PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Tamara Evelyne Primartuti NIM : 119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIBING HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DAN STRESS KERJA KARYAWAN PT. FREEPORT INDONESIA
Disusun oleh : Tamara Evelyne Primartuti 119114117
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal :
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DAN STRESS KERJA KARYAWAN PT. FREEPORT INDONESIA
Dipersiapkan dan Disusun Oleh : Tamara Evelyne Primartuti 119114117
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal________________2016 Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Tanda Tangan
1.
......................................
2.
......................................
3.
.......................................
Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
Dr. T.Priyo Widianto, M.Si
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Good things take time, hard times ain’t over until it’s over, so never lose your guard and always be prepare to fight” -Tamara Evelyne
“If you remain in me and my words remain in you, ask whatever you wish and it will be done for you” -John 15:7
“If you can’t fly then run. If you can’t run then walk. If you can’t walk then crawl, but whatever you do you have to keep moving forward” -Martin Luther King Jr.
“Working hard is important but there is something that matters even more : Believing in yourself” -Harry Potter
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada : Tuhan Yesus; sumber kekuatanku, Bunda Maria; pendengar setiaku, Romo Van Lith; tempat aku menjadi diri sendiri,
Mama, Papa, Darrel; alasan untukku menyelesaikan karya ini, Wila, Olga, Lindut, Delima, Ve, Della, Mitha, Maria, Tasia, Ayu, Gebi, Yuyus; pendorong dan penolongku...
Skripsi ini kupersembahkan untuk kalian...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,18 April 2016
Tamara Evelyne Primartuti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia
Tamara Evelyne Primartuti
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia dan stress kerjanya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Variabel bebas dari penelitian ini adalah persepsi risiko kecelakaan kerja, sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah stress kerja. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dengan stress kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 235 orang karyawan PT. Freeport Indonesia yang dipilih berdasarkan metode incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran skala yang dikembangkan oleh peneliti. Didapatkan reliabilitas sebesar α = 0,879 untuk skala persepsi risiko kecelakaan kerja dengan jumlah aitem sebanyak 27 aitem dan sebesar α = 0,868 untuk skala stres kerja dengan jumlah aitem sebanyak 24 aitem. Penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja (jumlah aitem = 27; mean = 79,62; SD = 6,452) tinggi, sedangkan stress kerja (jumlah aitem = 24; mean = 49,50; SD = 6,559) rendah. Hasil uji linearitas menunjukkan hasil yang tidak linear sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan. Hal tersebut menyebabkan hipotesis pada penelitian ini ditolak. Tidak adanya hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja disebabkan oleh beberapa faktor.
Kata kunci: persepsi risiko kecelakaan kerja, stress kerja, karyawan, PT. Freeport Indonesia
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF ACCIDENTAL RISK AND WORK STRESS ON EMPLOYEES OF PT. FREEPORT INDONESIA
Tamara Evelyne Primartuti
ABSTRACT The purpose of this study was to perceived correlation between perception of accidental risk and work stress on employees of PT. Freeport Indonesia. The method that used in this research was a quantitative correlation. The dependent variable of this research was perception of accidental risk, meanwhile the independent variable of this research was work stress. Hypothesis of this research that there was a significant correlation between perception of accidental risk and work stress on employees. There was 235 respondents that participated in this research who works in PT. Freeport Indonesia that had been chosen with incidental sampling method. The data were obtained by using scales which was developed by researcher. Reability of perception of accidental risk scales was α = 0,879 which had 27 items and reability of work stress scales was α = 0,868 which had 24 items. The distribution of the data showed an abnormal result. The result showed that perception of accidental risk (total items = 27; mean = 79,62; SD = 6,452) was highwhile work stress(total items = 24; mean = 49,50; SD = 6,559) was low. The result from linearity test showed that there was no correlation between perception of accidental risk and work stress. It meant that the hypothesis of this research was rejected. No correlation between perception of accidental risk and work stress was caused by some factors.
Keyword: perception of accidental risk, work stress, employees, PT. Freeport Indonesia
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Tamara Evelyne Primartuti
Nomor Mahasiswa
: 119114117
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul : Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 April 2016 Yang menyatakan,
(Tamara Evelyne Primartuti)
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua yang telah diberikan kepada penulis sehingga atas bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stress Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia” ini dengan baik. Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa banyak pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada: 1.
Bapak Dr. T.Priyo Widianto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma
3.
Ibu Debri Pristinella, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan motivasinya selama penulis kuliah di Fakultas Psikologi Sanata Dharma ini.
4.
Bapak T.M Raditya Hernawa M.Psi selaku Dosen Pembibing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan dukungan selama pengerjaan skripsi sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik.
5.
Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada penulis.
6.
Seluruh karyawan/staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas bantuan dan juga fasilitas yang disediakan. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Bapak Herwiyanto selaku General Superintendent Administration dan IH PT. Freeport Indonesia, Bapak Rusli Ali Mansyur selaku SHE Coorporate KPI, Bapak James Ticonuwu selaku Acting Superintendent, Occupational Health & Safety Training, dan Bapak Ray Herman selaku Crew Leader Dafety Training, Bapak Judo Widigdo selaku Safety Training Instructor, Bapak Triwiro Admojo selaku Staff Industrial Hygiene & Occupational Health Underground dan Bapak Yudo Arintoko selaku General Superintendent Mechanical Planning Undergroundyang sudah mau direpotkan dalam perizinan dan penyebaran kuesioner skripsi ini. Tak lupa juga kepada karyawan-karyawan PT. Freeport Indonesia yang mau menyediakan waktu untuk mengisi kuesioner.
8.
Markus Mardius dan Sri Handayani Pujihastuti, selaku orang tua yang terbaik yang tidak pernah sedikitpun lupa untuk selalu mendoakan dan mendukung penulis.
9.
William Darrel Pathaligong, adik tersayang yang selalu terlihat cuek dan tidak peduli tapi dibalik itu semua dialah orang yang paling peduli dengan kakaknya.
10. Kakek (Alm.) Yohanes Codik dan nenek (Almh.) Kristina Maria Lime, Mbah Priyadi dan Mbah Sukarti, serta Pakde, Om-om, Tante-tante, dan seluruh keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu mendukung penulis. 11. Sahabat-sahabat tersayang Akwila Roma, Olga Sancaya, Bernadeta Erlinda, Vidre Delima, Veronica Ayu, Della Virlya, Paramitha Erlangga, Maria
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oktavina, Anastasia Marina, Ivana Ayu, Gabrielle Kunadi, dan Yustinus Adrian yang selalu ada disaat penulis senang maupun sedih, yang mau menerima apa adanya penulis. Sayang kalian semua. 12. Teman-teman coffee script Intan Riana, Adella Putri, Hilario Saktya, Antonius Mei, Yohanes Widiarso yang sudah mau berjuang bersama dalam pengerjaan skripsi. 13. Keluarga besar Van Lith Angkatan XVIII yang tidak bisa disebutkan satu persatu, keluarga besar Androghini dancer, geng Going to be Mature, kelompok KKN XXI Cuemekel, dan keluarga besar Psikologi Angkatan 2011, terima kasih sudah boleh mengenal kalian. 14. Romo Van Lith yang selalu mengingatkan untuk tetap mengobarkan api Van Lith di dada. 15. Juga semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah membantu juga sudah hadir dalam kehidupan penulis. Semoga Tuhan selalu memberkati !
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 12 A. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............................................................... 12 1. Pengertian Persepsi ................................................................................. 12 2. Pengertian Risiko Kecelakaan Kerja ...................................................... 13 3. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja .......................................................... 13 4. Aspek-aspek Persepsi dan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............... 14
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja ....................................................... 17 6. Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ................................... 18 7. Jenis-Jenis Tempat Berisiko Kecelakaan Kerja ..................................... 19 B. Stres Kerja ................................................................................................... 20 1. Pengertian Stres ...................................................................................... 20 2. Pengertian Stres Kerja ............................................................................ 21 3. Penyebab Stres Kerja .............................................................................. 22 4. Gejala dari Stres Kerja ........................................................................... 25 5. Mengatasi Stres Kerja ............................................................................ 27 C. Dinamika Hubungan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan ..................................................................................................... 32 D. Skema Penelitian ......................................................................................... 37 E. Hipotesis ...................................................................................................... 38 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 39 A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 39 B. Variabel Penelitian....................................................................................... 39 C. Definisi Operasional .................................................................................... 40 D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 41 E. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 42 F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 44 1. Validitas.................................................................................................. 44 2. Seleksi Aitem ......................................................................................... 45 3. Reliabilitas .............................................................................................. 48 G. Analisis Data ................................................................................................ 49 1. Uji Asumsi .............................................................................................. 49 2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 52 A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 52 B. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 52 C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 55 D. Hasil Penelitian ............................................................................................ 57
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Analisis Data Tambahan .............................................................................. 61 F. Pembahasan ................................................................................................. 67 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN...... 71 A. Kesimpulan .................................................................................................. 71 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 71 C. Saran ............................................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Blue Print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja .............................. 43 Tabel 2: Blue Print Skala Stres Kerja ................................................................... 44 Tabel 3: Distribusi Penyebaran Aitem Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja . 47 Tabel 4: Distribusi Penyebaran Aitem Skala Stres Kerja ..................................... 48 Tabel 5: Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Perkembangan .............. 53 Tabel 6: Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 53 Tabel 7: Perbandingan Nilai Mean Teoritik dan Empirik ..................................... 54 Tabel 8: Hasil Uji T Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja ............................. 55 Tabel 9: Hasil Uji T Skala Stres Kerja .................................................................. 55 Tabel 10: Hasil Uji Normalitas..............................................................................56 Tabel 11: Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 58 Tabel 12: Norma Kategorisasi .............................................................................. 60 Tabel 13: Norma Kategorisasi Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia .... 61 Tabel 14: Deskripsi Stres Kerja Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia. 61 Tabel 15: Norma Kategorisasi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia ................................................................................................. 64 Tabel 16: Deskripsi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia ................................................................................................. 64
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. Evaluasi Kecelakaan Tambang 2012-2015 Berdasarkan Penyebab Dasar. ...................................................................................................................... 7 GAMBAR 2. Scatterplot Stres Kerja. ................................................................... 57 GAMBAR 3. Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja................................ 57 GAMBAR 4. Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja. ..... 59
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Blue print Skala Persepi Resiko Kecelakaan Kerja. ................... 78 LAMPIRAN 2. Blue print Skala Stres Kerja. ....................................................... 84 LAMPIRAN 3. Skala Try Out. ............................................................................. 90 LAMPIRAN 4. Skala Penelitian. ........................................................................ 106 LAMPIRAN 5. Uji Reliabilitas........................................................................... 118 LAMPIRAN 6. Deskripsi Data Penelitian. ......................................................... 132 LAMPIRAN 7. Uji Normalitas. .......................................................................... 133 LAMPIRAN 8. Uji Linearitas. ............................................................................ 134 LAMPIRAN 9.Surat Perizinan Try Out .............................................................. 135 LAMPIRAN10. Surat Perizinan Penelitian.........................................................136
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap individu yang sudah bekerja pasti pernah mengalami stres kerja (Wong, Zainal, Onar, Mahmud, 2010). Stres kerja adalah suatu respon penyesuaian terhadap situasi eksternal yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan fisik, psikologis dan tingkah laku bagi para partisipan organisasi (Luthans dalam Wijono, 2010). Stres yang berlangsung lama dapat memberikan dampak negatif dalam kesehatan mental dan fisik individu (Health and Safety Executive, 2001; Cooper et al., 2001). Dikatakan pula bahwa meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan merupakan salah satu dari gejala fisiologis yang diakibatkan oleh stres kerja(Waluyo, 2013). Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi merupakan gejala psikologis yang disebabkan oleh stres kerja (Waluyo, 2013). Paoli (1997) meneliti 15.800 karyawan yang tergabung dalam European Unions dan menemukan bahwa sebanyak 28 % karyawan mengajukan keluhan karena stres kerja yang mereka alami. Didalam 28% karyawan yang mengajukan keluhan karena stress kerja tersebut terdapat 20% diantaranya mengidap masalah kesehatan yang disebabkan pekerjaan mereka (Kompier, Cooper, Geurts, 2000).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah perusahaan tambang batubara di Indonesia menemukan bahwa karyawan pada bidang produksi memiliki stres kerja yang lebih tinggi (34,17%) dibandingkan karyawan yang bekerja di bidang non-produksi (18,99%) (Annisa, 2013). Stres memiliki peran khusus dalam hubungannya dengan kesehatan mental dan fisik (Adler & Mathews dalam Jeffrey, 2005). Robbins (1996) mengatakan bahwa individu yang mengalami stres kerja tingkat rendah akan meningkatkan kemampuan untuk bereaksi terhadap pekerjaannya sehingga karyawan akan melakukan tugasnya dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih intensif. Robbins juga menyimpulkan bahwa individu dengan tingkat stres kerja tinggi akan memiliki kemampuan untuk bereaksi yang
rendah
terhadap
pekerjaannya
sehingga
individu
kurang
berkonsentrasi untuk melakukan tugasnya dengan baik, cepat, dan juga intensif (Robbins, 1996). Stres kerja merupakan salah satu faktor penyebab kondisi fisik dan mental yang lemah(Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004).Kondisi fisik dan mental yang lemah merupakan salah satu faktor manusia yang mempengaruhi rendahnya tingkat keselamatan kerja (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Karyawan dengan kondisi fisik dan mental yang lemah tidak dapat bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004).
