71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum PT Sari Husada
4.1.1.
Sejarah PT Sari Husada PT Sari Husada (Perseroan) didirikan pada tahun 1954 dengan nama NV
Saridele, sebagai realisasi dari program kecukupan protein nasional yang di motori oleh Pemerintah Indonesia dan Perserikan Bangsa-Bangsa. Perseroan memelopori pengembangan dan produksi Susu Bayi, dengan meluncurkan merek ”SGM”, pada tahun 1965 – merek yang tetap dikenal hingga 55 tahun kemudian. Pada tahun 1968 Perseroan dimiliki oleh perseroan farmasi milik negaraPT Kimia Farma-dan pada tahun 1972 berubah nama menjadi Sari Husada, di bawah kepemilikan joint venture antara PT Kimia Farma dan PT Tiga Raksa Satria. Pada tahun 1983 saham-saham Perseroan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, dan pada tahun 1992 Perseroan secara keseluruhan dimiliki oleh PT Tiga Raksa Satria. Enam tahun kemudian, Sari Husada memulai aliansi dengan Nutricia International BV – Perseroan yang unggul dalam bidang riset dan pengembangan dan telah diakui secara Internasional, untuk membangun citra lokal Perseroan menjadi lebih global. Seiring dengan berjalannya waktu, maka pada bulan November 2007, kembali terjadi perubahan kepemilikan Perseroan dari Royal Numico BV selaku pemegang saham mayoritas PT Sari Husada dan juga pemegang saham mayoritas 71
72
Nutricia International BV, menjadi Grup Danone Perancis, konsolidasi dan integrasi bisnis di bawah Grup Danone dilaksanakan pada tahun 2008. Program perubahan telah dirancang termasuk sosialisasi budaya baru, cara kerja baru dan sinergi baru di bawah panji ”One Team One Indonesia”. Program manajemen perubahan dilaksanakan pada tahun 2008 yang melibatkan seluruh lapisan di dalam perusahaan. Sari Husada memproduksi berbagai jenis produk Susu berstandar Internasional, mulai dari Susu Bayi, Susu Balita, Susu untuk pertumbuhan, hingga produk-produk khusus bagi bayi yang peka terhadap Laktosa dan Bayi Baru Lahir dengan berat tubuh Rendah (BBLR), serta Susu bagi ibu hamil dan menyusui. Namun demikian, tujuan utama Perseroan adalah memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga Indonesia dengan menawarkan produk-produk berkualitas tinggi, dengan harga terjangkau. Fasilitasi produksi Perseroan terletak di Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah.
Gambar 4.1. Kantor PT Sari Husada di Yogyakarta
73
4.1.2.
Visi dan Misi PT Sari Husada
4.1.2.1 Visi Sari Husada Sari Husada sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri Susu di Indonesia mempunyai visi ”Menjadi Pemimpin Pasar Produk Nutrisi Bergizi untuk Bayi dan Anak di Indonesia”.
4.1.2.2 Misi Sari Husada a.
Turut serta membangun kesehatan dan kecerdasan bayi dan anak di Indonesia dengan menyediakan produk nutrisi yang terpercaya dan terjangkau.
b.
Menghasilkan pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan melalui sistem manajemen berkualitas tinggi dan pendekatan inovatif dalam budaya integritas tinggi.
c.
4.1.3.
Mengutamakan kepuasan seluruh stakeholder.
Kepemilikan PT Sari Husada Setelah Grup Danone Perancis mengambil alih Royal Numico NV,
dimana perusahaan-perusahaan Numico di Indonesia diwakili oleh Sari Husada dan Nutricia, maka sekarang Sari Husada berada di bawah kepemimpinan Danone Grup Perancis yang memiliki empat Strategy Business Unit (SBU), yaitu: 1.
PT Danone Aqua, yang diwakili oleh PT Tirta Investama, membawahi produk Air Minum Dalam Kemasan/AMDK, seperti Aqua, dan Mizone.
74
2.
PT Danone Dairy Indonesia, yang memproduksi yoghurt, seperti Activia.
3.
PT Sari Husada, membawahi produksi nutrisi dan makanan bagi bayi, anak dan ibu hamil, seperti SGM, Vitalac, Vitaplus, dan Lactamil untuk masyarakat menengah kebawah, dan;
4.
PT Nutricia Indonesia Sejahtera, yang membawahi produk susu bayi, seperti Nutrilon Royal, Bebelac, dan Nutrima Bunda untuk ibu hamil dan meyusui, yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke atas.
4.1.4. Lambang PT Sari Husada dan Logo Kebersamaan Empat Strategy Business Unit (SBU)
The Pioneer in Manufacturing of Baby & Nutritious Foods
Gambar 4.2. Lambang Perusahaan & Logo Empat SBU
Lambang Perusahaan: Lambang ini mewakili perusahaan dan harus dipergunakan untuk keperluan dimana PT Sari Husada harus tampil secara resmi. Logo Empat SBU: Logo ini mewakili ke empat SBU yang harus dipergunakan apabila ke empat SBU tersebut melakukan acara-acara/event maupun memberikan sponsorship yang mengatas namakan empat SBU.
75
4.1.5.
SOS Desa Taruna Indonesia
4.1.5.1. Profil SOS Desa Taruna Indonesia SOS Kinderdorf pertama kali didirikan oleh Hermann Gmeiner pada tahun 1949 di kota Imst, Austria, dengan tujuan untuk menolong anak-anak yang membutuhkan bantuan, anak-anak yang telah kehilangan tempat tinggal, rasa aman, dan keluarganya, yang disebabkan oleh meletusnya Perang Dunia II. Berkat dukungan dari berbagai pihak, organisasi ini telah berkembang ke berbagai negara, termasuk Indonesia dan dikenal dengan nama SOS Desa Taruna. SOS Desa Taruna adalah sebuah organisasi sosial independen nonpemerintah yang berkarya bagi anak-anak dengan pola pengasuhan anak jangka panjang berbasis keluarga. Konsep SOS Desa Taruna adalah membantu, mengasuh dan memberi masa depan yang cerah bagi anak-anak yatim piatu dan kurang beruntung, yang berasal dari berbagai latar belakang suku, agama dan ras. SOS Desa Taruna memberikan kasih sayang melalui rumah tinggal, keluarga dan kehidupan yang memadai agar kelak anak-anak memilik kehidupan yang mandiri. Saat ini terdapat lima SOS Desa Taruna yang terletak di Lembang, Semarang, Jakarta, Bali, Flores, Banda Aceh, Meulaboh dan Medan. Sejak tahun 1949 SOS Desa Taruna telah membangun pondasi kepercayaan dengan para donator, kalangan pemerintahan dan rekanan lain yang mendukung misi SOS Desa Taruna. Tanggung jawab yang terbesar dari SOS Desa Taruna adalah memberikan jaminan kesejahteraan bagi anak-anak dengan jalan memastikan pemberisan standar pengasuhan yang tinggi. Dalam pelaksanaan pengasuhan ini, SOS Desa Taruna berkomitmen untuk menggunakan seluruh dana
76
dan sumber daya secara bijaksana, didasari oleh rasa saling menghargai dan bertanggung jawab. Sejak awal didirikan SOS Desa Taruna selau diaudit oleh akuntan publik ternama.
Gambar 4.3. Logo SOS Desa Taruna Indonesia
4.1.5.2. Pendiri SOS Desa Taruna Indonesia
Gambar 4.4. Foto Bapak Agus Prawoto
77
Pendiri SOS Desa Taruna Bapak Agus Prawoto menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 20 Januari 2009 di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Jawa Barat, almarhum meninggalkan seorang isteri, dua anak dan satu cucu. Direktur Nasional SOS Desa Taruna Indonesia sekaligus menantu almarhum, Bapak Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan, sebelumnya almarhum tidak pernah mempunyai sejarah penyakit berat, satu-satunya penyakit yang sering kambuh adalah Asma, namun, di saat terakhir, penyebab utama kepergiannya akibat gagal ginjal dan paru-paru. Lelaki kelahiran Yogyakarta, 31 Agustus 1928 ini mendirikan SOS Kinderdorf pertama di Indonesia pada tahun 1972 di Lembang, Bandung. Menjadi bagian dari jaringan SOS yang terdapat di 132 negara, tujuan utamanya adalah menampung anak-anak kurang beruntung, yatim piatu dan terlantar, dengan memberikan ibu pengganti, dimana ibu pengganti berperan sebagai ibu asuh di rumah tinggal yang permanen. Almarhum adalah seorang bapak yang rendah hati, dan ramah pada semua orang dan bisa menjadi semangat bagi semua orang. Hal ini membuat anak-anak di SOS Desa Taruna menjadi lebih bersemangat menjalani hidup, dimana mereka merasa mendapat kasih sayang keluarga yang sebelumnya tidak mereka dapatkan. Kepergian ini tentu merupakan satu kehilangan besar bagi SOS Desa Taruna. Menurut salah satu anak asuhnya, mantan penjaga gawang Persib Bandung, Gatot Prasetyo, di tengah sakitnya, beliau selalu memperhatikan anakanaknya. Hal ini sama besarnya dengan kasih sayang dan ketulusan yang
78
dirasakan oleh Gatot sewaktu masih berada di SOS Lembang, Bandung. Namun, sesuai dengan pesan dari beliau pada awal tahun 2009, beliau ingin SOS Desa Taruna bisa lebih banyak aktif merangkul anak-anak terlantar dan tidak diperhatikan. Dengan begitu, diharapkan akan semakin banyak kasih sayang yang dicurahkan pada mereka.
