Daftar Isi Pembuka Tema Strategi di tahun 2009 Sekilas Jasa Marga Visi dan Misi Rangkaian Peristiwa dan Penghargaan Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham Laporan Komisaris Utama Profil Dewan Komisaris Laporan Direktur Utama Profil Direksi
1 2 4 10 16 18 26 27 36 40 44 54
Laporan Usaha 58 Tinjauan Operasional 80 Laporan Tata Kelola Perusahaan Laporan PelaksanaanTata Kelola Perusahaan Remunerasi Komisaris & Direksi Kepemilikan Saham Sekretaris Perusahaan Audit Eksternal Laporan Komite Audit Profil Komite Audit Laporan Audit Internal Hubungan Investor Kasus-kasus Hukum Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Manajemen Sumber Daya Manusia Risiko Usaha Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
98 100 119 120 128 132 132 133 135 138 142 144 144 154 158
Rencana Kedepan 166 Prospek Usaha 168 Analisa dan Diskusi Manajemen 172 Laporan Keuangan Konsolidasi Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
192 195 198 202 208
Data Perusahaan Struktur Organisasi Anak Perusahaan Jasa Marga Pejabat Jasa Marga Lembaga dan Profesi Penunjang Identitas Perusahaan
312 314 316 318 320 321
Referensi Peraturan Bapepam-LK 324
Table of Contents 1 2 4 10 16 18 26 27 36 40 44 54
Introduction Theme Strategy in 2009 Jasa Marga in Brief Vision and Mission Events Highlights and Awards Financial Highlights Stock Highlights Report from Chairman Profile of The Board of Commissioners Report from President Director Profile of the Board of Directors
58
Business Reports
80
Operational Review
98 100 119 120 128 132 132 133 135 138 142 144 144 154 158
Corporate Governance Reports Good Corporate Governance Report Remuneration for Commissioners and Directors Share Ownership Corporate Secretary External Audit Audit Committee Report Profile of The Audit Commitee Report on Internal Audit Investor Relations Legal Cases Transactions with Conflicts of Interest Human Resources Management Business Risk Corporate Social Responsibility Report
166 168
Future Outlook Business Prospect
172
Management Discussion and Analysis
192 195 198 202 208
Consolidated Financial Statements Statement of Responsibility for the Financial Statements Independent Auditor’s Report Consolidated Financial Statements Notes to Consolidated Financial Statements
312 314 316 318 320 321
Corporate Data Organizational Structure Jasa Marga Subsidiary Jasa Marga Key Personnel Institutions and Supporting Professionals Corporate Identity
324
Bapepam-LK Cross Reference
PEMBUKA
INTRODUCTION
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
1
BERUBAH UNTUK TERUS MAJU DAN BERKEMBANG Perubahan merupakan suatu keniscayaan yang dihadapi oleh setiap organisasi atau perusahaan. Karena perubahan satu kepastian, maka perubahan sejatinya mendorong organisasi atau perusahan itu untuk berubah. Hal ini betul-betul disadari oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. “Berubah untuk Terus Maju dan Berkembang” merupakan suatu gambaran yang tepat untuk mendeskripsikan perjalanan transformasi Jasa Marga sejak tahun 2006 yang terus kami tanamkan sebagai prinsip dasar utama dalam aktifitas kegiatan usaha yang di lakukan. Menyandang status sebagai perusahaan yang menjadi pemimpin pasar dalam industri jalan tol di Indonesia adalah tantangan bagi Jasa Marga untuk terus mengawal predikat tersebut. Dalam banyak hal kondisi tersebut dapat membuat organisasi berpuas diri, mempertahankan status quo, mempertahankan sistem dan cara kerja yang sudah dijalankan bertahun-tahun. Kondisi tersebut dapat membuat organisasi tertinggal tanpa disadari. Namun, perubahan tidak selalu berjalan mulus karena tidak semua orang ingin berubah karena merasa berada pada kondisi zona nyaman (comfort zone). Jasa Marga menyadari tantangan ini. Oleh karena itu prinsip untuk berorientasi ke arah yang lebih baik terus kami tanamkan dalam setiap aktivitas proses program kerja yang kami lakukan untuk mewujudkan visi Jasa Marga yang ingin menjadi perusahaan yang modern, perusahaan yang menjadi pemimpin dan perusahaan yang memiliki daya saing. Implementasi perbaikan terus kami lakukan dan sebarkan dalam banyak hal seperti cara berpikir dan bersikap, cara atau sistem kerja, pelayanan terhadap konsumen dan para pemangku kepentingan. Untuk itu kami mendorong dan mengkomunikasikan terus-menerus sikap dan nilai belajar (learning), berkarya (creating) dan berbagi (sharing) terhadap perbaikan tersebut pada seluruh staf Perseroan. Melalui budaya belajar, karyawan senantiasa memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang baru yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan usaha dan berkontribusi untuk kemajuan Perusahaan. Seperti seorang pelukis yang sedang berkarya, karyawan Jasa Marga dituntut untuk mencurahkan seluruh kemampuannya dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya sehingga menghasilkan karya yang terbaik. Sementara melalui proses berbagi pengetahuan, sebagai satu tim, seluruh staf merupakan kolam pengetahuan dengan sumber mata air yang jernih, yang senantiasa mengalirkan sesuatu yang baru dan menyegarkan. Dimasa yang akan datang kami percaya bahwa dengan dukungan sepenuhnya dari seluruh stakeholder Perseroan, perubahan yang kami lakukan saat ini akan menampakkan wujudnya dalam bentuk Jasa Marga yang Semakin Maju dan Berkembang.
2
Laporan Tahunan l Annual Report ReportPT PTJasa JasaMarga Marga(Persero) (Persero)Tbk. Tbk.2009 2009
CHANGING TO KEEP GROWING AND MOVING FORWARD One certain thing that every organization or company must face is change. Given that change is bound to happen for sure, it should serve as the ground for the organization or company to change as well and PT Jasa Marga (Persero) Tbk. realizes this. “Changing to Keep Growing and Moving Forward” appropriately describes Jasa Marga’s journey of transformation since 2006 and it is implanted as the main basic principle in carrying out our business activities ever since. Being a company that carries the title of market leader in Indonesian toll road industry is a challenge for Jasa Marga to maintain the prestigious predicate. Such condition may cause organizations to feel satisfied, maintain its status quo and hence maintain the systems and procedures that have been implemented for years. Before realizing it, the organization is already left behind. Changing, however, does not always run smoothly since not everyone would like to give up his or her seats in the comfort zone. Jasa Marga is aware of the challenge and therefore holds the principles focusing on improvement in all of our work programs in order to accomplish Jasa Marga’s vision of becoming a modern company, leading the industry while maintaining competitiveness. We constantly make improvements and we disseminate them in various things such as ways of thinking and behaving, work procedure or system, as well as stakeholder and customer service. We therefore continuously promote and communicate the attitudes and values of learning, creating and sharing towards improvements to all staff members of the Company. Through the learning culture, the employees continuously gain new knowledge or experience that is applicable to the Company’s business activities and hence contribute to the advancement of the Company. Just like an artist creating a masterpiece, Jasa Marga’s employees are required to devote their entire capabilities to perform their best and bringing the finest results. Meanwhile, by sharing knowledge, as one united team, the whole staff represents the river of knowledge with clear water well, bringing along new and refreshing things at all times. We truly believe that in the future, with the full support from all stakeholders of the Company, the change that we are carrying out today will transform into the Ever-Growing and Improving Jasa Marga.
Laporan LaporanTahunan Tahunanl lAnnual AnnualReport Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
3
Strategi di Tahun 2009 Strategies in 2009
4
Strategi Pengembangan
Development Strategies
Bisnis inti Jasa Marga adalah pengembang dan pengoperasi jalan tol. Jasa Marga konsisten untuk menjadi market leader dalam industri jalan tol dengan memfokuskan usaha pada penambahan panjang tol yang ada melalui pembangunan jalan-jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang beroperasi. Pembangunan jalan tol baru yang terkoneksi memberikan sinergi pertumbuhan yang lebih baik pada jalan tol yang lama dan memberikan jaminan adanya volume lalu lintas yang mendukung kelayakan proyek pada jalan tol baru tersebut.
Having its core business as toll road operator and investor, Jasa Marga consistently makes the effort to maintain its position as the market leader in toll road industry by focusing its business on adding new toll roads to its portfolio by developing new toll roads that are connected to the ones already in operation. The construction of new connected toll roads provides better synergy in the growth of old toll roads while securing the number of traffic volume that supports the feasibility of the new toll road projects.
Sesuai Undang Undang Jalan No.: 38 tahun 2004, setiap jalan tol baru harus dibangun dan dikelola oleh satu perusahaan yang dibentuk khusus. Untuk jalan-jalan tol baru, Jasa Marga bekerjasama dengan mitra strategis, dan/atau perusahaan milik Pemerintah Daerah (BUMD). Pada anak perusahaan pengelola jalan tol baru tersebut, Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas agar dapat berperan sebagai pengendali dalam percepatan pengoperasian jalan tol.
Based on Law on Road No.: 38 of 2004, each new toll road should be constructed and operated by a specially formed company. For its new toll roads, Jasa Marga cooperates with strategic partners and/or local Government-owned companies (BUMD). It has been the Company’s policy that Jasa Marga becomes the majority shareholder in the subsidiaries operating the new toll roads, so that the Company is able to take part in controlling the acceleration of toll road operation.
Strategi lain dalam menambah panjang jalannya adalah mengakuisisi ruas-ruas baru yang potensial, yang pemegang konsesinya memiliki hambatan untuk membangun jalan tol tersebut, terutama jalan tol yang terletak di kota-kota besar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan yang terhubung dengan jalan tol existing Jasa Marga/Anak Perusahaan.
Another strategy of the Company in adding to the length of operating toll roads is by acquiring new potential toll roads whose concession holders have problems that impede the toll roads construction, especially those located in major cities with high economic value and ones that are connected to Jasa Marga’s/subsidiaries existing toll roads.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Untuk usaha yang terkait dengan pengoperasian jalan tol, selain usaha untuk meningkatkan kontribusi pendapatan melalui usaha yang telah berjalan, Jasa Marga juga menerapkan strategi untuk mengoptimalkan aset-aset yang ada. Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi lahan yang ada menjadi area komersil, seperti properti atau jaringan fiber optik. Kerjasama usaha non tol ini dilakukan dengan melibatkan mitra kerjasama.
In terms of businesses related to toll road operation, apart from increasing the contribution of revenues through the running business, Jasa Marga also implements a strategy of optimizing its existing assets by capitalizing available space into commercial areas, such as property or fiber optic network. The non-toll road businesses are carried out by involving business partners.
Strategi Operasional
Operational Strategies
Dari sisi operasional, pelayanan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan Jasa Marga melalui peralihan dari sistem yang berbasis SDM (humanbased) menjadi berbasis teknnologi (technologybased), yaitu penerapan sistem transaksi elektronik dengan menggunakan e-Toll Card. Penerapan Gardu Tol Otomatis (GTO) dilakukan untuk mendukung penerapan e-toll card tersebut. GTO di khususkan bagi pengguna jalan tol golongan I (kategori kendaraan non bus) yang menggunakan e-toll card untuk melakukan transaksi di tol. Penerapan sistem transaksi elektronik tersebut memberikan layanan transaksi yang lebih cepat serta memberikan kemudahan bagi pengguna jalan tol dengan tidak diperlukannya uang tunai dalam bertransaksi. Selain itu, Jasa Marga menerapkan sistem informasi dan komunikasi pelayanan lalu lintas terpadu
From the point of view of service and operational, the Company focuses on providing modern toll road service of high quality. Jasa Marga keeps improving these services by converting human-based into technology-based system, i.e. implementing electronic transaction system called e-toll card. Automated toll booths are applied to support e-toll card implementation. The automated toll booths are especially designated for toll users of class I vehicles (non-bus) that use e-toll card for their transaction. The implementation of electronic transaction system provides faster transaction service and facilitates toll road users as they no longer need cash in making toll transaction. Furthermore, Jasa Marga also implements an effective and integrated traffic communication and information system by intensifying the use of CCTV (closed-circuit
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
5
6
dan efektif, dengan mengintensifkan pemantauan kondisi lalu lintas secara real-time melalui kamera CCTV (closed-circuit television), mempercepat proses mendapatkan informasi terkait kondisi lalu lintas secara real time melalui rambu elektronik Variable Message Sign (VMS) dan Pusat Informasi Lalu Lintas Jasa Marga, sehingga response time bagi petugas di lapangan dan informasi yang disampaikan kepada pengguna jalan tersedia dengan cepat, akurat dan real time. Selain itu pembakuan standard operating procedure (SOP) mengenai seluruh aspek pelayanan mulai dari aspek keamanan, kelancaran arus lalu lintas serta perawatan dan pemeliharaan jalan tol dilakukan Jasa Marga untuk mendukung komitmennya terhadap peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.
television) cameras to monitor real time traffic condition, speeding up the process of getting information on traffic condition from Variable Message Sign (VMS) and Jasa Marga Traffic Information Center, resulting in faster response time as the field officers are able to give swift, accurate and real time information to toll road users. The Company also standardizes its operating procedures in all aspects of service, which include the safety, freeflowing traffic as well as maintenance of toll roads to prove its commitment to improving the services to the toll road users.
Strategi terkait pemeliharaan jalan tol difokuskan pada penerapan sistem kontrak berdasarkan kinerja dengan jaminan minimum 2 (dua) tahun, pelaksanaan peningkatan kapasitas jalan tol, penataan lingkungan jalan tol sesuai karakteristik masing-masing ruas jalan tol serta penambahan lajur jalan tol yang kapasitasnya sudah mendekati 0,8 dan memiliki lahan yang memadai.
Strategies related to toll road maintenance focuses on the implementation of performance-based contract with two years guarantee, the increase in toll road capacity, the organization of toll road environment based on their respective characteristics, along with widening on toll roads whose capacity is approaching 0.8 and still have sufficient space.
Untuk menunjang strategi-strategi di atas, Jasa Marga menjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan pendanaan dan manajemen organisasi sebagai fungsi pendukung untuk menjalankan strategi usaha. Dalam hal pendanaan, Jasa Marga tidak berhutang dalam valuta asing (valas) karena pendapatan Perseroan
To support all of the above strategies, Jasa Marga has performed various policies related to the funding and organization management functioning as the support in carrying out its business strategies. As its strategy in funding, given that all its revenues are in Rupiah, Jasa Marga does not carry any liabilities in foreign exchanges,
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
semuanya dalam rupiah, dengan demikian Perseroan the Company therefore is able to avoid the fluctuation terhindar dari setiap gejolak mata uang. Sumber dana in currencies. Funding sources come from internal cash Perseroan berasal dari arus kas internal (pendapatan flows (toll revenue), while external funding is carefully tol) serta sumber eksternal yang dicari dari sumber selected from the most efficient sources and it is used yang paling efisien dari segi biaya dan penarikannya as needed. The external source of funding derives from pun sesuai dengan kebutuhan. Sumber dana eksternal capital market, banking and money market. After new toll berasal dari pasar modal, perbankan dan pasar uang. roads are operated, bank loans will be refinanced using Setelah jalan tol baru beroperasi hutang Bank akan dianother long-term debt such as bond issuance. refinance dengan hutang jangka panjang lainnya yaitu dengan menerbitkan obligasi yang mempunyai tenor lebih panjang. Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Toll Road
Sebelum penambahan lajur Before widening
Setelah penambahan lajur After widening Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
7
8
Disamping itu, dana idle ditempatkan secara selektif dengan hasil yang optimal melalui penempatan dana pada instrumen portofolio yang aman, seperti deposito.
Besides that, to bring optimum results, idle funds are placed selectively in safe portfolio instruments, such as time deposits.
Sementara di bidang organisasi dilakukan dengan menjadikan Kantor Pusat sebagai Investment Holding Company sementara Anak Perusahaan/Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic Business Unit). Dengan strategi tersebut sebagian besar wewenang operasional yang ada di Kantor Pusat didelegasikan ke kantor Cabang/ Anak Perusahaan sehingga proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Setiap SBU didorong untuk menjadi organisasi yang memiliki knowledge capital. Jasa Marga terusmenerus melakukan pelatihan dan pengembangan seperti mengikutkan karyawan pada pelatihanpelatihan yang mengarah pada pembentukan sikap yang berkinerja prima, memberikan pelatihan kepemimpinan yang berorientasi pada kepemimpinan bisnis dan teknis, meningkatkan frekuensi pelatihan GCG, mengembangkan program pelatihan yang membangun budaya kerja yang kompetitif secara berkesinambungan.
Meanwhile, the strategy in the aspect of organization is carried out by making the head office the Investment Holding Company and the subsidiaries/branch offices the SBU (Strategic Business Unit). With this strategy, most of operational authorities at the head office are delegated to branch offices/subsidiaries, therefore, the decision making process becomes more effective and efficient. Each SBU is encouraged to be an organization that has knowledge capital. Jasa Marga constantly conducts employees training and development by having them participate in trainings that focus on forming the attitude of service excellence. They are also given leadership training that is oriented to technical and business leadership. The Company also increases the frequency of GCG trainings and continually develops training program that promotes competitive work culture.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sebagai upaya untuk mendorong karyawan untuk terus berkarya, Perseroan menerapkan sistem remunerasi berdasarkan kompetensi yang dikaitkan dengan kinerja serta standar yang berlaku di industri (best industry practices). Evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan SDM dilakukan secara terus-menerus sehingga kinerja karyawan terus meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja operasional Perseroan.
As the effort to endorse its employees to keep presenting their best performance, the Company implements competency-based remuneration system, which is related to best industry practices. The system of human resources management is evaluated and improved continuously to boost employees’ performance, which in turn will enhance the operational performance of the Company.
Perseroan menerapkan strategi manajemen mutu dengan menggunakan kriteria Malcolm Baldridge untuk memastikan mutu dan proses kerja Perseroan serta membangun budaya mutu 5Q (Quality of Safety, Quality of Time, Quality of Attitude, Quality of Product & Quality of Cost) dengan kerangka dasar ISO 9001:2000 serta mengembangkan sumber daya mutu sesuai dengan ISO 9001, QCC, SSP sehingga Pelayanan Prima secara intensif dan terintegrasi dapat tercipta. Disamping itu, Perseroan terus-menerus membangun budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan mengadopsi standar OHSAS:18001.
The Company applies the strategy of standard quality management by using Malcolm Baldridge criteria to ensure the work process as well as quality of the Company and building 5Q (Quality of Safety, Quality of Time, Quality of Attitude, Quality of Product & Quality of Cost) quality culture based on ISO 9001:2000 while also developing quality resources in accordance with ISO 9001, QCC, SSP so as to create integrated and intensive. The Company also continuously builds the culture of work health and safety by adopting the standard of OHSAS:18001.
Penerapkan strategi-strategi tersebut pada akhirnya mendorong peningkatan pendapatan, pelayanan menjadi lebih aman dan nyaman serta penurunan biaya sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai Perseroan.
The implementation of these strategies will eventually encourage the increase in revenues, the provision of higher quality service with better safety and comfort, along with expenses cut down, leading to the increase in the value of the Company.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
9
Sekilas Jasa Marga Jasa Marga in Brief
10
Didirikan 01 Maret 1978, Perseroan adalah perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia. Dengan pengalaman selama 32 tahun, Perseroan tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol di Tanah Air. Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan jalan tol pertama Perseroan dan merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan industri jalan tol di Tanah Air. Hingga saat ini Perseroan telah mengoperasikan 531 km jalan tol atau 76% dari total panjang jalan tol di Tanah Air.
Founded on 01 March 1978, Jasa Marga is the pioneer in the development of toll road in Indonesia. With 32 years of experience, the Company remains the market leader in the country’s toll road industry. Jagorawi (Jakarta-BogorCiawi) Toll Road is the Company’s toll road that marks the milestone in the historical development of Indonesian toll road industry. To date, the Company has operated 531 km toll road representing 76% of the total operating toll roads in the country.
Pada era tahun 1980-an, berbagai jalan tol lain dibangun Jasa Marga bersama Pemerintah. Kemudian, pada dasawarsa 1990-an, Jasa Marga lebih lebih diperankan sebagai Lembaga Otoritas untuk memfasilitasi investor-investor swasta yang ternyata sebagian besar gagal mewujudkan proyeknya. Sesuai peraturan yang berlaku saat itu, Jasa Marga mengambil alih dan meneruskan proyek-proyek jalan tol tersebut, seperti JORR dan Cipularang. Pada tahun 2004 Jasa Marga berhasil memenangkan 3 (tiga) konsesi baru yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, Gempol-Pasuruan dan 2 (dua) ruas JORR 2 (Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong) pada tahun 2007. Dua ruas tol baru lainnya yaitu Surabaya-Mojokerto dan JORR W2 Utara menambah jumlah ruas tol yang dimiliki Perseoan. Saat ini Perseroan sedang membangun 7 (tujuh) ruas tol baru dengan panjang sekitar 200 km, yang diharapkan dapat beroperasi secara bertahap antara 2009-2013.
During the 1980s, together with the Government, Jasa Marga built several toll roads. Later in the 1990s, Jasa Marga’s function was made to focus more on becoming authorizer that facilitated private investors, which at the end failed to realize the projects. Based on the then prevailing regulations, Jasa Marga took over and continued the toll road projects, such as JORR and Cipularang. Jasa Marga succeeded in winning three (3) new concessions namely Bogor Ring Road, SemarangSolo, Gempol-Pasuruan in 2004 and two (2) JORR 2 Sections (Cengkareng-Kunciran and Kunciran-Serpong) in 2007. Two new other concessions i.e. SurabayaMojokerto and JORR W2 North add to the number of toll road concessions owned by Jasa Marga. The Company is currently developing seven (7) new toll roads of approximately 200 km, scheduled to operate gradually between the year 2009 and 2013.
Perseroan telah melalui berbagai peristiwa penting dan perubahan dalam perjalanannya. Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai
The Company has undergone various significant events and changes during its development. At the early stage after its establishment, the Company not only played
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
operator, tetapi juga memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Tahun 2004, peran otorisator dikembalikan kepada Pemerintah dengan dikeluarkannya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Peran otorisator dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sebagai konsekuensinya, Jasa Marga menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol dengan berorientasi pada kaidah-kaidah korporasi.
the role of an operator, but also held the responsibility of Indonesian toll road authorizer. In 2004, the role of authorizer was returned to the Government following the issuance of Law No. 38 of 2004 concerning Road. The role of the authorizer is now performed by the Toll Road Regulatory Board (Badan Pengatur Jalan Tol – BPJT). Consequently, Jasa Marga carries out its full function as a company that develops and operates toll roads with the orientation to the principles of corporation.
Perubahan ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus dalam mengembangkan bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian jalan tol. Perseroan pun semakin mendapatkan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama investor karena Perseroan dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan nilai Perseroan.
The change encourages the Company to focus more on developing toll road business, comprising of the toll road plan, construction and operation. The Company therefore receives more trust from the stakeholders, investors in particular, as the Company is able to concentrate on increasing the value of the Company.
Perubahan peran ini juga menjadi basis transformasi Perseroan untuk mencapai visinya yakni menjadi perusahaan jalan tol yang modern dan menjadi pemimpin di industrinya. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, Perseroan mencatatkan 30% sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 12 November 2007. Dengan demikian statusnya pun berubah dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki Negara menjadi perusahaan BUMN terbuka yang 30% sahamnya dimiliki publik. Dengan harga perdana sebesar Rp 1,700 per lembar, Perseroan memperoleh dana segar sebesar Rp 3.4 triliun. Dana tersebut dipakai untuk pengembangan lima ruas jalan tol, yaitu, Bogor Ring Road, Semarang-Solo, Gempol-Pasuruan, Serpong-Kunciran dan KunciranCengkareng, serta menyelesaikan JORR (Jakarta Outer Ring Road) W2 Utara yang merupakan bagian dari ruas JORR.
The change in the Company’s role also serves as the basis in its transformation to reach its vision of becoming a modern toll road company and becoming the leader in the industry. As the effort to boost its performance, the Company has listed 30% of its shares at the Indonesia Stock Exchange (IDX) – previously Jakarta Stock Exchange (JSX) on 12 November 2007. The Company’s status hence changed from a state-owned company whose shares entirely owned by the Government to a public stateowned company. At the offering price of Rp 1,700 per share, the Company received proceeds amounting to Rp 3.4 trillion. The fund is used for financing the development of five toll roads, namely Bogor Ring Road, SemarangSolo, Gempol-Pasuruan, Serpong-Kunciran and KunciranCengkareng, as well as the completion of JORR (Jakarta Outer Ring Road) W2 North section, which is part of JORR Toll Road.
Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan terdorong untuk terus meningkatkan kinerjanya serta memiliki komitmen untuk memuaskan seluruh pemangku kepentingannya, yaitu antara lain pemegang saham, Pemerintah, pengguna jalan tol dan masyarakat umum. Untuk menjaga kepercayaan pemangku kepentingan, Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan praktik tata kelola yang baik (good corporate governance).
As a public company, Jasa Marga is determined to keep enhancing its performance and is committed to satisfying all of its stakeholders, i.e. shareholders, the Government, toll road users and people in general. To maintain the trust of the stakeholders, the Company upholds its commitment to the implementation of good corporate governance practices.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
11
TRANSFORMASI JASA MARGA DALAM INDUSTRI JALAN TOL DI INDONESIA
1987
1978 JALAN TOL JAGORAWI DIOPERASIKAN JAGORAWI TOLL ROAD STARTED TO OPERATE Periode I Operator Tunggal Jalan Tol Period I Sole Toll Road Operator
JALAN TOL CAWANG - PRIOK DIBANGUN THE CONSTRUCTION OF CAWANG - PRIOK TOLL ROAD Periode II Operator dan Otorisator Jalan Tol Period II Toll Operator and Authorizer
1987 1 Maret 1978
Jasa Marga didirikan dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan, dan pengadaan jaringan jalan tol. Jalan Tol pertama (Jagorawi) mulai beroperasi pada tanggal 9 Maret 1978.
1 March 1978
Jasa Marga was founded to handle the provision, management and maintenance of toll road network The first toll road (Jagorawi) started to operate on 9 March 1978.
12
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Pemerintah membuka kesempatan pihak swasta berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem build, operate, and transfer (BOT) dengan Jasa Marga
1987
The Government started to give private parties the opportunities to participate in managing toll road in cooperation with Jasa Marga under BOT (build, operate and transfer) scheme.
JASA MARGA’S TRANSFORMATION IN INDONESIAN TOLL ROAD INDUSTRY
2007
2004 JALAN TOL CIPULARANG DIBANGUN THE CONSTRUCTION OF CIPULARANG TOLL ROAD
JALAN TOL JORR TERSAMBUNG DARI ULUJAMI CAKUNG JORR TOLL ROAD IS CONNECTED FROM ULUJAMI TO CAKUNG
Periode III Pengembang dan Operator Jalan Tol Period III Toll Road Developer and Operator 12 November 2007
2004
Fungsi otorisator dikembalikan kepada pemerintah (Departemen PU) cq Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sesuai UU No.38/2004 tentang Jalan.
2004
The authority function was returned to the Government (Department of Public Works), i.e. Toll Road Regulatory Board (BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol) in accordance with Law No.38/2004 on Road.
Jasa Marga menjadi perusahaan terbuka melalui Initial Public Offering (IPO) yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
12 November 2007
Jasa Marga became a public company through an Initial Public Offering, registering its shares at the Indonesia Stock Exchange.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
13
LOKASI JALAN TOL JASA MARGA LOCATION OF JASA MARGA’S TOLLROADS 1
NORTH SUMATERA Belmera:
42.7 km
1
GREATER JAKARTA & WEST JAVA
Jagorawi: 59.0 km (b): 38.55 km Jakarta-Tangerang (a) Cawang-Tomang-Cengkareng : 37.85 km Jakarta-Cikampek: 83.0 km JORR: 45.0 km (c) Purbaleunyi : 122.9 km Palikanci: 26.3 km Bogor Ring Road: 11.0 km (d) Cengkareng-Kunciran: 15.2 km (d) Kunciran-Serpong: 11.2 km (d) JORR W2 North: 7.67 km (d)
2 3
Catatan: (a) Cawang-Tomang-Cengkareng terdiri dari ruas Cawang-Tomang-Pluit (23,55 km) dan ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (14,3 km). (b) Jakarta-Tangerang terdiri dari dua konsesi: ruas Jakarta-Tangerang (33 km) dan ruas Ulujami-Pondok Aren (5,55 km). (c) Purbaleunyi terdiri dari dua konsesi: ruas Cikampek-Padalarang (58,5 km) dan ruas Padalarang-Cileunyi (64,4 km). (d) Konsesi jalan tol baru milik Jasa Marga, belum beroperasi.
14
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
2
4
3
CENTRAL JAVA Semarang: Semarang-Solo:
24.75 km 75.7 km (d)
EAST JAVA
4
Surabaya-Gempol: 49.0 km Gempol-Pasuruan: 34.15 km (d) Surabaya-Mojokerto: 36.3 km (d)
Note: (a) Cawang-Tomang-Cengkareng comprises Cawang-Tomang-Pluit (23.55 km) and Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (14.3 km) sections. (b) Jakarta-Tangerang comprises two toll road concessions: Jakarta-Tangerang (33 km) and Ulujami Pondok Aren (5.55 km) sections. (c) Purbaleunyi is comprised of two interconnected toll road concessions: Cikampek-Padalarang (58.5 km) and Padalarang-Cileunyi (64.4 km) sections. (d) Jasa Marga’s new concessions, not yet operated.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
15
Visi & Misi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
The Vision and Mission of PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Visi Menjadi Perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional.
Vision To become a modern company in the development and operation of toll roads, to maintain its position as the leader of the toll road industry in Indonesia by operating the majority of Indonesian toll roads and to become a highly competitive company in both national and regional scales.
Misi Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga Perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan Perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen Perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.
Mission Continuously developing new toll roads to maintain its leading position of operating at least 50% of the total toll road length in Indonesia, along with other related businesses, by making the best use of the company’s financial strength. Improving its service quality as well as efficiency by applying proper technology and modern management principles.
Pencapaian Sasaran Perseroan 2008 - 2012 Achievement of the Company’s Targets 2008-2012 JASA MARGA MENINGKAT NILAINYA INCREASE IN THE COMPANY VALUE
Sasaran Keuangan Financial Target
Sasaran Pengembangan Development Target
Sasaran Operasional Operational Target
Sasaran SDM HR Target
Memaksimalkan kekuatan keuangan Perseroan untuk memperoleh dana paling murah
Menambah panjang jalan tol ± 200 km dan usaha lain yang terkait
Mengoperasikan jalan tol secara modern untuk terus meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan pada pengguna jalan
Memperbaiki proses bisnis serta produktifitas dan kompetensi SDM
Maximizing the Company’s financial strength to obtain the cheapest fund
16
Increasing the length of toll roads by ± 200 km along with other related businesses
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Operating toll roads in a modern way to keep increasing efficiency and quality of service to toll road users
Improving business process as well as productivity and competencies of human resources
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
17
Peristiwa Penting di Tahun 2009
Significant Events in 2009
18 Februari
Penandatanganan Nota Kesepakatan dengan para 30 Januari pemegang saham PT Empat operator jalan tol Marga Nujyasumo Agung yang terdiri dari Jasa Marga, (MNA) yang merupakan CMNP, BSD dan MMS perusahaan yang memiliki bekerjasama dengan Bank konsesi Jalan Tol SurabayaMandiri meluncurkan sistem Mojokerto, dalam rangka transaksi pembayaran 03 Februari restrukturisasi MNA untuk tol yang dilakukan Penandatanganan Kontrak merubah komposisi secara elektronik atau 31 Januari Manajemen antara Direksi kepemilikan saham di MNA Electronic Toll Card (e-Toll Pencanangan dengan masing-masing menjadi Jasa Marga 55%, Card) sebagai upaya pembangunan jalan bebas Kepala Cabang dan PT PT Wijaya Karya (Persero) meningkatkan pelayanan hambatan Semarang-Solo Jalantol Lingkarluar Jakarta 20% dan keluarga Moeladi transaksi di gerbang tol oleh Gubernur Jawa Tengah (JLJ), sebagai tolok ukur 25% dimana sebelumnya sehingga transaksi akan Bibit Waluyo di Kelurahan keberhasilan dari masingsaham Jasa Marga pada semakin mudah dan lebih Kramas, Kecamatan masing Cabang dan Anak konsorsium MNA adalah cepat. Tembalang, Kota Semarang. Perusahaan. sebesar 1,7%.
30 January
31 January
Four toll road operators The launching of Semarang– Jasa Marga, CMNP, BSD Solo Toll Road by the and MMS, in cooperation Governor of Central Java with Bank Mandiri launched Bibit Waluyo in Kramas electronic toll payment Village of Tembalang Sub system called Electronic Toll District of Semarang. Card (e-Toll Card) to improve the transaction service at toll gates, making transaction faster and easier.
18
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
03 February
18 February
The signing of Management The signing of Memorandum Contract between the of Understanding between Board of Directors and each Jasa Marga and shareholders Branch Manager as well of PT Marga Nujyasumo as PT Jalantol Lingkarluar Agung (MNA), the concesion Jakarta (JLJ), to measure the holder of Surabayasuccess of each Branch and Mojokerto Toll Road, in Subsidiary. order to change the share ownership composition at MNA into new structure of ownership of Jasa Marga, PT Wijaya Karya (Persero) and the Moeladis are 55%, 20% and 25% respectively. Jasa Marga’s previous ownership at MNA consortium was 1,7%.
25 Februari
02 Maret Dalam rangka menyambut Penandatanganan HUT Jasa Marga ke-31 25 Maret Perjanjian Pengusahaan diadakan Lomba Pelayanan RUPS Luar Biasa Jasa Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Lalu Lintas (Yanlalin) 2009 di Marga di Grand Ballroom Kunciran-Cengkareng Bumi Perkemahan Cibubur, 04 Maret The Dharmawangsa, sepanjang 15 km yang Jakarta, yang diikuti oleh Pengobatan Gratis di Jakarta diantaranya guna dikelola PT Marga sembilan Kantor Cabang sepuluh lokasi yang tersebar mendapatkan persetujuan Kunciran Cengkareng dan PT JLJ sebagai sarana di sekitar jalan tol di seluruh untuk melakukan Transaksi dimana Jasa Marga akan bertukar informasi dan Indonesia sebagai salah Material dalam rangka menjadi pemegang pengalaman dalam hal satu bentuk kepedulian Jasa peningkatan penyertaan saham mayoritas. Jalan pelayanan lalu lintas di Marga terhadap masyarakat kepemilikan saham Tol Kunciran-Cengkareng jalan tol dan bertujuan di sekitar jalan tol. Acara Perseroan dan peningkatan merupakan bagian dari memotivasi para peserta yang digelar secara serentak tambahan modal pada jaringan JORR2 yang untuk meningkatkan bagi sekitar 5.000 penduduk PT Marga Kunciran tersambung dengan ruas kreativitas, kemampuan yang ada di sekitar jalan tol Cengkareng, PT Marga Serpong-Kunciran yang dan profesionalisme ini menyerap dana sekitar Trans Nusantara, PT Marga dimiliki oleh PT Trans dalam melaksanakan Rp 310 juta yang bersumber Nujyasumo Agung dan Marga Nusantara dimana tugas sehingga dapat dari dana PKBL (Program penyertaan saham dan Jasa Marga merupakan memberikan pelayanan Kemitraan dan Bina pengambilan hak opsi pada pemegang saham terbaik bagi pengguna Lingkungan) Jasa Marga. PT Jakarta Lingkar Baratsatu. jalan. mayoritas.
25 February
02 March
04 March
25 March
To commemorate Jasa The signing of Toll Road Extraordinary General Jasa Marga provided free Marga’s 31st Anniversary, Concession Agreement of Meeting of Shareholders medication at ten locations the Company held Traffic Kunciran-Cengkareng Toll of Jasa Marga was held surrounding toll roads Service Competition 2009 at Road of 15 km operated by PT across the country to show at Grand Ballroom of The Bumi Perkemahan Cibubur, Marga Kunciran Cengkareng its awareness of people’s Dharmawangsa, Jakarta Jakarta, participated in which Jasa Marga will among others to approve condition especially those by nine Branch Offices be majority shareholder. Material Transactions residing near toll road and PT JLJ as a means of Kunciran-Cengkareng operation. The occasion held in order to increase the exchanging information and Toll Road is part of JORR2 together at the same time for Company’s share ownership experience in traffic service network and is connected to about 5,000 people absorbed and increase its capital in PT on toll roads and serves to Serpong-Kunciran owned by approximately Rp 310 Marga Kunciran Cengkareng, motivate participants to be PT Trans Marga Nusantara in million deriving from Jasa PT Marga Trans Nusantara, more creative, skilled and which Jasa Marga is majority Marga’s PKBL (partnership PT Marga Nujyasumo Agung professional in performing shareholder. and community development along with investment in their tasks so as to provide shares of stock and option program) fund. the best service to toll road rights in PT Jakarta Lingkar users. Baratsatu.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
19
Peristiwa Penting di Tahun 2009 Significant Events in 2009
28 Mei
RUPS Tahunan di Grand Ballroom The 29 Mei Dharmawangsa, Jakarta Jasa Marga ditetapkan 29 April yang membicarakan lima sebagai Pemenang Jasa Marga meraih agenda, diantaranya guna Tender Pengoperasian 27 Juli penghargaan Investor mendapatkan Persetujuan dan Pemeliharaan Jalan Penandatanganan Awards Best Listed atas Laporan Tahunan Tol Jembatan Suramadu, Perjanjian Kerja Bersama Companies 2009 Sektor Perseroan Tahun 2008 melalui SK Menteri (PKB) Tahun 2009-2011 Infrastruktur. Penghargaan dan Pengesahan Laporan Pekerjaan Umum kepada antara Manajemen Jasa yang diselenggarakan Keuangan Perseroan untuk Panitia Pelelangan Marga dengan Serikat Majalah Investor tersebut Tahun 2008 dan Laporan Pengoperasian dan Karyawan Jasa Marga diterima Direktur Tahunan Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Tol (SKJM) di Jakarta, dihadiri Keuangan Jasa Marga di Program Kemitraan dan Jembatan Suramadu No.: Intercontinental Mid Plaza Bina Lingkungan Tahun KU.03.01-Mn/315 tanggal 29 oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ballroom, Jakarta. Buku 2008. Mei 2009.
29 April
28 May
29 May
27 July
Annual General Meeting of Jasa Marga won the Tender The signing of Collective Jasa Marga was awarded Shareholders of Jasa Marga for Suramadu Toll Bridge Labor Agreement 2009-2011 Investor Awards Best was held at Grand Ballroom Operation and Maintenance, between the Management Listed Companies 2009 of The Dharmawangsa, through Decision Letter of of Jasa Marga and Jasa for Infrastructure Sector. Jakarta to discuss five the Minister of Public Works Marga Labor Union (SKJM) Organized by Majalah agenda, among others, to to Bidding Committee in Jakarta, witnessed by the Investor, the award was approve the Annual Report for Suramadu Toll Bridge Minister of Manpower and received by Jasa Marga of the Company for fiscal Operation and Maintenance Transmigration. Finance Director at year 2008 and to ratify the No.: KU.03.01-Mn/315 dated Intercontinental Mid Plaza Financial Report of the 29 May 2009. Ballroom, Jakarta. Company and Subsidiaries for year 2008 and Financial Report of Partnership & Community Development for fiscal year 2008.
20
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
01 September
24 Agustus
Penandatanganan pembentukan perusahaan patungan PT Marga 26 Agustus Lingkar Jakarta untuk Rapat Dengar Pendapat Pembangunan Jalan Tol dengan Komisi V DPR RI JORR W2 Utara (Ulujamitentang Rencana Kenaikan Kebon Jeruk). Tarif Tol.
24 August
The signing of the forming of PT Marga Lingkar Jakarta, a joint venture for the construction of W2 North Section (Ulujami-Kebon Jeruk) of JORR Toll Road.
26 August
Hearing with Commission V of the House of Representatives concerning toll tariff increase.
Wakil Presiden Boediono mengunjungi proyek pembangunan Jalan Tol 28 September Bogor Ring Road Seksi I Penyesuaian tarif untuk dalam rangka mengunjungi sebelas ruas jalan tol Jasa beberapa proyek Marga sesuai SK Menteri infrastruktur yang sedang Pekerjaan Umum No.: 514/ dikerjakan mengingat KPTS/M/2009 tanggal pentingnya peran 31 Agustus 2009 dan infrastruktur, termasuk jalan perubahan sistem transaksi tol, bagi kemajuan dan di Ruas Jalan Tol Sedyatmo perkembangan ekonomi menjadi sistem terbuka dengan tarif merata. nasional.
01 September
28 September
Vice President Boediono Tariff adjustment for eleven visited the construction toll road sections operated project of Section I of Bogor by Jasa Marga in accordance Ring Road Toll Road as with the Decision Letter of the one of his visits to several Minister of Public Works No.: infrastructure projects 514/KPTS/M/2009 dated 31 under construction since August 2009 and the change infrastructure, including toll of transaction system on road, plays a leading role in Sedyatmo Toll Road Section improving and developing to open system . the country’s economy.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
21
Peristiwa Penting di Tahun 2009 Significant Events in 2009
4 November
Rapat Umum Pemegang 23 November Obligasi di Hotel Bumi Karsa Peresmian Jalan Tol Bogor 19 Oktober Uji coba Gardu Tol Otomatis Bidakara, untuk meminta Ring Road Seksi I (Sentul persetujuan pengunduran (GTO) untuk melayani Selatan-Kedung Halang) 09 Oktober diri PT Bank Permata Tbk. pengguna jalan tol yang sepanjang 3,8 km oleh Investor Gathering di Rumah menggunakan e-Toll Card selaku wali amanat obligasi Menteri Pekerjaan Umum. Maroko, Jakarta dihadiri Jasa Marga Seri Q tahun di Gerbang Tol Cililitan, Dengan pengoperasian oleh Direksi, Komisaris dan 2006, dengan tingkat bunga BORR ini, maka jarak sebagian bagian dari upaya pejabat Jasa Marga dengan meningkatkan pelayanan tetap dan penunjukkan PT tempuh Bogor-Jakarta mengundang para analis, Bank Mega Tbk. sebagai wali menjadi lebih cepat 15-20 transaksi bagi pengguna amanat pengganti. fund manager dan investor. jalan tol. menit.
09 Oktober
19 Oktober
4 November
23 November
The inauguration of 3.8 km The trial of automated toll Bondholders General Jasa Marga held Investor booths, dedicated booths Meeting at Hotel Bumi Karsa Section I (Sentul SelatanGathering at Morocco Kedung Halang) of Bogor to serve e-Toll Card users, Bidakara, to seek approval House, Jakarta. The Board at Cililitan Toll Gate as one over Resignation of PT Bank Ring Road Toll Road by the of Commissioners, Directors Minister of Public Works. The of the Company’s efforts to Permata Tbk. as the Trustee and key personnel of operation of BORR Section I improve transaction service of Jasa Marga Bond Series the Company welcomed to toll road users. Q Year 2006 at fixed interest reduces Bogor-Jakarta travel analysts, fund managers and rate and appointment of PT time by 15-20 minutes. investors. Bank Mega Tbk. as the new Trustee.
22
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
02 Desember
Jasa Marga berpartisipasi dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2009 di the Ritz16 Desember Carlton Pacific Place, Jakarta Jasa Marga yang diselenggarakan Bursa menyelenggarakan Efek Indonesia. Dalam Editor Gathering di Lobby acara yang digelar BEI Lounge Bimasena The setiap tahun ini, Jasa Marga Dharmawangsa, Jakarta memaparkan status terkini, yang menghadirkan Kepala rencana strategis serta BPJT Nurdin Manurung kinerjanya kepada para sebagai salah satu investor yang hadir. narasumber.
02 December
16 December
Jasa Marga participated in Jasa Marga held Editor Investor Summit and Capital Gathering at Lobby Market Expo 2009 at the RitzLounge Bimasena of The Carlton Pacific Place, Jakarta Dharmawangsa, Jakarta, held by the Indonesia Stock presenting Head of Toll Road Exchange. At the IDX annual Regulatory Board Nurdin event, Jasa Marga presented Manurung as one of the its update, strategic plan speakers. along with its performance to the attending investors.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
23
Penghargaan & Sertifikasi Awards & Certifications
Penganugerahan CGPI 2008 Award Sebagai Perusahaan Terpercaya berdasarkan Survey Penilaian Investor dan Analis 2009. Trusted Company Based on Investors and Analysts’s Assessment Survey 2009
Perusahaan Terpercaya berdasarkan Penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009. Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 Assessment.
24
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Penghargaan Lifetime Customer Loyality Reward pada Konvensi Mutu 2009 dari Indonesian Quality Management Association. Lifetime Customer Loyality Reward Indonesia Quality Convention 2009 by Indonesian Quality Management Association.
Penghargaan Service Quality Award 2009 kategori Penyelenggara Jalan Tol atas Keberhasilan dalam Pelayanan Prima berdasarkan Customer Perception Survey ISSI 2009. Service Quality Award 2009 Toll Roads Provider Category for Achieving Excellent Total Service Quality Satisfaction Based on Customer Perception Survey ISSI 2009.
Penghargaan Best Listed Companies 2009 Sektor Infrastruktur oleh Majalah Investor. Best Listed Companies 2009 Infrastructure Sector by Investor Magazine.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
25
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in milion Rupiah, unless stated otherwise) 2009 2008 2007 2006 2005 Pendapatan Usaha 3,692,000 3,353,632 2,645,043 2,296,143 1,923,860 Revenue Beban Usaha 2,175,779 1,982,008 1,629,093 1,476,690 1,270,186 Operating Expense Laba Usaha 1,516,221 1,371,624 1,015,949 819,453 653,673 Operating Income EBITDA 2,022,214 1,807,401 1,379,580 1,144,544 889,619 EBITDA Beban Bunga 742,024 720,097 714,491 727,425 447,489 Interest Expense Laba Bersih 992,694 707,798 277,982 462,567 307,544 Net Income Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) 146.50 104.11 54.51 462.57 307.54 Net Income Per Share (full Rupiah amount) Modal Kerja Bersih 463,983 2,669,707 2,750,466 (529,598) (937,414) Net Working Capital Investasi pada Perusahaan Asosiasi 207,485 26,426 20,152 20,045 19,871 Total Investment in Associate Companies Total Aset 16,174,264 14,642,760 13,847,227 10,255,697 9,736,407 Total Assets Total Kewajiban 8,428,823 7,758,937 7,632,543 7,870,033 7,754,163 Total Liabilities Total Ekuitas 7,183,379 6,572,008 5,975,316 2,385,547 1,982,098 Total Equity Hutang yang memiliki Beban Bunga 6,379,244 5,897,306 6,277,944 6,488,981 5,794,060 Interest Bearing Debt Hak Minoritas pada Anak Perusahaan 562,062 311,815 239,368 117 146 Minority Interest in Subsidiaries Jumlah Saham yang Beredar (ribuan Rupiah) 6,775,477 6,791,242 6,800,000 1,000,000 1,000,000 Outstanding Shares (thousand Rupiah) Dividen per saham (Rupiah penuh) 52.232 14.326 3.676 58.627 124.535 Dividend per Shares (full Rupiah amount) Arus Kas Operasi 1,074,806 1,022,400 489,735 297,099 261,716 Operating Cash Flow Belanja Modal 1,626,759 1,166,178 942,057 - - Capital Expenditure Kapitalisasi Pasar 12,263,612 6,180,030 12,920,000 1,000,000 1,000,000 Market Capitalization Nilai Perusahaan 15,328,853 8,700,088 15,197,916 7,228,591 6,376,699 Enterprise Value Rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%) Marjin Laba Bersih 26.89 21.11 10.51 20.15 15.99 Net Profit Margin Marjin Operasi 41.07 40.90 38.41 35.69 33.98 Operating Margin Marjin EBITDA 54.77 53.89 52.16 49.85 46.24 EBITDA Margin Tingkat Pengembalian atas Ekuitas 13.82 10.77 4.65 19.39 15.52 Return on Equity Tingkat Pengembalian atas Aset 6.14 4.83 2.01 4.51 3.16 Return on Assets Rasio Lancar 115.64 315.77 307.53 60.87 32.75 Current Ratio Rasio Harga terhadap Laba Bersih per Saham (kali) 12.35 8.74 34.86 2.16 3.25 Price-Earnings Ratio (times) EV / EBITDA (kali) 7.58 4.81 11.02 6.32 7.17 EV / EBITDA (times) Batasan Keuangan (%) Financial Covenants (%) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (%) 117.34 118.06 127.73 329.90 391.21 Debt to Equity Ratio (%) Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga (kali) 2.73 2.51 1.93 1.57 1.99 Interest Coverage Ratio (times) Pertumbuhan (%) Growth Ratios (%) Pendapatan 10.09 26.79 15.20 19.35 17.92 Revenue Laba Operasi 10.54 35.01 23.98 25.36 26.32 Operating Income EBITDA 11.89 31.01 20.54 28.66 23.88 EBITDA Laba Bersih 40.25 91.01 (39.90) 50.41 33.25 Net Income Total Aset 10.46 5.75 35.02 5.33 22.17 Total Assets Ekuitas 9.30 9.99 150.48 20.35 9.51 Equity Nilai Tukar (Rupiah penuh) 9,400 10,950 9,419 9,020 9,830 Exchange Rate (full Rupiah amount) EV : Enterprise Value EBITDA : Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization
26
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Ikhtisar Saham JSMR JSMR Stock Highlights
Kinerja Saham Jasa Marga (JSMR) 2009 The Performances of Jasa Marga (JSMR) Shares in 2009 Volume dan Harga Saham Jasa Marga (JSMR) Tahun 2009 Volume and Price of Jasa Marga (JSMR) Share in 2009
Volume (juta saham) (million shares)
Volume
Rp
Price
120
2,000
100 1,600
80
60
1,200
40
20
0
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT
NOV
DEC
800
Saham Jasa Marga tercatat dalam semua indeks saham yang ada di Bursa Efek Indonesia yaitu: Jasa Marga shares are included in all indexes that are part of Indonesia Stock Exchange as follows: - Indeks LQ45 (BEI) LQ45 Index (IDX) - Indeks KOMPAS 100 (Kompas) KOMPAS 100 Index (Kompas) - Indeks BISNIS-27 (Bisnis Indonesia) BISNIS-27 Index (Bisnis Indonesia) - Indeks SRI-KEHATI (Yayasan KEHATI) SRI-KEHATI Index (KEHATI Foundation)
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
27
Harga Saham JSMR per Triwulan JSMR Stock Price per Quarter
Tahun
Triwulan Harga per Lembar Saham (Rp)
Year
Tertinggi
2007
Triwulan 4
Fourth Quarter
2008
Triwulan 1
First Quarter
2008
Triwulan 2
Second Quarter
2008
Triwulan 3
Third Quarter
2008
Triwulan 4
Fourth Quarter
2009
Triwulan 1
First Quarter
2009
Triwulan 2
Second Quarter
2009
Triwulan 3
Third Quarter
2009
Triwulan 4
Fourth Quarter
Nilai
Volume
Value
Penutupan
Quarter Price per Share (Rp)
28
Terendah
Volume
High
Low
Close
2,050
1,840
1,900
7,779,000
14,780,100,000
2,000
1,270
1,400
844,500
1,182,300,000
1,410
1,160
1,160
2,034,500
2,360,020,000
1,350
960
1,010
667,500
674,175,000
950
670
910
10,152,500
9,238,775,000
1,060
830
900
11,740,000
10,566,000,000
1,740
900
1,550
1,768,000
2,740,400,000
1,920
1,540
1,870
6,375,000
11,921,250,000
1,940
1,710
1,810
5,534,500
10,017,445,000
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Komposisi Kepemilikan Saham JSMR JSMR Share Ownership Composition 31 Desember 2009 Pemegang Saham
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
Jumlah Saham % Kepemilikan Number of Shares
31 December 2009 Shareholder
Ownership %
Pemerintah Indonesia
The Government of
the Republic of Indonesia Saham Dwi Warna
1
1
Dwi Warna Shares
Saham Seri B
1
4,759,999,999
Series B Shares
Jumlah
2
4,760,000,000
70.00%
Total
Pemodal Nasional
Domestic Investors
12,204
392,568,419
5.773%
Retail
102
331,433,898
4.874%
Institutional
Asuransi
33
213,031,000
3.133%
Insurance Companies
Yayasan
134
219,843,500
3.233%
Foundations
Perorangan LBG/BDN Usaha
3
280,581
0.004%
Cooperatives
74
334,002,500
4.912%
Mutual Funds
12,550
1,491,159,898
21.929%
Total
Pemodal Asing
Foreign Investors
Koperasi Reksadana Jumlah
Perorangan Badan Usaha Jumlah
31
1,037,000
0.015%
Retail
76
547,803,102
8.056%
Institutional
107
548,840,102
8.071%
Total
100%
TOTAL
JUMLAH
12,659
6,800,000,000
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
29
Komposisi Kepemilikan Saham Publik JSMR JSMR Public Share Ownership Composition
Pemegang Saham Shareholder
31 Desember 2009 31 December 2009
Jumlah Pemegang Saham
Jumlah Saham
Number of Shareholders
Number of Shares
%
Pemodal Nasional - Domestic Perorangan - Individual/Retail LBG/BDN Usaha - Institution Reksadana - Mutual Fund Jumlah - Total
12,204
392,568,419
5.773%
272
764,588,979
11.244%
74
334,002,500
4.912%
12,550
1,491,159,898
21.929%
Pemodal Asing - Foreign Jumlah - Total
107
548,840,102
8.071%
2,040,000,000
30.000%
TOTAL
12,657
Komposisi Kepemilikan Saham Publik JSMR JSMR Public Share Ownership Composition
31 Desemb er 2009 31 Decemb er 2009
Peroranga n Nasional - Domestic Institusi Na Individual/ Retail sional - Do m estic Institu Reksadana ti o n Nasional Domestic M Pemodal A utual Fund sing - Foreig n Investors
30
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
31
Sepuluh Pemegang Saham JSMR Terbesar Ten Largest JSMR Shareholders
per 31 Desember 2009 as of 31 December 2009
No.
Nama
Jumlah Saham
Name
Number of Shares
%
1
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
4,760,000,000
70.0000
2
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - JHT
140,858,500
2.0714
3
MORGAN STANLEY & CO INTL PLC - IPB CLIENT ACCOUNT
83,453,500
1.2273
4
PT AIA FINL - UL EQUITY
78,000,000
1.1471
5
REKSA DANA SCHRODER DANA PRESTASI PLUS 90829.40.00
71,023,000
1.0445
6
PT JAMSOSTEK (PERSERO) - NON JHT
63,981,500
0.9409
7
PT. TASPEN
62,727,000
0.9225
8
RD FORTIS INFRASTRUKTUR PLUS
49,392,500
0.7264
9
MELLON S/A PUBLIC EMPLOYEE RET
44,087,000
0.6483
41,367,500
0.6083
10 FORTIS EKUITAS - 89763.4000
32
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kronologis Pencatatan Saham Jasa Marga The Chronology of Jasa Marga Shares Listing
1 November 2007
Pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK.
1November 2007
Effective date of BAPEPAM-LK registration statement.
12 November 2007
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
Shares Listing on Indonesia Stock Exchange.
13 Oktober 2008 -
Program Buyback di tahun 2008.
13 October 2008 -
12 Januari 2009
Buyback Program in 2008.
12 January 2009
12 November 2007
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
33
Penerbitan Obligasi Jasa Marga Jasa Marga Bond Issuance
Obligasi
Jumlah Tenor (Rp Juta) (Tahun)
Bond
Par Value
Tenor
Tanggal Penerbitan
Tanggal Jatuh Tempo
Issuance Maturity Date
1. Jasa Marga I (A) 23,718 5 11-3-1983 11-3-1988 2. Jasa Marga II/1 (B) 40,000 5 31-10-1983 31-10-1988 3. Jasa Marga II/2 (C) 20,000 5 6-2-1984 6-2-1989 4. Jasa Marga II/2 (D) 20,000 5 5-3-1984 5-3-1989 5. Jasa Marga II/2 (E) 20,000 5 31-3-1984 31-3-1989 6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40,000 5 28-12-1984 28-12-1989 7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30,000 5 1-3-1985 1-3-1990 8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40,000 5 27-12-1985 27-12-1990 9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60,000 5 24-3-1986 24-3-1991 10. Jasa Marga V/1 (H) 60,000 5 6-7-1987 6-7-1992 11. Jasa Marga V/2 (I) 40,000 5 19-11-1987 19-11-1992 12. Jasa Marga VI/1 (J) 75,000 8 20-6-1988 20-6-1996 13. Jasa Marga VI/2 (K) 50,000 8 1-2-1989 1-2-1997 14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I 40,000 12 31-7-1989 31-7-2001 Revenue Indexed Bond Phase I 15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II 30,000 12 21-9-1989 21-9-2001 Revenue Indexed Bond Phase II 16. Jasa Marga VII (L) 100,000 8 8-6-1990 8-6-1998 17. Jasa Marga VIII (M) 150,000 8 27-3-2000 27-3-2008 18. Jasa Marga IX (N) 400,000 5 12-4-2002 12-4-2007 19. Jasa Marga X (O) 650,000 8 04-12-2002 04-12-2010 20. Jasa Marga XI (P) 1,000,000 10 10-10-2003 10-10-2013 21. JORR I 274,260 10 19-11-2003 19-11-2013 22. JORR II (A) 78,300 10 5-1-2006 5-1-2016 JORR II (B) 78,300 12 5-1-2006 5-1-2018 JORR II (C) 104,400 15 5-1-2006 5-1-2021 23. Jasa Marga XII (Q) 1,000,000 10 6-7-2006 6-7-2016 24 Jasa Marga XIII (R) 1,500,000 10 6-21-2007 6-21-2017
34
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Status
Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Lunas Paid Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding Belum Lunas Outstanding
-
idAA
Obligasi Jasa Marga Jasa Marga Bond Peringkat obligasi Jasa Marga berdasarkan pemeringkatan Pefindo tanggal 12 Juni 2009 adalah idAA- stable outlook. Based on Pefindo rating on 12 June 2009, Jasa Marga Bond is rated idAA- stable outlook.
stable outlook. rated by :
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
35
36
Kepada seluruh Pemegang Saham yang kami hormati,
Dear Shareholders,
Dalam suasana kebangkitan perekonomian Nasional setelah dilewatinya masa sulit akibat terjadinya krisis ekonomi dan keuangan dunia dalam tahun 2008 yang lalu, sepanjang tahun 2009 ini dengan gigih dan tekun PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk terus tumbuh mengembangkan diri dalam bisnis jalan tol dan berhasil menciptakan landasan yang kokoh yang diperlukan untuk mewujudkan misi Perusahaan sebagai perusahaan modern, leader dan berdaya saing tinggi dalam bisnis industri jalan tol ditingkat Nasional.
In an ambiance of national economic reform after passing the challenging period due to the recent world’s economic and financial crisis in 2008, during the course of 2009 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. has persistently and continuously made used of every single opportunity to maintain its development in toll road business and has succeeded in establishing a firm foundation required to fulfill its mission as a modern and highly competitive company, a leader in the country’s toll road industry.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Komisaris Utama Chairman’s Report
Semakin sengitnya persaingan usaha dalam bisnis jalan tol dan semakin banyak anak-anak perusahaan yang dibentuk untuk membangun jalan-jalan tol baru, disamping cabang-cabang yang mengelola operasi jalan tol yang ada, serta masih beratnya kendala dalam pelaksanaan pembebasan lahan yang diperlukan untuk jalan tol, Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi menyadari perlunya suatu organisasi yang efektif dan efisien didukung SDM yang profesional, memiliki jiwa dan semangat entrepreneurship yang tinggi, didukung dengan budaya tata kelola perusahaan yang baik, serta adanya dukungan dari Pemerintah.
In view of the tight competition in toll road business and the increasing number of subsidiaries formed to construct new toll roads apart from the branches that operate existing toll roads, along with the existing impediments in land procurement process required for toll road construction, the Board of Commissioners, together with the Directors realize the need to have an effective and efficient organization that is empowered by professional human resources with high spirit of entrepreneurship, and strengthened by the culture of good corporate governance, all with support from the Government.
Dalam tahun 2009 dilakukan penataan kembali struktur organisasi Perseroan ditingkat Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan agar lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan dan pengendalian Perusahaan, serta perbaikan remunerasi yang berbasis kinerja bagi para pejabat inti Perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Perbaikan kesejahteraan tersebut dimungkinkan dengan adanya upaya yang keras dari Direksi dan karyawan untuk menekan beban usaha dan keberhasilan dalam mengelola manajemen keuangan Perseroan yang lebih efektif dan efisien, sehingga Perseroan dapat meraih laba bersih sebesar Rp 992,69 milyar atau meningkat sebesar 40,25% dibandingkan capaian tahun 2008, yang didalamnya telah memperhitungkan adanya capital gain sebesar Rp 124,99 milyar.
In 2009, the Company restructured the organization in the level of Head Office, Branch Offices as well as Subsidiaries so that the management and control of the Company is more effective and efficient. The Company has improved not only the remuneration system by applying performance-based remuneration system for the key personnel but also employees’ prosperity. The increase in prosperity is made possible by Directors’ and employees’ strong determination to cut back on operating expenses as well as their accomplishment in managing the Company’s finance more effectively and efficiently resulting in the Company’s success in achieving net profit amounting to Rp 992.69 billion representing an increase by 40.25% compared to that of 2008, which has included capital gain amounting to Rp 124.99 billion.
Perseroan menyadari bahwa pendapatan usaha tidak seyogyanya hanya bertumpu pada kenaikan tarif tol, tetapi juga diupayakan bertambah dari pembangunan ruas-ruas jalan tol baru, serta upaya meningkatkan pertumbuhan volume lalu lintas jalan tol. Disamping itu perlu dengan jeli memanfaatkan peluang usaha non tol seperti property development, pembangunan tempat istirahat dan pelayanan berskala besar, fiber optic serta periklanan dan sebagainya dengan target kedepan dapat meraup pendapatan 5%-10% dari pendapatan usaha.
The Company strongly realizes that revenues should not depend only on toll tariff increase but have to be supported by the development of new toll road sections as well, as the efforts to increase the growth of traffic volume on toll road. Furthermore, it is essential that the Company be prudent in taking advantage of non-toll road business opportunities such as property development, largescale development of rest and service area, fiber optic, advertisements, etc. with the target of revenue gaining 5%-10% or total revenues.
Dalam rangka melakukan ekspansi usaha melalui pembangunan dan akuisisi ruas jalan tol baru, Perseroan melakukannya dengan selektif, sesuai dengan kebijakan, strategi dan kriteria pemilihan proyek/ruas jalan tol yang telah disepakati Dewan Komisaris dan Direksi, serta melalui kajian risiko yang cermat, teliti dan prudent. Dalam upaya meningkatkan pencapaian
In conducting business expansion, the Company selectively develops and acquires new toll roads based on the policies, strategies and criteria on selecting toll road section/project approved by the Board of Commissioners and the Directors, while also performing accurate, thorough and prudent business risk assessment. To increase capital expenditures showing the increase in
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
37
38
realisasi biaya investasi (capital expenditures), Dewan Komisaris mendorong dilakukannya penajaman program dan bersama Direksi mendesak realisasi dukungan Pemerintah dalam percepatan diterbitkannya Keppres dan/atau Undang Undang tentang Pembebasan Lahan untuk Kepentingan Umum, pengefektifan pengalokasian dan pencairan dana BLU dan land capping, serta secara lebih intensif memberdayakan Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru yang dibentuk Dewan Komisaris, dalam menangani percepatan proses pembebasan tanah.
investment realization, the Board of Commissioners have encouraged the carrying out of program sharpening and, together with the Directors, have urged the realization of Government’s support by accelerating the issuance of Presidential Decree and/or Law on Land Procurement for Public Interests, making effective the allocation and disbursement of revolving and land capping fund, as well as more intensively empowering the Team of New Toll Road Construction Acceleration formed by the Board of Commissioners to deal with the speeding up of land acquisition process.
Proses reformasi organisasi dan SDM didukung dengan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) berlangsung terus dan dibawah pimpinan Direksi dan supervisi Dewan Komisaris. Upaya ini berhasil baik, dimana dalam tahun 2009 Jasa Marga termasuk dalam ranking ke-9 dengan rating “terpercaya” dalam menerapkan prinsipprinsip good corporate governance dengan baik dari 25 perusahaan di Indonesia yang terpilih menjadi peserta riset Corporate Governance Perception Index 2008, atas dasar penilaian dari 100 investor dan analis. Prestasi ini mendorong semangat Manajemen Perseroan untuk lebih meningkatkan pelayanannya dan memberikan keuntungan yang selayaknya sesuai dengan harapan para pemegang saham dan stakeholders Jasa Marga.
The process of organization and human resources reform, accompanied by the implementation of good corporate governance principles, is carried out ceaselessly and is led by the Directors under the supervision of the Board of Commissioners. This effort has proven to be rewarding as in 2009 Jasa Marga has been ranked ninth and was rated “trusted” in implementing the principles of good corporate governance out of 25 selected companies in Indonesia for the research on Corporate Governance Perception Index 2008, based on the assessment of 100 investors and analysts. This achievement has become a strong motivation for the management to be more determined to keep improving its services so that Jasa Marga gains profits in accordance with the expectation of its shareholders and stakeholders.
Kedepan, menyadari perlunya peningkatan pelayanan bagi masyarakat pengguna jalan tol dan searah dengan sasaran mewujudkan Jasa Marga sebagai perusahaan yang modern, serta dalam rangka mengefektifkan pengamanan dan pencatatan penerimaan pendapatan tol secara on line, Dewan Komisaris minta agar Direksi membenahi dan meningkatkan kinerja Perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan inovasi dalam aspek perencanaan, design dan konstruksi untuk pembangunan, operasi dan pemeliharaan jalan tol yang kuat, efisien dan handal.
Realizing the high necessity to enhance the service to toll road users and in line with the goal to make Jasa Marga a modern company, the management has made the efforts one of which is making the on line receipt from toll revenue on more secure and effective. The Board of Commissioners have also instructed the Directors to improve and boost the Company’s performance by making the best use of information technology and innovation in the aspects of planning, designing and constructing that lead to durable, efficient and reliable toll road development, operation and maintenance.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Selanjutnya Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajarannya atas prestasi yang berhasil diraih selama tahun 2009 dalam meningkatkan pengelolaan dan nilai Perusahaan, serta dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol untuk memacu pertumbuhan perekonomian Nasional.
The Board of Commissioners would like to congratulate and extend the highest appreciation to the Board of Directors for their achievements during the year 2009 in improving the management and the value of the Company, as well as in supporting the Government’s program in accelerating toll road infrastructure development so as to enhance the growth of the country’s economy.
Terakhir, dengan kerja keras dan semangat kebersamaan Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Jasa Marga, kita songsong hasil dan masa depan yang lebih baik.
Finally yet importantly, with the hard work and the spirit of togetherness enliven among the Board of Commissioners, the Board of Directors and the employees of Jasa Marga, we welcome better outcomes and a prosperous future.
Atas Nama Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk., On behalf of the Board of Commissioners of PT Jasa Marga (Persero) Tbk.,
Gembong Priyono Komisaris Utama Chairman
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
39
Berdiri dari kiri ke kanan / standing from left to right :
Sumaryanto Widayatin Komisaris Commissioner
Joyo Winoto Komisaris Commissioner
Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Duduk dari kiri ke kanan / sitting from left to right :
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Independent Commissioner
40
Gembong Priyono Komisaris Utama Chairman
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Akhmad Syakhroza Komisaris Commissioner
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Gembong Priyono Komisaris Utama Chairman
Lahir pada tanggal 22 September 1946. Pernah menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden RI (20072009), setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Wakil Presiden RI (2005-2007), Sekretaris Jenderal Komisi Nasional HAM, Sekretaris Jenderal Departemen Pemukiman & Prasarana Wilayah, Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) serta Ketua Dewan Pengawas Perum Perumnas. Meraih gelar S1 Ekonomi dari UGM Yogyakarta (1970), sedangkan S2 bidang Agricultural Development Economics dari Australian National University, Canberra (1981).
He was born on 22 September 1946. He served as a Special Staff of the Vice President of the Republic of Indonesia (2007-2009). He was previously Secretary to the Office of Vice President of the Republic of Indonesia (20052007), Secretary General of National Commission of Human Rights, Secretary General of Department of Regional Infrastructure Development, Director General of Human Settlement of Department of Public Works, Commissioner of PT Pembangunan Perumahan (Persero) and Chairman of Perum Perumnas (National Urban Development Company) Supervisory Board. He holds a bachelor degree in Economics from University of Gajah Mada (1970) and a Master’s degree in Agricultural Development Economics from Australian National University, Canberra (1981).
Sumaryanto Widayatin Komisaris Commissioner
Lahir pada tanggal 13 Desember 1954. Saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Kementrian Pekerjaan Umum. Sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi & Investasi (2005 - Februari 2008), Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (PUSLATJAKONS) BPSDM Departemen Kimpraswil (20032005), Kepala Pusat Pengembangan Investasi, BAPEKIN Departemen Kimpraswil (2001-2003), Direktur Investasi Dunia Usaha & Masyarakat pada Departemen Kimbangwil (2000-2001), Kepala Subdit Jalan, Dit. Bintek pada Departemen PU (1999-2000), Kepala Subdit Jalan Tol, Dit. Binkot pada Departemen PU (1997-1999). Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari ITB (1979) dan S2 bidang Transportasi dari Purdue University, USA (1989).
He was born on 13 December 1954. At the moment, he is also Director General for Construction and Human Resources Development of the Ministry of Public Works. He was previously Expert Staff of Minister of Public Works for Economy and Investment (2005-February 2008), Head of Construction Service Training Center, Department of Settlement and Regional Infrastructure (2003-2005), Head of Investment Development Center, Department of Settlement and Regional Infrastructure (20012003), Director of Business and Public Investment, Department of Settlement and Regional Development (20002001), Head of Sub Directorate of Road, Directorate of Technical Guidance, Department of Public Works (1999-2000) and Head of Sub Directorate of Toll Road, Directorate of City Guidance, Department of Public Works (1997-1999). He earned his bachelor’s degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology (1979) and master’s degree in Transportation from Purdue University, USA (1989).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
41
Akhmad Syakhroza Komisaris Commissioner
Lahir pada tanggal 30 November 1963. Saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009). Saat ini juga sebagai Staff Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang), Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-sekarang) serta Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006-sekarang). Sebelumnya pernah berkarir di Citi-bank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf (1986-1988). Meraih gelar S1 Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information Sistem dari Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting dari Faculty of Business and Public Management dari Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
He was born on 30 November 1963. He is currently Expert Staff for the Minister of Energy and Mineral Resources (since 2009). He was previously Head of Accountancy Development Center of Economic Faculty of University of Indonesia (2002-July 2009). At present he is also lecturer at Economic Faculty of University of Indonesia for bachelor, master and doctoral programs (since 1986), professor of Economic Faculty of University of Indonesia (since 2004), Expert Staff of National Auditing Agency (since 2005) and Advisor on Economy and Investment to Governor of Lampung Province (since 2006). He previously worked at Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (19881989) and Public Accountant Amir Abadi Jusuf (1986-1988). He earned his bachelor’s degree in Accounting from Faculty of Economics of University of Indonesia (1987), master’s degree in Accounting, Finance and Information System from Cleveland State University, Ohio, USA (1991), and doctoral degree in Organizational Behavior and Management Accounting from the Faculty of Business and Public Management of Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
Joyo Winoto Komisaris Commissioner
Lahir pada tanggal 16 November 1961. Saat ini menjabat Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Juli 2005-sekarang). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan, Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Peng-airan Bappenas; dan Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif sebagai Direktur Senior Brighten
42
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
He was born on 16 November 1961. At present, he is Head of National Land Authority of the Republic of Indonesia (July 2005-present). His previous posts were Director of Food, Agriculture and Irrigation of National Development Planning Agency of the Republic of Indonesia (Bappenas); Head of Bureau of Food, Agriculture and Irrigation of Bappenas; and Head of Bureau of Foreign Economic Cooperation Bureau of Bappenas. At the moment, he is also Senior Director of Brighten Institute
Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar PhD (Ekonomi Politik Sumber Daya dan Wilayah) dari Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
Bogor, and lecturer at Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural Institute). He acquired his PhD from Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Independent Commissioner
Lahir pada tanggal 21 Agustus 1942. Karier militer penting sebelumnya pernah sebagai Koordinator Staf Ahli Kasad (1996), Kepala Dinas Litbang Angkatan Darat (1995), Komandan Pussen Artileri (1993), Komandan Resimen 162 Dam Udayana (1988), Komandan Pusdik Artileri (1985). Pernah menjadi Komisaris PT Telkomindo Prima Bhakti (2000), Anggota DPR-RI (1997-1999) serta Widyaiswara Utama, Lemhanas (1996). Meraih gelar S1 bidang Administrasi Negara (1995) dan S2 bidang Manajemen dari University of Philipina (UPI) (1996).
He was born on 21 August 1942. His military career includes the posts of Expert Staff Coordinator of Army Commander (1996), Head of Army Research and Development Office (1995), Artillery Commander (1993), Commander of Regiment 162 Udayana (1988) and Artillery Training Center Commander (1985). He was Commissioner of PT Telkomindo Prima Bhakti (2000), member of the House of Representatives of the Republic of Indonesia (1997-1999) and Senior Lecturer at National Resilience Institute (1996). He got his bachelor’s degree in State Administration (1995) and master’s degree in Management from University of the Philippines (1996).
Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Lahir pada tanggal 29 September 1949. Diangkat menjadi Anggota Komisaris pada tahun 2007. Beliau adalah Purnawirawan POLRI dengan jabatan terakhir sebagai Gubernur Akademi Kepolisian, Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Lulus AKABRI bagian Kepolisian tahun 1973 dan lulus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Lampung tahun 2009 dan gelar Magister Hukum dari Universitas Negeri Lampung tahun 2002. Sejak Januari 2010 menjabat sebagai Ketua Komite Audit Jasa Marga.
He was born on 29 September 1949. He was assigned Commissioner in 2007. He has retired from the National Police and his last post was Governor of Police Academy in Semarang with the rank of Police Inspector General. He graduated from the Police Academy in Semarang in 1973 and from Police Staff College in 1981. He earned his bachelor’s degree in Law (1995) and master’s degree in Law (1996) both from Lampung State University. Since January 2010, he was appointed Chairman of Jasa Marga Audit Committee.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
43
Yang Terhormat Pemegang Saham, Suatu kehormatan bagi kami untuk melaporkan hasil kinerja Perseroan dan berbagai langkah strategis yang dilakukan Perseroan pada tahun 2009. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia bisnis pada umumnya, termasuk industri jalan tol, mengingat dampak krisis ekonomi global masih dirasakan. Disamping itu, kondisi ekonomi khususnya pada paruh pertama juga dibayangi agenda politik, yakni pemilihan umum untuk memilih anggota Parlemen serta untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Tekanan eksternal dan internal tersebut terefleksi pada indikator pasar modal awal tahun yang masih mengalami kontraksi dibandingkan dengan pencapaian pada awal 2008. Namun demikian,
44
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Dear Shareholders, It is a great honor to report the Company’s performance along with its strategic actions throughout the year 2009.
The year 2009 represents the year full of challenges for business world in general, including toll road industry, in view of the global hit of economic crises. Moreover, national economic condition especially in the first semester was also shadowed by political agenda, i.e. general election of members of Parliaments followed by the Presidential and Vice Presidential election. The internal as well as external pressures were reflected in the capital market indicator at the beginning of the year, which still experienced contraction, compared to that of early 2008. Nevertheless, the economic condition of the
Laporan Direktur Utama Report from President Director
kondisi ekonomi Indonesia dapat dikatakan lebih baik dibandingkan dengan kawasan Asia lainnya, yang terkena dampak krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa.
country in that moment is said to have been better than other Asian countries struck by the impact of financial crisis hitting the US and Europe.
Pencapaian Hasil Usaha yang lebih Baik
Improved Results of Operations
Dengan berbagai langkah transformatif, Perseroan mampu menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari pendapatan usaha tahun 2009 yang mencapai Rp 3,69 triliun, atau naik 10,09% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,35 triliun.
Powered with transformative actions, the Company is able to demonstrate a successful performance. This is indicated by the accomplishment of operating revenues year 2009 reaching Rp3.69 trillion, representing an increase by 10.09% compared to the previous year reaching Rp 3.35 trillion.
Laba usaha juga meningkat 10,54% menjadi Rp 1,52 triliun dari Rp 1,37 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan laba usaha serta kontribusi dari pos luar biasa mendorong naiknya laba bersih Perseroan menjadi Rp 992,69 milyar, atau naik 40,25% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 707,79 milyar. Pos luar biasa diperoleh Perseroan dari capital gain (keuntungan modal) sebesar Rp 124,99 milyar melalui penyertaan Jasa Marga di simpang susun Penjaringan JORR W1 yang setara dengan 23% kepemilikan saham di ruas tersebut. Bila pos luar biasa tersebut tidak dimasukkan dalam perhitungan, Perseroan tetap mencatat kenaikan laba bersih sebelum pos luar biasa dan hak minoritas sebesar 22,21%.
There is an increase in operating income by 10.54% from Rp1.37 trillion to Rp1.52 trillion last year. The increase in operating income and the contribution of extraordinary item boost the increase in the Company’s net income to Rp 992.69 billion or by 40.25% compared to that of the previous year amounting to Rp 707.79 billion. The extraordinary item is resulted from the Company’s capital gain amounting to Rp 124.99 billion from Jasa Marga’s in kind share in the form of Penjaringan Interchange on JORR W1 Toll Road which represents 23% ownership. Excluding the extraordinary item, the Company still records an increase in its net income with minority interest of 22.21%.
Kami menyadari pentingnya mempertahankan neraca keuangan yang kokoh sebagai basis bagi pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2009 ditengah gejoak ekonomi dunia, Perseroan mampu mempertahankan rasio utang serta posisi kas yang terus berada pada kondisi yang sehat. Dengan kombinasi posisi kas dan setara kas pada akhir 2009 dan fasilitas kredit yang cukup kuat dari perbankan dalam negeri, Perseroan memiliki kemampuan yang baik untuk mendanai operasional dan pengembangan jalan tol di masa datang.
We realize the necessity to maintain a strong balance sheets structure as the basis of the Company’s growth in the future. In fiscal year of 2009, during the fluctuation of the world economy, the Company was capable of maintaining its debt ratio as well as its cash flows so that it remains at the sound condition. With a combination of cash and cash equivalents at the end of 2009 and firm credit facility from local banks, the Company has good abilities to fund its future toll road development and operation.
Kinerja Operasi yang Lebih Baik
Improved Operational Performance
Sepanjang tahun 2009, kinerja operasi membuktikan bahwa Perseroan cukup tangguh dalam melewati masa krisis finansial yang masih terasa di awal tahun 2009. Dampak krisis ekonomi global sedikit berpengaruh terhadap bisnis jalan tol. Pengaruh tersebut ditandai dengan penurunan volume lalu lintas kendaraan golongan II sampai dengan V, yang merupakan golongan kendaraan truk dan sejenisnya. Hal tersebut terjadi khususnya di ruas jalan tol yang menghubungkan kawasan industri. Namun demikian, secara keseluruhan, penurunan volume lalu lintas dari kendaraan golongan tersebut dapat
Throughout the year 2009, the Company’s operational performance has shown its resilience in surviving the period of financial crisis slightly felt at the beginning of the year. The impact of global economic crisis on toll road business is marked by the decrease in traffic volume of vehicles classes II to V, such as trucks and those of similar types. This occurs particularly on toll road sections connecting industrial areas. In general, however, the decrease in traffic volume of those vehicle classes is covered by the significant increase in traffic volume of vehicle class I, which includes passenger cars, by 90% on average of the total traffic volume of all vehicle
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
45
46
tertutupi dengan kenaikan yang signifikan pada jenis golongan kendaraan I, yaitu golongan kendaraan jenis penumpang yang rata-rata mencapai 90% dari total volume semua golongan kendaraan. Volume lalu lintas transaksi yang merupakan darah bagi bisnis jalan tol ini, pada tahun 2009 mencapai 916,48 juta kendaraan atau kenaikan sebesar 4,14% dibandingkan dengan volume lalu lintas transaksi tahun 2008, yaitu sebesar 880,06 juta kendaraan.
classes. Traffic volume, like the blood in human body, is the most essential part in toll road business. In 2009, the traffic volume reaches 916.48 million vehicles or by 4.14% compared to that of 2008 amounting to 880.06 million vehicles.
Kenaikan tarif tol yang mulai berlaku sejak 28 September 2009 merupakan kenaikan berkala dua tahunan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Jalan No. 38 tahun 2004. Hal tersebut merupakan bukti komitmen Pemerintah untuk mendukung adanya kepastian berinvestasi di industri ini, mengingat pentingnya peran infrastruktur jalan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Kenaikan tarif tol tahun 2009 diberlakukan pada 11 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan dengan kenaikan tarif rata-rata sebesar 15%. Besaran kenaikan tarif tersebut didasarkan atas tingkat inflasi selama 2 tahun terakhir yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada Pengguna Jalan Sesuai visi Perseroan, upaya modernisasi Perseroan terus kami lakukan, termasuk dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jalan. Pada awal tahun 2009 Perseroan telah menerapkan sistem transaksi elektronik melalui penggunaan e-Toll Card. Usaha ini telah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu dan kami bangga dapat mewujudkannya pada tahun 2009. Penggunaan e-Toll Card dapat mempercepat waktu transaksi, sehingga dapat mengurangi antrian di gardu tol. Waktu yang diperlukan untuk bertransaksi di gardu tol lebih cepat, dari minimum 7 detik untuk transaksi manual menjadi maksimum 4 detik dengan menggunakan e-Toll Card Saat ini e-Toll Card baru diterapkan di ruas jalan tol Dalam Kota dan Cengkareng (Bandara), namun secara bertahap semua ruas jalan tol yang dikelola Perseroan akan menggunakan sistem transaksi elektronik ini, dengan satu e-Toll Card pengguna jalan dapat menggunakan e-Toll Card baik yang dikelola Jasa Marga maupun Operator lainnya. Pada tahun 2011 diharapkan sistem ini sudah terimplementasi di semua ruas-ruas tol Perseroan. Kedepan e-Toll Card ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran di banyak tempat seperti di pasar swalayan dan pembelian BBM. Sistem transaksi ini mendukung program Pemerintah
Tariff toll increase effective from 28 September 2009 is periodic increase scheduled every two years based on the Law No. 38 of 2004 on Road. This proves Government’s commitment to supporting the certainty in the investment in this industry, since infrastructure plays an important role in supporting the growth of national economy. The tariff adjustment in 2009 was granted to 11 toll roads operated by the Company with an increase by 15% on average. The increase in tariff is calculated based on two-year inflation issued by Statistics Indonesia.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Providing Service of Higher Quality to Toll Road Users In line with the Company’s vision, we keep making modernization efforts, including in improving our services to the toll road users. In early 2009, the Company has implemented an electronic transaction system with the use of e-toll card. The effort was initiated a few years ago and we are now proud to make it happen in 2009. The use of e-Toll Card speeds up transaction time, and hence reduces queuing at toll gate. The time required to complete a transaction at toll booth is made faster, from 7 seconds minimum by manual transaction to maximum of 4 seconds by using e-Toll Card. Even though at present e-Toll Card is applicable on Jakarta Inner Ring Road and Cengkareng (Airport) Toll Road Sections, the Company plans to gradually implement this electronic transaction on all of its operating toll roads. With one e-Toll Card, toll road users are able to use it on all toll roads both operated by Jasa Marga as well as other operators. In 2011, the system is scheduled to be implemented on all toll roads operated by the Company. In the future, e-Toll Card will be able to be used as a means of payment in various places such as supermarkets and gas stations. This transaction system supports Government’s program in socializing cashless transaction and it is also one of the solutions to overcome the inconvenience of providing small change for toll payment. The operation of automated toll booth at
dalam memasyarakatkan transaksi non tunai dan juga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan penyediaan uang untuk pengembalian transaksi Tol. Pengoperasian Gardu Tol Otomatis (GTO) di ruas tol Dalam Kota dan Cengkareng mendukung sistem transaksi elektronik ini. Dengan disediakannya jalur khusus bagi pengguna e-Toll Card maka diharapkan masyarakat Pengguna Jalan Tol akan lebih tertarik untuk menggunakan e-Toll Card.
Jakarta Inner Ring Road and Cengkareng Toll Roads also supports the implementation of this system. By providing a dedicated lane for e-Toll Card users, it is expected that more toll road users will have more interest in using e-Toll Card.
Modernisasi sistem informasi juga kami lakukan melalui pemasangan Variable Messages Sign/VMS (rambu elektronik) dan pemasangan CCTV di seluruh jalan tol di pulau Jawa, yang dapat dipantau dari Sentral Komunikasi Jasa Marga di Cililitan, Jakarta. Dengan fasilitas tersebut kami dapat memberikan informasi lalu lintas secara realtime kepada pengguna jalan selama 24 jam dengan menghubungi nomor Call Center Traffic Information Center 021-80880123. Media penyampaian informasi real time tersebut kami perluas untuk dapat diakses secara live melalui jaringan website dan perangkat bergerak (mobile devices) dengan mengakses http://jasamargalive.com untuk laptop dan http://m.jasamargalive.com untuk handphone. Tentunya semua ini kami dedikasikan untuk peningkatan pelayanan dan kemudahan kepada pengguna jalan.
We also perform a modernization in information system by installing Variable Messages Sign/VMS and CCTV on all toll roads, and the system is monitored from Jasa Marga Traffic Information Center in Cililitan, Jakarta. With this facility, we are able to provide real time traffic information to toll road users on a 24/7 basis at 02180880123. We have also extended the media for providing real time information, by make it available live on website and mobile devices by accessing http://jasamargalive. com on laptop and http://m.jasamargalive.com on hand phone. We are certainly dedicating these facilities to the improvement of service and comfort of toll road users.
Selain usaha-usaha peningkatan pelayanan transaksi dan pelayanan lalu lintas seperti yang kami sebutkan diatas, kami juga melakukan peningkatan pelayanan konstruksi agar substansi pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jalan tol terhadap kondisi jalan tol dan kecepatan tempuh rata-rata dapat terus terjaga sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol yang telah ditetapkan oleh pihak Regulator Industri Jalan Tol. Selama tahun 2009 kami melakukan beberapa pelebaran jalan tol pada ruas-ruas jalan tol yang telah mempunyai Volume/Kapasitas (V/C Ratio) mendekati 0,8 dan memiliki lahan yang memadai. Pada kondisi V/C Ratio tersebut volume kendaraan sudah tinggi dibandingkan dengan kapasitas badan jalan yang tersedia sehingga akan mempengaruhi waktu tempuh pengguna jalan tol. Terhadap kondisi jalan tol kami juga terus memelihara kondisi dengan melakukan pemeliharaan berkala seperti overlay karena jalan yang ada mempunyai umur yang harus dijaga agar tetap layak digunakan. Beberapa ruas jalan tol yang kami lebarkan dan dilakukan overlay pada tahun 2009 antara lain ruas Sedyatmo, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Semarang dan Belmera dengan total pelebaran sepanjang 59.241 meter dan total biaya investasi sebesar Rp530.661.009.980,-
Apart from the efforts to improve transaction and traffic services mentioned above, we also improve our construction service so that we are able to maintain the substance of better service to toll road users regarding toll road condition and average travel speed, based on the Minimum Service Standard for toll road determined by the country’s toll road authority. During the course of 2009, we have conducted several toll road widening on sections whose Volume/Capacity (V/C Ratio) approaching 0.8 and have available space. In the condition of the said V/C Ratio, the traffic volume is much higher compared to road capacity and this will influence toll road users’ travel time. We also perform the maintenance of toll road condition by conducting periodic maintenance such as overlay, since roads have lifespan and they have to be maintained to retain its feasibility. In 2009, the widening and overlays were carried out on several toll roads, among others Sedyatmo, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Semarang and Belmera Toll Roads with the total widening reaching 59,241 meter and total investment expenses reaching Rp530,661,009,980.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
47
48
Landasan Pengembangan Perseroan yang Lebih Kokoh
Solidifying the Foundation for the Company’s Development
Dengan pengalaman pengoperasian dan pengembangan jalan tol selama 32 tahun dan kapasitas serta kondisi keuangan Perseroan yang sangat baik, Perseroan terus melakukan upaya ekspansif untuk menambah panjang tol dari yang saat ini dioperasikan sepanjang 531 km. Momentum pertumbuhan Perseroan yang kami capai saat ini harus terus dijaga sejalan dengan visi Perseroan untuk tetap menjadi leader dalam industri jalan tol di Indonesia. Saat ini posisi Jasa Marga adalah Leader dengan mengoperasikan 76% dari total panjang jalan tol di Indonesia. Untuk mempertahankan posisi leader tersebut, langkah-langkah strategis telah kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan baik secara organik maupun non-organik yakni dengan mengakuisisi perusahaan jalan tol yang potensial atau meningkatkan kepemilikan untuk menjadi controlling shareholder, sehingga Perseroan dapat mengambil peran utama dalam mempercepat terwujudnya pengoperasian tol baru. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham menjadi pemegang saham mayoritas pada empat perusahaan, yakni PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), pemegang konsesi jalan tol ruas CengkarengKunciran; PT Marga Trans Nusantara (MTN), pemegang konsesi jalan tol ruas Kunciran-Serpong; PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), pemegang konsesi jalan tol ruas Surabaya-Mojokerto; dan penyertaan saham pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pemegang konsesi jalan tol Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1), ruas Kebon Jeruk-Penjaringan. Peningkatan kepenyertaan saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Jasa Marga pada penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada tanggal 25 Maret 2009. Langkah yang strategis tersebut kami ambil tentunya dengan pertimbangan bisnis yang matang, didahului dengan proses due diligence yang mendalam.
Having the experience of operating and developing toll road for 32 years and supported by a sound financial condition and capacity, the Company continuously makes expansion efforts to add to the length of its operating toll roads presently reaching 531 km. It is essential to maintain the momentum of the Company’s growth that we have managed to achieve, in accordance with the Company’s vision to keep being the leader in Indonesian toll road industry. At present, Jasa Marga is leading the industry by operating 76% of the total toll roads in the country. To secure its leading position, we have performed several strategic actions to support the Company’s growth in both organic and non-organic ways i.e. by acquiring potential toll road companies or increasing the ownership so that it become a controlling shareholder, hence the Company is able to play a leading role in the acceleration of new toll road operation. In 2009, the Company has increased its ownership and become the majority shareholder at four companies, namely PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), concession holder of Cengkareng-Kunciran Toll Road; PT Marga Trans Nusantara (MTN), concession holder of KunciranSerpong Toll Road; PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), concession holder of Surabaya-Mojokerto Toll Road; and PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), concession holder of Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1), on Kebon JerukPenjaringan Section. The said increase in ownership has been approved by Jasa Marga shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 25 March 2009. This strategic action was taken after prudent and thorough business considerations, preceded by in-depth due diligence process.
Salah satu highlight dari pencapaian Perseroan tahun lalu adalah mulai dioperasikannya jalan tol Bogor Ring Road (BORR) pada tanggal 23 November 2009. Strategi interkoneksi yang kami lakukan dengan membangun jalan-jalan tol baru dengan jalan tol yang telah beroperasi terbukti memberikan hasil yang menggembirakan. Sampai dengan akhir Desember 2009, volume lalu lintas harian jalan tol BORR mencapai hasil yang diharapkan dan menunjukan trend yang meningkat. Dengan perkembangan kota Bogor yang pesat dan terkoneksinya BORR dengan jalan tol Jagorawi sebagai jalur utama dari daerah Bogor ke Jakarta, kami yakin bahwa BORR akan memberikan
One of the highlights of the Company’s achievements in 2009 is the operation of Bogor Ring Road (BORR) Toll Road on 23 November 2009. The chosen strategy of interconnecting new toll roads to the ones already in operation has proven to bring satisfactory results. As of 31 December 2009, BORR’s daily traffic volume was in accordance with our expectation with an increasing trend. With the rapid development of the city of Bogor and BORR being connected to Jagorawi Toll Road as the main line from Bogor to Jakarta, we are confident that
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
imbal hasil investasi yang sesuai dengan target Jasa Marga. Pengoperasian BORR sepanjang 3,8 km menambah portofolio pengoperasian jalan tol yang telah dioperasikan oleh Jasa Marga, sehingga sampai dengan akhir tahun 2009 Perseroan telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 531 km. Di semester II tahun 2010, kami menargetkan penyelesaian dan pengoperasian ruas SemarangUngaran yang merupakan bagian dari jalan tol Semarang-Solo sepanjang 11,3 km dan ruas WaruSepanjang sepanjang 2,3 km yang merupakan bagian dari ruas Surabaya-Mojokerto. Sedangkan ruas-ruas lainnya yang saat ini dalam proses investasi, tentunya akan segera dimulai konstruksinya segera setelah lahan untuk ruas yang bersangkutan tersedia. Seperti diketahui pada tahun 2009 Indonesia dengan bangga telah berhasil membuktikan karya hasil bangsa sendiri dengan terwujudnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya-Madura sepanjang 5 km dan Jasa Marga dengan pengalaman sebagai operator jalan tol di 14 ruas dan jembatan Jamuna di Bangladesh dipercaya untuk menjadi operator tol Jembatan Suramadu melalui suatu proses pemilihan yang kompetitif. Merupakan suatu pencapaian dan kebanggaan tersendiri untuk menjadi operator pada proyek infrastruktur yang spektakuler dan telah lama ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia ini.
BORR will bring investment return in accordance with Jasa Marga’ target. The operation of 3.8 km BORR adds to the Company’s portfolio in toll road operation, hence as of the end of 2009, the Company has operated 531 km toll roads.
Kami menyadari bahwa saat ini Indonesia mempunyai infrastruktur yang masih jauh dari mencukupi untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Penambahan panjang jalan tol yang lambat dibandingkan dengan kondisi perkembangan jalan tol di negara lain memberikan gambaran bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan baik oleh Pemerintah maupun Perseroan sebagai pemain utama dalam industri ini.
We are aware of the fact that Indonesia’s infrastructure is far from the being adequately available to support the acceleration of economic growth. The increase in the length of toll roads, which signifies toll road development, is not as swift as that in other countries and this illustrates a great deal homework to complete by both the Government and the Company as the major player in the industry.
Bersama dengan Pemerintah dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Perseroan terus melakukan usaha-usaha perbaikan kondisi baik dari sisi regulasi maupun bentuk dukungan Pemerintah terhadap perkembangan industri jalan tol. Sebagai Perusahaan Jalan Tol pertama dan terbesar di industri ini Perseroan mempunyai posisi yang cukup strategis dalam perjalanan perkembangan jalan tol di Indonesia. Perseroan secara pro aktif memberikan sumbang saran dan masukan kepada regulator untuk memperbaiki iklim bisnis di industri jalan tol ini. Salah satu yang menjadi tantangan utama pada industri jalan tol ini adalah masalah pembebasan lahan. Pembebasan lahan saat ini masih menjadi risiko utama dalam investasi
Together with the Government, i.e. the Toll Road Regulatory Board (BPJT), the Company has always made the efforts to improve all conditions such as regulations and Government’s support in the development of toll road industry. As the first and biggest toll road operator in the country, the Company holds a strategic position during the stages of development of Indonesian toll roads. The Company has always proactively contributed suggestions to the regulator in order that the business climate of toll road industry is improved. One of the major challenges in toll road industry is land procurement issues. The acquisition of land still presently becomes the main risk in toll road investment in the country. The time-consuming process of land acquisition causes the
In the second semester of 2010, we have set the target to complete and begin the operation of Semarang-Ungaran section, which is part of the Semarang-Solo Toll Road of 11.3 km, along with the 2.3 km Waru-Sepanjang, which is a section of Surabaya-Mojokerto Toll Road, while all the other sections currently under investment process, will certainly be constructed as soon as the land the respective section is available.
As widely known, the year 2009 marked Indonesia’s success in proudly presenting a masterpiece of its own people by accomplishing the completion of 5 km Suramadu Bridge connecting Surabaya to Madura and with the experience of operating 14 toll roads in the country and Jamuna Bridge in Bangladesh, Jasa Marga is trusted to operate Suramadu Bridge after competing in a tight selection process. It is a great achievement and pride to be the operator of a spectacular infrastructure that has been longing for by Indonesian people for so many years.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
49
50
jalan tol di Indonesia. Proses pembebasan lahan yang berlarut-larut berakibat pada membengkaknya biaya investasi serta tertundanya pengoperasian jalan tol. Upaya untuk memitigasi risiko ini telah dilakukan Pemerintah melalui beberapa kebijakan berupa dana bergulir (revolving fund) untuk menyelesaian pembebasan lahan, serta land capping untuk menjamin biaya tanah maksimum dalam investasi dan penggunaan appraisal untuk menentukan harga tanah yang wajar. Dengan adanya dana bergulir, pembelian tanah dilaksanakan terlebih dahulu oleh Pemerintah, dan setelah tanah yang telah dibebaskan minimal 1 seksi tersebut diserahkan ke investor untuk dibangun, maka investor berkewajiban untuk membayar biaya tanah tersebut. Dengan cara ini, investor jalan tol dapat mengelola cash-flow-nya dengan lebih baik dan memitigasi risiko usahanya. Melalui skema landcapping, risiko kelebihan biaya tanah diambil alih oleh Pemerintah. Investor hanya menanggung sampai dengan 10% biaya kenaikan harga lahan dari biaya yang sudah disepakati sejak awal. Kenaikan biaya di atas 10% ditanggung oleh Pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kelayakan proyek investasi sesuai dengan rencana target imbal hasil pada rencana bisnis.
significant increase in investment cost and the delay of toll road operation. The Government has attempted to mitigate this risk by providing the policies of revolving fund to accelerate the completion of land acquisition, as well as land capping to secure maximum land acquisition cost in the investment and appraisal to determine fair land price. With the revolving fund, land payment is first carried out by the Government, and after the land for at least one toll road section is acquired, is handed over to investor for starting the construction, the investor is then obligated to pay for the land acquisition cost. This scheme enables the toll road investor to manage its cash flows well and to mitigate its business risk. Meanwhile, through the land-capping scheme, the risk from the excess of land cost is taken over by the Government. Investor will cover the increase of land acquisition cost by 10% maximum from the initially agreed cost, while the remaining cost increase will be the liability of the Government. With this policy, the investor is able to maintain the feasibility of investment project in accordance with the targeted plan of investment returns stated in the business plan.
