EVALUASI DENGAN METODE COST BENEFIT ANALYSIS DAN FIT/GAP PADA MODUL FI SAP PADA PT.KRAKATAU STEEL Endy Suryo Ekwantoro1, Daniar Isham2, Stanley Chenardo3, Noerlina4 1
Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, (+62-21) 534-5830, 535-0660,
[email protected] Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, (+62-21) 534-5830, 535-0660,
[email protected] 3 Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, (+62-21) 534-5830, 535-0660,
[email protected] 4 Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, (+62-21) 534-5830, 535-0660 2
ABSTRAK Seiring dengan kebutuhan IT yang semakin berkembang membuat PT. Krakatau Steel menggunakan sistem terbaru yang ada saat ini yaitu SAP ECC 6.0 dan sistem ini sudah berjalan dan sudah memberikan hasil oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi SAP yang telah diimplementasikan PT. Krakatau Steel dengan mengukur biaya investasi dan manfaat dari SAP, serta mengetahui apakah biaya investasi yang dikeluarkan PT. Krakatau Steel sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dan penelitian lapangan yang meliputi wawancara, kuesioner, survei, studi dokumentasi, studi analisis, serta metode Cost Benefit Analysis dan FIT/GAP Analysis. Dan hasil yang diperoleh adalah PT. Krakatau Steel memiliki nilai ROI pertahun yang positif, nilai NPV yang positif, payback period yang sangat cepat yaitu hanya 431 hari menurut PT. Krakatau Steel, Nilai PI > 1 sehingga sistem yang terapkan layak digunakan oleh PT. Krakatau Steel. Hasil evaluasi secara keseluruhan investasi information teknologi yang berjalan sudah sesuai dengan prosedur perusahaan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh PT. Krakatau Steel. (ESE, DI, SC)
Kata Kunci Cost Benefit Analysis, Evaluasi, FIT/GAP Analysis, investasi IT, SAP
ABSTRACT Along with the growing IT needs to make PT. Krakatau Steel using latest systems available today is SAP ECC 6.0 and the system is already running, then it is necessary for the evaluation of SAP which has been applied to PT. Krakatau Steel to measure the costs benefits analysis of SAP investments, as well as determine whether the investment costs incurred by PT. Krakatau Steel is proportional to the benefit gained. The method used in this study is library research and field research that included interviews, questionnaires, surveys, documentation studies, studies analysis, and methods of Cost Benefit Analysis and FIT / GAP Analaysis. The results obtained by the PT. Krakatau Steel to the value of a positive ROI and NPV, payback period of only 431 days, the PI value> 1 so that the system implemented a decent used by PT. Krakatau Steel. Results of evaluation of information technology investments that run it in accordance with company procedures and can be felt by PT. Krakatau Steel. (ESE, IN, SC)
Keywords: Cost Benefit Analysis, Evaluation, FIT / GAP Analysis, IT investment, SAP
PENDAHULUAN Berdasarkan hasil penelitian pada sebuah perusahaan pada tahun 2005 dengan menggunakan sistem SAP, total pendapatan SAP naik 13 persen dari tahun 2004 ke tahun 2005, sedangkan pasar hanya tumbuh 5 persen selama tahun itu. SAP bertindak secara global dalam strategi pertumbuhan. (Brigitte Eierle, 2007). Oleh karena itu, PT Krakatau Steel menggunakan SAP. PT Krakatau Steel menggunakan SAP untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien sehingga lebih mudah bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan yang menyebabkan efektivitas dan memungkinkan integrasi global lebih mudah. Berdasarkan hal tersebut, maka kami bermaksud untuk melakukan evaluasi Investasi Teknologi Informasi yang diterapkan oleh PT Krakatau Steel. Dan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi yang di implementasikan oleh PT.Krakatau Steel maka kami menggunakan metode Cost Benefit Analysis , Menurut (Watson, 2006) The outcome of the cost-benefi t analysis was influenced most by the level of fatality reduction achieved by the various carriage requirements and secondly by the “value of life” assumed. Hasil dari cost-benefi t analysis dipengaruhi sebagian besar oleh tingkat pengurangan kefatalan yang dicapai dengan berbagai persyaratan pembawaan dan kedua oleh " value of life " yang diasumsikan.Sehingga dapat memperkirakan seberapa besar manfaat investasi yang dihasilkan oleh PT.Krakatau Steel. Untuk mengetahui apakah proses bisnis berjalan sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan kami menggunakan metode Fit/Gap Analysis, Menurut (Prakash Pol, 2011) “Fit/Gap Analysis is one of such phase of business blueprint which demand greater care and execution in order to realize the full potential of ERP investment.” Fit/Gap Analysis adalah salah satu fase blueprint bisnis yang menuntut maintenance yang lebih besar dan pelaksanaan dalam rangka mewujudkan potensi penuh dari investasi ERP,(contohnya sistem yang berjalan dengan sistem client dan sistem SAP),tujuan yang paling umum adalah menentukan bagaimana mencapai suatu keadaan. GAP sering kali disebut sebagai jarak antara dimana kita berada dengan dimana kita ingin berada.
