BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada Bab ini, akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan.
3.1. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi pembangunan RPJMD Kabupaten Tahun 2016-2021 : “INOVASI MENUJU PELALAWAN EMAS (EKONOMI MANDIRI, AMAN, DAN SEJAHTERA)” Dari pernyataan Visi di atas, tersirat beberapa kata kunci yang harus menjadi pedoman bagi setiap SKPD dalam mengaplikasikan dan melaksanakan kegiatan pembangunan demi tercapainya tujuan pembangunan yang telah direncanakan.
3.2. Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi
Visi Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2009-2014 yaitu “TERWUJUDNYA BANGSA INDONESIA YANG MAMPU MEMPERKUAT JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA SERTA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”. Sedangkan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau adalah “TERWUJUDNYA PROVINSI RIAU SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN MELAYU DIDUKUNG DENGAN KEPARIWISATAAN YANG BERBASIS KERAKYATAN SERTA BERWAWASAN LINGKUNGAN MASYARAKAT YANG AGAMIS TAHUN 2020”. Visi Kementrian Pemuda dan Olahraga tahun 2009 – 2014 yaitu : “MEWUJUDKAN KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN YANG BERDAYA SAING”. Sedangkan Visi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau adalah : “TERWUJUDNYA PEMUDA DAN MASYARAKAT OLAHRAGA Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 51
YANG SEHAT, AGAMIS, BERBUDAYA MELAYU, BERWAWASAN KEBANGSAAN, MANDIRI DAN BERDAYA SAING TINGGI MENUJU VISI PROVINSI RIAU 2020”. Dari pernyataan Visi Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, terdapat faktor-faktor pendorong yang saling bersinergi yang dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi pembangunan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Pelalawan. Di antara faktor pendorong tersebut adalah : 1) Keragaman budaya merupakan suatu modal dasar yang tak ternilai dalam upaya memperkenalkan jati diri bangsa di mata dunia internasional. 2) Pelestarian budaya tidak hanya bertujuan untuk menghindari kepunahan suatu kearifan lokal tetapi juga jika dikemas secara benar akan menjadi suatu potensi yang besar bagi menunjang daya tarik objek wisata. 3) Keberadaan masyarakat tempatan merupakan modal dasar yang sangat potensial dalam upaya menggerakkan sektor kepariwisataan. Jika ditelaah lebih mendalam dari pernyataan kedua visi di atas, juga terdapat faktorfaktor penghambat bagi pencapaian kedua visi tersebut : 1) Tidak optimalnya upaya pemerintah dalam usaha melestarikan dan mengembangkan budaya tempatan. 2) Perubahan pola pikir dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap usaha pelestarian dan pengembangan budaya tempatan. 3) Tidak sinerginya pembangunan fisik, sarana dan prasarana pariwisata dengan usaha pelestarian dan pengembangan budaya itu sendiri. Sementara dari pernyataan visi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan visi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau terdapat kata kunci yaitu “berdaya saing”.Untuk mengaktualisasikan kata kunci tersebut, Kabupaten Pelalawan memiliki faktor pendorong yang saling bersinergi yang dapat dijadikan pedoman dalam upaya pembangunan dan pengembangan aktivitas kepemudaan dan keolahragaan sehingga menjadi insan pemuda dan olahraga yang paripurna. Faktor-faktor pendorong dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Tingginya minat dan bakat pemuda untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan berbagai keterampilan yang didukung oleh stakeholder yang peduli dan mempunyai komitmen.
