BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian adalah auditor yang
bekerja
di
Kantor
Akuntan
Publik
Wilayah
Jakarta
Selatan.Auditor yang terlibat dalam penelitian ini adalah partner, supervisor, manager, auditor junior, dan auditor senior. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesoner penelitian secara langsung kepada responden dengan mendatangi Kantor Akuntan Publik yang berada di Wilayah Jakarta Selatan. Peneyebaran kuesioner tersebut dilakukan dimulai pada tanggal 28 Maret sampai dengan 8 Mei 2014 dan dilakukan pada 6 Kantor Akuntan Publik yang berada di Wilayah Jakarta Selatan, dengan distribusi sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Distribusi Penyebaran Kuesioner No.
Nama Kantor Akuntan Publik
Alamat
1.
KAP. Noor Salim, Nursehan
Jl. Anggrek 3 No. 28 Larangan
& Sinarahardja
Indah, Cileduk, Kebayoran Lama, Jak-Sel
2.
KAP. HLB Hadori, Sugiarto,
Wisma Staco 3rd floor, suite D Jl.
Adi & Rekan
Casablanca Kav. 18, Jak-Sel
70
71
3.
KAP. Wisnu B. Soewito
Gedung Gajah unit ABC Lt. 6A 11 Jl. Dr. Saharjo No. III, Tebet, JakSel
4.
5.
6.
KAP. Drs. Teguh
Jl. KH. Abdullah Safei No. 11,
Heru,Irianto & Rekan
Lapangan Ros, Tebet, Jak-Sel
KAP. Aidil Yuzar, SE, Ak &
Jl. Ampera Raya Kancil No.40
Rekan
Ragunan, Ps. Minggu, Jak-Sel
KAP. Usman & Rekan
Jl. Panjang No. 1 Cipulir, Kebayoran Lama, Jak-Sel
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Dari 6 (enam) Kantor Akuntan Publik tersebut telah tersebar kuesioner yang berjumlah 45 kuesioner. Berikut adalah data penyebaran kuesioner yang dapat dilihat pada tabel 4.2:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel 4.2 Tabel Jumlah Kuesioner Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner Yang Disebar KAP. Noor Salim, Nursehan & 10 Sinarahardja KAP. HLB Hadori, Sugiarto, Adi 12 & Rekan KAP. Wisnu B. Soewito 5 KAP. Drs. Teguh Heru, Irianto & 5 Rekan KAP. Aidil Yuzar, SE, Ak & 8 Rekan KAP. Usman & Rekan 5 Jumlah 45
Sumber: Data yang diolah penulis, 2014
Kuesioner Yang Kembali 10 10 5 5 4 4 40
72
Jumlah kuesioner yang dikembalikan berjumlah 40, dan yang tidak kembali berjumlah 5 kuesioner. Dengan kata lain tingkat pengembalian kuesioner berjumlah
88,89%. Sedangkan untuk tingkat persentase
jumlah kuesioner yang tidak kembali berjumlah 11,11%. untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui Tabel 4.3 berikut Tabel 4.3 Hasil Pengembalian Kuesioner No.
Keterangan
Responden
Persentasi
45
100%
tidak
5
11,11%
Jumlah kuesioner yang dikembalikan
40
88,89%
1.
Jumlah kuesioner yang disebar
2.
Jumlah
kuesioner
yang
dikembalikan 3.
