BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Dari serangkai penelitian yang sudah dilakukan, adapun hasil dari
penelitain saya dapa dilihat dari bab empat ini. 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi, dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari korea selatan ke beijing, cina, didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional yang sekarang ini, kata samsung berarti "tiga bintang" di korea. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di korea selatan dan di berbagai bagian dunia, secara internasional, orang mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan. Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong). Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, Lee terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee
58
59
mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol. Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel, pada akhir 1960an, samsung group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di suwon, produk pertama adalah satu set televisi hitam putih, pada tahun 1980, perusahaan samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai membangun perangkat telekomunikasi, produk awalnya adalah Switchboards, fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel samsung, mereka telah menghasilkan lebih dari 800 juta ponsel, perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada 1980an. Pada akhir 1980an dan awal 1990an, Samsung Electronics berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri elektronik global, pada tahun 1982, samsung membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996, secara total, samsung telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal
60
terbesar di Amerika Serikat, investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar. Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990an, cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab, pada tahun 1993, Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia, pada tahun 1996, Grup Samsung membeli kembali Sungkyunkwan University foundation. Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar. Namun, Samsung Motor dijual kepada Renault karena mengalami kerugian yang signifikan. Pada tahun 2010, saham Renault Samsung 80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980an 1990an, perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI), hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company. Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel, sepuluh tahun kemudian, samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia membuat panel layar liquid crystal. Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan
61
patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan, samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat. Keberhasilan
Samsung
sebagai
sebuah
penyedia
teknologi
terus
berkembang melalui delapan puluhan seperti Samsung Electronics telah bergabung dengan Samsung Semikonduktor dan Telekomunikasi. Dengan cara ini diaspal menuju terus kuat di pasar internasional dengan produk teknologi tinggi yang akan menjadi pokok di setiap rumah. Perkembangan ini berlanjut saat dekade berikutnya sebagai Samsung terus melampaui batas dan restrukturisasi rencana bisnis untuk mengakomodasi adegan global, mengadopsi bentuk baru manajemen terbukti menjadi perpindahan yang bijaksana bagi perusahaan sebagai produk berjalan mereka pada daftar harus top-have dalam berbagai bidang mereka. TV-LCD, tabung gambar, printer Samsung dan produk teknologi tinggi lainnya akuisisi menjadi terkenal karena mereka berkualitas tinggi. Ketika Samsung berkelana ke industri LCD pada tahun 1993, menjadi yang terbaik di dunia. Metode yang sangat baik perusahaan pengendalian kualitas inilah yang membuatnya berhasil dalam menyediakan hanya produk terbaik untuk seluruh
62
dunia, ini berlaku sebuah "Berhenti Line" sistem dimana setiap orang bisa menghentikan proses produksi dalam hal bahwa produk ditemukan kurang lancar. Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagai operator terbaik di dunia teknologi. Itu tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses besar dalam pembuatan. Rahasia sukses terus perusahaan dalam peningkatan konstan struktur manajemen dan penerapan filosofi-nya: "Kami akan mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi untuk menciptakan produk dan jasa, sehingga memberikan kontribusi kepada masyarakat global yang lebih baik".
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Samsung Electronics Indonesia adalah menjadi pemimpin pergerakan konvergensi digital, samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, mereka akan menemukan solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari esok, teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru. Misi dari PT. Samsung Electronics Indonesia adalah menjadi “digitalεCompany” yang terbaik, digital-εCompany mempunya arti sebagai berikut: a. Digital : Menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin industri.
63
b. ε
: Menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling
efisien. c. Company : Mempertahankan fokus yang mantap untuk memperkuat organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab. 4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan gambaran tentang perusahaan yang menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Berikut ini merupakan gambar bagan struktur organisasi PT. Samsung Electronics Indonesia. Gambar 4.1 Struktur Ogranisasi PT. Samsung Electronics Indonesia Direktur Produksi
Senior Manager
Manager
Manager
Asisten Manager
Asisten Manager
Supervisor
Supervisor
Supervisor
Operator
Operator
Operator
64
Berdasarkan diagram Struktur organisasi tersebut di atas, maka Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Samsung Electronics Indonesia dalam mengatur perusahaannya menggunakn struktur organisasi garis, dimana wewenang mengalir dari pimpinan ke bawahan sampai kebagian yang paling bawah yaitu karyawan. Uraian kerja (job description) pada perusahaan ini seperti yang digambarkan pada struktur organisasi, pada setiap bagiannya memiliki wewenang dan tanggung jawab yang telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mengetahui secara lebih jelas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, akan diuraikan sebagai berikut : Tugas Direktur Produksi 1. Merencanakan strategi planning produksi, mengakurasikan plan produksi sesuai dengan informasi dari meeting manager dan data plan, melakukan koordinasi dengan pihak engineering. 2. Mengontrol kondisi produksi, check material. 3. Membuat alokasi produksi di line produksi sesuai dengan basic model. 4. Pencapaian quality target dengan meeting mingguan dan bulanan. 5. Mengontrol kondisi quality accident internan/external. 6. Perbaikan di line produksi untuk mencapai target set/worker. Tugas Senior Manager 1. Mendukung main produksi sehingga tercapai on time produksi.
65
2. Mencegah gangguan produksi yang di sebabkan oleh kecelakaan kualitas yang disebabkan oleh salah spec material. 3. Bersama departeman terkait melakukan follow up masalah-masalah yang terjadi yang di proses. 4. Membuat laporan perbaikan untuk hal-hal diatas. 5. Control modification order. 6. Bertanggung jawab kepada direktur. Tugas Manager 1. Memantau perkembangan usaha dan prestasi masing-masing bawahannya. 2. Mengendalikan seluruh bagian unit yang menjadi tanggung jawabnya. 3. Menyusun program kerja perusahaan. 4. Bertanggung jawab kepada Senior Manager. Tugas Asisten Manager 1. Melakukan perawatan dan perbaikan mesin. 2. Melakukan over houl sesuai jadwal yang sudah ditentukan. 3. Production support dan production innovation. 4. Bertanggung jawab kepada manager. Tuges Supervisor 1. Check kondisi material. 2. Check kondisi preparation. 3. Balancing data material.
66
4. Follow up material urgent export. 5. Bertanggung jawab kepada asisten manager. Tugas Operator 1. Mengopersikan mesin sesuai dengan standar kerja. 2. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan standar proses produksi.
4.1.4 Karakteristik Responden Pada penelitian ini, peneliti menguraikan data hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden, data yang diperoleh dari penyebaran angket ini merupakan data primer penelitan, sampel dari penelitian ini sebanyak 90 responden, dalam penelitian ini profil responden dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir.
4.1.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
kelamin
merupakan
identitas
bagi
seseorang
yang
dapat
menggambarkan dalam menghadapi sesuatu baik memberikan komentar, penilaian, ataupun memberikan tindakan dalam kepuasan kerja, dan dalam hal ini adalah akan menilai sebuah pengaruh lingkungan kerja dan kepemimpinan Terhadap kepuasan kerja. Adapun untuk mengetahui gambaran responden berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
67
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Persentase (%) Pria 53 59 Wanita 37 41 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas berjenis kelamin pria dengan persentase sebesar 59%. 4.1.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia dapat menentukan sikap seorang pegawai dalam menilai, memberikan pendapat tentang kepuasan kerja mereka, adapun untuk mengetahui gambaran responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Jenis Kelamin Responden Persentase (%) <25 4 4 25-45 59 66 >45 27 30 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah memiliki usia antara 25-45 tahun, hal ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kinerja perusahaan tenaga kerja yang berusia antara 25-45 tahun lebih dibutuhkan di PT. Samsung Electronics Indonesia.
