BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Shyang Yao Fung (SYF) adalah anak sebuah group perusahaan yang berpusat di Taiwan dengan kantor pusat bernama Shyang Shin Bao (SSB) Co, Ltd. SSB didirikan pada tahun 1984 di Taiwan dengan nama Jalan Shyang Industrial Co, Ltd. Pada tahun 2002, nama perusahaan diubah menjadi Shyang Shin Bao Industrial Co, Ltd (SSB). Saat ini, SSB menjadi tempat produksi sepatu merekmerek terkenal di dunia dengan keterampilan luar biasa SSB dalam R & D, inovasi, integrasi rekayasa dan manufaktur kualitas terbaik. SSB telah berhasil mengintegrasikan nama merek, R & D dan kekuatan manufaktur untuk menciptakan sebuah tim strategis yang kuat. Didorong nilai tambah SSB meningkatkan kemampuan setiap aspek produksi dan pelayanan SSB. Moto SSB 'Inovasi untuk Keunggulan' bentuk nilai-nilai inti dan empat SSB pedoman karyawan: Compassion, Kualitas Profesional, Efisiensi dan Penelitian Inovasi. Kantor pusat SSB, di Taipei, Taiwan, adalah pusat global operasional SSB Grup. SSB menyediakan operasi di luar negeri sebagai cadangan sumber daya online real time dimana SSB group menggunakan system ERP yang mengontrol operasional anak-anak perusahaan yang ada di China, Vietnam maupun di Indonesia. Sistem ERP kontrol seperti sistem pembelian bahan, sistem pengiriman
57
58
dan sistem biaya keuangan untuk membantu mengurangi kelebihan stok dan biaya berjalan. Produks SSB Group, laporan dan sistem order penjualan membantu SSB untuk mengendalikan dan mengelola pengiriman dan proses pemesanan, memungkinkan kita untuk memberikan umpan balik segera dan akurat kepada pelanggan. SSB sebagai pusat pengembangan terpisah untuk setiap merek dan pelanggan. SSB juga memiliki pusat riset kreatif untuk membuat baru desain dan bahan, mengembangkan kemampuan fungsi baru dan proses konstruksi. Tim SSB telah menbuat kemajuan dengan melakukan terobosan dalam alat cetak dan keterampilan produksi. Tim SSB bekerja berdampingan dengan klien SSB untuk menciptakan kemajuan penelitian dan hak paten. Ini menambah nilai layanan yang unik untuk lebih meningkatkan kemampuan kompetitif SSB secara keseluruhan. Pada tahun 27 September 2007, SSB Group mendirikan sebuah perusahaan di Indonesia dengan nama PT. SYF yang ber alamat Jl. Industri Raya IV blok AE No.9 Bunder –Tangerang. Seiring dengan meningkatnya order dari customer maka kemudian tahun 2009 didirikan PT. SY2 dengan alamat Jl. Industri Raya blok D no.2 Cikupa –Tangerang. Dan kemudian tahun 2010 menambah satu pabrik lagi yaitu PT. SY3 yang beralamat di Jl. Industri Raya VIII Jatiuwung –Tangerang. Ketiga pabrik tersebut berada dalam satu kawasan industri Jatake. Dan untuk pusat operasional, PT. SYF menggunakan PT. SY2, sedangkan PT. SYF dan PT. SY3 hanya untuk manufacturing atau produksi di mana pada bulan November 2012 PT. SYF secara tidak resmi telah ditutup untuk mengurangi
59
biaya produksi. Gambar 4.1. menunjukkan Lokasi SSB Group yang ada di tiaptiap negara. Gambar 4.1 Shyang Shin Bao Group
Sumber : Internal Lay Out Design SSB Group, 2011
4.1.2 Arti Logo PT Shyang Yao Fung Gambar 4.2 Logo PT Shyang Yao Fung yang juga Logo Shyang Way Group
60
Keterangan Logo : Matahari Berwarna Kuning : melambangkan prosperity (kemakmuran) Burung terbang berwarna biru : melambangkan sebuah usaha yang terus ingin maju meninggi sesuai dengan nama Shyang pada nama perushaan yang berarti improvement, Yao = keingingan, dan Fung = Terbang tinggi.
