangat potensial dikembangkan sebagai sebuah resort. Air terjun yang tergolong tinggi ini berada di kaki bukit dengan hutan yang lebat. Ams air sungai ini cukup deras terutama di musim lujan, dari jalan raya Etitikong lokasi dapat dicapai dengan berjalan kaki 2 45 menit ke arali titnur. 10. Dauau Padong Pangeran Mas Danau ini luasnya sekitar 80 ha terhampar di dekat Kota Balai Karangan, terbentuk dari genangan air yang berasal dari bukit disekitanya, kualitas airnya cukup baik, namun kurang tertata dan terpelihara. Lokasi dapat di tetnpuh dengan berkendara roda dua maupun roda empat karena jaraknya hanya + 1 km dari Kota Balai Karangan. 11. Air Terjun Sungai Aweh
Sungai Aweh merupakan salah satu anak Sungai Sekayam di bagian Hulu sekitar 12 km ke arah barat laut Entikong tepatnya di Desa Suruh Tembawang, masuk dari jalan raya sekitar 4 km terdapat Air terjun Sungai Aweh dengan ketinggian
+ 200 meter. Lokasi air
terjun ini dikelilingi hutan lebat dengan berbagai flora dan fauna khas Kalimantan Barat, seperti tengkawang, belian, meranti serta orang utan, keiempiau, dan lain-lain. 12. Danau Iait
Danau dengan luas 2 1 km2, di tengahnya terdapat 5 buah pulau yang letaknya berjejer yaitu Pulau Ambos, Songe, Penyaok, Nyenyet dan Pulau Lambung. Danau ini dilatarbelakangi oleh Gunung Lait dan Gunung Tiong Kandang, sehingga menambah indahnya pemandangan. Selain Danau Lait, di Kecamatan Tayan Hilir ini juga terdapat beberapa danau lain yang merupakan satu kesatuan yaitu: Danau Subah, Danau Terentang, Danau Selatai dan Danau Belat. Lokasinya di Kecamatan Tayan Hilir
+ 70 km dari Kota
Sanggau, untuk mengunjungi danau ini dapat ditempuh dengan jalan darat sampai ke Tayan (Ibu kota Kecamatan Tayan Hilir), pengunjung dapat menggunakan perahu motor atau speed boat. Lokasi ini juga dapat ditempuh melalui jalan darat Tayan-Sungai Ambawang masuk
keruas jdan lnenuju Desa Subah. Dari sdah satu titik diruas jalan ini, pengunjung dapat menyaksikan Danau Lait dari ketinggian.
13. Goa Tang Raya Goa yang sempit dan panjang (5 100 meter) ini dihuni ribuan kelelawar. Lokasinya terletak di Desa Tang Raya sekitar 5,7 lun sebelah barat jalan raya Tanjung - Balai Karangan sekita 90 km dari Kota Sanggau. Goa ini ~nerupakangua cadas alami yang me~nbentukrelief cukup unik. Menurut penduduk setempat, goa itli merupakan tempat keramat sejak dahulu kala. Sepanjang perjalanan menuju lokasi ini pengunjung dapat menikmati panorama dam sekitar yang menarik. 14. Air Terjun Pernirah dan Sirin Punti Air Terjun Pemirab mempakal air terjun hagian Sungai Pemirah yang tnelintas di
Desa Tinting Boyok di perbatasan Kecamatan Sekadau Hulu dan Kecamatan Nanga Taman. Lokasinya sekitar 26 km ke arah timur laut Kota Kedanatan Nanga Taman. Sekitar 10 lun sebelah selatan Air terjun Pemirab terdapat sebuab air terjun lagi yang mempakan bagian dari Sungai Sirin Punti di Desa Meragun Kecanatan Nanga Taman. Air terjun ini memiliki tujuh tingkat riam sepanjang + 150 meter. 15. Air Terjun Tangayi, Sosah Kain dan Entugun
Ketiga air terjun ini berada di Kecamatan Nanga Mahap tersebar di tiga anak Sungai Sekadau bagian hulu di Desa Temnbaga. Lokasi ketiga air terjun ini antara 8 sampai 15 km dari Kota Nanga Mahap, dapat ditempuh hanya dengan menggunakan kendaraan roda dua.
B.1.2. Ohyek Wisata Sejarah
Sejarah telab meninggalkan banyak kenangal, pengalaman dan pelajaran bagi lnasyarakat Kabupaten Sanggau dan dunia pada umumnya. Beberapa peninggalan sejarah herupa bangunan, makan dan prasasti dapat ditemui di Kabupaten Sanggau, seperti yang disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Obyek Wisata Sejarah di Kabupaten Sanggau
Kapuas 2
MakiunRaja
Tj. Sekayam
Kapuas
okm
3
Batu Bertulis Lawang Kerai
Sei Seluang
Kapuas
3 km
Rumah Betang
Kopar
Parindu
15 km
R u n d l Panca
Pengadang
Sekayiun
4 1on
Mawang muda
Beduat
12,3 km
Runah Betang
Tj. Rebahan
Ketnbayan
-
Runah Keraton & Kuburan Raja-raja
Tayan Hilir
Tayan H11u
11 km
Makrun Raja Gusti Mekar
Meliau Hulu
Meltau
okm
Meliau
Meliau
0hn 0 km
Rumah Adat Batang
Makam Panglima Pangsuma 11
RunahBetang
Nek Bidang
Toba
12
Benda Pusaka Kens Majapahit
Sebandang
Toba
13
Batu Be~tulis
Pait
Ng Mahap
5 km
;umber :Dinas Pari~visatadatr Penatmarnorm Modal D a e r h Kabirpaler ;anggnrr
B.2. Kebijakan Pengembangan Pariwisata Propinsi Kalimantan Barat
Di tingkat Propinsi Kalimantan Barat, peningkatan jumlah kunjuugan wisatawan baik wistnan lnaupun wisnus, diharapkan dapat tneningkatkan keseinpatan berusaha dan lapangan kerja bagi peududuk Kalimantan Barat. Strategi pengetnbangan pariwisata Propinsi Kaliinantan Barat yang dituangkan dalrun reucana induk pengembangan pariwisata Propinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut : 1. Strategi pengembangan produk yang tneliputi : a. Pengetnbangan pariwisata agro secara optimal b. Penge~nbanganwisata nusantara bagi wisatawan nusantara lokal tnaupun diui luar Kalunantan Barat dan berbagai usia.
2. Strategi pelestarian lingkungan alrun dan pengembangan budaya lokal, ~neliputi:
a. Memantapkan konservasi lingkungan alan yang penting b. Perbaikan infrastdtur c. Konservasi situs arkeologi dan sejarah serta arsitektur d. Memanfaatkan pariwisata sebagai tehik untuk konservasi lingkungan dan untuk mempertahankan kualitas lingkungan e. Pengernbangan ekowisata untuk tneuingkatkan pelestarian dan apresiasi terhadap linghngan alrun 3. Strategi pemasaran tujuan wisata Kalunantan Barat mengarah pada pemusatan upaya
berikut : a. Memiliki citra pruiwisata yang jelas yaitu "Borneo The Mysterious Land'. b. Mengetengahkan produk wisata yang mampu mengangkat semua potensi utruna serta peluang daerah yang tersedia c.
Memanfaatkan seoptunal tnungkin pola ke~nitraanusaha maupun tingkat kerjasama tingkat lokallnasional lnaupun internasioual dalam upaya pemantapan cooperalive ittarketing 1joinl promotion.
4. Strategi pengembangan sumberdaya manusia.
Strategi pengembangan sumberdaya manusia di bidang kepariwisataan ~nencangkup seluruh rencana, tindakan dan taktik yang ditujukan untuk meugembangkan sumberdaya manusia di bidang kepariwisataan.
B.3. Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sanggau Sesuai dengan amanat Pola Dasar Pe~nbangunanKabupateu Sanggau, kebijakan pe~nbangunan kepariwisataan pada pokohya adalah meningkatkan pariwisata serta lneningkatkan peran serta swasta dan masyarakat. 1. Meningkatkan pariwisata sebagai sektor andalan
Kebijakan yang ditempuh adalah lnengernbangkan kepariwisataan yang mantap, lnenyusun pembangunan
wisata, menindaklanjuti penetapan kawasan wisata termasuk
lnenata kele~nbagaannya. Kewajiban lain adalah lnemberikan penyuluhan secara efektif kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif dan mendukung pembangunan kepariwisataan, rneningkatkan kerjasama serta koordinasi berbagai sektor yang terkait, unengendalikan pembangunan obyek dan daya tarik wisata beserta sarana penunjangnya guna ~nencegahdan
menangkal dampak negatif yang mungkin timbul, khususnya lingkungan hidup dan budaya Bangsa Indonesia. 2.