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kondisi fisik dan mental yang lemah dapat membuat hilangnya konsentrasi dari karyawan, dimana hilangnya konsentrasi karyawan tersebut dapat membuat karawan mengalami risiko kecelakaan kerja (efek domino) (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Bekerja dalam keadaan stres dalam lingkungan kerja tidak hanya meningkatkan risiko sakit secara fisik maupun mental namun juga meningkatkan kecelakaan di tempat kerja (Clarke dan Cooper, 2004). Stres merupakan salah satu dari komponen penting dalam menjaga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia, dimanakomponen tersebut merupakan alasan manusia untuk memenuhi kebutuhan untuk menjaga aspek well-being dari karyawan (Glendon, Clarke, McKenna, 2006). Individu yang sedang dalam keadaan stres kerja yang tinggi memiliki performasi kerja yang kurang optimal dan stres dapat mempengaruhi produktifitas, kualitas, dan juga keselamatan kerja karyawan (Glendon, Clarke, McKenna, 2006). A. Ian Glendon, Sharon G. Clarke, dan Eugene F. McKenna (2006) menyebutkan bahwa stress kerja menjadi salah satu penyebab dari 60 % hingga 80 % kecelakaan di tempat kerja. Mengalami stres di tempat kerja bisa jadi memiliki efek langsung dengan perfomansi seorang karyawan, yaitu, meningkatkan risiko kecelakaan kerja, atau juga efek tidak langsung, misalnya saja dimediasi oleh kesehatan karyawan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh individu pasti memiliki risiko dan individu harus memperhatikan keselamatan setiap hari karena individu
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi ancaman dari kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut (Wolff, 2006). Salah satu akibat yang menunjukkan adanya stres kerja di sebuah perusahaan adalah dengan adanya kasus bunuh diri (Hazard Magazines, 2003). Samaritans mencatat setidaknya ada 23 % pekerja melakukan tindakan bunuh diri akibat dari stres kerja (Hazard Magazines, 2003). Dua belas pekerja di Jepang juga melakukan tindakan bunuh diri akibat dari stres kerja (tribunnews.com, 2015). Kasus bunuh diri juga terjadi di PT. Freeport Indonesia dimana seorang karyawan ditemukan gantung diri di tempat tinggalnya (suara.com, 2015). Perilaku bunuh diri karyawan tersebut diduga akibat adanya tekanan dari pekerjaan yang menyebabkan stres kerja (wawancara dengan MM, 2016). Behr dan Newman (dalam Rice, 1999) menyebutkan bahwa kecenderungan bunuh diri adalah salah satu dari gejala perilaku karyawan yang disebabkan oleh stres kerja. Bekerja di sektor pertambangan mengandung risiko tinggi terhadap keselamatan seperti misalnya terjadi kecelakaan kerja peledakan, tanah longsor, pencemaran lingkungan dan lainnya (Ramli, 2011). Ketika terjadi kecelakaan, kegagalan atau penyimpangan, persepsi risiko terhadap kecelakan kerja pada karyawan kembali meningkat sehingga semua orang berbicara mengenai keselamatan (Ramli, 2011). Kewaspadaan dan perhatian mengenai keselamatan kembali meningkat sehingga peluang terjadinya kecelakaan berkurang (Ramli, 2011). Namun, seiring dengan waktu, jika keadaan telah normal kembali, persepsi tentang risiko
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecelakaan kerja akan menurun sampai kecelakaan atau kejadian berikutnya terulang kembali (Ramli, 2011). Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan kemampuan individu untuk melihat sebagaimana besar risiko dan toleransi individu terhadap risiko untuk menerima risiko tersebut (National Safety Council dari Campbell Institute, 2014).Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan asesmen subjektif dari kemungkinan akan terjadinya kecelakaan spesifik dan bagaimana individu peduli akan konsekuensinya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan, Amerika Serikat. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. PTFI sendiri beroperasi di daerah dataran tinggi Tembagapura di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia (PTFI.co.id). Dewasa ini, program-program kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja diterapkan oleh semua negara industri. Negara manapun di seluruh dunia sedang melakukan upaya untuk mengidentifikasi bahayabahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaaan serta melakukan tindakan pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan kerja (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, Tembagapura, 2004).PT. Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang mengutamakan tingkat keselamatan kerja bagi para karyawannya (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia,
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tembagapura, 2004). Kecelakaan kerja sering terjadi di PT. Freeport Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam Daily Preliminary Incident Information yang mencatat bahwa dari awal tahun 2014 hingga 6 Oktober 2014, terdapat 98 kasus kecelakaan kerja, baik yang ringan, sedang maupun yang berat. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Freeport diantaranya adalah sebuah truck yang membentur truck yang lain ketika akan memberi jalan yang mengakibatkan keretakan pada kaca dan kerusakan pada kanopi truck. Kasus lain yaitu sebuah truck yang kejatuhan boulder. Selain itu juga dikatakan bahwa terdapat 357 kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan tidak aman, atau sekitar 87 % pada tahun 2003 yang didapatkan dari hasil survei di PT. Freeport Indonesia ( Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di PT. Freeport Indonesia, disebutkan pula bahwa sebanyak 88 % penyebab kecelakaan kerja di perusahaan merupakan faktor manusia dimana didalamnya terdapat faktor kelelahan fisik dan lemahnya mental pada karyawan (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004 ). Data kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Freeport Indonesia sejak tahun 2012 hingga 2015 (18 Juni) dapat dilihat dalam gambar berikut ini :
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Evaluasi Kecelakaan Tambang 2012-2015 Berdasarkan Penyebab Dasar
Kecelakaan kerja di PT. Freeport Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, kecelakaan kerja berat, kecelakaan kerja sedang dan kecelakaan kerja ringan, dimana kecelakaan kerja berat meliputi segala kegiatan yang menyebabkan kematian seperti tanah longsor, dll, sedangkan kecelakaan kerja sedang meliputi segala kegiatan yang menyebabkan patah tulang, dll, dan untuk kecelakaan kerja ringan merupakan segala kegiatan yang menyebabkan luka ringan seperti terjepit, dll (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Freeport Indonesia antara lain terjadinya tanah longsor yang menyebabkan 28 karyawannya meninggal pada tahun 2013 (Satu Papua, 2013). Selain itu juga pernah terjadi tanah longsor yang
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebabkan kematian 1 karyawan pada 12 September 2014 (tempo.co, 2014). Juga kejadian tanah longsor pada 14 Mei 2014 dimana sebanyak 40 karyawan tertimbun di terowonan Big Gosan (tempo.co, 2014). Kepmen no. 555 tahun 1995 menyebutkan peraturan-peraturan ditujukan untuk mencegah karyawan dari risiko yang akan dihadapi oleh karyawan khususnya di bidang pertambangan seperti jenis-jenis bahan peledak yang jika tidak diperhatikan penggunaannya dapat menyebabkan kecelakaan kerja karyawan. Di dalam Kepmen no. 555 tahun 1995 itu disebutkan pula larangan-larangan memasuki wilayah pertambangan, cara kerja yang aman, pengoperasian sistem pengangkutan, dan lainnya (Kepmen no. 555 tahun 1995). Bagaimanapun, kecelakaan dan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dapat meningkatkan angka kematian, mengurangi usia hidup yang diharapkan serta menurunkan kualitas hidup (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Pengalaman dan pengetahuan mengenai konsekuensi akan risiko kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja karyawan dapat mengubah persepsi terhadap risiko kecelakaan kerja dimana karyawan akan lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan kerjanya (Diaz dan Resnick, 2000). Disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kecelakaan kerja karyawan antara lain sifat dari karyawan itu sendiri, usia karyawan, pengalaman karyawan mengenai kecelakaan kerja yang pernah ia alami, pandangan karyawan akan risiko kecelakaan kerjanya, persepsi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan akan komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja, kecemasan dan ketidakpuasan kerja (Diaz dan Resnick, 2000). Persepsi risiko terkadang diukur dengan melihat kecemasan yang dihubungkan dengan stres (Sjoberg, 1998). Penelitian dan pembahasan sebelumnya
juga menunjukkan bahwa bahwa stres kerja dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsirisiko kecelakaan kerja dengan stres kerja karyawan khususnya di PT. Freeport Indonesia.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah terdapat hubungan signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dengan stres kerja yang dialami oleh karyawan PT. Freeport Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia berdasarkan faktor-faktor yang telah diuraikan.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis : Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dimana dalam penelitian ini akan dibahas mengenai ada atau tidaknya hubungan antara persepsirisiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan.Penelitian ini dapat dijadikan kajian untuk psikologi industri organisasi. 2. Manfaat Praktis : a. Bagi karyawan : Apabila hipotesis dari penelitian ini diterima, karyawan PT. Freeport Indonesia dapat mengerti bagaimana mengatasi stres kerja yang diakibatkan tekanan dari risiko kecelakaan kerja di tempat kerjanya.Sedangkan apabila hipotesis dari penelitian ini ditolak, karyawan
PT.
Freeport
Indonesia
dapat
mempertahankan
kewaspadaan karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja yang dapat menghindarkan karyawan dari stres kerja. b. Bagi perusahaan atau organisasi : Apabila hipotesis dari penelitian ini diterima, perusahaan dapat menjadikan bahan acuan penelitian ini untuk pelatihan keselamatan kerja dan juga meningkatkan kepedulian terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan. Selain itu juga dapat
menjadi
acuan
bagi
10
perusahaan
membuat
program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penanggulangan stres di tempat kerja. Namun apabila hipotesis dari penelitian ini ditolak, perusahaan dapat tetap mempertahankan program-program pelatihan keselamatan kerja dan programprogram penanggulangan stres di tempat kerja.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja 1.
Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun, proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi (Walgito, 2010). Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. Persepsi juga merupakan proses menemukan pola-pola yang bermakna dari informasi sensoris (A. King, 2013). Berdasarkan kedua definisi persepsi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi merupakan proses mengartikan informasi untuk memberikan makna dan menemukan pola-pola dari informasi sensoris yang didapatkan oleh alat indera.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Pengertian Risiko Kecelakaan Kerja Risiko kecelakaan kerja diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerusakan yang muncul di tempat kerja. Selain itu, risiko kecelakaan kerja juga diartikan sebagai kemungkinan seseorang dapat dirugikan atau menderita efek kesehatan apabila terkena bahaya (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004) . Risiko kecelakaan kerja adalah risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul dalam aktifitas bisnis yang menyangkut aspek manusia, peralatan, material, dan lingkungan kerja (Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia, 2004). Risiko kecelakaan kerja merupakan perhitungan seberapa sering
kejadian
kecelakaan
terjadi,
bagaimana
terjadinya
kecelakaan tersebut, dan seperti apa konsekuensi dari kecelakaan tersebut (National Safety Council dari Campbell University, 2014) Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa risiko kecelakaan kerja merupakan risiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
3.
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Persepsi risiko kecelakaan kerja merupakan kemampuan 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu untuk menyadari risiko yang terjadi, yang terikat dengan toleransi risiko, yang menunjukkan kapasitas individu untuk menerima suatu risiko di tempat kerjanya (National Safety Council dari Campbell Institute, 2014). Persepsi risiko kecelakaan kerja adalah asesmen yang subjektif kemungkinan dari terjadinya kecelakaan kerja yang spesifik dan bagaimana kita peduli dengan konsekuensinya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja adalah proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai suatu risiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja yang
memungkinkan
terjadinya
kecelakaan
kerja
serta
konsekuensi yang harus dihadapi setelahnya.
4.
Aspek-aspek Persepsi dan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Woodworth
dan
Marquis
(dalam
Walagito,
2002)
membagi aspek-aspek persepsi menjadi tiga, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Aspek-aspek tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Aspek Kognitif Aspek kognitif merupakan komponen sikap yang berisi kepercayaan individu terhadap objek sikap. Kepercayaan itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga datang dari apa yang pernah individu lihat dan ketahui sehingga membentuk suatu ide atau gagasan tentang karakteristik objek. Kepercayaan ini dapat menjadi dasar pengetahuan bagi individu tentang suatu objek dan kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep yang dilihat dan yang ditemui. Perlu juga dikemukakan bahwa kepercayaan tidak selamanya akurat, karena kepercayaan itu muncul juga disebabkan oleh kurangnya informasi tentang objek. Dalam kaitannya dengan kecelakaan kerja, aspek kognitif dapat ditunjukkan dengan bagaimana
karyawan
tahu
dan
memahami
risiko
kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Selain itu aspek kognitif juga ditunjukkan dari bagaimana karyawan mengerti efek dari kecelakaan kerja yang dapat terjadi di tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). b. Aspek Afektif Aspek afektif ini menyangkut kesan atau perasaan individu dalam menafsirkan stimulus sehingga stimulus tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek persepsi, berisi perasaan memihak atau
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak memihak, mendukung atau tidak mendukung terhadap objek yang dipersepsi. Aspek afektif dari persepsi risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan dari bagaimana perasaan karyawan ketika mengetahui bahwa risiko kecelakaan kerja dapat menyebabkan sakit dari segi mental maupun fisik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). c. Aspek Konatif Aspek konatif menunjukkan bagaimana perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Aspek konatif meliputi perilaku yang tidak hanya dilihat secara langsung, tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu objek yang dipersepsi. Aspek konatif dalam persepsi risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan dengan bagaimana perilaku seseorang dalam menanggapi risiko kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya, apakah harus ditanggapi dengan tenang atau menerima risiko tersebut sebagai suatu hal yang harus dilewati (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Penyebab Risiko Kecelakaan Kerja a.
Terjadi secara kebetulan Dianggap
sebagai
sebenarnya
(genuine
diramalkan
dan
kecelakaan
accident),
berada
di
luar
dalam
sifatnya kendali
arti
yang
tidak
dapat
manajeman
perusahaan. Misalnya, seorang karyawan tepat berada di depan jendela kaca tiba-tiba seseorang melempar jendela kaca sehingga mengenainya. b.
Kondisi kerja yang tidak aman Kondisi kerja yang tidak aman meliputi faktor-faktor sebagai berikut: i.
Peralatan yang tidak terlindungi secara benar
ii.
Peralatan rusak
iii.
Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang yang tidak aman (sumpek dan terlalu penuh).
iv.
Cahaya
tidak
memadai,
suram,
dan
kurang
penerangan v.
Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara tidak murni.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Faktor-faktor Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja National Safety Council dari Campbell Institute (2014) menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan persepsi risiko kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi tiga level, yaitu : a. Faktor macro-level : Faktor ini mengacu pada budaya persepsi dan penjelasan lingkungan yang ada di sekitar individu. Faktor macro-level dapat ditunjukan dari kepemimpinan dalam keselamatan kerja, kepercayaan terhadap organisasi, dan risiko yang secara jelas menunjukan komitment terhadap sistem manajemen keselamatan kerja yang menghasilkan perilaku dalam mengambil risiko dan pengurangan tingkat kecelakaan. Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan budaya keselamatan kerja yang positif akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah dibandingkan karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yangtidak memiliki budaya keselamatan kerja positif. Budaya keselamatan kerja yang positif tersebut ditunjukan dengan prosedur keselamatan kerja dan komitmen yang tinggi terhadap
keselamatan
dan
kesehatan
karyawan.Kepercayaan terhadap organisasi berarti bahwa karyawan yang percaya terhadap manajemen/organisasi dengan komitmen kuat terhadap kesehatan dan keselamatan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja akan memiliki risiko kecelakaan kerja lebih rendah dibandingkan karyawan yang tidak percaya. b. Faktor meso-level Faktor ini menjelaskan bagaimana kelompok atau komunitas
mempengaruhi
perilaku
seseorang
dalam
mengambil risiko. Misalnya saja seseorang akan melakukan cara yang tidak baik dalam pelaksanaan tugas ketika melihat karyawan lain juga melakukannya. c. Faktor micro-level Faktor
micro-level
merupakan
faktor
yang
menunjukkan bagaimana tingkat pengetahuan individu terhadap situasi yang terjadi. Karyawan yang memiliki informasi yang kurang terhadap suatu situasi akan lebih berisiko sedangkan karyawan yang memiliki banyak informasi akan memiliki toleransi terhadap risiko.
7.
Jenis-Jenis Tempat Berisiko Kecelakaan Kerja Dessler (2011) menyebutkan jenis tempat kerja yang memiliki risiko kecelakaan kerja adalah tempat kerja yang didalam lingkungan kerjanya terdapat : a. Materi kimia dan materi berisiko bahaya lainnya b. Suara dan getaran yang berlebihan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Suhu yang ekstrim d. Risiko bahaya biologis termasuk yang umum terjadi (seperti jamur) dan buatan manusia (seperti anthrax) e. Risiko bahaya ergonomis (seperti desain peralatan yang buruk yang mendorong para pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka dalam posisi yang tidak natural) f. Risiko bahaya familiar seperti lantai yang licin dan halan keluar yang tertutup.
B. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Stres didefinisikan sebagai tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan subjek (Cooper, 1994). Stres sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan beban yang dirasakannya (Hager, 1999). Menurut Anoraga (2001), stres sebenarnya merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental terhadap
suatu
perubahan
di
lingkungannya
yang
dirasa
mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Selye (dalam Landy dan Conte, 2010) menyatakan bahwa
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
stres merupakan respon non-spesifik dari tubuh manusia terhadap permintaan-permintaan
yang
ada
di
lingkungannya.
Selye
membedakan antara stres yang baik (eustres) dan stres yang buruk (distres). Eustres menyediakan motivasi terhadap individu untuk bekerja keras dan mencapai tujuan mereka. Sedangkan distres merupakan hasi dari situasi yang penuh dengan stres yang bertahan dari waktu ke waktu dan dapat membuat kesehatan individu berkurang.
2. Pengertian Stres Kerja Luthans (dalam Minto 2010) mengatakan bahwa stres kerja merupakan suatu respon penyesuaian terhadap situasi eksternal yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan fisik, psikologis dan tingkah laku bagi para partisipan organisasi. Van Harrison dan Pinneau (1975, dalam Minto, 2010) mendefinisikan stres kerja sebagai karakteristik dari lingkungan kerja yang menjadi ancaman bagi individu. Stres kerja juga didefinisikan oleh French, Rogers, dan Cobb (dalam Minto, 2010) sebagai ketidakcocokan antara keterampilan, kemampuan, dan tuntutan-tuntutan seseorang di tempat kerja dengan kebutuhan seseorang yang disediakan oleh lingkungan kerja. Stres kerja yang begitu hebat yang melampaui batas-batas toleransi akan berkaitan langsung dengan gangguan psikis dan ketidakmampuan fisik (Anoraga, 2009).
