66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan 2006 yang sudah menempuh mata kuliah Dasar Patiseri. A. Pengolahan dan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Persiapan Uji Coba Instrumen Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar dasar patiseri (variabel X) terhadap minat usaha patiseri (variabel Y). Data tersebut diperoleh melalui penyebaran instrumen penelitian. Pertanyaan dalam instrumen dikembangkan berdasarkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor sebagai kemampuan dalam hasil belajar dasar patiseri serta berdasarkan indikator minat berdasarkan minat volunter, minat Involunter, dan minat non volunter. Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian yang telah ditetapkan sebelumya. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu: 1) Bagian pertama berupa tes tentang hasil belajar dasar patiseri sebagai variabel X, terdiri dari 30 item pertanyaan tes objektif pilihan ganda. 2) Bagian kedua berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang minat usaha patiseri sebagai variabel Y, terdiri dari 30 item pertanyaan.
67
2. Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas (ketetapan) dan reliabilitas (keajegan) instrumen penelitian. Validitas instrumen penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keterhandalan instrumen penelitian agar diperoleh kesimpulan atas penelitian yang benar. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap 10 responden yang diambil di luar sampel penelitian. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian diproses melalui Microsoft Excel 2007. a. Validitas Instrumen Penelitian Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap instrumen yang diuji. Rumus yang digunakan untuk menguji adalah rumus Product Moment dari Pearson, kemudian disubstitusikan pada uji signifikasi dengan rumus uji-t. Hasil perhitungan dengan menggunakan program MS. Excel 2007 menunjukan bahwa tes hasil belajar dasar patiseri memperoleh Nilai thitung sebesar 3,54 selanjutnya dibandingkan dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95%, nilai α = 0,5% (uji dua pihak) dengan derajat kebebasan (dk) = 10 – 2 = 8, diperoleh ttabel (0,95) (8) = 1,86 ; ternyata thitung = 3,54 > ttabel = 1,86 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid pada taraf signifikan 95%. Setelah dilakukan pengujian terhadap 30 item tes tentang hasil belajar dasar patiseri (variabel X), didapatkan data yang tidak valid sebayak 5 item tes yaitu item 17,22,25,26,28 untuk selanjutnya, item tersebut tidak dipergunakan dalam proses
68
pengambilan data penelitian. Sedangkan untuk 30 item pertanyaan angket tentang minat usaha patiseri (variable Y), didapatkan hasilnya valid dengan tingkat kepercayaan 95%. b. Reliabilitas Instrumen Penelitian Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui keajegan instrumen penelitian. Perhitungan reliabilitas untuk variabel X dan variabel Y menggunakan rumus alpha. Hasil perhitungan dengan menggunakan program MS. Excel 2007 menunjukkan bahwa r11 untuk tes hasil belajar dasar patiseri = 0,93 dan variabel Y = 0,96, selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut Arikunto (2006:196), ternyata tes hasil belajar dasar patiseri berada pada indeks prestasi sangat tinggi, dan variabel Y berada pada indeks prestasi tinggi. Untuk mengetahui alat pengumpul data tersebut reliabel atau tidak, maka digunakan rumus uji-t. Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
program MS.
Excel 2007
menunjukkan bahwa thitung untuk tes hasil belajar dasar patiseri (variabel X ) = 7 maka alat pengumpul data tes dinyatakan reliabel karena thitung = 7 > ttabel = 1,86. thitung variabel Y = 8,3 maka alat pengumpul data variabel Y dinyatakan reliabel karena thitung = 8,3 > t tabel = 1,86.