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 52
2) Banyaknya pemuda yang berbakat untuk meraih prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional yang didukung oleh stakeholder yang peduli dan mempunyai komitmen. 3) Tingginya rasa ingin bersaing untuk mengembangkan kualitas diri sehingga menjadi atlit berprestasi. 4) Banyaknya organisasi berbagai cabang olahraga yang berdiri di Kabupaten Pelalawan. Dalam upaya pencapaian kedua visi tersebut, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dihadapkan pada beberapa faktor penghambat yaitu : 1) Terbatasnya
sumber-sumber
pembiayaan
yang
dapat
digunakan
untuk
mengaktualisasikan program kegiatan sehingga berdampak tidak optimalnya pembinaan kepemudaan, pembinaan atlit berprestasi, dan pembinaan olahraga tradisional. 2) Minimnya sarana prasarana untuk pengembangan bakat, minat dan krerativitas pemuda dan atlit olahraga berprestasi. 3) Minimnya pelatih pada berbagai cabang olahraga yang ada di Kabupaten Pelalawan. 4) Organisasi cabang olahraga yang berdiri di Kabupaten Pelalawan belum seluruhnya bekerja maksimal. Faktor-faktor penghambat tersebut tidak menjadi suatu kendala bagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan untuk melaksanakan tugasnya, baik di bidang kebudayaan dan kepariwisataan maupun kepemudaan dan keolahragaan, dalam mewujudkan rencana kerja yang telah dijabarkan dari Visi Kabupaten Pelalawan tahun 2011 - 2016. 3.3. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dalam rangka percepatan pembangunan disegala bidang khusunya penguatan daya saing masyarakat di Kabupaten Pelalawan, maka dibutuhkan pendalaman yang serius tentang kondisi wilayah, yang dapat dijadikan acuan dan membantu dalam proses implementasi penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan. Memahami sepenuhnya bahwa Kabupaten Pelalawan memiliki ke karakteristik dan ke khasan tersendiri dibanding daerah-daerah lain baik yang berada diwilayah Propinsi Riau, maka diperlukan pendekatan pemerintah, pembangunan sosial kemasyarakatan yang khas pula, Hal penting dari pemilihan pendekatan itu adalah mempertimbangkan kondisi sosiakultural masyarakat yang memegang teguh prinsip-prinsip lokal beserta segala macam bentuk budaya dan adat istiadat yang ada di masyarakat.
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 53
Identifikasi Permasalahan, Rencana kerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dan mencakup periode tahunan dari Renstra. Di dalam proses perencanaan, Dinas Kebudayaa, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mendefenisikan seluruh Sasaran Strategis, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diimplementasikan dalam lima tahun kegiatan. Penjabaran dari seluruh Sasaran Strategis, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaa, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ini kemudian di formulasikan dalam dokumen Rencana Kerja yang dipilih dan dipilah berdasarkan isu dan masalah yang mendesak dalam upaya penyelenggaraan pembangunan dibidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Adapun Isu dan Masalah yang Mendesak pada saat ini diantaranya adalah : a) Aparatur a) Belum Optimalnya Pelayanan Administrasi Perkantoran b) Belum Optimalnya Sarana dan Prasarana Aparatur c) Rendahnya Sumber Daya Aparatur b) Bidang kebudayaan 1) Belum optimalnya Pengelolaan Budaya Daerah 2) Minimnya Literatur dan dokumentasi tentang Kebudayaan Daerah 3) Rendahnya minat Generasi Muda dalam upaya mempelajari dan melestarikan Budaya Daerah 4) Belum adanya konsep yang baku dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya c) Bidang pariwisata 1) Belum optimalnya Pengembangan Objek Wisata 2) Masih rendahnya apresiasi masyarakat terhadap usaha kepariwisataan 3) Rendahnya koordinasi lintas sektoral dalam pengembangan objek wisata 4) Belum optimalnya penggunaan media promosi wisata yang dilakukan 5) Rendahnya kualitas sumber daya aparatur dibidang pariwisata d) Bidang pemuda 1) Rendahnya kualitas Sumber Daya Pemuda 2) Menipisnya rasa nasionalisme pemuda 3) Rendahnya kemampuan manajerial pada kelembagaan pemuda e) Bidang olahraga 1) Belum optimalnya pembinaan atlit berprestasi 2) Minimnya Sarana dan Prasarana Olahraga 3) Rendahnya Kemampuan Manajerial pada kelembagaan Olahraga
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 54
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur Provinsi Riau Pulau Sumatera antara 1,250 Lintang Utara sampai 0,200 Lintang Selatan dan antara 100,420 sampai 103,280 Bujur Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Siak di sebelah Utara dan di sebelah Selatan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir. Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Kampar dan kota Pekanbaru, sementara sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten karimun Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah Kabupaten Pelalawan 13.256,7 km² yang terdiri dari 12 kecamatan dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Teluk Meranti yaitu 4.246 km² (32,03 persen) dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan luas 192,5 km² atau 1,45 persen dari luas Kabupaten Pelalawan. Wilayah Kabupaten Pelalawan dilintasi oleh salah satu sungai terlebar di Provinsi Riau, yaitu sungai Kampar. Dengan lebar rata-rata lebih kurang 143 meter, kedalaman ratarata 7,7 meter dan panjan 413,5 km, selain berfungsi sebagai prasarana transportasi air, sumber air, budi daya perikanan, dan irigasi bagi masyarakat yang tinggap disepanjang pinggiran sungai. Keberadaan Sungai Kampar juga
merupakan potensi yang besar
bagi pengembangan sektor kepariwisataan di Kabupaten Pelalawan.Kekayaan sumber hayati melimpah didalamnya dengan bentangan alam yang mempesona merupakan modal dasar untuk pengembangan aktifitas wisata pancing.Kedahsyatan fenomena alam gelombang “BONO” telah menarik perhatian dan minat para peselancar dunia untuk melakukan surving.Hal ini merupakan potensi dan peluang yang besar bukan hanya bagi Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau tetapi juga bagi Negara Indonesia untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan mancanegara.