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja merupakan respon penyesuaian individu terhadap lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga menyebabkan penyimpangan-penyimpangan psikologis, fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut.
3. Penyebab Stres Kerja Smith (1981, dalam Minto, 2010) mengemukakan bahwa penyebab dari stres kerja, meliputi : a. Stres kerja merupakan hasil dari keadaan tempat kerja. Misalnya saja keadaan tempat bising dan ventilasi udara yang kurang baik. b. Stres kerja merupakan hasil dari dua faktor organisasi yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi. c. Stres kerja terjadi karena faktor kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas yang banyak d. Stres kerja merupakan akibat dari waktu kerja yang berlebihan. e. Stres kerja disebabkan dari faktor tanggung jawab kerja f. Stres kerja disebabkan oleh tantangan yang muncul dari tugas Luthans (1995, dalam Minto, 2010) menyebutkan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa penyebab stres terdiri atas empat hal utama, yaitu : a. Sumber dari luar organisasi, yang terdiri dari perubahan sosial/teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan keuangan, ras dan kelas, dan keadaan komunitas/tempat tinggal. b. Sumber dari dalam organisasi, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam organisasi.. c. Sumber dari dalam kelompok, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam grup, kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik intraindividu, interpersonal, dan intergrup. d. Sumber dari individu, yang terdiri dari terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola kepribadian Tipe A, control personal, learned helplessness, self-efficacy, dan daya tahan psikologis. Riggio (2008) mengatakan ada dua tipe penyebab stres kerja, yaitu penyebab stres dari tugas pekerjaan dan penyebab stres dari peran di pekerjaan. Penyebab stres dari tugas pekerjaan adalah : a. Kerja yang berlebihan dimana pekerjaan membutuhkan kecepatan waktu pekerjaan, hasil, atau konsentrasi. b. Underutilization dimana muncul ketika pekerja merasa
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa
pekerjaan
tidak
menggunakan
pengetahuan,
keterampilan, atau kemampuan mereka yang berkaitan dengan pekerjaan atau ketika pekerjaan dirasa membosankan dan monoton. Sedangkan penyebab-penyebab stres dari peran di pekerjaan adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan
yang
ambigu,
merupakan
keraguan
yang
disebabkan oleh feedback yang kurang pada setiap performasi kerja atau kurangnya pekerja melakukan pekerjaan mereka. b. Kurangnya
kontrol,
penelitian
menemukan
bahwa
memberikan kontrol kepada kerja pada lingkungan kerja mereka, walaupun dengan cara seperti memberikan mereka suara dalam pembuatan keputusan atau memperbolehkan pekerja untuk merencanakan tugas pekerjaan mereka sendiri, mengurani stres kerja dan meningkatkan kepuasan kerja. c. Kondisi fisik kerja, seperti bekerja lembur dapat mengganggu jam tidur dan jam bangun dan bisa membuat masalahmasalah seperti stres yang tinggi, ketidakpuasan kerja, dan kesalahan performasi. d. Stres
interpersonal,
disebabkan
oleh
kesulitan
dalam
hubungan interpersonal. e. Pelecehan, seperti pelecehan seksual, pelecehan karena
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anggota kelompok (gender, orientasi seksual, dll), dan dikucilkan oleh supervisor atau kolega.
4. Gejala dari Stres Kerja Beehr dan Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu: a. Gejala psikologis i.
Kecemasan, ketegangan, kebingungan, dan mudah tersinggung
ii.
Perasaan
frustasi,
rasa
marah,
dan
dendam
(kebencian) iii.
Sensitif dan hyperreactivity
iv.
Memendam perasaan, penarikan diri dan depresi
v.
Komunikasi yang tidak efektif
vi.
Perasaan terkucil dan terasing
vii.
Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
viii.
Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi
ix.
Kehilangan spontanitas dan kreativitas
x.
Menurunnya rasa percaya diri
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Gejala fisiologis i.
Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular
ii.
Meningkatnya sekresi dari hormon stres
iii.
Gangguan gastrointestinal
iv.
Meningkatnya
frekuasi
dari
luka
fisik
dan
kecelakaan v.
Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis
vi.
Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada
vii.
Gangguan pada kulit
viii.
Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot
ix.
Gangguan tidur
x.
Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker
c. Gejala perilaku i.
Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan
ii.
Menurunnya prestasi dan produktivitas
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii.
Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obatobatan
iv.
Perilaku sabotase dalam pekerjaan
v.
Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan) sebagai pelampiasan, mengarah ke obesitas.
vi.
Kecenderungan bunuh diri
5. Mengatasi Stres Kerja Schultz dan Schultz (2010) mengatakan bahwa baik organisasi maupun individu sendiri dapat berperan aktif dalam mengatasi stres kerja. Berikut adalah cara mengatasi stres kerja yang dapat dilakukan dari pihak organisasi maupun pihak individu menurut Schultz dan Schultz (2010) : a. Organisasi : i. Mengkontrol iklim organisasi Organisasi sebaiknya menyediakan dukungan yang cukup agar karyawan dapat beradaptasi dalam perubahan. Hal ini disebabkan dari salah satu penyebab stres kerja dalam kehidupan organisasi, yaitu perubahan rencana organisasi. Stres dapat dicegah
atau
dikurangi
dengan
mengizinkan
karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan mengenai perubahan di tempat kerja dan 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam struktur organisasi. Dengan diizinkannya karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan struktur organisasi, karyawan dapat menerima perubahan dan membantu karyawan untuk mengekspresikan pendapat dan keluhan karyawan. ii. Menyediakan kontrol Karyawan percaya bahwa apabila karyawan dapat berlatih untuk mengontrol pekerjaan, stres kerja karyawan akan berkurang. Hal ini telah dibuktikan dalam survei dari 2048 pekerja di Amerika. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa karyawan yang tidak merasa dipaksa dalam pekerjaan dan baik dalam membuat keputusan, memiliki stres kerja yang rendah. Organisasi dapat meningkatkan sense of control karyawan dengan memperkaya, memperluas, dan mengembangkan pekerjaan agar karyawan dapat menjadi lebih bertanggung jawab dan memiliki kekuasaan dalam pembuatan keputusan. iii. Menjelaskan tugas karyawan Untuk
mengurangi
stres
kerja
yang
diakibatkan dari peran dalam pekerjaan yang
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ambigu, atasan harus memberi tahu pemimpin tiap kelompok
karyawan
secara
jelas
apa
yang
diharapkan oleh pemimpin dan apa yang harus dipertanggungjawabkan dari pekerjaan karyawan. iv. Menghilangkan pekerjaan yang berlebihan dan kurang pekerjaan Mengatasi stres kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pemilihan karyawan yang baik dan program
pelatihan,
keputusan
untuk
mempromosikan karyawan yang pantas, pembagian pekerjaan yang adil, dan penyesuaian penerimaan karyawaan berdasarkan kemampuan karyawan itu sendiri. Hal tersebut dianggap dapat membantu mengurangi stres kerja yang disebabkan oleh work overload dan work underload. v. Menyediakan dukungan sosial Menyediakan
dukungan
sosial
dapat
megurangi kemungkinan karyawan mengalami stres kerja. Sebuah penelitian yang menelti 211 polisi lalu lintas menemukan bahwa burnout sangat rendah ditemukan pada mereka yang menerima dukungan sosial yang tinggi dari atasan dan keluarga mereka. Organisasi dapat meningkatkan dukungan sosial
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan mempromosikan kelompok kerja. Organisasi juga
dapat
menunjukkan
menyediakan empati
dan
pelatihan
untuk
kepedulian
mereka
terhadap kelompok-kelompok kerja. vi. Mengizinkan hewan peliharaan di tempat kerja Dewasa
ini
banyak
perusahaan
yang
mengizinkan karyawannya untuk membawa hewan peliharaan untuk bekerja bersama mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa karyawan yang membawa hewan peliharaan ke tempat kerja mereka memiliki stres kerja yang lebih rendah dibandingkan yang tidak membawa atau tidak memiliki hewan peliharaan. vii. Menyediakan program mengatasi stres Organisasi
dapat
menyediakan
program
mengatasi stres berupa konseling dalam mengatasi stres kerja. Konseling stres kerja tersebut berupa program relaksasi, biofeedback, dan cognitive restructuring.
Penelitian
program-program
membuktikan
tersebut
dapat
bahwa
mengurangi
masalah psikologis yang muncul akibat tingginya stres kerja. viii. Menyediakan program fitness
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan meningkatkan well-being secara fisik dan mental karyawan, stres kerja karyawan dapat berkurang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah perilaku tidak sehat karyawan. Tujuh belas penelitian menemukan bahwa lebih dari 7700 karyawan menemukan bahwa dengan adanya fitness, stres
program
kerja karyawan dapat
berkurang dan dapat meningkatkan kepuasan kerja serta mengurangi absen dalam pekerjaan. b. Individu : i. Pelatihan relaksasi Dalam
pelatihan
relaksasi
ini
karywan
diajarkan untuk berkonsentrasi pada salah satu bagian tubuh satu persatu dan secara sistematis membuat tegang dan relax bagian tubuh tersebut. Dengan fokus terhadap bagian tubuh satu persatu dapat menghasilkan keadaan yang relax. Hal tersebut dapat mengurangi stres kerja yang dialami karyawan. ii. Biofeedback Biofeedback adalah teknik yang dipercaya dapat
mengurangi
stres
kerja.
Teknik
ini
menggunakan pengukuran elektronik dari proses
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
psikologis seperti detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot. Pengukuran tersebut diubah dalam sebuah sinyal seperti cahaya atau bunyi yang memberikan
feedback
dari
bagaimana
tubuh
beroperasi. Dengan feedback tersebut karaywan belajar untuk mengendalikan keadaan dalam tubuh mereka. Dengan berlatih mengendalikan keadaan dalam tubuh secara terus menerus, tubuh akan menjadi lebih relax.
C. Dinamika Hubungan Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Stres Kerja Karyawan
Karyawan yang mengalami stres kerja dapat ditunjukkan dengan gejala-gejala stres kerja. Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 199) menyebutkan gejala stres kerja itu sendiri meliputi gejala psikologis, gejala fisiologis, dan gejala perilaku. Gejala psikologis
dapat
ditunjukkan
dengan
munculnya
kecemasan,
ketegangan, kebosanan, ketidakpuasan kerja, perasaan frustasi, sensitif,
dan
kehilangan
konsentrasi.
Gejala
fisiologis
dapat
ditunjukkan dengan munculnya kelelahan secara fisik, gangguan pernafasan, sakit punggung bagian bawah, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Sedangkan gejala perilaku dapat ditunjukkan dengan munculnya perilaku menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan,
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi, dan menurunnya produktivitas dari karyawan. Gejala-gejala stres kerja tersebut dapat muncul akibat dari adanya persepsi risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh aspekaspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif dapat ditunjukkan dengan pengetahuan karyawan akan risiko kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Pengetahuan tersebut memberikan informasi bagi karyawan akan situasi di tempat kerjanya yang dapat ditunjukkan dengan ada atau tidaknya risiko kecelakaan kerja (getaran, noise, dan bencana alam) (Dessler, 2011). Aspek afektif dapat ditunjukkan dengan bagaimana perasaan karyawan yang senang atau tidak senang dengan keadaan tempat kerjanya. Perasaan itu muncul ketika karyawan mengetahui bahwa risiko kecelakaan kerja dapat menyebabkan sakit dari segi mental maupun fisik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Aspek konatif dari persepsi risiko kecelakaan kerja dapat ditunjukkan dengan perilaku keselamatan kerja karyawan dalam menghadapi adanya risiko kecelakaan kerja. Aspek tersebut ditunjukkan dengan perilaku karyawan yang menghadapi tempat kerjanya yang memiliki risiko kecelakaan kerja dengan cemas dan tidak menerima keadaan tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Persepsi risiko kecelakaan kerja yang tinggi dapat ditunjukkan dengan karyawan tahu bahwa tempat kerjanya memiliki 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
risiko kecelakaan kerja (aspek kognitif), karyawan tidak senang dengan keadaan tempat kerjanya (aspek afektif), dan perilaku karyawan dalam menanggapi risiko kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya dihadapi dengan cemas dan tidak menerima keadaan (aspek konatif). Aspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang tinggi dapat memunculkan gejala-gejala stres kerja seperti gejala-gejala psikologis (kecemasan, ketegangan, kebingungan, kebosanan, ketidakpuasan kerja, perasaan frustasi, sensitif, depresi, kelelahan mental dan kehilangan konsentrasi), gejala-gejala fisiologis (kelelahan secara fisik, gangguan pernapasan, sakit kepala, sakit punggung bagian bawah, ketegangan otot, dan gangguan tidur), dan gejala-gejala perilaku (menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan, absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi dan menurunnya produktivitas) (Beehr dan Newman, dalam Rice, 1999).Munculnya gejala psikologis, fisiologis, dan perilaku menunjukkan bahwa stres kerja tinggi. Karyawan
dengan
aspek
kognitif
yang
tinggi
akan
mengidentifikasikan seberapa tinggi atau rendahnya risiko yang mereka hadapi dan seberapa berpengaruhnya risiko kecelakaan kerja tersebut terhadap kematian (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Karyawan dengan aspek afektif yang tinggi akan menunjukkan perasaan tidak senang terhadap tempat kerjanya akibat risiko yang dapat merugikan dirinya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004).Karyawan
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan aspek konatif yang tinggi akan menghadapi risiko dengan tidak tenang atau panik (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan yang dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala stres kerja (Sjoberg, 1998). Persepsi
risiko
kecelakaan
kerja
yang
rendah
dapat
ditunjukkan denganaspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang rendah pula. Hal tersebut ditunjukkan dengan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Aspek kognitif ditunjukkan dengan pengetahuan karyawan akan keadaan tempat kerjanya. Karyawan tahu bahwa tempat kerjanya tidak atau memiliki risiko kecelakaan kerja yang rendah seperti sedikit atau tidak adanya getaran dan noise, juga tempat kerjanya jarang atau bahkan tidak pernah mengalami bencana alam seperti tanah longsor. Aspek afektif ditunjukkan dengan perasaan karyawan yang senang dengan keadaan tempat kerjanya karena rendahnya atau bahkan tidak memiliki risiko kecelakaan kerja. Aspek konatif
dapat
ditunjukkan
dengan
perilaku
karyawan
dalam
menghadapi tempat kerjanya yang memiliki risiko kecelakaan kerja dengan tenang dan menerima keadaan yang terjadi di tempat kerjanya. . Aspek-aspek persepsi risiko kecelakaan kerja yang rendah dapat memunculkan rendah atau bahkan tidak adanya gejala-gejala stres kerja seperti gejala-gejala psikologis, gejala-gejala fisiologis, dan gejala-gejala perilaku (Beehr dan Newman, dalam Rice, 1999).
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gejala-gejala psikologis ditunjukkan oleh adanya kecemasan, ketegangan, kebosanan, ketidakpuasan kerja, perasaan frustasi, sensitif, dan kehilangan konsentrasi. Gejala-gejala fisiologis dapat dilihat dari munculnya kelelahan secara fisik, gangguan pernapasan, sakit punggung bagian bawah, ketegangan otot, dan gangguan tidur. Sedangkan gejala-gejala perilaku dilihat dari munculnya menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan, absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi dan menurunnya produktivitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa stres kerja karyawan rendah. Karyawan dengan aspek kognitif yang rendah akan menilai risiko tempat kerjanya rendah dan menganggap bahwa risiko kecelakaan kerja adalah sesuatu yang wajar untuk dihadapi (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Karyawan dengan aspek afektif yang rendah akan tetap merasa senang dengan keadaan tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Karyawan dengan aspek konatif yang rendah akan memiliki perilaku menerima keadaan tempat kerjanya (Sjoberg, Moen, Rundmo, 2004). Hal tersebut dapat menyebabkan tidak munculnya gejala-gejala stres kerja Hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan ditunjukkan oleh skema berikut :
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Skema Penelitian Hubungan antara aspek-aspek persepsi kecelakaan kerja dengan stres kerja
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis Berdasarkan uraian tersebut, ditemukan hipotesis berupa adanya hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan dengan stres kerja karyawan. Semakin tinggi persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan maka semakin tinggi pula stres kerja karyawan, sebaliknya semakin rendah persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan maka semakin rendah stres kerja karyawan.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
kuantitatif
korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan pengidentifikasian hubungan antara dua atau lebih variabel untuk menggambarkan
bagaimana
variabel-variabel
tersebut
berubah
bersamaan (Laura A. King, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dengan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia.
