BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan Penelitian Biji Kecipir [Psophocarpus tetragonolobus (L) DC] Biji kecipir yang dipergunakan
pada
penelitian init
berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta,
Biji-biji keci-
pir tersebut berada dalam keadaan kering gudang dan dibeli melalui Yayasan "DIAN DESA" Yogyakarta, Warna kulit biji sangat kremt coklat muda hingga
bervariasi
mulai dari warna
coklat tua kehitam-hitaman,
De-
mikian pula besarnya biji, juga bervariasi. Sebelum dipergunakant biji-biji kecipir bih dahulu dibersihkan dari semua kotoran, keringt daun
dan
tangkai daunt
tadi terle-Bekas polong
ranting -ranting batangt
biji-biji palawija lainnya, pasir, batu-batu kecil dan sebagainya yang tercampur dengan biji kecipir! merupakan kotoran yang harus dipisahkan dan disingkirkan, Ayam-ayam Percobaan Untuk studi biologis biji kecipir! ras tipe pedaging wan percobaan, ini relatif lebih
dipergunakan ayan
(broiler) umur sehari sebagai hewan-heLaju pertumbuhan ayan ras tipe
pedaging
cepat dibandingkan dengan laju pertum-
buhan ayam ras tipe dwiguna atau tipe tumbuhan tersebut merupakan
petelur.
Laju per-
salah satu tolok ukur penting
untuk mengukur nilai biologis tepung biji kecipir yang dicampurkan k e
dalam ransum,
Ternak ayam dengan laju per-
(umbuhan yang cepat akan lebih peka bangan ransumnyal
terhadap ketidakseim-
atau lebih peka terhadap racun pengham-
bat pertumbuhan yang mungkin ada di dalam
bahan
makanan
yang digunakan menyusun ransumnya, Semua anak ayam ras pedaging yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari jenis kelamin jantanl kecuali pada percobaan biologis pertama yaitu percobaan yang menggunakan biji kecipir yang direndam dan direbus di dalam ransum percobaan,
Pada percobaan tersebutt jenis kelamin ti-
dak dipisahkan. 0
Metode
Penelitian
Penelitian Laboratoris Inaktifasi Anti Nutrisi pada Biji K e c i p i ~ Penelitian laboratoris ditujukan untuk mengukur ketahanan anti nutrisi
biji kecipir terhadap perlakuan-perla-
kuan yang telah ditentukan,
Pada penelitian inir kandung-
an anti tripsin biji kecipir yang lebih tahan terhadap perlakuan panas dibandingkan dengan
anti
nutrisi
lainnya
(Cerny et a l , 1971)r akan dianalisis, Perendaman dan Perebusan Biji kecipir,--
Biji - biji
kecipir yang sudah dibersihkan dari berbagai kotoranl rendam di dalam air leding,
di-
kemudian direbus di dalam air
mendidih,
Lama perendaman dan perebusan dilakukan menurut
waktu yang telah ditetapkan seperti pada Tabel 10, Tabel 10,
Lama perendaman ( jam)
Lama Perendaman dan Perebusan Biji Kecipir
*
Lama perebusan (menit)
( 10
6 )
Masing-masing selama 9
*
**
:
1
(
**
Di dalam air leding
30
Di dalam air mendidih
Pemanasan biji kecipir di dalam oven,--
Sampel-sam-
pel biji kecipir dipanaskan di dalam oven menurut suhu dan lamanya pemanasan sebagai berikut,
Suhu pemanasan di
da-
lam oven ialah 85, 100, 115 dan/atau 130°Ct sedangkan lama pemanasan pada suhu tersebut, masing-masing adalah, 5, 10, 15 dan/atau 20 rnenit, Pemanasan basah biji kecipir dengan otoklaf,-pel-sampel biji kecipir penelitian dimasukkan otoklaf.
Kemudian dipanaskan
pada suhu dan
pemanasan seperti pada Tabel 11,
ke
.
Samdalam
jangka waktu
Tabel 11.
