63
Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004)
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan (Jilid 1), karya Arthur J Keown, John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, JR. dengan penerbit PT Indeks pada tahun 2008.
64
4.1.1
Analisis Rasio Likuiditas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu Current Ratio dan Quick Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. periode tahun 2006-2009.
Tabel 4.1 Rasio Likuiditas PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009
65
PERIODE Des 2006
Des 2007
Des 2008
Des 2009
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Rupiah
Rupiah
Rupiah
USD
URAIAN
1.
Aktiva Lancar
1,972,476,624,389
3,624,616,828,481
3,541,168,000,000
337,510,000
2.
Persediaan
58,880,452,921
118,864,827,250
139,627,000,000
15,604,000
3.
Hutang Lancar
1,286,463,333,184
5,198,830,662,242
4,958,871,000,000
444,964,000
Current Ratio (kali)
1.53
0.70
0.71
0.76
Quick Ratio (kali)
1.49
0.67
0.69
0.72
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
Adapun rumus dan perhitungannya adalah sebagai berikut: a. Current Ratio Current Ratio = Current Asset Current Liabilities Rasio lancar PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada periode tahun 2006 sebesar 1,53 kali artinya setiap hutang lancar Rp. 1,- akan dijamin oleh Rp 1,53,- aktiva lancar. Rasio lancar pada tahun 2007 adalah 0,70 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,- akan dijamin oleh
66
Rp 0,70,- aktiva lancar. Penurunan ini terjadi karena meskipun aktiva lancar mengalami peningkatan, dari sisi hutang lancar yaitu seperti hutang bank dan hutang jangka panjang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mengalami peningkatan yang cukup drastis dari tahun 2006. Pada tahun 2008, rasio lancar adalah 0,71 kali artinya setiap hutang lancar Rp. 1,- akan dijamin oleh Rp 0,71,aktiva lancar. Peningkatan ini terjadi karena dari sisi hutang lancar yaitu hutang bank dan hutang usaha mengalami penurunan. Pada tahun 2009, rasio lancar adalah 0,76 kali artinya setiap hutang lancar Rp. 1,- akan dijamin oleh Rp 0,76,- aktiva lancar. Peningkatan ini terjadi karena dari sisi hutang lancar juga mengalami penurunan yaitu instrument keuangan derivatif dan hutang bank dan dari sisi aktiva lancar juga mengalami peningkatan yaitu kas dan piutang usaha dengan pihak hubungan istimewa.
b. Quick Ratio Quick Ratio =
Current Asset – Inventories Current Liabilities
Quick Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 sebesar 1,49 kali artinya setiap hutang lancar Rp. 1,- dijamin oleh Rp. 1,49,- aktiva lancar berupa kas, bank dan piutang. Pada tahun
67
2007 menurun menjadi 0,67 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,dijamin oleh Rp. 0,67,- aktiva lancar. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan piutang dagang, aktiva lancar dan hutang lancar. Tetapi pada tahun 2008 terjadi peningkatan menjadi 0,69 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin oleh Rp 0,69 aktiva lancar. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan piutang dagang dan penurunan di aktiva lancar dan hutang lancar. Dan pada tahun 2009 kembali mengalami peningkatan menjadi 0,72 kali artinya setiap hutang lancar Rp 1,- dijamin oleh Rp 0,72 aktiva lancar. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan piutang dagang dan penurunan di aktiva lancar dan hutang lancar.
Rasio lancar PT Berlian Laju Tanker Tbk. (BLT) bila dibandingkan dengan Rasio Rata-Rata Industri Sejenis untuk sektor industri pelayaran multinasional selama periode tahun 20062009 terlihat pada table 4-.2 berikut ini: (Perhitungan Rasio Rata-Rata Industri Sejenis (Lampiran 4.1) diambil dari perhitungan rasio rata-rata atas dasar laporan keuangan 4 perusahaan dari sektor industri sejenis yaitu sektor pelayaran yang terdiri dari PT Samudera Indonesia Tbk., PT Pelayaran Tempura Emas Tbk., PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. dan PT Rig Tenders Tbk.)