4.1.3 Visi Misi PT Shyang Yao Fung
PT Shyang Yao Fung berkomitmen untuk memuaskan pelanggan dengan cara memproduksi dan mengirimkan barang dengan kualitas terbaik sesuai peraturan dan persyaratan serta memperbaiki efektifitas sistem manajemen mutu secara terus menerus. Selogan daur ulang limbah berdasar OHSAS 18001 PT Shyang Yao Fung sebagai berikut : 1. Melidungi Hidup Kita 2. Tidak Mencemari Lingkungan 3. Melindungi Kehijauan dan Kebersihan Bumi 4. Mari Bersama Mendaur Ulang Limbah
61
4.1.4 Struktur Organisasi PT Shyang Yao Fung Gambar 4.3 Management Board Shyang Way Group
Sumber : KSA Kids Stand Alone visit Presentations , 2012
Dalam hal ini Senior Advisor membawahi VP office ( Public Relations). Gambar 4.4 Integrated Teams Organization Chart PT Shyang Yao Fung Indonesia
Sumber : Internal aLF (adidas Lean Fulfilment), 2012
62
Lay Out PT. SYF sendiri semuanya berada didalam kawasan industri Jatake Tagerang. Untuk Total kapasitas Lay Out SYF 2 dan 3 adalah 9 cell untuk SY2 dan 9 cell SY3 dengan total kapasitas produksi adalah PT. SYF2 330.000 pasang dan PT. SYF3 : 180.000 per bulan.. Untuk tiap-tiap Lay Out PT. SYF sendiri adalah sebagai berikut : 1.
PT. SY2 sekarang terdapat 9 Cell dengan Jumlah Assembling 5 dan jumlah cutting – sewing : 15 line produksi. Gambar 4.5. dalah Tata Letak Fasilitas PT. SYF.
Gambar 4.5 Factory Lay Out PT. SY2
Sumber : Last Design Internal Lay Out by Continues Improvement (CI) Dept. PT. SYF, 2011
63
2. PT. SY3 sekarang terdapat 9 Cell dengan Jumlah Assembling 5 dan jumlah cutting – sewing : 14 line produksi. Gambar 4.6 adalah Tata Letak Fasilitas PT. SY3. Gambar 4.6 Factory Lay Out PT. SY3
Sumber : Last Design Internal Lay Out by Continues Improvement (CI) Dept. PT. SYF, 2011
4.1.5 Lingkup Bidang Usaha Perusahaan memproduksi produk sepatu Adidas. Produk-produk yang dihasilkan terbagi dalam empat gender yaitu : Sepatu bayi (Crib Shoe), Sepatu anak-anak (Infant), Sepatu remaja (Kid Shoe), dan sepatu dewasa (Man and Woman Shoe). Dari gender tersebut, di dalam Adidas sendiri terdapat beberapa kategori produk. Dan untuk yang dihasilkan atau pernah diproduksi oleh PT. SYF adalah kategori Sport Performance, Original dan NEO.
64
Perusahaan meng-export kehampir semua negara didunia, dimana diexport ke Amarika, Amerika latin, Kanada, Mexiko, Jepang, China, Taiwan, Arab, Turki, German, Ingris, Italy, Spanyol,Mesir, sampai ke Afrika Utara. Gambar 4.7 menggambarkan produk-produk Adidas yang diproduksi di PT. SYF Gambar 4.7 Kategori produk-produk PT. SYF
Sumber : Internal Data Product Development PT. SYF, 2007~2011
4.1.6 Sumber Daya Jumlah karyawan PT. SYF sampai saat ini adalah : 3610 orang dimana pada PT. Shyan Yao Fung 2 dan 3 masing-masing : 2269 orang dan 1341 orang. Di PT. SYF juga menggunakan tenaga Expatriate atau tenaga kerja asing yang berasal dari Taiwan sebagai perantara budaya kerja SSB grup.
