Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Laporan Tahunan Capaian Kinerja 2013

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Laporan Tahunan Capaian Kinerja 2013

DAFTAR ISI VISI

1

MISI

2

PERKARANTINAAN IKAN

19—31

KEBIJAKAN

3

32—36

ORGANISASI

4

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

PERAN BKIPM

5

PRESTASI BKIPM

6—9

CAPAIAN KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN PER INDIKATOR KINERJA PERAN BKIPM MENURUNKAN ANGKA PENOLAKAN EKSPOR DI UNI EROPA 2013

10 11—14

PELAKSANAAN KEGIATAN STRATEGIS

AKREDITASI LABORATORIUM MANAJEMEN MUTU DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN

37 38 39—42

PELAKSANAAN ROAD MAP INDUSTRIALISASI 43—54 KELAUTAN DAN PERIKANAN OUTLOOK 2014

55—59

15

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan 2013

16

Pengembangan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

17

Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

1

VISI “Hasil Perikanan Yang Sehat Bermutu, Aman Konsumsi Dan Terpercaya” Hasil perikanan mengandung arti semua barang yang dihasilkan dari kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan. Selanjutnya yang dimaksud ikan yaitu segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Hasil perikanan yang sehat, bermutu dan aman konsumsi mengandung arti hasil perikanan yang bebas hama penyakit ikan karantina (Sehat), memiliki kualitas teknis sesuai dengan persyaratan standar yang ditetapkan (Bermutu) dan tidak dalam ambang batas yang dapat membahayakan manusia (Aman Konsumsi). Terpercaya mengandung arti bahwa sertifikasi yang diterbitkan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan (HC dan HACCP) merupakan jaminan dan telah memenuhi syarat untuk diterima di pasar nasional dan international.


2

MISI “Mewujudkan Pencegahan Penyebaran Hama dan Penyakit Ikan Karantina serta Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang Mampu Menjamin Lalu Lintas Hasil Perikanan yang Sehat, Bermutu, Aman Konsumsi dan Terpercaya”


KEBIJAKAN

3

Pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya terbarukan tersebut harus dilakukan dengan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina yang dapat menggagalkan produksi perikanan dan bahkan memusnahkan keanekaragaman sumberdaya hayati perikanan.

Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan. Tantangan ekspor hasil perikanan di pasar gobal semakin meningkat seiring dengan persyaratan-persaratan yang ditetapkan oleh negara importer seperti Amerika, Uni Eropa, Jepang, Korea, China, Rusia, dan Kanada. Tantangan yang dihadapi dalam ekspor hasil perikanan adalah persyaratan pemantapan sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan (quality and safety assurance) hasil perikanan.

Pengendalian kualitas hasil perikanan melalui sistem jaminan kesehatan ikan, mutu, keamanan hasil perikanan. Peningkatan produksi perikanan harus diimbangi dengan peningkatan kualitasnya. Pengendalian kualitas hasil perikanan dimulai dari cara budidaya ikan yang baik, cara penangkapan ikan yang baik, dan penerapan konsep traceability serta dilakukan pengolahan pada unit pengolahan ikan yang tersertifikasi.


ORGANISASI


4

Peran BKIPM

(Otoritas Kompeten Fish Diseases Dan Food Safety) Dalam Kelestarian Sumberdaya, Ketahanan Pangan Dan Daya Saing Produk Perikanan


5

PRESTASI : GOOD GOVERNANCE

6

 Nilai Excelent  Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

pelayanan SERTIFIKAT KESEHATAN IKAN sesuai ISO 9001  Pelayanan public berbasis elektronik/online 

Pelayanan HC dan HACCP  Unit Pelayanan Terbaik Tingkat KKP  Balai KIPM Kelas

II Semarang;  Unit Kerja Percontohan Wilayah Bebas Korupsi Terbaik

Tingkat KKP  Balai KIPM Kelas II Semarang;


7

PRESTASI : FOOD SAFETY  Penahanan/penolakan produk perikanan Indonesia 

< 10

per Negara mitra;  Sertifikasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu (HACCP) di Unit

Pengolahan Ikan (UPI) sebagai persyaratan ekspor  1.219 sertifikat dari target 1.115 sertifikat.  Registrasi UPI ke Negara mitra ekspor  199 UPI (Capaian

sebesar > 200% dari target)  MRA dalam bidang ekspor hasil perikanan  2012 : 33 Nega-

ra ; 2013 : 34 Negara Tujuan Ekspor


PRESTASI : MANAJEMEN MUTU 

Laboratorium Penguji Penyakit Ikan dan Mutu Hasil Perikanan telah terakreditasi ISO 17025  40 dari 47 Unit Pelaksana Teknis KIPM



Lembaga Inspeksi telah terakreditasi ISO 9001  20 dari 47 Unit Pelaksana Teknis KIPM



Traceability Rantai Produk Perikanan


8

PRESTASI : KARANTINA IKAN 

Persentase ikan dan produk perikanan impor, ekspor dan antar area yang disertifikasi bebas hama penyakit ikan karantina  98,6 % dari target 96 %;



Penetapan secara internasional  Indonesia Bebas penyakit Early Mortality Syndrome (EMS);


9

CAPAIAN KINERJA UTAMA


INDIKATOR KINERJA UTAMA

10

 Persentase Media pembawa yang bebas hama dan pen-

yakit ikan karantina melalui sertifikasi impor, ekspor dan antar area sebesar 96 %.  Jumlah kasus penolakan hasil perikanan sebesar

maksimal 10 kasus per Negara Mitra.  Jumlah Sertifikasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu

(Sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan (UPI) sebagai persyaratan ekspor sebesar 1.115.


