HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2010)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh IANAH _____________________
NIM : 114 08 198
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: IANAH
NIM
: 114 08 198
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: HUBUNGAN
PERSEPSI
SISWA
TENTANG
PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN
AKTUALISASI
AKHLAKUL
KARIMAH SISWA. (Studi Kasus Terhadap Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010) telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 16 Agustus 2010 Pembimbing
Drs. A. Bahrudin, M.Ag. NIP. 19531223 198203 1 005
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ianah
NIM
: 114 08 198
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 16 Agustus 2010 Yang menyatakan,
Ianah
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi anugrah dan petunjuknya kepada kami. Salah satu anugrah yang penulis rasakan adalah kesempatan menuntut ilmu di STAIN Salatiga, dengan harapan semoga dapat bermanfaat dalam kehidupan nanti. Atas ijin dan pertolongan-Nya pula penulis dapat menyelesaikan tugas menyususn skripsi yang berjudul Hubungan Persepsi Tentang Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa (Studi Kasus Terhadap Siswa MI Nurul Huda Sepakung Kec. Banyubiru) Penyuluh skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Bahrudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan 3. Bapak Sugiri, A.Ma. selaku kepala MI Nurul Huda Sepakung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, semoga Allah mencatatnya sebagai amal ibadah.
viii
Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah semoga skripsi ini bermanfaat bagi pribadi penulis khususnya, para pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.
Salatiga,
Agustus 2010
Penulis
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
(ًا )ا ُْتَُم َِِ َِْْوَا،َاَُأََِْمكَُْمَِِْْا
"bekerjalah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup untuk selamalamanya. Dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok"
PERSEMBAHAN Untuk orang tuaku, Saudara-saudaraku, Sahabat-sahabatku, Suami dan anak-anakku tercinta
vi
ABSTRAK
Ianah, 2010. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung, kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang). Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. A. Bahrudin, M.Ag. Kata kunci : persepsi siswa tentang profesionalisme guru. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Huda Sepakung?, (2) Bagaimana aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung?, dan (3) Bagaimana hubungan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan rumus product moment. Temuan penelitian profesionalisme ini menunjukkan bahwa dari 30 responden terdapat 30% tergolong tinggi, 60% tergolong sedang dan 10% tergolong rendah. Aktualisasi akhlakul siswa yang menyatakan tinggi 43,33% yang tergolong sedang 50% dan 6,67% tergolong rendah. Berdasarkan analisa data terdapat hubungan yang signifikansi antara profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa. Mengacu pada temuan tersebut bahwa profesionalisme guru PAI perlu ditingkatkan agar pembentukan akhlakul karimah tercapai.
vii
DAFTAR ISI
Lembar Berlogo ………………………………………………………………
i
Halaman Judul ……………………………………………………………….
ii
Halaman Nota Pembimbing ……………………………………………….....
iii
Halaman Pengesahan Penguji ………………………………………………
iv
Pernyataan Keaslian Tulisan …………………………………………………
v
Motto dan Persembahan ……………………………………………………...
vi
Abstrak ……………………………………………………………………….
vii
Kata Pengantar ………………………………………………………………. viii Daftar Isi ……………………………………………………………………..
x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
………………………………………
1
B. Penegasan Istilah ………………………………………………
3
C. Rumusan Masalah ………………………………………………
4
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………
5
E. Hipotesis Penelitian ……………………………………………
5
F. Manfaat Penelitian
……………………………………………
5
G. Metode Penelitian ………………………………………………
6
H. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………………
9
BAB II. LANDASAN TEORI A. Masalah Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam ……..
11
1. Pengertian Profesionalisme …………………………………
12
x
2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme ………………....
13
3. Cara menerapkan profesionalisme di sekolah Islam ……….
14
4. Karakteristik suatu profesi …………………………………
15
5. Tugas guru pendidikan Islam ………………………………
15
B. Masalah Aktualisasi Akhlakul Karimah…………………………
17
1. Pengertian akhlakul karimah ………………………………
17
2. Pentingnya Akhlakul Karimah dalam hidup ………………..
18
3. Pentingnya pendidikan akhlak Islam ……………………….
19
4. Akhlak-akhlak terpuji yang diperintahkan Allah ……………
20
5. Proses terbentuknya Akhlakul karimah siswa ………………
22
BAB III. LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Sepakung……………………
24
1. Sejarah berdirinya ………………………………………….
24
2. Visi dan Misi ……………………………………………....
25
B. Struktur Organisasi Sekolah …………………………………...
26
C. Keadaan guru
………………………………………………….
27
D. Keadaan Siswa …………………………………………………
28
E. Sarana dan Prasarana …………………………………………..
29
BAB IV. ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan ……………………………………………
32
B. Analisa Uji Hipotesis ……………………………………………
50
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….. xi
52
B. Saran ……………………………………………………………
53
C. Penutup …………………………………………………………
54
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peranan penting. Oleh karena itu seorang guru didalam melaksanakan tugasnya harus sungguhsungguh dan didukung kemampuan, kemauan dan disiplin yang tinggi. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa setiap diri guru itu terletak tanggungjawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangkaian ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang transfer of knowledge tetapi juga sebagai “pendidik” yang transfer of values dan sekaligus sebagi pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar (Sardiman A M, 1994:123) Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sistimatis dan didasari adanya tujuan yang hendak dicapai. Persepsi siswa tentang keprofesionalisme guru adalah penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu dalam rangka pembentukan pribadi yang sempurna sesuai dengan tujuan pendidikan yang termuat dalam UU Sisdiknas 2003, yaitu tercapainya manusia seutuhnya (insan kamil) yang ciri utamanya adalah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokaratis serta tanggung jawab. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal salah satunya adalah pendidik yang professional yang memiliki rasa kasih sayang, memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang relevan. Jika seorang guru sudah dinilai siswa sebagai guru yang cerdas, santun, baik dan hal positif lainnya, siswa akan termotivasi untuk meneladani guru tersebut. Sebaliknya jika siswa tidak simpati kepada guru niscaya tujuan yang diinginkan tidak tercapai secara maksimal. Proses pembelajaran yaitu suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah terjadi 1
serangkaian pengalaman belajar yang akan membentuk kepribadian seorang anak. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak Islam ini. akhlak seorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an ( Ali Abdul Halim Mahmud, 2004, 204 : 159) Guru Pendidikan Agama Islam menjadi mediator tercapainya tujuan pembelajaran. Yang menjadi obyek evaluasinya adalah aktualisasi akhlakul karimah dari masing-masing individu yaitu siswa. Akhlak adalah : Menangnya keinginan dari beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-turut. (Pro. Dr. Abmad Amin,1995:62) Adapun yang penulis maksudkan kemampuan aktualisasi akhlakul karimah yaitu kesanggupan berprilaku atau berbuat baik dan terpuji yang memungkinkan timbulnya hubungan baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh persepsi siswa tentang profesionalisme guru pendidikan agama Islam terhadap kemampuan aktualisasi akhlakul karimah siswa. Sebab jika seorang guru tidak terampil, kurang menguasi materi pelajaran, siswa akan malas mengikuti pelajaran dan meneladaninya. Dengan melihat gejala fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti anak-anak MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru dengan judul "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA" (Studi kasus pada Ml Nurul Huda Sepakung tahun 2009/2010)
B. Penegasan Istilah Suatu istilah sering menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk menghindarinya perlu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul. 1. Persepsi Siswa Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan, proses untuk mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedangkan murid (siswa) adalah pelajar. Jadi persepsi siswa yang dimaksud di sini adalah suatu tanggapan langsung siswa dari hasil proses melalui panca indra. 2. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Profesionalisme berasal dari kata profesi yang berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan) tertentu. Profesional adalah : 1. Bersangkutan dengan profesi. 2. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (Syarifudin Nurdin, 2002 : 15) kemudian mendapat imbuhan isme menjadi profesionalisme yang berubah arti menjadi kualitas, mutu dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Jadi pengertian profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki kualitas mutu dan tindak tanduknya menunjukkan hal yang memang profesional, atau sesuai dengan profesinya.
