STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-1
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam pengembangan sanitasi Kabupaten Balangan pada periode lima tahun kedepan. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Berdasarkan Buku Putih Sanitasi bisa diinformasikan bahwa isu strategis bidang pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Balangan adalah terjadinya pencemaran air sungai; tidak terkelolanya air limbah skala permukiman dan air limbah domestic; terjadinya pencemaran air tanah dan lingkungan; belum adanya perda tentang pengelolaan air limbah; 25,7% penduduk belum mengakses jamban dan 66,3% jamban/ wc cubluk yang digunakan masyarakat belum memenuhi standar kesehatan; belum memilikinya instalasi pengolahan air limbah domestik dan lumpur tinja; dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam pentingnya pengelolaan air limbah permukiman. Dari permasalahan dan isu strategis maka disusunlah strategi percepatan pembangunan sanitasi yang tertuang dalam rumusan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan seperti pada Tabel 3.1. ini: Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pengelolaan air limbah domestik yang layak
Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya Akses Ketersediaan sarana masyarakat yang dan prasarana memilik jamban pengolahan limbah pribadi 74,3% menjadi dari 0% menjadi 35% 85% sasaran 11.136 KK Meningkatnya cakupan kepemilikan tangki septik yang aman dari
Peningkatan kepemilikan tangki septik aman sebesar 8% menjadi 65 % tahun 2017 (18.136 KK)
Strategi Penyediaan infrastruktur air limbah sistem setempat maupun sistem komunal Pelaksanaan kegiatan stimulan jamban Penyediaan tangki septik percontohan yang sesuai dengan standar/layak Menjadikan dan memasukkan kriteria tangki septik aman dalam perda perumahan dan IMB Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tangki septik aman
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
Tujuan
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABs ke sungai
Menyusun dan menegakkan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
III-2
Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran Tersusunnya rencana/ Adanya dokumen Penyusunan Masterplan Air masterplan masterplan air limbah Limbah Kabupaten Balangan pengelolaan air limbah Kabupaten Balangan rumah tangga yang di tahun 2015 terarah dan terpadu pada tahun 2015 Tersedianya Instalasi Terbangunnya Penyediaan dan Pengolahan Lumpur IPLT tahun 2017 pembangunan IPLT Tinja (IPLT) Tersedianya Instalasi Terbangunnya IPAL Penyediaan dan Pengolahan Air Limbah tahun 2016 pembangunan IPAL Komunal (IPAL) Komunal Berkurangnya praktek Praktek BABS di sungai Pembangunan buang air besar ke = 0 % di tahun 2017 infrastruktur air limbah sungai = 0 % tahun bagi masyarakat yang 2017 tinggal berbatasan dengan sungai Menggalakan kegiatan Kampanye Stop BABS ke melalui Media lokal, baik media masa, cetak, eloktronik. Melakukan pendekatan / sosialisasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama. Tersedianya regulasi Perda air limbah tahun Penyusunan regulasi tentang tentang pengelolaan 2016 air limbah berupa perda air air limbah permukiman limbah
Meningkatkan peran masyarakat lewat pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM)
Bertambahnya jumlah KSM air limbah sampai tahun 2017
Pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM)
Sumber : Pokja Sanitasi, 2013
Misi sanitasi sektor air limbah Kabupaten Balangan adalah meningkatkan jumlah kepemilikan jamban sehat serta menyediakan sistem pengolahan limbah terpadu guna tercapainya kualitas kesehatan masyarakat, dari misi tersebut dengan melihat isu permasalahan mendesak sub sektor air limbah maka bisa dirumuskan tujuan penanganan air limbah yaitu: a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pengelolaan air limbah domestik yang layak,
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-3