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
2. Gambaran Karakteristik Responden Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan Total
Jumlah 25 15 40
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Persentase (%) 62,50 % 37,50 % 100 %
73
Hasil
penelitian
berdasarkan
jenis
kelamin
(Tabel
4.4)
menunjukkan bahwa auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Selatan dengan total 40 sampel dapat diketahui yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25 orang (62,50%) dan perempuan 15 orang (37,50%). Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia < 25 Tahun 26-35 Tahun 36-45 Tahun > 46 Tahun Total
jumlah 9 20 9 2 40
Presentase (%) 22,50 % 50,00 % 22,50 % 5,00 % 100 %
Sumber :Data yang diolah penulis, 2014
Hasil penelitian berdasarkan usia (Tabel 4.5) menunjukkan bahwa auditor yang memiliki usia < 25 tahun sebanyak 9 orang (22,50%), 2635 tahun sebanyak 20 orang (50,00%), 36-45 tahun sebanyak 9 orang (22,50%) dan > 46 tahun sebanyak 2 orang (5,00%). Karakterisik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Terakhir D3 S1 S2
Jumlah 0 37 3
Presentase (%) 0% 92,50 % 7.50 %
74
S3 Total
0 40
0 100 %
Sumber :Data yang diolah penulis, 2014
Hasil penelitian berdasarkan pendidikan (Tabel 4.6) menunjukkan bahwa auditor yang memiliki latar belakang pendidikan D3 tidak ada, pendidikan S1 sebanyak 37 orang (92,50%), yang memiliki latar belakang pendidikan S2 sebanyak 3 orang (7,50%), sedangkan yang memiliki latar belakang pendidikan S3 tidak ada. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman bekerja sebagai auditor dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Karakteristik Respoden berdasarkan Pengalaman Bekerja Sebagai Auditor Pengalaman kerja < 5 Tahun 5-10 Tahun 10-15 Tahun > 15 Tahun Total
Jumlah 20 15 3 2 40
Presentase (%) 50,00 % 37,50 % 7,50 % 5,00 % 100 %
Sumber :Data yang diolah penulis, 2014
Hasil penelitian berdasarkan lama waktu responden bekerja sebagai auditor (Tabel 4.7) menunjukkan bahwa auditor dengan pengalaman kerja < 5 tahun sebanyak 20 orang (50,00%), auditor dengan pengalaman kerja antara 5-10 tahun sebanyak 15 orang (37,50%), sedangkan auditor dengan pengalaman kerja antara 10-15 tahun sebanyak 3 orang (7,50%), dan untuk auditor dengan pengalaman > 15 tahun sebanyak 2 orang (5,00%).
75
Karakteristik responden berdasarkan banyaknya pelatihan yang pernah ditempuh dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pelatihan Yang Pernah Ditempuh Pelatihan yang Pernah di Tempuh < 6 Kali 6-10 Kali 10-15 Kali > 15 Kali Total
Jumlah
Presentase (%)
16 16 5 3 40
40,00 % 40,00 % 12,50 % 7,50 % 100 %
Sumber :Data yang diolah penulis, 2014
Hasil penelitian berdasarkan pelatihan yang pernah ditempuh (Tabel 4.8) menunjukkan auditor yang pernah mengikuti pelatihan < 6 kali sebanyak 16 orang (40,00%), untuk auditor yang pernah mengikuti pelatihan antara 6-10 kali sebanyak 16 orang (40,00%), sedangkan auditor yang pernah mengikuti pelatihan antara 10-15 kali sebanyak 5 orang (12,50%), dan auditor yang pernah mengikuti pelatihan > 15 kali sebanyak 3 orang (7,50%). Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan jabatan Jabatan Partner Supervisor Auditor Junior Auditor Senior
Jumlah 2 4 19 12
Presentase (%) 5,00 % 10,00 % 47,50 % 30,00%
76
Manager Total
3 40
7,50 % 100 %
Sumber :Data yang diolah penulis, 2014
Hasil penelitian berdasarkan jabatan (Tabel 4.9) menunjukkan auditor yang memiliki jabatan sebagai partner sebanyak 2 orang (5,00%), auditor yang memiliki jabatan sebagai supervisor sebanyak 4 orang (10,00%), auditor yang memiliki jabatan sebagai auditor junior sebanyak 19 orang(47,50%), auditor yang memiliki jabatan sebagai auditor senior sebanyak 12 orang (30,00%), dan auditor yang memiliki jabatan sebagai manager sebanyak 3 orang (7,50%). 3. Analisis Kemampuan Auditor Investigatif di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Selatan Berdasarkan data hasil kuesioner yang terdiri dari tujuh belas (17) pernyataan untuk variabel kemampuan auditor investigatif (X) yang dapat dilihat dari tabulasi data maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan diperoleh hasil sebagai berikut: = =
∑
2905
40
= 72,63 Dari hasil perhitungan 40 responden di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Selatan kedalam kriteria “Baik”. Hal ini dapat dilihat dari interpretasi skor pada tabel 3.3 sebesar 72,63 yang masuk dalam skor yang penulis tetapkan (68 – 83,99). Ini didukung oleh hasil
77
kuesioner yang mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap kemampuan auditor investigatif di Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan. 4. Analisis
Efektivitas
Pelaksanaan
Prosedur
Audit
dalam
