HASIL ANALISIS SURVEY DAN FGD STANDAR PENDIDIKAN NERS
A. Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin Pengalaman Kerja, Pendidikan Keperawatan, Pendidikan Terakhir (n=28) No. Variabel 1. Usia - < 36 tahun - 36-50 tahun - > 50 tahun 2. Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan 3. Lama bekerja - < 10 tahun - 10 - 20 tahun - > 20 tahun 4. Pendidikan Keperawatan - D3 Keperawatan - Ners / S.Kp - Magister - Sp. 1 5.
Frekuensi
Pendidikan terakhir - Keperawatan - Non Keperawatan (Kesehatan)
Persentase 9 16 3
32.1 57.1 10.1
11 17
39.3 60.7
8 12 8
28.6 42.8 28.6
2 9 10 7
7.1 32.1 35.7 25
20 8
71.4 28.6
Hasil tabel 1. didapatkan data bahwa proporsi terbanyak pada responden adalah usia 36-50 tahun (57.1%), jenis kelamin perempuan (60.7%), lama kerja antara 10-< 20 tahun (42.8%), pendidikan keperawatan: Magister (35.7%), dengan pendidikan terakhir keperawatan (71.4%). B. STANDAR PENDIDIKAN NERS Tabel-tabel berikut ini adalah hasil analisis data kuesioner dari 28 orang responden yang mengisi kuesioner standar pendidikan Ners: berdasarkan distribusi frekuensi 10 standar pada tabel 2 dan distribusi frekuensi dari setiap item dalam 10 standar(104 item) pada tabel 3. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan 10 Standar Pendidikan Ners (n=28) No. 1.
2.
3.
Variabel STANDAR 1 (VMT) - Sangat setuju
Frekuensi
Persentase 28
100
STANDAR 2 (Tata pamong) - Kurang setuju - Setuju
2 26
7.1 92.9
STANDAR 3 (Mahasiswa & Lulusan) - Kurang setuju
2
7.1
- Setuju STANDAR 4 (SDM) - Kurang setuju - Setuju
4.
5.
26
92.9
2 26
7.1 92.9
1 27
3.6 96.4
28
100
3 25
10.7 89.3
STANDAR 8 (Sistem Informasi) - Kurang setuju - Setuju
3 25
10.7 89.3
STANDAR 9 (Pembiayaan) - Kurang setuju - Setuju
2 26
7.1 92.9
2 26
7.1 92.9
STANDAR 5 (Kurikulum) - Kurang setuju - Setuju
6.
STANDAR 6 (Wahana Pembelajaran) - Setuju STANDAR 7 (sarana & Prasarana) Kurang setuju - Setuju
7.
8.
9.
10.
STANDAR 10 (Lit, Pengmas & Kerjasama) - Sangat setuju - Setuju
Berdasarkan tabel 2 di atas, mayoritas setuju dengan 10 Standar Pendidikan Ners. Tabel 3 Hasil Analisis data kuesioner per item variabel standar Pendidikan Ners (n=28) Persentasi (%) No.
Variabel Standar Pendidikan
1 TS
2 KS
3 S
4 SS
STANDAR 1: VISI, MISI dan TUJUAN 100 1 Memiliki visi, misi, dan tujuan program studi yang jelas, realistik, saling berkaitan dan konsisten dengan kurikulum dan rencana pengembangan STANDAR 2: TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU Tata Pamong : 2 3
Struktur organisasi jelas, tertuang dalam statuta Perguruan Tinggi Uraian Tugas Pokok dan Fungsi setiap jabatan jelas dan tercantum dalam dokumen kebijakan institusi
7.1
10.7
81,1
3.6
96.4
Kepemimpinan : 4
Operasional : pengelola menjabarkan visi misi ke dalam kegiatan operasional program studi.
3,6
96.4
5
Organisasi : pengelola mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam program studi.
3,6
96,4
6
Publik : pengelola menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dan menjadi rujukan bagi publik.
7,1
92,9
10,7
89,3
10,7
89,3
3,6
96,4
Sistem Pengelolaan : 7 8 9
Memiliki Rencana Induk Pengembangan/ Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Operasional (Renop) Ada kalender akademik program akademik dan profesi Ada kerja sama dan mekanisme koordinasi yang jelas antara institusi pendidikan dan wahana pembelajaran klinik dan
Persentasi (%) No.
Variabel Standar Pendidikan
1 TS
2 KS
3 S
4 SS
komunitas. 3,6
96,4
11
Ada perencanaan program yang jelas dan memadai untuk pendidikan akademik dan profesi Ada rencana pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian dari Rencana Induk Pengembangan (RIP)/Renstra
3,6
96,4
12
Memiliki sistem monitoring evaluasi pendidikan
10,7
89,3
7,1
92,9
7,1
92,9
10,7
89,3
10
Sistem Penjaminan Mutu : 13
Ada unit penjaminan mutu
14 15
Ada mekanisme kerja unit penjaminan mutu Ada Standar Manual Prosedur mengacu pada SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dari Ditjen Dikti Kemendiknas 3,6 Ada dokumen pelaksanaan penjaminan mutu program studi Ada umpan balik untuk peningkatan mutu proses pembelajaran. 3,6 Informasi mencakup: sumber umpan balik, keberlanjutan pelaksanaan, dan tindak lanjutnya. Ada upaya yang telah dilakukan penyelenggara program studi untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi.
