38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Next Entertainment World 4.1.1 Sejarah Singkat Next Entertainment World Next Entertainment World adalah sebuah perusahaan produksi dan distribusi film di Korea Selatan. Next Entertainment World didirikan pada September 2008 oleh Kim Woo-taek, perusahaan yang memiliki film-film untuk didistribusikan ke seluruh Korea Selatan. Next Entertainment World telah berkembang pesat dan sekarang telah menjadi salah satu perusahaan distribusi konten di pasar yang paling sukses. Next Entertainment World berencana untuk ekspansi ke musik, content production, publishing, character business dan sebagainya. Dengan memperluas jangkauan bisnisnya, Next Entertainment World secara bertahap akan memberikan konten yang menyenangkan untuk pelanggan. 4.1.2 Logo Next Entertainment World
Gambar 4.1.2 Logo Next Entertainment World
38
39
4.2 Gambaran Umum Miracle In Cell No. 7
Gambar 4.2.1 Cover Film Miracle In Cell No. 7 Film Miracle In Cell No. 7 : a. Director : Lee Swan-Kyung b. Producer : Kim Bum
....
producer
Lee Sang-Hunter
....
producer
c. Writer : Lee Swan-Kyung
40
Yu Young-a Kim Hwang-Sung Kim Young-Seok d. Cast: Ryu Seung-Ryong Kal So-Won Park Shin-Hye Jung Jin-Young Oh Dal-Su Park Won-Sang Kim Jung-Tae Jung Man-Shik e. Music : Lee Dong-July f. Cinematography : Kang Seunginggi-Gi g. Editor : Choi Jai-Geun Kim So-Youn h. Studio: Fireworks / CL Entertainment i. Distributor : N.E.W
41
j. Release date : 23 January 2013 k. Running Time: 127 minutes l. Languages : Korean m. Country: South Korea Miracle In Cell No. 7 adalah film yang dirilis pada 23 Januari 2013. Film ini disutradarai oleh Lee Hwan-Kyung dan diproduksi oleh N.E.W (Next Entertainment World). Sebuah drama korea yang menjadi box office di negaranya sendiri. Film ini mendapatkan pemasukan lebih dari 30 juta dolar AS dalam dua Minggu masa pemutarannya di Korea itu, sekaligus mencatatkan film "Miracle In Cell No. 7" mendapat tempat khusus. Karena film yang dibuat tanpa bintang, juga dengan biaya yang sangat murah itu, menjadikannya sebagai film berpenghasilan tertinggi. Hingga kini, film Miracle In Cell No. 7 telah merangkul 12 juta penonton, setelah diputar selama 46 hari di Korea. Dan menempatkannya sebagai film terlaris nomor tiga di sepanjang sejarah perfilm Korea. 4.2.1 Sinopsis Film Miracle In Cell No. 7 Film ini adalah sebuah film keluarga yang berjenis komedi drama. Film ini mengisahkan tentang seorang pria paruh baya yang baik hati memiliki
42
keterbelakangan mental terjebak dipenjara dan dijatuhkan hukuman mati akibat tuduhan penculikan, pembunuhan dan pemerkosaan pada anak seorang komisaris polisi. 4.2.2 Pemeran Film Miracle In Cell No. 7 No. 1.
Nama
Foto
Keterangan
Ryu Seung-
Lee Yong-gu lahir pada
ryong
18
sebagai Lee Yong-gu
Januari
1961
di
Icheon
C-section,
ia
adalah
seorang
yang
ayah
memiliki
keterbelakangan mental yang bekerja sebagai tukang parkir di Happy MaD.Lee
Yong-gu
adalah seseorang yang memiliki
sifat
rela
berkorban
dan
baik
kepada
semua orang
yang ada di sekitarnya, ia hanya tinggal berdua dengan anaknya yang bernama Ye-sung.
43
2.