Salah satu penelitian menyatakan besarnya nilai nominal investasi teknologi informasi (TI) di berbagai organisasi membuat banyak pihak mulai bertanya-tanya, bagaimana cara memperkirakan seberapa besar investasi tersebut memberikan manfaat bagi perusahaan. Fakta menyatakan bahwa manfaat investasi TI dapat berupa yang terhitung (tangible) maupun yang tidak terhitung (intangible). Manfaat ini juga ada yang dapat dirasakan dengan segera dan ada juga yang hanya dapat dirasakan setelah kurun waktu tertentu. Hal ini menyebabkan banyak organisasi mengalami kesulitan bagaimana menghitung nilai investasi TI dikaitkan dengan manfaat yang dihasilkan. Untuk itu, terdapat beberapa metoda untuk memperkirakan nilai investasi TI (Wina Witanti, 2007) Dan penelitian lain menyatakan bahwa investasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutama pada saat bisnisnya sedang berada dalam tahap pembentukan dan pertumbuhan. Penilaian investasi IT merupakan kemampuan organisasi dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi peningkatan keuntungan atau dampak positif yang diterima perusahaan dengan adanya implementasi TI dalam operasi bisnis perusahaan tersebut (Darmadji dan Ranti, 2011). Dan tujuan penelitian ini untuk mengukur investasi IT pada implementasi SAP yang umum dalam menilai dan menentukan hasil dari keuntungan investasi IT tersebut, menganalisis seberapa besar pengaruh investasi IT di dalam sistem yang dilakukan oleh PT.Krakatau Steel, mengetahui tingkat pengembalian dari investasi IT yang diterapkan oleh PT. Krakatau Steel.
METODE PENELITIAN Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan yaitu sebuah usaha atau langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dari pemikiran-pemikiran yang relevan untuk mendapatkan teori-teori umum maupun khusus dan informasi-informasi yang dibutuhkan di dalam penelitian yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, karangan-karangan ilmiah, thesis, dan artikel baik dari media massa yang akan digunakan sebagai landasan teori.
Studi Lapangan Studi Lapangan yaitu pengumpulan data-data maupun informasi secara langsung ke lapangan dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut: 1.
Observasi Kegiatan pengamatan dengan cara mengumpulkan data-data dengan mengamati secara langsung. Dengan melakukan observasi kita mendapatkan gambaran dengan jelas tentang masalah yang dihadapi.
2.
Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh gambaran secara umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem yang berjalan di dalam perusahaan.
