BIMBINGAN PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT AKADEMIS
oleh Arlinah I.R.*)
Kertas Kerja pada: PENATARAN DAN LOKAKARYA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IAIN SUNAN AMPEL DAN PTAIS SE KOPERTIS WIL. IV 24-30 Nopember 1991 IAIN - SURABAYA
*) Kepala Perpustakaan UK Petra, Surabaya
BIMBINGAN CARA MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT AKADEMIS oleh : Arlinah I.R.
I. PENDAHULUAN Ada pelbagai persepsi tentang peranan perpustakaan dalam membantu pemakai memanfaatkan perpustakaan atau menelusur informasi yang dibutuhkan. Di satu pihak, mereka beranggapan bahwa asalkan perpustakaan menyediakan koleksi yang luas, menunjukkan dimana mereka dapat menemukan koleksi tersebut , menyediakan sistem peminjaman untuk mereka lalu mereka dapat bekerja sendiri. Mereka tak menyadari apa yang dapat terlewatkan serta betapa tidak efisiennya mereka bekerja. Pada ujung yang lain, para peneliti/dosen yang begitu sibuk , berharap perpustakaanlah yang harus mengerjakan semuanya untuk mereka, menyediakan informasi, menelusur dan mencarikan jawabanjawaban bagi mereka. Mereka inipun akan kehilangan banyak, jika mereka harus bergantung pada orang lain untuk mencarikan informasi bagi mereka. Mungkin suatu informasi tertentu bagi pustakawan atau orang lain tidak relevan, tapi bagi mereka malah dapat menimbulkan ide baru, demikian pula sebaliknya. Para spesialis itu sendiri sebenarnya yang paling tahu kapan harus meneruskan atau menghentikan penelusuran. Hal ini bukannya ingin memperkecil arti pelayanan informasi, tetapi kita harus tetap memegang prinsip bahwa apapun pelayanan yang diberikan, pemakai harus diberi kesempatan atau diharapkan untuk dapat melakukan penelusuran sendiri. Perpustakaan tidak dapat bertanggung jawab penuh atas penelusuran yang dilakukan, tetapi pada kenyataannya banyak peneliti ataupun staff pengajar yang tak dapat melakukan penelusuran sendiri. Dengan tujuan untuk membantu pemakai mengurangi terlewatnya informasi serta ketidak-efektifan dalam penelusuran, perpustakaan mulai memikirkan bentuk-bentuk pelayanan bimbingan atau pendidikan pemakai yang diberikan baik secara formal ataupun informal, dengan pelbagai sasaran, metode serta materi yang berbeda bagi mahasiswa yang baru masuk, mahasiswa tingkat sarjana, mahasiswa pasca sarjana hingga para peneliti dan staff pengajar.
II. BENTUK PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN Bimbingan penggunaan perpustakaan sebenarnya dapat diberikan secara informal, jika pemakai datang ke meja informasi untuk minta bantuan pada petugas, tetapi tidak semua pemakai datang ke meja informasi walau mengalami kesulitan. Untuk memberi kesempatan yang merata pada setiap pemakai, perlu diselenggarakan suatu program bimbingan yang terencana dengan baik. Dari suatu hasil penelitian, disimpulkan bahwa program bimbingan perpustakaan hanya dapat berjalan baik jika diberikan pada saat yang dibutuhkan, serta merupakan proses yang berkelanjutan( Melum, 1971: 227). Hal ini disebabkan karena manusia cenderung belum melihat suatu manfaat jika belum timbul
kebutuhan. Dengan berdasarkan pada anggapan bahwa jika pemakai belajar suatu cara menemukan informasi untuk suatu kebutuhan, dia akan sanggup untuk menggunakan strategi yang sama untuk menemukan informasi lain jika kebutuhan itu timbul, maka tujuan utama dari bimbingan ini adalah mengembangkan kebiasaan yang akan membawa tiap pemakai kepada sumber informasi untuk meluaskan pengetahuannya. Karena kebutuhan mahasiswa tidak sama pada tiap tingkat, materi, metode/bentuk serta waktu penyampaian perlu disesuaikan dengan tingkat pendidikan pemakai tersebut. Goggin (1974 : 105106) menganjurkan penyelenggaraan program bimbingan di perguruan tinggi terdiri atas tiga tahap, yaitu: - tahap I - tahap II - tahap III
