Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri di Desa Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta ) (A Case of the Group Mandiri in the Village Girikerto Turi district of Sleman, Yogyakarta) Ade Triwahyuni*, Marina Sulistyati**, Lilis Nurlina** Universitas Padjadjaran Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363 *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian telah dilaksanakan dari tanggal 14 hingga 21 Februari 2016. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat dinamika kelompok peternak kambing perah dan tingkat keberdayaan peternak kambing perah, serta menganalisis hubungan antara dinamika kelompok dengan keberdayaan peternak kambing perah pada kelompok Mandiri di Desa Girikerto. Metode penelitian yang telah digunakan adalah survei dengan metode simple random sampling. Informan yang dipilih sebanyak 30 orang yaitu anggota di kelompok Mandiri, Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dinamika kelompok tergolong kategori tinggi, (2) keberdayaan peternak tergolong kategori cukup dan (3) terdapat hubungan antara dinamika kelompok dan keberdayaan kelompok dengan rs (0,67) yang menunjukan hubungannya cukup berarti, dan t hitung (4,79) > dari t tabel (2,048) dengan α=0,05. Kata Kunci : Kambing Perah, Dinamika Kelompok, Keberdayaan Peternak
ABSTRACT Research has been conducted from 14th until 21st February 2016. The purpose of this study was to (a) determined the level of group dynamics dairy goat farmers and level of empowerment dairy goat farmers, analyzed the relationship between the group dynamics with dairy goat farmers empowerment of Mandiri groups in Girikerto village . The research method that has been used is survey with simple random sampling method. Informants were selected as many as 30 people are members in the group Mandiri. The results showed that (a) the classified of group dynamics as high category, (b) the farmers of empowerment as enough category and (c) relationship between dynamic and empowerment groups with rs ( 0.67 ) which showed that the relationship is significant and t ( 4.79 ) > t table ( 2.048 ) with α = 0.05. Keywords : Goat Dairy , Group Dynamics , Empowerment of Farmers
1
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
PENDAHULUAN Usaha kambing perah merupakan usaha peternakan rakyat yang masih jarang dan biasanya diusahakan dalam skala kecil dan menengah serta terkonsentrasi hanya pada beberapa lokasi. Populasi kambing perah dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Di Indonesia populasi kambing perah mencapai 19.216.000 ekor. Populasi kambing perah di Provinsi Jawa Tengah sekitar 3,5 juta ekor. Saat ini di Desa Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta, populasi ternak kambing perah mencapai 10.047 ekor, maka dari itu wilayah ini merupakan salah satu sentra agribisnis kambing perah di Jawa Tengah, (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015). Pengembangan usaha kambing perah tidak lepas dari peranan kelompok tani ternak dengan mengupayakan usahanya agar mendapat nilai tambah serta efisien dalam pengelolaannya. Melalui kelompok diharapkan para peternak saling berinteraksi sehingga memberi dampak terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola sistem usaha agribisnis. Kegiatan usaha kambing perah pada kelompok di Desa Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta, tidak hanya jual beli kambing perah, tetapi sudah mulai mengolah hasil ternak (susu dan limbah) yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam kelompok ini tidak hanya para peternak, para istri peternakpun ikut membantu beternak kambing perah. Kelompok Mandiri merupakan kelompok ternak yang sudah cukup lama bergelut dalam peternakan kambing perah dan sudah menerapkan pengolahan susu serta pengolahan limbah dalam peternakannya. Dilihat dari perkembangannya Kelompok Mandiri sudah berkembang walaupun jumlah anggotanya tidak begitu banyak. Banyaknya anggota kelompok nampaknya belum tentu mempengaruhi berkembangnya suatu kelompok namun dinamika kelompoklah yang diduga mempengaruhi berkembangnya suatu kelompok serta meningkatkan keberdayaan peternak. Dinamika kelompok penting untuk dikaji karena dengan adanya hal tersebut akan membentuk kelompok yang dinamis. Kedinamisan tersebut akan ditandai pula oleh adanya tujuan yang jelas, kelengkapan struktur serta adanya fungsi tugas sebagai pengurus dan anggota yaitu sebagai informasi, kekompakan yaitu adanya keterikatan yang kuat antar anggota sehingga menganggap dirinya sebagai suatu bagian didalamnya. Terwujudnya kelompok yang dinamis dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal datang dari luar kelompok sedangkan faktor internal datang dari anggota itu sendiri yang akan menimbulkan interaksi sesama anggota, saling bertukar pendapat dan pengalaman yang nantinya akan menambah pengetahuan bagi yang lainnya.