16 17
18
3,6
92,8 3,6
92,8
7,1
92,9
17,9
75
3,6
96,4
14,3
82,1
10,7
89,3
7,1
92,9
3,6
25
71,4
3,6
10,7
85,7
7,1
10,7
82,1
10,7
78,6
17,9
78,6
14,3
85,7
7,6
89,3
17,9
82,1
10,7
89,3
10,7
85,7
7,1
92,9
28,6
67,9
STANDAR 3: MAHASISWA DAN LULUSAN 19 20 21 22 23
24 25
Calon mahasiswa berijasah SMU atau yang sederajat. Ada pedoman seleksi mahasiswa baru Lulus seleksi ujian masuk yang diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pendidikan Ners. Rasio dosen dan mahasiswa 1 : 20, khusus pada kegiatan praktek 1 : 10 Tersedia layanan bagi mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan. Lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga uji kompetensi profesi Ada perekaman pelacakan data lulusan
STANDAR 4
28 29 30
3,6
SUMBER DAYA MANUSIA
Pengelola institusi pendidikan Ners (Dekan, Ketua Program Studi). 26 Berkualifikasi minimal S2 keperawatan. 27
7,1
Maksimal berusia 61 tahun saat dilantik Pengelola harus memiliki jabatan fungsional akademik, minimal Lektor.
3,6 3,6
Memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan Memiliki integritas diri yang baik dan dapat menjadi model peran.
3,6
7,1
Staf pendidik 31 32 33 34
35 36
Pendidikan minimal S2 keperawatan (magister dan atau spesialis keperawatan). Dosen memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Dosen harus memiliki jabatan fungsional akademik, minimal asisten ahli Memiliki sertifikat pelatihan Pekerti, Ancangan Aplikasi (Applied approach)
3,6
Berpengalaman klinik minimal 2 tahun di bidang keperawatan sebelum diangkat menjadi dosen tetap. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di wahana klinik dan komunitas.
3,6 3,6
96,4
Persentasi (%) No. 37 38 39
Variabel Standar Pendidikan Memiliki sertifikat dosen professional
1 TS
2 KS
7,1
Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai tenaga pendidik professional. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga pendidik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
3 S
4 SS
39,3
53,6
3,6
96,4
10,7
89,3
3,6
96,4
21,4
78,6
21,4
75
3,6
96,4
Dosen Tidak Tetap atau dosen luar biasa 40 41 42
43 44 45
Pendidikan minimal S2 di bidang keilmuan yang serumpun atau yang relevan dengan kebutuhan pendidikan Ners. Memiliki jabatan fungsional akademik, minimal asisten ahli Memiliki sertifikat pelatihan Pekerti, Ancangan Aplikasi (Applied approach), sertifikat sebagai pendidik klinik serta sertifikat sesuai bidang yang diampu. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa . Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai tenaga pendidik. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga pendidik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
3,6
100 3,6
7,1
89,3
28,6
60,7
21,4
78,6
42,9
57,1
7,1
92,9
3,6
96,4
3,6
96,4
Tenaga pembimbing klinik 46
47 48 49
50 51
Berijasah S2 Spesialis Keperawatan pada bidang-bidang keperawatan tertentu (Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Komunitas).** Pembimbing klinik yang memiliki keahlian khusus tetapi pendidikan belum memenuhi syarat, dapat diangkat sebagai pembimbing dengan Keputusan Senat Fakultas. Menguasai berbagai metoda bimbingan klinik untuk mahasiswa pendidikan tinggi keperawatan. Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di tatanan klinik dan komunitas. Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai perawat professional. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai pembimbing klinik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
10,7
Tenaga kependidikan 52
Berijasah minimal D3 sesuai dengan area tugasnya.
17,9
82,1
53
Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif sesuai dengan pekerjaannya. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
7,1
92,9
54
STANDAR 5
100
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
Kurikulum Pendidikan Ners 55
Mencakup kurikulum pendidikan akademik pada jenjang sarjana dan kurikulum pendidikan profesi yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Landasan Filosofis Kurikulum
100
56
Mencakup konsep Sehat-Sakit, Etika Keperawatan, Keberagaman Budaya, Hubungan Perawat-Klien, Caring (Pengasuhan), Pendekatan Utama Dalam Proses Pembelajaran
100
57
100
Menyelesaikan Masalah secara Ilmiah, Pembelajaran berfokus pada peserta didik, Berorientasi pada kebutuhan masyarakat, Berorientasi ke masa depan Ketentuan Tentang Kurikulum Pendidikan Ners 1. Program Pendidikan Sarjana Keperawatan 58
Beban studi antara 144 - 160 SKS, dengan masa pendidikan minimal 8 semester dan maksimal 10 semester
3,6
96,4
Persentasi (%) No.
Variabel Standar Pendidikan
7,1
89,3
3,6
10,7
85,7
3,6
3,6
92,8
7,1
92,9
Beban studi antara 36 – 40 SKS, dengan masa pendidikan minimal 2 semester dan maksimal 3 semester. Berbasis kompetensi dan berfokus pada pencapaian kompetensi individual melalui kegiatan untuk “real patients” Menerapkan kurikulum inti profesi sebesar 60% dari beban studi yaitu 22 – 24 SKS.
14,3
85,7
3,6
96,4
3,6
96,4
Melaksanakan praktik keperawatan yang memenuhi standar.
21,4
78,6
14,2
78,7
21,4
78,6
3,6
92,8
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
7,1
92,9
10,7
89,3
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
7,1
92,9
7,1
92,9
14,3
85,7
Sesuai Visi Dan Misi Institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut. Mengacu kepada 60 % Kurikulum Inti 87 SKS terdiri dari 70 % teori dan 30 % praktik (praktik biomedik dasar, laboratorium keperawatan dan praktik klinik ). Memasukkan 20% Isu-isu Global antara lain: Perawatan HIV / AIDS, Perawatan Trauma, Flu Burung, SARS, Disaster, Teknik informasi, Entrepreneur, Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Muatan Lokal 20% sesuai dengan keunggulan dari masingmasing institusi. 2.
64 65 66 67
4 SS
3,6
60
63
3 S
96,4
Berbasis Kompetensi
62
2 KS
3,6
59
61
1 TS
Program Pendidikan Ners
Model Struktur Kurikulum Institusi Berdasarkan 2 Cara : 68
Model Seri : model berdasarkan logika keilmuan.