3. Aktualisasi Akhlakul Karimah Akhlak menurut Ahmad bin Mushthofa adalah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan Akhlak yang mulia (Akhlakul Karimah) menurut Islam adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban menjauhi larangan, memberikan hak kepada yang mempunyainya baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan makhluk, diri sendiri, orang lain dan lingkungannya dengan sebaik-baiknya seakan-akan melihat Allah dan apabila tidak bisa melihat Allah harus yakin bahwa Allah melihatnya (Rachmat Djatnika, 1996 : 26) Adapun yang penulis maksudkan aktualisasi akhlakul karimah yaitu kesanggupan mewujudkan prilaku yang baik dan terpuji yang memungkinkan timbulnya hubungan baik terhadap Allah maupun sesama manusia.
C. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MI Nurul Huda Sepakung? 2. Bagaimana aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung? 3. Bagaimana hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa di MI Nurul Huda Sepakung?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MI Nurul Huda Sepakung. 2. Mengetahui aktualisasi akhlakul karimah di MI Nurul Huda Sepakung. 3. Mengetahui hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa.
E. Hipotesis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar mungkin salah. Menurut Nana Sudjono hipotesis adalah pendapat yang kebenarannya rendah atau kadar kebenarannya belum meyakinkan dan kebenarannya perlu diuji atau dibuktikan. Dari penjelasan di atas penulis membuat hipotesis : Adakah hubungan positif antara profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah. Artinya semakin tinggi profesionalisme guru PAI maka akan semakin tinggi pula aktualisasi akhlakul karimah siswa.
F. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: 1. Agar seorang guru PAI memiliki kualitas yang profesional baik mutu maupun tingkah lakunya. 2. Agar profesionalisme guru benar-benar akhlakul karimah.
mempengaruhi aktualisasi
G. Metode penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi, 1991 : 62). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Nuruk Huda Sepakung Banyubiru kabupaten Semarang yang berjumlah 160 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (suharsimi, 1991 : 108). Menurut Sutrisno Hadi sebagian populasi disebut sampel. Sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi (Sutrisno Hadi, 2002 : 69) Penulis menyimpulakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan obyek penelitian, menurut Suharsimi Arikunto Apabila subyeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi. Sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih sesuai kemampuanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 20% dari total populasi yaitu 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak atau randum sampling. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil dua variabel yaitu :
a. Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) yaitu persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI, dengan indikator : 1) Siswa memahami sikap keseharian guru dalam kelas 2) Siswa menyukai penampilan guru dalam kelas 3) Siswa menyukai cara guru menyampaikan materi pelajaran b. Variabel Dependen (variabel yang mempengaruhi) yaitu: Akhlakul karimah siswa terhadap Allah. 1) Aktualisasi akhlakul karimah siswa terhadap Allah 2) Siswa mewujudkan akhlakul karimah terhadap orang tua/guru 3) Siswa mewujudkan akhlakul karimah terhadap teman 4. Jenis Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam rangka pencarian data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metode Angket Metode ini merupakan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsimi Arikunto, 1991 : 140) artinya informasi ini didapat dari siswa yang penulis teliti. b. Metode observasi Metode ini mengamati, mencatat dengan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.menggunakanmetode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat untuk melengkapi perolehan data dengan sistem angket.
c. Metode Interviw Disebut juga metode wawancara yang merupakan suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi. Dialog digunakan dalam rangka menjabarkan perolehan data yang telah terkumpul dari angket atau observasi sehingga memperkuat informasi yang diperoleh sebelumnya. 5. Teknik Analisa data Setelah data terkumpul, langkah selanjudnya menganalisa data untuk membuktikan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dan aktualisasi akhlakul karimah, penulis menggunakan teknik analisa prosentase dengan rumus : =
× 100%
Keterangan : P
: Prosentase
N
: Jumlah Objek
F
: Frekuensi Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang
profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa dengan menggunakan teknik statistik yaitu korelasi product moment ∑ = ∑
−
−
(∑ )(∑ )
(∑ )
∑
−
(∑ )
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antar variabel x dan y x
: Variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI
y
: Variabel aktualisasi akhlakul karimah
xy
: Jumlah xy
N
: Jumlah responden
H. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I
: Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis F. Manfaat Penelitian G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II
: Landasan Teori Pada bab ini berisi sebagai berikut : A. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Profesionalisme 2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme 3. Cara menerapkan Profesionalisme di sekolah 4. Karakteristik suatu profesi 5. Tugas guru Pendidikan Agama Islam B. Aktualisasi Akhlakul Karimah
1. Pengertian Akhlakul Karimah 2. Pentingnya akhlakul karimah dalam hidup 3. Pentingnya pendidikan akhlak Islam 4. Akhlak terpuji yang diperintahkan Allah 5. Proses pembentukan akhlakul karimah siswa BAB III
: Laporan Hasil Penelitian Gambaran umum MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru, sejarahnya, struktur organisasinya, visi, misi, keadaan guru, keadaan siswa, sarana prasarana, nama responden
BAB IV
: Analisa Data A. Analisa Pendahuluan B. Analisa Uji Hipotesis
BAB V
: Penutup Meliputi kesimpulan, saran dan penutup.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Masalah Profesionalisme Guru Pendidikan Agam Islam Pendidikan telah berkembang pesat di dunia pendidikan Islam sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang pertama kali turunpun adalah ayat-ayat tentang pendidikan.