2
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Keberdayaan peternak kambing perah merupakan tingkat berkembangnya potensi peternak dalam perannya sebagai pemelihara ternak, manajer dan individu yang otonom. Keberdayaan peternak ini dipersonifikasikan sebagai pelaku usaha tani ternak yang berkualitas (farmers) dan sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan: (1) dimilikinya kemampuan yang memadai di dalam menguasai dan melaksanakan aspek teknis dalam beternak, dan (2) dimilikinya kemampuan yang memadai di dalam pengambilan keputusan dalam rangka pencapaian
OBYEK DAN METODE 1. Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah dinamika kelompok dan Subyek dari penelitian ini adalah anggota Kelompok Mandiri di Desa Giriketo Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta.
2. Metode dan Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survei pada para anggota kelompok ternak kambing perah yang termasuk dalam Kelompok Mandiri di Desa Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kelompok dan tempat penelitian dipilih secara sengaja yaitu Kelompok Mandiri di Desa Girikerto. Pemilihan Desa Girikerto sebagai tempat penelitian didasarkan karena desa ini merupakan daerah sentra kambing perah, oleh karena itu pemilihan kelompok ternak kambing perah dipilih berdasarkan kelompok ternak yang sudah berkembang, memiliki prestasi dan memiliki tempat pengolahan hasil ternaknya sendiri.
3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling. Responden dari penelitian ini adalah para peternak kambing perah yang menjadi anggota Kelompok Mandiri. Banyaknya peternak yang menjadi responden adalah sebanyak 30 orang dari total peternak kelompok Mandiri yaitu 57 orang. Menurut Winarno (1980) Pengambilan sampel dalam penelitian yaitu jika populasi jumlahnya dibawah dari 100 maka besarnya sampel yang dipakai adalah 50% sedangkan Populasi penelitian lebih dari 100 maka sampel yang digunakan cukup 10% dari jumlah populasi. 4. Jenis dan Pengumpulan data
3
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Data yang akan digunakan pada penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang dihimpun meliputi semua aspek yang merupakan bahan pengamatan dan informasi yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data primer diperoleh langsung dari peternak kambing perah, melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner. Data sekunder pada umumnya berupa catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip di kelompok tersebut. Data ini digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian.
OPERASIONAL VARIABEL Variabel Terikat
Variabel Bebas
Dinamika Kelompok :
Keberdayaan Peternak :
1. Tujuan kelompok
1. Sebagai Manajer
2. Struktur kelompok
2. Sebagai Pemelihara Ternak
3. Fungsi tugas kelompok
3. Sebagai Individu Otonom
4. Pemeliharaan dan pembinaan kelompok 5. Kekompakan kelompok 6. Suasana kelompok 7. Keefektifan kelompok 8. Tekanan kelompok
PEMBAHASAN Dinamika Kelompok Kajian dinamika kelompok dapat dilihat dari tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pembinaaan dan pemeliharaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, efektifitas kelompok, dan tekanan kelompok yang tercantum pada Tabel 9.
4
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Tabel 9. Dinamika Kelompok Jumlah No . 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian
Tinggi
Cukup
Rendah
33,3 53,3 86,7 43,3 70,0 76,7 50,0 0,00 60,0
…… (%)….. 63,4 16,7 10,0 26,7 26,7 23,3 43,3 33,3 33,3
3,3 30,0 3,3 30,0 3,3 0,0 6,7 66,7 6,7
Tujuan kelompok Struktur kelompok Fungsi dan tugas kelompok Pembinaan dan pemeliharaan kelompok Kekompakan kelompok Suasana kelompok Efektivitas kelompok Tekanan kelompok Dinamika Kelompok
Berdasarkan Tabel 9 tingkat dinamika kelompok termasuk kategori tinggi (60%). Tingginya dinamika kelompok (60%) dilihat dari nilai kekuatan-kekuatan yang dimiliki kelompok, terutama dilihat dari penilaian responden terhadap fungsi dan tugas kelompok, kekompakan kelompok dan suasana kelompok yang memiliki nilai tinggi. Selain itu, tingginya kekuatan-kekuatan dalam dinamika kelompok karena pelaksanaan koordinasi antara ketua, pengurus dan anggota yang sudah baik sehingga informasi tersampaikan keseluruh anggota dan masih ada kegiatan rutin seperti rapat sebulan sekali yang dilaksanakan guna membahas permasalahan dan program kegiatan dalam mencapai tujuan. Keakraban di antara anggota kelompok pun sangat baik, sesama anggota saling mengenal satu sama lain, selain itu ada rasa saling menghargai, saling mempercayai dan gotongroyong