BAB JII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. HILLCON JAYA SAKTI didirikan pada tahun 1995 oleh Tuan Ir. Hersan,
dan Nyonya Sulistiowati Rudyono berdasarkan Akte Notaris Rachman Umar, SH No. 26, tanggal 28 Januari 1995 di Bekasi. Akte pendirian telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2-9918-
HT.01.01-TH'95 tertanggal 10 Agustus 1995 dan mendapatkan persetujuan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI No. 417/09-05/PB/IV/97 tanggal 24 April 1997. Akte perusahaan mengalami perubahan dengan Akte Notaris
Rachman Umar, SH tanggal 9 Mei 2000, dimana terjadi pcnambahan modal dan perubahan kepemilikan modal saham.
PT. HILLCON JAYA SAKTI menjalankan usaha dibidang kontraktor
khususnya Infrastruktur, jalan, dan jembatan. Perusahaan berdomisili di jalan Taman Modern Blok R2 No. 18 Kelurahan Ujung Menteng - Bekasi, Jakarta Tinuir, Indonesia.
Data Perusahaan
Nama Perusahaan
; PT. HILLCON JAYA SAKTI
Alamat Perusahaan
: Taman Modern Block R2 No. 18 Cakung, Jakarta Timur Indonesia 13960
44
45
No. Telepon
: (021)461 8458
No. Fax
: (021)461 8457
Akta Perusahaan
: No. C2-9.918HT. 01.01. TH'95
SIUJK
: No. 0905.2.95.97.26121
NPWP
:No. 1.674.526.7-004
SIUP
:No.417/09-05/PB/IV/97
SKDP
: No. 31/1.824
TDP
: No. 09041512907
Komisaris
: Irsan Teonardi
Direktur Utama
: Hersan
Direktur
: Hermansyah
Kcbijakan Akuntansi Perusahaan
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun berdasarkan Konsep Harga Perolehan.
b.
Piutang Usaha
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing
piutang pada setiap tahun. Piutang usaha disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
46
c.
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
selama masa pemeliharaan, perbaikan dan penyelesaian proyek. Pekerjaan dalam pelaksanaan akan diakui sebagai Beban Pokok Proyek pada saat selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pelanggan.
d.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atas masa kegunaannya dengan persentase sebagai berikut:
Bangunan
5%
Mesin dan Peralatan Proyek
10%
Kendaraan
10%
Peralatan Kantor
10%
Perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya penambahan dan perbaikan dalam jumlah besar yang menambah manfaat
perekonomian
dimasa
mendatang
dikapitalisasi.
Aktiva
tetap
pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap pemilikan langsung dan laba atau rugi yang
terjadi
bersangkutan.
diperhitungkan
dalam
laporan laba rugi
pada masa yang
47
e.
Transaksi Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: 1) Penyewa guna usaha (lease) memeliki hak opsi untuk membeli aktiva yang
disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
2) Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewa guna usaha
serta bunganya, sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha (fitll payout lease).
3) Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Jika salah satu kriteria diatas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease)
Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan dalam neraca sebesar nilai tunai dan seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha,
Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan menggunakan kebijaksanaan yang sama dengan aktiva tetap pemilikan langsung.
48
f.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal tersebut. Laba atau
rugi kurs yang terjadi diperhitungkan pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan.
g.
Penghasilan dan Beban
Penghasilan dari penjualan diakui pada saat barang dikirimkan kepada
pelanggan
dan
telah
siap
untuk
dipergunakan.
Penghasilan
dari jasa
pemeliharaan diakui secara berkala sesuai periode waktu dari nilai kontrak yang telah jatuh tempo. Beban dibukukan atas dasar Akrual.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Isti'mewa Sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 tahun 1994 sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, yang dimaksud
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada dibawah pengendalian bersama,
dengan
perusahaan
pelapor
subsidiaries, dan fellow subsidiaries). 2) Perusahaan asosiasi (associated company)
(termasuk
holding
company,
49
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung,
suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang
dapat
diharapkan dapat
mempengaruhi
dan
dipengaruhi
perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris,
direksi dan menejer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut.
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang
diuraikan dalam butir-butir diatas, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan
yang
pemegang
saham
memiliki utama
anggota
dari
dewan
perusahaan.
komisaris, Pelapor dan
direksi
dan
perusahaan-
perusahaan yang mempunyai anggota menejemen kunci sarna dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana
dilakukan dengan
pihak
luar yang mempunyai hubungan
istimewa diungkapkan dalam Laporan Keuangan.
50
i.