68
4.1.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir sangat mempengaruhi kepuasan kerja para pegawai di PT. Samsung Electronics Indonesia. Karena dari pendidikan mereka bisa mendapatkan posisi yang lebih baik untuk penddikan mereka, adapun untuk mengetahui gambaran responden berdasarkan jenis pendidikannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pekerjaan Responden Persentase (%) 10 11 SLTP 24 27 SLTA, D1, D3 27 30 D3 13 14 S1 10 11 S2 6 7 S3 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan Diploma III sebanyak 27 orang atau 30%. Hal ini dikarenakan para kebanyakan pegawai di PT. Samsung Electronics Indonesia adalah para pegawai baru yang mayoritas telah menyelesaikan pendidikan D3 dan belum melanjutkan studi ke jenjang S1.
4.1.5
Hasil Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas tentang gambaran terhadap tiga variabel
penelitian yang dilakukan yaitu lingkungan kerja dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan yang ada di PT. Samsung Electronics Indonesia yang
69
diangkat berdasarkan informasi hasil observasi data sekunder dan tanggapan responden.
4.1.6
Lingkungan Kerja Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Lingkungan kerja merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan oleh
perusahaan, dimana dengan adanya lingkungan kerja akan mempengaruhi diri karyawan dalam melaksanakan tugasnya, lingkungan kerja yang baik akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan dapat menciptakan semangat dan gairah kerja para karyawan, sehingga segala bentuk pekerjaan akan diselesaikan dengan hasil yang memuaskan dan tujuan yang akan dicapai akan terlaksana secara efektif dan efisien, dengan demikian keuntungan yang diperoleh akan sangat besar, bagi perusahaan tercapainya tujuan dan produktivitas yang tinggi dan bagi karyawan tercapainya kepuasan tersendiri karena mempunyai semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kondisi lingkungan kerja di PT. Samsung Electronic Indonesia telah didesain senyaman mungkin untuk dapat dirasakan oleh semua karyawan baik mengenai kondisi lingkungan fisik, sehingga dalam melaksanakan tugasnya dapat diselesaikan dengan baik. Berdasarkan pengamatan secara langsung yang peneliti lakukan, maka berikut ini adalah kondisi lingkungan kerja yang ada di PT. Samsung Electronic Indonesia :
70
4.1.6.1 Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik di PT. Samsung Electronic Indonesia Bandung meliputi : 1. Pelayanan Karyawan Pelayanan terhadap karyawan adalah salah satu faktor yang penting, dimana dengan adanya pelayanan terhadap karyawan akan mendorong karyawan agar dapat bekerja dengan baik. PT. Samsung Electronic Indonesia memberikan pelayanan terhadap karyawannya, pelayanan yang diberikan diantaranya yaitu: a. Pelayanan Makanan Salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan akan pangan, tanpa makan manusia tidak dapat menggunakan tenaga
dan
pikirannya
untuk
konsentrasi
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya, untuk memenuhi kebutuhan karyawan terhadap pelayanan makanan, maka PT. Samsung Electronic Indonesia menyediakan fasilitas penyediaan makanan kepada karyawan berupa : 1. Kantin Kantin ini dapat dipergunakan oleh semua karyawan untuk waktu istirahat dan waktu makan sesuai dengan jam yang telah ditentukan. 2. Koperasi Kayawan Koperasi Karyawan merupakan salah satu lini bisnis yang dijalankan oleh PT. Samsung Electronic Indonesia yang berhubungan dengan jajanan makanan dan beberapa produk lainnya.
71
2. Pelayanan Kesehatan Kesehatan merupakan faktor yang harus diperhatikan, karena kesehatan karyawan akan menentukan terselesaikannya pekerjaan dengan baik dan karyawan dapat menggunakan kemampuannya secara optimal untuk menyelesaikan pekerjaannya, bila kesehatan karyawan tidak diperhatikan dan karyawan dalam keadaan sakit maka hal ini dapat mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja, sehingga karyawan tidak dapat menggunakan seluruh kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaannya. 3. Penyediaan Sarana Ibadah Untuk memenuhi kewajiban beribadah seperti shalat, maka PT. Samsung Electronic Indonesia menyediakan sebuah ruangan yang sangat luas yang digunakan untuk shalat bagi semua karyawannya. 4. Kondisi Lingkungan Kerja a. Sistem Penerangan Sumber di ruang kerja dan ruangan pertemuan di setiap unit adalah penerangan buatan dan penerangan alam, intensitas penerangan di ruang kerja dan ruang pertemuan di setiap unit sangat baik, artinya perusahaan menyediakan fasilitas penerangan untuk menunjang karyawan dalam menjalankan tugasnya, ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tidak semua karyawan memiliki kepekaan dalam bekerja dengan penerangan yang sederhana.
72
b. Suhu Udara Suhu udara sangat berpengaruh terhadap konsentrasi karyawan bekerja, apabila ruangan kerja mempunyai suhu udara yang bagus, maka karyawan akan merasa nyaman, untuk menjaga suhu udara yang stabil di ruangan kerja maka PT. Samsung Electronic Indonesia menyediakan ventilasi udara dan pemasangan Air Conditioner (AC) di setiap ruang kerja dan ruang pertemuan, Sehingga para karyawan dapat bekerja dengan suhu dan kelembaban normal. c. Sirkulasi Udara Sirkulasi udara sangat penting keberadaannya, dimana karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja, adanya aliran udara yang baik maka karyawan dapat bekerja dengan menggunakan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, di PT. Samsung Electronic Indonesia, sirkulasi udara di tempat kerja terasa panas, dikarenakan ada AC yang rusak dan ventelasi di tempat kerja kurang memadai. d. Pengendalian Suara Bising Suara bising di sekitar PT. Samsung Electronic Indonesia, baik suara bising yang ditimbulkan dari dalam lingkungan perusahaan ataupun dari luar lingkungan perusahaan sudah dapat ditanggulangi dengan baik oleh perusahaan, dimana suasana yang dirasakan cukup tenang dan tidak terlalu bising, sehingga situasi kerja di dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, karyawan dapat berkomunikasi dengan baik tanpa terganggu jalannya pekerjaan, baik itu suara yang ditimbulkan dari mesin,
73
kendaraan pengangkut barang ataupun suara dari tempat parkir kendaraan, semuanya itu tidak menimbulkan kebisingan dan karyawan tidak merasa terganggu dari suara-suara yang ditimbulkan, serta tidak ada yang menghambat aktivitas pekerjaan akibat suara yang ditimbulkan. e. Pewarnaan Fungsi warna menciptakan kontras terhadap pantulan mata pada sebuah benda serta menciptakan suatu keadaan psikologis tertentu, pada umumnya warna yang digunakan di lingkungan PT. Samsung Electronic Indonesia khususnya warna dinding adalah warna cream. Karena warna tersebut memberikan kesan netral, bersih dan juga nyaman. f. Kebersihan Untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, PT. Samsung Electronic Indonesia menyediakan sarana kebersihan berupa tempat sampah, kamar kecil, tempat cuci tangan, serta adanya petugas atau (Cleaning Service) yang menangani masalah kebersihan. g. Ruang Gerak Ruang gerak yang ada di lingkungan PT. Samsung Electronic Indonesia telah diperhatikan dengan baik, dimana terlihat dari tata ruangan kerja yang telah dibuat senyaman mungkin untuk karyawan, adanya jarak yang cukup luas antara perangkat kerja, maka karyawan akan leluasa untuk bergerak dan merasa nyaman dalam bekerja.
