BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 November sampai dengan 25 November tahun 2012. 3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang menggunakan metode survey deskriptif yakni
melakukan pendekatan Survei Rumah Tangga sekaligus melakukan pengamatan terhadap obyek yang diamati, kemudian menggambarkan perilaku penderita tifoid tentang pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan penderita terhadap penyakit Tifoid berdasarkan kuisioner terhadap responden. 3.3
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku penderita tifoid yang meliputi
pengetahuan, sikap serta tindakan.
3.4
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
3.4.1 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang di sebabkan oleh Salmonella Thypi. (Widoyono,2011). 2. Perilaku Masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dalam upaya pencegahan maupun pengobatan penyakit tifoid dalam peningkatan kesehatan. 3. Pengetahun Masyarakat Tentang Tifoid yaiu seberapa besar pengetahaun masyarakat tentang tifoid yaitu tentang pengertian, faktor-faktor penyebab terjadinya tifoid tanda dan gejala serta cara mencegah terjadinya tifoid. 4. Sikap Masyarakat Terhadap Tifoid yaitu pendapat atau persepsi masyarakat tentang tifoid serta cara masyarakat dalam mencegah aatau mengatasi tifoid tersebut untuk sementara. 5. Tindakan masyarakat terhadap tifoid yaitu tindakan yang dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya tifoid serta tindakan yang dilakukan untuk mangatasi penyakit tifoid. 3.4.2 Kriteria Objektif Kriteria objekif yang menjadi tolak ukur pada variabel penelitian ini yakni sebagai berikut :
a.
Pengetahuan Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan
dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Pengukuran diukur melalui 10 pertanyaan. Apabila responden menjawab benar diberi nilai 1, dan bila menjawab salah di beri nilai 0. Jumlah nilai tertinggi yang dicapai oleh responden adalah 10. (Sugiono, 2009) Sehingga kategori pengetahuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Pengetahuan Baik
: apabila jumlah nilai responden = 8-10
2) Pengetahuan Cukup
: apabila jumlah nilai responden = 4-7
3) Pengetahuan Kurang
: apabila jumlah nilai responden = 0-3
(Riduan. 2006)
b.
Sikap Dalam hal pengukuran sikap, skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Sikap diukur melalui 10 pertanyaan. Apabila responden menjawab setuju di beri nilai 1, dan apabila tidak setuju diberi nilai 0. Jumlah nilai tertinggi yang dicapai oleh responden adalah 10. (Sugiono, 2009) Sehingga kategori sikap dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Sikap Baik
: apabila jumlah nilai responden 8-10
2. Sikap Cukup
: apabila jumlah nilai responden 4-7
3. Sikap Kurang
: apabila jumlah nilai responden 0-3. (Riduan, 2006)
c.
Tindakan Dalam hal pengukuran tindakan, skala pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert. Tindakan diukur melalui 10 pertanyaan. Apabila responden menjawab melakukan diberi nilai 1, dan apabila menjawab tidak melakukan diberi nilai 0, Jumlah nilai tertinggi yang dicapai responden adalah 10. (Sugiono, 2009) Sehingga kategori tindakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Tindakan Baik
: apabila jumlah nilai responden 8-10
2. Tindakan Cukup : apabila jumlah nilai responden 4-7 3. Tindakan Kurang : apabila jumlah nilai responden 0-3. (Riduan, 2006)
1.5
Populasi dan Sampel
1.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong Kabupaten Parigi Moutong yang berjumlah 157 penderita.
3.5.6
Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling,
sampel yakni penderita di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong Kabupaten Parigi Moutong berjumlah 112 penderita dengan rumus: N n= 1 + N (d2)
157 n= 1 + 157 (0,052) n = 112
Ket :
n
= Jumlah Sampel
d
= Derajat Ketepatan (α = 0,05)
N
= Jumlah Populasi. (Notoatmodjo, 2010)
Adapun pertimbangan peneliti yaitu: 1. Tempat atau rumah yang akan di teliti dapat di jangkau. 2. Penderita yang akan menjadi responden bersedia untuk di wawancara.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan menggunakan dua cara,
yaitu pengambilan data primer dan sekunder. 3.6.1 Data Primer a. Kuesioner Kuesioner dalam pengumpulan data ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan dari responden tentang penyakit tifoid.
b. Observasi Observasi digunakan untuk mengamati atau melihat secara langsung bagaimana sikap dan tindakan responden tentang pencegahan penyakit tifoid. c. Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan dari responden tentang penyakit tifoid. 3.6.2. Data Sekunder Yang merupakan data sekunder dalam penelitian ini yakni data-data yang diperoleh dari puskemas serta pihak-pihak terkait yang berupa dokumen-dokumen tertulis sebagai data pendukung yang berkaitan dengan penyakit tifoid. 3.7
Teknik Analisis data Data yang diperoleh dianalisis dengan cara Analisis Univariat. Analisa
univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekwensi subyek penelitian dan distribusi proporsi kasus menurut masing-masing variabel independent (Perilaku) yang diteliti di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan computer melalui beberapa tahap yaitu:
1. Editing :Hasil kuesioner yang telah dibagikan ke responden akan di edit terlebih dahulu, yaitu mengecek dan memperbaiki kembali isian kuesioner tersebut. 2. Coding :Merupakan kegiatan merubah data kedalam bentuk angka/ bilangan, terutama pada pertanyaan-pertanyaan yang belum sesuai dengan kode yang ada pada definisi operasional berdasarkan hasil ukur. Kegiatan dengan tujuan untuk memudahkan pada saat analisis dan juga mempercepat pada saat memasukan data ke program komputer. 3. Entry : Setelah semua lembaran kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah dilakukan pengkodean, selanjutnya data diproses dengan cara memasukan hasil jawaban yang diperoleh dari pertanyaan yang dilakukan dalam instrument kuesioner ke dalam program komputer (dalam hal ini menggunakan program Excel dan SPSS). 4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variable yang akan diteliti agar mudah dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis. (Notoatmodjo, 2010)