: bimbingan untuk mahasiswa baru : bimbingan untuk mahasiswa yang mulai mengambil spesialisasinya : bimbingan untuk mahasiswa tingkat sarjana keatas termasuk pengajar/peneliti
1. Program_Bimbingan_untuk_Mahasiswa_Baru Kebutuhan mahasiswa baru pada saat mereka masuk ke suatu lingkungan baru adalah berkenalan dengan lingkungan itu, kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan para dosen. Dengan berdasarkan pada kebutuhan tersebut, bimbingan pada tingkat ini perlu dibedakan menjadi 2 macam bentuk pelaksanaan yang diberikan pada saat yang tidak bersamaan dengan materi dan metode yang berbeda. 1.1 Perkenalan 1.1.1 Tujuan dan Materi Dengan tujuan mengenalkan mahasiswa pada perpustakaan serta menimbulkan motivasi mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan, materi yang diajarkan dapat mencakupi a.l.: - sambutan hangat untuk menghilangkan rasa segan mahasiswa masuk ke perpustakaan - fungsi dan peranan perpustakaan dalam proses belajar mengajar - perkenalan dengan petugas perpustakaan, terutama yang berhubungan dengan pelayanan, jenis-jenis pelayanan serta sistem peminjaman yang diterapkan - perkenalan dengan pelbagai jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan termasuk letaknya dalam ruangan perpustakaan, dan bagaimana menemukannya, termasuk sistem pengaturan dan penggunaan katalog secara ringkas. - pengumuman akan kesempatan di masa yang akan datang untuk belajar lebih banyak mengenai perpustakaan Š 1.1.2 Waktu dan Metode Penyampaian
Saat yang paling tepat untuk penyelenggaraan program perkenalan adalah pada masa pekan orientasi mahasiswa baru atau pada mingu-minggu pertama perkuliahan. Pada saat ini mahasiswa perlu berkenalan dengan lingkungannya supaya tidak canggung pada waktu mulai harus menggunakan. Sedangkan program dapat dilaksanakan dengan beberapa metode seperti:
1.1.2.1 Ceramah dan Kunjungan ke Perpustakaan Ceramah merupakan metode yang paling sering dilaksanakan yang kadang-kadang diikuti dengan kunjungan ke perpustakaan dalam kelompok-kelompok kecil. Sesuai dengan kebutuhan mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan baru yang akan dimasukinya, pengalaman pertama mengenal perpustakaan dari dekat akan menghilangkan rasa canggung dalam memasuki untuk kedua kalinya. Sedangkan kerugian dari metode ini adalah memakan banyak waktu serta melibatkan banyak staff perpustakaan jika metode ceramah diikuti dengan kunjungan. Sedangkan dalam pelaksanaan ceramah yang dihadiri oleh mahasiswa dalam jumlah banyak, masih akan banyak mahasiswa yang tak dapat mengikuti/menangkap materi ceramah dengan baik. Pada kesempatan ini, dapat pula dibagi brosur/pamflet/buku pedoman perpustakaan yang dapat merupakan suplemen dalam penyampaian materi, yang dapat menjadi pegangan pada hari-hari kemudian.
1.1.2.2 Pemutaran Slide-Tape, Video atau Film Untuk mengatasi masalah banyaknya waktu dan staff yang terlibat dalam penyelenggaraan program kunjungan ke perpustakaan, pemutaran alat pandang dengar merupakan salah satu alternatif yang sering dipakai. Pemakai dalam jumlah banyak, dapat mengenal perpustakaan melalui urutan gambar, tak perlu ke perpustakaan. Pemutaran dapat dilakukan beberapa kali tanpa banyak menyita waktu petugas perpustakaan. Melalui media ini, perpustakaan juga dapat menunjukkan contoh bahan pustaka, katalog dsb. baik dari jarak jauh maupun dekat, pada seluruh kelompok. Sedangkan kerugian daripada metode ini tak ada komunikasi langsung antara pemakai dan pemandu ataupun pengajar.