Meningkatkan promosi wisata Promosi obyek wisata di Kabupaten Sanggau baik di tingkat daerah maupun tingkat
nasional, secara berkesinambungan, konsisten dan terpadu. Kegiatan proinosi ini harus mencerminkan karakteristik daerah, seperti aspek sejarah, budaya, alan serta industi kerajinan rakyat. Kegiatan lainnya yang dipandang penting adalah memberikan kemudahan baik pada pihak swasta maupun pada lembaga-lembaga sesuai dengan runanat pola dasar peinbangunan Kabupaten Sanggau, kebijakan pelnbangunan kepariwisataan pada pokoknya adalah meningkatkan pariwisata sei-ta meningkatkal peran serta swasta dan masyarakat. 3. Meningkatakan peran serta swasta dan masyarakat.
Kebijakan yang ditempuh adalah mengembangkan partisipasi swasta dan masyarakat tnelalui usaha kepariwisataan, baik yang berskala kecil, menengah maupun hesar, mengembangkan keterkaitan berbagai usaha pariwisata dengan berbagai sektor lain agar kegiatan ekonoini masyarakat lebih meningkat, meningkatkan kemudahan dan insentif untuk kegiatan investasi dan usaha. Kebijakan lain adalah memberikan pendidikan, latihan dan penyuluhan kepada tnasyarakat serta meningkatkan kegiatan yang dapat menunjang sektor pariwisata seperti hasil industi kerajinan rakyat, melestarikan seni hudaya yang ada serta menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan obyek wisata. B.4. Pariwisata di Kabupaten Sanggau
Pariwisata di Kabupaten Sanggau tnasih pada tahap awal yaitu tahap eksplorasi bal
uu ditandai dengan kegiatan pariwisata yang sifatnya sangat dini dengan belutn adanya berbagai fasilitas penunjang, dan kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya menyadai dan mengakui eksistensi sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sanggau masih didominasi untuk menyaksikan aeaksi bisnis dan alrun. Atraksi bisnis wnumnya dilakukan oleh para peugusaha di bidang pertambangan, perkebunan, dan kehutanan. Sedangkan atraksi alam yang umutnnya dikunjungi wisatawan nusantardokal pada kawasan-kawasan air terjun yang ada di Sanggau. Atraksi budaya yang diminati oleh wisatawan adalah atraksi kehidupan masyarakat lokal baik Masyarakat Melayu maupun Masyarakat Dayak.
lnfonnasi yang didapatkan para wisatawan tentang keberadaan obyek-obyek wisata yang menarik yang ada di Kabupaten Sanggau sebagian besar mendapatkan informasi dari seseorang yang pe~nahke Kabupaten Sanggau. Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang tnendukung kegiatan wisata di Kabupaten Sanggau ini, seperti halnya kurang gencarnya promosi wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sanggau dan belum adanya biro perjalanan yang ada di Kabupaten Sanggau yang merupakan salah satu media dalam memperkenalkan wisata-wisata yang ada Kabupaten Sanggau itu sendiri. Wisatawan yang datang ke Kabupaten Sanggau merupakan wisatawan yang menginginkan sensasi dalam perjalannnya. Hal yang menjadi perhatian adalah atraksi alamiah baik kondisi lansekap alan, kekayaan keanekaragarnan hayati maupun keunikan masyarakat yang ada di pedalaman. Kabupaten Sanggau dengan potensi sumberdaya wisata yang kaya dan beragam menjadi basis pengembangan wisata minat kllusus dengan atraksi potensi utama adalah wisata alam dan wisata budaya. Pengelompokan untuk atraksi wisata yang ada di Kabupaten Sanggau digambarkan sebagai berikut : a.
Atraksi alamiah. Di Kabupaten Sanggau lneliputi atraksi perairan, danau dan vegetasi hutan dengan keanekaragaman hayati yang dikandungnya.
b.
Atraksi hudaya. Gambaran kebudayaan secara urnurn dibangun dari dua akar budaya yakni dari Etnis Dayak dan Etnis Melayu.
c.
Ahaksi khusus lainnya. Atraksi ini dibangun tidak hams selalu berhubungan dengan atraksi alamiah ataupuu atraksi budaya, tetapi dibangun dengan tujuan menciptakan atraksi yang dapat melengkapi perjalanan wisata.
B.5. Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kabupaten Sanggau B.5.1. Transportasi
Sistem transportasi di Kabupaten Sanggau masih dilayani oleh sistem transportasi air sungai yaitu sekitar 55%, sedangkan selebihnya (45%) dilayani oleh transportsi darat. Sistern transportasi sungai bahkan lneudotninasi hanpir 80% dari sistem transportsi yang ada, seperti tra~lsportasiPerahu Bandung (Gambar 32) yang banyak manfaat bagi masyarakat Sanggau untuk pengangkutan dan sekaligus tempat tinggal.
Garnbar 32. Perahu Bandung
Garnbar 33. Gerbang Perbatasan Entikong
Tahun 2000 jalan yang berpennukaan tanah bertarnbah dari 273,29 km rnenjadi 292,09 k ~ nJalan . dengan permukaan krikil dasi 432,28 km berkum~gmenjadi 342,14 kin dm jalan ymg beraspal dari 968,70 km bertarnbah ~nenjadi976,50 km. Par~jangjalan di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau tahun 2001 mencapai 16710,73 km. Pada tahun tersebut jalarn yang di aspal bar~yasebesar 60,62% sedangkan yang tidak di aspal 21,24 5 dan 18% untuk lainya dari total panjang jalan yang ada. Kondisi jalan pada tahun 2001 sebagian mengalarni kerusakan dari 1610,73 lun panjar~gjalan seluruh yang tennasuk panjang jalau kategori kondisi baik sebesar 49,46% (796,60 km). Kondisi sedang 20,55% (330,99 km) dan jalan yang kondisinya rusak hanya pada jaliu~ Kabupate~~ saja yang mengalarni kerusakan banpir mencapai 30% dari total panjang jalarl yang ada. Jarak antara Kota Sanggau dengar1 beberapa kecarnatan yang ada dapat dilillat pada Tabel 7. TabeI 7. Jarak jalan darat arltara Sarlggau dengan beberapa kota kecarnatan dalarn daerah
03. Ketnbayan 04. Beduwai 05. Balai Karangan 06. Sosok 07. Batang Tarang 77 08. Tayan 102 09. Maliau 62 umber :l'erhrrba17gn,1Knb~rpnletrSnnggnlr
12. Sekadau 13. Rawak 14. Nanga Taman 15. Nanga mahap 16. Kedukul 17. Bollti 18. Noyan 19. Entikong
B.5.2. Akomodasi Tahun 2001, jumlah hotel, losmen dan penginapan di Kabupaten Sanggau bertambah 3 buah dari tahun 2000 yaitu dari 33 buah tnenjadi 36 buah atau naik sebessar 9,09%, karena
akotnodasi bertambah inaka dengan sendirinya jumlah kamar mengalami peningkatan dari 595 buah kamar pada tahun 2000 menjadi 685 kamar pada tahun 2001 atau naik sebesar 15,12%. Begitu pula dengan jumlah tetnpat tidur juga mengalami penambahan sebesar 17,43% dari tahun sebelumnya yang jwnlahnya sebanyak 964 bertambah inenjadi 1132 buah. Selain
fasilitas
botellpenginapan,
Kabupaten
Sanggau
banyak
memiliki
restoranlrumah makan yang tersebar di beberapa kecamatan yang menyediakan beberapa jenis makanan seperti tnasakan khas Melayu, inasakan Padang, masakan daerah lainnya, dan inasakan Cina. B.5.3. Sarana dan Prasarana Kesiapan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata juga dilihat dari kesiapannya mendirikan berbagai sarana dan prasarana penunjang seperti air bersih, lishik, dan fasilitas komunikasi. Sistetn pos dan telekomunikasi di Kabupaten Sanggau dilayani oleh beberapa kantor pos dan giro yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan, serta tiga sentral telepon otomat di Sanggau, Balai Karangan, dan Sekadau. Pada tahun 2000 kapasitas seneal telekomunikasi untuk PT.TeIkom Cabang Sanggau telah mencapai 2.192 SST, Cabang Balai Kararrgan mencapai 482 SST, dan Cabang Sekadau mencapai 644 SST. PT. PLN (Persero) Wilayah V Ranting Sanggau sampai saat ini menghasilkan produksi listrik sebesar 30.350761 Kwh dengan jurnlah pelanggan sebanyak 30.455 pelanggan dan utituk pemakaian HoteYLosmen sampai dengan 26,17%. Kabupaten Sanggau dalam melaksanakan perekonomian didukung dengan institusi perbankan yang higga kini berjumlah 3 buah yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kantor cabang 1 buah dan kantor unit 8 buah; Bank Kalbar dengan kantor cabang sebanyak 2 buah, 2 buah kantor cabang pembantn dan sebuah kantor kas; Bank BNI 46 yang hanya mempunyai
kantor
cabang
pembantu
yang
ada
di
(Dinas Pariwisata dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Sanggau).