Upaya untuk memperbaiki Undang Undang pembebasan lahan ini terus dilakukan Pemerintah, dan Jasa Marga secara aktif memberikan dukungan melalui pandangan dan masukan dalam proses perbaikan tersebut. Diharapkan Undang Undang Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Umum yang saat ini masih dalam proses pembahasan dapat segera terealisir tahun 2010 ini, sehingga kendala proses pembebasan lahan yang menjadi hambatan utama dapat teratasi.
The Government keeps improving the law concerning land acquisition and Jasa Marga actively give support by presenting ideas and suggestions in the improvement process. The improved law regarding land procurement for public interests, which is now still under review, is expected to be realized in 2010, in order to overcome impediment in the process of land acquisition that has always become the major problem in toll road development.
Langkah-langkah yang telah kami kami lakukan tersebut merupakan landasan strategis yang secara kokoh akan menopang pertumbuhan Perseroan dan pada saatnya nanti Jasa Marga akan mampu berkembang lebih cepat dan lebih baik. Kami berkeyakinan, bahwa dengan potensi pertumbuhan volume kendaraan pada jalan tol yang ada serta pembangunan jalan-jalan tol baru akan memberikan upside potential bagi pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
What we have carried out serves as the strategic foundation the firmly support the Company’s growth and, in time, will make Jasa Marga grow faster and better. We are certain that the potential of traffic growth on existing toll roads along with the construction of new toll roads will provide an upside potential for the Company’s growth in the future.
Pengelolaan Perseroan yang Lebih Baik
Enhanced Management of the Company
Perseroan terus melanjutkan langkah transformasinya ke arah perubahan yang positif. Langkah transformatif dirancang untuk mengubah pola pikir dan cara kerja lama serta menumbuhkan budaya untuk mau berubah dan maju pada seluruh karyawan dan manajemen Perseroan, mulai dari pimpinan puncak hingga
The Company continues the transformation towards positive changes. Transformative actions are designed to shift the old paradigms and procedures along with encouraging the culture of change and moving forward on the Company’s whole employees including members of the management starting from top to the low level. These
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
tingkat bawah. Langkah transformatif dilakukan di seluruh aspek operasional Perseroan, baik di bidang pelayanan, manajemen operasional maupun dalam hal pengembangan usaha. Semangat Berubah Untuk Terus Maju dan Berkembang kami tanamkan sebagai kekuatan utama dalam kegiatan usaha yang di lakukan. Di bidang manajemen proses bisnis, kami menerapkan kriteria Malcolm Baldridge sebagai pedoman pengukuran mutu proses kerja. Selain itu manajemen Risiko diterapkan dengan melakukan asesmen dan tindak lindung risiko terhadap program-program yang berpotensi risiko. Tahun ini Jasa Marga telah mengembangkan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dengan berbagai sistem manajemen lainnya karena Perusahaan yakin bahwa produk yang bermutu tinggi dan memberikan kepuasan pelanggan melebihi harapannya, hanya dapat dicapai dari perpaduan antara produk yang sesuai spesifikasi, proses produksi yang konsisten, cara kerja yang efisien, mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta etika usaha. Untuk itu Perusahaan menerapkan standar ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 secara terintegrasi. Sumber Daya Manusia merupakan bagian penting dari proses transformasi tersebut. Transformasi di bidang pengembangan SDM dilakukan dengan target meningkatkan kualitas dan menurunkan rasio karyawan per panjang jalan yang saat ini mencapai 13 karyawan per km, tiga tahun ke depan kami menargetkan rasio ini dapat diturunkan hingga mencapai 9 karyawan per km seiring dengan inisiatif efisiensi dibidang pengumpulan tol dan mulai beroperasinya jalan tol-jalan tol yang baru dimana Perseroan dapat mendistribusikan karyawan yang ada ke Anak-Anak Perusahaan pengelola jalanjalan tol baru tersebut. Pemberdayaan dan program pengembangan karyawan yang ada dilakukan melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan dan mengembangkan Knowledge, Skill dan Attitude karyawan. Disamping itu, pelatihan juga diarahkan untuk memupuk tata nilai Perseroan yang digali dari nilai-nilai universal yang sebenarnya telah ada dan hidup dalam setiap insan Jasa Marga, yaitu Integritas, Kecintaan pada Perseroan, Keinginan untuk Terus Belajar hal-hal baru, serta Saling Percaya dan menjaga Kepercayaan. Langkah-langkah perubahan tersebut juga didukung oleh konsistensi manajemen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik secara berkelanjutan, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan di seluruh aspek bisnis Perusahaan.
actions are carried out in all aspects of the Company’s operation, i.e. service, operational management along with business development. The spirit to Change to Keep Growing and Moving Forward is ingrained as the main power in conducting every business activity.
In the area of business process management, we have implemented Malcolm Baldridge criteria as the guidance for measuring the quality of work process. In addition, risk management is implemented by performing assessment and identifying protective measures for programs with risk potentials. This year, Jasa Marga has succeeded in developing a quality management system that is integrated with the other management systems because the Company believes that the provision of high quality products and customers’ satisfaction that exceeds their expectation will only be achieved by blending the products that are in accordance with the specifications, consistent production process and efficient procedures while simultaneously prioritizing work safety and health along with business ethics. The Company has therefore implemented integrated standards of ISO 9001:2008 and OHSAS 18001:2007. Human resources are a significant part in the transformation process. Transformation in field of human resources development is performed with the target of increasing quality and decreasing the ratio of employee to toll road length, which now reaches 13 employees per km. We are targeting to decrease the ratio reaching 9 employees per km, which is made possible by efficiency initiatives in toll collection and the operation of new toll roads where the Company is able to distribute the employees to the subsidiaries operating the new toll roads. Employees’ empowerment and development program is conducted by providing various trainings to enhance and develop their Knowledge, Skill and Attitude. Moreover, trainings are directed towards the establishment of Corporate values deriving from universal values that have actually existed and instilled in every Jasa Marga individual, i.e. Integrity, Passion for the Company, Eagerness to keep learning new things, and Trust for each other along with maintaining trust. Those actions for change are also supported by management’s consistency to carry out sustainable implementation of good corporate governance principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in all business aspects.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
51
52
Selama tahun 2009 Perseroan juga secara aktif melaksanakan program-program tanggung jawab sosial dengan fokus pada penghutanan sepanjang jalan tol dan program bantuan pendidikan untuk membangun mental masyarakat, renovasi tempat ibadah, rehabilitasi jalan perkampungan, penyediaan sarana olahraga, perbaikan sekolah dan sarananya, pemberian beasiswa, dan pengobatan gratis bagi masyarakat disekitar jalan tol. Kepedulian atas bencana alam yang terjadi di dalam negeri juga kami dukung dengan mengirimkan relawan dari kalangan karyawan pada bencana Situ Gintung dan gempa di Padang, Sumatera Barat.
During the period of 2009, the Company also actively performed social responsibility programs focusing on toll road greening program, education to build people’s mental attitude, renovation of places of worship, village road rehabilitation, provision of sporting facilities, renovation of schools and the facilities, scholarship, and free medication for those residing in toll road surrounding. To respond to natural disasters frequently happen in the country, the Company has always deployed its employees to be involved in voluntary works, such as in the Situ Gintung disaster and earthquake in Padang, West Sumatera.
Dukungan dan Penghargaan
Supports and Achievements
Dengan hasil yang menggembirakan tersebut, Perseroan mampu memberi nilai tambah (value-added) kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya. Semua pencapaian Perseroan ini tentunya merupakan prestasi dari seluruh karyawan Jasa Marga, yang berdedikasi tinggi serta dukungan berbagai pihak, khususnya para pemegang saham – Pemerintah dan investor publik, masyarakat pengguna jalan dan stakeholders lainnya.
With the rewarding results, the Company is capable of giving value-added to the shareholders and the entire stakeholders. All of the Company’s accomplishments are indeed the success of the entire highly dedicated Jasa Marga employees with the support of all parties, particularly the shareholders – the Government and public investors, people using toll roads along with other stakeholders.
Dukungan masyarakat, termasuk investor, terefleksi dalam bentuk kembalinya harga saham di atas harga perdana, dan terpilihnya Jasa Marga sebagai salah satu Perusahaan yang terpercaya berdasarkan penilaian para analis saham.
The support from the people, including investors, is again reflected in the price of Jasa Marga shares exceeding the initial offering price, and the appointment of Jasa Marga as one of the trusted companies based on assessment of stock analyst.
Sebagai kelanjutan dari program buy back Perseroan pada akhir tahun 2008, pada awal tahun 2009 Perseroan melaksanakan pembelian saham hingga total saham yang dibeli oleh Perseroan sampai dengan Januari 2009 mencapai 24.523.500 saham atau 1,2% dari total saham yang berada di pasar. Sampai dengan akhir tahun 2009 Saham buy back tersebut masih dalam treasury stock Perseroan.
Following the Company’s buy back program at the end of 2008, at the beginning of 2009 the Company bought back its shares resulting in the total number of shares bought back by the Company as at January 2009 reaching 24,523,500 shares representing 1.2% of the total shares in the market. As of the end of 2009, the buy back shares remain in the Company’s treasury stock.
Jasa Marga memiliki kekuatan guna mengemban tugas ke depan yang semakin berat dan semakin menantang untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dengan lebih pesat. Kekuatan tersebut meliputi SDM yang trampil dan berpengalaman, nilai-nilai dan budaya kerja yang baik, struktur organisasi dan sistem kerja yang semakin tertata, jaringan jalan tol yang telah beroperasi dan memberikan pendapatan yang pasti sepanjang lebih dari 531 km, struktur keuangan yang kuat, serta kepercayaan dari Pemerintah, investor dan masyarakat pengguna jalan. Sementara peluang pengembangan usaha terbuka luas dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan infrastruktur jalan.
Jasa Marga owns the power to perform the ever demanding and ever challenging tasks in the future in order to keep growing and developing more swiftly. The power consists of skilled and experienced human resources, good work culture and values, improved work system and organizational structure, operation of toll road network of 531 km long that contributes definite revenue, sound financial structure, as well as trust from Government, investors and toll road users. In the mean time, the opportunity for business development is widely open with the ever-higher urgency to fulfill the needs for road infrastructure.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Dengan kekuatan dan kepercayaan tersebut, kami bangga bahwa Perseroan berhasil mencatat begitu banyak pencapaian di tahun 2009. Pencapaian tersebut merupakan hasil-hasil dari upaya yang telah dirintis oleh Perseroan sejak tahun 2006. Upaya Perseroan untuk mewujudkan visi sebagai Perseroan yang modern dan sebagai leader dalam industri jalan tol menampakkan wujud yang menggembirakan dalam bentuk pencapaian di bidang operasional, investasi dan keuangan di sepanjang tahun 2009. Penghargaan yang diterima Perseroan pada tahun 2009 yaitu dari Corporate Governance Perception Index 2009 sebagai “Trusted Company” merupakan bukti apresiasi dari pihak luar terhadap kinerja dan prestasi Jasa Marga. Kami percaya, dengan pengalaman selama 32 tahun mengembangkan dan mengoperasikan jalan tol, serta dukungan seluruh stakeholders – Pemerintah sebagai regulator, Pemegang Saham, mitra kerja, pengguna jalan tol dan masyarakat umum, Perseroan akan terus mencatat pertumbuhan yang berkelanjutan di tahuntahun mendatang serta dapat terus mempertahankan posisinya sebagai leader di dalam industri jalan tol Indonesia.
With that power and trust, we are proud to say that the Company has recorded some major successes in 2009. These accomplishments are the results of all the endless endeavors carried out by the Company since 2006. The Company’s efforts to fulfill its vision as a modern company and a leader in toll road industry have shown yet again satisfying accomplishments in the fields of operation, investment and finance during the year 2009. The Company’s success in 2009 was proven by receiving the award of Corporate Governance Perception Index 2009 as “Trusted Company”, indicating external parties’ appreciation for Jasa Marga’s performance and achievements.
Atas nama Dewan Direksi, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada staf dan manajemen Perseroan, pemegang saham – baik Pemerintah maupun investor publik – masyarakat pengguna jalan, para mitra kerja serta stakeholders lainnya, yang telah mendukung Jasa Marga dalam terus mengembangkan dan meningkatkan kinerja Perseroan selama tahun 2009. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi karuniaNya kepada kita semua dalam menjalankan setiap usaha kita di tahun-tahun mendatang.
On behalf of the Board of Directors, we would like to extend the highest appreciation to the Company’s management and staff, shareholders – including the Government as well as public investors – toll road users, business partners and other stakeholders, for their continuous support to Jasa Marga in constantly developing and boosting the Company’s performance throughout the year 2009.
We believe that with 32 years of experience in developing and operating toll roads, supported by all stakeholders – Government as the regulator, shareholders, business partners, toll road users and people in general, the Company will enjoy a sustainable growth in the future, while maintaining its position as the leader in Indonesian toll road industry.
May God Almighty always grant His blessings to all of us and help us to make every effort successful in the years to come.
Atas nama Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk., On behalf of the Board of Directors of PT Jasa Marga (Persero) Tbk.,
Frans S. Sunito Direktur Utama President Director/CEO
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
53
Berdiri dari kiri ke kanan / standing from left to right :
Adityawarman
Abdul Hadi Hs.
Direktur Operasi Operation Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Duduk dari kiri ke kanan / sitting from left to right :
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Finance Director
54
Frans S. Sunito
Direktur Utama President Director/CEO
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Firmansjah
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Human Capital & General Affairs Director
Direksi The Board of Directors
Frans S. Sunito
Direktur Utama President Director/CEO Lahir pada tanggal 09 Mei 1949. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga Jasa Marga (1998-2006), Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1997-1998), Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1992 - 1997), Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1990-1992). Memperoleh gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (1974). Penghargaan Satyalancana Wirakarya didapat pada tahun 1997.
He was born on 09 May 1949. He was previously appointed Development and Commerce Director of Jasa Marga (1998-2006), Technical and Business Development Director of PT Wijaya Karya (1997-1998), Planning and Business Development Director of PT Wijaya Karya (1992-1997) and Finance and Business Development Director of PT Wijaya Karya (19901992). He acquired his degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology (1974). He received Satya Lencana Wira Karya award in 1997.
Adityawarman Direktur Operasi Operation Director
Lahir pada tanggal 25 Oktober 1955, bergabung dengan Jasa Marga tahun 1983. Sebelumnya pernah menjabat Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006 - 2008), Komisaris PT Citra Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP (1998-2000), Kepala Cabang Cawang-TomangCengkareng (1997-2000), Kepala Cabang Jagorawi (1993-1997), Kepala Sub Divisi Peralatan Operasi Tol (1989-1993), Kepala Sub Divisi Manajemen Lalin dan Peralatan Tol (1988-1989), Kepala Bagian Peralatan Pengaturan Lalin dan Tol (1984-1988), Pgs. Kepala Bagian Operasi (1983-1984), Staf Sub Divisi Pengelolaan (1983). Menyelesaikan gelar S1 Fakultas Teknik Sipil Universitas Diponegoro dan S2 Magister Management Universitas Trisakti.
He was born on 25 Oktober 1955. He started his career at Jasa Marga in 1983. He was previously Commissioner of PT Citra Waspphutowa (20062008), Commissioner of PT Citra Margatama Surabaya (2002-2009), Operation & Business Development Director of PT CMNP (2002-2007), Operation Director of PT CMNP (20002002), Commissioner of PT CMNP (1998-2000), Cawang - Tomang Cengkareng Branch Manager (19972000), Jagorawi Branch Manager (1993-1997), Head of Toll Operational Equipment Sub Division (1989-1993), Head of Traffic Management and Toll Equipment Sub Division (1988-1989), Head of Toll and Traffic Management Equipment Department (1984-1988), Acting Head of Operation Department (1983-1984), and Staff of Management Sub Division (1983). He acquired his bachelor’s degree in Civil Engineering from Diponegoro University and master’s degree in Management from Trisakti University.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
55
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director Lahir pada tanggal 13 Juni 1957. Bergabung dengan Jasa Marga tahun 1987 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha (2006-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkar luar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi (19942001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Gelar S1 Teknik Sipil dari Universitas Trisakti (1982) dan Gelar S2 Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992).
Born on 13 June 1957, he started his career at Jasa Marga in 1987. He is now Jasa Marga’s Business Development Director (since 2006). He was previously President Director of PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Head of Investment Development Division (1994-2001), Commissioner of PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) and Head of Toll Road Investment Team of Jasa Marga (1994-2001). He got his bachelor’s degree in Civil Engineering from Trisakti University in 1982 and master’s degree in Management from Faculty of Economics of University of Indonesia in 1992.
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Finance Director
Lahir pada tanggal 16 Mei 1967. Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2006. Meraih gelar dari Universitas Trisakti dan memiliki pengalaman selama 15 tahun di bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun 1991 sebagai Head of Sales di Nomura Securities. Tahun 1993 sampai 1996 menjabat sebagai Senior Manager di Mees Pierson Finas Investment Management, dan tahun 1996 sampai 1998 menjadi President Director BII Lend Lease Investment Services. Tahun 1999 sampai 2002 menjabat sebagai Group Head di Indonesian Bank Restructuring Agency kemudian menjadi President Director di PT PNM Investment Management sejak tahun 2003 sampai 2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/ PM-PI/ 1993).
56
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
He was born on 16 May 1967. He was appointed Finance Director since 2006. He graduated from Trisakti University and has 15 years of investment and capital market experience in the financial sector. He began his career with Nomura Securities as Head of Sales in 1991. In 1993 until 1996, he held a position as Senior Manager at Mees Pierson Finas Investment Management, and in 1996 until 1998 as President Director of BII Lend Lease Investment Services. He was a Group Head at the Indonesian Bank Restructuring Agency in 1999 until 2002 and then became President Director of PT PNM Investment Management from 2003 until 2006. He presently holds an Investment Manager License from Bapepam (No. KEP-38/PM-PI/1993).
Firmansjah
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Human Capital & General Affairs Director Lahir pada tanggal 08 September 1955, bergabung dengan Jasa Marga tahun 1983. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala SPI Jasa Marga (2006-2008), Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Jasa Marga (2002-2007), Kepala Divisi Pengembangan SDM (2001-2006), Kepala Biro SDM (2001), Komisaris Utama PT Sarana Marga Bhakti Utama (1999-2009), Pimpinan Proyek P3T Wilayah Cirebon dan sekitarnya (1997-1998), Kepala Cabang Jakarta-Cikampek (1994 - 1995), Kepala Sub Divisi Pengendalian Pelaksanaan Pemeliharaan (19891992), Kepala Bagian Pemeliharaan Jakarta-Merak (1984-1988) dan Kepala Bagian Analisa Kebutuhan Divisi Perlengkapan (1983-1984). Menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan S2 Teknik Transportasi dari ENTPE di Lyon, Perancis.
He was born on 08 September 1955. He joined Jasa Marga in 1985 and prior to being appointed Human Capital & General Affairs Director he was Head of Internal Auditing Unit of Jasa Marga (2006-2008), Head of Supervisory Board of Jasa Marga Pension Fund (2002-2007), Head of Human Resources Development Division (2001-2006), Head of Human Resources Bureau (2001), Chairman of PT Sarana Marga Bhakti Utama (1999-2009), P3T of Cirebon and its surroundings Project Manager (1997-1998), Jakarta - Cikampek Branch Manager (1994-1995), Head of Maintenance Implementation Control Sub Division (1989-1992), Head of Jakarta-Merak Maintenance Division (1984-1988) and Head of Need Analysis Department of Logistics Division (1983-1984). He acquired his bachelor’s degree in Civil Engineering from Sepuluh November Institute of Technology Surabaya and master’s degree in Transportation Engineering from ENTPE Lyon, France.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
57
L aporan U saha
58
B u s ine s s R eport s
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
59
Laporan Usaha Business Reports
Pencapaian Volume Lalu Lintas
Traffic Volume Achievement
Dampak krisis ekonomi global sedikit berpengaruh terhadap bisnis jalan tol. Pengaruh tersebut ditandai dengan penurunan volume lalu lintas kendaraan golongan II sampai dengan V, yang merupakan golongan kendaraan truk dan sejenisnya. Hal tersebut terjadi khususnya di ruas jalan tol yang menghubungkan kawasan industri. Namun demikian, secara keseluruhan penurunan volume lalu lintas dari kendaraan golongan tersebut dapat tertutupi dengan kenaikan yang signifikan pada jenis golongan kendaraan I yaitu golongan kendaraan jenis penumpang. Sehingga, secara keseluruhan volume lalu lintas kendaraan tetap naik tahun 2009, ditengah kondisi ekonomi sedang dalam proses recovery.
The global economic crisis merely has insignificant impact on toll road business. The influence is shown in the decrease in traffic volume of vehicles classes II to V, such as trucks and vehicles of similar types. The decrease happened especially on toll roads connecting industrial areas. The decease in traffic volume of the vehicle classes mentioned above however, was generally covered by the significant increase in traffic volume of class I vehicles, i.e. passenger cars. Therefore, by and large, the 2009 traffic volume still shows an increase despite the economic condition which was in the middle of the recovery process.
Volume Lalu Lintas per Golongan 2009 Traffic Volume by Vehicle Class 2009
60
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
61
Sebagian besar jalan tol yang dimiliki Perseroan telah menjadi jalur utama transportasi strategis bagi pengguna jalan, khususnya di wilayah ibukota Jakarta dan sekitarnya. Berikut adalah peta jaringan jalan tol di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang dioperasikan oleh Perseroan:
Given the strategic locations, most of the toll roads operated by the Company have served as the major line of transportation for the toll road users, particularly those residing in the capital city of Jakarta along with the surrounding areas. Following is the map of toll road network operated by the Company located in greater Jakarta areas.
Jaringan Jalan Tol Jakarta dan Sekitarnya Greater Jakarta Toll Road Network
iy ed
f. Pro Dr S
o
Pluit Harb o ur Ro ad
a ng -
Bekasi
Cibitung
JO R
W
Cikunir
Antasari
JO
RR
J O RR E3
2 JORR E
Pluit
Cawang
Pondok Aren Serpong
Cakung
2S
JORR S
1E
3
2
Ulujami
To m
RW
U
i yoto Wiyon o Msc.
Ca
ng wa
JO R
Kunciran
.W
Tomang
Kebon Jeruk
Cilincing
R E1S4
Penjaringan JORR W1
Batuceper
at m
Ir
Cengkareng
JORR E1S1 -2
RS JOR
Cinere Cimanggis
Depok LEGEND Bogor S2 Bogor S1
Bogor
62
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Operated by Jasa Marga Operated by Private Company Planned Operated by Jasa Marga Planned Toll Road operated by Other Investor
Volume transaksi lalu lintas tahun 2009 yang melintasi jalan tol yang dikelola Jasa Marga dan Anak Perusahaan mencapai 916,48 juta kendaraan, tumbuh sebesar 4,14% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai jumlah 880,06 juta kendaraan. Satu ruas baru yang dikelola oleh Anak Perusahaan yaitu Bogor Ring Road dioperasikan pada tanggal 23 November 2009. Berikut adalah volume transaksi lalu lintas pada ruas-ruas yang dikelola Jasa Marga dan Anak Perusahaan.
Volume Lalu Lintas Transaksi Per Ruas Traffic Volume By Section
In 2009, traffic volume, which represents the number of transactions of the vehicles passing toll roads operated by Jasa Marga and its Subsidiaries, reached 916.48 million vehicles, showing an increase by 4.14% compared to that of the previous year reaching 880.06 million vehicles. A new section, Bogor Ring Road, operated by the subsidiary, started its operation on 23 November 2009. The traffic volume of toll roads operated by Jasa Marga and Subsidiaries is as follows:
dalam jutaan kendaraan in million vehicles
No. Ruas Section
Cabang / Anak Perusahaan 2008 2009 Branch / Subsidiary
1
Jagorawi
Jagorawi
115.49
120.34
4.20%
2
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
123.25
125.10
1.50%
3
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
84.24
85.39
1.36%
4
Ulujami-Pondok Aren
31.62
33.76
6.74%
5
Jakarta Inner Ring Road
174.95
180.75
3.32%
6
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
74.21
71.38
-3.81%
7
Padaleunyi
43.61
54.02
23.85%
8
Cipularang
10.90
11.24
3.15%
9
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
56.79
60.37
6.31%
10 Semarang
Semarang
27.33
28.59
4.62%
11 Belmera
Belmera
17.04
16.95
-0.55%
12 Palikanci
Palikanci
14.64
15.37
4.98%
13 JORR
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
105.99
112.54
6.19%
14 BORR
PT Marga Sarana Jabar
-
0.68
-
Total
880.06
916.48
4.14%
Cawang-Tomang-Cengkareng
Purbaleunyi
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng yang mengelola ruas Jakarta Inner Ring Road dan ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (tol Bandara) tercatat sebagai cabang yang paling banyak dilalui kendaraan yakni mencapai 252,13 juta kendaraan, naik 1,19% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 249,15 juta kendaraan. Penurunan pada ruas tol Bandara disebabkan oleh adanya penerapan tarif merata dimana pada sistem tersebut volume lalu lintas dihitung satu kali dari sebelumnya dua kali.
∆% (2009 vs. 2008)
Cawang-Tomang-Cengkareng Branch operating the sections of Jakarta Inner Ring Road Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (airport toll road) is recorded as the branch with the highest traffic reaching 252.13 million vehicles, which shows an increase by 1.19% compared to that of the previous year reaching 249.15 million vehicles. The decrease in traffic passing airport toll road is caused by the implementation of one-tariff system and as a result, transaction is recorded only once whereas previously it was recorded twice.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
63
JARINGAN JALAN TOL DI PULAU JAWA Toll Road Network In Java Island
Prof. Dr. Sedijatmo (14,3) Cawang-Tomang-Pluit (23,55 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Jakarta - Cikampek (83 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Cengkareng - Kunciran (15,2 Km) PT. MARGA KUNCIRAN CENGKARENG Kunciran - Serpong (11,2 Km) PT. MARGA TRANS NUSANTARA Jakarta - Tangerang (33 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. Jakarta Outer Ring Road I (45 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Palimanan-Kanci (26,3 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. MERAK CILEGON SERANG
TANGERANG
JAKARTA
Serpong
Bogor Ring Road (11 Km) PT. MARGA SARANA JABAR Pulau Paniatan
BOGOR
CIKAMPEK PURWAKARTA SUBANG
CIAWI
CIANJUR
SUKABUMI
Jakarta-Bogor-Ciawi (59 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. Pulau Deli
BANDUNG
Cikampek-Padalarang (58,5 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Padalarang-Cileunyi (64,4 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
64
PADALARANG
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
DAWUAN PALIMANAN
SUMEDANG
CIREBON PEMALANG
PEJAGAN
LEGEND Toll Roads Operated by Jasa Marga Toll Roads Not Yet Operated
Surabaya-Mojokerto (36,27 Km) PT. MARGA NUJYASUMO AGUNG
Semarang Seksi A, B, C (24,75 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Surabaya-Gempol (49 Km) PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. PEKALONGAN BATANG
SEMARANG
DEMAK GRESIK
BAWEN MANTINGAN NGAWI
SURAKARTA
YOGYAKARTA
NGANJUK
MOJOKERTO GEMPOL
KERTOSONO PANDAAN
MALANG
PASURUAN
PROBOLINGGO
BANYUWANGI
Semarang-Solo (75,7 Km) PT. TRANS MARGA JATENG Gempol-Pasuruan (34,2 Km) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
65
Pertumbuhan volume lalu lintas tertinggi dicatat oleh Cabang Purbaleunyi yang mengelola ruas Padaleunyi dan Cipularang dengan jumlah kendaraan mencapai 65,26 juta kendaraan, atau naik 19,71% dibanding volume kendaraan tahun sebelumnya sejumlah 54,51 juta kendaraan.
The highest growth in traffic volume is achieved by Purbaleunyi Branch operating Padaleunyi and Cipularang sections, with the number of vehicles reaching 65.26 million vehicles, which shows an increase by 19.71% compared to that of the previous year reaching 54.51 million vehicles.
Volume lalu lintas transaksi yang melewati jalan tol Jasa Marga mempunyai musiman dari bulan ke bulan. Berikut adalah tabel volume volume lalu lintas transaksi per bulan.
Traffic volume representing the transaction of vehicles passing Jasa Marga’s toll roads has seasonal characteristics. The monthly traffic volume by section is shown in the table below:
Volume Lalu Lintas Transaksi per Bulan 2009 Monthly Traffic Volume 2009 Ruas
Cabang/Anak Perusahaan Bulan / Month
Section
Branch/Subsidiary
Jagorawi
Jagorawi
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
Ulujami-Pondok Aren Prof. DR. Sedyatmo
Cawang-Tomang-Cengkareng
Jakarta Inner Ring Road Padalarang-Cileunyi
Purbaleunyi
Cipularang
66
Jan
Feb
Mar
Apr
9,763,983
8,970,583
9,993,332
9,516,572
10,156,234
9,376,796
10,313,886
9,879,190
7,056,042
6,520,906
7,087,260
6,805,484
2,687,620
2,553,001
2,787,292
2,654,706
6,184,469
5,859,150
6,672,617
6,270,849
14,674,648
13,898,069
15,197,252
14,395,051
4,379,796
3,895,752
4,432,882
4,248,657
896,617
747,526
884,121
841,168
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
4,739,970
4,410,589
4,895,327
4,780,573
Semarang
Semarang
2,220,110
1,992,804
2,256,122
2,220,792
Belmera
Belmera
1,439,788
1,299,194
1,437,820
1,369,141
Palikanci
Palikanci
1,181,701
998,645
1,121,107
1,134,348
JORR
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
9,009,930
8,458,800
9,323,456
8,906,117
BORR
PT Marga Sarana Jabar
Total
2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
74,390,908
68,981,815
76,402,474
73,022,648
Bulan / Month May
June
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
10,217,945
10,282,824
10,482,481
10,305,088
9,384,211
10,678,242
10,103,610
10,636,786
10,485,635
10,635,765
10,906,435
10,711,972
9,886,722
11,120,357
10,534,358
11,096,745
7,146,276
7,196,046
7,408,374
7,436,250
6,690,984
7,567,157
7,133,184
7,342,142
2,820,714
2,841,082
2,884,895
2,877,810
2,641,193
3,058,244
2,916,154
3,034,268
6,793,800
6,992,991
7,090,246
6,946,481
5,594,011
4,349,388
4,209,267
4,416,723
15,467,787
15,759,277
15,797,327
15,531,477
13,502,681
15,871,891
14,990,218
15,665,075
4,565,237
4,588,406
4,776,986
4,616,277
4,446,676
4,699,014
4,501,295
4,866,630
934,767
941,220
1,030,317
964,300
1,002,038
966,897
939,375
1,094,037
5,059,478
5,192,825
5,360,670
5,183,345
4,732,104
5,475,222
5,126,645
5,414,345
2,342,404
2,435,320
2,543,657
2,410,654
2,625,626
2,566,461
2,384,806
2,593,346
1,440,191
1,476,111
1,504,750
1,454,378
1,356,803
1,423,748
1,322,515
1,425,307
1,160,181
1,238,755
1,325,640
1,227,525
1,993,118
1,335,131
1,219,650
1,432,145
9,479,855
9,632,015
9,798,523
9,650,126
8,916,281
9,983,503
9,456,888
9,926,130
119,010
564,078
74,956,975
79,507,757
77,914,270
79,212,637
80,910,301
79,315,683
72,772,448
79,095,255
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
67
Pendapatan Tol
Toll Revenue
Pendapatan tol tahun 2009 mencapai Rp3.631,48 miliar, tumbuh sebesar 9,40% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 3.319,34 miliar.
The 2009 toll revenue reaching Rp3,631.48 billion represent growth by 9.40% compared to that of the previous year amounting to Rp3,319.34 billion.
Cabang / Anak Perusahaan Branch / Subsidiary
2009
2008
∆%
Cawang-Tomang-Cengkareng Jakarta-Cikampek Purbaleunyi Jakarta Outer Ring Road (PT JLJ) Jagorawi Jakarta-Tangerang Surabaya-Gempol Palikanci Belmera Semarang Bogor Ring Road (PT MSJ)
715,412,803 606,777,596 588,815,117 735,339,709 346,754,883 312,360,330 162,009,336 65,467,472 46,553,270 49,906,490 2,086,324
648,481,713 578,411,685 523,845,487 661,323,708 317,281,967 294,891,926 146,847,655 59,370,349 44,855,878 44,034,648 -
10.32% 4.90% 12.40% 11.19% 9.29% 5.92% 10.32% 10.27% 3.78% 13.33%
3,631,483,330
3,319,345,016
9.40%
Ruas tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) menyumbang pendapatan tertinggi tahun 2009, dengan nilai Rp 735,34 miliar, naik 11,19% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 661,32 miliar. Penyumbang pendapatan tol kedua terbesar adalah ruas tol Cawang-Tomang-Cengkareng, yang menyumbang pendapatan sebesar Rp715,41 miliar, naik 10,32% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 648,48 miliar. Secara keseluruhan 74,87% pendapatan tol tahun 2009 berasal dari ruas-ruas yang berada di Jabotabek.
Pendapatan Tol 2009 Toll Revenue 2009 Bogor Ring Road 0.06% Jakarta arta Outer Ring Road ad 20.25%
Pendapatan Tol 2008 Toll Revenue 2008 Jagorawi 9.55% JakartaJakart Cikampek Cikam 16.71%
Jagorawi 9.56% JakartaJaka a Cikampek Cika a 17.43% 17.4 4
SurabayaGempol 4.42% JakartaJ Tangerang T 8.60% 8
JakartaTangerang 8.88% Purbaleunyi nyi 15.78% 8 8%
Purbaleunyi unyi 21% 16.21% Cawang-Tomang-Cengkareng 19.70%
68
Jakarta r Outer rta Ring Road d 19.92%
Palikanci 1.79% % Belmera 1.35% % Semarang 1.33%
Palikanci 1.80% % Belmera 1.28% % Semarang 1.37% SurabayaGempol 4.46%
JORR (Jakarta Outer Ring Road) Toll Road contributed the highest revenue from toll transaction amounting to Rp735.34 billion in 2009 while in 2008 JORR toll revenue was Rp 661.32 billion hence showing an increase by 11.19%. The second highest toll revenue contributor in 2009 is Cawang-Tomang-Cengkareng with Rp 715.41 billion, showing an increase by 10.32% compared to previous year with Rp 648.48 billion. Overall, 74.87% of 2009 toll revenue derived from sections located on Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi) areas.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Cawang-Tomang-Cengkareng C T C 19.54%
531
Panjang Jalan Tol Length of Toll Road
529
529
529
(Km) 439
1997
465
1999
471
2001
2003
2005
2007
2009
Penambahan Panjang Jalan
Addition to the Length of Toll Road
Salah satu fokus usaha Perseroan tahun 2009 adalah menambah panjang jalan tol dengan cara mempercepat pengerjaan proyek jalan tol yang dimiliki Perseroan. Hingga akhir 2009, Perseroan mengoperasikan 14 ruas jalan tol dengan panjang 531 km. Sesuai dengan peran sebagai pengembang jalan tol, Jasa Marga merealisasikan proyek-proyek jalan tol baru melalui anak-anak perusahaan dengan bekerjasama dengan investor lain – swasta atau perusahaan daerah (BUMD). Beberapa proyek jalan tol baru yang dikembangkan tahun 2009 adalah:
One of the focuses in the Company’s business in 2009 was adding to the toll road length and this was realized by speeding up the development of new toll road projects owned by the Company. Until the end of the year 2009, the Company has successfully managed to operate 14 toll road sections with the length of 531 km. In line with the role as a toll road developer, Jasa Marga realizes the development of new toll road projects through subsidiaries established in cooperation with other investors – private parties or Local Governmentowned companies. The new toll road projects that are developed in 2009 are as follows:
•
Bogor Ring Road Bogor Ring Road memiliki panjang 11 kilometer diusahakan oleh Anak Perusahaan PT Marga Sarana Jabar dan dibagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi 1, Sentul-Kedung Halang (3,8 km); Seksi 2, menghubungkan Kedung Halang dan Yasmin (4 km); dan Seksi 3, menghubungkan Yasmin dan Darmaga (3 km). Seksi 1 telah beroperasi tanggal 23 November 2009, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 585/KPTS/M/2009 tanggal 23 November 2009. Jasa Marga memegang saham sebesar 55% di PT Marga Sarana Jabar dan sisanya 45% oleh PT Jasa Sarana. Investasi tahap I menelan biaya sekitar Rp377 miliar.
•
Bogor Ring Road Bogor Ring Road, 11 km, is operated by Subsidiary PT Marga Sarana Jabar. The Toll Road is divided into three sections i.e. Section 1, Sentul-Kedung Halang of 3.8 km long; Section 2, connecting Kedung Halang to Yasmin with the length of 4 km; and Section 3, connecting Yasmin to Darmaga with the length of 3 km. The first section started to operate on 23 November 2009, based on the Decision of the Minister of Public Works No. 585/KPTS/M/2009 dated 23 November 2009. Jasa Marga owns 55% shares at PT Marga Sarana Jabar while the remaining 45% is owned by PT Jasa Sarana. The investment of the first section cost approximately Rp377 billion.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
69
The operation of Bogor Ring Road gives benefit to the inhabitants of the city of Bogor especially those residing in the north and south part of the city when they are heading to Jagorawi Toll Road. The presence of Bogor Ring Road Toll Road facilitated these people since it shorten the route to and from Jagorawi and hence shorten travel time.
Pengoperasian Bogor Ring Road memberikan kemudahan bagi warga Bogor khususnya yang berada di wilayah Utara dan Barat Kota Bogor yang hendak menuju jalan tol Jagorawi. Kehadiran jalan tol Bogor Ring Road ini membantu masyarakat yang tinggal di daerah ini, karena jalur yang ditempuh menuju Jagorawi atau sebaliknya menjadi lebih pendek dan waktu perjalanan pun lebih singkat. •
70
Semarang-Solo Ruas Jalan Tol Semarang-Solo dengan panjang 75,7 km dikembangkan oleh PT Trans Marga Jateng. Jasa Marga memiliki saham 60% di Anak Perusahaan ini dan sisanya sebesar 40% dimiliki oleh PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah. Untuk Tahap I (Semarang-Bawen) terbagi dalam 2 seksi, yaitu Seksi 1 Semarang-Ungaran (11,3 km) dan Seksi 2 Ungaran-Bawen (11,8 km). Tahap II Bawen-Solo terdiri dari 3 Seksi, yaitu Seksi 1 Bawen-Salatiga (18,3 km), Seksi 2 Salatiga-Boyolali (25,5 km) dan Seksi 3 Boyolali-Solo (8,8 km).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
•
Semarang-Solo The 75.7 km Semarang-Solo Toll Road is developed by PT Trans Marga Jateng, a subsidiary in which Jasa Marga and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah have 60% and 40% ownership, respectively. The first stage (Semarang-Bawen) is divided into two sections i.e. Section 1 Semarang-Ungaran (11.8 km) and Section 2 Ungaran-Bawen (11.8 km) while the second stage (Bawen-Solo) is divided into three sections i.e. Section 1 Bawen-Salatiga (18.3 km), Section 2 Salatiga-Boyolali (25.5 km) and Section 3 Boyolali-Solo (8.8 km).
•
Gempol-Pasuruan Ruas tol Gempol-Pasuruan dengan panjang 34,2 km diusahakan Perusahaan Patungan PT Trans Marga Jatim Pasuruan. Pembangunan Jalan Tol ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni seksi 1 GempolRembang (13,9 km), Seksi 2 Rembang-Pasuruan (8,1 km), seksi 3 Pasuruan-Grati (12,2 km). Mayoritas saham Trans Marga Jatim dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 60% dan sisanya dipegang oleh PT Jatim Marga Utama (20%) dan Perseroan Daerah Kabupaten Pasuruan 20%.
•
Gempol-Pasuruan Gempol-Pasuruan Toll Road, 34.2 km, is developed by a joint venture PT Trans Marga Jatim Pasuruan. The said toll road is divided into three parts namely, Section 1 Gempol-Rembang, 13.9 km; Section 2 Rembang-Pasuruan, 8.1 km; and Section 3 Pasuruan-Grati, 12.2 km. Jasa Marga owns 60%, which is the majority, of Trans Marga Jatim shares, while the remaining is held by PT Jatim Marga Utama and Perseroan Daerah Kabupaten Pasuruan, each with 20% ownership.
•
JORR W2 Utara Ruas tol JORR W2 Utara dengan panjang 7,7 km, dikembangkan oleh PT Marga Lingkar Jakarta. Jasa Marga memiliki 65% saham dalam proyek jalan tol ini dan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Marga Jaya sebesar 35%.
•
JORR W2 North The section of JORR W2 North Toll Road of 7.7 km is developed by PT Marga Lingkar Jakarta. Jasa Marga has 65% ownership in this toll road project whereas PT Jakarta Marga Jaya owns the remaining 35%.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
71
Pada tahun 2010, Jasa Marga menargetkan untuk menyelesaikan konstruksi Jalan Tol Semarang-Ungaran (11,3 km) dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km). Perseroan juga akan menyelesaikan pembebasan lahan dan memulai konstruksi ruas Ungaran-Bawen, Semarang-Solo dan Jalan Tol Kunciran-Serpong.
In 2010, Jasa Marga is targeting to complete the constriction of Semarang-Ungaran Toll Road (11.3 km) and Surabaya-Mojokerto Toll Road Section 1A WaruSepanjang (2.3 km). The Company will also be completing land acquisition and starting the construction of Ungaran-Bawen, Semarang-Solo and Kunciran-Serpong Toll Roads.
Peningkatan Penyertaan Saham Sektor jalan tol merupakan sektor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian, tingkat pertumbuhan dan panjang jalan tol di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, Perseroan yang merupakan pemimpin pasar dalam pengusahaan jalan tol di Indonesia selalu mencari peluang untuk menambah jalan tol dengan tingkat kelayakan baik di dalam portofolionya.
Increase in Share Participation Toll sector plays a highly essential role in supporting economic growth. Yet, the growth and the length of toll road in Indonesia still have not reached a significant level. As the leader in the business of toll road development in Indonesia, the Company therefore ceaselessly seeks the opportunity to add to the length of toll roads having qualified feasibility in its portfolio.
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan aset jalan tol serta meningkatkan pendapatan dan laba Perseroan, maka Perseroan meningkatkan penyertaan saham dan melakukan penambahan modal di beberapa perusahaan serta pengambilan hak opsi untuk menjadi pemegang saham mayoritas:
In view of the Company’s plan to increase its toll road assets along with increasing its revenue and profit, the Company has decided to increase its investment in shares and increase its capital at certain companies as well as executing call option to become shareholder majority, outlined as follows:
1.
2.
72
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Pada tahun 2009, Jasa Marga meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menambah modal pada PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), perusahaan pemegang konsesi jalan tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) ruas CengkarengKunciran. Kepemilikan saham Perseroan di perusahaan ini naik menjadi sebesar 75% dari 20% sebelumnya. Ruas jalan tol Cengkareng-Kunciran memiliki panjang 15,2 km. Pemegang saham lain MKC adalah PT CMS sebesar 20% dan 5% dikuasai oleh PT Wijaya Karya, PT Nindya Karya dan PT Istaka Karya. Dengan naiknya jumlah modal disetor MKC meningkat menjadi Rp838,7 miliar dari Rp30,0 miliar, maka untuk meningkatkan kepemilikan menjadi 75%, Perseroan menambah modal sebesar Rp629 miliar.
1.
PT Marga Trans Nusantara (MTN) Jasa Marga meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan melakukan penambahan modal pada PT Marga Trans Nusantara (MTN) menjadi 60% dari 30% sebelumnya. MTN merupakan pemegang konsesi jalan tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II), ruas Kunciran-Serpong dengan panjang 11,2 km.
2.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) In 2009, Jasa Marga increased its investment in share ownership and increased the capital at PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), concession holder of Cengkareng-Kunciran Toll Road, which is part of Jakarta Outer Ring Road II (JORR II). The Company’s ownership has now become 75% from previously 20%. The length of Cengkareng-Kunciran Toll Road is 15.2 km. Other MKC shareholders are PT CMS with 20% ownership, while the remaining 5% is owned by PT Wijaya Karya, PT Nindya Karya and PT Istaka Karya. With the increase in paid in capital to Rp838.7 billion from Rp30.0 billion that increase the Company’s ownership to 75%, the Company’s additional paid in capital is Rp629 billion.
PT Marga Trans Nusantara (MTN) Jasa Marga increased its ownership and increased its capital at PT Marga Trans Nusantara (MTN) to 60% from previously 30%. MTN is the concession holder of the 11.2 km Kunciran-Serpong Toll Road, which is part of Jakarta Outer Ring Road II (JORR II).
With the increase in paid in capital to Rp677.1 billion from Rp60.0 billion, to increase its ownership to 60%, the Company gave additional paid in capital amounting to Rp406.3 billion which will be implemented in accordance with the requirements for developing of the said toll road project.
Dengan proyeksi jumlah modal disetor MTN meningkat menjadi Rp677,1 miliar dari Rp60,0 miliar, maka untuk meningkatkan penyertaan menjadi sebesar 60%, Perseroan menyetorkan tambahan modal sehingga menjadi sebesar Rp406,3 miliar yang pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan proyek ruas jalan tol. 3.
4.
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) merupakan perusahaan pemegang konsesi jalan tol ruas Surabaya-Mojokerto dengan panjang 36,3 km. Awal 2009, Jasa Marga meningkatkan kepemilikan saham pada MNA menjadi sebesar 55% dari 1,7% sebelumnya. Pemegang saham lain MNA adalah PT Wijaya Karya dengan kepemilikan sebesar 20% dan PT Moeladi sebesar 25%.
3.
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) holds the concession of 36.3 km Surabaya-Mojokerto Toll Road. In early 2009, Jasa Marga increased its share ownership at MNA from 1.7% to 55%. The other MNA shareholders are PT Wijaya Karya and PT Moeladi with 20% and 25% ownership, respectively.
Dengan proyeksi jumlah modal disetor meningkat menjadi sebesar Rp958,8 miliar dari Rp330,0 miliar, maka untuk menambah penyertaannya menjadi sebesar 55%, Perseroan menyetorkan tambahan modal sehingga menjadi sebesar Rp527,3 miliar yang pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan proyek ruas jalan tol.
With the increase in paid in capital from Rp330.0 billion to Rp958.8 billion, to increase its ownership to 55%, the Company gave additional paid in capital amounting to Rp527.3, which will be implemented in accordance with the requirements for the toll road project development.
Pengerjaan proyek ini dibagi menjadi empat seksi; Seksi 1A Waru-Sepanjang (2,3 km), Seksi 1B Sepanjang-WRR (4,3 km), Seksi II WRR-Driyorejo (5,1 km) dan Seksi III Driyorejo-Krian (6,1 km) dan seksi IV Krian-Mojokerto (18,5 km)
The project is divided into four sections: Section 1A Waru-Sepanjang (2.3 km), Section 1 B SepanjangWRR (4.3 km), Section II WRR-Driyorejo (5.1 km) and Section III Driyorejo-Krian (6.1 km) and section IV Krian-Mojokerto (18.5 km)
PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Perseroan juga melakukan penyertaan saham dan pengambilan hak opsi menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pemegang konsesi jalan tol Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1), ruas Kebon Jeruk-Penjaringan. Per tanggal 30 September 2008, Perseroan tidak memiliki penyertaan pada JLB, dan pada tahap awal Perseroan memiliki penyertaan saham pada JLB melalui pemasukan aset Perseroan (simpang susun Penjaringan) ke JLB. Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada JLB tanggal 4 Februari 2009, Perseroan telah melakukan penyertaan pada JLB dengan cara inkind berupa bangunan Simpang Susun (interchange) Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp180,63 miliar, atau setara dengan 23% penyertaan dari total saham ditempatkan.
4.
PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) The Company also has share participation and call option to become shareholder majority at PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), concession holder of Kebon Jeruk-Penjaringan Toll Road, which is part of Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1). As of 30 September 2008, the Company did not have shares in JLB. At the preliminary stage, the Company’s share participation at JLB is through the inclusion of the Company’s assets (Penjaringan Interchange) at JLB. Based on the share subscription agreement with JLB dated 04 February 2009, the Company has made in-kind investment at JLB in the form of Penjaringan Interchange with the investment value amounting to Rp180.63 billion, which is equivalent to 23% ownership of the total issued shares.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
73
74
Pada tahun 2010, Perseroan memiliki hak opsi untuk menjadi pemegang saham mayoritas apabila calon pemegang saham lain tidak memenuhi kewajiban penyetoran saham. Untuk mengambil hak opsi tersebut, Perseroan akan melakukan penyetoran tambahan modal sebesarbesarnya sejumlah Rp220,0 miliar dengan cara pembelian saham pemegang saham lain dan pengambilan saham baru dengan total menjadi sebesar Rp400,6 milyar dari sebelumnya Rp180,6 miliar untuk menguasai kepemilikan saham menjadi sebesar 51% pada JLB.
In 2010, the Company may choose to excite call option to be shareholder majority should other prospective shareholders be unable to fulfill their shares payment liability. To execute the call option, the Company will pay additional capital amounting to maximum of Rp220.0 billion by buying the shares of shareholders and new shares bringing the total amounting to Rp400.6 billion from previously Rp180.6 billion, resulting in the increase in ownership to become 51% at JLB.
Dengan meningkatkan kepemilikan saham di MKC, MTN dan JLB, Perseroan mengambil peluang usaha jalan tol di daerah Jakarta dan sekitarnya, terutama daerah Cengkareng, Serpong, Kebon Jeruk, Daan Mogot dan sekitarnya.
The increase in ownership at MKC, MTN and JLB enables the Company to get hold of the opportunity to benefit from toll road business in greater Jakarta area, especially Cengkareng, Serpong, Kebon Jeruk and Daan Mogot areas.
Saat ini lalu lintas dari dan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sebagian besar melalui akses Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), sehingga pelayanan jalan tol menjadi tidak optimal. Jalan tol MKC (ruas Cengkareng-Kunciran) dan MTN (ruas Kunciran-Serpong) dibangun untuk menambah alternatif akses para pengguna jalan dari dan menuju Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta. Hal ini sekaligus akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna Jalan Tol Dalam Kota dan pengguna jalan tol yang akan menuju kota Tangerang.
At present, most of the traffic to and from SoekarnoHatta International Airport is by accessing the Inner Ring Road and Sedyatmo Toll Roads (Airport), making the toll road service not at its best. MKC’s toll road (CengkarengKunciran section) and MTN’s toll road (Kunciran-Serpong section) are developed to serve as alternatives to toll road users’ access to and from the Soekarno-Hatta International Airport. The two toll roads will also improve the service to the users of Inner Ring Road Toll Road heading to Tangerang.
Di samping itu, dengan meningkatkan kepemilikan tersebut, Perseroan memanfaatkan peluang dari tingginya pertumbuhan industri di daerah Cengkareng, Tangerang dan sekitarnya serta meningkatkan pertumbuhan daerah komersial perumahan di daerah Serpong dan Kunciran, yang saat ini hanya dilayani oleh Jalan Tol Jakarta-Tangerang.
Moreover, increasing ownership enables the Company to make use of the opportunity resulted from the high growth industries in areas surrounding Cengkareng and Tangerang along with the increasing growth in commercial and residential areas in Serpong and Kunciran, presently served by Jakarta-Tangerang Toll Road.
Peningkatan saham di ketiga ruas tersebut sejalan dengan peningkatan sinerji dengan jaringan jalan tol Perseroan yang ada saat ini, yaitu jalan tol Sedyatmo, Jakarta-Tomang dan JORR. Proyek jalan tol ruas Cengkareng-Kunciran dan ruas Kunciran-Serpong dan ruas Kebon Jeruk-Penjaringan akan mendukung terintegrasinya jaringan jalan tol di Jakarta dan sekitarnya. Sinerji yang diperoleh adalah peningkatan bisnis (economies of scope) dan skala ekonomis (economies of scale) Perseroan.
The increase in ownership of the three sections is in line with the improved synergy with the Company’s existing toll road network, i.e. Sedyatmo, Jakarta-Tomang and JORR. Cengkareng-Kunciran and Kunciran-Serpong as well as Kebon Jeruk-Penjaringan toll road projects will support the integration of toll road network in Jakarta and its surrounding areas. The synergy comes in the form of increasing economies of scope and economies of scale of the Company.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sementara itu, peningkatan penyertaan saham di MNA menjadi mayoritas bertujuan untuk mengambil peluang usaha jalan tol di daerah Surabaya, Mojokerto dan sekitarnya dan alternatif akses dari barat kota Surabaya menuju Bandar Udara Juanda dan Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya. Pertumbuhan lalu lintas jalan tol ruas SurabayaMojokerto diharapkan akan tinggi seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri di daerah Waru, Driyorejo dan Krian, serta meningkatnya daerah komersial dan jumlah perumahan di daerah Mojokerto.
Meanwhile, the increase in investment of shares at MNA into becoming the shareholder majority is carried out to seize toll road business opportunity in Surabaya, Mojokerto as well as the surrounding areas, along with alternate access from the western part of Surabaya heading to Juanda Airport and Tanjung Perak Harbor in Surabaya. The traffic growth of Surabaya-Mojokerto Toll Road is estimated to be high because of the high growth of industry in Waru, Driyorejo and Krian areas, along with increasing growth of the commercial areas and the number of residences surrounding Mojokerto.
Jasa Marga hanya meningkatkan penyertaan saham menjadi mayoritas hanya pada ruas-ruas yang layak serta mengutamakan ruas jalan tol baru yang terhubung dengan jalan tol yang sudah beroperasi yang dimiliki Jasa Marga atau Anak Perusahaan. Sehingga mampu bersinerji dan meningkatkan volume lalu lintas jalan tol yang sudah beroperasi dan jalan tol baru.
Jasa Marga increases its share participation and becomes majority only on feasible toll road sections while also prioritizing on new sections that are connected to the already operated toll roads owned by Jasa Marga or its Subsidiaries, so that there is synergy resulting in the increase in traffic volume of both toll roads already in operation and those newly operated.
Alasan peningkatan penyertaan di perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: • Pemenuhan Visi dan Misi Perseroan untuk tetap mempertahankan posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol di Indonesia dan target pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam lima tahun ke depan; • Mengingat lokasi empat jalan tol tersebut (MKC, MTN, JLB and MNA) berada di wilayah kotakota terbesar di Indonesia, yakni di Jakarta dan Surabaya, diharapkan akan meningkatkan nilai (value) Perseroan; • Perpanjangan jalan tol Perseroan akan meningkatkan efisiensi pengoperasian jalan tol, diantaranya melalui pendistribusian SDM yang ada ke ruas jalan tol baru sehingga meningkatkan rasio produktivitas SDM Perseroan. Penambahan panjang jalan tol ini juga akan menambah skala ekonomi Perseroan. • Adanya kebijakan Pemerintah di dalam proses pembebasan tanah seperti Dana Bergulir BLU (revolving fund) dan land capping fund yang akan mendukung dan mempercepat proses pembangunan jalan tol.
The reasons for increasing the investment in those companies are as follow: • The accomplishments of the Company’s Vision and Mission to maintain its position as the leader in toll road industry in the country and the target of significant revenue growth in the next five years; •
•
•
Toll roads operated by the four companies (MKC, MTN, JLB and MNA) are located in Indonesia’s major cities such as Jakarta and Surabaya including their surrounding areas, so it is expected to increase the value of the Company; Additional toll road length operated by the Company will boost efficiency of toll road operation, by means of, among others, distribution of human resources to new toll roads in order to increase the Company’s human resources productivity ratio. Additional length will also add to the Company’s economies of scale. Government’s policies of revolving fund as well as land capping fund in the process of land acquisition will support the speeding up of the overall process of toll road development.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
75
Peningkatan penyertaan saham di beberapa perusahaan tersebut akan memberi manfaat baik langsung maupun tidak langsung pada usaha Perseroan. Manfaat yang diperoleh Perseroan antara lain: • Peningkatan pendapatan Peningkatan kepemilikan akan meningkatkan pendapatan Perseroan dengan melihat potensi kepadatan lalu lintas dari dan ke pusat komersial, industri dan perumahan di daerah-daerah; (i) Serpong dan Kunciran (Tangerang); (ii) Kebon Jeruk dan Penjaringan (Jakarta); (iii) Surabaya dan Mojokerto (Jawa Timur), serta tingginya aktivitas di: 1) Pelabuhan Laut Tanjung Perak dan Bandar Udara Juanda Surabaya. •
•
•
76
Peningkatan keunggulan bersaing Perseroan Peningkatan kepemilikan menjadi mayoritas akan meningkatkan keunggulan bersaing Perseroan dengan penambahan penguasaan jalan tol yang potensial dan peningkatan kekuatan posisi keuangan Perseroan
The increase in investment in those companies will bring both direct and indirect benefits to the Company’s business. The benefits among others are as follows:
•
Boosting revenue Increase in ownership will add to the Company’s revenue as the condition of potentially high traffic volume to and from commercial centers, industrial areas and residences in (i) Serpong and Kunciran (Tangerang); (ii) Kebon Jeruk and Penjaringan (Jakarta); (iii) Surabaya and Mojokerto (Jawa Timur), along with the large number of activities in: 1) Tanjung Perak Harbor and Juanda Airport in Surabaya.
•
Improving the Company’s leading position in the competition Increase in ownership as the majority will further enhance the Company’s ability to compete as the Company gains more control over potential toll roads and strengthens its financial position.
Peningkatan investasi Perseroan di aset-aset yang berkualitas Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pemegang konsesi jalan tol di kota besar, yaitu Jakarta dan Surabaya, yang juga merupakan pusat ekonomi Indonesia. Tingginya tingkat hunian dan pertumbuhan ekonomi, industri dan komersial di kota besar tersebut akan mendorong kebutuhan sarana infrastruktur jalan tol dan potensi pertumbuhan volume lalu lintas yang tinggi. Sehingga diharapkan ruas jalan tol yang baru tersebut dapat menjadi aset Perseroan yang berkualitas dengan tingkat kelayakan investasi yang tinggi.
•
Peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol Peningkatan penyertaan pada anak perusahaan tersebut membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol Perseroan sebagai jalan tol alternatif bagi pengguna jalan yang menuju dan dari Bandara maupun pelabuhan laut. Ruas jalan tol tersebut akan memperbesar kapasitas jaringan transportasi dan meningkatkan kelancaran jaringan jalan tol yang sudah ada. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan yang merupakan salah satu faktor pendukung Perseroan untuk memperoleh persetujuan kenaikan tarif jalan tol setiap dua tahun sekali.
•
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Increasing the Company’s investment in high quality assets The companies hold the concession of toll roads located in major cities, namely Jakarta and Surabaya, which are also the center of the country’s economy. The high population and the growth of economy, industry as well as commerce in those big cities encourage the need for toll road infrastructure and cause potentially high traffic volume growth. Therefore, new toll roads are expected to become the Company’s high quality assets with high level of investment feasibility.
Improving quality of service to toll road users The increase in investments in the subsidiaries contributes to the improvement of service quality to the users of the Company’s toll roads functioning as alternative toll roads for those heading to and from the airport as well harbor. Those toll road sections will extend the capacity of transportation network and improve the smoothness traffic flow on the existing toll road network. This certainly enables the improvement of service to users of toll roads, as service improvement is one of the Company’s supporting factors in acquiring the approval for toll tariff increase taking place every two years.
•
Peningkatan sinerji usaha dengan jalan-jalan tol yang ada Dengan beroperasinya ruas jalan tol yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, Perseroan akan memperoleh manfaat peningkatan sinerji usaha, khususnya sinerji pendapatan dan sinerji efisiensi biaya, dengan jaringan jalan tol yang ada, termasuk dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Tol JakartaTangerang dan Jalan Tol Cawang-TomangCengkareng (Jalan Tol Dalam Kota)
•
Increasing business synergy with existing toll roads The operation of the new toll roads by those companies provides the opportunity for the Company to benefit from the increase in business synergy, particularly on revenue and cost efficiency, with existing toll road network, including Jakarta Outer Ring Road, Jakarta-Tangerang and CawangTomang-Cengkareng (Jakarta Inner Ring Road) Toll Roads.
•
Peningkatan kapasitas keuangan Seiring dengan meningkatnya pendapatan, penambahan investasi Perseroan di jalan tol tersebut akan meningkatkan kas dan EBITDA Perseroan di masa depan, yang merupakan kapasitas keuangan Perseroan. Hal ini penting, karena kapasitas keuangan Perseroan mempengaruhi kapasitas pinjaman Perseroan yang sehat (sustainable debt level) untuk mendukung pertumbuhan investasi dan usaha Perseroan di masa depan.
•
Increasing financial capacity With the increasing revenues, additional investment in those toll roads will augment the Company’s future cash and EBITDA representing its financial capacity. This is important for the reason that financial capacity of influences a sustainable debt level that supports the Company’s growth of investment and
Penurunan risiko usaha diversifikasi usaha aset
Perseroan
business in the future.
dengan
Reducing the Company’s business risk by performing asset diversity
Dengan bertambahnya aset berkualitas Perseroan, diharapkan investasi Perseroan makin terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko usaha.
The addition to the Company’s high quality assets is expected to diversify its investment hence reduce business risk.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
77
78
Usaha Non-Toll
Non-Toll Road Businesses
Selain dari menambah jalan tol, mengembangkan usaha lain dengan mengkapitalisasi aset-aset yang dimiliki seperti penyewaan lahan, pengembangan rest area, menawarkan space pemasangan iklan, serta jasa pengoperasian jalan tol pihak lain. Tahun lalu usaha lain-lain ini menyumbang pendapatan sebesar Rp 42,014 miliar, naik dari Rp 31,76 milar pada tahun sebelumnya. Sampai akhir 2009, Perseroan telah membangun enam tempat istirahat (rest area), empat di antaranya berada di ruas Jakarta-Cikampek, satu di Bandung dan satu di Tangerang. Rencananya Perseroan akan membangun 14 tempat istirahat lagi di lokasi berbeda.
Besides adding the length of toll road, Jasa Marga also develops other businesses by capitalizing its existing assets such as renting space, developing rest area, offering space for advertisement, along with operating other parties’ toll road. During the year under review, other businesses contributed revenue amounting to Rp42.014 billion, showing an increase by Rp31.76 billion compared to that of the previous year. Until the end of 2009, the Company has built six rest areas, four of which are located on Jakarta-Cikampek Toll Road, one in Bandung and one in Tangerang. The Company plans to develop another 14 rest areas on different locations.
Terkait pengoperasian jalan tol pihak lain, tahun 2009, Jasa Marga dipercayai oleh Pemerintah untuk mengoperasikan Jembatan Suramadu selama 18 bulan dengan fee sebesar Rp 10,8 miliar. Jembatan Suramadu, dengan panjang 5,4 kilometer, menghubungkan Surabaya dan Madura. Jembatan ini menjadi prasarana yang memudahkan transportasi Jawa dan Madura sebagai alternatif menggunakan sarana ferry selama ini. Dengan mengoperasikan Jembatan Suramadu, Jasa Marga turut berpartisipasi dalam memajukan ekonomi masyarakat Jawa Timur, sehingga pada akhirnya memberi kontribusi positif pada ekonomi nasional.
In relation to the operation of toll roads of other parties, in 2009, Jasa Marga was given trust by the Government to operate Suramadu Bridge for a period of 18 months with a fee amounting to Rp10.8 billion. Spreading out with the length of 5.4 km, Suramadu Bridge connects Surabaya to Madura. The Bridge serves as the infrastructure that simplifies the transportation between Jawa and Madura, and as an alternative to the already existing means of transportation i.e. ferry. The operation of Suramadu Bridge has enabled Jasa Marga to demonstrate its participation in advancing the economic condition of the residents of East Java province, which eventually leads to the positive contribution to national economy.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Tentu saja merupakan suatu pencapaian dan kebanggaan tersendiri bagi Jasa Marga untuk menjadi operator pada proyek infrastruktur yang spektakuler dan telah lama ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia ini. Untuk itu, Jasa Marga berkomitmen untuk membayar kepercayaan yang diberikan Pemerintah dengan memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat pengguna jalan tol.
It is indeed a successful accomplishment and pride for Jasa Marga to become the operator of a spectacular project of infrastructure that people have been waiting for in a very long time. In return for the Government’s trust, Jasa Marga is therefore committed to providing the best service to the toll road users.
Pembangunan Jembatan Suramadu menelan biaya Rp4,5 triliun yang bersumber dari pinjaman luar negeri, APBN dan APBD Jawa Timur. Pembangunan dimulai sejak tahun 2003 melalui Keppres 79/2003. Pengoperasian jembatan Suramadu ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. Di samping memberikan kontribusi pendapatan, penunjukkan Jasa Marga juga menunjukkan kepercayaan Pemerintah terhadap pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Jasa Marga.
The construction of Suramadu Bridge cost Rp4.5 trillion deriving from foreign loan, national budget and budget of Local Government of East Java Province. Developed in 2003 based on Presidential Decree 79/2003, Suramadu Bridge was inaugurated by President Susilo Bambang Yudhoyono on 10 June 2009. Apart from giving contribution of revenue, the appointment of Jasa Marga as operator of the Bridge also shows Government’s trust in Jasa Marga’s experience and expertise.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
79
T injauan O perasional
80
O perational R eview
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
81
Tinjauan Operasional Operational Review
Sejalan dengan visi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk menjadi perusahaan yang modern, pemimpin dalam industri jalan tol dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional, Jasa Marga melakukan langkah-langkah strategis agar dapat mempertahankan eksistensi posisinya di industri jalan tol yang saat ini telah semakin berkembang dengan adanya operator-operator lain sebagai pesaing baru.
Having the vision to become a modern company, a leader in toll road industry by operating the majority of Indonesian toll roads and to become a highly competitive company in both national and regional scales, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. has been taking strategic actions to be able to maintain its existence as well as its successful position in toll road operation, which, at the time being has rapidly grown, especially after welcoming other operators to the competition.
Langkah-langkah strategis ini tentunya harus didukung dengan peningkatan pelayanan yang tercermin dari kepuasan pelanggan (pengguna jalan tol) dan masyarakat. Terkait peningkatan pelayanan, Perseroan terus berupaya untuk mempertahankan standar pelayanan minimum (SPM), mendirikan pusat layanan terpadu atau lebih dikenal dengan Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC), dan program peningkatan layanan kepada konsumen melalui penyediaan kamera CCTV, penempatan Variable Messaged Sign (VMS) pada lokasi-lokasi strategis, pembentukan call center, dan penerapan sistem transaksi elektronik melalui penggunaan e-Toll Card.
The strategic steps should naturally be supported with other improvements, such as increasing customers (toll road users) and people satisfaction. In view of service improvement, the Company always makes every effort to maintain its success in achieving the standard of minimum service. The Company has also established an integrated service center known as Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) and carried out service improvement program for the customers by providing CCTV cameras, founding call center and launching electronic payment or e-Toll Card.
Disamping itu, secara internal, Perseroan juga mengimplementantasi Enterprise Resources Planning (ERP) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Semua ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pelayanan Perseroan.
82
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Meanwhile, in the internal scope, the Company also implements Enterprise Resources Planning (ERP) to enhance operational effectiveness and efficiency. These are all part of the Company’s effort to modernize its service.
Standar Pelayanan Minimum
Minimum Service Standard
Sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas jalan sehingga tetap nyaman dipakai pengguna jalan, Perseroan secara terus-menerus mempertahankan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol. SPM yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.: 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol adalah ukuran yang harus dicapai oleh Badan Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan tol.
As one of the efforts to maintain toll road quality for the comfort of toll road users, the Company has consistently maintained the achievement of toll road’s minimum service standard (MSS). MSS, which is decided based on the Regulation of the Minister of Public Works No.: 392/ PRT/M/2005 dated 31 August 2005 regarding Toll Road Minimum Service Standard, is the level that every toll road entity must fulfill when providing its service to the toll road users.
Standar pelayanan minimal untuk jalan tol dinilai sangat penting karena sebagai jalan bebas hambatan, kendaraan bermotor yang melewati jalan tol disarankan untuk mematuhi standar kecepatan minimum yang telah ditentukan.
The minimum standard of service for toll road is considered crucial since highways are designed for vehicles with a minimum speed limit.
Sesuai dengan hasil survey, Jasa Marga telah memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Pemenuhan standar ini diperlukan sebagai syarat kenaikan tarif jalan tol yang mulai diberlakukan tanggal 28 September 2009. Namun, bagi Jasa Marga menjaga kerataan jalan dan aspek penting lainnya dalam keamanan dan kenyamanan di jalan tol merupakan komitmen dan bentuk tanggungjawab Perusahaan yang wajib dilaksanakan untuk memberikan pelayan terbaik kepada konsumen pengguna jalan.
Based on the surveys, it is found that Jasa Marga has successfully achieved the required MSS. The fulfillment of the minimum standard is required for toll tariff increase such as the most recent one taking place on 28 September 2009. However, Jasa Marga has always considered maintaining road condition – such as roughness along with other aspects of toll road safety and comfort – a commitment to and responsibility for providing the best service to the toll road users, and this is not related to the adjustment of toll tariff.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
83
SPM meliputi substansi pelayanan sebagai berikut:
MSS includes the substances of service as follows:
1. Kondisi jalan
1. Road condition
Jasa Marga bekewajiban untuk selalu memelihara kondisi kekerasan jalan tol. Salah satu upaya dalam rangka perencanaan dan aktivitas pemeliharaan perkerasan jalan tol adalah dengan melaksanakan survey kekesatan dan ketidakrataan. Dalam kurun 2 (dua) tahun sekali data ini selalu diperbarui guna mendapatkan gambaran terkini kondisi perkerasan jalan tol.
Jasa Marga has the obligation to always maintain toll road roughness. The activities in planning and maintaining toll road roughness are carried out by conducting a survey on skid resistance and roughness. The data is updated every two years in order to capture the most recent condition on toll road roughness.
Indikator substansi pelayanan kondisi jalan tol terdiri dari:
The indicators of toll road roughness condition consist of the following measurements:
- Kekesatan : tolok ukur > 0,33 µm - Ketidakrataan : tolok ukur IRI ≤ 4 m/km dan; - Tidak ada lubang : tolok ukur tidak ada lubang 100% (zero pothole) Untuk memperoleh data-data tersebut, Perseroan melakukan survey kekesatan permukaan dengan alat Mu-meter, survey ketidakrataan permukaan dengan alat NAASRA Roughness-meter dan survey kondisi visual. 2. Kecepatan tempuh rata-rata Indikator dari substansi pelayanan kecepatan tempuh rata-rata adalah kecepatan tempuh rata-rata dengan tolok ukur: a. Jalan Tol Dalam Kota : ≥ 1,6 kali kecepatan tempuh rata-rata Jalan Non Tol; b. Jalan Tol Luar Kota : ≥ 1,8 kali kecepatan tempuh rata-rata Jalan Non Tol;
84
- Skid resistance - Roughness - Zero pothole
: > 0.33 µm : IRI ≤ 4 m/km and; : 100%
To obtain the above data, apart from conducting a visual survey on road condition, the Company conducts the survey on skid resistance using special equipment called Mu-meter and the survey on roughness using NAASRA Roughness-meter. 2. Average travel speed Average travel measurements:
speed
has
the
following
a. Urban toll roads: ≥ 1.6 times faster than average travel speed on non-toll road; b. Sub urban toll roads : ≥ 1.8 times faster than average travel speed on non-toll road;
Perseroan melakukan pengukuran untuk mendapatkan hasil kecepatan tempuh rata-rata dengan melakukan survey kecepatan tempuh. Metode yang digunakan adalah dengan Test-Car Runs/Test Vehicle Method dengan menggunakan teknik average car, dimana surveyor/pengemudi dapat memilih kecepatan kendaraan yang sesuai, yang dapat mewakili kecepatan kendaraan untuk setiap titik/lokasi dan waktu (traffic stream’s speed).
The measurements of average travel speed are obtained by conducting a survey on travel speed. The method applied in the survey is Test-Car Runs/ Test Vehicle Method using average car technique in which surveyor/driver may select appropriate vehicle speed to represent the speed of vehicles at each point/location and time (traffic stream’s speed).
Rute non-tol dipilih berdasarkan atas pertimbangan (1) mempunyai panjang rute yang relatif sama dengan rute jalan tol; (2) merupakan rute alternatif terdekat dengan rute jalan tol; (3) merupakan rute yang paling umum dilalui jika tidak melewati jalan tol.
Non-toll road routes are selected based on the considerations of (1) having relatively the same length as toll road route; (2) being the alternative route nearest to toll road route; (3) being the most commonly used when not using toll road.
Waktu pelaksanaan survey dilakukan pada jam-jam padat dan jam-jam kosong sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan waktu yang digunakan untuk melewati rute-rute tersebut.
The survey is conducted during both peak and offpeak hours to accommodate the need for finding out the time it takes to travel when passing those routes.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sama halnya dengan pemilihan waktu, survey dilakukan pada hari-hari sibuk dan hari-hari tidak sibuk (kosong). Umumnya hari libur yaitu Sabtu dan Minggu digunakan untuk mewakili hari-hari tidak sibuk.
Part of time selection, the survey is also conducted during weekdays and weekends representing peak and off-peak days.
Survey waktu tempuh dilakukan 2 (dua) kali setahun dengan populasi pencapaian 100%.
Survey on travel speed is conducted twice a year with a population achieving 100%.
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol Tahun 2008 dan 2009 Accomplishment of Toll Road Minimum Standard of Service in 2008 and 2009
Kondisi Jalan Tol
Sarana Operasi (%)
Kekesatan Ketidak- Tidak Ada Ruas rataan Lubang Marka Jalan
Penerangan Pagar Rumija Jalan Umum (Ruang Wil. Perkotaan Milik Jalan)
≥ 0,33 µm IRI < 4 m/km 100% Fisik 100% Refleksifitas ≥ 80% No Toll Road Condition
Lampu Fisik & Menyala 100% Fungsi 100%
Skid Section Resistance Roughness Zero Pothole Road Marking
Public Street Lighting in Urban Areas
ROW Fence (Right of Way)
Lights on 100%
Available & Working 100%
≥ 0.33 µm IRI < 4 m/km 100% Available 100%
Reflecitivity ≥ 80%
Operational Facilities (%)
2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009
2008
2009
2008 2009
2008 2009
1
Jagorawi
0.71
0.63
2.76
2.92
100
100
100
100
100
94.3
100
100
100
100
2
Jakarta-Cikampek
0.50
0.46
3.06
3.26
100
100
100
100
100
85
100
66
92.1
100
3
Jakarta-Tangerang
- Jakarta-Tangerang
0.59
0.56
3.11
3.12
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
- Pd. Aren-Ulujami
0.72
0.72
3.08
3.08
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
4
Cawang-Tomang-Cengkareng 0.72
0.58
2.54
3.21
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
5
Purbaleunyi
- Kalihurip-Padalarang
0.62
0.64
3.31
3.92
100
100
100
100
100
>80
100
100
100
100
- Padalarang-Cileunyi
0.63
0.63
3.72
3.43
100
100
100
100
100
>80
100
100
100
100
6
Surabaya-Gempol
0.59
0.58
3.70
3.20
100
100
100
100
100
80
100
100
100
100
7
Semarang
0.46
0.56
3.37
3.18
100
100
100
100
100
95.62
100
100
99.5
100
8
Belmera
0.67
0.63
2.94
3.04
100
100
100
100
100
100
100
100
95
100
9
Palikanci
0.50
0.59
2.99
3.10
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0.44
0.44
3.74
3.67
100
100
100
100
100
92.4
100
99.95
100
100
10 JORR
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
85
3. Aksesibilitas Indikator dari substansi pelayanan aksesibilitas adalah: - Kecepatan Transaksi Rata-rata Tolok ukur kecepatan transaksi dibagi berdasarkan lingkup sebagai berikut: a. Gerbang tol sistem terbuka : < 8 detik setiap kendaraan; b. Gerbang tol sistem tertutup Gardu masuk : < 7 detik setiap kendaraan; Gardu keluar : < 11 detik setiap kendaraan - Jumlah Gardu Tol Tolok ukur jumlah gardu (kapasitas gardu) dibagi berdasarkan lingkup sebagai berikut: a. Kapasitas sistem terbuka : > 450 kendaraan per jam per gardu; b. Kapasitas sistem tertutup : Gardu masuk : > 500 kendaraan per jam; Gardu keluar : > 300 kendaraan per jam Pengukuran kecepatan transaksi rata-rata dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan populasi pencapaian: • 100% petugas pengumpul jalan tol pada shift operasi di masing-masing gerbang tol, untuk gerbang tol dengan jumalh gardu tol < 5 gardu tol; • 80% petugas pengumpul tol pada shift operasi di masing-masing gerbang tol, untuk gerbang tol dengan jumlah gardu tol > 5 gardu tol. Pengukuran kapasitas gardu rata-rata dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali, berdasarkan data hasil pengukuran kecepatan transaksi.
86
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
3. Accessibility
-
-
The service of accessibility is indicated by the following measurements: Average transaction speed The measurement for transaction speed is divided into the scopes as follows: a. Toll gates with open system : ≤ 8 seconds per vehicle; b. Toll gates with close system Entrance booths : ≤ 7 seconds per vehicle; Exit booths : ≤ 11 seconds per vehicle Number of toll booths The measurement for the number of booths (booth capacity) is divided into the scopes as follows: a. Capacity for open system : ≥ 450 vehicles per hour per booth; b. Capacity for close system : Entrance booths : ≥ 500 vehicles per hour; Exit booths : ≥ 300 vehicles per hour The measurement of average transaction time is carried out every three months with the achievement of population as follows: • 100% toll collectors during operational shift at each toll gate, for toll gates with ≤ 5 toll booths; • 80% toll collectors during operational shift at each toll gate, for toll gates with > 5 toll booths. The measurement of average booth capacity is carried out monthly, based on the results of transaction speed measurement.
4. Mobility
4. Mobilitas Indikator dari susbtansi pelayanan mobilitas adalah kecepatan penanganan hambatan lalu lintas yang mencakupi:
The indicator of mobility is response time in handling traffic problems and it covers the following measurements:
- Wilayah pengamatan observasi patroli dengan tolok ukur 30 menit per siklus (satu siklus adalah satu kali putaran pengamatan yang dilakukan oleh petugas patroli/kendaraan patroli untuk ke posisi semula);
- Patrol observation area is covered in 30 minutes per cycle (a cycle is a round trip observation carried out by patrol officers/vehicles to get to the starting point);
- Response time dengan tolok ukur ≤ 30 menit (waktu yang dihitung mulai dari informasi diterima oleh petugas komunikasi/sentral komunikasi sampai dengan petugas patrol tiba di lokasi/tempat kejadian); - Penanganan akibat kendaraan mogok dengan tolok ukur: melakukan penderekan ke pintu gerbang tol terdekat/bengkel terdekat dengan menggunakan derek resmi (gratis);
- Response time is < 30 minutes starting from the time the information is received by officers at traffic information center until patrol officer arrives on location); - Broken down vehicles are towed to the nearest toll gate/repair shop using official tow trucks (free of charge); - Towing patrol has the standard of 30 minutes per observation cycle.
- Patroli kendaraan Derek dengan tolok ukur: 30 menit per siklus pengamatan.
Measurements are carried out monthly based on the data of information and communication officer reports, with the population achieving:
Pengukuran dilakukan setiap bulan berdasarkan data-data laporan dari petugas komunikasi, dengan populasi pencapaian:
• 80% of patrol vehicles, when the number of patrol vehicles is ≥ 5 vehicles;
• 80% kendaraan patrol, untuk jumlah kendaraan patrol > 5 kendaraan; • 100% kendaraan patrol; untuk kendaraan patrol < 5 kendaraan.
• 100% of patrol vehicles, when the number of patrol vehicles is < 5 vehicles.
jumlah
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
87
5. Safety
5. Keselamatan Indikator dari substansi pelayanan keselamatan adalah sarana pengatur lalu lintas yang terdiri dari:
Safety is indicated by traffic facility, consisting of the following measurements:
- Perambuan: jumlah 100%;
- Traffic signs: available 100%;
- Marka jalan: jumlah 100% dan reflektivitas ≥ 80%;
- Road markings: available 100% and reflectivity ≥ 80%;
- Guide post/reflector: reflektivitas ≥ 80%
- Guide post/reflector: reflectivity ≥ 80%
jumlah
100%
dan
100%
and
- Patok KM setiap 1 kilometer: jumlah 100%
- KM sign every 1 kilometer: available 100%
- Penerangan Jalan Umum (PJU) perkotaan: lampu menyala 100%;
- Public street lighting in urban areas: lights on 100%;
wilayah
- Pagar ruang milik jalan: keberadaan 100%;
- Right of way fence: available 100%;
- Penanganan kecelakaan yang terdiri dari:
- Accident handling, consisting of:
1. Korban kecelakaan: dievaluasi gratis ke rumah sakit rujukan;
1. Casualties: evacuated at no charge to the referred hospital;
2. Kendaraan kecelakaan: melakukan penderekan gratis sampai ke pool derek (masih di dalam jalan tol).
2. Vehicles: free towing to towing pool (located on toll road).
- Pengamanan dan penegakan hukum, dengan tolok ukur: keberadaan Polisi Patroli Jalan Raya (PJR) yang siap panggil 24 jam.
88
available
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
- Safety and law enforcement: highway patrol officer available and ready 24 hours a day.
6.
Unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan Indikator dari substansi pertolongan/penyelamatan pelayanan adalah:
pelayanan unit dan bantuan
- Ambulans, dengan tolok ukur: 1 unit per 25 km atau minimum 1 unit (dilengkapi standar P3K dan Paramedis); - Kendaraan Derek, dengan cakupan ruas jalan tol sebagai berikut: a. LHR > 100.000 kendaraan/hari: 1 unit per 5 km atau minimum 1 unit; b. LHR ≤ 100.000 kendaraan/hari: 1 unit per 10 km atau minimum 1 unit; - Polisi Patroli Jalan Raya (PJR), dengan cakupan ruas jalan tol sebagai berikut: 1. LHR > 100.000 kendaraan/hari: 1 unit per 15 km atau minimum 1 unit; 2. LHR ≤ 100.000 kendaraan/hari: 1 unit per 20 km atau minimum 1 unit. - Patroli Jalan Tol (Operator): 1 unit per 15 km atau minimum 2 unit;
6. Rescue units Rescue service is indicated by the following measurements: - Ambulance: 1 unit in every 25 km or at least 1 unit (equipped with first aid kits and paramedic); - Towing vehicle, with the standards as follows: a. Average daily traffic > 100,000 vehicles/day: 1 unit per 5 km or at least 1 unit; b. Average daily traffic ≤ 100,000 vehicles/day: 1 unit per 10 km or at least 1 unit; - Highway patrol, with the standards as follows: 1. Average daily traffic > 100,000 vehicles/day: 1 unit per 15 km or at least 1 unit; 2. Average daily traffic ≤ 100,000 vehicles/day: 1 unit per 20 km or at least 1 unit. - Toll road patrol (officer): 1 unit per 15 km or at least 2 units; - Rescue vehicle: 1 unit per toll road section (equipped with rescue tools); - Information system: at every entrance gate.
- Kendaraan Rescue: 1 unit per ruas jalan tol (dilengkapi dengan peralatan penyelamatan); - Sistem informasi: setiap gerbang masuk.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
89
90
Terhadap jalan tol yang sudah beroperasi, khusus untuk pemenuhan SPM ketidakrataan diberikan tenggang waktu 5 (lima) tahun dan pemenuhan indikator pagar ruang milik jalan (rumija) diberikan tenggang waktu paling lama 3 (tiga) tahun yang dilaksanakan secara bertahap.
Toll roads that are already in operation have maximum of five (5) years to fulfill MSS on roughness and maximum of three (3) years on right of way (ROW) fence, which should be implemented gradually.
Pengawasan dan evaluasi SPM dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut, BPJT mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol No.: 03/KPTS/BPJT/2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Pedoman Pemantauan dan Penilaian Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol, yang mengatur tentang pedoman pengukuran pemenuhan SPM, bentuk laporan pemenuhan SPM dan penyampaian laporan oleh Badan Usaha Jalan Tol dilakukan 2 (dua) kali setahun dan harus disampaikan paling lambat setiap tanggal 10 pada bulan Pebruari dan Agustus.
The toll road regulatory board (BPJT) as the toll road authority conducts the control and evaluation of MSS. Further to the Regulation of the Minister of Public Works, BPJT issued a Decision of Head of Toll Road Regulatory Board No.: 03/KPTS/ BPJT/2006 dated 23 May 2006 regarding Guidance for Controlling and Assessing the Fulfillment of Toll Road Minimum Service Standard, which regulates the guidance for MMS fulfillment measurement, MMS fulfillment reporting submitted by toll road entity twice a year not later than 10 February and 10 August.
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Untuk itu Perseroan melakukan survei sejak tanggal 15 Oktober 2008 hingga 12 Januari 2009. Survei tersebut melibatkan 1.404 responden pengguna jalan tol Jakarta, Bogor, Tangerang, Ciawi (Jagorawi), Cikampek, Sedyatmo, Tangerang, Cawang, Purbaleunyi dan Gempol, banyak pengguna jalan yang masih belum puas dengan fasilitas maupun layanan jalan tol.
To show its commitment to improving its service to toll road users, the Company conducted a survey since 15 October 2008 until 12 January 2009. Involving 1,404 respondents who are users of toll road sections of Jakarta, Bogor, Tangerang, Ciawi (Jagorawi), Cikampek, Sedyatmo, Tangerang, Cawang, Purbaleunyi and Gempol, the survey found that there were still toll road users not satisfied with toll road facilities and services.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Beberapa hal penting untuk dibenahi, dalam pandangan pengguna tol, adalah penertiban truk yang berjalan lambat, panjangnya antrean di pintu masuk atau keluar tol, kualitas permukaan jalan tol yang tidak rata, kecepatan layananan di gerbang serta keramahan petugas. Survei tersebut digunakan Perseroan sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan. Peningkatan kualitas layanan yang telah dilakukan, diantaranya pelebaran jalur, pemindahan gerbang dan pemberlakukan e-Toll Card bagi pengguna jalan tol. Tahun 2009, Perseroan melakukan pelebaran lajur di beberapa ruas tol, seperti ruas KamalCengkareng, Sentul Selatan-Bogor, Cikarang Timur-Karawang Timur, Karawang Timur-Dawuan, Semarang Seksi A dan Belmera (Amplas-Tanjung Morawa). Perseroan juga memutuskan untuk memindahkan gerbang tol Pondok Gede Timur ke Cibitung, dan TMII ke Cimanggis serta pembangunan simpang susun di akses Cemara (jalan tol Belmera).
The survey found several important aspects to which the Company needs to pay attention. According to the toll road users, the Company should improve its service in relation to the slow-moving trucks, long queue at entrance and exit gates, toll road surface low quality, and transaction speed at toll gates as well as officers’ hospitality. The Company uses the survey’s results to improve its quality of services. The Company has conducted, among others, toll road widening, gate relocation and e-Toll Card implementation for toll road users’ satisfaction. In 2009, the Company has performed widening on several toll road sections, such as KamalCengkareng, Sentul Selatan-Bogor, Cikarang Timur-Karawang Timur, Karawang Timur-Dawuan, Semarang Section A and Belmera (Amplas-Tanjung Morawa). The Company has also decided to relocate Pondok Gede Timur Toll Gate to Cibitung, and TMII Toll Gate to Cimanggis, as well as construct an interchange at Cemara access (Belmera toll road).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
91
92
Program Peningkatan Layanan Kepada Konsumen Electronic Payment
Customer Service Enhancement Program Electronic Payment
Salah satu langkah maju yang diambil untuk menunjang Perseroan tahun 2009 adalah memasyarakatkan penggunaan electronic toll card atau e-Toll Card yang dapat dipakai untuk membayar tol. Grand launching produk e-Toll Card dilakukan tanggal 30 Januari 2009, setelah dilakukan soft launching 15 Desember 2008. Kartu elektronik tersebut diluncurkan atas hasil kerja sama antara Jasa Marga dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dengan menggunakan kartu tol, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi menjadi lebih cepat, yaitu dari 7 detik secara manual menjadi 4 detik.
One of its efforts to keep moving forward to support its development, in 2009 the Company introduced the use of electronic toll card or e-Toll Card as a means of payment on toll roads. The grand launching of e-Toll Tard was held on 30 January 2009 after the soft launching on 15 December 2008. Jasa Marga successfully launched e-toll card in cooperation with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. With e-Toll Card, transaction time is reduced from previously 7 seconds to 4 seconds.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya kartu tol ini. Bagi pengguna jalan tol, disamping waktu menjadi lebih cepat dalam bertransaksi, mereka merasa lebih nyaman karena tidak harus repot mencari uang recehan untuk membayar tol. Dengan lebih cepatnya waktu membayar tol, otomatis antrean ketika membayar tol juga berkurang.
The presence of e-Toll Card has brought numerous advantages. Toll road users benefit not only from the swift toll transaction, but also from the comfort of not having to provide small change for toll payment. The card also benefits toll collectors as the front liners, since faster toll payment reduces the queuing of vehicles to pay at toll gates.
Untuk mendapatkan e-Toll Card juga tidak lagi sulit. Pengguna jalan tol dapat membelinya di beberapa point of sale, seperti di sejumlah pasar swalayan Indomart, cabang Bank Mandiri dengan nilai nominal hingga mencapai Rp1 juta. Mereka juga dapat melakukan isi ulang (top up) di beberapa tempat yang telah ditentukan atau transaksi online Bank Mandiri. Batas minimal nilai nominal kartu adalah Rp10.000, setelah itu pemilik kartu harus mengisi ulang agar dapat dipergunakan. Tidak ada batas kadaluarsa terhadap kartu tersebut.
Being widely available for purchase, e-Toll Card has now become a familiar means of payment. Customers may get it at several points of sale, such as supermarket, Bank Mandiri Branch with maximum nominal value of Rp 1 million. The card’s minimum balance is Rp 10,000 and to keep using it, cardholders must reload it. To top up, they may go to the decided places or they may choose the Bank Mandiri online transaction.
Tujuan lain dari pengembangan electronic payment bagi Perusahaan adalah mengurangi penyediaan uang kembalian, menambah pilihan metoda transaksi, mengurangi pengelolaan uang tunai, meningkatkan citra perusahaan serta mendapat tambahan pendapatan lain-lain.
Electronic payment is also developed to cater for the need to reduce the provision of small change, add to the selection of means of payment, reduce cash management, enhance the Company’s image as well as contribute to other revenues.
Ketika pertama kali diluncurkan bulan Januari, e-Toll Card hanya dapat dipakai untuk membayar tol untuk ruas tol dalam kota Jakarta, tol Sedyatmo, serta tol Cikupa-Merak. Penggunaan e-Toll Card pun terus diperluas. Bahkan Bank Mandiri telah menyanggupi untuk melayani berapapun kebutuhan e-Toll Card termasuk untuk tol yang baru beroperasi.
When it was first launched in January, e-Toll Card was only applicable for payment on Jakarta Inner Ring Road, Sedyatmo, and Cikupa-Merak Toll Roads. With the commitment of Bank Mandiri to providing for e-Toll Card implementation at large, Jasa Marga will be widely spreading the implementation of e-Toll Card, including for the newly operated toll roads.
Pemberlakuan penggunaan e-Toll Card untuk tol Jakarta-Cikampek masih menunggu pemindahan gerbang tol dari Pondok Gede Timur ke Cibitung. Kondisi serupa juga dialami di tol Jagorawi yang menunggu selesainya pekerjaan pemindahan gerbang tol dari TMII ke Cimanggis.
The implementation of e-Toll Card on Jakarta-Cikampek Toll Road will be carried out after the relocation of Pondok Gede Timur Toll Gate to Cibitung, and it will be the first two-story toll gate in the world. The same condition also applies to Jagorawi Toll Road, waiting for the completion of toll gate relocation from TMII to Cimanggis.
Pada tahap awal, kartu ini hanya digunakan untuk pembayaran tol (single purpose) dan kemudian akan dikembangkan menjadi alat untuk membayar di SPBU, parkir di rest area, dan lain-lain (multi purpose).
At its early stage, the card is single purposely used for toll payment only and it was then developed into multi purpose use as a means of payment at gas stations, for parking at rest areas, etc.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
93
Hingga akhir tahun lalu, sekitar 3% dari seluruh transaksi pembayaran tol dilakukan melalui e-Toll Card. Untuk ke depannya Perseroan mengharapkan sekitar 40% dari total transaksi akan menggunakan e-Toll Card.
At the end of 2009, e-Toll Card transaction has reached approximately 3% of the total toll transaction. In the future, the Company is targeting e-Toll Card transaction to reach around 40% of the total transaction.
Karena itu, Perseroan akan terus melakukan sosialisasi. Rencananya, kartu ini dapat dipergunakan diseluruh jalan tol Jasa Marga, sehingga bagi pemilik e-Toll Card dapat menggunakan kartu tersebut untuk bertransaksi di semua ruas tol Jasa Marga dan juga operator lainnya yang tergabung dalam kerjasama penerapan e-Toll Card ini.
Therefore, the Company will keep promoting the card that will be implemented gradually on all Jasa Marga toll roads, so that e-Toll Card users are able to use the card on all toll roads operated by Jasa Marga as well as other operators that cooperate in e-Toll Card implementation.
Closed Circuit Television
94
Closed Circuit Television
Jasa Marga hingga akhir 2009 telah memasang 144 kamera pemantau atau CCTV di sejumlah tempat, khusus di tempat-tempat titik rawan macet agar masyarakat dapat mengantisipasi kemana jalur yang bisa dilalui. Kehadiran CCTV dapat memberikan informasi secara real time kepada pengguna kendaraan mengenai kondisi jalan tol, sehingga pengendara dapat mencari alternatif lain.
By the end of 2009, Jasa Marga has installed 144 surveillance cameras or CCTV on certain locations, particularly at potential congestion points so that people are able to anticipate the situation and find other alternatives since the CCTV enables the provision of real time information on toll road condition to toll road users.
Bagi pengendara yang ingin mengetahui kondisi jalan, dapat menghubungi pusat informasi (information center) Jasa Marga untuk mengetahui lokasi-lokasi yang tengah dilanda kemacetan.
Travelers who would like to find out toll road condition may contact Jasa Marga traffic information center to get information on congested locations.
Tujuan lain dari penempatan CCTV ini adalah untuk mempercepat Informasi kondisi lalu lintas di jalan tol secara real time; mempercepat penanganan gangguan lalu lintas, sehingga dapat mengurangi panjang kemacetan; mengurangi frekuensi observasi patroli; menambah Pelayanan Informasi kondisi ruas jalan; serta meningkatkan citra Perusahaan.
The purpose of installing CCTV are also to provide information on toll road condition swiftly and to speed up response time in handling traffic problems, so that congestion and patrol frequency are reduced while toll road information service is improved, resulting in the enhanced image of the Company.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
All installed CCTV on Jasa Marga’s toll roads are entirely integrated with and connected to each other, including
Closed Circuit Television (CCTV)
Sistem CCTV yang dipasang di ruas jalan tol yang dikelola, diintegrasikan seluruhnya dengan yang sudah terpasang di ruas jalan tol yang lain, dengan menggunakan IP camera (internet protocol camera) dan wireless LAN (local area network). Di samping itu, seluruh jaringan CCTV yang sudah terpasang diintegrasikan sehingga saling terkoneksi.
with those on toll roads operated by other investors, using IP camera (internet protocol camera) and wireless LAN (local area network).
Pusat Layanan Informasi dan Perlindungan Konsumen
Information Center and Customer Protection
Langkah-langkah strategis lain yang dilakukan Perseroan untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan masyarakat adalah dengan cara mendirikan pusat layanan terpadu atau lebih dikenal dengan Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) dengan menghubungi 021-8088 0123. Dengan pendirian JMTIC, diharapkan terjadinya peningkatan kepuasan pelanggan melalui pelayanan terpadu yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan sekaligus menciptakan peningkatan image Perusahaan serta mempermudah Perusahaan untuk mendeteksi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan operasional jalan tol. Fungsi utama JMTIC adalah sebagai berikut: • Menyediakan pusat layanan informasi kondisi lalu lintas dan pengaduan yang dapat diakses dengan mudah. • Memudahkan pelanggan menyampaikan berbagai keluhan dan informasi lainnya yang perlu mendapat tanggapan yang cepat dari Perusahaan untuk memuaskan pelanggan. • Memudahkan pelanggan menyampaikan kebutuhan, keinginan dan harapannya atas jasa yang diberikan oleh Perusahaan sebagai masukan dalam pengembangan di masa mendatang.