م بجاPtّچ.F{$# y7ڑ/u‘ur ù&tّچ%$# @ بثا,n=t مô`دB z`»|،SM}$# t,n=y{ بتاt,n=y{ “د%©!$# y7خn/u‘ ةOَ™$$خ/ ù&tّچ%$# ÷ بخاLs>÷ètƒ َOs9 $tB z`»|،SM}$# zO¯=tة بحا وOn=s)ّ9$$خ/ zO¯=tد“ و%©!$# Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-'Alaq : 1-5)
ﻠﱠﻡﺴ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻲ ﺍﷲُ ﻋ لَ ﺍﷲِ ﺼﻭﺴ ﻗﹶلَ ﺭ: َ ﻗﹶلﻨﹾﻪ ﷲُ ﻋﻲﻀ ﺃَﻨﱠﺱﹴ ﺭﻥﻋ ﺔﻤﻠﺴﻤﻡﹴ ﻭﻠﺴﻠﹶﻰ ﻜﹸلﱢ ﻤﺔﹲ ﻋﻀﻠﹾﻡﹺ ﻓﹶﺭﹺﻴ ﺍﻟﹾﻌ ﻁﹶﻠﹶﺏﻥﻥﹺ ﻓﹶﺎﻴ ﺒﹺﺎﻟﺼﻟﹶﻭ ﻭﻠﹾﻡﺍﺍﻟﹾﻌﻭﺃُﻁﹾﻠﹸﺒ Artinya : Dari Anas r.a. berkata, bersabda Rosulullah SAW. "Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina maka sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah sangat wajib bagi setiap muslim baik pria maupun wanita. Jadi kalau menurut hadis tersebut tidak boleh seorang pun yang tidak berpendidikan, karena kewajiban menuntut ilmu itu terletak di pundak setiap orang Islam. (H.B. Hamdani Ali, 1986 : 173)
: َ ﻗﹶﺎلﻠﱠﻡﺴ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻲ ﺍﷲُ ﻋ لَ ﺍﷲِ ﺼﻭﺴ ﺭ ﺃَﻥ: ﻨﹾﻪ ﷲُ ﻋﻲﻀﺓﹶﺭﺭﻴﺭ ﺃﺃَﺒﹺﻲ ﻫﻥﻋ ()ﺭﻭﺍﻩ ﻤﺴﻠﻡ. ﻨﱠﺔﻘﹰﺎﺇِﻟﹶﻰ ﺍﻟﹾﺠ ﻁﹶﺭﹺﻴلَ ﺍﷲُ ﻟﹶﻪﻬﺎﺴﻠﹾﻤ ﻋﻪﻴ ﻓﺱﻠﹾﺘﹶﻤﻘﹰﺎﻴ ﻁﹶﺭﹺﻴﻠﹶﻙ ﺴﻥﻤ
11
Artinya: Abu Hurairoh r.a. berkata : Rosulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan, memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Muslim)
ﻨﹶﺔﹲﻭﻠﹾﻌﺎ ﻤّﻨﹾﻴلُ ﺍﻟﺩﻘﹸﻭ ﻴﻠﹶﻡﺴ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋل ﺍﷲِ ﺼ َ ﻭﺴﺕﹸ ﺭﻌﻤ ﺴ: َ ﻗﹶَﺎلﻨﹾﻪﻋﻭ (ﺎ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺭﻤﺫﻱﻠﱢﻤﺘﹶﻌﻤﺎﻭﺎﻟِﻤﻋ ﻭﺍﻻﹶﻩﺎﻭﻤﻠﹶﻰ ﻭﺍﷲِ ﺘﹶﻌﻜﹾﺭﺎ ﺇِﻻﱠﺫﻬﻴﺎﻓ ﻤﻥﻭﻠﹾﻌﻤ Artinya: Abu Hurairoh r.a. berkata : saya telah mendengar Rasulallah s.a.w. bersabda : Dunia ini terkutuk dan segala isinyaopun terkutuk kecuali dzikrullah (taat pada Allah) dan yang serupa itu dan orang alim dan pelajar (H.R. At Tirmidzi) (Salim, Bahreisy, 316 – 317) Untuk memenuhi hal tersebut di atas dibutuhkan pendidik yang profesional. 1. Pengertian profesionalisme Profesionalisme
secara
etimologi
dapat
diartikan
sebagai
tingkahlaku keahlian qatau kwalitas dan seseorang yang profesional. Sedangkan secara terminologi makna profesionalisme ialah yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan dalam mewujudan unjuk kerja sesuai dengan profesinya (www. pdii. lipi. go. Id : 30 Agustus 2010) Profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Menurut Muchtar Suthfi dari unversitas Riau seseorang disebut memiliki profesi bila ia memiliki kriteria : a. Profesi harus mengandung keahlian. Artinya sesuatu profesi itu mesti ditandai oleh suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan cara mempelajarinya secara khusus, profesi bukan diwarisi.
b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani separuh waktu. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban. Sepenuh waktu artinya bukan part time. c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya profesi itu dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka. Secara universal pegangan itu diakui. d. Profesi adalah untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri. e. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan kompetensi itu diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu untuk kliennya. f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas profesinya. Otonomi ini hanya dapat diuji atau dinilai oleh rekan-rekan seprofesi. g. Profesi mempunyai kode etik, disebut kode etik profesi. h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan layanan (Ahmad Tafsir, 1992 : 111) 2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme Dalam Islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional dalam arti harus dilakukan secara benar. Itu hanya mungkin dilakukan oleh orang yang ahli sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
(ﺔﹶ )ﺭﻭﺍﻩ ﺒﺨﺎﺭﻯﺍﺍﻟﺸﹶﺎﻋﻭﺭ ﻓﹶﺎﻨﹾﺘﹶﻅﻪﻠﺭﹺﺍﹶﻫﻟﹶﻰ ﻏﹶﻴﺍﺭﺍﹾﻻﹶﻤﺩﺴِﺍ ﺫﹶﺍﻭ Artinya : Bila suatu urusan dilakukan oleh orang yang tidak ahli mak tunggulah kehancurannya.
"Kehancuran" dalam hadis ini dapat diartikan secara terbatas dan dapat juga diartikan secara luas. Bila seorang guru mengajar tidak dengan keahliannya, maka yang hancur adalah siswanya. Ini dalam pengertian yang terbatas, siswa-siswa itu kelak mempunyai siswa. Siswa-siswa itu kelak berkarya. Keduanya dilakukan dengan tidak benar karena telah dididik tidak benar, maka akan timbul kehancuran. Yaitu kehancuran murid-murid itu, dan kehancuran sistem kebenaran karena mereka mengajarkan pengetahuan yang tidak benar. Ini kehancuran dalam arti luas (Ahmad Tafsir, 1992 : 113) 3. Cara menerapkan Profesionalisme di sekolah-sekolah Islam Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan, dapat diikuti sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut ini ; a. Adanya profesionalisme pada tingkat yayasan untuk mengelola sekolah harus ada paling sedikit satu orang yang memiliki profesi pendidikan. b. Penerapan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah. Dalam hal ini yang harus diperhatikan oleh pengurus yayasan ialah memilih kepala sekolah yang bener-benar profesional dengan keahlianya itu dapat meningkatkan mutu tenaga guru. c. Penerapan profesionalisme pada tenaga pengajar. Untuk meningkatan profesionalisme tenaga pengajar, cara yang paling sederhana tetapi efektif ialah pelatihan yang diselenggarakan sekolah
sendiri dengan mendatangkan guru ahli dari luar atau salah seorang guru yang dianggap paling ahli, untuk memberikan pelajaran. d. Profesionalisme ketata usahaan sekolah. Tata usaha sekolah harus mampu memberikan pelayanan terhadap kepala sekolah, guru, murid dan orang tua murid. 4. Karakteristik suatu profesi Stinnett bahwa karakteristik suatu profesi meliputi : a. Suatu profesi pada dasarnya memerlukan kegiatan-kegiatan intelektual b. Suatu profesi memerlukan pengetahuan-pengetahuan khusus c. Suatu profesi perlu diperluas menjadi profesional d. Suatu profesi memerlukan pertumbuhan melalui incervice training cecara terus menerus e. Suatu profesi memberi pertumbuhan karir dan keanggotanya secara permanen f. Suatu profesi sebagai dasar untuk mendapatkan pengakuan g. Mengutamakan pelayanan h. Mempunyai kegiatan dalam bentuk organisasi profesi 5. Tugas guru Pendidikan Agama Islam Setiap guru Agama hendaknya menyadari, bahwa pendidikan agama bukan sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan agama jauh lebih luas dari pada itu. Pertama bertujuan membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama. Pembinaan sikap, mental
dan akhlak jauh lebih penting dari pada pandai menghafal dalil-dalil dan hukum-hukum agama, yang tidak diresapi dan dihayati dalam hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam
hidupnya di kemudian hari. Untuk tujuan
pembinaan pribadi itu, maka pendidikan agama hendaknya diberikan oleh guru yang benar-benar tercermin agama itu dalam sikap, tingkah laku, gerak-gerik, cara berpakaian, cara berbicara, cara menghadapi persoalan, dan dalam keseluruhan pribadinya. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan agama akan sukses apabila ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pribadi guru agama itu. Agar agama itu dapat dihayati, dipahami dan digunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia, maka agama itu hendaknya menjadi unsur dalam kepribadiannya. Hal itu dapat dilakukan dengan latihan-latihan (pengalaman) dan pengertian tentang ajaran agama, jadi agama adalah amaliyah dan ilmiah sekaligus. (Zakiyah Daradjat, 1970 : 107) Profesi guru Pendidikan Agam Islam yang dimaksud adalah sebagai paham yang mengajarkan bahwa guru menjalankan tugasnya harus dilakukan secara profesional dalam mengampu mata pelajaran Agama Islam. Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam ialah orang yang bertanggungjawab terhadap terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia mampu menaikkan tugas-tugas kemanusiaannya sesuai dengan nilai ajaran
Islam (Syamsul Nizar, 2002 : 42). Guru sebagai suatu profesi dalam melaksanakan tugas mendidik mendasarkan pada asumsi-asumsi berikut : 1. Subyek didik adalah manusia dengan berbagai potensi yang akan berkembang.
