BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Pengkajian pada tanggal 13 April 2009 pukul 09.00 WIB, di ruang Khotijah RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. 1. Biodata a. Identitas Klien Nama
: Ny.S
Umur
: 40 Tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Suku Bangsa
: Jawa, Indonesia
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Semarang
No. Registrasi
: 260106
Tanggal Masuk
: 12 April 2009
Dx Medis
: Efusi Pleura
b. Penanggung Jawab Nama
: Tn.D
Umur
: 45 Tahun
Agama
: Islam
28
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alamat
: Semarang
2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Klien mengeluh sesak nafas, klien tampak lemas. b. Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih 2 hari sebelum dibawa ke RS.ROEMANI Semarang klien mengeluh sakit perut terutama dikiri bawah. Klien juga mengeluh sesak nafas, dada sakit klien dibawa keluarga ke RS.ROEMANI Semarang Klien disarankan untuk rawat inap, selama di RS klien mengeluh sesak nafas RR : 30 x/ menit dipasang O2 nasal 2 liter/ menit dan mengeluh perut sakit, selama dirawat klien masih mengatakan sesak nafas dan mengeluh perut sakit. c. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan tidak pernah sakit jantung, sindroma nefrotik, asma atau ada keganasan didaerah paru. Klien hanya sakit ringan seperti batuk, pilek kurang lebih 4 hari. d. Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti klien dikeluarganya.
29
3. Pola kesehatan fungsional a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Klien mengatakan kesehatan sangat penting, kalau sakit tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Klien atau keluarga jika ada yang sakit dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. b. Pola nutrisi dan metabolik Sebelum sakit
: Klien makan 3 kali sehari dengan nasi lauk pauk habis 1 porsi, tidak ada mual, muntah tidak ada alergi makanan, minum ± 4 – 6 gelas air putih.
Setelah dirawat
: Klien makan 3 kali sehari makan habis ± ¼ porsi nasi, lauk, pauk nafsu makan turun, mual, tidak ada nyeri saat menelan. BB sebelum sakit 45kg, setelah dirawat BB 43kg, minum ± 1 – 3 gelas air putih.
c. Pola Eliminasi Sebelum sakit
: Klien BAB 2 kali sehari setiap pagi dan sore konsistensi lembek, warna kuning bau khas. BAK ± 5 – 6 kali sehari warna kuning jernih,bau khas.
Setelah dirawat : Klien BAB 1 kali setiap pagi konsistensi lembek, warna kuning bau khas tidak konstipasi atau diare, BAK ± 3-5 kali sehari, warna kuning, bau khas ± 800 cc, terpasang kateter.
30
d. Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit
: klien kalau malam tidur ± 7 - 9 jam, tidak ada kesulitan tidur.
Setelah dirawat : Klien kalau siang tidur ± 2 jam, malam tidur ± 6 jam sehari tidak ada kesulitan tidur. e. Pola aktivitas dan latihan Sebelum sakit
: Klien sebagai ibu rumah tangga, aktivitas bisa dilakukan sendiri.
Setelah dirawat : Klien hanya tiduran ditempat tidur karena badan klien terasa lemah, aktivitas dibantu perawat atau keluarga. f. Pola persepsi dan kognitif Klien mengatakan nyeri dada dan nyeri perut. Nyeri dada skala nyeri 5, nyeri meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri seperti ditusuk - tusuk, nyeri menjalar sampai ke punggung, keluhan dirasakan saat aktivitas dan mendadak. Nyeri perut skala nyeri 3, meningkat saat aktivitas dan berkurang saat istirahat, nyeri seperti ditusuk - tusuk, nyeri didaerah sekitar perut, keluhan dirasakan saat aktivitas. g. Pola reproduksi dan seksual Klien tidak mempunyai masalah dalam reproduksi dan seksual. Klien mempunyai 3 seorang anak, 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki.
31
h. Pola hubungan dan orang lain Klien hubungan dengan orang lain, perawat dan keluarga baik, klien kooperatif. i. Persepsi diri dan konsep diri Klien ingin cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarga dirumah. Konsep diri : Citra diri/ body image
: Klien menerima semua dan bagian dari tubuhnya.