Model Paralel : model berdasarkan strategi pembelajaran yang terintegrasi. Proses Pembelajaran Agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal, maka : 70 Memperhatikan filosofi pendidikan dan berfokus pada peserta didik (Student Centered Learning) 71 Menyediakan sarana prasarana secara memadai sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal. 72 Tersedia rambu-rambu yang harus dipatuhi tenaga pendidik dan peserta didik yaitu terdiri dari:
7,1
69
a. Buku Panduan Akademik b. Buku Rencana Pembelajaran (BRP). c.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM).
d. Buku Pedoman Praktik Laboratorium e. Buku Pedoman Praktik Klinik dan Komunitas f. 73
Modul pembelajaran / Course study guide.
3,6
Menggunakan berbagai model pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, membuat keputusan klinik, dan menyelesaikan masalah dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan/ asuhan keperawatan. Model pembelajaran terdiri dari : a. Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion) b. Simulasi dan bermain peran (Role-Play & Simulation) c.
Studi Kasus (Case Study)
d. Belajar Menemukan (Discovery Learning = DL) e. Belajar mandiri terstruktur (Self-Directed Learning = SDL) f.
Belajar bekerjasama (Cooperative Learning = CL)
g. Belajar Berkolaborasi (Collaborative Learning = CbL) h. Instruksi berlandaskan konteks (Contextual Instruction = CI)
Persentasi (%) No.
Variabel Standar Pendidikan i.
1 TS
Belajar berdasar Proyek (Project Based Learning = PjBL)
j.
74
Belajar berdasar masalah (Problem Based Learning and Inquiry = PBL). Kegiatan pembelajaran : diarahkan untuk mencapai kompetensi, meliputi: di kelas, di laboratorium, di perpustakaan, dan di klinik atau komunitas.
75
Peran dan fungsi pendidik, meliputi : a. Fasilitator berfungsi memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik agar mereka dapat belajar secara optimal. b. Motivator dapat dijalankan dengan cara memberikan perhatian cukup pada peserta didik, memberi semangat dan menumbuhkan percaya diri perserta didik. c. Tutor berfungsi menunjukkan cara tepat dan sesuai pada peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajarannya. d. Role Model berfungsi memberi contoh bagi peserta didik , berdasar umpan balik peserta didik. e. Nara sumber berfungsi memberikan informasi terbaru berkaitan dengan keilmuan keperawatan. f. Pemberi umpan balik berfungsi untuk memberi penguatan dan koreksi terhadap kinerja peserta didik.
76
2 KS
3 S
4 SS
10,7
89,3
10,7
89,3
21,4
78,6
7,1
92,9
3,6
96,4
3,9
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
3,6
96,4
10,7
89,4
7,1
92,9
7,1
92,9
10,7
89,3
7,1
67,9
Evaluasi pembelajaran a. Hasil belajar peserta didik harus dievaluasi secara berkala, meliputi evaluasi proses dan hasil. b. Sistem evaluasi kinerja mahasiswa berorientasi pada pencapaian kompetensi c. Hasil evaluasi dijadikan sebagai acuan pengembangan selanjutnya, termasuk bagi peserta didik, program pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya.
STANDAR 6
WAHANA PEMBELAJARAN KLINIK DAN KOMUNITAS
Wahana pembelajaran menyediakan ketersediaan sumber daya , meliputi : SDM dan sarana prasarana yang menjamin pencapaian kompetensi. Wahana tersebut meliputi : 77
Wahana Pembelajaran klinik (Rumah Sakit) a. Wahana utama adalah RS tipe B terakreditasi dan mempunyai Surat Kerjasama (MoU) . Isi MoU minimal meliputi : hak dan kewajiban masing-masing pihak yang menjamin terlaksananya proses pendidikan dan pelayanan kesehatan berjalan secara optimal. MoU pada wahana utama dapat mendukung tridarma perguruan tinggi dan pengembangan pelayanan keperawatan. b. Wahana pendukung adalah beberapa RS tipe C dan D sesuai kebutuhan
78
Wahana Pembelajaran di Komunitas: a. Wahana pembelajaran di komunitas meliputi : institusi dan wilayah binaan yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai di komunitas . b. Institusi meliputi Puskesmas, Panti Sosial Tresna Wreda, Lembaga Pemasyarakatan, Sekolah umum dan luar biasa yang mempunyai Surat Kerjasama (MoU) dengan Pemerintah daerah setempat, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan. c. Wilayah binaan untuk melakukan praktik keperawatan di komunitas.
25
STANDAR 7 SARANA DAN PRASARANA Sarana prasarana yang disediakan harus menjamin optimalnya pelaksanaan proses belajar mengajar. Fasilitas fisik yang harus disediakan adalah : 79 80 81
Beberapa ruang kuliah berkapasitas 40-50 orang Beberapa ruang tutorial/diskusi berkapasitas 10 - 15 orang. Minimal satu ruang besar untuk seminar kelas.
10,7
89,3
7,1
92,9
7,1
92,9
Persentasi (%) No.
Variabel Standar Pendidikan
82
Ruang perpustakaan yang memiliki buku-buku teks keperawatan minimal 400 judul terbit maksimal 10 tahun ke belakang termasuk e-book, berlangganan jurnal keperawatan dalam dan luar negeri yang terakreditasi, memiliki prosiding dalam 3 tahun terakhir, memiliki karya tulis/ skripsi/tesis/disertasi. Ruang laboratorium keperawatan (Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Komunitas) serta biomedik dasar (opsional). Ruang laboratorium komputer beserta komputernya dengan rasio minimal 1 PC : 10 mahasiswa maksimal) serta memiliki akses internet untuk menjamin komunikasi antara pimpinan institusi pendidikan Ners, staf akademik dan mahasiswa .
83
84
85 86 87
88
89 90
Ruang laboratorium bahasa (opsional).