65
4.1.7 Tantangan Bisnis Perusahaan Di PT SYF sendiri order terus meningkat dimana mulai dari 2007 sampai sekarang terjadi kenaikan order yang sangat signifikan sekali. Berikut ini dimana setiap tahunnya produksi bertambah dan perusahaan selalu menambah line produksinya setiap tahun. Tabel 4.1 menunjukan peningkatan order setiap tahunnya. Tabel 4.1 Data jumlah order 2007 ~ 2011
Sumber : Internal Data and Forecast and Order Marketing & Business Dept PT. SYF, 2011
Masalah yang dihadapi pada tahun 2011 ini atau tahun-tahun sebelumnya adalah karena sangat tergantung pada jumlah tenaga kerja adalah upah tenaga kerja yang selalu naik setiap tahunnya. Dimana kenaikan upah setiap tahunnya rata-rata 11%. Hal ini akan sangat berdampak besar pada biaya operasional perusahaan. Tabel 4.2 adalah peningkatan Upah tenaga kerja Kodya Tangerang tahun 2007 ~ 2011 berdasarkan data Badan Koordinator Penanaman Modal Tabel 4.2 UMR Kodya Tangerang tahun 2007 ~ 2011
Sumber : E-Jurnal On-line www.regionalinvestment.com Badan Koordinator Penanaman Modal, Display Ekonomi UMR Daerah tahunanUMR Daerah TahunanI, 2011
66
Grafik 4.1 adalah peningkatan Upah tenaga kerja Kodya Tangerang tahun 2007 ~ 2011 berdasarkan data Badan Koordinator Penanaman Modal.
Grafik 4.1 UMR Kodya Tangerang tahun 2007~2011
Sumber : E-Jurnal On-line www.regionalinvestment.com Badan Koordinator Penanaman Modal, Display Ekonomi UMR Daerah tahunanUMR Daerah TahunanI, 2011
Dengan kenaikan upah tenaga kerja setiap tahunnya industri sepatu sangat bergantung pada hal tersebut, maka perlu dilakukan analisa-analisa supaya untuk dapat menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan tenaga kerja yang sangat effisien. Dalam hal ini di industri sepatu dimana satu operator menggunakan mesin, maka jika menggunakan tenaga kerja yang effisien juga akan mengurangi biaya investasi, termasuk biaya-biaya lainnyanya seperti biaya listrik dan maintenance atau biaya pemeliharaan mesin. Untuk menghadapi order setiap tahunnya meningkat maka sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan effisiensi Oleh karena itu perusahaan sangat dituntut melakukan terobosan dan tetap mempertahankan nilai kompetisinya perusahaan agar bisa bersaing dengan
67
perusahaan sejenis. Peningkatkan produktivitas dan effisiensi melalui analisis pada tata letak Cell produksinya
diharapkan dengan perubahan tersebut biaya
operasional akan lebih effisien
4.1.8 Bisnis Proses PT. Shyang Yao Fung Bisnis flow di PT. SYF tedapat beberapa step baliran bisnis.Adapun aliran bisnisnya sebagai berikut : 1. Busseniss Flow dimana dari penerimaan order sampai Confirm Delivery. Dimulai dari bagian marketing menerima order dengan melihat ke Adidas Web, ESC untuk mendapatkan Instruction Order (IO). Kemudian Marketing mendistribusikan ke bagian-bagian terkait yaitu : Development sebagai pusat pengolahan Product Data Management, Purchasing, Planning dan Produksi. Setelah itu bagian Planning membuat Monthlly Production Schedule. Kemudian Bagian Marketing melakukan Confirm Customer Adidas setelah didapatkan ketetapan tanggal pengirimannya berdasarkan data dari Planning. Gambar 4.8 memperlihatkan Aliran bisnis PT. SYF.
68
Gambar 4.8 Aliran Bisnis PT. SYF
Sumber : Enterprise Resources Planning Flow (ERP), IT Data System in PT. SYF, 2011
2. Production Flow. Berdasarkan planning produksi yang dibuat oleh Planning Departement, bagian purchasing melakukan order material dan memastikan tanggal kedatangan material dari supplier. Berdasarkan kedatangan material, bagian pembelian memberikan informasi ke bagian gudang, bagian pengecekan material dan bagian bea cukai. Jika tidak ada masalah penerimaan material, maka bagian gudang mendistribusikan ke bagian produksi untuk di produksi. Dan selanjutnya setelah berupa produk jadi (sepatu) dikirim ke bagian gudang barang jadi. Gambar 4.9 memperlihatkan production flow PT. SYF
69
Gambar 4.9 Aliran Produksi PT. SYF
Sumber : Enterprise Resources Planning Flow (ERP), IT Data System in PT. SYF, 2011
3. Export Flow. Barang yang ada di gudang jadi, dilakukan Scan and Pack. Kemudian bagian Quality Control
melakukan final inspection. Setelah itu
dilakukan Scan and Verify sebelum Loading ke Container dan dibuatkan dokumen Export. Setelah itu barang dikirim oleh Forwader sesuai dengan permintaan Adidas ketiap-tiap Negara. Gambar 4.10 memperlihatkan export flow PT. SYF.