1.2 Bimbingan Dasar 1.2.1 Tujuan dan Materi Dengan tujuan agar mahasiswa dapat menemukan baik buku, artikel maupun fakta-fakta dan data-data yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, materi yang diperlukan adalah sbb: -
katalog perpustakaan dan cara menggunakannya pengaturan bahan pustaka di rak macam-macam alat referensi dasar dan penggunaannya cara penelusuran informasi
1.2.2 Waktu dan Metode Penyampaia Pada semester pertama, ketika mahasiswa mulai mengikuti perkuliahan serta mendapat tugas-tugas seperti penulisan laporan, mempersiapkan materi kuliah dsb, mulai timbul kebutuhan mahasiswa untuk dapat mencari informasi yang dibutuhkan di perpustakaan. Saat inilah, mahasiswa perlu diberikan bimbingan dasar cara menggunakan perpustakaan. Bimbingan tidak lagi berupa penyampaian informasi secara sepihak tetapi memerlukan metode penyampaian bimbingan yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam memecahkan persoalan, termasuk didalamnya penyampaian dalam bentuk kuliah, pemberian tugas, test dsb. Beberapa bentuk program yang banyak dilakukan adalah sbb:
1.2.2.1 Program Bimbingan Sebagai Mata Kuliah Sendir Menurut Hills (1974: 256), ada empat faktor yang mempengaruhi proses belajar seseorang, yaitu motivasi, keaktifan, pengertian dan umpan balik. Memasukkan program bimbingan dalam kurikulum sebagai satu mata kuliah merupakan suatu alternatif untuk memenuhi faktor diatas sehingga mahasiswa dapat memperoleh hasil maksimal dalam mempelajari cara menggunakan perpustakaan. Mata kuliah dapat diberi penghargaan dengan satu hingga dua kredit, yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa tingkat pertama. Dengan demikian program ini dapat mencapai seluruh mahasiswa. kerugian dariprogram ini adalah akan ada kecenderungan untuk memasukkan pelajaran-pelajaran untuk pustakawan daripada yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
1.2.2.2 Program Bimbingan Yang Tergabung Dalam Salah Satu Mata Kuliah Tertentu Dengan kerjasama yang dilakukan bersama dosen mata kuliahmata kuliah khusus atau jurusan, perpustakaan dapat memberikan beberapa kali kuliah tergantung pada kebutuhan dan dosen yang bersangkutan. Dalam bimbingan semacam ini materi pelajaran serta tugas-tugas yang diberikan dapat langsung berhubungan dengan apa yang sedang dipelajari oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat benar-benar menyadari akan pentingnya bimbingan. Kerugian dalam program semacam ini adalah tidak semua dosen/jurusan melihat pentingnya program ini, sehingga program tidak dapat diberikan secara merata kepada semua jurusan.
1.2.2.3 Program Extra-Kurikular Yang Diselenggarakan Oleh Perpustakaan Disamping ketrampilan pustakawan dalam memasarkan programprogram bimbingan kepada dosen/jurusan, perpustakaan dapat juga
menyelenggarakan program bimbingan yang sebenarnya lebih banyak ditujukan bagi mereka yang benar-benar berminat dan menyadari kebutuhannya. Program dapat berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya.
2. Program Bimbingan Bagi Mahasiswa Yang Mulai Mengambil Spesialisasi 2.1 Tujuan dan Materi Kebutuhan mahasiswa pada saat ini telah makin meningkat sehubungan dengan kebutuhan mereka dalam menulis makalah, mengumpulkan bahan untuk mengikuti mata kuliah yang banyak membutuhkan penelitian kepustakaan dari berbagai bentuk sumber, seperti mata kuliah seminar, metode penelitian dsb. Untuk dapat memenuhi kebutuhan diatas, bimbingan pada tingkat ini bertujuan untuk mengenalkan mereka pada kepustakaan dalam bidang mereka serta strategi penelusuran yang dapat dipakai dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan materi yang diberikan adalah sbb: - pengetahuan lebih mendalam mengenai katalog dan klasifikasi (misalnya jika perpustakaan telah menggunakan katalog terpasang) - jenis-jenis sumber literatur dalam bidang mereka - jaringan dan pelayanan informasi dalam bidang mereka - jenis-jenis buku referensi dalam bidang mereka serta cara menggunakannya - cara penelusuran informasi dengan menggunakan alat-alat bibliografis seperti indeks, abstrak, pangkalan data dsb. 2.2
Waktu dan Metode Penyampaia
Kebutuhan bimbingan untuk tingkat ini dapat berbeda-beda untuk masing-masing jurusan atau fakultas. Pada umumnya program diberikan pada mahasiwa yang telah duduk di semester 5 hingga 7 ketika mereka mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti kuliah seminar, mengikuti kerja praktek, membuat tugas mandiri ataupun membuat tugas akhir. Karena materi yang diberikan merupakan lanjutan dari materi yang diberikan pada program Bimbingan Dasar yang diberikan pada tahap I, program pada umumnya dilaksanakan dengan menggunakan metode yang dipakai pada program bimbingan Dasar diatas.