Beberapa ruang untuk pimpinan, ruang para dosen (maksimal 1 ruang untuk 4 orang), ruang administrasi akademik dan ruang administrasi kepegawaian, dan ruang rapat Ruang dosen per bagian atau kelompok keilmuan 2 keperawatan (luas ruang dosen minimal 4 (empat) m per dosen yang dilengkapi alat kantor yang sesuai untuk masingmasing dosen). Ruang tunggu dosen tamu Auditorium (opsional) Ruang organisasi mahasiswa
92
Fasilitas pelayanan kesehatan bagi staf pendidik, staf kependidikan , dan mahasiswa. Beberapa fasilitas lain seperti kantin kampus, kamar ganti pakaian, kamar mandi untuk laki-laki dan wanita yang terpelihara kebersihannya, serta ruang ibadah, gudang penyimpanan arsip atau alat / storage. Sarana Umum lain seperti untuk fotokopi, olah raga, parkir, dll. Fasilitas fisik kampus juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pembelajaran seperti kursi peserta didik (tempat duduk bermeja), meja dan kursi pendidik, Komputer meja, LCD, Slide projector, Audio system, dan papan tulis . Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah kelas atau jadwal bagi yang memerlukan peralatan tertentu.
94
10,7
Ruang konseling mahasiswa.
91
93
1 TS
3,6
2 KS
3 S
4 SS
32,1
67,9
7,1
92,9
14,3
85,7
7,1
82,1
14,3
85,7
17,9
82,1
17,9
82,1
17,9
82,1
28,6
71,4
17,9
82,1
17,9
82,1
17,9
78,5
17,9
82,1
17,9
82,1
10,7
89,3
14,3
85,7
7,1
92,9
7,1
92,9
14,3
85,7
STANDAR 8 SISTEM INFORMASI Tersedia fasilitas teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi terkait dengan penyelenggaraan pendidikan yang dapat digunakan oleh staf tenaga pendidik,mahasiswa, dan tenaga kependidikan. 95
Tersedia jaringan dengan kapasitas minimal 1,2 Giga
96
Sistem administrasi manajemen menggunakan sistem informasi berbasis komputer Perpustakan didukung oleh sistem informasi manajemen perpustakaan yang dapat mendukung pencarian informasi dan koleksi perpustakaan.
97
STANDAR 9 PEMBIAYAAN Biaya penyelenggaraan pendidikan terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi atau pengembangan yang dihimpun berasal dari berbagai sumber. 98
Semua biaya terdokumentasi dengan baik
99
Terdapat anggaran pendapatan dan pengggunaan yang realistis yang didistribusi dalam rencana 5 tahunan dan rencana tahunan Rencana alokasi anggaran terdistribusi untuk kegiatan tridharma pendidikan secara proporsional
100
Persentasi (%) No. 101
Variabel Standar Pendidikan
1 TS
2 KS
Terdapat rencana induk pengembangan sesuai dengan analisa kebutuhan dan prioritas
3 S
4 SS
21,4
78,6
14,3
85,7
17,9
82,1
7,1
92,9
STANDAR 10 PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT, DAN KERJASAMA 102
Memiliki unit penelitian dan pengabdian masyarakat
103
Memiliki program perencanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang jelas dan baik Memiliki kerjasama/kemitraan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi
104
C. HASIL ANALISIS FOCUS GROUP DISCUSSION
Berikut ini adalah hasil catatan FGD dari 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 28 orang peserta dari Ketua PS Keperawatan dan 3 orang wakil dari Dinas Kesehatanserta 1 orang wakil dari PPSDM. Kegiatan difasilitasi oleh 16orang fasilitator kelompok ( 4 orang fasilitataor per kelompok).
Tabel 3 Hasil Rekapitulasi Pendapat Peserta FGD D. No.
1
2
3
4
Variabel Standar Pendidikan STANDAR 1 : VISI, MISI dan KELOMPOK IV TUJUAN n=8 Memiliki visi, misi, dan tujuan Visi & Misi Pendidikan, sudah program studi yang jelas, realistik, cukup jelas menurut peserta. memiliki target waktu, saling berkaitan dan konsisten dengan kurikulum dan Bahasa mudah dimengerti. sejalan dengan VMT PT serta tertuang Bersepakat untuk oke. dalam rencana pengembangan. STANDAR 2 : TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU Tata Pamong : Struktur organisasi jelas, tertuang dalam statuta Perguruan Tinggi
HASIL FGD KELOMPOK II KELOMPOK I n=8 n=8 Ada masukan : harus mencantumkan target waktu Perlu ditambahkan …jelas, pencapaian inline dengan Perguruan Tinggi Hasil diskusi : rumusan dianggap dan atau tertuang pada …. cukup memadai.
Struktur organisasi : Apakah dalam struktur PT atau khusus prodi? Hasil diskusi : rumusan tetap.
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi setiap jabatan jelas dan tercantum dalam dokumen kebijakan institusi Pengelola mampu menjabarkan Kepemimpinan : visi & misi dalam program Operasional : pengelola PS menjabarkan studi dan didokumentasikan visi misi ke dalam kegiatan operasional kegiatan yang terkait, usulan program studi. pengembangan pernyataan pada
Penambahan kata Program Studi setelah pengelola
KEL. III n=8
No.
Variabel Standar Pendidikan
HASIL FGD nomor 4. Ada harapan untuk menambahkan time schedule untuk evaluasi visi & misi maupun aktifitas penjabaran visi & misi.
5
6
7
Organisasi : pengelola PS mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam program studi. PUBLIK istilah nomor 6, istilah ini yang dimaksud apa ? usul Publik : pengelola PS menjalin diganti dgn stage holder yg kerjasama dengan berbagai pihak yang lebih popular krn kata PUBLIK terkait sangat multitafsir. Bahasa dan PS menjadi rujukan bagi pemangku diusulkan perlu perbaikan agar kepentingan. lebih mudah dipahami. Kata dan dihapus. STIKES, seandainya / bila ada kemungkinan meningkat statusnya menjadi universitas / institute apakah saat ini Sistem Pengelolaan : PS Memiliki Rencana Induk memerlukan juga perencanaan Pengembangan/ Rencana Strategis jangka menengah & panjang. (Renstra) serta Rencana Operasional Seharusnya menurut peserta (Renop) perencanaan jangka menengah dan panjang untuk progdi juga perlu dikembangkan. Pengembangan progdi sebagai
Penambahan kata Program Studi setelah pengelola. Penggunaan kata “unsur” mohon rujuk ke petunjuk akreditasi apakah bermakna struktur dibawahnya atau standar.