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 55
Sebagai daerah yang baru dimekarkan dengan potensi kekayaan alam yang cukup kaya dan belum terekplorasi secara optimal, membuat Kabupaten Pelalawan menjadi primadona bagi pendatang-pendatang dari daerah lain di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya Paguyuban/Ikatan-ikatan keluarga dari berbagai suku yang bermukin di Kabupaten Pelalawan. Sejalan dengan keberagaman masyarakat, secara tidak langsung akan mempengaruhi pemauran budaya, untuk itu perlu langkah-langkah nyata untuk pengembangan dan pelestarian budaya lokal dan tetap memberi ruang gerak terhadap budaya yang dibawa oleh masyarakat pendatang. Lajunya pertumbuhan penduduk yang tak seimbang dengan pembangunan sarana dan prasarana umum yang dibutuhkan oleh masyarakat akan menjadi kendala bagi pembinaan generasi muda dan perkembangan aktifitas olahraga di Kabupaten Pelalawan. Dari uraian di atas dapat diidentifikasikan faktor-faktor penghambat dan pendukung bagi pengembangan dan pembangunan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, diantaranya : 1. Faktor Penghambat a. Lemah dan rendahnya kemampuan masyarakat dalam Mengelola Keragaman Budaya Lokal b. Rendahnya kemampuan Sumber Daya Aparatur dalam menggali, megelola kekayaan budaya yang kasat mata/fisik (Tangible) dan yang tidak kasat mata/non fisik (Intangible) c. Rendah kuantitas kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur dibidang kepariwisataan d. Belum optimalnya peran serta swasta dan masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan. e. Minimnya Infrastruktur, sarana dan prasarana menuju objek wisata f. Minimnya penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pemuda g. Minimnya ruang publik bagi pengembangan bakat, minat dan kreativitas pemuda h. Terbatasnya sumber-sumber pembiayaan bagi pembinaan program dan kegiatan pemuda i. Kurangnya sarana dan prasarana olahraga j. Belum optimalnya pembinaan atlit berprestasi k. Minimnya pelatih dicabang-cabang olahraga tertentu
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 56
2.
Faktor Pendukung a. Tingginya keinginan masyarakat untuk mengembang dan melestarikan keragaman budaya b. Adanya kebijakan dan komitmen daerah untuk mengelola kekayaan budaya yang kasat mata/fisik (Tangible) dan yang tidak kasat mata/fisik (Intangible) c. Adanya
Kebijakan
dan
Komitmen
Pemerintah
Daerah
dalam
Upaya
meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Aparatur Daerah dibidang Kepariwisataan d. Birokrasi yang transparan dan terukur dalam pengurusan izin usaha kepariwisataan e. Beraneka ragamnya obyek daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Pelalawan f. Tingginya minat pemuda untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan g. Banyaknya pemuda yang berbakat dan berprestasi baik ditingkat Kabupaten, Propinsi maupun Nasional h. Adanya Stakeholder yang mempunyai komitmen dan peduli terhadap pengembangan aktifitas pemuda i.
Tingginya rasa ingin mengembangkan kualitas diri pada atlit berprestasi
j.
Adanya Organisasi cabang Olahraga
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Proses penentuan strategi pembangunan dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang berembang secara sistematis, dengan jalan melakukan identifikasi berbagai faktor dalam lingkungan internal maupun eksternal yang terdiri atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun faktor-faktor mempengaruhi dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan diantaranya : Analisa Lingkungan Internal A. Kekuatan (Strengt) 1. Landasan Operasional 2. Dukungan Pimpinan yang cukup tinggi 3. Terdapatnya Objek Wisata yang specipic 4. Adanya keunikan dan keragaman budaya 5. Kondisi daerah yang aman dan tentram serta minim konflik
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 57
6. Pemuda berada pada usia produktif dan berpotensi untuk mandiri secara ekonomi
7. Keanekaragaman, kekayaan budaya dan sejarah lokal menjadi modal kemandirian pemuda. 8. Olahraga sudah berkembang menjadi milik masyarakat dan daerah sehingga, aktivitas olahraga dapat digunakan sebagai ukuran kemajuan daerah.
