BAB III METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah dengan cara Cross Sectional. (belah lintang) dimana variabel bebas yaitu karakteristik responden (usia. Pekerjaan, pendidikan), pengetahuan, sikap dan dorongan keluarga serta variabel terikat yaitu pemberian ASI Eksklusif diukur dalam waktu yang sama.
B. Populasi dan Sampel ( Subjek Penelitian ) 1. Populasi Populasi atau universum adalah orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Populasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu populasi target dan populasi survei. Populasi target adalah seluruh populasi sedangkan populasi survei adalah sub unit dari populasi target yang disebut sample (Danim,2003). Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung yang mempunyai balita usia 6-24 bulan dengan jumlah keseluruhan 51 orang.
2. Sampel Sampel atau contoh adalah populasi survei yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target (Danim, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan total sampel sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu petugas kesehatan yang masih aktif bekerja di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung sampai penelitian ini dilakukan memiliki balita usia 6 – 24 bulan serta tidak sedang menjalani cuti atau tugas belajar, yaitu sebanyak 51 orang.
C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada responden penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian. Kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Mendatangi responden yang bersedia sebagai sampel penelitian. 2. Memberi informasi singkat tentang tujuan penelitian. 3. Membagi kuesioner pada responden dan memintanya untuk mengisi seluruh pertanyaan yang tersedia. 4. Mengembalikan kuesioner yang telah diisi pada peneliti atau tempat yang telah disediakan oleh peneliti.
D. Instrumen Penelitian Alat penelitian berupa kuesioner yang terdiri atas 5 (lima) bagian. Bagian pertama digunakan untuk mengkaji karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan dan pekerjaan. Bagian kedua untuk menggali
pengetahuan responden tentang pemberian ASI Eksklusif. Bagian ketiga digunakan untuk mengkaji tentang sikap responden. Bagian keempat untuk mengkaji dorongan keluarga. Bagian kelima untuk mengkaji perilaku terhadap pemberian ASI Eksklusif. Kuesioner yang dibuat sesuai dengan variabel sebagai berikut : 1. Usia, Pendidikan, Pekerjaan Menggunakan kuesioner dengan masing-masing variabel satu pernyataan. 2. Pengetahuan Menggunakan kuesioner dengan 25 pertanyaan yang meliputi pengetahuan dan pemahaman responden tentang pengertian ASI Eksklusif, manfaat ASI, dan teknik serta persiapan menyusui dengan empat item jawaban. 3. Sikap Menggunakan angket dengan skala likert mencakup aspek afektif, kognitif, konatif yang meliputi ASI terhadap kesehatan, lingkungan, sosial budaya dan pekerjaan disusun dengan bentuk pernyataan positif dan negatif dengan jawaban : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). 4. Dorongan Keluarga Menggunakan kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan. Setiap pertanyaan diberikan 2 item jawaban. Kategori yang digunakan adalah ada dorongan dan tidak ada dorongan.
Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah istrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,1998) Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujian yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal dicapai apabila terdapat korelasi antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain kuesioner dikatakan validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung misi secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksudkan (Arikunto,1998). Uji validitas in perlu dilakukan melalui Pilot Study. Peneliti melakukan pilot study tersebut pada 10 petugas kesehatan di Kabupaten / Kota Magelang yang diambil secara purposif. Peneliti melakukan ditempat tersebut dengan alasan bahwa daerah tersebut mempunyai karakteristik yang sama dengan daerah Kabupaten Temanggung baiki secara geografis, iklim, maupun sosial budayanya. Uji validitas yang dilakukan pada item soal dianalisis dengan korelasi product moment yaitu untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuran. Yaitu dengan rumus :
rxy =
N(ΣXY)-( ΣX)(ΣY) {(NΣX2-(ΣX)2)(NΣY2-(ΣY)2}
rXY
: koefisien korelasi tiap item
N
: jumlah sampel
X
: skor butir kuesioner (item) yang dicari validitasnya
Y
: skor total Hasil uji memberikan informasi bahwa bila semua item
pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan sebagian besar memiliki nilai korelasi positif maka instrumen ini dapat dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis validitas pada variabel pengetahuan dari 25 item soal terdapat 5 butir soal yang dinyatakan gugur, yaitu nomor item 5, 12, 18, 19 dan 21 karena memiliki nilai rhitung lebih kecil dibandingkan dengan r tabel. Sedangkan 25 butir sisanya yang valid dipergunkan untuk penelitian. Pada variabel sikap dari 12 item soal terdapat 2 butir yang dinyatakan valid, yaitu nomor item 8 dan 12, sedangkan 10 butir yang valid dipergunakan untuk penelitian. Sementara itu pada variabel dorongan keluarga dari 5 butir soal yang diujikan semuanya dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sebuah instrumen dikatakan
reliable apabila test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, atau relatif sama jika diuji pada objek yang berbeda. Reliabilitas test dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Alfa Cronbach, yaitu : r1 =
K {1 - Σsi2 } (K – 1) St2
dimana K
= mean kuadran antara subyek
Σsi2 = mean kuadran kesalahan st2 = varian total Dari hasil r11 dikonsulkan ke r product moment, apabila r11 lebih besar dari tabel maka dikatakan bahwa istrumen itu reliable (Arikunto, 1998). Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel pengetahuan, sikap dan dorongan keluarga semua dinyatakan reliabel, karena nilai Alfa Cronbach lebih besar 0,6
E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah kuesioner diisi oleh responden maka data diolah melalui tahapan berikut ini menurut danim (2003) : Editing yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap dan diisi semua, editing dilakukan ditempat
pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi dan dikonfirmasikan pada responden. Coding yaitu mengklarifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masingmasing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam lembaran tebel kerja guna mempermudah pembacaan. Tabulating yaitu langkah memasukkan data-data hasil penelitian dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 2. Analisa Data Analisa data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian dengan distribus frekuensi dan prosentase. Analitik dilakukan melalui uji statistik. Karena data bersifat kategorik, maka uji statistik yang di gunakan adalah uji X2 (Chi Square).
Hasil uji tersebut dapat digunakan
untuk menentukan
hipotesa penelitian (Ho) apakah diterima/ditolak. Hipotesa (Ho) diterima apabila nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel dengan nilai p lebih besar atau sama dengan alpha yang ditetapkan (0,05). Sebaliknya hipotesa penelitian (Ha) diterima bila nilai X2 hitung lebih besar dari nilai X2 tabel dengan nilai p lebih kecil dari 0,05.
F. Etika Penelitian Dalam penelitian ini peneliti akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan dengan langkah-langkah:
Informed consent atau lembar persetujuan ini diberikan pada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria. Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Bila subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tapi jika subjek menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. Dari 51 responden penelitian seluruhnya bersedia menandtangani lembar persetujuan penelitian. Anonimity yaitu untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode yang hanya diketahui oleh peneliti. Confidentiality atau kerahasiaan informasi responden akan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.