Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 1.1. LATAR BELAKANG Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi berdasarkan isu strategis. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan mengatasi permasalahan mendesak yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Dalam perumusan sasaran digunakan kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time Bound). Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan pembangunan sanitasi. Dalam bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan Tahun 2015-2019, yang akan memaparkan permasalahan mendesak, tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama dari setiap sub sektor sanitasi. 3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Untuk sub sektor air limbah domestik, pengelolaan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan berdasarkan hasil pembobotan dan skoring analisis SWOT untuk sektor Air Iimbah menunjukkan bahwa Kabupaten Pangkajene dan kepulauan berada posisi kuadran ke III. Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan
27
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sanitasi subsektor Air Limbah. (Lihat Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik)
Tabel 3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Sasaran Tujuan
Strategi Pernyataan Sasaran
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yag sehat
Indikator Sasaran
Berkurangnya praktek Pengurangan 0% BABS menjadi 0%
- Stimulan untuk
masyarakat yang
pembangunan MCK
BABs di Kabupaten
dan jamban keluarga
Pangkep pada tahun 2019
- Memaksimalkan CLTS - Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah melalui sistem komunal;
Tidak ada lagi
Membuat dokumen
Masyarakat yang
perencanaan air limbah
tidak mempunyai
yang komprehensif dan
MCK dan Jamban
terintegrasi
Keluarga Tidak ada lagi sarana
Pembangunan dan
kesehatan yang tidak
perbaikan jamban
memiliki pengelolaan
sekolah
limbah
- Perda Pengelolaan Air Limbah - Penerapan mekanisme sanksi - Pembuatan masterplan pengelolaan air limbah
28
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Meningkatkan
100% sarana
Tidak ada lagi sarana
Membuat Regulasi
kesadaran serta
Perkantoran memiliki
pendidikan yang
tentang air limbah
partisipasi
sarana pengelolaan
tidak memiliki
masyarakat
limbah pada tahun
pengelolaan limbah
/swasta
2024
mengenai pengelolaan air limbah Menyiapkan
100% sarana
Bertambahnya jumlah
regulasi dalam
kesehatan memiliki
sarana air limbah
mengatur sistem
sarana pengelolaan
komunal yang di
pengelolaan air
limbah pada tahun
bangun dunia usaha
limbah
2024
pada lokasi sasaran
- Pelatihan SDM tentang pengelolaan air limbah - Penambahan personil pengelola air limbah - Perda Pengelolaan Air Limbah - Penguatan kelembagaaa masyarakat
- Bertambahnya jumlah personil yang ahli dalam pengelolaan air limbah - Bertambahnya jumlah personil pengelolaan air limbah - Bertambahnya
- Menjaga komitmen pihak swasta yang sudah berpartisipasi selama ini - Bekerjasama dengan lembaga atau pendonor dari luar negeri
lembaga yang bersifat pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air limbah Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Pangkep tahun 2014
29
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Pada subsektor persampahan, pengelolaan sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan hampir sama dengan subsektor Air Limbah, dimana posisinya masih berada pada kuadran III. Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan sanitasi subsektor Persampahan (Lihat Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan) Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Sasaran Tujuan
Peningkatan sarana prasarana pengelolaan sampah
Strategi Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
-
-
Diperlukannya Peningkatan Sarana Prasarana Prasarana Pengumpulan Sampah
Tersedianya Sarana prasarana pengumpulan sampah
- Meningkatkan cakupan pelayanan secara meyeluruh - Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan. - Pengadaan/Penambahan dan rehabilitasi sarana persampahan
-
-
Diperlukannya Peningkatan Sarana Prasarana Prasarana Pengangkutan Sampah
-
Diperlukannya Peningkatan Sarana Prasarana Prasarana Pengelolaan Sampah
-
Tersedianya Sarana prasarana pengangkutan sampah
- Penambahan kontainer, mobil sampah, armroll
Tersedianya Sarana prasarana Pengelolaan sampah
- Peningkatan fungsi TPA Tonasa
- Pengadaan incenaraotor di lingkungan pasar
30
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mengurangi timbulan sampah dengan melibatkan semua pihak terkait
Mewujudkan lembaga pengelolaan persampahan yang berkualitas
-
Masih banyak sampah sekitar 85% banyak yang dibuang langsung oleh masyarakat di kebun, sungai dan sekitar saluran, badan sungai
-
-
Tersedianya fasilitasi pengelolaan pengomposan sampah
-
Peningkatan produksi dari produk daur ulang sampah
-
Adanya kelompok pengepul ditiap Kelurahan dan Desa
- Penguatan kelompok pengepul dengan pelatihan dan bantuan dana serta penyaluran hasil produk sampah
-
Penetapan Perda dan pedoman teknis tentang pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana persampahan.
