40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1
Sejarah FIKK Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan termasuk Fakultas yang
menggambungkan dua disiplin ilmu yakni kesehatan dan olahraga, fakultas ini termasuk fakultas muda yang berada di Universitas Negeri Gorontalo. Awalnya lokasi yang terbagun FIKK adalah Sekolah Guru Olahraga (SGO) kemudian dengan adanya jurusan penjaskes maka tempat itu menjadi tempat perkuliahan jurusan penjaskes namun dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Universitas Negeri Gorontalo maka dijadikan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan (FIKK) dimana terdapat lima jurusan yang terdiri dari tiga jurusan kesehatan dan dua jurusan olahraga. Adapun jurusan yang lahir setelah terbentuknya FIKK yakni jurusan keperawatan dimana mahasiswa jurusan ini yang nantinya menjadi obyek penelitian. 4.1.2
Visi dan Misi FIKK Universitas Negeri Gorontalo
1. Visi Menjadi Fakultas yang sehat, memiliki keunggulan kompetitif dan inovatif
41
2. Misi a.
Menghasilkan tamatan yang mampu menerapkan ilmu dan teknologi khususnya dibidang ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan sesuai kompetisi dan tuntutan kebutuhan masyarakat
b.
Mewujudkan system pendidikan yang berorientasi kebutuhan pasar dan pengembangan iptek
c.
Mewujudkan kemitraan kerja dengan lembaga/badan/instansi dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas proses output pendidikan
4.1.3
4.1.4
Jurusan 1.
Keperawatan
2.
Kesehatan Masyarakat
3.
Farmasi
4.
Pendidikan keolahragaan
5.
Pendidikan kepelatihan olahraga
Dosen FIKK 1.
2.
3.
Keperawatan a. Laki-laki
: 4 orang
b. Perempuan
: 7 orang
Kesehatan Masyarakat a. Laki-laki
: 3 orang
b. Perempuan
:11 orang
Farmasi a.
Laki-laki
: 3 orang
42
b.
Perempuan
: 7 orang
4. Pendidikan keolahragaan a. Laki-laki
: 8 orang
b. Perempuan
: 4 orang
5. Pendidikan kepelatihan olahraga
4.1.5
a.
Laki-laki
: 7 orang
b.
Perempuan
: 1 orang
Gedung dan Lapangan Olahraga 1. Gedung a. Ruang kelas b. Perpustakaan c. Laboratorium d. Klinik kebugaran e. Bulutangkis f. Jurusan 2. Lapangan Olahraga a. Lapangan tenis b. Lapangan basket c. Lapangan voly ball d. Lapangan sepak takraw e. Lapangan sepak bola
43
4.2
Deskripsi Responden
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Semester IV di Jurusan Keperawatan No 1 2
Karakteristik Laki-laki Perempuan
n 21 114
% 15,6 84,4
Berdasarkan Tabel 4.1 maka dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden yang perempuan yaitu sebanyak 114 orang atau sebesar 84,4% dan laki-laki yaitu 21 orang atau sebesar 15,6%. 4.3
Deskripsi Variabel Penelitian
4.3.1
Variabel Tingkat Motivasi Menjadi Perawat Berdasarkan distribusi data hasil penelitian maka diperoleh, data tingkat
motivasi menjadi perawat yang dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Tingkat Motivasi Menjadi Perawat Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2011 Tingkat Motivasi Menjadi Perawat Tinggi Sedang Total
n
%
59 76 135
43,7 56,3 100
Tabel 4.2 Menunjukan bahwa sebagian besar tingkat motivasi menjadi perawat pada mahasiswa semester IV Jurusan S1 Keperawatan UNG berada pada kategori sedang yaitu sebesar (56,3%) atau sebanyak 76 orang.
