Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
INTERVENSI Masuknya pihak ke-3 dalam perkara yang sedang diperiksa di Pengadilan. Ada 3 jenis Intervensi :
Tussenkomst
(menengahi) Voeging (menyertai) Vrijwaring (ditarik sbg penjamin) Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Bentuk Intervensi
Inisitatif dari
Untuk Kepentingan
Cara
Tussenkomst
Intervenient
Diri sendiri
Mengajukan gugatan intervensi kepada hakim
Voeging
Intervenient
Salah satu, Penggugat atau Tergugat
Mengajukan gugatan intervensi kepada hakim
Vrijwaring
Tergugat
Tergugat
Tergugat memohon kepada Hakim agar Pihak ke-3 dimasukan sebagai penjamin yang ikut bertanggungjawab
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
REPLIK - DUPLIK
REPLIK : diajukan oleh Penggugat setelah Tergugat mengajukan Jawaban, untuk menanggapi jawaban tsb. DUPLIK : diajukan oleh Tergugat untuk menanggapi REPLIK yang diajukan oleh Penggugat.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
PROVISI Putusan sementara yang berisi tindakan sementara menunggu sampai Putusan akhir mengenai pokok perkara dijatuhkan. Putusan provisi tidak boleh mengenai pokok perkara, namun hanya terbatas mengenai tindakan sementara berupa larangan melanjutkan suatu kegiatan atau bahkan perintah untuk melakukan sesuatu
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Provisi dlm Perkara Perceraian
1.
Pasal 24 PP No. 9/1975 Jo. Pasal 77 dan 78 UU No. 7/1989 Selama berlangsung gugatan perceraian, atas permohonan Penggugat atau Tergugat atau berdasarkan bahaya yg mungkin ditimbulkan, Pengadilan dapat mengijinkan suami-istri tidak tinggal dalam 1 rumah
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Lanjutan Provisi… 2.
Atas permohonan Penggugat, Pengadilan dapat : a. Menentukan nafkah yg ditanggung suami b. Menentukan hal-hal yg perlu untuk menjamin pemeliharaan dan pendidikan anak c. Menentukan hal-hal yg perlu untuk menjamin terpeliharanya barang-barang yg menjadi harta bersama suami-istri atau barang=barang yg menjadi hak istri.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
SITA (BESLAG)
Tindakan hukum oleh Hakim yg bersifat eksepsional atas permohonan salah satu pihak yg bersengketa, untuk mengamankan barang-barang sengketa atau barang jaminan dipenuhinya tuntutan hak, dari kemungkinan dipindahtangankan, dibebani suatu jaminan utang, dirusak atau dimusnahkan oleh pihak yg menguasai barang tsb, untuk menjamin pelaksanaan Putusan Hakim.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
JENIS SITA
CONSERVATOIR BESLAG REVINDICATOIR BESLAG MARITAL BESLAG
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
CONSERVATOIR BESLAG (CB)/ SITA JAMINAN
Penyitaan terhadap benda tetap atau benda bergerak milik Tergugat CIRI : - benda tetap atau benda bergerak - milik tergugat, atau - benda tetap milik Penggugat
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Tujuan CB
Untuk menjamin pembayaran Menyita
harta Tergugat sebelum Putusan Harta Tergugat tidak dialihkan / dibebani jaminan hutang
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Lanjutan..
Pembayaran ganti rugi tuntutan
dapat berupa penggantian biaya, bunga, keuntungan yang mungkin diperoleh (perkara wanprestasi – 1243 KUH Perdata) Penggantian kerugian dalam bentuk materiil dan immaterial (perkara Perbuatan Melanggar Hukum/PMH - Pasal 1365 KUH Perdata)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Lanjutan..