Karenanya
pendidikan
dilandasi
oleh
nilai-nilai
kemanusiaan, dan pendidikan menghargai martabat manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi dan perasaan. 2. Pendidikan dilakukan secara sadar dan bertujuan, ia tidak dilakukan secara randum. Karenanya ada unsur tujuan. Pendidikan menjadi normatif, diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai baik yang bersifat universial, nasional maupun lokal yang menjadi acuan bagi pelaku pendidikan (guru dan peserta didik). 3. Yang dihadapi pendidik adalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan, maka ada teori-teori pendidikan yang merupakan jawaban atas kerangka hipotesis tentang
bagaimana pendidikan harus
dilakukan.
B. Masalah Aktualisasi dan Aklakul Karimah 1. Pengertian Akhlakul Karimah Definisi akhlak menurut Muhammad bin Ali Asy. Syarif AlJurjani, akhlak adalah istilah bagi suatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa perlu berfikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir
perbuatan-perbuatan yang indah menurut akal dan syariat agama dengan mudah. (Ali Abdul Halim Mahmud, 2004 : 32) Sedangkan menurut Ahmad bin Musthofa akhlak adalah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan. (Ali Abdul Halim Mahmud, 2004 : 33) Dan menurut Muhammad bin Ali Al-Faaruqi At Tahanawi akhlak adalah keseluruhan kebiasaan, sifat alami, agama dan harya diri (Ali Abdul Halim Mahmud, 2004 : 34) Dari ketiga pendapat tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali berfikir panjang merenung dan memaksaan diri. Akhlak
yang
mulia
menurut
Islam
adalah
melaksanakan
kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan memberikan hak kepada yang mempunyainya baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan makhluk, diri sendiri, orang lain dan lingkungannya dengan sebaik-baiknya seakan-akan melihat Allah dan apabila tidak bisa melihat Allah, harus yakin bahwa Allah selalu melihatnya (Rahmad Djatnika, 1996 : 26) 2. Pentingnya akhlakul karimah dalam hidup Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku seseorang adalah memiliki akhlakul karimah, karena berkaitan dengan hubungan antara sesama manusia. Akhlakul karimah juga mengatur hubungan segala yang
terdapat dalam kehidupan. Bahkan mengatur hubungan antara hamba dengan Allah. Syauqi dalam syairnya mengataka sesungguhnya bangsa itu jaya selama mereka masih mempunyai akhlak yang mulia, maka apabila akhlak yang baiknya telah hilang maka hancurlah bangsa itu. Kejayaan, kemuliaan umat di muka bumi ini9 adalah karena akhlak mereka dan kerusakan yang ditimbulkan di muka bumi ini adalah disebabkan olreh perbuata mereka sendiri. Allah berfirman :
¨ؤ$¨Z9$# “د‰÷ƒr& ôMt6|،x. $yJخ/ َچجst7ّ9$#ur خhژy9ّ9$# ’خû ٹك$|،xّے9$# tچygsك Artinya : Telah nyata kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia . . . . (Q.S. Ar-Ruum : 41) Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia, maka misi (risalah) Rosulullah SAW. itu sendiri keseluruhannya adalah untuk memperbaiki akhlak yang mulia sebagaimana sabdanya,
ﺍﹾﻻﹶﺨﹾﻼﹶ ﻕﻜﹶﺎﺭﹺﻡ ﻤﻡﺜﹾﺕﹸ ِﻻﹸﺘﹶﻤﻌﺎﺒﻨﱠﻤﺍ Artinya : sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (H.R. Malik) 3. Pentingnya pendidikan akhlak Islami Tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SW. inilah yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Yang termasuk akhlakul karimah adalah sebagaimana yang tersebut di dalam Al-Qur'an :
wr& y7•/u‘ 4س|سs%ur * بثثاZwrّ‹نƒ¤C $YBqمBُ‹tB y‰مèّ)tGsù tچyz#u ن$·g»s9!« )خ$# yىtB ِ@yèّgrB w ÷rr& !$yJèdك‰tnr& uژy9إ6ّ9$# x8y‰Y مد£`tَè=ِ7tƒ $¨B )خ4 $·Z»|،ômب )خûّït$؛!خuqّ9$$خ/ur çn$ƒ )خHw( )خ#ےrك‰ç7÷ès? بجثا$VJƒںچج2 Zwِqs% $yJكg©9 @è%ur $yJèdِچpk÷]s? ںwur 7e$é& !$yJçl°; @à)s? ںxsù $yJèdںxد. Artinya : Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Isro' : 22-23) 4. Akhlak terpuji yang diperintahkan Allah Akhlak-akhlak terpuji yang diperintahkan Allah dalam ayat ini adalah a. Tidak menyekutukan Allah, karena menyekutukan-Nya adalah perbuatan yang sangat tercela dan membuat manusia ditinggalkan oleh-Nya. b. Tidak menyembah selain Allah. Adanya kewajiban untuk hanya menyembah Allah penyembahan merupakan puncak penghormatan dari manusia. Dan puncak-puncak penghormatan ini hanya layak diberikan kepada zat pemberi berbagai nikmat yang tiada taranya, yang diantaranya adalah nikmat kehidupan, akal, panca indra dan perasaan. c. Berbuat baik kepada orang tua. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua ini disebutkan secara langsung setelah perintah beribadah kepada Pencipta dan Pemberi nikmat, yaitu Allah.
d. Lima hal yang harus dipenuhi kepada orang tua, yaitu : 1) Jangan berkata "ah" kepada keduanya. Maksudnya adalah perintah untuk menghormati kedua orang tua dan tidak menyakiti keduanya meskipun hanya sebatas kata "ah". 2) Jangan membentak keduanya. Maksudnya jangan sampai mereka mendengar kata-kata kasar dari anak. 3) Berkatalah dihadapannya dengan perkataan yang baik 4) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang 5) Mendoakan orang tua agar Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada keduanya. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan Islam. Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilainilai yang tekandung dalm Al-Qur'an. Secara umum yang termasuk akhlakul karimah adalah sebagi berikut : 1) Mencintai semua orang.
Ini tercermin
lewat
perkataan dan
perbuatannya. 2) Toleran dan membri kemudahan kepada sesama dalam semua urusan dan transaksi, seperti jual beli dan sebagainya. 3) Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat, dan tetangga tanpa harus diminta lebih dahulu.
