Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
PERAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK PETERNAK ITIK (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang)
THE ROLE OF EXTENSION WORKER IN DEVELOPING DUCK’S FARMERS GROUP DYNAMICS (Case on Duck Farmers Group in Padamulya Village Cipunagara District Subang Regency) Cindi Febrianti*, Marina Sulistyati** dan Syahirul Alim** *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015 ** Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Jawa Barat tanggal 03 Januari 2015 sampai dengan 03 Februari 2015. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik, (2) tingkat dinamika kelompok peternak itik, dan (3) hubungan peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan responden peternak itik anggota kelompok ternak itik Sri Jaya Mulya yang mendapatkan program kegiatan penyuluhan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara terhadap 25 anggota kelompok peternak itik dan data sekunder diperoleh dari buku kegiatan kelompok, studi pustaka dan penyuluh lapangan yang bertugas di Desa Padamulya. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan diinterpretasikan menggunakan aturan Guilford. Hasil penelitian menunjukan : (1) Tingkat Peran Penyuluh peternak itik di Desa Padamulya dikategorikan tinggi, (2) Tingkat dinamika kelompok peternak itik di Desa Padamulya dikategorikan tinggi, (3) Terdapat hubungan yang cukup berarti antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik, dengan nilai koefisien korelasi rs = 0,668. Kata Kunci : Peran Penyuluh, Dinamika Kelompok, Itik
ABSTRACT This research has been carried out in Padamulya Village, Cipunagara District, Subang Regency West Java from 3rd January 2015 to 3rd February 2015. The objectives of the research were to know about : (1) the role of extension worker in developing duck farmers group, (2) the level of dynamics of duck farmers group, and (3) the relation between the role of extension worker and the dynamics of duck farmers group. This research used census method with total of the respondents was 25 farmers from Sri Jaya Mulya Group who get extension program. The primary data collected with interview of 25 members of the duck farmers group, and the secondary data was taken from the report of group activities and extension worker report in Padamulya Village. These data analyzed by Rank Spearman’s correlation and interpreted by Guilford’s rule. The result of the research indicated that : (1) the level of extension worker’s role was categorized high, (2) the level of the duck farmer dynamics in Padamulya Village was categorized high, and (3) there was a positive and
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
moderate corelation between the role extension worker role and dynamics of duck farmers group, with correlation value rs = 0,668. Keyword: Extension worker Role, Dynamics of Group, Duck
PENDAHULUAN Usaha budidaya ternak itik memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Subang (2012) tercatat bahwa Kabupaten Subang merupakan salah satu sentra peternakan itik di Jawa Barat, dengan populasi 539.936 ekor itik pada tahun 2012 dan jumlah itu masih jauh dari potensi pasar untuk konsumsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta mencapai 44.000 ton telur itik dan 4,3 juta ekor DOD per tahun. Peningkatan usaha peternakan, akan sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia peternak sebagai pelaku utama dari kegiatan peternakan, salah satu cara untuk mendorong dan menumbuh kembangkan usaha peternakan yang ada menjadi berkualitas, produktif dan berdaya saing adalah dengan membentuk kelompok peternak. Keberhasilan usaha peternakan itik dapat didukung oleh : (1) Kelompok peternak yang dinamis; (2) pengetahuan dasar dan keterampilan peternak yang cukup; dan (3) manajemen usaha yang baik. