II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya. Karena peranan wanita di lapangan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakat disamping nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Apakah wanita dianggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan perannya (Budiman, 1992). Pada dasarnya bagi perempuan Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan miskin peranan ganda bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru. Bagi golongan ini peranan ganda telah ditanamkan oleh orang tua mereka sejak mereka masih berusia muda. Peranan bagi wanita secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulia dan dijunjung tinggi, ini terlihat pada wanita desa yang senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga (Daulay, H., 2001). Wanita dari dahulu sudah bekerja, tetapi baru pada masyarakat industri modernlah mereka itu berhak memasuki pasaran, tenaga kerja sendiri dan untuk memperoleh pekerjaan tanpa bantuan dan perkenan para lelaki. Wanita telah diberikan kedudukan yang tinggi dalam segala jenis pekerjaan. banyak kemungkinan, pada permulaan abad ini, sedikit sekali wanita bekerja kecuali mereka yang terdorong oleh karena kemiskinan. sekarang ini, lebih banyak yang bekerja untuk menambah tingkat kehidupan keluarga atau karena mereka ingin bekerja (Goode, W., 1991).
Universitas Sumatera Utara
Melihat potensi sumber daya manusia (SDM) dari kaum wanita yang cukup besar, perlu kiranya untuk lebih memberikan perhatian mengenai peranan dan partisipasi wanita dalam segala aspek pembangunan. Salah satu program pengembangan SDM berkenaan dengan bidang ketenagakerjaan menyebutkan adanya kegiatan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam menyokong ekonomi keluarga, kita bisa melihat dari kegigihan wanita dalam meningkatkan perekonomian keluarga dan banyak kita lihat khususnya wanita pedagang yang sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2002). Tidak dapat diambil kesimpulan umum sekarang ini apakah bekerja itu mempunyai pengaruh yang merusak terhadap anak ataupun hubungan antara ibu dan anak-anak. Keluarga itu kecil, dan biasanya, tidak ada wanita dewasa lainnya di dalam rumah tangga yang dapat memelihara anak-anak ketika ibunya keluar rumah, tentu saja sifat orangtua pengganti yang ada membawa pengaruh. Ibu yang bekerja part-time dan ibu pekerja kelas menengah lebih banyak kemungkinan memilih untuk bekerja, besar kemungkinan memilih pekerjaan yang mereka senangi dan menerima pekerjaan itu dengan kesadaran akan persoalan-persoalan menanggung peran ganda. Karena itu mereka lebih bertanggungjawab untuk menutupi ketidak hadiran mereka dengan cara pengaturan yang lebih baik, dengan secara sadar mengatur untuk berada bersama-sama anak mereka (Goode, W., 1991). Peran wanita dalam menciptakan ketahanan keluarga keluarga sering dipandang sebagai institusi terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ini pandangan secara umum untuk keluarga yang lengkap. Sebab mungkin saja, sebuah keluarga hanya terdiri dari ayah dan anak atau ibu dan anak, atau mungkin pula hanya terdiri dari suami dan isteri bila mereka masih keluarga baru atau mungkin pula keluarga yang tidak memiliki anak. Wanita (baca: ibu) dalam sebuah keluarga adalah sosok unik
Universitas Sumatera Utara
yang bukan saja secara kodrati mampu mengandung dan melahirkan anak, tetapi juga dengan ikhlas dan tulus merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anak hingga menjadi orang yang berguna dan mandiri. Sosok ibu pula yang senantiasa melindungi anak ketika dalam bahaya. Menjadi teman bermain dan bercanda. Dengan penuh rasa cinta, seorang ibu selalu menghibur anak ketika sedih dan merasa putus asa. Dengan telaten, ibu selalu memberi semangat hidup pada anak dan selalu mendoakan agar kelak anaknya menjadi “orang” dan dapat hidup dengan layak (Wisadirana, 2004). Pasar, sebagai pusat pertemuan penjual dan pembeli ataupun sebaliknya, biasanya terdapat di tempat-tempat yang strategis yakni tempat yang mudah dicapai baik oleh pihak penjual maupun pihak pembeli, tempat yang tidak jauh dari penghunian yang ada di sekitarnya serta tempat yang aman dari gangguan umum (Ikram, 1990). Pasar bagi pedagang adalah tempat mereka manggantungkan hidupnya beserta keluarganya dengan kata lain pasar mempunyai peranan yang penting bagi pedagang khususnya pedagang kaki lima sejak dahulu hingga sekarang. Belum diketahui sejauh mana dan bagaimana proses dan wujud peranan pasar yang akan menimbulkan suatu perubahan di bidang ekonomi pedagang (Irawan, 2008). Ruang persaingan pedagang pasar tradisional kini juga mulai terbatas. Jika selama ini pasar tradisional dianggap unggul dalam memberikan harga relatif lebih rendah untuk banyak komoditas, dengan fasilitas berbelanja yang lebih baik. Keunggulan biaya rendah pedagang tradisional kini mulai terkikis. Pemberdayaan pedagang kecil ini dapat dilakukan dengan memperbaiki akses mereka dan membantu dalam mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang dagangannya (Albert, 2007).
