PERBEDAAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT KERJA PAGI, SIANG DAN MALAM DI BAGIAN PRODUKSI PT. ROYAL COCONUT KAWANGKOAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Rombe Novita*, Paul A. T. Kawatu*, Wulan P. J. Kaunang* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Shift kerja dipandang sebagai tuntutan yang menekan individu, jika tidak dikelola dengan baik dan benar oleh pihak perusahaan maka hal tersebut akan berdampak pada gangguan fisologis dan perilaku tenaga kerja, yang lamban laun akan menyebabkan gangguan psikopatologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kelelahan kerja pada karyawan shift kerja pagi, shift kerja siang dan shift kerja malam serta menganalisis perbedaan kelelahan kerja pada karyawan shift kerja pagi-siang, shift kerja siang-malam dan shift kerja pagi-malam bagian produksi PT. Royal Coconut Kawangkoan Kecamatan Kalawat Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan desain cross sectional, dengan sampel penelitian 64 pekerja di bagian produksi. Sampel yang digunakan adalah total populasi seluruh pekerja yang bekerja di bagian produksi. Pengumpulan data di lakukan dengan mengukur tingkat kelelahan kerja menggunakan Reaction Timer HAP. Analisis yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik uji Mann-Whitney. Hasil uji statistik perbedaan kelelahan kerja antara shift pagi, shift siang dan shift malam adalah shift pagi mengalami kelelahan normal (31,8%), mengalami kelelahan ringan (59,1%), mengalami kelelahan sedang (9,1%). Shift siang mengalami kelelahan normal (19%), mengalami kelelahan ringan (47,7%), mengalami kelelahan sedang (33,3%). Sedangkan pada shift malam mengalami kelelahan normal (9,6%), mengalami kelelahan ringan (33,3%), mengalami kelelahan sedang (42,8%) dan mengalami kelelahan berat (14,3%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,280 atau p > 0,05 pada shift kerja pagi-siang, dan nilai yang didapatkan pada shift kerja siang-malam yaitu p = 0,051 atau p > 0,05 dan pada shift kerja pagi-malam didapatkan nilai p = 0,005 atau p < 0,05.Tidak terdapat perbedaan kelelahan kerja pada karyawan yang bertugas di ruang produksi pada shift pagi-siang dan shift siangmalam dengan nilai p > 0,05 sedangkan pada shift pagi-malam terdapat perbedaan kelelahan kerja dengan nilai p < 0,05. Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan Kerja, PT. Royal Coconut
ABSTRACT Work shift is seen as a pressing duty for individuals if it is not managed properly by company since it has impact on physiological disorder and behavior disorder on labor that can slowly cause psychopathological disorders. The purpose of this study is to know the differences of work exhaustion on workers who have morning shift, afternoon shift, and night shift and analyze differences of work exhaustion on workers who have morning-afternoon shift, afternoon-night shift and morning-night shift in production area of PT. Royal Coconut Kawangkoan, District of Kalawat, North Minahasa Regency. This research uses descriptive analysis with cross sectional approach, and conducted to 64 respondents as sample sizes which are workers in production area. This research collects data by measuring level of work exhaustion using Reaction Timer HAP. Analysis used is statistical test non-parametric Mann-Whitney test. Statistical test result of work exhaustion differences among morning shift, afternoon shift and night shift shows that in morning shift there are have normal exhaustion (31,8%), have mild exhaustion (59,1%), and have moderate exhaustion (9,1%). In afternoon shift there are have normal exhaustion (19%), have mild exhaustion (47,7%), and have moderate exhaustion (33,3%). In night shift there are have normal exhaustion (9,6%), 7 respondents have mild exhaustion (33,3%), have moderate exhaustion (42,8%), and have heavy exhaustion (14,3%). Statistical test result shows p value = 0,280 or p value = > 0,05 on morning-afternoon work shift, p value = 0,051 or p value > 0,05 on afternoon-night work shift, and p value = 0,005 or p value < 0,05. There is no difference of work exhaustion on workers in production area on morning-afternoon shift and afternoon-night shift with p value > 0,05, while there is a difference of work exhaustion on morning-night shift with p value < 0,05. Keywords: work shift, work exhaustion, PT. Royal Coconut
PENDAHULUAN
kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk
Sehat bukan hanya dimaksudkan dengan suatu
bekerja. Kelelahan umum ditunjukkan oleh
keadaan tubuh yang bebas dari penyakit namun
hilangnya
juga memperlihatkan suatu kemampuan diri
penyebabnya adalah keadaan persarafan sentral
seseorang
untuk
atau kondisi psikis-psikologis (Suma’mur,
lingkungan
sosialdan
meningkatkan
berinteraksi
dengan
kemampuan
untuk
bekerja,
yang
2009).