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam beternak, ada lima hal yang harus diperhatikan yaitu apa yang harus dihasilkan, cara produksi mana yang digunakan, berapa banyak telur yang dihasilkan, bagaimana bila harus membeli dan menjual serta dimana harus membeli dan menjual bibit (Bishop dan Toussant, 1979). Sumberdaya peternak yang berkualitas dapat tercapai bila disertai dengan adanya kelompok yang dinamis, yaitu kelompok yang bergerak, aktif, dan efisien dalam mencapai tujuannya. Terwujudnya kelompok yang dinamis dapat dipengaruhi oleh faktor internal dilihat dari dinamika kelompok itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah adanya peran penyuluh dilapangan yaitu peran penyuluh sebagai fasilitator, motivator, dan katalisator di dalam mendorong meningkatkan dinamika kelompok peternak itik. Penyuluhan sebagai suatu sistem pendidikan informal untuk para petani/nelayan dan keluarganya dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat (Padmanagara, 1972 dalam Suriatna, 1987). Penyuluhan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang diberikan kepada petani atau peternak yang bertujuan untuk merubah perilaku dalam usahanya. Penyuluh adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada petani/peternak agar mau mengubah
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
cara berpikir, bekerja dan cara hidupnya yang lama dengan cara-cara yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi terbaru (BBPT, 2013). Dalam perkembangannya, peran penyuluh tidak hanya terbatas pada fungsi menyampaikan inovasi dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Akan tetapi, harus mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga penyuluhan yang diwakilinya dengan masyarakat sasaran, baik dalam hal menyampaikan inovasi atau kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat sasaran, maupun untuk menyampaikan umpan balik atau tanggapan masyarakat kepada pemerintah atau lembaga penyuluhan yang bersangkutan. Sebab hanya dengan menempatkan diri pada kedudukan atau posisi seperti itulah akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik (Mardikanto, 1991). Peran penyuluh adalah tingkat peran yang dilakukan oleh penyuluh dalam fungsinya sebagai agen pembaharu atau pengubah, terutama didalam mendorong dinamisnya kelompok, yang meliputi : (1) Peran penyuluh sebagai fasilitator; (2) Peran penyuluh sebagai motivator; dan (3) Peran penyuluh sebagai katalisator. Peran penyuluh sebagai fasilitator adalah peranan penyuluh dalam memfasilitasi kelompok sehingga memiliki kelengkapan struktur, rencana kegiatan, sarana dan sumber informasi yang memadai. Peran penyuluh sebagai motivator adalah peranan penyuluh dalam memberikan dorongan pada kelompok untuk mengadakan pertemuan berkala, munculnya kader kepemimpinan dan keberanian berpendapat. Peran penyuluh sebagai katalisator adalah peranan penyuluh dalam membantu mempercepat proses pengambilan keputusan dan pengembangan kerjasama di kelompok (Yunasaf, 2008). Kelompok merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih orangorang yang mengadaan interaksi secara intensif dan teratur, sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan tersebut (Gerungan, 1978). Peternakan yang berbasis kelompok ternak sangat berguna bagi pengembangan pembangunan peternakan dimasa depan karena berbagai kemudahan akan diperoleh dengan cara berkelompok, namun basis dari pembentukan kelompok tersebut harus atas dasar keinginan bersama anggota kelompok melalui musyawarah dan mufakat. Nilai positif yang akan didapatkan dari kelompok adalah terbentuknya kelompok yang difasilitasi atau didanai oleh institusi yang terkait dengan program atau kegiatan.
