BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil pengolahan data yang didapat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian. 1. Data Variabel X Data variabel X berupa skor yang diperoleh dari hasil tes penguasaan teori. Melalui suatu tes akan diperoleh informasi seberapa baik pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa dari materi pelajaran yang telah diajarkan. Data variabel X berupa tes penguasaan teori berbentuk pilihan ganda ini memiliki 35 item butir soal. Sebelum penyebaran terhadap responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada 20 responden. Hasil Uji coba menunjukkan ada 4 item yang tidak valid dari 35 item, yaitu nomor 32, 28, 23 dan 1. Ke empat item tersebut kemudian dilakukan penggantian soal. Hasil dari penyebaran tes soal pilihan ganda yang diberikan kepada 50 siswa sebagai sampel dan setelah pemberian bobot dan skor, maka diperoleh skor mentah bagi setiap responden. Selanjutnya sebelum langkah-langkah pengujian dilakukan, data skor mentah tersebut dikonversikan ke dalam skor baku dengan perhitungan konversi Z-skor dan T-skor yang hasil perhitungan konversi 74
75 lengkapnya dapat dilihat pada lampiran VII. Hasil konversi tersebut yang kemudian digunakan untuk perhitungan pengujian selanjutnya. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi terhadap data variabel X ini diperoleh hasil sebagai berikut : Banyak kelas interval
=7
Skor terbesar
= 61
Skor terendah
= 29
Skor rata-rata
= 50
Simpangan baku
= 9
Data
dan
proses
perhitungan
distribusi
frekuensi
dapat
dilihat
kesleuruhannya pada lampiran V. 2. Data Variabel Y Data variabel Y berupa skor nilai yang diperoleh dari tes performance siswa, pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR020-KK 004). Variabel Y berupa skor nilai tes performance yang telah dilakukan expert Judgement, maka pada variabel Y ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Secara rinci data-datanya dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi terhadap data variabel Y ini diperoleh hasil sebagai berikut : Banyak kelas interval
=7
Skor terbesar
= 62
Skor terendah
= 29
76 Skor rata-rata
= 50,4
Simpangan baku
= 10
Data dan proses perhitungan distribusi frekuensi dapat dilihat pada lampiran VI.
B. Analisa Data Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik dan selanjutnya analisis data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis. Cara yang digunakan dialakukan dengan menggunakan statistik non-parametrik dengan terlebih dahulu memenuhi asumsi normalitas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji normalitas Distribusi Frekuensi a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi X Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X dilakukan dengan uji Chi-kuadrat (Lampiran VIII) diperoleh harga X2hitung sebesar 17,634, dengan dk = k -3 = 4, α = 0,05 diperoleh X2tabel sebesar 9,49 dan dan pvalue 0,045. Karena X2hitung > X2tabel dan p-value 0,046 < α = 0,05, maka variabel X berdistribusi tidak normal. b. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Variabel Y Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y dilakukan dengan uji Chi-kuadrat (Lampiran VIII) diperoleh harga X2 hitung sebesar
77 25,077, dengan dk = k -3 = 4, α = 0,05 diperoleh X2tabel sebesar 9,49 dan dan pvalue 0,047 Karena X2hitung > X2tabel dan p-value 0,047 < α = 0,05, maka variabel Y berdistribusi tidak normal. 2. Perhitungan Koefisien Kolerasi Analisa kolerasi dimaksudkan untuk mengungkapkan kadar hubungan dan arah variabel penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Margono (2007: 204), bahwa : “Kadar hubungan dinyatakan dalam indek koevisien kolerasi. Indek berada diantara -1 s/d + 1, bilangan negatif menunjukan kolerasi negatif, artinya berbading terbalik. Sedangkan bilangan positif menunjukan arah berbanding lurus atau kolerasi positif. Analisis korelasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X (penguasaan teori) dengan variabel Y (hasil praktikum). Di dalam penelitian ini jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik, karena data penelitian berdistribusi tidak normal. Analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi non-parametrik tata jenjang Spearman. Hasil perhitungan koefesien korelasi berdasarkan metode r-Spearman untuk rangking yang sama diperoleh harga r hitung = 0,98 (Lampiran IX). Angka ini menunjukkan derajat hubungan antara X (penguasaan teori pada kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin) dengan Variabel Y (hasil praktikum pada kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin). Cara mengetahui bagaimana
78 derajat keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut, maka nilai tersebut dikonsultasikan pada tabel kriteria penafsiran nilai r. 3. Perhitungan Koefisien Determinasi Cara untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan menggunakan rumus KD sebagai berikut : KD
= r2 x 100%
KD
= (0,98)2 x 100%
KD
= 96%
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 96%. Artinya, variabel X mempunyai pengaruh tinggi sekali terhadap variabel Y. 4. Pengujian Hipotesis Langkah terakhir dari analisis data ini adalah menguji hepotesis yang berfungsi untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk pengujian ini, penulis tentukan rumus tertentu, sesuai dengan apa yang telah dikemukakan dalam rangka pengolahan data. Disini hipotesis akan disimbolkan dengan Ho. Supaya ada dua pilihan, hipotesis ini perlu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan untuk Ho, selanjutnya disebut alternatif dengan simbol H1. Untuk Ho dan H1 ini akan ditetapkan sebagai berukut : H0 : ρ = 0 ” kemampuan teori tidak memberikan kontribusi terhadap kemampuan praktek” H1 : ρ ≠ 0 ” kemampuan teori memberikan kontribusi positip terhadap kemampuan praktek”
79 Selanjutnya, penulis menentukan bentuk statistik yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis ini, yaitu rumus distribusi t-student. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Jika t hitung ≥ t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung ≤ t tabel, terima H1 artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan (Lampiran X), diperoleh t tabel,
hitung
lebih besar dari t
atau 34,12 > 1,675, maka Ho ditolak, artinya kemampuan teori memberikan
kontribusi positip signifikan terhadap kemampuan praktek. Melihat dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara variabel X (kemampuan teori) dengan Variabel Y (kemampuan praktek), dengan kontribusi sebesar 96%.