B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi risiko kecelakaan kerja 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres kerja
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional 1. Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Persepsi risiko kecelakaan kerja PT. Freeport Indonesia adalah proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai suatu risiko yang dihadapi karyawan PT. Freeport Indonesia di tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Persepsi risiko kecelakaan kerja akan diukur dengan menggunakan Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti, yang terdiri dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Semakin tinggi skor total pada Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja, maka semakin tinggi pula persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah skor total pada Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja, maka persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan juga semakin rendah. 2. Stres Kerja Stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia adalah respon penyesuaian
karyawan
PT.
Freeport
Indonesia
terhadap
lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan
psikologis,
fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut. Stres kerja diukur dengan menggunakan Skala Stres Kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala Stres Kerja yang dibuat
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sendiri oleh peneliti, terdiri dari aspek-aspek stres kerja, yaitu gejala-gejala psikologis, gejala-gejala fisiologis, dan gejala-gejala perilaku. Semakin tinggi skor skala stres kerja, maka semakin tinggi pula stres kerja karyawan dan semakin rendah skor Skala Stres Kerja, maka semakin rendah pula stres kerja karyawan.
D. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah karyawan dari PT. Freeport Indonesia. Adapun kriteria subjek penelitian adalah merupakan karyawan tetap PT. Freeport Indonesia. Subjek merupakan karyawan tetap PT. Freeport Indonesia karena karyawan PT.Freeport Indonesia akan lebih memiliki ikatan kerja dan perasaan tanggung jawab dengan perusahaan dibandingkan karyawan yang masih belum menjadi karyawan tetap. Hal ini juga ditujukan untuk menghindari subjek yang sudah tidak bekerja di PT. Freeport Indonesia. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik insidental sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012).
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri dari 4 respon jawaban. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Empat respon jawaban digunakan untuk
tidak
memberikan
kesempatan
kepada
subjek
untuk
memberikan jawaban netral (Anderson dalam Supratiknya, 2014). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Persepsi
risiko
kecelakaan
kerja
diukur
dengan
menggunakan skala persepsi risiko kecelakaan kerja. Skala persepsi risiko kecelakaan kerja terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Skala persepsi risiko kecelakaan kerja ini terdiri dari 4 respon jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kategori penilaian item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan kategori penilaian item unfavorable adalah nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 3 untuk Setuju (S), 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS).
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Blue print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Tabel 1. Blue print Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Aspek
Favorable
Unfavorable
Jumlah
%
1. Kognitif
7
7
14
33.3 %
2. Afektif
7
7
14
33.3 %
3. Konatif
7
7
14
33.3 %
Total
21
21
42
100 %
2. Skala Stres Kerja Stres kerja diukur dengan menggunakan skala stres kerja. Skala stres kerja terdiri dari aspek gejala psikologis, gejala fisiologis, dan gejala perilaku. Skala stres kerja juga terdiri dari 4 respon jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kategori penilaian item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan kategori penilaian item unfavorable adalah nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 3 untuk Setuju (S), 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS). a. Blue Print Skala Stres Kerja
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2. Blue print Skala Stres Kerja Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1.
%
7
7
14
33.3 %
7
7
14
33.3 %
7
7
14
33.3 %
21
21
42
100 %
Gejala
Psikologis
2. Gejala Fisiologis 3. Gejala Perilaku Total
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-bear mengukur apa yang diukur (Noor, 2011). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi (content validity) memastikan bahwa skala item-item telah cukup
memasukkan
sejumlah
item
yang
representatif
dalam
mencerminkan domain konsep. Dengan kata lain, validitas isi adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan (Noor, 2011). Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan personal judgement berdasarkan dari konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Aitem Seleksi aitem adalah tahap untuk memutuskan item-item mana
yang
dipandang
langsung
memenuhi
syarat
untuk
dimasukkan ke dalam bentuk final tes, mana yang perlu terlebih dulu direvisi dan diuji-cobakan kembali sebelum dimasukkan ke dalam bentuk final tes, dan mana yang harus langsung digugurkan karena memiliki ciri-ciri statistik yang terlalu jauh dari yang dipersyaratkan (Supratiknya, 2014). Teknik yang digunakan dalam seleksi aitem pada penelitian ini adalah dengan teknik korelasi item total. Teknik korelasi item total menjamin homogenitas tes sebagai kesatuan dengan cara menunjukkan item-item yang paling baik mengukur konstruk atau isi yang sedang diukur (Supratiknya, 2014). Subjek dari uji coba penelitian adalah karyawan dari Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) yang bekerja dalam hal memperbaiki jalan, mengoperasikan excavator dan dozer, mengangkut alat-alat berat
dengan
lowboy,
mengangkut
kiriman
barang-barang
keperluan PT Freeport Indonesia, instalisasi alat berat yang baru, re-built kendaraan bekas menjadi baru, mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar untuk PT Freeport Indonesia. KPI berlokasi di dalam area kerja PT. Freeport Indonesia. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 3 Desember 2015 hingga 10 Desember 2015. Subjek dari uji coba ini merupakan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karyawan dari PT.Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) . Dari 50 kuesioner yang dibagi, kembali kepada peneliti sebanyak 50 kuesioner dimana terdapat 3 kuesioner yang gugur. Kuesioner yang gugur disebabkan subjek tidak mengisi semua aitem yang diberikan. Setelah hasil uji coba terkumpul, seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan standar rix ≥ 0,30. Analisis seleksi aitem menggunakan analisis cornbach alpha pada program SPSS for Windows versi 22. a. Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Skala persepsi risiko kecelakaan kerja terdiri dari 42 aitem yang disusun berdasarkan tiga aspek persepsi risiko kecelakaan kerja. Hasil pengolahan data didapatkan range rixaspek kognitif sebesar -0,011 hingga 0,569. Range rixaspek afektif sebesar 0,164 hingga 0,694 dan untuk range rixaspek konatif adalah 0,058 hingga 0,631. Seleksi aitem yang dilakukan menghasilkan 27 aitem dimana range rix aspek kognitif menjadi 0,378 hingga 0,633. Untuk range rixaspek afektif menjadi 0,306 hingga 0,692. Range rixaspek konatif menjadi 0,326 hingga 0,672. Hasil seleksi aitem yang dilakukan pada Skala Persepsi Risiko Kecelakaan kerja ditunjukkan pada tabel berikut :
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. Distribusi Penyebaran Aitem Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif
5,10,15,22
2,6,13,16,17,
,24,31,32
21,34,
3,7,8,14,
1,12,26,27,29
20,30,36
,38,39
4,11,18,19
9,23,28,33,35
,25,41,42
,37,40
Total
17
10
8
10
9
27
*Keterangan : Angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.
b. Skala Stres kerja Skala stres kerja terdiri dari 42 aitem yang disusun berdasarkan tiga aspek stres kerja. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa range rixaspek gejala psikologis adalah 0,027 hingga 0,703. Range rix aspek gejala fisiologis adalah -0,281 hingga 0,654. Sedangkan range rixaspek gejala perilaku adalah -0,525 hingga 0,678. Setelah dilakukan seleksi aitem, didapatkan hasil berupa 24 aitem dimana range rixgejala psikologis menjadi 0,376 – 0,721. Untuk range rixgejala fisiologis didapatkan 0,347 hingga 0,624. Sedangkan range rixgejala perilaku menjadi 0,382 hingga 0,668.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut
spesifikasi
hasil
seleksi
aitem
yang
dilakukan pada skala stres kerja : Tabel 4. Distribusi Penyebaran Skala Stres Kerja Aspek
Favorable
Unfavorable Jumlah
1. Gejala 1,13,14,30,
2,3,9,21,26,
Psikologis 38,39,41
28,33
2. Gejala 4,10,24,25,27 7,12,16,19, Fisiologis
29,36
Total
7
23,40
3. Gejala 5,6,11,22,32, Perilaku
9
34,37
8,15,17,18,
8
30,31,42 12
12
24
*Keterangan : Angka yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.
3. Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap suatu populasi individu atau kelompok (AERA, APA, & NCME, 1999 dalam Supratiknya, 2014). Skala dikatakan reliabel apabila koefisien realibilitas (rxx) berada dalam rentang 0 hingga 1.00 dimana semakin mendekati koefisien 1.00, semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007). Metode
pemeriksaan
reliabilitas
dalam
penelitian
menggunakan estimasi reliabilitas konsistensi-internal,
48
ini yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
metode pemeriksaan reliabilitas yang cukup didasarkan pada hasil satu kali pengadministrasian tes (Supratiknya, 2014). Analisis reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dalam program SPSS for Windows versi 22. Koefisien reliabilitas Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja sebelum aitem digugurkan adalah sebesar 0,879. Setelah dilakukan proses seleksi aitem didapatkan bahwa koefisien reliabilitas Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja adalah 0,901. Sedangkan koefisien reliabilitasSkala Stres Kerja sebelum aitem digugurkan adalah 0,868. Koefisien realibilitas Skala Stres Kerja menjadi 0,907 setelah dilakukan proses seleksi aitem
G. Analisis Data 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan untuk memastikan bahwa hubungan antar variabel yang diteliti memiliki ketetapan dan tidak bias serta konsisten. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan uji normaitas dan uji linearitas (Purwanto, 2012). a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Pengujian normalitas
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan teknik uji Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan apabila data yang akan diuji merupakan data tunggal atau data frekuensi tunggal, bukan data dalam distribusi frekuensi kelompok. Distribusi data dikatakan normal apabila p > 0,05. Apabila distribusi data normal akan dilakukan uji statistik parametrik, sedangkan apabila data tidak normal disarankan untuk menggunakan uji statistik nonparametrik (Supardi, 2013). b.Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk menguji bagaimana antar variabel saling berhubungan. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan
scatterplot
dengan
teknik
compare
menggunakan
means
program
dan
SPSSfor
Windows versi 22. Hubungan antar dua variabel dinyatakan linier apabila p < 0,05 (Sugiyono, 2008).
2. Uji Hipotesis Penelitian ini untuk mencari hubungan antara stres kerja dan persepsi terhadap risiko kecelakan kerja. Teknik analisis data yang digunakan apabila data normal adalah menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Solutions) versi 22. Namun, apabila data tidak normal, teknik yang digunakan adalah teknik korelasi Spearman Rho.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2015 sampai dengan 15 Januari 2016. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan skala Stres Kerja kepada karyawan tetap PT. Freeport Indonesia. Penyebaran skala dilakukan dengan cara membagikan lembarlembar skala-skala ke kelas-kelas pelatihan di Tembagapura, Papua. Kelas-kelas pelatihan tersebut diadakan oleh divisi PT. Freeport Indonesia, yaitu Departemen Quality Management Services, Training and Development, dan Departemen Occupational Health and Safety melalui lima instruktur atau fasilitator yang sudah dipercaya dan diberi penjelasan mengenai cara pengerjaan sebelumnya. Jumlah dari subjek penelitian ini adalah 235 karyawan PT. Freeport Indonesia yang bekerja di Tembagapura, Papua.
B. Deskripsi Subjek Penelitian Jumlah subjek dari penelitian ini adalah 235 karyawan yang telah dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, yaitu merupakan karyawan tetap PT. Freeport Indonesia. Karyawan PT. Freeport Indonesia terbagi menjadi dua, karyawan yang bekerja pada 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagian produksi dan karyawan yang bekerja sebagai support atau admisistratif. Karyawan yang bekerja pada bagian produksi bekerja dibagi-bagi dalam beberapa departemen yang bekerja dalam hal blasting (peledakan), mengolah konsentrat, mengoperasikan alat berat dan mengambil hasil produksi dengan haultruck, maintenance alatalat berat, drilling (pengeboran) bawah tanah dengan alat ekstra, mengoperasikan alat berat lain, membuat pipa untuk mengalirkan hasil produksi dari stock pile yang sudah di konstrat ke portsite, konstruksi (membangun kantor & barak), QC/QA (Quality Control dan Quality Assurance) (wawancara dengan MM, 2016). Sedangkan karyawan yang bekerja sebagai support atau administratif juga dibagi dalam beberapa departemen yang bekerja dalam hal training, eksporimpor, pengembangan daerah lokal, corporate communication, MIS (Management Informatic System), hubungan dengan pemerintahan, mengatasi dan mengontrol kesehatan masyarakat dan menghindari penyakit malaria, akuntan, tax&legal, mengurus karyawan kontraktor (wawancara dengan MM, 2016).Antar departemen memiliki tugas pekerjaan yang berbeda-beda. Identitas yang didapatkan dalam pengambilan data adalah usia dan jenis kelamin.Hurlock (1991) menggolongkan usia perkembangan manusia dewasa kedalam tiga kategori, yaitu masa dewasa dini, dewasa madya, dan usia lanjut. Masa dewasa dini secara usia dimulai dari umur 18 tahun hingga 40 tahun, masa dewasa madya dimulai dari
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usia 41 tahun hingga umur 60 tahun. Dalam penelitian ini ditentukan terdapat dua kategori usia perkembangan karyawan, yaitu dewasa dini dan dewasa madya. Hasil dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
No. 1.
Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Perkembangan Total Data Keterangan Jumlah Usia
Dewasa Dini (18-40 tahun ) Dewasa Madya (41-60 tahun)
163 (69,36%)
235 (100%)
72 (30,64%)
Dalam pengambilan data didapatkan hasil bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah lebih banyak dibandingkan subjek yang berjenis kelamin perempuan. Adapun hasilnya dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
No. 2.
Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Total Data Keterangan Jumlah Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
54
217 (92,3%) 235 18 (7,7 %) (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Deskripsi Data Penelitian Tabel 7. Perbandingan Nilai Mean Teoritik dan Empirik Data Empiris Variabel Data Teoritik
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Stres Kerja
Min
Max
Mean
Min
Max
Mean
SD
27
108
67,5
65
99
79,62
6,452
24
96
60
24
72
49,50
6,559
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, skala persepsi risiko kecelakaan kerja memiliki nilai mean teoritik sebesar 67,5 dan nilai mean empiris sebesar 79,62. Hasil menunjukkan bahwa nilai empiris lebih besar dibandingkan nilai teoritik. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata persepsi risiko kecelakaan kerja pada subjek penelitian cenderung tinggi. Hasil perhitungan pada skala stres kerja menunjukkan bahwa skala stres kerja memiliki nilai mean teoritik sebesar 60 dan mean empiris sebesar 49,50. Hasil menunjukkan bahwa nilai empiris lebih kecil dibandingkan nilai teoritik. Nilai empiris yang lebih kecil dibandingkan nilai teoritik berarti bahwa rata-rata stres kerja subjek penelitian cenderung rendah. Hasil ini juga diperkuat dengan hasil uji t yang telah dilakukan untuk membandingkan hasil dari nilai mean teoritik dan nilai mean empiris, yang ditunjukkan dengan tabel dibawah ini :
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8. Hasil Uji t Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja One Sample t-test Test Value = 67,5 Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
t
df
Sig. 2tailed
Mean difference
28,789
234
0,000
12,12,117
95 % Interval of Difference Lower
Upper
11,29
12,95
Berdasarkan hasil uji t pada skala persepsi risiko kecelakaan kerja, didapatkan hasil yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara nilai mean empiris dengan nilai mean teoritik karena hasil didapatkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) (Sugiyono, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia tinggi. Tabel 9. Hasil Uji t Skala Stres Kerja One Sample t-test Test Value = 60
Stres Kerja
t
df
Sig. 2tailed
-24,546
234
0,000
Mean difference -10,502
95 % Interval of Difference Lower
Upper
-11,35
-9,66
Hasil uji t untuk skala stres kerja menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara nilai mean teoritik dengan nilai mean empiris karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05 (p<0,05)
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Sugiyono, 2008). Hal tersebut mengartikan bahwa secara signifikan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia rendah.