dengan cara bahu membahu saat ada anggota yang kesulitan. Responden yang menilai dinamika kelompok tergolong cukup (33,3%) ini karena dilihat dari penilaian responden terhadap tujuan kelompok dan efektifitas kelompok, sebagian responden menilai cukup. Responden menganggap bahwa tujuan dari kelompok sebagian sama dengan tujuan anggota. Selain itu banyak tujuan dari kelompok yang masih dalam proses pencapaian sehingga para anggota harus lebih giat lagi agar tujuan kelompok itu tercapai. Sebagian kecil responden yang menilai dinamika tergolong rendah (6,7%) pada kategori ini disebabkan oleh rendahnya penilaian terhadap struktur kelompok, pembinaan dan pemeliharaan kelompok (30,0%) dan tekanan kelompok (66,7%). Dalam struktur kelompok mungkin banyak anggota yang mengetahui adanya struktur kelompok dan tugas-tugasnya namun cukup banyak juga yang tidak mengetahui adanya struktur kelompok
5
dan tidak mengetahui tugas mereka yang
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
sebenarnya, walaupun pembagian tugasnya sudah jelas sesuai perannya. Pembinaan dan pemeliharaan mungkin dikarenakan belum semua anggota berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh kelompok misalnya pelatihan mengenai pembuatan pupuk organik cair dan padat, pelatihan pembuatan silase, terbatasnya anggota baru yang masuk dalam kelompok, serta kurang pengetahuan anggota terhadap norma kelompok dan hamper tidak ada tekanan atau beban yang dirasakan anggota kelompok, karena menurut mereka aturan yang ada sudah merupakan kesepakatan bersama sehingga tekanan kelompok tersebut termasuk rendah. Menurut Andarwati (2012) dalam menilai kedinamisan kelompok perlu mengeksplorasi segala kekuatan-kekuatan yang ada, sehingga dapat menentukan perilaku kelompok dan perilaku anggota untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan unsur-unsur kekuatan tersebut diharapkan dapat diketahui faktor yang harus diciptakan, terutama yang ada dalam kelompok sehingga dinamika kelompok dapat terwujud. Keberdayaan Peternak Keberdayaan anggota sebagai peternak kambing perah adalah tingkat berkembangnya potensi peternak dalam perannya sebagai manajer usahatani, pemelihara ternak, dan individu yang otonom sehingga dapat menjadi sejatinya peternak kambing perah (famers). Keragaan keberdayaan peternak kambing perah ditampilkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Keberdayaan Peternak Kambing Perah No .
Uraian
Jumlah Tinggi
Cukup
Rendah
….. ( % ) …. 1 2
Keberdayaan peternak sebagai pemelihara ternak Keberdayaan peternak sebagai manajer
3
Keberdayaan sebagai individu otonom Keberdayaan Peternak
46,7
43,3
10,0
6,7
53,3
40,0
40
56,7
3,3
30,0
53,3
16,7
Tabel 11 menunjukkan bahwa keberdayaan peternak secara keseluruhan pada kategori cukup (53,3%) karena sebagian besar responden menilai keberdayaan peternak sebagai manajer dan
6
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
individu otonom cukup sedangkan menilai keberdayaan peternak sebagai pemelihara ternak tinggi. Keberdayaan peternak sebagai pemelihara ternak tinggi karena sebagian besar responden mengetahui dan menerapkan ciri-ciri bibit yang unggul seperti tubuh kambing tegap, sehat, bulu tebal dll (Sutama, 2007), perkawinan yang dilakukan masih kawin alam secara inbreeding seharusnya itu sudah tidak boleh dilakukan perkawinan yang harusnya dilakukan yaitu secara crossbreeding, pembuatan kandang yang dibuat yaitu kandang panggung dan dibangun menggunakan bahan yang kuat tetapi ukuran-ukuran ideal kandang menurut teori belum diterapkan oleh peternak,pemberian pakan pun masih belum sesuai bobot badan kambing, pakan diberikan sampai sekenyangnya kambing, yang seharusnya sesuai teori yaitu 10% dari bobot badan (Sutama, 2007) dan dalam menangani kesehatan ternaknya para peternak secara umum mengetahui penyakit yang menyerang ternaknya dan cara mengobati para peternak pun masih secara tradisional. Keberdayaan peternak sebagai manajer cukup karena sebagian besar responden dapat merinci tujuan usaha seperti menambah populasi tiap tahun dan mengatur biaya produksi yang dikeluarkan peternak untuk membeli pakan ternak, menyusun prioritas usaha seperti meningkatkan produksi susu atau memperbanyak anakan untuk penjualan dan dalam pengembangan aspek belajar beternak sebagian besar responden merasa pengetahuan dan pengalaman beternak sebelum dan setelah masuk kelompok mengalami peningkatan. Keberdayaan peternak sebagai individu otonom pada kategori cukup, sebagian besar responden dapat mengetahui hak-haknya sebagai anggota dan menggunakan hak tersebut.