As one of its efforts to increase the satisfaction of the customers as well as people in general, the Company has established an integrated information center known as Jasa Marga Traffic Information Centre (JMTIC) available at 021-8088 0123. The establishment of JMTIC is expected to improve the service to the customers by providing an integrated service reachable by all parts of community. JMTIC is also expected to boost the Company’s image as well as facilitating the Company in detecting problems related to toll road operation that might appear and that people might experience. JMTIC serves as the following main functions: • Providing accessible information center on traffic condition and for making complaints. • Facilitating customers in making complaints along with other information that needs prompt response from the Company for the sake of customers’ satisfaction. • Facilitating customers in extending what their needs, expectations and hopes over the service given by the Company as inputs for future development.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
95
96
Dengan berdirinya JMTIC ini, diharapkan akan tercapai keinginan untuk menjadi perusahaan yang unggul dan terpercaya melalui terciptanya kepuasan pelanggan atas jasa dan produk Jasa Marga. Secara bertahap JMTIC diharapkan dapat melayani seluruh stakeholders, antara lain masyarakat, pelanggan, mitra usaha, dan keperluan internal (pekerja, unit-unit operasi, dan lainlain). Jenis layanan juga dapat dikembangkan lebih lanjut secara bertahap meliputi layanan informasi, dan layanan-layanan lain yang menggunakan multimedia, sehingga bisa menjadi sarana layanan yang terpadu dan komprehensif dengan dukungan teknologi informasi dan telekomunikasi. Saat ini informasi lalu lintas dapat diakses melalui http://www.jasamargalive. com dan http://m.jasamargalive.com untuk telepon seluler
The establishment of JMTIC is expected to fulfill Jasa Marga’s goal of becoming a reliable and trusted company through the achievement of customers’ satisfaction on the Company’s services. JMTIC is expected to serve all stakeholders, such as people, customers, business partners, along with internal needs (employees, operational units, etc). Gradually, the types of service will be further developed into information service as well as other services by making use of multimedia, so that it becomes an integrated and comprehensive facility supported by telecommunication and information technology. Information on traffic condition is now available at http://www.jasamargalive.com and http://m. jasamargalive.com for cellular phones.
Keselamatan Berkendaraan
Safety Driving
Perseroan secara terus-menerus melakukan kampanye untuk berkendaraan dengan selamat untuk menghindari kecelakaan. Data Perseroan menunjukkan kecelakaan yang paling banyak terjadi di jalan tol adalah di jalan tol Jakarta-Cikampek dan kedua di jalan tol Jagorawi. Dari jumlah kecelakaan yang terjadi, faktor pengemudi masih menjadi penyebab utama kecelakaan yang terjadi di jalan tol. Faktor kedua yang menjadi penyebab kecelakaan adalah pecah ban. Diharapkan kedepan kecelakaan dapat diminimalisasi dengan gencarnya publikasi dan sosialisasi keselamatan dalam berkendaraan yang dilakukan oleh Jasa Marga maupun instansi lain.
The Company constantly and actively promotes safety-driving campaign to avoid traffic accidents. The Company’s data indicate that most accidents happen on Jakarta-Cikampek Toll Road, followed by those on Jagorawi Toll Road in the second place. Of all the accidents taking place on toll roads, the number one cause factor is still driver’s condition, while the second factor of cause of accident is blown tire. In the future, ceaseless safety driving socialization and publication carried out by the Company along with other institutions is expected to minimize the number of accidents.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
97
L aporan Tata K elola P erusahaan Corporate G overnance R eport s
98
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
99
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Report
Tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) berfungsi sebagai pedoman agar segenap keputusan yang diambil oleh Perseroan dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi, patuh terhadap peraturan perundang undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders). GCG juga merupakan salah satu faktor penting pembentukan perusahaan modern dan profesional agar dapat memenangkan persaingan bisnis.
Good Corporate Governance (GCG) functions as guideline so that all decisions undertaken by the Company are based on high moral standard, complied with the prevailing regulations and with an awareness of social responsibilities toward the interest of all stakeholders. GCG is also one of important factors required in the development of a modern and professional company in winning business competition.
Penerapan GCG yang dilakukan Perseroan dilaksanakan secara konsisten dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance, maka peningkatan nilai perusahaan lebih efektif dan dengan risiko-risiko yang terukur dan terkendali. Sasaran yang ingin dicapai Perseroan dalam pelaksanaan GCG adalah:
The implementation of GCG by the Company is carried out consistently as an effort to optimize corporate values. By implementing Good Corporate Governance principles, the efforts to boost the Company’s value will be more effective and risks are measurable and controlled. The goals in implementing GCG principles are as follows:
• •
•
100
Pengelolaan perusahaan yang dijalankan secara profesional dan mandiri; Pengambilan keputusan yang dilaksanakan melalui mekanisme yang terstruktur dan terkendali dengan melibatkan seluruh Organ Perseroan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi serta kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku dan berkaitan dengan lingkup usaha Jasa Marga; Meningkatnya rasa kepercayaan stakeholders kepada manajemen, bahwa pengurusan dan pengawasan Jasa Marga dijalankan dengan prinsip-prinsip GCG; Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
• •
•
Company management is carried out professionally and independently; Decision making process is carried out through structured and controlled mechanism, which involves all organs of the Company, based on high moral values as well as compliance toward prevailing laws and regulations related with business scope of Jasa Marga; Increase in the trust of stakeholders to the management, that the management and the supervision of Jasa Marga is carried out based on GCG principles;
•
•
•
•
•
Perseroan mampu mengungkapkan informasi secara jelas, akurat, menyeluruh, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, dan dapat diakses oleh seluruh stakeholders sesuai dengan haknya; Memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan berdasarkan ukuran atau target yang telah disepakati sebelumnya; Dalam menjalankan usahanya, Perseroan berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian dan memperhatikan ketentuan atau peraturan yang berlaku. Mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari kepentingan atau tekanan pihak manapun; Mampu memenuhi seluruh kepentingan stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
Dengan diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara konsisten, dalam setiap langkahlangkah strategis perusahaan membawa manfaat bagi Perseroan. Manfaat yang diperoleh antara lain: •
•
•
Semua langkah strategis Perseroan memperoleh persetujuan dan komitmen dari seluruh jajaran Perseroan, sehingga pencapaian sasaran menjadi lebih mudah; Good Corporate Governance menumbuhkan trust diantara seluruh insan Perseroan sehingga tercipta suatu budaya perusahaan yang positif; Terlindunginya Perseroan dari intervensi politik dan tuntutan hukum.
•
•
•
•
•
The Company is capable of disclosing information, clearly, accurately, comprehensively, in-time and in accordance with applicable regulations, and accessible by all stakeholders in line with their rights; The Company applies performance measurement on all levels of management based on previously measured or agreed target; In carrying out its business, the Company holds prudential principles and takes into account prevailing laws or regulations. The Company has the capability to make objective decisions and free from interests or pressures from external parties; The Company manages to meet all stakeholders interests based on equality and fairness principles.
The implementation of the Good Corporate Governance principles consistently in every strategic step undertaken by the Company will bring the following benefits to the Company: •
•
•
All strategic steps of the Company requires approval as well as commitment of all levels of the Company management, therefore the target is easier to be attained; Good Corporate Governance helps to build trust among all employees of the Company therefore nurtures positive corporate culture; Protects the Company from political intervention and lawsuits.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE
Berdasarkan urutan hirarki, organ-organ perusahaan Jasa Marga sebagai bentuk implementasi pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on hierarchies, the organs of the Company at Jasa Marga as an implementation of corporate governance are as follows:
1.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1.
General Meeting of Shareholders
2.
Komisaris
2.
Board of Commissioners
3.
Direksi
3.
Board of Directors
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
101
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS mempunyai kekuasaan tertinggi dalam struktur kepengurusan Perusahaan. RUPS memiliki segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris seperti melakukan pengambilan keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar Perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran Perseroan. Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasi oleh Undang Undang Perseroan Terbatas dan/ atau Anggaran Dasar Perusahaan.
GMS holds the highest authority in the organizational structure of the Company. GMS has all the power that is not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners, such as resolving to change the Company’s Articles of Association, merger and acquisitions, bankruptcy, and dissolution of the Company. Such powers are essentially limited only by the Laws on Limited Liability Company and the Articles of Association of the Company.
RUPS yang telah dilaksanakan Jasa Marga sepanjang tahun 2009 adalah:
The GMS that were convened in 2009 are as follows:
1.
102
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang diadakan tanggal 25 Maret 2009 dengan tiga agenda utama: Transaksi Material, Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN bagi Perseroan dan Pengukuhan Buyback yang dilakukan oleh Perseroan. RUPSLB tersebut dihadiri oleh 5.299.703.900 Saham atau 78,22% dari jumlah Saham yang berhak memberikan suaranya. Hasil Keputusan RUPSLB tersebut adalah:
1.
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) was held on 25 March 2009, with three main agenda: Material Transactions, the Implementation of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2008 concerning Guidelines of Goods and Services Procurement for State-Owned Enterprises (SOEs) in the Company and the Endorsement of Buyback undertaken by the Company. The EGMS was attended by shareholders who own 5,299,703,900 shares or 78.22% of the number of Shareholders who have the right to give votes. The decisions of the EGMS are as follows:
Agenda Pertama: Transaksi Material
First Agenda: Material Transaction
1) Menyetujui peningkatan penyertaan kepemilikan saham dan peningkatan tambahan modal Perseroan pada PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), perusahaan pemegang konsesi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II), ruas CengkarengKunciran; 2) Menyetujui peningkatan penyetaan kepemilikan saham dan peningkatan tambahan modal Perseoran pada PT Marga Trans Nusantara (MTN), perusahaan pemegang konsesi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II), ruas Kunciran-Serpong; 3) Menyetujui peningkatan penyertaan kepemilikan saham dan peningkatan tambahan modal Perseroan pada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), perusahaan pemegang konsesi Jalan Tol ruas SurabayaMojokerto; 4) Menyetujui penyertaan saham, peningkatan tambahan modal dan pengambilan hak opsi sebagai pemegang saham mayoritas pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), perusahaan pemegang konsesi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR W1), ruas Kebon JerukPenjaringan;
1) Approve an increase of equity and additional capital of the Company in PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), which holds concession of Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) Toll Road, section Cengkareng-Kunciran;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
2) Approve an increase of equity and additional capital of the Company in PT Marga Trans Nusantara (MTN), which holds concession of Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) Toll Road, section Kunciran-Serpong; 3) Approve an increase of equity and additional capital of the Company on PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), which holds concession of Surabaya-Mojokerto Toll Road; 4) Approve the equity participation, an increase of capital and exercising the option right as majority shareholder in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), a company that holds concession of Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR W1) Toll Road, section Kebon Jeruk-Penjaringan;
5) Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindangan yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana transaksi termaksud.
5) Approve the grant of power and authority to the Board of Directors to undertake necessary actions to carry out the above-mentioned transactions.
Agenda Kedua: Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN bagi Perseroan
Second Agenda: Guidelines of the Implementation of Goods and Services Procurement for State-Owned Enterprises in the Company
1) Menyetujui pengukuhan pemberlakukan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN bagi Perseroan. Agenda Ketiga: Pembelian Perseroan (Buy Back)
Kembali
1)
Saham
Third Agenda: Buyback Shares of the Company
1) Mengukuhkan tindakan Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (buyback) yang telah dilaksanakan sesuai Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3, untuk periode mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009, dengan jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak 24.523.500 (dua puluh empat juta lima ratus dua puluh tiga ribu lima ratus) lembar saham dengan nilai sebesar Rp21.837.595.326,00 (dua puluh satu miliar delapan ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus Sembilan puluh lima ribu tiga ratus dua puluh enam rupiah). 2.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 dan dihadiri oleh 5.176.888.500 Saham atau 76,41% dari jumlah Saham yang berhak memberikan suara, dengan hasil keputusan sebagai berikut: Agenda Pertama: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan Laporan PKBL a. Menyetujui dan mengesahkan: • Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2008, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2008; • Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana dinyatakan dalam laporan No. 021/LA-JM/III/09 tanggal 13 Maret 2009;
Endorse the implementation of the Regulation of the State Minister for StateOwned Enterprises No. PER-05/MBU/2008 on Guidelines of the Implementation of Goods and Services Procurement for SOE in the Company.
1)
2.
Reassert the Company’s action to buy back share, which has been undertaken in line with the regulation of Bapepam-LK No. XI.B.3, for the period of between 13 October 2008 until 12 January 2009, with the number of shares that have been bought back amounting to 24,523,500 (twenty four million five hundred twenty three five hundred) shares valued at Rp21,837,595,326 (twenty one billion eight hundred thirty seven million five hundred ninety five thousand three hundred twenty six).
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was convened on 28 May 2009 and attended by shareholders representing 5,176,888,500 shares or 76.41% of total shareholders who have the right to give votes. The results of the AGMS are as follows: First Agenda: Annual Report, Financial Report and Partnership & Community Development Programs Report. a. Approve and ratify: • The Financial Report for the Financial Year 2008, including Report of Supervision Task of the Board of Commissioners for the Year 2008; • The Financial Report of the Company and its Subsidiaries for the year ended 31 December 2008, which has been audited by Public Accountant Firm HLB Hadori & Rekan, with unqualified opinion as stated in the report No. 021/LA-JM/III/09 dated March 13, 2009;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
103
104
• Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2008 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana dinyatakan dalam laporan No. 021/LA-JM/III/09 tanggal 13 Maret 2009.
• Financial Report on the Implementation on Partnership and Community Development Program, PKBL, for the period of 2008 and has been audited by public accountant firm HLB Hadori & Rekan, with unqualified opinion as stated in the report No. 021/LAJM/III/09 dated 13 March 2009.
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (Voledig aquit et de charge) kepada setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan dan dalam Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2008.
b. Giving full discharge of responsibilities (Voledig aquit et de charge) to each member of the Board of Directors and Board of Commissioner for the management and supervision actions they have carried out during the Fiscal Year ended 31 December 2008 provided that those actions are presented in the Financial Report of the Company and Subsidiaries and in the Financial Report of Partnership & Community Development Program for Fiscal Year 2008.
Agenda Kedua: Penggunaan Laba Bersih
Second Agenda: Distribution of Net Profit
Menyetujui penggunaan laba Perseroan untuk Tahun Buku 2008 sebesar Rp707.797.979.000 ditetapkan penggunaannya sebagai berikut: 1. Sebesar 50% dari laba bersih Tahun Buku 2008 atau Rp353.898.989.500 ditetapkan sebagai dividen tunai untuk Tahun Buku 2008. Selanjutnya member kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tatacara pembayaran dividen tunai termaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Sebesar 1% dari laba bersih Tahun Buku 2008 atau Rp7.077.979.790 dialokasikan untuk Program Kemitraan; 3. Sebesar 1% dari laba bersih Tahun Buku 2008 atau sebesar Rp7.077.979.790 dialokasikan untuk program Bina Lingkungan; 4. Sisanya sebesar Rp339.743.029.920 ditetapkan sebagai Dana cadangan, dimana sebesar Rp 25 miliar ditetapkan sebagai Cadangan Wajib sesuai ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan.
Approve the distribution of the Company’s Net Profit for Fiscal Year 2008 amounting to Rp707,797,979,000 as follows: 1. An amount of 50% of net profit for the Fiscal Year 2008 or Rp353,898,989,500 is distributed as cash dividend for the Fiscal Year 2008. The Directors are granted power and authority to arrange the procedures of payment of the said cash dividend in accordance with prevailing rules and regulations;
Agenda Ketiga: Penunjukan Kantor Akuntan Publik 1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (dahulu HLB Hadori & Rekan) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseoran dan Anak Perusahaan untuk Tahun Buku 2009;
Third Agenda: Appointment of Public Accountant
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
2. An amount of 1% net profit for the Fiscal Year 2008 or Rp7,077,979,790 is allocated to Partnership Program; 3. An amount of 1% of net profit for the Fiscal Year 2008 or amounting to Rp7,077,979,790 is allocated to Community Development Program; 4. The remaining Rp339,743,029,920 is used for Reserves, in which Rp25 billion is used for Mandatory Reserves as stipulated in the article 70 of Law on Limited Liability Company No. 40 of 2007 and Article 22 of the Company’s Articles of Association.
1. Appoint Public Accountant HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (previously HLB Hadori & Rekan) to audit the Financial Report of the Company and Subsidiaries for Fiscal Year 2009;
2. Menunjuk Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (dahulu HLB Hadori & Rekan) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2009; 3. Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit.
2. Appoint Public Accountant HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (previously HLB Hadori & Rekan) to audit Financial Report of Partnership & Community Development Program for Fiscal Year 2009;
Agenda Keempat: Remunerasi dan Tantiem Untuk Komisaris dan Direksi 1. Menetapkan gaji Direktur Utama sebesar Rp72.000.000 (tujuh puluh dua juta rupiah) net per bulan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prosentase gaji untuk Direktur, Komisaris Utama dan Anggota Dewan Komisaris masing-masing sebesar 90%, 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama;
Fourth Agenda: Remuneration and Tantiem for Commissioners and Directors 1. Approve the net salary of the President Director in the amount of Rp72,000,000 (seventy two million rupiah) per month under the following conditions: a. Composition of net salary of Director, Chief Commissioner and member of Commissioners is 90%, 40% and 36% of the salary of President Director respectively; b. Approve the salary of Directors and Board of Commissioners for Fiscal Year 2009.
b. Penetapan gaji Direksi dan Dewan Komisaris berlaku selama tahun buku 2009. 2. Menetapkan besarnya tantiem Direksi dan Komisaris untuk tahun buku 2008 adalah sebagaimana yang telah dianggarkan dalam RKAP 2008 dimana pajak penghasilan (PPh) ditanggung oleh penerima. Bentuk tunjangan dan fasilitas, serta komponen lain yang telah termasuk didalam komponen penghasilan (selain gaji sebagaimana disebutkan diatas) mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN RI No. PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, dan sebagaimana ditetapkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
3. Grant power to the Board of Commissioners to decide other requirements along with the amount of audit fee by considering the fairness and scope of audit work.
2.
Approve the tantiem for Directors and Commissioners for Fiscal Year 2008 as budgeted in the Company’s Budget & Work Plan 2008 under which income tax is paid by the income earner. The form of allowance, facility, and other components included in the component of income (other than salary as stated above) refers to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-02/MBU/2009 on Salary Determination Guidance for Directors, Board of Commissioners and the State-Owned Enterprises Supervisory Board and as regulated by the Shareholder of Series A Dwiwarna Share.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
105
Komisaris
The Board of Commissioners
Dasar hukum Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Legal Basis for Implementation of Board of Commissioners Responsibilities
a.
Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Perseroan Tertutup menjadi Perusahaan Perseroan Terbuka dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasa Marga (Persero) pada tanggal 12 September 2007 dan pada saat yang bersamaan ditetapkan adanya penambahan satu orang anggota Komisaris, sehingga jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi 6 orang Komisaris, yang terdiri dari seorang anggota Komisaris sebagai Komisaris Utama dan 3 orang sebagai anggota Komisaris dan 2 orang sebagai anggota Komisaris Independen.
b. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selain mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan (PERSERO) PT Jasa Marga (Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH.) Nomor: 1 tanggal 01 Maret 1978, yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte Notaris Nyonya Purbaningsih Adi Warsito, SH. Nomor: 27 tanggal 12 September 2007, yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor: W 7-10487 HT.01.04-TH 2007 tentang Persetujuan Akte Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Persero PT Jasa Marga, juga mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu antara lain:
106
a.
The change of status of the Company from a close Company to a Public Company was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders (AGMS) of PT Jasa Marga (Persero) on 12 September 2007 and at the same time it was decided to add one more commissioner member, therefore the number of commissioners increased to 6, comprising of 1 Chairman, 3 members of Commissioner and 2 members of Independent Commissioner.
b. The implementation of duties of Board of Commissioners, apart from referring to the Articles of the Association of the Company (PERSERO) PT Jasa Marga (Notary Act Kartini Mulyadi, SH.) No: 1 dated 01 March 1978, which has been amended several times, with the last amendment done by Notary Ny. Purbaningsih Adi Warsito, SH. Number 27 dated 12 September 2007, and has been ratified by the Minister for Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No: W 7-10487 HT.01.04-TH 2007 on the Approval of Change of the Articles of the Association of the Limited Liability Company (Persero) PT Jasa Marga, also referred to the prevailing laws and regulations, including:
(1) Undang Undang Nomor: 40 Tahun 2007 tangal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
(1)
Law Number: 40 Year 2007 dated August 16, 2007 on Limited Liability Company.
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan. (3) Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 01 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada badan Usaha Milik Negara.
(2)
Government Regulation No. 12 Year 1998 on Persero Companies. Decision of State Minister for State-Owned Enterprise No. KEP-117/M-MBU/2002 dated 01 August 2002 on the Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Companies.
Selain itu, untuk mendukung dan lebih menjamin Dewan Komisaris dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, transparan, akuntabel dan obyektif yang tidak terafiliasi dengan kepentingan Direksi dan Pemegang Saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi azas kesetaraan diantara berbagai kepentingan, serta yang dapat mengabaikan kepentingan Pemegang Saham publik dan Pemegang Saham minoritas atau stakeholders lainnya, maka Komisaris Utama
In addition, in order to support and allow Board of Commissioners to carry out their duties and responsibilities effectively, transparently, accountably and objectively, without conflicting with the interest of Directors and Controlling Shareholders, free from business or other kind of relations, that can influence the fairness principles, as well as taking into account the interest of Public Shareholders and Minority Shareholders or other stakeholders, the Chairman has set tasks for each
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
(3)
members of Commissioners as stated in the Decision Letter of Chairman No.: KEP - OO113/IX/ 2007 on Division of Tasks of Members of Commissioners of PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
telah menetapkan pembagian tugas masingmasing Anggota Komisaris tersebut dalam Surat Keputusan Komisaris Utama Nomor: KEP - OO113/ IX/ 2007 tentang Pembagian Tugas Anggota Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas dan Wewenang Komisaris
Duties and Authorities of Commissioners
1.
Komisaris bertugas: a. Mengawasi segenap kebijakan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi menyangkut rencana pengembangan, rencana kerja, anggaran tahunan, pelaksanaan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggungjawab berdasarkan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS; c. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan bertanggungjawab kepada RUPS; d. Meneliti dan menelaah serta menandatangani laporan tahunan Direksi.
1.
The Board of Commissioners Duties are: a. To conduct supervision over the policies of the Board of Directors and to give advice to the Board of Directors on the Company’s development plan, business plan, annual budget, implementation of Articles of Association and the resolutions of the General Meeting of Shareholders and the prevailing laws and regulations; b. To perform the duties, authority and responsibilities in accordance with the Articles of Association and the resolutions of the GMS; c. To act in the interest of the Company while considering the interests of the shareholders and being responsible to the GMS; d. To examine and review the annual report prepared by the Board of Directors and to sign such annual report.
2.
Para anggota Komisaris, baik secara bersamasama maupun sendiri-sendiri, setiap saat berhak memasuki bangunan atau tempat yang dikuasai oleh Perseroan untuk memeriksa pembukuan, surat berharga, barang demi keperluan verifikasi serta berhak mengetahui segala tindakan Direksi.
2.
Members of the Board of Commissioners, both collectively and individually, at any time shall have the rights to enter the buildings or any other places authorized by the Company and shall be entitled to examine reports, certificates, logistics, to examine and shall have the right to have all information in every action of the Board of Directors.
3.
Jika dipandang perlu Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk hal tertentu dan jangka waktu atas beban Perseroan.
3.
If deemed necessary, in carrying out their duties, the Board of Commissioners may seek professional counsel on certain matters and for a certain period at the Company expense.
4.
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan komite lain sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.
The Board of Commissioners shall be obligated to form an Audit Committee and may form other committees in accordance with the requirements of the Company and the prevailing laws and regulations.
5.
Setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan atas pertanyaan Komisaris atau tenaga yang membantunya.
5.
Every member of the Board of Directors shall be obligated to provide explanation on any matters inquired by the Board of Commissioners or their assistants.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
107
108
6.
Rapat Komisaris setiap saat berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau peraturan perundangundangan yang berlaku, merugikan Perseroan, melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.
6.
At any time, the Board of Commissioners shall be entitled to suspend one or more members of the Board of Directors if they have acted in contravention to this Articles of Association and or the prevailing laws and regulations and or caused a loss to the Company and or neglected their tasks for reasons that are urgent to the Company.
7.
Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan dengan disertai alasannya.
7.
Such suspension shall be notified to the relevant member(s) along with the reason thereof.
8.
Alasan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah angggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, dalam jangka waktu selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara diberi kesempatan untuk membela diri.
8.
Within the period of not later than forty five (45) days after the suspension, the Board of Commissioners shall be obligated to convene the GMS to decide whether the suspended member(s) will be permanently dismissed or reinstated to his/their former position, whereas the suspended member(s) of the Board of Directors shall be given the opportunity to defend themselves.
9.
Komisaris Utama memimpin Rapat tersebut dalam butir (8). Apabila ia tidak hadir, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Komisaris lainnya yang ditunjuk dalam Rapat tersebut. Apabila semua anggota Komisaris tidak hadir, maka Rapat dipimpin oleh pemegang saham yang dipilih oleh mereka yang hadir dalam Rapat tersebut. Pemanggilan Rapat harus dilakukan berdasarkan ketentuan pasal 21 dalam Anggaran Dasar.
9.
The Chairman chairs the Meeting referred to in point 8. In the case of the absence of the Chairman, the Meeting is then chaired by one of the members of the Board of Commissioners appointed by the Meeting and if all members of the Board of Commissioners are absent, the Meeting is then chaired by a shareholder appointed by and among those who are present in the Meeting. The invitation to the Meeting must be in accordance with article 21 of the Articles of Association.
10. Apabila dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara tersebut, komisaris tidak menyelenggarakan RUPS tersebut dalam butir 8 ini maka pemberhentian sementara menjadi batal demi hukum dan anggota Direksi berhak menduduki jabatan yang semula.
10. If the General Meeting of Shareholders mentioned in point 8 is not convened within forty five (45) days following the suspension, such suspension shall be declared null and void and the suspended member(s) of the Board of Directors shall have the right to be reinstated to his/their former position.
11. Jikalau karena sebab apapun juga Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Komisaris, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi kekosongan, harus diselenggarakan RUPS Luar Biasa untuk mengangkat anggota Komisaris baru.
11. If due to any reason whatsoever all positions of the Board of Commissioners are vacant, within the period of not later than thirty (30) days following such vacancy, an Extraordinary General Meeting of Shareholders shall be convened to appoint new members of the Board of Commissioners.
12. Berkaitan dengan tugas dan wewenang Komisaris yang dimaksudkan butir (1) ini, maka Komisaris wajib:
12. In relation to the tasks and authority of the Board of Commissioners as mentioned in point 1, the Board of Commissioners shall be obligated:
a. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan Perseroan, laporan tahunan dan laporan berkala lainnya dari Direksi;
a. To give advice and opinion to the GMS on the development plan of the Company, annual report and other periodic report from the Board of Directors;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
b. To report to the GMS as soon as possible and give advice as to the recovery measures that must be taken, if the Company indicates a decline; c. To give advice and opinion to the General Meeting of Shareholders on every other matter that is considered important to the management of the Company; d. To approve the budget plan of the Company submitted by the Board of Directors in the period of not later than the time the subsequent fiscal year of the Company commences. If work and budget plan has not been approved at the beginning of the fiscal year, then the work and budget plan proposed by the Board of Directors or the latest discussed with the Board of Commissioners shall be considered approved with due observance to the prevailing regulations on the form, content and procedures for preparing work and budget plan of the Company. e. To propose to the General Meeting of Shareholders, acting through the Board of Directors, on the appointment of the public accountant office that will audit the financial report of the Company; f. To perform other supervisions as determined by the General Meeting of Shareholders.
b. Segera memberikan saran langkah perbaikan yang harus ditempuh kepada RUPS apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran; c. Memberikan saran dan pendapat perihal persoalan penting bagi pengelolaan Perseroan kepada RUPS; d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perseroan yang disampaikan Direksi dalam waktu selambat-lambatnya sebelum tahun buku baru dimulai. Apabila Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan belum disahkan, maka Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang diusulkan Direksi atau yang terakhir dibahas dengan Komisaris dianggap telah disahkan sepanjang telah memenuhi aturan yang berlaku.
e. Melalui Direksi, mengusulkan kepada RUPS mengenai penunjukkan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan; f. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama, sehingga bebas bertindak independen semata-mata demi kepentingan perusahaan. Komisaris Independen dibentuk untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, yang mengabaikan kepentingan pemegang saham publik (pemegang saham minoritas) serta stakeholders lainnya. Tugas dan tanggung jawab Komisaris Independen: 1.
2.
Mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik di dalam Perseroan melalui pemberdayaan Dewan Komisaris. Bersikap proaktif dalam mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait dengan: a.
Strategi bisnis yang efektif, termasuk di dalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektivitasnya;
Independent Commissioners The Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners that is not affiliated with any Director, Commissioner and major Shareholder such that the person would be independent solely for the interest of the Company. The Independent Commissioner is appointed to avoid conflict of interests, which compromises the interest of public shareholder minority shareholders) and other stakeholders.
Duties and responsibilities Commissioners:
of
the
Independent
1.
Promote the implementation of the principles of good corporate governance within the Company through the empowerment of the Board of Commissioners.
2.
Take a proactive stance in the responsibilities of the Board of Commissioners to supervise and provide advice to the Board of Directors in connection with: a.
The Company’s business strategy, including the monitoring of its time table, budget and effectiveness;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
109
b. Memastikan bahwa Perseroan mengangkat eksekutif dan manajer-manajer profesional;
b. Ensuring that the Company recruits professional executives and managers;
c.
c.
Memastikan Perseroan memiliki informasi, sistem pengendalian dan sistem audit yang baik;
d. Ensuring that the Company adheres to all prevailing laws, regulations and social norms;
d. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi hukum dan perundangan maupun nilai-nilai yang berlaku;
3.
e.
Memastikan risiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan dikelola dengan baik;
f.
Memastikan diterapkannya prinsip-prinsip dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Tugas Komisaris Independen sebagaimana yang dimaksud pada butir 2.f di atas antara lain: a.
Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perseroan;
3.
e.
Ensuring that risks and potential risks are identified and properly mitigated;
f.
Ensuring that the principles and practices of good corporate governance are applied.
The duties of the Independent Commissioners as stipulated by point 2.f above, includes: a.
Ensures the transparency of the Company’s financial statements;
b. Memperlakukan pemegang saham minoritas dan stakeholder yang lain secara adil;
b. Treats minority shareholders stakeholders fairly;
c.
c.
Mengungkapkan transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil;
d. Kepatuhan Perseroan pada perundangan dan peraturan yang berlaku; e.
and
other
Discloses transactions that contain conflict of interest in a fair and just manner;
d. Ensures the Company’s compliance prevailing laws and regulations; e.
to
Ensures the accountability of the Company;
Menjamin akuntabilitas Perseroan;
Independensi Dewan Komisaris
Independence of the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN No KEP-117/MMBU/2002 dimana jumlah anggota Dewan Komisaris Jasa Marga saat ini pada saat ini adalah 6 orang dimana 2 orang atau 33% merupakan Komisaris Independen dan berasal dari luar BUMN yang bersangkutan.
Members of the Board of Commissioners of Jasa Marga have met the numbers, composition, criteria and independence in line with the Stipulation of the State Enterprise Minister No. KEP-117/M-MBU/2002, under which the number of members of Board of Commissioners of Jasa Marga at present are six people, 2 of them or 33% are independent commissioners and come from outside of the Company.
Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi dari Peraturan Bapepam-LK. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
110
Ensuring that the Company possesses adequate information, control and audit systems;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The Independent Commissioners have met independence criteria set under the Rule of Bapepam-LK. Each member of Commissioners does not have family relationship to second tier, with other members of Board Commissioners and/or members of Board of Directors.
Susunan Anggota Dewan Komisaris
Members of Board of Commissioner
Susunan Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of members of Board of Commissioner of Jasa Marga in 2009 is as follow:
Dewan Komisaris The Board of Commissioners Komisaris Utama Chairman Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner
Gembong Priyono Sumaryanto Widayatin Akhmad Syakhroza Joyo Winoto Mayjen. (Purn). Samsoedin Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Selama tahun 2009 tidak ada perubahan susunan anggota Dewan Komisaris.
Composition of Board of Commissioners of Jasa Marga In 2009, there is no change of the composition of Board of Commissioners members.
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Supervision and Recommendation of Board of Commissioner
Selama tahun 2009 Dewan Komisaris melakukan pengawasan, masukan, evaluasi serta rekomendasi terhadap pengelolaan perusahaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing Komisaris, yaitu bidang: investasi, pembiayaan, teknis jalan, pelayanan lalu lintas, organisasi & SDM serta koordinasi.
In 2009, Board of Commissioner members have carried out its duties in supervising, evaluating providing inputs and recommendation with regard to management of the company in line with the duties of each commissioner, i.e. on investment, financing, technical aspect of toll road, traffic service, organization & human resources as well as undertaking coordination.
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris antara lain:
Supervision duties undertaken by Board of Commissioner include:
- Program dan realisasi fisik investasi pembangunan jalan tol baru dan pengembangan usaha lain; - Program dan realisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal, teknis jalan dan pelayanan lalu lintas jalan atas jalan-jalan tol Jasa Marga; - Realisasi pencapaian RKAP tahun 2009 Triwulanan dan Tahunan (unaudited); - Program dan realisasi pengembangan organisasi dan SDM; - Laporan khusus seperti:
-
o Hasil kajian konsultan LAPI-ITB tentang kondisi geologi direncana trace (alignment) relokasi ruas tol Porong-Gempol;
-
- - -
Program and physical realization of investment on new toll road development and other businesses development; Program and realization of meeting the Minimum Service Standard, road technical aspects and traffic service on toll roads operated by Jasa Marga. Realization of the Company’s Budget & Work Plan 2009 on quarterly and annual basis (unaudited); Program and realization of organizational and human resources development; Providing special reports, such as; o Results of review undertaken by LAPI-ITB on the geology condition and a plan to relocate Porong-Gempol toll road;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
111
o Penyelesaiann secara hukum KSO bermasalah dengan PT Bangun Cipta Sarana di ruas tol Jakarta-Cikampek;
o Resolution of problem joint operating agreements with PT Bangun Cipta Sarana for Jakarta-Cikampek Toll Road;
o Penyelesaian masalah hukum JORR Seksi S;
o Resolution of legal issues of JORR Section S;
o Laporan akhir program pembelian kembali saham Perusahaan (PKSP);
o Final Report on the buyback shares program;
o Laporan hasil pemeriksaan KAP Hadori dan Rekan atas laporan keuangan tahun buku 2008 dan laporan kinerja manajemen Perseroan tahun 2008 dan kepatuhan terhadap peraturan per Undang Undangan yang berlaku (sebagai bahan RUPS Tahunan Tahun 2008);
o Report on the result of audit undertaken by Public Accountant Hadori & Rekan over financial report for fiscal year 2008 and report on performance of the Company’s management for 2008 and compliance toward prevailing rules and regulations (as materials for Annual Shareholders Meeting for 2008 fiscal year);
o Laporan progres pengembangan teknologi informasi;
o Report on progress of information technology development;
o Tindak lanjut hasil temuan BPK;
o Follow up Findings of BPK;
o Tindak lanjut hasil temuan KAP;
o Follow up findings of Public Account;
o Rencana dan prioritas akuisisi ruas-ruas tol baru.
o Plan and priority in acquiring new toll roads.
Selama tahun 2009 Dewan Komisaris Jasa Marga telah memberikan beberapa rekomendasi antara lain:
In 2009, Board of Commissioner of Jasa Marga has provided a number of recommendations, such as:
o Review Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun Buku 2008-2012; o Penyusunan RKAP tahun 2010; o Kinerja Manajemen Perusahaan triwulanan dan tahunan;
selama
o Penetapan KAP untuk audit tahun Buku 2009; o Penyusunan KPI Korporat untuk tahun buku 2009.
112
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
o Review on Long-Term Plan of the Company for Fiscal Year 2008-2012; o Preparing the Company’s Budget & Work Plan 2010; o Company’s Management quarterly and annual basis;
Performance
on
o Appointment of Public Account for fiscal year 2009; o Determining KPI (Key Performance Indicator) Corporate for fiscal year 2009.
Direksi
The Board of Directors
Direksi menjalankan tugas melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari pemegang saham yang ditetapkan dalam RUPS. Untuk lebih menyelaraskan dengan misi dan visi Perseroan melalui Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal 30 Maret 2009, pembagian tugas dan wewenang masingmasing Direksi diperbaiki sehingga menjadi sebagai berikut:
The Board of Directors undertakes its duties of managing the Company in the interest and goals of the Company, and represent the Company in or out of court in accordance with the mandate of shareholders as stated in the in the resolution of the GMS. In order to synchronize with the mission and vision of the Company, the Board of Directors issued a Decision Letter No. 60/KPTS/2009 dated 30 March 2009 concerning the amended duties and authorities of each Director, as follows:
(1) Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah memimpin dan memastikan:
(1) Duties and authorities of President Director are to lead and ensure:
a. Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan;
a. The achievement of business goals based on the Company’s objectives, vision and mission as well as long-term business plan, and being responsible for the operations of the Company;
b. Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko.
b. The implementation of the management and control of the functions the Corporate Secretary, Internal Control and Risk Management.
(2) Tugas dan wewenang Direktur Pengembangan Usaha adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan Usaha meliputi: a. Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerjasama dengan mitra usaha; b. Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya Perusahaan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerjasama dengan mitra usaha; c. Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan; d. Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain; e. Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi usaha lain. (3) Tugas dan wewenang Direktur Operasi adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perusahaan dalam bidang Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol, meliputi:
(2) Duties and authorities of Business Development Director are to lead and ensure the achievement of business goals based on the Company’s objectives, vision and mission, long-term business plan, and being responsible for the operations of the Company in the field of Business Development, which covers: Managing the investment activities in the development of new Toll Roads that are undertaken by the Company or subsidiaries and/or in cooperation with business partners; b. Managing the development of other businesses by capitalizing on the resources potential of the Company itself/subsidiary and/or in cooperation with business partners; c. Oversight and control over the performance of subsidiary companies; d. Managing and developing the technology of toll road development and other business; e. Managing risks that are related to the investment in new toll road and investment in other businesses. a.
(3) Duties and authorities of the Director of Operations are to lead and ensure the achievement of business goals based on the Company’s objectives, vision and mission and long-term business plan, and being responsible for the operations of the Company in the field of Toll Road Operations and Maintenance, comprising: Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
113
a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol; b. Pengumpulan pendapatan jalan tol; c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan oleh Perseroan sendiri maupun bekerjasama dengan mitra usaha; d. Sistim pengamanan jalan tol; e. Pengelolaan manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.
Operations of toll roads with an aim of providing services to the toll road users;
b. Collecting toll road fees; c. Maintenance and upgrading toll roads and auxiliary facilities whether by the Company itself or in cooperation with a business partner; d. Security system for toll roads; e. Managing risks that are related to the operations of Toll Roads, along with the maintenance and upgrading of Toll Roads and auxiliary facilities.
(4) Tugas dan wewenang Direktur Keuangan adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan Perseroan, teknologi dan informasi Perseroan, meliputi: a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan; b. Pengendalian keuangan Perseroan; c. Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan; d. Pengelolaan teknologi informasi Perseroan; e. Pengelolaan manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan; f. Pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan.
(4) Duties and authorities of the Director of Finance are to lead and ensure the achievement of business goals based on the Company’s objectives, vision and mission and long-term business plans, and being responsible for the operations of the Company in the field of Finance, Technology and Information, and Risk Management, comprising: a. The Company’s Business Plan and Budget and Long-Term Business Plan; b. Financial control of the Company; c. Managing the financial investment portfolio of the Company; d. Managing the Company’s information technology; e. Undertaking risk management related to financial policies; f. Managing the corporate social responsibility programs.
(5) Tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, visi dan misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi:
(5) Duties and authorities of the Director of Human Resources is to lead and ensure the achievement of business goals based on the Company’s objectives, vision and mission and long-term business plan, and being responsible for the operations of the Company in the field of Human Resources Management and Development, activities in General Affairs and Legal, comprising:
a.
Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen; b. Pengembangan sistim dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia; c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia; d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya Perseroan; e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya;
114
a.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Development of the Company’s organization and management; b. Development of systems and procedures of HR Management; c. Development of HR competency; a.
d. Development and nurturing the corporate culture; e. Management of logistics, safeguarding of Company assets and other general affairs activities;
f. g.
f. g.
Pengelolaan fungsi pelayanan hukum; Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.
Management of general service function; Managing risks related to policies on human resources management and development, general affairs and legal affairs.
Susunan Anggota Dewan Direksi
Board of Director Members
Pada tahun 2009, Perseroan melakukan perubahan struktur organisasi dan merubah nama Direksi dengan susunan Direksi sebagai berikut;
In 2009, the Company changed the structure of the organization and also changed the name of Directorships, as follows:
Direksi The Board of Directors Direktur Utama President Director/CEO Direktur Operasi Operation Director Direktur Pengembangan Usaha* Business Development Director* Direktur Keuangan Finance Director Direktur Sumber Daya Manusia & Umum** Human Capital & General Affairs Director**
Frans S. Sunito Adityawarman Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Firmansjah
* Perubahan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: 194/KPTS/2009 Tanggal 08 Desember 2009; sebelumnya bernama Direktur Pengembangan & Niaga. Change is based on the Decision Letter of the Directors of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: 194/KPTS/2009 dated 08 December 2009; it was previously under the name of Development & Commerce Director. ** Perubahan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: 194/KPTS/2009 Tanggal 08 Desember 2009; sebelumnya bernama Direktur Sumber Daya Manusia. Change is based on the Decision Letter of the Directors of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: 194/KPTS/2009 dated 08 December 2009; it was previously under the name of Human Resources Director. Selama tahun 2009 tidak terdapat perubahan susunan Direksi.
Composition of Directors of Jasa Marga In 2009, there is no change in the composition of Directors.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
115
Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga, selama tahun 2008 anggota Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga telah mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar antara lain:
Training for the Board of Commissioners and the Board of Directors In order to improve the competency and support the realization of duties, in 2009, members of the Board of Commissioners and Board of Directors of Jasa Marga have taken part in various training, workshop, conference and seminar programs, such as:
Daftar Seminar List of Seminar Attended
116
15 Februari 2009 15 February 2009
Lokakarya Leadership Development Leadership Development Workshop
24 Maret 2009 24 March 2009
Seminar Capital Market Integration Seminar on Capital Market Integration
07 April 2009 07 April 2009
Infrastructure Reform Sector Development Program Infrastructure Reform Sector Development Program
14 April 2009 14 April 2009
Seminar Strategic & Business Leadership Program Seminar on Strategic & Business Leadership Program
29 April 2009 29 April 2009
Seminar Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN dan Penyelesaian Sengketa Seminar on Mitigating Risk of Contract for State-Owned Enterprises and Dispute Settlement
04 Mei 2009 04 May 2009
ADB Annual Meeting
29 September 2009 29 September 2009
Indonesia Energy & Infrastructure Finance Conference
29 Oktober 2009 29 October 2009
National Summit 2009 tentang “Pembebasan Lahan bagi Infrastruktur” National Summit 2009 on “Land Procurement for Infrastructure”
17 Desember 2009 17 December 2009
Forum Bisnis Konstruksi Indonesia 2009 tentang Prospek Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur 2010-2014 Indonesia Construction Business Forum 2009 on Prospects of Funding Infrastructure Development 2010-2014
23 Desember 2009 23 December 2009
Lokakarya Penyusunan RUU Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Workshop on Drafting the Bill concerning Land Procurement for the Public Interests’ Development.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
117
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi secara rutin melakukan rapat baik Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi ataupun Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Selama tahun 2009 frekuensi pertemuan rapatrapat tersebut adalah sebagai beikut:
Board of Commissioners and Board of Directors’ Meeting Board of Commissioners and Board of Directors have conducted routine meetings, either internal meeting of Board of Commissioners, meeting of Board of Directors and joint meeting of Board of Directors and Board of Commissioners. The frequency of the Board of Commissioners, Board of Directors and Joint Meetings in 2009 is as follows:
Kehadiran Komisaris dan Direksi dalam Rapat Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan Direksi & Komisaris Attendance Commissioners and Directors at Commissioners’ Meeting, Directors’ Meeting and Directors’ & Commissioners’ Joint Meeting
Rapat Komisaris Jumlah Rapat: 18 Commissioners’ Meeting Number of Meetings: 18 Komisaris Commissioners
Kehadiran % Attendance
Rapat Gabungan Jumlah Rapat: 15 Joint Meeting Number of Meetings: 15 Kehadiran Attendance
%
Gembong Priyono 14 78 13 87 Akhmad Syakhroza 15 83 12 80 Sumaryanto Widayatin 17 94 10 67 Mayjen. (Purn.) Samsoedin 17 94 13 87 Joyo Winoto 4 22 4 27 Irjen. Pol. (Purn.) Michael. D. Primanto 17 94 14 93 Rapat Direksi Rapat Gabungan Jumlah Rapat: 51 Jumlah Rapat: 15 Directors’ Meeting Joint Meeting Number of Meetings: 51 Number of Meetings: 15 Direksi Directors Frans S. Sunito Adityawarman Abdul Hadi Hs. Reynaldi Hermansjah Firmansjah
118
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kehadiran % Attendance 51 48 43 45 50
100 94 84 88 98
Kehadiran Attendance
%
15 12 12 13 15
100 80 80 87 100
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The procedure in setting the remuneration of members of Board of Commissioner and Board of Directors is determined by the shareholders through Annual General Meeting of Shareholders (AGMS).
Gaji Direktur Utama adalah sebesar Rp 72.000.000,per bulan
Salary of President Director is Rp72,000,000 per month.
Proporsi penetapan gaji Direktur lainnya dan Komisaris per bulan adalah sebagai berikut:
The proportion of other Directors and Commissioners salary per month is as follows:
o Gaji Direktur sebesar 90%;
o Salary of Director is 90%
o Gaji Komisaris Utama sebesar 40%;
o Salary of Chairman is 40%
o Gaji Anggota Komisaris 36%;
o Salary of Commissioner member 36%
masing-masing dari gaji Direktur Utama.
each of the salary of President Director.
Remunerasi Dewan Komisaris Remuneration of the Board of Commissioners
Jabatan Position
Tunjangan / Allowances Bulanan Monthly
Honorarium
Komunikasi Communication
Total/Bulan Total/Month
Transportasi Transportation
Komisaris Utama Chairman
28,800,000
1,440,000
6,000,000
36,240,000
Komisaris Commissioner
25,920,000
1,296,000
6,000,000
33,216,000
Remunerasi Direksi Remuneration of the Board of Directors Tunjangan / Allowances Jabatan Position
Bulanan Monthly
Gaji Salary
Total/Bulan Total/Month
Perumahan Housing
Utilitas Utilities
Direktur Utama President Director/CEO
72,000,000
21,000,000
6,300,000
99,300,000
Direksi Directors
64,800,000
21,000,000
6,300,000
92,100,000
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
119
Kepemilikan Saham
Share Ownership
Pada posisi per 31 Desember 2009 kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2009, share ownership of members of Board of Director and Board of Commissioner is as follow:
Kepemilikan Saham Komisaris, Direksi dan Karyawan Commissioners, Directors and Employees Share Ownership 31 Desember 2009 No. Nama
Jabatan
Name
Title
1
Gembong Priyono
Komisaris Utama
219,000
Chairman Komisaris
Akhmad Syakhroza
197,000
Commissioner
3
Komisaris
Sumaryanto
197,000
Commissioner
4
Direktur Utama
Frans S. Sunito
266,000
President Director/CEO
5
Direktur Operasi
Adityawarman
134,500
Operation Director
6
Direktur Pengembangan Usaha
Abdul Hadi Hs.
260,500
Business Development Director
7
Direktur Keuangan
Reynaldi Hermansjah
489,000
Finance Director
8
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Firmansjah
182,500
0.0032 0.0029 0.0029 0.0039 0.0020 0.0038 0.0072 0.0027
Human Capital & General Affairs Director 1,945,500
No. Nama
Jumlah Saham
Name
Number of Shares
%
Number of Shares
2
120
Jumlah Saham
31 December 2009
Total
92,219,919
1
Karyawan
Employees
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
0.0286
% 1.3562
Usaha-Usaha Perseroan untuk Meningkatkan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Lebih Baik
The Company’s Efforts to Improve Good Corporate Governance Implementation
o Pakta Integritas
o Integrity Pact
Sebagai komitmen Direksi dalam rangka menegakan GCG di Jasa Marga, Direksi telah menandatangani Pakta Integritas yang menyatakan bahwa: 1. Direksi akan melaksanakan tugas dan kewajiban secara bersih, transparan dan profesional sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara maksimal untuk memberikan hasil kerja terbaik bagi Perseroan. 2. Direksi tidak pernah dan tidak akan pernah memberikan perintah yang bertujuan akan memanfaatkan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menguntungkan Direksi secara pribadi, keluarga atau golongan tertentu. 3. Direksi menginstruksikan seluruh karyawan dilingkungan Jasa Marga untuk melaksanakan Pakta Integritas secara konsisten dan bertanggung jawab. 4. Direksi mengajak pelaku-pelaku usaha yang berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Jasa Marga untuk melaksanakan Pakta Integritas. 5. Pelanggaran atas Pakta Integritas ini membawa konsekuensi sesuai peraturan yang berlaku. • Penandatanganan Pakta Integritas juga dilakukan oleh para pejabat struktural, pada saat pengangkatan sebagai Pejabat Struktural. • Penandatanganan Pakta Integritas juga dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/ Jasa, Para Pelaku Usaha dan Direksi pada saat pelaksanaan pengadaan barang/jasa. o Transparansi Pengadaan Barang Untuk melakukan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Jasa Marga, mulai 20 Januari 2009 harus mengacu kepada Surat Keputusan Direksi No.: 15/KPTS/2009 tentang Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan. Dengan diberlakukannya SK tersebut, maka sejak tanggal 20 Januari 2009, SK Nomor: 01/KPTS/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Perseroan dinyatakan tidak
As a commitment of the Board of Directors to upholding GCG practices in Jasa Marga, Directors of the Company have signed an Integrity Pact stating that: 1.
2.
Directors will carry out their duties and responsibilities in a clean, transparent and professional manner in line with the principles of Good Corporate Governance, meaning that they will give their best capabilities and resources to the optimum level to achieve the best results for the Company. Directors have never and will never give an order to take advantage of the Company, both directly and indirectly, for the interest of the Directors personally, their family or a certain group.
3.
Directors have instructed all employees of Jasa Marga to uphold the Integrity Pact consistently and responsibly.
4.
Directors have encouraged business players who are related either directly or indirectly with Jasa Marga to implement the Integrity Pact.
5.
Breaching the Integrity Pact will have a consequence in line with prevailing regulations. • The Integrity Pact is also signed by executives who hold structural positions, when they are appointed Structural Executives. • The Integrity Pact is also signed by Goods/ Services Procurement Team, Business Players and Directors during the implementation of goods/service procurement.
o Transparency of Goods Procurement Starting from 20 January 2009, the procurement of goods and services in Jasa Marga must refer to the Decision Letter of the Board of Director No.: 15/ KPTS/2009 on Standard Operating Procedure for the Implementation of Goods/Services Procurement within the Company. With the said Decision Letter put into effect, therefore, starting from 20 January 2009, the Decision Letter No.: 01/KPTS/2008 on Guidelines for the Implementation of Goods/ Service Procurement within the Company and other regulations related with the implementation of goods and services procurement in the Company Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
121
berlaku lagi. Penyempurnaan proses pengadaan barang dan jasa ini berkaitan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.: Per-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Sebab, proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan BUMN dengan menggunakan dana selain APBD/APBN memerlukan tata cara tersendiri yang diatur oleh Direksi BUMN yang mewakili Pemerintah sebagai pemegang saham/pemilik modal. SK tersebut menunjukkan semangat bersih dari KKN dalam pengadaan barang dan jasa yang baru. SK baru ini mensyaratkan pengadaan yang kompetitif, fair dan keterbukaan. o Implementasi Pengukuran Kinerja Berdasarkan Malcolm Baldrige Performance Criteria dan Key Performance Indicator. Dalam bidang Manajemen Proses Bisnis terutama dalam hal Manajemen Kinerja Excellence, Jasa Marga menerapkan kriteria Malcolm Baldrige sebagai pedoman untuk mengukur kinerja Perseroan. o Reward & Punishment Menerapkan pemberian gaji berdasarkan merit sistem, memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi/berjasa serta memberikan sanksi bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan disiplin karyawan. o Penggalian dan Sosialisasi Tata Nilai Perusahaan Tata Nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang telah ada dalam setiap insan Jasa Marga. Tata nilai yang tertuang pada Keputusan Direksi No.: 210/ KPTS/2009 tanggal 28 Desember 2009 lalu adalah perwujudan dari sikap dan perilaku seluruh karyawan Jasa Marga yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan secara baik dan benar. Tata Nilai tersebut adalah: 1. Integritas • Bekerja hanya untuk kepentingan Perseroan Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain diluar kepentingan Perseroan • Bertanggungjawab dan senantiasa dapat menjelaskan keputusan dan langkahlangkah yang diambil dalam pekerjaan
122
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
are no longer applicable. The improvement of the goods and services procurement process was carried out following the issuance of the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No.: Per05/MBU/2008 on Guidelines of the Implementation of Goods and Service Procurement for State-Owned Enterprises. This is because the process of the goods/ services procurement undertaken by state-owned companies utilizing funds from other than National/ Local Government Budget, requires different procedures, which are regulated by the state-owned companies’ Directors representing the Government as the shareholder/capital owner. The Decision Letter shows the spirit to be free from corruption, collusion and nepotism with regard to the new procurement of goods and services. The new decision letter also requires competitiveness, fairness and transparency during the procurement process. o Implementation of Performance Measurement Based on Malcolm Baldrige Performance Criteria and Key Performance Indicator In the field of Business Process Management, particularly with regard to the Excellence Performance Management, Jasa Marga applies Malcolm Baldrige criteria as guidelines to measure the Company’s performance. o Reward & Punishment The Company implements the salary level based on merit system and presents award to employees who make an achievement as well as imposes sanctions to employees who breach employees’ disciplinary rules. o Discovering and Socialization of Corporate Values The Corporate Values are values that are already existed in each Jasa Marga employee. The values set out in the Decision Letter of the Board of Directors No.: 210/KPTS/2009 dated 28 December 2009 are the form of attitudes and behaviors of all employees of Jasa Marga, which are carried out to support the achievement of the Company’s goals properly and correctly. The Values are: 1. Have integrity. • Work only for the benefits of the Company. Never misuse the authorities for any interests other than the Company’s. • Responsible and always able to explain the reasons behind the decisions and measures taken in carrying out the duties.
• Senantiasa menggunakan etika dalam bekerja • Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya 2. Mencintai Pekerjaan (Passion) • Semangat dan keinginan yang kuat untuk senantiasa berbuat yang terbaik di bidangnya • Menyenangi tugasnya dan selalu berpikir positif dalam bekerja • Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah Perseroan • Bangga terhadap Perseroan sebagai wujud dari kebanggan pada Bangsa dan Negara • Senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik 3. Senang Belajar untuk Kemajuan (Learning) • Selalu ingin mengetahui dan belajar hal-hal baru untuk kemajuan perusahaan • Melihat jauh kedepan dan senantiasa berusaha untuk membawa Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. • Berani mencoba hal-hal baru dengan niat semata-mata untuk memperbaiki kualitas proses dan produk Perseroan. 4. Membangun Kepercayaan (Trust) • Percaya pada niat baik • Senantiasa membangun kepercayaan (trust) diantara seluruh jajaran Perseroan • Tidak terkotak-kotak, selalu saling membantu untuk kepentingan Perseroan semata
• •
2.
Apply work ethics at all times. Constantly become role model for the surroundings.
Have passion for the work. • Have high spirit and strong will to always do the best in the respective fields. • Have passion for the job and always develop positive-thinking attitudes in work. • Have high awareness of the Company’s predicaments. • Take pride in the Company as the realization of being proud of the country. • Constantly produce work of the best quality.
Eager to learn. • Always curious and learn new things for the Company’s improvement. • Look things forward and constantly make efforts to take the Company to a higher level. • Dare to try new things for the sole purpose of improving the quality of processes and products of the Company. 4. Build trust. • Believe in good will. • Always build trust among all levels of the Company’s. • Avoid being fragmented by constantly helping each other only benefits of the Company. • Be service oriented by providing the best service to earn customers’ trust. 3.
Penilaian GCG Jasa Marga
Jasa Marga GCG Assessment
Score GCG Jasa Marga tahun 2009 adalah 81,62 dengan aspek penilaian yang terdiri dari: 1. Komitmen 2. Transparansi 3. Akuntabilitas 4. Responsibilitas 5. Independensi 6. Keadilan 7. Kompetensi 8. Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai 9. Kepemimpinan 10. Kemampuan Bekerja Sama 11. Motal & etika 12. Strategi
Jasa Marga’s Score on GCG in 2009 was 81.62 and the aspects of assessment consist of the following: 1. Commitment 2. Transparency 3. Accountability 4. Responsibility 5. Independence 6. Fairness 7. Competency 8. Statements of Vision, Mission and Corporate Values 9. Leadership 10. Ability to Cooperate 11. Moral and Ethics 12. Strategies
Penilaian dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 terhadap Jasa Marga tersebut dilaksanakan oleh Indonesian Corporate Governance bekerjasama dengan Majalah SWA.
The assessment and rating of Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 on Jasa Marga was undertaken by the Indonesian Corporate Governance in cooperation with SWA Magazine.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
123
Atas penilaian tersebut Jasa Marga juga mendapat penghargaan sebagai berikut:
Based on the assessment, Jasa Marga was also awarded the following recognitions:
1.
Kategori Prestasi Perusahaan Terpercaya berdasarkan survey penilaian Analis dan Investor.
1.
In the category of Most Trusted Company based on survey on Analysts and Investors assessment.
2.
Kategori Prestasi Perusahaan Terpercaya berdasarkan penilaian Corporate Governance Perception Index (CGPI).
2.
In the category of Most Trusted Company based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) assessment.
3.
Penghargaan atas kelengkapan Dokumen terbaik.
3.
Recognition for providing most comprehensive Document.
Result on Assessment of GCG Implementation
Hasil Penilaian GCG Jasa Marga Result of Assessment on Jasa Marga's GCG
ASPEK PENILAIAN ASSESSMENT ASPECT
Komitmen Commitment
Transparansi Transparency
Akuntabilitas Accountability
124
Skor Responden Internal Internal Respondent Score
87.56% Sangat Baik Very Good
82.05% Baik Good
85.31% Baik Good
Skor Responden Eksternal External Respondent Score
87.18% Sangat Baik Very Good
86.38% Sangat Baik Very Good
86.20% Sangat Baik Very Good
Skor RataRata Jasa Marga Jasa Marga Average Score
87.37% Sangat Baik Very Good
84.21% Baik Good
85.76% Baik Good
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kesimpulan Conclusion Kondisi yang sangat baik ini menunjukkan bahwa seluruh anggota dan stakeholder Perseroan sudah dapat merasakan dengan sangat baik kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga dalam mewujudkan Good Corporate Governance (GCG), Good Governed Company (GGC) dan Good Corporate Citizenship (GCC). This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors of Jasa Marga in implementing Good Corporate Governance (GCG), Good Governed Company (GGC) and Good Corporate Citizenship (GCC) is considered very good by members and stakeholders of the Company. Menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam menyampaikan berbagai informasi Perseroan secara tepat waktu dan akurat, termasuk informasi tentang proses merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in submitting any Company information on time and accurately including information on the process of identifying, implementing as well as evaluating the Company’s strategies and policies is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders. Menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam mempertanggungjawabkan seluruh proses pencapaian kinerja secara transparan dan wajar termaksud mempertanggungjawabkan seluruh proses dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in accounting for the entire processes of performance accomplishments transparently and fairly including in accounting for the entire process of identifying, implementing as well as evaluating the Company’s strategies and policies is considered good by members of the Company.
ASPEK PENILAIAN ASSESSMENT ASPECT
Responsibilitas Responsibility
Independensi Independence
Keadilan Fairness
Skor Responden Internal Internal Respondent Score
81.04% Baik Good
83.62% Baik Good
76.27% Baik Good
Skor Responden Eksternal External Respondent Score
85.26% Baik Good
87.87% Sangat Baik Very Good
86.50% Sangat Baik Very Good
Skor RataRata Jasa Marga Jasa Marga Average Score
83.15% Baik Good
85.75% Baik Good
81.38% Baik Good
Kesimpulan Conclusion Menunjukkan bahwa anggota dan stakeholder Jasa Marga sudah dapat merasakan dengan baik kesungguhan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam menjamin terlaksananya peraturan perundang undangan dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, termaksud dalam menjamin terlaksananya proses perumusan, implementasi dan evaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in making sure of the implementation of laws and regulations along with the responsibility for the community and environment including in making sure of the process of identifying, implementing as well as evaluating the Company’s strategies and policies is considered good by members and the stakeholders of Jasa Marga. Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjamin tidak adanya dominasi atau intervensi dari satu partisipan terhadap partisipan lainnya, termasuk dalam menjamin tidak adanya dominasi dan intervensi dari satu partisipan manapun dalam proses merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in making sure that there is no domination or intervention of one participant over the others including in making sure that there is no domination or intervention of any participant in the process of identifying, implementing as well as evaluating the Company’s strategies and policies is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders. Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada seluruh pemegang saham (shareholders), termasuk mempertimbangkan mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in giving fair and proper treatment to all shareholders including in taking the interests of all stakeholders in the process of identifying, implementing as well as evaluating the Company’s strategies and policies is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
125
ASPEK PENILAIAN ASSESSMENT ASPECT
Kompetensi Competency
Visi, Misi & Tata Nilai Vision, Mission & Corporate Values
Kepemimpinan Leadership
126
Skor Responden Internal Internal Respondent Score
82.66% Baik Good
82.93% Baik Good
86.81% Sangat Baik Very Good
Skor Responden Eksternal External Respondent Score
86.28% Sangat Baik Very Good
87.75% Sangat Baik Very Good
87.17% Sangat Baik Very Good
Skor RataRata Jasa Marga Jasa Marga Average Score
84.47% Baik Good
85.05% Baik Good
87.28% Sangat Baik Very Good
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kesimpulan Conclusion
Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam menunjukkan kemampuannya untuk menggunakan otoritasnya sesuai dengan peran dan fungsinya, inovatif dan kreatif, termasuk menunjukkan kemampuannya untuk merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan perusahaan sesuai dengan prinsipprinsip GCG secara tepat. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in demonstrating their ability to use their authorities in accordance with their roles and functions, be innovative and creative including in demonstrating their ability to identify, implement as well as evaluate the Company’s strategies and policies in accordance with the principles of GCG appropriately is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders. Hal ini menunjukkan bahwa anggota dan stakeholders Jasa Marga sudah dapat merasakan dengan baik kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi untuk memahami pokokpokok yang terkandung di dalam pernyataan visi, misi dan tata nilai perusahaan dan menjadikan pokok-pokok tersebut sebagai panduan Perseroan dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in comprehending the main points stated in the Company’s vision and mission as well corporate values and making them the Company’s guidance to identify, implement as well evaluate the Company’s strategies and policies in accordance with the principles of GCG is considered good by members and stakeholders of Jasa Marga. Hal ini menunjukkan bahwa anggota dan stakeholders Jasa Marga sudah dapat merasakan dengan sangat baik kesungguhan Dewan Komisaris dan Direktur Perseroan dalam menunjukkan corak kepemimpinan yang dapat mentransformasikan Perseroan ke arah yang lebih baik, termasuk dalam menunjukkan corak kepemimpinan yang dapat membimbing anggota Perseroan untuk merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in demonstrating the kind of leadership that transforms the Company towards a better direction including in demonstrating the kind of leadership that guides the members of the Company to identify, implement as well evaluate the Company’s strategies and policies in accordance with the principles of GCG is considered very good by members and stakeholders of Jasa Marga.
ASPEK PENILAIAN ASSESSMENT ASPECT
Kemampuan Bekerjasama Ability to Cooperate
Moral dan Etika Moral and Ethics
Strategi Strategies
Skor Responden Internal Internal Respondent Score
83.57% Baik Good
83.54% Baik Good
85.11% Baik Good
Skor Responden Eksternal External Respondent Score
86.68% Sangat Baik Very Good
86.31% Sangat Baik Very Good
87.73% Sangat Baik Very Good
Skor RataRata Jasa Marga Jasa Marga Average Score
85.13% Baik Good
84.92% Baik Good
86.42% Sangat Baik Very Good
Kesimpulan Conclusion Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam membangun kerja sama guna mencapai tujuan bersama secara bermartabat, termasuk dalam membangun kerjasama untuk merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan sesuai dengan prinsipprinsip GCG. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in cooperating to achieve the goals with dignity including in cooperating to identify, implement as well as evaluate the Company’s strategies and policies in accordance with the principles of GCG is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders. Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal menerapkan nilainilai moral dan etika dalam setiap proses bisnis, termasuk dalam proses merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. This condition shows that the implementation of moral and ethical values in every business process including in identifying, implementing and evaluating the Company’s strategies and policies in accordance with the principles of GCG is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders. Kondisi ini menunjukkan bahwa anggota Perseroan dapat merasakan dengan baik sedangkan stakeholders sudah dapat merasakan dengan sangat baik dalam hal kesungguhan Dewan Komisaris dan Direksi untuk menggunakan prosedur dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi dan kebijakan Perseroan. This condition shows that the seriousness of the Board of Commissioners and Directors in using the procedures to implement as well as evaluate the Company’s strategies and policies is considered good by members of the Company and very good by the stakeholders.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
127
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Direksi dan bertanggung jawab kepada Direksi. Tugas utama Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi melalui beberapa aktivitas seperti:
Corporate Secretary is appointed by and reports to the Board of Directors. The main duty of Corporate Secretary is to assist the Board of Directors through activities such as:
• Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar modal dan regulator pasar modal; • Memastikan Perseroan menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta memenuhi peraturan perundangan yang berlaku; • Menyelenggarakan kegiatan Pemegang Saham Perseroan;
Rapat
Umum
• Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara Direksi/manajemen dengan stakeholder dalam rangka membangun citra perusahaan; • Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/pimpinan dengan para stakeholders.
•
Managing information related to business environment and maintaining the good relationship between the Company and capital market supporting institutions and regulators;
•
Ensuring that the Company implements the good corporate governance principles and complies with prevailing rules and regulations;
•
Convening General Meetings of Shareholders of the Company;
•
Carrying out communication activities between the Board of Directors/management and the stakeholders in order to improve the Company’s image;
•
Undertaking secretarial activities of the Company’s management along with facilitating the relationship between the Company/management and the stakeholders.
Program kerja Sekretaris Perusahaan tahun 2009 difokuskan untuk mencapai sasaran:
In 2009, the programs of Corporate Secretary focused on achieving the following objectives:
• Meningkatkan stakeholder relationship yang diharapkan dapat meningkatkan performance dan image Perseroan;
•
Improving stakeholder relationship expected to boost performance and image of the Company;
C O R P O R AT E S E C R E TA R Y Okke Merlina Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Lahir pada tanggal 11 Agustus 1956. Bergabung dengan Jasa Marga pada tahun 1986. Menjalani karir di Jasa Marga pada Divisi Pemeliharaan, Divisi Perencanaan, Divisi Pelaksanaaan, Divisi Pengembangan Investasi dan menjadi Sekretaris Perusahaan sejak September 2006. Beliau juga menjadi Tim Kerja IPO Jasa Marga tahun 2007. Meraih gelar S1 dari Universitas Trisaksi Jurusan Arsitektur Lansekap dan gelar Master of Bussiness Administration dari University of the City of Manila.
128
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
She was born on 11 August 1956. She joined Jasa Marga in 1986. She was posted in Maintenance Division, Planning Division, Implementation Division and then Investment Development Division prior to being appointed Corporate Secretary in September 2006. She was also member of Jasa Marga IPO Working Team in 2007. She graduated from Trisakti University majoring in Landscape Architecture and earned a degree of Master of Business Administration from the University of the City of Manila.
• Sebagai penghubung yang dapat menjembatani komunikasi antara Direksi/Manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder);
•
Serving as liaison connecting the communication between the Board of Directors/Management and all stakeholders;
• Terlaksananya compliance Perseroan sesuai dengan kewajiban yang harus dilaksanakan Perseroan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku.
•
Ensuring the Company’s compliance based on prevailing rules and regulations.
Selama tahun 2009, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan tanggal 25 Maret 2009.
In 2009, Corporate Secretary has carried out the following activities: 1.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2009 (RUPST) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2009.
Extraordinary General Meeting of Shareholders convened on 25 March 2009.
2.
Annual General Meeting of Shareholders held on 28 May 2009.
3. Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 yang dilaksanakan tanggal 4 November 2009.
3.
General Meeting of Bondholders of Jasa Marga XII Series Q Year 2006 held on 4 November 2009.
4.
Board of Directors’ Meeting, 51 times.
5.
Board of Commissioners’ Meeting, 16 times.
6.
Board of Commissioners and Directors Joint Meeting, 15 times.
4. Rapat Direksi, yang dilaksanakan 51 kali pertemuan. 5. Rapat Dewan Komisaris, yang dilaksanakan 16 kali pertemuan. 6. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, yang terlaksana 15 kali pertemuan. Keterbukaan Informasi dan Media Penyampaian Informasi Sebagai perusahaan terbuka, Jasa Marga selalu menyediakan informasi yang memadai, akurat dan terkini agar investor atau stakeholders lainnya dapat membuat keputusan terhadap risiko dan keuntungan dari investasinya. Frekuensi penyebaran informasi dilakukan baik secara rutin atau pun berkala triwulanan ataupun tahunan seperti laporan keuangan setiap triwulan, laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan (annual report). Informasi tersebut berkaitan dengan kebijakan operasional, kondisi keuangan, aksi korporasi, risiko usaha, nilai saham, serta perkembangan usaha Perseroan. Penyebaran informasi dilakukan dengan berbagai cara seperti pelaporan ke Bursa Efek Indonesia, ke berbagai media melalui press releases maupun melalui website Perseroan, yakni www.jasamarga.com. Pada bulan Oktober 2009, Perseroan telah menambah fitur-fitur baru pada website tersebut dengan menambahkan informasi-informasi penting antara lain harga saham historis, laporan Tahunan online, laporan CSR online dan newsletter. Penyajian informasi diberikan dalam dua bahasa termasuk bahasa Inggris untuk mengakomodir stakeholders yang berbahasa non Indonesia.
Information Disclosure and Media of Information Submission As a public company, Jasa Marga constantly provides sufficient, accurate and updated information in order that investors or stakeholders are able to make decision related to the risk and return of their investment. The frequency of information distribution is made on a regular basis either quarterly or yearly such as quarterly financial reports, yearly financial reports and annual reports. The abovementioned information relates to operational policies, financial condition, corporate actions, business risk, share price, as well as the Company’s business development. Distribution of information is carried out by various means such as reporting to the Indonesia Stock Exchange, various mass media through the issuance of press releases, along with the Company’s website at www.jasamarga.com. In October 2009, the Company has added more features on its website by making available important information such as historical share price, on line annual report, on line CSR report and newsletter. The information is presented bilingual – Indonesian and English – to accommodate stakeholders who are nonIndonesian native speakers.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
129
Di samping itu, Perseroan juga melakukan komunikasi dengan publik melalui
Moreover, the Company also communicate with public by means of the following activities and events:
o Kegiatan Public Expose;
o Public Expose;
o Investor Gathering;
o Investor Gathering;
o Editor Gathering;
o Editor Gathering;
o Penerbitan buku 30 Tahun Jasa Marga;
o Publication of book entitled Jasa Marga 30 Years;
o Edukasi publik melalui media;
o Public education through mass media;
o Talkshow dan wawancara di media elektronik televisi dan radio mengenai kejadian longsor di Jalan Tol Cipularang, e-Toll Card, layanan Derek, layanan jalan tol dan sosialisasi tarif tol;
o Talk show and interview on television and radio concerning landslide on Cipularang Toll Road, e-Toll Card, towing service, toll road services and toll tariff socialization;
o Menjadi narasumber di berbagai seminar;
o Presenter at various seminars;
o Mengikuti pameran dan eksibisi termasuk pameran Konstruksi Indonesia dan Capital Market;
o Exhibition, including Indonesian Exhibition and Capital Market;
o Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR. Tahun lalu Direksi Perseroan mengikuti RDP selama 3 (tiga) kali dengan Komisi V DPR, yaitu;
o Hearing with the members of Parliament. During the year under review, the Board of Directors of the Company attended three (2) hearings with Commission V of the Parliament:
- 24 Februari 2009 tentang perkembangan pembangunan jalan tol di Indonesia serta hambatannya;
- 24 February 2009 on toll road development in Indonesia along with its predicaments; - 26 August 2009 on toll tariff increase plan;
- 26 Agustus 2009 tentang rencana kenaikan tarif tol;
- 26 November 2009 on the Company’s performance, toll road services, land acquisition issues and the Company’s development.
- 26 November 2009 tentang kinerja Perseroan, pelayanan jalan tol, isu pembebasan lahan serta perkembangan Perseroan. Press Release, Konferensi Pers dan Iklan Advertorial
Press Releases, Press Conferences and Advertorials
Jasa Marga menerbitkan 14 (empat belas) kali penerbitan Press Release selama tahun 2009 yaitu pada:
During the course if 2009, Jasa Marga issued fourteen (14) Press Releases as follows:
1. Tanggal 18 Februari 2009, tentang Pembangunan Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
1.
On 18 February 2009, concerning Construction of Surabaya-Mojokerto Toll Road
2. Tanggal 30 Januari 2009, tentang Peluncuran e-Toll Card Jasa Marga, CMNP, MMS dan BSD bersama Bank Mandiri
2.
On 30 January 2009, concerning Launching of e-Toll Card Jasa Marga, CMNP, MMS and BSD in cooperation with Bank Mandiri
3. Tanggal 25 Maret 2009, tentang Kesiapan Jasa Marga Membangun Delapan proyek jalan tol, yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, GempolPasuruan, JORR II Serpong-Kunciran, JORR II Kunciran-Cengkareng, JORR W1 Kebon JerukPenjaringan, JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk dan Surabaya-Mojokerto
3.
On 25 March 2009, concerning Jasa Marga Ready to Construct Eight toll road projects: Bogor Ring Road, Semarang-Solo, Gempol-Pasuruan, JORR II SerpongKunciran, JORR II Kunciran-Cengkareng, JORR W1 Kebon Jeruk-Penjaringan, JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk and Surabaya-Mojokerto
4.
On 27 Mei 2009, concerning Plan to Increase Toll Tariff on Eleven (11) Toll Roads Operated by Jasa Marga
5.
On 17 June 2009, concerning Suramadu Toll Bridge Ready for Toll Tariff
6.
On 17 June 2009, concerning explanation about car burnt on toll road in relation to bombing of JW Marriot and Ritz Carlton Hotels in Jakarta not related to Jasa Marga.
4. Tanggal 27 Mei 2009, tentang Rencana Kenaikan Tarif Tol di 11 (sebelas) Ruas Jalan Tol yang Dikelola Jasa Marga 5. Tanggal 17 Juni 2009, tentang Kesiapan Jembatan Tol Suramadu Dikenakan Tarif Tol 6. Tanggal 17 Juni 2009, tentang penjelasan mobil terbakar di jalan tol terkait teror bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta
130
Construction
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
7. Tanggal 30 Juli 2009, tentang Pendapatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Semester I Tahun 2009
7.
On 30 July 2009, concerning PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Revenues in Semester I of 2009
8. Tanggal 27 Agustus 2009, dengan judul Jasa Marga Butuhkan Uang Kembalian Rp 2 Miliar Setiap Hari
8.
On 27 August 2009, concerning Jasa Marga Needs Rp 2 Billion in Small Change Daily
9. Tanggal 10 September 2009, tentang Kondisi Puncak Lebaran, Lalu Lintas di Gerbang Tol Cikampek Naik 175%
9.
On 10 September 2009, concerning the Peak of Idul Fitri Holiday, Traffic at Cikampek Toll Gate Increase by 175%
10. Tanggal 17 September 2009, dengan judul Bogor Ring Road Seksi I Sepanjang 3,8 km Mulai Dioperasikan Sementara Tanpa Tarif Tol
10. On 17 September 2009, concerning 3.8 km Bogor Ring Road Section I Operates Temporarily without Toll Tariff
11. Tanggal 25 September 2009, dengan judul Tarif Tol Ruas Kapuk-Bandara Soekarno-Hatta Turun, Jalan Tol Sedyatmo Ubah Sistem Menjadi Satu Kali Transaksi
11. On 25 September 2009, concerning Toll Tariff of Kapuk-Soekarno Hatta Airport Decreases, Sedyatmo Toll Road Now with One-Transaction System
12. Tanggal 02 Desember 2009 tentang Pertumbuhan Jasa Marga Sesuai Rencana
12. On 02 December 2009 concerning Jasa Marga’s Growth as Expected
13. Tanggal 16 Desember 2009, tentang Konsep Jalan Tol Kurangi Beban APBN
13. On 16 December 2009 concerning the Toll Road Concept Reduces Expenses on National Budget
14. Tanggal 31 Desember 2009, tentang Jumlah Layanan Transaksi Selama 2009.
14. On 31 December 2009 concerning the Transaction Service during the Year 2009.
Pelaksanaan Konferensi Pers selama 3 (tiga) kali, yaitu:
Press Conferences were held three (3) times as follows:
• Tanggal 24 Januari 2009, dalam rangka peluncuran e-Toll Card, pada acara Mandiri Fiesta di RCTI
•
On 24 January 2009, concerning the launching of e-Toll Card, at Mandiri Fiesta on RCTI (local TV station).
•
On 31 March 2009, concerning free medication to people residing near toll roads to commemorate Jasa Marga’s 31st Anniversary.
•
On 25 November 2009, concerning explanation about revenue sharing Jakarta-Cikampek Toll Road.
• Tanggal 31 Maret 2009, tentang pengobatan Gratis kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan tol, dalam rangka HUT ke-31 Jasa Marga. • Tanggal 25 November 2009, tentang penjelasan mengenai penyelesaian bagi hasil jalan tol JakartaCikampek Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang kegiatan dan perkembangan terkini Perusahaan, Jasa Marga juga menerbitkan advertorial di berbagai media massa dengan judul-judul sebagi berikut:
In order to provide clear understanding to a wide range of people about the Company’s activities and most recent development, Jasa Marga also published advertorials in various mass media with the following titles: •
Jasa Marga 31 Years Bringing Positive Impact on Area Development by Providing Toll Roads
• 31 Tahun Jasa Marga Dampak Positif Pertumbuhan Wilayah dengan Adanya Jalan Tol
•
Indonesian Infrastructure Giant Projects & 24-Hour Toll Road Services
• Mega Proyek Infrastruktur Indonesia & Pelayanan Tol 24 Jam
•
Consistency in Growth Performance of the Company.
• Konsistensi Pertumbuhan Kinerja Perseroan. Perseroan juga melakukan sosialisasi melalui iklan tematik di beberapa surat kabar tentang e-Toll Card, SPBU di jalan tol, Jembatan Suramadu, Sosialisasi Tarif jelang kenaikan tarif tol, Proyek Tol Jasa Marga dan Pelayanan Tol 24 Jam. Perseroan juga melakukan studi banding pada tanggal 14-18 Desember 2009 tentang regulasi industri jalan tol di Malaysia dengan mengikutsertakan beberapa media utama nasional. Maksud studi banding
The Company also performed socialization through thematic advertisements in several newspapers concerning e-Toll Card, gas stations on toll roads, Suramadu Bridge, Tariff Socialization with the upcoming toll tariff increase, Jasa Marga Toll Road Projects and 24Hour Toll Road Services. On 14-18 December 2009, the Company conducted a comparative study concerning regulations in toll road industry in Malaysia while also inviting leading Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
131
tersebut adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat melalui media masa tentang industri jalan tol di Malaysia, sehingga mereka mengetahui penyebab pesatnya pembangunan jalan tol di Negara tersebut dibandingkan dengan di Indonesia. Diharapkan, semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami industri jalan tol dan mengetahui posisi Jasa Marga dalam industri ini.
national media. The purpose of the study is to provide the knowledge to the community about Malaysian toll road industry through mass media, so that they are aware of the reason behind the rapid development of toll road in the said country compared to the condition in Indonesia. It is expected that more and more Indonesian people will have a much better understanding about toll road industry and Jasa Marga’s position in the industry.
Untuk membina hubungan dengan masyarakat terutama instansi dan lembaga-lembaga lain, Jasa Marga juga telah mensponsori berbagai kegiatan berupa penerbitan buku, majalah, iklan dan seminar.
To nurture a good relationship with the community especially instances and institutions, Jasa Marga has also sponsored a number of activities such as publications of books, magazines, advertisements as well as seminars.
Audit Eksternal
External Audit
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan dan anak Perusahaan, Jasa Marga telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK yaitu HLB-Hadori Sugiarto Adi & Rekan. Penunjukan KAP tersebut telah diputuskan dalam RUPS pada tanggal 28 Mei 2009 berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris. Lingkup Audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan juga mencakup audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2009.
To audit the financial report of the Company and its Subsidiaries, Jasa Marga has appointed Public Accounting Firm listed at Bapepam-LK i.e. HLB-Hadori Sugiarto Adi & Rekan. The appointment of the said public accounting firm has been decided in the Annual General Meeting of Shareholders held on 28 May 2009 based on recommendation from the Board of Commissioners. The scope of audit performed by Public Accounting Firm HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan has also included the audit of Financial Report of Partnership and Community Development Programs for fiscal year 2009.
Total biaya yang dikeluarkan untuk Audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2009 adalah sebesar Rp 858.000.000 (sudah termasuk PPN dan tidak termasuk Out of Pocket Expenses / OPE). Penunjukkan KAP HLB-Hadori Sugiarto Adi & Rekan untuk mengaudit Jasa Marga dilakukan sejak tahun buku 2008. KAP yang ditunjuk telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
132
The total cost for auditing the 2009 Consolidated Financial Report was Rp858,000,000 (including value added tax and excluding Out of Pocket Expenses / OPE). Public Accounting Firm HLB-Hadori Sugiarto Adi & Rekan has been appointed to audit Jasa Marga starting from fiscal year 2008. The appointed public accountant has completed its duties independently in accordance with professional standard for public accountant and work agreement along with agreed scope of audit.
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Komite Audit bertanggung jawab kepada Komisaris dan membantu Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.
Audit Committee reports to and assist the Board of Commissioners in carrying out their tasks in order that the management of the Company is able to take place efficiently and effectively through competent and independent control and system.
Berdasarkan Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan Komisaris dalam Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: KEP-00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:
Based on Audit Committee Charter legalized by the Board of Commissioners in the Decision of the Board of Commissioners of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No: KEP-00.06/I/2008 dated 22 January 2008, duties and responsibilities of Audit Committee are as follows:
a.
a. Assisting the Board of Commissioners in making sure the effectiveness of internal control systems and the effectiveness of the discharge of internal and external auditors’ duties;
Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua Chairman
Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Jasa Marga.
He was appointed Chairman of Jasa Marga Audit Committee since January 2010. At present, he is also Jasa Marga’s Independent Commissioner.
Bambang Widijanto Soewignjo Anggota Member
Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2007. Lulus Sarjana Teknik Sipil ITB pada tahun 1977 dan Magister bidang Transportasi dari Purdue University, USA pada tahun 1989. Saat ini juga menjabat sebagai Ahli Teknik Jalan dan Jembatan Madya Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum sejak tahun 2001. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penilaian Mutu pada Deputi Bidang Mutu & Manfaat, Badan Penetapan dan Pengendalian Penyediaan Prasarana dan Sarana Pekerjaan Umum (BP4S-PU).
He was appointed member of Jasa Marga Audit Committee in 2007. He graduated from Bandung Institute of Technology majoring in Civil Engineering in 1977 and from Purdue University, USA for Master’s degree in Transportation in 1989. At present he also holds the position of MidLevel Road and Bridge Technical Expert of Directorate General of Bina Marga of the Ministry of Public Works (since 2001) where he was previously the Quality Assessment Director in the Deputy for Quality & Benefits Assessment of the Agency for Procurement and Development of Public Works Infrastructure (BP4S-PU).
Nugroho Widjajanto Anggota Member
Bergabung dengan Komite Audit Jasa Marga sejak tahun 2007. Lulus Sarjana Akuntan (S-1) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Ke-uangan pada tahun 1980. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direksi pada BUMN dan Komisaris pada anak perusahaan BUMN pada tahun 1997-2002. Menjadi Widyaiswara di Departemen Keuangan sejak tahun 2003. Sejak tanggal 01 Mei 2009 telah memasuki masa pensiun dari Departemen Keuangan.
He was appointed member of Jasa Marga Audit Committee in 2007. He graduated from Financial Institute of the Department of Finance majoring in Accounting in 1980. He was previously Director of a State-Owned Enterprise and Commissioner of a State-Owned Enterprise’s subsidiary in 1997-2002. He has become Widyaiswara (expert trainer) in the Department of Finance since 2003. He retired from the Department of Finance on 01 May 2009.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
133
134
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) maupun auditor eksternal;
b. Evaluating the implementation of audit works and audit results undertaken by both internal and external auditors;
c.
c.
Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan system pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;
Recommending improvements for the internal control system of the Company along with its implementation;
d. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perseroan;
d. Assuring the existence of excellent review procedures of all information disclosed by the Company;
e.
Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Komisaris lainnya; dan
e.
Identifying matters requiring the attention of the Commissioners, along with other Commissioners’ duties; and
f.
Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:
f.
Giving opinions to the Board of Commissioners regarding report or other matters submitted to the Directors or the Board of Commissioners, and identifying issues requiring attention of the Commissioners, and undertaking other duties related to the Board of Commissioners, including:
1) melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Jasa Marga, seperti laporan keuangan, Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran, laporan manajemen, dan informasi keuangan lainnya; 2) melakukan penelaahaan atas ketaatan Jasa Marga terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Jasa Marga; 3) melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh auditor internal dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan; 4) melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; 5) melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Jasa Marga; 6) mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk didalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya. Sepanjang tahun 2009 Komite Audit melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
During the course of 2009, Audit Committee has carried out the following activities:
1.
Menyusun program tahunan 2009.
1.
Arranging 2009 annual program.
2.
Mengadakan Rapat Komite Audit sebanyak tiga kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebanyak 100%. Selain itu, Komite Audit
2.
Conducting Audit Committee meeting three times with attendance percentage of each member of 100%. In addition, Audit Committee also conducted
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
1) reviewing the information on the Company such as financial report, Long-Term Plan, Work and Budget Plan, Management Report as well as other financial information;
2) reviewing the Company’s compliance to prevailing laws and regulations of the Capital Market as well as other regulations related to Jasa Marga; 3) reviewing the audit undertaken by internal auditor and reviewing adequacy of internal audit function including the number of auditors, annual work plan and implemented assignment; 4) reporting to the Commissioners on various risks the Company faces and the implementation of risk management by the Directors; 5) reviewing and reporting to the Commissioners on complaints related to Jasa Marga; 6) reviewing adequacy of external audit implementation including audit plan and the number of auditors.
juga melakukan rapat dengan Internal dan Eksternal Auditor, dan dengan Manajemen Jasa Marga sebanyak lima belas kali. 3.
Mengikuti semua rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Rapat Dewan Komisaris.
4.
Memberikan masukan kepada Komisaris atas temuan SPI dan masukan mengenai antara lain RKAP, Audit Laporan Keuangan, Manajemen Risiko dan Laporan Manajemen.
5.
Membuat tanggapan atas Laporan SPI mengenai kinerja Cabang, Proyek dan Unit.
6.
Melaksanakan penugasan khusus dari Komisaris dalam pengadaan KAP.
15 meetings with Internal and External Auditors, along with the Management of Jasa Marga. 3. 4.
5. 6.
Attending all Board of Commissioners’ meetings as well as Directors and Commissioners Joint meetings. Providing recommendations to the Commissioners on findings of internal audit and recommendations on among others, the Company’s Work and Budget Plan, Financial Report Audit, Risk Management and Management Report. Responding to internal audit report on the performance of Branches, Projects and Units. Carrying out special assignment from the Commissioners in appointment of public accountant.
Laporan Audit Internal
Report on Internal Audit
Pengendalian Internal Perseroan mencakup rencana organisasi dan seluruh metode koordinasi dan ukuran yang diadopsi dalam suatu usaha atau bisnis untuk melindungi aset-asetnya, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan efektifitas kegiatan dan kepatuhan pada kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pengendalian internal Perseroan dilakukan oleh semua lini unit kerja yang ada di Perseroan mencakup pengendalian bidang pengembangan, operasional, keuangan, sumber daya manusia dan kegiatan strategis lainnya. Pengelolaan risiko dilakukan oleh semua unit kerja terhadap seluruh rencana kegiatan Perseroan dan dilakukan analisis, evaluasi dan monitoring oleh Biro Manajemen Mutu dan Risiko.
The Company’s Internal audit consists of organization plan and the entire methods of coordination and measurement adopted in a business to protect its assets, check accuracy and accounting data reliability, boost efficiency and effectiveness of activities as well as compliance to determined managerial policies. The implementation of internal control of the Company is carried out in all levels of work units of the Company and the activities consist of control in the area of development, operational, finance, human resources along with other strategic activities. Risk management is conducted by all work units regarding all programs planned by the Company and they are analyzed, evaluated and monitored by Risk and Quality Management Bureau.
Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah bagian dari Sistem Pengendalian Internal Perusahaan yang dibentuk untuk membantu Direktur Utama dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham, adanya kepastian pencapaian tujuan operasional Perseroan, serta selalu menjadi mitra stratejik bagi manajemen yang dipercaya, profesional, obyektif, dan independen yang dapat memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan Perseroan. Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Internal Auditing Unit (Satuan Pengawasan Intern – SPI) is part of the Company’s internal control formed to assist the President Director in fulfilling the obligation to the Shareholders, making sure of certainty in achieving the Company’s operational objectives and always becoming the management’s strategic partner that is trusted, professional, objective and independent, which gives added value to the achievement of the Company’s goals. SPI is led by a Head of Unit appointed and dismissed by the President Director with the agreement of the Board of Commissioners.
Satuan Pengawasan Intern Perseroan telah memiliki Audit Charter sejak 01 Maret 2003 dan mulai 28 Mei 2009 Perseroan telah memiliki Audit Charter yang baru hasil revisi pertama sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK yang berlaku. Audit Charter juga dijadikan dasar keberadaan dan pelaksanaan tugastugas pengawasan para auditor, untuk diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait supaya
The Company’s Internal Auditing Unit has had an Audit Charter since 01 March 2003 and starting from 28 May 2009, the Company has a new Audit Charter, which is the revision to the previous one based on prevailing regulations of BAPEPAM-LK. Audit Charter has also become the basis in the existence and carrying out of auditors’ monitoring duties that should be widely known by the whole employees and other related parties as such Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
135
terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan VISI, MISI, dan Tujuan Perseroan. Tugas dan tanggungjawab Satuan Pengawasan Intern sesuai Audit Charter meliputi: • •
•
Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan.
that there is good understanding and cooperation in implementing the VISION, MISSION and Objectives of the Company. Duties and responsibilities of Internal Auditing Unit in accordance with Audit Charter are as follows: •
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
Arranging and undertaking Annual Auditing Work Program.
•
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Examining and evaluating the implementation of internal audit and risk management system based on the Company’s policies.
•
Evaluating and assessing efficiency and effectiveness in the fields of finance, accounting, operational, human resources, information technology and other activities.
INTERNAL AUDIT Djoko Dwijono Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Auditing Unit Lahir di Jakarta tanggal 20 April 1959. Saat ini menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern sejak tahun 2008. Bergabung di Jasa Marga sejak tahun 1986, di tahun yang sama setelah lulus Sarjana Teknik Sipil ITB. Gelar Master of Engineering Science di bidang Transportasi didapat dari the University of Melbourne, Australia pada tahun 1994. Sejak tahun 1986 berbagai posisi di Perusahaan pernah dilalui, diawali dengan karier di Divisi Operasi dan di Kantor Cabang yang berkaitan dengan monitoring dan pengembangan Sistem Pengumpulan Tol, kemudian juga pernah ditugaskan di Proyek Pembangunan Jalan Tol di tahun 1995. Sebelum menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999) dan Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2006).
136
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
He was born in Jakarta on 20 April 1959. He started his career at Jasa Marga in 1986, when he graduated from Bandung Institute of Technology majoring in Civil Engineering. In 1994, he earned a degree of Master of Engineering Science in Transportation from the University of Melbourne, Australia. He was appointed Head of Internal Auditing Unit in 2008. Since 1986, he was assigned in various divisions in the Company, starting from Operation Division and Branch Office to deal with monitoring and development of toll collection system and was posted in Toll Road Construction Project in 1995. Prior to his present position, he was Head of Corporate Planning, Information System and Technology Development Division (1999) and Head of Other Businesses Development Division (2006).
•
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
•
Providing recommendation on improvements and objective information on audited activities in all levels of management.
•
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
•
Providing report on audit results and submitting the report to the President Director and the Board of Commissioners.
•
Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
•
Monitoring, analyzing and reporting the implementation of recommended improvements.
•
Bekerjasama dengan Komite Audit.
•
Cooperating with Audit Committee
•
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.
•
Arranging program to evaluate quality of internal audit activities already carried out.
•
Melakukan diperlukan.
•
Conducting special audit when necessary.
pemeriksaan
khusus
apabila
Audit operasional dilaksanakan dengan pendekatan Risk Based Audit Planning dan mengacu pada Audit Charter, Audit Manual, Standar Audit Prosedur dan Peraturan Perundangan. Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama dan melalui Komite Audit, serta Laporan Hasil Tindak Lanjut dilaporkan oleh auditee setiap triwulan kepada Direktur Utama.
Operational audit is carried out using the approach of Risk Based Audit Planning while referring to Audit Charter, Audit Manual, Standard Auditing Procedures, along with prevailing rules and regulations. Report on audit results is submitted to the President Director and Audit Committee, while Report on Follow Up Results is submitted to the President Director by auditee on a quarterly basis.
Sesuai dengan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2009, Satuan Pengawasan Intern merencanakan 33 (tiga puluh tiga) kali kunjungan ke unit kerja (auditee) baik di Kantor Pusat, Cabang Operasional dan Proyek dengan melibatkan 15 auditor yang terlatih dan memiliki sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA). Realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 telah dilaksanakan 29 (dua puluh sembilan) kali kunjungan audit.
In line with the 2009 Annual Audit Work Plan, Internal Auditing Unit planned thirty-three (33) visits to work units (auditees) at Head Office, Branch Offices and Project Offices, involving 15 skilled auditors Qualified Internal Auditor (QIA) certificates. As of 31 December 2009, there were twenty-nine (29) visits.
Disamping itu ada beberapa kegiatan yang dilakukan di tahun 2009 selain daripada Kegiatan Audit rutin antara lain adalah: meningkatkan manajemen audit dengan berbantuan Aplikasi Komputer, serta setiap auditor mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan untuk memenuhi Standar Profesi Audit Internal dan mulai menetapkan Key Performance Indicators (KPI) untuk unit kerja Satuan Pengawasan Intern.
In addition, there were several activities carried out in 2009 apart from routine auditing activities, i.e. improving audit management with computer application, improving every auditor’s quality by sending them to continuous professional training to qualify Internal Audit Profession Standard and starting to implement Key Performance Indicators (KPI) for Internal Auditing Unit.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
137
138
Hubungan Investor
Investor Relations
Sebagai perusahaan terbuka fungsi Hubungan Investor merupakan fungsi yang penting karena merupakan jembatan antara investor dan komunitas pasar modal. Keefektifan fungsi bagian investor tidak hanya akan mengefektifkan waktu dari manajemen tetapi juga dapat mendorong kewajaran dari valuasi saham, mengurangi biaya pendanaan dan mendapatkan dukungan pemegang saham yang komit kepada perusahaan walaupun perusahaan dalam keadaan sulit.
The function of Investor Relations in a public company holds a major role as it caters the needs of investors and the capital market society. Not only does investor relations function make the time of the Company’s management more effective, it also promotes fair valuation of the share, reduces expenses while gaining support from committed shareholders despite the Company’s difficult condition.
Selama tahun 2009 komitmen Direksi terhadap program-program Hubungan Investor sangatlah tinggi. Hal ini diwujudkan dalam partisipasi Direksi secara penuh baik dalam pertemuan-pertemuan dengan investor maupun kegiatan-kegiatan perusahaan yang melibatkan investor ataupun pihak yang terkait dalam bidang pasar modal. Hal ini dilakukan untuk lebih mengetahui secara langsung apa yang menjadi ‘concern’ investor pada aspek-aspek yang melingkupi bisnis Jasa Marga. Bagian Hubungan Investor terus menjaga agar Manajemen tetap mempunyai komitmen yang tinggi terhadap semua investor.