74
h. Keamanan Keamanan di lingkungan PT. Samsung Electronic Indonesia cukup baik karena terdapatnya security yang selalu siap berjaga di depan perusahaan, selain itu halaman PT. Samsung Electronic Indonesia sangat luas sekali yang dikelilingi kebun-kebun, dalam hal ini bagi para karyawan atau vendor yang datang tidak akan merasa khawatir terhadap kendaraannya. Adapun masih terdapat kendala-kendala dan permasalahan pada komponen lingkungan kerja adalah ruangan produksi yang masih dirasakan sangat panas, tidak merapsikologis kerja yaitu sering terjadi keluhan-keluhan dari karyawannya dalam hal adanya rasa bosan dan keletihan dalam bekerja, hal ini disebabkan adanya perasaan yang tidak enak, kurang bahagia karena banyaknya tugas yang diterima karyawan daritanya penerangan di tempat produksi yang dapat membuat karyawan tidak teliti dalam merakit komponen serta tidak ada kursi bagi operator lainyang membuat karyawan merakit komponen harus berdiri dan merasa kelelahan.
4.1.6.2 Persepsi Responden Terhadap Lingkungan Kerja Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Penerangan Ruang kerja Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 9 10 Setuju 15 17 Ragu-Ragu 38 42 Tidak Setuju 28 31 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
75
Berdasarkan tabel 4.4 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu dengan persentase sebesar 42%. Hal ini menunjukan bahwa selama mereka bekerja Penerangan yang digunakan di ruang kerja belum sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Suhu Udara Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 8 9 Setuju 14 16 Ragu-Ragu 32 36 Tidak Setuju 36 40 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.5 dari responden mayoritas menjawab tidak setuju terhadap pernyataan bahwa suhu udara dalam ruangan kerja dirasakan sudah menunjang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dengan persentase sebesar 40%. Suhu udara yang panas akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja dan berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Temperatur ruangan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 1 1 Setuju 20 22 Ragu-Ragu 38 42 Tidak Setuju 31 34 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.6 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan temperatur di tempat kerja sudah sesuai dengan keperluan sehingga kelembabannya tetap terjaga dengan baik dengan persentase sebesar
76
42%. Hal ini mengindikasikan bahwa temperature ruangan apabila lembab akan sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan terutama kenyamanannya. Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Ventilasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 18 20 Setuju 37 41 Ragu-Ragu 35 39 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.7 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan ventelasi (sirkulasi udara) di tempat kerja sudah baik dengan persentase sebesar 41%. Hal ini menunjukan bahwa ventilasi udara yang baik maka akan tercipta udara yang baik pula terhadap kesehatan para karyawan. Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap konsentrasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 34 38 Setuju 47 52 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.8 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan Saat berkerja, konsetrasi karyawan tidak terganggu oleh suara bising, baik yang timbul dari dalam maupun luar dengan persentase sebesar 52%. Hal ini untuk mewujudkan konsentrasi yang baik didalam menyelesaikan pekerjan bagi seorang karyawan.
77
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Konsentrasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 5 6 Setuju 23 26 Ragu-Ragu 36 40 Tidak Setuju 26 29 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.9 dari responden mayoritas menjawab sangat setuju terhadap pernyataan getaran yang timbul dari alat-alat di sekitar tempat kerja seperti mesin dan getaran listri lainnya agak mengganggu kensentrasi dalam bekerja dengan persentase sebesar 40%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan merasakan adanya sedikit gangguan didalam ruang kerja mereka.
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap kenyamanan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 18 20 Setuju 63 70 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.10 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan di tempat kerja bebas dari aroma yang menyengat dan tidak menyenangkan dengan persentase sebesar 70%.
78
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Warna Ruangan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 41 46 Setuju 44 49 Ragu-Ragu 5 6 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.11 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan warna ruangan yang ada di tempat kerja dapat memberikan semangat kerja bagi karyawan dengan persentase sebesar 49%. Hal ini menunjukkan dari segi pemilihan warna pun perusahaan harus pintar memilih warna ruangan yang cocok, karena warnapun ikut mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Layout Ruangan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 29 32 Setuju 52 58 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.12 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan Pengaturan tata warna, tata letak dan perlengkapan yang digunakan untuk bekerja sudah baik dengan persentase sebesar 58%. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan sebuah pekerjaan alangkah baiknya untuk mengatur tata letak ruangan sehingga didalam bekerja kita merasa nyaman.
79
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Alunan Musik Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 42 47 Setuju 45 50 Ragu-Ragu 3 3 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.13 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan alunan musik yang diputar di tempat kerja memberikan rasa tenang sehingga dapat bekerja dengan baik dengan persentase sebesar 50%. Para pegawai merasa nyaman apabila pada saat mereka bekerja selalu diputarkan musik sehingga akan memberikan rasa tenang terhadap mereka disaat bekerja.
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Keamanan dan Keselamatan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 26 29 Setuju 18 20 Ragu-Ragu 46 51 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.14 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja dirasakan sudah memadai untuk menunjang aktivitas kerja dari berbagai kondisi yang membahayakan dengan persentase sebesar 51%. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman akan memberikan rasa betah seseorang didalam bekerja.
80
Berdasarkan hasil deskriptif atas penilaian responden terhadap indikator indikator lingkungan kerja, maka dapat dibuat akumulasi skor rata-rata dari setiap dimensi lingkungan kerja sebagai berikut: Tabel 4.15 Ringkasan Rata-rata Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja (X1) No
Frekuensi Skor
Indikator
Jumlah Skor
Mean
Kriteria
1
Penerangan
SS 9
S 15
RR 38
TS STS 28 0
275
3,05
Sedang
2
Suhu udara
8
14
32
36
0
264
2.93
Sedang
3
Kelembaban
1
20
38
31
0
261
2,9
Sedang
4
Sirkulasi udara
18
37
35
0
0
343
3,81
Baik
5
Suara bising
34
47
9
0
0
385
4,27
Sangat baik
6
Getaran mekanis
5
23
36
26
0
277
3,07
Sedang
7
Bau tak sedap
18
63
9
0
0
369
4,1
Sangat baik
8
Tata warna
41
44
5
0
0
396
4,4
Sangat baik
9
Dekorasi
29
52
9
0
0
380
4,22
Sangat baik
10
Musik
42
45
3
0
0
327
3,63
Baik
11
Keamanan
26
18
46
0
0
340
3,77
Baik
3,65
Baik
Total Skor Rata-rata Lingkungan Kerja Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.15 hasil penghitungan di atas, maka dapat dikatakan secara keseluruhan rata-rata skor untuk variabel lingkungan kerja adalah 3,65. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja pada PT. Samsung Electronic Indonesia masuk dalam katagori baik, indikator lingkungan kerja yang paling tinggi nilai mean skornya adalah tata warna di dalam maupun di luar ruangan sangat bagus,
81
menciptakan kontras terhadap pantulan mata pada sebuah benda serta menciptakan suatu keadaan psikologis tertentu. Suara bising yang ditimbulkan dari dalam lingkungan perusahaan ataupun dari luar lingkungan perusahaan sudah dapat ditanggulangi dengan baik oleh perusahaan, sehingga situasi kerja di dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, yang paling rendah nilai mean skornya adalah suhu udara di dalam ruangan terasa panas sehingga karyawan tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Kelembaban di dalam ruagan kerja tidak bagus.