69
3. Analisis Data Penelitian Analisis data penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi jawaban yang diberikan responden tentang hasil belajar Dasar Patiseri dan Minat Usaha Patiseri,dengan menggunakan rumus konversi skala lima. a) Analisis Hasil Belajar Dasar Patiseri Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun 2006 Analisis data hasil belajar Dasar Patiseri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan tahun 2006, meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dari setiap item pertanyaan dalam instrumen penelitian akan diuraikan sebagai berikut : Hasil pengolahan sebaran frekuensi tentang hasil belajar Dasar Patiseri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.1 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri Rentang Skor
F
%
kategori
70%< x <100%
24
60.00
Tinggi
40%< x <69%
13
32.50
Cukup
x< 39%
3
7.50
Rendah
Jumlah
40
100.00
Hasil belajar Dasar Patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, menunjukan bahwa yang mendapatkan pada kategori tinggi adalah sebesar 60%, sedangkan yang masuk pada kategori sedang 32,5% dan sisanya sebesar 7,5%
70
berada pada kategori rendah. rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengahnya responden telah mencapai Hasil Belajar dengan kategori tinggi. Tabel 4.1 digambarkan pada diagram 4.2 4.2. Diagram 4.2 Analisis Hasil Belajar Dasar Patiseri
Variabel X
60.00 60.00
32.50
40.00
7.50
20.00 0.00 Tinggi
Cukup
Rendah
Analisis hasil belajar Dasar Patiseri Patiseri selanjutnya diuraikan lebih rinci berdasarkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang diuraikan sebagai berikut : 1) Analisis Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Kognitif pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2006 Kemampuan ampuan kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang memiliki enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Data yang diperoleh tentang hasil belajar Dasar Patiseri pada kemampuan kognitif, itif, digambarkan d pada tabel 4.2 sebagai berikut :
71
Tabel 4.2 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Kognitif Rentang Skor
F
%
Kategori
70%< x <100%
27
67.50
Tinggi
40%< x <69%
11
27.50
Cukup
x< 39%
2
5.00
Rendah
40
100.00
Jumlah
Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa kemampuan kognitif mahasiswa yang berada pada kategori tinggi dicapai 67,5% responden dan hanya 5% responden yang kemampuan kognitifnya berada pada kategori rendah.
2) Analisis Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Afektif pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2006 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tentang Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan afektif yang selanjutnya digambarkan pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Afektif Rentang Skor
f
%
Kategori
70%< x <100%
29
72.50
Tinggi
40%< x <69%
7
17.50
Cukup
x< 39%
4
10.00
Rendah
40
100.00
Jumlah
Tabel 4.3 di atas menunjukan lebih dari setengahnya (72,5%) kemampuan afektif responden berada pada kategori tinggi, kurang dari setengahnya (10%) berada pada katagori rendah.
72
3) Analisis Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Psikomotor pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2006 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan psikomotor,yang selanjutnya digambarkan pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri pada kemampuan Psikomotor Rentang
f
%
Kategori
70%< x <100%
29
72.50
Tinggi
40%< x <69%
6
15.00
Cukup
x< 39%
5
12.50
Rendah
40
100.00
Jumlah
Tabel 4.4 di atas menunjukan hasil analisis data kemampuan psikomotor pada mahasiswa pendidikan tata boga, menunjukan lebih dari setengahnya (72,5%) berada pada kemampuan psikomotor tinggi, kurang dari setengahnya (12,5%) responden berada pada kategori rendah dalam kemampuan psikomotornya.
b) Analisis Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun 2006 Minat memberikan pengaruh yang besar terhadap belajar, proses belajar yang diikuti berdasarkan minat akan menimbulkan rasa senang dan puas dalam menjalankannya. Analisis pengolahan data mengenai Minat untuk membuka Usaha Patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga ditunjukkan pada tabel 4.5 sebagai berikut :
73
Tabel 4.5 Sebaran Frekuensi Minat Usaha Patiseri Rentang Skor 116 116-150
f
%
Kategori
15
37.50
Volunter
71-115
25
62.50
0-70
0
0.00
Involunter Non Volunter
Jumlah
40
100.00
Secara visual, minat usaha patiseri pada mahasiswa program studi pendidikan tata boga angkatan tahun 2006 sesuai dengan tabel dapat digambarkan pada diagram 4.3 berikut ini : Diagram Bar 4.3 Analisis Minat Usaha Patiseri 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
62.50 37.50
0.00 Volunter
Involunter Non Volunter
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa minat involunter merupakan minat usaha patiseri yang dimiliki responden adalah 62,5%, sedangkan tidak seorangpun dari responden yang memilih minat non volunter. Hal ini dapat menunjukan bahwa tidak ada seorangpun responden merasa terpaksa untuk membuka usaha patiseri, namun adanya interpretasi berupa pembelajaran.