During the year 2009, the Board of Directors has showed a strong the commitment to Investor Relations programs. This is indicated by Directors’ full participation in either meetings with investors or company events involving investors or parties related to capital market. The purpose of these activities is to furhter find out the concern of investors on aspects of Jasa Marga’s business. Investor Relations Department helps to ensure the Management’s high commitment to all investors.
Bagian Hubungan Investor Jasa Marga berada di bawah unit Sekretaris Perusahaan, bekerjasama dengan unitunit kerja terkait mengumpulkan informasi mengenai kondisi dan kegiatan Perseroan dan juga sebaliknya memberikan informasi kepada komunitas investor, baik yang diminta maupun tidak serta memberikan tanggapan atas pertanyaan para pelaku pasar modal.
Jasa Marga Investor Relations Department reports to the Corporate Secretary and cooperates with other related units to gather information on the Company’s condition and business activities to then provide information to investors’ community, with or without being requested along with responding to questions from the capital market society.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sepanjang tahun 2009, Perseroan melakukan berbagai kegiatan untuk berinteraksi maupun memberikan update kepada komunitas investor, baik yang di dalam maupun di luar negeri, mengenai aktivitas bisnis, aksi korporasi, prospek usaha, maupun risiko usaha. Bekerjasama dengan securities houses Perseroan melakukan pertemuan dengan banyak investor, baik yang datang langsung ke Perseroan, partisipasi dalam Non Deal Roadshow atau Investor Conference, Site Visit ke proyek-proyek baru jalan tol Jasa Marga, Conference Call maupun korespondensi melalui e-mail. Bagian Hubungan Investor Perseroan juga terus berusaha secara proaktif memberikan dan meningkatkan kualitas informasi yang diberikan melalui website, newsletter, atau e-mail. Perseroan melalui bagian Hubungan Investor selalu memprioritaskan komunikasi dua arah dengan pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal. Perseroan selalu terbuka dan merespon semua pertanyaan dan tanggapan terhadap isu-isu yang berkembang seputar Perseroan dengan secepat dan semudah mungkin.
During the period of 2009, the Company has carried out various activities to interact as well provide update to both domestic as well as foreign investors regarding business activities corporate actions, business prospects, along with business risk. In cooperation with securities houses, the Company has conducted a number of meetings with many investors, including those paying visits to the Company, participating in Non Deal Roadshow or Investor Conference, Site Visit to Jasa Marga’s new toll road projects, Conference Call along with correspondences by e-mail. The Company’s Investor Relations Department proactively keeps providing information while improving the quality of information distributed via website, newsletter, as well as e-mail. Through the Investor Relations Department, the Company has always prioritized two-way communication with parties related to the capital market. The Company has constantly disclosed and responded to all questions and responses regarding issues about the Company promptly and conveniently.
Informasi kontak poin bagi kalangan pasar modal kami cantumkan dalam website Perseroan, untuk memudahkan siapapun yang ingin bertanya mengenai Jasa Marga. Media website sebagai alat komunikasi yang efektif juga terus kami perbaiki baik dari struktur informasi, isi informasi maupun bahasa yang tersedia juga dalam bahasa Inggris.
We provide information on points of contact for the capital market community at the Company’s to facilitate anyone seeking for information on Jasa Marga. The Company’s website serves as an effective means of communication that we keep improving in terms of structure and content of the information along with its presentation which is made available in the English Language.
Pihak-pihak yang juga merupakan stakeholders penting bagi terlaksananya program hubungan investor yang efektif adalah analis baik dari sekuritas maupun analis dari fund management. Selama tahun 2009 Perseroan di-cover oleh 13 analis, 7 dari perusahaan sekuritas lokal dan 6 dari sekuritas internasional. Sepanjang tahun 2009, ada 29 update terhadap saham Jasa Marga dan dari 13 analis tersebut, sebanyak 10 analis merekomendasi untuk ‘beli’, 1 analis merekomendasi untuk ‘jual’ dan 2 analis memberi rekomendasi untuk ‘ditahan’.
Parties that are also important stakeholders in the realization of effective investor relations program are analysts from both securities as well as fund management. During the year 2009 the Company was coverd by 13 analysts, 7 of which were local securities and 6 were international securities. During the year under review, there were 29 updates on Jasa Marga shares and out of 13 analysts, 10 gave ‘buy’ recommendation, 1 gave ‘sell’ recommendation and 2 gave ‘hold’ recommendation.
Ekspose juga dilakukan Jasa Marga dengan berpartisipasi dalam kegiatan Investor Summit dan Investor Day yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia.
To expose its performance, Jasa Marga has also participated in Investor Summit and Investor Day organized by the Indonesia Stock Exchange.
Untuk pemenuhan kepatuhan, bagian Hubungan Investor membantu dalam persiapan penyelenggaraan RUPS, memenuhi peraturan-peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Berbagai pelaporan dalam rangka Keterbukaan Informasi seperti pelaporan dalam rangka RUPS, laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan.
In activities related to compliance, the Investor Relations Department assist in the preparation and implementation of AGM, complying with regulations of Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange. Various reports on Information Disclosure such as those regarding the AGM, mid year and yearly financial report.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
139
Beberapa pelaporan / filing untuk Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Reports to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange during the year 2009 are shown in the following table:
Keterbukaan Informasi Disclosure of Information Bulan Tanggal Kegiatan Media* Month Date Activities Januari 13-Jan-09 23-Feb-09 25-Feb-09 Maret 10-Mar-09 17-Mar-09 19-Mar-09 23-Mar-09 24-Mar-09 27-Mar-09
140
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Per 31 Desember 2009 BAPEPAM-LK & BEI Report on Realization of the Usage of Fund from Public Offering as of 31 December 2009 Penyampaian Pemberitahuan RUPS-LB BEI & KSEI Submission of Announcement of EGM Iklan Pemberitahuan RUPS-LB Surat Kabar Adverstisement of EGM Announcement Newspapers Pengiriman Bukti Iklan Pemberitahuan RUPS-LB BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of EGM Announcement Penyampaian Keterbukaan Informasi Atas Transaksi Penyertaan dan Peningkatan Kepemilikan Saham (Transaksi Material) BAPEPAM-LK & BEI Submission of Information Disclosure on Transaction of Participation and Increase in Share Ownership (Material Transaction) Iklan Keterbukaan Informasi Surat Kabar Adverstisement of Information Disclosure Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Keterbukaan Informasi BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of Information Disclosure Panggilan RUPSLB BAPEPAM-LK & BEI Invitation to EGM Iklan Panggilan RUPSLB Surat Kabar Advertisement of Invitation to EGM Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS-LB BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of Invitation to EGM Penyampaian Data Tambahan Informasi Keterbukaan (Penyertaan JLB) BAPEPAM-LK & BEI Additional Data of Information Disclosure (Investment in JLB) Penyampaian Tambahan Informasi Keterbukaan Informasi Atas Transaksi Penyertaan dan Peningkatan Kepemilikan Saham (Transaksi Material) BAPEPAM-LK & BEI Submission of Additional Data of Information Disclosure on Transaction of Participation and Increase of Share Ownership (Material Transaction) Iklan Informasi Tambahan Atas Keterbukaan Informasi Surat Kabar Advertisement of Additional Data of Information Disclosure Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Tambahan Informasi Tambahan BAPEPAM-LK & BEI Prove of Advertisement of Additional Data of Information Disclosure Iklan Tambahan Informasi Surat Kabar Advertisement of Additional Information Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Tambahan Informasi BAPEPAM-LK & BEI Prove of Advertisement of Additional Information Iklan Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 2008 dan 2007 (Audited) Surat Kabar Advertisement of Financial Report for the Years Ended 31 December 2008 and 2007 (Audited) Newspapers Penyampaian Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham (RUPS-LB) BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Submission of EGM Resolutions Iklan Hasil RUPSLB Surat Kabar Advertisement of EGM Resolutions Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS-LB BAPEPAM-LK & BEI Prove of Advertisement of EGM Resolutions Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan (audited) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 BAPEPAM-LK & BEI Submission of Financial Report (audited) for the years ended 31 December 2008 and 2007 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Untuk Tahun Berakhir Per 31 Desember 2008 dan 2007 (Audited) BAPEPAM-LK & BEI Prove of Advertisement of Financial Report for the Years Ended 31 December 2008 and 2007 (Audited)
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Bulan Month
Tanggal Date
Kegiatan Activities
Media*
April 14-Apr-09 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Per 31 Maret 2009 BAPEPAM-LK & BEI Report on Realization of the Usage of Fund from Public Offering as of 31 March 2009 28-Apr-09 Pemberitahuan RUPS Tahunan BEI & KSEI Announcement of AGM Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan Surat Kabar Advertisement of AGM Announcement Newspapers Penyampaian Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of AGM Announcement 30-Apr-09 Penyampaian Laporan Tahunan 2008 dan CSR BAPEPAM-LK & BEI Submission of Financial Report 2008 and CSR Penyampaian Laporan Keuangan Per 31 Maret 2009 (unaudited) BAPEPAM-LK & BEI Submission of Financial Report as of 31 March 2009 (unaudited) Mei 13-May-09 Iklan Panggilan RUPS Tahunan Surat Kabar Advertisement of Invitation to AGM Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPS Tahunan BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of Invitation to AGM Juni 1-Jun-09 Penyampaian Hasil RUPS Tahunan BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Submission of AGM Resolutions Iklan Hasil RUPS Tahunan Surat Kabar Advertisement of AGM Resolutions Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS Tahunan BAPEPAM-LK, BEI & KSEI Prove of Advertisement of AGM Resolutions Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Final BAPEPAM-LK & BEI Announcement of Final Cash Dividend Distribution Juli 7-Jul-09 Penyampaian Sertifikat Pemeringkatan BAPEPAM-LK & BEI Submission of Rating Certificate 10-Jul-09 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum per 30 Juni 2009 BAPEPAM-LK & BEI Report on Realization of the Usage of Fund from Public Offering as of 30 June 2009 30-Jul-09 Penyampaian Laporan Keuangan Per 30 Juni 2009 (unaudited) BAPEPAM-LK & BEI Submission of Financial Report as of 30 June 2009 (unaudited) Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Tahun 2009 Surat Kabar Advertisement of Financial Report as of 30 June 2009 Newspapers Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Per 30 Juni 2009 BAPEPAM-LK & BEI Prove of Advertisement of Financial Report as of 30 June 2009 Agustus 18-Aug-09 Koreksi Catatan Atas Laporan Keuangan Per 30 Juni 2009 BAPEPAM-LK & BEI Revision to Notes to Financial Report as of 30 June 2009 September 29-Sep-09 Penyampaian Press Release Kenaikan Tarif Tol BAPEPAM-LK - BEI Submission of Press Release Regarding Toll Tariff Increase Oktober 13-Oct-09 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Per 30 September 2009 BAPEPAM-LK & BEI Report on Realization of the Usage of Fund from Public Offering as of 30 September 2009 Desember 3-Dec-09 Penyampaian Laporan Hasil Publik Expose Jasa Marga Pada Investor Summit and Capital Market Expo 2009 BAPEPAM-LK - BEI Submission of Report on Jasa Marga’s Public Expose at Investor Summit and Capital Market Expo 2009 * Setiap Penyampaian Ke BAPEPAM & BEI Juga Melalui IDX e-Reporting All Letters to BAPEPAM & BEI (IDX) are also Submitted by IDX e-Reporting
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
141
Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh Pemegang Saham
Equal Treatment to All Shareholders
Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan asing. Seluruh pemegang saham memiliki kesempatan untuk mendapatkan penggantian atau kompensasi jika terbukti terjadi pelanggaran yang merugikan hak-hak mereka. Jasa Marga juga memberikan perlakuan yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek insider trading dan self dealing, dan mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam undang undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara Perseroan dengan para stakeholders tersebut.
Jasa Marga ensures equal treatment to all of the Company’s shareholders, including minority and foreign shareholders. Jasa Marga also applies fair and equal treatments to shares that belong to same category, prohibits insider trading and self-dealing, and requires the Board of Commissioners to disclose all transactions that contain a conflict of interest. In addition, Jasa Marga recognizes the rights of stakeholders, as protected by law, and seeks to promote active cooperation with these stakeholders.
Penyimpangan (Internal Fraud)
Internal Fraud
Dalam tahun 2009 tidak terjadi hal-hal yang dikategorikan sebagai penyimpangan (internal fraud) yang dilakukan oleh manajer dan karyawan Jasa Marga.
In 2009, there were no instances categorized as fraudulent on the part of the management and employees of Jasa Marga.
Kasus-Kasus Hukum
Legal Cases
Pada tahun 2009, Jasa Marga menghadapi sejumlah kasus hukum, yaitu:
In 2009, Jasa Marga faced several legal cases as follows:
•
Gugatan PT Karsa Semesta Indah terhadap Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum
•
Lawsuit from PT Karsa Semesta Indah (KSI) to the Minister of Public Works and the Company continues until 2009. KSI demanded the annulment of the winning equity tender for the development of Semarang-Solo Toll Road through the Letter of the Minister of Public Works No. JL.01.03-MN/560 dated 16 October 2005. The annulment was resulted from the fact that KSI failed to fulfill certain requirements imposed on the project by the Government. After the suit was dropped by the first and higher administration courts, KSI made an appeal to the Supreme Court and won. Jasa Marga and the Minister of Public Works requested for Judicial Review and it was granted by the Supreme Court. This case does not affect the Company’s financial condition.
Kasus gugatan dari PT Karsa Semesta Indah (KSI) di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap Menteri Pekerjaan Umum dan Perseroan terus berlangsung hingga tahun 2009. KSI menuntut pembatalan penetapan pemenang penawaran modal Jalan Tol Semarang-Solo melalui surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.01.03-MN/560 Tanggal 19 Oktober 2005. Pembatalan tersebut dikarenakan KSI tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta Pemerintah. Pada tingkat PTUN dan PTTUN, gugatan KSI ditolak. Pada tingkat Kasasi, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan Kasasi dari KSI. Namun, pada tingkat Peninjauan Kembali (PK), Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum. Kasus ini tidak berpengaruh pada keuangan Perseroan. •
Gugatan Jasa Marga terhadap PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Jasa Marga telah menggugat PT BTS terkait Pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung (BTS1) pada akhir Mei 2008 ke Pengadilan Jakarta Pusat. Gugatan ini dilakukan
142
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Lawsuit from PT Karsa Semesta Indah to Jasa Marga and the Minister of Public Works
•
Jasa Marga’s Lawsuit against PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Jasa Marga has filed a lawsuit against PT BTS in relation to the Widening of Jakarta-Cikampek Toll Road on Cikampek-Cibitung Section (BTS1) at the end of May 2008 to the Central Jakarta District
Court. The lawsuit is made as the Company considers the revenue sharing based on the agreement valid for a period of 26 years unfair. On 25 January 2010, the Central Jakarta District Court denied the Company’s lawsuit and BTS reconpension. At present, the Company is preparing for an appeal.
karena Perseroan melihat bagi hasil dalam perjanjian yang dibuat untuk masa waktu 26 tahun tidak seimbang lagi. Pada tanggal 25 Januari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak gugatan Perseroan dan juga rekonpensi BTS. Saat ini, Perseroan sedang mempersiapkan proses banding. •
Tuntutan Ganti Rugi kepada Lapindo Brantas Inc.
•
The Company has filed claims against Lapindo Brantas Inc. in relation to the hot mud eruption in Sidoardjo East Java causing the Porong-Gempol Toll Road to be flooded by mud. The toll road was finally unable to operate for public, resulting in the loss of Jasa Marga.
Perseroan menuntut ganti rugi kepada Lapindo Brantas Inc. sehubungan dengan semburan lumpur panas di Sidoardjo Jawa Timur yang menyebabkan Jalan Tol Ruas Porong-Gempol terendam lumpur. Pada akhirnya jalan tol tersebut tidak dapat dioperasikan untuk lalu lintas umum sehingga mengakibatkan kerugian bagi Jasa Marga. Pada tanggal 17 September 2009, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.1286 kepada Direktur Utama Lapindo Brantas Inc. Perusahaan kembali mengajukan tambahan kenaikan besaran ganti rugi atas kehilangan pendapatan tol sebesar Rp 76.942.149.750 (Rupiah penuh) dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan periode Juni 2009 sebesar Rp 4.965.962.009 (Rupiah penuh). Langkah yang diambil Jasa Marga adalah mengajukan klaim-klaim tuntutan ganti rugi kepada Lapindo Brantas Inc atas luapan lumpur yang terjadi di Sidoardjo sebanyak 11 kali terhitung dari mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai 17 September 2009. Jasa Marga juga telah melakukan koordinasi dengan Kementrian BUMN mengenai masalah ini. Hasil Rapat terakhir dengan kementrian Negara BUMN menyatakan bahwa Jasa Marga dipersilahkan menggugat tanpa harus menunggu inisiatif dari BUMN-BUMN lainnya yang juga menderita kerugian akibat luapan lumpur lapindo. Saat ini Jasa Marga sedang mempertimbangkan untuk melakukan gugatan kepada Lapindo Brantas Inc. •
Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah untuk Jalan Tol Perseroan masih menghadapi perkara litigasi/ gugatan dari beberapa pemilik tanah yang digunakan untuk pembangunan ruas jalan tol TMII-Hankam-Cikunir, ruas Ulujami-Pondok Aren, ruas Bekasi-Cikampek dan ruas Cipularang II. Penanganan perkara litigasi tersebut masih dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan kasasi di Mahkamah Agung.
Claim for Compensation against Lapindo Brantas Inc.
On September 17, 2009, the Company has sent Letter No. AA.TN.02.1286 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed additional compensation for the loss of toll revenue amounted to Rp 76,942,149,750 (full Rupiah) and the of interest income until June 2009 amounted to Rp 4,965,962,009 (ful amount).
Over the eruption of mud in Sidoardjo, Jasa Marga has filed 11 claims for compensation against Lapindo Brantas Inc. starting from 30 June 2006 until 17 September 2009. Jasa Marga has also coordinated with the State Ministry for State-Owned Enterprises regarding this matter. Result of the most recent meeting with the State Ministry for State-Owned Enterprises states that Jasa Marga is allowed to file a lawsuit without having to wait for initiatives of other SOEs that also suffer from the negative impact of lapindo mud. Jasa Marga is currently considering filing a lawsuit against Lapindo Brantas Inc.
•
Claim from Landowners whose Land is Used for Toll Roads The Company is still facing claims from several landowners whose land is used for the development of toll road on TMII-Hankam-Cikunir, UlujamiPondok Aren, Bekasi-Cikampek and Cipularang II Sections. These litigations are still in the process at District Court, High Court and Supreme Court.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
143
144
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Transaction with Conflicts of Interests
Pada tahun 2009 tidak ada transaksi Perseroan yang mengandung benturan kepentingan. Jasa Marga menghindari terjadinya transaksi yang diduga dapat menimbulkan benturan kepentingan. Setiap transaksi yang diindikasi melibatkan kepentingan pribadi salah seorang atau beberapa dari Komisaris, Direksi atau karyawan Perseroan, maka yang bersangkutan tidak akan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.
In 200, there was no transaction containing any conflicting interest. Jasa Marga avoids any transaction with a potential conflict of interest. Any transaction that indicates involvement of a personal interest from one or more Commissioners, Directors and employees of the Company, then the person with such interest will not be included in the decision making process.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Perseroan menyadari sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan Perseroan untuk tetap mempertahankan posisi dominannya di industri jalan tol. Salah satu strategi untuk mewujudkannya adalah dengan memberdayakan karyawan. Pemberdayaan karyawan dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya adalah penyelenggaraan pelatihan. Perseroan melakukan berbagai pelatihan dan program pengembangan untuk mencerdaskan dan memperkaya pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) serta menumbuhkan sikap (attitude) yang sesuai budaya kerja Perseroan. Dengan training need analysis setiap karyawan memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mendapatkan pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
The Company realizes that human resources are of valuable assets that play a significant role in supporting the Company’s growth to be able to maintain its dominating position in toll road industry. This is the reason why the Company applies one of its strategies of empowering the employees. Employees’ empowerment is carried out in many ways, one of which is by conducting trainings. The Company provides various trainings and development programs to educate and improve employees’ knowledge and skills as well as nurture attitude appropriate with the Company’s work culture. With training need analysis, all employees have equal rights and obligations to be given trainings in accordance with their needs.
Pelatihan yang diberikan bertujuan agar karyawan tidak merasa puas diri dan nyaman dengan kondisi sekarang sehingga menjadi terlena. Tetapi sebaliknya, siap dalam menghadapi perubahan baik yang terkait operasional Perseroan maupun dunia usaha secara umum. Melakukan perubahan juga sudah merupakan bentuk komitmen Perseroan sebagaimana tertuang dalam visi Perseroan. Sebagai perusahaan modern, maka harus berazaskan kekinian, yaitu senantiasa mengikuti perkembangan mutakhir. Proses perubahan yang sedang berlangsung, termasuk sistem kerja, hanya akan berhasil bila sumber daya manusia (SDM) disiapkan untuk menghadapi perubahan.
Trainings are provided so that employees do not rest in their comfort zone and stop improving themselves. On the contrary, trainings are given to prepare them to face the challenges both in the Company’s operation and in the world of business in general as well. Making changes has become the form of the Company’s commitment as stated in its vision. As a modern company, Jasa Marga performs its activities on an up-to-date basis, i.e. always keep up with the most recent development. The process of change that is currently taking place, including in the work system, will only be successful if the human resources are prepared to face such changes.
Pelatihan dibagi dalam tiga kelompok progam, yaitu organisasi, unit dan individu. Program diklat dalam kelompok organisasi antara lain bertujuan untuk menyiapkan kader pimpinan, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi dalam rangka efektifitas organisasi serta mengembangkan tata nilai organisasi (corporate values).
The training programs are divided into three groups, namely organization, unit and individual. Training and education programs in the category of organization are aimed at among others preparing cadres of prospective leaders, improving as well as developing competencies in order to crease effective organization and developing corporate values.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Program pelatihan kelompok organisasi mencakup, antara lain, kursus kepemimpinan berjenjang, executive/management development program, good corporate governance, Jasa Marga executive gathering, entrepreneurship and intrapreneurship, corporate culture, training for trainer, pendalaman kriteria Malcolm Baldrige, pelatihan manajemen SDM bagi manajer nonSDM, ESQ leadership training serta pelatihan enterprise resource planning (ERP).
Training programs in organization category include, among others, leadership course, executive/management development program, good corporate governance, Jasa Marga executive gathering, entrepreneurship and intrapreneurship, corporate culture, training for trainer, Malcolm Baldrige criteria proficiency, training on HR management for non-HR managers, ESQ leadership training along with training on enterprise resource planning (ERP).
Program diklat dalam kelompok unit bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan teknis sesuai kebutuhan unit serta pengembangan sesuai tuntutan level jabatan. Program pelatihan mencakup, antara lain, pelatihan penanggulangan penderita gawat darurat, pertolongan pertama gawat darurat, pelatihan pemadam kebakaran, pelatihan sistem pengumpulan tol, dan sebagainya.
Training programs in the category of unit aim at improving and developing technical skills in accordance with the needs of each unit and with the demand of position level. The training programs include, among others, training on emergency and rescue, emergency first aid, fire extinguisher training, training on toll collection system, etc.
Program diklat untuk individu bertujuan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sesuai kebutuhan individu. Program yang diberikan, antara lain kursus komputer, kursus bahasa Inggris serta pelatihan purna bhakti sebagai bekal bagi karyawan yang memasuki usia pensiun. Pada tahun 2009, bagian pelatihan dan pengembangan SDM menginvestasikan dana sebesar Rp7,5 miliar untuk melatih 5.821 orang karyawan.
Training for individual aims at improving and developing capabilities based on individual needs. The programs include among others computer course, English course along with retirement training to prepare employees entering the retirement age. In 2009, the department of human resources training and development has invested Rp7.5 billion to train 5,821 employees.
Disamping itu, pelatihan juga diarahkan untuk memupuk nilai-nilai pokok perusahaan yang digali dari nilai-nilai universal yang sebenarnya telah ada dan hidup dalam setiap insan Jasa Marga, yaitu Integritas, Kecintaan pada pekerjaan, Keinginan Untuk Terus Belajar Hal-hal Baru, serta Saling Percaya dan Menjaga Kepercayaan.
Furthermore, trainings are also conducted to nurture the Company main values deriving from universal values that have actually existed in the mind of every employee of Jasa Marga, namely Integrity, Passion for the work, Eagerness to keep learning, along with Trust on each other and Maintaining trust.
Untuk terus memimpin dalam industri jalan tol, Jasa Marga harus memiliki daya saing yang tinggi yang tercermin pada mutu pelayanan dan cara kerja yang tersistematis, efisien, aman dan beretika. Oleh karena itu, Perseroan menerapkan kriteria Malcolm Baldrige untuk mengukur kinerja serta memastikan mutu dan proses kerja karyawan. Diharapkan, sistem ini dapat memacu kinerja karyawan.
To secure the position as leader in toll road industry, it is essential that Jasa Marga have high level of competitiveness reflected in the quality of service and systematic, efficient, safe and ethical work procedures. The Company therefore implements Malcolm Baldrige criteria to measure employees’ performance and to make sure of high quality from the work process. The system is expected to boost the performance of the employees.
Pada tahun 2009, nilai Jasa Marga sudah meningkat di atas 400 dari 350 di tahun 2008, dan diharapkan terus meningkat ke level pemimpin industri pada tahun 2012, seiring dengan semakin baiknya proses kerja.
In 2009, Jasa Marga’s score has increased to over 400 from 350 in 2008 and it is expected to reach the of industry leader in 2012 as the work process keeps improving.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
145
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
146
Aplikasi ERP untuk SDM
Application of ERP for Human Resources
Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan bagian dari pelaksanaan Master Plan Arsitektur Teknologi Informasi Perseroan. Master Plan ini sudah ditetapkan melalui SK Direksi No.: 103/KPTS/2007 tanggal 19 Juni 2007. Master Plan ini menggambarkan implementasi teknologi informasi (IT) lima tahun ke depan dalam menunjang business process Perseroan.
The implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) is part of the Company’s Master Plan of Information Technology Architecture. The Master Plan is decided based on the Decision Letter of the Board of Directors No.: 103/KPTS/2007 dated 19 June 2007. The Master Plan describes the implementation of information technology in the next five years to support the Company’s business process.
Untuk tahap awal, yang dikerjakan melalui aplikasi ERP ini adalah bidang keuangan (ERP-Financial), SDM (ERPHRMS/Human Resources Management System) dan Logistik. Ketiga bidang yang berperan sebagai back office atau core business supporting ini diprioritaskan untuk dilaksanakan terlebih dahulu. Karena ketiga bidang ini merupakan pendukung core business yang berperan penting dalam Perseroan.
At the early stage, ERP application focuses on functions of finance (ERP-Financial), human resources (ERP-HRMS/ Human Resources Management System) and Logistics. The three fields serving as the back office or core business supporting are prioritized since they support the major role of core business of the Company.
Dengan menerapkan ERP-HRMS, sistem manajemen SDM dapat terintegrasi sehingga dapat mempercepat berbagai bentuk penyusunan laporan, seperti sistem remunerasi dan berbagai bentuk laporan lainnya.
The implementation of ERP-HRMS leads to the integration of human resources management system and hence speeding up various reporting processes, such as remuneration system as well as other reports.
Penerapan sistem tersebut membantu mengintegrasikan semua sistem yang ada di unit kerja SDM, sehingga membantu mengotomatisasi berbagai sistem yang sudah ada. Pelaksanaan ERP dilakukan selama satu tahun terhitung mulai tanggal 12 Februari 2009. Sembilan bulan pertama digunakan untuk implementasi dan tiga bulan berikutnya dimanfaatkan untuk support. Setelah aplikasi ERP selesai dikerjakan, proses pekerjaan atau business process yang ada di Perseroan ini diharapkan dapat berjalan lebih cepat, akurat dan lebih efisien.
The implementation of the system also helps to integrate all systems in the unit of Human Resources and facilitate the automation of the existing systems. ERP is carried out for a period of one year effective from 12 February 2009. The first nine months is used for implementation and the next three months is used for support. With the implementation of ERP application, the Company’s business processes are expected to run faster, more accurate and more efficient.
Kesejahteraan Karyawan
Employees Welfare
Jasa Marga memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan asuransi kecelakaan tinggi (khusus petugas operasional), santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, pendidikan, perumahan atau kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan, pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa produksi (sesuai kinerja pegawai) serta fasilitas olahraga, kesenian, keagamaan dan rekreasi.
Jasa Marga has provided its permanent employees with welfare programs that meet the Provincial Minimum Wage. The programs include employees social security; health allowance; pension plan; tax allowance; religious holiday allowance; leave allowance; high risk incident insurance (only for operational employees); death compensation; uniform; education, housing, or car loan; company car; training and development; work pollution prevention (only for toll collectors); bonus (based on employees performance) and facilities for sport, arts, religious as well as recreational activities.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Program Pensiun
Pension Plan
Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk pegawai tetap, untuk memberikan jaminan hari tua kepada karyawan yang telah pensiun. Program pension tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun yang akan dibayarkan dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai. DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan surat keputusan No: KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14 September 2004 tentang Regulasi dan Pensiun Perseroan. Usia pensiun karyawan adalah 56 tahun, dengan pengecualian usia 45 tahun untuk program pensiun yang dipercepat.
All Jasa Marga permanent employees are eligible to receive a defined benefit pension plan so that retired employees receive continuous earning. The pension plan is organized by Jasa Marga Pension Fund (Dana Pensiun Jasa Marga – DPJM). Pension benefit that will be paid to retired employees is calculated based on employees’ pension base salary and their period of service. DPJM is approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-370/KM.17/1997 dated 15 July 1997 and was renewed with Decision Letter No. KEP-379/ KM.06/2004 dated 14 September 2004 on the Company’s Regulation and Pension. The employees are retired at the age of 56 and those choosing the early retirement may do so at the age of 45.
Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan sebesar 7,48% menjadi beban Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga memberikan tunjangan purna karya berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali penghasilan terakhir (di luar lembur dan tunjangan pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal atau cacat. Juga diberikan program kesehatan pensiun, yang bertujuan agar karyawan yang pensiun dan keluarganya dapat terus melakukan pola hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi.
Employees’ contribution for pension plan is 3% of base salary while the remaining 7.48% is covered by the Company. In addition, the Company provides retirement benefit equal to 24 times the monthly salary (excluding overtime and tax allowance) to employees that cease to work due to retirement, death or disability. The Company provides pension healthcare program, aimed at allowing pensioners and their family to continue to have a healthy life and high productivity.
Perseroan juga telah memperbaharui kerja sama dengan PT Jamsostek dengan dilakukannya penandatanganan kerja sama pengelolaan program Jaminan Hari Tua (JHT) antara Jasa Marga dengan PT Jamsostek (Persero) tanggal 05 Maret 2009. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, maka mulai tahun 2009, pengelolaan potongan Jamsostek karyawan kantor pusat maupun cabang sudah tersentralisir menjadi satu pengelolaan, yaitu di PT Jamsostek Cabang Kebon Sirih. Jasa Marga menyambut gembira kerja sama ini, yang intinya dapat menyempurnakan apa yang telah diberikan kepada karyawan.
The Company has also renewed the cooperation with PT Jamsostek by signing cooperation on the management of Old Age Benefit Scheme between Jasa Marga and PT Jamsostek (Persero) on 05 March 2009. Unlike the previous years, starting from 2009, the management of Jamsostek deduction for employees of the Head Office as well as Branch Offices is centralized in one management of PT Jamsostek Kebon Sirih Branch. Jasa Marga is pleased with this cooperation as it essentially further improves what the Company has provided to the employees.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
147
148
JMDC
JMDC
Manajemen Jasa Marga terus mengoptimalkan Jasa Marga Development Center (JMDC) sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan Jasa Marga. Semenjak diresmikan awal 2009, berbagai aktivitas, seminar, training hingga promosi Perseroan kepada tamu Perseroan dilaksanakan di gedung unik ini. Diharapkan JMDC terus berkembang dengan pelayanan profesional dalam menciptakan karyawan yang memiliki kompetensi yang kuat.
The Management of Jasa Marga keeps optimizing Jasa Marga Development Center (JMDC) functioning as the facility for training and improving the competencies of Jasa Marga employees. Ever since the inauguration in early 2009, JMDC has become the venue of various activities such as seminars, trainings along with promotional activities of the Company to its guests. JMDC is expected to keep growing in providing professional services to crease employees with powerful competencies.
Program Restrukturisasi Remunerasi
Remuneration Restructurization Program
Jasa Marga tahun 2009 melakukan program restrukturisasi remunerasi yang diterima beragam oleh seluruh karyawan. Dengan pembaruan sistem remunerasi ini, masalah kenaikan gaji sudah tersistematis sehingga tidak terpengaruh oleh adanya peningkatan keuntungan atau peningkatan pendapatan. Yang jelas Perseroan selalu memperhatikan kesejahteraan karyawannya sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan.
In 2009, Jasa Marga restructured the remuneration received by its employees. Under the new remuneration system, salary increase is programmed systematically so that it is not influenced by the increase in profit or revenue. The Company evidently pays a close attention to the welfare of its employees to prove its responsibility to the employees.
Serikat Karyawan
Labor Union
Serikat Karyawan Jasa Marga didirikan pada tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), di mana seluruh karyawan Jasa Marga merupakan anggotanya. Selama ini belum pernah ada pemogokan kerja, demonstrasi atau gangguan lainnya, yang menghentikan kegiatan operasional Jasa Marga. Hal ini karena adanya pemahaman dan saling pengertian yang baik antara Manajemen Jasa Marga dan SKJM sebagai mitra yang saling mendukung satu sama lain.
Jasa Marga Labor Union was formed in 1999 under the name of Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), in which all Jasa Marga employees become the members. To date, Jasa Marga never experienced any strike, protest or any other labor unrest that disrupt the Company from operating normally. This condition is enabled due to the mutual understanding and respect between the Management of Jasa Marga and SKJM as partners supporting each other.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Peserta Diklat Berdasarkan Program Pelatihan Training Participants based on Training Program Program
Peserta Participants
Peserta Participants
2009
%
2008
%
Organisasi - Organization
3,422
58.79%
1,904
49.61%
Unit - Unit
1,654
28.41%
704
18.34%
Individu - Individual
745
12.80%
1,230
32.05%
TOTAL
5,821
100.00%
3,838
100.00%
Jumlah Karyawan Number of Employees
5734
5640
5576
5489
5443
2005
2006
2007
2008
2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
149
Jumlah Karyawan Kantor Cabang Number of Employees at Branch Offices
2008
2009 907
853 761
739 571
546
869
815
595
549
533
219
242
601
212
172
Jagorawi Jakarta - Cikampek Jakarta - Tangerang Cawang - Tomang - Cengkareng Purbaleunyi Surabaya - Gempol Semarang Belmera Palikanci
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employees by Age
2008
2009 1436
1440
1198 1055
1136
1155
1028 914
602 526
246
196
≤ 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 ≥ 51
150
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
239
169
Jumlah Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja Number of Employees by Employment Location 4866
4726
2008
2009 483 439
154
139
80 45
Proyek - Project Offices Perusahaan Patungan - Joint Ventures Kantor Pusat - Head Office Kantor Cabang - Branch Offices
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Number of Employees by Education 4737
2008
4636
2009
458
382
171
161
154
37
147
32 8
9
SD SMP SMA D3 S1 S2
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
151
Jumlah Karyawan Berdasarkan Golongan Number of Employees by Position
2008
2009 3919 3596
1444
1273
403
297
Staf Penunjang - Supporting Staff Staf Operasional - Operational Staff Manajer - Manager
Peserta Diklat Berdasarkan Kelompok Jabatan Training Participants based on Position
2008
2009
5% 20% 29%
44%
11%
23% 46%
22%
Manajer - Manager Staf Ahli - Expert Staff Pelaksana Kantor Office Staff Pelaksana Lapangan - Field Staff
152
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
153
Risiko Usaha
Business Risk
Bisnis jalan tol merupakan usaha jangka panjang, mulai dari pembebasan lahan, pengerjaan proyek hingga pengoperasian jalan tol. Selama periode itu, ada beberapa potensi risiko umum yang dihadapi Perseroan, yaitu:
Toll road development is a long-term business, starting from land acquisitions, project constructions to operating the toll roads. During these project development stages, there are a number of potential risks that may be encountered by the Company, as follows:
1.
1.
Risiko Terkait Pembebasan Lahan atau Pengadaan Tanah Salah satu kunci sukses pembangunan jalan tol adalah tersedianya lahan. Sesuai dengan UU No. 38 Tahun 2004 dan PP No. 15 Tahun 2005, Pemerintah bertanggung jawab atas pengadaan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol. Pemerintah menyediakan dana bergulir (revolving fund) Badan Layanan Umum (BLU) sebagai dana talangan yang dipakai untuk membebaskan lahan dan kemudian digantikan oleh perusahaan jalan tol. Selain dana BLU tersebut, Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan yang memberi batasan biaya pengadaan tanah yang ditanggung oleh perusahaan jalan tol atau land capping. Bila harga tanah melebihi batas yang ditentukan, maka kelebihan biaya tersebut ditanggung oleh Pemerintah. Konsep BLU dan Land Capping membantu Perseroan dalam hal pengelolaan cash flow dan kepastian biaya tanah yang harus disediakan yang pada gilirannya menjamin kelayakan proyek.
One of key successes in developing toll road is the availability of land. In accordance with Law No. 38 of 2004 and Government Regulation No. 15 of 2005, the Government is responsible for land acquisitions that will be used to develop toll road. The Government provides revolving fund through Public Service Agency (BLU) as bridging funds in acquiring land and repaid by Toll Road Developer in a later date. In addition to the BLU funds, the Government has also issued regulation that sets upper limit of land price to be covered by the toll road developer called land capping. This means that if the price of land rises higher than what is agreed, the excess land price is then covered by the Government. The concepts of Revolving Fund and Land Capping support the Company in managing its cash flows and assuring land aqcuisition cost that the Company should prepare, which in turn, guarantee project feasibility. However, there is no guarantee that the acquisition of land is in accordance with the set timetable. If land acquisition is not completed as scheduled, the construction of the toll road will also be delayed, which ultimately results in delaying revenues stream coming from new toll road projects.
Namun, tidak ada jaminan pembebasan lahan selesai sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Bila lahan yang tersedia tidak tepat waktu, konstruksi jalan tol pun tertunda, yang ujung-ujungnya berakibat pada tertundanya perolehan pendapatan tol dari proyek jalan tol baru. Terkait pembebasan lahan, Perseroan juga menghadapi risiko tuntutan hukum maupun klaim dari para pemilik tanah yang lahannya dibebaskan oleh Pemerintah sebelum atau setelah lahan tersebut diserahkan kepada Perseroan. Hal ini juga berpotensi menghambat proses pembangunan jalan tol. 2.
Potensi Risiko Membengkaknya Biaya Konstruksi Risiko utama lain yang membayangi bisnis jalan tol adalah membengkaknya biaya konstruksi. Ini dapat disebabkan oleh berlarut-larutnya proses pembebasan lahan, sehingga skenario biaya konstruksi pun berubah. Disamping itu, proses pembangunan jalan tol biasanya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dan selama proses pembangunan tersebut, ada kemungkinan harga materi yang digunakan untuk proyek tersebut berubah. Biaya proyek yang membengkak akan
154
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Risks Related to Land Acquisition
With regard to land acquisitions, the Company is also facing risk of lawsuits undertaken by landowners whose land are cleared/acquired by the Government before or after the land is handed over to the Company. Such lawsuits have the potential to hamper development of toll roads.
2.
Risks of Higher Construction Costs The other main risk that overshadows toll road business is the ballooning of toll road construction costs. This is attributed to prolonged process of land acquisition, which leads to a change in construction costs scenario. In addition, during the construction process, there is a possibility that the price of construction materials change. The higher-than-planned project cost will influence commercial viability of a toll road and influence
berpengaruh pada kelayakan ekonomis dari proyek jalan tol dan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan, arus kas, kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan. 3.
Risiko Penyesuaian Tarif
level of the Company’s profitability, cash flow, business activities, prospects, financial condition and business results.
3.
Berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005, Jasa Marga berhak untuk melakukan penyesuaian tarif tol untuk setiap jalan tol yang dioperasikan Perseroan setiap dua tahun sekali. Kenaikan tersebut disesuaikan berdasarkan angka inflasi yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik. Namun demikian, ada risiko penyesuaian tarif tertunda atau besarannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tertundanya penyesuaian tarif bisa disebabkan oleh belum terpenuhinya standar pelayanan minimum (SPM) dan penolakan masyarakat. Tertundanya penyesuaian tarif akan membawa dampak negatif terhadap tingkat keuntungan, arus kas, kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. 4.
Risiko Volume Lalu Lintas Tidak Sesuai Perkiraan Awal
Pursuant to Law No. 38 of 2004 and the Government Regulation No. 15 of 2005, Jasa Marga has the right to seek toll tariff adjustment for toll roads operated by the Company every two years. The adjustment is undertaken by taking into account the inflation rate released by the Central Bureau of Statistic (BPS). However, there is a risk that the tariff adjustment is delayed or the adjustment is not as expected. Tariff adjustment may also delay as the minimum service standard (SPM) is yet to be met or due to public objections. The delay of tariff adjustment will bring about negative impact on the Company’s profitability, cash flow, business activities, financial condition and business prospects.
4.
Risiko Perubahan Peraturan Usaha jalan tol merupakan usaha yang diatur oleh Undang Undang dan Peraturan Pemerintah. Karena itu, potensi risiko lain yang dihadapi Perseroan adalah terjadinya perubahan UU dan Peraturan Pemerintah, terkait tanah dan tarif, yang dapat berpengaruh pada kegiatan usaha dan
Traffic Volume Is Not As Projected The traffic volume has a direct impact on the Company’s revenues. A high traffic volume will have positive impact on the Company’s revenues. However, the Company is facing a risk that the traffic volume may not be in line with projection, particularly for newly operating toll roads. This could be due to over-projection or over optimism, or due to conflicting policies. A decline in traffic volume could also happen after toll road commences operations due to fuel price hike, slowing economic growth, the availability of alternative transportation mode such as train, or more convenient and shortened time needed to pass non-toll road. In order to mitigate such risk, the Company has a policy to prioritize building new toll roads connected the with existing toll roads so that the toll roads – existing and new ones – support each other, hence securing the achievement of traffic volume target.
Volume lalu lintas berpengaruh langsung pada pendapatan Perseroan. Volume lalu lintas yang ramai akan berdampak positif pada pendapatan Perseroan. Namun, Perseroan juga menghadapi risiko volume kendaraan tidak sesuai dengan prediksi, terutama pada jalan tol yang baru beroperasi. Hal ini dapat terjadi karena proyeksi yang terlalu optimis, kebijakan-kebijakan yang tidak terpadu. Penurunan volume kendaraan juga dapat terjadi pada jalan tol yang sudah beroperasi akibat kenaikan BBM, melambatnya pertumbuhan ekonomi, tersedianya alternatif moda transportasi lain seperti kereta api, kenyamanan dan waktu tempuh jalan non-tol. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan mempunyai kebijakan untuk membangun jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah beroperasi sehingga dapat saling mendukung terjaminnya pencapaian target volume lalu lintas, baik untuk ruas yang telah beroperasi maupun ruas tol yang baru. 5.
Toll Tariff Adjustment Risks
5.
Regulatory Framework Risk Toll road business is regulated by the Law and Government Regulations. Therefore, the other potential risk encountered by the Company is the changing of Law and Government Regulations, with regard to land, tariff, or other matters could affect the Company’s business activities and prospects.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
155
The change of regulation with regard to the decentralization of authorities in developing toll road to Local Governments could also add costs, which ultimately rises the Company’s operating expenses as well as affects the Company’s business prospects and financial condition.
prospek usaha Perseroan. Perubahan peraturan yang terkait desentralisasi pihak yang berwenang terhadap pekerjaan pengembangan jalan tol kepada Pemerintah Daerah dapat menimbulkan biaya tambahan, yang pada akhirnya menambah beban usaha, prospek dan kondisi keuangan Perseroan. 6.
Risiko Perubahan Suku Bunga
6.
Most of toll road projects developed by the Company are financed by bank loans or bonds sale. Therefore, interest expenses could be different and changed if there are changes in bank rates or bond coupon rates. A rise in interest rate may have negative impact on interest payment, financial condition and business activities of the Company.
Sebagian besar pendanaan proyek-proyek yang dikembangkan Perseroan berasal dari pinjaman bank atau penerbitan obligasi. Dengan demikian beban bunga dapat berbeda dan berubah bila terjadi perubahan suku bunga bank atau bunga kupon obligasi. Kenaikan tingkat suku bunga dapat berdampak negatif terhadap beban pembayaran suku bunga pinjaman, kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.
In order to mitigate the potential risk, it is the Company’s policy to obtain bank loans when the toll construction is being built. The Company will then seek refinancing through debt instruments that have longer tenor when the toll road starts commercial operation.
Untuk mengurangi potensi risiko tersebut, Perseroan mempunyai kebijakan utnuk melakukan pendanaan melalui bank pada saat konstruksi pembangunan jalan tol, dan melakukan refinancing dengan instrument hutang bertenor jangka panjang pada saat jalan tol tersebut telah beroperasi. 7.
Risiko Kehilangan Pendapatan Akibat Perselisihan dengan Pihak Lain Dalam mengembangkan jalan tol, Perseroan dapat menjalin partner dengan pihak lain. Karena itu tidak tertutup kemungkinan terjadinya perselisihan (dispute) dengan pihak lain yang berujung pada proses pengadilan. Bila keputusan pengadilan tidak berpihak pada Perseroan, hal itu akan berakibat pada risiko hilangnya pengusahaan jalan tol, yang pada ujungnya berakibat pada berkurangnya pendapatan Perseroan. Tindak lindung yang dilakukan Perseroan adalah berupaya untuk mendapat dukungan Kementerian BUMN.
156
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Interest Rate Change Risk
7.
Risk of Losing Income Due to Dispute with Other Parties In developing toll road projects, the Company could set up partnership with other parties. Therefore, there is a possibility of dispute that could arise, which might lead to legal disputes. If legal disputes do not favor the Company, it could lead to potential revenue losses. In such condition, the Company may seek support from the State Minister for State-Owned Enterprises as the shareholder of the Company.
8.
Risiko Bencana Alam atau Akibat Perbuatan Manusia
8.
Jasa Marga does not have special insurance to cover its property or insurance on revenues in the event of damages on each toll roads owned by the Company. If the Company’s toll roads are damaged in part or in whole for a long period, it could reduce traffic volume and ultimately could have an implication on the Company’s business results, revenues, business prospect and financial performance.
Jasa Marga tidak memiliki asuransi khusus untuk properti atau asuransi pendapatan untuk kerusakan pada masing-masing jalan tol Perseroan yang dimilikinya. Jika jalan tol Perseroan rusak, baik sebagian atau seluruhnya untuk periode yang cukup lama, dapat berpengaruh pada volume arus kendaraan dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha, pendapatan, prospek dan kinerja keuangan Perseroan. 9.
Risiko Terputusnya Konstruksi Jalan Tol Jalan tol yang dalam proses konstruksi dapat terputus karena berada pada zona yang tidak aman. Untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkan studi kelayakan yang komprehensif sebelum dimulai pengerjaan proyek. Bila konstruksi jalan tol tidak memungkinkan untuk diteruskan atau terputus, upaya yang dilakukan Perseroan adalah membuat alternatif rute jalan tol sebagai pengganti, meminta jaminan Pemerintah serta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung perubahan rute.
10. Rute Jalan Tol Baru Tidak Sesuai dengan Master Plan Sebagai upaya mempercepat pembangunan jalan, Pemerintah telah melakukan reformasi peraturan perundang undangan dengan diterbitkannya Undang Undang No. 38 Tahun 2004, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005, terutama berkaitan dengan penerbitan Rencana Induk Jaringan Jalan Tol sebagai acuan investasi. Rencana induk jaringan jalan tol ini dibutuhkan investor untuk melakukan perencanaan dan proyeksi pengembangan jalan tol. Namun, dalam UU tersebut tidak ditentukan secara spesifik tenggat waktu yang harus dipenuhi Pemerintah untuk menyelesaikan rencana ini. Hingga saat ini belum diketahui kapan rencana induk jaringan jalan tol ini selesai. Risiko yang mungkin timbul adalah rute jalan tol baru tidak sesuai dengan master plan.
Risk of Natural or Man-Made Disasters
9.
Risk of Toll Construction Cut-Off Toll road that is being constructed has a potential risk of being cut-off as it may be located in an unsafe zone. In order to avoid such risk, comprehensive feasibility is undertaken prior to the project construction. If the toll road construction is impossible to be continued or is cut off, an alternative route could be undertaken, seeking Government guarantee or collaborate with Local Governments to support the change of route.
10. New Toll Road Route Not In Line with Master Plan As an effort to accelerate toll road development, the Government has undertaken regulatory reforms by issuing Law No. 38 of 2004, which was followed by the issuance of the Government Regulation No. 15 of 2005, which particularly relates to the issuance of Master Plan for Toll Road Network as the reference for investment. The Master Plan is needed by investors so that they are able to make plans and projection for toll road development. However, the Law does not specify the deadline within which the Master Plan is to be completed. To date, it is still unknown when the Master Plan of toll road network will be completed. The risk that could arise from this situation is that new toll road sections may turn out to be not in line with the Master Plan.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
157
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
158
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty Report
Sebagai perusahaan penyedia infrastruktur jalan, lingkup bisnis Perseroan melibatkan masyarakat luas tidak hanya pada saat pembangunan jalan tol itu berlangsung namun terus ada selama eksistensi suatu ruas jalan tol itu dioperasikan. Perseroan menyadari benar hal tersebut sehingga fungsi tanggung jawab sosial (CSR) menjadi program yang sudah ada dan melekat sejak lama pada saat Jasa Marga berdiri pada tahun 1978. Keberadaan jalan tol memang terbukti memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara termasuk di Indonesia di satu sisi, namun disisi lain keberadaan jalan tol banyak merubah pola sosial, budaya, dan perkembangan suatu wilayah yang dilalui suatu jalan tol. Perubahan tersebut seharusnya diusahakan menjadi suatu kepentingan yang saling memberi manfaat secara luas bagi kepentingan masyarakat disekitar wilayah jalan tol, bagi kepentingan ekonomi bangsa dan juga bagi Perseroan sebagai operator jalan tol tersebut. Inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan selama ini diarahkan bagi kepentingan masyarakat yang berada disekitar wilayah jalan tol dan ini menjadi suatu kebijakan yang menjadi prioritas dalam menjalankan program-program tanggung jawab sosial Perseroan selama ini.
As a provider of toll road infrastructure, the scope of the Company’s busniness includes people in general not only during the period of toll road development but also during the whole period of of toll road existence and operation. The Company is truly aware of that matter and hence the function of corporate social responsibility has existed and attached to the Company ever since its establishment in 1978. On one hand, toll road existence proves to give contribution to the economic growth in many countries including Indonesia, yet on the other hand, the existence of toll road makes a lot of chnages into the social as well cultural patterns and development of the area where toll road is developed. The changes should be turned into an interest that brings mutual benefits of the inhabitants surrounding the toll road, the country’s economy and the Company as the operator of the toll road. Corporate social responsibility initiatives have always been focusing on the interests of the people residing near toll road opereational areas and this policy has become the Company’s priority in carrying out corporate social responsibility programs over the years.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-005/MBU/2007 tertanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perseroan menyalurkan dana bantuan untuk program kemitraan dan bina lingkungan yang diambil dari bagian laba Perseroan maksimal sebesar 2%.
In accordance with the Regulation of the Stated Minister for State-Owned Enterprises No. PER-005/MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding Partnership Program between State-Owned Enterprises and Small-Scale Business and Community Development Program, the Company uses maximum 2% of its profit to fund the partnership program and the community development program.
Program Kemitraan dilakukan melalui: • Pemberian pinjaman modal usaha maupun investasi bagi usaha kecil. • Pemberian bantuan hibah berupa pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan mengelola usaha dan bantuan meningkatkan kemampuan untuk memasarkan barang yang dihasilkan oleh usaha kecil.
Partnership program is carried out by means of: • •
Providing loan for business capital as well as investment for small-scale business. Providing grant in the form of trainings in order to improve the capability of managing business and promoting the products of small-scale business.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
159
Selama tahun 2009 Perseroan telah melakukan berbagai program CSR yang sesuai dengan kebijakan Perseroan, yaitu: • Pendidikan dan/atau pelatihan • Pelestarian alam • Peningkatan kesehatan • Pengembangan prasarana dan sarana umum • Penyediaan atau perbaikan sarana ibadah • Bantuan korban bencana alam • BUMN Peduli Berikut adalah jumlah biaya yang telah dikeluarkan Perseroan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut:
During the period of 2009, the Company has conducted various CSR programs in line with the Company's policies. The activities include: • Education and/or training • Natural conservation • Health improvement • Development of public facilities • Provision or Renovation of Places of Worship • Help for Victims of Natural Disasters • BUMN Peduli (State-Owned Enterprises humanity program) Following is the total amount of fund distributed by the Company to carry out the said activities:
Penyaluran Proram Kemitraan Tahun 2009 Activities in Partnership Program in 2009
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Kegiatan / Activities
Rp
Penyaluran Pinjaman / Distribution of Loans
21,080
Pameran / Exhibitions
1,372
Pelatihan / Trainings
593
Total
23,045
Penyaluran Program Bina Lingkungan (CSR) 2009 Distribution of Community Development Program in 2009
Kegiatan / Activities Pendidikan dan/atau Pelatihan Training and/or Education Pelestarian Alam Natural Conservation Peningkatan Kesehatan Health Improvement Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum Development of Public Facilities Penyediaan atau Perbaikan Sarana Ibadah Provision or Renovation of Places of Worship Bantuan Korban Bencana Alam Help for Victims of Natural Disasters “BUMN Peduli” State-Owned Enterprises humanity program Total
160
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah Proporsi / Proportion
Rp 2,171,842
52%
-
-
784,193
21%
130,502
10%
286,582
10%
242,055
7%
- 3,615,251
-
Berikut adalah beberapa program CSR yang dilakukan oleh Perseroan: •
Program Pendidikan dan Pelatihan o
o
o
Merenovasi Sekolah TK Kuntum Suci di RW Kampung Dukuh. Renovasi sekolah ini merupakan bentuk kepedulian Jasa Marga terhadap masyarakat di sekitar jalan tol. Bantuan peralatan laboratorium bagi Sekolah Tinggi Teknologi Taruna. Peralatan Laboratorium Beton yang diberikan Jasa Marga membantu siswa di STTT dalam meningkatkan pengetahuan, terutama di bidang beton. Penyerahan bantuan kepada Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (ITB), di kampus
Following is the CSR programs conducted by the Company: •
Training and Education Program o
o
o
Renovating Kuntum Suci Kindergarten at Kampung Dukuh. The school renovation shows Jasa Marga’s awareness of the condition of people residing near toll road. Providing laboratory for Sekolah Tinggi Teknologi Taruna. The facility of Concrete Laboratory was provided by Jasa Marga to assist students of STTT in advancing their knowledge, especially in the field of concrete. Providing aid to the Faculty of Civil and Environmental Engineering of Bandung Institute of Technology (Institut Teknologi Bandung – ITB), in ITB campus, Bandung.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
161
o
o
o o
o •
ITB Bandung. Bantuan tersebut berupa renovasi serta menambah perlengkapan ruangan Audio Visual. Dengan pemberian bantuan ini, Perseroan memberikan andil bagi kemajuan pendidikan di Tanah Air, mengingat ITB merupakan salah satu perguruan tinggi yang masuk kategori 100 perguruan tinggi terbaik di dunia. Pelatihan Semathic siswa SD pada sekolah disekitar jalan tol untuk meningkatkan ketrampilan menghitung. Pelatihan Manajemen bagi mitra binaan Cabang Jagorawi untuk meningkatkan kewirausahaan bagi pengusaha kecil. Program beasiswa bagi keluarga yang tidak mampu/kepada anak yatim piatu. Merenovasi gedung-gedung atau bantuan fasilitas pendidikan sekolah yang berada di sekitar jalan tol. Training bagi anak-anak SMA.
Program Pelestarian Alam
o
o
o o
o
•
Program Peningkatan Kesehatan o
o
o
162
Program donor darah di Kantor Pusat Jasa Marga dengan bekerjasama dengan PMI. Acara rutin ini dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar jalan tol yang diselenggarakan disemua cabang. Pengadaan klinik gratis nonstop di sepuluh lokasi tempat peristirahatan di sepanjang jalur tol Jakarta-Cikampek selama mudik Lebaran.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Natural Conservation Program Jasa Marga is involved in the greening program or the tree-planting program especially along the side of the toll roads operated by the Company. The company does not carry out the toll road greening program alone but in various cooperations with a number of parties such as SRI Kehati Foundation. For Jasa Marga, planting trees has become part of the development and construction activities of toll road operate by the Company. Each year, over 250 thousand trees are planted by Jasa Marga in toll road surrounding. To date, Jasa Marga has planted over 2 million trees along its operated toll roads in the country.
Program penghijauan atau penghutanan, khususnya di sepanjang sisi jalan tol yang dioperasikan Perseroan. Program penghutanan ini tidak hanya dilakukan sendiri oleh Perseroan, tapi juga melalui berbagai kerja sama dengan berbagai pihak, misalnya dengan bekerja sama dengan Yayasan SRI Kehati. Bagi Jasa Marga, program penanaman pohon sudah merupakan bagian dari setiap aktivitas pembangunan dan pengembangan sarana jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga. Setiap tahunnya, lebih dari 250 ribu pohon ditanam Jasa Marga di sekitar jalan tol. Sejauh ini, Jasa Marga juga sudah menanam lebih dari 2 juta pohon di seluruh jalan tol yang dikelolanya di seluruh Indonesia. •
The aid is in the form of renovation and provision of additional equipment of Audio Visual room. With this grant, the Company takes part in the country’s advancement of education, considering ITB is one of the world’s 100 best universities. Providing Semathic training for elementary students at schools located near toll roads to enhance their calculating skills. Providing Management Training for partners (owners of small-scale business) of Jagorawi Branch to improve their skills in entrepreneurship. Providing scholarship for the needy/orphans. Renovating school buildings or providing educational facilities for schools in toll roads surrounding. Providing trainings for senior high school students.
•
Health Improvement Program o
o
o
Organizing Blood donor program at Jasa Marga Head Office in cooperation with PMI (the Indonesian Red Cross). This activity is routinely held every three months. Providing free medication for people residing near toll roads. This activity is held by every branch office. Organizing non-stop free clinic on ten locations of rest area along the JakartaCikampek Toll Road during the Idul Fitri Holiday.
•
Program Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum o
•
•
•
Development of Public Facilities Program o
Melakukan perbaikan prasarana umum, seperti rehabilitasi jalan perkampungan dan penyediaan sarana olah raga.
Program Penyediaan atau Perbaikan Sarana Ibadah
•
Renovating public facilities such as rehabilitating village road and providing sporting facilities.
Provision or Renovation of Places of Worship Program
o
Renovasi tempat ibadah.
o
Renovating places of worship.
o
Pemberian kurban pada Hari Raya Idul Adha.
o
Distributing meats during Idul Adha Holiday.
Program Bantuan Korban Bencana Alam
•
Help for Victims of Natural Disasters Program
o
Jasa Marga telah membentuk tim relawan yang siap diterjunkan ke daerah-daerah bencana sewaktu-waktu. Ini terbukti dengan kesigapan Jasa Marga dalam menerjunkan tim relawan ke berbagai lokasi bencana tahun 2009, seperti bencana di Situ Gintung, Cirendeu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tim yang diterjunkan merupakan tim yang sudah terlatih dan biasa melakukan evakuasi di lokasi bencana seperti di Aceh, Pangandaran, banjir di Yogyakarta dan lokasi bencana lainnya.
o
Jasa Marga has formed a team of volunteers ready at any time to be deployed to areas where natural disasters happen. This was proven when the Company promptly deployed the team to various locations of disaster in 2009, such as the Situ Gintung disaster in Cirendeu, Kebayoran Lama, South Jakarta. The team consists of skilled volunteers with the capability of performing evacuation on the location of disasters such as Aceh, Pangandaran, flood in Yogyakarta other disaster areas.
o
Jasa Marga juga mengirimkan tim relawan dan bantuan obat-obatan bagi korban gempa dan tanah longsor di Padang, Sumatra Barat. Pengiriman tim relawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tim pertama yang berangkat adalah tim Rescue dan Paramedis, yang bertugas melakukan evakuasi serta memberikan bantuan perawatan kepada korban gempa. Tim selanjutnya yang dikirim adalah tim Logistik dan Disaster Relief, yaitu tim yang membantu mendistribusikan bantuan serta perawatan mental terhadap korban gempa.
o
Jasa Marga also sent a team of volunteers and medication for casualties of earthquakes and landslide in Padang, West Sumatra. The team was sent according to the needs. The first team leaving for the location of disaster was Rescue and Paramedic team, with the duties to evacuate and provide nursing for earthquake victims. The next team was Logistics and Disaster Relief team, responsible for helping the distribution of aids and mental care for earthquake victims.
o
Jasa Marga juga turut berpartisipasi dalam program BUMN Peduli, yakni mengirimkan bantuan dalam bentuk barang melalui Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Bantuan tanggap darurat yang diberikan dalam bentuk barang kebutuhan yang dinilai mendesak, seperti tenda pleton, tikar, selimut, sanitary napkin, makanan dan susu bayi, makanan siap makan serta obatobatan dan vaksin.
o
Jasa Marga also participated in BUMN Peduli Program, by providing in kind assistance through the Partnership and Community Development Programs Unit (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan – PKBL). Emergency response assistance by providing urgently needed items such as tents, mats, blankets, sanitary napkins, baby’s food and milk, ready-to-eat food as well as medicines and vaccines.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
163
164
Program Kemitraan
Partnership Program
Pada program kemitraan program yang dijalankan Perseroan diarahkan untuk membantu pengembangan usaha masyarakat berskala kecil dan mikro. Program Kemitraan merupakan program penyaluran bantuan lunak bagi bagi para pelaku usaha mikro dan industri rumah tangga yang menitikberatkan aspek modal awal dan modal kerja.
The partnership program carried out by the Company is aimed at helping the development of small-scale and micro businesses. Partnership Program represents the distribution of soft loan for owners of micro business and home industry, focusing on the aspects of initial capital and work capital.
Usaha kecil dan mikro yang dibantu sebagian besar bergerak di bidang jasa perdagangan dan produksi dengan profil usaha sudah ada yang menembus pasar ekspor. Sektor-sektor usaha yang menjadi mitra binaan antara lain: • Sektor Industri • Sektor Peternakan • Sektor Perdagangan • Sektor Pertanian • Sektor Perkebunan • Sektor Perikanan, dan • Sektor Jasa
The assisted small-scale and micro businesses are mostly in the field of trade and production; some of them have succeeded in penetrating the export market. The sectors of Jasa Marga’s small-scale business partners among others include: • Industry • Animal Husbandry • Trade • Agriculture • Plantation • Fishery, and • Service
Jasa Marga memberikan pinjaman murah dengan bunga net 6% per tahun kepada pengusaha mikro dan kecil. Dana pinjaman murah ini diberikan kepada kelompok usaha yang ada dalam jangkauan sembilan kantor cabang Jasa Marga, yang tersebar di sejumlah kota di Jawa dan Sumatra. Dengan bantuan pinjaman lunak tersebut, mereka dapat mengembangkan usaha sehingga tidak hanya meningkatkan taraf hidup mereka tapi juga menyediakan lapangan kerja.
Jasa Marga provides soft loan with 6% net interest yearly to small-scale and micro enterprises. The soft loan is provided to those running business within the reach of the nine branch offices of Jasa Marga, scattered in the cities all over Java and Sumatra. With the soft loan, they are able develop their business resulting not only in the increase of welfare but also in the provision of employment opportunity.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Sektor-sektor usaha yang diberikan
Business Sectors of Partnership Program
Beberapa usaha kecil dan menengah telah mencatatkan kemajuan. Empat mitra Jasa Marga di bidang usaha pengolahan kulit di Garut, misalnya, telah menembus pasar ekspor ke Belanda, Singapura dan Timur Tengah. Usaha yang dibina itu telah menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar, karena melibatkan banyak tenaga kerja dalam proses usahanya.
Several small-scale and middle enterprises have made certain progress. Four of those enterprises running business of leather production in Garut, for instance, have succeeded in exporting their products to the Netherlands, Singapore and Middle East. The business has also helped to create significant employment opportunity since the work process involves a large number of work forces.
Dalam pengembangan kemitraan dengan UKM itu tidak hanya sebatas memberi pinjaman, tapi juga pembinaan terkait dengan kegiatan promosi, pelatihan dan pemasaran. Jasa Marga juga membantu membangun jaringan pemasaran dan promosi mereka. Dalam setiap kegiatan pameran, produk mereka diikutsertakan. Misalnya, 10 (sepuluh) mitra binaan Jasa Marga mengikuti pameran Inacraft di Balai Sidang Jakarta (JCC), sebuah pameran craft terbesar di Indonesia, yang berlangsung 22-26 Mei 2009. Pada pameran tersebut Jasa Marga menampilkan mitra binaan yang begerak dalam bidang kerajinan ukir, pakaian dan furniture. Keikutsertaan mereka merupakan salah satu program PKBL dalam membantu memasarkan produk mitra binaan kepada masyarakat. Dana yang disalurkan untuk program Pelatihan dan Pameran bagi mitra binaan Jasa Marga tahun 2009 mencapai Rp2,03 miliar.
The development of partnership program with smallscale and middle enterprises is not limited to providing loan only, as the Company also helps them develop by providing activities related to training, promotion and marketing. Jasa Marga helps to build the business network to facilitate promote and market their products by including them in exhibitions. For example, ten (10) partners of Jasa Marga participated in Inacraft Exhibition – the biggest craft exhibition in Indonesia – taking place on 22-26 May 2009 at Jakarta Convention Center. Jasa Marga’s partners of small-scale enterprises presented their products of carvings, garments and furniture. Their participation is one of PKBL programs in assisting the marketing of the products of small-scale enterprises to a wide range of people. In 2009, Jasa Marga distributed fund for training and exhibition of Jasa Marga’s smallscale enterprise partners amounting to Rp2.03 billion.
Berikut adalah pameran-pameran yang dikuti Mitra Binaan Jasa Marga:
The exhibitions participated by Jasa Marga’s partners are as follows:
1.
Pembelian Produk Mitra Binaan
1.
Small-Scale Enterprises Products Purchase
2.
Gelar Karya PKBL BUMN
2.
SOEs PKBL Creation Exhibition
3.
Pameran Lippo Village Touring Car Championship
3.
Lippo Village Touring Car Championship Exhibition
4.
Pekan Kerajinan Jawa Barat 2009
4.
West Java Craft Week 2009
5.
Pekan Batik Internasional 2009
5.
International Batik Week 2009
6.
Adi Wasta Nasional
6.
Adi Wasta Nasional
7.
Inacraft
7.
Inacraft
8.
Semarang Expo
8.
Semarang Expo
9.
Batik, Bordir & Assesories Fair
9.
Batik, Embroidery & Accessories Fair
10. PKBL, BUMN Jabar Expo
10. PKBL, SOE Jabar (West Java) Expo
11. PRJ
11. Jakarta Fair
12. Pekan Produk Kreatif Indonesia
12. Indonesia Creative Products Week
13. Gelar Batik Indonesia
13. Indonesia Batik Exhibition
14. Lebaran Fair Cirebon
14. Cirebon Idul Fitri Fair
15. Jabar Expo
15. Jabar (West Java) Expo
16. Pasar Rakyat
16. Pasar Rakyat (People’s Market)
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
165
RENCANA K E D E PA N F U T U R E O U T LO O K
166
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
167
Prospek Usaha Business Prospect
168
Infrastruktur yang handal, termasuk jalan tol, merupakan sektor yang penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Namun, tingkat pertumbuhan dan panjang jalan tol di Indonesia masih rendah. Indonesia telah memulai membangun jalan tol sejak tahun 1978, namun panjang jalan tol hanya sepanjang kurang lebih 650 km, atau sebesar 1,21% dari GDP tahun 2007. Padahal konsep tol dimaksudkan untuk meringankan beban APBN yang sangat terbatas.
Reliable infrastructure, including toll road, is an important sector needed to support sustainable economic growth. However, the level of growth and length of toll road in Indonesia are still relatively low. Indonesia already began developing toll road since 1978, yet so far, the length of toll road only reached approximately 650 km, or around 1.21% of 2007 GDP, whereas the concept of toll is intended to alleviate the burden of the very limited state budget.
Dengan kondisi seperti ini, maka prospek industri jalan tol ke depan akan tetap cerah, apalagi Pemerintah telah menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas. Jasa Marga, sebagai pengembang dan operator jalan tol terbesar di Tanah Air, berada pada posisi yang strategis untuk mendukung program Pemerintah tersebut.
Given such condition, the prospect of toll road industry going forward, remains bright, especially after the Government positions the development of infrastructure as one of its prioritized programs. Jasa Marga, as the largest toll road developer and operator in Indonesia, holds a strategic position to support the Government’s program.
Jasa Marga adalah perusahaan tol berpengalaman, dan saat ini menjadi market leader. Dengan mengoperasikan 531 km tol, Jasa Marga saat ini menguasi 76% jalan tol di Indonesia. Total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 693 km.
Jasa Marga is an experienced toll road company, and at present remains a market leader in the industry. By operating 531 km toll road, Jasa Marga at present secures 76% of the total length of toll road in Indonesia presently reaching 693 km.
Saat ini Jasa Marga sedang membangun tujuh ruas tol. Dari tujuh ruas tol tersebut, beberapa diantaranya dalam tahap konstruksi, dan ada yang telah beroperasi, seperti Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I sepanjang 3.8 km. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I (SemarangUngaran) sepanjang 10,9 km direncanakan pada semester II 2010 sudah dioperasikan, begitu juga jalan
Jasa Marga is currently developing seven toll road sections. Of the seven toll roads, some are in the construction stage, and one already began operating, i.e. Section I, along 3.8 km, of Bogor Ring Road Toll Road. Semarang-Solo Toll Road Section I (Semarang-Ungaran) along 10.9 km is scheduled to start operating in the second semester of 2010, whereas Surabaya-Mojokerto Toll Road Section IA
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
tol Surabaya-Mojokerto Seksi IA (Dukuh MenanggalInterchange Waru) sepanjang 2,3 km pada semester II 2010 sudah selesai. Pengoperasian ruas-ruas tol tersebut akan mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan di tahun-tahun mendatang.
(Dukuh Menanggal-Interchange Waru) along 2.3 km is scheduled to complete in the second semester of 2010. The operation of these new toll road sections will boost revenue growth of the Company in the coming years.
Untuk keempat ruas tol baru lainnya, Perseroan menargetkan dapat beroperasi pada periode 20122013. Keempat ruas tersebut adalah:
As for the other four new toll roads, the Company is targeting to start operating them in 2012-2013. The four toll roads are:
•
Gempol-Pasuruan (34,2 km),
•
Gempol-Pasuruan (34.2 km),
•
JORR II Ruas Serpong-Kunciran (11,2 km)
•
JORR II, Serpong-Kunciran (11.2 km) Section
•
JORR II Ruas Kunciran-Cengkareng (15,2 km)
•
JORR II, Kunciran-Cengkareng (15.2 km) Section
•
JORR W2 Utara Ruas Ulujami-Kebon Jeruk (7,7 km).
•
JORR W2 North, Ulujami-Kebon Jeruk (7.7 km) Section.
Setelah ruas tol yang baru tersebut selesai, maka Perseroan akan menambah ± 200 km jalan tol baru dalam tiga tahun mendatang. Di samping peningkatan volume kendaraan rata-rata 4% per tahun untuk jalan tol eksistingnya, beroperasinya ruas-ruas jalan tol yang baru akan mendorong peningkatan pendapatan usaha Perseroan dalam jangka menengah-panjang.
After the constructions of these toll roads are completed, the Company will add ± 200 km new toll roads in the next three years. Apart from an average traffic volume increase of around 4% per annum in its existing toll roads, the commercial operations of these new toll roads will drive the Company’s revenues higher in the medium to long term.
Jasa Marga berperan penting dalam mensukseskan jalan tol Trans Jawa. Ruas Surabaya-Mojokerto, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan, dengan total panjang 146 km yang dikuasai Perseroan, merupakan bagian dari 9 ruas tol Trans Jawa yang belum tergarap, yakni sepanjang 808 km.
Jasa Marga plays an important role in ensuring the success of Trans Java Toll Road development. SurabayaMojokerto, Semarang-Solo and Gempol-Pasuruan Toll Roads, with a combined length of 146 km, owned by the Company, are part of the nine undeveloped sections of the 808 km Trans Java toll road.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
169
170
Melihat peluang pengembangan jalan tol nasional tersebut di atas, prospek usaha Jasa Marga ke depan akan cerah dan menjanjikan pertumbuhan yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Namun, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol diperlukan dukungan regulasi yang kondusif dari Pemerintah, terutama yang terkait dengan pembebasan lahan.
Looking at the wide opportunity for developing national toll road mentioned above, Jasa Marga’s business prospect going forward will be brighter and guarantee sustainable long-term growth. However, in order to accelerate the development of toll road infrastructure, it is necessary to have the support from the Government in the form of conducive regulations, particularly those with regard to the land acquisition.
Perbaikan regulasi mengenai pengadaan lahan yang telah dilakukan Pemerintah saat ini adalah kebijakan untuk menyediakan dana bergulir dimana Pemerintah terlebih dahulu mendanai pembebasan lahan. Setelah lahan untuk satu seksi jalan tol selesai dibebaskan, investor berkewajiban untuk membayar kembali dana tersebut ke Pemerintah. Selanjutnya Pemerintah dapat menggunakan dana tersebut untuk pembebasan lahan pada seksi berikutnya atau untuk jalan tol lainnya.
The improvement of regulation in relation to land acquisition that has been undertaken by the Government at present is the policy to provide revolving funds, under which the Government pays land acquisition costs in advance. After the land for one toll road section is cleared, investors have the obligation to repay the fund to the Government. The Government will then use the fund to acquire land for the next section or for other toll roads.
Pemerintah juga menjamin biaya tanah maksimum dengan menyediakan dukungan biaya terhadap risiko kenaikan harga tanah. Land capping adalah kebijakan Pemerintah menanggung kelebihan biaya pembebasan lahan apabila melebihi biaya yang disepakati dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol. Kelebihan dihitung dengan dua cara, yakni jika lebih besar 110% dari biaya pengadaan tanah yang diperjanjikan atau 2% dari biaya investasi, diambil angka terbesar.
The Government also guarantees maximum land price by providing financial support hence mitigating the risk arising from the increase in land price. Land capping is a policy of the Government to cover excess costs of land acquisition, i.e. if the price is higher than what is agreed under the Toll Road Concession Agreement. The excess costs are calculated in two ways, i.e. if land acquisition cost is more than 110% than the agreed land acquisition costs, or 2% of investment costs; choosing the highest figure.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kebijakan tersebut diatas sangat membantu investor dalam pengendalian cash flow maupun kepastian biaya pengadaan tanah sehingga dapat memitigasi risiko yang timbul dalam pembiayaan pengadaan lahan. Kebijakan ini sudah terbukti berhasil diterapkan dengan baik pada ruas tol Bogor Ring Road Seksi I. Dari realisasi biaya pengadaan lahan sebesar Rp126,9 milyar, yang menjadi beban investor adalah sebesar Rp 63,2 milyar dan dibayarkan setelah tanah bebas 100%.
The above-mentioned policies really help investors in managing their cash flows as well as in having certainty of land acquisition costs, and therefore mitigating risks that may arise from land acquisition cost. The policy has proven to be successful in Section I of Bogor Ring Road. Out of the realization of land acquisition costs of Rp126.9 billion, the amount that became the expense of investor was Rp 63.2 billion and was paid after 100% of the land was acquired.
Peraturan Presiden No. 13/2010 juga menambah kondusif iklim investasi di industri ini. Ketentuan mengenai pengadaan tanah yang diatur dalam Perpres tersebut menyatakan bahwa pengadaan tanah dilaksanakan oleh Pemerintah sebelum investor ditetapkan Pemerintah. Saat ini Pemerintah juga sedang menyiapkan Undang Undang baru mengenai pembebasan lahan bagi kepentingan umum, yang diharapkan dapat mempercepat proses pembebasan tanah oleh Pemerintah. Dengan demikian risiko pembebasan tanah kedepan menjadi hilang karena investor baru masuk setelah lahan tersedia.
The Presidential Regulation No. 13/2010 also makes investment climate for this industry more conducive. The stipulation on land acquisition regulated in the Presidential Regulation states that land acquisition is carried out by the Government prior to appointment of the investor. At present, the Government is also preparing new Law on land acquisition for public interests, which is expected to accelerate the land procurement process undertaken by the Government. Therefore, risk arising from land acquisitions going forward will be diminished, as investors will enter into the toll road development only after land is available.
Disamping panjang jalan tol yang terus bertambah, ada beberapa faktor lain yang membuat prospek industri jalan tol yang dikembangkan Perseroan semakin cerah. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Apart from the ever-increasing length of toll roads operated by the Company, several other factors that make the Company’s toll road business has brighter prospects, among others, are as follows:
•
Volume lalu lintas pada ruas tol yang dikelola Perseroan diperkirakan akan tetap tumbuh secara positif, sehingga memberikan jaminan pertumbuhan pendapatan berkesinambungan;
•
Traffic volume of toll roads operated by the Company is expected to continue to grow positively, therefore guarantees a sustainable revenues growth;
•
Masa konsesi yang masih panjang dengan mayoritas akan berakhir pada tahun 2044 untuk 14 ruas yang sedang dioperasikan Perseroan;
•
The concession period is still long: majority of concessions (14 toll roads) operated by the Company expire in 2044;
•
Jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah ada, sehingga memberi jaminan volume lalu lintas yang telah terbentuk;
•
New toll roads are connected to existing toll roads, hence guarantee the realization of projected traffic volume;
•
Adanya potensi penambahan konsesi penguasan jalan tol melalui rencana untuk mengambil alih ruas-ruas jalan tol investor lain yang terhenti proses investasinya (akuisisi);
•
The Company has potentials to obtain new toll road concessions by taking over other toll road sections whose investor have difficulties in continuing their development (acquisition);
•
Posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol Indonesia.
•
The Company’s position as the leader in Indonesian toll road industry.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
171
A nalis A & D iskusi M anajemen M anagement D i s cu s s ion and A nalys i s
172
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
173
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan Perseroan Hasil usaha Perseroan berasal dari pendapatan tol dan usaha lain terkait dengan jalan tol. Secara total pendapatan dari kedua hasil usaha tersebut pada tahun 2009 mencapai Rp 3,69 triliun, naik 10,14% dibanding tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp 3,35 triliun. Pendapatan tol menyumbang Rp3,63 triliun, sementara sisanya dari pendapatan lain-lain sebesar Rp 60,52 miliar, yang naik dari Rp 34,29 miliar pada tahun sebelumnya.
Revenues The Company’s revenues are contributed by toll revenue and other income related with toll road. The total revenues from the two business sources in 2009 reached Rp3.69 trillion, showing an increase by 10.14% from that of 2008 reaching Rp3.35 trillion. Toll revenue contributed Rp3.63 trillion to total revenues, while the remaining derived from other income amounting to Rp60.52 billion, which increased from Rp34.29 billion in the previous year.
Sumber Pendapatan Usaha Jasa Marga Jasa Marga’s Source of Revenues
2009
2008
2%
98%
99%
Pendapatan Tol Toll Revenue
174
1%
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Lainnya Others
1.
Pendapatan Tol
1.
Toll Revenue In 2009, the Company operates 14 toll road sections under the management of 9 branches and 2 subsidiaries. Following is the table showing the toll revenues of Jasa Marga and its Subsidiaries.
Pada tahun 2009 Perseroan mengoperasikan 14 ruas jalan tol melalui 9 cabang dan 2 anak perusahaan. Berikut adalah tabel pendapatan tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan. PENDAPATAN JALAN TOL 2009 TOLL REVENUE IN 2009
(dalam Ribuan Rp / in Thousand Rp)
No. Ruas Cabang 2009 2008 Section Branch 1 Jagorawi Jagorawi 346,754,883 317,281,967 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 606,777,596 578,411,685 3 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 312,360,330 294,891,926 4 Ulujami-Pondok Aren 5 Prof. DR. Sedyatmo Cawang-Tomang-Cengkareng 715,412,803 648,481,713 6 Jakarta Inner Ring Road 7 Padalarang-Cileunyi Purbaleunyi 588,815,117 523,845,487 8 Cipularang 9 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 162,009,336 146,847,655 10 Semarang Semarang 49,906,490 44,034,648 11 Belmera Belmera 46,553,270 44,855,878 12 Palikanci Palikanci 65,467,472 59,370,349 13 Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 735,339,709 661,323,708 14 Bogor Outer Ring Road (BORR) PT Marga Sarana Jabar 2,086,324 - Total 3,631,483,330 3,319,345,016
∆% 9.29% 4.90% 5.92% 10.32% 12.40% 10.32% 13.33% 3.78% 10.27% 11.19% 9.40%
In general, revenues from toll revenue in 2009 increased by 9.40% compared to that of the previous year. The highest toll revenue came from PT JLJ, a subsidiary operating JORR section, with revenue contribution reaching Rp735.34 billion representing 20.25% of the total toll revenue. The second and third largest contributors of revenue were CawangTomang-Cengkareng and Jakarta-Cikampek, which contributed 19.70% and 16.71% of the total toll revenue, respectively.
Secara keseluruhan pendapatan yang berasal dari pendapatan tol pada tahun 2009 naik sebesar 9,40%. Pendapatan tol terbesar berasal dari anak perusahaan PT JLJ yang mengoperasikan ruas JORR, dengan pendapatan mencapai Rp 735,34 miliar atau merupakan 20,25% pendapatan tol secara keseluruhan. Penyumbang pendapatan terbesar kedua adalah Cabang Cawang-TomangCengkareng sebesar 19,70%, serta ketiga adalah Cabang Jakarta-Cikampek sebesar 16,71%. Pendapatan Tol Cabang dan Anak Perusahaan Toll Revenue of Branches and Subsidiaries
2009 8.60%
1.37% 1.28% 0.06% 1.80% 4.46%
2008
19.71%
1.35%1.33% 0.00% 1.79% 4.42%
8.80%
9.55%
19.54%
9.56% 16.71%
20.25%
17.43%
19.92% 16.21% Cawang-Tomang-Cengkareng Jagorawi Belmera
15.78% Jakarta - Cikampek Jakarta - Tangerang Semarang
Purbaleunyi Surabaya - Gempol Marga Sarana Jabar
Jakarta Outer Ring Road Palikanci
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
175
176
Ruas-ruas yang berada di Jabotabek merupakan ruas yang menyumbangkan pendapatan tol terbesar yaitu secara akumulatif mewakili 74,81% dari total pendapatan tol Perseroan. Dibandingkan dengan tahun 2008 pendapatan tol ruas-ruas yang dikelola oleh Perseroan mengalami kenaikan yang bervariatif antara 3,78%-13,33%. Cabang yang mengalami kenaikan terbesar adalah Cabang Semarang dan Cabang Purbaleunyi yang mengelola ruas Padalarang-Cileunyi.
Toll road sections located in Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi) areas were still the biggest revenue contributors, accounting for 74.81% of the total toll revenue. Compared to 2008, the revenue of toll roads operated by the Company increased in a range of 3.78%-13.33%. The branches that recorded the highest increase in toll revenue were Semarang Branch and Purbaleunyi Branch operating Padalarang-Cileunyi section.
Pada bulan September 2009, 11 ruas jalan tol Perseroan mendapat kenaikan tarif, dengan tingkat kenaikan yang bervariasi, berkisar antara yang terendah sebesar Rp500 dan tertinggi sebesar Rp10.500 atau antara 13% hingga 17%.
In September 2009, there tariff of 11 of the toll roads operated by the Company increased by 13%-17%, ranging from the lowest of Rp500 to the highest reaching Rp10,500.
Kenaikan tarif tol sendiri diatur oleh Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol yang berbunyi sebagai berikut: • UU No. 38 tahun 2004 Pasal 48 ayat (3): “Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi” • PP No.15 tahun 2005 Pasal 68 ayat (1):“Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali oleh BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi sesuai dengan formula: Tarif Baru = Tarif Lama (1 + inflasi)
Tariff increase is regulated by Law No. 38 of 2004 on Road and Government Regulation No. 15 of 2005 on Toll Road, stating the points as follows:
Pengoperasian ruas tol Sentul Selatan-Kedung Halang di Bogor Outer Ring Road (BORR) pada bulan November 2009, juga turut menyumbang pendapatan pada kuartal keempat tahun lalu, walaupun belum signifikan.
The commercial operation of Sentul Selatan-Kedung Halang, which is a section of Bogor Outer Ring Road (BORR) Toll Road in November 2009, has also contributed to the Company’s revenue, although not yet significant, in the fourth quarter of 2009.
•
Law No. 38 of 2004 Article 48 paragraph (3): “Toll tariff is evaluated and adjusted every two (2) years based on inflation rate.”
•
Government Regulation No. 15 of 2005 Article 68 paragraph (1): “Toll tariff is evaluated and adjusted every two (2) years by BPJT (Toll Road Regulatory Board) by way of adjusting old tariff with the effect of inflation, using the formula: New Tariff = Old Tariff (1 + inflation).
2.
Pendapatan Usaha Lain Selain dari pungutan tol sebagai sumber pendapatan usaha utama, Jasa Marga juga memiliki sumber pendapaan lain-lain, yaitu pendapatan yang berasal dari jasa pengoperasian jalan tol pihak lain, sewa lahan dan pendapatan iklan. Kontribusi pendapatan lain-lain ke pendapatan keseluruhan Perseroan tahun 2009 sebesar 1,6%, naik dari 1,02% tahun 2008.
2.
Other Revenues Apart from having toll collection as its main source of revenue, Jasa Marga also has other sources of income, i.e. revenues from the operation of toll roads owned by other parties, land leasing and advertisements. The contribution of other revenues to the total revenues of the Company reached 1.6%, slightly higher than that of the previous year reaching 1.02%.
3.
Volume Lalu Lintas Transaksi Pada tahun 2009, volume lalu lintas transaksi yang melintasi jalan tol yang dikelola Perseroan mencapai 916,48 juta kendaraan, tumbuh sebesar 4,14% dibanding tahun sebelumnya sejumlah 880,06 juta kendaraan.
3.
Traffic Volume In 2009, the volume traffic passing toll roads operated by the Company reached 916.48 million vehicles, representing an increase by 4.14% from that of the previous year reaching 880.06 million vehicles.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Volume Lalu Lintas Transaksi Per Ruas Traffic Volume By Section
dalam jutaan kendaraan in million vehicles
No. Ruas Section
Cabang / Anak Perusahaan 2008 2009 Branch / Subsidiary
1
Jagorawi
Jagorawi
115.49
120.34
4.20%
2
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek
123.25
125.10
1.50%
3
Jakarta-Tangerang
Jakarta-Tangerang
84.24
85.39
1.36%
4
Ulujami-Pondok Aren
31.62
33.76
6.74%
5
Jakarta Inner Ring Road
174.95
180.75
3.32%
6
Prof. Dr. Ir. Sedyatmo
74.21
71.38
-3.81%
7
Padaleunyi
43.61
54.02
23.85%
8
Cipularang
10.90
11.24
3.15%
9
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol
56.79
60.37
6.31%
10 Semarang
Semarang
27.33
28.59
4.62%
11 Belmera
Belmera
17.04
16.95
-0.55%
12 Palikanci
Palikanci
14.64
15.37
4.98%
13 JORR
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
105.99
112.54
6.19%
14 BORR
PT Marga Sarana Jabar
-
0.68
-
Total
880.06
916.48
4.14%
Cawang-Tomang-Cengkareng
Purbaleunyi
∆% (2009 vs. 2008)
Kenaikan volume lalu lintas ruas-ruas berkisar antara -0,55% yaitu di ruas Belawan-Tj. Morawa sampai dengan 23,85% pada ruas Padaleunyi. Pada ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo terjadi perubahan sistem pengumpulan tol dan tarif tol yang berakibat pada perhitungan volume lalu lintas transaksi yang sebelumnya dihitung dua kali menjadi satu kali. Perubahan ini terjadi pada bulan September 2009.
The increase in traffic volume was ranging between -0.55% recorded by Belawan-Tj. Morawa section and 23.85% recorded by Padaleunyi section. On Prof. Dr. Ir. Sedyatmo section, there was a change in the toll collection system and tariff, resulting in the change in the recording of transaction, which represents traffic volume, from previously two to one transaction. The new system is effective from September 2009.
Kendaraan yang melewati jalan tol sendiri terbagi dalam lima golongan kendaraan yaitu Golongan I adalah golongan kendaraan jenis penumpang, minibus dan sejenisnya; dan Golongan II s.d. V adalah golongan kendaraan jenis truk dengan 2 gandar sampai dengan 5 gandar. Sebanyak 87,76% dari volume lalu lintas transaksi kendaran yang melewati jalan tol adalah dari jenis kendaraan golongan jenis penumpang (Golongan I).
Vehicles passing toll roads are divided into five categories, i.e. Class I, which includes passenger cars, minibus and the likes; and Class II to V, which include trucks with 2 to 5 axles. Out of the total traffic volume, 87.76% of which were vehicles in the category of passenger cars (Class I).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
177
Pada tahun 2009 volume lalu lintas transaksi pada ruas-ruas di Jabotabek merepresentasikan 71,78% dari total volume lalu lintas transaksi Perseroan secara keseluruhan.
In 2009, the traffic volume on toll roads located in Jabotabek reached 71.78% of total traffic volume on the Company’s entire toll roads.
Beban Usaha Beban Usaha Perseroan tahun 2009 adalah sebesar Rp2,17 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,982 triliun. Kenaikan beban usaha tersebut antara lain juga disebabkan adanya kenaikan beban pada anak perusahaan yaitu di PT JLJ yang mengoperasikan ruas JORR dan dan PT MSJ yang mengoperasian ruas baru yaitu Bogor Ring Road. Namun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir rasio beban usaha terhadap pendapatan usaha secara konsisten menurun, dimana pada tahun 2005 rasio tersebut adalah 66% dan pada tahun 2009 turun menjadi 59% yang terlihat dari tren seperti grafik di bawah ini:
Operating Expense The Company’s operating expense in 2009 amounted to Rp2.17 trillion, showing an increase by Rp193.77 billion from Rp1.982 trillion in the previous year. The increase in operating expenses was resulted among others from the increase in expense of subsidiaries i.e. PT JLJ for the operation of JORR sections and PT MSJ for the newly operating section of Bogor Ring Road. Yet within the last 5 years, the ratio of operating expense to operating income shows a decreasing trend: from 66% in 2005 to 59% in 2009 as indicated in the chart below :
Beban Usaha/Pendapatan Usaha Operating Expense/Operating Income
66,00 %
62,00 %
58,00 %
2005
2006
2007
2008
2009
Beban Usaha/Pendapatan Usaha Operating Expense/Operating Income
Hal ini menunjukkan adanya usaha efisiensi Perseroan terhadap beban usaha di satu sisi namun juga meningkatan kinerja pendapatan usaha pada sisi yang lain.
178
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
This suggests the Company’s efficiency initiatives in operating expenses while successfully boosting its operating income.
EBITDA Perseroan mencatat EBITDA sebesar Rp2,02 trilliun pada tahun 2009, meningkat sebesar 11,9% terhadap EBITDA tahun 2008 yang mencapai Rp1,81 triliun.
EBITDA The Company recorded EBITDA amounting to Rp2.02 trillion in 2009, representing an increase by 11.9% from 2008’s EBITDA reaching Rp1.81 trillion.
Laba Usaha Berdasarkan kinerja di atas, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,52 triliun pada tahun 2009, meningkat 12% dibandingkan dengan laba usaha pada tahun 2008 sebesar Rp1,37 triliun.
Operating Profit Given the above-mentioned performance, the Company posted operating profit of Rp1.52 trillion in 2009, showing an increase by 10.6% from 2008 net profit of Rp1.37 trillion.
(dalam Miliar Rupiah / in Billion Rupiah)
4,000.0
3,687.0 3,353.0
3,000.0
2,645.0 2,296.1
2,000.0
2,155.1 1,982.0
1,923.9 1,629.1 1,476.7 1,270.1
1,000.0
1,138.0
1,379.6
889.5 819.5 653.7
2,033.7 1,807.4 1,531.9 1,371.6
1,015.9
992.7 707.8
462.6
307.5
277.9
2005
2006
Pendapatan Usaha Beban Usaha
2007 EBITDA Laba Usaha
2008
2009 Laba Bersih
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
179
180
Pendapatan (Beban) Lain-Lain Beban lain-lain bersih Perseroan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp422,33 lebih rendah dari tahun 2008 yang sebesar Rp425,80 miliar. Menurunnya beban lain-lain ini terutama didukung oleh kemampuan Perseroan dalam melakukan optimalisasi dana sehingga pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain pada tahun 2009 lebih baik dari tahun sebelumnya. Optimalisasi dana tersebut juga mampu mengurangi besarnya pinjaman yang diperlukan sehingga beban biaya pinjaman juga relatif lebih rendah dari tahun lalu.
Other Income (Expenses) In 2009, the Company posted other expenses net amounting to Rp422.33 billion, slightly lower than that of 2008 amounting to Rp425.80 billion. The decline was mainly attributed to the Company’s capability of optimizing fund resulting in the improvement of 2009 interest income and other revenues compared to that of 2008. The fund optimization also reduces the amount of loan hence interest expenses were relatively lower than that of the previous year.
Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran Pajak penghasilan sedikit menurun dari Rp223,92 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp211,68 miliar pada tahun 2009, atau turun 5,47% disebabkan oleh penurunan pajak yang ditangguhkan.
Estimated Income Tax Estimated income tax declined slightly from Rp223.92 billion in 2008 to Rp211.68 billion in 2009, or down by 5.47% as a result of the decline in deferred tax.
Hak Minoritas Beban hak minoritas merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih dan bagian laba atau rugi Perusahaan Anak yang dikonsolidasikan. Pada tahun 2009, beban hak minoritas Perseroan tercatat sebesar Rp14,51 miliar, sedikit meningkat dari Rp14,10 miliar pada tahun 2008.
Minority Interests Minority interests represent the right of minority shareholders over net assets and the portion of the consolidated profit or loss of Subsidiaries. In 2009, the Company’s minority interests reached Rp14.51 billion increasing slightly from Rp14.10 billion in 2008.
Laba Bersih Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp992,69 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 40,25% dari Rp707,80 miliar pada tahun 2008. Dengan meningkatnya laba bersih, laba bersih per saham juga naik dari Rp104,11 per saham tahun 2008 menjadi Rp146,50 pada tahun buku yang dilaporkan.
Net Income The Company succeeded in gaining Net Profit amounting to Rp992.69 billion in 2009, which increased by 40.25% from Rp707.80 billion in 2008. Given increase in net profit, the Company’s earning per share also increased from Rp104.11 per share in 2008 to Rp146.50 per share in the year under review.
Jumlah Aktiva Jumlah aktiva pada akhir tahun 2009 mencapai Rp16,17 triliun, meningkat sebesar 10,46% dari Rp14,64 triliiun pada tahun 2008. Kenaikan yang signifikan terdapat pada posisi Investasi pada Perusahaan Asosiasi dari Rp26,43 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp207,48 miliar pada tahun 2009, sejalan dengan ekspansi usaha Perseroan pada tahun tersebut. Posisi aktiva tetap dalam konstruksi juga meningkat dari Rp1,14 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp1,45 triliun tahun 2009, yang mencerminkan kemajuan tahap pembangunan jalan tol baru tahun 2009. Pos Aset Lainnya tercatat meningkat dari Rp84,72 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp392,75 miliar tahun 2009. Kenaikan pos-pos aset tersebut mengkompensasi penurunan Investasi Jangka Pendek, yang menurun menjadi Rp41,48 miliar pada tahun 2009 dari Rp488,51 miliar tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan karena Investasi Perseroan pada Surat Utang Negara (SUN) telah jatuh tempo.
Total Assets The Company’s total assets for the year ended 2009 reached Rp16.17 trillion, rising by 10.46% from Rp14.64 trillion in 2008. A significant increase was recorded by Investment in Associate Companies from Rp26.43 billion in 2008 to Rp207.48 billion in 2009, in line with the Company’s expansion during that period. Fixed assets – construction in progress also increased from Rp1.14 trillion in 2008 to Rp1.45 trillion in 2009, reflecting the improving progress of the newly developed toll roads in 2009. The account of other assets also recorded an increase from Rp84.72 billion in 2008 to Rp392.75 billion in 2009. The rise of the assets offset the decline in ShortTerm Investment, which decreased from Rp488.51 billion in the previous year to Rp41.48 billion in 2009. The decline was attributed to the Company’s investment in SUN (sovereign bonds) that reached maturity.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Aktiva Lancar Aktiva lancar secara keseluruhan menurun dari Rp3,91 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp3,43 triliun pada tahun 2009. Posisi pos Kas dan Setara Kas turun tipis dari Rp3,38 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp3,31 triliun pada tahun 2009. Penurunan cukup signifikan terjadi pada pos Investasi Jangka Pendek yakni dari Rp488,51 miliar menjadi Rp41,48 miliar pada tahun 2009, sejalan dengan jatuh temponya investasi pada SUN.