4) Menghindari sifat tamak, pelit, boros dan semua sifat tercela. 5) Tidak memutuskan hubungan silaturohmi dengan sesama. 6) Tidak kaku dalam berinteraksi dengan orang lain. Dengan terlaksananya hal-hal tersebut di atas maka tercapailah maksud dari pembinaan akhlak bagi seseorang (Ali Abdul Hakim Mahmud, 2004 : 159) 5. Proses pembentukan akhlakul karimah siswa Setiap orang pasti ingin memiliki anak yang berakhlak mulia. Hal itu dapat diwujudkan melalui pendidikan dalam keluarga, di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan formal) dan di lingkungan masyarakat. a. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga
merupakan tempat
pertama anak
menerima pendidikan dari orang tua. Prilaku dan sikap hidup yang dicontohkan orang tua dengan sendirinya akan membentuk pribadi anak. Keluarga adalah tempat dasar untuk meletakkan nilai-nilai kepribadian seorang anak. Prof. Dr. Sutari Imam Barnadib mengungkapkan bahwa dasar-dasar kelakuan anak didik tertanam di dalam keluarga, dalam sikap hidup dan kebiasaan-kebiasaannya. (Sutari Imam Barnadib, 1986 : 120) b. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga, karena melihat perkembangan dan kebutuhan anak, maka
orang tua menyerahkan anaknya kelembaga pendidikan yaitu sekolah. Dalam rangka melestarikan pembentukan kepribadian dan akhlakul karimah dikembangkan dan disempurnakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan yang telah diakui masyarakat. Guru merupakan wakil dari orang tua di sekolah, sehingga guru mempunyai kewajiban melatih kebiasaan yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral dalam rangka pembentukan akhlakul karimah pada anak. c. Lingkungan masyarakat Dalam proses pembentukan akhlak pada anak, lingkungan juga memegang peranan penting. Kalau di dalam masyarakat yang rusak akhlaknya,
akan
menghambat
pembentukan akhlak pada anak.
penanaman
nilai
moral
dan
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru. MI Nurul Huda terletak di dusun Sepakung Wetan kelurahan Sepakung kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang. 1.
Sejarah Berdirinya Menurut keterangan kepala MI Nurul Huda Sepakung, bapak Sugiri bahwa pendirian madrasah ini dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan Islam untuk mendidik putra putri ini agar bersekolah. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sepakung didirikan pada tanggal 8 Agustus 1970. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah-rumah penduduk di dua dusun yaitu di dusun Jingkol dan dusun Sepakung, karena saat itu belum memiliki gedung sekolah. Pada tahun 1974 bapak Djazuli mewakafkan tanah seluas 215 m² untuk mendirikan gedung sekolah. Bangunan gedung masih sangat sederhana hanya terdiri lima kelas dan satu ruang guru, sehingga kelas dua bergantian dengan kelas satu. Madrasah disahkan pada tanggal 3 Januari 1995 oleh kepala Inspeksi Pendidikan Agama kabupaten Semarang Nomor : 03.2/116/1995.
24
Tahun 2006 bangunan gedung direnovasi dan lokasinya ditambah, sehingga kini telah memiliki enam kelas, ruang guru dan ruang perpustakaan. Adapun yang pernah menjabat sebagai kepala madrasah adalah : a. Bapak Abdul Djalil b. Bapak Munir Asrori c. Bapak sugiri, A.Ma (sampai sekarang) 2. Visi dan Misi Nurul Huda Sepakung Visi
: membentuk siswa siswi yang cerdas, trampil, santun, berbudi pekerti luhur dan beriman.
Misi
: a. Melaksanakan pembelajaran PAKEM b. Menumbuhkan
semangat
peningkatan
kehandalan
dan
keteladanan c. Mendorong siswa untuk mengenali dirinya d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam dan berbudaya e. Menumbuhkan suasana madrasah yang kondusif dengan menerapkan manajemen partisipasif yang melibatkan seluruh warga madrasah. (stake holders)
B. Struktur Organisasi Sekolah Organisasi adalah adanya sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan teratur dan harmonis untuk mencapai tujuan tertentu. Kerjasama initerdapat dalam suatu sistem yang telah diatur.
STRUKTUR ORGANISASI MI NURUL HUDA SEPAKUNG BANYUBIRU Kepala Sekolah Sugeri, A.Ma Guru Kelas I
Guru Kelas II
Tumeri, S.Pd
Nakman
Guru Kelas III
Guru Kelas IV
Edi Istiawan
Sulistiono
Guru Kelas V
Guru Kelas VI
Nur Azizah
Ianah
Guru Agama
Guru Bhs. Jawa
Guru Bhs. Inggris
Bendahara
Pesuruh
Sapras
Drs. Didik Maryadi
Mahfudin
Guru Penjas Drs. Didik Maryadi
Penjaga Srarifudin
Murid
Masyarakat
C. Keadaan Guru Salah satu faktor pendidikan adalah pendidik atau guru. Dalam menyelenggarakan pendidikan MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru, melibatkan sejumlah tenaga guru dan tenaga administrasi. Untuk mengetahui jumlah tenaga guru dan tenaga administrasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel I Keadaan Guru Dan Pegawai di MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010 Guru No
Pegawai
Peseruh
Jumlah
Kepegawaian L
P
L
P
L
P
L
P
1
Guru Tetap
2
-
-
-
-
-
2
-
2
Guru Tetap Yayasan
4
2
-
-
-
-
4
2
3
Pegawai
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Pesuruh
-
-
1
-
1
-
1
-
5
Penjaga
-
-
-
-
-
-
1
-
6
2
1
-
1
-
7
2
Jumlah
Tabel II Data tentang status tenaga pengajar/guru dan karyawan MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010 No
Nama guru/karyawan
Pendidikan
Sugiri A.Ma
D2
Moh Arifin
MTs.
Jabatan Kepala Sekolah Ketua Komite
Drs. Didik Maryadi
S1
Guru Penjas
Tumeri S.Pd
S1
Guru Kelas I
SLTA
Guru Kelas II
Edi Istiawan S.Pd
S1
Guru Kelas III
Sulistiono
S1
Guru Kelas IV
Nur Azizah
SLTA
Guru Kelas V
Ianah
D2
Guru Kelas VI
Syarifudin
MI
Penjaga
mahfudin
M
Pesuruh
Nakman
D. Keadaan Siswa Untuk mengetahui jumlah siswa di tiap kelas dan jumlah siswa keseluruhan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III Keadaan Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010 No
Kelas
L
P
Jumlah
1
I
9
12
21
2
II
16
12
28
3
III
16
13
29
4
IV
17
15
32
5
V
13
16
29
6
VI
10
11
21
Jumlah
81
79
160
E. Sarana dan Prasarana Proses pembelajaran dapat berjalan lancar apabila ada sarana dan prasarana. Di MI Nurul Huda memiliki bangunan/gedung sekolah di atas tanah seluas 800 m². bangunan terdiri dari enam ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, kamar mandi, WC guru, WC siswa. Peralatan untuk memperlancar proses pembelajaran antara lain : 1. Meja dan kursi guru 2. Meja dan kursi siswa 3. Komputer
4. Globe dan atlas 5. Alat olah raga 6. Buku pegangan guru 7. Buku paket siswa 8. Buku-buku cerita di perpustakaan Tabel IV Data nama siswa yang menjadi sampel No
Nama
Jenis Kelamin
Kelas
1
Ali Mahsun
L
IV
2
Kisonudin
L
IV
3
Febriyanti
P
IV
4
Mutiah
P
IV
5
Latifah
P
IV
6
Tri Riwayati
P
IV
7
Susantiningsih
P
IV
8
Lailatul Mutaminah
P
IV
9
Nur Fadloli
L
IV
10
Samsul Ali Masduki
L
IV
11
Romadhan
L
V
12
Ali Ma'ruf
L
V
13
Aulia
L
V
14
Askuriyatun Nikmah
P
V
15
Agus Widodo
L
V
16
Siti Muniroh
P
V
17
Siti Nur Hasanah
P
V
18
Zulianti Irmasari
P
V
19
Fiki Khoirotul Aini
P
V
20
Sulasih
P
V
21
Siti Riwayati
P
V
22
Iis Idawati
P
V
23
Muh Asrofi
L
V
24
M. Nur Hasim
L
V
25
M. Irfan Khabibi
L
V
26
M. Hasanudin
L
V
27
Khoirudin
L
V
28
Khoirul Anwar
L
V
29
Nita Aulia Fahrina
P
V
30
Amir Syrifudin
L
V
BAB IV ANALISA DATA
A. Analisa Pendahuluan Pada bab ini penulis menyiapkan tabel nilai profesionalisme guru PAI dan tabel nilai aktualisasi akhlakul karimah. Data profesionalisme guru PAI diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masingmasing pertanyaan disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut. 1. Memberikan nilai 3 untuk jawaban alternatitif A 2. Memberikan nilai 2 untuk jawaban alternatitif B 3. Memberikan nilai 1 untuk jawaban alternatitif C Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah pilihan jawaban dari responden.
