11
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan diKebun Percobaan Cikatas,Kampus
IPB
Darmaga, Bogor. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian tempat 250 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan, mulai bulan November 2011 hinggabulan Mei 2012.
Bahan dan Alat Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) umur 4 bulan. Varietas tanaman kelapa sawit yang digunakan adalahvarietas Tenera Dami Mas dengan nomor persilangan 64 x 28. Pupuk yang digunakan adalah SP-36 (36% P2O5) sebagai sumber P, KCl(60 % K2O) sebagai sumber K, dan Urea(46 % N) sebagai sumber N. Bahan untuk pengendalian hama dan penyakit menggunakan insektisida deltamethrin, dan fungisidamancozeb 80%. Media tanaman yaitu campuran tanah top soiljenis Latosol dan kompos pupuk kandang dengan perbandingan 7:1. Ukuran polybag yang digunakan berukuran 40 cm x 50 cm dengan ketebalan 0.2 mm. Alat-alat yang digunakan untuk menunjang penelitian ini antara lain meteran kayu, jangka sorong, timbangan analitik, SPAD-502 Plus chlorophyll meter, hand sprayer, label, dan alat tulis.
MetodePercobaan Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dalam lingkungan RancanganKelompok Lengkap Teracak(RKLT) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan P yang terdiri dari empat taraf yaitu: 0,3.00,6.00, dan 12.00 g P/tanaman. Faktor kedua adalah perlakuan K yang terdiri dari empat taraf yaitu:0,9.00,18.00, dan 36.00 g K/tanaman. Total kombinasi perlakuan adalah 4 x 4 = 16 kombinasi perlakuan, tiap perlakuan diulang tigakalisehingga terdapat 48 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri dari lima tanaman. Dengan demikian,total tanaman sebanyak240 tanaman.Pemupukan perlakuan P
12
dan K serta pemupukan rekomendasi N dilakukan dengan dosis dan waktu seperti yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Dosis Pupuk Perlakuan P, K, dan Pupuk Rekomendasi N Jenis Pupuk (g/tanaman)
Umur MST
P P0 0 0 0 0 0 0 0
4 8 12 16 20 24 Total
P1 0.25 0.30 0.35 0.50 0.80 0.80 3.00
P2 0.50 0.60 0.70 1.00 1.60 1.60 6.00
P3 1.00 1.20 1.40 2.00 3.20 3.20 12.00
K0 0 0 0 0 0 0 0
K1 0.75 0.75 1.00 1.50 2.50 2.50 9.00
K K2 1.50 1.50 2.00 3.00 5.00 5.00 18.00
N K3 3.00 3.00 4.00 6.00 10.00 10.00 36.00
3.00 3.00 4.28 5.00 5.71 5.71 26.70
Model rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah: Yijk= µ + αi + βj + (αβ)ij + ρk + εijk (i = 0, 1, 2,3 ; j = 0,1,2,3 ; k = 1,2,3) dimana : Yijk
=Nilai pengamatan dari ulangan ke-k pada pemupukan P ke-i dan K ke-j.
µ
= Nilai rata-rata.
αi
= Pengaruh pupuk P taraf ke-i.
βj
= Pengaruh pupuk K taraf ke-j.
ρk
= Pengaruh dari kelompok ke-k.
(αβ)ij =Pengaruh interaksi taraf pemupukan P ke-i dan taraf pemupukan K ke-j. εijk
=Pengaruh galat percobaan pada kelompok ke-k yang memperoleh
pemupukan P taraf ke-i dan K taraf ke-j. Untuk mengetahui pengaruh maka digunakan uji F pada taraf kesalahan 1% dan 5%. Bila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan terhadap peubah yang diamati, maka dilakukan uji lanjut Kontras Polynomial Ortogonal untuk mengetahui pola respon dari suatu faktor yang diteliti, kemudian dilanjutkan dengan uji regresi untuk menentukan dosis optimum (Mattjik dan Sumertajaya, 2006).
13
Pelaksanaan Percobaan Persiapan Lahan dan Media Tanam Persiapan lahan dimulai dengan membersihkan gulma pada lahan untuk menempatkan bibit.Media tanam yang digunakan untuk mengisi polybag adalah campuran tanah lapisan top soiljenis Latosol dan kompos pupuk kandangdengan perbandingan 7:1. Polybag yang telah disiapkan diisi dengan campuran tanah sebanyak 20 kg. Sebelum penanaman bibitpolybag yang sudah diisi tanah disiram agar kelembaban tanah tetap terjaga.