D. Deskripsi Penelitian Pembahasan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan kejelasan serta pemahaman atas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa diterimanya H1 menunjukkan adanya
kontribusi yang positif antara hasil penguasaan teori dengan hasil
praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR020-KK 004) siswa XI di SMK Al-Farisi Garut. Deskripsi penelitian dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dari hasil pengolahan data, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa secara umum atau ratarata siswa memiliki penguasaan teori dan hasil praktikum yang baik pada standar
80 kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata instrumen berupa tes pilihan ganda dan dilihat dari tes performance praktikum siswa. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari pengolahan data, maka: 1. Variabel X (Penguasaan Teori) Penguasaan teori siswa (Variabel X) ini diukur dengan membagi hasil yang diperoleh responden dengan skor pencapaian minimal (7,0). Tingkat penguasaan teori ini didapatkan melalui tes dalam bentuk pilihan ganda siswa. Gambaran tingkat kemampuan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel. 4.1 Tingkat Penguasaan Teori Siswa Program Keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) Kelas XI SMK Al-Farisi Garut No 1 2
Nilai < 7,0 ≥ 7,0 Jumlah
Benar Tes PG < 25 ≥ 25 -
Lulus/Tidak Lulus Tidak Lulus Lulus -
Jumlah (Orang) 16 34 50
Jumlah (%) 32 68 100
Melihat dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa jumlah siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) di SMK Al-Farisi Garut, yang memperoleh hasil yang tidak cukup untuk lulus sebanyak 16 orang atau 32 % atau sepertiga jumlah dari total 50 responden siswa. Sisanya sebanyak 34 orang atau 68 % dari total siswa mampu memperoleh nilai yang cukup untuk lulus.
81 2. Variabel Y (Hasil Praktikum) Hasil praktikum siswa (Variabel Y) ini diukur dengan membagi hasil yang diperoleh responden dengan skor pencapaian minimal (7,0).
Tingkat hasil
praktikum ini didapatkan melalui tes performance praktikum siswa. Gambaran tingkat hasil praktikum yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel. 4.2 Tingkat Kemampuan Praktek Siswa Program Keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) Kelas XI SMK Al-Farisi Garut No 1 2
Nilai < 7,0 ≥ 7,0 Jumlah
Benar Tes < 14 ≥ 14 -
Lulus/Tidak Lulus Tidak Lulus Lulus -
Jumlah (Orang) 17 33 50
Jumlah (%) 34 66 100
Melihat dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa jumlah siswa kelas XI program keahlian teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) di SMK Al-Farisi Garut, yang memperoleh hasil yang cukup untuk lulus sebanyak 17 orang atau 34 % atau sepertiga jumlah dari total 50 responden siswa. Sisanya sebanyak 33 orang atau 66 % dari total siswa mampu memperoleh nilai yang cukup untuk lulus. 3. Hubungan Variabel X (penguasaan teori) terhadap Variabel Y (hasil praktikum) Berdasarkan hasil perhitungan penelitian diketahui besarnya hubungan, antara penguasaan teori terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), dari siswa kelas XI
82 pada jurusan teknik otomotif (teknik kendaraan ringan) SMK Al-Farisi Garut berada pada tingkat korelasi tinggi sekali sebesar 0,98. Selanjutnya dari uji signifikansi diperoleh hasil bahwa H0 ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi penguasaan teori (X) terhadap hasil praktikum (Y) pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, dengan nilai korelasi yang kuat. Artinya terdapat kaitan yang kuat antara variabel X dan Y, atau dapat dikatakan bahwa penguasaan teori memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, pada siswa program keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) kelas XI SMK Al-Farisi Garut.