Hubungan Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman (rs) hubungan antara dinamika kelompok dengan keberdayaan peternak menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,67. Menguji signifikan rs dapat diketahui t (hitung) yang didapat sebesar 4,79, dari t tabel diperoleh data bahwa untuk N= 28 (atau df= N-2= 30-2= 28) pada taraf nyata 5% diperoleh nilai t (tabel) adalah 2,048 sehingga terlihat t (hitung) > dari t (table). Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan aturan Guillford (1998) hubungan antara kedua variabel dengan rs = 0,67 yang berada pada kisaran 0,40 ≤ rs < 0,70 . Hasil tersebut dikategorikan hubungan tingkat dinamika kelompok dengan tingkat keberdayaan peternak kambing perah cukup berarti. Nilai korelasi cukup berarti tersebut dapat menunjukkan bahwa antara dinamika kelompok dan keberdayaan peternak saling berhubungan satu sama lain. Nilai korelasi 0,67, menujukkan hubungan antara dinamika
7
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
kelompok dan keberdayaan peternak sebesar 67% sedangkan sisanya yaitu 33% nya dari variabel lain yang tidak diteliti. Maka dari itu dengan meningkatkan dinamika kelompok dapat meningkatkan keberdayaan peternak pula.. Berdasarkan indikator-indikator dari variabel dinamika kelompok pada Tabel 9 menunjukkan bahwa indikator-indikator yang menunjang variabel tersebut secara berurutan adalah tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pembinaan dan pemeliharaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, efektivitas kelompok, dan tekanan kelompok. Hal tersebut memberikan suatu indikasi bahwa variabel dinamika kelompok lebih dominan ditentukan oleh fungsi dan tugas kelompok, suasana kelompok dan kekompakan kelompok dibandingkan dengan indikator dinamika kelompok yang lainnya. Karakteristik tersebut yang diduga dominan mempengaruhi keberdayaan peternak. Tingginya fungsi tugas kelompok, suasana kelompok dan kekompakan kelompok diduga menjadi penyebab tingginya keberdayaan peternak kambing perah. Fungsi tugas kelompok baik sehingga informasi dan koordinasi dalam kelompok juga baik mengakibatkan para peternak selalu mendapatkan informasi dengan jelas. Selain itu adanya saling bertukar pikiran antar anggota sehingga pengetahuan anggota menjadi bertambah seperti dari cara beternak, menjadi peternak yang baik, belajar merinci usaha dan mengenal hak-hak peternak sebagai anggota sehingga meningkatkan keberdayaan peternak. Kekompakan anggota yang memiliki rasa memiliki kelompok yang tinggi, selalu hadir saat rapat rutin dan selalu terlibat dalam kegiatan kelompok membuat para anggota semakin giat dalam memajukan kelompok, sehingga keberdayaan peternak di kelompok Mandiri ini cukup baik. Suasana kelompok dengan adanya saling percaya, menerima sesama anggota, saling menghargai dan akrab sesama anggota, membuat para anggota kelompok nyaman sehingga timbulah interaksi yang menyebabkan saling bertukarnya ilmu dan pengalaman sesama anggota.
8
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dinamika kelompok pada Kelompok Mandiri termasuk kategori tinggi (60%) khususnya pada fungsi tugas kelompok, kekompakan kelompok, dan suasana kelompok.
2.
Keberdayaan peternak pada Kelompok Mandiri termasuk kategori cukup (53,3%) .
3.
Terdapatnya hubungan yang cukup berarti antara dinamika kelompok dan keberdayaan peternak dengan rs (0,67) dan t hitung (4,79) > dari t tabel (2,048) dengan α=0,05 artinya jika dinamika kelompok baik maka keberdayaan peternak juga baik.
Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan maka saran yang dapat diajukan yaitu: 1.
Peternak harus lebih meningkatkan penerapan panca usaha ternak sesuai dengan pengetahuan yang sudah didapat.
2.
Frekuensi pelatihan atau penyuluhan bagi peternak harus lebih sering dan rutin agar pengetahuan peternak bertambah dan semakin menguasai di bidang peternakan.
DAFTAR PUSTAKA Andarwati Siti, Budi Guntoro, F. Trisakti Haryadi dan Endang Sulastri. 2012. Dinamika Kelompok Peternak Sapi Potong Binaan Universitas Gadjah Mada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sains Peternakan Vol. 10 (1), Maret 2012: 39-46 ISSN 1693-8828 Ditjennak.
2011. Ternak Ettawa Dongkrak http://ditjennak.pertanian.go.id.
Penghasilan,
Lestarikan
Lingkungan.
, 2014, Kambing Perah Berkembang tapi Minim Dat. http://ditjennak.pertanian.go.id. Sutama I ketut. 2007. Petunjuk teknis berternak kambing perah. Badan Litbang Pertanian.Edisi 1925 Oktober 2011 No. 3427Tahun XLII.
9
Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak … Ade Triwahyuni