52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung angkatan 2008)”.
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berdasarkan pengolahan data dari angket penelitian yang berjudul “Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung Angkatan 2008)”, yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor akan dibahas secara lengkap pada tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.30. 1.
Kemampuan Kognitif tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil
penelitian
data
manfaat
hasil
belajar
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi berupa kemampuan kognitif pada kesiapan praktek kerja lapangan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.10.
53
Tabel 4.1 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan Ruang Lingkup Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 1.
Menjawab Alternatif Jawaban a. Saya mengetahui ruang lingkup Manajemen Penyelenggaraan Makanan Untuk Institusi yaitu penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit. b. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengolahan kegiatan terdiri dari organisasi dan ketenagaan, pengkajian dapur, pengendalian biaya dan penentuan harga pangan c. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengelolaan kegiatan pengadaan, penyimpanan, perencanaan, pengolahan, penyajian hidangan makanan serta peralatan yang dikoordinasikan seefisien mungkin d. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengelolaan tatanan kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material dan dana e. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial dan non komersial yang dilakukan di berbagai institusi, baik yang dikelola oleh pemerintah, badan swasta atau yayasan. Rata-rata
Tidak Menjawab f % 13 30
f 30
% 70
31
72
12
35
81
33
37
Jumlah f 43
% 100
28
43
100
8
18
43
100
77
10
23
43
100
86
6
14
43
100
77
23
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.1 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.1 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan ruang lingkup manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Istitusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial dan non komersial yang dilakukan di berbagai
54
institusi, baik yang dikelola oleh pemerintah, badan swasta atau yayasan, (81%) pengelolaan kegiatan pengadaan, penyimpanan, perencanaan, pengolahan, penyajian hidangan makanan serta peralatan yang dikoordinasikan seefisien mungkin, (77%) pengelolaan tatanan kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material dan dana, lebih dari setengah masing-masing (72%) pengolahan kegiatan terdiri dari organisasi dan ketenagaan, pengkajian dapur, pengendalian biaya dan penentuan harga pangan, (70%) penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar 70% mahasiswa menjawab ruang lingkup manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi yaitu penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit berada pada kriteria cukup bermanfaat, yang berarti mahasiswa cukup menguasai materi prinsip dasar sistem penyelenggaraan makanan institusi. Secara keseluruhan persentase rata-rata ialah sebesar 77% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi yang berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai kesiapan Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 4.2 halaman 55.
55
Tabel 4.2 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 2.
Alternatif Jawaban a. Tanggung jawab kesinambungan yang harus dipertimbangkan. b. Menyediakan makanan sesuai dengan jumlah dan macam zat gizi yang diperlukan konsumen secara menyeluruh. c. Memperhitungkan keinginan dan penerimaan serta kepuasan konsumen secara menyeluruh. d. Dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak e. Menjamin harga makanan yang dapat dijangkau konsumen segala tingkat Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 5 12
f 38
% 88
40
93
3
35
81
30
34
Jumlah f 43
% 100
7
4
100
8
19
43
100
70
13
30
43
100
79
9
21
43
100
82
18
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.2 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (93%) Menyediakan makanan sesuai dengan jumlah dan macam zat gizi yang diperlukan konsumen secara menyeluruh, (88%) Tanggung jawab kesinambungan yang harus dipertimbangkan, (81%) Memperhitungkan keinginan dan penerimaan serta kepuasan konsumen secara menyeluruh, (79%) Menjamin harga makanan yang dapat dijangkau konsumen segala tingkat, lebih dari setengah (70%) Dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak.
56
Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar 70% mahasiswa menjawab dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak. Secara keseluruhan rata-rata sebesar 82% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan
makanan
institusi
sebagai
Kesiapan
PKL
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 3.
Alternatif Jawaban a. Menetapkan/menyusun kebijakan semua unit kerja b. Pembagian tugas pada seluruh unit tugas c. Kegiatan dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia d. Sistem pengaturan sanitasi, sarana fisik peralatan dan keselamatan kerja e. Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan Rata-rata
f 40
% 93
Tidak Menjawa b f % 3 7
30 38
70 88
13 5
30 12
43 43
100 100
39
91
4
9
43
100
26
59 80
17
40 18
43
100 100
Menjawa b
Jumlah f 43
% 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.3 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.3 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan
57
makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL besar
manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian
responden
menjawab
pemahaman
masing-masing:
(93%)
Menetapkan/menyusun kebijakan semua unit kerja, (91%) Sistem pengaturan sanitasi, sarana fisik peralatan dan keselamatan kerja, (88%) Kegiatan dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia, lebih dari setengahnya masing – masing (70%) Pembagian tugas pada seluruh unit tugas, (59%) Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada tabel 4.3 menunjukkan lebih dari setengah 59% mahasiswa menjawab melakukan konsultasi dengan pimpinan berada pada kriteria kurang bermanfaat, yang berarti mahasiswa kurang memahami fungsi dalam manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Secara keseluruhan persentasi rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.4 halaman 58.
58
Tabel 4.4 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang faktor-faktor dalam merencanakan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 4.
Alternatif Jawaban a. Macam dan peraturan institusi b. Kebiasaan makan makan individu atau golongan c. Macam dan jumlah konsumen yang dilayani d. Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia e. Musim, iklim dan keadaan pasar Rata-rata
Menjawab f 36 36
% 84 84
36 33 31
84 77 72 80
Tidak Menjawab f % 7 16 7 16 7 10 12
16 23 28 20
Jumlah f 43 43
% 100 100
43 43 43
100 100 100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.4 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.4 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan tentang faktor-faktor dalam perencanaan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing: (84%) Macam dan peraturan institusi, Kebiasaan makan makan individu atau golongan, macam dan jumlah konsumen yang dilayani, (77%) Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia, (72%) Musim, iklim dan keadaan pasar. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pengetahuan tentang faktor-faktor dalam perencanaan menu makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat.