kerjanya
Shift kerja dipandang sebagai tuntutan
(Budiono, 2013). Menurut Undang-undang
yang menekan individu, jika tidak dikelola
Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, upaya
dengan baik dan benar oleh pihak perusahaan
kesehatan kerja ditunjukan untuk melindungi
makahal
pekerja agar hidup lebih sehat dan terbebas dari
gangguan fisiologis dan perilaku tenaga kerja,
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
gangguan
Kesehatan
produktivitas
dalam
kemauan
dan
keselamatan
tersebutakan
lamban
laun
berdampak
akan
psikopatologis.
pada
menyebabkan Gangguan
ini
kerja
tentunya tidak diharapkan oleh tenaga kerja
merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
sendiri tetapi juga oleh pihak perusahaan
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
karena
jasmani maupun rohani. Dengan kesehatan dan
(Setyawati, 2010).
dapat
mengurangi
produktivitas
keselamatan kerja maka para pihak diharapkan
PT. Royal Coconut adalah salah satu
dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
perusahaan yang bergerak di bidang pangan.
nyaman.
dan
PT. Royal Coconut merupakan perusahaan
nyaman jika apapun resiko yang mungkin
yang mengolah bahan baku kelapa menjadi
muncul dari pekerjaan tersebut dapat dihindari
tepung
oleh para pekerja sehingga para pekerja yang
Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan
bersangkutan dapat melakukan pekerjaannya
di
dengan merasa nyaman dan betah, sehingga
Kawangkoan, Kecamatan Kalawat Kabupaten
tidak mudah capek (Sucipto, 2014). Oleh
Minahasa
karena itu, dengan menerapkan teknologi
Karyawan tersebut bekerja 8 jam dalam sehari,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja,
dengan 3 shift kerja mulai dari 06.00-14.00,
diharapkan
mencapai
14.00-22.00, dan 22.00-06.00. Tenaga kerja
ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat
yang ada di ruangan produksi PT. Royal
kesehatan yang tinggi (Budiono, 2013).
Coconut Kawangkoan merupakan kelompok
Pekerjaan
tenaga
dikatakan
kerja
akan
aman
Kata lelah (fatigue) menunjukkan keadan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya
untuk
ruang
selanjutnya
produksi
Utara,
PT.
terdapat
Royal
64
diekspor.
Coconut
karyawan.
pekerja yang beresiko terpapar kelelahan akibat kerja,
oleh
karena
itu
perlu
dilakukan
pemeriksaan status kesehatan mereka, terutama
dianalisis dengan menggunakan uji Mann-
mengenai gangguan akibat kelelahan kerja.
Whitney
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang
perbedaan
kelelahan
kerja
untuk
mengetahui
perbedaan
kelelahan kerja pada shift pagi, shift siang dan shift malam.
pada
karyawan shift kerja pagi, siang dan malam di
HASIL DAN PEMBAHASAN
bagian produksi di PT. Royal Coconut
Penelitian yang dilaksanakan di ruang produksi
Kawangkoan, Kecamatan Kalawat Kabupaten
PT. Royal Coconut Kawangkoaan Kecamatan
Minahasa Utara.
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara diperoleh subjek penelitian sebanyak 64 responden
METODE PENELITIAN
yaiutu semua total populasi responden yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
bekerja di ruang produksi.
analitik dengan
pendekatan
desain
cross
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Royal
Coconut
Kawangkoan
Kecamatan
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2015. Pada penelitian ini menggunakan total populasi yaitu seluruh karyawan yang bekerja di
ruang
produksi
PT.
