BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada strategi percepatan pembangunan sanitasi ini akan menjelaskan pernyataan tujuan, sasaran, dan strategi yang ingin dicapai dalam pengembangan sanitasi Kabupaten Bengkalis periode 5 tahun kedepan. Tujuan dirumuskan berdasarkan hasil dari penetapan Tahapan pengembangan sanitasi, selanjutnya setelah tujuan ditetapkan, maka perlu disusun sasaran atas tujuan yang hendak dicapai untuk dapat memberikan arahan yang lebih operasional. Sasaran disusun berdasarkan kaidah SMART atau spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistis dan berjangka waktu jelas. Untuk mencapai tujuan dan sasaran setiap sub sektor sanitasi sebagaimana yang telah direncanakan, perlu diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan dan strategi pelaksanaan. Untuk identifikasi faktor kunci keberhasilan dan perumusan strategi ini digunakan análisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari análisis internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi dimaksud, karena faktor-faktor internal dan eksternal di dalam pembangunan memiliki tingkat korelasisi dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi. Analisis internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi. Sedangkan análisis eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kesempatan (opportunity) dan tantangan (threat). 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Penanganan air limbah di Kabupaten Bengkalis
masih belum prioritas
pemerintah daerah sebagai gambaran, berdasarkan data dan isu strategis sektor air limbah dalam buku putih sanitasi Kabupaten Bengkalis adalah belum adanya perda
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 1
yang mengatur pengelolaan air limbah, akses masyarakat yang memiliki jamban bertangki septik (layak) baru 68%, masih ada masyarakat yang BABS ke sungai/kebun/tidak punya akses sebesar 8%, belum memiliki IPLT, dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam pentingnya pengelolaan air limbah permukiman. Sehingga dari pemasalahan dan isu strategis tersebut maka Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis perlu membuat strategi percepatan pembanguanan sanitasi yang tertuang dalam rumusan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan. Tujuan dan sasaran air limbah dapat dirumuskan berdasarkan hasil dari penetapan
tahapan
pengembangan
sanitasi
dan
permasalahan
mendesak.
Sedangkan Berdasakan hasil analisis SWOT, posisi pengembangan sarana dan prasarana Air Limbah Domestik di Kabupaten Bengkalis
pada saat ini berada di
kuadran 3 dan potensi pengembangan pada masa mendatang berada pada posisi kuadran 2 yaitu rencana pembangunan IPLT dan pengembangan selektif sistem offsite. Mendukung strategi stabil ( bertahan) dengan pengembangan dan optimalisasi sistem onsite disebabkan karena kelemahan dan ancaman lebih dominan daripada kekuatan dan peluang seperti kelembagaan yang masih lemah, peraturan yang belum tersedia, belum tersedianya instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan masih banyak masyarakat yang buang air besar sembarangan (BABS). Posisi pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 2
Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik Sasaran Tujuan
Pernyataan Sasaran
Menyediakan menurunnya BABS sarana dan dari 8% menjadi 0 % prasarana pada tahun 2019 pengolahan air meningkatnya jumlah limbah domestik masyarakat yang yang berwawasan memiliki tanggki lingkungan septik pada wilayah pedesaan dari 66.64% menjadi 75% dan komunal dari 2,09% menjadi 10% pada tahun 2020 dan pada wilayah perkotaan dari 69.5% menjadi 87.5%dan komunal dari 1.5% menjadi 12.5% pada tahun 2020
meningkatnya sosialisasi mengenai pengelolaan air limbah domestik yang benar dan tangki septik sesuai standar pada setiap desa
pada tahun 2020 sebesar 8% penduduk terlayani IPLT Terbangunnya IPLT pada tahun 2016
Indikator sasaran
Strategi
Tahun 2020 penduduk yang 1. meningkatkan fasilitas BABS berkurang menjadi 0 pengelolaan air limbah Rumah Tangga dan permukiman setempat Berkurangnya angka Cubluk dan terpusat untuk area dan Sejenisnya pada tahun berisiko dan mengembangkan sistem 2020 pemicuan 2. melakukan pensosialisasian terhadap sarana pengelolaan lumpur tinja 3. menyediakan truk tinja 4. Membangun dan menyediakan instalasi pengelolaan air limbah beserta sarana dan prasarana pendukungnya 5. Menyediakan peraturan daerah terkait pengelolaan air limbah. 6. Meningkatkan pembinaan dan monitoring terhadap masy dalam pengelolaan air limbah 7. Meningkatkan pengetahuan masyarakat umum terkait pengelolaan air limbah domestik.