Tabel V Jawaban Angket Tentang Profesionalisme Guru PAI No
Nomer Item
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
A
A
B
A
B
A
A
B
A
B
2
A
A
B
A
A
A
C
A
A
B
3
A
A
A
B
A
B
B
A
A
A
4
A
B
A
A
A
B
B
A
B
A
5
A
A
B
A
A
A
B
B
B
B
6
B
A
A
B
A
A
A
B
B
A
7
A
A
B
A
B
B
B
B
C
B
8
B
B
A
A
A
A
C
A
A
A
9
A
A
A
B
A
A
C
A
A
A
32
10
A
A
A
B
A
A
A
B
B
B
11
A
B
A
B
A
A
A
A
A
A
12
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
13
A
A
B
A
B
A
B
B
B
A
14
B
B
A
B
B
A
A
C
A
A
15
A
A
A
B
A
A
C
A
A
A
16
B
A
A
A
B
C
A
A
B
A
17
A
A
A
A
B
B
C
A
A
A
18
A
C
B
A
A
A
A
B
A
B
19
A
A
B
B
A
B
A
B
A
B
20
B
A
A
B
A
A
A
B
A
B
21
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
22
B
A
B
B
A
C
A
B
A
A
23
B
C
A
B
B
B
B
B
A
B
24
B
A
A
C
B
A
B
B
A
B
25
A
A
A
A
B
B
A
A
A
B
26
A
A
B
B
A
B
B
A
A
A
27
A
A
B
B
A
B
A
B
A
A
28
B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
29
B
A
A
A
A
B
A
B
A
A
30
B
A
A
B
A
B
A
B
A
B
Tabel VI Nilai Angket : Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru PAI Jawaban
No
Nilai
Kategori Total
Responden
A
B
C
3
2
1
Score Total
1
6
4
-
18
8
-
26
B
2
7
2
1
21
4
1
26
B
3
7
3
-
21
6
-
27
A
4
6
4
-
18
8
-
26
B
5
5
5
-
15
10
-
25
B
6
2
5
3
6
10
3
19
C
7
3
6
1
9
12
1
22
C
8
7
2
1
21
4
1
26
B
9
8
1
1
21
2
1
24
B
10
6
4
-
18
8
-
26
B
11
8
2
-
24
4
-
28
A
12
10
-
-
30
-
-
30
A
13
5
5
-
15
10
-
25
B
14
5
4
1
15
8
1
24
B
15
8
1
1
24
2
1
27
A
16
6
3
1
18
9
1
28
A
17
7
2
1
21
4
1
26
B
18
6
3
1
18
6
1
25
B
19
6
3
-
18
6
1
25
B
20
6
4
-
18
8
-
26
B
21
8
2
1
24
4
-
28
A
22
6
3
1
18
6
1
25
B
23
2
7
1
6
14
1
21
C
24
4
5
-
12
10
1
23
B
25
7
3
-
21
6
-
7
C
26
6
4
-
18
8
-
26
B
27
6
4
-
18
8
-
26
B
28
8
2
-
24
4
-
28
A
29
7
3
-
21
6
-
27
A
30
5
5
-
15
10
-
25
B
a. Nilai tertinggi (Xt) = 30 b. Nilai terendah (Xr) = 19 c. Menetapkan jumlah interval (tinggi, sedang, rendah) d. Memasukkan dalam rumus interval
=
(
−
)+1 3
=
(30 − 19) + 1 11 + 1 = 3 3
=
12 3
=4 Tabel VII Interval persepsi siswa tentang profesionalme guru PAI Nilai Interval
Jumlah
Nilai Nominasi
Kategori
27 – 30
9
A
Tinggi
23 – 26
18
B
Sedang
21 – 24
3
C
Rendah
Dengan demikian dapat diketahui nilai: 1. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 27 – 30 sebanyak 9 siswa. 2. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 23 – 26 sebanyak 18 siswa. 3. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 21 – 24 sebanyak 3 siswa.
Kemudian dipersenkan masing-masing kategori dengan rumus sebagai berikut :
× 100%
P=
Untuk kategori tinggi :
× 100% = 30 %
P=
Untuk kategori sedang :
× 100% = 60 %
P=
Untuk kategori rendah :
× 100% = 10 %
P=
Tabel VIII Prosentase Jawaban Responden Tentang Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam No
Kategori
Nilai Nominasi Frekuensi Prosentase (%)
1
Tinggi
A
9
30 %
2
Sedang
B
18
60 %
3
Rendah
C
3
10 %
30
100 %
Jumlah
Tabel IX Prosentase Jawaban Responden Tentang Profesionalisme Guru pai Jawaban No
1
Prosentase %
Item Soal
Setiap hari Bapak/Ibu masuk kelas?
A
B
C
A
B
C
19
11
0
63,3
36,7
-
23
5
2
76,6
16,7
6,7
19
11
-
63,3
36,7
-
15
14
1
50
46,7
3,3
a. Tepat waktu b. Sering terlambat c. Sering tidak masuk 2
Sebelum memulai pembelajran apa yang dilakukan Bapak/Ibu guru? a. Mengabsen kehadiran siswa b. Langsung memulai pembelajaran c. Langsung memberi tugas
3
Apakah Bapak/Ibu guru menjelaskan tujuan pembelajaran? a. Ya, selalu b. Jarang c. Tidak pernah
4
Ketika
pembelajaran
bagaimana suasana kelas?
berklangsung
a. Semua aktif mengikuti b. Sebagian yang aktif c. Banyak yang bergurau 5
Apakah Bapak/Ibu guru suka memberi nasehat agar kamu menghormati dan taat kepada orang tua?