3. Program Bimbingan Bagi Mahasiswa Tingkat Sarjana Keatas termasuk Staf Dosen dan Peneliti 3.1 Tujuan dan materi Pada tahap ini, kebutuhan mahasiswa telah meningkat pada penelusuran informasi untuk melakukan penelitian yang mendalam dalam bidangnya. Oleh sebab itu, tujuan daripada bimbingan pada
tahap ini adalah memperkenalkan metode penelusuran dan sumbersumber informasi serta pelayanan-pelayanan yang dapat membantu mereka dalam melakukan penelitian. Sedangkan bagi para dosen, program ini juga bertujuan agar dengan pengetahuan yang mereka peroleh, mereka dapat membantu dalam membimbing mahasiswa menggunakan perpustakaan dengan lebih baik. Dengan demikian materi yang diajarkan dapat meliputai: - alat-alat penelusuranlanjut, khususdalam bidang spesialisasi mereka, baik manual maupun dalam bentuk komputer, serta cara penggunaannya - strategi dan teknik penelusuran literatur yang diperlukan dalam melakukan penelitian - teknik penyusunan tulisan ilmiah - informasi mengenai pusat-pusat informasi serta sistem jaringan informasi ilmiah baik secara nasional, regional maupun internasional. 3.2 Waktu dan Metode Penyampaian Karena mahasiswa/dosen/peneliti pada tingkat ini sudah mempunyai dasar cara menggunakan perpustakaan yang diberikan pada tahap-tahap sebelumnya, bimbingan akan lebih efektif jika diberikan dalam bentuk seminar atau lokakarya dalam beberapa kali pertemuan tergantung pada kebutuhan. Program dapat diberikan pada awal masa penelitian mahasiswa yang pertama atau pada masa-masa tertentu seperti liburan semester, agar dapat diikuti oleh semua peserta. Dengan demikian akan lebih ada interaksi antar pemberi dan penerima materi. Program dapat merupakan program yang ditawarkan oleh perpustakaan yang dapat diikuti oleh mereka yang berminat, atau diselenggarakan dengan bekerja sama dengan fakultas/jurusan/lembaga penelitian universitas dll.
IV.
PERSYARATAN MINIMAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN
Bagaimanapun baiknya suatu program direncanakan, program tersebut tak akan dapat mencapai tujuannya jika tak didukung oleh beberapa persyaratan minimal yang harus dipenuhi seperti: 1. Sikap Pimpinan Perguruan Tinggi Sikap Pimpinan sangat menentukan dalam menunjang berhasilnya program karena pimpinanlah yang menentukan pola pengembangan perpustakaan maupun metode pendidikan. Dengan memberikan tempat dalam kurikulum atau kesempatan-kesempatan dalam penyelenggaraan bimbingan, mahasiswa akan melihat peranan perpustakaan dalam proses pendidikannya. 2. Tenaga Pengajar Agar dapat menyampaikan materi dengan baik, diperlukan tenaga pengajar yang tidak saja harus mengerti tentang perpustakaan serta teknik mengajar, tetapi juga pengetahuan tentang subyek yang diajarkan dalam fakultas, agar mahasiswa dapat melihat
hubungan antara subyek-subyek yang sedang dipelajari serta alat-alat untuk menelusur informasi dalam bidangnya. 3. Keadaan Perpustakaan Perpustakaan yang tidak dikelola dengan baik, koleksi yang tidak cukup lengkap, terutama koleksi referensi, serta katalog perpustakaan yang tidak teratur, dapat membingungkan serta mengecewakan mahasiswa. Pengetahuan yang diberikan secara teoritis tak akan ada gunanya jika mahasiswa tak dapat mempraktekkannya secara langsung. Kekecewaan karena selalu tak memperoleh yang dibutuhkan dapat menimbulkan ketidakpercayaan mahasiswa kepada program bimbingan dan perpustakaan.
4. Anggaran Dalam penyelenggaraan suatu program tentunya dibutuhkan anggaran yang cukup untuk pembuatan alat peraga, brosur/pamflet dsb.