Pembuktian Kecurangan (Fraud) Berdasarkan data dari hasil kuesioner yang terdiri dari empat belas (14) pernyataan untuk variabel efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud) (Y), yang dapat dilihat dari tabulasi data maka dapat dihitung rata-rata (mean), dan diperoleh hasil sebagai berikut: = =
∑
2317
40
= 57,93 Berdasarkan hasil perhitungan 40 responden di Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta Selatan kedalam kriteria cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari interpretasi skor pada tabel 3.3 sebesar 57,93 yang masuk dalam skor yang penulis tetapkan (52 - 67,99). Ini didukung oleh hasil kuesioner yang mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap kemampuan auditor investigatif di Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan. Namun, dengan nilai yang hanya rata-rata cukup baik tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang terlihat
78
dari identitas responden dimana pendidikan yang terbanyak S1, pengalaman bekerja yang masih kurang, pelatihan yang juga masih kurang dan jabatan yang di dominasi oleh junior audior sehingga dalam efektivitas pelaksanaan
prosedur audit dalam pembuktian
kecurangan yang ditemui masih relatif rendah. 5. Hasil Analisa Pengujian Data 1) Uji Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Analisis Deskritif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Kemampuan Auditor(X)
40
63.00
82.00
72.6250
4.81284
2) U Pelaksanaan Efektivitas
40
52.00
65.00
57.9750
3.18238
Prosedur Audit ( Y) j Valid N (listwise)
40
i Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa jumlah data yang di analisa adalah sebanyak 40 responden. a. Kemampuan Auditor (X) Hasil penelitian variabel kemampuan auditor terhadap 40 responden yaitu nilai rata-rata (mean) sebesar 72,63 yang mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 82. Dapat disimpulkan
79
bahwa sebagian besar responden memberikan nilai tinggi pada setiap pertanyaan mengenai kemampuan auditor.Sedangkan nilai minimum dan standar deviasinya adalah sebesar 63 dan 4,813. b. Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Audit (Y) Hasil penilaian variabel efektivitas pelaksanaan prosedur audit terhadap 40 responden yaitu nilai rat-rata (mean) sebesar 57,98 yang mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 65. Dapat isimpulkan bahwa sebagian besar responden memberikan nilai cukup tinggi pada setiap pertanyaan mengenai efektivitas pelaksanaan prosedur audit.Sedangkan nilai minimum dan standar deviasinya adalah sebesar 52 dan 3,182.
2) Uji Validitas Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan nilai r corrected item-total correlation) dengan r
table(product
hitung(tabel
moment dengan
signifikansi 0,05) untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini adalah jumlah sample penelitian sebanyak 40 responden sehingga diperoleh nilai df = 40-2 yaitu 38, dan r
table
nya adalah 0,3120. Jadi,
kuesioner dikatakan valid jika r hitung> rtable(Ghozali,2011:53). Hasil uji validitas ditunjukkan dalam tabel 4.11 berikut:
80
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Audit dalam Pembuktian Kecurangan (fraud) Pernyataan
Corrected Item-Total Correlation
r tabel
keterangan
(r hitung) P1a
.477
0,3120
Valid
P1b
.649
0,3120
Valid
P2a
.583
0,3120
Valid
P2b
.505
0,3120
Valid
P2c
.579
0,3120
Valid
P3a
.385
0,3120
Valid
P3b
.648
0,3120
Valid
P3c
.579
0,3120
Valid
P4a
.376
0,3120
Valid
P4b
.505
0,3120
Valid
P4c
.505
0,3120
Valid
P5a
.496
0,3120
Valid
P5b
.385
0,3120
Valid
P5c
.411
0,3120
Valid
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
81
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud) yang terdiri dari 14 butir pertanyaan tersebut adalah valid karena r hitung>r tabel. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Kemampuan Auditor Investigatif Pernyataan
Corrected Item-Total Correlation
r tabel
keterangan
(r hitung) P1a
.534
0,3120
Valid
P1b
.325
0,3120
Valid
P1c
.409
0,3120
Valid
P1d
.508
0,3120
Valid
P2a
.446
0,3120
Valid
P2b
.511
0,3120
Valid
P2c
.613
0,3120
Valid
P2d
.569
0,3120
Valid
P2e
.574
0,3120
Valid
P3a
.499
0,3120
Valid
P3b
.489
0,3120
Valid
P3c
.420
0,3120
Valid
P3d
.657
0,3120
Valid
P4a
.369
0,3120
Valid
P4b
.585
0,3120
Valid
P4c
.611
0,3120
Valid
82
P4d
0,3120
.635
Valid
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel kemampuan auditor investigatif yang terdiri dari 17 butir pertanyaan tersebut adalah valid karena nilai r hitung>r tabel. 3) Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Pada uji reliabilitas digunakan teknik Cronbach’s Alphadimana variabel dikatakan reliabel jika menujukkan nilai Cronbach’s Alphalebih besar dari 0,60 (Nunnaly,1994 dalam Ghozali, 2010:47-48).
