BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan 2007. Objek penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa – mahasiswi angkatan tersebut sudah termasuk dalam kategori semester atas dimana mereka dianggap akan segera lulus dan merencanakan karirnya. Data penelitian yang digunakan berupa data primer dan data sekunder dimana data primer tersebut diperoleh berdasarkan kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan atau data literatur yang tentunya dapat dijadikan sumber untuk mendapatkan data yang akan dianalisis oleh penulis. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat pada Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi dan program ganda (Akuntansi – Sistem Informasi) dimana perencanaan waktu yang diperkirakan selama kurang lebih tiga bulan. Penelitian ini dilakukan pada lingkungan yang sesungguhnya dan data tersebut diperoleh melalui kuesioner yang harus dijawab oleh mahasiswa dalam memperoleh data yang nantinya akan dianalisis oleh penulis.
- 36
III.2. Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini bersumber dari : -
Data Primer, adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer dalam riset ini berupa data mahasiswa terhadap faktor-faktor yang membedakan pemilihan karir sebagai Akuntan yang tecantum pada kuesioner.
-
Data Sekunder, adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder dalam riset ini berupa data literatur atau studi kepustakaan.
Data yang digunakan pada riset ini adalah gabungan antara data kualitatif (berupa data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar) serta data kuantitatif (berupa data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan) (Sugiyono, 2004: h14).
III.2.2. Penentuan Jumlah Sampel Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Bina Nusantara jurusan Akuntansi mulai angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi – Sistem Informasi) angkatan 2007. Adapun besarnya populasi tersaji dalam tabel berikut :
- 37
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Akuntansi angkatan 2007 – 2008 dan Program Ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan 2007 Angkatan
Reguler
Program Ganda
2007
229
53
2008
300
-
Jumlah
529
53
Sumber : Data dari LIM Sampel yang akan digunakan adalah mahasiswa – mahasiswi jurusan Akuntansi dan program ganda (Akuntansi – Sistem Informasi). Dikarenakan adanya potensi mahasiswa untuk memilih karir sebagai Akuntan setelah menyelesaikan program pendidikan S1. Untuk penentuan jumlah sampel, dimana dalam pengambilan sampelnya berupa stratified random sampling. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling dan strata dibagi berdasarkan jurusan dan angkatan. Sehingga aspek representatifnya lebih meyakinkan sesuai
dengan
sifat
–
sifat
yang
membentuk
dasar
unit
–
unit
yang
mengklasifikasikannya yaitu mahasiswa Universitas BINUS. Dan di dalam sampling tersebut penulis menggunakan rumus dari Taro Yamane (Sumarsono, 2002 dalam Handhika, 2010)
- 38
n=
.
Dimana : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi : presisi yang ditetapkan Pada skripsi ini, digunakan tingkat ketepatan 95% atau presentase kesalahan yang diterima sebesar 5%. Sehingga jumlah sampel yang perlu diambil adalah: n=
N.
=
. ,
= 237,06 ≈ 237 responden Selanjutnya untuk mengetahui jumlah sampel untuk tiap-tiap angkatan digunakan perhitungan sampel bertingkat (berstrata) sebagai berikut (Sumarsono, 2002 dalam Handhika, 2010) :
=
.n
Dimana: ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya
- 39
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel penelitian yaitu jumlah mahasiswa yang dibagi dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan strata sampel masing – masing jurusan dan angkatan yaitu: •
Jurusan Akuntansi angkatan 2007 = 229 : 582 x 237 = 93,25 = 93 orang
•
Jurusan Akuntansi angkatan 2008 = 300 : 582 x 237 = 122,16 = 122 orang
•
Jurusan Akuntansi – Sistem Informasi angkatan 2007= 53 : 582 x 237 = 21,58 = 22 orang
III.2.3. Metode Pengumpulan Sampel Sampel menurut Sugiyono (2004: h73) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling dengan cara populasi terlebih dahulu digolongkan atau dikelompokan menurut karakteristik tertentu. Kuesioner menurut Sugiyono (2004: h135) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini melalui data primer yaitu menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung kepada mahasiswa jurusan Akuntansi. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dilakukan sebelumnya oleh Widyasari (2010) dan Sembiring (2009), dan dengan menambahkan 1 pertanyaan yang merupakan kuesioner yang dilakukan sebelumnya oleh Sijabat (2004) dan Setiyani (2005). Dalam kuesioner tersebut terdiri dari beberapa bagian antara lain :
- 40
1. Tentang nilai intrinsik pekerjaan
Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atas suatu
pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Pertanyaan atas nilai intrinsik pekerjaan terdiri dari empat pertanyaan, yaitu : 1) Pekerjaan yang memberikan tantangan secara intelektual, 2) Tempat bekerja yang memiliki suasana kerja yang dinamis, 3) Pekerjaan yang menuntut kreativitas, 4) Pekerjaan yang memberikan kebebasan tentang cara penyelesaian tugas (Sijabat, 2004). 2. Tentang gaji atau penghargaan finansial Gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji atau penghargaan finansial dapat diuji dengan 3 (tiga) butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat (Sembiring, 2009). 3. Tentang pelatihan profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum memulai kerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin, dan pengalaman kerja (Sembiring, 2009). 4. Tentang pengakuan profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan - 41
mengenai keahlian tertentu untuk mencapai sukses, kesempatan untuk berkembang, cara untuk naik pangkat, dan pengakuan prestasi (Sembiring, 2009). 5. Tentang nilai-nilai sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain yang ada di lingkungannya. Nilai-nilai sosial dapat diuji dengan 6 (enam) pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, pekerjaan lebih bergengsi dibanding karir yang lain, kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain (Sembiring, 2009). Disini penulis menambahkan 1 (satu) pernyataan dalam kuesioner, yaitu kepuasan pribadi (Setiyani, 2005). 6. Tentang lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan, dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, lembur), pekerjaan lebih cepat dapat diselesaikan, lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan, tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Sembiring, 2009). 7. Tentang pertimbangan pasar kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan akses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 2 (dua) pernyataan mengenai keamanan kerja dan - 42
kemudahan mengakses lowongan kerja (Sembiring, 2009). Disini penulis menambahkan 2 (dua) pernyataan dalam kuesioner, yaitu kesempatan promosi untuk mendapatkan karir yang lebih baik dan banyak penawaran kerja (Setiyani, 2005). 8. Tentang personalitas Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji dengan 1 (satu) pernyataan mengenai mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara profesional (Sembiring, 2009). Disini penulis menambahkan 1 (satu) pernyataan dalam kuesioner, yaitu kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki (Yunitasari, 2006). Selanjutnya pertanyaan – pertanyaan yang telah dibuat ditentukan skornya. Salah satu cara yang sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert umumnya menggunakan lima kategori penelitian. Apabila di rangking maka susunannya akan dimulai dari sangat tidak setuju sampai kepada sangat setuju (Husein Umar, 2009 dalam Kusumaningsih, 2010), tetapi disini penulis hanya menggunakan empat kategori, yang susunannya dimulai dari tidak setuju sampai kepada sangat setuju.