59
Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 5.
Alternatif Jawaban a. Mencegah terjadinya pembusukan bahan makanan akibat gangguan serangga. b. Memelihara mutu bahan makanan c. Melayani kebutuhan dan persediaan bahan makanan d. Memenuhi persediaan bahan makanan apabila terjadi kekurangan. e. Mengontrol persediaan kebutuhan bahan makanan Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 23 10
f 33
% 77
43 33
100 77
0 10
37
86
33
77 83
Jumlah f 43
% 100
0 23
43 43
100 100
6
14
43
100
10
23
43
100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.5 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.5 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Seluruhnya (100%) responden menjawab Memelihara mutu bahan makanan, sebagian besar masing-masing (86%) responden menjawab Memenuhi persediaan bahan makanan apabila terjadi kekurangan, (77%) Mencegah terjadinya pembusukan bahan makanan akibat gangguan serangga, Melayani kebutuhan dan persediaan bahan makanan, Mengontrol persediaan kebutuhan bahan makanan.
60
Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruhnya 100% mahasiswa menjawab memelihara mutu bahan makanan berada pada kriteria sangat bermanfaat. Secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 6.
Alternatif Jawaban a. b. c. d.
e.
sayuran dan buah-buahan disimpan di lemari es pada bagian vegetable store dengan suhu 5-10ºC Daging segar dan ikan disimpan di dalam lemari es bagian freezer dengan suhu 0ºC Susu, telur dan sejenisnya disimpan di lemari es pada bagian refrigerator dengan suhu 4º C Beras, gula, kacang-kacangan dan bahan makanan kering disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang antara 19ºC -21ºC Bumbu dapur dan minyak disimpan di tempat yang kering, tidak lembab dan dalam udara terbuka. Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 7 16
f 36
% 84
30
70
13
32
74
35
31
Jumlah f 43
% 100
14
43
100
11
26
43
100
81
8
17
43
100
71
12
28
43
100
75
25
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.6 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.6 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan
61
golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar masing-masing (84%) responden menjawab sayuran dan buah-buahan disimpan di lemari es pada bagian vegetable store dengan suhu 5-10ºC, (81%) Beras, gula, kacang-kacangan dan bahan makanan kering disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang antara 19ºC -21ºC, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) Susu, telur dan sejenisnya disimpan di lemari es pada bagian refrigerator dengan suhu 4º C, (71%) bumbu dapur dan minyak disimpan di tempat yang kering, tidak lembab dan dalam udara terbuka, (70%) daging segar dan ikan disimpan di dalam lemari es bagian freezer dengan suhu 0ºC. Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.7 ada halaman 62.
62
Tabel 4.7 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 7.
Alternatif Jawaban a. b. c. d.
Mempertahankan nilai gizi makanan Meningkatkan nilai cerna Meningkatkan warna, bau, rasa dan keempukan Makanan terbebas dari organisme yang berbahaya untuk tubuh e. Membantu membangkitkan selera makan. Rata-rata
Menjawab f 37 34 41 32
% 86 79 95 74
38
88
Tidak Menjawab f % 6 14 9 21 2 5 11 26
84
5
12 16
Jumlah f 43 43 43 43
% 100 100 100 100
43
100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.7 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.7 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar masingmasing (95%) responden menjawab meningkatkan warna, bau, rasa dan keempukan, (88%) membantu membangkitkan selera makan, (86%) mempertahankan nilai gizi makanan, (79%) meningkatkan nilai cerna, lebih dari setengah (74%) responden menjawab makanan terbebas dari organisme yang berbahaya untuk tubuh. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi, secara keseluruhan rata-rata sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat.
63
Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 8.
Alternatif Jawaban a. b.
c.
d.
e.
Menjamin citarasa makanan sesuai dengan yang dikehendaki Makanan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan yang mengkonsumsinya Penggunaan unsur produksi, seperti biaya, bahan peralatan dan tenaga sesuai dengan ketentuan seharusnya Pemborosan dapat dihindari sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi mutu dan porsi makanan. Mempertahankan standar kualitas bahan makanan yang dapat dilihat dari tingkat kematangan bahan makanan yang diinginkan. Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 7 16
f 36
% 84
30
70
13
31
72
30
35
Jumlah f 43
% 100
14
43
100
12
28
43
100
70
13
14
43
100
81
8
19
43
100
75
25
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.8 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.8 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) menjamin citarasa makanan sesuai dengan yang dikehendaki, (81%) mempertahankan standar kualitas bahan makanan yang dapat dilihat dari tingkat kematangan bahan makanan yang
64
diinginkan, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (72%) penggunaan unsur produksi, seperti biaya, bahan, peralatan dan tenaga sesuai dengan ketentuan seharusnya, (70%) makanan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan yang mengkonsumsinya, dan pemborosan dapat dihindari sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi mutu dan porsi makanan. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 9.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Sumber Data Keterangan
Pengecekan kembali pasien yang datang dan pulang untuk mengetahui jumlah permintaan makanan Menu harian berupa menu biasa atau menu diet peralatan yang digunakan Sanitasi alat hidang Memperhatikan standar kualitas makanan yang akan didistribusikan Rata-rata : hasil pengolahan data dari angket no.9 : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
f 34
% 79
Tidak Menjawab f % 9 21
38 39 32 32
88 91 74 74
5 4 11 11
Menjawab
81
12 9 26 26 19
Jumlah f 43
% 100
43 43 43 43
100 100 100 100 100
65
Data pada table 4.9 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan
pengetahuan
tentang
hal-hal
yang
harus
diperhatikan
sebelum
mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (91%) peralatan yang digunakan, (88%) menu harian berupa menu biasa atau menu diet, (79%) pengecekan kembali pasien yang datang dan pulang untuk mengetahui jumlah permintaan makanan, lebih dari setengahnya responden menjawab masing-masing (74%) sanitasi alat hidang, (74%) memperhatikan standar kualitas makanan yang akan didistribusikan. Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Secara keseluruhan rata-rata 81% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.10 pada halaman 66.