Tersedianya peraturan/Regulasi mengenai Sanitasi
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 3
2018 Tesedianyan KSM yang aktif pada setiap sistem komunal yang dibangun
3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Berdasarkan tahapan pengembangan persampahan, permasalahan mendesak persampahan serta posisi pengelolaan sanitasi ini, dapat dilakukan perumusan tujuan, sasaran dan strategi untuk mengatasi permasalahan mendesak terkait pengelolaan persampahan.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.2 berikut : Sasaran Tujuan
Pernyataan Sasaran
1. Meningkatkan pelayanan
Meningkatnya dan
ketersediaan sarana
dan
Indikator sasaran
sampah
80%
penduduk
terlayani
prasarana
47% menjadi
pengangkutan
untuk memenuhi tingkat
80% dan
sampah
prasarana
menjadi 20% pada tahun
wailyah perkotaan
pengelolaan
2020
timbulan
sampah
semaksimal mungkin
dimulai
sampah terpadu (TPST 3R) setiap
3. Meningkatkan
Penerapan dan
pemahaman
ibukota
Praktek
3R
persampahan
pelayanan
demi
mengantasipasi
timbulan
sampah
semakin
yang
meningkat
karena
pertambahan penduduk 2. meningkatkan
dan
mengoptimalkan
Terjadinya pengurangan
keberadaan
TPST
3R
volume
sampah
sebagai bantuan dari pusat
yang masuk ke TPA
3. menggiatkan gerakan bank
untuk mengurangi sampah
sampah pada pengelolaan
menjadi 20%
sampah rumah tangga
masyarakat dalam pengelolaan
landfill
terpenuhi
kecamatan
dari sumbernya partisipasi
sanitary
fasilitasPengelolaan pada
pada
Prinsip-prinsip
bertambahnya
2. pengurangan
1. Meningkatkan sarana dan
terangkut perkotaan dari wilayah pedesaan 6.8%
persampahan
Strategi
4. Menyiapkan berfungsinya semua TPST
stimulus/insentif
terkait
3R yang telah terbangun
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 4
sampah
rumah
tangga
dan
lingkungan
pengurangan
sampah dari sumbernya
setempat.
TPA
4. merubah operasional menjadi
dalam rangka pengurangan
TPA sanitary
landfill
beroperasi
secara
Sanitary Landfill di tahun 2019 Tersedianya perencanaan teknis skala kabupaten
5. Pengembangan
5. Meningkatkan pemahaman mayarakat akan upaya 3-R 6. anggaran diarahkan
untuk
meningkatkan penyuluhan/Sosialisasi terkait
dalam
sampah
persampahan
persampahan
yang ada setiap tahun
perencanaan teknis pngelolaan
sampah
pengelolaan berbasis
masyarakat 7. Meningkatkan
kualitas
personil pengelola TPST 3R(
KSM
)
tentang
pengelolaan sampah 8. Meningkatkan sarana dan prasarana
pendukung
system sanitary landfill 9. Penyusunan persampahan
masterplan skala
kabupaten
3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan Berdasarkan tahapan pengembangan drainase, permasalahan mendesak drainase serta posisi pengelolaan sanitasi ini, dapat dilakukan perumusan tujuan, sasaran dan strategi untuk mengatasi permasalahan mendesak terkait pengelolaan drainase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.3 berikut :
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 5
Tabel 3.3: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Sasaran Tujuan
Indikator sasaran
Pernyataan Sasaran
1.menyediakan
Berkurangnya luas genangan
layanan drainase
ke
seluruh wilayah kabupaten yang berbasis 2.Terwujudnya pembangunan
Ha pada tahun 2015 menjadi
tertangani
mengurangi daerah genangan baik karena luapan air sungai
12786 ha pada Tahun 2020 tersedianya
dokumen
tahun 2017 tersedianya peraturan yang drainase tahun 2019
pengelolaan
masyarakat dan swasta
dalam
pengelolaan saluran drainase.
2. meningkatkan Kegiatan drainase 3. Optimalisasi Musrenbang pembangunan saluran
tanggap Meningkatnya
serta
hujan
sebagai sarana perencanaan
yang partisipatif
peran
maupun genangan karena
pemeliharaan dan normalisasi
lingkungan
3.Meningkatnya
1. meningkatkan pembangunan saluran drainase dalam rangka
mengatur
kebutuhan.
area
genangan
drainase
dan
Ha
kab. Bengkalis dari 25.572
perencanaan teknis drainase
lingkungan
50
Strategi
upaya
penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat di
8
drainase lingkungan 4. penyusunan masterplan drainase yang
kecamatan pada akhir tahun
mengintegrasikan
2020
pembangunan drainase di
terlibatnya
pihak
swasta
(pengembang/developer)dala m
pembangunan
drainase lingkungan
saluran
kabupaten Bengkalis 5. Penyusunan Perda yang mengatur pembangunan dan pengelolaan saluran drainase bagi seluruh aspek masyarakat termasuk pihak swasta 6. Meningkatkan upaya kampanye/penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat 7. melibatkan pihak swasta dalam pembangunan saluran
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 6
drainase lingkungan
Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis
III- 7