Kal So-won
Ye-sung lahir pada 23
sebagai Ye-
Desember pukul 02:28
sung
dengan
berat
2,1
kilogram. Ia anak yang ceria, baik dan sangat sayang
kepada
ayahnya.Ye-sung juga sering
membantu
teman-teman
ayahnya
yang ada di dalam sel. Ye-sung
mengajarkan
So Yang-ho membaca dan ia juga membantu Shin Bong-shik agar dapat
berkomunikasi
dengan istrinya yang telah dengan
melahirkan meminjamkan
telepon genggam milik temannya
yang
pinjam di sekolah.
ia
44
3.
Park Shin-
Ye-sung dewasa
hye sebagai
berprofesi sebagai
Ye-sung
pembela dan berambisi
dewasa
untuk mengembalikan nama baik ayahnya atas tuduhan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan.
4.
Kim Jung-
Kang
tae sebagai
berumur 36 tahun, ia
Kang Man-
dipenjara
beom
perzinahan. Kang Manbeom
Man-beom
atas
membatu
kasus
Lee
Yong-gu untuk bertemu anaknya.
45
5.
Park Won-
Choi Chun-ho berumur
sang
38 tahun, ia dipenjara
sebagai
atas
kasus penipuan.
Choi Chun-
Dia
selalu
ho
objek pelecehan seksual oleh
menjadi
teman
sel-nya
yaitu Kang Man-beom. Choi Chun-ho di dalam sel menjadi asisten So Yang-ho.
6.
Oh Dal-su
So Yang-ho berumur 43
sebagai So
tahun, ia dipenjara atas
Yang-ho
kasus
penyelundupan.
Ia tidak bisa membaca tetapi
ia
menjadi
seorang pemimpin di sel
nomor
7
yang
disegani. So Yang-ho membantu Lee Yonggu agar dapat bertemu dengan Ye-sung karena
46
Lee Yong-gu menolong dirinya saat salah satu narapidana dari sel lain ingin mencelakainya. 7.
Jung
Jin-
Jang Min-hwan adalah
young
seorang kepala sipir.
sebagai
Dia adalah sosok yang
Jang
tidak punya belas kasih
hwan
Min-
untuk narapidana yang berhubungan
dengan
kejahatan pada anakanak, hal itu terjadi karena masa lalunya. Melihat perilaku Lee Yong-gu yang baik, ia pun
luluh
dan
membantu Lee Yonggu pada kasusnya serta mengadopsi Ye-seung.
47
8.
Jung Man-
Shin
Bong-shik
shik
berumur 38 tahun, ia
sebagai
dipenjara karena kasus
Shin Bong-
pencopetan. Dia adalah
shik
salah satu orang yang paling
mudah
menangis. Shin Bongshik
juga
membantu
Lee
Yong-gu
agar
kasusnya terselesaikan. 9.
Kim
Gi-
Tetua Seo berumur 60
cheon
tahun,
ia
sebagai
karena kasus penipuan.
Tetua Seo
Kakek
Seo
dipenjara
selalu
membacakan dongeng untuk Ye-sung. Ia juga membantu Lee Yonggu
agar
terselesaikan.
kasusnya
48
4.3 Hasil Temuan Film yang berdurasi 127 menit ini bukan semata-mata tayangan yang berisi tentang keluarga, namun terdapat nilai-nilai yang diperankan pemerannya dalam film tersebut. Dalam film ini juga terdapat adegan yang menunjukkan nilai Humanisme, seperti contoh sang pemeran utama pria yaitu Lee Yong-gu yang memiliki perilaku Humanisme yaitu rela berkorban seperti menolong kepala sipir pada saat salah satu narapidana mencoba bunuh diri dengan membakar salah satu ruangan. Setelah melihat dan menelaah isi dari film Miracle In Cell No. 7, maka penulis mendapati potongan-potongan gambar yang menunjukkan nilai Humanisme sebagai berikut: 4.3.1 Tabel Analisis Nilai Humanisme Dalam Film Miracle In Cell No. 7 1. Nilai Humanisme : manusiawi dan halus Sign
49
Object Pada
adegan
ini
Intepretant Lee
Yong-gu Lee Yong-gu menyuruh Ye-sung
menyuruh Ye-sung untuk masuk ke untuk masuk ke dalam rumah karena dalam rumah sambil mengusapkan cuaca di luar rumah dingin dan Yetangan
Ye-sung.