4.1.5.3. Visi dan Misi SOS Desa Taruna Indonesia Visi: “Setiap Anak dibesarkan dalam Keluarga dengan Kasih Sayang, Rasa dihargai dan Rasa Aman”. Keluarga adalah jantung masyarakat. Di dalam sebuah keluarga, setiap anak dilindungi dan merasakan menjadi bagian dari keluarga. Disini, anak-anak belajar tentang nilai, saling berbagi tanggung jawab dan membentuk hubungan yang langgeng sepanjang hidup. Melalui cinta serta rasa diterima, luka-luka batin disembuhkan dengan rasa percaya diri, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Dengan keyakinan diri ini, setiap anak dapat mengenal dan mengembangkan bakatnya. Suara setiap anak didengar dan diperhatikan secara serius. Mereka turut ambil bagian dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan mereka dan dibimbing untuk mengambil peranan utama dalam perkembangan diri mereka sendiri, sehingga mereka tumbuh dengan rasa dihargai dan bermartabat sebagai anggot keluarga dan masyarakat.
79
Anak-anak dilindungi dari perlakuan kejam, ditelantarkan dan eksploitasi, dan diselamatkan dari bencana alam dan perang. Mereka memiliki tempat berlindung, makanan, mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Hal-hal dasar ini merupakan syarat bagi perkembangan utuh semua anak.
Gambar 4.5. Pelajaran Menari di SOS Desa Taruna Indonesia
Misi: “Mendirikan Keluarga bagi Anak yang Kurang Beruntung, Membantu Mereka Membentuk Masa Depannya, dan Memberik Mereka Kesempatan Untuk Berkembang dalam Masyarakat”. SOS Desa Taruna memberikan kesempatan bagi anak-anak yatim piatu, kurang beruntung atau yang keluarganya tidak mampu mengasuh mereka, untuk membangun hubungan yang langgeng dalam sebuah keluarga. Pendekatan melalui keluarga di SOS Desa Taruna ini didasarkan pada empat prinsip, yaitu: setiap anak membutuhkan seorang ibu, dan tumbuh secara alamiah dengan kakak dan adik, di dalam rumah mereka sendiri, dan di dalam lingkungan desa yang mendukungnya.
80
Prinsip-prinsip tersebut di atas, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Ibu : Setiap anak memiliki Ibu Asuh tetap Dalam keluarga, Ibu Asuh berperan sebagai kepala keluarga yang menjalankan kegiatan rumah tangga bersama anak-anaknya secara mandiri, membangun hubungan yang mesra dengan setiap anak yang dipercayakan kepadanya, memberikan rasa aman, kasih sayang dan keseimbangan yang diperlukan oleh setiap anak.
2. Kakak Adik : Ikatan Keluarga tumbuh secara alamiah Anak laki-laki dan perempuan dari berbagai tingkat usia hidup bersama-sama sebagaimana layaknya kakak beradik, dan saudara sekandung yang tinggal dalam keluarga SOS yang sama. Anak-anak ini dan Ibu Asuh mereka membangun ikatan emosional yang berlangsung secara langgeng.
3. Rumah : Setiap keluarga menciptakan suasana rumah yang nyaman Rumah merupakan tempat tinggal, lengkap dengan keadaannya yang unik, ritme serta rutinitasnya masing-masing. Di bawah atap rumah ini, anak-anak benar-benar menikmati rasa aman dan rasa memiliki. Mereka tumbuh dan belajar bersama-sama, salaing berbagi tanggung jawab dan kegembiraan serta kesedihan.
4. Desa : Keluarga SOS merupakan bagian dari masyarakat Keluarga SOS tinggal bersama, membentuk lingkungan desa yang mendukung anak-anak menikmati kegembiraan masa kanak-kanak. Mereka juga hidup sebagai
81
anggota yang berintegrasi dan memberikan sumbangsih bagi masyarakat setempat. SOS Desa Taruna memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk hidup sesuai dengan budaya dan agama yang mereka anut dan untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif. Membantu anak-anak untuk mengenali dan mengekspresikan kemampuan individualnya, minat dan bakatnya. SOS Desa Taruna menjamin bahwa anak-anak menerima
pendidikan dan latihan
keterampilan yang mereka perlukan untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang berhasil dan berguna. SOS Desa Taruna berbagi dalam kehidupan bermasyarakat dan merespon perkembangan kebutuhan masyarakat bagi anak-anak dan remaja pada usia yang rawan. SOS Desa Taruna juga menyediakan fasilitas dan programprogram yang bertujuan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan dan mencegah penelantaran anak-anak. SOS Desa Taruna juga bekerjasama dengan masyarakat dalam penyediaan pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta merespon keadaan darurat.
82
4.1.5.4. Jaringan SOS Desa Taruna Indonesia
Gambar 4.6. Map Jaringan SOS Desa Taruna Indonesia
Setiap orang dapat berpartisipasi dan membantu SOS Desa Taruna di dalam usahanya mengatasi masalah anak-anak terlantar, yaitu dengan menjadi ”Sahabat SOS Desa Taruna”.
Partisipasi ini bersifat sukarela, dalam bentuk maupun bidang yang beraneka ragam, seperti: a.
Sumbangan sukarela secara berkala maupun insidental, baik berupa dana maupun barang.
b.
Menjadi orang tua asuh yang secara berkala membantu seorang anak asuh atau lebih, yang disebut Sponsor.
c.
Mengadakan kunjungan secara periodik atau menghibur anak-anak SOS Desa Taruna dan mengadakan kegiatan lainnya sebagai rasa ikut memiliki SOS Desa Taruna.
83
d.
Membantu anak remaja SOS untuk mendapatkan pendidikan keahlian dan keterampilan, serta membantu menyalurkan mereka ke tempat-tempat kerja yang sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.
4.1.6.
Program SOS SupportingLives Sari Husada
4.1.6.1. SOS SupportingLives dan SOS Desa Taruna Cibubur Sari Husada dan SOS Desa Taruna Indonesia bekerjasama untuk mendukung bakat anak dalam Program SOS SupportingLives yang memiliki kekhususan karena bergerak di dunia anak-anak, karena setiap anak mempunyai hak pendidikan, kesehatan dan tumbuh dalam kasih sayang keluarga. Namun tidak semua anak dapat memperolehnya. Konsistensi SOS Desa Taruna ini menggugah Sari Husada untuk mendukung pengembangan bakat dan pendidikan keterampilan anak-anak melalui Program SOS SuppportingLives. Sistem Program SOS SupportingLives ini memiliki kelebihan, dimana mental dan perilaku anak-anak dapat tumbuh seperti dalam asuhan keluarga yang normal.
Gambar 4.7. Logo SOS SupportingLives
84
Konsep pembinaan yang berbeda dari rumah yatim piatu lainnya menjadi unik, karena di SOS Desa Taruna anak-anak di bina dan di didik seperti layaknya dalam sebuah keluarga. Dalam satu keluarga maksimal ada delapan anggota keluarga dengan satu ibu asuh yang membina dan mendidik anak-anak tersebut. Program SOS SupportingLives ini dilakukan selama lima tahun, kemudian setelah itu di evaluasi kembali mana yang masih memungkinkan untuk dilanjutkan. Pada tanggal 11 April 2007 untuk pertama kalinya Sari Husada dan SOS Desa Taruna meresmikan Program SupportingLives di SOS Desa Taruna, Cibubur. Untuk tahap awal program ini adalah dengan memberikan pelatihan vokal bagi anak-anak serta pendidikan tentang nutrisi dan kesehatan bagi para ibu di SOS Desa Taruna, Cibubur. Hal ini dinyatakan oleh President Director PT Sari Husada, Budi Satria Isman, dalam peluncuran Program SOS SupportingLives dan Desa Taruna, di Cibubur, Jakarta: “Sari Husada merasa pantas untuk menghargai upaya SOS Desa Taruna dalam melakukan pengembangan Rumah Anak Yatim dengan sistem pengasuhan anak berbasis keluarga. Konsep tersebut sangat unik karena berbeda dari rumah-rumah untuk penampungan anak yatim piatu yang lain. Dimana SOS Desa Taruna menganut sistem untuk memungkinkan anak-anak yatim piatu dibina dan dididik sebagaimana dalam sebuah keluarga”66
66
Kutipan Pidato Pada Harian Antara News. Tanggal 11 April 2007
85
Peresmian program pendidikan anak yatim piatu ini dilakukan oleh Sales Director PT Sari Husada, Djagad Prakasa Dwi Alam dan Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia, Gregor Hadiyanto Nitihardjo yang disaksikan anak-anak asuh yatim piatu tersebut.