68
Tabel 4.2 Perbandingan Rasio Likuiditas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dengan Rata-rata Industri Tahun 2006-2009 Ratio Likuiditas Current Ratio (kali)
Quick Ratio (kali)
PERIODE Rata-Rata BLT
Rata-Rata BLT
Industri
Industri
2006
1.53
1.37
1.49
1.33
2007
0.70
1.43
0.67
1.38
2008
0.71
0.98
0.69
0.95
2009
0.76
0.65
0.72
0.62
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
Untuk Current Ratio,
PT Berlian Laju Tanker Tbk. secara
berurutan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 adalah 1,53; 0,70; 0,71; 0,76. Sedangkan rata-rata industri dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 adalah 1,37; 1,43; 0,98; 0,65. Dari
69
perbandingan ini, maka dapat dilihat bahwa kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 dan tahun 2009 berada pada posisi yang baik karena berada diatas rata-rata industri. Tetapi pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan sehingga posisinya berada dibawah rata-rata industri dan itu berarti kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. masih masuk dalam kategori tidak likuid atau tidak baik. Untuk Quick Ratio, PT Berlian Laju Tanker Tbk. secara berurutan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 adalah 1,49; 0,67; 0,69; 0,72. Sedangkan rata-rata industri dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 adalah 1,33; 1,38; 0,95; 0,62. Dari perbandingan ini, maka dapat dilihat bahwa kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 dan 2009 berada pada posisi yang baik karena berada diatas rata-rata industri. Tetapi pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan sehingga posisinya berada dibawah rata-rata industri dan itu berarti kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. kurang baik.
4.1.2
Analisis Ratio Solvabilitas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu Debt Ratio dan Total Debt to Equity Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. periode tahun 2006-2009.
70
Tabel 4.3 Rasio Solvabilitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009 PERIODE Des 2006
Des 2007
Des 2008
Des 2009
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Rupiah
Rupiah
Rupiah
USD
URAIAN
1.
Jumlah Hutang
5,074,796,405,072
17,353,042,851,531
19,078,836,000,000
1,879,630,000
2.
Jumlah Aktiva
8,205,955,951,572
20,668,624,548,040
24,976,324,000,000
2,497,922,000
3.
Modal
3,131,159,546,500
3,315,581,696,509
5,897,488,000,000
618,292,000
61.84%
83.96%
76.39%
75.25%
Debt Ratio (%)
71
Total Debt to Equity Ratio
162.07%
523.38%
323.51%
304.00%
(%) Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
a. Rasio Hutang (Debt Ratio) Debt Ratio = Total Debt
x 100%
Total Assets Total Debt to Total Assets Ratio berdasarkan perhitungan pada tahun 2006 kemampuan PT Berlian Laju Tanker Tbk. untuk melunasi seluruh kewajibannya dengan seluruh aktiva yang dimiliki adalah sebesar 61,84%. Pada tahun 2007 Total Debt to Total Assets Ratio mengalami peningkatan menjadi 83,96%. Tetapi pada tahun 2008, Total Debt to Total Assets Ratio mengalami penurunan menjadi 76,39%. Dan pada tahun 2009, kembali Total Debt to Total Assets Ratio mengalami penurunan menjadi 75,25%.
b. Rasio Hutang terhadap Modal (Total Debt to Equity Ratio/DER) Total DER = Total Debt Equity
x
100%
72
Kemampuan PT Berlian Laju Tanker Tbk. tahun 2006 untuk melunasi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri yang dimiliki adalah sebesar 162.07%. Sedangkan pada tahun 2007, Total Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan menjadi 523.38%. Pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 323.51%. Dan pada tahun 2009 juga mengalami penurunan menjadi 304.00%.