Identitas
: Klien seorang ibu rumah tangga.
Peran
: Klien adalah seorang ibu dan mengurus anak dan suami.
Ideal diri
: Klien berharap cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarganya dirumah.
Harga diri
: Klien bangga terhadap dirinya.
j. Pola mekanisme koping Klien kalau ada masalah selalu menceritakan dan musyawarah dengan keluarganya. k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan Klien beragama Islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu saat sakit klien tidak sholat, hanya berdo’a agar klien cepat sembuh.
32
4. Pengkajian fisik Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda – tanda vital
Antropometri
: TD : 110/80 mmhg N
: 62 x/ menit
RR
: 30 x/ menit
S
: 36,8 oC
: BB : 45kg TB
: 154 cm
LL
: 24 cm
Kepala
: Bentuk mesochepal, tidak ada luka
Rambut
: Hitam ada yang beruban, lurus, lembab, kotor
Mata
: Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Hidung
: Simetris, bersih, tidak ada polip
Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
Mulut
: Bibir kering, tidak ada sianosis, gigi kotor.
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada
: Simetris
Paru – paru
:I Pa
: Dada simetris, tampak sesak nafas : Stem fremitus kiri menurun dari pada yang kanan.
33
Pe
: Pekak pada paru kiri
Au
: Bunyi nafas menghilang pada paru kiri, suara nafas ronkhi.
Jantung
:I Pa
: Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis teraba pada intercosta V2 cm media linia media clavicula sinistra.
Abdomen
Pe
: Tidak ada bunyi tambahan
Au
: Bj I – II murni
:I
: Perut membuncit
Au
: Bising usus 20 – 25 x/ menit
Pe
: Tympani, asites, ada cairan atau massa dihepar kiri.
Pa
: Nyeri tekan dikuadran kanan bawah
Genetalia
: Bersih, tidak ada kelainan pada alat reproduksi.
Ektremitas
: Lengan sebelah kiri terpasang infus RL 20 tetes/ menit, tidak ada edema di ekstremitas atas dan bawah.
Kulit
: Sawo matang, capilary refille < 3 detik, turgor baik.
34
Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 13 April 2009
Pemeriksaan
Hasil
Normal
Satuan
5.0
12-16
g/dl
Leukosit
13.800
4.000 – 11.000
/mm3
Trombosit
766.00
150.000 – 450.000
/mm3
Hematokrit
18.9
35 – 55
%
Eosinofil
0
0–5
%
Basofil
0
0–2
%
N.Segmen
86
36 – 66
%
Limfosit
7
22 – 40
%
Monosit
7
2–8
%
LED
-
0 – 20
mm/jam
3.39
4.00 – 6.20
Juta/mm 3
MCV
56
80 – 100
fl
MCH
14
26 – 34
Pq
MCHC
26
31 – 35
g/dl
Hematologi Haemoglobin
Eritrosit
35
b. Pemeriksaan USG tanggal 16 April 2009 USG Abdomen Hepar
: Ukuran hepar kanan tak membesar hepar kiri membesar, parekim normal ekogenesitas normal, tampak massa densitas campuran yang tidak bisa dipisahkan dari lobus hepar kiri, v porta tidak melebar.
Vesika feles
: Ukuran normal dinding tidak menebal, tidak tampak batu, tidak tampak sludge
Duktus biliaris
: Intra dan ekstrahepatal tidak melebar
Pankreas
: Ukuran dan parenkim normal tak tampak klasifikasi
Lien
: Parenkim dan ukuran normal v lienialis tidak melebar
Ginjal kanan
: Bentuk dan ukuran normal, batas kurtikomedular jelas, tidak tampak penipisan korteks, tidak tampak batu, pielokalis tidak melebar
Ginjal kiri
: Bentuk dan ukuran normal, batas kortikomedular jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak batu, pielokaliks tak melebar
Paraaorta
: Tak tampak pembesaran kelenjar limfe para aorta
Vesika urinaria
: Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak massa
36
Prostat
: Tak membesar, tak tampak massa maupun nodul
Tampak cairan bebas pada supra diafragma kiri dan pada resessus splenormal Kesan : - Massa densitas campuran yang tidak bisa dipisahkan dan lobus hepar sinistra, Dp/ abses pada pleura sinistra - Efusi pleura sinistra - Asites c. Pemeriksaan USG abdomen tanggal 20 April 2009 Hepar
: Ukuran normal, pada lobus kiri tampak massa multipel, ukuran terbesar 151 x 59,7 mm dengan internal Echo didalamnya, batas tegas, tepi reguler, pada pemeriksaan doppler tak tampak vaskelarisasi v porta dan v hepatika tak melebar.