Gambar 4.8. Kerjasama antara Sari Husada & SOS Desa Taruna
Pada kesempatan itu pula Pimpinan SOS Desa Taruna, Gregor Hadiyanto Nitihardjo mengutarakan bahwa: “keterlibatan Sari Husada di Indonesia dan seluruh perusahaan Grup Numico di seluruh dunia merupakan bukti dalam memberikan perhatian yang konkret bagi pembinaan anak-anak yatim piatu di seluruh dunia termasuk di Indonesia”67
Selain itu, program yang disusun secara bertahap tersebut, Sari Husada sedang membangun SOS Desa Taruna di Medan serta sebuah rumah sakit di Meulaboh, Aceh. Hal tersebut merupakan komitmen sosial perusahaan untuk membantu anak-anak korban Tsunami di Aceh dan Nias, karena pasca Tsunami banyak sekali anak-anak kehilangan orang tua yang menyebabkan mereka
67
Kutipan Harian Antara News. Tanggal 11 April 2007
86
menjadi anak yatim piatu, oleh karena itu Sari Husada terpanggil untuk membantu pembangunan rumah-rumah untuk tempat pembinaan masa depan anak-anak. Di setiap Desa Taruna yang didirikan ini memiliki fasilitas sekolah, klinik, dan perpustakaan. Sehingga anak-anak pun tetap dapat bersosialisasi dengan dunia luar, karena sebagian besar anak-anak asuh ini bersekolah di luar komplek desa. Layaknya anak-anak yang tumbuh dalam keluarga, mereka juga bermain, memiliki teman di luar tempat tinggal mereka, bagi yang beragama Islam mereka pergi mengaji, dan yang beragama Kristen pergi ke gereja, sehingga anak-anak dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman.
Gambar 4.9. Kegiatan Menari
Gambar 4.10. Belajar Menggambar
4.1.6.2. Numico – SOS Desa Taruna Resmikan Panti Asuhan Pada tanggal 26 Nopember 2007, Numico – Danone bersama Sari Husada dan Nutricia Indonesia Sejahtera kembali meresmikan rumah panti asuhan SOS Desa Taruna di Medan. SOS Desa Taruna Medan saat ini menampung 70 anak yatim piatu yang sebagian adalah anak-anak yang terpaksa harus kehilangan orang tua mereka akibat bencana Tsunami yang melanda Aceh dan Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Menempati lahan seluas 2 hektar, SOS Desa Taruna ini memiliki 24 unit
87
bangunan yang terdiri dari Rumah Keluarga sebanyak 15 unit, Ruang Pusat Kegiatan, Aula, Kantor, Rumah Asisten Ibu, Rumah Tamu, Bengkel, Rumah Pembina, Rumah Pimpinan serta sebuah Taman Kanak-Kanak (TK). SOS Desa Taruna Medan ini merupakan Desa Taruna ke-6 dari total 8 Desa Taruna yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni di Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Flores, Medan dan Aceh. Diharapkan dengan berdirinya SOS Desa Taruna ini, dapat menampung dan mengasuh anak-anak yatim piatu atau mereka yang tidak lagi dipelihara oleh orang tua mereka untuk wilayah Medan dan Sumatera Utara. Sari Husada sangat menghargai dan mendukung upaya SOS Desa Taruna dalam melakukan pengembangan Rumah Anak Yatim Piatu dengan sistem pengasuhan anak berbasis keluarga. Konsep yang sangat unik ini berbeda dari rumah-rumah yatim piatu lain dimana sistem ini memungkinkan anak-anak yatim piatu dibina dan dididik sebagaimana layaknya dalam sebuah keluarga. Seperti yang dikemukakan oleh Ignatius Ari Djoko Purnomo, selaku Corporate Communication Manager PT Sari Husada pada saat peresmian Panti Asuhan di Medan: ”program SupportingLives dilakukan selama lima tahun, untuk tahap pertama lima tahun, setelah itu perlu evaluasi, mana yang masih diperlukan kemungkinan kita lanjutkan, tetapi kita lihat dulu perkembangannya”68
68
Kutipan Harian Umum Pelita. Tanggal 26 November 2007
88
Anak-anak di bawah asuhan SOS Desa Taruna dibesarkan oleh ibu-ibu pengasuh yang berperan seperti layaknya seorang ibu rumah tangga. Oleh karena itu, program pembinaan anak di SOS Desa Taruna ini menempatkan anak-anak dalam bentuk rumah-rumah tinggal yang diasuh oleh Ibu asuh yang berperan sebagai ibu dalam membina, mendidik seperti umumnya keluarga biasa. Konsep yang bernama ”Family Based Education” ini dikembangkan pertama kali di Austria pada tahun 1949, sesudah perang dunia kedua. SOS Desa Taruna mulai berdiri di Indonesia sejak tahun 1972 dan saat ini telah berkembang di 8 kota di Indonesia. Keterlibatan langsung Sari Husada di Indonesia dan seluruh perusahaan dalam Grup Numico-Danone di seluruh dunia merupakan bukti dalam memberikan perhatian yang konkret bagi pembinaan anak-anak SOS di seluruh dunia dan di Indonesia khususnya. Pada saat yang bersamaan, diresmikan pula secara simbolis sebuah klinik kesehatan yang berlokasi di Meulaboh – Aceh. Klinik kesehatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan program-program kesehatan yang dijalankan oleh pemerintah bagi masyarakat sekitar. Pembangunan SOS Desa Taruna di Medan dan Rumah Sakit di Meulaboh merupakan komitmen sosial Grup perusahaan Numico – Danone beserta anak perusahaan PT Sari Husada dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera dalam membantu para korban Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara.
89
Pasca Tsunami banyak sekali anak-anak kehilangan orang tua mereka dan menjadi yatim piatu. Oleh karena itu sebagai perusahaan, Sari Husada terpanggil untuk membantu membangun rumah-rumah yang akan menjadi tempat pembinaan masa depan mereka dengan bekerja sama dengan SOS Village International. Pemilihan SOS Desa Taruna sebagai mitra berbagi peduli oleh Grup Perusahaan Numico-Danone tidak lepas dari keinginan mensosialisasikan sistim dan konsep ”family based” ini dapat dijalankan oleh rumah-rumah Yatim Piatu yang lain. SOS Desa Taruna Indonesia berkantor pusat di Lembang Bandung yang didirikan pada tahun 1972 dan kini memiliki 8 Desa Taruna yang tersebar di 8 kota di Indonesia yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Flores, Medan, Banda Aceh dan Meulaboh.
4.1.7.
Penjabaran Struktur Organisasi dan Penjabaran Tugas Public Relations PT Sari Husada
4.1.7.1. Struktur Organisasi Public Relations Sari Husada Dalam organisasi PT Sari Husada, Public Relations berada di bawah Legal and Corporate Affairs Director (LCA Director). Dimana LCA Director menaungi tiga divisi yaitu: divisi Legal & Compliance, divisi Corporate Communication dan divisi Regulatory Affairs. Untuk divisi Legal & Compliance
90
dan divisi Corporate Communication di bawahi oleh division head yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada LCA Director.
4.1.7.2. Penjabaran Tugas Public Relations PT Sari Husada 1.
Head Corporate Communication Division Division Head Corporate Communications bertanggung jawab langsung kepada LCA Director. Corporate Communications bertugas mengkordinir dan mengawasi segala kegiatan Public Relations dari masing-masing bagian, antara lain terkait dengan publikasi korporat, internal communications, media relations, Corporate Social Responsibility, community relations, dukungan kegiatan program marketing, dan lain-lain.
2.
Head Legal & Compliance Division Division Head Legal & Compliance juga bertanggung jawab langsung kepada LCA Director. Divisi Legal & Compliance bertugas menangani masalah-masalah perjanjian perusahaaan baik itu perjanjian yang berhubungan dengan pihak luar (eksternal) maupun
perjanjian
yang
berhubungan
dengan
karyawan
perusahaan (internal). Divisi Legal juga bertanggung jawab atas terlaksananya RUPS dalam kaitannya dengan stakeholders maupun shareholders.
91
3.
Internal Communication/Media Relation Sub bagian Internal Communication/Media Relation dalam PR PT Sari Husada melakukan kegiatan dan tanggung jawab sebagai berikut : a.
Mengadakan kegiatan-kegiatan publisitas (Media Visit, Media Briefing & Redaktur Meeting, Press Conference dan Talk Show)
b.
Menjalin dan memperluas hubungan kemitraan dengan pihak media, mulai dari level wartawan sampai pemimpin redaksi
c.
Menganalisa berita dari berbagai media (media trac)
d.
Menangani surat pembaca yang terdapat di media
e.
Bertanggung jawab atas seluruh penerbitan korporat, mulai dari perencanaan, pengawasan dan evaluasi dari outline topik, distribusi, pendanaan, serta penunjukan rakanan dan media
f.
Melakukan penulisan mengenai korporat, seperti press release serta fact sheet
g.