Rasio hutang terhadap asset dan terhadap modal PT Berlian Laju Tanker Tbk. dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk sektor pelayaran selama periode tahun 2006-2009 terlihat pada table 4.4 berikut ini
Tabel 4.4 Perbandingan Rasio Solvabilitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dengan Rata-rata Industri Tahun 2006-2009
73
Ratio Solvabilitas T. Debt to Equity Ratio Debt Ratio (%) PERIODE
(kali) Rata-Rata BLT
Rata-Rata BLT
Industri
Industri
2006
61.84%
41.39%
162.07%
102.97%
2007
83.96%
43.73%
523.38%
113.22%
2008
76.39%
46.26%
323.51%
145.39%
2009
75.25%
54.69%
304.00%
290.42%
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
Secara berurut rasio hutang terhadap asset PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 61,84%; 83,96%; 76,39%; 75,25% dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk rasio hutang terhadap asset periode 2006-2009 yaitu maksimal 41,39%; 43,73%; 46,26%; 54,69% berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio hutang terhadap asset berada diatas dari maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio hutang terhadap asset dinilai kurang baik.
74
Secara berurut rasio hutang terhadap modal PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 162.07%; 523.38%; 323.51%; 304.00% dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk rasio hutang terhadap asset periode 2006-2009 yaitu maksimal 102.97%; 113.22%; 145.39%; 290.42% berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio hutang terhadap modal masih diatas dari maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio hutang terhadap asset dinilai baik.
4.1.3
Analisis Rasio Aktivitas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu Total Assets Turnover Ratio, Receivable Turnover Ratio dan Average Collection Turnover Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. periode tahun 2006-2009.
75
Tabel 4.5 Rasio Aktivitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009 PERIODE Des 2006
Des 2007
Des 2008
Des 2009
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Rupiah
Rupiah
Rupiah
USD
URAIAN
1.
Penjualan
3,073,787,610,510
3,641,772,918,801
7,005,851,000,000
618,346,000
(Pendapatan Usaha) 2.
Jumlah Aktiva
8,205,955,951,572
20,668,624,548,040
24,976,324,000,000
2,497,922,000
3.
Piutang Usaha
537,507,798,105
739,674,116,101
1,109,634,000,000
137,326,000
0.37
0.18
0.28
0.25
0.52
0.23
0.34
0.32
63
73
57
80
Total Assets Turnover Ratio (kali) Total Receivable Turnover Ratio (kali) Average Collection Period Ratio (hari)
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
a. Rasio Perputaran Jumlah Aktiva (Total Assets Turnover Ratio) Total Assets Turnover Ratio = Sales
76
Total Assets Total Assets Turnover Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. tahun 2006 menunjukkan angka 0,37 kali, artinya PT Berlian Laju Tanker Tbk. menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,37,- setiap Rp 1,- total aktiva. Tahun 2007 menurun menjadi 0,18 kali, artinya PT Berlian Laju Tanker Tbk. menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,18,- setiap Rp 1,- total aktiva. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,28 kali, artinya artinya PT Berlian Laju Tanker Tbk. menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,28,- setiap Rp 1,- total aktiva. Dan pada tahun 2009 Total Assets Turnover Ratio berada pada angka 0,25 kali, artinya artinya PT Berlian Laju Tanker Tbk. menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,25,- setiap Rp 1,- total aktiva.
b. Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio) Total Receivable Turnover Ratio = Sales Receivables Receivable Turnover Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 menunjukkan angka 0,52 kali, artinya setiap Rp 1,piutang perusahaan akan menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,52,-. Pada tahun 2007 menurun menjadi 0,23 kali, artinya setiap Rp 1,piutang perusahaan akan menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,23,-.