Current Assets Current assets declined from Rp3.91 trillion in 2008 to Rp3.43 trillion in 2009. The Cash and Cash Equivalents fell slightly from Rp3.38 trillion in 2008 to Rp3.31 trillion in 2009. The Short-Term Investment recorded a significant decline from Rp488.51 billion in 2008 to Rp41.48 billion in 2009, in line with the Company’s mature investment in SUN (sovereign bonds).
Aktiva Tidak lancar Aktiva tidak lancar secara keseluruhan meningkat 18,71% dari Rp10,74 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp12,74 triliun pada tahun 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada Aset Tetap dalam Konstruksi sebagaimana disebutkan di atas serta Aset Lainnya, yang meningkat dari Rp84,72 miliar menjadi Rp392,75 miliar.
Non-Current Assets Non-current assets increased by 18.71% from Rp10.74 trillion in 2008 to Rp12.74 trillion in 2009. The rise was mainly attributed to the rise of aforementioned Total Fixed Assets Construction in Progress mentioned above as well as Other Assets from Rp84.72 billion in 2008 to Rp392.75 billion in 2009.
Kewajiban Jumlah kewajiban Perseroan pada akhir tahun 2009 mencapai Rp8,43 triliun, meningkat sebesar 8,6% dari Rp7,76 triliun pada tahun 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya kewajiban lancar dari Rp1,24 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp2,97 triliun pada tahun 2009. Sementara itu, kewajiban tidak lancar menurun dari Rp6,52 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp5,46 triliun pada tahun 2009.
Liabilities The total liabilities of the Company in 2009 reached Rp8.43 trillion, representing a rise by 8.6% from Rp7.76 trillion in 2008. The increase was mainly caused by a rise in current liabilities from Rp1.24 trillion in 2008 to Rp2.97 trillion in 2009. Meanwhile, non-current liabilities decreased from Rp6.52 trillion in 2008 to Rp5.46 trillion in 2009.
Kewajiban Lancar Kewajiban lancar Perseroan pada tahun 2009 naik menjadi Rp2,97 triliun dari Rp1,24 triliun pada tahun 2008, disebabkan oleh meningkatnya hutang bank dari Rp572,73 miliar tahun 2008 menjadi Rp1,16 triliun pada tahun 2009, serta adanya obligasi Perseroan yang akan jatuh jatuh tempo dalam setahun sebesar Rp650 miliar. Kenaikan kewajiban lancar juga terjadi akibat naiknya pos hutang usaha yang meningkat dari Rp47,55 miliar tahun 2008 menjadi Rp103,69 miliar tahun 2009, serta kewajiban pembebasan tanah yang naik dari Rp16,97 miliar menjadi Rp347,61 miliar pada tahun 2009.
Current Liabilities Total current liabilities of the Company in 2009 increased to Rp2.97 trillion from that in 2008 reaching Rp1.24 trillion, which was attributable to a rise in bank loans from Rp572.73 billion in 2008 to Rp1.16 trillion in 2009 along with bonds that matured in the year under review reaching Rp650 billion. The rise of current liabilities was also caused by an increase in business debt from Rp47.55 billion in 2008 to Rp103.69 billion in 2009, while liabilities for land acquisition increased from Rp16.97 billion in 2008 to Rp347.61 billion in 2009.
Kewajiban Tidak Lancar Jumlah kewajiban tidak lancar Perseroan menurun dari Rp6,52 triliun tahun 2008 menjadi Rp5,46 triliun tahun 2009, yang didorong oleh reklasifikasi hutang obligasi jangka panjang dari Rp4,66 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp4,01 triliun tahun 2009. Penurunan Kewajiban Tidak Lancar juga disebabkan oleh tidak adanya pos Kewajiban Pembebasan Lahan dibanding Rp313,78 miliar pada tahun sebelumnya.
Non-Current Liabilities The total non-current liabilities of the Company decreased from Rp6.52 trillion in 2008 to Rp5.46 trillion in 2009, due to a reclassification of long-term bonds payable from Rp4.66 trillion in 2008 to Rp4.01 trillion in 2009. Noncurrent liabilities also declined, as there were no liabilities for land acquisition in the year under review, compared to the previous year reaching Rp313.78 billion in.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
181
Modal Pemegang Saham Jumlah modal pemegang saham meningkat sebesar 9,28% dari Rp6,57 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp7,18 triliun pada akhir tahun 2009.
Stockholders’ Equity The total stockholders’ equity increased by 9.28% from Rp6.57 trillion in 2008 to Rp7.18 trillion in 2009.
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Perseroan Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan obligasi Jasa Marga Seri O, P, Q dan R, Perseroan harus dapat menjaga Rasio Hutang dan Aset Bersih (DER) maksimal 5 kali dan Interest Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25 kali. Kebijakan Perseroan adalah menjaga DER tidak lebih dari 4 kali.
Financial Covenant
Solvabilitas dan Kemampuan Membayar Bunga Pinjaman
Solvability and Ability to Pay Interest
Pada posisi per akhir 2009, Perseroan memiliki posisi DER sebesar 1,17 kali, relatif tetap seperti pada posisi tahun 2008 yang mencapai 1,18, sedangkan ICR pada tahun 2009 mencapai 2,73 kali meningkat dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai 2,51 kali. Perseroan tetap memenuhi yang dipersyaratkan dalam perjanjian perwaliamantan dan berada dalam kondisi finansial yang kuat.
As of 2009, the Company’s DER of 1.17 times, relatively the same as that of 2008 reaching 1.18, while ICR in 2009 reached 2.73 times, showing an increase compared to that of 2008 reaching 2.51 times. The Company has complied with the requirements stated in the trustee agreement and remains in a sound financial condition.
DER (X) ICR
2009 1,17 2,73
2008 1,18 2,51
Ikatan Yang Material Atas Investasi Barang Modal Selama tahun 2009 tidak ada ikatan yang material atas investasi barang modal.
Material Ties for Investment of Capital Goods During the year 2009, the Company has no ties for investment in capital goods.
Tingkat Likuiditas Perseroan Tingkat Likuiditas Perseroan yang diukur dari kemampuan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya dengan aset-aset yang likuid harus mencapai tingkat likuiditas yang baik yaitu minimal mencapai 1,1 kali. Pada tahun 2009 tingkat likuiditas Perseroan mencapai 1,15 kali.
Liquidity Level The Company’s level of liquidity is measured by the capability of paying long-term debts with liquid assets that are required to reach a good liquidity of minimum 1.1 times. In 2009, the Company’s liquidity level reached 1.15 times.
Current Ratio (%) Modal Kerja (dalam jutaan Rp) Working Capital (in million Rp)
182
Based on the bond trustee agreement Jasa Marga bond Series O, P, Q and R, the Company is required to maintain Debt to Equity Ratio (DER) a maximum of 5 times and Interest Coverage Ratio (ICR) a minimum of 1.25 times. It is the Company’s policy to maintain DER not to exceed 4 times.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
2009 115,64% 463,983
2008 315,77% 2,669,708
Imbal Hasil Keuangan Imbal hasil laba atas jumlah aktiva (ROA) meningkat dari 4,83% pada tahun 2008 menjadi 6,14% tahun 2009, sementara imbal hasil laba atas modal pemegang saham (ROE) naik dari 10,77% pada tahun 2008 menjadi 13,82% pada tahun 2009. Peningkatan ini menunjukkan adanya pertumbuhan laba usaha yang berkesinambungan, serta kemampuan Perseroan dalam meningkatkan marjin operasional yang sehat, termasuk marjin laba usaha dan marjin laba bersih masing-masing sebesar 41,06% dan 26,89%, yang meningkat dari 40,90% dan 21,11% pada tahun sebelumnya. Marjin EBITDA naik tipis menjadi 54,77% pada tahun 2009 dari 53,89% pada tahun 2008.
Financial Returns Return on assets (ROA) increased from 4.83% in 2008 to 6.14% in 2009, while return on equity (ROE) increased from 10.77% in 2008 to 13.82% in 2009. The rise showed continuity in the growth of operating profit, as well as the capability of the Company in improving operating margin to healthier level, as evident in the rise of operating profit and net profit margin at 41.06% and 26.89% respectively, from 40.90% and 21.11% respectively in the previous year. EBITDA margin edged up to 54.77% in 2009 from 53.89% in 2008.
Arus Kas Perseroan Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas operasional pada tahun 2009 sebesar Rp1,07 triliun, naik tipis dari Rp1,02 triliun pada tahun 2008. Ini terjadi karena peningkatan pendapatan tol dari Rp3,32 triliun tahun 2008 menjadi Rp3,63 triliun tahun 2009, dibarengi dengan meningkatnya pembayaran pajak dari Rp88,62 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp247,28 miliar pada tahun 2009.
Cash Flows Cash flow from operational activity in 2009 reached Rp1.07 trillion, increased slightly from Rp1.02 trillion in 2008. This was resulted from the rise in toll revenues from Rp3.32 trillion in 2008 to Rp3.63 trillion in 2009, accompanied by higher tax payment amounting to Rp247.28 billion in 2009, compared with Rp88.62 billion in 2008.
Arus Kas Aktivitas Investasi Arus Kas dari Kegiatan Investasi mencapai Rp1,08 triliun, lebih rendah dari Rp1,18 triliun pada tahun 2008. Aktivitas investasi terdiri dari belanja investasi pada Aset Tetap Selain Jalan Tol, Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang dan Perolehan Aset Tetap Dalam Konstruksi, masing-masing sebesar Rp25,99 miliar, Rp210,77 miliar and Rp1,36 triliun. Selain itu, Perseroan juga mendapatkan penerimaan bunga sebesar Rp338,99 miliar serta Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Pendek - Bersih sebesar Rp177,52 miliar.
Cash Flows from Investment Activity Cash flow from investment activities reached Rp1.08 trillion, lower than that of the previous year reaching Rp1.18 trillion. Investment activities comprises capital expenditures in Fixed Assets Non-Toll Roads, Capital Expenditure-Toll Road Overlay Cost and Fixed Assets Constructions in Progress, which stood at Rp25.99 billion, Rp210.77 billion and Rp1.36 trillion respectively. In addition, the Company also earned interest income of Rp338.99 billion as well as Proceeds from (Placement of) Short-Term Investment-Net of Rp177.52 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mencapai Rp3,31 triliun dibandingkan Rp3,38 triliun pada akhir tahun 2008. Pada sisi penerimaan, terdapat sisa dana IPO dan penerimaan hutang bank. Pada sisi arus kas keluar, Perseroan melakukan pembayaran dividen dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang lebih besar, yaitu Rp381,46 miliar tahun 2009 dibandingkan Rp105,63 miliar tahun sebelumnya. Selain itu, Perseroan juga melakukan pelunasan hutang bank sebesar Rp220,17 miliar.
Cash Flows from Financing Activities Cash flows from financing activities totaled Rp3.31 trillion compared with Rp3.38 trillion in 2008. The cash inflow came from (unused) IPO proceeds as well as proceeds from bank loan. As for cash outflow, the Company made payments of dividend and PKBL (partnership and community development programs), amounting to Rp381.46 billion in 2009, compared with Rp105.63 billion in the previous year. In addition, the Company also repaid bank loans amounting to Rp220.17 billion in the year under review.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
183
184
Belanja Modal Realisasi belanja modal pada tahun 2009 mencapai Rp 1,6 triliun, meningkat dibanding dengan Rp1,17 triliun pada tahun 2008. Belanja modal diperuntukan untuk operasional rutin maupun periodik serta pelebaran jalan, pembangunan jalan tol baru yang dibangun Jasa Marga maupun untuk kontribusi penyetoran modal saham di anak perusahaan, serta investasi pada usaha lain.
Capital Expenditure Realization of capital expenditure in 2009 reached Rp1.6 trillion, increased from Rp1.17 trillion in 2008. The capital expenditure comprised of routine and periodical operational activities as well as toll road widening, development of Jasa Marga’s new toll roads, equity contribution in subsidiaries and investment in other businesses.
Pos Luar Biasa Perseroan mencatat capital gain sebesar Rp124,99 miliar dari pos luar biasa yaitu dari penyertaan saham di ruas JORR W1. Capital gain terjadi karena adanya selisih antara nilai penyertaan di perusahaan PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pemegang konsesi JORR W1 pada tanggal 04 Februari 2009, berupa bangunan Simpang Susun (interchange) Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp180,632 miliar atau setara 23%. Nilai aset tersebut meningkat dibandingkan dengan hasil penilaian oleh penilai independen tanggal 24 Februari 2008 sebesar Rp42,097 miliar. Dengan transaksi pengalihan aktiva ini, Perseroan mendapatkan keuntungan sebesar Rp138,534 miliar. Setelah dikurangi dengan biaya pajak, Perseroan mencatat capital gain sebesar Rp124,99 miliar.
Extraordinary Item The Company recorded capital gain amounting to Rp124.99 billion from extraordinary item i.e. equity investment in JORR W1 section. The capital gain was recorded as there was gap between the valuation of the equity participation in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), the concession holder of JORR W1, set on 04 February 2009, in the form of Penjaringan Interchange, which was valued at Rp180.632 billion or equal to 23% equity. The value of the asset increased from the value of the asset set by independent appraiser on 24 February 2008 at Rp42.097 billion. With the asset transfer transaction, the Company posted gain of Rp138.534 billion. After deducting the gain by tax expenses, the Company recorded capital gain of Rp124.99 billion.
Realisasi Penggunaan Dana IPO Rencana Penggunaan Dana IPO menurut Prospektus tahun 2007 adalah sebesar Rp3.366.550.510.180. Dana tersebut akan digunakan untuk kontribusi modal pada anak perusahaan Perseroan untuk digunakan sebagai pendanaan belanja modal konstruksi, dan pelunasan obligasi Perseroan.
Use of IPO Proceeds Use of IPO proceeds according to 2007 Prospectus is amounting to Rp3,366,550,510,180. The proceeds will be used for the contribution of equity to the Company’s subsidiaries to fund the capital expenditures of constructions and payments of the Company’s bonds.
Sampai dengan 31 Desember 2009 Perseroan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp522.515.261.953 yang digunakan sebagai kontribusi modal anak perusahaan PT Marga Sarana Jabar untuk setoran modal konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road dan anak perusahaan PT Trans Marga Jateng untuk setoran modal konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo serta pelunasan pokok Obligasi Jasa Marga VII Seri M Tahun 2000. Sisa dana IPO ditempatkan pada instrumen investasi deposito dan Surat Perbendaharaan Negara.
As of 31 December 2009, the Company has used the IPO proceeds amounting to Rp522,515,261,953 for the contribution of equity to subsidiary PT Marga Sarana Jabar for the construction of Bogor Ring Road Toll Road and subsidiary PT Trans Marga Jateng for the construction of Semarang-Solo Toll Road, along with the payment of principal of Jasa Marga Bond VII Series M Year 2000. The remaining of IPO proceeds is placed in investment instruments of time deposits and sovereign bonds.
Informasi Material pada Investasi dan Divestasi Perseroan Pada tahun 2009 Perseroan melakukan transaksi yang tergolong pada transaksi material dimana Perseroan melakukan peningkatan kepemilikan saham pada perusahaan-perusahan jalan tol PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), pemegang konsesi jalan tol ruas
Material Information on Investment and Divestment of the Company In 2009, the Company has performed a transaction categorized as material transaction in which the Company increased its share ownership at the toll road companies PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), holder of toll road concession of Cengkareng-Kunciran
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara (MTN), pemegang konsesi jalan tol ruas Kunciran-Serpong; PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), pemegang konsesi jalan tol ruas Surabaya-Mojokerto; dan penyertaan saham pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), pemegang konsesi jalan tol Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1) Kebon Jeruk-Penjaringan. Peningkatan penyertaan saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Jasa Marga pada penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada tanggal 25 Maret 2009.
section; PT Marga Trans Nusantara (MTN), holder of toll road concession of Kunciran-Serpong section; PT Marga Nujyasumo Agung (MNA), holder of toll road concession of Surabaya-Mojokerto section; and share participation at PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), holder of toll road concession of Jakarta Outer Ring Road W1 (JORR W1) Kebon Jeruk-Penjaringan Section. The increase in share participation has been approved by the shareholders of Jasa Marga on the Extraordinary General Meeting of Shareholders convened on 25 March 2009. The transaction of the four sections is shown in the following table:
Transaksi dari empat ruas tersebut dapat di lihat pada tabel sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4.
Kepemilikan Rencana (Proforma) Transaksi pada Saat Rencana Transaction Plan (Proforma) Transaksi Nama Perusahaan Awal Akhir Company Name Ownership (Posisi setelah Operasi) Time of Transaction Beginning End Plan (When Fully Operated)
PT Marga Kunciran Cengkareng 20% (Ruas Cengkareng-Kunciran) Rp 6.0 miliar/billion (Cengkareng-Kunciran Section) PT Marga Trans Nusantara 30 % (Ruas Kunciran-Serpong) Rp 9.0 miliar/billion (Kunciran-Serpong Section) PT Marga Nujyasumo Agung 1,71% (Ruas Surabaya-Mojokerto) Rp 6.0 miliar/billion (Surabaya-Mojokerto Section) PT Jakarta Lingkar Baratsatu Rp 0 (Ruas Kebon Jeruk-Penjaringan) (Kebon Jeruk-Penjaringan Section)
Sedangkan kebutuhan pendanaan dari transaksi material tersebut adalah sebagai berikut:
1.
75%x30 miliar/billion 75%x838.7 miliar/billion Rp 22.5 miliar/billion Rp 629.0 miliar/billion 60%x60 miliar/billion Rp 36.0 miliar/billion
55%x600 miliar/billion 55%x958 miliar/billion Rp 330.0 miliar/billion Rp 527.3 miliar/billion Penyertaan Inkind Inkind Participation (Rp 180.6 miliar/billion)
Rp
629 miliar/billion
Sumber Dana Funding Source
Dana IPO
IPO Proceeds
2.
Internal Kas
MTN
Rp 406.3 miliar/billion
3.
MNA
Rp 527.3 miliar/billion
4.
JLB
Rp
TOTAL
Rp 1,782.6 miliar/billion
Rp 400.6 miliar/billion
Meanwhile, the funds needed to carry out the transaction are as follows:
Kebutuhan Dana Funding Need
MKC
60%x677 miliar/billion Rp 406.3 miliar/billion
Rp 1,340 miliar/billion Rp 442.6 miliar/billion
Internal Cash
220 miliar/billion TOTAL
Rp 1,782.6 miliar/billion
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
185
186
Alasan dan Manfaat dilakukan transaksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Rencana transaksi ini sejalan dengan Visi dan Misi Perseroan untuk mempertahankan posisi Perseroan sebagai pemimpin di dalam Industri Jalan Tol di Indonesia dan target pertumbuhan pendapatan dalam sepuluh tahun ke depan. 2. Rencana transaksi ini dilakukan pada ruas-ruas tol yang memiliki tingkat kelayakan yang baik mengingat lokasinya berada di wilayah kota terbesar di Indonesia, yang akan meningkatkan nilai (value) Perseroan. 3. Ke empat ruas tol tersebut merupakan Perpanjangan/Ekstensi Jalan Tol yang dioperasikan Perseroan dan memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, sehingga akan menciptakan sinergi antara ruas-ruas baru dan lama. 4. Rencana transaksi ini akan meningkatkan efisiensi pengoperasian, antara lain melalui pendistribusian SDM sehingga meningkatkan rasio produktivitas SDM serta akan menambah panjang jalan tol Perseroan secara signifikan. 5. Dengan adanya kebijakan Pemerintah di dalam proses pembebasan tanah seperti dana bergulir (revolving fund) dan Land Capping Fund maka pembangunan jalan tol baru akan semakin lancar karena risiko tanah ditanggung oleh Pemerintah.
The reasons and benefits of the said transaction are as follows: 1. The transaction plan is in line with the Company’s Vision and Mission to maintain its position as the leader in Indonesian toll road industry and the target of revenue growth in the next then years. 2. The transaction plan is carried out on toll roads with good feasibility level since they are located in the country’s biggest cities, hence increasing the Company’s value. 3. The four toll roads are the extension of the Company’s operating toll roads and have high traffic volume, resulting in the creation of synergy between old and new toll road sections. 4. The transaction plan will boost the Company’s efficiency in operational activities, among others by way of distribution of human resources hence increasing HR productivity ratio and adding to the Company’s length of operating toll roads significantly. 5. Government’s policy in land acquisition i.e. revolving fund and Land Capping Fund will make the process of new toll road constructions much smoother as the risk arising from land acquisition process is the responsibility of the Government.
Dampak Perubahan Harga-harga Terhadap Pendapatan/Laba Usaha dan Laba Bersih Dampak perubahan harga-harga selama 2 tahun terakhir (2008-2009) tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan, laba usaha maupun laba bersih Perseroan karena kenaikan tarif Perseroan didasarkan pada inflasi dan usaha-usaha Perseroan untuk melakukan efisiensi pada biaya operasi sehingga rasio biaya usaha terhadap pendapatan terus menurun yaitu 58,93% pada tahun 2009 dan 59,10% pada tahun 2008.
Impact of Prices Change on Operating Revenues/ Income and Net Income The change in prices over the last 2 years (2008-2009) has insignificant impact on the Company’s operating revenues, operating income as well as net income since tariff increase is based on inflation and the Company’s efforts to carry out efficiency in operational expenses which has resulted in the ever decreasing ratio of operating expenses to revenues of 2009 and 2008 reaching 58.93% and 59.10%, respectively.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca PT Marga Sarana Jabar, yang 55% sahamnya dimiliki Perseroan, telah mencairkan kredit sindikasi sebesar Rp107 miliar tanggal 23 Februari 2010. Kredit tersebut berasal dari pinjaman jangka panjang (kredit sindikasi) dari beberapa bank sebesar Rp1.053 triliun. Disamping itu, PT Marga Sarana Jabar pada tanggal 24 Februari 2010 telah melunasi Kredit Fasilitas Revolving Loan (RL) pada Bank Permata sebesar Rp100 miliar.
Subsequent Events PT Marga Sarana Jabar, of which 55% is owned by the Company, has withdrawn syndicated loan amounting to Rp107 billion on 23 February 2010. The loan disbursement was part of long-term syndicated loan provided by a number of banks amounting to Rp1.053 trillion. In addition, on 24 February 2010, PT Marga Sarana Jabar has paid the Revolving Loan (RL) facility amounting to Rp100 billion provided by Bank Permata.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Afiliasi Selama tahun 2009 tidak ada transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
Material Transaction with Conflicting Interest and Transaction with Affiliated Parties During the course of 2009, there were no material transaction with conflicting interests and transaction with affiliated parties.
Prospek Bisnis Perseroan Dengan memperhatikan kondisi pasar dan ekonomi yang tidak dapat diprediksi dengan pasti dan memperhatikan tingkat pertumbuhan Perseroan yang secara konsisten terus tumbuh selama 3 (tiga) tahun terakhir, Perseroan mengharapkan beberapa indikator penting ditargetkan dapat tercapai pada tahun 2010. Disisi operasional, volume lalu lintas transaksi pada tahun 2010 akan mencapai sekitar 944 juta kendaraan yang merupakan kenaikan secara agregat sebesar 3%. Pendapatan tol akan meningkat menjadi sekitar Rp4,28 triliun dari Rp3,69 triliun di tahun 2009. Kenaikan pendapatan tol disebabkan adanya kenaikan tarif pada September 2009 yang berpengaruh secara penuh pada tahun 2010 dan juga kenaikan volume lalu lintas transaksi. Selain itu pada tahun 2010, 2 (dua) ruas jalan tol yaitu ruas Jakarta-Cikampek dan ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo akan dijadwalkan untuk dilakukan penyesuaian tarif pada akhir Semester I 2010, dan hal ini juga akan berpengaruh secara positif terhadap kenaikan pendapatan Perseroan pada tahun 2010. Pengoperasian ruas Bogor Ring Road yang dioperasikan pada bulan November 2009 juga akan berpengaruh secara penuh pada kontribusi kenaikan pendapatan Perseroan pada tahun 2010.
The Company’s Business Prospect In view of unpredictable market and economic condition while also considering the Company’s consistent growth over the last three (3) years, the Company is targeting several important indicators to be reached in 2010. In the operational aspect, 2010 traffic volume is expected to reach around 944 million vehicles showing an aggregate increase by 3%. Toll revenue is targeted to increase from Rp3.69 trillion in 2009 to approximately Rp4.28 trillion, which is resulted from the fact that full impact of tariff increase taking place in September 2009 is only felt in 2010, along with the increase in traffic volume. Moreover, in 2010, two (2) toll roads namely Jakarta-Cikampek and Prof. Dr. Ir. Sedyatmo are scheduled for tariff increase at the end of the first Semester of 2010, which will influence the increase in the Company’s revenues positively in 2010. The operation of Bogor Ring Road in November 2009 is expected to bring its full impact on the contribution of the Company’s revenues in 2010.
Disisi investasi, 2 (dua) proyek jalan tol baru pada tahun 2010 yaitu ruas Semarang-Ungaran (11,3 km) bagian dari ruas Semarang-Solo dan ruas Waru-Sepanjang (2,3 km) bagian dari ruas Surabaya-Mojokerto diharapkan akan beroperasi pada Semester II 2010. Pengoperasian 2 (dua) ruas tersebut juga akan memberikan kontribusi pada kenaikan pendapatan pada tahun 2010.
In the investment aspect, two (2) new toll road projects i.e. Semarang-Ungaran section (11.3 km), which is part of Semarang-Solo Toll Road and Waru-Sepanjang section (2.3 km), which is part of Surabaya-Mojokerto Toll Road are scheduled to operate in the second Semester of 2010. The operation of the two (2) sections will also contribute to the increase of the Company’s revenue in 2010.
Aspek Pemasaran Untuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan Jalan Tol
Marketing Aspect To solidify it position as the market leader in toll road operation in Indonesia, the Company has conducted the efforts to add to the existing toll roads. New toll roads operated by the Company should be connected to the already operating toll roads to guarantee the traffic volume on the new toll roads. All of the Company’s new toll roads are connected to its other existing toll roads that are already operated: Bogor Ring Road Toll Road is connected with Jagorawi Toll Road; Semarang-Solo with Semarang A, B, C; Serpong-Kunciran and Kunciran-Cengkareng Toll Roads with Jakarta-Tangerang and Sedyatmo (Airport) Toll Roads; Gempol-Pasuruan and Surabaya-Mojokerto Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
187
Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi.
Toll Roads with Surabaya-Gempol Toll Road; and JORR W2 North Toll Road is connected with JORR Toll Road that are already in operation.
Interkoneksi jalan tol baru dengan jalan tol yang telah beroperasi terbukti memberikan kenaikan yang cukup signifikan terhadap jalan tol yang telah beroperasi. Hal ini terjadi pada saat Simpang Susun Cikunir yang merupakan bagian Jalan Tol JORR tersambung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jalan Tol JakartaCikampek mengalam kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum tersambung dengan Jalan Tol JORR. Kenaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek meningkat sebesar 12% dibandingkan sebelum terkoneksi yang hanya naik sebesar 5%.
The interconnection of new with existing toll roads has proven to boost a significant increase in the traffic volume of operating toll roads. This is shown when Cikunir Junction, which is part of JORR Toll Road, was connected to Jakarta-Cikampek Toll Road. Jakarta-Cikampek Toll Road has experienced a significant increase compared to the previous condition when it was not connected to JORR. The traffic volume of Jakarta-Cikampek Toll Road increases by 12% compared to the time before the connection by merely 5%.
Sampai dengan akhir 2009, Perseroan menguasai 76% porsi penguasaan jalan tol di Indonesia dengan volume lalu lintas yang hampir mencapai 90% dari keseluruhan jumlah volume lalu lintas harian di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena penguasaan konsesi jalan tol Perseroan berada di lokasi-lokasi strategis dibandingkan perusahaan lain. Berikut adalah perbandingan volume lalu lintas harian rata-rata ruas jalan tol yang dioperasikan oleh Perseroan.
Until the end of the year 2009, the Company is leading the industry by owning 76% of the total toll roads in Indonesia and providing the services to nearly 90% of the total vehicles using toll roads daily or also known as the daily traffic volume in the country. This condition is made possible by the fact that the Company is dominating the concession of toll roads located on strategic locations compare to those of other toll road operators. The average daily traffic volume of toll roads operated by the Company is shown the chart below.
Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata 2009
Average Daily Traffic Volume 2009
Jasa Marga 89.19% Operator Lain Others 10.8 %
188
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol, Perseroan melakukan upayaupaya untuk peningkatan kecepatan transaksi melalui e-Toll Card, Peningkatan waktu tempuh dengan melebarkan jalan tol-jalan tol yang telah mendekati Volume Capacity Ratio (V/C Ratio) mendekati 0,8 dan memelihara dan meningkatkan kualitas jalan.
To keep improving the service to toll road users, the Company has been conducting the efforts to speed up transaction time by introducing the use of e-Toll Card, improving travel time by widening toll roads whose Volume Capacity Ratio (V/C Ratio) is approaching 0.8 and by maintaining and improving road quality.
Selain yang berkaitan dengan bisnis inti pengoperasian jalan tol, Perseroan melakukan usaha untuk mengoptimalkan aset-aset Perseroan seperti property development, pembangunan tempat istirahat dan pelayanan berskala besar, fiber optic serta periklanan dan sebagainya dengan target kedepan dapat meraup pendapatan 5%-10% dari pendapatan usaha.
Apart from carrying out toll road operation as the core business, the Company has also made the efforts to optimize its assets such as property development, largescale development of rest area and services as well as fiber optic, advertisement, etc., with the target of earning revenue amounting to 5%-10% of operating revenues.
Dividen Perseroan Perseroan merencanakan tingkat pembayaran dividen yang dapat memberikan penghasilan reguler kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Kebijakan Perseroan saat ini adalah membayarkan dividen kas minimum 20% dari laba bersih setiap tahunnya yang besarannya akan diputuskan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi dari Direksi.
The Company’s Dividend The Company plans dividend payment that serves as a regular earning for the Shareholders, yet still enables the Company to benefit from most of the retained earnings to be reinvested in the Company’s business activities. The Company’s dividend policy is presently a minimum of 20% of net income per annum and the amount will be decided in the Annual General Meeting of Shareholders based on Directors’ recommendation.
Sejak tahun 2004 Perseroan telah membagikan dividen tunai sebagai berikut:
Since 2004, the Company has distributed cash dividend as follows:
Tahun Year
Laba Bersih Net Income
Jumlah Dividen Dividend Amount
Rasio Dividen Dividend Ratio
Waktu Pembayaran Jumlah Dibayar Time of Payment Amount Paid
2004
230,807
124,535
54%
2005 & 2006
124,535
2005
307,544
58,627
19%
2006
58,627
2006
462,567
25,000
5%
2007
25,000
2007
277,982
97,294
35%
2008
97,294
2008
707,798
353,899
50%
2009
353,899
2009
992,694
-
-
-
-
Catatan : Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, dividen akan ditentukan pada RUPS ditahun 2010 Note : Dividend for the year ended 31 December 2009 will be decided at AGM in 2010
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
189
Perubahan Peraturan dan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan
Changes in Accounting Policies and Regulations Influencing the Company
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntasi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
a. Standar akuntasi keuangan yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 - PSAK No. 26 : - PSAK No. 50 : - PSAK No. 55 :
190
a. Financial accounting standards that will be applicable for financial statements for the period beginning on or after 1 January 2010
Biaya Pinjaman/Borrowing Cost - Instrument Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan/ Financial Instrument: Presentation and Disclosures Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial Instrument: Recognition and Measurement
b. Standar akuntasi keuangan dan interpretasi yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 - PSAK No. 1 : - PSAK No. 2 : - PSAK No. 4 : - PSAK No. 5 : - PSAK No. 12 : - PSAK No. 15 : - PSAK No. 25 : - PSAK No. 48 : - PSAK No. 57 : - PSAK No. 58 : - ISAK No. 7 : - ISAK No. 9 : - ISAK No. 10 :
The Indonesian Institute of Accoutants has issued the following revised financial accounting standards which might have an impact on the consolidated financial statements:
b. Financial accounting standards and interpretation that will be applicable for financial statements for the period beginning on or after 1 January 2011
Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri / Consolidated and Separated Financial Statements Segmen Operasi/Operating Segments Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Participation in Joint Ventures Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associate Companies Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaopersi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Program
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Selain itu Ikatan Akuntan Indonesia juga mencabut beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: - PSAK No. 37 : - PSAK No. 43 : - ISAK No. 6 :
The Indonesian Institute of Accoutants has also withdrawn the following financial accounting standards and interpretation which might have an impact on the consolidated financial statements:
Akuntansi Penyelenggara Jalan Tol/Accounting for Toll Roads Akuntansi Anjak Piutang/Accounting for Factoring Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrument Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing/Interpretation over Paragraphs 12 and 16 of PSAK No. 55 (1999) on Embedded Derivatives Instruments to Contract in Foreign Currency.
Pencabutan standar akuntansi keuangan ini akan mulai berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010
The withdrawal of these financial accounting standards will be applicable for financial statements for the period beginning on or after 1 January 2010
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitandan pencabutan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
The company is still evaluating the possible impact on the issuance and withdrawal of these financial accounting standards and interpretations.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
191
L aporan K euangan Konsolidasi Con s olidated F inancial Statement s
192
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
193
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
194
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
195
DAFTAR ISI : CONTENTS :
196
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
198
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
201
·
Neraca Konsolidasian Consolidated Balance Sheets
202
·
Laporan Laba-Rugi Konsolidasian Consolidated Statements of Income
204
·
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in Equity
205
·
Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows
206
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
207
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
305
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
197
198
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
199
200
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
201
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND IT’S SUBSIDIARIES PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED BALANCE SHEET NERACA KONSOLIDASIAN AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (In thousand Rupiah, unless otherwise stated) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2009 Notes 2008 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas Dan Setara Kas 3,314,002,735 2c, 2n, 3 3,377,248,306 Cash and Cash Equivalents Investasi Jangka Pendek 41,475,806 2d, 4 488,510,904 Short -Terms Investment Piutang Lain-lain 64,671,644 2e, 5 32,034,346 Other Receivables Biaya Dibayar Dimuka 8,353,271 2f, 6 6,497,784 Prepaid Expenses Pajak Dibayar Dimuka 1,834,754 2o, 7a 2,691,770 Prepaid Taxes Jumlah Aset Lancar 3,430,338,210 3,906,983,110 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Dana Ditetapkan Penggunaannya 98,607,687 8 101,800,118 Appropriated Funds Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 207,484,999 2g, 9 26,425,704 Investment in Associate Companies Investasi Jangka Panjang Lainnya 116,147,942 2g,10 116,147,942 Other Long Term Investments Aset Tetap Fixed Asset Hak Pengusahaan Jalan Tol Toll Road Concession Right (setelah dikurangi akumulasi penyu(Net of accumulated depreciation sutan sebesar Rp 2.052.461.700 dan amounting to Rp 2.052.461.700 and Rp 1.747.774.063 tanggal 31 Rp. 1.747.774.063 as of December Desember 2009 dan 2008) 9,863,302,261 2h, 11a 8,848,540,241 31, 2009 and 2008) Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol Other then Toll Road Concession Right (setelah dikurangi akumulasi penyu(Net of accumulated depreciation sutan sebesar Rp 317.837.872 amounting to Rp 317.837.872 and dan Rp 288.349.859 tanggal 31 Rp. 288.349.859 as of December 31, Desember 2009 dan 2008) 196,202,778 2h, 11b 159,445,599 2009 and 2008) Aset tetap dalam konstruksi 1,447,250,677 2h, 11c 1,135,689,526 Construction in Progress Biaya pelapisan ulang ditangguhkan - bersih 385,295,206 21, 12 263,010,769 Deffered Overlay Charges - Net Aset Lainnya 392,754,679 13 84,717,004 Other Assets Goodwill 36,879,508 14 - Goodwill Jumlah Aset Tidak Lancar
12,743,925,737
JUMLAH ASET 16,174,263,947 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.
202
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
10,735,776,903 14,642,760,013
Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these consolidated financial statements
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND IT’S SUBSIDIARIES PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED BALANCE SHEET NERACA KONSOLIDASIAN AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (In thousand Rupiah, unless otherwise stated) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2009 Notes 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND SHAREHOLDER’S EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang Usaha 103,690,158 15 47,556,253 Account Payable Hutang Kontraktor 277,458,356 16 169,911,733 Contractor Payable Hutang Pajak 99,775,049 2o, 7b 145,527,210 Tax Payable Hutang Lain-lain 53,447,787 17 47,870,850 Other Payable Biaya Yang Masih Harus Dibayar 248,522,641 18 210,330,704 Accrued Expenses Kewajiban Jangka Panjang Yang Jatuh Current Maturities of long Term Tempo Dalam Satu Tahun Liabilities Hutang Bank 1,158,278,443 19 572,734,934 Bank Loans Hutang Obligasi 650,000,000 20 Bonds Payable Hutang Bantuan Pemerintah 14,442,902 21 14,442,902 Loan from Government Liabilities under Joint Operation Kewajiban Kerjasama Operasi 820,302 2h, 22 820,302 Agreements Kewajiban Pembebasan Tanah 347,605,733 23 16,974,308 Land Acquisition Liabilities Kewajiban Sewa 12,313,913 2h,11b,24 11,106,336 Financial Lease Jumlah Kewajiban Lancar 2,966,355,283 1,237,275,532 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES Pendapatan Yang Diterima Dimuka 24,889,114 2m, 25 25,193,585 Unearned Revenue Kewajiban Pajak Tangguhan 409,841,553 20, 7 390,762,955 Deferred Tax Liabilities Kewajiban Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Long Term Liabilities Dalam Satu Tahun Net of current maturity Hutang Bank 508,217,717 19 602,616,347 Bank Loans Hutang Obligasi 4,013,532,549 20 4,658,296,807 Bonds Payable Hutang Bantuan Pemerintah 34,772,538 21 49,215,440 Loan from Government Liabilities under Joint Operation Kewajiban Kerjasama Operasi 28,986,501 2h, 22 35,366,727 Agreements Kewajiban Pembebasan Tanah - 23 313,780,261 Land Acquisition Liabilities Kewajiban Sewa 58,051,508 2h,11b,24 44,425,344 Financial Lease Kewajiban Karena Pengakhiran Obligation Due to Termination of Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan 202,454,407 2t, 42a 202,454,407 Concession Agreement Kewajiban Imbalan Kerja 181,721,728 26 199,549,276 Employee Benefits Obligation Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 5,462,467,615 6,521,661,149 Total Non Current Liabilities HAK MINORITAS 562,062,413 2b, 27 311,815,228 MINORITY INTEREST EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham Share Capital Modal Dasar 19.040.000.000 saham Authorized Capital of 19.040.000.000 nilai nominal Rp.500 (Rupiah penuh) share par value of Rp. 500 (full per saham, Modal ditempatkan dan Rupiah) per share, Issued and fully disetor 6.800.000.000 saham terdiri paid up capital of 6.800.000.000 dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan comprising 1 series A Dwiwarna 6.799.999.999 Saham Seri B pada share and 6.799.999.999 Share series B 0n tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 3,400,000,000 28 3,400,000,000 December 31, 2009 and 2008. Modal Saham Yang Diperoleh Kembali Treasury Stock represented disajikan dengan nilai nominal under nominal value 24.523.000 share sebanyak 24.523.500 saham tahun in 2009 and 8.758.000 share in 2008 2009 dan 8.758.000 saham tahun 2008 (12,261,750) 29 (4,379,000) Tambahan Modal Disetor 2,335,525,034 30 2,343,266,337 Additional Paid in Capital Laba Belum Direalisasi Efek Unrealized Gain (Loss) on Securities Tersedia Untuk Dijual 3,067,656 2d, 4 711,957 Available for Sale Retained earnings Saldo Laba 1,457,047,696 832,408,811 Total Shareholders’ Equity Jumlah Ekuitas 7,183,378,636 6,572,008,105 TOTAL LIABILITIES AND JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16,174,263,947 14,642,760,013 SHAREHOLDERS’ EQUITY Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini. See the Accompanying Notes which are an integral part of these consolidated financial statements Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
203
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND IT’S SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan 2009 Notes 2008 PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUE Pendapatan tol 3,631,483,330 2m, 31 3,319,345,016 Toll Revenues Lainnya 60,516,992 2m, 32 34,287,316 Others Jumlah Pendapatan Usaha 3,692,000,323 3,353,632,332 Total Operating Revenue BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Pengumpulan Tol 545,078,306 2m,33 517,017,722 Toll Collection Pelayanan Jalan Tol 214,204,063 2m,34 190,211,911 Toll Road Service Pemeliharaan Jalan Tol 506,638,753 2m,35 435,546,052 Toll Road Maintenance Kerjasama Operasi 262,063,137 2m,36 257,989,953 Joint Operations Umum Dan Administrasi 647,795,080 2m,37 581,242,618 General and Administrative Jumlah Beban Usaha 2,175,779,339 1,982,008,256 Total Operating Expesenses LABA USAHA 1,516,220,983 1,371,624,076 OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Beban bunga (742,024,439) 2m,38 (720,096,500) Interest Expenses Pendapatan bunga 296,532,463 2m,39 285,998,880 Interest Income Lainnya - bersih 23,164,624 2m,40 8,295,804 Other - net Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (422,327,352) (425,801,816) Total Other Income (Expenses) - Net LABA BERSIH SEBELUM PAJAK DAN INCOME BEFORE TAX AND POS LUAR BIASA 1,093,893,631 945,822,260 EXTRAORDINARY ITEM ESTIMASI PAJAK PENGHASILAN ESTIMATED INCOME TAX Pajak kini 190,616,135 2o, 7c 185,862,713 Current Tax Pajak tangguhan 21,065,784 2o, 7c 38,059,261 Deferred Tax Jumlah Pajak Penghasilan 211,681,918 223,921,974 Total Income Tax LABA BERSIH SEBELUM POS LUAR INCOME BEFORE EXTRAORDINARY BIASA DAN HAK MINORITAS 882,211,713 721,900,286 ITEM AND MINORITY INTEREST POS LUAR BIASA 124,988,958 41 EXTRAORDINARY ACCOUNT HAK MINORITAS (14,507,112) 2b (14,102,307) MINORITY INTEREST LABA BERSIH 992,693,559 707,797,979 NET INCOME Laba bersih per saham (Rupiah penuh) 146.50 2s, 43 104.11 Earning Per Share (full Rupiah) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See the Accompanying Notes which are an integral part merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini. of these consolidated financial statements
204
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
205
SALDO PER 31 DESEMBER 2007 3,400,000,000 - 2,345,068,762 3,230 - - 230,243,891 5,975,315,883 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007 Pembagian Laba Tahun 2007 Profit distribution of 2007 Deviden - - - - - - (97,293,607) (97,293,607) Dividen Cadangan - - - - 25,000,000 99,610,832 (124,610,832) General Reserve Dana PKBL - - - - - - (8,339,452) (8,339,452) Partnership and Community Development Program Laba (Rugi) belum terealisasi Efek Tersedia untuk dijual - - - 708,727 - - - 708,727 Unreealized gain on securities available for sale Pembeliaan Saham Kembali - (4,379,000) (1,802,425) - - - - (6,181,425) Treasury stock Laba Bersih - - - - - - 707,797,979 707,797,979 Net income SALDO PER 31 DESEMBER 2008 3,400,000,000 (4,379,000) 2,343,266,337 711,957 25,000,000 99,610,832 707,797,979 6,572,008,105 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008 Pembagian Laba Tahun 2008 Profit distribution of 2008 Deviden - - - - - - (353,898,712) (353,898,712) Dividen Cadangan - - - - - 339,743,307 (339,743,307) General Reserve Dana PKBL - - - - - - (14,155,960) (14,155,960) Partnership and Community Development Program Laba (Rugi) belum terealisasi Efek Tersedia untuk dijual - - - 2,355,699 - - - 2,355,699 Unreealized gain on securities available for sale Pembeliaan Saham Kembali - (7,882,750) (7,741,303) - - - - (15,624,053) Treasury stock Laba Bersih - - - - - - 992,693,559 992,693,559 Net income SALDO PER 31 DESEMBER 2009 3,400,000,000 (12,261,750) 2,335,525,034 3,067,656 25,000,000 439,354,139 992,693,559 7,183,378,636 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009 See the Accompanying Notes which are an integral part of these consolidated financial statements Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND IT’S SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In thousand rupiah, unless otherwise stated) Modal Saham Laba/Rugi Belum Saldo Laba Diperoleh Tambahan Direalisasi Efek Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Jumlah Modal Saham Kembali Modal Disetor Tersedia Untuk Dijual Cadangan Wajib Cadangan Umum Penggunaannya Ekuitas Share Capital Treasury Stock Additional Unrealized Gain Appropriated Total Paid in Capital (Loss) on Securities Mandatory General Unappropriated Shareholders’ Available for sale Reserve Reserve Equity
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In thousand rupiah, unless otherwise stated) 2009 2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan Pendapatan Tol 3,625,764,325 3,319,345,016 Receipts from Toll Revenues Penerimaan Pendapatan Lainnya 51,511,658 46,266,903 Receipts from Other Revenues Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (727,081,004) (702,958,371) Payments to Vendors and Third Parties Pembayaran Kepada Karyawan (623,497,364) (594,482,216) Payments to Employees Pembayaran Beban Kerjasama Operasi (261,517,068) (259,675,388) Payments of Under Joint Operation Agreemets Pembayaran Pajak (247,284,057) (88,617,431) Payments of Taxes Penerimaan Restitusi Pajak - 26,869,131 Receipts from Taxes Pembayaran Bunga Pinjaman (743,090,789) (724,347,972) Payment Interest of Bond Payable and Bank Loan Net Cash Flows Provided from Operating Activities Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1,074,805,701 1,022,399,672 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Proceeds from (Placement of) Short Term Investmnet - Net Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Pendek - Bersih 177,521,500 (483,269,297) Receipts from Interest Income Penerimaan Bunga 338,991,266 285,998,880 Toll Road Expenditure Perolehan Aset Tetap Jalan Tol - (56,067,495) Other Then Toll Road Expenditure Perolehan Aset Tetap Selain Jalan Tol (25,987,956) (110,768,204) Overlay Charges Expenditure Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang (210,766,864) (144,898,963) Addition of Construction in Progress Perolehan Aset Tetap Dalam Konstruksi (1,360,605,605) (663,342,095) Selling of (increasing) Long Term Investment - Net Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Panjang - Bersih - (5,576,817) Decreasing of Other Asset Penurunan (Kenaikan) Aset Lainnya - (556,888) Net Cash Flow Used in Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (1,080,847,659) (1,178,480,879) Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan Hutang Bank 585,543,509 Proceeds from Bank Loans Pelunasan Hutang Bank (220,166,318) (217,278,443) Payment of Bank Loans Penerbitan Hutang Obligasi Pelunasan Hutang Obligasi - (154,489,196) Payment of Bonds Payable Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan Penggunaannya - Bersih (8,151,626) (24,650,368) Increase (Decrease) of Appropriated Fund - Net Pembayaran Hutang Bantuan Pemerintah (14,442,902) (14,442,902) Payment of Loan from Government Pembayaran Kewajiban Kerjasama Operasi (2,904,226) (2,367,978) Payment of Liabilities Under Joint Operation Agreements Penerimaan dari Penawaran Umum Perdana Saham Pembayaran Dividen dan PKBL (381,457,997) (105,633,059) Payments of Dividend and Partnership and Community Development Program (PKBL) Modal Saham yang Diperoleh Kembali (15,624,053) (6,181,425) Payment of Treasury Stock Setoran Modal Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan - 58,344,589 Paid in Capital on minority interest at Subsidiary Companies Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flow Used in Aktivitas Pendanaan (57,203,613) (466,698,782) Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) OF CASH AND KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (63,245,571) (622,779,989) CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS THE BEGINNING SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3,377,248,306 4,000,028,295 OF THE PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS THE END SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3,314,002,735 3,377,248,306 OF THE PERIOD Kas dan Setara Kas Terdiri dari : Cash and Cash Equivalents, Consist Of: Kas 23,149,723 14,801,658 Cash on Hand Bank 177,866,589 308,812,418 Cash in Banks Deposito Berjangka 3,112,986,423 3,053,634,230 Time Deposits Jumlah 3,314,002,735 3,377,248,306 Total Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See the Accompanying Notes which are an integral part of these consolidated bagian tidak terpisahkan dari laporan ini. financial statements
206
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
207
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1 978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga, tanggal 27 Pebruari 1978). Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 1, tanggal 1 Maret 1978 dari Notaris Kartini Mulyadi, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/130/1, tanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73, tanggal 10 September 1982, tambahan No. 1138. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007, tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, tanggal 21 September 2007. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan dibidang Pengusahaan Jalan Tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
208
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
1. GENERAL a. The Company’s Establishment PT Jasa Marga (Persero) Tbk, hereinafter referred to as “the Company”, was established under the framework of Government Regulation No. 4 of 1978 regarding the State Capital Investment for the establishment of a StateOwned Company (Persero) in the area of management, maintenance and development of toll roads and the detailed management regulations (State Gazette No. 4 of 1978 in conjunction with the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of the Share Capital of PT Jasa Marga (Persero) dated February 27, 1978). The Company was established based on the Deed of Notary Kartini Mulyadi, SH, No. 1 dated March 1, 1978 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. Y.A.5/130/1 dated February 22, 1982, filed in Jakarta High Court No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published in the State Gazette No. 73, dated September 10, 1982, edition No. 1138. The Company’s articles of association has been amended several times and the last based on the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated September 12, 2007, regarding the changes of the Companys articles of association regarding to Initial Public Offering, including the increase of authorized capital, issued and fully paid capital, changes of par value and the classification of share, changes of the Companys status from private company become public company, and changes name of the Company become StateOwned Company (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk or PT Jasa Marga (Persero) Tbk. The decision of the changes of the Companys articles of association are put forth into the Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. These amendments have been approved by the Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, dated September 21, 2007. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the aim and purpose of the Company’s activities are to engage in performing and assisting the Government’s programs and policies in economy sector and generally in national development, specially in development of toll roads and all their supporting facilities with comply to the principles of limited liability company. For these purposes, the Company performs the following activities :
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) - Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol; - Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain; dan - Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara langsung maupun melalui penyertaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pada saat ini mengoperasikan 13 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 Kantor Cabang dan Perusahaan Anak dengan rincian sebagai berikut : Kantor Cabang/Anak Perusahaan
- To perform technical planning, construction, operate and/or maintenance of toll road; - To organize the land in toll road area (Rumijatol) and the land to border on Rumijatol using for rest area and service including facilities and other business operated either separately or in cooperation with other parties; and - To perform other activity and business in order to utilize and develop the Company’s resources, either directly or through investment, subject to law and regulation. The Company is domiciled in Jakarta and is currently operating 13 (thirteen) toll roads managed by its 9 (nine) branches and its subsidiary (as defined below) with details as follows :
Ruas Jalan Tol / Toll Road Sections
Branches/Subsidiary
Cabang Jagorawi Jakarta – Bogor – Ciawi Branch Jagorawi Cabang Jakarta – Tangerang Jakarta – Tangerang dan/and Branch Jakarta – Tangerang Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami Cabang Camareng Cawang – Tomang – Pluit dan/and Branch Camareng Prof. Dr. Ir. Soedijatmo Cabang Surabaya – Gempol Surabaya – Gempol Branch Surabaya – Gempol Cabang Jakarta – Cikampek Jakarta – Cikampek Branch Jakarta – Cikampek Cabang Purbaleunyi Cikampek – Padalarang dan/and Padalarang – Cileunyi Branch Purbaleunyi Cabang Semarang Semarang Seksi A, B, dan/and C Branch Semarang Cabang Belmera Belawan – Medan Branch Belmera Cabang Palikanci Tanjung Morawa Palimanan – Kanci Branch Palikanci PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Seksi E1, E2, E3, W2 dan S Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1978. The Company commenced its commercial operations in 1978. b. Perusahaan Anak PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
b. Subsidiaries PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 113, tanggal 22 Desember 2000 dari Notaris Agus Madjid, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C1598.HT.01.01-Th 2001, tanggal 6 Maret 2001. Perubahan Anggara Dasar terakhir berdasarkan Akta No. 95 tanggal 30 Desember 2003 dari Agus Madjid, SH, sehubungan dengan perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha JLJ. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. C-05376 HT.01.04.TH.2004, tanggal 4 Maret 2004 JLJ berdomisili di Jakarta. Perusahaan memiliki 39.600 Saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 39.600.000 (Rupiah Penuh) yang merupakan 99% kepemilikan. Pada tanggal 26 Juni 2008 telah diadakan RUPS PT JLJ (266/BA-RUPS/JLJ/VI/2008) dengan keputusan:
PT JalantoI Lingkarluar Jakarta was established based on the Deed of Notary Agus Madjid, SH, No. 113 dated December 22, 2000. This Deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C 1598. HT.01.01-Th. 2001, dated March 6, 2001. The changes of the last Company’s article association based on the Deed No. 95, dated December 30, 2003 of Notary Agus Madjid, SH, in related with the changes of aim and purpose of JLJ business activity. This Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia No. C-05376 HT.01.04.TH.2004, dated March 4, 2004. JLJ is domiciled in Jakarta. The Company owns 39,600 shares in JLJ with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounted to Rp 39,600,000 (full Rupiah), representing 99% ownership. At June 26, 2008, the general meeting of the shareholders of PT JLJ (266/BA-RUPS/JLJ/VI/2008) already held and decided to : Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
209
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1. Menyetujui penggunaan laba perseroan sebesar 20% untuk deviden, 7% untuk cadangan, 35% untuk tantiem dan 38% untuk tambahan jasa produksi. 2. Menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan dengan penambahan modal dasar perseroan dari Rp. 40.000.000 (Rupiah Penuh) menjadi Rp. 500.000.000 (Rupiah Penuh) dengan modal ditempatkan sebesar Rp. 125.000.000 (Rupiah Penuh). Pada 31 Desember 2009 dan 2008 perusahaan menempatkan modal sebesar Rp. 123.750.000 (Rupiah Penuh) atau setara dengan 99% kepemilikan. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
1. Agree to utilize company’s profits, that was 20% for deviden, 7% for general reserve, 35% for tantiem dan 38% for additional bonus. 2. Agree to change the Company’s Articles of Association according to additonal company’s share capital from Rp. 40.000.000 (full Rupiah) to Rp. 500.000.000 (full Rupiah) which was issued and fully paid amounted Rp. 125.000.000 (full Rupiah). As of December 31, 2009 and 2008, the company issued and paid amounted Rp. 123.750.000 (full Rupiah) or equivalent to 99% of shares. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Marga Sarana Jabar merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Jasa Sarana dalam pengusahaan ruas jalan tol Bogor Ring Road. MSJ didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, dengan Modal Dasar sebesar Rp 475.000.000.000 (Rupiah penuh), Modal Ditempatkan sebesar Rp 118.750.000.000 (Rupiah penuh) dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.W8-01909 HT.01.01.TH.2007, tanggal 6 Juli 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 82, tanggal 12 Oktober 2007. MSJ berdomisili di Bogor. Perusahaan memiliki 6.531.250 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 65.312.500.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 55% kepemilikan. Pada laporan 31 Desember 2009 dan 2008 perusahaan telah memiliki Rp. 106.826.500.000 (Rupiah Penuh) atau setara dengan 55% kepemilikan. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Marga Sarana Jabar is a joint venture company between the Company and PT Jasa Sarana for development of Bogor Ring Road toll road. MSJ was established based on the Deed No. 10, dated May 11, 2007 of Notary Iwan Ridwan, SH, with Authorized Capital amounted to Rp 475,000,000,000 (full Rupiah), Issued and Paid in Capital amounted to Rp 118,750,000,000 (full Rupiah) and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007, dated July 6, 2007 and announced in State Gazette No. 82, dated October 12, 2007. MSJ domiciled in Bogor. The Company owns 6,531,250 shares in MSJ with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounted to Rp 65,312,500,000 (full Rupiah), representing 55% ownership. As of December, 31, 2009 and 2008, the company has already owned Rp. 106.826.500.000 (full Rupiah) or equivalent to 55% of shares. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dalam pengusahaan pembangunan ruas jalan tol Semarang – Solo. TMJ didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 7 Juli 2007 dari Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, yang kemudian diubah dengan Akta No. 84 dari Notaris yang sama dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No.C-03976 HT.01.01-TH.2007, tanggal 22 Nopember 2007. Perusahaan memiliki 27.600.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 276.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% kepemilikan
PT Trans Marga Jateng is a joint venture company between the Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah for development of Semarang – Solo toll road. TMJ was established based on the Deed No. 27, dated July 7, 2007 of Notary Prof.DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, and amended with the Deed No. 84 from the same notary and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia No. C-03976 HT.01.01TH.2007, dated November 22, 2007. The Company owns 27,600,000 shares in TMJ with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounted to Rp 276,000,000,000 (full Rupiah), representing 60% ownership.
210
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Trans Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 08, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MTN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Kunciran-Serpong. Berdasarkan Akta perjanjian antara calon pendiri PT Marga Trans Nusantara No. 01 tanggal 11 februari 2008 yang dikeluarkan Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH komposisi kepemilikan perusahaan atas PT Marga Trans Nusantara adalah sebesar 60%, dan pada tanggal 4 September 2008 Perusahaan telah menyetor penuh kepemilikan tersebut dengan jumlah 36.000 (tigapuluh enam ribu) lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp. 36.000.000.000 (Rupiah penuh) . PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Marga Trans Nusantara was established pursuant to the Deed No. 08, dated 14 May, 2008 from Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. Participation at MTN carried out related with realization of Kunciran-Serpong toll project. Based on the Deed of agreement between candidate of founder of PT Marga Trans Nusantara No. 01 dated 11 February, 2008 issued by the Notary Suzy Anggraini Muharam, Master of Law, ownership composition of the company in the name of PT Marga Trans Nusantara shall be 60%, and on the date of 4 September, 2008 the Company has fully paid such referred ownership for total amount of 36,000 (thirty six thousand) shares under nominal value Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equal to Rp. 36,000,000,000 (full Rupiah) . PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Marga Nujyasumo didirikan berdasarkan Akta No. 121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari 1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan pada MNA dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto, Perusahaan memiliki 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp. 6.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 16% kepemilikan. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 20 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. W7-00655 HT.01.04 Th. 2007 tanggal 18 Januari 2007, pemegang saham MNA menyetujui peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi Rp. 600.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp. 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan saham baru. Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal 18 Pebruari 2009 Notaris Johny Dwikora Aron, SH atas peningkatan modal dasar tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebesar Rp. 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 55% penyertaan. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
PT Marga Nujyasumo Agung was established based on the deed No. 121, dated August 19, 1994 of Notary Sutjipto, SH, in conjuction with the Deed No. 177, dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso, SH. The investment in MNA relates to the constructon and operation of the Surabaya - Mojokerto toll road project, the Company owns 6,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounted to Rp 6,000,000,000 (full Rupiah), representing 16% ownership. Based on the Deed of Change of Articles of Association No. 23, dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH, that has been approved by the Minister of Law and Human Rights through Decree No. W7-00655 HT.01.04 Th. 2007 dated january 18, 2007, the shareholders of MNA agreed to increase its authorized capital and issued and paid in capital to become Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000 (fll amount), respectively, through issuance of new shares. Based on Deed no. 46 dated February 18, 2009 of Notary Johny Dwikora Aron, SH, regarding to increase of the authorized capital the Company participated in the paid in capital of Rp 330,000,000,000 (full Rupiah), representing 55% ownership. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
PT Marga Lingkar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 26 tanggal 24 Agustus 2009 dari Notaris Edi Priyono, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-98-HT.03.02-Th 2002. Perseroan merupakan Perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dengan PT Jakarta Marga Raya dalam pengusahaan pembangunan Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi W2 Utara. Anggaran dasar perusahaan sebesar Rp. 240.000.000.000 (Rupiah penuh) dan telah ditempatkan sebesar Rp. 60.000.000.000 (Rupiah penuh).
PT Marga Lingkar Jakarta was established based on the Deed No. 26, dated August 24, 2009 of Notary Edi Priyono, SH which has been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-98-HT.03.02-Th 2002. PT Marga Lingkar Jakarta s joint venture corporation between PT Jasa Marga (Persero) Tbk and PT Jakarta Marga Raya with objective to construct Jakarta Toll Outer Ring Road Section W2 North. Articles of Association amounted Rp 240,000,000 (full Rupiah) and outstanding shares amounted Rp 60,000,000 (full Rupiah). Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
211
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Perusahaan telah menyetor sejumlah 39.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 (Rupiah penuh) per lembar atau setara dengan Rp. 39.000.000.000 (Rupiah penuh), jumlah tersebut setara dengan kepemilikan perusahaan sebesar 65% dari jumlah modal yang telah ditempatkan yaitu Rp. 60.000.000.000 (Rupiah penuh).
The Company has fully paid such ownership for 39,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) or amounted to Rp 39,000,000 (full Rupiah), representing 65% of the Company ownership from issued capitas amounted Rp 60,000,000,000 (full Rupiah).
Jumlah Aset dan pendapatan Perusahaan Anak sebelum Total assets and revenues subsidiaries before elimination jurnal eliminasi adalah sebagai berikut: journal are as follows : Aset / Assets Pendapatan Usaha / Revenues Perusahaan/Company PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) PT Marga Sarana Jabar (MSJ) PT Trans Marga Jateng (TMJ) PT Marga Trans Nusantara (MTN) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
2009 53,583,844 345,423,291 753,211,120 67,302,880 761,028,321 60,945,505
2008 44,571,135 284,000,041 755,464,089 61,946,859 - -
2009 112,269,046 2,086,324 - - - -
2008 116,031,675 - - - - -
1.c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan
1.c. Board of Directors, Commissioners, Audit Committee, and Employees
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-32/MBU/2006, tanggal 14 Maret 2006 dan keputusan RUPS tahunan tanggal 29 April 2008, susunan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Based on the Decree of Minister of State-Owned Company No. KEP-32/MBU/2006, dated March 14, 2006 and the results of the annual general meeting of the shareholders on April 29, 2008, the company Board of Directors as of December 31, 2009, and 2008 were:
Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Pengembangan Usaha Direktur SDM & Umum
Ir. Frans S. Sunito Ir. Adityawarman Ir. Reynaldi Hermansjah Ir. Abdul Hadi H.S, MM. Ir. Firmansjah , CES
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-33/MBU/2006, tanggal 17 Maret 2006 dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Jasa Marga (Persero) Tahun 2007 No. RIS-292/D6.MBU/2007, tanggal 12 September 2007 yang dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada 31 Desember 2009 sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris (Komisaris Independen)
Ketua Merangkap Anggota Anggota Anggota
212
Based on the Decree of the Minister of State-Owned Company No. KEP-33/MBU/2006, dated March 17, 2006 and minutes of the extraordinary meeting of the shareholders of PT Jasa Marga (Persero) for year 2007 No. RIS-292/D6.MBU/2007, dated September 12, 2007 as noted in the Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the company Board of Commissioners as of December 31, 2009 were :
Drs. Gembong Priyono, MSc. Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. DR. Joyo Winoto Prof. Dr. Akhmad Syakhroza Mayjen (Purn) Samsoedin Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH,MH.
Berdasarkan Keputusan Komisaris No. KEP-00127/X/2007, tanggal 25 Oktober 2007 dan No.KEP-00147/XII/2007, tanggal 28 Desember 2007, susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut :
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner (Independent Commissioner)
Based on the Decree of the Commissioners No. KEP00127/X/2007, dated October 25, 2007 and No.KEP-00147/ XII/2007, dated December 28, 2007, the company Audit Committee as of December 31, 2009, and 2008 were :
Mayjen (Purn) Samsoedin Ir. Bambang Widijanto Suwignjo, MSc. Drs. Nugroho Widjajanto, Ak.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
President Director Operations Director Finance Director Business Development Director Human Capital & General Affairs Director
Chairman Member Member
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Sekretaris Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Ir. Okke Merlina yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 031/AA.P-6a/2006, tanggal 29 September 2006.
The corporate secretary as of December 31, 2009 and 2008 was Ir. Okke Merlina as stipulated in Decision of the Director No. 031/AA.P-6a/2006, dated September 29, 2006.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 5.443 orang dan 5.572 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the Company had total permanent employees of 5,443 person, and 5,572 person, respectively (unaudited).
1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
1.d. Public Bond Offering The Company has issued bonds with total amount of Rp 5,923,978,500,000 (full Rupiah) in 24 series. The total amount of bonds that have not been paid/not yet reached their maturity date is Rp 4,685,260,500,000 (full Rupiah) and the balance has been paid. Details of bonds are as follows:
Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 5.923.978.500.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 24 kali emisi. Jumlah hutang obligasi yang belum dilunasi/ belum jatuh tempo adalah sebesar Rp 4.685.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya telah dilunasi, dengan rincian sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Obligasi/Bonds
Jasa Marga I (A) Jasa Marga II/1 (B) Jasa Marga II/2 (C) Jasa Marga II/2 (D) Jasa Marga II/2 (E) Jasa Marga III/1 (F/1) Jasa Marga III/2 (F/2) Jasa Marga IV/1 (G/1) Jasa Marga IV/2 (G/2) Jasa Marga V/1 (H) Jasa Marga V/2 (I) Jasa Marga VI/1 (J) Jasa Marga VI/2 (K) Obligasi Indeks Pendapatan Thp I Obligasi Indeks Pendapatan Thp II Jasa Marga VII (L) Jasa Marga VIII (M) Jasa Marga IX (N) Jasa Marga X (O) Jasa Marga XI (P) Obligasi JORR I Obligasi JORR II (A) Obligasi JORR II (B) Obligasi JORR II (C) Jasa Marga XII (Q) Jasa Marga XIII (R)
Jumlah Tenor (Rp Juta) Par value (Tahun/ (Rp Milion) Years) 23,718 40,000 20,000 20,000 20,000 40,000 30,000 40,000 60,000 60,000 40,000 75,000 50,000 40,000 30,000 100,000 150,000 400,000 650,000 1,000,000 274,260 78,300 78,300 104,400 1,000,000 1,500,000
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8 8 12 12 8 8 5 8 10 10 10 12 15 10 10
Tanggal Tanggal Status Penerbitan/ Jatuh Tempo/ Issuance Date Maturity Date 11/03/1983 31/10/1983 06/02/1984 05/03/1984 31/03/1984 28/12/1984 01/03/1985 27/12/1985 24/03/1986 06/07/1987 19/11/1987 20/06/1988 01/02/1989 31/07/1989 21/09/1989 08/06/1990 27/03/2000 12/04/2002 04/12/2002 10/10/2003 19/11/2003 05/01/2006 05/01/2006 05/01/2006 06/07/2006 21/06/2007
11/03/1988 31/10/1988 06/02/1989 05/03/1989 31/03/1989 28/12/1989 01/03/1990 27/12/1990 24/03/1991 06/07/1992 19/11/1992 20/06/1996 01/02/1997 31/07/2001 21/09/2001 08/06/1998 27/03/2008 12/04/2007 04/12/2010 10/10/2013 19/11/2013 05/01/2016 05/01/2018 05/01/2021 06/07/2016 21/06/2017
Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Lunas/Paid Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd Belum Lunas/Nyd
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
213
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.e. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan
1.e. The Company’s Initial Public Offering
Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S-5526/ BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama seri B dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham yang berasal dari saham dalam simpanan (portepel) Perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 1.700 (Rupiah penuh) per saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta).
On November 1, 2007 the Company received the effective statement from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) through the Letter No. S-5526/BL/2007 to perform the initial public offering amounted to 2,040,000,000 of B Series shares with par value Rp 500 (full Rupiah) each share from the Company porteple shares to public at the offering price amounted to Rp 1,700 (full Rupiah) each share through capital market and listed in Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII.G.7 dan SE-02/PM/2002 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Jalan Tol. Laporan keuangan Konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan (historical cost), prinsip berkesinambungan (going concern), dan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas. Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan arus kas Konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Nilai mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan rupiah yang terdekat.
2.a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and practices which are generally accepted in Indonesia in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Indonesian Institute of Accountants, and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) Regulation No. VIII.G.7 or SE-02/ PM/2002 regarding Financial Statements Presentations and Disclosures Guideline for Issuer or Public Company in Toll Road Industry The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, going concern, and accrual concept except for the statements of cash flows. These accounting policies have been consistently applied except where there is a change in applicable accounting policy. The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities. Amounts in these consolidated financial statements, except where specifically stated, are rounded to the nearest one thousand rupiah
2.b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
2.b. Principles of Presentation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Perusahaan Anak dengan kepemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung. Perusahaan Anak dikonsolidasi sejak pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and Subsidiaries, which is owned more than 50%, either directly or indirectly, by the Company. Subsidiaries have been consolidated since the Company gained effective control over Subsidiaries and will not be consolidated when such control no longer exists.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perusahaan anak dan Perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi.
214
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The effect overall transactions and balances among the Company and Subsidiaries have been eliminated for the purpose of presentations of the consolidated financial statements.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas perusahaan anak disajikan sebagai hak minoritas pada neraca konsolidasian. 2.c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijaminkan. 2.d. Portofolio Efek Portofolio efek dapat berbentuk efek hutang dan efek ekuitas dan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari 3 (tiga) kelompok berikut ini : 1. Diperdagangkan Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan. 2. Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud untuk menguasai efek sampai dengan jatuh tempo. Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premium (diskonto).
The accounting policies adopted in the presentation of the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company, unless otherwise stated. The equity interest of minority shareholders of Subsidiaries ownership were is presented as a minority interest in the consolidated balance sheets. 2.c. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturity dates of 3 (three) months or less that are not pledged as collateral. 2.d. Investment in Securities The investment in securities consists of debt and equity securities and classified into one of 3 (three) categories as follows: 1. Trading Securities held for trading purposes are stated at market value. Unrealized gains or losses on the appreciation/decline in market values are recognized in the current statements of income. 2. Held to Maturity Investments in debt securities are held to maturity if the Company intends to hold these securities to maturity. Held to maturity debt securities are stated at cost, adjusted for amortization of premiums or discounts.
3. Tersedia untuk dijual Efek hutang dan ekuitas tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.
3. Available for Sale
Investasi pada efek hutang dan ekuitas diakui sebesar nilai wajar pada harga perolehan dan penyisihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai investasi telah mengalami penurunan signifikan atau permanen. Apabila harga pasar efek tidak tersedia atau yang tersedia tidak dapat diandalkan, maka efek tersebut dinilai berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh Manajemen.
Investment in debt and equity securities are recognized at fair value and an allowance for impairment in value of an investment is provided for if the Company believes that the value of the investment has been significantly or permanently decreased. If reliable market value is not available or cannot be used, securities are valued based on the fair value determined by the Company’s management.
Available for sale debt and equity securities are stated at market value. Any unrealized gain or loss on the appreciation/decline in market values are not recognized in current statements of income, however these are reported as a component of shareholders’ equity. Unrealized gains or losses are recognized in income statements when these are realized.
2.e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
2.e. Allowance for Doubtful Accounts
Piutang disajikan sebesar nilai nominal dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Apabila terdapat sejumlah piutang yang tidak dapat tertagih setelah dilakukan penyisihan piutang ragu-ragu maka piutang tersebut dihapuskan.
The account receivables are presented net of allowance for doubtful accounts. The allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual debtors at the end of the year. If certain receivables are uncollectible, the amounts are written off.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
215
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.f. Biaya Dibayar di Muka
2.f. Prepaid Expense
Biaya dibayar di muka dibebankan dalam laporan laba rugi sesuai masa manfaatnya.
Prepaid expenses are charged to the statements of income in accordance with the beneficial periods.
2.g. Penyertaan Saham
2.g. Investment in Shares
Metode Ekuitas
Equity Method
Untuk penyertaan saham pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan Perusahaan antara 20% hingga 50% atas modal saham yang ditempatkan dan tidak memiliki kendali atas manajemen. Nilai penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan tiap tahunnya dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi tersebut. Penghasilan dividen tunai dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat penyertaan.
Investments in some associate companies where the Company holds an interest of 20% to 50% of the outstanding shares and does not exercise management control are recorded at acquisition cost and adjusted every year with the Company’s share of the net income or loss of the associate company. Cash dividends are recorded as a deduction to the value of the investment.
Metode Biaya
Cost Method
Metode biaya diterapkan untuk penyertaan Perusahaan yang bersifat sementara atau kepemilikan yang kurang dari 20% dari modal saham yang ditempatkan. Biaya perolehan mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penyertaan, termasuk jasa profesional. Penyisihan akan dilakukan jika Perusahaan berpendapat bahwa nilai penyertaan telah mengalami penurunan signifikan atau permanen. Penghasilan dividen diakui dalam laporan laba rugi pada periode pengumuman dividen.
The cost method is applied where the Company holds a temporary investment or interest of less than 20% of the issued share capital. Cost represents all expenditures related to the acquisition of the investment, including professional fees. An allowance will be made if the Company believes that the value of the investment has been significantly or permanently decreased. Cash dividend income is recognized to the statement of income in the period it is declared.
2.h. Aset Tetap
2.h. Fixed Assets
Dengan penerapan PSAK 16 (revisi 2007) “Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 januari 2008 memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Saat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan model harga perolehan.
According to PSAK 16 (revised 2007) about Fixed Assets which is effectively implement from January 1, 2008 allowed entity to choose between acquisition cost or fair value accounting method as its accounting policy, and the selected method should be implemented consistently to fixed assets in the same category. Currently, the Company and its Subsidiaries use the acquisition cost.
Aset tetap terdiri dari Aset hak pengusahaan jalan tol, Aset selain hak pengusahaan jalan tol, dan Aset tetap dalam konstruksi.
Fixed Assets include the toll road concession rights, assets other than toll road concession rights, and construction in progress.
Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol
Toll Road Concession Rights
Aset jalan tol terdiri dari jalan dan jembatan, gerbang dan bangunan pelengkap jalan tol, dan sarana pelengkap jalan tol dicatat sebagai aset hak pengusahaan jalan tol yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.
Toll road assets that consist of roads and bridges, toll gates and support buildings, and toll road supplementary facilities are recorded as toll road concession rights assets and are stated at acquisition cost less accumulated depreciation.
Biaya perolehan aset hak pengusahaan jalan tol disusutkan pada saat aset tersebut telah selesai dibangun dan dioperasikan dan/atau berdasarkan keputusan menteri mengenai penetapan pengoperasian. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa hak pengusahaan jalan tol (masa konsesi).
Cost incurred to acquire toll road concession rights are depreciated when the toll road has been completed and has been operated and/or in accordance with the decree of the ministry regarding toll road operation. Depreciation is computed using the straight line method during concession rights period.
216
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Perusahaan dapat mengalihkan hak pengusahaan jalan tol kepada perusahaan lain dengan persetujuan Pemerintah. Perusahaan mencatat penyerahan aset hak pengusahaan jalan tol kepada Pemerintah pada akhir masa hak pengusahaan jalan tol dengan menghapus seluruh akun yang timbul berkaitan dengan hak pengusahaan jalan tol yang bersangkutan. Selama periode hak pengusahaan jalan tol, aset hak pengusahaan jalan tol dapat dikeluarkan dari neraca Perusahaan jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain atau Pemerintah mengubah status jalan tol menjadi jalan non tol atau tidak ada manfaat ekonomi yang dapat diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset jalan tol diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi periode berjalan
The Company may transfer its concession rights to another company by approval from the Government. The Company will record transfer of toll road concession rights assets to the Government at the end of concession period by eliminating all accounts related to the toll road concession rights assets. During the toll road concession rights period, toll road concession rights assets may be removed from the Company’s balance sheet if the toll road is transferred to the other party or the Government has changed the status of the toll road into non toll road or if there is no economic benefit expected from usage of the toll road. Any gain or loss from termination or disposal of toll road assets will be recognized in the current statement of income.
Aset Kerjasama Operasi
Joint Operation Assets
Di dalam aset hak pengusahaan jalan tol, terdapat jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor (tanpa kuasa penyelenggaraan). Sebelum berlakunya Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004 pengganti Undang-undang Jalan No. 13 Tahun 1980, Perusahaan diberi wewenang untuk bekerja sama dengan investor dalam penyelenggaraan jalan tol dengan persetujuan Pemerintah yang meliputi kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan dan kerjasama operasi dengan kuasa penyelenggaraan.
The toll road concession rights assets include toll road developments which are funded by investors (without operating rights). Prior to Law No. 38 of 2004 regarding Roads, which superseded the Road Law No. 13 of 1980, the Company was given an authority to enter into joint operations with investors for the toll road operations, with the approval from Government, including joint operation agreements with and without operation rights.
Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu, dan pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan, dicatat oleh Perusahaan sebagai jalan tol kerjasama operasi dan mengakui kewajiban (jangka panjang) kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan. Jalan tol kerjasama operasi disusutkan selama masa hak pengusahaan jalan tol pada saat aset selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004, Perusahaan telah memperoleh hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi) untuk 13 ruas jalan tol yang diusahakannya menurut Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli 2006 selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044. Penerimaan hak pengusahaan jalan tol tersebut berdampak pada perubahan taksiran masa manfaat aset tetap khususnya pada kelompok aset Jalan dan Jembatan dan perubahan klasifikasi aset Jalan dan Jembatan yang sebelumnya dikelompokkan sebagai Aset Pemilikan Langsung dan Jalan Tol Kerjasama Operasi menjadi kelompok Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol.
The construction of toll road is funded by investors without operation rights under revenue or profit sharing scheme for certain period of time, and the operation is controlled by the Company, is recorded by the Company as joint operation toll road and the Company recognized joint operation liabilities (long term) when the construction is completed and transferred by the investor to be operated. Joint operation toll roads are depreciated over their respective concession periods using the straight line method, commencing from the time the asset has been completely built and transferred from the investor to be operated by the Company. In connection with the implementation of the Law No. 38 of 2004 regarding Roads, the Company received concession rights for 13 toll road sections that were then operated or under construction by the Company based on separate Toll Road Concession Agreements, each dated July 7, 2006, for a period of 40 years from January 1, 2005 to December 31, 2044. The Company’s receipt of these concession rights resulted in an extension of estimated useful life of roads and bridges assets and the need for reclassification of the roads and bridges assets from Direct Ownership Assets and Joint Operation Toll Roads categories into Concession Rights Assets category.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
217
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Sebelum diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, aset jalan tol yang terdiri dari aset Jalan dan Jembatan dan aset Jalan Tol Kerjasama Operasi disusutkan selama masa manfaat ekonomi diestimasi sejak perolehan aset. Setelah diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, taksiran masa manfaat aset Jalan dan Jembatan dan Jalan Tol Kerjasama Operasi diperpanjang menjadi selama masa hak pengusahaan jalan tol yang diterima dan disusutkan setiap tahunnya sebesar nilai buku aset Jalan dan Jembatan pada 1 Januari 2005 dibagi dengan masa hak pengusahaan jalan tol. Ruas Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi Jakarta – Tangerang Surabaya – Gempol Jakarta – Cikampek Padalarang – Cileunyi Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cawang – Tomang – Pluit Belawan – Medan – Tanjung Morawa Semarang Seksi A, B, dan C Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami Palimanan – Kanci Jalantol Lingkarluar Jakarta Seksi E1, E2, E3, dan W2 Cikampek – Padalarang Jalantol Lingkarluar Jakarta Seksi S*
Prior to the Company’s receipt of these concession rights on January 1, 2005, the toll road assets consisting of roads and bridges and joint operation toll roads were depreciated over their estimated economic useful life. Since January 1, 2005, their estimated economic useful life of roads and bridges and joint operation toll roads have been extended through the end of the concession period and the assets are depreciated annually based on their book value as of January 1, 2005 divided by the concession period. Road Sections
Tahun/Years 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 15
*) Menurut Berita Acara Hasil Kesepakatan Masa Konsesi 13 Ruas Jalan Tol yang Dioperasikan PT Jasa Marga (Persero) No. 378A/BAPPJT/KE/BPJT/2006, tanggal 8 Juni 2006, PPJT untuk JORR S akan dibuat secara tersendiri dengan masa hak pengusahaan jalan tol selama 15 tahun dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2006.
Jakarta – Bogor – Ciawi Jakarta – Tangerang Surabaya – Gempol Jakarta – Cikampek Padalarang – Cileunyi Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cawang – Tomang – Pluit Belawan – Medan – Tanjung Morawa Semarang Section A, B, dan C Pondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami Palimanan – Kanci Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3, dan W2 Cikampek – Padalarang JORR Section S* *) Based on the minutes of the result agreement of concession period of 13 tol road sections operated by the Company (No. 378A/BA-PPJT/KE/BPJT/2006 dated June 8, 2006), the concession agreement for JORR S will be made separately with a concession rights period of 15 years that is effective from January 1, 2006.
Gerbang dan bangunan pelengkap jalan tol dan sarana Toll gates and support buildings and supplementary pelengkap jalan tol, akan disusutkan selama masa manfaat facilities are depreciated over their respective useful lives sebagai berikut : as follows : Tahun / Years Gerbang dan Bangunan Pelengkap Jalan Tol 5 - 20 Toll Gates and Support Buildings Sarana Pelengkap Jalan Tol 5 - 10 Toll Supplementary Facilities Aset Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol
Other Than Toll Road Concession Rights
Aset tetap yang tidak berkaitan dengan hak pengusahaan Fixed assets which are not related to toll road concession jalan tol dicatat sebagai aset selain hak pengusahaan jalan tol rights are recorded as assets other than toll road concession yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan rights and stated at acquisition cost less accumulated akumulasi penyusutannya. Biaya perolehan aset selain depreciation. The assets are depreciated over their useful hak pengusahaan jalan tol disusutkan selama masa umur life using the straight line method except land rights that manfaat ekonomi aset tetap yang bersangkutan dengan are stated at historical cost and are not depreciated. menggunakan metode garis lurus (staight-line method) kecuali hak atas tanah yang dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Tahun / Years Gedung Kantor dan Bangunan Lain 20 Office and Other Buildings Peralatan Operasi dan Kantor 5 Operation and Office Equipment Kendaraan Bermotor 3 - 5 Vehicles
218
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya. Pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap sebesar biaya perolehan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penghapusan atau penjualan aset tetap tersebut diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
The cost of repairs and maintenance are charged to statements of income as incurred. Significant renewal and improvements that increase the useful life or the performance of fixed assets are capitalized. When fixed assets are retired or otherwise disposed off, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current statement of income.
Sewa Pembiayaan
Capital Lease
Didalam aset selain hak pengusahaan jalan tol, terdapat peralatan tol yang pembangunannya didanai oleh pihak ketiga, selanjutnya pihak ketiga menyewakan peralatan tol tersebut kepada Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sewa pembiayaan. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
In company assets other than toll road concession rights, include toll equipment which constructed by third party, then the equipment leased to the company and categorized as capital lease. Lease transaction classified as capital lease if those transaction substantially handed over the risk and benefit related to the assets ownership.
Aset tetap sewa pembiayaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Biaya perolehan disusutkan selama masa umur manfaat ekonomi aset tetap bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus yang masa manfaatnya adalah 5 tahun.
Capital lease fixed asset recoqnized as its acquisiton cost excluded the accumulated depreciation. Acquisition cost must be depreciated according to the useful life of the fixed asset using straight-line method with 5 years useful life.
Aset Tetap Dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset tetap dalam konstruksi merupakan akumulasi pengeluaran biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan perolehan jalan tol dan aset tetap selain jalan tol yang masih dalam tahap konstruksi termasuk biaya pinjaman yang timbul selama masa konstruksi atas hutang yang digunakan untuk membiayai pembangunan tersebut. Aset tetap dalam konstruksi dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah siap untuk digunakan dan dioperasikan.
Construction in progress represents the accumulation of expenditures that directly relate to the construction and acquisition of toll roads and fixed assets other than toll roads that are still in a stage of construction. These include borrowing costs incurred during the construction period in respect to borrowings used for payment of the construction. Construction in progress is reclassified to its relevant fixed asset account when it is available for use and operation.
Biaya perolehan jalan tol meliputi biaya konstruksi jalan tol, pengadaan tanah, studi kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol yang bersangkutan, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan, dan biaya bunga dan biaya pinjaman lain yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai dan dioperasikan. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara Iangsung pada suatu aset tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan.
The acquisition cost of toll roads includes all toll road construction costs, land acquisition, feasibility study and other costs that are directly related to toll road construction, including construction costs for access roads, alternative roads and required public road facilities, and interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used for financing the development of the relevant assets. These costs are capitalized until the construction is completed and is operated. For borrowing cost that is directly attributed to an asset, the amount to be capitalized is equal to the amount of borrowing costs incurred in current period.
2.i. Biaya Pelapisan Ulang Ditangguhkan
2.i. Deferred Overlay Charge
Pengeluaran setelah perolehan jalan tol untuk pelapisan ulang atau sejenisnya yang memiliki manfaat lebih dari setahun dicatat sebagai beban ditangguhkan (deferred charges) dan diamortisasi selama masa manfaat ekonomis 3 (tiga) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Significant expenditures incurred for the toll road overlay or other improvements which have a useful life of more than one year are recorded as deferred charges and amortized using the straight-line method over 3 (three) years.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
219
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.j. Penurunan Nilai Aset
2.j. Impairment of Assets
Perusahaan menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset apabila diidentifikasi bahwa suatu aset secara potensial akan turun nilainya. Bila jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut lebih kecil dari nilai tercatatnya, perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai aset. Perusahaan juga harus mengungkapkan kapan Perusahaan harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan untuk aset yang turun nilainya.
The Company determines the estimated recoverable amount of assets if it is identified that the value of assets is potentially impaired. If the recoverable amounts are less than the book value of those assets, the Company will recognize a loss on impairment of assets value. The Company should disclose when the Company has to recover the loss from impairment of assets which has been recognized and necessary disclosure for the impairment of assets.
2.k. Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.
2.k. Bonds Payable and Bond Issuance Costs Bonds payable are presented at par value net of amortized premium or discount. Bond issuance costs represent transaction costs which are directly deducted from issuance proceeds to reflect the net proceeds of the bonds. The difference between net bond proceeds and the par value of the bonds represents a discount or premium which will be amortized over the outstanding period of the bond.
Biaya emisi obligasi yang belum efektif, ditangguhkan sementara sampai dengan proses emisi menjadi efektif.
Costs for bond issuances that have not yet been completed are temporarily deferred until the issuance has been completed.
2.l. Biaya Emisi Saham
2.l. Stock Issuance Cost
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun Tambahan Modal Disetor.
Stock issuance costs are presented as deduction to the additional paid in capital.
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
2.m. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan Tol
Toll Revenues
Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol dicatat pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran oleh Perusahaan kepada investor tanpa kuasa penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran kewajiban kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran ini dengan angsuran kewajiban kerjasama operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama operasi.
Revenue from toll road operations is recognized when toll tickets are sold and/or services are rendered. Revenue from profit sharing arrangement between the Company and an investor with operating rights are recognized when toll tickets are sold, net of investor’s share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payment over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue.
Pendapatan Usaha Lainnya
Other Operating Revenues
Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di neraca sebagai kewajiban.
Revenues from advertisement, space, and rest area and income from toll road operating service are recognized when earned. Advances received not yet earned are recognized as unearned revenue and are presented in the balance sheet as a liability.
Pendapatan Lainnya
Other Income
Pendapatan dividen dari investasi jangka panjang lainnya diakui pada saat pembagian dividen diumumkan. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.
Dividend income from other long term investments is recognized when the dividend distribution has been declared. Other income is recognized based on accrual basis.
220
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya dan sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred on the accrual basis.
2.n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
2.n. Transactions and Balances in Foreign Currencies
Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 kurs Bank Indonesia US$ 1 masing-masing sebesar Rp 9.400 dan Rp 10.950.
The Company maintains its accounting records in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rate of exchange prevailing at the time of the transactions. On each balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the Bank Indonesia average rate of exchange at such date. Bank Indonesia average rate of exchange as of December 31, 2009 and 2008 US$ 1 respectively amounted to Rp 9.400 and Rp 10.950.
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Any loss or profit arrisen out as result of description of Assets and Liabilities under foreign currencies are to be resorded as loss and profit of the current year.
2.o. Pajak Penghasilan
2.o. Income Tax
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
All temporary differences between the tax base of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred income tax using the liability method. Deferred income tax is calculated using currently enacted tax rates.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan dan banding maka pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Amendments to taxation obligations are recognized when tax assessment letters are received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined.
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.
Current income tax is calculated from taxable income which is net income adjusted under the current tax regulations.
2.p. Imbalan Kerja
2.p. Employee Benefits
Perusahaan
The Company
Program Pensiun
Pension Program
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai.
The Company provides a defined benefit pension plan covering all permanent employees which is managed by the Jasa Marga Pension Fund (DPJM). Payments under the post retirement benefit program are determined based on basic pension income and the period of the employment.
DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP-379/ KM.6/2004, tanggal 14 September 2004.
The DPJM has been approved by the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and amended by the Decree No. KEP-379/ KM.6/2004, dated September 14, 2004
Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan sebesar 7,48% menjadi beban Perusahaan.
The employees contribute 3% of their basic salaries to the plan and the remaining funding of 7.48% is contributed by the Company. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
221
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Program Purna Karya
Post Retirement Benefit Program
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 163/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2003.
Based on the Company’s Directors Decree No. 163/ KPTS/2003, dated September 23, 2003, the Company provides retirement benefit which is equal to 24 times the monthly salary (excluding overtime and tax allowance) for employees who cease work due to retirement, death, or disability. Employees who have reached retirement age are required to have a minimum working period of 25 years to obtain this benefit. This decree was effective on January 1, 2003.
Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan AJB Bumiputera 1912, melalui Perjanjian No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007. Program Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan manfaat dalam bentuk uang purna karya secara sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja.
The Company entered into cooperation agreement to manage employee Post Retirement with AJB Bumiputera 1912, through agreement No. 34/Kontrak-DIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated December 19, 2007. The post retirement in this contract will give a benefit in post retirement cash in lumpsum to the resign permanent employee.
Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA) dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 2% dari PhDA.
The amount of coming service premium contribution each month is 6% from insurance basic income representing by the Company and employee proportion of 4% and 2% each, respectively .
Program Kesehatan Pensiunan
Pension Healthcare Program
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 165/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, tentang Penyempurnaan Kedua Keputusan Direksi No. 61/KPTS/2001 tentang Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan dibatasi dengan jumlah anak sebanyak-banyaknya 3 orang dan telah terdaftar di Perusahaan.
Based on the Directors’ Decree No. 165/KPTS/2003, dated September 23, 2003 regarding The Second Improvement of the Directors’ Decrees No. 61/KPTS/2001 regarding The Management of Health Maintenance for the Pensioner and Family (whose objective is to allow the pensioner and family to have a healthy life and high productivity), the pensioner’s family that are eligible to receive medical assistance from the Company are limited to 3 children that are registered with the Company.
Perusahaan menghitung kewajiban imbalan pasca kerja dengan metode projected unit credit, sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
The Company calculated the liability for other employee benefits using the projected unit credit method, Based on SFAS No. 24 (Revised 2004). Current service cost is recognized as an expense in the current period. Past service cost, actuarial adjustments and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities and expenses when these occur.
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) - Perusahaan Anak.
The Subsidiary – PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Program Pensiun
Pension Program
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The Subsidiary provides a defined contribution pension program covering all permanent employees. The pension program is entirely funded by the Subsidiary. The contribution borne by the Subsidiary is charged to the statement of income in the current period.
222
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Program Imbalan Kerja Lainnya
Other Employee Benefit Program
JLJ membukukan kewajiban atas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected unit credit. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh JLJ sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut.
The Subsidiary recognized other employee benefit liabilities conducted in accordance with Labor Law No. 13/2003 of 2003. Based on SFAS No.24 (Revised 2004), employee benefit liabilities is estimated using the projected unit credit method. No funding is of the Subsidiary for such other employee benefits.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost as effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities when these expenses occur.
2.q. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa
2.q. Related Party Transactions
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa. Pihak-pihak hubungan istimewa adalah :
The Company has engaged in transactions with certain parties who have a related party relationship. The definition used of related party relationship appropriate with SFAS No. 7 regarding Related Party Disclosures. Related Parties are:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendallikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding company, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) Perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Hal ini juga mencakup perusahan-perusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
1) Enterprise, that, through one or more intermediaries, control or were controlled by, or were under common control with, the reporting enterprise (including holding company, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) Associated companies; 3) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family were defined as those members who were able to exercise influence or can be influenced by such individuals, in conjunction with their transactions with the reporting enterprise); 4) Key management personnel, that was, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and 5) Enterprise in which a substantial interest in the voting power was owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4), or over which such a person was able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major stockholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
223
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Transaksi perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
All transactions with related parties, which based on the same or different terms and conditons with third parties, were disclosed in note to the financial statements. Transacations with State-Owned Company which were held on normal business activities were not disclosed as transaction with the related parties.
2.r. Informasi Segmen
2.r. Segmental Information
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk dan wilayah pemasaran sesuai dengan aktivitas masing-masing segmen industri dan wilayah geografis. Untuk menentukan apakah segmen harus dilaporkan tersendiri, digunakan kriteria materialitas 10% dari pendapatan, laba usaha atau aset. Selain itu juga digunakan kriteria 75% dari pendapatan segmen untuk pengujian apakah diperlukan penambahan pengungkapan bagi segmen yang sebelumnya tidak memenuhi kriteria 10% di atas.
Segment information is disclosed according to the general classification of product and marketing area based on activities of each industry segments and geographical area. To decide whether a segment must be separately reported, the materiality criteria used is 10% of revenue, operating income, or assets. In addition, 75% segment revenue criteria will be used to test whether an additional disclosure is required for the segment which previously did not fulfill the 10% criteria mentioned above.
2.s. Laba Bersih Per Saham
2.s. Net Income Per Share
Laba bersih per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Net income per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the respective period.
2.t. Penggunaan Estimasi
2.t. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Perusahaan membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires the Company to make estimates and assumptions that affect amounts of assets and liabilities that are reported and disclosures of contingent assets and liabilities as at the reporting date of the financial statements, as well as the amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual realization could be different from these estimates.
224
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3. KAS DAN SETARA KAS
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008
2009
Kas dan Bank Cash on Hand in Banks Kas 20,003,802 12,298,251 Petty Cash Kas Proyek 3,145,921 2,503,407 Cash for Project PT Bank Mandiri(Persero)Tbk PT Bank Mandiri(Persero)Tbk Rupiah 96,997,107 220,539,559 Rupiah Dolar Amerika Serikat US Dolar (2009: USD 5.868,60 dan 2008:USD 164.358,21) 55,155 1,799,722 (2009: USD 5.868,60 and 2008:USD 164.358,21) PT Bank Mega Tbk - - PT Bank Mega Tbk PT Bank Jabar 45,237,138 43,589,061 PT Bank Jabar PT Bank Negara Indonesia Tbk 29,530,129 33,847,535 PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Sumut 1,252,815 1,277,634 PT Bank Sumut PT Bank Central Asia Tbk 479,972 675,489 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Niaga Tbk 2,980,518 910,162 PT Bank Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 2,053,911 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk - 1,792,348 PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 548,662 540,677 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk 605,711 632,119 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk 178,383 125,344 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Syariah - 1,027,857 PT Bank Mega Syariah PT Bank DKI 1,000 1,000 PT Bank DKI Jumlah Kas dan Bank 201,016,313 323,614,076 Total Cash on Hand and in Banks Deposito Time Deposit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 523,500,000 496,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah 760,107,245 710,666,595 Rupiah Dollar Amerika Serikat US Dollar (2009: USD 1.100.000 dan 2008:USD 1.250.000) 10,340,000 13,687,500 (2009: USD 1.100.000 and 2008:USD 1.250.000) PT Bank Jabar 391,450,000 433,250,000 PT Bank Jabar PT Bank Danamon - 35,000,000 PT Bank Danamon PT Bank DKI 585,950,000 197,000,000 PT Bank DKI PT Bank Bukopin Tbk 58,000,000 174,000,000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk 399,750,000 165,000,000 PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara 324,939,177 374,000,000 PT Bank Tabungan Negara PT Bank Permata 5,800,000 190,200,000 PT Bank Permata Bank Kesejahteraan Ekonomi - 10,000,000 Bank Kesejahteraan Ekonomi Bank Bumi Putera - 46,980,135 Bank Bumi Putera Bank Mega 2,000,000 - Bank Mega Bank Mega Syariah 40,000,000 42,500,000 Bank Mega Syariah Bank CIMB Niaga Gajah Mada - 150,000,000 Bank CIMB Niaga Gajah Mada United Overseas Bank Indonesia - 15,350,000 United Overseas Bank Indonesia PT Bank BTPN 11,150,000 - PT Bank BTPN Jumlah Deposito Berjangka 3,112,986,422 3,053,634,230 Total Time Deposits Jumlah Kas dan Setara Kas 3,314,002,735 3,377,248,306 Total Cash and Cash Equivalents Jangka Waktu Deposito Berjangka 1-3 Bulan/Month 1-3 Bulan/Month Specified Time Deposits Tingkat Suku Bunga Deposito Annual interest rate of Berjangka Per Tahun (%) Time Deposits (%) Rupiah 5,75-11 7,5 - 12,75 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4 4,15 US Dollar Kas proyek merupakan uang tunai dan bank yang dikuasakan pada bendahara proyek untuk pengeluaran biaya administrasi proyek dan pengeluaran sehubungan dengan pemeliharaan dan pembangunan jalan tol.
