BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CR
30
.9524
5.2646
2.143420
1.0703450
DER
30
.0272
2.2826
.915437
.5953159
TATO
30
.3641
2.3075
1.135573
.4077503
ROE
30
.0513
.3568
.185010
.0749885
Return_Saham
30
-.0029
.0120
.002810
.0034827
Valid N (listwise)
30
Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : 1. Variabel Return Saham (Y) memiliki sampel (N) sebanyak 30, dengan nilai minimum -0,0029 pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, nilai maksimum 0,0120 pada perusahaan Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, nilai rata-rata 0,002810 dan standar deviasi 0,0034827. 2. Variabel Current Ratio (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 30, dengan nilai minimum 0,9524 pada perusahaan Siantar Top Tbk, nilai maksimum 5.2646 pada perusahaan Delta Jakarta Tbk, nilai rata-rata 2,143420 dan standar deviasi 1,0703450. 3. Variabel Debt to Equity Ratio (X2) memiliki sampel (N) sebanyak 30, dengan nilai minimum 0.0272 pada perusahaan Delta Jakarta Tbk,
56
57
nilai maksimum 2,2826 pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, nilai rata-rata 0,915437 dan standar deviasi 0,5953159. 4. Variabel Total Assets Turn Over (X3) memiliki sampel (N) sebanyak 30, dengan nilai minimum 0,3641 pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, nilai maksimum 2,3075 pada perusahaan Delta Jakarta Tbk, nilai rata-rata 1,135573 dan standar deviasi 0,4077503. 5. Variabel Return On Equity (X4) memiliki sampel (N) sebanyak 30, dengan nilai minimum 0,0513 pada Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk, nilai maksimum 0,3568 pada perusahaan Delta Jakarta Tbk nilai rata-rata 0,185010 dan standar deviasi 0,0749885. 4.2
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
4.2.1
Uji Normalitas Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CR
DER
TATO
ROE
Return Saham
N Normal Parameters
Mean a,b
Std. Deviation
30
30
30
30
30
2.143420
.915437
1.135573
.185010
.002810
1.0703450 .5953159
.4077503
.0749885
.0034827
Absolute
.177
.139
.135
.108
.180
Positive
.177
.139
.135
.108
.180
Negative
-.133
-.097
-.096
-.064
-.118
Kolmogorov-Smirnov Z
.968
.760
.742
.592
.987
Asymp. Sig. (2-tailed)
.306
.611
.641
.875
.284
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
58
Hasil uji pada tabel 4.2 menunjukkan model regresi berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi asymp.sig (2-tailed) > 0,05 yaitu Current Ratio sebesar 0,306, Debt to Equity Ratio sebesar 0,611, Total Assets Turn Over sebesar 0,641, Return On Equity sebesar 0,875 dan Return Saham 0,284.
Gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram Normal P-P Plot Diagram normal p-p plot pada gambar 4.1 menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah normal, karena penyebaran data yang terjadi berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal.
59
4.2.2
Uji Multikolinearitas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
CR
.390
2.563
DER
.660
1.515
TATO
.304
3.285
(Constant)
1
ROE .692 a. Dependent Variable: Return_Saham
1.446
Hasil uji pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel bebas Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over dan Return On Equity memiliki angka Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,10. Dengan demikian tidak terdapat persoalan multikolinearitas pada model regresi. 4.2.3
Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
60
Hasil pengujian heterokedastisitas pada gambar 4.2 menunjukkan titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. 4.2.4
Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
1
R
.576
R Square
a
.331
Adjusted
Std. Error of the
R Square
Estimate
.224
a.
Predictors: (Constant), ROE, DER, CR, TATO
b.
Dependent Variable: Return_Saham
.0030675
Durbin-Watson
1.567
Pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.567, menurut Priyatno (2010) jika angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi antar variabel bebas dalam model regresi. 4.3
Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over dan Return On Equity terhadap Return Saham.
61
Tabel 4.5 Hasil Regresi Linear Berganda Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
a
Std. Error
Beta
.002
.002
CR
-.003
.001
-.906
DER
-.001
.001
-.122
TATO
.006
.003
.699
ROE
.003
.009
.060
a. Dependent Variable: Return_Saham
Dari tabel 4.5 diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut: Return = 0.002 – 0.003 CR – 0.001 DER + 0.006 TATO + 0.003 ROE Dari hasil persamaan regresi linear berganda tersebut, masing – masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut : 1. Konstansta 0,002 berarti regresi memotong sumbu Y pada titik 0,002 yang merupakan nilai variabel dependen taksiran X = 0, atau dapat diartikan jika tidak terdapat CR, DER, TATO dan ROE maka return saham perusahaan food and beverages sebesar 0,002 %. 2. Nilai koefisien regresi variabel CR sebesar -0.003 menunjukkan jika variabel CR meningkat 1% maka akan menurunkan return saham perusahaan food and beverages 0,003% . 3. Nilai koefisien regresi variabel DER sebesar -0.001 menunjukkan jika variabel DER meningkat 1% maka akan menurunkan return saham perusahaan food and beverages 0,001% .