70
Gambar 4.10 Aliran Export PT. SYF
Sumber : Enterprise Resources Planning Flow (ERP), IT Data System in PT. SYF, 2011
4.2
Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber utama dan para narasumber lainnya untuk mengetahui sejauhmana Strategi Public Relations PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan customer.
4.2.1 Fact Finding Sebelum menentukan strategi apa saja yang dilakukan PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan customer.
71
Berdasarkan data QTA yang diperoleh PT Shyang Yao Fung periode Januari-Desember 2012 bahwa pencapaian PT Shyang Yao Fung masih dibawah standar adidas, terutama bagaian pada bagaian developmentnya. Bagaimana latar belakang dari dirumuskanya “direct development program” ini maka sesuai dengan paparan dari PR PT Shyang Yao Fung :
“Latar belakang dirumuskanya Direct Development Program adalah banyak terjadi kesalahan dan misleading informasi yang diterima dari HQ customer kepada factory masih harus melewati LOD ( Lialison Office Development – adidas ) dan ini tidak efisien, terjadinya kesalahan dalam pembuatan sample yang mengakibatkan QTA performance menurun, berhentinya operasional yang terjadi pada crib shoes di factory 1 ( SYF1 ), karena adanya perampingan struktur organisasi dari customer, sehingga factory menyesuaikan dengan customer dalam program ini.”1
Hal inipun sesaui dengan apa yang disampaikan oleh Department Head of Development Center PT Shyang Yao Fung :
“Rancunya informasi yang didapat melalui LOD (Lialison Office Development) sering mengalami kendala, misleading yang terjadi memberikan informasi yang tidak akurat, serta lambatnya informasi yang mengalir membuat pelaksanaan produk dilapangan tidak sesuai dengan keinginan customer sehingga banyak terjadi kesalahan, Oleh karena itu Direct Development Program diajukan kepada customer agar dapat memberikan solusi terbaik antara customer HQ langsung dengan factory. Harapanya adalah RFT (Right First Time) dan lebih cepat”.2
1
Hasil wawancara dengan Public Relations PT Shyang Yao Fung Jatake-Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB. 2 Hasil wawancara dengan Deartment Head of Development Center PT Shyang Yao Fung JatakeRabu, 25 Sepetember 2013 Pukul 14.00WIB.
72
Dalam proses mendefinisikan problem PR ini PT Shyang Yao Fung belum melakukan riset sebelumnya sehingga masalah yang terjadi sebelum adanya direct development program, menurunya QTA performance SYF, kesalahan dan misleading yang timbul menyebabkan kerancuan sehingga PT Shyang Yao Fung harus memberhentikan oprasionalnya di SYF1 yang memproduksi sepatu gender Crib, demi kelangsungan hidup perusahaan, maka PT Shyang Yao Fung yang beroperasi hanya 2 factory yaitu Factory 2 (SY2) dan factory 3 (SY3). Tujuan dirumuskanya direct development program seperti yang diutarakan PR PT Shyang Yao Fung adalah short lead time & efficiency. Yang pertama mencetuskan program ini adalah Shyang Way Group yang masih anak perusahaan dari SSB group. Dalam merumuskanya dimulai sejak tahun 2009 dan mulai berjalan pada tahun 2011. Dalam merumuskan direct development program, yang dilibatkan adalah Developer dari department development dimana mereka sebagai windows komunikasi dari factory kepada customer , kemudian department head dan juga adidas itu sendiri. Kendala yang dihadapi dalam program ini adalah kendala bahasa, pengetahuan tentang footwear dari developer, dan waktu yang berbeda antara Jerman dan Indonesia.