Menganalisa dan membuat laporan tentang seluruh publisitas korporat
h.
Membuat publikasi korporat, seperti membuat iklan peduli
i.
Membuat artikel-artikel sponsor
j.
Memasang iklan yang mengenai sosial dan corporate
k.
Monitoring website Sari Husada
l.
Membuat company profile dan video corporate
92
4.
Sub bagian Corporate Social Responsibility dan Community Relation Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a.
Memasang iklan yang mengenai sosial dan corporate
b.
Monitoring website Sari Husada, bekerjasama dengan bagian pemasaran dan internal communications
c.
Membuat company profile dan video corporate
d.
Menyusun perencanaan program CSR
e.
Menghubungkan pihak perusahaan dengan eksternal dalam setiap kegiatan CSR
f.
Berkoordinasi dengan pihak regional dalam penyelenggaraan program CSR.
g.
Bekerjasama dengan LSM yang berkaitan dengan programprogram CSR yang akan di selenggarakan
5.
h.
Membina hubungan yang baik dengan masyarakat setempat
i.
Peka terhadap kebutuhan dari masyarakat setempat
Regulatory Affairs Division Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a.
Bertanggung jawab untuk menyiapkan dokumen-dokumen pendaftaran untuk lembaga regulasi, dan melakukan semua negosiasi berikutnya yang diharuskan untuk memperoleh dan
93
memelihara
otorisasi
pemasaran
untuk
produk
yang
bersangkutan. b.
Berhubungan langsung dengan Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM) guna mendapatkan izin produksi dari produk yang dihasilkan dan akan dipasarkan kepada khalayak.
c.
Memberikan saran strategis dan teknis di tingkat tertinggi di perusahaan, langsung dari awal pengembangan produk, memberikan kontribusi penting bagi komersial dan ilmiah untuk keberhasilan program pembangunan dan perusahaan secara keseluruhan.
d.
Memastikan bahwa produk yang disediakan memberikan kontribusi yang aman dan berguna bagi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan.
e.
Membantu
perusahaan
menghindari
masalah
yang
disebabkan oleh catatan buruk terus, berpikir ilmiah tidak benar atau penyajian data yang kurang. Di daerah di mana produk yang paling tunduk pada persyaratan peraturan, pembatasan juga ditempatkan pada klaim yang dapat dibuat untuk produk pada label atau iklan.
94
Tugas lain yang dilakukan PR adalah membimbing setiap pejabat perusahaan dalam hubungan dengan media dan publik, dan bertindak sebagai event organizer acara perusahaan bila diperlukan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, divisi Public Relations bertindak sebagai suatu kesatuan yang saling menunjang dan berkoordinasi dengan bagian lain yang terkait dalam perusahaan. Keterkaitan antara tugas sub divisi yang satu dengan yang lainnya sangat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam kinerja divisi Public Relations. Kerjasama yang baik dan profesional dalam implementasi setiap program Public Relations merupakan suatu wujud yang real terhadap perusahaan dan khalayak.
4.2.
Hasil Penelitian Dalam menjalankan fungsinya sebagai Public Relations di perusahaan,
maka peran-peran yang dijalankan oleh Public Relations Sari Husada, adalah: 1.
Sebagai Teknisi Komunikasi, disini PR Sari Husada bertugas untuk mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature. Peran PR Sari Husada disini tidak di ikut sertakan oleh manajemen dalam hal mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program.
2.
Sebagai Penentu Ahli Progam-Program Public Relations (PR), yaitu bertugas untuk membuat perencanaan program PR, apakah itu program untuk publik internal (karyawan) maupun program untuk publik
95
eksternal (masyarakat). Seluruh program yang direncanakan, akan di diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen (Dewan Direksi).
3.
Sebagai Fasilitator Komunikasi / Mediator atau Juru Bicara (Spoke Person) Perusahaan, disini PR berfungsi untuk menyampaikan segala aktivitas dan kegiatan-kegiatan PR, kepada publik internal dan juga eksternal.
4.
Sebagai Pembuat Citra Positif Perusahaan (Good Image Maker), yang berperan untuk menciptakan citra atau publikasi yang positif untuk perusahaan, melalui kegiatan dan aktivitas PR.
Untuk menjadikan perusahaan ke arah yang lebih baik, pada tahun 2005 Sari Husada merasa perlu untuk menambah satu divisi baru, yaitu divisi Public Relations, yang secara fungsional memang diperlukan tidak saja sebagai komunikator di perusahaan untuk publik internal dan juga eksternal, namun juga diharapkan dengan adanya divisi Public Relations dapat menjadikan perusahaan ke arah yang lebih baik, melalui peran Public Relations itu sendiri. Divisi Public Relations ini dipimpin oleh seorang Legal and Corporate Affairs Director, yakni Ibu Yeni Fatmawati, dan dalam mengemban tugasnya sebagai Direktur di divisi ini, Ibu Yeni dibantu oleh Bapak Ignatius Ari Djoko Purnomo yang menjabat sebagai Corporate Communication Manager.
96
Hal ini diungkapkan Yeni Fatmawati dalam wawancara: “sebenarnya divisi PR di Sari Husada baru ada sekitar tahun 2005, yaitu pada saat pertama kali saya bergabung di Sari Husada sebagai Corporate Secretary. Karena secara fungsional public relations memang perlu atau harus ada dalam perusahaan, oleh karena itu saya merekrut satu orang karyawan sebagai Corporate Communications Manager, karena peran dan fungsinya yang sangat menjadikan perusahaan ke dalam situasi yang dapat dikatakan lebih baik secara internal maupun eksternal. Pemberian nama Corporate Communications erat kaitannya dengan publik dan khalayak di luar perusahaan yang mendukung perkembangan perusahaan hingga sampai saat ini”69
Tugas dari divisi Public Relations disini adalah membuat programprogram untuk kepentingan publik internal (karyawan) dan juga publik eksternal (masyarakat). Salah satu program yang dijalankan oleh PR Sari Husada adalah Program Corporate Social Responsibilty SOS SupportingLives, yaitu Program Pendidikan Keterampilan dan Pengembangan Bakat Anak Yatim Piatu Berbasis Keluarga yang bekerjasama dengan SOS Desa Taruna Indonesia. Disini peneliti akan menguraikan peran-peran PR Sari Husada dalam menjalankan Program Corporate Social Responsibility SOS SupportingLives, adalah sebagai berikut:
4.2.1.
Sebagai Teknisi Komunikasi Peran sebagai teknisi komunikasi yang dijalankan oleh PR Sari Husada
dalam Program CSR SOS SupportingLives disini, terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Untuk kegiatan internal, PR Sari Husada bertugas untuk 69 Kutipan wawancara dengan Yeni Fatmawati. Legal and Corporate Affairs Director PT Sari Husada. Tanggal 3 Maret 2011
97
menulis dan menyunting majalah karyawan Mozaik. Mozaik merupakan majalah internal Sari Husada yang memiliki periode terbit satu bulan sekali. Tugas internal PR disini adalah menulis siaran pers dan cerita feature yang berkaitan dengan semua kegiatan perusahaan seperti launching dan re-launching produk, gathering karyawan, annual meeting perusahaan, program CSR, serta kebijakan perusahaan. Selain tugas di atas, PR Sari Husada juga bertugas untuk mengembangkan situs Web Sari Husada (www.sarihusada.com) yang bekerjasama dengan departemen IT untuk terus meng-up date informasi terbaru. Hal ini dimaksudkan agar karyawan juga aware akan kegiatan-kegiatan perusahaan, bila mungkin ada karyawan dari divisi lain yang ingin ikut berpartisipasi, maka PR Sari Husada harus memberikan kesempatan tersebut, tentunya dengan sudah mempertimbangkannya terlebih dahulu baik kepada atasan karyawan yang bersangkutan, maupun kepada manajemen. Disamping peran internal, PR Sari Husada juga menjalankan peran eksternal yang tidak kalah pentingnya karena berkaitan dengan langsung dengan kontak media. Sebagai perusahaan yang menggunakan jasa PR Agency, Sari Husada mempercayakan peran Media Relations kepada @PR, dengan pengawasan dari PR Sari Husada. Peran eksternal ini dijalankan secara langsung oleh @PR sebagai PR Agency. Sari Husada sebagai perusahaan pengguna jasa PR Agency, bertindak sebagai pengawas dan pengontrol dalam berbagai kegiatan press release, press conference dan kegiatan PR lainnya.