74
1) Analisis Minat Usaha Patiseri berkaitan dengan minat volunter Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun 2006 Minat volunter adalah minat yang timbul secara sukarela, timbul dengan sendirinya dari pihak pelajar tanpa ada pengaruh sengaja dari luar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang minat volunter pada mahasiswa pendidikan tata boga angkatan 2006 sesuai dengan tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Sebaran Frekuensi Minat Volunter pada Usaha Patiseri Rentang
f
%
Kategori
> 119
12
74.57
Tinggi
51 < 118
3
25.43
Cukup
< 50
0
0.00
Rendah
Jumlah
15
100.00
Tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa sebesar 74,6% berapa pada kategori tinggi, dan hanya sebagian kecil (25%) yang berada pada kategori cukup. 2) Analisis Minat Usaha Patiseri berkaitan dengan minat involunter Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun 2006 Data yang diperoleh tentang minat involunter pada mahasiswa pendidikan tata boga angkatan 2006, dimasukkan pada tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.7 Sebaran Frekuensi Minat Involunter pada Usaha Patiseri Rentang
F
%
Kategori
> 91 61 < 90
20 5
76.92 23.08
Tinggi Cukup
< 60
0
0.00
Rendah
Jumlah
25
100.00
Pada tabel 4.7 di atas hasil analisis data tentang minat yang berkaitan dengan minat involunter menunjukan 76,9% berada pada kategori tinggi. Minat involunter
75
adalah minat dari luar diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang diciptakan oleh pelajar. Minat ini ditunjukkan dengan mempelajari dan memahami buku-buku yang berkaitan dengan patiseri, mengunjungi bazaar, menanggapi saran dari dosen atau teman. Hasil ini menunjukan bahwa mahasiswa masih membutuhkan dukungan dari luar untuk membuka usaha patiseri. Hasil analisis data non volunter, yaitu minat yang timbul dipaksakan atau diharapkan dapat timbul. Hasil data tersebut menunjukkan 100% tidak mengalami paksaan dari manapun. c) Analisis Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan tahun 2006 Data yang diperoleh tentang Sebaran Frekuensi Hasil belajar Dasar Patiseri terhadap minat pada mahasiswa program studi pendidikan tata boga angkatan 2006, dimasukkan pada tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Sebaran Frekuensi Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Minat
HB
Volunter
Involunter
Non Volunter
Jumlah
f
%
f
%
f
%
f
%
Tinggi
12
45
20
75
0
0
32
120
Cukup
2
7,5
3
11,25
0
0
5
18,75
Rendah
1
3,75
2
7,5
0
0
3
11,25
Jumlah
15
56,25
25
93,75
0
0
40
150
Pada tabel 4.8 di atas hasil analisis data tentang sebaran frekuensi hasil belajar Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri yang berkaitan dengan seberapa besar
76
responden yang berada pada kategori tinggi dan volunter dengan persentase 45%, responden yang berada pada kategori tinggi untuk Involunter sebesar 75%, dan 100% responden tidak berada pada kategori Non Volunter, hal ini karena responden tidak merasa memiliki minat yang dipaksakan oleh pihak manapun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bahwa minat yang ada pada diri responden yaitu minat involunter. Hal ini karena, minat yang timbul di dalam diri responden timbul karena adanya pengaruh dari luar yaitu timbul setelah responden mengikuti mata kuliah Dasar Patiseri. B. Pengolahan Data Penelitian 1. Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung besarnya Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri mahasiswa Pendidikan Tata Boga adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Distribusi Data Perhitungan menguji normal atau tidaknya distribusi frekuensi data dilakukan dengan cara menguji chi kuadrat (χ2) dengan kriteria uji data skor berdistribusi norma apabila χ2 hitung < χ2tabel.. a) Variabel X (Hasil Belajar Dasar Patiseri)
Penafsiran analisis data variabel X menggunakan perhitungan skala lima. Terdapat tiga aspek dalam penelitian variabel X yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini telah tercantum dalam tabel 4.1.
