Daftar Pustaka Anonim1. 2016. Sapi Peranakan Ongole. https://www.google.com/ februari 2016]
[diunduh 23
Anonim2. 2016. Sapi SimPO. https://www.google.com/ [diunduh 29 Maret 2016] Anonim3. 2011. Teknik Budidaya Sapi Potong. BPTP Sulawesi Selatan Abidin, 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Penggemukan Sapi Potong. Agro media Pustaka, Jakarta Abidin, Z., Ondho,Y.S., Sutiyono. 2012. Penampilan Berahi Sapi Jawa Berdasarkan Poel 1, Poel 2, Poel 3. Animal Agriculture Journal. 1(2): 8692 Agriflo. 2012. Sapi Dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Agriflo, Bogor Arthur, G. H., Noakes, D. E. Parkinson, T. J., Pearson, H. 2001. Veterinary Reproduction and Obstetrics. Edisi ke-8. WB Saunders Company Astuti, M., Hardjosubroto, W., Sunardi., Bintara, S. 2002. Livestock breeding and reproduction in Indonesia: Past and Future. Invited Paper in the 3th ISTAP. Faculty of Animal Science, Gadjah Mada University, Yogyakarta Astuti, J. M. 2004. Potensi dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Peranakan Ongole (PO). Lokakarya Nasional Sapi Potong Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta Awaludin dan Panjaitan. 2010. Petunjuk Praktis Pengukuran Ternak Sapi Potong. Badan Penelitisn dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB ,Mataram Badriyah, N. 2014. Kesesuaian Rumus Schoorl Terhadap Bobot Badan Sapi Peranakan Ongole (PO). Jurnal Ilmu Eksakta. 2: 99-103 Ball, P. J. H. dan Peters, A. R. 2004. Reproduction in Cattle. Edisi ke-3. Iowa: Blackwell Bearden, H. J., Fuquay, J. W., Williard, S. T. 2004. Applied Animal Reproduction. Edisi ke-6. Pearson Prentice Hall, New Jersey
39
40
Brito, L. F. C., Satrapa, R., Marson, E.P., Kastelic, J.P. 2002. Efficacy of PGF2α to Synchronize estrus in Water Buffalo Cows (Bubalus bubalis) is Dependent upon plasma progesterone concentration, corpus luteum size and ovarian follicular status before treatment. Anim. Reprod. Sci. 73: 2335 Chenault, J. R., Kser. D. D., Rzepkowski, R. A., Goodwin, M. C. 1990. LH and FSH response of Holstein Heifer To Fertirelin Acetate, Gonadrelin And Buserin. Theriogenology.2: 234-237 Cunningham, J. G dan Klein, B. G. 2007. Textbook Veterinary Physiology. Edisi ke-4. Saunders Elsevier, USA Dikman, M. D., Affandhy, L., Ratnawati, D. 2010. Petunjuk Teknis Perbaikan Teknologi Reproduksi Sapi Potong Induk. Pasuruan: Lokakarya Penelitian Sapi Potong. 14-15 Feradis, M. P. 2010. Reproduksi Ternak. Penerbit Alfabeta, Bandung Fikar, S dan Ruhyadi, D. 2010. Beternak dan Bisnis Sapi Potong. PT Agro Media Pustaka. Jakarta, 22-24 Forde, N., Beltmen, M. E., Lonergan, P., Diskin, M., Roche, J. F., Crowe, M. A. 2011. Oestrus Cycle in Bos taurus Cattle. Journal Animal Reproduction Science. 124: 163-169 Frandson, R. D. 2002. Anatomy and Physiology of Farm Animals. Edisi ke7.Willey-Blackwell, Colorado Gebrehiwot, G., Gebrekidan, B., Weldegebriall, B. 2015. The Effect of One Shot Prostaglandin on Estrus Synchronization of Local and Holstein Friesian Cattle in and around Wukro Kilte Awulaelo District, Northen Ethiopia. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. 5(7): 99-105 Gordon, I. 2003. Laboratory of Cattle Embryos.Edisi ke-2. CABI Publishing, London Goshen, T., Tsitrin, K., Straten, M. 2015. Reproductive Performance in Dairy Cows Syncronized with The Ovsynch Protocol at Different Stages of the Estrus Cycle. Israel Journal of Veterinary Medicine. 70(1): 22-27 Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran .Edisi ke-11. EGC, Jakarta
