4/4/2012
KEANEKARAGAMAN DAN POLA PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF DI CAGAR ALAM KAMOJANG ANGGA ZAELANI HIDAYAT E34070032
Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F Prof. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 www.themegallery.com
1
PENDAHULUAN (2) 1.4 Manfaat 1.3 Hipotesis
1.2 Tujuan Mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif Mengidentifikasi penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang
Terdapat hubungan antara jarak dari jalan dengan sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang
Memberikan data dan informasi mengenai keanekaragaman dan penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di Cagar Alam Kamojang
Mengidentifikasi pengaruh jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan 2
www.themegallery.com
METODOLOGI • Juli s.d. Agustus 2011
Waktu dan Tempat
• Cagar Alam Kamojang, BKKT dan Laboratorium Hutan Kota dan Jasa Lingkungan, DKSHE-IPB
Alat dan Bahan
www.themegallery.com
• GPS, Field guide, kamera digital, meteran, kompas, tally sheet. • Herbarium spesies tumbuhan, Alkohol 70%, Peta Kawasan
3
1
4/4/2012
METODOLOGI (2) JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN Jenis data/informasi yang dikumpulkan
Aspek yang dikaji
Metode
Keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif
Spesies, jumlah individu, frekuensi, dominansi
Analisis vegetasi
Penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif
Sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif
Penandaan titik sebaran dengan GPS
Kondisi fisik, kondisi biologis, kondisi sosial ekonomi
Kondisi umum kawasan
Studi literatur
4
www.themegallery.com
METODE PETAK GANDA YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGAMBILAN DATA SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF b
Base line
a
d
c 100 m
100 m
100 m
50 m
50 m
Titik awal
5
www.themegallery.com
ANALISIS DATA KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF
Analisis Vegetasi
Identikasi spesies tumbuhan asing invasif Identifikasi spesies tumbuhan secara keseluruhan
• Indeks Nilai Penting (INP) = KR+FR+DR • Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner : H‘ = -Σ[Pi.ln Pi] Cek silang 1. ISSG dengan (2005) literatur • Indeks 2.Dominansi Webber spesies tumbuhan (2003) asing invasif
:
SpesiesMorishita : • Indeks tumbuhan asing invasif Ip = 0, menunjukkan pola sebaran acak (random) Ip > 0, menunjukkan pola penyebaran mengelompok (clumped) Ip < 0, menunjukkan pola penyebaran merata (uniform) www.themegallery.com
6
2
4/4/2012
ANALISIS DATA PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF Interpolasi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif
Hubungan jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif
Koreksi jumlah individu IAS berdasarkan hasil interpolasi dengan kondisi di lapangan
Data Jarak dari jalan
Jumlah individu IAS
Analisis Regresi Linier
Interpolasi dengan metode IDW dan kriging Data sebaran jumlah individu IAS
Uji Statistik
Pengaruh jarak terhadap sebaran jumlah individu IAS 7
www.themegallery.com
Pengujian Hipotesis Uji statistik yang dilakukan untuk menguji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Uji F dan uji t dilakukan pada persamaan regresi linier yang dihasilkan dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% (α = 0,005). Adapun hipotesis yang digunakan yaitu: H0 :β=0 (jarak dari jaringan jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan). H1 :β≠0 (jarak dari jaringan jalan berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan). Pengambilan keputusan didasarkan: • Apabila nilai signifikansi < nilai α, maka diperoleh kesimpulan tolak H0 atau terima H1 sehingga jarak dari jalan mempengaruhi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan. • Apabila nilai signifikansi > nilai α, maka diperoleh kesimpulan tolak H1 atau terima H0 sehingga jarak dari jalan tidak mempengaruhi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan.
8
www.themegallery.com
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Komposisi vegetasi di Cagar Alam Kamojang terdiri dari 86 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam 50 famili • Famili dengan spesies terbanyak yaitu famili Poaceae yang terdiri dari I. cylindrica, E. indica, C. dactylon, P. colonum, P. repens dan S. spontaneum
www.themegallery.com
Famili
KOMPOSISI FAMILI DAN SPESIES
Rubiaceae Moraceae Meliaceae Melastomaceae Fagaceae Euphorbiaceae Arecaceae Lauraceae Urticaceae Asteraceae Poaceae 0
1
2
3 4 5 Jumlah spesies
6
7
9
3
4/4/2012
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF No.
Nama Spesies
Famili
Habitus
Sumber
1.
Ageratum conyzoides
Asteraceae
Terna
2
2.
Rubus moluccanus
Rosaceae
Terna
2
3.