98
Disini
PR
Agency-lah
yang
nantinya
menginformasikan
dan
memberitakan Program CSR SOS SupportingLives kepada publik eksternal. Hal ini perlu dilakukan, agar masyarakat tahu bahwa Sari Husada selalu memberikan update berita atas kegiatan CSR yang dijalankannya. Penunjukkan @PR sebagai PR Agency didasari atas keputusan manajemen yang menginginkan agar PR Sari Husada bisa lebih fokus dengan programnya saja, sedangkan untuk hubungan ke media bisa di handle oleh ahlinya. Seperti diutarakan Yeni Fatmawati: ”oh iya, kita pakai @PR sebagai PR Agency untuk urusan media relations, seperti penerbitan press release, press conference, trus ngundang media (TV, Radio, etc). Ini juga atas sepertujuan PresDir kita, biar kita (divisi Corp. Affair) bisa konsentrasi ke program-program PR/CSR nya aja”70
Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk meminimalkan kerja di lapangan secara langsung, sehingga untuk kegiatan membuat media monitoring, press release, press conference, mengundang media cetak dan elektronik, dan lain-lain menjadi tanggung jawab @PR di bawah pengawasan divisi Public Relations Sari Husada. Namun penunjukkan @PR sebagai PR Agency hanyalah bersifat kontrak per program saja, untuk Program SOS SupportingLives ini memang @PR-lah yang menangani masalah media relations. Biasanya PR Sari Husada akan melihat kinerja dari PR Agency tersebut, jika memang mereka bekerja sesuai dengan apa
70
Kutipan wawancara dengan Yeni Fatmawati. Legal and Corporate Affairs Director PT Sari Husada. Tanggal 3 Maret 2011
99
yang diharapkan dan mempunyai hubungan yang luas dengan media, maka tidak menutup kemungkinan untuk PR Sari Husada meneruskan kontrak kerja tersebut. Hal tersebut diutarakan Ignatius Ari dalam wawancara: ”kita pakai jasa mereka secara kontrak kok, karena nanti kita juga akan me-review kinerja PR Agency, gimana hubungan mereka dengan media, implementasi di lapangan, sesuai ga press release yang mereka buat dengan program kita, karena saya kan juga harus bikin report ke atasan untuk program SOS SupportingLives ini”71
Jadi sebagai mediator disini, PR Sari Husada juga akan memberikan laporan kepada manajemen untuk kinerja PR Agency. Karena hal ini menyangkut hubungannya dengan publik eksternal yang mana jangan sampai ada kesalahan informasi yang diberikan oleh PR Agency kepada masyarakat.
4.2.2.
Sebagai Penentu Ahli Dalam Progam-Program Public Relations Peran Public Relations Sari Husada disini bertugas untuk membuat
perencanaan program PR, apakah itu program untuk publik internal (karyawan) maupun program untuk publik eksternal (masyarakat). Untuk seluruh program yang direncanakan, akan di diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen (dewan direksi). Manajemen akan melihat, apakah program tersebut ada benefit-nya untuk perusahaan dan juga untuk publik, bila memang program tersebut membawa manfaat dan keuntungan bagi kedua belah pihak, maka manajemen akan memberikan persetujuannya. Dengan disetujuinya program tersebut, barulah PR
71
Kutipan wawancara dengan Ignatius Ari Djoko Purnomo. Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Tanggal 8 April 2011
100
Sari Husada dapat melaksanakannya dan mereka bertanggungjawab penuh atas terselenggaranya program tersebut. Berikut penuturan Yeni Fatmawati: “pengambilan keputusan adalah wewenang Dewan Direksi. Tapi kalau untuk mengusulkan dan membawa draft atau proposal kegiatan yang akan dilaksanakan, itu sudah jadi wewenang kita (PR)”72
Untuk program-program CSR yang akan dijalankan oleh PR Sari Husada, mereka membaginya dalam dua kelompok, berikut penuturan Ignatius Ari: “program kami, meliputi program jangka panjang, dan jangka pendek. Untuk yang jangka panjang, kami melakukannya by project, salah satunya ya SOS SupportingLives ini, kalau program jangka pendeknya sendiri, biasanya kita suka terima masukan dari pihak internal atau eksternal, seperti, donasi yang berbentuk produk atau uang”73
Salah satu program PR dalam bidang CSR yang dijalankan oleh PR Sari Husada adalah Program SOS SupportingLives ini, disini PR Sari Husada bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh pelaksanaan program mulai dari awal sampai dengan program ini selesai dilaksanakan. Tahapan-tahapan yang dilakukan
oleh
PR
Sari
Husada
dalam
menjalankan
Program
SOS
SupportingLives ini meliputi proses penelitian, perencanaan, pengkoordinasian dan juga menentukan masyarakat yang nantinya terlibat dalam program ini (partisipasi komunitas).
72
Kutipan wawancara dengan Yeni Fatmawati. Legal and Corporate Affairs Director PT Sari Husada. Tanggal 3 Maret 2011 73 Kutipan wawancara dengan Ignatius Ari Djoko Purnomo. Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Tanggal 8 April 2011
101
Untuk tahapan awal yang dilakukan oleh PR Sari Husada dalam program CSR ini adalah dengan melakukan penelitian terhadap kebutuhan masyarakat. Maksudnya disini adalah PR Sari Husada menerima informasi dari Bapak Gregor Hadiyanto Nitihardjo untuk wilayah-wilayah dan masyarakat mana yang kira-kira memerlukan bantuan, apakah wilayah tersebut masih di seputar Jakarta, atau berada di luar Jakarta. Dalam hal ini juga harus dipikirkan masalah kondisi wilayah tersebut, misalnya seperti apakah sarana transportasi yang ada memungkinkan PR Sari Husada untuk mengunjungi wilayah tersebut, bagaimana dengan pemuka masyarakat disana, apa mereka juga bisa diajak bekerjasama dengan pihak perusahaan yang akan memberikan bantuan. Hal ini dilakukan PR Sari Husada agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti diutarakan Yeni Fatmawati: “kita pasti survey lokasi dulu, kalau misalnya ternyata transportasi untuk menuju wilayah tersebut ga ada, trus untuk peresmian programnya nanti manajemen kita naik apa dong..”74
Setelah survery lokasi selesai dilakukan, maka selanjutanya PR Sari Husada membuat perencanaan untuk program SOS SupportingLives ini. Perencanaan tersebut meliputi, siapa saja tim yang akan terlibat di program ini, kalau untuk divisi PR pastinya mereka akan terlibat semua. Namun divisi PR pastinya juga memerlukan bantuan dari divisi lain, seperti rekan-rekan di cabang perusahaan, atau rekan-rekan yang berada di kantor pusat. Disini PR Sari Husada
74 Kutipan wawancara dengan Yeni Fatmawati. Legal and Corporate Affairs Director PT Sari Husada. Tanggal 3 Maret 2011
102
juga memerlukan jasa dari PR Agency, yaitu @PR yang nantinya akan meliput berita selama program SOS SupportingLives ini dilaksanakan. Berikut ungkapan Yeni Fatmawati: “kami selalu melakukan perencanaan awal untuk setiap program yang akan dijalankan, termasuk SOS SupportingLives ini, setelah itu kami tetapkan orang-orang yang nantinya akan terlibat, sampai dengan program ini selesai”75
Dalam hal perencanaan program ini, pastinya estimasi budget juga harus dipikirkan, seperti berapa budget yang harus dikeluarkan untuk program ini, apakah divisi PR masih memiliki budget utuk program ini, sesuai atau tidak antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang nantinya akan dicapai. Karena biasanya perusahaan mengalokasikan anggaran menjelang akhir tahun, dan dibagikan kepada masing-masing divisi. Anggaran disini meliputi program-program PR selama satu tahun, seperti berapa alokasi biaya yang dibuat oleh PR untuk suatu program PR. Kemudian anggaran yang sudah dibuat oleh divisi PR akan diserahkan kepada Finance Department untuk di masukkan ke dalam anggaran tahunan divisi Public Relations. Hal ini diutarakan oleh Ignatius Ari dalam wawancara: “program kami pasti terkait dengan anggaran, dimana anggaran tersebut kami siapkan per tiga bulan dalam setiap tahunnya, yaitu di bulan Maret, Juni, September dan Desember, walau di tiap bulan belum tentu ada kegiatan CSR, tapi tetap kami budgetkan, dan budget tersebut kami serahkan ke bagian finance department, supaya mereka selalu mengalokasikan budget setiap tahunnya untuk kegiatan CSR”76
75
Kutipan wawancara dengan Legal & Corporate Affairs Director PT Sari Husada. Yeni Fatmawati. Tanggal 3 Maret 2011. 76 Kutipan wawancara dengan Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Ignatius Ari Djoko Purnomo. Tanggal 8 April 2011.