73
4.2.2 Planning & Prgramming Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya yang dilakukan PR yaitu perencanaan. Perencanaan ini merupakan proses kedua dalam rankaian strategi PR PT Shyang Yao Fung
dalam kegiatan direct
development program. Sepeti yang diutarakan PR PT Shyang Yao Fung :
“Dalam hal ini PT Shyang Yao Fung merestructure kembali dengan menyamakan dengan adidas struktur organisasi dengan tujuan PIC yang terkait lebih focus, dan setiap customer factory selalu dilibatkan dalam hal ini”.3
Waktu yang diperlukan dalam perencanaan ini menurut pengakuan PR yang dalam hal ini sebagai PR Officer dimana pada PT Shyang Yao Fung disebut dengan Vice President Office dimana bertugas merancang, menyusun, mengkomunikasikan program-program PT Shyang Yao Fung baik berupa internal maupun external demi kelancaran operasional PT Shyang Yao Fung di Indonesia.
“Proses direct development terjadi setiap season yaitu 6 bulan sekali pergantian season baru, dalam adidas season dibagi mejadi dua yaitu Spring Summer (SS) dan Fall Winter (FW), dalam hal ini mengkomunikasikan project-project yang akan lounching pada season tersebut”.4
3
Hasil wawancara dengan Public Relations PT Shyang Yao Fung Jatake-Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB. 4 Hasil wawancara dengan Public Relations PT Shyang Yao Fung Jatake-Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB
74
Fungsi dari direct development program menurut department head of development center “Sebagai jendela perantara penghubung antara factory dengan adidas”. Program ini pertama dirumuskan pada tahun 2009 dan mulai berjalan dari tahun 2011 sampai sekarang. Program kerja dari Direct Development ini yaitu dengan injob training, ME sumbit (Manufactur Excellent Program), CTV (Create To Value). Media yang digunakan dalam direct development program ini yaitu melalui e-mail communication, video conference, banner poster, dan face to face in meeting.
4.2.3 Taking Action & Communicating Setelah dilakukan planning and programing, hal yang dilakukan PR adalah mengambil tindakan dan komunikasi atas program-program tersebut. Peran dari direct development program sangat penting sepeti yang duutarakan PR PT Shyang Yao Fung :
“Perannya sebagai project leaded, window informations, Peran dari program ini sangat penting yaitu sebagai sarana komunikasi, mendekatkan diri factory kepada customer, serta jendela informasi bagi seluruh department yang ada di PT Shyang Yao Fung itu sendiri”. 5
5
Hasil wawancara dengan Public Relations PT Shyang Yao Fung Jatake-Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB
75
Dalam hal ini yang bertugas menjalankan direct development program para FD (Factory Developer) dari masing – masing project category, dept. head of development, dan customer dalam hal ini adalah adidas itu sendiri (HQD – Head Quarter Developer). Bentuk layanan yang diberikan kepada customer seperti yang diutarakan PR PT Shyang Yao Fung :
“Layanan seperti memberikan service yang terbaik apa yang diminta customer untuk projectnya seperti, special request shoes, adakalanya entertainment sebagai sarana mendekatkan diri dengan customer, dinner together with customer, banner poster sambutan untuk customer, memberikan kartu ucapan, serta memberikan ide-ide dalam penanganan project”.6
Hal ini dipertegas lagi oleh Opeartional Manager adidas selaku adidas representative HQ :
“Fasilitas office adidas yang exclusive, nyaman, sikap kekeluargaan yang kami rasakan, serta good service factory”.7
Dan juga yang dirasakan adidas Lialison Office Development (LOD) LOD adalah sebagai konsultasi mengenai hal-hal terkait dengan policy adidas dimana hal tersebut masih bisa diputuskan oleh adidas Indonesia, sehingga tidak melibatka adidas HQ secara langsung. Sebagai wakil dari HQ untuk menyetujui menandatangai konfirmasi produk yang akan di
6
Hasil wawancara dengan Public Relations PT Shyang Yao Fung Jatake-Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB. 7 Hasil wawancara dengan Opretional Manager adidas reperesentative HQ Jatake- Jumat,26 September 2013 Pukul 15.00WIB
76
produksi massal atas dasar pengkonfirmasian dari HQ. Memberikan solusi terkait masalah yang terjadi selama pembuatan produk di factory dan membantu mengkomunikasikanya dalam agenda adidas.