Vesika feles
: Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak batu
Pankreas
: Ukuran normal, ekogenisitas parenkim normal
Ginjal kanan - kiri : Bentuk dan ukuran normal, parenkim ginjal normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak batu, pielokaliks dan ureter tak melebar Vesika urinaria
: Dinding tak menebal, tampak rata, tak tampak massa maupun batu
Prostat
: Ukuran normal (vol : 24, 8 cm3) tak tampak nodul
Tampak cairan bebas pada kavum pleura kiri
37
Kesan : - Abses pada lobus kiri hepar - Efusi pleura kiri tak tampak gambaran pankreatitis. d. Pemeriksaan x foto thorax Ap tanggal 14April 2009 Pemeriksaan x foto thorax Ap Cor
: CTR tidak dinilai
Pulmo
: Corakan bronkovaskuler normal
Tak tampak bercak kesuraman pada kedua lapang paru Tampak nodul opak pada perihilor kanan – kiri Tampak kesuraman hemogen pada hemi thorax kiri bawah. Diafragma kanan setinggi kosta x posterior sinus kostophrenikus kanan kiri Kesan : - Efusi pleura kanan - kiri (kanan minimal) - Nodul pada perihiler kanan - kiri massa Therapi -
Infus RL
20 tetes/ menit
-
Oksigen nasal
2 liter/ Menit
-
Obat oral : Paracetamol 3x1 tablet
-
Injeksi
: - Metronidazol
3 x 500 mg drip
- Cefotaxim
3 x 1 gr
- Ranitidin
3 x 1 amp
- Tramadol
2 x 1 amp
38
limfa denopati DD/
B.
Analisa data
No
tanggal Data
1.
13
Problem
DS : Klien mengatakan sesak Pola nafas
Etiologi Menurunnya
April
nafas pada saat aktivitas tidak
pengembangan
2009
berkurang saat istirahat
efektif
paru
Nyeri
Penekanan
DO : Terpasang O2 nasal 2 liter/menit, nafas dalam pendek, klien tampak sesak, pekak di paru kiri, stem fremitus kiri menurun dari pada yang kanan, bunyi nafas menghilang pada paru kiri, suara nafas ronkhi, setelah aktivitas tampak sesak RR : 30x/menit,pemeriksaan torak tampak sudut kostofrenik tumpul,obstruksi diafragma sebagian putih komplet pada area yang sakit. 2.
14
DS: Nyeri dada meningkat saat
April
aktivitas, nyeri berkurang
rongga pleura
2009
saat istirahat, nyeri seperti
oleh cairan
di
yang berlebih
tusuk-tusuk,
sampai
ke
nyeri
punggung,
skala nyeri 5, keluhan
39
dirasakan saat aktivitas. DO: Saat sakit klien memegangi area yang sakit, N : 62x/menit, ada cairan berlebih di paru kiri, pemeriksaan x foto thorax tampak kesuraman homogen pada hemi thorax kiri bawah, tampak cairan bebas pada supra diafragma kiri 3.
15 April 2009
DS : Klien mengatakan tidak Resiko nafsu makan
nutrisi
DO: Makan habis ¼ porsi,
Intake tidak adekuat
kurang
nasi, lauk, pauk, BB
dari
sebelum sakit 45 Kg,
kebutuhan
selama dirawat BB 43Kg,
tubuh
lingkar lengan atas 22 cm, klien tampak kurus, bibir kering, Hb : 5,0 g/dl. 4.
