BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN 2.1
Karakteristik Industri Tekstil dan Garmen Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian
tekstil tersebut
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Industri tersebut dapat menggunakan serat tumbuhan, seperti kapas; serat hewan, seperti wol dan sutra; dan materi sintetis, seperti nilon, polyester, dan akrilik. Produksi serat alami umumnya rata-rata berjumlah sama dengan produksi serat sintetis. Tahap proses produksi tekstil terdiri dari produksi serat, proses pengolahan serat dan pemintalan, persiapan benang (yarn), produksi kain, pemutihan (bleaching), pewarnaan (dyeing), dan pencetakan (printing), penyelesaian (finishing). Masing-masing tahap memerlukan manajemen yang baik. Bahan baku proses industri tekstil umumnya terdiri dari air, substrat (benang, kain, serat), bahan kimia proses, bahan kimia perawatan, dan pewarna.
10
2.2
Aktivitas Industri Tekstil dan Garmen Pada dasarnya manufaktur memiliki pengertian sebagai proses mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dengan melakukan proses produksi mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi atau yang siap untuk dijual. Dalam melakukan proses produksi maka diperlukan berbagai kebutuhan untuk produksi dan komponenkomponen suatu produk. Adapun dalam penelitian ini kegiatan perusahaan manufaktur ini khususnya tekstil dan garmen. Tekstil dan garmen ini merupakan salah satu produk yang potensial. Berikut ini merupakan proses – proses yang ada di perusahaan tekstil dan garmen. 1.
Spinning Pada pemintalan dilakukan proses pemintalan berupa blowing dan
carding adalah merupakan proses dalam pembuatan benang, dimana bahan baku dilakukan dengan memasukan uraian gumpalan-gumpalan seratnya, dari hasil terseut diperoleh lap. Selanjutnya dilakukan proses blowing dan carding yang berfungsi mensejajarkan serat. Kemudian dilakukan tahap menyiapkan benang dari hasil pemintalan dalam bentuk ”cones”. 2.
Knitting Knitting adalah teknik tenun dan rajutan yang dilakukan setelah
adanya teknik spinning. Proses ini pada dasarnya untuk tekstil dan garmen . Proses ini adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan yang dimulai
11
dengan kegiatan menenun kain dari helaian benang sampai menjadi dalam bentuk kain yang selanjutnya akan digunakan untuk produksi pakaian jadi. 3.
Finishing. Finishing (penyempurnaan) merupakan teknologi yang dipakai
dalam proses akhir produksi. Teknologi penyempurnaan dewasa ini merupakan teknologi yang dilengkapai dengan kecanggihan dan terus berkembang
maju.
Perkembangan
teknologi
ini
didukung
dengan
berkembangnnya teknologi serat sintetis sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan teknik mixing. Teknik ini adalah teknik dimana dilakukan pencampuran serat sehingga memiliki sifat- sifat khusus. Selain itu, dilakukan juga teknik kimia berupa beragam pencampuran obat atau zat-zat kimia yang dapat memungkinkan rekayasa sifat-sifat kain. Dalam sifat kain ada dua macam yaitu bersifat sementara dan ada juga bersifat permanent. Apabila bersifat sementara maka kain tersebut akan pudar warnanya setelah satu kali pencucian sedangkan permanent tidak akan hilang dalam satu kali pencucian. 4. Penentuan kualitas Dalam penentuan kualitas maka diperlukan metode laboratorium yang dilakukan
oleh
produsen. Penentuan
dengan
mengugunakan
laboratorium ini memerlukan peralatan pengujian, standar pengujian, ruang pengujian. Inti dari pengujian adalah pemenuhan produk dengan standar yang berlaku yaitu ISO dan lain
12
2.3
Industri Manufaktur Sub Sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Industri Tekstil dan produk Tekstil (TPT) Indonesia secara teknis dan struktur terbagi dalam tiga sektor industri yang lengkap, vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai hilir (Hermawan, 2011), yaitu: 1.
Sektor Industri Hulu (upstream), adalah industri yang memproduksi serat/fiber (natural fiber dan man-made fiber atau synthetic) dan proses pemintalan (spinning) menjadi produk benang (unblended dan blended yarn). Industrinya bersifat padat modal, full automatic, berskala besar, jumlah tenaga kerja realtif kecil dan out put pertenagakerjanya besar.
2.
Sektor
Industri
Menengah
(midstream),
meliputi
proses
penganyaman (interlacing) benang enjadi kain mentah lembaran (grey fabric) melalui proses pertenunan (weaving) dan rajut (knitting) yang kemudian diolah lebih lanjut melalui proses pengolahan pencelupan (dyeing), penyempurnaan (finishing) dan pencapan (printing) menjadi kain-jadi. Sifat dari industrinya semi padat modal, teknologi madya dan modern – berkembang terus, dan jumlah tenaga kerjanya lebih besar dari sektor industri hulu. 3.
Sektor Industri Hilir (downstream), adalah industri manufaktur pakaian jadi (garment) termasuk proses cutting, sewing, washing dan finishing yang menghasilkan ready-made garment. Pada sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga sifat industrinya adalah padat karya.
13
Komoditi industri TPT indonesia berdasarkan ekspor dengan harmonize system (HS) 6 digit (TBMI, 2014) adalah sebagai berikut: 1.
Serat (fibres), yaitu serat alami (silk, wool, cotton) dan serat buatan (man-made fiber).
2.
Benang (yarn), yaitu silk, wool, cotton, filament, dan staple fiber.
3.
Kain (fabric), yaitu woven (silk, wool, cotton, filament, staple), felt, non-woven, woven file fabric, terry towelling fabric, gauze, tulle and others net fabric, lace, narrow woven fabric, woven badges and similar, braids in the piece, woven fabric of metal thread, embroidery, quilted textile product, impregnated, coated covered or laminated textile fabric, knitted fabric.
4.
Pakaian jadi (garment) dari knitted and non-knitted.
5.
Lainnya (others), yaitu carpet (floor covering, tapestry), wedding, thread cord, label, badges, braid and similar, house/tube textile, conveyor belt, textile product of technical uses, others made up textile articles.
2.4
Perusahaan Tekstil dan Garmen Tahun 2014 di BEI Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI masuk kelompok industri manufaktur sektor aneka industri. Adapun perusahaan yang masuk dalam sektor ini berjumlah 18 perusahaan. 1.
ADMG (Polychem Indonesia Tbk) 14
2.
ARGO (Argo Pantes Tbk)
3.
CNTX (Century Textie Industry Tbk)
4.
ERTX (Eratex Djaya Tbk)
5.
ESTI (Ever Shine Textile Industry Tbk)
6.
HDTX (Panasia Indo Resources Tbk)
7.
INDR(Indo Rama Synthetic Tbk)
8.
MYTX(Apac Citra Centertex Tbk)
9.
PBRX (Pan Brothers Tbk)
10. POLY (Asia Pasific Fibers Tbk) 11. RICY (Ricky Putra Globalindo Tbk) 12. SRIL(Sri Rejeki IsmanTbk) baru IPO 2013 tanggal 17 Juni 2013 13. SSTM (Sunson Textile Manufacturer Tbk) 14. STAR (Star Petrchem Tbk) 15. TFCO (Tifico Fiber Indonesia Tbk) 16. TRIS (Trisula International Tbk ) 17. UNIT (Nusantara Inti Corpora Tbk ) 18. UNTX (Unitex Tbk)
15