Royal
Coconut
Tabel 1. Distribusi Responden pada Shift Pagi, Shift Siang dan Shift Malam Berdasarkan Tingkat Kelelahan Kerja Waktu Reaksi (Milidetik) 150-240 >240-<410 410-<580 >580 Jumlah
Kategori Normal Ringan Sedang Berat
Pagi Jlh % 7 31,8 13 59,1 2 9,1 0 0 22 100
Shift Kerja Siang Jlh % 4 19 10 47,7 7 33,3 0 0 21 100
Malam Jlh % 2 9,6 7 33,3 9 42,8 3 14,3 21 100
Kawangkoaan yang berjumlah 64 karyawan. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
dengan
menggunakan
instrumen
tambahan berupa lembar isian data yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian dan alat ukur waktu reaksi Reaction Timer HAP. Teknik pengumpulan data yaitu berupa data primer: data kesediaan menjadi responden (Informed Concent) dan data identitas diri karyawan bagian produksi PT. Royal Coconut. Data Sekunder: profil perusahaan, data karyawan dan reverensi buku dan jurnal berisi teori yang relevan dengan objek yang diteliti. Data hasil pengukuran
Pada tabel 1, dapat dilihat shift pagi responden dalam kategori kelelahan normal 7 responden (31,8%),
kategori
kelelahan
ringan
13
responden (59,1%), kategori kelelahan sedang 2 responden (9,1%). Shift siang responden dalam kategori kelelahan normal 4 responden (19%), kategori kelelahan ringan 10 responden (47,7), kategori kelelahan sedang 7 responden (33,3%).
Sedangkan
pada
shift
malam
responden dalam kategori kelelahan normal 2 responden (9,6%), kategori kelelahan ringan 7 responden (33,3%), kategori kelelahan sedang
9 responden (42,8%) dan kategori kelelahan
kerja siang-malam yaitu p = 0,051 atau p >
berat 3 responden (14,3%).
0,05
dan
pada
shift
kerja
pagi-malam
didapatkan nilai p = 0,005 atau p < 0,05, maka Tabel 2. Distribusi Rata-rata Responden Shift Pagi, Shift Siang dan Shift Malam Berdasarkan Tingkat Kelelahan Shift Kerja
n
Pagi Siang Malam
22 21 21
dapat disimpulkan bahwa kelelahan kerja pada shift pagi-siang dan shift siang-malam tidak ada perbedaan kelelahan kerja sedangkan pada shift
Rata-rata Waktu Reaksi 276,36 312,81 417,14
Tingkat Kelelahan Kerja Ringan Sedang Sedang
pagi-malam ada perbedaan kelelahan kerja pada karyawan di bagian produksi PT. Royal Coconut Kawangkoaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa shift
Penelitian yang dilaksanakan di ruang
pagi memiliki rata-rata tingkat kelelahan kerja
produksi PT. Royal juga didapati bahwa
ringan, sedangkan shift siang dan shift malam
pekerja pada shift kerja pagi-siang dan shift
memiliki rata-rata tingkat kelelahan sedang, itu
siang-malam
berarti ada perbedaan kelelahan kerja antara
kelelahan kerja sedangkan pekerja pada shift
shift pagi dengan shift siang dan shift malam di
kerja pagi-malam terdapat perbedaan kelelahan
bagian produksi.
kerja. Hal ini disebabkan karena pada pagi dan
tidak
terdapat
perbedaan
siang hari adalah waktu seseorang untuk Tabel 3. Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Shift Kerja Pagi, Shift Kerja Siang dan Shift Kerja Malam di Bagian Produksi PT.
melakukan aktivitas atai bekerja sedangkan pada malam hari adalah waktu seseorang untuk beristirahat.
Royal Coconut No. 1 2 3
Shift malam lebih besar merasakan
Shift Kerja
n
Mean
Shift Pagi Shift Siang Shift Siang Shift Malam Shift Pagi Shift Malam
22 21 21 21 22 21
276,36 312,81 312,81 417,14 276,36 417,14
Dengan
menggunakan
uji
p (MannWhitney)
dampak shift kerja baik dari segi kesehatan,
0,280
dilihat pada perbedaan presentasenya. Hal ini
0,051
sejalan dengan hasil penelitian Rejeki, dkk
0,005
(2011) yang menyatakan bahwa dampak shift
performansinya maupun psikososial hal ini bisa
malam lebih besar menurunkan penampilan
Mann-Whitney
kerja karena rendahnya kesiagaan pada shift
dimana untuk mengetahui perbedaan kelelahan
malam dan sangat mudah mengalami kelelahan
kerja pada karyawan shift pagi, siang dan
karena
malam, dari hasil uji statistik maka didapatkan
bekerja.