IV. PENUTUP Keberhasilan suatu perpustakaan tak lagi hanya dapat diukur dengan tersedianya gedung yang luas serta koleksi yang lengkap, tetapi dengan kenyataan sampai dimana perpustakaan dimanfaatkan oleh pemakai serta sampai dimana kebutuhan pemakai dapat dipenuhi. Dengan makin sadarnya pemakai akan tersedianya pelbagai sumber informasi yang dapat mereka manfaatkan serta bagaimana memanfaatkannya, diharapkan kualitas pendidikan serta penelitian dapat ditingkatkan. Dengan berjalannya waktu, kesadaran serta pengetahuan tentang penggunaan perpustakaan dapat pula diperoleh serta dipelajari sendiri oleh beberapa pemakai yang pandai dan tak segan untuk bertanya dan mencoba sesuatu yang belum diketahui. Tetapi bagi pemakai yang lain diperlukan uluran tangan dari perpustakaan untuk membantu mereka menjawab kebutuhan mereka baik yang mereka sadari atau tidak. Suatu program bimbingan yang direncanakan dengan baik serta diberikan pada saat yang tepat, dapat merupakan pengalaman yang berharga untuk dapat secara cepat dan efektif memahami teknik penelusuran informasi yang dibutuhkan dalam pendidikannya. Tetapi, dengan terdidiknya pemakai dalam menggunakan perpustakaan, tidak berarti tugas perpustakaan menjadi lebih berkurang, karena pemakai diharapkan dapat menelusur informasi sendiri. Justru perpustakaan, terutama bagian referensi, akan semakin dituntut untuk meningkatkan pelayanannya, mendidik petugas-petugasnya dalam melayani pertanyaan yang semakin mendalam dan rumit. Lampiran 1.
PROGRAM BIMBINGAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN UK PETRA
I. BIMBINGAN UNTUK MAHASISWA BARU
1.1 Perkenalan Tujuan
* 1980
: - memperkenalkan perpustakaan UK Petra - motivasi dalam menggunakan perpustakaan - 1990
Waktu Lama pertemuan Tempat metode
materi
instruktur
sifat
: masa orientasi : 1 x 1,5 jam per kelompok ( tiap kelompok : 100 - 300 mhs) : ruang kelas/auditorium : - ceramah - pembagianbuku pedoman penggunaan perpustakaan - tanya jawab : - fungsi dan peranan perpustakaan - jenis-jenis perpustakaan - kedudukan perpustakaan dalam struktur organisasi UK Petra - jenis-jenis koleksi/fasilitas/pelayanan - letak koleksi/pembagian ruangan - sedikit mengenai katalog dan pengaturan buku di rak - sistem & peraturan peminjaman : - kepala perpustakaan - staff pelayanan referensi - petugas bimbingan dan penyuluhan UK Petra : wajib
* 1991 Waktu Lama pertemuan Tempat metode
materi
: masa pembinaan mahasiswa baru : 0,5 jam per kelompok (tiap kelompok : 30- 35 mahasiswa) : perpustakaan : - kunjungan ke perpustakaan - pembagianbuku pedoman penggunaan perpustakaan - tanya jawab - latihan soal
: - sambutan selamat datang - fungsi dan peranan perpustakaan
instruktur
sifat
- jenis-jenis koleksi/fasilitas/pelayanan - letak koleksi/pembagian ruangan - sedikit mengenai katalog dan pengaturan buku di rak - sistem & peraturan peminjaman : - kepala perpustakaan - staff pelayanan referensi - staff perpustakaan yang berpendidikan perpustakaan : wajib
1.2 Bimbingan Dasar Tujuan
: membimbing mahasiswa agar dapat menemukan informasi di perpustakaan serta menggunakan pelbagai jenis alat referensi dasaruntuk melakukan penelusuran informasi
* sebelum 1990 Secara insidentil, senat mahasiswa mengundang perpustakaan untuk memberikan ceramah bagi mahasiswa semester pertama selama 2 jam dengan materi cara menggunakan katalog perpustakaan untuk dapat menemukan buku di rak. Ceramah diselingi dengan pemutaran video tentang perpustakaan.