Ini
dinamakan sung pun merasa kedinginan. Ini
indeks.
menunjukkan nilai manusiawi dan halus,
karena
memperlakukan
Lee Ye-sung
Yong-gu dengan
baik serta memiliki sifat kehalusan bertingkah laku dan juga lemah lembut.
Ini
termasuk
dalam
kualifikasi tanda argument.Karena Ye-sung
menggigil
yang
menandakan cuaca diluar dingin. -
Analisa gambar 4.1: Nilai Humanisme yang diperlihatkan dalam gambar ini adalah manusiawi dan halus. Lee Yong-gu menyuruh Ye-sung untuk masuk ke dalam rumah karena cuaca diluar rumah dingin dan Yesung pun merasa kedinginan.Lee Yong-gu memperlakukan Yesung dengan baik sertamemiliki sifat kehalusan bertingkah laku dan juga lemah lembut, karena Lee Yong-gu melihat Ye-sung yang kedinginan yang disebabkan olehcuaca di luar rumah yang dingin dan menyuruhnya masuk ke dalam rumah.Dalam scene ini
50
penggambilan gambar menggunakan angel two shot, dengan maksud untuk menjelaskan Ye-sung dan Lee Yong-gu secara detail dengan rutinitasnya. 2. Nilai Humanisme : rela berkorban Sign
Object
Intepretant
Lee Yong-gu berlari ke arah So Sikap Lee Yong-gu berlari ke arah Yang-ho dan mendorongnya untuk So Yang-ho dan mendorongnya agar menyelamatkannya.Ini indeks.
dinamakan So Yang-ho tidak tertusuk oleh narapidana
lain.
Menunjukkan
bahwa Lee Young-gu memiliki sikap menolong tanpa memandang orang yang ia tolong baik atau jahat. Nilai Humanisme dalam gambar ini adalah sikap rela berkorban. Ini termasuk
51
dalam kualifikasi tanda rhematic indexial sinsign. Karena Lee Yonggu sudah melihat narapidana lain membawa sikat gigi yang ujungnya telah diasah dan mengincar So Yangho. -
Analisa gambar 4.2: Menolong orang tanpa pamrih tanpa membeda-bedakan merupakan sikap Humanisme. Nilai Humanisme yang diperlihatkan dalam gambar ini adalahrela berkorban. Dimana Lee Young-gu menolong So Yang-ho yang ingin dicelakai oleh narapidana lain. Padahal ia baru mengenal So Yang-ho, namun sikap menolong orang lain itu sangat baik. Tidak hanya untuk dirinya tapi untuk lingkungannya juga. Dalam scene ini menggunakan angle extreme close up, yang memberitahukan Lee Yong-gu sedang mendorong So Yang-ho agar tidak dicelakai oleh seorang narapidana lain.
52
3.
Nilai Humanisme:berbudaya Sign
Object
Intepretant
Lee Yong-gu, Ye-sung dan So Yang-
Sikap mengaitkan jari kelingking
ho saling mengaitkan
(janji kelingking) yang dilakukan
jarikelingking(janji kelingking)
oleh Lee Yong-gu, Ye-sung dan So
sebelum Ye-sung pergi
Yang-ho ditujukan untuk berjanji.
meninggalkan ayahnya di sel. Dan ini Nilai Humanisme yang tercermin dinamakan symbol.
dalam gambar ini adalah sikap berbudaya.
Ini
kualifikasi
termasuk tanda
symbol.Karena kelingking
dalam rhematic
mengaitkan (janji
kelingking)
merupakan suatu budaya (peraturan)
53
yang berlaku di masyarakat di dunia. -
Analisa gambar 4.3: Lee Young-gu, Ye-sung dan So Yang-ho saling mengaitkan jari kelingking (janji kelingking) sebelum Ye-sung pergi meninggalkan ayahnya di sel. Mengaitkan jari kelingking sudah merupakan budaya di Korea untuk saling berjanji. Tujuan dari mengaitkan jari kelingking agar janji (janji kelingking) yang di ucapkan dapat ditepati. Sikap saling mengaitkan jari kelingking (janji kelingking) termasuk nilai Humanisme yakni berbudaya. Dalam scene ini menggunakan angle extreme close up, yang menjelaskan detail Lee Young-gu, Ye-sung dan So Yang-ho saling mengaitkan jari kelingking.