103
Apabila budget yang ada mencukupi untuk program ini, maka barulah Program SOS SupportingLives ini bisa dijalankan. Untuk kerjasama awal antara Sari Husada dengan SOS Desa Taruna Indonesia adalah, peresmian Program SOS SupportingLives di rumah SOS Desa Taruna, Jl. Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, pada hari Rabu, tanggal 11 April 2007. Peresmian acara tersebut dilakukan oleh Bapak Djagad Prakasa Dwialam, selaku Sales Director PT Sari Husada dan Bapak Gregor Hadiyanto Nitihardjo selaku pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia, yang disaksikan oleh anak-anak yatim piatu di rumah tersebut. Kerjasama yang dilakukan oleh Sari Husada dan SOS Desa Taruna dilakukan untuk jangka waktu lima tahun, untuk program pelatihan seni suara, seni tari, pendidikan nutrisi dan kesehatan bagi Ibu di SOS Desa Taruna Cibubur, Jakarta Timur. Sari Husada yang pada perjalanannya akan di review kembali, apakah pihak Sari Husada akan memperpanjang kontrak tersebut atau tidak. Untuk peresmian program tersebut, PR Sari Husada berkoordinasi dengan @PR dalam hal pembuatan press release dan press conference dalam hal pemberitaan kepada media. Karena peresmian ini masih berlokasi di Jakarta, maka tim yang terlibat disini hanya divisi PR saja. Pada tanggal 25 Juni 2008, kembali Sari Husada dan SOS Desa Taruna bekerjasama dalam peresmian SOS Desa Taruna Meulaboh. Keputusan untuk melakukan kerjasama ini didasari atas tragedi Tsunami yang terjadi di kota Aceh,
104
dimana kita ketahui banyak sekali masyarakat Aceh yang menjadi korban atas tragedi tersebut, banyaknya korban yang meninggal, hilangnya keluarga mereka, rumah tempat mereka tinggal pun hilang diterjang Tsunami. Oleh karena itulah, Sari Husada merasa perlu untuk memberikan kontribusinya dalam membangun kembali rasa percaya diri bagi anak-anak korban Tsunami tersebut, dimana sudah tidak ada lagi keluarga dan tempat tinggal yang bisa mereka jadikan ruang untuk berlindung. Disini PR Sari Husada melakukan
tahapan
demi
tahapan
dalam
pelaksanaan
Program
SOS
SupportingLives ini, dengan melakukan koordinasi dengan rekan-rekan di area (cabang Aceh). Tim di area-lah yang membantu PR dalam hal logistik, seperti transportasi penjemputan untuk Dewan Direksi, tamu-tamu undangan dari Jakarta, rekan-rekan media, dan bantuan-bantuan lainnya untuk medukung program ini. Partisipasi masyarakat setempat, juga dilibatkan dalam Program SOS SupportingLives ini, yang terdiri dari Lurah, Camat, Bupati dan juga penduduk sekitar Meulaboh. Karena tidak mungkin suatu program CSR dibuat tanpa melibatkan penduduk yang berasal dari daerah tersebut dan juga para pemukapemuka masyarakat yang ada disana. Dengan adanya dukungan dari masyarakat setempat, tercipta kerjasama dan komunikasi yang baik diantara kedua belah pihak.
105
Adapun pihak-pihak yang dibutuhkan oleh PR Sari Husada demi untuk membantu terlaksananya Program SOS SupportingLives tersebut, antara lain: a).
Masyarakat Setempat: disini bantuan dan dukungan dari masyarakat setempat sangat diperlukan PR Sari Husada, dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan program.
b).
Karyawan Kantor Pusat dan Kantor Cabang: yaitu karyawan Sari Husada yang turut berpartisipasi dalam kegiatan atau aktivitas CSR yang dijalankkan oleh PR Sari Husada, seperti pada saat terjadi bencana gempa bumi di Yogyakarta, maka karyawan kantor pusat dan kantor cabang berkoordinasi dalam pendistribusian bantuan/donasi tersebut.
c)
Distributor: yaitu PT Tigaraksa Satria yang menjual produk-produk Sari Husada, seperti SGM, Vitalac, Vitaplus dan Lactamil. Disini PR Sari Husada berkoordinasi dengan distributor dalam hal ketersediaan produk-produk yang akan disumbangkan. kuantitas yang banyak.
d)
Konsumen: sebagai pengguna setia produk-produk Sari Husada, mereka perlu diberikan informasi atas seluruh aktivitas dan kegiatan-kegiatan sosial yang dijalankan oleh perusahaan, mereka juga dilibatkan oleh PR Sari Husada dalam program CSR sebagai kader kesehatan yang membantu para bidan, dalam hal: peningkatan gizi balita di posyandu, imunisasi berkala, dan lain-lain.
e)
Media massa: dalam hal ini PR Sari Husada bekerjasama dengan media untuk mempublikasikan kegiatan dan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan untuk kepentingan publik eksternal.
106
Dalam hal memonitoring Program SOS SupportingLives ini, PR Sari Husada hanya melakukan monitoring terhadap tim-tim yang terlibat selama berlangsungnya program, misalnya seperti tim area yang sudah ditugaskan untuk mengerjakan persiapan program ini, apakah sudah melaksanakannya dengan baik, sudah sejauh mana prosesnya, kendala-kendala apa yang mereka hadapi pada saat sebelum dan setelah program berjalan. Hal ini diungkapkan Ignatius Ari: “untuk program CSR disini, kita hanya melakukan monitoring terhadap tim-tim dia area yang kita tunjuk untuk membantu program ini, mereka akan menyampaikan kepada kita kendala-kendala apa yang mereka hadapi, apakah itu masalah internal dengan sesama rekan tim atau masalah eksternal yang mereka temui di lapangan”77
Seperti yang telah diutarakan di atas, maka monitoring untuk Program SOS SupportingLives ini, PR Sari Husada menyerahkannya kepada Bapak Gregor sebagai pemilik SOS Desa Taruna Indonesia. Beliaulah yang nantinya mengirimkan report kepada PR Sari Husada, sudah sejauh mana program ini berjalan, bagaimana manfaatnya untuk publik, ada atau tidak kendalanya, dan lain sebagainya. Berikut penuturan Ignatius Ari dalam wawancara: “evaluasi atas hasil akhir seluruh kegiatan ini, nantinya kita laporkan kepada manajemen berdasarkan report dari Pak Gregor, pihak manejemen juga yang nantinya memutuskan apakah program ini layak untuk diperpanjang atau tidak”78
77
Kutipan wawancara dengan Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Ignatius Ari Djoko Purnomo. Tanggal 8 April 2011. 78 Kutipan wawancara dengan Ignatius Ari Djoko Purnomo. Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Tanggal 8 April 2011.
107
Sesuai dengan penuturan Ignatius Ari, maka evaluasi dari kegiatan SOS SupportingLives ini, PR Sari Husada yang nantinya akan memberikan laporan kepada Dewan Direksi berdasarkan report yang diterima dari Bapak Gregor.
4.2.3.
Sebagai Fasilitator Komunikasi / Mediator atau Juru Bicara (Spoke Person) Perusahaan Sebagai spoke person, PR Sari Husada berperan untuk menyampaikan
segala aktivitas dan kegiatan-kegiatan PR, kepada publik internal dan juga eksternal. Dalam Program SOS SupportingLives ini, PR Sari Husada menginformasikan kepada karyawan aktivitas-aktivitas yang terjadi selama di lapangan. Informasi yang disampaikan biasanya dalam bentuk briefing antara karyawan dengan manajemen yang dilakukan bisa dalam jangka waktu sebulan sekali, atau tiga bulan sekali. Hal tersebut tergantung dengan schedule Dewan Direksi, karena pastinya Dewan Direksti tidak selalu berada di kantor Jakarta, bisa saja mereka sedang melakukan business trip ke luar kota bahkan ke luar negeri. Sedangkan untuk informasi yang diberikan kepada publik eksternal (masyarakat), PR Sari Husada bekerjasama dengan @PR untuk melakukan press conference. Disini @PR yang membuat naskah pidato yang nantinya disampaikan oleh PR Sari Husada. Dalam menjalankan perannya sebagai spoke person perusahaan, PR Sari Husada harus bisa menghandle pertanyaan yang mungkin timbul pada saat diadakannya press conference untuk Program SOS SupportingLives ini.
108
Biasanya akan timbul pertanyaan-pertanyaan di luar konteks press conference ini dari para awak media, disinilah diperlukan kehandalan PR Sari Husada dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka secara diplomatis, yang (kadang) pertanyaan tersebut menyudutkan perusahaan. Namun, karena PR Sari Husada sudah bekerjasama dengan @PR dalam hal hubungan ke media (media relations), para awak media yang datang untuk meliput berita ini, biasanya sudah kenal baik dengan PR Agency dan juga sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Sari Husada, maka mereka jarang atau kemungkinan besar tidak akan menanyakan permasalahan di luar konteks press release Program SOS SupportingLives tersebut. Disinilah alasannya mengapa PR Sari Husada memakai jasa PR Agency untuk menangani kegiatan-kegiatan press conference untuk program-program CSR mereka.
4.2.4.
Sebagai Pembuat Citra Positif Perusahaan (Good Image Maker) Good Image Maker, merupakan salah satu peran yang teramat penting
bagi PR Sari Husada, karena merekalah key person yang berkompeten untuk menciptakan citra atau publikasi yang positif untuk perusahaan, melalui kegiatan dan aktivitas PR. Program CSR SOS SupportingLives ini adalah salah satu cara yang dilakukan oleh PR Sari Husada untuk mendukung fungsi manajemen dalam pembentukan citra positif perusahaan (good image).