44
4.3.2
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Berdasarkan distribusi data hasil penelitian diperoleh hasil data dari
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa seperti yang nampak pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2011 Kategori Cumlaude Sangat Memuaskan Memuaskan Total
f 6 118 11 135
% 4,4 87,4 8,1 100
Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa dari 135 orang mahasiswa semester IV jurusan S1 Keperawatan UNG, sebagian besar memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan kategori sangat memuaskan yaitu sebanyak 118 orang atau sebesar (87,4%). 4.4. Hasil Analisis Bivariat Berdasarkan distribusi data analisis penelitian maka diperoleh, hasil data dari analisis hubungan tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa semester IV Jurusan S1 Keperawatan seperti yang nampak pada Tabel 4.4 sebagai berikut :
45
Tabel 4.4 Distribusi analisis hubungan Tingkat Motivasi Menjadi Perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Indek Prestasi Kumulatif Tingkat Motivasi p Sangat Total Menjadi Cumlaude Memuaskan Memuaskan value perawat n % n % n % Tinggi 6 10,2 53 89,8 0 0 59 0,346 Sig Sedang 0 0 65 85,5 11 14,5 76 0,000 < Total 6 4,4 118 87,4 11 8,1 135 0,05
Hasil analisis hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menunjukan bahwa, dari 59 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat tinggi, dengan IPK cumlaude sebanyak 6 orang atau sebesar (10,2%). Dari 59 mahasiswa keperawatan yang memiliki motivasi tinggi dengan IPK sangat memuaskan sebanyak 53 orang atau sebesar (89,8%). Sedangkan dari 76 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat sedang dengan IPK sangat memuaskan sebanyak 65 orang atau sebesar (85,5%). Dari 76 mahasiswa semester IV jurusan keperawatan UNG, yang memiliki tingkat motivasi menjadi perawat sedang
dengan IPK
memuaskan sebanyak 11 orang atau sebesar (14,5%). Dan berdasarkan hasil uji korelasi Spearman rho dapat dilihat bahwa terdapat hubungan positif sebesar 0,346 dan menurut interpretasi angka korelasi sugiyono (2007) maka hubungan ini termasuk dalam kategori hubungan yang sedang, pada taraf signifikan p=0,000 ( p< 𝛼 0,05) yang artinya semakin tinggi motivasi menjadi perawat maka semakin
46
tinggi pula nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan menerima H1 dimana terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa. 4.8
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan uji validitas
dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian untuk tingkat motivasi menjadi perawat. Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa alpha cronbach 0,965 artinya untuk instrumen variabel tingkat motivasi menjadi perawat sangat reliabel. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana sebagian besar mahasiswa keperawatan semester IV jurusan S1 keperawatan UNG memiliki motivasi tinggi dengan IPK cumlaude sebanyak 6 orang atau sebesar (10,2%). Hal ini terjadi karena mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dengan IPK cumlaude disebabkan mahasiswa tersebut memperoleh nilai IPK bukan hanya dari nilai mata kuliah saja, tetapi dari faktor lain yang merupakan salah satu penilaian yaitu kehadiran dan partisipasi pada saat proses mata kuliah berlangsung. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi yaitu berupa minat dari mahasiswa tersebut untuk belajar. sehingga seseorang yang memiliki motivasi tinggi jika dibarengi dengan minat yang tinggi serta didukung oleh fak
tor-faktor lain seperti persentase
kehadiran, nilai mata kuliah yang bagus, maka hasil IPK dapat mencapai Cumlaude.
47
Sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi menjadi perawat tinggi dan IPK sangat memuaskan disebakan walaupun motivasinya tinggi tetapi dalam beberapa hal mahasiswa tersebut masih kurang atau rendah seperti nilai dari salah satu mata kuliah, dan kurangnya minat dari mahasiswa, serta persentase kehadiran yang kurang baik dan adanya faktor lingkungan yang menjadikan mereka tidak mengulangi matakuliah yang telah didapatkan. Hasil penelitian lainnya didapatkan sebanyak 65 responden atau sebesar (85,5%) yang memiliki motivasi sedang dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sangat memuaskan, hal ini dipengaruhi oleh karena kurangnya motivasi menjadi perawat sehingga proses belajar mereka kurang maksimal yang berdampak pada hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang hanya berada pada predikat sangat memuaskan. Sesuai dengan teori Sardiman (2001) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa berupa minat, motivasi, dan kondisi fisik. Menurut Purwanto (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah. 1. Faktor dalam, yaitu fisiologis seperti kondisi fisika dan panca indra serta psikologis yang menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif, 2.Faktor luar yaitu kurikulum, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen yang berlaku di sekolah (tempat belajar) yang bersangkutan
48
Berdasarkan hasil penelitian Andriani (2009) Sebagian besar mempunyai motivasi tinggi sebanyak 28 mahasiswa (40 %) dan sebagian kecil mempunyai motivasi rendah sebanyak 7 mahasiswa (10 %). Indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 21 mahasiswa (75%) sedangkan mahasiswa dengan motivasi belajar rendah hampir seluruhnya mempunyai nilai indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 3 mahasiswa (75%). Hasil uji statistik korelasi spearman’s dengan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) diatas diperoleh hasil P= 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan H1 Diterima yang dapat disimpulkan bahwa Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Tahun Ajaran 2008-2009 Program Studi S1 Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho dapat dilihat bahwa terdapat hubungan positif sebesar 0,346 dan menurut interpretasi angka korelasi sugiyono (2007) maka hubungan ini termasuk dalam kategori hubungan yang sedang, pada taraf signifikan p=0,000 ( p< 𝛼 0,05) artinya semakin tinggi motivasi menjadi perawat maka semakin tinggi pula nilai IPK mahasiswa. Dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan menerima H1 dimana terdapat hubungan antara tingkat motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan oleh mahasiswa itu sendiri dengan meningkatkan kemampuan yang ada didalam dirinya baik pengetahuan, sikap maupun perilaku, yang akan meningkatkan hasil
49
belajar yang baik sehingga akan berdampak pula pada peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Dengan demikian maka diperlukan pula upaya untuk membangkitkan motivasi dengan berbagai macam cara seperti memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang berada pada kategori cumlaude, agar mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi bisa mempertahankan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dimiliki, dan juga untuk mahasiswa yang memiliki motivasi yang sedang walaupun nilai yang diperoleh berada pada kategori sangat memuaskan.