lbukota
Kabupaten
B.5.4. Kelembagaan Kabupaten Sanggau terdiri dari 22 kecamatan dengan ibu kota di Kota Sanggau yang ~nerupakan bagian dari Kecamatan Kapuas. Sektor pariwisata telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dengan terbentuknya Dinas Pariwisata Kabupaten Sanggau sehingga umsan-urusan kepariwisataan di daerah telah menjadi weweuang dan tanggung jawab pemerintah kabupaten.
B.6. Pengunjung Kawasan Wisata Alam di Kabupaten Sanggau Pengunjung yang datang ke berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau di samping untuk tujuan kesenangan juga untuk memperoleh pengalaman yang baru terkait dengan motivasi, persepsi dari masing-masing pengunjung. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh para responden mempakan salah satu informasi penting dalam perencanaan program wisata dam dan paket wisata yang akan dikembangkan di Kabupaten Sanggau. Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam menentukan j m l a l ~responden adalah dengan menggunakan metode purpose sampling dengan intensitas sampling 1%. Sehubungan dengan belurn pemah adanya perhitungan jumlah wisatawan yang datang ke suatu obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau maka pengrunbilan contoh dalam penentuan jumlah respondeu sebanyak 30 orang. Penyebaran kuisioner di obyek wisata R i m Alqodo yang ada di Kecamatan Kapuas. Pelnilihan tempat di R i m Alqodo dalrun pengrunbilan data responden dikarenakan kondisi obyek wisata identik dengan potensi-potensi wisata alam yam ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga yang akan dibuatkan program wisatanya dm adanya pengelolaan kawasan walaupun belum optimal.
B.6.1. Karakteristik Pengunjung Berikut ini tabel yang menyajikan data hasil kuisioner mengenai karakteristik pengunjung obyek wisata Kabupaten Sanggau.
-
Tabe 8. Karakteristik pengunjung obyek wista No Komposisi Pengunjung Jenis Kelamin 1
2
Perernpuan Kelompok Umur (tahun)
1
5 - 9
2
10-19
3 4 5 6
35 ke atas
Tigkat Pendidikan Terakhir
1
SD
2
SMP
3
SMA
4
Pekerjaan 1
Pelajar
15
2
Pegawai Negeri Sipil
1
3
Petani
1
4
Swasta
13
-
-
Jumlah Responden
30 orang
Suml :r : Data Kt~isionerPo~grrrgting2003 Ko~nposisipengnnjung yang dijadikrul responden 66,67% berjenis kelrunin laki-laki
sedangkan 33,33% berjenis kelamiu peremnpurul. Prosentase responden dari kelompok wnur antara 5-9 tahun (6,67%), 10-19 tahun (33,33%), 20-24 tahun (33,3%), 25-29 tahun (lo%), 30-34 tahun (3,33%), dan 35 tahun ke atas (3,33%). Tingkat pendidikan terakhir dari
responden dengan pendidikan SD (6,67%), pendidikan SMP (30%), pendidikan SMA (60%),
dan pendidikan S1 (3,33%). Pekerjaan responden sebagai pegawai negeri sipil (3,33%), Petani (3,33%), swasta (43,33%), dan pelajar (50%) B.6.2. Motivasi Pengunjung
Berdasarkan data dari 30 responden, 83,33% tujuan mereka datang ke obyek wisata alan yang ada di Kabupaten Sanggau adalah untuk berlibur atau berekreasi, 13,33% untuk menyalurkan hobi petualang mereka sedangkan 3,33% rnotivasi lainnya. Tujuan pengunjung datang ke lokasi obyek wisata didorong oleh panorama alan yang indah (66,67%), untuk menanbah pengalanan atau ilmu (23,33%), me~nperoleh petualangan alami (6,67%) dan didorong oleh kondisi obyek yang beragarn (3,33%). Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata tnendapatkan informasi awal tentang keberadaan lokasi obyek wisata 90% dari teman, 3,33% dari media lnassa (radio, televisi), 3,33% dari leafletbooklet, brosw dan 3,33% dari biro perjalanan yang ada di Kalimantan Barat. Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata 90% mernpakan flljnan utruna sedangkan 10% hanya sekedar singgah sebentar karena sedang mengadakan perjalanan jauh. B.6.3. Aktivitas Pengunjung
Kebanyakan dari pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata 80% datang berdua, untuk rotnbongan dan berangkat sendiri masing-masing 10%. Jenis kendaraan yang digunakan pengunjung datang ke lokasi wisata 86,67% menggunakan sepeda motor, 6,67% dengal mobil pribadilcarteran, dan 6,67% menggunakan kendaraan umwn. Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh lokasi-lokasi obyek wisata yang cukup jauh dari jalan angkutan umum dan kurangnya sarana angkutan umum yang ada. Pengunjung rnerencanakan akan menghabiskan waktu di lokasi wisata selama 1 hari sebanyak 93,33%, dua sampai empat hari 6,67%. Hal ini dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada di lokasi wisata kurang mendukung untuk kegiatan bermalam. Pengunjnng dalam menyediakan konsumsi makanan 50% membeli terlebih dahulu di kota terdekat, 30% membeli di dalam kawasan,dan 20% membawa dari rumah. Kegiatan yang biasa dilakukan pegunjung di lokasi wisata 90% hanya ~nenikmati keindahan dam dan 10% pengunjung menganbil gambar (memotret). Pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata biasanya lebih dari sekali untuk lokasi yang sama seperti data yang diperoleh pengunjung yang datang lebih dari 4 kali ke lokasi wisata yang sruna 36,67%, tiga kali lo%, dna kali 23,33% dan baru pertana kali datang ke lokasi obyek wisata
sebesar 30%. Kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Sanggau belum banyak diketahui oleh inasyarakat karena kurangnya infonnasi promosi wisata.
B.6.4. Persepsi pengunjung Persepsi pengunjung terhadap oyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau
yang menarik bagi pengunjung adalah berupa riamlair terjun (66,67%), panorama darn (23,33%), dan wisata artifisial seperi bagunan sejarah (10%). Data yang didapatkan 90% pengunjung yang datang ke lokasi obyek wisata 93,33% inenghendaki untuk dibuatkan program wisata dam di setiap lokasi wisata yang ada dan 6,67% tidak perln untuk dibuatkan program wisata di kawasan wisata.
B.7. Pembuatan Paket Wisata di Kabupaten Sanggau Penyusunan paket wisata yang akan diembangkan di Kabupaten Sanggau dalam penyusunan
produk
sepenuhnya atas inisiatif dari
pihak penyelenggara dengan
meinperhatikan beberapa faktor pendukung tur (ready made lour). Penyusunan paket wisata di Kabupaten Sanggau dikelompokan dalarn tiga atraksi wisata yang dapat disajikan, yaitu :
- Atraksi alamiah. Meliputi atraksi perairan, danau dan vegetasi hutan dengan keanekaragaman hayati yang dikandungnya.