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABs ke sungai, c. Menyusun dan menegakkan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman, dan d. Meningkatnya peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman. 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan Berdasarkan data Buku Putih Sanitasi Kabupaten Balangan diinformasikan bahwa volume sampah yang tidak terangkut masih banyak, pengurangan sampah dari sumbernya masih sulit terwujud sehingga semua sampah menjadi beban TPA, pelayanan kebersihan dan perangkutan sampah dan pengelolaan TPA belum optimal, pemilahan sampah belum bisa dilaksanakan. Adapun permasalahan mendesak persampahan adalah volume sampah cukup tinggi adalah 73,16 m3 per hari, perangkutan sampah masih kurang optimal terbatas kawasan perkotaan dan pasar di kecamatan dengan cakupan pelayanan eksisting sebesar 68%, jumlah sarana dan prasarana persampahan masih perlu ditingkatkan, rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan 3R dan pemilahan sampah, minimnya sosialisasi regulasi persampahan dan pengelolaan sampah yang benar. Sehingga dari permasalahan dan isue strategis diatas maka disusunlah tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan seperti disebutkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan Tujuan Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan persampahan
Sasaran Pernyataan sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan dari 68% menjadi 90% di tahun 2017
Tersedianya fasilitas pewadahan dan pengelolaan sampah skala lingkungan di Perkotaan yang memadai sampai tahun 2017 Terkelolanya gas metan produksi sampah TPA
Indikator sasaran Jalan propinsi, perumahan, dan pasar di kecamatan Halong, Batumandi, Lampihong, serta jalan terlalui menuju TPA terangkut sampah Adanya penambahan sarana pewadahan 4 kontainer, 1.250 tong sampah, 50 TPS Penambahan sarana perangkutan 1 dump truck, 2 arm roll truck, 6 kendaraan sampah roda 3 Dokumen kajian pemanfaatan gas metan TPA sampah
Strategi Menambah jangkauan dan peningkatan kualitas layanan perangkutan sampah
Peningkatan sarana prasarana pewadahan dan perangkutan sampah
Pengelolaan dan pemanfaatan gas metan TPA
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurangan sampah dari sumbernya
Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Meningkatnya kesadaran Terbentuknya kelompok masyarakat dalam pengelola dan pengurangan sampah, terlaksananya kegiatan pengelolaan rutin sosialisasi adipura persampahan partisipatif dan persampahan
III-4
Strategi Membentuk kelompok masyarakat pengelola persampahan mandiri Melaksanakan kegiatan sosialisasi adipura dan persampahan
Meningkatkan sistem penanganan sampah setempat secara terpadu
Terbangunnya unit pengolahan sampah terpadu di tingkat lingkungan
Bertambahnya jumlah TPST sebanyak 2 unit
Merencanakan dan Membangun TPST
Meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pengelolaan persampahan
Terjalinnya keterpaduan perencanaan dan pengelolaan persampahan
Adanya dokumen perencanaan /Masterplan persampahan di tahun 2014
Membuat Masterplan persampahan tahun 2014-2034
Implementasi regulasi (peraturan perundangan) pengelolaan persampahan
Terlaksananya implementasi dan penegakan Perda Persampahan 2 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan
Target retribusi persampahan, terlaksananya kewajiban dan sanksi pelaksana dan masyarakat
Implementasi dan penegakan perda persampahan
Sumber : Pokja Sanitasi, 2013
Misi sanitasi sektor persampahan Kabupaten Balangan adalah meningkatkan penanganan persampahan melalui perluasan jangkauan pelayanan dan peran serta masyarakat, dari misi tersebut dengan melihat isu permasalahan mendesak sub sektor persampahan maka bisa dirumuskan tujuan penanganan persampahan yaitu: a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan persampahan, b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurangan sampah dari sumbernya, c.