-
----
-
-
Suhu dan Jangka Waktu Pemanasan Biji Kecipir di dalam Otoklaf
-
Lama nengotoklaf (menit)
Suhu di dalam otoklaf ("C)
Masing-masing selama
:
Inaktifasi Anti Tripsin Biji Kecipir di dalam Bahan Kestabilan anti tripsin biji kecipir, yaitu yang nenghambat
aktivitas tripsin,
Kimia protein
akan dipelajari mela-
lui gangguan pH dari bahan-bahan kimia yang merendamnya, Perendaman di dalam bahan kinia bass,-pel biji kecipir. direndam di
Sampel-sam-
dalam bahan kimia yang ter-
golong basa seperti pada Tabel 12, Perendaman di dalam bahan kimia asam,--
Sampel-sam-
pel biji kecipir direndam selama 6 , 12 dan/atau 24 jam di dalam empat persen CH3COOH serta di dalam larutan asam HC1 dengan pH 1.5; 3 * 0 ; 4 , 5 dan/atau 6 r 0 r
Tabel 12.
Perendaman Biji Kecipir di dalam Bahan Kimia Basa
Bahan kimia perendam
Lama perendaman (jam)
1 N NaOH 10% larutan abu
*
*
-
100 gr abu sekam direndam di dalam 900 ml air leding.
Perlakuan Biii K e c i ~ i rSecara Bioloais Pembuatan tenpe kecipir,-nurut metode yang dilakukan
Tempe kecipir dibuat
Kelompok Perhimpunan Mahasis-
wa Mikrobiologi IV Fakultas Pertanian, Mada (1983),
me-
Universitas Gajah
Setelah tempe tersebut berumur 24, 48/ 72 dan/
atau 96 jamr kandungan anti tripsinnya dianalisis. Pembuatan silase kecipir,--
Silase kecipir
nenurut metode pembuatan silase ikan yang dilakukan piang dkk, (1982),
dibuat Kom-
Setelah silase kecipi.r berumur 1 1 2! 3
dan/atau 4 minggu, kandungan anti tripsinnya dianalisis, Semua sanpel biji kecipir yang telah dipersiapkan menurut perlakuan-perlakuan seperti diuraikan di atasr digiling halus pada
gilinyan
Cutting Mill buatan Arthur
laboratorium HI
~conomical Wiley
Thomas Co,, Philadelphia USA/
dengan saringan berukuran 40-mesh,
Analisis Anti T r i ~ s i n Ekstraksi anti tripsin,--
Ekstraksi
anti
tripsin
(trypsin inhibitor) dilakukan menurut prosedur yang diran-
--
cang oleh Khor et al. (1982), biji kecipir yang
sudah
Sebanyak satu gram tepung
dipersiapkan
menurut perlakuan0,1 M
perlakuan yang ditentukan, diekstraksi dengan 10 ml NaC1-0.1 M borate
buffer dengan pH 8,5
selama
lima jam,
sambil dikocok secara perlahan-lahan. Setelah lima jam pertama, pH
medium
ekstraksi dise-
suaikan supaya tetap 8.5 dengan menggunakan 1 N NaOH. da akhir periode ekstraksi,
campuran
tadi
(centrifuge) dengan 1 5 0 0 0 g selama 20 menit, diekstraksi lagi dengan
10 ml
disentrifus Pelletnya
0,l M NaCl-0.1 M
buffer selama 20 jam berikutnya dan dikocok secara han-lahan pula,
Kemudian campuran
dengan 1 5 0 0 0 g selama 20 menit,
tadi
Pa-
borate perla-
disentrifus lagi
Kedua supernatant yang
sudah diperoleh digabungkan bersama-sama, aetelah berminyak pada bagian atasnya dibuang.
Aliquot
lapisan
dari
ga-
bungan supernatant digunakan untuk analisis kandungan anti tripsin. Prosedur penetapan kandungan anti tripsin*-- Penetapan kandungan anti tripsin dilakukan berdasarkan metode yang
--
dikerjakan Fritz et al, (1974).