Penambahan kata Program Studi setelah pengelola. Kata “public” diganti “masyarakat”
No.
Variabel Standar Pendidikan
HASIL FGD institusi merupakan bagian dari pengembangan fakultas atau yang lebih tinggi / rektorat. Standar tingkat progdi, fakultas / universitas PERLU DIUSULKAN.
8
9
10
11
12 13 14 15 16
Kata “akademik dan profesi” diganti dengan “pendidikan ners”
Ada kalender akademik program pendidikan Ners (akademik dan profesi) Ada kerja sama dan mekanisme koordinasi yang jelas antara institusi pendidikan dan wahana pembelajaran klinik dan komunitas. PS memiliki perencanaan program yang jelas dan memadai untuk pendidikan Ners (akademik dan profesi) PS memiliki rencana pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian dari Rencana Induk Pengembangan (RIP)/Renstra PS memiliki sistem monitoring evaluasi pendidikan Sistem Penjaminan Mutu : PS memiliki unit penjaminan mutu Ada mekanisme kerja unit penjaminan mutu Ada Standar Manual Prosedur mengacu pada SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dari Ditjen Dikti Kemendiknas Ada dokumen pelaksanaan penjaminan mutu program studi
Perlu dibuktikan dengan dokumen kebijakan dan implementasi (MOU,dokumen pertemuan, SOP) Kata akademik dan profesi diganti dengan “pendidikan ners”
Setelah kata pendidikan ditambahkan kata “ners” Sistem Penjaminan Mutu semua disetujui
No.
17
18
Variabel Standar Pendidikan
HASIL FGD
Ada umpan balik untuk peningkatan mutu proses pembelajaran. Informasi mencakup: sumber umpan balik, keberlanjutan pelaksanaan, dan tindak lanjutnya. Ada upaya yang telah dilakukan penyelenggara program studi untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi. STANDAR 3 : MAHASISWA DAN LULUSAN
Perlu dibuktikan dengan dokumen bukti pelaksanaan upaya.
NOMOR 19, …. Atau yang sederajat, makna sederajat mohon diperjelas, ada harapan untuk batasan yg jelas.. apakah IPA / IPS, jenis sederajat sangat banyak variasinya. 19
20
Calon mahasiswa berijasah SMA/MA Kaitan dengan hak asasi untuk atau yang sederajat berkembang sesuai peminatan, apakah perlu dipertimbangkan kemampuan dasar yg telah dimiliki untuk berproses lebih lanjut. Seleksi alam menjadi dasar agar hak bisa dipenuhi.
Ada pedoman seleksi mahasiswa baru
Nomor 20 usul agar dibakukan agar seragam oleh AIPNI / PPNI / atau sosialisasi pedoman DIKTI ttg penerimaan mahasiswa baru.
Ada pertanyaan : “ yang sederajat”, bisa SMK segala jurusan (tmsk otomotif). Hasil diskusi : rumusan tetap (mempertimbangkan hak mengikuti pendidikan)
21
22
23
24 25
Dalam borang akreditasi perlu Ditambah kata “atau lulus ujian dimasukkan, minimal : uji tulis dan Nasional” di akhir kalimat kesehatan Pertanyaan : Apakah dosen yang Rasio dosen dan mahasiswa untuk Rasio 1 : 20 ditambahkan ada dalam rasio 1: 20 termasuk kegiatan akademik maksimal 1 : 20, dan kegiatan akademik dalam rasio 1 : 10. Usulan : Dosen pada kegiatan praktek akademik bisa masuk dalam bagian 1 : 10 1 : 8 dari dosen profesi (1: 10) Tersedia layanan bagi mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan. Lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga uji kompetensi profesi Ada perekaman pelacakan data lulusan Di akhir pernyataan ditambah yang terencana kata “ yang terencana” STANDAR 4 : SUMBER DAYA MANUSIA Lulus seleksi ujian masuk yang diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pendidikan Ners.
Pengelola institusi pendidikan Ners (Dekan, Ketua Program Studi).
26
Berkualifikasi keperawatan.
27
Maksimal dilantik
28
Pengelola harus memiliki jabatan fungsional akademik, minimal Lektor.
29
NOMOR 29, diperjelas kompetensinya ttg kemampuan Memiliki kemampuan dan pengalaman manajerial dan manajemen. manajerial dan kepemimpinan Pernah menjabat sebagai pejabat akademik, sarannya.
berusia
minimal
61
tahun
S2
saat
Usulan : S2 Kesehatan dengan latar belakang Ners, karena tuntutannya sebagai pengelola. Pandangan lain : kriteria ini untuk memenuhi kebutuhan ke depan. Usul : Usia 61 tahun sudah terlalu tua. Diusulkan : maksimal 55 th. Kata Pengelola harus sebaiknya dihilangkan
Rasio pembimbing klinik : mahasiswa = 1 : 8
Pernyataan dalam nomor 29 menjadi multitafsir dalam diskusi. Ada usulan perubahan : memiliki pengalaman dan kemampuan manajerial… 30
Memiliki integritas diri yang baik dan dapat menjadi model peran. Memperoleh hak dan kewajiban Ada usulan tambahan nomor : sebagai pengelola sesuai dengan pengelola mendapat hak & ketentuan yang diberlakukan oleh kewajiban sesuai dengan ….dst institusi Staf pendidik (Dosen Tetap)
31
Pendidikan minimal S2 keperawatan (magister dan atau spesialis keperawatan) atau Magister Kesehatan dengan latar belakang pendidikan Ners/SKp dgn komposisi yang sesuai dgn jumlah sks keperawatan & non keperawatan
32
Dosen memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
33
Dosen harus memiliki jabatan fungsional akademik, minimal asisten ahli
Ada usulan untuk memperhatikan kualifikasi pendidikan non keperawatan, apakah komposisi menjadi pertimbangan ? Usulan menambahkan kualifikasi S2 KESEHATAN dengan latar belakang keperawatan.