Meningkatkan sistem penanganan sampah setempat secara terpadu,
d. Meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pengelolaan persampahan, dan e. Mengembangkan perangkat dan penegakan regulasi (peraturan perundangan) pengelolaan persampahan. 3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Permasalahan terkait dengan pengembangan drainase lingkungan sebagaimana disebutkan dalam Buku Putih Sanitasi meliputi masih terdapatnya wilayah genangan yang cukup tinggi, volume drainase saat ini masih belum terakomodasi dan belum terintegrasi,
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-5
pembangunan drainase tidak mengacu pada masterplan yang ada, dan belum adanya perda yang mengatur tentang pengelolaan drainase. Isu strategis drainase lingkungan adalah kerusakan lingkungan dan tumbuhnya penyakit, terdapat genangan di 12 lokasi di Kelurahan Paringin Kota, Paringin Timur dan Batu Piring, tidak terintegrasinya pembangunan saluran drainase, dan tidak terkelolanya drainase dengan baik. Dari permasalahan dan isu strategis tersebut disusun tujuan, sasaran, indikator dan strategi pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Lingkungan Sasaran Tujuan
Pernyataan sasaran
Indikator sasaran
Mengoptimalkan keterpaduan dan penanganan sektor drainase secara terintegrasi dan efektif mengatasi genangan
Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota serta mengurangi daerah genangan
Berkurangnya daerah genangan dari eksisting 12 titik genangan dan luas area genangan dari 7,32 Ha menjadi 3 Ha di wilayah perkotaan
Meningkatkan pelayanan drainase
Terciptanya sistem drainase berbasis masyarakat dilingkungan permukiman Meningkatnya kegiatan pemeliharaan dan normalisasi drainase sampai tahun 2018 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam sektor drainase
Peningkatan bangunan drainase 75% di wilayah perkotaan
Meningkatkan kegiatan dan pemeliharaan sektor drainase. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam sektor drainase
Normalisasi saluran drainase, pembersihan parit/ drainase secara berkala tiap tahun Jumlah penduduk berpartisipasi dalam kegiatan normalisasi dan pembersihan drainase
Strategi Optimalisasi keterpaduaan perencanaan pembangunan drainase kota Rehabilitasi/ Peningkatan/ Pembangunan Drainase Pembangunan dan pengoptimalan kapasitas pelayanan jaringan drainase Kegiatan normalisasi dan pembersihan parit/drainase secara berkala Melakukan kegiatan kampanye partisipatif untuk penanganan sektor drainase.
Sumber : Pokja Sanitasi, 2013
Misi sanitasi sektor drainase lingkungan adalah menyediakan sarana dan prasarana drainase lingkungan yang sehat berbasis masyarakat. Berdasarkan misi dan permasalahan sub bidang drainase lingkungan ditetapkan tujuan sebagai berikut: a.
Mengoptimalkan keterpaduan dan penanganan sektor drainase secara terintegrasi dan efektif mengatasi genangan,
b. Meningkatkan pelayanan pelayanan drainase, c.
Meningkatkan kegiatan dan pemeliharaan sektor drainase, dan
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam sektor drainase.
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-6
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) Adapun permasalahan dan isu strategis sub sektor promosi higiene dan sanitasi Kabupaten Balangan adalah koordinasi lintas sektor yang masih kurang; belum adanya perda tentang perilaku hidup bersih dan sehat; sarana prasarana penunjang perilaku hidup sehat masih perlu ditingkatkan; indikator cuci tangan pakai sabun masih belum jelas; peran sanitarian dan kader kesehatan kurang optimal; kuantitas dan kualitas SDM pelaksana prohisan masih kurang; budaya masyarakat bertentangan dengan prohisan, terutama penduduk yang tinggal ditepi sungai; kepedulian swasta masih rendah. Berdasarkan identifikasi permasalahan dan isu strategis di atas disusunlah tujuan, indikator, dan strategi Prohisan yang tertuang pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sub sektor Prohisan Sasaran Mengoptimalkan
Pernyataan sasaran
Meningkatkan perilaku higienis masyarakat untuk mendukung terciptanya sanitasi total berbasis masyarakat
Meningkatnya perilaku cuci tangan pakai sabun
Mengurangi perilaku buang air besar sembarangan
Berkurangnya perilaku masyarakat yang buang air besar sembarangan
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat
Partisipasi masyarakat dalam bentuk motivator masyarakat Pembentukan pokja PPSP dalam peningkatan perilaku Hidup Bersih dan Sehat sampai tahun 2017
Indikator sasaran
Strategi
Penyediaan sarana prasarana untuk menunjang kegiatan PHBS Peningkatan peran motivator masyarakat (tokoh masyarakat dan kader kesehatan) Peningkatan partisipasi masyarakat melalui kegiatan pemicuan Menggalakkan kegiatan kampanye dan sosialisasi CTPS Menghilangkan Meningkatkan reward prilaku buang air keinginan mendeklarasikan besar di sungai stop BABs 73,5% menjadi 0 % Meningkatkan partisipasi 2017 masyarakat melalui kegiatan pemicunan stop BABS Ke Sungai Mengembangkan kegiatan arisan jamban Motivator Meningkatkan kerjasama masyarakat 50 lintas sektoral penanganan orang sampai tahun PHBS. 2017 Meningkatkan kuantitas Kerjasama lintas kualitas media promosi PHBS sektoral dalam Mengembangkan peran pokja PPSP sampai motivator dari masyarakat 2017 Perilaku cuci tangan pakai sabun sampai 50 % di tahun 2017
Sumber : Pokja Sanitasi, 2013
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-7
Misi sanitasi sektor perilaku hidup sehat adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berprilaku hidup sehat melalui PROHISAN (Promosi Higiene dan Sanitasi). Berdasarkan misi dan permasalahan sub bidang perilaku hidup sehat ditetapkan tujuan sebagai berikut: a.