109
Dengan dilaksanakannya Program SOS SupportingLives ini, PR Sari Husada telah membuktikannya dan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang PR dalam perusahaan. Program CSR SOS SupportingLives yang dijalankan PR Sari Husada memang merupakan aktivitas jangka panjang, oleh karena itu pilihan terhadap program-program yang berorientasi jangka panjang perlu dilakukan. Memang dampaknya tidak bisa dirasakan seketika, namun Sari Husada melihat pengembangan masyarakat (community development) ini sebagai bentuk investasi yang hasilnya dapat di nikmati di kemudian hari, sekali lagi hal ini bisa membawa nama Sari Husada kearah citra yang positif (good corporate image). Hal tersebut ditegaskan Ignatius Ari dalam wawancara: “memang, untuk program CSR Sari Husada memfokuskannya pada bidang sosial dan pendidikan, dimana dengan melakukan hal tersebut kita tidak mengharapkan adanya timbal balik dari masyarakat atau dari masyarakat yang kita beri bantuan, tetapi lebih kepada pemberian bantuan bagi pengembangan masyarakat (community development), salah satunya ya SOS SupportingLives ini”79
Selain menjalankan aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang telah diuraikan di atas, PR Sari Husada juga memiliki peran dan tanggung jawab lainnya, seperti: 1.
Melindungi Konsumen Dalam hal ini PR Sari Husada berupaya untuk melindungi konsumen,
menerima semua keluhan konsumen apabila mereka mempunyai komplain terhadap produk yang dijual, hal ini juga mencakup informasi-informasi yang beredar dimana masyarakat/konsumen diresahkan dengan adanya pemberitaan tentang hasil penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai 79
Kutipan wawancara dengan Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Ignatius Ari Djoko Purnomo. Tanggal 8 April 2011.
110
Susu Formula dan makanan bayi yang terkontaminasi bakteri Enterobacter Sakazaii (E-Sak). Kejadian itu pun memicu pro-kontra antar berbagai pihak. IPB mengaku telah memberitahukan hasil penelitian Susu Formula, yang diduga terkontaminasi E-Sak, kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jauh hari sebelum kasus itu mencuat ke publik.
Berikut kutipan wawancara dengan Ignatius Ari: “untuk kasus bakteri E-Sak ini, awalnya memang sempat mempengaruhi penjualan produk kita ya, karena sudah pasti konsumen ga mau ambil resiko dengan tetap memberikan Susu Formula untuk anak mereka, konsumen pasti langsung bersikap preventif terhadap semua produkproduk Susu Formula yang beredar, sementara issue-issue E-Sak ini masih belum jelas benar atau tidak. Nah disini deh tugas kita (PR) untuk memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan kepada konsumen, karena biar bagaimanapun kita harus tetap melindungi mereka”80
Untuk masalah di atas, menurut hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah, pada saat perusahaan tertimpa kasus seperti ini, maka hal yang dilakukan oleh PR Sari Husada adalah melakukan meeting internal dengan manajemen untuk memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil dalam menangani masalah tersebut. Setelah ada keputusan dari manajeman, maka PR Sari Husada menghimbau kepada seluruh karyawan, baik itu karyawan kantor pusat, maupun karyawan kantor cabang bahwa, mereka dilarang untuk memberikan informasi dalam bentuk apapun kepada publik eksternal, apabila ada publik yang bertanya mengenai masalah tersebut, maka karyawan akan mengarahkan publik untuk bertanya langsung kepada PR Sari Husada.
80 Kutipan wawancara dengan Corporate Communication Manager PT Sari Husada. Ignatius Ari Djoko Purnomo. Tanggal 8 April 2011.
111
Sedangkan langkah antisipasi yang diambil oleh PR Sari Husada untuk publik eksternal adalah dengan mengeluarkan press release, yang sudah disetujui oleh manajemen, dimana dalam press release tersebut menyebutkan bahwa: seluruh produk yang dihasilkan oleh Sari Husada, baik itu Susu Formula Lanjutan untuk Bayi dan Anak, maupun Susu untuk Ibu Hamil dan Menyusui, dinyatakan layak untuk dikonsumsi, dan terbebas dari bakteri E-Sak. Hal tersebut diperkuat dengan adanya sertifikasi Halal yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehinggan konsumen tidak perlu merasa was-was atau takut terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Sari Husada. Disini, PR Sari Husada juga mengadakan press conference dengan mengundang media cetak dan media elektronik, dimana dalam press conference ini, Bapak Budi Isman sebagai President Director PT Sari Husada, mengklarifikasi dan meluruskan berita-berita simpang siur yang menimpa perusahaan. Hal ini dilakukan agar konsumen tetap merasa aman dan terlindungi atas segala issue yang beredar, oleh karena itu PR Sari Husada berkewajiban untuk melindungi konsumen dalam hal kenyamanan, kepercayaan dan kebutuhannya.
2.
Memperhatikan Masyarakat Dalam hal memperhatikan masyarakat, selain menjalankan program CSR
SOS SupportingLives, PR Sari Husada juga menyelenggarakan program-program kemasyarakatan lainnya, seperti:
112
1.
Teman Sejati Sari Husada (TSS) Berupa kelas seni bagi balita yang berlokasi di enam kota di Indonesia (Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Bali). Kegiatan ini menjalin kemitraan dengan Bina Vokalia Pranadjaja, Merbi Club, Sekolah Musik AMI, STSI, Sanggar Puspita,
Sanggar
Bunga
Tandjung,
Hana
Music/Cresindo
Yogyakarta. Untuk di Jakarta sendiri, TSS berlokasi di Gedung Tira, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Di kelas seni ini, balita diajari menyanyi, menari dan berakting secara gratis (tidak dipungut biaya). Kelas ini memang diperuntukkan bagi konsumen setia Sari Husada, dimana mereka cukup membeli produk-produk Susu Formula, yang didalam kemasan produk tersebut terdapat form yang bisa diisi oleh sang Ibu, untuk mendaftarkan balita mereka untuk mengikuti kelas ini.
2.
Rumah Srikandi Sari Husada turut menggagas keberadaan Rukun Warga (RW) Siaga Mandiri yang disebut Rumah Srikandi, berlokasi di Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, yang selanjutnya akan dikembangkan pula di daerah Yogyakarta dan Klaten. Kegiatan ini ditujukan kepada para ibu dan anak-anak. Di tempat ini para ibu mendapatkan
fasilitas,
antara
lain
pelatihan
keterampilan,
113
posyandu dan taman bermain bagi anak-anak mereka. Kegiatan ini menjalin kemitraan dengan Harian Kompas dan Astra.
3.
Program SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan Balita) Bekerjasama dengan Posko Kegiatan Peduli Umat (PKPU), Sari Husada mengadakan program peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
yang
menitikberatkan
pada
pemeliharaan
dan
perbaikan status gizi balita, peningkatan pengetahuan ibu tentang permasalahan gizi dan kesehatan serta pemberdayaan kader lokal. Pada tahun 2008 lalu terdapat Balita Terbina secara Intensif sebanyak 412 anak dari 5 desa di Klaten, yaitu Desa Kebon Dalem Kidul, Desa Tambakan, Desa Randusari, Desa Ngemplak Seneng, dan Desa Rejoso.
4.
Beasiswa Sari Husada juga memberikan Program Beasiswa secara bulanan kepada 2000 murid Sekolah Dasar yang berlokasi di Yogyakarta da Klaten. Kegiatan ini menjalin kemitraan dengan Yayasan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
114
5.
Peningkatan Mutu Susu Segar (PMS) Sejalan dengan kepedulian Sari Husada terhadap kualitas produk Susu
yang dihasilkan, maka dilakukan upaya pemberdayaan dan pengembangan kapasitas sekitar 12.154 peternak sapi perahan, yang berlokasi di sekitar wilayah pabrik Sari Husada di Yogyakarta dan Klaten. Sari Husada menyerap 50% dari total produksi Susu Segar yang dihasilkan para peternak tersebut. Kegiatan ini menjalin kemitraan dengan Departemen Koperasi dan Fakultas Peternakan UGM. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: a.
Sampling Susu Segar dari peternak, kelompok, koperasi, hingga di pabrik
b.
Memberikan informasi hasil sampling / monitoring
c.
Adanya perhatian khusus terhadap kasus-kasus kualitas Susu Segar
d.
Pembinaan terhadap peternak, kelompok, dan koperasi
e.
Penyuluhan terhadap peternak, kelompok, dan koperasi
f.
Memberikan bantuan sarana prasarana, seperti: pompa air, milk can, saringan Susu dan semen (sudah pernah diberikan, dan sedang dirintis kembali)
g.
Pemberian kredit ke koperasi (sekarang sudah tidak ada lagi)
h.