- Atraksi budaya. Garnbaran kebudayaan secara umum dibangun dari dua akar budaya yakni dari Etuis Dayak dan Etuis Melayu. -
Atraksi khusus lainnya. Atraksi ini dibangun tidak hams selalu berhubungan dengan atraksi alamiah ataupun atraksi budaya, seperti atraksi edukatif yang dibuat di Areal HTI PT. Fimantara Intiga Distrik 1 inengkiang Unit Sanggau Keamatan Kapuas. Peuekanan dalatn pengeloinpokan atraksi apakah itu atraksi alamiah, atraksi budaya,
dan atraksi lainnya mempakan alasan untuk menarik kunjungan wisatawan sebanyakbanyaknya. Potensi atraksi alamiah dan atraksi budaya y a w terdapat di Kabupaten Sanggau sangat luas, pengelo~npokanatraksi akan dapat memberikan dampak lama tinggal kepada wisatawan, mempermudah pengaturan perjalanan wisata dan pembangunan sarana prasarana dalam menunjang kegiatan wisata itu sendiri.
Obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau untuk saat ini bellun ada yang dikelola secara baik oleh P e m e ~ t a hdaerah Kab. Sanggau ataupun oleh pihak swasta sehingga obyek-obyek yang ada dibiarkan alami tanpa adanya pengelolaan ataupun penarikan retribusi ikarcis masuk bagi para wisatawan. Kawasan Pancor Aji mempakan kawasan yang sedang dalam proses perencanaan pengelolaannya, diharapkan ke depannya kawasan ini dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi pernerintahan daerah dan tetap terjaga keasriannya. Pengelolaan obyekobyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau secara bertahap juga akan dikelola oleh pemerintah daerah. Gambaran paket wisata yang keinungkinan bisa dikembangkan di Kabupaten Sanggau apabila sarana d m prasarana pendukung wisata telah ada, merupakan penggabuugan beberapa obyek wisata yang ada di Areal HTI PT. Finnantara lntiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau dengan beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau. Paket yang akan dibuat ada tiga, yaitu :
1. Paket Wisata Alamiah Paket wisata alamiah meliputi obyek wisata perairan sungai, danau, pegunungan, gejala alam ( r i m , goa), serta vegetasi hutan dengan keanekaragaman hayati yang dikandungnya. Paket wisata alamiah ini dimulai dari penelusuran tabirlgejala alam yang ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau, kawasan wisata Pancor Aji dan diakhiri obyek wisata Air panas Sipan Lotup. Paket wisata alamiah perjalanan wisatanya di mulai dari obyek wisata Goa Sedamar, Riam Pagau, Riarn Penarik, dan Riam Jelipa yang ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang yang ada di Kecamatan Kapuas. Perjalanan dilanjutkan menuju kawasan wisata Pancor Aji yang letaknya masih dalam Kecamatan Kapuas letaknya 2 5 km dari Kota Sanggau Galan darat) atau melalui pelayaran Sungai Kapuas sekitar 30 lnenit dari Kota Sanggau. Perjalanan diakhiri di Sumber Air panas Sipan Lotup yang ada di Kecamatan Jangkang tepatnya di Desa Peruntan. Perjalanau paket wisata alamiah ini dapat dipadukan dengan aktivitas animal
~ijalching,jungle tracking, camping, hiking, serta caving untuk kondisi alam pegunungan sedangkan aktivitas, boaling, serta rafling dapat dilakukan selama meueluswi Sungai Sekayam dan Sungai Kapuas. Aktivitas yang dilakukan tidak lain supaya dalam perjalanan para wisatawan tidak merasa jenuh dan bosan.
2. Paket Wisata Budaya
Kabupaten Sanggau yang kaya akati khasanah budaya yang secasa ulnun dibangun dari dua akar budaya yaitu dari Etnis Dayak dan Etnis Melayu. Etnis Dayak sendiri melniliki bwyak sub etnis yang tersebar di Kabupaten Sanggau. Banyak peninggalan-peninggalan budaya yang tnasih mengandung nilai historis dari Etnis Dayak dati Etnis Melayu. Katnpung Dayak yang masill me~niliki peninggalan budaya sesta kornut~itas ~nasyarakatyang ~nasihlnelaksanakan aktivitas harian dengan berpedolnan pada budayanya. Lokasi - lokasi Ru~nahDayak (Gatnbar 34) tersebut aitara lain :
- Lokasi Rumah Betang Sekaya~n - Lokasi Rurnah Betang Katnpung Kopar - Lokasi Runali Betang Beduwai -
Lokasi Runah Betang Toba
Gatnbar 34. Rulnah Betang
Ga~nbar35. Aktivitas di Ru~nahBetang
Alraksi budaya yang di~niliki Etnis Dayak yang dapat disaksikatl oleh para wisatawan dapat berupa aeaksi budaya yang terjadwal sepetti Gawai Dayak lnaupul akaksi untuk menyaksikati dan ~neudapatkan pengalanan baru mengenai pola kesehariati masyarakat yang tinggal di Rumah Betang yang lnerupakan tempat pusat kegiatal masyarakat dalatn perencanaan pengelolaan lahan (Ga~nbar3 5 ) dan perencanaan ritual-ritual budaya dibaugun. Di Rumah Betang wisatawati dapat melihat peralatan ettiobotani yang dipergunakan ~nasyarakatdan pesalatan runali tangga yang bemilai antik dan eksotik. Selain itu juga wisatawan dapat lnelihat pe~nbuatankerajinan tatigan yang baik dari anyatnan atau ukiran. Etnis Melayu sendiri me~npunyaipeninggalan sejarah yang tidak kalah menarik, di Kota Sanggau kita aka11meliliat Masjid Testua (Gambar 36) yang ada di Kabupaten Sanggau juga sisa-sisa bangunan Keraton Sanggau seperti Meriam Kuno (Gatnbar 37).
Ganbar 36. Masjid Tertua di Saiggau
Gambar 37. Meriarn Kuno Keraton Sanggau
Paket wisata budaya ini dibagi menjadi dua, yaitu paket wisata Budaya Dayak dan paket wisata Budaya Melayti. Paket wisata Budaya Melayu perjalatiannya dapat ditnulai drui Dusun Mengkiang yang ~nerupakandusun teatua ~nelayuyang ada di Sanggau, di Dusuu ini pula terdapat peninggalan sejarali berupa Maka~nRaja Tertua Kerajaan Sanggau kernudiari perjalanan dilaijutkan ke Kota Sanggau untuk melibat peninggalan berupa Keraton Saiggau deaigan peninggalai-peninggalan sejarahnya. Paket wisata Budaya Dayak ~nenyajikai kehidupan di Rumah Betang dengan segala adat istiadatnya. 3. Paket Wisata Pendidikan
Paket wisata pendidikan yang ditawarkai dilakukan di Areal HTI PT. Finnantara Ititiga dan kawasan Hutai Plomas. Di Areal HTI PT. Finnatitara hitiga wisatawan akan dipeckenalkan kegiatan-kegiatan perusahaan mulai dari pe~nbibitan sanpai dengan petnatienan kayu. Kegiatati pembibitan, penananan, peaneliharaan, dan pernauenan dilakukan di Distrik 1 Mengkiang sedangkan untuk meliliat kegiatan di logpond wisatawan diajak ke Logpond Mukok. Kegiatan pernbibitan yang dilakukai di Areal Base camp Distrik 1 Mengkiang adalah pe~nbibitangeneratif, pernbibitan vegetatif, dan pe~nbibitanlokal spesies Kegiatan pengenalan ekosistetn hutan ~nulai dari pengertiai liutan, faktor yang ine~nbentukekosistean hutan, selta perbedaan antara hutan alrun dan hutan tanrunan. Lokasi yang digunakan dalarn paket wisata perididikan ini ada di areal hutan tananan Distrik 1 Mengkiatig dan Areal Hutai AAln Ploanas.
V1. KESlMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dilakukan, ~nakadalan penelitian ini ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu : 1.
