III. METODE PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Penentuan Titik sampel
Pengambilan Sampel pada Setiap Klon - Bidang Preferensi - Bidang Peliharaan - Bidang Petik Mengukur Temperatur, Kelembaban Udara dan Intensitas Cahaya
Mengukur Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon
Menentukan Pencaran Populasi Tungau Predator Phytoseius sp
Mengukur Kerapatan dan Panjang Trikoma
Mengukur Luas Daun Teh
Hasil
bio.unsoed.ac.id Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
7
B. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun teh dari berbagai klon tanaman yang ditanam di perkebunan teh di PTPN IX Semugih Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dan tungau predator Phytoseius sp. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop stereo, kamera digital, termos, kantong plastik hitam, label, thermohigrometer, dan lux meter. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PTPN IX Kebun Semugih Pemalang, terdiri dari afdeling : Semugih, Semakir, dan Pesantren. Luas afdeling Semugih adalah 412.36 Ha yang terdiri atas emplasment dan tanaman teh. Afdeling Semugih terletak pada ketinggian 600-800 m dpl dengan kelembaban udara berkisar 70-90%. Lahannya landai dengan kemiringan ± 15-200 (Fatkurahman, 2010). Perkebunan teh PTPN IX Semugih, terletak di Desa Banyumundal, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Kabupaten Pemalang memiliki luas 1.115,30 km2, dengan curah hujan rata-rata 3019 mm/tahun dan terletak di ketinggian 213-924 m dpl. Letak koordinat wilayahnya adalah 109° 17’ 30’’-109° 40’ 30’’ LS dan 8° 52’ 30’’-7° 20’ 11’’ BT (Badan Pusat Statistik, 2013). Peta lokasi penelitian tercantum dalam Lampiran 11. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Entomologi dan Laboratorium Pengajaran 1 Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, dan pengambilan sampel dilakukan di PTPN IX Semugih Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 hingga Agustus 2014.
C. Rancangan Percoban Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan teknik sampling sistematis yaitu sampel berupa daun teh yang diambil dari tiga klon teh berbeda dalam satu kebun teh di PTPN IX Semugih Kabupaten Pemalang, Jawa
bio.unsoed.ac.id
Tengah. Setiap titik sampling diwakili oleh 3 pohon teh. Sampel berupa daun teh diambil 15 helai daun di setiap titik pengambilan sampel, yang berasal dari 1). bidang preferensi tungau sebanyak 5 helai daun terbawah, 2). Bidang peliharaan sebanyak 5 helai daun, 3). bidang petik sebanyak 5 helai daun. Pengambilan sampel daun dilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB, siang hari pukul 11.00-13.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB.
8
D. Variabel, parameter, dan Data Penelitian Variabel yang diamati yaitu pencaran tungau predator Phytoseius sp. berdasarkan waktu (pagi, siang, dan sore). Parameter yang diukur adalah banyaknya tungau predator Phytoseius sp. pada berbagai bidang (preferensi, pemeliharaan, dan petik) pada berbagai klon. Parameter yang diamati meliputi jumlah tungau predator Phytoseius sp. pada berbagai bidang (preferensi, pemeliharaan, petik) dan berbagai klon, temperatur, kelembaban, intensitas cahaya, ukuran trikoma, sudut duduk daun, dan luas daun.
E. Cara Kerja 1.
Penentuan Titik Sampling dan Pengambilan Sampel. Penentuan
titik
pengambilan
sampel
pada
lokasi
penelitian
menggunakan metode diagonal (Gambar 3.2.) (Budianto, 2005). Berdasarkan Gambar 3.2. maka titik pengambilan sampel terdapat 8 titik pada tepi luar dan 1 titik pada tengah kebun teh. 1
8
7
5
4
9
2
6
3
Gambar 3.2. Titik Pengambilan Sampel.
Setiap titik sampling diwakili oleh 3 pohon teh. Sampel berupa daun teh diambil 15 helai daun disetiap titik pengambilan sampel, yang berasal dari 1). bidang preferensi tungau sebanyak 5 helai daun terbawah, 2). Bidang peliharaan
bio.unsoed.ac.id
sebanyak 5 helai daun, 3). bidang petik sebanyak 5 helai daun. Daun-daun tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi label dan dimasukkan dalam termos pendingin untuk inaktivasi tungau, kemudian dibawa ke laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dalam satu hari sebanyak 3 kali yaitu dilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB, siang hari pukul 11.00-13.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB, kemudian diulang dengan interval waktu 2 minggu sebanyak 9
4 kali untuk masing-masing klon teh, di PTPN IX Semugih, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. 2. Pengukuran Temperatur, Kelembaban Udara dan Intensitas Cahaya. Temperatur dan kelembaban udara diukur dengan menggunakan thermohigrometer digital selama 1 menit setelah pemasangan alat tepat di tangkai daun percobaan. Setiap titik sampling baik di bagian sudut maupun tengah perkebunan dilakukan pengukuran temperatur dan kelembaban udaranya. Pengukuran dilakukan setiap kali pengambilan sampel. Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan lux meter. 3. Pengukuran Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon. Pengukuran sudut duduk daun pemeliharaan terhadap ranting setiap klon dilakukan dengan menggunakan busur derajat. Sebagai sumbu y adalah ranting dan sumbu x adalah tangkai daun. 4. Penentuan Pencaran Populasi Tungau Predator Phytoseius sp. Dari setiap titik sampel wilayah jelajah 15 helai daun x 9 titik diperiksa menggunakan mikroskop stereo dengan perbesaran 100x. Jumlah tungau predator yang diperoleh dihitung dan di total untuk setiap bidang, masingmasing klon, dan waktu (pagi, siang, dan sore). 5. Pengukuran Kerapatan dan Panjang Trikoma Kerapatan dan panjang trikoma diukur dengan cara mengambil 9 daun pemeliharaan pada tiap perlakuan dan tiap klon daun teh kemudian dianginanginkan agar embun menguap dan kering tetapi masih segar. Selanjutnya, pada permukaan bawah daun di bagian ujung, tengah dan pangkal diolesi dengan pewarna kuku. Setelah 3 sampai 5 menit, bekas olesan tadi diambil dan diperiksa menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10. Sedangkan untuk panjang daun diukur dengan cara mengkalibrasi menggunakan lensa okuler dan lensa objektif.
bio.unsoed.ac.id
6. Pengukuran Luas Daun Teh
Pengukuran luas daun dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Langkah kerjanya yaitu daun teh diletakkan di atas kertas milimeter blok. Kemudian menentukan panjang, lebar dan luas kertas milimeter blok, ukuran luas milimeter blok yang ditentukan harus lebih besar dari ukuran luas sampel daun supaya dapat menampung sampel daun. Setelah itu, menghitung jumlah kotakan daun yang 10
telah digambar pada millimeter blok. Apabila kotakan pada millimeter blok terisi lebih dari setengah maka kotakan tersebut masuk dalam hitungan, dan apabila kotakan pada millimeter blok kurang dari setengah maka kotakan tersebut tidak masuk dalam hitungan. E. Metode Analisis Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membuat histogram kepadatan populasi tungau predator Phytoseius sp. pada sumbu ordinat (x) dan waktu (pagi siang dan sore) pada sumbu absis (y).
bio.unsoed.ac.id
11