“Fasilitas hampir sama seperti layaknya dari perusahaan lain, tetapi kekeluargaan di perusahaan ini lebih yang kami rasakan, progress special request yang cepat dan welcome, mulai dari pimpinan tertinggi sampai operator”.8 Menurut pengakuan PR PT Shyang Yao Fung direct development program ini belum efektif, kepercayaan customer terhadap fungsi direct development program : “Dalam hal ini HQ puas tetapi masih ada complaint, dibandingkan dengan factory lain seperti pemecahan maslah lebih banyak options, mereka lebih aktif dan lebih professional”.9
Dalam konteks direct development program mendukung visi dan misi PT Shyang Yao Fung seperti yang diutarakan PR sebagai berikut :
“ya … sangat mendukung dimana visi dari PT Shyang Yao Fung adalah PT Shyang Yao Fung berkomitmen untuk memuaskan pelanggan dengan cara memproduksi dan mengirimkan barang dengan kualitas terbaik sesuai peraturan dan persyaratan serta memperbaiki efektifitas sistem manajemen mutu secara terus menerus”.10
8
Hasil wawancara dengan LOD adidas Jatake – Jum’at, 26 Sepetember 2013 Pukul 16.00WIB Hasil wawancara dengan PR PT Syang Yao Fung – Jatake Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB 10 Hasil wawancara dengan PR PT Syang Yao Fung – Jatake Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB 9
77
Pesan yang disampaikan melalui direct development program adalah Project progress, permasalahan yang timbul dan solusinya, serta tanggapan dan masukan dari customer tentang project. Manfaat yang diterima oleh customer dengan adanya direct development program ini adalah :
“Manfaat yang didapat customer dalam hal ini adalah customer tidak perlu datang ke factory, keinginan customer langsung terjawab dan penanganan project lebih cepat teratasi”.11
Dalam menjalankan program ini tidak luput dari kejelasan yang berperan dalam program ini seperti yang diungkapkan PR PT Shyang Yao Fung sebagai berikut :
“Developer adalah seseorang dalam struktur organisasi factory yang bertugas meleading project dan mengkomunikasikanya langsung kepada customer dan yang menjalankan, memastikan produk itu bagus dan lancar untuk diproduksi missal”
Tujuan yang ingin dicapai adalah customer puas dengan pelayanan factory dengan cepat dan benar dari awal. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2009 dan akan terus dilaksanakan seperti yang diutarakan PR PT Shyang Yao Fung cara memperkanalkan Developer di kalangan internal dan external:
11
Hasil wawancara dengan PR PT Syang Yao Fung – Jatake Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB
78
“Cara memperkenalkan para FD (Factory Developer) dilingkungan internal dan kepada customer adalah melalui “New Model Meeting” rutin yang dilakukan setiap hari selasa pukul 14:00 siang, Teardown meeting setiap season dan dilakukan setelah CR2 shipment kepada seluruh related department yang terkait, adidas dan para supplier, rutin meeting management dan face to face melalui meeting seasonal di season pre CR2 ke Vietnam dan German”.12
Saluran yang diguanakan dalam proses direct development program ini “Melalui E-mail, OC, video conference, face to face (komunikasi interpersonal), banner poster, dan telephone” menurut pengakuan PR PT Shyang Yao Fung. Dalam program ini tidak luput dengan kendala yang dihadapi yaitu bahasa, waktu, teknologi yang digunakan, 4M (Material, Mesin, Man, Methode). Tanggapan customer terhadap Developer:
“Customer beranggapan bahwa masih kurang pengetahuan professionalism yang masih dibandingkan dengan factory persepatuan”.13
developer PT Shyang Yao Fung mengenai product knowledge, harus ditingkatkan lagi jika lain yang sudah lama didunia
4.2.4 Evaluation Evaluasi adalah tahapan terakhir dalam serangkaian strategi PR PT Shyang Yao Fung dalam rangka membangun kepercayaan customer. Sebelumnya belum ada kegiatan sosialisasi, untuk mengetahui direct
12
Hasil wawancara dengan PR PT Syang Yao Fung – Jatake Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB 13 Hasil wawancara dengan PR PT Syang Yao Fung – Jatake Senin, 23 Sepetember 2013 Pukul 10.00WIB
79
development program berjalan atau tidak monitoring berdasarkan data QTA yang diberikan adidas kepada factory menjadikan tanggung jawab development center, Internal performance melalui PDP & external QTA. Dari hasil yang diutarakan oleh PR PT Shyang Yao Fung bahwa tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah dilaksanakan adalah naik turun, media yang paling efektif untuk menjalankan program ini adalah komunikasi interpersonal.