D. Hasil Penelitian a) Uji Normalitas Metode
pengambilan
keputusan
uji
normalitas
menggunakan p>0,05 maka data berdistribusi normal dan apabila p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Supardi, 2013). Pengujian normalitas menggunakan teknik uji KolmogorovSmirnov Test dengan program SPSS versi 22 for Windows. Adapun hasil pengolahan uji normalitas dapat ditunjukkan melalui tabel berikut :
Variabel
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Stres Kerja
Sig.
0,097
0,000
0,131
0,000
Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan sebesar 0,000 untuk skala persepsi risiko kecelakaan kerja dan untuk skala stres kerja juga sebesar 0,000. Hasil tersebut menujukkan bahwa distribusi penyebaran skala persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja tidak normal karena p<0,05. Hasil tersebut ditunjukan dalam kurva :
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. Scatterplot Stres Kerja
Gambar 3.Scatterplot Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kurva diatas dapat dilihat bahwa banyak titiktitik yang tidak menempel pada garis, bahkan beberapa titik berada jauh dari garis. Titik-titik tersebut tidak membentuk sebuah garis yang lurus. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran data tidak normal. b) Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22 for Windows. Hubungan antar variabel dikatakan linier apabila p<0,05 (Sugiyono, 2008). Hasil hubungan antar variabel ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Tabel 11. Hasil Uji Linearitas
Between group (combined) Linearity Deviaton from Linearity
Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja * Stres Kerja
F
Sig.
1,051
0,402
1,882 1,021
0,172 0,442
Berdasarkan hasil uji linearitas menunjukkan bahwa linearitas variabel memiliki F sebesar 1,882 dengan signifikansi sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang linier antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sedangkan untuk menunjukkan adanya hubungan yang linier, nilai signifikansi lebih kecil dibandingkan 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,05 (p < 0,05 (Sugiyono, 2008). Berikut adalah gambar kurva hasil uji linearitas. Gambar 4. Scatterplot Skala Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja dan Skala Stres Kerja
Berdasarkan gambar kurva diatas dapat dilihat bahwa banyak titik yang menyebar jauh dari garis sehingga yang dapat menunjukkan bahwa hasil data dari penelitian ini tidak linear atau tidak memiliki hubungan yang signifikan. c) Uji Hipotesis Pengujian hipotesis tidak dilakukan karena hasil perolehan data tidak memenuhi uji asumsi (Gunawan, 2015), yaitu hasil uji linearitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia. Berdasarkan hasil
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini ditolak.
E. Analisis Data Tambahan Analisis data tambahan dilakukan untuk melihat tinggi atau rendahnya stres kerja dan persepsi resiko kecelakaan kerja pada masing-masing departemen dari karyawan PT. Freeport Indonesia yang menjadi subyek penelitian. Tinggi dan rendahnya stres kerja ppada masing-masing departemen dilihat menggunakan norma kategorisasi. Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan skor pada suatu posisi yang berjenjang berdasarkan atribut rendah ke atribut yang tinggi (Azwar, 2010). Norma kategorisasi tersebut adalah : Tabel 12. Norma Kategorisasi Skor
Kategorisasi
X ≤ (µ - 1,5σ)
Sangat Rendah
(µ - 1,5σ) < X ≤ (µ - 0,5σ)
Rendah
(µ - 0,5σ) < X ≤ (µ + 0.5σ)
Sedang
(µ + 0,5σ) < X ≤ (µ + 1.5σ)
Tinggi
Keterangan: µ : Mean teoritis σ : Standar deviasi teoritis
Tabel perbandingan nilai teoritik dan nilai empiris (tabel 7) menunjukkan hasil mean teoritik sebesar 60 dan 8 untuk standar deviasi teoritik pada skala stres kerja. Berdasarkan hasil yang didapat,
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperoleh rancangan kategorisasi untuk nilai stres kerja masingmasing departemen di PT. Freeport Indonesia yang ditunjukkan melalui tabel berikut : Tabel 13. Norma Kategorisasi Stres Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia Skor
Kategorisasi
X ≤ (48)
Sangat Rendah
(48) < X ≤ (56)
Rendah
(56) < X ≤ (64)
Sedang
(64) < X ≤ (72)
Tinggi
Berdasarkan tabel norma kategorisasi stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia tersebut, maka diperoleh hasil kategorisasi stres kerja pada masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia termasuk kategori rendah dan sangat rendah. Hasil tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 14. Deskripsi Stres Kerja Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia Kategori
Departemen
Nilai
1. Sangat Rendah
AB Tunnel
47
X ≤ (48)
Mine Maintanance
47
UG Geology UG BG Production GBT Tram UG SHE Comp. Ass.&Adm
62
45,5 45 46,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UG Geology Operations
44,5
Mill Operations 44 Engineering 44 Grasberg Geotech 43 HRD Mill 68 42 41 2. Rendah
Mine Surface
(48 < X ≤ 56)
UG Maintanance
52,5
Supply Chain Man.
52,5
Grasberg Maintanance
52,5
53
MTC Tram
52
UG SHE Operations
51,5
UG DOZ Production
50,5
Ore flow Operations
50,5
Geo Services
50
Env Technical Affairs
50
Mill Mechanical Mtc
50
OHSE Training
49,5
UG BG Dev & Con
49
Facilities Management
49
UG Geotech
49
HRD Mill 74
49
Central Services
49
Quality Services
49
63
Management
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil analisis data tambahan, didapatkan bahwa terdapat 11 departemen yang termasuk didalam kategori stres kerja sangat rendah, yaitu : AB Tunnel, Mine Maintanance, UG Geology, danUG BG Production, GBT Tram, UG SHE Comp. Ass.&Adm, UG Geology, Opr.Mill Operations, Grasberg Geotech, Engineering dan HRD Mill 86. Sedangkan departemen yang termasuk dalam kategori rendah adalah sebanyak 19 departemen, yang terdiri dari : Mine Surface, UG Maintanance, Supply Chain Man., Grasberg Maintanance, MTC Tram, UG SHE Operations, UG DOZ Production, Ore flow Operations, Quality Management Services, Geo Services, Env Technical Affairs, Mill Mechanical Mtc,Central Service, OHSE Training, UG BG Dev & Con, Facilities Management, HRD Mill 74, UG Geotech, dan UG Technical Service. Pada skala persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia diperoleh hasil mean teoritik (tabel 7) sebesar 67,5. Sedangkan hasil standar deviasi teoritik didapatkan sebesar 13,5. Hasil yang diperoleh tersebut menentukan norma kategorisasi sebagai berikut:
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 15. Norma Kategorisasi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Karyawan PT. Freeport Indonesia Skor
Kategorisasi
X ≤ (47,25)
Sangat Rendah
(47,25) < X ≤ (60,75)
Rendah
(60,75) < X ≤ (74,25)
Sedang
(74,25) < X ≤ (86,75)
Tinggi
Berdasarkan norma yang didapatkan tersebut, diperoleh kategorisasi persepsi risiko kecelakaan kerja pada masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia sebagai berikut : Tabel 16. Deskripsi Persepsi Risiko Kecelakaan Kerja Departemen Karyawan PT. Freeport Indonesia Kategori 1. Sedang (60,75) < X ≤ (74,25)
Departemen Quality Services
Management
1. Tinggi
UG DOZ Production
(74,25) < X ≤ (86,75)
Grasberg Maintanance
Nilai 69
86,5 86
UG Geology Opr.
85,5
Mill Mechanical Mtc
85,5
UG SHE Operations
85
UG BG Production
84,5
AB Tunnel Ore flow Operations
84 83,5
Geo Services
83
Central Service
83
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UG Maintanance
82,5
Supply Chain Man
82,5
MTC Tram
82
Mine Maintanance
82
Facilities Management
81,5
UG SHE Comp.Ass.&
81,5
Adm Mine Surface
80,5
UG Geology
80,5
GBT Tram
80
OHSE Training
78,5
Grasberg Geotech
78,5
UG BG Dev.& Con.
78,5
UG Technical Service
76,5
Env Technical Affairs
76,5
UG Geotech
76
HRD Mill 74
76
Mill Operations
75,5
HRD Mill 68
75
Engineering
75
Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa terdapat 1 departemen dengan persepsi resiko kecelakaan kerja dalam kategori sedang, yaitu departemen Quality Management Services. Sedangkan untuk
kategori
tinggi
terdapat
29
departemen.
Departemen-
departemen tersebut adalah : UG DOZ Production, Grasberg 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maintanance, UG Geology Opr., Mill Mechanical Mtc, UG SHE Operations, UG BG Production, AB Tunnel, Ore flow Operations, Geo Services, Central Service,UG Maintanance, Supply Chain Management, UG SHE Comp. Ass. & Adm, MTC Tram, Mine Maintanance, Facilities Management, Mine Surface, UG Geology, GBT Tram, OHSE Training, Grasberg Geotech,Mill Operations,UG BG Dev.& Con., UG Technical Service, Env Technical Affairs, UG Geotech, HRD Mill 74, Engineering dan HRD Mill 68.
F. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa hipotesis dari penelitian ditolak. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji linearitas yang menunjukkan bahwa linearitias variabel persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja memiliki F sebesar 1,882 dengan signifikansi sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang linier karena signifikansi bernilai lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport yang tinggi ditunjukkan dengan mean pada data empiris lebih besar dibandingkan mean data teoritik (79,62>67,5), tidak membuat stres kerja karyawan menjadi tinggi pula karena dapat dilihat dari mean data empiris stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia lebih kecil dibandingkan mean data
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teoritik (49,50<60). Sehingga dapat dikatakan bahwa stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia rendah. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja, sehingga menyebabkan hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hal tersebut didukung
oleh
beberapa
faktor
penyebab.
Beberapa
faktor
penyebabnya adalah dengan adanya program-program pelatihan keselamatan kerja dan pengelolaan stres kerja yang rutin dilaksanakan baik tahunan, bulanan, mingguan, mau pun harian (komunikasi pribadi dengan MM, 16 Februari 2016). Pelatihan pengelolaan stres kerja merupakan salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi stres kerja (Glendon, Clarke, McKenna, 2006). Setiap tahunnya karyawan PT. Freeport Indonesia yang sudah resmi sebagai karyawan diwajibkan untuk mengikuti program pelatihan dua hari annual refresher (penyegaran tahunan). Program ini berfokus untuk mengingatkan dan meningkatkan kembalikesadaran karyawan akan pentingnya keselamatan kerja komunikasi pribadi dengan MM dan RH, 16 Februari 2016). Bagi karyawan yang tidak mengikuti pelatihan annual refresher dapat dikenakan peringatan atau sanksi sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Hubungan Industrial PT Freeport Indonesia pasal 16 ayat 2 komunikasi pribadi dengan MM dan RH, 16 Februari 2016). Hal ini telah diatur dalam Kepmen 555
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pasal 28 mengenai pendidikan dan pelatihan tersebut (komunikasi pribadi dengan MM dan RH, 16 Februari 2016). Demikian juga dengan adanya safety meeting (pertemuan keselamatan) yang berlangsung selama lima belas menit sebelum karyawan melaksanakan pekerjaannya setiap hari baik pagi hari mau pun saat handover (serah terima) dari karyawan yang bekerja pagi hari ke karyawan yang bekerja malam hari. Safety meeting ini bertujuan untuk mengingatkan para karyawan agar memperhatikan keselamatan diri dan rekan kerja dengan cara memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan (wawancara dengan MM dan RH, 2016). Dengan adanya pelatihan-pelatihan dan pertemuan tersebut, maka karyawan PT. Freeport Indonesia menjadi semakin sadar akan risiko kecelakaan kerja yang dapat kapan saja terjadi di lingkungan kerja mereka (wawancara dengan MM, JW, dan TA 2016). Hal ini berarti bahwa persepsi risiko kecelakaan kerja yang tinggi tidak membuat karyawan menjadi stres (wawancara dengan MM dan RH, 2016). Rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia juga dapat disebabkan oleh adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh PT. Freeport Indonesia. Adanya pelatihan merupakan salah satu faktor mengurangi stres kerja (Schlutz dan Schlutz, 2010). Salah satu pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan manajemen stres dimana pelatihan ini dilaksanakan setidaknya satu kali dalam dua minggu.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelatihan tersebut adalahfatigue management training (pelatihan mengelola kelelahan)dimana pelatihan ini wajib diikuti oleh semua karyawan (komunikasi pribadi dengan MM, 16 Februari 2016). Pelatihan fatigue management merupakan pelatihan mengenai cara-cara mengatasi dan mengelola kelelahan yang merupakan faktor dari stres kerja (Divisi K3 PT. Freeport Indonesia, 2014). Pelatihan manajemen stres sangat berguna untuk menolong karyawan mengatasi penyebab-penyebab stres yang susah untuk diubah (Landy dan Conte, 2010). Program pelatihan fatigue management tersebut membantu karyawan dalam pengolahan stres kerja sehingga dapat menjadi pendukung rendahnya stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia. Sedangkan program annual refresher dan adanya safety meeting membantu karyawan untuk selalu waspada akan bahaya kecelakaan kerja.Oleh karena itu, program-program tersebut mendukung hasil rendahnya stres kerja walaupun presepsi karyawan mengenai risiko kecelakaan kerja di tempat kerja tinggi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan hanya berlaku untuk karyawan PT. Freeport Indonesia, tidak dapat diaplikasikan di tempat lain.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
persepsi
risiko
kecelakaan kerja karyawan PT. Freeport Indonesia tinggi sedangkan stres
kerja
karyawan
rendah.
Uji
lineritas
yang
dilakukan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi risiko kecelakaan kerja dan stres kerja karyawan. Hal tersebut menandakan bahwa hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hipotesis penelitian yang ditolak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dengan adanya pelatihan-pelatihan keselamatan kerja dan juga pelatihan pengurangan stres kerja yang rutin dilakukan di PT. Freeport Indonesia.Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa stres kerja karyawan dalam masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah. Sedangkan persepsi risiko kecelakaan kerja karyawan dalam masing-masing departemen PT. Freeport Indonesia termasuk kategori sedang dan tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang telah dilakukan memiliki keterbatasan, yaitu :
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Penyebaran skala dilakukan bukan oleh peneliti sehingga peneliti
kurang mengetahui keadaan subjek saat mengisi skala. Dari 250 skala yang disebar terdapat 15 skala yang dikatakan gugur karena tidak sesuai dengan kriteria penelitian ini. 2. Adanya beberapa aitem yang overlap sehingga subjek cenderung
menjawab dengan jawaban yang sama.
C. Saran 1. Bagi subjek Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia rendah. Walaupun begitu, karyawan PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk dapat mempertahankan rendahnya stres kerjanya sehingga karyawan akan tetap produktif dan dapat bekerja secara maksimal. Selain itu dengan hasil penelitian yang menunjukkan tingginya persepsi risiko kecelakaan kerja pada karyawan PT. Freeport Indonesia, diharapkan karyawan tetap selalu waspada terhadap risiko kecelakaan kerja yang dapat dialami sewaktu-waktu dan selalu memperhatikan serta mematuhi prosedur keselamatan kerja demi menghindari kecelakaan kerja yang dapat merugikan diri sendiri. 2. Bagi perusahaan PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk tetap selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan, baik secara fisik
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maupun psikologis, dari karyawannya agar produktifitas tetap terjaga.