Clidemia hirta
Melastomaceae
Perdu
1,2
4.
Cynodon dactylon
Poaceae
Terna
1,2
5.
Panicum repens
Poaceae
Terna
1,2
6.
Mimosa pudica
Fabaceae
Semak
2
7.
Mimosa pigra
Fabaceae
Perdu
1,2
8.
Austroeupatorium
Asteraceae
Semak
2
inulifolium 9.
Passiflora edulis
Passifloraceae
Terna
1,2
10.
Lantana camara
Verbenaceae
Perdu
1,2
11.
Mikania micrantha
Asteraceae
Terna
1,2
12.
Piper aduncum
Piperaceae
Perdu
1,2
13.
Ageratina riparia
Asteraceae
Semak
1,2 10
1)www.themegallery.com Webber (2003); 2) ISSG (2005)
INP DAN DOMINANSI SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF Mimosa pudica
2.14
Rubus moluccanus
3.17 3.89 4.03
Passiflora edulis Panicum repens
4.42
Mimosa pigra
5.25
Spesies
Ageratum conyzoides
5.91
Piper aduncum
6.83
Mikania micrantha
6.85
Cynodon dactylon
8.78
Clidemia hirta
15.37
Lantana camara
46.15
Ageratina riparia
67.37
Austroeupatorium inulifolium
0
10
20
30
40
50
60
INP
70 (%) 11
www.themegallery.com
PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF No.
Nama Spesies
Indeks Morishita
Bentuk Penyebaran
1.
Ageratum conyzoides
0,55
Mengelompok
2.
Rubus moluccanus
0,55
Mengelompok
3.
Clidemia hirta
0,52
Mengelompok
4.
Cynodon dactylon
0,53
Mengelompok
5.
Panicum repens
0,56
Mengelompok
6.
Mimosa pudica
0,68
Mengelompok
7.
Mimosa pigra
0,58
Mengelompok
8.
Austroeupatorium
-0,50
Merata
• Spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di CA Kamojang seluruhnya memiliki bentuk sebaran mengelompok kecuali A. inulifolium. • Penyebaran IAS yang mengelompok diduga terkait dengan karakteristik spesies tersebut (intoleran) dan kondisi kawasan yang sudah terbuka
inulifolium 9.
Passiflora edulis
0,54
Mengelompok
10.
Lantana camara
0,52
Mengelompok
11.
Mikania micrantha
0,52
Mengelompok
12.
Piper aduncum
0,52
Mengelompok
13.
Ageratina riparia
0,50
Mengelompok 12
www.themegallery.com
4
4/4/2012
PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF YANG DOMINAN
Austroeupatorium inulifolium
Ageratina riparia
Lantana camara
13
www.themegallery.com
PENDUGAAN SEBARAN JUMLAH INDIVIDU IAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERPOLASI Pendugaan sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang dilakukan dengan menggunakan dua metode interpolasi yaitu metode IDW dan metode kriging. Metode terbaik yang dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi (R²) yang dihasilkan dari perbandingan sebaran jumlah individu di lapangan dengan jumlah individu berdasarkan metode interpolasi. Nilai R² pada masing-masing metode yaitu: No.
IAS dominan
Koefisien Determinasi (R²) IDW
Kriging
1.
Austroeupatorium inulifolium
0,903
0,855
2.
Ageratina riparia
0,874
0,764
3.
Lantana camara
0,849
0,808
Metode IDW dinilai merupakan metode yang lebih sesuai daripada metode kriging dalam menduga sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang. 14
www.themegallery.com
POLA SEBARAN SPASIAL KIRINYUH (Austroeupatorium inulifolium) • Pola sebaran spasial A. inulifolium menyebar hampir merata pada areal pengamatan di Cagar Alam Kamojang • Sebaran jumlah individu A. inulifolium di Cagar Alam Kamojang berkisar diantara 20 – 39 individu/plot pengamatan atau sekitar 8000 – 15.600 individu per hektar. • Sebaran spasial A. inulifolium yang merata menunjukkan bahwa spesies ini memiliki dominansi yang tinggi Gambar 2a Peta sebaran spasial A. inulifolium di CA. Kamojang www.themegallery.com
15
5
4/4/2012
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu A. inulifolium
• Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 20.91+0.005x • Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,043 (lebih kecil dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. inulifolium
16
www.themegallery.com
POLA SEBARAN SPASIAL TEKLAN (Ageratina riparia)
•
Ageratina riparia memiliki sebaran yang cukup merata pada plot pengamatan di Cagar Alam Kamojang
•
Sebaran jumlah individu berkisar diantara 8-22 ind. Per plot pengamatan atau sekitar 20.00080.000 ind/ ha
Gambar 2b Peta sebaran spasial Ageratina riparia di CA. Kamojang www.themegallery.com
17
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu A. riparia •
Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 28.23 – 0.0021x
•
Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,633 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. riparia.