66
Table 4.10 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 10
Menjawab
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Alat promosi dari Quality assurance Kualitas sama setiap waktu Mengurangi kegagalan karena persiapan yang kurang baik Menghemat waktu produksi dan tenaga managerial Penyederhanaan penetapan harga makanan Rata-rata
Tidak Menjawab F % 11 26 9 21 8 18
f 32 34 35
% 74 79 81
33
77
10
38
88 80
5
Jumlah f 43 43 43
% 100 100 100
23
43
100
12 20
43
100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.10 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.10 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (88%) penyederhanaan penetapan harga makanan, (81%) mengurangi kegagalan karena persiapan yang kurang baik, (79%) kualitas sama setiap waktu, (77%) menghemat waktu produksi dan tenaga managerial, lebih dari setengah alat promosi dari Quality assurance . Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan manfaat standar resep dalam manajemen
produksi
makanan
sebagai
kesiapan
PKL
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat.
67
2.
Kemampuan Afektif tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil
penelitian
data
Manfaat
Hasil
belajar
Manajemen
Sistem
Penyelengaraan Makanan Institusi berupa kemampuan afektif Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.11 sampai dengan tabel 4.20. Tabel 4.11 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 11.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Merancang menu hidangan yang akan diolah Memilih bahan makanan yang berkualitas baik Menimbang bahan makanan sesuai dengan porsi Menggunakan bahan makanan sesuai dengan jenis masakan Memilih bumbu berdasarkan standar resep dan standar menu Rata-rata
Menjawab f 30 32 38 37
% 70 74 88 86
39
91 82
Tidak Menjawab f % 13 30 11 26 5 12 6 14 4
9 18
Jumlah f 43 43 43 43
% 100 100 100 100
43
100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.11 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.11 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) memilih bumbu berdasarkan standar resep dan standar menu, (88%) menimbang bahan makanan sesuai dengan porsi, (86%) menggunakan bahan makanan sesuai dengan jenis masakan, lebih dari setengah
68
masing-masing (74%) memilih bahan makanan yang berkualitas baik, (70%) perancang menu hidangan yang akan diolah. Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 82% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 12.
Alternatif Jawaban
a. b. c. d.
Mengeluarkan bahan berdasarkan permintaan tertulis yang ditanda tangani oleh penerima Memeriksa semua catatan tentang keluar masuknya barang dalam perusahaan dengan tepat Mencatat dengan jelas untuk keperluan apa bahanbahan tersebut dikeluarkan Selalu menuliskan tanggal yang tepat untuk semua permintaan bahan makanan dengan tehnik FIFO Mencatat Kemana disalurkannya dan siapa yang bertanggung jawab terhadap penerimaannya
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.12 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
f
%
Tidak Menjawab f %
39
91
4
35
81
30
Menjawab
Jumlah f
%
9
43
100
8
19
43
100
70
13
30
43
100
37
86
6
14
43
100
32
74
11
26
43
100
69
Data pada table 4.12 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) mengeluarkan bahan berdasarkan permintaan tertulis yang ditanda tangani oleh penerima, (86%) selalu menuliskan tanggal yang tepat untuk semua permintaan bahan makanan dengan tehnik FIFO, (81%) memeriksa semua catatan tentang keluar masuknya barang dalam perusahaan dengan tepat, lebih dari setengah masing-masing (74%) mencatat Kemana disalurkannya dan siapa yang bertanggung jawab terhadap penerimaannya, (70%) mencatat dengan jelas untuk keperluan apa bahan-bahan tersebut dikeluarkan. Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran
bahan
makanan
sebagai
kesiapan
PKL
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.13 pada halaman 70
.
70
Tabel 4.13 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 13.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Macam dan jumlah konsumen yang dilayani Peralatan dan perelengkapan yang tersedia Musim/iklim dan keadaan pasar Macam dan jenis pelayanan Kebiasaan makan konsumen Rata-rata
Menjawab f 41 33 32 30 32
% 95 77 74 70 74 78
Tidak Menjawab f % 2 5 10 23 11 26 13 14 11 26 22
Jumlah f 43 43 43 43 43
% 100 100 100 100 100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.13 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.13 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (95%) macam dan jumlah konsumen yang dilayani, (77%) peralatan dan perlengkapan yang tersedia. Lebih dari setengah responden menjawab masingmasing (74%) musim/iklim dan keadaan pasar, (74%) kebiasaan makan konsumen, (70%) macam dan jenis pelayanan. Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.
71
Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 14.
Alternatif Jawaban a.
b.
c.
d.
e.