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
Menurut Yunasaf (2008) dinamika kelompok peternak adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam kelompok yang menentukan dan mempengaruhi perilaku kelompok dan anggota-anggotanya dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif. Analisis dinamika kelompok dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap segala sesuatu yang akan berpengaruh terhadap perilaku anggota-anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. Dinamika kelompok itu sendiri diwujudkan oleh unsur-unsur yang menyebabkan kelompok hidup dan bergerak aktif dan efektif dalam mencapai tujuannya. Unsur-unsur atau dimensi-dimensi dalam dinamika kelompok tersebut yaitu : (1) tujuan kelompok; (2) struktur kelompok; (3) fungsi tugas kelompok; (4) pembinaan dan pemeliharaan kelompok; (5) kekompakan kelompok; (6) suasana kelompok; (7) tekanan kelompok; dan (8) efektivitas kelompok (Huraerah dan Purwanto, 2005). Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik, mengkaji tingkat dinamika kelompok peternak itik dan mengkaji keeratan hubungan antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Metode Penelitian Objek penelitian yang diteliti adalah peternak anggota kelompok usaha tani ternak itik Sri Jaya Mulya di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus, yaitu mengambil seluruh anggota populasi (peternak itik) Sri Jaya Mulya yang ada di Desa Padamulya. Tempat penelitian dipilih secara Purposive yaitu di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah peternak yang merupakan anggota kelompok tani ternak itik Sri Jaya Mulya yang mendapatkan program kegiatan penyuluhan di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Kelompok tani ternak itik Sri Jaya Mulya dipilih karena merupakan kelompok ternak itik yang masih aktif dan terorganisir, serta mendapatkan program kegiatan penyuluhan secara berkala dari dinas peternakan setempat. Data diperoleh dengan teknik wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, data primer
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara kepada 25 orang anggota kelompok dan data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan daerah, buku kegiatan kelompok, penyuluh yang bertugas dilapangan, studi perpustakaan dan internet.
Analisis Data Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independent variabel) adalah peran penyuluh peternak itik (Xi). Variabel terikat (dependent variabel adalah dinamika kelompok peternak itik (Yi). Cara pengukuran dari variabel bebas (Peran Penyuluh) dan variabel terikat (Dinamika Kelompok) menggunakan skala ordinal. Kedua variabel diukur dengan menjumlahkan skor dari seluruh komponen yang tergabung pada variabel-variabel tersebut. Pengukuran dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut mengacu pada skala likret, dengan memberikan alternatif tiga jawaban. Ukuran skala ordinal tersebut adalah 3, 2, 1 yang menunjukkan nilai kualitatif tinggi, sedang dan rendah. Nilai peran penyuluh (Xi) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden atas pertanyaan yang dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dikategorikan berdasarkan kelas interval, terdapat 20 pertanyaan yang mewakili variabel (Xi). Nilai dinamika kelompok (Yi) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden atas pertanyaan yang dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan yang dikategorikan berdasarkan kelas interval, terdapat 35 pertanyaan yang mewakili variabel (Yi). Menurut Sudjana (2005), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Panjang kelas Interval
=
Batas atas kelas
= Jumlah pertanyaan dikali 3
Batas bawah kelas
= Jumlah pertanyaan dikali 1
Rentang
= Batas atas kelas – Batas bawah kelas
Banyak kelas interval adalah tiga kategori kelas. Guna menambah ketelitian data yang diperoleh, maka skor tertinggi ditambahkan 0,5 dan terendah dikurangi 0,5. Kategori kelas interval untuk peran penyuluh adalah : 20,00 – 33,67
: Peran penyuluh rendah
> 33,67 – 47,34
: Peran penyuluh sedang
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
> 47,34