Menjamin diserahkannya objek sengketa
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
REVINDICATOIR BESLAG
Penyitaan terhadap benda bergerak milik Penggugat yang ada pada pihak lain (Tergugat) dengan tujuan agar benda tersebut kembali kepada Penggugat– Pasal 226 HIR
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
CIRI :
Benda Bergerak Milik Penggugat Dikuasai oleh Tergugat tanpa alasan hukum yang sah Penggugat dapat meyebutkan ciri benda tersebut secara jelas.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
MARITAL BESLAG / SITA MARITAL /SITA HARTA BERSAMA Harta bersama (Pasal 35 (1) UU 1 tahun 1974 tentang Perkawinan) : Harta yang diperoleh suami istri selama masa perkawinan berlangsung Terhadap harta bersama suami istri dapat bertindak atas persetujuan bersama Catatan : Suami istri tidak membuat perjanjian nikah yg berisi pemisahan harta sebelum melangsungkan pernikahan
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Harta Pribadi/Bawaan (Pasal 35 (2) UU Perkawinan) :
Harta yang diperoleh suami atau istri pada saat sebelum menikah Harta yang diperoleh suami atau istri sebagai hadiah, hibah, wasiat, warisan selama perkawinan berlangsung Harta pribadi masing-masing suami atau istri mempunyai hak penuh untuk melakukan perbuatan hokum atasnya.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
MANFAAT MARITAL BESLAG
tidak menghalangi Suami/Istri memanfaatkan barang Pemanfaatan barang tidak boleh mengurangi pemenuhan kesejahteraan keluarga spt: pendidikan anak, nafkah anak atau tdk boleh mengusir salah satu pihak dari kediaman semula Pemanfaatan yg memberikan hasil, berkewajiban membagi hasil tsb kepada pihak lain
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
ALASAN PENGAJUAN SITA
Menjamin Pelaksanaan isi Putusan/agar gugatan tidak illusoir Tergugat dikhawatirkan akan memindah tangankan, menghilangkan, membebankan dgn jaminan utang barang-barang sengketa/hartanya Terdapat tanda-tanda yg mendasari kekhawatiran itu
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
BENDA YANG DAPAT DISITA Pasal 197 (1) HIR
Hanya sebatas benda tertentu jika perkara hanya sebatas pada sengketa kepemilikan benda tertentu Seluruh harta Tergugat sampai mencukupi seluruh tagihan jika perkara utang-piutang atau tuntutan ganti rugi Didahulukan menyita benda bergerak
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Waktu pengajuan permohonan sita
Diajukan pada saat belum dijatuhkan putusan pada Pengadilan Tingkat Pertama (pengadilan Negeri) Diajukan selama Putusan belum dieksekusi (Pasal 227 (1) HIR
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
TIDAK SEMUA BARANG DAPAT DISITA
Yang tidak dapat disita Pasal 197 (8) HIR Hewan Perkakas yang sungguh-sungguh digunakan sebagai alat pencari nafkah sehari-hari
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Penjelasan alat pencari nafkah ..
Digunakan langsung oleh seseorang dengan kekuatan tenaga fisik untuk mencari nafkah sehari-hari, seperti cangkul, parang termasuk pakaian yang digunakan sehari-hari Alat yang digunakan oleh seorang ahli atau profesi seperti gergaji bagi seorang tukang, pahat bagi pematung. Jika hewan atau barang tersebut benar-benar digunakan sebagai alat pencari nafkah dilarang untuk disita. Tetapi jika barang atau berfungsi sebagai sarana jasa atau produksi, dapat disita.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
PEMBUKTIAN
Definisi : Memberikan kepastian kepada HAKIM tentang kebenaran peristiwa yang menjadi dasar gugatan/dasar bantahan dengan alat-alat bukti yang ada.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
ASAS-ASAS DALAM PEMBUKTIAN AUDI ET ALTERAM PARTEM UNNUS TESTIS NULLUS TESTIS TESTIMONIUM DE AUDITU ACTORI INCUMBIT PROBATIO (163 HIR) NEGATIVA NON SUNT PROBANDA IUS CURIA NOVIT
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
APA YANG HARUS DIBUKTIKAN Yang harus dibuktikan adalah PERISTIWANYA, bukan hukumnya. Pokok sengketa, yi : semua yg didalilkan dalam gugatan, dan yang dibantah dlm jawaban Berupa peristiwa, hak atau hubungan hukum
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Hal-hal yang TIDAK perlu dibuktikan Hal-hal yang diakui oleh Tergugat Hal-hal yang tidak dibantah oleh Tergugat Hal-hal yang diketahui Hakim di dlm persidangan Fakta NOTOIR (Notoir feiten) : pengetahuan umum
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Beban Pembuktian
Pasal 163 HIR, 1865 BW : “Barang siapa yang mengaku mempunyai hak, atau menyebut suatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu.”
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
KEKUATAN PEMBUKTIAN A. B. C. D. E.