Metode Analisis Untuk menganalisis investasi IT yang diterapkan oleh PT.Krakatau Steel, maka diperlukan teknik atau metode untuk memperkirakan seberapa besar nilai yang layak dan bermanfaat.Metode analasis data yang akan digunakan yaitu Cost Benefit Analysis dan juga GAP Analysis. Cost Benefit Analysis yaitu suatu teknik untuk menganalisa biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternative tindakan yang akan dilakukan. untuk menganalisis strategi yang akan digunakan dalam Investasi Teknologi Informasi.Sedangkan GAP Analysis digunakan untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan (GAP) dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Cost Benefit Analysis Langkah pertama yang dilakukan dalam metode Cost Benefit Analysis adalah melakukan identifikasi pada biaya, baik biaya untuk investasi awal maupun biaya berjalan pada setiap tahunnya selama implementasi SAP ECC 6.0. Setelah menghitung biaya investasi awal dan biaya berjalan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi manfaat, baik manfaat tangible maupun intangible. Biaya Investasi Awal PT. Krakatau Steel dalam implementasi SAP ECC 6.0 adalah Rp.63.251.732.000,-. Biaya tersebut sudah mencakup biaya pembelian komputer, notebook, printer, Operating System, Ms Office 2007, software SAP ECC 6.0, Server, dan Network. Biaya berjalan SAP ECC 6.0 yang harus dikeluarkan oleh PT. Krakatau Steel berbeda pada setiap
tahun. Hal tersebut
tergantung dengan besarnya
kebutuhan yang terkait dengan SAP ECC 6.0 . Biaya
berjalan yang dimaksud di sini sudah mencakup biaya maintenenace SAP ECC 6.0 , biaya internet, dan beban gaji karyawan. Tabel 1 Total Biaya Berjalan PT. Krakatau Steel Tahun
Biaya Berjalan
2010
Rp.1.534.735.081.040,-
2011
Rp.1.492.465.081.040,-
2012
Rp.1.454.386.081.040,-
Total
Rp.4.481.586.243.120,-
Tangible Benefits adalah manfaat yang secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas PT. Krakatau Steel. Manfaat ini berasal dari peningkatan pedapatan, berkurangnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh PT. Krakatau Steel berupa biaya kertas dan biaya tinta. Tabel 2 Penuruan Biaya Operasional No.
Keterangan
Sebelum implementasi
1.
Estimasi Biaya Kertas
2.
Estimasi Biaya Tinta
Total penurunan biaya operasional
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
326.400.000,-
32.000.000,-
48.000.000,-
64.000.000,-
12.240.000.000,-
1.200.000.000,-
1.800.000.000,-
2.400.000.000,-
12.566.400.000.000,-
1.232.000.000,-
1.848.000.000,-
2.464.000.000,-
Intangible Benefits adalah manfaat yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, namun tidak memiliki kolerasi secara langsung dengan profitabilitas perusahaan. Dalam investasi teknologi informasi SAP ECC 6.0 ini, PT. Krakatau Steel juga mendapatkan manfaat intangible yang tidak dapat diukur atau tidak nyata yang dapat diketahui dengan metode kuesioner. Metode kuesioner ini menggunakan skala likert, dimana penilaian responden yaitu Kurang = 1, Cukup = 2, Baik = 3, dan Sangat Baik = 4. Dengan metode kuesioner ini, akan dihitung nilai rata-rata dari seluruh penilaian responden (Mean), nilai yang tepat pada pertengahan data yang telah diurutkan menurut tingkat nilai-nilainya (Median), dan nilai yang paling banyak keluar dari penilaian responden (Modus).
Tabel 3 Pernyataan No. 1.
Pernyataan Kemampuan SAP ECC 6.0
dalam
memenuhi kebutuhan karyawan
untuk menyelesaikan pekerjaannya 2.
Keamanan data yang Iebih tinggi
3.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam memudahkan pembuatan dokumen atau laporan
4.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam menghasilkan data yang lengkap dan akurat
K
C
B
SB
5.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam mengurangi kesalahan yang sering terjadi selama proses bisnis berjalan
6.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam meningkatkan citra perusahaan
7.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam mempercepat pengambilan keputusan oleh manajemen
8.
Kemampuan SAP ECC 6.0 dalam peningkatan kinerja operasional yang lebih baik
Manfaat intangible yang didapatkan oleh PT. Krakatau Steel dengan menggunakan SAP ECC 6.0 adalah kualitas informasi yang lebih tinggi, meningkatkan kepuasan kerja, mendukung dalam pengambilan keputusan, meningkatkan citra perusahaan. Net Benefit Investasi Softawre SAP ECC 6.0 yang Sudah Diimplementasikan Perusahaan: Tabel 4 Net Benefit Investasi SAP ECC 6.0 PT.Krakatau Steel No. 1.