Usulan : Magister kesehatan Rumusan ditambah : Untuk mata ajar keperawatan, pendidikan minimal ............dst Masih ada masalah : Kesempatan untuk mendidik S2 keperawatan masih sangat terbatas. Perlu konsistensi istilah : Staf Pendidik atau dosen. Kebijakan yang ada; Dikti : Staf pendidik UU Guru & Dosen
Dosen minimal bergelar Dosen minimal bergelar Magister Magister Perlu disusun pedoman Perlu disusun pedoman rekruitmen rekruitmen dosen dan dosen dan pembimbing klinik pembimbing klinik
34
35
36
37
38
39
Memiliki sertifikat pelatihan Pekerti, Ancangan Aplikasi (Applied approach) atau pelatihan sejenisnya yang mendukung kompetensi sebagai dosen
Ada informasi : tidak harus berbentuk AA, pekerti. Tetapi boleh dengan pelatihan kompetensi dosen. Diakhir pernyataan perlu Hasil diskusi : ditambah kata : atau ditambah “dan atau sejenisnya” pelatihan sejenisnya yang mendukung kompetensi sebagai dosen.
Ada pertimbangan untuk telaah Berpengalaman klinik minimal 2 kembali ttg rentang waktu tahun di bidang keperawatan pengalaman klinik minimal 2 sebelum diangkat menjadi dosen tahun. Usulan untuk durasi tetap. pengalaman 6 – 12 bulan.. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk Dalam borang akreditasi, perlu terlibat secara aktif dalam proses dibuktikan dengan catatan2 seperti pembelajaran mahasiswa baik di di serdos. kelas maupun di wahana klinik dan komunitas. Konsekuensi nilai akreditasi Memiliki sertifikat dosen bagaimana terkait tdk mampu professional menyajikan sertifikat dosen? Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai tenaga pendidik professional. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga pendidik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi Memiliki pedoman rekrutmen, penempatan, retensi dan pembinaan serta pengembangan dosen
Saran pengalaman “minimal 1 tahun”
klinik
Komponen 36-39 perlu dibuat Masuk dalam pedoman rekruitmen penjelasan dalam juklak
Masuk dalam pedoman rekruitmen
40
41
42
43
44
45
Dosen Tidak Tetap atau dosen luar biasa Pendidikan minimal S2 di bidang keilmuan yang serumpun atau yang relevan dengan kebutuhan pendidikan Ners. Memiliki jabatan fungsional akademik, minimal asisten ahli atau yg setara (PK III) Memiliki sertifikat pelatihan Pekerti, Ancangan Aplikasi (Applied approach), sertifikat sebagai pendidik klinik serta sertifikat sesuai bidang yang diampu. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa . Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai tenaga pendidik. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga pendidik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
Ada tambahan kalimat : atau yang setara (untuk dosen klinik, jabatan akademik sulit)
Perlu penjelasan dengan dibuat juklak
Tenaga pembimbing klinik
46
Berijasah S2 Keperawatan atau Spesialis Keperawatan pada bidangbidang keperawatan tertentu (Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Komunitas).** Pembimbing klinik yang memiliki keahlian khusus tetapi pendidikan
Sertifikat pelatihan CI dikeluarkan Kata “Senat Fakultas” diganti oleh institusi/lembaga yang dengan “institusi” terkareditasi
47 48
49
50
51
belum memenuhi syarat, dapat diangkat sebagai pembimbing dengan Keputusan Senat Fakultas. Menguasai berbagai metoda bimbingan klinik untuk mahasiswa pendidikan tinggi keperawatan. Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di tatanan klinik dan komunitas. Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai perawat professional. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai pembimbing klinik sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi
Masuk dalam pedoman rekruitmen Minimal 5 tahun
Komponen 49-51 penjelasan dalam juklak
perlu
Masuk dalam pedoman rekruitmen
Tenaga kependidikan 52
53
54
Berijasah minimal D3 sesuai dengan area tugasnya. Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara aktif sesuai dengan pekerjaannya. Memperoleh hak dan kewajiban sebagai tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh institusi STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
Masuk dalam pedoman rekruitmen
Komponen 52-53 penjelasan dalam juklak
perlu
Kurikulum Pendidikan Ners
55
56
Mencakup kurikulum pendidikan akademik pada jenjang sarjana dan kurikulum pendidikan profesi yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Landasan Filosofis Kurikulum Mencakup konsep Sehat-Sakit, Etika Keperawatan, Keberagaman Budaya, Hubungan Perawat-Klien, Caring (Pengasuhan), Pendekatan Utama Dalam Proses Pembelajaran
57
Menyelesaikan Masalah secara Ilmiah, Pembelajaran berfokus pada peserta didik, Berorientasi pada kebutuhan masyarakat, Berorientasi ke masa depan Ketentuan Tentang Kurikulum Pendidikan Ners 3. Program
Pendidikan
Sarjana
Keperawatan
58
Beban studi antara 144 - 160 SKS, dengan masa pendidikan minimal 8 semester sampai dan maksimal 10 semester
Masa pendidikan 8 – 12 semester (1,5 n)
59
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
60
Sesuai Visi Dan Misi Institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut.