Selain
itu
juga
PT.
Freeport
diharapkan
untuk
mempertahankan ketatnya peraturan keselamatan kerja yang ada dan juga mempertahankan pelatihan-pelatihan keselamatan kerja supaya karyawan selalu waspada akan risiko kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu dapat karyawan hadapi.
3. Bagi penelitian selanjutnya a.
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk terlibat secara langsung dalam penyebaran skala sehingga lebih tahu mengenai keadaan subjek.
b.
Penelitian selanjutnya juga diharap untuk lebih teliti dalam pembuatan skala untuk menghindari terjadinya overlap antar aitem.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Annisa, Dwi Rizqi. (2013). Perbedaan Tingkat Stres Antara Karyawan Produksi dan Karyawan Non-Produksi PT. Bara Jaya Energy Site Bantunuas. Diunduh pada 10 Mei 2016. dari ejurnal.untag-smd.ac.id Anoraga, Panji. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Clarke, Sharon, Cooper, Cary L. (2004). Managing Risk of Workplace Stress. London: Routledge. Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P. (1999). The Experience of WorkRelated Stress Across Occupations.Journal of Organizational Behavior and Human Decision Process, 77(2), 85-129. Darmawi, Herman. (2014). Manajemen Risiko. Jakarta : Bumi Aksara. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia. (2004). Program Observasi MASTER. Papua : PT. Freeport Indonesia. Dessler, Gary. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta : Indeks. Diaz, Yenny Farinas, Resnick, Marc L. (2000) . A Model to Predict Employee Compliance with Employee Coporate's Safety Regulations Factoring Risk Perception. Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society Annual Meeting July 2000, 44: 323-326.
Divisi K3. (2014). Program Pelatihan K3L. Papua: PT. Freeport Indonesia. Flin. R, Mears. K, O'Connor, P., Bryden, R., Measuring Safety Climate: Identifying The Common Features. (2009). Journal of Safety Science 34 177-192. Glendon, A. Ian, Clarke, Sharon G., McKenna, Eugene. F. (2006). Human Safety and Risk Management Second Edition. Boca Raton : Taylor & Francis.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gunawan, Muhammad Ali. (2015). Statistik Penelitian Bidnag Pendidikan, Psikologi, dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing. Halsam, S. Alexander. (2004). Psychology in Organization (2nd Ed.). London, Thousand Oaks, New Delhi : Sage Publications. Hazard Magazines. (2003) . Drop dead. Diunduh pada 11 Mei 2016 dari hazard.org. Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke 5). Jakarta: Erlangga. King, Laura A. (2013). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Bandung:Salemba Humanika. Kompier, Michiel A.J, Cooper, L. Cary, Geurts, Sabine A.E. (2000). A Multiple Case Study Approach to Work Stress Prevention in Europe. European Journal of work and Organizational Psychology 9 (3), 371-400. Landy, Frank J., Conte Jeffrey M. (2010). Work in the 21st Century third edition. United States of America: Blackwell Publishing Ltd. National Safety Council. (2014). Risk Perception : Theories, Strategies, dan Next Steps. New Zealand: The Campbell Institute. PT. Freeport Indonesia. (2013). Tentang kami . Diunduh pada 10 Mei 2015. dari PTFI.com. Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. R., Jeffrey., Kenan, E., Rothbard, N.P. (2005). Work and Family Stress and WellBeing : An Examination of Person-Environment Fit in the Work and Family Domains. Journal of Managerial Psychology. 20(2). 178-187. Ramli, Soehatman. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Dian Rakyat. Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Riggio, Ronald E. (2008). Introduction to Industrial/Organizational Psychology (5th Ed.). Upper Saddle River, New Jersey : Pearson Prentince Hall. Robbins, Stephen P. (1996). Organizational Behavior : Concepts, Controversies, Applications. United States of America: Prentice Hall. Satu Papua. (2013). Kematian 28 Buruh Tambang PT Freeport di Papua, Buruh Indonesia Harus Bersolidaritas. Papua. Diunduh pada 12 Juni 2015. dari Satu Papua. Schlutz, Duane, Schultz, Sydney Ellen. (2010). Psychology and Work Today10th Edition, an Indtroduction to Industrial and Organization Psychology. United States of America: Pearson Education. Sjoberg, Lennart. (1998). Worry and Risk Perception. Risk Analysis. Vol. 18 No. 1 Sjoberg, Lennart, Moen, Bjorg-Elin, Rundmo, Torbjorn. (2004). Explanation Risk Perception: An Evaluation of the Psychometric Paradigm in Risk Perception Research. Norway : Rotunde Publikasjoner. Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Tempo. Co. (2013). Longsor, Pemerintah Diminta Awasi Freeport. diunduh pada 12 Juni 2015. dari Tempo. co. Tribunnews. com. (2015). Meski Berpenghasilan Tinggi, 12 Warga Jepang Bunuh Diri Akibat Stres. Diunduh pada 11 Mei 2016. Dari Tribbunnews. com. Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Waluyo, M.M, Dr. Ir. Minto. (2013). Psikologi Industri. Jakarta Barat : Akademia. Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi : Dalam Suatu Bidang
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Wolff, Jonatan. (2006). Risk, Fear, Blame, Shame, and the Regulation of Public Safety. Journal of Economic and Philosophy. 22(3). 409-427. Wong, Shit-Ching, Zainal, Arifin, Omar, Fatimah, Mahmud, Malisia Maria. (2010). Understanding Stress, Job Satisfaction, Psychical Well-Being of Managers . Jurnal Psikologi vol. 37, no. 2. 129-139. Sumber lain : Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995. Komunikasi pribadi pada 16 Februari 2016.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Blue Print Skala Stres Kerja Definisi Operasional : Respon penyesuaian individu terhadap lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga menyebabkan penyimpangan-penyimpangan psikologis, fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut.
Aspek Gejala Psikologis
Indikator 1. Kecemasan
Favorable
Unfavorable
Saya merasa cemas tidak dapat 38
Saya tetap merasa tenang ketika 28
menyelesaikan
menghadapi banyak pekerjaan.
pekerjaan
ketika
mendapat banyak pekerjaan. 2. Frustasi
3. Kehilangan konsentrasi
Saya seringkali merasa frustasi 1
Saya merasa tetap tenang dengan 21
dengan jumlah tugas yang diberikan
jumlah
kepada saya.
kepada saya.
Saya mudah kehilangan konsentrasi 41
Saya tetap fokus dengan pekerjaan 3
bekerja
meskipun
ketika
saya
sedang
menghadapi banyak masalah.
tugas
yang
sedang
diberikan
mengalami
banyak masalah.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kebosanan
Saya merasa bosan dengan rutinitas
39
pekerjaan saya sehari-hari.
Saya merasa senang dengan
2
rutinitas pekerjaan saya seharihari.
5. Ketegangan
Saya merasa tegang ketika
13
menghadapi tantangan baru. 6. Ketidakpuasan
7. Sensitif
Saya merasa tidak puas dengan
Saya tetap tenang ketika
26
menghadapi tantangan baru. 14
Saya merasa puas dengan jumlah
jumlah pekerjaan yang diberikan
pekerjaan yang diberikan kepada
kepada saya.
saya.
Saya sering merasa tersinggung
20
Saya dapat menerima segala
33
9
dengan perbuatan atau perkataan
perbuatan atau perkataan rekan
rekan kerja saya.
kerja saya.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Gejala Fisiologis
Indikator 1. Gangguan tidur
2. Kelelahan secara fisik
3. Gangguan pernapasan
Favorable
Unfavorable
Saya mengalami kesulitan tidur di 25
Saya tetap dapat tidur dengan 35
malam hari ketika sedang ada
nyenyak di malam hari meskipun
masalah
sedang ada masalah pekerjaan yang
pekerjaan
yang
mengganggu pikiran saya.
mengganggu pikiran saya.
Saya merasa kurang tidur sehingga 36
Saya merasa waktu tidur saya sudah 7
saya sering merasa lelah ketika
cukup sehingga tubuh tetap fit
bekerja.
ketika bekerja.
Saya sering merasa lelah karena
10
Saya menikmati pekerjaan saya
19
jam kerja yang diberikan.
dengan jam kerja yang diberikan.
Saya sering merasa lelah karena 4
Saya tetap merasa segar meskipun 23
pekerjaan yang terlalu banyak.
pekerjaan terlalu banyak.
Suhu udara di tempat kerja
29
Pernafasan saya tetap lancar dalam
seringkali membuat saya sesak
keadaan suhu udara di tempat kerja
nafas.
saya.
80
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Sakit punggung bagian bawah 5. Ketegangan otot
Posisi duduk saya ketika bekerja
24
Saya merasa nyaman saat bekerja
sering membuat saya sakit
karena psisi duduk saya yang sudah
punggung.
benar saat bekerja.
Otot tubuh saya sering merasa
27
Saya tetap dapat bangun dari tidur
tegang ketika bangun dari tidur
tanpa otot yang tegang meskipun
setelah melakukan banyak
telah melakukan banyak pekerjaan.
pekerjaan.
81
16
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Gejala Perilaku
Indikator 1. Menghindari pekerjaan
Favorable Saya
cenderung
pekerjaan
yang
Unfavorable menghindari 37
penuh
dengan
pekerjaan 3. Menunda pekerjaan
cenderung
dengan
senang 18
yang
penuh
karena
yakin
dapat
tantangan
menyelesaikannya.
menyelesaikannya. 6
merasa
pekerjaan
tantangan karena takut tidak bisa Saya cenderung menghindari
2. Absen dari
Saya
Saya tetap profesional dalam
30
pekerjaan yang harus dikerjakan
mengerjakan tugas yang diberikan
bersama dengan rekan kerja yang
meskipun harus dikerjakan bersama
tidak saya sukai.
rekan kerja yang tidak saya sukai.
Saya memilih untuk absen dari 11
Saya
pekerjaan
meskipun saya sedang menghadapi
ketika
ada
masalah
akan
tetap
masuk
kerja 42
dengan pekerjaan.
masalah pekerjaan.
Saya seringkali menunda untuk 32
Saya
mengerjakan tugas yang tenggat
pekerjaan yang diberikan meskipun
waktunya masih lama.
tenggat waktunya masih lama.
langsung
menyelesaikan 17
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Menurunnya produktivitas
Masalah saya dengan rekan kerja 34
Produktivitas kerja saya akan tetap 8
mempengaruhi
baik meskipun sedang mengalami
turunnya
produktivitas kerja saya. Performasi kerja saya cenderung
masalah dengan rekan kerja saya. 22
Saya tetap dapat bekerja dengan baik
menurun ketika harus beradaptasi
ketika saya harus beradaptasi dengan
dengan tempat kerja yang baru.
tempat kerja baru.
Produktivitas saya akan menurun
5
Produktivitas saya akan cenderung
saat saya mendapatkan kritik dari
naik saat mendapatkan kritik dari
atasan.
atasan.
83
15
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Blue print Skala Persepsi Resiko Kecelakaan Kerja Definisi Operasional : Proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai suatu resiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja serta konsekuensi yang harus dihadapi setelahnya. Aspek Kognitif
Indikator
Favorable
Unfavorable
Pengetahuan karyawan Saya bekerja di lingkungan yang 15
Lingkungan tempat saya bekerja 2
akan resiko kecelakaan berpotensi kecelakaan kerja.
tidak
kerja
kerja.
kerjanya
di
tempat
berpotensi kecelakaan
Saya bekerja di tempat yang 5
Saya bekerja di tempat yang 17
memiliki
memiliki suhu yang mendukung
suhu
yang
kurang
mendukung saya untuk bekerja.
saya untuk bekerja.
Kemugkinan saya terkena longsor 32
Saya pikir lokasi kerja saya aman
saat di lokasi kerja sangat besar.
dari longsor.
Saya tahu kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat
10
Saya kurang memiliki informasi
6
34
mengenai kecelakaan kerja apa
kerja. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja yang akan terjadi di tempat kerja. Saya bekerja di tempat yang
22
Tempat kerja saya tidak
membutuhkan kewaspadaan yang
membutuhkan kewaspadaan
tinggi akan kecelakaan kerja.
yang tinggi akan kecelakaan
13
kerja. Saya tahu kondisi cuaca di
31
Bagi saya kondisi cuaca tempat
tempat kerja berbahaya bagi
kerja tidak membahayakan
keselamatan kerja saya.
keselamatan kerja saya.
Saya selalu ingat untuk
24
Saya pernah lupa untuk
mengenakan peralatan
mengenakan peralatan
keselamatan kerja.
keselamatan kerja.
21
16
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Afektif
Indikator 1. Kecemasan/
Favorable Saya
merasa
cemas
Unfavorable dengan 3
Saya cenderung tetap tenang dengan 26
perasaan
tidak lingkungan kerja saya karena
lingkungan
nyaman
yang memiliki resiko kecelakaan kerja
memiliki resiko kecelakaan kerja
muncul berada kerja
di
kerja
meskipun
ketika yang tinggi.
tinggi.
tempat Saya seringkali merasa cemas 30
Saya cenderung tetap tenang ketika 12
ketika muncul kabut di tempat
muncul kabut di tempat kerja
kerja karena dapat mengganggu
meskipun dapat mengganggu jarak
jarak pandang saat bekerja.
pandang saat bekerja.
Saya merasa cemas ketika atasan 8
Saya merasa tetap tenang meskipun 39
meminta saya untuk bekerja di
atasan meminta saya untuk bekerja
daerah yang memiliki titik rawan
di daerah yang memiliki titik rawan
longsor.
longsor.
Saya
merasa
cemas
karena 7
Saya
merasa
cukup
senang 27
lingkungan kerja saya memiliki
meskipun lingkungan kerja saya
curah
memiliki curah hujan yang tinggi
hujan
yang
dibandingkan tempat lain.
tinggi
dibandingkan tempat lain.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya
2. Ketakutan/perasaan
merasa
kurang
nyaman 20
Saya tetap merasa nyaman dalam 29
bekerja dengan suhu yang cukup
bekerja meskipun suhu di tempat
dingin di tempat kerja.
kerja cukup dingin.
Saya merasa takut akan terjadi
36
Saya cenderung tetap berani
1
tertekan yang
tanah longsor ketika hujan turun
bekerja meskipun hujan yang turun
muncul ketika
disaat saya sedang bekerja.
dapat mengakibatkan tanah longsor.
berada di tempat kerja Saya seringkali merasa tertekan
14
Saya menganggap kecelakaan kerja
ketika mengetahui rekan kerja
yang dialami rekan kerja saya
saya mengalami kecelakaan kerja.
adalah hal yang biasa.
87
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Konatif
Indikator
Favorable
Perilaku keselamatan Saya
mengenakan
Unfavorable pelindung 41
Mengenakan pelindung kepala 35
kerja karyawan dalam kepala saat bekerja untuk dapat
saat bekerja adalah hal yang
menghadapi
kurang penting.
resiko kerja
adanya melindungi
kepala
dari
kecelakaan kecelakaan kerja. Saya selalu melakukan tindakan 18
Saya pernah melakukan tindakan 23
yang membuat saya terhindar dari
yang
kecelakaan kerja.
kecelakaan kerja.
Saya menghindari bekerja dalam 25
Saya tetap bekerja meskipun 9
kondisi mengantuk.
dalam kondisi mengantuk.
Saya selalu bekerja dengan
4
dapat
mengakibatkan
Saya pernah bekerja dengan
memperhatikan prosedur
tidak memperhatikan prosedur
keselamatan kerja.
keselamatan kerja.
Saya seringkali mengingatkan
11
Saya cenderung kurang peduli
perilaku rekan kerja saya ketika
dengan rekan kerja ketika
berpotensi menyebabkan
berperilaku yang beresiko
kecelakaan kerja.
kecelakaan kerja yang tinggi.