Sebagai substrat
diguna-
kan BAPNA (N-Benzoylarginine-p-nitroanilide) yang memiliki kepekaan tinggi dan cukup spesifik,
Prinsip
penstapan
adalah
sebagai
B
40
?@+
? ! f o N q -CH
(OW
H I
H , N ~ N %
N-CH
H
I a H$-N-(i"NH?
(CHa)a
@
H$-#-$*NH, NHa
Pembebasan
:
berikut
NHa
p-nitroaniline dari N-Benzoylarginine-p-
nitroanilide ( B A P N A ) ~ diikuti secara langsung dengan baca
kenaikan
kepudaran
cahaya pada 405 nm
mem-
menggunakan
Spectrophotometer, Peralatan -peralatan
yang
digunakan
ialah
sebagai
berikut : (1) Spectrophotometer
yang
cocok
untuk
pada
suhu
konstan
pengukuran
tepat pada 405 nm, (2) Pemegang
cuvette
(constant
temperature cuvette holder) dan (3) Sentrifus (centrifuge),
Sedangkan
pereaksi-pereaksi yang digunakan
ialah :
(a) Triethanolamine hydrochloride (TRA) (b) Calcium chloridet CaC12.2H20 (c) Sodium hydroxidet 2 N (d) Hydrochloric acidt 0,001 N ( e ) Trypsin lyophilizate; 1 ~ / m g (4");
preparationt
dan
commercial
(f) N-~enzoylarginine-p-nitroanilide (BAPNA), Prosedur penetapan dikerjqkan sebagai berikut
-
:
Dipersiapkan panjang gelombang
2
Hg 405 nm
Dipersiapkan lintasan cahaya
1 cm
Volume akhir rnenjadi
: 25°C (tetap),
Disesuaikan suhu pemegang cuvette
Semua
3 ml
f
larutan dihangatkan pada suhu 25°C sebelum d i -
gunakan, Pelaksanaan
penetapan kandungan anti tripsin
adalah
sebagai berikut :
Pipet ke dalam cuvette
"Inhibitor assay"
"Trypsin reference assay"
Larutan tripsin
0,2 ml
0,2 ml
Larutan buffer
1.7 ml
1.8 ml
Sampel inhibitor
0,l ml
Campur dan inkubasikan selama 5 menit Larutan substrat
1.0 ml
Dicampur dengan baik, dan kenaikan
1.0 rnl
kepudaran
cahaya
di-
baca setiap lima menit, Perhitungan
kandungan anti tripsin.-- Kandungan anti
tripsin dihitung dengan menggunakan rumus : ( A E / m i n )Tr - ( n E / m i n ) I (IU), 3832
yaitu sebagai jumlah
anti tripsin pada setiap sampel. disesuaikan dengan
Penggunaan rumus selalu
jumlah pengenceran
larutan yang dila-
. kukan, Penelitian
Biologis
Untuk mengetahui pengaruh biologis biji kecipir pada tingkat tu,
yang
disebabkan
kepunahan anti tripsin
terten-
dilakukanlah penelitian -penelitian biologis
sebagai
berikut , Penelitian Biologis dengan Menggunakan Biji Keclpir Direndam-rebus (Penelitian Biologis Pertama) - --
yanq
-
Penelitian biologis dengan biji kecipir yang ses secara
sederhana
ini
merupakan
pertama yang dirancang sebagai dengan dua ulangan, biji kecipir
dipro-
penelitian biologis
percobaan
faktorial
Faktor pertama ialah lama
6 x 4
perendaman
di dalam air leding dengan enam tingkatan (01
3, 6, 9, 12 dan 15 jam) dan faktor kedua ialah empat tingkatan lama perebusan di dalarn air rnendidih ( 0 , 10, 30
dan
5 0 menit), Pada penelitian ini dipersiapkan 24 macam ransum ayam pedaging sesuai dengan keenam tingkat lama perendaman serta keempat tingkat lama perebusan,
Ke dalam setiap macam
ransum dicampurkan 25 persen tepung biji kecipir yang lah diproses sebelumnya,
te-
Kandungan zat-zat makanan di da-
lam ransum diperhitungkan berdasarkan
patokan
kebutuhan
zat-zat makanan untuk ayam tipe pedaging (broiler) yang aedang tumbuh (NRC, 1977), Sebanyak 288 ekor anak ayam broiler umur
sehari
dari
strain Arbor Acres dipergunakan di dalam penelitian
ini.