4. Nilai Humanisme: berbudaya Sign
Object
Intepretant
54
Tetua Seo membacakan buku cerita Tetua Seo membacakan buku certita untuk Ye-sung. Dan ini dinamakan untuk Ye-sung agar dia merasa indeks.
senang.
Ini
termasuk
dalam
kualifikasi tanda argument. Karena membacakan buku cerita kepada seorang anak merupakan budaya yang ditujukan untuk merangsang imajinasi seorang anak. -
Analisa gambar 4.4: Membacakan buku cerita untuk seorang anak sudah menjadi budaya. Tujuan dari membacakan buku cerita ialah untuk merangsang imajinasi seorang anak. Scene ini menunjukan nilai Humanisme yaitu berbudaya. Perilaku berbudaya dibimbing oleh akal budi sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita dan orang lain serta lingkungannya. Dalam scene ini menggunakan angle medium shot, untuk menjelaskan Tetua Seo membacakan buku certita untuk Ye-sung.
55
5. Nilai Humanisme : berbudaya Sign
Object
Intepretant
Ye-sungmenundukan kepala untuk Ye-sung mengucapkan
terimakasih
berterimakasih
kepada
kepada ayahnya karena ia telah menjadi
ayahnya karena ia telah menjadi ayahnya dan Lee Yong-gu pun juga ayahnya. Dan ini dinamakan symbol
berterimakasih
kepada
anaknya.
Budaya berterimakasih kepada orang yang membantu kita merupakan budaya yang di tujukkan untuk menghormati dan menghargai orang lain. Ini termasuk dalam kualifikasi tanda
rhematic
symbol.
Karena
membungkukan badan adalah simbol gambaran
umum
masyarakat
di
Korea untuk menghargai orang lain.
56
-
Analisa gambar 4.5: Mengucapkan terimakasih atas bantuan orang lain sudah ditanamkan sejak kecil. Tujuan dari berterimakasih ialah untuk menunjukkan sikap menghormati dan menghargai bantuan orang lain. Sikap menghargai bantuan orang lain juga termasuk nilai Humanisme yaitu berbudaya. Perilaku berbudaya dibimbing oleh akal budi sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita dan orang lain serta lingkungannya. Dengan berterimakasih orang akan merasa bantuan yang diberikan sangat berguna dan tidak sia-sia. Dalam scene ini menggunakan angle medium shot, untuk menjelaskan Ye-sung dan Lee Yong-gu saling mengucapkan terima kasih dengan cara menundukan kepala dan menjelaskan detail kegiatan serta situasi disekitar.
6. Nilai Humanisme : egaliter Sign
Object
Intepretant
57
Ye-sung dan teman-teman ayahnya Ye-sung dan teman-teman ayahnya membantu
So
Yang-ho
belajar membantu
So
Yang-ho
belajar
membaca bersama di dalam sel. Dan membaca bersama di dalam sel. Ini ini dinamakan symbol.
menunjukkan
sikap
egaliter.
Kesetaraan dalam hal pendidikan. Dan
ini
dapat
mengurangi
kesenjangan dalam hal pendidikan. Ini termasuk dalam kualifikasi tanda argument.Karena So Yang-ho tidak bisa membaca. -
Analisa gambar 4.6: Ye-sung dan teman-teman ayahnya membantu So Yang-ho belajar membaca bersama di dalam sel. Hal ini menunjukkan nilai egaliter yaitu kesetaraan dalam hal pendidikan.Gambar ini menunjukkan bahwa semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang setara. Ini dapat mengurangi kesenjangan tentang pendidikan di lingkungan masyarakat. Gambar ini juga menunjukkan nilai manusiawi karena Ye-sung dan yang lain memperlakukan So Yang-ho dengan baik dan tidak menajuhi So Yang-ho yang satusatunya orang yang tidak bisa membaca di dalam sel. Dalam scene ini menggunakan angle medium shot, untuk menjelaskan Ye-sung sedang mengajari So Yang-ho belajar menulis dan membaca dan menjelaskan detail kegiatan serta situasi disekitar.