Obyek wisata yang ada di Areal HTI PT. F i ~ a n t a r alntiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat cukup beragan dengan keanekaragaman daya tarik fisk @entang alan, daya tarik dam, atraksi alam) sepeti kawasan Hutan Plomas, Rian Pagan, Rian penarik, Goa Sedamar, Riam Jelipa, Riam Plomas dan Batu mas ; Daya tarik sosial dan budaya (Etnis Dayak dan Etnis Melayu) ; Daya tarik biologis (flora dan fauna) seperti flora langka dan dilindungi yaitu Belian (Eusideroxylon nvagery) juga bermacam-macam fauna yang dilindungi yaitu Ular sawa (I'hyton morulus), Landak raya (Hyslrix brachyura), Elang ular (Spilornis cheela), Bekontang (Nasalis Larvatus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Kijang (Muntiacus munljak), Rusa (Cervus tmicolar) dan Pelanduk putih (Tragulusjavanicus); dan daya tarik berbasis pendidkan itu sendiri seperti kegiatan pembibitan, penanaman, petnelibaraan, serta pemanenan yang dilakukan oleh perusahaan.
2.
Kebijakan Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga pada dasarnya tidak lnenutup kemungkinan untuk inengembangkan wisata dam ataupun kejasana dalan pengembangaan
pariwisata
alam
dikawasan
hutan
produksi
selana
dapat
menyelamatkan potensi dan lingkungan sekitar serta tidak menghambat kegiatan utama dari tujuan pengembangan hutan tananan. Apabila kegiatan wisata dam dapat terlaksana maka dibutuhkan dukungan dari semua slakehoulder. 3.
Pariwisata di Kabupaten Sanggau masih pada tahap awal yaitu tahap eksplorasi ha1 ini ditandai dengan kegiatan pariwisata yang sifattlya sangat dini dengan belurn lengkapnya berbagai fasilitas penunjang, dan kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari dan mengakui eksistensi sektor pariwisata.
4.
Program - program wisata yang dapat dikembangkan untuk obyek wisata di Areal HTI PT.Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec.Mengkiang KabSanggau Prop.Kalimantan Barat terdapat empat program wisata alam yang dapat disajikan, yaitu : Adventure at Plomas Nature; Mengkia~gTour; Tokang Sekayam Tour; d m Distrik I
Finnantara Intiga Tour.
5.
Penyusunan paket wisata untuk obyek wisata di Kabupaten Sanggau terdapat 3 paket wisata yang kemungkinan bisa dikembangkan, yaitu : Paket Wisata Alamiah; Paket Wisata Budaya; dan Paket wisata pendidikan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : Pengelola wisata alatn di Kabupaten Sanggau
1. Studi mengenai rencana tapaklsite plan di areal HTI PT.Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau dan Kawasan wisata alatn lainnya yang ada di Kab. Sanggau.
2. Penyusunan maslerplan di obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Sanggau. 3. Penyusunan program it~terpretasi di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1
Mengkiang Unit Sanggau dan kawasan wisata lainnya yang ada di Kab. Sanggau. 4. Kegiatan pengembangan wisata flora dan fauna di Areal HTI PT. Finnantara Intiga
Distrik 1 Mengkiang perlu dilakukan inventarisasi ketnbali tnengenai potensi flora dan fauna serta lokasi penyebarannya. 5. Membuka hubungan kemitraan dengan semua slakehoulder dalam pengelolaan wisata. 6 . Petnantauan secara periodik setiap obyek wisata yang ada dalam usaha tnemperkecil
kemsakan akibat faktor dam maupun prilaku pengunjung. Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau 7. Peningkatan dan perluasan promosi yang lebih intensif melalui berbagai media yang ada.
8. Pembangunan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan wisata di Kabupaten Sanggau
DAFTAR PUSTAKA
Andjioe, M. 2002. Ekspose Bupati Sanggau Tentang Renca~aPe~nerintah Kabupaten Sanggau di Bidang Pe~nbangunandan Pengembangan Kepariwisataan Daerah. Cooper, C., J. Fletcher, D. Gilbert, S. Wanliill. 1999. Tourism Principles and J'ractise. Addison Wesley Longman Publishing. New York. Departemam Kehutanan Republik Indonesia. 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nornor 4 1 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan. Jakarta Departemen Pertanian. Direktorat Bina Progratn. 1980. Survei Kelotnpok Hutan Sungai Sekayan-Sungai Mengkiang Prop. Dati I Kalimantan Barat. Departemen Peltmian. Direktorat Jenderal Kehutanan. Direktorat Bina Progran. Jakarta. Dinas Kehutanan Propinsi Kali~nantanBarat. 2000. Laporan Hasil Tata Batas, Areal Swnber Benih Kelo~npok Hutan Tananan G. Plomas di Wilayah Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Propinsi Dati I Kalilnantan Barat. Departemen Kehutanan d a ~ Perkebunan Kantor wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah III Sub Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Pontianak. Glrektorat Wisata Alan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2001 Kriteria-Standar Pengembangan Pariwisata Alam di Hutan Produksi. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Djunaedi, P., M. Charles, Francis, C. Philipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak dan Brunai Darussalarn. Prima Sentra. Jakarta. Douglass, R. W. 1978. Forest Recreation. Perganon Press. Oxford Hadinoto, K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. University of lndonesia Press. Jakarta. Holloway, J. C. 1985. The Business ($Tourism. MacDonald and Evans Ltd. London Mackinnon, J., C. Phillipps, B.V. Balen. 1992. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kali~nantan (tennasuk Sabah, Sarawak dan Brunai Darussalan). Puslitbang Biologi - LIPI. Jakarta. Land Use Tean PT. Finnantara Intiga. 2001. Pedoman Model HTl Pulp Terpadu. PT. Finnantara Intiga. Kalhnantan Barat.
Kusmayadi dan E. Sugiarto. 2000. Metodelogi Penelitian dalan Bidang Kepariwisata. Gramedia Pustaka Utana. Jakarta. Mackinnon, J., K. MacKimon, G. Child, J. Thorsel. 1986. Managing ProrectedAreas in The Tropies dalatn Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropis. 1990. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Sanggau. 2002. Rencana Induk Pengetnbangan Pariwisata Kabupaten Sanggau : Fakta dan Analisis. PT. Roma Renta. Pontianak. Pemerintah Dati I1 Sanggau, Kecanatan Kapuas. 2003. Sensus Pe~tanian2003, Potensi DesaIKelurahan. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Sanggau. Prahasta, E. 2002. Sistein Infoilnasi Geogrdts : Tutorial Arcview. CV Infoimatika. Bandung Presiden Republik Indonesia. 1994. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan Pariwisata Alan di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alan. Departetnen Kehutanan. Jaka-ta. Indonesia. 1999. Peraturan P e m e ~ t a hRepublik Indonesia Nomor 6 -(jPresiden Republik Tahun 1999 Tentang Hak Peugusalmn Hutan dan Hak F'emungutan Hasil Hutan Pada Hutan Produksi. Departemen Penerangan. Jakarta. Presiden Republik Indonesia. 2000. Peraturan Peinetllitah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Positif List Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi,dan KabupatenIKota Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. PT. Finnantara Intiga.1996. Analisa Danpak Lingkungan (ANDAL) Pe~nbangunanHutan Tanaman Industri Pulp PT. Finnantara Intiga di Kabupaten Dati I1 Sanggau dan Kabupaten Dati I1 Sintang Propinsi Dati I Kalimantan Barat. PT. Fimantara Intiga. Jakarta.
APT.
Inhutani 111. 2000. Gambaran Umum Pembangunan HTI PT. Inhutani 111 di Pelaihari Kalimantan Selatan. PT. Inhutani 111. Jakarta.
Rizal, M. 1995. Strategi Pengelolaan Obyek Wisata dan Tanan Nasional Tanjung Puting. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sihite, R. 2000. Tourism Induslri (Kepariwisataan). Penerbit SIC. Surabaya. Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata : Meinahani Pariwisata Sebagai "System Linkage". PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suwantoro, G. 200 1. Dasar-dasar pariwisata. AND1 Yogyakarta. Yogyakarta. l/Syyitno. 1999. Perencanaan Pariwisata. Kanisius Yogyakarta.
Wahab, S. 1992. Manaje~nenKepariwisataan. Frans Gramang (eds). Pradnya Paramita. Jakarta. Yoeti, 0. A. 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung .1997. Perencanaan dan Pengeinbangan Pariwisata. PT. Pradnya Paranita. Jakarta
Lampiran 1. Panduan Wawancara dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat
J
Rencana daliun pembangunan dan pengembangan daeral~yang terkait dengan usaha pariwisata khususnya wisata alrun.
