BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan running modifikasi, didapatkan beberapa temuan, diantaranya sebagai berikut : 1. Eksisting ruang jalan Kaliurang km 4.5-5.8 memiliki nilai temperatur efektif 30.2˚C (hasil survey lapangan) dan 30.66˚C (hasil running eksisting) yang berada di luar range nyaman SNI T14-1993-03 (20.5˚C27.1˚C), sehingga dapat disimpulkan bahwa lokus penelitian memiliki kondisi tidak nyaman termal 1. 2. Kondisi eksisting fisik spasial ruang jalan Kaliurang km 4.5-5.8 adalah sebagai berikut : a. Memiliki perbandingan tinggi bangunan dan lebar ruang jalan (H/W) dengan nilai rata-rata 62.6% untuk H/W<0.5 dan 27.6% untuk 0.5
1 2
Lihat tabel 4.13 halaman 85 Lihat halaman 50,51
BAB V | 100
tajuk 5m-8m. Vegetasi yang berada didalam ruang jalan memiliki pola tanam tunggal dan jarak tidak beraturan. 3. Faktor-faktor dari variabel urban street canyon yang berpengaruh kenyamanan termal ruang jalan adalah : a. Elemen ketinggian bangunan (H) dari subvariabel perbandingan tinggi dan lebar ruang jalan (H/W). Nilai ketinggian (H) besar dan nilai lebar ruang jalan kecil (W) akan menghasilkan rasio H/W besar dengan nilai diatas setengah atau satu (H/W>0.5 atau 0.5>H/W>1 atau H/W>1) 3. Nilai ketinggian bangunan (H) kecil dan nilai lebar ruang jalan (W) besar akan menghasilkan rasio H/W kecil, dibawah satu atau setengah (H/W<0.5 atau 0.5
Lihat lampiran halaman 8-10 Ibid
BAB V | 101
semakin kecil nilai albedonya (minimal nilai albedo 0%). Nilai albedo kecil, berarti daya pantul material terhadap sinar matahari juga kecil, sehingga semakin besar energi panas radiasi matahari yang diserap oleh material. Karena energi panas radiasi yang dikandung material hasil serapan ini berada dalam jumlah banyak, ketika temperatur udara lingkungan rendah dan RH tinggi (ketika pagi atau malam hari) atau saat terekspos panas atau ketika material terekspos panas dan terjadi proses pemanasan material, maka energi panas radiasi yang dilepaskan juga besar. Melalui proses ini, lingkungan dengan material berwarna gelap memiliki temperatur tinggi. c. Vegetasi, dari jenis ‘l1’ dan ‘T1’ yang memiliki ketinggian 10m15m dan diameter tajuk 5m-8m dan memiliki bentuk tajuk kerucut melebar. Vegetasi eksisting didominasi oleh jenis ini pola tanam tunggal dan jarak terlalu lebar dan tidak beraturan. Vegetasi memberi perlindungan melalui bayangan yang dihasilkan dari tajuk dan pasokan oksigen dan kandungan air dari proses fotosintesis. Vegetasi dengan tinggi 10m dan berdiameter tajuk 5m, pada saat matahari berada pada zenith, akan memberikan perlindungan seluas diameter tajuk. Sedangkan pada pagi atau sore hari ketika matahari berada pada posisi miring, vegetasi akan memberikan bayangan sepanjang xx%tinggi vegetasi yang menghalangi sinar 5. Dengan demikian semakin besar diameter tajuk semakin luas perlindungan
5
Lihat daftar istilah tentang panjang bayangan
BAB V | 102
bayangan yang diberikan. Hal yang sama juga berlaku untuk tinggi vegetasi, semakin tinggi vegetasi semakin panjang bayangan yang dihasilkan. Pada kondisi kawasan dengan massa bangunan kurang dari 10m-15m dan memiliki panjang setback sama atau kurang dari tinggi bangunan, vegetasi jenis ‘l1’ dan ‘T1’ yang terletak ditengah setback atau didekat area pedestrian, akan mampu memberikan perlindungan sampai dengan batas maksimal depan muka bangunan serta area sekitar pedestrian. Namun untuk bangunan dengan tinggi lebih dari 15m dengan setback sama atau lebih dari dimensi tinggi bangunan, vegetasi ‘l1’ dan ‘T1’ hanya mampu memberi perlindungan seluas tajuk dan bila terletak berdekatan dengan pedestrian, akan mampu melindungi pejalan kaki dari ekspos sinar matahari.