Bukti Mengikat dan Menentukan Bukti Sempurna Bukti Bebas Bukti Permulaan Bukti Bukan Bukti
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
A. Mengikat dan Menetukan
Meskipun hanya 1 alat bukti, sudah cukup bagi Hakim untuk memutus perkara berdasarkan bukti itu, tanpa alat bukti lain Hakim terikat dgn bukti itu, shg tdk dpt memutus lain dari yg alat bukti tsb Tidak dpt dilumpuhkan dgn alat bukti lain.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Contoh alat bukti Mengikat dan Menetukan
Sumpah Decisoir (156 HIR / 183 R.Bg) Pengakuan (174 HIR / 311 R.Bg)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
B. Bukti Sempurna Meskipun hanya ada 1 alat bukti, sudah cukup bagi Hakim untuk memutus perkara dgn dasar alat bukti tsb Hakim terikat dgn bukti tsb, kecuali jika dibuktikan sebaliknya Bukti tsb dapat dilumpuhkan dgn bukti lawan Contoh : Akta Otentik (165 HIR / 285 R.Bg)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
C. Bukti Bebas
Hakim bebas untuk menilai sesuai dgn pertimbangannya Hakim tdk terikat dgn bukti tsb Hakim bebas untuk menilai alat bukti tsb Hakim dapat mengenyampingkan alat bukti ini dgn pertimbangan2 tertentu Dapat dilumpuhkan dgn bukti lawan
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Contoh Bukti Bebas
Saksi yg disumpah (172 HIR / 307 R.Bg) Saksi Ahli (154 HIR / 181 R.Bg) Pengakuan di luar sidang (175 HIR / 312 R.Bg)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
D. Bukti Permulaan Meskipun alat bukti itu sah, tp belum mencukupi syarat formil sebagai alat bukti yg cukup Bukti ini masih perlu ditambah dgn alat bukti lain Haki bebas dan tidak terikat dgn alat bukti ini Bukti ini dapat dilumpuhkan dgn alat bukti lawan Contoh :
Saksi
tp hanya 1 orang (136 HIR/306 R.Bg) perlu ditambah alat bukti lain Akta dibawah tangan yg dibantah isi dan TTD nya oleh lawan (165 HIR / 289 R.Bg) Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
E. Bukti Bukan Bukti Tidak memenuhi syarat formal sbg bukti Tidak mempunyai kekuatan pembuktian Contoh :
Saksi
yg tidak disumpah (145 (4) HIR / 172 R.Bg) Saksi yg belum cukup umur (dibawah 15 tahun) Kesaksian tidak lansung (testimonium de auditu) (717 HIR / 308 R.Bg)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Yang harus membuktikan adalah para Pihak (Penggugat dan Tergugat)
Permasalahan : Apa
yg harus dibuktikan oleh Penggugat ? Apa yg harus dibutikan oleh Tergugat ?
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Alat bukti Pasal 164 HIR Surat/tulisan Saksi Pengakuan Persangkaan Sumpah Alat bukti Lain : Pemeriksaan Setempat (90 RO) Keterangan Ahli (154 HIR) Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
1. ALAT BUKTI SURAT Bukti Surat/Tulis : adalah segala sesuatu yg memuat tanda baca yg dimaksud untuk mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah pikiran seseorang dan digunakan sebagai pembuktian.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
BUKTI SURAT/TULIS Dibagi menjadi 2 : ambtelijk otentik partij
Akta dibawah tangan
Bukan akta Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
AKTA AKTA : Surat sebagai alat bukti yang diberi tanda tangan, yg memuat peristiwa yg menjadi dasar suatu hak atau perikatan. BUKAN AKTA : tidak ada tanda tangan, cth: karcis, buku register, catatan
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
AKTA OTENTIK : akta yang dibuat dlm bentuk yg ditentukan perat per-UU-an oleh/ dihadapan pejabat umum yg berwenang. Akta ambtelijk : akta pejabat publik Akta partij : akta notaris
Akta dibawah tangan : akta yg dibuat oleh para pihak sendiri.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA
AKTA OTENTIK : kekuatan pembuktiannya lengkap dan sempurna. AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan pembuktiannya tergantung diakui atau tidaknya akta tersebut. Jika diakui kekuatan pembuktiannya sama dengan akta otentik. Jika isi dan ttd nya tidak diakui oleh pihak lawan, maka kedudukanya sbg bukti permulaan. Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
2. BUKTI SAKSI
Kesaksian : kepastian yang diberikan kepada Hakim di persidangan ttg peristiwa yg disengketakan dgn jalan pemberitahuan scr lisan dan pribadi oleh orang yang bersangkutan, bukan salah satu pihak yg berperkara.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
SAKSI MENJADI BUKTI JIKA :
Saksi melihat, mendengar atau mengalami sendiri peristiwa yg dipersaksikan. Tidak berupa kesimpulan/pendapat dari saksi Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya Tidak Testimonium de auditu Tidak Unnus testis nullus testis Mengucapkan sumpah
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
SYARAT SAKSI :
Dewasa Tidak ada hubungan keluarga Tidak ada hubungan kerja
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Kekuatan Pembuktian Saksi BUKTI
BEBAS
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
3. BUKTI PERSANGKAAN Persangkaan merupakan bukti sementara, dan bersifat alat bukti tidak langsung, bukan alat bukti yg berdiri sendiri. Cth. Membuktikan ketidak hadiran seseorang pd suatu waktu di tempat ttt, dgn membuktikan kehadirannya pd waktu yg sama di tempat lain
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Kesimpulan yang ditarik oleh Hakim atau UU ditarik dari suatu peristiwa yang terang dan nyata kearah peristiwa lain yang belum terang keadaannya.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
PERSANGKAAN dibedakan menjadi: 1. 2.