: Peran penyuluh tinggi
Kategori kelas interval untuk dinamika kelompok adalah : 35,00 – 58,67
: Dinamika kelompok peternak rendah
> 58,67 – 82,34
: Dinamika kelompok peternak sedang
> 82,34
: Dinamika kelompok peternak tinggi
Pengolahan data yang di dapatkan dilapangan dilakukan secara deskriptif. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dilakukan dengan menghitung jumlah skor dari variabel peran penyuluh (X) dengan variabel dinamika kelompok (Y). Perhitungan korelasi antara dua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistics 21. Perhitungan korelasi keeratan antara dua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan perhitungan analisis statistik non parametrik korelasi Rank Spearman (Siegel, 1997). Hipotesis yang di ajukan : Ho :
Tidak terdapat hubungan positif antara peran penyuluh dengan tingkat dinamika kelompok peternak itik
H1 :
Terdapat hubungan positif antara peran penyuluh dengan tingkat dinamika kelompok peternak itik Hasil uji rank spearman diinterpretasikan menggunakan aturan Guilford, aturan
Guilford membagi nilai rasio korelasi ke dalam beberapa tingkatan sebagai berikut (Guilford, 1956 dalam Setiawan, 2009) : rs < 0,20
: korelasi sedikit; hubungan hampir diabaikan
0,20 - 0,40
: korelasi rendah; hubungan rendah tapi pasti
0,40 - 0,70
: korelasi sedang; hubungan cukup berarti
0,70 - 0,90
: korelasi tinggi; hubungan kuat
0,90 - 1,00
: korelasi sangat tinggi; hubungan yang sangat diandalkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran Penyuluh Menurut Yunasaf, 2005 mengungkapkan bahwa peran penyuluh adalah tingkat peran yang dilakukan oleh penyuluh dalam fungsinya sebagai agen pembaharu atau pengubah, terutama didalam mendorong dinamisnya kelompok. Peran penyuluh diukur dengan cara
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
mengetahui jumlah skor dari tiga komponen dimensinya. Penilaian peran penyuluh meliputi peran penyuluh sebagai fasilitator, peran penyuluh sebagai motivator dan peran penyuluh sebagai katalisator. Penilaian responden dibedakan dalam tiga kelas kategori yaitu : (1) Peran penyuluh rendah, (2) Peran penyuluh sedang dan (3) Peran penyuluh tinggi. Tingkat peran penyuluh peternak itik secara umum disajikan ada Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Peran Penyuluh Kategori
Responden Jumlah (orang)
%
Tinggi
17
68
Sedang
8
32
Rendah
0
0
25
100
Total
Data Tabel 11 menunjukkan bahwa, sebagian besar responden menilai peran penyuluh pada ketegori tinggi (68 persen), artinya bahwa peran penyuluh sebagai fasilitator, motivator dan katalisator telah dijalankan oleh penyuluh dengan baik dalam fungsi meyampaikan informasi dan inovasi sebagai agen pembaharu atau pengubah bagi peternak dan kelompok ternak. Tingginya peran penyuluh peternak ini dapat dilihat dari peran penyuluh sebagai fasilitator yang dikategorikan tinggi (80 persen) dalam memfasilitasi penyempurna struktur kelompok, memfasilitasi komunikasi dengan sumber informasi dan teknologi, memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan kelompok dan memfasilitasi pengembangan sarana kelompok. Peran penyuluh sebagai katalisator yang dikategorikan tinggi (60 persen) dalam mendorong adanya
pertemuan
berkala
dan
berkelanjutan,
mendorong
pengembangan
kader
kepemimpinan, dan mendorong pengembangan kemampuan mengemukakan pendapat. Peran tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh penyuluh. Disisi lain peran penyuluh sebagai motivator yang dikategorikan sedang (64 persen) dalam memberikan kesempatan menjalin komunikasi kelompok dengan anggota, memberikan kesempatan adanya pelatihan, dan memberikan kesempatan dalam kerjasama anggota dengan pihak luar. Hal ini menjadikan penyuluh harus terus berusaha untuk memberikan dorongan kepada kelompok dan peternak dalam kondisi apapun. Penyuluh saat ini diharapkan tidak hanya sebagai penyedia atau penyampai teknologi informasi semata (desiminator teknologi
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
dan informasi), tetapi lebih diperlukan sebagai motivator, dinamisator, fasilitator (Tjitropranoto, 2003 dalam Yunasaf, 2008).