Seluruh jenis makanan panas disajikan dengan piring/tempat penyajian yang panas, dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piring/tempat penyajian yang dingin. Semua jenis makanan diolah sesegera mungkin (a’la minute) dan segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas Semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat pemanas makanan (bain marie) agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum diporsikan/disajikan. Semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke kamar atau tempatnya terlalu jauh dengan tempat pengolahan. Semua makanan dingin disimpan di tempat ruang pendingin sebelum disajikan Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 16 7
f 36
% 84
36
84
7
35
81
31
32
Jumlah f 43
% 100
16
43
100
8
19
43
100
72
12
28
43
100
74
11
26
43
100
79
21
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.14 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.14 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-
72
masing (84%) Seluruh jenis makanan panas disajikan dengan piring/tempat penyajian yang panas, dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piring/tempat penyajian yang dingin, (84%) semua jenis makanan diolah sesegera mungkin (a’la minute) dan segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas, (81%) semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat pemanas makanan (bain marie) agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum diporsikan/disajikan, lebih dari setengah masing-masing (74%) semua makanan dingin disimpan di tempat ruang pendingin sebelum disajikan, (70%) semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke kamar atau tempatnya terlalu jauh dengan tempat pengolahan. Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.15 pada halaman 73.
73
Tabel 4.15 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 15.
Alternatif Jawaban
a.
b. c. d. e.
Meminta informasi kepada staf, misalnya head chef, manajer restoran, manajer pembelian atau bagian gudang bahan-bahan yang kurang atau perlu dibeli. menyeleksi penjual atau supplier Masukkan dalam kontrak, negosiasi harga. Menerima pesanan barang-barang dan sesuaikan baik kualitas maupun Kuantitasnya Menyalurkan barang-barang tersebut sesuai dengan pesanan setiap departemen.
Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.15 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
f
%
Tidak Menjawab f %
32
74
11
26
43
100
34 31 31
77 72 72
11 12 12
23 28 28
43 43 43
100 100 100
36
84
7
16
43
100
Menjawab
74
26
Jumlah F
%
100
Data pada table 4.15 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) menyalurkan barang-barang tersebut sesuai dengan pesanan setiap departemen, (77%) menyeleksi penjual atau supplier, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) meminta informasi kepada staf, misalnya head chef, manajer restoran, manajer pembelian atau bagian gudang bahan-bahan yang kurang atau perlu dibeli, (72%) masukkan dalam kontrak, negosiasi harga, (72%) menerima pesanan barang-barang dan sesuaikan baik kualitas maupun Kuantitasnya. Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam
74
pembelian
bahan
makanan
sebagai
kesiapan
PKL
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 74% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 16.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
menghindari perselisihan pada waktu bekerja Hormat terhadap setiap orang, kapan dan dimanapun saya berada Menerima saran dan kritik yang diajukan oleh orang Lain Berkata dan berlaku sopan kepada orang lain Menghargai setiap orang Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 11 26 7 16
f 32 36
% 74 84
39
91
4
32 39
74 91 83
11 4
Jumlah F 43 43
% 100 100
9
43
100
26 9 18
43 43
100 100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.16 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.16 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) menerima saran dan kritik yang diajukan oleh orang lain, (91%) menghargai setiap orang, (84%) menghargai setiap orang,
75
lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) menghindari perselisihan pada waktu bekerja, (74%) berkata dan berlaku sopan kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 17.
Alternatif Jawaban a. Timing atau waktu penyajian makanan pagi, siang, malam atau waktu untuk selingan b. Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu acara. c. Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi d. Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur makanan e. Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish. Rata-rata
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.17 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Menjawab
Tidak Menjawab f % 12 28
F 31
% 72
31
72
12
36 32
86 74
34
82 74
Jumlah f 43
% 100
28
43
100
7 11
14 26
43 43
100 100
9
18
43
100
26
100
76
Data pada table 4.17 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi, (82%) stetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish, lebih dari setengah masing-masing ( 74%) mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur makanan, (72%) timing atau waktu penyajian makanan pagi, siang, malam atau waktu untuk selingan, (72%) acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu acara. Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 74% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.18 pada halaman 77.
77
Tabel 4.18 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 18.
Alternatif Jawaban a. b.
c.
d.
e.
Mempelajari buku literature yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan Mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan Mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan diskusi dengan dosen maupun teman yang memiliki keahlian di bidang manajemen pengelolaan makanan Menambah wawasan dengan cara survey ke lapangan/lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan makanan M engembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan studi kasus yang berhubungan dengan pengelolaan makanan institusi Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 4 9
F 39
% 91
37
86
6
35
81
33
37
Jumlah f 43
% 100
14
4
100
8
19
43
100
77
10
23
43
100
86
6
14
43
100
84
16
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.18 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.18 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) mempelajari buku literature yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan, (86%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan, (86%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan studi kasus yang
78
berhubungan dengan pengelolaan makanan institusi, (81%) mengembangkan kemampuan
yang telah
dimiliki dengan
cara
melakukan
diskusi,
(77%)
mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan diskusi. Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 19.
Alternatif Jawaban
a. b.
c. d. e.