Anak-anak ayam tersebut ditempatkan secara acak ke
dalam
48 boks pemeliharaan
anak ayam beralaskan kavat,
Makanan
-
dan minuman diberikan ad libitum, Pada akhir penelitian, sebanyak 50 persen
dari
ayam-
ayam percobaan dipotong untuk rnengukur berat organ-organ tubuhnya.
Seluruh parameter yang diteliti ialah berat
badan
akhir, pertambahan berat badan, konsumsi dan konversi
ran-
sum, berat pankreas, hati, kelenjar thyroid dan jantung,
Penelitian Biologis Kedua denqan Berbagai Level ( ~ i n g k a t ) Biii K e c i ~ i rdi dalam Ransum Percobaan biologis kedua ini bertujuan
untuk mencari
level (tingkat) biji kecipir yang optimal di dalam campuran ransum,
Biji-biji kecipir yang digunakan
ialah
biji
kecipir yang telah direndam 9, 12 dan/atau 15 jam dan direbus selama 301 4 5 dan/atau 60 rnenit,
Tingkat biji
yang dicampurkan ke dalam ransum berturut-turut
kecipir sebanyak
10, 15, 20 dan/atau 25 persen, Sebanyak 360 ekor anak ayam broiler jantan strain bor Acres umur sehari digunakan kedua ini.
pada
Anak-anak ayam dipelihara
Ar-
percobaan
biologis
di dalam
boks-boks
percobaan berukuran 1 x 0.5 rn2 dengan alas kawat,
Ke da-
lam setiap unit boks percobaan, ditempatkan lima ekor anak Penimbangan anak ayqm dilakukan
ayam secara acak,
setiap
minggu,
demikian pula sisa ransumnya pada minggu bersang-
kutan,
Setelah anak-anak ayam berumur 50 haril percobaan
diakhiri dan 40 persen ayam-ayam percobaan darisetiap unit dipotong untuk nengukur berat organ-organ tubuhnya, Percobaan biologis kedua ini dirancang sebagai percobaan faktorial 3 x 3 x 4 dengan dua ulangan, Penelitian Biologis Ketiqa denqan Menqgunakan Biji Kecipir yang Telah Diotoklaf Percobaan biologis ketiga yang dilakukan pada penelitian ini ialah
penggunaan sarnpel-sampel tepung biji keci-
pir yang diotoklaf dan dicampurkan ke dalam ransurn, annya ialah kecipir
untuk rnenjajagi
secara
besar-besaran
Tuju-
kemungkinan
penggunaan biji
di dalam
industri makanan
ternak, Percobaan ini
dirancang
6 x 4 dengan tiga ulangan,
sebagai percobaan faktorial
Pada setiap unit kandang
per-
cobaan berukuran 1 x 0.5 m2 ditempatkan lima ekor anak ayam broiler jantan strain Hubbard secara acak,
Dengan demiki-
a n l seluruh anak ayam yang digunakan
percobaan inil
berjumlah 360 ekor,
pada
Pengolahan Data Seluruh data1
baik dari penelitian laboratorium mau-
f
pun dari penelitian biologist Sidik Ragam
nenurut
lanjutkan dengan uji
dianalisis dengan
Analioio
Snedecor dan Cochran (1968), dan didan interpretasi
sarankan Little (1981).
data seperti disa-
Data sebagai ratio antara
berat
organ tubuh dengan berat badan yang dinyatakan dalan sen, terlebih dahulu arcsin
V persentase,
ditransformasikan
ke dalam
per-
besaran