Cash on project is cash and bank held and controlled by project treasurer to use for project administration expenses and other expenses related to the construction and maintenance of toll road. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
225
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENT 2009 2008 Efek Tersedia Untuk Dijual Marketable Securities Reksadana Mandiri Investa Mutual Fund of Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II 4,529,650 4,529,650 Dana Obligasi Seri II SUN III - SPN 20100114 22,478,500 - SUN III - SPN 20100114 SUN I - SPN 20090430 - 45,676,950 SUN I - SPN 20090430 SUN II - SPN 20090430 - 45,688,950 SUN II - SPN 20090430 SUN III - SPN 20090731 - 181,144,825 SUN III - SPN 20090731 Jumlah Pembelian 27,008,150 277,040,375 Total Accquisition Cost Kenaikan (Penurunan) Nilai Aset Bersih 3,067,656 11,470,529 Increase (Decrease) of Total Net Assets Jumlah Efek Tersedia Untuk Dijual 30,075,806 288,510,904 Total Marketable Securities Deposito Berjangka - Rupiah Time Deposit - Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 50,000,000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar - 100,000,000 PT Bank Jabar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - 50,000,000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11,400,000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11,400,000 200,000,000 Jumlah 41,475,806 488,510,904 Total Pada tahun 2009 Perusahaan telah menjual investasi dalam Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 272.510.725 dan Deposito berjangka sebesar Rp 200.000.000 di PT BRI, PT Bank Jabar Banten dan PT BTN, dan menambah deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp 11.400.000.
In 2009, the Company sold investment in Government Bonds (SUN) Rp 272.510.725 and Time Deposit amounted Rp 200.000.000 in PT BRI, PT Bank Jabar dan PT BTN, and has added Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted Rp 11.400.000.
Pada tahun 2008 perusahaan telah menambah Investasi Jangka Pendek sebesar Rp. 472.510.725. yang ditempatkan Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp. 272.510.725 dan Deposito Berjangka Rp. 200.000.000.
In 2008, the company has added its shor-term investment amounted to 472.510.725, Surat Utang Negara (SUN) amounted to Rp. 272.510.725 and Time Deposit amounted Rp. 200.000.000.
5. PIUTANG LAIN-LAIN
5. OTHER RECEIVABLES
2009
2008
31,185,780 11,701,053 21,791,371 64,678,204 (6,560) 64,671,644
16,035,871 11,701,053 4,580,813 32,317,737 (283,391) 32,034,346
Pendapatan Masih Harus Diterima CMS WIL Lain-lain Sub Jumlah Dikurangi penyisihan piutang Jumlah
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan piutang pendapatan atas sewa lahan, tempat istirahat, iklan dan bunga deposito. Piutang lain-lain kepada CMS WIL (CMS Work International Limited) yang timbul dari transaksi pemberian pinjaman untuk pemenuhan kewajiban setoran modal pada perusahaan asosiasi (PT. Marga Kunciran Cengkareng) yang diikat dengan akta No.7 tanggal 23 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, Sarjana hukum, Notaris di Jakarta dengan ketentuan dan syaratsyarat antara lain : - Sesuai Akta Pendirian Perseroan, CMS WIL berkewajiban untuk melakukan setoran modal di PT Marga Kunciran Cengkareng sebesar 60% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan atau sama dengan Rp.18.001.620.000.
226
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Unearned revenue CMS WIL Others Sub Total Less allowance for doubtful accounts Total
Unearned revenue constitutes receivable on revenues for rental of land, resting place, advertising and deposit interest. Other receivables to CMS WIL (CMS Work International Limited) arrisen out from loan extension transaction for the purpose to settle liabilities on paid in capital at the associated company (PT. Marga Kunciran Cengkareng) which was bound under Deed No.7 dated 23 December, 2008 which was made before Suzy Anggraini Muharam, Master of Law, Notary in Jakarta under the following terms and conditions: - Pursuant to the deed of Establishment of the Company, CMS WIL is in obligation to provide for paid in capital at PT Marga Kunciran Cengkareng amounted to 60% from the issued and fully paid in capital under the Company or equal to Rp.18,001,620,000.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) - Saat ini CMS WIL telah melakukan setoran modal di PT Marga Kunciran Cengkareng sebesar 21% atau sama dengan Rp.6.300.567.000.
- At current time CMS WIL has provide for paid in capital at PT Marga Kunciran Cengkareng for 21% or equal to Rp.6,300,567,000.
- Untuk pemenuhan terhadap kekurangan setoran modal CMS WIL di PT Marga Kunciran Cengkareng, CMS WIL menerangkan menerima hutang dan oleh karena itu mengikatkan diri dan mengakui berhutang kepada PT Jasa Marga (Persero) yang dengan ini mengikatkan diri dan memberi hutang kepada CMS WIL sebesar 39% saham dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Marga Kunciran Cengkareng atau sama dengan Rp. 11.701.053.000.
- To fulfill the shortage of paid in capital of CMS WIL at PT Marga Kunciran Cengkareng, CMS WIL confirms that it has received for loan and because of that has bound it self and acknowledged for having the relevant loan to PT Jasa Marga (Persero) which herewith bound and extended for loan to CMS WIL for 39% of shares from the issued and fully paid in capital at s PT Marga Kunciran Cengkareng or equal to Rp. 11,701,053,000.
- CMS WIL berkewajiban untuk melakukan pembayaran hutang kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan 39% saham CMS WIL dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Marga Kunciran Cengkareng dengan harga nominal (“SAHAM-SAHAM”) dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah PT Marga Kunciran Cengkareng memperoleh ijin dari Pemerintah atas perubahan komposisi saham.
- CMS WIL is in obligation to perform for loan payment to PT Jasa Marga (Persero) Tbk with 39% of shares of CMS WIL from the issued and paid in capital at PT Marga Kunciran Cengkareng under nominal price (the “SHARES “) within the latest period of 14 days after PT Marga Kunciran Cengkareng obtain for permit from the Government upon such changes on composition of shares.
- Dalam rangka pengalihan hak atas SAHAM-SAHAM dari CMS WIL kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk, maka CMS WIL memberi kuasa kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk antara lain bertindak untuk dan atas nama CMS WIL untuk melakukan pengalihan hak SAHAM-SAHAM CMS WIL kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam rangka pembayaran pinjaman CMS WIL kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
- Under the framework of transfer of rights over the SHARES from CMS WIL to PT Jasa Marga (Persero) Tbk, CMS WIL will then extend for authority to PT Jasa Marga (Persero) Tbk among others to act for and in the name of CMS WIL to perform transfer of rights over the SHARES from CMS WIL to PT Jasa Marga (Persero) Tbk under the framework of payment of CMS WIL’s loan to PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
- Dalam hal Pemerintah tidak menyetujui perubahan komposisi saham di PT Marga Kunciran Cengkareng, maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan CMS WIL menyepakati CMS WIL mengakui bahwa PT Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki hak milik atas SAHAM-SAHAM CMS Wil sesuai Pasal 3.2 Perjanjian ini.
- If the Government disaprove on such changes on composition of shares at PT Marga Kunciran Cengkareng, PT Jasa Marga (Persero) Tbk and CMS WIL will futher agree that CMS WIL will admit PT Jasa Marga (Persero) Tbk reserves its right over the SHARES of CMS Wil pursuant to Article 3.2 of this Agreement.
6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Merupakan biaya dibayar di muka atas perlengkapan tol, uang muka perjalanan dinas, iuran kepada Dana Pensiun Jasa Marga dan jaminan perusahaan anak untuk pembebasan tanah.
6. PREPAID EXPENSES
7. PERPAJAKAN
7. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka
a. Prepaid Taxes
Perusahaan Perusahaan Anak Jumlah
2009 - 1,834,754 1,834,754
These represent prepaid toll supplies, advances for business travel, pension premiums paid to Jasa Marga Pension Fund and medical expenses and subsidiary collateral for land acquisition.
2008 - The Company 2,691,770 Subsidiaries 2,691,770 Total
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
227
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) b. Hutang Pajak b. Tax Payable 2009 2008 Pajak Penghasilan Income Tax Pasal 21 22,285,647 26,369,156 Article 21 Pasal 23 2,388,733 713,403 Article 23 Pasal 25 9,868,072 6,939,687 Article 25 Pasal 29 Article 29 Perusahaan 54,963,401 98,179,320 The Company Perusahan Anak - 4,819,370 Subsidiaries Pajak Penghasilan Final 7,676,886 8,262,444 Final Income Tax PPN Keluaran 2,592,310 243,830 VAT - Out Jumlah 99,775,049 145,527,210 Total c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense 2009 2008 Perusahaan The Company Pajak Kini 188,560,284 181,455,562 Current Tax Pajak Tangguhan 22,438,178 39,021,228 Deferred Tax 210,998,462 220,476,790 Perusahaan Anak Subsidiaries Pajak Kini 2,055,851 4,407,151 Current Tax Pajak Tangguhan (1,372,394) (961,967) Deferred Tax 683,456 3,445,184 Konsolidasi Consolidated Pajak Kini 190,616,135 185,862,713 Current Tax Pajak Tangguhan 21,065,784 38,059,261 Deferred Tax Jumlah 211,681,918 223,921,974 Total Pajak Kini
Current Tax
A reconciliation between reported income before corporate income tax as shown in the statements of income and estimated taxable income is as follows : 2009 2008 Laba Konsolidasi Sebelum Pajak Penghasilan Badan 1,093,893,631 945,822,260 Consolidated Income Before Tax Dikurangi : Laba Perusahaan Anak (15,190,568) (17,547,490) Less : Portion of Subsidiaries Income Laba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 1,078,703,063 928,274,770 Income Before Tax - The Company Koreksi Positif (Negatif) atas Positive (Negative)Corrections on Laba Komersial: Commercial Income: Beban Pengumpulan Tol 6,132,825 5,362,482 Toll Road Collection Expenses Beban Pelayanan Jalan Tol 136,760 1,709,980 Toll Road Services Expenses Beban Pemeliharaan Jalan Tol 1,610,758 98,042 Maintenance Cost of Toll Road Beban Umum dan Administrasi 35,901,662 78,833,652 General and Administrative Expenses Bagian Laba Perusahaan Asosiasi (20,911,177) (17,720,334) Portion of Associate Companies Income Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang, Depreciation of Fixed Assets, Bond Issuance dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi (201,325,291) (179,282,371) Cost and Amortization of Overlay Charges Tantiem 14,000,000 4,169,000 Tantiem Beban Bunga 10,139,530 3,191,160 Interest Expenses Penghasilan Dikenakan Pajak Final (270,359,121) (271,084,644) Income Subject to Final Tax Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan Pajak Final 2,662,034 2,146,855 to Final Tax Kewajiban Imbalan Kerja 16,738,538 49,211,614 Employee Benefits Obligation Jumlah (405,273,482) (323,364,564) Total Laba Kena Pajak 673,429,581 604,910,206 Taxable Income
Rekonsiliasi laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak:
228
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Beban Pajak pada tarif Pajak yang Berlaku 10% x 50,000 - 5,000 15% x 50,000 - 7,500 30% x 604,810,206 tahun 2008 181,443,062 28% x 673,429,581 tahun 2009 188,560,283 - Beban Pajak Kini 188,560,283 181,455,562 Dikurangi Uang Muka Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 180,024 - Pajak Penghasilan Pasal 25 133,416,858 83,276,241 Jumlah 133,596,882 83,276,241 Kurang (lebih) Bayar Pajak Penghasilan Perusahaan 54,963,401 98,179,321 Perusahaan Anak - 4,819,369 Jumlah kurang (lebih) Bayar Pajak 54,963,401 102,998,690 Pajak Tangguhan
Tax Expense at Prevailing Tax Rate 10% x 50,000 15% x 50,000 year 2008 30% x 604,810,206 year 2009 28% x 673,429,581 Current Tax Expense Less: Prepaid Taxes Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Total Les (excess) Payment Income Tax Company Subsidiary Total Less (excess) Tax
Deferred Tax
Deferred tax is calculated using all temporary differences Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan between tax bases of assets and liabilities and their carrying temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut amounts in the financial statements. The details of deferred tax laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan assets and liabilities are as follows : kewajiban. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan sebagai berikut : Dibebankan Dibebankan ke Laba Rugi / ke Laba Rugi / Charge to Charge to 31 Des. 2007 / Statements of 31 Des. 2008 / Statements of 31 Des. 2009 / Des 31, 2007 Income Des 31, 2008 Income Des 31, 2009 Kewajiban (Aset) Pajak Tangguhan / Deferred Tax Liabilities (Assets) Perusahaan /Company Penyusutan Aset Tetap / Depreciation of Fixed Assets 397,741,548 44,140,966 441,882,514 13,686,613 455,569,127 Biaya Pelapisan Ulang / Amortization of Overlay Cost 2,922,175 5,337,900 8,260,075 (245,140) 8,014,935 Biaya Emisi Obligasi / Amortization of Bonds Issuance Cost (2,220,204) 4,305,869 2,085,665 (638,583) 1,447,082 Kewajiban Imbalan Kerja / Employee Benefits Obligation (43,135,847) (14,763,484) (57,899,331) 9,635,297 (48,264,034) Jumlah / Total 355,307,672 39,021,251 394,328,923 22,438,187 416,767,110 Perusahaan Anak /Subsidiaries Penyusutan Aset Tetap / Depreciation of Fixed Assets (1,202,309) (398,208) (1,600,517) 442,184 (1,158,333) Kewajiban Imbalan Kerja Employee Benefits Obligation (1,401,693) (563,782) (1,965,475) - (2,134,331) Rugi Fiskal/Loss on Fiscal - - (1,987,193) (1,645,699) (3,632,893) Jumlah / Total (2,604,002) (961,990) (3,565,992) 442,184 (6,925,557) Kewajiban Pajak Tangguhan Konsolidasi / Consolidated Deferred Tax Liability 352,703,670 38,059,261 390,762,955 22,880,371 409,841,553 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk beberapa jenis pajak tahun 2006 sebesar Rp 7.667.000.000 (Rupiah penuh) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk beberapa jenis pajak tahun 2005 dan 2004 masing-masing sebesar Rp 2.902.021.138 (Rupiah penuh) dan Rp 21.603.155.752 (Rupiah penuh). Perusahaan telah menerima surat ketetapan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2006 dengan nomor ketetapan No. 00024/406/06/051/08 tahun 2008 sebesar Rp. 26.072.116.902 (Rupiah penuh) dan surat ketetapan pajak kurang bayar untuk beberapa jenis pajak tahun pajak 2006 sebesar Rp. 12.350.806.004 (Rupiah penuh).
The Company received a Tax Assessment Letter for Overpayment for several taxes of 2006 amounted to Rp 7,667,000,000 (full Rupiah) and Tax Assessment Letter for Underpayment for several taxes of 2005 and 2004 amounted to Rp 2,902,021,138 (full Rupiah) and Rp 21,603,155,752 (full Rupiah), respectively. The Company received a Tax Assessment Letter for Overpayment for several taxes of 2006 with the No. 00024/406/06/051/08 of 2008 amounted to Rp. 26.072.116.902 ( full Rupiah) and Tax Assessment Letter for Underpayment for some of kind tax of 2006 amount Rp. 12.350.806.004 (full Rupiah).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
229
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (the Subsidiary Company) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (anak Perusahaan) menerima Surat received for Decree on Under Payment of Tax (SKPKB) from the Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jendral Pajak Directorate General of Tax of the East Jakarta Area Office of the Kantor Wilayah DJP Jakarta Timur Kantor Pelayanan Pajak Madya East Jakarta of the Medium Tax Service Office dated 11 June, Jakarta Timur tanggal 11 Juni 2008 untuk masa pajak tahun 2006 2008 for tax liabilities year 2006 under the following details: yang dapat dirinci sebagai berikut : Keterangan / Description Sanksi Administrasi / Nomor / Number Kurang Bayar / Administration Jumlah/Total Less Payment Sanction 1. PPh Badan / Entity Income Tax 00013/206/06/007/08 2,574,971,406 926,989,706 3,501,961,112 2. PPh Final Pasal 4(2)/ Final Income Tax of Article 4 (2) 00018/240/06/007/08 307,079,361 110,548,570 417,627,931 3. PPh Pasal 21/ Income Tax of Article 21 00042/201/06/007/08 35,756,056 12,872,180 48,628,236 4. PPh Pasal 23 / Income Tax of Article 23 00050/203/06/007/08 645,096,479 232,234,732 877,331,211 5. PPN / Value Added Tax 00055/207/06/007/08 3,068,271,952 1,813,677,222 4,881,949,174 6. STP PPN / Annual Tax Receipt Value Added Tax 00051/107/06/007/08 - 2,285,454,761 2,285,454,761 Jumlah / Total 6,631,175,254 5,381,777,171 12,012,952,425 Disamping itu terdapat Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa Pajak tahun 2007 yang diterbitkan tanggal 11 Pebruari 2008 untuk STP PPh Pasal 21,PPN,dan PPh Final Pasal 4(2) dan tanggal 13 Pebruari 2008 untuk PPh Pasal 25/29, PPh Pasal 23 dengan rincian sebagai berikut :
In addition to that there is a Tax Collection Invoice (STP) for Tax period of year 2007 issued dated 11 Pebruary, 2008 for Tax invoice (STP) of Income Tax of Article 21,Value Added Tax,and Final Income Tax of Article 4(2) and dated 13 February, 2008 for Income Tax of Article 25/29, Income Tax of Article 23 under the following details:
Keterangan / Description Nomor / Number Jatuh Tempo / Maturity Date Jumlah/Total 1. STP PPh Pasal 21 / Tax Collection Receipt (STP) of Income Tax of Article 21 00006/101/07/007/08 12 Maret 2008 / March 12, 2008 8,656,356 2. PPN / Value Added Tax 00012/107/07/007/08 12 Maret 2008 / March 12, 2008 26,210,065 3. PPh Final Pasal 4(2) / Final Income Tax of Article 4 (2) 00001/140/07/007/08 12 Maret 2008 / March 12, 2008 2,011,236 4. PPh Pasal 25/29 / Income Tax of Article 25/29 00018/106/07/007/08 12 Maret 2008 / March 12, 2008 947,940 5. PPh Pasal 23 / Income Tax of Article 23 Annual Tax Receipt Value Added Tax 00004/103/07/007/08 12 Maret 2008 / March 12, 2008 400,000 Jumlah / Total 38,225,597 Terhadap Surat Tagihan Pajak masa Pajak Tahun 2007 tersebut Faced to the Tax Collection Invoice (STP) for such referred telah diterbitkan Surat Paksa Nomor SP-00104/WPJ.20/ Taxation Year of 2007 has been issued for Force Letter KP.0704/2008 tanggal 19 Mei 2008. PT Jalantol Lingkarluar Number SP-00104/WPJ.20/KP.0704/2008 dated 19 May, Jakarta telah melunasi Surat Ketetapan Kurang Bayar tersebut 2008. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta has completed such pada tanggal 16 Desember 2008. referred Less Paid Determination Letter dated 16 December, 2008. Disamping itu terdapat Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak tahun 2007 yang diterbitkan tanggal 11 Pebruari 2008 In addition, Tax Collection Letter of 2007 has been issued untuk STP PPh Pasal 21, PPN, dan PPh Final Pasal 4(2) dan dated February 11, 2008 for Tax Collection Letter of income tanggal 13 Pebruari 2008 untuk PPh Pasal 25/29, PPh Pasal 23 tax art 21, value addded tax, and final tax article 4(2), and dated February 13, 2008 for income tax article 25/29, income tax article 23. 8. DANA DITETAPKAN PENGGUNAANYA
8. APPROPRIATED FUNDS
Perusahaan membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga obligasi dan bunga pinjaman bank yang akan jatuh tempo sebagai berikut :
The Company has made set aside funds in order to guarantee payment of interest due on bonds and bank loans as follows :
230
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2009 2008 Deposito Berjangka Time Deposits Obligasi Jasa Marga XI Seri P 32,500,000 32,500,000 Jasa Marga Bond XI - P Series Pinjaman PT Bank Central Asia Tbk 39,300,000 37,000,000 Loan from PT Bank Central Asia Tbk Rekening Koran Current Accounts Obligasi Jasa Marga JORR I 9,531,268 15,458,026 Jasa Marga Bond - JIRR Obligasi Jasa Marga JORR II 17,276,419 16,842,092 Jasa Marga Bond - JIRR II Jumlah 98,607,687 101,800,118 Total
a. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003
a. Jasa Marga Bond XI Series P of 2003
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 6, tanggal 19 Agustus 2003 yang diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No. 24, tanggal 25 September 2003 juncto Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No. 26, tanggal 25 September 2003 dari Notaris Julius Purnawan, SH, MSi, juncto Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No. 22, tanggal 7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga sebesar Rp 30.750.000.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal pembayaran kupon bunga obligasi.
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No. 6 dated August 19, 2003 as amended by the Deed of Addendum I of Bond Trustee Agreement No. 24 dated September 25, 2003 in conjunction with the Deed of Addendum I Bond Underwriting Agreement No. 26 dated September 25, 2003; all notarized by Notary Julius Purnawan, SH, MSi, and in conjunction with the Minutes of General Meeting of Bondholders No. 22 dated October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company is required to provide a sinking fund for interest payments amounted to Rp 30,750,000,000 (full Rupiah) quarterly in January, April, July, and October, at the latest 2 (two) weeks prior to the date of bond coupon payment. b. Jasa Marga Bond JORR II of 2006
b. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2006 Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang No. 4, tanggal 5 Januari 2006 dari Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan mengakui berhutang kepada pemegang obligasi sebesar jumlah terhutang atas obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005, sejak tanggal penerbitan obligasi sampai seluruh jumlah hutang dibayar lunas. Perusahaan melakukan penyisihan dana untuk pembayaran bunga 1 semester dalam deposito pada tanggal pembayaran bunga dan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum pembayaran bunga berikutnya, Perusahaan wajib menambah tersedianya penyisihan dana sebesar bunga obligasi 1 semester sehingga mencapai 2 semester bunga obligasi, khusus untuk pembayaran pertama, penyisihan dana wajib dibayarkan bersamaan dengan pembayaran bunga. Jatuh tempo pembayaran bunga obligasi adalah setiap bulan Januari dan Juli.
Based on the Deed of Acknowledgement of Obligation No. 4, dated January 5, 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company recognized an obligation to bondholders amounted to the Jasa Marga JORR II of 2005 bond payable, from the issuance date until all the obligation is fully repaid. The Company is required to provide a sinking fund to guarantee interest payments every 6 (six) months in deposits on interest payment date at least 1 (one) month prior to interest payment. The Company is required to provide in sinking fund sufficient to cover two periods, first and second half year interest payment. The maturity date of bond interest payment is in January and July.
c. Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk.
c. Loan from PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28, tanggal 11 Juli 2003 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Perusahaan wajib membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 triwulan pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, yang dilakukan pada tanggal pembayaran bunga. Selambatlambatnya 5 hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Based on the Deed of Working Capital Credit Agreement No. 28, dated July 11, 2003, of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounted to Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for the period of one year. The Company is required to provide a sinking fund to guarantee settlement of interest for every three months in January, April, July, and October in advance at least 5 (five) working days prior to date of interest payments.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
231
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) d. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003
d. Jasa Marga Bond JORR I of 2003
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 45, tanggal 19 Nopember 2003 yang dibuat oleh Notaris lmas Fatimah, SH, Perusahaan wajib membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 semester di muka. Jatuh tempo pembayaran bunga obligasi adalah setiap bulan Januari dan Juli.
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No. 45, dated November 19, 2003, of Notary Imas Fatimah, SH, the Company is required to provide a sinking fund to guarantee interest payment semi-annually in advance. The maturity date of bond interest payment is in January and July.
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASSOSIASI
9. INVESTMENT IN ASSOCIATE COMPANIES
Perusahaan memiliki investasi jangka panjang berupa penyertaan saham pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham tersebut sebagai berikut :
The Company has long-term investments in associate companies using the equity method. The carrying values of such investments are as follows:
31 Desember 2009 / December 31, 2009 Perusahaan Asisoasi / Status Persentase Nilai Perubahan Selama Periode Berjalan / Nilai Kepemilikan/ Changes in Current Period Tercatat Penambahan Bagian Laba Penerimaan Tercatat Penyertaan (Pengurangan) (Rugi) Dividen/ Penyertaan Awal Tahun/ Penyertaan/ Bersih/ Akhir Tahun/ Associated Company Status Percentage Carrying Additions Portion in Net Dividen Carrying Ownership Value at (Deduction) Profit (Loss) Received Value at End Beginning of Investment of Year of Year % Rp Rp Rp Rp Rp PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) Pengakhiran PKP/ Termination of Concession 34.83 56,787,000 - - - 56,787,000 PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) Pengakhiran PKP / Termination of Concession 30 16,914,266 - - - 16,914,266 PT Jatim Marga Utama (JMU) Belum Operasi Not Yet Operated 30 12,858,000 - - - 12,858,000 PT Ismawa Trimitra (IT) Operasi/Operate 25 7,567,161 - 529,906 - 8,097,067 PT Bukaka Marga Utama (BMU) Belum Operasi Not Yet Developed 20 9,436,000 - - - 9,436,000 PT Marga Kunciran Cengkareng Belum Operasi (MKC) Not Yet Developed 20 6,000,540 - (102,612) - 5,897,928 PT Jakarta Lingkar Barat Satu Belum Operasi Not Yet Developed 23 - 180,632,000 - - 180,632,000 109,562,967 180,632,000 427,294 - 290,622,262 Dikurangi/Deducted: Penurunan Nilai Investasi CBMP/ Decreasing on CMBP’s Investment Value (56,786,999) (56,786,999) Penurunan Nilai Investasi CGMN / Decreasing on CGMN’s Investment Value (16,914,265) (16,914,265) Penurunan Nilai Investasi BMU / Decreasing on BMU’s Investment Value (9,435,999) (9,435,999) (83,137,263) (83,137,263) Jumlah / Total 26,425,704 207,484,999
232
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2008 / December 31, 2008 Perusahaan Asisoasi / Status Persentase Nilai Perubahan Selama Periode Berjalan / Nilai Kepemilikan/ Changes in Current Period Tercatat Penambahan Bagian Laba Penerimaan Tercatat Penyertaan (Pengurangan) (Rugi) Dividen/ Penyertaan Awal Tahun/ Penyertaan/ Bersih/ Akhir Tahun/ Associated Company Status Percentage Carrying Additions Portion in Net Dividen Carrying Ownership Value at (Deduction) Profit (Loss) Received Value at End Beginning of Investment of Year of Year % Rp Rp Rp Rp Rp PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) Pengakhiran PKP/ End of Notification to Imposition of tax 34.83 56,787,000 - - - 56,787,000 PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) Pengakhiran PKP / End of Notification to Imposition of tax 30 16,914,266 - - - 16,914,266 PT Jatim Marga Utama (JMU) Belum Operasi Not Yet Developed 30 12,858,000 - - - 12,858,000 PT Ismawa Trimitra (IT) Operasi/Operate 25 7,294,135 - 273,026 - 7,567,161 PT Bukaka Marga Utama (BMU) Belum Operasi Not Yet Developed 20 9,436,000 - - - 9,436,000 PT Marga Kunciran Cengkareng Belum Operasi (MKC) Not Yet Developed 20 6,000,540 - - - 6,000,540 109,289,941 - 273,026 - 109,562,967 Dikurangi/Deducted: Penurunan Nilai Investasi CBMP/ Decreasing on CMBP’s Investment Value (56,786,999) (56,786,999) Penurunan Nilai Investasi CGMN / Decreasing on CGMN’s Investment Value (16,914,265) (16,914,265) Penurunan Nilai Investasi BMU / Decreasing on BMU’s Investment Value (9,435,999) (9,435,999) (83,137,263) (83,137,263) Jumlah / Total 26,152,678 26,425,704
a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)
a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)
PT Citra Bhakti Margatama Persada didirikan berdasarkan Akta No. 50, tanggal 11 Desember 1995 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun 2028. Perusahaan memiliki 56.787.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 34,83% kepemilikan.
PT Citra Bhakti Margatama Persada was established based on the Deed No. 50, dated December 11, 1995 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CBMP was made in relation to the construction and operation of JORR toll road Section E2 - E3 - N (Cikunir - Cakung - Cilincing Tanjung Priok) for a period of 33 years ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 56,787,000,000 (full Rupiah), representing 34.83% ownership.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
233
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perusahaan kepada CBMP No. AA.02.1009, tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran PKP No. 96, tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada perusahaan asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui adanya kerugian karena penurunan nilai yang bersifat permanen atas penyertaan saham pada perusahaan CBMP sebagai beban pada tahun 2000 sebesar Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh).
Toll road construction by CBMP was financed by loan facilities from a banking syndicate. The economic crisis created uncertainty of the ability of CBMP to settle its liabilities at the maturity date and in using the loan facilities to finance the toll road construction progress. A restructuring conducted by certain of CBMP’s creditors resulted in the stoppage of toll road construction. The Company issued Letter No. AA.02.1009, dated July 25, 2000 to CBMP regarding the termination of the Concession Agreement No. 96, dated December 16, 1995. As a consequence of this termination the Company’s investment in the associate company has no economic value. The Company recognized the loss on permanent impairment of the investment in 2000 amounted to Rp 56,786,999,000 (full Rupiah).
b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)
b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)
PT Citra Ganesha Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 300, tanggal 22 Desember 1993 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, juncto Akta No. 67, tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi Damayanti, SH. Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cikampek - Padalarang. Perusahaan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp 1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan.
PT Citra Ganesha Marga Nusantara was established based on the Deed No. 300, dated December 22, 1993, of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, in conjunction with the Deed No. 67, dated July 7, 1994 of Notary Sri Laksmi Damayanti, SH. The investment in CGMN was made in relation to the construction and operation of the Cikampek - Padalarang toll road project. The Company owns 5,310 shares at par value of Rp 1,841,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,775,710,000 (full Rupiah), representing 30% ownership.
Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. KU.201-Mn/68, tanggal 4 Maret 1996 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1562/A/52/0496, tanggal 18 April 1996, Perusahaan memperoleh pengalihan Intellectual Property Rights (IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek - Padalarang sebesar UK Poundsterling 4.700.000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh) sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR tersebut dinilai setara dengan USD 8.530.000. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CGMN, tanggal 10 Juli 1998 mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan saham pada CGMN sejumlah 8.530 saham dengan nilai nominal USD 8.530.000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
Based on the Decree of the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated March 4, 1996 and the Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 dated April 18, 1996, the Company obtained a transfer of “Intellectual Property Rights (IPR)” in the form of project design of Cikampek - Padalarang toll road amounted to Great Britain Poundsterling 4,700,000 or equivalent to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah) as Additional Paid up Capital from the Government to the Company. The Company then transferred the IPR to CGMN as an investment by the Company in CGMN. Based on the joint venture agreement between the Company and CGMN, the IPR was valued equal to USD 8,530,000. According to the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding the increase in paid up capital, the Company owns 8,530 shares at par value of USD 8,530,000 or equal to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).
234
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN No. AA.HK01.1273, tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol Cikampek - Padalarang kepada Perusahaan dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada perusahaan asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui adanya kerugian karena penurunan nilai yang bersifat permanen atas penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company to CGMN No. AA.HK01.1273, dated July 25, 2001 about termination of the Concession Agreement No. 297 as follow up from Decree of Minister of Settlement and Facility Republic of Indonesia area No. 417, dated July 18, 2001 about repeal Decree of the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia No. 321/KPTS/1994, dated October 24, 1994 about Given Permit of Management High Way Cooperation Cikampek - Padalarang to Company in effort of joint venture with CGMN causing on company investment to association company that have not economic value. Company has admitted losses because of permanently value decreasing for stock investment to CGMN as expense on year 2001 amount Rp 16.914.266.000 (full Rupiah).
c. PT Jatim Marga Utama (JMU)
c. PT Jatim Marga Utama (JMU)
PT Jatim Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 25, tanggal 27 Desember 2002 dari Notaris Rosida, SH. Perusahaan memiliki 12.858 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 12.858.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan.
PT Jatim Marga Utama was established based on the Deed No. 25, dated December 27, 2002 of Notary Rosida, SH. The Company owns 12,858 shares at a par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 12,858,000,000 (full Rupiah), representing 30% ownership.
JMU merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001, tanggal 18 Juli 2001.Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Pada 8 Mei 2007, JMU ikut serta dalam penyertaan saham PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) untuk proyek jalan tol Gempol - Pasuruan dengan kepemilikan sebesar 20 % .
JMU is a joint venture company with Local Government of East Java. This company was established in order to resume construction of the Surabaya - Mojokerto toll road project that was suspended after the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure cancelled the concession granted to PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) as stated in his Letter No. 418/KPTS/M/2001 dated July 18, 2001 (see Note 10.j). After the Supreme Court refused the application for Judicial Review of Ministry of Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31, 2005, the concession rights have been returned to MNA. As a result JMU is not involved in such toll road project. On May 8, 2007, JMU participated in investment in shares of PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) to develop toll road project of Gempol - Pasuruan, with ownership of 20%.
d. PT Ismawa Trimitra (IT)
d. PT Ismawa Trimitra (IT)
PT Ismawa Trimitra didirikan berdasarkan Akta No. 70, tanggal 14 Juni 1995 juncto Akta No. 58, tanggal 15 Nopember 1995 dari Notaris Imas Fatimah, SH. IT bergerak di bidang properti, perdagangan, dan keagenan. Penyertaan pada IT dilakukan sehubungan dengan persewaan gedung kantor berlokasi di jalan Iskandarsyah-Jakarta. Perusahaan memiliki 6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 25% kepemilikan Perusahaan. Ismawa Trimitra bergerak dalam bidang usaha persewaan gedung kantor yang berlokasi di Jalan Iskandarsyah-Jakarta.
PT Ismawa Trimitra was established based on the Deed No. 70, dated June 14, 1995 in conjunction with the Deed No. 58, dated November 15, 1995 of Notary Imas Fatimah, SH. IT is engaged in property, trading, and agency. The investment in IT was made in relation to the rental of an office building located at Jl. Iskandarsyah - Jakarta. The Company owns 6,250,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 6,250,000,000 (full Rupiah), representing 25% ownership. Ismawa Trimitra leases the office building space located at Jl. Iskandarsyah - Jakarta.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
235
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Bukaka Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 5, tanggal 17 Pebruari 1997 dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ciawi - Sukabumi. Perusahaan memiliki 4.000 saham dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 20% kepemilikan.
PT Bukaka Marga Utama was established based on the Deed No. 5 dated February 17, 1997 of Notary Sri Rahayu Sedyono, SH. The investment in BMU was made in relation to the construction and operation of the Ciawi - Sukabumi toll road project. The Company owns 4,000 shares at par value Rp 2,359,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,436,000,000 (full Rupiah), representing of 20% ownership.
Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perusahaan mengakui adanya kerugian karena penurunan nilai yang bersifat permanen atas penyertaan saham pada BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh).
Since the majority shareholders of BMU could not give assurance regarding the toll road development as agreed under the Concession Agreements, the Company recognized the loss caused by the permanent impairment of this investment as an expense in 2005 amounted to Rp 9,435,999,000 (full Rupiah).
f. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
f. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
PT Marga Kunciran Cengkareng didirikan berdasarkan Akta No. 07, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MKC dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Kunciran-Cengkareng. Perusahaan memiliki 659.400 saham setara dengan nilai nominal sebesar Rp 6.000.540.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan US$ 659.400 (Dollar Amerika Serikat) yang merupakan 20% kepemilikan, pada tanggal 15 September 2008 Perusahaan menambah setoran modal sebesar Rp. 10.500.945.000 (Rupiah penuh), dan pada tanggal 23 Desember 2008 menyetor tambahan sebesar Rp. 1.200.108.000 (Rupiah penuh) sehingga sampai dengan 23 Desember 2008 keseluruhan dana yang telah disetor sebesar Rp. 17.701.593.000. Pada tanggal 23 Desember 2008, sesuai dengan akta Nomor : 05 tanggal 23 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan CMS WIL bersama-sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), dan PT Istaka Karya (Persero) telah menandatangani Berita Acara Kesepakatan Para Pendiri Persero PT Marga Kunciran Cengkareng, intinya bahwa mengingat CMS WIL hanya dapat menyetor saham sebesar 21% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan maka PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberikan pinjaman kepada CMS WIL untuk memenuhi kekurangan penyetoran saham CMS WIL ke Perseroan.
PT Marga Kunciran Cengkareng was established pursuant to the Deed No. 07, dated 14 May, 2008 of the Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. Participation under MKC was performed in reation with the realization of toll road project of Kunciran-Cengkareng. The Company posseses for 659,400 of shares which is equal to a nominal value of Rp6,000,540,000 (full Rupiah) or equal to US$ 659,400(United States Dollar) which constitutes 20% of ownership, on 15 September, 2008 the Company added for capital paid in for Rp. 10,500,945,000 (full Rupiah), and on the date of 23 December, 2008 paid for additional capital for Rp. 1,200,108,000 (full Rupiah) thus until 23 December, 2008 total paid in capital was amounted to Rp. 17,701,593,000 (full Rupiah). On 23 December, 2008, pursuant to the deed number: 05 dated 23 December, 2008 which was made before Suzy Anggraini Muharam, Master of Law, Notary in Jakarta, PT Jasa Marga (Persero) Tbk and CMS WIL jointly with PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), and PT Istaka Karya (Persero) have signed for Minutes of Agreement by the Founders of PT Marga Kunciran Cengkareng, Principally considering that CMS WIL only able to paid for shares for 21% from the issued and paid in capital under the Company then PT Jasa Marga (Persero) Tbk will extend for loan to CMS WIL in order to fulfill the less payment of shares of CMS WIL to the Company.
Pada tanggal 23 Desember 2008, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melakukan tambahan modal disetor sebesar Rp. 1.200.108.000, untuk memenuhi kekurangan setoran dari CMS WIL, sehingga total tambahan modal disetor dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, untuk memenuhi kekurangan setoran dari CMS WIL menjadi sebesar Rp. 11.701.053.000.
On December 23, 2008, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, performed for additional for paid in capital for Rp. 1,200,108,000 (full Rupiah), in order to fulfill the less payment of sharesfrom CMS WIL, thus total paid in capital from PT Jasa Marga (Persero) Tbk, in order to fulfill the less payment of shares from CMS WIL will be amounted to Rp. 11,701,053.000 (full Rupiah).
236
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Pada tanggal 23 Desember 2008 sesuai dengan akta Nomor 7 tanggal 23 Desember dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dibuat Perjanjian Pengakuan Hutang antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan CMS Works International Limited (CMS WIL), dengan ketentuanketentuan dan syarat-syarat, antara lain :
On December 23,2008 pursuant to the Deed No. 07, dated December 23, 2008 which was made before Suzy Anggraini Muharam, Master of Law, Notary in Jakarta, was drawn up for Loan Acknowldegement Agreement between PT Jasa Marga (Persero) Tbk with CMS Works International Limited (CMS WIL), under the following terms and conditions:
- Sesuai Akta Pendirian Perseroan, CMS WIL berkewajiban untuk melakukan setoran modal di Perseroan 60% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan atau sama dengan Rp. 18.001.620.000 (Rupiah penuh)
- Pursuant to the Deed of Establishment of the Company , CMS WIL is in obligation to pay for paid in capital at the Company for 60% from total the issued and paid in capital under the Company or equal to Rp. 18,001,620,000 (full Rupiah).
- Saat ini CMS WIL telah melakukan setoran modal di Perseroan sebesar 21% atau sama dengan Rp. 6.300.567.000 (Rupiah penuh) - Untuk pemenuhan terhadap kekurangan setoran modal CMS WIL di Perseroan, CMS WIL menerangkan memerima hutang dan oleh karena itu mengikatkan diri dan mengakui berhutang kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang dengan ini mengikatkan diri dan memberi hutang kepada CMS WIL sebesar 39% saham dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan atau sama dengan Rp. 11.701.053.000 (Rupiah penuh)
- Currently CMS WIL has performed for such paid in capital at the Company for 21% or equal to Rp. 6,300.567,000 (full Rupiah). - For fulfillment on such lack of paid in capital of CMS WIL at the Company, CMS WIL declares to have received for loan and because of that bound and admitted to have such debt to PT Jasa Marga (Persero) Tbk which hereinafter shall bind and extend for loan to CMS WIL for 39% of shares from the issued and paid in capital under the Company or equal to Rp. 11,701,053,000 (full Rupiah).
g. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
g. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama penyelenggaraan jalan tol JORR seksi W1 dan pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan Mentri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal 4 April 1007 sehubungan dengan tidak adanya kejelasan kelanjutan pembanguna proyek jalan tol JORR W1. Manunjuk Surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk melanjutkan kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan ruas jalan tol JORR seksi W1.
Company had ended cooperation in completing Toll Road JORR Section W1 and withdrawn cooperation license in Decree of the Minister of Public Works No. 80/KPTS/1997 dated April 4, 1997 regarding there’s no clear willingness to continue construction project of Toll Road JORR W1. According Decree of the Minister of Public Works No. JL.0103Mn/271 dated March 31, 2005, Minister of Public Works asked Company and PT JLB to revised continuing cooperation to construct Toll Road JORR Section W1.
Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi W-1 No. 20/PPJT/II/Mn/2007, dengan masa konsesi selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari 2007, Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) No. 02 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian, SH, perusahaan telah melakukan penyertaan pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dengan cara inkind berupa bangunan simpang susun (interchange)penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 180.632 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per-lembar, atau setara dengan 23% penyertaan dari total saham ditempatkan.
On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) as the owner of construction rights Toll Road JORR Section W1, signed Contract of Construction Toll Road (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol) JORR Section W1 N0. 02/PPJT/II/ Mn/2007, with concession time 35 years and effectively valid on February 2, 2007. Based on contract participation of stock in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) No. 02 dated February 4, 2009 from notary public Febrian, SH, company had participated in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) with inkind method as interchange building with participation value Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) or equivalent with 180,632 share o stock wih nominal value Rp 1,000,000 (full Rupiah) per-share, or equivalent with 23% participation from total issued share capital.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
237
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 10. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 10. OTHER LONG TERM INVESTMENTS 31 Desember 2009 / 31 Desember 2008 / December 31, 2009 December 31, 2008 Perusahaan / Company Status / Status Rp % Rp % PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Operasi / Operate 40,822,500 4.08 40,822,500 4.08 PT Marga Mandala Sakti (MMS) Operasi / Operate 28,000,000 1.94 28,000,000 1.94 PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Belum Operasi / Not Yet Developed 20,000,000 5.26 20,000,000 5.26 PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) Pengakhiran PKP / End of Notification to Imposition of Tax 9,500,000 10.00 9,500,000 10.00 PT Margabumi Matraraya (MBM) Operasi / Operate 5,500,000 6.47 5,500,000 6.47 PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) Pengakhiran PKP / End of Notification to Imposition of Tax 4,725,000 15.00 4,725,000 15.00 PT Margaraya Jawa Tol (MJT) Belum Operasi Not Yet Developed 4,143,438 2.47 4,143,438 2.47 PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operasi / Operate 3,332,000 10.00 3,332,000 10.00 PT Marga Mawatindo Esprit (MME) Pengakhiran PKP / End of Notification to Imposition of Tax 2,780,863 8.33 2,780,863 8.33 PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Belum Operasi / Not Yet Developed - - 2,224,000 1.71 PT Margabumi Adhika Raya (MAR) Belum Operasi / Not Yet Developed 1,350,000 1.80 1,350,000 1.80 Marga Net One Limited (MNOL) Operasi / Operate 15,291 10.00 15,291 10.00 120,169,092 75.35 122,393,092 77.06 Perusahaan Anak – JLJ/ Subsidiary - JLJ PT Translingkar Kita Jaya (TKJ) Belum Operasi / Not Yet Developed 13,000,000 10.00 13,000,000 10.00 Jumlah / Total 133,169,092 85.35 135,393,092 87.06 Dikurangi/Deducted: Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB / Impairment of Investment in MNB (9,499,999) (9,499,999) Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP Impairment of Investment in CMSP (4,724,999) (4,724,999) Penurunan Nilai Penyertaan pada MME Impairment of Investment in MME (2,780,862) (2,780,862) Penurunan Nilai Penyertaan pada MNA - (2,224,000) Impairment of Investment in MNA Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL (15,290) (15,290) Impairment of Investment in MNOL (17,021,150) (19,245,150) Jumlah / Total 116,147,942 116,147,942
238
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Perusahaan
The Company
a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
PT Citra Marga Nusaphala Persada didirikan berdasarkan Akta No. 58, tanggal 13 April 1987 dari Notaris Kartini Muljadi, SH, juncto Akta No. 19 dan 20, tanggal 11 Juli 2001 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMNP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cawang - Tanjung Priok - Jembatan Tiga.
PT Citra Marga Nusaphala Persada was established based on the Deed No. 58, dated April 13, 1987 of Notary Kartini Muljadi, SH, in conjunction with the Deed No. 19 and 20, dated July 11, 2001 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMNP relates to the construction and operation of the Cawang - Tanjung Priok - Jembatan Tiga toll road project.
Tahun 1997, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada CMNP menjadi 355.760.000 saham dengan menggunakan hak pada penawaran umum terbatas sebanyak 177.880.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp 88.940.000.000 (Rupiah penuh) sehingga seluruh penyertaan berjumlah Rp 133.410.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 17,79% kepemilikan. Pada 28 Desember 2006, Perusahaan telah menjual sejumlah 271.186.000 saham atau setara dengan penyertaan sebesar Rp 91.123.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga Rp 1.770 (Rupiah penuh) per saham atau Rp 479.999.220.000 (Rupiah penuh), sehingga sisa pernyertaan Perusahaan di CMNP menjadi sebesar 4,23% atau 84.574.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per lembar atau Rp 42.287.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan menerima hasil penjualan saham bersih sebesar Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) pada tanggal 4 Januari 2007. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menjual 1.535.500 saham atau setara dengan Rp 3.598.475.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.425 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 2.818.130.337 (Rupiah penuh) sehingga bersisa 83.038.500 saham atau 4,15% kepemilikan. Pada tahun 2008, perusahaan telah menjual 0.07% atau 1.393.500 lembar saham atau setara dengan Rp. 3.212.550.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp. 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp. 2.325 Rupiah penuh) per-saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp. 696.750.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa penyertaan di CMNP adalah 4.08%.
In 1997, the Company increased its investment in CMNP to become 355,760,000 shares by executing the rights through limited public offering of 177,880,000 shares with par value Rp 500 (full Rupiah) per share or amounted to Rp 88,940,000,000 (full Rupiah) as a result, the total investment amounted to Rp 133,410,000,000 (full Rupiah) representing 17.79% ownership. On December 28, 2006, the Company sold 271,186,000 shares or equivalent to Rp 91,123,000,000 (full Rupiah) of the investment at a price of Rp 1,770 (full Rupiah) per share or in total Rp 479,999,220,000 (full Rupiah). Therefore, the Company’s ownership in CMNP became 4.23% or 84,574,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or in total Rp 42,287,000,000 (full Rupiah). The Company received the net proceeds from its sale of shares on January 4, 2007 amounted to Rp 477,316,024,360 (full Rupiah). In 2007, the Company sold 1,535,500 shares or equivalent to Rp 3,598,475,000 (full Rupiah) of the investment at price which are ranging from of Rp 2,300 (full Rupiah) to Rp 2,425 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounted to Rp 2,818,130,337 (full Rupiah), therefore, the Company’s shares remain 83,038,500 shares reprsenting or equivalent to 4.15% ownership. In the year 2008 company sold 0,07% of its 1.393.500 shares, equivalent of Rp 3.212.550.00 (full Rupiah) on the price surrounding Rp 2.300 and Rp 2.325 (full Rupiah) per share and has posted its net profit of Rp 696.750.000 (full Rupiah), those were the rest of shares of capital on CMNP was 4.08%
b. PT Marga Mandala Sakti (MMS)
b. PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Marga Mandala Sakti didirikan berdasarkan Akta No. 14, tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Kartini Muljadi, SH. Penyertaan pada MMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Tangerang - Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 28.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan. Berdasarkan Akta No. 4, tanggal 4 April 1995 dari Notaris Sutjipto, SH, penyertaan saham Perusahaan pada MMS sebesar 14.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham telah dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas kredit sindikasi yang diperoleh MMS.
PT Marga Mandala Sakti was established based on the Deed No.14, dated October 4, 1989 of Notary Kartini Muljadi, SH. The investment in MMS relates to the construction and operation of the Tangerang - Merak toll road. The Company originally owned 28,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 28,000,000,000 (full Rupiah), representing 8.68% ownership. Based on the Deed No. 4 dated April 4, 1995 of Notary Sutjipto, SH, the investment in MMS amounted to 14,000,000 shares with the par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share has been pledged by the Company connection with syndicated credit facilities received by MMS. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
239
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Akta No. 20, tanggal 23 Pebruari 2000 dari Notaris Hendra Karyadi, SH, disetujui perubahan Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor serta penurunan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. Dengan demikian Perusahaan memiliki 28.000.000 saham atau setara dengan Rp 2.800.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 5,36% kepemilikan Perusahaan. Selisih dari penurunan nilai nominal atas modal disetor dialokasikan sebagai tambahan modal disetor sehingga nilai buku penyertaan saham pada MMS tidak mengalami perubahan. Perubahan susunan modal ditempatkan dan disetor dan penurunan nilai nominal ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman No. C-10616.HT.01.04.TH.2000, tanggal 23 Mei 2000.
Based on the Deed No.20 dated February 23, 2000 of Notary Hendra Karyadi, SH, regarding the Minutes of General Meeting of Shareholders, MMS agreed to reduce the par value of its shares from Rp 1,000 (full Rupiah) to Rp 100 (full Rupiah) per share. Hence, the Company has 28,000,000 shares or equivalent to Rp 2,800,000,000 (full Rupiah), representing 5.36% ownership. The difference arising from the decrease of par value was recognized as additional paid in capital hence the book value of the investment in MMS has not changed. The change of composition of the issued and fully paid in capital, and decrease of par value has been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia No. C-10616. HT.01.04.TH.2000, dated May 23, 2000.
Berdasarkan RUPSLB dengan Akta No. 5, tanggal 9 Desember 2004 dari Notaris Hendra Karyadi, SH, para pemegang saham menyetujui penerbitan 921.310.773 saham baru kepada pemegang obligasi konversi. Para pemegang saham lama menyatakan telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi konversi tersebut. Perubahan pemegang saham tersebut sesuai dengan Akta No. 11, tanggal 1 Agustus 2005 dari Notaris Benny Kristianto, SH, mengenai perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum No. C-UM.02.01.14078, tanggal 23 September 2005, sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi 1,94%.
Based on the Deed No. 5 dated December 9, 2004 of Notary Hendra Karyadi, SH regarding the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders, the Shareholders agreed with the issuance of 921,310,773 new shares to Convertible Bondholders. The predecessor shareholders had already waived their rights to subscribe for new shares issued to the convertible bondholders. This change of shareholders according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of Notary Benny Kristianto, SH, regarding the change of MMS Shareholders has been received by the Directorate General of General Law Administration, Department of Law and Human Rights under receipt No. C-UM.02.01.14078, dated September 23, 2005. As a consequence, the Company’s current share ownership is 1.94%.
c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Citra Margatama Surabaya didirikan berdasarkan Akta No. 99, tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru - Juanda. Perusahaan memiliki 8.550.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 8.550.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan.
PT Citra Margatama Surabaya was established based on the Deed No. 99, dated December 26, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMS relates to the construction and operation of the Waru - Juanda toll road project. The Company owns 8,550,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 8,550,000,000 (full Rupiah), representing 15% ownership.
Berdasarkan Akta No.717 tanggal 27 Juni 2007 dari Notaris Margaretha Dynawati, SH, para pemegang saham antara lain menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan hanya melakukan setoran modal sebesar Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh) dari Rp 48.000.000.000 (Rupiah penuh) yang ditetapkan. Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS mengalami penurunan menjadi 5,26% yang merupakan 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh).
240
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Based on the Deed No. 717, dated June 27, 2007 of Notary Margaretha Dyanawati, SH, the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital to become Rp 380,000,000,000 (full Rupiah). The Company had paid - up capital amounted Rp 20,000,000,000 (full Rupiah) from total Rp 48,000,000,000 (full Rupiah). Therefore, the ownership in CMS was decreased become 5.26%, representing 20,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan Akta No. 40, tanggal 21 Mei 2005 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan dan CMS mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang mengubah wewenang penyelenggaraan jalan tol Waru - Tanjung Perak menjadi kurang lebih 12 Km. Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dengan CMS pada tanggal 12 Pebruari 2007 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040. Sampai dengan tanggal laporan ini pembangunan proyek tersebut masih dalam proses penyelesaian.
Based on the Deed No. 40, dated May 21, 2005 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company and CMS entered into a joint operation agreement that changed the authority of Waru -Tanjung Perak toll road to become approximately 12 Km. On February 12, 2007, such joint operation agreement has been changed to a concession rights agreement between the Government and CMS. Until the date of this report, this project has not been completed.
d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
PT Marga Nurindo Bhakti didirikan berdasarkan Akta No. 9, tanggal 2 Desember 1991 dari Notaris BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, juncto Akta No. 19, tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, SH. Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan E1 (Pondok Pinang - Jagorawi - Cikunir). Perusahaan memiliki 1.350 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan.
PT Marga Nurindo Bhakti was established based on The Deed No. 9, dated December 2, 1991 of Notary BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, conjunction with the Deed No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, SH. The investment in MNB relates to the construction and operation of the JORR toll road Section S and E1 (Pondok Pinang - Jagorawi - Cikunir). The Company owns 1,350 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,500,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB No. AA.HK.02.1143, tanggal 11 Agustus 2000, Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun oleh MNB. Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 9.499.999.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company’s Letter No. AA.HK.02.1143, dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over the JORR sections being built by MNB, with the consequence that the Company’s investment had no economic value. Therefore, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2000 amounted to Rp 9,499,999,000 (full Rupiah).
e. PT Margabumi Matraraya (MBM)
e. PT Margabumi Matraraya (MBM)
PT Margabumi Matraraya didirikan berdasarkan Akta No. 15, tanggal 15 Pebruari 1991 dari Notaris Tawangningrum Purwono, SH, juncto Akta No. 15 tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Agus Hashim Admad, SH. Penyertaan pada MBM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Surabaya - Gresik. Perusahaan memiliki 550 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 5.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 6,47% kepemilikan.
PT Margabumi Matraraya was established based on the Deed No. 15, dated February 15, 1991 of Notary Tawangningrum Purwono, SH, in conjunction with the Deed No. 15 dated August 13, 1997 of Notary Agus Hashim Admad, SH. The investment in MBM relates to the construction and operation of the Surabaya - Gresik toll road. The Company owns 550 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or amounted to Rp 5,500,000,000 (full Rupiah), representing 6.47% ownership.
f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
PT Citra Mataram Satriamarga Persada didirikan berdasarkan Akta No. 36, tanggal 12 April 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMSP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2 (Kebon Jeruk - Pondok Pinang). Perusahaan memiliki 4.725.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.725.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan.
PT Citra Mataram Satriamarga Persada was established based on the Deed No. 36, dated April 12, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMSP relates to operation of the JORR Section W2 (Kebon Jeruk - Pondok Pinang) toll road project. The Company owns 4,725,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 4,725,000,000 (full Rupiah) representing 15% ownership. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
241
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP No. AA.HK.02.820, tanggal 21 Juni 2000, dinyatakan mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran PKP. Penyertaan Perusahaan pada perusahaan asosiasi ini dinilai sudah tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 4.724.999.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820, dated June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the project and termination of Concession Agreement, the Company’s investment in CMSP is deemed to have no economic value. Therefore the Company has recognized the loss caused by the permanent impairment of this investment as an expense in 2000 amounted to Rp 4,724,999,000 (full Rupiah).
g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
PT Margaraya Jawa Tol didirikan berdasarkan Akta No.18, tanggal 6 Juni 1997 dari Notaris Enimarya Agoes Suwarako, SH. Penyertaan pada MJT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru (Aloha) - Tanjung Perak. Perusahaan memiliki 4.143.438 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.143.438.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 5% kepemilikan.
PT Margaraya Jawa Tol was established based on the Deed No. 18 dated June 6, 1997 of Notary Enimarya Agoes Suwarako, SH. The investment in MJT relates to the construction and operation of the Waru (Aloha) - Tanjung Perak toll road project. The Company originally owned 4,143,438 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah), amounted to Rp 4,143,438,000 (full Rupiah), or representing 5% ownership.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum dalam Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2004 dari Notaris Adrian Djuaini, SH, Perusahaan memperoleh 1.250.000 saham dari hasil kapitalisasi atau konversi 20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham Perusahaan menjadi 5.393.438 saham atau setara dengan Rp 5.393.438.000 (Rupiah penuh). Selain itu, MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham portepel sebanyak 110.458.000 saham. Perusahaan tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan menjadi 2,47%. Pemerintah dan MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli 2007 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2047.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders, about MJT restructuring, as stated in the Deed No. 17 dated October 20, 2004 of Notary Adrian Djuaini, SH, the Company acquired 1,250,000 shares from capitalization or conversion of convertible bond to 20,000,000 new shares hence the Company’s shares became 5,393,438 shares or equivalent to Rp 5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued new shares from its portfolio of 110,458,000 shares. The Company did not increase additional paid in capital so that the Company’s ownership decrease became 2.47%. Government and MJT have signed concession rights agreement on July 19, 2007 with rights concession until year 2047.
h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) PT Bosowa Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 20, tanggal 12 April 1993 dari Notaris Mestariany Habie, SH. Penyertaan pada BMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando - Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) - Jalan Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25, tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 3.332.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/1994, tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta No. 322, tanggal 29 Agustus 1994, dari Notaris Mestariany Habie, SH, menyatakan bahwa BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 tahun untuk tahap I dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak lebih dari 30 tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung Pandang tahap I telah dioperasikan sejak tahun 1998 dan ruas tahap II belum dilakukan pembangunan.
242
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT Bosowa Marga Nusantara was established based on the Deed No. 20, dated April 12, 1993 of Notary Mestariany Habie, SH. The investment in BMN related to the construction and operation of the Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando - Urip Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) - Jalan Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25 dated September 5, 1998, the Company owns 3,332 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 3,332,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership. The Decree of the Ministry of Public Work No. 276/KPTS/1994, dated August 26, 1994 and the Deed No. 322, dated August 29, 1994 of Notary Mestariany Habie, SH, stated that BMN would operate phase I of the toll road for 30 years and phase II wiould be decided later but not for a period longer than 30 years since the operation of either part of all of the toll road. Phase I of the Ujung Pandang toll road has been operated since 1998 and phase II has not been developed.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan Akta No. 24, tanggal 15 Mei 2006 dari Notaris Rosida Rajagukguk Siregar, SH, MKn, Modal Dasar BMN mengalami perubahan menjadi Rp 152.120.000.000 (Rupiah penuh), dan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 38.030.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan tidak melakukan peningkatan setoran modal pada BMN. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum menerima Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia perihal persetujuan atas peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor tersebut. Jika telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka penyertaan Perusahaan menjadi 8,76%. i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Mawatindo Esprit didirikan berdasarkan Akta No. 96, tanggal 30 Mei 1997 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada MME dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Semarang - Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364 saham dengan nilai nominal Rp 2.409 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 2.780.862.876 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,33% kepemilikan. Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003, tanggal 6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58, tanggal 25 Pebruari 1998. Pengakhiran PKP ini mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2002 sebesar Rp 2.780.861.876 (Rupiah penuh).
Based on the Deed No. 24 dated May 15, 2006 from notary Rosida Rajagukguk Siregar, SH, MKn, the authorized capital of BMN has been changed to Rp 152,120,000,000 (full Rupiah) and the issued and fully paid up capital has become Rp 38,030,000,000 (full Rupiah). Until the date of this report, BMN has not received the decision from Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia in relation to the approval for increasing authorized capital, issued and fully paid capital. If the approval has been received from Ministry of Law and Human Rights then the Company’s share would be diluted to 8.76%. i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Mawatindo Esprit was established based on the Deed No. 96, dated May 30, 1997 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in MME related to the construction and operation of the Semarang - Demak toll road. The Company owns 1,154,364 shares at par value of Rp 2,409 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 2,780,862,876 (full Rupiah), representing 8.33% ownership. Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003, dated January 6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the Concession Agreement No. 58, dated February 25, 1998. Because such termination caused the Company’s investment to have no economic value, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2002 amounted to Rp 2,780,861,876 (full Rupiah). j. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
j. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) PT Marga Nujyasumo Agung didirikan berdasarkan Akta No.121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari 1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan pada MNA dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto, Perusahaan memiliki 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 16% kepemilikan. Berdasarkan Surat Perusahaan No. AA.HK.01.1274, tanggal 27 Juli 2001, Perusahaan telah mengambil alih proyek yang dibangun oleh MNA dan mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No. 29, tanggal 5 Juli 1995 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001, tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 103/KPTS/1995, tanggal 31 Maret 1995, mengenai pemberian izin kerjasama penyelenggaraan jalan tol Surabaya - Mojokerto dalam bentuk usaha patungan dengan MNA.
PT Marga Nujyasumo Agung was established based on the Deed No. 121, dated August 19, 1994 of Notary Sutjipto, SH, in conjunction with the Deed No. 177, dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso, SH. The investment in MNA relates to the construction and operation of the Surabaya - Mojokerto toll road project, the Company owned 6,000,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 6,000,000,000 (full Rupiah), representing 16% ownership . Based on the Company’s Letter No. AA.HK.01.1274, dated July 27, 2001, the Company took over the project built by MNA and terminated the Concession Agreement No. 29, dated July 5,1995 in order to implement the Decree of the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure No. 418/ KPTS/M/2001, dated July 18, 2001 annuling of the Decree of the Ministry of Public Works No. 103/KPTS/1995, dated March 31,1995, granting a license to form a joint venture between the Company and MNA to construct and operated the Surabaya - Mojokerto toll road. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
243
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Pengakhiran PKP tersebut mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada perusahaan asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban pada tahun 2001 sebesar Rp 2.223.999.000 (Rupiah penuh). Putusan Mahkamah Agung No. 17K/TUN/2003, tanggal 8 Desember 2003 membatalkan dan memerintahkan Menkimpraswil untuk mencabut Surat Keputusan Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001, tanggal 18 Juli 2001. Pada bulan Agustus 2004 Menkimpraswil mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung.
As a consequence of termination of the Concession Agreement, the Company’s investment in the associate company had no economic value and the Company recognized the loss on the permanent impairment of this investment as an expense in 2001 amounted to Rp 2,223,999,000 (full Rupiah).The Decision of Supreme Court No. 17K/TUN/2003, dated December 8, 2003 has cancelled and ordered the Ministry of Housing and Regional Infrastructure to annul Decree No. 418/KPTS/M/2001, dated July 18, 2001. On August, 2004 the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure submitted a request for Judicial Review of the Decision to the Supreme Court.
Mahkamah Agung menolak PK yang diajukan Menkimpraswil pada tanggal 31 Maret 2005 dan kemudian Menteri Pekerjaan Umum mengeluarkan Surat Keputusan No. 216/KPTS/M/2005, tanggal 26 April 2005 mengenai pencabutan Surat Keputusan Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2000, tanggal 18 Juli 2001. Dengan demikian MNA kembali memperoleh hak penyelengaraan atas jalan tol Surabaya - Mojokerto dan telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 6 April 2006 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040.
On March 31, 2005, the Supreme Court refused the Judicial Review submitted by the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure and, accordingly, the Ministry of Public Works issued the Decree of the Ministry of Public Works No. 216/ KPTS/M/2005 dated April 26, 2005 regarding the annulment of the Decree of the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure No.418/KPTS/M/2000 dated July 18, 2001. Therefore, the concession rights for the Surabaya - Mojokerto toll road was returned to MNA and Concession Agreement was signed on April 6, 2006 with concession agreement until 2040.
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 23, tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. W7-00655 HT.01.04 Th. 2007 tanggal 18 Januari 2007, pemegang saham MNA menyetujui peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi Rp 600.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan saham baru. Perusahaan tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan di MNA mengalami penurunan menjadi 1,71% yang merupakan 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.000.000.000 (Rupiah penuh).
Based on the Deed of Changes of Articles of Association No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH, as approved by the Ministry of Law an Human Rights through Decree No. W7-00655 HT.01.04 Th. 2007 dated January 18, 2007, the shareholders of MNA agreed to increase its authorized capital and the issued and paid in capital become Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000 (full Rupiah), respectively, under the rights issue. The Company did not participate to add its shares, and therefore, the Company’s ownership in MNA was decrease become 1.71 %, representing 6,000,000 shares at par value Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 6,000,000,000 (full Rupiah).
Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal 18 Pebruari 2009 notaris Johny Dwikora Aron, SH atas peningkatan modal dasar tersebut, perusahaan mengambil bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 55% penyertaan. Maka klasifikasi investasi PT Marga Nujyasumo Agung berubah dari investasi jangka panjang menjadi perusahaan anak.
Based on Deed No. 46 dated February 18, 2009 of Notary Johny Dwikora Aron, SH, for increasing of authorized capital, the Company has paticipated to increase paid in capital amounted to Rp 330,000,000,000 (full Rupiah) or reprecenting 55% ownership. Therefore, the Company’s investnent in PT Marga Nujyasumo Agung changed from long term investment (equity method) to be consolidation.
244
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) k. PT Margabumi Adhika Raya (MAR)
k. PT Margabumi Adhika Raya (MAR)
PT Margabumi Adhika Raya didirikan berdasarkan Akta No. 142, tanggal 25 September 1996 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Penyertaan pada MAR dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Gempol - Pandaan. Perusahaan memiliki 1.331.538 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.331.538.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan Perusahaan. Berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 321/ KPTS/M/2004, tanggal 11 Agustus 2004, izin penerusan proyek Gempol - Pandaan diterbitkan. Sehubungan dengan revaluasi nilai aset sebesar Rp 30.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dibagi proporsional kepada pemegang saham sebagai tambahan modal disetor maka Perusahaan memperoleh tambahan modal disetor sebesar Rp 18.462.000 (Rupiah penuh) dengan demikian modal disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp 1.350.000.000 (Rupiah penuh).
PT Margabumi Adhika Raya was established based on the Deed No. 142, dated September 25, 1996 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH. The investment in MAR related to operation of the Gempol - Pandaan toll road project. The Company owns 1,331,538 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 1,331,538,000 (full Rupiah) representing 15% ownership. Based on the Decree of the Ministry of Housing and Infrastructure No. 321 / KPTS/M/2004, dated August 11, 2004, permission to continue the project was issued. In relation to revaluation of assets value amounted Rp 30,000,000,000 (full Rupiah) which were divided proportionally to the shareholders as additional paid in capital, therefore, the Company acquired additional paid in capital amounted Rp 18,462,000 (full Rupiah) as result, the Company paid in capital became Rp 1,350,000,000 (full Rupiah).
Berdasarkan Akta No. 25, tanggal 11 Oktober 2006, dari Notaris Sugito Tedja Mulja, SH, Pemegang saham MAR setuju meningkatkan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi sebesar Rp 300.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 75.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan menjadi 1,8%. Perusahaan memiliki 1.350.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.350.000.000 (Rupiah penuh). Pemerintah dan MAR telah mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tanggal 19 Desember 2006 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040.
Based on the Deed No. 25, dated October 11, 2006 of Notary Sugito Tedja Mulja, SH, the shareholders of MAR agreed to increase its authorized capital and the issued and paid in capital became Rp 300,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 75,000,000,000 (full Rupiah), respectively. The Company did not participate to add its shares, and therefore, the Company’s ownership in MAR become 1.8% representing 1,350,000 shares at par value Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 1,350,000,000 (full Rupiah). On December 19, 2006, Concession Right Agreement has been signed by the Government and MAR with concession rights until 2040.
l. Marga Net One Limited (MNOL)
l. Marga Net One Limited (MNOL)
PT Marga Net One Limited didirikan berdasarkan hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat dalam Incoporated Under The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By Shares) Memorandum of Association of Marga Net One Limited, tanggal 29 Pebruari 2003 juncto Certificate of Incoporation No. C-50732 (1027) /2003, tanggal 11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint Stock Companies Bangladesh.
Marga Net One Limited was established based on the Law of Bangladesh as stated in The Company Act 1994 (ACTXVIII of 1994) (Private Company Limited by Shares) and Memorandum of Association of Marga Net One Limited dated February 29, 2003, in conjunction with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh Registrar of Joint Stock Companies.
Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL, tanggal 29 Pebruari 2003, Perusahaan memiliki 200 saham dengan nominal TK 100 (Seratus Taka) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan setoran modal sejumlah USD 1.800 (Dolar penuh) atau setara dengan Rp 15.290.775 (Rupiah penuh) yang dilakukan pada 2 September 2003. Perusahaan sepakat melakukan kerjasama pemberian jasa teknik (technical services) dalam manajemen pengumpulan tol, manajemen lalu lintas, dan manajemen pemeliharaan atas pengelolaan dan pengoperasian jembatan tol Jamuna di Bangladesh selama 5 tahun.
Based on Memorandum of Association of MNOL, dated 29 February, 2003, the COmpany posseses for 200 shares under nominal value of TK 100 (One Hundred Taka) per shares or 10%of ownership and capital deposit for US$ 1,800 (Fully in Dollar) or equal to Rp 15,290,775 (full Rupiah) carried out on September 2, 2003. The Company agreed to render technical services by providing a management of toll collecting, traffic management, and management of maintenance for the operation of the Jamuna toll bridge in Bangladesh for 5 years. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
245
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak adanya kepastian pengembalian investasi atas penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2006 sebesar Rp 15.289.775 (Rupiah penuh).
The Company has identified that the investment in MNOL does not have any expected future economic benefit and 2006, the Company recognized the loss on permanent impairment of the investment amounted to Rp 15,289,775 (full Rupiah) as an expense in 2006.
Perusahaan Anak
The Subsidiary
m. PT Translingkar Kita Jaya (TKJ)
m. PT Translingkar Kita Jaya (TKJ)
PT Translingkar Kita Jaya didirikan berdasarkan Akta No. 18, tanggal 19 Januari 2006 dari Notaris Agus Madjid, SH. Penyertaan JLJ pada TKJ dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi. JLJ memiliki 13.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 13.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan. TKJ memiliki masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2041.
PT Translingkar Kita Jaya was establised based on the Deed No. 18 dated January 19, 2006 of Notary Agus Madjid, SH. JLJ’s share in TKJ relates to the construction and operation of the Cinere - Jagorawi toll road. JLJ owns 13,000 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,000,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership. TKJ has concession rights until 2041.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
a. Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol
a. Toll Road Concession Rights
2009 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deduction Ending Balance Biaya Perolehan / Acquisition Cost Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 9,043,400,115 1,197,949,689 2,241,266 10,239,108,538 Gerbang & Bangunan Pelengkap Jalan Tol / Gates and Support Buildings Toll Road 367,447,402 87,326,307 195,690 454,578,019 Sarana Pelengkap Jalan Tol / Supplementary Facilities 287,760,342 94,914,194 447,156 382,227,380 9,698,607,859 1,380,190,190 2,884,112 11,075,913,937 Jalan Tol Kerjasama Operasi / Toll Road Under Joint Operation 897,706,445 - 57,856,421 839,850,024 10,596,314,304 1,380,190,190 60,740,533 11,915,763,961
Akumulasi Penyusutan / Acumulated Depreciation Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 1,200,571,777 257,389,570 2,241,266 1,455,720,081 Gerbang & Bangunan Pelengkap Jalan Tol / Gates and Support Buildings Toll Road 135,798,600 20,325,655 - 156,124,255 Sarana Pelengkap Jalan Tol / Supplementary Facilities 165,942,606 26,585,757 14,608 192,513,754 1,502,312,983 304,300,982 2,255,874 1,804,358,090
Jalan Tol Kerjasama Operasi / Toll Road Under Joint Operation 245,461,080 18,413,890 15,771,360 248,103,610 1,747,774,063 322,714,872 18,027,235 2,052,461,700 Nilai Buku / Book Value 8,848,540,241 9,863,302,261
246
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2008 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deduction Ending Balance Biaya Perolehan / Acquisition Cost Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 8,998,422,679 44,977,436 - 9,043,400,115 Gerbang & Bangunan Pelengkap Jalan Tol / Gates and Support Buildings Toll Road 340,881,804 28,801,587 2,235,989 367,447,402 Sarana Pelengkap Jalan Tol / Supplementary Facilities 249,837,102 37,923,240 - 287,760,342 9,589,141,585 111,702,263 2,235,989 9,698,607,859 Jalan Tol Kerjasama Operasi / Toll Road Under Joint Operation 897,706,445 - - 897,706,445 10,486,848,030 111,702,263 2,235,989 10,596,314,304 Akumulasi Penyusutan / Acumulated Depreciation Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 966,285,745 234,286,032 - 1,200,571,777 Gerbang & Bangunan Pelengkap Jalan Tol / Gates and Support Buildings Toll Road 118,248,510 17,550,090 - 135,798,600 Sarana Pelengkap Jalan Tol / Supplementary Facilities 146,916,723 19,025,883 - 165,942,606 1,231,450,978 270,862,005 - 1,502,312,983 Jalan Tol Kerjasama Operasi / Toll Road Under Joint Operation 221,078,077 24,383,003 - 245,461,080 1,452,529,055 295,245,008 - 1,747,774,063 Nilai Buku / Book Value 9,034,318,975 8,848,540,241
b. Aset Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol
b. Asset Other than Toll Road Concession Rights
2009 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deduction Ending Balance Biaya Perolehan / Acquisition Cost Hak atas Tanah / Land Rights 43,612 119,233 - 162,845 Gedung Kantor dan Bangunan Lain / Office and Other Buildings 99,060,173 22,846,846 - 121,907,019 Peralatan Operasi dan Kantor / Operation and Other Equipment 264,192,479 20,839,258 - 285,031,737 Kendaraan Bermotor / Vehicles 18,356,541 1,407,175 2,001,310 17,762,406 381,652,805 45,212,512 2,001,310 424,864,007 Peralatan Sewa Pembiayaan / Leasing Rent Equipment 66,142,653 23,033,989 - 89,176,642 447,795,458 68,246,501 2,001,310 514,040,649 Akumulasi Penyusutan / Accumulated Depreciation Gedung Kantor dan Bangunan Lain / Office and Other Buildings 45,725,342 3,938,646 - 49,663,988 Peralatan Operasi dan Kantor / Operation and Other Equipment 218,061,888 18,126,159 - 236,188,047 Kendaraan Bermotor / Vehicles 15,135,182 1,156,652 2,001,276 14,290,558 278,922,412 23,221,457 2,001,276 300,142,593 Peralatan Sewa Pembiayaan / Leasing Rent Equipment 9,427,447 8,267,832 - 17,695,279 288,349,859 31,489,289 2,001,276 317,837,872 Nilai Buku / Book Value 159,445,599 196,202,778
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
247
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2008 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deduction Ending Balance Biaya Perolehan / Acquisition Cost Hak atas Tanah / Land Rights 43,612 - - 43,612 Gedung Kantor dan Bangunan Lain / Office and Other Buildings 79,316,651 19,743,522 - 99,060,173 Peralatan Operasi dan Kantor / Operation and Other Equipment 240,959,223 24,252,988 1,019,732 264,192,479 Kendaraan Bermotor / Vehicles 20,042,447 1,121,160 2,807,066 18,356,541 340,361,933 45,117,670 3,826,798 381,652,805 Peralatan Sewa Pembiayaan / Leasing Rent Equipment - 66,142,653 - 66,142,653 340,361,933 111,260,323 3,826,798 447,795,458 Akumulasi Penyusutan / Accumulated Depreciation Gedung Kantor dan Bangunan Lain / Office and Other Buildings 41,310,536 4,415,202 396 45,725,342 Peralatan Operasi dan Kantor / Operation and Other Equipment 198,859,283 20,221,969 1,019,364 218,061,888 Kendaraan Bermotor / Vehicles 16,146,097 1,794,094 2,805,009 15,135,182 256,315,916 26,431,265 3,824,769 278,922,412 Peralatan Sewa Pembiayaan / Leasing Rent Equipment - 9,427,447 - 9,427,447 256,315,916 35,858,712 3,824,769 288,349,859 Nilai Buku / Book Value 84,046,017 159,445,599
Aset Tetap selain Hak Pengusahaan Jalan Tol telah diasuransikan pada perusahaan asuransi yaitu PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Takaful Umum, PT Binagriya Insurance, PT Allianz, PT Asuransi Bhakti Bayangkara, PT Asuransi Ramayana dan PT Staco Jasapratama.
The fixed assets – other than toll road concession rights have been insured by PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Takaful Umum, PT Binagriya Insurance, PT Allianz, PT Asuransi Bhakti Bayangkara, PT Asuransi Ramayana, and PT Staco Jasapratama.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan dan tidak ada aset tetap Perusahaan yang dijaminkan.
Management believed that the sums insured are adequate to cover possible losses and fixed assets of the Company are not pledged as collateral.
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan untuk tahun 2009 dan 2008:
Depreciation expenses for fixed assets that were charged to statements of income for the year 2009 and 2008 are as follows:
Beban Pengumpulan Tol Beban Pelayanan Jalan Tol Beban Pemeliharaan Jalan Tol Beban Umum dan Administrasi Jumlah
248
2009 29,975,801 32,222,647 281,445,561 10,884,339 354,528,348
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
2008 28,975,836 Toll Collection Expenses 28,146,237 Toll Road Services Expenses 264,284,702 Toll Road Maintenance Expenses 9,696,945 General and Administrative Expenses 331,103,720 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) c. Aset Tetap Dalam Konstruksi
c. Constructions in Progress
2009 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deductions Ending Balance Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol / Toll Road Concession Rights Assets Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 1,080,484,031 1,149,028,738 927,505,916 1,302,006,853 Gerbang dan Bangunan Pelengkap / Gates and Support Buildings 34,685,023 123,138,745 98,216,914 59,606,854 Sarana Pelengkap / Supplementary Facilities 18,013,431 92,764,852 60,838,360 49,939,923 1,133,182,485 1,364,932,335 1,086,561,190 1,411,553,630 Aset Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol / Other than Toll Road Concession Rights Peralatan Operasi dan Kantor / Operation and Office Equipment 2,507,041 42,738,434 9,548,429 35,697,047 2,507,041 1,407,670,769 1,096,109,618 35,697,047 Jumlah / Total 1,135,689,526 1,447,250,677 2008 Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir / Beginning Balance Addition Deductions Ending Balance Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol / Toll Road Concession Rights Assets Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges 113,416,146 1,121,318,448 154,250,562 1,080,484,032 Gerbang dan Bangunan Pelengkap / Gates and Support Buildings 10,397,023 74,582,886 50,294,888 34,685,021 Sarana Pelengkap / Supplementary Facilities 685,799 34,693,624 17,365,991 18,013,432 124,498,968 1,230,594,958 221,911,441 1,133,182,485 Aset Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol / Other than Toll Road Concession Rights Peralatan Operasi dan Kantor /Operation and Office Equipment 17,093,894 15,089,140 29,675,993 2,507,041 17,093,894 15,089,140 29,675,993 2,507,041 Jumlah / Total 141,592,862 1,135,689,526 In 2007, reclassifications of construction in progress to concession Pada tahun 2007, reklasifikasi aset tetap dalam kontruksi ke aset rights assets - roads were JORR E1 (Hankam - Cikunir) Toll Road Hak Pengusahaan Jalan Tol antara lain Jalan Tol JORR E1 (Hankamamounted to Rp 564,676,692,830 (full Rupiah), JORR E2 (Cikunir Cikunir) sebesar Rp 564.676.692.830 (Rupiah penuh). JORR E2 – Cakung) amounted to Rp 220,545,353,206 (full Rupiah), and (Cikunir-Cakung) sebesar Rp 220.545.353.206 (Rupiah penuh) JORR E3 (Cakung – Cilincing) amounted to Rp 269,891,022,935 dan JORR E3 (Cakung-Cilincing) sebesar Rp 269.891.022.935 (full Rupiah). In 2008, the reclassification of Fixed Assets under (Rupiah penuh). Pada tahun 2008, reklasifikasi dari aset tetap construction into Fixed Assets under consesion Right for Toll dalam konstruksi ke aset tetap Hak Pengusahaan Jalan Tol sebesar Road amounted to Rp. 177,347,929,000 (full Rupiah). Rp. 177.347.929.000 . Jumlah Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai biaya perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp. Nihil dan Rp 113.165.702.463 (Rupiah penuh).
The amount of borrowing cost capitalized as acquisition cost of fixed assets for the year 2008 and 2007 amounted to Rp Nil and Rp 113,165,702,463 (full Rupiah), respectively. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
249
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Rincian aset tetap dalam konstruksi pada 31 Desember 2009 dan The details of construction in progress as of December 31, 2009 2008 sebagai berikut : and 2008 are as follows: 31 Desember 2009 Persentase Akumulasi Estimasi Penyelesaian / Biaya / Penyelesaian / Percentage Accumulated Estimated Complation Expenses Complation Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol / Toll Road Exertion Rights Assets Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges a. Proyek JORR / JORR Project Ruas Pondok Pinang - Kebon Jeruk (W2) / Pondok Pinang - Kebon Jeruk (W2) 10% 95,027,895 b. PT Marga Trans Nusantara 9,071,111 c. Marga Lingkar Jakarta 30,500 d. Marga Nujyasumo Agung 249,796,550 e. Trans Marga Jateng ( Ruas Semarang - Solo) / Central Java Trans Road (Semarang - Solo) 523,767,007 877,693,063 f. Penambahan lajur sentul utara - selatan (25/SPP-DIR/08) / Addition for North - South Sentul Lane (25/SPP-DIR/08) 68% 39,958,747 Januari 2010 g. Proyek Sediatmo Paket 3 (penjaringan - Kaman) / Packed 3 Sediatmo (Penjaringan - Kaman) 93% 79,428,001 Januari 2010 h. Proyek pelebaran Cikampek paket 1 / Packed 1 Cikampek Extention Project 98% 81,947,213 Januari 2010 i. Rencana Teknik Akhir Pelebaran JT Semarang Sie A / Final Technical Schedule for SIE A Semarang Toll Road Extension 95% 60,026,910 Maret 2010 j. Rencana Simpang Susun Tol Belmera KM 16+600 / Belmera Toll Stacking Branch Schedule of KM 16+600 1% 2,870,712 k. Rencana penambahan Segmen E3 / Additional Segmen E3 Project 1% 143,622 l. Proyek Gempol Porong / Gempol Porong Project Persiapan 2,539,825 m BOP Tim Tanah / Investigation Operational Cost (BOP) by The Land Team 55,530,104 322,445,134 n Kontrak cabang yang kurang dari Rp 5 Miliar / Branches contact each under values of lowerthan Rp 5 Bilions Cabang Cikampek (Scrapping Filling & Jalur A) / Cikampek Branch (Scrapping Filling & A Lane) 60,027 Cabang Purbaleunyi (Scrapping Filling & Overlay) / Purbaleunyi Branch (Scapping Filling & Overlay) 31,076 Cabang CTC (Scrapping Filling & Overlay) / CTC Branch (Scrapping Filling & Overlay) - Cabang Belmera (Overlay & Simpang Susun) / Belmera Brach (Overlay the stacking Branch) 1,682,052 1,773,155 o. Pekerjaan jembatan tol / Toll Bridges Works Proyek sediyatmo Paket 5 (jembatan angke) / Package 5 Sediyatmo Project (the Angke Bridge) Cabang Belmera / Belmera Branch 50,000 Cabang Jagorawi / Jagorawi Branch 5,821,179 Cabang Cikampek / Cikampek Branch 4,430,524 Cabang Tangerang / Tangerang Branch 8,728,667 19,030,370 p. Ruas Semarang - Solo 42,985,435 q. Ruas Gempol Pasuruan 23,667,549 19,030,370 Jumlah Jalan dan Jembatan / Total Roads and Bridges 1,180,999,904 Gedung dan Bangunan Lengkap / Supporting Building and Gate 94,930,449 Sarana Pelengkapan / Supporting Means 49,939,923 Peralatan Operasi & Kantor / Operational and Office Suplies 35,697,047 Jumlah / Total 1,447,250,677
250
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2008 Persentase Akumulasi Estimasi Penyelesaian / Biaya / Penyelesaian / Percentage Accumulated Estimated Complation Expenses Complation Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol / Toll Road Exertion Rights Assets Jalan dan Jembatan / Roads and Bridges a. Proyek JORR / JORR Project Ruas Pondok Pinang - Kebon Jeruk (W2) / Pondok Pinang - Kebon Jeruk (W2) 67,709,219 b. Pengakhiran PKP CMSP / Termination of Entity Subject to Tax of CMSP Biaya penyelesaian tanah & BOP Tim Tanah / Land Clearing Investigation Operational Cost (BOP) by the Land Team 15,979,029 c. Marga Sarana Jabar (Bogor Ring Road) / West Java Means Roads (Bogor Ring Road) 137,719,932 d. Trans Marga Jateng ( Ruas Semarang - Solo) / Central Java Trans Road (Semarang - Solo) 256,330,260 477,738,440 e. Penambahan lajur sentul utara - selatan (25/SPP-DIR/08) / Addition for North - South Sentul Lane (25/SPP-DIR/08) 95% 24,633,867 22 Januari 2009 f. Proyek Sediatmo Paket 3 (penjaringan - Kaman) / Packed 3 Sediatmo (Penjaringan - Kaman) 98% 516,455,855 22 Januari 2009 g. Proyek pelebaran Cikampek paket 1 / Packed 1 Cikampek Extention Project 80% 13,654,305 22 Januari 2009 h. Rencana Teknik Akhir Pelebaran JT Semarang Sie A / Final Technical Schedule for SIE A Semarang Toll Road Extension 0% 2,294,402 i. Rencana Simpang Susun Tol Belmera KM 16+600 / Belmera Toll Stacking Branch Schedule of KM 16+600 0% 2,112,489 j. Rencana pelebaran Medan / Medan Extention Schedule 0% 21,780 k. Proyek Gempol Porong / Gempol Porong Project 0% 481,886 l. BOP Tim Tanah / Investigation Operational Cost (BOP) by The Land Team 0% 20,449,776 580,104,360 m. Kontrak cabang yang kurang dari Rp 5 Miliar / Branches contact each under values of lowerthan Rp 5 Bilions Cabang Cikampek (Scrapping Filling & Jalur A) / Cikampek Branch (Scrapping Filling & A Lane) 60,027 Cabang Padaleunyi (Scrapping Filling & Overlay) / Padaleunyi Branch (Scapping Filling & Overlay) 10,692,283 Cabang Semarang (Scrapping Filling & Overlay) / Semarang Branch (Scrapping Filling & Overlay) 1,596,872 Cabang Belmera (Overlay & Simpang Susun) / Belmera Brach (Overlay the stacking Branch) 1,639,857 13,989,039 n. Pekerjaan jembatan tol / Toll Bridges Works Proyek sediyatmo Paket 5 (jembatan angke) / Package 5 Sediyatmo Project (the Angke Bridge) 6,654,926 Cabang Jagorawi / Jagorawi Branch 1,234,143 Cabang CTC / CTC Branch 19,928 Cabang Cikampek / Cikampek Branch 101,175 Cabang Tangerang / Tangerang Branch 642,020 8,652,192 Jumlah Jalan dan Jembatan / Total Roads and Bridges 1,080,484,032 Gedung dan Bangunan Lengkap / Supporting Building and Gate 34,685,021 Sarana Pelengkapan / Supporting Means 18,013,431 Peralatan Operasi & Kantor / Operational and Office Suplies 2,507,042 Jumlah / Total 1,135,689,526
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
251
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. BIAYA PELAPISAN ULANG DITANGGUHKAN 12. DEFERRED OVERLAY CHARGES 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir / Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Biaya overlay ditangguhkan/ Deffered Overlay Cost 353,112,089 226,488,144 7,813,786 571,786,447 Akumulasi Amortisasi/ Accumulated Amortization (206,247,476) 432,162,157 560,923,362 (335,008,681) 146,864,613 658,650,301 568,737,148 236,777,766 Pelapisan Ulang Dalam Penyelesaian / Relayer Under Finishing 116,146,157 265,764,730 233,393,447 148,517,440 Jumlah/ Total 263,010,770 385,295,206 31 Desember 2008 / December 31, 2008 Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir / Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Biaya overlay ditangguhkan / Deffered overlay cost 286,463,874 80,224,439 13,576,224 353,112,089 Akumulasi Amortisasi / Accumulated Amortization (111,182,435) 97,006,514 192,071,555 (206,247,476) 175,281,439 177,230,953 205,647,779 146,864,613 Pelapisan Ulang Dalam Penyelesaian / Relayer under Finishing 37,895,408 176,399,094 98,148,346 116,146,156 Jumlah/ Total 213,176,847 263,010,769 13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2009 2008 Aset Diambil Alih 34,203,915 34,203,915 Jalan Tol Ruas Surabaya - Gempol Seksi Porong - Gempol 12,027,508 12,027,508 Consent Fee Obligasi Ditangguhkan-Bersih 17,238,755 17,648,590 Uang Muka Kontraktor 97,181,280 37,220,003 Koperasi Jasa Marga Bhakti - 5,690,252 Perangkat Lunak Alat Pengolahan Data Eektronik - Bersih 2,314,619 3,640,881 Pemda tingkat II Bandung - 1,000,000 Jaminan 70,000,000 - Uang Muka Pembebasan lahan 185,445,213 - Lainnya 645,442 587,908 Jumlah Aset Lain-lain 419,056,732 112,019,057 Penyisihan Penurunan Nilai Aset dan Piutang Tak Tertagih (26,302,053) (27,302,053) Jumlah - Bersih 392,754,679 84,717,004 a. Aset Diambil Alih Aset diambil alih dari pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) adalah sebagai berikut :
a. Assets Taken Over Assets taken over from termination of concession agreements are as follows :
2009 2008 Ruas tol Semarang - Demak (MME) 20,129,778 20,129,778 Ruas tol Coleunyi - Nagrek (PT Wijaya Karya) 12,000,000 12,000,000 Ruas tol Pandaan - Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) 2,074,137 2,074,137 Jumlah 34,203,915 34,203,915
252
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Assets Taken Over Tool Road for Surabaya - Gempol Lane under Porong - Gempol Section Consent Fee net deffered bond Down Payment for Contractor Koperasi Jasa Marga Bhakti Net-Software for Electronic Data Processing Second Minicipal Government of Bandung Collateral Advance payment of land Others Total Other Assets Net of Allowance impairment on Assets value and Uncollectible Receivables Total - Net
Toll Road Section Semarang Demak (MME) Toll Road Section Cileunyi - Nagrek (PT Wijaya Karya) Toll Road Section Pandan - Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) b. Consent Fee Obligasi Ditangguhkan
b. Deferred Bonds Consent Fee
Merupakan biaya kompensasi kepada pemegang obligasi Seri O, P, Q dan R. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) tanggal 27 - 28 Mei 2008 mengenai pembayaran kompensasi atas obligasi seri O, P, Q, dan R pada tanggal 10 Juli 2008 dan 10 September 2008 kepada pemegang obligasi yang tercatat. Consent fee diamortisasi selama umur obligasi Seri O, P, Q dan R masing-masing sampai dengan 4 Desember 2010, 10 September 2013, 6 Juli 2016 dan 21 Juni 2017.
Means compensation cost to be paid to holder of Bonds of O, P, Q and R Series. Pursuant to the Minutes of General Meeting of Bond Holder (RUPO) dated 27 - 28 May, 2008 concerning payment for compensation over Bonds of O, P, Q, and R series dated 10 July, 2008 and 10 September, 2008 to the registered Bond Holder. Consent fee will be amortized during the O, P, Q and R Series bond life time respectivelly up to 4 December, 2010, 10 September, 2013, 6 July, 2016 and 21 June, 2017.
c. Uang Muka
c. Down Payment
Represents down payments to contractors and consultants Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam rangka for toll road construction, overlay, toll road equipment pembangunan jalan tol, pelapisan ulang, pengadaan peralatan procurement, and other road procurement and are jalan tol, dan pengadaan jalan lain yang akan diperhitungkan calculated from the invoice of working progress from the dengan tagihan atas kemajuan pekerjaan kontraktor dan contractors and consultants. konsultan. 2009 2008 Kontraktor Konsultan Jumlah
97,180,680 600 97,181,280
37,170,265 49,738 37,220,003
14. GOODWILL
14. GOODWILL
Berdasarkan Akta perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. W7-00655HT.01.04 Th. 2007 tanggal 18 Januari 2007, pemegang saham MNA menyetujui peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi Rp 600.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan saham baru. Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal 18 Pebruari 2009 notaris Johny Dwikora Aron, SH atas peningkatan modal dasar tersebut, perusahaan mengambil bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 55% penyertaan. Maka klasifikasi investasi PT Marga Nujyasumo Agung berubah dari investasi jangka panjang menjadi perusahaan anak. Peningkatan di PT Marga Nujyasumo Agung ini dilakukan dengan akuisisi beberapa pemegang saham di PT Marga Nujyasumo Agung yaitu PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra dan saham PT Marga Nujyasumo Agung. Atas transaksi ini perusahaan mencatat Goodwill berdasarkan angka estimasi, karena nilai wajar yang dihasilkan oleh appraisal independen belum dilakukan. Dari transaksi ini perusahaan mencatat goodwill berdasarkan angka estimasi, karena nilai wajar yang dihasilkan appraisal independen belum dilakukan.
Constractors Consultants Total
Based on the Deed of Changes of Articles of Association No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH, as approved by the Minister of Law and Human Rights through Decree No. W7-00655 HT.01.04.Th.2007 dated January 18, 2007, the shareholders of MNA agreed to increase its authorized capital and the issued and paid in capital become Rp 600.000.000.000 (full Rupiah) and Rp 350.000.000.000 (full Rupiah), respectively, under the rights issue. Based on deed No. 46 dated February 18, 2009 of Notary Johny Dwikora Aron, SH, for increasing of authorized capital, the Company participated to increase paid in capital amounted to Rp 330.000.000.000 (full Rupiah) or representing 55% ownership. Therefore, the Company’s investment in PT Marga Nujyasumo Agung change from long term investment (equity method) to become consolidation. The capital enhancement on PT Marga Nujyasumo Agung was getting done by doing the acquisition of the shareholders of PT Marga Nujyasumo Agung. The shareholders were PT Mouladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra and PT Marga Nujyasumo Agung. From this transaction, the Company has recorder goodwill by estimation amount since the fair value from independent appraisal has not done yet.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
253
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15. HUTANG USAHA
15. ACCOUNTS PAYABLE
Merupakan hutang kepada pemasok untuk pengadaan barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan pakaian dinas serta hutang usaha atas jasa pemeliharaan dan pembersihan jalan tol.
Represents payables to suppliers associated with the procurement of office supplies, office equipment, toll tickets, medicine, and the Company’s uniform, and also account payables for toll road maintenance and cleaning services.
16. HUTANG KONTRAKTOR
16. CONTRACTORS PAYABLE
Merupakan hutang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan pengadaan bangunan lain.
2009 Kontraktor 164,428,009 Konsultan Teknik 6,281,752 Konsultan Manajemen 147,308 Hutang Retensi 106,601,287 Jumlah 277,458,356 Rincian hutang kontraktor berdasarkan nama kontraktor sebagai berikut : 2009 PT Adhi Karya (Persero)Tbk 45,150,362 PT Marga Maju Mapan - PT Istaka karya ( Persero) 14,099,408 PT Jaya Konstruksi 8,196,346 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Argabudi Karyamarga 7,447,634 PT Multi Structur 5,427,118 PT Widya Sapta Colas 6,254,745 PT Nindya Karya (Persero) 2,975,259 PT Hutama Karya (Persero) - PT Aremix Planindo 15,655,567 PT Pembangunan Perumahan (Persero) 14,441,232 PT Sumber Mitra Jaya - PT Waskita Karya 7,705,597 PT Daya MuliaTurangga - Lain-lain (dibawah Rp 5 milyar) 150,105,088 Jumlah 277,458,356
Represents payables to contractors, consultants and partners associated with the construction of roads, overlay, procurement of toll facilities and other buildings.