4.3
Pembahasan Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari
hubungan antara teori yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan analisa data ini, Peneliti akan menguaraikan anaisis hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan data-data yang lain sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai Strategi Public Relations yang digunakan PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan customer. Untuk itulah sebelum melakukan Stategi Public Relations PT Shyang Yao Fung menganalisa semua faktor-faktor penting yang digunakan untuk membuat perencanaan dari aktivitas komunikasi yakni tujuan dari kegiatan strategi public relations. Mengenai hasil yang diperoleh selama peneliti melakukan penelitian mengenai strategi public relations PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan customer, secara umum PR PT Shyang Yao Fung telah melakukan strategi sesuai dengan teori Cutlip, Scott M., Allen H.Center., Dan Glen H.Broom
80
yaitu empat langkah strategi
14
PR: mendefinisikan masalah, perencanaan dan
pemrograman, aksi dan komunikasi, serta evaluasi. Dan berikut adalah pembahasaanya :
4.3.1 Fact Finding PR Proses pengumpulan data dan fakta yang dilakukan oleh peneliti dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa narasumber yaitu Public Relations PT Shyang Yao Fung, Vice President PT Shyang Yao Fung, Department Head of Development Center, Opetional Manager adidas representative PT Shyang Yao Fung, adidas Lialison Office Developer PT Shyang Yao Fung, yang bertujuan dengan bagaiman peneliti ingin mengetahui sejarah berdirinya perusahaan, tujuan, khalayak sasaran, sejarah tentang munculnya Direct Development Program, dan lain-lain. Membangun kepercayaan customer adalah suatu hal yang penting. Dengan adanya kepercayaan customer kepada perusahaan diharapkan hubungan yang baik kedua belah pihak akan berlangsung lama, dukungan customer kepada perusahaan meningkat berupa order yang diterima, mempercayakan project-project kepada peruasahaan, saling mendengarkan dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam prosesesnya. Begitu pentingnya membangun kepercayaan kepada customer, akan menjadikan perusahaan berkinerja dengan baik dan maksimal serta juga dapat menjadikan perusahaan mempunyai nilai tambah jika dibandingkan dengan competitor. 14
Scott M.Cutlip. Allen H.Center., op.cit, hal 321
81
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh public relations PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan adalah untuk mencapai komitmen jangka panjang dari customer didunia footwear manufacturer.
4.3.2 Planning & Programming Pada tahap planning ini public relations PT Shyang Yao Fung membuat rencana program dimana khalayak yang dituju adalah customer (brand adidas). Dalam perencanaan program ini PR PT Shyang Yao Fung memaksimalkan media-media yang bisa dugunakan dalam direct development program untuk membangun kepercayaan customer: a. E-mail communication. b. Video conference dengan customer dan juga dengan internal perusahaan dengan HQ. c. Banner poster yang diletakan di ruang meeting, dinding area pilot project, canten area, pilot line area, sample line area dan production area. d. Sosialisasi on internal website perusahaan ke unit kerja baik dikantor pusat maupun cabang yang berada di Indonesia & diluar Indonesia. e. Training mindset, profesiaonal developer training, e-mail manner training. f. Project Presentation routine in morning meeting, assembly meeting, dept. head meeting, tear down meeting, etc. g. Media komunikasi cetak (hand book, hanging banner, poster, laporan.
82
h. Sosialisasi dengan modul yang dapat diakses oleh seluruh karawan melalui public area & department area link. i. Sosialisasi melalui special event, customer gathering, dinner with customer, sport together with customer.