Efek Krisis Ekonomi Banyak negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia mengalami kesulitan
ekonomi terutama penurunan nilai tukar mata uang, yang mengakibatkan kekurangan likuiditas, tingginya nilai tukar mata uang dan tingkat bunga.
K.AS DAN BANK Terdiri dari:
2001
Kas
Rp.
67.261.000
Bank BCA
185.383.443
Bank Lippo
231.938.247
2000
Rp.
-
218.787.370
Bank BII
Jumlah Kas dan Bank
72.650.444
57.126.749
Rp.
484.632.690
Rp.
348.564.563
PIUTANG USAHA
Saldo piutang usaha yang tercantum di neraca merupakan saldo per 31 Desember 2001 sebesar Rp. 5.205.103.763 dan saldo per 31 Desember 2000 sebesar Rp. 2.285.103.763
51
PIUTANG KARYAWAN
Saldo piutang karyawan yang tercantum di neraca merupakan saldo per 31 Desember 2001 sebesar Rp. 256.748.000 dan saldo per 31 Desember 2000 sebesarRp. 142.485.000
PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN
Saldo pekerjaan dalam pelaksanaan yang tercantum di neraca merupakan saldo per 31 Desember 2001 sebesar Rp. 4.280.583.179 dan saldo per 31 Desember 2000 sebesar Rp. 2.525.372.000
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Saldo Uang Muka Pajak PPh pasal 25 yang tercantum di neraca merupakan
saldo per 31 Desember 2001 sebesar Rp. 506.994.888 dan per 31 Desember 2000 sebesarRp. 317.241.664
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Saldo Biaya Dibayar Dimuka yang tercantum di neraca merupakan saldo per 31 Desember 2001 sebesar Rp. 326.578.900 dan per 31 Desember 2000 sebesarRp. 498.175.000
B. Metode Penelitian
Metode yang diterapkan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang digunakan untuk
menguraikan dan menganalisa
52
perlakuan akuntansi yang digunakan oleh PT. HILCON JAYA SAKTI dalam pekerjaan jasa konstruksi yang dilakukannya dengan acuan PSAK No. 34, serta menguraikan dampak dari perlakuan akuntansi pendapatan tersebut terhadap laba perusahaan.
C. Dcfinisi Opcrasional Variabel
Dalam penelitian ini digunakan variabel-vsxiabel yang di definisikan sebagai berikut: 1.
Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Sejauh
mana
peranan
akuntansi
terliadap
pengukuran
dan
perlakuan
pendapatan pada perusahaan jasa konstruksi 2.
PSAK No. 34
Perlakuan pendapatan pada perusahaan jasa konstruksi harus sesuai dengan PSAK No. 34
3.
Laporan Laba/Rugi
Merupakan suatu kondisi keuangan yang dicapai suatu perusahaan pada waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter. Laba (rugi) adalah keiebihan atau kekurangan dari proses matching antara pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi.
53
D. Teknik Pengumpulan Data
Didalam usaha mengumpulkan dan memperoleh data serta mated yang
diper!ukan sehubungan dengan topik pembahasan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian sebagai berikut a.
,
Penelitian Lapangan
Adalah suatu metode penelitian dengan*cara melakukan peninjauan langsung
ke perusahaan, dimana pengumpulan data dilakukau melalui pengamatan dan komunikasi secara langsung oleh penulis, guna mengumpulkan data dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian penulis. 1) Pengamatan (observasi)
Penulis melakukan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap
obyek yang diteliti, guna memperoleh pengetahuan mengenai proses produksi serta obyek-obyek lain yang berhubungan dengan pennasalahan pokok skripsi ini. 2) Wawancara (Interview)
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden yang
terdiri dari pimpinan perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan masalah penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan.
b.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu langkah penelitian dengan cara mempelajari dan mengumpulkan buktibukti yang diperoleh, baik dari buku wajib maupun buku anjuran dan sumbersumber
lainnya
di
dalam
perpustakaan
yang
bersifat
teoritis,
guna
54
rnendapatkan data yang berhubungan dengan pokok masalah yang akan dibahas.
E. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan penulis adalah metode Analisa Deskriptif Kualitatif, yaitu data dianalisa agar dapat diperoleh makna yang lebih luas,
dengan cara menginterpretasikan data yang telah dianalisa penulis, selanjutnya membandingkan metode pengakuan pendapatan yang digunakan perusahaan
dengan PSAK No.34. Kemudian hasil analisa tersebut dihubungkan dengan teori-teori yang ada untuk diambil kesimpulan, yaitu tentang bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan yang diterapkan oleh PT. HILLCON JAYA SAKTI.