•
Sebaran jumlah individu A. riparia yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti kemampuan berkembang biak dan menyebarkan benih yang sangat baik.
www.themegallery.com
18
6
4/4/2012
POLA SEBARAN SPASIAL SALIARA (Lantana camara)
•
Sebaran jumlah individu L. camara mengelompok pada daerah tertentu, di Cagar Alam Kamojang terutama pada daerah dengan kondisi lapang yang datar, daerah pinggir jalan atau di sekitar sumur gas.
•
Sebaran jumlah individu berkisar diantara 2 - 7 ind/plot pengamatan atau sekitar 800-2.800 ind/ ha
Gambar 2c Peta sebaran spasial Lantana camara di CA. Kamojang 19
www.themegallery.com
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu L. camara •
Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 6.107 – 0.02291x
•
Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,222 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu L. camara.
•
Sebaran jumlah individu L. camara yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekologi (kondisi lingkungan) atau faktor biologi (kemampuan menyebarkan biji). 20
www.themegallery.com
KESIMPULAN 3
2
Faktor jarak dari jalan hanya mempengaruhi sebaran jumlah individu A. inulifolium, sedangkan sebaran jumlah individu A. riparia dan L. camara tidak dipengaruhi oleh jarak terhadap jalan
• Pola sebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif berdasarkan indeks morishita dan hasil interpolasi cenderung mengelompok. Kecuali pada A. inulifolium yang menyebar secara merata •Pendugaan sebaran jumlah individu IAS di Cagar Alam Kamojang dengan menggunakan metode interpolasi IDW dinilai lebih sesuai dengan kondisi di lapangan
1 www.themegallery.com
•
13 spesies tumbuhan asing invasif dari 8 famili dengan spesies tumbuhan asing invasif yang dominan yaitu A. inulifolium, A.
riparia L. camara.
21
7
4/4/2012
SARAN
Diperlukan upaya pengendalian terhadap IAS secara manual dan berkelanjutan pada lokasi-lokasi yang memiliki permudaan spesies tumbuhan asli di Cagar Alam Kamojang
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh kondisi tutupan lahan, ketinggian tempat dan kemampuan spesies dalam menyebarkan benih terhadap pola sebaran spasial IAS di Cagar Alam Kamojang
22
www.themegallery.com
DAFTAR PUSTAKA Fei S, Kong N, Stringer J, Browker D. 2009. Invasion Pattern of Exotic Plants in Forest Ecosystems. Di dalam: Kohli RK, Jose S, Singh HP, Batish DR, editor. Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press. Fröhlich J, Fowler SV, Gianotti A, Hill RL, Killgore E, Morin L, Sugiyama L, Winks C. 2000. Biological Control of Mist Flower (Ageratina riparia, Asteraceae): Transferring a Successful Program from Hawai’i to New Zealand. Di dalam; Spencer NR, editor. Proceedings of the X International Symposium on Biological Control Weeds; Montana, 4-14 Juli. USA: Montana State University. hlm 51-57. Heriyanto NM, Sawitri R. 2006. Potensi Jenis Konyal (Passiflora edulis Sims) Sebagai Jenis Invasif di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Info Hutan 3 (3): 251-260. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara. [ISSG] Invasive Species Specialist Group. 2005. Global invasive species database. http://www.issg.org/database. [10 September 2011]. [ISSG] Invasive Spesies Specialist Group. 2011. Global invasive species database. http://www.issg.org/pdf/inv_of_week/impcyl.pdf [ 27 Desember 2011]. Kayat, Butarbutar T. 2009. Evaluasi Pengendalian Jenis Invasif Kaktus Sendok Nasi (Opuntia engelmannii SalmDyck ex Engelmann) Di Taman Nasional Komodo, Pulau Flores. Info Hutan 6 (1): 41-51. [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2002. Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. Wijarnako K, editor. Jakarta: The Nature Conservancy. Weber E. 2003. Invasive Plants Species of The World: A Reference Guide to Environmental Weeds. USA: CABI Publishing. Zancola BJ, Wild C, Marc JH. 2000. Inhibition of Ageratina riparia (Asteraceae) by Native Australian Flora and Fauna. Austral Ecology 25: 563-569. http://www.griffith.edu.au/.../2000-Zancola-Wild. [25 September 2011].
23
www.themegallery.com
TERIMAKASIH
24
www.themegallery.com
8