Dinamika Kelompok Yunasaf (1995), menyatakan bahwa dinamika mengandung makna gerak, sedangkan kelompok diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dicirikan oleh adanya interaksi yang kontinyu dan relatif lama, kesadaran sebagai bagian dari anggota kelompok, kesepakatan bersama (norma yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan, atau kepentingan yang ingin dicapai) dan struktur hubungan (hubungan-hubungan antar peran, norma, tugas serta hak dan kewajiban). Dinamika kelompok diamati melalui penilaian responden terhadap 8 dimensinya, yang diukur dengan cara mengetahui jumlah skor nilai dari komponen dimensinya. meliputi : (1) tujuan kelompok, (2) struktur kelompok, (3) fungsi tugas kelompok, (4) pembinaan dan pemeliharaan kelompok, (5) kekompakan kelompok, (6) suasana kelompok, (7) tekanan kelompok, dan (8) efektivitas kelompok (Huraerah dan Purwanto, 2005). Penilaian responden dibedakan dalam tiga kelas kategori yaitu (1) dinamika kelompok peternak rendah, (2) dinamika kelompok peternak sedang, dan (3) dinamika kelompok peternak tinggi. Tingkat dinamika kelompok secara umum disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dinamika Kelompok No
Uraian
Penilaian Responden Tinggi
Sedang
Rendah
................. % ................... 1
Tujuan Kelompok
32
68
0
2
Struktur Kelompok
64
36
0
3
Fungsi Tugas Kelompok
76
24
0
4
Pembinaan dan Pemeliharaan Kelompok
48
52
0
5
Kekompakan Kelompok
56
44
0
6
Suasana Kelompok
60
40
0
7
Tekanan Kelompok
36
36
28
8
Efektivitas Kelompok
8
56
36
Dinamika Kelompok
56
44
0
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
Data Tabel 2 menunjukan bahwa, penilaian responden terhadap dinamika kelompok ternak pada kategori tinggi (56 persen), artinya bahwa kelompok telah menjalankan tugasnya dengan baik, didalamnya terjadi proses interaksi dengan baik sehingga kelompok dapat bergerak, aktif, dan efektif untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat diketahui dari struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok yang tergolong pada kategori tinggi. Sedangkan tujuan kelompok, pembinaan dan pemeliharaan kelompok, tekanan kelompok, efektivitas kelompok yang tergolong kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika kelompok peternak itik dinilai sudah cukup baik dan kelompok masih mampu dalam meningkatkan dinamika yang sudah dicapai hingga saat ini sehingga akan didapat tujuan secara efektif. Menurut Yunasaf (1991) bahwa dinamika kelompok peternak merupakan kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam kelompok yang menentukan dan mempengaruhi perilaku kelompok dan anggota-anggotanya dalam pencapaian tujuan secara efektif.
Hubungan Peran Penyuluh dengan Dinamika Kelompok Peternak Itik Keeratan hubungan antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik dilakukan dengan uji statistik nonparametrik dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, koefisien Rank Spearman (rs) peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar rs 0,668. Berdasarkan aturan Guilford, hubungan tersebut berada pada kisaran 0,40 - 0,70 yang bermakna terdapat hubungan positif yang cukup berarti. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dan semakin baik peran dari seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya, maka semakin meningkat dinamika kelompok dalam menjalankan kegiatan dan usaha ternaknya. Adanya hubungan yang cukup berarti tersebut dikarenakan, penyuluh telah menjalankan perannya dengan cukup baik terlihat dari peran penyuluh sebagai fasilitator tergolong tinggi dimana terbentuknya kelengkapan struktur kelompok, memudahkan komunikasi dengan dinas terkait, penyusunan rencana kegiatan, adanya beberapa sarana yang dimiliki kelompok. Peran penyuluh sebagai katalisator tergolong tinggi, memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dengan penyuluh dan adanya kerjasama dengan pihak luar. Hal lainnya karena penyuluh memiliki pengalaman cukup lama dalam melakukan penyuluhan di bidang pertanian dan peternakan dan merupakan satu-satunya penyuluh di desa tersebut