Membuat kandang percontohan (sudah pernah dibuat dan sedang dirintis kembali)
115
4.3.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, melalui
interview dengan key informan, serta melakukan observasi lapangan, dan juga data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian ini, maka peneliti mendapatkan gambaran akan peran-peran yang dijalankan oleh PR Sari Husada dalam Program SOS SupportingLives. Berikut ini adalah pembahasan yang disampaikan peneliti, yang merupakan analisa dari hasil penelitian. Dari sekian banyak kegiatan Public Relations yang dijalankan oleh PR Sari Husada dalam mengelola program Corporate Social Responsibility SOS SupportingLives, mencakup empat peran PR, yaitu sebagai informan perusahaan, sebagai penentu ahli program-program PR, sebagai mediator/spoke person perusahahaan, dan sebagai pembuat citra positif perusahaan (good image maker). Untuk peran-peran tersebut di atas yang dijalankan oleh PR Sari Husada, hanya mencakup tiga peran saja yang sesuai dengan teori yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini. Seperti disebutkan dalam buku Effective Public Relations, bahwa peran PR meliputi peran-perannya sebagai Teknisi Komunikasi, Penentu Ahli, Fasilitator Komunikasi, dan Teknisi Pemecah Masalah.81 Dalam teorinya, Frank Jefkins82 mendefinisikan Public Relations adalah :semua bentuk komunikasi yang terencana baik kedalam maupun keluar, antara sebuah organisasi dengan semua khalayaknya atau publiknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. Jadi peran PR Sari Husada disini adalah untuk menciptakan komunikasi yang efektif bagi perusahaan dan 81 82
Cutlip, Center, and Broom. loc.cit. Hal. 46 Frank Jefkins. opcit. Hal. 9
116
publiknya yang dapat diterima oleh kedua belah pihak secara jelas dan efektif. Untuk peran PR Sari Husada sebagai teknisi komunikasi disini, dalam hubungannya dengan publik eksternal, mereka memakai jasa seorang PR Agency yaitu @PR, hal tersebut didasari atas keputusan manajemen, agar PR Sari Husada lebih memfokuskan perhatiannya kepada program-program yang dijalankan, dan bukan kepada hal teknis yang bisa dikerjakan oleh PR Agency, seperti penerbitan press release dan hubungan dengan para awak media (media relations). Peran
PR
Sari
Husada
dalam
SupportingLives ini, yang pertama, sebagai
menjalankan
Program
SOS
informan/penghubung antara
perusahaan dengan publik internal (karyawan) dan eksternal (masyarakat). Peran sebagai informan/teknisi komunikasi seperti disampaikan oleh Scott, Cutlip and Center (2007)83, yaitu menulis news release dan feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak media. Peran PR yang kedua, sebagai penentu programprogram PR, dalam hal ini adalah Program SOS SupportingLives. Untuk peran sebagai penentu program (penentu ahli/expert prescriber), PR Sari Husada bertanggung jawab penuh atas program tersebut, seperti tertuang dalam buku Scott, Cutlip, and Center (2007)84 praktisi PR bertugas mendefinisikan program, mengembangkan program, dan bertanggungjawab penuh atas implementasinya. Sebagai penentu ahli, tahapan-tahapan dalam melaksanakan program PR ini meliputi: penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan menentukan masyarakat yang terlibat (partisipasi komunitas)85 di program ini. Peran PR yang ketiga, sebagai mediator/juru bicara (spoke person) Perusahaan, yang bertugas untuk 83
Cutlip, Center, and Broom. opcit. Hal. 46 Cutlip, Center, and Broom. ibid. Hal. 46 85 Rosady Ruslan. loc.cit. Hal. 37 84
117
menyampaikan segala aktivitas dan kegiatan-kegiatan PR kepada karyawan dan juga kepada stakeholders perusahaan. Menurut Scott, Cutlip, and Center (2007)86 sebagai fasilitator komunikasi PR menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Pada peran ini PR Sari Husada menyampaikan informasi kepada karyawan melalui briefing antara manajemen dengan karyawan, sedangkan untuk publik eksternal melalui press conference. Sebagai spoke person perusahaan, PR Sari Husada tidak hanya berperan dalam Program CSR saja, tetapi mereka juga ditunjuk perusahaan untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan perusahaan seperti: launching/re-launching product, mengklarifikasi berita-berita miring/issue-issue yang timbul dari eksternal, dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan tugas mereka sebagai spoke person perusahaan. Peran yang ke empat, sebagai pembuat citra positif (good image maker), untuk perannya yang satu ini, PR Sari Husada menerapkannya melalui program-program CSR, salah satunya adalah Program SOS SupportingLives. Dalam menjalankan perannya PR Sari Husada harus bisa memahami dan mengerti akan kebutuhan publiknya. Menurut Scott, Cutlip, and Center (2007)87 Public Relations fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publik, merencanakan dan melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya.
87
Scott, Cutlip, and Center. loc.cit. Hal. 6
118
Pemilihan Program SOS SupportingLives ini, didasari atas kepedulian Sari Husada terhadap masa depan anak bangsa. ini adalah Program Pengembangan Bakat dan Pendidikan Keterampilan Bagi Anak Yatim Piatu Berbasis Keluarga, yang bekerjasama dengan SOS Desa Taruna Indonesia, kerjasama antara Sari Husada dan SOS Desa Taruna akan berjalan selama lima tahun ke depan.
Program Corporate Social Responsibility merupakan suatu
bentuk solidaritas sosial perusahaan bagi masyarakat, sekaligus bermanfaat dalam membentuk citra perusahaan melalui publikasi yang tepat, akan sangat membantu membangun kerjasama antara masyarakat dengan perusahaan. Misi untuk mencapai profitabilitas dan kesinambungan pertumbuhan dapat ditempatkan sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, sehingga ada keselarasan antara kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk tumbuh bersama. Arif Budimanta88 menjelaskan CSR adalah tanggung jawab perusahaan secara sosial dalam komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerjasama dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam hal pelaksanaan program CSR ini, PR Sari Husada melibatkan banyak pihak untuk bekerjasama dan berkoordinasi agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik, adapun pihakpihak yang terlibat adalah: a). masyarakat setempat, yang sangat dibutuhkan oleh PR Sari Husada untuk bantuan dan dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan program, b). karyawan kantor pusat dan kantor cabang, turut berpartisipasi dalam 88
Budimanta, Prasetijo, dan Rudito. opcit. Hal. 72
119
kegiatan seperti pada saat terjadi bencana gempa bumi di Yogyakarta, dalam pendistribusian bantuan/donasi, c). PT Tigaraksa Satria sebagai distributor perusahaan untuk produk-produk Sari Husada, seperti SGM, Vitalac, Vitaplus dan Lactamil,
yang
mengetahui
ketersediaan
produk-produk
yang
akan
disumbangkan, d). konsumen, pengguna setia produk-produk Sari Husada, yang turut terlibat dalam kegiatan Posyandu untuk membantu praktisi kesehatan (bidan), e). media massa, yang keterlibatannya diperlukan dalam hal publikasi untuk kepentingan publik eksternal. Hal tersebut seperti disampaikan Frank Jefkins89 kegiatan PR tersebut diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihakpihak tertentu yang berbeda-beda, dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Unsur atau segmen tertentu sengaja dipilih dalam rangka lebih mengefektifkan penerimaan pesan-pesan. Berdasarkan uraian di atas, Public Relations Sari Husada melaksanakan program atau kegiatan perusahaan yang berlandaskan pada dua bidang program CSR yaitu, pada komunitas dan masyarakat luas, serta pada program-program lingkungan. Dimana Sari Husada melaksanakan kegiatan CSR terhadap kedua bidang tersebut adalah, dikarenakan perusahaan melihat dan mengambil keputusan bahwa kedua bidang di atas merupakan perbaikan dalam hal pengembangan masyarakat Indonesia ke arah kemajuan dan kemandirian. Untuk setiap program yang dijalankan, PR Sari Husada, mereka sangat memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1). program dilaksanakan berdasarkan pada kemampuan masyarakat, 2). Program ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan
89
Frank Jefkins. loc.cit. Hal. 80
120
dari kebutuhan perusahaan, 3). Menggunakan pendekatan proaktif, bukan pendekatan reaktif, 4). Program dilengkapi dengan pembinaan berkelanjutan sehingga masyarakat dapat berkembang dengan sendirinya, 5). Sari Husada mematuhi konsep etika bisnis dan etika dalam masyarakat, 6). Menolak campur tangan pihak luar yang tidak berkepentingan dalam program yang dilaksanakan, 7). Memprioritaskan program yang berpusat pada kebutuhan anak Indonesia dan masyarakat sekitar, menyangkut: a). Program pendidikan anak Indonesia, b). Pengembangan sumber daya manusia, c). Peningkatan pendapatan masyarakat, d). Program yang berdampak jangka panjang, e). Keterlibatan langsung dari anggota masyarakat secara aktif, f). Memanfaatkan potensi sumber daya masyarakat Dalam hal pelaksanaan di lapangan, untuk setiap kegiatan yang dijalankan, Public Relations Sari Husada terlibat langsung dan menyeluruh dalam setiap program CSR, dan mereka juga bertindak sebagai penanggung jawab atas segala pelaksanaan dan penerapannya. Karena untuk semua kegiatan-kegiatan tersebut harus dilaporkan oleh PR Sari Husada kepada Pemegang Saham Mayoritas (shareholders) dalam hal ini adalah Danone Group, dalam buku laporan tahunan perusahaan (annual report).