Keterangan
2010(0)
Biaya Investasi Awal Biaya Komputer
13.000.000.000,-
Biaya Notebook
140.000.000,-
Biaya Printer
300.000.000,-
Biaya Operating System
2.420.000.000,-
Biaya Ms Office 2007
1.980.000.000,-
Biaya SAP ECC 6.0
33.336.732.000,-
Biaya Server
5.025.000.000,-
Biaya Network
7.050.000.000,-
2011(1)
2012(2)
Total Biaya Investasi Awal Laba (rugi) setelah pajak Net Benefit
63.251.732.000,1.022.843.000.000,-
13.698.000.000,-
959.591.268.000,-
(49.553.732.000,-)
Net Benefit
= Laba (Rugi) Setelah Pajak – Biaya Investasi Awal
Net Benefit 2011: Rp 1.022.843.000.000,- – Rp 63.251.732.000,- = Rp 959.591.268.000,-
Net Benefit 2012 : Rp 13.698.000.000,- – Rp 63.251.732.000,- = (Rp 49.553.732.000,) Penyebab keuntungan 2012 menurun bukan diakibatkan oleh sistem melainkan oleh harga jual menurun , produksi menurun , harga bahan baku terjadi kenaikan. Payback Period Payback Period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian biaya investasi awal. Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa net benefit yang dihasilkan setiap tahun jumlahnya tidak sama, sehingga payback period dapat dihitung sebagai berikut : Tabel 5 Payback Investasi Software SAP ECC 6.0 yang Sudah Diimplementasikan Perusahaan Tahun 2010(0)
Biaya investasi Awal
Net Benefit
63.251.732.000,-
2011(1)
959.591.268.000,-
2012(2)
(49.553.732.000,-)
= 1,181991 Tahun (431 hari)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembalian dana yang akan didapatkan setelah investasi pada software SAP ECC 6.0 implementasi kelayakan diperoleh dalam 431 hari. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih adalah nilai sekarang dari arus kas dikurangi biaya investasi awal. Suku bunga yang ditetapkan sebesar 7% (berdasarkan suku bunga Bank Indonesia tahun 2010 sampai dengan 2012). Tabel 6 Perhitungan NPV untuk Investasi Software SAP ECC 6.0 yang Sudah Diimplementasikan Perusahaan Tahun
2010(0)
Benefit
Cost
63.251.732.000,-
2011(1)
2012(2)
Total
17.915.382.000.00
21.987.143.000.000
39.902.525.000.000
0,-
,-
,-
1.492.465.081.040
1.454.386.081.000,-
3.010.102.894.080,-
,R
PV
7%
7%
7%
0
0. 935
0,873
(67.648.911.229,94
17.564.617.025.62
23.519.767.375.715
41.084.384.401.341
652)
5,66
,922
,582
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.3, NPV untuk Software SAP ECC 6.0 yang sudah diimplementasikan perusahaan dengan suku bunga 7% dihitung sebagai berikut :
= (67.648.911.229,94652)+ 17.564.617.025.625,66+ 23.519.767.375.715,922 = 41.084.384.401.341,582 Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) adalah rasio yang dapat digunakan untuk menentukan peringkat proyek. Dan rasio NPV untuk kemudian biaya dari awal atau investasi yang ditanamkan. Diketahui bahwa NPV untuk investasi teknologi software SAP ECC 6.0 yang sudah diimplementasikan perusahaan sebesar Rp. 41.084.384.401.341,582 (tabel 4.3), sehingga profitability indexnya dapat dihitung sebagai berikut :
= 649,5376 (Layak)
Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) adalah teknik yang digunakan dalam keputusan penganggran modal,dimana tingkat pengembalian investasi akan dibandingkan dengan biaya peluang modal. Perhitungan ROI untuk Investasi Software SAP ECC 6.0 yang sudah diimplementasikan perusahaan
ROI =
ROI = Tabel 7 Scoring, Economic Impact Score
Simple ROI
0
Zero or Less
1
1% - 299%
2
300% - 499%
3
500% - 699%
4
700% – 899%
5
Over
Diatas telah ditampilkan perhitungan Payback Period,Return On Investment (ROI) ,Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI). Berikut ini tabel hasil perhitungannya:
Tabel 8 Hasil Perhitungan dengan metode Cost Benefit Analysis Total Net Benefit
Rp.910.037.536.000,-
Payback Period
431 hari
ROI
282,239%
NPV
Rp.41.084.384.401.341,582