-
Tersedianya Regulasi tentang pengelolaan persampahan
- Meningkatkan kelengkapan produk hukum sebagai landasan dan acuan pelaksanaan pengelolaan persampahan
Tersedianya fasilitas pengelolaan sampah dengan sisten 3R
- Bantuan dalam pelaksanaan 3R. - Bantuan dalam pengomposan - Pendistribusian produk sampah - Melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
- Penegakan Perda Retribusi sampah - Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan - Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain
31
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan -
Meningkatan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan persampahan
Meningkatkan kesadaran masyarakat serta partisipasi mengenai pengelolaan persampahan secara mandiri dan ramah lingkungan
Optimalisasi regulasi pengelolaan persamapahan dengan juga disertai Undangundang yang tegas menyangkut buang sampah sembarang.
Keterlibatan Legislatif dan eksekutif terutama dalam hal penganggaran
-
-
Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta Penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan persampahan
-
Media sosialisasi Pengelolaan Persampahan
- Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. - Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawasan komersial/fasilitas sosial/fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyadiakan tempat sampah dan membuang ke TPS.
Meningkatkan anggaran Anggaran Rutin APBD untuk Penanganan Sampah mencapai 1,0% dari total belanja langsung
- Mendorong koordinasi lintas sektor
-
- Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah
-
Skema insentif bagi dunia usaha yang berperan aktif dalam pengelolaan sampah mandiri Terbentuknya kelompok pengepul di masyarakat
- Adanya komitmen pendanaan sanitasi - Kerjasama dengan pihak pendonor
-
Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
- Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah
Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Pangkep tahun 2014
32
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan Secara internal, pengelolaan drainase Kabupaten Pangkajene dan kepulauan masih memerlukan perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan oleh hasil analisa SWOT sub-sektor drainase,
dimana kelemahannya masih lebih besar
dibandingkan dengan kekuatannya. Kendala yang menghadang adalah kondisi permasalahan pendanaan masih minim yang mengakibatkan sarana yang ada tidak terpadu dalam fungsi dan pengelolaannya. Disamping belum adanya masterplan drainase. Kondisi ini menyebabkan pengelolaan berada pada kuadran III. Strategi yang harus dilaksanakan adalah memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meraih peluang sekaligus mengurangi ancaman yang kemungkinan terjadi. (Lihat Gambar 3.3 Posisi Pengelolaan Komponen Drainase)
Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Sasaran Tujuan
Pernyataan Sasaran
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan drainase lingkungan, sehingga dapat mengurangi resiko terjadi genangan
-
Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem pengelolaan drainase
Tersedianya regulasi tentang pengelolaan drainase
-
Berkurangnya permasalahan drainse pada tahun 2019 Peningkatan konstruksi drainase dari galian tanah menjadi konstruksi pasangan batu dengan mortar
Strategi Indikator Sasaran -
-
Mengembalikan fungsi drainase sebagai pembuangan limpahan air hujan pada tahun 2024
- Penyiapan masterplan dainase
17 KM Drainase permanen terbangun sampai 2019
- Pemeliharaan saluran drainase yang telah terbangun.
Tersedianya Regulasi drainase lingkungan pada tahun 2019.