41
Hafez, E. S. E., Jainuedeen, M.R.,Rosnina, Y. 2000. Hormones, Growth Factor and Reproduction. Dalam Hafez, B. Dan Hafez, E. S. E.eds. Reproduction in Farm Animals. Edisi ke-7. Lippncott Williams dan Wilkins, USA Hafizuddin.Siregar, T. N.; Akmal, M.; Melia, J.; Husnurrizal. Armansyah, T. 2012. Perbandingan Intensitas Berahi Sapi Aceh Yang Disinkronisasi Dengan Prostaglandin F2 Alfa Dan Berahi Alami.Jurnal Kedokteran Hewan. 6(2):81-83 Hall, J.B., Liles, A., Whittier. 2008. Estrus Synchronization for Heifers. Department of Animal and Poultry Sciences and Department of Large Animal Medicine, Virginia Tech Publication. 400- 302 Handayani, U. F.; Hartono, M.; Siswanto. 2014. Respon Kecepatan Timbulnya Estrus dan Lama Estrus pada Berbagai Paritas Sapi Bali Setelah Dua Kali Pemberian Prostaglandin F2α (PGF2α). Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 33-38 Iskandar. 2011. Performa Reproduksi Sapi PO pada Dataran Rendah dan Dataran tinggi di Provinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 14(1): 5261 Islam, R. 2011. Synchronization of Estrus Veterinary World. 4(3): 136-141
in
Cattle:
A
Review.
Review
Ismaya. 2014. Biokteknologi Inseminasi Buatan Pada Sapi Dan Kerbau. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Kune, P dan Solihati, N. 2007. Tampilan Birahi dan Tingkat Kesuburan Sapi Bali Timor yang Diinseminasi. Jurnal ilmu ternak 7(1): 1-5 Marawali, A., Hine, M. T., Burhanuddin, Belli, H. L. L. 2001. Dasar-dasar ilmu reproduksi ternak. Departemen pendidikan nasional direktorat pendidikan tinggi badan kerjasama perguruan tinggi negeri Indonesia timur. Jakarta Murtidjo, B.A. 2012. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta Noakes, D.E., Parkinson, T.Y., England, G.C.W. 2001. Arthur’s Veterinary Reproduction and Obstetrics. Edisi ke-8. W.B. Saunders, England Parera, F.; Souhoka, D. F.; Serpara, J. E. M. 2011.Kemampuan Peternak Sapi Bali Di Kecamatan Teon Nila Serua Dalam Mendeteksi Estrus Dan Menentukan Waktu Kawin.Agrinimal.1(2):84-87
42
Paul, A.K., Yoisungnern, T., Bunaparte, N. 2015. Hormonal Treatment and Estrus Synchronization in Cows: A mini-review. Journal of Advanced Veterinary and Animal Research. 2(1): 10-17 Pemayun, T. G. O., Trilaksana, I G. N. B., Budiasa, M.K. 2014. Waktu Inseminasi Buatan yang Tepat pada Sapi Bali dan Kadar Progesteron Pada Sapi Bunting. Jurnal Veteriner. 159(3):425-430 Prihatno, S. A. Dan Kusumawati, A. 2013. Prevalensi dan Faktor Resiko Kawin Berulang pada Sapi Perah pada Tingkat Peternak. Jurnal Veteriner. 14(4): 452-461 Putro, P.P. 2008. Dinamika Folikel Ovulasi dan Korpus Luteum setelah Sinkronisasi Estrus pada Sapi Perah Peranakan Frisian Holstein. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Putro, P.P. dan Kusumawati, A. 2014. Dinamika Folikel Ovulasi Setelah Sinkronisasi Estrus dengan Prostaglandin F2α pada Sapi Perah. Jurnal Sain Veteriner. 