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Kemampuan auditor investigatif (X) Efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud) (Y)
Cronbach Alpha
Cut of Value
Keterangan
0,881
0,60
Reliabel
0,857
0,60
Reliabel
S umber : Data yang diolah penulis, 2014
Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.13 menujukkan nilai Cronbach’s Alphavaribel X sebesar 0,881 sehingga dapat disimpulkan bahwa
83
pertanyaan dalam kuesioner variabel X adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alphalebih besar dari 0,60 yaitu 0,0,881 > 0,60. Untuk variabel Y nilai Cronbach’s Alphasebesar 0,857 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel Y adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alphalebih besar dari 0,60 yaitu 0,857> 0,60.
4) Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model
1
R
R Square
a
.579
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.335
.317
2.629
Sa. Predictors: (Constant), Kemampuan_Auditor Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Berdasarkan tabel 4.14 tersebut diperoleh angka R2sebesar (0,335) atau 33,5 % hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (kemampuan auditor investigatif) terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud) sebesar 33,5% sedangkan sisanya (100% - 33,5%) yaitu 66,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
84
5) Uji Secara Simultan (Uji F) Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen dengan mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Tabel 4.15 Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVAa Model
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
132.234
1
132.234
1 Residual
262.741
38
6.914
Total
394.975
39
F 19.125
Sig. .000b
a. Dependent Variable: Pembuktian_Kecurangan b. Predictors: (Constant), Kemampuan_Auditor
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Berdasarkan tabel 4.13 tersebut, nilai F hitung pada model penelitian ini sebesar 19,125 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada dibawah 0,05 yang berarti varibel bebas secara bersama-sama
berpengaruh
signifikan
terhadap
pembuktian
kecurangan. 6) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifkansi 0,05(Ghozali,2010:98).
85
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
30.189
6.367
.383
.087
Beta 4.741
.000
4.373
.000
1 Kemampuan_Auditor a.
.579
Dependent Variable: Pembuktian_Kecurangan
Sumber : Data yang diolah penulis, 2014
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel kemampuan auditor dengan signifikansi 0,00< 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan auditor berpengaruh terhadap pembuktian kecurangan. B. Pembahasan Dari hasil pengujian hipotesis berdasarkan hasi perhitungan terhadap variabel dependen yaitu pembuktian kecurangan (fraud) maupun variabel independen kemampuan auditor berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud). Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan auditor dalam pembuktian kecurangan adalah positif dan signifikan. Hasil positif tersebut terlihat dari koefisien regresi bahwa nilai probabilitas signifikansi (sig t) 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dapat
86
disimpulkan bahwa kemampuan auditor berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan (fraud). b. Untuk hasil koefisien deteminasi (
) menunjukkan bahwa 33,5 %
yang berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varian variabel dependen adalah cukup rendah pada penelitian ini. Masih terdapat 100% - 33,5% = 66,5 % varians variabel terikat yang belum mampu dijelaskan oleh variabel bebas dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rika (2012) dengan hasil yang sangat signifikan dikarenakan objek yang diteliti berbeda yaitu auditor pemerintah.