B. Kelemahan (Weakness) 1. Kuantias dan kualitas Sumber daya aparatur dibidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga yang belum memadai 2. Tidak optimalnya aktifitas sanggar seni dalam upaya pengalian dan pelestarian budaya tempatan 3. Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi sebagai media promosi kebudayaan dan pariwisata 4. Asumsi Negatif masyarakat terhadap aktifitas kepariwisataan 5. minimnya Infrastruktur, Sarana dan Prasarana penunjang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 6. Belum optimalnya kerjasama dengan pihak ketiga (pelaku jasa usaha pariwisata) 7. Minimnya alokasi dana pembangunan dan pembinaan sektor Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga 8. Rendahnya minat generasi muda dalam upaya pelestarian budaya daerah 9. Adanya gejala-gejala penurunan kualitas iman dan taqwa bagi generasi muda 10. Belum tersalurkannya produk-produk kreatifitas pemuda yang bernilai jual tinggi 11. Kurangnya Sarana dan Prasarana Olahraga 12. Rendahnya motivasi orang tua terhadap anaknya yang menekuni olahraga 13. Lemahnya koordinasi dan kerjasama antar organisasi olahraga dan antar profesi
Analisa Lingkungan Eksternal A. Peluang (Opurtunity) 1. Letak Geografis Kabupaten Pelalawan yang strategis 2. Jarak yang dekat dari Ibukota Propinsi Riau
3. Keragaman Seni Budaya yang exotic dan unik 4. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Propinsi dalam upaya pengembangan obyek wisata unggulan
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 58
5. Keragaman Obyek Wisata dan Keunikan Obyek Wisata Tirta Bono yang hanya satu-satunya di Indonesia 6. Kebijakan Pemerintah Pusat yang semakin mendorong peningkatan pembinaan sektor kepemudaan di daerah 7. Perkembangan sektor industri kreatif di Indonesia yang menjadikan pemuda sebagai aktor utamanya 8. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya olahraga sebagai upaya peningkatan kualitas hidup 9. Makin majunya industri hiburan, tontonan, rekreasi dan pariwisata yang berbasis
olahraga
B. Ancaman (Treats) 1. Tidak terbendungnya pengaruh budaya luar yang mengakibatkan makin tersingkirnya budaya lokal 2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah 3. Kurang partisipasi masyarakat dalam pengolahan obyek wisata unggulan 4. Belum serasinya berbagai kebijakan di bidang kepemudaan baik ditingkat Kota, Propinsi maupun nasional 5. Tingginya tingkat urbanisasi sebagai akibat daya tarik kehidupan kota yang lebih kuat ketimbang di daerah pedesaan 6. Adanya Diskriminasi Gender 7. Masuknya tenaga kerja olahraga ( Atlit & Pelatih ) dari luar daerah dan luar
negeri (khususnya pemain sepakbola)
Untuk itu agar berperannya Dinas Kebudayaa, Pariwisata Pemuda dan Olah Raga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, kedepan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Menghimpun
dan membina pengelola-pengelola sanggar seni, budaya adalah
kekukarangan
kepercayaan
pengelola
sanggar
yang
selama
ini
kurang
mendapatkan perhatian pemerintah atau lembaga budaya lainnya.
Terwujudnya kawasan wisata terpadu sebagai icon kepariwisataan Kabupaten Pelalawan yang berkarakter dan berwawasan budaya dan mensejahterakan. Salah satunya kawasan wisata Tirta Bono ( gelombang Bono ) yang ada Kecamatan diteluk Meranti Kabupaten Pelalawan.
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 59
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat untuk membangun
pariwisata Kabupaten Pelalawan yang berkarakter dan berbudaya.
Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif
Meningkatnya jumlah prestasi olahraga Kabupaten Pelalawan di tingkat Provinsi Riau maupun Nasional.
Menggalakkan serta membina olahraga tradisional (Invitasi)
Renstra Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2021
Page 60