32 (1):22-31 Rasyad, S. D. 2008. Pengaruh Penyuntikan GnRH dan PGF2α terhadap Profil Progesteron sapi perah pasca beranak. Animal Production. 10(1): 16-21 Rao, T. K. S., Kumar, N., Kumar, P., Chaurasia, S dan Patel, N. B. 2013. Heat Detection Techniques in Cattle and Buffalo. Vet. World. 6(6): 363-369 Salverson, R. 2005. Understanding Estrus Synchronization of Cattle. South Dakota State University-Cooperative Extension Service-USDA Santosa, U. 2012. Mengelola Sapi Secara Profesional. Penebar Swadaya, Jakarta Shearer, J. K. 2008. Reproductive Anatomy and Physiology of Dairy Cattle. University of Florida, Florida Shipka, M.P., Rowell, J.E., Ford, S.P. 2005. Reindeer bull Introduction affects the onset of breeding season. Anim. Reprod. Sci. 72: 27-35 Simanjuntak. 1999. Pengaruh Dosis Prostaglandin F2α terhadap Aktivitas Estrus sapi pesisir selatan. Universitas Andalas, Padang Solihati, N. 2005. Pengaruh Metode Pemberian PGF2α Dalam Sinkronisasi Estrus Terhadap angka Kebuntingan Sapi Perah Anestrus. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran
43
Sudarmaji, A.M dan Gunawan. A. 2004. Pengaruh Penyuntikan Prostaglandin terhadap Presentase Birahi dan Angka Kebuntingan Sapi Bali dan PO di Kalimantan Selatan. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin Sugeng, Y. B. 2006. Sapi Potong. Cetakan ke-15. Penebar Swadaya, Jakarta Suhada, H. Sumadi. Ngadiyono, N. 2009. Estimasi Parameter Genetik Sifat Produksi Sapi Simmental di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong Padang Mengatas, Sumatera Barat. Buletin Peternakan. 33(1): 17 Sujarwo, E. 2012. Cara Mudah Budidaya Sapi Potong. Genius Publisher, Yogyakarta. 27-28 Sunandar, N. dan Rismayanti, Y. 2012. Sinkronisasi Estrus Tingkatkan Peluang Kelahiran Secara Serentak pada Sapi Potong. Agroinovasi. 3474:14-16 Tagama, T. R. 1995. Pengaruh Hormon Estrogen, Progesteron, dan Prostglandin F2 Alfa terhadap Aktivitas Birahi Sapi PO Dara. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Grati. 4(1): 7-11 Tomaszewska, M. W., Sutama, I. K., Putu, I. G., Chaniago, T. D. 1991. Reproduksi, Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Trifena, I Gede Suparta Budisatria., Hartatik, T. 2011. Perubahan Fenotip Sapi Peranakan Ongole, Simpo dan Limpo pada Keturunan Pertama dan Keturunan Kedua (Backcross). Bulletin Peternakan. 5: 11-16 Triyono. 2003. Studi Perbandingan Ciri-ciri Eksterior Ukuran Tubuh dan Status Fisiologi Antara Sapi Peranakan Ongole di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Umiyasih, U dan Anggraeny, Y.N. 2007. Petunjuk Teknis Ransum Seimbang Strategi Pakan Pada Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Pasuruan Whittier, J.C., dan Geary T.W. 2007. Frequently Asked Questions About Synchronizing Estrus and Ovulation in Beef Cattle with GnRH. Http://www.iowabeefcenter.org/Publications/FAQWhittier.pdf [19 Desember 2015]
44
Widiyono I., Putro, P.P., Sarmin., Astuti, P., Airin, C. M. 2011. Kadar Estradiol dan Progesteron Serum, Tampilan Vulva dan Sitologi Apus Vagina Kambing Bligon selama Siklus Birahi. Jurnal Veteriner.12(4): 263-268 Williamson, G dan Payne, W. J. A. 1993. Introduction to Animal Husbandry in The Tropics. Logman, London