PI
649,5376
Suatu investasi dinyatakan layak dilanjutkan apabila memenuhi syarat sebagai berikut: • Nilai NPV dari investasi tersebut harus positif (lebih dari nol) • Nilai ROI memperoleh score lebih dari 0 • Rasio Profitability Index yang diperoleh lebih dari 1 Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi investasi Teknologi Informasi yang diimplementasikan oleh PT. Krakatau Steel, dihasilkan Total Net Benefit selama 2 tahun sebesar Rp.910.037.536.000,-. Lama waktu pengembalian biaya investasi dari sistem SAP ECC 6.0 membutuhkan waktu selama 431 hari. Dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) sebesar 282,239 % dan memperoleh score 1. Total NPV sebesar Rp. 41.084.384.401.341,582,- dengan tingkat suku bunga sebesar 7% dan rasio profitability Index (PI) sebesar 649,5376. Hasil tersebut menunjukan bahwa
investasi sistem SAP ECC 6.0 dinyatakan layak untuk dilanjutkan karena sudah memenuhi syarat kelayakan suatu investasi. Analisis FIT/GAP Analisis FIT/GAP merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan pengguna terhadap software. Metode ini juga membatu mengidentifikasi apakah terjadi FIT/GAP antara kebutuhan pengguna terhadap kemampuan sistem dalam memenuhi kebutuhan tersebut. FIT berarti kebutuhan / requirements dapat terpenuhi oleh sistem yang sudah ada, sedangkan GAP berarti kebutuhan / requirements tidak dapat terpenuhi oleh sistem. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Krakatau Steel, Sistem yang sudah berjalan sudah memenuhi semua kebutuhan / requirements pengguna. Berikut Hasil Analisis yang telah kami lakukan terhadap sistem SAP ECC 6.0 yang sudah diimplementasikan oleh PT. Krakatau Steel. Berdasarkan analisis FIT/GAP yang telah diuraikan diatas, maka kita dapat melihat kemampuan sistem dalam memenuhi kebutuhan user. Tidak terdapat GAP maupun PARTIAL FIT pada modul Financial Accounting. Berikut adalah tabel hasil analisis FIT/GAP Tabel 9 Tabel Hasil Analisis Fit/Gap Tabel Pemenuhan Requirement PT. Krakatau Steel Keterangan
High
Medium
Low
Total
Total Requirement
FIT
7
4
1
12
12
GAP
0
0
0
0
0
PARTIAL FIT
0
0
0
0
0
Total
58,33%
33,33%
8,33%
100%
100%
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah pemenuhan requirement oleh sistem SAP ECC 6.0 PT. Krakatau Steel sudah memuaskan yaitu 100% dari keseluruhan requirements. Pada laporan hasil evaluasi ini, hasil requirement yang telah dipenuhi kedalam 3 kategori yaitu high sebesar 58,33% , medium sebesar 33,33% dan low sebesar 8,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem SAP ECC 6.0 sangat membantu memenuhi kebutuhan pengguna.
Gambar 1 Diagram hasil Analisa Fit/Gap
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan PT. Krakatau Steel sudah menjadikan teknologi informasi sebagai pendukung dalam menjalankan proses bisnis yang ada di dalam perusahaan. Dengan digunakannya teknologi informasi didalam perusahaan, maka PT. Krakatau Steel mampu bersaing secara global dengan perusahaan – perusahaan lain yang juga telah menerapkan teknologi informasi. Software SAP ECC 6.0
telah memberikan manfaat tangible dan intangible. Manfaat tangible yang
diperoleh adalah peningkatan pendapatan dan penurunan biaya operasional yang meliputi : penghematan biaya kertas dan penghematan biaya tinta. Sedangkan manfaat intangible yang diperoleh adalah kualitasi informasi yang lebih tinggi, meningkatkan kepuasan kerja, dukungan dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan citra perusahaan. Nilai manfaat yang diperoleh dari implementasi sistem SAP ECC 6.0 yang diukur dengan menggunakan metode Cost Benefit Analysis maka diperoleh Returm On Investment (ROI) 282,239 % dengan total Net Benefit sebesar
Rp.910.037.536.000,-.