waktu
istirahat
digunakan
untuk
nilai p = 0,280 atau p > 0,05 pada shift kerja
Hasil penelitian ini sesuai dengan
pagi-siang, dan nilai yang didapatkan pada shift
penelitian yang dilakukan oleh Arifin dkk
(2012) di bagian Weaving PT. Iskandar Indah
produksi pada shift siang-malam dengan
Printing Textile SurakartaPenelitian tersebut
nilai p > 0,05.
menyatakan bahwa ada Perbedaan Kelelahan
6. Terdapat perbedaan kelelahan kerja pada
Berdasarkan Shift Kerja Pagi, Siang dan
karyawan yang bertugas di ruang produksi
Malam. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
pada shift pagi-malam dengan nilai p <
yang dilakukan oleh Ulum (2013) pada 36
0,05.
tenaga kerja dengan menggunakan uji Mann Whitney, dengan judul
Perbedaan Tingkat
Kelelahan Kerja Berdasarkan Shift Kerja Pagi
SARAN 1. Adanya
perhatian
khusus
dalam
Dan Malam (Survei pada Pekerja Bagian
penyusunan jadwal shift kerja misalnya
Produksi di Pabrik Pakan Ternak Andhika
pada minggu pertama bekerja pada shift
Feedmill)yang
pagi sebaiknya pada minggu kedua bekerja
menyatakan
bahwa
ada
perbedaan antara shift pagi dan shift malam.
pada shift malam dan pada minggu ketiga bekerja pada shift siang, agar supaya waktu
KESIMPULAN
istirahat lebih panjang.
1. Karyawan yang bertugas pada shift pagi
2. Untuk mengontrol kelelahan kerja dan juga
mengalami kelelahan kerja pada keadaan
masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
normal 31,8%, keadaan ringan 59,1% dan
lainnya, diharapkan institusi PT. Royal
keadaan sedang 9,1%.
Coconut Kawangkoan Kecamatan Kalawat
2. Karyawan yang bertugas pada shift siang
Kabupaten
Minahasa
Utara
memiliki
mengalami kelalahan kerja pada keadaan
pekerja/ahli Kesehatan dan Keselamatan
normal 19%, keadaan ringan 47,7% dan
Kerja yang baik dan berkompoten.
keadaan sedang 33,3%. 3. Karyawan yang bertugas pada shift malam
3. Bagi para karyawan yang bekerja di bagian produksi PT. Royal Coconut sebaiknya
mengalami kelalahan kerja pada keadaan
memperhatikan
kondisi
tubuh,
normal 9,6%, keadaan ringan 33,3%,
mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan
keadaan sedang 42,8% dan keadaan berat
menyediakan waktu luang untuk istirahat
14,3%.
yang cukup untuk persiapan sebelum
4. Tidak terdapat perbedaan kelelahan kerja
bekerja pada shift malam dan harus
pada karyawan yang bertugas di ruang
berhati-hati ketika melakukan pekerjaan
produksi pada shift pagi-siang dengan nilai
pada shift malam.
p > 0,05. 5. Tidak terdapat perbedaan kelelahan kerja pada karyawan yang bertugas di ruang
DAFTAR PUSTAKA Arifin A, Sujawi dan Hardjanto. 2012. Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Antara Shift Pagi, Shift Sore, Dan Shift Malam Di Bagian Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (online) (http://eprints. ums.ac.id/26133/13/02._Naskah_Publik asi_-_ACHMAD_ARIFIN.pdf diakses pada tanggal 11 Oktober 2015). Budiono. 2013. Bunga Rampai Hiperkes & KK. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Profil
Gambaran Umum PT. Royal Coconut Kawangkoaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara
Rejeki, Y.,Eri, A dan Taufiq, A. 2011. Evaluasi Sistem Gilir Kerja Terhadap Beban Kerja Fisik Karyawan : PT. Primarindo Asia Infrastructure, TBK. Jurnal UNISBA, ISSN:2089-3582, Vol. 2, No. 1. Setyawati, L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books. Sucipto. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto. Ulum, A. 2013 Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Shift Kerja Pagi dan Malam. Skripsi. Bandung: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi. (http:agusulum.com diakses pada tanggal 11 Agustus 2015). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.