4.1.7
Kepemimpinan Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Kepemimpinan adalah kemampuan pimpinan dalam mengelola perusahaan
dalam hal pendelegasian wewenang, tanggung jawab dan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan yang ada di PT. Samsung Electronic Indonesia dipimpin oleh seorang Direktur Produksi, yang membawahi 822 karyawan, jumlah karyawan yang terlalu banyak tersebut tentunya membutuhkan kemampuan pimpinan yang efektif, agar pencapaian target penjualan yang dibebankan oleh kantor pusat dapat direalisasikan, berdasarkan hasil observasi penulis terhadap beberapa aspek yang terkait dengan kepemimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut : Pertama, menyangkut pertimbangan pimpinan yang tercermin dari kemampuan pimpinan untuk bertindak dalam cara yang bersahabat dan mendukung, memperlihatkan perhatian terhadap bawahan dan memperhatikan kesejahteraan mereka, hasil wawancara penulis dengan karyawan tentang
82
kepemimpinan di tempat mereka bekerja menunjukkan bahwa pimpinan mereka cukup terbuka dalam menerima masukan atau saran dari pihak lain yang memiliki keterkaitan pekerjaan, namun masih kurang baik dalam memahami kebutuhankebutuhan dari bawahannya, program terbuka yang sering dilakukan oleh pimpinan untuk merespon aspirasi bawahan adalah dilakukannya diskusi ringan yang sering dilakukan pimpinan pada saat istirahat kerja, pimpinan sering memanggil secara kekeluargaan dan ditanyakan pada bawahannya apa penyebab atau masalah yang dihadapi karyawan yang bersangkutan sehingga menjalankan tugasnya dan dibantu dicarikan solusinya. Kedua menyangkut prakarsa dari pimpinan, pemimpin PT. Samsung Electronic Indonesia telah menentukan dan membuat struktur kerja untuk menjadi acuan bagi setiap anggota yang ada dalam perusahaan tersebut, hasil observasi dan wawancara penulis kepada karyawan didapatkan informasi bahwa pimpinan mereka akan memberikan krtitik yang keras jika bawahannya tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan standar pekerjaan yang telah ditetapkan dan jika karyawan tidak dapat mencapai target penjualan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, hal lain yang sering dilakukan oleh pimpinan PT. Samsung Electronic Indonesia adalah menawarkan pendekatan baru terhadap masalah pekerjaan, pimpinan telah cukup baik dalam mengkoordinasikan aktivitas para karyawan dari bagian yang berbeda-beda.
83
4.1.7.1 Persepsi Responden Terhadap Kepemimpinan
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Luang Untuk Karyawan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 3 3 Setuju 8 9 Ragu-Ragu 36 40 Tidak Setuju 43 48 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.16 dari responden mayoritas menjawab tidak setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan permasalahan karyawan dengan persentase sebesar 40%. Seorang pemimpin akan disegani oleh karyawannya apabila mampu mendengarkan segala bentuk permasalahan yang dialami oleh karyawannya. Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Konsultasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 31 34 Setuju 49 54 Ragu-Ragu 10 11 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
0 0 90
0 0 100
Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.17 dari responden mayoritas menjawab sangat setuju terhadap pernyataan Sebelum melaksanakan pekerjaan pemimpin selalu berkonsultasi kepada karyawan dengan persentase sebesar 54%. Hal ini
84
mengindikasikan bahwa konsultasi antara karyawan dan pemimpin akan menjalin sebuah komunikasi kerja yang baik. Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Penyampaian Saran Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 22 24 Setuju 62 69 Ragu-Ragu 6 7 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.18 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu mendengarkan setiap saran yang disampaikan oleh bawahannya dan memperlakuan bawahan sebagai sesamanya dengan persentase sebesar 69%. Suatu hubungan kerja antara karyawan dan pimpinan akan terjalin dengan baik apabila seorang pemimpin mampu berbaur dengan karyawan tanpa memandang status kepegawaiannya. Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kritikan atau Teguran Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 28 31 Setuju 54 60 Ragu-Ragu 8 9 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.19 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pimpinan selalu menegur atau mengkritik bila bawahan melakukan pekerjaan yang buruk, dengan persentase sebesar 60%. Seorang
85
pemimpin menegur karyawan semata-mata hanya untuk memberikan pelajaran terhadap karyawan agar tidak mengulangi kesalahannya dilain waktu. Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Target Waktu Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 29 32 Setuju 51 57 Ragu-Ragu 10 11 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.20 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu menekankan pentingnya memenuhi target waktu dengan persentase sebesar 57%. Setiap pekerjaan tentunya memiliki waktu target tertentu, dan pemimpin senantiasa selalu menghimbau karyawannya untuk bekerja sesuai target waktu yang ditentukan. Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Penjelasan Tugas Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 2 2 Setuju 13 14 Ragu-Ragu 44 49 Tidak Setuju 31 34 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.21 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan pimpinan selalu memberikan tugas secara jelas kepada bawahan dengan persentase sebesar 49%. Penjelasan tugas yang jelas dari pimpinan tentunya sangat diharapkan oleh para karyawan agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
86
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Standar Kinerja Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 25 28 Setuju 56 62 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.22 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu mempertahankan standar kinerja tertentu dengan persentase sebesar 62%.
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Pengarahan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 31 34 Setuju 50 56 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.23 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu memberikan pengarahan untuk mengikuti prosedur standar pekerjaan dengan persentase sebesar 56%. Pemimpin di PT. Samsung
Electronics
Indonesia.
selalu
meberikan
pengarahan
karyawannya supaya sesuai dengan prosedur standar pekerjaan.