Universitas Sumatera Utara
Perekonomian suatu wilayah, pasar-pasar dapat dibagi menjadi tiga macam dengan asumsi proses penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu antara lain pasar barang dan jasa, pasar uang dan modal, serta pasar tenaga kerja 1. Pasar Barang Dan Jasa Pasar barang dan jasa adalah interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan juga jasa. Penawaran umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk dalam bentuk barang maupun jasa sedangkan permintaan umumnya berasal dari pemerintah dan juga dari sektor rumah tangga. 2. Pasar Uang Dan Modal Pasar uang dan modal adalah interaksi antara permintaan serta penawaran uang dalam arti hak penggunaan uang di mana yang membutuhkan uang adalah pihak yang akan mengelola dana yang didapat untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Pihak yang menawarkan uang dan modal adalah pihak yang rela menunda penggunaan uang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang dikeluarkannya untuk dikelola. 3. Pasar Tenaga Kerja Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja pada perekonomian tertutup dilakukan oleh rumah tangga, sedangkan pada perekonomian terbuka penawaran tenaga kerja dapat berasal dari asing / luar negri. Permintaan tenaga kerja asalnya dari sektor pemerintah dan sektor perusahaan. (Ikram, M., 1990)
Universitas Sumatera Utara
2.2. Landasan Teori Peranan adalah aspek dinamis dari status yang dimiliki oleh seseorang. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu: a. pola peranan dimana digambarkan peranan wanita seluruhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga atau pemeliharaan kebutuhan hidup semua anggota keluarga b. pola peranan dimana wanita mempunyai peranan dalam pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan mencari nafkah Peranan atau peran merupakan pola perikelakuan yang dikaitkan dengan status atau kedudukan. Setiap manusia yang menjadi warga suatu masyarakat senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Peranan ini dapat diibaratkan dengan peran yang ada dalam suatu sandiwara yang para pemainnya mendapatkan tugas untuk memainkan sebagian atau seluruh bagian cerita yang menjadi tema sandiwara tersebut (Soekanto, 1981). Wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya insani pembangunan mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan pria di segala bidang. Pembangunan wanita sebagai mitra sejajar pria ditujukan untuk meningkatkan peranan aktif dalam kegiatan pembangunan manusia seutuhnya. Kedudukan wanita dalam keluarga dan masyarakat serta peranannya dalam pembangunan perlu dipelihara dan terus ditingkatkan hingga dapat memberikan sumbangsih yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan keluarga dengan memperhatikan kodrat dan martabatnya (Depdikbud, 1993).