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
sejak tahun 1981. Akan tetapi penyuluh masih kurang dalam memberikan motivasi pada peternak untuk mengadakan pertemuan berkala dan berkelanjutan yang baru dilakukan sebulan sekali atau ketika terjadi kendala dalam usahanya serta masih kurang dalam mengembangkan kader kepemimpinan dan kemampuan mengemukakan pendapat, sehingga anggota kurang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan tidak terlalu banyak anggota yang mampu mengeluarkan pendapat atau aspirasinya bagi kemajuan kelompok maupun usahanya. Hal lain yang menyebabkan hubungan cukup berarti karena kelompok telah menjalankan tugasnya dengan baik dimana kelompok memiliki struktur organisasi yang lengkap dan berusaha menjalankan perannya dengan baik, adanya tempat pembelajaran penetasan telur yang dapat digunakan oleh anggota maupun masyarakat umum, tersedianya sarana informasi, sudah berfungsi sebagai sarana penyalur hasil produksi seperti telur dan DOD, adanya kerjasama yang baik didalam kelompok yang melakukan musyawarah ketika terjadi kendala dalam usahanya, adanya suasana yang baik dalam kelompok karena masih merupakan anggota keluarga, saudara dan tetangga disekitar. Akan tetapi saat ini kelompok masih belum memiliki tujuan yang terlulis untuk mencapai efektivitas usaha, belum adanya norma atau aturan-aturan yang mengikat bagi anggotanya sehingga tidak ada hukuman bagi anggota yang melakukan kesalahan, belum adanya tuntutan dari konsumen agar kelompok menjual produknya secara rutin dan lebih baik lagi dalam kualitasnya, dan kelompok masih belum efektif karena belum sesuai antara produktivitas ternak dan penghasilan yang diperoleh dengan tenaga kerja dan modal yang dikeluarkan. Kelompok Peternak itik Sri Jaya Mulya didirikan pada tanggal 15 Maret 2007 di Kampung Babakan Dangdeur Desa RT 26 RW 07 Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang. Berdasarkan surat keputusan kepala desa Padamulya Nomor: 521.13/233/2007. Kegiatan utama adalah dibidang penetasan itik dan pemeliharaan itik petelur. Penetasan itik yang dilakukan dengan menggunakan mesin penetasan yang diproduksi sendiri oleh kelompok sebanyak 36 unit dengan kapasitas 800 butir telur itik dan 10 unit dengan kapasitas 1.250 butir telur itik dengan presentasi daya tetas telur 60-70%. Jenis itik yang dipelihara merupakan itik tegal dengan rata-rata populasi bagi peternak untuk usaha sampingan atau skala kecil adalah 20-50 ekor itik, sedangkan pada peternak skala cukup besar atau sebagai usaha pokok adalah 200-1000 ekor itik.
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
Kegiatan penyuluhan di kelompok ini sejak tahun 2009 yang tergabung pada Gapoktan Barokah. Metode penyuluhan yang diterapkan dalam penyuluhan di kelompok Sri Jaya Mulya adalah secara langsung melalui pendekatan individu yaitu dengan melakukan kunjungan rumah atau usaha tani ketempat peternak dan pendekatan kelompok yaitu dengan melakukan pelatihan, temu wicara antara pemerintah dengan kelompok dalam rangka bertukar informasi mengenai kebijakan/program pemerintah dalam pembangunan pertanian dan melakukan perlombaan kelompok. Materi penyuluhan yang telah diberikan kepada kelompok dari penyuluh maupun dari dinas terkait seperti pembentukan tim biosecurity, peningkatan produktifitas ternak dengan cara melakukan inseminasi buatan pada itik, mengenai perlombaan kelompok dan lain-lain
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tingkat peran penyuluh dalam membina kelompok peternak itik di daerah penelitian termasuk kedalam kategori tinggi (68 persen). Hal ini terlihat pada dimensi-dimensi dalam peran penyuluh yang dikategorikan tinggi yaitu peran penyuluh sebagai fasilitator dan peran penyuluh sebagai katalisator. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh sudah dapat menjalankan perannya dengan baik, karena saat ini penyuluh tidak hanya cukup sebagai penyedia atau penyampai teknologi informasi semata, akan tetapi lebih diperlukan sebagai Fasilitator, Motivator dan Katalisator.
2.