16
DS: Klien mengatakan BAB, Defisit
April
BAK, mandi, makan dan perawatan
2009
minum
dibantu
oleh diri
keluarga DO: Rambut lembab, kotor, gigi kotor, tempat tidur kotor, klien tampak lemas, aktivitas klien di bantu keluarga
40
Kelemahan fisik
C. Diagnosa keperawatan 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya pengembangan paru. 2.
Nyeri berhubungan dengan penekanan rongga pleura oleh cairan yang berlebih.
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat. 4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
D. Rencana, Implementasi, dan Evaluasi 1. Rencana keperawatan Tgl
No
Tujuan dan KH
Intervensi
Tujuan:Setelah
a. Kaji
Rasional
Dx 13
1.
kualitas, a.Dengan
April
dilakukan
frekuensi
dan
mengkaji
2009
tindakan
kedalaman
kualitas,frekue
keperawatan
pernafasan.
nsi
dan
selama 3 x 24
kedalaman
jam maka pola
pernafasan,kita
nafas kembali
dapat
efektif
mengetahui
KH : - Tidak ada
-
sejauh
mana
dyspnea
perubahan
Tidak ada
kondisi pasien.
penggunaa n
otot
bantu nafas
41
- RR normal (16- b. 20 x/menit) -
Suara
Observasi b.Peningkatan
tanda-
nafas
normal
RR
tanda
vital
dan
tachcardi
(suhu,nadi,tekanan
merupakan
darah,RR
indikasi adanya
dan
respon klien).
penurunan fungsi paru.
c. Lakukan
c.Auskultasi
auskultasi suara
dapat
nafas tiap 2-4
menentukan
jam.
kelainan suara nafas
pada
bagian
paru-
paru. d.
Bantu ajarkan
dan d.
Menekan
pasien daerah
yang
untuk batuk dan nyeri nafas
ketika
dalam batuk atau nafas
yang efektif. e. Pertahankan posisi
dalam. e. Meningkatkan
yang inspirasi
nyaman dengan maksimum. kepala
f. aktifitas yang
ditinggikan
meningkat akan
f. Anjurkan klien meningkatkan untuk
tidak kebutuhan
banyak aktifitas g. Kolaborasi pemberian O2.
Oksigen. g.
pemberian
oksigen
dapat
menurunkan
42
beban pernafasan dan
mencegah
terjadinya sianonis
akibat
hiponia
14April 2. 2009
Tujuan:Setelah
a. Kaji
a. Untuk
dilakukan
perkembangan
mengetahui
tindakan
nyeri
terjadinya
selama 3 x 24 b. pantau jam maka nyeri
tanda
vital
b. Perubahan
berkurang
frekuensi
KH : - Ekspresi wajah
jantung
rileks
dan
tekanan darah
- Keluhan nyeri
menunjukkan
berkurang - Skala
komplikasi
klien nyeri
mengalami
menurun
nyeri. c. Ajarkan
klien c. Untuk
teknik relaksasi
meringankan
nafas dalam
nyeri
d. Beri posisi yang d. Untuk nyaman
memberikan kenyamanan klien
e. Ciptakan
43
e. Untuk
lingkungan yang
meringankan
tenang
nyeri
f. Kolaborasi
f.Untuk
pemberian
mengurangi rasa
analgesik
sakit
tramadol
2x1
amp. 15
3.
Tujuan:Setelah
a. Observasi nafsu a. Porsi makan klien
makan
April
dilakukan
yang
2009
tindakan
habis
keperawatan
menunjukkan
selama 3 x 24
nafsu
jam
belum baik.
maka
kebutuhan nutrisi
b. Beri akan
terpenuhi.
klien
sedikit
perlahan. c. Lakukan
- Porsi habis
hygine
-
hari.
tidak
masukan secara
KH : - Nafsu makan
BB
makan
makan b. Meningkatkan
tapi sering
meningkat
tidak
oral c. Klien setiap
dapat
memahami dan
turun drastis
mau
meningkatkan
- Laboratorium
masukan
normal
nutrisi. d. Beri tahu klien d. Peningkatan pentingnya
energi
dan
nutrisi
protein
pada
tubuh sebagai pembangun e. Sajikan makan e. Penyajian dalam keadaan
makanan yang
hangat
menarik dapat
menarik
dan
meningkatkan nafsu makan.