Universitas Sumatera Utara
Pudjiwati Sayogyo dalam penelitiannya tentang peranan wanita dalam perkembangan masyarakat desa mengungkapkan betapa besar sumbangan wanita dalam ekonomi masyarakat dan rumah tangga, maupun dalam kehidupan keluarga. Nampaknya perkembangan masyarakat dewasa ini memang memerlukan partisipasi wanita. Sebagai wanita yang telah menikah mempunyai peran dalam kelurga inti sebagai istri, sebagai pengurus rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Ini pada umumnya dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang terkait dalam gambaran perkawinan. Dalam tiga peran tersebut, wanita memberikan diri sepenuhnya demi kesejahteraan bagi kelurganya. Banyak wanita merasa tidak puas dalam ketiga peran di atas dan sering keadaan ekonomi kelurganya menuntut untuk bekerja diluar, atau mencari suatu kegiatan yang menambah penghasilan keluarganya (Moenandar, 1985). Keinginan para wanita untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perbaikan ekonomi serta keadilan sosial keluarga senantiasa tergambar dari uapaya yang selalu mereka lakukan, misalnya dengan bekerja di bidang pertanian atau mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga. Wanita pada umumnya sangat peka dengan keadaan dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga, mereka akan menjadi penengah untuk setiap masalah yang terjadi dalam kelurga mereka juga tidak akan segan-segan untuk memasuki dunia pekerjaan yang beresiko tinggi apabila keadaan keluarga mereka mengharuskan untuk berbuat demikian (Ihromi, 1995). Pola curahan tenaga kerja wanita dan pria pada tingkat rumah tangga dengan memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan nafkah. Hal tersebut akan dihubungkan dengan pola pendapatan atau upah rumah tangga, serta lapangan pekerjaan yang ada dalam masyarakat. Hubungan tersebut akan mencerminkan strategi atau usaha keluarga dalam mempertahankan hidup serta kesejahteraannya (Sayogyo, 1983).
Universitas Sumatera Utara
Pendapata bersih adalah selisih total pendapatan tunai dengan total pengeluaran. Pendapatan bersih suatu usaha dinyatakan dalam bentuk jumlah rupiah. Pendapatan bersih adalah peneriamaan dikurangi biaya produksi. Penerimaan adalah perkalian anatara jumlah produk yang dijual dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sabagai berikut: TR = Py . Y Keterangan: TR = Total penerimaan Py = Harga Y = Jumlah yang terjual (Soekartawi, 1995)
2.3. Kerangka Pemikiran Dewasa ini studi mengenai wanita dan peranannya selalu saja dihubungkan dengan kehidupan keluarga, kedudukan dan peranannya dalam sistem kekerabatan serta sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Kalau kita melihat wanita secara idealnya maka yang kita lihat adalah wanita sebagai isteri, mengabdi kepada suami, mengurus rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anaknya. Hal semacam ini adalah tuntutan logis dari seorang wanita sesuai dengan kodratnya sebagai isteri bagi suaminya dan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Keluarga adalah kesatuan dari sejumlah orang yang saling berinteraksi dan berkomunikasi yang terdiri dari suami, isteri dan anak-anak. Suami sebagai pencari nafkah kini mulai tergeser fungsinya sebagai pencari nafkah oleh kehadiran isteri/wanita dimana isteri/wanita sekarang telah memiliki peran ganda yaitu peran sebagai pencari nafkah dan peran sebagai ibu rumah tangga yang harus meluangkan waktunya untuk keluarga khususnya anak sehingga tercipta ketahanan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan wanita dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan dan curahan tenaga kerja. Karena wanita semakin dituntut peranannya bukan hanya sebagai ibu rumah tangga melainkan juga sebagai orang yang berperan dalam menyumbangkan pendapatan pada keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Skema Kerangka Pemikiran
Keluarga
Karateristik Sosial Ekonomi: - Umur - Tingkat Pendidikan - Pengalaman Bekerja - Jumlah Tanggungan - Curahan tenaga kerja keluarga
Isteri (pedagang hortikultura)
Suami
Peran sebagai pencari nafkah
Peran sebagai ibu rumah tangga
Ketahanan Keluarga
Pendapatan
Pendapatan Keluarga
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Keterangan: Menyatakan hubungan Menyatakan pengaruh
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian Sesuai dengan identifkasi masalah, maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Karateristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, jumlah tanggungan, dan curahan tenaga kerja) wanita pedagang hortikultura berpengaruh terhadap pendapatan wanita pedagang hortikultura 2. Kontribusi pendapatan wanita pedagang hortikultura terhadap total pendapatan keluarga cukup besar 3. Peran wanita pedagang hortikultura dalam menciptakan ketahanan keluarga cukup besar
Universitas Sumatera Utara