III.2.4. Metode Analisis Data III.2.4.1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varians, modus, dan lain – lain. Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil, distribusi, dan populasi asal data (bukan dummy). Analisis ini - 43
dilakukan untuk mengetahui deskripsi tentang karakter variabel-variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang diujikan dengan menghitung nilai minimum, maximum, mean, dan standard deviation.
III.2.4.2. Uji Kualitas Data III.2.4.2.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi (Sunyoto, 2009: h72). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2005 dalam Widyasari, 2010).
III.2.4.2.2. Uji Reliabilitas Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto, 2009: h67).
- 44
Alat analisis yang digunakan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel apabila R alpha lebih besar dari R hitung. Namun penulis akan menggunakan dasar pengambilan keputusan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
III.2.4.3. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan KolmogorovSmirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (priyatno, 2010: h71).
III.2.4.4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariate dengan menggunakan ANOVA. ANOVA merupakan metode untuk mengetahui apakah ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari variabel independen tersebut. Kriteria yang dapat digunakan : a. Jika nilai F test > 0,05 maka hipotesis diterima. Karena itu menyatakan variance yang sama. b. Jika nilai F test < 0,05 maka hipotesis ditolak. Karena menandakan variance yang tidak sama (berbeda).
- 45
II.2.5. Metode Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk uraian dan tabel dengan menggunakan software SPSS versi 17.00.
III.2.6. Operasionalisasi Variabel Pengertian variabel penelitian adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial atau gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan personalitas adalah variabel independen dan Akuntansi Publik, Akuntansi Perusahaan, Akuntansi Pemerintah, dan Akuntansi Pendidik adalah variabel dependen.
III.2.6.1. Variabel Terikat (Dependent Variable) : Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah karir bagi mahasiswa akuntansi yaitu :
- 46
1.
Akuntan Publik Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik dan merupakan profesi akuntansi yang melalui Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP).
2.
Akuntan Perusahaan Akuntan perusahaan adalah akuntan yang bekerja di perusahaan.
3.
Akuntan Pemerintah Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di instansi pemerintah.
4.
Akuntan Pendidik Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya (Astami, 2001 dalam Widyasari, 2010).
III.2.6.2. Variabel Bebas (Independent Variable) : 1. Nilai Intrinsik Pekerjaan Nilai intrinsik pekerjaan berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh atas suatu pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka, dengan kata lain kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Pertanyaan atas nilai intrinsik pekerjaan terdiri dari empat pertanyaan, yaitu : 1) Pekerjaan yang memberikan tantangan secara intelektual, 2) Tempat bekerja yang memiliki suasana kerja yang dinamis, 3) Pekerjaan yang menuntut kreativitas, 4) Pekerjaan yang memberikan kebebasan tentang cara penyelesaian tugas (Sijabat, 2004).
- 47
2. Gaji atau Penghargaan Finansial Gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji atau penghargaan finansial dapat diuji dengan 3 (tiga) butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, dana pensiun, dan kenaikan gaji lebih cepat (Sembiring, 2009). 3. Pelatihan Profesional Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum memulai kerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin, dan pengalaman kerja (Sembiring, 2009). 4. Pengakuan Profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional dapat diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai keahlian tertentu untuk mencapai sukses, kesempatan untuk berkembang, cara untuk naik pangkat, dan pengakuan prestasi (Sembiring, 2009). 5. Nilai-Nilai Sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain yang ada di lingkungannya. Nilai-nilai sosial dapat diuji dengan 7 (tujuh) pernyataan mengenai kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, pekerjaan lebih bergengsi dibanding karir - 48
yang lain, kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain (Sembiring, 2009) dan kepuasan pribadi (Setiyani, 2005). 6. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan, dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, lembur), pekerjaan lebih cepat dapat diselesaikan, lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompetisi antar karyawan, tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Sembiring, 2009). 7. Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan akses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan lama dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja (Sembiring, 2009), kesempatan promosi untuk mendapatkan karir yang lebih baik dan banyak penawaran kerja (Setiyani, 2005). 8. Personalitas Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji dengan 1 (satu) pernyataan mengenai mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara profesional (Sembiring, 2009) dan kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki (Yunitasari, 2006). - 49