77
Pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,34 kali, artinya setiap Rp 1,piutang perusahaan akan menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,34,-. Pada tahun 2009 menurun menjadi 0,32 kali, artinya setiap Rp 1,piutang perusahaan akan menghasilkan penjualan sekitar Rp 0,32,-
c. Rasio Penagihan Rata-rata (Average Collection Turnover Ratio) Total Average Collection Turnover = Receivables x 360 hr Sales Average Collection Turnover Ratio pada tahun 2006 sebesar 63 hari, artinya bahwa penagihan berputar rata-rata 63 hari dalam satu tahun. Tahun 2007 rasio ini meningkat menjadi 73 hari, artinya penagihan berputar rata-rata 73 hari dalam satu tahun. Tahun 2008 rasio ini menurun menjadi 57 hari, artinya bahwa penagihan berputar rata-rata 57 hari dalam satu tahun. Tahun 2009 rasio ini meningkat menjadi 80 hari, artinya bahwa penagihan berputar ratarata 80 hari dalam satu tahun.
Rasio Aktivitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk sektor pelayaran selama periode tahun 2006-2009 terlihat pada table 4.6 berikut ini:
78
Tabel 4.6 Perbandingan Rasio Aktivitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dengan Rata-rata Industri Tahun 2006-2009
Ratio Aktivitas T. Assets Turnover Ratio
T. Receivable Turnover
Average Collection
(kali)
Ratio (kali)
Period Ratio (Hari)
PERIODE
Rata-Rata BLT
Rata-Rata BLT
Industri 2006
0,37
0,57
Rata-Rata BLT
Industri 0,52
1,02
Industri 63
87
79
2007
0,18
0,54
0,23
0,99
73
81
2008
0,28
0,52
0,34
0,89
57
86
2009
0.25
0.42
0.32
0.76
80
95
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
Secara berurut rasio perputaran jumlah aktiva PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 0,37; 0,18; 0,28; 0,25 dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk rasio perputaran jumlah aktiva periode 2006-2009 yaitu maksimal 0,57; 0,54; 0,52; 0,42 berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio perputaran jumlah aktiva berada dibawah nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio perputaran jumlah aktiva dinilai buruk. Secara berurut rasio perputaran piutang PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 0,52; 0,23; 0,34; 0,32 dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk rasio perputaran piutang periode 2006-2009 yaitu maksimal 1,02; 0,99; 0,89; 0,76 berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio
80
perputaran piutang berada dibawah nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio perputaran piutang dinilai buruk. Secara berurut rasio penagihan rata-rata PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 63 hari; 73 hari; 57 hari; 80 hari dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk rasio penagihan rata-rata periode 2006-2009 yaitu maksimal 87 hari; 81 hari; 86 hari; 95 hari berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio penagihan rata-rata berada dibawah nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan rasio penagihan rata-rata dinilai baik.
4.1.4
Analisis Ratio Profitabilitas Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu Debt Ratio dan Total Debt to Equity Ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. periode tahun 2006-2009. Tabel 4.7 Rasio Profitabilitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009
81
PERIODE Des 2006
Des 2007
Des 2008
Des 2009
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Rupiah
Rupiah
Rupiah
USD
URAIAN
1.
Laba Bersih
1,205,279,899,017
758,981,783,247
1,557,962,000,000
(285,876,000)
2.
Jumlah Aktiva
8,205,955,951,572
20,668,624,548,040
24,976,324,000,000
3.
Modal
3,131,159,546,500
3,315,581,696,509
5,897,488,000,000
4.
Penjualan
3,073,787,610,510
3,641,772,918,801
7,005,851,000,000
618,346,000
Return on Assets Ratio
14.69%
3.67%
6.24%
(11.44%)
Return On Equity Ratio
38.49%
22.89%
26.42%
(46.24%)
Net Profit Margin Ratio
39.21%
20.84%
22.24%
(46.23%)
2,497,922,000
618,292,000
(Pendapatan Usaha)
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
a.