D. Pembahasan Penelitian Pembahasan hasil penelitian mengacu pada tujuan, landasan teori dan rangkuman hasil pengolahan data penelitian tentang kontribusi penguasaan teori terhadap hasil praktikum, pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) siswa program keahlian Teknik Otomotif (Teknik Kendaraan Ringan) kelas XI SMK Al-Farisi Garut. Pembahasan hasil penelitian secara keseluruhan akan diuraikan sebagai berikut : 1. Gambaran Penguasaan Teori Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020-KK 004) Kegiatan pembelajaran standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004), merupakan salah satu standar kompetensi yang
83 diharapkan dapat memberikan bekal, pengetahuan, pemahaman dan pengalaman siswa dibidang otomotif. Lebih jauh lagi, siswa diharapkan mampu menumbuh kembangkan kreativitas dan kompetensi dalam menghadapi tuntutan dunia kerja. Kegiatan pembelajaran tersebut akan terkait dengan proses belajar seseorang, dalam upayanya memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan. Proses belajar yang terjadi pada individu, memiliki peranan yang penting dalam mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan
kaitannya
dengan
lingkungan,
individu
akan
memperoleh
pengalaman sebagai hasil pengamatan persepsi mengenai situasi yang dihadapinya. Belajar berhubungan dengan setiap perubahan dalam diri individu, sebagai hasil pengalamannya di lingkungan. Perihal
ini
sesuai
dengan
pendapat
Slameto
(2003:
2)
yang
mengemukakan, bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Konsep dasar mengenai belajar menekankan pada tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan mengenai segenap aspek pribadi (pengalaman). Tingkatan pencapaian baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman tersebut tentulah berbeda-beda pada tiap individu. Apalagi mengingat bahwa proses
84 pembelajaran siswa tidak terlepas dari beragam faktor kondisi baik eksternal maupun internal. Guna mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan proses belajar, dalam hal ini pengetahuan engetahuan teori siswa, siswa maka dilakukanlah evaluasi dalam bentuk tes pilihan ganda. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada 16 siswa (32 %) yang tidak memiliki penguasaan teori yang tergolong cukup untuk lulus (nilai ≤ 70). Sisanya 34 siswa (68 %) dinyatakan memiliki penguasaan teori yang cukup untuk lulus.
Prosentase Tingkat Penguasaan Teori Siswa Lulus 32% 68%
tidak lulus
Gambar 4.1: Grafik Prosentase Tingkat Penguasaan Teori Siswa Tingkat perolehan prosentase tingkat penguasaan teori siswa berbeda-beda berbeda dikarenakan selama dalam proses belajar, tingkat tingkat kemampuan siswa itu sendiri berbeda-beda beda dalam menyerap teori yang diberikan kepadanya serta dipengaruhi oleh beragam faktor yang ada (eksternal maupun internal). Keberbedaan faktor masing-masing masing individu siswa tersebut adalah alasan kenapa prestasi siswa s (dalam
85 penguasaan teori) itu tidaklah sama. Selain itu, tingkat penguasaan teori ini nantinya akan berpengaruh terhadap praktikum siswa. Sebagaimana pendapat Sudjana, N (2009: 49), bahwa pencapaian tujuan belajar praktikum (motorik) oleh siswa dipengaruhi oleh pengaruh dari dalam dan luar.
Salah satunya adalah
penguasaan teori (dalam bentuk pemahaman dan penguasaan prosedur gerakan). 2. Gambaran Hasil Praktikum Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020-KK 004) Berdasarkan data hasil penelitian mengenai hasil praktikum dapat standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin, dapat diketahui bahwa ada 17 siswa (34 %) yang memperoleh nilai ≤ 70 (tidak lulus). Sisanya sebanyak 33 siswa (66 %) mampu memperoleh nilai ≥ 70 (lulus).
Prosentase Hasil Praktikum Siswa
34%
Lulus Tidak lulus
66%
Gambar 4.2: Grafik Prosentase Hasil Praktikum Siswa Sebagaimana disinggung dalam bab II, proses pembelajaran pada Sekolah Menengah
Kejuruan
(SMK),
siswa
diarahkan
untuk
mengembangkan
kemampuannya, baik pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan tata nilai,
86 maupun pada aspek sikap, guna menunjang pengembangan profesinya. Kemampuan-kemampuan yang muncul pada diri siswa seperti kemampuan praktikum, tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya penguasaan siswa terhadap teori yang didapat saat belajar, dengan kata lain bisa dikatakan bahwa dengan penguasaan teori yang baik maka hasil praktikum siswa juga akan berada pada tingkat yang memuaskan. 3. Hubungan Antara Penguasaan Teori Terhadap Hasil Praktikum Pada Standar Kompetensi Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin (TKR-020KK 004) Korelasi atau hubungan antara penguasaan teori terhadap hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) dalam penelitian ini dapat dilihat dari korelasi statistik parametrik melalui uji korelasi rank spearman dan uji t. Berdasarkan perhitungan korelasi didapat hubungan antara variabel, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,98. Nilai r = 0,98 ini diinterpretasikan bahwa hubungan antara kedua variabel sangat tingi. Hasil korelasi ini didapatkan dengan penggunaan uji t sebagai uji signifikansi hubungan antara kedua variabel tersebut. Pada hasil perhitungan didapat bahwa hasil thitung = 34,12 yang ternyata lebih besar daripada ttabel sebesar 1,675. Berdasarkan hal tersebut maka H0 ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan teori dengan hasil praktikum pada standar kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin.
87 Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum standar kompetensi memelihara bahan bakar bensin (TKR-020-KK 004) dipengaruhi oleh penguasaan teorinya.