Mendengar keluhan konsumen terhadap hidangan yang disajikan Mencoba menjelaskan kepada konsumen apabila hidangan yang disajikantidak sesuai dengan selera pasien Apabila konsumen memberikan saran perbaikan tentang hidangan yang disajikan Apabila konsumen memberikan kritikan tentang cara penyajian hidangan Menjelaskan kepada konsumen apabila bertanya tentang hidangan yang disajikan, berkaitan dengan kebutuhan pasien
Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.19 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
F
%
Tidak Menjawab F %
f
%
31
72
12
28
43
100
31
72
12
28
43
100
34
86
8
13
43
100
33
77
10
23
43
100
32
74
11
26
43
100
Menjawab
72
28
Jumlah
100
79
Data pada table 4.19 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) apabila konsumen memberikan saran perbaikan tentang hidangan yang disajikan, (77%) apabila konsumen memberikan kritikan tentang cara penyajian hidangan, lebih dari setengah masing-masing (74%) menjelaskan kepada konsumen apabila bertanya tentang hidangan yang disajikan, berkaitan dengan kebutuhan pasien, (72%) mendengar keluhan konsumen terhadap hidangan yang disajikan, (72%) mencoba menjelaskan kepada konsumen apabila hidangan yang disajikan tidak sesuai dengan selera pasien. Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 72% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.20 pada halaman 80.
80
Tabel 4.20 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 20.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Sabar ketika mendengar kritikan dari konsumen Penuh perhatian ketika mendengar keluhan konsumen Bersungguh-sungguh ketika memberikan konsultasi kepada konsumen Senang hati ketika konsumen meminta bantuan Saya akan melayani konsumen dengan sikap ramah ketika menghidangkan makanan Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab F % 13 14 12 28
f 30 31
% 70 72
34
79
9
36 38
84 88
7 5
79
Jumlah f 43 43
% 100 100
21
43
100
16 12
43 43
100 100
21
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.20 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.20 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (88%) saya akan melayani konsumen dengan sikap ramah ketika menghidangkan makanan, (84%) senang hati ketika konsumen meminta bantuan, (79%) bersungguh-sungguh ketika memberikan konsultasi kepada konsumen, lebih dari setengah (72%) penuh perhatian ketika mendengar keluhan konsumen, (70%) sabar ketika mendengar kritikan dari konsumen. Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen
sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan
institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat.
81
3.
Kemampuan Psikomotor tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil penelitian data manfaat Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem
Penyelengaraan Makanan Institusi berupa kemampuan psikomotor pada kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.21 sampai dengan tabel 4.30. Tabel 4.21 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 21.
Alternatif Jawaban a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi baik b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab c. Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan e. Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan FIFO yaitu makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 10 21
f 33
% 79
33
77
10
29
67
31 35
72 81
75
Jumlah f 43
% 100
23
43
100
14
33
43
100
12 8
28 19
43 43
100 100
25
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.21 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.21 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (81%) penempatan dan pengambilan barang diatur dengan FIFO yaitu makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu, (81%) suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi baik, (77%) ruangan bersih, kering,
82
lantai dan dinding tidak lembab, lebih dari setengah (72%) rak mudah dibersihkan dan dipindahkan, (67%) rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit. Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan
Institusi
berkaitan
dengan
keterampilan
dalam
penyimpanan bahan makanan kering sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi data dilihat pada tabel 4.22. Tabel 4.22 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 22.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Order/bon pesanan Spesifikasi bahan makanan dalam surat perjanjian jual beli (SPJB) Macam dan jumlah bahan makanan yang diterima Jadwal dan waktu pengiriman Kualitas bahan makanan Rata-rata
f 39 34
% 91 79
Tidak Menjawab f % 4 9 9 21
30
70
13
30
43
100
39 36
91 84 83
4 7
9 16 17
43 43
100 100 100
Menjawab
Jumlah f 43 43
% 100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.22 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.22 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan pada Kesiapan PKL
83
manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) Order/bon pesanan, (91%) jadwal dan waktu pengiriman, (84%) Kualitas bahan makanan, (79%) Kualitas bahan makanan, lebih dari setengah(70) macam dan jumlah bahan makanan yang diterima. Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 23.
Alternatif Jawaban
a. b. c. d. e.
Jenis bahan makanan Sifat bahan makanan Daya tahan bahan makanan Kemasan bahan makanan Tanggal kedatangan bahan makanan
Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.23 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Menjawab f
%
37 40 37 30 30
86 93 86 70 70 81
Tidak Menjawab f %
6 3 6 13 13
14 7 14 30 30 19
Jumlah f
%
43 43 43 43 43
100 100 100 100 100 100
Data pada table 4.23 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan pada Kesiapan
84
PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (93%) Sifat bahan makanan, (86%) jenis bahan makanan, (86%) daya tahan bahan makanan, lebih dari setengah masing-masing (70%) kemasan bahan makanan, (70%) tanggal kedatangan bahan makanan. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan
Institusi
berkaitan
dengan
keterampilan
dalam
mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 24.
Alternatif Jawaban
a. b. c. d. e.
Pemilihan bahan makanan yang berkualitas Proses pengolahan bahan makanan Cara penggunaan peralatan Sanitasi dan hygiene bahan makanan Penyajian hidangan
Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.24 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Menjawab f
%
31 38 31 38 37
72 88 72 88 86 81
Tidak Menjawab f %
12 5 12 5 6
28 12 28 12 14 19
Jumlah f
%
43 43 43 43 43
100 100 100 100 100 100
Data pada table 4.24 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada
85
penyelenggaraan makanan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (88%) proses pengolahan bahan makanan, (88%) sanitasi dan hygiene bahan makanan, (86%) penyajian hidangan, lebih dari setengah masing-masing (72%) pemilihan bahan makanan yang berkualitas, (72%) cara menggunakan peralatan. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.25 pada halaman 86.
86
Tabel 4.25 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 25.
