BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN
Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Progdi Bimbingan dan Konseling angkatan 2011 di Universitas Kristen Satya Wacana. Jumlah keseluruhan mahasiswa yang menjadi sampel adalah 56 orang mahasiswa.
4.1
Proses dan Hasil Analisa Analisis data dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear sederhana, uji normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis. 4.1.1 Diskripsi Subjek Tabel 4.1 Diskripsi Subjek Penelitian
No
Range IPK
Frekuensi
1.
1 (1,50-1,99)
1
2.
2 (2,00-2,49)
1
3.
3 (2,50-2,99)
12
4.
4 (3,00-3,49)
23
5.
5 (3,50-4,00)
19
Jumlah
56
34
Subjek penelitian sebanyak 56 orang sample, terdiri dari 33 mahasiswi dan 23 mahasiswa. Berdasarkan dari hasil skala sikap yang peneliti bagikan, terdapat 1 orang mahasiswa yang termasuk didalam range 1, yaitu IPK “1,501,99”, kemudian didalam range ke-2, yaitu IPK “2,00-2,49” juga terdapat 1 mahasiswa, dan pada range ke-3, yaitu IPK 2,50-2,99 terdapat 12 mahasiswa, kemudian pada range ke-4, yaitu IPK 3,00-3,49 hanya terdapat 23 mahasiswa yang memiliki IPK diantara range tersebut, dan di range ke-4 ini merupakan range terbanyak yang diisi oleh mahasiswa, dan yang terakhir range ke-5, yaitu IPK 3,50-4,00 terdapat 19 mahasiswa yang memiliki IPK diantara rentang tersebut. 4.2
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar deviasi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masingmasing variabel penelitian. Analisis deskriptif untuk variabel perilaku belajar adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Descriptive Statistics
perilakubljr Valid (listwise)
N
N
Minimum Maximum Mean
56
54.00
120.00
Std. Deviation
88.8036 13.65340
56
35
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari jumlah mahasiswa 56 orang, didapat skor minimum 54, skor maksimum 120, rata-rata 88,8036, dan standar deviasi adalah 13,65340.
4.2.1 Analisis deskriptif Variabel Perilaku belajar Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel perilaku belajar mempunyai item valid sebanyak 40 item dan di klasifikasikan kedalam 4 kategori. Kriteria kategori untuk 40 item pernyataan dari variabel perilaku belajar adalah skor terendah 40 (40 x 1=40) dan skor tertinggi idealnya adalah 160 (40 x 4=160). Skor tertinggi = 4 x 40 = 160 Skor terendah = 1 x 40 = 40 Banyaknya Kategori = 4 I = skor tertinggi – skor terendah Banyak kategori Sehingga diperoleh kategori sebagai berikut: 1. Sangat tinggi = 133 – 163 2. Tinggi
= 102 – 132
3. Sedang
= 71 – 101
4. Rendah
= 40 – 70
36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar
Kategori
Rentang Skor
Frekuensi
Perilaku belajar
Prosentase (%)
Sangat Tinggi
133 – 163
0
0%
Tinggi
102 – 132
9
16,1 %
Sedang
71 – 101
42
75 %
Rendah
40 – 70
5
8,9 %
56
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui rentang skor yang diperoleh antara 40 – 163. Pada kategori sangat tinggi terdapat 0 orang mahasiswa dengan persentase sebesar 0%. Kategori tinggi, sebanyak 9 orang mahasiswa dengan persentase sebesar 16,1%. Kategori sedang, sebanyak 42 orang mahasiswa dengan persentase 75%. Kategori rendah sebanyak 5 orang mahasiswa dengan persentase sebesar 8,9%. Dari data pada tabel diatas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori sedang dalam berperilaku belajar.
4.3
Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Dalam analisis regresi maka memerlukan uji normalitas dan uji regresi linear sederhana
37
4.3.1
Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variable terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi yang normal. Karena model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Perilaku Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perilakubljr N Normal Parameters
56 a
Mean
88.8036
Std. Deviation 13.65340 Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
.088 .088 -.054 .660 .776
Uji normalitas pada variabel perilaku belajar diperoleh hasil (2-tailed) sebesar 0,776, sehingga data variabel perilaku belajar merupakan data yang normal karena mempunyai taraf signifikansi lebih dari 0,05 p>0,05.
38
Uji Regresi Linier Sederhana
4.3.2
Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Analisis pengujian data menggunakan uji linieritas dengan teknik Anova.
Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Anova
ANOVAb Sum Squares
Model 1
of df
Mean Square F
Regression 16.903
2
16.903
Residual
5.079
54
.094
Total
21.982
56
Sig.