Rasio Pengembalian atas Total Aktiva (Return on Assets Ratio/ROA) Return on Assets Ratio = Net Income Total Assets
x 100%
82
Rasio hasil pengembalian atas aktiva (ROA) dikenal juga dengan istilah rasio hasil pengembalian atas investasi (ROI). Rasio hasil pengembalian atas aktiva maupun investasi PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 adalah sebesar 14.69% artinya setiap Rp. 100,- aktiva yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 15,-. Rasio hasil pengembalian atas investasi pada tahun 2007 adalah sebesar 3,67% artinya setiap Rp. 100,- aktiva yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 4,-, terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2006. Hal ini terindikasi dengan adanya penurunan pada laba bersih dari Rp 1.205.279.899.017,- menjadi Rp 758.981.783.247,- . Kemudian pada tahun 2008, rasio hasil pengembalian atas investasi adalah sebesar 6,24% artinya setiap Rp. 100,- aktiva yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 6,-, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini terindikasi dengan adanya peningkatan pada laba bersih dari Rp 758.981.783.247,- menjadi Rp 1,557,962,000,000,-.
Dan
pada
tahun
2009,
rasio
hasil
pengembalian atas investasi adalah sebesar (11,44%) artinya setiap Rp. 100,- aktiva yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan kerugian sebesar (Rp. 11,-), terjadi penurunan yang drastis dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini terindikasi dengan
83
adanya penurunan pada laba bersih dari Rp 1,557,962,000,000,menjadi ( USD 285,876,000). Dari perbandingan empat periode di atas adanya peningkatan ROA disebabkan seluruh laba yang diperoleh digunakan untuk kembali sehingga aktiva terus bertambah dan membayar hutang.
b. Rasio Hasil Pengembalian atas Modal (Return on Equity Ratio/ROE) Return on Equity Ratio = Net Income
x 100%
Equity Rasio hasil pengembalian atas modal PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 adalah 38,49% artinya setiap Rp. 100,- modal yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 38,-. Rasio hasil pengembalian atas modal pada tahun 2007 adalah 22,89% artinya setiap Rp. 100,- modal yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 23,-. Rasio hasil pengembalian atas modal pada tahun 2008 adalah 26,42% artinya setiap Rp. 100,- modal yang miliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 26,-. Rasio hasil pengembalian atas modal pada tahun 2009 adalah (46,24%) artinya setiap Rp. 100,- modal yang miliki perusahaan, perusahaan
84
mendapatkan kerugian sebesar (Rp. 46,-) dengan kata lain, perseroan mengalami kerugian.
c. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio) Net Profit Margin Ratio = Net Income
x 100%
Sales Rasio marjin laba bersih pada PT Berlian Laju Tanker Tbk. pada tahun 2006 adalah 39.21% artinya perusahaan hanya mampu menghasilkan 39,21% laba dari jumlah pendapatan perusahaan. Pada tahun 2007 menurun menjadi 20,84% artinya pada tahun 2007, perusahaan hanya mampu menghasilkan 20,84% laba dari jumlah pendapatan. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 22,24% artinya pada tahun 2008, perusahaan hanya mampu menghasilkan 22,24% laba dari jumlah pendapatan perusahaan. Pada tahun 2009 menurun menjadi (46,23%) artinya pada tahun 2009, perusahaan hanya mampu menghasilkan (46,23%) laba dari pendapatan jumlah perusahaan atau dengan kata lain perseroan mengalami kerugian.
Rasio Profitabilitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dibandingkan dengan rasio rata-rata industri sejenis untuk sektor pelayaran selama periode tahun 2006-2009 terlihat pada table 4.8 berikut ini
85
Tabel 4.8 Perbandingan Rasio Profitabilitas PT Berlian Laju Tanker Tbk. dengan Rata-rata Industri Tahun 2006-2009
Ratio Profitabilitas
PERIODE
Return on Assets Ratio (%)
Return on Equity Ratio (%)
Rata-Rata BLT
Net Profit Margin Ratio (%)
Rata-Rata BLT
Industri
Rata-Rata BLT
Industri
Industri
2006
14.69%
2.33%
38.49%
6.04%
39.21%
4.83%
2007
3.67%
2.75%
22.89%
7.14%
20.84%
5.34%
2008
6.24%
3.40%
26.42%
8.68%
22.24%
4.23%
2009
(11,44%)
(3.53%)
(46,24%)
(27.28%)
(46,23%)
(9.99%)
Sumber : Laporan Keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. Tahun 2006-2009, diolah
Secara berurut return on assets ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 14,69%; 3,67%; 6,24%;
86
(11,44%) dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk return on assets ratio periode 2006-2009 yaitu maksimal 2,33%; 2,75%; 3,40%; (3,53%)
berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk.