Pemindahan (Transplanting)Bibit Pemindahan bibit dilakukan dengan hati-hati, hal ini agar akar bibit yang masih baru tidak rusak atau putus. Selanjutnya,polybag tersebut diletakkan di lahan dan disusun sesuai dengan pengacakan (Lampiran13). Pengaturan jarak tanam menggunakan jarak tanam segitiga sama sisi 90 cm x 90 cm x 90 cm, sehingga luasan lahan yang digunakan untuk 240 tanaman sebesar 168 m2.
Aplikasi Pemupukan Aplikasi pupuk perlakuan P dan K serta pupuk rekomendasi N dilakukan satu bulan sekali selama enam bulan.Kombinasi pupuk Sp-36 dan KCl diberikan sesuai perlakuan, sedangkan pupuk N diberikan satu minggu setelah aplikasi pupuk perlakuan untuk semua tanaman. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara dibenamkan di sekitar bibit, dan pemberian pupuk tidak mengenai pokok tanaman.
Pemeliharaan Penyiangan. Penyiangan gulma dilakukan di dalam dan di luar polybag secara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan tangan.Interval penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma tersebut. Saat penyiangan sekaligus dilakukan penggemburan tanahuntuk menghindari pemadatan tanah yang dapat menganggu pertumbuhan akar tanaman.
14
Penyiraman.Penyiraman dilakukan setiap hari selama kondisi cuaca tidak hujan. Kebutuhan air yang diperlukan sebanyak 2 liter/polybag. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida dilakukan secara selektif dan bergantung pada intensitas serangan. Penyemprotan menggunakan insektisida deltamethrin dan fungisida mancozeb80 %. Konsolidasi bibit.Konsolidasi dilakukan pada bibit yang tumbuhnya tidak lurus (miring). Kegiatan meliputi penambahan tanah dan pembumbunan yang dilakukan pada tanaman yang akarnya muncul di atas permukaan tanah. Penggantian polybag.Polybag yangsobek atau rusak diganti dengan polybag yang baru agar volume tanah dalam polybag tetap dan perakaran tanaman tidak rusak.
Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap 5 tanaman dari setiap satuan percobaan. Peubah-peubah yang diamati adalah : 1. Tinggi bibit (cm) Tinggi bibitdiukurmulai dari permukaan tanah sampai bagian tertinggi dari tanaman dengan menggunakan meteran kayu. 2. Jumlah daun (helai) Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka sempurna pada semua tanaman. 3. Diameter batang (cm) Diameter
batang
diukur
dari
atas
bonggol
batang.
Pengukurandilakukan dengan menggunakan jangka sorong. 4. Tingkat Kehijaun Daun Tingkat kehijauan daun diukur pada umur 20 MST dan 24 MST dengan menggunakan alat SPAD-502 Plus chlorophyll meter. Sampel daun yang diamati adalah daun ke-empat. Tiap perlakuan diamati dua sampel. Pengukuran dilakukan di tiga titik pada daun yaitu bagian pangkal, tengah, dan ujung serta tidak mengenai tulang daun. Nilai jumlah klorofil daun dihitung dengan menggunakan rumus Y = 0.0007x – 0.0059, dimana: Y =
15
kandungan klorofil dan x = nilai hasilpengukuran SPAD-502Plus chlorophyll meter(Farhanaet al., 2007).
Analisis Tanah Analisis tanah dilakukan pada saat sebelum penelitian. Tanah diambil dari dalam polybag secara komposit dari beberapa polybag untuk mewakili keseluruhan polybag di lokasi lahan penelitian. Analisis tanah bertujuan untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fisik tanah yang digunakan dalam penelitian.
Analisis Pupuk Pupuk yang dianalisis adalah pupuk perlakuan yaitu SP-36 dan KCl serta pupuk rekomendasi Urea. Analisis pupuk ini bertujuan untuk mengukur kandungan hara N, P dan K pada pupuk yang digunakan. Selain itu, untuk menghindari pupuk palsu yang dijual di pasaran (Lampiran 4).