44
f. Pemberian
diit f. Peningkatan
TKTP
energi
dan
protein
pada
tubuh sebagai pembangun 16
4.
Tujuan:Setelah
a. Observasi
April
dilakukan
perawatan
2009
tindakan
klien
keperawatan
a. Untuk diri
mengetahui keadaan klien
b. Bantu
klien b. Untuk
selama 3 x 24
BAB,
jam
mandi ditempat
klien
tidur
aktivitas
maka
kebutuhan
BAK,
perawatan diri c. Dorong klien terpenuhi KH : - klien mampu
bantu
membantu dalam
atau c. Mengurangi dengan
resiko
perawatam
penyakit gusi
makan, minum
mulut dan gigi
atau
sendiri
setiap hari.
kehilangan
- Mampu BAB, BAK,
gigi .
mandi d. Ajarkan
sendiri
untuk
- Klien tampak
klien d. Untuk melatih melatih
gerak
klien
agar
tidak kaku
bersih e. Kolaborasi
e. Untuk
dengan
membantu
keluarga untuk
klien
membantu
melatih klien,
memenuhi
untuk
kebutuhan
melakukan
perawatan diri
aktivitas sendiri.
45
dan
2. Implemantasi
Tgl
No Dx
Implementasi
13 April 1,2,3,4
Mengkaji
2009
umum klien
Respon Klien
TT
keadaan DS :Klien mengatakan Kurnia sesak nafas dan
08.00
sakit perut DO : - Klien kesakitan - Klien gelisah -Terpasang
O2
nasal 2liter/menit,RR: 30x/menit 08.15
4
Mengganti linen
DS :Klien mengatakan Kurnia mau
diganti
seprainya
DO : Tempat tidur rapi, bersih
09.00
1,2
Meninggikan
kepala DS :Klien mengatakan Kurnia
klien
dengan
menambahkan bantal
mau
diberi
bantal lagi DO : - Klien nyaman, diberi bantal lagi
di
kepalanya. 10.00
1
Mengobservasi O2 nasal
DS :Klien mengatakan Kurnia terima
kasih
suster DO : Aqua masih ada, flow meter pada
46
angka 2, udara keluar dari saluran nasal 10.45
1,2
Memberi obat injeksi IV
DS :Klien mengatakan Kurnia
- Metronidazol 500 mg
terima
- Cefataxim 1 gr
suster
- Ranitidin 1 amp
kasih
DO : Obat masuk tidak ada alergi obat, metronidazol 500
mg,
cefotaxim 1 gr, ranitidin 1 amp 11.10
2
Mengajarkan
teknik DS : klien mengatakan Kurnia
relaksasi
dalam
mau melakukan
beri
teknik relaksasi
pada posisi
nafas
klien
dan
yang
nyaman
tersebut
seperti miring kanan atau DO:-klien kiri
mendengarkan perawat,
klien
kooperatif -Klien menirukan yang
diajarkan
perawat 12.00
I,2,3,4
Mengukur TTV
DS :Klien mengatakan Kurnia terima
kasih
suster DO: T : 100/60mmHg N : 70x/menit S
: 36,5 oC
RR : 28x/menit
47
14 April 1,2,3,4
Mengkaji
2009
umum klien
keadaan DS :Klien mengatakan Kurnia masih
07.15
terasa
sesak nafas DO : Terpasang O2 nasal 2 liter/menit, RR : 32x/menit
08.00
2
Menganjurkan untuk
tidak
klien DS :Klien mengatakan Kurnia banyak
bergerak
kalau
bergerak
terasa sakit DO : Klien istirahat di tempat tidur
48
08.10
4
Membersihkan
tempat DS :Klien mengatakan Kurnia
tidur
mau dibersihkan DO : Tempat tidur bersih, rapi
10.05
1,2,3
Memberikan obat injeksi DS :Klien mengatakan Kurnia IV
terima
- Cefotaxim 1 gr
suster
- Ranitidin 1 amp
kasih
DO : Obat masuk,
- Metronidazol 500 mg