- Pembangunan saluran drainase - Perbaikan saluran drainase
Perda pengelolaan drainase dengan pelibatan masyarakat
33
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Mewujudkan lembaga pengelolaan drainase lingkungan yang berkualitas
-
Meningkatkan porsi belanja pembangunan sarana drainase
-
Diterapkannya SPM untuk layanan drainase lingkunngan.
-
Tersusunnya SPM drainase lingkungan
- Optimalisasi kinerja SKPD terkait dalam pemeliharaan saluran drainase lingkungan - Pengembangan kapasitas SDM instansi pengelola drainase - Peningkatan koordinasi antar instansi terkait - Optimalisasi dan sinkronisasi usulan/perencanaan sanitasi yang sesuai dengan Pusat dan Provinsi - Pelibatan stakeholder dalam penyusunan SPM drainase
Mendorong peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan sarana dan prasarana permukiman yang ramah lingkungan
-
-
Diperlukan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pembangunan drainase lingkungan
Peningkatan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pembangunan drainase lingkungan
Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat.
- Pengembangan kampanye peningkatan peran masyarakat; - Mengupayakan sumber pendanaan di luar APBD Kota (dari Pusat, Provinsi, dll) untuk pembangunan drainase - Optimalisasi peran masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase lingkungan - Optimalisasi peran media dalam memotivasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan saluran drainase lingkungan ; - Memberikan penghargaan terhadap masyarakat yang mensukseskan pengelolaan drainase lingkungan
Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Pangkep tahun 2014
34
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 3.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait Sanitasi Perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun di waktu yang tepat dapat memblok transmisi patogen penyebab diare. Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke mulut manusia, termasuk balita, adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni fluids (air), fields (tanah), flies (lalat), dan fingers (jari/tangan). Cuci tangan pakai sabun adalah prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Analisis SWOT Perilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Pangkejene dan kepulauan menggambarkan kondisi yang kurang baik dimana berada pada Kuadran III sama halnya dengan posisi pengelolaan air limbah domestik. Dengan uraian kondisi diatas, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan kepulauan telah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai tujuan PHBS terkait sanitasi baik pada tatanan rumah tangga maupun tatanan sekolah. (Lihat Tabel 3.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga) dan Tabel 3.5. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)) Tabel 3.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga) Sasaran
Tujuan
Pernyataan Sasaran Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Strategi
Indikator Sasaran
Perilaku Hidup
Tersedianya sistem
Bersih dan Sehat
dan fasilitas yang
pada tatanan rumah
mendukung dalam
tangga dapat
tatanan Rumah
meningkat
Tangga
- Mengembangkan pendekatan dan tehnologi promosi kesehatan. - Media, Model dan Sarana promosi kesehatan melalui
35
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tidak ada lagi
Masyarakat
sampah yang
memahami
berserakan
pengelolaan
dihalaman dan
sampah konsep 3R
menyumbat saluran
pendekatan lokal spesifik.
Tiap rumah tangga tersedia tempat sampah
Mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam peningkatan PHBS
Keterlibatan Legislatif dan eksekutif terutama dalam hal penganggaran
Meningkatkan Anggaran Rutin APBD untuk promosi kesehatan
- Mendorong koordinasi lintas sektor - Adanya komitmen pendanaan promosi kesehatan - Kerjasama dengan pihak pendonor
Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Pangkep Tahun 2014
Tabel 3.5. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah) Sasaran
Tujuan
Pernyataan Sasaran Meningkatkan kesadaran untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam lingkup sekolah
Strategi
Indikator Sasaran - Mengembangkan pendekatan promosi kesehatan tatanan sekolah
Perilaku Hidup
Tersedianya sistem
Bersih dan Sehat
dan fasilitas yang
pada lingkungan
mendukung dalam
sekolah dapat
sanitasi sekolah
- Penyuluhan kesehatan tatanan sekolah dasar
Sanitasi dalam tatanan sekolah yaitu: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan
Menyusun kerangka
meningkat
kebijakan promkes dan materi kebijakan kurikulum berbasis kesehatan lingkungan
36
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jamban yang bersih dan sehat, dan membuang sampah pada tempatnya. Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Pangkep Tahun 2014
37