2008 94,117,167 9,505,247 1,950,771 64,338,548 169,911,733
Constractors Technical Consultants Management Technical Retention Payables Total
The details of contractors payable by the name of contractor are as follows: 2008 34,509,502 PT Adhi Karya (Persero)Tbk 1,380,610 PT Marga Maju Mapan 29,489,640 PT Istaka karya ( Persero) 3,734,505 PT Jaya Konstruksi 1,532,653 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Marga Sarana 4,055,978 PT Multi Structur 7,632,606 PT Widya Sapta Colas - PT Nindya Karya (Persero) 3,399,873 PT Hutama Karya (Persero) 11,359,088 PT Aremix Planindo 13,563,102 PT Pembangunan Perumahan (Persero) 204,875 PT Sumber Mitra Jaya - PT Waskita Karya 240,777 PT Daya MuliaTurangga 58,808,524 Others (each below Rp 5 billion) 169,911,733 Total
17. HUTANG LAIN-LAIN 17. OTHER PAYABLES 2009 2008 PT Jasa Sarana - 87,737 PT Jasa Sarana PT Translingkar Kita Jaya 10,830,000 10,830,000 PT Translingkar Kita Jaya PT Jatim Marga Utama 9,858,000 9,876,462 PT Jatim Marga Utama Setoran saham PT Trans Marga Jatim 7,500,000 - Paid in capital PT Trans Marga Jatim Sumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII 2,388,715 2,388,715 Contribution Pramuka Cibubur & TMII Area Lainnya 22,871,072 24,687,936 Other Jumlah 53,447,787 47,870,850 Total Hutang kepada PT Translingkar Kita Jaya merupakan pinjaman Payable to PT Translingkar Kita Jaya represents working modal kerja dari PT Translingkar Kita Jaya kepada PT Jalantol capital loan from PT Translingkar Kita Jaya to PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Perusahaan Anak). Lingkarluar Jakarta (the Subsidiary). Hutang kepada PT Jatim Marga Utama (JMU) merupakan Payable to PT Jatim Marga Utama (JMU) represents setoran modal sebagai penyertaan pada JMU yang diterima payment related to the Company’s investment in JMU that kembali oleh Perusahaan pada bulan April 2003. was received by the Company in April 2003.
254
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Sumbangan Arena Pramuka Cibubur dan Taman Mini Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini Indonesia Indah, yang didasarkan pada Keputusan Presiden No 14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini Indonesia Indah dan Arena Pramuka Cibubur dan sejak tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2008 mengenai pencabutan Keputusan Presiden No 14 Tahun 1981.
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Beban Bunga KSO Bantuan Pemerintah Obligasi Bunga Pinjaman Bank Beban kerjasama operasi Beban gaji dan tunjangan Beban Umum dan Administrasi Lain-lain Jumlah
Pramuka Cibubur Park and Taman Mini Indonesia Indah are donation from the Company to the National Boy Scouts and Taman Mini Indonesia Indah, which was based on the Presidential Decree No. 14 of Year 1981 regarding the utilization of some toll revenue at the gate to/from Taman Mini Indonesia Indah and Pramuka Cibubur Park and as of the date of 26 January, 2008, the Government has issued for Presidential Decree No. 3 of Year 2008 regarding the withdrawal of Presidential Regulation No 14 of Year 1981.
18. ACCRUED EXPENSES 2009 2,020,440 1,329,128 97,529,105 30,077,469 67,424,770 37,419,656 9,524,474 3,197,599 248,522,641
19. HUTANG BANK
2008 1,139,612 2,024,091 102,449,092 20,678,632 67,759,529 10,995,842 4,691,765 592,140 210,330,704
Interest Expenses Loan from Government Bond Interest Bank Loan Joint Operation Expenses Expenses for Salary and Homorarium Salaries and allowances Others Total
19. BANK PAYABLE
2009 2008 PT Bank Central Asia Tbk 1,566,496,160 1,175,351,281 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 100,000,000 - PT Bank Permata Tbk Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (1,158,278,443) (572,734,935) Current Maturities Bagian Jangka Panjang 508,217,717 602,616,346 Long Term Part Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian kredit masing-masing bank adalah Rasio Hutang dan Aset Bersih (DER) maksimal 5 : 1 dan Interest Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25 : 1.
The Company’s financial ratio requirement based on each bank’s credit agreement is a Debt to Equity Ratio (DER) maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.
Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk
Loan from PT Bank Central Asia Tbk
a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28, tanggal 11 Juli 2003, yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Addendum perjanjian kredit No. 21 tanggal 13 Juli 2009 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat bunga pinjaman sebesar 11%. Batas waktu jatuh tempo fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut diperpanjang dari tanggal 13 Juli 2009 menjadi 13 Juli 2010. Penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 triwulan yang dilakukan pada tanggal pembayaran bunga. Selambat-lambatnya 5 hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga berikutnya, Perusahaan wajib menambah tersedianya penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga sebesar 1 triwulan. Perusahaan telah mencairkan seluruh fasilitas pinjaman tersebut sehingga jumlah pinjaman bank tersebut pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh).
a. Based on the Deed of Working Capital Credit Agreement No. 28, dated July 11, 2003 and lastly amended by the Deed of Addendum to Credit Agreement No. 21, dated July 13, 2009 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounted to Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year. The loan interest rate is 11% per annum. The maturity of this working capital credit facility has been extended from July 13, 2009 to July 13, 2010. The Company is required to provide a sinking fund to guarantee payment of the interest for a quarter at the latest 5 working days before the next interest payment date and the Company is required to provide an additional sinking fund for 3 (three) months of interest payment. The Company has drawdown all of the loan facility, hence the outstanding loan as of December 31, 2009 is Rp 150,000,000,000 (full Rupiah).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
255
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 37, tanggal 25 Oktober 2005 dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perseroan mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tujuan untuk pembiayaan proyek jalan tol JORR II (Seksi E1, E3) sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh). Akta ini diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Kredit Investasi No.53, tanggal 28 April 2006 untuk fasilitas kredit investasi sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28 April 2006 sebagaimana kemudian diubah, Akta Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6, tanggal 10 Agustus 2006 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 47 tanggal 29 Maret 2007 dan Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas time loan revolving sebesar Rp 40.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun dan mendapat tambahan jumlah pokok fasilitas kredit sebesar Rp 596.000.000.000 (Rupiah penuh) sehingga jumlah fasilitas yang diterima Perusahaan menjadi Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh), Berdasarkan akta addendum perjanjian kredit No. 66 tanggal 27 April 2009 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, tingkat suku bunga tetap sebesar 11,15% per tahun dan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 28 April 2010. Penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 triwulan, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum jatuh tempo pembayaran bunga. Perusahaan telah menggunakan dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman tersebut, jumlah pinjaman bank pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh).
b. Based on the Deed of Credit Agreement No. 37, dated October 25, 2005, of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounted to Rp 350,000,000,000 (full Rupiah) for the purpose of financing JORR II toll road project (E1, E3 Section). The Deed has been changed with the Deed of Credit Agreement No. 53, dated April 28, 2006 for the loan facilities amounted to Rp 310,000,000,000 (full Rupiah) and based on the Deed of Credit Agreement No. 54 dated April 28, 2006 as changed in Deed of Addendum to Working Capital Credit Agreement No. 6, dated August 10, 2006, Deed of Addendum to Credit Agreement No. 47 dated March 29, 2007 and Deed of Addendum to Credit Agreement No. 06 dated June 6, 2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company has obtained time loan revolving facility amounted to Rp 40,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year and an additional credit facility amounted to Rp 596,000,000,000 (full Rupiah), hence the total facilities obtained by the Company amounted to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah), Based on the Deed of Addendum to Credit Agreement No. 66 dated April 27, 2009 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, loan interest rate is equal to 11.15% per annum fixed rate and the maturity of the loan is on April 28, 2010. Provision of funds to guarantee settlement of interest for 1 quarter is required not later than 2 weeks before the due date for such interest payment. The Company had drawdown and paid part of the loan facility, hence the outstanding of loan as of December 31, 2009 is Rp 636,000,000,000 (full Rupiah).
c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 8, tanggal 7 Juli 2004, yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 5, tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 453.000.000.000 (Rupiah penuh) dan dapat pula digunakan untuk penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh). Tujuan dari pinjaman untuk pembiayaan proyek JORR Tahap II (E1, E2, E3, W1 dan W2), pengadaan material baja tulangan dari PT Krakatau Steel dan pembangunan proyek jalan tol lainnya. Jangka waktu penyelesaian pinjaman bank adalah 8 tahun atau sampai dengan 7 Juli 2012. Bunga pinjaman sebesar 10,25% untuk tahun ke 1 dan selanjutnya sebesar Prime Rate KI (BCA) dikurang 2% per tahun. Penyisihan dana untuk pelunasan bunga 1 triwulan, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum jatuh tempo pembayaran. Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit tersebut sebesar Rp 416.760.000.000 (Rupiah penuh) dan telah melunasi sebagian pinjaman) sehingga jumlah pinjaman bank pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 199.320.000.000 (Rupiah penuh).
c. Pursuant to the Deed of Credit Investment Agreement No. 8, dated 7 July, 2004, which has amended for times and the latest with Deed of Addendum to the Credit Agreement No. 5, dated 6 June, 2007 from the Notary Poerbaningsih Adi Warsito, master of Law, the Company has received for credit facility in amount of Rp 453,000,000,000 (full Rupiah) and also able to be used for the issuance of Domestic Documented Letter of Credit (“SKBDN”) amounted to Rp 150,000,000,000 (full Rupiah). Purpose from the loan was for financing the Seond Stage JORR Project (E1, E2, E3, W1 and W2), procurement for frame steel material from PT Krakatau Steel and construction of other toll projects. Settlement period for such banking loan shall be 8 years or up to 7 July, 2012. The loan interest for 10.25% for the first year and the next years shall be under the same amount of Investment Credit Prime Rate (BCA) less 2% per year. Allowance for fund for settlement of interest for one quarter, at the latest should be in 2 weeks before the due period for payment. The Company has diluted such referred credit facility for Rp 416,760,000,000 (full Rupiah) and has settled some loan thereof ) thus total banking loan as of 31 December, 2009 was amounted to Rp 199,320,000,000 (full Rupiah).
256
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 2, tanggal 4 Mei 2004, yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 4 tanggal 6 Juni 2007 seluruhnya dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 796.500.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari plafon pokok sebesar Rp 631.500.000.000 (Rupiah penuh) dan plafon tambahan sebesar Rp 165.000.000.000 (Rupiah penuh). Tujuan pinjaman untuk pembiayaan proyek jalan tol Cipularang II (Seksi III.1, IV.1, dan IV.3). Tingkat suku bunga untuk plafon pokok dan plafon tambahan sebesar 10,25% per tahun fixed rate untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal addendum terakhir dan selanjutnya sebesar Prime rate KI (BCA) dikurang 2%. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan. Penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 triwulan, selambatlambatnya 2 minggu sebelum jatuh tempo pembayaran. Perusahaan telah mencairkan fasilitas pokok pinjaman sebesar Rp 418.940.228.107 (Rupiah penuh) dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp 142.010.974.470 (Rupiah penuh) dan telah mencairkan fasilitas tambahan pinjaman sebesar Rp 146.853.277.144 (Rupiah penuh) dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman, sehingga jumlah pokok dan tambahan pinjaman bank pada 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp.146.609.604.867,43 (Rupiah penuh).
e. Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Kredit Investasi No.53, tanggal 28 April 2006, Akta Addendum Perjanjian Kredit No.09 tanggal 10 Agustus 2006 dan Akta Addendum Perjanjian Kredit No.07 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, fasilitas kredit sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah penuh) adalah untuk jangka waktu 8 tahun termasuk masa tenggang selama 24 bulan. Tujuan pinjaman adalah untuk pembiayaan proyek dan kebutuhan pembelian barang modal atau investasi rutin. Tingkat bunga pinjaman sebesar 10,25% per tahun berlaku tetap untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal addendum terakhir dan selanjutnya sebesar tingkat bunga kredit investasi prime rate dikurangi 2%. Penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga 1 triwulan, selambatlambatnya 2 minggu sebelum jatuh tempo pembayaran bunga. Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit sebesar Rp 309.999.396.973 (Rupiah penuh) dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman tersebut, sehingga pinjaman bank pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 193.749.623.109,78 (Rupiah penuh).
d. Based on the Deed of Investment Credit Agreement No. 2, dated May 4, 2004 as amended several times with the latest Deed of Addendum to Credit Agreement No. 4, dated June 6, 2007, all of which are of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company has obtained credit facilities amounted to Rp 796,500,000,000 (full Rupiah), consisting of Rp 631,500,000,000 (full Rupiah) and additional loan facility amounted to Rp 165,000,000,000 (full Rupiah). The purpose of the loan is for financing the Cipularang II (Section III.1, IV.1, and IV.3) toll road project. The loan interest rate for the principal and additional loan is 10.25% per annum fixed interest rate for the period of 2 years since the date of the latest addendum and the interest rate for subsequent periods is the prime rate of BCA Investment Loan less 2% per annum. Interest payments occur quarterly. The Company is required to provide a sinking fund to guarantee payment of the interest for 1 quarter at the latest 2 weeks before the due date for payment. The Company has drawdown the loan facilities amounted to Rp 418,940,228,107 (full Rupiah) and paid part of the loan facilities amounted to Rp 142,010,974,470 (full Rupiah) and has drawdown additional loan facilities amounted to, Rp 146.853.277.144 (full Rupiah) and paid a part of loan facility, thereby amount of principal and additional of bank loan on December 31, 2009 become amounted to Rp 146,609,604,867.43 (full Rupiah). e. Based on the Deed of Addendum to Investment Credit Agreement No. 53, dated April 28, 2006, the Deed of Addendum to Credit Agreement No. 09, dated August 10, 2007 and the Deed of Addendum to Credit Agreement No. 07, dated June 6, 2007 from Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the credit facility amounted to Rp 310,000,000,000 (full Rupiah) are for a period of 8 years including a grace period of 24 months. The purpose of the loan is for project financing, purchasing of capital goods or routine investment. The loan interest rate is equal to 10.25% per annum which is fixed for the period of 2 years from the date of the latest addendum, and for subsequent years the interest rate is the Prime Rate of investment loan less 2% per annum. Provision of funds to guarantee settlement of interest for 1 quarter is required not later than 2 weeks before the due date for payment of interest. In 2007, the Company has drawdown the loan facilities amounted to Rp 309,999,396,973 (full Rupiah) and paid part of its loan, hence the outstanding loan as of December 31, 2009 amounted to Rp 193,749,623,109,78 (full Rupiah).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
257
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) f. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33, tanggal 13 Agustus 2009, dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Perusahaan mendaptkan fasilitas kredit dari PT Bank Central asia Tbk. (BCA_ sebesar Rp 375.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu kredit selama 1 tahun sejak tanggal 13 Agustus 2009 dan berakhir tanggal 13 Agustus 2010, tingkat bunga kredit sebesar 10,85%. Total pinjaman bank pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 55.000.000.000 (Rupiah penuh).
f. Based on the Deed of Credit Agreement No. 33, date August 13, 2009, from Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company obtained credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted to Rp 375.000.000.000 (full Rupiah), for the period of 1 year since August 13, 2009 and ended August 13, 2010, interest rate qual to 10,85%. Total outstanding loan as of December 31, 2009 amounted to Rp 55.000.000.000 (full Rupiah).
Pinjaman pada PT Bank Permata Tbk.
Loan from PT Bank Permata Tbk.
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan antara PT Bank Permata Tbk dengan PT Marga Sarana Jabar No. 36, tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Sjarmeini S. Chandra SH dan Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/09/806/AMD/WB-LC tanggal 22 Desember 2009, Jenis pinjaman Fasilitas Revolving Loan, pagu Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh), jangka waktu 24 Desember 2009 s/d 24 Februari 2010, suku bunga 13,5% per tahun, tidak ada aset yang dijaminkan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh).
Based on facility loan between PT Bank Permata Tbk. and PT Marga Sarana Jabar No. 36 dated June 24, 2009, from Notary Sjarmeini S. Chandra SH and first deed Facility Revolving No. KK/09/806/AMD/WB-LC dated December 24, 2009, Loan limit laon Rp. 150.000.000.000 (full Rupiah), since Desember 24, 2009 until February 24, 2010, interest rate 13,5% annualy, there is no collateral. The amount of loan per Desember 31, 2009 are Rp. 100.000.000.000 (full Rupiah.
Pinjaman sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin
Syndicates Loan from PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin
Pada tanggal 24 Januari 2007, perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin, dan telah dikuatkan dengan akta Perjanjian Kredit Sindikasi No.33, tanggal 24 Januari 2007 oleh Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diterima perusahaan adalah maksimum sebesar Rp.1.526.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp.1.374.576.000.000 (Rupiah penuh) dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp.151.424.000.000 (Rupiah penuh), dengan jangka waktu 44 triwulan atau 11 tahun termasuk masa tenggang 2 tahun 6 bulan terhitung sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal 24 Januari 2018. Atas pinjaman ini perusahaan dikenakan suku bunga secara Weighted Average atas dasar suku bunga yang disampaikan oleh masing-masing kreditur kepada agen fasilitas yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk. Untuk pertama kalinya bunga dibebankan sebesar 16% pertahun. Saldo per 31 Desember 2009 sebesar Rp 122.879.813.668 (Rupiah penuh), dengan jaminan antara lain Tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp.2.289.000.000.000 (Rupiah penuh).
On January 24, 2007, The company had syndicates credit agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin, and had been strengthen with deed of syndicate credit agreement No.33, dated January 21, 2007 of notary Fatimah, SH, Notariy in Jakarta. The facilities with ceilling of Rp 1.526.000.000.000 (full Rupiah) comprises of investment scheme facilities Rp 1.374.576.000.000 (full Rupiah) and interest during construction facilites amounted to Rp 151.424.000.000 (full Rupiah), on 44 quarterly or 11 years included grace period of 2 years and 6 months since signed loan agreement deed will be ended on January 24, 2018. The interest were change on weighted rate based on the rates of each bank which were provided the PT Bank Negara Indonesia Tbk as an agent of syndicate bank. For the first time interest loan changed was 16% p.a. Outstanding as of December 31, 2009 was Rp 122.879.813.668 (full Rupiah) with collateral tol revenue and others revenues and will bonded fiducially amounted to 2.289.000.000.000 (full Rupiah)
258
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. HUTANG OBLIGASI 20. BONDS PAYABLE 2009 2008 Obligasi Jasa Marga XIII Seri R 1,500,000,000 1,500,000,000 R Series Jasa Marga XIII Bond Obligasi Jasa Marga XII Seri Q 1,000,000,000 1,000,000,000 Q Series Jasa Marga XII Bond Obligasi Jasa Marga XI Seri P 1,000,000,000 1,000,000,000 P Series Jasa Marga XI Bond Obligasi Jasa Marga X Seri O 650,000,000 650,000,000 O Series Jasa Marga X Bond Obligasi Jasa Marga JORR I 271,616,920 271,616,920 JORR I Jasa Marga Bond Obligasi Jasa Marga JORR II 259,154,384 259,154,384 JORR II Jasa Marga Bond Jumlah 4,680,771,304 4,680,771,304 Total Biaya Emisi Obligasi (68,653,508) (68,653,508) Bond Issuance Charges Akumulasi Amortisasi 51,414,753 46,179,011 Accumulated Amortization Hutang Obligasi - Bersih 4,663,532,549 4,658,296,807 Bonds Payable - Net Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (650,000,000) - Current Maturities Hutang Obligasi - Bersih 4,013,532,549 4,658,296,807 Net - Bond Payable The amounts of remaining repayments of bonds payable by the year of maturity are as follows :
Jumlah pelunasan hutang obligasi menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: Tahun Jatuh Tempo 2010 2013 2016 2017 2018 2021 Jumlah
Rp
Years of Maturiry
650,000,000 1,271,616,920 1,076,454,384 1,500,000,000 78,300,000 104,400,000 4,680,771,304
2010 2013 2016 2017 2018 2021 Total
Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian obligasi adalah Rasio Hutang dan Aset Bersih (DER) maksimal 5 : 1 dan Interest Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25 : 1.
The Company’s financial ratio requirements of all bonds payable are Debt to Equity Ratio (DER) maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.
a. Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
a. Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007
Berdasarkan Akta No. 26, tanggal 4 Mei 2007, Akta Addendum I No. 10, tanggal 6 Juni 2007, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.
Based on the Deed No. 26 dated May 4, 2007, the Deed of Amendment I No. 10, dated June 6, 2007, and Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the par value of the bonds is Rp 1,500,000,000,000 (full Rupiah), with a fixed interest rate of 10.25% per annum.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 21 Juni 2017. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat Obligasi tersebut adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
The bonds were offered at 100% of face value and interest is paid quarterly. The bonds have a term of 10 years until June 21, 2017. The trustee of this bond is PT Bank Mega Tbk. The bonds are rated idA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Berdasarkan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan obligasi Jasa Marga XIII Seri R, tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) bank BCA, bank Mandiri, bank Bukopin, bank Jabar dan hutang bantuan pemerintah dengan proporsi masing-masing sekitar 48%, 25%, 10%, 14%, dan 3%.
Based on the Deed Amendment I of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R, the Company issued these bonds to partially repay of outstanding bank loans due to bank BCA, bank Mandiri, bank Bukopin, bank Jabar and loan from government in the following proportions: 48%, 25%, 10%, 14%, and 3%, respectively. Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
259
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) b. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006
b. Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006
Berdasarkan Akta No. 66, tanggal 18 Mei 2006, Akta Addendum I No. 74, tanggal 19 Juni 2006, dan Akta Addendum II No. 89, tanggal 26 Juni 2006, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 30 Juni 2016. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk. Peringkat Obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo.
Based on the Deed No. 66 dated May 18, 2006, Amendment I No. 74 dated June 19, 2006, and the Deed of Amendment II No. 89 dated June 26, 2006, and Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah), with a fixed interest rate of 13.5% per annum. The bonds were offered at 100% face value and interest is paid quarterly. The bonds have a term of 10 years until June 30, 2016. The trustee of this bond is PT Bank Permata Tbk. The bonds are rated idA+ by Pefindo.
Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan obligasi Jasa Marga XII Seri Q, tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) bank BCA, bank Mandiri, bank BNI, dan bank Jabar dengan proporsi masing-masing sekitar 15%, 28%, 53%, dan 4%. c. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 Pada September 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,3% per tahun untuk bunga ke 1 sampai bunga ke 20, 13% untuk bunga ke 21 sampai bunga ke 40. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 10 Oktober 2013. Pada bulan September 2003, obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat Obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo.
Based on the Deed of Amendment II of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q 2006, the Company’s purpose issued the bonds is to partially repay outstanding bank loans due to bank BCA, bank Mandiri, bank BNI and bank Jabar in the following proportions: 15%, 28%, 53%, and 4%, respectively.
c. Jasa Marga Bond XI - Series P Year 2003 In September 2003, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XI Series P Year 2003. The par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) with a fixed interest rate of 12.3% per annum for the first up to the 20th interest payment date, and 13% for the 21st up to the 40th interest payment. The bonds were offered at 100% of face value. The interest is paid quarterly. The bonds have a term of 10 years until October 10, 2013. The bonds were listed at the Surabaya Stock Exchange in September, 2003 and its trustee is PT Bank Mega Tbk. The bonds are rated idA+ by Pefindo.
d. Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002
d. Jasa Marga Bond X - Series O Year 2002
Pada Oktober 2002, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 650.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap sebesar 16,15% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bertindak selaku wali amanat pemegang obligasi adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat Obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 8 tahun, jatuh tempo 4 Desember 2010.
In October 2002, the Company issued the Jasa Marga Bond X Series O of 2002 at a par value of Rp 650,000,000,000 (full Rupiah) with a fixed interest rate of 16.15 % per annum. The bonds were offered at 100% of face value. The trustee of these bonds is PT Bank Mega Tbk. The bonds are rated idA+ by Pefindo. The interest will be paid quarterly. The bond has a term of 8 years and will be due on December 4, 2010.
260
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 3, tanggal 21 Oktober 2002, juncto Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No. 5, tanggal 21 Oktober 2002, keduanya dari Notaris Julius Purnawan, SH, MSi, juncto Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No. 21, tanggal 7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana (sinking fund) untuk pelunasan bunga sebesar Rp 26.243.750.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal pembayaran kupon bunga obligasi.
Based on the Deed of Amendment in Bond Trustee Agreement No. 3, dated October 21, 2002, in conjunction with Amendment I of the Deed of Bond Issuance Agreement No. 5 dated October 21, 2002, of Notary Julius Purnawan, SH, MSi, and in conjunction with the Minutes of the General Meeting of Bondholders No. 21 dated October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company was obligated to provide a sinking fund for settlement of the interest payment, amounted to Rp 26,243,750,000 (full Rupiah) quarterly, not later than 2 weeks before the bond interest payment date.
e. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003
e. Jasa Marga Bond JORR I Year 2003
Berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Hutang JORR No. 44, tanggal 19 Nopember 2003 dari Notaris lmas Fatimah, SH, Perusahaan berkewajiban untuk menyelesaikan hutang JORR kepada kreditur JORR sejumlah Rp 1.070.251.000.000 (Rupiah penuh). Sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian tersebut, pada tanggal 29 Nopember 2003 Perusahaan menyelesaikan hutang JORR Seksi non S sejumlah Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) melalui pembayaran tunai, sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dilunasi dengan penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003. Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa.
Based on the Deed of JORR Debt Settlement No. 44, dated November 19, 2003 of Notary lmas Fatimah, SH, the Company has committed to settle debts to JORR creditors amounted to Rp 1,070,251,000,000 (full Rupiah). As part of performance of this commitment, on November 29, 2003 the Company settled the JORR debt other than in respect of JORR Section S in the amount of Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) by cash payment amounted to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and by issuance of Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 for the remaining Rp 274,260,500,000 (full Rupiah). The bonds are not listed on any exchange.
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 No. 44, tanggal 9 Nopember 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 3 bulanan yang dihitung selama rata-rata 6 (enam) bulan. Bunga dibayarkan setiap tanggal 2 Januari dan 1 Juli. Obligasi ini berjangka waktu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 19 Nopember 2013.
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 No. 44, dated November 9, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company issued Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 at par value amounted to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) with interest rate based on the average interest rate of 3-months Certificates of Bank Indonesia (SBI), calculated over 6 months. The interest is paid on January 2 and July 1. The bonds have a term of 10 years with the maturity date on November 19, 2013.
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 45, tanggal 29 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah, SH, obligasi tersebut terdiri dari 2 sertifikat yang dimiliki oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nominal Rp 224.900.208.364 (Rupiah penuh) dan 18 sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur lain dengan nilai keseluruhan Rp 49.360.291.636 (Rupiah penuh). Pada tanggal 24 November 2008 perusahaan telah membeli kembali obligasi JORR I ini sejumlah Rp. 2.643.579.812 (Rupiah penuh) meliputi sebagian sertifikat yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat Direktur Keuangan No. BA.KU2.1744 tanggal 28 November 2008 atas pengalihan tersebut dianggap sebagai pelunasan sebagian dipercepat. Adapun jumlah 18 sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur tersebut pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut :
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No. 45 dated November 29, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the bonds have 2 (two) certificates owned by PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) at par value of Rp 224,900,208,364 (full Rupiah) and 18 (eighteen) certificates owned by eighteen other creditors with a total value amounted to Rp 49,360,291,636 (full Rupiah), On 24 November, 2008 the company has bought back this JORR I Bond for Rp. 2,643,579,812 (full Rupiah) which include some certificates owned by Bank IFI and pursuant to the Decree of Financial Director No. BA.KU2.1744 dated 28 November, 2008 over such referred transfer considered as part of speed up settlement. Whereas total 18 certificates owned by the 18 creditors as of 31 December, 2008 are as follows:
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
261
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) (Rupiah Penuh / full Rupiah) PT Bank Bukopin Tbk 15,603,748,663 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI 11,626,706,209 PT Bank DKI PT Bank Pan Indonesia Tbk 11,059,427,921 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank IFI 171,958,803 PT Bank IFI PT Interartha Multi Finance 1,511,579,975 PT Interartha Multi Finance PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi) 931,381,051 PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi) PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi) 710,631,858 PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi) PT Bank Windu Kentjana 704,756,689 PT Bank Windu Kentjana PT Bank Syariah Mega Indonesia (d/h PT Bank PT Bank Syariah Mega Indonesia (d/h PT Bank Umum Tugu) 662,710,726 Umum Tugu) PT Bank Mega Tbk 662,710,726 PT Bank Mega Tbk PT Bank Indovest 588,728,869 PT Bank Indovest PT Bank Ekonomi Raharja 502,034,635 PT Bank Ekonomi Raharja PT Bank Swadesi Tbk 453,473,992 PT Bank Swadesi Tbk PT Bank Permata Tbk 450,691,479 PT Bank Permata Tbk PT Bank Bisnis Internasional 377,894,993 PT Bank Bisnis Internasional PT Bank Antardaerah 302,315,995 PT Bank Antardaerah PT Bank Kesawan Tbk 242,577,134 PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 153,382,106 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Jumlah 46,716,711,824 Total f. Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005
f. Jasa Marga Bond JORR II Year 2005
Based on the Deed of Jasa Marga Bond JORR II Year 2005 No. 2 dated January 5, 2006, the Company issued bonds at par value of Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) divided into the tranches as follows:
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 No. 2 tanggal 5 Januari 2006, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi dalam 3 Tranche, sebagai berikut : - Tranche A sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 10 tahun dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk 5 tahun kedua; - Tranche B sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 12 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya; dan - Tranche C sebesar Rp 104.400.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 15 tahun dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,5% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya.
Perusahaan menerbitkan 3 sertifikat obligasi dengan total nilai sebesar Rp 214.189.923.925 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Tranche A, B, dan C masing-masing sebesar Rp 64.256.977.177 (Rupiah penuh), Rp 64.256.977.177 (Rupiah penuh), dan Rp 85.675.969.570 (Rupiah penuh) kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Negara RI dan 51 sertifikat obligasi kepada para kreditur dengan total nilai sebesar Rp 46.810.076.084 (Rupiah penuh). Pada tanggal 24 November 2008 perusahaan telah membeli kembali obligasi JORR II ini sejumlah Rp. 1.845.625.895 (Rupiah Penuh) meliputi
262
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
- Tranche A with nominal value Rp 78,300,000,000 (full Rupiah) for a term of 10 years with an interest rate of 11.5% per annum for the first five years and 15.25% per annum for the remaining 5 years; - Tranche B with nominal value Rp 78,300,000,000 (full Rupiah) for a term of 12 years with an interest rate of 12.5% per annum for the first five years and 15.25% per annum for the remaining years; and - Tranche C with nominal value Rp 104,400,000,000 (full Rupiah) for a term of 15 years with an interest rate of 13.5% per annum for the first five years and 15.5% per annum for the remaining years. The Company issued 3 (three) bond certificates to the Finance Ministry of the Republic of Indonesia qq the Republic of Indonesia with total amount of Rp 214,189,923,925 (full Rupiah) consisting of Tranche A, B, and C respectively in the amounts of Rp 64,256,977,177 (full Rupiah), Rp 64,256,977,177 (full Rupiah), and Rp 85,675,969,570 (full Rupiah). The Company issued 51 bond certificates to creditors consisting of Tranche A, B and C, respectively with total value of Rp 46,810,076,084 (full Rupiah). On 24 November, 2008 the company has bought back this JORR I Bond for Rp. 1,845,625,895 (full Rupiah) which include
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) sertifikat yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat Direktur Keuangan No. BA.KU2.1744 tanggal 28 November 2008 atas pengalihan tersebut dianggap sebagian dipercepat. Adapun jumlah sertifikat yang dimiliki oleh kreditur tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut :
some certificates owned by Bank IFI and pursuant to the Decree of Financial Director No. BA.KU2.1744 dated 28 November, 2008 over such referred transfer considered as part of speed up settlement. Whereas total 18 certificates owned by the 18 creditors as of 31 December, 2009 are as follows:
(Rupiah Penuh/Full in Rupiah) Tranche A dan/and B* Tranche C Jumlah/Total Rp Rp Rp
PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank IFI PT Interartha Multi Finance PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi) PT Bank Guna International (dalam likuidasi) PT Bank Windu Kentjana PT Bank Mega Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja PT Bank Swadesi Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Bisnis International PT Bank Antar Daerah PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Jumlah/Total
8,909,584,284 5,939,722,856 6,638,732,855 4,425,821,904 6,314,822,631 4,209,881,754 - 1,230,410,600 863,097,034 575,398,023 531,809,257 354,539,504 405,763,677 270,509,118 402,409,015 268,272,676 378,401,191 252,267,469 378,401,191 252,267,460 286,656,751 191,104,501 258,929,110 172,619,407 257,340,323 171,560,215 215,774,258 143,849,506 172,619,407 115,079,605 138,509,115 92,339,410 87,579,647 58,386,431 26,240,429,746 18,724,030,439
14,849,307,140 11,064,554,759 10,524,704,385 1,230,410,600 1,438,495,057 886,348,761 676,272,795 670,681,691 630,668,660 630,668,651 477,761,252 431,548,517 428,900,538 359,623,764 287,699,012 230,848,525 145,966,078 44,964,460,185
* Catatan : presentasi jumlah hutang obligasi tranche A dan B masing-masing sebesar 50%.
*Notes: percentage of bonds payable under Tranche A and B is 50% each, respectively.
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005, No. 3, tanggal 5 Januari 2006, Perusahaan dengan persetujuan Pemegang Obligasi menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat. Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa.
Based on the Deed of Trustee Agreement for Jasa Marga Bond JORR II of 2005, No. 3 dated January 5, 2006, the Company and bondholders agreed to appoint PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the trustee. The bonds are not listed on any exchange.
g. Obligasi Jasa Marga VIII Seri M Tahun 2000
g. Jasa Marga Bond VIII - Series M Year 2000
Pada 27 Maret 2000, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi Jasa Marga VIII Seri M dengan nominal Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap 16,5% per tahun. Bertindak selaku Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat Obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 8 tahun, jatuh tempo 27 Maret 2008. Pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap 3 bulan.
On March 27, 2000, Jasa Marga Bond VIII Series M was issued by the Company at par value of Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) with a fixed interest rate of 16.5% per annum. The trustee is PT Bank Mega Tbk. The period of payment is 8 years with the maturity date on March 27, 2008. The bond interest is paid quarterly. The bonds are rated idA+ by Pefindo. Period for settlemet of bond is 8 year, maturity date on 27 March, 2008. Payment for such bond interest shall be once every 3 months.
Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 5, tanggal 7 Maret 2000 dari Notaris Imas Fatimah, SH, juncto Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No. 24, tanggal 7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana (sinking fund) untuk pelunasan bunga sebesar Rp 6.187.500.000
Based on the Deed of Amendment of Bond Trustee Agreement No. 5 dated March 7, 2000, of Notary Imas Fatimah, SH, in conjunction with Minutes of General Meeting of Bondholders No. 24 dated October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company is also Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
263
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) obligated to provide the sinking fund for settlement of the interest payment, amounted to Rp 6,187,500,000 (full Rupiah) quarterly at the latest 2 weeks before the bond interest payment date.
(Rupiah penuh) setiap triwulan, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal pembayaran kupon bunga obligasi.
Perusahaan telah melunasi hutang obligasi seri M ini sebesar Rp. 150.000.000.000 (Rupiah Penuh) yang jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2008.
The Company has settled the loan over this M bond for Rp. 150,000,000,000 (full Rupiah) maturity on 27 March, 2008.
21. LOAN FROM GOVERNMENT
21. HUTANG BANTUAN PEMERINTAH
2009
2008
Hutang Bantuan Pemerintah 49,215,440 63,658,342 Loan from Government Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun (14,442,902) (14,442,902) Current Maturities Bagian Jangka Panjang 34,772,538 49,215,440 Non - Current Maturities Dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan melakukan penarikan pinjaman tersebut sesuai dengan mata uang yang ditagih oleh kontraktor dan dibayarkan langsung oleh Bank Indonesia melalui Bank Penatausaha yang ditunjuk. Penarikan pinjaman dikonversi ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Bank Indonesia pada tanggal penarikan dan dinyatakan sebesar ekuivalen Rupiah pada tanggal penarikan. Pembayaran hutang ini dilakukan secara angsuran setiap 6 bulan sejak bulan Juni 1998.
In order to finance the construction of toll roads, the Company obtained loans from the Government of the Republic of Indonesia. The Company drewdown these loans in the same currency as billed by the contractors, who were directly paid by Bank Indonesia through an appointed bank. The drawdowns were converted to Rupiah currency at the prevailing rate on the withdrawal date. The loan is to be repaid in semi-annual installments since from June 1998.
Jumlah hutang bantuan Pemerintah menurut tahun jatuh tempo sebagai berikut :
The amounts of remaining repayments for loans from Government by the year of maturity are as follows:
Tahun Jatuh Tempo
Year of Maturity
Rp
2010 2011 2012 2013
14,442,902 14,442,902 14,442,902 5,886,734
2010 2011 2012 2013
Jumlah
49,215,440
Total
22. LIABILITIES UNDER JOINT OPERATION AGREEMENTS 22. KEWAJIBAN KERJASAMA OPERASI Represents liabilities to investors arising from acquisition of toll Merupakan kewajiban kerjasama operasi kepada investor dalam road assets through joint A without operating rights. pembiayaan pembangunan aset tetap jalan tol. 2009 2008 Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun : Current Maturities: Bagi Pendapatan Tol
-
-
Nilai Tunai Pembayaran Angsuran Pasti
820,302
820,302
820,302
820,302
Jumlah
Bagian Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun: Bagi Pendapatan Tol
17,909,917
21,385,917
Bagi Pendapatan Tol dengan Jumlah
Pembayaran Minimum Jumlah
Jumlah
264
11,076,584
13,980,810
28,986,501
35,366,727
29,806,803
36,187,029
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Toll Revenue Sharing Present Value of Fixed Installment Total Current Maturities: Toll Revenue Sharing Tol Revenue Sharing with Minimum Payment Total Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. KEWAJIBAN PEMBEBASAN TANAH
23. LAND DISCHARGE LIABILITY
Merupakan kewajiban PT Marga Sarana Jabar (Perusahaan Anak) atas dana talangan pembelian tanah karena penggunaan dana talangan untuk pembangunan Ruas Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I (Sentul Selatan – Kedung Halang) oleh Badan Layanan Umum (BLU) – Badan Pengatur Jalan Tol berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan atas Penggunaan Dana Bergulir No 4 tanggal 2 April 2008, dari notaris Rina Utami Djauhari SH dan Akta Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir No. 3 tanggal 6 Juni 2007 dari notaris Suzy Anggraini Muharam SH dengan jumlah kewajiban Rp 74.424.307.772 (rupiah penuh) dan merupakan kewajiban PT Trans Marga Jateng sesuai Akta Notaris No.1 tanggal 6 Juni 2007 oleh Notaris Suzy Anggraini Muharam SH, dengan total kewajiban pokok Rp 247.500.000.000 (rupiah penuh) dengan bunga terhutang sebesar Rp 8.830.260.505 (rupiah penuh).
Is an obligation by PT Marga Sarana Jabar (Subsidiary Company) over the advanced fund for procurement of land because of utilization of advanced fund for construction of Section I (Bogor Ring Road) Toll Lane (South Sentul – Kedung Halang) by the Public Service Agency (BLU) – Toll Road Arrangement Agency pursuant to the Deed of Transfer Agreement on Utilization of Roll on Fund No 4 dated 2 April, 2008, by notary Rina Utami Djauhari SH and the Deed of Transfer Agreement on Utilization of Roll on Fund No. 3 dated 6 June, 2007 by notary Suzy Anggraini Muharam SH under total liabilities of Rp 74,424,307,772 (full Rupiah) and shall be the obligation of PT Trans Marga Jateng pursuant to the Notarial Deed No.1 dated 6 June, 2007 by notary Suzy Anggraini Muharam SH, under total principal liabilities of Rp 247,500,000,000 (full Rupiah) with accrued interest of Rp 8,830,260,505 (full Rupiah).
24. KEWAJIBAN SEWA
24. FINANCIAL LEASE
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Module Intracs Yasatama, PT New module Int Efkom AG untuk Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi dengan Sistem Pendanaan dari Pihak Kontraktor, selanjutnya Pihak Kontraktor menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian.
The Company has carried out for a joint operation with PT Module Intracs Yasatama, PT New module Int Efkom AG for Procurement and Maintenance of Toll Equipments at Jakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road Padaleunyi Toll Road under Financing System from the Contractor, furthermore the Contractor would rent such toll equipments to the Company for period of 8 (eight) years as of being signed in the Minutes of Operation.
Saldo hutang sewa pembiayaan kepada PT Module Intracs Yas pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Balance of the financing lease debt to PT Module Intracs Yas as of December 31, 2009 and 2008 as follows:
2009
2008 55,531,680
Financing Lease Debt
Bagian yang Jatuh Tempo Dalam
Current Maturities
Hutang Sewa Pembiayaan Waktu Satu Tahun Bagian Jangka Panjang
70,365,421 12,313,913 58,051,508
11,106,336 44,425,344 Non - current maturities
25. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
25. UNEARNED REVENUE
Merupakan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat peristirahatan, dan pendapatan lain yang diterima di muka atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol).
26. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Estimasi kewajiban imbalan kerja yang diakui Perusahaan dan Perusahaan Anak adalah sebagai berikut :
Represents revenue received in arrears by the Company from rental of advertisements, space and rest areas, and other unearned revenue from operations and utilization of the toll road area. 26. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION The estimated employee benefits obligation recognized by the Company and the Subsidiary are as follows :
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
265
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
Perusahaan:
Imbalan Purna Karya
Program Kesehatan Pensiunan
Jumlah
The Company
98,635,827
Post - Retirement Benefits Program
122,177,378
94,361,944
Pension Health - Care Program
172,520,954
192,997,771
50,343,576
Total
Perusahaan Anak
The Subsidiary
Program Pensiun dan Imbalan Pasca
Pension Program and Other Pos
Kerja Lainnya
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta PT Marga Nujyasumo Agung
8,387,921 812,853 181,721,728
6,551,505 - 199,549,276
Benefits Program PT Jalantol Lingkarluar Jakarta PT Marga Nujyasumo Agung
The Company Perusahaan The Balance obligation of the Company’s employee benefits Saldo kewajiban imbalan kerja Perusahaan pada 31 Desember as of 31 December, 2008 based on actuaria calculation of PT. 2008 didasarkan pada perhitungan aktuaria oleh PT. Kompujasa Kompujasa Aktuaria Indonesia, independent actuary, under Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, dalam laporannya its reports numbers J009/AI-0309/JM/45B and J009/AI-0309/ masing-masing bernomor J009/AI-0309/JM/45B dan J009/ JM/45C dated 9 March, 2009, meanwhile the employee benefit AI-0309/JM/45C tanggal 9 Maret 2009, sedangkan Kewajiban of the Company for year 2007, was based on the actuaria imbalan kerja Perusahaan tahun 2007, diddasarkan pada calculation by PT. Katsir Imam Sapto Sejahtera, independent perhitungan aktuaria oleh PT. Katsir Imam Sapto Sejahtera, actuary, under its reports dated 13 March, 2008. The Employee aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 13 Maret 2008. Benefit obligation is to be calculated by using the Projected Unit Kewajiban Imbalan Kerja dihitung dengan menggunakan metode Credit method using under the following assumption: Projected Unit Credit dengan asumsi sebagai berikut : 2009 2008 Tingkat Mortalitas
Tabel CSO-1980
Tabel CSO-1980
Tingkat Diskonto
10%
10%
Tingkat Kenaikan Gaji
6.5%
6.50%
1%
1%
56 Tahun
56 Tahun
Tingkat Pengunduran Diri Umur Pensiun Normal
Program Pensiun Kewajiban (aset) program pensiun manfaat pasti sebagai berikut :
2009
Mortality Rate Discount Rate Salary Increasing Rate Resignation Rate Normal Retirement Age
Pension Benefits Program The defined pension benefits program liabilities (assets) are as follows: 2008
432,972,807
609,508,134
Present Value of Obligaton
(421,979,190)
(318,679,071)
Fair Value of Plan Asset
10,993,617
290,829,062
Funding Status
Biaya Jasa lalu yang Belum Diakui
Unrecognized Past Services Cost
Nilai Kini Kewajiban Program Pensiun Nilai Wajar Aset Program Status Pendanaan
Akumulasi Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui 39,676,676 (293,308,860) Unrecognized Actuarial Losses (Gains) Aset yang Tidak Diakui Pada Akhir Tahun Aset Program Pensiun Manfaat Pasti
266
50,670,293
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
(2,479,797)
Disallowed Assets at End of the Year Defined Benefits Program Assets
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) The defined pension benefits expenses are as follows:
Beban program pensiun manfaat pasti sebagai berikut :
2009
2008
Biaya Jasa Kini
15,368,849
25,964,518
Current Services Cost
Biaya Bunga
60,001,427
45,933,849
Interest Expenses
Amortisasi Kerugian (Keuntungan)
Amortization of Actuarial Losses Gains)
Aktuaria
32,093,653
7,899,070
Unrecognized assets according Current Services Cost
Aset yang Belum Diakui Hasil Aset Bersih yang Diharapkan Beban Program Pensiun
(34,332,601)
(27,646,337)
Expected Return on Plan
73,131,328
52,151,101
Employee Benefits Expenses
Mutasi Kewajiban (aset) pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut : Saldo Awal Beban Program Pensiun Pembayaran Iuran Pensiun Kewajiban (Aset) Belum Diakui di Neraca
In the defined pension benefits liabilities (assets) are as follows:
2009
2008
(2,479,797) 73,131,328
(35,578,036) 52,151,101
Beginning Balance Pension Program Charges
(19,981,238) 50,670,293
(19,052,861) (2,479,797)
Payment for Pension Benefits Unaccrued Liabilities (Asset) under Balance Sheet
Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh aktuaris untuk aset program pensiun manfaat pasti diperoleh kesimpulan bahwa aset program tersebut belum memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2007.
Based on tests performed by the actuary on the defined benefits pension program, it could be concluded that the program assets did not meet the criteria for recognition as an asset in the balance sheets as of December 31, 2008 and 2007.
Imbalan Purna Karya
Post-Retirement Benefits Program
Kewajiban imbalan kerja program purna karya sebagai berikut :
The post-retirement employee benefits obligation are as follows :
Nilai Kini Kewajiban Program Purna Karya
2009
2008
236,117,393
214,086,826
Present Value of Obligation
(124,574,904)
(41,995,924)
Fair Value of Plan Assets
Status Pendanaan
111,542,489
172,090,902
Funding Status
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui
(46,437,777)
(50,157,473)
Unrecognized Past Service Cost
Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui
(14,761,136)
(23,297,602)
Unrecognized Actuarial Losses (Gains)
50,343,576
98,635,827
Employee Benefits Obligation
Nilai Wajar Aset Program
Kewajiban Imbalan Kerja
Beban imbalan kerja program purna karya sebagai berikut :
Post-retirement employee benefits expenses are as follows:
2009
2008
Biaya Jasa Kini
10,594,814
12,039,953
Biaya Bunga
21,408,683
21,533,920
Interest Expenses
3,719,696
3,719,696
Past Service Amortization Cost
Amortisasi Akumulasi
Accumulated ammortization
Amortisasi Biaya Jasa Lalu
(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria
150,630
2,947,062
Current Services Cost
Actuarial (Profit)/Loss
Hasil Aset Bersih Diharapkan
(8,760,000)
(2,722,709)
Expected Net Assets Proceed
Beban Imbalan Kerja
27,113,823
37,517,921
Employee Service Entitlement Beneits
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
267
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Mutasi kewajiban imbalan kerja purna karya sebagai berikut :
The movements in post-retirement benefits obligation are as follows:
2008
2009
Saldo Awal
98,635,826
70,993,246
Beginning Balance
Beban Imbalan Kerja
27,113,823
37,517,921
Employee Service Entitlement Benefits
(75,406,073)
(9,875,341)
Payment for Insurance Premium
Kewajiban Imbalan Kerja -
Employee Benefits Obligation -
Pembayaran Premi Asuransi Saldo Akhir
50,343,576
98,635,826
Ending Balance
Sejak tanggal 19 Desember 2007 pengelolaan program purna karyawan diserahkan kepada AJB Bumiputera 1912, melalui Perjanjian No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/ PKS/12/07. Program purna karya dalam perjanjian ini memberikan manfaat dalam bentuk uang purna karya secara sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja. Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA) dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 2% dari PhDA. Program Kesehatan Pensiunan
As of 19 December, 2007 management for employee pension were transfered to AJB Bumiputera 1912, through the AGreement No. 34/Kontrak-DIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07. The employee pension Program under this agreement provide for benefit in form of lumpsum benefit to the permanentemployee who are no longer worked. Total service premium dues for each month shall be 6% from the Insurance Basic Revenue under proportion for the Company and the Employee respectivelly for 4% and 2% from the Insurance Basic Revenue. Pension Healthcare Program
Kewajiban imbalan kerja program kesehatan pensiunan sebagai berikut :
The pension healthcare benefits obligation are as follows:
Nilai Kini Kewajiban Program Kesehatan Pensiunan
2009
2008
187,508,773
158,244,619
Present Value of Obligation
-
Fair Value on Plan Assets
Nilai Wajar Aset Program
-
Status Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui
187,508,773 (31,274,612)
158,244,619 (37,056,702) Unrecognized Past Service Cost
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
(34,206,187)
(26,825,972)
Unrecognized Actuarial Gains (Losses)
Kewajiban Imbalan Kerja
122,027,974
94,361,944
Employee Benefits Obligation
Beban imbalan kerja program kesehatan pensiunan sebagai berikut : 2009
Pension healthcare benefits expenses are as folows : 2008 Current Service Cost
Biaya Jasa Kini
10,609,625
5,902,138
Biaya Bunga
15,597,563
12,440,479
Interest Expenses
2,850,516
2,850,516
Amortization Past Service Cost
Amortisasi Biaya Jasa Lalu Amortisasi Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Beban Imbalan Kerja
877,313
5,859,100
Net Actuarial Losses (Gains)
29,935,017
27,052,232
Employee Benefits Expenses
Mutasi kewajiban imbalan kerja program kesehatan pensiunan sebagai berikut :
The movements in pension healthcare benefits obligation are as follows:
2009
2008
Saldo Awal
29,935,017
72,792,911
Beginning Balance
Beban Imbalan Kerja
27,052,232
Amount Charged to Income
Pembayaran Imbalan Kesehatan Pensiunan
(5,483,199)
Payment for Pension Health Benefit
Kewajiban Imbalan Kerja -
Employee Benefits Obligation -
Saldo Akhir
268
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
(2,268,987) 27,666,030
94,361,944
Ending Balance
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 27. HAK MINORITAS
27. MINORITY INTERESTS
Merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih dan bagian laba atau rugi Perusahaan Anak yang dikonsolidasi.
28. MODAL SAHAM
Represent minority interests in net assets and net income (loss) of Subsidiaries which have been consolidated. 28. SHARE CAPITAL
31 Desember 2009 / December 31, 2009 Presentase Jumlah Pemegang Saham / Shareholders Jumlah Saham/ Kepemilikan/ (Rupiah Penuh)/ Total Shares Percentage of Total Ownership (full Rupiah) Rp (%) Rp
Saham Seri A Dwiwarna/Series A Dwiwarna-Share Pemerintah Republik Indonesia /The Goverment of the Republic of Indonesia 1 - 500
Saham Seri B/Series B-Share Pemerintah Republik Indonesia /The Goverment of the Republic of Indonesia 4,759,999,999 70.00 2,379,999,999,500 Manajemen: - Drs. Gembong Priyono, MSc. (Komisaris Utama) 219,000 - 109,500,000 - Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. (Komisaris) 197,000 - 98,500,000 - Prof. Dr. Akhmad Syakhroza (Komisaris) 197,000 - 98,500,000 - Ir. Frans S. Sunito (Direktur Utama) 266,000 - 133,000,000 - Ir. Adityawarman (Direktur Operasi ) 134,500 - 67,250,000 - Ir. Abdul Hadi HS, MM. (Direktur Pengembangan dan Niaga) 260,500 - 130,250,000 - Ir. Reynaldi Hermansjah (Direktur Keuangan) 489,000 - 244,500,000 - Ir. Firmansjah, C.E.S (Direktur Sumber Daya Manusia) 182,500 - 91,250,000 Karyawan / Employee 92,219,919 1.36 46,109,959,500 Jumlah Manajemen dan Karyawan /Total Management and Employees 94,165,419 1.36 47,082,709,500
PT Jamsostek 140,858,500 2.07 70,429,250,000 Masyarakat (masing-masing dibawah 2%) / Public (each below than 2%) 1,804,976,081 26.57 902,488,040,500 Jumlah / Total 6,800,000,000 100 3,400,000,000,000 Saham yang dibeli Kembali oleh Perusahaan / Treasuary Stocks 24,523,500 0.36 12,261,750,000 Jumlah / Total 6,775,476,500 100.36 3,387,738,250,000
Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan Komisaris dan untuk memberi persetujuan sehubungan dengan (a) peningkatan modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan, peleburan, dan pangambilalihan, (d) pembubaran dan likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris.
The A Series’ shareholder has specific preferences compare to the B Series’ shareholders. The preference covers special right to propose Directors and Commissioners and to give an approval on (a) increasing the capital, (b) changes in article of association, (c) merger, consolidation, and acquisition, (d) dissolve and liquidation, (e) appointment and dismissal of Directors and Commissioners.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
269
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2008 / December 31, 2008 Presentase Jumlah Pemegang Saham / Shareholders Jumlah Saham/ Kepemilikan/ (Rupiah Penuh)/ Total Shares Percentage of Total Ownership (full Rupiah) Rp %) Rp
Saham Seri A Dwiwarna/Series A Dwiwarna-Share Pemerintah Republik Indonesia 1 - 500 Saham Seri B/Series B-Share Pemerintah Republik Indonesia /The Goverment of the Republic of Indonesia 4,759,999,999 70.0000% 2,379,999,999,500 Manajemen: - Drs. Gembong Priyono, MSc. (Komisaris Utama) 219,000 0.0032% 109,500,000 - Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. (Komisaris) 197,000 0.0029% 98,500,000 - Prof. Dr. Akhmad Syakhroza (Komisaris) 197,000 0.0029% 98,500,000 - Ir. Frans S. Sunito (Direktur Utama) 266,000 0.0039% 133,000,000 - Ir. Adityawarman (Direktur Operasi ) 134,500 0.0020% 67,250,000 - Ir. Abdul Hadi HS, MM. (Direktur Pengembangan dan Niaga) 260,500 0.0038% 130,250,000 - Ir. Reynaldi Hermansjah (Direktur Keuangan) 489,000 0.0072% 244,500,000 - Ir. Firmansjah, C.E.S (Direktur Sumber Daya Manusia) 182,500 0.0027% 91,250,000 Karyawan / Employee 148,361,500 2.1818% 74,180,750,000 Jumlah Manajemen dan Karyawan /Total Management and Employees 150,307,000 2.2104% 75,153,500,000 HSBC 336,535,500 4.9491% 168,267,750,000 PT JAMSOSTEK 140,858,500 2.0714% 70,429,250,000 Masyarakat (masing-masing dibawah 2%) / Public (each below than 2%) 1,412,299,000 20.7691% 706,149,500,000 Jumlah / Total 6,800,000,000 100.00% 3,400,000,000,000 Saham yang dibeli Kembali oleh Perusahaan / Treasuary Stocks (8,758,000) -0.129% (4,379,000,000) Jumlah / Total 6,791,242,000 99.87% 3,395,621,000,000
Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan Komisaris dan untuk memberi persetujuan sehubungan dengan (a) peningkatan modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris.
Shareholders for A Series Stock will had certain extraordinary rights as addition to the right received by the Shareholders of B Series Stock. Such referred extraordinary rights including special right to apply for members of Directors and Commissioners and to give for approval in connection with (a) addition of capital, (b) changes on article of association, (c) merger,consolidation and acquisition, (d) winding up and liquidation, (e) appointment and termination of embers of Directors and Commissioners.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. RIS-292/D6.MBU/2007, tanggal 12 September 2007 dengan Akta No. 27, tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, antara lain :
Based on The Extraordinary General Meeting of Shareholders No. RIS-292/D6.MBU/2007, through the Deed No. 27 dated September 12, 2007, of Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, as follows:
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan:
1. The agreement of the change of The Company’s Articles of Association in reference with:
a. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 2.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 9.520.000.000.000 (Rupiah penuh) dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 2.380.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba (ditahan) posisi per 30
270
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
a. The increase of the Company’s authorized capital from Rp 2,000,000,000,000 (full Rupiah) become Rp 9,520,000,000,000 (full Rupiah) and issued and paid up capital from Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) become Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah) from part of retained earnings as of June 30, 2007 which was
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Juni 2007 sebesar Rp 1.380.000.000.000 (Rupiah penuh), sehingga saldo laba (ditahan) posisi per 30 Juni 2007 tersisa sebesar Rp 24.895.100.523 (Rupiah penuh)
capitalized amounted to Rp 1,380,000,000,000 (full Rupiah), therefore the remain of retained earnings as of June 30, 2007 was amounted to Rp 24,895,100,523 (full Rupiah);
b. Mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham menjadi sebesar Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham;
b. The changes of the par value of shares from Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share become Rp 500 (full Rupiah) per share;
c. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan sebesar Rp 2.380.000.000.000 (Rupiah penuh), terbagi atas 4.760.000.000 lembar saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan sebesar 4.759.999.999 lembar saham Seri B; dan
c. The Company’s issued and fully paid up capital was amounted to Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah), which consist of 4,760,000,000 shares comprising 1 (one) Series A Dwiwarna Share and 4,759,999,999 Series B shares and;
d. Penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undangundang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 2. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. 3. Penjualan saham dalam simpanan Perusahaan kepada masyarakat melalui Pasar Modal sebanyakbanyaknya 30% dari jumlah saham yang dikeluarkan setelah Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) atau sebanyak-banyaknya 2.040.000.000 lembar saham.
d. The changes of Company’s Articles of Association through Law No.8 Year 1995 regarding Capital Market. 2. The changes of the Company status become public company. 3. The offering of the Company’s share to public through capital market not more than 30% of shares which the Company issued from the Initial Public Offering or not more than 2,040,000,000 shares. 4. The determination of the Company’s share ownership for management and employees through the Employee and Management Stock Allocation (ESA) in aggregate would not exceeded 10% of new the shares being offered (not exceed 204,000,000 shares) based on the capital market regulation. The allocation of shares consist of: a. Bonus Share - Equal to 100% of nett salary on June 2007; - Three years Lock Up period or the employee resign from the Company; and - Bonus Shares would be treated as expenses in the Company’s cost budget in 2007, if targeted income after tax in 2007 which has been stated by the previous RUPS not change.
4. Penetapan program kepemilikan saham Perusahaan untuk karyawan dan manajemen Perusahaan melalui Employee and Management Stock Allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10 % dari emisi saham baru Perusahaan yang diterbitkan (sebanyakbanyaknya 204.000.000 saham) sesuai dengan ketentuan pasar modal. Alokasi saham tersebut terdiri dari: a. Saham Bonus - Sebesar 1 (satu) kali gaji bersih bulan Juni 2007; - Masa Lock Up 3 tahun atau yang bersangkutan tidak bekerja lagi di Perusahaan; dan - Pembebanan saham bonus tersebut akan dibiayakan pada anggaran biaya tahun 2007, dengan catatan, target laba setelah pajak tahun 2007 yang telah ditetapkan pada RUPS yang lalu tidak mengalami perubahan. b. Saham Jatah Pasti - 20.400.000 lembar saham (10% dari emisi saham baru) dikurangi jumlah saham bonus; dan - Tidak ada lock-up.
b. The Fixed Allotment Share - 204,000,000 shares (10% from new shares issued) deduct by the amount of Bonus Shares; and - No Lock Up period.
c. Yang berhak memperoleh program kepemilikan saham karyawan dan manajemen Perusahaan adalah: - Direksi Perusahaan; - Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Staf Sekretaris Perusahaan; dan - Karyawan tetap Perusahaan.
c. The Employee and Management Stock Allocation (ESA) program is designed to: - Company Directors; - Commissioners, Commissioners Secretaries and Company Secretaries Staf; and - Permanent employees.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
271
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Komisaris Independen dan Komite Audit yang bukan anggota komisaris tidak diperkenankan mengikuti program ESA.
Independent Commissioners and Audit Committee are not allowed to follow the ESA program.
The number of shares issued related to the Initial Public Offering is 2,040,000,000 shares with total nominal value amounted to Rp 3,400,000,000,000 (full Rupiah). The difference between proceed amount with total nominal value of shares issued is amounted to Rp 2,448,000,000,000 (full Rupiah) and would be disclosed as part of Additional Paid in Capital. The shares issued related to ESA program consist of 11,862,000 shares for bonus share and 189,337,500 shares for the fixed allotment share, which total nominal value amounted to Rp 100,559,750,000 (full Rupiah).
Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan penawaran umum perdana saham tersebut adalah sejumlah 2.040.000.000 saham dengan jumlah nilai nominal sebesa Rp 3.400.000.000.000 (Rupiah penuh). Selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari saham yang diterbitkan adalah sebesar Rp 2.448.000.000.000 (Rupiah penuh) disajikan dalam bagian Tambahan Modal Disetor. Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan pelaksanaan program ESA terdiri dari 11.862.000 saham bonus dan 189.337.500 saham jatah pasti dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 100.599.750.000 (Rupiah penuh).
Selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari saham yang diterbitkan dari saham bonus dan saham jatah pasti masing-masing sebesar Rp 14.234.400.000 (Rupiah penuh) dan Rp 227.205.000.000 (Rupiah penuh) disajikan dalam bagian Tambahan Modal Disetor. Jumlah beban kompensasi yang diakui sehubungan pelaksanaan program ESA sebesar Rp 20.165.400.000 (Rupiah penuh), dibebankan pada beban operasi tahun berjalan dan dikreditkan pada bagian dari Tambahan Modal Disetor. Sisa dari seluruh pelaksanaan program ESA yang tidak digunakan sejumlah 2.800.500 saham jatah pasti menjadi tidak berlaku.
The difference between proceed amount with total nominal value of shares issued from bonus share and the fixed allotment share amounted to Rp 14,234,400,000 (full Rupiah) and Rp 227,205,000,000 (full Rupiah) respectively will be disclosed as part of Additional Paid in Capital. Total compensation expenses recognized related to ESA Program amounted to Rp 20,165,400,000 (full Rupiah) will be treated as operating expenses in current year and credited in part of Additional Paid in Capital. The remaining of ESA program which is not used amounted to 2,800,500 shares from the fixed allotment share become expired.
29. MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
29. TREASURY STOCK
Perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas saham yang beredar (Treasury Stock). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 pembelian kembali saham yang beredar masing-masing sebanyak 24.523.500 saham dan 8.758.000 saham. Hal ini mengakibatkan jumlah saham yang beredar terkoreksi.
The Company has refurchased treasury stock amount of 24.523.500 shares and 8.758.000 shares as of December 31, 2009 and 2008. It caused total circulated stock has been corrected.
30. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
30. TAMBAHAN MODAL SETOR
2009
2008
Tambahan Modal Disetor dari Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2007
2,343,266,337
2,345,068,762
Public Offering year 2007
(7,741,303)
(1,802,425)
Stock Issuance Cost
2,335,525,034 2,343,266,337
Total
Biaya Emisi Saham Jumlah
272
Additional Paid in Capital from Initial
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31. PENDAPATAN JALAN TOL
31. TOLL REVENUES 2009
2008
Cabang Camareng
715,412,803
648,481,713
Camareng Branch
Cabang Jakarta - Cikampek
606,777,596
578,411,685
Jakarta - Cikampek Branch
Cabang Purbaleunyi
588,815,117
523,845,487
Purbaleunyi Branch
Jakarta Outer Ring Road
735,339,709
661,323,708
Jakarta Outer Ring Road
Cabang Jagorawi
346,754,883
317,281,967
Jagorawi Branch
Cabang Jakarta - Tangerang
312,360,330
294,891,926
Jakarta - Tangerang Branch
Cabang Surabaya - Gempol
162,009,336
146,847,655
Surabaya - Gempol Branch
Cabang Palikanci
65,467,472
59,370,349
Palikanci Branch
Cabang Belmera
46,553,270
44,855,878
Belmera Branch
Cabang Semarang
49,906,490
44,034,648
Semarang Branch
Marga Sarana Jabar
2,086,324
-
Marga Sarana Jabar
Jumlah
3,631,483,330 3,319,345,016
Total
Since the revenue form toll road, being received from total passing vehicles multiply with the tariff thereof based on vehicles’ classes. The toll tariff shall be based on:
- The Law No 38 of Year 2004 as substitution of the Law Number 13 of Year 1980.
Sehubungan dengan pendapatan jalan tol, yang diperoleh dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif sesuai dengan golongan kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada :
- Undang-undang No 38 tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang no 13 tahun 1980.
- PP No 15 tahun 2005 sebagai pengganti PP No 8 tahun 1990 dan PP No 40 tahun 2001.
Undang-Undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pekerjaan Umum.
Such mentioned Law and Government regulations constitute legal basis for calculation / adjustment of the toll tariff which later determined by the Decree of Minister of Public Works.
Berdasarkan PP No 15 tahun 2005, pasal 66 ayat (1) dinyatakan : “Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi” dan pasal 66 ayat (2): “Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada”.
Pursuant to the Government Regulation No 15 of Year 2005, article 66 section (1) declares that: “Tariff will be calculated based on payment capability of the toll user, amount of profits from the vehicles opearting cost, and investment properness elements” and article 66 section (2): “The amount of profits from the vehicles opearting cost as of referred to under section (1) is to be calculated based on difference of vehicle operating cost on the toll road with the available alternative public road”.
Pursuant to the Decree of Minister of General Works of the Republic of Indonesia No. 514/KPTS/M/2009, dated 31 August, 2009 the longest tariff shall be:
Berdasarkan KEPMEN PU RI No. 514/KPTS/M/2009, tanggal 31 Agustus 2009 tarif terjauh adalah :
- The Government Regulation No 15 of Year 2005 as substitution of the Government Regulation No 8 of Year 1990 and the Government Regulation No 40 of year 2001.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
273
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) No Ruas / Lane Golongan I II III IV V 1 Jagorawi 6,500 8,000 11,000 14,000 16,500 2 Jakarta - Cikampek 10,000 17,000 20,000 25,000 30,000 3 Jakarta - Tangerang 4,000 4,500 6,500 8,000 9,500 4 Serpong - Pondok Aren 4,000 7,500 9,000 11,000 13,500 5 Pondok Aren 2,000 3,500 4,000 5,000 6,000 6 Padaleunyi 6,500 10,500 12,000 15,500 18,500 7 Cipularang 27,500 41,500 55,000 69,000 82,500 8 Prof DR IR Sedyatmo 5,000 6,000 7,000 9,000 11,000 9 Lingkar Dalam Kota 6,500 8,000 10,500 13,000 15,500 10 Surabaya - Gempol - Mojokerto Close System 3,000 4,000 6,000 8,000 9,500 Open system ( Dupak - Waru ) 2,500 3,000 4,000 5,000 6,000 11 Belmera 5,000 8,500 9,000 11,500 14,000 12 Palikanci 4,000 5,000 7,500 9,000 11,000 13 Semarang (Jatingaleh - Krapyak) 2,000 2,000 2,500 3,000 3,500 Semarang (Jatingaleh - Srondol) 2,000 2,000 2,500 3,000 3,500 Semarang (Jatingaleh - Kaligawe) 2,000 2,500 3,000 4,000 4,500 Semarang (Jatingaleh - Gayamsari ) 2,000 2,500 3,000 4,000 5,000 Semarang (Gayamsari - Kaligawe ) 2,000 2,500 3,000 4,000 5,000 14 JORR (W2-S-E1-E2) 7,000 8,500 9,500 12,000 14,500 32. PENDAPATAN USAHA - LAINNYA
32. OTHER OPERATING REVENUES
2009
Sewa Lahan
12,056,433
9,493,951
2008
Pendapatan Iklan
19,311,855
16,880,289
Advertisement
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
20,484,373
2,400,000
Toll Road Operating Service
Lainnya
8,664,331
5,513,076
Jumlah
60,516,992
34,287,316
33. BEBAN PENGUMPULAN TOL
Beban pengumpulan tol merupakan beban yang timbul dari kegiatan di gerbang tol.
Land Rent
Others Total
33. TOLL COLLECTION EXPENSES Toll collection expenses represent expenses incurred from the activity at the toll gates.
2009
2008
399,238,077
366,394,849
Salaries and Allowance
Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap
57,544,102
54,026,969
Repair and Maintenance
Penyusutan Aset Tetap
32,385,578
28,975,836
Depreciation
5,281,674
9,528,423
Fuel, Electricity and Water
Gaji dan Tunjangan
Bahan Bakar Listrik dan Air Administrasi dan Perlengkapan Tol
25,900,242
20,100,697
Administration and Toll Supplies
Sewa Kendaraan dan peralatan tol
4,716,199
20,044,573
Car Rental and equipment toll
Lainnya
20,012,435
17,946,375
Jumlah
545,078,306
517,017,722
274
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Others Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 34. TOLL ROAD SERVICE EXPENSES
34. BEBAN PELAYANAN JALAN TOL
Gaji dan Tunjangan
2009
2008
89,931,445
81,062,636
Salaries and Allowance
Penyusutan Aset Tetap
34,153,270
28,146,237
Depreciation
Bahan Bakar, Listrik, dan Air
17,521,891
13,066,509
Fuel, Electricity and Water
Perbaikan dan Pemeliharaan
32,093,639
20,521,098
Repair and Maintenance
Pelayanan Pemakai Jalan Tol
18,506,008
16,440,382
Toll Road Services
Sewa Kendaraan
9,908,468
9,874,149
Car Rental
Publikasi
4,878,608
2,850,801
Publication
Lainnya
7,210,734
18,250,099
Jumlah
214,204,063
190,211,911
Beban pelayanan pemakai jalan tol merupakan beban yang timbul karena kegiatan terkait dengan pelayanan jalan tol seperti patroli jalan tol, keperluan rescue, publikasi, dan penyuluhan jalan tol.
35. BEBAN PEMELIHARAAN JALAN TOL
Others Total
Toll road service expenses represent expenses incurred in relation to toll road services such as toll patrol, rescue, publications, and toll road information.
35. TOLL ROAD MAINTENANCE EXPENSES 2009
2008
Penyusutan Aset Tetap
282,149,700
264,284,702
Depreciation
Amortisasi Biaya Pelapisan Ulang
135,211,146
95,065,041
Amortization of Deferred Overlay Charge
Pembersihan Jalan dan Pertamanan
39,597,429
19,997,301
Cleaning and Gardening
Perbaikan dan Pemeliharaan
14,513,563
22,628,497
Repair and Maintenance
Gaji dan Tunjangan
29,507,412
27,942,004
Salaries and Allowance
Sewa Kendaraan
2,486,107
2,616,634
Car Rental
Bahan Bakar, Listrik, dan Air
1,758,541
2,058,030
Fuel, Electricity and Water
Lainnya
1,414,855
953,843
Other
Jumlah
506,638,753
435,546,052
36. BEBAN KERJA SAMA OPERASI Akun ini merupakan selisih antara jumlah pendapatan tol yang menjadi bagian investor dengan pembayaran kewajiban kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan, termasuk bagian bunga atas kewajiban kerjasama operasi dalam bentuk bagi pendapatan tol dengan jumlah minimum dan angsuran pasti. Beban Kerjasama Operasi (KSO) dalam bentuk bagi hasil pendapatan tol merupakan beban KSO kepada PT Bangun Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama, dan PT Surya Cipta Swadaya.
Total
36. JOINT OPERATIONS EXPENSES The excess of revenue represents the excess of the investors’ share of the amount of toll revenue over the payments of liabilities under joint operation agreements without concession rights, including a share of interest charges on joint operation payable in the form of revenue sharing with minimum payments and fixed installment. Joint Operations Expenses in the form of toll revenue sharing represents interest charges for Joint Operations with PT Bangun Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama, and PT Surya Cipta Swadaya.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
275
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
37. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2009
2008
Gaji dan Tunjangan
264,424,699
236,226,145
Salaries and Allowance
Pajak Iuran dan Retribusi
133,627,024
175,238,627
Taxes, Contribution and Retribution
Kantor & Sumbangan
47,964,474
38,591,921
Office and Donation
Jasa Profesional
85,184,862
32,892,326
Professional Fees
Perbaikan dan Pemeliharaan
24,274,064
18,506,354
Repair and Maintenance
4,307,263
17,983,370
Bank Administrative Charges
Bahan Bakar , Listrik dan Air
11,904,172
10,982,603
Fuel, Electricity and Water
Sewa
12,228,873
13,174,024
Car Rental
Amortisasi Biaya Ditangguhkan
10,910,846
9,607,560
Amortization of Bonds Issuance Exp.
Transportasi dan Perjalanan Dinas
12,124,400
7,018,966
Transportation and Business Travel
Biaya Pengamanan Aset
11,715,539
8,511,581
Assets Security Expenses
Penyusutan Aset Tetap
11,182,171
9,696,945
Depreciation
Lainnya
17,946,693
2,812,196
Others
Jumlah
647,795,080
581,242,618
Biaya Administrasi Bank
38. BEBAN BUNGA
38. INTEREST EXPENSES
2009
581,639,842
Bonds
86,251,450
131,479,160
Bank Loans
75,987,910
6,977,498
Loan from Government
742,024,439
720,096,500
Hutang Bank Hutang Bantuan Pemerintah Jumlah
2008
579,785,079
Hutang Obligasi
Total
Total
39. INTEREST INCOME This account reflect to the income derived from interest of time deposit, checking accounts, and other investment on the year 2009 and 2008 40. OTHERS INCOME (EXPENSES)
39. PENDAPATAN BUNGA Merupakan penghasilan bunga deposito berjangka, penghasilan jasa giro, dan investasi lainnya pada tahun 2009 dan tahun 2008 40. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan Penjualan Saham/investasi
2009
2008
21,532,477
2,504,556
Penghasilan Dividen
Gain on Sale of Invesment in Shares Dividend Income
922,360
878,623
Claim for Infrastructure Damages
(1,619,932)
2,308,685
Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net
Bagian Laba Bersih
Portion of Net Income from
Ganti Rugi Kerusakan Sarana Keuntungan (Kerugian) selisih Kurs - Bersih
Perusahaan Asosiasi
Associate Companies
427,294
273,049
(326)
758,514
Profits from the sale over the fixed assets
Tax Expenses (Decree on Less
Keuntungan Penjualan Aset Tetap Beban Pajak (SKPKB)
-
(12,576,889)
Lainnya
1,902,751
14,149,266
Jumlah
23,164,624
8,295,804
276
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Payment of Tax (SKPKB) Others Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Ganti Rugi Kerusakan Sarana merupakan ganti rugi yang diterima dari pemakai jalan atas kerusakan sarana (guard rail, pagar pembatas jalan dan rambu lalu lintas) yang disebabkan oleh pemakai jalan tol.
Beban pajak (SKPKB) merupakan beban PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Perusahaan Anak) atas beban pajak untuk masa pajak tahun 2006 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jendral Pajak Kontor Wilayah DJP Jakarta Timur Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Timur tanggal 11 Juni 2008 (lihat Catatan 7).
41. POS LUAR BIASA
Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan jalan tol JORR Seksi W1 telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi W1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007, dengan masa konsesi selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari 2007.
Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) No. 02 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian, SH, Perusahaan telah melakukan penyertaan pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dengan cara inkind berupa bangunan simpang susun (interchange) penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 180.632 saham, dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham, atau setara dengan 23% penyertaan dari total saham ditempatkan.
Nilai penyertaan sebesar Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) ini merupakan hasil penilaian oleh penilai independen PT Ganda Megaserasi pada tanggal 24 April 2008 yang pengendaliannya dilakukan oleh Badan Pengatur jalan Tol (BPJT). Menunjuk akta notaris Kartono, SH nomor 18 tanggal 28 September 2009 mengenai pemasukan (inbreng) bangunan perusahaan dalam PT Jakarta lngar Baratsatu, maka nilai buku bangunan simpang susun (interchange) penjaringan pada tanggal 28 September 2009 adalah sebesar Rp 42.097.141.981 (Rupiah penuh). Dengan transaksi pengalihan aktiva ini perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 138.534.858.019 (Rupiah penuh) dikurangi dengan biaya pembayaran pajak BPHTB sebesar Rp 4.514.300.000 (Rupiah penuh) dan PPh Final atas peralihan aktiva sebesar Rp 9.031.600.000 (Rupiah penuh). Perusahaan mencatat keuntungan luar biasa pada laporan adalah sebesar Rp 124.988.958.019 (Rupiah penuh).
Claim for infrastructure damages represent claims earned from toll road user for compensation of toll road infrastructure (guard rail, road’s fence and traffic sign) damages that caused by toll road user.
Tax expenses ( Decree on Less Payment of Tax (SKPKB)) shall be the charges of PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Subsidiary Company) over the taxcharges for tax period of 2006 pursuant to the Decree on Less Payment of Tax (SKPKB)) from the Directorate General of Taxation of the Taxation Office Area dof East Jakarta of the EAst Jakarta Tax Servicing Office dated 11 June, 2008 (see Note 7). 41. EXTRAORDINARY ACCOUNT On Februari 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) as the owner of construction rights Toll Road JORR Section W1, signed Contract of Construction Toll Road (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol) JORR section W1 No. 02/PPJT/II/ Mn/2007, with concession time 35 years and effectively valid on February 2, 2007. Based on Contract participation of stock in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) No. 2 dated February 4, 2009 from noatry public Febrian, SH, company had participated in PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) with inkind method as interchange building with participation value Rp 180.632.000.000 (full Rupiah) or equivalent with 180.632 share of stock with nominal value Rp 1.000.000 per-share, or equivalent with 23%. The investment value amounted to Rp 180.632.000.000 (full Rupiah) was the result of the independent appraisal by PT Ganda Megaserasi dated April 24, 2008 which is controlled by The Indonesia Toll Road Authority (ITRA) (Badan Pengatr Jalan Tol - BPJT). Due to the Deed of notary Kartono, SH. No. 18 dated September 29, 2009 concerning the official report of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) and the Deed of notary Kartono, SH. No. 19 dated September 28, 2009 amounted to Rp 42.097.141.981 (full Rupiah). Along with the inclusion of assets, the company gained profit amounted to Rp 138.534.858.019 (full Rupiah) deducted by tax payment expenses of BPHTB (Tax on Acquisition of Land and Building) and final income tax on assets amounted tol Rp 9.031.600.000 (full Rupiah). The Company recorded extraordinary net income amounted to Rp 124.988.958.019 (full Rupiah).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
277
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 42. DISTRIBUTION OF INCOME
42. PENGGUNAAN LABA
a. Based on the Minutes of General Meeting of Shareholders, the following were agreed for the distribution of profits for the years 2009 and 2008:
a. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), telah ditetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun-tahun buku 2009 dan 2008 sebagai berikut :
2009
2008 Dividend
Dividen
353,898,713
97,293,607
Cadangan Umum
339,743,030
99,610,832
General Reserve
Cadangan Wajib
-
25,000,000
Mandatory Reserve
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 14,155,960 8,339,452 Development Program (PKBL)
278
Jumlah
707,797,703
230,243,891
Total
Sesuai dengan program Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP236/MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007, tangal 27 April 2007 mengenai Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 316/KMK.016/1994, tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi, manajemen Badan Usaha Milik Negara bertanggung jawab untuk turut membina pengembangan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi. Perusahaan menyisihkan dana sekitar 0,4% - 2% untuk membiayai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (d/h PUKK) yang dipilih oleh Perusahaan atau ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pendanaan untuk program ini dikelola secara terpisah oleh Perusahaan sebelum dialokasikan kepada Usaha”, Kecil dan Koperasi dalam bentuk hibah dan pinjaman.
According to the Government of the Republic of Indonesia’s program as stated on in the Decree of the Ministry of Stated-Owned Enterprises No. KEP-236/ MBU/2003, dated June 17, 2003 which has been changed with the Decree of the Ministry of State-Owned Enterprises No.PER-05/MBU/2007, dated April 27, 2007 regarding the State-Owned Enterprise Program for Small Medium Enterprises and Community Development Program and the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 316/KMK.016/1994, dated June 27, 1994, regarding Guidelines of Small Enterprises and Cooperative Development (PUKK), the management of a State Owned Enterprise is responsible to take care of PUKK development. The Company should allocate funds within the range of 0.4% - 2% of net income to finance a Partnership and Community Development Program (formerly PUKK) selected by the Company or determined by the Government of the Republic of Indonesia. The program is managed separately by the Company and would be allocated to Small Enterprises and Cooperatives in form of loans and grants.
b. Undang-undang No. 1 Tahun 1995, tanggal 7 Maret 1995 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007, tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perusahaan Terbatas mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan tersebut. Menindaklanjuti hal tersebut maka dengan memperhatikan Keputusan RUPS tanggal 29 April 2008 dan keputusan Tindak Lanjut Rapat Direksi No. 51 tahun 2008 tanggal 9 Desember 200, Perusahaan memutuskan membentuk Dana Cadangan Wajib sebesar Rp. 25.000.000.000 (Rupiah Penuh).
b. Law No.1 of 1995 dated March 7, 1995 as amended by Law No.40 Year 2007, dated August 16, 2007 regarding Limited Liability Company (“the Law”) requires a company to provide reserves up to at least 20% of the issued and paid up capital. The Law did not require a time frame for the provision of such reserves. The Company has not yet provides reserves as required by the Law. Following up such referred matter then by considering Decree of General Meeting of Shareholder dated 29 April, 2008 and decision for Following Up the Board of Directors Meeting No. 51 of year 2008 dated 9 December, 200, the Company has decided to form a Mandatory Reserve Fund amounted to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah).
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 43. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
43. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember 2009 / December 31, 2009 31 Desember 2008 / December 31, 2008
Mata Uang Asing Ekuivalen Mata Uang Asing Ekuivalen (Jumlah penuh) / Rupiah / (Jumlah penuh) / Rupiah / Foreign Exchange Rupiah Foreign Exchange Rupiah (Full amount) Equivalent (Full amount) Equivalent Aset / Assets Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent USD / USD 1,105,868 10,395,155 1,414,358 15,596,722 Jumlah Aset / Total Assets 1,105,868 10,395,155 1,414,358 15,596,722 Kewajiban / Liabilities - - - - Jumlah Bersih / Total Assets - Net 1,105,868 10,395,155 1,414,358 15,596,722 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
44. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
a. Sifat Hubungan Istimewa
a. Nature of Related Parties
Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa / Sifat Hubungan Istimewa / Transaksi/ Name of Related Parties Nature of Relationships Transaction PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Trans Marga Jateng Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Marga Nujyasumo Agung Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Marga Trans Nusantara Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Marga Sarana Jabar Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Marga Lingkar Jakarta Perusahaan Anak / Subidiary Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Citra Bhakti Margatama Persada Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Citra Ganesha Marga Nusantara Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Jatim Marga Utama Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Ismawa Trimitra Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Bukaka Marga Utama Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Marga Kunciran Cengkareng Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Jalan Lingkar Barat Satu Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT IsmawaTrimitra Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Bukaka Marga Utama Perusahaan Asosiasi / Associate Company Penyertaan Saham / Participation of Shares PT Translingkar Kita Jaya Perusahaan Asosiasi dari PT JLJ / Penyertaan Saham / Participation of Shares Associate Company of the PT JLJ
b. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa
b. Transactions with Related Parties
Jumlah / Total
Presentase Terhadap Total Aset/Kewajiban/Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan / Percentage of Total Assets/Liabilities/Revenues/ Related Expenses
2009 2008 2009 2008 Aset/Assets Investasi Pada Perusahaan Anak/Investment in Subsidiaries PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 5,326,354 5,167,175 0.03% 0.04% PT Trans Marga Jateng 288,442,582 109,709,159 1.78% 0.75% PT Marga Nujyasumo Agung 283,109,620 296,104,974 1.75% 2.02% PT Marga Trans Nusantara 40,044,350 39,896,519 0.25% 0.27% PT Marga Sarana Jabar 110,134,809 - 0.68% 0.00% PT Marga Lingkar Jakarta 39,504,922 - 0.24% 0.00% 766,562,637 450,877,827 Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
279
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Jumlah / Total
Presentase Terhadap Total Aset/Kewajiban/Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan / Percentage of Total Assets/Liabilities/Revenues/ Related Expenses
2009 2008 2009 2008 Investasi Pada Perusahaan Asosiasi / Investment in Associate Companies PT Citra Bhakti Margatama Persada 56,787,000 56,787,000 0.35% 0.39% PT Citra Ganesha Marga Nusantara 16,914,266 16,914,266 0.10% 0.12% PT Jatim Marga Utama 12,858,000 12,858,000 0.08% 0.09% PT Ismawa Trimitra 8,097,067 7,567,161 0.05% 0.05% PT Bukaka Marga Utama 9,436,000 9,436,000 0.06% 0.06% PT Marga Kunciran Cengkareng 5,897,928 6,000,540 0.04% 0.04% PT Jalan Lingkar Barat Satu 180,632,000 - 1.12% 0.04% 290,622,261 264,335,820 1.80% 0.75% Kewajiban / Liabilities Hutang Lain-lain / Other Payables PT Translingkar Kita Jaya 10,830,000 10,830,000 0.13% 0.14% PT Jatim Marga Utama 9,858,000 9,876,462 0.12% 0.13% PT Jasa Sarana - 87,737 0.00% 0.00% 20,688,000 20,794,199 0.25% 0.27% Pendapatan / Income Dividen / Dividend PT Ismawa Trimitra - 149,617 - 0.01 45. PERIKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
45. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
280
a. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) (i) Perusahaan telah memperoleh penetapan hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi) dari Pemerintah yang meliputi 13 ruas jalan tol berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006, tanggal 8 Juni 2006 dan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli 2006 untuk masing-masing ruas jalan tol tersebut dengan masa konsesi selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2005, dengan rincian sebagai berikut : - Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi, PPJT No. 246/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Jakarta - Tangerang, PPJT No. 247/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Surabaya - Gempol, PPJT No. 248/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Jakarta - Cikampek, PPJT No. 249/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Padalarang - Cileunyi, PPJT No. 250/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, PPJT No. 251/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Cawang - Tomang - Pluit, PPJT No. 252/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa, PPJT No. 253 /PPJT/VII/Mn/2006; Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
a. Concession Agreements (i) The Company has received toll road concession rights from the Government for 13 toll road sections based on the Decree of the Ministry of Public Works No. 242/KPTS/M/2006 dated June 8, 2006 and a concession rights agreement (PPJT) dated July 7, 2006 for each toll road section, each with a concession period of 40 years, effective from January 1, 2005. The toll road sections consist of: - Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi, PPJT No. 246/ PPJT/VII/Mn/2006; - Ruas Jakarta - Tangerang, PPJT No. 247/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Surabaya - Gempol, PPJT No. 248/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Jakarta - Cikampek, PPJT No. 249/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Padalarang - Cileunyi, PPJT No. 250/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, PPJT No. 251/PPJT/ VII/Mn/2006; - Ruas Cawang - Tomang - Pluit, PPJT No. 252/ PPJT/VII/Mn/2006; - Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa, PPJT No. 253 /PPJT/VII/Mn/2006;
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) - Ruas Semarang Seksi A, B, C, PPJT No. 254/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami, PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006; - Ruas Palimanan - Kanci, PPJT No. 256/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi E1, E2, E3, W2,PPJT No. 257/PPJT/VII/Mn/2006; dan - Ruas Cikampek - Padalarang, PPJT No. 258/PPJT/VII/ Mn/2006. Perusahaan diwajibkan membentuk jaminan pemeliharaan dengan nilai sekurang-kurangnya 10% dari realisasi pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang diterima pada atau sebelum tahun terakhir masa konsesi dimana besarannya berdasarkan pada laporan keuangan tahunan terakhir yang tersedia dan telah diaudit. Jaminan pemeliharaan tersebut diserahkan kepada Pemerintah melalui BPJT dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum masa konsesi berakhir dan jaminan pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah berakhirnya masa konsesi. (ii) Berdasarkan Berita Acara Hasil Kesepakatan Masa Konsesi 13 Ruas Jalan Tol yang Dioperasikan PT Jasa Marga (Persero) No. 378A/BA-PPJT/KE/BPJT/2006 tanggal 8 Juni 2006, PPJT untuk JORR Seksi S akan dibuat secara tersendiri dengan masa hak pengusahaan jalan tol selama 15 tahun dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2006. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menandatangani PPJT JORR Seksi S tersebut. (iii) Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) No. 194/PPJT/V/ Mn/2006, tanggal 29 Mei 2006 untuk ruas jalan tol Bogor Ring Road dan berlaku efektif sejak 29 Mei 2006, PPJT No. 195/PPJT/V/Mn/2006, tanggal 29 Mei 2006 untuk ruas jalan tol Gempol - Pasuruan dan berlaku efektif sejak 29 Mei 2006 dan PPJT No. 269/PPJT/XII/ Mn/2006, tanggal 15 Desember 2006 untuk ruas jalan tol Semarang – Solo dan berlaku efektif sejak 15 Desember 2006 dengan masa hak pengusahaan jalan tol untuk ketiga ruas tol tersebut selama 45 tahun. Dengan persetujuan Pemerintah, selambatlambatnya dalam waktu 7 (tujuh) tahun, Perusahaan wajib memindahkan atau mengalihkan hak pengusahaan jalan tol untuk ruas jalan tol Bogor Ring Road, ruas jalan tol Gempol - Pasuruan dan ruas jalan tol Semarang - Solo kepada perusahaan lain yang khusus dibentuk oleh Perusahaan untuk meneruskan pengusahaan jalan tol sesuai dengan PPJT.
- Ruas Semarang Seksi A, B, C, PPJT No. 254/ PPJT/VII/Mn/2006; - Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami, PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006; - Ruas Palimanan - Kanci, PPJT No. 256/PPJT/VII/ Mn/2006; - Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi E1, E2, E3, W2,PPJT No. 257/PPJT/VII/Mn/2006; dan - Ruas Cikampek - Padalarang, PPJT No. 258/ PPJT/VII/Mn/2006. The Company is obligated to provide retention to finance repair and maintenance for at least 10% of toll revenues realized and other revenues received at the period or prior to last year of concession period, where the amounts will be based upon the latest audited financial statements available at that period. The retention will be paid to the Government through the Indonesia Toll Road Authority (ITRA) (Badan Pengelola Jalan Tol/ BPJT) in 6 (six) months prior to the end of concession period and such retention will have to remain available until 12 (twelve) months after the concession period ended. (ii) Based on Minutes of the Result Agreement No. 378A/BA-PPJT/KE/BPJT/2006 regarding the Concession Period of the 13 Toll Road Sections dated June 8, 2006, a toll road concession rights agreement (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol / PPJT) for JORR Section “S” will be made separately. The concession period is agreed to be a period of 15 years effective from January 1, 2006. Until the date of this report, the Company has not entered into the concession agreement for JORR Section “S”. (iii) The Company has signed into the Concession Agreement No.194/PPJT/V/Mn/2006 dated May 29, 2006, No. 195/PPJT/V/Mn/2006 dated May 29, 2006 and No. 269/PPJT/XII/Mn/2006 dated December 15, 2006. These concession agreements relate to the Bogor Ring Road, Gempol - Pasuruan, and Semarang - Solo Sections, respectively. The concession period for each section is 45 years, effective from December 15, 2006. Within the approval from the Government, and at the latest seven (7) years, the Company is obligated to transfer the toll road consession right for Bogor Ring Road toll road section, Gempol - Pasuruan toll road section and Semarang - Solo toll road section to other company specially established by the Company to continue the concession right pursuant to the PPJT.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
281
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Meneg BUMN melalui Surat No. S 132/ MBU/2007, tanggal 7 Maret 2007 untuk melakukan pembentukan perusahaan patungan jalan tol ruas Bogor Ring Road, ruas Gempol - Pasuruan dan ruas Semarang - Solo dengan masing-masing kepemilikan Perusahaan sebesar 55%, 60%, dan 60%.
b. Perjanjian Investasi Proyek Jalan Tol
282
Proyek Bogor Ring Road, Gempol - Pasuruan, dan Semarang - Solo: (i) Proyek Bogor Ring Road Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan dan PT Jasa Sarana telah menandatangani Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road berdasarkan Akta No.10 dari Notaris Agus Madjid, SH, tanggal 3 Oktober 2006. Lingkup kerjasama meliputi pembiayaan, pengadaan lahan, perencanaan teknik, dan pembangunan dengan ketentuan antara lain sebagai berikut : - Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Proyek (SKMP). SKMP telah disetujui pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi PT Jasa Marga (Persero) dan PT Jasa Sarana No. 162/ KPTS/2006 dan No. 19/DU/HK.00-JS/X/06, tanggal 3 Oktober 2006; - Jangka waktu kerjasama adalah sampai dengan pengalihan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) kepada Perusahaan Patungan; - Pembentukan Perusahaan Patungan tersebut dilakukan selambat-lambatnya pada saat kegiatan pengadaan lahan jalan tol Sentul Selatan - Kedung Halang (Ruas R-2) telah selesai atau selambat lambatnya akhir tahun 2007 mana yang lebih dulu tercapai; - Setiap pembiayaan yang telah dilakukan oleh para pihak berkaitan dengan proyek pembangunan akan diperhitungkan dan merupakan bagian dari porsi penyertaan/setoran modal para pihak pada Perusahaan patungan dengan mengacu pada hasil audit independen yang ditunjuk para pihak; dan - Estimasi biaya proyek dan pengadaan lahan masing-masing sebesar Rp 1.328.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan proporsi pendanaan Perusahaan dan PT Jasa Sarana masing-masing sebesar 55%:45%.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The Company has obtained approval from the Ministry of State-Owned Enterprises through the Letter No. S 132/MBU/2007 dated March 7, 2007 to establish toll road joint venture companies for developing three toll roads Bogor Ring Road, Gempol - Pasuruan, and Semarang - Solo sections with ownership by the Company of 55%, 60%, and 60%, respectively. b. Toll Road Investment Project Agreements
Bogor Ring Road, Gempol - Pasuruan, and Semarang - Solo Projects:
(i) Bogor Ring Road Project On October 3, 2006, the Company and PT Jasa Sarana entered into a Joint Operation Agreement to finance and invest in the Bogor Ring Road concession toll road section based on the Deed No. 10 dated October 3, 2006 of Notary Agus Madjid, SH. The scope of cooperation covers financing, land procurement, technical planning and development, operations and maintenance, including, among others, with the following stipulations: - The establishment of Project Management Working Unit (PMWU). The formation of PMWU has been approved by the Company and PT Jasa Sarana by the Joint Decrees of the Directors of the Company and PT Jasa Sarana No. 162/ KPTS/2006 and No. 19/DU/HK.00-JS/X/06, each dated October 3, 2006; - The cooperation period is valid until a joint venture company takes over the toll road concession rights; - The establishment of the joint venture company has to be done at the latest when land procurement activity for the South Sentul - Kedung Halang Toll Road (Section R-2) has been finished or by the end of 2007, whichever is earlier; - All payments of The parties in relation to this Project will be determined as a part of The investment/paid in capital in The joint venture company with reference to The results of an independent audit that is appointed by The parties; and - The estimated costs for project and land procurement amount to Rp 1,328,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 80,000,000,000 (full Rupiah), respectively. The Company and PT Jasa Sarana agreed to share the financing of these 55%:45%.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dengan PT Jasa Sarana melalui Akta No. 9 tanggal 11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT. (ii) Proyek Gempol - Pasuruan Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan dan Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan, dan PT Jatim Marga Utama telah menandatangani Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Gempol - Pasuruan berdasarkan Akta Notaris No.11 dari Notaris Agus Madjid, SH, tanggal 3 Oktober 2006. Lingkup kerjasama meliputi kegiatan pendanaan pengadaan lahan, perencanaan teknik dan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut : - Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Proyek (SKMP). SKMP telah disetujui pembentukannya berdasarkan Surat Peraturan Bersama Direksi PT Jasa Marga (Persero), Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan dan PT Jatim Marga Utama No. 161/KPTS/2006, No. 06/DIRPDJT/KPTS /X/2006, dan No. 19/KPTS/JMU.1/X/2006, tanggal 3 Oktober 2006; - Jangka waktu kerjasama adalah sampai dengan pengalihan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) kepada Perusahaan Patungan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) tahun setelah PPJT ditandatangani; - Selama perjanjian kerja sama ini berlangsung, pihak kedua dan ketiga tetap berbentuk Badan Usaha Milik Daerah; - Estimasi biaya proyek dan pengadaan lahan masingmasing sebesar Rp 1.470.537.000.000 (Rupiah penuh), Rp 220.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan proporsi pendanaan untuk PT Jasa Marga (Persero), Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan dan PT Jatim Marga Utama masing-masing sebesar 60%:20%:20%. Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dengan Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan, dan PT Jatim Marga Utama melalui Akta 28, tanggal 8 Mei 2007 dari Notaris Retno Suharti, SH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya. Perjanjian Usaha Patungan
The Company and PT Jasa Sarana has entered into a Joint Venture Agreement through the Deed No. 9, dated May 11, 2007 from Notary Iwan Ridwan, SH, to conduct concession toll road consist of financing, technical planning, construction, operations and maintenance, including among others. The Joint Venture Agreement would be effective since the agreement signing date until the end of concession period based on PPJT. (ii) Gempol - Pasuruan Project On October 3, 2006, the Company, the Pasuruan Municipal Toll Road Enterprise (“Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan”) and PT Jatim Marga Utama entered into a joint operation agreement for financing and investing in the Gempol - Pasuruan toll road section based on the Deed No. 11 of Notary Agus Madjid, SH dated October 3, 2006. The scope of cooperation covers financing for land procurement, technical planning and development, operations and maintenance, including among others, the following: - The establishment of Project Management Working Unit (PMWU). The formation of PMWU has been approved by the Joint Regulation by Letters of the Board of Directors of the Company, Pasuruan Municipal Toll Road Enterprise and JMU by Letter No. 161/KPTS/2006, No. 06/ DIR-PDJT/KPTS/ X/2006, and No. 19/KPTS/ JMU.1/X/2006 each dated October 3, 2006, respectively; - The cooperation period is valid until the joint venture company takes over the toll road concession rights, not later than 7 (seven) years after the toll road concession rights agreement is signed; - During the period of the joint operation agreement, the status of the second and third party is a Municipal Enterprise; - The estimated costs for project and land procurement amounted to Rp 1,470,537,000,000 (full Rupiah) and Rp 220,000,000,000 (full Rupiah), respectively. The financing proportion for the Company, the Pasuruan Municipal Toll Road Enterprise, and JMU are 60%:20%:20%, respectively The Company and Perusahaan Daerah Jalan Tol has signed a Joint Venture Agreement through the Deed No.28, dated May 8, 2007 of Notary Retno Suharti, SH, to conduct concession toll road consist of financing, technical planning, construction, operations and maintenance, including among Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
283
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) others. The Joint Venture Agreement will be effective since the agreement signing date until the end of concession period based on PPJT.
tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT. Perusahaan dan Perusahaan Daerah Jalan Tol Kabupaten Pasuruan, serta PT Jatim Marga Utama telah mendirikan perusahaan patungan PT Trans Marga Jatim Pasuruan untuk mengusahakan pembangunan ruas jalan tol Gempol – Pasuruan. TMJP didirikan berdasarkan Akta No. 29, tanggal 8 Mei 2007 dari Notaris Retno Suharti, SH, dan sampai dengan tanggal laporan, Akta Pendirian TMJP belum memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Perusahaan belum melakukan penyetoran saham. Perusahaan memiliki 8.100.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 81.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% kepemilikan. (iii) Proyek Semarang - Solo Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah melalui Akta 35, tanggal 8 Juni 2007 dari Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT. (lihat Catatan 1.b) Proyek Investasi Lainnya (i) Proyek Jalan Tol Cengkareng - Kunciran Perusahaan telah menandatangani perjanjian konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 dengan Akta No. 53, tanggal 21 Mei 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Konsorium tersebut terdiri dari Perusahaan, CMS Works International Limited, Malaysia, PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero), dan PT Istaka Karya (Persero) untuk membangun ruas tol Cengkareng – Kunciran. Proporsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 20%. Berdasarkan adendum Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 dengan Akta No. 52, tanggal 21 Mei 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, antara lain menyebutkan bahwa porsi saham Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut berubah menjadi 55%. Dimana perubahan ini paling lambat akan dilakukan oleh para pihak setelah penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dan perusahaan yang dibentuk oleh Konsorsium.