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
Peralatan hidang dengan memperhatikan kebersihannya Meja kerja yang akan digunakan dalam penyajian makanan Memilih garnish sesuai dengan jenis hidangan Menyajikan jenis makanan panas atau dingin pada alat hidang yang sesuai Menyajikan makanan dengan memperhatikan hygiene pribadi penjamah makanan Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 3 7
f 40
% 93
39
91
4
31 35
72 81
37
86 85
Jumlah f 43
% 100
9
43
100
12 8
28 19
43 43
100 100
6
14
43
100
15
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.25 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.25 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (93%) peralatan hidang dengan memperhatikan kebersihannya, (91%) meja kerja yang akan digunakan dalam penyajian makanan, (86%) menyajikan makanan dengan memperhatikan hygiene pribadi penjamah makanan, (81%) menyajikan jenis makanan panas atau dingin pada alat hidang yang sesuai, sebagian besar (72%) memilih garnish sesuai dengan jenis hidangan. Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi keterampilan dalam terampil dalam menyajikan hidangan ialah sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 85% berada pada kriteria bermanfaat.
87
Tabel 4.26 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 26.
Menjawab
Alternatif Jawaban a. b. c. d. e.
f 35 36 32 33 34
Kapasitas jumlah porsi yang diolah Kapasitas orang yang bekerja di dapur Human scale standard (standar skala) Pengaturan penggunaan alat Alur Kerja Rata-rata
% 81 84 74 77 79 79
Tidak Menjawab f % 8 19 7 16 11 26 10 23 9 21 21
Jumlah f 43 43 43 43 43
% 100 100 100 100 100 100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.26 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.26 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) kapasitas orang yang bekerja di dapur, (81%) kapasitas jumlah porsi yang diolah, (79%) alur kerja, (77%) pengaturan penggunaan alat, lebih dari setengah (74%) Human Scale Standard (standar skala) Data hasil pengolahan angket no.26 seperti pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan
Institusi
berkaitan
dengan
keterampilan
dalam
merencanakan tata letak ruang dapur sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat
88
Tabel 4.27 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan dalam keterampilan tes kebersihan fisik pada manajemen pencucian alat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 27.
Alternatif Jawaban a. Menaburkan tepung/ garam pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering, bila tepung atau garam lengket artinya pencucian belum bersih b. Meneteskan air pada piring kering, jika yang jatuh tidak pecah artinya pencucian belum bersih c. Meneteskan alkohol, jika terjadi endapan alcohol pada piring artinya pencucian belum bersih d. Penciuman, bila tercium bau amis artinya pencucian belum bersih e. Penyinaran, bila peralatan kusam/ tidak cemerlang artinya pencucian belum bersih Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 9 21
f 34
% 79
39
91
4
30
70
33 39
Jumlah f 43
% 100
9
43
100
13
30
43
100
77
10
23
43
100
91
4
9
43
100
82
18
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.27 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.27 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan tes kebersihan fisik pada manajemen pencucian alat pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) eneteskan air pada piring kering, jika yang jatuh tidak pecah artinya pencucian belum bersih, (91%) penyinaran, bila peralatan kusam/ tidak cemerlang artinya pencucian belum bersih, (79%) menaburkan tepung/ garam pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering, bila tepung atau garam lengket artinya pencucian belum bersih, (77%) penciuman, bila tercium bau amis artinya pencucian belum bersih, (70%) meneteskan alkohol, jika terjadi endapan alcohol pada piring artinya pencucian belum bersih.
89
Data hasil pengolahan angket no.27 seperti pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan keterampilan tes kebersihan fisik pada manajemen pencucian alat sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 82% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam menjaga sanitasi dan hygiene perorangan dalam penyelenggaraan
makanan
sebagai
Kesiapan
PKL
manajemen
sistem
penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.28 pada halaman 88. Tabel 4.28 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam menjaga sanitasi dan hygiene perorangan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 28.
Alternatif Jawaban a. Menjaga kebersihan badan dengan mandi dua kali sehari b. Menggunakan pakaian kerja yang bersih, rapi, dan berbahan menyerap kerigat c. Mencuci tangan menggunakan sabun yang mengandung desinfektan sebelum dan setelah pengolahan makanan d. Menjaga kebersihan kuku dengan tidak membiarkan kuku panjang dan berwarna hitam e. Menjaga kebersihan kepala dan rambut dengan keramas setiap hari Rata-rata
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.28 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Menjawab
Tidak Menjawab f % 5 12
F 38
% 88
33
77
10
31
72
33 35
Jumlah f 43
% 100
23
43
100
12
28
43
100
77
10
23
43
100
79
8
19
43
100
79
21
100
90
Data pada table 4.28 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam menjaga sanitasi dan hygiene perorangan dalam penyelenggaraan makanan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (88%) menjaga kebersihan badan dengan mandi dua kali sehari, (79%) menjaga kebersihan kepala dan rambut dengan keramas setiap hari, (77%) menggunakan pakaian kerja yang bersih, rapi, dan berbahan menyerap kerigat, (77%) menjaga kebersihan kuku dengan tidak membiarkan kuku panjang dan berwarna hitam, lebih dari setengah (72%) mencuci tangan menggunakan sabun yang mengandung desinfektan sebelum dan setelah pengolahan makanan. Data hasil pengolahan angket no.28 seperti pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan keterampilan dalam menjaga sanitasi dan hygiene perorangan dalam penyelenggaraan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi berada pada kriteria sangat bermanfaat yaitu pada keterampilan menjaga kebersihan badan dengan mandi dua kali sehari. Secara keseluruhan rata-rata sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan makanan sesuai dengan
tehnik
menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.29 pada halaman 91.
91
Tabel 4.29 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan makanan sesuai dengan tehnik menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 29.
Alternatif Jawaban a.
b. c. d.
e.