kepada
87
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Pendekatan masalah Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 30 33 Setuju 52 58 Ragu-Ragu 8 9 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.24 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pemimpin selalu menawarkan pendekatan baru terhadap masalah bawahan dengan persentase sebesar 58%. Seorang pemimpin harus bisa mendekatkan diri terhadap karyawan apabila karyawan tersebut mengalami permasalahan. Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Koordinasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 29 32 Setuju 51 57 Ragu-Ragu 10 11 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.25 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pemimpin selalu mengkoordinasikan aktivitas para bawahan yang berbeda-beda dengan persentase sebesar 57%. Koordinasi yang baik antara pemimpin dan bawahan tentunya akan membuat pekerjaan dapat tersusun sesuai target yang diinginkan pemimpin. Berdasarkan hasil deskriptif diatas maka dapat dibuat akumulasi skor ratarata dari setiap dimensi kepemimpinan kerja sebagai berikut:
88
Tabel 4.26 Ringkasan Rata-rata Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan (X2) Indikator
Pernyataan SS
Frekuensi Skor S RR TS
Tingkat meluangkan waktu untuk 3 8 36 mendengarkan permasalahan bawahan Tingkat kemauan Pertimbangan berkonsultasi dengan 31 49 10 pimpinan bawahan Tingkat kesediaan menerima saran 22 62 6 bawahan Rata-rata Tingkat kemauan mengkritik pekerjaan 28 54 8 yang buruk Tingkat kemauan menekankan pentinnya 29 51 10 memenuhi target waktu menugaskan bawahan 2 13 44 Tingkat kemauan mempertahankan 25 56 9 Struktur memprakarsai standar kinerja Tingkat kemauan meminta bawahan 31 50 9 untuk mengikuti prosedur standar Tingkat kemauan menawarkan 30 52 8 pendekatan baru terhadap masalah Mengkoordinasikan 29 51 10 aktivitas para bawahan Rata-rata Rata-rata Skor Kepemimpinan Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
STS
Jumlah Skor
Mean
Kriteria
43
0
241
2,67
Sedang
0
0
381
4,23
Sangat tinggi
0
0
376
4,17
Sangat tinggi
3,69
Tinggi
0
0
380
4,22
Sangat tinggi
0
0
379
4,21
Sangat tinggi
31
0
256
2,84
Sedang
0
0
376
4,17
Sangat tinggi
0
0
382
4,24
Sangat tinggi
0
0
382
4,24
Sangat tinggi
0
0
279
3,1
Sedang
3,86 3,77
Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel 4.26 menunjukan bahwa hasil penghitungan di atas, maka dapat dikatakan secara keseluruhan rata-rata skor untuk variabel kepemimpinan adalah 3,77. Hal ini menunjukkan bahwa proses kepemimpinan pada PT. Samsung Electronic Indonesia masuk dalam katagori tinggi, indikator kepemimpinan yang paling tinggi nilai mean skornya adalah pengarahan, pemimpin selalu memberi pengarahan untuk mengikuti prosedur kerja kepada karyawan. Pendekatan
89
masalah, pemimpin selalu menawarkan pedekatan masalah prosedur kerja yang terjadi pada karyawannya, yang paling rendah nilai mean skornya adalah waktu luang untuk karyawan, pemimpin jarang untuk mendegarkan keluhan masalah yang terjadi pada karyawan. Menugaskan bawahan, pemimpin terkadang memberikan tugas kepada keryawannya secara kurang jelas.
4.1.8
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Karyawan merupakan ujung tombak bagi keberhasilan suatu perusahaan
dan kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan, karyawan yang menyukai pekerjaannya adalah salah satu wujud nyata kepuasan kerja karyawan, setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada diri masing-masing individu. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti tingkat absensi atau kemangkiran kerja, hasil observasi penulis menemukan bahwa tingkat absensi dari karyawan PT. Samsung Electronic Indonesia masih belum sesuai dengan harapan perusahaan, dimana tingkat kemangkiran karyawan dengan berbagai alasan masih relatif tinggi, hal ini dapat menunjukkan adanya ketidakpuasan dari karyawan pekerjaan, sehingga mereka tidak masuk kerja dengan berbagai alasan. Aspek lain dari kepuasan kerja karyawan terlihat dari keinginan karyawan untuk berpindah, hasil wawancara penulis dengan karyawan PT. Samsung
90
Electronic Indonesia didapat informasi bahwa keinginan mereka untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain cukup tinggi, artinya mereka masih suka mengirim lamaran pada perusahaan lain padahal mereka masih berstatus sebagai karyawan PT. Samsung Electronic Indonesia, keinginan mereka untuk mencari pekerjaan diperusahaan lain masih dapat tertahan karena berbagai alasan, seperti tidak adanya kesempatan atau tidak tersedianya lowongan kerja yang baru diperusahaan lain, sehingga mereka tetap bertahan di perusahaan tersebut, sementara untuk berpindah profesi di luar karyawan, banyak diantaranya mengungkapkan bahwa keterbatasan modal menjadi penghambat mereka untuk berwiraswasta. 4.1.8.1 Persepsi Responden Terhadap Kepuasan Kerja
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Absensi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 46 51 Setuju 44 49 Ragu-Ragu 9 14 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.27 dari responden mayoritas menjawab sangat setuju terhadap pernyataan tidak pernah bolos dalam pekerjaan dengan persentase sebesar 51%.
91
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Absensi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 29 32 Setuju 58 52 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.28 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan berusaha untuk dapat bekerja setiap harinya dengan persentase sebesar 58%.
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Ketepatan Waktu Skala Pengukuran
Responden
Persentase (%)
Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
25 56 9 0 0 90
28 62 10 0 0 100
Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.29 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan selalu hadir tepat waktu dengan persentase sebesar 62%. Ini mengindikasikan bahwa kedisiplinan seseorang akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan tersebut.
92
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 2 2 Setuju 25 28 Ragu-Ragu 35 39 Tidak Setuju 28 31 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.30 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan tidak mengajukan pindah ke perusahan lain, dengan persentase sebesar 39%. Kepuasan kerja yang telah tercipta senantiasa menjadikan para karyawan lebih memilih untuk bertahan dibandingkan untuk mencari kerja ditempat lain.
Tabel 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Penghasilan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 1 1 Setuju 23 26 Ragu-Ragu 47 52 Tidak Setuju 21 19 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.31 dari responden mayoritas menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan penghasilan yang diberikan oleh perusahaan sudah memadai, sehingga membuat saya tidak perlu mencari pekerjaan lain dengan persentase sebesar 52%.
