BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar atau adakah hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Dalam hal ini digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sebelum
penelitian
dilaksanakan,
maka
penulis
terlebih
dahulu
menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2003 : 90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai yang ada pada kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 34 orang. 2. Sampel Sampel adalah keseluruhan dari populasi yang
diambil dengan
menggunakan data terentu. Mengutip dari pendapat dari Arikunto yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang maka sampel diambil
Universitas Sumatera Utara
secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100 maka sampel diambil 10%15% atau 20%-25% dari populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang. D. Tehknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, berikut ini akan di uraikan pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian data ini dilakukan dengan cara : a) Quesioner (questionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan kepada responden. Quesioner yang diberikan kepada responden adalah tertutup dalam artian mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang tersedia. b) Observasi (observation) adalah pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yanng tepat mengenai objek peneliti. 2. Teknik pengumpulan data skunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukann / peroleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. a) Penelitian kepustakaan (library research) adalah dengan mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yan memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b) Studio dokumentai adalah dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi. E. Teknik Penentuan Skor Teknik pengukuran skor ini dapat menggunakan angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini di hitung derdasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d dan e), akan diberi skor sebagai berikut : 1. Untuk pilihan jawaban “a” diberi nilai/skor 5 2. Untuk pilihan jawaban “b” diberi nilai/skor 4 3. Untuk pilihan jawaban “c” diberi nilai/skor 3 4. Untuk pilihan jawaban “d” diberi nilai/skor 2 5. Untuk pilihan jawaban “e” diberi nilai/skor 1 Untuk mengetahui atau menentekan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi – Skor terendah banyaknya bilangan
Maka di peroleh :
5-1 = 0.8 5
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu : Tabel Interval Untuk Menentukan Kategori Jawaban Responden No
Skor
Kategori
1
4,2 – 50
Sangat Tinggi
2
3,3 – 4,1
Tinggi
3
2,4 – 3,2
Sedang
4
1,5 – 2,3
Rendah
5
0,8 – 1,4
Sangat Rendah
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana : (Sugiono, 2005: 214) F. Teknik Analisa Data 1. Penggunaan Koefisien Korelasi Penggunaan teknik korelasiseperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong sangat kuat, kuat, sedang, rendah dan sangat rendah. Dalam supranto (2009: 62) dikatakan koefisien ialah suatu nilai untuk menggambarkan kuatnya hubungan (korelasi) antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun rumus Koefisien Korelasi tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
r=
Dimana :
nΣxy √Σx² √Σy²
r = Koefisien Korelasi x = X – X (deviasi) y = Y – Y (deviasi)
atau dapat digunakan rumus :
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
��𝑁 ∑𝑥 2−(∑ 𝑥)2 ��𝑁 ∑𝑦 2−(∑ 𝑦)2 �
r = Koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukan besar kecilnya hubungan antara X dan Y X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat N = Jumlah Bilangan (populasi/sampel) Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu: - Nilai r yang positif menunjukan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain - Nilai r yang negatif menunjukan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai
variabel yang
satu
diikuti dengan
meningkatnya nilai variabel yang lain - Nilai r yang sama dengan nol menunjukan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu meskipun yang
Universitas Sumatera Utara
lainnya berubah. Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisienan Koelasi) digunakan penafsiran atau interprestasi dilihat dari angka-angka, dan sugiyono (2004: 149) menyatakan sebagai berikut: Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi (r)
(Tingkat Hubungan)
Antara 0,08 – 1,00
Sangat Kuat
Antara 0,60 – 0,79
Kuat
Antara 0,40 – 0,59
Sedang
Antara 0,20 – 0,39
Rendah
Antara 0,00 – 0,19
Sangat Rendah (tidak berkorelasi)
Dengan nilai r (koefisien Korelasi) yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel koelasi yang menguji apakah nilai r (Koefisien Korelasi) yang kita peroleh tersbut berarti atau tidak, tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r (Koefisien Korelasi) yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5% bila nilai r (Koefisien Korelasi) tersebut signifikan yang berarti hipotesis dapat diterima. Contohnya : Misalkan nilai r adalah 0,3 jadi dihubungkan melalui tabel maka hasilnya adalah rendah.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Signifikan Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentuka apakah hipotesa diteriam atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila t hitung lebih besar dari t-tabel (t hitung > t-tabel), dan dapat diterima apabila harga t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t hitung < t-tabel), dengan rumus sebagai berikut :
t hitung
: Nilai dari Uji Signifikan
r
: Indeks Koefisien Korelasi Product Moment
n
: Jumlah Responden
3. Penggunaan Koefisien Determinantlasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui barapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koofisien korelasi dan dikaitkan dengan 100%.
D = г² x 100% Dimana
D = koefisien Determinan r = koefisien korelasi antara X dan Y
Universitas Sumatera Utara