284
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The Company and the Pasuruan Municipal Toll Road Enterprise, also PT Jatim Marga Utama have established joint venture company, PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) with objective of developing Gempol – Pasuruan toll road. TMJP was established under the Deed of Joint Venture Agreement of No. 29 dated May 8, 2007 of Notary Retno Suharti, SH, and until the date of this report, the Deed of establishment of TMJP has not yet achieved approval from the Ministry of Law and Human Rights Republic Indonesia and the Company has not yet increase in paid in capital. The Company owns 8.100.000 shares with par value Rp 10,000 (full Rupiah) per share or equal to Rp 81,000,000,000 (full Rupiah) represents 60% of ownership. (iii) Semarang - Solo Project The Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah has entered into a Joint Venture Agreement through the Deed No.35, dated June 8, 2007 of Notary Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, to conduct concession toll road consist of financing, technical planning, construction, operations and maintenance, including among others. The Joint Venture Agreement will be effective since the agreement signing date until the end of concession period based on PPJT (see Note 1.b). Other Projects: (i) Cengkareng - Kunciran Toll Road Project The Company along with CMS Works International Limited, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) and PT Istaka Karya (Persero) has signed a Consortium Cooperation Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 with the Deed No. 53 dated May 21, 2007 made of Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, regarding to establishment of a limited liability company for development of this project. The Company‘s portion in the consortium is 20%. Based on addendum Consortium Agreement No.03/CMS/PKK-XII/05 through the Deed No. 52, dated May 21, 2007 of Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, among others stated that the Company shares portion in investment of the consortium changed into 55%, where the changes at latest will be conducted by the parties after signing the Concession Rights Agreement between the Government and the Company arranged by the Consortium.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
This agreement will be effective since it is signed and ended until the Deed of Establishment signed, and if the Consortium loose in investement offering, then the Agreement will be automatically ended. (ii) Kunciran - Serpong Toll Road Project The Company has signed Consortium Corporation Agreement with the Deed No. 60 dated May 22, 2007 of Notary Benny Kristianto, SH. This Consortium are consists of the Company, PT Astratel Nusantara, PT Leighton Contractors Indonesia, and PT Transutama Arya Sejahtera to develop Kunciran - Serpong toll road. The Company’s portion in this consortium partnership is 10%. Based on the Deed of Consortium Agreement No. 24, dated May 22, 2007 of Notary Benny Kristianto, SH, among other stated that the Company’s portion in the Consortium has changed become 60%. Where the parties are agree to realize the portion of final ownership immediately according to the stipulation. The parties indicated the realization will be carry on immediately after ALJ Consortium stated as the project winner and before establishment of the Company. The consortium agreement is valid from December 19, 2006 and binding until the following events, which come first: - Termination as agreed by all parties; - The consortium does not pass pre-qualification or project auction process; - Any situation where the Selection Committee does not award the project to the consortium; - Permanent cancellation of the project; - The consortium declines participation in the project; - Signatory of joint operation agreement or other agreement as continuation of The above consortium agreement; or - On June 30, 2008 or such other extension date as may be agreed by all parties.
Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan akan berakhir sampai dengan penandatangan Akta Pendirian Perusahaan, dan apabila Konsorsium kalah didalam tender investasi maka Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya. (ii) Proyek Jalan Tol Kunciran - Serpong Perusahaan telah menandatangani perjanjian konsorsium dengan Akta No. 60 tanggal 22 Mei 2007 dari Notaris Benny Kristianto, SH. Konsorsium tersebut terdiri dari Perusahaan, PT Astratel Nusantara, PT Leighton Contractors Indonesia, dan PT Transutama Arya Sejahtera untuk membangun ruas tol Kunciran – Serpong. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham dalam konsorsium tersebut sebesar 10%. Berdasarkan Perjanjian Para Pendiri Konsorsium dengan Akta No. 24 tanggal 22 Mei 2997 dari Notaris Benny Kristianto, SH, antara lain menyebutkan bahwa porsi kepemilikan Perusahaan dalam Konsorsium tersebut berubah menjadi 60%. Dimana para pihak setuju untuk merealisasikan porsi kepemilikan final sesegera mungkin dengan ketentuan yang ada. Para pihak mengindikasikan bahwa realisasi tersebut akan diusahakan untuk diberlakukan segera setelah Konsorsium ALJ dinyatakan sebagai pemenang proyek dan sebelum pembentukan Perusahaan Jalan Tol. Perjanjian Konsorsium berlaku sejak tanggal 19 Desember 2006 dan mengikat sampai dengan terjadinya peristiwa di bawah ini, mana yang terlebih dahulu terjadi : - Pengakhiran berdasarkan persetujuan bersama Para Pihak; - Konsorsium tidak lulus prakualifikasi atau proses pelelangan Proyek yang selanjutnya; - Adanya keputusan Panitia Seleksi untuk tidak memberikan Proyek kepada Konsorsium; - Pembatalan Proyek secara permanen/tetap; - Konsorsium mundur dari Proyek; - Penandatangan perjanjian usaha patungan atau perjanjian lainnya sebagai kelanjutan dari Perjanjian Konsorsium ini; atau - Tanggal 30 Juni 2008 atau tanggal perpanjangan lainnya yang disetujui bersama oleh para pihak. c. Perjanjian Fasilitas Kredit Investasi
c. Investment Credit Facility Agreements
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.881.802.800.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (i) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/ PK.KI/006/2007 sebesar Rp 1.879.184.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk On March 7, 2007, the Company obtained investment credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp 2,881,802,800,000 (full Rupiah) consisting of: (i) Investment Credit Agreement No. KP.COD/ PK.KI/006/2007 amounted to Rp 1,879,184,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Semarang-Solo toll road section. The Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
285
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly at an interest rate of 14% per annum, floating rate, (ii) Investment Credit Agreement No. KP.COD/PK.KI/007/2007 amounted to Rp 450,682,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Bogor Ring Road toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly at an interest rate
ruas Semarang - Solo. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate, (ii) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.KI/007/2007 sebesar Rp 450.682.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Bogor Ring Road. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman
14% per tahun, floating rate, dan (iii) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.KI/008/2007 sebesar Rp 551.936.800.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol - Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 13 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.521.577.450.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (i) Perjanjian Kredit Investasi No. 13/PK/KPI/2007 sebesar Rp 394.346.750.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Bogor Ring Road. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate, (ii) Perjanjian Kredit Investasi No. 14/PK/KPI/2007 sebesar Rp 482.944.700.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol - Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate, dan (iii) Perjanjian Kredit Investasi No. 15/PK/KPI/2007 sebesar Rp 1.644.286.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Semarang - Solo. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 1.537.089.043.000 (Rupiah penuh) yang akan berlaku efektif setelah Perjanjian Kredit Investasi atas fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani terdiri dari: (i) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No. 012/2007 sebesar Rp 184.750.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Bogor Ring Road, (ii) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No. 013/ 2007 sebesar Rp 326.500.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol Pasuruan, dan (iii) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit
286
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
of 14% per annum, floating rate, and (iii) Investment Credit Agreement No. KP.COD/PK.KI/008/2007 amounted to Rp 551,936,800,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Gempol - Pasuruan toll road section. The credit facility period is 13 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk On March 7, 2007, the Company obtained investment credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 2,521,577,450,000 (full Rupiah) consisting of: (i) Investment Credit Agreement No. 13/PK/KPI/2007 amounted to Rp 394,346,750,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Bogor Ring Road toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate, (ii) Investment Credit Agreement No. 14/PK/KPI/2007 amounted to Rp 482,944,700,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Gempol - Pasuruan toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate 14% per annum, floating rate, and (iii) Investment Credit Agreement No. 15/PK/KPI/2007 is amounted to Rp 1,644,286,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Semarang - Solo toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk On March 7, 2007, the Company signed an agreement to obtain investment credit facilities from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 1,537,089,043,000 (full Rupiah) that will be effective after the Investment Credit Agreement has been signed. The facilities include: (i) agreement for the provision of investment credit facility No. 012/ 2007 amounted to Rp 184,750,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Bogor Ring Road toll road section; (ii) agreement for the provision of investment credit facility No. 013/ 2007 amounted to Rp 326,500,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Gempol - Pasuruan toll road section; and (iii) agreement for the provision of investment credit facility No. 014/ 2007
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) amounted to Rp 1,025,839,043,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Semarang - Solo toll road section.
Investasi No. 014/ 2007 sebesar Rp 1.025.839.043.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Semarang - Solo.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman dari ketiga bank tersebut. d. Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir Pembelian Tanah untuk Jalan Tol dengan BLU - BPJT Perusahaan telah memiliki perjanjian dengan BLU - BPJT, mengenai penggunaan dana bergulir untuk penggantian pembelian tanah dalam rangka pengusahaan ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan dan Bogor Ring Road masing-masing sebesar Rp 127.000.000.000 (Rupiah penuh), Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) sesuai dengan Akta No 1, 2, dan 3 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH.
Tata cara penggunaan dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT) untuk pengadaan tanah jalan tol diatur dalam Peraturan Menteri PU No.04/ PRT/M/2007, tanggal 26 Pebruari 2007. BLU-BPJT akan melaksanakan pembayaran terlebih dahulu (dana talangan), Pembelian Tanah untuk pembangunan Ruas Jalan Tol yang merupakan kewajiban dari Perusahaan kepada Pemerintah sebagaimana diatur dalam PPJT. Dalam hal 1 (satu) Seksi selesai dibebaskan, Badan Usaha harus mentransfer seluruh biaya ganti rugi tanah termasuk bunga ke Rekening BLU-BPJT dan BLU-BPJT membuat Berita Acara Serah Terima Tanah kepada Badan Usaha. Dalam hal Perjanjian Pengusahaan Ruas Jalan Tol untuk ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan dan Bogor Ring Road dialihkan kepada perusahaan anak dari Perusahaan, maka hak dan kewajiban Perusahaan dalam Perjanjian Penggunaan Dana BLU ini akan dialihkan kepada perusahaan anak. Menunjuk Peraturan Menteri Pekerjaan umum No. 14/ PRT/M/2008 tentang tata cara penggunaan dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol untuk pengadaan tanah jalan tol, mengatur penghapusan suretty bond (jaminan) dalam perjanjian Penggunaan Dana Bergulir BLU, maka sebagai pengganti jaminan atas pengembalian dana bergulir ini akan diberlakukan cross default PPJT apabila badan usaha gagal membayar dana bergulir (BLU).
Until the date of the financial statements, the Company has not used these loan facilities d. Agreement of Fund Facility for Reimbursement of Land Aquisition for toll road with BLU-BPJT The Company has entered into an agreement with the Public Service Assistance Unit (“Badan Layanan Umum/ BLU”) of the Indonesian Toll Road Authority (ITRA) based on the Notarial Deed No. 1, 2, and 3 of Suzy Anggaraini Muharam, SH dated June 6, 2007 regarding fund usage for financing land acquisition for three toll road projects: Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan, and Bogor Ring Road sections amounted to Rp 127,000,000,000 (full Rupiah), Rp 100,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 80,000,000,000 (full Rupiah), respectively. The procedure using of pre-fund at Public Service Assistance Unit (Badan Layanan Umum/BLU) of the Indonesian Toll Road Authority (ITRA) for toll road land acquisition based on the Decree of Public Works No. 04/PRT/M/2007, dated Februari 26, 2007. BLU-BPJT will conduct the payment firstly, acquisition land for toll road construction which represent Company’s obligation to Government according to concession rights agreement (PPJT). In case one section has completed, the entity should transfer all indemnity costs including interest to BLU-BPJT account and BLU-BPJT should make minutes of land hand over to the entity after the transfer of the Company’s rights under . The Concession Agreements for Semarang – Solo, Gempol - Pasuruan, and Bogor Ring Road toll road to subsidiaries, the Company’s rights and obligations in the BLU Fund Usage Agreement will be transferred to subsidiaries.
Referring to the Decree of the Minister of Public Works No. 14/PRT/M/2008 regarding the procedure of prefund usage of Public Service Assistance Unit (Badan Layanan Umum/BLU) for land acquisition of toll road, manage the surety bond erasing on pre-fund usage agreement of BLU, therefore as a replacement of guarantee on the pre-fund return, then will be occured cross default PPJT if the entity failed to pay such pre-fund from BLU.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
287
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) e. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dan Perjanjian Pinjaman dengan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Berdasarkan Surat Kuasa No. 111/SK/2003, tanggal 21 Nopember 2003, Perusahaan telah memberi kuasa kepada PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) - Perusahaan Anak, untuk melakukan pengoperasian, pengamanan, dan pemeliharaan aset proyek JORR termasuk penyerahan pelaksanaan pekerjaan penyelenggaraan usaha lain. Surat Kuasa tersebut terakhir diubah dengan Surat Perubahan II tanggal 29 Desember 2006, jangka waktu kuasa selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 29 Desember 2006. Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan JLJ No. 03/SP-JLJ/II/2006, tanggal 2 Pebruari 2006 sebesar Rp 13.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan bunga pinjaman akan ditentukan kemudian. Pinjaman tersebut digunakan JLJ sebagai setoran penyertaan modal pada PT Translingkar Kita Jaya selaku kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol ruas Cinere – Jagorawi. f. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Perusahaan mengadakan kerjasama dengan CMNP dalam bentuk pengoperasian jalan tol secara terpadu yang dimuat dalam Akta No. 42, tanggal 4 Juni 1993 juncto Akta No. 386, tanggal 31 Desember 1994. Dalam Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum No. 272-A/KPTS/2996 dan Menteri Keuangan No. 434/ KMK.016/2996, tanggal 20 Juni 1996 tentang Pengoperasian Terpadu Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (Tomang - Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga - Pluit - Grogol - Tomang) serta Penetapan Angka Perbandingan Pembagian Pendapatan Tol dinyatakan bahwa jalan tol lingkar dalam kota dijadikan sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan tol dalam kota Jakarta yang pengoperasiannya dilakukan secara terpadu dengan bagi pendapatan tol masing-masing sebesar 25% untuk perusahaan dan sebesar 75% untuk CMNP. Berdasarkan Surat Keputusan Menkimpraswil No. JL.01.04Mn/582, tanggal 7 Nopember 2002, ditetapkan persentase bagi hasil jalan tol dalam kota Jakarta antara CMNP dan Perusahaan sebagai berikut :
e. Toll Road Joint Operation and Financing Agreement with PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Based on the Power of Attorney No. 111/SK/2003 dated November 21, 2003, the Company has given authority to PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) (the Subsidiary) to operate, safeguard, and maintain JORR project assets and to manage other operations. The Power of Attorney mentioned was changed with Alteration Letter II dated December 29, 2006, to extend the due date for 1 (one) year effective from December 29, 2006. The Company has entered into a loan agreement with JLJ No. 03/SP-JLJ/II/2006, dated February 2, 2006 for the amount of Rp 13,000,000,000 (full Rupiah), at an interest rate to be determined later. The loan was used by JLJ to finance its investment in shares of PT Translingkar Kita Jaya as contractor for the construction of the Cinere-Jagorawi toll road section. f
Toll Road Joint Operation with PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) The Company has entered into a joint operation agreement with CMNP in the form of integrated toll road operation as put forth in the Deed No. 42 dated June 4, 1993 in conjunction with the Deed No. 386 dated September 30, 1994. Based on the Joint Decrees of the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia No. 272-A/KPTS/2996 and the Ministry of Finance No. 434/KMK.016/2996 dated June 20, 1996 regarding the integrated operation of the Jakarta Inner Ring Road (Tomang - Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga - Pluit - Grogol - Tomang) and determination of Toll Revenue Sharing Ratio, the inner city ring road will be operated as one toll road network system with toll road revenue sharing of 25% for the Company and 75% for CMNP. Based on the subsequent Decree of the Ministry of Housing and Regional Infrastructure No. JL.01.04-Mn/582 dated November 7, 2002, the Jakarta Inner Ring Road revenue sharing between CMNP and the Company is set forth as follows:
Persentase Bagi Hasil / Percentage of Revenue Sharing
CMNP Perusahaan / Company Mulai awal konsesi s/d 9 Mei 2002
75%
25%
Beginning of Concession Period until May 9, 2002
Mulai 10 Mei 2002 s/d 31 Desember 2002
65%
35%
From May 20, 2002 to December 31 2002
Mulai 1 Januari 2003 s/d akhir masa
From January 1, 2003 to End of
288
Konsensi (tahun 2025)
55%
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
45%
Concession Period (year 2025)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) g. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Perusahaan telah mengadakan kerjasama kontrak manajemen dengan BSD sebagai operator jalan tol berdasarkan perjanjian kerjasama pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren-Serpong No.004/SPK-DIR/1998, tanggal 19 Mei 1998. Berdasarkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB-BANI/2006, tanggal 31 Agustus 2006, lingkup pengoperasian Perusahaan sebagai berikut : -
Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur). - Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset, dengan catatan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah yang menyangkut patroli seperti kendaraan rusak, kecelakaan sesuai lingkup pekerjaan patroli. Mengenai standar jumlah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Jalan tol yang dikeluarkan Menteri Pekerjaan Umum. h. Perjanjian Kerjasama Operasi Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan sejumlah investor dalam rangka pembangunan, pembiayaan dan penyelengaraan jalan tol. Secara umum hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan sebagai berikut : (i) Investor membangun dan mendanai pembangunan jalan tol sesuai dengan desain, spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan. (ii) Investor menyerahkan jalan tol tersebut yang telah selesai dibangun kepada Perusahaan untuk dikelola dan dioperasikan. (iii) Perusahaan menanggung seluruh beban dan risiko yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian jalan tol. (iv) Pembayaran kepada investor selama masa kerja operasi dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bagi pendapatan tol; atau - Bagi pendapatan tol dengan jaminan pembayaran minimum; atau - Pembayaran secara angsuran dalam jumlah tetap (angsuran pasti), selama masa kerjasama operasi. Rincian proyek kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan pada 31 Desember 2009 sebagai berikut :
g. Toll Road Joint Operation with PT Bintaro Serpong Damai (BSD) The Company has entered into a joint operation agreement with BSD as toll road operator for Pondok Aren - Serpong section based on toll road operation and maintenance agreement No. 004/SPK-DIR/1998 dated May 19, 1998. Based on the Decree of the Indonesian Board of Arbitration No. 217/I/ARB-BANI/2006 dated August 31, 2006, the scope of operations are as follows: - Operation of Pondok Ranji toll gates (Pondok Aren Timur). - Providing patrol and safety service for toll road users and safeguarding toll road assets whereby the Company is dealing with toll road users in the patrol area including damaged vehicles and accidents on toll roads on compliance with Standard of Minimum Service Toll roads issued by the Ministry of Public Works. h. Joint Operation Agreements The Company has entered into joint operation agreement with several investors for the construction, financing, and operation of toll roads. The joint operations are in the form of joint operations without operating rights and joint operations with operating rights. Generally, the key provisions stipulated in such agreements are as follows: (i) The investor builds and finances toll road projects according to the design, specification, and requirements. (ii) The investor hands over the completed toll road projects to the Company to be managed and operated by the Company. (iii) The Company has responsibility to take any expense and risk arising from the management and operations of the toll road. (iv) Payments to the investors during the operations period is arranged under one of the following patterns: - Toll revenue sharing; or - Toll revenue sharing with minimum guaranteed payment; or - Fixed installments during the joint operations period. Details of joint operation projects without operating rights as of December 31, 2009 are as follows:
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
289
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Investor / Investors Proyek Kerjasama Bagian Masa Kerjasama Operasi / Operasi / Pendapatan Tol / Joint Operation Toll Revenue Joint Operation Period Project Sharing Bagi Pendapatan Tol / Toll Revenue Sharing Pelebaran Pendapatan Tol / Broadening of Toll Road PT Bangun Tjipta Sarana Cikampek - Cibitung 69% 26 Tahun, Sejak 1989 / 26 Years, since1989 Cawang - Cibitung 41% 22 Tahun, Sejak 1994 / 22 Years, Since1994 PT Adhika Prakarsatama Jakarta - Tangerang 27% 17 Tahun 9 Bulan, sejak 1994 / 17 Years 9 month, since 1994 Simpang Susun / Toll Road Interchanges PT Surya Cipta Swadaya Karawang Timur II 4 - 14% 17 Tahun, sejak 1998 /17 Years, since 1998 PT Jakarta Baru Cosmopolitan Exit Ramp STA 18 26.50% 3 Tahun, sejak 2004 / 3 Years, since 2004 Jakarta - Tangerang Bagi Pendapatan Tol dengan Jaminan Pembayaran Minimum / Toll Revenue Sharing with Minimum Payment Simpang Susun / Toll Road Interchanges PT Karabha Digdaya Cimanggis 37.50% Sampai Lunas, sejak 1998 / Until Fully paid, since 1998 PT Indocement Tunggal Perkasa Gunung Putri II 35% Sampai Lunas, sejak 1992 / Until Fully Paid, since 1992 PT Lippo Karawaci Tbk Gerbang Tol Karawaci 17.50% 10 Tahun, sejak 2001 / 10 Years, since 2001 Perjanjian kerjasama operasi yang telah mengalami perubahan dapat diikhtisarkan sebagai berikut: * Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Bangun Tjipta Sarana PT Bangun Tjipta Sarana tidak dapat menyelesaikan proyek pelebaran ruas Cawang - Cibitung sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan persentase penyelesaian pada saat terhentinya di tahun 1998 sebesar 85,5%. Sementara itu, Perusahaan telah mengoperasikan hasil pelebaran jalan tol tersebut. Pada tanggal 4 September 2002 dibuat Berita Acara Kesepakatan Penerusan dan Revisi Bagi Hasil Pelebaran Jalan Tol Jakarta - Cikampek Ruas Cawang - Cibitung No. 032/BA-DIR/2002 yaitu mengenai pengurangan masa konsesi selama 3 tahun dari 25 tahun menjadi 22 tahun. *
290
Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Adhika Prakarsatama Berdasarkan perubahan kerjasama operasi pembangunan pelebaran jalan tol Jakarta - Merak No. 8, tanggal 28 Pebruari 2003, telah disepakati pengurangan masa kerjasama operasi yang semula 18 tahun menjadi 17 tahun, 9 bulan.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The joint operations agreements that have been recently amended are summarized below: * Joint Operation Agreement with PT Bangun Tjipta Sarana PT Bangun Tjipta Sarana was unable to complete the widening project for the Cawang - Cibitung section according to the agreed upon time schedule. Physical progress completed by the investor up to 1998 was 85.5%. Meanwhile, the Company operated the widened toll road. On September 4, 2002, the Company and BTS made an Agreement for Continuation and Revision of Revenue Sharing for Widening the Jakarta - Cikampek Toll Road Cawang-Cibitung Section No. 032/BADIR/2002 that reduced the concession period by 3 years from 25 years to 22 years. * Joint Operation Agreement with PT Adhika Prakarsatama Based on the amendment of the joint operation agreement for the widening of the Jakarta - Merak toll road No. 8, dated February 28, 2003, it has been agreed to reduce of the joint operation period from 18 years to 17 years and 9 months.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) *
Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Operasi No. 50, tanggal 20 Januari 2003 pembangunan Exit Ramp pada STA 18 jalan tol Jakarta - Tangerang yang semula tertunda telah dilaksanakan dan telah dioperasikan sejak 12 Oktober 2003. Mulai Januari 2004, besarnya persentase bagi pendapatan tol adalah 26,5%. *
Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Lippo Karawaci Tbk
PT Lippo Karawaci Tbk telah menyelesaikan pembangunan simpang susun dan gerbang tol Karawaci, walaupun realisasi pembangunannya mengalami perubahan dari spesifikasi awal yang telah ditetapkan. Sejak tahun 1997, Perusahaan telah mengoperasikan simpang susun dan gerbang tol Karawaci namun bagi hasil pendapatan baru diberlakukan mulai 1 Oktober 2001 karena Rencana Teknik Akhir (Final Engineering Design) baru disahkan oleh Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah pada 28 September 2001. Berdasarkan perubahan Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Simpang Susun Karawaci dan Gerbang Melintang (Barrier Gate) Jalan Tol Jakarta - Merak No. 94, tanggal 30 Maret 2004 yang disahkan pada 30 Maret 2004, nilai proyek mengalami penurunan dari Rp 20.113.174.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 19.426.689.000 (Rupiah penuh). * Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Surya Cipta Swadaya Tbk
PT Surya Cipta Swadaya melakukan pembangunan Modifikasi Simpang Susunan Karawang Timur Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Bagi Hasil dilakukan apabila PT Surya Cipta Swadaya telah menyelesaikan proyek tersebut dengan Perjanjian Kerjasama yang dibuat tertuang dalam Akte Notaris No. 50 Tanggal 13 Juli 1998 oleh Notaris Agus Madjid, SH dengan addendum I No 171 Tanggal 20 September 1998 dan Addendum ke II No 1 Tanggal 01 Maret 1998. i. Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara
Pada tanggal 2 April 2007, Perusahaan bersama-sama dengan PT Jakarta Propertindo telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan tentang Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara, yang isinya antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
*
Joint Operation Agreement with PT Jakarta Baru Cosmopolitan Based on the Joint Operation Agreement No. 50 dated January 20, 2003, Exit Ramp construction on STA 18 Jakarta - Tangerang toll road, which was initially delayed, has been completed and in operation since October 12, 2003. Starting in January 2004, the percentage of toll road revenue sharing rates was 26.5%. * Joint Operation Agreement with PT Lippo Karawaci Tbk. PT Lippo Karawaci Tbk has completed the construction of the Karawaci interchange and toll gates, even though the construction has been amended from the original agreed specifications. Since 1997, the Company has operated the Karawaci interchange and toll gates, however, the toll road revenue sharing was initially effective on October 1, 2001, since the Final Engineering Design has only been approved by the Department of Housing and Regional Infrastructure on September 28, 2001. Based on the Amendment of Revenue Sharing on Joint Operation Agreement for Karawaci Interchange and Barrier Gate Jakarta - Merak Toll Road No. 94 dated March 30, 2004, the project value decreased from Rp 20,113,174,000 (full Rupiah) to Rp 19,426,689,000 (full Rupiah). *
Joint Operation Agreement with PT Surya Cipta Swadaya Tbk PT Surya Cipta Swadaya has built Modifikasi Simpang Susunan Karawang Timur Jalan Tol Jakarta – Cikampek. Production sharing will done if PT Surya Cipta Swadaya has doing the project with Cooperation Agreement that has made on Notarial Deed No. 50 dated July 13, 1998 by Agus Madjid , SH with addendum I No. 171 dated September 20, 1998 and addendum II No. 1 dated March 1, 1998. i. Concession Cooperations for JORR W2 North Toll Road On April 2, 2007, the Company and PT Jakarta Propertindo signed a preliminary agreement about JORR W2 North toll road concession cooperation plan with the contents, among others, including:
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
291
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) - -
- -
Menyempurnakan business plan proyek; Membentuk perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro); dan - Perusahaan patungan selaku pemegang hak pengoperasian jalan tol JORR W2 Utara akan menunjuk Perusahaan atau anak perusahaannya dalam pelaksanaan pengoperasian jalan tol JORR W2 Utara yang akan diatur dalam suatu perjanjian tersendiri. j. Restrukturisasi Hutang JORR Perusahaan telah mengambilalih penyelesaian kewajiban pinjaman sindikasi kepada kreditur sebagai konsekuensi dari pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) dengan PT Marga Nurindo Bhakti (MNB), PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP), PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) sebagai investor pada pembangunan proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR). Estimasi nilai kewajiban yang diambil alih sesuai dengan Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) No. KEP-02/K.KKSK/02/2001, tanggal 15 Pebruari 2001 sebesar Rp 1.070.521.000.000 (Rupiah penuh) sebagai berikut : Ruas Jalan Tol dan Investor / Toll Road Lane and Investor
-
Completion of project business plan; Creation of a joint venture company between the company and PT Jakarta Propertindo (Jakpro); and The joint venture company as holder of concession rights of JORR W2 North will appoint the company or a subsidiary to operate JORR W2 North toll road under a separate agreement.
j. JORR Debt Restructuring The Company had taken over the settlement of syndicated loan liabilities to the creditors as a consequence of the termination of Joint Operation Agreements with PT Marga Nurindo Bhakti (MNB), PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP), and PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) as investors in the development of the Jakarta Outer Ring Road (JORR) project. The estimated of liability to be taken over, according to the Decree of the Committee for Financial Sector Policy No. KEP02/K.KKSK/02/2001, dated February 15, 2001 was Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah), with details as follows:
Estimasi Kewajiban / Estimated Liabilities Rp
Surat Ketetapan Dasar Estimasi Kewajiban / Decition Letter of Liability Estimation Basis
Pondok Pinang - Cikunir (Seksi S dan E1) - MNB 721,149,000 Cikunir - Tanjung Priok (Seksi E2, E3, N) - CBMP 243,415,000 Kebon Jeruk - Pondok Pinang (Seksi W2) - CMSP 105,957,000 Jumlah / Total 1,070,521,000
No. IJK/5/0257, 12 Januari 2001 No. SFN/031/2000, 11 Januari 2000 No. 2000.1128/DIRCO DPI - 1 Nopember 2000
Berdasarkan Akta No. 42 dan 43 tanggal 19 Nopember 2003, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dicapai kesepakatan antara Perusahaan, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA d/h BPPN), dan para kreditur JORR berkenaan dengan penyelesaian hutang yang terkait dengan proyek JORR sebagai berikut :
- Hutang kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur JORR Iainnya senilai Rp 1.070.521.000.000 (Rupiah penuh) tidak jadi dikonversi menjadi ekuitas di JLJ melainkan akan diselesaikan oleh Perusahaan; - Hutang yang berhubungan dengan JORR Seksi non S sebesar Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) diselesaikan dengan pembayaran tunai sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya dengan penerbitan obligasi JORR I Tahun 2003 sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur JORR; dan
292
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Based on the Deed No. 42 and 43 dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company has reached agreements with PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA, formerly the Indonesian Banking Restructuring Agency, or IBRA), and other JORR creditors regarding the final settlement of JORR debt obligation as follows: - JORR debt obligations to PPA (formerly IBRA) and other JORR creditors amounted to Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah) will be settled by the Company rather than being converted into equity in JLJ; - Part of debt obligations associated with JORR Section excluding Section S, amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah), will be settled by cash payment of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and the remaining balance of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) will be settled by the issuance of JORR I Bond year 2003 series to PPA (formerly IBRA) and the other JORR creditors; and
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Sisa hutang JORR sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berhubungan dengan Seksi S akan diselesaikan Perusahaan setelah terdapat pelaksanaan eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung. Perusahaan telah menyelesaikan hutang JORR Seksi non S sebesar Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) pada 19 Nopember 2003 dengan pembayaran tunai sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya diselesaikan dengan penerbitan obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003.
-
-
Memperhatikan Putusan Mahkamah Agung No. 720 K/ Pid/2001, tanggal 11 Oktober 2001, Surat Perintah Pelaksanaan Putusan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Nomor.154/01.10/ FU.1/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003 dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Perampasan Barang Bukti, tanggal 7 April 2004, Menteri Pekerjaan Umum dalam Surat Keputusan No. 276/KPTS/M/2005, tanggal 9 Juni 2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR S) kepada Perusahaan, telah memutuskan antara lain : - Mengubah wewenang penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang – Jagorawi (JORR S) kepada PT Jasa Marga (Persero) untuk melunasi kredit dari Kreditur Sindikasi; dan - Dana sebesar Rp 50.431.647.999 (Rupiah penuh) dalam Escrow Account yang tidak ada kaitan dan relevansi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tegas dan jelas terhadap JORR S untuk sementara tidak diperhitungkan dalam pembayaran hutang sampai adanya klarifikasi berdasarkan penelitian lebih lanjut oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. - Setelah seluruh kredit dari Kreditur Sindikasi untuk pembangunan JORR S dilunasi, Pemerintah akan menentukan kemudian pengelolaan JORR S sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung RI. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tersebut dan Perjanjian Penyelesaian Hutang (PPH) JORR S tanggal 29 Desember 2005, Perusahaan mencatat aset tetap hak pengusahaan jalan tol dan kewajiban karena pemberian hak pengusahaan jalan tol masing-masing sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan telah melunasi kewajiban hutang JORR Seksi S sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan pembayaran tunai sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh) pada 3 Januari 2006 dan sisanya diselesaikan melalui penerbitan obligasi JORR II Tahun 2005 pada 5 Januari 2006.
The remaining JORR debt obligations associated with Section S, amounted to Rp 522,000,000,000 (full Rupiah), will be settled by the Company after the execution of the Supreme Court Verdict validating the Company’s concession rights for Section S. The Company has settled JORR debt obligations excluding Section non S amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) on November 19, 2003 by a cash payment of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and the remaining by issuing Jasa Marga Bond JORR I of 2003. By reference to the Decree of the Supreme Court No. 720 K/Pid/2001 dated October 11, 2001, Instruction Letter of Execution the Decree from District Attorney of Central Jakarta No. 154/01.10/FU.1 /10/2003 dated October 14, 2003 Minutes of Execution of the Confiscation of Evidence dated April 7, 2004, and Ministry of Public Works on Decision Letter No. 276/KPTS/M/2005, dated June 9, 2005, regarding to the change of authority of the operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section “S”) to the Company, it has been decided as follows: - To change The authority of The operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section “S”) To The Company in order To settle The credits from The syndicated loans; and - The funds of Rp 50,431,647,999 (full Rupiah) in the escrow account which were not related to and relevant to the project accountability were temporarily not included for debt repayment until there is a clarification based on further investigation by the Development and Finance Supervisory Board. - After the syndicated loans for construction of JORR S are fully repaid, the Government will decide the authority upon JORR S in accordance to the Decree of the Supreme Court Republic of Indonesia. Based on Decree of the Minister Public Works and JORR Section “S” debt settlement agreement dated December 29, 2005, the Company recorded concession rights assets and liabilities arising from the concession rights given to the Company amounted to Rp 522,000000 (full Rupiah). The Company has settled JOR Section S debt obligations amounted to Rp 522,000,000,000(full Rupiah) by cash settelment of Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) on January 3, 2006. The remaining balance was settled through issuance of JORR II Bond of 2005 dated January 5, 2006.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
293
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) k. Perjanjian Pengoperasian Jalan Tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) Sesuai Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: KU.03.01-Mn/315, tanggal 29 Mei 2009, Perihal Penetapan Lelang Pengoperasian Jalan Tol Surabaya - Madura (Suramadu) ditetapkan untuk melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dengan masa Pengoperasian dan Pemeliharaan adalah 18 bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2009. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 391/KPTS/M/2009, tanggal 4 Juni 2009 tentang Penugasan Kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol untuk menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, maka Perusahaan telah menandatangai Surat Perintah mulai Kerja Nomor 446/BPJT/SPMK/KE/2009 dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atas nama Menteri Pekerjaan Umum. l. PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB) Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama penyelenggaraan jalan tol JORR Seksi W1 dan pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal 4 April 1997 sehubungan dengan tidak adanya kejelasan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol JORR W1. Menunjuk surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk melanjutkan kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan ruas jalan tol JORR Seksi W1. Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi W-1 No.02/PPJT/II/Mn/2007, dengan masa konsesi selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari 2007. m. PT Lintas Marga Sedaya (LMS) PT Lintas Marga Sedaya (LMS) didirikan berdasarkan Akta No. 20, tanggal 2 Maret 2005 dari Notaris Misahardi Wilamarta, SH. Penyertaan pada LMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cikampek - Palimanan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol. Perusahaan memiliki 937.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 937.500.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan, namun Perusahaan belum melakukan penyetoran.
294
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
k. Agreement Toll Road Operation of Surabaya - Madura (Suramadu) Bridge Based on Decree of Ministerof Public Works No. KU.03MN/315, dated May 29, 2009, about The Auction of Toll Road Operation of Surabaya - Madura (Suramadu) Bridge for operation and maintenance Suramadu Bridge Toll Road during operation and maintenance for 18 months since June 10, 2009. Based on Decree of Minister of Public Works No. 391/ KPTS/2009, dated June 4, 2009, about The Assignment for Head of Toll Road Coordinator to signed Instruction Letter Works Beginning No.446/BPJT/SPMK/KE/2009 with Mr. Nurdin Manurung as Head o Toll Road Coordination in the name of Minister of Public Works.
l.
PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB) The Company terminated the joint operation agreement for JORR W1 Section through Decree of the Ministry of Public Works No. 80/KPTS/1997, dated April 4, 1997 regarding cacellation of license agreement due uncertainty of JORR W1 Section toll road construction project. The Ministry of Public Works requested the Company and JLB to reevaluate the feasibility to continue the joint operation for construction of JORR W1 Section toll road by the Decree of the Ministry of Public Works No. Jl. 0103-Mn/271, dated March 31, 2005. On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) as the holder of concession rights for JORR W1 Section signed a Concession Agreement of JORR W1 Section No. 02/PPJT/II/ Mn/2007 with a concession rights periode of 35 years that will be effective from February 2, 2007.
m. PT Lintas Marga Sedaya (LMS)
PT Lintas Marga Sedaya (LMS) was established based on the Deed No. 20 dated March 2, 2005 of Notary Misahardi Wilamarta, SH. The investment in LMS is in relation t the Cikampek - Palimanan Toll Road project which consist of development, operation and maintenance of the toll road. The Company owns 937,500 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 937,500,000 (full Rupiah) which represents 15% ownership of LMS, however, the subscription price of these shares has not been paid by the Company.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 21 Maret 2007, melalui Surat Perusahaan kepada Meneg BUMN No. AA.KUO5.418, Perusahaan telah menyampaikan pemberitahuan kepada Meneg BUMN mengenai pelepasan saham LMS kepada Meneg BUMN dan telah memperoleh persetujuan melalui Surat Meneg BUMN No. S-395/MBU/2007, tanggal 13 Juni 2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, Perusahaan telah menerima hasil penjualan 937.500 saham LMS sebanyak 937.500 saham sebesar Rp 1.199.000.000 (Rupiah penuh). n. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) didirikan berdasarkan Akta No. 94, tanggal 20 Desember 1996 dari Notaris Mudofir Hadi, SH. Penyertaan pada KKDM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu yang meliputi pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol. Perusahaan memiliki 7.650.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 7.650.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum melakukan penyetoran saham tersebut. Pada tanggal 29 Desember 2006, melalui Surat Perusahaan No. AA.KUO5.2002 kepada Meneg BUMN mengenai permohonan persetujuan pelepasan penyertaan saham Perusahaan di KKDM dan telah memperoleh persetujuan pelepasan saham KKDM dari Meneg BUMN melalui Surat No. S-175/MBU/2007, tanggal 29 Maret 2007. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum melakukan pelepasan saham tersebut. 46. KOMITMEN DAN KONTIJENSI a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan
Perusahaan melakukan kerjasama operasi dengan PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) untuk pembangunan jalan tol Cikampek - Padalarang pada tahun 1994 sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No. 297, tanggal 21 Desember 1994. Namun demikian pada 18 Juli 2001, Menkimpraswil dengan Surat Keputusan No. 417 mencabut keputusan pemberian izin Kerjasama Penyelenggaraan JalanTol antara Perusahaan dengan CGMN. Pada 25 Juli 2001, Perusahaan mengakhiri PKP dengan CGMN. Perjanjian Kuasa Penyelengaraan (PKP) No. 297, tanggal 21 Desember 1994 menyebutkan bahwa bila terjadi pengakhiran masa penyelenggaraan jalan tol lebih awal sebelum masa konsesi berakhir, maka Perusahaan berkewajiban untuk mengambilalih seluruh hutang dan
On March 21, 2007, through Letter No. AA.KUO5.418, the Company has submitted notification regarding the disposal of shares in PT Lintas Marga Sedaya (LMS) to the Minister of State Owned Enterprises and has obtained approval with Letter No. S-395/MBU/2007 dated June 13, 2007. On June 18, 2007, the Company received the proceeds from the sale of 937,500, shares amounted to Rp 1,199,000,000 (full Rupiah). n. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) was established based on the Deed No. 94, dated December 20, 1996 of Notary Mudofir Hadi, SH. The investment in KKDM relates to the operation of the Bekasi Timur Cawang - Kampung Melayu toll road project including the construction, operation, maintenance of the toll road. The Company owns 7,650,000 shares with a par value of the of Rp 1,000 (full Rupiah) per shares 0r equivalent to Rp 7,650,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership of KKDM. up to the date of this report, the subcriptions of shares have not been paid by the Company. On December 29, 2006, through Letter of the Company No. AA.KUO5.2002 to the Minister of State-Owned Enterprises the Company requested approval for disposal of the Company’s investment in KKDM. The Company obtained approval for the share disposal from the Minister of State Owned Enterprises through Letter No. S-175/MBU/2007 dated March 29, 2007. Until the dated of this report, the Company has not yet disposed the shares. 46. COMMITMENTS AND CONTIGENCIES a. Obligation Due Termination of Concession Agreements
The Company entered into a joint operation in 1994 with PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) for development of the Cikampek - Padalarang toll road set forth in the Concession Agreement No.297 dated December 21, 1994. However, on July 18, 2001, the Minister of Housing and Regional Infrastructure with the Letter No. 417 cancelled the decision granting toll road joint operation license between the company and CGMN. For that reason, on July 25, 2001, the Company terminated the Concession Agreement with CGMN.
The Concession Agreement No. 297 dated December 21, 1994 also stated that if there is termination of concession agreement before the concession period is due, then the Company has an obligation to take over the overall Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
295
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) liabilities and should fulfill the investor’s liability. Article 14.1 of the Concession Agreement state that the Company should pay an amount equal to the book value of the toll road net of liabilities taken over by the Company.
harus memenuhi kewajiban Penanam Modal (CGMN). Dalam pasal 14.1 PKP menyebutkan bahwa Perusahaan harus membayar sejumlah uang atas nilai buku jalan tol setelah dikurangi nilai kewajiban yang harus diambil alih Perusahaan.
Perusahaan telah mengakui estimasi kewajiban dan nilai aset akibat pengakhiran PKP dengan CGMN sebesar Rp 202.454.407.000 (Rupiah penuh) yang merupakan nilai buku yang telah diaudit atas aset dalam penyelesaian pada 31 Desember 1999. Penetapan jumlah kewajiban secara definitif masih terus diupayakan penyelesaiannya oleh Perusahaan. b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas dan Penutupan Sebagian Jalan Tol SurabayaGempol Seksi Porong-Gempol. Sebagai dampak dari bencana luapan lumpur PT Lapindo Brantas yang mengakibatkan kerusakan pada sebagian jalan tol Surabaya - Gempol, Perusahaan telah mengirimkan beberapa surat permintaan ganti rugi dan somasi di tahun 2006 atas kehilangan pendapatan tol dan pengeluaran berbagai biaya kepada PT Lapindo Brantas. Klaim kerusakan jalan tol tersebut akan meningkat menjadi klaim biaya relokasi ruas jalan tol Porong - Gempol, yang akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Surabaya - Gempol dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan lumpur di Sidoarjo, sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2006, tanggal 30 Nopember 2006 tentang Penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya - Gempol. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 2006, tanggal 3 September 2006 mengenai Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, semua biaya yang timbul sebagai akibat relokasi pembangunan jalan tol dimaksud selain biaya rehabilitasi kerusakan sarana menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas. Selain itu, Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2006, tanggal 30 Nopember 2006, mengenai Penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya - Gempol Seksi Porong - Gempol, menyatakan antara lain sebagai berikut : - Menutup dan tidak mengoperasikan kembali sebagian jalan tol Surabaya - Gempol Seksi Porong - Gempol; dan - Segala hal yang timbul pada pengusahaan jalan tol Surabaya - Gempol sebagai akibat dari penutupan seksi Porong - Gempol akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Surabaya - Gempol dan kebijakan pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan lumpur di Sidoarjo.
296
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
The Company has recognized the asset value and estimated liability as a consequence of the termination of the concession agreement with CGMN amounted to Rp 202,454,407,000 (full Rupiah) that was represented by the audited book value of assets as of December 31, 1999. Determination of a definitive amount of the liabilities is still under negotiation between CGMN and the Company. b. Claim of Compensation Againts PT Lapindo Brantas and Closing of Part of the Surabaya - Gempol Toll Road Section Porong - Gempol As a consequence of the mud flood disaster of PT Lapindo Brantas that has demaged part of the Surabaya - Gempol roll road, in 2006 the Company has submitted several claims of compensation to PT Lapindo Brantas covering loss of toll revenues and expenditures. The claim for demage to the toll roads is expected to increase and later include a claim for cost to relocated the Porong - Gempol Section toll road, and will be settled in connection with the stipulation on the Concession Agreement of the Surabaya Gempol toll road and the Government policy in settlement of the effects of the mud flood disaster at Sidoarjo in accordance with the Decree of the Minister of Public Works No. 394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 regarding the Closure of Part of the Surabaya - Gempol Toll Road. Based on the Decree of President No. 13 Year 2006 dated September 3, 2006 regarding the National Team for Mud Floods Disaster at Sidoarjo, all expenditures incurred due to the relocation of toll road development exept for rehabilitation expenses for demaged facilites will become the responsibility of PT Lapindo Brantas. In addition, the Decree of Minister of Public Works No. 394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 related to the Closure of Part of the Surabaya - Gempol Toll Road Porong - Gempol Section Provides : - To close and don’t operate again part of the Surabaya - Gempol toll road Porong - Gempol Section; and - Those all matter which impact on the operation of the Surabaya - Gempol toll road as a result of the closure of the Porong - Gempol Section will be handled according to the regulation of Surabaya - Gempol Toll Road Concession Agreement and the Government policy for settlement of the effect of the nud food disaster at Sidoarjo.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL. 0103Mn/131, tanggal 30 Maret 2007, dalam rangka relokasi jalan tol seksi Porong - Gempol, kebutuhan tanah untuk relokasi infrastruktur akan disediakan oleh Pemerintah dan pelaksana konstruksi. Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-196/MBU/2007, tanggal 4 April 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Keuangan, sehubungan dengan kerugian atas hilangnya sebagian aset jalan tol Porong - Gempol, maka sejalan dengan Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004 dan Undang-undang Keuangan Negara No. 17 Tahun 2003, klaim atas kerugian dimaksud seyogyanya dilakukan oleh Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum kepada PT Lapindo Brantas. Pada tanggal 17 Juli 2007, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.1153, Perusahaan mengajukan tuntutan ganti rugi akibat genangan lumpur pada ruas Porong - Gempol kepada PT Lapindo Brantas. Klaim atas kerugian kehilangan pendapatan tol dan biaya tambahan lainnya akibat genangan lumpur pada ruas Porong - Gempol sampai dengan bulan Mei 2007 adalah sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah penuh) dan klaim atas kerusakan jalan tol sebesar Rp 16.334.396.000 (Rupiah penuh). Dalam Surat Perusahaan No.AA.KU.02.1268, tanggal 7 Agustus 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum, Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai kesediaan Perusahaan untuk membiayai pembangunan relokasi jalan tol PorongGempol dengan memperhitungkan pengembalian investasi dari tarif baru (termasuk pengembalian akibat tidak berfungsinya ruas jalan tol Porong-Gempol). Surat Ketua Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo/ Menteri Pekerjaan Umum No.20/DP-BPLS/2007, tanggal 24 September 2007 kepada Menteri Negara BUMN, menyebutkan antara lain mengenai usulan pelaksanaan konstruksi jalan tol Porong-Gempol dapat dilakukan oleh Perusahaan. Pada tanggal 14 Januari 2008, melalui Surat Perusahaan No.AA.TN.02.50 kepada Menteri Negara BUMN, Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai jumlah klaim total kerugian sampai dengan bulan Mei 2007 sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah penuh) dan permohonan bantuan agar Pemerintah memfasilitasi melalui Biro Hukum dan Humas Kementerian BUMN dalam menyelesaikan permasalahan dengan PT Lapindo Brantas dengan musyawarah mufakat dan apabila musyawarah mufakat tersebut tidak dapat ditempuh dapat mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum di Pengadilan. Sampai 31 Desember 2008 permasalahan PT Lapindo masih belum ada perubahan.
Based on the Minister of Public Works Letter No. JL.0103Mn/131, dated March 30, 2007, in order to relocated the Porong - Gempol toll road section, the land requirements for relocation of the infrastructure will be provided by the Government and contractors. Based on the Minister of State-Owned Enterprises Letter No. S-196/MBU/2007 dated Aril 4, 2007 regarding the loss of part of Porong - Gempol toll road assets and according to the Road Law No.38 of 2004 and the State Finance Law No. 17 of 2003, the claim for losses should be submitted by the Government through the Departement of Public Works to PT Lapindo Brantas.
On July 17, 2007, through the Company’s Letter No. AA.TN.02.1153, the Company claim compensation caused by mud floods in Porong - Gempol Section to PT Lapindo Brantas. The claim for loss of toll revenue and addition expenditures arising from hot mud in Porong - Gempol Section until May amounts to Rp 24,724,788,651 (full Rupiah) and the claim for damage to the toll road amountd to Rp 16,334,396,00 (full Rupiah). Based on the Company’s Letter No.AA.KU.02.1268, dated August 7, 2007 to the Minister of Public Works, the Company delivered such of readiness to finance development for relocation Porong - Gempol toll road by estimate the reversion of investment from new tariff (included reversion caused by un-function Porong - Gempol toll road section).
Letter of the Chairman of Direction Board of Mud Prevention Agency Sidoarjo/ the Minister of Public Works No. 20/ DP-BPLS/2007, dated September 24, 2007 to Minister of State-Owned Enterprises, Mentioned such of proposal construction implementation of Porong - Gempol toll road can be performed by the Company. On january 14, 2008, through the Cmpany’s Letter No. AA.TN.02.50 to the Minister of State-Owned Enterprises, the Company claimed for loss until May 2007 amounted to Rp 24,724,788,651 (full Rupiah) and requesting assistance to the Government can facilitate through Law Bureau and Public Relation of the problem with PT Lapindo Brantas by deliberation. Otherwise, the Company will take the case to the court.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
297
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Mei 2009, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.730 kepada Direktur Utama Lapindo Brantas Inc. Perusahaan kembali mengajukan tuntutan ganti rugi akibat penutupan jalan tol ruas Porong - Gempol. Adapun klain atas kehilangan pendapatan tol dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan periode Maret 2009 beserta biaya-biaya pembongkaran jembatan tol Porong adalah sebesar Rp 71.976.187.741 (Rupiah penuh). Pada tanggal 17 September 2009, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.1286 kepada Direktur Utama Lapindo Brantas Inc. Perusahaan kembali mengajukan tambahan kenaikan besaran ganti rugi atas kehilangan pendapatan tol sebesar Rp 76.942.149.750 (Rupiah penuh) dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan periode Juni 2009 sebesar Rp 4.965.962.009 (Rupiah penuh). c. Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah untuk Jalan Tol Perusahaan masih menghadapi perkara litigasi/gugatan dari beberapa pemilik tanah yang digunakan untuk pembangunan ruas jalan tol TMII - Hankam - Cikunir, ruas Ulujami - Pondok Aren, ruas Bekasi - Cikampek, dan ruas Cipularang II. Penanganan perkara litigasi tersebut masih dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan kasasi di Mahkamah Agung. d. Gugatan di Tata Usaha Negara
298
Perusahaan dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) menerima gugatan dari PT Karsa Semesta Indah di Tata Usaha Negara Perkara No. 08/G/2006/PTUN.JKT atas pembatalan penetapan pemenang penawaran modal jalan tol Semarang – Solo melalui surat Menteri PU No. JL.01.03MN/560, tanggal 19 Oktober 2005. Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 08/G/2006/PTUN-JKT, tanggal 29 Mei 2006 dan keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No. 142/B/2006/PT.TUN.JKT, tanggal 8 Oktober 2006 menolak gugatan dari PT Karsa Semesta Indah. Atas putusan tersebut, PT Karsa Semesta Indah telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Berdasarkan Surat keputusan No. 175K/TUN/2007, tanggal 22 Januari 2008, bahwa PT Karsa Semsta Indah memenangkan Kasasi tersebut. Atas putusan tersebut, perusahaan telah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung No. 11PK/TUN/2009.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
On May 13, 2009, the Company has sent Letter No. AA.TN.02.730 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed compensation due to the close of the Porong - Gempol section toll road. The claim for the loss of toll revenue, interest income and other expenses including discharge of the Porong toll bridge until March 2009 amounted to Rp 71,976,187,741 (full Rupiah). On September 17, 2009, the Company has sent Letter No. AA.TN.02.1286 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed additional compensation for the loss of toll revenue amounted to Rp 76,942,149,750 (full Rupiah) and the of interest income until June 2009 amounted to Rp 4,965,962,009 (ful amount). c. Claims from Land Owners fo Toll Road The Company is still facing claims from several land owners whose their land were used for TMII - Hankam - Cikunir Section, Ulujami - Pondok Aren Section, Bekasi - Cikampek Section, and Cipularang Phase II Section toll roads. This litigation is still in process in district Courts, the High Court, and the Sepreme Court. d. Lawsuit in State Administrative Cout (PTUN) The Company and the Minister of Public Works received lawsuit from PT Karsa Semesta Indah in State Administrative Court case No. 08/G/2006/PTUN.JKT regarding the cancellation of winner on tender of Semarang-Solo toll road through Letter of the Minister of Public Works No. JL. 01.02-MN/560, dated October 19, 2005. The verdict of Jakarta Administrative Court No. 08/G/2006/PTUN-JKT, dated May 29, 2006 and the verdict of Jakarta Administrative High Court No. 142/B/2006/PT.TUN.JKT, datedOctober 8, 2006 refused the lawsuit of PT Karsa Semesta Indah. By then, PT Karsa Semesta Indah has appealeda cassation to the Supreme Court. Until the date of this report, there is no verdictfrom the Supreme Cuort. Based o Decree No. 175/TUN/2007, dated January 22, 2008, it is stated that PT Karsa Semesta has won that cassation. Based on the verdict, Company has appealed reconsideration (Peninjauan Kembali / PK) to Supreme Court No. 11PK/ TUN/2009.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) e. Consession Agreements Have Not Been Transferred to Indonesia Toll Road Authority (ITRA) Bassed on the Law of Roads No. 38 Year 2004 regarding the returm of authority for consession rights from the Company to the government cq. Department of Public Works, joint operations agreements between the Company and investors in form of Joint Operation with Operating Rights will be changed to agreements between the investors and Department of Public works in form of a Concession Agreement. The Company has submintted a letter No. AA.HK02.1516 dated September 29, 2006 with respect to transferring of concession agreements to the Indonesia Toll Road Authority (ITRA) (Badan Pengatur Jalan Tol / BPJT). Until the date of the financial statements, there are still Joint Operation Agreements with Operation Rights between the Company and several invertors that have not been changed into concession agreements. The details of Joint Operation investors with operating rights are as follows: Investor Proyek Kerjasama / Panjang Jalan Masa Investors Joint Operation Projects Toll Road Distance Konsesi (Km) Ruas Jalan Tol yang Beroperasi Toll Road have been Operated PT Marga Mandala Sakti Tangerang - Ciujung Tahap I / 34.2 1990 – 2020 PT Marga Mandala Sakti Tangerang - Ciujung Phase I Ciujung – Merak Tahap II / 38.25 1993 – 2023 Ciujung – Merak Phase II PT Margabumi Matraraya Surabaya - Gresik 22.8 1991 – 2016 PT Margabumi Matraraya PT Bosowa Marga Nusantara Pelabuhan - Urip Sumohardjo / 6.1 1994 – 2024 PT Bosowa Marga Nusantara Port - Urip Sumohardjo e. Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang Belum Dialihkan Kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Berdasarkan Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004 yang antara lain mengenai pengembalian wewenang dalam penyelengaraan jalan tol dari Perusahaan kepada Pemerintah cq. Departemen Pekerjaan Umum, kerjasama Perusahaan dengan investor dalam penyelenggaraan jalan tol melalui Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) akan diubah menjadi perjanjian antara investor dengan Departemen Pekerjaan Umum dalam bentuk Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Perusahaan telah menyampaikan Surat No. AA.HK02.1516, tanggal 29 September 2006 mengenai pengalihan perjanjian kuasa penyelenggaraan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sampai dengan tanggal laporan keuangan, masih terdapat kerjasama Perusahaan dengan investor dalam penyelenggaraan jalan tol dengan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP), yang belum diubah ke PPJT, dengan rincian sebagai berikut :
47. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam segmen usaha yang terdiri dari beberapa cabang sebagai berikut :
47. PRIMARY SEGMENT Primary Segment The Company is managed and classified into bussines segments which consist of branches as follow:
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
299
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2009 Dalam Jutaan Rupiah / In Billion Rupiahs Jagorawi Camareng Jakarta- Jakarta Purbaleunyi Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Cikampek Tangerang Others Elimination Consolidated HASIL PENDAPATAN / REVENUE 351,345 729,277 613,929 331,337 593,094 1,182,372 (109,354) 3,692,000 BEBAN USAHA / OPERATING EXPENSES 217,747 220,181 429,770 214,058 240,095 963,283 (109,354) 2,175,779 Hasil Segmen / Segment Proceeds 133,598 509,096 184,160 117,279 352,999 219,089 - 1,516,221 Beban Keuangan/ Financial Expenses - (5,609) - - - (736,415) - (742,024) Penghasilan Lain / Others Income 4,685 431 416 274 155 334,647 (20,913) 319,695 Laba Sebelum Beban Pajak Income Before Tax Expenses 138,283 503,918 184,575 117,553 353,154 (182,679) (20,913) 1,093,892 Beban Pajak / Tax Expenses - - - - - (211,682) - (211,682) Laba Sebelum Pos Luar Biasa/ Net Income Before Extra Ordinary Items 882,210 Pos Luar Biasa/ Extra Ordinary Items 124,989 Laba Sebelum Hak Minoritas/ Net Income Before Minority Interest 1,007,199 Hak Minoritas / Minority Interest (14,507) Laba Setelah Pajak/ Net Income After Tax 992,692 ASET / ASSETS Aset Segmen / Segment Assets 2,349,348 1,267,020 717,319 1,305,935 3,010,431 7,182,385 18,193 15,850,631 Investasi Pada Perusahaan Asosiasi/ Investment in Association Company 1,127,075 (803,442) 323,633 Jumlah Aset / Total Assets 2,349,348 1,267,020 717,319 1,305,935 3,010,431 8,309,460 (785,249) 16,174,264 KEWAJIBAN / LIABILITIES Kewajiban Segment / Segment Liabilities 16,691 73,064 112,629 41,870 33,702 8,169,554 (18,687) 8,428,823 Kewajiban tidak dapat dialokasi / Not Clasified Liabilities - - - - - - - - Jumlah Kewajiban / Total Liabilities 16,691 73,064 112,629 41,870 33,702 8,169,554 (18,687) 8,428,823
300
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2008 Dalam Jutaan Rupiah / In Billion Rupiahs Jagorawi Camareng Jakarta- Jakarta Purbaleunyi Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Cikampek Tangerang Others Elimination Consolidated HASIL PENDAPATAN / REVENUE 321,832 818,164 584,540 301,022 527,492 1,075,688 (113,505) 3,515,232 BEBAN USAHA / OPERATING EXPENSES 204,731 195,362 409,455 184,938 211,720 461,586 113,505 1,781,297 Hasil Segmen / Segment Proceeds 117,101 622,802 175,084 116,084 315,773 614,102 (227,011) 1,733,936 Beban usaha tidak dapat dialokasi Not clasified operating expenses - (200,691) (200,691) Beban Keuangan/ Financial Expenses (723,417) 3,320 (720,097) Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Assosiasi Portion of Net Profit (Loss) of the Associate Company 33,212 (17,447) 15,765 Penghasilan Lain / Others Income 511 (5,315) 509 304 385 282,136 (3,320) 278,816 Laba Sebelum Beban Pajak Income Before Tax Expenses 117,612 617,487 175,593 116,388 316,158 206,034 (3,320) 1,107,729 Beban Pajak / Tax Expenses - - - - - - (223,922) (223,922) Laba Sebelum Pos Luar Biasa/ Net Income Before Extra Ordinary Items 883,807 Pos Luar Biasa/ Extra Ordinary Items - - - - - - - - Laba Sebelum Hak Minoritas/ Net Income Before Minority Interest 883,807 Hak Minoritas / Minority Interest (14,102) (14,102) Laba Setelah Pajak/ Net Income After Tax 707,797 ASET / ASSETS Aset Segmen / Segment Assets 2,341,468 591,153 557,509 1,289,242 3,015,762 6,620,231 - 14,415,364 Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investment in Association Company 142,574 - 142,574 Aset tidak dapat dialokasi Not Clasified Asset 84,717 - 84,717 Jumlah Aset / Total Assets 2,341,468 591,153 557,509 1,289,242 3,015,762 6,847,521 - 14,642,654 KEWAJIBAN / LIABILITIES Kewajiban Segment Segment Liabilities 9,382 81,558 108,808 608,027 28,964 6,712,662 - 7,559,400 Kewajiban tidak dapat dialokasi Not Clasified Liabilities - - - - - 199,549 - 199,549 Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
19,382
81,558
108,808
608,027
28,964
6,912,211
-
7,758,949
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
301
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 48. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA - PT Marga Sarana Jabar telah mencairkan kredit sindikasi sebesar Rp. 107.000.000.000,- tanggal 23 Februari 2010. Kredit tersebut berasal dari pinjaman jangka panjang (kredit sindikasi) dari beberapa Bank sebesar Rp. 1.053.447.000.000. -
PT Marga Sarana Jabar tanggal 24 Februari 2010 telah melunasi Kredit Fasilitas Revolving Loan (RL) pada Bank Permata sebesar Rp. 100.000.000.000,-
49. LABA PER SAHAM
48. SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENTS - PT Marga Sarana Jabar withdrawed sydicates credit amounted tor Rp. 107.000.000.000,- dated 23 Februari 2010. This are from long term loan (Sydicates credit) from Banks amounted Rp. 1.053.447.000.000,-. - PT Marga Sarana Jabar dated 24 Februari 2010 had paid up the credit facility Revolving Lonn (RL) from Bank Permata amounted Rp. 100.000.000.000,49. EARNING PER SHARE
Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh On November 1, 2007, the Company obtained affective pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui Surat No. S-5526/ statement from the Capital Market and Financial BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) through sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama seri B dengan nilai the Letter No.S5526/BL/2007 to perform the Initial Public nominal Rp. 500 (Rupiah penuh) setiap saham (lihat Catatan Offering amounted to 2,040,000,000 shares for B Series 1e dan 26). Perusahaan telah melakukan pembelian kembali Share with par value amounted to Rp 500 (full Rupiah) atas saham yang beredar (Treasury Stock) pada tahun 2008 per share (see Notes 1.e and 26). In 2008, the Company resebanyak 8.758.000 lembar saham periode (4 Oktober 2008 purchased of the outstanding shares from October 24, 2008 - 6 November 2008) dan sampai tahun 2009 perusahaan - November 6, 2008, and in 2009, the Company repurchased telah menarik kembali saham yang telah beredar sebanyak the Treasury Stock amount of 24,523,500 shares. Therefore, 24.523.500 lembar saham. hal ini mengakibatkan jumlah laba the earning per share as follows: bersih per-saham adalah sebagai berikut : 2009 2008 (12 Bulan/ Months) (12 Bulan/ Months) Rp Rp 707,797,979,000
Net Income (full Rupiah)
Jumlah Rata-rata Tertimbang
Weighted Average of
Laba Bersih (Rupiah penuh)
992,693,559,000
Saham Beredar (lembar)
6,775,840,609
6,798,414,178
Outstanding Shares
146.50
104.11
Earnings per Share (full Rupiah)
Laba Bersih Per Saham (Rupiah penuh)
50. STANDAR AKUNTASI YANG AKAN DITERAPKAN
50. PROSPECTIVE ACCOUNTING
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntasi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian, sebagai berikut: a. Standar akuntasi keuangan yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 - PSAK No. 26 : - PSAK No. 50 : - PSAK No. 55 :
302
The Indonesia Institute of Accoutants has issued the following revised financial accounting standards which migh have an impact on the consolidated financial statements as follows: a. Financial accounting standards that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010
Biaya Pinjaman/Borrowing Cost - Instrument Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan/ Financial Instrument: Presentation and Disclosures Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial Instrument: Recognition and Measurement
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal For the Years Ended 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in thousand Rupiah, unless otherwise stated) b. Financial accounting standards and interpretantion that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011
b. Standar akuntasi keuangan dan interpretasi yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 - PSAK No. 1 : - PSAK No. 2 : - PSAK No. 4 : - PSAK No. 5 : - PSAK No. 12 : - PSAK No. 15 : - PSAK No. 25 : - PSAK No. 48 : - PSAK No. 57 : - PSAK No. 58 : - ISAK No. 7 : - ISAK No. 9 : - ISAK No. 10 :
Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri / Consolidated and Separate Financial Statements Segmen Operasi/Operating Segment Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interests in Joint Ventures Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contigent Assets Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaopersi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Program
Selain itu Ikatan Akuntan Indonesia juga mencabut beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: - PSAK No. 37 : - PSAK No. 43 : - ISAK No. 6 :
The Indonesia Institute of Accoutants has also withdrawn several financial accounting standards and interpretation which migh have an impact on the consolidated financial statements as follows:
Akuntansi Penyelenggara Jalan Tol/Accounting for Toll Roads Akuntansi Anjak Piutangl/Accounting for Factoring Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrument Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing/Interpretation over Paragraphs 12 and 16 of PSAK No. 55 (1999) on Embedded Derivatives Instruments to Contract in Foreign Currency.
Pencabutan standar akuntansi keuangan ini akan mulai berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010
The withdrawal of these financial accounting standards will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitandan pencabutan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.
The company is still evaluating the possible impact on the issuance and withdrawal of these financial accounting standards and interpretations.
51. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2010.
51. RESPONSIBILITY ON CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statement that were completed on Maret 15, 2010.
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
303
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
304
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
305
Additional Information
Informasi Tambahan
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (PARENTS COMPANT ONLY) BALANCE SHEET AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (in thousand, unless otherwise stated)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
ASET ASET LANCAR
ASSETS CURRENT ASSETS
2,775,342,606
2,669,569,268
Cash and Cash Equivalents
Investasi Jangka Pendek
30,075,806
488,510,904
Short -Terms Investment
Piutang Lain-lain
59,499,523
33,816,365
Other Receivables
Kas Dan Setara Kas
Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
5,701,685
5,408,044
2,870,619,620
3,197,304,581
ASET TIDAK LANCAR Dana Ditetapkan Penggunaannya Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lainnya
NON CURRENT ASSETS
98,607,687
96,800,118
Appropriated Funds
1,010,927,144
474,303,530
Investment in Associate Companies
103,147,942
103,147,942
Other Long Term Investments
Aset Tetap Hak Pengusahaan Jalan Tol
Prepaid Expenses Total Current Assets
9,536,721,570
8,848,540,241
Fixed Asset Toll Road Concession Right
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan
(Net of accumulated depreciation
sebesar Rp 2.051.803.271 dan
amounting to Rp 2.051.803.271
Rp 1.747.774.063 tanggal 31 Desember
2009 dan 2008)
Selain Hak Pengusahaan Jalan Tol
188,808,235
and Rp. 1.747.774.063 as of December 31, 2009 and 2008)
152,289,872 Other then Toll Road Concession Right
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan
(Net of accumulated depreciation
sebesar Rp 303.422.489 dan
amounting to Rp 303.422.489
Rp 274.719.663 tanggal 31 Desember
and Rp. 274.719.663 as of
2009 dan 2008)
December 31, 2009 and 2008)
Aset tetap dalam konstruksi
664,585,509
741,130,533
Construction in Progress
Biaya pelapisan ulang ditangguhkan - bersih
385,295,206
263,010,769
Deffered Overlay Charges - Net
59,305,455
72,659,470
Other Assets
Aset Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
306
12,047,398,748
10,751,882,475
14,918,018,368
13,949,187,056
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Informasi Tambahan PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) NERACA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Additional Information PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (PARENTS COMPANT ONLY) BALANCE SHEET AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (in thousand, unless otherwise stated)
2009 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND SHAREHOLDER’S EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang Usaha 74,562,913 5,060,521 Account Payable Hutang Kontraktor 219,469,220 165,587,518 Contractor Payable Hutang Pajak 96,238,068 140,707,840 Tax Payable Hutang Lain-lain 37,874,365 30,655,659 Other Payable Biaya Yang Masih Harus Dibayar 233,476,426 203,662,419 Accrued Expenses Kewajiban Jangka Panjang Yang Jatuh Current Maturities of long Term Liabilities Tempo Dalam Satu Tahun Hutang Bank 1,058,278,443 572,734,934 Bank Loans Hutang Obligasi 650,000,000 - Bonds Payable Hutang Bantuan Pemerintah 14,442,902 14,442,902 Loan from Government Kewajiban Kerjasama Operasi 820,302 820,302 Liabilities under Joint Operation Agreements Kewajiban Sewa 12,313,913 11,106,336 Rent Payable Jumlah Kewajiban Lancar 2,397,476,552 1,174,778,431 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES Pendapatan Yang Diterima Dimuka 24,889,114 22,698,751 Unearned Revenue Kewajiban Pajak Tangguhan 416,767,110 94,328,924 Deferred Tax Liabilities Kewajiban Jangka Panjang - Setelah Long Term Liabilities Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Net of current maturity Dalam Satu Tahun Hutang Bank 385,337,903 602,616,347 Bank Loans Hutang Obligasi 4,013,532,549 4,658,296,807 Bonds Payable Hutang Bantuan Pemerintah 34,772,538 49,215,440 Loan from Government Kewajiban Kerjasama Operasi 28,986,501 35,366,727 Liabilities under Joint Operation Agreements Kewajiban Sewa 58,051,508 44,425,344 Rent Payable Kewajiban Karena Pengakhiran Obligation Due to Termination of Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan 202,454,407 202,454,407 Concession Agreement Kewajiban Imbalan Kerja 172,371,550 192,997,771 Employee Benefits Obligation Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 5,337,163,180 6,202,400,518 Total Non Current Liabilities EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham Share Capital Modal Dasar 19.040.000.000 saham - nilai Authorized Capital of 19.040.000.000 share nominal Rp.500 (Rupiah penuh) per saham, par value of Rp. 500 (full Rupiah) per share, Modal ditempatkan dan disetor 6.800.000.000 Issued and fully paid up capital of saham terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna 6.800.000.000 comprising 1 series A dan 6.799.999.999 Saham Seri B pada tanggal Dwiwarna share and 6.799.999.999 Share 31 Desember 2009 dan 2008) 3,400,000,000 3,400,000,000 series B on December 31, 2009 and 2008. Modal Saham Yang Diperoleh Kembali disajikan dengan nilai nominal sebanyak Treasury Stock represented 24.523.500 saham tahun 2009 dan under nominal value 24.523.000 share in 8.758.000 saham tahun 2008 (12,261,750) (4,379,000) 2009 and 8.758.000 share in 2008 Tambahan modal disetor 2,335,525,034 2,343,266,337 Additional Paid in Capital Laba Belum Direalisasi Efek Unrealized Gain (Loss) on Securities Tersedia Untuk Dijual 3,067,656 711,957 Available for Sale Saldo Laba 1,457,047,696 832,408,811 Retained Earning Jumlah Ekuitas 7,183,378,636 6,572,008,105 Total Shareholders’ Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 14,918,018,368 13,949,187,056 SHAREHOLDERS’ EQUITY
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
307
Additional Information
Informasi Tambahan PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (PARENTS COMPANY ONLY) STATEMENT OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (In thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2008
2009
PENDAPATAN USAHA Pendapatan tol Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha
3,629,397,007
3,319,345,016
57,601,885
31,760,952
3,686,998,892
3,351,105,968
BEBAN USAHA
OPERATING REVENUE Toll Revenues Others Total Operating Revenue OPERATING EXPENSES
Pengumpulan Tol
485,010,922
457,628,427
Toll Collection
Pelayanan Jalan Tol
197,204,065
177,252,223
Toll Road Service
Pemeliharaan Jalan Tol
496,490,815
426,587,499
Toll Road Maintenance
Kerjasama Operasi
262,063,137
257,989,953
Joint Operations
Umum Dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
714,350,288
668,028,579
2,155,119,227 1,531,879,665
1,987,486,681 1,363,619,287
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga Pendapatan bunga Lainnya - bersih
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih POS LUAR BIASA
OTHER INCOME (EXPENSES)
(742,024,439)
(720,096,500)
Interest Expenses
235,371,596
246,642,179
Interest Income
53,476,241
38,109,804
Other - net
(453,176,602)
(435,344,517)
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK DAN
General and Administrative Total Operating Expesenses OPERATING INCOME
1,078,703,063
928,274,770
ESTIMASI PAJAK PENGHASILAN
Total Other Income (Expenses) - Net INCOME BEFORE TAX AND EXTRAORDINARY ITEM ESTIMATED INCOME TAX
188,560,284
181,455,562
Current Tax
22,438,178
39,021,228
DeferredTax
210,998,462
220,476,790
LABA BERSIH SEBELUM POS LUAR BIASA
867,704,601
707,797,980 INCOME BEFORE EXTRAORDINARY ITEM
POS LUAR BIASA
124,988,958
-
EXTRAORDINARY ITEM
LABA BERSIH
992,693,559
707,797,980
NET INCOME
Pajak kini Pajak tangguhan
Jumlah Pajak Penghasilan
Total Income Tax
Laba bersih per saham (Rupiah penuh)
146.50
104.11
Earning Per Share (full Rupiah)
308
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
309
Kembali
Direalisasi Efek
- 2,345,068,762
3,230
-
General
Unappropriated
-
Equity
Shareholders’
Cadangan
Dana PKBL
-
(1,802,425)
-
-
-
-
(4,379,000) 2,343,266,337
-
(4,379,000)
-
-
-
-
-
711,957
-
-
-
-
25,000,000
-
-
708,727
-
- 25,000,000
-
99,610,832
-
-
-
-
99,610,832
-
707,797,979
(6,181,425)
708,727
(8,339,452)
-
(97,293,607)
-
-
-
(353,898,712)
(353,898,712)
Dividen
Profit distribution of 2008
Efek Tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
2,355,699
-
-
-
-
339,743,307
-
(339,743,307)
2,355,699
-
Laba Bersih
-
(7,882,750)
-
- 25,000,000
-
-
3,067,656
-
(7,741,303)
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 3,400,000,000 (12,261,750) 2,335,525,034
-
Pembeliaan Saham Kembali
439,354,139
-
-
992,693,559
(15,624,053)
Net income
Treasury stock
available for sale
Unreealized gain on securities
992,693,559 7,183,378,636 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
992,693,559
-
Laba (Rugi) belum terealisasi
-
Partnership and Community Development Program
-
Dana PKBL - - - - - - (14,155,960) (14,155,960)
-
General Reserve
Cadangan
-
Net income
Treasury stock
Unreealized gain on securities
-
Deviden
Dividen General Reserve
707,797,979 6,572,008,105 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
707,797,979
-
-
(8,339,452)
(124,610,832)
(97,293,607)
Pembagian Laba Tahun 2007
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 3,400,000,000
-
-
-
Pembeliaan Saham Kembali
Efek Tersedia untuk dijual
-
-
-
Laba Bersih
Laba (Rugi) belum terealisasi
Deviden
Profit distribution of 2007
230,243,891 5,975,315,883 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
Reserve
Total
Pembagian Laba Tahun 2007
SALDO PER 31 DESEMBER 2007 3,400,000,000
Reserve
Available for sale
Ekuitas
Jumlah
(In thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Penggunaannya
Appropriated
Cadangan Wajib Cadangan Umum Mandatory
Unrealized Gain
Saldo Laba
Additional
Additional Information PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (PARENTS COMPANY ONLY) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan
Laba/Rugi Belum
Modal Disetor Tersedia Untuk Dijual
Tambahan
Paid in Capital (Loss) on Securities
Share Capital Treasury Stock
Diperoleh
Modal Saham Modal Saham
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Informasi Tambahan
Informasi Tambahan
Additional Information
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (PARENTS COMPANY ONLY) PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA) STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR DECEMBER 31, 2009 AND 2008 TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (In thousand rupiah, unless otherwise stated) (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan Pendapatan Tol 3,623,678,002 3,319,345,016 Receipts from Toll Revenues Penerimaan Pendapatan Lainnya 47,741,314 59,700,515 Receipts from Other Revenues Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (594,089,489) (729,050,853) Payments to Vendors and Third Parties Pembayaran Kepada Karyawan (692,314,842) (596,361,408) Payments to Employees Pembayaran Beban Kerjasama Operasi (261,517,068) (259,675,388) Payments of Under Joint Operation Agreemets Pembayaran Pajak (247,065,986) (87,143,312) Payments of Taxes Penerimaan Restitusi Pajak - 26,869,131 Receipts from Taxes Pembayaran bunga Obligasi dan Bank (743,090,789) (724,347,972) Payment Interest of Bond Payable and Bank Loan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1,133,341,142 1,009,335,728 Net Cash Flows Provided from Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Proceeds from (Placement of) Short Term Pendek - Bersih (22,478,500) (483,269,297) Investmnet - Net Penerimaan Bunga 279,844,925 246,642,179 Receipts from Interest Income Perolehan Aset Tetap Jalan Tol - (74,761,995) Toll Road Expenditure Perolehan Aset Tetap Selain Jalan Tol (44,853,069) (94,765,723) Other Then Toll Road Expenditure Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang (210,766,864) (144,898,964) Overlay Charges Expenditure Perolehan Aset Tetap Dalam Konstruksi (893,372,881) (599,537,671) Addition of Construction in Progress Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Selling of (increasing) Long Term Panjang - Bersih - (86,448,083) Investment - Net Penurunan (Kenaikan) Aset Lainnya - 11,252,217 Decreasing of Other Asset Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flow Used in Aktivitas Investasi (891,626,389) (1,225,787,337) Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan Hutang Bank (217,278,443) - Proceeds from Bank Loans Pelunasan Hutang Bank (15,624,053) (217,278,443) Payment of Bank Loans Pelunasan Hutang Obligasi - (154,489,196) Payment of Bonds Payable Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan Increase (Decrease) of Appropriated Penggunaannya - Bersih (3,180,619) (19,650,368) Fund - Net Pembayaran Hutang Bantuan Pemerintah (2,904,226) (14,442,902) Payment of Loan from Government Pembayaran Kewajiban Kerjasama Operasi (368,054,681) (2,367,978) Payment of Liabilities Under Joint Operation Agreements Pembayaran Dividen dan PKBL 485,543,509 (105,633,059) Payments of Dividend and Partnership and Community Development Program (PKBL) Modal Saham yang Diperoleh Kembali (14,442,902) (6,181,425) Payment of Treasury Stock Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (135,941,415) (520,043,371) Net Cash Flow Used in Financing Activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) OF CASH AND SETARA KAS 105,773,338 (736,494,980) CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS THE BEGINNING SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 2,669,569,268 3,406,064,248 OF THE PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS THE END SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 2,775,342,606 2,669,569,268 OF THE PERIOD Kas dan Setara Kas Terdiri dari : Cash and Cash Equivalents, Consist Of: Kas 19,240,071 11,471,812 Cash on Hand Bank 146,362,535 156,409,956 Cash in Banks Deposito Berjangka 2,609,740,000 2,501,687,500 Time Deposits Jumlah 2,775,342,606 2,669,569,268 Total
310
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
311
D ATA PERUSAHAAN CO R P O R AT E D ATA
312
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
313
Struktur Organisasi Organizational Structure
Direktur Utama President Director / CEO Frans S. Sunito
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Direktur Operasi Operation Director
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Human Capital & General Affairs Director
Reynaldi Hermansjah
Abdul Hadi Hs.
Adityawarman
Firmansjah
Satuan Pengawasan Intern Internal Auditing Unit
Biro Perencanaan Perusahaan Corporate Planning Bureau
Divisi Pengembangan Jalan Tol Toll Road Development Division
Divisi Manajemen Operasi Operation Management Division
Biro Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Bureau
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Djoko Dwijono
Muh. Najib Fauzan
Dedi Krisnariawan S.
Septerianto Sanaf
Emil Irfan
Okke Merlina
Biro Teknologi Informasi Perusahaan Corporate Information Technology Bureau
Divisi Pengembangan Usaha Lain Other Businesses Development Division
Divisi Pemeliharaan Maintenance Division
Biro Hukum Legal Bureau
Biro Manajemen Mutu & Risiko Risk & Quality Management Bureau
Bambang Sulistyo
Iwan Moedyarno
Hasanudin
Tolu Ismed Arief
Unggul Cariawan
Biro Keuangan & Akuntasi Accounting & Finance Bureau
Divisi Teknik Engineering Division
Biro Umum General Affairs Bureau
Ronny Haryanto
J.B. Eddy Bambang S.
Bambang Sancoyo
Unit Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Community Development Program & Partneship Program Unit
Biro Pengembangan Organisasi & Manajemen
Khairuddin
Djoko Subandono
Anak Perusahaan Tol Toll Road Subsidiaries
314
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Management & Organization Development Bureau
Anak perusahaan Non-Tol Non-Toll Road Subsidiaries
Cabang Branches
Kantor Pusat & Cabang Jasa Marga Jasa Marga Head Office & Branch Offices Kantor Pusat Head Office
Jasa Marga Traffic Information Center (62-21) 8088 0123
Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13550 Tel.: (62-21) 841 3526/3630 Fax.: (62-21) 840 1533, 841 3540 e-mail:
[email protected] Webiste: www.jasamarga.com
Kantor Cabang Branch Offices Cabang Jagorawi Jagorawi Branch Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13560 Tel.: (62-21) 841 3632, 840 0732 Fax.: (62-21) 840 0055 e-mail:
[email protected] Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cawang-Tomang-Cengkareng Branch Plaza Tol Cililitan Besar Jln. Cililitan Besar Jakarta 13510 Tel.: (62-21) 8088 7227 Fax.: (62-21) 8088 7228 e-mail:
[email protected] Cabang Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Branch Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi 17114 Tel.: (62-21) 821 6515, 8243 0045/48 Fax.: (62-21) 821 6507 e-mail:
[email protected] Cabang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Branch Plaza Tol Tangerang Jln. Raya Serpong Tangerang Banten 15001 Jawa Barat Tel.: (62-21) 5575 3904/6237 Fax.: (62-21) 5575 4029 e-mail:
[email protected]
Cabang Purbaleunyi Purbaleunyi Branch Plaza Tol Pasteur Jln. Dr. Djundjunan No. 257 Bandung 40164 Tel.: 62 22 200 0867/68 Fax.: 62 22 201 1433 e-mail:
[email protected] Cabang Semarang Semarang Branch Plaza Tol Manyaran Jln. Tol Semarang Semarang 50147 Tel.: (62-24) 760 6012/14 Fax.: (62-24) 762 3940 e-mail:
[email protected] Cabang Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol Branch Plaza Tol Kota Satelit Jln. Mayjen. Sungkono Surabaya 60189 Tel.: 62 31 567 9401/2008 Fax.: 62 31 732 9941 e-mail:
[email protected] Cabang Belmera Belmera Branch Jln. Simpang Tanjung No. 1A Medan 20241 Tel.: 62 61 661 1701/2920 Fax.: 62 61 661 1055 e-mail:
[email protected]
Cabang Palikanci Palikanci Branch Jln. Jend. Sudirman No. 138 Ciperna Cirebon 45171 Tel.: 62 231 489 800, 484 268 Fax.: 62 231 483 457 e-mail:
[email protected]
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
315
Anak Perusahaan Jasa Marga Jasa Marga Branch Subsidiaries
Anak Perusahaan Subsidiaries PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Plaza Tol Jati Asih Bekasi 17423 Tel.: (62-21) 822 3232 Fax.: (62-21) 820 5151 e-mail:
[email protected]
PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H. No. 7 Jln. Pahlawan Seribu, BSD City Tangerang Tel.: (62-21) 531 546 80 Fax.: (62-21) 531 546 81
PT Marga Sarana Jabar Jln. Bincarung No. 2 Bogor Jawa Barat Tel.: (62-251) 837 1310 , 833 3375 Fax.: (62-251) 834 6232
PT Marga Lingkar Jakarta Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7 Jln. T. B. Simatupang Jakarta
PT Trans Marga Jateng Jln. Murbei No. 1 Sumur Boto Banyumanik Semarang Jawa Tengah Tel.: (62-24) 747 5735 Fax.: (62-24) 747 5735
PT Marga Kunciran Cengkareng Jln. Pulau Putri 10 No. 14 Modernland Blok O5 Jakarta Tel.: (62-21) 552 9322 Fax.: (62-21) 552 9322
316
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PT Marga Nujyasumo Agung Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya Tel.: (62 31) 829 7696/32 Fax.: (62 31) 827 5419 Kantor Jakarta Tel.: (62-21) 798 0394/7640 Fax.: (62-21) 799 4694, 798 0464
Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Subsidiary and Associate Companies Per 31 Desember 2009 as of 31 December 2009
Nama Perusahaan
Kepemilikan
Kegiatan Utama
Jasa Marga Companies
Jasa Marga
Line of Business
Ownership
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)
99%
Jalan Tol JORR (JORR Toll Road)
PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
55%
Jalan Tol Bogor Ring Road (Bogor Ring Road Toll Road)
PT Trans Marga Jateng (TMJ)
60%
Jalan Tol Semarang Solo (Semarang - Solo Toll Road)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
60%
Jalan Tol Kunciran Serpong (Kunciran - Serpong Toll Road)
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
55%
Jalan Tol Surabaya - Mojokerto (Surabaya - Mojokerto Toll Road)
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
65%
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara (JORR W2 North Toll Road)
Anak Perusahaan JLJ / JLJ Subsidiary PT Translingkar Kita Jaya (TKJ)
10%
Jalan Tol Cinere - Jagorawi (Cinere - Jagorawi Toll Road)
Investasi pada Perusahaan Asosiasi yang telah Beroperasi / Investment in Operating Associate Companies
PT Ismawa Trimitra (IT)
25.00%
Penyewaan Gedung Kantor (Office Building Rental)
PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
4.08%
Jalan Tol Cawang - Tanjung Priok - Jembatan Tiga (Cawang -
Tanjung Priok - Jembatan Tiga Toll Road)
PT Marga Mandala Sakti (MMS)
1.94%
Jalan Tol Tangerang - Merak (Tangerang - Merak Toll Road)
PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
5.26%
Jalan Tol Waru - Juanda (Waru - Juanda Toll Road)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
10.00%
Jalan Tol Ujung Pandang (Ujung Pandang Toll Road)
Marga Net One Limited (MNOL)
10.00%
Jasa Teknis Manajemen Pengoperasian dan Pemeliharaan Jembatan
Tol Jamuna, Bangladesh (Technical Service of Operational Management
of Jamuna Toll Bridge, Bangladesh)
PT Jalan Lingkar Barat Satu (JLB)
JORR Seksi W-1 (Section W-1 Toll Road)
23.00%
Investasi pada Perusahaan Asosiasi yang belum Beroperasi / Invesment in Not Operated Associate Companies PT Bukaka Marga Utama (BMU)
20.00%
Jalan Tol Ciawi - Sukabumi (Ciawi - Sukabumi Toll Road)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
20.00%
Jalan Tol Kunciran - Cengkareng (Kunciran - Cengkareng Toll Road)
PT Margabumi Matraraya (MBM)
6.47%
Jalan Tol Surabaya - Gresik (Surabaya - Gresik Toll Road)
PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
2.47%
Jalan Tol Waru (aloha) - Tanjung Perak (Waru - Tanjung Perak Toll Road)
PT Margabumi Adhika Raya (MAR)
1.80%
Jalan Tol Gempol -Pandaan (Gempol - Pandaan Toll Road)
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
317
Pejabat Jasa Marga Jasa Marga Key Personnel
Kantor Pusat Head Office Okke Merlina Djoko Dwijono Unggul Cariawan Djoko Subandono Khairuddin Dedi Krisnariawan Sunoto Iwan Moedyarno J. B. Eddy Bambang S. Septerianto Sanaf Hasanudin Emil Irfan Tolu Ismed Arief Bambang Sancoyo Muhamad Najib Fauzan Ronny Haryanto Bambang Sulistyo
318
:
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
:
Kepala Satuan Pengawasan Intern
Head of Internal Auditing Unit
:
Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko
Head of Risk and Quality Management Bureau
:
Kepala Biro Pengembangan Organisasi dan Manajemen
Head of Management & Organization Development Bureau
:
Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Head of Community Development Program and Partnership Program Unit
:
Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol
Head of Toll Road Development Division
:
Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain
Head of Other Businesses Development Division
:
Kepala Divisi Teknik
Head of Engineering Division
:
Kepala Divisi Manajemen Operasi
Head of Operation Management Division
:
Kepala Divisi Pemeliharaan
Head of Maintenance Division
:
Kepala Biro Manajemen Sumber Daya Manusia
Head of Human Resources Management Bureau
:
Kepala Biro Hukum
Head of Legal Bureau
:
Kepala Biro Umum
Head of General Affairs Bureau
:
Kepala Biro Perencanaan Perusahaan
Head of Corporate Planning Bureau
:
Kepala Biro Keuangan & Akuntansi
Head of Accounting & Finance Bureau
:
Kepala Biro Teknologi Informasi Perusahaan
Head of Corporate Information Technology Bureau
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Kantor Cabang Branch Offices Hendro Atmojo
:
Kepala Cabang Jagorawi
Jagorawi Branch Manager
Subakti Syukur
:
Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Cawang-Tomang-Cengkareng Branch Manager
Budi Pramono
:
Kepala Cabang Jakarta-Cikampek
Jakarta-Cikampek Branch Manager
Ricky Distawardhana
Kepala Cabang Jakarta-Tangerang
:
Jakarta-Tangerang Branch Manager
Hardjono Santoso
:
Kepala Cabang Purbaleunyi
Purbaleunyi Branch Manager
Agus Purnomo
:
Kepala Cabang Surabaya-Gempol
Surabaya-Gempol Branch Manager
Supratowo
Kepala Cabang Semarang
:
Semarang Branch Manager
Roy A. Darwis
:
Kepala Cabang Belmera
Belmera Branch Manager
Muhammad Zahir Siregar
Kepala Cabang Palikanci
:
Palikanci Branch Manager
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
319
Lembaga dan Profesi Penunjang Institutions and Supporting Professionals
AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT
HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (dahulu HLB Hadori & Rekan) Wisma Staco Lantai 3 Suite D Jln. Casablanca Kav. 18 Jakarta 12870 Tel.: (62-21) 831 7046-48 Fax.: (62-21) 831 7050
BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE) SECURITIES ADMINISTRATION AGENCY
PT Datindo Entrycom Puri Datindo - Wisma Sudirman Jln. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 Tel.: (62-21) 570 9009 Fax.: (62-21) 570 9026
PERUSAHAAN PEMERINGKAT RATING AGENCY
PT Pemeringkat Efek Indonesia Setiabudi Atrium, 8th floor, Suite 809-810 Jln. H. R. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan Jakarta 12920 Tel.: (62-21) 521 0077 Fax.: (62-21) 521 0078
320
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
Identitas Perusahaan Corporate Identity
Nama Perusahaan Company Name
:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. Berkedudukan di Jakarta Incorporated in Jakarta
Pembentukan Established
:
1 Maret 1978 1 March 1978
Modal Dasar Authorized Capital
:
Rp 9,52 Triliun Rp 9.52 Trillion
Modal Ditempatkan dan disetor penuh Issued and Fully Paid Capital
:
Rp 3,4 Triliun
Kepemilikan Ownership
:
Negara Republik Indonesia 70% Masyarakat 30% Government of the Republic of Indonesia 70% Public 30%
Bidang Usaha Line of Business
:
Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait Planning, constructing, operating and maintaining toll roads along with developing and maximizing the use of land in toll road areas and other related business
Hubungi Kami Contact Us
:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13550 Indonesia Tel. : (62-21) 841 3526, 841 3630 Fax. : (62-21) 841 3540 E-mail :
[email protected] Website: www.jasamarga.com
Kode BEI IDX Code Bloomberg
:
JSMR
:
JSMR IJ
Reuters
:
JSMR.JK
Rp 3.4 Trillion
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
321
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2009 Management’s Responsibility For 2009 Annual Report
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS’ STATEMENT
Laporan Tahunan berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini
Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. and have been approved by members of the Board of Commissioners whose signatures appear below.
Yang bertandatangan / The undersigned :
Gembong Priyono Komisaris Utama Chairman
Sumaryanto Widayatin
Akhmad Syakhroza
Joyo Winoto
Mayjen. (Purn) Samsoedin
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Irjen. Pol. (Purn) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen Independent Commissioner
322
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
PERNYATAAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
Laporan Tahunan berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masingmasing di bawah ini
Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. and have been approved by members of the Board of Directors whose signatures appear below.
Yang bertandatangan / The undersigned :
Frans S. Sunito Direktur Utama President Director
Adityawarman Direktur Operasi Operation Director
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Finance Director
Abdul Hadi Hs.
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Firmansjah
Direktur SDM & Umum Human Capital & General Affairs Director
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
323
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6 No Hal yang dipersyaratkan
Halaman
1 Ikhtisar Keuangan (Perbandingan selama lima tahun terakhir).
26
2
Informasi harga saham tertinggi, terendah dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir.
28
3
Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham dan saham bonus.
28
4 Laporan Dewan Komisaris
36
5 Laporan Direksi
44
6 Profil Perusahaan a. Nama dan alamat Perusahaan 315 b. Riwayat singkat Perusahaan 10 c. Bidang dan kegiatan usaha Perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan 321 d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan 314 e. Visi dan misi Perusahaan 16 f. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris 40-43 g. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota Direksi 54-57 h. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya 149-152 7 Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya a. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing masing memiliki kurang dari 5%
16 Tata Kelola Perusahaan a. Dewan Komisaris • Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris • Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi • Anggota Dewan Komisaris • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris b. Direksi • Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi • Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota direksi • Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi c. Komite Audit • Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite audit • Uraian tugas dan tanggung jawab • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota komite audit • Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit d. Komite-komite lain yang dimiliki oleh Perusahaan
Halaman
107-109 119 40 118
113-115 119 118 116 132 133 132 134 134-135 -
32
e. Uraian tugas dan fungsi sekretaris Perusahaan • Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat sekretaris Perusahaan • Uraian pelaksanaan tugas sekretaris Perusahaan
128-132
317
f. Uraian mengenai sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawas intern
135-137
33
g. Uraian mengenai aktivitas dan biaya dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
158-165
10 Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek
34
h. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan
142-143
11 Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
320
12 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
320
8 Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi Perusahaan tersebut 9
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan
13 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
324
No Hal yang dipersyaratkan
32 120
24
14 Nama dan alamat anak Perusahaan dan atau kantor cabang kantor perwakilan
315-316
15 Analisis dan Pembahasan Manajemen
174-191
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
128
i. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut 154-157 j. Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan
321
17 Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
195
18 Laporan keuangan yang telah diaudit
196-310
19 Tanda tangan anggota anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
322-323
CATATAN: NOTES:
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
325
CATATAN: NOTES:
326
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009
328
Laporan Tahunan l Annual Report PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2009