61
62
63
Mengacu kepada 60 % Kurikulum Inti 87 SKS terdiri dari 70 % teori dan 30 % praktik ( praktik biomedik dasar, laboratorium keperawatan dan praktik klinik ). Memasukkan 20% Isu-isu Global antara lain: Perawatan HIV / AIDS, Perawatan Trauma, Flu Burung, SARS, Disaster, Teknik informasi, Entrepreneur, Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Muatan Lokal 20% sesuai dengan keunggulan dari masing-masing institusi. 4.
64
65
66
67
Program Pendidikan Ners
Beban studi antara 36 – 40 SKS, dengan masa pendidikan minimal 2 semester dan maksimal 3 semester. Berbasis kompetensi dan berfokus pada pencapaian kompetensi individual melalui kegiatan untuk “real patients” Menerapkan kurikulum inti profesi sebesar 60% dari beban studi yaitu 22 – 24 SKS. Melaksanakan praktik keperawatan yang memenuhi standar. Model Struktur Kurikulum Institusi Berdasarkan 2 Cara : Model Seri (model berdasarkan logika keilmuan) atau Model Paralel (model berdasarkan strategi pembelajaran yang terintegrasi) atau model kombinasi seri – parallel.
Usulan : minimal 3 semester, maksimal 5 semester
68
Model Seri : model berdasarkan logika keilmuan.
69
Model Paralel : model berdasarkan strategi pembelajaran yang terintegrasi.
Model seri : model yang tidak dapat diintegrasikan dengan MK lain, mis: agama, Komponen 68-69 sebaiknya Kewarganegaraan dsb. dalam satu pernyataan TIDAK Model ini akan terus berkembang, dipisahkan apakah perlu masuk dalam standar ? Tambahkan model berdasarkan gabungan seri dan paralel
Proses Pembelajaran
70
71
72
Agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal , maka : Memperhatikan filosofi pendidikan dan berfokus pada peserta didik (Student Centered Learning) Menyediakan sarana prasarana secara memadai sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal. Tersedia rambu-rambu yang harus dipatuhi tenaga pendidik dan peserta didik yaitu terdiri dari: g. Buku Panduan Akademik h. Buku Rencana Pembelajaran (BRP). i. Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM). j. Buku Pedoman Praktik Laboratorium k. Buku Pedoman Praktik Klinik dan Komunitas l.
Modul pembelajaran / Course
Kata “memadai” perlu lebih jelas. Usulan : Menyediakan sarana prasarana yang “sesuai” untuk proses pembelajaran Komponen 72, 73 dan 75 perlu dibuatkan petunjuk cara penilaian.
study guide.
73
Menggunakan minimal 4 model berbagai model pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, membuat keputusan klinik, dan menyelesaikan masalah dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan / asuhan keperawatan. Model pembelajaran terdiri dari atas: k. Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion) l. Simulasi dan bermain peran (Role-Play & Simulation) m. Studi Kasus (Case Study)
74
n. Belajar Menemukan (Discovery Learning = DL) o. Belajar mandiri terstruktur (Self-Directed Learning = SDL) p. Belajar bekerjasama (Cooperative Learning = CL) q. Belajar Berkolaborasi (Collaborative Learning = CbL) r. Instruksi berlandaskan konteks (Contextual Instruction = CI) s. Belajar berdasar Proyek (Project Based Learning = PjBL) t. Belajar berdasar masalah (Problem Based Learning and Inquiry = PBL). Kegiatan pembelajaran : Kegiatan Usul perubahan redaksi : pembelajaran diarahkan untuk meliputi, diganti yang
mencapai kompetensi, dilakukan dilakukan… meliputi : di kelas, di laboratorium, di perpustakaan, dan di klinik atau komunitas. 75
Peran dan fungsi pendidik, meliputi : g. Fasilitator berfungsi memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik agar mereka dapat belajar secara optimal. h. Motivator dapat dijalankan dengan cara memberikan perhatian cukup pada peserta didik, memberi semangat dan menumbuhkan percaya diri perserta didik. i. Tutor berfungsi menunjukkan cara tepat dan sesuai pada peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajarannya. j. Role Model berfungsi memberi contoh bagi peserta didik , berdasar umpan balik peserta didik. k. Nara sumber berfungsi memberikan informasi terbaru berkaitan dengan keilmuan keperawatan. l. Pemberi umpan balik berfungsi untuk memberi penguatan dan koreksi terhadap kinerja peserta didik.
76
Evaluasi pembelajaran d. Hasil belajar peserta didik harus dievaluasi secara berkala, meliputi evaluasi proses dan hasil. e. Sistem evaluasi kinerja mahasiswa berorientasi pada pencapaian kompetensi f. Hasil evaluasi dijadikan sebagai acuan pengembangan selanjutnya, termasuk bagi peserta didik, program pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya. STANDAR 6 WAHANA PEMBELAJARAN KLINIK DAN KOMUNITAS
77
Wahana pembelajaran menyediakan ketersediaan sumber daya , meliputi : SDM dan sarana prasarana yang menjamin pencapaian kompetensi. Wahana tersebut meliputi : Wahana Pembelajaran klinik (Rumah Sakit) c. Wahana utama pembelajaran klinik minimal adalah RS tipe B terakreditasi dan mempunyai Surat Kerjasama (MOU) . Isi MoU minimal meliputi : hak dan kewajiban masing-masing pihak yang menjamin terlaksananya proses pendidikan dan pelayanan
Perubahan pernyataan menjadi Ada tambahan kata : minimal tipe Wahana utama adalah minimal B RS tipe B
kesehatan berjalan secara optimal. MOU pada wahana utama dapat mendukung tridarma perguruan tinggi dan pengembangan pelayanan keperawatan. d. Wahana pendukung adalah beberapa RS tipe C dan D sesuai kebutuhan 78
Jelas
Wahana Pembelajaran di Komunitas d. Wahana pembelajaran di komunitas meliputi : institusi dan wilayah binaan yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai di komunitas . e. Institusi meliputi Puskesmas, Panti Sosial Tresna Wreda, Lembaga Pemasyarakatan, Sekolah umum dan luar biasa yang mempunyai Surat Kerjasama (MOU) dengan Pemerintah daerah setempat, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan. f. Wilayah binaan untuk Usul, dihapuskan saja karena Perlu tambahan : wilayah binaan melakukan praktik keperawatan duplikasi dengan point A di tingkat apa ? Desa/kelurahan/ di komunitas. RW`? STANDAR 7 SARANA DAN PRASARANA Sarana prasarana yang disediakan harus menjamin optimalnya pelaksanaan proses belajar mengajar. Fasilitas fisik yang harus
Pernyataan RS tipe C dan D berubah menjadi RS tipe C dan atau D
disediakan adalah : 79 80 81
82
83
84
85
Beberapa ruang kuliah berkapasitas 40-50 orang atau dgn perbandingan luas ruangan 1 meter persegi per mhs Beberapa ruang tutorial/diskusi berkapasitas 10 - 15 orang. Minimal satu ruang besar untuk seminar kelas. Ruang perpustakaan yang memiliki buku-buku teks keperawatan minimal 400 judul terbit maksimal 10 tahun ke belakang termasuk e book, berlangganan jurnal keperawatan dalam dan luar negeri yang terakreditasi, memiliki prosiding dalam 3 tahun terakhir, memiliki karya tulis/ skripsi/tesis/disertasi. Ruang laboratorium keperawatan (Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Komunitas) serta biomedik dasar (opsional). Ruang laboratorium komputer beserta komputernya dengan rasio minimal 1 PC : 10 mahasiswa maksimal) serta memiliki akses internet untuk menjamin komunikasi antara pimpinan institusi pendidikan Ners, staf akademik dan mahasiswa . Ruang laboratorium bahasa (opsional).