berdasarkan return on assets ratio berada diatas nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan return on assets ratio dinilai baik. Secara berurut return on equity ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 38,49%; 22,89%; 26,42%; (46,24%) dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk return on equity ratio periode 2006-2009 yaitu maksimal 6,04%; 7,14%; 8,68%; (27,28%) berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan return on equity ratio berada diatas nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis kecuali pada tahun 2009. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan return on equity ratio dinilai baik kecuali pada tahun 2009, kinerja return on equity ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. dinilai buruk. Secara berurut net profit margin ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. selama periode 2006-2009 adalah 39,21%; 20,84%; 22,24%; (46,23%) dibandingkan dengan rasio rata-rata industri untuk net profit margin ratio periode 2006-2009 yaitu maksimal 4,83%; 5,34%; 4,23%; (9,99%) berarti kinerja PT Berlian Laju Tanker
87
Tbk. berdasarkan net profit margin ratio berada diatas nilai maksimal rasio rata-rata industri sejenis. Dengan demikian kinerja keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. berdasarkan net profit margin ratio dinilai baik kecuali pada tahun 2009, kinerja net profit margin ratio PT Berlian Laju Tanker Tbk. dinilai buruk.
88
89
4.2 Analisis Du Pont Penulis langsung pada pokok pembahasan yang dianalisis yaitu laporan keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. periode 2008-2009 menggunakan Analisis Du Pont.
90
91
92
Dari tahun 2008 ke tahun 2009, ROE mengalami
penurunan
sebesar 72.66% dari 26.42% menjadi (46.24%). Penurunan ROE disebabkan oleh penurunan ROI sebesar 17.68% dari 6.24% menjadi (11.44%) dan penurunan Equity Multiplier sebesar 19.20% dari 423.40% menjadi 404.20%. Penurunan ROI disebabkan karena penurunan Total Asset Turn Over sebesar 3.70% dari 28.45% menjadi 24.75% dan laba bersih pun mengalami penurunan sebesar 68.47% dari 22.24% menjadi (46.23%). Penurunan laba bersih disebabkan karena pada tahun 2009 penjualan mengalami penurunan sebesar 14.56% dari USD 723.682.000 menjadi USD 618.346.000 dan laba setelah pajak juga mengalami penurunan sebesar 229.87% dari USD 219.380.000
93
menjadi (USD 284.915.000). Penurunan laba setelah pajak terjadi karena adanya penurunan penjualan 14.56% tetapi total biaya mengalami peningkatan sebesar 78.94% dari USD 505.318.000 menjadi USD 904.222.000. Sedangkan untuk penurunan
Total
Asset Turn Over disebabkan karena penurunan penjualan sebesar 14.56% tetapi total asset mengalami peningkatan sebesar 8.80% dari USD 2.295.926.000 menjadi USD 2.497.922.000. untuk total aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar 4.14% dan aktiva lancar mengalami peningkatan sebesar 9.56%. Peningkatan Equity Multiplier disebabkan oleh penurunan total asset sebesar 8.80% dan peningkatan equity sebesar 11.64% dari USD 553.827.000 menjadi USD 618.292.000. Total hutang juga mengalami peningkatan sebesar 7.89% dari USD 1.742.099.000 menjadi USD 1.879.630.000. Peningkatan total hutang ini terjadi karena peningkatan hutang tetap sebesar 11.27% dan penurunan hutang lancar sebesar 1.72%.