J
Kegiatan pariwisata yang akan dan telah dilaksanakan daliun bentuk paket wisata dam.
J
Kerjasiuna dengan instansi lain daliun pengembangan paket wisata baik instansi petnerintah ataupun swasta.
J
Pendapat secara umum tentang wisata aliun yang ada di Kabupaten Sanggau.
J
Upaya dalrun protnosi dan stsategi petnasaran paket wisata aliun yang telah dan akan dilakukan.
J
Pendapat dan saran bila dilakukan perencanaan paket wisata alam di Areal HTI PT. Finnnantara Intiga.
J
Kendala yang dihadapi dalam pengembangan paket wisata alam.
J
Upaya yang telal~dilaksanakan dalam usaha penyelesaian pennasalahan lnengenai hrunbatankendala dalatn pengembangan paket wisata.
J
Pendapatan daerah dari sektor wisata aliun.
J
Anggaran tiap tahun untuk kegiatan piuiwisata.
J
Kebijakan yang berlaku di Pe~ndamengenai pariwisata alan.
Lampiran 2.
Panduan Wawaneara dengan Pihak Perusahaan HTI PT. Finnantara Intiga Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat
J
Sarana penunjang yang tersedia dan yang akan dikeinbangkan untuk kegiatan wisata alan.
J
Prasarana penunjang yang telah tersedia dan yang akan diketnbangkan.
J
Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan wisata di suatu kawasan wisata alan.
J
Kegiatan rekreasi alam yang telah ada dan yang akan dikembangkan.
J
Ada atau tidak rencana pengembangan pariwisata alan di Areal HTI.
J
Peluang kerjasana dalam pengelolaan paiwisata dam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau
J
Kendalahanbatan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengetnbangan kawasan wisata alam.
J
Upaya solusi pemecahan.
J
Ketnungkinan jika dikembangkan suatu paket wisata di Areal HTI PT. Finnantara lntiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau.
J
Promosi dan strategi pemasaran yang akan dilakukan oleb pihak pengelola.
J
Paket wisata yang akan dikeinbangakan.
J
Kebijakan yang berlaku di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik I Mengkiang Unit Sanggau tnengenai wisata dam.
J
Musim ranai dan sepi pengunjung yang datang ke kawasan wisata dam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau.
Lampiran 3.
Panduan Wawancara dengan Biro Perjalanan dan HoteVPenginapan di Kabupaten Sanggau
J
Pengembangan paket wisata dam yang sudah ada.
J
Kawasan wisata alan lnana saja yang mempunyai program wisata yang jalas.
J
Kawasan wisata dam apa saja yang telah dibnatkan paket wisatanya.
J
Waktu yang dibutuhkan dalan perjalanan dari satu kawasan wisata dam ke kawasan wisata alam lainnya.
J
Biaya-biaya yang dibutuhkan sebagai biaya pejalanan selama perjalanan wisata.
J
Kerjasama yang sedang, akan dan yang telah dilakukan dengan pihak lain, terutana lnengenai pengelolaan wisata alam yang berhubungan dengan paket wisata alan.
J
Pro~nosidan strategi pemasaran yang sedang, akan, dan yatlg telah dilakukan.
J
Pennasalahan-pennasalahan yang dihadapi.
J
Solusi dari pennasalahan tersebut.
J
Kapan terjadi tnushn ranai dan sepi pengunjung.
J
Data dari wisatawan yang datang ke Kabupaten Sanggau.
J
Saran mengenai pengembangan pariwisata alain di Areal Hutan Tanaman Industri.
Larnpiran 4. Panduan Wawancara dengan Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat
J
Pendapat tentang kondisi Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau.
J
Kondisi sosiai, ekonomi, dan budaya masyarakat.
J
Kondisi sarana dan prasarana ekonomi, kesehatan, transportasi, ko~nunikasidan keananan yang terdapat di daerah.
J
Potensi yang dimiliki masyarakat mengenai sistern sosid yang khas.
J
Potensi budaya masyarakat yang khas.
J
Rencana pengernbangan Pemerintahan Desa yang sedang dan akan dilakukan.
J
Pendapat tentang pengernbangan wisata alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik I Mengkiang Unit Sanggau.
J
Pennasdahan yang dihadapi di masyarakat.
J
Harapan dan keinginan masyarakat mengenai pengembangan wisata dam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Dishik 1 Mengkiang Unit Sanggau.
J
Program dan paket wisata dam yang seperti apa yang diharapkan masyarakat sekitar kawasan wisata dam.
Lampiran 5. Kuisioner untuk para pengunjung Knisioner Perencanaan ProgramWisata Alam di Areal HTI PT. Finnantara lntiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggan Kec. Kapnas Kab. Sanggau dan Kemungkinan Pengembangan Paket Wisata Alam di Kab. Sanggan Prop. Kalimantan Barat Salam sejahtera, Sebelumnya saya mohon maaf apahila mengganggu aktivitas rekreasi saudarali. Saya sangat mengharapkan kesedian saudarali untuk mengisi kuisioner ini. Data dari kuisioner ini dibutuhkan dalam rangka penyusunan skripsi penelitian saya yang berjudul
L'
Perencanaan Program Wisata
Alam di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 Mengkiang Unit Sanggau Kec. Kapnas Kab. Sanggan dan Kemungkinan Pengembangan Paket Wisata Alam di Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat
". Penelitian
ini sehagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan di Institut Pertanian Bogor. Oleh karena itu data yang henar dan jujur sangat memhantu untuk menghasilkan sebuah
hasil penelitian yang basus dan bisa dipertanggungjawabkan. Atas
perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih. No Responden Tanggal A. Data pribadi responden 1. Nama 2.
Umur
3.
Jenis kelamin
4.
AsalITempat tinggal
5.
Pendidikan terakhir
: SDISMPISMAISIIS2IS3 *)
6. Pekejaan
7. Tujuan anda datang ke kawasan wisata alam ini adalah : (a)
Penelitiadpendidikan
(b)
Liburanlrekreasi
(c)
Mengikuti acara perkumpuladorganisasi
(d)
Tugas dari sekolahlperguruan tinggi
(e)
Hobby
(0 Lain-lain, sehutkan. ..... ... ...... 8, Kegiatan apa yang anda lakukan di kawasan wisata alam ini ?
(a)
Pendidikanlpenelitian
(h)
Pengamatan satwa dan tumhuhan
(c)
Menikmati keindahan alam
9.
(d)
Memotret
(e)
Melihat atraksi budaya
(0
Hiking
(g)
Berkemah
(h)
Lain-lain, sehutkan.................
Dan manakah saudaraII mendapatkan informasi mengenai kawasan wisata alam ini ? (a) (b)
Media elektronik (radio dan televisi)
(c)
Biro pejalanan
Teman
(d) Leaflet/Bookleat/Brosur (e)
Lainnya
10. Apakah tujuan pejalanan anda ke kawasan wisata ini merupakan tujuan utama ? (a)
ya Tidak, tujuan utamanya adalah ............
(b) 11. Bersama siapa anda datang ke kawasan wisata alam ini ? (a)
Sendiri
(b)
Teman
(c)
Keluarga
(d)
Rombongan kantodsekolahlkampus/perkumpulan *)
(e)
Lainnya, sebutkan
12. Obyek apa yang menarik bagi anda?
=
......................
13. Apakah yang mendorong anda untuk berekreasi di kawasan wisata ini ? (a)
Pemandangan alam yang indah
(b)
Jenis obyek wisata yang beraneka ragam
(c)
Atraksi hudaya yang menarik dan unik
(d) Nuansa petualangan yang alami (e) (0
Keanekaragaman flora dan fauna yang unikltinggi
(g)
Lainnya, sebutkan .................
Menambah pengetahuan
14. Bagaimanakah anda menyediakan konsumsi (makan) anda dalam pejalanan wisata ini ?
(a)
Menyediakan sendiri (dari rumah)
(b)
Membeli di kota yang dekat dengan kawasan wisata ini
(c)
Membeli di dalam kawasan wisata ini
15. Pejalanan anda menuju kawasan wisata ini mengynakan apa ?
(a)
Jalan kaki
(b)
Sepeda motor
(c)
Mobil pribadi
(d)
Perahu motor
(e)
Kandaraan umum
(f)
Lainnya, sebutkan..............