77
Tabel 4.1 Hasil uji normalitas variabel X χ2 hitung χ2 tabel Tafsiran 5,715
7,815
Normal
Hasil perhitungan dengan menggunakan program MS. Excel 2007 di atas menunjukkan bahwa variabel X (Hasil Belajar Dasar Patiseri) memperoleh χ2hitung = 5,715 dengan dk=3 pada tingkat kepercayaan 95% dan diperoleh χ2tabel = 7,815. Berdasarkan hasil analisis χ2hitung = 5,715 < χ2tabel = 7,815, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal. b) Variabel Y (Minat Usaha Patiseri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga) Penafsiran analisis data variabel Y tentang minat usaha patiseri menggunakan perhitungan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tenaga objek atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil uji normalitas variabel Y χ2 hitung χ2 tabel Tafsiran 6.940 7,815 Normal
Hasil perhitungan variabel Y dengan menggunakan program MS. Excel 2007 di atas menunjukkan bahwa χ2hitung = 6.940 dengan dk= 3 pada tingkat kepercayaan 95% dan diperoleh χ2tabel = 7,815; ternyata χ2hitung = 6.940 < χ2tabel = 7,815 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel Y berdistribusi normal.
78
b. Uji Linieritas Regresi Sederhana Uji linieritas digunakan untuk untuk menghubungkan antara variabel X terhadap variabel Y yaitu Hasil Belajar terhadap Minat Usaha Patiseri. Hasil dari perhitungannya adalah : 1) Persamaan regresi : Persamaan regresi : Ý =48,40 + 0,03 x atau hasil belajar Dasar Patiseri Ý =48,40 = + 0,03 x.. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat hasil belajar dasar patiseri semakin meningkat pula minat usaha patiseri.. Secara visual gambar diagram variabel X dan Y dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut : Diagram 4.1 Lineieritas Variabel X dan Y
Y=48,40+0,03X 80 60
Series1 Linear (Series1)
40 20 0 0
20
40
60
80
Gambar 4.1 di atas menunjukkan kedua variabel memiliki hubungan fungsional dan semakin tinggi variabel X (Hasil Belajar Dasar Patiseri) maka semakin tinggi pula variabel Y (Minat Usaha Patiseri). 2) Hasil perhitungan analisis varians untuk uji linieritas regresi dan uji keberartian regresi dapat dilihat pada tabel Anava berikut :
79
Tabel 4.3 Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Sum.variasi Total Regresi a Regresi (b/a) Residu Tuna cocok Kekeliruan
dk 40 1 1 38 11 27
JK 103834 100000.00 1967.75 3925.63 58288.70 62214.34
RJK 103834 100000.00 1967.75 103.31 5298.97 2304.23
F Fhitung
tabel
19.05
4,10
2.30
2.16
Besarnya Fhitung = 19,05 > Ftabel = 4,10 menunjukan bahwa mahasiswa memiliki minat untuk membuka usaha patiseri (variabel Y) terikat pada hasil belajar Dasar Patiseri (variabel X). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan fungsional antara variabel Y dan variabel X. Dengan kata lain variabel Y bergantung kepada variabel X.