93
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Inovasi Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 21 23 Setuju 59 66 Ragu-Ragu 10 11 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.32 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkreasi dan berinovasi dengan persentase sebesar 66%. Tabel 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Pengalaman Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 27 30 Setuju 54 60 Ragu-Ragu 9 10 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.33 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan pengalaman yang saya miliki dapat membantu memudahkan dalam menyesuaikan pekerjaan dengan persentase sebesar 60%. Tabel 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Usia Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 2 2 Setuju 17 19 Ragu-Ragu 29 32 Tidak Setuju 47 42 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
94
Berdasarkan tabel 4.34 dari responden mayoritas menjawab tidak setuju terhadap pernyataan semakin bertambahnya usia saya semakin dapat menikmati pekerjaan dengan tingkat persentase sebesar 47%. Tabel 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Karir Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 29 32 Setuju 53 59 Ragu-Ragu 8 9 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.35 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan memanfaatkan kesempatan untuk berkarir dengan persentase sebesar 59%. Tabel 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Tantangan Pekerjaan Skala Pengukuran Responden Persentase (%) Sangat Setuju 21 23 Setuju 59 63 Ragu-Ragu 10 11 Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 90 100 Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.36 dari responden mayoritas menjawab setuju terhadap pernyataan Pekerjaan yang menantang lebih disukai dengan persentase sebesar 63%. Berdasarkan hasil deskriptif atas penilaian responden terhadap indikatorindikator kepuasan kerja, maka dapat dibuat akumulasi skor rata-rata dari setiap dimensi kepuasan kerja sebagai berikut:
95
Tabel 4.37 Ringkasan Rata-rata Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja (Y) Indikator
Absensi/Kemangkiran
SS
Frekuensi Skor S RR TS
46
44
9
0
0
433
4,81
Sangat tinggi
29
52
9
0
0
380
4,22
Sangat tinggi
25
56
9
0
0
376
4,17
Sangat tinggi
4,4
Sangat tinggi
Pernyataan Tingkat kemangkiran dalam bekerja Tingkat kehadiran ditempat kerja Tingkat keterlambatan masuk kerja
STS
Jumlah Skor
Mean
Kriteria
Rata-rata Kecenderungan karyawan untuk 2 25 tidak meninggalkan perusahaan Kemungkinan karyawan mencari 1 23 Keinginan Pindah pekerjaan pada perusahaan lain Tingkat kesulitan berpindah/mengubah 21 59 pekerjaan Rata-rata Pengalaman menyesuaikan diri 27 54 dengan lingkungan pekerjaan Usia Karyawan Kesesuaian antara harapan ideal dan 2 17 realita pekerjaan Rata-rata Tingkat kepuasan terhadap jabatan 29 53 baru Kepuasan terhadap Tingkat kepuasan tingkat jabatan terhadap kesempatan 21 59 karir Rata-rata Rata-rata Skor Kepuasan Kerja Karyawan Sumber: Hasil kuesioner penelitian yang diolah (2012)
35
28
0
271
3,01
Sedang
47
19
0
276
3,06
Sedang
10
0
0
371
4,12
Sangat tinggi
3,39
Sedang
9
0
0
378
4,2
Sangat tinggi
29
42
0
249
2,76
Sedang
3,48
Tinggi
8
0
0
381
4,23
Sangat tinggi
10
0
0
371
4,12
Sangat tinggi
4,17 3,86
Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel 4.37 menunjukan bahwa hasil penghitungan di atas, maka dapat dikatakan secara keseluruhan rata-rata skor untuk variabel kepuasan kerja adalah 3,86. Hal ini menunjukkan bahwa proses kepuasan kerja pada PT. Samsung Electronic Indonesia masuk dalam katagori tinggi, indikator kepuasan kerja yang
96
paling tinggi nilai mean skornya adalah tingkat kemangkiran dalam bekerja di PT. Samsung Electronic Indonesia masih ada kecenderungan yang mangkir dalam bekerja. Tingkat kepuasan terhadap jabatan baru, perusahaan memberikan kesempatan atau peluang untuk berkarir kepada karyawannya, yang paling rendah nilai mean skornya adalah kesesuaian antara harapan ideal dan relita pekerjaan, pekerjaan yang berat tidak sebanding dengan yang diberikan oleh perusahaan seperti gaji dan tunjangan. Kecenderungan karyawan untuk meninggalkan perusahaan, karyawan sering kali mengajukan lamaran keperusahaan lain dikaranekan perusahaan belum mampu untuk memberikan harapan yang diajukan oleh karyawan.
4.1.9 Pengaruh
Lingkungan
Kerja
dan
Kepemimpinan
Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di Bagian Produksi Pada PT. Samsung Electronics Indonesia. Pada sub bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan, proses analisis ini dengan menggunakan alat bantu pengolah data program SPSS versi 17.0 dan hasinya akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.9.1 Uji Validitas dan Reliablitas A.
Perhitungan Uji Validitas Menurut Masrum, sebagaimana dikutip Sugiyono (2008:124) menyatakan
item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi
97
yang tinggi pula menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan skor item tersebut dengan skor item-item dari variabel tersebut, apabila nilai diatas 0,3 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat ke validan yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,3 maka dikatakan item tersebut kurang valid. Metode korelasi yang digunakan adalah pearson product moment sebagai berikut: ( √[ (
)
) (
(
) ][ (
) )
(
) ]
Dimana : n
=
90
∑X
=
275
∑Y
=
3.641
∑X2
=
919
∑Y2
=
148.419
∑XY
=
11.235
r
90 *11.235 275 * 3.641 90919 2752 90(148.419 3.6412
r
1.011.150 1.001275 82.710 75.62513.357.710 13.256.881
r
9.875
7.085100.829
98
r 0.3695
Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai validitas dari setiap item pertanyaan X1, X2 dan Y pada tabel 4.38:
VARIABEL
Lingkungan Kerja (X1)
Kepemimpinan (X2)
Kepuasan Kerja (Y)
Tabel 4.38 Tingkat Validitas ITEM R HITUNG R KRITIS 1 0.3695 0,3 2 0.4853 0,3 3 0.3212 0,3 4 0.3461 0,3 5 0.4125 0,3 6 0.4254 0,3 7 0.5784 0,3 8 0.5578 0,3 9 0.4842 0,3 10 0.5198 0,3 11 0.3311 0,3 1 0.3240 0,3 2 0.5273 0,3 3 0.4803 0,3 4 0.4414 0,3 5 0.5562 0,3 6 0.3528 0,3 7 0.4940 0,3 8 0.6496 0,3 9 0.6020 0,3 10 0.4147 0,3 1 0.5046 0,3 2 0.5574 0,3 3 0.4892 0,3 4 0.5793 0,3 5 0.4603 0,3 6 0.4685 0,3 7 0.4211 0,3 8 0.5800 0,3 9 0.6217 0,3 10 0.6599 0,3
KET VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
99
B.
Hasil perhitungan Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2008:121),bahwa reabilitas adalah sejauh mana hasil
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, untuk menguji reabilitas digunakan metode (split half) item tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok item ganjil dan kelompok item genap, kemudian masing-masing kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total, apabila korelasi 0,7 atau lebih maka dikatakan tepat dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliable, sebelum uji reabilitas terlebih dahulu dicari korelasinya dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:
r= √(
–(
R
) (
2.rb 1 rb
Dimana : n
= 90
∑A
= 1.964
∑B
= 1.677
∑A2
= 43.252
∑B2
= 31.613
∑AB
= 36.777
–(
) )
100
90 * 36.777 1.964 *1.677 9043.252 1.9642 9031.613 1.6772 3.309.930 3.293.628 3.892.680 3.857.2962.845.170 2.812.329 r
r
R 0.7186 Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai reliabilitas dari setiap item pertanyaan X1, X2, dan Y diperoleh sebagai berikut:
VARIABEL
Tabel 4.39 TINGKAT RELIABILITAS R HITUNG R KRITIS
Lingkungan Kerja (X1) Kepemimpinan (X2) Kepuasan Kerja (Y)
KET
0.7186
0,7
RELIABEL
0.7129
0,7
RELIABEL
0.8005
0,7
RELIABEL
4.1.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear ganda merupakan analisis yang digunakan penulis untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X1 (Lingkungan Kerja), X2 (Kepemimpinan), Y (Kepuasan Kerja). Adapun hasil perhitungannya terlihat dalam tabel berikut. Tabel 4.40 Persamaan Regresi Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
(Constant)
9.942
2.873
Lingkungan Kerja
.509
.054
Kepemimpinan
.191
.042
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
a
t
Sig.