11

CAPAIAN PER INDIKATOR KINERJA Persentase Media pembawa yang Bebas Hama dan Penyakit Ikan Karantina 1 melalui Sertifikasi Impor, Ekspor dan Antar Area

Sistem Perlindungan dan Pencegahan Masuk dan Tersebarnya HPIK


Kanada : 5

Italia : 8

Rusia : 6

CAPAIAN PER INDIKATOR Kasus Penolakan Ekspor Hasil Perikanan Per 2 Negara Mitra

2011

2012

2013

Rusia : 6

Itali a: 8

Kanada : 5

Itali : 3 Prancis : 2 Spanyol : 1 Polandia : 1 Kanada : 2 Korsel : 1

Kanada : 2 Korsel : 2 Rusia : 1

Rusia : 4 Korsel : 3 Jerman : 2 Prancis : 1 Spanyol : 1 Italia : 1

Target : < 10

12

2014 Target : ≤ 10 per Negara Mitra


CAPAIAN PER INDIKATOR Jumlah Sertifikasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu 3 (Sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan Sebagai Persyaratan Ekspor

13


KASUS PENOLAKAN EKSPOR HASIL PERIKANAN PER NEGARA MITRA TAHUN 2013 No.

Negara Mitra

Jumlah Kasus

14

Penyebab Penolakan

1.

Italia

1

Histamin pada Frozen Tuna

2.

Spanyol

1

Poor temperature control pada Frozen Tuna

3.

Perancis

1

Mercury pada Frozen Sword fish

4.

Jerman

2

Histamin pada produk Frozen Tuna dan Frozen Cobia

5.

Rusia

4

Dua (2) kasus bakteri Mesophyll aerobic and optional anaerobic microorganism pada Frozen Oilfish fillet dan Baby Octopus , Satu (1) kasus Coliform pada produk Frozen Octopus dan satu (1) 1 kasus Listeria pada produk Frozen Octopus

6.

Korea Selatan

3

Dua (2) kasus Benzopyrene pada produk Dried Smoked Fish dan methyl mercury pada produk Swordfish

5

Tiaga (3) kasus pada decompose pada produk Frozen Tuna, Frozen Kingfish Steak skin on dan produk Baby Clams, Satu (1) kasus mercury, dan Satu (1) kasus histamin pada Frozen Tuna

7.

Kanada


15

PERAN BKIPM MENURUNKAN ANGKA PENOLAKAN EKSPOR DI UNI EROPA 2013

Data RASFF Produk Perikanan Indonesia berdasarkan Jumlah dan Parameter Food Safety 2005-2013 ALASAN PENOLAKAN

TAHUN 2009 2010

2005

2006

2007

2008

Carbon Monoxide

23

1

2

-

-

Heavy Metal

4

16

7

3

Histamine

5

4

4

Antibiotik Mikrobiologi Organoleptik

6 9 0

11 2

3 1 -

PRODUK

2011

2012

2013

-

1

-

-

Frozen Swordfish

2

4

3

1

1

Frozen Baramundi, Canned Octopus, marlin loins, Frozen dolphin Fish Fillets. Frozen Moon fish

1

-

1

-

3

Chilled Tuna (Thunnus Albacares)

1 -

2 -

1 1

1 9 -

-

Frozen Octopus

Frozen Cooked Peeled Prawns Chilled Yellowfin Tuna, Frozen Tuna Loin, Frozen Long Finned Tuna

1

Peningkatan Suhu

2

-

-

1

2

3

1

3

1

Parasit Irradiasi Lain-lain TOTAL

49

34

17

6

2 1 9

1 11

1 7

14

5

Frozen Frog legs

Frozen Frog legs Frozen Escolar

Sumber : DG SANCO yang diolah


CAPAIAN KINERJA KEGIATAN


17

Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan 2013 Indikator

Target

Realisasi

%

1. Jumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diimplementasikan pada UPT BKIPM

88 SOP

92 SOP

104,55%

2. Jumlah instalasi yang sesuai standar dan laboratorium karantina ikan yang terakreditasi

2 IKIS; 5 Lab. 2 IKIS; 5 Lab.

2.1 IKIS (Instalasi Karantina Ikan Sementara)

2

5

250,00%

2.2 Laboratorium

5

13

260,00%


18

Pengembangan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013 Indikator

Target

Realisasi

%

24 Unit Kerja

28 Unit Kerja

116,67%

2.1 Lembaga Inspeksi

31

31

100%

2.2 Laboratorium

23

28

121,74%

1. Jumlah unit kerja (lokal otoritas kompeten) yang menerapkan sistem manajemen mutu produksi (pra panen dan pasca panen) 2. Jumlah laboratorium dan lembaga inspeksi yang menerapkan sistem manajemen mutu


PELAKSANAAN KEGIATAN STRATEGIS


PERKARANTINAAN IKAN

19

1. PENERAPAN SOP Standard Operating Prosedur (SOP) yang diterapkan di 22 UPT KIPM berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi SOP Tahun 2013 No

1.

2.

3.

4.

Lalulintas

Domestik Keluar Domestik Masuk

SOP Yang Diterapkan 1. 2. 3.

Pemeriksaan Dokumen Pengeluaran Media Pembawa/Hasil Perikanan Penerbitan Health Certificate for Fish and Fish Products (KI-D1) / Sertifikat Kesehatan Ikan (KI-D2) berdasarkan LHU Laboratorium Pemeriksaan Ulang Pengeluaran Media Pembawa

1.

Pemeriksaan Dokumen Pemasukan Media Pembawa / Hasil Perikanan

1.

Pengawalan impor Media Pembawa atau Hasil Perikanan Pengawasan Media Pembawa atau Hasil Perikanan di Instalasi Karantina Ikan Pembebasan Media Pembawa HPIK (Hidup) dan Umpan Ikan dari Luar Negeri

1. 2.

Pemeriksaan Dokumen Pengeluaran Media Pembawa/Hasil Perikanan Penerbitan Health Certificate for Fish and Fish Products (KI-D1) / Sertifikat Kesehatan Ikan (KI-D2) berdasarkan LHU Laboratorium Pemeriksaan Ulang Pengeluaran Media Pembawa

Impor

Ekspor

3.


PERKARANTINAAN IKAN

20

2. SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA Instalasi Karantina Ikan (IKI) Per Provinsi Yang Telah Ditetapkan Selama Tahun 2012 - 2013


21

PERKARANTINAAN IKAN 2. SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA Instalasi Karantina Ikan (IKI) Per Provinsi Yang Telah Ditetapkan Selama Tahun 2012 - 2013 berdasarkan Jenis Komoditi No

Provinsi

2012 Ikan Hidup

2013 Non Hidup

Benda Lain

Ikan Hidup

Non Hidup

Benda Lain

1

Bali

5

6

-

2

13

-

2 3 4 5

Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah

2 14 6 -

1 57 7 5

7 16 16 2

7 16 10 1

14 69 7 2

9 16 23 3

6 7 8 9 10

Jawa Timur Lampung Kep. Riau Sulawesi Selatan Sumatera Utara

5 6 1 2 -

30 1 11

14 3 1 8

4 2 3

26 3 1 1 12

15 3 1 6

Total

41

118

67

43

135

76


PERKARANTINAAN IKAN 3.

22

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Frekuensi Penerbitan Sertifikasi (Health Certificate) Terhadap Media Pembawa HPI/ HPIK Tahun 2012 - 2013



23

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Ikan Hidup (dalam Ekor) Tersertifikasi Tahun 2012 - 2013



24

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Hasil Perikanan (dalam Ton) Tersertifikasi Tahun 2012 - 2013



25

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Ekspor Ikan Hidup (dalam Ekor) Tersertifikasi Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2012 - 2013



26

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Ekspor Hasil Perikanan (dalam Ton) Tersertifikasi Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2012 - 2013



27

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Impor Ikan Hidup (dalam Ekor) Tersertifikasi Berdasarkan Negara Asal Tahun 2012 - 2013



28

PENGAWASAN LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA HPI/HPIK Volume Lalulintas Impor Hasil Perikanan (dalam Ton) Tersertifikasi Berdasarkan Media Pembawa Tahun 2012 - 2013


29


PENANGANAN KASUS PELANGGARAN KARANTINA IKAN NO.

1.

2.

3.

TEMPAT KEJADIAN

BENTUK KEJADIAN

Belawan (Stasiun KIPM Kelas I Medan II)

Menjual sebagian media pembawa HPIK berupa Frozen Mackerel (ikan kembung beku) dari Pakistan sebanyak 14.220 kg yang masih dalam masa tindakan karantina pada tanggal 15 Januari 2012 merupakan pelanggaran tindak pidana karantina ikan sesuai Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992, jo Pasal 9 huruf (a) dan huruf (b), jo Pasal 11 ayat (1), jo Pasal 12.

Manado (Balai KIPM Kelas II Manado)

Pengeluaran benih sidat ke Korea sebanyak 120.000 ekor dalam 28 boks merupakan pelanggaran UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Permen KP Nomor PER.19/MEN/2012 tentang Larangan Pengeluaran Benih Sidat (Anguilla spp) dari Wilayah Negara RI Ke Luar Wilayah Negara RI.

Jakarta (Balai Besar KIPM Jakarta I)

Benih sidat (Anguilla sp.) sebanyak 6 koli yang akan di ekspor ke Hongkong merupakan pelanggaran UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Permen KP Nomor PER.19/MEN/2012 tentang Larangan Pengeluaran Benih Sidat (Anguilla spp) dari Wilayah Negara RI Ke Luar Wilayah Negara RI.

JENIS KEGIATAN

STATUS PELANGGARAN

KET

Impor

Putusan Pengadilan Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht)

Kejadian tahun 2012, diputus tahun 2013

Ekspor

Penyerahan perkara kepada PPNS Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara

Kejadian tahun 2013

Ekspor

·Penyerahan perkara kepada PPNS Pangka- Kejadian lan PSDKP Jakarta ·Proses persidangan di tahun 2013 PN Jakarta Utara


30


PENANGANAN KASUS PELANGGARAN KARANTINA IKAN NO.

4.

5.

6.

TEMPAT KEJADIAN

Jakarta (Balai Besar KIPM Jakarta I)

Jakarta (Balai KIPM Kelas I Jakarta II)

Bandung (Stasiun KIPM Kelas II Bandung)

BENTUK KEJADIAN Benih sidat (Anguilla sp.) sebanyak 20 boks yang akan di ekspor ke Hongkong merupakan pelanggaran Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Permen KP Nomor PER.19/MEN/2012 tentang Larangan Pengeluaran Benih Sidat (Anguilla spp) dari Wilayah Negara RI Ke Luar Wilayah Negara RI. Pemasukan ikan ke wilayah Indonesia tidak dilaporkan dan tidak dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal yang terjadi di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) CDC Banda Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara melanggar Pasal 31 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Pemasukan media pembawa HPIK berupa ikan koki ke wilayah Indonesia tidak dilaporkan dan tidak diserahkan ke petugas karantina ikan yang terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat melanggar Pasal 31 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002

JENIS KEGIATAN

STATUS PELANGGARAN

KET

Ekspor

Penyerahan perkara kepada PPNS Pangkalan PSDKP Jakarta

Kejadian tahun 2013

Impor

P19 (Pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi)

Kejadian tahun 2013

Impor

·P21 (Berkas perkara telah lengkap untuk disidangkan) ·Menunggu jadwal sidang di PN Bandung

Kejadian tahun 2013


PERKARANTINAAN IKAN

31

5. IN LINE INSPECTION (ILI) KARANTINA IKAN 2013 1 2

2

5

TOTAL = 44 UUPI

00

4

9

2

17

2

JUMLAH UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN YANG TERDAFTAR ILI/PROPINSI

In line inspection adalah rangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan Ikan yang dilakukan secara periodik, dan berkelanjutan terhadap populasi ikan, dalam rangka pengendalian HPIK/HPI tertentu, sehingga aman untuk dilalulintaskan Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

32

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

1. INDIKATOR DAYA SAING PRODUK PERIKANAN INDONESIA DI UNI EROPA TAHUN 2013 (KASUS PENOLAKAN FOOD AND FISHERY PRODUCT per Negara Eksportir) 12. DENMARK 25. FAROE ISLANDS

3

34

11

3 16. SWEDIA

15. IRLANDIA 28

9

29. ALBANIA

112 16

7. ITALIA 11

9

11. BELANDA 179 13

1. SPANYOL 199 128

13. TUNISIA

8

14. POLANDIA 175

3. PERANCIS 131 27 9. AS 107 13

65

6. TURKI

10

2

1 232 21 22

7

7

60 22

26. COTE' D'IVOIRE

20. THAILAND

24. GHANA

3

3

17

21. SRILANKA 23 4

27. UGANDA 10. MOZAMBIQUE 19. ARGENTINA

76

76 48

14

88

22. INDONESIA

4

KETERANGAN : PERINGKAT NEGARA FEED/FOOD FISHERY PRODUCT

2

7

8. INDIA 261 15 17. EKUADOR

9

436 23 2. VIETNAM

18. YUNANI 5. MAROKO

28. JEPANG 4. CINA

2

6 17

5

6 23. PNG

5

4

13

7

Sumber : RASFF Portal European Union yang diolah

Indonesia berada urutan ke 22 dari daftar Negara eksportir Feed/Food dan Fishery Product ke Uni Eropa dengan kasus penolakan untuk kelompok Foo/Feed sebanyak 17 Kasus dan penolakan Fishery Product sebanyak 5 kasus. Kasus penolakan tertinggi terjadi pada Food/Feed dan Fishery product dari Negara Spanyol.


33

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN 2. RASFF Produk Perikanan Indonesia Berdasarkan Alasan Penolakan (2005 - 2013) Alasan Penolakan

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Carbon Monoxide

23

1

2

-

-

-

1

-

-

Heavy Metal

4

16

7

3

2

4

3

1

1

Histamine Antibiotik Mikrobiologi Organoleptik

5 6 9 0

4 11 2

4 3 1 -

1 1 -

2 -

1 1 1

1 -

1 9 -

3 -

Peningkatan Suhu

2

-

-

1

2

3

1

3

1

Parasit Irradiasi Lain-lain

-

-

-

-

2 1 -

1 -

1

-

-

Produk Frozen Swordfish Frozen Baramundi, Canned Octopus, marlin loins, Frozen dolphin Fish Fillets. Frozen Moon fish Chilled Tuna (Thunnus Albacares) Frozen Octopus Frozen Frog legs Frozen Cooked Peeled Prawns Chilled Yellowfin Tuna, Frozen Tuna Loin, Frozen Long Finned Tuna Frozen Frog legs Frozen Escolar Sumber : RASFF Portal European Union yang diolah

Rapid Alert System for Food and Feed (RASFF) is a system for reporting food issues within the European Union. Selama tahun 2013 terjadi 5 kasus RASFF, dimana jumlah ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya karena semakin baiknya mutu produk perikanan Indonesia. Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

34

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN 2.

REGISTRASI UPI KE NEGARA MITRA

DATA UPI MERUPAKAN AKUMULASI TIAP TAHUNNYA

Pendaftaran UPI ke negara mitra pada tahun 2013 ditargetkan sebanyak 50 UPI. Target ini dapat terlampaui dengan telah didaftarkannya ke negara mitra sebanyak 119 UPI . Capaian yang melampaui target hingga lebih dari 200%, dikarenakan terbukanya pasar Asia seperti Korea, China, Vietnam sebagai tujuan pengembangan ekspor hasil perikanan. Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

35


UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI) YANG DIINSPEKSI 2013 2

41 1

13

3

23

3

7 1

4

5 4

19

8

TOTAL = 525 UPI

00

12

6

42

11 17

9

56 31

29

107 51

6

14

JUMLAH UPI/PROPINSI

Tahun 2013 BKIPM mempunyai target jumlah Unit Pengolahan (UPI) yang diinspeksi sebanyak 520 UPI. Dari target tersebut dapat dicapai yaitu jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang diinspeksi sebanyak 525 UPI. Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

36


SERTIFIKASI HACCP PADA UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI) 2013 2

104 52 4 6

1

19

19

10

10 4

20

40 TOTAL = 1219 HACCP

00

10

17

24

14

35

113

178 75

7

57

267 92

9

30

JUMLAH SERTIFIKAT HACCP/PROPINSI

Tahun 2013 BKIPM mempunyai target penerbitkan sertifikat HACCP sebanyak 1.115 sertifikat. Dari target tersebut dapat dicapai yaitu jumlah sertifikat HACCP sebanyak 1.219 sertifikat Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

37

AKREDITASI LABORATORIUM LABORATORIUM PENGUJI PENYAKIT IKAN DAN MUTU KEAMANAN HASIL PERIKANAN TERAKREDITASI ISO 17025 1. BALAI BESAR KIPM JAKARTA I 2. BALAI BESAR KIPM MAKASAR 3. BALAI UJI STANDAR KIPM 4. BALAI KIPM KELAS I BALIKPAPAN 5. BALAI KIPM KELAS I DENPASAR 6. BALAI KIPM KELAS I JAKARTA II 7. BALAI KIPM KELAS I JAYAPURA 8. BALAI KIPM KELAS I SURABAYA I 9. BALAI KIPM KELAS I SURABAYA II 10. BALAI KIPM KELAS II BANJARMASIN 11. BALAI KIPM KELAS II MANADO 12. BALAI KIPM KELAS II MATARAM 13. BALAI KIPM KELAS II PALEMBANG 14. BALAI KIPM KELAS II SEMARANG

ISO 17025

15. STASIUN KIPM KELAS I ACEH 16. STASIUN KIPM KELAS I AMBON 17. STASIUN KIPM KELAS I BATAM 18. STASIUN KIPM KELAS I BENGKULU 19. STASIUN KIPM KELAS I ENTIKONG 20. STASIUN KIPM KELAS I JAMBI 21. STASIUN KIPM KELAS I KENDARI 22. STASIUN KIPM KELAS I KUPANG 23. STASIUN KIPM KELAS I LAMPUNG 24. STASIUN KIPM KELAS I PADANG 25. STASIUN KIPM KELAS I PALANGKARAYA 26. STASIUN KIPM KELAS I PALU 27. STASIUN KIPM KELAS I PANGKAL PINANG 28. STASIUN KIPM KELAS I PEKANBARU

29. STASIUN KIPM KELAS I PONTIANAK 30. STASIUN KIPM KELAS II TAHUNA 31. STASIUN KIPM KELAS I YOGYAKARTA 32. STASIUN KIPM KELAS II CIREBON 33. STASIUN KIPM KELAS II MERAK 34. STASIUN KIPM KELAS II MERAUKE 35. STASIUN KIPM KELAS II TARAKAN 36. STASIUN KIPM KELAS II BIMA 37. BALAI KIPM KELAS I MEDAN I 38. STASIUN KIPM KELAS II TANJUNG BALAI ASAHAN 39. STASIUN KIPM KELAS II LUWUK BANGGAI 40. STASIUN KIPM KELAS II TANJUNG PINANG

merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian/kalibrasi

Sebanyak 40 dari 47 Unit Pelaksana Teknis KIPM telah terakreditasi ISO 17025 sebagai Laboratorium Penguji Penyakit Ikan dan Mutu Hasil Perikanan Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

38

MANAJEMEN MUTU ISO 9001 1. Balai KPIM Kelas II Palembang 2. Balai KIPM Kelas I Balikpapan 3. Balai KIPM Kelas I Denpasar 4. Balai KIPM Kelas II Mataram 5. Balai KIPM Kelas I Jayapura 6. Stasiun KIPM Kelas I Sorong 7. Stasiun KIPM Kelas I Kupang 8. Stasiun KIPM Kelas I Kendari

ISO 9001

9. Stasiun KIPM Kelas I Lampung 10. Stasiun KIPM Kelas I Entikong 11. Stasiun Kelas KIPM I Batam 12. Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 13. Stasiun KIPM Kelas II Merauke 14. Stasiun KIPM Kelas I Palu 15. Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 16. Stasiun KIPM Kelas II Manado

merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/ organisasi yang telah mendapatkan akreditasi ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya

Sebanyak 16 dari 47 Unit Pelaksana Teknis telah terakreditasi ISO 9001 sebagai Lembaga Inspeksi. Nilai Excelent untuk survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan sertifikat kesehatan ikan sesuai ISO 9001 Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

39

DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN Anggaran Tahun 2010-2013 X 1000

Alokasi anggaran BKIPM tahun 2013 tediri dari Belanja Pegawai Rp. 81,867,449,000, Belanja Barang Rp. 179,729,670,000 dan Belanja Modal Rp. 42,101,020,000. Persentase realisasi anggaran Tahun 2013 adalah sebesar 97,78%. Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

40

DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN SDM PEJABAT FUNGSIONAL BKIPM

Sampai dengan 2013 jumlah Pejabat Fungsional di lingkup BKIPM adalah sebanyak 785 orang. Jabatan fungsional yang terbesar adalah PHPI (Pengendali Hama dan Penyakit Ikan) dengan jumlah SDM sebanyak 746 orang atau 95 % dari total Pejabat Fungsional.


41

DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan No.

JENIS PELAYANAN

PENERIMA LAYANAN

PRODUK LAYANAN

Penjaminan Kesehatan Ikan dan Hasil Perikanan Ekspor

Eksportir Produk Perikanan (Perusahaan/Perorangan)

 Health Certificate for Fish and Fish Products  Surat Persetujuan Muat (SPM)

Penjaminan Kesehatan Ikan Domestik Keluar

Pelaku usaha Perikanan Nasional (Perusahaan/Perorangan)

 Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan Domestik untuk hasil perikanan yang bersyarat  Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan dan Produk Perikanan (SKLL) untuk hasil perikanan tidak bersyarat

Penjaminan Kesehatan Ikan Impor

Importir Produk Perikanan (Perusahaan/ Perorangan)

 Sertifikat Pelepasan  Surat Persetujuan Pengeluaran MP (Media Pembawa) dari Tempat pemasukan

Penjaminan Kesehatan Ikan Domestik Masuk

Pelaku usaha Perikanan Nasional (Perusahaan/ Perorangan)

 Sertifikat Pelepasan  Surat Persetujuan Pengeluaran MP dari Tempat pemasukan

5

Penjaminan Kelayakan Instalasi Karantina Ikan (IKI) Milik Pemerintah dan Badan Usaha.

Unit Usaha Pembudidaya Ikan, Importir/Eksportir Produk Perikanan

SK Penetapan Instalasi Karantina Ikan

6

Penjaminan Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) di Unit Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI)

Unit Usaha Pembudidaya Ikan

Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB)

7

Penjaminan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points)

Unit Pengolahan Ikan (UPI)

Sertifikat Penerapan HACCP

8

Pengurusan Ijin Ekspor (Approval Number/Nomor registrasi) Produk Perikanan ke Negara Mitra


Approval Number Produk Perikanan ke Negara Mitra

1

2

3

4


42

DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan No.

JENIS PELAYANAN

PENERIMA LAYANAN

PRODUK LAYANAN

9

Penyelesaian hasil Investigasi penolakan produk perikanan oleh Negara Mitra


1. Rekomendasi hasil Investigasi 2. Rekomendasi hasil perbaikan UPI 3. Surat usulan pencabutan sanksi pelarangan ekspor ke Otoritas Kompeten Negara Mitra yang memberlakukan suspend

10

Penyelesaian Penanganan kasus penahanan produk perikanan oleh Negara tujuan ekspor


Surat Keterangan atau Pemberitahuan (to whom it my concern) Penyelesaian Kasus

11

Penjaminan Kesehatan Produk Perikanan


Sertifikat Kesehatan Produk Perikanan

12

Penjaminan produk bebas dari cemaran racun hayati laut Ciguatoxin


Surat Keterangan Bebas Ciguatoxin

13

Penanganan Keluhan/Pengaduan

14

Penyelenggaraan Uji Profisiensi bagi laboratorium pengujian mutu dan keamanan pangan

Publik

Laboratorium penguji lingkup BKIPM maupun di luar lingkup BKIPM

Penanganan Keluhan/Pengaduan di bidang Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Hasil Uji Profisiensi


PELAKSANAAN ROAD MAP INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN


43

1. PENGEMBANGAN KOMODITAS DAN PRODUK BERORIENTASI PASAR Langkah Operasional Sistem Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Dan Keamanan Produk Kelautan Dan Perikanan 2013 Indikator Kinerja dan Target

Kegiatan

Komponen Kegiatan

Keterangan Target

Capaian

1 Penjaminan mutu dan kea- Pengembangan 1 INISIASI SISTEM MUTU DENGAN NEGARA TUJUAN EKSPOR manan hasil perikanan : sistem jaminan Sertifikasi HACCP dan sis- mutu dan a Sosialisasi sistem tem manajemen mutu keamanan hasil mutu dengan nega1 Negara 1 Negara Norwegia produktif dan konsistensi perikanan ra tujuan ekspor hulu-hilir (traceability) b Kerjasama dlm rangka Penyerasian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

1 Negara

1 Negara

Norwegia


2. PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN DAN SENTRA PRODUKSI SECARA BERKELANJUTAN

44

Langkah Operasional Sistem Perkarantinaan Dan Pengawasan Penyakit Ikan Indikator Kinerja dan Target 1 Pengendalian hama penyakit ikan melalui penerapan in line inspection

Kegiatan

Komponen Kegiatan

Pengembangan 1 dan pembinaan perkarantinaan a ikan

b

c

2013

Keterangan Target Capaian PENGAWALAN /PENGENDALIAN PENYEBARAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DARI HULU SAMPAI HILIR Bimbingan teknis 10 Lokasi 10 Lokasi 1) Sumbawa Timur ( BKIPM Kls II Matapenerapan In line Kabupaten ram); 2) Pasuruan (BKIPM Kls I SurabaInpection (ILI) pada ya I); 3) Serang (SKIPM Kls II Merak); pelaku usaha 4) Palu (SKIPM KLs I Palu); 5) Banjar (BKIPM Kls II Banjarmasin); 6) Tulangbawang (SKIPM Kls I Lampung); 7) Cirebon (SKIPM KLs II Cirebon); 8) Kampar (SKIPM KLs I Pekanbaru); 9) Minahasa Utara (BKIPM KLs II Manado); 10) Gorontalo utara Monitoring penera10 Lokasi 10 Lokasi 1) Denpasar, 2) Bogor, 3) Tangerang, 4) pan In line Inpection Kabupeten Bekasi, 5) Bandung, 6) Lombok, (ILI) 7) Situbondo, 8) Jakarta, 9) Medan, 10) Lampung Penilaian kelayakan 3 Lokasi 3 Lokasi 1) PT Bibit Unggul Lombok Utara 2) CV unit produksi Kabupaten Prima Larvae, Lampung 3) PT Syaqua (pembenihan, pemIndonesia Lampung besaran, penampungan)


2. PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN DAN SENTRA PRODUKSI SECARA BERKELANJUTAN

45

Langkah Operasional Sistem Perkarantinaan Dan Pengawasan Penyakit Ikan Indikator Kinerja dan Target

2013 Kegiatan

Komponen Kegiatan

Target

Capaian

Keterangan

Lanjutan ….. d Pemantauan Hama Penyakit Ikan Karantina

46 Lokasi Kabupaten

46 Lokasi Aceh Timur, Bireun, Seram Bagian Barat, Penajam Paser Utara, Bandung, Banjar, Bengkulu Selatan, Indramayu, Karawang, Cirebon, Subang, Bekasi, Tabanan, Sambas, Pahuwato, Gorontalo Utara, Muaro Jambi, Kota Jambi, Batanghari, Kolaka, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Buton, Konawe Utara, Muna, Kota Kendari, Tulang Bawang, Pesawaran, Pinrang, Maros, Bone, Takalar, Jeneponto, Mamuju, Minahasa Utara, Sumbawa, Sumbawa Timur, Kapuas, Ogan Hilir, OKI, OKU Timur, Parigi Moutong, Bangka Selatan, Sambas, Kendal, Pati, Situbondo, Gresik, Lamongan, Sangihe


46

3. PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DAN INSFRASTRUKTUR

Langkah Operasional Sistem Perkarantinaan Dan Pengawasan Penyakit Ikan Indikator Kinerja dan Target 1 Pengendalian hama penyakit ikan melalui penerapan in line inspection

2013 Kegiatan

Komponen Kegiatan

Target

Capaian

Keterangan

Pengembangan 1 PENYUSUNAN JEJARING KERJA DAN HARMONISASI PENERAPAN IN LINE INSPECTIONDENGAN dan pembinaan PIHAK TERKAIT perkarantinaan a Koordinasi dan sink20 Lokasi 20 Lokasi 1) Indramayu, 2) Cirebon, 3) Tuikan ronisasi Pengendalian Ha- Kabupaten lang Bawang, 4) Klungkung, 5) ma dan Penyakit Ikan di Sumbawa, 6) Banggai Kepukawasan minapolitan/ inlauan, 7) Serang, 8) Kapuas, 9) dustri perikanan budidaya Pinrang, 10) Gorontalo utara, 11) Pahuwato, 12) Kendari, 13) Minahasa Utara, 14) Gresik, 15) Lamongan, 16) Tangerang; 17) Pasuruan, 18) Situbondo, 19) Sumbawa, 20) Sumbawa Timur b Pembentukan Satuan Tugas Pengendali Hama Penyakit Ikan Karantina

20 Lokasi Kabupaten

15 Lokasi

1) Indramayu, 2) Karawang, 3) Cirebon, 4) Muaro Jambi, 5) Kota Jambi, 6) Batanghari, 7) Tasikmalaya, 8) Sukabumi, 9) Cianjur; 10) Kendal; 11) Jepara; 12) Pati; 13) Tuban; 14) Gresik; 15) Lamongan


47

3, PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DAN INSFRASTRUKTUR

Langkah Operasional Sistem Perkarantinaan Dan Pengawasan Penyakit Ikan Indikator Kinerja dan Target

2013 Kegiatan

Komponen Kegiatan

Target

Capaian

c Pembentukan jejaring Laboratorium

20 Lokasi Kabupaten

14 Lokasi

d Pemantauan/surveilence penyakit ikan terpadu (BKIPM/Litbang/DJPB/ Dinas)

20 Lokasi Kabupaten

19 Lokasi

Keterangan

Lanjutan ... 1) Kapuas (SKIPM Kls I Palangkaraya); 2) Banjar (BKIPM Kls II Banjarmasin); 3) Pinrang, 4) Maros (BBKIPM Makasar); 5) Kendal, 6) Jepara, 7) Pati (BKIPM Kls II Semarang); 8) Musi Rawas (BKIPM Kls II Palembang); 9) Bireun; 10) Aceh Tenggara; 11) Bogor (BBKIPM Jakarta I); 12) Tuban; 13) Gresik; 14) Lamongan 1) Indramayu, 2) Karawang, 3) Cirebon, 4) Pasuruan, 5) Situbondo, 6) Sumbawa, 7) Sumbawa Timur, 8) Jambi, 9) Batang hari; 10) OKI; 11) OKU Timur; 12) Musi Rawas; 13) Pesawaran; 14) Kendal; 15) Jepara; 16) Pati; 17) Minahasa Utara; 18) Bulungan; 19) Mamuju


48

3. PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DAN INSFRASTRUKTUR Langkah Operasional Sistem Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Dan Keamanan Produk Kelautan Dan Perikanan Indikator Kinerja dan Target 1

Penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan : Sertifikasi HACCP dan sistem manajemen mutu produktif dan konsistensi hulu-hilir (traceability)

2013 Kegiatan

Komponen Kegiatan

Target

Capaian

Pengembangan 1 PENGEMBANGAN SISTEM TRACEABILITY PRODUK PERIKANAN sistem manajemen mutu kar- a Bimbingan teknis penerapan 10 Lokasi 10 lokasi antina ikan dan system traceability di lokasi inkeamanan hasil dustrialisasi perikanan perikanan

b Pembentukan pilot project traceability di lokasi industrialisasi perikanan

6 Lokasi

6 lokasi

c Monitoring dan evaluasi pilot project traceability di lokasi industrialisasi perikanan

6 Lokasi

4 lokasi

Keterangan

Capaian: Kendari, Manado, Merak, Cirebon, Tarakan, Denpasar, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan. Luwuk Banggai Sidoarjo, Suarabaya, Makasar, Maros, Tarakan, Denpasar Capaian: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung. Belum: Sumatera Selatan, Jawa Tengah


49

4. PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PERIKANAN Langkah Operasional Sistem Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Dan Keamanan Produk Kelautan Dan Perikanan Indikator Kinerja dan Kegiatan Target 1 Penjaminan mu- Pengembangan tu dan keamanan sistem jaminan hasil perikanan : mutu dan Sertifikasi HACCP keamanan hasil dan sistem ma- perikanan najemen mutu produktif dan konsistensi huluhilir (traceability)

Komponen Kegiatan 1 a

2013

Target SERTIFIKASI INDUSTRI PENGOLAHAN Inspeksi dan verifikasi 55 UPI di 5 Penerapan Sistem JaPelabuhan minan Mutu dan KeaPerikanan manan Hasil Perikanan di lokasi industrilasiasi perikanan tangkap

Capaian 55 UPI

2

HARMONISASI SISTEM MUTU DENGAN NEGARA MITRA

a

Kerjasama dlm rangka 7 Negara Mitra Penyerasian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dengan negara mitra

7 Negara Mitra

Keterangan

PPS NIZAM ZACHMAN : 39 UPI (143 Sertifikat HACCP) PPS BITUNG : 8 UPI (19 Sertifikat HACCP); PPS BUNGUS : 1 UPI (6 Sertifikat HACCP); PPN PEL. RATU: 4 UPI ( 4 Sertifikat HACCP) PPN AMBON : 3 UPI (4 Sertifikat HACCP)

China, Uni Eropa, Korea Selatan, Rusia, Kanada, Vietnam, dan Norwegia


50

4. PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PERIKANAN Langkah Operasional Sistem Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Dan Keamanan Produk Kelautan Dan Perikanan Indikator Kinerja dan Target

Kegiatan

Komponen Kegiatan 2 Lanjutan ... b Harmonisasi Penanganan Kasus Ekspor Impor

2013 Target

Capaian

Keterangan

1. UE: 28 Negara Anggota UE: a. Italia: 1 kasus Belgia, Perancis, Jerman, Itab. Jerman: 2 kasus lia, Luxembourg, Belanda, c. Perancis: 1 kasus Denmark, Irlandia, Inggris, d. Belgia: 1 kasus Yunani, Portugal, Spanyol, e. Anggota UE Austria, Finland, Swedia, Cylainnya : Nihil prus, Czech Rep., Estonia, 2. Korea Selatan: 3 Hungary, Latvia, Lithuania, 3. Rusia: 4 kasus Malta, Polandia, Slovakia, 4. Kanada: 5 kasus Slovenia, Bulgaria, Rumania, 5. China: Nihil Kroasia 6. Vietnam: Nihil 7. Norwegia: Nihil 3 MONITORING CEMARANDAN BAHAN BERBAHAYA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA UKM a Monitoring dan evaluasi kesegaran ikan, residu dan cemarean bahan berbahaya

≤ 10

7 lokasi

8 lokasi

5 lokasi industrialisasi: PPS Bungus, PPS Bitung, PPS Nizam Zachman, PPN Pelabuhan Ratu, PPN Ambon. 3 lokasi kegiatan monitoring: PPN Brondong, PPS Kendari, PPN Tanjung Pandan


51


Kegiatan

Komponen Kegiatan

2013 Target

Capaian

Keterangan

3 Lanjutan ... b Monitoring dan Evalua- 5 Kabupaten si penerapan cara penanganan ikan yang baik

5 Kabupaten

Pati, Rembang, Kendal, Sukabumi, Bogor

c Monitoring residu dan 5 Kabupaten cemaran bahan berbahaya di industri pengolahan skala UKM

5 Kabupaten

Pati, Rembang, Kendal, Sukabumi, Bogor


4. PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PERIKANAN

52

Langkah Operasional Sistem Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Dan Keamanan Produk Kelautan Dan Perikanan Indikator Kinerja dan Target

Kegiatan

Komponen Kegiatan

2013

Keterangan Target Capaian 4 PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI a Verifikasi penerapan 23 Lab 23 labaoratorium CAPAIAN: Balai KIPM kelas I SuraSistem Manajemen baya I, Balai KIPM kelas I SurabaMutu di Laboratorium ya II, SKIPM Kelas II Tarakan, SKIPM Kelas I Lampung, SKIPM Kelas I Padang, SKIPM Kelas I Palu , SKIPM Kelas I Palangkaraya, SKIPM Kelas I Yogyakarta, Balai KIPM kelas II Palembang, Balai KIPM kelas I Balikpapan, Balai KIPM kelas I Denpasar, Balai KIPM kelas I Jayapura, SKIPM Kelas I Jambi, SKIPM Kelas I Batam, Balai KIPM Kelas II Banjarmasin, Balai Besar KIPM Makasar, Balai KIPM Kelas II Manado, SKIPM Kelas II Cirebon, SKIPM Kelas II Merak, BUSKIPM, SKIPM Kelas I Ambon, Balai KIPM Kelas II Semarang, SKIPM Kelas I Aceh.