Dan
dengan
perhitungan
Net
Present
Value
(NPV)
sebesar
Rp.
41.084.384.401.341,582 dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia tahun 2011 dan 2012 sebesar 7% dan rasio Profitability Index (PI) sebesar 649,5376
serta Payback Period selama 431 hari. Berdasarkan hasil analisis
perhitungan tersebut maka sistem SAP ECC 6.0 dapat dinyatakan layak untuk diinvestasikan dan bisa dilanjutkan. Berdasarkan hasil evaluasi dengan metode fit/gap analysis bahwa system SAP ECC 6.0 modul Financial Accounting pada PT.Krakatau Steel sudah 100% sesuai dengan apa yang apa yang diinginkan oleh perusahaan. Dari hasil evaluasi ini, hasil requirement yang telah dipenuhi kedalam 3 kategori yaitu high sebesar 58,33% , medium sebesar 33,33% dan low sebesar 8,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem SAP ECC 6.0 sangat membantu memenuhi kebutuhan pengguna.
Saran PT. Krakatau Steel diharapkan mengadakan training secara berlanjut agar dapat memaksimalkan user terhadap penggunaan sistem yang sedang berjalan pada PT. Krakatau Steel yaitu sistem SAP ECC 6.0 modul Financial Accounting. Training ini juga bertujuan agar user lebih paham dan mengerti apabila terdapat upgrade dan penambahan aplikasi software pada sistem. Pada sistem yang sudah berjalan atau yang telah diimplementasikan, sebaiknya PT. Krakatau Steel terus melakukan pengukuran setiap tahunnya untuk mengetahui peningkatan efektivitas apa saja dan seberapa bermanfaat sistem yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Menyiapkan sumber daya manusia yang cukup handal untuk menjalankan sistem SAP ECC 6.0 tersebut agar kegunaan sistem lebih optimal dan agar kesalahan pemakaian sistem karena human error tidak terjadi.
REFERENSI Bens, I. (2005).Facilitating With Ease! : Score Skills For Facilitators, Team Leaders and Members, Managers, Consultant and Trainers. San Fransisco : John Wiley & Sons. Bodie, ZVI., Alex Kane & Alan J.Marcus. (2009). Investment. Internatioal Edition. Singapore : The MCGraw Hill. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi ke-4. Jakarta : Gramedia Hernandez Jose A., Jim Keogh & Franklin Foster Martinez. (2006). SAP R/3 Handbook. Edisi Ke-3. California : Mc Graw Hill. Kelly, R. Rainer Jr. & Efraim Turban. (2008). Introduction to Information Systems Enabling and transforming Business. Edisi Ke-2. New York : John Wiley & sons, Inc. Kelly, R. Rainer Jr. & Caisey G. Cehielski. (2011). Introduction To Information System. Edisi Ke-3. New York : John Wiley & Sons, Inc. Keown, Arthur J., dkk. (2006). Dasar - dasar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat. Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke-4. Yogyakarta : Liberty. O'Brien, James A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi ke-12. Jakarta : Salemba Empat. Oxford University. (2008). dictionary of computing. Edisi KE-6. Oxford : Market House Books. Rama, Atha V. & Frederick L. Jones. 2008. Sistem Informasi Akutansi Dasar. Edisi Ke-2. Jakarta : Salemba Empat. Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Schniederjans, Marc J., Jamie L hamaker & Ashlyn M. Schniedejarns. (2010). Information technology Investment Decision Making Methodology. Edisi Ke-2. London : World Scientific. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Whitten, Jeffery L., Lonnie D.Bentlet & Kevin C.Dittman. (2004). System Analysis and Design Methods. Edisi Ke6. New york : Mcgraw Hill Irwin. Williams, Brian K. & Stacey C.Sawyer. (2010). Using Information Technology : A pratical Introduction to Computer & Communications. Edisi Internasional. New York : CGraw Hill.
RIWAYAT PENULIS Nama: Endy Suryo Ekwantoro Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta 31 Januari 1991
Nama: Daniar Isham Tempat/Tanggal Lahir: Serang 10 Maret 1991
Nama: Stanley Chenardo Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta 4 September 1991
Penulis sedang menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komputerisasi Akuntansi pada tahun 2013.