Tingkat dinamika kelompok peternak itik di daerah penelitian termasuk kedalam kategori tinggi (56 persen). Hal ini terlihat pada dimensi-dimensi dalam dinamika kelompok yang rata-rata di kategorikan tinggi yaitu struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, kekompakan kelompok, dan suasana kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika kelompok peternak ini sudah berjalan dengan cukup baik dan
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
kelompok masih mampu meningkatkan dinamika yang sudah dicapai hingga saat ini, sehingga akan didapat tujuan secara efektif. 3.
Terdapat hubungan positif yang cukup berarti antara peran penyuluh dengan dinamika kelompok peternak itik, dengan koefisien korelasi rank spearman (rs) sebesar 0,668. Hubungan ini menunjukan bahwa, semakin tinggi dan semakin baik peran dari seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya, maka semakin meningkat dinamika kelompok dalam menjalankan kegiatan dan usaha ternaknnya.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1.
Frekuensi penyuluhan yang ada harus lebih ditingkatkan lagi di dalam membina kelompok ternak. Hal ini karena kelompok tersebut yang masih tergolong baru sehingga masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari penyuluh maupun dinas terkait.
2.
Untuk menjaga dan meningkatkan dinamika kelompok yang sudah ada. Sebaiknya tujuan dari kelompok harus dibuat secara tertulis sehngga lebih jelas dan terukur dalam visi dan misi yang akan dicapai.
3.
Peternak diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam dalam manajemen usaha ternak itik kearah yang lebih baik lagi. Serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produk (DOD dan tekur) yang dihasilkan lebih baik lagi.
UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen Fakultas Peternakan terutama kepada Dr. Ir. Marina Sulistyati, M.S dan Syahirul Alim, S.Pt., M.Si. Sebagai dosen pembimbing atas ilmu, waktu, kesabaran dan keteladanan yang telah diberikan selama ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan saudaraku, para
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
peternak itik di Desa Padamulya Kelompok Tani Ternak Itik Sri Jaya Mulya serta kepada sahabat yang telah membantu dan mendoakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga Allah merahmati langkah yang kita ayunkan dalam jalan kebaikan dan kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Konsumsi pangan Tahun 2012. Pusat Data dan Sistem Pertanian. Sekertariat Jendral. Kementrian Pertanian. Bishop, C.E. dan W. D. Toussaint. 1979. Pengantar Analisis Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta. Dinas Peternakan Kabupaten Subang. 2012. Kelompok Tani Ternak Itik. Subang. Gerungan, W.A. 1978. Psychology Sosial. Eresco. Bandung. Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw Hill. 145 dalam Setiawan, Nugraha. 2009. Interpretasi nilai koefisien Korelasi menurut Guilford (1956). (online) http://nugrahasetiawan.blogspot.com/2009/04/interpretasi-nilai-koefien-korelasi.html (diakses 27 Desember 2014, jam 18:50 WIB). Mardikanto, Totok. 1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Siegel, S. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia. Jakarta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung. Huraerah dan Purwanto. 2005. Dinamika Kelompok. Refika Aditama. Bandung Suriatna, Sumardi. 1987. Metode Penyuluhan Pertanian. PT. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta. Yunasaf, Unang. 1995. Organisasi Sosial dan Kepemimpinan Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan. Jurusan Sosial Ekonom Peternakan, Universitas Padjadjaran. Bandung. 2008. Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah dan Keberdayaan Anggotanya. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik ................................... Cindi Febrianti
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
: Cindi Febrianti
NPM
: 200110110274
Judul Skripsi : Peran Penyuluh Dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Peternak Itik (Kasus Pada Kelompok Peternak Itik Di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang) Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini. Dibuat di Jatinangor, 1 Juli 2015 Penulis,
(Cindi Febrianti) Mengetahui, Pembimbing Utama,
(Dr. Ir. Marina Sulistyati, MS) Pembimbing Anggota,
(Syahirul Alim, S.Pt., M.Si )