Makanan utama seperti daging harus diletakkan di piring bagian bawah, tempat untuk makanan. Apabila ada simbol atau logo, makamakanan diletakkan di bawah simbol atau logo yang terdapat pada piring tersebut. Makanan pengiring seperti sayuran, diletakkan di atas sebelah kiri dari makanan utama. Saos diletakkan dipiring atau dipisahkan pada tempat saos. Setiap penyajian makanan harus dihias (garnis) dengan bahan dan warna yang serasi dan bahan tersebut dapat dimakan. Menyajikan makanan dipiring lodor, misalnya untuk meja prasmanan, penyajian harus tetap menarik dengan tetap dihias dan makanan utama dipisahkan dengan makanan pengiring dan saosnya. Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 13 30
f 30
% 70
33
77
10
35
79
30
33
Jumlah f 43
% 100
23
43
100
8
19
43
100
70
13
30
43
100
77
10
23
43
100
75
25
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.29 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.29 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan terampil dalam menyajikan makanan sesuai dengan
tehnik menyajikan
makanan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (79%) saos diletakkan dipiring atau dipisahkan pada tempat saos, (77%) makanan pengiring seperti sayuran, diletakkan di atas sebelah kiri dari makanan utama, (77%) menyajikan makanan dipiring lodor, misalnya untuk meja prasmanan, penyajian harus tetap menarik dengan tetap dihias dan makanan utama dipisahkan dengan makanan pengiring dan
92
saosnya, lebih dari setengah masing-masing (70%) makanan utama seperti daging harus diletakkan di piring bagian bawah, tempat untuk makanan. Apabila ada simbol atau logo, makamakanan diletakkan di bawah simbol atau logo yang terdapat pada piring tersebut, (70%) setiap penyajian makanan harus dihias (garnis) dengan bahan dan warna yang serasi dan bahan tersebut dapat dimakan. Data hasil pengolahan angket no.29 seperti pada tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan menyajikan makanan sesuai dengan
tehnik menyajikan makanan dalam penyelenggaraan makanan sebagai
kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam pencucian alat pada proses sanitizing peralatan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.30 pada halam 93.
93
Tabel 4.30 Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam pencucian alat pada proses sanitizing peralatan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi No Item 30.
Alternatif Jawaban a. Suhu panas (oven) untuk peralatan berupa glassware, dan cutleries b. Sinar ultraviolet (sinar matahari pagi 09.0011.00) atau peralatan elektrik yang mengadung sinar ultraviolet, untuk peralatan berupa , cutleries, dan glassware. c. Uap air panas (stream pada diswashing machiene), untuk peralatan berupa Glasssware dan cutleries d. Merendam dengan air panas 180ºc selama 10 detik atau 77ºc selama 30 detik dengan bahan kimia untuk peralatan berupa glassware dan cutleries e. Merendam dengan larutan chloor aktif (50 ppm selama 2 menit atau kaporit 2 sdm dalam 100 liter air) untuk peralatan berupa porselen yang mengadung banyak lemak Rata-rata
Menjawab
Tidak Menjawab f % 11 26
f 32
% 74
34
79
9
41
95
34
30
Jumlah f 43
% 100
21
43
100
2
5
43
100
79
9
21
43
100
70
13
30
43
100
79
21
100
Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.30 Keterangan : pernyataan boleh dijawab lebih dari satu alternative jawaban
Data pada table 4.30 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam pencucian alat pada proses sanitizing peralatan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (95%) Uap air panas (stream pada diswashing machiene), untuk peralatan berupa Glasssware dan cutleries, (79%) Sinar ultraviolet (sinar matahari pagi 09.00-11.00) atau peralatan elektrik yang mengadung sinar ultraviolet, untuk peralatan berupa, cutleries, dan glassware, (79%) merendam dengan air panas 180ºc selama 10 detik atau 77ºc selama 30 detik dengan bahan
94
kimia untuk peralatan berupa glassware dan cutleries, (79%) merendam dengan air panas 180ºc selama 10 detik atau 77ºc selama 30 detik dengan bahan kimia untuk peralatan berupa glassware dan cutleries, lebih dari setengah masing-masing (74%) suhu panas (oven) untuk peralatan berupa glassware, dan cutleries, (70%) merendam dengan larutan chloor aktif (50 ppm selama 2 menit atau kaporit 2 sdm dalam 100 liter air) untuk peralatan berupa porselen yang mengadung banyak lemak. Data hasil pengolahan angket no.30 seperti pada tabel 4.30 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam pencucian alat pada proses sanitizing peralatan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. 4.
Rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan Kognitif, Afektif dan Psikomotor sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi berupa kemampuan Kognitif, Afektif dan Psikomotor sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut pada halaman 95:
95
Tabel 4.31 Rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan Kognitif sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi No
No Tabel
Indikator
Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan Ruang Lingkup Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman 2. 4.2 tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tentang 3. 4.3 fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan 4. 4.4 tentang faktor-faktor dalam merencanakan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman 5. 4.5 tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan 6. 4.6 menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan pemahaman tujuan 7. 4.7 pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan 8. 4.8 tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan MakananInstitusi berkaitan dengan pemahaman 9. 4.9 tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan MakananInstitusi berkaitan dengan pengetahuan 10. 4.10 tentang manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Rata-rata Sumber data: hasil pengolahan angket no 1-1 1.
4.1
Ratarata (%)
Kriteria
77
Bermanfaat
82
Bermanfaat
80
Bermanfaat
80
Bermanfaat
83
Bermanfaat
75
Cukup bermanfaat
84
Bermanfat
74
Cukup bermanfaat
81
Bermanfaat
80
Bermanfaat
80
Bermanfaat
96
Data pada tabel 4.31 di atas menunjukkan rata-rata persentase manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan kognitif sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 80%. Tabel 4.32 Rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan Afektif sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi No
No Tabel
11.