luas ruangan = 1 m2/mhs
86
87
88
Ruang konseling mahasiswa. Beberapa ruang untuk pimpinan, ruang para dosen (maksimal 1 ruang untuk 4 orang), ruang administrasi akademik dan ruang administrasi kepegawaian, dan ruang rapat Ruang dosen per bagian atau kelompok keilmuan keperawatan (luas ruang dosen minimal 4 (empat) m2 per dosen yang dilengkapi alat kantor yang sesuai untuk masing2 dosen).
89
Ruang tunggu dosen tamu
90
Auditorium (opsional)
91
Ruang organisasi mahasiswa
92
93
94
Fasilitas pelayanan kesehatan bagi staf pendidik, staf kependidikan , dan mahasiswa. Beberapa fasilitas lain seperti kantin kampus, kamar ganti pakaian, kamar mandi untuk laki2 dan wanita yang terpelihara kebersihannya, serta ruang ibadah, gudang penyimpanan arsip atau alat / storage. Sarana Umum lain seperti untuk fotokopi, olah raga, parkir, dll. Fasilitas fisik kampus juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pembelajaran seperti kursi peserta didik (tempat duduk bermeja), meja dan kursi pendidik, Komputer meja, LCD, Slide projector, Audio system, dan papan tulis . Jumlahnya
disesuaikan dengan jumlah kelas atau jadwal bagi yang memerlukan peralatan tertentu. STANDAR 8 SISTEM INFORMASI Tersedia fasilitas teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi terkait dengan penyelenggaraan pendidikan yang dapat digunakan oleh staf tenaga pendidik,mahasiswa, dan tenaga kependidikan. 95
96
97
98
99
100
Perlu menambahkan Tersedia jaringan dengan kapasitas GIGA BYTE ) minimal 1,2 Giga GB Sistem administrasi manajemen menggunakan system informasi berbasis computer Perpustakan didukung oleh system informasi manajemen perpustakaan yang dapat STANDAR 9 PEMBIAYAAN Biaya penyelenggaraan pendidikan terdiri dari biaya operasional dan biaya investasi atau pengembangan yang dihimpun berasal dari berbagai sumber. Semua biaya terdokumentasi dengan baik Terdapat anggaran pendapatan dan pengggunaan yang realistis yang didistribusi dalam rencana 5 tahunan dan rencana tahunan Rencana alokasi anggaran terdistribusi untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi pendidikan secara proporsional
GB
(
Tridharma Perguruan Tinggi
101
102
103
104
Terdapat rencana induk pengembangan sesuai dengan analisa kebutuhan dan prioritas STANDAR 10 PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT, DAN KERJASAMA Memiliki unit penelitian pengabdian masyarakat
Tambahkan item keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen ( bukan sebagai pengumpul data ) Standar penelitian dan pengabdian masyarakat mengacu kepada borang BAN – PT
dan
Memiliki program perencanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang jelas dan baik Melaksanakan penelitian & pengabdian masyarakat Melibatkan mhs dlm penelitian dosen & pengabdian masyarakat Melakukan publikasi hasil penelitian Memiliki kerjasama/kemitraan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi
Tambahan : no 105 : Publikasi hasil penelitian
Catatan: Dari hasil FGD setiap kelompok, tim analisis telah melakukan penyempurnaan terhadap standar pendidikan ners dalam bentuk koreksi kalimat (ditulis warna biru untuk menambahan kata atau coretan pada kata yang dihilangkan).
KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil kuesioner, pada umumnya responden menyatakan setuju dan sangat setuju pada seluruh item variabel standar. Beberapa item dinyatakan secara penuh (100%) sangat setuju. Walaupun demikian sebagian kecil responden menyatakan tidak setuju atau kurang setuju pada beberapa item diantaranya berkaitan dengan….. 2. Berdasarkan hasil catatan FGD dari 4 kelompok, telah diperoleh masukan terhadap isi dan redaksi kalimat (pernyataan standar) pada beberapa stanadar 3. Tim analisis data telah mencoba memasukkan beberapa perbaikan sesuai dengan masukan hasil FGD sebagai usulan penyempurnaan draft standar pendidikan Ners. Untuk selanjutnya perlu tindak lanjut terhadap hasil dari penyempurnaan draft standar pendidikan Ners ini.