16. Berapakalikah anda pernah menbmnjungi kawasan wisata ini ? (a)
Barn pertama kali
@)
Dua kali
(c) Tiga kali (d)
Empat kali
(e)
Lebih dari empat kali
17. Berapa harikah anda akan menghabiskan waktu di kawasan wisata alam ini ? (a)
1 hari
(b)
2 sampai 4 hari
(c)
5 sampai 7 hari
18, Perlukah dibuatkan Paket wisata alam terpandu dengan kawasan wisata alam laimya yang terdapat di Kabupaten Sanggau ? (a)
Ya perlu, alasan
(b)
Tidak perlu, alasan
19. Berapa besar biaya yang sanggup anda keluarkan untuk Paket wisata alam terpandu yang anda inginkan ?
Saran anda mengenai pembuatan program dan paket wisata terpadu pada kawasan wisata dam
Lampiran 6. D a f t a r n a m a jenis vegetasi y a n g t u m b u h a l a m i d a n y a n g d i t a n a m m a s y a r a k a t d i Areal H u t a n T a n a m a n Belian Plomas.
No 1 2 3 4 5
I Narnn baerrlh I Asam-asam
1 / 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Bayur Belian Belimbing Bengkirai Beringin Bintangor
b ere bag an Cempedak Cempening Durian Durian burung Dukuh hutan Empang Empening Gerunggang Jelutung Jering Kapur Kayu hitam Kayu malam Kayu pengkolas * Kelampai Kempas Keranji Keruing Kemandink Kobang Konang Kopi hutan Manyan Majau Medang Meranti Merbau Mentawai Mentihu Nkunyit * Nyatob Pekawai Pengerawan Petai rimba Rambutan Rebanong * Rengas Resak Sampe
Ensideroxylon nvageri T.et B. Averrhon belimbi L. Shoren laei~ifoliaEndart. f i n s benymiria L. CalophyllnmgrandijZoriim J.J.S. Engenia sp Arlhocavpzis champeden Spreng Lithocrrrylis d a ~ ~ t a c ~ h(Miq) y ~ i sRehd D~iriozibeihinri.~Murr Durio carir~alzisMast Lmlsizim sp Maracangapr~~inosa Muell. Arg. Qnerciis beiineii Miq Craloxylon gla~ic~mn~ Korth Dyelu coslnlala Hook. f Pi~hocellobi~im jiringa (Jack) Prain. Dryobalanops beccarii Dyer Diospyros spp Diospyros bantamensis K.et V . Anlhochepaltis sp Koompasia malaccerisis Maing. Dialiirm iiidi~imL. Dip/erocarp~iscariacens V . SI Gratoxylon Iigustrin~in~ BI. Shorea spp Shorea spp Lnsianfhnsslercoriaceiis Glocllidion sp Shorea paletnbnnica Mig Lilseajirnta Hook. f Shorea spp Intsin palembanica Mig Arthocarp~~s anisophyll~imMig. Dnctyloclnd~issslenosiachys Oliv Palaqniiim xn,itho Pierre, V Dnrio crilejensis Mast. Shorea leprosirla Mig Parkia singirlaris Mig Nephelizrm spp .
G11i1nrenghns L Valica spp
Anaceae Stercoceae Dipterocarpaceae Oxalidaceae Dipterocarpaceae Faraceae Guttiferaceae Myristicaceae Moraceae Fagaceae Bombaceae Bombaceae Sapindaceae Myristicaceae Fagaceae Guttiferaceae Apocaceae Mimosaceae Dipterocarpaceae Ebenaceae Ebenaceae
Daunnya obat impoten
Buah bisa dimakan Buah bisa dimakan Buah bisa dimakan
Untuk upacara adat
Getah obat bengkak Rubiaceae Caesalpiniaceae Caesalpiniaceae Dipterocarpaceae Daun bumbu ~nasak Gutteferaceae Dipterocarpaceae Dipterocarpaceae Ebenaceae Euphobiaceae Dipterocarpaceae Kayu keras Lauraceae Dipterocarpaceae Caesalpiniaceae Moraceae Melastomaceae Kayu rumah Sapotaceae Bombaceae Dipterocarpaceae Mimosaceae Sapindaceae Obat panas, bisul Anaceae Dipterocarpaceae Myrtaceae
No 18 49
50 51
1 1
Nanla Daernh S~ndur Tapang Tubah Ubah
I
Famili
Nama Latin
I Sr~r~loro lercnrn Dc Wit
Keteran~an
I Cacsalu~n~nccac I
Koonipassia malnccensis Taub. Diospyrospiscicarpa Ridl. Errgerlia spp
Caesalpiniaceae Ebenaceae Myristicaceae
Kayu rumah
Idanjutan (Ianpuan 6 )
Daftar nama jenis vegetasi tumbuhan bawah di Areal Hutan Tanaman Belian Plomas
No
NamaDaerah Anggrek tanah Ara Bakung Belaran Belaran jantan Buah nasl* Daun bulu' Engkaik* Entuyut
I 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Latin
Famili
Orchrs sp Ficzrs rirdrca Szrmstim rnalayanirnr Belnm,~ 15icrrs sp
Orchidacea Moraceae Amarylidae Moraceae Moraceae
Nepetrlhes amprilhrm
Moraceae Nepenthaceae
-
Solanaceae Colnsm sp Keladc a ~ r Euphorbiaceae Macaranga spp Kayu semut Brrphrla Lumut Vitaceae Tet1rnslrpa hp Pada Cytheaceae Cyathea glnbm Paku bulu Dennsteadtiaceae Neptoleprs sp Paku harupat Pterisaceae S/e~zschle?ia pohrslrrs Palm meding Araceae Calnntzrs sp Rotan Cyperaceae Cyperris Igdinrgrn Rumput akar Thorocastac/lyrrni byt~cmi~rnrCyperaceae 19 Selings~ng Piperaceae Prper sp 20 Sirih hutan zing~beraceae Glaba sp 21 Tapas Nama latin belum diketahui Keterangan " 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Keteraagsn Daun bumbu masak
Daun untuk obat dan cetakan kue
Anyaman Obat-obatan Obat-obatan
Sumber
- Hasrlperrgmtair dm?wawancara dengat?masynrakat selenpol2003 - Has11 an~entarrsasrdnrr laporan has11 tala batns areal sirmber benrh kelonpok hrrtati latran~an Plomns Kec. Kap~iasKabirpalcn Sa~zggaaZOO0
- Bzrh dnjiar rranru-tiama poho~rKnhmarlla~rBOWI,r~lenrrnrlbahasa daerah, Lembaga Penehtmnn Hzilatl Bogor,1978. -
A?zalrsrs Dnmpak Largkirr1gmz Penibmrgrrnnn Hzilmr Tnnnmn Iirdirstrr Pzrlp PE I;i?uzanlara Inlrgn, 1996.
Lampiran 7. Daftar jenis-jenis satwa liar yang ditemukan di Areal Hntan Tanaman Belian Plomas
I No / 1
Nama Daerah
I Tekukur
I
Nnma Latin
(Aves) I Strer)touelin chitieitsis neron sp G~actrlnreligiosn
Temogo Cerucuk Kacer " Bondol perut putih
-
Pycnoi~oltrsgoinvier
-
Status
I Tidak dilindungi -
I
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Dilindungi
Lotzch~rraletrgnstra Spilortiis cheeln
(Mamalia)
8 9
Bekontang Benturun Tupai Kelelawar Rusa Kijang Planduk putih
Tidak dilindungi Tidak dilindungi Dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Tidak dilindungi Dilindungi Dilindungi Dilindungi
Mncaca fmictilaris Mncncn riemestritia Na,snlis I m h r s Arcliclis biiilrrroiig 7irpnin sp Vnnlpirrrssp Cervtrs nnicolor Mtititrnc~tsntzrti!jnk Trngrrhrs,jn~~o,~icrrs
(Reptili a) Phytori mortrltr Ular sawah Ular todung * / (sejenis kobra) : Nama latin belum diketahui Keterangan * 1 2
Dilindungi
I
I
Sumber :
- Hasilpet~gmntnt~ d m iumvnttcnrn dettgnn mnsynraknf selernpnl2003. - Ruktr Pandzrnn Mnmnlin di Kalinmat~fnt~, S h a h , Sermvnk d m Br~niniDa~'~~.rsnlan~, 2000 - Rukn Pmtdrrmi Rzrrrcng-bzrr~rr~gdi Snmntern, Jmvn, Bali dati Kalintutitan (termasrtk Sabnh, Sermvnk doti Brrrtini Durtts~snlnmJ,1992
- Jetiis-;ieiiis Hnynti yatg Dilittdtingi Penotdmtg-tidattgt Indor~esin,2001 -
Atmlisis Dnmpnk Lingktrrtgnr? Pen1bar7gtrt7nrtH7rlnt7 Tanamw 1ridti.stri Plrll, PT fiutntllara Ititign, 1996.