Dalam hal ini PT Shyang Yao Fung merestructure kembali dengan menyamakan dengan adidas struktur organisasi denga tujuan PIC yang terkait lebih focus, dan setiap customer factory selalu dilibatkan dalam hal ini. Proses sosialisasi yang hanya ditujukan kepada customer dan juga kepada related department perusahaan, memang merupakan program kerja jangka panjang karena PR PT Shyang Yao Fung menyadari bahwa direct development program bukanlah hal yang bisa diimplementasikan dalam jangka waktu yang singkat.
4.3.3 Taking Action & Communicating Pada tahap ini PR PT Shyang Yao Fung melakukan kegiatannya dengan melakukan aksi dan komunikasi sebagai wujud kegiatan yang telah disusun dan direncanakan pada tahap awal. PT Shyang Yao Fung menjelaskan pesan atau informasi mengenai apa saja yang dilakukan, sehingga mampu membangun kerpercayaan kepada customer. Pesan atau informasi yang ingin disampaikan melalui direct development
program
adalah
pentingnya
penerapan
program
83
profesionalisme developer, ME (Manufacture Excelent) dan CTV (Create to Value), sehingga customer merasa seluruh developer & karywan PT Shyang Yao Fung adalah sosok yang proactive, timely solution, reliable, friendly and convenient. PR PT Shyang Yao Fung dalam pelaksanaan direct development program telah memanfaatkan secara maksimal media seperti: 1. E-mail communication & OC (Office Communicator) 2. Hand book 3. Kartu ucapan 4. Hanging banner dan poster 5. Komunikasi tatap muka seperti revie, meeting, briefing, assembly meeting, dll. 6. Video converence external & internal.
Media yang digunakan oleh PR PT shyang Yao Fung sudah sesuai dengan karakteristik khayalayaknya yaitu customer. Maka media yang digunakan sebenarnya adalah media external dan internal.
4.3.4 Evaluation Tahap terakhir yang dilakukan PR PT Shyang Yao Fung adalah dengan melakukan evalusai. Evaluasi merupakan kegiatan menilai atau mengukur program kerja atau perencanaan yang telah dilaksanakan, Apakah kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
84
perencanaan serta tingkat keberhasilan, keefektifitasannya dari kegiatankegiatan tersebut. Dalam evaluasi kegiatan ini, PR PT Shyang Yao Fung mamacu pada QTA factory performance dimana PIC penilaian ini dari department development dan QIP yang mewakili PT Shyang Yao Fung dimata customer, ukuran keberhasilan internal perusahaan dilihat dari PDP Policy Deployment Plan yang dilakukan pada seluruh department terkait di PT Shyang Yao Fung. Kedua tooling (QTA & PDP) ini masih belum cukup dilihat dari tingkat pencapaianya masih niak turun tidak stabil, dan ini menjadi temuan bagi PR PT Shyag Yao Fung untuk membuat strategi berikutnya sehingga akan dirumuskan standard-standard pengukuran yang akan disesuaikan dengan hasil penilaian customer dengan hasil penilaian internal perusahaan. Setelah melihat analisa dan hasil yang diperoleh oleh peneliti. Maka dapat dikatakan bahwa strategi yang dilakukan oleh PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan pada customer sudah sesuai dengan kosnep yang ada. Dari proses PR yang dilakukan oleh PR PT Shyang Yao Fung dalam direct development program yang merupakan salah satu alat mencapai visi PT Shyang Yao Fung, bisa dikatakan cukup berhasil namun tidak maksimal karena memang tahap evaluasi belum bisa dilakukan secara menyeluruh. Namun fungsi ataupun tugas PR secara umum dalam menjalankan proses direct development program sudah dilakasanakan dengan cukup baik.
85
Secara keseluruhan strategi PR PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan customer apabila dikaitkan dengan konsep yang ada maka sudah sesuai, hal ini dilihat bahwa PT Shyang Yao Fung melakukan empat tahap proses strategi PR dengan baik dan sesuai. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan, strategi PR yang dilakukan oleh Public Relations PT Shyang Yao Fung dalam membangun kepercayaan (Trust) pada customer (adidas) cukup berhasil namun belum maksimal. Tetbukti bahwa PT Shyang Yao Fung tetap meraih predikat almost meet expectations reputasi PT Shyang Yao Fung dimata customer semakin baik dari perusahaan yang tidak dikenal sebelumnya oleh customer.