62
4. Nilai koefisien regresi variabel TATO sebesar 0,006 menunjukkan jika variabel TATO meningkat 1% maka akan meningkatkan return saham perusahaan food and beverages 0,006%. 5. Nilai koefisien regresi variabel ROE sebesar 0,003 menunjukkan jika variabel ROE meningkat 1% maka akan meningkatkan return saham perusahaan food and beverages 0,003%. 4.4
Uji Simultan (Uji F) Hasil uji digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.6 Hasil Uji F a
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.000
4
.000
1Residual
.000
25
.000
Total
.000
29
F
Sig.
3.096
.034
b
a. Dependent Variable: Return_Saham b. Predictors: (Constant), ROE, DER, CR, TATO
Hasil pada tabel 4.6 menunjukkan nilai signifikan 0.034 < 0.05. Hasil ini memberikan arti bahwa Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. 4.5
Uji Parsial (Uji t) Hasil alat uji akan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
63
Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
.002
.002
CR
-.003
.001
1DER
-.001
TATO ROE
t
Sig.
Beta 1.000
.327
-.906
-3.461
.002
.001
-.122
-.604
.551
.006
.003
.699
2.358
.027
.003
.009
.060
.305
.763
a. Dependent Variable: Return_Saham
Hasil pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikan Current Ratio (CR) 0.002 < 0,05 yang berarti berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai signifikan Debt to Equity Ratio (DER) 0.551 > 0,05 berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai signifikan Total Assets Turnover (TATO) 0.027< 0,05 berarti berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai signifikan Return On Equity (ROE) 0.763 > 0,05 berarti tidak berpengaruh terhadap return saham. 4.6
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji simultan (uji F), keempat variabel bebas yaitu Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turn Over dan Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
64
Hasil uji t untuk variabel Current Ratio (CR) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Nilai CR yang tinggi ini tidak mempengaruhi minat investor dalam menanamkan modalnya, karena tingginya nilai CR menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar yang kurang baik, sehingga mengakibatkan banyak aktiva lancar yang mengganggur dan tidak dioptimalkan oleh perusahaan yang berakibat pada menurunnya minat investor dalam menanamkan modalnya. Minat investor yang menurun ini berimbas pada turunnya harga saham perusahaan sehingga mengakibatkan return saham perusahaan juga ikut menurun. Hasil uji t variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari DER terhadap return saham dapat berarti bahwa ada penilaian yang berbeda dari investor terhadap arti pentingnya hutang bagi perusahaan. Beberapa investor dapat berpikir bahwa DER yang besar akan menjadi beban bagi perusahaan karena adanya kewajiban dari perusahaan untuk membayar hutang dan adanya resiko kebangkrutan yang akan ditanggung oleh investor. Di sisi lain beberapa investor juga berpendapat bahwa hutang sangat dibutuhkan
65
oleh perusahaan untuk operasional perusahaan. Hutang diperlukan oleh perusahaan untuk menambah modal perusahaan karena dengan memiliki hutang yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan modal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan dengan melakukan pengembangan usaha maka investor lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham perusahaan tersebut akan naik dan return sahamnya juga akan naik. Hasil uji t variabel Total Assets Turn Over (TATO) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan perusahan untuk mengoptimalkan aktivanya secara efektif dan efisien ternyata berpengaruh terhadap minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut, hal ini dapat terjadi karena beberapa perusahan yang mampu mendapatkan TATO yang tinggi pada periode yang sama diikuti dengan laba bersih yang lebih besar membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan itu, sehingga menyebabkan harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan yang berakibat terhadap naiknya return saham. Hasil uji t variabel Return On Equity (ROE) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
66
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan mengindikasikan bahwa besarnya ROE perusahaan tidak begitu diperhatikan investor dalam hal pengambilan keputusan investasinya dikarenakan tidak semua modal perusahaan berasal dari pemilik akan tetapi juga berasal dari kreditor ataupun para investor saham.