58
7. Nilai Humanisme : manusiawi Sign
Object
Intepretant
Jang Min-hwan berusaha merusak Jang Min-hwan berusaha merusak pintu
dengan
kursi
pada
saat pintu
dengan
kursi
untuk
kebakaran terjadi. Dan ini dinamakan menyelamatkan narapidana yang ada indeks.
di
dalam
ruangan
pada
kebakaran.
Perilaku
Humanisme
yang
ditunjukkan
berkorban.
adalah
saat
rela
Yaitu memperlakukan
manusia sesuai fitrahnya sebagai makhluk hidup dan mengutamakan keselamatan orang lain. Ini termasuk dalam kualifikasi tanda rhematic symbol.Karena melihat adanya api dan asap diruangan itu maka dapat
59
dikatakan sebagai kebakaran. -
Analisa gambar 4.7: Jang Min-hwan berusaha merusak pintu dengan kursi untuk menyelamatkan narapidana yang ada di dalam ruangan pada saat kebakaran
menunjukan
perilaku
rela
berkorban.
Perilaku
Humanisme yang ditunjukkan adalah rela berkorban.Scene ini menunjukkan bahwa Jang Min-hwan rela berkorban untuk seorang narapidanadengan memperlakukan
manusia sesuai fitrahnya
sebagai makhluk hidup danmengutamakan keselamatan orang lain. Dalam scene ini menggunakan angle long shot, untuk menjelaskan Jang Min-hwan berusaha merusak pintu dengan kursi dan menjelaskan situasi disekitar. 8. Nilai Humanisme: rela berkorban Sign
Object
Intepretant
60
Lee Yong-gu mendorong lemari besi Yong-gu mendorong lemari besi pada saat ada kebakaran di suatu untuk menyelamatkan Jang Minruangan. Dan ini dinamakan indeks.
hwan yang terjebak di dalam ruangan yang terbakar bersama narapidana lain. Ini menunjukkan Lee Yong-gu memiliki sikap rela berkorban. Yaitu memperlakukan
manusia
sesuai
fitrahnya sebagai makhluk hidup dan mengutamakan keselamatan orang lain. Ini termasuk dalam kualifikasi tanda
argument.Karena
melihat
adanya dua orang yang terjebak dalam ruangan yang terbakar maka Yong-gu menyelamatkan mereka. -
Analisa gambar 4.8: Yong-gu mendorong lemari besi untuk menyelamatkan Jang Minhwan yang terjebak di dalam ruangan yang terbakar bersama narapidana lain. Perilaku Humanisme yang ditunjukkan adalah rela berkorban.Makna dari rela berkorban adalah untuk memberikan sesuatu yang dimiliki untuk keperluan orang lain. Lee Yong-gu memiliki sikap rela berkorban. Yaitu memperlakukan manusia sesuai fitrahnya sebagai makhluk hidup dan mengutamakan keselamatan orang lain. Dalam scene ini menggunakan angle
61
medium close up, untuk menjelaskan Yong-gu mendorong lemari besi untuk menyelamatkan Jang Min-hwan dan menjelaskan situasi disekitar. 9. Nilai Humanisme : manusiawi dan rela berkorban Sign
Object
Intepretant
Lee Yong-gu berkata bohong pada Lee
Yong-gu
diancam
oleh
saat persidangan kasusnya. Dan ini komisaris polisi untuk berbohong dinamakan indeks .