* 1990 Waktu
materi
: sepanjang tahun akademis (tiap minggu ada jadwal yang tersedia) : 1 x 2 jam untuk tiap paket (perpustakaan menyediakan 3 paket untuk tiap mahasiswa) : ruang perpustakaan : - kuliah - pembagiangaris besar kuliah : paket 1 : - katalog dan cara penggunaannya - pengaturan buku di rak (klasifikasi) paket 2 : - buku referensi dasar dan cara penggunaannya (seri 1) paket 3 : - buku referensi dasar dan cara penggunaannya (seri 2)
instruktur
: - kepala perpustakaan
Lama pertemuan
Tempat metode
sifat
- staff referensi - staff perpustakaan yang ber-pendidikan perpustakaan : bebas bagi siapa yang berminat
* 1991 Waktu Lama pertemuan Tempat metode
materi
instruktur
sifat
: semester 1 : 2 jam untuk tiap pertemuan/minggu (perpustakaan menyediakan 7 pertemuan) : ruang kuliah/perpustakaan : - kuliah - pembagiangaris besar kuliah - diskusi - lokakarya - permainan - latihan/tugas - kunjungan ke perpustakaan : pertemuan 1 : - pengaturan bahan pustaka dalam rak pertemuan 2 : - katalog dan cara penggunaannya pertemuan 3 : - mengenal jenis-jenis buku referensi dasar dan cara penggunaannya pertemuan 4 : - lokakarya penelusuran informasi melalui alat-alat referensi pertemuan 5 : - lokakarya penelusuran informasi melalui alat-alat bibliografis pertemuan 6 : - cara menulis kutipan, daftar pustaka serta penelusuran melalui daftar pustaka pertemuan 7 : - cara membuat tinjauan buku/artikel : - kepala perpustakaan - staff referensi - staff perpustakaan yang berpendidikan perpustakaan : wajib bagi anggota "sahabat perpustakaan"
2. BIMBINGAN BAGI MAHASISWA SEMESTER 3 KEATAS‚ Tujuan
Waktu Lama pertemuan Tempat
: - membimbing mahasiswa menemukan informasi serta menggunakan pelbagai jenis alat referensi khusus dalam bidangnya : semester 3 - 5 : 2 jam per minggu ( 1-5 pertemuan) : ruang kelas
metode
materi
instruktur sifat jumlah sks
: - pre-test - kuliah - pembagiangaris besar kuliah - diskusi - latihan soal - ujian : kuliah 1 : - pre test - masukan untuk perpustakaan kuliah 2 : - katalog dan cara penggunaannya - pengaturan buku di rak (klasifikasi) kuliah 3 : - buku referensi khusus dan cara penggunaannya (seri 1) kuliah 4 : - buku referensi khusus dan cara penggunaannya (seri 2) kuliah 5 : - cara membuat daftar pustaka dan kutipan : - kepala perpustakaan : wajib bagi pengambil mata kuliah "Metode Penelitian Umum" :1-2 kredit untuk seluruh mata kuliah "metode Penelitan Umum", tergantung pada jurusannya
3. BIMBINGAN BAGI STAFF PENGAJAR DAN PENELITI UK PETRA Tujuan
:memperkenalkan pelbagai jenis sumber informasi, alat penelusuran serta jalur dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti
* 1990 Waktu Lama pertemuan Tempat metode
: : : :
insidentil 1 jam ruang rapat/pertemuan - kuesioner/pre-test - ceramah - diskusi - kunjungan ke perpustakaan materi :- struktur kepustakaan dan jaringan informasi dalam bidang-bidang yang dicakupi oleh perputakaan UK Petra - teknik penelusuran informasi - jenis-jenis alat penelusuran instruktur : - kepala perpustakaan penyelenggara : Lembaga Penelitan dan Pengembangan UK Petra sifat : wajib bagi staff pengajar/peneliti golongan IIID kebawah yang belum memperoleh ijazah
S-2 DAFTAR PUSTAKA
Goggin, Margaret Knox. "Instruction in the use of the University Library", in Educating the Libr ry User . New York : R.R. Bowker, hal. 104-109. Higham, Norman. The Library in the University : Observations on a Service . London: Andre Deutsch, 1980, hal. 110-125. Hills, P.J. "Library Instruction and the Development of the Individual". J. Librarianship vol. 6: 4, 1974, hal. 254-261. Indonesia. Sub-Proyek Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdikbud, 1980, hal. 62-64. Katz, William A. Introduction to Reference Work vol II . York: McGraw-Hill, 1987, hal. 173-198.
New
Melum, Verna V. "1971 Survey of Library Orientation and Instruction Programs". Drexel Library Quarterly, 7:3&4, hal. 225-235. Rahardjo, Arlinah Imam. "Bimbingan Penggunaan Perpustakaan Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa". Dimensi , 1982: 8, hal.315. Rahardjo, Arlinah Imam. Bimbingan Penggunaan Perpustakaan Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Tingkat Pertama di Tiga Fakultas Di Indonesia. Jakarta: JIP-FSUI, 1981. Sri Mamudji. Rancangan Program Pendidikan Pemakai oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : 1989.