21
9
-
70
30
-
16
12
2
53,3
40
6,7
16
9
5
53,3
30
16,7
14
15
1
46,6
50
3,3
a. Ya, selalu b. Jarang c. Tidak pernah 6
Apakah Bapak/Ibu guru suka memberi nasehat
agar
kamu
menghormati
perintah Allah misalnya sholat, puasa? a. Ya, selalu b. Jarang c. Tidak pernah 7
Apakah
Bapak/Ibu
guru
memberi
nasihat, agar kamu menjadi anak yang jujur? a. Ya, selalu b. Jarang c. Tidak pernah 8
bagaimana tindakan Bapak/Ibu guru kalau kamu lupa mengerjakan tugas/PR?
a. Dinasehati b. Dimarahi c. Diberi hukuman 9
Sebelum mengakhiri pelajaran apakah Bapak/Ibu
guru
suka
memberi
pertanyaan tentang mata pelajaran yang telah diajarkan?
23
6
1
76,6
20
3,3
18
12
-
60
40
-
a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 10
Dalam mengajarkan sikap Bapak/Ibu guru menurut kamu? a. Menyenangkan b. Sabar c. Mudah marah
Tabel X Jawaban Angket Tentang Profesionalisme Guru PAI No Responden
Nomer Item
1
1 B
2 A
3 A
4 B
5 C
6 B
7 A
8 B
9 B
10 B
2
A
A
A
A
B
B
B
A
B
B
3
A
B
A
A
B
A
A
A
A
A
4
B
B
A
A
B
A
B
B
B
B
5
B
A
A
B
B
A
A
A
A
A
6
A
A
A
A
A
B
B
B
A
A
7
B
B
A
A
A
B
A
A
B
B
8
B
A
A
A
A
A
B
B
B
B
9
B
C
C
C
C
B
C
C
C
B
10
A
B
A
A
B
B
B
B
B
B
11
A
A
C
A
A
A
B
A
A
A
12
B
A
A
A
A
B
A
A
B
B
13
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
B
B
A
A
A
B
A
A
A
A
15
B
A
A
B
B
A
A
A
A
A
16
B
A
A
A
A
B
A
B
A
A
17
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
18
A
B
A
B
A
A
A
A
A
A
19
B
A
A
A
B
B
B
B
B
A
20
A
B
B
A
B
A
A
B
A
A
21
B
A
A
A
B
B
B
A
B
A
22
B
A
A
A
B
B
C
A
A
A
23
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
24
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
25
B
A
A
A
A
B
B
B
A
A
26
B
B
A
B
B
B
B
A
A
A
27
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
28
B
A
B
B
B
B
B
B
B
A
29
B
A
B
B
B
B
B
B
A
A
30
B
A
B
A
B
B
B
B
A
A
Tabel XI Nilai Angket Aktualisasi Akhlakul Karimah Jawaban
No Responden
Nilai Total
Kategori Score Total
1
A 3
B 6
C 1
3 6
2 12
1 1
19
C
2
5
5
-
15
10
-
25
B
3
8
2
-
24
4
-
28
A
4
7
3
-
21
6
-
27
A
5
3
7
-
9
14
-
23
B
6
7
3
-
21
6
-
27
A
7
4
6
-
12
12
-
24
B
8
5
5
-
15
10
-
25
B
9
-
3
7
-
6
7
13
C
10
3
7
-
9
14
-
23
B
11
8
1
1
24
2
1
27
A
12
6
4
-
18
8
-
26
A
13
9
1
-
27
2
-
31
A
14
3
7
-
9
14
-
23
B
15
7
3
-
21
6
-
27
A
16
7
3
-
21
6
-
27
A
17
-
10
-
-
20
-
20
B
18
8
2
-
24
4
-
28
A
19
4
4
2
12
8
2
22
B
20
4
6
-
12
12
-
24
B
21
5
5
-
15
10
-
25
B
22
5
4
1
15
8
1
24
B
23
9
1
-
27
2
-
31
A
24
9
1
-
27
2
-
31
A
25
6
4
-
18
8
-
26
A
26
4
6
-
12
12
-
24
B
27
8
2
-
24
4
-
28
A
28
2
8
-
6
16
-
22
B
29
3
7
-
9
14
-
23
B
30
5
5
-
15
10
-
25
B
1. Data Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah Untuk mengetahui data tentang akhlakul karimah, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Meneliti jawaban angket, dan memberikan nilai tiap jawaban responden, dengan memberi nilai 3 untuk jawaban pilihan A, nilai 2 untuk jawaban pilihan B, nilai 1 untuk jawaban pilihan C. b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori aktualisasi akhlakul karimah tinggi A, aktualisasi akhlakul karimah sedang B, aktualisasi akhlakul karimah rendah C, dengan menggunakan rumus : =
(
−
)+1 3
=
(31 − 13) + 1 18 + 1 = 3 3
=
19 = 6,3 3 Tabel XII Interval Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa
Nilai Interval
Jumlah
Nilai Nominasi
Kategori
26 – 31
13
A
Tinggi
20 – 25
15
B
Sedang
14 – 19
2
C
Rendah
1. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 13 siswa. 13 × 100 % = 43,33 % 30 2. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 15 siswa. 15 × 100 % = 50 % 30 3. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa sedang adalah 2 siswa. 2 × 100 % = 6,67 % 30
Tabel XIII Persentase Jawaban Responden Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa No
Kategori
Nilai
Frekuensi
Presentase (%)
Nominasi 1
Tinggi
A
13
43,33 %
2
Sedang
B
15
50 %
3
Rendah
C
2
6,67 %
30
100 %
Jumlah
Tabel XIV Prosentase Jawaban Responden Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa Jawaban No
1
Prosentase %
Item Soal A
B
C
A
B
C
9
21
-
30
70
-
20
9
1
66,7
30
3,3
22
6
2
73,3
20
6,7
22
7
1
73,3
23,3
3,4
Dalam sehari semalam, berapa kali kamu menjalankan salat wajib? a. 5 kali b. 3 kali c. 1 kali
2
Pada bulan Ramadhan kamu puasa berapa hari? a. Sebulan penuh b. 20 hari c. 10 hari
3
Jika kamu menginginkan sesuatu apa yang kamu lakukan? a. Berusaha dan berdoa pada Allah b. Berusaha c. Diam saja
4
Jika
kamu
perasaanmu?
naik
kelas
bagaimana
a. Bersyukur pada Allah b. Bangga dan senang c. Biasa-biasa saja 5
Ketika sedang bermain kamu disuruh ibu belajar, maka kamu?
12
16
2
40
53,3
6,7
11
16
-
36,7
63,3
-
14
19
2
46,7
46,7
6,6
16
14
1
53,3
43,4
3,3
a. Segera belajar b. Belajarnya setelah selesai bermain c. Tidak mau belajar 6
Jika kamu berjumpa Bapak/ibu guru, apa yang kamu lakukan? a. Mengucapkan salam b. Tersenyum c. Diam saja
7
Kalau kamu melakukan kesalahan, apa yang kamu lakukan? a. Minta maaf b. Diam saja c. Tidak mau mengakui
8
Jika ada pengemis di rumahmu apa yang kamu lakukan? a. Memberi b. Tidak memberi c. Mengusir
9
Temanmu ada yang lupa membawa alat tulis, apa yang kamu lakukan?