179.730 .000a
a. Predictors: (Constant), perilakubljr b. Dependent Variable: ipk Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 179,730 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi perilaku belajar.
39
Histogram Hasil Uji Linieritas Berdasarkan Grafik Histogram tersebut dapat dilihat bahwa semakin dekat plot mendekati garis maka semakin besar pula hubungannya.
Analisis Hasil Penelitian Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil analisis regresi sederhana antara perilaku belajar dan prestasi akademik adalah sebagai berikut:
40
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Sederhana Perilaku Belajar dan Prestasi Akademik
Model Summaryb Adjusted R Square Square
Model R 1
.877a
.769
R Std. Error of the Estimate
.765
.30667
a. Predictors: (Constant), perilakubljr b. Dependent Variable: ipk R Square menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah dalam bentuk persen, yang artinya presentase sumbangan pengaruh variable independen (perilaku belajar) terhadap variable dependen (prestasi akademik). Dari penghitungan SPSS yang dilakukan didapatkan hasil R Square sebesar 0,769, artinya presentase sumbangan pengaruh variable perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa sebesar 76,9% sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti, misalnya inteligensi, bakat, minat, motivasi dll. Tabel 4.7 Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Beta
Std. Error
(Constant) -1.124
.272
perilakubljr .041
.003
.877
T
Sig.
-4.130
.000
13.406
.000
a. Dependent Variable: ipk
41
Berdasarkan hasil regresi pada tabel diatas, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut: Y’ = a + Bx Y’ = -1,124 + 0,041 X Keterangan : Y’ : Nilai prediksi variable dependen a : Konstanta ; nilai Y’ jika X = 0 b : Koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variable Y’ yang didasarkan variable X. X : Variable idependen Arti dari persamaan tersebut sebagai berikut: a = -1,124, berarti jika skor perilaku belajar dianggap 0 atau tidak ada, maka prestasi belajar hanya sebesar -1,124. b = 0,041 berarti jika skor perilaku belajar meningkat satu poin maka prestasi akademik mahasiswa akan meningkat sebesar 0,041. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara perilaku belajar dengan prestasi akademik mahasiswa, semakin naik skor kebiasaan belajar maka semakin meningkat prestasi akademik mahasiswa. Tabel diatas menjelaskan besarnya pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hipotesis diterima jika 13,406,
>
.
= 1,674 dengan tingkat signifikansi 0,05 (Sugiyono, 2010).
42
=
Uji Hipotesis Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Dari output didapat t hitung sebesar 13,406 dan signifikansi 0,000. t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df=n-2 atau 56-2=54. Sehinga dapat diperoleh t tabel sebesar 1,674. Karena t hitung (13,406) > t tabel (1,674) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW tahun 2011.
4.4
Pembahasan Prestasi merupakan pencapaian seseorang, atau sering pula disebut sebagai hasil yang diperoleh seseorang. Dalam hubungannya dengan pendidikan, prestasi dikaitkan dengan proses belajar siswa sehingga disebut sebagai prestasi belajar. Prestasi belajar mahasiswa secara kuantitatif dapat dilihat dari nilai yang diperoleh dalam evaluasi pembelajaran, yang dalam hal ini ditunjukkan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada tidaknya pengaruh signifikansi dari perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga tahun 2011.
43
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu “apakah terdapat pengaruh yang signifikan perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga tahun 2011”. Hasil pengujian hiipotesis memperoleh nilai t perilaku belajar sebesar 13,406 dengan signifikansi = 0,000 diterima pada taraf signifikansi 5% (<0,05). Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara perilaku belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga tahun 2011. Semakin tinggi perilaku belajar siswa, maka Semakin tinggi pula prestasi akademik mahasiswa yang di ukur dengan IPK. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terdapat sumbangan perilaku belajar yang diukur dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perputakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian sebesar 76,9% yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Sementara itu 23,1% adalah faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Adapun faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa menurut Syah (2005) dapat berasal dari faktor intern dan ekstern siswa. Faktor intern tersebut dapat berasal dari tingkat kecerdasan/ intelegensi, bakat, minat dan motivasi siswa. Selain itu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahaiswa dapat berasal dari keadaan
44
keluarga yang mendukung, pengalaman-pengalaman belajarnya yang telah terlatih dan lingkungan sekitar yang mendukung proses belajar siswa. Penelitian ini juga didukung oleh beberapa hasil peneliti terdahulu yang telah meneliti tentang perilaku belajar dengan prestasi akademik mahasiswa.Penelitian ini dilakukan oleh Fajar (2007), Mengenai Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS diketahui nilai signifikansi untuk variabel Kedisiplinan sebesar 0,014 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 12 Semarang.
45