3.460
.001
.653
9.425
.000
.312
4.499
.000
101
Berdasarkan pada tabel 4.40 maka di dapat persamaan regresi linier ganda sebagai berikut: Y = 9.942 + 0.509 X1 + 0.191 X2 a = 9.942 memiliki arti bahwa, apabila variabel lingkungan kerja (X1) dan kepemimpinan (X2) sama dengan nol atau konstan maka proses kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar 9.942. β1 = 0.509, artinya adalah apabila variabel lingkungan kerja (X1) mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel lain konstan, maka nilai variabel proses kepuasan kerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.509 satuan. β2 = 0.191 artinya adalah apabila variabel kepemimpinan (X2) mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel lain konstan, maka nilai variabel kepuasan kerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.191 satuan.
4.1.9.3 Analisis Korelasi Ganda Merupakan analisis yang digunakan penulis untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan hubungan antara variabel-variabel X1 (Lingkungan Kerja), X2 (Kepemimpinan) dan Y(Kepuasan Kerja Karyawan), perhitungan korelasi dibantu dengan software SPSS 17 for window.
102
Tabel 4.41 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
877.557
2
438.779
Residual
599.598
87
6.892
1477.156
89
Total
F
Sig.
63.666
.000
a
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Rumus korelasi ganda adalah:
Rxy
JK regresi
Rxy
877.557 1.477.156
JK total
Rxy 0.594 Rxy 0.771 77.1 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS 17 for windows, maka koefisien korelasi ganda didapat sebagaimana ditunjukan dalam tabel 4.42 berikut:
Tabel 4.42 Model Summary
Model
R
1
.771
R Square a
.594
Std. Error Adjusted R of the Square Estimate .585
Change Statistics R Square Change
2.62525
F Change
.594 63.666
df1
df2 2
87
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Lingkungan Kerja
Berdasarkan tabel 4.42, maka didapat nilai korelasi (R) sebesar 0.771 yang termasuk kedalam hubungan yang kuat. Korelasi yang terjadi adalah korelasi
103
positif, yaitu antara 0,60-0,799. ini menunjukan bahwa, terdapat hubungan yang kuat antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan (X2), terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
4.1.9.4 Uji Hipotesis Penelitian Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang pengujian hipotesis seperti disampaikan pada bab III, dengan alat bantu program SPSS 17.0 for Windows. Dalam melakukan pengujian hipotesis ini peneliti melihat nilai thitung atau Fhitung selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai ttabel atau Ftabel dengan dk = n-k-2, Untuk tes dua sisi (two-tailed test), H0 ditolak pada taraf signifikansi α = 0.05, jika thitung/Fhitung > ttabel/Ftabel untuk nilai positif dan H0 ditolak pada taraf signifikansi α = 0.05, jika thitung/Fhitung < ttabel/Ftabel untuk nillai negatif. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan (X2), terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y). A.
Pengujian Secara Simultan (Uji F) Untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang kuat secara simultan antara
variabel Lingkungan kerja (X1) dan Kepemimpinan (X2), terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) maka dapat dilihat dari hasil pengujian sebagai berikut:
F
877.557 / 2 599.598 /(90 (2 1))
63.666 Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0 for window diperoleh nilai Fhitung sebesar 63.666 dimana kriteria penolakan Ho jika Fhitung lebih besar dari Ftabel atau
104
Fo > Fα 1, n-1, dengan mengambil taraf signifikan ( α ) sebesar 5% maka dari tabel distribusi F didapat nilai Ftabel untuk F0.05,87 = 3.10. Dikarenakan 63.666 lebih besar dari 3.10 dan signifikan F sebesar 0.004, maka Ho ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara linier antara lingkungan kerja (X1) dan kepemimpinan (X2), terhadap kepuasan kerja (Y).
B.
Pengujian Secara Parsial (Uji t) Untuk menguji secara parsial (sendiri-sendiri) atau untuk mengetahui
variabel bebas (X) yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) dan juga merupakan pengaruh langsung dari variabel bebas lingkungan kerja (X1) dan kepemimpinan (X2), terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) dapat di uji dengan uji t, hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.43 Hasil Pengujian Statistik Uji t Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
Correlations t
Sig.
Zero-order Partial
Part
9.942
2.873
3.460
.001
Lingkungan Kerja
.509
.054
.653 9.425
.000
.707
.711
.644
Kepemimpinan
.191
.042
.312 4.499
.000
.424
.434
.307
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Berdasarkan data pada tabel 4.43, maka untuk menguji signifikasi koefisien korelasi parsial dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono,2008:183), dengan menggunakan rumus t r
n (k 1) , Keterangan n = jumlah sampel ; r 1 r2
= nilai korelasi parsial. Maka didapat:
105
1. t 0.653
90 (2 1) 9.425 Berdasarkan data pada tabel 1 (0.6532 )
4.43,
diperoleh nilai thitung sebesar 9.425 dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05,87 = 1.987, atau dengan melihat tingkat signifikan 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja (Y). 2. t 0.312
90 (2 1) 4.499 Berdasarkan 1 0.312 2
data
pada
tabel
4.43,
diperoleh nilai thitung sebesar 4.499 dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05,87 = 1.987, atau dengan melihat tingkat signifikan 0.000 yaitu lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima atau dengan Kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
4.1.10 Pengujian Koefisien Determinasi A.
Analisis Koefisien Determinasi Simultan Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, maka dapat dihitung koefisien
determinasi yaitu untuk melihat presentase pengaruh variabel X1 (Lingkungan Kerja), X2 (Kepemimpinan), terdapat Y (Kerpuasan Kerja), adapun koefisien determinasi yang digunakan adalah sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD= 0.7712 x 100% = 0.594= 59.4%
106
Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa besarnya Lingkungan Kerja (X1) dan Kepemimpinan (X2), terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) adalah sebesar 59.4%, sedangkan sisanya sebesar 40.6% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
B.
Uji Parsial Untuk mengetahui variabel X mana saja yang sesungguhnya mempunyai
pengaruh terhadap variabel Y, maka secara individual dihitung berdasarkan tabel 4.48, dapat diketahui variabel mana yang paling mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dengan cara mengkalikan nilai Standardized Coefficients Beta dengan Correlations (Zero-order) adalah sebagai berikut: X1
= 0.653 × 0.707 = 0,4617
X2
= 0.312 × 0.424 = 0,1323
Berdasarkan perhitungan diatas maka Lingkungan Kerja (X1) memiliki pengaruh yang lebih besar yaitu 46.17% dibandingkan dengan variabel Kepemimpinan (X2) yaitu sebesar 13.23% terhadap Kepuasan Kerja (Y).