17
13
1
56,7
40
3,3
21
12
-
70
30
-
a. Meminjaminya b. Meminjami kalau minta ijin c. Tidak meminjami 10
Kalau temanmu berbuat salah padamu, sikapmu? a. Memaafkan b. Memarahinya c. Membalasnya
Tabel XV Tabel untuk mencari korelasi antara variabel No
X
Y
X
Y
XY
1
26
19
676
361
454
2
26
25
676
625
625
3
27
28
729
784
756
4
26
27
676
729
702
5
25
23
625
529
575
6
19
27
361
729
513
7
26
24
676
576
624
8
26
25
676
625
650
9
24
13
784
169
312
10
26
23
676
529
598
11
28
27
784
729
756
12
30
26
900
676
780
13
25
31
625
961
775
14
24
23
576
529
552
15
27
27
729
729
784
16
28
27
784
729
756
17
26
20
676
400
520
18
25
28
625
784
700
19
25
22
625
484
550
20
26
24
676
576
624
21
28
25
784
625
700
22
25
24
625
576
576
23
21
31
441
961
651
24
23
31
529
961
713
25
27
26
729
676
702
26
26
24
676
576
624
27
26
28
676
784
728
28
28
22
784
484
616
29
27
23
729
529
621
30
25
25
625
625
625
751
748
20361
19050
19202
B. Analisis Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa, maka data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang rumusnya adalah sebagai berikut: (∑ )(∑ )
∑
r =
(∑ )
∑
∑
(∑ )
Keterangan:
r
∶ Koefisiensi korelasi antara variabel X dan Y
x
: Variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI
y
: Variabel aktualisasi akhlakul karimah siswa
xy
: Jumlah
N
: Jumlah responden
Dengan melihat tabel, maka rumus korelasi product moment dapat digunakan. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut:
∑
r = ∑
(∑ )(∑ ) (∑ )
∑
(∑ )
(
r
=
(
)(
)
)
(
)
(751)(748)
r
=
r
=
r
=
r
=
r
=
19202−
30
564001 30
559504 30
19202−18724,933 (20361−18800,033)(19050−18650,133)
, (
)(
,
, ,
√
, ,
= 0,603843969 Dibulatkan menjadi 0,604
,
)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan analisis data yang terkumpul tentang ada tidaknya hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam dengan Aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru tahun 2009/2010, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Profesionalisme guru PAI di MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru termasuk kategori sedang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan dari 30 responden terdapat 30 % tergolong tinggi, 60 % tergolong sedang, dan 10 % tergolong rendah. 2. Aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru termasuk kategori cukup.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang
menunjukkan dari 30 responden terdapat 43,33% yang tinggi, 50% yang tergolong sedang, dan 6,67% tergolong rendah. 3. Berdasarkan analisis data dengan rumus product moment diperoleh hasil
r
= 0,604 yang lebih besar dari tabel pada taraf signifikasi 5% (0,361).
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikansi akhlakul karimah siswa diterima, terbukti r hitung lebih besar dari r tabel.
52
B. Saran-saran Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dilembaga pendidikan formal, maka melalui skripsi ini penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagin Kepala Sekolah a. Hendaknya
melengkapi
fasilitas
pembelajaran
agar
proses
pembelajaran dapat berjalan lancar. b. Hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya kepada guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sepakung Banyubiru agar lebih meningkatkan kualitas serta proses pembelajarannya. c. Hendaknya menjalin hubungan kerjasama dengan pihak terkait agar dapat menarik simpati dan bisa meraih prestasi. 2. Bagi guru Pendidikan Agama Islam a. Guru sebagai pendidik hendaknya memberikan contoh yang baik baik dalam perkataan dan tingkah lakunya. b. Guru sebagai motivator disekolah hendaknya senantiasa memberikan motivasi yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. 3. Bagi siswa Siswa hendaknya memiliki akhlakul karimah dimanapun berada, sehingga menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.
C. Penutup Demikian laporan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyajian laporan masih terdapat kekurangan. Namun demikian peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca yang budiman. Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini, peneliti sampaikan trimakasih. Akhirnya semoga bermanfaat dan hanya Allah sumber kebenaran yang sejati. Semoga dalam setiap langkah-langkah kita senantiasa mendapat perlindungan dan petunjuknya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA Abdul H, Mahmud. 2004. Aklakul Mulia. Jakarta : Gema Insani. Ali, Hamdani. 1987. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Kota Kembang. Amin, Ahmad. 1975. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta : Bulan Bintang. Bahraisy, Salim. Riadhus shalihin. Bandung : PT. Al Ma'arif. Barnadib, Sutari Imam. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta. Darodjat, Zakiyah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang. Depag RI. Al Quran dan Terjemahannya. Jakarta : Depag RI. Depdiknas. 2003. Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional. Hadi, Sutrisno. 1977. Statistik II. Yogyakarta : UGM Fakultas Psikologi. Jatnika, Rahmad. 1996. Sistem Etika Islam. Jakarta : Pustaka Panjimas. Nizar, Syamsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers. Nurdin, Syarifudin. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta : Ciputat Pers. Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Tafsir, Ahmad. 1991. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : PT. Rosda Karya.
LEMBAR KONSULTASI SKIRSI
NAMA MAHASISWA
: IANAH
NIM
: 114 08 198
PEMBIMBING
: Drs. Bahrudin, M.Ag.
JUDUL
: Hubungan Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa.
NO
TANGGAL
ISI KONSULTASI
CATATAN PEMBIMBING
PARAF
1
CATATAN: SETIAP KONSULTASI LEMBARAN INI HARUS DIBAWA
Pembimbing
Drs. Bahrudin, M.Ag. NIP.
ANGKET
PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU Nama : Kelas :
Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban yang kamu anggap paling benar ! 1. Apakah Bapak/Ibu guru selalu datang di kelas tepat waktu ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu mengabsen kehadiran siswa ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 3. Apakah Bapak/Ibu guru bisa membuat suasana kelas menjadi aktif, misalnya tanya jawab atau diskusi ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu mengadakan tes setelah materi pelajaran selesai ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah
5. Apakah Bapak/Ibu guru selalu membagikan hasil ulangan ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 7. Apakah Bapak/Ibu guru memberi kesempatan bertanya bagi siswa yang belum paham ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 8. Apakah Bapak/Ibu guru menasehati supaya kamu menghormati dan patuh pada kedua orang tua ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 9. Apakah Bapak/Ibu guru selalu memerintahkan supaya kamu taat kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 10. Apakah Bapak/Ibu guru selalu mengajarkan tentang akhlak yang baik ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah
ANGKET AKTUALIASI AKHLAKUL KARIMAH
Nama : Kelas :
Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban yang kamu anggap paling benar ! 1. Apakah kamu menjalankan salat ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 2. Apakah kamu puasa di bulan Ramadhan ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 3. pakah kamu selalu berdoa sebelum memulai suatu pekerjaan ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 4. Apakah kamu bersyukur kepada Allah jika kamu mendapat nilai yang bagus ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 5. Apakah kamu suka mendoakan kedua orang tua ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah
6. Jika orang tuamu menyuruh kamu untuk belajar, apakah kamu segera belajar ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 7. Jika orang tuamu sakit apakah kamu suka menolong (melayani) mereka ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 8. Jika kamu akan bermain di rumah teman, apakah kamu minta ijin kepada orang tua ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 9. Jika ada temanmu yang meminjam sesuatu kepadamu, apakah kamu meminjaminya ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah 10. Apakah kamu kalau berbicara selalu jujur (tidak pernah bohong) ? a. Ya, selalu b. Sering c. Tidak pernah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: IANAH
Tempat/tgl lahir
: Salatiga, 05 juli 1967
Agama
: Islam
Pendidikan
: 1. SD Negeri Kutowinangun III Salatiga lulus tahun 1981 2. SMP N IV Salatiga lulus tahun 1984 3. PGA Negeri Salatiga lulus tahun 1987 4. IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 2000
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Sepakung, 10 Agustus 2010
IANAH NIM. 114 08 198