5.2. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa rekomendasi diberikan untuk merespon kondisi fisik spasial dan termal eksisting lokus ruang jalan Kaliurang dalam upaya mencapai kondisi kenyamanan termal yang optimal.
Berikut beberapa
rekomendasi yang dapat diterapkan pada setiap penggal didalam lokus : 1. Elemen ketinggian bangunan (H) dari subvariabel perbandingan tinggi dan lebar ruang jalan (H/W). Dengan asumsi nilai lebar ruang jalan (W) tetap (dapat dimaknai bangunan tidak mengalami tidak mengalami pergeseran posisi pada lokus) dan nilai tinggi bangunan (H) bertambah, akan dihasilkan nilai H/W besar (dengan
BAB V | 103
0.5
atau
H/W>1).
Nilai
H/W
yang
besar
akan
menghasilkan perlindungan bayangan yang luas ke area canyon ruang jalan. Area yang terlindung bayangan ini mengalami penurunan temperatur udara sampai dengan ±3˚C, yang terjadi karena sinar matahari yang mengandung energi radiasi tinggi terhalang oleh bangunan tinggi (bangunan yang mengalami penambahan ketinggian), sehingga sinar matahari (sebagian diserap) dipantulkan kembali ke atmosfer, dan area yang memiliki perlindungan bayangan tidak terasa panas, disebabkan oleh sinar matahari tidak mampu menjangkau permukaan. Demikian pula sebaliknya. 2. Elemen material berbahan beton berwarna putih dan memiliki albedo 80% dari subvariabel material permukaan. Semakin cerah warna material semakin tinggi nilai albedonya (maksimal 100%), semakin banyak sinar matahari yang dipantulkan permukaan yang dapat dimaknai semakin sedikit energi panas radiasi yang diserap oleh material permukaan, sehingga temperatur material dan permukaan tetap rendah. Karena energi panas radiasi yang dikandung dalam
material
berwarna putih
sedikit,
ketika
temperatur udara rendah (pada pagi atau malam hari) atau ketika material terekspos panas dan terjadi proses pemanasan material, maka energi panas radiasi yang dilepaskan ke lingkungan (emisi) juga rendah. Hal ini membuat lingkungan dengan permukaan putih memiliki temperatur rendah.
BAB V | 104
3. Vegetasi dari jenis ‘l1’ ‘T1’ dan ‘ds’, ‘TB’, ‘l2’, ‘ee’ 6 dari subvariabel vegetasi. Vegetasi jenis ‘l1’, ‘T1’, ‘ds’ dan ‘Tb’ diletakkan di area dengan bangunan yang memiliki tinggi kurang dari atau sama dengan 15m dengan setback yang sama panjang atau kurang dari tinggi bangunan (l1, T1, ds, Tb H≤15m & sb≤H) 7. Sedangkan vegetasi ‘l2’ dan ‘ee’, diletakkan di area dengan bangunan yang memiliki tinggi lebih dari 15m dengan setback yang sama panjang atau lebih dari tinggi bangunan (‘l2’, ‘ee’ H>15m & sb≥H). Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan bayangan pada bagian setback dan fasad bangunan dan area pedestrian. Misal, bangunan dengan tinggi 11m, memiliki setback 6m, vegetasi yang sesuai untuk kondisi ini adalah ‘T1’ atau ‘ds’, dengan perletakan ; dekat dengan pedestrian atau diantara building front. Kemudian untuk bangunan yang memiliki tinggi 23m, dan setback 17m, vegetasi yang sesuai adalah ‘’ee’’ apabila berada ditengah building front atau didekat bangunan dan ‘l2’ apabila diletakkan didekat area pedestrian.
Berikut ilustrasi rekomendasi yang diterapkan pada setiap penggalnya :
6 7
Lihat halaman 50,51 Lihat halaman 49
BAB V | 105
106
107
108