pada saat persidangankasusnya dan ia pun melakukannya hanya untuk melindungi Ye-sung. Ia melindungi anaknya dari ancaman komisaris polisi karena jika Lee Yong-gu tidak menuruti perintah komisaris polisi itu maka ia akan melakukan hal yang sama kepada Ye-sung. Ini termasuk
62
dalam kualifikasi tanda argument. Karena
ingin
menyelamatkan
anaknya maka ia berbohong. -
Analisa gambar 4.9: Lee yong-gu melindungi anaknya dari ancaman komisaris polisi karena jika Lee Yong-gu tidak menuruti perintah komisaris polisi itu maka ia akan melakukan hal yang sama kepada Ye-sung.Lee Yong-gu memiliki sikap manusiawi dan rela berkorban karena Lee Yong-gu memperlakukan manusia sesuai fitrahnya sebagai makhluk hidup dan mengutamakan keselamatan Ye-sung. Ia rela di hukum untuk menyelamatkan Ye-sung walaupun ia tidak melakukan apa yang telah dituduhkan pada persidangan itu. Dalam scene ini menggunakan angle medium shot, untuk menjelaskan detail situasi disekitar.
63
10. Nilai Humanisme : manusiawi Sign
Object
Intepretant
Lee Yong-gu menolong seorang anak Lee Yong-gu menolong seorang anak dengan pertolongan
melakukan pertama.
dinamakan indeks.
tindakan dengan Dan
memberikan
tindakan
ini pertolongan pertama yang telah ia pelajari
saat
pelatihan.
ditunjukkan
Disini nilai
Humanismemanusiawi karena Lee Yong-gu menolong seorang anak yang membutuhkan pertolongan. Ini termasuk dalam kualifikasi tanda argument.Karena melihat
seorang
anak tak sadarkan diri maka Yong-gu membantu memberikan nafas buatan.
64
-
Analisa gambar 4.10: Lee Yong-gu menolong seorang anak dengan memberikan tindakan pertolongan pertama yang telah ia pelajari saat pelatihan. Scene ini menampilkan sisi Humanisme yaitu manusiawi. Karena disini Lee Yong-gu melihat adanya seseorang yang sedang butuh pertolongan dirinya, Lee Yong-gu menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan untuk menolong seseorang yang membutuhkan bantuan. Dalam scene ini menggunakan angle medium shot, untuk menjelaskan detail situasi disekitar.
4.4 Pembahasan Film layar lebar adalah film yang dalam pembuatannya bertujuanuntuk ditayangkan di bioskop-bioskop. Film layar lebar masih memiliki jumlah penonton yang sangat besar. Di Indonesia, pada tahun 2006 saja telah mampu memproduksi sekitar 60 judul film dan meraih penonton sebanyak 12.000.000 (dua belas juta) orang atau sekitar 34% dari jumlah seluruh penonton film yang ada di indonesia.46 Penelitian dalam film berjudul Miracle In Cell No. 7 ini memfokuskan pada nilai Humanisme yang terkandung dalam film tersebut, baik secara audio maupun visual. Penelitian ini dilakukan dengan semiotika Charles S. Peirce, dimana semiotika tersebut memiliki Sign, Object dan Interpretant. Merupakan sebuah teori yang mengupas tentang bagaimana makna yang dapat muncul dari sebuah 46
Mahayoni dan Hendrik Lim “Anak vs Media”, PT. Elex Media Komputindo, jakarta 2012. Hal19-20
65
tanda. Tanda atau sign adalah sesuatu yang dapat ditangkap panca indera manusia yang menjadi rujukan diluar tanda itu sendiri. Sedangkan, object atau obyek adalah konteks yang dirujuk oleh tanda, atau sebagai referensi dari tanda tersebut. Interpretant atau penafsiran adalah suatu pemikiran seseorang yang menggunakan tanda dan menterjemahkan tanda tersebut ke dalam sebuah makna. Berdasarkan interpretant, tanda dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Sesuai dengan analisis data yang penulis kemukakan, maka dapat ditemukan bahwa film Miracle In Cell No. 7 tersebut mengandung unsur Humanisme. Hal ini dapat terlihat dari penggunaan tanda - tanda yang berhubungan dengan Humanisme yang telah peneliti paparkan di atas. Hal ini diperkuat oleh tindakan yang dilakukan dalam pengadeganan situasi kerja untuk menguatkan pesan Humanisme. Humanisme dalam film Miracle In Cell No. 7 dapat digambarkan melalui serangkaian kegiatan yang dimunculkan dalam film. Humanisme dalam film Miracle In Cell No. 7 antara lain adalah ketika Ye-sung mengantarkan ayahnya ke luar rumah untuk pergi bekerja, karena keadaan di luar rumah sangat dingin dan Ye-sung pun terlihat kedinginan maka Lee Yong-gu mengusap-usap tangan Yesung dan menyuruh Ye-sung untuk masuk ke dalam rumah untuk menghangatkan diri. Ini merupakan salah satu contoh penggambaran Humanisme yaitu manusiawi dan halus. Bukan hanya sifat manusiawi dan halus saja, dia juga memiliki sifat Humanisme yang lain seperti egaliter, rela berkorban, dan berbudaya.