Lrunpiran 8.
Daftar hotel dan penginapan di Kabupaten Sanggau
Jl. A. Yani 267 Sanggau JI. A. Yani 244.A Sanggau JI. Gajah Mada Sanggau JI. Pemuda Balai Karangan JI. Pemuda Balai Karangan J1. Tmg.Gergaji, B1 Karangan JI. Tmg.Gergaji, B1 Karangan JI. Gst Ahmad No 37 B1 Karangan .TI. Ds. Soutas Raya Entikoug JI. Kapuas, Sekadau JI. Sintang, Sekadau JI. Kapuas Blok Al No5 Sekadau J1. Kapuas, Sekadau JI. Kapuas, Sekadau JI. Kapuas No27 Sekadau JI. Raya Sosok, Sosok JI. Raya Sosok, Sosok JI. Raya Seramabai 270 Kembayan J1. Pembangunan Tayan JI. Gat.Lekar RT.1 Meliau Hilir JI. Pancasila Tayan Blok A.1. No.6 Sekadau JI. Kapuas Sekadau JI. Kapuas RT.1 Meliau Hilir 27 Sri Wedari JI. Jend Sudirman Sanggau 28 Penginapan Gemilang JI. Sekayam, Sanggau Penginapan Sempurna 29 JI. Jend Sudirman Sanggau 30 Losmen Merpati JI. Kartini No 81 Sanggau Hotel Pantai Mutiara 31 JI. Merdeka Bodok 32 Losmen Rindu Permai JI. Kapuas Ds. Sungai Ringin 33 Sentosa Terapung JI. Raya Sekadau Multi Hotel 34 JI. A. Yani Sanggau Hotel Buana 35 JI. Kapuas Ds. Sungai Ringin Penginapan Hikamah 36 Sumber : Hnsil srrn>e;lnpnt~gnt~ dot7 dnfnBPS Sn11ggn11 2003
2 1800 22782 21435-21436
Lampiran 9. Daftar restoran dan rumab makan di Kabupaten Sanggau
No
I Nan~aRestoran / Rumah mabn I I Barito Restaurant 1 JI
.4lamat ,I Yani 2 14 Sanxgau Solo Restaurant JI. A.Yani 17.A ~an&au Moro Seneng Cafe J1. Kom Yos Sudarso 1 Sanggau Melati Restaurant JI. A. Yani Sanggau Cita Rasa Restaurant JI. A. Yani Sanggau Sido Mulyo Cafe J1. Ds. Balai Karangan Minang Sakti Restaurant JI. Pemuda Balai Karangan Lestari Restaurant n. Kartini No.48 Sangau Mekar Restaurant JI. A. Yani Sanggau 10 Harmony Restaurant JI. A.Yani Sanggau modal dan pmiwi: n Kabltpatet?Snt~ggart Sumber : Dir~aspet~at~ammz I
1
1 Telpon (0564) 1 21156
1
Lunjulun (lampiran 9 ) Daftar tarif kamar di beberapa hotel di Kabupaten Sanggau tlotd Sdnqgau Perma
ClasslKelas Suite room VIP Suite room VIP Sewa mang meeting ~xtrabad Suite room
I
Narita Hotel
VIP
Carano Inn
Strandart Standart AC VIP A VIP B Standart AC Standart Ekonomi Extra bad VIP No. l dan No.2 VIP No. 110 dan No.104 Standart (AC) Keluarga (AC) Keluarga (AC) Standart (AC) Ekonomi Ekonomi 2003
I I
FloorILantai I
I I
Pricen'arif IKp 125 000 ~ pIOO.OOO . Rp.110.000 Rp. 100.000 Rp.300.000
~ p 75.000 . Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
65.000 60.000 85.000 75.000 65.000 60.000 40.000
Lanpiran 10.
Jadwal program-program wisata alam di obyek-obyek wisata yang ada di Areal HTI PT. Finnantara Intiga Distrik 1 mengkiang Unit Sanggan Kec. Kapuas Kab. Sanggan Propinsi Kaliantan Barat Adventure at Plomas Nature Hari Kc- I Waktu
Acara
08.00
Kutnpul di Kantor Direktorat Kota Sanggau (registrasi)
- 10.00 10.00 - 10.30 10.30 - 11.30
Perjalanan lnenuju Base camp Dishik 1 (jalur darat)
11.30 - 12.30
Mendirikan tenda
12.30 - 14.30
Kegiatan pribadi
14.30 - 17.30
Perjalanan menuju Batu Mas dan Riam Plotnas
17.30 - 19.00
Aktivitas pribadi
19.00 - 20.00
Briefing untuk acara pengamatan malarn
20.00 - 23.30
Kegiatan penganatan dan diskusi
08.00
Penyambutan kedatangan rombongan Perjalanan menuju Plolnas (jalur sungai)
Hari Kc- 2 Wakltr
Acara
07.00 - 09.00
Diskusi dan briefing kegiatan anveg serta penganatan satwa
09.00 - 11.30
Analisis vegetasi dan penganatan satwa
11.30 - 13.00
Aktivitas pribadi
13.00 - 14.30
Diskusi kelolnpok
14.30 - 16.30
Perjalanan menuju Kota Sanggau (jalur sungai)
16.30
Satnpai di Kota Sanggau
Lanjulan (lampiran 10).
Tokang Sekayam Tour Hari Ke-1 Waktu
Acara
08.00
Kulnpul di Kantor Direktorat Sanggau
08.00 - 09.00
Perjalanan menuju Goa sedamar (jalan darat)
09.00 - 10.30
Interpretasi di Goa Sediunar
10.30 - 10.45
Perjalanan menuju Dusun Tokang Sekayan
10.45 - 13.00
Kegiatan di Dusun Tokang Sekayan
13.00 - 13.30
Perjalanan menuju Riam Pagau
13.30 - 15.00
Interpretasi di Rian Pagau
15.00 - 15.30
Perjalanan lnenuju Dusun Tokang Sekayan
15.30
Kegiatan di Dusun Tokang Sekayan
Hari Ke- 2 Waklu
Acara
10.00 - 10.30
Menuju Riam Penarik
10.30 - 11.30
Interpretasi di Riam Pellarik
11.30 - 12.15
Menuju Rian Jelipa
12.00 - 14.00
Interpretasi di Riatn Jelipa
14.00 - 14.45
Perjalanan menuju Base camp Distrik 1 Mengkiang
14.30 - 16.00
Istirahat di Base camp
16.00
Pulang menuju Kota Sanggau (jalur sungai)
Lanjutan (liunpiran 10). Mengkiang Tour
Acara Kurnpul di Driunaga Kota Sanggau Perjalanan lnenuju Dusun Mengkiang Cjalur sungai) Kegiatan di Dusun Mengkiang Perjalanan menuju Pe~nakiunan Interpretasi di Pe~nakamiu~ Perjalanan lnenuju Dusun Mengkiang Kegiatau di Dusun Mengkiang
Hari Ke- 2 Waktu
Acara
13.00 - 13.30
Perjalanan lnenuju Base camp Distrik I Mengkiang
13.30 - 14.00
Kegiatan di Base ciunp
14.0
Perjalanan menuju Kota Sanggau Cjalan darat)
Lampiran 11. Titik-titik pengamatan GPS (Global Positionittg System) di Areal HTI PT. Finnantra lntiga
Base camp Mengkiang Dusun Mengkiang Dusun Tokang Sekayam Makam Raja Goa Sedrunar Rirun Pagao