Persangkaan berdasarkan kenyataan Persangkaan berdasarkan hukum
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Persangkaan berdasarkan kenyataan
Hakim yg berwenang memutuskan kemungkinan kenyataan tsb
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Persangkaan Berdasarkan Hukum
Perbuatan-perbuatan yg oleh UU dinyatakan batal, karena dari sifat dan keadaannya dapat diduga dilakukan untuk menghindari ketentuan UU.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
4. Pengakuan
Pengakuan dapat diberikan di dlm maupun diluar persidangan Tertulis maupun lisan Membenarkan seluruh maupun sebagian
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pengakuan Murni
Pengakuan yg sederhana & sesuai dengan tuntutan lawan Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pengakuan dengan kualifikasi
Pengakuan disertai dengan sangkalan terhadap sebagian tuntutan Cth :Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat, tetapi harganya 3 juta, bukan 5 juta.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pengakuan dengan clausula
Pengakuan yg disertai dgn keterangan tambahan yg bersifat membebaskan Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat, tetapi telah dibayar lunas.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pengakuan tidak boleh dipisah-pisahkan (onsplitsbare aveu)
Pengakuan harus diterima bulat Hakim tidak boleh memisah-misahkan pengakuan itu dan menerima sebagian dari pengakuan sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dan menolak sebagian lainnya yang masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Kekuatan Pembuktian Pengakuan
Pengakuan di dalam Persidangan SEMPURNA dan MENENTUKAN
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
5. Bukti Sumpah
Sumpah dibagi menjadi 2 :
Sumpah Supletoir Sumpah Decisoir
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Sumpah Supletoir/Pelengkap
Ada bukti permulaan/alat bukti lain Diperintahkan oleh hakim Tidak dapat dikembalikan oleh lawan Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
sumpah Decisoir
Sama sekali tidak ada bukti lain Dibebankan oleh salah 1 pihak kepada pihak lawan Dapat dikembalikan Kekuatan pembuktiannya MENENTUKAN
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
6. Pemeriksaan Setempat
Pada prinsipnya pemeriksaan persidangan dilakukan di gedung Pengadilan Untuk memeriksa benda tetap tidak mungkin dilaksanakan di gedung Pengadilan Untuk mendapatkan kepastian, hakim dapat melakukan pemeriksaan setempat di tempat benda tetap berada (Pasal 90 RO)
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Dapat diajukan oleh para pihak atau oleh Hakim Untuk memeriksa kejelasan dan kepastian objek sengketa (letak, batas-batas, luas) Kekuatan pembuktian bebas
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
7. Bukti Saksi Ahli
Hakim menggunakan keterangan ahli agar memperoleh keterangan yg lebih mendalam ttg sesuatu yg hanya dimiliki oleh seorang ahli tertentu Dasar hukum 154 HIR/181 RBg/215 RV. Hakim atau para pihak dapat mengajukan saksi ahli
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Kedudukannya dapat digantikan oleh ahli yang sama Saksi ahli memberikan pendapat/kesimpulan Kekuatan Pembuktian bebas
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pasal 1 angka 1 UU ITE
Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pasal 1 angka 4 UU ITE
Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Pasal 5 UU ITE (1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. (2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. (3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. (4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk: a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Cerai alasan menuduh zina
Dengan 4 orang saksi Apabila tdk ada 4 saksi dan Tergugat menyangkalnya, Penggugat wajib mengucapkan sumpah lian Tergugat juga diberi kesempatan untuk mengucap sumpah
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Cerai Alasan Tergugat dipidana
Dengan bukti surat, berupa salinan putusan asli PN yg memutus hukuman 5 tahun/lebih
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Cerai karena alasan Tergugat cacat badan
Pengakuan Tergugat di persidangan Saksi Hakim memerintahkan kepada Termohon/Tergugat memeriksakan ke dokter. Apabila Tergugat/Termohon menolak memeriksakan diri ke dokter, maka Tergugat/termohon dikalahkan.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
Cerai Alasan syiqoq
Dengan saksi yg mengungkapkan bentuk pertengkaran beserta penyebab pertengkaran itu Hakim harus mendengarkan saksi dari pihak keluarga suami/istri yg bersengketa Hakim dapat mengangkat seorang/lebih hakam dari pihak keluarga suami/istri.
Heri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS