BABIII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Toko Rohis Gorontalo Toko Rohis Gorontalo didirikan pada tahun 1998 yang terletak di jalan Imam Bonjol Kelurahan Limba B kota Gorontalo. Toko ini berpusat di Manado memiliki banyak cabang di pulau jawa dan juga selawesi seperti Jakarta, Kotamobagu, Kepulauan Sangihe, dan Gorontalo. Tujuan didirikannya toko Rohis di Gorontalo yaitu sebagai pengembangan usaha yang telah di jalankan di jakarta dan juga manado yang telah lebih dahulu sukses melalui usaha ini. Toko Rohis Gorontalo juga merupakan toko grosir pertama di Gorontalo dan juga sampai saat ini dikenal toko grosir dengan harga penjualan termurah di Gorontalo dengan mengambil keuntungan dari setiap barang yang dijual yaitu Cuma 5%. Dalam pengembangan awal, Toko Rohis menjual barang grosir dengan sitem penjualan tunai.Hal ini karena toko Rohis merupakan toko baru dan belum mengenali karakteristik para pedagang yang sering bertransaksi di toko Rohis. Adapun beberapa pelanggan yg meminta untuk melakukan penjualan kredit, sama sekali belum di setujui oleh pemilik toko tersebut. Hal ini terus dilakukan selama kurun waktu 1 tahun pertama. Toko Rohis juga merupakan toko yang sangat banyak pelanggan sehingga sudah banyak diketahui oleh pedagang pedagang yang ada di Gorontalo, Palu, Luwuk, dan juga Manado. Bahkan pernah barang yang dijual di toko Rohis habis tak tersisa pada
saat pasar ramai ketika bulan puasa tahun 1999 sehingga laba yang didapat berkisar sampai 500 juta dan mendapatkan apresiasi tertinggi dari pimpinan utama di pusat. Pada akhir tahun 1999, Toko Rohis mulai membuka sistem penjualan kredit karena melihat keadaan pasar yang makin meningkat dan juga sudah mulai banyak toko grosir yang membuka usaha di Gorontalo sehingga untuk membuat perputaran barang dalam toko terus ada dan meningkat, maka diperlakukanlah sistem penjualan kredit d toko Rohis. Sistem penjualan kredit pada toko Rohis yakni setiap pembelian barang bisa di gantungkan pembayarannya minimal setengah dari jumlah harga barang yang di beli dengan catatan atau modal kepercayaan kepada pedagang yang ingin melakukan pembelian secara kredit. Hal ini tentunya memiliki resiko yang sangat besar karena bisa terjadi kredit macet. Tapi demi mengikuti tuntutan persaingan pasar system ini terus di pertahankan sampai sekarang dan juga banyak terjadi piutang yang tidak tertagih. 3.1.2 Struktur Organisasi pada Toko Rohis Gorontalo Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai salah satu unsur terpenting dalam suatu usaha. Hal ini disebabkan karena struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional. Pada umumnya struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan di sesuaikan dengan besar kecilnya tempat usaha itu sendiri. Untuk usaha yang masih kecil ban yak menggunakan struktur organisasi bentuk garis, dimana sumber kekuasaan tunggal dan segala keputusan serta tanggung jawab berada pada tangan pimpinan. Dalam struktur organisasi toko Rohis Gorontalo memiliki 4 orang karyawan yang terbagi pada bagian yang ada di dalam struktur organisasi seperti yang ada dalam daftar berikut ini:
3.1.3 Uraian Tugas Karyawan toko Rohis Gorontalo Dalam struktur organisasi usaha terdiri dari beberapa bagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai, Adapun uraian tugas dari karyawan toko Rohis Gorontalo adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan / Penanggung Jawab
Sebagai pimpinan dan juga penanggung jawab yang bertugas untuk mengkoordinir semua kegiatan perusahaan agar terarah dan dapat mencapai terget yang telah di tetapkan, mengesahkan semua transaksi dan memberikan pembinaan kepada semua karyawan. 2. Kasir / Admin Lapangan Bertugas untuk mencatat smua perincian perhitungan jumlah kas masuk dan keluar serta bertanggung jawab penuh di lapangan untuk membayar semua tagihan beban listrik, air ,pajak dan lainnya. 3. Pencatat Nota barang Bertugas untuk mencatat semua penjualan barang yang telah terjual dan menghitung keseluruhan pendapatan perhari dari toko Rohis. 4. Pengambil barang Bertugas melayani setiap pelanggan yang masuk dan juga mengambil barang yang disimpan oleh para pelanggan toko Rohis.
3.1.4 Daftar Nama Dan Jumlah Utang Debitur Yang Menunggak Berikut ini adalah daftar nama-nama debitur yang menunggak baik dengan konfirmasi keterlambatan pembayaran ataupun yang tidak memiliki konfirmasi kabar sama sekali dan itikat baik untuk membayar utang kepada toko Rohis Gorontalo: No Nama
Alamat
Jumlah utang
Pebayaran
keterangan
debitur 1
Fiko
Jln.raja Rp.25,000,000.- Rp.10,000,000.- Macet dan tanpa eyato kota / 2 minggu konfirmasi kabar Gorontalo sejak 2011
2
Kamaru
Jln raya Rp.3,567,750.isimu kab.Goronta lo
Rp.1,500,000.- / Macet sejak mey minggu 2013 dengan konfirmasi sakit berat
3
Wani
Jln raya Rp.8,231,500.isimu kab. Gorontalo
Rp. 3,000,000.- Pembayaran selalu / minggu Lancar
4
Ibu Amu
Paguyaman
Rp. 3,631,250.-
Rp. 1,500,000.- Macet sejak juni / 2 minggu 2013 tanpa konfirmasi pembayaran
5
Nasar
Jln diponegoro kota Gorontalo
Rp 10.631,250.- Rp 1,000,000.- / Pembayaran selalu 3 hari lancar
3.2 Deskripsi hasil penelitian 3.2.1 penerapan sistem penjualan kredit pada toko Rohis Gorontalo. Prosedur kredit yang ada pada toko Rohis Gorontalo hanya mengandalkan kepercayaan penuh terhadap debitur. Artinya, dalam pemberian kredit pada debitur
tidak perlu menyediakan penjamin untuk yang seudah mempunyai kepercayaan tinggi dari pemilik toko Rohis. Adapun beberapa yang harus menyediakan jaminan berupa BPKB motor untuk bisa mendapatkan kepercayaan untuk melakukan transaksi secara kredit di toko Rohis Gorontalo. Hal inilah yang dijadikan dasar Toko Rohis agar bisa selalu mengikuti daya beli dan selera pasar yang trend dan juga bersaing dengan toko grosir lainnya. Namun hal ini tidak lepas dari resiko piutang tidak tertagih akibat hanya modal kepercayaan yang diberikan oleh toko Rohis. Dan juga sistem penagihannya dilakukan dengan cara menunggu di tempat dengan tidak melakukan penagihan sama sekali kepada debitur hanya melalui konfirmasi via telepon. Hal ini tentu sama sekali tidak efektif mengingat kurangnya data para debitur dan juga sistem yang tidak jelas sehingga sangat merugikan pihak toko Rohis. 3.2.2 Kredit Macet dan Tekhnik Penyelamatannya Pada dasarnya kredit macet merupakan kondisi yang sering sekali terjadi pada setiap bisnis yang dijalankan. Yaitu utang para debitur tidak di bayar sesuai ketentuan dan kesepakatan bersama dengan sang pemilik toko. Walaupun kredit macet ini seringkali terjadi dan sulit untuk dihindari namun perusahaan atau toko harus tetap mengontrol dan juga mengolah dengan sebaik mungkin dan berhati-hati dan juga sebisa mungkin meminimalisir resiko sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan atau toko tempat usaha dijalankan. Setiap perusahaan atau tempat usaha Tidaklah mungkin tidak memiliki hambatan dalam menjalankan suatu usaha. Seperti halnya pada toko Rohis Gorontalo
berdasarkan hasil penelitian terdapat masalah beberapa masalah yang mengakibatkan usaha tersebut terhambat dalam melakukan pertumbuhan dan pengembangan terhadap usaha yang di dirikan yakni sebagai berikut: 1 kurangnya pengawasan yang efektif kepada debitur yang belum melakukan pembayaran utang kepada toko Rohis. 2 tidak adanya kemampuan tekhnis langsung dalam mendata dan juga menganalisa serta tindakan yang tegas terhadap para pelanggan yang tidak membayar kreditnya kepada toko Rohis. 3 hanya bermodalkan kepercayaan dari kedua belah pihak sehingga sangat mungkin sekali terjadi kredit macet yang dapat mengakibatkan kerugian kepada toko Rohis. Dalam hal kredit pihak toko harus perlu melakukan penyelamatan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu terutama kreditur yang terkena musibah seperti yang terjadi pada kreditur yang bernama Ka’maru, Yang mempunyai sisa hutang di toko Rohis sejumlah Rp 3,567,750.- yang ketika dikonfirmasi yang bersangkutan memang sedang sakit berat dan sangat tidak mungkin untuk mencari uang untuk bisa mengganti utang tersebut atau pada debitur yang lalai memang di sengaja tidak membayar dilakukan penagihan langsung di rumahnya langsung atau dengan penyitaan terhadap angunan yang diberikan di toko Rohis. 3.3 Pembahasan 3.3.1 Sitem Penerapan Pada Toko Rohis Gorontalo
Berdasarkan hasil penelitian di Toko Rohis, dengan menggunakan Penerapan sistem yang terjadi di toko Rohis selama ini adalah merupakan suatu penerapan dengan sisi risiko yang sangat teramat besar bisa membuat kerugian di pihak toko Rohis yang mana sistem yang dilakukan dengan cara modal kepercayaan serta tidak ditindak dengan tegas para kreditur yang lalai membayar kewajiban kepada toko Rohis. Agar supaya tidak lagi terjadi piutang tidak tertagih di toko Rohis Gorontalo setelah melalui observasi dan melihat keadaan di lapangan maka perlu adanya di terapkan sistem yang jelas dengan cara berikut: 1 Sebelum terjadi penjualan kredit di toko Rohis, toko Rohis harus membuat suatu perjanjian kredit yang tertulis di atas materai dan membuat kesepakatan yang baik antara toko Rohis dan juga pelanggan yang ingin melakukan pengambilan barang secara kredit 2 Mewajibkan para pelanggan yang melakukan pembelian barang secara kredit, Untuk memberikan agunan
yang sesuai dengan jumlah utang pelanggan
dengan toko Rohis sebagai jaminan apabila utang tersebut tidak mampu dibayarkan oleh pelanggan yang mempunyai hutang di toko Rohis. 3 perlu adanya surat perjanjian kredit, pengawasan dan juga sistem komunikasi yang jelas agar supaya tidak lagi terjadi piutang tak tertagih serta komunikasi yang baik antara pelanggan dan pihak toko Rohis agar bisa menjadi partner yang baik dalam aktivitas bisnis. Dimana yang di maksudkan disini adalah pencatannya harus jelas dari segi pencatatan nama debitur, Alamat yang jelas, Serta kejelasan mengenai umur piutang pada debitur maka semua akan lebih terkoordinir dengan baik. Penerapan sitem ini di harapkan mampu mengatasi
masalah piutang tak tertagih di toko Rohis sehingga tingkat kerugian besar yang di capai, tidak akan lagi menimpa kepada toko Rohis. Oleh karena itu, sistem dari penjualan kredit ini harus mendapat perhatian khusus oleh pihak toko Rohis agar resiko yang bisa menimpa dapat di hindari sehingga toko Rohis bisa menjadi toko yang memang lebih sukses dalam melakukan bisnis jual beli baik secara tunai maupun kredit.
Seperti yang terkait dalam penjelasan yang diambil dari buku Suharli Michell tahun 2006 mengenai sistem informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam hal ini yakni toko Rohis,yaitu: 1 Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur 2 Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur 3 Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu Hal lain juga mengenai sifat dan keperluan kredit suatu perusahaan di dalam hal ini toko Rohis yang menggunakan sifat kredit produktif yakni kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, Perdagangan maupun investasi, Serta juga mengenai keperluan kredit perdagangan yakni digunakan perusahaan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan suatu barang dimana barang-barang yang di perdagangkan ini juga di perlukan bagi industri. Sama hal kaitannya juga dengan barang yang dijual toko Rohis untuk meningkatkan suatu industri perdagangan di Gorontalo.
No Sistem penjualan kredit No Sistem penjualan kredit yang yang lama pada toko Rohis baru pada toko Rohis Gorontalo Gorontalo 1
Tahap awal pemberian kredit 1 -
-
Sering melakukan transaksi pembelian barang di toko Rohis Mengenali debitur dengan baik Mengetahui alamat jelas debitur
Tahap awal pemberian kredit -
-
Sering melakukan transaksi pembelian barang di toko rohis Mengenali debitur dengan baik Serta mengetahui alamat debitur yang jelas
2
Proses pemberian kredit -
-
3
Menyediakan jaminan yang sesuai dengan jumlah utang Mempercayai penuh kepada debitur
Proses pemberian jangka waktu dan penagihan -
2
Menunggu pembayaran sesuai pembicaraan Pemberian kelonggaran apabila debitur sakit
Proses pemberian kredit -
3
Toko Rohis menyediakan surat perjanjian kredit dan Debitur harus mengisinya sebagai syarat utama - Menyediakan fotocopy KTP, dan kartu keluarga serta barang jaminan yang sesuai dan harus pemilik asli yang bersangkutan Proses pemberian jangka waktu dan penagihan -
-
,membuat jangka waktu yang jelas Mengawasi setiap pembayaran para debitur Beri kelonggaran apabila debitur berhalangan membayar dengan alasan yang jelas
3.3.2 Perubaha n Sistem penjualan Kredit di Toko Rohis Pe njelasan mengenas i tabel di atas yaitu, pada tahapan awal masih sama dengan sistem
yang lama karena hal itu menjadi relatif. dan ketika proses pemberian kredit diberikan disinilah baru bisa terlihat sistem yang lama sangat tidak mementingkan kelengkapan berkas sang debitur. Maka dengan sistem yang baru dimana harus disediakan surat perjanjian kredit pada debitur diatas materai serta kelengkapan alamat, berkas seperti fotocopy KTP, kartu keluarga, dan juga barang jaminan yang sesuai dengan jumlah utang yang terdapat di toko rohis, serta di tunjang juga dengan pengawasan serta ketegasan dalam melakukan penagihan, agar bisa menghilangkan resiko piutang yang
tidak tertagih sehingga semua menjadi lancar dan bisa terkendali dengan sebaik mungkin. Penerapan sitem ini di harapkan mampu mengatasi masalah piutang tak tertagih di toko Rohis sehingga tingkat kerugian besar yang dicapai, tidak akan lagi menimpa kepada toko Rohis. Oleh karena itu, sistem dari penjualan kredit ini harus mendapat perhatian khusus oleh pihak toko Rohis agar resiko yang bisa terjadi baik itu kelambatan pembayaran ataupun yang lalai tidak membayar dapat di hindari sehingga toko Rohis bisa menjadi toko yang memang lebih sukses dalam melakukan bisnin jual beli baik secara tunai maupun kredit, Diharapkan bisa menjadi satu pegangan yang kuat