33
40
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengenakan alat keselamatan
42
Tidak mengenakan alat
kerja membuat diri saya aman
keselamatan kerja tetap
dari kecelaka rja.an ke
membuat diri saya aman dari
37
kecelakaan kerja. Saya menjadi pribadi yang lebih
19
Kecelakaan kerja yang pernah
berhati-hati karena kecelakaan
terjadi tidak mengubah saya
kerja yang pernah terjadi di
menjadi lebih berhati-hati dari
tempat kerja.
sebelumnya saat bekerja.
28
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 3 Skala Try Out
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Tamara Evelyne Primartuti 119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lembar Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Yth. Bapak/ibu Di tempat
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan adanya kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini. Informasi yang bapak/ibu berikan akan menjadi infromasi yang berharga apabila bapak/ibu memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. bapak/ibu diharapkan untuk menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri bapak/ibu. Saya juga dapat menjamin kerahasiaan jawaban dari bapak/ibu. Jika bapak/ibu bersedia untuk mengisi angket ini, saya harapkan bapak/ibu mmberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa bapak/ibu bersedia mengisi angket ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan saya bersedia untuk mengisi angket ini.
Tanda tangan,
____________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Petunjuk pengisian : Berikut terdapat pernyataan-pernyataan yang berisi gambaran mengenai pandangan Anda ketika menghadapi pekerjaan. Anda diharapkan untuk membaca dan memahammi masing-masing pernyataan dengan baik. Anda diminta unuk mengemukakan apakah pernyataan-prnyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri Anda saat ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu : STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
Contoh : No.
Pernyataan
STS
1. Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan
saya
TS
S
SS
X
sebelum
mengendarainya.
Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan saya sebelum mengendarainya.” Apabila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberi tanda silang (X) pada kolom S (Setuju). Apabila anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan jawaban lain, silahkan memberikan dua garis (=) pada tanda silang (X) yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Anda tulis, lalu berikan tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan kondisi Anda. Contoh : No.
Pernyataan
STS
1. Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan
saya
TS
S
SS
X
sebelum
mengendarainya.
Setiap orang memiliki jawaban yan berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah. Karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terdapat dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam kuesioner ini. Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terima kasih dan selamat mengerjakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Skala A. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda ! No. 1.
Pernyataan
STS
Saya seringkali merasa frustasi dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
2.
Saya merasa senang dengan rutinitas pekerjaan saya sehari-hari.
3.
Saya tetap fokus dengan pekerjaan meskipun sedang mengalami banyak masalah.
4.
Saya sering merasa lelah karena pekerjaan yang terlalu banyak.
5.
Produktivitas saya akan menurun saat saya mendapatkan kritik dari atasan.
6.
Saya
cenderung
pekerjaan
yang
harus
menghindari dikerjakan
bersama dengan rekan kerja yang tidak saya sukai. 7.
Saya merasa waktu tidur saya sudah cukup sehingga tubuh tetap fit ketika bekerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No. 8.
Pernyataan
STS
Produktivitas kerja saya akan tetap baik meskipun sedang mengalami masalah dengan rekan kerja saya.
9.
Saya dapat menerima segala perbuatan atau perkataan rekan kerja saya.
10.
Saya sering merasa lelah karena jam kerja yang diberikan.
11.
Saya
memilih
untuk
absen
dari
pekerjaan ketika ada masalah dengan pekerjaan. 12.
Pernafasan saya tetap lancar dalam keadaan suhu udara di tempat kerja saya.
13.
Saya
merasa
tegang
ketika
menghadapi tantangan baru. 14.
Saya merasa tidak puas dengan jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya.
15.
Saya tetap dapat bekerja dengan baik ketika saya harus beradaptasi dengan tempat kerja baru.
16.
Saya merasa nyaman saat bekerja karena posisi duduk saya yang sudah benar saat bekerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No. 17.
Pernyataan Saya
langsung
STS
menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan meskipun tenggat waktunya masih lama. 18.
Saya cenderung merasa senang dengan pekerjaan
yang
penuh
tantangan
karena yakin dapat menyelesaikannya. 19.
Saya
menikmati
pekerjaan
saya
dengan jam kerja yang diberikan. 20.
Saya
sering
merasa
tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan kerja saya. 21.
Saya merasa tetap tenang dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
22.
Performasi
kerja
saya
cenderung
menurun ketika harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru. 23.
Saya tetap merasa segar meskipun pekerjaan terlalu banyak.
24.
Posisi duduk saya ketika bekerja sering membuat saya sakit punggung.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No.
Pernyataan
STS
25.
Saya mengalami kesulitan tidur di malam hari ketika sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
26.
Saya tetap tenang ketika menghadapi tantangan baru
27.
Otot tubuh saya sering merasa tegang ketika bangun dari tidur setelah melakukan banyak pekerjaan.
28.
Saya tetap merasa tenang ketika menghadapi banyak pekerjaan.
29.
Suhu udara di tempat kerja seringkali membuat saya sesak nafas.
30.
Saya
tetap
profesional
dalam
mengerjakan tugas yang diberikan meskipun harus dikerjakan bersama rekan kerja yang tidak saya sukai. 31.
Produktivitas saya akan cenderung naik saat
mendapatkan kritik dari
atasan. 32.
Saya
seringkali
mengerjakan
menunda
tugas
waktunya masih lama.
yang
untuk tenggat
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No.
Pernyataan
STS
33.
Saya merasa puas dengan jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya.
34.
Masalah saya dengan rekan kerja mempengaruhi turunnya produktivitas kerja saya.
35.
Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak di malam hari meskipun sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
36.
Saya merasa kurang tidur sehingga saya sering
merasa lelah ketika
bekerja. 37.
Saya pekerjaan
cenderung yang
menghindari penuh
dengan
tantangan karena takut tidak bisa menyelesaikannya. 38.
Saya merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan saya sehari-hari.
39.
Saya merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan saya sehari-hari.
40.
Saya tetap dapat bangun dari tidur tanpa otot yang tegang meskipun telah melakukan banyak pekerjaan.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No.
Pernyataan
41.
Saya mudah kehilangan konsentrasi bekerja
ketika
saya
STS
TS
S
sedang
menghadapi banyak masalah. 42.
Saya akan tetap masuk kerja meskipun saya sedang menghadapi masalah pekerjaan. Silahkan melanjutkan ke bagian B di lembar selanjutnya !
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skala B. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda ! No. 1.
Pernyataan
STS
Saya cenderung tetap berani bekerja meskipun hujan yang turun dapat mengakibatkan tanah longsor.
2.
Lingkungan tempat saya bekerja tidak berpotensi kecelakaan kerja.
3.
Saya
merasa
lingkungan
cemas
kerja
saya
dengan karena
memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. 4.
Saya
selalu
bekerja
dengan
memperhatikan prosedur keselamatan kerja. 5.
Saya bekerja di tempat yang memiliki suhu yang kurang mendukung saya untuk bekerja.
6.
Saya pikir lokasi kerja saya aman dari longsor.
7.
Saya merasa cemas karena lingkungan kerja saya memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan tempat lain.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No. 8.
Pernyataan
STS
Saya merasa cemas ketika atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
9.
Saya tetap bekerja meskipun dalam kondisi mengantuk.
10.
Saya tahu kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat kerja.
11.
Saya seringkali perilaku rekan kerja saya ketika berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja.
12.
Saya cenderung tetap tenang ketika muncul
kabut
di
tempat
kerja
meskipun dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja. 13.
Tempat
kerja
membutuhkan
saya
kewaspadaan
tidak yang
tinggi akan kecelakaan kerja. 14.
Saya seringkali merasa tertekan ketika mengetahui
rekan
kerja
saya
mengalami kecelakaan kerja. 15.
Saya bekerja di lingkungan yang berpotensi kecelakaan kerja.
16.
Saya pernah lupa untuk mengenakan peralatan keselamatan kerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No.
Pernyataan
STS
17.
Saya bekerja di tempat yang memiliki suhu yang mendukung saya untuk bekerja.
18.
Saya selalu melakukan tindakan yang membuat
saya
terhindar
dari
kecelakaan kerja. 19.
Saya menjadi pribadi yang lebih berhati-hati karena kecelakaan kerja yang pernah terjadi di tempat kerja.
20.
Saya merasa kurang nyaman bekerja dengan suhu yang cukup dingin di tempat kerja.
21.
Bagi saya kondisi cuaca tempat kerja tidak
membahayakan
keselamatan
kerja saya. 22.
Saya
bekerja
membutuhkan
di
tempat
yang
kewaspadaan
yang
tinggi akan kecelakaan kerja. 23.
Saya pernah melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan
kecelakaan
kerja. 24.
Saya selalu ingat untuk mengenakan peralatan keselamatan kerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No.
Pernyataan
25.
Saya menghindari bekerja dalam kondisi mengantuk.
26.
Saya cenderung tetap tenang dengan lingkungan kerja meskipun memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi.
27.
Saya merasa cukup senang meskipun lingkungan kerja saya memiliki curah hujan
yang
tinggi
dibandingkan
tempat lain. 28.
Kecelakaan kerja yang pernah terjadi tidak mengubah saya menjadi lebih berhati-hati dari sebelumnya saat bekerja.
29.
Saya tetap merasa nyaman dalam bekerja meskipun suhu di tempat kerja cukup dingin.
30.
Saya seringkali merasa cemas ketika muncul kabut di tempat kerja karena dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja.
31.
Saya tahu kondisi cuaca di tempat kerja berbahaya bagi keselamatan kerja saya.
32.
Kemugkinan saya terkena longsor saat di lokasi kerja sangat besar.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No.
Pernyataan
STS
33.
Saya pernah bekerja dengan tidak memperhatikan prosedur keselamatan kerja.
34.
Saya
kurang
memiliki
informasi
mengenai kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat kerja. 35.
Mengenakan pelindung kepala saat bekerja adalah hal yang kurang penting.
36.
Saya merasa takut akan terjadi tanah longsor ketika hujan turun disaat saya sedang bekerja.
37.
Tidak mengenakan alat keselamatan kerja tetap membuat diri saya aman dari kecelakaan kerja.
38.
Saya menganggap kecelakaan kerja yang dialami rekan kerja saya adalah hal yang biasa.
39.
Saya merasa tetap tenang meskipun atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
40.
Saya cenderung kurang peduli dengan rekan kerja ketika berperilaku yang berisiko kecelakaan kerja yang tinggi.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No.
Pernyataan
STS
41.
Saya mengenakan pelindung kepala saat bekerja untuk dapat melindungi kepala dari kecelakaan kerja.
42.
Mengenakan alat keselamatan kerja membuat
diri
kecelakaan kerja.
saya
aman
dari
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 4 Skala Penelitian
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Tamara Evelyne Primartuti 119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lembar Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Yth. Bapak/ibu Di tempat
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan adanya kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini. Informasi yang bapak/ibu berikan akan menjadi infromasi yang berharga apabila bapak/ibu memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. bapak/ibu diharapkan untuk menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri bapak/ibu. Saya juga dapat menjamin kerahasiaan jawaban dari bapak/ibu. Jika bapak/ibu bersedia untuk mengisi angket ini, saya harapkan bapak/ibu mmberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa bapak/ibu bersedia mengisi angket ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan saya bersedia untuk mengisi angket ini.
Tanda tangan,
____________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Petunjuk pengisian : Berikut terdapat pernyataan-pernyataan yang berisi gambaran mengenai pandangan Anda ketika menghadapi pekerjaan. Anda diharapkan untuk membaca dan memahammi masing-masing pernyataan dengan baik. Anda diminta unuk mengemukakan apakah pernyataan-prnyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri Anda saat ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu : STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
Contoh : No.
Pernyataan
STS
2. Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan
saya
TS
S
SS
X
sebelum
mengendarainya.
Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan saya sebelum mengendarainya.” Apabila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberi tanda silang (X) pada kolom S (Setuju). Apabila anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan jawaban lain, silahkan memberikan dua garis (=) pada tanda silang (X) yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Anda tulis, lalu berikan tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan kondisi Anda. Contoh : No.
Pernyataan
STS
2. Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan
saya
TS
S
X
X
SS
sebelum
mengendarainya.
Setiap orang memiliki jawaban yan berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah. Karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terdapat dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam kuesioner ini. Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terima kasih dan selamat mengerjakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Identitas : Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin
: (Laki-laki / Perempuan) *coret yang tidak perlu
Departemen
:
Skala A. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda ! No. 1.
Pernyataan
STS
Saya seringkali merasa frustasi dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
2.
Saya tetap fokus dengan pekerjaan meskipun sedang mengalami banyak masalah dengan pekerjaan.
3.
Produktivitas saya akan menurun saat saya mendapatkan kritik dari atasan.
4.
Saya cenderung merasa senang dengan pekerjaan
yang
penuh
tantangan
karena yakin dapat menyelesaikannya. 5.
Saya dapat menerima segala perbuatan atau perkataan rekan kerja saya.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No. 6.
Pernyataan
STS
Saya tetap dapat bekerja dengan baik ketika saya harus beradaptasi dengan tempat kerja baru..
7.
Saya
merasa
tegang
ketika
menghadapi tantangan baru.
8.
Saya
memilih
untuk
absen
dari
pekerjaan ketika ada masalah dengan pekerjaan.
9.
Saya merasa nyaman saat bekerja karena posisi duduk saya yang sudah benar saat bekerja.
10.
Produktivitas kerja saya akan tetap baik meskipun sedang mengalami masalah dengan rekan kerja saya.
11.
Saya
sering
merasa
tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan kerja saya. 12.
Saya merasa tetap tenang dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
13.
Saya tetap merasa segar meskipun pekerjaan terlalu banyak.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No.
Pernyataan
STS
14.
Saya mengalami kesulitan tidur di malam hari ketika sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
15.
Saya tetap tenang ketika menghadapi tantangan baru.
16.
Otot tubuh saya sering merasa tegang ketika bangun dari tidur setelah melakukan banyak pekerjaan.
17.
Saya tetap merasa tenang ketika menghadapi banyak pekerjaan.
18.
Suhu udara di tempat kerja seringkali membuat saya sesak nafas.
19.
Saya
seringkali
mengerjakan
menunda
tugas
yang
untuk tenggat
waktunya masih lama. 20.
Masalah saya dengan rekan kerja mempengaruhi turunnya produktivitas kerja saya.
21.
Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak di malam hari meskipun sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No. 22.
Pernyataan Saya pekerjaan
cenderung yang
STS
TS
S
menghindari penuh
dengan
tantangan karena takut tidak bisa menyelesaikannya. 23.
Saya tetap dapat bangun dari tidur tanpa otot yang tegang meskipun telah melakukan banyak pekerjaan.
24.
Saya mudah kehilangan konsentrasi bekerja
ketika
saya
sedang
menghadapi banyak masalah.
Silahkan melanjutkan ke bagian skala B di lembar selanjutnya
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Skala B. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda ! No. 1.
Pernyataan
STS
Lingkungan tempat saya bekerja tidak berpotensi kecelakaan kerja.
2.
Saya
merasa
lingkungan
cemas
kerja
saya
dengan karena
memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. 3.
Saya
selalu
bekerja
dengan
memperhatikan prosedur keselamatan kerja. 4.
Saya pikir lokasi kerja saya aman dari longsor.
5.
Saya merasa cemas karena lingkungan kerja saya memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan tempat lain.
6.
Saya merasa cemas ketika atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
7.
Saya tahu kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat kerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. 8.
Pernyataan Saya
seringkali
STS
mengingatkan
perilaku rekan kerja saya ketika berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. 9.
Saya cenderung tetap tenang ketika muncul
kabut
di
tempat
kerja
meskipun dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja. 10.
Saya seringkali merasa tertekan ketika mengetahui
rekan
kerja
saya
mengalami kecelakaan kerja. 11.
Saya bekerja di lingkungan yang berpotensi kecelakaan kerja.
12.
Saya selalu melakukan tindakan yang membuat
saya
terhindar
dari
kecelakaan kerja. 13.
Saya menjadi pribadi yang lebih berhati-hati karena kecelakaan kerja yang pernah terjadi di tempat kerja.
14.