c. Uji Korelasi Maksud dari uji korelasi adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Perhitungan uji korelasi ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Hasil perhitungan analisis korelasi diperoleh rxy sebesar 0,726, kemudian diinterpretasikan pada kriteria penafsiran menurut Arikunto (2002:245), sehingga rxy = 0,726 berada pada kriteria tinggi. Hasil perhitungan uji signifikansi korelasi dengan menggunakan rumus uji-t diketahui bahwa thitung (6,061) > t tabel (1,70) pada dk = 38 maka Ho ditolak berarti variabel X signifikan terhadap variabel Y, dengan demikian hipotesis yang diajukan
80
oleh penulis yaitu : “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X (Hasil Belajar Dasar Patiseri) terhadap variabel Y (Minat Usaha Patiseri)” dapat diterima pada tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. d. Perhitungan Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yaitu Hasil Belajar Dasar Patiseri terhadap variabel dependen yaitu Minat Usaha Patiseri. Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut : KD = (rxy²)x 100% = (0,7257712²)x100% = 52,67% = 53% Hasil
perhitungan koefisien determinasi menunjukan bahwa hasil belajar
Dasar Patiseri sebagai variabel X memberikan pengaruh sebesar 53% terhadap Minat Usaha Patiseri sebagai variabel Y sedangkan sejumlah 47% di pengaruhi oleh faktor lain di luar variabel X (Hasil Belajar Dasar Patiseri). Perhitungan uji korelasi dan koefisien determinasi (KD) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.7. C. Pembahasan Hasil Penelitian Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan tahun 2006 Hasil penelitian tentang “Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri terhadap Minat Usaha Patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga”, dapat dijadikan sebagai gambaran mata kuliah Dasar Patiseri terhadap minat usaha patiseri
81
pada mahasiswa yang telah ditempuh pada Program Studi Pendidikan Tata Boga angkatan 2006. Pembahasan hasil penelitian ini disusun mengacu pada tujuan penelitian, landasan teori dan hasil pengolahan data tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri pada Mahasiswa Pendidikan Tata Boga yang akan di uraikan di bawah ini : Hasil penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri berkaitan dengan minat usaha patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga berada pada kategori tinggi. Hal ini diamati berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dalam menghitung skor responden dari tes dan angket. Hasil Belajar Dasar Patiseri berkaitan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang dapat dikuasai mahasiswa setelah menerima pembelajaran. Pernyataan itu dikuatkan oleh penjelasan yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom dalam Dimyati dan Mujiono (2002 : 26) yaitu : a. Kemampuan kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang memiliki enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. b. Kemampuan afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. c. Kemampuan psikomotor, berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Kemampuan ini dibagi kedalam tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbingan, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas. Pengetahuan tentang Dasar Patiseri berpengaruh terhadap minat usaha patiseri pada mahasiswa. Gambaran penelitian tentang hasil belajar dasar patiseri ditunjukan
82
dengan sangat tingginya kemampuan dalam menguasai materi yang telah diberikan pada pembelajaran Dasar Patiseri secara teori dan praktek. Hal ini terlihat mahasiswa dapat mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. contohnya mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian Dasar Patiseri dengan baik. Pemahaman, berhubungan dengan kemampuan untuk mengerti yang ditunjukkan dengan menafsirkan makna konsep. contohnya
mahasiswa dapat
memahami metode klasifikasi adonan drop better, four better, stiff dough dan soft dough dan menerapkan bahan ajar yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata. contohnya, mahasiswa dapat menerapkan metoda untuk membuat drop better, four better, stiff dough dan soft dough yang berkualitas. Hal ini terjadi karena responden dapat menjawab pertanyaan berkaitan deengan materi tersebut. Analisis, mahasiswa mampu menganalisis bahan untuk pembuatan produk drop better, four better, stiff dough dan soft dough sesuai dengan langkah kerja dan menyusun langkah kerja dalam proses pembuatan produk drop better, four better, stiff dough dan soft dough. Berdasarkan dari uraian pembahasan yang telah penulis ungkapkan pada kemampuan kognitif di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden telah memahami secara optimal pengetahuan yang diberikan pada mata kuliah Dasar Patiseri, hal ini berdasarkan dari analisis yang telah penulis lakukkan dengan menyebar angket.