4.2
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui
bahwa lingkungan kerja dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, adapun pembahasan dari masing-masing variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :
107
4.2.1 Lingkungan Kerja Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Kondisi lingkungan kerja pada PT. Samsung Electronics Indonesia telah sesuai dengan semua indikator dari Sedarmayanti dari segi lingkungan fisik yaitu mengenai penerangan, tidak meratanya penerangan di ruang produksi dikarenakan masih ada lampu yang redup atau rusak mengakibatkan karyawan kurang teliti pada saat merakit komponen, suhu udara di dalam ruangan terasa panas dikarenakan masih ada unit yang rusak sehingga karyawan berkonsentrasi terhadap pekerjaannya, kelembaban di dalam ruangan kerja tidak bagus dikarenakan temperatur udara di dalam ruangan terasa panas, sirkulasi udara dalam ruangan sangat bagus dikarenakan ventelasi di ruangan sangat memadai, suara bising yang ditimbulkan dari dalam lingkungan perusahaan ataupun dari luar lingkungan perusahaan sudah dapat ditanggulangi dengan baik oleh perusahaan, getaran mekanis yang timbul dari mesin produksi dan getaran listri yang sebagian getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan, bau-bauan di tempat kerja bebas dari aroma yang menyengat dan tidak menyenangkan sehingga karyawan dapat berkonsentrasi dalam pekerjaannya, tata warna di dalam maupun di luar ruangan sangat bagus, menciptakan kontras terhadap pantulan mata pada sebuah benda serta menciptakan suatu keadaan psikologi tertentu, dekorasi di dalam ruangan sangat rapih dan menarik sehingga karyawan sangat nyaman untuk bekerja, alunan musik di tempat kerja sangat membantu karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja perusahaan memilih lagu dengan selektif untuk dikumandangkan
108
di tempat kerja, keamanan di lingkungan perusahaan cukup baik karena terdapat security yang selalu siap berjaga di depan perusahaan. 4.2.2 Kepemimpinan Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Kepemimpinan adalah kemampuan pimpina dalam mengelolah perusahaan dalam hal pendelegasian wewenang, tanggung jawab dan kebijakan dalam pengambilan keputusan, kepemimpinan pada PT. Samsung Electronics Indonesia telah sesuai dengan indikator dari Gary Yulk yang dialihbahasakan oleh Budi Supriyanto yaitu pertimbangan pemimpin dan struktur memprakarsai, dalam indikator pertimbangan pemimpin terdapat penyataan untuk tanggapan responden yaitu tingkat meluangkan waktu untuk mendengarkan permasalahaan bawahan, pemimpin jarang untuk mendengarkan keluhan masalah yang terjadi pada karyawan, tingkat kemauan berkonsultasi dengan bawahan, pimpinan sering berkonsultasi dengan bawah, tingkat kesedian menerima saran, pimpinan selalu mendengar dan menerima saran yang diajukan oleh bawahan, dalam indikator pertimbangan pemimpin terdapat penyataan untuk tanggapan responden yaitu tingkat kemauan mengkritik pekerjaan yang buruk, pimpinan selalu mengkritik bawahnya yang melakukan pekerjaan yang buruk, tingkat kemauan menekankan pentingnya memenuhi target waktu, pimpinan selalu menekankan pentingnya untuk memenuhi target waktu produksi pada bawahannya, menugaskan bawahan, pimpinan terkadang memberikan tugas kepada karyawannya secara kurang jelas, tingkat kemauan mempertahankan standar kinerja, pimpinan selalu menjelaskan tentang mempertahankan standar kinerja pada bawahannya, tingkat kemauan meminta bawahan untuk mengikuti prosedur kinerja, pemimpina selalu
109
memberikan pengarahan untuk mengikuti prosedur kerja pada karyawan, tingkat kemauan menawarkan pendekatan baru terhadap masalah, pemimpin selalu menawarkan pendekatan masalah baru tentang prosedur kerja yang terjadi pada karyawan, menkoordinasikan aktivitas para bawahan, pemimpin tidak selalu mengkoordinasikan aktivitas para bawahannya. 4.2.3 Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Samsung Electronics Indonesia Kondisi kepuasan kerja karyawan di PT. Samsung Electronics Indonesia telah sesuai dengan semua indikator dari teori Sondang P Siagian yaitu mengenai absensi/kemangkiran, keinginan pindah, usia karyawan, kepuasan terhadap tingkat jabatan. PT. Samsung Electronics Indonesia untuk melihat kondisi kepuasan kerja karyawannya melakukan penghitungan yang diakumulasikan setiap tahunnya yaitu dengan melakukan penghitungan absensi dan turn over, sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan karyawan secara umum yang nantinya secara khusus akan diketahui penyebabnya, dan dari penyebabnya itu perusahaan
melakukan
evaluasi
untuk
meningkatkan
kepuasan
kerja
karyawannya. 4.2.4 Pengaruh
Lingkungan
Kerja
dan
Kepemimpinan
Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di Bagian Produksi Pada PT. Samsung Electronics Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa lingkunga kerja dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari analisis regresi berganda yang menunjukan
110
adanya pengaruh antara variabel X1 (lingkungan kerja) dan variabel X2 (kepemimpinan) terhadap variabel Y (kepuasan kerja) yang secara sistematis dinyatakan dengan statistik, sedangkan dari hasil analisis korelasi berganda menunjukan adanya hubungan korelasi yang kuat, dan korelasi yang terjadi adalah korelasi yang positif sebesar 0.771 berarti derajat atau kekuatan antara variabel X1 (lingkungan kerja) dan variabel X2 (kepemimpinan) terhadap variabel Y (kepuasan kerja) mempunyai korelasi yang kuat karena berada di antara 0.60 – 0.799. Hasil pengujian hipotesis juga mengungkapkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
maksudnya
adalah
terdapat
pengaruh
lingkungan
kerja
dan
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di PT. Samsung Electronics Indonesia. Hasil uji F juga menunjukan bahwa Fhitung yang diperoleh lebih besar dari Ftabel yaitu Fhitung 63.666 > Ftabel 3.10. Dilihat dari koefisien determinasi secara simultan menunjukan adanya pengaruh sebesar 59.4% yang artinya adalah kontribusi pengaruh variabel X1 (lingkungan kerja) dan X2 (kepemimpinan) terhadap variabel Y (kepuasan kerja) sebesar 59.4% dan sisanya sebesar 40.6% merupakan kontribusi dari faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti yaitu pekerjaan itu sendiri, upah, peluang promosi, pengawasan, kelompok kerja, kondisi kerja. Uji individual variabel X1 (lingkungan kerja) menunjukkan adanya pengaruh sebesar 46.17% terhadap variabel Y (kepuasan kerja) dan sisanya merupakan kontribusi dari faktor-faktor lainnya, sedangkan variabel X2 (kepemimpinan) menunjukkan adanya pengaruh sebesar 13.23% terhadap variabel Y (kepuasan kerja) dan sisanya merupakan kontribusi dari faktor-faktor lainnya.
111
Lingkungan kerja memberikan pengaruh yang paling tinggi terhadap kepuasan kerja karyawan perusahaan, ini membuktikan bahwa lingkungan kerja yang kondusif mampu memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kepuasan karyawan dalam bekerja, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Angelina Yuri Pujilistiyani (2009) yang mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, diantaranya adalah lingkungan kerja, perusahaan yang manajemennya baik adalah perusahaan yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil seperti lingkungan kerja termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir, faktor-faktor itu harus diperhatikan karena menentukan kepuasan kerja karyawan. Kepemimpinan memberikan pengaruh yang relatif lebih kecil terhadap kepuasan kerja karyawan dibandingkan motivasi dan lingkungan kerja, hal ini dapat mengindikasikan bahwa kepemimpinan yang terjadi dalam perusahaan belum sepenuhnya efektif, hasil ini berarti tidak mendukung konsep teoritis yang menyebutkan bahwa peran pemimpin yang efektif sangat penting dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang
sangat
dominan
dalam
keberhasilan
perusahaan
tersebut
dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam rasa puas karyawan dalam bekerja, dengan demikian hasil ini kurang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ramlan Ruvendi (2005) yang membuktikan ada pengaruh positif dan kuat dari kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
112