Bagi saya kondisi cuaca tempat kerja tidak
membahayakan
keselamatan
kerja saya. 15.
Saya
bekerja
membutuhkan
di
tempat
yang
kewaspadaan
yang
tinggi akan kecelakaan kerja.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No.
Pernyataan
16.
Saya selalu ingat untuk mengenakan peralatan keselamatan kerja.
17.
Saya menghindari bekerja dalam kondisi mengantuk.
18.
Saya cenderung tetap tenang dengan lingkungan kerja meskipun memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi.
19.
Saya merasa cukup senang meskipun lingkungan kerja saya memiliki curah hujan
yang
tinggi
dibandingkan
tempat lain. 20.
Kecelakaan kerja yang pernah terjadi tidak mengubah saya menjadi lebih berhati-hati dari sebelumnya saat bekerja.
21.
Saya tahu kondisi cuaca di tempat kerja berbahaya bagi keselamatan kerja saya.
22.
Saya merasa takut akan terjadi tanah longsor ketika hujan turun disaat saya sedang bekerja.
23.
Tidak mengenakan alat keselamatan kerja tetap membuat diri saya aman dari kecelakaan kerja.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No.
Pernyataan
STS
24.
Saya menganggap kecelakaan kerja yang dialami rekan kerja saya adalah hal yang biasa.
25.
Saya merasa tetap tenang meskipun atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
26.
Saya mengenakan pelindung kepala saat bekerja untuk dapat melindungi kepala dari kecelakaan kerja.
27.
Mengenakan alat keselamatan kerja membuat
diri
kecelakaan kerja.
saya
aman
dari
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 5 Uji Reliabilitas
A. PERSEPSI RISIKO KECELAKAAN KERJA 1. Aitem Awal Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,879 42
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 119,4894 112,125 ,275 ,878 118,7660 110,792 ,404 ,876 119,2340 108,618 ,465 ,875 118,4681 109,428 ,586 ,874 119,6596 112,316 ,296 ,878 119,0426 111,911 ,290 ,878 119,2979 110,648 ,347 ,877 119,2128 105,519 ,635 ,871 119,0638 111,887 ,234 ,879 118,6596 110,795 ,402 ,876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00037
Mean 122,0000
119,4043 119,7447 118,7021 119,4468 118,7660 119,4894 119,8298 118,6170 118,7872 119,7021 119,0851 118,6596 119,3191 118,7021 118,8723 119,7021 119,6596 118,8936 119,8936 119,4255 118,7447 119,1489 119,4255 118,9787 118,7021 119,2128 118,5957 119,4255 118,7872 118,4043 118,5532 118,4255
110,942 109,629 111,170 109,035 109,096 115,342 114,101 111,415 108,736 111,562 107,601 109,316 114,439 110,866 112,679 109,344 109,316 108,271 114,184 111,119 109,281 111,651 114,119 115,717 112,692 106,041 109,072 110,163 113,693 109,420 108,122 109,032
Scale Statistics Std. Variance Deviation 115,870
10,76427
,409 ,496 ,275 ,470 ,392 ,011 ,120 ,370 ,519 ,320 ,498 ,463 ,058 ,377 ,281 ,471 ,463 ,394 ,164 ,315 ,569 ,272 ,095 -,011 ,134 ,694 ,536 ,412 ,227 ,473 ,510 ,631
N of Items 42
,876 ,874 ,878 ,875 ,876 ,882 ,880 ,877 ,874 ,877 ,874 ,875 ,883 ,876 ,878 ,875 ,875 ,876 ,879 ,877 ,874 ,878 ,881 ,882 ,882 ,870 ,874 ,876 ,878 ,875 ,874 ,873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Hasil Seleksi Aitem Pertama Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,882 41
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 116,4681 112,037 ,269 ,881 115,7447 110,673 ,402 ,879 116,2128 108,215 ,483 ,877 115,4468 109,296 ,585 ,877 116,6383 112,279 ,286 ,881 116,0213 111,586 ,305 ,880 116,2766 110,378 ,356 ,880 116,1915 105,463 ,629 ,874 116,0426 111,868 ,225 ,882 115,6383 110,497 ,415 ,879 116,3830 110,807 ,408 ,879 116,7234 109,552 ,490 ,878 115,6809 110,874 ,285 ,881 116,4255 108,945 ,465 ,878 115,7447 108,846 ,398 ,879 116,4681 114,907 ,032 ,885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00035 VAR00036 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00037
116,8085 115,5957 115,7660 116,6809 116,0638 115,6383 116,2979 115,6809 115,8511 116,6809 116,6383 115,8723 116,8723 116,4043 115,7234 116,1277 116,4043 115,6809 116,1915 115,5745 116,4043 115,7660 115,3830 115,5319 115,4043
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 118,9787 115,717 10,75718
114,289 111,246 108,531 111,526 107,409 109,105 114,301 110,657 112,390 109,222 109,323 108,027 114,027 111,072 109,161 111,636 113,985 112,657 105,723 108,858 110,072 113,574 109,241 107,907 108,942
,092 ,372 ,523 ,310 ,501 ,468 ,057 ,382 ,294 ,469 ,451 ,400 ,164 ,308 ,566 ,262 ,094 ,128 ,707 ,542 ,407 ,224 ,475 ,515 ,625
N of Items 41
,884 ,879 ,877 ,880 ,877 ,878 ,885 ,879 ,881 ,878 ,878 ,879 ,882 ,880 ,877 ,881 ,884 ,885 ,873 ,877 ,879 ,881 ,878 ,877 ,876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3. Hasil Seleksi Aitem Kedua Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,900 29
VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00014 VAR00015 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00024 VAR00025
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 83,2553 82,238 ,373 ,898 83,7234 78,857 ,564 ,894 82,9574 81,042 ,556 ,895 83,5319 82,124 ,363 ,898 83,7872 81,736 ,352 ,899 83,7021 77,605 ,619 ,893 83,1489 81,782 ,417 ,897 83,8936 81,923 ,424 ,897 84,2340 81,270 ,462 ,897 83,9362 80,322 ,478 ,896 83,2553 79,586 ,457 ,897 83,1064 82,488 ,368 ,898 83,2766 80,074 ,527 ,895 84,1915 83,506 ,232 ,901 83,5745 78,815 ,526 ,895 83,1489 80,695 ,460 ,897 83,1915 81,767 ,399 ,898 83,3617 83,323 ,308 ,899
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00030 VAR00031 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00041 VAR00042
84,1915 84,1489 83,3830 83,9149 83,2340 83,7021 82,9149 83,0851 83,9149 82,8936 83,0426
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 86,4894 86,342 9,29205
81,245 81,477 79,285 82,384 80,270 77,779 80,210 79,993 81,949 79,880 78,955
N of Items
4. Hasil Setelah Diseimbangkan Case Processing Summary N % Cases Valid 47 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 47 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,901 27
29
,420 ,389 ,425 ,299 ,609 ,701 ,657 ,583 ,359 ,555 ,568
,897 ,898 ,898 ,900 ,894 ,892 ,894 ,894 ,898 ,895 ,894
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00014 VAR00015 VAR00018 VAR00019 VAR00021 VAR00022 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00031 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00041 VAR00042
78,3830 78,8511 78,0851 78,6596 78,9149 78,8298 78,2766 79,0213 79,3617 79,0638 78,3830 78,2340 78,4043 78,7021 78,2766 78,3191 78,4894 79,3191 79,2766 78,5106 78,3617 78,8298 78,0426 78,2128 79,0426 78,0213 78,1702
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 81,6170 79,937 8,94075
75,937 72,956 74,775 75,534 75,732 72,144 75,161 75,760 75,540 74,583 73,328 75,879 73,768 72,388 74,335 75,005 76,864 75,526 75,944 72,516 73,888 71,796 73,911 73,345 76,259 73,456 72,666
N of Items 27
,378 ,544 ,563 ,397 ,330 ,568 ,457 ,415 ,411 ,437 ,465 ,406 ,540 ,550 ,475 ,452 ,326 ,372 ,324 ,469 ,633 ,692 ,672 ,633 ,306 ,580 ,582
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,900 ,896 ,897 ,899 ,901 ,896 ,898 ,899 ,899 ,899 ,898 ,899 ,896 ,896 ,898 ,898 ,900 ,900 ,901 ,899 ,895 ,893 ,895 ,895 ,901 ,896 ,895
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B. STRESS KERJA 1. Aitem Awal Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,868 42
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 90,1489 70,390 ,502 ,862 90,4255 74,076 ,107 ,869 90,2340 69,488 ,702 ,859 89,9787 77,282 -,281 ,877 90,2766 71,378 ,388 ,864 90,2340 71,966 ,270 ,867 90,2128 72,475 ,230 ,867 90,1064 67,793 ,678 ,857 89,9362 70,365 ,405 ,864 90,0638 71,931 ,290 ,866 90,4894 71,081 ,394 ,864 90,3191 74,005 ,129 ,868 89,9362 69,191 ,605 ,860 90,2979 74,388 ,113 ,868
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042
90,2766 90,4468 90,4043 90,4043 90,3191 90,0213 90,2340 90,1702 90,0000 90,2128 89,8723 90,1702 89,8936 90,2553 90,1489 90,2766 90,0851 90,3617 90,2979 90,0638 89,9787 89,8298 90,3404 90,2553 90,3191 90,2340 89,9574 89,3404
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 92,3617 74,932 8,65630
71,117 71,383 72,898 69,203 72,613 70,934 69,835 71,970 69,174 73,736 70,157 70,014 70,054 68,107 71,695 72,639 72,427 70,975 74,605 69,322 68,847 72,536 69,534 74,194 73,787 72,053 70,694 78,403
N of Items 42
,466 ,431 ,184 ,593 ,266 ,360 ,654 ,269 ,535 ,143 ,452 ,564 ,464 ,703 ,316 ,267 ,203 ,429 ,027 ,581 ,564 ,164 ,577 ,052 ,101 ,352 ,402 -,525
,863 ,864 ,868 ,860 ,866 ,865 ,860 ,867 ,861 ,868 ,863 ,861 ,862 ,857 ,866 ,866 ,868 ,863 ,870 ,860 ,860 ,870 ,860 ,870 ,869 ,865 ,864 ,877
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Hasil Seleksi Aitem Pertama Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,886 40
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 84,7447 76,107 ,508 ,881 85,0213 79,978 ,108 ,887 84,8298 75,231 ,699 ,879 84,8723 77,114 ,396 ,883 84,8298 77,753 ,274 ,885 84,8085 78,463 ,215 ,886 84,7021 73,344 ,688 ,877 84,5319 76,167 ,401 ,883 84,6596 77,751 ,291 ,885 85,0851 76,949 ,386 ,883 84,9149 79,819 ,144 ,886 84,5319 74,950 ,600 ,879 84,8936 80,315 ,111 ,886 84,8723 76,940 ,462 ,882 85,0426 77,129 ,438 ,882 85,0000 78,652 ,196 ,886 85,0000 74,913 ,594 ,879 84,9149 78,601 ,249 ,885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041
84,6170 84,8298 84,7660 84,5957 84,8085 84,4681 84,7660 84,4894 84,8511 84,7447 84,8723 84,6809 84,9574 84,8936 84,6596 84,5745 84,4255 84,9362 84,8511 84,9149 84,8298 84,5532
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 86,9574 80,868 8,99265
76,546 75,623 77,835 74,942 79,419 75,733 75,835 75,690 73,825 77,281 78,592 78,222 76,737 80,445 75,099 74,424 78,206 75,235 80,173 79,775 77,796 76,383
N of Items 40
,377 ,647 ,266 ,531 ,172 ,471 ,555 ,476 ,698 ,340 ,254 ,208 ,432 ,040 ,575 ,577 ,180 ,581 ,045 ,092 ,363 ,412
,883 ,879 ,885 ,880 ,886 ,882 ,881 ,882 ,877 ,884 ,885 ,887 ,882 ,888 ,880 ,879 ,888 ,880 ,889 ,888 ,884 ,883
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3. Hasil Seleksi Aitem Kedua Case Processing Summary N % Cases
Valid Excludeda
47 0
Total 47 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
100,0 ,0 100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,906 25
VAR00001 VAR00003 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00020 VAR00021 VAR00023 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 52,9787 51,760 ,531 ,902 53,0638 51,496 ,653 ,900 53,1064 52,749 ,396 ,904 52,9362 49,800 ,669 ,899 52,7660 51,835 ,415 ,904 52,8936 53,271 ,291 ,907 53,3191 52,439 ,408 ,904 52,7660 50,922 ,606 ,900 53,1064 52,445 ,489 ,903 53,2766 53,031 ,398 ,904 53,2340 50,748 ,618 ,900 52,8511 52,216 ,383 ,905 53,0638 51,670 ,625 ,900 52,8298 51,231 ,496 ,903 52,7021 51,388 ,497 ,902 53,0000 51,739 ,549 ,901 52,7234 51,726 ,456 ,903 53,0851 49,862 ,722 ,898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
VAR00029 VAR00032 VAR00034 VAR00035 VAR00037 VAR00040 VAR00041
Mean 55,1915
52,9787 53,1915 52,8936 52,8085 53,1702 53,0638 52,7872
Scale Statistics Std. Variance Deviation 55,897
52,804 52,419 51,054 50,332 50,883 53,105 51,997
,350 ,435 ,580 ,600 ,624 ,397 ,429
,905 ,904 ,901 ,900 ,900 ,904 ,904
N of Items
7,47645
25
4. Hasil Setelah Diseimbangkan Case Processing Summary N % Cases Valid 47 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 47 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,907 24
Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
VAR00001 VAR00003 VAR00005 VAR00008 VAR00009 VAR00011 VAR00013 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00020 VAR00021 VAR00023 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00032 VAR00034 VAR00035 VAR00037 VAR00040 VAR00041
50,6809 50,7660 50,8085 50,6383 50,4681 51,0213 50,4681 50,8085 50,9787 50,9362 50,5532 50,7660 50,5319 50,4043 50,7021 50,4255 50,7872 50,6809 50,8936 50,5957 50,5106 50,8723 50,7660 50,4894
Scale Statistics Std. Mean Variance Deviation 52,8936 53,271 7,29870
49,265 49,009 50,289 47,323 49,254 49,891 48,298 49,984 50,326 48,278 49,731 49,053 48,733 48,855 49,214 49,467 47,389 50,265 49,923 48,377 47,647 48,331 50,444 49,603
,525 ,647 ,382 ,668 ,420 ,408 ,622 ,475 ,421 ,614 ,376 ,640 ,494 ,498 ,549 ,421 ,721 ,347 ,428 ,602 ,624 ,631 ,413 ,410
N of Items 24
,903 ,901 ,906 ,899 ,905 ,905 ,901 ,904 ,905 ,901 ,906 ,901 ,903 ,903 ,902 ,905 ,898 ,906 ,905 ,901 ,900 ,900 ,905 ,905
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6 Deskripsi Data Penelitian
Descriptive Statistics Minimu Maximu m m
N SK RK Valid N (listwise)
235 235
24 65
72 99
Std. Deviation
Mean 49,50 79,62
6,559 6,452
235
One-Sample Test Test Value = 67.5
t Persepsi Risiko Kecelak aan Kerja
Sig. (2tailed)
df
28,789
234
Mean Difference
,000
12,117
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
11,29
12,95
One-Sample Test Test Value = 60
t Stress Kerja
-24,546
df 234
Sig. (2tailed) ,000
Mean Difference -10,502
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -11,35
-9,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 7 Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic SK ,131 235 ,000 ,951 RK ,097 235 ,000 ,977 a. Lilliefors Significance Correction
df 235 235
Sig. ,000 ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8 Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares df SK * RK
Between Groups (Combine d) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Mean Square
F
Sig.
1302,909
29
44,928
1,051
,402
80,435
1
80,435
1,882
,172
1222,473
28
43,660
1,021
,442
8763,840 10066,74 9
205
42,750
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9 Surat Perizinan Try Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 10 Surat Perizinan Penelitian