53


Kegiatan

Komponen Kegiatan 4

Lanjutan ...

b

Verifikasi penerapan Sistem Manajemen Mutu di Lembaga Inspeksi

2013 Target

Capaian

31 Lembaga Inspeksi

29 lembaga inspseksi

Keterangan

CAPAIAN: Surabaya, Lampung, Tarakan, Semarang , Banjarmasin, Makasar, DKI Jakarta, Medan, Cirebon, Mataram, Samarinda, Palembang, Gorontalo, Bitung, Sorong, Pontianak, Kendari, Tanjung Pinang, Kupang, Pekalongan, Cilacap, Banda Aceh, Tual, Ambon, Padang, Kendari, Palu, Ternate. BELUM; Banyuwangi, Merauke


4. PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PERIKANAN

54

Langkah Operasional Sistem Perkarantinaan Dan Pengawasan Penyakit Ikan Indikator Kinerja dan Target 1

Kegiatan

Pengendalian Pengembangan hama penyakit dan pembinaan ikan melalui pen- perkarantinaan erapan in line ikan inspection

2013

Komponen Kegiatan 1 a

Keterangan Target Capaian PENERAPAN STANDAR DAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA MILIK PARA PIHAK TERKAIT Verifikasi dan Sertifikasi Instalasi Karantina Ikan dan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) unit produksi (pembenihan, pembesaran, penampungan)

10 Unit Produksi

10 Unit Produksi 1) CV.Cahaya Baru, Jkt; 2) CV. Maju Aquarium, Jkt; 3) PT. Dinar Darum Lestari, Jkt; 4) CV. Indopisces Exotica, Jkt; 5) PT. Indotropika Agung Lestari, Jkt; 6) PT. Central Pertiwi Bahari, Sby; 7) CV Cahaya Baru, Denpasar; 8) PT Bibit Unggul, Mataram; 9) PT. Prima Larvae, Lampung; 10) PT Syaqua Indonesia, Lampung.


OUTLOOK 2014


55

KEBIJAKAN A. KELESTARIAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Arah Kebijakan Penguatan sistem perkarantinaan ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Langkah Strategis 1. 2. 3.

Penerapan Biosecurity Pemantauan / surveilance /monitoring penyakit ikan dan mutu hasil perikanan Pengendalian Impor dalam rangka Pencegahan Penyakit dan perlindungan Plasma Nuffah Perikanan

B. KETAHANAN PANGAN Arah Kebijakan Langkah Strategis 1. Pengendalian mutu dan kualitas produk perikanan Peningkatan daya saing produk peri2. Pengamanan pangan untuk konsumsi kanan domestik 3.

Pengendalian impor barang yang tersedia di dalam negeri

1.

Melakukan survailensi terhadap UPI yang melakukan kegiatan ekspor berbasis In-Process Inspection Harmonisasi/kesetaraan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dengan negara mitra/tujuan ekspor Pemenuhan standar kebutuhan sarana dan prasarana instalasi/laboratorium Pengembangan kapasitas kompetensi SDM Gerakan sadar mutu dan karantina ikan bagi pemangku kepentingan

C. DAYA SAING Arah Kebijakan

Langkah Strategis

2.

Peningkatan sistem jaminan Mutu dan kesehatan ikan 3. 4. 5.

Penguatan sistem perkarantinaan ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Peningkatan daya saing produk perikanan domestik

1. 2.

Tindakan karantina ikan secara terintegrasi berbasis In-Line Inspection Standardisasi dan sertifikasi (prosedur/metode, instalasi karantina ikan, pelayanan, sistem informasi, laboratorium)

1. 2.

Penerapan sertifikasi manajemen mutu dan kesehatan ikan Diseminasi dan bimtek untuk meningkatkan kesadaran mutu pelaku usaha


56

Target Capaian Indikator Kinerja Utama 2014 No

Indikator

Realisasi 2013

Target 2014

1

Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan ikan melalui sertifikasi kesehatan ikan ekspor, impor dan antar area

99,12%

98,00%

2

Jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra

≤ 10*

≤ 10*

3

Jumlah sertifikasi penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan sebagai persyaratan ekspor

1.219 1.219 Sertifikat Sertifikat


Alokasi Anggaran BKIPM TA 2014

57

Komposisi Alokasi Anggaran Per Kegiatan Rp. 259.762.597.000 Laporan Tahunan Capaian Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 2013

Kegiatan Strategis BKIPM 2014 Pengembangan Karantina dari Hulu ke Hilir (End Product menjadi In Line Inspection)

  



Pengembangan dan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dari hulu ke hilir (end product

   

58

Peningkatan Kapasitas Instalasi Karantina Ikan dalam rangka pengendalian impor Pengawalan Penerapan Biosecurity pada perikanan budidaya dari Hulu sampai Hilir Pengendalian Invasive Allien Spesies (IAS) dalam upaya perlindungan sumberdaya hayati perikanan

Monitoring Nasional Kesegaran Ikan dan Residu Bahan Berbahaya di pasar dan sentra pengolahan Pengembangan Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) di Tingkat Suplier Sertifikasi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (HACCP) di unit pengolahan ikan Pengembangan Sistem Sertifikasi HACCP Berbasis IT Penanganan kasus penahanan dan penolakan hasil perikanan di negara mitra


Kegiatan Strategis BKIPM 2014 Penerapan traceability jaminan kesehatan dan jaminan mutu pada rantai pasok bahan baku produk ekspor Pengembangan dan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dari hulu ke hilir (end product





  



59

Pengembangan Traceability Rantai Pasok Bahan Baku Pengolahan Pengembangan sistem dan ruang lingkup Official Control Sistim Jaminan Mutu dan fungsi Laboratorium

Percepatan Penerapan Reformasi Birokrasi Transparasi Informasi dan layanan publik Pemberdayaan Masyarakat dalam Sadar Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan Pemanfaatan Sistem dan Teknologi Informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi


Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

www.bkipm.kkp.go.id

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Laporan Tahunan Capaian Kinerja 2013

Recommend Documents