tidak ada alergi obat, cefotaxime 1 gr, ranitidin 1 amp, mertonidazol 500 mg
11.30
3
Memberi makan bubur DS :Klien mengatakan Kurnia pada klien
mau makan DO : Makan habis ½ porsi bubur
12.10
1,2,3,4
Mengukur TTV
DS:Klien mengatakan Kurnia berapa
tensinya
suster DO:TD: 100/70mmHg N : 66x/menit S
: 36,6 0C
RR : 32x/menit 13.00
2
Menyarankan
klien DS :Klien mengatakan Kurnia
untuk istirahat
“ya “ DO : Klien tidur
49
15 April 1,2,3,4
Mengkaji
2009
umum klien
keadaan DS :Klien mengatakan Kurnia masih
terasa
sesak nafas 07.30
DO:Terpasang
O2
nasal 2liter/menit, RR : 30x/menit 07.50
4
Memotong kuku klien
DS :Klien mengatakan Kurnia mau
dipotong
kukunya DO : Kuku bersih, pendek,
tidak
ada luka 08.10
4
Menyisir rambut klien
DS :Klien mengatakan Kurnia terima
kasih
suster DO : Rambut rapi, bersih,
klien
rileks 10.00
1,2,3,4
Memberikan injeksi IV
DS :Klien mengatakan Kurnia
- Cefotaxim 1 gr
terima
- Ranitidin 1 amp
suster
- Metronidazol 500 mg
kasih
DO : Obat masuk, tidak ada alergi obat, cefotaxim 1 gr, ranitidin 1 amp, metronidazol 500mg
11.30
3
Memberi makan bubur DS :Klien mengatakan Kurnia pada klien
mau makan
50
DO : Makan habis ¾ porsi bubur 12.10
1,2,3,4
Mengukur TTV
DS :Klien mengatakan Kurnia berapa tensinya suster DO:TD: 100/70mmHg N : 68x/menit S
: 36,5 0C
RR : 30x/menit
3. Evaluasi Tgl 16
No Dx
April I
Evaluasi S
:
TT
Klien mengatakan masih sesak nafas
Kurnia
2009
O : Terpasang O2 nasal 2liter/menit, RR :
13.05
30x/menit, klien gelisah, nafas dalam pendek,
klien
tampak
sesak,
pengembangan dada kanan dan kiri sama / simetris A : Masalah belum teratasi P
: Lanjutkan intervensi - Observasi pernafasan klien - Atur posisi yang nyaman
17
April 2
2009 13.30
S
: Klien mengatakan nyeri berkurang
Kurnia
O : Klien bisa ke kamar mandi dengan bantuan keluarga,
klien
rileks,
klien
bisa
mengontrol nyeri dengan nafas dalam yang sudah diajarkan perawat, skala nyeri 2
51
A : Masalah teratasi sebagian P
: Lanjutkan intervensi - Kaji perkembangan nyeri - Ciptakan lingkungan yang tenang
18
April 3
S
:
2009
meningkat
13.45
O
Klien mengatakan nafsu makan Kurnia
: Klien makan habis 1 porsi bubur, tidak ada alergi makanan, BB : 50 kg
A
: Masalah teratasi
P
: Pertahankan intervensi - Observasi nafsu makan klien - Beri makan sedikit tapi sering
19
April 4
S : Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas Kurnia
2009
sendiri
misalnya
menyisir
rambut,
14.00
menggosok gigi, ke kamar mandi dengan bantuan O : Klien sudah bisa merawat dirinya sendiri misalnya
dengan
menyisir
rambut,
menggosok gigi tanpa bantuan, ke kamar mandi masih dibantu, klien tampak bersih, klien kelihatan nyaman. A : Masalah teratasi sebagaian P
: Lanjutkan intervensi. - Observasi perawatan diri pasien - Ajarkan klien untuk melatih gerak
52