83
Hasil penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga dengan kemampuan Afektif dimana responden sangat memperhatikan sikapnya pada saat pembuatan produk patiseri. Sikap dalam penggunaan bahan sebagai hasil belajar pada kemampuan pembuatan produk patiseri dirasakan sangat berpengaruh, hal ini terjadi dimana seluruh responden menjadi lebih cermat pada penggunaan bahan untuk pembuatan produk patiseri. Sikap responden dalam memilih bahan yang akan digunakan pada pembuatan produk patiseri dirasakan sangat berpengaruh, karena responden lebih cermat dalam memilih bahan yang berkualitas dan bermutu untuk pembuatan produk patiseri. Pembentukkan pola hidup, mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan. Contohnya setelah mempelajari mata kuliah Dasar Patiseri mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat dalam pembuatan produk drop better, four better, stiff dough dan soft dough sesuai fungsinya. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa setelah mempelajari dasar patiseri mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga memiliki kemampuan psikomotor dalam persepsi, kesiapan,gerak terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas dalam mengolah produk patiseri. Hasil belajar Dasar Patiseri mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2006 berdasarkan penelitian ini, hasil belajar dari kemampuan kognitif, afektif dan
84
psikomotor diperoleh data 87,50% berada pada kategori tinggi, kurang dari setengahnya dengan persentase 7,5% pada kategori cukup dalam menguasai hasil belajar dasar patiseri. Minat Usaha Patiseri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Menurut Surya,M. (2003 : 99) mengelompokkan minat menjadi tiga macam, yaitu : a. Minat volunter, ialah minat yang timbul secara sukarela, timbul dengan sendirinya dari pihak pelajar tanpa ada pengaruh sengaja dari luar. b. Minat involunter, ialah minat dari luar diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang diciptakan oleh pelajar. c. Minat non volunter, ialah minat itu menimbulkan sengaja dipaksakan atau diharuskan. Minat volunter, ialah minat yang timbul secara sukarela, timbul dengan sendirinya dari pihak pelajar tanpa ada pengaruh sengaja dari luar. Minat ini tidak dengan paksaan siapapun, benar-benar timbul dari keinginan diri sendiri. Minat mahasiswa program Studi Pendidikan Tata Boga sebagian besar telah memiliki nilai tinggi. Minat involunter, ialah minat dari luar diri pelajar dengan pengaruh suatu situasi yang diciptakan oleh pelajar. Minat ini timbul dengan adanya pengaruh dari luar, berdasarkan analisis sebagian besar mahasiswa program studi pendidikan tata boga memiliki minat involunter dimana mahasiswa berminat membuka usaha patiseri setelah mengikuti mata kuliah Dasar Patiseri. dalam diri mahasiswa ada keinginan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan minat membuka usaha patiseri untuk menambah pengetahuannya. Hasil Belajar berpengaruh terhadap minat
85
seseorang, hal ini terbukti bahwa responden yang memiliki minat involunter lebih memahami materi Dasar Patiseri yang telah disampaikan. Minat non volunter, ialah minat itu menimbulkan sengaja dipaksakan atau diharuskan. Berdasarkan analisis mahasiswa angkatan 2006, responden tidak ada yang termasuk kedalam minat non volunter atau minat yang dipaksakan. Minat Usaha Patiseri pada mahasiswa angkatan 2006 berdasarkan data penelitian diperoleh bahwa dengan presentase 62,5% berada pada kriteria tinggi atau Involunter, dan 37,5% berada pada kriteria volunter.