66
Walaupun pada dasarnya film merupakan sebuah tontonan yang memberikan hiburan, pengetahuan, informasi namun ada baiknya kita sebagai penonton harus pandai memilih sebuah tontonan yang bermanfaat untuk kita. Bukan berarti film Miracle In Cell No. 7 ini tidak bermanfaat, namun dibalik adegan yang tidak manusiawi dan hanya menceritakan tentang kehidupan di penjara dan ketidakadilan hukum yang diperlihatkan oleh sang sutradara untuk mengangkat film ini, ada hal positif yang dapat kita petik untuk dijadikan pelajaran yaitu bagaimana kita memiliki kekuatan untuk berjuang dan menolong sesama tanpa melihat baik atau buruk seseorang. Meskipun situasi yang sangat terancam dari sikap praduga tak bersalah, diskriminasi dan memandang rendah seseorang. Selain itu juga nilai solidaritas sesama manusia yang ada dalam film Miracle In Cell No.7 ini dapat kita tiru dalam persahabatan. Tabel-tabel gambar ini memperlihatkan alat atau simbol yang digunakan para pemain untuk menggambarkan nilai Humanisme. Hampir setiap adegan dalam film ini menggambarkan sisi Humanisme. Bukan hanya cara berbicara saja namun dari bahasa tubuh, gerak tubuh yang dilakukan juga memperlihatkan adanya sisi kemanusiaan. Berkali - kali adegan dalam film Miracle In Cell No. 7 ini memperlihatkan bagaimana makna nilai Humanisme. Untuk itu dalam hal ini sang sutradara berperan penting dalam menyajikan sebuah tontonan yang berkualitas, menghibur dan bersifat mendidik. Karena sang sutradara bertanggung jawab dalam menerjemahkan sebuah skrip menjadi
67
gambar ataupun suara. Ia bertugas memvisualkan konsep naskah yang abstrak kedalam bentuk nyata. Setelah dilakukan penelitian lebih sering pada film ini, maka penggambaran Humanisme lebih banyak dilakukan dengan menggunakan sikap, bahasa tubuh dan cara berbicara yang bisa memperlihatkan makna nilai Humanisme. Meskipun ulasan bagaimana Humanisme bukan menjadi inti cerita dalam film Miracle In Cell No. 7, tapi cara menyampaikan cerita bagaimana Humanisme bisa terjadi itu sudah tersampaikan dengan cukup baik. Perjalanan pesan yang disampaikan oleh sutradara dari adegan sampai ke pemahaman penonton membutuhkan proses yang tidak mudah, karena dialog yang ditampilkan cukup minim dan sajian musik latar yang disisipkan sangat minimalis. Pada dewasa ini, penonton memang membutuhkan genre film yang bukan hanya bisa memberikan fungsi menghibur, tetapi juga bisa menyuguhkan fungsi mendidik, menginformasikan dan menghibur. Ketiga unsur tersebut menjadi acuan untuk para penonton memberikan reputasi atas hasil karya sineas film. Apakah film itu dikatakan baik atau masih jauh dari yang diharapkan. Film Miracle In Cell No. 7 tidak hanya mempunyai fungsi menghibur saja, tetapi unsur pendidikan baik moral maupun sosial sangat kaya terpapar dalam setiap adegan yang ditampilkan didalamnya. Film Miracle In Cell No. 7 merupakan film cerdas yang menghibur penontonnya melalui pembelajaran bagaimana Humanisme terjadi.