4.11
12.
4.12
13.
4.13
14.
4.14
15.
4.15
16.
4.16
17.
4.17
18.
4.18
19.
4.19
20
4.20
Rata -rata (%)
Kriteria
82
Bermanfaat
80
Bermanfaat
78
Bermanfaat
79
Bermanfaat
74
Cukup bermanfaat
83
Bermanfaat
74
Cukup bermanfaat
84
Bermanfaat
72
Cukup bermanfaat
Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi
82
Bermanfaat
Rata-rata
80
Bermanfaa t
Indikator
Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi
Sumber data: Hasil pengolahan angket 11-20
97
Data pada tabel 4.32 di atas menunjukkan rata-rata persentase manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan afektif sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase 80% Tabel 4.33 Rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan Psikomotor sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi No
No Tabel
21
4.21
22
4.22
23
4.23
24
4.24
25
4.25
26
4.26
27
4.27
28
4.28
29
4.29
30
4.30
Indikator Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan dalam keterampilan tes kebersihan fisik pada manajemen pencucian alat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam menjaga sanitasi dan hygiene perorangan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan makanan sesuai dengan tehnik menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Persentase Nilai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam pencucian alat pada proses sanitizing peralatan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi
Sumber data: hasil pengolahan angket no 21-30
Rata -rata (%)
Kriteria
74
Cukup bermanfaat
83
Bermanfaat
81
Bermanfaat
81
Bermanfaat
85
Bermanfaat
79
Bermanfaat
82
Bermanfaat
79
Bermanfaat
75
Cukuo bermanfaat
79
Bermanfaat
98
Data pada tabel 4.33 di atas menunjukkan rata-rata persentase manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi berupa kemampuan psikomotor sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 80%.
B. Pembahasan Penelitian Pembahasan hasil penelitian disusun dengan mengacu pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, landasan teori dan hasil pengolahan data dalam penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung angkatan 2008”. Pembahasan hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Dilihat Dari Kemampuan Kognitif Manfaat yang diperoleh Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung Angkatan 2008 dari hasil belajar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dalam kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi berupa kemampuan kognitif yaitu mengetahui dan memahami tentang prinsip dasar manajemen sistem penyelenggaraan makanan, memahami fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan, mengetahui faktor dalam merencanakan menu, memahami cara menyimpanan bahan makanan, pemahaman tentang tujuan
99
pengolahan makanan, tujuan pengawasan dalam pengolahan makanan, mengetahui tentang pendistribusian makanan, memahami tentang standar resep. Hasil penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan kemampuan kognitif berada pada kriteria bermanfaat dan cukup bermanfaat. Secara keseluruhan persentase ratarata dari kemampuan kognitif
berada pada kriteria bermanfaat 80% yang
mengandung makna bahwa mahasiswa telah mempunyai bekal memasuki dunia kerja pada kesiapan praktek kerja lapangan. Sesuai dengan uraian diatas bahwa pengertian praktek kerja lapangan menurut Bartono (2005:7) adalah: “bekerja diluar kelas pada suatu establishment atau instansi yang sedang beroperasi. Bekerja disini dimaksudkan sebagai upaya penerapan dan pembandingan antara pekerjaan yang senyatanya dengan teori-teori yang didapat siswa atau mahasiswa di dalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuknya. 2.
Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Dilihat Dari Kemampuan Afektif Manfaat yang diperoleh Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung Angkatan
2008 dari hasil belajar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dalam kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi berupa kemampuan kognitif yang meliputi: sikap teliti dan cermat dalam merancang menu, persiapan bahan makanan, menghitung kebutuhan gizi, memilih bahan makanan, menyimpan bahan makanan, mengolah makanan berdasarkan standar resep/menu institusi. Hasil penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem
100
Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan kemampuan afektif berada pada kriteria bermanfaat dan cukup bermanfaat.
Secara keseluruhan persentase rata-rata
dari kemampuan afektif berada pada kriteria bermanfaat 80% yang mengandung makna bahwa belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi telah memberikan manfaat berupa kecakapan sikap dalam merespon, menyikapi dan menanggapi konsumen pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan. Hal ini sesuai dengan pendapat W. S Wingkel bahwa ” sikap berarti memperoleh kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu objek, berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif) atau tidak berguna (sikap negatif)”. 3. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Dilihat Dari Kemampuan Psikomotor Manfaat yang diperoleh Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung Angkatan 2008 dari hasil belajar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dalam kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi berupa kemampuan psikomotor yang meliputi: keterampilan dalam menyimpan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyajian hidangan, memodifikasi resep/menu sesuai dengan kebutuhan institusi serta manajemen dalam pencucian alat. Hasil penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan kemampuan psikomotor berada pada kriteria bermanfaat dan cukup bermanfaat. Secara keseluruhan persentase rata-
101
rata dari kemampuan afektif berada pada kriteria bermanfaat 80% yang mengandung makna bahwa belajar Manajemen Sistem penyelenggaraan Makanan Institusi memberikan manfaat keterampilan yang optimal sebagai kesiapan praktek kerja lapangan, sesuai dengan pendapat Mulyana dalam yulianti (2006:115) bahwa “Keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sangat menentukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan” Hasil penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor menunjukkan mahasiswa memiliki kecakapan berupa kesiapan diri dalam melaksanakan praktek kerja lapangan di institusi penyelenggaraan makanan.