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mendukung terciptanya sanitasi total berbasis masyarakat,
b. Mengurangi perilaku buang air besar sembarangan, c.
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat.
3.5 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan komponen lain (air minum/air bersih) Permasalahan dan isu strategis sub sektor air minum/air bersih Kabupaten Balangan adalah masih rendahnya akses masyarakat terhadap air bersih, dimana pelayanan sambungan rumah oleh PDAM di perkotaan yakni 80,26% dan di perdesaan 19,55%. Artinya masih ada 80,45% penduduk desa belum terlayani jaringan air bersih oleh PDAM. Hal tersebut ditunjang dengan data dari Bidang Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan yang menyebutkan bahwa di Kabupaten Balangan terdapat 20.588 unit sarana air bersih, dengan cakupan layanan 79,80% penduduk, yang artinya masih ada 20,20% penduduk belum mengakses air bersih. Kendala lain bidang air minum/air bersih adalah sudah melekatnya budaya masyarakat memanfaatkan air sungai untuk kehidupan sehari-hari, walaupun penduduk memiliki akses ke sarana air bersih. Adapun dengan pertimbangan permasalahan dan isu strategis yang bisa diidentifikasi diatas maka disusunlah tujuan, indikator, dan strategi air minum/ air bersih pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sub sektor air minum/air bersih Sasaran Tujuan Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pengelolaan air minum/ air bersih
Pernyataan sasaran
Indikator sasaran
Tersedianya sarana air minum/air bersih untuk masyarakat perdesaan dan kurang mampu
Tingkat pelayanan PDAM di perkotaan meningkat dari 80,26% menjadi 100% dan di perdesaan meningkat dari 19,55% menjadi 30% 80,45% penduduk desa belum mengakses air bersih menurun menjadi 70%
Strategi Menambah jangkauan pelayanan PDAM di perkotaan dan perdesaan Peningkatan kualitas sarana air bersih PDAM Meningkatkan pembangunan sarana air minum berbasis masyarakat Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam penyediaan dan pengelolaan sarana air minum
Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)
III-8
Sasaran Tujuan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengembangan pengelolaan air minum/air bersih
Strategi Pernyataan sasaran
Indikator sasaran
Terciptanya sistem pengelolaan air minum/ air bersih kabupaten yang terpadu dan bersinergi Terbentuknya kelompok keswadayaan masyarakat sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam pengelolaan air minum
Dokumen Masterplan air bersih tahun 2014-2034
Menyusun Dokumen Masterplan Air Bersih rentang waktu 20 tahun sebagai dasar pengelolaan air minum/air bersih
Jumlah KKM dan BPSPAMS meningkat dari sebelumnya 83 kelompok
Membentuk kelompok keswadayaan masyarakat di awal program penyediaan air minum dan badan pengelola diakhir program untuk memelihara keberlanjutan sarana dan program
Sumber : Pokja Sanitasi, 2013
Kabupaten Balangan